--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Terimakasih Pak Fiertra untuk informasinya..sekarang sdh tidak garuk2 kepala Pak hehehe
From: "Cahya, Fiertra" <fiertra.cahya@hp.com>
To: Diskusi e-BinaGuru <i-kan-binaguru@hub.xc.org>
Sent: Thursday, 26 July 2012, 10:25
Subject: RE: [i-kan-binaguru] Mengapa ada baptisan anak di gereja?
--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Ini yang bisa di-share, sedikit menurut ke sejarah, sekali lagi TIDAK untuk di-pertentangkan, sekedar u/ informasi saja, jika ASM kita ada yang tanya2…
(GSM gak bengong garuk2 kepala doang, he3x…)
---------------------------------------------------------------
Sori maksudku bukan Calvinist, tapi Reformists (Swingli) yang kepercayaannya sangat mirip Calvinists, mereka juga menganiaya, membunuh, mengejar, menjarah, merampas orang-orang Anabaptists.
Gak ada ayat yang spesifik; ayat yang mengarah kesanapun bisa ditanggapi berbeda. Baby dedication bukan sakramen, tetapi satu tindakan personal dari orang tua. Tidak diharuskan.
Timbulkanya baby dedication berasal dari gerakan anabaptis dan baptis. Gerakan ini membaptis kembali (sebagian dengan selam, sebagian tidak) semua orang percaya yang sudah pernah dibaptis waktu mereka kecil karena dianggap bahwa anak kecil tidak memiliki kehendak bebas untuk menentukan pilihan ikut Tuhan. Gerakan ini menyatakan bahwa anak-anak tidak pantas untuk dibaptis tapi boleh didedikasikan kepada Tuhan (dasar diambil cerita Hana dan Elkana di 1 Samuel, Keluaran 13 dan mengenai anak-anak yang datang kepada Yesus.
Awalnya gerakan anabaptis (Menno Simmon) dan baptis (banyak pendiri) dikejar-kejar dan dibunuh, dianiaya, dijarah, dirampas oleh orang-orang Protestan (Lutheran dan Reformist/ Swingli) maupun Katolik. Orang-orang anababtis ini lari kemana-mana tetapi lama kelamaan mereka diterima, dan malah prakteknya diterima dalam gereja-gereja lain.
Gerakan pentakosta adalah salah satu gerakan yang menerima kebenaran bahwa anak-anak tidak boleh dibaptis tetapi diserahkan kepada gereja. Semua gereja Baptis tidak membaptis anak kecil dan membaptis orang dewasa dengan cara selam.
Gereja-2 anabaptis, seperti Mennonite (GKMI di Indonesia) itu membaptis orang dewasa (tidak dengan cara selam setahu-ku), tapi Mennonite lainnya (seperti JKI – Jemaat Kristen Indonesia, Petrus Agung) membaptis dengan cara selam orang-orang dewasa.
Begitu saja, dikutip dari Kakak Rohani aku (Greg)
From: i-kan-binaguru@hub.xc.org [mailto:i-kan-binaguru@hub.xc.org] On Behalf Of jeni@post.asaba.co.id
Sent: Wednesday, July 25, 2012 5:37 PM
To: Diskusi e-BinaGuru
Subject: RE: [i-kan-binaguru] Mengapa ada baptisan anak di gereja?
Sent: Wednesday, July 25, 2012 5:37 PM
To: Diskusi e-BinaGuru
Subject: RE: [i-kan-binaguru] Mengapa ada baptisan anak di gereja?
---------------------------------------------------------------------
e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU
---------------------------------------------------------------------
Dear all,
Setuju dengan Pak Fiertra Cahya, jangan di-pertentangkan, yang penting kita mengerti sudut pandang dari saudara2 kita yang lain…
Tetap satu dalam Iman kepada Tuhan Yesus Kristus.
Salam
Jenny
From: i-kan-binaguru@hub.xc.org [mailto:i-kan-binaguru@hub.xc.org] On Behalf Of Cahya, Fiertra
Sent: 25072012 9:16 AM
To: Diskusi e-BinaGuru
Subject: RE: [i-kan-binaguru] Mengapa ada baptisan anak di gereja?
Sent: 25072012 9:16 AM
To: Diskusi e-BinaGuru
Subject: RE: [i-kan-binaguru] Mengapa ada baptisan anak di gereja?
---------------------------------------------------------------------
e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU
---------------------------------------------------------------------
Pak Walz,
Yang saya pelajari dari jemaat kami:
- Baptisan air sekedar prosesi/ upacara belaka, kalau tidak disertai dengan KUASA & PENGAKUAN dari baptisan itu sendiri
- Pengakuan itu sendiri (menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan & juru selamat) dan Kuasa dari Baptisan Air (manusia lama sudah mati dan bangkit sebagai manusia baru) harus dimengerti terlebih dahulu o/ yang akan dibabtis, sehingga dengan iman Kuasa & Pengakuan itu menjadi nyata..
- Jemaat kami percaya, anak2 itu "DISERAHKAN" oleh orang tua-nya, diakui dihadapan jemaat bahwa anak ini adalah milik Tuhan dan orang tua akan berjanji mendidik & merawat anak ini seperti kasih dari Kristus, sesuai dengan jalan2 Firman-NYA, dan dalam takut akan Tuhan (ini ayat2nya di FT banyak banget, ada yang bisa share ?).
Anak2 yang dibabtis tanpa pengertian & menerima Tuhan Yesus terlebih dahulu (secara sadar & karena mengerti) tidak beda-nya dengan anak2 lain yang bermain2 di kolam renang barangkali, lalu ada pendeta/ gembala yang mendoakan dari pinggir kolam, beda-nya suasana yang lebih hening/ hikmad saja saat prosese babtisan, tidak ada canda riang-tawa.
Ini sekedar u/ memberikan wawasan lain-nya disamping yang Pak Wals sampaikan, dalam perbedaan terdapat kekayaan… jangan di-pertentangkan, yang penting kita mengerti sudut pandang dari saudara2 kita yang lain…
GBU,
Fiertra Cahya
From: i-kan-binaguru@hub.xc.org [mailto:i-kan-binaguru@hub.xc.org] On Behalf Of walsinur silalahi
Sent: Sunday, July 22, 2012 9:57 AM
To: Diskusi e-BinaGuru
Subject: [i-kan-binaguru] Mengapa ada baptisan anak di gereja?
Sent: Sunday, July 22, 2012 9:57 AM
To: Diskusi e-BinaGuru
Subject: [i-kan-binaguru] Mengapa ada baptisan anak di gereja?
---------------------------------------------------------------------
e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU
---------------------------------------------------------------------
Selamat hari Minggu teman-teman. Saya forward disini ttg babptisan anak untuk memperkaya kita.
Tks. Wals
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di dalam bukunya, Drs. J. J. Schreuder menjelaskan prinsip-prinsip Alkitab dari
Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru tentang baptisan anak. Baptisan adalah
tanda sekaligus materai perjanjian Allah bagi umat-Nya. Tanda dan materai
perjanjian itu pertama kali bagi Abraham melalui sunat, kemudian dilanjutkan
bagi umat pilihan-Nya di segala usia dan jenis kelamin. Setelah itu, di dalam
Perjanjian Baru, Alkitab mengajarkan tanda sunat diganti menjadi baptisan
sebagai tanda dan materai janji Allah bagi umat-Nya tanpa memandang usia, jenis
kelamin, bangsa, status sosial, dll. Karena janji Allah diberikan kepada
seluruh umat-Nya tanpa pandang bulu, maka anak-anak kecil pun juga mendapat
berkat perjanjian tersebut, sehingga tidak salah jika mereka dibaptis. Namun,
yang perlu diperhatikan adalah baptisan bukan jaminan manusia pasti dibenarkan,
karena sekali lagi, baptisan hanya tanda dan materai perjanjian Allah. Jadi,
meskipun manusia, khususnya anak-anak, sudah dibaptis, orangtua perlu mengajar
mereka untuk beriman. Jika anak-anak yang telah dibaptis, namun ketika beranjak
dewasa, mereka melawan Allah, maka mereka tidak menerima berkat perjanjian
Allah itu. Biarlah buklet sederhana yang dilengkapi dengan penjelasan ayat-ayat
Alkitab yang cukup dan bertanggung jawab memimpin kita untuk mengerti praktik
baptisan anak yang sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab secara integratif.
"Kerendahan hati yang rohani merupakan suatu kesadaran yang dimiliki seorang Kristen tentang betapa miskin dan menjijikkannya dirinya, yang memimpinnya untuk merendahkan dirinya dan meninggikan Allah semata."
(Rev. Jonathan Edwards, A.M., Pengalaman Rohani Sejati, hlm. 100)
Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru tentang baptisan anak. Baptisan adalah
tanda sekaligus materai perjanjian Allah bagi umat-Nya. Tanda dan materai
perjanjian itu pertama kali bagi Abraham melalui sunat, kemudian dilanjutkan
bagi umat pilihan-Nya di segala usia dan jenis kelamin. Setelah itu, di dalam
Perjanjian Baru, Alkitab mengajarkan tanda sunat diganti menjadi baptisan
sebagai tanda dan materai janji Allah bagi umat-Nya tanpa memandang usia, jenis
kelamin, bangsa, status sosial, dll. Karena janji Allah diberikan kepada
seluruh umat-Nya tanpa pandang bulu, maka anak-anak kecil pun juga mendapat
berkat perjanjian tersebut, sehingga tidak salah jika mereka dibaptis. Namun,
yang perlu diperhatikan adalah baptisan bukan jaminan manusia pasti dibenarkan,
karena sekali lagi, baptisan hanya tanda dan materai perjanjian Allah. Jadi,
meskipun manusia, khususnya anak-anak, sudah dibaptis, orangtua perlu mengajar
mereka untuk beriman. Jika anak-anak yang telah dibaptis, namun ketika beranjak
dewasa, mereka melawan Allah, maka mereka tidak menerima berkat perjanjian
Allah itu. Biarlah buklet sederhana yang dilengkapi dengan penjelasan ayat-ayat
Alkitab yang cukup dan bertanggung jawab memimpin kita untuk mengerti praktik
baptisan anak yang sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab secara integratif.
"Kerendahan hati yang rohani merupakan suatu kesadaran yang dimiliki seorang Kristen tentang betapa miskin dan menjijikkannya dirinya, yang memimpinnya untuk merendahkan dirinya dan meninggikan Allah semata."
(Rev. Jonathan Edwards, A.M., Pengalaman Rohani Sejati, hlm. 100)
---------------------------------------------------------------------
Bergabung kirim e-mail ke:
Berhenti kirim e-mail ke:
Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru
---------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------
Bergabung kirim e-mail ke:
Berhenti kirim e-mail ke:
Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru
---------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------
Bergabung kirim e-mail ke:
Berhenti kirim e-mail ke:
Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru
---------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke: Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke:Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------