Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Saturday, February 25, 2012

(e-RH) Februari 26 -- MENGAPA MENANGIS?

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 26 Februari 2012
Bacaan : Lukas 19:28-44
Setahun: Bilangan 7
Nats: Ketika Ia telah mendekati dan melihat kota itu, Yesus
menangisinya ... (Lukas 19:41)

Judul:

MENGAPA MENANGIS?

Yesus menangis. Mengapa, dan kapan saja Yesus menangis? Jika kita
meneliti kisah hidup Yesus, kita akan mendapati setidaknya ada tiga
peristiwa saat Yesus menangis. Pertama, ten tu saja ketika Dia
dilahirkan sebagai Bayi, demi menjadi manusia yang sama seperti
kita. Kedua, Yesus menangis saat Lazarus meninggal dan dira tapi
oleh orang-orang terkasihnya (Yohanes 11:33-35). Dan ketiga, dalam
bacaan hari ini.

Menarik bahwa Yesus tidak diceritakan menangis ketika Dia dicaci,
dibenci, disalahmengerti, bahkan disalib sampai mati. Dia justru
dicatat menangis ketika sedang dielu-elukan memasuki kota Yerusalem
(ayat 41). Dia menangisi Kota Allah itu karena manusia di dalamnya
tidak menyadari apa sesungguhnya yang mereka perlukan untuk kebaikan
mereka (ayat 42). Tuhan telah melawat mereka, tetapi mereka tidak
tahu, dan tidak mau tahu, sehingga ketika kebinasaan itu datang,
mereka pun tergilas habis (ayat 43-44).

Mengapa dan kapan saja kita menangis? Apakah kita lebih banyak
menangis karena dan bagi diri sendiri? Saat kita merasa "sakit",
kehilangan, dirugikan, dan lain sebagainya? Yesus menangis karena
manusia berdosa terpisah jauh dari Bapa yang sangat mengasihi
mereka. Dan mereka tidak juga mengerti bahwa jalan untuk kembali
kepada Bapa dan kemuliaan-Nya sudah dijembatani oleh-Nya. Apakah
hati kita juga menangis melihat jiwa-jiwa yang sesat? Maukah kita
terus mendoakan, memperhatikan, dan menyampaikan berita
keselamatan-Nya, agar mereka tidak menangis selamanya dalam
kebinasaan kekal? --ODY

MINTA DAN MILIKILAH HATI SEPERTI YESUS
YANG MENANGIS KARENA RINDU SETIAP ORANG MENGENAL PENEBUS

e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-02-26
e-RH
arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/02/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/02/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+19:28-44

Lukas 19:28-44

28 Dan setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan
meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
29 Ketika Ia telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di
gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang
murid-Nya
30 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada
waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai
muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah
keledai itu dan bawalah ke mari.
31 Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu
melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya."
32 Lalu pergilah mereka yang disuruh itu, dan mereka mendapati
segala sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus.
33 Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang
empunya keledai itu: "Mengapa kamu melepaskan keledai itu?"
34 Kata mereka: "Tuhan memerlukannya."
35 Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya
dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya.
36 Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu mereka menghamparkan
pakaiannya di jalan.
37 Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit
Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan
memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat
yang telah mereka lihat.
38 Kata mereka: "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam
nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat
yang mahatinggi!"
39 Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata
kepada Yesus: "Guru, tegorlah murid-murid-Mu itu."
40 Jawab-Nya: "Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka
batu ini akan berteriak."
41 Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia
menangisinya,
42 kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau
mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang
hal itu tersembunyi bagi matamu.
43 Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi
engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau
dari segala jurusan,
44 dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu
dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun
tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak
mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+7
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+7


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Friday, February 24, 2012

(e-RH) Februari 25 -- INTEGRITAS SEORANG PELAYAN

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 25 Februari 2012
Bacaan : 2 Korintus 6:1-10
Setahun: Bilangan 5-6
Nats: Dalam hal apa pun, kami tidak menyebabkan orang tersandung,
supaya pelayanan kami jangan sampai dicela. Sebaliknya, dalam
segala hal kami menunjukkan bahwa kami adalah pelayan Allah ...
(2 Korintus 6:3-4)

Judul:

INTEGRITAS SEORANG PELAYAN

Integritas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah "mutu,
sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga
memiliki potensi dan kemampuan yang meman-carkan kewibawaan;
kejujuran". Apabila disederhanakan, kurang lebih demikian artinya:
apa yang kita pikirkan harus sama dengan kita katakan dan apa yang
kita katakan harus sama de-ngan tindakan yang kita lakukan; di mana
pun; kapan pun. Ini terlebih lagi berlaku di dalam pelayanan kita
kepada Allah.

Paulus dan rekan-rekannya telah membuktikan integritas mereka
sebagai pelayan Allah. Perhatikan frasa "dalam segala hal" dalam
ayat 4. Mereka menjaga integritas dalam setiap bagian kehidupan.
Mudah untuk mempraktikkan kasih, kesabaran, kemurnian, dan ketaatan
pada Roh Kudus ketika situasi baik dan orang-orang menghormati kita.
Akan tetapi, dapatkah sikap yang sama dipertahankan ketika kesusahan
melanda, orang-orang mengumpat dan memfitnah kita, keuangan tidak
lancar, dan maut mengancam? Itulah yang diteladankan Paulus dan
rekan-rekannya (ayat 4-10). Dengan menjaga integritas sebagai
pelayan Allah, mereka dapat mendo rong jemaat untuk melakukan hal
yang sama (ayat 1).

Mari memeriksa diri, apakah kita sudah menyatakan sikap sebagai
pelayan Allah dalam seluruh bagian kehidupan, baik itu di rumah,
gereja, lingkungan kerja, sekolah, dan masyarakat? Atau
jangan-jangan, orang lain melihat kita sebagai batu sandungan? Mari
belajar menjadi pelayan Allah yang berintegritas. Tidak menjadi batu
sandungan, tetapi menjadi berkat bagi orang lain. --BWA

STATUS "PELAYAN ALLAH" BUKAN HANYA DI DALAM TEMBOK GEREJA
STATUS ITU BERLAKU DI SETIAP WAKTU DAN SEGALA TEMPAT

e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-02-25
e-RH
arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/02/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/02/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+6:1-10

2 Korintus 6:1-10

1 Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu
jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah
kamu terima.
2 Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan
mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan
menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu
perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan
itu.
3 Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung,
supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.
4 Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah
pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam
penderitaan, kesesakan dan kesukaran,
5 dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam
berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;
6 dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan
hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik;
7 dalam pemberitaan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan
menggunakan senjata-senjata keadilan untuk menyerang ataupun
untuk membela
8 ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika
dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai,
9 sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang
yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang
dihajar, namun tidak mati;
10 sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai
orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak
bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+5-6
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+5-6


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

[i-kan-humor] [e-Humor] 2014 Februari/2012

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Humor
2014, Februari 2012

Shalom,

Kepolosan seorang anak kadang membuat kita tertawa geli. Jawaban-jawaban sederhana mereka sering salah dan tidak masuk akal, namun secara tata bahasa benar. Ingin tahu contoh kasusnya? Mari simak humor kali ini. Jangan ketinggalan menjawab kuisnya, ya! Tuhan memberkati.

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Tatik Wahyuningsih
< tatik(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2014. BINGUNG

Seorang murid baru sedang memperkenalkan diri di depan kelas.

Chika: "Hai semua... namaku Chika, rumahku jauh di sana."

Bu guru: "Oh, Chika anak ke berapa?"

Chika: "Kalau dari ibu, saya anak pertama; kalau bapak, belum punya anak."

Bu guru: "Lho, kok bisa begitu? Kan Chika anak bapak dan ibu?"

Chika: "Kata ibu aku dilahirkan ibu, sedang bapak tidak bisa melahirkan. Kasihan ya, Bu... bapak tidak bisa punya anak?"

[Sumber kiriman: Putri Wulandari < puput0507(at)xxx >]

"Hai anakku, jangan lagi mendengarkan didikan, kalau engkau menyimpang juga dari perkataan-perkataan yang memberi pengetahuan." (Amsal 19:27)
< http://alkitab.sabda.org/?Amsal+19:27 >


KUIS HUMOR

Kuis minggu lalu 111: "Disebut kembang tapi tidak ada daunnya. Kembang apa itu?"

- Lina Zheng < hope07_hao(at)xxx > = Kembang api
- titih_wira < titihprawira(at)xxx > = Kembang api
- < ananta@xxx > = Kembang gula, kembang api
- Denny S. Wahyudi < dennysaputra(at)xxx > = Kembang api
- Rina Sihotang < if09013(at)xxx > Kembang desa... atau.. Kembang Api.. :D
- Simbolon, Jimmy Pahala < jimmy.simbolon(at)xxx > = kembang api
- Agnes Melissa Rianata < amr(at)xxx > = kembang api
- gibson sitinjak < ressurection.gibson(at)xxx > = kembang api
- Herlina < herlina(at)xxx > = Kembang api
- Hari Prasetio < Hari_prasetio(at)xxx > = Ini mah gampang. Kembang api. Kembang setaman. Pasar Kembang.
- Lia Pardede < pard3li(at)xxx > = Kembang api :D
- Lay Djaranjoera < lay_dj(at)xxx > = kembang api
- Marthin D. Laia < marthin_d_laia(at)xxx > = Kembang api dan kembang gula.
- Bram < bram(at)xxx > = "Janda Kembang"... hihihi
- Manuel Purba < purba.manuel(at)xxx > = Kembang loyang
- Martrisia Harikedua < atalya_115(at)xxx > = Kembang Api
- Jords Niksen < jordsniksen(at)xxx > = kembang api
- indro cahyono < indrocahyono7(at)xxx > = Bunga Api

Jawaban e-Humor: Kembang api

Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu :) Semua penjawab menjawab dengan tepat. Hore!! Hehehe. Nah kuis minggu ini juga cukup mudah lho. Ayo segera dijawab :)

Kuis minggu ini 112: "Siapa yang potong rambut tiap hari tapi tidak botak?"

Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.

Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!


Kontak: < humor(at)sabda.org >
Redaksi: Tatik Wahyuningsih, Amy Grace Y.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/humor >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >

Thursday, February 23, 2012

(e-RH) Februari 24 -- SIAPA TUAN KITA?

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 24 Februari 2012
Bacaan : 1 Tesalonika 2:1-12
Setahun: Bilangan 3-4
Nats: Tidak! Kami tidak berbicara untuk menyenangkan hati orang,
melainkan untuk menyenangkan hati Allah, yang menguji hati kami.
Sebab kami dianggap layak oleh Allah untuk menyebarkan Kabar
Baik itu. (1 Tesalonika 2:4 BIS)

Judul:

SIAPA TUAN KITA?

Ada sebuah lelucon mengenai seorang pendeta yang masuk ke toko
buku Kristen dan memilih beberapa buku. Setelah melihat-lihat har
ganya, ia mendekati pelayan toko dan bertanya: "Apakah ada harga
khusus untuk hamba Tuhan?" Hmm ... ada se orang hamba yang sedang
meminta fasilitas khusus. Menggelikan bukan?

Paulus dan teman-temannya pernah dicurigai sedang mencari hormat
atau keuntungan pribadi me lalui pelayanan. Paulus membantah hal
tersebut dan menegaskan prinsipnya dalam pe la yanan . Ia tahu siapa
tuannya dan kepada siapa ia mencari perkenan. Baginya, Allah adalah
Sang Tuan yang telah memercayainya (trust) dan memercayakan
(entrust) berita Injil kepadanya. Karena itu hanya kepada Allah-lah
ia ha rus mempertanggungjawabkan se mua pelayanannya. Keinginannya
ha nya satu: menyukakan hati Allah yang empunya pelayanan (ayat 4).
Sekalipun baik untuk memperoleh pujian dari manusia, namun bukan itu
yang seharusnya dicari dalam pelayanan (ayat 6). Karena kalau pujian
manusia yang kita kejar, maka bisikan dari Sang Tuan bisa saja kita
abaikan.

Di dalam pelayanan mungkin kerap kali kita lupa siapa "tuan" kita.
Kita lebih sering membuka telinga ke samping daripada ke atas. Kita
lebih suka dan lebih sering mencari komentar dari orang-orang di
sekeliling kita daripada komentar Tuan kita. Lalu berdasarkan
komentar itu kita mengarahkan pelayanan kita. Selama ini, terhadap
komentar siapakah kita lebih merasa nyaman atau terganggu? Para
"tuan" dan sahabat kita di dunia, ataukah Tuan kita di surga? --PBS

KENALI DAN HORMATI TUAN KITA.
CARI PERKENAN PUJIAN HANYA DARI PADA-NYA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-02-24
e-RH
arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/02/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/02/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Tesalonika+2:1-12

1 Tesalonika 2:1-12

1 Kamu sendiripun memang tahu, saudara-saudara, bahwa kedatangan
kami di antaramu tidaklah sia-sia.
2 Tetapi sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah
dianiaya dan dihina di Filipi, namun dengan pertolongan Allah
kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah
kepada kamu dalam perjuangan yang berat.
3 Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud
yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya.
4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk
mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara,
bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah
yang menguji hati kita.
5 Karena kami tidak pernah bermulut manis--hal itu kamu
ketahui--dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang
tersembunyi--Allah adalah saksi--
6 juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari
kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat
demikian sebagai rasul-rasul Kristus.
7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang
ibu mengasuh dan merawati anaknya.
8 Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan
saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup
kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.
9 Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih
lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan
menjadi beban bagi siapapun juga di antara kamu, kami
memberitakan Injil Allah kepada kamu.
10 Kamu adalah saksi, demikian juga Allah, betapa saleh, adil dan
tak bercacatnya kami berlaku di antara kamu, yang percaya.
11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya,
telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi
seorang,
12 dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan
kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan
kemuliaan-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+3-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+3-4


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Wednesday, February 22, 2012

BULETIN DOA - Edisi Februari 2012, Vol.04 No.49 -- Doa Pribadi

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

BULETIN DOA -- Doa Pribadi
Edisi Februari 2012, Vol.04 No.49

DAFTAR ISI
ARTIKEL DOA: DOA PRIBADI
TOKOH DOA: HIZKIA: SAAT AJAL MENJELANG

Shalom,

Sebagai manusia yang masih hidup di dunia ini, kita tidak lepas dari godaan dan keadaan yang dapat membuat kita untuk tidak disiplin dalam menjalani kehidupan doa kita. Ada saja keadaan yang membuat kita tidak dapat berdoa -- pekerjaan, studi, perasaan malas dan enggan, sering kali menghalangi kita untuk berdoa. Dalam edisi e-Doa kali ini, kami mengajak Anda untuk menyimak artikel yang mengulas akar masalah ketidakdisiplinan dalam kehidupan doa dan memberikan tip-tip untuk mengatasinya. Di kolom Tokoh Doa, kita akan bertemu dengan Hizkia, salah seorang raja Yehuda yang memiliki hati yang melekat dengan Allah dan bergaul akrab dengan-Nya sampai di akhir hidupnya, serta menyimak kesaksian seorang anak Tuhan dalam menjalani kehidupannya di dalam Kristus di kolom Kesaksian Doa. Kiranya apa yang kami sajikan bisa menjadi berkat bagi Anda. Tuhan Yesus memberkati!

Redaksi Tamu e-Doa,
Yosua Setyo Yudo
< http://doa.sabda.org >


ARTIKEL DOA: DOA PRIBADI

Seperti hubungan dalam pernikahan, hubungan kita dengan Tuhan perlu senantiasa dipelihara. Walaupun doa merupakan sarana komunikasi di mana hubungan kita dengan Tuhan dikembangkan, banyak orang bergumul untuk memelihara kehidupan doa yang konstan.

Mengalahkan Penghalang

Kelemahan dari daging menyerang setiap orang, khususnya dalam hal memelihara kehidupan doa yang bergairah. Seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam Roma 8, satu-satunya jalan untuk mengalahkan kelemahan daging adalah dengan kuasa Roh Kudus. Hal ini dapat dilakukan dengan tiga cara berikut ini.

1. Bangun Sistem Tanggung Jawab

Tentukan seseorang yang kepadanya Anda mempertanggungjawabkan kehidupan doa Anda. Hal lain adalah dengan mengadakan pertemuan doa secara berkala, misalkan seminggu dua kali bersama dengan beberapa orang yang lain. Berkumpul dengan orang lain untuk berdoa akan menolong diri kita untuk berdisiplin dalam berdoa dan bersikap jujur dengan kehidupan doa kita.

2. Bangun Sarana Penekanan untuk Berdoa

Untuk membangun disiplin diperlukan sarana penekanan. Salah satu sarana penekanan yang acap digunakan orang adalah janji. "Tidak akan makan makanan jasmani sebelum saya terlebih dahulu makan makanan rohani dan berdoa." Slogan yang acap diucapkan adalah "no Bible no breakfast". Karena setiap orang pasti harus makan makanan jasmani, baik dengan sarapan atau waktu makan yang lain, maka sarana penekanan ini akan sangat efektif bila dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Ada juga orang yang menggunakan setiap saat, di mana ia harus berhenti karena lampu lalu lintas yang menyala merah untuk berdoa. Biasanya ia merasa jengkel dengan lampu yang menyala merah, sekarang ia dapat menggunakannya untuk hal yang positif, yaitu mengingatkan kewajiban untuk berdoa. Tentu dalam hal ini adalah berdoa dengan mata yang terbuka.

3. Ubah Doa Menjadi Gerakan Jasmani

Gerakan secara jasmani. dapat menghilangkan rasa lelah karena diam tidak bergerak. Itu sebabnya, ada orang yang berdoa sambil lari pagi setiap hari. Ada juga yang berdoa dengan suara keras, untuk menjaga agar pikirannya tidak melayang-layang tanpa arah.

Menemukan yang Cocok

Ada banyak cara untuk membantu kita berdisiplin dalam berdoa. Kita perlu memilih cara yang paling sesuai dengan masalah yang kita hadapi. Apabila ketidakkonsistenan yang menjadi masalah kita, dan kita adalah orang yang suka bergaul, maka memiliki rekan doa adalah jawabannya. Sebaliknya, kalau kita bukan orang yang mudah bergaul akrab dengan orang lain, menentukan waktu yang khusus untuk berdoa setiap hari merupakan sarana yang menolong.

Untuk setiap keadaan, cara yang dipilih haruslah cara yang membuat kita merasa nyaman. Sasaran dalam memilih cara-cara pembantu ini adalah untuk menemukan metode yang dapat dijalankan, sehingga doa menjadi bagian yang normal dan penting dalam kehidupan sehari-hari.

Disadur dari tulisan Terry C. Muck -- guru besar dalam bidang perbandingan Agama dari Austin Theological Seminary Texas.

Diambil dari:
Judul buletin: Restorasi, Edisi Ulang Tahun GKPB ke-14, Juni 2001
Penulis: Tidak Dicantumkan
Penerbit: Majelis Pusat Gereja Kristen Perjanjian Baru, Bandung
Halaman: 11


TOKOH DOA: HIZKIA: SAAT AJAL MENJELANG

Hizkia adalah salah seorang raja Yehuda yang terkemuka. Kepemimpinannya dimulai dari menjadi raja bantu bagi raja Ahaz pada tahun 729 SM, dan kemudian menjadi satu-satunya raja pada tahun 716 SM.

Hizkia menjadi raja ketika ia berusia 25 tahun (2 Tawarikh 29:1). Begitu naik takhta, pemimpin muda ini langsung melakukan gerakan reformasi religius yang berdampak nasional, yaitu gerakan pengudusan kembali rumah Tuhan (2 Tawarikh 29:3). Gerakan ini ditanggapi positif dan berlanjut dengan pemulihan perayaan Paskah, yang juga diselenggarakan secara nasional (2 Tawarikh 30:1).

Dari kegerakan itu tampak jelas kapasitas kepemimpinan Hizkia. Sejak awal ia memunyai kemampuan untuk memobilisasi, memotivasi, dan mengarahkan bawahannya dengan baik. Ia dihormati oleh golongan alim ulama dan petunjuk-petunjuknya ditaati. Hizkia pun pandai dalam hal menghargai orang-orangnya. Ia tidak asal main perintah, tetapi juga memberi apresiasi. Sebagai contoh, Hizkia mengucapkan kata-kata pujian kepada semua orang Lewi, yang menunjukkan akal budi yang baik dalam melayani Tuhan (2 Tawarikh 30:22a).

Hizkia memunyai kapasitas yang hebat dalam kepemimpinan di bidang militer. Hizkia berhasil dalam peperangan. Hizkia melakukan pemberontakan, sehingga kerajaannya tidak lagi takluk kepada Asyur (2 Raja-Raja 18:7). Dialah yang mengalahkan orang Filistin sampai ke Gaza dan memusnahkan daerahnya, baik menara-menara penjagaan maupun kota-kota yang berkubu (2 Raja-Raja 18:8).

Hizkia juga berhasil meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat dengan menggalakkan pembangunan nasional. Ia membendung sungai Gihon di sebelah hulu, dan menyalurkannya ke hilir, ke sebelah barat, ke kota Daud (2 Tawarikh 32:30). Ia juga membangun kolam-kolam dan saluran-saluran air (2 Raja-Raja 20:20).

Menjelang akhir hidupnya, Hizkia mendapat kekayaan dan kemuliaan yang sangat besar (2 Tawarikh 32:27a). Hizkia membuat perbendaharaan-perbendaharaan untuk emas, perak, batu permata yang mahal-mahal, rempah-rempah, perisai-perisai, dan segala macam barang yang indah-indah ... mendirikan kota-kota, memperoleh banyak kambing, domba, dan lembu, ... (2 Tawarikh 32:27b-29). Ketika mangkat, seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem memberinya penghormatan (2 Tawarikh 32:33b).

Kehidupan Doanya

Gerakan pengudusan rumah Tuhan, menjadi prioritas dalam kepemimpinan Hizkia (2 Tawarikh 29:3,17). Hal itu menunjukkan apresiasi Hizkia terhadap kehidupan doa yang kudus. Ia sangat menyadari betapa Tuhan memurkai umat-Nya sendiri, yang tidak hidup di dalam kesucian (2 Tawarikh 29:6-9).

Pemimpin Kristen harus membangun dua hal ini: kehidupan doa dan kesucian. Banyak pemimpin tekun berdoa, tetapi hidupnya tidak kudus. Di sepanjang sejarah telah terbukti ada tiga tantangan utama bagi sang pemimpin: harta, takhta, dan seks.

Dalam urusan doa dan ibadah, Hizkia sangat radikal. Ia tidak kompromi dengan penyembahan sesat. Di bawah arahannya, segenap rakyat meremukkan segala tugu berhala, menghancurkan segala tiang berhala, dan merobohkan segala bukit pengorbanan dan mezbah di seluruh Yehuda dan Benyamin, juga di Efraim dan Manasye, sampai musnah semuanya (2 Tawarikh 31:1a).

Dalam kehidupan doanya, Hizkia menghayati pola pujian dan penyembahan. Ketika menguduskan rumah Tuhan, Hizkia memerintahkan para petugas untuk mempersembahkan korban bakaran yang dilanjutkan dengan puji-pujian syukur (2 Tawarikh 29:27). Mereka menyanyikan puji-pujian dengan sukaria, lalu berlutut dan sujud menyembah (2 Tawarikh 29:30b).

Dari kuantitas hewan korban yang dipersembahkan, menunjukkan bahwa Hizkia tidak tanggung-tanggung dalam memberi persembahan kepada Tuhan (2 Tawarikh 29:32-33). Hizkia sendiri secara pribadi menyumbangkan seribu ekor lembu jantan dan tujuh ribu kambing domba (2 Tawarikh 30:24).

Hizkia adalah seorang pemimpin yang sangat memerhatikan dan mendukung penuh para pendoa (imam). Ia memerintahkan rakyatnya untuk menyokong kaum Lewi yang menjalankan tugas ibadah (2 Tawarikh 31:4). Hizkia pun berdoa syafaat bagi umatnya, memohon supaya ibadah mereka diperkenan Tuhan (2 Tawarikh 30:18b-20).

Jika pemimpin Kristen tekun berdoa, menggerakkan jemaat atau seluruh stafnya untuk berdoa, menyokong penuh gerakan-gerakan doa, pastilah kepemimpinannya diberkati Tuhan. Dengan model kepemimpinan ala Hizkia ini, gereja, perusahaan, yayasan, atau lembaga yang Anda pimpin, akan mengalami transformasi doa yang kuat. Ketika bahaya datang, Tuhan pun mengirimkan para malaikat untuk menolong kita, sama seperti Tuhan mengirim para malaikat untuk mengalahkan tentara musuh setelah Hizkia berseru dalam doanya (2 Tawarikh 32:20-21).

Menghadapi Penyakit dan Kematian

Seorang pemimpin, betapa pun hebat, pandai, kaya, dan jayanya dia, tetaplah seorang manusia fana yang terdiri atas darah dan daging. Suatu saat bisa jatuh sakit dan mati. Tidak ada alasan untuk membanggakan diri dan prestasi. Ketika penyakit dan kematian menggerogoti tubuh, siapa pun kita akan mencari Tuhan.

Hizkia pun jatuh sakit dan hampir mati (Yesaya 38:1a). Yang memberatkan hatinya saat itu adalah berita negatif dari Tuhan, yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Beginilah firman Tuhan, Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi." (Yesaya 38:1b) Mungkin kita tidak mendapat pesan negatif dari Tuhan, tetapi dari dokter. Ahli medis berkata, "Umur Anda tak lebih dari satu bulan!" Mendengar informasi buruk seperti itu, seorang pemimpin yang brilian sekalipun pasti akan keder.

Tetapi, Hizkia tidak putus asa. Meskipun stres, Hizkia berdoa juga. Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada Tuhan (Yesaya 38:2). Setelah berdoa, kemudian menangislah Hizkia dengan sangat (Yesaya 38:3b). Seorang pemimpin Kristen tidak perlu malu untuk menangis. Kadang kita terlalu gengsi untuk mengakui perasaan hati kita yang hancur. Menangis itu sendiri adalah doa di hadapan Tuhan. Doa tidak selalu dengan kata-kata, namun dengan "bahasa air mata".

Doa yang tulus dan muncul dari hati yang hancur diperkenan Tuhan. Firman-Nya: "Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu." (Yesaya 38:5a) Tuhan melihat air mata doa anak-anak-Nya. Ia memerhatikan bagaimana air mata menggenangi tempat tidur kita dan bagaimana air mata membanjiri ranjang kita (Mazmur 6:7). Air mata doa kita ditaruh Tuhan dalam kirbat-Nya (Mazmur 56:9)!

Jawaban doa yang Tuhan berikan kepada Hizkia, lebih banyak dari apa yang dia pikirkan dan doakan (Efesus 3:20). Hizkia sendiri hanya minta supaya Tuhan mengingat dirinya (Yesaya 38:3). Tetapi Tuhan memberikan lima berkat: kesembuhan dari penyakit, tambahan umur 15 tahun (Yesaya 38:5b), pertolongan Tuhan berupa kelepasan kotanya dari tangan raja Asyur (Yesaya 38:6), perlindungan Tuhan alas kotanya (Yesaya 38:6), dan tanda ajaib mundurnya penunjuk matahari sepuluh tapak (Yesaya 38:7-8).

Jika seorang pemimpin terlatih hidup militan di dalam doa, ketika menghadapi masa yang paling kritis pun ia tetap berdoa. Banyak pemimpin Kristen tidak bisa lagi berdoa manakala masalah berat melanda hidupnya. Ia lantas menyerah kalah atau sebaliknya, berjuang dengan kekuatan sendiri.

Diambil dari:
Judul buku: Mezbah Doa Para Pemimpin
Judul artikel: Hizkia: Saat Ajal Menjelang
Penulis: Haryadi Baskoro
Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2008
Halaman: 51 -- 56


Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/doa >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-icw(at)hub.xc.org >

[e-Buku] Edisi 93/Februari 2012 -- Doktrin Alkitab (II)

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Buku -- Doktrin Alkitab (II)
Edisi 93/Februari 2012

DAFTAR ISI
RESENSI 1: PENGENALAN ALKITAB
RESENSI 2: MEMAHAMI DAN BERBAGI FIRMAN TUHAN
ARTIKEL: BELAJAR BERSAMA ANAK MELALUI DONGENG
EDISI BULAN DEPAN

Salam kasih dalam Tuhan,

Dalam Ulangan 6:6-9, Tuhan memerintahkan kepada kita untuk mengajarkan firman-Nya kepada anak-anak kita dan membicarakannya di mana pun dan kapan pun kita berada. Mengapa? Firman Tuhan itu pelita bagi hidup kita. Tanpa pelita, mustahil kita dapat berjalan di dalam kebenaran Tuhan. Oleh karena itu, mempelajari Alkitab adalah hukum wajib bagi kita yang percaya kepada-Nya? Bukan sekadar membaca, tetapi mempelajarinya. Untuk melakukannya, kita memerlukan bimbingan Roh Kudus dan beberapa alat pendukung, salah satunya buku. Beberapa buku yang dapat membantu kita untuk mempelajari Alkitab lebih baik adalah buku yang berjudul "Pengenalan Alkitab" dan "Memahami dan Berbagi Firman Tuhan". Pelanggan dapat membaca resensi-resensinya dalam edisi 93 ini. Dalam edisi ini pula, Anda dapat menyimak sebuah artikel inspiratif untuk mengajak putra-putri Anda belajar bersama melalui dongeng. Selamat menyimak!

Pastikan cakrawala pengetahuan kita semakin luas dengan membaca buku-buku bermutu!

Pemimpin Redaksi e-Buku,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://gubuk.sabda.org/ >


"Kenakanlah mantel lama dan belilah buku baru." (Austin Phelps)


RESENSI 1: PENGENALAN ALKITAB

Judul buku: Pengenalan Alkitab
Judul asli: Knowing Scripture
Penulis/Penyusun: R.C. Sproul
Penerjemah: Dra. Nani Tjahjani, M.Div.
Editor: --
Penerbit: Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang 1994
Ukuran buku: 14 x 21 cm
Tebal: 140 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Sumber: --

Alkitab adalah firman Allah, wahyu Allah yang tertulis bagi manusia. Alkitab merupakan sumber kebenaran, pedoman, iman, dan pengajaran yang mendatangkan hikmat bagi manusia. Untuk itu, setiap orang Kristen wajib mempelajari Alkitab dengan sungguh-sungguh. Selain untuk menguatkan kita agar tidak mudah diombang-ambingkan oleh ilah zaman atau rupa-rupa pengajaran sesat, mempelajari Alkitab juga dapat membantu kita untuk menguatkan saudara seiman yang lemah iman.

Seorang pendeta, profesor mata kuliah Apologetika dan Teologi Sistematika, dan sekaligus Direktur Prison Fellowship di Amerika, R.C. Sproul, menyusun karya tulis yang bertujuan membantu orang-orang Kristiani dalam menggali sendiri makna Alkitab. Alumnus dari Westminstrer College, Pittburgh Theological Seminary, dan Free University of Amsterdam ini menjelaskan dengan sangat gamblang tentang pentingnya belajar firman Tuhan dan metode penafsiran, serta implementasinya melalui bukunya, "Pengenalan Alkitab".

Ada enam hal utama yang diuraikan R.C. Sproul dalam buku ini, keenam hal utama itu adalah Perlukah Belajar Alkitab, Pemahaman Alkitab Pribadi dan Penafsiran Pribadi, Hermeneutika (Ilmu Tafsir), Aturan-Aturan Praktis Penafsiran, Budaya dan Alkitab, serta Peralatan Praktis untuk Menafsir Alkitab. Di dalam buku ini, R.C. Sproul menyampaikan penjelasannya dengan tajam dan mendalam. Walaupun ia menggunakan cukup banyak istilah teologi, namun semuanya dijelaskan dengan sederhana disertai dengan contoh-contoh yang relevan, sehingga pembaca tetap dapat memahami maksud dari pesan yang terkandung di dalamnya. Buku "Pengenalan Alkitab" ini menawarkan banyak pengetahuan dan cara-cara tepat, agar orang-orang percaya awam maupun terdidik dapat mempelajari Alkitab dengan cara yang benar. Buku ini sangat bermanfaat, baik untuk studi dasar maupun studi lanjut.

Jika Anda rindu mendalami Alkitab, gunakan buku ini sebagai pendamping Anda. Kiranya melalui buku ini, kehidupan kita semakin bertumbuh di dalam Dia dan semakin mantap dalam pengenalan akan Tuhan.

Peresensi: Desi Rianto


RESENSI 2: MEMAHAMI DAN BERBAGI FIRMAN TUHAN

Judul buku: Memahami dan Berbagi Firman Tuhan
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Christoper J.H. Wright dan Jonathan Lamb
Penerjemah: Tim Penerjemah Yayasan Pancar Pijar Alkitab
Editor: Ani Kartikasari
Penerbit: Yayasan Pancar Pijar Alkitab, Jakarta
Ukuran buku: 15 x 23 cm
Tebal: 205 halaman
ISBN: 979-3240-84-9
Buku Online: --
Download: --

Orang Kristen seharusnya memiliki kesadaran untuk mempelajari firman Tuhan dengan benar. Saat ini, banyak alat dan metode yang dapat kita gunakan sebagai pendamping dalam menggali kebenaran Alkitab. Selain dari internet, kita juga dapat memperoleh informasi-informasi pendukung melalui buku-buku. Buku berjudul "Memahami dan Berbagi Firman Tuhan" adalah satu di antaranya. Buku ini merupakan bagian dari seri Buku Panduan Studi Internasional, yang membahas mengenai pelayanan pastoral, sejarah gereja, dan teologi.

Buku ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian satu berjudul Memahami Alkitab. Bagian ini berisikan dasar atau landasan untuk memahami Alkitab. Pembaca diajak untuk memahami dan memperlakukan Alkitab secara serius dan sungguh-sungguh. Ada tiga tulisan dari Christopher J.H. Wright yang dapat Anda baca, yaitu: memahami Alkitab sebagai firman Allah, sebagai karya tulis manusia, dan memahami Alkitab secara menyeluruh. Sementara bagian kedua memberikan inspirasi bagi kita untuk memikirkan cara kreatif dalam menggunakan Alkitab. Ada delapan tulisan berupa contoh-contoh penggunaan Alkitab dari delapan penulis yang berbeda. Yang patut diperhatikan, buku ini bukan buku petunjuk praktis mengenai cara berkhotbah. Namun demikian, penulis menguraikan cara mengintegrasi penggalian isi Alkitab dan mengajarkan penerapannya.

Buku ini sungguh tepat bila digunakan oleh pendeta atau pemimpin PA. Namun, jika Anda orang awam sekalipun, Anda masih bisa menggunakannya juga. Segeralah mencari buku ini di toko-toko buku Kristen terdekat di kota Anda.

Peresensi: Amy Grace Y.


ARTIKEL: BELAJAR BERSAMA ANAK MELALUI DONGENG

Banyak orang tua melarang anak-anaknya untuk membaca buku cerita pada hari-hari sekolah. Siapa bilang buku cerita hanya akan mengganggu anak belajar? Sebenarnya, asalkan orang tua bisa menerapkan disiplin waktu serta dijadwalkan dengan benar, membaca buku cerita tidak akan mengganggu acara belajar anak. Toh, ada banyak manfaat yang bisa diambil.

Bagi orang tua yang memiliki anak balita, membaca buku cerita atau mendongeng bisa menjadi sarana belajar yang menyenangkan. Bahkan, ada pula ahli pendidikan yang berpendapat bahwa mendongeng bisa meningkatkan kecerdasan anak.

Dengan mendongeng, ada banyak hal yang bisa orang tua ajarkan, terutama bagi mereka yang masih balita. Mulai dari moral, etika, hingga pelajaran akan hidup. Caranya bisa bermacam-macam. Untuk Anda yang hobi mendongeng tentang binatang, anak yang masih balita akan lebih menyukai jika Anda berbicara sambil meniru suara binatang-binatang yang ada dalam tokoh cerita tersebut. Bila perlu, gunakan boneka tangan untuk menghidupkan suasana. Saat mendongeng, bisa juga disisipkan karakter si binatang, kebiasaan-kebiasaan si binatang setiap harinya, hingga pesan-pesan moral tentang etika.

Buku cerita bergambar dengan bentuk tulisan yang menarik dan berwarna-warni, juga bisa menjadi sarana orang tua untuk sekaligus mengajarkan huruf-huruf dan angka, sehingga akan lebih mudah bagi anak untuk belajar membaca. Konon, cara belajar membaca seperti ini jauh lebih efektif ketimbang cara belajar membaca yang konvensional.

Mendongeng dengan buku cerita yang bergambar ternyata juga bisa merangsang daya imajinasi anak untuk mengembangkan cerita berdasarkan gambar yang ia lihat. Sebagai contoh, saat ia melihat gambar mobil pada satu sisi halaman, walaupun ia belum bisa membaca, si anak dengan sendirinya akan merangsang cerita yang berkaitan dengan mobil tersebut. Hal ini akan memberikan efek yang positif bila orang tua bisa mengarahkan secara benar. Biarkan ia mengembangkan imajinasinya.

Untuk merangsang pemikirannya, bisa juga dipilihkan bacaan-bacaan edukatif yang mampu membuat mereka berpikir secara kritis.

Sementara untuk memotivasi dan memacu semangat belajar mereka, Anda bisa juga mendongengkan cerita-cerita para penemu. Dengan demikian, bukan tak mungkin bila suatu saat mereka ingin sesukses tokoh penemu favorit mereka.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul surat kabar: Kompas, Rabu, 2 November 2011
Penulis artikel: Aya
Halaman: 41


EDISI BULAN DEPAN

Pelanggan Buku, pada bulan yang akan datang e-Buku akan mengupas buku-buku tentang puji-pujian. Jika Pelanggan ingin membagikan berkat bagi pelanggan e-Buku yang lain, segeralah kirimkan resensi Anda ke redaksi kami di < buku(at)sabda.org >. Mari kita berbagi berkat melalui Buku.


Kontak: < buku(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Ami Grace Y., dan Yonathan Sigit P.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/buku >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >

(e-RH) Februari 23 -- TAK ADA PENGADILAN?

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 23 Februari 2012
Bacaan : Habakuk 2:1-20
Setahun: Bilangan 1-2
Nats: Apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu
sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh (Habakuk
2:3)

Judul:

TAK ADA PENGADILAN?

Peristiwa kerusuhan pada 14 Mei 1998 menyisakan kabut kelam dalam
sejarah Indonesia. Menjelang Soeharto lengser, keonaran merebak di
sejumlah kota, yang terparah terjadi di Jakarta. Perempuan-perempuan
keturun an Tionghoa banyak yang di-perkosa. Mal-mal dijarah dan
dibakar. Banyak warga mati terpanggang. Namun, tak ada yang diadili
dalam peristiwa itu. Sampai saat ini.

Benarkah Tuhan acuh tak acuh terhadap kejahatan? Kenapa orang jahat
bisa hidup leluasa, sedangkan orang baik malah menderita? Ini adalah
juga pertanyaan yang menggang gu nabi Habakuk. Dalam penglihatan,
Tuhan menjawab nya. Kejahatan orang Yahudi akan dihukum melalui
kedatangan bangsa Kasdim (lihat pasal 1). Dan, karena bangsa itu
mendewakan kekuatan sendiri, mereka pun akan ditimpa celaka (ayat
5-19). Tuhan yang kudus tidak membiarkan kejahatan tidak diadili.
Dari sisi manusia, adakalanya penghakiman Tuhan terasa lambat, namun
Tuhan menegaskan waktunya "sungguh-sungguh akan datang" (ayat 3).
Keadilan Tuhan akan ditegakkan. Bahkan, akan tiba saatnya semua
orang diadili di hadapan Tuhan (Wahyu 20:12-13).

Anda mungkin pernah diperlakukan tidak adil, padahal Anda berbuat
apa yang benar. Dalam kondisi semacam itu, banyak orang putus asa,
bahkan tergoda untuk ikut-ikutan bertindak menyimpang. Kitab Habakuk
mengingatkan betapa sia-sianya orang yang bermegah atas kejahatan
mereka. Maukah kita tetap melakukan apa yang benar meski
diperlakukan tidak adil? Orang jahat pasti akan diadili Tuhan.
Dengan kepastian yang sama, "orang benar akan hidup oleh percayanya"
(ayat 4). --ARS

HIDUPLAH DENGAN BENAR, BAHKAN DALAM SITUASI SUKAR
TUHAN YANG MAHA MELIHAT AKAN MEMBALAS PADA WAKTU-NYA

e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-02-23
e-RH
arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/02/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/02/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Habakuk+2:1-20

Habakuk 2:1-20

1 Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di
menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan
difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas
pengaduanku.
2 Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu
dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat
membacanya.
3 Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera
menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila
berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh
akan datang dan tidak akan bertangguh.
4 Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya,
tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.
5 Orang sombong dan khianat dia yang melagak, tetapi ia tidak akan
tetap ada; ia mengangakan mulutnya seperti dunia orang mati dan
tidak kenyang-kenyang seperti maut, sehingga segala suku bangsa
dikumpulkannya dan segala bangsa dihimpunkannya."
6 Bukankah sekalian itu akan melontarkan peribahasa mengatai dia,
dan nyanyian olok-olok serta sindiran ini: Celakalah orang yang
menggaruk bagi dirinya apa yang bukan miliknya--berapa lama
lagi? --dan yang memuati dirinya dengan barang gadaian.
7 Bukankah akan bangkit dengan sekonyong-konyong mereka yang
menggigit engkau, dan akan terjaga mereka yang mengejutkan
engkau, sehingga engkau menjadi barang rampasan bagi mereka?
8 Karena engkau telah menjarah banyak suku bangsa, maka
bangsa-bangsa yang tertinggal akan menjarah engkau, karena darah
manusia yang tertumpah itu dan karena kekerasan terhadap negeri,
kota dan seluruh penduduknya itu.
9 Celakalah orang yang mengambil laba yang tidak halal untuk
keperluan rumahnya, untuk menempatkan sarangnya di tempat yang
tinggi, dengan maksud melepaskan dirinya dari genggaman
malapetaka!
10 Engkau telah merancangkan cela ke atas rumahmu, ketika engkau
bermaksud untuk menghabisi banyak bangsa; dengan demikian engkau
telah berdosa terhadap dirimu sendiri.
11 Sebab batu berseru-seru dari tembok, dan balok menjawabnya dari
rangka rumah.
12 Celakalah orang yang mendirikan kota di atas darah dan
meletakkan dasar benteng di atas ketidakadilan.
13 Sesungguhnya, bukankah dari TUHAN semesta alam asalnya, bahwa
bangsa-bangsa bersusah-susah untuk api dan suku-suku bangsa
berlelah untuk yang sia-sia?
14 Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan
TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.
15 Celakalah orang yang memberi minum sesamanya manusia bercampur
amarah, bahkan memabukkan dia untuk memandang auratnya.
16 Telah engkau kenyangkan dirimu dengan kehinaan ganti kehormatan.
Minumlah juga engkau dan terhuyung-huyunglah. Kepadamu akan
beralih piala dari tangan kanan TUHAN, dan cela besar akan
meliputi kemuliaanmu.
17 Sebab kekerasan terhadap gunung Libanon akan menutupi engkau dan
pemusnahan binatang-binatang akan mengejutkan engkau, karena
darah manusia yang tertumpah itu dan karena kekerasan terhadap
negeri, kota dan seluruh penduduknya itu.
18 Apakah gunanya patung pahatan, yang dipahat oleh pembuatnya?
Apakah gunanya patung tuangan, pengajar dusta itu? Karena
pembuatnya percaya akan buatannya, padahal berhala-berhala bisu
belaka yang dibuatnya.
19 Celakalah orang yang berkata kepada sepotong kayu: "Terjagalah!"
dan kepada sebuah batu bisu: "Bangunlah!" Masakan dia itu
mengajar? Memang ia bersalutkan emas dan perak, tetapi roh tidak
ada sama sekali di dalamnya.
20 Tetapi TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah
di hadapan-Nya, ya segenap bumi!

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+1-2
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+1-2


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Tuesday, February 21, 2012

[i-kan-misi] [e-JEMMi] Edisi 08/Februari/2012 -- Maroko: Putra Seorang Imam Bertemu Anak Allah

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-JEMMi -- Maroko: Putra Seorang Imam Bertemu Anak Allah
No.08, Vol.15, Februari 2012

SEKILAS ISI
KESAKSIAN MISI: MAROKO: PUTRA SEORANG IMAM BERTEMU ANAK ALLAH
SUMBER MISI: BAPTIST HAITI MISSION (BHM)
STOP PRESS: GRATIS! ALKITAB MP3 AUDIO

Shalom,

Tuhan dapat memakai apa pun dan siapa pun untuk memperkenalkan diri-Nya kepada orang yang ingin diselamatkan-Nya. Kisah yang terjadi pada kehidupan tokoh dalam kesaksian misi dalam edisi kali ini membuktikan hal itu. Dalam kesaksian ini, Tuhan tidak bekerja sendirian. Ia memakai seorang gadis untuk memperkenalkan diri-Nya kepada seseorang yang menurut pandangan manusia, mungkin hampir mustahil untuk disentuh oleh Kabar Baik. Kiranya kesaksian ini membangkitkan semangat Anda untuk menyerahkan diri dipakai oleh Allah sebagai pembawa Kabar Baik kepada setiap orang. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati!

Staf Redaksi e-JEMMi,
Yosua Setyo Yudo
< http://misi.sabda.org/ >


KESAKSIAN MISI: MAROKO: PUTRA SEORANG IMAM BERTEMU ANAK ALLAH

Majdy (bukan nama sebenarnya) terlihat menikmati obrolan malamnya di internet dengan seorang gadis Kristen Suriah yang bernama Rut (bukan nama sebenarnya). Ia berharap membawa gadis itu menjadi "agama lain", tetapi dalam berjalannya waktu, ia dan Rut menghabiskan waktu mereka berdiskusi tentang kekristenan.

"Saya berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan dalam banyak kesempatan, tetapi ia tidak pernah setuju," kata Majdy. "Saya menemukan diri saya tertarik dengan ayat-ayat Alkitab yang ia kirimkan karena di Alkitab saya menemukan hikmat yang saya tidak temukan di dalam "kitab agama lain".

Pada suatu malam, Rut mengatakan kepada Majdy, bahwa dari seratus nama yang ditujukan untuk Allah di dalam "agama lain", tidak ada satu pun kata yang menghubungkan Allah sebagai kasih. Tidak pernah terpikirkan oleh Majdy mengenai itu. Ia adalah putra seorang imam dan dibesarkan dalam keluarga "agama lain" yang keras. Ia diajarkan untuk tidak mempertanyakan kitabnya sendiri. Majdy terkesima oleh pemikiran mengenai Allah yang mengasihinya. Ia membuka situs-situs pengajaran Kristen, bahkan mulai menonton acara kekristenan di televisi melalui satelit.

"Setelah beberapa waktu, satu hal yang terpenting yang ingin saya lakukan adalah berdiskusi tentang kekristenan. Ke mana pun saya pergi, saya selalu berpikir tentang Isa Almasih."

Majdy menerima Kristus. Ia berhenti beribadah di "rumah ibadah agama lain" dan berhenti melafalkan ayat-ayat doa -- keputusan yang tidak terduga oleh putra seorang imam.

Ia berusaha menyembunyikan iman barunya -- khususnya dari ayahnya. Ia sadar mengungkapkannya akan berbahaya dan akan membawa aib dan rasa malu kepada keluarganya. Tetapi terang kekristenan tidak dapat disembunyikan. Terang mengatasi kegelapan.

Yesus mengatakan kepada kita, "Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu." (Matius 5:15)

Pada suatu malam, ayah Majdy meminta penjelasan untuk mengetahui alasan mengapa anaknya sekali lagi tidak mengikuti ibadah agamanya. Majdy berkata kepada ayahnya bahwa dia bukan "agama lain" lagi. Ayahnya mengambil benda-benda apa pun yang dia temukan dan melempar semua itu kepadanya.

"Ia mengambil alat elektronik radio-tape saya dan memukul saya dengan itu, dan ia berteriak pada ibu saya, 'Kemari dan lihat putra kafirmu! Kekhawatiran saya terbukti, bahwa internet ini akan mengubahnya!'"

Majdy meninggalkan rumah. Keesokan harinya, ibu Majdy mengatakan kepada salah seorang teman Majdy bahwa ayahnya mau membunuhnya jika ia tidak meninggalkan kota. Sampai hari ini, Majdy masih dalam pelariannya. Ayahnya masih menginginkan kematiannya karena ia tidak mengerti ketertarikan Majdy kepada terang itu. Pelita Majdy bercahaya di dalam kegelapan, tetapi kegelapan tidak dapat menguasainya (Yohanes 1:5).

Majdy berdoa untuk keluarganya dan yakin suatu saat mereka akan menjadi orang percaya dan menyalakan pelita mereka sendiri. Ia berkata bahwa suatu saat ia akan belajar Alkitab di seminari. Putra seorang imam akan menjadi pendeta.

Diambil dari:
Nama buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Edisi Mei - Juni 2008
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman: 6 -- 7

Pokok doa:

1. Berdoalah agar Majdy tetap bertahan dalam rencana Tuhan, sekalipun ia adalah satu-satunya anggota keluarga ayahnya yang percaya.

2. Berdoalah agar keluarga Majdy juga memperoleh kesempatan untuk mengenal Tuhan Yesus, walaupun mereka adalah keluarga imam.

3. Doakan agar Majdy memperoleh komunitas yang mendukungnya dalam hidup baru yang diberikan Tuhan kepadanya. Doakan juga kerinduannya untuk mempelajari Alkitab di seminari.


SUMBER MISI: BAPTIST HAITI MISSION (BHM)
==> www.BHM.org
==> www.baptisthaitimission.blogspot.com

Baptist Haiti Mission (BHM) adalah badan misi yang didirikan oleh John R. Turnbull pada tahun 1943 dan telah melayani di Haiti selama 60 tahun. Sampai saat ini, organisasi misi tersebut melakukan pelayanan yang tidak hanya terpusat kepada penginjilan saja, melainkan juga meliputi bidang-bidang kehidupan lain yang vital bagi masyarakat Haiti seperti bidang pendidikan, kesehatan, dan pertanian. Tak berhenti di situ, organisasi misi ini juga menyediakan dan menyalurkan bantuan bagi korban bencana alam.

BHM tidak bekerja sendiri, organisasi ini juga membangun jejaring dengan gereja-gereja lokal, dan juga membuka kesempatan bagi banyak orang untuk dapat memberi bantuan kepada masyarakat Haiti melalui pemberian donasi dan kesempatan untuk menjadi pengerja (baik paruh waktu maupun purnawaktu).

Untuk mengenal lebih dekat mengenai Baptist Haiti Mission dan mengenai pelayanan yang sedang mereka kerjakan di Haiti, Anda dapat mengunjungi situs resmi mereka dan juga halaman blog yang berisi tulisan-tulisan mengenai perkembangan yang terjadi di seputar pelayanan BHM. Selamat berselancar. (YSY)


STOP PRESS: GRATIS! ALKITAB MP3 AUDIO

Apakah Anda rindu mendengarkan firman Tuhan setiap hari? Dapatkan Alkitab MP3 Audio sekarang juga!

Alkitab MP3 Audio adalah rekaman teks Alkitab yang disuarakan/dibacakan dalam format MP3. Tersedia dalam 20+ versi bahasa Indonesia, bahasa-bahasa suku di Indonesia, dan bahasa-bahasa asing lain. Bisa didapatkan dengan "kualitas CD" (650 MB) atau "kualitas HP" yang lebih kecil (200 MB) dalam bentuk CD, DVD, USB, HP, atau online streaming/download -- GRATIS!

Alkitab MP3 Audio ini akan banyak menolong Anda dalam pelayanan dan terutama gereja Anda, khususnya untuk menolong para lanjut usia, penyandang tunanetra, yang sedang berbaring sakit atau yang masih buta huruf, sehingga mereka pun bisa dilawat oleh firman Tuhan. Bahkan Alkitab MP3 Audio ini juga bisa Anda gunakan ketika sedang melakukan perjalanan atau sambil mengerjakan tugas sehari-hari. Alkitab MP3 Audio mudah untuk dibawa/diputar/disimpan dalam semua alat komputer, laptop, PDA, CD/VCD/DVD/MP3 player, USB, Android, iPod/iPad, maupun HP Anda. Jika Anda memiliki pelayanan yang berhubungan dengan bahasa-bahasa tersebut, atau mengetahui ada pelayan Tuhan yang melayani dengan menggunakan bahasa-bahasa tersebut, silakan menghubungi kami.

Milikilah segera dan jadikan CD Alkitab Audio MP3 ini alat untuk menyebarkan firman Tuhan. Biarlah semakin banyak orang yang "percaya karena mendengar" -- "faith comes by hearing".

Kontak YLSA/SABDA: < audio(at)sabda.org >
Situs: < http://audio.sabda.org >


"THE RIGHTEOUS ARE SELDOM MENTIONED WHILE THEY LIVE, BUT THEY'RE SURELY MISSED WHEN THEY DIE"


Kontak: < jemmi(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti, Yosua Setyo Yudo
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/misi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >

[i-kan-kisah] [KISAH] Edisi 264 -- Jerry Woodfill -- Perjalanan Apollo 13 yang Menakjubkan

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

KISAH -- Jerry Woodfill -- Perjalanan Apollo 13 yang Menakjubkan
Edisi 264, 22 Februari 2012

Shalom,

Mungkin Anda pernah mendengar tentang misi pesawat Apollo 13 ke Bulan. KISAH edisi 264, akan menceritakan tentang mukjizat Tuhan dalam misi mereka. Kiranya kesaksian ini semakin menguatkan iman dan pengharapan kita kepada Dia.

Redaksi Tamu KISAH,
Novita Yuniarti
< http://kesaksian.sabda.org/ >


JERRY WOODFILL -- PERJALANAN APOLLO 13 YANG MENAKJUBKAN

"Saya mendengar suara [radio] dari luar angkasa, 'Houston, kami memiliki masalah.'"

Ada peristiwa-peristiwa dalam sejarah, yang seolah-olah menghentikan waktu. Pada saat itu seluruh dunia seakan menahan napasnya, menunggu dan melihat apa yang akan terjadi kemudian. Ketika itu saya masih berusia dua belas tahun, saat misi dramatis Apollo 13 ke bulan menangkap perhatian dunia. Saya ingat, ketika itu saya terpaku pada layar televisi, menerka-nerka apakah awak pesawat itu akan berhasil kembali ke bumi, ataukah mereka akan tersesat selamanya dalam kehampaan luar angkasa yang kelam.

Hari itu, 13 April 1970, Jerry Woodfill benar-benar berada di pusat peristiwa itu. Senin malam itu, ia bertugas sebagai Teknisi Sistem Peringatan bagi misi Apollo 13 ke bulan yang bernasib buruk itu. Sebenarnya, jam kerja Jerry akan berakhir pada pukul 10 malam, tetapi setelah pukul 9, ia ingat ketika sedang memeriksa panel kontrol dan menyadari bahwa ada sesuatu yang benar-benar salah.

Pada saat yang sama, dua ratus enam puluh kilometer dari planet bumi, para kru Apollo 13 mendengar suara ledakan yang teredam. Mereka memandang keluar dari jendela kokpit dan melihat uap yang menyembur ke ruang angkasa.

"Saat itulah saya mendengar suara dari luar angkasa, 'Houston, kami memiliki masalah.' Sama seperti kata-kata di film Apollo 13, yang disutradarai oleh Ron Howard yang terkenal itu. Tetapi seharusnya mereka berkata, 'Houston, kami memiliki beberapa masalah' -- karena saya melihat beberapa indikator tanda bahaya yang menyala sekaligus."

Hal itu membuat para teknisi NASA membutuhkan waktu untuk mengetahui apa yang salah. Dalam setiap program misi Apollo ke bulan, selalu ada dua bagian pesawat luar angkasa yang diluncurkan: sebuah pesawat induk yang berfungsi untuk mengorbit di orbit bulan dan membawa kru astronaut kembali ke bumi, dan sebuah Lunar Lander untuk membawa dua dari tiga astronaut mendarat di permukaan bulan dan membawa mereka kembali ke pesawat induk yang berada di orbit bulan. Tampaknya, hubungan arus pendek telah menyebabkan ledakan pada salah satu dari tabung oksigen di pesawat induk. Uap yang mereka lihat tadi adalah oksigen cair yang berada dalam tabung yang rusak tersebut.

"Ketika tabung oksigen itu meledak, hal itu menimbulkan sejumlah kerusakan yang berikutnya pada sistem yang lain," ujar Jerry. "Sel bahan bakar berhenti berfungsi, yang dengan demikian membuat daya listrik di pesawat induk menjadi padam. Tanpa daya listrik di pesawat induk, para kru harus berpindah dari menggunakan tenaga dari sel bahan bakar kepada daya dari baterai. Pesawat itu sedang sekarat."

Tak lama kemudian, para personel NASA menyadari akibat dari ledakan itu. "Saya rasa mungkin membutuhkan sembilan puluh menit bagi kami, untuk benar-benar mengerti bahwa pesawat induk tidak lagi dapat mendukung kehidupan para kru, dan mengharuskan kami untuk menggunakan pendarat bulan itu sebagai perahu penyelamat. Pesawat induk itu didesain untuk menampung tiga astronaut dan untuk mendukung mereka selama seluruh perjalanan, sementara Lunar Lander itu didesain hanya untuk menampung dua orang dan misi mereka selama kurang dari empat puluh delapan jam. Tetapi sekarang, Lunar Lander itu harus dapat bertahan selama jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai bumi -- dengan tiga orang di dalamnya.

Dengan nyawa para astronaut sebagai taruhannya -- kru teknisi dan para pengawas penerbangan bekerja mati-matian, mencari cara untuk membawa para pemberani itu pulang. Saat itu mereka menghadapi tiga dilema. Pertama, sistem penyaringan udara pada Lunar Lander tidak dapat bertahan untuk mencukupi kebutuhan untuk tiga orang, dalam waktu yang dibutuhkan agar ketiganya dapat mencapai bumi. Setiap anggota kru akan mati karena karbon dioksida yang akan semakin bertambah di dalam pesawat itu. Kedua, tanpa daya listrik di pesawat induk, mereka tidak akan sanggup mencapai atmosfer bumi.

Ketiga, dengan kerusakan yang dialami oleh pesawat induk, para astronaut itu tidak dapat menggunakan mesin pendorong yang dimiliki pesawat induk untuk membawa mereka pulang ke bumi, sehingga mereka harus menggunakan mesin pendorong yang lebih kecil, yang terdapat pada Lunar Lander. Masalahnya, mesin pendorong pada Lunar Lander hanya didesain untuk mendorongnya keluar dari pesawat induk ke permukaan bulan dan kemudian kembali lagi ke pesawat induk, tidak dimaksudkan untuk mendorong kedua pesawat itu dalam perjalanan yang lebih panjang untuk mengitari bulan dan kembali ke bumi. Mereka harus memikirkan ulang rencana itu. Tugas mereka amat berat, banyak orang yang mengira bahwa para astronaut Apollo 13 tidak akan kembali.

Tetapi ada perubahan yang menarik pada jalan cerita ini. Jerry berkata bahwa seluruh orang di Amerika dan seluruh dunia berdoa bagi kepulangan para kru Apollo 13.

"Doa itu sangat nyata. Mereka berdoa di Tembok Ratapan di Yerusalem. Sri Paus di Basilika Santo Petrus berdoa agar nyawa para astronaut diselamatkan. Mereka berdoa di pabrik-pabrik di seluruh negara kami. Bursa Efek di Chicago berhenti sejenak -- penghitung mereka berhenti. Para pembeli dan penjual saham di sana mengambil waktu untuk berdoa bagi keselamatan para astronaut di Apollo 13. Dewan kongres menganggap penting peristiwa tersebut, sehingga di tengah-tengah rapat mereka mengeluarkan pengumuman yang mendorong orang untuk berdoa bagi rencana penyelamatan Apollo 13."

Gereja-gereja di seluruh Amerika mengadakan pertemuan doa khusus, memohon kepada Tuhan untuk kepulangan para astronaut Apollo 13. Jerry bahkan mendengar bahwa pelayanan misi di Burma dan orang-orang Kristen di Guyana, Afrika Barat, berdoa bagi mereka. Jerry melihat rekan-rekan sekerjanya di ruangan pengawas misi penerbangan ini menundukkan kepala mereka dan berdoa. Seperti ratusan ribu asap kemenyan yang naik ke surga, doa-doa dari seluruh dunia dinaikkan demi harapan agar Tuhan menyayangkan nyawa ketiga pria pemberani ini.

Masalah paling pelik yang dihadapi oleh personel NASA dan yang harus segera dipecahkan adalah masalah sistem penyaringan udara. Dalam Lunar Lander sebenarnya terdapat cadangan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tiga orang ini selama perjalanan pulang mereka. Masalahnya adalah sistem penyaring udara itu tidak akan mampu memenuhi tuntutan yang baru ini. Karbon dioksida yang dihasilkan oleh para astronaut lambat laun tidak akan mampu diproses oleh sistem penyaring udara itu, sehingga para astronaut akan mati karena kekurangan oksigen.

Para teknisi NASA mengambil keputusan bahwa para astronaut tersebut harus mengambil filter yang berada di pesawat induk (yang berbentuk segi empat), dan membentuknya ulang agar cocok dengan sistem penyaringan udara yang terdapat pada Lunar Lander (yang didesain untuk penyaring udara yang berbentuk bulat). Pepatah yang mengatakan "Anda tidak dapat memasangkan pasak yang berbentuk segi empat di lubang yang bulat" adalah masalah yang sedang dialami para teknisi NASA pada saat itu.

Jerry mengingat kembali bagaimana para teknisi menghadapi dilema tersebut secara frontal: "Malam itu, mereka menaruh di atas meja benda apa pun yang berada dalam Apollo 13, yang mungkin dapat menolong untuk memecahkan kesulitan ini. Mereka bahkan mengeluarkan kantong plastik yang biasanya digunakan untuk menaruh batu bulan -- apa pun yang mereka tahu ada dalam pesawat itu."

"Salah seorang dari para teknisi itu melihat benda-benda yang saling tak terkait itu, dan di dalam benaknya ia melihat cara untuk membuat selang-selang yang terbuat dari baju astronaut dan kantong-kantong plastik untuk batu bulan itu, dan beberapa lembar kertas karton yang digabungkan menjadi sedemikian rupa, sehingga penyaring udara itu dapat terpasang. Saya percaya bahwa ini adalah jawaban dari doa-doa yang dinaikkan. Teknisi ini menggambar konfigurasi yang ada dalam benaknya itu, sementara timnya sibuk menyusun prosedur bagi para astronaut, agar mereka dapat melakukannya." Ajaibnya, sistem yang baru itu dapat bekerja!

Meskipun rintangan besar yang pertama sudah mereka lewati, waktu yang berharga terus berjalan. Ratusan ilmuwan dan teknisi bekerja dengan gelisah untuk memecahkan rintangan berikutnya: sistem listrik yang tidak berfungsi. Para astronaut harus menggunakan bagian kerucut dari pesawat induk untuk dapat memasuki atmosfer bumi; namun demikian, mereka telah menggunakan seluruh daya yang ada dalam baterai di pesawat induk ketika listrik di pesawat itu padam. Daya yang berada dalam baterai ini adalah hal yang sangat penting bagi mereka untuk memasuki atmosfer bumi, tanpanya mereka tidak akan dapat kembali.

Seorang teknisi yang brilian mendesain sebuah cara agar mereka dapat "memancing" baterai di kapsul induk dengan menggunakan kabel sementara. Jerry mengingat bahwa para teknisi harus menentukan apakah ada kabel di pesawat itu yang dapat dipakai untuk rencana ini.

"Teknisi tersebut bahkan tidak yakin bahwa kabel yang dimaksud itu ada di pesawat tersebut, tetapi jika mereka dapat menemukannya, maka ia dapat menyambungkan dua sistem listrik tersebut -- sistem listrik yang berfungsi di Lunar Lander dengan baterai yang sudah habis terpakai di pesawat induk. Ia mungkin dapat menyetel pemutus arus listrik dalam konfigurasi tertentu, sehingga dapat mengalirkan daya melalui kabel ke dalam baterai yang sudah habis di kapsul yang digunakan untuk memasuki atmosfer bumi."

Setelah pencarian yang teliti menggunakan skema pesawat itu, mereka akhirnya menemukan kabel yang dibutuhkan. Prosedur yang belum pernah dicoba sebelumnya tampak menjanjikan, namun tetap memiliki risikonya. Ketika mereka melakukan prosedur itu pada simulasi komputer, hasil yang didapat tidak baik. "Hasil simulasi itu mengatakan, 'Jangan lakukan itu; prosedur ini terlalu berbahaya,'" kata Jerry. "Tetapi kami tidak memiliki alternatif lain. Kami harus melakukannya, sebab tanpa daya listrik itu mereka tidak akan dapat memasuki atmosfer bumi."

Ketika prosedur yang berisiko itu dijalankan, peringatan komputer itu benar-benar terjadi. Salah satu dari baterai itu meledak. "Kejadian itu benar-benar menjadi momen yang membangunkan, sebab suara ledakan itu terdengar seperti ledakan tabung oksigen yang pertama."

"Tetapi ajaibnya, doa-doa yang dinaikkan itu terjawab. Meskipun sel baterai itu meledak, tetapi baterai tersebut mengirimkan sejumlah daya yang dibutuhkan untuk keseluruhan misi itu. Dapatkah Anda memercayainya? Kabel yang seadanya dan baterai yang meledak, namun semuanya berjalan dengan baik, dan baterai yang berada di kapsul untuk kembali ke bumi itu telah terisi."

Tantangan terakhirnya adalah bagaimana cara membawa astronaut ini pulang. Dengan roket utama pesawat induk yang rusak, para teknisi harus mencari cara untuk menggunakan sistem pendorong yang dimiliki oleh Lunar Lander.

"Mesin pendorong itu tidak pernah didesain untuk membawa seluruh bagian pesawat itu kembali ke bumi, tetapi hanya didesain untuk mendarat di permukaan bulan saja dan kembali ke pesawat induk. Sekarang kami benar-benar menggunakannya untuk mendorong seluruh bagian Lunar Lander dan pesawat induk untuk mengitari bulan dan kembali ke bumi." Dengan waktu yang sangat terbatas, ratusan teknisi dan pengawas penerbangan bekerja tanpa lelah bersama-sama dengan para astronaut Apollo 13 untuk melakukan prosedur itu, langkah demi langkah, untuk menggunakan mesin dari Lunar Lander.

Jerry mengingat betapa takjubnya ia, ketika memandangi bagian-bagian pesawat yang rontok, dan sebagai Teknisi Sistem Peringatan, ia tahu bahwa ada banyak petaka yang dapat terjadi, namun tidak terjadi pada saat itu. Contohnya, ledakan itu terjadi di saat yang tepat. "Seandainya ledakan itu terjadi di bulan, atau ketika mereka dalam perjalanan kembali ke bumi, atau pada permulaan misi, maka mereka tidak akan dapat menyelamatkan para astronaut itu. Bahkan kejadian itu dapat juga terjadi di tempat peluncuran. Dapatkah Anda membayangkan besarnya kebakaran dan kehancuran yang ditimbulkan, seandainya seluruh menara peluncuran meledak dan terbakar? Hal itu akan menyurutkan ketertarikan dalam hal eksplorasi angkasa untuk bertahun-tahun."

Ketika ledakan tabung oksigen itu terjadi, salah satu astronaut baru saja memasuki Lunar Lander dan menyalakan beberapa sistem kunci. Karena palka pesawat sudah terbuka dan sistem pada Lunar Lander sudah menyala, maka transisi pesawat kecil itu untuk menjadi "sekoci penyelamat" menjadi lebih mudah. Semua langkah seolah-olah sudah diatur untuk menolong para astronaut itu kembali pulang.

Sementara pesawat yang bermasalah itu semakin mendekati bumi, ada satu lagi peristiwa dramatis yang terjadi: sebuah awan badai besar yang tampak berada di dekat tempat pendaratan di Samudra Pasifik menyingkir dari tempat tersebut, ketika Apollo 13 bersiap-siap memasuki atmosfer bumi.

Tentu saja ketiga astronaut Apollo 13 yang pemberani itu berhasil kembali ke bumi. Luar biasanya, mereka mendarat di koordinat pendaratan di air itu dengan akurasi yang sangat tepat, sekalipun terdapat rintangan-rintangan besar itu.

Sebelum petualangan ini, Jerry selalu membandingkan penerbangan ke luar angkasa dengan kursi berkaki tiga. Kaki yang pertama adalah para teknisi yang mendesain pesawat luar angkasa, kaki yang kedua adalah para astronaut yang menerbangkannya, dan yang ketiga adalah para pengawas penerbangan yang mengawasi para astronaut selama misi mereka. Ketika ia mengakui keberanian para astronaut Apollo 13 dan kecerdasan para pengawas penerbangan dan tim teknisinya, ia merasa ada sesuatu yang hilang dari analogi ini: "Bagi misi Apollo 13, ada kaki keempat -- Tuhan dan doa yang dijawab."

Selama keterlibatannya dengan misi Apollo ke bulan yang bersejarah ini, Jerry Woodfill bukanlah seorang Kristen. Namun setelah melihat yang terjadi, bagaimana para astronaut itu berhasil kembali ke bumi, dan bagaimana banyak orang di seluruh dunia berdoa, Jerry menerima Yesus Kristus di dalam hatinya pada saat Pertemuan Pengusaha Kristen (Christian Businessmen's Meeting).

"Apa yang dapat Anda katakan ketika melihat peristiwa itu dengan mata kepala Anda sendiri? Saya adalah seorang saksi mata dari kejadian itu. Saya berpikir, jika Tuhan dapat melakukan mukjizat untuk membawa para astronaut yang tampaknya akan hilang itu pulang dari luar angkasa, maka Ia juga sanggup meraih saya dari ruang kendali misi di surga, dan memberi saya petunjuk dalam menjalani hidup saya." (t\Yudo)

Diterjemahkan dari:
Judul buku : In the Hollow of His Hand: The Amazing Stories of God's Care
Judul asli artikel: Jerry Woodfill: The Amazing Journey of Apollo 13
Penulis: Gorman Woodfin
Penerbit: Multnomah Publishers, Inc., Oregon 2001
Halaman: 69 -- 76


POKOK DOA

1. Mengucap syukur kepada Tuhan untuk setiap perkara ajaib yang Dia lakukan dalam kehidupan kita, seperti yang Dia lakukan kepada para astronaut Apollo 13. Tanpa campur tangan Tuhan, sangatlah mustahil bagi para astronaut untuk kembali ke bumi.

2. Bersyukur karena Tuhan masih mau mendengarkan dan mengabulkan doa orang-orang yang bersatu hati untuk memohon pertolongan-Nya.

3. Berdoa untuk orang-orang yang belum mengenal Tuhan, agar melalui peristiwa tertentu dalam hidupnya, mereka dapat mengenal dan menerima Tuhan sebagai Juru Selamat pribadi.


"Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga." (Matius 18:19)
< http://alkitab.sabda.org/?Mat+18:19 >


Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Yonathan Sigit
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >

[i-kan-humor] [e-Humor] 2013 Februari/2012

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Humor
2013, Februari 2012

Shalom,

Seseorang yang curang maka akan menuai akibat dari perbuatannya itu. Anda setuju? Kalau saya sangat setuju. Dalam Kitab Amsal 22:8a (Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, ...) Kita mengenal hukum tabur-tuai. Nah, pada humor kali ini kita akan melihat contoh hukum tabur-tuai yang terjadi pada binatang. Hm? Apa bisa ya? Yuk, langsung saja simak humornya! Tuhan memberkati.

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Tatik Wahyuningsih
< tatik(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2013. LEMBU DAN KELEDAI

Wrekso memiliki lembu dan keledai. Keduanya dipergunakan untuk membajak ladang.

Suatu hari lembu mendekati keledai dan berkata, "Temanku yang baik, tidak apa-apa ya, kalau hari ini kau membajak sendirian? Kaki belakangku rasanya sakit sekali."

Keledai yang baik hati tidak keberatan, dan hari itu ia bekerja sendirian.

Keesokan harinya lembu berkata, "Bisakah kau menggantikanku sehari lagi? Kakiku masih sakit ..."

"Mengapa tidak?" jawab keledai.

Hal yang sama berulang keesokan harinya, dan esoknya lagi. Lembu itu beristirahat, sedangkan keledai bekerja keras.

Keesokan harinya, ketika lembu mengajukan permintaan serupa, keledai berkata, "Tentu saja, tidak apa-apa. Tetapi, omong-omong, kemarin tukang jagal mendatangi majikan kita. Aku melihat mereka berbicara dan menunjuk-nunjuk ke arahmu."

[Sumber: Senyum itu Dosa Tertawa Masuk Surga, 28-29]

"Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa." (Amsal 22:8)
< http://alkitab.sabda.org/?Amsal+22:8 >


Kontak: < humor(at)sabda.org >
Redaksi: Tatik Wahyuningsih, Amy Grace Y.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/humor >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >

[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Edisi 573/Februari 2012 -- Kemurahan Hati (IV)

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-BinaAnak -- Kemurahan Hati (IV)
573/Februari/IV/2012

DAFTAR ISI
BAHAN MENGAJAR: GIAT MENOLONG
MUTIARA GURU

Shalom,

Sikap murah hati harus diajarkan kepada anak sejak dini. Sikap ini dapat dilatih, salah satunya dengan menolong orang lain yang ada di sekitar kita. Edisi kali ini akan memberikan pelajaran berharga mengenai sikap murah hati melalui kisah hidup seorang anak bernama Martin. Martin melakukan hal yang menyenangkan hati Tuhan. Apa yang dilakukan Martin? Simak edisi ini dengan saksama dan dapatkan berkatnya. Tuhan Yesus memberkati.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi Titik Lestari
< http://pepak.sabda.org/ >


BAHAN MENGAJAR: GIAT MENOLONG

Martin adalah seorang anak yang suka bermain. Kadang-kadang setelah pulang dari sekolah ia tidak pulang ke rumah, tetapi malah bermain dengan teman-temannya sampai sore hari. Ibunya khawatir, sehingga selalu menunggunya di depan rumah. Ibu menasihati Martin agar tidak bermain ke tempat lain sesudah pulang dari sekolah. Dia harus segera pulang. Tetapi Martin sering lupa. Ia main lagi, main lagi.

Pada awalnya masuk sekolah minggu, Martin sering datang terlambat. Ia kadang-kadang sering menghilang di kelas sekolah minggu. Ibu guru mencari dia, "Mana Martin?" Hahaha... ternyata Martin tertidur di bawah meja belajar. Setelah Martin agak besar, ia giat mempelajari firman Tuhan dan setia mengikuti ibadah di gereja. Dari pelajaran sekolah minggunya, ia belajar bahwa Tuhan Yesus cinta anak-anak, semua anak diundang untuk datang kepada-Nya. Martin juga mengasihi Tuhan Yesus, ia mau datang kepada-Nya.

Pada waktu mengikuti Sekolah Injil Liburan (SIL), Martin belajar bahwa Tuhan Yesus setia melayani orang kesusahan, kesakitan, kelaparan, dan lain-lain. Ia diajarkan supaya suka menolong orang lain juga. Hmm... Martin mau menolong orang lain, tetapi dia tidak tahu harus bagaimana? Ternyata setelah di SMP, Martin menjadi anak yang pandai sekali. Ia mulai menolong orang lain yang kurang mengerti. Ia menolong temannya belajar berhitung, membaca, juga berolahraga. Ia seorang yang giat menolong orang lain.

Pada suatu hari, dapur sekolah tempat Martin mengajar dan sekelilingnya terbakar. Wah, ia melihat kalau Pak Jaga masih di dalam dapur. Kasihan dia tidak bisa keluar. Tanpa berpikir, Martin berlari memasuki dapur yang sedang terbakar itu. Api mengepul besar, tapi pemadam kebakaran belum juga tiba. Ia menggendong Pak Jaga dan menolongnya keluar. Mereka berdua terbakar. Muka mereka hangus.

Martin dan Pak Jaga dibawa ke rumah sakit untuk diobati. Wajah Martin sulit dikenali karena lukanya agak parah. Pendeta, keluarga, dan teman-teman mereka berdoa dan memohon agar Tuhan memberi kesembuhan bagi mereka. Setelah satu bulan berobat, luka-luka di wajah, telinga, serta lengannya berangsur-angsur pulih. Tubuh Martin kuat. Setelah dua sampai tiga bulan, tubuhnya sudah kembali sehat. Pak Jaga yang bertubuh kecil meninggal tidak lama setelah pulang dari rumah sakit.

Setelah sembuh, Martin kembali menjalankan tugasnya, yaitu belajar, mengajar, dan menolong anak-anak yang ketinggalan pelajaran di sekolah. Ia juga tetap setia menjalankan tugas pelayanan di gereja. Pada suatu hari, kakak dari teman lamanya memanggil dia untuk bertemu. Ternyata kakak itu meminta tolong agar Martin menolong adik kecilnya yang sedang belajar di luar negeri. Menolong apa? Menolong agar adiknya bisa mengikuti pelajaran di sekolah. Semua ongkos perjalanan dan kehidupan di sana akan ditanggungnya.

Luar biasa, Tuhan memberi hadiah kepada Martin yang giat menolong. Menolong orang lain membuat hati Tuhan senang, orang lain senang, diri sendiri juga senang. Tuhan memberkati.

(Peristiwa ini terjadi sekitar 35 tahun yang lalu. Martin sekarang masih tinggal di Amerika Serikat, sudah menikah, memunyai 3 orang anak dan 2 orang cucu).

Kegiatan: Anak-anak belajar membalut luka.

Anak berlatih memberi pertolongan pertama bagi orang yang terjatuh dan luka di kaki atau tangan.

1. Siapkan papan kecil, perban, kain kasa, alkohol, obat merah/Betadin.

2. Bersihkan bagian yang terluka.

3. Bubuhkan Betadin pada bagian yang terluka dan tutup dengan kain kasa.

4. Pasang papan kecil di bawah lengan/betis yang terluka.

5. Balut erat-erat pada bagian yang terluka termasuk papan kecilnya.

Diambil dari:
Judul buku: Aku Giat
Judul bab: Aku Giat Menolong
Judul asli artikel: Martin Giat Menolong
Penulis: Susan S. Wiriadinata
Penerbit: Lembaga Literatur Baptis, Bandung
Halaman: 17 -- 18


MUTIARA GURU

"Saat kita melakukan hal-hal kecil dengan keinginan kuat untuk menyenangkan Allah, maka hal-hal kecil itu pun menjadi besar." (St. Francis De Sales)


Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

(e-RH) Februari 22 -- KETIKA SITUASI SULIT

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 22 Februari 2012
Bacaan : Keluaran 2:1-10
Setahun: Imamat 26-27
Nats: Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu
menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata:
"Tentulah ini bayi orang Ibrani" (Keluaran 2:6)

Judul:

KETIKA SITUASI SULIT

Jika berada dalam situasi sulit dan penuh risiko, bagaimana Anda
menghadapinya? Mundur sebelum berjuang, pasrah tanpa usaha, atau
menghadapinya habis-habisan? Ada sisi me -narik dari bacaan hari ini
yang dapat kita jadikan pelajaran.

Peristiwa penyelamatan bayi Musa dari bahaya melibatkan peran
penting para perempuan di sekitarnya-dan masing-masing mewakili satu
sikap. Sifra dan Pua adalah bidan yang takut akan Allah sehingga
mereka enggan mem bunuh bayi Ibrani, meski tindakan itu bertentangan
dengan aturan raja (1:17). Yokebed adalah ibu yang kreatif
memecahkan masalah (ayat 3). Ini tampak lewat gagasannya untuk
menyelamatkan bayi Musa. Miriam, sang kakak, ialah pribadi
pemberani. Ia tidak takut menemui putri Firaun demi perawatan adik
bayinya (ayat 4, 7). Dan, putri Firaun ialah pribadi yang berbela
rasa walau ia tahu bayi Musa adalah bayi orang Ibrani, kaum yang
menjadi budak di negerinya (ayat 6). Bahkan, dalam belas kasihnya,
Putri Firaun mengangkat bayi itu sebagai anak (ayat 10). Takut akan
Tuhan, kreativitas, keberanian, dan belas kasihan-itulah sikap-sikap
dari para pribadi yang menghantar Musa kecil selamat dan bertumbuh
besar (ayat 10).

Tentu ada banyak sikap yang bisa kita ambil sebagai respons saat
menghadapi situasi sulit; dengan aneka rupa dampak yang
mengikutinya. Keempat sikap yang kita cermati hari ini-di dalam
kesadaran penuh akan kedaulatan Allah yang terlibat dan memegang
kendali atas situasi apa pun-merupakan respons yang tepat dalam
menghadapi situasi sulit yang bisa datang kapan saja. --DKL

SITUASI SULIT BUKANLAH JALAN BUNTU
DI TANGAN TUHAN, BISA JADI IA ADALAH PINTU

e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-02-22
e-RH
arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/02/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/02/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+2:1-10

Keluaran 2:1-10

1 Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang
perempuan Lewi;
2 lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki.
Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga
bulan lamanya.
3 Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab
itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala
dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti
itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;
4 kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk
melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia.
5 Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang
dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu
terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka
disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya.
6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu
menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata:
"Tentulah ini bayi orang Ibrani."
7 Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan
kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari
perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?"
8 Sahut puteri Firaun kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah gadis
itu memanggil ibu bayi itu.
9 Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini
dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu."
Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya.
10 Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun,
yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab
katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Imamat+26-27
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+26-27


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Monday, February 20, 2012

[e-Konsel] Edisi 281/Februari 2012 -- Kasih untuk Mengampuni

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Konsel -- Kasih untuk Mengampuni
Edisi 281/Februari 2012

DAFTAR ISI
CAKRAWALA: KASIH DAN PENGAMPUNAN
TELAGA: KASIH YANG SEJATI
ULASAN BUKU: LOST IN TRANSLATION

Salam kasih,

Orang-orang Kristen adalah orang yang beroleh kasih karunia Allah. Oleh karena kasih-Nya, kita mendapatkan pengampunan atas segala dosa kita. Untuk itu, sudah selazimnya kita juga mau dengan sukacita mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita. Lebih-lebih, firman-Nya mengajarkan agar kita mengasihi orang-orang yang membenci kita, termasuk orang-orang yang tidak kita suka. Mungkin hal ini tidak mudah, namun dengan melibatkan Roh Kudus, niscaya kita dimampukan oleh-Nya untuk mengampuni orang lain. Dalam edisi ini, e-Konsel menyajikan artikel-artikel yang membahas tentang kasih yang mengampuni. Selain itu, e-Konsel juga menghadirkan ulasan buku "Lost in Translation", yang mengupas perbedaan laki-laki dan perempuan. Kiranya apa yang kami sajikan ini semakin mengingatkan kita untuk hidup di dalam kasih secara nyata. Dan hendaklah kita menjadi penyalur kasih Kristus bagi orang-orang yang kita temui di mana pun kita berada.

Pemimpin Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >


CAKRAWALA: KASIH DAN PENGAMPUNAN

Seluruh hukum agama tersimpul dalam perintah yang satu ini, "Hendaklah engkau mengasihi sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri." (Galatia 5:14 BIS)

Pusat dari ajaran kekristenan dan pelayanan Yesus adalah sebuah pandangan yang sederhana -- kasih untuk diri kita sendiri dan orang lain adalah suatu hal yang harus betul-betul kita sadari sebagai anak-anak Allah. Alkitab meneguhkan fakta sederhana ini berulang-ulang, dan bahkan beberapa dari antara kita merasa tertantang ketika mencoba menaati hukum yang paling mendasar ini. Bagaimana kita seharusnya mengasihi sesama kita, seperti diri kita sendiri?

Melalui belas kasihan, pengampunan, memikul tanggung jawab, dan berjalan sesuai pimpinan yang benar, kita mungkin mulai dapat mengasihi diri kita sendiri dengan cara yang lebih dalam dan lebih lengkap. Kasih Allah mencakup segala hal; tidak berakhir dan sempurna bagi kelemahan-kelemahan kita. Dengan menerima diri kita sendiri sebagaimana adanya, dengan kelebihan dan kekurangan kita, kecerdasan dan ketidaktahuan kita, dengan tidak menghakimi karakter kita di hadapan Yang Mahakuasa, kita semakin mampu mengasihi diri kita sendiri secara penuh dan sempurna.

Jika kita mengasihi diri kita sendiri, kita menghargai hati dan pikiran kita dengan segala keberadaannya. Mengapa kita sulit melakukan hal yang sama terhadap orang lain?

Pengampunan

"Kalau kalian mengampuni orang yang bersalah kepadamu, Bapamu di surga pun akan mengampuni kesalahanmu. Tetapi kalau kalian tidak mengampuni kesalahan orang lain, Bapamu di surga juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6:14-15 BIS)

Secara praktis, pengampunan adalah sikap yang harus kita terapkan terhadap saudara-saudara kita, bahwa kita harus mengasihi mereka sungguh-sungguh dan sempurna. Seperti kita, mereka dapat berpikir dan merasakan. Seperti kita, mereka adalah manusia dan bercacat. Seperti kita, mereka melakukan kesalahan. Kita semua adalah orang-orang berdosa yang tak berdaya di dunia. Pengampunan itu ibarat tanah yang di dalamnya kasih dapat bertumbuh.

Bangkitlah Melawan Kesombongan

Dalam banyak hal, kita dihalangi untuk mengampuni orang lain oleh kesombongan kita sendiri. Pikirkanlah orang-orang yang ada di dalam kehidupan Anda yang belum Anda ampuni, dan pikirkan mengapa Anda tidak mau melakukannya. Bagaimanakah mereka bersalah terhadap Anda? Apakah Anda melibatkan kesombongan? Anda tidak cukup hanya mengasihi orang-orang yang mengasihi Anda, mereka yang mendukung Anda untuk memperoleh pujian dan keberhasilan. Anda juga harus mengasihi orang-orang yang tidak mengasihi Anda.

"Tetapi kepada kalian yang mendengar Aku sekarang ini, Aku beri pesan ini: kasihilah musuh-musuhmu, dan berbuatlah baik kepada orang yang membencimu." (Lukas 6:27 BIS)

Inilah satu-satunya cara agar kasih dapat bertumbuh dan berkembang, dan kasih adalah kekuatan terbesar. Kasih melahirkan kasih, bahkan di tempat yang tidak memiliki kasih sekalipun. Ampunilah teman-teman Anda, ampunilah musuh-musuh Anda. Tepiskanlah kesombongan dan puji-pujian untuk diri sendiri yang menjauhkan Anda dari sahabat-sahabat Anda.

Kasih Yesus Kristus

Macam-macam pengampunan dan kasih yang sempurna disimpulkan dalam frasa "kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri" benar-benar sulit untuk dilakukan bahkan bagi orang yang paling baik. Kita tidak sempurna -- ini sudah jelas.

Namun demikian, dengan menerima Yesus Kristus, perwujudan dari semua kesempurnaan ini, ke dalam hati dan pikiran kita, kita dalam menjalani hidup yang lebih rela untuk mengampuni dan mengasihi. Kristus telah memberikan diri-Nya sendiri dengan cuma-cuma kepada orang-orang yang meminta kepada-Nya, memenuhi mereka dengan pengampunan, dan kasih yang tidak akan berakhir. (t/Setya)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Share Faith
Alamat URL: http://www.faithclipart.com/guide/christian-ministries/christlike-living-1.html
Judul asli artikel: Christian Counseling: Love and Forgiveness
Penulis: Bob Robertson
Tanggal akses: 5 Desember 2011


TELAGA: KASIH YANG SEJATI

Semua orang bisa mencintai; yang membedakan satu dengan yang lain adalah bagaimana kita mencintai. Amnon pun mencintai Tamar, adik tirinya, namun setelah ia memperkosanya, cintanya terhadap Tamar lenyap, "... bahkan lebih besar benci yang dirasanya kepada gadis itu daripada cinta yang dirasakannya sebelumnya." (2 Samuel 13:15)

Cinta dapat dibagi dalam dua golongan besar:
1. cinta yang menghancurkan, dan
2. cinta yang membangun.

Cinta yang menghancurkan:
1. Menguasai -- tidak memberi ruang gerak untuk menjadi diri apa adanya.
2. Manipulatif -- menggiring orang untuk memenuhi kepentingan pribadi saja.

Cinta yang membangun (1 Korintus 13):
Sabar, murah hati (kind), tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan (not rude), tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi karena kebenaran, menutupi segala sesuatu (always protects), percaya segala sesuatu (always trusts), mengharapkan segala sesuatu (always hopes), dan sabar menanggung segala sesuatu (always perseveres).

Kesimpulan:
1. Tidak mementingkan diri sendiri, memfokuskan pada pasangan -- apa yang baik dan benar baginya.
2. Menghormati pasangan, memberinya ruang gerak menjadi dirinya sendiri.
3. Mengampuni dan menerima kelemahannya.
4. Menjaganya.
5. Memercayainya.
6. Bersedia menderita dengannya.

Diambil dari:
Nama situs: TELAGA.org
Alamat URL: http://telaga.org/audio/mencintai_ala_alkitab
Judul transkrip: Kasih yang Sejati (T130B)
Penulis: Pdt. Dr. Paul Gunadi
Tanggal akses: 2 Desember 2011


ULASAN BUKU: LOST IN TRANSLATION

Judul buku: Lost in Translation -- Bagaimana Laki-laki dan Perempuan Bisa Saling Memahami
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Dr. Steve Stephens
Penerjemah: Herman Kosasih
Editor: C. Krismariana W.
Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta 2009
Ukuran buku: 15 x 22 cm
Tebal: 238 halaman
ISBN: 978-602-8139-20-5
Buku Online: --
Download: --

Fakta bahwa laki-laki dan perempuan memiliki banyak perbedaan sudah tidak diragukan lagi. Tidak jarang pula, perbedaan gender dan karakter antara laki-laki dan perempuan menimbulkan perselisihan di antara keduanya. Namun sesungguhnya, jika kita dapat mengomunikasikan apa yang menjadi maksud kita masing-masing, maka kesalahpahaman antara keduanya dapat dihindarkan. Hal-hal yang muncul akibat salah menerjemahkan apa yang dimaksudkan laki-laki dan perempuan menjadi fokus utama buku "Lost in Translation".

Buku "Lost in Translation" yang ditulis oleh Dr. Steve Stephens ini berisi langkah-langkah bagaimana laki-laki dan perempuan bisa saling memahami. Tiga puluh delapan bab dalam buku ini dijelaskan dengan ilustrasi yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari, maka dari itu pesan penulis dapat dipahami dengan mudah. Pelajaran utama yang penulis sampaikan dalam buku ini lebih menitikberatkan pada hal-hal yang memicu pertengkaran antara laki-laki dan perempuan, baik itu dalam hubungan pacaran maupun dalam pernikahan, serta bagaimana mengatasinya. Setiap bab diakhiri dengan kesimpulan dan pertanyaan evaluasi untuk membantu pembaca mengingat pelajaran kunci dari masing-masing bab. Hal menarik lainnya dalam buku ini, adalah judul babnya yang "unik", misalnya Spons dan Kura-kura, Kupu-kupu dan Kerbau, Mengapa Laki-laki Tidak Dapat Bertanya tentang Arah, dan Ilmu Bahasa Kasih. Dengan membaca buku ini, Anda diajak untuk semakin memahami perbedaan-perbedaan antara Anda dan orang lain dan menghargainya dengan kasih dan pengertian.

Buku ini sangat perlu dibaca oleh semua orang, khususnya bagi Anda yang akan menikah. Dengan memahami karakter lawan jenis Anda lewat buku ini, kiranya hubungan yang Anda jalani semakin indah dan penuh pengertian.

Peresensi: Maryadi


Kontak: < konsel(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Tatik Wahyuningsih, dan Mahardhika Dicky K.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/konsel >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >

Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo