Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
BULETIN DOA "OPEN DOORS" -- DESEMBER 2013
Minggu, 1 Desember 2013 -- Tunisia
Bilel dan istrinya adalah orang Kristen yang setia. Doakan agar pintu dibukakan bagi mereka dalam memberitakan Kabar Baik kepada keluarga dan para sahabat mereka yang kebanyakan tidak tahu bahwa kekristenan adalah pusat dari kehidupan mereka, dan bagaimana Yesus dapat mengubah kehidupan mereka.
Senin, 2 Desember 2013 -- Tunisia
Ketidakpercayaan dan kebencian mengganggu keadaan sosial masyarakat di Tunisia. Berdoalah agar orang-orang Kristen bersikap berbeda. Kiranya orang percaya yang sehat dengan cepat bertindak, menemukan mereka yang mencari kedamaian dan juga orang-orang percaya baru agar lebih banyak lagi yang menjadi pengikut Yesus. Doakan pemimpin kaum awam dari gereja maupun gereja-gereja rumah. Kiranya mereka dapat menjadi pemimpin yang baik bagi jemaatnya.
Selasa, 3 Desember 2013 -- Libya
Berdoalah untuk para pemimpin pemerintah selagi mereka menghadapi peristiwa yang penting, yang harus mereka alami. Demonstran, milisi pemberontak, adanya gejolak ekonomi dan kekacauan di seluruh negeri harus segera bertindak, di waktu yang sangat pendek ini. Doakan kiranya Tuhan memberkati gereja di Libya. Kiranya Tuhan memenuhi mereka dengan Roh Kudus, kasih-Nya, dan firman Tuhan. Kiranya ada keberanian dan hikmat Tuhan.
Rabu, 4 Desember 2013 -- China
Saudari Katie melayani orang Kristen Tibet (TBBs), salah satu kelompok yang paling dianiaya di China. Open Doors sudah membantu dalam proyek pengembangan ekonomi berupa pinjaman modal. Dan, saat ini, ia sedang membangun pusat doa dan pelatihan untuk TBBs. Doakan kiranya ia dapat menemukan tukang bangunan yang bagus, juga cuaca yang baik selama pembangunan, kiranya pemerintah juga bermurah hati memberi izin. Kiranya pusat pelatihan ini menjadi berkat bagi TBBs dan juga lebih banyak lagi orang Kristen China, seperti Katie, mau melayani TBBs.
Kamis, 5 Desember 2013 -- China
Sekelompok MBBs, yang merupakan etnik minoritas di daerah Tenggara, berencana mengadakan program radio dalam bahasa mereka sendiri. Radio ini akan sangat berguna bagi mereka yang sedang menghadapi penganiayaan. Berdoalah agar Tuhan menolong proyek ini dan Open Doors dapat menjalin hubungan dengan mereka dan hikmat untuk mendekati mereka.
Jumat, 6 Desember 2013 -- China
Di Tenggara sangat labil sehingga kerusuhan sering terjadi dari waktu ke waktu, demi alasan politik dan keagamaan. Kaum SALAM di wilayah ini dalam situasi yang sangat berbahaya dan tertekan untuk bertumbuh secara rohani dan menjadi saksi Kristus. Permusuhan ini menyulitkan bagi misionaris suku Han untuk menjangkau kelompok ini. Berdoalah bagi stabilitas daerah ini, rekonsiliasi di antara kelompok etnik (khusus kelompok minoritas dengan suku Han), redupnya ketegangan, dan juga berkurangnya kekerasan. Open Doors juga perlu bimbingan Tuhan untuk menemukan partner yang tepat dari kelompok yang berbeda ini.
Sabtu, 7 Desember 2013 -- Republik Afrika Tengah
Gereja-gereja di RAT menghadapi peningkatan sikap bermusuhan dari para pemberontak. Berdoalah untuk anugerah Tuhan supaya orang Kristen yang mengalami trauma menemukan kenyamanan di dalam Yesus. Berdoalah kiranya Tuhan menyatakan diri-Nya sendiri di masa-masa sulit seperti ini sehingga mereka yang belum mengenal Yesus dapat berseru kepada-Nya. Kiranya gereja-gereja dapat merespons dengan cara-cara yang alkitabiah.
Minggu, 8 Desember 2013 -- Kamerun
Ada indikasi bahwa gereja-gereja Independen Injili di Kamerun akan mengalami peningkatan pengawasan dan pembatasan dari pemerintah. Berdoalah kiranya anugerah dan hikmat TUHAN memenuhi para pemimpin gereja ketika jemaat menghadapi tantangan keadaan seperti ini.
Senin, 9 Desember 2013 -- Nigeria
Tidak terhitung jumlah wanita yang kehilangan suaminya akibat kekerasan yang dilakukan oleh para ekstremis di Utara Nigeria. Open Doors sudah membantu dengan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga mereka. Doakan kiranya berkat TUHAN memenuhi kebutuhan biaya untuk kegiatan ini.
Selasa, 10 Desember 2013 -- Ethiopia
Ekstremis keagamaan membunuh seorang suami dan ayah dari delapan anak di Barat Ethiopia. Pekerja Open Doors menjelaskan bahwa ini bukanlah kejadian terbatas, melainkan menunjukkan adanya peningkatan kekerasan terhadap orang-orang Kristen. Setelah terbunuhnya beberapa orang Kristen, kecemasan dan ketakutan memenuhi suasana di sana. Berdoalah kiranya TUHAN memberi ketenangan dan menguatkan para keluarga dan gereja setempat.
Rabu, 11 Desember 2013 -- Uganda
Pujilah TUHAN karena adanya beberapa orang Muslim yang datang kepada Kristus di Uganda Utara. Berdoalah kiranya anugerah dan hikmat Tuhan atas para pendeta yang menginjili dan melatih orang percaya baru ini.
Kamis, 12 Desember 2013 -- Tanzania
Lanjutan proses peninjauan undang-undang untuk memasukkan pengadilan Kadhi atas desakan orang-orang Muslim. Doakan Forum Kristen Tanzania yang dibentuk untuk menjadi suara umat Kristen selama proses peninjauan. Kiranya Tuhan memberi mereka hikmat, keberanian, tekad, dan kesatuan sehingga mereka dapat berdiri menentang semua usaha memasukkan unsur yang berbau Islam selama proses peninjauan.
Jumat, 13 Desember 2013 -- Eritrea
Orang-orang Kristen sangat prihatin atas bertambahnya pengaruh Islam dalam pemerintahan Eritrea. Presiden telah menunjuk beberapa orang Muslim setia untuk posisi kunci. Doakan kiranya perkembangan ini tidak menambah besar penganiayaan terhadap orang Kristen di Eritrea. Teruslah berdoa kiranya pemerintah tetap memberi ruang bagi orang Kristen untuk mempraktikkan imannya tanpa adanya penganiayaan atau yang dikorbankan.
Sabtu, 14 Desember 2013 -- Sudan
Doakan untuk pemilihan dewan gereja-gereja, mewakili gereja-gereja di Sudan di tengah-tengah penganiayaan dan terbatasnya sumber-sumber kenegaraan. Berdoalah untuk orang-orang Kristen yang menghadapi penganiayaan dan isolasi serta pengorbanan dari pemerintah mereka. Berdoalah kiranya Tuhan memberi kekuatan, semangat, dan pertahanan bagi mereka.
Minggu, 15 Desember 2013 -- Rwanda dan Burundi
Selama dua tahun lebih, suasana di Rwanda dan Burundi telah berubah oleh aktivitas para teroris. Rwanda menyaksikan serangkaian serangan granat di tempat keramaian seperti halte bus tanpa sebab yang jelas. Doakan kiranya orang-orang Kristen mendapat hikmat dan keberanian selagi mereka menanggapi keadaan yang sedang berlangsung.
Senin, 16 Desember 2013 -- Kenya
Pujilah Tuhan untuk kesetiaan dan kesembuhan-Nya dalam kehidupan Gladys Juma dan Damaris Kioko, para janda yang suaminya dibunuh di Mombasa tahun lalu. Mereka menerima lebih dari lima ribu surat dan kartu dukungan. Mereka bersyukur atas semua itu sehingga menjadi pelipur lara selama mereka melalui saat-saat yang menyakitkan dalam hidup mereka. Doakan juga janda Hellen Weli selama pemulihan dari trauma atas kematian suaminya. Berdoalah kiranya tuntunan dan bimbingan Tuhan jelas diterima oleh Hellen dan putranya.
Selasa, 17 Desember 2013 -- Komoro
Setelah usaha kudeta yang gagal pada awal 2013, pemerintah memperketat jaringan keamanannya. Hal ini mengakibatkan pengawasan ketat terhadap lembaga yang bekerja di dalam negeri dari berbagai lembaga asing. Doakan pekerjaan Open Doors di kepulauan tetap dijaga Tuhan. Doakan juga kiranya Tuhan menguatkan dan menegakkan gereja yang baru tumbuh dengan kebanyakan anggotanya dari kaum SALAM. "Saya rindu sekali menyembah Tuhan bersama istri saya, itulah impian saya!" seorang SALAM yang menjadi ekspresi dari gereja-gereja lokal di Komoro. Doakan kiranya Tuhan membawa para istri yang belum percaya kepada Yesus.
Rabu, 18 Desember 2013 -- Korea Utara
Banyak orang percaya yang masih berjuang untuk bertahan. Mereka terlihat seperti lingkaran kelaparan yang terus berulang, pemerintahan yang miskin, bencana alam. Beberapa orang Kristen menjadi korban karena banjir dan badai musim panas. Sementara itu, pemerintah menghamburkan uangnya untuk perayaan ketimbang menolong memperbaiki kerusakan. Doakan orang Kristen di sana dapat menjadi kesaksian hidup.
Kamis, 19 Desember 2013 -- Korea Utara
Doakan orang Kristen yang ada di dalam penjara dan kamp kerja paksa. Beberapa dari mereka sudah dipenjara selama beberapa dekade karena imannya terungkap. Doakan kiranya Tuhan menolong orang-orang Kristen ini agar dapat bersekutu meskipun dengan cara rahasia.
Jumat, 20 Desember 2013 -- Korea Utara
Doakan para polisi, mata-mata, dan lainnya yang bekerja pada pemerintah dengan tugas menangkap dan menghancurkan sebanyak mungkin orang Kristen. Doakan kiranya melalui usaha mereka, Tuhan mengubah hati mereka sehingga mereka mengenal Yesus. Orang Kristen Korea Utara berdoa untuk keselamatan Kim Jong-Un. Doakan kiranya kuasa Tuhan nyata sehingga mengubah hati para pemimpin di Korea Utara.
Sabtu, 21 Desember 2013 -- Indonesia
Tahun Baru Islam dirayakan bulan November. Radikal Muslim sudah berusaha menjadikan kalender Islam sebagai kalender Nasional. Menurut mereka, kalender yang sekarang mengikuti berdasarkan kalender Yahudi. Doakan kiranya ada kedamaian sehingga Muslim radikal tidak memanfaatkan momen ini untuk membuat kekacauan.
Minggu, 22 Desember 2013 -- Indonesia
Akan banyak perempuan SALAM menghadiri Konferensi Wanita yang disponsori oleh Open Doors pada minggu pertama November. Doakan kiranya mereka didorong dan dikuatkan oleh kegiatan ini. Teruslah berdoa untuk dua orang yang dipenjara, Rudi dan Ipin, yang divonis tiga tahun penjara akhir Agustus lalu. Doakan kesehatan mereka dan keluarganya.
Senin, 23 Desember 2013 -- Malaysia
Penggunaan kata "Allah" untuk menunjuk TUHAN masih menjadi topik yang sensitif. Berdoalah agar orang Kristen lebih bijaksana dalam menanggapi kasus ini dan kiranya damai sejahtera Tuhan turun atas mereka. Kiranya Tuhan juga menguatkan SALAM di Malaysia. Kebanyakan dari mereka harus bersembunyi untuk menghindari penganiayaan oleh pemimpin agama.
Selasa, 24 Desember 2013 -- Malaysia
Menjadi sebuah tantangan bagi SALAM memiliki bahan-bahan pemuridan. Doakan kiranya Tuhan memenuhi kebutuhan mereka akan bahan-bahan pemuridan ini sehingga mereka dapat terus tumbuh di dalam Kristus. Selama Pelatihan Alkitab baru-baru ini, banyak SALAM yang bersyukur atas apa yang mereka pelajari. Rose, seorang peserta, dikuatkan karena mengetahui bahwa ia tidak sendirian di dalam imannya; ada yang lain seperti dirinya yang juga membagikan kasih Yesus.
Rabu, 25 Desember 2013 -- Brunei
Berdakwah masih dilarang di Brunei. Doakan agar Tuhan terus melindungi para penginjil dalam menyebarkan Kabar Baik kepada mereka yang belum terjangkau. Orang murtad di Brunei akan dihukum mati. Doakan SALAM akan terus berdiri teguh di dalam iman mereka. Kiranya Tuhan juga memberi hikmat ketika mereka berinteraksi dengan orang lain yang menanyakan iman Kristen mereka.
Kamis, 26 Desember 2013 -- Brunei
Ada kebutuhan mendesak atas bahan-bahan pemuridan di Brunei. Mengingat ada pengawasan yang ketat dari pemerintah sehingga sulit untuk mendapatkan materi Kristen. Berdoalah kiranya Tuhan membukakan jalan untuk mendapatkan/mencetak bahan-bahan pelajaran tersebut. Pelatihan alkitabiah sangat penting bagi SALAM di Brunei. Banyak dari mereka yang haus akan firman Tuhan. Kiranya ada cara untuk dapat melatih mereka sehingga memiliki pengetahuan akan firman Tuhan.
Jumat, 27 Desember 2013 -- Mali
Pujilah Tuhan di dalam kerusuhan yang terjadi di Utara Mali, orang Kristen dapat berpegang teguh pada iman Kristen mereka. Puji Tuhan atas kesetiaan-Nya dalam melindungi keluarga-keluarga yang berada dalam pengungsian di Bamako dan kota-kota lainnya.
Sabtu, 28 Desember 2013 -- Eritrea
Doakan keluarga-keluarga Eritrea yang tidak akan merayakan Natal bersama orang yang mereka kasihi. Sebab, mereka ada di penjara karena iman mereka. Kiranya Tuhan juga memberkati anak-anak dan memelihara hati mereka dengan memberi berkat menjelang Natal ini.
Minggu, 29 Desember 2013 -- Eritrea
Teruslah berdoa agar pemerintah Eritrea mengubah pandangan mereka mengenai orang Kristen Injili. Pemerintah menuduh orang Kristen Injili sebagai oposisi yang memaksakan demokrasi asing, HAM, dan kebebasan beragama sebagai agenda nasional mereka. Menuduh mereka menjajakan kebohongan dan membesar-besarkan sejarah negara, ekonomi, kepemimpinan, dan orang-orang, saat menggunakan agama sebagai alat politik untuk membenarkan dan mewujudkan tujuan politiknya.
Senin, 30 Desember 2013 -- Sudan
Berdoalah agar komunitas Kristen di Utara Sudan selagi mereka merayakan Natal di mana terjadi peningkatan penganiayaan oleh negara. Kiranya Tuhan memakai kesaksian mereka untuk menarik tetangga-tetangga mereka kepada Kristus.
Selasa, 31 Desember 2013 -- Tanzania
Mathayo, Pendeta Sidang Jemaat Allah Tanzania di Geita, dibunuh oleh gerombolan Muslim awal tahun ini. Doakan istri dan anak-anak Mathayo agar mereka mengalami Tuhan selama masa Natal ini.
Kontak: doa(at)sabda.org
< http://www.opendoors.org >
< http://misi.sabda.org/yayasan_obor_damai_indonesia >
< http://www.sabda.org/publikasi/opendoors >
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Saturday, November 30, 2013
Kalender Doa SABDA: 2 -- 8 Desember 2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
KADOS -- Edisi 178 (2 -- 8 Desember 2013)
Salam kasih Kristus,
Kesibukan mempersiapkan Natal sudah sangat terasa di bulan ini. Bagaimana persiapan Anda untuk menyambut hari yang istimewa ini? Sudahkah kita mempersiapkan hati kita dengan sungguh-sungguh agar bisa memaknai Natal tahun ini dengan benar? Marilah kita menyediakan waktu terbaik kita untuk merenungkan peristiwa istimewa ini dan berdoa kepada Tuhan agar di hari Natal nanti, kita bisa memperingatinya dengan hati yang penuh kerinduan akan kasih Tuhan. Mari membangun hubungan yang dekat dengan Tuhan. Tuhan memberkati.
Pemimpin Redaksi KADOS,
Santi T.
< santi(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
2 Desember 2013 -- Sekolah Kristen di Indonesia
Keberadaan sekolah tidak hanya sebagai tempat untuk mendidik murid dalam hal intelektual, tetapi mendidik mereka dalam hal karakter dan spiritual. Banyaknya sekolah di Indonesia, termasuk sekolah Kristen, harus benar-benar mementingkan keseimbangan ketiga hal ini. Sekolah Kristen harus bisa menjadi tempat pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan prinsip-prinsip Kristen. Untuk mewujudkan hal ini, baik guru maupun murid harus bisa saling bekerja sama. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar semua sekolah Kristen di Indonesia bisa menjadi tempat yang dipercaya untuk mengembangkan intelektual, karakter, dan spiritual yang alkitabiah. Berdoalah juga agar para guru dan murid bisa saling bekerja sama dan belajar untuk menjadi orang Kristen yang berkualitas, dan menjadi berkat bagi banyak orang.
3 Desember 2013 -- Kepedulian Masyarakat terhadap Kesehatan
Memperoleh kesehatan tidak hanya menjadi fokus bagi mereka yang sedang sakit. Setiap orang harus mau peduli terhadap kesehatan diri mereka sendiri dan orang lain. Kepedulian masyarakat terhadap kesehatan akan sangat membantu terciptanya budaya dan pola hidup sehat. Pernyataan bahwa kesehatan itu mahal harganya, memang benar. Ketika seseorang mengalami kesehatan yang menurun atau sakit, mereka tidak akan bisa beraktivitas dan banyak kesempatan untuk mengembangkan diri akan terlewat begitu saja. Berdoalah untuk masyarakat di Indonesia agar mereka bisa menyadari pentingnya menjaga kesehatan, baik untuk diri sendiri, orang lain, keluarga, masyarakat, dan lingkungan. Doakanlah agar mereka bisa saling menolong dan menasihati dalam menciptakan budaya dan pola hidup sehat di tengah masyarakat.
4 Desember 2013 -- Tawuran Antarpelajar
Kewajiban seorang pelajar adalah belajar dan mengembangkan diri mereka semaksimal mungkin, terutama di sekolah. Tidak seharusnya mereka berada di jalanan dan melakukan tawuran. Namun kenyataannya, beberapa pelajar melakukan aksi tawuran dan tidak sedikit yang mengakibatkan bencana bagi orang lain. Beberapa waktu yang lalu, justru ada beberapa penumpang bus yang menjadi sasaran aksi tawuran mereka. Peristiwa ini menjadi keprihatinan bagi kita semua, terutama orang Kristen, karena tidak sepatutnya kejadian ini dilakukan oleh pelajar. Marilah kita berdoa untuk para pelajar di seluruh Indonesia agar mereka bisa menyadari kewajiban mereka sebagai pelajar, dan tidak melakukan tawuran. Berdoalah agar Tuhan menjaga hati mereka sehingga mereka tidak mudah terprovokasi oleh hal-hal yang menjurus pada aksi tawuran.
5 Desember 2013 -- Anak-Anak yang Diabaikan Orang Tua
Peran orang tua bagi anak sangatlah penting. Selain membesarkan, merawat, menjaga, dan membimbing mereka, orang tua berperan sebagai teladan pertama bagi anak-anak. Bagaimana dengan anak-anak yang diabaikan oleh orang tua mereka? Tentunya, anak-anak ini akan mengalami kekurangan yang sangat mendalam, baik dalam perhatian, kasih sayang, maupun pemenuhan kebutuhan lainnya. Untuk itu, marilah kita berdoa agar anak-anak yang diabaikan oleh orang tua mereka bisa tetap bersyukur dan bersabar dalam menjalani hidup mereka. Berdoalah agar mereka tidak menyimpan rasa sakit hati/kecewa terhadap orang tua mereka dan mau mengampuni orang tua mereka dengan tulus.
6 Desember 2013 -- Acara Televisi
Saat ini, ada banyak akses yang bisa digunakan untuk belajar seperti buku, internet, film, acara televisi, seminar, dll.. Namun, kita harus bijaksana dalam memilih media untuk belajar. Tidak dimungkiri bahwa akhir-akhir ini, beberapa acara televisi menyajikan konten yang kurang berkualitas, baik untuk belajar maupun sekadar hiburan. Meskipun demikian, beberapa acara televisi masih ada yang memberikan peluang kepada pemirsa untuk belajar, menambah pengetahuan, dan merangsang pemirsa untuk berpikir kreatif. Marilah kita berdoa untuk semua orang yang terlibat dalam penyusunan acara televisi agar mereka menyadari pentingnya kualitas untuk perkembangan karakter para pemirsanya. Doakanlah juga agar para pemilik stasiun televisi tidak hanya mementingkan keuntungan diri sendiri, tetapi memikirkan kemajuan dan perkembangan masyarakat Indonesia melalui acara-acara televisi yang disiarkan.
7 Desember 2013 -- Kesatuan Gereja-Gereja di Indonesia
Tubuh Kristus adalah satu, dan terdiri dari banyak anggota. Untuk itu, kesatuan dari anggota-anggota ini menjadi faktor penting terwujudnya kebersamaan dalam melakukan Amanat Agung Allah. Hal ini berlaku bukan hanya untuk setiap orang percaya, melainkan juga gereja-gereja di Indonesia. Kesatuan gereja-gereja di Indonesia menjadi modal penting untuk memajukan pelayanan di Indonesia dan mewujudkan Kerajaan Allah, melalui berbagai tindakan konkret yang dilakukan oleh gereja-gereja. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar setiap gereja di Indonesia menyadari pentingnya kesatuan dalam Tubuh Kristus. Berdoalah juga agar semua orang percaya bisa bersatu hati melakukan dan mewujudkan keinginan Allah, yang tertuang dalam visi dan misi gereja masing-masing.
8 Desember 2013 -- Youtube Bahan Natal
Kita harus bersyukur karena kemajuan teknologi saat ini semakin membantu pelayanan Tuhan di Indonesia. Pada bulan ini, hampir semua gereja sudah sibuk mempersiapkan Natal. Kemajuan teknologi akan sangat membantu dalam hal ini, terutama media sosial Youtube. Melalui media ini, kita bisa mendapatkan bahan-bahan Natal berupa video dan audio. Bahan ini akan sangat berguna untuk memperlengkapi perayaan Natal tahun ini. Untuk itu, marilah kita berdoa agar setiap bahan Natal yang sudah di-upload di Youtube bisa digunakan untuk memperlengkapi acara Natal tahun ini. Berdoalah juga agar semua orang Kristen bisa merayakan Natal tahun ini dengan lebih istimewa dan bermakna.
Youtube Natal:
a. Kisah Natal Matius: http://www.youtube.com/watch?v=q8tSbbQPGZg
b. Kisah Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=MWxqm9U-KeY
c. Carita Natal Mateus: http://www.youtube.com/watch?v=w3Vt18UvxsU
d. Carita Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=j0ThUUrWVV8
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Santi T.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
KADOS -- Edisi 178 (2 -- 8 Desember 2013)
Salam kasih Kristus,
Kesibukan mempersiapkan Natal sudah sangat terasa di bulan ini. Bagaimana persiapan Anda untuk menyambut hari yang istimewa ini? Sudahkah kita mempersiapkan hati kita dengan sungguh-sungguh agar bisa memaknai Natal tahun ini dengan benar? Marilah kita menyediakan waktu terbaik kita untuk merenungkan peristiwa istimewa ini dan berdoa kepada Tuhan agar di hari Natal nanti, kita bisa memperingatinya dengan hati yang penuh kerinduan akan kasih Tuhan. Mari membangun hubungan yang dekat dengan Tuhan. Tuhan memberkati.
Pemimpin Redaksi KADOS,
Santi T.
< santi(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
2 Desember 2013 -- Sekolah Kristen di Indonesia
Keberadaan sekolah tidak hanya sebagai tempat untuk mendidik murid dalam hal intelektual, tetapi mendidik mereka dalam hal karakter dan spiritual. Banyaknya sekolah di Indonesia, termasuk sekolah Kristen, harus benar-benar mementingkan keseimbangan ketiga hal ini. Sekolah Kristen harus bisa menjadi tempat pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan prinsip-prinsip Kristen. Untuk mewujudkan hal ini, baik guru maupun murid harus bisa saling bekerja sama. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar semua sekolah Kristen di Indonesia bisa menjadi tempat yang dipercaya untuk mengembangkan intelektual, karakter, dan spiritual yang alkitabiah. Berdoalah juga agar para guru dan murid bisa saling bekerja sama dan belajar untuk menjadi orang Kristen yang berkualitas, dan menjadi berkat bagi banyak orang.
3 Desember 2013 -- Kepedulian Masyarakat terhadap Kesehatan
Memperoleh kesehatan tidak hanya menjadi fokus bagi mereka yang sedang sakit. Setiap orang harus mau peduli terhadap kesehatan diri mereka sendiri dan orang lain. Kepedulian masyarakat terhadap kesehatan akan sangat membantu terciptanya budaya dan pola hidup sehat. Pernyataan bahwa kesehatan itu mahal harganya, memang benar. Ketika seseorang mengalami kesehatan yang menurun atau sakit, mereka tidak akan bisa beraktivitas dan banyak kesempatan untuk mengembangkan diri akan terlewat begitu saja. Berdoalah untuk masyarakat di Indonesia agar mereka bisa menyadari pentingnya menjaga kesehatan, baik untuk diri sendiri, orang lain, keluarga, masyarakat, dan lingkungan. Doakanlah agar mereka bisa saling menolong dan menasihati dalam menciptakan budaya dan pola hidup sehat di tengah masyarakat.
4 Desember 2013 -- Tawuran Antarpelajar
Kewajiban seorang pelajar adalah belajar dan mengembangkan diri mereka semaksimal mungkin, terutama di sekolah. Tidak seharusnya mereka berada di jalanan dan melakukan tawuran. Namun kenyataannya, beberapa pelajar melakukan aksi tawuran dan tidak sedikit yang mengakibatkan bencana bagi orang lain. Beberapa waktu yang lalu, justru ada beberapa penumpang bus yang menjadi sasaran aksi tawuran mereka. Peristiwa ini menjadi keprihatinan bagi kita semua, terutama orang Kristen, karena tidak sepatutnya kejadian ini dilakukan oleh pelajar. Marilah kita berdoa untuk para pelajar di seluruh Indonesia agar mereka bisa menyadari kewajiban mereka sebagai pelajar, dan tidak melakukan tawuran. Berdoalah agar Tuhan menjaga hati mereka sehingga mereka tidak mudah terprovokasi oleh hal-hal yang menjurus pada aksi tawuran.
5 Desember 2013 -- Anak-Anak yang Diabaikan Orang Tua
Peran orang tua bagi anak sangatlah penting. Selain membesarkan, merawat, menjaga, dan membimbing mereka, orang tua berperan sebagai teladan pertama bagi anak-anak. Bagaimana dengan anak-anak yang diabaikan oleh orang tua mereka? Tentunya, anak-anak ini akan mengalami kekurangan yang sangat mendalam, baik dalam perhatian, kasih sayang, maupun pemenuhan kebutuhan lainnya. Untuk itu, marilah kita berdoa agar anak-anak yang diabaikan oleh orang tua mereka bisa tetap bersyukur dan bersabar dalam menjalani hidup mereka. Berdoalah agar mereka tidak menyimpan rasa sakit hati/kecewa terhadap orang tua mereka dan mau mengampuni orang tua mereka dengan tulus.
6 Desember 2013 -- Acara Televisi
Saat ini, ada banyak akses yang bisa digunakan untuk belajar seperti buku, internet, film, acara televisi, seminar, dll.. Namun, kita harus bijaksana dalam memilih media untuk belajar. Tidak dimungkiri bahwa akhir-akhir ini, beberapa acara televisi menyajikan konten yang kurang berkualitas, baik untuk belajar maupun sekadar hiburan. Meskipun demikian, beberapa acara televisi masih ada yang memberikan peluang kepada pemirsa untuk belajar, menambah pengetahuan, dan merangsang pemirsa untuk berpikir kreatif. Marilah kita berdoa untuk semua orang yang terlibat dalam penyusunan acara televisi agar mereka menyadari pentingnya kualitas untuk perkembangan karakter para pemirsanya. Doakanlah juga agar para pemilik stasiun televisi tidak hanya mementingkan keuntungan diri sendiri, tetapi memikirkan kemajuan dan perkembangan masyarakat Indonesia melalui acara-acara televisi yang disiarkan.
7 Desember 2013 -- Kesatuan Gereja-Gereja di Indonesia
Tubuh Kristus adalah satu, dan terdiri dari banyak anggota. Untuk itu, kesatuan dari anggota-anggota ini menjadi faktor penting terwujudnya kebersamaan dalam melakukan Amanat Agung Allah. Hal ini berlaku bukan hanya untuk setiap orang percaya, melainkan juga gereja-gereja di Indonesia. Kesatuan gereja-gereja di Indonesia menjadi modal penting untuk memajukan pelayanan di Indonesia dan mewujudkan Kerajaan Allah, melalui berbagai tindakan konkret yang dilakukan oleh gereja-gereja. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar setiap gereja di Indonesia menyadari pentingnya kesatuan dalam Tubuh Kristus. Berdoalah juga agar semua orang percaya bisa bersatu hati melakukan dan mewujudkan keinginan Allah, yang tertuang dalam visi dan misi gereja masing-masing.
8 Desember 2013 -- Youtube Bahan Natal
Kita harus bersyukur karena kemajuan teknologi saat ini semakin membantu pelayanan Tuhan di Indonesia. Pada bulan ini, hampir semua gereja sudah sibuk mempersiapkan Natal. Kemajuan teknologi akan sangat membantu dalam hal ini, terutama media sosial Youtube. Melalui media ini, kita bisa mendapatkan bahan-bahan Natal berupa video dan audio. Bahan ini akan sangat berguna untuk memperlengkapi perayaan Natal tahun ini. Untuk itu, marilah kita berdoa agar setiap bahan Natal yang sudah di-upload di Youtube bisa digunakan untuk memperlengkapi acara Natal tahun ini. Berdoalah juga agar semua orang Kristen bisa merayakan Natal tahun ini dengan lebih istimewa dan bermakna.
Youtube Natal:
a. Kisah Natal Matius: http://www.youtube.com/watch?v=q8tSbbQPGZg
b. Kisah Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=MWxqm9U-KeY
c. Carita Natal Mateus: http://www.youtube.com/watch?v=w3Vt18UvxsU
d. Carita Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=j0ThUUrWVV8
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Santi T.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Desember 01 -- YANG MISKIN BERBAHAGIA
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 1 Desember 2013
Bacaan : Lukas 6:20-26
Setahun: Galatia 1-3
Nats: Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang punya
Kerajaan Allah. (Lukas 6:20)
Judul:
YANG MISKIN BERBAHAGIA
Mana bisa? Tidak realistis! Bukankah kemiskinan sulit diidentikkan
dengan kebahagiaan? Kita cenderung merohanikan kata "miskin" di sini
sebagai miskin yang bukan karena kekurangan harta benda. Memang
dalam Injil Matius dipakai istilah "miskin di hadapan Allah", namun
Injil Lukas memang memaksudkan "miskin" di sini sebagai miskin
secara sosial-ekonomi. Mereka inilah yang disebut berbahagia.
Betulkah demikian?
Perikop sebelumnya menunjukkan bahwa para pendengar Yesus adalah
kebanyakan orang yang baru disembuhkan dan dipulihkan. Mereka orang
kebanyakan, orang kecil, orang tak berlimpah harta benda, rakyat
jelata. Yesus menyapa mereka berbahagia dalam arti bahwa mereka
itulah sasaran Injil Kerajaan Allah. Mereka, meskipun dalam
kemiskinan, diterima, bahkan diindahkan Allah.
Tentu hal ini bukan berarti bahwa orang kaya ditolak dalam Kerajaan
Allah. Bukan. Namun, fokus ucapan Yesus di sini adalah orang miskin,
bukan orang kaya. Penerimaan kepada orang miskin tidak otomatis
berarti penyingkiran orang kaya. Kerajaan Allah tidak diskriminatif.
Justru itulah yang semestinya menjadi cermin bagi kita umat Kristen
sepanjang zaman. Justru karena Kerajaan Allah itu tidak
diskriminatif dalam semua segi, termasuk segi ekonomi, marilah kita
meneladaninya. Orang akan diberkati ketika melihat Kerajaan Allah
itu terpancar dalam kehidupan gereja dan umat Kristen yang tidak
membeda-bedakan hak orang untuk berbahagia, baik orang miskin maupun
orang kaya. --Daniel K Listijabudi
SYUKUR KEPADA TUHAN YANG KASIH SAYANG-NYA
TIDAK MENGENAL KELAS DAN STATUS SOSIAL.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/12/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+6:20-26
Lukas 6:20-26
20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata:
"Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang
empunya Kerajaan Allah.
21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu
akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini
menangis, karena kamu akan tertawa.
22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci
kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta
menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.
23 Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab
sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga
nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.
24 Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam
kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu.
25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan
lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu
akan berdukacita dan menangis.
26 Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara
demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi
palsu."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Galatia+1-3
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Galatia+1-3
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 1 Desember 2013
Bacaan : Lukas 6:20-26
Setahun: Galatia 1-3
Nats: Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang punya
Kerajaan Allah. (Lukas 6:20)
Judul:
YANG MISKIN BERBAHAGIA
Mana bisa? Tidak realistis! Bukankah kemiskinan sulit diidentikkan
dengan kebahagiaan? Kita cenderung merohanikan kata "miskin" di sini
sebagai miskin yang bukan karena kekurangan harta benda. Memang
dalam Injil Matius dipakai istilah "miskin di hadapan Allah", namun
Injil Lukas memang memaksudkan "miskin" di sini sebagai miskin
secara sosial-ekonomi. Mereka inilah yang disebut berbahagia.
Betulkah demikian?
Perikop sebelumnya menunjukkan bahwa para pendengar Yesus adalah
kebanyakan orang yang baru disembuhkan dan dipulihkan. Mereka orang
kebanyakan, orang kecil, orang tak berlimpah harta benda, rakyat
jelata. Yesus menyapa mereka berbahagia dalam arti bahwa mereka
itulah sasaran Injil Kerajaan Allah. Mereka, meskipun dalam
kemiskinan, diterima, bahkan diindahkan Allah.
Tentu hal ini bukan berarti bahwa orang kaya ditolak dalam Kerajaan
Allah. Bukan. Namun, fokus ucapan Yesus di sini adalah orang miskin,
bukan orang kaya. Penerimaan kepada orang miskin tidak otomatis
berarti penyingkiran orang kaya. Kerajaan Allah tidak diskriminatif.
Justru itulah yang semestinya menjadi cermin bagi kita umat Kristen
sepanjang zaman. Justru karena Kerajaan Allah itu tidak
diskriminatif dalam semua segi, termasuk segi ekonomi, marilah kita
meneladaninya. Orang akan diberkati ketika melihat Kerajaan Allah
itu terpancar dalam kehidupan gereja dan umat Kristen yang tidak
membeda-bedakan hak orang untuk berbahagia, baik orang miskin maupun
orang kaya. --Daniel K Listijabudi
SYUKUR KEPADA TUHAN YANG KASIH SAYANG-NYA
TIDAK MENGENAL KELAS DAN STATUS SOSIAL.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/12/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+6:20-26
Lukas 6:20-26
20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata:
"Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang
empunya Kerajaan Allah.
21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu
akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini
menangis, karena kamu akan tertawa.
22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci
kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta
menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.
23 Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab
sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga
nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.
24 Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam
kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu.
25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan
lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu
akan berdukacita dan menangis.
26 Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara
demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi
palsu."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Galatia+1-3
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Galatia+1-3
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Friday, November 29, 2013
(e-RH) November 30 -- PAHLAWAN KESIANGAN
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 30 November 2013
Bacaan : Hakim-hakim 7:1-8:3
Setahun: 2 Korintus 9-13
Nats: Jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku,
sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku.
(Hakim-hakim 7:2)
Judul:
PAHLAWAN KESIANGAN
Setiap akan melakukan sesuatu yang sulit, saya berdoa dengan
sungguh-sungguh dan meminta orang-orang dekat untuk turut mendoakan.
Sering saya memperoleh tambahan energi yang besar ketika bertugas.
Saya juga merasakan penyertaan Tuhan yang ajaib. Namun sesudahnya,
saya justru merasa bangga pada diri sendiri, seolah saya sanggup
menghadapi persoalan tanpa Tuhan. Saya lupa betapa besar rasa takut
dan ketidakberdayaan saya sebelum itu. Saya bagaikan pahlawan
kesiangan.
Melupakan pertolongan dan kebaikan TUHAN juga merupakan karakter
umat Israel. Ketika situasi ekonomi dan keamanan baik, mereka
melakukan yang jahat di mata TUHAN. Karena itu, TUHAN menyerahkan
mereka ke tangan bangsa asing, salah satunya adalah orang Midian.
Orang Israel menjadi miskin karena orang Midian memusnahkan segala
hasil bumi mereka (lihat 6:5-6). Sedemikian takutnya orang Israel,
sehingga mereka berlindung di gua dan kubu-kubu yang mereka buat di
pegunungan (lihat 6:2). Ketika orang Israel berseru pada TUHAN,
TUHAN membangkitkan Gideon untuk memimpin mereka. Hanya tiga ratus
orang yang terpilih untuk berangkat berperang. Itu pun bukan perang
yang sesungguhnya, karena TUHAN-lah yang membuat orang Midian saling
bunuh di antara mereka sendiri (7:22). TUHAN menyatakan kuasa dan
kemurahan-Nya, agar Israel sadar bahwa kemenangan itu adalah hasil
karya TUHAN.
Apakah Anda saat ini menikmati kesuksesan? Dalam kesuksesan Anda,
jangan pernah lupakan Tuhan yang memberi kesuksesan itu. --Heman
Elia
KESUKSESAN ADALAH PEMBERIAN OLEH BELAS KASIHAN TUHAN.
NIKMATI KEBERHASILAN DAN BERSYUKURLAH OLEH KEMURAHAN-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+7:1-8:3
Hakim-hakim 7:1-8:3
1 Adapun Yerubaal--itulah Gideon--bangun pagi-pagi dengan segala
rakyat yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka berkemah dekat
mata air Harod; perkemahan orang Midian itu ada di sebelah
utaranya, dekat bukit More, di lembah.
2 Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Terlalu banyak rakyat yang
bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk
menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan
orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata:
Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku.
3 Maka sekarang, serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa
yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan
Gilead." Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu
dan tinggallah sepuluh ribu orang.
4 Tetapi TUHAN berfirman kepada Gideon: "Masih terlalu banyak
rakyat; suruhlah mereka turun minum air, maka Aku akan menyaring
mereka bagimu di sana. Siapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah
orang yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang
akan pergi bersama-sama dengan engkau, tetapi barangsiapa yang
Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang tidak akan pergi
bersama-sama dengan engkau, dialah yang tidak akan pergi."
5 Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan
berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air
dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan
tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk
minum."
6 Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke
mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu
semuanya berlutut minum air.
7 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Dengan ketiga ratus
orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan
menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; tetapi yang lain
dari rakyat itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat
kediamannya."
8 Dari rakyat itu mereka mengambil bekal dan sangkakala;
demikianlah seluruh orang Israel disuruhnya pergi, masing-masing
ke kemahnya, tetapi ketiga ratus orang itu ditahannya. Adapun
perkemahan orang Midian ada di bawahnya, di lembah.
9 Pada malam itu berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Bangunlah,
turunlah menyerbu perkemahan itu, sebab telah Kuserahkan itu ke
dalam tanganmu.
10 Tetapi jika engkau takut untuk turun menyerbu, turunlah bersama
dengan Pura, bujangmu, ke perkemahan itu;
11 maka kaudengarlah apa yang mereka katakan; kemudian engkau akan
mendapat keberanian untuk turun menyerbu perkemahan itu." Lalu
turunlah ia bersama dengan Pura, bujangnya itu, sampai kepada
penjagaan terdepan laskar di perkemahan itu.
12 Adapun orang Midian dan orang Amalek dan semua orang dari
sebelah timur itu bergelimpangan di lembah itu, seperti belalang
banyaknya, dan unta mereka tidak terhitung, seperti pasir di
tepi laut banyaknya.
13 Ketika Gideon sampai ke situ, kebetulan ada seorang menceritakan
mimpinya kepada temannya, katanya: "Aku bermimpi: tampak
sekeping roti jelai terguling masuk ke perkemahan orang Midian;
setelah sampai ke kemah ini, dilanggarnyalah kemah ini, sehingga
roboh, dan dibongkar-bangkirkannya, demikianlah kemah ini habis
runtuh."
14 Lalu temannya menjawab: "Ini tidak lain dari pedang Gideon bin
Yoas, orang Israel itu; Allah telah menyerahkan orang Midian dan
seluruh perkemahan ini ke dalam tangannya."
15 Segera sesudah Gideon mendengar mimpi itu diceritakan dengan
maknanya, sujudlah ia menyembah. Kemudian pulanglah ia ke
perkemahan orang Israel, lalu berkata: "Bangunlah, sebab TUHAN
telah menyerahkan perkemahan orang Midian ke dalam tanganmu."
16 Sesudah itu dibaginyalah ketiga ratus orang itu dalam tiga
pasukan dan ke tangan mereka semuanya diberikannya sangkakala
dan buyung kosong dengan suluh di dalam buyung itu.
17 Dan berkatalah ia kepada mereka: "Perhatikanlah aku dan
lakukanlah seperti yang kulakukan. Maka apabila aku sampai ke
ujung perkemahan itu, haruslah kamu lakukan seperti yang
kulakukan.
18 Apabila aku dan semua orang yang bersama dengan aku meniup
sangkakala, maka haruslah kamu juga meniup sangkakala sekeliling
seluruh perkemahan itu, dan berseru: 'Demi TUHAN dan demi
Gideon!'"
19 Lalu Gideon dan keseratus orang yang bersama-sama dengan dia
sampai ke ujung perkemahan itu pada waktu permulaan giliran jaga
tengah malam, ketika penjaga-penjaga baru saja ditempatkan. Lalu
mereka meniup sangkakala sambil memecahkan buyung yang di tangan
mereka.
20 Demikianlah ketiga pasukan itu bersama-sama meniup sangkakala,
dan memecahkan buyung dengan memegang obor di tangan kirinya dan
sangkakala di tangan kanannya untuk ditiup, serta berseru:
"Pedang demi TUHAN dan demi Gideon!"
21 Sementara itu tinggallah mereka berdiri, masing-masing di
tempatnya, sekeliling perkemahan itu, tetapi seluruh tentara
musuh menjadi kacau balau, berteriak-teriak dan melarikan diri.
22 Sedang ketiga ratus orang itu meniup sangkakala, maka di
perkemahan itu TUHAN membuat pedang yang seorang diarahkan
kepada yang lain, lalu larilah tentara itu sampai ke Bet-Sita ke
arah Zerera sampai ke pinggir Abel-Mehola dekat Tabat.
23 Kemudian dikerahkanlah orang-orang Israel dari suku Naftali dan
dari suku Asyer dan dari segenap suku Manasye, lalu mereka
mengejar orang Midian itu.
24 Gideon menyuruh juga orang ke seluruh pegunungan Efraim dengan
pesan: "Turunlah menghadapi orang Midian, dan dudukilah segala
batang air sampai ke Bet-Bara, dan juga sungai Yordan." Maka
semua orang Efraim dikerahkan, lalu mereka menduduki segala
batang air sampai ke Bet-Bara, juga sungai Yordan.
25 Mereka berhasil menawan dua raja Midian, yakni Oreb dan Zeeb.
Oreb dibunuh di gunung batu Oreb dan Zeeb dibunuh dalam tempat
pemerasan anggur Zeeb. Mereka mengejar orang Midian itu, lalu
mereka membawa kepala Oreb dan kepala Zeeb kepada Gideon di
seberang sungai Yordan.
1 Lalu berkatalah orang-orang Efraim kepada Gideon: "Apa macam
perbuatanmu ini terhadap kami! Mengapa engkau tidak memanggil
kami, ketika engkau pergi berperang melawan orang Midian?" Lalu
mereka menyesali dia dengan sangat.
2 Jawabnya kepada mereka: "Apa perbuatanku dalam hal ini, jika
dibandingkan dengan kamu? Bukankah pemetikan susulan oleh suku
Efraim lebih baik hasilnya dari panen buah anggur kaum Abiezer?
3 Allah telah menyerahkan kedua raja Midian itu, yakni Oreb dan
Zeeb, ke dalam tanganmu; apa yang telah dapat kucapai, jika
dibandingkan dengan kamu?" Setelah ia berkata demikian, maka
redalah marah mereka terhadap dia.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+9-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Korintus+9-13
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 30 November 2013
Bacaan : Hakim-hakim 7:1-8:3
Setahun: 2 Korintus 9-13
Nats: Jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku,
sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku.
(Hakim-hakim 7:2)
Judul:
PAHLAWAN KESIANGAN
Setiap akan melakukan sesuatu yang sulit, saya berdoa dengan
sungguh-sungguh dan meminta orang-orang dekat untuk turut mendoakan.
Sering saya memperoleh tambahan energi yang besar ketika bertugas.
Saya juga merasakan penyertaan Tuhan yang ajaib. Namun sesudahnya,
saya justru merasa bangga pada diri sendiri, seolah saya sanggup
menghadapi persoalan tanpa Tuhan. Saya lupa betapa besar rasa takut
dan ketidakberdayaan saya sebelum itu. Saya bagaikan pahlawan
kesiangan.
Melupakan pertolongan dan kebaikan TUHAN juga merupakan karakter
umat Israel. Ketika situasi ekonomi dan keamanan baik, mereka
melakukan yang jahat di mata TUHAN. Karena itu, TUHAN menyerahkan
mereka ke tangan bangsa asing, salah satunya adalah orang Midian.
Orang Israel menjadi miskin karena orang Midian memusnahkan segala
hasil bumi mereka (lihat 6:5-6). Sedemikian takutnya orang Israel,
sehingga mereka berlindung di gua dan kubu-kubu yang mereka buat di
pegunungan (lihat 6:2). Ketika orang Israel berseru pada TUHAN,
TUHAN membangkitkan Gideon untuk memimpin mereka. Hanya tiga ratus
orang yang terpilih untuk berangkat berperang. Itu pun bukan perang
yang sesungguhnya, karena TUHAN-lah yang membuat orang Midian saling
bunuh di antara mereka sendiri (7:22). TUHAN menyatakan kuasa dan
kemurahan-Nya, agar Israel sadar bahwa kemenangan itu adalah hasil
karya TUHAN.
Apakah Anda saat ini menikmati kesuksesan? Dalam kesuksesan Anda,
jangan pernah lupakan Tuhan yang memberi kesuksesan itu. --Heman
Elia
KESUKSESAN ADALAH PEMBERIAN OLEH BELAS KASIHAN TUHAN.
NIKMATI KEBERHASILAN DAN BERSYUKURLAH OLEH KEMURAHAN-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+7:1-8:3
Hakim-hakim 7:1-8:3
1 Adapun Yerubaal--itulah Gideon--bangun pagi-pagi dengan segala
rakyat yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka berkemah dekat
mata air Harod; perkemahan orang Midian itu ada di sebelah
utaranya, dekat bukit More, di lembah.
2 Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Terlalu banyak rakyat yang
bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk
menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan
orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata:
Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku.
3 Maka sekarang, serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa
yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan
Gilead." Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu
dan tinggallah sepuluh ribu orang.
4 Tetapi TUHAN berfirman kepada Gideon: "Masih terlalu banyak
rakyat; suruhlah mereka turun minum air, maka Aku akan menyaring
mereka bagimu di sana. Siapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah
orang yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang
akan pergi bersama-sama dengan engkau, tetapi barangsiapa yang
Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang tidak akan pergi
bersama-sama dengan engkau, dialah yang tidak akan pergi."
5 Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan
berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air
dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan
tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk
minum."
6 Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke
mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu
semuanya berlutut minum air.
7 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Dengan ketiga ratus
orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan
menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; tetapi yang lain
dari rakyat itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat
kediamannya."
8 Dari rakyat itu mereka mengambil bekal dan sangkakala;
demikianlah seluruh orang Israel disuruhnya pergi, masing-masing
ke kemahnya, tetapi ketiga ratus orang itu ditahannya. Adapun
perkemahan orang Midian ada di bawahnya, di lembah.
9 Pada malam itu berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Bangunlah,
turunlah menyerbu perkemahan itu, sebab telah Kuserahkan itu ke
dalam tanganmu.
10 Tetapi jika engkau takut untuk turun menyerbu, turunlah bersama
dengan Pura, bujangmu, ke perkemahan itu;
11 maka kaudengarlah apa yang mereka katakan; kemudian engkau akan
mendapat keberanian untuk turun menyerbu perkemahan itu." Lalu
turunlah ia bersama dengan Pura, bujangnya itu, sampai kepada
penjagaan terdepan laskar di perkemahan itu.
12 Adapun orang Midian dan orang Amalek dan semua orang dari
sebelah timur itu bergelimpangan di lembah itu, seperti belalang
banyaknya, dan unta mereka tidak terhitung, seperti pasir di
tepi laut banyaknya.
13 Ketika Gideon sampai ke situ, kebetulan ada seorang menceritakan
mimpinya kepada temannya, katanya: "Aku bermimpi: tampak
sekeping roti jelai terguling masuk ke perkemahan orang Midian;
setelah sampai ke kemah ini, dilanggarnyalah kemah ini, sehingga
roboh, dan dibongkar-bangkirkannya, demikianlah kemah ini habis
runtuh."
14 Lalu temannya menjawab: "Ini tidak lain dari pedang Gideon bin
Yoas, orang Israel itu; Allah telah menyerahkan orang Midian dan
seluruh perkemahan ini ke dalam tangannya."
15 Segera sesudah Gideon mendengar mimpi itu diceritakan dengan
maknanya, sujudlah ia menyembah. Kemudian pulanglah ia ke
perkemahan orang Israel, lalu berkata: "Bangunlah, sebab TUHAN
telah menyerahkan perkemahan orang Midian ke dalam tanganmu."
16 Sesudah itu dibaginyalah ketiga ratus orang itu dalam tiga
pasukan dan ke tangan mereka semuanya diberikannya sangkakala
dan buyung kosong dengan suluh di dalam buyung itu.
17 Dan berkatalah ia kepada mereka: "Perhatikanlah aku dan
lakukanlah seperti yang kulakukan. Maka apabila aku sampai ke
ujung perkemahan itu, haruslah kamu lakukan seperti yang
kulakukan.
18 Apabila aku dan semua orang yang bersama dengan aku meniup
sangkakala, maka haruslah kamu juga meniup sangkakala sekeliling
seluruh perkemahan itu, dan berseru: 'Demi TUHAN dan demi
Gideon!'"
19 Lalu Gideon dan keseratus orang yang bersama-sama dengan dia
sampai ke ujung perkemahan itu pada waktu permulaan giliran jaga
tengah malam, ketika penjaga-penjaga baru saja ditempatkan. Lalu
mereka meniup sangkakala sambil memecahkan buyung yang di tangan
mereka.
20 Demikianlah ketiga pasukan itu bersama-sama meniup sangkakala,
dan memecahkan buyung dengan memegang obor di tangan kirinya dan
sangkakala di tangan kanannya untuk ditiup, serta berseru:
"Pedang demi TUHAN dan demi Gideon!"
21 Sementara itu tinggallah mereka berdiri, masing-masing di
tempatnya, sekeliling perkemahan itu, tetapi seluruh tentara
musuh menjadi kacau balau, berteriak-teriak dan melarikan diri.
22 Sedang ketiga ratus orang itu meniup sangkakala, maka di
perkemahan itu TUHAN membuat pedang yang seorang diarahkan
kepada yang lain, lalu larilah tentara itu sampai ke Bet-Sita ke
arah Zerera sampai ke pinggir Abel-Mehola dekat Tabat.
23 Kemudian dikerahkanlah orang-orang Israel dari suku Naftali dan
dari suku Asyer dan dari segenap suku Manasye, lalu mereka
mengejar orang Midian itu.
24 Gideon menyuruh juga orang ke seluruh pegunungan Efraim dengan
pesan: "Turunlah menghadapi orang Midian, dan dudukilah segala
batang air sampai ke Bet-Bara, dan juga sungai Yordan." Maka
semua orang Efraim dikerahkan, lalu mereka menduduki segala
batang air sampai ke Bet-Bara, juga sungai Yordan.
25 Mereka berhasil menawan dua raja Midian, yakni Oreb dan Zeeb.
Oreb dibunuh di gunung batu Oreb dan Zeeb dibunuh dalam tempat
pemerasan anggur Zeeb. Mereka mengejar orang Midian itu, lalu
mereka membawa kepala Oreb dan kepala Zeeb kepada Gideon di
seberang sungai Yordan.
1 Lalu berkatalah orang-orang Efraim kepada Gideon: "Apa macam
perbuatanmu ini terhadap kami! Mengapa engkau tidak memanggil
kami, ketika engkau pergi berperang melawan orang Midian?" Lalu
mereka menyesali dia dengan sangat.
2 Jawabnya kepada mereka: "Apa perbuatanku dalam hal ini, jika
dibandingkan dengan kamu? Bukankah pemetikan susulan oleh suku
Efraim lebih baik hasilnya dari panen buah anggur kaum Abiezer?
3 Allah telah menyerahkan kedua raja Midian itu, yakni Oreb dan
Zeeb, ke dalam tanganmu; apa yang telah dapat kucapai, jika
dibandingkan dengan kamu?" Setelah ia berkata demikian, maka
redalah marah mereka terhadap dia.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+9-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Korintus+9-13
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
[i-kan-humor] [e-Humor] TAHUN DEPAN -- 2286 November/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Humor
2286, November 2013
Shalom,
Masa hidup kita di dunia memang tidak ada yang tahu. Seorang yang masih muda sering kali berpikir bahwa waktunya masih panjang, padahal tidak ada yang bisa menjamin hal tersebut. Pemuda dalam humor hari ini juga demikian. Dia terlalu percaya diri akan umurnya yang panjang. Seperti apakah ceritanya? Berikut liputannya ....
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2286. TAHUN DEPAN
Seorang pendeta tua merayakan ulang tahunnya yang ke-90. Seorang pemuda datang dan memberikan ucapan selamat. "Selamat ulang tahun pak pendeta, semoga tahun depan saya masih dapat memberikan ucapan selamat kepada Bapak," kata pemuda tersebut, yang ragu apakah pendetanya itu dapat mencapai usia ke-91.
Pendeta itu menjawab, "Jangan takut anak muda, engkau masih muda dan kelihatan sehat untuk bertahan hingga tahun depan."
[Sumber: Seandainya Mereka Bisa Tertawa, halaman 91]
Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek. (Amsal 10:27) < http://alkitab.sabda.org/?Amsal+10:27 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 200: "Berapa ukuran kota Kudus Yerusalem yang turun dari surga? (Kiriman: Ronald)"
Jawaban dari pelanggan Publikasi e-Humor:
- Anny S <godwithanny5ms@xxx>: Jawab: 144 Hasta ( Wahyu 21:17).
Jawaban e-Humor: 12.000 stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya (Wahyu 21:10-16).
Terima kasih untuk sahabat e-Humor yang sudah menjawab kuis 200. Yuk, kita jawab kuis 201 bersama-sama.
Kuis minggu ini 201: "Dalam kitab Wahyu, jemaat mana yang disebutkan suam-suam kuku?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2286, November 2013
Shalom,
Masa hidup kita di dunia memang tidak ada yang tahu. Seorang yang masih muda sering kali berpikir bahwa waktunya masih panjang, padahal tidak ada yang bisa menjamin hal tersebut. Pemuda dalam humor hari ini juga demikian. Dia terlalu percaya diri akan umurnya yang panjang. Seperti apakah ceritanya? Berikut liputannya ....
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2286. TAHUN DEPAN
Seorang pendeta tua merayakan ulang tahunnya yang ke-90. Seorang pemuda datang dan memberikan ucapan selamat. "Selamat ulang tahun pak pendeta, semoga tahun depan saya masih dapat memberikan ucapan selamat kepada Bapak," kata pemuda tersebut, yang ragu apakah pendetanya itu dapat mencapai usia ke-91.
Pendeta itu menjawab, "Jangan takut anak muda, engkau masih muda dan kelihatan sehat untuk bertahan hingga tahun depan."
[Sumber: Seandainya Mereka Bisa Tertawa, halaman 91]
Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek. (Amsal 10:27) < http://alkitab.sabda.org/?Amsal+10:27 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 200: "Berapa ukuran kota Kudus Yerusalem yang turun dari surga? (Kiriman: Ronald)"
Jawaban dari pelanggan Publikasi e-Humor:
- Anny S <godwithanny5ms@xxx>: Jawab: 144 Hasta ( Wahyu 21:17).
Jawaban e-Humor: 12.000 stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya (Wahyu 21:10-16).
Terima kasih untuk sahabat e-Humor yang sudah menjawab kuis 200. Yuk, kita jawab kuis 201 bersama-sama.
Kuis minggu ini 201: "Dalam kitab Wahyu, jemaat mana yang disebutkan suam-suam kuku?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Thursday, November 28, 2013
[i-kan-untuk-reformed] Memahami Ulang Konteks Berteologi John Calvin dalam Doktrin Predestinasi (1) -- Edisi 144/September 2013
______________________Milis Publikasi e-Reformed______________________
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Reformed -- Memahami Ulang Konteks Berteologi John Calvin dalam
Doktrin Predestinasi (1)
Edisi 144/September 2013
DAFTAR ISI:
ARTIKEL: MEMAHAMI ULANG KONTEKS BERTEOLOGI JOHN CALVIN DALAM DOKTRIN
PREDESTINASI (1)
Dear e-Reformed Netters,
Maafkan kami atas keterlambatan terbit yang sering terjadi
akhir-akhir ini. Kami harap Anda dapat terus menikmati
artikel-artikel yang kami kirimkan.
Artikel e-Reformed bulan September ini membahas seputar doktrin
Predestinasi yang pasti sering kita dengar. Namun, dalam edisi ini,
kita akan lebih berfokus pada konteks berteologi John Calvin ketika
menggumuli doktrin ini. Sebagaimana yang kita tahu, doktrin ini
menjadi perdebatan yang tidak pernah terselesaikan, terutama oleh
kaum Calvinis dan Armenian. Hal ini terjadi karena banyak orang yang
sesungguhnya tidak mengerti konteks ketika doktrin ini dicetuskan,
dan menjadi salah kaprah ketika mengartikannya lepas dari konteks.
Oleh karena itu, artikel ini berusaha meluruskan kembali konteks
pergumulan yang sebenarnya dialami oleh John Calvin ketika
mencetuskan doktrin ini. Karena artikel yang asli relatif panjang
untuk dimuat, redaksi berusaha memadatkan isi artikel ini sehingga
dapat dimuat dalam 2 (dua) edisi September dan Oktober. Kiranya
artikel ini dapat membukakan pengertian yang benar akan keagungan dan
kekayaan Diri Allah yang tak terselami oleh pikiran manusia. Soli Deo Gloria!
Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Teddy Wirawan
< teddy(at)in-christ.net >
< http://reformed.sabda.org >
ARTIKEL: MEMAHAMI ULANG KONTEKS BERTEOLOGI JOHN CALVIN DALAM DOKTRIN
PREDESTINASI (1)
PENDAHULUAN
Artikel ini tidak bermaksud secara langsung dan detail menguraikan
doktrin predestinasi, atau bahkan menjawab serangkaian pertanyaan
rumit yang sering kali muncul seputar doktrin ini. Artikel ini lebih
merupakan suatu usaha untuk memahami kembali kerangka dasar atau
konteks doktrin predestinasi sebagaimana diajarkan oleh John Calvin.
Hal ini perlu kita lakukan karena di satu pihak, Calvin percaya bahwa
doktrin predestinasi memberikan manfaat yang tidak sedikit dalam
kehidupan orang percaya, tetapi di lain pihak, sejak awal ia sendiri
telah menyadari banyaknya orang yang akan menyimpangkan ajarannya
tentang predestinasi.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut, sebagaimana dikatakan oleh Henry
Cole, telah mengakibatkan orang yang mempelajari doktrin predestinasi
Calvin tidak dari sumber aslinya bukan saja menjadi salah mengerti,
melainkan juga kehilangan "religious spirit" sebenarnya yang
membangun.[1] Hal ini dapat terjadi karena doktrin predestinasi
Calvin sering kali hanya dibicarakan secara terpotong-potong, lepas
dari konteksnya.
Calvin memang bukan orang pertama dan satu-satunya yang mencetuskan
doktrin predestinasi. Dalam tulisan-tulisannya, ia banyak memakai
argumentasi Agustinus untuk menjelaskan beberapa masalah
predestinasi. Namun, bila kemudian doktrin ini sering kali
diidentikkan dengan Calvin, tidak lain karena dalam pemikirannya,
paham predestinasi memperoleh pengupasan secara lebih komprehensif
dan utuh.[2] Di samping itu, ia adalah tokoh yang paling gigih
mengajarkan dan membela kebenaran doktrin ini, lebih dari siapa pun,
bahkan teolog-teolog di masa kini.[3]
Barangkali, prinsip awal dan pertama yang kita bisa pelajari dari
Calvin adalah sikapnya yang percaya sepenuhnya dan apa adanya
terhadap wahyu Allah di dalam Alkitab. Sikap ini memberikan dua
dampak. Pertama, ia berani masuk ke kedalaman firman Tuhan dan
mengajarkannya, bahkan hal-hal yang tampaknya kontroversial, dengan
suatu keyakinan bahwa baginya, tidak ada hal yang Allah wahyukan yang
sifatnya sia-sia, termasuk kebenaran predestinasi. Ia meyakini
sepenuhnya bahwa Allah dan firman-Nya adalah sumber kebenaran doktrin
ini. Kedua, ia bukan saja dengan penuh rasa hormat kepada Allah
berani mengajarkan doktrin predestinasi secara jujur, melainkan juga
secara berhati-hati berusaha untuk tidak melampaui apa yang Alkitab
katakan sehingga tidak jatuh ke dalam spekulasi metafisika.
Walaupun menelusuri sejarah pemikiran Calvin untuk mendapatkan
keutuhan kerangka berpikirnya adalah hal yang hampir mustahil, tetapi
saya berangkat dari keyakinan sebagaimana dikatakan oleh Richard
Muller bahwa selama tulisan-tulisan Calvin masih dapat kita pelajari,
berarti masih ada harapan.[4] Itu sebabnya, melalui tulisan ini, saya
berharap cukup untuk memberikan kerangka dasar pemikiran Calvin
tentang predestinasi, melalui penelusuran secara historis dan
teologis terhadap tulisan-tulisan Calvin, khususnya "Institutes".[5]
Artikel ini dibagi dalam dua bagian. Bagian pertama membahas konteks
pemahaman doktrin predestinasi Calvin dengan mengamati perkembangan
tulisan-tulisannya guna melihat kerangka atau pola dasar pemikirannya
tentang predestinasi. Bagian kedua merupakan aplikasi pemahaman
bagian pertama dalam membaca tulisan Calvin tentang predestinasi,
dalam relevansinya dengan konteks yang ia maksud.
SURVEI HISTORIS DAN TEOLOGIS POLA DASAR PEMIKIRAN PREDESTINASI CALVIN
Doktrin predestinasi Calvin tidak ditulis dalam suasana yang "aman
dan tentram". Doktrin ini mengalami proses perkembangan hingga
menjadi benar-benar matang di dalam karya-karyanya, khususnya
"Institutes" edisi 1559, setelah melalui berbagai perlawanan frontal
dari lawan-lawannya. Perlawanan dari teolog Roma Katolik, Albertus
Pighius, pada tahun 1543, mendorongnya untuk menulis "The Bondage and
Liberation of the Will: A Defense of the Orthodox Doctrine of Human
Choice against Pighius",[6] guna menolak konsep Pighius yang terlalu
menekankan kebebasan manusia. Dua tahun kemudian, yaitu tahun 1545,
ia menulis "Treatises Against the Anabaptists and Against the
Libertines",[7] sebagai jawaban terhadap kelompok Libertines yang
menolak dosa asal. Tahun 1552, ia menulis "Concerning the Eternal
Predestination of God",[8] yang isinya bukan saja menjawab Georgius
the Sicily, melainkan juga diarahkan kepada Pighius dalam kaitannya
dengan problem prapengetahuan Allah dan, lagi-lagi, kebebasan manusia.
Di samping karya di atas, masih banyak karya lainnya yang hampir
semuanya ditulis dalam suasana "pembelaan iman". Ia juga banyak
dibantu oleh murid dan asistennya yang setia, Theodore Beza, dalam
menegakkan kebenaran predestinasi, khususnya ketika ia terlibat dalam
perdebatan panjang (tahun 1551 -- 1555) dengan Jerome Bolsec,
menyangkut kekekalan, prapengetahuan Allah, dan iman.[9]
Dalam seluruh rangkaian perdebatan ini, Calvin tetap berpegang teguh
pada tradisi monergisme Agustinian, sementara kebanyakan lawannya
mengekspresikan pola teologi sinergisme yang merupakan sasaran utama
penolakan para tokoh Reformasi. Tradisi monergisme Agustinian
menekankan keselamatan yang sepenuhnya berdasarkan anugerah Allah,
sedangkan tradisi sinergisme mendasarkan keselamatan kepada
pra-pengetahuan Allah (divine foreknowledge) dan usaha iman dari manusia.
Pergumulan Calvin di atas, dan tulisan-tulisan lainnya, sudah tentu
banyak memengaruhi tulisannya tentang predestinasi, terutama
tafsirannya terhadap kitab Roma yang disebut-sebut paling banyak
memengaruhi Calvin dalam menulis "Institutes" edisi terakhir
(1559).[10] Mulai edisi pertama, 1536, hingga yang terakhir, 1559,
"Institutes" mengalami perkembangan yang tidak sedikit, tetapi bukan
dalam arti adanya pergeseran posisi atau pengubahan isi yang mendasar
dari waktu ke waktu, melainkan usahanya untuk terus menambahkan
pokok-pokok ajaran yang ia anggap penting. Sebuah fakta yang
mengherankan ialah, ketika memberikan tambahan-tambahan, secara
prinsip ia senantiasa konsisten dengan apa yang telah diajarkan sebelumnya.
Ketika Calvin menulis "Institutes" pada tahun 1536, doktrin
predestinasi belum memperoleh pembahasan secara khusus. Di dalam enam
bab tulisannya ini, paham predestinasi ia sisipkan dalam pembahasan
tentang "turun ke dalam kerajaan maut" dari pengakuan iman rasuli dan
penjelasan tentang hakikat gereja. Dalam penjelasan kalimat yang
berdasarkan 1 Petrus 3:19 tersebut -- yang ia mengerti bukan secara
harfiah, melainkan sebagai manifestasi kuasa penebusan Kristus kepada
mereka yang telah mati pada zaman sebelum Kristus -- ia menyisipkan
prinsip perbedaan dampak penebusan Kristus kepada orang-orang percaya
dan orang-orang fasik. Sedangkan dalam pembahasan tentang gereja,
pengertian predestinasi mendominasi penjelasannya tentang hakikat
gereja. Berdasarkan Efesus 1:4, misalnya, ia mendefinisikan gereja
sejati sebagai "orang-orang yang telah dipilih di dalam Dia sebelum
dunia dijadikan, dengan tujuan agar semua dapat berkumpul di dalam
Kerajaan Allah".[11] Gereja adalah universal karena orang-orang
percaya di dalamnya dipilih dan dipersatukan di dalam Kristus (Efesus
1:22-23).[12] Hakikat gereja adalah kudus karena "orang-orang yang
telah dipilih oleh providensi Allah untuk ditetapkan sebagai
anggota-anggota gereja -- mereka dikuduskan oleh Tuhan (Yohanes 17:17-19)".[13]
Dari semua contoh di atas, jelas bahwa Calvin senantiasa berusaha
untuk tidak melepaskan predestinasi dalam kaitannya dengan landasan
bagi identitas umat tebusan Kristus. Pada tahun 1539, ketika
"Institutes" bertambah menjadi tujuh belas bab, satu hal yang tetap
konsisten adalah bahwa konteks praktis, eklesiologis, dan
soteriologis, terus mewarnai pembicaraan tentang predestinasi. Namun,
di dalam edisi ini, ia juga membahas predestinasi secara lebih luas
sebagai penjelasan ontologis tentang kedaulatan Allah terhadap
ciptaan-Nya, dengan tambahan konsep tentang providensi Allah.
Barangkali, progresivitas yang paling radikal ada di dalam edisi
terakhir, tahun 1559, ketika "Institutes" jadi lima kali lebih
panjang dari edisi pertama, dan dibagi menjadi empat "buku",
masing-masing dengan topik utama: "The Knowledge of God the Creator",
"The Knowledge of God the Redeemer", "The Receiving of the Grace of
Christ", dan "The Holy Catholic Church". Di dalam edisi ini, ia bukan
saja membahas predestinasi secara khusus dan panjang (empat bab),
tetapi ia juga memisahkan pembicaraan predestinasi dari providensi.
Jika providensi ditempatkan di akhir pembahasan tentang doktrin Allah
(I.xvi-xviii), maka ia meletakkan predestinasi di dalam konteks
pembahasan soteriologi, di bawah topik besar "The Receiving of the
Grace of Christ", atau tepatnya, sesudah pembicaraan tentang iman,
pembenaran, dan doa (III.xxi-xxiv).
Dampak pemisahan ini, sekali lagi, bukan karena adanya perubahan
konsep teologis dalam diri Calvin mengenai providensi dan
predestinasi. Bukan pula pemisahan dalam arti pembedaan secara tajam
antara providensi dan predestinasi.[14] Pemisahan tersebut dilakukan
karena ia lebih memilih pendekatan "ordo cognoscendi" (urutan secara
logis atau mana yang harus diketahui terlebih dahulu) dalam memahami
predestinasi, ketimbang "ordo essendi" (urutan secara esensi atau
ontologis).[15] Pola semacam ini tampaknya cukup berhasil membuatnya
menjauhkan diri dari pembahasan spekulasi metafisika dan
determinisme, dan sebaliknya, mendekatkan diri kepada pemahaman
tentang predestinasi yang lebih menampung relevansi rohani secara
praktis, khususnya dengan jaminan keselamatan orang percaya.
Secara praktis, prinsip di atas dapat dibahasakan sebagai berikut.
Ketika kita mencoba memahami predestinasi dengan berangkat secara
deduktif dari pernyataan seperti: "Kehendak Allah adalah penyebab
segala sesuatu," akan menjadi lebih sulit dan tak terselami daripada
jika kita mencoba memahami predestinasi dengan berangkat dari
pertanyaan seperti: "Mengapa Tuhan mau mengampuni dosaku? Mengapa
Yesus Kristus mau mati untukku?" Melalui pola pendekatan ordo
cognoscendi, Calvin ingin paham predestinasi itu muncul melalui
pemahaman terhadap aspek-aspek penebusan di dalam diri orang percaya.
Begitu pemilihan itu telah muncul dalam pikiran dan dipercayai, atau
paling tidak, secara samar-samar diterima oleh orang percaya, esensi
pemilihan, sejauh yang Alkitab wahyukan, harus segera diajarkan.
Belajar dari Calvin, Beza menegaskan bahwa ketika kita mencoba
memahami predestinasi dengan memulainya dari "first" atau "final
causality" dalam rahasia kekekalan Allah, itu hanya menyebabkan kita
tidak bisa menarik makna barang sedikit pun karena pada akhirnya,
mata kita akan tertutup terhadap dinamika karya Allah dalam sejarah
keselamatan manusia.[16] Sedangkan, Wendel menafsirkan bahwa Calvin
memilih ordo cognoscendi dalam konteks soteriologis karena seseorang
yang mempelajari doktrin predestinasi dengan berangkat dari hakikat
ketetapan-ketetapan Allah atau providensi Allah, atau membawa
predestinasi ke dalam kategori pembicaraan providensi Allah, hal itu
memang bukan sesuatu yang sepenuhnya salah, tetapi tidak tepat dan
bahkan berbahaya.[17]
Catatan kaki:
1. Kata pengantar H. Cole dalam terjemahan buku "Calvin's Calvinism 6".
2. McNeill, John T (ed.). "Calvin: On the Christian Faith". (New
York: Bobbs-Merill, 1957) xxii.
3. Cole. "Calvin's Calvinism 6".
4. Muller, Richard A. "The Unaccommodated Calvin: Studies in the
Foundation of Theological Tradition". (New York: Oxford, 2000) 3.
5. Tentunya dengan tidak mengabaikan sumber-sumber tulisan Calvin lainnya.
6. (Ed. A. N. S. Lane, tr. G. I. Davies; Grand Rapids: Baker, 1996);
bah. Latin: Defensio sanae et orthodoxae doctrinae de servitute et
liberatione humani arbitrii adversus calumnies Alberti Pighii Coampensis.
7. (Tr. & ed. Benjamin W. Farley; Grand Rapids: Baker, 1982)&h.
Prancis: Contre la secte phantastique et furieuse des Libertins que
se nomment Spirituels.
8. (Tr. J. K. S. Reid; London: Clarke, 1961); bah. Latin: Da aetema
Dei praedestinatione; dan idem, Calvin's Calvinism.
9. Lihat Muller, Richard A. "The Use and Abuse of a Document: Beza's
Tabula Praedestinationis, The Bolsec Controversy, and the Origins of
the Reformed Orthodoxy". dalam "Prostestant Scholasticism: Essays in
Reassessment" (ed. Carl R. Trueman & R. Scott Clark; Cumbria:
Paternoster, 1999) 40-41.
10. Lihat Klooster. "Calvin's Doctrine of Predestination 21".
11. Ibid. III.xxii.1.
12. Ibid. IV i.2.
13. Ibid. IV i.17.
14. Providensi sering dimengerti sebagai ketetapan-ketetapan rahasia
dan kekal Allah secara umum terhadap dunia ciptaan-Nya, sedangkan
predestinasi berkaitan dengan pemilihan untuk hidup kekal atau
membiarkan (passing by) orang di dalam dosa-dosanya (reprobation).
15. Dowey, Edward A. Jr. "The Knowledge of God in Calvin's Theology".
(Grand Rapids: Eerdmans, 1995) 218.
16. Ibid.
17. Wendel. "Calvin: Origins and Development of His Religious Thought". 268.
Diambil dan disunting dari:
Judul jurnal: Veritas Jurnal Teologi dan Pelayanan, Volume 02, Nomor
02 (Oktober 2001)
Judul artikel: Memahami Ulang Konteks Berteologi John Calvin dalam
Doktrin Predestinasi
Penulis: Kalvin S. Budiman
Penerbit: Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang, 2001
Halaman: 159 -- 175
Kontak: reformed(at)sabda.org
Redaksi: Teddy Wirawan, Yulia Oeniyati, dan Ryan
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
______________________________e-Reformed______________________________
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
Kontak Redaksi: < reformed(a t)sabda.org >
Untuk mendaftar: < subscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Arsip e-Reformed: < http://www.sabda.org/publikasi/e-reformed >
SOTeRI: < http://soteri.sabda.org/ >
Situs YLSA: < http://www.ylsa.org/ >
Situs SABDA Katalog: < http://katalog.sabda.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Reformed -- Memahami Ulang Konteks Berteologi John Calvin dalam
Doktrin Predestinasi (1)
Edisi 144/September 2013
DAFTAR ISI:
ARTIKEL: MEMAHAMI ULANG KONTEKS BERTEOLOGI JOHN CALVIN DALAM DOKTRIN
PREDESTINASI (1)
Dear e-Reformed Netters,
Maafkan kami atas keterlambatan terbit yang sering terjadi
akhir-akhir ini. Kami harap Anda dapat terus menikmati
artikel-artikel yang kami kirimkan.
Artikel e-Reformed bulan September ini membahas seputar doktrin
Predestinasi yang pasti sering kita dengar. Namun, dalam edisi ini,
kita akan lebih berfokus pada konteks berteologi John Calvin ketika
menggumuli doktrin ini. Sebagaimana yang kita tahu, doktrin ini
menjadi perdebatan yang tidak pernah terselesaikan, terutama oleh
kaum Calvinis dan Armenian. Hal ini terjadi karena banyak orang yang
sesungguhnya tidak mengerti konteks ketika doktrin ini dicetuskan,
dan menjadi salah kaprah ketika mengartikannya lepas dari konteks.
Oleh karena itu, artikel ini berusaha meluruskan kembali konteks
pergumulan yang sebenarnya dialami oleh John Calvin ketika
mencetuskan doktrin ini. Karena artikel yang asli relatif panjang
untuk dimuat, redaksi berusaha memadatkan isi artikel ini sehingga
dapat dimuat dalam 2 (dua) edisi September dan Oktober. Kiranya
artikel ini dapat membukakan pengertian yang benar akan keagungan dan
kekayaan Diri Allah yang tak terselami oleh pikiran manusia. Soli Deo Gloria!
Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Teddy Wirawan
< teddy(at)in-christ.net >
< http://reformed.sabda.org >
ARTIKEL: MEMAHAMI ULANG KONTEKS BERTEOLOGI JOHN CALVIN DALAM DOKTRIN
PREDESTINASI (1)
PENDAHULUAN
Artikel ini tidak bermaksud secara langsung dan detail menguraikan
doktrin predestinasi, atau bahkan menjawab serangkaian pertanyaan
rumit yang sering kali muncul seputar doktrin ini. Artikel ini lebih
merupakan suatu usaha untuk memahami kembali kerangka dasar atau
konteks doktrin predestinasi sebagaimana diajarkan oleh John Calvin.
Hal ini perlu kita lakukan karena di satu pihak, Calvin percaya bahwa
doktrin predestinasi memberikan manfaat yang tidak sedikit dalam
kehidupan orang percaya, tetapi di lain pihak, sejak awal ia sendiri
telah menyadari banyaknya orang yang akan menyimpangkan ajarannya
tentang predestinasi.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut, sebagaimana dikatakan oleh Henry
Cole, telah mengakibatkan orang yang mempelajari doktrin predestinasi
Calvin tidak dari sumber aslinya bukan saja menjadi salah mengerti,
melainkan juga kehilangan "religious spirit" sebenarnya yang
membangun.[1] Hal ini dapat terjadi karena doktrin predestinasi
Calvin sering kali hanya dibicarakan secara terpotong-potong, lepas
dari konteksnya.
Calvin memang bukan orang pertama dan satu-satunya yang mencetuskan
doktrin predestinasi. Dalam tulisan-tulisannya, ia banyak memakai
argumentasi Agustinus untuk menjelaskan beberapa masalah
predestinasi. Namun, bila kemudian doktrin ini sering kali
diidentikkan dengan Calvin, tidak lain karena dalam pemikirannya,
paham predestinasi memperoleh pengupasan secara lebih komprehensif
dan utuh.[2] Di samping itu, ia adalah tokoh yang paling gigih
mengajarkan dan membela kebenaran doktrin ini, lebih dari siapa pun,
bahkan teolog-teolog di masa kini.[3]
Barangkali, prinsip awal dan pertama yang kita bisa pelajari dari
Calvin adalah sikapnya yang percaya sepenuhnya dan apa adanya
terhadap wahyu Allah di dalam Alkitab. Sikap ini memberikan dua
dampak. Pertama, ia berani masuk ke kedalaman firman Tuhan dan
mengajarkannya, bahkan hal-hal yang tampaknya kontroversial, dengan
suatu keyakinan bahwa baginya, tidak ada hal yang Allah wahyukan yang
sifatnya sia-sia, termasuk kebenaran predestinasi. Ia meyakini
sepenuhnya bahwa Allah dan firman-Nya adalah sumber kebenaran doktrin
ini. Kedua, ia bukan saja dengan penuh rasa hormat kepada Allah
berani mengajarkan doktrin predestinasi secara jujur, melainkan juga
secara berhati-hati berusaha untuk tidak melampaui apa yang Alkitab
katakan sehingga tidak jatuh ke dalam spekulasi metafisika.
Walaupun menelusuri sejarah pemikiran Calvin untuk mendapatkan
keutuhan kerangka berpikirnya adalah hal yang hampir mustahil, tetapi
saya berangkat dari keyakinan sebagaimana dikatakan oleh Richard
Muller bahwa selama tulisan-tulisan Calvin masih dapat kita pelajari,
berarti masih ada harapan.[4] Itu sebabnya, melalui tulisan ini, saya
berharap cukup untuk memberikan kerangka dasar pemikiran Calvin
tentang predestinasi, melalui penelusuran secara historis dan
teologis terhadap tulisan-tulisan Calvin, khususnya "Institutes".[5]
Artikel ini dibagi dalam dua bagian. Bagian pertama membahas konteks
pemahaman doktrin predestinasi Calvin dengan mengamati perkembangan
tulisan-tulisannya guna melihat kerangka atau pola dasar pemikirannya
tentang predestinasi. Bagian kedua merupakan aplikasi pemahaman
bagian pertama dalam membaca tulisan Calvin tentang predestinasi,
dalam relevansinya dengan konteks yang ia maksud.
SURVEI HISTORIS DAN TEOLOGIS POLA DASAR PEMIKIRAN PREDESTINASI CALVIN
Doktrin predestinasi Calvin tidak ditulis dalam suasana yang "aman
dan tentram". Doktrin ini mengalami proses perkembangan hingga
menjadi benar-benar matang di dalam karya-karyanya, khususnya
"Institutes" edisi 1559, setelah melalui berbagai perlawanan frontal
dari lawan-lawannya. Perlawanan dari teolog Roma Katolik, Albertus
Pighius, pada tahun 1543, mendorongnya untuk menulis "The Bondage and
Liberation of the Will: A Defense of the Orthodox Doctrine of Human
Choice against Pighius",[6] guna menolak konsep Pighius yang terlalu
menekankan kebebasan manusia. Dua tahun kemudian, yaitu tahun 1545,
ia menulis "Treatises Against the Anabaptists and Against the
Libertines",[7] sebagai jawaban terhadap kelompok Libertines yang
menolak dosa asal. Tahun 1552, ia menulis "Concerning the Eternal
Predestination of God",[8] yang isinya bukan saja menjawab Georgius
the Sicily, melainkan juga diarahkan kepada Pighius dalam kaitannya
dengan problem prapengetahuan Allah dan, lagi-lagi, kebebasan manusia.
Di samping karya di atas, masih banyak karya lainnya yang hampir
semuanya ditulis dalam suasana "pembelaan iman". Ia juga banyak
dibantu oleh murid dan asistennya yang setia, Theodore Beza, dalam
menegakkan kebenaran predestinasi, khususnya ketika ia terlibat dalam
perdebatan panjang (tahun 1551 -- 1555) dengan Jerome Bolsec,
menyangkut kekekalan, prapengetahuan Allah, dan iman.[9]
Dalam seluruh rangkaian perdebatan ini, Calvin tetap berpegang teguh
pada tradisi monergisme Agustinian, sementara kebanyakan lawannya
mengekspresikan pola teologi sinergisme yang merupakan sasaran utama
penolakan para tokoh Reformasi. Tradisi monergisme Agustinian
menekankan keselamatan yang sepenuhnya berdasarkan anugerah Allah,
sedangkan tradisi sinergisme mendasarkan keselamatan kepada
pra-pengetahuan Allah (divine foreknowledge) dan usaha iman dari manusia.
Pergumulan Calvin di atas, dan tulisan-tulisan lainnya, sudah tentu
banyak memengaruhi tulisannya tentang predestinasi, terutama
tafsirannya terhadap kitab Roma yang disebut-sebut paling banyak
memengaruhi Calvin dalam menulis "Institutes" edisi terakhir
(1559).[10] Mulai edisi pertama, 1536, hingga yang terakhir, 1559,
"Institutes" mengalami perkembangan yang tidak sedikit, tetapi bukan
dalam arti adanya pergeseran posisi atau pengubahan isi yang mendasar
dari waktu ke waktu, melainkan usahanya untuk terus menambahkan
pokok-pokok ajaran yang ia anggap penting. Sebuah fakta yang
mengherankan ialah, ketika memberikan tambahan-tambahan, secara
prinsip ia senantiasa konsisten dengan apa yang telah diajarkan sebelumnya.
Ketika Calvin menulis "Institutes" pada tahun 1536, doktrin
predestinasi belum memperoleh pembahasan secara khusus. Di dalam enam
bab tulisannya ini, paham predestinasi ia sisipkan dalam pembahasan
tentang "turun ke dalam kerajaan maut" dari pengakuan iman rasuli dan
penjelasan tentang hakikat gereja. Dalam penjelasan kalimat yang
berdasarkan 1 Petrus 3:19 tersebut -- yang ia mengerti bukan secara
harfiah, melainkan sebagai manifestasi kuasa penebusan Kristus kepada
mereka yang telah mati pada zaman sebelum Kristus -- ia menyisipkan
prinsip perbedaan dampak penebusan Kristus kepada orang-orang percaya
dan orang-orang fasik. Sedangkan dalam pembahasan tentang gereja,
pengertian predestinasi mendominasi penjelasannya tentang hakikat
gereja. Berdasarkan Efesus 1:4, misalnya, ia mendefinisikan gereja
sejati sebagai "orang-orang yang telah dipilih di dalam Dia sebelum
dunia dijadikan, dengan tujuan agar semua dapat berkumpul di dalam
Kerajaan Allah".[11] Gereja adalah universal karena orang-orang
percaya di dalamnya dipilih dan dipersatukan di dalam Kristus (Efesus
1:22-23).[12] Hakikat gereja adalah kudus karena "orang-orang yang
telah dipilih oleh providensi Allah untuk ditetapkan sebagai
anggota-anggota gereja -- mereka dikuduskan oleh Tuhan (Yohanes 17:17-19)".[13]
Dari semua contoh di atas, jelas bahwa Calvin senantiasa berusaha
untuk tidak melepaskan predestinasi dalam kaitannya dengan landasan
bagi identitas umat tebusan Kristus. Pada tahun 1539, ketika
"Institutes" bertambah menjadi tujuh belas bab, satu hal yang tetap
konsisten adalah bahwa konteks praktis, eklesiologis, dan
soteriologis, terus mewarnai pembicaraan tentang predestinasi. Namun,
di dalam edisi ini, ia juga membahas predestinasi secara lebih luas
sebagai penjelasan ontologis tentang kedaulatan Allah terhadap
ciptaan-Nya, dengan tambahan konsep tentang providensi Allah.
Barangkali, progresivitas yang paling radikal ada di dalam edisi
terakhir, tahun 1559, ketika "Institutes" jadi lima kali lebih
panjang dari edisi pertama, dan dibagi menjadi empat "buku",
masing-masing dengan topik utama: "The Knowledge of God the Creator",
"The Knowledge of God the Redeemer", "The Receiving of the Grace of
Christ", dan "The Holy Catholic Church". Di dalam edisi ini, ia bukan
saja membahas predestinasi secara khusus dan panjang (empat bab),
tetapi ia juga memisahkan pembicaraan predestinasi dari providensi.
Jika providensi ditempatkan di akhir pembahasan tentang doktrin Allah
(I.xvi-xviii), maka ia meletakkan predestinasi di dalam konteks
pembahasan soteriologi, di bawah topik besar "The Receiving of the
Grace of Christ", atau tepatnya, sesudah pembicaraan tentang iman,
pembenaran, dan doa (III.xxi-xxiv).
Dampak pemisahan ini, sekali lagi, bukan karena adanya perubahan
konsep teologis dalam diri Calvin mengenai providensi dan
predestinasi. Bukan pula pemisahan dalam arti pembedaan secara tajam
antara providensi dan predestinasi.[14] Pemisahan tersebut dilakukan
karena ia lebih memilih pendekatan "ordo cognoscendi" (urutan secara
logis atau mana yang harus diketahui terlebih dahulu) dalam memahami
predestinasi, ketimbang "ordo essendi" (urutan secara esensi atau
ontologis).[15] Pola semacam ini tampaknya cukup berhasil membuatnya
menjauhkan diri dari pembahasan spekulasi metafisika dan
determinisme, dan sebaliknya, mendekatkan diri kepada pemahaman
tentang predestinasi yang lebih menampung relevansi rohani secara
praktis, khususnya dengan jaminan keselamatan orang percaya.
Secara praktis, prinsip di atas dapat dibahasakan sebagai berikut.
Ketika kita mencoba memahami predestinasi dengan berangkat secara
deduktif dari pernyataan seperti: "Kehendak Allah adalah penyebab
segala sesuatu," akan menjadi lebih sulit dan tak terselami daripada
jika kita mencoba memahami predestinasi dengan berangkat dari
pertanyaan seperti: "Mengapa Tuhan mau mengampuni dosaku? Mengapa
Yesus Kristus mau mati untukku?" Melalui pola pendekatan ordo
cognoscendi, Calvin ingin paham predestinasi itu muncul melalui
pemahaman terhadap aspek-aspek penebusan di dalam diri orang percaya.
Begitu pemilihan itu telah muncul dalam pikiran dan dipercayai, atau
paling tidak, secara samar-samar diterima oleh orang percaya, esensi
pemilihan, sejauh yang Alkitab wahyukan, harus segera diajarkan.
Belajar dari Calvin, Beza menegaskan bahwa ketika kita mencoba
memahami predestinasi dengan memulainya dari "first" atau "final
causality" dalam rahasia kekekalan Allah, itu hanya menyebabkan kita
tidak bisa menarik makna barang sedikit pun karena pada akhirnya,
mata kita akan tertutup terhadap dinamika karya Allah dalam sejarah
keselamatan manusia.[16] Sedangkan, Wendel menafsirkan bahwa Calvin
memilih ordo cognoscendi dalam konteks soteriologis karena seseorang
yang mempelajari doktrin predestinasi dengan berangkat dari hakikat
ketetapan-ketetapan Allah atau providensi Allah, atau membawa
predestinasi ke dalam kategori pembicaraan providensi Allah, hal itu
memang bukan sesuatu yang sepenuhnya salah, tetapi tidak tepat dan
bahkan berbahaya.[17]
Catatan kaki:
1. Kata pengantar H. Cole dalam terjemahan buku "Calvin's Calvinism 6".
2. McNeill, John T (ed.). "Calvin: On the Christian Faith". (New
York: Bobbs-Merill, 1957) xxii.
3. Cole. "Calvin's Calvinism 6".
4. Muller, Richard A. "The Unaccommodated Calvin: Studies in the
Foundation of Theological Tradition". (New York: Oxford, 2000) 3.
5. Tentunya dengan tidak mengabaikan sumber-sumber tulisan Calvin lainnya.
6. (Ed. A. N. S. Lane, tr. G. I. Davies; Grand Rapids: Baker, 1996);
bah. Latin: Defensio sanae et orthodoxae doctrinae de servitute et
liberatione humani arbitrii adversus calumnies Alberti Pighii Coampensis.
7. (Tr. & ed. Benjamin W. Farley; Grand Rapids: Baker, 1982)&h.
Prancis: Contre la secte phantastique et furieuse des Libertins que
se nomment Spirituels.
8. (Tr. J. K. S. Reid; London: Clarke, 1961); bah. Latin: Da aetema
Dei praedestinatione; dan idem, Calvin's Calvinism.
9. Lihat Muller, Richard A. "The Use and Abuse of a Document: Beza's
Tabula Praedestinationis, The Bolsec Controversy, and the Origins of
the Reformed Orthodoxy". dalam "Prostestant Scholasticism: Essays in
Reassessment" (ed. Carl R. Trueman & R. Scott Clark; Cumbria:
Paternoster, 1999) 40-41.
10. Lihat Klooster. "Calvin's Doctrine of Predestination 21".
11. Ibid. III.xxii.1.
12. Ibid. IV i.2.
13. Ibid. IV i.17.
14. Providensi sering dimengerti sebagai ketetapan-ketetapan rahasia
dan kekal Allah secara umum terhadap dunia ciptaan-Nya, sedangkan
predestinasi berkaitan dengan pemilihan untuk hidup kekal atau
membiarkan (passing by) orang di dalam dosa-dosanya (reprobation).
15. Dowey, Edward A. Jr. "The Knowledge of God in Calvin's Theology".
(Grand Rapids: Eerdmans, 1995) 218.
16. Ibid.
17. Wendel. "Calvin: Origins and Development of His Religious Thought". 268.
Diambil dan disunting dari:
Judul jurnal: Veritas Jurnal Teologi dan Pelayanan, Volume 02, Nomor
02 (Oktober 2001)
Judul artikel: Memahami Ulang Konteks Berteologi John Calvin dalam
Doktrin Predestinasi
Penulis: Kalvin S. Budiman
Penerbit: Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang, 2001
Halaman: 159 -- 175
Kontak: reformed(at)sabda.org
Redaksi: Teddy Wirawan, Yulia Oeniyati, dan Ryan
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
______________________________e-Reformed______________________________
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
Kontak Redaksi: < reformed(a t)sabda.org >
Untuk mendaftar: < subscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Arsip e-Reformed: < http://www.sabda.org/publikasi/e-reformed >
SOTeRI: < http://soteri.sabda.org/ >
Situs YLSA: < http://www.ylsa.org/ >
Situs SABDA Katalog: < http://katalog.sabda.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
(e-RH) November 29 -- TETAP PRIMA
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 29 November 2013
Bacaan : Filipi 2:12-18
Setahun: 2 Korintus 5-8
Nats: Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan
saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula
sekarang waktu aku tidak hadir. (Filipi 2:12)
Judul:
TETAP PRIMA
Ketika menonton salah satu episode Berpacu dalam Melodi di TVRI,
saya terharu. Bintang tamunya Ernie Djohan, penyanyi yang telah 50
tahun malang-melintang di blantika musik Indonesia. Namun, masa
keemasannya sudah lewat. Ia tak lagi memproduksi album baru. Saya
bayangkan, ia sesekali hanya tampil di panggung kecil dari kota ke
kota. Toh, mudah diduga, ia tekun menjaga kualitas suaranya.
Terbukti malam itu ia tampil prima.
Paulus menasihati jemaat di Filipi agar tekun mengerjakan
keselamatan. Menariknya, ia memberi catatan: terutama saat ia tidak
hadir di antara mereka. Kita sudah dianugerahi keselamatan, dan
dipanggil untuk hidup dalam iman selaras dengan anugerah-Nya. Bukan
hanya ketika ada orang lain, namun juga ketika sendiri. Bukan hanya
ketika keadaan baik, namun juga ketika keadaan tidak mendukung.
Saya jadi malu. Jujur, relatif lebih mudah saya hidup dalam iman
ketika bersama dengan saudara seiman yang lain. Atau, saya baru giat
belajar firman menjelang berkhotbah dalam suatu persekutuan. Namun,
bagaimana saat tidak ada orang yang mengawasi saya? Saat tidak ada
yang menolong dan menguatkan saya? Godaan untuk bersikap sembrono
atau berputus asa mengetuk di muka pintu.
Seperti penyanyi profesional yang tekun menjaga kualitas suaranya,
apakah saya tekun mengerjakan keselamatan dalam keadaan apa pun?
Syukurlah, saya tidak perlu mengandalkan kekuatan sendiri. "Allahlah
yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut
kerelaan-Nya" (ay. 13). --Arie Saptaji
KITA DIPANGGIL UNTUK MENGERJAKAN KESELAMATAN BUKAN HANYA
PADA MASA KEJAYAAN, NAMUN JUGA PADA MASA KESUNYIAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Filipi+2:12-18
Filipi 2:12-18
12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena
itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar,
bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula
sekarang waktu aku tidak hadir,
13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan
maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan
berbantah-bantahan,
15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak
Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok
hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara
mereka seperti bintang-bintang di dunia,
16 sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah
pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak
percuma bersusah-susah.
17 Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah
imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu
sekalian.
18 Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah
dengan aku.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+5-8
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Korintus+5-8
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 29 November 2013
Bacaan : Filipi 2:12-18
Setahun: 2 Korintus 5-8
Nats: Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan
saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula
sekarang waktu aku tidak hadir. (Filipi 2:12)
Judul:
TETAP PRIMA
Ketika menonton salah satu episode Berpacu dalam Melodi di TVRI,
saya terharu. Bintang tamunya Ernie Djohan, penyanyi yang telah 50
tahun malang-melintang di blantika musik Indonesia. Namun, masa
keemasannya sudah lewat. Ia tak lagi memproduksi album baru. Saya
bayangkan, ia sesekali hanya tampil di panggung kecil dari kota ke
kota. Toh, mudah diduga, ia tekun menjaga kualitas suaranya.
Terbukti malam itu ia tampil prima.
Paulus menasihati jemaat di Filipi agar tekun mengerjakan
keselamatan. Menariknya, ia memberi catatan: terutama saat ia tidak
hadir di antara mereka. Kita sudah dianugerahi keselamatan, dan
dipanggil untuk hidup dalam iman selaras dengan anugerah-Nya. Bukan
hanya ketika ada orang lain, namun juga ketika sendiri. Bukan hanya
ketika keadaan baik, namun juga ketika keadaan tidak mendukung.
Saya jadi malu. Jujur, relatif lebih mudah saya hidup dalam iman
ketika bersama dengan saudara seiman yang lain. Atau, saya baru giat
belajar firman menjelang berkhotbah dalam suatu persekutuan. Namun,
bagaimana saat tidak ada orang yang mengawasi saya? Saat tidak ada
yang menolong dan menguatkan saya? Godaan untuk bersikap sembrono
atau berputus asa mengetuk di muka pintu.
Seperti penyanyi profesional yang tekun menjaga kualitas suaranya,
apakah saya tekun mengerjakan keselamatan dalam keadaan apa pun?
Syukurlah, saya tidak perlu mengandalkan kekuatan sendiri. "Allahlah
yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut
kerelaan-Nya" (ay. 13). --Arie Saptaji
KITA DIPANGGIL UNTUK MENGERJAKAN KESELAMATAN BUKAN HANYA
PADA MASA KEJAYAAN, NAMUN JUGA PADA MASA KESUNYIAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Filipi+2:12-18
Filipi 2:12-18
12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena
itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar,
bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula
sekarang waktu aku tidak hadir,
13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan
maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan
berbantah-bantahan,
15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak
Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok
hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara
mereka seperti bintang-bintang di dunia,
16 sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah
pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak
percuma bersusah-susah.
17 Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah
imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu
sekalian.
18 Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah
dengan aku.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+5-8
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Korintus+5-8
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Wednesday, November 27, 2013
BULETIN DOA - Rahasia Doa (2) -- Edisi November 2013, Vol. 05 No. 91
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
BULETIN DOA -- Rahasia Doa (2)
Edisi November 2013, Vol. 05 No. 91
Shalom,
Ada berbagai macam cara dalam berdoa. Cara berdoa yang paling efektif adalah dengan menundukkan diri di hadapan Tuhan, sebagaimana seorang pemungut cukai yang berdoa di Bait Allah. Saat orang Farisi memegahkan diri dalam berdoa, pemungut cukai justru melakukan yang sebaliknya. Bersujud di pelataran Bait Allah, menaruh tangannya di dada, berseru dan menangis kepada Tuhan bahwa ia adalah orang berdosa. Begitu pula dengan kita, sikap hati harus dibangun pada saat berdoa. Dalam ketulusan, terdapat jawaban dari Tuhan.
Masih melanjutkan artikel dari e-Doa edisi 90 yang lalu, kiranya apa yang kami sajikan dalam topik Rahasia Doa ini akan semakin berguna untuk memperkaya kehidupan doa Sahabat e-Doa semua. Mari, kobarkan semangat doa dalam hati Anda dan jadilah pendoa-pendoa yang tulus. Masuklah ke ruang rahasia doa hanya bersama dengan Allah Bapa.
Selamat berdoa!
Redaksi Tamu e-Doa,
Amidya
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: MEMASUKI RUANG RAHASIA DOA (2)
Orang-orang Farisi berpusat pada diri mereka sendiri. Ketika berdoa di hadapan banyak orang, mereka ingin dikenal sebagai para pendoa yang kudus. "Bukan kamu," kata Yesus. Anda harus mencegah semua gangguan. Anda harus menyingkirkan kekacauan. Tutuplah pintunya! Kita tidak pernah sungguh-sungguh membutuhkan anugerah-Nya seperti saat kita datang kepada-Nya dalam doa. Tutuplah pikiran Anda dari semua pemikiran tentang orang lain dan hormatilah Allah saja. Jangan biarkan pikiran Anda dipenuhi dengan apa yang ada di sekitar Anda, melainkan dengan Allah yang tidak terlihat.
Berapa banyak doa kita yang hanya sebatas ucapan di mulut saja? Betapa besar kebutuhan kita untuk mengerti bahwa Kristus adalah Pendoa syafaat kita. Ada banyak cara untuk melakukan dengan benar apa yang Tuhan peringatkan. Apakah doa-doa kita (pribadi atau keluarga) berbeda ketika ada tamu? Apakah anak Anda akan berkata kepada penatua atau majelis yang datang berkunjung, "Ayah, engkau berdoa lebih lama karena majelis ada di sini." Apakah kita berdoa secara tersembunyi (dalam doa pribadi), dengan cara begitu semua orang tahu bahwa kita berdoa secara pribadi? Anak-anak, apakah kamu berdoa dengan tersembunyi ketika kamu berada di restoran? Apakah kamu berdoa dalam hati dan menundukkan kepalamu lebih lama dibandingkan orang lain, untuk meyakinkan bahwa semua orang tahu bahwa kamu berdoa dan kamu berdoa lebih lama daripada orang lain? Jika demikian, kamu berdoa agar dilihat manusia. Yesus melarang hal itu.
Apakah Anda berdoa untuk didengar kaum pria atau wanita? Apakah pikiran Anda mengembara dengan cepat? Hal itu terjadi pada kita masing-masing. Itulah sebabnya, saya berpikir bahwa adalah baik jika dalam doa pribadi Anda, Anda berdoa dengan keras. Itulah sebabnya, saya berpikir bahwa adalah baik ketika kita menghadap Allah dalam doa pribadi, kita tidak terlalu merasa nyaman. Pada malam hari ketika Anda berdoa sebelum tidur, jangan berbaring di tempat tidur Anda terlebih dahulu. Jangan merasa nyaman!
Kepada siapa kita berdoa? "Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, ...." Yesus mengatakan tentang orang-orang munafik, "Mereka sudah mendapatkan upahnya." Orang-orang munafik akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka menginginkan tepuk tangan dan pengakuan dari manusia. Mereka akan mendapatkannya. Namun, untuk apa? Ketika mereka mendapatkannya, apa yang mereka miliki? Mereka tidak mendapatkan keajaiban hadirat Allah. Mereka tidak mengalami terang Wajah Allah. Dan, itulah sebabnya, pemazmur dalam Mazmur 86:11 berkata, "... bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu." Tuhan, aku tidak ingin hatiku seperti sebuah delta yang dialiri segala macam sungai dari segala arah. Jadikan hatiku seperti sebuah aliran air yang sangat deras, sebuah sungai yang mengalir menuju Allah. Itulah esensi dari doa. Mendekatlah. Tutuplah pintu. Masuklah ke kamar rahasia. Anda akan mendapati bahwa Seseorang sedang menunggu Anda.
"Berdoalah kepada Bapamu yang tersembunyi, dan Bapamu yang tersembunyi itu akan memberi upah kepadamu." Itu berarti, pusatkan hati Anda kepada Bapa Anda. Sadarilah bahwa Allah ada di sana! Pikirkan hal itu! Pikirkanlah tentang siapa Dia dan seperti apakah Dia -- Allah yang Mahakuasa dan Mahaagung, Allah atas segala sesuatu, berkilauan dalam kekudusan dan keindahan, mulia dalam kasih dan pengampunan. Saya akan masuk dalam hadirat Allah yang Esa dan Bapa saya yang abadi dan terpuji karena Yesus Kristus. Allah adalah satu-satunya Pribadi yang tinggal dalam ruang doa yang tersembunyi. Dia adalah satu-satunya Pribadi yang ada di sana. Doa membawa Anda ke tempat tersembunyi yang tidak tersentuh oleh dosa. Tidak ada kekacauan dan kebingungan di sana. Sebuah tempat mulia, yang untuk memasukinya pun malaikat tidak berani. Doa menempatkan Anda tepat di hadapan takhta Allah dan Ia yang duduk di atas takhta itu. "Bapa," kata Yesus, menemui Anda secara tersembunyi. Anda tidak dapat menyembunyikan apa pun di belakang Anda saat menghadap-Nya. Ia mengetahui hati Anda dan hal-hal tersembunyi di dalamnya.
Akan tetapi, Yesus mengatakan bahwa Bapa berada di tempat tersembunyi. Di sanalah, Ia berada. Hadirat-Nya ada di sana. Oh ya, Ia bersama Anda ketika Anda berjalan. Ia memegang tangan Anda seperti ketika tangan Anda berada di atas keyboard komputer. Ia memegang tangan Anda ketika Anda mengendarai mobil Anda, ketika Anda mengganti popok, ketika Anda mencuci piring, ketika Anda ada di depan meja Anda. Akan tetapi, ada sebuah tempat tersembunyi. Di sanalah, Ia berada. Anda dapat pergi ke sana dan hanya berbincang-bincang dengan-Nya. Ia akan mendengar dan memperhatikan setiap napas yang Anda embuskan. Ia akan menjawab Anda dan merangkul Anda. Doa adalah tempat yang di dalamnya kita dapat menepis dunia luar dan ada bersama Allah sendirian. Apakah Anda tidak membutuhkannya? Dapatkah Anda menunggu saat berikutnya sementara Anda dapat pergi ke tempat Allah yang tersembunyi? Apakah ada tempat lain yang Anda tahu lebih berharga?
Berdoalah kepada Bapa Anda. Dapatkah Anda memikirkan sesuatu yang lebih indah? Yesus mengatakan bahwa ketika Anda berdoa, Anda harus mengetahui hubungan antara Allah dan Anda. Kata "Bapa" mengalir berlimpah dengan segala kebenaran tentang kekayaan anugerah dan belas kasih bagi orang-orang pilihan Allah. Hal ini menunjukkan bahwa kita telah diangkat karena darah Anak Domba. Itu menunjukkan kepada kita bahwa Ia adalah Bapa kita yang sempurna, yang mengetahui segala keperluan kita, yang memiliki kebijaksanaan sempurna, yang bertindak bagi kebaikan kita, yang peduli kepada kita, dan ingin memberkati kita lebih dari yang kita inginkan.
Datanglah dengan keberanian seorang anak kecil. Datanglah ke hadapan Bapa dengan keyakinan bahwa seperti Bapa telah membeli Anda di dalam Kristus, Ia akan memberkati Anda dalam kepenuhan Kristus. Betapa ingin kita melakukannya!
Doa bukanlah sebuah kemewahan. Doa adalah sebuah kebutuhan. Karena doa adalah datang ke hadapan Bapa secara tersembunyi, ini berarti bahwa doa adalah sumber kekuatan kita. Pikirkan tentang Kristus. Bagaimana Kristus dikuatkan dalam kehidupan-Nya di bumi? Bagaimana Ia mendapat energi untuk dapat melakukan tugas-Nya? Doa. Kita membaca, "... dan ketika hari telah malam, Ia pergi ke sebuah bukit untuk berdoa." Dalam hari-hari-Nya sebagai manusia, Ia menuangkan isi hati-Nya kepada Allah secara tersembunyi, dan Bapa-Nya memberi-Nya upah secara terbuka.
Apakah Anda berdoa? Apakah Anda memiliki kebiasaan berdoa secara pribadi? Saya tidak menanyakan apakah doa Anda sempurna. Saya tidak menanyakan apakah doa-doa Anda merupakan cara Anda untuk mewujudkan keinginan Anda. Akan tetapi, apakah Anda berdoa sebagai sebuah kebiasaan rutin? Sebuah kebiasaan doa, misalnya Anda memiliki kebiasaan untuk memakai baju untuk waktu-waktu tertentu dan mandi pada waktu-waktu tertentu, seperti kebiasaan rutin yang Anda miliki. Saya tidak menanyakan kepada Anda apakah doa merupakan niat baik Anda. Apakah doa merupakan kebiasaan rutin Anda? Jika tidak, mengapa?
Jika tidak, bertobatlah. Datang kepada Allah dalam doa merupakan hal paling mendalam dalam kehidupan kita sebagai anak-anak-Nya. Menjauhlah, janganlah berdoa, dan Anda akan sangat menderita. Semua itu akan menuntun pada kemurtadan. Hal itu akan menuntun kepada ketidakpedulian. Hal itu akan semakin buruk. Berdoalah. Masuklah ke ruang tersembunyi. Lakukanlah perang habis-habisan terhadap apa pun yang akan membuat Anda jauh dari doa, apa pun yang akan mengalihkan perhatian Anda. Jika diperlukan, ketika Anda mengatakan bahwa Anda tidak punya waktu, batalkanlah untuk membaca koran, cabutlah kabel TV, dan tutuplah gagang telepon. Beberapa generasi telah hidup tanpa kertas, tanpa TV, tanpa telepon, dan tanpa komputer. Namun, tidak ada generasi umat Allah yang hidup tanpa doa.
"Dan Bapamu yang melihatnya secara rahasia akan membalas engkau dengan terbuka." Dia akan memberi upah secara terbuka dalam hidup Anda dengan kekuatan dan kehadiran-Nya. Hidup Anda akan bersinar seperti wajah Musa yang bercahaya dengan kemuliaan Allah. Hidup Anda akan bersinar dengan keberanian dan kepercayaan dalam Tuhan. Upah doa bukan berupa pujian dari manusia. Upah doa tidak bersifat duniawi dan hal-hal duniawi yang fana. Namun, upah itu berupa hal-hal yang akan Anda alami dalam jiwa Anda. Damai sejahtera Allah, kepuasan, pikiran surgawi, kesabaran, dan kenyamanan. Oh, semua berkat yang ditemukan di tangan kanan Allah -- bahkan, sukacita selama-lamanya -- yang dapat ditemukan di ruang doa yang tersembunyi. Pergilah ke sana. Caranya sudah terbuka melalui Yesus Kristus.
Mari kita sering-sering masuk ke dalam tempat doa yang tersembunyi dengan sukacita yang besar.
Mari kita berdoa.
"Bapa, anugerahilah kami agar dalam doa-doa kami, kami dapat mencari wajah-Mu. Amin." (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: reformedwitnesshour.org
Alamat URL: http://www.reformedwitnesshour.org/1998/1998may03.html
Judul asli artikel: Entering the Secret Chamber of Prayer
Penulis: Rev. Carl Haak
Tanggal akses: 13 Agustus 2013
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti, Ryan, dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: sabda.org/publikasi/e-doa/ >
BCA Pasar Legi Solo, No.0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < ylsa.org >
BULETIN DOA -- Rahasia Doa (2)
Edisi November 2013, Vol. 05 No. 91
Shalom,
Ada berbagai macam cara dalam berdoa. Cara berdoa yang paling efektif adalah dengan menundukkan diri di hadapan Tuhan, sebagaimana seorang pemungut cukai yang berdoa di Bait Allah. Saat orang Farisi memegahkan diri dalam berdoa, pemungut cukai justru melakukan yang sebaliknya. Bersujud di pelataran Bait Allah, menaruh tangannya di dada, berseru dan menangis kepada Tuhan bahwa ia adalah orang berdosa. Begitu pula dengan kita, sikap hati harus dibangun pada saat berdoa. Dalam ketulusan, terdapat jawaban dari Tuhan.
Masih melanjutkan artikel dari e-Doa edisi 90 yang lalu, kiranya apa yang kami sajikan dalam topik Rahasia Doa ini akan semakin berguna untuk memperkaya kehidupan doa Sahabat e-Doa semua. Mari, kobarkan semangat doa dalam hati Anda dan jadilah pendoa-pendoa yang tulus. Masuklah ke ruang rahasia doa hanya bersama dengan Allah Bapa.
Selamat berdoa!
Redaksi Tamu e-Doa,
Amidya
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: MEMASUKI RUANG RAHASIA DOA (2)
Orang-orang Farisi berpusat pada diri mereka sendiri. Ketika berdoa di hadapan banyak orang, mereka ingin dikenal sebagai para pendoa yang kudus. "Bukan kamu," kata Yesus. Anda harus mencegah semua gangguan. Anda harus menyingkirkan kekacauan. Tutuplah pintunya! Kita tidak pernah sungguh-sungguh membutuhkan anugerah-Nya seperti saat kita datang kepada-Nya dalam doa. Tutuplah pikiran Anda dari semua pemikiran tentang orang lain dan hormatilah Allah saja. Jangan biarkan pikiran Anda dipenuhi dengan apa yang ada di sekitar Anda, melainkan dengan Allah yang tidak terlihat.
Berapa banyak doa kita yang hanya sebatas ucapan di mulut saja? Betapa besar kebutuhan kita untuk mengerti bahwa Kristus adalah Pendoa syafaat kita. Ada banyak cara untuk melakukan dengan benar apa yang Tuhan peringatkan. Apakah doa-doa kita (pribadi atau keluarga) berbeda ketika ada tamu? Apakah anak Anda akan berkata kepada penatua atau majelis yang datang berkunjung, "Ayah, engkau berdoa lebih lama karena majelis ada di sini." Apakah kita berdoa secara tersembunyi (dalam doa pribadi), dengan cara begitu semua orang tahu bahwa kita berdoa secara pribadi? Anak-anak, apakah kamu berdoa dengan tersembunyi ketika kamu berada di restoran? Apakah kamu berdoa dalam hati dan menundukkan kepalamu lebih lama dibandingkan orang lain, untuk meyakinkan bahwa semua orang tahu bahwa kamu berdoa dan kamu berdoa lebih lama daripada orang lain? Jika demikian, kamu berdoa agar dilihat manusia. Yesus melarang hal itu.
Apakah Anda berdoa untuk didengar kaum pria atau wanita? Apakah pikiran Anda mengembara dengan cepat? Hal itu terjadi pada kita masing-masing. Itulah sebabnya, saya berpikir bahwa adalah baik jika dalam doa pribadi Anda, Anda berdoa dengan keras. Itulah sebabnya, saya berpikir bahwa adalah baik ketika kita menghadap Allah dalam doa pribadi, kita tidak terlalu merasa nyaman. Pada malam hari ketika Anda berdoa sebelum tidur, jangan berbaring di tempat tidur Anda terlebih dahulu. Jangan merasa nyaman!
Kepada siapa kita berdoa? "Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, ...." Yesus mengatakan tentang orang-orang munafik, "Mereka sudah mendapatkan upahnya." Orang-orang munafik akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka menginginkan tepuk tangan dan pengakuan dari manusia. Mereka akan mendapatkannya. Namun, untuk apa? Ketika mereka mendapatkannya, apa yang mereka miliki? Mereka tidak mendapatkan keajaiban hadirat Allah. Mereka tidak mengalami terang Wajah Allah. Dan, itulah sebabnya, pemazmur dalam Mazmur 86:11 berkata, "... bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu." Tuhan, aku tidak ingin hatiku seperti sebuah delta yang dialiri segala macam sungai dari segala arah. Jadikan hatiku seperti sebuah aliran air yang sangat deras, sebuah sungai yang mengalir menuju Allah. Itulah esensi dari doa. Mendekatlah. Tutuplah pintu. Masuklah ke kamar rahasia. Anda akan mendapati bahwa Seseorang sedang menunggu Anda.
"Berdoalah kepada Bapamu yang tersembunyi, dan Bapamu yang tersembunyi itu akan memberi upah kepadamu." Itu berarti, pusatkan hati Anda kepada Bapa Anda. Sadarilah bahwa Allah ada di sana! Pikirkan hal itu! Pikirkanlah tentang siapa Dia dan seperti apakah Dia -- Allah yang Mahakuasa dan Mahaagung, Allah atas segala sesuatu, berkilauan dalam kekudusan dan keindahan, mulia dalam kasih dan pengampunan. Saya akan masuk dalam hadirat Allah yang Esa dan Bapa saya yang abadi dan terpuji karena Yesus Kristus. Allah adalah satu-satunya Pribadi yang tinggal dalam ruang doa yang tersembunyi. Dia adalah satu-satunya Pribadi yang ada di sana. Doa membawa Anda ke tempat tersembunyi yang tidak tersentuh oleh dosa. Tidak ada kekacauan dan kebingungan di sana. Sebuah tempat mulia, yang untuk memasukinya pun malaikat tidak berani. Doa menempatkan Anda tepat di hadapan takhta Allah dan Ia yang duduk di atas takhta itu. "Bapa," kata Yesus, menemui Anda secara tersembunyi. Anda tidak dapat menyembunyikan apa pun di belakang Anda saat menghadap-Nya. Ia mengetahui hati Anda dan hal-hal tersembunyi di dalamnya.
Akan tetapi, Yesus mengatakan bahwa Bapa berada di tempat tersembunyi. Di sanalah, Ia berada. Hadirat-Nya ada di sana. Oh ya, Ia bersama Anda ketika Anda berjalan. Ia memegang tangan Anda seperti ketika tangan Anda berada di atas keyboard komputer. Ia memegang tangan Anda ketika Anda mengendarai mobil Anda, ketika Anda mengganti popok, ketika Anda mencuci piring, ketika Anda ada di depan meja Anda. Akan tetapi, ada sebuah tempat tersembunyi. Di sanalah, Ia berada. Anda dapat pergi ke sana dan hanya berbincang-bincang dengan-Nya. Ia akan mendengar dan memperhatikan setiap napas yang Anda embuskan. Ia akan menjawab Anda dan merangkul Anda. Doa adalah tempat yang di dalamnya kita dapat menepis dunia luar dan ada bersama Allah sendirian. Apakah Anda tidak membutuhkannya? Dapatkah Anda menunggu saat berikutnya sementara Anda dapat pergi ke tempat Allah yang tersembunyi? Apakah ada tempat lain yang Anda tahu lebih berharga?
Berdoalah kepada Bapa Anda. Dapatkah Anda memikirkan sesuatu yang lebih indah? Yesus mengatakan bahwa ketika Anda berdoa, Anda harus mengetahui hubungan antara Allah dan Anda. Kata "Bapa" mengalir berlimpah dengan segala kebenaran tentang kekayaan anugerah dan belas kasih bagi orang-orang pilihan Allah. Hal ini menunjukkan bahwa kita telah diangkat karena darah Anak Domba. Itu menunjukkan kepada kita bahwa Ia adalah Bapa kita yang sempurna, yang mengetahui segala keperluan kita, yang memiliki kebijaksanaan sempurna, yang bertindak bagi kebaikan kita, yang peduli kepada kita, dan ingin memberkati kita lebih dari yang kita inginkan.
Datanglah dengan keberanian seorang anak kecil. Datanglah ke hadapan Bapa dengan keyakinan bahwa seperti Bapa telah membeli Anda di dalam Kristus, Ia akan memberkati Anda dalam kepenuhan Kristus. Betapa ingin kita melakukannya!
Doa bukanlah sebuah kemewahan. Doa adalah sebuah kebutuhan. Karena doa adalah datang ke hadapan Bapa secara tersembunyi, ini berarti bahwa doa adalah sumber kekuatan kita. Pikirkan tentang Kristus. Bagaimana Kristus dikuatkan dalam kehidupan-Nya di bumi? Bagaimana Ia mendapat energi untuk dapat melakukan tugas-Nya? Doa. Kita membaca, "... dan ketika hari telah malam, Ia pergi ke sebuah bukit untuk berdoa." Dalam hari-hari-Nya sebagai manusia, Ia menuangkan isi hati-Nya kepada Allah secara tersembunyi, dan Bapa-Nya memberi-Nya upah secara terbuka.
Apakah Anda berdoa? Apakah Anda memiliki kebiasaan berdoa secara pribadi? Saya tidak menanyakan apakah doa Anda sempurna. Saya tidak menanyakan apakah doa-doa Anda merupakan cara Anda untuk mewujudkan keinginan Anda. Akan tetapi, apakah Anda berdoa sebagai sebuah kebiasaan rutin? Sebuah kebiasaan doa, misalnya Anda memiliki kebiasaan untuk memakai baju untuk waktu-waktu tertentu dan mandi pada waktu-waktu tertentu, seperti kebiasaan rutin yang Anda miliki. Saya tidak menanyakan kepada Anda apakah doa merupakan niat baik Anda. Apakah doa merupakan kebiasaan rutin Anda? Jika tidak, mengapa?
Jika tidak, bertobatlah. Datang kepada Allah dalam doa merupakan hal paling mendalam dalam kehidupan kita sebagai anak-anak-Nya. Menjauhlah, janganlah berdoa, dan Anda akan sangat menderita. Semua itu akan menuntun pada kemurtadan. Hal itu akan menuntun kepada ketidakpedulian. Hal itu akan semakin buruk. Berdoalah. Masuklah ke ruang tersembunyi. Lakukanlah perang habis-habisan terhadap apa pun yang akan membuat Anda jauh dari doa, apa pun yang akan mengalihkan perhatian Anda. Jika diperlukan, ketika Anda mengatakan bahwa Anda tidak punya waktu, batalkanlah untuk membaca koran, cabutlah kabel TV, dan tutuplah gagang telepon. Beberapa generasi telah hidup tanpa kertas, tanpa TV, tanpa telepon, dan tanpa komputer. Namun, tidak ada generasi umat Allah yang hidup tanpa doa.
"Dan Bapamu yang melihatnya secara rahasia akan membalas engkau dengan terbuka." Dia akan memberi upah secara terbuka dalam hidup Anda dengan kekuatan dan kehadiran-Nya. Hidup Anda akan bersinar seperti wajah Musa yang bercahaya dengan kemuliaan Allah. Hidup Anda akan bersinar dengan keberanian dan kepercayaan dalam Tuhan. Upah doa bukan berupa pujian dari manusia. Upah doa tidak bersifat duniawi dan hal-hal duniawi yang fana. Namun, upah itu berupa hal-hal yang akan Anda alami dalam jiwa Anda. Damai sejahtera Allah, kepuasan, pikiran surgawi, kesabaran, dan kenyamanan. Oh, semua berkat yang ditemukan di tangan kanan Allah -- bahkan, sukacita selama-lamanya -- yang dapat ditemukan di ruang doa yang tersembunyi. Pergilah ke sana. Caranya sudah terbuka melalui Yesus Kristus.
Mari kita sering-sering masuk ke dalam tempat doa yang tersembunyi dengan sukacita yang besar.
Mari kita berdoa.
"Bapa, anugerahilah kami agar dalam doa-doa kami, kami dapat mencari wajah-Mu. Amin." (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: reformedwitnesshour.org
Alamat URL: http://www.reformedwitnesshour.org/1998/1998may03.html
Judul asli artikel: Entering the Secret Chamber of Prayer
Penulis: Rev. Carl Haak
Tanggal akses: 13 Agustus 2013
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti, Ryan, dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: sabda.org/publikasi/e-doa/ >
BCA Pasar Legi Solo, No.0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < ylsa.org >
(e-RH) November 28 -- KONFRONTASI?
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 28 November 2013
Bacaan : 2 Samuel 12:1-14
Setahun: 2 Korintus 1-4
Nats: Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu!" (2
Samuel 12:7)
Judul:
KONFRONTASI?
Konfrontasi artinya teguran secara tatap muka. Tidak mudah
melakukannya. Biasanya orang enggan berkonfrontasi karena takut.
Takut pada wibawa pihak yang ditegur. Takut akan risikonya. Atau,
sungkan. Bisa juga karena tidak mau ikut campur. Atau, karena tidak
peduli. Di sisi lain, ada orang yang memberanikan diri melakukannya
agar tidak dikatakan takut, sungkan, atau tidak peduli. Benarkah
untuk melakukan konfrontasi hanya memerlukan keberanian?
Natan melakukan konfrontasi terhadap Daud setelah kira-kira setahun
lamanya raja itu menyimpan dosa: merebut istri Uria, lalu membunuh
pria itu dengan licik. Namun, selain mempunyai keberanian yang
tulus, ia pun memenuhi persyaratan konfrontasi yang benar. Pertama,
setelah cukup berdoa dan menimbang, ia tahu kejadian sebenarnya.
Bukan hanya tahu sebagian, tapi berlagak tahu semua. Bukan sekadar
mendengar kata orang atau termakan hasutan. Kedua, ia mengenal betul
siapa Daud. Bukan asal menegur orang yang tidak dikenal dengan baik.
Ketiga, ia mencari kesempatan terbaik untuk melakukannya secara
pribadi, tanpa niat mempermalukan atau mencari muka. Keempat, dengan
berhikmat, ia menggunakan cara yang cerdik dan jitu sehingga
melahirkan pertobatan.
Jika Anda tergerak untuk melakukan konfrontasi, penuhilah
persyaratan alkitabiahnya. Jika tidak, Anda hanya akan merasa puas
diri karena "merasa benar dan berani" atau "merasa sudah jadi
pahlawan rohani yang sok suci." Sudah sepatutnya konfrontasi
dilakukan oleh orang yang memang patut. --Pipi A Dhali
TUJUAN KONFRONTASI BUKANLAH MENUNJUKKAN KEBERANIAN,
MELAINKAN MEMOTIVASI PERTOBATAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Samuel+12:1-14
2 Samuel 12:1-14
1 TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan
berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang
kaya, yang lain miskin.
2 Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;
3 si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba
betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu
menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan
dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya,
seperti seorang anak perempuan baginya.
4 Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa
sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya
untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi
ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan
memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu."
5 Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata
kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu
harus dihukum mati.
6 Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali
lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia
tidak kenal belas kasihan."
7 Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu!
Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi
engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan
engkau dari tangan Saul.
8 Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri
tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum
Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu
Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.
9 Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di
mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan
pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri
telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.
10 Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu
sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil
isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.
11 Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke
atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan
mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya
kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu
di siang hari.
12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku
akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara
terang-terangan."
13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada
TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan
dosamu itu: engkau tidak akan mati.
14 Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah
sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan
mati."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+1-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Korintus+1-4
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 28 November 2013
Bacaan : 2 Samuel 12:1-14
Setahun: 2 Korintus 1-4
Nats: Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu!" (2
Samuel 12:7)
Judul:
KONFRONTASI?
Konfrontasi artinya teguran secara tatap muka. Tidak mudah
melakukannya. Biasanya orang enggan berkonfrontasi karena takut.
Takut pada wibawa pihak yang ditegur. Takut akan risikonya. Atau,
sungkan. Bisa juga karena tidak mau ikut campur. Atau, karena tidak
peduli. Di sisi lain, ada orang yang memberanikan diri melakukannya
agar tidak dikatakan takut, sungkan, atau tidak peduli. Benarkah
untuk melakukan konfrontasi hanya memerlukan keberanian?
Natan melakukan konfrontasi terhadap Daud setelah kira-kira setahun
lamanya raja itu menyimpan dosa: merebut istri Uria, lalu membunuh
pria itu dengan licik. Namun, selain mempunyai keberanian yang
tulus, ia pun memenuhi persyaratan konfrontasi yang benar. Pertama,
setelah cukup berdoa dan menimbang, ia tahu kejadian sebenarnya.
Bukan hanya tahu sebagian, tapi berlagak tahu semua. Bukan sekadar
mendengar kata orang atau termakan hasutan. Kedua, ia mengenal betul
siapa Daud. Bukan asal menegur orang yang tidak dikenal dengan baik.
Ketiga, ia mencari kesempatan terbaik untuk melakukannya secara
pribadi, tanpa niat mempermalukan atau mencari muka. Keempat, dengan
berhikmat, ia menggunakan cara yang cerdik dan jitu sehingga
melahirkan pertobatan.
Jika Anda tergerak untuk melakukan konfrontasi, penuhilah
persyaratan alkitabiahnya. Jika tidak, Anda hanya akan merasa puas
diri karena "merasa benar dan berani" atau "merasa sudah jadi
pahlawan rohani yang sok suci." Sudah sepatutnya konfrontasi
dilakukan oleh orang yang memang patut. --Pipi A Dhali
TUJUAN KONFRONTASI BUKANLAH MENUNJUKKAN KEBERANIAN,
MELAINKAN MEMOTIVASI PERTOBATAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Samuel+12:1-14
2 Samuel 12:1-14
1 TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan
berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang
kaya, yang lain miskin.
2 Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;
3 si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba
betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu
menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan
dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya,
seperti seorang anak perempuan baginya.
4 Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa
sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya
untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi
ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan
memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu."
5 Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata
kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu
harus dihukum mati.
6 Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali
lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia
tidak kenal belas kasihan."
7 Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu!
Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi
engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan
engkau dari tangan Saul.
8 Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri
tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum
Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu
Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.
9 Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di
mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan
pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri
telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.
10 Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu
sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil
isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.
11 Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke
atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan
mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya
kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu
di siang hari.
12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku
akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara
terang-terangan."
13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada
TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan
dosamu itu: engkau tidak akan mati.
14 Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah
sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan
mati."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+1-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Korintus+1-4
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Mengenal Tokoh Alkitab: Paulus (IV) -- Edisi 663/November 2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-BinaAnak -- Mengenal Tokoh Alkitab: Paulus (IV)
663/November/IV/2013
Shalom,
Menutup seri edisi e-BinaAnak mengenai tokoh Paulus, minggu ini kami sajikan dua bahan mengajar yang dapat menolong Anda menyampaikan tentang kisah Rasul Paulus kepada anak-anak layan Anda. Kiranya, ini menjadi berkat bagi Rekan-Rekan semua. Kita akan berjumpa kembali pada edisi bulan Desember mendatang dengan tema Natal.
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>
"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya." (Roma 11:36)
BAHAN MENGAJAR (1): PAULUS YANG SELALU BERSUKACITA
1. Cerita (1 Tesalonika 5:16-18)
Siapa yang sepanjang hari selalu bermuka gembira karena selalu bersukacita? Siapa yang pernah marah, menangis atau bersedih sepanjang hari?
Ada suatu kisah di suatu kota, yaitu Tesalonika. Di kota tersebut terdapat beraneka suku dan agama. Salah satunya adalah orang-orang Yunani yang tidak percaya kepada Yesus Kristus, dan yang lainnya adalah jemaat yang percaya kepada Yesus Kristus.
Namun, jemaat yang berada di kota Tesalonika tidak merasa tertekan dengan keadaan tersebut, bahkan mereka dapat berhubungan baik dengan yang lainnya, dengan tetap taat kepada Tuhan Yesus, selalu berdoa, dan mengucapkan syukur. Mereka selalu bersukacita meskipun berada dalam kondisi seperti itu.
Nah, sebagai anak Tuhan, yang telah ditebus oleh darah Yesus, kita pasti akan lebih senang dan memilih untuk selalu bersukacita dan bergembira 'kan? Sebab, Tuhan Yesus ingin agar setiap anak Tuhan selalu bergembira dan mengucap syukur. Kita dapat bergembira dan mengucap syukur karena Tuhan Yesus tinggal di hati kita.
Pasti adik-adik mau 'kan selalu bergembira sepanjang hari? Caranya mudah sekali. Adik-adik, minta kepada Tuhan Yesus lewat doa agar dapat selalu bergembira dan mengucap syukur.
Jadi, kalau adik-adik belum mendapatkan apa yang diinginkan atau ada teman yang mempunyai barang yang lebih bagus, atau nilainya masih kurang baik, ucapkanlah syukur dan berdoa kepada Tuhan Yesus, ucapkanlah syukur atas apa yang telah Tuhan berikan selama ini, tidak boleh menangis, merengek atau cengeng sebab Tuhan Yesus ingin agar kita selalu bergembira dan mengucap syukur.
2. Aktivitas
Memberikan mimik pada gambar.
Memberikan mimik bersukacita senantiasa.
3. Ayat Hafalan
"Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" (Roma 12:12)
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Roy Hobb Damanik Anak Siakkangan
Alamat URL: http://adekkutamsyur.blogspot.com/2013/10/tugas-bahancerita-sekolah-minggu.html
Penulis: Roy Damanik
Tanggal akses: 27 November 2013
BAHAN MENGAJAR (2): MENGENAL TOKOH PAULUS
Paulus, yang awalnya dikenal dengan nama Saulus, adalah salah seorang yang menganiaya jemaat Kristen pada waktu itu. Paulus dilahirkan di Tarsus, di Kilikia (Kisah Para Rasul 9:11; 21:39), kira-kira pada tahun 10 M. Paulus lahir dari keluarga Yahudi suku Benyamin (Roma 11:1) dan telah menjadi warga negara Roma. Pada masa mudanya, Paulus dididik oleh Guru yang bernama Gamaliel, ia diajarkan tentang agama Yahudi di Yerusalem yang disesuaikan dengan mazhab Farisi (Kisah Para Rasul 22:3). Dalam masa hidupnya sebelum bertobat, Paulus yang dikenal dengan nama Saulus, amat kejam dalam menganiaya jemaat Kristen dan merancang atas pembunuhan Stefanus (Kisah Para Rasul 7:58).
Kekejaman Saulus terhadap jemaat Allah pada waktu itu tidak berhenti pada kematiaan Stefanus saja, ketidakpuasannya untuk membunuh habis para pengikut Kristus membuat dia berkobar-kobar untuk mencari pengikut Kristus di mana pun berada. Supaya memiliki kewenangan untuk membunuh pengikut Kristus, Saulus menghadap Imam Besar dan meminta surat kuasa darinya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik sehingga ia dapat menangkap dan membawa mereka ke pengadilan di Yerusalem (Kisah Para Rasul 9:1-2).
Namun, kira-kira tahun 34, seluruh hidup Paulus yang sedang mengemban tugasnya untuk menangkap para pengikut Kristus di Damsyik diubah oleh Yesus yang telah bangkit dari kematian. Ketika Paulus melihat Yesus menampakkan diri dalam cahaya yang menyilaukan, ia rebah ke tanah. Saat itu, ia hanya mendengar bahwa ada perkataan "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" (Kisah Para Rasul 9:4). Pada waktu itu juga, Saulus tidak dapat melihat.
Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat melihat. Kemudian, datanglah firman Tuhan kepada seorang yang hidupnya saleh dan taat beragama, yaitu Ananias. Tuhan meminta kepada Ananias untuk menyembuhkan Saulus dari kebutaannya. Setelah Saulus dapat melihat lagi, ia tinggal bersama-sama dengan murid-murid Yesus beberapa hari di Damsyik. Mulai saat itulah, Saulus memulai pewartaannya untuk mewartakan Yesus, Putra Allah yang hidup. Karena pertobatannya itu, beberapa hari kemudian orang-orang Yahudi berencana untuk membunuh Saulus.
Dalam pewartaannya, Paulus ditemani oleh Barnabas. Paulus adalah orang yang memiliki semangat berapi-api, pada pokoknya, Paulus adalah orang yang memiliki ciri-ciri orang yang beragama. Dalam mengabdi kepada Allah, dan sebagai hamba yang hidupnya istimewa, Paulus menolak segenap kompromi dalam bentuk apa pun.
Barnabas yang memimpin jemaat di Antiokhia mencari Paulus dan membawanya ke sana. Di Antiokhia, Paulus mulai aktif dalam pelayanan firman Tuhan di bawah pengawasan Barnabas yang kemudian, atas kehendak Tuhan, keduanya melakukan perjalanan misi ke seluruh wilayah kerajaan Romawi. Dalam perjalanan misi, Paulus yang sejak kecil mengenal budaya non-Yahudi dan lulusan Gamaliel, kemudian hari menjadi lebih dominan daripada Barnabas.
Pelayanannya kepada orang bukan Yahudi menimbulkan masalah dalam kalangan orang Yahudi. Untuk menyelesaikan masalah ini, diadakan sidang di Yerusalem (Kisah Para Rasul 15) yang menghasilkan keputusan di antaranya: (1) Untuk menikmati karya keselamatan Yesus, tidak harus menjadi Yahudi terlebih dahulu. (2) Orang Kristen berlatar belakang non-Yahudi tidak diwajibkan mengikuti tradisi dan pantangan orang Yahudi. (3) Paulus mendapat mandat untuk memberitakan Injil ke daerah-daerah berbahasa Yunani. Perjalanan pekabaran Injil Paulus dicatat dalam Alkitab dan menghasilkan banyak jemaat baru dan ia pun menulis surat untuk jemaat tersebut agar bertumbuh dalam pengenalan mereka akan Yesus Kristus Tuhan. Dalam pekerjaan misinya, ia mendapat sokongan dari banyak orang. Paulus menulis surat untuk rekan-rekannya agar setia dalam pelayanan. Surat-surat Paulus masih berbicara kepada kita. Surat-suratnya dimasukkan dalam kanon dan menjadi Alkitab.
Rasul Paulus mendapat tugas pewartaan dari Allah, khususnya dari pernyataan Allah dalam perjalanan Paulus ke Damsyik. Rasul Pulus melaksanakan tugas pelayanannya dalam situasi kehidupan yang de facto ada. Panggilan dan pelayanan kepada orang-orang bukan Yahudi disadari sebagai suatu tugas dan panggilan khusus dalam keseluruhan karya keselamatan.
Dalam mewartakan Injil Allah, ada tiga orang yang menemani Paulus, yang dikatakan sebagai rekannya, di antaranya adalah Barnabas, seorang Lewi dari Siprus (Kisah Para Rasul 4:36); Silas, yang dikenal bernama Markus; dan Apolos, yang ditemuinya di Efesus (golongan pertama). Sementara Timotius, Titus, Erenius, Tikhikus, Onesimus, Epafras, dan Epafroditus adalah pembantu Rasul Paulus, tugas mereka tidak menemani Paulus dalam berkeliling untuk mewartakan, tetapi mewakili Paulus sendiri mewartakan Injil (golongan kedua). Untuk golongan yang ketiga, mereka tidak ditugasi atau diutus oleh Paulus, tetapi mereka menemani dan membantu Paulus baik secara spiritual ataupun material dalam menunaikan tugas kerasulan, mereka di antaranya adalah Akwila dan Priskila (pasangan suami istri), Aristarkhus, Markus, dan Trofimus.
Dalam pewartaannya, Paulus mewartakan di Sinagoge. Dalam mewartakan Injil Allah, Paulus adalah pribadi yang tidak memegahkan dirinya karena menurutnya, mewartakan Injil Allah merupakan keharusan, dan dia menganggap celakalah jika tidak mewartakan Injil (1 Korintus 9:16). Surat-surat Paulus disebarluaskan oleh Onesimus, pengagumnya, sekitar tahun 90. Onesimus adalah hamba yang kemudian menjadi uskup di Efesus.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Sekolah Minggu GBI Bawangan
Alamat URL: http://kabibawangansemarang.blogspot.com/2013/07/tokoh-alkitab-p-u-l-u-s.html
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 27 November 2013
MUTIARA GURU: UCAPAN SYUKUR RASUL PAULUS
1 Korintus 1
Mengapa Rasul Paulus memulai suratnya dengan ucapan syukur kepada Allah dan mengapa ucapan syukur tersebut perlu diketahui oleh jemaat Korintus? Ucapan syukur Rasul Paulus di dalam surat-suratnya selalu dikaitkan dengan pribadi Allah dan jemaat. Ucapan syukur tersebut mengungkapkan pengakuan bahwa Allah adalah sumber dari segala sesuatu, termasuk apa yang telah Rasul Paulus kerjakan bagi jemaat. Jemaat Korintus perlu mengerti bahwa Allah telah berbuat sesuatu untuk kepentingan mereka. Sebagai perintis gereja Korintus, Rasul Paulus mengetahui dengan jelas kondisi jemaat Korintus sehingga ia dapat melihat karya Allah dalam kehidupan mereka.
Apa yang telah Allah lakukan kepada jemaat Korintus? Rasul Paulus mengungkapkan bahwa Allah telah memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh jemaat Korintus selama mereka hidup di dunia ini, dan Allah akan terus meneguhkan mereka sampai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali! Kasih karunia Allah itu membuat jemaat Korintus menjadi kaya dalam segala hal, terutama dalam hal-hal yang menyangkut kebutuhan rohani mereka. Allah yang setia akan meneguhkan jemaat Korintus sehingga mereka akan kedapatan tidak bercacat pada hari kedatangan Tuhan Yesus.
Hendaklah ucapan syukur kita juga berpusat pada apa yang telah Allah kerjakan bagi jemaat Tuhan, bukan berpusat pada diri sendiri. Kita perlu mengucap syukur bukan karena kita mendapatkan keuntungan atau kebaikan, melainkan karena apa yang telah Allah kerjakan bagi gereja-Nya.
"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia,dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya." (Roma 11:36)
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Saat Teduh
Alamat URL: http://saatteduh.wordpress.com/2013/04/15/ucapan-syukur-rasul-paulus/
Penulis: WY
Tanggal akses: 27 November 2013
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-BinaAnak -- Mengenal Tokoh Alkitab: Paulus (IV)
663/November/IV/2013
Shalom,
Menutup seri edisi e-BinaAnak mengenai tokoh Paulus, minggu ini kami sajikan dua bahan mengajar yang dapat menolong Anda menyampaikan tentang kisah Rasul Paulus kepada anak-anak layan Anda. Kiranya, ini menjadi berkat bagi Rekan-Rekan semua. Kita akan berjumpa kembali pada edisi bulan Desember mendatang dengan tema Natal.
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>
"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya." (Roma 11:36)
BAHAN MENGAJAR (1): PAULUS YANG SELALU BERSUKACITA
1. Cerita (1 Tesalonika 5:16-18)
Siapa yang sepanjang hari selalu bermuka gembira karena selalu bersukacita? Siapa yang pernah marah, menangis atau bersedih sepanjang hari?
Ada suatu kisah di suatu kota, yaitu Tesalonika. Di kota tersebut terdapat beraneka suku dan agama. Salah satunya adalah orang-orang Yunani yang tidak percaya kepada Yesus Kristus, dan yang lainnya adalah jemaat yang percaya kepada Yesus Kristus.
Namun, jemaat yang berada di kota Tesalonika tidak merasa tertekan dengan keadaan tersebut, bahkan mereka dapat berhubungan baik dengan yang lainnya, dengan tetap taat kepada Tuhan Yesus, selalu berdoa, dan mengucapkan syukur. Mereka selalu bersukacita meskipun berada dalam kondisi seperti itu.
Nah, sebagai anak Tuhan, yang telah ditebus oleh darah Yesus, kita pasti akan lebih senang dan memilih untuk selalu bersukacita dan bergembira 'kan? Sebab, Tuhan Yesus ingin agar setiap anak Tuhan selalu bergembira dan mengucap syukur. Kita dapat bergembira dan mengucap syukur karena Tuhan Yesus tinggal di hati kita.
Pasti adik-adik mau 'kan selalu bergembira sepanjang hari? Caranya mudah sekali. Adik-adik, minta kepada Tuhan Yesus lewat doa agar dapat selalu bergembira dan mengucap syukur.
Jadi, kalau adik-adik belum mendapatkan apa yang diinginkan atau ada teman yang mempunyai barang yang lebih bagus, atau nilainya masih kurang baik, ucapkanlah syukur dan berdoa kepada Tuhan Yesus, ucapkanlah syukur atas apa yang telah Tuhan berikan selama ini, tidak boleh menangis, merengek atau cengeng sebab Tuhan Yesus ingin agar kita selalu bergembira dan mengucap syukur.
2. Aktivitas
Memberikan mimik pada gambar.
Memberikan mimik bersukacita senantiasa.
3. Ayat Hafalan
"Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" (Roma 12:12)
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Roy Hobb Damanik Anak Siakkangan
Alamat URL: http://adekkutamsyur.blogspot.com/2013/10/tugas-bahancerita-sekolah-minggu.html
Penulis: Roy Damanik
Tanggal akses: 27 November 2013
BAHAN MENGAJAR (2): MENGENAL TOKOH PAULUS
Paulus, yang awalnya dikenal dengan nama Saulus, adalah salah seorang yang menganiaya jemaat Kristen pada waktu itu. Paulus dilahirkan di Tarsus, di Kilikia (Kisah Para Rasul 9:11; 21:39), kira-kira pada tahun 10 M. Paulus lahir dari keluarga Yahudi suku Benyamin (Roma 11:1) dan telah menjadi warga negara Roma. Pada masa mudanya, Paulus dididik oleh Guru yang bernama Gamaliel, ia diajarkan tentang agama Yahudi di Yerusalem yang disesuaikan dengan mazhab Farisi (Kisah Para Rasul 22:3). Dalam masa hidupnya sebelum bertobat, Paulus yang dikenal dengan nama Saulus, amat kejam dalam menganiaya jemaat Kristen dan merancang atas pembunuhan Stefanus (Kisah Para Rasul 7:58).
Kekejaman Saulus terhadap jemaat Allah pada waktu itu tidak berhenti pada kematiaan Stefanus saja, ketidakpuasannya untuk membunuh habis para pengikut Kristus membuat dia berkobar-kobar untuk mencari pengikut Kristus di mana pun berada. Supaya memiliki kewenangan untuk membunuh pengikut Kristus, Saulus menghadap Imam Besar dan meminta surat kuasa darinya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik sehingga ia dapat menangkap dan membawa mereka ke pengadilan di Yerusalem (Kisah Para Rasul 9:1-2).
Namun, kira-kira tahun 34, seluruh hidup Paulus yang sedang mengemban tugasnya untuk menangkap para pengikut Kristus di Damsyik diubah oleh Yesus yang telah bangkit dari kematian. Ketika Paulus melihat Yesus menampakkan diri dalam cahaya yang menyilaukan, ia rebah ke tanah. Saat itu, ia hanya mendengar bahwa ada perkataan "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" (Kisah Para Rasul 9:4). Pada waktu itu juga, Saulus tidak dapat melihat.
Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat melihat. Kemudian, datanglah firman Tuhan kepada seorang yang hidupnya saleh dan taat beragama, yaitu Ananias. Tuhan meminta kepada Ananias untuk menyembuhkan Saulus dari kebutaannya. Setelah Saulus dapat melihat lagi, ia tinggal bersama-sama dengan murid-murid Yesus beberapa hari di Damsyik. Mulai saat itulah, Saulus memulai pewartaannya untuk mewartakan Yesus, Putra Allah yang hidup. Karena pertobatannya itu, beberapa hari kemudian orang-orang Yahudi berencana untuk membunuh Saulus.
Dalam pewartaannya, Paulus ditemani oleh Barnabas. Paulus adalah orang yang memiliki semangat berapi-api, pada pokoknya, Paulus adalah orang yang memiliki ciri-ciri orang yang beragama. Dalam mengabdi kepada Allah, dan sebagai hamba yang hidupnya istimewa, Paulus menolak segenap kompromi dalam bentuk apa pun.
Barnabas yang memimpin jemaat di Antiokhia mencari Paulus dan membawanya ke sana. Di Antiokhia, Paulus mulai aktif dalam pelayanan firman Tuhan di bawah pengawasan Barnabas yang kemudian, atas kehendak Tuhan, keduanya melakukan perjalanan misi ke seluruh wilayah kerajaan Romawi. Dalam perjalanan misi, Paulus yang sejak kecil mengenal budaya non-Yahudi dan lulusan Gamaliel, kemudian hari menjadi lebih dominan daripada Barnabas.
Pelayanannya kepada orang bukan Yahudi menimbulkan masalah dalam kalangan orang Yahudi. Untuk menyelesaikan masalah ini, diadakan sidang di Yerusalem (Kisah Para Rasul 15) yang menghasilkan keputusan di antaranya: (1) Untuk menikmati karya keselamatan Yesus, tidak harus menjadi Yahudi terlebih dahulu. (2) Orang Kristen berlatar belakang non-Yahudi tidak diwajibkan mengikuti tradisi dan pantangan orang Yahudi. (3) Paulus mendapat mandat untuk memberitakan Injil ke daerah-daerah berbahasa Yunani. Perjalanan pekabaran Injil Paulus dicatat dalam Alkitab dan menghasilkan banyak jemaat baru dan ia pun menulis surat untuk jemaat tersebut agar bertumbuh dalam pengenalan mereka akan Yesus Kristus Tuhan. Dalam pekerjaan misinya, ia mendapat sokongan dari banyak orang. Paulus menulis surat untuk rekan-rekannya agar setia dalam pelayanan. Surat-surat Paulus masih berbicara kepada kita. Surat-suratnya dimasukkan dalam kanon dan menjadi Alkitab.
Rasul Paulus mendapat tugas pewartaan dari Allah, khususnya dari pernyataan Allah dalam perjalanan Paulus ke Damsyik. Rasul Pulus melaksanakan tugas pelayanannya dalam situasi kehidupan yang de facto ada. Panggilan dan pelayanan kepada orang-orang bukan Yahudi disadari sebagai suatu tugas dan panggilan khusus dalam keseluruhan karya keselamatan.
Dalam mewartakan Injil Allah, ada tiga orang yang menemani Paulus, yang dikatakan sebagai rekannya, di antaranya adalah Barnabas, seorang Lewi dari Siprus (Kisah Para Rasul 4:36); Silas, yang dikenal bernama Markus; dan Apolos, yang ditemuinya di Efesus (golongan pertama). Sementara Timotius, Titus, Erenius, Tikhikus, Onesimus, Epafras, dan Epafroditus adalah pembantu Rasul Paulus, tugas mereka tidak menemani Paulus dalam berkeliling untuk mewartakan, tetapi mewakili Paulus sendiri mewartakan Injil (golongan kedua). Untuk golongan yang ketiga, mereka tidak ditugasi atau diutus oleh Paulus, tetapi mereka menemani dan membantu Paulus baik secara spiritual ataupun material dalam menunaikan tugas kerasulan, mereka di antaranya adalah Akwila dan Priskila (pasangan suami istri), Aristarkhus, Markus, dan Trofimus.
Dalam pewartaannya, Paulus mewartakan di Sinagoge. Dalam mewartakan Injil Allah, Paulus adalah pribadi yang tidak memegahkan dirinya karena menurutnya, mewartakan Injil Allah merupakan keharusan, dan dia menganggap celakalah jika tidak mewartakan Injil (1 Korintus 9:16). Surat-surat Paulus disebarluaskan oleh Onesimus, pengagumnya, sekitar tahun 90. Onesimus adalah hamba yang kemudian menjadi uskup di Efesus.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Sekolah Minggu GBI Bawangan
Alamat URL: http://kabibawangansemarang.blogspot.com/2013/07/tokoh-alkitab-p-u-l-u-s.html
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 27 November 2013
MUTIARA GURU: UCAPAN SYUKUR RASUL PAULUS
1 Korintus 1
Mengapa Rasul Paulus memulai suratnya dengan ucapan syukur kepada Allah dan mengapa ucapan syukur tersebut perlu diketahui oleh jemaat Korintus? Ucapan syukur Rasul Paulus di dalam surat-suratnya selalu dikaitkan dengan pribadi Allah dan jemaat. Ucapan syukur tersebut mengungkapkan pengakuan bahwa Allah adalah sumber dari segala sesuatu, termasuk apa yang telah Rasul Paulus kerjakan bagi jemaat. Jemaat Korintus perlu mengerti bahwa Allah telah berbuat sesuatu untuk kepentingan mereka. Sebagai perintis gereja Korintus, Rasul Paulus mengetahui dengan jelas kondisi jemaat Korintus sehingga ia dapat melihat karya Allah dalam kehidupan mereka.
Apa yang telah Allah lakukan kepada jemaat Korintus? Rasul Paulus mengungkapkan bahwa Allah telah memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh jemaat Korintus selama mereka hidup di dunia ini, dan Allah akan terus meneguhkan mereka sampai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali! Kasih karunia Allah itu membuat jemaat Korintus menjadi kaya dalam segala hal, terutama dalam hal-hal yang menyangkut kebutuhan rohani mereka. Allah yang setia akan meneguhkan jemaat Korintus sehingga mereka akan kedapatan tidak bercacat pada hari kedatangan Tuhan Yesus.
Hendaklah ucapan syukur kita juga berpusat pada apa yang telah Allah kerjakan bagi jemaat Tuhan, bukan berpusat pada diri sendiri. Kita perlu mengucap syukur bukan karena kita mendapatkan keuntungan atau kebaikan, melainkan karena apa yang telah Allah kerjakan bagi gereja-Nya.
"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia,dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya." (Roma 11:36)
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Saat Teduh
Alamat URL: http://saatteduh.wordpress.com/2013/04/15/ucapan-syukur-rasul-paulus/
Penulis: WY
Tanggal akses: 27 November 2013
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Tuesday, November 26, 2013
[i-kan-humor] [e-Humor] PILIH YANG MANA -- 2285 November/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Humor
2285, November 2013
Shalom,
Halo pelanggan e-Humor, apa kabarnya? Humor kita hari ini berkisah tentang seorang pemuda dan seorang bapak yang kaya raya. Jika ada seorang pemuda mendekati pria yang kaya raya, kira-kira apa ya yang diinginkannya? Uangkah? Atau pekerjaan? Atau, apa ya kira-kira? Daripada menebak-nebak, lebih baik langsung saja kita simak kisah berikut.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2285. PILIH YANG MANA
Seorang pemuda melakukan pendekatan kepada seorang pria kaya raya yang memiliki anak perempuan yang cantik. Pemuda ini berusaha menyenangkan hati sang konglomerat dengan berbagai cara. Melihat gelagat ini, sang konglomerat bertanya kepadanya.
Konglomerat: Sekarang cepat katakan yang sebenarnya, apakah kau ingin meminjam uang untuk modal usaha atau ingin menikahi anakku?
Pemuda: Hmmmm, kalau bisa sih dua-duanya, Pak.
[Sumber: Book of Humor, halaman 59]
Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. (1 Timotius 6:17) < http://alkitab.sabda.org?1Timotius+6:17 >
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2285, November 2013
Shalom,
Halo pelanggan e-Humor, apa kabarnya? Humor kita hari ini berkisah tentang seorang pemuda dan seorang bapak yang kaya raya. Jika ada seorang pemuda mendekati pria yang kaya raya, kira-kira apa ya yang diinginkannya? Uangkah? Atau pekerjaan? Atau, apa ya kira-kira? Daripada menebak-nebak, lebih baik langsung saja kita simak kisah berikut.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2285. PILIH YANG MANA
Seorang pemuda melakukan pendekatan kepada seorang pria kaya raya yang memiliki anak perempuan yang cantik. Pemuda ini berusaha menyenangkan hati sang konglomerat dengan berbagai cara. Melihat gelagat ini, sang konglomerat bertanya kepadanya.
Konglomerat: Sekarang cepat katakan yang sebenarnya, apakah kau ingin meminjam uang untuk modal usaha atau ingin menikahi anakku?
Pemuda: Hmmmm, kalau bisa sih dua-duanya, Pak.
[Sumber: Book of Humor, halaman 59]
Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. (1 Timotius 6:17) < http://alkitab.sabda.org?1Timotius+6:17 >
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) November 27 -- BUKAN MUSIMNYA
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 27 November 2013
Bacaan : Markus 11:12-14
Setahun: 1 Korintus 14-16
Nats: Tetapi waktu tiba di situ, Ia tidak menemukan apa-apa selain
daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. (Markus
11:13)
Judul:
BUKAN MUSIMNYA
Dalam perjalanan dari Betania ke Yerusalem bersama
murid-murid-Nya, Yesus merasa lapar. Dari jauh, Dia melihat pohon
ara yang rindang, lalu mendekatinya. Namun, ternyata Dia tidak
mendapati buah di pohon itu. Yesus mengutuk bahwa tidak akan ada
orang yang makan buahnya sampai selama-lamanya. Keesokan harinya,
ketika mereka melintasi jalan yang sama, para murid terheran-heran
menyaksikan bahwa pohon itu sudah kering sampai ke akar-akarnya.
Uniknya, penulis Injil Markus mencatat bahwa saat itu bukanlah musim
buah ara. Mengapa Yesus bertindak demikian?
Ketika musim semi tiba, pohon ara akan mengeluarkan daun-daun,
sekaligus putik-putik yang bentuknya seperti buah kecil, yang dapat
dimakan. Putik-putik ini akan rontok sebelum buah ara yang
sesungguhnya keluar. Jika ada pohon ara yang mengeluarkan daun
tetapi tanpa putik, berarti pohon itu tidak akan menghasilkan buah.
Ia tidak akan berbuah selama-lamanya. Tidak ada gunanya ia hidup.
Banyak orang Kristen yang kelihatannya "rindang" dan melakukan
berbagai rutinitas agama dengan rajin. Mereka sibuk dengan berbagai
aktivitas kerohanian, namun hanya untuk memuaskan ego pribadi.
Begitulah. Tanpa digerakkan oleh kasih, berbagai aktivitas tersebut
hanya seperti daun-daun, bukan buah yang sejati (bandingkan dengan 1
Korintus 13:1-3). Padahal, kita hanya mungkin menghasilkan buah jika
kita tinggal di dalam Kristus. Dialah yang akan mengalirkan
kasih-Nya melalui kehidupan kita untuk mendatangkan kesejahteraan
bagi sesama. --Hembang Tambun
KITA TIDAK PERLU BERJUANG KERAS UNTUK BERBUAH;
KITA PERLU BERJUANG UNTUK TINGGAL DI DALAM KRISTUS.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Markus+11:12-14
Markus 11:12-14
12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya
meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.
13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia
mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada
pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat
apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah
ara.
14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorangpun makan
buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+14-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Korintus+14-16
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 27 November 2013
Bacaan : Markus 11:12-14
Setahun: 1 Korintus 14-16
Nats: Tetapi waktu tiba di situ, Ia tidak menemukan apa-apa selain
daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. (Markus
11:13)
Judul:
BUKAN MUSIMNYA
Dalam perjalanan dari Betania ke Yerusalem bersama
murid-murid-Nya, Yesus merasa lapar. Dari jauh, Dia melihat pohon
ara yang rindang, lalu mendekatinya. Namun, ternyata Dia tidak
mendapati buah di pohon itu. Yesus mengutuk bahwa tidak akan ada
orang yang makan buahnya sampai selama-lamanya. Keesokan harinya,
ketika mereka melintasi jalan yang sama, para murid terheran-heran
menyaksikan bahwa pohon itu sudah kering sampai ke akar-akarnya.
Uniknya, penulis Injil Markus mencatat bahwa saat itu bukanlah musim
buah ara. Mengapa Yesus bertindak demikian?
Ketika musim semi tiba, pohon ara akan mengeluarkan daun-daun,
sekaligus putik-putik yang bentuknya seperti buah kecil, yang dapat
dimakan. Putik-putik ini akan rontok sebelum buah ara yang
sesungguhnya keluar. Jika ada pohon ara yang mengeluarkan daun
tetapi tanpa putik, berarti pohon itu tidak akan menghasilkan buah.
Ia tidak akan berbuah selama-lamanya. Tidak ada gunanya ia hidup.
Banyak orang Kristen yang kelihatannya "rindang" dan melakukan
berbagai rutinitas agama dengan rajin. Mereka sibuk dengan berbagai
aktivitas kerohanian, namun hanya untuk memuaskan ego pribadi.
Begitulah. Tanpa digerakkan oleh kasih, berbagai aktivitas tersebut
hanya seperti daun-daun, bukan buah yang sejati (bandingkan dengan 1
Korintus 13:1-3). Padahal, kita hanya mungkin menghasilkan buah jika
kita tinggal di dalam Kristus. Dialah yang akan mengalirkan
kasih-Nya melalui kehidupan kita untuk mendatangkan kesejahteraan
bagi sesama. --Hembang Tambun
KITA TIDAK PERLU BERJUANG KERAS UNTUK BERBUAH;
KITA PERLU BERJUANG UNTUK TINGGAL DI DALAM KRISTUS.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Markus+11:12-14
Markus 11:12-14
12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya
meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.
13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia
mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada
pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat
apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah
ara.
14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorangpun makan
buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+14-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Korintus+14-16
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Subscribe to:
Posts (Atom)