--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Mati Dini.
Saya beberapa kali mengunjungi gereja-gereja di berbagai tempat. Mulai dari gereja kecil hingga gereja yang jemaatnya bejibun. Ada satu pola sama yang dapat dilihat. Entah di kota maupun di desa semuanya terlukis dalam satu pola. Tercium bau busuk kematian. Kematian yang lebih bersifat rohani. Saya melihat ,banyak orang muda yang kehilangan kreatifitasnya begitu memasuki gereja. Mereka menjadi orang muda yang pasif. Hanya bisa duduk,diam menyembah Tuhan,tetapi setelah itu terus –menerus jatuh bangun dalam dosa. Mereka sibuk sekali dengan rutinitas kerohanian,tetapi tindakan dan buah kehidupan mereka tidak berubah secara siginifikan. Bahkan mereka menjadi orang terbelakang dalam banyak hal. Sibuk dengan urusan rohani,tetapi anehnya tidak mengeluarkan buah sesuai dengan kesibukan mereka.
Lalu segudang pertanyaan menari-nari di kepala. Mengapa orang muda bisa begitu? Atau mengapa gereja membuat orang muda menjadi begitu? Ada yang berpendapat orang muda itu aktif,lalu di gereja mengapa mereka itu banyak pasif? Katanya orang muda memiliki banyak ide,mengapa di gereja mereka itu malah"kere" dan terbelakang dalam ide? Anda pernah mendengar,orang muda itu suka tantangan,tampil beda,lalu mengapa di gereja mereka banyak tumpul dan hanya menjadi buntut pemimpinnya? Lalu pertanyaan berkembang,Apa yang salah? Sistem gerejanya atau aturan ritualnya yang kaku dan mengekang umat? Apa pendetanya sudah terlalu tua sehingga pikun mengenang bagaimana dia sewaktu muda dulu? Atau pemimpin gereja yang tidak mau dan tidak mampu memosisikan diri dan tidak bisa memfasilitasi apa yang di inginkan orang muda dalam pertumbuhan iman mereka?
Rata-rata orang muda gereja adalah penganut setia falsafah 5D: datang,Duduk,Diam,Dengar, Duit(Persembahan maksudnya). Datang dengan setia setiap minggunya. Duduk rapi,kadang berlomba di belakang. Diam dan patuh Dengar Firman Tuhan seperti bak lagu yang membuat ngantuk. Duit sebagai persembahan ala kadarnya di akhir ritual. Hampir seperti itulah pemandangan setiap minggu.
Serba salah memang.Melanggar aturan baku dikatakan liar,tidak tahu aturan. Diam saja dikatakan pasif.Mengkritik sedikit dikatakan memberontak,tidak bisa di ajar. Sepertinya pemuda hanya dijadikan objek pemuas ambisi pemimpin. Ada lagi anak muda hanya aktif di gereja saja,diluar gereja mereka keok.Tidak bisa menjadi garam dan terang. Kerohanian tidak diukur seberapa aktifnya seseorang di gereja. Itulah gambaran orang muda aktifis gereja. Kelihatan saleh di gereja,tetapi di masyarakat menjadi bodoh. Mata nuraninya tidak tersentuh. Pintar memimpin doa,tetapi terbelakang dalam tindakan. Bagaimana pendapat para pembaca?
Walz
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke:Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------