Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Saturday, March 24, 2012

(e-RH) Maret 25 -- DIAKONIA

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 25 Maret 2012
Bacaan : Kisah Para Rasul 6:1-7
Setahun: Yosua 12-15
Nats: Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin
bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan
percaya (Kisah Pr. Rasul 6:7)

Judul:

DIAKONIA

Teladan jemaat mula-mula terus menantang kita hingga kini. Suatu
komunitas orang percaya yang "sehati dan sejiwa" (Kisah Para Rasul
4:32) dan di antara mereka "tidak ada seorang pun yang
berkekurangan" (Kisah Para Rasul 4:32). Namun, sebagaimana semua
komunitas di dunia ini, masalah cepat atau lambat akan muncul. Ada
keluhan yang berkaitan dengan pelayanan yang dirasakan kurang adil
(ayat 1). Jika tidak diatasi dengan bijak, bisa berbuntut pada
krisis perpecahan dalam jemaat.


Penyebab awalnya adalah karena jumlah murid-murid bertambah (ayat
1). Meningkatnya jumlah ini juga diikuti dengan meningkatnya
"pelayanan meja" yang perlu diperhatikan, yaitu kebutuhan
sehari-hari dari jemaat yang berkekurangan (ayat 2). Para rasul
segera bertindak dengan mengangkat tujuh orang untuk menanganinya
(ayat 3). Meskipun penulis kitab ini tidak menggunakan kata diaken,
tetapi peristiwa ini meletakkan fondasi bagi pengaturan pelayanan
diakonia yang kita kenal sekarang, yaitu membantu orang-orang yang
membutuhkan. Hasilnya? Firman Tuhan semakin tersebar dan jumlah
murid semakin bertambah (ayat 7)!


Pemberitaan Firman dan diakonia tidak dapat dipisahkan. Diakonia
merupakan buah dari pemberitaan Firman sekaligus jembatan bagi
pemberitaan Firman. Jemaat Tuhan tidak bisa hanya memperkatakan
kasih Tuhan dalam Alkitab tanpa menerapkannya dalam tindakan nyata.
Supaya berjalan maksimal, pengelolaan diakonia perlu ditugaskan pada
orang-orang tertentu, namun tanggung jawab diakonia ada pada seluruh
jemaat Tuhan yang rindu membuat nama Kristus dikenal. Satu diakonia
apakah yang dapat Anda lakukan hari ini? --JOO

ORANG TAK HANYA MENDENGAR TAPI JUGA MELIHAT JEMAAT TUHAN.
APAKAH YANG MEREKA LIHAT SELARAS DENGAN YANG MEREKA DENGAR?

e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-03-25
e-RH
arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/03/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/03/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+6:1-7

Kisah Para Rasul 6:1-7

1 Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah
sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani
terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda
mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid
berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami
melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.
3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu,
yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami
mengangkat mereka untuk tugas itu,
4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan
pelayanan Firman."
5 Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih
Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus,
Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang
penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
6 Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul
itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.
7 Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin
bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan
percaya.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yosua+12-15
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yosua+12-15


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

[i-kan-binaguru] Memilihkan Sekolah Untuk Anak

---------------------------------------------------------------------  e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU    ---------------------------------------------------------------------  

Kiat memilih sekolah Anak 
(Julianto Simanjuntak) 

Sekarang banyak ortu lagi repot dan pusing urus anak masuk sekolah atau perguruan tinggi. Sejauh mana peran pendidikan di rumah, sekolah dan masyarakat? Dimana sinerji ketiga lembaga tersebut? Selamat menyimak...

http://bit.ly/GMvbI3 

---------------------------------------------------------------------   Bergabung kirim e-mail ke:        Berhenti kirim e-mail ke:       Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru  ---------------------------------------------------------------------  

[i-kan-binaguru] Memilihkan Sekolah

---------------------------------------------------------------------  e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU    ---------------------------------------------------------------------  

MEMILIHKAN SEKOLAH UNTUK ANAK

Julianto Simanjuntak**

Sumber:  http://bit.ly/GMvbI3 

Sekarang banyak ortu lagi repot dan pusing urus anak masuk sekolah atau perguruan tinggi. Sejauh mana peran pendidikan di rumah, sekolah dan masyarakat? Dimana sinerji ketiga lembaga tersebut? selamat menyimak.

1. Keluarga Berbasis Anak

Pendidikan anak-anak kita melalui tiga home: Keluarga, Sekolah, dan masyarakat. Bagaimana memahami dan menyiapkan masing-masing 'home' agar anak berhasil ?

Anak yang sehat berasal dari keluarga yang punya sistem nilai dan tradisi keluarga yang sehat. Anak-anak ditanamkan nilai-nilai yang luhur sejak mereka kecil. Ayah mertua saya lahir dari keluarga sederhana tapi dengan nilai moral yang jelas.

Misalnya: diajarkan anak tidak boleh merokok, tidak boleh minum-minuman keras, tidak boleh main judi dalam bentuk apapun. Juga mereka diajarkan bahwa anak tidak berhutang pada orang tua, melainkan orang tua yang berhutang pada anak. Anak diajarkan membalas ke bawah, bukan ke atas. Dengan mengabdi kepada anakmu, itu berarti membalas budi orang tua. Nilai ini sungguh luhur.

Orang tua yang baik adalah orangtua yang rela berkorban demi anak-anak. Mengutamakan anak dalam semua aktifitas, bahkan menjadikannya sebagai pusat aktifitas. Orangtua yang berjuang menjadikan anaknya menjadi "orang".

Meskipun demikian kita tidak perlu mendorong anak harus menjadi orang nomor satu (juara) di kelas. Kita mendorong anak bisa menjadi dirinya sendiri, belajar dengan maksimal yang dia bisa lakukan, dengan mengembangkan minat dan bakatnya.

Ayah mertua saya berasal dari desa kecil di Nias. Tapi sejak kecil ia mendapat visi hidup yang bagus dari ibunya lewat sebuah nasehat. Harapan sang bunda sangat minimal. Ibunya berkata:

" Anakku, kalau kau sekolah saya harap kamu bisa menjadi seorang yang bisa menghitung tahi ayam yang keluar dari pantatnya."

Ini tentu hanya ilustrasi. Yang dimaksud sang Bunda ialah : "Nak, kamu harus bersiap untuk mampu berperan didalam kondisi dan situasi apapun, karena didalam hidup ini masih ada awan diatas awan, dan hidup ini seperti roda berputar. Kamu harus mempunyai kemampuan untuk naik pada saatnya dan menyesuaikan dengan kondisi waktu kamu turun."

Siapa sangka nasehat itu memimpin Ayah mertua saya menjadi seorang Guru Besar?. Setiap orang tua harus menanamkan visi hidup pada anak-anak. Menyiapkan anak bukan hanya siap menjadi leader (pemimpin). Tetapi juga siap menjadi follower (pengikut) atau pekerja (worker) yang baik.

Bahkan kita perlu menyiapkan anak menghadapi kondisi terburuk, menyiapkan dia menjadi bukan siapa-siapa. Jika anak siap menghadapi itu, maka dia tidak akan putus asa atau frustrasi dengan hidupnya.

Contoh klasik yang saya sukai adalah kisah Yusuf. Sang Ayah Yakub mendidiknya dengan baik sejak kecil. Yusuf diajar bekerja keras sejak masih remaja. Itu sebabnya saat Yusuf hanya menjadi pembantu rumah tangga, dia tetap tegar dan menjadi berkat bagi sesamanya. Saat ia masuk penjara karena difitnah istri Potifar, ia tidak putus asa. Sebaliknya karena keteguhannya ia berhasil menjadi Perdana Mentri setelah 13 tahun menjadi bukan siapa-siapa

2. Sekolah berbasis keluarga

Sekolah adalah rumah kedua (the second Home) untuk anak. Rumah pertama (the first home) adalah rumah. Jika anak bermasalah di sekolah, sebenarnya itu berasal dari rumah sebagai rumah pertamanya.

Sekolah yang berbasis keluarga meneruskan apa yang diberikan Ortu di rumah. Di sekolah yang berbasis keluarga, anak-anak dirawat, diperhatikan dan dilindungi. Sistem pendidikannya berpusat pada kebaikan dan kesejahteraan anak. Bukan sekedar bisnis atau mencari keuntungan. Sekolah yang sehat, mengutamakan hubungan dengan anak. Mengembangkan kognisi, skill, elemen afektif, dan juga psikomotor.

Sekolah yang baik memperhatikan kondisi tubuh atau kesehatan anak-anak. Maksud saya adalah, sekolah peduli dengan bangunan kelas, kondisi ruang, pencahayaan, tempat anak-anak jajan, dan sebagainya. Sekolah dan pendidik yang baik juga menerima keadaan anak dengan segala kondisinya. Tidak membedakan anak yang cantik atau tidak, pandai atau tidak. Tetapi bersikap adil pada setiap anak. Jangan sampai terjadi kelompok diskriminasi kelompok sosial: kaya-miskin di sekolah, atau yang punya dengan yang tidak.

Sekolah yang baik juga tidak mengistimewakan satu kelompok agama dan menyingkirkan kelompok agama lainnya. Setiap sekolah harus menanamkan dalam setiap diri anak bahwa meski berbeda mereka saling membutuhkan dan saling menghormati

3. Masyarakat Berbasis sekolah

Selama ini semboyan pemerintah adalah sekolah berbasis masyarakat. Maksudnya ialah supaya masyarakat berperan sebagai penyantun atau 'stage holder' bagi sekolah. Sayangnya, dalam pengalaman beberapa Yayasan sekolah baik negri maupun swasta , seharusnya Yayasan yang mencari uang supaya SPP serendah mungkin, namun kenyataannya malah uang sekolah dinaikkan (mahal). Karena pihak yayasan (diam-diam) malah minta di gaji.

Idealnya di negara yang baik pemerintah harus mensubsidi sekolah baik negri maupun swasta (tertentu). Tujuannya adalah agar biaya sekolah semurah mungkin, sehingga banyak anak-anak bisa sekolah dengan baik hingga ke jenjang perguruan tinggi. Sayangnya sistem pendidikan kita dari dulu lebih banyak bersifat proyek, bahkan sebagian mengandalkan hutang dari luar negri. Sekolah swasta, makin lama uang sekolahnya tak terjangkau alias mencekik. Ijinnya yayasan sosial agar tidak kena pajak, tapi sistem yang dipakai bisnis.

Saran Praktis

Bila kita mencarikan sekolah buat anak, carilah sekolah yang nilai dan sistemnya sama dengan yang kita ajarkan di rumah. Memiliki nilai-nilai yang luhur, mengajarkan persaudaraan dan kesetaraan. Menyiapkan anak kita tidak saja berpengetahuan dan skil tinggi tetapi juga beriman dan berahlak mulia. Jangan tergoda hanya karena nama sekolah itu terkenal, bergengsi, uang sekolahnya mahal dan fasilitasnya wahhh.

Kita harus benar-benar mengenal dengan baik integritas guru hingga ke pemilik Yayasan. Usahakan juga sekolah itu tidak terlalu jauh dari rumah, agar anak tidak stres hanya karena menghabiskan waktu berjam-jam di jalan (khusus yang tinggal di jabodetabek). Jika anda cukup punya uang membayar uang sekolah di sekolah yang baik, jangan pula cari sekolah sekedarnya yang penting murah.

Akhirnya, usahakan sekolah atau perguruan tinggi itu membantu minat dan bakat anak kita menjadi seorang yang siap pakai di bidang yang ia pilih. Bukan hanya lulus sebagai sarjana diktat, tapi punya ketrampilan yang siap pakai. Tema ini dan sub-tema lainnya akan dibahas tuntas dalam seminar peduli konseling nusantara Mei yad. Semoga bermanfaat.


Seminar Peduli Konseling Nusantara XVI, 18-19 Mei 2012 di Hotel Ciputra, Info: 021-5608477. Brosur = http://bit.ly/GL0znn 
---------------------------------------------------------------------   Bergabung kirim e-mail ke:        Berhenti kirim e-mail ke:       Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru  ---------------------------------------------------------------------  

Friday, March 23, 2012

Re: [i-kan-binaguru] (Spesial) Bagi Pemerhati Pelayanan Konseling Keluarga

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Y
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Juliantowita <mozesimanjuntak@gmail.com>
Sender: i-kan-binaguru@hub.xc.org
Date: Sat, 24 Mar 2012 06:54:51 +0800
To: Diskusi e-BinaGuru<i-kan-binaguru@hub.xc.org>
ReplyTo: "Diskusi e-BinaGuru" <i-kan-binaguru@hub.xc.org>
Subject: [i-kan-binaguru] (Spesial) Bagi Pemerhati Pelayanan Konseling Keluarga

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

JANGAN LEWATKAN INFO INI...
Tema Pleno dan Kapita di seminar Pelikan XVI
Hotel Ciputra, 18-19 Mei 2012

PLENO

1.​Prof. Dr. Taliziduhu Ndraha
​"Tiga Pilar Utama Pengasuhan Anak"

​Hillary Clinton pernah berkata: "Butuh orang sekampung membesarkan anak kita." Tema ini membantu kita memahami sejauh mana peran pengasuhan orangtua, dan dimana sumbangsih sekolah dan komunitas gereja/masyarakat.

2.​ Julianto Simanjuntak
​"Reparenting: Mendaur Ulang Pengalaman Keorangtuaan Kita yang Rusak"

​Sebagian kita atau pasangan tidak mendapat pengasuhan sehat dari orang tua saat kecil. Sebagian jemaat atau anak didik hanya dibesarkan orangtua tunggal. Apa saja yang perlu kita lakukan agar terjadi pemulihan dan mendapatkan kembali peran orangtua yang hilang?

3.​Ichwan Susanto Chahyadi, MA
​"Mempersiapkan Karir Anak Sejak Dini"

​Andai anak bisa disiapkan memahami karirnya sejak dini, alangkah mantapnya mereka menjalani dan mencintai pekerjaan mereka kelak. Apa saja yang perlu orang tua lakukan?

4.​Prof. Irwanto dan Prof. Yohanes Surya (*)
​"Memaksimalkan Kemampuan Anak Lewat Cita-cita dan Lingkungan yang Menantang"

​Cita-cita adalah pintu ketiga dalam hidup anak. Bagaimana membangun cita-cita dalam diri anak dan mempertemukan cita-cita itu dengan lingkungan yang menantang namun masih sesuai dengan kemampuan anak?       (*) konfirmasi

5.​Ichwan Susanto Chahyadi, MA
​"Ladang Konseling Menguning"

​Kebutuhan masyarakat akan konselor sangat besar. Ladang konseling menguning tetapi pekerjanya sangat sedikit. Bagaimana kita ikut bertanggungjawab akan kebutuhan ini dan memenuhi amanat dari Sang Konselor Agung itu?

KAPITA SELEKTA I (pilih salah satu)

1.​Dedy Sutendi Ginta dan Pdt. Julianto Simanjuntak
​"Modul Pembinaan Gereja Berbasis Keluarga"

​Bagaimana merancang program Gereja, mulai dari Kotbah, Komisi, Kelompok Sel, Persekutuan Doa, dsb yang berbasis keluarga. Modul yang mengakrabkan antar anggota dan bukan merenggangkan.

2.​Meilania Chen, SE
​"Modul Sekolah Minggu yang Membangun Kecerdasan Majemuk Anak"
​Mengenali modul pembinaan Sekolah Minggu yang memperkaya kecerdasan majemuk anak. Mengenali cara, waktu, dan bentuk kegiatan bersama anak.

3.​Prof. DR. Taliziduhu Ndraha
​"Bagaimana Memilih Sekolah yang Pas Untuk Anak"

​Memilihkan sekolah anak yang sesuai dengan kemampuan ekonomi, kecerdasan anak, sistem sekolah dan guru yang sehat, lingkungan yang kondusif buat anak.

4.​Celeste Sanchez (Filipina) dan Dr. Monty Satiadarma (Terapis Musik, Untar)
​"Pelbagai Peran Musik Dalam Keluarga"

​Musik sangat berpengaruh besar dalam menyehatkan keluarga dan anak-anak. Baik di kantor (untuk motivasi), hingga pulang kerja (untuk relaksasi). Musik terbukti mencerdaskan anak juga membangun spiritualitas kita, mendekatkan dengan Tuhan dan sesama.

KAPITA SELEKTA II (pilih salah satu)

1.​ Pdt. Dr. dr. Dwidjo Saputro, SpKJ
​"Membangun Kesehatan Mental Anak: Awal Keberhasilan dan Penentu Masa Depan"

​Dalam pengalaman konseling, banyak orang tua baru tahu anaknya sakit mental di saat mereka dewasa. Pertolongan sering terlambat datangnya. Kesehatan mental terbukti menjadi modal kebahagiaan dan kesuksesan anak. Bagaimana menyiapkannya?

2.​Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd dan Pdt. Julianto Simanjuntak
​"Membangun Karakter Seksual Anak & Upaya Menangkal Pornografi di Rumah"

​Kejatuhan dalam dosa seksual tidak semata karena kurang iman, tetapi juga rendahnya mutu karakter dan moral anak. Bagaimana membangun karakter seksual anak? Kami juga akan memberikan jenis program yang membantu orang tua mencegah materi pornografi lewat internet.

3.​Dr. Andyda Meliala dan Mariciel Nuyda, PhD
​"Modul Parenting yang Memaksimalkan Otak Anak"

​Otak anak luar biasa. Jika orang tua mengembangkan kemampuan itu dengan baik, hasilnya akan sangat luar biasa.

4. ​Prof. Irwanto dan dr. Andri, SpKJ
​"Pemulihan Stress dan Trauma Pada Anak"

​Masa kini stress sudah menimpa anak sejak balita bahkan bayi. Bagaimana mengantisipasi dan memulihkan stres anak? Bagaimana jika trauma sudah merusak emosi dan kemampuan anak?

[Karena keterbatasan tempat, bisa terjadi perubahan pada pilihan Kapita Selekta.]

Info lengkap segera di www.pedulikonseling.or.id

Butuh Brosur hubungi Panitia
Email: pedulikonseling@gmail.com
T. 021-5608477. SMS: 087771230957

Tempat Terbatas, ada diskon daftar di awal.

**********

John Knox : 

* If the request is wrong, 
 God says, "No"

** If the timing is wrong, 
 God says, "Slow"

*** If you are wrong, 
 God says, "Grow"

**** But if the request is right, 
the timing is right 
and you are right, 
God says, "Go!"
---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

[i-kan-binaguru] (Spesial) Bagi Pemerhati Pelayanan Konseling Keluarga

---------------------------------------------------------------------  e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU    ---------------------------------------------------------------------  

JANGAN LEWATKAN INFO INI...
Tema Pleno dan Kapita di seminar Pelikan XVI
Hotel Ciputra, 18-19 Mei 2012

PLENO

1.​Prof. Dr. Taliziduhu Ndraha
​"Tiga Pilar Utama Pengasuhan Anak"

​Hillary Clinton pernah berkata: "Butuh orang sekampung membesarkan anak kita." Tema ini membantu kita memahami sejauh mana peran pengasuhan orangtua, dan dimana sumbangsih sekolah dan komunitas gereja/masyarakat.

2.​ Julianto Simanjuntak
​"Reparenting: Mendaur Ulang Pengalaman Keorangtuaan Kita yang Rusak"

​Sebagian kita atau pasangan tidak mendapat pengasuhan sehat dari orang tua saat kecil. Sebagian jemaat atau anak didik hanya dibesarkan orangtua tunggal. Apa saja yang perlu kita lakukan agar terjadi pemulihan dan mendapatkan kembali peran orangtua yang hilang?

3.​Ichwan Susanto Chahyadi, MA
​"Mempersiapkan Karir Anak Sejak Dini"

​Andai anak bisa disiapkan memahami karirnya sejak dini, alangkah mantapnya mereka menjalani dan mencintai pekerjaan mereka kelak. Apa saja yang perlu orang tua lakukan?

4.​Prof. Irwanto dan Prof. Yohanes Surya (*)
​"Memaksimalkan Kemampuan Anak Lewat Cita-cita dan Lingkungan yang Menantang"

​Cita-cita adalah pintu ketiga dalam hidup anak. Bagaimana membangun cita-cita dalam diri anak dan mempertemukan cita-cita itu dengan lingkungan yang menantang namun masih sesuai dengan kemampuan anak?       (*) konfirmasi

5.​Ichwan Susanto Chahyadi, MA
​"Ladang Konseling Menguning"

​Kebutuhan masyarakat akan konselor sangat besar. Ladang konseling menguning tetapi pekerjanya sangat sedikit. Bagaimana kita ikut bertanggungjawab akan kebutuhan ini dan memenuhi amanat dari Sang Konselor Agung itu?

KAPITA SELEKTA I (pilih salah satu)

1.​Dedy Sutendi Ginta dan Pdt. Julianto Simanjuntak
​"Modul Pembinaan Gereja Berbasis Keluarga"

​Bagaimana merancang program Gereja, mulai dari Kotbah, Komisi, Kelompok Sel, Persekutuan Doa, dsb yang berbasis keluarga. Modul yang mengakrabkan antar anggota dan bukan merenggangkan.

2.​Meilania Chen, SE
​"Modul Sekolah Minggu yang Membangun Kecerdasan Majemuk Anak"
​Mengenali modul pembinaan Sekolah Minggu yang memperkaya kecerdasan majemuk anak. Mengenali cara, waktu, dan bentuk kegiatan bersama anak.

3.​Prof. DR. Taliziduhu Ndraha
​"Bagaimana Memilih Sekolah yang Pas Untuk Anak"

​Memilihkan sekolah anak yang sesuai dengan kemampuan ekonomi, kecerdasan anak, sistem sekolah dan guru yang sehat, lingkungan yang kondusif buat anak.

4.​Celeste Sanchez (Filipina) dan Dr. Monty Satiadarma (Terapis Musik, Untar)
​"Pelbagai Peran Musik Dalam Keluarga"

​Musik sangat berpengaruh besar dalam menyehatkan keluarga dan anak-anak. Baik di kantor (untuk motivasi), hingga pulang kerja (untuk relaksasi). Musik terbukti mencerdaskan anak juga membangun spiritualitas kita, mendekatkan dengan Tuhan dan sesama.

KAPITA SELEKTA II (pilih salah satu)

1.​ Pdt. Dr. dr. Dwidjo Saputro, SpKJ
​"Membangun Kesehatan Mental Anak: Awal Keberhasilan dan Penentu Masa Depan"

​Dalam pengalaman konseling, banyak orang tua baru tahu anaknya sakit mental di saat mereka dewasa. Pertolongan sering terlambat datangnya. Kesehatan mental terbukti menjadi modal kebahagiaan dan kesuksesan anak. Bagaimana menyiapkannya?

2.​Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd dan Pdt. Julianto Simanjuntak
​"Membangun Karakter Seksual Anak & Upaya Menangkal Pornografi di Rumah"

​Kejatuhan dalam dosa seksual tidak semata karena kurang iman, tetapi juga rendahnya mutu karakter dan moral anak. Bagaimana membangun karakter seksual anak? Kami juga akan memberikan jenis program yang membantu orang tua mencegah materi pornografi lewat internet.

3.​Dr. Andyda Meliala dan Mariciel Nuyda, PhD
​"Modul Parenting yang Memaksimalkan Otak Anak"

​Otak anak luar biasa. Jika orang tua mengembangkan kemampuan itu dengan baik, hasilnya akan sangat luar biasa.

4. ​Prof. Irwanto dan dr. Andri, SpKJ
​"Pemulihan Stress dan Trauma Pada Anak"

​Masa kini stress sudah menimpa anak sejak balita bahkan bayi. Bagaimana mengantisipasi dan memulihkan stres anak? Bagaimana jika trauma sudah merusak emosi dan kemampuan anak?

[Karena keterbatasan tempat, bisa terjadi perubahan pada pilihan Kapita Selekta.]

Info lengkap segera di www.pedulikonseling.or.id

Butuh Brosur hubungi Panitia
Email: pedulikonseling@gmail.com
T. 021-5608477. SMS: 087771230957

Tempat Terbatas, ada diskon daftar di awal.

**********

John Knox : 

* If the request is wrong, 
 God says, "No"

** If the timing is wrong, 
 God says, "Slow"

*** If you are wrong, 
 God says, "Grow"

**** But if the request is right, 
the timing is right 
and you are right, 
God says, "Go!"
---------------------------------------------------------------------   Bergabung kirim e-mail ke:        Berhenti kirim e-mail ke:       Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru  ---------------------------------------------------------------------  

(e-RH) Maret 24 -- KUALITAS PELAYAN KRISTEN

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 24 Maret 2012
Bacaan : 1 Timotius 3:1-13
Setahun: Yosua 9-11
Nats: Karena mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang
baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat
bersaksi dengan leluasa (1 Timotius 3:13)

Judul:

KUALITAS PELAYAN KRISTEN

Ketika Paulus membuat daftar kualifikasi bagi para pemimpin dan
pengajar dalam jemaat, ada yang menarik dari daftar tersebut. Hanya
satu keterampilan yang dirujuknya, yaitu "cakap mengajar".
Selebihnya adalah daftar karakter dan kesaksian hidup. Prinsip
pelayanan seperti apa yang hendak Paulus tekankan melalui daftar
tersebut?


Paulus melanjutkan dengan daftar kedua, yaitu bagi para diaken,
orang-orang yang dipercaya memperhatikan anggota jemaat yang
berkekurangan (ayat 8-13). Ternyata prinsipnya sama. Lagi-lagi
karakter dan kesaksian hidup mendominasi daftarnya. Para pelayan
haruslah orang yang sudah mengenal Allah (bertobat) dan bukan
sekadar seorang yang suka dengan kegiatan kekristenan. Ia diharapkan
memiliki waktu cukup untuk membuktikan pertobatannya terlebih dahulu
sebelum diharapkan untuk melayani secara khusus di hadapan publik.
Ia harus terbukti bertumbuh dan memperlihatkan watak kristiani yang
baik. Mutu hidup tersebut akan menjadi kesaksian dan juga akan
meminimalkan batu sandungan yang akan menghambat pelayanannya.
Kehidupan yang baik akan membuat seseorang melayani dengan leluasa.
Pada kenyataannya, bukankah banyak pelayanan gagal dan para pelayan
tersandung karena karakter buruk dan bukan karena kurangnya
keterampilan?


Minat dan kesediaan untuk melayani bukanlah satu-satunya kriteria
bagi seorang pelayan. Justru kerinduan yang kuat untuk melayani
harus dibuktikan dengan keinginan untuk memberikan yang terbaik
dalam pelayanan. Apakah kita serius mengurus ka­rakter atau cara
hidup kita yang menghambat dan merusak pelayanan? Karakter dan
perilaku yang manakah itu? --PBS

PELAYAN YANG MENJAGA MUTU HIDUPNYA MENJAGA NAMA BAIK TUANNYA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-03-24
e-RH
arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/03/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/03/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Timotius+3:1-13

1 Timotius 3:1-13

1 Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik
jemaat menginginkan pekerjaan yang indah."
2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat,
suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan,
suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,
3 bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan
hamba uang,
4 seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh
anak-anaknya.
5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri,
bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?
6 Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi
sombong dan kena hukuman Iblis.
7 Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar
jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.
8 Demikian juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan
bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah,
9 melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani
yang suci.
10 Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan
itu setelah ternyata mereka tak bercacat.
11 Demikian pula isteri-isteri hendaklah orang terhormat, jangan
pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai
dalam segala hal.
12 Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya
dan keluarganya dengan baik.
13 Karena mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang
baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat
bersaksi dengan leluasa.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yosua+9-11
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yosua+9-11


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Re: [i-kan-binaguru] INFO TULISAN TERKINI- BLOG JENIUS CARA ALKITAB

---------------------------------------------------------------------  e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU    ---------------------------------------------------------------------  
bagus banget

2012/3/19 Grace Sumilat <gracesumilat@yahoo.com>
---------------------------------------------------------------------  e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU    ---------------------------------------------------------------------  

TULISAN TERKINI: / TAYANGAN TERKINI dalam khanal SusanGraceWidiono . YouTube



PUJI TUHAN...!!

---------------------------------------------------------------------   Bergabung kirim e-mail ke:        Berhenti kirim e-mail ke:       Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru  ---------------------------------------------------------------------  



--

kunjungi

www.bukugloria.blogspot.com
www.glorianet.org
---------------------------------------------------------------------   Bergabung kirim e-mail ke:        Berhenti kirim e-mail ke:       Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru  ---------------------------------------------------------------------  

Thursday, March 22, 2012

[i-kan-binaguru] Artikel dan info

---------------------------------------------------------------------  e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU    ---------------------------------------------------------------------  

Bukan Tomcat, tapi Awasi "MONSTER" Ini..... 
(Health.KompasCom)

http://bit.ly/GP3ptR 

Julianto Simanjuntak 


Info Peduli konseling  

Segera buku -buku konseling kami dipajang (dijual) di Aps Store. 
Diantaranya:

1.  Mencinta Hingga Terluka   

2. Seni Merayakan Hidup yang Sulit.

3. Ketrampilan Perkawinan: Seni merawat cinta dan mewariskan perkawinan

4. Banyak Cocok Sedikit Cekcok 
Mengambil hati remaja

5. Ortu OK Anak PD

6.  Mengubah Pasangan Tanpa Perkataan   

Kami kabari kalau sudah launching. Mohon doa.

Berdoa bagi
Seminar Peduli Konseling Nusantara (Pelikan) XVI- Hotel ciputra, 18-19 Mei

TEMA:
Harmonisasi Sistem Pendidikan Keluarga dengan di sekolah dan Gereja

Bersama
1. Prof. Irwanto (Psikolog)
2. Prof. Wimpie Pangkahila (Seksolog)
3. Prof. T.  Ndraha (Kybernolog) 4. Prof. Yohanes Surya (Pendiri Surya Foundation, Penulis Buku Mestakung) *
5. Pdt. DR. Dr. Dwidjo Saputro SpKj (Psikiater Anak-Remaja)
6. Dr. Andri SpKj (Psikiater, pakar Psikosomatik)
7. DR. Monty Satyadarma (Psikolog dan terapis musik)
8. Celeste Sanchez, PhD (terapis musik, Manila)
9. Mariciel Nuyda PhD (Terapis Musik, Manila)
10. Dedy Sutendi MAPCC (konselor, tinggal di US)
11. Ichwan Chahyadi MSc, MA (Terapis pernikahan dan masalah karir)
12. Meilania Chen, SE (Trainer guru sekolah Minggu, moderator Milis Bina Guru)
13. Dr. Andyda Meliala (Dokter, Pakar parenting mengembangkan Otak Anak)
14. Pdt. Julianto Simanjuntak, (direktur Program Konseling Jaffray,  Penulis buku  "Seni Merayakan Hidup yang Sulit" dan  "Mencinta Hingga Terluka" )
15. Roswitha Ndraha MA, (Penulis)

* dalam konfirmasi

Siapkan diri untuk hadir.
Hub. 0215608477


************************
Peduli Konseling Nusantara 
Orang Bijak Peduli Konseling    
************************

Follow @Juliantowita

---------------------------------------------------------------------   Bergabung kirim e-mail ke:        Berhenti kirim e-mail ke:       Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru  ---------------------------------------------------------------------  

[i-kan-humor] [e-Humor] 2026 Maret/2012

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Humor
2026, Maret 2012

Shalom,

Apa yang akan kita lakukan ketika seseorang yang kita sayangi dicela oleh orang lain? Mungkin kita akan marah, jengkel, lalu menegur orang itu. Bisa juga kita malah diajak bertengkar. Hm... hanya karena orang yang kita sayangi tersakiti, respons kita sedemikian rupa. Apa jadinya kalau yang tersakiti diri kita sendiri? Humor kali ini mengajak kita belajar menjadi bijaksana ketika kita mendapat celaan dari orang lain. Silakan disimak ya, jangan lupa jawab kuisnya. Tuhan memberkati.

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Tatik Wahyuningsih
< tatik(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2026. CUMA ADA NAMA

Ketika akan memulai khotbahnya, seorang pendeta menemukan sehelai kertas di mimbar dengan tulisan, "Bodoh". Dengan tersenyum pendeta itu melambaikan surat tersebut di hadapan jemaatnya. Ia membacakan apa yang tertulis di situ. Kemudian ia berkata, "Saya sering mendapat surat dari orang yang lupa menuliskan namanya. Tetapi ini sungguh suatu perkecualian. Orang ini menulis surat, tetapi hanya menuliskan namanya, ia lupa menulis isi suratnya."

[Sumber: Senam Mulut Bikin Imut, 55]

"Sebab kamu suka sabar terhadap orang bodoh, karena kamu begitu bijaksana." (2 Korintus 11:19) < http://alkitab.sabda.org/?2Korintus+11:19 >


KUIS HUMOR

Kuis minggu lalu 115: "Orang apa yang tidak memiliki pangkat tinggi, tetapi perintahnya selalu dituruti oleh semua orang?"

- Jackson Mourice < jacksononly(at)xxx > = tukang parkir
- Yiska Rochanah < yiska.rochanah(at)xxx > = tukang parkir
- Herlina < herlina(at)xxx > = Tukang Parkir
- Titih Wira < titihprawira(at)xxx > = Tukang Parkir
- Lestari Putrisito Purba < lestari.putrisito(at)xxx > = Tukang pangkas rambut.
- Simbolon, Jimmy Pahala < jimmy.simbolon(at)xxx > = tukang cukur
- Unggul Sitorus < unggul_sitorus(at)xxx > = Tukang Parkir.... :)
- Resti Ekaningtyas < erez_eka(at)xxx > = Orang yang mau mati sekarat
- Agreice Hady < agreiceh(at)xxx > = Guru, Instruktur Senam atau Pendeta
- Kennedy Sirait < kennedy.sirait(at)xxx > = Tukang Pangkas
- Gibson Sitinjak < ressurection.gibson(at)xxx > = Tukang Cukur Rambut
- Beth Parapat < beth_parapat(at)xxx > = tukang parkir
- Joice Ndoen < joice_ndoen(at)xxx > = tukang parkir
- Hock Lie Hocklie < hocklie_rpt(at)xxx > = Tukang Pangkas
- Aminadab Tefbana < tefbanaaminadab(at)xxx > = Tukang Parkir/Pak Oga (sering dituruti oleh para pengemudi)
- GKPI Kartini < gkpimail(at)xxx > = Tukang Cukur dan Tukang Parkir
- Val Kusuma < val_kusuma77(at)xxx > = tukang parkir :)
- Agnes Melissa Rianata < amr(at)xxx > = Operator
- Maz Pherry < mazpherry(at)xxx > = Tukang cukur ya?
- Widi Putro < wputro(at)xxx > = Tukang Cukur
- Prince Dave < prince.tamto(at)xxx > = Tukang Pangkas

Jawaban e-Humor: Tukang Parkir

Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu :) Semua penjawab menjawab dengan tepat. Selamat ya! Nah silakan jawab kuis edisi kali ini :)

Kuis minggu ini 116: "Kalau warnanya hitam orang akan senang, tetapi kalau warnanya jadi putih malah orang itu akan sedih?"

Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.

Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!


Kontak: < humor(at)sabda.org >
Redaksi: Tatik Wahyuningsih, Amy Grace Y.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/humor >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >

(e-RH) Maret 23 -- GEMA FIRMAN TUHAN

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 23 Maret 2012
Bacaan : 1 Tesalonika 1:2-10
Setahun: Yosua 5-8
Nats: Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di
Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersebar
kabar tentang imanmu kepada Allah ... (1 Tesalonika 1:8a)

Judul:

GEMA FIRMAN TUHAN

Gordon Maxwell, penginjil di India, meminta seorang pelajar Hindu
untuk mengajarkan bahasa India kepadanya. Di luar dugaan si pelajar
menjawab: "Tidak, Sahib (artinya Tuan), saya tak bersedia
mengajarkan bahasa saya kepada Anda. Anda akan menjadikan saya
Kristen. Tak seorangpun tahan tinggal bersama Anda dan tetap tidak
menjadi Kristen." Begitu kuatnya kesaksian hidup Gordon hingga
orang-orang yang berinteraksi dengannya tidak bisa tidak diubahkan
hidupnya.


Kesaksian yang kuat juga ditunjukkan oleh jemaat di Tesalonika.
Firman Tuhan bergema melalui hidup mereka, bukan hanya bagi
saudara-saudara seiman di Makedonia dan Akhaya, melainkan juga di
berbagai tempat lain (ayat 8). Gema itu memberitahukan tentang Allah
yang benar, yang tak dapat disandingkan dengan berhala-berhala
manusia (ayat 9), yang memberikan keselamatan dan pengharapan di
dalam Yesus Kristus (ayat 10), yang mengubahkan hidup mereka melalui
karya Roh Kudus (ayat 6). Allah yang hidup dan benar inilah yang
kini mereka layani dengan segenap hati, bahkan di tengah-tengah
situasi sulit.


Jika kita bertanya kepada orang di sekitar kita, apa yang kira-kira
akan mereka katakan tentang Allah yang kita sembah dan layani? Di
hari Nyepi ini, kita mengingat masih ada banyak saha­bat yang belum
mengenal Dia. Mari kita senantiasa berdoa untuk mereka dan biarlah
Firman Allah terus bergema melalui perkataan dan perilaku kita.
--ROS

PERKATAAN DAN PERILAKU HIDUP YANG SESUAI FIRMAN TUHAN
ADALAH PENUNJUK JALAN BAGI ORANG UNTUK MENGENAL TUHAN.

e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-03-23
e-RH
arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/03/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/03/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Tesalonika+1:2-10

1 Tesalonika 1:2-10

2 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan
menyebut kamu dalam doa kami.
3 Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan
ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di
hadapan Allah dan Bapa kita.
4 Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia
telah memilih kamu.
5 Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu
dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh
Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu,
bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.
6 Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam
penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan
sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
7 sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang
percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya.
8 Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di
Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar
kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah
mengatakan apa-apa tentang hal itu.
9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami
kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala
kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,
10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah
dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang
menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yosua+5-8
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yosua+5-8


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Wednesday, March 21, 2012

[e-Wanita] Edisi 80/Maret -- Paskah (2)

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Wanita -- Paskah (2)
Edisi 80/Maret 2012

MENU SAJI
DUNIA WANITA: DARI RUMAH MENUJU KAKI SALIB
STOP PRESS: IKUTI KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK) MEI/JUNI 2012 -- PESTA

Shalom,

Masih dalam tema tentang Paskah. Edisi kali ini, menyajikan artikel yang membahas bagaimana menjelaskan makna Paskah kepada anak. Kiranya, artikel ini memberikan wawasan baru kepada Anda. Tuhan memberkati.

Redaksi e-Wanita,
Fitri Nurhana
< http://wanita.sabda.org/ >


DUNIA WANITA: DARI RUMAH MENUJU KAKI SALIB

Hubungan anak dan orang tua merupakan tema yang tidak pernah putus dari zaman ke zaman. Catatan sejarah menunjukkan bahwa, hubungan anak dan orang tua berkaitan dengan emosi dan perasaan. Sukar menjalin hubungan dengan anak jika hanya mengandalkan rasio. Dalam banyak kisah, rasio orang tua kerap kali mengalah dan peran emosi mengambil alih tindakan. Orang-orang mungkin heran melihat tindakan orang tua terhadap perilaku anaknya yang menyimpang. Misalnya, seorang ibu yang berusaha mati-matian menyelamatkan anaknya dari hukuman mati karena perbuatan anaknya sendiri. Mungkin sang ayah ikhlas menyerahkan anak itu, tetapi sang ibu berjuang mati-matian, dengan segala daya untuk meringankan hukuman anaknya. Ia menggunakan perasaannya. Suatu hubungan yang mungkin tidak dapat dibandingkan dengan hubungan mana pun dalam kehidupan manusia.

Ayah dan Anak-Anaknya

Sesekali Alkitab memuat peran ibu yang begitu dominan atau beberapa tokoh wanita yang berkeluarga maupun tidak. Tetapi pada umumnya, Alkitab memuat kisah dari kalangan pria. Ini bukan berarti bahwa penulis Alkitab meremehkan peran wanita. Posisi pria dianggap sebagai kepala keluarga, menempatkannya sebagai pemeran utama dalam pemenuhan keperluan keluarga dan masyarakat sekelilingnya. Dalam bagian tertentu, apabila pria tidak mampu melakukan tugasnya, maka wanita mengambil alih peran tersebut. Contohnya, Debora. Debora mengambil alih inisiatif pertempuran melawan musuh, ketika Barak menolak memimpin pasukan.

Alkitab mencatat, "Barak berkata kepada Debora, 'Kalau engkau ikut, saya mau pergi. Tetapi kalau tidak, saya tidak mau pergi.' Debora menyahut, baik, saya akan ikut! Tetapi ingat, bukan kau yang nanti mendapat kehormatan. Melalui seorang wanitalah TUHAN akan mengalahkan Sisera." (Hakim-Hakim 4:8-9, BIS) Kenyataannya, Debora mengalahkan musuh di medan perang dengan membunuh panglima musuh, Sisera! Contoh lainnya adalah Hana, seorang perempuan mandul yang berdoa kepada Tuhan agar diberi seorang anak. Doanya dikabulkan dan anaknya -- Samuel, menjadi nabi yang terkemuka di kalangan bangsa Israel.

Imam Eli dan Samuel merupakan contoh di dalam Alkitab, di mana perannya sebagai pria begitu lemah.

Imam Eli dan Anak-Anaknya

"Eli sudah sangat tua. Ia terus-menerus mendengar pengaduan mengenai kelakuan anak-anaknya terhadap orang Israel ..." (1 Samuel 2:22)

Apa kesalahan anak-anaknya?

1. Anak-anak Elia jahat sekali (1 Samuel 2:12). Kejahatannya sebagai imam yang melayani di Bait Allah ialah rakus. Daging yang harus dipersembahkan kepada Tuhan justru dimakannya (1 Samuel 2:17).

2. Anak-anak Eli berselingkuh dengan perempuan yang datang ke Bait Allah (1 Samuel 2:22).

Kedua dosa besar ini dilakukan oleh anak-anak Eli dari hari ke hari. Umat Israel menjadi bosan melihat kelakuan kedua anak yang justru bertugas di Rumah Tuhan, karena mereka datang membawa kurban persembahan untuk memperoleh pengampunan dosa. Tetapi pelayan di tempat itu adalah orang yang hanya memikirkan kesenangan perut dan kepuasan seksnya belaka. Berulang-ulang umat itu mendatangi Imam Eli, tetapi pengaduan mereka tidak digubris.

Eli menegur kedua anaknya -- Hofni dan Pinehas, namun ia tidak melakukan tindakan apa-apa terhadap mereka, sehingga mereka bertambah jahat. Mungkin kedua anak itu merasa bahwa ayahnya sudah terlalu tua dan nasihat orang tua tidak perlu diperhatikan. Kedua anak itu meremehkan orang tuanya, sehingga pada suatu ketika, ayah mereka mendapat serangan jantung dan meninggal dunia, sedangkan Hofni dan Pinehas mati dalam pertempuran melawan orang Filistin.

Ada beberapa isyarat yang dapat kita cermati dengan saksama dari peristiwa kematian dalam keluarga Imam Eli -- isyarat yang perlu dipikirkan setiap orang yang melayani di ladang Tuhan.

1. Orang yang terlalu sibuk melakukan sesuatu pekerjaan, mungkin saja lupa kepada Tuhan, sekalipun ia melakukan kewajiban penggembalaan! Ia sibuk mengurus berbagai kepentingan yang berhubungan dengan kerohanian, tetapi lupa berbicara dengan Tuhan secara pribadi. Konon, ia bangga terlibat dalam pelayanan, tetapi inti pelayanan itu lepas dari kehidupannya.

Hal itu mungkin disebabkan usia, sehingga kepekaan semakin berkurang; rasa kasih kepada anak-anak yang berlebih, sehingga mengalahkan tanggung jawab yang harus dipikul dan dilaksanakan dengan jujur. Eli lengah! Ia kurang memerhatikan kelakuan anak-anaknya. Setelah anak itu manja dalam kehidupannya yang penuh dosa, semuanya sudah terlambat dan kematian yang tragis menjadi hukuman baginya.

2. Mungkin umat Israel merasa Eli seorang Imam yang baik. Mereka amat menghormati orang tua yang penuh dengan pengabdian itu. Mereka enggan menceritakan segala kejahatan anak-anak Eli di Bait Allah, sampai pada akhirnya mereka sendiri muak dan terpaksa harus memberitahukannya juga. Ini memerlukan suatu keberanian. Seorang Imam Allah yang sangat dihormati, penuh pengabdian, disegani selaku pemimpin selama 40 tahun -- nyaris seusia satu generasi, harus ditegur karena kesalahan anak-anaknya. Rasa pahit yang dialami umat itu terlalu lama dibiarkan. Umat menderita dan semua harus mengalami hukuman berat, karena mereka dikalahkan musuh di medan pertempuran dan Tabut Perjanjian dirampas musuh. Karena ulah pemimpin bangsa (pemimpin agama), keluarganya, dan rasa hormat bangsa itu sendiri, dosa dibiarkan merajalela dan kematian pun menimpa mereka. Bukan hanya keluarga itu sendiri, melainkan juga dialami oleh bangsanya!

3. Eli dianggap orang baik, yang jahat adalah anak-anaknya. Mungkin sekali! Tetapi akibat perbuatan ini, Eli harus dihukum. Tanggung jawab atas nasib bangsa berada di tangan Imam Eli. Eli lalai melaksanakan kewajibannya di tengah-tengah keluarganya. Kebusukan dan kehancuran dimulai di dalam keluarga.

Samuel dan Anak-Anaknya

Kehidupan Samuel bertaburan dengan harapan-harapan yang gemilang. Ia lahir sebagai anak "pengabdian" dari seorang wanita yang mandul. Kelahirannya merupakan mukjizat dari Tuhan. Setelah anak itu lahir, ia diserahkan kepada Tuhan di bawah asuhan Imam Eli. Ia seorang penurut. Hubungannya dengan Tuhan sangat akrab. Sejak kecil ia sering berkomunikasi dengan Tuhan, khususnya ketika keluarga Imam Eli semakin jauh dari Tuhan. Eli sendiri menyadari hal itu. Ia tahu bahwa Samuel akan menjadi penerus di Bait Allah. Komentar Alkitab mengenai Samuel sangat menarik, seperti kehidupan Yesus Kristus ketika masih kanak-kanak. "... Samuel, anak itu, semakin besar dan semakin disukai, baik oleh Tuhan, maupun oleh semua orang." (1 Samuel 2:26, BIS)

Samuel memerintah sampai masa tuanya. Pemerintahannya sebagai seorang nabi sangat memuaskan bangsanya. Tetapi, kepemimpinan seorang ayah tidak selamanya menjadi kepemimpinan seorang anak. Samuel, ketika sudah menjadi tua, mengangkat kedua anaknya menjadi hakim Israel (1 Samuel 8:1-3). Kedua anak Samuel menjadi hakim yang korup. Dalam setiap perkara mereka meminta sogok, karena keduanya mata duitan. Cara mereka menghakimi juga tidak adil. Bangsa itu menjadi marah dan geram. Mereka melakukan demonstrasi kepada Samuel dan meminta seorang raja untuk memimpin mereka.

Permintaan bangsa itu menyinggung perasaan Samuel. Mungkin Samuel beranggapan bahwa Tuhan yang mengangkatnya, mengapa mereka meminta pemimpin yang lain, seorang raja bagi mereka? Sebagai seorang nabi yang penuh dengan rasa tanggung jawab, ia menyampaikan permohonan bangsa itu kepada Tuhan. Tuhan menganjurkan kepada Samuel supaya mengabulkan permohonan mereka. Samuel tidak membela kedua anaknya yang korup dan menjadi hakim yang tidak adil. Justru pada masa tuanya, bangsa Israel datang kepadanya meminta seorang raja. Tuhan memberitahukan kepada Samuel risiko yang akan ditanggung mereka, apabila seorang raja diangkat untuk memerintah mereka. Bangsa itu siap menerima semua risiko dari permintaan mereka.

Tiada Jaminan

Seorang ayah yang baik tidak menjamin anak menjadi baik. Samuel mungkin saja terlalu sibuk memimpin urusan bangsa itu, sehingga ia tidak memerhatikan perilaku anak-anaknya. Sisi seperti inilah yang sering menjadi bagian para pelayan Tuhan masa kini. Betapa banyak godaan yang dihadapi anak-anak sekarang ini, mulai dari pengaruh tayangan TV sampai rayuan para penjaja kemewahan yang membuat mereka memiliki kebiasaan konsumtif. Para pelayan ini kurang waktu untuk mengasuh anak-anak mereka di dalam rumah. Panggilan kewajiban lebih keras daripada penjagaan terhadap keselamatan mereka. Pengaruh buruk begitu keras dampaknya terhadap kehidupan anak-anaknya.

Tidak ada jaminan yang mengatakan bahwa anak dan keluarga imam Tuhan, akan menjadi keluarga yang aman dan sejahtera, bebas dari godaan dunia. Mereka sebenarnya rentan terhadap pengaruh buruk dari lingkunganya, malahan pengaruh buruk itu lebih membekas dalam benak anak-anak, ketimbang pelajaran moral yang diberikan kepada mereka. Untungnya, Samuel tidak dihukum karena perbuatan anak-anaknya. Alkitab tidak memberitakan lebih lanjut bagaimana sikap kedua anaknya, ketika jabatan mereka sebagai hakim bagi bangsanya dicopot oleh ayahnya sendiri. Nyatanya, Samuel tidak mendapat hukuman atas perilaku tidak baik dari anak-anaknya. Tampaknya kedua anak itu rela menerima sanksi apa pun yang dijatuhkan kepada mereka.

Pengaruh Keluarga

Kisah yang dituturkan dalam 2 Raja-Raja 5:3-4 menceritakan seorang anak gadis yang ditawan oleh pasukan asing. Ia dijadikan asisten rumah tangga panglima Siria. Ketika majikannya diketahui mengidap penyakit kusta yang amat menakutkan pada zaman itu, ia memberitahukan bahwa di negerinya ada seorang nabi yang dapat menyembuhkan penyakit kustanya. Berita ini amat mencengangkan Naaman, sang panglima. Ia lalu meminta surat pengantar dari raja untuk raja Israel. Rupanya, ia percaya kepada cerita anak gadis itu.

Mengapa anak gadis itu berani berkata demikian? Apakah ia tidak takut apabila penyakit Naaman tidak dapat disembuhkan, risiko yang harus ditanggungnya ialah kematian? Ia seorang tawanan yang dipisahkan dari tengah-tengah keluarga. Apabila kita perhatikan dengan saksama kisah gadis cilik ini, kita dapat menafsirkan bahwa sejak kecil, ia telah diajar oleh orang tuanya mengenai peran seorang nabi, khususnya nabi Elisa. Dengan pasti ia mengatakan kepada majikannya, bahwa nabi itu dapat menyembuhkan penyakit kustanya. Naaman, majikannya, pergi ke negeri orang Israel, dan dengan "terpaksa" ia mencelupkan dirinya ke Sungai Yordan sesuai petunjuk yang diberikan Elisa melalui pembantunya.

Gadis cilik ini menunjukkan keberaniannya di negeri orang. Ia memiliki iman dan imannya itu dinyatakan kepada keluarga yang menawannya. Gadis ini benar-benar telah menjadi saksi di tanah air orang lain. Iman yang dimiliki gadis itu menular ke dalam diri Naaman. Setelah ia melaksanakan perintah nabi, kulitnya menjadi bersih seperti kulit seorang bayi! Luar biasa. Alkitab menyatakan, "Sebab, mulai sekarang saya akan mempersembahkan kurban hanya untuk Tuhan, dan tidak untuk ilah lain." (2 Raja-Raja 5:17b, BIS) Gadis kecil itu telah menjadi terang di tengah-tengah kegelapan. Pemimpin bangsa itu kemudian mengakui keunggulan Tuhan yang disembah oleh orang Israel.

Mengarahkan Anak

Tuhan mengaruniakan anak untuk dipelihara di tengah-tengah keluarga. Mereka bertumbuh secara jasmani di bawah bimbingan orang tua. Orang tua yang bijaksana akan berusaha mengarahkan anaknya kepada kehidupan yang lebih baik, sesuai dengan pemahaman hidup yang diperolehnya. Pengajaran di dalam keluarga amat penting, terutama ketika anak-anak mulai mengenal lingkungannya; sejak masa bayi, saat anak itu mulai menyerap pengaruh lingkungan sekitarnya.

Anak-anak bertumbuh secara rohani dan intelek pada waktu mereka belajar "melihat" dan "menyimak". Apa yang diserap mereka pada tahun-tahun pertama kehidupannya akan menjadi bekalnya pada tahun berikutnya, ketika ia mulai "bercakap-cakap" dan menyatakan dirinya secara pribadi sudah ada di tengah-tengah keluarga. Menurut Raja Salomo, menertibkan anak adalah tanggung jawab orang tua. "Tertibkan anakmu selama masih ada harapan; kalau tidak berarti kau menginginkan kehancurannya." (Amsal 19:18, BIS) "Menertibkan" di sini dapat dipahami sebagai upaya memberikan pendidikan dan pengajaran yang benar, ketika jasmani-rohani-intelek mereka masih dalam pertumbuhan dini.

Eli terlalu sibuk melayani umat. Ia lalai menertibkan perilaku anak-anaknya sendiri. Ia pun menuai kehancuran. Samuel seorang tokoh terkemuka -- nabi, pendidik, penegak hukum, tetapi ia terlalu sibuk untuk mengurus orang lain, sementara anaknya sendiri bertumbuh di jalan yang tidak benar di luar kehendak dan pengawasannya. Umatnya menegur dia dan dia pun menerimanya. Hukuman yang jatuh menimpa anaknya tidak menjadi bagian dari nasibnya. Berbeda dengan Eli yang merasakan hukuman atas anaknya juga menimpa dirinya. Umat yang dipimpinnya mengadu kepadanya mengenai perilaku anaknya, sementara umat itu sendiri ingin melepaskan diri dari bimbingan Tuhan. Akibatnya, Eli, anak-anaknya, dan umat itu sendiri mengalami nasib malang yang sama.

Pendidikan anak-anak pada masa mudanya amat menentukan masa depan seorang anak. Orang tua yang takut akan Tuhan, hendaknya mengarahkan anak-anaknya kepada pengajaran yang berasal dari Tuhan. Pengajaran yang diberikan dunia umumnya pengajaran yang bersifat duniawi, mengarahkan pikiran anak kepada hal-hal yang bersifat duniawi. Sedangkan pengajaran yang diberikan orang tua yang takut akan Tuhan pengajaran yang membawa anak itu berpikir kepada tujuan yang suci, murni, sejati, dan menuju hidup yang kekal.

Dibawa ke Kaki Salib

Mengajar anak sejak dini mengenai gaung hidup yang mendengung dari Bukit Golgota, akan membuat ia membedakan gaung kehidupan yang fana dari yang baka. Gaung kehidupan dari salib di Bukit Golgota itu mendengungkan kabar keselamatan kekal bagi orang yang percaya kepada Kristus, Sang Penebus. Adalah tanggung jawab orang tua membawa berita kekal itu kepada anak-anaknya, agar mereka sejak kecil mampu berpikir mengenai hidup yang lebih baik dan mengarahkan pikirannya untuk mencapai tujuan hidup seperti itu, dan dunia bukanlah sebuah persinggahan abadi, melainkan sebuah tangga menuju surga yang dijanjikan Yesus Kristus dengan kematian-Nya di Bukit Golgota.

Membawa anak-anak ke kaki salib, membiarkannya berdialog dengan Yesus Kristus yang pernah disalibkan di sana, adalah suatu kesempatan yang amat mulia, suatu kesempatan yang tak ada taranya. Biarkan ia berada di sana. Biarkan ia berbicara dengan Kristus melalui kehidupan sehari-hari. Nanti suatu waktu, ia tahu jalan mana yang akan ditempuhnya. Ia akan memilih jalan sendiri. Ia menentukan masa depannya. Ia tahu jalan mana yang terbaik dan mengambil keputusan yang matang. Kewajiban orang tua hanyalah membawa anak-anak ke bawah kaki salib Yesus dan membiarkannya berbicara sendiri dengan Yesus Kristus. Selebihnya, serahkan kepada-Nya dan Dia akan memberikan pelajaran dan kehidupan yang terbaik kepada anak-anak itu.

Diambil dan disunting dari:
Judul majalah: Kalam Hidup, November 2003
Judul artikel: Dari Rumah Menuju Kaki Salib
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup
Halaman: 36 -- 47


STOP PRESS: IKUTI KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK) MEI/JUNI 2012 -- PESTA

Yayasan Lembaga SABDA melalui Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam < http://www.pesta.org > kembali membuka kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) untuk periode Mei/Juni 2012. Bagi Anda yang ingin mempelajari pokok-pokok penting dasar iman Kristen, seperti Penciptaan, Manusia, Dosa, Keselamatan, dan Hidup Baru dalam Kristus, segeralah bergabung dalam kelas DIK ini.

Saat ini Anda sudah dapat mendaftarkan diri untuk menjadi peserta baru. Batas pengumpulan tugas tertulis sebagai persyaratan untuk dapat mengikuti kelas diskusi adalah tanggal 1 Mei 2012. Jadi, segeralah bergabung! Daftarkan diri Anda sekarang juga ke < kusuma(at)in-christ.net >.

Bagi Anda yang ingin membaca dan mempelajari pelajaran-pelajaran DIK, silakan berkunjung ke: < http://pesta.sabda.org/dik_sil >


Kontak: < wanita(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti dan Fitri Nurhana
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/wanita >
Berlangganan:< subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >

[e-Penulis] Edisi 106/Maret/2012 -- Cara Kreatif Disiplin Menulis (II)

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Penulis -- Cara Kreatif Disiplin Menulis (II)
Edisi 106/Maret/2012

DAFTAR ISI
DARI REDAKSI: DISIPLIN DENGAN CINTA
TIP MENULIS: TERTIB MENGARANG DENGAN SISTEM KARTU DAN LEMBAR CATATAN
TOKOH PENULIS: GEORGE MACDONALD
PENA MAYA: INDONESIABUKU.COM
STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DARI YLSA


DARI REDAKSI: DISIPLIN DENGAN CINTA

Bagaimana usaha Sahabat e-Penulis untuk tetap disiplin menulis? Memuaskan? Atau justru mengecewakan? Jangan merasa bersalah jika tak sesuai dengan harapan, karena rasa cinta dalam mengerjakan sesuatu memang tidak dapat dipaksakan. Hanya dengan kemauan yang muncul dari diri Sahabat sendirilah yang mampu mendorong rasa cinta itu muncul. Karena cinta, Sahabat dapat memiliki kemauan untuk mendorong diri sendiri tanpa menimbulkan rasa terpaksa atau tertekan ketika melakukannya. Karena cinta pula, Sahabat akan menyadari bahwa ketekunan dan penguasaan diri akan menjadi langkah-langkah kecil yang akan membawa Sahabat menikmati perjalanan dalam dunia kepenulisan.

Di edisi ini, kami membawa ke hadapan Sahabat e-Penulis, tip yang diharapkan dapat menolong Anda menyediakan waktu untuk menulis. Sekali lagi, sistem ini bukanlah satu-satunya cara untuk mendorong keteraturan dalam menulis, tetapi salah satu cara yang dapat menimbulkan kebiasaan dalam menulis karangan. Di kolom Tokoh Penulis, redaksi mengangkat biografi seorang penulis Inggris, yang karyanya memberikan pengaruh yang cukup besar kepada penulis-penulis di generasi setelahnya, walaupun nama dan karyanya sempat pudar. Kiranya sajian kami di edisi ini menjadi berkat bagi Sahabat sekalian. Selamat membaca dan berkarya. Tuhan Yesus memberkati!

Pemimpin Redaksi e-Penulis,
Yosua Setyo Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
< http://pelitaku.sabda.org >


"Tuliskan sekarang juga apa pun yang ingin Anda tulis. Sedetik saja Anda berpikir untuk menundanya, maka keinginan itu akan menjadi pudar." ST


TIP MENULIS: TERTIB MENGARANG DENGAN SISTEM KARTU DAN LEMBAR CATATAN

Tertib Mengarang dengan Sistem Kartu dan Lembar Catatan

Agar dapat mengarang dengan lancar, kondisi jasmani harus sehat, kemampuan berkonsentrasi harus kuat, pikiran harus cerah, semangat kerja harus tinggi, waktu yang tersedia harus cukup, di samping bahan-bahan karangan juga harus siap di tangan. Bilamana salah satu saja dari persyaratan tersebut tidak terpenuhi, orang memunyai kecenderungan untuk menunda kegiatan mengarang, dan kecenderungan itu lama-lama dapat menjadi kebiasaan untuk menunda-nunda dengan macam-macam dalih atau alasan. Orang yang ingin menjadi penulis perlu menyadari hal-hal khas yang menyangkut dirinya pada waktu mengarang: pena yang disukai, mesin ketik atau komputer yang membuatnya produktif, pakaian yang terasa enak dikenakan sewaktu melakukan pekerjaan mengarang, dsb.. Sesudah itu, manjakanlah sepenuhnya diri sendiri dengan pilihan-pilihannya itu, sehingga tidak ada alasan untuk menunda-nunda pekerjaan. Jadi, perlu kita membangun tertib mengarang, yaitu menerapkan "kekerasan" atau pemaksaan diri secukupnya dan selayaknya.

Tertib mengarang dengan sistem kartu dan lembar catatan dalam garis besarnya berlangsung sebagai berikut.

1. Sesudah topik, pokok soal, atau judul sementara karangan ditemukan, pustaka-pustaka yang diperlukan dibaca dan semua butir pengetahuan yang penting atau menarik dicatat pada kartu catatan atau lembar catatan.

2. Kerangka karangan hendaknya dibuat secara cukup terinci dengan pembagiannya dalam paragraf-paragraf.

3. Semua kartu dan lembar catatan dipelajari dengan memerhatikan kerangka karangan yang telah dibuat. Diperiksa apakah antara kartu yang satu dan kartu yang lain, antara lembar yang satu dan lembar yang lain, antara kartu catatan dan lembar catatan, dsb., ada pertalian gagasan yang akan menjadi bahan karangan.

4. Kalau ternyata bahan-bahan itu tidak mencukupi (misalnya karena ada satu paragraf dalam kerangka karangan yang tidak didukung oleh sejumlah kartu atau lembar catatan), hendaknya dicari pustaka tambahan dan dibuat kartu catatannya atau lembar catatannya.

5. Bahan karangan berupa kartu-kartu dan lembar-lembar catatan yang sudah mencukupi, kemudian dikelompok-kelompokkan menurut pertaliannya dalam pembagian paragraf yang akan ditulis. Mungkin kartu dan lembar catatan perlu diolah. Pengolahan ini dapat dilakukan dengan menambahkan catatan di bagian bawah kartu atau lembar catatan.

6. Kerangka karangan juga dapat disempurnakan, misalnya dengan menggabungkan dua paragraf karena bahan-bahan kartunya menunjukkan pertalian yang erat sekali.

7. Kelompok kartu atau lembar catatan yang sudah definitif hendaknya dimasukkan dalam amplop tersendiri yang diberi catatan paragraf berapa. Kartu-kartu dalam setiap amplop hendaknya diurutkan sesuai dengan alur ide-ide yang akan ditulis dari awal sampai akhir.

8. Tahap berikutnya ialah proses menulis karangan (ditulis tangan, diketik dengan mesin ketik atau komputer). Tidak usah menunggu sampai terkumpul bahan selengkap-lengkapnya untuk mengarang. Mulai saja menulis karangan setelah suatu bagian topik tampak menunjukkan pertalian tertentu. Kerangka karangan ditaruh di sebelah kanan, bahan-bahan berupa kartu atau lembar catatan dikeluarkan dari amplop dan ditaruh di sebelah kiri, dan pikiran mulai diarahkan dan dikerahkan untuk mengarang, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, berdasarkan kerangka karangan dan bahan-bahan yang tersedia (kartu catatan dan lembar catatan).

9. Jangan merasa takut untuk menuliskan ide-ide di atas kertas atau di layar komputer, meskipun kemudian ide-ide itu mungkin akan diubah-ubah seperlunya. Jangan ragu-ragu untuk menuliskan bagian-bagian karangan yang sudah masak lebih dahulu dalam pikiran. Urutan tak usah dipusingkan dahulu. Dengan mudah, bagian-bagian karangan akan dapat diurutkan kembali, apalagi kalau menggunakan komputer.

10. Karena kalimat-kalimat permulaan merupakan bagian karangan yang sukar, berilah perhatian khusus kepada bagian awal itu. Sewaktu membaca kepustakaan, perhatikan ide, fakta, atau perkataan yang dapat dimanfaatkan untuk membangun kalimat permulaan yang baik.

11. Sekali kegiatan telah berjalan, teruslah mengarang. Lawanlah godaan untuk bangun dari tempat duduk untuk mengecek atau mencari-cari sesuatu (fakta, data, pendapat, perkataan, ungkapan, dsb.) yang kurang jelas. Kosongkan saja dulu tempat itu; kelak diisi pada waktu membaca kembali naskah yang sudah selesai. Bila terjadi kemacetan di tengah jalan, bacalah kembali 2-3 halaman yang terakhir untuk menemukan alur pemikiran yang dapat menembus kebuntuan itu.

12. Dalam mengarang naskah panjang yang memakan waktu berhari-hari, akhirilah kegiatan mengarang pada suatu hari di tengah-tengah uraian sebelum suatu bagian karangan selesai. Dengan demikian, pada hari berikutnya penulis tidak akan menghadapi dua front (memulai kerja mengarang pada atau medan pertempuran hari itu dan mencari kalimat awal yang memuaskan) dan langsung dapat meneruskan uraian atau menyambung kalimat yang diputus setengah jalan kemarin.

13. Langkah terakhir proses mengarang ialah membaca ulang karangan, mencocokkan kutipan langsung dengan kartu catatan, dengan melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan (dalam hal pemakaian kutipan, penulisan kata, pemakaian tanda baca, pemakaian kata, penyusunan kalimat, dst.).

Diambil dari:
Judul buku: Menjadi Penulis
Penulis: Dra. Vero Sudiati dan Aloys Widyamartaya, Lic.Phil
Penerbit: Pustaka Widyatama, Yogyakarta 2005
Halaman: 31 -- 37


TOKOH PENULIS: GEORGE MACDONALD

George MacDonald adalah seorang penulis novel, penyair, pendeta, dan penulis cerita anak-anak berkebangsaan Skotlandia. Ia lahir di Huntly, daerah sebelah barat Aberdeenshire. Ia adalah putera George MacDonald dengan Helen MacKay. Semasa kecilnya, ia bersekolah di desa dan kemudian meneruskan sekolahnya ke Universitas Aberdeen pada tahun 1840-1841, dan 1844-1845 di bidang kimia dan filosofi alam. Setelah belajar di sana, ia pun mengajar di London selama 3 tahun, dan setelah itu ia berkuliah di Independent College di Highbury dengan bidang Pelayanan Kongregasional. Pada tahun 1850, dirinya ditahbiskan menjadi pendeta di Arundel. Di sana, ia mengecewakan jemaatnya karena khotbahnya kurang dipadati oleh materi dogmatika. Setelah 3 tahun yang tidak memuaskan, ia memutuskan untuk mengundurkan diri. Dari sana ia pergi ke Manchester; diharuskan pergi ke Algiers karena kesehatannya, dan kemudian kembali ke Inggris serta memutuskan untuk menjadi penulis profesional. Setelah itu, MacDonald berpindah ke Gereja Inggris dan menjadi jemaat biasa pada tahun 1860. Namun, ia tetap berkhotbah sendirian pada waktu-waktu tertentu.

Puisinya yang berjudul "Within and Without" diterbitkan pada tahun 1855, menyusul kemudian "Poems" pada tahun 1857, dan novel berjudul "Phantastes" pada tahun 1858. Namun demikian, kesuksesannya justru datang seiring dengan novelnya yang bercerita tentang kehidupan desa di Skotlandia yang berjudul David Elgindbrod (1862), Alec Forbes (1865), dan Robert Falconer (1868). Pada tahun yang sama, ia memperoleh gelar L.L.D. (gelar doktor dalam bidang hukum) dan menarik perhatian Lady Byron yang berteman dengannya, dan yang kemudian meninggalkan warisan untuknya. Ia juga bertemu dengan Ruskin, Arnold, Carlyle, Tennyson, dan penulis-penulis lainnya. Perjalanan mengajarnya ke Amerika pada tahun 1872 membuatnya memiliki banyak sahabat, termasuk Emerson. MacDonald lebih banyak mengajar di Burns, dan layanan berlangganan atas tulisannya dibuat untuk mengganti kerugian yang dialaminya akibat pembajakan atas hasil karyanya di negara tersebut.

Meskipun novel-novelnya yang bernuansa Skotlandia dan buku-buku anak-anaknya yang memesona seperti "At the Back of the North Wind", "The Princess and the Goblin, dan "The Princess and Curdie" adalah buku-buku yang termasuk berhasil, namun pendapatan yang diperolehnya dari karya-karyanya itu tidak cukup untuk menyediakan kebutuhan istri dan keluarganya. Pada tahun 1877 ia menerima tunjangan pensiun atas permintaan Ratu Victoria. MacDonald bukanlah orang yang memiliki tubuh yang kuat. Ia harus menjaga kesehatannya selama hidupnya. Ketika anak perempuannya harus pindah ke Italia oleh karena penyakit yang dideritanya pada tahun 1877 -- perjalanan yang akhirnya merenggut nyawa putrinya itu -- MacDonald menemukan bahwa iklim di Italia sangat menguntungkan bagi kesehatannya, sehingga ia menghabiskan sebagian besar waktunya di Bordighera (tahun 1881 sampai 1902), di rumah yang diberi nama Casa Corraggio, yang dibangun atas bantuan sahabat-sahabatnya. Istrinya menjadi pemain organ di gereja Katolik, tempat di mana konser-konser organ sering kali diadakan di tempat itu guna memberi pemasukan kepada paroki tersebut. Di tempat ini, keluarga MacDonald hidup dengan riang. Meskipun MacDonald memiliki sifat melankolis yang dimiliki oleh nenek moyangnya yang berdarah Kelt, ia hidup dengan riang dan ramah. Pembacaan puisi serta teater amatir sering diadakan di rumahnya (pujian anak-anak MacDonald terhadap naskahnya adalah hal yang mendorong Lewis carrol untuk menerbitkan karyanya).

Nyonya MacDonald, Louisa Powell, meninggal satu tahun setelah pernikahan emas mereka, pada tahun 1902. Sedangkan MacDonald meninggal pada tahun 1905 setelah mengidap penyakit berkepanjangan. Jasadnya kemudian dikremasi dan dimakamkan di Bordhigera, di makam yang sama dengan istrinya.

Keluarga MacDonald memiliki enam anak laki-laki dan lima anak perempuan. Salah seorang anak laki-lakinya menjadi seorang penulis. Dialah yang menulis biografi ayahnya.

George MacDonald menulis lebih dari lima puluh volume fiksi, puisi, cerita anak-anak, dan khotbah. Puisinya sangat halus, anggun, dan lembut dengan kualitas spiritual yang merembes di antaranya. Buku yang berjudul "The Diary of an Old Soul" menancapkan catatan yang lebih dalam mengenai pemikirannya. Cerita yang ditulisnya untuk anak-anak, sejajar dengan buku-buku klasik dalam literatur remaja. (t/Yudo)

Diambil dan diterjemahkan dari:
Nama situs: Victorian Web
Alamat URL: http://www.victorianweb.org/authors/gm/bio.html
Judul asli artikel: George Macdonald: Biography
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 27 Februari 2012


PENA MAYA: INDONESIABUKU.COM

Indonesia Buku atau sering disebut "Iboekoe" adalah salah satu situs berbahasa Indonesia yang memberi fasilitas untuk memuaskan hasrat para pecinta buku Indonesia, untuk dapat mengetahui perkembangan dunia tulis-menulis dan buku-buku yang beredar di masyarakat. Sesuai dengan slogan situs ini, "Hak Buku untuk Semua", pengelola situs ini memberi fasilitas bagi pengunjungnya untuk meresensi buku, berdiskusi tentang sebuah buku, atau bahkan mengkritisinya. Jadi, jika Anda adalah seorang pecinta buku atau seseorang yang sedang belajar mencintai buku, tak ada salahnya mengunjungi situs ini. Selamat berkunjung, Tuhan Yesus memberkati. (YSY)

==> http://www.indonesiabuku.com


STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DARI YLSA

Apakah Anda sedang bingung mempersiapkan acara Paskah di gereja, persekutuan, atau komunitas Anda? Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) < http://www.ylsa.org > menyediakan sejumlah sumber bahan Paskah pilihan dan alkitabiah untuk membantu Anda menemukan pengetahuan Alkitab dan inspirasi untuk menyambut Paskah.

Anda bisa berkunjung ke Situs Paskah Indonesia < http://paskah.sabda.org/ > yang memuat segudang bahan menarik seputar Paskah, antara lain artikel, drama, puisi, kesaksian, dan buku. Anda juga bisa menyumbangkan bahan-bahan Paskah karya Anda di situs ini dan membagikannya kepada orang lain. Jika waktu Anda terbatas dan membutuhkan referensi tepercaya seputar bahan Paskah, berbagai link dan daftar kategori di situs mini < http://paskah.co/ > akan menolong Anda menyeleksi bahan-bahan yang Anda butuhkan.

YLSA juga menghadirkan kisah-kisah Paskah dalam bentuk video yang memadukan unsur teks, audio, dan grafis menarik yang dapat diunduh secara gratis di YouTube < http://youtube/user/sabdaalkitab >. Selain itu, Anda juga kami undang untuk berinteraksi dengan anak-anak Tuhan yang lain melalui "sharing" dan diskusi seputar perayaan Paskah di Facebook Paskah < http://fb.sabda.org/paskah >. Paskah segera datang, jangan menunda lagi. Segera kunjungi keempat pranala kami dan dapatkan bahan-bahan Paskah dari YLSA!


Kontak: < penulis(at)sabda.org >
Redaksi: Yosua Setyo Yudo, Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/penulis >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >

(e-RH) Maret 22 -- PELAMAR PELAYANAN

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 22 Maret 2012
Bacaan : 2 Korintus 4:1-5
Setahun: Yosua 1-4
Nats: Oleh rahmat Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu,
kami tidak tawar hati (2 Korintus 4:1)

Judul:

PELAMAR PELAYANAN

Pernahkah Anda melihat atau setidaknya membayangkan kegembiraan
seorang pelamar pekerjaan ketika ia dinyatakan diterima? Ia merasa
sangat beruntung dan akan berterimakasih kepada mereka yang
menetukan nasib baiknya tersebut. Ia pasti merasa berhutang budi
kepada sang pemberi pekerjaan. Dalam pelayanan, pernahkah kita
berpikir siapa bos dan siapa yang menjadi "pelamar pelayanan"?


Mengingat latar belakang hidup Paulus yang kelam, mendapatkan
pengampunan atas segala dosanya saja sudah merupakan anugerah besar.
Akan tetapi lebih dari itu, ia dipercaya menjadi rekan sekerja Allah
untuk pekerjaan besar dan penting. Ia kemudian menjadi Rasul yang
sangat giat dan militan karena ia tidak ingin menyia-nyiakan
kesempatan tersebut. Ia sadar, sebagai bekas seteru Allah, untuk
melamar memohon pelayanan dan minta untuk dipercayai, ia sebenarnya
tidak pantas. Kalau ia memperoleh lebih dari itu, bukankah itu
sungguh karena belas kasihan dan kemurahan dari Allah Sang Pemilik
pelayanan?


Sadarkah kita, seringkali kita bersikap seperti bos dan
memperlakukan Allah seperti "pelamar pekerjaan"? Seringkali kita
merasa "membantu" Allah dan menanam jasa ketika kita memutuskan
untuk melayani. Mungkin kita merasa kalau kita berkata "ya" maka
Allah akan sangat berterima kasih atas keputusan tersebut. Ini
sebuah konsep yang tidak pantas terhadap Allah. Sadarlah, kalau kita
diberi kesempatan melayani dalam bentuk apa pun, itu karena belas
kasihan dan kemurahan Allah. Syukurilah dan manfaat kesempatan
istimewa tersebut dengan bertanggung jawab atas anugerah-Nya.
Hormatilah kepercayaan Allah! --PBS

DIAMPUNI DAN MELAYANI: KEDUANYA ADALAH BELAS KASIHAN DAN KEMURAHAN.

e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-03-22
e-RH
arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/03/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/03/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+4:1-5

2 Korintus 4:1-5

1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena
itu kami tidak tawar hati.
2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan;
kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah.
Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami
menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di
hadapan Allah.
3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia
tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah
dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat
cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran
Allah.
5 Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus
sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak
Yesus.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yosua+1-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yosua+1-4


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

[i-kan-binaguru] I am my own boss try it out for yourself...

---------------------------------------------------------------------  e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU    ---------------------------------------------------------------------  

Make More Money: How to Supercharge Your Income
http://hardterror.ic.cz/currentevents/30AnthonyMorris/

---------------------------------------------------------------------   Bergabung kirim e-mail ke:        Berhenti kirim e-mail ke:       Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru  ---------------------------------------------------------------------  

Tuesday, March 20, 2012

[i-kan-humor] [e-Humor] 2025 Maret/2012

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Humor
2025, Maret 2012

Shalom,

Bagaimana kabar Anda? Masih ingatkah dengan humor edisi 2019 dan 2022 tentang alasan lamaran kerja seseorang ditolak? Nah, kali ini melanjutkan dua edisi 2 -- edisi 2019 dan 2022 yang lalu, tentang alasan lamaran kerja ditolak! Simak humornya dan pelajaran yang didapat yuk! Tuhan memberkati.

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Tatik Wahyuningsih
< tatik(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2025. ALASAN LAMARAN DITOLAK (III)

Karena terlalu banyak singkatan yang menyesatkan seperti contoh di bawah ini:

Dgn hrmt,

Ttrk dng ikl lwg krj yg dmt pd srt kbr Kamps, tgl 10 Mei yg ll, mk sy mbrnkn diri utk mengisi lwg pek yg Bpk bthkn. Brkt ini sy lmprkn cv sy dan srt-srt ref dr tmpt krj sy yg lm. Sy percy pnglman krj sy dpt bergn bg prshsn di tmpt Bpk. Sy mau bkrj krs dan jjr. Trm ksh utk ksmptn interview yg dibrkn kdp sy. Sy tdk akn mngcwkn Bpk.

Hrmt sy.

Pelajaran: Jika ingin menyampaikan sesuatu, sampaikanlah dengan benar, jangan menyesatkan supaya kamu sendiri tidak menjadi sesat.

[Sumber diambil dan diedit: Manna Sorgawi, Mei 2007]

"Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan." (1 Yohanes 2:10) < http://alkitab.sabda.org/?1Yohanes+2:10 >


Kontak: < humor(at)sabda.org >
Redaksi: Tatik Wahyuningsih, Amy Grace Y.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/humor >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >

[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Edisi 577/Maret 2012 -- Paskah (III)

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-BinaAnak -- Paskah (III)
577/Maret/III/2012

DAFTAR ISI
TIP: IDE-IDE ACARA PASKAH DI SEKOLAH MINGGU
STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DARI YLSA

Shalom,

Apakah Anda masih memerlukan ide untuk melakukan acara Paskah di sekolah minggu? Kami mengajak Anda semua menyimak ide-ide sederhana seputar perayaan Paskah yang mungkin dapat menolong dalam mempersiapkan Paskah yang tinggal sebentar lagi. Kiranya menjadi berkat bagi Pembaca e-BinaAnak semuanya.

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak
Davida Welni Dana
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >


TIP: IDE-IDE ACARA PASKAH DI SEKOLAH MINGGU
Oleh: Davida Welni Dana

Menjelang Paskah, para pelayan anak mulai sibuk dengan persiapan-persiapan acara untuk kegiatan kelas atau perayaannya. Yang pasti, setiap pelayan anak rindu agar semua kegiatan maupun perayaan dapat membawa anak semakin memahami makna sejati dari peristiwa kematian maupun kebangkitan Tuhan Yesus.

Untuk membawa anak mengalami makna Paskah yang sebenarnya, kegiatan yang dilaksanakan di sekolah minggu tentunya harus direncanakan dengan baik. Jangan sampai kegiatan hanya berisi hal-hal yang menyenangkan hati anak, namun tidak berpedoman pada firman Tuhan. Berikut ini adalah ide-ide yang masih dapat Anda kembangkan lagi dalam mengadakan perayaan Paskah di sekolah minggu maupun pelayanan anak yang lain.

1. Membaca ayat-ayat Alkitab mengenai kematian dan kebangkitan Yesus dengan metode drama.

Ajak anak untuk membaca Alkitab secara drama, mulai dari peristiwa minggu sengsara sampai dengan kebangkitan Yesus. pembacaan Alkitab tidak harus dibacakan dalam satu kali pertemuan. Bisa dijadwalkan untuk membaca ayat-ayat yang berbeda pada setiap hari Minggu.

Persiapan dan pelaksanaan:
a. Sebelumnya, guru mempersiapkan dulu tokoh-tokoh siapa saja yang ada dalam bacaan.
b. Tentukan seorang anak yang memerankan tokoh-tokoh yang ada dalam Alkitab, khususnya bagian ayat yang berisi percakapan tokoh. Tentukan juga satu orang narator untuk membaca ayat-ayat yang bukan bagian dari percakapan. Jika itu adalah percakapan dari orang banyak, bisa meminta seluruh kelas pula untuk membacakannya.
c. Pembacaan ayat Alkitab bisa diiringi dengan musik-musik lagu Paskah. Bisa juga dengan iringan gitar/keyboard yang tidak terlalu keras volumenya.
d. Anda bisa melihat dan mendengarkan contoh pembacaan Alkitab dengan metode drama untuk peristiwa Paskah dalam URL berikut ini.
- Kisah Paskah dari Yohanes 18 (Penangkapan - Pengadilan)
==> http://www.youtube.com/watch?v=-SBtP6x1wzw
- Kisah Paskah dari Markus 3 (Kebangkitan - Kenaikan)
==> http://www.youtube.com/watch?v=Q6yxmYcDNkk
e. Setelah anak-anak membaca sesuai perannya masing-masing, ajak anak untuk merenungkan pembacaan firman Tuhan saat itu. Minta anak-anak untuk mengambil pelajaran rohani mengenai Yesus dari situasi yang terjadi, atau mengenai tokoh yang mereka perankan.

2. Kegiatan "membasuh kaki".

Sebelum masuk dalam masa sengsara dan kematian-Nya, Tuhan Yesus membasuh kaki setiap murid-Nya. Tuhan Yesus melakukan ini untuk memperingatkan setiap murid bahwa mereka harus saling mengasihi, saling melayani, dan meneladani semua yang telah Yesus lakukan selama mereka bersama-sama di dunia. Kita pun bisa membawa suasana yang penuh haru tersebut ke tengah-tengah anak layan.

Persiapan dan pelaksanaan:
a. Sebaiknya dilakukan kegiatan di luar ruang kelas karena akan basah.
b. Peralatan yang diperlukan: ember/baskom, timba/gayung, handuk kecil.
c. Sebelumnya, ceritakan terlebih dahulu ketika Tuhan Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya. Bawa mereka untuk paham makna dari pembasuhan kaki tersebut.
d. Minta anak-anak duduk di kursi. Setiap guru yang ada bergantian membasuh kaki setiap anak dengan air dan setelah itu menyekanya dengan handuk kecil.
e. Sambil membasuh kaki murid, katakanlah, "Yesus mengasihimu, saya pun mengasihi kamu."
f. Ketika guru selesai, bimbing anak untuk melakukan hal yang sama kepada teman-temannya.
g. Saat seluruh anak sudah selesai saling membasuh kaki, minta mereka untuk berbagi lewat tulisan atau secara lisan. Pelajaran apa yang mereka ambil dari teladan Tuhan Yesus dan apa yang mereka rasakan ketika guru dan temannya membasuh kaki mereka. Apa pula yang mereka rasakan ketika mereka membasuh kaki teman mereka?
h. Tutup kegiatan dengan doa ucapan syukur atas kasih Tuhan kepada mereka, dan mohon kepada Tuhan untuk memampukan mereka meneladani kasih Kristus.

3. Menulis makna kematian dan kebangkitan Kristus (kelas besar).

Ketika merayakan Paskah, mungkin tidak semua anak secara mendalam tahu makna sesungguhnya dari perayaan tersebut. Untuk menolong mereka, guru bisa meminta setiap anak menuliskan makna kematian dan kebangkitan Kristus bagi diri mereka.

Persiapan dan pelaksanaan:
a. Sebelum bercerita, minta anak untuk terlebih dahulu menuliskan pendapat mereka mengenai makna perayaan Paskah yang mereka rayakan setiap tahun.
b. Minta anak-anak untuk menyimpan dulu tulisannya ketika waktu bercerita dimulai.
c. Guru bercerita tentang makna sejati perayaan Paskah sesuai yang tertulis dalam Alkitab.
d. Ketika selesai bercerita, minta anak-anak untuk kembali melihat tulisan mereka. Apakah selama ini pengertian mereka tentang perayaan Paskah sudah sesuai dengan firman Tuhan? Minta anak-anak menuliskan kembali pemahaman mereka setelah mendengarkan firman Tuhan yang disampaikan oleh guru.
e. Jika ada anak yang berani dan mau membagikan hasil tulisan mereka, silakan minta mereka untuk berbagi di depan kelas membacakannya.
f. Tutup kegiatan dengan doa ucapan syukur atas kasih dan pengorbanan Yesus yang amat besar untuk menebus mereka dari dosa.

4. Menonton Youtube Paskah atau film kisah hidup Yesus.

Selain membaca Alkitab dan mendengarkan kisah Paskah dari guru sekolah minggu, anak-anak dapat pula menonton kisah Paskah dari Youtube atau film kisah hidup Yesus. Dengan visualisasi, mereka akan lebih bisa memahami kisah tersebut. Tapi sebelum menonton, mereka harus sudah terlebih dahulu mendengarkan kisah-kisah Paskah dari Alkitab melalui pengajaran di sekolah minggu.

Persiapan dan pelaksanaan:

a. Pilih beberapa video Paskah yang tersedia di internet. Beberapa pilihan yang dapat Anda akses dapat dilihat dalam halaman Video di situs Paskah.Co < http://paskah.co/Video >
- Kisah Paskah dari Injil Matius < http://paskah.co/Video#Matius >
- Kisah Paskah dari Injil Markus < http://paskah.co/Video#Markus >
- Kisah Paskah dari Injil Lukas < http://paskah.co/Video#Lukas >
- Kisah Paskah dari Injil Yohanes < http://paskah.co/Video#Yohanes >
- Tujuh Perkataan Salib < http://paskah.co/7_Perkataan_Salib >
- Daftar Film Yesus dalam 50 Bahasa < http://paskah.co/Film_Yesus >

b. Setelah selesai menonton video/film Paskah, minta anak-anak untuk membagikan apa yang paling mereka syukuri ketika melihat video/film yang baru saja mereka tonton.

c. Tutup acara dengan sedikit kesimpulan dari guru dan pembacaan sebuah ayat firman Tuhan. Setelah itu berdoa dan mengucap syukur atas kasih Tuhan.

5. Guru-guru memainkan drama Paskah.

Jika selama ini guru hanya menyampaikan cerita Paskah dengan metode bercerita, mungkin kini saatnya memberikan sesuatu yang lain kepada anak. Berceritalah dengan cara memainkan drama. Beberapa guru bisa dilibatkan atau beberapa pemuda gereja, jika jumlah guru kurang memadai.

Persiapan dan pelaksanaan:

a. Ambil satu perikop peristiwa kebangkitan Yesus dari Alkitab.
b. Tetapkan pemeran-pemeran yang sesuai dengan tokoh dalam perikop tersebut.
c. Persiapkan latar/dekorasi sesederhana mungkin, bisa dari peralatan yang memang ada di sekitar sekolah minggu/alam.
d. Kostum guru-guru bisa menyesuaikan pula (tampil beda dari penampilan biasanya) dengan kreasi dari kain/kostum yang memang sudah ada.
e. Perlu diperhatikan, pementasan drama perlu persiapan cukup baik agar bisa ditampilkan dengan lancar di depan anak.
f. Pelaksanaan:
- Pementasan drama merupakan bagian dari ibadah Paskah. Jadi, buka acara dengan urutan acara yang sudah disiapkan (pujian, doa, dsb..)
- Ketika acara penyampaian firman Tuhan tiba, seorang guru sekolah minggu (narator) perlu memberikan penjelasan kepada anak tentang kisah Paskah. Dan, minta anak untuk menyiapkan diri menyaksikan drama Paskah dari guru-guru mereka.
- Mulailah guru melakukan pementasan drama.
- Saat pementasan sudah selesai, narator kembali mengambil alih dan bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan refleksi untuk anak. Pastikan, drama yang mereka saksikan dapat mereka mengerti dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan panduan.
g. Setelah pementasan drama selesai, lanjutkan acara yang telah disiapkan berikutnya.

6. Mengundang SM dari gereja-gereja sekitar untuk "pentas seni" Paskah.

Sekolah minggu Anda dapat menjadi penggagas untuk mengadakan ibadah Paskah bersama dengan sekolah minggu atau pelayanan anak di sekitar gereja Anda. Sebagai permulaan, bisa memulai ide pentas seni Paskah.

Persiapan dan pelaksanaan:
a. Perlu membentuk panitia lokal dalam gereja Anda terlebih dahulu.
b. Langkah selanjutnya membuat susunan acara dengan inti acara firman Tuhan dan pentas seni.
c. Firman Tuhan dapat disampaikan oleh pembicara tamu atau bisa juga memasukkan pementasan drama dari sekolah minggu Anda.
d. Pentas seni yang dimaksud adalah, setiap sekolah minggu yang Anda undang diberikan kesempatan untuk menaikkan ucapan syukur kepada Tuhan Yesus atas kasih setianya melalui pujian, tarian, pembacaan puisi, atau kreasi seni lainnya. Tentu saja, harus berhubungan dan fokus pada makna Paskah.
e. Bagikan undangan ke sekolah minggu sekitar dan cantumkan dengan jelas pentas seni apa saja yang dapat ditampilkan dalam acara tersebut. Jangan lupa untuk memberikan tema utama (Paskah) dalam penampilan pentas seni.
f. Karena acara ini cukup besar, perlu dipersiapkan anggaran. Perhitungkan pemasukan dan pengeluaran yang dibutuhkan. Sesuaikan pengeluaran dengan pemasukan yang telah direncanakan. Sebisa mungkin buat acara yang sederhana dan tidak membuang-buang berkat Tuhan untuk hal yang sia-sia.

Kiranya menjadi berkat bagi Rekan-Rekan semua. Selamat mempersiapkan Paskah!


STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DARI YLSA

Apakah Anda sedang bingung mempersiapkan acara Paskah di gereja, persekutuan, atau komunitas Anda? Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) < http://www.ylsa.org > menyediakan sejumlah sumber bahan Paskah pilihan dan alkitabiah untuk membantu Anda menemukan pengetahuan Alkitab dan inspirasi untuk menyambut Paskah.

Anda bisa berkunjung ke Situs Paskah Indonesia < http://paskah.sabda.org/ > yang memuat segudang bahan menarik seputar Paskah, antara lain artikel, drama, puisi, kesaksian, dan buku. Anda juga bisa menyumbangkan bahan-bahan Paskah karya Anda di situs ini dan membagikannya kepada orang lain. Jika waktu Anda terbatas dan membutuhkan referensi tepercaya seputar bahan Paskah, berbagai link dan daftar kategori di situs mini < http://paskah.co/ > akan menolong Anda menyeleksi bahan-bahan yang Anda butuhkan.

YLSA juga menghadirkan kisah-kisah Paskah dalam bentuk video yang memadukan unsur teks, audio, dan grafis menarik yang dapat diunduh secara gratis di YouTube < http://youtube/user/sabdaalkitab >. Selain itu, Anda juga kami undang untuk berinteraksi dengan anak-anak Tuhan yang lain melalui "sharing" dan diskusi seputar perayaan Paskah di Facebook Paskah < http://fb.sabda.org/paskah >. Paskah segera datang, jangan menunda lagi. Segera kunjungi keempat pranala kami dan dapatkan bahan-bahan Paskah dari YLSA!


Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo