Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Saturday, May 19, 2012

[KADOS] Kalender Doa SABDA: 21 -- 27 Mei 2012

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

KADOS -- Edisi 107 (21 -- 27 Mei 2012)

Shalom,

"Doa orang benar besar kuasanya". Satu kutipan dari firman Tuhan yang menunjukkan betapa besar kuasa doa itu. Sekarang apa yang kita tunggu lagi? Kenapa kita menunda-nunda untuk berdoa? Jika kita menunda untuk berdoa, maka kita juga menunda kuasa-Nya bekerja atas kita. Mari lepaskan setiap beban dan nyatakan semua itu dalam doa. Tuhan mendengar dan Dia tahu apa yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Dia akan memulihkan setiap hati yang rindu akan jamahan kuasa-Nya. Selamat berdoa.

Redaksi Tamu KADOS,
Maryadi
< http://doa.sabda.org >


21 Mei 2012 -- Sekolah Lanjutan atau Bekerja

Mau sekolah, kuliah, atau bekerja? Banyak anak sekolah yang setelah lulus, masih bingung memutuskan perjalanan mereka selanjutnya. Banyak yang bimbang dalam menentukan masa depannya, dan sebagian ada juga yang putus asa karena memperoleh hasil yang tidak sesuai harapannya. Mari doakan supaya mereka tetap mengandalkan Tuhan dalam hidupnya dan terus mencari pimpinan Tuhan dalam menentukan masa depannya. Bagi yang ingin melanjutkan studi, doakanlah supaya mereka mendapatkan sekolah/universitas baru sebagai kelanjutan studi mereka, dan bagi yang ingin bekerja supaya mendapatkan lapangan pekerjaan yang baik dan menjadi berkat di tempat mereka bekerja.

22 Mei 2012 -- Pegawai Kristen

Untuk mencukupi kebutuhan hidup kita harus bekerja. Banyak pegawai yang bekerja untuk mendapatkan uang dengan tidak jujur. Mari kita berdoa, khususnya untuk pegawai-pegawai Kristen, agar mereka bekerja dengan jujur dan bersyukur dengan apa yang telah mereka terima. Berdoa juga agar mereka bisa membatasi dirinya sehingga tidak terpengaruh dengan sistem kerja yang dapat menjerumuskan mereka ke dalam perbuatan dosa. Lebih dari itu, doakan agar para pegawai Kristen tersebut bisa menjadi teladan bagi pegawai-pegawai yang lainnya.

23 Mei 2012 -- Pelayanan di Penjara

Dalam kurun waktu 5 tahun ini, jumlah narapidana di berbagai kota cenderung meningkat. Hal ini menyulitkan pemerintah untuk memberikan layanan pembinaan yang baik dan memicu berbagai masalah, mulai dari tawuran antarnapi hingga pelanggaran hukum di dalam penjara akibat kurang kontrol. Doakan agar petugas di penjara memberikan kinerja yang baik. Doakan juga hamba-hamba Tuhan yang melayani di penjara, supaya melalui pelayanan mereka, para napi bisa ditolong, menyesali perbuatannya, dan benar-benar dipulihkan. Doakan untuk pertumbuhan iman mereka dan kehidupan mereka di masyarakat nantinya.

24 Mei 2012 -- Kesehatan Hamba-Nya yang Melayani di Ladang-Nya

Penginjil-penginjil yang melayani Tuhan di Indonesia, terutama yang berada di daerah pedalaman rentan terhadap serangan penyakit. Mereka bekerja tidak kenal waktu untuk mengenalkan Tuhan Yesus kepada orang lain yang belum percaya. Berdoa bagi mereka, agar mereka bisa menjaga kesehatan tubuh mereka. Doakan agar Tuhan memberikan kesehatan yang prima, meskipun mereka sangat sibuk dalam melayani Tuhan, sehingga pelayanan mereka tidak terganggu oleh kesehatan yang kurang baik.

25 Mei 2012 -- Penerbit dan Penulis Kristen

Pelayanan literatur merupakan bidang yang strategis. Melalui media ini, firman Tuhan dan nilai-nilai kristiani bisa disebarkan ke berbagai daerah dan bisa digunakan dalam waktu lama. Doakan para penulis Kristen, agar mereka dapat menyampaikan kebenaran firman Tuhan dalam setiap karya mereka. Doakan juga penerbit Kristen, supaya bisa menerbitkan buku-buku bermutu, yang tidak sekadar menguntungkan secara finansial, tetapi juga membangun masyarakat melalui buku-buku yang diterbitkan.

26 Mei 2012 -- Peran Wanita sebagai Seorang Ibu

"Keberhasilan seorang anak tergantung pada pengasuhnya". Kalimat yang sederhana ini menggambarkan betapa berperannya seorang pengasuh -- Ibu bagi kita. Ibu adalah orang yang biasanya paling dekat dengan anak-anaknya. Ia mengasuh setiap anak-anaknya dengan penuh kasih. Tidak jarang pula seorang ibu kehilangan kasihnya kepada anak-anaknya oleh karena keadaan. Pembuangan bayi bahkan tidak segan-segan membunuhnya, penganiayaan terhadap anak, merupakan beberapa contoh yang pernah kita ketahui melalui media. Gambaran itu menunjukkan betapa pentingnya ibu yang baik. Doakan wanita-wanita Kristen, supaya mereka dapat berperan sebagai ibu yang penuh kasih, dapat mendidik anaknya sesuai firman Tuhan, dan dapat menjadi contoh bagi lingkungan sekitar mereka.

27 Mei 2012 -- Calon Legislatif dan Eksekutif

Ketika kampanye, banyak caleg yang memberikan janji-janji kepada masyarakat. Namun, tidak semuanya menepati janji mereka ketika sudah terpilih menjadi wakil rakyat. Hal tersebut menimbulkan kekecewaan di hati masyarakat terhadap wakil yang telah mereka pilih. Dari keprihatinan inilah seharusnya umat Tuhan tergerak untuk berdoa bagi kemajuan bangsanya, sehingga terjadi transformasi dalam sistem politik di Indonesia. Mari doakanlah setiap calon legislatif dari partai-partai peserta pemilu, supaya memiliki hati nurani yang murni bagi kemakmuran rakyat bukan pribadinya. Doakan pula calon presiden dan wakil presiden masa bakti 2014 -- 2019, sehingga Indonesia memperoleh pemimpin bangsa yang berkenan di mata Tuhan.


Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti dan Yonathan Sigit
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/doa >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >

[i-kan-binaguru] Mengatasi Penolakan

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

MENGATASI PENOLAKAN



MENGATASI PENOLAKAN
Mrk 6:1-6a
Semua orang pasti pernah merasakan penolakan. Misalnya :
(a) Salesmen di tolak pelanggannya ketika menawarkan barang
(b) Penginjil di tolak orang lain ketika memberitakan injil
(c) Seorang pria di tolak cintanya oleh seorang gadis
(d) Seorang pencari kerja ditolak lamaran kerjanya oleh sebuah perusahaan dsb.

Banyak orang menjadi patah arang atau luka batin ketika mengalami penolakan.
Nah, kali ini kita akan belajar bagaimana mengatasi Rejection syndrom – gejala kejiwaan yang disebabkan karena penolakan!

APA YANG TERJADI KETIKA SESEORANG DITOLAK ?
Penolakan mempengaruhi kestabilan emosi seseorang. Gejalanya antara lain :

1.Perasaan tidak layak dan tidak mampu
Orang yang tertolak sering merasa rendah diri dan merasa dirinya tidak layak dan tidak mampu.
Akibat sampingannya mereka menjadi terpuruk dan tidak berprestasi.

2.Perasaan tidak diterima
Perasaan tidak diterima ini muncul sebagai akibat dari penolakan yang diterima seseorang.
Kalau terus dipelihara, perasaan ini bisa membat seseorang menjadi penyendiri dan tidak bersosialisasi.
3.Perasaan bersalah

Orang yang tertolak biasanya merasa ada yang salah dengan dirinya sehingga ia ditolak oleh orang lain.
Rasa bersalah ini kalau tidak bisa ditanggulangi menyebabkan orang itu menjadi pemalu, minder, penakut dan selalu dihantui perasaan bersalah yang tidak jelas penyebabnya.
BAGAIMANA MENGATASI PENOLAKAN ?
1. Jangan Terlalu diambil hati – 1 Kor.10:13
Penolakan itu adalah hal yang biasa. Bahkan Tuhan Yesus pun mengalaminya. Ia pernah ditolak oleh orang sekampungnya.

Ada 4 reaksi orang menghadapi penolakan :
(a) Berusaha mengubah penampilan atau sikap untuk mengesankan orang yang menolak
(b) Mundur dan mengurung diri
(c) Menjadi marah dan menyalahkan orang lain
(d) Cuek dan menganggap penolakan itu hal yang biasa saja!
Kalau kita mengambil ketiga sikap pertama (a – c), maka kita terjebak pada sikap yang keliru dalam menanggapi penolakan.
Yesus mengambil sikap ke 4 (d). Ia cuek saja dan tetap percaya diri dengan apa yang ada pada dirinya!
Ia tidak berusaha mencoba mengesankan orang lain dengan menjadi orang yang bukan dirinya sendiri!

2. Ketahuilah jati diri (identitas) anda yang sejati
Yesus bisa cuek dan tegar menghadapi penolakan karena Dia tahu jati dirinya yang sejati yaitu Anak Alah yang Maha Besar.

Jati dirinya itu tidak berubah ketika ia ditolak oleh orang sekampungnya bahkan oleh orang Yahudi!
Nah, kalau kita tahu jati diri kita yang sejati, maka kita tidak akan hancur oleh penolakan manusia!
Apa kata Alkitab tentang jati diri kita ?
(a) Kita adalah anak Allah - salah satu favorit-Nya - Yohanes 1:12
(b) Kita memiliki tempat terhormat di sorga bersama Kristus - Efesus 2:6
(c) Kita lebih dari pemenang di dalam Dia - Roma 8:37
(d) Kita memiliki Roh Kudus Allah dalam hidup kita – Kis. 1:8
(e) Kita memiliki Kerajaan Allah di dalam diri kita – Luk.17:21
(f) Kita mendapat bagian dalam sifat ilahi - 2 Pet. 1:4
(g) Kita selalu menang dalam Kristus - 2 Kor. 2:14
Kalau kita meyakini semua jati diri kita di dalam Kristus ( a – g), maka tidak ada lagi ruang bagi sindrom penolakan di dalam hati kita!

3. Tetaplah fokus pada Tujuan hidup anda – Kol.1:23
Yesus bisa menghadapi penolakan dengan tenang karena Ia tetap fokus pada tujuan hidupnya, yaitu melayani dan memberitakan kabar sukacita.
Ia tidak mau perduli dengan tanggapan orang di sekitarnya. Ia hanya perduli pada tujuan hidupnya!
Ketika anda fokus pada tujuan hidup anda, maka anda tidak punya waktu untuk mengurusi rasa tertolak anda. Yang ada di benak anda hanya bagimana agar tujuan anda tercapai.

Contohnya :
(a) Kolonel Sanders penemu resep cara menggoreng ayam versi KFC ketika pertama kali menawarkan resepnya itu kepada investor harus mengalami penolakan sampai 1.009 kali. Tapi ia tidak patah arang, hasilnya : KFC mendunia sekarang ini.
(b) Sylvester Stallone untuk mendapatkan peran pertamanya sebagai bintang film, harus meminta audisi lebih dari 1000 agensi. Awalnya ia selalu di tolak, sampai akhirnya ia berhasil membintangi film Rocky yang melegenda.
(c) Jack Canfield dan Mark Victor Hansen penulis buku best seller "Chicken soup for The Soul", baru bisa menerbitkan buku legendaris itu setelah menawarkan pada penerbit yang ke 34. Akhirnya sejarah mencatat buku tersebut sebagai salah satu best seller internasional dengan angka penjualan lebih dari 80 juta copy di seluruh dunia.

4. Jadikan penolakan sebagai bahan pembelajaran – Rm.8:28
Ketika ditolak seseorang jangan menyalahkan keadaan, Tuhan atau orang lain. Cobalah koreksi diri, barangkali ada cara yang salah dalam sikap, penyampaian dan perilaku kita sehingga kita di tolak.

Apa yang perlu kita cermati dari diri kita ?
(a) Cara berkomunikasi – mungkin komunikasi kita kurang jelas.
Ingat Rumus 3-V dalam berkomunikasi yaitu Verbal 7% ; Vokal 38% ; Visual 55%. Ini perbandingan yang biasanya terjadi ketika seseorang berkomunikasi.
(b) Cara kita berempati – mungkin kita tidak mempertimbangkan perasaan orang lain ketika itu.
(c) Cara kita berperilaku – mungkin ada perilaku kita yang kurang berkenan
(d) Cara kita bersikap – mungkin sikap kita kurang menghormat atau kurang pas.
Kalau kita jadikan penolakan sebagai bahan pembelajaran, maka kita akan menjalani hidup yang lebih baik di masa depan.

Kesimpulannya : Orang-orang sukses dan orang-orang besar di dunia ini telah belajar bagaimana mengatasi penolakan sebelum mereka menjadi orang hebat. Ada ungkapan dalam dunia marketing : Dibutuhkan duapuluh "TIDAK" sebelum kita mendapatkan satu "YA".

Sumber:In Christ.net.

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

Friday, May 18, 2012

[i-kan-misi] [e-JEMMi] Edisi 20/Mei/2012 -- Menjadi Pemimpin 2

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-JEMMi -- Menjadi Pemimpin 2
No.20, Vol.15, Mei 2012

SEKILAS ISI
ARTIKEL MISI: MENJADI PEMIMPIN 2
DOA BAGI MISI DUNIA: IRAN
DOA BAGI INDONESIA: LEDAKAN BOM DI MASOHI, MALUKU TENGAH

Shalom,

Pada e-JEMMi edisi 19, kami telah menyajikan artikel tentang kualitas seorang pemimpin Kristen. Sebagai lanjutannya, maka pada edisi minggu ini, akan dibahas tujuh keseimbangan yang harus dimiliki oleh para pemimpin Kristen. Kiranya menjadi berkat bagi Anda.

Jangan lupa juga berdoa bagi pekerjaan misi di Iran dan juga keadaan di kota Masohi, Maluku Tengah. Kiranya Tuhan terus menjaga umat-Nya di seluruh dunia. Selamat berdoa.

Staf Redaksi e-JEMMi,
Yosua Setyo Yudo
< http://misi.sabda.org/ >


ARTIKEL MISI: MENJADI PEMIMPIN 2

Para pemimpin seharusnya memiliki keberanian untuk menghadapi kompleksitas dan berbagai divisi dalam gereja dan di ladang misi. Gereja terbagi, dan situasi seperti ini tidak akan banyak berubah. Gereja-gereja individu, organisasi-organisasi, atau bahkan seluruh kota mungkin bersatu, namun tidak seluruh gereja. Bahkan proyek-proyek yang diharapkan dapat menyatukan kita seperti AD 2000, ditentang oleh banyak orang dan menyebabkan perpecahan. Sejarah menunjukkan bahwa kebanyakan pertumbuhan gereja terjadi di tengah-tengah ketegangan dan perpecahan. Marilah kita mengakui kebenaran situasi ini. Anak-anak muda sangat menginginkan keterbukaan ini dari para pemimpin mereka. Terdapat bermacam kebutuhan akan keterbukaan yang lebih luas dalam gereja, dan hal ini akan memecahkan rantai legalisme yang sangat merugikan dalam memperluas Kerajaan Allah. Suatu sudut pandang yang naif mengenai tingkat persatuan dalam gereja, kadang-kadang terjadi dari sebuah kegagalan untuk menghargai kekompleksitasan yang ekstrem dari gereja dan masyarakat di mana gereja itu ada. Operation Mobilisation adalah sebuah organisasi besar yang rumit di luar kemampuan pemahaman saya, dan itulah mengapa organisasi ini dijalankan oleh sebuah tim yang berisi para pemimpin, yang diharapkan berada di bawah arahan Roh Kudus. Anda bisa yakin bahwa masih terdapat banyak kebodohan manusia yang lainnya.

Immoralitas seksual adalah sebuah wilayah yang memiliki bahaya besar untuk para pemimpin rohani. Tentu saja, siapa pun dapat menjadi sasaran godaan untuk wilayah ini dan tidak seorang pun yang meragukan kekuatannya. Namun, banyaknya pemimpin dalam gereja dan misi mendapati pelayanan mereka diruntuhkan oleh imoralitas seksual. Semua pemimpin adalah target musuh. Inilah salah satu serangannya yang paling ampuh dan serangan halus pada pikiran mereka, dan mungkin pernikahan mereka.

Pada awal pelayanan saya yang dipengaruhi oleh keberanian Billy Graham pada masalah ini, saya telah berbicara dengan tegas dari firman Tuhan tentang hal ini. Lagi dan lagi, kami telah membawa pemimpin muda dan potensial pada ayat 2 Timotius 2:22, "Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni."

Kami telah mendistribusikan jutaan buku mengenai masalah ini, dan ribuan orang telah menulis atau bersaksi tentang bagaimana mereka telah dibantu. Tahun lalu, ketika sebuah buku yang berjudul, "When Good Men are Tempted", yang ditulis oleh Bill Perkins sampai ke tangan saya, saya menyadari bahwa itu adalah sebuah dinamit rohani dan kami telah menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia. Kami tahu Tuhan sedang menggunakannya. Buku Lois Mowday, "The Snare", dalam beberapa hal bahkan lebih penting, terutama untuk orang yang berada dalam sebuah pelayanan.

Sebagai pemimpin, kita harus menyadari rasa frustasi yang datang dari keterbatasan, dari kelemahan, dan kemanusiaan kita, demikian juga dengan orang-orang yang bekerja dengan kita. Kadang-kadang saya merasa bahwa saya sedang mengendarai sebuah mobil Mercedes Benz baru pada sebuah jalan raya Jerman yang ramai, dengan kecepatan 15 mil/jam. Sebagai orang yang percaya pada pentingnya sebuah hubungan dan memberdayakan orang lain, saya harus sadar bahwa saya mungkin tidak mampu melaju dengan kecepatan yang saya inginkan sebagai seorang pemimpin. Orang dengan semangat dan tujuan harus menerima bahwa kelemahan mereka dan orang lain harus diakui dan diperhitungkan. Ada waktu-waktu di mana para pemimpin harus bergerak cepat, menjadi kuat, dan tegas dengan orang. Ada waktu lain di mana para pemimpin harus mengurangi kecepatan, mundur, dan menunggu Tuhan dan sering kali umat-Nya juga. Tanpa hal ini, bahkan dengan kecepatan rendah, kita mungkin berakhir di jalan yang salah atau bahkan keluar dari jalur dan masuk ke parit!

Saya telah menjalani perlombaan lari maraton ini selama lebih dari 44 tahun. Saya sering dibuat takjub oleh kekasaran dan juga oleh kehalusan kebanggaan diri dalam berbagai bentuk. Bahkan, sikap arogan yang mencolok tidak menjadi hal yang luar biasa di antara mereka dalam kepemimpinan. Betapa menakjubkannya ketika orang dengan jujur mengakui hal ini; tentu saja hal ini adalah salah satu pintu keluar menuju realitas dan kebangunan rohani. Perjuangan saya sendiri adalah dalam menangani kritikan yang mengungkapkan hal-hal dalam hati saya yang tidak suka saya hadapi. Untuk setiap kita, hal itu akan menjadi pergumulan yang panjang.

Realitas kasar terakhir yang ingin saya sebutkan di sini, untuk perhatian tertentu dari para pemimpin misi adalah realitas hilangnya jiwa-jiwa. Keadaan sebenarnya dari kehilangan itu mungkin masih menjadi sebuah misteri bagi kita. Namun, hal itu haruslah berlanjut menjadi sebuah motivator untuk semua orang yang terlibat dalam karya misi. John Piper, dalam bukunya "Let the Nations be Glad", pada akhir sebuah bab dengan hati-hati dia berargumen dari Alkitab untuk "supremasi Kristus sebagai pusat kesadaran iman yang menyelamatkan", mengatakan: "Jadi, saya menegaskan bahwa pengabaian terbaru akan kebutuhan universal untuk mendengar Kabar Baik keselamatan, pasti memutuskan sebuah semangat dan motivasi utusan Injil. Saya mengatakan 'sebuah semangat' daripada 'semangat' karena saya setuju, bahwa hilangnya jiwa manusia secara universal bukan hanya titik pusat dari motivasi misi. Melampaui semua itu adalah tujuan yang luar biasa untuk membawa kemuliaan pada Kristus."

Marilah kita secara teratur mengingatkan diri kita pada Yohanes 14:6: "Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Keseimbangan dalam Hidup Seorang Pemimpin

Di hadapan semua realitas yang keras tersebut, sangat sulit untuk mencapai keseimbangan mendasar yang alkitabiah, yang menjadi tanda pemimpin yang dipenuhi Roh. Selama bertahun-tahun saya telah banyak mengajarkan tentang keseimbangan. Pada satu bagian dari Alkitab tua saya, saya membuat daftar tiga puluh pasang hal yang berlawanan, yang menurut saya harus seimbang dalam kehidupan kekristenan yang efektif; masih banyak lagi yang lain. Saya ingin menyebutkan tujuh wilayah, di mana keseimbangan relevan untuk para pemimpin Kristen yang sedang bekerja untuk memenuhi Amanat Agung.

1. Keseimbangan antara iman dan akal sehat.

Sering kali para pemimpin dipanggil untuk mendemonstrasikan iman yang sembrono dan berani. Sejarah misi dipenuhi dengan cerita para pemimpin seperti Amy Carmichael, Hudson Taylor, dan Jim Elliot. Tentu saja, ketika Roh Tuhan mendorong para pemimpin untuk mengambil langkah iman yang besar, maka mereka harus bergerak, dan orang-orang yang mengikuti mereka harus maju dengan mereka. Namun, harus terdapat semacam pemahaman di antara para pemimpin juga. Para pemimpin perlu memahami bahwa mereka mempersiapkan orang lain dan menyampaikan harapan mereka pada pengikutnya. Untuk alasan ini, mereka perlu sadar akan kewajiban mereka dalam mencapai tujuan yang realistis, dan mungkin mengembangkan sedikit skeptisisme akal sehat tentang hal-hal apa yang mungkin. Para pemimpin muda, dalam hal tertentu, harus menyadari bahwa iman yang sembrono, yang muncul dari sejarah misi yang hebat, sering kali berasal dari pengalaman selama bertahun-tahun, dan tentu saja setelah banyak kesalahan yang dilakukan di awal. Saya yakin bahwa banyak biografi orang Kristen tidak benar-benar jujur, ketika biografi tersebut tidak mencantumkan dosa dan kegagalan para pemimpin besar di masa lalu. Seperti yang A.W Tozer katakan:

"Dalam pergumulan kita memercayai bahwa kita sepertinya mengabaikan kenyataan sederhana, bahwa sedikit ketidakpercayaan yang sehat kadang-kadang sangat dibutuhkan seperti halnya iman untuk memperkaya jiwa kita. Saya membahas lebih lanjut dan mengatakan bahwa kita akan melakukan sebaik mungkin untuk menangani skeptisisme yang dihormati. Hal itu akan menjauhkan kita dari ribuan rawa dan lumpur hisap, di mana orang lain yang kurang memahaminya akan terjebak. Bukanlah dosa untuk meragukan segala sesuatu, namun sangatlah fatal untuk memercayai segala sesuatu (The Root of Righteousness).

2. Keseimbangan antara disiplin dan kebebasan.

Anda mungkin mengutip Galatia 5:13 untuk menunjukkan bahwa kita dipanggil untuk merdeka dan saya akan setuju dengan Anda. Namun di ayat yang sama, kita juga dipanggil untuk saling melayani. Di mana ada peraturan, di situ ada pembatasan kebebasan, namun peraturan juga merupakan sebuah cara untuk menunjukkan bahwa kita ingin mempraktikkan kasih di antara kita. Cara lain untuk memerhatikan sebuah peraturan adalah melihatnya sebagai sebuah nasihat yang ditambahkan dengan kekuatan. Secara keseluruhan, anugerah tanpa disiplin dapat mengarah pada kecemaran. Para pemimpin, dengan pandangannya yang luas akan wilayah karya Allah, mungkin cenderung untuk melebih-lebihkan pentingnya berbagai peraturan. Kesadaran akan kuatnya suara penentangan yang berasal dari liberalisme, dalam dunia luas, mungkin mendorong mereka untuk melakukannya. Namun, itu mungkin juga keangkuhan pemimpin yang diikat dengan suatu cara, sehingga orang lain melakukannya sebagai sebuah peraturan. Hal itu baik karena mereka benar dalam apa yang mereka putuskan, namun mereka salah dalam cara mereka untuk berkomunikasi, dan dalam sikap mereka pada orang yang mengikutinya. Mereka yang memiliki sebuah temperamen kuat dan keyakinan yang kuat, sering hadir dalam cara yang lebih ofensif dari yang kita kira.

3. Keseimbangan antara otoritas dan persekutuan.

Ada kisah-kisah yang mencolok dari sejarah misi tentang otoritas yang sangat kuat dari para pemimpin misi. Baik William Booth maupun CT Studd, meminta anggota keluarga mereka sendiri untuk meninggalkan pergerakan yang mereka pimpin, karena dianggap gagal untuk mengikuti arahan dari pemimpin. Saya percaya bahwa hari ini, seperti halnya kebutuhan akan pemimpin yang kuat, terdapat juga suatu kebutuhan untuk melibatkan para anggota kelompok untuk menaati otoritas. Sebagai tambahan untuk mereka yang membuat keputusan, haruslah ada yang menasihati, mengoreksi, dan menantang; harus ada "check and balance" (pemeriksaan dan penyeimbangan) untuk menghadapi kekuasaan dari seorang pemimpin yang kuat. Dalam banyak organisasi misi, fungsi ini dilakukan oleh sebuah dewan yang beranggotakan para pengawas atau orang yang sederajat. Sejarah dan peristiwa-peristiwa masa kini menunjukkan bahwa Tuhan menggunakan berbagai susunan, gaya, dan metode kepemimpinan.

4. Menentukan prioritas adalah sebuah tantangan yang tetap bagi para pemimpin.

Ada banyak harapan untuk kita sehingga penggunaan waktu dengan hati-hati sangatlah esensial. Beberapa keseimbangan penting yang harus dicapai adalah antara waktu untuk sendiri dan waktu untuk orang lain; antara waktu untuk keluarga dan nonkeluarga; antara bekerja dan beristirahat; antara bekerja dan bermain; antara berdoa dan belajar Alkitab; antara bersaksi kepada orang yang belum percaya dan menolong saudara seiman.

Temperamen memainkan bagian yang besar untuk keseimbangan ini. Tidak ada dua orang pemimpin yang pekerjaannya sama persis. Sebuah keseimbangan dalam penggunaan waktu harus dilakukan dalam situasi tertentu yang dialami seorang pemimpin. Orang yang bukan pemimpin haruslah mempertimbangkan keseimbangan ini dalam hidup para pemimpin mereka, dan harus mendukungnya dengan tidak memiliki pengharapan yang kurang realistis, yang membuat tekanan yang tidak perlu untuk para pemimpin. Kasih dan kerja sama haruslah ditekankan. Kita akan dan sedang bekerja dalam wilayah ini sepanjang sisa hidup kita.

5. Para pemimpin diharapkan untuk berpendirian teguh dan tegas, namun ada juga kebutuhan akan adanya sebuah keseimbangan antara kualitas-kualitas tersebut dan antara kelemahlembutan dan kehancuran.

Kehancuran berbicara lebih kuat dari pekerjaan yang tiada habisnya; hal ini tidak bisa dipalsukan. Itu artinya memosisikan diri sebagai orang yang berbuat kesalahan, mengaku salah, jujur mengakui motivasi yang salah, dan mengaku salah pada orang lain. Hal ini tidak sama dengan kegagalan untuk mengambil suatu tindakan karena takut menyebabkan masalah. Tentu saja, kesiapan pemimpin menjadi hal yang sangat penting dan mendasar untuk menjadi kemampuan melawan intimidasi. Beberapa orang sangat mahir dalam mengatakan hal-hal yang mengintimidasi orang lain dan membuat mereka merasa kurang berarti. Sebuah ayat yang membantu kita melawan hal ini adalah 2 Timotius 1:7: "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban."

Beberapa orang salah memahami inti pesan dari kehancuran dan telah secara konsekuen mengembangkan sebuah pemahaman yang tidak sehat tentang diri dan kepribadian mereka sendiri -- penghargaan diri yang rendah. Orang seperti itu akan sangat sulit untuk menjadi pemimpin misi, dan bahkan mungkin memiliki kesulitan untuk menjadi murid yang efektif dan motor penggerak misi. Para pemimpin akan selalu menimbulkan gejolak dan memerlukan kekuatan untuk menghadapi intimidasi yang mungkin ditimbulkan, namun mereka perlu melakukannya dengan gabungan antara sebuah kesediaan untuk terbuka, jujur, dan penuh kasih terhadap segala akibatnya. Selama 30 tahun dalam pelayanan kami, kami telah melihat Tuhan menggunakan pesan yang ditulis David Seamands, terutama melalui bukunya "Healing the Damaged Emotions", yang telah menolong banyak orang dalam pergumulan menghadapi hal ini.

6. Keseimbangan dalam hal doktrin penting untuk pemimpin.

Dr. Francis Schaeffer dan Dr. John Stott telah menolong saya untuk mempelajari kemurnian kasih dari doktrin kekristenan. A.W. Tozer dan banyak orang yang seperti dia, telah mengajar saya untuk menghargai pengalaman setiap hari akan kehadiran Tuhan. Kita memerlukan kedua hal itu, dan keduanya akan selalu berada dalam penekanan yang dinamis -- sebuah keseimbangan antara kehidupan dan doktrin. Bagaimanapun juga, doktrin harus dibedakan dari keyakinan pribadi dan hal-hal yang diceritakan. Banyak pemimpin berada pada posisi tertentu karena keyakinan pribadi yang sangat kuat, sehingga beberapa tugas tertentu perlu dilakukan dan beberapa titik perlu dibuat. Tidak ada yang salah dengan hal ini, namun terdapat sebuah kebutuhan untuk mengenali batas yang jelas, yang membedakan doktrin umum yang harus kita percayai, dan wilayah lain di mana ada ruang -- atau memang seharusnya ada -- untuk ketidaksetujuan. Sayangnya, banyak denominasi dan para pemimpin terintimidasi oleh kerja sama interdenominasi, karena kerja sama itu menuntut fleksibilitas dalam keyakinan dan cita-cita mereka, walaupun hal itu tidak akan mengancam doktrin Kristen yang penting dan mendasar. Sikap seperti ini biasanya disebabkan oleh sikap yang tertutup, dan dapat dipatahkan dengan membawa orang dari latar belakang yang berbeda untuk bersama-sama berdoa dan membuat keputusan. Di mana ada perbedaan doktrin yang mendasar, tentu saja ada kebutuhan untuk menghormatinya. Sering kali, akan ada kesempatan untuk berkompromi dengan penuh kasih, di mana prinsip pribadi atau organisasi dipertimbangkan, atau paling tidak ada kesempatan untuk setuju atau tidak setuju, dan pada saat yang sama bersama-sama melangkah maju.

7. Para pemimpin memerlukan pandangan yang berimbang mengenai Tuhan.

Saya suka pandangan berimbang mengenai Tuhan yang diberikan A.W. Tozer: "Persekutuan dengan Tuhan sangatlah menyenangkan melebihi semua yang dapat dikatakan. Dia berbicara dari hati ke hati dengan makhluk tebusannya dalam sebuah persekutuan ringan dan tanpa hambatan, yang menjadi peristirahatan dan pemulihan bagi jiwa. Dia tidak mudah tersinggung, tidak egois maupun temperamental. Dia selalu sama baik hari ini, besok, dan seterusnya. Dia tidak sulit disenangkan walaupun Dia mungkin sulit untuk dipuaskan. Dia dengan cepat menandai setiap usaha untuk menyenangkan-Nya. Kita paling menyenangkan-Nya bukan dengan susah payah membuat kita menjadi orang baik, namun dengan melemparkan diri kita ke dalam pelukan-Nya dengan segala ketidaksempurnaan kita, dan percaya bahwa Dia mengerti segala-Nya dan tetap mengasihi kita ("The Root of the Righteous"). (t\Rinto)

Diterjemahkan dari:
Judul buku: Out of the Comfort Zone: Grace! Vision! Action!
Judul asli artikel: Taking the Lead
Penulis: George Verwer
Penerbit: OM Books, Secunderabad-India 2000
Halaman: 55 -- 64


DOA BAGI MISI DUNIA: IRAN

Tim pengacara pendeta Y masih menunggu keputusan akhir perihal hukuman mati yang belum diterima dari pihak pengadilan, meski kabar tentang eksekusi telah tersebar. Kabar tersebut merebak setelah sebuah sumber tepercaya dari pihak pengacara Y menghubungi media internasional, dengan informasi bahwa pengadilan telah menandatangani dokumen yang berisi keputusan eksekusi, dan dengan jelas menyatakan bahwa hukuman mati bisa dilaksanakan.

Sumber: Buletin Frontline Faith, Mei-Juni 2012, Halaman 3

Pokok Doa:

1. Doakan untuk Y, agar Tuhan memberi kekuatan kepadanya. Doakan juga untuk anggota keluarga dan jemaat yang digembalakan Y, agar tetap berpengharapan kepada Tuhan.

2. Mari berdoa untuk umat percaya di Iran, agar Tuhan terus menjaga kesatuan hati di antara umat percaya dan gereja Tuhan di Iran.


DOA BAGI INDONESIA: LEDAKAN BOM DI MASOHI, MALUKU TENGAH

Setelah diguncang tiga buah ledakan bom, warga kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), kembali dibuat panik dengan penemuan sebuah bom aktif di Kawasan Letuaru, kota Masohi, Kamis (17/5/2012) malam. Bom tersebut ditemukan oleh seorang anak, RM (11), saat dirinya tengah mencari besi tua di kawasan tersebut. Bom rakitan yang terbuat dari pipa besi tersebut diduga diletakkan oleh orang tak dikenal (OTK) untuk kembali mengacaukan situasi kota Masohi. Kapolres Malteng Ajun dan Komisaris Besar Udi Juswanto menduga motif dari teror bom tersebut tak lain untuk mengacaukan Pilkada Malteng putaran kedua yang akan segera digelar 23 Mei mendatang.

Sumber: Kompas.com

Pokok Doa:

1. Berdoalah agar Tuhan memberi keamanan di kota Masohi sehingga keadaan terkendali menjelang Pilkada tanggal 23 Mei nanti.

2. Berdoalah agar Tuhan menolong aparat yang berwenang supaya mereka senantiasa waspada dan sigap menjaga keamanan kota Masohi.

3. Doakan agar Pilkada putaran kedua ini berlangsung secara jujur, aman dan tertib.

4. Berdoalah untuk para calon pemimpin kepala daerah yang bersaing agar tidak menggunakan cara-cara kotor untuk memenangkan Pilkada ini, terutama cara-cara yang merusak stabilitas keamanan di kota Masohi.

5. Berdoalah agar Tuhan memakai umat-Nya di kota Masohi untuk menjadi garam dan terang bagi kota ini, sehingga kasih dan kemuliaan Kristus terpancar di kota Masohi.


"THOSE WHO DESERVE LOVE LEAST NEED IT THE MOST"


Kontak: < jemmi(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti, Yosua Setyo Yudo
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/misi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >

(e-RH) Mei 19 -- MENANGKAP KESEMPATAN

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 19 Mei 2012
Bacaan : Kisah Para Rasul 8:4-13
Setahun: Mazmur 5, 38, 41-42
Nats: Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan
Mesias kepada orang-orang di situ. (Kisah Para Rasul 8:5)

Judul:

MENANGKAP KESEMPATAN

Semenjak menerima amanat untuk menjadi saksi sampai ke ujung bumi
(Kisah Para Rasul 1:8), para murid terus giat bersaksi. Banyak orang
yang menjadi percaya karena kesaksian mereka dan hal tersebut
membuat marah para pemuka Yahudi. Mereka dengan keras melakukan
pencegahan dan penganiayaan kepada para murid. Beberapa diantaranya
dibunuh dan dipenjarakan.



Akibat adanya penganiayaan di Yerusalem, orang-orang kristiani kian
terserak ke daerah-daerah sekitar. Akan tetapi, dicatat bahwa sambil
menyingkir, Filipus dan para murid yang lain justru giat bersaksi.
Kerinduannya untuk bersaksi mengalahkan ketakutannya akan
penganiayaan. Apa yang bagi banyak orang adalah halangan pelayanan,
ia tangkap sebagai peluang. Ia dan para murid lainnya dilatih untuk
melihat bahwa dengan tersebarnya mereka ke segala tempat, dapat
menjadi permulaan dari penggenapan untuk menjadi saksi sampai ke
ujung bumi (Kisah Para Rasul 1:8). Dalam kedaulatan Allah,
penganiayaan dan keterserakan bisa dibaca sebagai "penempatan" untuk
menjangkau segala bangsa. Yang mereka butuhkan adalah kepekaan
terhadap setiap kesempatan yang Allah bukakan.



Masihkan kita memiliki kerinduan yang dalam agar segala bangsa
mendengar Kabar Baik yang menyelamatkan? Apa yang telah atau sedang
kita lakukan seiring dengan kerinduan tersebut? Pernahkah kita
berpikir bahwa di mana pun kita di tempatkan, dapat diartikan bahwa
kita sedang diutus ke sana menjadi berkat? Dengan tetap bersaksi di
tempat kita masing-masing, paling tidak sebagian besar suku bangsa
sedang diperkenalkan dengan Kabar Baik yang menyelamatkan tersebut.
--PBS

MEMENANGKAN SEGALA BANGSA BISA
DIMULAI DARI TEMPAT DI MANA KITA BERADA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-05-19
e-RH
arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/05/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/05/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+8:4-13

Kisah Para Rasul 8:4-13

4 Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil
memberitakan Injil.
5 Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan
Mesias kepada orang-orang di situ.
6 Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan
melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat
hati menerima apa yang diberitakannya itu.
7 Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah
roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga
orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan.
8 Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
9 Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu melakukan sihir di
kota itu dan mentakjubkan rakyat Samaria, serta berlagak
seolah-olah ia seorang yang sangat penting.
10 Semua orang, besar kecil, mengikuti dia dan berkata: "Orang ini
adalah kuasa Allah yang terkenal sebagai Kuasa Besar."
11 Dan mereka mengikutinya, karena sudah lama ia mentakjubkan
mereka oleh perbuatan sihirnya.
12 Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan
Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan
mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun
perempuan.
13 Simon sendiri juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis, ia
senantiasa bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika ia
melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar yang terjadi.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+5,+38,+41-42
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+5,+38,+41-42


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

[i-kan-humor] [e-Humor] 2050 Mei/2012

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Humor
2050, Mei 2012

Shalom,

Ketika kata-kata tidak disampaikan dengan benar, maka akan menimbulkan salah paham bahkan pertengkaran! Jadi, apabila Anda ingin menyampaikan suatu pesan tertentu kepada lawan bicara Anda, usahakan dia mengerti dengan baik apa yang Anda maksudkan. Kalau tidak demikian, maka hal yang terjadi bisa saja seperti humor hari ini. Penasaran? Yuk, langsung simak saja. Jangan lupa untuk menjawab kuis yang sudah terpampang pada kolom bawah ya! Tuhan memberkati.

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Tatik Wahyuningsih
< tatik(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2050. SAKIT GIGI

"Sakit gigi yang saya derita ini sudah tak tertahankan lagi. Apakah kau tahu di mana dokter gigi yang baik?"

"Kau tak perlu ke dokter gigi. Kemarin saya juga menderita sakit gigi yang hebat. Tapi kemudian istri saya datang, menaruh tangannya di bahu saya, memeluk saya, lalu mencium saya. Hebatnya, dalam sekejap saja semua rasa sakit itu lenyap. Mengapa kau tidak mencoba hal yang sama?"

"Okay! Kalau begitu di mana saya bisa menemui istrimu?"

[Sumber: Mama Papa Hua Ha Ha Ha, hal. 34]

"Jangan mengingini isteri sesamamu, dan jangan menghasratkan rumahnya, atau ladangnya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu." (Ulangan 5:21) < http://alkitab.sabda.org/?Ulangan+5:21 >


KUIS HUMOR

Kuis minggu lalu 123: "Aku ada di awal 'Penderitaan' dan ada di akhir 'Hidup', apakah aku?"

- Dewi Wahyuningsih < wndewi(at)xxx > = "P"
- Cuk Wui < cuk.wui(at)xxx > = huruf "P"
- Natania Yovela < natania.yovela(at)xxx > = huruf P.
- Tuti Karolina < tutik(at)xxx > = alpha dan omega
- Wiji Lestari < wiji_lt(at)xxx > = P
- Ronlei P Panggabean < ronlei.panggabean(at)xxx > = Huruf P
- Hengky < hengkyr(at)xxx > = Jawabannya adalah huruf P
- Bing Tiong Tioe < bttioe(at)xxx > = huruf "P"
- Titih Wira < titihprawira(at)xxx > = P (Huruf P)
- Stephanie < ssw_692(at)xxx > = Allah
- Dorti M.T Panjaitan < dorti.panjaitan(at)xxx > = Huruf "P"
- Melia Florentina < melia(at)xxx > = Huruf P
- Donny < donny_1406(at)xxx > = Huruf "P"
- Inriaty J. < inri_js(at)xxx > = huruf 'P'
- Haniel < hanielkw(at)xxx > = Huruf P lah yauw :p
- Anny S < godwithanny5ms(at)xxx > = Aku adalah "Kasih"

Jawaban e-Humor: Huruf "P"

Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu :) Semua penjawab hampir menjawab dengan tepat, yang jawabannya salah jangan kecewa ya, coba lagi jawab kuis selanjutnya :)

Kuis minggu ini 124: "Daun apa yang menempel pada manusia?"

Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.

Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!


Kontak: < humor(at)sabda.org >
Redaksi: Tatik Wahyuningsih, Amy Grace Y.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/humor >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >

[e-Wanita] Edisi 84/Mei -- Hidup di Dalam Dia

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Wanita -- Hidup di Dalam Dia
Edisi 84/Mei 2012

MENU SAJI
DUNIA WANITA 1: INTIM DENGAN TUHAN
DUNIA WANITA 2: EN THEOS
KESAKSIAN WANITA: AWAL DARI SEBUAH PERGUMULAN
STOP PRESS: DAPATKAN BUNDEL BULETIN PARAKALEO!

Shalom,

Dalam hidup ini kita harus selalu bersemangat. Mengapa? Jika kita tidak memiliki semangat dalam menjalani hidup ini, apalagi semangat dalam mengikut Dia, maka kita tidak akan bisa bertahan menghadapi setiap badai persoalan yang datang melanda hidup kita. Nah, bagaimana agar kita memiliki semangat dalam mengikut Dia? Jawabannya, kita harus memiliki hubungan yang intim dengan Dia, karena melalui hubungan yang intim bersama Dia, maka Dia akan memberikan sukacita dan kekuatan. Tuhan memberkati.

Pemimpin Redaksi e-Wanita,
Novita Yuniarti
< novita(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >


DUNIA WANITA 1: INTIM DENGAN TUHAN

Meskipun kita tinggal dalam satu rumah, keluarga, lingkungan, gereja, atau komunitas, namun sering kali kita tidak sungguh-sungguh mengenal satu dengan yang lain; suami-istri, anak-anak, saudara, atau teman. Kata intim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan sebagai akrab, karib, rapat, hubungan (pergaulan, persahabatan). Jika kita intim dengan seseorang, berarti kita bergaul akrab, karib, rapat, hubungan (pergaulan, persahabatan). Saat ini, keintiman sudah menjadi barang langka. Setiap orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Terlalu mahal harga yang harus dibayar untuk membangun sebuah hubungan yang intim. Waktu, komitmen, perhatian, kesempatan, pikiran, dan kreativitas, menjadi hal-hal yang sangat kita butuhkan dalam membangun hubungan yang intim. Kita akan kekurangan waktu untuk menikmati dan mengembangkan hubungan yang ada, jika hal-hal yang lain menjadi lebih penting daripada hubungan itu sendiri.

Mungkin kita sudah lama menjadi pengikut Kristus seperti Filipus, namun Yesus bertanya, "Apakah kita benar-benar mengenal Dia? Apakah kita bergaul intim dengan Dia?" Beberapa hal yang perlu untuk membangun hubungan intim:

1. Dua Pihak -- Kita

Kedua belah pihak harus menginginkan hubungan ini. Tuhan menginginkan keintiman. Tuhan bergaul dengan Adam, Hawa, Henokh, Nuh, Abraham. Waktu Henokh bergaul dengan Allah, Allah tidak tahan untuk tidak mengangkatnya dari dunia. Allah tidak tahan untuk tinggal di surga. Ia mengutus Anak-Nya datang ke dunia, untuk memulihkan hubungan yang terputus karena dosa, sehingga kita dapat bergaul dan tinggal dalam hadirat-Nya. Barang siapa percaya kepada Kristus, maka dia dapat masuk dalam persekutuan dengan Allah.

2. Tindakan

Mendekatlah kepada Allah, maka Ia akan mendekat kepadamu. Ambil keputusan untuk hidup intim dengan Tuhan. Ambil waktu untuk bercakap-cakap dengan Allah, yang kita kenal sebagai doa.

3. Waktu

Waktu adalah sesuatu yang paling berharga dalam kehidupan kita. Orang mengatakan "Waktu adalah uang". Kehidupan kita berbicara mengenai waktu, detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun. Kalau kita mengatakan kita mengasihi seseorang, maka mau tidak mau kita akan memberikan waktu kita kepada orang tersebut. Kita tidak dapat mengatakan bahwa kita mengasihi tetapi tidak memberikan waktu. Maukah Anda memberikan waktu Anda yang berharga untuk Tuhan? Maukah Anda duduk di kaki Tuhan dalam sikap doa?

4. Keterbukaan

Kalau kita terbuka terhadap Tuhan dan takut akan Tuhan dengan tidak ada yang disembunyikan, maka Dia akan bergaul karib dengan kita dan perjanjian-Nya diberitahukan kepada kita.

5. Kerinduan

Seseorang yang rindu atau sedang jatuh cinta, tentu menginginkan kedekatan, keakraban, keintiman, dan kemesraan dengan orang yang dicintai. Allah adalah kasih. Apabila Dia tinggal di dalam kita, maka kita memiliki kasih yang mengalir di dalam Dia. Kasih ini yang akan menarik kita datang kepada-Nya di dalam doa.

Judul buletin: JDN NEWS, Edisi 4 - April 2007
Judul artikel: Intim dengan Tuhan
Penulis: Pdm. Charles Jonan
Penerbit: Jaringan Doa Nasional
Halaman: 1


DUNIA WANITA 2: EN THEOS

Orang yang tidak bersemangat dapat diumpamakan seperti mobil tanpa bensin. Dia tidak akan pernah ke mana-mana -- pertumbuhan rohaninya macet, pasif, kurang gairah dalam melayani Tuhan, takut untuk membuka diri, jarang mengambil tindakan iman, suasana hidupnya tidak ditandai dengan kemenangan, cenderung untuk mengomel/menggerutu, suka mengkritik daripada membangun. Tidak bersemangat merupakan "kartu mati".

Orang yang bodoh, kalau ia memiliki semangat untuk belajar, ia dapat menjadi pandai. Orang yang sakit-sakitan, kalau ia bersemangat untuk berolahraga, maka ia dapat menjadi sehat. Orang yang gagal, kalau ia bersemangat untuk mencoba terus, maka ia akan berhasil. Tetapi sebaliknya, orang pandai, kalau ia malas belajar, ia dapat menjadi bodoh. Orang sehat, kalau ia malas berolahraga, ia dapat menjadi sakit. Prinsipnya, orang dapat memunyai banyak kekurangan dan kelemahan, tetapi kalau ia bersemangat untuk belajar, maka ia akan maju.

Semangat dalam bahasa aslinya adalah "En Theos". En artinya di dalam, dan Theos artinya Allah. Secara hurufiah "En Theos" artinya Allah di dalam diri seseorang. Orang yang dipenuhi oleh Roh Allah, hatinya akan penuh dengan semangat. Mengapa kita harus bersemangat? Firman Tuhan mengatakan: "Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa yang akan memulihkan semangat yang patah?" (Amsal 18:14) "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan kecillah kekuatanmu." (Amsal 24:10)

Orang yang kuat rohaninya adalah orang yang bersemangat. Kalau kita memerhatikan kehidupan rasul Paulus, kita akan melihat betapa kokoh imannya seperti yang dikatakan oleh firman Tuhan, "Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa." (2 Korintus 4:8) Luar biasa, sudah kehabisan akal, tetapi ia tidak patah semangat.

Bagaimana dengan kita? Bukankah kita sering patah semangat padahal belum habis akal. Pada saat kita berhadapan dengan masalah, langsung hati kita menjadi ciut, kita khawatir, kita bingung, padahal kita belum memikirkan apa-apa atau kemungkinan-kemungkinan jalan keluar dari masalah tersebut. Beda dengan rasul Paulus waktu dia menghadapi masalah. Dia berpikir keras bagaimana menyelesaikan masalahnya, supaya ia bisa menang atas masalah yang dihadapi -- tetapi jika jalan buntu yang dihadapinya, dia tidak patah semangat ... Luar biasa! Paulus yakin pasti ada jalan keluarnya (1 Korintus 10:13), pasti ada hikmatnya (Roma 12:11), pasti ada berkatnya (Ibrani 12:11).

Perhatikan tokoh-tokoh dalam Alkitab, bagaimana mereka ini dipakai Allah dan mengalami mukjizat dari Allah. Perempuan yang Sakit Pendarahan Selama 12 Tahun (Markus 5:21-34). Setelah mendengar tentang Yesus, semangatnya bangkit. Dia mengimani kesembuhannya. Dua belas tahun berobat dan hartanya habis untuk berobat, namun belum sembuh juga. Kalau sudah demikian bagaimana? Menyerah kepada nasib? Tidak, ia berharap kepada Yesus. Melalui semangatnya, ia berkata kepada dirinya, "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Akhirnya, jarinya menyentuh jubah Yesus, akibatnya penyakit yang sudah bertahun-tahun itu sembuh seketika juga. Semangat selalu berhasil dengan perkara besar.

Yosua dan Kaleb

Cerita tentang minoritas vs mayoritas. Minoritas (Yosua dan Kaleb) beritanya positif. Iman mereka tidak terintimidasi oleh besarnya raksasa yang menduduki tanah perjanjian. Mereka ini adalah pahlawan yang gagah berani, semangat mereka tidak kunjung padam sampai mereka tua. Kaleb, pada waktu berumur 85 tahun, ia masih bersemangat untuk berperang dan akhirnya mengalahkan orang-orang Arba, yaitu orang yang paling besar di antara orang Enak (Yosua 14:6-15).

Yosua dalam pidatonya dengan orang Israel masih memperlihatkan semangat dalam mengikut Tuhan dengan mengatakan "...aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan." (Yosua 24:15) Apa yang dikatakan bangsa Israel? "Kamipun akan beribadah kepada Tuhan..." (ayat 18) Semangat itu menular. Pemimpin yang tidak punya semangat tidak akan punya pengaruh.

Sekarang bagaimana dengan kita? Apakah kita bersemangat dalam memuji Tuhan, mendoakan orang, bersaksi? Firman Tuhan mengingatkan supaya apa saja yang kita kerjakan, kita harus mengerjakannya dengan semangat -- "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga." (Pengkhotbah 9:10)

Bagaimana supaya kita tetap bersemangat?

1. Tetap memegang visi yang Tuhan berikan. Visi tidak boleh luntur. Jika visi luntur, semangat luntur.

2. Berhati-hati terhadap hal-hal yang menekankan kenikmatan jasmani saja. Banyak orang ikut Tuhan karena ia ingin kenikmatan jasmani saja. Kenikmatan itu sendiri tidak salah, tetapi itu bukan yang terpenting. Yang terpenting ialah mengutamakan kehendak Allah dalam kehidupan kita.

3. Belajar untuk mengucap syukur dalam segala perkara. Ucapan syukur membuat hati kita kuat, sedangkan omelan adalah racun untuk iman (Kisah Para Rasul 28:15).

4. Hiduplah dalam pengorbanan. Orang yang banyak berkorban adalah orang yang bersemangat. Kalau seseorang mulai mementingkan diri sendiri, tidak mau berkorban untuk pekerjaan Tuhan, lambat laun semangatnya menurun.

5. Bergaul dengan orang yang bersemangat. Pepatah mengatakan: "Api menghasilkan api." Mendekatkan diri dengan orang yang bersemangat dalam mengasihi Tuhan, membuat kita bersemangat juga.

Diambil dari:
Judul jurnal: MDC NEWS, Edisi III, Tahun I/1994
Penulis: Andreas Raharjo
Penerbit: GKPB Masa Depan Cerah
Halaman: 2 -- 3


KESAKSIAN WANITA: AWAL DARI SEBUAH PERGUMULAN

Pada bulan Juli 1998, saya menikah dengan E dan 11 Agustus 1998 pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Belanda. Tidak lama saya pun hamil dan pada tanggal 21 Juni 1999, lahirlah putri kami M. Sejak awal pernikahan, saya berkomitmen, dalam 5 tahun pertama anak kami, tidak akan bekerja dan akan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya -- menjaga, mendidik, dan memelihara anak kami.

Seperti kehidupan rumah tangga yang lain, masalah tidak akan bisa dihindari. Berbagai macam perbedaan dan penyesuaian harus dilakukan dalam banyak hal. Saat terjadi pertengkaran akibat perselisihan atau campur tangan pihak lain dalam urusan rumah tangga, yang terpikir hanyalah perceraian. Namun, tiba-tiba saya mendengar ada suara yang berkata, "Sabar... sabarlah, tetaplah bertahan karena ada rencana lain dalam hidupmu, ada rencana lain dalam keluargamu. Sabar, sabar..."

Awalnya, saya pikir ini adalah sugesti saya sendiri untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga kami. Di tahun keempat dan kelima, terjadi pergumulan dalam diri saya. Sering kali, ketika saya sedang mencari informasi dan mempersiapkan apa yang akan saya lakukan setelah lepas dari komitmen saya sebagai ibu rumah tangga, selalu ada semacam suara yang berkata, "Bukan ini pekerjaanmu. Bukan ini, nanti ada pekerjaan lain buat kamu."

Awal April 2004, ketika saya berbicara kepada pemilik Taman Kupu-Kupu untuk melamar pekerjaan di tempat itu, suara tersebut muncul lagi, "Bukan ini pekerjaanmu. Bukan ini. Percuma kamu melamar di sini, kamu tidak akan bekerja di sini." Lalu saya menghentikan pembicaraan saya dengan pemilik taman itu dan saya menjawab dalam hati, "Ini bidangku, berurusan dengan taman tropis dan lokasinya juga dekat dengan rumahku." Lalu dijawab lagi, "Benar, tapi pekerjaanmu nanti bukan ini. Ada pekerjaan lain buat kamu." Saya diam meskipun sambil penasaran.

Beberapa hari kemudian ketika sedang bersaat teduh, Tuhan mengingatkan saya satu ayat yang tertulis dalam Yeremia 29:11-14 -- "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman Tuhan, ..."

Siang itu saya menyediakan waktu khusus berdoa. Saya mengutarakan semua yang selama ini terjadi, yang juga menjadi tanda tanya besar apa sebenarnya yang dimaksud dengan pekerjaan saya nanti. Saya sungguh-sungguh ingin tahu dan saya sungguh-sungguh mau menurut apa pun pekerjaan itu. Saat itu saya merasakan semacam ada yang membelai kepala saya. Siang itu Tuhan berkata kepada saya dengan sangat jelas, "Pekerjaan adalah melayani keluarga muda Kristen di Belanda, dengan membuat majalah Kristen berbahasa Indonesia di Belanda, membuat kelompok doa, membuat kegiatan bagi keluarga muda, membuat badan penampungan problematika, membuat kegiatan kreativitas anak-anak muda, membuat radio Kristen berbahasa Indonesia di Belanda, membuat figur keluarga Kristen dan orang Kristen yang sesuai realita dunia dalam bentuk buku cerita, majalah, lagu, film, yang semua bertujuan untuk menjadi berkat bagi orang lain."

Ketika itu saya menjawab, "Tuhan saya belum siap. Saya ingin kerja dulu dan separuh dari hasil kerja saya akan saya gunakan untuk menopang pekerjaan Tuhan. Saya belum siap dengan situasi dan kondisi rumah tangga saya. Saya tidak punya keahlian di bidang penulisan. Tuhan, suamiku tidak akan mendukungku -- dia memang orang Kristen, tetapi hanya sekadar orang Kristen saja. Lagi pula pelayanan ini membutuhkan dana yang tidak sedikit, saya tidak memiliki uang untuk hal ini. Tuhan, saya masih punya cita-cita dan saya ingin meraih cita-cita itu. Saya tidak fasih berbahasa Belanda. Tuhan, siapa saya ini. Saya tidak sempurna -- saya memiliki banyak kekurangan. Dua tahun lagi Tuhan, saya akan sekolah Alkitab dulu supaya saya lebih siap."

Tuhan berkata, "Mulailah dari sekarang, Aku memakaimu dan keluargamu. Aku akan memberikan orang-orang yang bisa membantu pelayananmu, para pekerja-Ku. Bukan engkau yang akan menulis di majalah, tetapi hamba-Ku. Engkau hanya menghimpun, menghubungi, mengelola, dan mengatur tulisan-tulisan mereka untuk dimuat di majalah. Melalui pelayanan yang engkau lakukan, suami akan berubah, bahkan nantinya ia yang akan membuat pelayananmu menjadi lebih besar. Engkau tidak akan mengeluarkan uang banyak. Aku akan mempertemukan engkau dengan orang-orang yang akan menopang keuangan pelayananmu. Pelayananmu tidak akan menggunakan bahasa Belanda, melainkan menggunakan bahasa Indonesia. Aku mengenal siapa engkau. Tetapi Aku telah memilih engkau untuk menjangkau orang-orang yang tertutup dan tidak mau membuka hati mereka untuk Aku, karena kekerasan hati mereka atau status mereka".

Saat itu saya menangis. Saya membutuhkan waktu -- beberapa bulan untuk saya bisa melakukan pelayanan itu. Dalam pergumulan yang berat itu, saya meminta banyak tanda dan peneguhan dari Tuhan untuk menguatkan saya serta keluarga saya. Dari semua yang pernah saya alami, akhirnya saya mengerti bahwa semuanya ini harus saya jalani. Tuhan membentuk hidup saya melalui setiap persoalan yang terjadi, untuk mendewasakan saya. Saya bersyukur boleh mengalami semuanya ini.

Pada tanggal 28 Desember 2004, saya dan suami saya membuat keputusan yang besar bagi kehidupan rumah tangga kami, yaitu saya akan mendedikasikan semua hidup saya untuk melayani Tuhan, menjadi alat-Nya, dan menjadi perpanjangan tangan-Nya. Saya percaya akan janji-Nya, "Aku akan membuka jalan bagimu. Aku menyertaimu tahap demi tahap, satu per satu. Aku telah berjanji kepadamu dan Aku tidak akan mengingkari janji-Ku kepadamu".

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." (Pengkhotbah 3:11)

Diambil dan disunting dari:
Judul majalah: Curahan Hati, Januari 2006
Penulis: Mie Tie Tio
Penerbit: Yayasan Curahan Hati
Halaman: 19 -- 20


STOP PRESS: DAPATKAN BUNDEL BULETIN PARAKALEO!

Buletin Parakaleo berisi tulisan-tulisan dari penulis dan konselor Kristen yang telah berpengalaman dalam bidangnya, seperti Yakub Susabda, Esther Susabda, Paul Gunadi, dan Paul Soetopo. Buletin Parakaleo ini diterbitkan oleh Departemen Konseling Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Indonesia sejak tahun 1984 hingga tahun 2007 [buletin ini sekarang sudah tidak terbit lagi]. Saat ini tersedia bundel Buletin Parakaleo yang berisi 56 edisi (lengkap).

Jika Anda berminat untuk mendapatkan bundel buletin Parakaleo ini, silakan mengisi form pemesanan di bawah ini. Pesanan Bundel Parakaleo akan dikirim lewat pos ke alamat pemesan (mohon tulis alamat yang lengkap).

Sebagai ganti biaya cetak dan ongkos kirim, pemesan bisa memberikan sumbangan sukarela lewat transfer Bank:
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati

----------------> potong di sini <-------------------
FORM PEMESANAN BUNDEL PARAKALEO

Nama Pemesan:
Alamat lengkap:
Kota:
Kode Pos:
No. HP:
Email:

Jumlah yang dipesan: .... bundel (masing-masing berisi 56 edisi -- lengkap)

----------------> potong di sini <-------------------

Kirimkan kembali form ini dan bukti transfer ke:
==> konsel(at)sabda.org

Atau kirimkan data Anda lewat SMS ke: 088-1297-9100


Kontak: < wanita(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/wanita >
Berlangganan:< subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >

[e-Penulis] Edisi 110/Mei/2012 -- Sekilas Tentang Genre dalam Literatur Sastra (II)

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Penulis -- Sekilas Tentang Genre dalam Literatur Sastra (II)
Edisi 110/Mei/2012

DAFTAR ISI
DARI REDAKSI: JANGAN LUPA ATURAN PERTAMA
TIP-TIP MENULIS: TIPS MENULIS UNTUK BERBAGAI GENRE
TOKOH PENULIS: FRANK EDWARD PERETTI
PENA MAYA: MORGANTIWRITES.COM


DARI REDAKSI: JANGAN LUPA ATURAN PERTAMA

Shalom!

"Untuk menjadi penulis yang baik, seseorang harus menjadi pembaca yang baik terlebih dahulu." Mungkin "peraturan pertama" ini sudah berulang kali dibahas atau menjadi salah satu poin dalam tip-tip untuk menjadi seorang penulis yang baik. Akan tetapi, ketika semakin diulang-ulang, kalimat ini semakin menyatakan kebenaran yang terkandung di dalamnya. Kalimat itu juga merangkum apa yang seseorang butuhkan untuk menjadi penulis yang baik: perbendaharaan kata yang cukup untuk mengungkapkan sesuatu dengan jelas dan keterampilan untuk merangkai kata-kata itu sedemikian rupa agar pembacanya mengerti apa yang sedang disajikannya. Dengan banyak membaca, seseorang juga akan menjadi semakin sistematis, sebuah kemampuan yang dapat membawa pembaca tulisannya memahami gambaran besar dari apa yang ditulisnya itu.

Di edisi e-Penulis kali ini, kami sengaja menyajikan tips menulis yang sangat umum dan dapat diterapkan ke dalam berbagai jenis tulisan. Di kolom Tokoh Penulis, kami menyajikan biografi Frank Edward Peretti, seorang penulis Kristen yang tidak hanya lihai menghasilkan novel-novel untuk pembaca dewasa dan remaja tetapi juga dengan manis menyajikan karya yang dicintai oleh anak-anak. Kiranya sajian kami pada edisi ini dapat bermanfaat bagi Sahabat sekalian. Selamat membaca dan berkarya. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian.


Pemimpin Redaksi e-Penulis,
Yosua Setyo Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
http://pelitaku.sabda.org
http://fb.sabda.org/penulis


"Kreativitas membutuhkan kerja keras."


TIP-TIP MENULIS: TIPS MENULIS UNTUK BERBAGAI GENRE

Banyak orang menemukan tujuan hidup dari tema-tema bacaan favoritnya. Meski demikian, tidak ada batasan bagi siapapun untuk menggali manfaat dan pengetahuan dari semua jenis bacaan. Bahkan sepotong koran yang terbawa angin pun bisa memuat pengetahuan yang menginspirasi.

Begitu juga dalam hal menulis. Salah satu metode menulis yang bisa diterapkan adalah mencoba berbagai genre sebelum menentukan satu yang paling cocok. Sebaliknya, beberapa penulis yang sudah banyak menulis pada genre tertentu, terkadang membuat satu atau lebih karya-karya yang berbeda dari yang biasa ia buat. Contohnya penulis terkenal C.S. Lewis. Kisah "The Chronicles of Narnia" adalah buku anak-anak pertama yang dibuatnya, tetapi justru lebih laris dan terkenal dibanding karya-karyanya yang lain.

Gunakan Berbagai Media

Menulis juga bisa di media apa saja. Diary, buku catatan, blog, bahkan selembar tisu seperti yang dilakukan J.K. Rowling saat membuat draft pertama kisah fenomenal Harry Potter. Fitur catatan dalam ponsel atau pesan teks yang bisa disimpan sebagai draft juga bisa sangat membantu di saat sewaktu-waktu kita mendapatkan "wangsit" alias ide baru.

Pengetahuan Adalah Bahan Bakar

Banyak orang membaca sebagai "bahan bakar" untuk menulis. Kita juga bisa mendapatkan ilmu-ilmu baru dari banyak sekali sumber. Tidak ada batasan pada jenis sumber yang paling baik dalam mengembangkan kemampuan menulis.

Perbanyaklah pengetahuan sebab wawasan-wawasan baru dapat memperkaya jiwa, yang pada gilirannya akan membantu serta mengasah kefasihan kita dalam menulis.

Inspirasi

Inspirasi bisa datang darimana saja. Untuk sekadar latihan, sah-sah saja jika kita menuliskan kembali cerita yang dibuat orang lain dengan gaya kita sendiri. Atau sekalian saja buat karya utuh dengan jenis retelling dari cerita yang sudah terkenal seperti dongeng atau cerita rakyat dengan gaya dan sudut pandang yang unik. Seperti contohnya, "Confessions of an Ugly Stepsister" karya Gregory Maguire yang menceritakan kisah Cinderella dari sudut pandang saudari tirinya, dan "Beauty" karya Robin McKinley yang merupakan bentuk adaptasi retelling dari dongeng "Beauty and The Beast". Atau merangkai kronologis dari sebuah gambar yang mengilustrasikan adegan tertentu.

Pokoknya jangan takut kehabisan inspirasi, karena dunia terus tumbuh (jika tidak bisa dibilang menua). Dan kehidupan manusia memiliki banyak sekali (dan masih terus bertambah) hal yang menarik untuk dimunculkan ke permukaan.

Bersikap Kritis

Jangan takut untuk bersikap kritis dalam kehidupan sehari-hari. Kritis di sini artinya lebih banyak menggunakan intuisi dalam menilai sesuatu atau seseorang. Namun demi menjaga hubungan baik dengan orang lain, sebaiknya tidak perlu sampai dibicarakan. Hal ini bertujuan mengasah kepekaan kita terhadap lingkungan sekitar; memudahkan kita untuk menyerap dan menangkap hal-hal yang jarang diperhatikan orang.

Manfaatnya, kita jadi punya lebih banyak hal yang bisa dibicarakan, serta mampu merepresentasikan sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.

Menulis dan Konsep Kehidupan

Bagi penulis yang kurang berbakat, kegiatan menulis adalah seperti konsep kehidupan itu sendiri, yaitu mengumpulkan pengetahuan dan energi yang cukup/tepat untuk bisa menjalankannya dengan baik karena bagi seseorang yang kurang berbakat dalam hal menulis, mau tidak mau harus memperolehnya dengan jalan banyak belajar.

Ini juga berarti siapa pun bisa menulis. Karena itu, hendaknya kita lebih menghargai proses ini dan menjadikannya sebagai sarana rekreasi jiwa. Supaya kalau pun tidak kesampaian menjadi seorang penulis yang terkenal dan kaya raya, kita tetap mendapat semua ilmu dan kesenangannya.

Selamat menulis.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: GOGOTARO
Alamat URL: http://gogotaro.blogspot.com/2010_12_01_archive.html
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 18 April 2012


TOKOH PENULIS: FRANK EDWARD PERETTI

Frank Edward Peretti, atau biasa disebut Frank Peretti, adalah seorang penulis Amerika yang terkenal melalui novel-novel Kristianinya yang kebanyakan bertemakan hal-hal supernatural. Sampai hari ini, novel-novelnya sudah terjual sebanyak 15 juta kopi di seluruh dunia.

Frank Peretti lahir di Kanada, 13 Januari 1956 dan dibesarkan di Seattle, Washington. Semasa kanak-kanak, Frank kecil gemar sekali bercerita untuk teman-temannya. Setelah lulus dari dari sekolah menengah, ia menjadi anggota sebuah band "bluegrass" lokal dan kemudian melanjutkan studinya di UCLA di bidang Bahasa Inggris, penulisan skenario dan perfilman sambil membantu ayahnya menggembalakan jemaat di gereja Assembly of God. Pada tahun 1983 Frank Peretti melepaskan jabatan di gereja tersebut.

Pada tahun 1985, sementara bekerja di pabrik perlengkapan ski, Frank menulis dan menerbitkan cerita petualangan untuk anak-anak berjudul "The Door in the Dragon's Throat" yang diterima dengan baik oleh pasar. Setahun kemudian ia menerbitkan karyanya yang terkenal sampai hari ini, "This Present Darkness". Kepopuleran "This Present Darkness" tidak terjadi serta-merta, tetapi terjadi secara bertahap, mulai dari pembicaraan orang-orang sampai akhirnya mendongkrak penjualan novel ini. Menurut Christian Bookseller Association, buku ini menjadi best-seller selama 150 minggu berturut-turut dan telah terjual sebanyak 2 juta kopi di seluruh dunia.

Peretti juga mengambil tokoh-tokoh dari novel "The Door in Dragon's Throat" dan memakainya untuk menulis Seri "The Cooper Kids Adventure" yang berisi tiga judul lagi dengan petualangan yang mirip dengan "The Door in the Dragon's Throat".

Sepanjang tahun 1990-an, Peretti menjadi penulis penuh waktu, ia menerbitkan novel-novelnya yang berjudul "Prophet" (1992), "The Oath" (1995), dan "The visitation" (1999). Ia juga menambahkan empat judul lagi ke dalam seri The Cooper Kids Adventure. "The Oath", umumnya dinilai sebagai salah satu karya terbaik Peretti, terjual sebanyak satu juta kopi dan menerima Penghargaan ECPA Gold Medal Book Award untuk kategori Fiksi Terbaik pada tahun 1996. "The Visitation" menempati urutan ke-9 di daftar New York Times Bestseller dan kemudian diadaptasi ke dalam bentuk film pada tahun 2006.

Tak hanya menulis fiksi, pada tahun 2000 Peretti menulis buku-buku non-fiksi yang membahas tentang "bullying" berjudul "No More Victims" (2001) dan "No More Bullies" (2003). Ia juga menulis autibiografinya yang berjudul "The Wounded Spirit" (2000). Dalam autibiografinya ini, Peretti membahas tentang perjuangannya pada masa kanak-kanak yang diakibatkan kecacatan fisiknya serta menyoroti bagaimana masyarakat dapat melukai seorang anak secara emosional.

Pada tahun 2001, Peretti juga menerbitkan novel berjudul "The Hangman's Curse", judul pertama untuk seri The Veritas Project yang ditujukan untuk pembaca remaja. Buku ini langsung menjadi terkenal di kalangan remaja dan pemuda dan sempat diadaptasi menjadi film berbiaya rendah pada tahun 2004. Buku kedua dari seri Veritas Project berjudul "Nightmare Academy" yang diterbitkan pada tahun 2002 juga mendulang sukses yang sama seperti pendahulunya. Menurut Penerbit Thomas Nelson, jumlah penjualan kedua buku tersebut mencapai 500.000 kopi. Peretti juga mengumumkan bahwa akan ada tambahan judul yang baru lagi bagi seri ini di tahun-tahun mendatang.

Novel Peretti setelah tahun 2000 adalah sebuah thriller berjudul "Monster" (2005), ceritanya bermain-main dengan legenda "Bigfoot" dan mengeksplorasi isu teori "survival of the fittest" dan penolakan para kreasionis terhadap teori evolusi. Novel ini menempati peringkat ke-34 di daftar New York Times Bestseller di minggu pertama dan terus menanjak ke peringkat 29 di minggu yang kedua.

Pada bulan April 2006, Perreti dan penulis novel supernatural lainnya, Ted Dekker, mengerjakan proyek menulis bersama berjudul "The House". Novel ini mendapat penilaian yang beragam dari penggemar masing-masing penulis namun novel ini cukup populer untuk menginspirasi pembuatan filmnya. Dengan dibintangi Michael Madsen, film ini pertama kali diputar di bioskop pada tahun 2008.

Pada bulan April 2010, Pereti telah menandatangani kontrak dengan penerbit Howard Books (divisi dari Simon & Schuster) untuk menulis sebuah novel yang diterbitkan di akhir 2011. Novel ini dilepas ke pasaran dengan judul "Illusion" pada bulan Maret 2012.

Diterjemahkan dan diedit seperlunya dari:
Nama situs: Wikipedia
Alamat URL: http://en.wikipedia.org/wiki/Frank_Peretti
Penulis: tidak dicantumkan
Tanggal akses: 18 April 2012


PENA MAYA: MORGANTIWRITES.COM

Morgantiwrites.com adalah sebuah situs berbahasa Inggris milik Charlotte Morganti, seorang pengacara sekaligus penulis novel misteri yang menyajikan banyak sekali tips-tips kepenulisan serta pengetahuan seputar dunia tulis-menulis. Artikel-artikel di Morganti Writers tidak hanya ditulis oleh Charlotte Morganti saja tetapi ada beberapa kontributor tetap yang memasang karya mereka di situs ini. Jadi, tunggu apa lagi? Segeralah berkunjung ke situs ini dan menikmati pengetahuan yang ditawarkan di dalamnya. Selamat berkunjung! (YSY)

==> http://morgantiwrites.com/


Kontak: < penulis(at)sabda.org >
Redaksi: Yosua Setyo Yudo dan Berlian Sri Marmadi
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/penulis >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >

RE: [i-kan-binaguru] Musuh jadi sahabat

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang (Amsal 17:22)

 


From: i-kan-binaguru@hub.xc.org [mailto:i-kan-binaguru@hub.xc.org] On Behalf Of walsinur silalahi
Sent: 18052012 1:36 PM
To: Diskusi e-BinaGuru
Subject: [i-kan-binaguru] Musuh jadi sahabat

 

--------------------------------------------------------------------- 
e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU   
--------------------------------------------------------------------- 

 

Musuh menjadi sahabat.

 

Bapak menderita penyakit kanker hati yang sudah kronis,sudah stadium empat. Inilah yang membuatku shock. Saya mengalami penurunan kesehatan yang drastis. Aku lesu dan patah semangat. Dokter sudah memutuskan bahwa hidupku  paling lama satu tahun lagi,itupun kalau aku mengikuti saran dokter untuk di kemoterapi. Anakku mencoba mencari pengobatan alternative atau second opinion dengan searching di internet . Dengan pelbagai pertimbangan saya tidak mau dikemoterapi,karena bisa merusak jaringan tubuh yang lainnya. Teman-temanku yang mengidap penyakit kanker paling bertahan 2-3 tahun lalu meninggal dunia.

Saya konsultasi ke dokter-dokter di Medistra,Rumah Sakit kanker Slipi dan R.S.Cipto Mangunkusumo. Pada umumnya mereka menyarankan saya harus dikemoterapi,kalau tidak  akan lebih parah lagi dan paling lama bertahan enam bulan. Kemudian saya memutuskan untuk konsultasi ke Penang,Guangchou China dan ke  Singapura. Mereka menyarankan bahwa hingga saat ini belum ditemukan obat penyakit kanker. Jadi satu-satunya jalan adalah menghambat penyebarannya dengan beberapa cara.

Kemoterapi menurut mereka bukan jalan terbaik,karena akibatnya bisa merusak jaringan tubuh yang lain.Saya tertarik dengan pendapat seorang dokter dari di Singapura yang beragama Kristen yang menyatakan,bahwa obat kanker  belum ditemukan,tetapi jalan terbaik adalah tidak mengganggunya.

Risiko penyakit kanker sama saja baik itu stadium satu,dua,tiga maupun empat. Umur manusia,Tuhan yang menentukan. Yang sehat sekalipun kalau Tuhan berkehendak bisa dipanggilNya kapan saja.

Dokter tersebut menyarankan cara tebaik agar kita tidak stress dan merasa nyaman adalah dengan memperlakukan penyakit  kanker sebagai sahabat.Jadi jangan ganggu dia agar tidak mengamuk. Artinya biarkan dia tenang dengan tidak memakan pemicunya untuk berkembang. Saudara bisa tidur nyenak ,dia juga bisa merasa aman.Apa itu dok?”,tanyaku. Dokter menjawab Saudara cukup memakan ubi rambat.Jangan makan daging,makanan yang berlemak seperti sanksang. Karena pemicu utama penyakit kanker adalah makan daging.Usahakan Istirahat yang cukup.

Saya coba menjalankan nasehat dengan disiplin,ternyata sampai sekarang saya bisa beraktifitas seperti sediakala. Bagi  saudara-saudara yang mengidap  penyakit kanker,mungkin bisa mencoba dengan cara saya.Kemampuan kita menerima penyakit sebagai suatu kenyataan dalam tubuh kita dan menjaganya agar tidak kambuh. Menurut dokter semua manusia memiliki bibit kanker dalam tubuhnya.Bila tidak hati-hati menjaga makanan pemicunya,maka kemungkinan besar bisa dialami oleh siapapun.Jauhkan diri anda dari stress berat dengan mengadakan kegiatan-kegiatan social.

Salam

Wals

 

--------------------------------------------------------------------- 
 Bergabung kirim e-mail ke:      
 Berhenti kirim e-mail ke:     
 Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru 
--------------------------------------------------------------------- 

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   
Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo