Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Saturday, October 6, 2012

[i-kan-binaguru] window

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   


Thanks bu Mei atas sharingnya bahwa pelayanan ini harus dimulai dari rumah.Orangtua adalah penanggngjawab utama.Masalahnya sama,sepertinya ortu menyadarinya tetapi tidak mau membekali dirinya sebagai orangtua yang benar dihadapan anak-anaknya. Bagaimana kita membina anak-anak kalau ortunya tidak memberi contoh baik?
Solusinya harus ada pembinaan ortu setelah Pasca nikah.
Wals

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

Win Bets Consistently



Win Bets Consistently It Teaching Horse Race Betters The Correct Procedures To Win Bets On High-odds Horses Consistently And To Enjoy The Races. It Also Teaches Betting Strategies That Prevent Unwarranted Losses. It Gives Good Insight In Investment Policy In General. Win Bets Consistently Sports Betting Champ Maximizer Sports Beting Champ Maximizer Contains A Wealth Of Resources To Make The Most Of The Best Sports Betting System Available. This Comprehensive Ebook Discusses Money Management, Upcoming Games To Bet On, Which Sportsbooks To Use, When To Bet And Much More. Sports Betting Champ Maximizer

(e-RH) Oktober 07 -- SAAT HARUS MENANTI

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 7 Oktober 2012
Bacaan : Yesaya 40:18-31
Setahun: Yohanes 5
Nats: Tetapi orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru:
mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan
dan tidak menjadi lelah. (Yesaya 40:31)

Judul:

SAAT HARUS MENANTI

Begitu mendapat kepastian diterima di sebuah universitas di
Jepang, sahabat saya jadi sangat bersemangat. Enam bulan menanti
waktu berangkat dipenuhinya dengan berbagai persiapan seperti
belajar bahasa, membeli koper besar dan baju hangat, juga mencari
banyak informasi tentang negeri Sakura itu


Bangsa Israel juga sedang menanti. Mereka menanti pertolongan Tuhan.
Tapi tampaknya tidak banyak harapan dalam penantian mereka. Banyak
yang berpaling mencari jalan keluar lain (ayat 18-20). Memang
sebagian besar orang Israel saat itu kemungkinan adalah generasi
yang hanya mendengar Tuhan dari cerita kakek-nenek mereka. Benarkah
Tuhan mendengar dan akan menjawab? Bagaimana saya tahu Dia sanggup
dan akan bertindak? Melalui nabi Yesaya, Tuhan menegur kebutaan
rohani mereka dan menunjukkan bukti-bukti kehadiran dan
kekuasaan-Nya (ayat 21- 28). Hanya pengenalan akan Tuhan yang dapat
menghidupkan harapan dan memberikan kekuatan dalam penantian


Ketika menantikan campur tangan Tuhan, apa yang biasanya kita
lakukan? Adakah kita mereka-reka sendiri sosok Tuhan yang kita mau,
dan bagaimana Dia harus bertindak, lalu kecewa karena harapan kita
tak kunjung terpenuhi? Carilah jejak karya-Nya di sekitar kita,
resapilah penyataan diri-Nya dalam Alkitab. Berdoalah dengan penuh
pengharapan. Renungkan tiap situasi yang dialami dan tanyakanlah apa
Tuhan ingin kita pelajari. Biarlah penantian kita akan Tuhan tidak
menjadi masa "menganggur" yang tak jelas, tetapi menjadi masa-masa
mengalami kekuatan baru yang dihasilkan dari makin dalamnya
pengenalan kita akan Dia. --LIT

JADIKAN MASA-MASA MENANTIKAN PERTOLONGAN TUHAN
UNTUK MAKIN MENGENAL DAN MENGALAMI PRIBADI-NYA

e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-10-07
e-RH
arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/10/07/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/10/07/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yesaya+40:18-31

Yesaya 40:18-31

18 Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat
kamu anggap serupa dengan Dia?
19 Patungkah? Tukang besi menuangnya, dan pandai emas melapisinya
dengan emas, membuat rantai-rantai perak untuknya.
20 Orang yang mendirikan arca, memilih kayu yang tidak lekas busuk,
mencari tukang yang ahli untuk menegakkan patung yang tidak
lekas goyang.
21 Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? Tidakkah diberitahukan
kepadamu dari mulanya? Tidakkah kamu mengerti dari sejak dasar
bumi diletakkan?
22 Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti
belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan
memasangnya seperti kemah kediaman!
23 Dia yang membuat pembesar-pembesar menjadi tidak ada dan yang
menjadikan hakim-hakim dunia sia-sia saja!
24 Baru saja mereka ditanam, baru saja mereka ditaburkan, baru saja
cangkok mereka berakar di dalam tanah, sudah juga Ia meniup
kepada mereka, sehingga mereka kering dan diterbangkan oleh
badai seperti jerami.
25 Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti
dia? firman Yang Mahakudus.
26 Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan
semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar,
sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak
hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.
27 Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata
begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku
tidak diperhatikan Allahku?"
28 Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah
kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak
menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga
pengertian-Nya.
29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat
kepada yang tiada berdaya.
30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh
tersandung,
31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan
baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan
dan tidak menjadi lelah.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+5
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yohanes+5


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

[i-kan-binaguru] @Mei: [SEA 4/14 window conference] Sharing 1: Peran Ayah

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Dear bu Mei,

Terima kasih banyak bu Mei. I'm blessed, saya sangat terinspirasi untuk mengundang para ortu ikut dlm cell group youth yg sdh berjalam.
Apakah boleh dikirimkan email2 dari bu Mei tentang SEA 4/14 setelah email yg ini? Karena email2 stlh email ini terhapus.
Note: Saya baru tahu ada 4/14 dari anak saya yg mengisi sebagai WL di acara pembukaan ......

Tuhan memberkati kita semua
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Meilania Chen <meilania.chen@gmail.com>
Sender: i-kan-binaguru@hub.xc.org
Date: Sat, 6 Oct 2012 16:26:22 +0700
To: Diskusi e-BinaGuru<i-kan-binaguru@hub.xc.org>
ReplyTo: "Diskusi e-BinaGuru" <i-kan-binaguru@hub.xc.org>
Subject: [i-kan-binaguru] [SEA 4/14 window conference] Sharing 1: Peran Ayah

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   
Shallom teman2 ...

Sesuai janji saya sebelum ini, sepulang dari conference, saya pasti akan share di milis :-)
Hanya saja, perlu digarisbawahi bahwa apa yang saya sharingkan bukanlah melulu "laporan pandangan mata" melainkan hasil pengamatan dan opini saya pribadi - jadi sifatnya subjektif yaaa, engga bisa netral :-) Di SEA 4/14 window conference kemarin, saya juga bertemu dengan member e-BG lainnya loh .. so .. silakan ikut berbagi juga yah.

Hal pertama yang berkesan buat saya adalah, dalam sepanjang acara 4 hari tsb, berulang kali ditekankan pentingnya peran AYAH dalam keluarga dan dalam mendidik generasi yang akan datang. Ini sepertinya "barang langka" :-) Maksudnya begini. Biasanya, dalam acara2 yang membicarakan soal ANAK, umumnya yang akan dibahas adalah ttg ANAK tsb (contoh: bagaimana perkembangan anak baik secara fisik, mental, spiritual, atau mungkin masalah2 yang dihadapi oleh anak, dsb) Memang, hal2 tsb "ada" namun tidak menjadi fokus utama pembicaraan. Justru peran AYAH lah yang bolak balik diangkat dan ditegaskan!

Kita sebenarnya tahu kok, kalau keluarga lah yang bertanggung jawab dalam pendidikan anak. Bukan sekolah, bukan gereja, bukan pula aktivis pelayanan anak. Dan kali ini, selain lebih ditegaskan lagi, juga lebih difokuskan pada fungsi AYAH sebagai pemimpin keluarga dan role model - agar anak2 mengenal Bapa yang di surga. Ini bukan cuma teori dan retorika (karena prinsip ini pun kita sudah TAHU, bukan?) Pertanyaannya adalah: sudahkah kita mempraktekkannya?

Saya pernah sharingkan hal ini, tapi sudah lupa kapan tepatnya (dan ini tidak ada dalam conference kemarin). Bahwa anak2 yang tumbuh tanpa ayah yang berfungsi sebagai ayah di rumahnya, apalagi anak2 yang fatherless ... besar kemungkinannya ia akan terlibat dalam kehidupan yang buruk. Penjara, mayoritas dihuni oleh orang2 yang tidak memiliki figur ayah yang baik atau orang2 yang tidak punya ayah - bukan karena ayahnya meninggal, tapi karena kehidupan ayah yang buruk, atau karena ayahnya meninggalkan keluarganya).

Dr. Alemu Beeftu (pembicara 1) - dari sepanjang sesi yang ia bagikan, saya yakin seluruh peserta yang lain juga bisa melihat, bahwa ia adalah seorang AYAH yang luar biasa bagi anak2nya. Bahkan sejak anak2nya masih kecil, ia sudah melibatkan mereka dalam pelayanannya. Ia bercerita bahwa ia mengajak anak2nya melihat peta, dan mendoakan negara2 dimana ayahnya akan berangkat melayani. Setiap kali sang ayah akan pergi, anak2nya lah yang BERDOA dan MENGUTUS sang ayah untuk pergi dan melayani. Wow! Biasanya kepergian ortu diiringi dengan tangisan anak2 yah ... tapi ini justru anak2 lah yang MENGUTUS sang ayah. Bukan hanya itu, setiap kali ayahnya pergi pelayanan, anak2 selalu keep in touch, dan dalam telepon selalu bertanya, "Daddy, berapa orang yang sudah menerima Tuhan Yesus hari ini?" Selama sang ayah dalam pelayanan, anak2nya masih terus berdoa di rumah, baik bagi sang ayah maupun bagi orang2 yang dilayani.

Mr. Ricardo Cosico, saat menyampaikan summary dari conference tsb, tepat berusia 50 tahun. Dan ia membagikan kepada kami semua, isi SMS dari kedua putranya yang sudah besar (usia 21 dan 18 tahun). Dan dari SMS itu kita bisa tahu bagaimana anak2nya dekat dengan sang ayah, dan betapa mereka mencintai serta menghargai ayah mereka. Mr. Cosico juga mengatakan bahwa: kesuksesan kita dalam pelayanan (sehebat apa pun itu!) tidak akan bisa menggantikan kegagalan di rumah. Maksudnya: apa artinya sukses dalam pelayanan kalau kita gagal di dalam rumah kita sendiri. Bahkan sehebat apa pun kita berhasil dalam pelayanan, hal tsb bahkan tidak akan sanggup menggantikan / membayar kegagalan kita di dalam rumah.

Pelayanan anak seharusnyalah dimulai di RUMAH, dengan AYAH sebagai pemimpinnya.

Sayangnya, apa yang kita sedang praktekkan sekarang, terbalik semuanya. Saat ini, terlihat gereja dan berbagai NGO / organisasi2 sosial lah yang lebih aktif dan heboh dalam upaya menjangkau anak2. (tapi ini bukan hal yang salah lho ya .. memang gereja dan NGO perlu untuk menjangkau anak2) Saat ini, guru2 di sekolah dan GSM, yang sepertinya merasa diri lebih bertanggung jawab daripada orang tua untuk pendidikan, termasuk pendidikan rohani bagi anak2. kalau ada yang "tidak beres" dengan anak, maka seringkali yang dipersalahkan adalah: GURU .. ini gimana toh gurunya, kok gak becus mendidik anak! atau mungkin GSM nya .. haduh, di SM diajarin apa sih? Kok anak saya tambah naka aja! Dan biasanya, yang dipersalahkan di rumah adalah .... IBU :-) Ini gimana mamanya, ngurus anak kok ga bisa!

Tunggu dulu! Apa kata alkitab? Benarkah tanggung jawab melayani anak2 ini ada pada para guru di sekolah, para GSM, gereja, dan bahkan NGO? Atau tanggung jawab mamanya? Tidak! Tanggung jawab mendidik anak2 ini seharusnya ada di dalam keluarga, lebih spesifik lagi: para AYAH.

Tapi kenapa dalam realitanya, orang tua "menyerahkan" pendidikan anak2 pada sekolah, dan pendidkan rohani pada GSM atau gereja?
Matthew Ling (pembicara 2) mengatakan bahwa ini ada salah dari gereja juga :-) karena selama ini, gereja sibuk mempromosikan: ayo bawa anak2 ke SM, biar mereka jadi anak Tuhan yang baik, ayo ajak anak2 ikut kegiatan SM, biar mereka jadi anak2 yang taat, dsb.

Lalu, apa yang terjadi? apakah anak2 lalu berubah menjadi anak yang baik, yang manis, yang taat, yang cinta Tuhan? ternyata TIDAK !! Mengapa? karena tugas mendidik anak2 memang bukan di tangan gereja, guru, ataupun GSM, melainkan pada ortu masing2.

Apa yang dilakukan oleh Matthew Ling kemudian sungguh mengagetkan! Selama ini gerejanya sudah melakukan banyak hal dalam pelayanan anak. Bahkan camp anak di gerejanya dihadiri oleh ratusan anak - semua antusias! Kelihatannya itu program yang berhasil, bukan? Tapi Matthew Ling mengatakan: TIDAK !! Karena antusiasme dan semangat itu hanya muncul di bulan2 awal saja ... lama kelamaan, pssss .... hilanglah sudah. semua kembali kepada kehidupan yang "biasa-biasa" saja. Hampir tidak ada perubahan apa pun yang tersisa dari camp yang luar biasa hebatnya tsb. Akhirnya, ia mengundang seluruh jemaat dan mengatakan hal-hal berikut ini:

- Sebagai gembala sidang, ia meminta maaf bahwa ternyata selama ini gereja "bersalah" telah mengambil alih peran orang tua.
- Menegaskan kembali bahwa sebenarnya orang tua lah yang seharusnya bertanggung jawab dalam pendidikan anak.
- Gereja hadir untuk membantu dan memperlengkapi orang tua di dalam mendidik anak-anaknya tsb.

Dan, sebagai solusinya, gereja mulai membuka program baru, yaitu retreat anak DAN orang tua. Bagaimana respons jemaat? Yang hadir hanya sekitar 20-30an keluarga saja. Mana keluarga-keluarga yang lain?

Hal senada juga saya alami di Bandung. Menjelang liburan, banyak ortu melirik program2 gereja atau bahkan program2 sekolah maupun organisasi MANA SAJA (mereka tidak terlalu peduli) - yang penting buat para ortu ini adalah: KEMANA saya bisa "mengirim" anak2 saya selama liburan :-) Mengapa? Karena banyak ortu tidak tahu harus berbuat apa kalau anak2 mereka ada di rumah seharian karena sekolah libur. Jadi, ortu2 ini semangat sekali mengikutkan anaknya ke berbagai program liburan. Bukan dengan tujuan utama untuk perkembangan si anak, tetapi untuk "menyibukkan" anak2 ini selama liburan dan membuat anak2 tsb sebisa mungkin "tidak mengganggu" ortu2 mereka :-)

Bagaimana menurut rekan2?

... (bersambung) ...

Moderator (meilania).


---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

[i-kan-binaguru] [SEA 4/14 window conference] Sharing 1: Peran Ayah

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   
Shallom teman2 ...

Sesuai janji saya sebelum ini, sepulang dari conference, saya pasti akan share di milis :-)
Hanya saja, perlu digarisbawahi bahwa apa yang saya sharingkan bukanlah melulu "laporan pandangan mata" melainkan hasil pengamatan dan opini saya pribadi - jadi sifatnya subjektif yaaa, engga bisa netral :-) Di SEA 4/14 window conference kemarin, saya juga bertemu dengan member e-BG lainnya loh .. so .. silakan ikut berbagi juga yah.

Hal pertama yang berkesan buat saya adalah, dalam sepanjang acara 4 hari tsb, berulang kali ditekankan pentingnya peran AYAH dalam keluarga dan dalam mendidik generasi yang akan datang. Ini sepertinya "barang langka" :-) Maksudnya begini. Biasanya, dalam acara2 yang membicarakan soal ANAK, umumnya yang akan dibahas adalah ttg ANAK tsb (contoh: bagaimana perkembangan anak baik secara fisik, mental, spiritual, atau mungkin masalah2 yang dihadapi oleh anak, dsb) Memang, hal2 tsb "ada" namun tidak menjadi fokus utama pembicaraan. Justru peran AYAH lah yang bolak balik diangkat dan ditegaskan!

Kita sebenarnya tahu kok, kalau keluarga lah yang bertanggung jawab dalam pendidikan anak. Bukan sekolah, bukan gereja, bukan pula aktivis pelayanan anak. Dan kali ini, selain lebih ditegaskan lagi, juga lebih difokuskan pada fungsi AYAH sebagai pemimpin keluarga dan role model - agar anak2 mengenal Bapa yang di surga. Ini bukan cuma teori dan retorika (karena prinsip ini pun kita sudah TAHU, bukan?) Pertanyaannya adalah: sudahkah kita mempraktekkannya?

Saya pernah sharingkan hal ini, tapi sudah lupa kapan tepatnya (dan ini tidak ada dalam conference kemarin). Bahwa anak2 yang tumbuh tanpa ayah yang berfungsi sebagai ayah di rumahnya, apalagi anak2 yang fatherless ... besar kemungkinannya ia akan terlibat dalam kehidupan yang buruk. Penjara, mayoritas dihuni oleh orang2 yang tidak memiliki figur ayah yang baik atau orang2 yang tidak punya ayah - bukan karena ayahnya meninggal, tapi karena kehidupan ayah yang buruk, atau karena ayahnya meninggalkan keluarganya).

Dr. Alemu Beeftu (pembicara 1) - dari sepanjang sesi yang ia bagikan, saya yakin seluruh peserta yang lain juga bisa melihat, bahwa ia adalah seorang AYAH yang luar biasa bagi anak2nya. Bahkan sejak anak2nya masih kecil, ia sudah melibatkan mereka dalam pelayanannya. Ia bercerita bahwa ia mengajak anak2nya melihat peta, dan mendoakan negara2 dimana ayahnya akan berangkat melayani. Setiap kali sang ayah akan pergi, anak2nya lah yang BERDOA dan MENGUTUS sang ayah untuk pergi dan melayani. Wow! Biasanya kepergian ortu diiringi dengan tangisan anak2 yah ... tapi ini justru anak2 lah yang MENGUTUS sang ayah. Bukan hanya itu, setiap kali ayahnya pergi pelayanan, anak2 selalu keep in touch, dan dalam telepon selalu bertanya, "Daddy, berapa orang yang sudah menerima Tuhan Yesus hari ini?" Selama sang ayah dalam pelayanan, anak2nya masih terus berdoa di rumah, baik bagi sang ayah maupun bagi orang2 yang dilayani.

Mr. Ricardo Cosico, saat menyampaikan summary dari conference tsb, tepat berusia 50 tahun. Dan ia membagikan kepada kami semua, isi SMS dari kedua putranya yang sudah besar (usia 21 dan 18 tahun). Dan dari SMS itu kita bisa tahu bagaimana anak2nya dekat dengan sang ayah, dan betapa mereka mencintai serta menghargai ayah mereka. Mr. Cosico juga mengatakan bahwa: kesuksesan kita dalam pelayanan (sehebat apa pun itu!) tidak akan bisa menggantikan kegagalan di rumah. Maksudnya: apa artinya sukses dalam pelayanan kalau kita gagal di dalam rumah kita sendiri. Bahkan sehebat apa pun kita berhasil dalam pelayanan, hal tsb bahkan tidak akan sanggup menggantikan / membayar kegagalan kita di dalam rumah.

Pelayanan anak seharusnyalah dimulai di RUMAH, dengan AYAH sebagai pemimpinnya.

Sayangnya, apa yang kita sedang praktekkan sekarang, terbalik semuanya. Saat ini, terlihat gereja dan berbagai NGO / organisasi2 sosial lah yang lebih aktif dan heboh dalam upaya menjangkau anak2. (tapi ini bukan hal yang salah lho ya .. memang gereja dan NGO perlu untuk menjangkau anak2) Saat ini, guru2 di sekolah dan GSM, yang sepertinya merasa diri lebih bertanggung jawab daripada orang tua untuk pendidikan, termasuk pendidikan rohani bagi anak2. kalau ada yang "tidak beres" dengan anak, maka seringkali yang dipersalahkan adalah: GURU .. ini gimana toh gurunya, kok gak becus mendidik anak! atau mungkin GSM nya .. haduh, di SM diajarin apa sih? Kok anak saya tambah naka aja! Dan biasanya, yang dipersalahkan di rumah adalah .... IBU :-) Ini gimana mamanya, ngurus anak kok ga bisa!

Tunggu dulu! Apa kata alkitab? Benarkah tanggung jawab melayani anak2 ini ada pada para guru di sekolah, para GSM, gereja, dan bahkan NGO? Atau tanggung jawab mamanya? Tidak! Tanggung jawab mendidik anak2 ini seharusnya ada di dalam keluarga, lebih spesifik lagi: para AYAH.

Tapi kenapa dalam realitanya, orang tua "menyerahkan" pendidikan anak2 pada sekolah, dan pendidkan rohani pada GSM atau gereja?
Matthew Ling (pembicara 2) mengatakan bahwa ini ada salah dari gereja juga :-) karena selama ini, gereja sibuk mempromosikan: ayo bawa anak2 ke SM, biar mereka jadi anak Tuhan yang baik, ayo ajak anak2 ikut kegiatan SM, biar mereka jadi anak2 yang taat, dsb.

Lalu, apa yang terjadi? apakah anak2 lalu berubah menjadi anak yang baik, yang manis, yang taat, yang cinta Tuhan? ternyata TIDAK !! Mengapa? karena tugas mendidik anak2 memang bukan di tangan gereja, guru, ataupun GSM, melainkan pada ortu masing2.

Apa yang dilakukan oleh Matthew Ling kemudian sungguh mengagetkan! Selama ini gerejanya sudah melakukan banyak hal dalam pelayanan anak. Bahkan camp anak di gerejanya dihadiri oleh ratusan anak - semua antusias! Kelihatannya itu program yang berhasil, bukan? Tapi Matthew Ling mengatakan: TIDAK !! Karena antusiasme dan semangat itu hanya muncul di bulan2 awal saja ... lama kelamaan, pssss .... hilanglah sudah. semua kembali kepada kehidupan yang "biasa-biasa" saja. Hampir tidak ada perubahan apa pun yang tersisa dari camp yang luar biasa hebatnya tsb. Akhirnya, ia mengundang seluruh jemaat dan mengatakan hal-hal berikut ini:

- Sebagai gembala sidang, ia meminta maaf bahwa ternyata selama ini gereja "bersalah" telah mengambil alih peran orang tua.
- Menegaskan kembali bahwa sebenarnya orang tua lah yang seharusnya bertanggung jawab dalam pendidikan anak.
- Gereja hadir untuk membantu dan memperlengkapi orang tua di dalam mendidik anak-anaknya tsb.

Dan, sebagai solusinya, gereja mulai membuka program baru, yaitu retreat anak DAN orang tua. Bagaimana respons jemaat? Yang hadir hanya sekitar 20-30an keluarga saja. Mana keluarga-keluarga yang lain?

Hal senada juga saya alami di Bandung. Menjelang liburan, banyak ortu melirik program2 gereja atau bahkan program2 sekolah maupun organisasi MANA SAJA (mereka tidak terlalu peduli) - yang penting buat para ortu ini adalah: KEMANA saya bisa "mengirim" anak2 saya selama liburan :-) Mengapa? Karena banyak ortu tidak tahu harus berbuat apa kalau anak2 mereka ada di rumah seharian karena sekolah libur. Jadi, ortu2 ini semangat sekali mengikutkan anaknya ke berbagai program liburan. Bukan dengan tujuan utama untuk perkembangan si anak, tetapi untuk "menyibukkan" anak2 ini selama liburan dan membuat anak2 tsb sebisa mungkin "tidak mengganggu" ortu2 mereka :-)

Bagaimana menurut rekan2?

... (bersambung) ...

Moderator (meilania).


---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

Friday, October 5, 2012

The Secrets To Success

Are You Looking For The Secrets to a Successful Life? Look no Furthur!!!! Visit http://ontimemarketing.biz/secrets2success today and find everything you will ever need to become a Success!!

Re: [i-kan-binaguru] e-BinaGuru @ South East Asia 4/14 Window Conference

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Sudah saya balas, apakah blm terima? Krn sdh sdh terima cc nya.

Salam

Ir. Lukas Widianto. (Architec & interior)
ADYO Interior.   0813 101 20 353

Pada Oct 6, 2012, pukul 9:12, Johanes <johanes.santoso@astra-honda.com> menulis:

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Selamat siang pa Lucas,

Saya baca tulisan bapak dibawah ada informasi camp IT.

boleh di share ke saya pa ?

Terima kasih & Salam
Johanes S


Lucas Widianto wrote:
---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------     



----- Forwarded Message -----

Sent: Wednesday, October 3, 2012 1:18 AM
Subject: Re: [i-kan-binaguru] e-BinaGuru @ South East Asia 4/14 Window Conference

Bu Mei, wah menarik sekali. Dan tentunya bu Mei setelah ini bisa bagi2 kepada kita, apa saja yg didapat dalam conference tsb.

Memang sekarang sistim jaringan ( link) sangat diperlukan, krn sekolah minggu dan pelayanan anak bisa menjangkau ke berbagai unsur seni. Misalnya sekolah minggu dalam kaitannya dg : seni teater, seni suara (sudah umum dan semua sekolah minggu sdh ada), dance, musik tradisional (indonesia punya banyak sekali nih), audio visual, olah raga (termasuk skate board dll) dalam hal ini bu Mei sdh merintis dan sudah punya bbrp group. Tinggal dikembangkan secara nasional dan internasional.

Pelayanan anak khusus, juga bu Mei sudah punya, tinggal di link dg yg di Jakarta dan daerah lain, termasuk dg negara tetangga. Di Jakarta psikolog Dame Sitompul juga punya pelayanan dan persekutuan untuk orang tua ABK dan ABK.

Sebenarnya bu Mei sudah punya banyak, termasuk juga link ke penerbit, link ke radio, juga punya banyak rekan2 yg bersedia mendukung (dengan bidang dan minatnya masing2) misalnya games untuk sekolah minggu,

Sekarang saatnya untuk merapikan dan memperluas.

Kalau ga salah 4/14 lebih banyak memberikan perhatian untuk kemajuan teknologi dalam kaitannya dg perkembangan anak. Ini memang yg belum banyak kita garap. Tapi justru dg link, kita bisa belajar banyak dari negara lain, bgmn menanggulanginya.

Akhir bulan ini ada camp ( kalau ga  salah 3 hari) tentang IT, saya sudah BC melalui FB sekolah minggu. ( buat catatan : teman di FB sekolah minggu sdh hampir 2.500 orang)

Selamat konferensi, Tuhan memberkati.

LW





---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   


IMPORTANT -
The contents of this email and its attachments are intended only for the individual or entity addressed above and may contain confidential and/or privileged material.
Any unauthorized use of the contents is expressly prohibited. If you receive this email in error, please contact us, then delete the email.
Please note that any views or opinions presented in this email are solely those of the author and do not necessarily represent those of the company and should not be seen as forming a legally binding contract without express written confirmation.
Finally, the recipient should check this email and any attachments for the presence of viruses. PT Astra Honda Motor accepts no liability for any damage caused by any virus transmitted by this email.

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

[i-kan-binaguru] Rumah Belajar Anak

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Syalom bapak/ibu,
Saya juga merasa terberkati karena sama dgn Bu Meilani yg sementara ikut konferensi Jendela 4/14. Kami berada di tempat yang sama saat ini.
Tadi pagi saya berdiskusi dengan bu Mei tentang pelayanan anak. Oya kebetulan saya sedang memfasilitasi Rumah Belajar Anak (Rumba), masih benar2 baru namun saya percaya tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yg baik bagi anak-anak dan generasi masa depan. Saat ini kami butuh banyak buku-buku (baru/bekas) untuk didistribusikan ke beberapa Rumba yg sudah terbentuk. Sebelumnya saya telah mendapat bantuan buku-buku dari teman-teman saya juga Yayasan 1001 buku namun masih kurang. Jika ada bapak/ibu yg terbeban ingin membantu Rumba dengan menyumbang buku-buku bagi anak-anak dan remaja, mungkin bisa menghubungi saya.
Terima kasih khusus buat bu Mei yg mendorong saya untuk berbagi pergumulan ini melalui milis ini.
Terima kasih semuanya dan Tuhan kiranya memberkati pelayanan kita bersama.

God bless,
Ega
(HP: 08123727273)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: walsinur silalahi <walsinur.silalahi@yahoo.com>
Sender: i-kan-binaguru@hub.xc.org
Date: Wed, 3 Oct 2012 12:56:22 +0800 (SGT)
To: Diskusi e-BinaGuru<i-kan-binaguru@hub.xc.org>
ReplyTo: "Diskusi e-BinaGuru" <i-kan-binaguru@hub.xc.org>
Subject: Re: [i-kan-binaguru] e-BinaGuru @ South East Asia 4/14 Window Conference

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   
Good chance bu Mei,Kita bisa menambah bekal dalam pelayanan anak dan  berbagi bersama dengan teman-teman dari manca negara. Karena bu mei mengikuti bidang pendidikan anak,sebaiknya ditanyakan juga agar diadakan kerjasama dengan negara tetangga khususnya tentang system pendidikan yang mereka miliki.Teman-teman yang di BG  senang klo bisa di sharing.Demikian juga pelayanan yang kita adakan di Indo. Thanks atas perhatiannya.

Walz


From: Meilania Chen <meilania.chen@gmail.com>
To: Diskusi e-BinaGuru <i-kan-binaguru@hub.xc.org>
Sent: Tuesday, October 2, 2012 9:46 PM
Subject: [i-kan-binaguru] e-BinaGuru @ South East Asia 4/14 Window Conference

---------------------------------------------------------------------
e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU 
---------------------------------------------------------------------

Dear friends ...

Apa kabar semuanya?

Sudah 2 hari ini saya ada di Sun Lake Hotel, Jakarta. Tapi baru hari
ini bisa kirim2 kabar di milis :-)

Tgl 1-4 Oktober 2012 ini ada South East Asia 4/14 Window Conference -
yang dihadiri oleh 9 negara, dengan jumlah peserta sekitar 250 orang.
Semuanya aktivis pelayanan anak dari berbagai latar belakang.Saya
mewakili e-BinaGuru diundang dalam acara ini.

Dalam diskusi kelompok yang saya ikuti (saya pilih bidang pendidikan)
- satu hal yang disepakati oleh semua partisipan adalah pentingnya
NETWORK. Dan kita patut bersyukur, karena e-BG adalah contoh nyata
bagaimana network itu bisa terbentuk dan membawa dampak serta manfaat
yang luas. Bukan saja bagi para anggota yang tergabung di dalamnya,
melainkan juga bagi orang2 lain yang kita layani atau kenal.

Mungkin ke depannya, e-BG harus mulai merintis membentuk jaringan
internasional (meskipun saat ini anggota e-BG sudah tersebar di
berbagai negara di luar Indo, namun karena kita masih menggunakan
Bahasa Indonesia, maka kita belum bisa menjangkau rekan2 aktivis
pelayanan anak yang engga bisa Bahasa Indonesia he3x - but at least,
teman2 dari Malaysia atau yang bisa bahasa melayu udah bisa join ama
kita).

Dan seperti biasa .. karena cerewet, saya jadi punya lebih banyak
kesempatan untuk berkenalan dengan banyak orang ;-) dan kesempatan
untuk berbicara dalam forum serta memperkenalkan e-BG he3x. Tujuannya
bukan supaya e-BG terkenal loh yaaa ... tapi agar komunitas kita ini
bisa lebih banyak lagi menjangkau rekan2 kita sepelayanan, terutama
yang dari daerah, yang sangat membutuhkan dukungan dan bantuan kita.

Semboyan saya, meminjam dari Nokia, yaitu: "connecting people" benar2
saya terapkan. Selama kita melakukan pelayanan SENDIRIAN yah ... tentu
ga akan kuat atau bertahan lama. Tetapi kalau kita punya teman2,
komunitas yang mendukung, maka kita bisa saling berbagi dan menguatkan
serta saling membantu.

Sudah ada beberapa rekan di daerah yang jadi semangat nih setelah
mengetahui ada milis e-BG. Ayo kita sama2 bantu dan dukung rekan2 kita
ini ... lewat apapun yang bisa kita lakukan, mulai dari sharing ide,
pengetahuan, hingga membentuk kerjasama, atau mendukung dalam hal
pelatihan, dana, program, dsb.

Teman2 dari Brunei Darussalam, Thailand, Kamboja, sudah siap ingin
menjalin network dengan kita ... itulah sebabnya saya ingin mengajak
rekan2 semua untuk mulai mengembangkan milis kita agar bisa go
international dengan menjangkau rekan2 kita di luar Indo. nah,
bentuknya seperti apa .. memang belum jelas saat ini, masih dalam
bayang2 :-) Mohon teman2 dukung dalam doa, juga kasih masukan ya ...
Saya percaya bukan kebetulan kita semua bisa bergabung dalam milis
e-BG ini, dan pasti ada rencana Tuhan yang indah yang dititipkanNya
pada kita untuk kita garap bersama.

Masakan kita cuma "kumpul2 ngrumpi" untuk kalangan sendiri?
Sudah saatnya kita mengambil peran yang lebih AKTIF untuk menjangkau
teman2 kita yang membutuhkan bantuan. So .. kalau ada yang mau kasih
masukan, mumpung masih 2 hari lagi saya dalam conference ini, boleh
cepet2 e-mail yaaa ... Supaya saya juga bisa kasih masukan dalam sesi2
diskusi yang akan digelar besok sepanjang hari.

Yang prefer via japri boleh juga SMS saya : 085 6272 4656

Okay .. demikian sekilas info dari 4/14 window conference. Besok
dilanjut lagi deh ceritanya ... Tolong dukung kami semua (peserta
conference) dalam doa yah. Agar Tuhan pimpin kami semua untuk dapat
melakukan kehendakNya - demi melayani generasi ini, khususnya anak2
usia 4-14 tahun.

GBU all.
Moderator (meilania).

---------------------------------------------------------------------
Bergabung kirim e-mail ke:    <subscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Berhenti kirim e-mail ke:    <unsubscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru
---------------------------------------------------------------------



---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

[i-kan-binaguru] Bahan Ajar Bulan Keluarga

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Syalom para Bapak/Ibu guru SM,

Dalam bulan ini di gereja kami sedang merayakan bulan keluarga, adakah bahan ajar sekolah minggu yang juga mengusung tema bulan keluarga? mohon di sharing...sehingga dalam pelayanan sekolah minggu nanti juga nyambung dengan tema bulan keluarga. Terima kasih, Tuhan memberkati pelayanan kita semua.

Salam,
Joice

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

[i-kan-binaguru] Konsultasi Nasional II Jaringan Pelayanan Anak (JPA)

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Salam Semangat Berjejaring!

Semangat melayani anak-anak sedang melanda Indonesia. Mari bergiat bersama untuk menjangkau sebanyak mungkin anak menjadi milik Kristus dan menjadi generasi masa depan gereja yang membanggakan Tuhan.

Menyikapi semangat itu, JPA kembali menyelenggarakan KONAS II. KONAS ini ditujukan untuk yayasan/lembaga/organisasi Kristen yang memiliki konsentrasi dalam melayani anak. Diharapkan melalui pertemuan ini akan terjadi penguatan jejaring antar lembaga sehingga memungkinkan terbentuknya lebih banyak kerja sama.

KONAS II JPA akan diselenggarakan pada:
Hari & Tgl : Senin-Selasa, 5-6 November 20120
Tempat      : Hotel Seruni - Cisarua, Jl. Pirus Kampung Baru, Tegal Cibereum, Cisarua Bogor (Dekat Taman Safari)
Kontribusi : Rp. 200.000,00 tiap peserta

Setiap lembaga dapat mengutus dua orang dari unsur pimpinan. Pendaftaran ditutup pada 25 Oktober 2012 (tempat sangat terbatas). Bagi yang mendaftar dan memenuhi kriteria, kami segera mengirimkan Ketentuan & Informasi Peserta, Formulir Pendaftaran dan Denah Lokasi.

Info lebih lanjut bisa menghubungi Yeni Krisma, 0813 8008 7214. Tuhan Yesus memberkati.

 



---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

(e-RH) Oktober 06 -- FENOMENA GUNUNG ES

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 6 Oktober 2012
Bacaan : Mazmur 139:1-23
Setahun: Matius 8; Markus 2
Nats: "Selidikilah aku ya Allah dan kenallah hatiku, ujilah aku dan
kenallah pikiran-pikiranku. Lihatlah apakah jalanku serong dan
tuntunlah aku di jalan yang kekal." (Mazmur 139:23)

Judul:

FENOMENA GUNUNG ES

Gunung es adalah suatu bongkahan besar es air tawar yang telah
terpecah dari akumulasi endapan salju yang membatu selama rentang
waktu yang lama dan mengambang di perairan terbuka. Sekitar 80-90%
volume gunung es berada di bawah permukaan air laut, besar dan
bentuknya sulit diperkirakan hanya berdasarkan apa yang tampak di
permukaan


Hati dan pikiran manusia juga disadari Daud bagaikan gunung es.
Kompleks. Sulit ditebak hanya berdasarkan apa yang tampak di luar.
Ia pun meminta Tuhan menyelidiki hatinya. Daud mengenal Tuhan
sebagai Pribadi yang Mahahadir (omnipresence), Mahatahu
(omniscience) dan Mahakuasa (omnipotence). Tuhan hadir ketika ia
melakukan segala sesuatu (ayat 1-4), sejak terbit fajar hingga
tengah malam (ayat 9-10), sejak ia dibentuk dalam kandungan (ayat
14-16) hingga nanti ia turun ke dalam dunia orang mati (ayat 7-8).
Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Pemahaman akan kemahatahuan
Tuhan bukan merupakan ancaman bagi Daud, malahan menjadi penolong
bagi dirinya yang penuh ketidaktahuan dan keterbatasan.
Kemahahadiran dan kemahatahuan Tuhan juga menjadi jaminan bahwa Dia
berkuasa menyelidiki hati, menguji pikiran, serta memperbaiki apa
yang keliru di dalamnya


Seringkali kita tampak "baik-baik saja" di luar, namun, jikalau kita
mau jujur dan mengizinkan Tuhan menyelidiki diri kita, ada banyak
hal yang mesti kita tinggalkan, perbaiki, dan mohonkan pengampunan.
Dalam kesadaran akan ketidakberdayaan kita menghadapi "fenomena
gunung es" di dalam diri, maukah kita dengan rendah hati berseru:
"Allah Yang Maha Tahu, selidikilah diriku, dan tuntunlah aku di
jalan-Mu"? --DEW

KATA HATI BISA SAJA MENIPU
MINTALAH DIUJI OLEH ALLAH YANG MAHATAHU

e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-10-06
e-RH
arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/10/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/10/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+139:1-23

Mazmur 139:1-23

1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki
dan mengenal aku;
2 Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti
pikiranku dari jauh.
3 Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala
jalanku Kaumaklumi.
4 Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya,
semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.
5 Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau
menaruh tangan-Mu ke atasku.
6 Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak
sanggup aku mencapainya.
7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari
dari hadapan-Mu?
8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh
tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.
9 Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di
ujung laut,
10 juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu
memegang aku.
11 Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan
terang sekelilingku menjadi malam,"
12 maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi
terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.
13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku
dalam kandungan ibuku.
14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan
ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar
menyadarinya.
15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan
di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian
bumi yang paling bawah;
16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu
semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada
satupun dari padanya.
17 Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar
jumlahnya!
18 Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir.
Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.
19 Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah, sehingga
menjauh dari padaku penumpah-penumpah darah,
20 yang berkata-kata dusta terhadap Engkau, dan melawan Engkau
dengan sia-sia.
21 Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya
TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit
melawan Engkau?
22 Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku.
23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan
kenallah pikiran-pikiranku;

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Matius+8
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+8
http://alkitab.sabda.org/?Markus+2


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Berita PESTA - 66/September 2012

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

Berita PESTA
Edisi 66/September 2012

DAFTAR ISI
BERITA PESTA:
1. Info Kelas DIK dan PKS Sedang Berlangsung
2. Pendaftaran Kelas Pertumbuhan Rohani Kristen (PRK)
3. Pendaftaran Kelas Natal 2012
4. Staf PESTA Baru - Doni Kukuh Mandiri
5. Dukungan Doa untuk Peserta PESTA
ARTIKEL: KONTEKSTUALISASI ALA PAULUS (LUKAS 4:18-19)

Shalom,

Berita PESTA kembali menyuguhkan beberapa informasi terbaru, di antaranya: kegiatan kelas diskusi September -- Oktober, info pendaftaran kelas PRK, dan pendaftaran kelas Natal. Kami sajikan juga sebuah artikel menarik mengenai "Kontekstualisasi Ala Paulus (Lukas 4:18-19)". Kiranya artikel ini dapat memperkaya wawasan orang Kristen yang rindu diperlengkapi untuk menjangkau sebanyak mungkin jiwa bagi Tuhan. Selamat melayani.

Pemimpin Redaksi Berita PESTA,
Desi Rianto
< ryan(at)in-christ.net >
< http://pesta.org >


BERITA PESTA

1. Info Kelas DIK dan PKS Sedang Berlangsung

Puji Tuhan, mulai September 2012, dua kelas diskusi PESTA dapat diselenggarakan, yaitu kelas Dasar-dasar Iman Kristen (DIK) dan Pernikahan Kristen Sejati (PKS), dengan jumlah peserta masing-masing 26 peserta (DIK) dan 21 peserta (PKS). Kelas diskusi DIK diikuti oleh peserta-peserta baru yang rindu belajar doktrin-doktrin utama Kristen, seperti penciptaan, kejatuhan manusia dalam dosa, dan keselamatan dalam Yesus Kristus. Sedangkan kelas diskusi PKS diikuti oleh peserta yang sudah menikah, untuk belajar tentang prinsip-prinsip pernikahan Kristen yang sesuai dengan firman Tuhan.

Pokok Doa:
Doakan agar Tuhan Yesus menolong para peserta kelas diskusi DIK dan PKS, supaya dapat memahami prinsip-prinsip kekristenan sehingga mereka dapat hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Doakan juga untuk para moderator yang akan membantu jalannya diskusi, supaya mereka bisa melakukan tugasnya dengan baik.

2. Pendaftaran Kelas Pertumbuhan Rohani Kristen (PRK)

Apakah Anda sering bertanya tentang hakikat kedewasaan rohani? Apa yang harus dilakukan agar menjadi dewasa secara rohani? Apa tanda pribadi Kristen yang memiliki kedewasaan rohani?

PESTA kembali membuka kelas lanjutan Pertumbuhan Rohani Kristen (PRK) 2012. Kelas ini akan mempelajari pokok-pokok penting mengenai disiplin rohani yang menghasilkan buah, kedewasaan rohani, dan juga penyakit rohani yang menghambat kita bertumbuh. Kelas diskusi berlangsung 1 November -- 12 Desember 2012 dan dibuka khusus bagi peserta PESTA yang sudah lulus dari kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK).

Bagi alumni PESTA yang tertarik untuk mengambil kelas lanjutan ini, silakan menghubungi:
==> staf PESTA < kusuma@in-christ.net >

Untuk melihat silabus dan materi PRK ini, atau kalau ingin mendownloadnya, silakan mengakses URL berikut ini.

==> http://pesta.sabda.org/prk_sil

Pokok Doa:
Doakan kepada Tuhan Yesus agar ada banyak peserta PESTA yang tertarik untuk belajar dan bergabung di kelas lanjutan PRK ini. Biarlah Tuhan memakai sarana ini untuk mendorong anak-anak Tuhan rindu bertumbuh menjadi dewasa dalam Kristus.

3. Pendaftaran Kelas Natal 2012

Pada akhir 2012, PESTA akan membuka kelas diskusi Natal 2012, yang akan berlangsung mulai tanggal 5 November -- 7 Desember 2012. Kelas Natal ini akan mendiskusikan tentang prinsip-prinsip firman Tuhan yang berkaitan dengan kelahiran Kristus dan isu-isu Natal yang menyertainya. Kelas diskusi Natal ini diselenggarakan dengan 2 macam cara -- melalui media Facebook grup dan milis (email).

Jika Bapak/Ibu tertarik untuk mengikuti kelas diskusi Natal ini, segera daftarkan diri Anda sekarang juga. Pada waktu mendaftar Anda perlu menyebutkan media apa yang diinginkan di subjek surat.
1. Subjek: Daftar Diskusi Natal Facebook
2. Subjek: Daftar Diskusi Natal Milis
Pendaftaran ditutup pada tanggal 23 Oktober 2012. Jangan lewatkan kesempatan ini! Untuk mengikuti kelas diskusi ini, Anda tidak dipungut biaya.

Untuk mendaftar kelas diskusi Natal:
==> Admin PESTA < kusuma(at)in-christ.net >

Pokok Doa:
Baru pertama kali ini, PESTA membuka kelas diskusi Natal melalui Facebook grup. Doakan supaya melalui kelas diskusi Natal ini, Tuhan Yesus menolong para peserta untuk belajar arti Natal yang sebenarnya.

4. Staf PESTA Baru - Doni Kukuh Mandiri

Kami bersyukur kepada Tuhan karena Doni Kukuh Mandiri telah lulus masa percobaan di Yayasan Lembaga SABDA, sehingga sekarang dapat melayani bersama di PESTA. Keluarga besar PESTA telah lama berdoa untuk penambahan staf baru, untuk melayani Tuhan penuh waktu (full time) dan Tuhan telah mengabulkannya.

"Selamat datang Sdr. Doni. Selamat melayani bersama kami di PESTA."
Baca selengkapnya perkenalan Doni:
< http://blog.sabda.org/2012/08/27/roadshow-software-sabda-di-sragen/ >

Pokok Doa:
Doakan agar Tuhan memakai Doni Kukuh Mandiri untuk melayani di YLSA sesuai dengan talenta yang telah Tuhan berikan. Biarlah semakin banyak pekerjaan Tuhan di YLSA yang dapat dikerjakan.

5. Dukungan Doa untuk Peserta PESTA

Pokok Doa:
- Berdoa untuk adik Pak Patikkos Siahaan yang bernama Dame Siahaan yang sedang sakit akibat kuasa kegelapan, biarlah kuasa Allah turut campur tangan dan bekerja mengusir kuasa kegelapan yang mengganggu adik Pak Patikkos.

- Bersyukur atas operasi yang telah dijalani oleh Pak Christoper. Doakan untuk pemulihan kesehatan pascaoperasi beliau, biarlah melalui setiap resep obat yang diberikan dokter, kuasa Tuhan dinyatakan.


ARTIKEL: KONTEKSTUALISASI ALA PAULUS (LUKAS 4:18-19)

Naskah Perjanjian Baru aslinya ditulis dalam bahasa Yunani karena bahasa ini menjadi bahasa yang paling luas digunakan di wilayah Kekaisaran Romawi pada zaman itu, meskipun Perjanjian Baru Yunani tersebut banyak memelihara kata bahasa Aram -- yang saat itu juga bisa disebut bahasa Ibrani -- sebab dianggap salah satu dialek tutur saja oleh masyarakat Yahudi di Galilea. Contoh kata-kata Aram yang dipelihara antara lain: "Talita Kum" (Markus 5:41), "Gabbatta" (Yohanes 19:13), dan "Maranatha" (1 Korintus 16:23). Salah satu bukti bahwa Yesus membaca targum berbahasa Aram, di mana kata 'Alaha' (yang seakar dengan bentuk Ibrani: Eloah, dan Arab: Allah) adalah ungkapan Yesus dalam Markus 15:33; "Elohi, Elohi, L'mah Sh'vaktani". Sebab teks dalam Mazmur 22:2 bahasa Ibraninya: "Eli, Eli, Lamah'azvatani" (karena dalam pengalihaksaraan Yunani "Elohi" dan bukan "Elohim". Tidak ada dialek bahasa Ibrani pada orang-orang Yahudi dari dulu hingga sekarang, baik dialek sefardin maupun Azkernazim yang membaca "Elohim" menjadi "Eloim"). Oleh sebab itu, bila Perjanjian Baru yang aslinya ditulis dalam bahasa Yunani namun rasul-rasul sendiri tidak mempertahankan nama Yahweh, mengapa beberapa orang mati-matian mempertahankannya? Rasul-rasul yang menulis Perjanjian Baru saja menerjemahkannya dengan kata "Kyrios" (Tuhan). Ambillah satu contoh ayat, misalnya Ulangan 6:4, "Shema' Yiasra'el, Yahweh Elohenu yahweh Ehad". Dalam Markus 12:29, nama Yahweh diterjemahkan dengan "Kyrios" (Tuhan) mengikuti terjemahan Septuaginta: "Akoue, Israel, Kurios ho theos hermin, kurios eis esti" (Dengarlah, wahai Israel, "Kurios" (Tuhan) itu "Theos"/Allah kita, "Kurios"/Tuhan itu esa). Jadi sekali lagi, Markus sang penulis Injil pun tidak mempertahankan nama Yahweh. Lalu, apakah ada yang berani mengatakan bahwa seluruh penulis Perjanjian Baru salah?

Dalam bahasa Ibrani, "nama" tidak bisa dipahami secara harfiah seperti nama-nama: Suharto, Suradi, Baidi, dan sebagainya. Dalam hal ini, kita perlu membedakan antara "nama" (yang berasal dari bahasa manusia yang dibatasi konteks ruang dan waktu) dengan "Dia yang di-Namakan" (yang absolut, tidak terhingga). "Nama" dalam teologi Yahudi lebih menunjuk pada "Kuasa di balik Dia yang di-Namakan". Karena itu, orang-orang Yahudi hanya mempertahankan tetagramaton (keempat huruf suci: "yhwh"), tetapi tidak membacanya secara lisan, melainkan sudah lazim dibaca dengan: "Adonai" (Tuhan, Tuhanku) atau "Ha-Shem" (Sang Nama).

Kesimpulannya, apabila kita menolak usulan para "penentang Allah" itu, sebenarnya kita bukan sekadar menimbang manfaat atau mudaratnya saja. Namun, manfaatnya jelas tidak ada sama sekali dan mudaratnya pun jelas -- bukan hanya membingungkan umat Kristen, melainkan juga membuka "front permusuhan" dengan "Saudara Sepupu". Tetapi yang lebih penting lagi, tidak ada gunanya berdialog dengan orang-orang yang memang tidak memenuhi standar berpikir ilmiah itu (Yudas 1:10).

Yesus Kristus telah memberikan kepada Paulus sebuah resep yang manjur untuk mengatasi berbagai persoalan komunikasi antarbudaya, seperti yang dialaminya di Atena. Melalui penglihatan yang begitu meyakinkan, Paulus dipenuhi dengan banyak pengertian baru dan cemerlang, sehingga ia menjadi buta untuk sementara waktu. Pada saat itu Yesus berkata, "Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang." (Kisah Para Rasul 26:17-18)

Jalan pemikiran Yesus sungguh sempurna. Agar bisa berbalik dari kegelapan, mata setiap orang harus dibuka terlebih dulu sehingga mereka dapat melihat perbedaan antara gelap dan terang. Apa yang kita perlukan untuk membuka mata seseorang?

Sebuah Pembuka Mata!

Tetapi, di manakah Paulus yang dilahirkan sebagai orang Yahudi dan dilahirkan kembali sebagai orang Kristen, dapat menemukan pembuka mata supaya kebenaran mengenai Allah Yang Mahatinggi dapat dilihat oleh kota Atena yang penuh dengan patung-patung berhala itu? Bagaimana ia dapat mengharapkan bahwa dalam sistem agama yang secara mutlak terikat pada politeisme itu akan ada pengakuan bahwa monoteisme lebih baik?

Namun, ketika Paulus "berjalan-jalan di kota dan melihat-lihat" (Kisah Para Rasul 17:23), dijumpainya di tengah-tengah "sistem" itu sesuatu yang "tidak termasuk" di dalamnya -- sebuah altar yang tidak berhubungan dengan sebuah patung berhala! Sebuah altar dengan tulisan aneh: "Kepada Allah yang tidak dikenal". Sebagaimana Abraham tidak menganggap Melkisedek sama dengan raja Sodom, begitu juga Paulus melihat perbedaan antara altar itu dan patung-patung berhala. Altar itu menjadi sekutunya -- sebuah kunci komunikasi yang mungkin dapat membuka gembok-gembok pada hati dan pikiran ahli-ahli pikir Stoa dan Epikuros itu. Ketika mereka mempersilakannya mengemukakan semua pandangannya secara resmi dalam lingkungan yang lebih cocok untuk diskusi intelektual daripada di pasar kota, Paulus sudah siap.

Lalu Paulus dibawa menghadap sidang "Aeropagus", yaitu Perhimpunan Bukit Mars yang terdiri atas sekelompok orang Atena terkemuka dan yang bersidang di Bukit Mars, untuk membicarakan perkara-perkara sejarah, filsafat, dan agama. Di atas Bukit Mars pula, hampir 6 abad yang lalu, Epimenides telah bergumul dengan persoalan wabah di Atena.

Paulus bisa saja memulai pidatonya di Bukit Mars itu dengan berbicara tanpa tedeng aling-aling. Dia bisa saja berkata, "Hai, orang-orang Atena, dengan segala filsafatmu yang muluk-muluk itu; kamu tetap menyembah berhala yang jahat. Bertobatlah, kalau tidak kamu akan binasa!" Dan, setiap perkataan itu boleh jadi benar!

Selanjutnya, ia bisa juga berusaha membuat "mereka berbalik dari kegelapan kepada terang", menurut perintah Yesus. Tetapi, itu sama seperti seorang pemukul bola dalam permainan kasti, yang setelah memukul bola langsung berlari ke patok kedua. Pemukul bola harus menyentuh patok pertama terlebih dulu! Itulah sebabnya, Yesus menambahkan perintah supaya "membuka mata mereka" sebagai prasyarat untuk membuat orang-orang berbalik "dari kegelapan kepada terang".

Paulus "berlari ke patok pertama" dengan kata-kata ini, "Hai kamu orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa (ini merupakan penguasaan diri yang luar biasa, mengingat betapa bencinya Paulus kepada penyembah berhala). Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat, barang-barang pujaanmu (orang lain dengan latar belakang Paulus mungkin lebih suka menyebutnya "berhala-berhala yang keji"), aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: KEPADA ALLAH YANG TIDAK DIKENAL."

Kemudian, Paulus menyuarakan sebuah pernyataan yang telah menunggu selama 6 abad untuk diucapkan, "Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu." (Kisah Para Rasul 17:22-23) Apakah Allah yang diberitakan Paulus itu benar-benar dewa asing seperti yang diduga oleh para ahli pikir itu? Sama sekali bukan! Menurut jalan pikiran Paulus, Yahweh, Allah Yahudi-Kristen itu, telah didahului oleh altar Epimenides. Sebab itu, Dia adalah Allah yang sudah ikut campur dalam sejarah Atena. Pastilah nama-Nya berhak diberitakan di situ!

Tetapi, sungguhkah Paulus memahami latar belakang sejarah altar itu dan konsep tentang Allah yang tak dikenal? Ada bukti bahwa ia memahaminya! Sebab Epimenides, selain memunyai kemampuan untuk memberi keterangan mengenai persoalan yang suram mengenai hubungan-hubungan manusia/dewa adalah juga seorang penulis sajak!

Selanjutnya, dalam pidatonya di Bukit Mars itu, Paulus menyatakan bahwa Allah telah "menjadikan semua bangsa dan umat manusia ... supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing." (Kisah Para Rasul:17:26-27) Kata-kata itu boleh jadi merupakan suatu referensi tak langsung kepada Epimenides sebagai contoh penyembah berhala yang "menjamah dan menemukan" Allah, meskipun Allah itu tak diketahui nama-Nya, tetapi pada kenyataannya Ia tidak jauh!

Barangkali, anggota-anggota Perhimpunan Bukit Mars itu juga mengenal cerita tentang Epimenides dari tulisan Plato, Aristoteles, dan lain-lainnya. Tentunya, mereka mendengarkan dengan kagum ketika Paulus memulai pidatonya di atas dasar antarbudaya yang berhubungan dengan pengertian itu. Tetapi, dapatkah rasul Kristen ini -- yang dididik oleh Gamaliel, sang sarjana Yahudi itu -- tetap mendapat perhatian orang-orang yang telah disuapi dengan jalan pikiran plato dan Aristoteles itu -- cukup lama untuk membuat mereka mengerti Kabar Baik?

Setelah kata-kata pembukaannya yang memesona itu, maka keberhasilan Paulus berkaitan dengan bagian terpenting dari pidatonya akan bergantung pada satu hal. Sebutlah hal itu adalah "logika tanpa lubang-lubang". Selama Paulus mengikuti pernyataan-pernyataan sebelumnya secara logis, maka para ahli pikir atau filsuf itu akan tetap mendengarkannya. Tetapi, jika ada lubang-lubang yang tak diisinya, maka para ahli pikir itu akan langsung memotong pembicaraannya. Itu sudah menjadi peraturan dalam pendidikan filsafat yang mereka terima -- menjadi disiplin yang mereka bebankan pada dirinya sendiri, dan yang mereka tuntut dari setiap orang asing yang mengaku memunyai masalah yang pantas mendapat perhatian mereka.

Artikel ini pernah dipublikasikan di e-JEMMi edisi 37.

Diambil dari:
Nama situs: e-Misi
Alamat URL: http://misi.sabda.org/kontekstualisasi-ala-paulus-lukas-418-19
Penulis: Don Richardson
Tanggal akses: 17 September 2012


Kontak: < beritapesta(at)sabda.org >
Redaksi: Desi Rianto, Yonathan Sigit, dan Yulia Oeniyati
Tim Editor: Davida Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org >
< http://fb.sabda.org/pesta >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >

Thursday, October 4, 2012

[i-kan-humor] [e-Humor] 2110 Oktober/2012

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Humor
2110, Oktober 2012

Shalom,

Apakah Pecinta humor suka menyanyi? Tokoh humor kali ini sangatlah percaya diri. Walaupun tidak menghafal banyak lagu, dia berani mengikuti kontes menyanyi di kampungnya. Bagi Anda yang suka menyanyi, apakah bakat Anda sudah tersalurkan dengan baik? Selamat menyimak humornya dan jangan ketinggalan menjawab kuisnya, ya!

Tuhan memberkati.

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Tatik Wahyuningsih
< tatik(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2110. NAIK DELMAN

Pada suatu hari, kampung tempat tinggal Ani mengadakan kontes menyanyi. Kontes ini tidak ditentukan oleh usia, jadi siapa saja boleh ikut. Si kecil Ani gemar menyanyi. Oleh karena itu, dia mengotot ikut kontes walaupun hanya hafal beberapa lagu anak.

Tibalah gilirannya menyanyi. "Selamat siang, Bapak, Ibu, Om, Tante, Kakak-kakak, dan Teman-teman ... Saya akan menyanyikan lagu berjudul Naik Delman ...."

"Pada Hari Minggu kuturut ayah ke kota, naik delman istimewa kududuk di muka, kududuk samping pak kusir yang sedang bekerja, mengendarai kuda supaya baik jalannya ... tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tuk-tik-tak-tik-tuk tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tuk-tik-tak-tik-tuk tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tuk-tik-tak-tik-tuk ..."

"Stop!" teriak sang juri. "Kapan selesainya?"

"Sabar, Om. 'Kan, kotanya masih jauh!"

[Sumber disunting dari kiriman: Septi Sawandi P.]

"Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu," (1 Petrus 1:14) < http://alkitab.sabda.org/?1Petrus+1:14 >


KUIS HUMOR

Kuis minggu lalu 143: "Siapakah yang menjadi raja pertamakali di bangsa Israel?"

- Kennedy < kennedy.sirait(at)xxx > = Raja Saul
- Tuti Karolina < tutik(at)xxx > = Raja Saul
- Marthin D. Laia < marthin_d_laia(at)xxx > = Raja pertama atas bangsa Israel adalah Saul

Jawaban e-Humor: Raja Saul

Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Silakan jawab kuis berikut ini,

Kuis minggu ini 144: "Siapakah yang menggantikan Musa memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan?"

Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.

Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!


Kontak: < humor(at)sabda.org >
Redaksi: Tatik Wahyuningsih dan Amy Grace Y.
Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/humor >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >

TRS: (e-SH) 05 Oktober -- Yosua 24:14-28 - Hidup adalah pilihan

----Email Diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Kam, 4 Okt 2012 08:10 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: (e-SH) 05 Oktober -- Yosua 24:14-28 - Hidup adalah pilihan

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 5 Oktober 2012
Ayat SH: Yosua 24:14-28

Judul: Hidup adalah pilihan

Manusia selalu dihadapkan pada pilihan. Pilihan untuk sekolah atau
bekerja, pilihan untuk menikah atau melajang, bahkan pilihan untuk
beribadah dan taat kepada Tuhan atau tidak. Pilihan yang tepat
akan membawa pada kebahagiaan, pilihan yang keliru akan membawa
pada petaka dan penyesalan berkepanjangan.

Firman Tuhan hari ini menceritakan bagian lain dari pidato perpisahan
Yosua. Yosua tahu bahwa bangsa Israel akan selalu dihadapkan pada
pilihan kepada siapa mereka akan beribadah. Di satu sisi ada
ilah-ilah lain baik yang disembah oleh nenek moyang mereka di
seberang sungai Efrat atau allah bangsa-bangsa yang ada di sekitar
mereka. Di sisi lain ada Tuhan semesta alam yang telah membawa
mereka keluar dari Mesir dan masuk ke Tanah Perjanjian. Beribadah
kepada ilah-ilah lain merupakan pilihan yang bisa menggoda bangsa
Israel karena berbagai alasan. Namun penyembahan kepada ilah-ilah
lain tidak dikenan oleh Tuhan, karena Dia adalah Allah yang
cemburu. Dalam hal ini, bangsa Israel harus memilih dengan tegas.
Hal ini disadari oleh Yosua bahwa Israel akan menjalani kehidupan
mereka yang baru di Tanah Perjanjian. Karena itu dia menantang
bangsa Israel untuk memilih dan membuat perjanjian untuk tetap
setia beribadah kepada Tuhan, Allah mereka. Tantangan Yosua
dijawab oleh umat Israel bahwa mereka tidak akan meninggalkan
Tuhan (16). Di sinilah Yosua mengingatkan mereka bahwa mereka
tidak akan sanggup beribadah kepada Tuhan jikalau bukan karena
anugerah Tuhan saja (19). Mereka harus berharap, bukan kepada ilah
lain ataupun kemampuan mereka, tetapi kepada Tuhan dan
anugerah-Nya saja.

Kehidupan kita pun penuh dengan pilihan, termasuk pilihan untuk setia
beribadah dan taat kepada Tuhan kita, Yesus Kristus, ataukah tidak
lagi setia beribadah kepada-Nya. Tentu seharusnya kita memilih
untuk tetap setia dan bergantung penuh pada anugerah Tuhan. Dia
sudah menyelamatkan kita dari hukuman dosa (Rm. 6:23), karena itu
baiklah kita setia beribadah kepada Dia dalam anugerah-Nya yang
penuh kasih.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2012/10/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/10/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yosua+24:14-28
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yosua+24:14-28

Yosua 24:14-28

14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya
dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya
nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di
Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.
15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN,
pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah
yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat,
atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku
dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
16 Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan
TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!
17 Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek
moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang
telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata
kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang
kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui,
18 TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini,
dari depan kita. Kamipun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah
Allah kita."
19 Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup
beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah
Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu.
20 Apabila kamu meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada allah asing,
maka Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan yang tidak baik
kepada kamu serta membinasakan kamu, setelah Ia melakukan yang
baik kepada kamu dahulu."
21 Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua: "Tidak, hanya kepada TUHAN
saja kami akan beribadah."
22 Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kamulah saksi
terhadap kamu sendiri, bahwa kamu telah memilih TUHAN untuk
beribadah kepada-Nya." Jawab mereka: "Kamilah saksi!"
23 Ia berkata: "Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di
tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada TUHAN, Allah
Israel."
24 Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: "Kepada TUHAN, Allah kita,
kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan."
25 Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan
membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem.
26 Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia
mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah
pohon besar, di tempat kudus TUHAN.
27 Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Sesungguhnya batu inilah
akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala
firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu ini
akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal
Allahmu."
28 Sesudah itu Yosua melepas bangsa itu pergi, masing-masing ke milik
pusakanya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [joniwawohsh@yahoo.co.id] Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4433012-3614064.d072cab08d52f96c55247b7c5faa0610@hub.xc.org

[i-kan-binaguru] Konsultasi Nasional II Jaringan Pelayanan Anak (JPA)

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Salam Semangat Berjejaring!

Semangat melayani anak-anak sedang melanda dunia. Mari bergiat bersama untuk menjangkau sebanyak mungkin anak menjadi milik Kristus dan menjadi generasi masa depan gereja yang membanggakan Tuhan.

Menyikapi semangat itu, JPA kembali menyelenggarakan KONAS II. KONAS ini ditujukan untuk yayasan/lembaga/organisasi Kristen yang memiliki konsentrasi dalam melayani anak. Diharapkan melalui pertemuan ini akan terjadi penguatan jejaring antar lembaga sehingga memungkinkan terbentuknya lebih banyak kerja sama yang nyata dalam memajukan pelayanan anak di Indonesia.

KONAS II JPA akan diselenggarakan pada:
Hari & Tgl : Senin-Selasa, 5-6 November 20120
Tempat      : Hotel Seruni - Cisarua, Jl. Pirus Kampung Baru, Tegal Cibereum, Cisarua Bogor (Dekat Taman Safari)
Kontribusi : Rp. 200.000,00 tiap peserta

Setiap lembaga dapat mengutus dua orang dari unsur pimpinan. Pendaftaran ditutup pada 25 Oktober 2012 (tempat sangat terbatas). Bagi yang mendaftar dan memenuhi kriteria, kami segera mengirimkan Ketentuan & Informasi Peserta, Formulir Pendaftaran dan Denah Lokasi.

Info lebih lanjut bisa menghubungi Yeni Krisma, 0813 8008 7214 atau jpa_indonesia@yahoo.com. Tuhan Yesus memberkati.

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

(e-RH) Oktober 05 -- ESTER AHN KIM

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 5 Oktober 2012
Bacaan : Mazmur 119:41-56
Setahun: Yohanes 2-4
Nats: Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu
menghidupkan aku. (Mazmur 119:50)

Judul:

ESTER AHN KIM

Jika Anda sudah tahu akan dijebloskan ke dalam penjara untuk waktu
yang lama, apakah yang akan Anda lakukan? Sebagian orang mungkin
ingin memaksimalkan waktu yang tersisa untuk menikmati hal-hal yang
disenangi. Ester Ahn Kim, seorang kristiani di Korea, tahu bahwa ia
pasti dipenjara karena ia menolak bersujud dalam kuil yang dibangun
penjajah di negaranya. Menariknya, sebagai persiapan, ia melatih
diri untuk menghafal lebih dari seratus pasal Alkitab, karena tahu
ia tak akan diizinkan menyimpan Alkitabnya. Tuhan memakai
kesiapannya untuk membawa banyak orang mengenal Juru Selamat dan
mengalami hidup yang diubahkan selama ia hidup di balik terali besi


Persiapan Ester menunjukkan di mana hatinya berada. Ia tak mungkin
bersusah payah menghafalkan isi Alkitab jika ia tidak menganggapnya
cukup penting dan berharga. Ia tak ingin berpisah dengan Firman
Tuhan. Kecintaan yang juga kita baca dari Mazmur 119. Pemazmur tak
ingin berhenti memperkatakan Firman Tuhan, baik bagi dirinya sendiri
(ayat 43-45), maupun bagi orang-orang di sekitarnya (ayat 42, 46).
Firman Tuhan menjadi sumber pengharapan (ayat 50), sukacita (ayat
47), tuntunan (ayat 51), penghiburan (ayat 52), nyanyian (ayat 54),
dan upahnya (ayat 56)


Kecintaan Ester dan pemazmur terhadap firman Tuhan membuat saya
menginginkan keintiman yang lebih lagi dengan Tuhan. Dan jujur,
disiplin yang lebih lagi. Bukan supaya dapat bermegah dengan
banyaknya Firman Tuhan yang saya hafal, tetapi supaya saya makin
peka mendengarkan suara Roh-Nya, dan hidup saya makin mengalirkan
kasih-Nya. Adakah Anda juga memiliki kerinduan yang sama? --MEL

KETIKA FIRMAN TUHAN MELEKAT DALAM INGATAN,
MASALAH KITA HADAPI DENGAN PENUH KESIAPAN

e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-10-05
e-RH
arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/10/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/10/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+119:41-56

Mazmur 119:41-56

41 Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya TUHAN, keselamatan
dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu,
42 supaya aku dapat memberi jawab kepada orang yang mencela aku,
sebab aku percaya kepada firman-Mu.
43 Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku,
sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
44 Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya
dan selamanya.
45 Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari
titah-titah-Mu.
46 Aku hendak berbicara tentang peringatan-peringatan-Mu di hadapan
raja-raja, dan aku tidak akan mendapat malu.
47 Aku hendak bergemar dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai
itu.
48 Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu[1:15946] yang
kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.
49 Ingatlah firman yang Kaukatakan kepada hamba-Mu, oleh karena
Engkau telah membuat aku berharap.
50 Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu
menghidupkan aku.
51 Orang-orang yang kurang ajar sangat mencemoohkan aku, tetapi aku
tidak menyimpang dari Taurat-Mu.
52 Aku ingat kepada hukum-hukum-Mu yang dari dahulu kala, ya TUHAN,
maka terhiburlah aku.
53 Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik, yang meninggalkan
Taurat-Mu.
54 Ketetapan-ketetapan-Mu adalah nyanyian mazmur bagiku di rumah
yang kudiami sebagai orang asing.
55 Pada waktu malam aku ingat kepada nama-Mu, ya TUHAN; aku hendak
berpegang pada Taurat-Mu.
56 Inilah yang kuperoleh, bahwa aku memegang titah-titah-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+2-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yohanes+2-4


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

[i-kan-untuk-reformed] No. 132/September 2012 -- MEMAHAMI ALKITAB SECARA MENYELURUH


Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr')

e-Reformed -- Memahami Alkitab Secara Menyeluruh
Edisi 132/September 2012

DAFTAR ISI:
ARTIKEL: MEMAHAMI ALKITAB SECARA MENYELURUH
STOP PRESS: Pelatihan Software Alkitab SABDA di Magelang

Dear e-Reformed Netters,

Artikel yang ditulis oleh Christopher J.H. Wright dengan judul "Memahami Alkitab Secara Menyeluruh" ini, sangat menolong saya untuk melihat kronologi "Perjanjian" (Covenant) yang Allah berikan dan turunkan dari Nuh sampai ke Daud, bahkan sampai masa Perjanjian Baru. Jika orang Kristen dapat memahami kronologi ini, maka saya yakin banyak orang Kristen akan melihat Alkitab dengan cara yang jauh lebih jelas. Kita tidak lagi berani mencomot kisah dalam Alkitab dan melepaskannya dari konteks keseluruhan Alkitab. Kisah-kisah dalam Alkitab saling berhubungan dan memberi makna secara luas dan mendalam sebagaimana maksud misi agung Allah. Cara berpikir kita pun akan dibentuk oleh pola pikir Alkitab, sehingga kita mulai dapat melihat ayat-ayat Alkitab selaras dengan maksud pemikiran Allah. Ini merupakan pencerahan pemikiran Kristen yang luar biasa. Melalui artikel ini kita akan diyakinkan bahwa kekristenan benar-benar berbeda dengan agama-agama lain.

Oleh sebab itu, saya sangat merekomendasikan Anda membaca artikel di bawah ini dengan teliti dan perlahan-lahan. Setiap bagian harus dicerna dengan baik-baik. Setelah membaca artikel ini, Anda pun harus perlahan-lahan mengubah cara berpikir lama Anda supaya Anda bisa melihat Alkitab secara utuh. Saya yakin Anda akan semakin bergairah dalam mempelajari Alkitab karena Anda akan semakin mengerti cara pikir Allah. Selamat membaca.

Redaksi e-Reformed,
Yulia Oeniyati
< http://reformed.sabda.org >


ARTIKEL: MEMAHAMI ALKITAB SECARA MENYELURUH

Dalam memahami Alkitab, kita perlu melihat Alkitab dengan cara "melihat ke atas". Tujuannya adalah supaya kita dapat memercayai Alkitab sebagai firman Allah. Namun, kita juga perlu "melihat ke bawah" supaya dapat memelajari Alkitab yang disampaikan dalam wujud kata-kata penulisnya, yang adalah manusia, yang hidup dalam konteks mereka masing-masing. Langkah kita berikutnya adalah mengakui bahwa setiap perikop di dalam Alkitab merupakan bagian dari suatu kerangka keseluruhan Alkitab. Di satu sisi, pemahaman kita tentang suatu perikop tertentu akan dipengaruhi oleh posisinya sebagai bagian dari Alkitab, yang merupakan satu kesatuan dan kita juga harus mengartikannya di bawah terang bagian Alkitab lainnya. Di sisi lain, perikop tunggal itu sendiri memberikan sumbangannya -- entah kecil atau besar -- kepada pesan Alkitab secara keseluruhan. Seluruh bagian lain dalam Alkitab akan memengaruhi pemahaman kita mengenai suatu perikop tertentu, sementara pemahaman kita tentang masing-masing perikop akan memengaruhi pemahaman kita tentang bagian Alkitab lainnya secara menyeluruh.

Karena alasan di atas, kita perlu memahami Alkitab secara keseluruhan dan mengerti tentang Penyataan-Nya (wahyu) yang luar biasa luas. Demikian juga, saat memelajari suatu perikop, kita perlu "melihat ke belakang" dan "melihat ke depan" isi Alkitab secara keseluruhan, untuk memerhatikan hal-hal yang mendahului dan mengikuti suatu perikop. Setelah kita membaca perikop secara berulang-ulang dengan melihat perikop-perikop Alkitab yang lain, kita sebenarnya sedang membangun sebuah pola pandang alkitabiah. Artinya, Alkitab sebagai suatu keseluruhan akan menjadi lensa/kaca mata yang kita pakai, yang melaluinya kita menafsirkan kehidupan, juga berbagai peristiwa dan gagasan. Secara berangsur-angsur, kita bukan lagi sekadar memikirkan "tentang" Alkitab, melainkan "berpikir selaras dengan" pola pikir Alkitab.

Mari kita mengambil contoh dari Rasul Paulus mengenai pendekatan sistematis terhadap Alkitab ini. Paulus tampaknya menggunakan sebagian besar waktunya untuk membimbing jemaat di Efesus. Dari Alkitab, kita tahu bahwa di kota Efesus ini Paulus mengajar di sebuah ruang kuliah sewaan setiap hari, dan juga menjadi gembala bagi jemaat di kota serta mengunjungi rumah-rumah mereka. Ia menggambarkan tiga tahun pelayanannya kepada jemaat dengan dua cara, yaitu saat ia mengucapkan perpisahan kepada para penatua jemaat di Efesus sebagaimana dicatat dalam Kisah Para Rasul 20.

Pertama, dalam ayat 20 Paulus berkata, "Sungguh pun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu."

Jadi, pengajaran dan pemberitaan Paulus memunyai relevansi lokal dan kontekstual -- "aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu." Ia langsung mengatasi kebutuhan dan menjawab berbagai pertanyaan mereka. Namun, fakta bahwa ia "memberitakan" dan "mengajar" hampir dipastikan mengandung makna bahwa ia menggunakan firman Allah (yang sekarang kita sebut Perjanjian Lama) untuk melakukannya. Ia menggunakan dan menerapkan firman Allah pada masalah-masalah yang dihadapi oleh orang percaya di Efesus pada masa hidup mereka. Cara pengajaran Paulus serupa dengan apa yang sekarang kita sebut sebagai khotbah topikal dan tematis.

Namun, di ayat 27 Paulus menambahkan, "Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu". Bagi Paulus "seluruh maksud Allah" atau seluruh kehendak, atau seluruh pendapat Allah berarti seluruh wahyu Allah yang tertuang di dalam Alkitab. Jelas bahwa Paulus memahami tujuan dan misi Allah melalui firman Allah pada waktu itu (yaitu Perjanjian Lama) melalui penciptaan dan sejarah Israel dalam PL. Firman Allah menyatakan urutan janji-janji dalam perjanjian Allah yang luar biasa, yang melaluinya Allah menyatakan komitmen-Nya untuk memberkati Israel, bangsa-bangsa, dan seluruh dunia. Dengan demikian, Paulus secara sistematis mengajarkan kepada orang-orang percaya baru segala pengajaran alkitabiah, yaitu hukum, sejarah, nabi-nabi, Mazmur, dan kitab-kitab hikmat, yang merupakan bagian yang menyusun "seluruh maksud Allah".

Tujuan kita membaca dan memahami Alkitab semestinya juga sama. Seperti Paulus, kita harus menggunakan Alkitab dalam cara yang relevan dengan kebutuhan nyata orang-orang zaman sekarang. Sebagaimana Paulus, kita semestinya menggunakan Alkitab saat kita melayani kebutuhan mereka. Jadi, tugas kita adalah untuk memadukan:

- seluruh kebutuhan orang-orang yang kita layani, dengan
- firman Allah secara menyeluruh.

"Bukan" -- menyampaikan pesan yang relevan dengan kebutuhan orang-orang tanpa mengacu pada Alkitab.

"Bukan" -- mengajarkan Alkitab tanpa ada relevansinya dengan kebutuhan orang-orang yang kita layani.

MEMPERLAKUKAN ALKITAB SECARA KESELURUHAN: MEMAHAMI KESATUAN ISI ALKITAB

Membahas kesatuan Alkitab adalah salah satu implikasi dari pengakuan kita bahwa Alkitab adalah firman Allah, yang penulisnya secara keseluruhan adalah Allah sendiri. Namun, kami juga sudah menunjukkan bahwa kesatuan ini memiliki arti ada suatu tema utama secara keseluruhan, yang bagian-bagiannya bisa dinalar dengan jelas dan setiap bagian itu saling memengaruhi. Kesatuan di sini bukan berarti keseragaman karena Alkitab mengandung banyak sekali keragaman.

Alkitab tidak seperti sebuah kanal yang aliran airnya mengalir mulus melalui satu saluran, yang tepiannya ditandai dengan jelas dan mengarah ke satu tujuan tertentu saja. Alkitab lebih menyerupai sebuah sistem sungai yang besar. Ada banyak anak sungai dan belokan-belokan serta perubahan arah aliran airnya. Ada banyak pulau dan danau di sepanjang alirannya. Demikian juga, ada banyak tempat yang airnya mengalir lurus, dalam, dan tenang; sementara tempat lainnya dipenuhi dengan batu-batu besar dan riam berair deras yang menghasilkan berbagai bunyi dan percikan air; ada air terjun dan kolam-kolam; ada jarak yang panjang sekali antara sumber air dan muara sungai, dan ada rentang waktu yang panjang yang dibutuhkan oleh air sungai itu untuk menempuh jarak yang jauh. Namun, pada akhirnya semua aliran air yang membentuk suatu sistem sungai besar itu merupakan satu kesatuan, dan semua airnya akan menuju ke arah yang sama, yaitu laut. Demikian pula dengan Alkitab, yang dalam segala kekayaan keragamannya memiliki satu kesatuan tujuan; semua bagiannya turut memberikan sumbangan dan seluruhnya bergerak mencapai tujuan akhir, yaitu ke arah Kristus sebagai pusatnya dan ciptaan baru sebagai titik terakhirnya.

Ada berbagai cara yang bisa digunakan untuk mencoba mengungkapkan nuansa kesatuan Alkitab. Berikut ini beberapa contoh, tetapi tidak ada satu pun cara yang "paling benar" atau "terbaik". Semuanya menggunakan penalaran dan mengandung sejumlah kebenaran. Anda bahkan bisa merancang skema Anda sendiri. Semua skema yang disarankan ini memunyai satu kesamaan, yaitu fokusnya adalah Yesus Kristus, faktor pemersatu dalam semua penafsiran Kristen tentang Alkitab (sebagaimana yang ditunjukkan Yesus kepada dua orang murid dalam perjalanan ke Emaus).

Berikut beberapa contoh kemungkinan cara yang bisa digunakan untuk melihat kesatuan struktur Alkitab secara keseluruhan:

KISAH AGUNG KARYA ALLAH: DARI PENCIPTAAN SAMPAI PENCIPTAAN BARU

Sesungguhnya, Alkitab adalah sebuah kisah. Kisah ini diawali dengan penciptaan dan diakhiri dengan penciptaan baru. Di antara dua titik ini, Alkitab menceritakan berbagai masalah mengerikan yang disebabkan oleh dosa manusia dan pemberontakannya (kejatuhan manusia dalam dosa), kemudian dilanjutkan (dalam bagian terbesar di Alkitab) dengan kisah berbagai tindakan karya penebusan Allah yang dilakukan-Nya di sepanjang sejarah. Melalui tindakan-tindakan ini Allah mengatasi masalah dosa, menebus umat manusia, dan memulihkan seluruh ciptaan-Nya. Kisah ini bagaikan suatu garis tebal yang terbagi menjadi empat bagian utama. Bagian-bagian ini secara bersama-sama merupakan empat pilar alkitabiah yang mendasari iman Kristen: Penciptaan, Kejatuhan Manusia, Sejarah Karya Penebusan, dan Harapan Masa Depan.

Alur kisah Alkitab yang sangat jelas ini, yang mencakup kesatuan berbagai kitab dalam Alkitab yang saling memengaruhi, merupakan satu keistimewaan Alkitab yang membedakannya dari kitab-kitab suci agama lain.

Karena itu, penting sekali bagi kita untuk memiliki pandangan menyeluruh mengenai kisah agung dalam Alkitab. Kita perlu memahami perikop mana saja yang sedang kita pelajari, bukan hanya dalam konteks sejarah dan sastra di mana perikop itu berada, melainkan juga meletakkannya dalam konteks alur kisah secara keseluruhan di dalam Alkitab. Kita perlu mengetahui di titik mana suatu perikop berada dalam alur utama Alkitab, sehingga kita bisa mengerti maknanya dengan diterangi oleh bagaimana Allah berhadapan dengan umat-Nya, sampai di titik tersebut. Kita tidak semestinya membaca Alkitab dengan pola pikir seakan-akan semua isinya diberikan pada waktu yang sama, dan semua tokoh yang ada di dalamnya mengerti segala sesuatu sebagaimana yang kita ketahui sekarang. Kita tahu isi Alkitab dengan lengkap karena sudah membaca semuanya. Allah memilih memberikan firman-Nya melalui media sejarah, sehingga kita perlu memperhitungkan hal ini ketika berusaha memahami setiap bagiannya dalam terang kisah secara keseluruhan. Mengetahui keseluruhan kisah juga penting karena dua alasan.

Pertama, keseluruhan kisah ini masuk akal bagi kita sebagai orang Kristen yang melihatnya dalam terang Yesus Kristus dari Nazaret, Mesias bagi Israel, dan Juru Selamat dunia. Seluruh Perjanjian Lama menunjuk Yesus sebagai titik klimaks (sebagaimana ditunjukkan Matius yang memulai Injilnya dengan menuliskan silsilah Yesus, yang mengingatkan keseluruhan narasi PL sejak dari Abraham). Perjanjian Lama menceritakan kisah yang semuanya digenapi di dalam Kristus dan menyatakan janji yang kemudian dipenuhi di dalam Yesus. Perjanjian Lama itu bagaikan perjalanan panjang di mana Kristus adalah tujuan akhirnya. Selanjutnya, tentu saja, PB menunjukkan bagaimana kisah yang sama itu bergerak maju dengan cepat ke arah masyarakat multinasional, terus berkembang sepanjang sejarah dan wilayah geografis, sampai misi Allah yang luar biasa terpenuhi bagi setiap ciptaan ketika Kristus datang kembali nanti. Dengan demikian, supaya bisa memahami Kristus, yaitu pribadi-Nya, misi-Nya, kehidupan, dan kematian-Nya, serta pentingnya Kristus bagi semua bangsa dan semua ciptaan, kita perlu memahami keseluruhan kisah dalam Alkitab.

Alasan penting yang kedua adalah karena kisah agung ini merupakan dasar bagi pola pandang Kristen. Semua elemen kunci yang merupakan dasar keyakinan kita sebagai orang Kristen bersumber dari narasi agung ini. Misalnya, coba pikirkan semua doktrin utama kekristenan. Anda pasti akan melihat bagaimana doktrin-doktrin itu secara bersama-sama saling terkait di sepanjang kisah agung ini: doktrin-doktrin tentang Allah, penciptaan, umat manusia, dosa, keselamatan, kristologi, doktrin tentang Roh Kudus, gereja, misi, dan eskatologi. Semua doktrin ini bukan sekadar keyakinan filosofis yang abstrak, melainkan merupakan ringkasan pernyataan mengenai makna semua momen agung yang ada di dalam kisah-kisah Alkitab. Kita perlu memiliki pemahaman yang saling terkait tentang iman kita, dengan sebuah pola pandang yang konsisten. Karena itu, kita perlu menangkap kisah Alkitab sebagai satu keseluruhan. Dalam penjelasan berikut ini, kita akan memerhatikan betapa pentingnya membangun sebuah pola pandang alkitabiah.

1. Penciptaan  2. Kejatuhan  3. Sejarah Penebusan  4. Ciptaan Baru
----------------------------------------------------------------->
Dari penciptaan sampai ke ciptaan baru.

Urutan Sejumlah Perjanjian Allah

Salah satu cara lain yang bisa digunakan untuk melihat saling keterkaitan isi Alkitab secara keseluruhan adalah dengan mengamati bagaimana suatu kisah terurai melalui serangkaian perjanjian. Di titik-titik kunci, Allah memberikan sebuah janji khusus dan panggilan-panggilan yang menuntut respons yang tepat dari pihak yang melakukan perjanjian dengan Allah. Cara pemahaman ini juga bisa digambarkan dengan sebuah garis.

Rangkaian perjanjian yang dicatat dalam Alkitab ini bagaikan sederetan tanda penunjuk arah dalam kisah respons Allah yang bergerak maju dalam menyelamatkan umat manusia dari keadaan yang begitu menyedihkan. Masing-masing tanda menunjuk kepada tanda berikutnya, dan semua tanda secara bersama-sama menunjuk kepada tujuan akhir Allah untuk menyelamatkan ciptaan-Nya dan umat manusia. Sesungguhnya, mengamati jejak urutan berbagai perjanjian utama yang ada di dalam Alkitab merupakan cara yang sangat menolong untuk memandang Alkitab sebagai satu kesatuan, yaitu untuk melihat alur cerita yang saling bertalian di dalam seluruh bagiannya. Jadi, marilah kita dengan cepat dan ringkas mengamati perjanjian-perjanjian utama ini secara berurutan. Saya mengulas secara rinci tentang hal ini dalam buku "Knowing Jesus through the Old Testament", khususnya Bab 11 yang membahas kepentingan misi dalam perjanjian-perjanjian ini.

NUH

Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya, "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."
(Kejadian 8:21-22)

Nuh -- Abraham -- Musa -- Daud -- Perjanjian Baru (Kristus)
------------------------------------------------------------>
          Urutan berbagai perjanjian Allah.

Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia: "Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu, dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi. Maka Ku adakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi." Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya: Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup. Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi." Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi." (Kejadian 9:8-17)

Perjanjian dengan Nuh, yang dicatat dalam Kejadian 8:20-9:17, memastikan kelangsungan kehidupan di atas bumi ini. Perjanjian ini memberikan landasan universal yang memungkinkan kita untuk hidup sebagai umat manusia yang berdosa di sebuah planet yang terkutuk, tetapi dengan tingkat keyakinan bahwa kita bisa bertahan hidup. Dibandingkan dengan semua perjanjian yang ada, ini merupakan perjanjian yang paling "luas". Sebab, di dalamnya Allah membuat janji yang menyangkut "bumi sebagai suatu keseluruhan" -- bukan hanya janji kepada umat manusia saja. Janji ini diberikan sesudah terjadinya Air Bah -- sebuah kisah yang sekaligus mencakup pengadilan Allah atas dunia yang berdosa dan karya penyelamatan Allah atas Nuh dan keluarganya.

Jadi, perjanjian Allah dengan Nuh, sama seperti perjanjian-perjanjian lainnya, diletakkan di atas dasar kasih karunia Allah yang menyelamatkan dan kehendak Allah yang sangat kuat untuk memberkati. Perjanjian ini akhirnya menunjuk ke masa depan yang baik bagi bumi dan umat manusia.

ABRAHAM

Perjanjian dengan Abraham adalah titik awal sejarah penyelamatan dalam Alkitab. Janji ini memunculkan umat yang diberkati, yaitu mereka yang akan diberkati dalam hubungannya dengan Allah, dan sekaligus menjadi alat yang membuat semua bangsa mengalami berkat-berkat Allah. Perjanjian ini pertama dicatat dalam Kejadian 12:1-3, tetapi ungkapan yang masih segar dan merupakan pengembangannya bisa ditemukan dalam Kejadian 15, 17, dan 22.

Abraham adalah bapak bagi semua umat Allah, nenek moyang (fisik) bangsa Israel dalam Perjanjian Lama, dan bapak rohani bagi semua orang dari segala bangsa yang diselamatkan melalui Kristus. Ketika menjelaskan kesatuan yang utama dari orang-orang yang memiliki iman seperti Abraham, Paulus berkata:

"Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, seperti ada tertulis: 'Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa' di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada." (Roma 4:16-17)

Elemen universal ini ("olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat") merupakan inti perjanjian Allah dengan Abraham. Abraham adalah titik awal kisah tentang respons penebusan Allah atas masalah yang dimulai oleh Adam, yaitu pemberontakan dan dosa manusia. Dan karena dosa adalah masalah universal (memengaruhi semua orang dari segala bangsa), maka janji Allah juga bersifat universal (orang dari segala bangsa akan mendapatkan berkat melalui apa yang dilakukan Allah melalui Abraham dan pada akhirnya melalui Kristus). Dalam pengertian inilah perjanjian dengan Abraham menjadi landasan bagi doktrin tentang gereja dan misi kita.

MUSA

Perjanjian di Sinai yang dilakukan Allah dengan Musa mengikat umat Israel sebagai bangsa di dalam PL dengan Yahweh, Allah mereka. Perjanjian ini dilakukan setelah tindakan perkasa Allah menyelamatkan mereka, yaitu peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Jelas sekali bahwa tindakan penyelamatan ini didasarkan pada perjanjian Allah dengan Abraham. Allah bertindak membebaskan bangsa Israel dari tanah Mesir karena ia "mengingat" perjanjian-Nya dengan Abraham (Keluaran 2:24; 3:6,15; 6:2-8). Namun, bukan berarti bahwa waktu itu Allah "lupa" dengan perjanjian-Nya itu. Sebaliknya, kisah ini lebih menunjukkan bahwa waktunya sudah tiba bagi Allah untuk mengambil tindakan berdasarkan janji-Nya.

Karena itu, kita semestinya tidak menganggap bahwa perjanjian di Sinai itu adalah bagian yang terpisah, atau lebih tinggi dari perjanjian dengan Abraham. Sebaliknya, kita harus memandangnya sebagai peneguhan dari apa yang sudah dijanjikan Allah kepada Abraham dan sekarang satu bagian dari janji itu sudah terpenuhi, yaitu kenyataan bahwa keturunannya sudah menjadi bangsa yang besar (Keluaran 1:7). Misi Allah (yaitu tujuan akhirnya) tetaplah sama, yaitu untuk memberkati bangsa-bangsa melalui keturunan Abraham. Namun sebagai satu bangsa, umat Israel juga perlu memberi respons kepada Allah seperti yang dilakukan oleh Abraham, yaitu melalui iman dan ketaatan. Inilah intisari perjanjian yang diterakan (disebutkan secara tertulis, Red.) di Sinai.

Pembukaan dari pemberian hukum-hukum dan perjanjian di Sinai jelas menunjukkan bahwa asal perjanjian ini adalah karya penyelamatan Allah sendiri ("Aku telah membawamu keluar dari tanah Mesir"), dan tujuannya terkait dengan peran Israel di antara segala bangsa di atas bumi yang adalah milik Allah juga ("Akulah yang empunya seluruh bumi").

"Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku. Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel." (Keluaran 19:4-6)

Perjanjian Sinai memuat hukum-hukum Allah. Namun, hukum-hukum itu pun merupakan kasih karunia yang dimaksudkan untuk membentuk Israel menjadi umat yang berbeda dan menjadi bangsa yang kudus: syarat yang mereka perlukan untuk menjadi "imam" di antara bangsa-bangsa. Pemberian hukum-hukum ini terjadi "sesudah" Israel keluar dari Mesir. Sebelum perjanjian Sinai, Kitab Keluaran telah mencatat 18 pasal yang berbicara tentang penyelamatan yang dilakukan Allah sebelum satu pasal pun di dalamnya yang berbicara tentang hukum. Setelah kisah penyelamatan (pasal 19), Sepuluh Perintah Allah (pasal 20), dan pembuatan perjanjian (pasal 24), kita hanya sampai pada Perjanjian Sinai .

Perjanjian Sinai, sama seperti semua perjanjian alkitabiah lainnya, didasarkan atas kasih karunia Allah dan dimotivasi oleh misi Allah sendiri. Artinya, perjanjian ini "melihat ke belakang", melihat pada karya yang sudah dilakukan Allah bagi bangsa Israel oleh karena kasih dan kasih karunia-Nya dalam membebaskan mereka dari perbudakan. Perjanjian ini juga "melihat ke depan" kepada tujuan Allah dalam sejarah yang dilakukan-Nya melalui Israel, yaitu menjadikan mereka sebagai alat bagi-Nya untuk memberkati bangsa-bangsa. Hukum-hukum yang diberikan terkait dengan dua sudut pandang ini. Dengan demikian, kita seharusnya tidak menafsirkan hukum-hukum PL secara tersendiri, terpisah dari narasi dan konteks teologis di mana hukum tersebut diberikan. Hukum-hukum itu juga tidak diberikan sebagai alat bagi bangsa Israel untuk mencapai atau menjadikan diri mereka layak mendapatkan keselamatan dari Allah. Hukum itu juga tidak diberikan sebagai peraturan-peraturan kekal yang harus diterapkan secara universal dan harfiah yang kaku. Hukum ini sesungguhnya diberikan kepada umat Allah yang sudah ditebus, untuk memampukan mereka, dalam konteks sejarah dan budaya mereka sendiri. Fungsinya adalah untuk memampukan mereka merespons dengan tepat kasih karunia Allah yang menyelamatkan dan untuk hidup dengan cara menunjukkan watak dan kehendak Allah bagi bangsa-bangsa.

DAUD

Penetapan raja di Israel diwarnai banyak kelemahan, yang disebabkan oleh kegagalan manusia dan motivasi yang salah. Namun Allah, sebagaimana yang sering terjadi, bahkan mengambil inisiatif manusia yang penuh kekurangan sekali pun, dan membangunnya untuk mencapai tujuan-Nya yang agung dan menyelamatkan. Allah juga membuat perjanjian dengan Daud (2 Samuel 7).

Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu, sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umatKu Israel. Aku mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada semua musuhmu. Juga diberitahukan TUHAN kepadamu: TUHAN akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." (2 Samuel 7:8-16)

Sesungguhnya dalam 2 Samuel 7 itu sendiri tidak ada kata "perjanjian" tetapi ada bagian perikop lainnya yang dengan jelas memahami dan memuat janji yang dibuat Allah ini sebagai sebuah perjanjian: "Sebab Ia menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal, teratur dalam segala-galanya dan terjamin" (2 Samuel 23:5). Baca juga Mazmur 89:4-5, "Engkau telah berkata: 'Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu, dan membangun takhtamu turun-temurun.'"

Sekali lagi kita melihat bahwa inisiatif perjanjian ini datang dari Allah, dan ini adalah sebuah tindakan kemurahan karunia dan kasih-Nya. Daud hanya bisa memberi respons dengan keheranan dan ucapan syukur.

Perjanjian dengan Daud juga menggemakan perjanjian yang pernah dibuat dengan Abraham. Sama seperti perjanjian dengan Abraham:

- Perjanjian dengan Daud dibuat dengan seorang individu, tetapi dengan implikasi yang akan dirasakan oleh keturunannya;
- Allah berjanji untuk membuat nama Daud menjadi besar;
- Allah juga menjanjikan seorang anak kepadanya. Melalui anak itu janji-janji ini akan terus bersinambungan.

Selain itu, perjanjian dengan Daud akhirnya menjadi "dasar pengharapan akan Mesias" dalam PL, yaitu pengharapan bahwa Allah akan membangkitkan Anak Daud yang sejati, yang akan menyelamatkan umat Allah dari semua musuhnya, dan kemudian memerintah atas umat Allah dalam kedamaian dan keadilan yang sempurna, kekal selamanya. Pada akhirnya, PB melihat pemenuhan perjanjian Daud ini dalam diri Yesus.

PERJANJIAN YANG BARU

Sederetan raja-raja di Yehuda dan Israel bisa dikatakan bergerak dari yang buruk menjadi lebih buruk lagi (dengan beberapa pengecualian yang patut dicatat, seperti Hizkia dan Yosia). Bangsa Israel jatuh ke dalam lubang pemberontakan yang semakin dalam, melawan Allah dan mengabaikan hukum-hukum serta perjanjian-Nya. Pada akhirnya, Allah menyatakan bahwa ancaman yang termuat sebagai bagian tak terpisahkan dari perjanjian itu harus dipenuhi. Karena itu, Allah mengirim Israel ke pembuangan sebagai bentuk penghukuman. Yerusalem dihancurkan oleh Nebukadnezar dan orang-orang Israel digiring sebagai tawanan di Babel.

Namun demikian, janji Allah kepada Abraham tidak pernah dilupakan. Di balik hukuman itu masih ada harapan karena kesetiaan Allah terhadap misi yang sudah dicanangkan-Nya. Harapan inilah yang disampaikan oleh nabi-nabi sebelum masa pembuangan, dan yang diteguhkan kembali oleh nabi-nabi pada masa pembuangan.

Maka bangkitlah visi tentang sebuah perjanjian baru. Visi ini bukan merupakan sesuatu yang berbeda sekali dari perjanjian aslinya, tetapi sebagai sebuah perjanjian yang lebih lengkap dan memberikan kesempurnaan dalam hubungan Allah dengan umat-Nya. Pernyataan yang paling jelas terdapat dalam Yeremia 31:31-34, yang kita kenal dengan baik karena ayat-ayat ini dikutip dua kali dalam surat Ibrani. Yeremialah yang mengungkapkannya dalam kata-kata yang sangat tepat, yaitu sebuah "perjanjian baru":

"Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN. Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka." (Yeremia 31:31-34)

Konsep dan janji akan adanya sebuah rencana perjanjian baru antara Allah dan umat-Nya juga terdapat di beberapa tempat lainnya dalam tulisan para nabi.

Misalnya, Yehezkiel pasal 34-37 melihat pemulihan di masa depan dan pembentukan ulang Israel dalam bahasa yang menggemakan semua perjanjian dengan Nuh, Daud, dan yang di Sinai (misalnya, Yehezkiel 34:23-31). Seluruh nada penglihatan Yehezkiel tentang masa depan sangat bernuansa perjanjian.

Kitab Yesaya juga menggunakan bahasa perjanjian untuk mengekspresikan masa depan secara universal, yang mencakup bangsa-bangsa. Yesaya 42:6 dan 49:6 menyatakan bahwa salah satu misi hamba TUHAN adalah menjadi "perjanjian bagi umat manusia yang harus dipahami sebagai setara dengan menjadi 'terang bagi bangsa-bangsa'". Perjanjian dengan Daud disebutkan dalam Yesaya 55:3-5, tetapi janji itu menjadi universal dan meluas menjangkau seluruh umat manusia. Bahkan perjanjian dengan Nuh dikukuhkan dengan tingkat kepastian berkat janji Allah bagi umat-Nya di masa depan, yaitu dalam Yesaya 54:7-10.

Semua nubuatan Perjanjian Lama tentang perjanjian yang baru tentu saja diteruskan oleh PB dan diterapkan kepada Yesus. Ia dipandang sebagai yang menghadirkan perjanjian baru, dan meluaskan janji itu kepada semua orang dalam rangka pemenuhan perjanjian kepada Abraham. Yesus sendiri, dalam perjamuan malam terakhir di malam Paskah sebelum disalibkan, berbicara tentang anggur dengan menggunakan istilah yang sangat sarat makna: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu." (Lukas 22:20) Dengan kata lain, darah Yesus yang ditumpahkan di kayu salib, memeteraikan perjanjian yang baru, yang melaluinya memungkinkan keselamatan dan pengampunan dosa.

Karena itu tidak mengejutkan jika dokumen-dokumen yang akhirnya dikumpulkan bersama-sama, yang memberi kesaksian tentang Yesus, menceritakan kematian-Nya dan kebangkitan-Nya, karunia-karunia Roh Kudus, dan tugas misi awal pengikut-Nya dalam kehidupan bangsa-bangsa bukan Yahudi, secara keseluruhan disebut "Perjanjian Baru". Dasar kesatuan antara PL dan PB adalah perjanjian Allah.

Akhirnya, Alkitab menunjukkan kepada kita pemenuhan kesempurnaan perjanjian Allah dengan Abraham dalam kitab Wahyu. Bahkan semua perjanjian agung di Alkitab ada di dalam kitab ini.

- Nuh ada di sana, dalam visi tentang ciptaan baru, surga, dan bumi yang baru sesudah penghakiman.
- Abraham ada di sana, dalam bangsa-bangsa dari berbagai lidah dan bahasa yang berkumpul dan diberkatinya.
- Musa ada di sana, dalam tulisan yang sangat meneguhkan bahwa "Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka." Dan "kehadiran Allah di antara manusia dan Allah akan hidup bersama mereka."
- Daud ada di sana, di Kota Kudus, Yerusalem Baru, dan dalam identitas Yesus sebagai Singa dari Yehuda dan keturunan Daud.
- Perjanjian Baru ada di sana, dalam pernyataan bahwa semua nubuatan tersebut akan terpenuhi oleh karena darah Anak Domba yang disembelih.

Semua contoh di atas menunjukkan klimaks agung sejarah panjang perjanjian di seluruh Alkitab. Semua perjanjian tersebut secara bersama-sama menyatakan misi Allah untuk memenuhi janji yang akan ditepati-Nya bagi bangsa-bangsa dan seluruh ciptaan. Kitab Wahyu bisa dianggap sebagai deklarasi perjanjian yang terakhir: "Misi telah terlaksana!"

TUJUAN MISI ALLAH

Cara lain yang bisa dipakai untuk memahami pesan Alkitab sebagai suatu keseluruhan adalah dengan memikirkan Alkitab dalam hubungannya dengan misi Allah. Maksud saya di sini bukanlah sekadar misi kita (atau sejumlah misi), yaitu pelayanan gereja mengirimkan misionarisnya melayani ke luar negara mereka. Maksud saya mengenai misi adalah misi agung Allah untuk mendatangkan penebusan dan pemulihan bagi seluruh ciptaan, termasuk keselamatan manusia dan segala bangsa dan menggandeng mereka sebagai bagian dalam umat manusia baru yang telah ditebus sebagai ciptaan yang baru.

Bagian akhir Alkitab memiliki gema yang sama luar biasanya dengan di bagian awalnya, sehingga sangat menolong kita dalam memahami isi sepanjang bagian tengahnya.

Kejadian dimulai dengan penciptaan, kemudian bergerak memasuki dunia bangsa-bangsa. Pemberontakan dan dosa mereka membuat manusia terpecah menyebar ke mana-mana dan ada di bawah kutuk. Kitab Wahyu menggambarkan bagaimana bangsa-bangsa dipulihkan saat mereka nantinya berkumpul bersama dalam satu kesatuan, di bawah berkat Allah, dalam pujian dan penyembahan. Kemudian dari sini semuanya bergerak menuju ciptaan baru, di mana Allah sekali lagi berdiam di antara umat-Nya.

Sesudah cerita Menara Babel dalam Kejadian 11 (klimaks dari cerita pemberontakan manusia), Allah kemudian memanggil Abraham (Kejadian 12) untuk menjadi titik awal dari rencana-Nya memberkati semua bangsa. Dari Abraham, Allah menciptakan satu bangsa, yaitu bangsa Israel dalam PL. Mereka dipanggil untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa, untuk memenuhi janji Allah kepada Abraham. Dalam banyak hal Israel telah gagal. Namun karena kesetiaan akan janji-Nya, Allah mengirim Hamba dan Anak-Nya, Yesus dari Nazaret, untuk mewujudkan identitas Israel dan misinya (sebagai Mesias), dan untuk memungkinkan Injil Keselamatan disampaikan kepada bangsa-bangsa melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Kemudian dalam PB, kita melihat pertumbuhan umat Allah, yang berawal dari satu etnik tunggal (kaum Israel) menjadi jemaat multinasional dari berbagai bangsa, yang semuanya dipersatukan di dalam Yesus sang Mesias.

Setiap kali Injil Yesus melintasi etnik lain, menerobos penghalang-penghalang budaya dan bahasa, sebenarnya Allah sedang memenuhi janji-Nya kepada Abraham. Allah berjanji bahwa "melaluimu segala bangsa akan diberkati." Inilah yang sebenarnya terus berlangsung melalui tugas misi Umat Allah, yaitu mewujudkan misi Allah, karena misi kita pada dasarnya mengalir dari misi Allah. Pada akhirnya nanti, janji kepada Abraham dalam kitab Kejadian itu akan dipenuhi seperti yang dicatat oleh kitab Wahyu, ketika "sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba." (Wahyu 7:9)


Banyak bangsa  ------>   Semua bangsa
(Kejadian)                 (Wahyu)

---Satu bangsa: Satu manusia-Kristus: Gereja Multibangsa------>

Dari Kejadian ke Wahyu

Kejadian                                Wahyu
Ciptaan                                 Ciptaan baru
Bangsa-bangsa berdosa dan memberontak   Bangsa-bangsa dipulihkan
Bangsa-bangsa terpecah dan tersebar     Bangsa-bangsa dikumpulkan dalam suatu kesatuan
Kutuk                                   Berkat

Jadi, sekali lagi kita menemukan bahwa Alkitab secara keseluruhan memiliki alur yang kuat di sekitar tema inti ini. Mungkin inilah yang dimaksud Rasul Paulus ketika mengatakan bahwa ia sudah mengajarkan kepada orang-orang Kristen di Efesus tentang "seluruh maksud Allah".

Ada tiga cara yang bisa digunakan untuk menyatakan kesatuan Alkitab yang memengaruhi seluruh bagiannya sebagai satu keutuhan. Mungkin Anda bisa memikirkan cara lainnya. Namun yang penting, kita selalu berlatih menerapkan mentalitas "memandang Alkitab secara keseluruhan". Maksudnya, ketika Anda bermaksud mempelajari dan menggunakan perikop tertentu dalam Alkitab, pikirkanlah perikop itu dalam konteks Alkitab yang lebih luas. Kapan saja Anda mencari sudut pandang alkitabiah mengenai suatu masalah tertentu atau pertanyaan atau gagasan kontemporer yang sedang mengemuka, jangan sekadar mencari satu atau dua ayat secara acak yang menurut Anda relevan. Namun, tatalah masalah itu secara berurut dalam terang seluruh kisah Alkitab, dan perhatikan terang apa yang menerangi masalah tersebut dari semua bagian-bagian utama yang ada di Alkitab.

Diambil dari:
Judul buku: Memahami dan Berbagi Firman Tuhan
Judul asli buku: Society for Promoting Christian Knowledge
Judul artikel: Memahami Alkitab Secara Menyeluruh
Penulis: Christopher J.H. Wright
Penerbit: Yayasan Pancar Pijar Alkitab, Jakarta 2009
Halaman: 40 -- 52


STOP PRESS:

Pelatihan Penggunaan Software Alkitab SABDA di Magelang

Kabar gembira untuk teman-teman di Magelang!
Tim SABDA akan mengadakan pelatihan bagaimana menggunakan Software Alkitab SABDA dan Pemanfaatan Multimedia untuk Pelayanan di Magelang. Pelatihan ini gratis, silakan simak informasi berikut dan bagikan ke teman-teman yang lain:

1. Pelatihan Penggunaan Software SABDA
   Tanggal: 13 Oktober 2012
   Pukul: 09.00 – 13.00
   Tempat: GKI Pajajaran Magelang (R. Betania)
   Jl. Pajajaran no. 27

2. Internet yang Sehat dan Pemanfaatan Multimedia untuk Pelayanan
   Tanggal: 13 Oktober 2012
   Pukul: 17.00 – 20.00
   Tempat: GKI Pajajaran Magelang (R. Betania)
   Jl. Pajajaran no. 27

Untuk mendaftar, silakan kirim email ke:
< ylsa@sabda.org > dengan CC ke: < santi@in-christ.net >
atau SMS ke 0881-2979-100.

Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo