Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
KADOS -- Edisi 173 (28 Oktober -- 3 November 2013)
Salam damai Kristus,
Apa saja yang menjadi kerinduan Anda saat ini? Tulislah itu di dalam buku harian Anda dan berdoalah. Apabila Anda menemui kesulitan untuk menemukan apa yang sebenarnya menjadi kerinduan Anda, tanyalah kepada Tuhan dan responslah dengan cara yang berkenan kepada-Nya. Untuk itu, marilah kita berdoa sekarang dan bawalah juga pokok-pokok doa di bawah ini kepada Tuhan dengan segenap hati. Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi KADOS,
Santi T.
< santi(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
28 Oktober 2013 -- Hari Sumpah Pemuda
Hari ini, kita memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-85. Kita semua menyadari bahwa pemuda Indonesia berperan penting sebagai generasi penerus bangsa. Keberadaan dan kualitas pemuda Indonesia menjadi penentu bagaimana perkembangan bangsa Indonesia pada masa yang akan datang. Jika kita mengamati kondisi bangsa Indonesia saat ini, masih ada beberapa hal yang harus dibenahi, terutama karakter bangsa. Adanya aksi tawuran, demonstrasi yang berujung pada tindakan anarkis, kekerasan dalam lingkungan pendidikan, dll. menjadi keprihatinan tersendiri terhadap karakter pemuda di Indonesia. Marilah kita berdoa untuk para pemuda di Indonesia agar mereka bisa menggunakan masa muda mereka untuk hal-hal yang berguna bagi kemajuan bangsa Indonesia. Berdoalah juga untuk para pemuda Kristen agar mereka bisa menjadi terang dan berkat bagi masyarakat dan bangsa, serta menjadi teladan yang baik bagi sesama.
29 Oktober 2013 -- Remaja yang Undur dari Persekutuan
Mengikuti ibadah di gereja bukanlah satu-satunya cara agar remaja bisa mengalami pertumbuhan rohani. Melalui persekutuan doa, remaja pun bisa bertumbuh dan belajar firman Tuhan. Terlebih lagi, dengan mengikuti persekutuan doa, pertumbuhan rohani remaja bisa dipantau secara intens. Meski demikian, sebuah persekutuan pasti pernah mengalami persoalan remaja yang mulai undur dari persekutuan doa. Mereka sudah jarang mengikuti persekutuan, dan mungkin ada beberapa alasan yang mendasari hal ini, seperti kemauan pribadi, kesibukan di sekolah, aktivitas yang padat, tidak mendapat izin orang tua, dll.. Berdoalah untuk remaja yang undur dari persekutuan. Kiranya Tuhan Yesus menolong dan membawa mereka mengikuti persekutuan kembali. Berdoalah juga agar pertumbuhan rohani mereka terus dipelihara dan ditingkatkan agar mereka bisa semakin dipakai oleh-Nya.
30 Oktober 2013 -- Hari Keuangan
Uang menjadi faktor penting untuk berlangsungnya roda kehidupan di dunia ini. Namun, uang bukanlah segala-galanya. Adanya pekerjaan, bisnis, usaha kecil, industri rumah tangga, dll. hanyalah sebagai sarana bagi manusia untuk bisa berkarya, berguna, dan berkembang, baik dalam keterampilan, kecerdasan, keuangan, dan kesejahteraan. Untuk itu, kita harus bisa mengubah motivasi kita bahwa bekerja/berkarya bukanlah semata-mata untuk mendapatkan uang, tetapi untuk mengembangkan diri. Pada hari ini, kita merayakan hari Keuangan. Marilah kita berdoa agar pemerintah dan masyarakat bisa saling bekerja sama untuk memajukan kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia. Berdoalah pula agar orang-orang yang berkecimpung dalam semua sektor ekonomi di Indonesia dapat melakukan tugasnya dengan lancar sehingga perkembangan keuangan di Indonesia semakin meningkat.
31 Oktober 2013 -- Pemanfaatan Telepon Seluler untuk Pelayanan Kristen
Zaman ini, pelayanan Kristen tidak hanya terbatas dalam lingkungan gereja, persekutuan, yayasan atau sekolah Kristen, tetapi bisa meluas ke banyak tempat. Salah satu sarana yang bisa mendukung pelayanan adalah telepon seluler. Saat ini, semakin banyak kesempatan untuk mengirim kutipan ayat-ayat Alkitab melalui SMS, konseling melalui perbincangan di telepon, bahkan semua informasi pelayanan (baik di gereja, persekutuan, dan di tempat lain) disebarluaskan melalui sms dengan menggunakan kerja sama antara gereja dan penyedia layanan telekomunikasi. Marilah berdoa agar setiap pemilik telepon seluler, khususnya orang percaya, bisa menggunakannya dengan bijaksana untuk memperluas Kerajaan Allah.
1 November 2013 -- Orang Indonesia yang Bersekolah di Luar Negeri
Bersekolah di luar negeri ternyata menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin melanjutkan studi dalam bidang tertentu. Memang tidak semua orang bisa bersekolah di luar negeri karena biaya pendidikan dan biaya hidup di luar negeri yang tergolong mahal. Meski demikian, mereka yang bisa bersekolah di luar negeri hendaknya bisa membawa nama baik Indonesia dan memberi dampak yang berguna bagi Indonesia saat mereka kembali ke tanah air kelak. Marilah kita berdoa agar orang Indonesia yang bersekolah di luar negeri, khususnya orang-orang Kristen, bisa melakukan tugas belajarnya dengan lancar dan bisa menjaga nama baik Indonesia. Selain itu, berdoalah agar mereka bisa memajukan bangsa Indonesia dalam bidang-bidang tertentu, sesuai dengan keahlian yang mereka pelajari saat bersekolah di luar negeri.
2 November 2013 -- Masyarakat Penerima BLSM
Salah satu bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat Indonesia adalah Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Namun, dalam memberikan bantuan ini, pemerintah memperhatikan dengan detail keadaan masyarakatnya. Harapannya, BLSM dapat diberikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Untuk itu, marilah kita berdoa agar usaha pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat bisa dilakukan tepat sasaran, berguna, dan benar-benar menolong masyarakat.
3 November 2013 -- Bahan-Bahan Pelayanan Kristen
Kemajuan pelayanan Kristen tidak hanya ditentukan dari kualitas orang-orang yang melayani, tetapi kualitas bahan-bahan yang akan mereka gunakan dalam melakukan pelayanan. Salah satu yayasan Kristen nonprofit di Indonesia, yaitu Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >, menjadi salah satu yayasan penyedia bahan-bahan kekristenan yang berkualitas dalam berbagai bidang pelayanan. YLSA berharap bisa saling memperlengkapi dan memajukan pelayanan Kristen di Indonesia bersama dengan yayasan/organisasi Kristen yang lain. Marilah kita berdoa agar YLSA dan yayasan Kristen yang lainnya bisa saling mendukung untuk memberitakan Kabar Baik dan membawa banyak orang mengenal Kristus.
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Santi T.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Saturday, October 26, 2013
(e-RH) Oktober 27 -- KUATKANLAH HATIMU
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 27 Oktober 2013
Bacaan : Hagai 2:20-23
Setahun: Lukas 14-16
Nats: Aku akan mengambil engkau, hai Zerubabel bin Sealtiel,
hamba-Ku... dan akan menjadikan engkau seperti cincin meterai;
sebab engkaulah yang Kupilih. (Hagai 2:24)
Judul:
KUATKANLAH HATIMU
Kadang hati kita menjadi ciut jika melihat kondisi bangsa ini
dalam menghargai kepercayaan yang beraneka ragam. Hambatan terhadap
pemberitaan firman Tuhan semakin kuat. Izin pembangunan tempat
ibadah semakin sulit diperoleh, bahkan di beberapa daerah rumah
ibadah yang sudah berdiri ditutup sehingga tidak dapat dipakai.
Bagaimanakah kita menanggapinya?
Bangsa Israel pernah mengalaminya ketika pembangunan Bait Suci
dihambat. Allah memiliki rencana atas Israel dan Dia berkuasa untuk
melaksanakan rencana-Nya itu. Kuasa-Nya tidak bergantung pada
kemauan dan kemampuan manusia. Namun, bukan berarti Dia tidak
melibatkan manusia dalam karya-Nya. Dia memilih Zerubabel untuk
memainkan peranan penting dalam rancangan-Nya (ay. 24). Kepada
Zerubabel, Allah berjanji akan meruntuhkan struktur kekuasaan dan
berbagai pihak yang bermaksud melawannya. Allah melakukan semua itu
agar Zerubabel menyadari bahwa ia adalah hamba Allah. Di bagian
terakhir, kitab Hagai mengajarkan bahwa situasi dunia yang
mengerikan, musuh yang menghadang, atau semangat yang patah bukanlah
alasan bagi kita untuk menolak panggilan Allah.
Sebagai orang percaya, kita memiliki hak istimewa untuk terlibat
dalam rencana Allah di negeri ini. Jangan karena merasa tidak mampu,
kita jadi ragu untuk terlibat. Jangan karena takut akan beratnya
medan pelayanan, kita jadi mundur. Ingatlah, Allah kita berkuasa dan
Dia berkenan pada mereka yang taat kepada-Nya. Perkataan-Nya ke pada
bangsa Israel juga berlaku bagi kita, "Kuatkanlah hatimu dan
kerjakanlah." --Eddy Nugroho
TUHAN MEMAMPUKAN, KITA MENGERJAKAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Hagai+2:20-23
Hagai 2:20-23
20 (2-21) Maka datanglah firman TUHAN untuk kedua kalinya kepada
Hagai pada tanggal dua puluh empat bulan itu, bunyinya:
21 (2-22) "Katakanlah kepada Zerubabel, bupati Yehuda, begini: Aku
akan menggoncangkan langit dan bumi
22 (2-23) dan akan menunggangbalikkan takhta raja-raja; Aku akan
memunahkan kekuasaan kerajaan bangsa-bangsa dan akan
menjungkirbalikkan kereta dan pengendaranya; kuda dan
pengendaranya akan mati rebah, masing-masing oleh pedang
temannya.
23 (2-24) Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam,
Aku akan mengambil engkau, hai Zerubabel bin Sealtiel,
hamba-Ku--demikianlah firman TUHAN--dan akan menjadikan engkau
seperti cincin meterai; sebab engkaulah yang Kupilih,
demikianlah firman TUHAN semesta alam."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Lukas+14-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+14-16
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 27 Oktober 2013
Bacaan : Hagai 2:20-23
Setahun: Lukas 14-16
Nats: Aku akan mengambil engkau, hai Zerubabel bin Sealtiel,
hamba-Ku... dan akan menjadikan engkau seperti cincin meterai;
sebab engkaulah yang Kupilih. (Hagai 2:24)
Judul:
KUATKANLAH HATIMU
Kadang hati kita menjadi ciut jika melihat kondisi bangsa ini
dalam menghargai kepercayaan yang beraneka ragam. Hambatan terhadap
pemberitaan firman Tuhan semakin kuat. Izin pembangunan tempat
ibadah semakin sulit diperoleh, bahkan di beberapa daerah rumah
ibadah yang sudah berdiri ditutup sehingga tidak dapat dipakai.
Bagaimanakah kita menanggapinya?
Bangsa Israel pernah mengalaminya ketika pembangunan Bait Suci
dihambat. Allah memiliki rencana atas Israel dan Dia berkuasa untuk
melaksanakan rencana-Nya itu. Kuasa-Nya tidak bergantung pada
kemauan dan kemampuan manusia. Namun, bukan berarti Dia tidak
melibatkan manusia dalam karya-Nya. Dia memilih Zerubabel untuk
memainkan peranan penting dalam rancangan-Nya (ay. 24). Kepada
Zerubabel, Allah berjanji akan meruntuhkan struktur kekuasaan dan
berbagai pihak yang bermaksud melawannya. Allah melakukan semua itu
agar Zerubabel menyadari bahwa ia adalah hamba Allah. Di bagian
terakhir, kitab Hagai mengajarkan bahwa situasi dunia yang
mengerikan, musuh yang menghadang, atau semangat yang patah bukanlah
alasan bagi kita untuk menolak panggilan Allah.
Sebagai orang percaya, kita memiliki hak istimewa untuk terlibat
dalam rencana Allah di negeri ini. Jangan karena merasa tidak mampu,
kita jadi ragu untuk terlibat. Jangan karena takut akan beratnya
medan pelayanan, kita jadi mundur. Ingatlah, Allah kita berkuasa dan
Dia berkenan pada mereka yang taat kepada-Nya. Perkataan-Nya ke pada
bangsa Israel juga berlaku bagi kita, "Kuatkanlah hatimu dan
kerjakanlah." --Eddy Nugroho
TUHAN MEMAMPUKAN, KITA MENGERJAKAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Hagai+2:20-23
Hagai 2:20-23
20 (2-21) Maka datanglah firman TUHAN untuk kedua kalinya kepada
Hagai pada tanggal dua puluh empat bulan itu, bunyinya:
21 (2-22) "Katakanlah kepada Zerubabel, bupati Yehuda, begini: Aku
akan menggoncangkan langit dan bumi
22 (2-23) dan akan menunggangbalikkan takhta raja-raja; Aku akan
memunahkan kekuasaan kerajaan bangsa-bangsa dan akan
menjungkirbalikkan kereta dan pengendaranya; kuda dan
pengendaranya akan mati rebah, masing-masing oleh pedang
temannya.
23 (2-24) Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam,
Aku akan mengambil engkau, hai Zerubabel bin Sealtiel,
hamba-Ku--demikianlah firman TUHAN--dan akan menjadikan engkau
seperti cincin meterai; sebab engkaulah yang Kupilih,
demikianlah firman TUHAN semesta alam."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Lukas+14-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+14-16
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Friday, October 25, 2013
(e-RH) Oktober 26 -- PERNIKAHAN TIDAK SEIMAN
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 26 Oktober 2013
Bacaan : 1 Korintus 7:12-16
Setahun: Lukas 12-13
Nats: Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai istri, apakah engkau
tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau
mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan
istrimu? (1 Korintus 7:16)
Judul:
PERNIKAHAN TIDAK SEIMAN
Amel, seorang perempuan Kristen, memiliki suami yang tidak seiman
dengannya. Situasi ini terjadi bukan karena ia asal-asalan saat
memilih pasangan hidup. Ketika mereka menikah, keduanya sama-sama
belum menjadi orang Kristen. Beberapa lama setelah mereka menikah,
barulah Amel beriman pada Kristus. Sayangnya, sampai sekarang sang
suami masih tetap dengan keyakinannya yang dahulu. Amel bergumul
tentang apa yang harus ia lakukan terhadap pernikahannya.
Sejak zaman Paulus, pergumulan yang dialami oleh Amel ini sudah
terjadi. Persoalan yang tergolong pelik sehingga Paulus membahasnya
secara cukup spesifik. Ia mengajarkan bahwa pernikahan yang seperti
itu sedapat mungkin perlu dipertahankan. Pihak yang sudah beriman
semestinya terdorong untuk bersaksi dan semakin mengasihi
pasangannya yang belum percaya. Melalui kesaksian tersebut, bisa
jadi sang pasangan pada akhirnya percaya juga. Kalaupun kemudian
pernikahan itu terpaksa harus berakhir dengan perceraian, tuntutan
bercerai ini tidak boleh datang dari pihak yang sudah Kristen.
Pada praktiknya memang tidak mudah untuk menjalani nasihat Paulus
ini. Kala orang yang paling dekat dengan kita tidak seiman atau
malah menentang iman kita, hati kita tentu terluka amat dalam. Jika
Anda berada dalam situasi seperti Amel, mintalah dukungan dari rekan
seiman yang bersedia mendampingi Anda. Jika Anda mengenal orang yang
seperti Amel, dukunglah ia dengan doa, perhatian, atau bantuan yang
ia perlukan. --Alison Subiantoro
JADILAH KESAKSIAN YANG BAIK BAGI PASANGAN ANDA YANG BELUM PERCAYA,
KIRANYA KESAKSIAN ITU MEMBUKA JALAN BAGINYA UNTUK MENGENAL TUHAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+7:12-16
1 Korintus 7:12-16
12 Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada
seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan
perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah
saudara itu menceraikan dia.
13 Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak
beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia,
janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
14 Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya
dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya.
Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar,
tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.
15 Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah
ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak
terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai
sejahtera.
16 Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau
tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau
mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan
isterimu?
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Lukas+12-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+12-13
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 26 Oktober 2013
Bacaan : 1 Korintus 7:12-16
Setahun: Lukas 12-13
Nats: Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai istri, apakah engkau
tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau
mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan
istrimu? (1 Korintus 7:16)
Judul:
PERNIKAHAN TIDAK SEIMAN
Amel, seorang perempuan Kristen, memiliki suami yang tidak seiman
dengannya. Situasi ini terjadi bukan karena ia asal-asalan saat
memilih pasangan hidup. Ketika mereka menikah, keduanya sama-sama
belum menjadi orang Kristen. Beberapa lama setelah mereka menikah,
barulah Amel beriman pada Kristus. Sayangnya, sampai sekarang sang
suami masih tetap dengan keyakinannya yang dahulu. Amel bergumul
tentang apa yang harus ia lakukan terhadap pernikahannya.
Sejak zaman Paulus, pergumulan yang dialami oleh Amel ini sudah
terjadi. Persoalan yang tergolong pelik sehingga Paulus membahasnya
secara cukup spesifik. Ia mengajarkan bahwa pernikahan yang seperti
itu sedapat mungkin perlu dipertahankan. Pihak yang sudah beriman
semestinya terdorong untuk bersaksi dan semakin mengasihi
pasangannya yang belum percaya. Melalui kesaksian tersebut, bisa
jadi sang pasangan pada akhirnya percaya juga. Kalaupun kemudian
pernikahan itu terpaksa harus berakhir dengan perceraian, tuntutan
bercerai ini tidak boleh datang dari pihak yang sudah Kristen.
Pada praktiknya memang tidak mudah untuk menjalani nasihat Paulus
ini. Kala orang yang paling dekat dengan kita tidak seiman atau
malah menentang iman kita, hati kita tentu terluka amat dalam. Jika
Anda berada dalam situasi seperti Amel, mintalah dukungan dari rekan
seiman yang bersedia mendampingi Anda. Jika Anda mengenal orang yang
seperti Amel, dukunglah ia dengan doa, perhatian, atau bantuan yang
ia perlukan. --Alison Subiantoro
JADILAH KESAKSIAN YANG BAIK BAGI PASANGAN ANDA YANG BELUM PERCAYA,
KIRANYA KESAKSIAN ITU MEMBUKA JALAN BAGINYA UNTUK MENGENAL TUHAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+7:12-16
1 Korintus 7:12-16
12 Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada
seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan
perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah
saudara itu menceraikan dia.
13 Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak
beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia,
janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
14 Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya
dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya.
Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar,
tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.
15 Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah
ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak
terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai
sejahtera.
16 Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau
tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau
mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan
isterimu?
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Lukas+12-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+12-13
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
[i-kan-binaguru] [INFO Domba Kecil] Tobelo 2013 - Teachers on the Move & Kebaktian Kebangunan Rohani Anak
---------------------------------------------------------------------
e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU
---------------------------------------------------------------------
http://www.dombakecil.org/TOTM2013-Tobelo.jpg
[1] https://www.facebook.com/events/468216493291229
[2] https://www.facebook.com/events/478460985601470
______________________________________________________________________
TEACHERS ON THE MOVE - TOBELO %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
Kami mengundang para Guru Sekolah dan Sekolah Minggu, Penginjil Anak,
dan semua yang ingin melayani anak untuk hadir dalam pertemuan khusus
TEACHERS ON THE MOVE yang akan diadakan pada:
[1] Minggu, 10 November 2013, 12:00-15:00 WIT
[2] Senin, 11 November 2013, 15:00-19:00 WIT
di GBI Yesus Itu Tuhan
Jl. Kemakmuran
Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara
TOPIK
• [1] Mengajar dengan hati
• [1] Merebut perhatian anak dengan alat peraga
• [1] Ide-ide alat peraga dan acara Natal anak
• [2] Workshop membuat alat peraga sendiri
CATATAN
Bahan-bahan Pembinaan Anak, Kurikulum, Alat Peraga, Puppet, dll
dapat diperoleh pada saat seminar.
Jangan lewatkan kesempatan ini! Daftarkan diri anda segera!
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi:
• Ibu Sonya Tri HP. (0823) 4380-1305
• Ibu Cathy May HP. (0852) 4019-0025
• Bina Latih Pelayanan Anak Tel. (021) 560-2630, 566-8931
Yayasan Domba Kecil Fax. (021) 566-8962
Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 info@dombakecil.org
Jakarta Barat 11470 INDONESIA BCA Kepa 1983102364
«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-
https://www.facebook.com/events/163101213896484
______________________________________________________________________
KEBAKTIAN KEBANGUNAN ROHANI ANAK - TOBELO %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
Minggu, 10 November 2013
16:00-18:00 WIT
di GBI Yesus Itu Tuhan
Jl. Kemakmuran
Tobelo, Halmahera, Maluku Utara
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi:
• Ibu Sonya Tri HP. (0823) 4380-1305
• Ibu Cathy May HP. (0852) 4019-0025
• Bina Latih Pelayanan Anak Tel. (021) 560-2630, 566-8931
Yayasan Domba Kecil Fax. (021) 566-8962
Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 info@dombakecil.org
Jakarta Barat 11470 INDONESIA BCA Kepa 1983102364
«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-
---------------------------------------------------------------------
Bergabung kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru
---------------------------------------------------------------------
e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU
---------------------------------------------------------------------
http://www.dombakecil.org/TOTM2013-Tobelo.jpg
[1] https://www.facebook.com/events/468216493291229
[2] https://www.facebook.com/events/478460985601470
______________________________________________________________________
TEACHERS ON THE MOVE - TOBELO %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
Kami mengundang para Guru Sekolah dan Sekolah Minggu, Penginjil Anak,
dan semua yang ingin melayani anak untuk hadir dalam pertemuan khusus
TEACHERS ON THE MOVE yang akan diadakan pada:
[1] Minggu, 10 November 2013, 12:00-15:00 WIT
[2] Senin, 11 November 2013, 15:00-19:00 WIT
di GBI Yesus Itu Tuhan
Jl. Kemakmuran
Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara
TOPIK
• [1] Mengajar dengan hati
• [1] Merebut perhatian anak dengan alat peraga
• [1] Ide-ide alat peraga dan acara Natal anak
• [2] Workshop membuat alat peraga sendiri
CATATAN
Bahan-bahan Pembinaan Anak, Kurikulum, Alat Peraga, Puppet, dll
dapat diperoleh pada saat seminar.
Jangan lewatkan kesempatan ini! Daftarkan diri anda segera!
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi:
• Ibu Sonya Tri HP. (0823) 4380-1305
• Ibu Cathy May HP. (0852) 4019-0025
• Bina Latih Pelayanan Anak Tel. (021) 560-2630, 566-8931
Yayasan Domba Kecil Fax. (021) 566-8962
Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 info@dombakecil.org
Jakarta Barat 11470 INDONESIA BCA Kepa 1983102364
«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-
https://www.facebook.com/events/163101213896484
______________________________________________________________________
KEBAKTIAN KEBANGUNAN ROHANI ANAK - TOBELO %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
Minggu, 10 November 2013
16:00-18:00 WIT
di GBI Yesus Itu Tuhan
Jl. Kemakmuran
Tobelo, Halmahera, Maluku Utara
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi:
• Ibu Sonya Tri HP. (0823) 4380-1305
• Ibu Cathy May HP. (0852) 4019-0025
• Bina Latih Pelayanan Anak Tel. (021) 560-2630, 566-8931
Yayasan Domba Kecil Fax. (021) 566-8962
Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 info@dombakecil.org
Jakarta Barat 11470 INDONESIA BCA Kepa 1983102364
«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-
---------------------------------------------------------------------
Bergabung kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru
---------------------------------------------------------------------
Thursday, October 24, 2013
[i-kan-humor] [e-Humor] PARKIR KHUSUS PENDETA -- 2271 Oktober/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Humor
2271, Oktober 2013
Shalom,
Sebagai orang yang harus menghadapi berbagai jenis orang, hamba Tuhan membutuhkan keterampilan khusus. Hal yang sederhana terlihat dalam humor hari ini. Kita akan bersama-sama melihat bagaimana seorang pendeta menghadapi jemaatnya yang bandel dalam hal kecil, yakni tempat untuk parkir. Mau tahu? Langsung saja kita simak.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2271. PARKIR KHUSUS PENDETA
Seorang pendeta mendapat kesulitan sehubungan dengan tempat parkir yang telah disediakan untuk dirinya di halaman gereja. Agaknya, para pengunjung gereja memarkir mobil mereka semaunya walaupun jelas-jelas sudah ada tanda bahwa tempat itu diperuntukkan bagi orang tertentu.
Pendeta itu mengira bahwa tandanya kurang jelas sehingga ia minta ditambahkan, "Disediakan untuk pendeta." Namun kenyataannya, pengunjung gereja masih memarkir kendaraan mereka di tempat itu juga. Mungkin diperlukan tanda yang lebih tegas lagi, pikir sang pendeta. Kemudian, ia mengubahnya menjadi: "Tuhan menyediakan tempat ini untuk hamba-Nya". Namun, hal ini pun tidak membuahkan hasil yang diharapkan.
Akhirnya, setelah merasa kesal, ia mempunyai suatu ide yang bagus. Hasilnya adalah bahwa sejak dipasang tanda yang terakhir itu, tidak ada seorang pun yang memarkir mobilnya di tempat pendeta itu. Tandanya berbunyi: "Siapa yang memarkir mobilnya di tempat ini diharuskan berkhotbah pada hari Minggu berikutnya".
[Sumber: http://www.ketawa.com/2009/11/6472-parkir-khusus-pendeta.html#ixzz2hqaqiWXk]
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. (Ibrani 13:17) < http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+13:17 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 195: "Di manakah Paulus mencukur rambutnya?"
Jawaban dari pelanggan Publikasi e-Humor:
- Yohanes Suyanto <yanto@xxx>: Di Kengrea (Kisah Para Rasul 18:18).
- Hendrik Joab Tamunu <tamunujoabhendrik@xxx>: Krengkea. Kisah Rasul 18:18, "Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar. Priskila dan Akwila menyertai dia."
- Anny S <godwithanny5ms@xxx>: Di Kengkrea (Kisah Para Rasul 18:18).
- Hendrik Langelo <hendrik.langelo@xxx>: di Kengkrea (Kisah para rasul 18:18).
- Ida Magdalena <idajanti_lh@xxx>: Kengkrea.
- Natalana <terang_mulya@xxx>: Di Kengkrea.
- Ronald <ronald@xxx>: Di Kengkrea (Kisah Para Rasul 18:18).
- titih_wira <titihprawira@xxx>: Tukang cukur.
Jawaban dari Fan Page Facebook e-Humor:
- Denniz Coreysona: Di Kengkrea (Kisah Para Rasul 18:18).
- Oulah Terihan: Di Korintus.
- Sukijo Tampubolon: Paulus tetangga kami mencukur rambutnya di tukang pangkas.
- Oulah Terihan: (Ralat) Paulus cukur rambut di KENGKREA. Kisah Para Rasul 18:18.
- Fian Reborn Simbawa: Kengkrea. Kisah Para Rasul 18:18. Cuma tempat cukurnya pasti di rumah. Enggak mungkin di dalam air atau di udara ....
- Cusnie Simbolon: Ya, di tukang pangkaslah. Masa di tempat jual gorengan.
- Surya Bersinar: Di Kengkrea Salon.
- Bunga Maria Magdalena Marpaung: Barbershop yang ada di Kengkrea.
- Pius Tbnn: Ada-ada aja ito yg satu ni. Di tukang pangkaslah ito. Sian dia do dapot ni ito humor iiii.
- Masye Lombok: Yang pasti di Kengkrea, tetapi bukan tukang cukur bulu babi bakar. Hehehehhe.
- Sansan Yulius: Di Kepalanya.
Jawaban e-Humor: Kengkrea (Kisah Para Rasul 18:18).
Nah, sudah pada tahu 'kan sekarang di mana Paulus mencukur rambutnya ^^. Terima kasih ya buat yang sudah menjawab kuis e-Humor. Sekarang, yuk kita jawab kuis berikut ini.
Kuis minggu ini 196: "Apakah profesi Lukas? (Penulis Injil Lukas)"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2271, Oktober 2013
Shalom,
Sebagai orang yang harus menghadapi berbagai jenis orang, hamba Tuhan membutuhkan keterampilan khusus. Hal yang sederhana terlihat dalam humor hari ini. Kita akan bersama-sama melihat bagaimana seorang pendeta menghadapi jemaatnya yang bandel dalam hal kecil, yakni tempat untuk parkir. Mau tahu? Langsung saja kita simak.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2271. PARKIR KHUSUS PENDETA
Seorang pendeta mendapat kesulitan sehubungan dengan tempat parkir yang telah disediakan untuk dirinya di halaman gereja. Agaknya, para pengunjung gereja memarkir mobil mereka semaunya walaupun jelas-jelas sudah ada tanda bahwa tempat itu diperuntukkan bagi orang tertentu.
Pendeta itu mengira bahwa tandanya kurang jelas sehingga ia minta ditambahkan, "Disediakan untuk pendeta." Namun kenyataannya, pengunjung gereja masih memarkir kendaraan mereka di tempat itu juga. Mungkin diperlukan tanda yang lebih tegas lagi, pikir sang pendeta. Kemudian, ia mengubahnya menjadi: "Tuhan menyediakan tempat ini untuk hamba-Nya". Namun, hal ini pun tidak membuahkan hasil yang diharapkan.
Akhirnya, setelah merasa kesal, ia mempunyai suatu ide yang bagus. Hasilnya adalah bahwa sejak dipasang tanda yang terakhir itu, tidak ada seorang pun yang memarkir mobilnya di tempat pendeta itu. Tandanya berbunyi: "Siapa yang memarkir mobilnya di tempat ini diharuskan berkhotbah pada hari Minggu berikutnya".
[Sumber: http://www.ketawa.com/2009/11/6472-parkir-khusus-pendeta.html#ixzz2hqaqiWXk]
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. (Ibrani 13:17) < http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+13:17 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 195: "Di manakah Paulus mencukur rambutnya?"
Jawaban dari pelanggan Publikasi e-Humor:
- Yohanes Suyanto <yanto@xxx>: Di Kengrea (Kisah Para Rasul 18:18).
- Hendrik Joab Tamunu <tamunujoabhendrik@xxx>: Krengkea. Kisah Rasul 18:18, "Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar. Priskila dan Akwila menyertai dia."
- Anny S <godwithanny5ms@xxx>: Di Kengkrea (Kisah Para Rasul 18:18).
- Hendrik Langelo <hendrik.langelo@xxx>: di Kengkrea (Kisah para rasul 18:18).
- Ida Magdalena <idajanti_lh@xxx>: Kengkrea.
- Natalana <terang_mulya@xxx>: Di Kengkrea.
- Ronald <ronald@xxx>: Di Kengkrea (Kisah Para Rasul 18:18).
- titih_wira <titihprawira@xxx>: Tukang cukur.
Jawaban dari Fan Page Facebook e-Humor:
- Denniz Coreysona: Di Kengkrea (Kisah Para Rasul 18:18).
- Oulah Terihan: Di Korintus.
- Sukijo Tampubolon: Paulus tetangga kami mencukur rambutnya di tukang pangkas.
- Oulah Terihan: (Ralat) Paulus cukur rambut di KENGKREA. Kisah Para Rasul 18:18.
- Fian Reborn Simbawa: Kengkrea. Kisah Para Rasul 18:18. Cuma tempat cukurnya pasti di rumah. Enggak mungkin di dalam air atau di udara ....
- Cusnie Simbolon: Ya, di tukang pangkaslah. Masa di tempat jual gorengan.
- Surya Bersinar: Di Kengkrea Salon.
- Bunga Maria Magdalena Marpaung: Barbershop yang ada di Kengkrea.
- Pius Tbnn: Ada-ada aja ito yg satu ni. Di tukang pangkaslah ito. Sian dia do dapot ni ito humor iiii.
- Masye Lombok: Yang pasti di Kengkrea, tetapi bukan tukang cukur bulu babi bakar. Hehehehhe.
- Sansan Yulius: Di Kepalanya.
Jawaban e-Humor: Kengkrea (Kisah Para Rasul 18:18).
Nah, sudah pada tahu 'kan sekarang di mana Paulus mencukur rambutnya ^^. Terima kasih ya buat yang sudah menjawab kuis e-Humor. Sekarang, yuk kita jawab kuis berikut ini.
Kuis minggu ini 196: "Apakah profesi Lukas? (Penulis Injil Lukas)"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Oktober 25 -- AKU BERSYUKUR
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 25 Oktober 2013
Bacaan : Kolose 3:5-17
Setahun: Lukas 10-11
Nats: Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau
perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus,
sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. (Kolose
3:17)
Judul:
AKU BERSYUKUR
Kita mungkin kerap berucap, "Puji Tuhan!" Namun, apakah kita
melakukannya karena kebiasaan atau dengan penuh penghayatan? Ketika
mengalami hal-hal yang tidak kita harapkan, kita cenderung
menggerutu, panik, bimbang, bahkan marah, dan relatif sulit mengucap
syukur.
Mengucap syukur bisa sulit sebab mesti berawal dari perubahan
perspektif atau cara pandang. Itulah sebabnya ayat 5 dst. bicara
tentang "manusia baru". Bila orang menjadi baru, banyak hal yang
berubah di dalam dan melalui dirinya. Ada perubahan mental, nilai,
penghayatan, bahkan perubahan hidup, sekalipun tubuh kita toh tetap
sama. Ketika orang sudah menjadi baru, ketika ia sudah "cerah",
mudahlah ia mensyukuri segala sesuatu. Ya, hal yang dulu membuatnya
menggerutu, kini dapat mendorongnya untuk bersyukur.
Paulus juga memesan agar umat Kolose mengucap syukur "dalam nama
Tuhan". Jadi, Tuhanlah yang menjadi dasar ucapan syukur kita. Ucapan
syukur yang di luar kesadaran akan Tuhan, membuat kata-kata kita bak
kosmetika, polesan bibir yang nampak indah namun tidak sejati.
Ucapan syukur malah hanya akan menjadi topeng.
Untuk terhindar dari kekeliruan semacam ini, umat diingatkan bahwa
mereka adalah orang-orang yang sudah dikuduskan. Kita dulu kotor,
tapi kini menjadi bersih karena karya Allah. Jika kita selalu
mengingat karya Allah yang sedemikian mengakar dan mendasar ini,
mudahlah bagi kita untuk mengatakan bahwa "semua hal akan menjadi
baik", sembari mengungkapkan rasa syukur dengan penuh ketulusan.
--Daniel K Listyabudi
UCAPAN SYUKUR MENGALIR DARI KESADARAN
AKAN KEAGUNGAN KARYA DAN KARUNIA TUHAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kolose+3:5-17
Kolose 3:5-17
5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi,
yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga
keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
6 semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang
durhaka).
7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di
dalamnya.
8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram,
kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah
menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus
diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut
gambar Khaliknya;
11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang
bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit,
budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di
dalam segala sesuatu.
12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan
dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan,
kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang
akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang
lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat
jugalah demikian.
14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat
yang mempersatukan dan menyempurnakan.
15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu,
karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan
bersyukurlah.
16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di
antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan
menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur,
dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada
Allah di dalam hatimu.
17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau
perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus,
sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Lukas+10-11
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+10-11
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 25 Oktober 2013
Bacaan : Kolose 3:5-17
Setahun: Lukas 10-11
Nats: Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau
perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus,
sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. (Kolose
3:17)
Judul:
AKU BERSYUKUR
Kita mungkin kerap berucap, "Puji Tuhan!" Namun, apakah kita
melakukannya karena kebiasaan atau dengan penuh penghayatan? Ketika
mengalami hal-hal yang tidak kita harapkan, kita cenderung
menggerutu, panik, bimbang, bahkan marah, dan relatif sulit mengucap
syukur.
Mengucap syukur bisa sulit sebab mesti berawal dari perubahan
perspektif atau cara pandang. Itulah sebabnya ayat 5 dst. bicara
tentang "manusia baru". Bila orang menjadi baru, banyak hal yang
berubah di dalam dan melalui dirinya. Ada perubahan mental, nilai,
penghayatan, bahkan perubahan hidup, sekalipun tubuh kita toh tetap
sama. Ketika orang sudah menjadi baru, ketika ia sudah "cerah",
mudahlah ia mensyukuri segala sesuatu. Ya, hal yang dulu membuatnya
menggerutu, kini dapat mendorongnya untuk bersyukur.
Paulus juga memesan agar umat Kolose mengucap syukur "dalam nama
Tuhan". Jadi, Tuhanlah yang menjadi dasar ucapan syukur kita. Ucapan
syukur yang di luar kesadaran akan Tuhan, membuat kata-kata kita bak
kosmetika, polesan bibir yang nampak indah namun tidak sejati.
Ucapan syukur malah hanya akan menjadi topeng.
Untuk terhindar dari kekeliruan semacam ini, umat diingatkan bahwa
mereka adalah orang-orang yang sudah dikuduskan. Kita dulu kotor,
tapi kini menjadi bersih karena karya Allah. Jika kita selalu
mengingat karya Allah yang sedemikian mengakar dan mendasar ini,
mudahlah bagi kita untuk mengatakan bahwa "semua hal akan menjadi
baik", sembari mengungkapkan rasa syukur dengan penuh ketulusan.
--Daniel K Listyabudi
UCAPAN SYUKUR MENGALIR DARI KESADARAN
AKAN KEAGUNGAN KARYA DAN KARUNIA TUHAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kolose+3:5-17
Kolose 3:5-17
5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi,
yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga
keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
6 semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang
durhaka).
7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di
dalamnya.
8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram,
kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah
menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus
diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut
gambar Khaliknya;
11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang
bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit,
budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di
dalam segala sesuatu.
12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan
dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan,
kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang
akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang
lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat
jugalah demikian.
14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat
yang mempersatukan dan menyempurnakan.
15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu,
karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan
bersyukurlah.
16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di
antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan
menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur,
dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada
Allah di dalam hatimu.
17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau
perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus,
sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Lukas+10-11
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+10-11
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Wednesday, October 23, 2013
BULETIN DOA - Doa Hana (2) -- Edisi Oktober 2013, Vol. 05 No. 89
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
BULETIN DOA -- Doa Hana (2)
Edisi Oktober 2013, Vol. 05 No. 89
Salam Kasih,
Dua minggu yang lalu, kita telah membahas mengenai Hana, yaitu seorang perempuan mandul yang doanya untuk mendapat seorang anak laki-laki dikabulkan oleh Tuhan. Dalam edisi kali ini, kita masih membahas tokoh Hana untuk mempelajari doa keputusasaannya yang membuahkan seorang nabi besar bagi bangsa Israel. Melaluinya, kita akan melihat bagaimana Allah berkenan mengubah kondisi kemandulan yang telah ditetapkan-Nya menjadi sebuah berkat besar bagi bangsa Israel. Hana adalah seorang perempuan biasa, tetapi ia memberikan kepada kita suatu pelajaran luar biasa melalui doa-doanya. Selamat membaca dan belajar dari Hana.
Pemimpin Redaksi e-Doa,
N. Risanti
< okti(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: DOA-DOA AGUNG DALAM ALKITAB: DOA HANA
Hana adalah seorang perempuan biasa yang hidup dalam waktu yang luar biasa pada sejarah bangsa Israel. Ia menjadi kesatuan bagian dari sejarah tersebut walaupun pada saat itu, ia tidak pernah memiliki pikiran demikian. Masa saat hakim-hakim memimpin bangsa Israel hampir berakhir, dan zaman raja-raja akan segera tiba. Hana hidup tepat sebelum masa peralihan ini tiba, bahkan doanya menolong untuk mengantarkannya pada masa itu. Hana menikah dengan seorang pria bernama Elkana yang sangat mengasihinya, tetapi yang juga memiliki istri yang lain. Istri lainnya itu, Penina, memiliki anak, tetapi Hana tidak -- "Tuhan telah menutup kandungannya" (1 Samuel 1:5). Segala pemikiran Hana terpusat pada keberadaannya yang tidak memiliki anak, dan suaminya tidak dapat menghiburnya. Ia tersiksa karena hinaan dari Penina karena kemandulannya, dan ia terus-menerus berseru kepada Tuhan untuk mengubah aibnya dan memberinya seorang anak laki-laki.
Setiap tahun, Elkana membawa keluarganya ke Silo untuk beribadah kepada Tuhan dan memberikan korban persembahan karena terdapat Tabernakel Tuhan di sana serta Imam yang melayani di tempat itu. Suatu tahun dalam perjalanan rutin ini, Hana memiliki perjanjian kudus dengan Allah. Ia memasuki ruang Tabernakel Tuhan untuk berdoa sekali lagi bagi kebutuhannya yang terdalam.
"Dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." (1 Samuel 1:10-11)
Sumpah Hana Diingat
Imam Eli memperhatikannya dan melihat perilakunya yang menangis tersedu-sedu sehingga ia berpikir bahwa Hana mabuk dan menegurnya karena hal itu. Ketika Hana menjelaskan bahwa ia tidak mabuk, tetapi menumpahkan segala isi hatinya di hadapan Tuhan, Imam Eli berkata kepadanya, "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya" (1 Samuel 1:17). Hana pun meninggalkan rumah Tuhan "dengan muka yang tidak lagi muram" (ayat 18). Karena, ia telah menyerahkan segala sesuatunya di dalam doa dan telah bernazar untuk memberikan hal paling berharga yang telah dimintanya.
Alkitab mengatakan bahwa Tuhan kemudian mengingat Hana, ia kemudian mengandung dan memiliki seorang anak laki-laki, yang diberinya nama Samuel. Hana juga mengingat nazar yang telah dibuatnya kepada Tuhan, dan ketika Samuel telah disapih, ia membawa anak itu ke rumah Tuhan dan menyerahkannya ke tangan Eli, Imam yang telah mendengar doanya.
Hana mungkin adalah seorang perempuan biasa, tetapi Samuel bukanlah seorang anak "biasa". Bahkan sebagai anak yang masih kecil, Samuel telah mendengar suara Allah. Alkitab mengatakan itu adalah hal yang jarang terjadi pada saat itu di Israel. Ia bertambah besar dan menjadi nabi terbesar dalam sejarah Israel. Dia menjadi hakim atas seluruh Israel, ia mengurapi Saul sebagai raja pertama Israel, dan kemudian mengurapi Daud sebagai raja setelah ketidakpatuhan Saul yang membuatnya disingkirkan dari pandangan Allah. Pengaruh Samuel dan kekuasaannya tidak dapat diukur, dia adalah orang besar bagi manusia yang dipakai Allah, sebagai jembatan di antara dua masa dalam sejarah orang-orang pilihan-Nya. Dua kitab dalam Perjanjian Lama diberi nama berdasarkan namanya.
Dari Biasa Menjadi Luar Biasa
Jadi, apakah Hana seorang perempuan biasa? Bukankah doanya bukanlah doa yang biasa saja? Apa yang membuat doanya menjadi salah satu dari doa-doa agung dalam Alkitab? Mari kita mempelajarinya. Pertama, lihatlah pada keadaan Hana yang mandul. Alkitab mengatakan bahwa Allah telah menutup kandungannya. Kemandulannya tersebut memiliki tujuan -- tujuan dari Allah. Ini adalah kemandulan yang akan mendorong Hana kepada semacam keadaan putus asa, yang beberapa dari kita memilikinya. Hana sangat putus asa sehingga ia melakukan suatu hal yang menakjubkan. Ia bernazar kepada Allah. Jika Tuhan memberinya seorang anak laki-laki, ia akan memberikan anak itu kepada Tuhan seumur hidupnya.
Hana bersedia melepaskan hal paling berharga yang dimintanya. Sungguh berat harga yang harus dibayarnya. Ketika Samuel lahir, ia hanya memiliki anak itu selama beberapa tahun sebelum menyerahkannya kepada Imam Eli. Setelah itu, ia hanya melihatnya sekali dalam setahun ketika ia dan Elkana pergi ke Silo untuk memberi korban tahunan. Apakah hasilnya sesuai dengan harga yang harus dibayarnya? Hana berpikir demikian karena sesudah ia melepaskan Samuel ke dalam tangan Eli, ia berdoa dengan doa kemenangan yang puitis, yang memuliakan Tuhan. Doanya dimulai seperti ini:
"Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu. Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita." (1 Samuel 2:1-2)
Saya percaya bahwa doa Hana dan hasil pengorbanannya adalah harga dari pengurapan yang diperoleh Samuel di sepanjang hidupnya. Ia berpikir bahwa ia meminta seorang anak untuk dirinya, tetapi Israel malah mendapatkan seorang hakim dan seorang nabi, yang karakternya tiada duanya dan berguna. Allah menutup kandungan Hana untuk melihat apa yang dihasilkan dari sana. Segala sesuatu dapat terjadi jauh berbeda. Bagaimana jika Hana memilih untuk mengasihani dirinya sendiri ketika ia menemukan dirinya mandul? Bagaimana dengan keputusasaan yang mengarah kepada kepahitan, dan kepahitan pada kehilangan harapan? Ia dapat saja dengan mudah berakhir pada perasaan kebencian dan sakit hati atau kemarahan yang membara kepada Tuhan.
Harga dari Keputusasaan
Dibanding memiliki semua perasaan itu, Hana memilih jenis doa keputusasaan yang menghasilkan sebuah nazar, yang menawan hati Tuhan dan juga berperan dalam rancangan besar-Nya terhadap Israel. Ketika saya melihat Hana, saya diingatkan pada firman Tuhan dalam 2 Tawarikh 16:9, "Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia." Bukankah pada Hana, Ia menemukan hati yang demikian? Doa penyerahan atas keputusasaannya adalah salah satu doa agung dalam Alkitab.
Ketika kita melihat pada Hana, kita melihat seorang wanita yang mau membayar harga, di mana hanya sedikit orang yang mau melakukan hal itu. Lalu, setelah Hana menyerahkan Samuel kepada Tuhan, Tuhan mengunjunginya kembali dan memberikannya tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Ia sungguh-sungguh memiliki buah yang berlimpah dalam kehidupannya, tetapi semuanya itu dimulai dengan suatu kemandulan.
Ingatlah bahwa setiap pribadi yang dicatat dalam Alkitab adalah sebuah contoh hidup bagi kita, bukan suatu karakter buatan tua berdebu yang telah lama mati. Terdapat Hana-Hana lain dalam dunia kita sekarang dan terdapat tujuan-tujuan Allah yang belum terpenuhi. Mungkin, Ia telah "menutup kandungan" sebagai suatu rencana. Mungkin, Ia mencari seorang yang berputus asa. Mungkin, ia merindukan untuk melepaskan seorang Samuel lain ke dalam dunia. Kemandulan mungkin saja membuahkan hasil pada seseorang dalam kehidupan kita. Jika kita "sebiasa" Hana, kita dapat berteman dengan Tuhan untuk menghasilkan buah-buah yang luar biasa dalam masa kehidupan kita. (t/N.Risanti)
Sumber asli:
Nama situs: Hannah's Cupboard
Alamat URL: http://hannahscupboard.com/hannahs-prayer.html
Judul asli artikel: Great Prayers of the Bible: Hannah's Prayer
Penulis: Barbara Lardinais
Tanggal akses: 22 April 2013
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Doa
Alamat URL: http://doa.sabda.org/hana
Tanggal akses: 16 September 2013
RENUNGAN DOA: MENANTI JAWABAN TUHAN
"... setelah berdoa merupakan hal yang agak sukar bagi kehendak hati manusia, mengapa? Karena, jawaban Allah ada yang tidak segera diberikan. Hal ini dilakukan Tuhan Yesus agar kita tidak hidup semena-mena dan tidak sombong, tetapi lebih mengenal bahwa hidup ini sangat bergantung pada Allah. Dengan cara demikian, Tuhan menunjukkan bahwa kita bukanlah anak-anak gampangan. Tuhan senantiasa mendidik kita untuk lebih mantap dalam iman ...."
Firman Tuhan memberikan penjelasan bahwa ada lima perkara penting yang menjadi keharusan bagi orang yang sedang menanti jawaban Tuhan, kelima poin itu adalah:
1. Percaya (Markus 11:24)
Percaya di sini berarti tidak meragukan janji Allah, mengakui kemahakuasaan Tuhan, meyakini bahwa yang diminta telah kita terima dari Allah. Bagi orang dunia, ini tidak masuk akal karena hal-hal seperti ini hanya mampu diterima oleh orang percaya/manusia rohani.
2. Sabar (Ibrani 13:5)
Sabar berarti adanya kemampuan bertahan sekalipun dalam waktu yang lama. Sabar juga berarti meluaskan Allah bekerja semau-Nya, tidak keburu nafsu, tenang, tidak mengeluh, sehingga dengan demikian penuh konsentrasi kepada kemahakuasaan Allah. Sering kali, karena ketidaksabaran, manusia menganggap Allah itu pasif dan tidak mendengarkan doa yang telah dipanjatkan.
3. Rendah Hati (Lukas 18:14)
Rendah hati artinya merasa diri tidak dapat berbuat apa-apa tanpa campur tangan Allah. Rendah hati itu bukan rendah diri/minder. Rendah diri itu membenci diri sendiri. Orang yang rendah hati sadar bahwa apa saja yang dia lakukan itu bukan karena kekuatannya sendiri tetapi segala sesuatu datang dari Roh Allah (Zakharia 4:6).
4. Memisahkan Diri dari Dosa (1 Yohanes 1:7)
Allah itu kudus. Hidup dalam kekudusan itu berarti membuka berkat Allah untuk dialirkan dalam kehidupan kita.
5. Saling Mengasihi (Yohanes 15:17)
Orang yang mengenal kasih pasti tidak egois. Ia sering memperhatikan kepentingan orang lain.
Kalau sampai saat ini doa Anda belum terjawab, itu berarti Tuhan mau agar Anda memiliki kelima hal di atas, yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah mengulur-ulur waktu untuk menolong Anda. Tuhan tidak pernah terlambat, hanya manusia yang mengatakan bahwa Tuhan sudah terlambat. Bagi Tuhan, segala sesuatu indah pada waktunya, itulah waktu Tuhan. Apa yang Dia janjikan pasti ditepati-Nya. Tuhan kita tidak bodoh, Dia tidak jahat, Dia tidak pendendam, bagi Dia, Anda bukanlah orang asing. Percayalah! Firman Tuhan berkata, "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Lukas 18:7)
Saya pernah membaca sebuah buku dan terkesan dengan kata-katanya yang berbunyi begini, "Percaya kepada Allah tidak ditentukan oleh perasaan kita, melainkan merupakan suatu keputusan yang harus kita ambil. Kita tidak akan selalu mampu mengubah perasaan kita, tetapi kita dapat melatih kemampuan kita". Apabila kita memandang dunia kita dan menyempatkan diri untuk mengamat-amatinya, percaya kepada Allah pada masa-masa yang seperti ini sungguh tidaklah mudah. Rakyat yang mulai kehilangan kepercayaan terhadap pemerintahnya membuat kekacauan di mana-mana, kerusuhan yang terjadi di berbagai daerah, aksi-aksi kekerasan, perampokan, pemerkosaan, pembunuhan serta tindakan kriminal lainnya. Memikirkan semuanya ini bisa membuat kita cemas untuk keluar rumah. Orang-orang tampaknya merasa tidak terlalu bersalah untuk melakukan hal itu. Tuntutan hidup yang semakin tinggi dan tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang cukup, memaksa semua keadaan itu terjadi. Semua bagaikan lingkaran setan yang tidak ada ujung pangkalnya.
"Tetapi berbahagialah engkau yang berlindung kepada Allah" (Mazmur 2:21B), Sang Pencipta, yang berdiri di balik semua kejadian yang terjadi, "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi ...." (Mazmur 19:2-5a) Apabila kekhawatiran itu datang, pandanglah ke langit dan lihatlah burung-burung di udara yang tidak bekerja tetapi senantiasa diberi makan oleh Bapamu di Sorga, sebab "... manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4) Percaya kepada Allah berarti menomorduakan perasaan kita dan menganggap rendah kebimbangan kita. Letakkan kekhawatiran dan kebimbangan pada dasar kaki Anda sehingga bersama Yesus, Anda akan menginjaknya.
Diambil dan disunting dari:
Judul majalah: Pukat, Tahun XVII, Edisi Juli -- Agustus 1999
Penulis: HJP
Penerbit: GBI Mawar Sharon, Jakarta
Halaman: 19 dan 47
STOP PRESS: SUMBER BAHAN NATAL BERKUALITAS DARI SABDA
Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan pasti sudah mulai berpikir untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah, dengan gembira kami menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah menyediakan berbagai bahan seputar Natal, yang bisa Anda temukan di situs Natal Indonesia, Youtube, dan Facebook Natal. Melalui situs, Anda bisa mendapatkan banyak bahan seperti: Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dll.. Situs ini sangat interaktif karena semua pengunjung bisa mendaftarkan diri, berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog, memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada pengunjung yang lain.
Selain situs, Anda bisa mendapatkan bahan Natal berupa video audio melalui Youtube. Anda juga bisa bergabung di komunitas Facebook Natal sehingga Anda bisa saling mendukung, berbagi hal-hal seputar Natal, dan menambah relasi dengan saudara-saudari seiman. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi sumber-sumber bahan Natal dari YLSA. Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan Kristus ke dunia 2000 tahun yang lalu ini, dengan menjadi berkat bagi kemuliaan nama-Nya.
- Situs Natal: http://natal.sabda.org/
- Youtube:
1. Kisah Natal Matius: http://www.youtube.com/watch?v=q8tSbbQPGZg
2. Kisah Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=MWxqm9U-KeY
3. Carita Natal Mateus: http://www.youtube.com/watch?v=w3Vt18UvxsU
4. Carita Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=j0ThUUrWVV8
- Facebook Natal: http://fb.sabda.org/natal
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti, Ryan, Sigit, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: sabda.org/publikasi/e-doa/
BCA Pasar Legi Solo, No.0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < ylsa.org >
BULETIN DOA -- Doa Hana (2)
Edisi Oktober 2013, Vol. 05 No. 89
Salam Kasih,
Dua minggu yang lalu, kita telah membahas mengenai Hana, yaitu seorang perempuan mandul yang doanya untuk mendapat seorang anak laki-laki dikabulkan oleh Tuhan. Dalam edisi kali ini, kita masih membahas tokoh Hana untuk mempelajari doa keputusasaannya yang membuahkan seorang nabi besar bagi bangsa Israel. Melaluinya, kita akan melihat bagaimana Allah berkenan mengubah kondisi kemandulan yang telah ditetapkan-Nya menjadi sebuah berkat besar bagi bangsa Israel. Hana adalah seorang perempuan biasa, tetapi ia memberikan kepada kita suatu pelajaran luar biasa melalui doa-doanya. Selamat membaca dan belajar dari Hana.
Pemimpin Redaksi e-Doa,
N. Risanti
< okti(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: DOA-DOA AGUNG DALAM ALKITAB: DOA HANA
Hana adalah seorang perempuan biasa yang hidup dalam waktu yang luar biasa pada sejarah bangsa Israel. Ia menjadi kesatuan bagian dari sejarah tersebut walaupun pada saat itu, ia tidak pernah memiliki pikiran demikian. Masa saat hakim-hakim memimpin bangsa Israel hampir berakhir, dan zaman raja-raja akan segera tiba. Hana hidup tepat sebelum masa peralihan ini tiba, bahkan doanya menolong untuk mengantarkannya pada masa itu. Hana menikah dengan seorang pria bernama Elkana yang sangat mengasihinya, tetapi yang juga memiliki istri yang lain. Istri lainnya itu, Penina, memiliki anak, tetapi Hana tidak -- "Tuhan telah menutup kandungannya" (1 Samuel 1:5). Segala pemikiran Hana terpusat pada keberadaannya yang tidak memiliki anak, dan suaminya tidak dapat menghiburnya. Ia tersiksa karena hinaan dari Penina karena kemandulannya, dan ia terus-menerus berseru kepada Tuhan untuk mengubah aibnya dan memberinya seorang anak laki-laki.
Setiap tahun, Elkana membawa keluarganya ke Silo untuk beribadah kepada Tuhan dan memberikan korban persembahan karena terdapat Tabernakel Tuhan di sana serta Imam yang melayani di tempat itu. Suatu tahun dalam perjalanan rutin ini, Hana memiliki perjanjian kudus dengan Allah. Ia memasuki ruang Tabernakel Tuhan untuk berdoa sekali lagi bagi kebutuhannya yang terdalam.
"Dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." (1 Samuel 1:10-11)
Sumpah Hana Diingat
Imam Eli memperhatikannya dan melihat perilakunya yang menangis tersedu-sedu sehingga ia berpikir bahwa Hana mabuk dan menegurnya karena hal itu. Ketika Hana menjelaskan bahwa ia tidak mabuk, tetapi menumpahkan segala isi hatinya di hadapan Tuhan, Imam Eli berkata kepadanya, "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya" (1 Samuel 1:17). Hana pun meninggalkan rumah Tuhan "dengan muka yang tidak lagi muram" (ayat 18). Karena, ia telah menyerahkan segala sesuatunya di dalam doa dan telah bernazar untuk memberikan hal paling berharga yang telah dimintanya.
Alkitab mengatakan bahwa Tuhan kemudian mengingat Hana, ia kemudian mengandung dan memiliki seorang anak laki-laki, yang diberinya nama Samuel. Hana juga mengingat nazar yang telah dibuatnya kepada Tuhan, dan ketika Samuel telah disapih, ia membawa anak itu ke rumah Tuhan dan menyerahkannya ke tangan Eli, Imam yang telah mendengar doanya.
Hana mungkin adalah seorang perempuan biasa, tetapi Samuel bukanlah seorang anak "biasa". Bahkan sebagai anak yang masih kecil, Samuel telah mendengar suara Allah. Alkitab mengatakan itu adalah hal yang jarang terjadi pada saat itu di Israel. Ia bertambah besar dan menjadi nabi terbesar dalam sejarah Israel. Dia menjadi hakim atas seluruh Israel, ia mengurapi Saul sebagai raja pertama Israel, dan kemudian mengurapi Daud sebagai raja setelah ketidakpatuhan Saul yang membuatnya disingkirkan dari pandangan Allah. Pengaruh Samuel dan kekuasaannya tidak dapat diukur, dia adalah orang besar bagi manusia yang dipakai Allah, sebagai jembatan di antara dua masa dalam sejarah orang-orang pilihan-Nya. Dua kitab dalam Perjanjian Lama diberi nama berdasarkan namanya.
Dari Biasa Menjadi Luar Biasa
Jadi, apakah Hana seorang perempuan biasa? Bukankah doanya bukanlah doa yang biasa saja? Apa yang membuat doanya menjadi salah satu dari doa-doa agung dalam Alkitab? Mari kita mempelajarinya. Pertama, lihatlah pada keadaan Hana yang mandul. Alkitab mengatakan bahwa Allah telah menutup kandungannya. Kemandulannya tersebut memiliki tujuan -- tujuan dari Allah. Ini adalah kemandulan yang akan mendorong Hana kepada semacam keadaan putus asa, yang beberapa dari kita memilikinya. Hana sangat putus asa sehingga ia melakukan suatu hal yang menakjubkan. Ia bernazar kepada Allah. Jika Tuhan memberinya seorang anak laki-laki, ia akan memberikan anak itu kepada Tuhan seumur hidupnya.
Hana bersedia melepaskan hal paling berharga yang dimintanya. Sungguh berat harga yang harus dibayarnya. Ketika Samuel lahir, ia hanya memiliki anak itu selama beberapa tahun sebelum menyerahkannya kepada Imam Eli. Setelah itu, ia hanya melihatnya sekali dalam setahun ketika ia dan Elkana pergi ke Silo untuk memberi korban tahunan. Apakah hasilnya sesuai dengan harga yang harus dibayarnya? Hana berpikir demikian karena sesudah ia melepaskan Samuel ke dalam tangan Eli, ia berdoa dengan doa kemenangan yang puitis, yang memuliakan Tuhan. Doanya dimulai seperti ini:
"Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu. Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita." (1 Samuel 2:1-2)
Saya percaya bahwa doa Hana dan hasil pengorbanannya adalah harga dari pengurapan yang diperoleh Samuel di sepanjang hidupnya. Ia berpikir bahwa ia meminta seorang anak untuk dirinya, tetapi Israel malah mendapatkan seorang hakim dan seorang nabi, yang karakternya tiada duanya dan berguna. Allah menutup kandungan Hana untuk melihat apa yang dihasilkan dari sana. Segala sesuatu dapat terjadi jauh berbeda. Bagaimana jika Hana memilih untuk mengasihani dirinya sendiri ketika ia menemukan dirinya mandul? Bagaimana dengan keputusasaan yang mengarah kepada kepahitan, dan kepahitan pada kehilangan harapan? Ia dapat saja dengan mudah berakhir pada perasaan kebencian dan sakit hati atau kemarahan yang membara kepada Tuhan.
Harga dari Keputusasaan
Dibanding memiliki semua perasaan itu, Hana memilih jenis doa keputusasaan yang menghasilkan sebuah nazar, yang menawan hati Tuhan dan juga berperan dalam rancangan besar-Nya terhadap Israel. Ketika saya melihat Hana, saya diingatkan pada firman Tuhan dalam 2 Tawarikh 16:9, "Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia." Bukankah pada Hana, Ia menemukan hati yang demikian? Doa penyerahan atas keputusasaannya adalah salah satu doa agung dalam Alkitab.
Ketika kita melihat pada Hana, kita melihat seorang wanita yang mau membayar harga, di mana hanya sedikit orang yang mau melakukan hal itu. Lalu, setelah Hana menyerahkan Samuel kepada Tuhan, Tuhan mengunjunginya kembali dan memberikannya tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Ia sungguh-sungguh memiliki buah yang berlimpah dalam kehidupannya, tetapi semuanya itu dimulai dengan suatu kemandulan.
Ingatlah bahwa setiap pribadi yang dicatat dalam Alkitab adalah sebuah contoh hidup bagi kita, bukan suatu karakter buatan tua berdebu yang telah lama mati. Terdapat Hana-Hana lain dalam dunia kita sekarang dan terdapat tujuan-tujuan Allah yang belum terpenuhi. Mungkin, Ia telah "menutup kandungan" sebagai suatu rencana. Mungkin, Ia mencari seorang yang berputus asa. Mungkin, ia merindukan untuk melepaskan seorang Samuel lain ke dalam dunia. Kemandulan mungkin saja membuahkan hasil pada seseorang dalam kehidupan kita. Jika kita "sebiasa" Hana, kita dapat berteman dengan Tuhan untuk menghasilkan buah-buah yang luar biasa dalam masa kehidupan kita. (t/N.Risanti)
Sumber asli:
Nama situs: Hannah's Cupboard
Alamat URL: http://hannahscupboard.com/hannahs-prayer.html
Judul asli artikel: Great Prayers of the Bible: Hannah's Prayer
Penulis: Barbara Lardinais
Tanggal akses: 22 April 2013
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Doa
Alamat URL: http://doa.sabda.org/hana
Tanggal akses: 16 September 2013
RENUNGAN DOA: MENANTI JAWABAN TUHAN
"... setelah berdoa merupakan hal yang agak sukar bagi kehendak hati manusia, mengapa? Karena, jawaban Allah ada yang tidak segera diberikan. Hal ini dilakukan Tuhan Yesus agar kita tidak hidup semena-mena dan tidak sombong, tetapi lebih mengenal bahwa hidup ini sangat bergantung pada Allah. Dengan cara demikian, Tuhan menunjukkan bahwa kita bukanlah anak-anak gampangan. Tuhan senantiasa mendidik kita untuk lebih mantap dalam iman ...."
Firman Tuhan memberikan penjelasan bahwa ada lima perkara penting yang menjadi keharusan bagi orang yang sedang menanti jawaban Tuhan, kelima poin itu adalah:
1. Percaya (Markus 11:24)
Percaya di sini berarti tidak meragukan janji Allah, mengakui kemahakuasaan Tuhan, meyakini bahwa yang diminta telah kita terima dari Allah. Bagi orang dunia, ini tidak masuk akal karena hal-hal seperti ini hanya mampu diterima oleh orang percaya/manusia rohani.
2. Sabar (Ibrani 13:5)
Sabar berarti adanya kemampuan bertahan sekalipun dalam waktu yang lama. Sabar juga berarti meluaskan Allah bekerja semau-Nya, tidak keburu nafsu, tenang, tidak mengeluh, sehingga dengan demikian penuh konsentrasi kepada kemahakuasaan Allah. Sering kali, karena ketidaksabaran, manusia menganggap Allah itu pasif dan tidak mendengarkan doa yang telah dipanjatkan.
3. Rendah Hati (Lukas 18:14)
Rendah hati artinya merasa diri tidak dapat berbuat apa-apa tanpa campur tangan Allah. Rendah hati itu bukan rendah diri/minder. Rendah diri itu membenci diri sendiri. Orang yang rendah hati sadar bahwa apa saja yang dia lakukan itu bukan karena kekuatannya sendiri tetapi segala sesuatu datang dari Roh Allah (Zakharia 4:6).
4. Memisahkan Diri dari Dosa (1 Yohanes 1:7)
Allah itu kudus. Hidup dalam kekudusan itu berarti membuka berkat Allah untuk dialirkan dalam kehidupan kita.
5. Saling Mengasihi (Yohanes 15:17)
Orang yang mengenal kasih pasti tidak egois. Ia sering memperhatikan kepentingan orang lain.
Kalau sampai saat ini doa Anda belum terjawab, itu berarti Tuhan mau agar Anda memiliki kelima hal di atas, yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah mengulur-ulur waktu untuk menolong Anda. Tuhan tidak pernah terlambat, hanya manusia yang mengatakan bahwa Tuhan sudah terlambat. Bagi Tuhan, segala sesuatu indah pada waktunya, itulah waktu Tuhan. Apa yang Dia janjikan pasti ditepati-Nya. Tuhan kita tidak bodoh, Dia tidak jahat, Dia tidak pendendam, bagi Dia, Anda bukanlah orang asing. Percayalah! Firman Tuhan berkata, "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Lukas 18:7)
Saya pernah membaca sebuah buku dan terkesan dengan kata-katanya yang berbunyi begini, "Percaya kepada Allah tidak ditentukan oleh perasaan kita, melainkan merupakan suatu keputusan yang harus kita ambil. Kita tidak akan selalu mampu mengubah perasaan kita, tetapi kita dapat melatih kemampuan kita". Apabila kita memandang dunia kita dan menyempatkan diri untuk mengamat-amatinya, percaya kepada Allah pada masa-masa yang seperti ini sungguh tidaklah mudah. Rakyat yang mulai kehilangan kepercayaan terhadap pemerintahnya membuat kekacauan di mana-mana, kerusuhan yang terjadi di berbagai daerah, aksi-aksi kekerasan, perampokan, pemerkosaan, pembunuhan serta tindakan kriminal lainnya. Memikirkan semuanya ini bisa membuat kita cemas untuk keluar rumah. Orang-orang tampaknya merasa tidak terlalu bersalah untuk melakukan hal itu. Tuntutan hidup yang semakin tinggi dan tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang cukup, memaksa semua keadaan itu terjadi. Semua bagaikan lingkaran setan yang tidak ada ujung pangkalnya.
"Tetapi berbahagialah engkau yang berlindung kepada Allah" (Mazmur 2:21B), Sang Pencipta, yang berdiri di balik semua kejadian yang terjadi, "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi ...." (Mazmur 19:2-5a) Apabila kekhawatiran itu datang, pandanglah ke langit dan lihatlah burung-burung di udara yang tidak bekerja tetapi senantiasa diberi makan oleh Bapamu di Sorga, sebab "... manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4) Percaya kepada Allah berarti menomorduakan perasaan kita dan menganggap rendah kebimbangan kita. Letakkan kekhawatiran dan kebimbangan pada dasar kaki Anda sehingga bersama Yesus, Anda akan menginjaknya.
Diambil dan disunting dari:
Judul majalah: Pukat, Tahun XVII, Edisi Juli -- Agustus 1999
Penulis: HJP
Penerbit: GBI Mawar Sharon, Jakarta
Halaman: 19 dan 47
STOP PRESS: SUMBER BAHAN NATAL BERKUALITAS DARI SABDA
Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan pasti sudah mulai berpikir untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah, dengan gembira kami menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah menyediakan berbagai bahan seputar Natal, yang bisa Anda temukan di situs Natal Indonesia, Youtube, dan Facebook Natal. Melalui situs, Anda bisa mendapatkan banyak bahan seperti: Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dll.. Situs ini sangat interaktif karena semua pengunjung bisa mendaftarkan diri, berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog, memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada pengunjung yang lain.
Selain situs, Anda bisa mendapatkan bahan Natal berupa video audio melalui Youtube. Anda juga bisa bergabung di komunitas Facebook Natal sehingga Anda bisa saling mendukung, berbagi hal-hal seputar Natal, dan menambah relasi dengan saudara-saudari seiman. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi sumber-sumber bahan Natal dari YLSA. Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan Kristus ke dunia 2000 tahun yang lalu ini, dengan menjadi berkat bagi kemuliaan nama-Nya.
- Situs Natal: http://natal.sabda.org/
- Youtube:
1. Kisah Natal Matius: http://www.youtube.com/watch?v=q8tSbbQPGZg
2. Kisah Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=MWxqm9U-KeY
3. Carita Natal Mateus: http://www.youtube.com/watch?v=w3Vt18UvxsU
4. Carita Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=j0ThUUrWVV8
- Facebook Natal: http://fb.sabda.org/natal
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti, Ryan, Sigit, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: sabda.org/publikasi/e-doa/
BCA Pasar Legi Solo, No.0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < ylsa.org >
(e-RH) Oktober 24 -- DUA NUBUAT
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 24 Oktober 2013
Bacaan : Yeremia 29:1-23
Setahun: Lukas 8-9
Nats: Sebab Aku ini mengetahui rancanganrancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan
kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11)
Judul:
DUA NUBUAT
Bayangkan kejadian fiktif ini. Karena tuduhan palsu, Anda
dijebloskan ke penjara. Anda menyangkalnya, namun tak berhasil.
Seorang pendeta menghibur Anda, "Tenanglah. Kebohongan ini akan
segera terbongkar. Dalam waktu tiga bulan, Anda akan dibebaskan."
Lalu, muncul pendeta lain. Ia berkata, "Tidak. Anda akan meringkuk
di penjara selama lima tahun. Tetapi, Tuhan berjanji akan memelihara
Anda. Dia menghendaki Anda melayani para napidana di penjara ini."
Ucapan manakah yang membuat Anda bersemangat?
Bangsa Israel menghadapi pilihan serupa saat dibuang ke Babel.
Hananya menubuatkan bahwa pembuangan itu hanya akan berlangsung
selama dua tahun; Yeremia menghardiknya sebagai nubuat palsu
(Yeremia 28). Ia lalu mengirim surat kepada orang-orang Israel di
Babel dan menyatakan bahwa pembuangan itu akan berlangsung selama 70
tahun. Mereka diperintahkan untuk hidup membaur dengan bangsa asing
itu dan mengupayakan kesejahteraan bersama. Itulah latar dari janji
Tuhan dalam ayat 11 yang kerap dikutip sebagai penghiburan.
Jika saya orang buangan, saya akan tergoda untuk memercayai nubuat
Hananya. Betapa senang jika penderitaan itu lekas berlalu, dan saya
bisa bersaksi tentang kemenangan yang gemilang. Tidak ada yang
mustahil bagi Tuhan, bukan? Tentu. Namun, kadang Tuhan memilih jalur
lain: menunjukkan pemeliharaan-Nya di tengah ketidaknyamanan. Dan,
di tengah ketidaknyamanan pula, memanggil kita untuk menjadi berkat.
Maukah kita? --Arie Saptaji
PENYERTAAN DAN PEMELIHARAAN TUHAN
ADALAH KABAR BAIK DI TENGAH KETIDAKNYAMANAN HIDUP.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+29:1-23
Yeremia 29:1-23
1 Beginilah bunyi surat yang dikirim oleh nabi Yeremia dari
Yerusalem kepada tua-tua di antara orang buangan, kepada
imam-imam, kepada nabi-nabi dan kepada seluruh rakyat yang telah
diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar dari Yerusalem ke
Babel.
2 Itu terjadi sesudah raja Yekhonya beserta ibu suri,
pegawai-pegawai istana, pemuka-pemuka Yehuda dan Yerusalem,
tukang dan pandai besi telah keluar dari Yerusalem.
3 Surat itu dikirim dengan perantaraan Elasa bin Safan dan Gemarya
bin Hilkia yang diutus oleh Zedekia, raja Yehuda, ke Babel,
kepada Nebukadnezar, raja Babel. Bunyinya:
4 "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, kepada semua
orang buangan yang diangkut ke dalam pembuangan dari Yerusalem
ke Babel:
5 Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu
nikmati hasilnya;
6 ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan
perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan
carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan
anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak
dan jangan berkurang!
7 Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan
berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya
adalah kesejahteraanmu.
8 Sungguh, beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel:
Janganlah kamu diperdayakan oleh nabi-nabimu yang ada di
tengah-tengahmu dan oleh juru-juru tenungmu, dan janganlah kamu
dengarkan mimpi-mimpi yang mereka mimpikan!
9 Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu demi nama-Ku. Aku tidak
mengutus mereka, demikianlah firman TUHAN.
10 Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh
tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan
menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke
tempat ini.
11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada
pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan
damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan
kepadamu hari depan yang penuh harapan.
12 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka
Aku akan mendengarkan kamu;
13 apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu
menanyakan Aku dengan segenap hati,
14 Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN,
dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu
dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu
telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan
mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang
kamu. --
15 Memang kamu berkata: TUHAN telah membangkitkan nabi-nabi bagi
kami di Babel. --
16 Sungguh, beginilah firman TUHAN tentang raja yang duduk di atas
takhta Daud dan tentang seluruh rakyat yang diam di kota ini,
yakni saudara-saudaramu yang tidak keluar beserta kamu ke dalam
pembuangan:
17 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sesungguhnya, Aku akan
mengirim pedang, kelaparan dan penyakit sampar ke antara mereka,
dan Aku akan membuat mereka seperti buah ara yang busuk dan
demikian jeleknya, sehingga tidak dapat dimakan.
18 Aku akan mengejar mereka dengan pedang, kelaparan dan penyakit
sampar, dan Aku akan membuat mereka menjadi kengerian bagi
segala kerajaan di bumi, menjadi kutuk, kedahsyatan, suitan dan
aib di antara segala bangsa ke mana mereka Kuceraiberaikan,
19 sebagai ganjaran bahwa mereka tidak mendengarkan perkataan-Ku,
demikianlah firman TUHAN, yang telah Kusampaikan kepada mereka
terus-menerus dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, yakni para
nabi; tetapi kamu tidak mendengarkannya, demikianlah firman
TUHAN.
20 Tetapi dengarkanlah firman TUHAN, hai kamu semua orang buangan,
yang telah Kukirim dari Yerusalem ke Babel!
21 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, tentang Ahab
bin Kolaya dan tentang Zedekia bin Maaseya, orang-orang yang
bernubuat palsu kepadamu demi nama-Ku: Sesungguhnya Aku akan
menyerahkan mereka ke dalam tangan Nebukadnezar, raja Babel,
yang akan memarang mereka mati di depan matamu sendiri,
22 sehingga dari keadaan mereka akan dijadikan suatu kutuk oleh
semua orang buangan dari Yehuda yang ada di Babel, demikian:
Biarlah TUHAN memperlakukan kamu seperti Zedekia dan Ahab yang
telah dipanggang oleh raja negeri Babel di dalam api!,
23 oleh karena mereka telah melakukan kebebalan di Israel, telah
berzinah dengan isteri sesama mereka dan telah mengucapkan demi
nama-Ku perkataan dusta yang tidak Kupesankan kepada mereka. Aku
sendirilah yang mengetahui dan menyaksikannya, demikianlah
firman TUHAN."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Lukas+8-9
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+8-9
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 24 Oktober 2013
Bacaan : Yeremia 29:1-23
Setahun: Lukas 8-9
Nats: Sebab Aku ini mengetahui rancanganrancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan
kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11)
Judul:
DUA NUBUAT
Bayangkan kejadian fiktif ini. Karena tuduhan palsu, Anda
dijebloskan ke penjara. Anda menyangkalnya, namun tak berhasil.
Seorang pendeta menghibur Anda, "Tenanglah. Kebohongan ini akan
segera terbongkar. Dalam waktu tiga bulan, Anda akan dibebaskan."
Lalu, muncul pendeta lain. Ia berkata, "Tidak. Anda akan meringkuk
di penjara selama lima tahun. Tetapi, Tuhan berjanji akan memelihara
Anda. Dia menghendaki Anda melayani para napidana di penjara ini."
Ucapan manakah yang membuat Anda bersemangat?
Bangsa Israel menghadapi pilihan serupa saat dibuang ke Babel.
Hananya menubuatkan bahwa pembuangan itu hanya akan berlangsung
selama dua tahun; Yeremia menghardiknya sebagai nubuat palsu
(Yeremia 28). Ia lalu mengirim surat kepada orang-orang Israel di
Babel dan menyatakan bahwa pembuangan itu akan berlangsung selama 70
tahun. Mereka diperintahkan untuk hidup membaur dengan bangsa asing
itu dan mengupayakan kesejahteraan bersama. Itulah latar dari janji
Tuhan dalam ayat 11 yang kerap dikutip sebagai penghiburan.
Jika saya orang buangan, saya akan tergoda untuk memercayai nubuat
Hananya. Betapa senang jika penderitaan itu lekas berlalu, dan saya
bisa bersaksi tentang kemenangan yang gemilang. Tidak ada yang
mustahil bagi Tuhan, bukan? Tentu. Namun, kadang Tuhan memilih jalur
lain: menunjukkan pemeliharaan-Nya di tengah ketidaknyamanan. Dan,
di tengah ketidaknyamanan pula, memanggil kita untuk menjadi berkat.
Maukah kita? --Arie Saptaji
PENYERTAAN DAN PEMELIHARAAN TUHAN
ADALAH KABAR BAIK DI TENGAH KETIDAKNYAMANAN HIDUP.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+29:1-23
Yeremia 29:1-23
1 Beginilah bunyi surat yang dikirim oleh nabi Yeremia dari
Yerusalem kepada tua-tua di antara orang buangan, kepada
imam-imam, kepada nabi-nabi dan kepada seluruh rakyat yang telah
diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar dari Yerusalem ke
Babel.
2 Itu terjadi sesudah raja Yekhonya beserta ibu suri,
pegawai-pegawai istana, pemuka-pemuka Yehuda dan Yerusalem,
tukang dan pandai besi telah keluar dari Yerusalem.
3 Surat itu dikirim dengan perantaraan Elasa bin Safan dan Gemarya
bin Hilkia yang diutus oleh Zedekia, raja Yehuda, ke Babel,
kepada Nebukadnezar, raja Babel. Bunyinya:
4 "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, kepada semua
orang buangan yang diangkut ke dalam pembuangan dari Yerusalem
ke Babel:
5 Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu
nikmati hasilnya;
6 ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan
perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan
carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan
anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak
dan jangan berkurang!
7 Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan
berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya
adalah kesejahteraanmu.
8 Sungguh, beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel:
Janganlah kamu diperdayakan oleh nabi-nabimu yang ada di
tengah-tengahmu dan oleh juru-juru tenungmu, dan janganlah kamu
dengarkan mimpi-mimpi yang mereka mimpikan!
9 Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu demi nama-Ku. Aku tidak
mengutus mereka, demikianlah firman TUHAN.
10 Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh
tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan
menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke
tempat ini.
11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada
pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan
damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan
kepadamu hari depan yang penuh harapan.
12 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka
Aku akan mendengarkan kamu;
13 apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu
menanyakan Aku dengan segenap hati,
14 Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN,
dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu
dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu
telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan
mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang
kamu. --
15 Memang kamu berkata: TUHAN telah membangkitkan nabi-nabi bagi
kami di Babel. --
16 Sungguh, beginilah firman TUHAN tentang raja yang duduk di atas
takhta Daud dan tentang seluruh rakyat yang diam di kota ini,
yakni saudara-saudaramu yang tidak keluar beserta kamu ke dalam
pembuangan:
17 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sesungguhnya, Aku akan
mengirim pedang, kelaparan dan penyakit sampar ke antara mereka,
dan Aku akan membuat mereka seperti buah ara yang busuk dan
demikian jeleknya, sehingga tidak dapat dimakan.
18 Aku akan mengejar mereka dengan pedang, kelaparan dan penyakit
sampar, dan Aku akan membuat mereka menjadi kengerian bagi
segala kerajaan di bumi, menjadi kutuk, kedahsyatan, suitan dan
aib di antara segala bangsa ke mana mereka Kuceraiberaikan,
19 sebagai ganjaran bahwa mereka tidak mendengarkan perkataan-Ku,
demikianlah firman TUHAN, yang telah Kusampaikan kepada mereka
terus-menerus dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, yakni para
nabi; tetapi kamu tidak mendengarkannya, demikianlah firman
TUHAN.
20 Tetapi dengarkanlah firman TUHAN, hai kamu semua orang buangan,
yang telah Kukirim dari Yerusalem ke Babel!
21 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, tentang Ahab
bin Kolaya dan tentang Zedekia bin Maaseya, orang-orang yang
bernubuat palsu kepadamu demi nama-Ku: Sesungguhnya Aku akan
menyerahkan mereka ke dalam tangan Nebukadnezar, raja Babel,
yang akan memarang mereka mati di depan matamu sendiri,
22 sehingga dari keadaan mereka akan dijadikan suatu kutuk oleh
semua orang buangan dari Yehuda yang ada di Babel, demikian:
Biarlah TUHAN memperlakukan kamu seperti Zedekia dan Ahab yang
telah dipanggang oleh raja negeri Babel di dalam api!,
23 oleh karena mereka telah melakukan kebebalan di Israel, telah
berzinah dengan isteri sesama mereka dan telah mengucapkan demi
nama-Ku perkataan dusta yang tidak Kupesankan kepada mereka. Aku
sendirilah yang mengetahui dan menyaksikannya, demikianlah
firman TUHAN."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Lukas+8-9
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+8-9
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Tuesday, October 22, 2013
[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Menjawab Pertanyaan Anak (IV) -- Edisi 658/Oktober 2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-BinaAnak -- Menjawab Pertanyaan Anak (IV)
658/Oktober/IV/2013
Salam kasih Kristus,
Orang tua maupun pelayan anak sebaiknya menjalin relasi yang akrab dengan anak agar mereka dapat bertumbuh dan bersosialisasi dengan baik. Salah satunya adalah dengan bermain bersama mereka. Ambillah waktu yang tepat untuk bermain bersama mereka, terutama bermain untuk melatih keaktifan, kecerdasan, kreativitas, dan keterampilan mereka dalam berpikir, berkomunikasi, berelasi, dan beradaptasi. Edisi e-BinaAnak ini menyajikan contoh permainan tentang keterampilan berpikir, terutama dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan. Permainan bisa diterapkan di sekolah minggu ataupun di rumah. Selain itu, jangan lewatkan Mutiara Guru tentang seorang anak yang ingin mendapatkan jawaban apakah ibunya sudah menerima Kristus atau belum. Silakan menyimak sajian kali ini dengan saksama. Selamat melayani, Tuhan Yesus memberkati.
Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>
Kewajiban kita adalah melakukan hal yang benar. Selebihnya, ada di tangan Tuhan. (Anonim)
BAHAN MENGAJAR: PERMAINAN BERPIKIR
1. Judul Permainan: Berpikir Keras
- Buatlah beberapa pertanyaan kepada anak-anak untuk membuat mereka berpikir tentang apa yang terjadi sebelum atau sesudah kejadian berlangsung.
Contoh pertanyaan:
a. Mengapa Andre mengenakan pakaian saljunya sebelum ia keluar rumah?
b. Ke mana Laticia pergi dengan membawa sekopnya?
c. Ke mana truk pemadam kebakaran itu pergi?
- Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat merangsang terjadinya diskusi.
2. Judul Permainan: Benar atau Salah
- Buatlah suatu pernyataan tentang anak-anak atau ruangan.
- Suruhlah anak-anak mengatakan "benar" bila pernyataan itu benar, dan "salah" bila pernyataan itu tidak benar.
Beberapa contoh pernyataan adalah:
a. Semua anak wanita memakai baju merah.
b. Semua anak laki-laki memakai sepatu.
c. Ruangan ini memiliki satu jendela.
d. Monika sedang berdiri di atas kepala.
Diambil dari:
Judul asli buku: The Values Book for Children
Judul buku terjemahan: 500 Permainan 5 Menit
Judul bab: Permainan Berpikir
Penulis: Jackie Silberg
Penerjemah: Ida Muhayat
Penerbit: PT Elex Media Komputindo, Jakarta 2002
Halaman: 261 dan 263
MUTIARA GURU: JAWABAN MENGEJUTKAN
Bacaan: 1 Yohanes 3:16-23
Saat Ibu Josh McDowell meninggal, Josh tidak yakin apakah ibunya telah menerima keselamatan. Ia pun menjadi depresi. Apakah ibunya sudah menerima Kristus? Sebab itu, ia kemudian berdoa, "Tuhan, tolong berilah aku jawaban sehingga aku dapat merasa tenang. Aku harus tahu hal ini." Sepertinya, doa ini adalah permintaan yang mustahil.
Dua hari kemudian, Josh pergi ke pantai dan berjalan sendirian sampai ke ujung dermaga. Di sana, ada seorang wanita tua yang sedang duduk di kursi sambil memancing.
"Dari mana asalmu, 'Nak?" tanya si wanita.
"Michigan -- Union City," jawab Josh. "Memang belum banyak yang pernah mendengar nama daerah tempat tinggal saya itu. Daerah tersebut berada di pinggiran...."
"Battle Creek?" potong si wanita tua. "Saya punya saudara sepupu di sana. Apakah kau mengenal keluarga McDowell, 'Nak?"
Josh terhenyak. Ia kemudian menjawab, "Ya, saya adalah Josh McDowell."
"Oh, saya tidak percaya hal ini!" kata wanita itu. "Saya adalah saudara sepupu ibumu."
"Apakah Anda ingat bagaimana kehidupan rohani ibu saya?" tanya Josh.
"Tentu saja. Saya dan ibumu masih kecil waktu ada seorang penginjil berkhotbah di gereja di kota kami. Kami berdua maju ke altar untuk menerima Kristus."
"Puji Tuhan!" seru Josh begitu keras sampai mengagetkan para pemancing yang ada di sekelilingnya.
Allah berkenan memberikan apa yang kita minta sesuai dengan kehendak-Nya. Jangan menyepelekan keinginan Allah untuk menjawab doa-doa kita. Barangkali, Anda akan menerima jawaban yang mengejutkan sebentar lagi.
JIKA ANDA YAKIN KEPADA ALLAH, ALLAH AKAN MEYAKINKAN ANDA
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Alkitab SABDA
Alamat URL: http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/11/05/
Penulis: DJD
Tanggal akses: 3 Oktober 2013
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-BinaAnak -- Menjawab Pertanyaan Anak (IV)
658/Oktober/IV/2013
Salam kasih Kristus,
Orang tua maupun pelayan anak sebaiknya menjalin relasi yang akrab dengan anak agar mereka dapat bertumbuh dan bersosialisasi dengan baik. Salah satunya adalah dengan bermain bersama mereka. Ambillah waktu yang tepat untuk bermain bersama mereka, terutama bermain untuk melatih keaktifan, kecerdasan, kreativitas, dan keterampilan mereka dalam berpikir, berkomunikasi, berelasi, dan beradaptasi. Edisi e-BinaAnak ini menyajikan contoh permainan tentang keterampilan berpikir, terutama dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan. Permainan bisa diterapkan di sekolah minggu ataupun di rumah. Selain itu, jangan lewatkan Mutiara Guru tentang seorang anak yang ingin mendapatkan jawaban apakah ibunya sudah menerima Kristus atau belum. Silakan menyimak sajian kali ini dengan saksama. Selamat melayani, Tuhan Yesus memberkati.
Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>
Kewajiban kita adalah melakukan hal yang benar. Selebihnya, ada di tangan Tuhan. (Anonim)
BAHAN MENGAJAR: PERMAINAN BERPIKIR
1. Judul Permainan: Berpikir Keras
- Buatlah beberapa pertanyaan kepada anak-anak untuk membuat mereka berpikir tentang apa yang terjadi sebelum atau sesudah kejadian berlangsung.
Contoh pertanyaan:
a. Mengapa Andre mengenakan pakaian saljunya sebelum ia keluar rumah?
b. Ke mana Laticia pergi dengan membawa sekopnya?
c. Ke mana truk pemadam kebakaran itu pergi?
- Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat merangsang terjadinya diskusi.
2. Judul Permainan: Benar atau Salah
- Buatlah suatu pernyataan tentang anak-anak atau ruangan.
- Suruhlah anak-anak mengatakan "benar" bila pernyataan itu benar, dan "salah" bila pernyataan itu tidak benar.
Beberapa contoh pernyataan adalah:
a. Semua anak wanita memakai baju merah.
b. Semua anak laki-laki memakai sepatu.
c. Ruangan ini memiliki satu jendela.
d. Monika sedang berdiri di atas kepala.
Diambil dari:
Judul asli buku: The Values Book for Children
Judul buku terjemahan: 500 Permainan 5 Menit
Judul bab: Permainan Berpikir
Penulis: Jackie Silberg
Penerjemah: Ida Muhayat
Penerbit: PT Elex Media Komputindo, Jakarta 2002
Halaman: 261 dan 263
MUTIARA GURU: JAWABAN MENGEJUTKAN
Bacaan: 1 Yohanes 3:16-23
Saat Ibu Josh McDowell meninggal, Josh tidak yakin apakah ibunya telah menerima keselamatan. Ia pun menjadi depresi. Apakah ibunya sudah menerima Kristus? Sebab itu, ia kemudian berdoa, "Tuhan, tolong berilah aku jawaban sehingga aku dapat merasa tenang. Aku harus tahu hal ini." Sepertinya, doa ini adalah permintaan yang mustahil.
Dua hari kemudian, Josh pergi ke pantai dan berjalan sendirian sampai ke ujung dermaga. Di sana, ada seorang wanita tua yang sedang duduk di kursi sambil memancing.
"Dari mana asalmu, 'Nak?" tanya si wanita.
"Michigan -- Union City," jawab Josh. "Memang belum banyak yang pernah mendengar nama daerah tempat tinggal saya itu. Daerah tersebut berada di pinggiran...."
"Battle Creek?" potong si wanita tua. "Saya punya saudara sepupu di sana. Apakah kau mengenal keluarga McDowell, 'Nak?"
Josh terhenyak. Ia kemudian menjawab, "Ya, saya adalah Josh McDowell."
"Oh, saya tidak percaya hal ini!" kata wanita itu. "Saya adalah saudara sepupu ibumu."
"Apakah Anda ingat bagaimana kehidupan rohani ibu saya?" tanya Josh.
"Tentu saja. Saya dan ibumu masih kecil waktu ada seorang penginjil berkhotbah di gereja di kota kami. Kami berdua maju ke altar untuk menerima Kristus."
"Puji Tuhan!" seru Josh begitu keras sampai mengagetkan para pemancing yang ada di sekelilingnya.
Allah berkenan memberikan apa yang kita minta sesuai dengan kehendak-Nya. Jangan menyepelekan keinginan Allah untuk menjawab doa-doa kita. Barangkali, Anda akan menerima jawaban yang mengejutkan sebentar lagi.
JIKA ANDA YAKIN KEPADA ALLAH, ALLAH AKAN MEYAKINKAN ANDA
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Alkitab SABDA
Alamat URL: http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/11/05/
Penulis: DJD
Tanggal akses: 3 Oktober 2013
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
[i-kan-humor] [e-Humor] TEMAN AYAH -- 2270 Oktober/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Humor
2270, Oktober 2013
Shalom,
Apakah Anda masih bisa mengingat teman-teman SD Anda? Mungkin Anda sudah samar-samar mengingat mereka. Dalam reuni terakhir yang Anda hadiri, apakah banyak yang masih Anda ingat namanya? Mungkin Anda sudah lupa, tetapi paling tidak jangan menjadi lupa seperti tokoh humor kita hari ini, ya. Penasaran?
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2270. TEMAN AYAH
Pak Anto yang baru pulang dari kantor segera disambut oleh anaknya. "Ayah, tadi ada tamu mencari ayah. Katanya, ayah dan dia pernah sama-sama satu kelas saat SD," cerita anaknya.
"O ya? Bagaimana ciri-ciri orang tersebut?" Pak Anto bertanya dengan penasaran.
Anaknya berpikir sejenak kemudian menjawab, "Gemuk, botak, dan berkumis."
"Mustahil, waktu SD, ayah tidak memiliki teman yang botak dan berkumis. Kalau gemuk sih ada."
[Disunting dari: Guruku Super Lucu, halaman 100]
Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini. (Ulangan 8:18) < http://alkitab.sabda.org?Ulangan+8:18 >
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2270, Oktober 2013
Shalom,
Apakah Anda masih bisa mengingat teman-teman SD Anda? Mungkin Anda sudah samar-samar mengingat mereka. Dalam reuni terakhir yang Anda hadiri, apakah banyak yang masih Anda ingat namanya? Mungkin Anda sudah lupa, tetapi paling tidak jangan menjadi lupa seperti tokoh humor kita hari ini, ya. Penasaran?
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2270. TEMAN AYAH
Pak Anto yang baru pulang dari kantor segera disambut oleh anaknya. "Ayah, tadi ada tamu mencari ayah. Katanya, ayah dan dia pernah sama-sama satu kelas saat SD," cerita anaknya.
"O ya? Bagaimana ciri-ciri orang tersebut?" Pak Anto bertanya dengan penasaran.
Anaknya berpikir sejenak kemudian menjawab, "Gemuk, botak, dan berkumis."
"Mustahil, waktu SD, ayah tidak memiliki teman yang botak dan berkumis. Kalau gemuk sih ada."
[Disunting dari: Guruku Super Lucu, halaman 100]
Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini. (Ulangan 8:18) < http://alkitab.sabda.org?Ulangan+8:18 >
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Oktober 23 -- YANG DIKEHENDAKI ALLAH
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 23 Oktober 2013
Bacaan : Yohanes 6:25-29
Setahun: Lukas 6-7
Nats: Lalu kata mereka kepada-Nya, "Apakah yang harus kami perbuat,
supaya kami mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang dikehendaki
Allah?" (Yohanes 6:28)
Judul:
YANG DIKEHENDAKI ALLAH
"Apakah yang harus kami perbuat supaya kami mengerjakan pekerjaan
yang dikehendaki Allah?" Ini pertanyaan yang diajukan oleh orang
banyak yang berbondong-bondong mengikuti Yesus setelah mereka
dikenyangkan dengan roti. Bagi saya, pertanyaan seperti ini
seharusnya juga menjadi pertanyaan kita. Kita rindu untuk melakukan
pekerjaan sesuai dengan kehendak Allah. Apakah harus kita lakukan
untuk hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya?
Sudah saatnya kita sebagai orang percaya tidak mencari hal-hal yang
hanya mengarah pada pemenuhan kebutuhan pribadi. Tidak salah saat
kita bertanya dan meminta agar Allah memenuhi keperluan kita sebab
memang Allah memberi kita kehormatan untuk meminta sebagai
anak-anak-Nya. Namun, sepatutnya kita juga tidak lalai untuk
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kehendak Allah. Inilah
prioritas utama yang perlu terus-menerus tertanam dalam hidup kita.
Ketika kita memprioritaskan kehendak Allah dan melakukannya, tidak
ada perkara apa pun yang perlu kita takutkan. Pertanyaannya:
Pernahkah kita bertanya kepada Allah dan mengungkapkan kerinduan
untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya? Mempercayai Yesus Kristus
adalah kehendak Allah! Itulah jawaban Yesus atas semua pertanyaan
itu. Percaya artinya kita benarbenar mempercayakan hidup kepada-Nya.
Jika kita mempercayakan segala sesuatu-perbuatan kita, pekerjaan
kita, atau apa pun juga-segala sesuatu yang kita perbuat akan
mendatangkan penghormatan bagi Allah dan kesejahteraan bagi sesama.
--Samuel Yudi Susanto
MESKI TIDAK DAPAT DISEBUT GAMPANG, KEHENDAK ALLAH ITU TIDAK PELIK:
AGAR KITA MEMERCAYAKAN SEGALA SESUATU KEPADA YESUS KRISTUS.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+6:25-29
Yohanes 6:25-29
25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka
berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"
26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu
mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda,
melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa,
melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang
kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah
yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
28 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat,
supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki
Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus
Allah."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Lukas+6-7
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+6-7
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 23 Oktober 2013
Bacaan : Yohanes 6:25-29
Setahun: Lukas 6-7
Nats: Lalu kata mereka kepada-Nya, "Apakah yang harus kami perbuat,
supaya kami mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang dikehendaki
Allah?" (Yohanes 6:28)
Judul:
YANG DIKEHENDAKI ALLAH
"Apakah yang harus kami perbuat supaya kami mengerjakan pekerjaan
yang dikehendaki Allah?" Ini pertanyaan yang diajukan oleh orang
banyak yang berbondong-bondong mengikuti Yesus setelah mereka
dikenyangkan dengan roti. Bagi saya, pertanyaan seperti ini
seharusnya juga menjadi pertanyaan kita. Kita rindu untuk melakukan
pekerjaan sesuai dengan kehendak Allah. Apakah harus kita lakukan
untuk hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya?
Sudah saatnya kita sebagai orang percaya tidak mencari hal-hal yang
hanya mengarah pada pemenuhan kebutuhan pribadi. Tidak salah saat
kita bertanya dan meminta agar Allah memenuhi keperluan kita sebab
memang Allah memberi kita kehormatan untuk meminta sebagai
anak-anak-Nya. Namun, sepatutnya kita juga tidak lalai untuk
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kehendak Allah. Inilah
prioritas utama yang perlu terus-menerus tertanam dalam hidup kita.
Ketika kita memprioritaskan kehendak Allah dan melakukannya, tidak
ada perkara apa pun yang perlu kita takutkan. Pertanyaannya:
Pernahkah kita bertanya kepada Allah dan mengungkapkan kerinduan
untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya? Mempercayai Yesus Kristus
adalah kehendak Allah! Itulah jawaban Yesus atas semua pertanyaan
itu. Percaya artinya kita benarbenar mempercayakan hidup kepada-Nya.
Jika kita mempercayakan segala sesuatu-perbuatan kita, pekerjaan
kita, atau apa pun juga-segala sesuatu yang kita perbuat akan
mendatangkan penghormatan bagi Allah dan kesejahteraan bagi sesama.
--Samuel Yudi Susanto
MESKI TIDAK DAPAT DISEBUT GAMPANG, KEHENDAK ALLAH ITU TIDAK PELIK:
AGAR KITA MEMERCAYAKAN SEGALA SESUATU KEPADA YESUS KRISTUS.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+6:25-29
Yohanes 6:25-29
25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka
berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"
26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu
mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda,
melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa,
melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang
kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah
yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
28 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat,
supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki
Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus
Allah."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Lukas+6-7
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+6-7
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
[i-kan-misi] [e-JEMMi] Doa dan Misi (II) -- Edisi 27/Oktober/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-JEMMi -- Doa dan Misi (II)
No. 27, Vol. 16, Oktober 2013
Shalom,
Kebutuhan akan pelayan misi di ladang Tuhan sangatlah tinggi, tetapi Tuhan Yesus sendiri telah mengajar kita untuk meminta kepada Sang Pemilik Ladang itu untuk mengirimkan pekerja-pekerja-Nya pergi menuai di ladang-Nya. Pada e-JEMMi kali ini, kami menyajikan biografi singkat sebuah kelompok misionaris yang dihasilkan oleh permohonan doa yang tulus dari hamba-Nya yang berada di ladang misi. Kami juga mengajak pembaca untuk berdoa bagi saudara-saudara seiman kita di Filipina dan Jepang yang mengalami bencana alam, dan juga mereka yang melayani korban bencana itu melalui tim penanggulangan bencana. Semoga apa yang kami sajikan pada edisi ini mendorong kita untuk peka terhadap kehendak Tuhan bagi dunia ini. Soli Deo Gloria!
Pemimpin Redaksi e-JEMMi,
Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
< http://misi.sabda.org/ >
TOKOH MISI: THE CAMBRIDGE SEVEN
Saya pernah berkhotbah dalam sebuah ibadah dengan menggunakan The Cambridge Seven sebagai teladan iman. Pria-pria ini telah melayani generasi mereka, dan kini giliran kita untuk melayani generasi kita. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Tuhan menjaga hidup orang-orang yang melayani generasinya. Daud adalah contoh yang sangat baik dalam hal ini. "Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan." (Kisah Para Rasul 13:36)
Daud melayani generasinya dan ia dikenal sebagai seseorang yang berkenan kepada Allah (Kisah Para Rasul 13:22). Pada ayat yang sama, Alkitab menyatakan bahwa "[Daud adalah orang] yang melakukan segala kehendak-Ku". Meskipun Daud juga melakukan banyak kesalahan, ia tetaplah seorang hamba Allah yang setia.
Memandang ke tahun 1800-an, jarang sekali ada kisah kepahlawanan yang berasal dari hamba-hamba Tuhan. Namun, pada tahun 1881, Harold Schofield, seorang dokter muda sekaligus seorang misionaris yang melayani di bagian utara provinsi Shansi sedang terbaring lemah karena menderita sakit tifus. Dalam pembaringannya, ia tetap tidak berhenti berdoa. Ia memohon kepada Allah untuk memberinya seorang pengganti karena ia tahu bahwa ia tidak akan sembuh dari penyakitnya ini. Ia berdoa agar Tuhan mau mengirim lulusan dari universitas terbaik di Inggris untuk menginjili China. Pada tanggal 1 Agustus 1883, Harold Schofield berpulang ke rumah Bapa, saat itu saudara kita yang terkasih ini baru berumur 31 tahun.
Apakah Tuhan menjawab doanya? Ya! Pada bulan Februari 1885, doa Schofield terjawab ketika tujuh mahasiswa dari Universitas Cambridge memutuskan untuk meninggalkan kekayaan dan segala kebanggaan mereka dan melayani Tuhan ke mana pun Ia akan memimpin mereka. Ketujuh mahasiswa yang di kemudian hari dikenal sebagai "The Cambridge Seven" ini terdiri atas Charles Thomas Studd, Montagu Harry Proctor Beauchamp, Stanley P. Smith, Arthur T. Polhill-Turner, Dixon Edward Hoste, Cecil H. Polhill-Turner, dan William Wharton Cassels.
Pada ibadah pengutusan, mereka berkata, "Berdoalah supaya Tuhan menolong kami untuk tetap setia."
Ketujuh orang ini menjadi inspirasi bagi ribuan orang lainnya untuk memikirkan pelayanan misionaris secara lebih serius. Salah seorang dari tujuh orang ini adalah C.T. Studd, seorang kapten tim kriket Inggris yang terbaik pada masanya -- jika ia saja sanggup menyerahkan segala-galanya, orang lain pun dapat melakukannya! Mereka menginspirasi banyak orang untuk melayani Tuhan. Pada tahun 1890, jumlah mereka berlipat ganda, dan pada tahun 1900 terdapat 800 orang misionaris yang aktif melayani di China bersama-sama dengan China Inland Mission. Jumlah tersebut mewakili sepertiga dari total kekuatan misi yang melayani dunia pada saat itu.
Di bawah ini adalah sekelumit detail atas apa yang terjadi pada anggota The Cambridge Seven.
William Wharton Cassels (1858 -- 1925)
William melayani di China selama sepuluh tahun, kemudian ia kembali ke Inggris pada tahun 1885. Di Inggris, ia ditahbiskan sebagai uskup atas keuskupan baru untuk China Barat. Setelah ditahbiskan, ia kembali ke China Barat dan melayani di sana sampai ia meninggal pada tahun 1925.
Stanley Peregrine Smith (1861 -- 1931)
Stanley diutus untuk melayani di China Utara. Ia mempelajari bahasa China dan segera menjadi seorang pengkhotbah yang sangat fasih dalam bahasa asing tersebut. Ia meninggal di China pada 31 Januari 1931.
Charles Thomas Studd (1860 -- 1931)
Atlet kriket ini dipulangkan pada tahun 1894 karena kesehatannya yang semakin menurun. Di kemudian hari, ia melayani di India dan Afrika; ia juga mendirikan badan misi WEC. Ia meninggal di Ibambi, Kongo Belgia pada tahun 1931.
C. T. Studd adalah seseorang yang menulis kutipan terkenal berikut ini, "Beberapa orang ingin tinggal di tempat-tempat mereka dapat mendengar suara lonceng gereja; sedangkan aku ingin sekali membuka pos keselamatan sedekat mungkin dengan neraka." Pada masa tuanya, orang-orang yang mengkritiknya mengatakan bahwa ia harus pulang dan pensiun. Menanggapi hal itu, Studd menolak dan berkata, "Tuhan telah memanggilku untuk pergi melayani karena itu aku akan pergi. Aku akan membuka jalan menuju kuburanku dengan menjadi batu loncatan supaya orang-orang muda dapat mengikuti teladanku."
Cecil Polhill-Turner (1860 -- 1938)
Cecil melayani tuhan di Barat Laut China dan juga Tibet. Ia dan istrinya hampir terbunuh dalam kerusuhan pada tahun 1892. Pada tahun 1900, kesehatannya memburuk sehingga ia harus dipulangkan ke Inggris. Ia melakukan tujuh kunjungan misi yang panjang. Pada tahun 1908, ia menjadi pemimpin bagi Pentecostal Missionary Union di Sunderland dan berkarya secara luar biasa dalam pembentukan Pentecostal Movement di Inggris Raya.
Arthur Polhill-Turner (1862 -- 1935)
Arthur ditahbiskan menjadi pendeta pada tahun 1888. Ia pindah ke sebuah daerah padat penduduk supaya dapat bertemu dengan sebanyak mungkin orang. Ia tetap tinggal di China sekalipun muncul gerakan untuk mengusir orang-orang asing dan tetap di sana sampai tahun 1928, saat ia pensiun dan kembali ke Inggris. Ia meninggal pada tahun 1935.
Sir Montagu Harry Proctor Beauchamp (1860 -- 1939)
Pada tahun 1900, Montagu dievakuasi dari China karena adanya pemberontakan, tetapi ia kembali lagi ke China pada tahun 1902. Pada tahun 1911, ia kembali ke Inggris dan melayani sebagai pendeta bagi Angkatan Darat Inggris. Putranya menjadi misionaris generasi kedua di China. Karena itu, ia kembali lagi ke China pada tahun 1935. Montagu meninggal di pos misi puteranya pada tahun 1939.
Dixon Hoste (1861 -- 1946)
Dixon menjadi pengganti Hudson Taylor sebagai direktur bagi China Inland Mission dan selama 30 tahun, ia memimpin badan misi tersebut. Ia pensiun pada tahun 1935, tetapi tetap tinggal di China sampai tahun 1945 saat diasingkan oleh pasukan Jepang. Ia meninggal di London pada bulan Mei 1946, dan menjadi orang terakhir dari The Cambridge Seven yang meninggal.
Dixon pernah berkata, "Seseorang yang tidak belajar untuk menanti-nantikan Tuhan dan menyerahkan pikirannya untuk Dia bentuk, tidak akan pernah memiliki tujuan hidup yang mantap dan kepercayaan yang tenang kepada-Nya. Padahal, kedua hal itu sangat penting untuk dapat memberi pengaruh yang bijaksana terhadap orang lain pada masa-masa yang genting dan sulit."
Orang-orang yang setia ini telah melayani Tuhan bagi generasi mereka. Kesaksian mereka membuktikan bahwa kehidupan yang diserahkan sepenuhnya kepada Allah akan memampukan mereka untuk memberi dampak yang besar terhadap generasi mereka bagi Kerajaan Allah. Kiranya Tuhan membangkitkan orang-orang yang setia untuk melayani generasi kita saat ini. (t/Yudo)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Faith Walk in the 2nd Half
Alamat URL: http://faith2ndhalf.blogspot.com/2010/08/cambridge-seven.html
Judul asli artikel: The Cambridge Seven
Penulis: Albert Kang
Tanggal akses: 20 Oktober 2013
DOA BAGI DUNIA: INTERNASIONAL: SEBUAH MINGGU YANG SIBUK DALAM MENANGGULANGI BENCANA
Asia terus-menerus dihantam oleh bencana alam dalam beberapa minggu terakhir ini. Mark Lewis, kepala tim Disaster Response yang berada di bawah ReachGlobal, sebuah badan penanggulangan bencana lembaga Evangelical Free Church of America, menyatakan, "Kami telah memantau siaran berita dan kami telah berjejaring dengan rekan-rekan kami, bahkan sebelum bencana itu terjadi. Kemudian, saat angin topan melanda Jepang; kami memiliki proyek yang berkelanjutan di daerah Tokyo dan wilayah Tohoku. Kemudian, di atas itu semua adalah gempa bumi yang terjadi di Filipina, dekat Cebu, kami juga memusatkan pelayanan rekan-rekan kami di sana."
Angin topan Phailin memorak-porandakan pantai barat India yang padat penduduk dengan hujan yang amat deras dan angin ribut yang mengerikan pada tanggal 12 Oktober yang lalu. Kerusakan yang ditimbulkan sangat besar, dan kini keadaan genting berikutnya mulai merebak; penyakit yang ditularkan melalui air dan kurangnya suplai makanan.
Lima hari kemudian, pada tanggal 17 Oktober, penduduk di wilayah Cebu, Filipina, dikejutkan oleh gempa berkekuatan 7,1 skala Richter. Korban tewas yang ditemukan oleh relawan yang menyisir reruntuhan berhari-hari mencapai angka 144 jiwa.
Sementara itu, penduduk Jepang harus menutup jendela mereka rapat-rapat saat Topan Fransisco mengitari bagian barat Guam pada Jumat yang lalu, mengikuti alur angin topan Wipha yang telah menewaskan 17 orang di Jepang pada minggu ini.
Kebanyakan tim lokal mencoba untuk menaksir kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana-bencana ini dan menyusun rencana penanggulangannya. Lewis menjelaskan, "Dengan kemurahan Allah, gereja-gereja lokal yang menjadi mitra kami di wilayah-wilayah tersebut tidak mengalami kerusakan yang berarti.
Organisasi-organisasi nonpemerintah siap mengirim bantuan untuk mendukung rencana penanggulangan bencana yang dilakukan oleh pemerintah. Mereka akan segera menangani krisis ketahanan hidup, bahkan juga krisis-krisis susulan berikutnya. Akan tetapi, di tempat-tempat trauma tidak terlihat, di situlah orang-orang percaya bisa menjadi berkat. "Di mana ada krisis, di situ juga ada keterbukaan terhadap Injil. Sebab, di sanalah ada banyak orang yang sedang berjuang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab seperti 'Mengapa?' dan 'Apa yang harus kami lakukan setelah ini?'"
Para korban yang selamat ini membutuhkan harapan. Beberapa dari mereka akan pulih, tetapi sebagian yang lain akan terus merasakan luka batin karena kehilangan orang-orang yang mereka kasihi, rumah, dan segala harta benda mereka. Memiliki pengharapan adalah sesuatu yang sangat penting dalam pemulihan.
Meskipun mengalami kesulitan dalam pengadaan sumber daya manusia, ReachGlobal telah turut serta dalam menanggulangi bencana-bencana berskala besar jauh sebelum krisis yang disebabkan Badai Katrina. Mengetahui cara untuk menggerakkan relawan dan menyalurkan bantuan hanyalah sebagian dari tugas mereka, tetapi apakah mereka dapat mengimbangi bencana yang ada sekarang ini? Hal ini memang membutuhkan upaya ekstra, aku Lewis, tetapi "Tuhan tidak pernah meninggalkan kami dalam keadaan kekurangan. Hanya melalui Dialah, kami dapat merekrut para relawan untuk saat-saat genting semacam ini."
Lewis menambahkan bahwa jawaban untuk tiga bencana besar yang telah terjadi ini adalah tiga hal; doa, pemberian, dan kerelaan untuk pergi. "Kami telah rela untuk pergi, kami membutuhkan dana, tetapi kami lebih lagi membutuhkan dukungan doa."
Pokok Doa:
1. Berdoalah kepada Tuhan untuk gereja-gereja lokal di tempat-tempat yang dilanda bencana supaya mereka dapat menghadapi bencana ini dengan menghidupi Injil, yaitu menjadi tangan dan kaki bagi Kristus untuk sesama mereka.
2. Doakan juga agar gereja-gereja tersebut mewakili dan membagikan firman Allah, serta membawa pengharapan Injil ke dalam hidup para korban bencana ini.
3. Mintalah kepada Tuhan agar Ia menyertai dan menguatkan anak-anak-Nya yang tergabung dalam berbagai tim penanggulangan bencana, baik yang independen maupun yang berada di bawah naungan pemerintah.
4. Doakanlah agar Tuhan mencukupkan segala sumber daya yang dibutuhkan oleh korban bencana maupun tim penanggulangan bencana yang melayani mereka seperti makanan, obat-obatan, dana, dan relawan. (t/Yudo)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: MNN Online
Alamat URL: http://mnnonline.org/article/19121
Judul asli artikel: A Busy Week in Crisis Reponse
Penulis: tidak dicantumkan
Tanggal akses: 22 Oktober 2013
STOP PRESS: SUMBER BAHAN NATAL BERKUALITAS DARI SABDA
Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan pasti sudah mulai berpikir untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah, dengan gembira kami menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah menyediakan berbagai bahan seputar Natal, yang bisa Anda temukan di situs Natal Indonesia, Youtube, dan Facebook Natal. Melalui situs, Anda bisa mendapatkan banyak bahan seperti: Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dll.. Situs ini sangat interaktif karena semua pengunjung bisa mendaftarkan diri, berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog, memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada pengunjung yang lain.
Selain situs, Anda bisa mendapatkan bahan Natal berupa video audio melalui Youtube. Anda juga bisa bergabung di komunitas Facebook Natal sehingga Anda bisa saling mendukung, berbagi hal-hal seputar Natal, dan menambah relasi dengan saudara-saudari seiman. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi sumber-sumber bahan Natal dari YLSA. Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan Kristus ke dunia 2000 tahun yang lalu ini, dengan menjadi berkat bagi kemuliaan nama-Nya.
- Situs Natal: http://natal.sabda.org/
- Youtube:
1. Kisah Natal Matius: http://www.youtube.com/watch?v=q8tSbbQPGZg
2. Kisah Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=MWxqm9U-KeY
3. Carita Natal Mateus: http://www.youtube.com/watch?v=w3Vt18UvxsU
4. Carita Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=j0ThUUrWVV8
- Facebook Natal: http://fb.sabda.org/natal
Kontak: jemmi(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Amidya, dan Yulia
Berlangganan: subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/misi/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-JEMMi -- Doa dan Misi (II)
No. 27, Vol. 16, Oktober 2013
Shalom,
Kebutuhan akan pelayan misi di ladang Tuhan sangatlah tinggi, tetapi Tuhan Yesus sendiri telah mengajar kita untuk meminta kepada Sang Pemilik Ladang itu untuk mengirimkan pekerja-pekerja-Nya pergi menuai di ladang-Nya. Pada e-JEMMi kali ini, kami menyajikan biografi singkat sebuah kelompok misionaris yang dihasilkan oleh permohonan doa yang tulus dari hamba-Nya yang berada di ladang misi. Kami juga mengajak pembaca untuk berdoa bagi saudara-saudara seiman kita di Filipina dan Jepang yang mengalami bencana alam, dan juga mereka yang melayani korban bencana itu melalui tim penanggulangan bencana. Semoga apa yang kami sajikan pada edisi ini mendorong kita untuk peka terhadap kehendak Tuhan bagi dunia ini. Soli Deo Gloria!
Pemimpin Redaksi e-JEMMi,
Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
< http://misi.sabda.org/ >
TOKOH MISI: THE CAMBRIDGE SEVEN
Saya pernah berkhotbah dalam sebuah ibadah dengan menggunakan The Cambridge Seven sebagai teladan iman. Pria-pria ini telah melayani generasi mereka, dan kini giliran kita untuk melayani generasi kita. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Tuhan menjaga hidup orang-orang yang melayani generasinya. Daud adalah contoh yang sangat baik dalam hal ini. "Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan." (Kisah Para Rasul 13:36)
Daud melayani generasinya dan ia dikenal sebagai seseorang yang berkenan kepada Allah (Kisah Para Rasul 13:22). Pada ayat yang sama, Alkitab menyatakan bahwa "[Daud adalah orang] yang melakukan segala kehendak-Ku". Meskipun Daud juga melakukan banyak kesalahan, ia tetaplah seorang hamba Allah yang setia.
Memandang ke tahun 1800-an, jarang sekali ada kisah kepahlawanan yang berasal dari hamba-hamba Tuhan. Namun, pada tahun 1881, Harold Schofield, seorang dokter muda sekaligus seorang misionaris yang melayani di bagian utara provinsi Shansi sedang terbaring lemah karena menderita sakit tifus. Dalam pembaringannya, ia tetap tidak berhenti berdoa. Ia memohon kepada Allah untuk memberinya seorang pengganti karena ia tahu bahwa ia tidak akan sembuh dari penyakitnya ini. Ia berdoa agar Tuhan mau mengirim lulusan dari universitas terbaik di Inggris untuk menginjili China. Pada tanggal 1 Agustus 1883, Harold Schofield berpulang ke rumah Bapa, saat itu saudara kita yang terkasih ini baru berumur 31 tahun.
Apakah Tuhan menjawab doanya? Ya! Pada bulan Februari 1885, doa Schofield terjawab ketika tujuh mahasiswa dari Universitas Cambridge memutuskan untuk meninggalkan kekayaan dan segala kebanggaan mereka dan melayani Tuhan ke mana pun Ia akan memimpin mereka. Ketujuh mahasiswa yang di kemudian hari dikenal sebagai "The Cambridge Seven" ini terdiri atas Charles Thomas Studd, Montagu Harry Proctor Beauchamp, Stanley P. Smith, Arthur T. Polhill-Turner, Dixon Edward Hoste, Cecil H. Polhill-Turner, dan William Wharton Cassels.
Pada ibadah pengutusan, mereka berkata, "Berdoalah supaya Tuhan menolong kami untuk tetap setia."
Ketujuh orang ini menjadi inspirasi bagi ribuan orang lainnya untuk memikirkan pelayanan misionaris secara lebih serius. Salah seorang dari tujuh orang ini adalah C.T. Studd, seorang kapten tim kriket Inggris yang terbaik pada masanya -- jika ia saja sanggup menyerahkan segala-galanya, orang lain pun dapat melakukannya! Mereka menginspirasi banyak orang untuk melayani Tuhan. Pada tahun 1890, jumlah mereka berlipat ganda, dan pada tahun 1900 terdapat 800 orang misionaris yang aktif melayani di China bersama-sama dengan China Inland Mission. Jumlah tersebut mewakili sepertiga dari total kekuatan misi yang melayani dunia pada saat itu.
Di bawah ini adalah sekelumit detail atas apa yang terjadi pada anggota The Cambridge Seven.
William Wharton Cassels (1858 -- 1925)
William melayani di China selama sepuluh tahun, kemudian ia kembali ke Inggris pada tahun 1885. Di Inggris, ia ditahbiskan sebagai uskup atas keuskupan baru untuk China Barat. Setelah ditahbiskan, ia kembali ke China Barat dan melayani di sana sampai ia meninggal pada tahun 1925.
Stanley Peregrine Smith (1861 -- 1931)
Stanley diutus untuk melayani di China Utara. Ia mempelajari bahasa China dan segera menjadi seorang pengkhotbah yang sangat fasih dalam bahasa asing tersebut. Ia meninggal di China pada 31 Januari 1931.
Charles Thomas Studd (1860 -- 1931)
Atlet kriket ini dipulangkan pada tahun 1894 karena kesehatannya yang semakin menurun. Di kemudian hari, ia melayani di India dan Afrika; ia juga mendirikan badan misi WEC. Ia meninggal di Ibambi, Kongo Belgia pada tahun 1931.
C. T. Studd adalah seseorang yang menulis kutipan terkenal berikut ini, "Beberapa orang ingin tinggal di tempat-tempat mereka dapat mendengar suara lonceng gereja; sedangkan aku ingin sekali membuka pos keselamatan sedekat mungkin dengan neraka." Pada masa tuanya, orang-orang yang mengkritiknya mengatakan bahwa ia harus pulang dan pensiun. Menanggapi hal itu, Studd menolak dan berkata, "Tuhan telah memanggilku untuk pergi melayani karena itu aku akan pergi. Aku akan membuka jalan menuju kuburanku dengan menjadi batu loncatan supaya orang-orang muda dapat mengikuti teladanku."
Cecil Polhill-Turner (1860 -- 1938)
Cecil melayani tuhan di Barat Laut China dan juga Tibet. Ia dan istrinya hampir terbunuh dalam kerusuhan pada tahun 1892. Pada tahun 1900, kesehatannya memburuk sehingga ia harus dipulangkan ke Inggris. Ia melakukan tujuh kunjungan misi yang panjang. Pada tahun 1908, ia menjadi pemimpin bagi Pentecostal Missionary Union di Sunderland dan berkarya secara luar biasa dalam pembentukan Pentecostal Movement di Inggris Raya.
Arthur Polhill-Turner (1862 -- 1935)
Arthur ditahbiskan menjadi pendeta pada tahun 1888. Ia pindah ke sebuah daerah padat penduduk supaya dapat bertemu dengan sebanyak mungkin orang. Ia tetap tinggal di China sekalipun muncul gerakan untuk mengusir orang-orang asing dan tetap di sana sampai tahun 1928, saat ia pensiun dan kembali ke Inggris. Ia meninggal pada tahun 1935.
Sir Montagu Harry Proctor Beauchamp (1860 -- 1939)
Pada tahun 1900, Montagu dievakuasi dari China karena adanya pemberontakan, tetapi ia kembali lagi ke China pada tahun 1902. Pada tahun 1911, ia kembali ke Inggris dan melayani sebagai pendeta bagi Angkatan Darat Inggris. Putranya menjadi misionaris generasi kedua di China. Karena itu, ia kembali lagi ke China pada tahun 1935. Montagu meninggal di pos misi puteranya pada tahun 1939.
Dixon Hoste (1861 -- 1946)
Dixon menjadi pengganti Hudson Taylor sebagai direktur bagi China Inland Mission dan selama 30 tahun, ia memimpin badan misi tersebut. Ia pensiun pada tahun 1935, tetapi tetap tinggal di China sampai tahun 1945 saat diasingkan oleh pasukan Jepang. Ia meninggal di London pada bulan Mei 1946, dan menjadi orang terakhir dari The Cambridge Seven yang meninggal.
Dixon pernah berkata, "Seseorang yang tidak belajar untuk menanti-nantikan Tuhan dan menyerahkan pikirannya untuk Dia bentuk, tidak akan pernah memiliki tujuan hidup yang mantap dan kepercayaan yang tenang kepada-Nya. Padahal, kedua hal itu sangat penting untuk dapat memberi pengaruh yang bijaksana terhadap orang lain pada masa-masa yang genting dan sulit."
Orang-orang yang setia ini telah melayani Tuhan bagi generasi mereka. Kesaksian mereka membuktikan bahwa kehidupan yang diserahkan sepenuhnya kepada Allah akan memampukan mereka untuk memberi dampak yang besar terhadap generasi mereka bagi Kerajaan Allah. Kiranya Tuhan membangkitkan orang-orang yang setia untuk melayani generasi kita saat ini. (t/Yudo)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Faith Walk in the 2nd Half
Alamat URL: http://faith2ndhalf.blogspot.com/2010/08/cambridge-seven.html
Judul asli artikel: The Cambridge Seven
Penulis: Albert Kang
Tanggal akses: 20 Oktober 2013
DOA BAGI DUNIA: INTERNASIONAL: SEBUAH MINGGU YANG SIBUK DALAM MENANGGULANGI BENCANA
Asia terus-menerus dihantam oleh bencana alam dalam beberapa minggu terakhir ini. Mark Lewis, kepala tim Disaster Response yang berada di bawah ReachGlobal, sebuah badan penanggulangan bencana lembaga Evangelical Free Church of America, menyatakan, "Kami telah memantau siaran berita dan kami telah berjejaring dengan rekan-rekan kami, bahkan sebelum bencana itu terjadi. Kemudian, saat angin topan melanda Jepang; kami memiliki proyek yang berkelanjutan di daerah Tokyo dan wilayah Tohoku. Kemudian, di atas itu semua adalah gempa bumi yang terjadi di Filipina, dekat Cebu, kami juga memusatkan pelayanan rekan-rekan kami di sana."
Angin topan Phailin memorak-porandakan pantai barat India yang padat penduduk dengan hujan yang amat deras dan angin ribut yang mengerikan pada tanggal 12 Oktober yang lalu. Kerusakan yang ditimbulkan sangat besar, dan kini keadaan genting berikutnya mulai merebak; penyakit yang ditularkan melalui air dan kurangnya suplai makanan.
Lima hari kemudian, pada tanggal 17 Oktober, penduduk di wilayah Cebu, Filipina, dikejutkan oleh gempa berkekuatan 7,1 skala Richter. Korban tewas yang ditemukan oleh relawan yang menyisir reruntuhan berhari-hari mencapai angka 144 jiwa.
Sementara itu, penduduk Jepang harus menutup jendela mereka rapat-rapat saat Topan Fransisco mengitari bagian barat Guam pada Jumat yang lalu, mengikuti alur angin topan Wipha yang telah menewaskan 17 orang di Jepang pada minggu ini.
Kebanyakan tim lokal mencoba untuk menaksir kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana-bencana ini dan menyusun rencana penanggulangannya. Lewis menjelaskan, "Dengan kemurahan Allah, gereja-gereja lokal yang menjadi mitra kami di wilayah-wilayah tersebut tidak mengalami kerusakan yang berarti.
Organisasi-organisasi nonpemerintah siap mengirim bantuan untuk mendukung rencana penanggulangan bencana yang dilakukan oleh pemerintah. Mereka akan segera menangani krisis ketahanan hidup, bahkan juga krisis-krisis susulan berikutnya. Akan tetapi, di tempat-tempat trauma tidak terlihat, di situlah orang-orang percaya bisa menjadi berkat. "Di mana ada krisis, di situ juga ada keterbukaan terhadap Injil. Sebab, di sanalah ada banyak orang yang sedang berjuang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab seperti 'Mengapa?' dan 'Apa yang harus kami lakukan setelah ini?'"
Para korban yang selamat ini membutuhkan harapan. Beberapa dari mereka akan pulih, tetapi sebagian yang lain akan terus merasakan luka batin karena kehilangan orang-orang yang mereka kasihi, rumah, dan segala harta benda mereka. Memiliki pengharapan adalah sesuatu yang sangat penting dalam pemulihan.
Meskipun mengalami kesulitan dalam pengadaan sumber daya manusia, ReachGlobal telah turut serta dalam menanggulangi bencana-bencana berskala besar jauh sebelum krisis yang disebabkan Badai Katrina. Mengetahui cara untuk menggerakkan relawan dan menyalurkan bantuan hanyalah sebagian dari tugas mereka, tetapi apakah mereka dapat mengimbangi bencana yang ada sekarang ini? Hal ini memang membutuhkan upaya ekstra, aku Lewis, tetapi "Tuhan tidak pernah meninggalkan kami dalam keadaan kekurangan. Hanya melalui Dialah, kami dapat merekrut para relawan untuk saat-saat genting semacam ini."
Lewis menambahkan bahwa jawaban untuk tiga bencana besar yang telah terjadi ini adalah tiga hal; doa, pemberian, dan kerelaan untuk pergi. "Kami telah rela untuk pergi, kami membutuhkan dana, tetapi kami lebih lagi membutuhkan dukungan doa."
Pokok Doa:
1. Berdoalah kepada Tuhan untuk gereja-gereja lokal di tempat-tempat yang dilanda bencana supaya mereka dapat menghadapi bencana ini dengan menghidupi Injil, yaitu menjadi tangan dan kaki bagi Kristus untuk sesama mereka.
2. Doakan juga agar gereja-gereja tersebut mewakili dan membagikan firman Allah, serta membawa pengharapan Injil ke dalam hidup para korban bencana ini.
3. Mintalah kepada Tuhan agar Ia menyertai dan menguatkan anak-anak-Nya yang tergabung dalam berbagai tim penanggulangan bencana, baik yang independen maupun yang berada di bawah naungan pemerintah.
4. Doakanlah agar Tuhan mencukupkan segala sumber daya yang dibutuhkan oleh korban bencana maupun tim penanggulangan bencana yang melayani mereka seperti makanan, obat-obatan, dana, dan relawan. (t/Yudo)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: MNN Online
Alamat URL: http://mnnonline.org/article/19121
Judul asli artikel: A Busy Week in Crisis Reponse
Penulis: tidak dicantumkan
Tanggal akses: 22 Oktober 2013
STOP PRESS: SUMBER BAHAN NATAL BERKUALITAS DARI SABDA
Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan pasti sudah mulai berpikir untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah, dengan gembira kami menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah menyediakan berbagai bahan seputar Natal, yang bisa Anda temukan di situs Natal Indonesia, Youtube, dan Facebook Natal. Melalui situs, Anda bisa mendapatkan banyak bahan seperti: Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dll.. Situs ini sangat interaktif karena semua pengunjung bisa mendaftarkan diri, berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog, memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada pengunjung yang lain.
Selain situs, Anda bisa mendapatkan bahan Natal berupa video audio melalui Youtube. Anda juga bisa bergabung di komunitas Facebook Natal sehingga Anda bisa saling mendukung, berbagi hal-hal seputar Natal, dan menambah relasi dengan saudara-saudari seiman. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi sumber-sumber bahan Natal dari YLSA. Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan Kristus ke dunia 2000 tahun yang lalu ini, dengan menjadi berkat bagi kemuliaan nama-Nya.
- Situs Natal: http://natal.sabda.org/
- Youtube:
1. Kisah Natal Matius: http://www.youtube.com/watch?v=q8tSbbQPGZg
2. Kisah Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=MWxqm9U-KeY
3. Carita Natal Mateus: http://www.youtube.com/watch?v=w3Vt18UvxsU
4. Carita Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=j0ThUUrWVV8
- Facebook Natal: http://fb.sabda.org/natal
Kontak: jemmi(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Amidya, dan Yulia
Berlangganan: subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/misi/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Monday, October 21, 2013
[e-Konsel] Istri dan Pelayanan -- Edisi 351/Oktober 2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Konsel -- Istri dan Pelayanan
Edisi 351/Oktober 2013
Salam,
Sejak awal penciptaan, kehadiran seorang wanita memang memegang peranan penting di dunia. Sebagai seorang istri, wanita tidak hanya menjadi penolong suami, tetapi juga menjadi mitra kerja dalam melayani Tuhan. Akan tetapi, seorang istri harus memiliki pengertian yang benar tentang statusnya agar dapat menempatkan diri dengan tepat dalam memainkan perannya sebagai istri dan pelayan Tuhan. Sajian yang kami hadirkan bagi Anda dalam edisi ini, kiranya dapat menolong Anda dalam mendampingi para istri yang rindu melayani Tuhan tanpa menelantarkan keluarganya. Selamat menyimak dan membagikannya kepada sesama.
Pemimpin Redaksi e-Konsel,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >
CAKRAWALA: MELAYANI TUHAN DI SAMPING SUAMI ANDA
Entah membagikan buletin gereja setiap hari Minggu atau bergabung dalam pelayanan internasional yang sangat besar, semua orang Kristen memang dipanggil untuk melayani Allah dan gereja-Nya sesuai dengan kapasitas masing-masing. Akan tetapi, kehidupan pernikahan memunculkan pertimbangan dan kesulitan lebih banyak ketika harus membedakan bagaimana dan di mana kita melayani. Dalam sebuah kutipan dari bukunya, "A Wife After God's Own Heart", Elizabeth George memberikan nasihat kepada para istri untuk melayani Allah bersama pasangan.
Bagaimana seorang istri menolong suaminya dalam melayani Tuhan? Bagaimana seorang istri melayani Tuhan jika suaminya tertinggal di belakang? Dan, bagaimana seorang wanita melayani Tuhan jika suaminya bukan orang Kristen?
1. Mulailah melayani orang-orang yang ada di rumah terlebih dahulu.
Selama bertahun-tahun, saya memiliki moto pribadi yang saya pegang setiap kali saya mendapat kesempatan untuk melayani orang lain dan gereja saya. Moto tersebut berbunyi, "Jangan berikan sesuatu kepada orang lain sebelum Anda memberikannya terlebih dahulu kepada orang-orang di rumah Anda." Ungkapan ini mengingatkan saya pada prioritas yang diberikan Allah setiap hari. Saya harus melayani suami dan anak-anak saya, yaitu memberikan kasih sayang saya kepada mereka yang ada di rumah terlebih dahulu. Setelah itu, baru membagikannya kepada orang lain -- bukan sebaliknya. Saya tahu, mudah sekali membalikkan urutannya. Demikian juga dengan wanita-wanita lain seperti Anda dan saya. Sebagai contoh, akhir-akhir ini, saya berbicara dengan seorang wanita yang telah mengundurkan diri dari posisi ketua komisi kaum wanita di gerejanya. Mengapa? Dia mengatakan bahwa dia mengundurkan diri dari posisinya karena prioritasnya tidak jelas. Dia memberi tahu saya bahwa baginya lebih mudah dan lebih berguna melayani wanita-wanita di gereja daripada memenuhi semua kebutuhan kedua anaknya yang sudah masuk pendidikan prasekolah dan suaminya yang ada di rumah.
Wanita lain yang melayani sebagai pemimpin musik dan pujian, serta penyanyi solo di salah satu persekutuan saya, meninggalkan persekutuan karena ia merasa bersalah akibat prioritasnya yang salah (bahkan, dia sudah berjalan ke telepon umum untuk menelepon suaminya dan meminta maaf kepadanya!). Lalu, ia memberi tahu saya bahwa tadi pagi, ketika dia berpamitan kepada suaminya sebelum meninggalkan rumah untuk menghadiri seminar "A Woman After God's Own Heart", dia benar-benar ingin mengucapkan kata "berpisah". Dia memberi tahu suaminya bahwa dia tidak akan kembali, selamanya. Syukurlah, dia pulang ke rumah sepulang dari seminar "A Woman After God's Own Heart"!
Dalam kedua kasus tersebut, wanita-wanita di atas memberikan apa yang jelas-jelas tidak mereka berikan kepada keluarganya kepada orang lain. Namun, saya menyebut dua orang ini, "luar biasa!" karena mereka menyadari prioritas mereka yang salah. "Puji Tuhan!" mereka mau melakukan hal yang benar. Sebagai istri, Anda harus melayani suami Anda lebih dahulu sebelum melayani orang lain. Hal yang penting di sini bukan apa yang dipikirkan jemaat tentang Anda, tetapi apa yang dipikirkan keluarga Anda tentang Anda. Bukan apa yang dibutuhkan orang-orang di gereja, tetapi apa yang diperlukan keluarga Anda di rumah. Itulah tugas, prioritas, dan hak istimewa istri!
Istri-istri yang terkasih, ketika orang-orang dan segala hal yang ada di rumah dirawat, dikasihi, dilayani, dan diurus baik-baik, hal itu juga akan terbawa ketika kita melayani di gereja, serta merawat dan memedulikan orang lain. Itulah yang dimaksud dengan istri yang berkenan di hati Allah.
2. Melayanilah dengan restu dan dukungan suami Anda.
Jika dan ketika Anda benar-benar ingin mendaftarkan diri dalam sebuah pelayanan atau menjadi sukarelawan untuk menolong beberapa urusan di gereja, tolong -- saya tekankan lagi, tolonglah -- mintalah izin kepada suami Anda terlebih dahulu. Hubungan Anda dengan suami Anda, kepatuhan Anda pada keinginannya dalam pernikahan Anda dan dalam kepemimpinannya atas Anda berdua sebagai pasangan, serta pelayanan Anda kepadanya harus "seperti kepada Tuhan" (Efesus 5:22) dan harus dilakukan "dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia" (Kolose 3:23).
Saya secara pribadi membuat kebijakan untuk tidak pernah melakukan apa pun atau mengambil proyek apa pun tanpa meminta masukan, pendapat, ide, dan persetujuan suami saya, Jim. Ini bukan karena saya takut kepada Jim atau memandangnya seperti figur orang tua. Bukan. Saya melakukannya karena saya lebih menghargai hubungan dan persahabatan yang kami miliki sebagai pasangan daripada keinginan saya untuk melakukan apa yang saya inginkan. Jadi, jika waktu saya digunakan untuk pelayanan, demikian juga waktu Jim. Jika uang saya digunakan untuk pelayanan, demikian juga uang Jim. Jika stres saya memengaruhi (seperti stres yang saya alami ketika pertama kali mendaftarkan diri untuk mengajar di kelas Alkitab bagi kaum wanita), stres tersebut tertular terhadap hidup Jim juga.
Anugerah Allah mengalir seiring ketaatan saya terhadap standar Allah bagi saya sebagai seorang istri, yaitu untuk menghormati suami saya dengan menghormatinya terlebih dahulu (Roma 12:10), menganggapnya lebih utama daripada diri saya sendiri (Filipi 2:3), dan sedapat mungkin hidup dengan damai bersama suami saya (Roma 12:18). Oleh karena itu, saya meminta pendapat dan persetujuan Jim untuk segala sesuatu, termasuk kesempatan-kesempatan dalam pelayanan. Saya tidak pernah menginginkan diri saya berada pada posisi penting dalam pelayanan (dalam segala hal) tanpa dukungan suami saya. Maka dari itu, saya hanya melayani dengan restu dan dukungan suami saya. Dengan begitu, saya dapat melayani dengan hati yang lega. Mengapa? Karena saya tahu Jim memimpin, dan berdoa untuk saya. Kami bersama-sama menyediakan dan menetapkan sebagian waktu dan energi kami yang berharga untuk pelayanan, yang artinya ini merupakan pelayanan bersama. Tentu saja, setelah itu kami mengevaluasinya. Namun, saya lebih sering membuat komitmen pelayanan hanya jika di dalam hati saya tahu bahwa saya mendapatkan dukungan suami.
Apa yang harus dilakukan istri jika suaminya mengatakan tidak (percayalah kepada saya, Jim pun sering kali berkata tidak)? Jika Anda menjadi istri dari suami yang seperti itu, saya katakan Anda harus bersyukur kepada Allah. Suami Anda adalah kunci yang membantu Anda untuk tetap memegang prioritas karena masukannya dapat menjadi alarm ketika ada hal-hal yang tidak seimbang. Arahannya adalah cara Allah menuntun Anda. Jadi, ketika Jim mengatakan tidak, saya pribadi bersyukur kepada Allah untuk suami yang mau memimpin dan memberi tanggapan. Setelah itu, saya menolak kesempatan pelayanan tanpa sakit hati. Mengikuti kehendak Allah dengan mengikuti kepemimpinan suami membuat saya, dan pelayanan saya, tetap berada di tengah kehendak Allah. Pernyataan "tidak" dan "ya" dalam area pelayanan sama-sama merupakan kehendak dan arahan Allah.
3. Melayanilah sebisa Anda.
Ketika Jim dan saya mulai ke gereja sebagai pasangan Kristen, kami tidak tahu apa pun tentang bagaimana kami melayani Tuhan, tentang Alkitab, atau tentang karunia rohani. Namun, dengan hati yang bersyukur kepada Juru Selamat, kami tahu kami ingin melakukan sesuatu. Jadi, kami melakukan segala sesuatu yang dapat kami lakukan! Kami mencuci piring setelah beramah-tamah dengan orang banyak. Kami menata kursi, melipat kursi, menumpuk kursi, dan memindahkan kursi ke tempat ibadah. Kami meletakkan lagu-lagu himne di bangku gereja dan membersihkan debu di ruang ibadah. Kami mencuci cerek dan panci saat pertemuan berlangsung. Kami menyapa orang yang datang untuk beribadah, memimpin kelompok Pemahaman Alkitab di rumah kami, mengantar jemaat-jemaat yang sudah lanjut usia ke gereja, membangun stan-stan yang longgar untuk pekan raya anak-anak, mengecat dan membersihkan taman, dan membantu memasang langit-langit kantor ketika ada penataan ulang di gereja kami. Satu per satu, daftar pelayanan berbagai bidang terus ditambahkan. Kami tidak perlu memiliki keahlian khusus untuk mengerjakan pelayanan-pelayanan yang luar biasa ini. Kami hanya perlu melakukannya dengan hati yang melayani.
Berikutnya, setelah kami bertumbuh dalam pengetahuan akan firman Allah, pelayanan kami pun ikut berkembang. Kami mengikuti kursus pelatihan untuk menjadi konselor dan mulai melayani di ruang doa setelah ibadah. Kami mengikuti kelas penjangkauan penginjilan dan bergabung dengan pelayanan perkunjungan. Kami mengikuti kursus pelatihan untuk guru sekolah minggu dan mulai membantu melayani anak-anak di kelas-kelas. Kami mengikuti kelas pelatihan pemuridan dan mulai melayani orang lain satu per satu. Kami mengikuti beberapa kursus pemahaman Alkitab dan mulai membagikannya di kelompok-kelompok kecil. Dan, selama mengikuti semua pelayanan dan kelas-kelas serta mengalami pertumbuhan rohani, kami menggunakan rumah kami. Setiap orang, siapa pun mereka, akan disambut di rumah kami, baik orang-orang yang berasal dari tempat-tempat di sekitar kami atau dari daerah lain di seluruh dunia!
Akan tetapi, bagaimana jika suami Anda tidak menginginkan Anda untuk melayani dengan cara-cara seperti ini? Pertimbangkanlah apa yang dapat Anda lakukan dalam situasi Anda. Saya tidak dapat menyebutkan bagi Anda, berapa banyak wanita yang saya kenal, yang membuat kue untuk pelayanan ... dari rumah. Wanita-wanita yang menyiapkan makanan untuk orang lain ... dari rumah, yang menelepon untuk mengatur beberapa pelayanan atau mengecek orang-orang yang bertugas ... dari rumah, yang menulis surat-surat dan catatan-catatan yang menguatkan ... dari rumah, yang mengetik daftar informasi gereja ... dari rumah, dan tentunya yang berdoa untuk orang lain di gereja dan orang-orang di seluruh dunia ... dari rumah. Cara-cara untuk menolong dan melayani dari rumah benar-benar tidak terbatas -- apabila Anda memiliki hati untuk melayani Tuhan!
Akhir kata, melayanilah sebisa Anda! (t/S. Setyawati)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Crosswalk
Alamat URL: http://www.crosswalk.com/family/marriage/serving-the-lord-next-to-your-husband-1329676.html
Judul asli artikel: Serving the Lord Next to Your Husband
Penulis: Elizabeth George
Tanggal akses: 18 September 2013
TELAGA: PERAN WANITA DALAM PELAYANAN
Semua murid Tuhan Yesus adalah pria, tetapi sebenarnya, banyak pelayanan yang Ia lakukan bersama murid-murid-Nya ditopang oleh pelayanan para wanita.
Mari kita lihat secara spesifik beberapa tokoh Alkitab berikut ini.
a. Miriam, kakak perempuan Musa.
Miriam memainkan peranan yang sangat penting, kesuksesan Musa karena andil Miriam yang sangat besar. Seandainya kita tidak menghitung kuasa Tuhan, barangkali kalau tidak ada Miriam, Musa sudah hanyut di sungai. Namun, karena ada Miriam, Musa terhanyut masuk ke dalam istana Firaun.
b. Debora, barisan hakim-hakim.
Melalui tokoh ini, sangat kelihatan bahwa Tuhan tidak melihat jenis kelamin untuk mencari seorang pemimpin. Padahal, budaya pada waktu itu mengutamakan pria untuk memegang peranan, tetapi Tuhan memakai Debora untuk menjadi seorang hakim dan nabiah.
c. Ester, seorang ratu.
Dia bisa menjadi alat atau saluran untuk bisa menghubungi suaminya, sang raja, kemudian bisa mengubah berbagai peristiwa yang tadinya direncanakan dengan jahat oleh Haman. Akhirnya, karena keberanian Ester, ditambah dengan dukungan dari rakyatnya, dia bisa melakukan hal tersebut. Peranan Ester sangat penting sehingga satu bangsa terselamatkan. Kalau Ester tidak bertindak, kemungkinan besar keadaan bangsa Israel pada saat itu sangat-sangat terancam, bahkan bisa punah.
d. Yang lainnya lagi adalah peranan wanita-wanita seperti Maria Magdalena, Susana, dan Yohana dalam pelayanan Tuhan Yesus.
Bagi saya, yang menarik adalah mereka begitu setia melayani Tuhan Yesus, memberikan dukungan keuangan, dan sebagainya. Bahkan, Alkitab mencatat bahwa saat Tuhan Yesus berada di kayu salib, yang bersama dengan-Nya adalah para wanita tersebut. Merekalah yang pertama menjenguk kubur Tuhan Yesus dan yang pertama melihat Tuhan Yesus bangkit. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan begitu spesial memperhatikan wanita yang dianggap lemah, yang dianggap tidak ada apa-apanya, khususnya pada zaman itu. Mereka diangkat ke posisi yang begitu tinggi, dihargai, dan dikenang oleh Tuhan sendiri. Itu adalah anugerah semata.
Sebagai kaum wanita yang memang terdesak dan dibatasi (meskipun seharusnya tidak seperti itu), yang perlu dilakukan untuk menghadapi hal ini adalah:
- Pakailah kesempatan yang sudah ada semaksimal mungkin.
- Jangan pasif, tetapi lebih aktif menciptakan kesempatan dan memakai kesempatan.
- Jangan mengada-ada, tetapi tunjukkanlah bahwa apa yang Tuhan berikan dan apa yang Tuhan bebankan dalam hati para wanita direalisasikan menurut kehendak-Nya.
- Bersandarlah pada kekuatan dari Tuhan dan tunjukkan kesetiaan kita di dalam pelayanan sehingga orang dapat melihat bahwa wanita dapat melayani dengan bagus dan konsisten.
Dalam Filipi 3:17, Rasul Paulus berkata, "Saudara-saudara ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu." Sebagai wanita, kita perlu memberikan teladan yang indah sehingga orang di luar akan melihat kesaksian hidup kita, kesetiaan kita, dan kesanggupan kita. Akhirnya, mereka mau tidak mau harus mengakui sumbangsih yang telah diberikan oleh para wanita dalam pelayanan.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: TELAGA
Alamat URL: http://www.telaga.org/audio/peran_wanita_dalam_pelayanan
Judul transkrip: Peran Wanita dalam Pelayanan (T069B)
Penulis: Esther Tjahja, S.Psi. & Pdt. Dr. Netty Lintang
Tanggal akses: 25 September 2013
Kontak: konsel(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Santi T., dan Adiana
Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-konsel/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Konsel -- Istri dan Pelayanan
Edisi 351/Oktober 2013
Salam,
Sejak awal penciptaan, kehadiran seorang wanita memang memegang peranan penting di dunia. Sebagai seorang istri, wanita tidak hanya menjadi penolong suami, tetapi juga menjadi mitra kerja dalam melayani Tuhan. Akan tetapi, seorang istri harus memiliki pengertian yang benar tentang statusnya agar dapat menempatkan diri dengan tepat dalam memainkan perannya sebagai istri dan pelayan Tuhan. Sajian yang kami hadirkan bagi Anda dalam edisi ini, kiranya dapat menolong Anda dalam mendampingi para istri yang rindu melayani Tuhan tanpa menelantarkan keluarganya. Selamat menyimak dan membagikannya kepada sesama.
Pemimpin Redaksi e-Konsel,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >
CAKRAWALA: MELAYANI TUHAN DI SAMPING SUAMI ANDA
Entah membagikan buletin gereja setiap hari Minggu atau bergabung dalam pelayanan internasional yang sangat besar, semua orang Kristen memang dipanggil untuk melayani Allah dan gereja-Nya sesuai dengan kapasitas masing-masing. Akan tetapi, kehidupan pernikahan memunculkan pertimbangan dan kesulitan lebih banyak ketika harus membedakan bagaimana dan di mana kita melayani. Dalam sebuah kutipan dari bukunya, "A Wife After God's Own Heart", Elizabeth George memberikan nasihat kepada para istri untuk melayani Allah bersama pasangan.
Bagaimana seorang istri menolong suaminya dalam melayani Tuhan? Bagaimana seorang istri melayani Tuhan jika suaminya tertinggal di belakang? Dan, bagaimana seorang wanita melayani Tuhan jika suaminya bukan orang Kristen?
1. Mulailah melayani orang-orang yang ada di rumah terlebih dahulu.
Selama bertahun-tahun, saya memiliki moto pribadi yang saya pegang setiap kali saya mendapat kesempatan untuk melayani orang lain dan gereja saya. Moto tersebut berbunyi, "Jangan berikan sesuatu kepada orang lain sebelum Anda memberikannya terlebih dahulu kepada orang-orang di rumah Anda." Ungkapan ini mengingatkan saya pada prioritas yang diberikan Allah setiap hari. Saya harus melayani suami dan anak-anak saya, yaitu memberikan kasih sayang saya kepada mereka yang ada di rumah terlebih dahulu. Setelah itu, baru membagikannya kepada orang lain -- bukan sebaliknya. Saya tahu, mudah sekali membalikkan urutannya. Demikian juga dengan wanita-wanita lain seperti Anda dan saya. Sebagai contoh, akhir-akhir ini, saya berbicara dengan seorang wanita yang telah mengundurkan diri dari posisi ketua komisi kaum wanita di gerejanya. Mengapa? Dia mengatakan bahwa dia mengundurkan diri dari posisinya karena prioritasnya tidak jelas. Dia memberi tahu saya bahwa baginya lebih mudah dan lebih berguna melayani wanita-wanita di gereja daripada memenuhi semua kebutuhan kedua anaknya yang sudah masuk pendidikan prasekolah dan suaminya yang ada di rumah.
Wanita lain yang melayani sebagai pemimpin musik dan pujian, serta penyanyi solo di salah satu persekutuan saya, meninggalkan persekutuan karena ia merasa bersalah akibat prioritasnya yang salah (bahkan, dia sudah berjalan ke telepon umum untuk menelepon suaminya dan meminta maaf kepadanya!). Lalu, ia memberi tahu saya bahwa tadi pagi, ketika dia berpamitan kepada suaminya sebelum meninggalkan rumah untuk menghadiri seminar "A Woman After God's Own Heart", dia benar-benar ingin mengucapkan kata "berpisah". Dia memberi tahu suaminya bahwa dia tidak akan kembali, selamanya. Syukurlah, dia pulang ke rumah sepulang dari seminar "A Woman After God's Own Heart"!
Dalam kedua kasus tersebut, wanita-wanita di atas memberikan apa yang jelas-jelas tidak mereka berikan kepada keluarganya kepada orang lain. Namun, saya menyebut dua orang ini, "luar biasa!" karena mereka menyadari prioritas mereka yang salah. "Puji Tuhan!" mereka mau melakukan hal yang benar. Sebagai istri, Anda harus melayani suami Anda lebih dahulu sebelum melayani orang lain. Hal yang penting di sini bukan apa yang dipikirkan jemaat tentang Anda, tetapi apa yang dipikirkan keluarga Anda tentang Anda. Bukan apa yang dibutuhkan orang-orang di gereja, tetapi apa yang diperlukan keluarga Anda di rumah. Itulah tugas, prioritas, dan hak istimewa istri!
Istri-istri yang terkasih, ketika orang-orang dan segala hal yang ada di rumah dirawat, dikasihi, dilayani, dan diurus baik-baik, hal itu juga akan terbawa ketika kita melayani di gereja, serta merawat dan memedulikan orang lain. Itulah yang dimaksud dengan istri yang berkenan di hati Allah.
2. Melayanilah dengan restu dan dukungan suami Anda.
Jika dan ketika Anda benar-benar ingin mendaftarkan diri dalam sebuah pelayanan atau menjadi sukarelawan untuk menolong beberapa urusan di gereja, tolong -- saya tekankan lagi, tolonglah -- mintalah izin kepada suami Anda terlebih dahulu. Hubungan Anda dengan suami Anda, kepatuhan Anda pada keinginannya dalam pernikahan Anda dan dalam kepemimpinannya atas Anda berdua sebagai pasangan, serta pelayanan Anda kepadanya harus "seperti kepada Tuhan" (Efesus 5:22) dan harus dilakukan "dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia" (Kolose 3:23).
Saya secara pribadi membuat kebijakan untuk tidak pernah melakukan apa pun atau mengambil proyek apa pun tanpa meminta masukan, pendapat, ide, dan persetujuan suami saya, Jim. Ini bukan karena saya takut kepada Jim atau memandangnya seperti figur orang tua. Bukan. Saya melakukannya karena saya lebih menghargai hubungan dan persahabatan yang kami miliki sebagai pasangan daripada keinginan saya untuk melakukan apa yang saya inginkan. Jadi, jika waktu saya digunakan untuk pelayanan, demikian juga waktu Jim. Jika uang saya digunakan untuk pelayanan, demikian juga uang Jim. Jika stres saya memengaruhi (seperti stres yang saya alami ketika pertama kali mendaftarkan diri untuk mengajar di kelas Alkitab bagi kaum wanita), stres tersebut tertular terhadap hidup Jim juga.
Anugerah Allah mengalir seiring ketaatan saya terhadap standar Allah bagi saya sebagai seorang istri, yaitu untuk menghormati suami saya dengan menghormatinya terlebih dahulu (Roma 12:10), menganggapnya lebih utama daripada diri saya sendiri (Filipi 2:3), dan sedapat mungkin hidup dengan damai bersama suami saya (Roma 12:18). Oleh karena itu, saya meminta pendapat dan persetujuan Jim untuk segala sesuatu, termasuk kesempatan-kesempatan dalam pelayanan. Saya tidak pernah menginginkan diri saya berada pada posisi penting dalam pelayanan (dalam segala hal) tanpa dukungan suami saya. Maka dari itu, saya hanya melayani dengan restu dan dukungan suami saya. Dengan begitu, saya dapat melayani dengan hati yang lega. Mengapa? Karena saya tahu Jim memimpin, dan berdoa untuk saya. Kami bersama-sama menyediakan dan menetapkan sebagian waktu dan energi kami yang berharga untuk pelayanan, yang artinya ini merupakan pelayanan bersama. Tentu saja, setelah itu kami mengevaluasinya. Namun, saya lebih sering membuat komitmen pelayanan hanya jika di dalam hati saya tahu bahwa saya mendapatkan dukungan suami.
Apa yang harus dilakukan istri jika suaminya mengatakan tidak (percayalah kepada saya, Jim pun sering kali berkata tidak)? Jika Anda menjadi istri dari suami yang seperti itu, saya katakan Anda harus bersyukur kepada Allah. Suami Anda adalah kunci yang membantu Anda untuk tetap memegang prioritas karena masukannya dapat menjadi alarm ketika ada hal-hal yang tidak seimbang. Arahannya adalah cara Allah menuntun Anda. Jadi, ketika Jim mengatakan tidak, saya pribadi bersyukur kepada Allah untuk suami yang mau memimpin dan memberi tanggapan. Setelah itu, saya menolak kesempatan pelayanan tanpa sakit hati. Mengikuti kehendak Allah dengan mengikuti kepemimpinan suami membuat saya, dan pelayanan saya, tetap berada di tengah kehendak Allah. Pernyataan "tidak" dan "ya" dalam area pelayanan sama-sama merupakan kehendak dan arahan Allah.
3. Melayanilah sebisa Anda.
Ketika Jim dan saya mulai ke gereja sebagai pasangan Kristen, kami tidak tahu apa pun tentang bagaimana kami melayani Tuhan, tentang Alkitab, atau tentang karunia rohani. Namun, dengan hati yang bersyukur kepada Juru Selamat, kami tahu kami ingin melakukan sesuatu. Jadi, kami melakukan segala sesuatu yang dapat kami lakukan! Kami mencuci piring setelah beramah-tamah dengan orang banyak. Kami menata kursi, melipat kursi, menumpuk kursi, dan memindahkan kursi ke tempat ibadah. Kami meletakkan lagu-lagu himne di bangku gereja dan membersihkan debu di ruang ibadah. Kami mencuci cerek dan panci saat pertemuan berlangsung. Kami menyapa orang yang datang untuk beribadah, memimpin kelompok Pemahaman Alkitab di rumah kami, mengantar jemaat-jemaat yang sudah lanjut usia ke gereja, membangun stan-stan yang longgar untuk pekan raya anak-anak, mengecat dan membersihkan taman, dan membantu memasang langit-langit kantor ketika ada penataan ulang di gereja kami. Satu per satu, daftar pelayanan berbagai bidang terus ditambahkan. Kami tidak perlu memiliki keahlian khusus untuk mengerjakan pelayanan-pelayanan yang luar biasa ini. Kami hanya perlu melakukannya dengan hati yang melayani.
Berikutnya, setelah kami bertumbuh dalam pengetahuan akan firman Allah, pelayanan kami pun ikut berkembang. Kami mengikuti kursus pelatihan untuk menjadi konselor dan mulai melayani di ruang doa setelah ibadah. Kami mengikuti kelas penjangkauan penginjilan dan bergabung dengan pelayanan perkunjungan. Kami mengikuti kursus pelatihan untuk guru sekolah minggu dan mulai membantu melayani anak-anak di kelas-kelas. Kami mengikuti kelas pelatihan pemuridan dan mulai melayani orang lain satu per satu. Kami mengikuti beberapa kursus pemahaman Alkitab dan mulai membagikannya di kelompok-kelompok kecil. Dan, selama mengikuti semua pelayanan dan kelas-kelas serta mengalami pertumbuhan rohani, kami menggunakan rumah kami. Setiap orang, siapa pun mereka, akan disambut di rumah kami, baik orang-orang yang berasal dari tempat-tempat di sekitar kami atau dari daerah lain di seluruh dunia!
Akan tetapi, bagaimana jika suami Anda tidak menginginkan Anda untuk melayani dengan cara-cara seperti ini? Pertimbangkanlah apa yang dapat Anda lakukan dalam situasi Anda. Saya tidak dapat menyebutkan bagi Anda, berapa banyak wanita yang saya kenal, yang membuat kue untuk pelayanan ... dari rumah. Wanita-wanita yang menyiapkan makanan untuk orang lain ... dari rumah, yang menelepon untuk mengatur beberapa pelayanan atau mengecek orang-orang yang bertugas ... dari rumah, yang menulis surat-surat dan catatan-catatan yang menguatkan ... dari rumah, yang mengetik daftar informasi gereja ... dari rumah, dan tentunya yang berdoa untuk orang lain di gereja dan orang-orang di seluruh dunia ... dari rumah. Cara-cara untuk menolong dan melayani dari rumah benar-benar tidak terbatas -- apabila Anda memiliki hati untuk melayani Tuhan!
Akhir kata, melayanilah sebisa Anda! (t/S. Setyawati)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Crosswalk
Alamat URL: http://www.crosswalk.com/family/marriage/serving-the-lord-next-to-your-husband-1329676.html
Judul asli artikel: Serving the Lord Next to Your Husband
Penulis: Elizabeth George
Tanggal akses: 18 September 2013
TELAGA: PERAN WANITA DALAM PELAYANAN
Semua murid Tuhan Yesus adalah pria, tetapi sebenarnya, banyak pelayanan yang Ia lakukan bersama murid-murid-Nya ditopang oleh pelayanan para wanita.
Mari kita lihat secara spesifik beberapa tokoh Alkitab berikut ini.
a. Miriam, kakak perempuan Musa.
Miriam memainkan peranan yang sangat penting, kesuksesan Musa karena andil Miriam yang sangat besar. Seandainya kita tidak menghitung kuasa Tuhan, barangkali kalau tidak ada Miriam, Musa sudah hanyut di sungai. Namun, karena ada Miriam, Musa terhanyut masuk ke dalam istana Firaun.
b. Debora, barisan hakim-hakim.
Melalui tokoh ini, sangat kelihatan bahwa Tuhan tidak melihat jenis kelamin untuk mencari seorang pemimpin. Padahal, budaya pada waktu itu mengutamakan pria untuk memegang peranan, tetapi Tuhan memakai Debora untuk menjadi seorang hakim dan nabiah.
c. Ester, seorang ratu.
Dia bisa menjadi alat atau saluran untuk bisa menghubungi suaminya, sang raja, kemudian bisa mengubah berbagai peristiwa yang tadinya direncanakan dengan jahat oleh Haman. Akhirnya, karena keberanian Ester, ditambah dengan dukungan dari rakyatnya, dia bisa melakukan hal tersebut. Peranan Ester sangat penting sehingga satu bangsa terselamatkan. Kalau Ester tidak bertindak, kemungkinan besar keadaan bangsa Israel pada saat itu sangat-sangat terancam, bahkan bisa punah.
d. Yang lainnya lagi adalah peranan wanita-wanita seperti Maria Magdalena, Susana, dan Yohana dalam pelayanan Tuhan Yesus.
Bagi saya, yang menarik adalah mereka begitu setia melayani Tuhan Yesus, memberikan dukungan keuangan, dan sebagainya. Bahkan, Alkitab mencatat bahwa saat Tuhan Yesus berada di kayu salib, yang bersama dengan-Nya adalah para wanita tersebut. Merekalah yang pertama menjenguk kubur Tuhan Yesus dan yang pertama melihat Tuhan Yesus bangkit. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan begitu spesial memperhatikan wanita yang dianggap lemah, yang dianggap tidak ada apa-apanya, khususnya pada zaman itu. Mereka diangkat ke posisi yang begitu tinggi, dihargai, dan dikenang oleh Tuhan sendiri. Itu adalah anugerah semata.
Sebagai kaum wanita yang memang terdesak dan dibatasi (meskipun seharusnya tidak seperti itu), yang perlu dilakukan untuk menghadapi hal ini adalah:
- Pakailah kesempatan yang sudah ada semaksimal mungkin.
- Jangan pasif, tetapi lebih aktif menciptakan kesempatan dan memakai kesempatan.
- Jangan mengada-ada, tetapi tunjukkanlah bahwa apa yang Tuhan berikan dan apa yang Tuhan bebankan dalam hati para wanita direalisasikan menurut kehendak-Nya.
- Bersandarlah pada kekuatan dari Tuhan dan tunjukkan kesetiaan kita di dalam pelayanan sehingga orang dapat melihat bahwa wanita dapat melayani dengan bagus dan konsisten.
Dalam Filipi 3:17, Rasul Paulus berkata, "Saudara-saudara ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu." Sebagai wanita, kita perlu memberikan teladan yang indah sehingga orang di luar akan melihat kesaksian hidup kita, kesetiaan kita, dan kesanggupan kita. Akhirnya, mereka mau tidak mau harus mengakui sumbangsih yang telah diberikan oleh para wanita dalam pelayanan.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: TELAGA
Alamat URL: http://www.telaga.org/audio/peran_wanita_dalam_pelayanan
Judul transkrip: Peran Wanita dalam Pelayanan (T069B)
Penulis: Esther Tjahja, S.Psi. & Pdt. Dr. Netty Lintang
Tanggal akses: 25 September 2013
Kontak: konsel(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Santi T., dan Adiana
Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-konsel/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Subscribe to:
Posts (Atom)