Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Saturday, March 23, 2013

[i-kan-doa] Kalender Doa SABDA: 25 -- 31 Maret 2013

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

KADOS -- Edisi 142 (25 -- 31 Maret 2013)

Shalom,

Minggu ini, kita akan merayakan dua hari besar bagi umat Kristen, yaitu Jumat Agung dan Paskah. Dalam dua hari tersebut, kita akan mengingat kembali pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib dan kebangkitan-Nya yang ajaib. Marilah kita memperingati hari Jumat Agung dan Paskah bukan sebagai sebuah rutinitas tahunan saja, melainkan sebagai peringatan agar kita dapat mengoreksi diri kita. Bagaimanakah kita menjalani kehidupan kita? Apakah kita sudah hidup seturut firman Tuhan? Apakah yang sudah kita lakukan untuk membalas cinta kasih Tuhan? Mari kita berdoa.

Segenap redaksi KADOS mengucapkan, "Selamat memperingati Kematian dan Kebangkitan Kristus. Bersyukur karena Tuhan sangat mengasihi kita melalui pengorbanan dan kemenangan-Nya!"

Pemimpin Redaksi KADOS,
Yusak
< yusak(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >


25 Maret 2013 -- Pelatihan SABDA di Yogyakarta dan Klaten

Bersyukur kepada Tuhan Yesus karena pada tanggal 20 dan 21 Maret 2013, SABDA diberikan kesempatan untuk memberikan pelatihan Software SABDA di Yogyakarta dan Klaten. Pada kesempatan ini, kami kembali melatih para hamba Tuhan di kota-kota tersebut tentang bagaimana melakukan penggalian Alkitab menggunakan Software SABDA. Doakan untuk tindak lanjut dari pelatihan di kedua kota tersebut. Kiranya Tuhan Yesus memberi hikmat dan kebijaksanaan kepada para hamba Tuhan yang mengikutinya agar dapat menggunakan Software SABDA secara bertanggung jawab untuk menggali kebenaran firman Tuhan.

26 Maret 2013 -- Hari Lingkungan Hidup

Tanggal 26 Maret diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup sedunia. Lingkungan yang semakin rusak akhir-akhir ini menimbulkan bahaya bencana alam dan berbagai penyakit aneh. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar kita diberi hikmat dan kebijaksanaan, untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup sebagai pemberian Tuhan bagi manusia.

27 Maret 2013 -- Masa Persiapan Paskah

Perayaan Paskah mestinya menjadi perayaan yang sama pentingnya, bahkan sebenarnya harus lebih besar, dengan perayaan Natal. Kita patut mengenang pengorbanan Kristus yang menyelamatkan kita dan menyampaikan berita keselamatan ini kepada orang lain. Berdoalah agar Tuhan Yesus menolong persiapan Paskah yang dikerjakan oleh gereja-gereja Tuhan di seluruh dunia. Biarlah kesempatan ini bisa menjadi sarana untuk memberitakan Kabar Baik dan membangun jemaat untuk semakin bertekun dalam pengenalan akan Kristus.

28 Maret 2013 -- Pemberitaan Injil pada Masa Paskah

Momen Jumat Agung dan Paskah seharusnya menjadi kesempatan yang baik bagi kita untuk memperkenalkan Kristus kepada mereka yang belum percaya. Namun demikian, terkadang kita memiliki segudang alasan untuk tidak berbagi berita sukacita ini kepada orang-orang di sekitar kita. Doakan agar setiap orang percaya dapat memanfaatkan momen Jumat Agung dan Paskah tahun ini untuk membagikan Kabar Baik kepada orang-orang yang belum percaya.

29 Maret 2013 -- Hari Jumat Agung

Hari ini, seluruh umat Kristen akan merayakan ibadah Jumat Agung. Mari kita berdoa agar ibadah ini tidak menjadi ibadah yang bersifat rutinitas belaka, tetapi menjadi sebuah momen, di mana kita bisa lebih memahami makna pengorbanan Kristus. Doakan juga agar Tuhan Yesus menolong semua ibadah dapat berjalan dengan lancar dan aman.

30 Maret 2013 -- Berdoa untuk Khotbah Hamba-Hamba Tuhan.

Bagian terpenting yang tidak dapat dilewatkan ketika kita sedang beribadah di gereja adalah pemberitaan firman Tuhan. Lepas dari anggapan orang bahwa itu sebuah rutinitas, bagian liturgi atau anggapan-anggapan lainnya, namun yang pasti Tuhan telah mengingatkan kepada umat-Nya bahwa firman Tuhan mengambil peranan penting dalam perjalanan hidup orang percaya. Namun, apakah orang-orang percaya masih merespons pemberitaan firman itu dengan baik, masih menjadi tanda tanya besar. Karena firman ada bukan hanya untuk didengar, namun juga untuk dilakukan. Pada kesempatan ini, kami mengajak Saudara untuk bersatu hati di dalam doa. Kita berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus supaya setiap firman yang disampaikan oleh hamba-hamba Tuhan dapat menimbulkan dampak yang luar biasa dalam kehidupan anak-anak Tuhan. Biarlah Tuhan memberkati orang-orang percaya melalui firman itu sehingga kehidupan anak-anak Tuhan semakin dewasa di dalam Dia.

31 Maret 2013 -- Hari Paskah

Hari ini, kita merayakan Paskah, hari kebangkitan Tuhan Yesus yang mengalahkan kuasa maut. Kita mengucap syukur atas pengorbanan Kristus yang sudah menebus kita dari kutuk dosa dan memberikan jaminan hidup kekal kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya. Doakan supaya kabar keselamatan ini semakin tersebar luas dan semakin banyak orang diselamatkan. Doakan supaya Tuhan Yesus membuka hati setiap orang percaya untuk terus mengimani dan mengalami kuasa kebangkitan Kristus dalam kehidupan sehari-hari.


Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

TRS: (e-SH) 24 Maret -- Mazmur 101 - Tekad seorang pemimpin

----Email Diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Sab, 23 Mar 2013 08:10 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: (e-SH) 24 Maret -- Mazmur 101 - Tekad seorang pemimpin

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 24 Maret 2013
Ayat SH: Mazmur 101

Judul: Tekad seorang pemimpin

Kita sudah terbiasa mendengar janji-janji dari para calon kepala
pemerintahan, baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional. Para
calon ini, demi terpilih, berjanji akan pro rakyat, memperjuangkan
kepentingan mereka. Akan tetapi setelah dipilih, saat setelah
mengucapkan sumpah jabatan, siapa yang tahu apakah mereka masih
mengingat janji-janji mereka. Kenyataannya, banyak pemimpin
melupakan janji mereka dan sibuk aji mumpung dengan jabatan
mereka.

Mazmur 101 sepertinya janji seorang raja untuk menjalankan tugas
pemerintahannya pro Tuhan, pro keadilan, pro rakyat.Mazmur 101
adalah janji raja saat penahbisannya atau pengulangan janji saat
krisis melanda pemerintahannya. Ayat 2 seakan mengisyaratkan bahwa
Tuhan tidak berkenan atas perilaku raja pada masa lampau, sehingga
dengan mengulang tekad untuk lebih setia raja mengharapkan Allah
kembali menyertainya.

Apa saja tekad atau janji sang raja? Pertama, ia akan menjalankan
hidup yang berintegritas dan bermoral (2-4). Semua yang jahat dan
tidak bermoral akan ditolaknya. Raja bertekad menjalankan
kehidupan yang dapat disaksikan oleh rakyatnya, juga di hadapan
Allah, transparan!

Kedua, ia akan menjalankan pemerintahannya secara berintegritas (6-7).
Ia akan memilih orang-orang yang akan mewakilinya bersih dari
korupsi dan kejahatan moral lainnya. Dengan kepemimpinan yang
bersih, tidak mustahil baginya untuk membangun pemerintahan yang
bersih pula. Ia tidak segan-segan menghukum mereka yang fasik,
pelaku kejahatan (5, 8).

Doakan para pemimpin yang memiliki komitmen seperti itu. Agar dengan
hikmat dan keberanian dari Tuhan mereka menjalankan roda
pemerintahan secara bermoral dan demi kebaikan rakyat yang
dilayani.Doakan agar mereka tegar menghadapi godaan, ancaman,
bahkan upaya-upaya jahat yang mau mencelakakan mereka.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2013/03/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/03/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+101
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+101

Mazmur 101

1 Mazmur Daud. Aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum, aku
hendak bermazmur bagi-Mu, ya TUHAN.
2 Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela: Bilakah Engkau
datang kepadaku? Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku di dalam
rumahku.
3 Tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila; perbuatan murtad
aku benci, itu takkan melekat padaku.
4 Hati yang bengkok akan menjauh dari padaku, kejahatan aku tidak
mau tahu.
5 Orang yang sembunyi-sembunyi mengumpat temannya, dia akan
kubinasakan. Orang yang sombong dan tinggi hati, aku tidak suka.
6 Mataku tertuju kepada orang-orang yang setiawan di negeri, supaya
mereka diam bersama-sama dengan aku. Orang yang hidup dengan cara
yang tak bercela, akan melayani aku.
7 Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku,
orang yang berbicara dusta tidak akan tegak di depan mataku.
8 Setiap pagi akan kubinasakan semua orang fasik di negeri; akan
kulenyapkan dari kota TUHAN, semua orang yang melakukan kejahatan.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [joniwawohsh@yahoo.co.id] Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4573289-3614064.d072cab08d52f96c55247b7c5faa0610or

(e-RH) Maret 24 -- MENJADI KECEWA

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 24 Maret 2013
Bacaan : Lukas 19:28-44
Setahun: Hakim-hakim 6-7
Nats: Alangkah baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa
yang perlu untuk damai sejahteramu! (Lukas 19:42)

Judul:

MENJADI KECEWA

Kebaktian Minggu Palem di gereja kami biasanya dimulai dengan
pawai anak-anak melambai-lambaikan daun palem mulai dari pintu
gereja hingga ke altar, lalu mereka mempersembahkan pujian. Anak
balita biasanya menunjukkan kegembiraan yang luar biasa sehingga
merepotkan guru atau orangtua yang mendampingi. Kadang-kadang
teriakan mereka terdengar sangat kuat. Padahal, bisa jadi mereka
belum sepenuhnya memahami makna perayaan tersebut.


Ternyata, yang pengertiannya kurang memadai bukan hanya anak-anak.
Kebanyakan orang yang menyambut kedatangan Yesus di Yerusalem juga
demikian. Mereka mengelu-elukan Dia sebagai Raja yang akan
membebaskan mereka dari penjajahan Roma. Mereka mengira Yesus datang
sebagai raja dunia. Mereka memberi-Nya penghormatan dengan hamparan
kain dan daun-daun palem sebagai lambang kemenangan. Mereka
bergembira dan memuji Tuhan karena akhirnya Dia menggenapi
firman-Nya dengan mengutus Sang Mesias.


Namun, mereka gagal mengerti firman Tuhan secara utuh. Harapan
mereka berbeda dengan rencana Allah yang jauh lebih besar. Allah
bukan hanya bermaksud menyelamatkan bangsa Israel, melainkan
menyelamatkan seluruh dunia. Dan, bukan dengan cara yang mereka
bayangkan. Akibatnya, mereka kecewa. Beberapa hari kemudian, mereka
berteriak-teriak menuntut agar Dia disalibkan.


Pernahkah Anda salah memahami maksud Allah? Anda merasa kecewa
karena Dia tidak bertindak sesuai dengan harapan Anda? Percayalah,
Dia memiliki rencana yang lebih besar dan lebih indah dari impian
Anda. --HEM

JIKA PERBUATAN ALLAH TAMPAK TIDAK BAIK DAN MENGECEWAKAN,
MUNGKIN ANDA PERLU MENGUBAH CARA PANDANG ANDA TENTANG KEBAIKAN

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+19:28-44

Lukas 19:28-44

28 Dan setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan
meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
29 Ketika Ia telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di
gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang
murid-Nya
30 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada
waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai
muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah
keledai itu dan bawalah ke mari.
31 Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu
melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya."
32 Lalu pergilah mereka yang disuruh itu, dan mereka mendapati
segala sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus.
33 Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang
empunya keledai itu: "Mengapa kamu melepaskan keledai itu?"
34 Kata mereka: "Tuhan memerlukannya."
35 Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya
dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya.
36 Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu mereka menghamparkan
pakaiannya di jalan.
37 Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit
Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan
memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat
yang telah mereka lihat.
38 Kata mereka: "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam
nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat
yang mahatinggi!"
39 Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata
kepada Yesus: "Guru, tegorlah murid-murid-Mu itu."
40 Jawab-Nya: "Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka
batu ini akan berteriak."
41 Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia
menangisinya,
42 kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau
mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang
hal itu tersembunyi bagi matamu.
43 Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi
engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau
dari segala jurusan,
44 dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu
dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun
tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak
mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+6-7
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-hakim+6-7


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Friday, March 22, 2013

(e-RH) Maret 23 -- KRISTEN

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 23 Maret 2013
Bacaan : 1 Petrus 4:12-19
Setahun: Hakim-hakim 3-5
Nats: Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut
Kristen. (Kisah Para Rasul 11:26)

Judul:

KRISTEN

Kristen—sebutan ini mulai digunakan kira-kira pada tahun 60-an
Masehi—dapat diartikan sebagai "serdadu Kristus", "rumah tangga
Kristus", atau "pendukung Kristus". Menurut tradisi mula-mula, kata
ini memiliki konotasi negatif, sebuah ejekan bagi murid-murid Tuhan.
Artinya secara harfiah "Kristus kecil". Orang yang tidak menyukai
pengikut Kristus dapat meneriaki mereka, "Hei, Kristus kecil!", "Itu
Kristus kecil!", atau "Pergi kamu, Kristus kecil!"


Dalam konteks inilah Petrus menulis suratnya. Ia menyadari label
Kristen dapat mendatangkan banyak "masalah"—ejekan, penghinaan,
bahkan penganiayaan. Sebagai kelompok minoritas, belum lagi
Kekaisaran Romawi sangat membenci mereka, orang Kristen dapat
diperlakukan dengan semena-mena. Tekanan ini dapat menimbulkan rasa
malu, tertekan, dan tidak tahan. Namun, Petrus mengingatkan, agar
mereka jangan malu karena nama Kristus (ay. 16), justru harus
berbahagia karenanya (ay. 14). Juga, mereka malah harus berbuat baik
(ay. 19).


Sejatinya Kekristenan lekat dengan penderitaan. Lekat dengan
tantangan dan rongrongan. Lalu, apa yang dapat kita banggakan?
Petrus mengatakan, dalam nama Kristus ada Roh Kemuliaan (ay. 14).
Inilah jaminan kita. Pada akhirnya kita akan menerima kemuliaan yang
jauh lebih besar dari penderitaan apa pun yang mungkin kita alami.
Nama itu juga mengandung kepastian karena di bawah kolong langit ini
hanya nama Yesus yang sanggup menganugerahkan keselamatan kekal.
Kalau begitu, untuk apa kita malu? --MRT

MENYADARI KEMULIAAN KRISTUS MENJADIKAN KITA
SIAP MENANGGUNG RISIKO SEBAGAI ORANG KRISTEN

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Petrus+4:12-19

1 Petrus 4:12-19

12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala
api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada
sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan
bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab
Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
15 Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai
pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.
16 Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah
ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama
Kristus itu.
17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada
rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika
penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya
dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?
18 Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah
yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?
19 Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena
kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik,
kepada Pencipta yang setia.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+3-5
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-hakim+3-5


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

[i-kan-humor] [e-Humor] 2178 Maret/2013

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Humor
2178, Maret 2013

Shalom,

Seiring berjalannya waktu, usia kita pun akan bertambah. Bagi sebagian orang, pertambahan usia dan bertambah tua merupakan hal yang menakutkan. Namun jangan khawatir, kasih Tuhan tetap tak berubah dari dulu hingga sekarang. Ia tetap bisa memakai kita semua secara luar biasa, tak peduli berapa pun umur kita. Tetaplah menjadi berkat hingga usia senja!

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Amy G.
< ami(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2178. TANDA-TANDA PENUAAN

- Anda dan gigi Anda tidak tidur bersama-sama lagi.
- Anda berusaha meluruskan kerutan pada kaus kaki Anda, kemudian tersadar bahwa Anda tidak mengenakan kaus kaki.
- Ingatan Anda memendek dan keluhan Anda tidak ada habis-habisnya.
- Anda duduk di kursi goyang, namun tidak dapat menggoyangkannya.
- Yang bersinar dari mata Anda hanyalah pantulan matahari pada lensa kacamata Anda.
- Anda menghentikan semua kebiasaan buruk dan belum juga merasa baik.
- Saat berlibur, energi Anda sudah terkuras sebelum uang Anda habis.
- Anda tampak lebih sabar, padahal sebenarnya Anda sudah tidak peduli lagi.
- Saat berulang tahun, Anda sangat ingin tidak diingatkan pada umur Anda.
- Perlu waktu lebih lama untuk beristirahat daripada untuk merasa lelah.

[Sumber diambil dan disunting dari: Senyum itu Dosa Ketawa Masuk Surga, halaman 16 -- 17]

Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. (Yesaya 46:4) < http://alkitab.sabda.org?Yesaya+46:4 >


KUIS HUMOR

Kuis minggu lalu 165: "Siapakah yang mengkritik perempuan yang meminyaki kaki Yesus?"

- "Ariadi (KPC)" < Ariadi(at)xxx > = ck..ck..ck.. Yudas Iskariot broe..
- "Benedicta Eniwati" < benedictaeniwati(at)xxx > = Yudas iskariot..
- MArganda Kristianto Purba < mk.purba(at)xxx > = klo tidak salah Yudas Iskariot
- Tuti Karolina < tutik(at)xxx > = petrus yaaaa
- ida magdalena < idajanti_lh(at)xxx > = Yudas Iskariot
- irnetj < irnetj(at)xxx > = Yudas Iskariot!!!
- "Anny S" < godwithanny5ms(at)xxx > = Simon orang Farisi ( Luk 7:36, 44)
- Hendrik Joab Tamunu < tamunujoabhendrik(at)xxx > = perempuan berdosa (Luk 7:38)
- Hendrik Langelo < hendrik.langelo(at)xxx > = orang Farisi
- "Herlina" < herlina(at)xxx > = Yudas Iskariot
- "TMI Hisar" < hisar(at)xxx > = judas
- "Ruddi R. Rumengan" < ruddi.rumengan(at)xxx > = Yudas Iskariot

Jawaban e-Humor: Yudas Iskariot (Yohanes 12:3-5)

Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.

Kuis minggu ini 166: "Berapa lama Henokh hidup di dunia?"

Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.

Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G. dan Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Thursday, March 21, 2013

[i-kan-binaguru] Yani Silvia Dewi : 3/22/2013 12:59:44 AM

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   
http://www.presunlim.com/cm/back.vstn




Yani Silvia Dewi


3/22/2013 12:59:44 AM
---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

(e-RH) Maret 22 -- KAKI PELITA

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 22 Maret 2013
Bacaan : Wahyu 1:12-20
Setahun: Hakim-hakim 1-2
Nats: Setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki pelita dari
emas. (Wahyu 1:12)

Judul:

KAKI PELITA

Ketika saya kecil, ada kaki pelita kuningan berukir di rumah,
tampaknya warisan dari kakek. Tiap kali mati lampu, kami dapat
menempatkan empat lilin di atasnya, dan cahaya emas yang hangat pun
menerangi seluruh rumah. Bertahun-tahun kemudian, karena kami sempat
pindah rumah, kaki pelita itu hilang. Semula saya pikir itu bukan
masalah. Bukankah kaki pelita itu hanya aksesori? Namun, tanpa
adanya kaki pelita, kami memasang lilin berdiri begitu saja di meja
atau dialasi piring. Ternyata, posisi seperti itu kurang
menguntungkan. Lelehannya mengotori meja atau piring, dan cahayanya
tidak dapat menerangi seluruh ruangan.


Yohanes menyaksikan tujuh kaki pelita dalam penglihatannya, simbol
tujuh jemaat yang mendapatkan pesan dari Tuhan. Kaki pelita
bercabang tujuh ini bukan barang baru bagi masyarakat Kristen kala
itu karena serupa dengan salah satu perabotan di dalam Kemah Suci.
Bacaan ini hendak menyatakan, jemaat adalah kaki pelita dan sang
Anak Manusia ada di tengah-tengah mereka.


Kaki pelita posisinya di bawah, namun ia membagikan kehangatan
cahaya ke seluruh ruangan. Jemaat yang baik pun seharusnya
memancarkan terang Kristus ke lingkungan tempat ia berada. Dan satu
hal yang tidak kalah penting, meski bercabang tujuh, kaki pelita
sejatinya adalah satu. Maka sungguh ironis jika sebuah jemaat
bukannya membawa terang bagi lingkungannya, tetapi justru sibuk
berkonflik dengan jemaat lain. Kita adalah kaki pelita untuk terang
Kristus. Sudahkah kita membawa terang itu untuk dunia? --OLV

ANDA DAN SAYA ADALAH BAGIAN DARI KAKI PELITA
YANG BERFUNGSI UNTUK MEMANCARKAN TERANG KRISTUS

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+1:12-20

Wahyu 1:12-20

12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku.
Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian
dari emas.
13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak
Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan
dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan
mata-Nya bagaikan nyala api.
15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam
perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.
16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari
mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama
seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya
di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan
Yang Akhir,
18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup,
sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan
kerajaan maut.
19 Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang
terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.
20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan
kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu
ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah
ketujuh jemaat."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+1-2
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-hakim+1-2


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

[e-BinaSiswa] Edisi 12/Maret 2013 -- PI bagi Pemuda Remaja (2)

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-BinaSiswa -- PI bagi Pemuda Remaja (2)
Edisi 12/Maret 2013

DAFTAR ISI:
TOKOH: HENRY CLAY MORRISON
BAHAN MENGAJAR: BERTUMBUH DALAM ANUGERAH
RENUNGAN: MENGINGAT PENGORBANAN YESUS
STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS DISKUSI DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK)!

Shalom,

Pada edisi lalu, kita telah belajar banyak tentang bagaimana melakukan penginjilan kepada pemuda dan remaja, dan juga membaca tip yang dapat mendukung Anda dalam penginjilan. Untuk itu, pada edisi ini kami sengaja menyajikan beberapa bahan pendukung lainnya yang akan semakin memperlengkapi Anda. Selain itu, simak juga tokoh penginjil yang sangat berpengaruh di belahan Benua Amerika, "Henry Clay Morrison". Untuk merefleksi kembali karya penebusan Kristus di bulan Paskah ini, tidak lupa kami sisipkan sebuah renungan singkat bertema Paskah. Kiranya apa yang kami sajikan dapat menjadi berkat bagi pelayanan Anda. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.

Segenap redaksi e-BinaSiswa mengucapkan "SELAMAT HARI PASKAH 2013." Kiranya kasih Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Tuhan Yesus memberkati.

Pemimpin Redaksi e-BinaSiswa,
Doni K.
< doni(at)in-christ.net >
< http://remaja.sabda.org >


TOKOH: HENRY CLAY MORRISON
(1857 -- 1942) Penginjil

Henry Clay Morrison (1857 -- 1942) lahir di Barren County, Kentucky, pada tanggal 10 Maret 1857. Orang tuanya meninggal ketika ia masih sangat kecil sehingga ia dibesarkan di rumah kakeknya. Sebagai anak laki-laki, Morrison peka terhadap hal-hal rohani dan sering merasakan keyakinan akan dosa dalam hidupnya. Dalam sebuah bab di bukunya, "Life Sketches and Sermons", Morisson menceritakan kisah pertobatannya. Ia diselamatkan ketika masih remaja, saat seorang pengkhotbah keliling datang ke komunitas mereka. Segera setelah itu, Morrison merasakan panggilan untuk melayani. Pada usia 19 tahun, ia mendapat izin berkhotbah dan melakukan panggilan pelayanannya sebagai pendeta keliling dan gembala jemaat.

Pada tahun 1890, ia meninggalkan jabatan pastoralnya dan menyerahkan diri sepenuhnya untuk penginjilan dan penerbitan surat kabar rohani "The Old Methodist", yang kemudian menjadi "The Pentecostal Herald". Kepemimpinan penginjilan Morrison dalam aliran Methodis tumbuh pesat dari Kentucky sampai ke sebagian besar negara bagian yang lain, bahkan sampai ke luar negeri. Pertemuan dalam kamp menjadi salah satu tempat favoritnya untuk melakukan penjangkauan. Mungkin tidak ada orang lain seperti dirinya, yang memberi lebih banyak waktu atau kepemimpinan yang efektif ke dalam metode penginjilan. William Jennings Bryan menganggap Morrison sebagai "orator mimbar terhebat di Benua Amerika".

Dalam kesulitan keuangan yang besar, Asbury College mempekerjakan Morrison sebagai rektor pada tahun 1910. Dengan bantuan dari pembaca "Pentecostal Herald" dan reputasi nasionalnya sebagai pengkhotbah besar, Morrison mampu melunasi utang besar yang melilit perguruan tinggi itu dan meningkatkan baik reputasi sekolah tinggi tersebut maupun jumlah mahasiswanya. Morisson juga memiliki peran penting dalam pendirian Asbury Theological Seminary pada tahun 1923. Bahkan, setelah mengundurkan diri dari jabatan rektor di Asbury College pada tahun 1925, Morrison diminta sekali lagi untuk menjabat sebagai rektor pada tahun 1933 di bawah krisis keuangan lain. Ia menjabat rektor periode keduanya sampai tahun 1940. Di sepanjang hidupnya, Morrison menerbitkan 25 buku yang kesemuanya ditujukan untuk pembaca awam. Morrison meninggal di rumah seorang pendeta yang mengundangnya untuk melakukan kebaktian kebangunan rohani di Elizabethton, Tennessee, 24 Maret 1942. (t/Jing Jing)

Diambil dari:
Nama situs: Bio Kristi
Alamat URL: http://biokristi.sabda.org/henry_clay_morrison
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 26 Februari 2013


BAHAN MENGAJAR: BERTUMBUH DALAM ANUGERAH
(Efesus 2:8-9; 1 Yohanes 5:11-12)

I. TUJUAN

Remaja mengerti bahwa mereka diselamatkan oleh anugerah dan bahwa keselamatan itu tidak dapat hilang.

II. INSPIRASI

John Newton lahir di Inggris tahun 1725. Ibunya meninggal ketika John berusia tujuh tahun. Ayahnya, seorang nakhoda kapal laut. Berhubung tidak ada yang mengasuh John, John ikut berlayar dengan ayahnya. Bocah kecil yang berperangai lembut ini langsung mengalami kejutan saat berada di dunia pelaut yang kasar dan suka mabuk-mabukan. Keadaan menjadi lebih parah ketika beberapa tahun kemudian, John bekerja di kapal lain. Di situ, ia sering mendapat perlakuan yang licik dan juga dipukuli oleh rekan-rekan yang jauh lebih besar dan dewasa. Ia pernah melarikan diri, tetapi tertangkap dan dipaksa bekerja di kapal lain.

Ia menghidupi dirinya dengan menjadi pedagang budak; menangkap penduduk di Afrika Barat dan menjual mereka ke seluruh dunia. Pada 9 Maret 1748, kapal yang diawakinya dihantam badai besar yang tidak diduga sebelumnya. Dilanda ketakutan luar biasa, ia mulai membaca buku. Salah satu buku yang dipelajarinya adalah Alkitab. Ia merasa terpesona saat membaca tentang anugerah Allah kepada manusia yang tampak dalam diri dan pekerjaan Yesus.

Keesokan harinya, dalam keputusasaan yang luar biasa, ia berteriak kepada Tuhan dan Tuhan mendengar doanya sehingga akhirnya ia diselamatkan. Dari pengalamannya itu, John Newton menemukan kontras antara kasih Allah dan dirinya dengan profesi sebagai seorang pedagang budak belian. Ia bahkan menyebut dirinya "wreck" (barang rongsokan). Ia begitu memahami dan menghidupi ajaibnya anugerah Allah. John Newton merasakan dan mengakui, bahwa setiap hari sepanjang hidupnya ia menerima banyak anugerah Allah. Pada usia 80 tahun, John menjadi pikun. Namun ia berkata, "Akan tetapi, ada dua hal yang saya tidak bisa lupa, bahwa saya adalah pendosa besar dan bahwa Yesus Kristus adalah Juru Selamat yang besar."

III. REFLEKSI

Pernahkah kamu merasakan anugerah Allah yang besar dalam hidupmu seperti yang dialami oleh John Newton? Jika pernah, kapan peristiwa itu terjadi? Bagaimana responsmu saat itu?

IV. DISKUSI

1. Bagaimana keadaan/status manusia di hadapan Allah? (Roma 3:23)

2. Apa akibat dosa manusia? (Roma 6:23; Yesaya 59:2)

3. Dapatkah perbuatan baik menyelamatkan manusia berdosa? Mengapa?
(Titus 3:5; Efesus 2:8-9; Yesaya 64:6)

4. Apakah yang dilakukan Allah untuk menyelamatkan manusia berdosa?
(Yohanes 3:16)

5. Bagaimana caranya memperoleh hidup kekal/keselamatan itu?
(Yohanes 1:12; Efesus 2:8; 1 Yohanes 5:11-12)

6. Apakah hidup kekal (keselamatan) itu dapat hilang? Mengapa?
(Yohanes 10:27-30; Roma 8:29-30; Efesus 1:13-14)

V. APLIKASI

1. Sudahkah kamu menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamatmu secara pribadi? Jika belum, maukah kamu mengambil keputusan menerima Dia di dalam hatimu?

2. Jika sudah, perubahan-perubahan apa sajakah yang telah kamu alami sejak kamu hidup di dalam Kristus?

VI. AKSI

1. Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat Pribadi.
2. Bersyukur untuk anugerah keselamatan yang Allah berikan.
3. Bersaksi tentang Yesus kepada orang yang belum percaya (anggota keluarga, sahabat, dll.).

VII. KONFIRMASI

"Keselamatan itu gratis, tetapi bukan murahan karena dibayar dengan darah Kristus yang mahal." (Dietrich Boenhoeffer)

Jika kita salah masak nasi dan menjadi bubur,
kita akan menyesal 1 hari.

Jika kita salah potong rambut,
kita akan menyesal 1 bulan.

Jika kita salah memilih pacar/tidak naik kelas,
kita akan menyesal 1 tahun.

Jika kita salah memilih pasangan hidup,
kita akan menyesal seumur hidup.

Namun, jika kita salah memilih JURU SELAMAT,
kita akan menyesal selama-lamanya.

Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Growing Up
Judul artikel: Bertumbuh dalam Anugerah
Penulis: Ayub Wahyono
Penerbit: PT. Visi Anugerah Indonesia, Bandung 2011
Halaman: 11 -- 15


RENUNGAN: MENGINGAT PENGORBANAN YESUS
Ditulis oleh: Doni K.

Baca: 1 Korintus 11:23-34

Salah satu lagu yang tidak pernah dilupakan dalam prosesi Upacara 17 Agustus adalah lagu "Mengheningkan Cipta". Lagu ini telah ditetapkan sebagai lagu wajib nasional untuk mengenang jasa para pahlawan Indonesia yang telah gugur di medan perang. Bukan sekadar mengenang, tetapi juga untuk menghormati perjuangan mereka demi meraih kemerdekaan bangsa ini. Maka, tidak heran jika beberapa orang meneteskan air mata ketika lagu ini dinyanyikan dalam upacara bendera.

Sehubungan dengan peringatan perjuangan para pahlawan yang berdampak pada kemerdekaan Indonesia, pemerintah tidak henti-hentinya memberikan wejangan kepada seluruh warganya untuk menggunakan kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya. Yaitu dengan turut berkarya untuk kemajuan bangsa dengan hal-hal yang positif, hal-hal yang tidak merusak moral dan budaya bangsa.

Dua ribu tahun yang lalu, Tuhan Yesus telah mengajak para murid untuk minum anggur dan makan roti sebagai peringatan akan pengurbanan tubuh dan darah-Nya untuk menebus dosa manusia. Sebagai umat Kristen, kita pun telah melakukannya di gereja pada saat prosesi Perjamuan Kudus. Karena melalui darah Kristuslah, kita ditebus sehingga kita dibebaskan dari maut yang membawa manusia kepada hukuman kekal. Seperti warga Indonesia yang telah merdeka oleh jasa para pahlawan, demikianlah kita telah merdeka dari belenggu dosa oleh kasih dan pengorbanan Kristus. Lalu, apa yang akan kita lakukan untuk mengenang dan bersyukur atas pengorbanan Yesus yang berdampak pada kemerdekaan kita dari dosa? Apakah hanya dengan makan roti dan minum anggur dalam Perjamuan Kudus saja? Tentu saja tidak.

Untuk mengenang pengorbanan-Nya, Tuhan tidak hanya memerintahkan kita untuk makan roti dan minum anggur saja, melainkan juga mewujudnyatakan kemerdekaan kita melalui kesaksian kepada orang-orang yang belum percaya, dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang menunjukkan hasil dari buah Roh (Galatia 5:22-23). Karena dengan melakukan perbuatan yang baik di hadapan Tuhan dan manusia, orang akan melihat perbuatan kita sebagai peringatan akan pengorbanan Kristus di kayu salib. Dengan demikian, nama Tuhan dipermuliakan melalui kesaksian hidup kita. Mari bersaksi bagi Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

Sumber Referensi : Alkitab (1 Korintus 11:23-34; Galatia 5:22-23)


STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS DISKUSI DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK)!

PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) < http://pesta.org > kembali membuka kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) untuk periode Mei/Juni 2013. Kelas diskusi ini akan mempelajari pokok-pokok penting iman Kristen, seperti Penciptaan, Manusia, Dosa, Keselamatan, dan Hidup Baru dalam Kristus. Setelah menyelesaikan seluruh tugas tertulis dalam modul, Anda dapat menjadi peserta kelas diskusi untuk belajar bersama rekan-rekan yang lain seputar dasar iman Kristen.

Segeralah mendaftar karena kelas diskusi akan dimulai pada tgl. 8 Mei 2013. Kirimkan permohonan kelas DIK Mei/Juni 2013 ke Admin PESTA di alamat email < kusuma(at)in-christ.net >.

Jika Anda ingin mendapatkan modul DIK secara online, silakan akses di:
===> < http://www.pesta.org/dik_sil >


Kontak: binasiswa(at)sabda.org
Redaksi: Doni K. dan Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

[PENULIS] Edisi 130/Maret/2013 -- Kritik Sastra (II)

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Penulis -- Kritik Sastra (II)
Edisi 130/Maret/2013

DAFTAR ISI
DARI REDAKSI: KRITIK SASTRA: SEBUAH METODE EKSTRAKSI IDE
TIP MENULIS: BAGAIMANA MELAKUKAN KRITIK TERHADAP KARYA SASTRA
TOKOH PENULIS: KEHIDUPAN JOHN MILTON (1608 -- 1674)
PENA MAYA: MEDIASASTRA.COM

DARI REDAKSI: KRITIK SASTRA: SEBUAH METODE EKSTRAKSI IDE

Shalom!

Ide merupakan buah pikiran manusia yang bersifat abstrak. Karena itu, dibutuhkan media untuk mewujudkan ide tersebut agar dapat "disalurkan" dan diterapkan. Salah satu media yang digunakan untuk mewujudkan ide adalah sastra. Meski ide dalam suatu karya sastra dapat ditangkap secara berbeda oleh pembaca yang berbeda, kemampuan menangkap ide itu sendiri membutuhkan "kemampuan khusus" yang perlu dipelajari. Misalnya, seseorang mungkin memahami jalan cerita sebuah cerpen atau novel, namun belum tentu ia mengerti gagasan yang hendak disampaikan penulisnya melalui jalan cerita tersebut. Di sinilah, peran "kemampuan khusus" itu diperlukan. Dalam dunia sastra, kemampuan ini merupakan bagian dari fungsi suatu istilah yang disebut dengan kritik sastra.

Pembaca yang memiliki latar belakang sastra memang relatif lebih baik dalam melakukan kritik sastra. Namun, pembaca awam pun dapat melakukan kritik sastra untuk menarik ide dari karya sastra yang dibaca. Penasaran seperti apa caranya? Simaklah kolom Tip Menulis yang kali ini menyajikan tip untuk melakukan kritik sastra. Guna menambah wawasan dalam dunia sastra, Sahabat e-Penulis bisa mengunjungi situs yang kami ulas dalam kolom Pena Maya. Juga, jangan lewatkan biografi John Milton dalam kolom Tokoh Penulis. Selamat membaca!

Staf Redaksi e-Penulis,
Berlin B.
< http://pelitaku.sabda.org >


TIP MENULIS: BAGAIMANA MELAKUKAN KRITIK TERHADAP KARYA SASTRA
Diringkas oleh: Yudo

Kritik sastra biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mempelajari sastra. Akan tetapi, siapa pun dapat belajar melakukan kritik sastra dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

1. Membaca karya yang akan dikritik. Pertama-tama, perhatikan judul karya sastra itu. Biasanya, judul sebuah karya sudah mewakili isi karya itu. Bacalah kalimat yang tidak Anda mengerti berulang kali, sampai Anda benar-benar memahaminya.

2. Mendalami komponen-komponen karya sastra tersebut:

a. Plot: Sebuah plot atau jalan cerita dapat bersifat abstrak, psikologis, atau berupa jalinan peristiwa yang terjadi secara beruntun.

b. Setting: Cari tahu mengapa pemilihan setting oleh penulis memengaruhi tema dan nuansa karya sastra itu.

c. Tokoh: Bedakan antara tokoh utama dengan tokoh-tokoh pendukungnya. Kenali peran mereka dalam cerita itu. Perhatikan secara khusus bagaimana tokoh utama berubah, halangan apa yang harus dihadapinya, dll..

d. Perkembangan konflik, klimaks, dan resolusi: Elemen-elemen ini merupakan bagian dari plot, tetapi harus diteliti secara terpisah. Sebab, penempatan setiap elemen ini dalam jalan cerita turut memengaruhi kesuksesan penulis dalam mengutarakan maksud karyanya itu.

e. Tema: Cari tahu apa yang sebenarnya ingin diungkapkan penulis melalui karyanya ini, dan apa yang dinyatakan oleh karya itu tentang sifat manusia.

f. Sudut pandang: Tempatkan diri Anda sebagai pembawa cerita, lalu tentukan bagaimana pemilihan sudut pandang itu memberi sumbangsih terhadap tujuan yang diemban karya sastra tersebut.

3. Bangunlah penafsiran terhadap karya itu dari data yang ditemukan. Bagaimana pendapat Anda mengenai arti yang ingin disampaikan oleh penulis dan sejauh mana penulis itu mengungkapkannya?

4. Rangkumlah penafsiran Anda dengan pernyataan yang singkat; tujuan kritik Anda adalah untuk mendukung pernyataan Anda.

5. Buktikan penafsiran Anda. Gunakan contoh-contoh dari teks literatur dan dokumen-dokumen di luar karya itu untuk mendukung pernyataan Anda:

a. Temukan pola dalam penulisan karya sastra yang mendukung pernyataan Anda. Kutiplah pengulangan kejadian-kejadian maupun metafora dari karya tersebut.

b. Singkapkan simbol-simbol yang Anda temukan dalam karya sastra yang Anda teliti dan jelaskan mengapa simbol-simbol itu mendukung penafsiran Anda.

c. Sertakan kutipan dari bagian-bagian karya sastra itu ke dalam kritik Anda, sebagai bukti atas penafsiran Anda.

d. Gunakan argumen pendukung dari kritik sastra yang lain.

Diterjemahkan dan diringkas dari:
Nama situs: WikiHow
Alamat URL: http://www.wikihow.com/Critique-Literature
Penulis: --
Tanggal akses: 20 Maret 2013


TOKOH PENULIS: KEHIDUPAN JOHN MILTON (1608 -- 1674)
Diringkas oleh: Yudo

John Milton lahir pada 9 Desember 1608 di London dari pasangan John dan Sara Milton. Keuangan keluarganya yang memadai memungkinkan Milton mempelajari berbagai bahasa asing. Awalnya, ia belajar dengan dibimbing oleh seorang tutor di rumahnya, kemudian ia meneruskan pelajaran itu di Sekolah St. Paul ketika berumur 12 tahun.

Pada tahun 1625, Milton meneruskan pendidikannya di Christ's College, Cambridge. Milton adalah siswa yang kritis, karena itulah, setahun kemudian Milton mendapat hukuman berupa penangguhan masa pembelajaran akibat berselisih dengan tutornya, William Chapel. Pada masa hukuman itu, ia kembali ke London dan ikut dalam sebuah pagelaran drama. Di tempat itulah, kemungkinan besar, pertama kalinya ia merasakan ketertarikan terhadap puisi. Ketika ia kembali ke Cambridge, Milton diajar oleh tutor yang baru, Nathaniel Tovey. Di sana, pada 25 Desember 1629, ia menggubah "On the Morning of Christ's Nativity".

Pada tahun 1632, Milton meraih gelar M.A. dengan predikat cum laude. Di tahun yang sama, ia juga menerbitkan puisinya yang berjudul "On Shakespeare". Pada masa itulah "L'Allegro" dan "Il Penseroso" juga diterbitkan. "Comus", sebuah masque (hiburan para bangsawan yang melibatkan unsur drama dan pesta topeng, pen.), yang ditulis oleh Milton, dipertunjukkan di Istana Ludlow pada tahun 1637. Pada bulan April 1637 ibunya meninggal dan dimakamkan di Horton, dan hanya beberapa bulan kemudian, sahabat Milton yang bernama Edward King tewas tenggelam. Pada bulan November, Milton menggubah "Lycidas", sebuah elegi berdasarkan kenangan terhadap sahabatnya itu.

Pada musim semi 1638, Milton melakukan perjalanan berkeliling Eropa. Ketika singgah di Paris, Milton bertemu dengan Hugo Grotius, sarjana yang terkenal itu. Milton tiba di Florence pada musim gugur dan sempat bertemu dengan Galileo Galilei yang sedang berada dalam tahanan rumah. Di Roma, Milton menjadi tamu bagi Kardinal Barberini, kemenakan Sri Paus. Milton bertemu dengan Giovanni Batista, sorang penulis biografi bagi Torquato Tasso di Napoli, dan untuk menghormatinya, ia menulis sebuah puisi dalam Bahasa Latin yang berjudul "Mansus". Dalam perjalanan ke Jenewa untuk bertemu seorang teolog Calvinis bernama Giovanni Diodati, Milton mendapat kabar bahwa Charles Diodati, seorang sahabat karibnya, meninggal di London. Perjalanan Milton mengelilingi Eropa terhenti ketika terdengar rumor bahwa akan terjadi perang di Inggris. Oleh karena itu, ia segera kembali ke Inggris pada bulan Juli 1639. Tak lama setelah itu, Milton menulis "Epitaphium Damonis", sebuah puisi berbahasa Latin untuk mengenang Charles, sahabat masa kecilnya itu.

Sejak saat itu, Milton menetap di London. Setelah Raja Charles I menyerbu Skotlandia pada tahun 1639 dan Long Parliament terbentuk pada tahun 1640, Milton mulai menulis pamflet-pamflet bernuansa politis dan religius. Pamfletnya yang menentang bentuk gereja episkopal, "Of Reformation, Animadversions, and Of Prelatical Episcopacy", diterbitkan pada tahun 1641 dan "The Reason for Church Government" diterbitkan pada bulan Februari 1642.

Pada musim semi 1642, Milton menikahi Mary Powel. Saat itu ia berumur 34 tahun sementara Mary masih berumur 17 tahun. Pernikahan mereka tidak berjalan dengan baik, Mary bahkan meninggalkannya dengan alasan mengunjungi sanak saudaranya, namun tak kunjung kembali. Masalah mereka semakin rumit saat keluarga Powell mendukung Raja Inggris dalam perang sipil yang pecah pada bulan Agustus tahun itu. Masalahnya pernikahannya itu mendorong Milton menulis apa yang disebutnya sebagai "traktat perceraian", yaitu traktat-traktat yang membahas tentang perceraian berdasarkan ketidaksesuaian kehendak antara kedua pihak. Pada tahun 1643, Milton menerbitkan "Doctrine and Discipline of Divorce" (jilid kedua dari traktat ini lebih panjang dan diterbitkan pada tahun 1644). Pada tahun yang sama, Milton juga menerbitkan karyanya yang berjudul "The Judgement of Martin Bucer Concerning Divorce".

Tulisan-tulisan Milton mengenai perceraian itu menimbulkan kegemparan di antara anggota parlemen, rohaniwan, maupun masyarakat umum sehingga mereka menjulukinya "Milton Si Pencerai". Stationers Company (penerbit terbesar di London saat itu) bahkan berusaha melakukan sensor terhadap karya Milton yang lain, "Aeropagitica", sebuah naskah orasi yang mendukung kebebasan pers, pada akhir tahun 1644. Milton juga menulis sebuah risalah mengenai pendidikan, yang di dalamnya ia menetapkan penerapan pendidikan dasar yang kokoh bagi generasi muda Inggris. Pada tahun 1645, Milton menerbitkan "Tetrachordon" dan "Colasterion", serta mendaftarkan karyanya yang berjudul "Poems of Mr. John Milton" dalam Bahasa Inggris dan Latin.

Milton dan Mary rujuk kembali sejak anak pertama mereka lahir pada tahun 1646. Saat itu, seluruh keluarga Powell tinggal bersama Milton, menyusul pengusiran para pendukung Royalis dari Oxford. Pada tahun 1647, Milton harus menyaksikan kematian ayah dan mertuanya. Akhirnya, keluarga Powell meninggalkan tempat Milton, dan ini membuat keluarga Milton dapat pindah ke sebuah tempat di High Holborn. Di sanalah anak kedua mereka, Mary, lahir pada tahun 1648.

Kemungkinan besar, Milton hadir saat Raja Charles I dieksekusi pada tanggal 30 Januari 1649. Karya Milton, "Tenure of Kings dan Magistrates", yang membahas tentang hak-hak negara untuk menghukum mati pemimpinnya yang bersalah, diterbitkan dua minggu setelah eksekusi itu. Pemerintahan perserikatan menunjuk Milton sebagai Secretary for Foreign Tongues pada bulan Maret. Tugas pertamanya adalah menulis sanggahan atas biografi Charles I yang berjudul "Royal Image". Setelah menerbitkan "Articles of Peace", Milton menerbitkan "Eikonoklastes" pada bulan Oktober 1649.

Pada tahun 1650, Dewan Negara Bagian memberi perintah agar Milton menulis tanggapan atas tulisan Salmasius yang berjudul "Defense of Kingship", sebuah kecaman dari Benua Eropa terhadap tindakan Inggris. Tanggapan yang berjudul "Defensio pro populo Anglicano" itu diterbitkan pada bulan Februari 1651.

Tahun 1652 adalah tahun yang kelam bagi Milton. Ia mulai kehilangan penglihatannya pada bulan Februari, dan hal ini mendorongnya untuk menggubah sebuah soneta berjudul "When I Consider How My Light is Spent". Pada Mei 1652, Mary melahirkan seorang anak perempuan bagi Milton, namun istrinya itu meninggal beberapa hari kemudian. Pada bulan yang sama, John, putranya yang saat itu baru berumur satu tahun, juga meninggal.

Pada tahun 1654, Milton menerbitkan "Defensio Secunda", sebuah tanggapan atas karya Pierre du Moulin "Clamor of the Kings Blood". Dalam menghasilkan karya ini, Milton mendiktekan kata-katanya kepada Andrew Marvell, juru tulisnya. Pada tahun 1655, "Defense of Himself" diterbitkan. Pada tahun 1656, Milton menikahi Katherine Woodcock, namun kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama sebab setelah melahirkan seorang putri bagi Milton pada akhir tahun 1657, Katherine dan bayinya meninggal di awal tahun 1658. Kepedihannya akan hal itu dituangkannya ke dalam sebuah soneta yang berjudul "Metought I saw my late espousèd saint".

Sejak Lord Protector Oliver Cromwell meninggal dunia pada Oktober 1658, Perserikatan Inggris Raya mulai goyah. Namun, pada awal 1659, Milton menerbitkan "A Treatise of Civil Power" dan "Ready and Easy Way to Establish a Free Commonwealth". Propagandanya ini membuat Milton harus bersembunyi dari para pendukung Raja Charles II. Pada bulan Juni 1659, baik "Defensio pro populo" maupun "Eikonoklastes" dibakar di depan umum. Tak lama setelah itu, pada awal musim gugur, Milton dijebloskan ke penjara, tetapi ia dibebaskan sebelum Hari Natal atas perintah parlemen. Pada 30 Mei 1660, Charles II dinobatkan sebagai Raja Inggris.

Sekalipun ditentang anak-anaknya, Milton menikahi Elizabeth Mishull pada tahun 1663. Sejak saat itulah, waktunya digunakan untuk mengajar dan menyelesaikan karya terbesarnya, "Paradise Lost". Di antara karya-karya agung yang pernah ditulis oleh sastrawan Inggris, karyanya ini memiliki nilai lebih mengingat kebutaan yang dialaminya. Untuk menciptakan karya ini, Milton menggubah bait demi bait puisi itu dalam ingatannya dan kemudian mendiktekan puisi itu kepada juru tulisnya pada keesokan paginya. Akhirnya, "Paradise Lost" diterbitkan pada tahun 1667 dalam sepuluh jilid. Karya ini diterbitkan ulang pada tahun 1668 dengan halaman judul yang baru dan material tambahan. Karya Milton ini langsung memukau banyak orang; bahkan John Dryden dikabarkan pernah berkata, "Pria ini tidak hanya memukau kita, tetapi juga para sastrawan sebelum dirinya."

Pada musim panas 1674, edisi kedua dari "Paradise Lost" diterbitkan dalam dua belas jilid. Milton meninggal pada bulan November di tahun itu dan dimakamkan di Gereja St. Giles, Cripplegate. Pemakamannya "tidak hanya dihadiri oleh teman-teman terdekatnya di London, tetapi juga masyarakat umum yang mengenalnya". Monumen untuk mengenang Milton kini berdiri di Sudut Para Penyair di westminster Abbey. (t/yudo)

Diterjemahkan dan diringkas dari:
Nama situs: Luminarium
Alamat URL: http://www.luminarium.org/sevenlit/milton/miltonbio.htm
Penulis: Anniina Jokinen
Tanggal akses: 19 Maret 2013


PENA MAYA: MEDIASASTRA.COM

Jika Anda suka kesusastraan, luangkan waktu Anda untuk menjelajah situs mediasastra.com. Situs ini menyajikan banyak informasi seputar kesusastraan, terutama teori sastra dan pendekatan sastra yang digunakan untuk melakukan kritik sastra. Selain itu, acara-acara sastra yang dilaksanakan di Indonesia juga bisa Anda temukan dalam kalender kegiatan yang dicantumkan di situs ini. Jadi, bisa dipastikan bahwa Anda tidak akan ketinggalan untuk mengikuti acara-acara seperti bedah novel, cerpen, puisi, bahkan pentas-pentas sastra lainnya.

Yang lebih menarik, dengan menjadi anggota komunitas situs ini, Anda bisa berinteraksi, mengirim tulisan, sekaligus membaca karya anggota yang lain. Situs yang menyenangkan, bukan? Cari tahu lebih banyak tentang situs ini yuk! (Santi T.)

==> http://mediasastra.com/


Kontak: penulis(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Santi T., dan Berlin B.
Berlangganan: subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Wednesday, March 20, 2013

[i-kan-binaguru] Mohon masukan

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Deal all,

Mohon masukannya, untuk acara Paskah anak apakah memungkinkan kita melakukan visualisasi penyaliban Yesus? Sebenarnya ingin memperlihatkan tentang kasih Allah melalui pengorbanan Yesus. Mengingat ada sisi kekerasan (walaupun memang itu realitanya). Namun apakah hal tersebut akan menimbulkan dampak negatif bagi anak2.

Terimakasih atas sebelumnya..

salam,
Pratiwi

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

(e-RH) Maret 21 -- BINTANG DUNIA

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 21 Maret 2013
Bacaan : Matius 2:1-12
Setahun: Yosua 22-24
Nats: Ketika melihat bintang itu, mereka sangat bersukacita. (Matius
2:10)

Judul:

BINTANG DUNIA

Josh McDowell, dalam buku Evidence That Demands a Verdict,
bercerita tentang Pdt. Joon Gon Kim, direktur Campus Crusade for
Christ Korea, yang harus menyaksikan pembantaian atas keluarganya.
Istri dan ayahnya dibunuh di hadapannya oleh tentara komunis, yang
semuanya adalah orang sekampung yang ia kenal. Kim sendiri dipukuli
dan ditinggalkan dalam keadaan setengah mati. Tetapi, Kim memohon
agar Allah memberinya kasih bagi jiwa-jiwa musuhnya. Kim membawa 30
orang komunis kepada Kristus, termasuk pemimpin pasukan yang
bertanggung jawab atas kematian orang-orang yang dikasihinya.


Seperti bintang timur yang menuntun orang Majus untuk menemui sang
Raja, membawa persembahan, dan sujud menyembah kepada-Nya, kita
adalah bintang dunia pada masa kini. Kita mendapatkan tugas istimewa
untuk menuntun orang kepada sang Raja dan mempersembahkan diri
mereka sendiri sebagai persembahan yang hidup bagi-Nya.


Apabila kita mengerti nilai jiwa-jiwa di hadapan Kristus, seperti
Pdt. Joon Gon Kim, kita akan mengedepankan pemberitaan kabar baik
lebih dari berkubang dalam rasa sakit hati dan berbagai persoalan
pribadi. Kita adalah sinar terang yang Tuhan gunakan untuk
mewartakan sukacita bagi dunia ini.


Kita masing-masing pasti memiliki kesaksian tentang Kristus yang
dapat dibagikan. Kita dapat berdoa agar Tuhan hari ini membukakan
jalan untuk membagikannya kepada orang yang kita temui. Kita dapat
menjadi bintang yang bersinar di dunia dan menuntun banyak jiwa
kepada-Nya. --TS

TUHAN MENETAPKAN KITA SEBAGAI TERANG DUNIA
BERCAHAYALAH SEHINGGA DUNIA MELIHAT KEMULIAAN ALLAH

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+2:1-12

Matius 2:1-12

1 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman
raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke
Yerusalem
2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru
dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami
datang untuk menyembah Dia."
3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta
seluruh Yerusalem.
4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa
Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias
akan dilahirkan.
5 Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena
demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah
yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena
dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan
menggembalakan umat-Ku Israel."
7 Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu
dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu
nampak.
8 Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan
selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera
sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun
datang menyembah Dia."
9 Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan
lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului
mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu
berada.
10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu
bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun
membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan
kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali
kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan
lain.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yosua+22-24
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yosua+22-24


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Edisi 628 -- Yesus Hidup!

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-BinaAnak -- Yesus Hidup!
628/Maret/III/2013

Shalom,

Telur! Itulah bayangan pertama yang mungkin terlontar tentang Paskah saat kita masih kecil, atau bahkan dari anak-anak layan kita saat ini. Tentu saja, saat ini kita tidak ingin jika anak-anak yang kita layani langsung berpikir tentang "telur" ketika peringatan Paskah tiba, bukan?

Yesus sudah hidup! Itulah yang harus selalu diingat oleh anak-anak dan orang percaya ketika perayaan Paskah tiba, bahkan harus selalu diingat dalam hidup mereka. Kebangkitan Yesus merupakan peristiwa penting dalam hidup orang percaya karena melaluinya kita memiliki hidup yang kekal dalam Yesus. Ajarkanlah kisah kebangkitan Yesus sesuai kebenaran firman Tuhan kepada anak-anak sehingga mereka memiliki pemahaman yang benar mengenai peringatan Paskah. Salah satu ide untuk melakukan hal ini dapat kita simak dalam Bahan Mengajar edisi ini. Kiranya, menjadi berkat bagi kita semua dan bagi anak-anak yang kita layani.

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>


"Jadikan makna kebangkitan Kristus sebagai dasar pengharapan iman kita." (RHO)


BAHAN MENGAJAR: "YESUS HIDUP!"

Ayat Alkitab:
Yohanes 11:35, 20:1-8; 1 Korintus 15:2-22; 1 Timotius 3:16

Ide Pelajaran:

Pendahuluan untuk guru dan pemimpin ibadah:

Dia yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan. (1 Timotius 3:16)

Apa yang membuat Yesus berbeda dari setiap pemimpin agama lainnya dalam sejarah? Apa yang membuat-Nya berbeda dari setiap manusia lain dalam sejarah? Ia hidup benar dan tanpa dosa. Jadi, kematian tidak memiliki kuasa atas diri-Nya. Kematian tidak dapat menahan-Nya. Sebagaimana yang dijelaskan Timotius, Yesus "dibenarkan dalam Roh". Yesus Kristus sudah dibangkitkan dari kematian. Dia hidup! Dia dibangkitkan! Dia sungguh-sungguh dibangkitkan!

Inilah kebenaran agung yang kita rayakan dalam perayaan Paskah (kebangkitan Tuhan Yesus): Yesus sudah mati, tetapi sekarang Dia hidup! Akan tetapi, bukan itu saja! Karena kebangkitan Yesus merupakan peristiwa utama dalam proses pembenaran dan keselamatan kita, maka kita juga dapat memiliki hidup:

"Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus." (1 Korintus 15:20-22)

Hari ini, kita akan memperkenalkan murid-murid kita kepada Dia yang adalah Kebangkitan dan Hidup. Kita akan menantang mereka untuk percaya hanya kepada-Nya sehingga mereka pun dapat hidup. Berikut ini adalah kunci untuk masuk dalam pelajaran ini.

Dalam pelajaran ini anak-anak akan tahu:
1. Yesus sudah mati.
2. Namun, Allah membangkitkan Yesus dari kematian.
3. Sekarang, anak-anak dapat memiliki hidup baru di dalam Dia.

Penyampaian Pelajaran (5 -- 10 menit):

Jangan sekadar membaca outline ini. Pahamilah dan terapkan dalam kehidupan!

Selamat pagi, anak-anak! Saya akan menyampaikan sebuah kisah kepadamu. Kisah ini tentang apa yang terjadi setelah Yesus mati di kayu salib. Yesus mati pada hari Jumat. Pastinya, hari itu merupakan saat-saat yang menyedihkan. Teman-teman Yesus tidak tahu apa yang akan terjadi. Mereka tidak mengerti mengapa Yesus harus mati.

Pada hari Jumat sore, tubuh Yesus diturunkan dari salib dan dibungkus dalam potongan kain panjang. Yesus diletakkan dalam kuburan orang yang kaya. Sebuah batu besar menutup lubang untuk masuk ke dalam makam, dan tentara berdiri di luar untuk memastikan bahwa tidak ada yang terjadi dengan tubuh Yesus. Yesus sudah mati.

Alkitab mengatakan kepada kita tentang yang terjadi kemudian. (Ambil Alkitabmu dan buka Yohanes 20.)

Hari Minggu pagi, ketika masih gelap, teman Yesus, Maria Magdalena, pergi ke kubur itu dan melihat bahwa batu besar yang menutup pintu makam itu sudah bergeser! Maria pun melarikan diri.

Menurutmu, mengapa Maria melarikan diri? (Biarkan anak-anak menjawab.) Apakah Maria takut? Apa yang mungkin telah terjadi? Tubuh Yesus tidak ada dalam kubur itu. Batu penutup makam itu sudah bergeser!

Maria berlari menemui dua teman Yesus, Simon Petrus dan teman lain yang sangat dikasihi Yesus. Jadi, Petrus dan temannya itu berlari dengan cepat ke kubur Yesus. (Mintalah anak-anak berdiri dan berlari di tempat.)

Teman Petrus berlari dengan sangat cepat sehingga ia lebih dahulu tiba di kubur. (Mintalah anak-anak berhenti dan duduk.)

Menurutmu, mengapa teman-teman Yesus itu berlari? (Biarkan anak-anak berimajinasi terlebih dahulu dan biarkan mereka menjawab.) Apakah mereka terkejut? Apakah sulit memercayai apa yang diceritakan Maria kepada mereka?

Petrus dan temannya melihat ke dalam makam. Mereka melihat potongan-potongan kain yang digunakan untuk membungkus tubuh Yesus. Semuanya sudah dilipat dengan rapi di sudut ruangan. Teman Petrus melihat hal itu dan menjadi percaya. Apa yang dia percaya? Yesus sudah mati, tetapi Allah telah membangkitkan Dia untuk hidup.

Apakah kamu juga percaya bahwa Yesus hidup? (Berhentilah sejenak.)

Maria tidak percaya. Dia sedih. Dia pikir Yesus hilang. Teman-teman Yesus kembali ke rumah mereka, tetapi Maria tinggal di makam dan dia menangis. Menurutmu, mengapa Maria menangis? (Biarkan anak-anak menjawab: Dia berpikir bahwa Yesus sudah mati dan sekarang tubuhnya juga hilang!)

Seorang Pria datang kepada Maria. Dia berkata, "Mengapa kamu menangis? Siapa yang kamu cari?" Maria berkata, "Jika Anda telah mengambil-Nya, tolong katakan padaku di mana Dia. Aku akan pergi dan mendapatkan Dia." Lalu, Pria itu menyebut namanya, "Maria!"

Itu adalah Yesus! Ia telah mati. Namun, sekarang Dia hidup! Sekarang, Maria percaya! Maria ingin menyentuh dan memeluk-Nya! Yesus berkata, "Jangan dulu. Aku harus pergi kepada Bapa. Dan, Dia adalah Bapamu juga!" Kemudian, Maria berlari kembali.

Menurutmu, mengapa sekarang Maria berlari? (Biarkan anak-anak menjawab.)

Maria memiliki kabar baik! Dia akan memberi tahu teman-temannya, "Saya telah melihat Yesus! Dia sudah mati! Namun, sekarang Dia hidup! Ia telah dibangkitkan! Dia memberi kita kehidupan sehingga kita dapat hidup bersama Bapa lagi! (t/Davida)

Diambil dan diterjemahkan dari:
Nama situs: Sojourn Kids
Alamat URL: http://sojournkids.com/2009/03/he-is-alive-an-easter-bible-lesson/
Judul asli artikel: He is Alive!
Penulis: Jared Kennedy
Tanggal akses: 19 Maret 2013


STOP PRESS: PUBLIKASI ICW (INDONESIAN CHRISTIAN WEBWATCH)

Apakah Anda pernah mengalami kebingungan mencari situs Kristen yang sesuai kebutuhan Anda? Anda perlu referensi situs-situs Kristen maupun umum yang dapat dipercaya?

GRATIS! Publikasi ICW (Indonesian Christian Webwatch) yang diterbitkan oleh Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >. Publikasi ICW menyajikan berbagai informasi dan ulasan lengkap tentang situs-situs Kristen maupun umum, situs blog, jejaring sosial, forum diskusi online, dan artikel-artikel menarik seputar dunia teknologi. Publikasi ICW dapat menjadi tempat pertama yang dapat Anda tuju untuk mencari referensi situs-situs yang dapat dipercaya dan bermutu sesuai kebutuhan Anda.

Pastikan Anda sudah berlangganan Publikasi ICW! Kirimkan email Anda ke < subscribe-i-kan-icw(at)hub.xc.org > atau ke < icw(at)sabda.org >.

Untuk informasi selengkapnya silakan kunjungi http://www.sabda.org/publikasi/icw


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

[i-kan-kisah] [KISAH] Edisi 319 -- Dia Setia

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

KISAH -- Dia Setia
Edisi 319, 20 Maret 2013

Salam kasih,

Di balik pencobaan selalu ada rencana Tuhan yang begitu indah bagi kehidupan anak-anak-Nya. Dengan demikian, anak-anak Tuhan tidak akan pernah mendapat malu tatkala mereka diizinkan Tuhan untuk menjalani masa-masa sukar. Itulah yang dialami oleh seorang anak Tuhan yang begitu setia menantikan pertolongan Tuhan saat menghadapi masa sukar. Persoalan yang dihadapinya tidak membuatnya pergi meninggalkan Tuhan, tetapi justru membuatnya semakin kuat, yakin, dan bahkan terpanggil untuk melayani Tuhan. Karena, saat-saat seperti itulah yang membuatnya semakin merasakan kesetiaan Tuhan yang begitu nyata.

Bagi Anda yang rindu mengikuti perjuangan iman Anak Tuhan tersebut dan bagaimana Tuhan memanggilnya, simak saja kisahnya dalam kesaksian yang kami sajikan di bawah ini. Kiranya kisah ini dapat menjadi berkat bagi pertumbuhan iman Anda. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.

Staf Redaksi KISAH,
Doni K.
< http://kesaksian.sabda.org/ >


DIA SETIA

Melalui masa-masa pencobaan, saya belajar mendengar dari-Nya dengan lebih jelas dan akurat.

Waktu itu bulan April 2011. Setelah lebih dari 3 bulan, saya kehilangan pekerjaan. Masa itu benar-benar menjadi masa penuh tantangan. Para anggota kelompok sel, teman-teman, dan para pendeta menguatkan saya untuk selalu "bergantung" dan memercayai Tuhan untuk mendapatkan "jalan keluar". Namun, ketika saya mulai memikirkan tentang dari mana datangnya pemeliharaan itu setelah semua sumber daya kami habis digunakan, saat itu juga, semua "usaha manusia" mulai muncul. Setiap kali ada kesempatan wawancara (untuk pekerjaan baru), saya mengambilnya. Saya melakukan semua usaha dan menyelidiki setiap jalur untuk memastikan saya mendapatkan pekerjaan dengan gaji cukup untuk membantu keluarga saya.

Namun, saya menghadapi penolakan demi penolakan. Harapan saya musnah. Dalam banyak wawancara itu, prospek untuk mendapatkan sebuah pekerjaan sangat dekat, tetapi juga sangat jauh! Setelah melihat ke belakang, itu merupakan masa pembentukan Tuhan. Selama masa itu, Tuhan mengajarkan kepada saya tentang iman, kesetiaan, iman dalam ketekunan, dan iman dalam perbuatan.

Meskipun tanpa kepastian, saya memiliki kedamaian dan keyakinan yang mendalam di dalam diri saya untuk bertekun, terus-menerus mencari Tuhan, dan memercayai-Nya dalam segala hal. Saat saya bergumul antara memercayai Tuhan sepenuhnya setiap saat, atau bersandar pada usaha-usaha saya sendiri, itu merupakan masa pencobaan. Namun, itu juga merupakan masa pemurnian. Perlahan-lahan, saya mulai menyerah pada kehendak Tuhan dan mengizinkan Dia melakukan kehendak-Nya dalam hidup saya. Roh Kudus memperdamaikan saya dengan Yesus dan memulihkan persekutuan saya dengan-Nya dalam kehidupan doa saya.

Selama periode ini, saya memiliki kesempatan untuk membaca, dan kebanyakan buku yang saya baca adalah tentang iman. Saya membaca buku autobiografi Hudson Taylor, yang adalah pendiri Faith Mission (Misi Iman), buku-buku tulisan Benny Hinn dan Dr. Paul Yonggi Cho, yang semuanya menitikberatkan pada iman dalam Tuhan yang Hidup dan bergantung sepenuhnya pada Roh Kudus. Mereka juga mengingatkan saya untuk memercayai Tuhan yang akan memenuhi setiap kebutuhan dalam hidup saya.

Meskipun ini bukan pertama kalinya saya keluar dari pekerjaan, kali ini pengalamannya sangat berbeda. Di dalam hati saya, ada kedamaian yang tidak dapat saya jelaskan. Dan, Allah tidak gagal dalam memelihara. Makanan selalu tersedia setiap hari, bahkan terkadang sangat melimpah. Seperti karet, iman saya direntangkan dan diuji. Ada saatnya saya gagal, tetapi Allah selalu mengizinkan saya memulainya kembali. Saya belajar tentang "kesetiaan dan iman dalam ketekunan".

Dia benar-benar Tuhan yang memberi kita kesempatan kedua, dan sering kali, lebih dari sebuah kesempatan kedua. Tuhan tidak meninggalkan saya. Melalui masa-masa pencobaan dan "perentangan" iman ini, saya belajar mendengar dari-Nya dengan lebih jelas dan lebih akurat. Roh Kudus mulai menunjukkan kepada saya mengapa kebanyakan wawancara saya tidak berhasil. Itu bukanlah penolakan, namun sebuah perlindungan dari potensi frustrasi dan sakit hati. Yesus menjaga keluarga saya. Dia mengetahui setiap detail dan Dia melindungi saya dari apa pun yang tidak akan menguntungkan bagi saya.

Karena ketidakadaan pekerjaan bagi saya dan ketidakpastian akan masa depan, saya menolak untuk bergabung dalam perjalanan misi ke Kamboja. Pendeta Ling menguatkan saya untuk memercayai Tuhan. Ia berkata, "Pergilah dan Tuhan akan mencukupkan semuanya." Memang benar, ketika saya mengambil langkah iman dan mengonfirmasi keikutsertaan saya dalam perjalanan misi tanggal 26 Mei -- 3 Juni, Tuhan memberi saya pekerjaan yang sudah lama saya tunggu-tunggu! Dia setia memelihara ketika saya memercayai-Nya dan melangkah dengan iman. Saya sudah berdoa akan adanya satu kesempatan untuk melayani Dia dalam sebuah misi dan Dia menghargainya. Saya sedang menanti-nantikan perjalanan itu.

Tidak ada seorang pun yang dapat membanggakan diri karena pekerjaan yang saya dapatkan karena semua usaha manusia telah gagal. Tuhanlah yang sudah menyediakannya dan hanya Dia yang layak dipuji! (t/N. Risanti)

Diambil dan disunting dari:
Nama buletin: Floodgates, edisi Mei-Juni 2011
Penulis: Dominic Ong
Penerbit: Damansara Utama Methodist Church, Petaling Jaya, Selanggor, Malaysia 2011
Halaman: 11


POKOK DOA

1. Bersyukur kepada Tuhan Yesus karena kesetiaan-Nya dalam memelihara kehidupan anak-anak-Nya sehingga anak-anak Tuhan tidak pernah terlantar kehidupannya.

2. Berdoalah kepada Tuhan Yesus untuk anak-anak-Nya yang saat ini berada dalam pergumulan. Doakan supaya mereka diberi kekuatan iman oleh Tuhan sehingga mereka tidak pergi meninggalkan Tuhan.

3. Mohonlah kepada Tuhan Yesus agar Ia senantiasa memberkati usaha dan pekerjaan anak-anak Tuhan, serta pelayanan mereka. Kiranya, mereka juga dapat menjadi saluran berkat bagi saudara-saudara lain yang membutuhkan.


"Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia." (1 Korintus 1:9)
< http://alkitab.sabda.org/?1Kor+1:9 >


STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS DISKUSI DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK)!

PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) < http://pesta.org > kembali membuka kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) untuk periode Mei/Juni 2013. Kelas diskusi ini akan mempelajari pokok-pokok penting iman Kristen, seperti Penciptaan, Manusia, Dosa, Keselamatan, dan Hidup Baru dalam Kristus. Setelah menyelesaikan seluruh tugas tertulis dalam modul, Anda dapat menjadi peserta kelas diskusi untuk belajar bersama rekan-rekan yang lain seputar dasar iman Kristen.

Segeralah mendaftar karena kelas diskusi akan dimulai pada tgl. 8 Mei 2013. Kirimkan permohonan kelas DIK Mei/Juni 2013 ke Admin PESTA di alamat email < kusuma(at)in-christ.net >.

Jika Anda ingin mendapatkan modul DIK secara online, silakan akses di:
===> < http://www.pesta.org/dik_sil >


Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Doni K., dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Tuesday, March 19, 2013

[e-Wanita] Edisi 104/Maret 2013 -- Kebangkitan Kristus

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Wanita -- Kebangkitan Kristus
Edisi 104/Maret 2013

Shalom,

Ketika kita membaca Alkitab secara urut, kita bisa menemukan bahwa sesungguhnya tujuan utama penulisan Alkitab adalah untuk menceritakan kisah dan kasih Yesus Kristus. Dengan kesetiaan dan ketaatan-Nya, Yesus rela menyerahkan diri-Nya untuk menderita dan mati disalib agar orang-orang yang dikasihi-Nya tidak perlu menanggung hukuman dosa. Oleh karena itu, janganlah kita menyia-nyiakan kasih-Nya dengan tidak hidup seturut kehendak-Nya. Melalui Paskah tahun ini, e-Wanita mengajak Sahabat Wanita untuk semakin menghargai pengorbanan Yesus bagi kita yang percaya kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati.

Tanggal 31 Maret 2013 yang akan datang, umat kristiani akan merayakan Paskah. Pada kesempatan ini, segenap Redaksi e-Wanita mengucapkan "Selamat Paskah 2013". Percayalah bahwa kebangkitan Yesus Kristus menjadikan kita lebih dari pemenang! Tuhan Yesus menyertai kita semua.

Pemimpin Redaksi e-Wanita,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >


ARTIKEL PASKAH: KEMATIAN DAN KEBANGKITAN YESUS MERUPAKAN MUKJIZAT TERBESAR

Jumat Agung merupakan peringatan kematian Tuhan Yesus Kristus. Itu merupakan saat yang mencekam menjelang kematian Tuhan Yesus. Firman Tuhan mengatakan bahwa karena kasih-Nya bagi dunia ini, Ia rela meninggalkan takhta suci-Nya dan datang ke dunia supaya siapa yang menerima dan percaya kepada-Nya diselamatkan dan diberi kehidupan kekal (Yohanes 3:16). Namun, tidak berhenti sampai di sini saja. Jika kita menjadi pengikut Yesus, ini artinya kita harus melakukan apa saja yang menjadi kehendak-Nya. Yesus menjalani penderitaan-Nya dengan taat dan tenang sampai Ia mati di kayu salib. Pertanyaannya adalah apakah kita sudah merenungkan betapa dahsyatnya penderitaan Yesus ini? Kalau kita menderita di dunia ini, hal itu belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan penderitaan Yesus. Sebelum mati, Yesus memikul salib. Hal ini berarti bahwa kita juga harus menghadapi berbagai pergumulan dan tantangan dalam hidup. Namun, percayalah bahwa bersama Dia, kita mampu melewati semuanya itu.

Penderitaan Yesus dimulai ketika Ia dan para murid-Nya berada di Taman Getsemani (Matius 26:36, 38-39). Selanjutnya, Ia dijual oleh murid-Nya sendiri (Yudas Iskariot) senilai 30 keping uang perak. Ia ditangkap dan dibawa menghadap ke Imam Besar Kayafas, diserahkan kepada Pilatus, diolok-olok, disalibkan, dan mati. Jika sekarang Anda dihina, diejek oleh saudara sendiri, itu merupakan tantangan. Berbahagialah jika Anda berhasil melewatinya.

Yesus juga mengajarkan kepada para murid untuk berdoa agar tidak jatuh ke dalam pencobaan. Yesus berdoa kepada Bapa agar cawan itu berlalu dari pada-Nya. Ia terus berdoa, bahkan peluhnya menjadi seperti titik-titik darah yang menetes ke tanah (Lukas 22:40-44). Artinya, Ia menebus dosa pikiran manusia dengan darah. Pikiran manusia sering menyesatkan, menjauhkan kita dari Tuhan, serakah, dan "menuntun" untuk berbuat dosa. Inilah penebusan pertama dan sekaligus penderitaan yang pertama. Penebusan kedua adalah penebusan dosa manusia di atas kayu salib. Penebusan ketiga adalah penyembuhan sakit penyakit fisik serta jiwa.

Setelah ditangkap, Yesus dibawa ke Imam Besar Kayafas. Di sana, Ia menghadapi saksi-saksi dusta, diludahi, dipukuli oleh massa. Kemudian, Ia dikirim ke Pilatus (Matius 27:1-26) dan Pilatus mempersilakan massa untuk memilih siapa yang akan ia bebaskan: seorang kriminal kelas kakap (Barabas) atau Yesus. Massa lebih memilih Barabas bebas dan meminta agar Yesus disalibkan. Hal tersebut merupakan kemenangan bagi Yesus karena Tuhan memunyai rencana, Yesus harus mati, menderita karena kasih-Nya bagi manusia. Dalam proses penyaliban ini, Yesus Kristus disesah dengan cambuk yang ujungnya tajam. Ketika cambuk itu diayunkan dan masuk ke dalam daging Yesus, ada daging yang tercabik keluar saat ditarik. Ia sangat menderita, dimahkotai duri, bahkan ditelanjangi, padahal Ia tidak bersalah. Ia harus memikul salib-Nya sendiri menuju Golgota, baru di tengah jalan, Simon, seorang dari Kirene, menggantikan-Nya. Di sepanjang jalan, Yesus diolok-olok dan diludahi. Ia mengalami kesakitan yang luar biasa. Ia merasa Allah-Nya jauh, itu kemanusiaan-Nya (Matius 27:45-51). Namun, di dalam Tuhan Yesus ada kemenangan, kelepasan, dan kesembuhan. Iblis tidak bisa menghalangi apa yang Tuhan Yesus lakukan karena Iblis sudah jatuh di bawah kaki Tuhan Yesus. Kalau seseorang sudah mengerti arti penderitaan-Nya, orang tersebut pasti tidak tanggung-tanggung dalam mengiring Tuhan dan melakukan seluruh perintah-Nya sesuai firman Tuhan.

Lewat kematian Yesus, ada 3 hal penting untuk kita renungkan, yaitu:

1. Allah yang kita sembah dalam nama Kristus Yesus adalah Allah yang tidak pernah meninggalkan kita (Matius 27:45-50). Yesus menjanjikan seorang Penolong, Penghibur, yaitu Roh Kudus. Dan, kita tidak ditinggalkan sendirian (Yohanes 14:16-18).

2. Yesus berseru dengan suara nyaring, Ia menyerahkan nyawa-Nya (Matius 27:50-51). Hal ini sudah dinubuatkan oleh nabi Yesaya (Yesaya 53:4-6). Lewat kematian-Nya, setiap orang yang percaya kepada-Nya memperoleh pengampunan dosa (Yesaya 1:18; 1 Yohanes 1:9; Kisah Para Rasul 3:19-21).

3. Tirai Bait Suci terbelah menjadi dua bagian dan terjadi gempa bumi. Artinya, terjadi pemisahan antara orang yang di dalam Tuhan dengan orang yang di luar Tuhan.

Sebelum kelahiran Yesus atau pada zaman Perjanjian Lama, Paskah dirayakan oleh orang Yahudi pada hari Jumat. Kata Paskah diambil dari Bahasa Ibrani "Paset atau Passa", dalam Bahasa Inggris diterjemahkan "passover" yang artinya dilewati. Dalam tradisi orang Yahudi, Paskah merupakan upacara penyembelihan anak domba yang berumur 1 tahun, yang tidak bercacat. Sebelum disembelih, anak domba tersebut disimpan selama 14 hari. Setelah genap harinya, ia disembelih. Oleh orang Israel, darahnya dioleskan pada ambang pintu. Dengan demikian, semua malapetaka tidak dapat masuk ke dalam rumah.

Paskah bisa diartikan sebagai hari kemenangan bagi semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Ini benar karena kebangkitan tidak mungkin ada tanpa Golgota atau penderitaan. Kemenangan ada karena didahului oleh penderitaan Yesus Kristus di Golgota. Kita yang percaya kepada-Nya, memperoleh pengampunan, keselamatan, dan hidup yang kekal (Matius 26:36). Karya Allah yang tinggi setelah Yesus mati dan dikuburkan adalah kebangkitan Yesus pada hari ketiga. Hal ini dibuktikan dengan kubur yang sudah kosong (Markus 16:1-9).

Allah sangat mengasihi Maria Magdalena dan teman-temannya. Pada waktu mereka pergi ke kubur, mereka tahu ada yang menghalangi mereka, yaitu batu besar. Namun, meskipun mereka wanita yang lemah, Tuhan memakai mereka untuk memberitakan kebangkitan Yesus.

Dari berita kebangkitan Yesus ada tiga hal yang harus kita imani.

1. Kebangkitan Yesus merupakan tanda kemenangan-Nya. Melalui kebangkitan-Nya, kita juga memperoleh kemenangan dalam setiap persoalan dan tantangan yang kita hadapi.

2. Batu besar yang menghalangi pintu kubur melambangkan dosa akibat perbuatan kita. Jika kita datang dan meminta ampun kepada Yesus, Roh Kudus akan menolong kita menggulingkan batu penghalang itu sehingga kita dapat bertemu dengan Yesus.

3. Yesus Kristus di surga sedang menanti kita semua. Allah melihat hati kita dan apa yang kita kerjakan (Matius 11:28; 1 Korintus 15:14).

Diambil dan disunting dari:
Judul majalah: Penyuluh, No. 40, Tahun XVI/2007
Penulis: Pdt. Imanuel Pakan
Penerbit: Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia, Jakarta 2007
Halaman: 21 -- 22


TOKOH WANITA: PRISKILA -- WANITA DALAM ALKITAB
Kisah Para Rasul 18:24-26

Priskila dan Akwila, suaminya, bekerja sebagai pendiri tenda. Rasul Paulus bertemu mereka di Korintus. Paulus bekerja dengan membuat tenda dengan mereka di sela-sela waktu berkhotbah di rumah ibadah orang Yahudi. Mungkin, Anda pernah mendengar istilah "pelayanan pendirian tenda". Istilah tersebut berasal dari Kisah Para Rasul 18, yang menyebutkan bahwa Paulus membuat tenda untuk mendukung keuangannya dalam pelayanan.

Tidak diragukan lagi, Priskila bertalenta di dunia sekuler dan juga dalam pelayanan firman Tuhan. Keterlibatannya dengan Paulus pastinya membantu Priskila berakar dalam Alkitab. Priskila dan Akwila kemudian mengikuti Paulus ke Siria. Mereka semua pergi ke Efesus dan menetap di sana, sedangkan Paulus melanjutkan perjalanannya ke Kaisarea. Warga Efesus mungkin membutuhkan banyak pengajaran firman Tuhan, mungkin inilah sebabnya Priskila dan Akwila tetap tinggal di sana. Keduanya memunyai pemahaman yang mendalam tentang firman Tuhan. Mereka mengerjakan pelayanan mereka dengan setia.

Meskipun tidak semua pelayanan berhadapan dengan masyarakat luas, mayoritas pelayanan Kristen dipegang oleh pasukan yang berdedikasi seperti Priskila. Mereka mengajar dan mendorong kelompok kecil orang percaya dan orang tidak percaya. Priskila dan suaminya mengetahui panggilan mereka dan setia kepada panggilan itu.

Selain itu, Priskila dan Akwila juga menolong Apolos. Apolos memunyai pengetahuan yang cukup mendalam tentang firman Allah. Priskila dan Akwila berbicara secara pribadi kepadanya dan mengajarkannya lebih banyak tentang jalan kebenaran. Inilah yang perlu kita kagumi, orang-orang yang mengetahui panggilan Allah dan melaksanakannya, alih-alih mencari sesuatu yang lebih istimewa.

Apakah Anda setia dalam panggilan Allah untuk Anda? Mungkin panggilan Anda adalah memimpin kelompok PA yang anggotanya masih sedikit. Lakukanlah dengan seluruh kemampuan Anda. Ada jiwa-jiwa yang berharga di antara para pendengar Anda. Saat Anda memberitakan firman kepada mereka dan memotivasi mereka dalam iman, Anda akan melahirkan pelayanan-pelayanan baru. Jadilah seperti Priskila yang menjadi orang tua rohani. Ia mengasuh banyak anak dalam Tuhan dan membangun pelayanan-pelayanan yang kuat. Sungguh merupakan sebuah panggilan yang luar biasa. Dan, berkat yang luar biasa. (t/Anna)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: The Living Word Library
Alamat URL: http://www.wordlibrary.co.uk/article.php?id=166&type=bible
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 14 Juli 2011


PUBLIKASI E-PENULIS: REFERENSI BAGI PENULIS KRISTEN

Anda tertarik dengan dunia tulis-menulis? Anda memerlukan referensi berkualitas untuk mengembangkan kemampuan tulis-menulis Anda?

Bagi Anda penulis Kristen, Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > telah menyediakan Publikasi e-Penulis. Sejak tahun 2004, Publikasi e-Penulis < http://sabda.org/publikasi/e-penulis/ > telah melayani ribuan pelanggannya dengan bahan-bahan bermutu seputar pelayanan penulisan. Artikel tentang literatur Kristen maupun umum, kiat penulisan, kaidah penggunaan Bahasa Indonesia, tokoh penulis, serta ulasan situs-situs kepenulisan bisa Anda dapatkan secara GRATIS dalam e-Penulis!

Tunggu apa lagi? Segeralah berlangganan publikasi e-Penulis secara GRATIS dengan mengirimkan email kosong ke: < subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org > atau ke < penulis(at)sabda.org >

Kunjungi pula situs Pelitaku (Penulis Literatur Kristen dan Umum) di: < http://pelitaku.sabda.org/ >

Selamat menikmati pelayanan kami dan teruslah berkarya!


Kontak: wanita(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, N. Risanti, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-wanita/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

[i-kan-humor] [e-Humor] 2177 Maret/2013

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Humor
2177, Maret 2013

Shalom,

Pernahkah Anda mendengar ungkapan 'Pembeli Adalah Raja'? Ungkapan ini memberi kesan bahwa si penjual harus memberikan pelayanan terbaik kepada calon pembelinya. Namun, tentu saja tidak semua permintaan pembeli harus kita turuti. Apalagi bila si pembeli memunyai sifat yang menyebalkan, persis seperti tokoh humor di bawah ini. Penasaran? Langsung baca ke bawah ya!

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Amy G.
< ami(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2177. IKAN BARONANG

Tukang ikan: Bu, ikan kembung segar nih!

Pembeli: Kecil-kecil begini, ini sih bukan kembung, tetapi kempis!

Tukang ikan: (nyengir) Atau ini Bu, ikan belanak?

Pembeli: Heeellooww, ikan bukannya bertelur, Bang?!

Tukang ikan mulai menahan jengkel.

Pembeli: Ee, sebetulnya saya mau cari ikan baronang, Bang!

Tukang ikan: Heeellooow ... semua ikan dari dulu juga baronang, Bu. Belum ada yang jalan kaki atau naik ojek, Buuu!!!

[Sumber disunting dari: http://www.ceritakristen.org/ikan-baronang-humor]

Dengan mulutnya orang fasik membinasakan sesama manusia, tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan. (Amsal 11:9) < http://alkitab.sabda.org?Amsal+11:9 >


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G. dan Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo