Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Tuesday, July 24, 2012

[i-kan-binaguru] Pilihan sulit

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Pilihan Sulit.

1.Saya memang salah karena perbuatanku sangat memalukan keluargaku. Saya dan dia sudah saling jatuh cinta,tetapi orangtuaku tidak menyetujuinya karena dia bukan dari satu suku.
Kami sering melakukan  hubungan intim layaknya seperti suami-isteri,padahal kami masih dalam status pacaran.Saya hamil,dan untungnya pacarku ini bertanggungjawab dan tidak menghindar.Kami lalu menghadap orangtuaku untuk meminta maaf. Tetapi kedatangan kami ditolak,dan saya tidak dianggapnya lagi sebagai anak sendiri. Saat aku melahirkan  bayi di kandunganku,tak seorangpun sanak keluargaku mendampingiku.Padahal saat itu saya sangat merindukan kehadiran ibuku atau salahsatu dari mereka,karena bisa saja terjadi hal diluar dugaan atas persalinanku.
Pada saat hari Natal,saya dan suamiku mengunjungi mereka,tetapi mereka acuh saja.Saya dan suamiku katanya,harus membawa makanan untuk minta maaf.Suamiku tidak setuju ,permohonan maaf disangkutpautkan dengan makanan. Anak saya kedua lahir,tetapi orangtuaku tetap pada pendiriannya,belum bersedia menerima kami. Manusia tidaklah sempurna dan pasti pernah berbuat dosa,tetapi teganya ortuku tidak menganggap saya sebagai anaknya. Inilah awalnya saya tidak mau lagi mengunjungi mereka lagi.
Saya merasa dicampakkan begitu saja oleh keluargaku. Ini adalah keluhan seorang ibu tentang kehidupan rumah tangganya yang disingkirkan oleh lingkungan keluarga.

2. Aku adalah anak tunggal,,tetapi kedua orangtuaku tidak mengijinkan saya menikahi gadis pilihanku. Alasannya,kami satu marga dan menurut adat istiadat,tidak boleh menikah kalau masih satu marga. "Kalau kau tetap menikah dengan gadis pilihanmu,saya akan bunuh diri",demikian pernyataan ayahku. Aku menjadi bingung.Saya lebih baik tidak memiliki marga. "Apakah saya salah mencintai gadis yang satu marga?". Keluhan ini datang dari seorang pemuda.

3. "Pak,saya tidak bisa lagi dipisahkan dari gadis pilihanku". "Aku harus menikahinya".  Ibuku tidak setuju,karena gadis pilihanku berbeda agama dengan saya."Kalau kamu masih bertekad menikah dengan pilihanmu,jangan lagi injak rumah ini",Saya anggap kamu bukan anakku lagi."
Dari ketiga permasalahan diatas kita sering diperhadapkan kepada pilihan-pilihan yang sulit.
Bagaimana saudara/I menanggapi permasalahan diatas,sehingga ada win-win solusi? Mohon bantuannya,karena seringkali kita menghadapi hal-hal yang sejenis. Terima kasih atas perhatiannya.
Walz

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   
Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo