e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 18 Mei 2013
Bacaan : 2 Korintus 8:1-15
Setahun: 1 Tawarikh 21-23
Nats: Hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan
mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan
kamu, supaya ada keseimbangan. (2 Korintus 8:14)
Judul:
SUPAYA SEIMBANG
Di pasar malam, saya mendengar seorang anak meminta dibelikan
siomay pada bapaknya. Ia berkata, "Pak, beli siomay 2.000 ya."
Bapaknya menjawab, "Tidak, 1.500 saja, hanya itu uang Bapak." Saya
merasa sedih. Bagi kebanyakan kita, uang 500 rupiah kecil saja
nilainya. Tetapi, bagi bapak tersebut, nilainya sangat berarti. Ia
memerlukannya untuk memenuhi keinginan anaknya.
Jemaat di Korintus berkomitmen untuk membantu jemaat di Yerusalem,
namun mereka lalai dalam memberikannya (ay. 10-11). Rasul Paulus
mengingatkan mereka dan menjelaskan beberapa prinsip dalam memberi.
Pertama, harta milik kita adalah karunia dari Tuhan; jika kita mampu
memberi kepada orang lain itu adalah anugerah karena belum tentu
semua orang bisa memberi (ay. 1-5). Kedua, kita harus mengingat
bahwa Kristus terlebih dahulu mengasihi kita sehingga kita juga
mampu mengasihi orang lain (ay. 9). Ketiga, pemberian kita
dimaksudkan supaya ada keseimbangan, tidak ada kesenjangan. Jika
kita mengalami anugerah Tuhan dalam bentuk harta, biarlah kita
memakainya untuk memberkati sesama yang kekurangan.
Apakah kita berkomitmen untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk
memberkati orang yang kekurangan? Kita akan memberi dengan sukarela
ketika menyadari bahwa harta yang kita miliki adalah karunia Tuhan.
Memang kita perlu bekerja untuk memperolehnya, tetapi Tuhanlah yang
memberi kita kekuatan untuk bekerja. Sebagaimana Tuhan telah
mengasihi kita, kita dapat memakai harta tersebut untuk mengasihi
sesama. --IRF
UANG DIMAKSUDKAN UNTUK DIBERIKAN DAN DIPAKAI DEMI KEBAIKAN.
UANG BUKAN UNTUK DICINTAI DAN DITUMPUK. --J.I. PACKER
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+8:1-15
2 Korintus 8:1-15
1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang
kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di
Makedonia.
2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita
mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka
kaya dalam kemurahan.
3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan
mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami,
supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian
dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan.
Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah,
kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.
6 Sebab itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu
dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah
memulainya.
7 Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu,
--dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam
kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap
kami--demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih
ini.
8 Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan
menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau
menguji keikhlasan kasih kamu.
9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus
Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin,
sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena
kemiskinan-Nya.
10 Inilah pendapatku tentang hal itu, yang mungkin berfaedah
bagimu. Memang sudah sejak tahun yang lalu kamu mulai
melaksanakannya dan mengambil keputusan untuk menyelesaikannya
juga.
11 Maka sekarang, selesaikan jugalah pelaksanaannya itu! Hendaklah
pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan lakukanlah itu
dengan apa yang ada padamu.
12 Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan
diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu,
bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.
13 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat
keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan.
14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan
kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan
kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.
15 Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak
kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak
kekurangan."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Tawarikh+21-23
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Tawarikh+21-23
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Friday, May 17, 2013
Thursday, May 16, 2013
[i-kan-humor] [e-Humor] 2202 Mei/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Humor
2202, Mei 2013
Shalom,
Apakah Anda pernah divonis harus operasi karena suatu penyakit? Jika ya, bagaimana perasaan Anda sesaat sebelum masuk ruangan operasi? Jantung Anda pasti berdegup kencang dan keringat dingin mulai bercucuran. Intinya, memasuki ruangan operasi memang menakutkan dan menegangkan. Perasaan yang sama juga dialami oleh tokoh humor berikut ini. Bagaimana kisahnya? Langsung saja kita simak kisah di bawah ini.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Amy G.
< ami(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2202. OPERASI SEDERHANA
Dengan penuh kekhawatiran, seorang pria dengan kursi rodanya menelusuri lorong rumah sakit menuju pintu keluar sesaat sebelum operasi.
Suster kepala yang melihatnya, menghentikannya dan bertanya, "Ada apa?"
Pria itu berkata, "Aku dengar suster yang merawatku berkata, 'Yang sebentar lagi kamu jalani adalah operasi sederhana, tidak perlu panik. Aku yakin operasinya akan berjalan dengan baik.'"
"Suster itu hanya berusaha menghiburmu. Apa yang membuatmu begitu khawatir?"
"Suster itu tidak berbicara denganku. Ia berbicara dengan dokternya!"
[Sumber diambil dan disunting dari: The Master of Ngakak, 127]
Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." (Ulangan 31:8) < http://alkitab.sabda.org?Ulangan+31:8 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 173: "Berapa banyak batu yang diambil Daud untuk melawan Goliat?"
- Ronald < ronald(at)xxx > = 5 buah batu "1Sam 17:40 ...dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin ..."
- stevie monique < adhemonique(at)xxx > = Lima Batu. (I Sam. 17:40)
- Hendrik Langelo < hendrik.langelo(at)xxx > = 5
- Febty Mandolang < febty_mandolang(at)xxx > = 5 batu..... (1Samuel 17:40)
- < optimisanidaeli(at)xxx > = Lima
- < dmarthen(at)xxx > = Daud ambil Lima batu.
- "Anny S" < godwithanny5ms(at)xxx > = 5 batu yg licin (1 Sam 17:40)
- irnetj < irnetj(at)xxx > = 5 ya???
Jawaban e-Humor: Lima (I Samuel 17:40)
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini. Kuis kali ini adalah kiriman dari Sdr. Hendrik Langelo < hendrik.langelo(at)xxx >. Terima kasih ya atas partisipasinya!
Kuis minggu ini 174: "Saat mengikuti Yesus, Petrus sudah menikah atau belum? Apa buktinya?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
STOP PRESS: Temukan Sumber Bahan Terbaik Seputar Pujian di Pujian.co
Tidak ada salahnya jika Anda menjelajah banyak situs untuk mendapatkan bahan-bahan seputar lagu-lagu rohani Kristen. Namun, berapa lamakah waktu yang Anda perlukan dan seberapa berkualitaskah bahan yang Anda temukan? Kini, Anda tidak perlu membuang waktu terlalu banyak untuk mencari bahan-bahan seputar pujian. Situs Pujian.co bisa menjadi solusi Anda untuk mendapatkan sumber-sumber bahan terbaik seputar lagu-lagu rohani dan bahan-bahan terkait lainnya. Melalui situs ini, Anda bisa menemukan sumber bahan tentang lagu-lagu pujian, artikel seputar musik dan pujian, album rohani, radio Kristen, wawasan seputar musik, dan komunitas Kristen.
Semua kategori ini mempunyai sumber bahan yang bisa menolong Anda untuk mendapatkan informasi yang Anda inginkan. Untuk itu, jangan lewatkan kesempatan berharga kali ini, segeralah kunjungi situs Pujian.co dan dapatkan berkanya!
==> http://pujian.co
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G., Yusak, dan Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2202, Mei 2013
Shalom,
Apakah Anda pernah divonis harus operasi karena suatu penyakit? Jika ya, bagaimana perasaan Anda sesaat sebelum masuk ruangan operasi? Jantung Anda pasti berdegup kencang dan keringat dingin mulai bercucuran. Intinya, memasuki ruangan operasi memang menakutkan dan menegangkan. Perasaan yang sama juga dialami oleh tokoh humor berikut ini. Bagaimana kisahnya? Langsung saja kita simak kisah di bawah ini.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Amy G.
< ami(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2202. OPERASI SEDERHANA
Dengan penuh kekhawatiran, seorang pria dengan kursi rodanya menelusuri lorong rumah sakit menuju pintu keluar sesaat sebelum operasi.
Suster kepala yang melihatnya, menghentikannya dan bertanya, "Ada apa?"
Pria itu berkata, "Aku dengar suster yang merawatku berkata, 'Yang sebentar lagi kamu jalani adalah operasi sederhana, tidak perlu panik. Aku yakin operasinya akan berjalan dengan baik.'"
"Suster itu hanya berusaha menghiburmu. Apa yang membuatmu begitu khawatir?"
"Suster itu tidak berbicara denganku. Ia berbicara dengan dokternya!"
[Sumber diambil dan disunting dari: The Master of Ngakak, 127]
Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." (Ulangan 31:8) < http://alkitab.sabda.org?Ulangan+31:8 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 173: "Berapa banyak batu yang diambil Daud untuk melawan Goliat?"
- Ronald < ronald(at)xxx > = 5 buah batu "1Sam 17:40 ...dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin ..."
- stevie monique < adhemonique(at)xxx > = Lima Batu. (I Sam. 17:40)
- Hendrik Langelo < hendrik.langelo(at)xxx > = 5
- Febty Mandolang < febty_mandolang(at)xxx > = 5 batu..... (1Samuel 17:40)
- < optimisanidaeli(at)xxx > = Lima
- < dmarthen(at)xxx > = Daud ambil Lima batu.
- "Anny S" < godwithanny5ms(at)xxx > = 5 batu yg licin (1 Sam 17:40)
- irnetj < irnetj(at)xxx > = 5 ya???
Jawaban e-Humor: Lima (I Samuel 17:40)
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini. Kuis kali ini adalah kiriman dari Sdr. Hendrik Langelo < hendrik.langelo(at)xxx >. Terima kasih ya atas partisipasinya!
Kuis minggu ini 174: "Saat mengikuti Yesus, Petrus sudah menikah atau belum? Apa buktinya?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
STOP PRESS: Temukan Sumber Bahan Terbaik Seputar Pujian di Pujian.co
Tidak ada salahnya jika Anda menjelajah banyak situs untuk mendapatkan bahan-bahan seputar lagu-lagu rohani Kristen. Namun, berapa lamakah waktu yang Anda perlukan dan seberapa berkualitaskah bahan yang Anda temukan? Kini, Anda tidak perlu membuang waktu terlalu banyak untuk mencari bahan-bahan seputar pujian. Situs Pujian.co bisa menjadi solusi Anda untuk mendapatkan sumber-sumber bahan terbaik seputar lagu-lagu rohani dan bahan-bahan terkait lainnya. Melalui situs ini, Anda bisa menemukan sumber bahan tentang lagu-lagu pujian, artikel seputar musik dan pujian, album rohani, radio Kristen, wawasan seputar musik, dan komunitas Kristen.
Semua kategori ini mempunyai sumber bahan yang bisa menolong Anda untuk mendapatkan informasi yang Anda inginkan. Untuk itu, jangan lewatkan kesempatan berharga kali ini, segeralah kunjungi situs Pujian.co dan dapatkan berkanya!
==> http://pujian.co
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G., Yusak, dan Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Mei 17 -- MANUSIA SATU BUKU
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 17 Mei 2013
Bacaan : Yosua 1:1-9
Setahun: 1 Tawarikh 17-20
Nats: Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak
hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya...
(Yosua 1:8)
Judul:
MANUSIA SATU BUKU
John Wesley (1703-1791), pelopor gerakan Metodis dari Inggris,
adalah seorang pencinta buku. Ia mengenyam pendidikan yang baik di
Universitas Oxford dan memiliki wawasan keilmuan yang luas. Buku
kesehatan yang ditulisnya terjual laris. Ia bisa menjadi kaya dari
royalti bukunya, namun ia menyumbangkannya untuk pelayanan. Dalam
salah satu khotbahnya, ia menegaskan "Let me be homo unius libri"
(Biarlah aku menjadi manusia satu buku), yaitu Alkitab. Setiap hari,
Wesley menggali Alkitab dalam bahasa Ibrani, Yunani, dan Latin agar
dapat memahami kekayaan maknanya. Menurutnya, melalui Alkitablah
manusia dapat mengenal jalan keselamatan. Tak heran, selama hidupnya
ia menyampaikan lebih dari empat puluh ribu khotbah yang mengubahkan
dunia.
Tuhan memperingatkan Yosua untuk berpegang teguh pada firman-Nya
sejak awal kepemimpinannya. Ia akan membawa bangsa Israel memasuki
Kanaan, tempat kediaman bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Masa depan
bangsa Israel berada dalam tanggung jawabnya. Yosua menaati Tuhan
selama hidupnya, dan ia dikenal sebagai pemimpin yang sukses.
Hari ini kita memperingati Hari Buku Nasional sebagai upaya
meningkatkan kesadaran membaca di tengah bangsa ini. Berapa banyak
buku yang Anda miliki? Apakah Anda meluangkan waktu untuk membaca
buku-buku lain, tetapi tidak punya waktu membaca Alkitab setiap
hari? Sisihkanlah waktu Anda untuk membaca buku yang terpenting,
yaitu Alkitab, yang dapat menuntun Anda mengenal kebenaran melalui
Kristus. Firman-Nya akan memelihara kaki Anda melangkah dalam
pijakan yang benar. --HEM
ALKITAB ADALAH PETA SEMPURNA MENUJU ALLAH.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yosua+1:1-9
Yosua 1:1-9
1 Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada
Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian:
2 "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang,
seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini,
menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang
Israel itu.
3 Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan
kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa.
4 Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu
sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang
Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya
itu akan menjadi daerahmu.
5 Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur
hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan
menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak
akan meninggalkan engkau.
6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan
memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan
bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada
mereka.
7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh,
bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah
diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang
ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun
engkau pergi.
8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak
hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab
dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan
beruntung.
9 Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah
hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu,
menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Tawarikh+17-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Tawarikh+17-20
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
-----------------------------------------------------------------------------
CrossConnect provides VPN service for remote workers. Contact sales@xc.org.
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 17 Mei 2013
Bacaan : Yosua 1:1-9
Setahun: 1 Tawarikh 17-20
Nats: Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak
hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya...
(Yosua 1:8)
Judul:
MANUSIA SATU BUKU
John Wesley (1703-1791), pelopor gerakan Metodis dari Inggris,
adalah seorang pencinta buku. Ia mengenyam pendidikan yang baik di
Universitas Oxford dan memiliki wawasan keilmuan yang luas. Buku
kesehatan yang ditulisnya terjual laris. Ia bisa menjadi kaya dari
royalti bukunya, namun ia menyumbangkannya untuk pelayanan. Dalam
salah satu khotbahnya, ia menegaskan "Let me be homo unius libri"
(Biarlah aku menjadi manusia satu buku), yaitu Alkitab. Setiap hari,
Wesley menggali Alkitab dalam bahasa Ibrani, Yunani, dan Latin agar
dapat memahami kekayaan maknanya. Menurutnya, melalui Alkitablah
manusia dapat mengenal jalan keselamatan. Tak heran, selama hidupnya
ia menyampaikan lebih dari empat puluh ribu khotbah yang mengubahkan
dunia.
Tuhan memperingatkan Yosua untuk berpegang teguh pada firman-Nya
sejak awal kepemimpinannya. Ia akan membawa bangsa Israel memasuki
Kanaan, tempat kediaman bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Masa depan
bangsa Israel berada dalam tanggung jawabnya. Yosua menaati Tuhan
selama hidupnya, dan ia dikenal sebagai pemimpin yang sukses.
Hari ini kita memperingati Hari Buku Nasional sebagai upaya
meningkatkan kesadaran membaca di tengah bangsa ini. Berapa banyak
buku yang Anda miliki? Apakah Anda meluangkan waktu untuk membaca
buku-buku lain, tetapi tidak punya waktu membaca Alkitab setiap
hari? Sisihkanlah waktu Anda untuk membaca buku yang terpenting,
yaitu Alkitab, yang dapat menuntun Anda mengenal kebenaran melalui
Kristus. Firman-Nya akan memelihara kaki Anda melangkah dalam
pijakan yang benar. --HEM
ALKITAB ADALAH PETA SEMPURNA MENUJU ALLAH.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yosua+1:1-9
Yosua 1:1-9
1 Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada
Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian:
2 "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang,
seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini,
menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang
Israel itu.
3 Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan
kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa.
4 Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu
sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang
Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya
itu akan menjadi daerahmu.
5 Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur
hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan
menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak
akan meninggalkan engkau.
6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan
memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan
bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada
mereka.
7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh,
bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah
diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang
ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun
engkau pergi.
8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak
hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab
dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan
beruntung.
9 Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah
hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu,
menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Tawarikh+17-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Tawarikh+17-20
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
-----------------------------------------------------------------------------
CrossConnect provides VPN service for remote workers. Contact sales@xc.org.
[Bio-Kristi] Edisi 114/Mei 2013 -- Soetirah Paulina van Magelang
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
Bio-Kristi -- Soetirah Paulina van Magelang
Edisi 114/Mei 2013
Salam sejahtera,
Mungkin, tidak banyak di antara kita yang tahu seberapa besar sumbangsih yang telah diberikan orang-orang Kristen Indonesia pada zaman dulu kepada perkembangan kekristenan di tanah air saat ini. Hal ini karena kita lebih banyak mengenal tokoh-tokoh luar negeri yang berpengaruh dalam perkembangan kekristenan di Indonesia dan dunia. Padahal, jika kita selisik lebih dalam, ada banyak anak bangsa yang menjadi duta Kristus dan menanamkan pengaruh besar bagi kemajuan kehidupan Bangsa Indonesia. Salah satu tokoh pribumi yang cukup berpengaruh dalam misi dan penginjilan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda, kami sajikan dalam edisi ini. Istimewanya, tokoh ini adalah seorang guru wanita yang cukup berkompeten dalam tugasnya. Ya, dia adalah Soetirah Paulina van Magelang. Kiranya apa yang kami sajikan menjadi berkat dan sumber inspirasi bagi Anda. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi Bio-Kristi,
Doni K.
< doni(at)in-christ.net >
< http://biokristi.sabda.org/ >
RIWAYAT: SOETIRAH PAULINA VAN MAGELANG
(1908 -- 1977) Guru Kristen
Soetirah lahir pada tanggal 4 Mei 1908 dari keluarga Sastrokarjo. Selama tiga tahun, ia bersekolah di Zendingsschool Kalipenten. Kemudian, ia melanjutkan ke Sekolah Guru Keucheniusschool, Purworejo, yang pada tahun 1906 dipindahkan ke Yogyakarta. Di Eerste Afdeling Keuchenius School Yogyakarta, Soetirah dan kakak-kakaknya dipersiapkan diri menjadi guru sekolah Zending.
Setelah lulus, Soetirah bekerja sebagai guru sekolah Zending dan sebagai pembantu penginjil di resort Magelang untuk waktu yang cukup lama, khususnya pada lingkungan Pasamoewan Kristen Djawi Gereformeerd Magelang. Perubahan nasibnya terjadi ketika ada dua orang pekerja utusan Zending GKN yang datang dari Belanda dan bekerja di Magelang. Mereka adalah dr. G.J. Dreckmeier dan Ibu Barbee. Mereka datang ke Indonesia karena adanya gagasan Ds. A. Merkelijn yang mulai berpikir tentang adanya sarana pelayanan berupa Rumah Sakit Zending di Magelang, seperti yang sudah ada di Yogyakarta, Surakarta, Purworejo, dan sebagainya. Melalui dana yang berhasil dikumpulkan oleh Ds. A. Merkelijn, maka berdirilah sebuah Zending Ziekenhuis Magelang yang diresmikan pemakaiannya pada tanggal 26 Mei 1932. Dr. G.J. Dreckmeier pun ditunjuk sebagai direktur medisnya.
Sejak Zending Ziekenhuis te Magelang mulai dibuka, selaku penginjil pembantu perempuan di resort Magelang, khususnya di Pasamoewan Kristen Djawi Gereformeerd Magelang, Soetirah mulai dilibatkan dalam penginjilan di kalangan pasien rumah sakit. Secara khusus, Ibu Soetirah dipekerjakan sebagai Evangelisatiewerk op kinder en vrouqensalen Zending Ziekenhuis te Magelang (Kelas penginjilan khusus anak-anak dan wanita di Rumah Sakit Zending di Magelang).
Kesungguhan, ketekunan, dan kemampuan Guru Soetirah dalam menjalankan tugas pelayanannya, memicu gagasan pada diri Dokter Dreckmeier untuk mengasahnya lebih lanjut. Pada tahun 1934, Soetirah dikursuskan di Theologische Opleidingsschool Jogjakarta dan posisinya menjadi guru Injil perempuan yang sejajar dengan para zendingzuster Eropa. Dalam kegiatan ini, Soetirah bekerja bahu-membahu dengan Ibu Cornelia Barbee dan Ibu Martinah. Mereka tinggal di Panti Wara untuk melakukan penginjilan sekaligus pelayanan sosial kepada para ibu dan gadis di Magelang. Salah satu kegiatan yang mereka lakukan adalah menjahit.
Pada puncaknya, pelatihan jahit-menjahit arahan Ibu Barbee mencapai lebih dari dua puluh tempat, di desa-desa yang belum pernah mendengar pemberitaan Injil. Pada tahun 1938, jumlah peserta latihan jahit-menjahit mencapai sekitar lima ratus orang. Meski demikian, pelayanan mereka yang secara khusus memperhatikan kaum perempuan ini kurang dihargai oleh berbagai pihak pada waktu itu. Akan tetapi, ketekunan, kesungguhan, dan kerelaan, serta penyerahan diri mereka untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan zending ini, pada akhirnya disadari oleh zending sebagai pekerjaan yang indah dan sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi sebagai ungkapan terima kasih.
Sayangnya, sukacita dalam pekerjaan sebagai zendingszuster bagi Ibu Barbee, Ibu Soetirah, dan teman sekerjanya harus berakhir ketika tentara pendudukan Jepang menguasai Indonesia sejak tahun 1942. Kesulitan demi kesulitan, tekanan demi tekanan, dan larangan demi larangan mulai membelenggu pekerjaan gereja dan zending. Namun, semangat pelayanan yang luar biasa tidak pernah menciutkan langkah mereka. Ketegaran hati Ibu Soetirah menjadi landasan untuk tetap menyelenggarakan pemeliharaan iman kaum gereja di Kota Magelang.
Namun, setelah Dokter Dreckmeier dan Ibu Barbee ditahan, serta Rumah Sakit Zending Magelang dan Rumah Panti Wara ditahan secara berturut-turut oleh pemerintah pendudukan Jepang, Ibu Soetirah menjadi kehilangan penopang kekuatan dan pendorong kegigihan kerjanya.
Ibu Soetirah dan teman-temannya pada saat itu harus tinggal di "ground" (lantai bawah) Gereja Bayeman Magelang, dan kembali menjadi tenaga penginjil Pasamoewan Kristen Djawi ing Djawi Tengah Sisih Kidoel di Magelang sampai tahun 1956. Pengalaman tersebut menjadi landasan bagi tugasnya untuk mempersiapkan para gadis menjadi pekerja gereja, untuk memperkenalkan Injil Kerajaan Allah kepada orang lain.
Dengan lahirnya Badan Contact yang merupakan organisasi bersama para penginjil perempuan yang melayani dan bekerja di Jawa Tengah pasca zaman Zending, maka bersama dengan Klasis Kedu yang semula berniat mendirikan Kursus Kader Pekabaran Injil untuk perempuan, melahirkan Sekolah Wanita Kristen.
Proses kelahiran sekolah yang nantinya diberi nama Sekolah Pekerja Wanita Kristen (SPWK) Magelang ini menetapkan Ibu Soetirah sebagai Kepala Sekolah, sedangkan Ibu A. Hoeksema diangkat sebagai Kepala Asrama.
Sekolah ini dinyatakan resmi berdiri pada tanggal 25 September 1956 dengan nama Sekolah Wanita Kristen (SWK), yang berlokasi di ruang ground (lantai bawah) GKJ Bayeman. Ibu Soetirah telah dipilih oleh Klasis Kedu untuk memimpin dan membesarkan SWK. Dan, tugas yang sedemikian berat itu ternyata tidak mendapatkan imbalan yang sepantasnya. Hanya karena para sahabat dekatnya, kehidupan Ibu Soetirah pada masa tuanya tidak disia-siakan. Selama hidupnya, Ibu Soetirah tidak menikah. Setelah 16 tahun menjadi Kepala Sekolah, ia pensiun pada tanggal 1 Juli 1972, tetapi ia masih terus mengabdikan dirinya melayani Kristus melalui Yayasan Kristen Bagi Pemeliharaan Lanjut Usia (Pelkris) di Semarang dan Pelkrim di Magelang. Di samping itu, ia tetap mengabdikan bakat dan kekuatannya sebagai anggota pengurus SPWK yang sangat dihormati. Di masa tuanya sampai dipanggil ke hadapan Tuhan pada tanggal 1 Mei 1977, Ibu Soetirah tinggal di Wisma Elika Bandungan. Makam Ibu Soetirah Sastrokarjo sekarang berada di Giri Laya, Magelang.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: gkj.or.id
Alamat URL: http://www.gkj.or.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=134
Judul asli artikel: Biografi Tokoh Gkj Seri 3 "Soetirah Paulina van Magelang"
Penulis: S. H. Soekotjo
Tanggal akses: 3 Mei 2013
TAHUKAH ANDA: TOKOH WANITA GEREJA KRISTEN JAWA
Ibu Soetirah merupakan tokoh perintis kaum perempuan GKJ, yang mewakili kaumnya untuk tampil selaku pelayan Tuhan dalam ladang penginjilan selama tiga zaman: zaman kolonial, zaman pendudukan Jepang, dan zaman kemerdekaan. Sebelum Ibu Soetirah dan beberapa kawannya, yang nantinya membentuk persekutuan Gereja-gereja Kristen Jawa, tidak ada pintu yang terbuka bagi perempuan pribumi untuk mengambil peran dalam pelayanan penginjilan. Ibu Soetirah adalah perempuan pribumi pertama yang berhasil ikut serta dalam pekerjaan penginjilan. Yang lebih membanggakan, beliau pulalah yang dipercaya oleh GKJ untuk memimpin Sekolah Pekerja Wanita yang bernama SPWK yang diselenggarakan di Magelang. Lewat SPWK ini, GKJ mencetak "Soetirah-Soetirah Kecil" yang menjadi generasi penerus untuk menjembatani tampilnya para pekerja wanita di lingkungan GKJ, sampai dengan yang nantinya diizinkan menjabat sebagai pendeta. Ibu Soetirah adalah perintis peran serta kaum perempuan di lingkungan GKJ.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: tamanpustakakristen.com
Alamat URL: http://tamanpustakakristen.com/index.php/main/showBookDetail/979-8361-84-9
Judul asli artikel: Sinopsis "Biografi Tokoh Gkj (Seri 3): Soetirah--Paulina van Magelang"
Penulis: S. H. Soekotjo
Tanggal akses: 3 Mei 2013
STOP PRESS: PUBLIKASI E-LEADERSHIP: UNTUK PEMIMPIN KRISTEN INDONESIA
Anda ingin meningkatkan kualitas dalam bidang kepemimpinan Kristen? Anda membutuhkan sumber-sumber bacaan seputar kepimimpinan Kristen yang berkualitas?
Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > menerbitkan Publikasi e-Leadership yang menyediakan bahan-bahan bermutu seputar kepemimpinan bagi para pemimpin atau calon pemimpin Kristen. Anda bisa mendapatkan e-Leadership secara berkala dengan cara yang sangat mudah dan GRATIS! Anda hanya perlu mengirimkan email kosong ke < subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org > atau <leadership(at)sabda.org>. Jangan tunda lagi! Bergabunglah sekarang juga!
Untuk bahan-bahan yang lebih lengkap dan komunitas silakan kunjungi:
- Situs Indo Lead < http://lead.sabda.org >
- Halaman Facebook e-Leadership < http://fb.sabda.org/lead >
Kontak: biografi(at)sabda.org
Redaksi: Doni K., Sigit, dan S. Setyawati
Berlangganan: subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/Bio-Kristi/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Bio-Kristi -- Soetirah Paulina van Magelang
Edisi 114/Mei 2013
Salam sejahtera,
Mungkin, tidak banyak di antara kita yang tahu seberapa besar sumbangsih yang telah diberikan orang-orang Kristen Indonesia pada zaman dulu kepada perkembangan kekristenan di tanah air saat ini. Hal ini karena kita lebih banyak mengenal tokoh-tokoh luar negeri yang berpengaruh dalam perkembangan kekristenan di Indonesia dan dunia. Padahal, jika kita selisik lebih dalam, ada banyak anak bangsa yang menjadi duta Kristus dan menanamkan pengaruh besar bagi kemajuan kehidupan Bangsa Indonesia. Salah satu tokoh pribumi yang cukup berpengaruh dalam misi dan penginjilan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda, kami sajikan dalam edisi ini. Istimewanya, tokoh ini adalah seorang guru wanita yang cukup berkompeten dalam tugasnya. Ya, dia adalah Soetirah Paulina van Magelang. Kiranya apa yang kami sajikan menjadi berkat dan sumber inspirasi bagi Anda. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi Bio-Kristi,
Doni K.
< doni(at)in-christ.net >
< http://biokristi.sabda.org/ >
RIWAYAT: SOETIRAH PAULINA VAN MAGELANG
(1908 -- 1977) Guru Kristen
Soetirah lahir pada tanggal 4 Mei 1908 dari keluarga Sastrokarjo. Selama tiga tahun, ia bersekolah di Zendingsschool Kalipenten. Kemudian, ia melanjutkan ke Sekolah Guru Keucheniusschool, Purworejo, yang pada tahun 1906 dipindahkan ke Yogyakarta. Di Eerste Afdeling Keuchenius School Yogyakarta, Soetirah dan kakak-kakaknya dipersiapkan diri menjadi guru sekolah Zending.
Setelah lulus, Soetirah bekerja sebagai guru sekolah Zending dan sebagai pembantu penginjil di resort Magelang untuk waktu yang cukup lama, khususnya pada lingkungan Pasamoewan Kristen Djawi Gereformeerd Magelang. Perubahan nasibnya terjadi ketika ada dua orang pekerja utusan Zending GKN yang datang dari Belanda dan bekerja di Magelang. Mereka adalah dr. G.J. Dreckmeier dan Ibu Barbee. Mereka datang ke Indonesia karena adanya gagasan Ds. A. Merkelijn yang mulai berpikir tentang adanya sarana pelayanan berupa Rumah Sakit Zending di Magelang, seperti yang sudah ada di Yogyakarta, Surakarta, Purworejo, dan sebagainya. Melalui dana yang berhasil dikumpulkan oleh Ds. A. Merkelijn, maka berdirilah sebuah Zending Ziekenhuis Magelang yang diresmikan pemakaiannya pada tanggal 26 Mei 1932. Dr. G.J. Dreckmeier pun ditunjuk sebagai direktur medisnya.
Sejak Zending Ziekenhuis te Magelang mulai dibuka, selaku penginjil pembantu perempuan di resort Magelang, khususnya di Pasamoewan Kristen Djawi Gereformeerd Magelang, Soetirah mulai dilibatkan dalam penginjilan di kalangan pasien rumah sakit. Secara khusus, Ibu Soetirah dipekerjakan sebagai Evangelisatiewerk op kinder en vrouqensalen Zending Ziekenhuis te Magelang (Kelas penginjilan khusus anak-anak dan wanita di Rumah Sakit Zending di Magelang).
Kesungguhan, ketekunan, dan kemampuan Guru Soetirah dalam menjalankan tugas pelayanannya, memicu gagasan pada diri Dokter Dreckmeier untuk mengasahnya lebih lanjut. Pada tahun 1934, Soetirah dikursuskan di Theologische Opleidingsschool Jogjakarta dan posisinya menjadi guru Injil perempuan yang sejajar dengan para zendingzuster Eropa. Dalam kegiatan ini, Soetirah bekerja bahu-membahu dengan Ibu Cornelia Barbee dan Ibu Martinah. Mereka tinggal di Panti Wara untuk melakukan penginjilan sekaligus pelayanan sosial kepada para ibu dan gadis di Magelang. Salah satu kegiatan yang mereka lakukan adalah menjahit.
Pada puncaknya, pelatihan jahit-menjahit arahan Ibu Barbee mencapai lebih dari dua puluh tempat, di desa-desa yang belum pernah mendengar pemberitaan Injil. Pada tahun 1938, jumlah peserta latihan jahit-menjahit mencapai sekitar lima ratus orang. Meski demikian, pelayanan mereka yang secara khusus memperhatikan kaum perempuan ini kurang dihargai oleh berbagai pihak pada waktu itu. Akan tetapi, ketekunan, kesungguhan, dan kerelaan, serta penyerahan diri mereka untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan zending ini, pada akhirnya disadari oleh zending sebagai pekerjaan yang indah dan sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi sebagai ungkapan terima kasih.
Sayangnya, sukacita dalam pekerjaan sebagai zendingszuster bagi Ibu Barbee, Ibu Soetirah, dan teman sekerjanya harus berakhir ketika tentara pendudukan Jepang menguasai Indonesia sejak tahun 1942. Kesulitan demi kesulitan, tekanan demi tekanan, dan larangan demi larangan mulai membelenggu pekerjaan gereja dan zending. Namun, semangat pelayanan yang luar biasa tidak pernah menciutkan langkah mereka. Ketegaran hati Ibu Soetirah menjadi landasan untuk tetap menyelenggarakan pemeliharaan iman kaum gereja di Kota Magelang.
Namun, setelah Dokter Dreckmeier dan Ibu Barbee ditahan, serta Rumah Sakit Zending Magelang dan Rumah Panti Wara ditahan secara berturut-turut oleh pemerintah pendudukan Jepang, Ibu Soetirah menjadi kehilangan penopang kekuatan dan pendorong kegigihan kerjanya.
Ibu Soetirah dan teman-temannya pada saat itu harus tinggal di "ground" (lantai bawah) Gereja Bayeman Magelang, dan kembali menjadi tenaga penginjil Pasamoewan Kristen Djawi ing Djawi Tengah Sisih Kidoel di Magelang sampai tahun 1956. Pengalaman tersebut menjadi landasan bagi tugasnya untuk mempersiapkan para gadis menjadi pekerja gereja, untuk memperkenalkan Injil Kerajaan Allah kepada orang lain.
Dengan lahirnya Badan Contact yang merupakan organisasi bersama para penginjil perempuan yang melayani dan bekerja di Jawa Tengah pasca zaman Zending, maka bersama dengan Klasis Kedu yang semula berniat mendirikan Kursus Kader Pekabaran Injil untuk perempuan, melahirkan Sekolah Wanita Kristen.
Proses kelahiran sekolah yang nantinya diberi nama Sekolah Pekerja Wanita Kristen (SPWK) Magelang ini menetapkan Ibu Soetirah sebagai Kepala Sekolah, sedangkan Ibu A. Hoeksema diangkat sebagai Kepala Asrama.
Sekolah ini dinyatakan resmi berdiri pada tanggal 25 September 1956 dengan nama Sekolah Wanita Kristen (SWK), yang berlokasi di ruang ground (lantai bawah) GKJ Bayeman. Ibu Soetirah telah dipilih oleh Klasis Kedu untuk memimpin dan membesarkan SWK. Dan, tugas yang sedemikian berat itu ternyata tidak mendapatkan imbalan yang sepantasnya. Hanya karena para sahabat dekatnya, kehidupan Ibu Soetirah pada masa tuanya tidak disia-siakan. Selama hidupnya, Ibu Soetirah tidak menikah. Setelah 16 tahun menjadi Kepala Sekolah, ia pensiun pada tanggal 1 Juli 1972, tetapi ia masih terus mengabdikan dirinya melayani Kristus melalui Yayasan Kristen Bagi Pemeliharaan Lanjut Usia (Pelkris) di Semarang dan Pelkrim di Magelang. Di samping itu, ia tetap mengabdikan bakat dan kekuatannya sebagai anggota pengurus SPWK yang sangat dihormati. Di masa tuanya sampai dipanggil ke hadapan Tuhan pada tanggal 1 Mei 1977, Ibu Soetirah tinggal di Wisma Elika Bandungan. Makam Ibu Soetirah Sastrokarjo sekarang berada di Giri Laya, Magelang.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: gkj.or.id
Alamat URL: http://www.gkj.or.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=134
Judul asli artikel: Biografi Tokoh Gkj Seri 3 "Soetirah Paulina van Magelang"
Penulis: S. H. Soekotjo
Tanggal akses: 3 Mei 2013
TAHUKAH ANDA: TOKOH WANITA GEREJA KRISTEN JAWA
Ibu Soetirah merupakan tokoh perintis kaum perempuan GKJ, yang mewakili kaumnya untuk tampil selaku pelayan Tuhan dalam ladang penginjilan selama tiga zaman: zaman kolonial, zaman pendudukan Jepang, dan zaman kemerdekaan. Sebelum Ibu Soetirah dan beberapa kawannya, yang nantinya membentuk persekutuan Gereja-gereja Kristen Jawa, tidak ada pintu yang terbuka bagi perempuan pribumi untuk mengambil peran dalam pelayanan penginjilan. Ibu Soetirah adalah perempuan pribumi pertama yang berhasil ikut serta dalam pekerjaan penginjilan. Yang lebih membanggakan, beliau pulalah yang dipercaya oleh GKJ untuk memimpin Sekolah Pekerja Wanita yang bernama SPWK yang diselenggarakan di Magelang. Lewat SPWK ini, GKJ mencetak "Soetirah-Soetirah Kecil" yang menjadi generasi penerus untuk menjembatani tampilnya para pekerja wanita di lingkungan GKJ, sampai dengan yang nantinya diizinkan menjabat sebagai pendeta. Ibu Soetirah adalah perintis peran serta kaum perempuan di lingkungan GKJ.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: tamanpustakakristen.com
Alamat URL: http://tamanpustakakristen.com/index.php/main/showBookDetail/979-8361-84-9
Judul asli artikel: Sinopsis "Biografi Tokoh Gkj (Seri 3): Soetirah--Paulina van Magelang"
Penulis: S. H. Soekotjo
Tanggal akses: 3 Mei 2013
STOP PRESS: PUBLIKASI E-LEADERSHIP: UNTUK PEMIMPIN KRISTEN INDONESIA
Anda ingin meningkatkan kualitas dalam bidang kepemimpinan Kristen? Anda membutuhkan sumber-sumber bacaan seputar kepimimpinan Kristen yang berkualitas?
Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > menerbitkan Publikasi e-Leadership yang menyediakan bahan-bahan bermutu seputar kepemimpinan bagi para pemimpin atau calon pemimpin Kristen. Anda bisa mendapatkan e-Leadership secara berkala dengan cara yang sangat mudah dan GRATIS! Anda hanya perlu mengirimkan email kosong ke < subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org > atau <leadership(at)sabda.org>. Jangan tunda lagi! Bergabunglah sekarang juga!
Untuk bahan-bahan yang lebih lengkap dan komunitas silakan kunjungi:
- Situs Indo Lead < http://lead.sabda.org >
- Halaman Facebook e-Leadership < http://fb.sabda.org/lead >
Kontak: biografi(at)sabda.org
Redaksi: Doni K., Sigit, dan S. Setyawati
Berlangganan: subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/Bio-Kristi/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Wednesday, May 15, 2013
BULETIN DOA - Edisi Mei 2013, Vol.05 No.78 -- Peperangan Rohani (1)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
BULETIN DOA -- Peperangan Rohani (1)
Edisi Mei 2013, Vol.05 No.78
Shalom,
Dalam Efesus 6:12 dikatakan bahwa perjuangan kita sebagai orang percaya bukanlah melawan darah dan daging, melainkan melawan penguasa-penguasa di udara atau roh-roh jahat. Setiap orang percaya pasti mengalami yang namanya peperangan rohani karena Iblis tidak akan tinggal diam melihat iman kita terus bertumbuh dan semakin melekat kepada Kristus. Dalam edisi kali ini, kami akan mengupas tentang topik "Peperangan Rohani". Ada beberapa poin yang membahas tentang persiapan yang harus kita miliki dalam menghadapi peperangan rohani, agar kita dapat menang dan tetap bertumbuh dalam iman kita kepada Kristus. Selamat membaca.
Staf Redaksi e-Doa,
Sigit
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: PEPERANGAN ROHANI 1
Diringkas oleh: Novita Y.
Alkitab menjelaskan bahwa perjuangan kita melawan setan merupakan peperangan. Perjuangan rohani ini menghasilkan konsekuensi kekekalan. Setan disebut sebagai ilah zaman ini atau penguasa kerajaan di udara. Ia telah mengambil otoritas Allah dan membangun kerajaannya di bumi. Kuasanya mempesona. Ketika Yesus datang, Ia menyerang kerajaan setan. Pada saat itu, setan tidak hanya dipermalukan, tetapi kuasanya juga dipatahkan melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Setan tidak menerima serangan tersebut begitu saja. Itulah sebabnya penyerongan terjadi, baik di Surga maupun di bumi (Matius 11:12). Ketika kita memasuki Kerajaan Allah, kita bisa memilih salah satu dari dua sikap ini: kita mundur dan melindungi diri kita dengan sikap bertahan atau kita bergerak maju dengan agresif dalam sikap menyerang. Mereka yang memilih sikap bertahan mencoba menghindari peperangan rohani.
Yesus datang untuk menyerang kerajaan setan. Ketika Ia melakukannya, suatu periode waktu yang panjang, yang ditutupi oleh Perjanjian Lama, secara permanen diubahkan. Yesus membawa suatu perjanjian yang baru. Kapankah tepatnya perubahan itu terjadi? Secara "de jure" kekalahan setan terjadi di atas kayu salib. Akan tetapi, suatu pertemuan kekuatan secara "de facto" terjadi lebih awal dan memberikan pengalaman tersendiri kepada setan. Pencobaan yang dialami oleh Yesus merupakan peperangan tingkat tinggi, di mana setan dikalahkan secara telak. Perhatikan bahwa sejak awal, Yesus sudah mengambil sikap menyerang (Matius 4:1). Kita juga bisa menjadi seorang pemenang jika kita disatukan dengan-Nya dan mengizinkan kuasa-Nya mengalir melalui kita.
Peperangan rohani bukanlah lelucon dan permainan. Setan dan iblis-iblis merupakan makhluk nyata dengan kepribadian yang menyesatkan, hati yang fasik, dan memiliki tujuan-tujuan yang jahat. Dibandingkan dengan manusia, mereka lebih berkuasa, tetapi mereka bukanlah Allah. Meskipun kuasa setan itu terbatas dan meskipun Allah sudah memberikan kuasa kepada kita atas mereka, hal yang paling berbahaya di dalam peperangan rohani adalah kepercayaan diri yang berlebihan. Banyak orang Kristen dihantam secara rohani, emosi, dan fisik karena mereka berlaku tidak bijaksana di dalam melakukan pendekatan. Di dalam menghadapi peperangan rohani, ada empat dimensi yang harus kita pertimbangkan dengan matang, yaitu senjata yang kita gunakan di dalam peperangan, otoritas kerohanian kita, pertempuran kita melawan musuh, dan rencana tindakan kita.
1. Senjata Kita dalam Peperangan (2 Korintus 10:3-4)
Kegiatan yang mendasar dalam peperangan rohani adalah doa. Di satu sisi, doa merupakan senjata peperangan dan di sisi lain, doa merupakan media yang melaluinya semua senjata lain dipergunakan (Efesus 6:12,18). Tanpa doa, kita menjadi tidak berdaya dalam perjuangan kita melawan musuh. Jika doa merupakan pusat aktivitas bagi peperangan rohani, pusat sikap kita dalam peperangan rohani adalah iman dan ketaatan (Matius 17:20).
Apakah yang dihasilkan oleh iman? Melalui iman, kita bisa mengadakan hubungan dengan Allah (Efesus 2:8; Efesus 6:16). Bagaimanakah kita tahu bahwa kita memiliki iman yang membawa kita dalam persekutuan dengan Allah? Iman tidak bisa dipahami dengan memisahkannya dari ketaatan kepada Allah (1 Yohanes 2:3-4) dan iman tanpa perbuatan adalah mati. Gabungan antara iman dan ketaatan adalah kekudusan. Kekudusan berarti dipenuhi dengan seluruh kepenuhan Allah sehingga tidak ada tempat bagi yang lainnya. Itu artinya, kita tidak lagi mencintai dunia ini atau hal-hal duniawi seperti keinginan daging, keinginan mata, serta keangkuhan hidup. Seorang yang sudah dikuduskan selalu melakukan kehendak Allah (1 Yohanes 2:14). Selain berdoa dengan iman dan dalam ketaatan, Allah juga menyediakan senjata-senjata khusus bagi kita untuk peperangan rohani. Apakah senjata-senjata khusus itu?
a. Nama Tuhan Yesus (Markus 16:17; Yohanes 14:14; Filipi 2:9)
Apakah pentingnya sebuah nama? Nama membawa suatu kuasa. Seorang duta besar Amerika Serikat bagi negara lain berbicara atas nama Presiden Amerika Serikat. Seorang polisi mengetuk pintu dan berkata, "Atas nama hukum, buka!" Ketika Yesus mengundang kita untuk menggunakan nama-Nya, Dia memindahkan kuasa kudus-Nya kepada kita. Nama Tuhan Yesus merupakan senjata yang penuh kuasa di dalam peperangan rohani, dan nama itu memiliki otoritas yang luar biasa, bila kita menggunakannya seturut dengan kehendak-Nya. Tak seorang pun pernah memiliki kuasa Yesus, kecuali kalau Yesus adalah Tuhan orang itu (Matius 7:22-23; Kisah Para Rasul 19).
b. Darah Tuhan Yesus (Wahyu 12:11)
Wahyu 12 menunjukkan satu dari episode-episode peperangan rohani yang paling dahsyat, yang dapat dibayangkan. Mikhael dan para malaikatnya berperang melawan naga. Mikhael mengalahkan dia "oleh darah Anak Domba". Ketika Yesus mencurahkan darah-Nya di atas kayu salib, sesungguhnya kuasa setan benar-benar sudah dipatahkan (Kolose 2:14-15). Setan paling tidak suka bila diingatkan tentang darah Yesus. Salib merupakan sesuatu yang sangat mempermalukannya. Setiap jiwa yang sudah diselamatkan melalui darah Yesus benar-benar mempermalukan setan. Setan tidak sanggup bertahan berdiri menghadapi darah Yesus.
c. Kesehatian (Kisah Para Rasul 2:1,14)
Dalam hal apakah kita sehati dan sepikir? Pertama, kita sehati dan sepikir mengenai apa yang sedang Allah firmankan kepada kita. Kedua, kita sehati dan sepikir dalam menyaksikan pekerjaan yang Bapa lakukan. Adalah mungkin bagi kita untuk memahami secara pribadi apa yang sedang Bapa lakukan, tetapi adalah lebih baik jika kita memiliki kesehatian dan pikiran yang sama dengan orang lain (Matius 18:19; Yohanes 5:19). Ini salah satu alasannya mengapa doa yang sehati dan sepikir begitu penting di dalam peperangan rohani. Jika sejumlah orang percaya dalam sebuah gereja atau dari berbagai gereja berkumpul bersama dan bersehati di dalam doa, maka kekuatan untuk melawan musuh akan meningkat dengan luar biasa.
d. Puasa
Puasa adalah suatu kegiatan tidak makan yang dilakukan secara sukarela dalam kurun waktu tertentu. Ada beberapa jenis peperangan rohani yang memprasyaratkan puasa, sebagai suatu syarat untuk memperoleh kemenangan (Matius 17:21; Kisah Para Rasul 13:2-3). Tingkat peperangan terbesar dari segala zaman adalah ketika Yesus dicobai di padang gurun. Salah satu bagiannya adalah Yesus melakukan puasa selama 40 hari. Apakah hal itu membuat Dia lemah? Secara fisik Ia lemah, tetapi secara roh hal itu menguatkan-Nya.
Kita harus berhati-hati mengambil sikap selama berpuasa. Berpuasa merupakan suatu hak istimewa yang membawa kita lebih dekat kepada Allah dan lebih sensitif dalam mendengarkan suara-Nya. Puasa bukanlah sebuah tanda penghargaan yang membuat kita lebih baik dari orang lain. Bukan pula merupakan suatu cara memanipulasi Allah, agar Allah mau melakukan sesuatu seperti yang kita inginkan. Yesus berkata agar puasa kita tidak diketahui oleh orang lain, jadi kita melakukannya secara tersembunyi di hadapan Bapa (Matius 6:16-18). Ini tidak berarti bahwa kita tidak boleh membicarakan puasa kita secara bijaksana, tetapi hal ini berarti bahwa kita tidak boleh menyombongkannya. Dengan sikap yang benar dan sesuai dengan waktu serta pimpinan-Nya, maka puasa merupakan salah satu senjata yang sangat berdaya guna.
e. Puji-Pujian
Kita sering kali menganggap pujian hanyalah sebagai ekspresi sukacita jika sesuatu yang baik terjadi atas kita. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa dalam keadaan apa pun, kita harus memuji Allah (Mazmur 145:2; Kisah Para Rasul 16:25).
f. Firman Allah (Efesus 6:17)
Dari enam perlengkapan senjata Allah, lima di antaranya merupakan senjata untuk bertahan dan hanya satu senjata yang dipergunakan untuk menyerang: Pedang Roh, yaitu firman Allah. Ayat-ayat Alkitab merupakan sebuah senjata perang yang penuh kuasa. Sebagai balasan terhadap semua serangan Iblis, Yesus mengutip ayat-ayat dari kitab Perjanjian Lama sehingga Iblis tidak sanggup bertahan. Akan tetapi, ada juga firman Allah yang dinyatakan, yaitu rhema. Mendengar perkataan Allah yang baru difirmankan-Nya merupakan suatu bagian penting dalam menggunakan Pedang Roh (Yeremia 32:6,8; Yohanes 5:19; Efesus 6:18).
Doa yang benar adalah percakapan dua arah dengan Allah. Kita berbicara kepada-Nya dan Dia berbicara kepada kita. Mengetahui kehendak Allah dengan mendengar firman Allah dan melakukannya, merupakan hal terpenting di dalam keberhasilan peperangan rohani. Puasa juga dihubungkan dengan hal ini karena puasa membuat telinga rohani kita lebih sensitif. Kesehatian dengan orang-orang percaya lainnya akan melindungi kita ketika kita tidak peka. Jika kita sungguh-sungguh peka terhadap firman Allah, maka hal itu merupakan sebuah senjata yang benar-benar penuh kuasa.
Diringkas dari:
Judul buku: Roh-Roh Teritorial
Penulis: C. Peter Wagner
Penerjemah: Drs. Josep T dan Daniel S. E. P. Simamora
Penerbit: Yayasan Pekabaran Injil "IMANUEL", Jakarta
Halaman: 3 -- 15
STOP PRESS: Facebook Grup "Alkitab Setiap Hari" (Walking With God)
Facebook Grup "Walking With God" dibuat oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), untuk mengajak setiap orang percaya berjalan bersama Allah dengan membaca Firman-Nya setiap hari dan membagikan berkat-Nya kepada anggota yang lain.
Melalui grup ini, kami mengajak setiap peserta untuk:
1. Mengucap syukur atas campur tangan Tuhan dalam hidup kita setiap hari.
2. Membaca dan merenungkan teks Alkitab sesuai dengan perikop yang sudah disusun.
3. Memilih salah satu ayat dari teks Alkitab yang dibaca, yang berbicara paling banyak untuk Anda.
4. Menuliskan pelajaran dari ayat yang dipilih untuk dibagikan kepada anggota lain.
Bergabunglah di Facebook Grup "Alkitab Setiap Hari" (Walking With God).
==> http://www.facebook.com/groups/alkitab.setiap.hari/
Ajak juga teman-teman Anda yang rindu belajar firman Tuhan dengan mengundang mereka bergabung di Facebook Grup "Alkitab Setiap Hari" (Walking With God).
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti, Ryan, Sigit, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
BULETIN DOA -- Peperangan Rohani (1)
Edisi Mei 2013, Vol.05 No.78
Shalom,
Dalam Efesus 6:12 dikatakan bahwa perjuangan kita sebagai orang percaya bukanlah melawan darah dan daging, melainkan melawan penguasa-penguasa di udara atau roh-roh jahat. Setiap orang percaya pasti mengalami yang namanya peperangan rohani karena Iblis tidak akan tinggal diam melihat iman kita terus bertumbuh dan semakin melekat kepada Kristus. Dalam edisi kali ini, kami akan mengupas tentang topik "Peperangan Rohani". Ada beberapa poin yang membahas tentang persiapan yang harus kita miliki dalam menghadapi peperangan rohani, agar kita dapat menang dan tetap bertumbuh dalam iman kita kepada Kristus. Selamat membaca.
Staf Redaksi e-Doa,
Sigit
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: PEPERANGAN ROHANI 1
Diringkas oleh: Novita Y.
Alkitab menjelaskan bahwa perjuangan kita melawan setan merupakan peperangan. Perjuangan rohani ini menghasilkan konsekuensi kekekalan. Setan disebut sebagai ilah zaman ini atau penguasa kerajaan di udara. Ia telah mengambil otoritas Allah dan membangun kerajaannya di bumi. Kuasanya mempesona. Ketika Yesus datang, Ia menyerang kerajaan setan. Pada saat itu, setan tidak hanya dipermalukan, tetapi kuasanya juga dipatahkan melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Setan tidak menerima serangan tersebut begitu saja. Itulah sebabnya penyerongan terjadi, baik di Surga maupun di bumi (Matius 11:12). Ketika kita memasuki Kerajaan Allah, kita bisa memilih salah satu dari dua sikap ini: kita mundur dan melindungi diri kita dengan sikap bertahan atau kita bergerak maju dengan agresif dalam sikap menyerang. Mereka yang memilih sikap bertahan mencoba menghindari peperangan rohani.
Yesus datang untuk menyerang kerajaan setan. Ketika Ia melakukannya, suatu periode waktu yang panjang, yang ditutupi oleh Perjanjian Lama, secara permanen diubahkan. Yesus membawa suatu perjanjian yang baru. Kapankah tepatnya perubahan itu terjadi? Secara "de jure" kekalahan setan terjadi di atas kayu salib. Akan tetapi, suatu pertemuan kekuatan secara "de facto" terjadi lebih awal dan memberikan pengalaman tersendiri kepada setan. Pencobaan yang dialami oleh Yesus merupakan peperangan tingkat tinggi, di mana setan dikalahkan secara telak. Perhatikan bahwa sejak awal, Yesus sudah mengambil sikap menyerang (Matius 4:1). Kita juga bisa menjadi seorang pemenang jika kita disatukan dengan-Nya dan mengizinkan kuasa-Nya mengalir melalui kita.
Peperangan rohani bukanlah lelucon dan permainan. Setan dan iblis-iblis merupakan makhluk nyata dengan kepribadian yang menyesatkan, hati yang fasik, dan memiliki tujuan-tujuan yang jahat. Dibandingkan dengan manusia, mereka lebih berkuasa, tetapi mereka bukanlah Allah. Meskipun kuasa setan itu terbatas dan meskipun Allah sudah memberikan kuasa kepada kita atas mereka, hal yang paling berbahaya di dalam peperangan rohani adalah kepercayaan diri yang berlebihan. Banyak orang Kristen dihantam secara rohani, emosi, dan fisik karena mereka berlaku tidak bijaksana di dalam melakukan pendekatan. Di dalam menghadapi peperangan rohani, ada empat dimensi yang harus kita pertimbangkan dengan matang, yaitu senjata yang kita gunakan di dalam peperangan, otoritas kerohanian kita, pertempuran kita melawan musuh, dan rencana tindakan kita.
1. Senjata Kita dalam Peperangan (2 Korintus 10:3-4)
Kegiatan yang mendasar dalam peperangan rohani adalah doa. Di satu sisi, doa merupakan senjata peperangan dan di sisi lain, doa merupakan media yang melaluinya semua senjata lain dipergunakan (Efesus 6:12,18). Tanpa doa, kita menjadi tidak berdaya dalam perjuangan kita melawan musuh. Jika doa merupakan pusat aktivitas bagi peperangan rohani, pusat sikap kita dalam peperangan rohani adalah iman dan ketaatan (Matius 17:20).
Apakah yang dihasilkan oleh iman? Melalui iman, kita bisa mengadakan hubungan dengan Allah (Efesus 2:8; Efesus 6:16). Bagaimanakah kita tahu bahwa kita memiliki iman yang membawa kita dalam persekutuan dengan Allah? Iman tidak bisa dipahami dengan memisahkannya dari ketaatan kepada Allah (1 Yohanes 2:3-4) dan iman tanpa perbuatan adalah mati. Gabungan antara iman dan ketaatan adalah kekudusan. Kekudusan berarti dipenuhi dengan seluruh kepenuhan Allah sehingga tidak ada tempat bagi yang lainnya. Itu artinya, kita tidak lagi mencintai dunia ini atau hal-hal duniawi seperti keinginan daging, keinginan mata, serta keangkuhan hidup. Seorang yang sudah dikuduskan selalu melakukan kehendak Allah (1 Yohanes 2:14). Selain berdoa dengan iman dan dalam ketaatan, Allah juga menyediakan senjata-senjata khusus bagi kita untuk peperangan rohani. Apakah senjata-senjata khusus itu?
a. Nama Tuhan Yesus (Markus 16:17; Yohanes 14:14; Filipi 2:9)
Apakah pentingnya sebuah nama? Nama membawa suatu kuasa. Seorang duta besar Amerika Serikat bagi negara lain berbicara atas nama Presiden Amerika Serikat. Seorang polisi mengetuk pintu dan berkata, "Atas nama hukum, buka!" Ketika Yesus mengundang kita untuk menggunakan nama-Nya, Dia memindahkan kuasa kudus-Nya kepada kita. Nama Tuhan Yesus merupakan senjata yang penuh kuasa di dalam peperangan rohani, dan nama itu memiliki otoritas yang luar biasa, bila kita menggunakannya seturut dengan kehendak-Nya. Tak seorang pun pernah memiliki kuasa Yesus, kecuali kalau Yesus adalah Tuhan orang itu (Matius 7:22-23; Kisah Para Rasul 19).
b. Darah Tuhan Yesus (Wahyu 12:11)
Wahyu 12 menunjukkan satu dari episode-episode peperangan rohani yang paling dahsyat, yang dapat dibayangkan. Mikhael dan para malaikatnya berperang melawan naga. Mikhael mengalahkan dia "oleh darah Anak Domba". Ketika Yesus mencurahkan darah-Nya di atas kayu salib, sesungguhnya kuasa setan benar-benar sudah dipatahkan (Kolose 2:14-15). Setan paling tidak suka bila diingatkan tentang darah Yesus. Salib merupakan sesuatu yang sangat mempermalukannya. Setiap jiwa yang sudah diselamatkan melalui darah Yesus benar-benar mempermalukan setan. Setan tidak sanggup bertahan berdiri menghadapi darah Yesus.
c. Kesehatian (Kisah Para Rasul 2:1,14)
Dalam hal apakah kita sehati dan sepikir? Pertama, kita sehati dan sepikir mengenai apa yang sedang Allah firmankan kepada kita. Kedua, kita sehati dan sepikir dalam menyaksikan pekerjaan yang Bapa lakukan. Adalah mungkin bagi kita untuk memahami secara pribadi apa yang sedang Bapa lakukan, tetapi adalah lebih baik jika kita memiliki kesehatian dan pikiran yang sama dengan orang lain (Matius 18:19; Yohanes 5:19). Ini salah satu alasannya mengapa doa yang sehati dan sepikir begitu penting di dalam peperangan rohani. Jika sejumlah orang percaya dalam sebuah gereja atau dari berbagai gereja berkumpul bersama dan bersehati di dalam doa, maka kekuatan untuk melawan musuh akan meningkat dengan luar biasa.
d. Puasa
Puasa adalah suatu kegiatan tidak makan yang dilakukan secara sukarela dalam kurun waktu tertentu. Ada beberapa jenis peperangan rohani yang memprasyaratkan puasa, sebagai suatu syarat untuk memperoleh kemenangan (Matius 17:21; Kisah Para Rasul 13:2-3). Tingkat peperangan terbesar dari segala zaman adalah ketika Yesus dicobai di padang gurun. Salah satu bagiannya adalah Yesus melakukan puasa selama 40 hari. Apakah hal itu membuat Dia lemah? Secara fisik Ia lemah, tetapi secara roh hal itu menguatkan-Nya.
Kita harus berhati-hati mengambil sikap selama berpuasa. Berpuasa merupakan suatu hak istimewa yang membawa kita lebih dekat kepada Allah dan lebih sensitif dalam mendengarkan suara-Nya. Puasa bukanlah sebuah tanda penghargaan yang membuat kita lebih baik dari orang lain. Bukan pula merupakan suatu cara memanipulasi Allah, agar Allah mau melakukan sesuatu seperti yang kita inginkan. Yesus berkata agar puasa kita tidak diketahui oleh orang lain, jadi kita melakukannya secara tersembunyi di hadapan Bapa (Matius 6:16-18). Ini tidak berarti bahwa kita tidak boleh membicarakan puasa kita secara bijaksana, tetapi hal ini berarti bahwa kita tidak boleh menyombongkannya. Dengan sikap yang benar dan sesuai dengan waktu serta pimpinan-Nya, maka puasa merupakan salah satu senjata yang sangat berdaya guna.
e. Puji-Pujian
Kita sering kali menganggap pujian hanyalah sebagai ekspresi sukacita jika sesuatu yang baik terjadi atas kita. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa dalam keadaan apa pun, kita harus memuji Allah (Mazmur 145:2; Kisah Para Rasul 16:25).
f. Firman Allah (Efesus 6:17)
Dari enam perlengkapan senjata Allah, lima di antaranya merupakan senjata untuk bertahan dan hanya satu senjata yang dipergunakan untuk menyerang: Pedang Roh, yaitu firman Allah. Ayat-ayat Alkitab merupakan sebuah senjata perang yang penuh kuasa. Sebagai balasan terhadap semua serangan Iblis, Yesus mengutip ayat-ayat dari kitab Perjanjian Lama sehingga Iblis tidak sanggup bertahan. Akan tetapi, ada juga firman Allah yang dinyatakan, yaitu rhema. Mendengar perkataan Allah yang baru difirmankan-Nya merupakan suatu bagian penting dalam menggunakan Pedang Roh (Yeremia 32:6,8; Yohanes 5:19; Efesus 6:18).
Doa yang benar adalah percakapan dua arah dengan Allah. Kita berbicara kepada-Nya dan Dia berbicara kepada kita. Mengetahui kehendak Allah dengan mendengar firman Allah dan melakukannya, merupakan hal terpenting di dalam keberhasilan peperangan rohani. Puasa juga dihubungkan dengan hal ini karena puasa membuat telinga rohani kita lebih sensitif. Kesehatian dengan orang-orang percaya lainnya akan melindungi kita ketika kita tidak peka. Jika kita sungguh-sungguh peka terhadap firman Allah, maka hal itu merupakan sebuah senjata yang benar-benar penuh kuasa.
Diringkas dari:
Judul buku: Roh-Roh Teritorial
Penulis: C. Peter Wagner
Penerjemah: Drs. Josep T dan Daniel S. E. P. Simamora
Penerbit: Yayasan Pekabaran Injil "IMANUEL", Jakarta
Halaman: 3 -- 15
STOP PRESS: Facebook Grup "Alkitab Setiap Hari" (Walking With God)
Facebook Grup "Walking With God" dibuat oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), untuk mengajak setiap orang percaya berjalan bersama Allah dengan membaca Firman-Nya setiap hari dan membagikan berkat-Nya kepada anggota yang lain.
Melalui grup ini, kami mengajak setiap peserta untuk:
1. Mengucap syukur atas campur tangan Tuhan dalam hidup kita setiap hari.
2. Membaca dan merenungkan teks Alkitab sesuai dengan perikop yang sudah disusun.
3. Memilih salah satu ayat dari teks Alkitab yang dibaca, yang berbicara paling banyak untuk Anda.
4. Menuliskan pelajaran dari ayat yang dipilih untuk dibagikan kepada anggota lain.
Bergabunglah di Facebook Grup "Alkitab Setiap Hari" (Walking With God).
==> http://www.facebook.com/groups/alkitab.setiap.hari/
Ajak juga teman-teman Anda yang rindu belajar firman Tuhan dengan mengundang mereka bergabung di Facebook Grup "Alkitab Setiap Hari" (Walking With God).
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti, Ryan, Sigit, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Mei 16 -- PILIHAN MUSA
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 16 Mei 2013
Bacaan : Ibrani 11:23-29
Setahun: 1 Tawarikh 14-16
Nats: Karena iman, ia telah meninggalkan Mesir tanpa takut kepada
murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak
kelihatan. (Ibrani 11:27)
Judul:
PILIHAN MUSA
Di hadapan gurunya di Monte Sacro, Roma, Simon Bolivar, saat itu
22 tahun, bertekad, "Aku bersumpah di hadapanmu, demi Allah nenek
moyangku, demi nenek moyangku, demi kehormatanku dan demi negeriku,
aku tak akan membiarkan tangan dan jiwaku tinggal tenang sebelum aku
menghancurkan belenggu Spanyol yang mengikat kita." Sumpah ini
melecutnya untuk membebaskan negerinya dari pendudukan Spanyol.
Venezuela pun akhirnya merdeka.
Musa, saat mengetahui bangsanya ada dalam perbudakan, bertekad
membelanya. Tentu saja ia menyadari risiko dari keputusan tersebut.
Ia harus meninggalkan statusnya sebagai anak angkat putri Firaun
(ay. 24), ia siap menghadapi salah satu raja yang paling berkuasa
waktu itu (ay. 25). Ia siap menderita dan menghadapi penghinaan
karena perjuangannya (ay. 25-26). Bahkan, jika kita lanjutkan
membaca kisahnya, berkali-kali bangsanya menolak dan memahitkan
hatinya. Dua kali Tuhan mau membinasakan umat Israel yang
dibebaskannya.
Perjuangan Musa adalah kiasan bagi pembebasan Kristus dalam
memerdekakan kita dari belenggu dosa, membebaskan kita dari maut,
dan mengaruniakan kepada kita kehidupan kekal.Ya, kita umat yang
telah dibebaskan, dan kita ditetapkan untuk menyebarluaskan berita
pembebasan ini seluas-luasnya. Kristus menjadikan kita sebagai
duta-Nya untuk memberitakan pembebasan atas belenggu dosa ini kepada
dunia. Bukankah ini sebuah kehormatan? Hiduplah sebagai orang yang
merdeka, dan wartakan kabar baik setiap kali ada kesempatan. --MRT
KRISTUS TELAH MENYEDIAKAN PEMBEBASAN ATAS BELENGGU DOSA.
MARILAH KITA MEWARTAKAN KABAR BAIK ITU DENGAN PENUH SUKACITA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+11:23-29
Ibrani 11:23-29
23 Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama
tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak
itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja.
24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak
puteri Firaun,
25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari
pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang
lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia
arahkan kepada upah.
27 Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut
akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang
tidak kelihatan.
28 Karena iman maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah,
supaya pembinasa anak-anak sulung jangan menyentuh mereka.
29 Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti
melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam,
ketika mereka mencobanya juga.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Tawarikh+14-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Tawarikh+14-16
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
-----------------------------------------------------------------------------
CrossConnect provides VPN service for remote workers. Contact sales@xc.org.
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 16 Mei 2013
Bacaan : Ibrani 11:23-29
Setahun: 1 Tawarikh 14-16
Nats: Karena iman, ia telah meninggalkan Mesir tanpa takut kepada
murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak
kelihatan. (Ibrani 11:27)
Judul:
PILIHAN MUSA
Di hadapan gurunya di Monte Sacro, Roma, Simon Bolivar, saat itu
22 tahun, bertekad, "Aku bersumpah di hadapanmu, demi Allah nenek
moyangku, demi nenek moyangku, demi kehormatanku dan demi negeriku,
aku tak akan membiarkan tangan dan jiwaku tinggal tenang sebelum aku
menghancurkan belenggu Spanyol yang mengikat kita." Sumpah ini
melecutnya untuk membebaskan negerinya dari pendudukan Spanyol.
Venezuela pun akhirnya merdeka.
Musa, saat mengetahui bangsanya ada dalam perbudakan, bertekad
membelanya. Tentu saja ia menyadari risiko dari keputusan tersebut.
Ia harus meninggalkan statusnya sebagai anak angkat putri Firaun
(ay. 24), ia siap menghadapi salah satu raja yang paling berkuasa
waktu itu (ay. 25). Ia siap menderita dan menghadapi penghinaan
karena perjuangannya (ay. 25-26). Bahkan, jika kita lanjutkan
membaca kisahnya, berkali-kali bangsanya menolak dan memahitkan
hatinya. Dua kali Tuhan mau membinasakan umat Israel yang
dibebaskannya.
Perjuangan Musa adalah kiasan bagi pembebasan Kristus dalam
memerdekakan kita dari belenggu dosa, membebaskan kita dari maut,
dan mengaruniakan kepada kita kehidupan kekal.Ya, kita umat yang
telah dibebaskan, dan kita ditetapkan untuk menyebarluaskan berita
pembebasan ini seluas-luasnya. Kristus menjadikan kita sebagai
duta-Nya untuk memberitakan pembebasan atas belenggu dosa ini kepada
dunia. Bukankah ini sebuah kehormatan? Hiduplah sebagai orang yang
merdeka, dan wartakan kabar baik setiap kali ada kesempatan. --MRT
KRISTUS TELAH MENYEDIAKAN PEMBEBASAN ATAS BELENGGU DOSA.
MARILAH KITA MEWARTAKAN KABAR BAIK ITU DENGAN PENUH SUKACITA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+11:23-29
Ibrani 11:23-29
23 Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama
tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak
itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja.
24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak
puteri Firaun,
25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari
pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang
lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia
arahkan kepada upah.
27 Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut
akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang
tidak kelihatan.
28 Karena iman maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah,
supaya pembinasa anak-anak sulung jangan menyentuh mereka.
29 Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti
melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam,
ketika mereka mencobanya juga.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Tawarikh+14-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Tawarikh+14-16
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
-----------------------------------------------------------------------------
CrossConnect provides VPN service for remote workers. Contact sales@xc.org.
Tuesday, May 14, 2013
[i-kan-kisah] [KISAH] Edisi 327 -- Tuhan Menangkapku Kembali
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
KISAH -- Tuhan Menangkapku Kembali
Edisi 327, 15 Mei 2013
Salam kasih,
Tuhan memiliki cara tersendiri untuk menetapkan panggilan pelayanan bagi setiap orang. Berbagai peristiwa dapat dijalani, namun akhirnya ketetapan Tuhanlah yang terjadi. Dalam edisi KISAH kali ini, kita akan membaca perjalanan hidup seorang bernama Mangadar, yang telah melalui liku-liku kehidupan. Semua pengalaman itu, akhirnya membawanya kembali kepada panggilan hidupnya yang sejati, yaitu melayani Tuhan. Semoga kesaksian ini dapat menjadi berkat bagi Anda sekalian.
Pemimpin Redaksi KISAH,
Sigit
< sigit(at)in-christ.net >
< http://kesaksian.sabda.org/ >
TUHAN MENANGKAPKU KEMBALI
Sejak lulus SMA, saya rindu untuk kuliah teologi, tetapi orang tua saya ingin agar saya menjadi seorang manajer perusahaan. Mereka tidak mengizinkan saya kuliah teologi karena saya adalah anak pertama. Mereka tidak mau saya menjadi pendeta karena pendeta itu "tidak ada uangnya", dan jika anak pertama jadi pendeta, mau jadi apa adik–adik saya nanti. Oleh karena itu, orang tua saya menyuruh saya untuk kuliah Teknik Mesin. Namun, karena biaya kuliah teknik mesin sangat mahal, akhirnya saya mengambil jurusan Bahasa Inggris. Mengapa Bahasa Inggris? Karena saya ingin melayani bangsa–bangsa. Selain kuliah, saya juga aktif pelayanan di Gereja Bethany Indonesia Padang Bulan, Medan. Saya memulai pelayanan sebagai penyusun kursi, lalu penerima tamu, pendoa, guru sekolah minggu, singer, dan terakhir sebagai pemimpin pujian. Jabatan di gereja yang pernah saya pegang antara lain sekretaris sekolah minggu, sekretaris pemuda, dan koordinator pelayanan kampus dan sekolah. Semua kegiatan tersebut saya lakukan selama saya masih kuliah.
Setelah lulus kuliah, saya rindu melayani di luar negeri, dan Puji Tuhan saat itu ada hamba Tuhan yang datang dari Korea Selatan ke Medan. Salah seorang pelayan Tuhan di gereja menawarkan kepada saya untuk ikut bersama hamba Tuhan dari Korea itu. Saya sangat senang mendengar tawaran tersebut. Namun, ketika saya mencoba mendiskusikannya dengan orang tua, lagi–lagi mereka menolak. Karena kesal, saya menelepon seorang hamba Tuhan di Air Molek, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, dan menawarkan diri untuk menjadi pelayan Tuhan penuh waktu di gereja beliau. Beliau menerima tawaran itu sehingga saya pun segera berangkat ke Air Molek. Di Air Molek, saya melayani sebagai wakil gembala sidang. Gereja ini mempunyai cabang di Taluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Ibadah di gereja cabang diadakan setiap Minggu sore pukul 18.00 WIB. Jarak dari Air Molek ke Taluk Kuantan kira-kira 95 km. Setelah melayani selama 3 bulan, jemaat yang ada di Taluk Kuantan meminta saya untuk menjadi gembala sidang. Namun, saya menolak dengan alasan saya belum menikah. Setelah 5 bulan pelayanan, saya minta izin untuk pulang kampung. Akhirnya, saya pun pulang kampung dan memutuskan untuk kerja secara sekuler.
Tahun 2008, saya berangkat ke Kalimantan Tengah karena di sana saya mempunyai saudara yang bisa memasukkan saya untuk bekerja di Tambang Emas. Sesampainya di Kalteng, tepatnya di Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas, sembari menunggu mendapatkan pekerjaan, saya beribadah dan melayani di Gereja Pantekosta Tabernakel. Di gereja ini, saya melayani sebagai pemimpin pujian dan pembicara. Setelah enam bulan pelayanan, saya mendapat tawaran untuk menjadi gembala di gereja cabang. Saya tidak menolak tawaran tersebut, tetapi juga tidak menyetujuinya karena saya datang ke Kalteng bukan untuk menjadi pelayan Tuhan, melainkan mencari kerja. Setelah 8 bulan tidak juga mendapat pekerjaan, saya memutuskan untuk mengikuti CPNS di Kabupaten Kotawaringin Timur atau tepatnya di Kota Sampit. Saya pindah ke Kota Sampit, mengikuti tes CPNS dan hasilnya, saya tidak lulus. Meski tidak lulus, saya memilih menetap di Sampit.
Di Kota Sampit, saya beribadah di Gereja Pantekosta di Indonesia. Di gereja ini, saya melayani sebagai pemimpin pujian dan pembicara. Setelah mendapatkan gereja untuk beribadah, saya melamar menjadi tenaga honorer di Pengadilan Negeri Sampit. Saya diterima dan ditempatkan di Panmud Pidana. Setelah bekerja selama 11 bulan, saya merasa ada yang hilang dari diri saya. Apa itu? Kebenaran. Ya, kebenaran mulai terkikis oelh pekerjaan saya. Secara materi, saya hidup berlimpah, punya kekuasaan, dan ditakuti banyak orang. Namun, di balik itu semua, saya telah banyak memilukan hati Tuhan sehingga setelah genap satu tahun, saya mengundurkan diri dari pekerjaan itu. Kemudian, saya bekerja di perkebunan kelapa sawit, yaitu di PT. Windu Nabatindo Lestari, dengan harapan saya mendapatkan kembali kebenaran itu.
Ternyata, kehidupan rohani saya tidak menjadi lebih baik, namun malah semakin hancur karena di tempat kerja yang baru, saya harus lembur setiap malam, bahkan terkadang hari Minggu harus lembur. Hari–hari terasa semakin hampa karena saya sudah tidak dapat beribadah lagi. Dari segi pekerjaan, saya sangat beruntung. Setelah 4 bulan bekerja, jabatan saya naik dari admin tanaman menjadi akunting. Selain itu, kepala administrasi menjanjikan bahwa paling lama 2 tahun, saya pasti naik jabatan menjadi kepala administrasi. Meski memperoleh jabatan yang enak, tetapi roh saya semakin redup karena tekanan pekerjaan. Setelah bekerja Selama 6 bulan, karena satu dan lain hal, saya mengundurkan diri dari perusahaan dan melamar ke perusahaan lain, yaitu PT. Sentosa Andalan Asa Utama. Di perusahaan ini, saya melamar sebagai asisten kepala kebun atau setingkat dengan asisten manajer kebun. Saya diterima bekerja, tetapi rasa hampa itu tetap ada. Kepala kebun mengatakan bahwa dalam waktu 2 tahun, saya pasti akan menjabat sebagai kepala kebun karena berdasarkan penilaian pemilik dan direktur perusahaan, hasil kerja saya mendapat nilai di atas delapan. Mereka sangat senang saya bisa bergabung dengan perusahaan mereka. Akan tetapi, suatu malam Roh Kudus berbicara, "Coba kamu ingat apa yang telah Aku perbuat bagimu dan coba kamu ingat kembali kerinduan yang aku taruh di hatimu dahulu." Malam itu, saya menyadari bahwa sebenarnya yang Tuhan inginkan dari saya adalah hidup saya. Malam itu juga, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan. Direktur memanggil saya dan menanyakan mengapa saya mengundurkan diri. Beliau mengharapkan saya tetap bisa bergabung untuk memperbaiki sistem yang ada. Akan tetapi, saya bersikeras untuk mundur. Akhirnya, dengan berat hati mereka melepaskan saya. Beberapa waktu kemudian, saya menelepon pacar saya di Batam. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya sudah mengundurkan diri dari perusahaan dan mau menjadi pelayan penuh waktu di Batam. Pacar saya menyetujuinya.
Akhirnya, saya pindah ke Batam, menikah, dan mulai mencari gereja untuk jadi pelayan penuh waktu. Setelah berbincang dengan gembala sidang, beliau menawarkan sejumlah persembahan kasih (PK) yang bisa diberikan oleh gereja. Mendengar jumlah PK tersebut, Iblis berbicara dan menggoda saya untuk kembali bekerja. Saya pun masuk perangkap dan memutuskan untuk kembali bekerja secara sekuler di Batam. Setelah tiga kali pindah pekerjaan, Roh Kudus mengingatkan kembali tujuan saya datang ke Batam. Namun, karena melihat kondisi bahwa saya telah menikah dan mempunyai seorang anak, saya mengabaikan peringatan Roh Kudus. Beberapa waktu kemudian, Roh Kudus berbicara melalui istri saya. Istri saya bermimpi, seseorang mengatakan kepadanya bahwa pekerjaan saya saat itu memang baik, tetapi kehidupan kami akan berubah apabila saya melayani Tuhan sepenuhnya. Saya menjadi bingung karena saat itu saya sedang memasukkan lamaran pekerjaan ke perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat. Informasi terakhir yang saya terima, direktur operasional perusahaan itu telah menyetujui lamaran saya. Namun, saya bisa dikatakan lulus apabila direktur keuangan, direktur operasional, dan direktur enginering menyetujui lamaran saya. Jadi, saya masih harus menunggu persetujuan dari dua direktur lagi.
Sambil menunggu jawaban, saya berdoa dan memutuskan bahwa jika lamaran saya ditolak, saya akan menjadi pelayan penuh waktu. Puji Tuhan, dua minggu kemudian saya mendapat telepon bahwa lamaran saya ditolak, meski mereka memberi saya kesempatan untuk bekerja di Banda Aceh, dengan jabatan yang sama. Namun, saya mengingat keputusan saya. Karena lamaran saya ditolak, saya yakin bahwa ini merupakan cara Tuhan untuk memanggil saya kembali. Akhirnya, saya putuskan untuk menjadi hamba Tuhan. Sekarang, saya menjadi pelayan penuh waktu di Gereja Bethel Indonesia Jemaat Graha Nusa Permai, Batam, yang dipimpin oleh hamba-Nya, Pdm. Asi Pangondian Hutasoit. Puji Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati. Amin.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: cmangadar.blogspot.com
Alamat URL: http://cmangadar.blogspot.com/2012/08/tuhan-menangkapku-kembali-kesaksian.html
Penulis: Mangadar Christian Sihaloho, A.Md
Tanggal akses: 3 April 2013
POKOK DOA
1. Mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus untuk orang-orang yang saat ini mengalami kebingungan dengan panggilan hidup mereka. Kiranya, Tuhan Yesus membuka jalan sehingga mereka menemukan panggilan hidup mereka.
2. Berdoalah kepada Tuhan Yesus untuk para orang tua agar tidak menjadi batu sandungan bagi anak mereka yang sedang meraih impian dan cita-cita, khususnya impian untuk menjadi hamba Tuhan. Sebaliknya, orang tua dapat mendukung impian anak-anak mereka sepenuhnya.
3. Mari kita bersatu hati di dalam doa kepada Tuhan Yesus untuk orang-orang yang saat ini mendedikasikan hidup mereka dalam ladang pelayanan Tuhan. Biarlah Tuhan mencukupkan segala kebutuhan hidup mereka dan pelayanan mereka dapat semakin berkembang.
"Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus." (Filipi 1:6)
< http://alkitab.sabda.org/?filipi+1:6 >
Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Doni K., dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
KISAH -- Tuhan Menangkapku Kembali
Edisi 327, 15 Mei 2013
Salam kasih,
Tuhan memiliki cara tersendiri untuk menetapkan panggilan pelayanan bagi setiap orang. Berbagai peristiwa dapat dijalani, namun akhirnya ketetapan Tuhanlah yang terjadi. Dalam edisi KISAH kali ini, kita akan membaca perjalanan hidup seorang bernama Mangadar, yang telah melalui liku-liku kehidupan. Semua pengalaman itu, akhirnya membawanya kembali kepada panggilan hidupnya yang sejati, yaitu melayani Tuhan. Semoga kesaksian ini dapat menjadi berkat bagi Anda sekalian.
Pemimpin Redaksi KISAH,
Sigit
< sigit(at)in-christ.net >
< http://kesaksian.sabda.org/ >
TUHAN MENANGKAPKU KEMBALI
Sejak lulus SMA, saya rindu untuk kuliah teologi, tetapi orang tua saya ingin agar saya menjadi seorang manajer perusahaan. Mereka tidak mengizinkan saya kuliah teologi karena saya adalah anak pertama. Mereka tidak mau saya menjadi pendeta karena pendeta itu "tidak ada uangnya", dan jika anak pertama jadi pendeta, mau jadi apa adik–adik saya nanti. Oleh karena itu, orang tua saya menyuruh saya untuk kuliah Teknik Mesin. Namun, karena biaya kuliah teknik mesin sangat mahal, akhirnya saya mengambil jurusan Bahasa Inggris. Mengapa Bahasa Inggris? Karena saya ingin melayani bangsa–bangsa. Selain kuliah, saya juga aktif pelayanan di Gereja Bethany Indonesia Padang Bulan, Medan. Saya memulai pelayanan sebagai penyusun kursi, lalu penerima tamu, pendoa, guru sekolah minggu, singer, dan terakhir sebagai pemimpin pujian. Jabatan di gereja yang pernah saya pegang antara lain sekretaris sekolah minggu, sekretaris pemuda, dan koordinator pelayanan kampus dan sekolah. Semua kegiatan tersebut saya lakukan selama saya masih kuliah.
Setelah lulus kuliah, saya rindu melayani di luar negeri, dan Puji Tuhan saat itu ada hamba Tuhan yang datang dari Korea Selatan ke Medan. Salah seorang pelayan Tuhan di gereja menawarkan kepada saya untuk ikut bersama hamba Tuhan dari Korea itu. Saya sangat senang mendengar tawaran tersebut. Namun, ketika saya mencoba mendiskusikannya dengan orang tua, lagi–lagi mereka menolak. Karena kesal, saya menelepon seorang hamba Tuhan di Air Molek, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, dan menawarkan diri untuk menjadi pelayan Tuhan penuh waktu di gereja beliau. Beliau menerima tawaran itu sehingga saya pun segera berangkat ke Air Molek. Di Air Molek, saya melayani sebagai wakil gembala sidang. Gereja ini mempunyai cabang di Taluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Ibadah di gereja cabang diadakan setiap Minggu sore pukul 18.00 WIB. Jarak dari Air Molek ke Taluk Kuantan kira-kira 95 km. Setelah melayani selama 3 bulan, jemaat yang ada di Taluk Kuantan meminta saya untuk menjadi gembala sidang. Namun, saya menolak dengan alasan saya belum menikah. Setelah 5 bulan pelayanan, saya minta izin untuk pulang kampung. Akhirnya, saya pun pulang kampung dan memutuskan untuk kerja secara sekuler.
Tahun 2008, saya berangkat ke Kalimantan Tengah karena di sana saya mempunyai saudara yang bisa memasukkan saya untuk bekerja di Tambang Emas. Sesampainya di Kalteng, tepatnya di Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas, sembari menunggu mendapatkan pekerjaan, saya beribadah dan melayani di Gereja Pantekosta Tabernakel. Di gereja ini, saya melayani sebagai pemimpin pujian dan pembicara. Setelah enam bulan pelayanan, saya mendapat tawaran untuk menjadi gembala di gereja cabang. Saya tidak menolak tawaran tersebut, tetapi juga tidak menyetujuinya karena saya datang ke Kalteng bukan untuk menjadi pelayan Tuhan, melainkan mencari kerja. Setelah 8 bulan tidak juga mendapat pekerjaan, saya memutuskan untuk mengikuti CPNS di Kabupaten Kotawaringin Timur atau tepatnya di Kota Sampit. Saya pindah ke Kota Sampit, mengikuti tes CPNS dan hasilnya, saya tidak lulus. Meski tidak lulus, saya memilih menetap di Sampit.
Di Kota Sampit, saya beribadah di Gereja Pantekosta di Indonesia. Di gereja ini, saya melayani sebagai pemimpin pujian dan pembicara. Setelah mendapatkan gereja untuk beribadah, saya melamar menjadi tenaga honorer di Pengadilan Negeri Sampit. Saya diterima dan ditempatkan di Panmud Pidana. Setelah bekerja selama 11 bulan, saya merasa ada yang hilang dari diri saya. Apa itu? Kebenaran. Ya, kebenaran mulai terkikis oelh pekerjaan saya. Secara materi, saya hidup berlimpah, punya kekuasaan, dan ditakuti banyak orang. Namun, di balik itu semua, saya telah banyak memilukan hati Tuhan sehingga setelah genap satu tahun, saya mengundurkan diri dari pekerjaan itu. Kemudian, saya bekerja di perkebunan kelapa sawit, yaitu di PT. Windu Nabatindo Lestari, dengan harapan saya mendapatkan kembali kebenaran itu.
Ternyata, kehidupan rohani saya tidak menjadi lebih baik, namun malah semakin hancur karena di tempat kerja yang baru, saya harus lembur setiap malam, bahkan terkadang hari Minggu harus lembur. Hari–hari terasa semakin hampa karena saya sudah tidak dapat beribadah lagi. Dari segi pekerjaan, saya sangat beruntung. Setelah 4 bulan bekerja, jabatan saya naik dari admin tanaman menjadi akunting. Selain itu, kepala administrasi menjanjikan bahwa paling lama 2 tahun, saya pasti naik jabatan menjadi kepala administrasi. Meski memperoleh jabatan yang enak, tetapi roh saya semakin redup karena tekanan pekerjaan. Setelah bekerja Selama 6 bulan, karena satu dan lain hal, saya mengundurkan diri dari perusahaan dan melamar ke perusahaan lain, yaitu PT. Sentosa Andalan Asa Utama. Di perusahaan ini, saya melamar sebagai asisten kepala kebun atau setingkat dengan asisten manajer kebun. Saya diterima bekerja, tetapi rasa hampa itu tetap ada. Kepala kebun mengatakan bahwa dalam waktu 2 tahun, saya pasti akan menjabat sebagai kepala kebun karena berdasarkan penilaian pemilik dan direktur perusahaan, hasil kerja saya mendapat nilai di atas delapan. Mereka sangat senang saya bisa bergabung dengan perusahaan mereka. Akan tetapi, suatu malam Roh Kudus berbicara, "Coba kamu ingat apa yang telah Aku perbuat bagimu dan coba kamu ingat kembali kerinduan yang aku taruh di hatimu dahulu." Malam itu, saya menyadari bahwa sebenarnya yang Tuhan inginkan dari saya adalah hidup saya. Malam itu juga, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan. Direktur memanggil saya dan menanyakan mengapa saya mengundurkan diri. Beliau mengharapkan saya tetap bisa bergabung untuk memperbaiki sistem yang ada. Akan tetapi, saya bersikeras untuk mundur. Akhirnya, dengan berat hati mereka melepaskan saya. Beberapa waktu kemudian, saya menelepon pacar saya di Batam. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya sudah mengundurkan diri dari perusahaan dan mau menjadi pelayan penuh waktu di Batam. Pacar saya menyetujuinya.
Akhirnya, saya pindah ke Batam, menikah, dan mulai mencari gereja untuk jadi pelayan penuh waktu. Setelah berbincang dengan gembala sidang, beliau menawarkan sejumlah persembahan kasih (PK) yang bisa diberikan oleh gereja. Mendengar jumlah PK tersebut, Iblis berbicara dan menggoda saya untuk kembali bekerja. Saya pun masuk perangkap dan memutuskan untuk kembali bekerja secara sekuler di Batam. Setelah tiga kali pindah pekerjaan, Roh Kudus mengingatkan kembali tujuan saya datang ke Batam. Namun, karena melihat kondisi bahwa saya telah menikah dan mempunyai seorang anak, saya mengabaikan peringatan Roh Kudus. Beberapa waktu kemudian, Roh Kudus berbicara melalui istri saya. Istri saya bermimpi, seseorang mengatakan kepadanya bahwa pekerjaan saya saat itu memang baik, tetapi kehidupan kami akan berubah apabila saya melayani Tuhan sepenuhnya. Saya menjadi bingung karena saat itu saya sedang memasukkan lamaran pekerjaan ke perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat. Informasi terakhir yang saya terima, direktur operasional perusahaan itu telah menyetujui lamaran saya. Namun, saya bisa dikatakan lulus apabila direktur keuangan, direktur operasional, dan direktur enginering menyetujui lamaran saya. Jadi, saya masih harus menunggu persetujuan dari dua direktur lagi.
Sambil menunggu jawaban, saya berdoa dan memutuskan bahwa jika lamaran saya ditolak, saya akan menjadi pelayan penuh waktu. Puji Tuhan, dua minggu kemudian saya mendapat telepon bahwa lamaran saya ditolak, meski mereka memberi saya kesempatan untuk bekerja di Banda Aceh, dengan jabatan yang sama. Namun, saya mengingat keputusan saya. Karena lamaran saya ditolak, saya yakin bahwa ini merupakan cara Tuhan untuk memanggil saya kembali. Akhirnya, saya putuskan untuk menjadi hamba Tuhan. Sekarang, saya menjadi pelayan penuh waktu di Gereja Bethel Indonesia Jemaat Graha Nusa Permai, Batam, yang dipimpin oleh hamba-Nya, Pdm. Asi Pangondian Hutasoit. Puji Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati. Amin.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: cmangadar.blogspot.com
Alamat URL: http://cmangadar.blogspot.com/2012/08/tuhan-menangkapku-kembali-kesaksian.html
Penulis: Mangadar Christian Sihaloho, A.Md
Tanggal akses: 3 April 2013
POKOK DOA
1. Mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus untuk orang-orang yang saat ini mengalami kebingungan dengan panggilan hidup mereka. Kiranya, Tuhan Yesus membuka jalan sehingga mereka menemukan panggilan hidup mereka.
2. Berdoalah kepada Tuhan Yesus untuk para orang tua agar tidak menjadi batu sandungan bagi anak mereka yang sedang meraih impian dan cita-cita, khususnya impian untuk menjadi hamba Tuhan. Sebaliknya, orang tua dapat mendukung impian anak-anak mereka sepenuhnya.
3. Mari kita bersatu hati di dalam doa kepada Tuhan Yesus untuk orang-orang yang saat ini mendedikasikan hidup mereka dalam ladang pelayanan Tuhan. Biarlah Tuhan mencukupkan segala kebutuhan hidup mereka dan pelayanan mereka dapat semakin berkembang.
"Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus." (Filipi 1:6)
< http://alkitab.sabda.org/?filipi+1:6 >
Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Doni K., dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Edisi 636/Mei 2013 -- Melibatkan Orang Tua dalam Pelayanan Anak (III)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-BinaAnak -- Melibatkan Orang Tua dalam Pelayanan Anak (III)
636/Mei/III/2013
Salam damai Kristus,
Apa yang sudah dilakukan oleh gereja kita untuk melibatkan orang tua dalam pelayanan anak? Atau, kita masih belum tahu bagaimana memulainya?
Marilah kita bersama-sama menyimak tip hari ini, yang dapat menolong kita untuk mulai melibatkan orang tua dalam pelayanan anak di gereja. Selain itu, jangan lewatkan beberapa cerita dari rekan-rekan di Facebook e-BinaAnak yang berbagi kisah tentang keterlibatan orang tua dalam pelayanan mereka. Kiranya sajian ini menjadi berkat bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >
TIP: MELIBATKAN ORANG TUA DALAM PELAYANAN SEKOLAH MINGGU
Apakah kegiatan pelayanan dalam sekolah minggu Anda telah menjalin hubungan yang erat dengan orang tua murid? Dan, apakah setiap orang tua memercayai Anda dan guru-guru SM yang lain untuk membimbing dan mendorong pertumbuhan rohani anak-anak mereka? Menurut pengalaman saya selama dua puluh tahun lebih berkecimpung dalam pelayanan sekolah minggu, mulai dari program-program pelayanan sederhana hingga yang cukup besar, berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda lakukan dan tidak boleh Anda lakukan, yang saya pikir berguna dalam upaya melibatkan orang tua mengajarkan kebenaran Tuhan kepada anak-anak mereka.
Boleh Dilakukan!
1. Ajaklah orang tua mengikuti Kelas Pemahaman Alkitab.
2. Selalu hiasi wajah Anda dengan senyuman sehingga orang tua dan anak-anak dapat melihat sukacita dan hasrat Anda yang besar pada dunia pelayanan anak.
3. Luangkan waktu usai sekolah minggu untuk bercerita kepada orang tua mengenai hal-hal positif yang telah dilakukan si anak.
4. Terbukalah kepada orang tua mengenai masalah-masalah yang dihadapi anak, misalnya bila si anak kurang disiplin atau bila ia membutuhkan dorongan lebih supaya tetap fokus di kelas.
5. Dukung dan ciptakan kondisi lingkungan yang kondusif sehingga anak-anak dapat belajar sekaligus bermain di gereja.
6. Bicarakanlah mengenai pemahaman Alkitab; bagikan buku panduan mengajar dan bahan-bahan penunjang lain sehubungan dengan Kelas Pemahaman Alkitab mingguan kepada orang tua.
7. Mintalah orang tua mengawasi anak mereka, terutama jika si anak telah absen ke sekolah minggu lebih dari satu/dua kali.
8. Bagikan bahan-bahan tambahan, aktivitas, dan informasi yang bisa dikerjakan di rumah untuk memperkuat kegiatan pemahaman Alkitab mingguan.
9. Libatkan orang tua dalam kelas khusus, kegiatan sekolah minggu, atau acara dan program khusus lainnya.
10. Buat dan berikan kartu ucapan yang berisi dorongan semangat pada anak yang pertama kali datang sekolah minggu atau yang sedang sakit.
Jangan Lakukan!
1. Acuh tak acuh terhadap kehadiran orang tua yang menjemput anak mereka dari sekolah minggu atau acara pelayanan anak lainnya.
2. Membiarkan keadaan dan kondisi hati yang buruk atau sakit kepala yang Anda alami mengganggu pelayanan Anda, sehingga Anda menyapa orang tua dengan sikap yang kurang menyenangkan.
3. Mengatakan perilaku negatif si anak kepada orang tua, dan orang lain dapat mendengarnya.
4. Membuat orang tua merasa tertekan dan melihat bahwa Anda bukanlah orang yang ramah.
5. Memperlakukan anak dengan sikap yang kurang baik di sekolah minggu maupun dalam program pelayanan anak yang lain.
6. Menghambat pertumbuhan rohani anak-anak.
7. Tidak punya waktu untuk membangun relasi dengan anak-anak dan orang tua mereka.
8. Membatasi diri Anda dengan hanya menggunakan kurikulum yang telah ada untuk menguatkan pemahaman Alkitab.
9. Membuat orang tua berpikir bahwa sekolah minggu hanyalah sebatas jasa penitipan anak.
10. Mengabaikan pentingnya presensi.
Melalui kerja sama antara guru sekolah minggu dan orang tua dalam upaya memenuhi kebutuhan spiritual anak dan mengajar mereka tentang kebenaran Allah, kita dapat membuat perbedaan bagi tujuan kerajaan-Nya. Bukan hanya para guru SM yang akan mengalami sukacita berlimpah, namun anak-anak juga akan merasa bahwa mereka istimewa dan senang datang ke sekolah minggu atau gereja.
JANGAN: Lupa membagikan kasih Tuhan kepada setiap orang tua dan anak yang Anda jumpai dalam pelayanan Anda, dan lupa meneladani anugerah-Nya.
LAKUKAN: Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. (Amsal 22:6)
LAKUKAN: Bekerjasamalah dengan orang tua untuk membuat perbedaan dalam hidup anak, dan bantulah mereka untuk tumbuh menjadi pemenang rohani yang mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa, dan pikiran. (t/Amy G.)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: HeartPrints
Alamat URL: http://blogs.bible.org/heartprints/lisa_goodyear/how_to_include_parents_in_children%E2%80%99s_ministry...%E2%80%9Dten_do%E2%80%99s_and_don%E2%80%99ts%E2%80%9D
Judul asli artikel: How to Include Parents in Children's Ministry..."Ten Do's and Don'ts"
Penulis: Lisa Goodyear
Tanggal akses: 8 April 2013
SUA PELAYAN ANAK: FB E-BINAANAK: MELIBATKAN ORTU DALAM SM
e-BinaAnak, 10 Agustus 2012: Kami rindu Rekan-rekan membagikan kisah pengalaman tentang melibatkan orang tua dalam pelayanan di sekolah minggu. Apakah sudah pernah dilakukan dalam pelayanan selama ini? Bagaimana memulainya dan bagaimana hasilnya? Terima kasih.
Erny Dewizar: Kalau melibatkan belum. Tetapi, kami sering melibatkan ortu dalam penarikan anak-anak untuk datang ibadah, dan sering melibatkan orang tua dalam PA.
Lasma Marpaung: Kami melibatkan orang tua hanya untuk mengantar dan menjemput anak tepat waktu. Namun, kendalanya orang tua sulit sekali konsisten mengantar anaknya ke gereja.
Elyza Suroso: Bagaimana caranya?
Linda Marlina: Mulai bulan Juli lalu, kami membuat variasi kegiatan pada ibadah sekolah minggu pada sesi kesaksian yang biasanya diisi dengan kesaksian dari ASM pribadi (cerita/menyanyi), atau seluruh ASM di tiap kelas (balita, pratama, dan madya) tampil membawa pujian ....
Variasinya, yaitu seluruh orang tua/pendamping, kami minta memberikan kesaksian di hadapan ASM, lalu mereka memilih memuji Tuhan berupa pujian sekolah minggu dengan gerakan tarian juga.... O, iya pada saat ibadah kami juga meminta para orang tua/pendamping ASM ikut memuji Tuhan serta ikut gerakannya bersama-sama dengan ASM, jadi tidak ada ortu/pendamping yang hanya duduk diam menonton kegiatan ibadah SM... Untuk selanjutnya, kami akan meminta pendamping/ortu mempersiapkan kesaksian selain menyanyi untuk ibadah minggu depan .... Kiranya share ini dapat menjadi manfaat bagi kita semua. GBU.
Theresia Erni: Kalau di tempat kami ... orang tua berperan dalam membantu penyelesaian PR anak SM. (Jadi, anak SM diberi PR yang melibatkan ortu. Contoh: menghafal lagu rohani, membantu menghafalkan doa-doa, atau membuat doa, dll..)
e-BinaAnak: Terima kasih atas semua sharingnya. Salah satu tema e-BinaAnak 2013 akan membahas mengenai keterlibatan orang tua dalam pelayanan SM. Sharing dari Rekan-rekan sangat membantu dalam penyusunan edisi tersebut. GBU.
Sumber: https://www.facebook.com/sabdabinaanak/posts/10150992611466629
STOP PRESS: Kidung.co
Kabar gembira! Mulai saat ini, Anda akan mendapatkan informasi seputar bahan-bahan kidung dengan lebih mudah, cepat, dan berkualitas. Bagaimana caranya? Kunjungilah situs Kidung.co dan temukanlah bahan-bahan terbaik dari berbagai sumber, baik berupa artikel, ilustrasi khotbah, lagu terpopuler sepanjang masa, dan kumpulan himne (KJ, NKB, PKJ, KPRI, PPK, dan Nyanyian Pujian). Selain itu, Kidung.co juga mempermudah Anda untuk menemukan komunitas Kristen yang berfokus pada musik dan puji-pujian. Jangan lewatkan kesempatan berharga ini, dapatkan bahan-bahan terbaik yang Anda inginkan melalui situs kidung.co.
Tunggu apa lagi, kunjungilah kidung.co sekarang juga!!
==> http://kidung.co
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-BinaAnak -- Melibatkan Orang Tua dalam Pelayanan Anak (III)
636/Mei/III/2013
Salam damai Kristus,
Apa yang sudah dilakukan oleh gereja kita untuk melibatkan orang tua dalam pelayanan anak? Atau, kita masih belum tahu bagaimana memulainya?
Marilah kita bersama-sama menyimak tip hari ini, yang dapat menolong kita untuk mulai melibatkan orang tua dalam pelayanan anak di gereja. Selain itu, jangan lewatkan beberapa cerita dari rekan-rekan di Facebook e-BinaAnak yang berbagi kisah tentang keterlibatan orang tua dalam pelayanan mereka. Kiranya sajian ini menjadi berkat bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >
TIP: MELIBATKAN ORANG TUA DALAM PELAYANAN SEKOLAH MINGGU
Apakah kegiatan pelayanan dalam sekolah minggu Anda telah menjalin hubungan yang erat dengan orang tua murid? Dan, apakah setiap orang tua memercayai Anda dan guru-guru SM yang lain untuk membimbing dan mendorong pertumbuhan rohani anak-anak mereka? Menurut pengalaman saya selama dua puluh tahun lebih berkecimpung dalam pelayanan sekolah minggu, mulai dari program-program pelayanan sederhana hingga yang cukup besar, berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda lakukan dan tidak boleh Anda lakukan, yang saya pikir berguna dalam upaya melibatkan orang tua mengajarkan kebenaran Tuhan kepada anak-anak mereka.
Boleh Dilakukan!
1. Ajaklah orang tua mengikuti Kelas Pemahaman Alkitab.
2. Selalu hiasi wajah Anda dengan senyuman sehingga orang tua dan anak-anak dapat melihat sukacita dan hasrat Anda yang besar pada dunia pelayanan anak.
3. Luangkan waktu usai sekolah minggu untuk bercerita kepada orang tua mengenai hal-hal positif yang telah dilakukan si anak.
4. Terbukalah kepada orang tua mengenai masalah-masalah yang dihadapi anak, misalnya bila si anak kurang disiplin atau bila ia membutuhkan dorongan lebih supaya tetap fokus di kelas.
5. Dukung dan ciptakan kondisi lingkungan yang kondusif sehingga anak-anak dapat belajar sekaligus bermain di gereja.
6. Bicarakanlah mengenai pemahaman Alkitab; bagikan buku panduan mengajar dan bahan-bahan penunjang lain sehubungan dengan Kelas Pemahaman Alkitab mingguan kepada orang tua.
7. Mintalah orang tua mengawasi anak mereka, terutama jika si anak telah absen ke sekolah minggu lebih dari satu/dua kali.
8. Bagikan bahan-bahan tambahan, aktivitas, dan informasi yang bisa dikerjakan di rumah untuk memperkuat kegiatan pemahaman Alkitab mingguan.
9. Libatkan orang tua dalam kelas khusus, kegiatan sekolah minggu, atau acara dan program khusus lainnya.
10. Buat dan berikan kartu ucapan yang berisi dorongan semangat pada anak yang pertama kali datang sekolah minggu atau yang sedang sakit.
Jangan Lakukan!
1. Acuh tak acuh terhadap kehadiran orang tua yang menjemput anak mereka dari sekolah minggu atau acara pelayanan anak lainnya.
2. Membiarkan keadaan dan kondisi hati yang buruk atau sakit kepala yang Anda alami mengganggu pelayanan Anda, sehingga Anda menyapa orang tua dengan sikap yang kurang menyenangkan.
3. Mengatakan perilaku negatif si anak kepada orang tua, dan orang lain dapat mendengarnya.
4. Membuat orang tua merasa tertekan dan melihat bahwa Anda bukanlah orang yang ramah.
5. Memperlakukan anak dengan sikap yang kurang baik di sekolah minggu maupun dalam program pelayanan anak yang lain.
6. Menghambat pertumbuhan rohani anak-anak.
7. Tidak punya waktu untuk membangun relasi dengan anak-anak dan orang tua mereka.
8. Membatasi diri Anda dengan hanya menggunakan kurikulum yang telah ada untuk menguatkan pemahaman Alkitab.
9. Membuat orang tua berpikir bahwa sekolah minggu hanyalah sebatas jasa penitipan anak.
10. Mengabaikan pentingnya presensi.
Melalui kerja sama antara guru sekolah minggu dan orang tua dalam upaya memenuhi kebutuhan spiritual anak dan mengajar mereka tentang kebenaran Allah, kita dapat membuat perbedaan bagi tujuan kerajaan-Nya. Bukan hanya para guru SM yang akan mengalami sukacita berlimpah, namun anak-anak juga akan merasa bahwa mereka istimewa dan senang datang ke sekolah minggu atau gereja.
JANGAN: Lupa membagikan kasih Tuhan kepada setiap orang tua dan anak yang Anda jumpai dalam pelayanan Anda, dan lupa meneladani anugerah-Nya.
LAKUKAN: Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. (Amsal 22:6)
LAKUKAN: Bekerjasamalah dengan orang tua untuk membuat perbedaan dalam hidup anak, dan bantulah mereka untuk tumbuh menjadi pemenang rohani yang mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa, dan pikiran. (t/Amy G.)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: HeartPrints
Alamat URL: http://blogs.bible.org/heartprints/lisa_goodyear/how_to_include_parents_in_children%E2%80%99s_ministry...%E2%80%9Dten_do%E2%80%99s_and_don%E2%80%99ts%E2%80%9D
Judul asli artikel: How to Include Parents in Children's Ministry..."Ten Do's and Don'ts"
Penulis: Lisa Goodyear
Tanggal akses: 8 April 2013
SUA PELAYAN ANAK: FB E-BINAANAK: MELIBATKAN ORTU DALAM SM
e-BinaAnak, 10 Agustus 2012: Kami rindu Rekan-rekan membagikan kisah pengalaman tentang melibatkan orang tua dalam pelayanan di sekolah minggu. Apakah sudah pernah dilakukan dalam pelayanan selama ini? Bagaimana memulainya dan bagaimana hasilnya? Terima kasih.
Erny Dewizar: Kalau melibatkan belum. Tetapi, kami sering melibatkan ortu dalam penarikan anak-anak untuk datang ibadah, dan sering melibatkan orang tua dalam PA.
Lasma Marpaung: Kami melibatkan orang tua hanya untuk mengantar dan menjemput anak tepat waktu. Namun, kendalanya orang tua sulit sekali konsisten mengantar anaknya ke gereja.
Elyza Suroso: Bagaimana caranya?
Linda Marlina: Mulai bulan Juli lalu, kami membuat variasi kegiatan pada ibadah sekolah minggu pada sesi kesaksian yang biasanya diisi dengan kesaksian dari ASM pribadi (cerita/menyanyi), atau seluruh ASM di tiap kelas (balita, pratama, dan madya) tampil membawa pujian ....
Variasinya, yaitu seluruh orang tua/pendamping, kami minta memberikan kesaksian di hadapan ASM, lalu mereka memilih memuji Tuhan berupa pujian sekolah minggu dengan gerakan tarian juga.... O, iya pada saat ibadah kami juga meminta para orang tua/pendamping ASM ikut memuji Tuhan serta ikut gerakannya bersama-sama dengan ASM, jadi tidak ada ortu/pendamping yang hanya duduk diam menonton kegiatan ibadah SM... Untuk selanjutnya, kami akan meminta pendamping/ortu mempersiapkan kesaksian selain menyanyi untuk ibadah minggu depan .... Kiranya share ini dapat menjadi manfaat bagi kita semua. GBU.
Theresia Erni: Kalau di tempat kami ... orang tua berperan dalam membantu penyelesaian PR anak SM. (Jadi, anak SM diberi PR yang melibatkan ortu. Contoh: menghafal lagu rohani, membantu menghafalkan doa-doa, atau membuat doa, dll..)
e-BinaAnak: Terima kasih atas semua sharingnya. Salah satu tema e-BinaAnak 2013 akan membahas mengenai keterlibatan orang tua dalam pelayanan SM. Sharing dari Rekan-rekan sangat membantu dalam penyusunan edisi tersebut. GBU.
Sumber: https://www.facebook.com/sabdabinaanak/posts/10150992611466629
STOP PRESS: Kidung.co
Kabar gembira! Mulai saat ini, Anda akan mendapatkan informasi seputar bahan-bahan kidung dengan lebih mudah, cepat, dan berkualitas. Bagaimana caranya? Kunjungilah situs Kidung.co dan temukanlah bahan-bahan terbaik dari berbagai sumber, baik berupa artikel, ilustrasi khotbah, lagu terpopuler sepanjang masa, dan kumpulan himne (KJ, NKB, PKJ, KPRI, PPK, dan Nyanyian Pujian). Selain itu, Kidung.co juga mempermudah Anda untuk menemukan komunitas Kristen yang berfokus pada musik dan puji-pujian. Jangan lewatkan kesempatan berharga ini, dapatkan bahan-bahan terbaik yang Anda inginkan melalui situs kidung.co.
Tunggu apa lagi, kunjungilah kidung.co sekarang juga!!
==> http://kidung.co
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
[i-kan-humor] [e-Humor] 2201 Mei/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Humor
2201, Mei 2013
Shalom,
Kali ini, e-Humor hadir dengan sebuah humor mengenai profesionalisme kerja. Wah, sepertinya topik kali ini cukup "berat" ya, hehehe. Namun, sesungguhnya profesionalisme kerja memang amat dibutuhkan supaya pelanggan Anda merasa dihargai dan bersedia menggunakan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Redaksi e-Humor pun ingin terus menjunjung tinggi profesionalisme kerja. Kami berusaha menyuguhkan humor-humor sehat dan segar bagi Anda, para pelanggan terkasih!
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Amy G.
< ami(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2201. TUSUK GIGI
Di salah satu restoran terkenal di sebuah kota besar, terlihat seorang tamu yang sedang makan dan membutuhkan tusuk gigi karena ada daging udang terselip di antara giginya.
Tamu itu memanggil pelayan restoran, "Hei, pelayan, sini sebentar!"
Dengan penuh rasa hormat, seorang pelayan menghampirinya, "Ya, Pak, ada yang bisa saya bantu?"
"Lihat nih gigi saya!" kata si tamu sambil nyengir menunjukkan giginya yang banyak terselip daging udang. "Saya perlu tusuk gigi. Masa restoran sebesar ini tidak ada tusuk gigi?" Tamu itu agak jengkel karena di sekitar mejanya tidak ada tusuk gigi.
"Ya, Pak, sebentar, saya akan kembali lagi ...," kata pelayan itu sambil berlalu dan berusaha mencari tusuk gigi.
Beberapa saat kemudian, pelayan itu datang dengan rasa khawatir dan berkata, "Maaf Pak, harap bersabar sebentar, semuanya lagi dipakai ...."
[Sumber diambil dan disunting dari: The Master of Ngakak, 84]
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta, (Markus 13:35) < http://alkitab.sabda.org?Markus+13:35 >
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G., Yusak, dan Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2201, Mei 2013
Shalom,
Kali ini, e-Humor hadir dengan sebuah humor mengenai profesionalisme kerja. Wah, sepertinya topik kali ini cukup "berat" ya, hehehe. Namun, sesungguhnya profesionalisme kerja memang amat dibutuhkan supaya pelanggan Anda merasa dihargai dan bersedia menggunakan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Redaksi e-Humor pun ingin terus menjunjung tinggi profesionalisme kerja. Kami berusaha menyuguhkan humor-humor sehat dan segar bagi Anda, para pelanggan terkasih!
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Amy G.
< ami(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2201. TUSUK GIGI
Di salah satu restoran terkenal di sebuah kota besar, terlihat seorang tamu yang sedang makan dan membutuhkan tusuk gigi karena ada daging udang terselip di antara giginya.
Tamu itu memanggil pelayan restoran, "Hei, pelayan, sini sebentar!"
Dengan penuh rasa hormat, seorang pelayan menghampirinya, "Ya, Pak, ada yang bisa saya bantu?"
"Lihat nih gigi saya!" kata si tamu sambil nyengir menunjukkan giginya yang banyak terselip daging udang. "Saya perlu tusuk gigi. Masa restoran sebesar ini tidak ada tusuk gigi?" Tamu itu agak jengkel karena di sekitar mejanya tidak ada tusuk gigi.
"Ya, Pak, sebentar, saya akan kembali lagi ...," kata pelayan itu sambil berlalu dan berusaha mencari tusuk gigi.
Beberapa saat kemudian, pelayan itu datang dengan rasa khawatir dan berkata, "Maaf Pak, harap bersabar sebentar, semuanya lagi dipakai ...."
[Sumber diambil dan disunting dari: The Master of Ngakak, 84]
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta, (Markus 13:35) < http://alkitab.sabda.org?Markus+13:35 >
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G., Yusak, dan Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Mei 15 -- KESESAKAN MENJADI KESEMPATAN
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 15 Mei 2013
Bacaan : Mazmur 138:1-8
Setahun: 1 Tawarikh 11-13
Nats: Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku;
terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan
kanan-Mu menyelamatkan aku. (Mazmur 138:7)
Judul:
KESESAKAN MENJADI KESEMPATAN
Di sepanjang perjalanan hidup saya bersama keluarga, jatuh bangun
sudah menjadi hal yang sering kami alami. Saat jatuh kadang kami
tidak menyadari bahwa Tuhan sedang menempa kami menjadi pengikut-Nya
yang lebih tegar.
Demikian juga dengan Daud. Kesesakan hidup dapat menjadi alat Allah
untuk menjadikannya lebih menyelami kebesaran kasih setia-Nya.
Mazmur ucapan syukur ini mengisahkan pengalaman pemazmur ketika
Allah menyelamatkannya di tengah kesesakan. Daud menaikkan doanya
kepada Allah, dan ia beroleh daya juang baru. Pemazmur memuji nama
Allah karena kasih dan kesetiaan-Nya kepada janji-Nya. Pemazmur
sangat sadar bahwa pertolongan yang Allah berikan kepadanya
semata-mata hanya karena keberadaan diri Allah, dan juga karena
Allah setia kepada janji-Nya. Pemazmur yang menyadari siapa dirinya
tentu saja sangat berterima kasih karena Allah yang mahatinggi
bersedia melihat dan menolong ia yang hina. Tidak mengherankan
pemazmur begitu bersemangat memberitakan nama dan kesetiaan Allah.
Ia yakin bahwa nantinya semua raja di bumi akan bersyukur kepada
Allah.
Melalui mazmur ini, kita belajar bahwa orang percaya tidak perlu
bersedih hati pada waktu mengalami kesesakan. Jika hal itu menimpa
kita, tetap pujilah Allah, bersyukurlah atas kesetiaan-Nya, dan
ingatlah bahwa segala kejadian berada di bawah kendali kuasa dan
kehendak-Nya. Tetaplah percaya, jika Tuhan sanggup mengubah
kesesakan menjadi kesempatan untuk menyelami kasih dan kuasa-Nya
dengan kacamata baru. --ENO
KESESAKAN BUKANLAH JALAN BUNTU,
MELAINKAN JENDELA BARU UNTUK MELIHAT KEBAIKAN ALLAH.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+138:1-8
Mazmur 138:1-8
1 Dari Daud. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku,
di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu.
2 Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu,
oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat
nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
3 Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau
menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
4 Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, sebab
mereka mendengar janji dari mulut-Mu;
5 mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan TUHAN, sebab besar
kemuliaan TUHAN.
6 TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal
orang yang sombong dari jauh.
7 Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku;
terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan
kanan-Mu menyelamatkan aku.
8 TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu
untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan
tangan-Mu!
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Tawarikh+11-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Tawarikh+11-13
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
-----------------------------------------------------------------------------
CrossConnect provides VPN service for remote workers. Contact sales@xc.org.
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 15 Mei 2013
Bacaan : Mazmur 138:1-8
Setahun: 1 Tawarikh 11-13
Nats: Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku;
terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan
kanan-Mu menyelamatkan aku. (Mazmur 138:7)
Judul:
KESESAKAN MENJADI KESEMPATAN
Di sepanjang perjalanan hidup saya bersama keluarga, jatuh bangun
sudah menjadi hal yang sering kami alami. Saat jatuh kadang kami
tidak menyadari bahwa Tuhan sedang menempa kami menjadi pengikut-Nya
yang lebih tegar.
Demikian juga dengan Daud. Kesesakan hidup dapat menjadi alat Allah
untuk menjadikannya lebih menyelami kebesaran kasih setia-Nya.
Mazmur ucapan syukur ini mengisahkan pengalaman pemazmur ketika
Allah menyelamatkannya di tengah kesesakan. Daud menaikkan doanya
kepada Allah, dan ia beroleh daya juang baru. Pemazmur memuji nama
Allah karena kasih dan kesetiaan-Nya kepada janji-Nya. Pemazmur
sangat sadar bahwa pertolongan yang Allah berikan kepadanya
semata-mata hanya karena keberadaan diri Allah, dan juga karena
Allah setia kepada janji-Nya. Pemazmur yang menyadari siapa dirinya
tentu saja sangat berterima kasih karena Allah yang mahatinggi
bersedia melihat dan menolong ia yang hina. Tidak mengherankan
pemazmur begitu bersemangat memberitakan nama dan kesetiaan Allah.
Ia yakin bahwa nantinya semua raja di bumi akan bersyukur kepada
Allah.
Melalui mazmur ini, kita belajar bahwa orang percaya tidak perlu
bersedih hati pada waktu mengalami kesesakan. Jika hal itu menimpa
kita, tetap pujilah Allah, bersyukurlah atas kesetiaan-Nya, dan
ingatlah bahwa segala kejadian berada di bawah kendali kuasa dan
kehendak-Nya. Tetaplah percaya, jika Tuhan sanggup mengubah
kesesakan menjadi kesempatan untuk menyelami kasih dan kuasa-Nya
dengan kacamata baru. --ENO
KESESAKAN BUKANLAH JALAN BUNTU,
MELAINKAN JENDELA BARU UNTUK MELIHAT KEBAIKAN ALLAH.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+138:1-8
Mazmur 138:1-8
1 Dari Daud. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku,
di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu.
2 Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu,
oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat
nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
3 Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau
menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
4 Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, sebab
mereka mendengar janji dari mulut-Mu;
5 mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan TUHAN, sebab besar
kemuliaan TUHAN.
6 TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal
orang yang sombong dari jauh.
7 Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku;
terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan
kanan-Mu menyelamatkan aku.
8 TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu
untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan
tangan-Mu!
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Tawarikh+11-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Tawarikh+11-13
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
-----------------------------------------------------------------------------
CrossConnect provides VPN service for remote workers. Contact sales@xc.org.
[i-kan-misi] [e-JEMMi] Edisi 16/Mei/2013 -- Apakah yang Dimaksud "Jendela 10/40"?
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-JEMMi -- Apakah yang Dimaksud "Jendela 10/40"?
No.16, Vol.16, Mei 2013
Shalom,
Banyak dari kita sering mendengar tentang "Jendela 10/40", tetapi apa arti istilah itu? Mengapa istilah itu penting dalam pelayanan misi? Dalam edisi ini, e-JEMMi menghadirkan sebuah artikel khusus yang membahas tentang definisi dari istilah "Jendela 10/40" dan mengajak pembaca untuk mendalami betapa pentingnya kawasan yang termasuk di dalamnya. Selain itu, di edisi ini kami juga menyertakan pokok doa misi dunia yang berasal dari negara Chad.
Kiranya sajian kami dalam edisi ini semakin mendorong kita untuk mengambil bagian dalam pelayanan misi dunia. Selamat membaca, selamat berdoa. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian.
Pemimpin Redaksi e-JEMMi,
Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
< http://misi.sabda.org/ >
ARTIKEL MISI: APA YANG DIMAKSUD DENGAN "JENDELA 10/40"?
Pusat dari suku-suku terabaikan dunia hidup di sebuah jendela berbentuk segi empat. Kawasan itu adalah sebuah sabuk yang terbentang dari Afrika Barat sampai Asia, berada di antara 10 sampai 40 derajat Lintang Utara garis Khatulistiwa. Jika kita bersungguh-sungguh menyediakan kesempatan bagi setiap orang dan kota untuk mengalami kasih, kebenaran, dan kuasa keselamatan Yesus Kristus, kita tidak dapat mengabaikan kenyataan bahwa kita harus berpusat pada bagian bumi ini, yang kita sebut Jendela 10/40.
Mengapa orang Kristen yang bertanggung jawab perlu berpusat pada Jendela 10/40? Pertama, karena terdapat makna historis dan alkitabiah di dunia bagian ini. Di Jendela 10/40 inilah, kita mengalami perjumpaan dengan catatan mengenai Adam dan Hawa. Rencana Allah bagi manusia yang dinyatakan dalam Kejadian 1:26 berkaitan dengan hal memerintah. Manusia dimaksudkan untuk "memelihara" atau menjaga Taman Eden milik Allah dan menaklukkan bumi.
Dalam Kitab Kejadian, kita membaca catatan sejarah kejatuhan manusia saat Adam dan Hawa gagal menjaga taman milik Allah dan kehilangan hak untuk menguasai bumi. Setelah itu, datanglah air bah serta pembangunan menara Babel, keduanya terjadi di Jendela 10/40. Usaha untuk mencoba menyatukan seluruh manusia dengan menantang Allah mengakibatkan munculnya bahasa-bahasa yang berlainan, terseraknya suku-suku bangsa, dan terbentuknya bangsa-bangsa.
Sejarah kuno terjadi di sebuah wilayah yang ditandai dalam Jendela 10/40, mulai dari kelahiran peradaban di Mesopotamia melintasi wilayah Bulan Sabit Subur sampai ke Mesir. Kerajaan-kerajaan kuno datang dan pergi. Nasib umat Allah, Israel, naik-turun bergantung pada ketaatan mereka terhadap perjanjian dengan Allah mereka. Di wilayah ini, Kristus lahir, menjalani kehidupan-Nya, mati di atas kayu salib, dan bangkit dari kematian.
Peristiwa sejarah yang berkaitan dengan karya ilahi tidak terjadi di luar wilayah Jendela 10/40 sampai perjalanan misi Rasul Paulus yang kedua dan catatan-catatan terakhir dalam Alkitab. Kenyataannya, begitu banyak peristiwa, yang di dalamnya Allah berurusan dengan manusia, terjadi di bagian bumi yang berada di dalam Jendela 10/40. Karena itu, semua hal yang telah disebutkan di atas merupakan alasan yang kuat untuk memusatkan perhatian pada kawasan itu.
Kedua, di sinilah terdapat sepertiga dari total daratan bumi dan duapertiga dari total jumlah manusia di bumi tinggal di sini. Orang-orang ini tinggal di 64 negara, di negara-negara berdaulat maupun negara-negara dependensi. Hanya negara-negara yang memiliki sebagian besar wilayah yang berada dalam lingkup 10 sampai 40 derajat Lintang Utara Khatulistiwa saja yang masuk ke dalam kategori negara-negara Jendela 10/40.
Apabila 55 negara yang paling tidak terjangkau Injil dibandingkan dengan negara-negara di Jendela 10/40, kita dapat menemukan kecocokan yang sangat dekat. Faktanya, 97 persen dari tiga miliar manusia yang hidup di 55 negara yang paling tidak terjangkau oleh Injil tinggal di dalam Jendela 10/40. Hal inilah yang memunculkan dasar dari tantangan dalam menjangkau mereka yang belum terjangkau.
Kita perlu memikirkan misi Kristus yang datang untuk mencari yang terhilang, seperti yang diajarkan dalam perumpamaan tentang domba yang hilang maupun dirham yang hilang. Kristus memberikan usaha terbesar dalam menyembuhkan, memulihkan, dan menyelamatkan satu orang sekalipun. Saat kita memikirkan orang-orang yang tinggal di Jendela 10/40, kita harus memikirkan amanat Kristus untuk mengabarkan Injil kepada segala makhluk, untuk menjadikan segala bangsa murid-Nya, dan menjadi saksi-Nya sampai ke ujung-ujung bumi.
Ketiga, kawasan itu merupakan pusat dari agama Islam. Afrika Utara dan Timur Tengah mewakili pusat dari agama Islam. Pengikut agama Islam semakin meningkat seperti yang ditunjukkan oleh bertambahnya jumlah perjalanan ziarah ke Mekkah. Namun, di saat yang sama, dilaporkan bahwa banyak orang Muslim -- yang mempelajari Alquran secara mendalam -- di dalam prosesnya menemukan bahwa nabi tertinggi yang disebutkan oleh Al-Quran adalah Yesus Kristus, bukan Muhammad. Kita harus berdoa supaya "mata" dan "hati" orang-orang Muslim akan dibukakan kepada kebenaran, sama seperti Eropa Timur yang menemukan bahwa keindahan ideologi Komunisme tidak dapat bertahan terhadap ujian waktu.
Keempat, di wilayah itu terdapat blok Muslim dengan pengikut sebanyak 706 ribu orang atau sebesar 22 persen dari 3,14 miliar populasi yang hidup di Jendela 10/40. Di sana juga terdapat blok Hindu dengan 717 ribu penganut atau sebesar 23 persen dari penghuni Jendela 10/40. Dan, terdapat pula Blok Buddha dengan pengikut sebesar 153 ribu orang atau mendekati 5 persen.
Pada 6 Mei 1990, harian Jordan Times di Amman menerbitkan sebuah laporan yang ditulis oleh Algiers dengan judul "Collapse of Communism Will Weaken Islam." Dalam sebuah konferensi mengenai masa depan Islam, seorang penulis dari Mesir bernama Fahmi Howeidi berargumen bahwa "Dunia Islam terpinggirkan di sebuah peta yang berbeda dari peta dunia." Howeidi adalah salah seorang di antara 40 sarjana dan pemimpin politik dari sepuluh negara Arab yang menghadiri konferensi tersebut. Ia berkata, "Kekristenan telah beregenerasi di Eropa Timur .... Perubahan di Eropa Timur menunjukkan bahwa masyarakat yang liberal ... yang berlandaskan agama Kristen dan memiliki nilai-nilai kapitalis, telah mempengaruhi dunia. Islam harus muncul dengan sebuah alternatif yang dapat menggantinya."
Kelima, faktanya, lebih dari delapan di antara sepuluh orang termiskin dari yang miskin, dan yang memiliki Pendapatan Nasional Bruto di bawah US$ 500 per orang per tahun, hidup di Jendela 10/40. Meski demikian, hanya 8 persen dari seluruh misionaris di dunia bekerja di antara orang-orang ini.
Di dalam bukunya yang berjudul "Target Earth", Bryant L. Myers dari World Vision dan MARC menulis sebuh artikel yang berjudul "Where are the Poor and Lost?" Myers memberi suatu masukan bahwa orang-orang miskin adalah mereka yang terhilang, dan orang-orang yang terhilang kondisinya miskin. Ia sampai kepada kesimpulan itu setelah mengamati bahwa mayoritas orang-orang yang tak terjangkau Injil tinggal di negara-negara paling miskin di dunia.
Sebagaimana orang-orang Kristen berkumpul dari 170 negara di Lausanne II di Manila, terdapat pula ungkapan hati yang dinyatakan bagi mereka yang miskin secara materi di seluruh dunia, dalam bagian kedua "Manila Manifesto". Dokumen itu berbunyi, "Sekali lagi, kami dihadapkan pada penekanan Lukas bahwa Injil adalah Kabar Baik bagi orang-orang miskin (Lukas 4:18; 6:20; 7:22) dan kami telah bertanya kepada diri kami sendiri apakah artinya bagi mayoritas populasi dunia yang miskin, menderita, dan tertindas. Kami telah diingatkan bahwa Hukum Taurat, para nabi, Alkitab serta pengajaran dan pelayanan Yesus, semuanya itu menekankan perhatian Allah pada orang-orang yang miskin secara materi dan tanggung jawab kita dalam melindungi dan memelihara mereka."
Terdapat suatu kecocokan yang patut diperhatikan antara lima puluh negara termiskin di dunia dengan negara-negara yang paling tidak terjangkau Injil di dunia. Kenyataannya, 79 persen orang-orang paling miskin tinggal di negara-negara yang paling tidak terjangkau oleh Injil, dan apabila Anda menghubungkan mereka dengan Jendela 10/40, maka Anda akan menemukan bahwa 99 persen orang-orang miskin dan tidak terjangkau oleh Injil -- 2,3 Miliar orang -- tinggal di Jendela 10/40. Hanya 6 persen dari tenaga misionaris yang sekarang ini bekerja di antara 44 persen populasi ini. Hal inilah yang secara pasti mengangkat tantangan terbesar dalam dekade ini bagi orang-orang Kristen yang bertanggung jawab.
Keenam, untuk berpusat pada Jendela 10/40 berkaitan dengan kualitas hidup. Salah satu cara untuk mengukur kualitas hidup adalah dengan menggabungkan tiga variabel: harapan hidup, jumlah kematian bayi, dan melek huruf. Lebih dari 8 di antara 10 orang yang tinggal di 50 negara di dunia dengan kualitas hidup terendah juga hidup di Jendela 10/40, jumlah ini mewakili 74 persen dari seluruh populasi, namun hanya 8 persen dari misionaris luar negeri yang melayani di antara orang-orang ini. Lebih dari 9 di antara 10 orang-orang ini tinggal di negara-negara Hindu atau negara-negara Muslim.
Pemazmur menulis, "Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah TUHAN." (Mazmur 33:12) Dengan membandingkan hubungan antara kualitas hidup negara-negara di Jendela 10/40 dengan negara-negara yang memiliki persentase orang Kristen yang lebih tinggi, jelaslah bahwa Tuhan Allah memberkati negara yang berbalik kepada-Nya. Selanjutnya, Ia mengharapkan agar negara yang sudah diberkati menjadi berkat bagi bangsa-bangsa yang lain, seperti yang tertulis dalam Mazmur 67:1-2, "Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa."
Benteng Pertahanan Iblis
Mengapa orang Kristen yang bertanggung jawab perlu berpusat pada Jendela 10/40? Sebab, wilayah itu merupakan benteng pertahanan Iblis. Orang-orang yang tinggal di Jendela 10/40 tidak hanya menderita akibat kelaparan dan rendahnya kualitas hidup dibandingkan dengan seluruh umat manusia, tetapi juga dijauhkan dari kuasa Injil yang mengubahkan, yang memberi hidup, dan yang sanggup mengubah masyarakat mereka.
Alkitab dengan jelas menunjukkan hal itu dari tulisan Rasul Paulus bahwa, "... orang-orang yang tidak percaya ... pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah (2 Korintus 4:4)."
Dalam surat yang sama, sang rasul menuliskan dalam pasal 10:3-4, "Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng." Nyatalah dari pengamatan yang cermat terhadap Jendela 10/40 bahwa Iblis telah mendirikan benteng teritorial dengan kuasanya untuk mencegah gerak laju pekabaran Injil di wilayah itu.
Kita perlu meningkatkan usaha penginjilan kita dalam dekade ini demi menjangkau mereka yang berada di Jendela 10/40. Bila kita ingin setia terhadap Alkitab dan taat terhadap mandat Kristus, jika kita ingin melihat perintisan gereja yang berlandaskan semangat misi di antara orang-orang dan kota-kota yang belum terjangkau menjelang tahun 2000, jika kita berusaha memberi kesempatan yang nyata untuk mengalami kasih, kebenaran, dan kuasa penyelamatan Yesus Kristus, maka kita harus menyentuh dasar dari mereka yang belum terjangkau -- Jendela 10/40. (t/Yudo)
Diterjemahkan dari:
Judul buku: Praying Through 100 Gateway Cities of the 10/40 Window
Judul asli artikel: What is the 10/40 Window?
Penulis: Luis Bush
Penerbit: YWAM Publishing
Halaman: 11 -- 15
DOA BAGI MISI DUNIA: REPUBLIK CHAD
Republik Chad terletak di Afrika Tengah. Negara seluas 1.284.000 Km2 ini dihuni oleh 11.506.130 jiwa. Bahasa yang digunakan di negara ini adalah Prancis, Arab, serta sekitar 100 bahasa dan logat lainnya. Persentase penduduk yang menganut agama Islam di negara ini adalah sebesar 55 persen, 10 persen masih menganut animisme, dan sisanya 35 persen penganut agama Kristen dan Katolik.
Sebagian dari negara ini sudah dihuni sejak abad ke-6 sM. Pada abad pertengahan, kerajaan-kerajaan Islam mulai memerintah di wilayah ini. Pada tahun 1908, Chad dijajah oleh Prancis, dan 52 tahun sesudahnya, yaitu tahun 1960, negara ini baru merdeka. Sejak tahun 1966, di negara ini sering terjadi perang saudara, antara bagian Utara yang beragama Islam dan Chad di bagian Selatan, yang mayoritas beragama Kristen. Sewaktu-waktu, Libya, Prancis, dan negara-negara lain dapat mengintervensi konflik ini. Akan tetapi, itu juga tidak dapat mewujudkan perdamaian di negara ini. Sejak 1998, pemerintah dan pasukan pemberontak juga tidak pernah berhenti berselisih, dan sampai sekarang perdamaian masih sulit diwujudkan di antara keduanya.
Republik Chad adalah negara yang termasuk dalam kategori negara termiskin di dunia. Hal ini dikarenakan terjadinya perang saudara yang berkepanjangan, korupsi di jajaran pemerintahan, dan kekeringan. Negara ini hanya memiliki 200 km jalan yang diaspal dengan baik dan tidak memiliki pelabuhan. Sumber daya alam mereka sangat sedikit, kecuali minyak yang baru ditemukan pada tahun 2003.
Pada abad yang yang lalu, Injil mulai diberitakan di daerah Chad bagian Selatan. Para misionaris melayani masyarakat di sana secara holistis, baik di bidang agama maupun di bidang pendidikan dan medis. Pelayanan mahasiswa adalah salah satu bidang pelayanan yang paling penting di negara ini. Di negara ini, orang Kristen diberi kebebasan beragama dan mengabarkan Injil. Meski begitu, pemerintah tetap mengutamakan agama Islam. Meski mendapat banyak tantangan, banyak suku terabaikan di negara ini telah mendengar Injil sejak negara ini merdeka.
Pokok Doa:
1. Naikkanlah syukur kepada Tuhan Yesus atas kemajuan penginjilan dan kebebasan beragama di Republik Chad.
2. Berdoalah agar Tuhan membuka jalan untuk mewujudkan perdamaian yang sangat dirindukan oleh rakyat Chad.
3. Doakanlah para pelayan yang melayani masyarakat Chad agar mereka diberi perlindungan oleh Tuhan Yesus dalam menjalani tugas mereka di sana.
4. Berdoalah kepada Tuhan Yesus bagi para pemuda Chad yang telah disentuh oleh Injil agar mereka membuka hati untuk dimuridkan.
Diambil dan disunting dari:
Judul buletin: Terang Lintas Budaya edisi 94, tahun 2013.
Judul asli artikel: Negara Chad Miskin, namun Penginjilan Bisa Berjalan
Penulis: Tidak dicantumkan
Halaman: 4 -- 5
Kontak: jemmi(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Amy G., dan Yulia
Berlangganan: subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/misi/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-JEMMi -- Apakah yang Dimaksud "Jendela 10/40"?
No.16, Vol.16, Mei 2013
Shalom,
Banyak dari kita sering mendengar tentang "Jendela 10/40", tetapi apa arti istilah itu? Mengapa istilah itu penting dalam pelayanan misi? Dalam edisi ini, e-JEMMi menghadirkan sebuah artikel khusus yang membahas tentang definisi dari istilah "Jendela 10/40" dan mengajak pembaca untuk mendalami betapa pentingnya kawasan yang termasuk di dalamnya. Selain itu, di edisi ini kami juga menyertakan pokok doa misi dunia yang berasal dari negara Chad.
Kiranya sajian kami dalam edisi ini semakin mendorong kita untuk mengambil bagian dalam pelayanan misi dunia. Selamat membaca, selamat berdoa. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian.
Pemimpin Redaksi e-JEMMi,
Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
< http://misi.sabda.org/ >
ARTIKEL MISI: APA YANG DIMAKSUD DENGAN "JENDELA 10/40"?
Pusat dari suku-suku terabaikan dunia hidup di sebuah jendela berbentuk segi empat. Kawasan itu adalah sebuah sabuk yang terbentang dari Afrika Barat sampai Asia, berada di antara 10 sampai 40 derajat Lintang Utara garis Khatulistiwa. Jika kita bersungguh-sungguh menyediakan kesempatan bagi setiap orang dan kota untuk mengalami kasih, kebenaran, dan kuasa keselamatan Yesus Kristus, kita tidak dapat mengabaikan kenyataan bahwa kita harus berpusat pada bagian bumi ini, yang kita sebut Jendela 10/40.
Mengapa orang Kristen yang bertanggung jawab perlu berpusat pada Jendela 10/40? Pertama, karena terdapat makna historis dan alkitabiah di dunia bagian ini. Di Jendela 10/40 inilah, kita mengalami perjumpaan dengan catatan mengenai Adam dan Hawa. Rencana Allah bagi manusia yang dinyatakan dalam Kejadian 1:26 berkaitan dengan hal memerintah. Manusia dimaksudkan untuk "memelihara" atau menjaga Taman Eden milik Allah dan menaklukkan bumi.
Dalam Kitab Kejadian, kita membaca catatan sejarah kejatuhan manusia saat Adam dan Hawa gagal menjaga taman milik Allah dan kehilangan hak untuk menguasai bumi. Setelah itu, datanglah air bah serta pembangunan menara Babel, keduanya terjadi di Jendela 10/40. Usaha untuk mencoba menyatukan seluruh manusia dengan menantang Allah mengakibatkan munculnya bahasa-bahasa yang berlainan, terseraknya suku-suku bangsa, dan terbentuknya bangsa-bangsa.
Sejarah kuno terjadi di sebuah wilayah yang ditandai dalam Jendela 10/40, mulai dari kelahiran peradaban di Mesopotamia melintasi wilayah Bulan Sabit Subur sampai ke Mesir. Kerajaan-kerajaan kuno datang dan pergi. Nasib umat Allah, Israel, naik-turun bergantung pada ketaatan mereka terhadap perjanjian dengan Allah mereka. Di wilayah ini, Kristus lahir, menjalani kehidupan-Nya, mati di atas kayu salib, dan bangkit dari kematian.
Peristiwa sejarah yang berkaitan dengan karya ilahi tidak terjadi di luar wilayah Jendela 10/40 sampai perjalanan misi Rasul Paulus yang kedua dan catatan-catatan terakhir dalam Alkitab. Kenyataannya, begitu banyak peristiwa, yang di dalamnya Allah berurusan dengan manusia, terjadi di bagian bumi yang berada di dalam Jendela 10/40. Karena itu, semua hal yang telah disebutkan di atas merupakan alasan yang kuat untuk memusatkan perhatian pada kawasan itu.
Kedua, di sinilah terdapat sepertiga dari total daratan bumi dan duapertiga dari total jumlah manusia di bumi tinggal di sini. Orang-orang ini tinggal di 64 negara, di negara-negara berdaulat maupun negara-negara dependensi. Hanya negara-negara yang memiliki sebagian besar wilayah yang berada dalam lingkup 10 sampai 40 derajat Lintang Utara Khatulistiwa saja yang masuk ke dalam kategori negara-negara Jendela 10/40.
Apabila 55 negara yang paling tidak terjangkau Injil dibandingkan dengan negara-negara di Jendela 10/40, kita dapat menemukan kecocokan yang sangat dekat. Faktanya, 97 persen dari tiga miliar manusia yang hidup di 55 negara yang paling tidak terjangkau oleh Injil tinggal di dalam Jendela 10/40. Hal inilah yang memunculkan dasar dari tantangan dalam menjangkau mereka yang belum terjangkau.
Kita perlu memikirkan misi Kristus yang datang untuk mencari yang terhilang, seperti yang diajarkan dalam perumpamaan tentang domba yang hilang maupun dirham yang hilang. Kristus memberikan usaha terbesar dalam menyembuhkan, memulihkan, dan menyelamatkan satu orang sekalipun. Saat kita memikirkan orang-orang yang tinggal di Jendela 10/40, kita harus memikirkan amanat Kristus untuk mengabarkan Injil kepada segala makhluk, untuk menjadikan segala bangsa murid-Nya, dan menjadi saksi-Nya sampai ke ujung-ujung bumi.
Ketiga, kawasan itu merupakan pusat dari agama Islam. Afrika Utara dan Timur Tengah mewakili pusat dari agama Islam. Pengikut agama Islam semakin meningkat seperti yang ditunjukkan oleh bertambahnya jumlah perjalanan ziarah ke Mekkah. Namun, di saat yang sama, dilaporkan bahwa banyak orang Muslim -- yang mempelajari Alquran secara mendalam -- di dalam prosesnya menemukan bahwa nabi tertinggi yang disebutkan oleh Al-Quran adalah Yesus Kristus, bukan Muhammad. Kita harus berdoa supaya "mata" dan "hati" orang-orang Muslim akan dibukakan kepada kebenaran, sama seperti Eropa Timur yang menemukan bahwa keindahan ideologi Komunisme tidak dapat bertahan terhadap ujian waktu.
Keempat, di wilayah itu terdapat blok Muslim dengan pengikut sebanyak 706 ribu orang atau sebesar 22 persen dari 3,14 miliar populasi yang hidup di Jendela 10/40. Di sana juga terdapat blok Hindu dengan 717 ribu penganut atau sebesar 23 persen dari penghuni Jendela 10/40. Dan, terdapat pula Blok Buddha dengan pengikut sebesar 153 ribu orang atau mendekati 5 persen.
Pada 6 Mei 1990, harian Jordan Times di Amman menerbitkan sebuah laporan yang ditulis oleh Algiers dengan judul "Collapse of Communism Will Weaken Islam." Dalam sebuah konferensi mengenai masa depan Islam, seorang penulis dari Mesir bernama Fahmi Howeidi berargumen bahwa "Dunia Islam terpinggirkan di sebuah peta yang berbeda dari peta dunia." Howeidi adalah salah seorang di antara 40 sarjana dan pemimpin politik dari sepuluh negara Arab yang menghadiri konferensi tersebut. Ia berkata, "Kekristenan telah beregenerasi di Eropa Timur .... Perubahan di Eropa Timur menunjukkan bahwa masyarakat yang liberal ... yang berlandaskan agama Kristen dan memiliki nilai-nilai kapitalis, telah mempengaruhi dunia. Islam harus muncul dengan sebuah alternatif yang dapat menggantinya."
Kelima, faktanya, lebih dari delapan di antara sepuluh orang termiskin dari yang miskin, dan yang memiliki Pendapatan Nasional Bruto di bawah US$ 500 per orang per tahun, hidup di Jendela 10/40. Meski demikian, hanya 8 persen dari seluruh misionaris di dunia bekerja di antara orang-orang ini.
Di dalam bukunya yang berjudul "Target Earth", Bryant L. Myers dari World Vision dan MARC menulis sebuh artikel yang berjudul "Where are the Poor and Lost?" Myers memberi suatu masukan bahwa orang-orang miskin adalah mereka yang terhilang, dan orang-orang yang terhilang kondisinya miskin. Ia sampai kepada kesimpulan itu setelah mengamati bahwa mayoritas orang-orang yang tak terjangkau Injil tinggal di negara-negara paling miskin di dunia.
Sebagaimana orang-orang Kristen berkumpul dari 170 negara di Lausanne II di Manila, terdapat pula ungkapan hati yang dinyatakan bagi mereka yang miskin secara materi di seluruh dunia, dalam bagian kedua "Manila Manifesto". Dokumen itu berbunyi, "Sekali lagi, kami dihadapkan pada penekanan Lukas bahwa Injil adalah Kabar Baik bagi orang-orang miskin (Lukas 4:18; 6:20; 7:22) dan kami telah bertanya kepada diri kami sendiri apakah artinya bagi mayoritas populasi dunia yang miskin, menderita, dan tertindas. Kami telah diingatkan bahwa Hukum Taurat, para nabi, Alkitab serta pengajaran dan pelayanan Yesus, semuanya itu menekankan perhatian Allah pada orang-orang yang miskin secara materi dan tanggung jawab kita dalam melindungi dan memelihara mereka."
Terdapat suatu kecocokan yang patut diperhatikan antara lima puluh negara termiskin di dunia dengan negara-negara yang paling tidak terjangkau Injil di dunia. Kenyataannya, 79 persen orang-orang paling miskin tinggal di negara-negara yang paling tidak terjangkau oleh Injil, dan apabila Anda menghubungkan mereka dengan Jendela 10/40, maka Anda akan menemukan bahwa 99 persen orang-orang miskin dan tidak terjangkau oleh Injil -- 2,3 Miliar orang -- tinggal di Jendela 10/40. Hanya 6 persen dari tenaga misionaris yang sekarang ini bekerja di antara 44 persen populasi ini. Hal inilah yang secara pasti mengangkat tantangan terbesar dalam dekade ini bagi orang-orang Kristen yang bertanggung jawab.
Keenam, untuk berpusat pada Jendela 10/40 berkaitan dengan kualitas hidup. Salah satu cara untuk mengukur kualitas hidup adalah dengan menggabungkan tiga variabel: harapan hidup, jumlah kematian bayi, dan melek huruf. Lebih dari 8 di antara 10 orang yang tinggal di 50 negara di dunia dengan kualitas hidup terendah juga hidup di Jendela 10/40, jumlah ini mewakili 74 persen dari seluruh populasi, namun hanya 8 persen dari misionaris luar negeri yang melayani di antara orang-orang ini. Lebih dari 9 di antara 10 orang-orang ini tinggal di negara-negara Hindu atau negara-negara Muslim.
Pemazmur menulis, "Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah TUHAN." (Mazmur 33:12) Dengan membandingkan hubungan antara kualitas hidup negara-negara di Jendela 10/40 dengan negara-negara yang memiliki persentase orang Kristen yang lebih tinggi, jelaslah bahwa Tuhan Allah memberkati negara yang berbalik kepada-Nya. Selanjutnya, Ia mengharapkan agar negara yang sudah diberkati menjadi berkat bagi bangsa-bangsa yang lain, seperti yang tertulis dalam Mazmur 67:1-2, "Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa."
Benteng Pertahanan Iblis
Mengapa orang Kristen yang bertanggung jawab perlu berpusat pada Jendela 10/40? Sebab, wilayah itu merupakan benteng pertahanan Iblis. Orang-orang yang tinggal di Jendela 10/40 tidak hanya menderita akibat kelaparan dan rendahnya kualitas hidup dibandingkan dengan seluruh umat manusia, tetapi juga dijauhkan dari kuasa Injil yang mengubahkan, yang memberi hidup, dan yang sanggup mengubah masyarakat mereka.
Alkitab dengan jelas menunjukkan hal itu dari tulisan Rasul Paulus bahwa, "... orang-orang yang tidak percaya ... pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah (2 Korintus 4:4)."
Dalam surat yang sama, sang rasul menuliskan dalam pasal 10:3-4, "Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng." Nyatalah dari pengamatan yang cermat terhadap Jendela 10/40 bahwa Iblis telah mendirikan benteng teritorial dengan kuasanya untuk mencegah gerak laju pekabaran Injil di wilayah itu.
Kita perlu meningkatkan usaha penginjilan kita dalam dekade ini demi menjangkau mereka yang berada di Jendela 10/40. Bila kita ingin setia terhadap Alkitab dan taat terhadap mandat Kristus, jika kita ingin melihat perintisan gereja yang berlandaskan semangat misi di antara orang-orang dan kota-kota yang belum terjangkau menjelang tahun 2000, jika kita berusaha memberi kesempatan yang nyata untuk mengalami kasih, kebenaran, dan kuasa penyelamatan Yesus Kristus, maka kita harus menyentuh dasar dari mereka yang belum terjangkau -- Jendela 10/40. (t/Yudo)
Diterjemahkan dari:
Judul buku: Praying Through 100 Gateway Cities of the 10/40 Window
Judul asli artikel: What is the 10/40 Window?
Penulis: Luis Bush
Penerbit: YWAM Publishing
Halaman: 11 -- 15
DOA BAGI MISI DUNIA: REPUBLIK CHAD
Republik Chad terletak di Afrika Tengah. Negara seluas 1.284.000 Km2 ini dihuni oleh 11.506.130 jiwa. Bahasa yang digunakan di negara ini adalah Prancis, Arab, serta sekitar 100 bahasa dan logat lainnya. Persentase penduduk yang menganut agama Islam di negara ini adalah sebesar 55 persen, 10 persen masih menganut animisme, dan sisanya 35 persen penganut agama Kristen dan Katolik.
Sebagian dari negara ini sudah dihuni sejak abad ke-6 sM. Pada abad pertengahan, kerajaan-kerajaan Islam mulai memerintah di wilayah ini. Pada tahun 1908, Chad dijajah oleh Prancis, dan 52 tahun sesudahnya, yaitu tahun 1960, negara ini baru merdeka. Sejak tahun 1966, di negara ini sering terjadi perang saudara, antara bagian Utara yang beragama Islam dan Chad di bagian Selatan, yang mayoritas beragama Kristen. Sewaktu-waktu, Libya, Prancis, dan negara-negara lain dapat mengintervensi konflik ini. Akan tetapi, itu juga tidak dapat mewujudkan perdamaian di negara ini. Sejak 1998, pemerintah dan pasukan pemberontak juga tidak pernah berhenti berselisih, dan sampai sekarang perdamaian masih sulit diwujudkan di antara keduanya.
Republik Chad adalah negara yang termasuk dalam kategori negara termiskin di dunia. Hal ini dikarenakan terjadinya perang saudara yang berkepanjangan, korupsi di jajaran pemerintahan, dan kekeringan. Negara ini hanya memiliki 200 km jalan yang diaspal dengan baik dan tidak memiliki pelabuhan. Sumber daya alam mereka sangat sedikit, kecuali minyak yang baru ditemukan pada tahun 2003.
Pada abad yang yang lalu, Injil mulai diberitakan di daerah Chad bagian Selatan. Para misionaris melayani masyarakat di sana secara holistis, baik di bidang agama maupun di bidang pendidikan dan medis. Pelayanan mahasiswa adalah salah satu bidang pelayanan yang paling penting di negara ini. Di negara ini, orang Kristen diberi kebebasan beragama dan mengabarkan Injil. Meski begitu, pemerintah tetap mengutamakan agama Islam. Meski mendapat banyak tantangan, banyak suku terabaikan di negara ini telah mendengar Injil sejak negara ini merdeka.
Pokok Doa:
1. Naikkanlah syukur kepada Tuhan Yesus atas kemajuan penginjilan dan kebebasan beragama di Republik Chad.
2. Berdoalah agar Tuhan membuka jalan untuk mewujudkan perdamaian yang sangat dirindukan oleh rakyat Chad.
3. Doakanlah para pelayan yang melayani masyarakat Chad agar mereka diberi perlindungan oleh Tuhan Yesus dalam menjalani tugas mereka di sana.
4. Berdoalah kepada Tuhan Yesus bagi para pemuda Chad yang telah disentuh oleh Injil agar mereka membuka hati untuk dimuridkan.
Diambil dan disunting dari:
Judul buletin: Terang Lintas Budaya edisi 94, tahun 2013.
Judul asli artikel: Negara Chad Miskin, namun Penginjilan Bisa Berjalan
Penulis: Tidak dicantumkan
Halaman: 4 -- 5
Kontak: jemmi(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Amy G., dan Yulia
Berlangganan: subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/misi/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Monday, May 13, 2013
[e-Leadership] Edisi 142/Mei 2013 -- Potensi Kepemimpinan (I)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Leadership -- Potensi Kepemimpinan (I)
Edisi 142, 13 Mei 2013
Shalom,
Salah satu kualitas yang dimiliki seorang pemimpin adalah potensi di dalam dirinya. Saat ini, banyak bermunculan pemimpin yang berkarisma, tetapi tidak memiliki potensi menjadi pemimpin yang cakap. Ada juga pemimpin yang kurang mengenal dirinya sehingga tidak dapat menemukan dan menggali potensi dalam dirinya. Potensi tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan, tetapi lebih kepada kemampuan untuk mewujudkan harapan organisasi. Lalu, bagaimana menemukan dan mengembangkan potensi sebagai pemimpin? Ingin tahu jawabannya? Silakan menyimak sajian e-Leadership kali ini. Tuhan memberkati.
Pemimpin Redaksi e-Leadership,
Ryan
< ryan(at)in-christ.net >
< http://lead.sabda.org >
Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan. (Mazmur 118:5)
< http://alkitab.mobi/tb/Mzm/118/5/ >
ARTIKEL: MENINGKATKAN POTENSI KEPEMIMPINAN ANDA
Baru-baru ini, saya membaca buku "Spiritual Leadership" karya J. Oswald Sanders sementara saya mempelajari makalah yang saya tulis di seminari. Saya selalu menggumulkan gagasan tentang kepemimpinan jenis ini di gereja. Pada dasarnya, saya percaya bahwa semua orang Kristen adalah pemimpin dalam hal-hal tertentu. Setiap orang Kristen setidaknya memiliki pengaruh terhadap satu orang. Karena itu, bahkan jika hanya menjadi pemimpin bagi satu orang saja, mereka tetap dapat disebut sebagai pemimpin.
Hal yang saya gumulkan mengenai kepemimpinan, dalam gereja dan di antara orang-orang Kristen, adalah bahwa kita sering mengartikan kepemimpinan sebagai sesuatu yang mulia, bukan sebagai sebuah wujud penyangkalan diri. Saya mengingat kembali apa yang dikatakan oleh Tom Lin beberapa minggu yang lalu sebagai tantangan bagi diri saya, "Gereja Amerika telah menjadikan kepemimpinan sebagai hal yang agung, sesuatu yang mengagumkan -- kita tidak pernah mengajar remaja-remaja kita untuk berani terlibat dalam penderitaan. Padahal, jika kita membaca Alkitab, Yesus justru meminta para pemimpin untuk menyangkal hal-hal yang paling mereka sukai."
Dengan memiliki gambaran kepemimpinan yang seperti itu dalam benak saya, maka saya dapat merasa nyaman berbicara tentang peningkatan potensi kepemimpinan dengan cara mencari hal-hal spesifik yang dapat menjadi pusat perhatian kita. Dengan memusatkan perhatian kepada hal-hal yang spesifik itu, kita dapat menggunakan pengaruh yang kita miliki dengan lebih baik lagi. Sementara gereja menyambut generasi milenium yang baru sebagai para pemimpin, masih banyak dari mereka yang tertinggal di luar dan sekarang mencari-cari sesuatu yang nantinya dapat menolong mereka untuk memimpin.
Mengapa kita berfokus pada potensi kepemimpinan, bukan pada kepemimpinan itu sendiri? Banyak orang, terutama orang-orang muda, hanya memiliki pengaruh terhadap sedikit orang, tetapi sedang mencari cara untuk mengembangkan kemampuan mereka untuk menjadi pemimpin yang kuat. Dengan demikian, fokus kita ada pada potensi itu.
Sanders menyoroti beberapa prinsip yang ia ambil dari Hudson Taylor (seorang misionaris Inggris terkenal yang melayani di Cina) tentang bagaimana cara para pemimpin meningkatkan potensi kepemimpinan mereka. Saya menemukan beberapa wawasan yang sangat berharga dalam keenam bidang yang menjadi pusat perhatian Sanders dengan komentar pribadi dari saya.
1. Organisasi
Para pemimpin yang baik memiliki kemampuan untuk menganalisis bidang mana saja yang berfungsi di bawah standar dan mampu membuat rencana untuk memperbaiki situasi tersebut. Sebuah organisasi gereja dan kepemimpinan rohani bukanlah hanya tentang (atau tidak harus melulu tentang) efisiensi semata, namun kita juga tidak boleh menerima inefisiensi begitu saja. Meningkatkan kualitas kepemimpinan berarti memberi fokus yang lebih pada rincian administrasi.
2. Fokus Rohani
Ke mana kita membawa orang-orang di sekitar kita? Saya menyukai pepatah yang berkata, "Air akan naik sampai setinggi sumbernya" sebagai pengingat yang berguna dalam hal ini. Kesehatan rohani orang-orang di sekitar kita harus menjadi perhatian utama. Sebab dengan kesehatan rohani itulah, mereka bisa menjadi pribadi yang benar-benar efisien. Meningkatkan kepemimpinan berarti kita memimpin orang lain kepada Allah, bukan kepada kita.
3. Level Keterlibatan
Dibutuhkan percakapan yang alot untuk membangun ataupun membangun kembali kepercayaan dan kejujuran. Pemimpin yang buruk menghindari percakapan yang alot. Ketika masalah diabaikan, moral akan jatuh, dan kinerja akan menurun. Gereja-gereja tempat saya beribadah, dibesarkan sebagai seorang anak pendeta, dan yang sekarang menjadi tempat pelayanan saya, banyak ditentukan oleh manuver politik yang menempatkan cengkeraman pada moral mereka yang terlibat dalam kepemimpinan gereja. Meningkatkan kepemimpinan berarti memahami tingkat moral orang-orang yang ada di sekitar dan sengaja berupaya meningkatkannya.
4. Hubungan
Para pemimpin yang bertumbuh harus semakin banyak berinvestasi ke dalam kehidupan orang-orang, bukan kepada struktur yang memberi mereka jabatan. Para pemimpin yang terbaik tahu bagaimana dan kapan perlu terlibat dengan orang-orang di sekitar mereka. Meningkatkan kepemimpinan berarti lebih memperhatikan hubungan-hubungan tersebut. Salah satu aspek dalam hubungan antarpribadi yang menantang saya akhir-akhir ini adalah dalam hal mendengarkan. Meskipun saya menyukai interaksi dengan orang lain, tetapi saya adalah seorang pendengar yang buruk. Henri Nouwen pernah berkata, "Keindahan dari mendengarkan orang lain adalah bahwa orang-orang yang didengarkan akan mulai merasa diterima, dan mulai menganggap kata-kata mereka lebih serius. Dengan demikian, mereka akan menemukan jati diri mereka."
5. Pemecahan Masalah
Pemimpin harus mampu memecahkan masalah yang sulit. Perhatikan kutipan ini, "Menciptakan masalah memang mudah, tetapi memecahkannya sulit." Hal ini sejalan dengan hal-hal sebelumnya, sebab pemecahan masalah selalu dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja administrasi, tingkatan moral, dan kualitas sebuah hubungan.
6. Penciptaan
Ini merupakan hal yang saya pergumulkan secara pribadi. Saya cenderung hebat dalam hal mewujudkan ide-ide, bukan menciptakannya. Karena itu, setiap minggu saya harus benar-benar memberi ruang pada diri saya untuk berpikir di luar kotak. Saya juga mencoba untuk bekerja sama dengan orang-orang di sekitar saya yang mampu menghasilkan ide-ide kreatif sepanjang waktu. "Mengkritik rencana lebih mudah daripada membuatnya," adalah kalimat yang baik untuk mengingatkan kita. Meningkatkan kepemimpinan berarti kita harus lebih sering menciptakan ide daripada mengkritiknya. (t/Jing Jing)
Diterjemahkan dari:
Nama Situs: Manofdepravity.com
Alamat URL: http://manofdepravity.com/2012/03/improving-leadership-potential/
Judul asli artikel: Improving Leadership Potential
Penulis: Tyler
Tanggal akses: 2 April 2013
KUTIPAN
Terkadang Allah membiarkan suatu proses berjalan begitu lambat untuk membuat iman kita yang kecil tumbuh lebih cepat. (Benny Solihin)
INSPIRASI: ORANG-ORANG MUDA PENUH POTENSI
Hananya, Misael, dan Azarya termasuk orang-orang yang diangkut ke pembuangan di Babel. Mereka masuk dalam kategori orang-orang muda. Kata Ibrani "yeled" biasanya dipahami sebagai pria yang masih berusia antara 15 sampai 18 tahun. Septuaginta memakai kata Yunani "neaniskos", sebuah kata yang juga dipakai dalam kisah "Orang Muda yang Kaya" (Matius 19:16-26). Di satu sisi, mereka adalah orang-orang yang belum berpengalaman. Di sisi lain, mereka adalah orang-orang yang penuh potensi. Aspesnas tahu akan potensi mereka, ia yakin orang-orang seperti merekalah yang diharapkan oleh Nebukadnezar untuk menjadi kaki tangannya.
Mereka adalah orang-orang muda yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan. Sebagai orang-orang yang "berdarah biru", tentu mereka pernah mengecap pendidikan yang lebih baik daripada orang muda Israel pada umumnya. Ini sesuai dengan rencana Nebukadnezar yang menginginkan supaya tulisan dan bahasa orang Kasdim diajarkan kepada mereka. Mereka adalah orang-orang muda yang tidak memiliki cela. Cela di sini bisa menunjuk kepada cacat fisik dan cacat moral. Orang-orang yang memiliki cacat fisik dianggap tidak layak berada di istana raja, apalagi jika cacatnya berkaitan dengan kelancaran proses belajar mengajar, seperti mata, telinga, dan tangan. Demikian juga dengan orang-orang yang memiliki cacat moral, tidak mungkin cocok untuk bekerja di istana. Ulangan 32:5 menjelaskan tentang orang-orang yang memiliki cacat moral, "Berlaku busuk terhadap Dia, mereka yang bukan lagi anak-anak-Nya, yang merupakan noda, suatu angkatan yang bengkok dan belat-belit." Mereka juga harus berperawakan baik. Memilih orang-orang muda yang berperawakan baik untuk dijadikan pegawai istana adalah kebiasaan di dunia Timur Dekat kuno. Secara intelektual, kualitas mereka tidak perlu diragukan lagi, sebab mereka adalah orang-orang muda yang memahami berbagai-bagai hikmat, yang berpengetahuan banyak, dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu. Sudah pasti mereka adalah orang-orang muda yang cerdas dan cerdik.
Ada hal-hal yang tidak mungkin dapat kita tiru dari teman-teman Daniel ini, yaitu mengenai latar belakang keluarga dan perawakan. Mungkin kita bukan orang yang berasal dari keluarga kerajaan, kita bukan seorang raden. Kita juga tidak memiliki perawakan yang baik. Bahkan, mungkin ada cacat dari salah satu anggota tubuh kita. Itu tidak masalah! Karena, persaingan di dunia modern tidak melulu berdasarkan garis keturunan dan keberadaan fisik. Akan tetapi, ada hal lain yang bisa kita teladani dari teman-teman Daniel, yaitu bermoral baik, cerdas, dan cerdik. Untuk bisa dipercaya di mana pun berada, kita harus bermoral baik, yaitu jujur, setia, tulus, dan tunduk bukan memberontak. Kita juga harus berwawasan luas, tidak "gaptek" dan tetap mau belajar. Niscaya, kita akan menjadi orang yang berguna di mana pun kita berada.
Diambil dan disunting dari:
Nama buku renungan: Manna Sorgawi, 02 Januari 2013
Judul asli artikel: Orang-orang Muda Penuh Potensi (Daniel 1:3-4, 6)
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: YPI Kawanan Kecil Divisi Renungan Harian, Jakarta Utara 2013
Kontak: leadership(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Davida, dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip
BCA Ps. Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Leadership -- Potensi Kepemimpinan (I)
Edisi 142, 13 Mei 2013
Shalom,
Salah satu kualitas yang dimiliki seorang pemimpin adalah potensi di dalam dirinya. Saat ini, banyak bermunculan pemimpin yang berkarisma, tetapi tidak memiliki potensi menjadi pemimpin yang cakap. Ada juga pemimpin yang kurang mengenal dirinya sehingga tidak dapat menemukan dan menggali potensi dalam dirinya. Potensi tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan, tetapi lebih kepada kemampuan untuk mewujudkan harapan organisasi. Lalu, bagaimana menemukan dan mengembangkan potensi sebagai pemimpin? Ingin tahu jawabannya? Silakan menyimak sajian e-Leadership kali ini. Tuhan memberkati.
Pemimpin Redaksi e-Leadership,
Ryan
< ryan(at)in-christ.net >
< http://lead.sabda.org >
Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan. (Mazmur 118:5)
< http://alkitab.mobi/tb/Mzm/118/5/ >
ARTIKEL: MENINGKATKAN POTENSI KEPEMIMPINAN ANDA
Baru-baru ini, saya membaca buku "Spiritual Leadership" karya J. Oswald Sanders sementara saya mempelajari makalah yang saya tulis di seminari. Saya selalu menggumulkan gagasan tentang kepemimpinan jenis ini di gereja. Pada dasarnya, saya percaya bahwa semua orang Kristen adalah pemimpin dalam hal-hal tertentu. Setiap orang Kristen setidaknya memiliki pengaruh terhadap satu orang. Karena itu, bahkan jika hanya menjadi pemimpin bagi satu orang saja, mereka tetap dapat disebut sebagai pemimpin.
Hal yang saya gumulkan mengenai kepemimpinan, dalam gereja dan di antara orang-orang Kristen, adalah bahwa kita sering mengartikan kepemimpinan sebagai sesuatu yang mulia, bukan sebagai sebuah wujud penyangkalan diri. Saya mengingat kembali apa yang dikatakan oleh Tom Lin beberapa minggu yang lalu sebagai tantangan bagi diri saya, "Gereja Amerika telah menjadikan kepemimpinan sebagai hal yang agung, sesuatu yang mengagumkan -- kita tidak pernah mengajar remaja-remaja kita untuk berani terlibat dalam penderitaan. Padahal, jika kita membaca Alkitab, Yesus justru meminta para pemimpin untuk menyangkal hal-hal yang paling mereka sukai."
Dengan memiliki gambaran kepemimpinan yang seperti itu dalam benak saya, maka saya dapat merasa nyaman berbicara tentang peningkatan potensi kepemimpinan dengan cara mencari hal-hal spesifik yang dapat menjadi pusat perhatian kita. Dengan memusatkan perhatian kepada hal-hal yang spesifik itu, kita dapat menggunakan pengaruh yang kita miliki dengan lebih baik lagi. Sementara gereja menyambut generasi milenium yang baru sebagai para pemimpin, masih banyak dari mereka yang tertinggal di luar dan sekarang mencari-cari sesuatu yang nantinya dapat menolong mereka untuk memimpin.
Mengapa kita berfokus pada potensi kepemimpinan, bukan pada kepemimpinan itu sendiri? Banyak orang, terutama orang-orang muda, hanya memiliki pengaruh terhadap sedikit orang, tetapi sedang mencari cara untuk mengembangkan kemampuan mereka untuk menjadi pemimpin yang kuat. Dengan demikian, fokus kita ada pada potensi itu.
Sanders menyoroti beberapa prinsip yang ia ambil dari Hudson Taylor (seorang misionaris Inggris terkenal yang melayani di Cina) tentang bagaimana cara para pemimpin meningkatkan potensi kepemimpinan mereka. Saya menemukan beberapa wawasan yang sangat berharga dalam keenam bidang yang menjadi pusat perhatian Sanders dengan komentar pribadi dari saya.
1. Organisasi
Para pemimpin yang baik memiliki kemampuan untuk menganalisis bidang mana saja yang berfungsi di bawah standar dan mampu membuat rencana untuk memperbaiki situasi tersebut. Sebuah organisasi gereja dan kepemimpinan rohani bukanlah hanya tentang (atau tidak harus melulu tentang) efisiensi semata, namun kita juga tidak boleh menerima inefisiensi begitu saja. Meningkatkan kualitas kepemimpinan berarti memberi fokus yang lebih pada rincian administrasi.
2. Fokus Rohani
Ke mana kita membawa orang-orang di sekitar kita? Saya menyukai pepatah yang berkata, "Air akan naik sampai setinggi sumbernya" sebagai pengingat yang berguna dalam hal ini. Kesehatan rohani orang-orang di sekitar kita harus menjadi perhatian utama. Sebab dengan kesehatan rohani itulah, mereka bisa menjadi pribadi yang benar-benar efisien. Meningkatkan kepemimpinan berarti kita memimpin orang lain kepada Allah, bukan kepada kita.
3. Level Keterlibatan
Dibutuhkan percakapan yang alot untuk membangun ataupun membangun kembali kepercayaan dan kejujuran. Pemimpin yang buruk menghindari percakapan yang alot. Ketika masalah diabaikan, moral akan jatuh, dan kinerja akan menurun. Gereja-gereja tempat saya beribadah, dibesarkan sebagai seorang anak pendeta, dan yang sekarang menjadi tempat pelayanan saya, banyak ditentukan oleh manuver politik yang menempatkan cengkeraman pada moral mereka yang terlibat dalam kepemimpinan gereja. Meningkatkan kepemimpinan berarti memahami tingkat moral orang-orang yang ada di sekitar dan sengaja berupaya meningkatkannya.
4. Hubungan
Para pemimpin yang bertumbuh harus semakin banyak berinvestasi ke dalam kehidupan orang-orang, bukan kepada struktur yang memberi mereka jabatan. Para pemimpin yang terbaik tahu bagaimana dan kapan perlu terlibat dengan orang-orang di sekitar mereka. Meningkatkan kepemimpinan berarti lebih memperhatikan hubungan-hubungan tersebut. Salah satu aspek dalam hubungan antarpribadi yang menantang saya akhir-akhir ini adalah dalam hal mendengarkan. Meskipun saya menyukai interaksi dengan orang lain, tetapi saya adalah seorang pendengar yang buruk. Henri Nouwen pernah berkata, "Keindahan dari mendengarkan orang lain adalah bahwa orang-orang yang didengarkan akan mulai merasa diterima, dan mulai menganggap kata-kata mereka lebih serius. Dengan demikian, mereka akan menemukan jati diri mereka."
5. Pemecahan Masalah
Pemimpin harus mampu memecahkan masalah yang sulit. Perhatikan kutipan ini, "Menciptakan masalah memang mudah, tetapi memecahkannya sulit." Hal ini sejalan dengan hal-hal sebelumnya, sebab pemecahan masalah selalu dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja administrasi, tingkatan moral, dan kualitas sebuah hubungan.
6. Penciptaan
Ini merupakan hal yang saya pergumulkan secara pribadi. Saya cenderung hebat dalam hal mewujudkan ide-ide, bukan menciptakannya. Karena itu, setiap minggu saya harus benar-benar memberi ruang pada diri saya untuk berpikir di luar kotak. Saya juga mencoba untuk bekerja sama dengan orang-orang di sekitar saya yang mampu menghasilkan ide-ide kreatif sepanjang waktu. "Mengkritik rencana lebih mudah daripada membuatnya," adalah kalimat yang baik untuk mengingatkan kita. Meningkatkan kepemimpinan berarti kita harus lebih sering menciptakan ide daripada mengkritiknya. (t/Jing Jing)
Diterjemahkan dari:
Nama Situs: Manofdepravity.com
Alamat URL: http://manofdepravity.com/2012/03/improving-leadership-potential/
Judul asli artikel: Improving Leadership Potential
Penulis: Tyler
Tanggal akses: 2 April 2013
KUTIPAN
Terkadang Allah membiarkan suatu proses berjalan begitu lambat untuk membuat iman kita yang kecil tumbuh lebih cepat. (Benny Solihin)
INSPIRASI: ORANG-ORANG MUDA PENUH POTENSI
Hananya, Misael, dan Azarya termasuk orang-orang yang diangkut ke pembuangan di Babel. Mereka masuk dalam kategori orang-orang muda. Kata Ibrani "yeled" biasanya dipahami sebagai pria yang masih berusia antara 15 sampai 18 tahun. Septuaginta memakai kata Yunani "neaniskos", sebuah kata yang juga dipakai dalam kisah "Orang Muda yang Kaya" (Matius 19:16-26). Di satu sisi, mereka adalah orang-orang yang belum berpengalaman. Di sisi lain, mereka adalah orang-orang yang penuh potensi. Aspesnas tahu akan potensi mereka, ia yakin orang-orang seperti merekalah yang diharapkan oleh Nebukadnezar untuk menjadi kaki tangannya.
Mereka adalah orang-orang muda yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan. Sebagai orang-orang yang "berdarah biru", tentu mereka pernah mengecap pendidikan yang lebih baik daripada orang muda Israel pada umumnya. Ini sesuai dengan rencana Nebukadnezar yang menginginkan supaya tulisan dan bahasa orang Kasdim diajarkan kepada mereka. Mereka adalah orang-orang muda yang tidak memiliki cela. Cela di sini bisa menunjuk kepada cacat fisik dan cacat moral. Orang-orang yang memiliki cacat fisik dianggap tidak layak berada di istana raja, apalagi jika cacatnya berkaitan dengan kelancaran proses belajar mengajar, seperti mata, telinga, dan tangan. Demikian juga dengan orang-orang yang memiliki cacat moral, tidak mungkin cocok untuk bekerja di istana. Ulangan 32:5 menjelaskan tentang orang-orang yang memiliki cacat moral, "Berlaku busuk terhadap Dia, mereka yang bukan lagi anak-anak-Nya, yang merupakan noda, suatu angkatan yang bengkok dan belat-belit." Mereka juga harus berperawakan baik. Memilih orang-orang muda yang berperawakan baik untuk dijadikan pegawai istana adalah kebiasaan di dunia Timur Dekat kuno. Secara intelektual, kualitas mereka tidak perlu diragukan lagi, sebab mereka adalah orang-orang muda yang memahami berbagai-bagai hikmat, yang berpengetahuan banyak, dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu. Sudah pasti mereka adalah orang-orang muda yang cerdas dan cerdik.
Ada hal-hal yang tidak mungkin dapat kita tiru dari teman-teman Daniel ini, yaitu mengenai latar belakang keluarga dan perawakan. Mungkin kita bukan orang yang berasal dari keluarga kerajaan, kita bukan seorang raden. Kita juga tidak memiliki perawakan yang baik. Bahkan, mungkin ada cacat dari salah satu anggota tubuh kita. Itu tidak masalah! Karena, persaingan di dunia modern tidak melulu berdasarkan garis keturunan dan keberadaan fisik. Akan tetapi, ada hal lain yang bisa kita teladani dari teman-teman Daniel, yaitu bermoral baik, cerdas, dan cerdik. Untuk bisa dipercaya di mana pun berada, kita harus bermoral baik, yaitu jujur, setia, tulus, dan tunduk bukan memberontak. Kita juga harus berwawasan luas, tidak "gaptek" dan tetap mau belajar. Niscaya, kita akan menjadi orang yang berguna di mana pun kita berada.
Diambil dan disunting dari:
Nama buku renungan: Manna Sorgawi, 02 Januari 2013
Judul asli artikel: Orang-orang Muda Penuh Potensi (Daniel 1:3-4, 6)
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: YPI Kawanan Kecil Divisi Renungan Harian, Jakarta Utara 2013
Kontak: leadership(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Davida, dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip
BCA Ps. Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Subscribe to:
Posts (Atom)