Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
KADOS -- Edisi 151 (27 Mei -- 2 Juni 2013)
Shalom,
Sebagai orang Kristen, kita pasti sudah terbiasa berdoa, baik itu doa makan, tidur, bepergian, doa sebelum memulai aktivitas, sampai dengan doa bagi orang lain. Dari doa dengan kalimat yang sederhana sampai dengan doa dengan kalimat yang panjang tentunya pernah kita panjatkan. Namun, seberapa sering kita berdoa dengan sepenuh hati? Mari berdoa.
Pemimpin Redaksi KADOS,
Yusak
< yusak(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
27 Mei 2013 -- Para Petobat Baru
Orang-orang yang baru saja mengenal Kristus adalah seperti bayi-bayi yang baru saja dilahirkan. Mereka sangat memerlukan makanan rohani agar iman mereka dapat bertumbuh. Mereka juga memerlukan bimbingan agar dapat mengenal Tuhan dengan benar. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar mereka dapat dimuridkan dengan baik sehingga pengenalan mereka akan Kristus terus bertumbuh.
28 Mei 2013 -- Perubahan Pemimpin Redaksi Beberapa Publikasi YLSA
Pada bulan Mei ini, ada beberapa publikasi di YLSA yang akan berganti pemimpin redaksi karena ada staf yang akan melayani di tempat lain. Doakan agar peralihan pemimpin redaksi ini bisa berjalan dengan baik. Doakan juga agar pemimpin redaksi yang baru diberikan hikmat oleh Tuhan Yesus dalam memimpin publikasi yang menjadi tanggung jawabnya sehingga dapat berkembang lebih baik.
29 Mei 2013 -- Hari Keluarga
Keluarga adalah tempat terbaik untuk menerapkan kasih dan persatuan. Teladan para orang tua yang takut akan Tuhan dan yang membagikan kasih Tuhan kepada seluruh anggota keluarga secara konsisten, akan memungkinkan anak-anak bertumbuh secara sehat di dalam Tuhan. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar setiap keluarga Kristen memiliki waktu untuk mengajarkan kasih Kristus dan bersama-sama menjaga persatuan dalam keluarga mereka.
30 Mei 2013 -- Guru Sekolah Minggu
Hanya sedikit orang yang mau terjun untuk mengajar anak sekolah minggu. Padahal, kita tahu bahwa anak-anak adalah generasi masa depan gereja. Dan, terkadang guru yang ada juga belum tentu memiliki hati yang terbeban untuk melayani anak. Hati yang terbeban dalam mengasihi anak adalah hal yang mendasar untuk seorang pelayan anak. Doakan kiranya Tuhan memberikan kepada guru-guru sekolah minggu hati yang terbeban dan mengasihi anak-anak dalam mengajar dan membimbing mereka.
31 Mei 2013 -- Hari Antitembakau Internasional
Jumlah perokok di Indonesia adalah yang terbesar ketiga di dunia setelah Cina dan India. Lebih dari 60 juta laki-laki di Indonesia merupakan perokok. Hal ini tentu saja sangat menyedihkan, mengingat meskipun pada bungkus dan iklan rokok terdapat peringatan tentang bahaya merokok, masih saja banyak orang yang merokok. Doakan agar pemerintah dapat membuat kebijakan yang tepat untuk menekan angka perokok di Indonesia. Doakan agar Tuhan Yesus menjamah orang-orang Kristen yang masih merokok sehingga mereka bisa berhenti merokok dan mempersembahkan tubuh mereka bagi Tuhan.
1 Juni 2013 -- Hari Lahirnya Pancasila
Hari ini diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila, ideologi dasar bangsa ini. Namun, hari ini sudah banyak orang yang tidak tahu Pancasila. Bukan hanya nama sila-sila yang ada, melainkan juga pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari. Doakan agar nilai-nilai Pancasila bukan hanya dihafal saja, melainkan juga dilakukan oleh setiap warga negara Indonesia sehingga setiap orang dapat menjalankan tugasnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kiranya, Tuhan Yesus menolong kita, setiap orang percaya, untuk turut berperan dalam menjaga ideologi Pancasila.
2 Juni 2013 -- Peternak Sapi Perah
Kemarin, kita merayakan hari Susu Nusantara. Susu tidak hanya dibutuhkan oleh anak kecil, tetapi juga oleh orang dewasa. Dalam fungsinya, susu bukan hanya dikonsumsi sebagai minuman saja, melainkan juga dapat diolah menjadi beranekaragam makanan dan campuran makanan. Beternak sapi perah merupakan hal yang menguntungkan, terlebih jika jumlah sapinya banyak. Namun, bagi peternak yang masih memiliki sedikit sapi, keuntungan itu belum dapat dirasakan. Doakan agar anak-anak Tuhan yang beternak sapi dapat mengembangkan peternakannya dan Tuhan memberkati usaha mereka sehingga berhasil.
STOP PRESS: PUBLIKASI E-LEADERSHIP: UNTUK PEMIMPIN KRISTEN INDONESIA
Anda ingin meningkatkan kualitas dalam bidang kepemimpinan Kristen? Anda membutuhkan sumber-sumber bacaan seputar kepemimpinan Kristen yang berkualitas?
Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > menerbitkan Publikasi e-Leadership yang menyediakan bahan-bahan bermutu seputar kepemimpinan bagi para pemimpin atau calon pemimpin Kristen. Anda bisa mendapatkan e-Leadership secara berkala dengan cara yang sangat mudah dan GRATIS! Anda hanya perlu mengirimkan email kosong ke < subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org > atau <leadership(at)sabda.org>. Jangan tunda lagi! Bergabunglah sekarang juga!
Untuk bahan-bahan yang lebih lengkap dan komunitas silakan kunjungi:
- Situs Indo Lead < http://lead.sabda.org >
- Halaman Facebook e-Leadership < http://fb.sabda.org/lead >
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Yusak dan Santi T.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Saturday, May 25, 2013
(e-RH) Mei 26 -- DOMBA YANG HILANG
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 26 Mei 2013
Bacaan : Lukas 15:1-7
Setahun: 2 Tawarikh 18-20
Nats: Kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya
dengan gembira... (Lukas 15:5)
Judul:
DOMBA YANG HILANG
Bagi arkeolog, puing dan reruntuhan masa lalu sama berharganya
dengan emas. Artefak berupa gerabah dan benda kuno lain digunakan
untuk menjelaskan asal usul peradaban, memverifikasi klaim kebenaran
yang selama berabad-abad dipercayai. Dalam mencari mereka tidak
segan-segan menghabiskan dana besar, menghabiskan waktu
bertahun-tahun, menjelajah sampai ke daerah pelosok. Mereka akan
memperoleh kepuasan besar ketika menemukan dan membuktikan apa yang
mereka yakini, lalu mempublikasikannya pada dunia.
Yesus itu pencari. Bukan benda, namun domba, jiwa yang terhilang.
Dia akan mencari sampai menemukannya kembali. Yesus mencurahkan
segenap sumber daya terbaik untuk mengejar dan mendapatkan kembali
domba yang terhilang itu (ay. 4). Saat menemukannya, Dia memikulnya
di bahu-Nya (ay. 5), membawanya masuk ke rumah, mengadakan pesta
untuk kepulangan domba, dan mengundang para sabahat-Nya (ay. 6).
Apakah Anda sudah ditemukan Yesus? Kembali dalam pelukan-Nya?
Renungkanlah bagaimana Dia mencari dan menemukan Anda, lalu
meletakkan Anda di bahu-Nya. Artinya, Dia memikul beban, kesukaran.
dan masalah Anda. Dia lalu membawa Anda ke dalam rumah-Nya. Artinya,
mengizinkan Anda menikmati segala milik-Nya. Dia juga mengadakan
pesta bagi Anda dan mengundang para sahabat-Nya. Artinya, Dia
membawa Anda ke dalam komunitas yang baik bagi hidup Anda. Apakah
Anda sudah menikmati hak istimewa ini sebagai domba-Nya? Hiduplah
sebagai domba-Nya yang penuh sukacita! --MRT
DIA YANG MENCARI ANDA DENGAN SEGENAP DAYA,
DIA PULA YANG AKAN MEMELIHARA ANDA SECARA SEMPURNA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+15:1-7
Lukas 15:1-7
1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang
kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
2 Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli
Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan
bersama-sama dengan mereka."
3 Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
4 "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan
jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan
yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi
mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas
bahunya dengan gembira,
6 dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan
tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah
bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah
kutemukan.
7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga
karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada
sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak
memerlukan pertobatan."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+18-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+18-20
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 26 Mei 2013
Bacaan : Lukas 15:1-7
Setahun: 2 Tawarikh 18-20
Nats: Kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya
dengan gembira... (Lukas 15:5)
Judul:
DOMBA YANG HILANG
Bagi arkeolog, puing dan reruntuhan masa lalu sama berharganya
dengan emas. Artefak berupa gerabah dan benda kuno lain digunakan
untuk menjelaskan asal usul peradaban, memverifikasi klaim kebenaran
yang selama berabad-abad dipercayai. Dalam mencari mereka tidak
segan-segan menghabiskan dana besar, menghabiskan waktu
bertahun-tahun, menjelajah sampai ke daerah pelosok. Mereka akan
memperoleh kepuasan besar ketika menemukan dan membuktikan apa yang
mereka yakini, lalu mempublikasikannya pada dunia.
Yesus itu pencari. Bukan benda, namun domba, jiwa yang terhilang.
Dia akan mencari sampai menemukannya kembali. Yesus mencurahkan
segenap sumber daya terbaik untuk mengejar dan mendapatkan kembali
domba yang terhilang itu (ay. 4). Saat menemukannya, Dia memikulnya
di bahu-Nya (ay. 5), membawanya masuk ke rumah, mengadakan pesta
untuk kepulangan domba, dan mengundang para sabahat-Nya (ay. 6).
Apakah Anda sudah ditemukan Yesus? Kembali dalam pelukan-Nya?
Renungkanlah bagaimana Dia mencari dan menemukan Anda, lalu
meletakkan Anda di bahu-Nya. Artinya, Dia memikul beban, kesukaran.
dan masalah Anda. Dia lalu membawa Anda ke dalam rumah-Nya. Artinya,
mengizinkan Anda menikmati segala milik-Nya. Dia juga mengadakan
pesta bagi Anda dan mengundang para sahabat-Nya. Artinya, Dia
membawa Anda ke dalam komunitas yang baik bagi hidup Anda. Apakah
Anda sudah menikmati hak istimewa ini sebagai domba-Nya? Hiduplah
sebagai domba-Nya yang penuh sukacita! --MRT
DIA YANG MENCARI ANDA DENGAN SEGENAP DAYA,
DIA PULA YANG AKAN MEMELIHARA ANDA SECARA SEMPURNA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+15:1-7
Lukas 15:1-7
1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang
kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
2 Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli
Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan
bersama-sama dengan mereka."
3 Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
4 "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan
jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan
yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi
mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas
bahunya dengan gembira,
6 dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan
tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah
bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah
kutemukan.
7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga
karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada
sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak
memerlukan pertobatan."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+18-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+18-20
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Friday, May 24, 2013
(e-RH) Mei 25 -- BATAL ABORSI
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 25 Mei 2013
Bacaan : Efesus 4:17-32
Setahun: 2 Tawarikh 14-17
Nats: Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi
pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu,
supaya mereka yang mendengarnya, beroleh anugerah. (Efesus 4:29)
Judul:
BATAL ABORSI
Remaja itu hamil, namun pacarnya tak mau bertanggung jawab. Sambil
menangis kebingungan, ia pergi menuju klinik aborsi. Di tengah jalan
seorang ibu menghentikannya dan berkata, "Nak, aku tidak mengenalmu
dan tidak ingin mengganggumu. Tetapi, saat melihatmu, aku tergerak
untuk mengatakan bahwa Yesus mengasihimu. Dia tidak pernah
melupakanmu. Semuanya akan berakhir dengan baik." Remaja itu
berlutut di sudut jalan, berserah kepada Yesus, dan batal melakukan
aborsi. Kini anaknya menjadi penyanyi dan motivator yang dipakai
Tuhan untuk menjamah hati banyak orang. Nama anak itu Israel
Houghton.
Perkataan mengandung kuasa, baik positif maupun negatif. Perkataan
sinis dan sarkastis, yang lahir dari hati yang pahit, tak ayal
membangkitkan kemarahan, kegeraman, fitnah, dan pertengkaran (ay.
31). Sebaliknya, orang yang sudah mengalami hidup baru di dalam
Kristus sepatutnya menyampaikan perkataan yang membangkitkan
semangat, memberikan dukungan, dan membesarkan hati. Perkataannya
membuat orang yang mendengarnya beroleh anugerah (ay. 29) dan berani
untuk hidup benar meskipun harus menanggung risiko.
Nah, apakah perkataan kita membangun orang-orang di sekitar kita?
Kiranya perkataan kita menjadi berkat sehingga orang yang putus asa
jadi berpengharapan, yang marah jadi lembut, yang acuh tak acuh jadi
peduli, yang dendam jadi rindu untuk mengampuni, yang retak hubungan
jadi rujuk kembali. Itulah anugerah hidup baru melalui perkataan
yang penuh kuasa. --SST
KETIKA LIDAH KITA DIKUASAI OLEH ANUGERAH,
PERKATAAN KITA AKAN MENGALIRKAN BERKAT BAGI SESAMA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Efesus+4:17-32
Efesus 4:17-32
17 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan:
Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal
Allah dengan pikirannya yang sia-sia
18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan
Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena
kedegilan hati mereka.
19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri
kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam
kecemaran.
20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran
di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu,
harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh
nafsunya yang menyesatkan,
23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut
kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang
sesungguhnya.
25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada
yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa:
janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia
bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya
sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang
berkekurangan.
29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi
pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu,
supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah
memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah
hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala
kejahatan.
32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh
kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam
Kristus telah mengampuni kamu.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+14-17
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+14-17
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 25 Mei 2013
Bacaan : Efesus 4:17-32
Setahun: 2 Tawarikh 14-17
Nats: Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi
pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu,
supaya mereka yang mendengarnya, beroleh anugerah. (Efesus 4:29)
Judul:
BATAL ABORSI
Remaja itu hamil, namun pacarnya tak mau bertanggung jawab. Sambil
menangis kebingungan, ia pergi menuju klinik aborsi. Di tengah jalan
seorang ibu menghentikannya dan berkata, "Nak, aku tidak mengenalmu
dan tidak ingin mengganggumu. Tetapi, saat melihatmu, aku tergerak
untuk mengatakan bahwa Yesus mengasihimu. Dia tidak pernah
melupakanmu. Semuanya akan berakhir dengan baik." Remaja itu
berlutut di sudut jalan, berserah kepada Yesus, dan batal melakukan
aborsi. Kini anaknya menjadi penyanyi dan motivator yang dipakai
Tuhan untuk menjamah hati banyak orang. Nama anak itu Israel
Houghton.
Perkataan mengandung kuasa, baik positif maupun negatif. Perkataan
sinis dan sarkastis, yang lahir dari hati yang pahit, tak ayal
membangkitkan kemarahan, kegeraman, fitnah, dan pertengkaran (ay.
31). Sebaliknya, orang yang sudah mengalami hidup baru di dalam
Kristus sepatutnya menyampaikan perkataan yang membangkitkan
semangat, memberikan dukungan, dan membesarkan hati. Perkataannya
membuat orang yang mendengarnya beroleh anugerah (ay. 29) dan berani
untuk hidup benar meskipun harus menanggung risiko.
Nah, apakah perkataan kita membangun orang-orang di sekitar kita?
Kiranya perkataan kita menjadi berkat sehingga orang yang putus asa
jadi berpengharapan, yang marah jadi lembut, yang acuh tak acuh jadi
peduli, yang dendam jadi rindu untuk mengampuni, yang retak hubungan
jadi rujuk kembali. Itulah anugerah hidup baru melalui perkataan
yang penuh kuasa. --SST
KETIKA LIDAH KITA DIKUASAI OLEH ANUGERAH,
PERKATAAN KITA AKAN MENGALIRKAN BERKAT BAGI SESAMA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Efesus+4:17-32
Efesus 4:17-32
17 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan:
Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal
Allah dengan pikirannya yang sia-sia
18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan
Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena
kedegilan hati mereka.
19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri
kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam
kecemaran.
20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran
di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu,
harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh
nafsunya yang menyesatkan,
23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut
kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang
sesungguhnya.
25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada
yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa:
janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia
bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya
sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang
berkekurangan.
29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi
pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu,
supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah
memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah
hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala
kejahatan.
32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh
kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam
Kristus telah mengampuni kamu.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+14-17
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+14-17
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Thursday, May 23, 2013
[i-kan-humor] [e-Humor] 2205 Mei/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Humor
2205, Mei 2013
Shalom,
Rasanya pasti sedih sekali saat mengetahui bahwa hewan peliharaan yang sudah kita rawat dengan sepenuh hati, ternyata mati. Saya pun begitu. Sewaktu anjing kesayangan saya mati, saya menangisinya selama tujuh hari tujuh malam. Oke, mungkin terkesan melebih-lebihkan, tetapi itulah kenyataannya. Nah, pemuda dalam tokoh humor kali ini juga menangis karena kematian seekor gajah. Benarkah begitu? Simak humornya supaya tidak penasaran!
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Amy G.
< ami(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2205. KEMATIAN SANG GAJAH
Ada seorang pemuda yang bekerja di sebuah kebun binatang. Pagi itu, ia mendapat telepon bahwa ada seekor gajah yang mati di kebun binatang tempat dia bekerja. Pemuda itu segera menuju ke kandang gajah. Di sana, ia mendapati seorang lelaki tua yang menangis di dekat bangkai gajah itu.
"Sudahlah Pak, gajah itu sudah bahagia di surga. Bapak tidak perlu menangis lagi, gajah ini memang gajah yang paling pintar di antara gajah-gajah yang lain," ujar pemuda itu.
"Saya sedih bukan karena kematian gajah ini, Anak Muda. Saya sedih karena saya ditugaskan untuk menggali kubur dan menguburnya," jawab lelaki tua itu diiringi tangisannya yang semakin kencang.
[Sumber diambil dan disunting dari: http://www.renunganhariankristen.net/kematian-sang-gajah/]
ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; (Pengkhotbah 3:4) < http://alkitab.sabda.org?Pengkhotbah+3:4 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 174: "Saat mengikuti Yesus, Petrus sudah menikah atau belum? Apa buktinya?"
- "Ariadi (KPC)" < Ariadi(at)xxx > = Petrus sudah menikah, buktinya ada mertuanya.. pas ketemu Tuhan Yesus, pas demam pula.. ya khan..ya khan... :) ( Matius 8 : 14 )
- Tuti Karolina < tutik(at)xxx > = Belum, Penjala ikan menjadi penjala manusia. atau menyangkal yesus ..benar ga ya????
- Hari Prasetio < hari_prasetio(at)xxx > = Petrus waktu itu sudah menikah, sebab bila belum, dia tidak akan ikut Yesus. Buktinya ayat (cari sendiri) "Kemarilah kepada Ku semua yang berbeban berat..." Kalau belum menikah, dia kan belum berbeban berat :-D
- Yohanes < yohanes(at)xxx > = Sudah. Dia punya ibu mertua.
- irnetj < irnetj(at)xxx > = Belum. Tidak ada di antara para rasul yang sudah M-E-N-I-K-A-H...
- "christanti.liem" < christanti.liem(at)xxx > = Menikah --- petrus punya mertua (yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus)
- Linda Cheang < linda.cheang(at)xxx > = Petrus sudah menikah. Mat 8:14 Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
- "Anny S" < godwithanny5ms(at)xxx > = * Petrus sudah menikah. * Buktinya Petrus punya mertua Mat 8:14 - 15
Jawaban e-Humor: Sudah menikah. "Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam." (Matius 8:14).
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah sekarang, silakan jawab kuis yang tentunya masih akan menguji pengetahuan Anda tentang Alkitab berikut ini. Kuis kali ini adalah kiriman dari Sdr. Ronald < ronald(at)xxx >. Terima kasih ya atas partisipasinya!
Kuis minggu ini 175: "Apakah Adam mempunyai anak perempuan?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G., Yusak, dan Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2205, Mei 2013
Shalom,
Rasanya pasti sedih sekali saat mengetahui bahwa hewan peliharaan yang sudah kita rawat dengan sepenuh hati, ternyata mati. Saya pun begitu. Sewaktu anjing kesayangan saya mati, saya menangisinya selama tujuh hari tujuh malam. Oke, mungkin terkesan melebih-lebihkan, tetapi itulah kenyataannya. Nah, pemuda dalam tokoh humor kali ini juga menangis karena kematian seekor gajah. Benarkah begitu? Simak humornya supaya tidak penasaran!
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Amy G.
< ami(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2205. KEMATIAN SANG GAJAH
Ada seorang pemuda yang bekerja di sebuah kebun binatang. Pagi itu, ia mendapat telepon bahwa ada seekor gajah yang mati di kebun binatang tempat dia bekerja. Pemuda itu segera menuju ke kandang gajah. Di sana, ia mendapati seorang lelaki tua yang menangis di dekat bangkai gajah itu.
"Sudahlah Pak, gajah itu sudah bahagia di surga. Bapak tidak perlu menangis lagi, gajah ini memang gajah yang paling pintar di antara gajah-gajah yang lain," ujar pemuda itu.
"Saya sedih bukan karena kematian gajah ini, Anak Muda. Saya sedih karena saya ditugaskan untuk menggali kubur dan menguburnya," jawab lelaki tua itu diiringi tangisannya yang semakin kencang.
[Sumber diambil dan disunting dari: http://www.renunganhariankristen.net/kematian-sang-gajah/]
ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; (Pengkhotbah 3:4) < http://alkitab.sabda.org?Pengkhotbah+3:4 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 174: "Saat mengikuti Yesus, Petrus sudah menikah atau belum? Apa buktinya?"
- "Ariadi (KPC)" < Ariadi(at)xxx > = Petrus sudah menikah, buktinya ada mertuanya.. pas ketemu Tuhan Yesus, pas demam pula.. ya khan..ya khan... :) ( Matius 8 : 14 )
- Tuti Karolina < tutik(at)xxx > = Belum, Penjala ikan menjadi penjala manusia. atau menyangkal yesus ..benar ga ya????
- Hari Prasetio < hari_prasetio(at)xxx > = Petrus waktu itu sudah menikah, sebab bila belum, dia tidak akan ikut Yesus. Buktinya ayat (cari sendiri) "Kemarilah kepada Ku semua yang berbeban berat..." Kalau belum menikah, dia kan belum berbeban berat :-D
- Yohanes < yohanes(at)xxx > = Sudah. Dia punya ibu mertua.
- irnetj < irnetj(at)xxx > = Belum. Tidak ada di antara para rasul yang sudah M-E-N-I-K-A-H...
- "christanti.liem" < christanti.liem(at)xxx > = Menikah --- petrus punya mertua (yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus)
- Linda Cheang < linda.cheang(at)xxx > = Petrus sudah menikah. Mat 8:14 Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
- "Anny S" < godwithanny5ms(at)xxx > = * Petrus sudah menikah. * Buktinya Petrus punya mertua Mat 8:14 - 15
Jawaban e-Humor: Sudah menikah. "Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam." (Matius 8:14).
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah sekarang, silakan jawab kuis yang tentunya masih akan menguji pengetahuan Anda tentang Alkitab berikut ini. Kuis kali ini adalah kiriman dari Sdr. Ronald < ronald(at)xxx >. Terima kasih ya atas partisipasinya!
Kuis minggu ini 175: "Apakah Adam mempunyai anak perempuan?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G., Yusak, dan Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Mei 24 -- APA YANG MENDORONG KITA?
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 24 Mei 2013
Bacaan : Yohanes 6:25-59
Setahun: 2 Tawarikh 10-13
Nats: Yesus menjawab mereka, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, kamu
mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda,
melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kenyang..."
(Yohanes 6:26)
Judul:
APA YANG MENDORONG KITA?
Memiliki anak kecil yang lucu sangat menyenangkan. Setiap saya
kembali ke rumah, ia selalu menyambut dengan pelukan dan ciuman.
Rasanya semua penat hilang karenanya. Suatu saat, ia tidak berlaku
seperti biasanya. Setelah ia mencium saya, ia marah, memukul-mukul
bantal dan tempat tidur sambil menangis. Saya heran. Ternyata,
penyebabnya karena saya tidak membawa oleh-oleh. Saya sedih.
Rupanya, selama ini ia mencium saya karena saya membawakan
oleh-oleh.
Orang percaya juga dapat bersikap seperti itu. Datang kepada Tuhan,
ke gereja, atau rajin mengikuti ibadah hanya karena ingin
mendapatkan "roti" yang bersifat sementara. Bukan sebagai wujud
kasih dan kerinduan untuk bersekutu dengan-Nya. Hasilnya, banyak
yang kecewa dan mungkin marah jika doa dan keinginannya tidak
dikabulkan.
Allah merindukan kita mencari Dia bukan hanya untuk mendapatkan roti
atau pemenuhan kebutuhan jasmani yang akan binasa. Bukan berarti
pemenuhan kebutuhan jasmani itu tidak penting, namun seyogyanya hal
itu tidak menjadi fokus kita. Dia menginginkan kita rindu untuk
bersekutu dengan-Nya sebagai Roti Hidup yang memberi hidup kekal.
Dia menginginkan kita memiliki hubungan yang erat dengan diri-Nya.
Bagaimana pendekatan kita kepada Allah selama ini? Apakah kita
bersikap baik kepada-Nya hanya karena menginginkan berkat jasmani
dari-Nya? Ataukah kita sungguh-sungguh ingin mengenal karakter-Nya
sehingga saat keadaan buruk menimpa pun, kita tetap teguh percaya
akan jaminan pemeliharaan-Nya? --PRB
KETIKA KITA MENGUTAMAKAN HUBUNGAN DENGAN ALLAH,
KITA AKAN MENGALAMI KEPUASAN YANG TAK TERGANTIKAN OLEH APA PUN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+6:25-59
Yohanes 6:25-59
25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka
berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"
26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu
mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda,
melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa,
melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang
kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah
yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
28 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat,
supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki
Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus
Allah."
30 Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat,
supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan
apakah yang Engkau lakukan?
31 Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada
tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga."
32 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga,
melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari
sorga.
33 Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan
yang memberi hidup kepada dunia."
34 Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu
senantiasa."
35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang
kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
36 Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat
Aku, kamu tidak percaya.
37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan
barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan
kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah
mengutus Aku.
39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya
dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang
hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang
melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang
kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
41 Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia
telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga."
42 Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu
bapanya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun
dari sorga?"
43 Jawab Yesus kepada mereka: "Jangan kamu bersungut-sungut.
44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia
tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan
Kubangkitkan pada akhir zaman.
45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar
oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima
pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.
46 Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa.
Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat
Bapa.
47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia
mempunyai hidup yang kekal.
48 Akulah roti hidup.
49 Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka
telah mati.
50 Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari
padanya, ia tidak akan mati.
51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang
makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang
Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup
dunia."
52 Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata:
"Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk
dimakan."
53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan
minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai
hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir
zaman.
55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah
benar-benar minuman.
56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di
dalam Aku dan Aku di dalam dia.
57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh
Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup
oleh Aku.
58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang
dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan
roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."
59 Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di
rumah ibadat.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+10-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+10-13
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 24 Mei 2013
Bacaan : Yohanes 6:25-59
Setahun: 2 Tawarikh 10-13
Nats: Yesus menjawab mereka, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, kamu
mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda,
melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kenyang..."
(Yohanes 6:26)
Judul:
APA YANG MENDORONG KITA?
Memiliki anak kecil yang lucu sangat menyenangkan. Setiap saya
kembali ke rumah, ia selalu menyambut dengan pelukan dan ciuman.
Rasanya semua penat hilang karenanya. Suatu saat, ia tidak berlaku
seperti biasanya. Setelah ia mencium saya, ia marah, memukul-mukul
bantal dan tempat tidur sambil menangis. Saya heran. Ternyata,
penyebabnya karena saya tidak membawa oleh-oleh. Saya sedih.
Rupanya, selama ini ia mencium saya karena saya membawakan
oleh-oleh.
Orang percaya juga dapat bersikap seperti itu. Datang kepada Tuhan,
ke gereja, atau rajin mengikuti ibadah hanya karena ingin
mendapatkan "roti" yang bersifat sementara. Bukan sebagai wujud
kasih dan kerinduan untuk bersekutu dengan-Nya. Hasilnya, banyak
yang kecewa dan mungkin marah jika doa dan keinginannya tidak
dikabulkan.
Allah merindukan kita mencari Dia bukan hanya untuk mendapatkan roti
atau pemenuhan kebutuhan jasmani yang akan binasa. Bukan berarti
pemenuhan kebutuhan jasmani itu tidak penting, namun seyogyanya hal
itu tidak menjadi fokus kita. Dia menginginkan kita rindu untuk
bersekutu dengan-Nya sebagai Roti Hidup yang memberi hidup kekal.
Dia menginginkan kita memiliki hubungan yang erat dengan diri-Nya.
Bagaimana pendekatan kita kepada Allah selama ini? Apakah kita
bersikap baik kepada-Nya hanya karena menginginkan berkat jasmani
dari-Nya? Ataukah kita sungguh-sungguh ingin mengenal karakter-Nya
sehingga saat keadaan buruk menimpa pun, kita tetap teguh percaya
akan jaminan pemeliharaan-Nya? --PRB
KETIKA KITA MENGUTAMAKAN HUBUNGAN DENGAN ALLAH,
KITA AKAN MENGALAMI KEPUASAN YANG TAK TERGANTIKAN OLEH APA PUN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+6:25-59
Yohanes 6:25-59
25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka
berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"
26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu
mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda,
melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa,
melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang
kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah
yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
28 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat,
supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki
Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus
Allah."
30 Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat,
supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan
apakah yang Engkau lakukan?
31 Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada
tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga."
32 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga,
melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari
sorga.
33 Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan
yang memberi hidup kepada dunia."
34 Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu
senantiasa."
35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang
kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
36 Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat
Aku, kamu tidak percaya.
37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan
barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan
kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah
mengutus Aku.
39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya
dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang
hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang
melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang
kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
41 Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia
telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga."
42 Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu
bapanya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun
dari sorga?"
43 Jawab Yesus kepada mereka: "Jangan kamu bersungut-sungut.
44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia
tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan
Kubangkitkan pada akhir zaman.
45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar
oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima
pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.
46 Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa.
Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat
Bapa.
47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia
mempunyai hidup yang kekal.
48 Akulah roti hidup.
49 Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka
telah mati.
50 Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari
padanya, ia tidak akan mati.
51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang
makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang
Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup
dunia."
52 Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata:
"Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk
dimakan."
53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan
minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai
hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir
zaman.
55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah
benar-benar minuman.
56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di
dalam Aku dan Aku di dalam dia.
57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh
Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup
oleh Aku.
58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang
dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan
roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."
59 Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di
rumah ibadat.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+10-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+10-13
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
[PENULIS] Edisi 134/Mei/2013 -- Penulis Bayangan/Ghostwriter (II)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Penulis -- Penulis Bayangan/Ghostwriter (II)
Edisi 134/Mei/2013 -- Penulis Bayangan/Ghostwriter (II)
DAFTAR ISI
DARI REDAKSI: MENJADI PENULIS BAYANGAN? NANTI DULU....
TIP MENULIS: MENJADI PENULIS BAYANGAN PROFESIONAL
TOKOH PENULIS: CORRIE TEN BOOM
PENA MAYA: WATTPAD.COM
DARI REDAKSI: MENJADI PENULIS BAYANGAN? NANTI DULU....
Shalom!
Menjadi penulis bayangan, di luar etis-tidaknya profesi ini, ternyata tidak semudah yang orang pikirkan. Menjadi penulis bayangan adalah pilihan yang hanya bisa diambil oleh para penulis yang sudah makan asam garam dan sangat memahami seluk-beluk kepenulisan. Selain kualitas, seorang penulis yang membuka diri untuk menjadi "bayangan" bagi orang lain ternyata juga harus memiliki kemampuan riset yang tinggi sehingga dapat memenuhi tanggung jawabnya.
Selain tip tentang penulis bayangan, di edisi ini kami juga mengajak Sahabat untuk menyimak perjalanan hidup Corrie Ten Boom yang menarik dan juga sebuah review situs kepenulisan yang pasti menarik bagi Sahabat. Akhir kata, selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati!
Pemimpin Redaksi e-Penulis,
< Yudo(at)in-christ.net >
http://pelitaku.sabda.org
TIP MENULIS: MENJADI PENULIS BAYANGAN PROFESIONAL
Diringkas oleh: Berlin
Persamaan apa yang ada antara mantan presiden, bintang penyanyi rock, selebriti, dan atlet? Selain ketenaran dan keberuntungan yang mereka dapatkan dari karier, tidak ada dari mereka yang berhasil menemukan mata air kesuksesan lain melalui menuliskan biografi mereka sendiri. Namun, rahasianya adalah banyak dari mereka tidak memiliki baik waktu maupun keahlian yang diperlukan untuk mengerjakan proyek besar seperti menulis buku. Oleh sebab itu, mereka membutuhkan rekan kerja "tak terlihat" khusus, yaitu seorang penulis bayangan. Jika Anda penasaran seperti apa menjadi "suara" orang lain itu dan dibayar untuk merahasiakan keterlibatan Anda, berikut ini adalah tipnya.
1. Nilailah area keahlian Anda sebagai penulis. Sekalipun Anda belum pernah menerbitkan sebuah buku atau artikel, paling tidak Anda dapat menentukan jenis tulisan apa yang paling Anda nikmati dan menunjukkan kreativitas serta keterampilan organisasional Anda. Meskipun menjadi seorang penulis bayangan tidak membutuhkan gelar atau semacamnya, namun calon klien Anda akan memerlukan contoh pekerjaan Anda untuk membuat keputusan. Demikian juga, investasi waktu dan penelitian yang Anda butuhkan sebagai seorang penulis bayangan mengharuskan Anda memiliki ketertarikan pada subjek yang ada. Anda juga harus mengerjakannya dengan semangat setiap hari, seolah itu adalah proyek Anda sendiri.
2. Usahakan mendapatkan kepercayaan dari penerbit dalam lingkup keahlian Anda. Hal ini terutama penting jika Anda merencanakan bahwa suatu hari Anda akan mendapatkan klien utama atau bekerja pada sebuah agen penulis bayangan. Sebagai contoh, jika fokus Anda adalah menjadi penulis bayangan untuk novel roman, Anda akan memiliki kredibilitas lebih di mata calon klien jika Anda telah benar-benar masuk ke dalam pasar ini dan dipublikasikan. Jika minat Anda adalah nonfiksi, Anda perlu memiliki contoh jurnal ilmiah, majalah perdagangan, dan penerbit universitas, dan menunjukkan bahwa Anda telah menetapkan diri sebagai seorang ahli pada topik tertentu atau dalam bidang tertentu. Jika Anda tertarik menjadi penulis bayangan untuk otobiografi, setiap pengalaman yang Anda dapatkan dari mewawancarai orang-orang untuk dimuat di koran lokal akan sangat berharga. Terakhir, tetapi tidak kalah penting, adalah memikirkan pelajaran berharga apa yang Anda dapat dari berbagai pengalaman kerja Anda dan bagaimana hal itu dapat diterapkan pada keahlian khusus Anda sebagai seorang penulis bayangan. Sebagai contoh, katakanlah Anda baru saja pensiun dari pekerjaan Anda dalam bidang penegakan hukum, yaitu sebagai detektif. Pengetahuan Anda tentang kejahatan, penjahat, dan teknik investigasi akan menjadi nilai tambah bagi seseorang yang ingin mempekerjakan Anda untuk menulis sebuah novel misteri. Demikian juga, hobi yang telah membuat Anda menjadi seorang ahli (misalnya, memasak, petualangan padang gurun, barang antik) akan memberikan keaslian sebuah buku yang plotnya mencakup hal-hal tersebut.
3. Berkonsultasi dengan seorang pengacara untuk menyusun kontrak standar bagi Anda. Di dunia yang sempurna, kita bisa saja sekadar berjabat tangan dengan klien, menulis sebuah buku yang luar biasa bagi mereka, dan mengharapkan bayaran dari mereka sebagai upah. Sayangnya, orang-orang bisa sangat berubah jika mereka tidak diharuskan berkomitmen secara tertulis. Kontrak tidak hanya melindungi kepentingan Anda selama berusaha mendapatkan bayaran untuk semua kerja keras Anda, tetapi juga memberikan jaminan kepada klien bahwa Anda, penulis, tidak akan mengambil uang, melarikan diri dalam tawa, dan tidak mengetik satu kalimat pun. Secara singkat, kontrak harus menetapkan syarat pembayaran, tenggat waktu, kepemilikan, kerahasiaan, syarat-syarat penulisan ulang, dan keterangan tentang apa yang akan dilakukan dalam keadaan tertentu, misalnya bagaimana jika klien atau penulis mengalami kematian tak terduga sebelum buku selesai ditulis.
4. Iklankan layanan Anda. Cara terbaik untuk memulai adalah dengan merancang sebuah website profesional yang memperkenalkan latar belakang Anda, menjelaskan secara singkat jenis-jenis proyek yang Anda tangani (misalnya Novel, skenario, fiksi anak), dan menyediakan contoh gaya tulisan Anda. Biaya harus tercantum per jam, per halaman, atau per proyek. Sangat penting untuk menjelaskan apa yang Anda tetapkan karena, terus terang, Anda akan kagum pada banyaknya orang yang berharap Anda akan menulis segala sesuatu bagi mereka secara gratis dan hanya berbagi royalti penjualan saja. Itu bukan cara kerja seorang penulis bayangan. Juga, jangan memberikan pengharapan pada klien bahwa Anda akan bertindak sebagai agen mereka setelah buku selesai. Jelaskan kepada mereka bahwa bertindak sebagai agen mereka merupakan sebuah konflik kepentingan, terutama saat harus memberi tahu calon editor bagaimana Anda mengenal klien, Anda harus membocorkan rahasia bahwa Anda mengenal klien karena sebenarnya Andalah penulis buku itu.
5. Desain dan pesanlah pernak-pernik seperti kartu nama, kartu pos, alat tulis yang memuat situs penulis bayangan Anda. Percetakan-percetakan online seperti Vista Print ahli dalam hal ini karena Anda dapat menyajikan gambar yang profesional dengan biaya kecil. Ingatlah bahwa awalnya, situs Anda mungkin tidak akan banyak dikunjungi, namun marketing mulut ke mulut Anda akan mendatangkan pengunjung pada situs Anda. Jika Anda belum memiliki blog, sekarang adalah saat yang tepat untuk membuatnya dan memberi tahu orang-orang apa yang sedang Anda kerjakan. Ini juga merupakan saat yang tepat untuk menampilkan diri Anda pada situs-situs kepenulisan, dengan menyampaikan pesan kecil yang menjelaskan bahwa Anda adalah seorang penulis bayangan dan mengarahkan pengunjung ke lokasi di mana mereka dapat melihat dan mempelajari karya-karya Anda lebih jauh. Meskipun mungkin ini mahal, iklan-iklan dalam majalah komersial seperti "Writer's Digest", "Writer's Journal" dan "The Writer" selalu menjadi tempat yang bagus untuk mendapatkan klien baru bagi layanan yang Anda berikan.
6. Carilah calon klien di tingkat lokal dan nasional. Sebagai contoh, anggap saja Anda membaca sebuah artikel kemanusiaan di koran tentang pasangan di lingkungan Anda yang menjadi orang tua angkat bagi 37 anak. Nah, ada sebuah konsep menarik untuk ditulis menjadi sebuah buku! Kirimkan surat (kepada pihak koran jika Anda tidak dapat menemukan alamat pasangan itu), berilah komentar terhadap pengalaman mereka, dan tanyakan apakah mereka pernah mempertimbangkan untuk menulis buku. Sertakan kartu nama Anda dan mintalah mereka menghubungi Anda kapan saja mereka mau.
7. Hargailah Tenggat Waktu! Dalam antusiasme Anda untuk segera menerbitkan buku, jangan menerima proyek lain yang mungkin tidak dapat Anda tangani. Klien mengandalkan Anda bukan hanya untuk melakukan pekerjaan yang hebat, melainkan juga menyelesaikannya di waktu yang telah disepakati. Penting juga untuk menjelaskan sejak awal bahwa keterlibatan klien dalam penulisan buku adalah dalam hal me-review perkembangan bab demi bab. Hal ini bervariasi antara klien satu dengan klien lainnya. (t/Berlin)
Diterjemahkan dan diringkas dari:
Judul Artikel: How to Start a Ghostwriting Career
Penulis: Christina Hamlett
Situs: www.ehow.com
sumber: http://www.ehow.com/how_2343584_start-ghostwriting-career.html
Akses: 1 Mei 2013
TOKOH PENULIS: CORRIE TEN BOOM
Diringkas oleh: Yudo
Keluarga Ten Boom adalah keluarga Kristen yang taat dan mendedikasikan hidup mereka untuk melayani sesama. Rumah mereka selalu terbuka bagi siapa pun yang memerlukan bantuan. Sudah berpuluh-puluh tahun keluarga ini aktif dalam melakukan kegiatan sosial di Haarlem, dan iman mereka menjadi inspirasi bagi komunitas di tempat tinggal mereka dan masyarakat luas.
Selama Perang Dunia II, rumah keluarga Ten Boom menjadi tempat pengungsian, tempat bersembunyi bagi para pelarian yang diburu oleh tentara Nazi. Dengan melindungi orang-orang inilah Casper beserta kedua anak perempuannya, Betsie dan Corrie, mempertaruhkan nyawa mereka. Perlawanan tanpa kekerasan semacam inilah yang menjadi gaya hidup keluarga Ten Boom dalam mengamalkan iman Kristen mereka. Iman itu jugalah yang mendorong mereka untuk menyembunyikan orang-orang Yahudi, para pelajar yang menentang Nazi, dan juga para pejuang pergerakan pembebasan Belanda.
Selama tahun 1943-1944, setidaknya ada 6-7 orang yang secara ilegal tinggal di rumah mereka; yaitu 4 orang Yahudi dan 2-3 orang anggota pergerakan pembebasan Belanda. Beberapa pengungsi lainnya biasanya tinggal juga bersama mereka sampai keluarga ini dapat menemukan tempat yang aman bagi para pengungsi ini. Corrie menjadi ketua dalam pergerakan bawah tanah di Haarlem. Corrie dan "Kelompok Beje" bertugas untuk menemui keluarga-keluarga Belanda yang cukup berani untuk menerima para pengungsi di rumah mereka, dan sebagian besar waktu yang dimilikinya adalah untuk merawat para pengungsi ini setelah mereka mendapat tempat untuk bersembunyi. Dengan cara-cara inilah keluarga Ten Boom dan sahabat--sahabat mereka menyelamatkan nyawa 800 orang Yahudi, dan melindungi nyawa para anggota pejuang pergerakan bawah tanah Belanda.
Pada 28 Februari 1944, keluarga ini dikhianati sehingga Gestapo (polisi rahasia Nazi) menggerebek rumah mereka. Gestapo bahkan membuat perangkap dan menunggu sampai seluruh penghuni rumah itu pulang sebelum menyerbu. Sore itu, sekitar 30 orang yang tinggal di rumah keluarga Ten Boom ditahan oleh Gestapo. Selain Casper, Corrie, dan Betsie, Willem, kakak laki-laki Corrie beserta istri dan anaknya yang sedang berkunjung ke rumah mereka pada hari itu juga ditahan oleh Gestapo dan dijebloskan ke penjara.
Meskipun Gesptapo menggeledah seluruh isi rumah mereka dengan teliti, mereka tidak dapat menemukan apa yang paling mereka cari. Mereka mencari orang-orang Yahudi dan para pejuang pembebasan Belanda yang diduga bersembunyi di sana, namun tidak dapat menemukan mereka sebab orang-orang itu bersembunyi di balik tembok palsu yang berada di kamar Corrie. Karena itulah, meski rumah keluarga Ten Boom dijaga ketat oleh tentara, tetapi pasukan pemberontak dapat membebaskan para pengungsi itu dalam kurang dari 47 jam kemudian.
Akan tetapi, karena pemerintah Nazi menemukan tempat persembunyian dan kartu ransum di rumah mereka, keluarga Ten Boom tetap dipenjara. Casper, yang saat itu berumur 84 tahun, meninggal setelah 10 hari ditahan di Penjara Scheveningen. Sementara itu, Corrie dan Betsie menghabiskan 10 bulan di 3 penjara yang berbeda. Penjara mereka yang terakhir adalah kamp konsentrasi di Ravensbruck yang terkenal karena kekejamannya itu. Di penjara yang terletak dekat dengan kota Berlin itu, Corrie dan Betsie mengalami kehidupan yang hampir tak tertahankan. Akan tetapi, kedua bersaudara ini tetap menjalani hidup mereka dengan membagikan kasih Kristus kepada orang-orang yang ditahan bersama mereka. Banyak tahanan wanita yang percaya kepada Kristus oleh karena kesaksian kedua bersaudara ini.
Pada umur 59 tahun, Betsie meninggal di penjara Ravensbruck. Namun, Corrie tetap bertahan sampai ia dibebaskan. Empat anggota keluarga Ten Boom meninggal demi mempertahankan komitmen keluarga mereka, dan Corrie menyadari bahwa hidupnya hanyalah karunia dari Tuhan. Karena itu, Corrie bertekad untuk membagikan apa yang ia pelajari di kamp konsentrasi itu bersama Betsie, yaitu bahwa "Tidak ada jurang yang terlalu dalam bagi kasih Tuhan" dan "Tuhanlah yang akan memberi kita kekuatan untuk mengampuni orang-orang yang memusuhi kita." Pada umur 53 tahun, Corrie memulai sebuah pelayanan yang melayani orang-orang di seluruh dunia. Dalam 33 tahun berikutnya, Corrie bahkan mengunjungi lebih dari 60 negara! Dalam setiap pelayanannya, Corrie selalu bersaksi tentang kasih Tuhan dan memberi semangat kepada orang-orang yang ditemuinya bahwa "Yesuslah Sang Pemenang."
Atas keberaniannya, Corrie mendapat banyak penghargaan. Ia mendapat gelar Ksatria dari Ratu Belanda. Selain itu, ia juga mendapat kehormatan untuk menanam sebuah pohon di area Garden of Righteousness di Holocaust Museum di Yerusalem. Pada awal 1970, Corrie menulis sebuah buku berjudul "The Hiding Place" dan langsung menjadi buku yang laris. Setelah itu, ia juga menulis beberapa buku inspiratif lainnya dan beberapa video untuk bahan pelayanan.
Pada 15 April 1983, perempuan yang saleh ini pun berpulang kepada Bapa. Ia meninggal tepat pada perayaan ulang tahunnya yang ke 91. Menurut adat Yahudi, hanya orang-orang yang diberkatilah yang diizinkan Tuhan untuk meninggal pada peringatan hari kelahirannya.
Kisah Corrie tertuang dalam buku yang ditulisnya, "The Hiding Place" dan "Tramp for the Lord". (t/Yudo)
Diterjemahkan dan diringkas dari:
Nama situs: New Release Tuesday.Com
Alamat URL: http://www.newreleasetuesday.com/authordetail.php?aut_id=498
Judul asli artikel: Corrie Ten Boom
Penulis: --
Tanggal akses: 16 Mei 2013
PENA MAYA: WATTPAD.COM
Pernahkah Anda membayangkan sebuah jejaring sosial yang sebagian besar isinya tentang membaca, membahas, dan menulis buku? Jika Anda belum pernah melihat situs semacam itu, saya merekomendasikan Wattpad.com. Situs berbahasa Inggris ini berisi penulis-penulis dari seluruh belahan dunia yang ingin "memamerkan" karya mereka kepada semua orang yang gemar membaca. Untuk bergabung, Anda memang harus membuat akun terlebih dahulu. Namun, setelah akun Anda diaktifkan, Anda bebas masuk ke dalam lautan imajinasi para penulis ini. Apakah saya sudah memberi tahu Anda bahwa ini semacam situs jejaring sosial? Ya, situs ini memiliki fitur-fitur yang memungkinkan para anggotanya memiliki para "follower" dan juga mem-follow penulis lain. Selain itu, juga terdapat komunitas-komunitas yang dapat Anda ikuti seperti klub-klub buku yang berdasarkan genre seperti fantasy, romance, thriller, dll.. Jadi, tunggu apa lagi? Segeralah meluncur ke situs ini. (Yudo)
==> Wattpad.com
Kontak: penulis(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Santi T., dan Berlin B.
Berlangganan: subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Penulis -- Penulis Bayangan/Ghostwriter (II)
Edisi 134/Mei/2013 -- Penulis Bayangan/Ghostwriter (II)
DAFTAR ISI
DARI REDAKSI: MENJADI PENULIS BAYANGAN? NANTI DULU....
TIP MENULIS: MENJADI PENULIS BAYANGAN PROFESIONAL
TOKOH PENULIS: CORRIE TEN BOOM
PENA MAYA: WATTPAD.COM
DARI REDAKSI: MENJADI PENULIS BAYANGAN? NANTI DULU....
Shalom!
Menjadi penulis bayangan, di luar etis-tidaknya profesi ini, ternyata tidak semudah yang orang pikirkan. Menjadi penulis bayangan adalah pilihan yang hanya bisa diambil oleh para penulis yang sudah makan asam garam dan sangat memahami seluk-beluk kepenulisan. Selain kualitas, seorang penulis yang membuka diri untuk menjadi "bayangan" bagi orang lain ternyata juga harus memiliki kemampuan riset yang tinggi sehingga dapat memenuhi tanggung jawabnya.
Selain tip tentang penulis bayangan, di edisi ini kami juga mengajak Sahabat untuk menyimak perjalanan hidup Corrie Ten Boom yang menarik dan juga sebuah review situs kepenulisan yang pasti menarik bagi Sahabat. Akhir kata, selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati!
Pemimpin Redaksi e-Penulis,
< Yudo(at)in-christ.net >
http://pelitaku.sabda.org
TIP MENULIS: MENJADI PENULIS BAYANGAN PROFESIONAL
Diringkas oleh: Berlin
Persamaan apa yang ada antara mantan presiden, bintang penyanyi rock, selebriti, dan atlet? Selain ketenaran dan keberuntungan yang mereka dapatkan dari karier, tidak ada dari mereka yang berhasil menemukan mata air kesuksesan lain melalui menuliskan biografi mereka sendiri. Namun, rahasianya adalah banyak dari mereka tidak memiliki baik waktu maupun keahlian yang diperlukan untuk mengerjakan proyek besar seperti menulis buku. Oleh sebab itu, mereka membutuhkan rekan kerja "tak terlihat" khusus, yaitu seorang penulis bayangan. Jika Anda penasaran seperti apa menjadi "suara" orang lain itu dan dibayar untuk merahasiakan keterlibatan Anda, berikut ini adalah tipnya.
1. Nilailah area keahlian Anda sebagai penulis. Sekalipun Anda belum pernah menerbitkan sebuah buku atau artikel, paling tidak Anda dapat menentukan jenis tulisan apa yang paling Anda nikmati dan menunjukkan kreativitas serta keterampilan organisasional Anda. Meskipun menjadi seorang penulis bayangan tidak membutuhkan gelar atau semacamnya, namun calon klien Anda akan memerlukan contoh pekerjaan Anda untuk membuat keputusan. Demikian juga, investasi waktu dan penelitian yang Anda butuhkan sebagai seorang penulis bayangan mengharuskan Anda memiliki ketertarikan pada subjek yang ada. Anda juga harus mengerjakannya dengan semangat setiap hari, seolah itu adalah proyek Anda sendiri.
2. Usahakan mendapatkan kepercayaan dari penerbit dalam lingkup keahlian Anda. Hal ini terutama penting jika Anda merencanakan bahwa suatu hari Anda akan mendapatkan klien utama atau bekerja pada sebuah agen penulis bayangan. Sebagai contoh, jika fokus Anda adalah menjadi penulis bayangan untuk novel roman, Anda akan memiliki kredibilitas lebih di mata calon klien jika Anda telah benar-benar masuk ke dalam pasar ini dan dipublikasikan. Jika minat Anda adalah nonfiksi, Anda perlu memiliki contoh jurnal ilmiah, majalah perdagangan, dan penerbit universitas, dan menunjukkan bahwa Anda telah menetapkan diri sebagai seorang ahli pada topik tertentu atau dalam bidang tertentu. Jika Anda tertarik menjadi penulis bayangan untuk otobiografi, setiap pengalaman yang Anda dapatkan dari mewawancarai orang-orang untuk dimuat di koran lokal akan sangat berharga. Terakhir, tetapi tidak kalah penting, adalah memikirkan pelajaran berharga apa yang Anda dapat dari berbagai pengalaman kerja Anda dan bagaimana hal itu dapat diterapkan pada keahlian khusus Anda sebagai seorang penulis bayangan. Sebagai contoh, katakanlah Anda baru saja pensiun dari pekerjaan Anda dalam bidang penegakan hukum, yaitu sebagai detektif. Pengetahuan Anda tentang kejahatan, penjahat, dan teknik investigasi akan menjadi nilai tambah bagi seseorang yang ingin mempekerjakan Anda untuk menulis sebuah novel misteri. Demikian juga, hobi yang telah membuat Anda menjadi seorang ahli (misalnya, memasak, petualangan padang gurun, barang antik) akan memberikan keaslian sebuah buku yang plotnya mencakup hal-hal tersebut.
3. Berkonsultasi dengan seorang pengacara untuk menyusun kontrak standar bagi Anda. Di dunia yang sempurna, kita bisa saja sekadar berjabat tangan dengan klien, menulis sebuah buku yang luar biasa bagi mereka, dan mengharapkan bayaran dari mereka sebagai upah. Sayangnya, orang-orang bisa sangat berubah jika mereka tidak diharuskan berkomitmen secara tertulis. Kontrak tidak hanya melindungi kepentingan Anda selama berusaha mendapatkan bayaran untuk semua kerja keras Anda, tetapi juga memberikan jaminan kepada klien bahwa Anda, penulis, tidak akan mengambil uang, melarikan diri dalam tawa, dan tidak mengetik satu kalimat pun. Secara singkat, kontrak harus menetapkan syarat pembayaran, tenggat waktu, kepemilikan, kerahasiaan, syarat-syarat penulisan ulang, dan keterangan tentang apa yang akan dilakukan dalam keadaan tertentu, misalnya bagaimana jika klien atau penulis mengalami kematian tak terduga sebelum buku selesai ditulis.
4. Iklankan layanan Anda. Cara terbaik untuk memulai adalah dengan merancang sebuah website profesional yang memperkenalkan latar belakang Anda, menjelaskan secara singkat jenis-jenis proyek yang Anda tangani (misalnya Novel, skenario, fiksi anak), dan menyediakan contoh gaya tulisan Anda. Biaya harus tercantum per jam, per halaman, atau per proyek. Sangat penting untuk menjelaskan apa yang Anda tetapkan karena, terus terang, Anda akan kagum pada banyaknya orang yang berharap Anda akan menulis segala sesuatu bagi mereka secara gratis dan hanya berbagi royalti penjualan saja. Itu bukan cara kerja seorang penulis bayangan. Juga, jangan memberikan pengharapan pada klien bahwa Anda akan bertindak sebagai agen mereka setelah buku selesai. Jelaskan kepada mereka bahwa bertindak sebagai agen mereka merupakan sebuah konflik kepentingan, terutama saat harus memberi tahu calon editor bagaimana Anda mengenal klien, Anda harus membocorkan rahasia bahwa Anda mengenal klien karena sebenarnya Andalah penulis buku itu.
5. Desain dan pesanlah pernak-pernik seperti kartu nama, kartu pos, alat tulis yang memuat situs penulis bayangan Anda. Percetakan-percetakan online seperti Vista Print ahli dalam hal ini karena Anda dapat menyajikan gambar yang profesional dengan biaya kecil. Ingatlah bahwa awalnya, situs Anda mungkin tidak akan banyak dikunjungi, namun marketing mulut ke mulut Anda akan mendatangkan pengunjung pada situs Anda. Jika Anda belum memiliki blog, sekarang adalah saat yang tepat untuk membuatnya dan memberi tahu orang-orang apa yang sedang Anda kerjakan. Ini juga merupakan saat yang tepat untuk menampilkan diri Anda pada situs-situs kepenulisan, dengan menyampaikan pesan kecil yang menjelaskan bahwa Anda adalah seorang penulis bayangan dan mengarahkan pengunjung ke lokasi di mana mereka dapat melihat dan mempelajari karya-karya Anda lebih jauh. Meskipun mungkin ini mahal, iklan-iklan dalam majalah komersial seperti "Writer's Digest", "Writer's Journal" dan "The Writer" selalu menjadi tempat yang bagus untuk mendapatkan klien baru bagi layanan yang Anda berikan.
6. Carilah calon klien di tingkat lokal dan nasional. Sebagai contoh, anggap saja Anda membaca sebuah artikel kemanusiaan di koran tentang pasangan di lingkungan Anda yang menjadi orang tua angkat bagi 37 anak. Nah, ada sebuah konsep menarik untuk ditulis menjadi sebuah buku! Kirimkan surat (kepada pihak koran jika Anda tidak dapat menemukan alamat pasangan itu), berilah komentar terhadap pengalaman mereka, dan tanyakan apakah mereka pernah mempertimbangkan untuk menulis buku. Sertakan kartu nama Anda dan mintalah mereka menghubungi Anda kapan saja mereka mau.
7. Hargailah Tenggat Waktu! Dalam antusiasme Anda untuk segera menerbitkan buku, jangan menerima proyek lain yang mungkin tidak dapat Anda tangani. Klien mengandalkan Anda bukan hanya untuk melakukan pekerjaan yang hebat, melainkan juga menyelesaikannya di waktu yang telah disepakati. Penting juga untuk menjelaskan sejak awal bahwa keterlibatan klien dalam penulisan buku adalah dalam hal me-review perkembangan bab demi bab. Hal ini bervariasi antara klien satu dengan klien lainnya. (t/Berlin)
Diterjemahkan dan diringkas dari:
Judul Artikel: How to Start a Ghostwriting Career
Penulis: Christina Hamlett
Situs: www.ehow.com
sumber: http://www.ehow.com/how_2343584_start-ghostwriting-career.html
Akses: 1 Mei 2013
TOKOH PENULIS: CORRIE TEN BOOM
Diringkas oleh: Yudo
Keluarga Ten Boom adalah keluarga Kristen yang taat dan mendedikasikan hidup mereka untuk melayani sesama. Rumah mereka selalu terbuka bagi siapa pun yang memerlukan bantuan. Sudah berpuluh-puluh tahun keluarga ini aktif dalam melakukan kegiatan sosial di Haarlem, dan iman mereka menjadi inspirasi bagi komunitas di tempat tinggal mereka dan masyarakat luas.
Selama Perang Dunia II, rumah keluarga Ten Boom menjadi tempat pengungsian, tempat bersembunyi bagi para pelarian yang diburu oleh tentara Nazi. Dengan melindungi orang-orang inilah Casper beserta kedua anak perempuannya, Betsie dan Corrie, mempertaruhkan nyawa mereka. Perlawanan tanpa kekerasan semacam inilah yang menjadi gaya hidup keluarga Ten Boom dalam mengamalkan iman Kristen mereka. Iman itu jugalah yang mendorong mereka untuk menyembunyikan orang-orang Yahudi, para pelajar yang menentang Nazi, dan juga para pejuang pergerakan pembebasan Belanda.
Selama tahun 1943-1944, setidaknya ada 6-7 orang yang secara ilegal tinggal di rumah mereka; yaitu 4 orang Yahudi dan 2-3 orang anggota pergerakan pembebasan Belanda. Beberapa pengungsi lainnya biasanya tinggal juga bersama mereka sampai keluarga ini dapat menemukan tempat yang aman bagi para pengungsi ini. Corrie menjadi ketua dalam pergerakan bawah tanah di Haarlem. Corrie dan "Kelompok Beje" bertugas untuk menemui keluarga-keluarga Belanda yang cukup berani untuk menerima para pengungsi di rumah mereka, dan sebagian besar waktu yang dimilikinya adalah untuk merawat para pengungsi ini setelah mereka mendapat tempat untuk bersembunyi. Dengan cara-cara inilah keluarga Ten Boom dan sahabat--sahabat mereka menyelamatkan nyawa 800 orang Yahudi, dan melindungi nyawa para anggota pejuang pergerakan bawah tanah Belanda.
Pada 28 Februari 1944, keluarga ini dikhianati sehingga Gestapo (polisi rahasia Nazi) menggerebek rumah mereka. Gestapo bahkan membuat perangkap dan menunggu sampai seluruh penghuni rumah itu pulang sebelum menyerbu. Sore itu, sekitar 30 orang yang tinggal di rumah keluarga Ten Boom ditahan oleh Gestapo. Selain Casper, Corrie, dan Betsie, Willem, kakak laki-laki Corrie beserta istri dan anaknya yang sedang berkunjung ke rumah mereka pada hari itu juga ditahan oleh Gestapo dan dijebloskan ke penjara.
Meskipun Gesptapo menggeledah seluruh isi rumah mereka dengan teliti, mereka tidak dapat menemukan apa yang paling mereka cari. Mereka mencari orang-orang Yahudi dan para pejuang pembebasan Belanda yang diduga bersembunyi di sana, namun tidak dapat menemukan mereka sebab orang-orang itu bersembunyi di balik tembok palsu yang berada di kamar Corrie. Karena itulah, meski rumah keluarga Ten Boom dijaga ketat oleh tentara, tetapi pasukan pemberontak dapat membebaskan para pengungsi itu dalam kurang dari 47 jam kemudian.
Akan tetapi, karena pemerintah Nazi menemukan tempat persembunyian dan kartu ransum di rumah mereka, keluarga Ten Boom tetap dipenjara. Casper, yang saat itu berumur 84 tahun, meninggal setelah 10 hari ditahan di Penjara Scheveningen. Sementara itu, Corrie dan Betsie menghabiskan 10 bulan di 3 penjara yang berbeda. Penjara mereka yang terakhir adalah kamp konsentrasi di Ravensbruck yang terkenal karena kekejamannya itu. Di penjara yang terletak dekat dengan kota Berlin itu, Corrie dan Betsie mengalami kehidupan yang hampir tak tertahankan. Akan tetapi, kedua bersaudara ini tetap menjalani hidup mereka dengan membagikan kasih Kristus kepada orang-orang yang ditahan bersama mereka. Banyak tahanan wanita yang percaya kepada Kristus oleh karena kesaksian kedua bersaudara ini.
Pada umur 59 tahun, Betsie meninggal di penjara Ravensbruck. Namun, Corrie tetap bertahan sampai ia dibebaskan. Empat anggota keluarga Ten Boom meninggal demi mempertahankan komitmen keluarga mereka, dan Corrie menyadari bahwa hidupnya hanyalah karunia dari Tuhan. Karena itu, Corrie bertekad untuk membagikan apa yang ia pelajari di kamp konsentrasi itu bersama Betsie, yaitu bahwa "Tidak ada jurang yang terlalu dalam bagi kasih Tuhan" dan "Tuhanlah yang akan memberi kita kekuatan untuk mengampuni orang-orang yang memusuhi kita." Pada umur 53 tahun, Corrie memulai sebuah pelayanan yang melayani orang-orang di seluruh dunia. Dalam 33 tahun berikutnya, Corrie bahkan mengunjungi lebih dari 60 negara! Dalam setiap pelayanannya, Corrie selalu bersaksi tentang kasih Tuhan dan memberi semangat kepada orang-orang yang ditemuinya bahwa "Yesuslah Sang Pemenang."
Atas keberaniannya, Corrie mendapat banyak penghargaan. Ia mendapat gelar Ksatria dari Ratu Belanda. Selain itu, ia juga mendapat kehormatan untuk menanam sebuah pohon di area Garden of Righteousness di Holocaust Museum di Yerusalem. Pada awal 1970, Corrie menulis sebuah buku berjudul "The Hiding Place" dan langsung menjadi buku yang laris. Setelah itu, ia juga menulis beberapa buku inspiratif lainnya dan beberapa video untuk bahan pelayanan.
Pada 15 April 1983, perempuan yang saleh ini pun berpulang kepada Bapa. Ia meninggal tepat pada perayaan ulang tahunnya yang ke 91. Menurut adat Yahudi, hanya orang-orang yang diberkatilah yang diizinkan Tuhan untuk meninggal pada peringatan hari kelahirannya.
Kisah Corrie tertuang dalam buku yang ditulisnya, "The Hiding Place" dan "Tramp for the Lord". (t/Yudo)
Diterjemahkan dan diringkas dari:
Nama situs: New Release Tuesday.Com
Alamat URL: http://www.newreleasetuesday.com/authordetail.php?aut_id=498
Judul asli artikel: Corrie Ten Boom
Penulis: --
Tanggal akses: 16 Mei 2013
PENA MAYA: WATTPAD.COM
Pernahkah Anda membayangkan sebuah jejaring sosial yang sebagian besar isinya tentang membaca, membahas, dan menulis buku? Jika Anda belum pernah melihat situs semacam itu, saya merekomendasikan Wattpad.com. Situs berbahasa Inggris ini berisi penulis-penulis dari seluruh belahan dunia yang ingin "memamerkan" karya mereka kepada semua orang yang gemar membaca. Untuk bergabung, Anda memang harus membuat akun terlebih dahulu. Namun, setelah akun Anda diaktifkan, Anda bebas masuk ke dalam lautan imajinasi para penulis ini. Apakah saya sudah memberi tahu Anda bahwa ini semacam situs jejaring sosial? Ya, situs ini memiliki fitur-fitur yang memungkinkan para anggotanya memiliki para "follower" dan juga mem-follow penulis lain. Selain itu, juga terdapat komunitas-komunitas yang dapat Anda ikuti seperti klub-klub buku yang berdasarkan genre seperti fantasy, romance, thriller, dll.. Jadi, tunggu apa lagi? Segeralah meluncur ke situs ini. (Yudo)
==> Wattpad.com
Kontak: penulis(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Santi T., dan Berlin B.
Berlangganan: subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
[e-Wanita] Edisi 108/Mei 2013 -- Istri yang Melayani
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Wanita -- Istri yang Melayani
Edisi 108/Mei 2013
Salam kasih,
Keberadaan istri bagi suami adalah untuk mendampingi dan menolong suami dalam segala keadaan dengan sikap hati dan tindakan seorang hamba. Hal ini tidak berarti bahwa kita adalah pelayan. Sebaliknya, kita adalah penolong yang sepadan. Kristus sendiri, yang notabene adalah Putra Raja, mau merendahkan diri untuk melayani, masakan kita tidak mau? Bukankah kita dipanggil untuk meneladani Dia dan hidup seturut ajaran-Nya? Melayani Tuhan dapat ditunjukkan dengan melayani sesama, termasuk suami kita. Bagaimana para wanita seharusnya bertindak dan melayani sebagai istri? Anda dapat menemukan penjelasannya dalam artikel dan kesaksian yang kami sajikan dalam edisi ini. Selamat menyimak dan selamat melayani.
Pemimpin Redaksi e-Wanita,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >
DUNIA WANITA: HATI YANG MELAYANI
Diringkas oleh: S. Setyawati
Konsep tentang kesediaan berkorban dan saling melayani dapat menolong kita memperbarui aspek kerohanian dalam kehidupan suami istri. Dietrich Bonhoeffer menulis, "Pernikahan kristiani ditandai dengan disiplin dan penyangkalan diri.... Oleh sebab itu, ajaran kristiani tidak merendahkan nilai pernikahan, tetapi justru memurnikannya."(1) Sayangnya, selama ini spritualitas kristiani dalam pernikahan tidak banyak dikembangkan. Selama berabad-abad, kerohanian kristiani dianggap hampir identik dengan "kerohanian selibat". Menurut Mary Anne McPherson Oliver, hal ini "tidak memadai dan bahkan berbahaya dalam beberapa kasus, terutama bagi suami istri." Menurut Oliver, kerohanian selibat adalah semua gaya hidup agamawi yang sama sekali tidak melibatkan hubungan seksual, yang terpenting hanyalah bertanggung jawab untuk diri sendiri dan berelasi dalam hubungan yang fleksibel serta tidak terikat."(2) Pernyataan ini terkesan memojokkan kaum selibat. Dan, gambaran mereka tentang hidup yang berfokus pada diri sendiri menyadarkan kita bahwa hal itu bertentangan dengan ajaran Kristus untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Pada satu sisi, kita pantas menghargai keputusan seseorang yang memberi diri sepenuhnya untuk melayani Tuhan. Di sisi lain, kita juga perlu memuji mereka yang memutuskan untuk memberikan diri untuk melayani Tuhan bersama dengan mitra mereka seumur hidup, bersepakat membesarkan anak-anak yang mengasihi dan melayani Tuhan, serta sesama.
Namun, mengapa ada banyak pernikahan yang mengalami kegagalan. Itu karena banyak orang tidak memasuki mahligai pernikahan dengan perspektif "melayani pasangan" dan memandang hubungan dalam pernikahan sebagai hubungan yang mementingkan diri sendiri (egois). Katleen dan Thomas Hart, penulis buku "The First Two Years of Marriage", menyebut situasi ini sebagai "misteri paskah" pernikahan, sebuah proses "mati dan bangkit kembali" yang berlangsung terus-menerus dalam kehidupan pasangan suami istri. Setiap hari, kita harus mati terhadap keinginan kita yang egois dan bangkit sebagai seorang hamba yang siap melayani. Setiap hari, kita dipanggil untuk meneladani Kristus yang menderita di kayu salib, dan kemudian dimampukan untuk bertindak oleh Kristus yang telah bangkit. Kita mati terhadap berbagai harapan, tuntutan, dan ketakutan dalam pernikahan. Kita bangkit untuk berkompromi, melayani, dan memulai dengan berani. Dengan demikian, panggilan pernikahan kristiani yang sejati merupakan sebuah tawaran dan bukan sebuah permintaan. Saat kita mengundang seseorang memasuki hubungan pernikahan, pertanyaan yang sesungguhnya bukanlah, "Maukah kamu melakukannya untukku?" melainkan, "Maukah kamu menerima apa yang hendak kuberikan?" Jika pernikahan dipandang dari perspektif ini setiap hari, berbagai kekecewaan bisa dihindari karena masing-masing pasangan sibuk memikirkan sudah sebaik apa mereka menjalankan tugas melayani pasangan.
Yang Layak
Kita perlu mengingat bahwa inisiatif melayani merupakan sebuah disiplin rohani yang hanya dapat kita lakukan dengan pertolongan Tuhan, dan hanya dapat dihidupi dengan menerapkannya kepada orang lain. Tuhan mengajarkan agar kita melayani sesama tanpa memandang apakah ia layak atau tidak, seperti yang dicontohkan oleh Rasul Yohanes dalam 1 Yohanes 3:17. Yohanes tidak memberi kriteria bahwa yang perlu kita tolong hanyalah orang-orang yang tidak berdosa. Ia malah mengajarkan bahwa apa yang mereka derita menentukan apa yang menjadi kewajiban kita. Dan, kita melakukannya atas dasar kasih ilahi, bukan penilaian atau penghakiman manusia. Kita melayani sesama yang membutuhkan karena Tuhan terlebih dahulu mengasihi kita dan memanggil kita untuk mengasihi mereka sebagai wujud kasih kita kepada Tuhan. Kita tidak mengasihi sesama berdasarkan kelayakan, kita juga tidak berhak menentukan kelayakan sesama. Intinya, kita harus menggenapi hukum kasih: mengasihi Tuhan dan sesama.
Kita harus menaati dan melayani Tuhan. Jadi, ketika kita menaati Dia, orang yang kita layani tidak perlu memenuhi syarat apa pun untuk mendapatkan pelayanan kita. Namun, hal ini sulit diterapkan dalam pernikahan yang memiliki begitu banyak tuntutan dan harapan. Oleh karena itu, mari kita saling mengingatkan untuk senantiasa taat kepada Tuhan dan bahwa kita dipanggil untuk melayani pasangan kita. Jadi, tidak peduli bagaimana pasangan kita memperlakukan kita, tanggapilah dia dengan sikap seorang hamba.
Contoh melayani seperti seorang hamba ditunjukkan oleh Yesus ketika Ia membasuh kaki para murid-Nya (Yohanes 13:1-17). Walaupun Ia tahu bahwa murid-murid-Nya akan lari meninggalkan Dia dan bahkan ada yang akan mengkhianati-Nya, Ia tetap membasuh kaki mereka. Tuhan tidak meminta kita mengasihi orang yang layak dikasihi atau yang dapat membalas pelayanan kita. Jadi, jika Anda merasa berada dalam pernikahan yang berat sebelah karena Anda selalu memberi dan tidak pernah menerima, pakailah situasi tersebut untuk belajar lebih berorientasi pada Tuhan dan menolong Anda bertumbuh pesat secara rohani. Dalam pengajaran kristiani, melayani itu sangat penting. Dan, semua situasi yang membentuk hati seorang hamba dalam diri kita sangat berharga untuk dijalani, termasuk pernikahan yang berat sebelah.
Hati yang Melayani
Salah satu tantangan dalam karakter kristiani adalah menghidupi pengajaran Alkitab yang mementingkan sikap hati di balik sebuah tindakan. Yesus mengatakan bahwa perbuatan yang benar dapat dilakukan dengan alasan/motivasi yang salah, akibatnya kita kehilangan upah kita (Matius 6:1-4). Istri/suami mungkin saja melayani pasangannya karena ingin menunjukkan bahwa ia memegang kendali atas hubungan mereka. Seperti kutipan ini, "Orang-orang dengan kepribadian kuat cenderung menganggap hanya dirinya yang dapat memikul semua tanggung jawab dalam pernikahannya. Daripada meminta pasangannya untuk ikut ambil bagian dalam hal-hal tertentu, mereka lebih suka melakukan semuanya sendirian .... Sekalipun terlihat seperti cinta yang penuh pengorbanan, ini sebenarnya adalah hasrat untuk menjadi pihak yang lebih dominan."(3)
Konsep melayani sendiri meliputi memberi ruang bagi pasangan Anda untuk ikut ambil bagian/proaktif. Jadi, melayani berarti kita harus membasuh kaki orang lain dan mengizinkan orang lain membasuh kaki kita. Tindakan melayani pun harus didorong oleh hati yang penuh kemauan, kerelaan, dan tanpa keluhan. Inilah ciri yang harus dimiliki orang kristiani. Jika kita melayani pasangan dengan letupan kejengkelan dan menggerutu, artinya kita sedang menunjukkan jiwa martir palsu yang dimuati kesombongan, bukan sikap Kristus.
Prinsip melayani secara sukarela dalam pernikahan memberikan ruang bagi para pasangan suami istri untuk saling memahami bahwa pasangannya memiliki peran dan cara melayani yang berbeda darinya. Maka dari itu, kita harus menjaga perilaku dan hati untuk melayani pasangan kita dan memberi kesempatan kepada pasangan untuk melayani kita. Dengan demikian, kita bisa belajar menjadi pribadi yang semakin bergantung pada Tuhan dan bertambah kuat secara rohani. Pastikan bahwa kita menemukan sukacita sejati saat kita sungguh-sungguh melayani dengan hati yang benar.
Daftar Pustaka:
1. Dietrich, Bonhoeffer. 1963. "The Cost of Discipleship". New York: Macmillan. Hlm. 149.
2. Oliver. "Conjugal Spirituality". Hlm. 1.
3. Piper. "The Biblical View of Sex and Marriage". Hlm. 157.
Diringkas dari:
Judul asli buku: Sacred Married
Judul buku terjemahan: Sacred Married -- Bagaimana Seandainya Tuhan Merancang Pernikahan Lebih untuk Menguduskan Kita daripada untuk Menyenangkan Kita?
Judul bab: Jadikan Aku Seorang Hamba
Judul asli artikel: Ciri Pembeda Pernikahan Kristiani
Penulis: Gary Thomas
Penerjemah: Natasha Leung
Penerbit: Yayasan Gloria, Yogyakarta 2013
Halaman: 241 -- 248
WAWASAN WANITA: MENJADI ISTRI YANG BAIK DI DALAM KRISTUS
"Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata." (Amsal 31:10)
Tidak hanya suami yang harus bersikap baik di dalam Kristus, istri juga memegang peranan penting dalam keharmonisan rumah tangga.
Firman Tuhan mengatakan bahwa istri yang cakap lebih berharga dibandingkan permata. Permata merupakan logam yang sangat berharga, jauh lebih berharga dibandingkan emas. Banyak sekali orang di dunia ini yang bangga jika mengenakan permata sebagai perhiasannya. Seorang istri yang cakap di dalam Tuhan jauh melebihi permata yang ada di dunia ini.
Tentunya, semua istri ingin menjadi istri yang seperti itu. Mari kita lihat beberapa hal dalam firman Tuhan yang dapat membantu kita, sebagai istri, menjadi lebih baik lagi di hadapan Tuhan.
1. Tunduk kepada Suami
"Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan," dan "Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu." (Efesus 5:22,24)
Alkitab tidak berkata, "Hai suami tunduklah kepada istrimu", tetapi justru sebaliknya. Merupakan suatu kewajiban bahwa istri harus tunduk kepada suami. "Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan." (Kolose 3:18)
Zaman boleh berubah dengan meningkatnya status wanita menjadi setara dengan laki-laki sehingga wanita boleh menduduki posisi-posisi strategis di bidang bisnis, pekerjaan, pemerintahan, dan lainnya. Akan tetapi, dalam posisinya di rumah tangga, harus tetap disadari bahwa suami memegang otoritas pemimpin dan kepala keluarga. Bagaimanapun posisi, status, dan keadaan suami, istri harus belajar tunduk kepada suaminya.
2. Hidup Murni di Hadapan Tuhan
"Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu." (1 Petrus 3:1-2)
Seorang istri harus belajar untuk menjaga sikap dan tindakan mereka kepada suaminya. Ada sebagian suami yang memang belum dimenangkan di dalam Kristus. Bahkan, mereka melakukan berbagai kejahatan di mata Tuhan. Seorang istri harus belajar bersabar dalam menghadapi hal ini. Dia harus tetap melakukan apa yang berkenan di hadapan Tuhan dan tetap mengasihi suaminya.
Sebagian besar suami yang bersikap tidak baik seperti ini tidak dapat diubahkan hanya dengan perkataan saja. Akan tetapi, jika suami melihat istrinya yang selalu bersikap sabar dan penuh kelembutan dalam menghadapi dirinya, suatu saat sang suami akan luluh hatinya. Suami dapat dimenangkan hatinya melalui sikap dan tindakan istri yang sabar dan taat kepada Tuhan.
3. Menjadi Penolong
"TUHAN Allah berfirman: 'Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.'" (Kejadian 2:18)
Tuhan menempatkan wanita untuk menjadi penolong bagi laki-laki, bukan sebaliknya. Adalah suatu kebahagiaan bersama bagi suami dan istri jika suami mendapatkan kesuksesan dan ketenaran dalam pekerjaannya. Istri sangat memegang peranan penting dalam perjalanan menuju kesuksesan tersebut.
Setiap doa, dorongan, penyertaan, kesetiaan, dan kesabaran yang senantiasa diberikan kepada suaminya akan menjadi suatu fondasi yang kuat bagi suami untuk dapat meraih kesuksesan.
"... dan isteri hendaklah menghormati suaminya." (Efesus 5:33b)
Untuk itu, apa pun kondisi suami saat ini, entah sedang dalam kondisi terpuruk ataupun terjatuh, biarlah istri tetap setia mendampingi suami. Istri tidak boleh mencemooh, menjelekkan, atau bahkan meninggalkan suami, apalagi jika suami sedang dalam keadaan yang buruk.
Istri harus ingat bahwa dalam keadaan susah maupun senang, ia harus senantiasa menjadi pendamping dan penolong bagi suaminya. Biarlah istri tetap dapat mendukung suaminya jika sedang menjalani masalah dan keadaan yang tidak menyenangkan.
Dengan tetap bergandengan tangan, akan ada kekuatan yang menyertai rumah tangga kita dalam menghadapi masalah sehingga pada akhirnya, suami istri dapat meraih kemenangan bersama di hadapan Tuhan. Haleluya!
"Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya." (Amsal 12:4)
"Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji." (Amsal 31:30)
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Pelita Hidup
Alamat URL: http://www.pelitahidup.com/2012/02/28/menjadi-isteri-yang-baik-di-dalam-kristus/#.UYylsEpBfig
Penulis: Riva Sinjal
Tanggal akses: 10 Mei 2013
STOP PRESS: Temukan Sumber Bahan Terbaik Seputar Pujian di Pujian.co
Tidak ada salahnya jika Anda menjelajah banyak situs untuk mendapatkan bahan-bahan seputar lagu-lagu rohani Kristen. Namun, berapa lamakah waktu yang Anda perlukan dan seberapa berkualitaskah bahan yang Anda temukan? Kini, Anda tidak perlu membuang waktu terlalu banyak untuk mencari bahan-bahan seputar pujian. Situs Pujian.co bisa menjadi solusi Anda untuk mendapatkan sumber-sumber bahan terbaik seputar lagu-lagu rohani dan bahan-bahan terkait lainnya. Melalui situs ini, Anda bisa menemukan sumber bahan tentang lagu-lagu pujian, artikel seputar musik dan pujian, album rohani, radio Kristen, wawasan seputar musik, dan komunitas Kristen.
Semua kategori ini mempunyai sumber bahan yang bisa menolong Anda untuk mendapatkan informasi yang Anda inginkan. Untuk itu, jangan lewatkan kesempatan berharga kali ini, segeralah kunjungi situs Pujian.co dan dapatkan berkanya!
==> http://pujian.co
Kontak: wanita(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, N. Risanti, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-wanita/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Wanita -- Istri yang Melayani
Edisi 108/Mei 2013
Salam kasih,
Keberadaan istri bagi suami adalah untuk mendampingi dan menolong suami dalam segala keadaan dengan sikap hati dan tindakan seorang hamba. Hal ini tidak berarti bahwa kita adalah pelayan. Sebaliknya, kita adalah penolong yang sepadan. Kristus sendiri, yang notabene adalah Putra Raja, mau merendahkan diri untuk melayani, masakan kita tidak mau? Bukankah kita dipanggil untuk meneladani Dia dan hidup seturut ajaran-Nya? Melayani Tuhan dapat ditunjukkan dengan melayani sesama, termasuk suami kita. Bagaimana para wanita seharusnya bertindak dan melayani sebagai istri? Anda dapat menemukan penjelasannya dalam artikel dan kesaksian yang kami sajikan dalam edisi ini. Selamat menyimak dan selamat melayani.
Pemimpin Redaksi e-Wanita,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >
DUNIA WANITA: HATI YANG MELAYANI
Diringkas oleh: S. Setyawati
Konsep tentang kesediaan berkorban dan saling melayani dapat menolong kita memperbarui aspek kerohanian dalam kehidupan suami istri. Dietrich Bonhoeffer menulis, "Pernikahan kristiani ditandai dengan disiplin dan penyangkalan diri.... Oleh sebab itu, ajaran kristiani tidak merendahkan nilai pernikahan, tetapi justru memurnikannya."(1) Sayangnya, selama ini spritualitas kristiani dalam pernikahan tidak banyak dikembangkan. Selama berabad-abad, kerohanian kristiani dianggap hampir identik dengan "kerohanian selibat". Menurut Mary Anne McPherson Oliver, hal ini "tidak memadai dan bahkan berbahaya dalam beberapa kasus, terutama bagi suami istri." Menurut Oliver, kerohanian selibat adalah semua gaya hidup agamawi yang sama sekali tidak melibatkan hubungan seksual, yang terpenting hanyalah bertanggung jawab untuk diri sendiri dan berelasi dalam hubungan yang fleksibel serta tidak terikat."(2) Pernyataan ini terkesan memojokkan kaum selibat. Dan, gambaran mereka tentang hidup yang berfokus pada diri sendiri menyadarkan kita bahwa hal itu bertentangan dengan ajaran Kristus untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Pada satu sisi, kita pantas menghargai keputusan seseorang yang memberi diri sepenuhnya untuk melayani Tuhan. Di sisi lain, kita juga perlu memuji mereka yang memutuskan untuk memberikan diri untuk melayani Tuhan bersama dengan mitra mereka seumur hidup, bersepakat membesarkan anak-anak yang mengasihi dan melayani Tuhan, serta sesama.
Namun, mengapa ada banyak pernikahan yang mengalami kegagalan. Itu karena banyak orang tidak memasuki mahligai pernikahan dengan perspektif "melayani pasangan" dan memandang hubungan dalam pernikahan sebagai hubungan yang mementingkan diri sendiri (egois). Katleen dan Thomas Hart, penulis buku "The First Two Years of Marriage", menyebut situasi ini sebagai "misteri paskah" pernikahan, sebuah proses "mati dan bangkit kembali" yang berlangsung terus-menerus dalam kehidupan pasangan suami istri. Setiap hari, kita harus mati terhadap keinginan kita yang egois dan bangkit sebagai seorang hamba yang siap melayani. Setiap hari, kita dipanggil untuk meneladani Kristus yang menderita di kayu salib, dan kemudian dimampukan untuk bertindak oleh Kristus yang telah bangkit. Kita mati terhadap berbagai harapan, tuntutan, dan ketakutan dalam pernikahan. Kita bangkit untuk berkompromi, melayani, dan memulai dengan berani. Dengan demikian, panggilan pernikahan kristiani yang sejati merupakan sebuah tawaran dan bukan sebuah permintaan. Saat kita mengundang seseorang memasuki hubungan pernikahan, pertanyaan yang sesungguhnya bukanlah, "Maukah kamu melakukannya untukku?" melainkan, "Maukah kamu menerima apa yang hendak kuberikan?" Jika pernikahan dipandang dari perspektif ini setiap hari, berbagai kekecewaan bisa dihindari karena masing-masing pasangan sibuk memikirkan sudah sebaik apa mereka menjalankan tugas melayani pasangan.
Yang Layak
Kita perlu mengingat bahwa inisiatif melayani merupakan sebuah disiplin rohani yang hanya dapat kita lakukan dengan pertolongan Tuhan, dan hanya dapat dihidupi dengan menerapkannya kepada orang lain. Tuhan mengajarkan agar kita melayani sesama tanpa memandang apakah ia layak atau tidak, seperti yang dicontohkan oleh Rasul Yohanes dalam 1 Yohanes 3:17. Yohanes tidak memberi kriteria bahwa yang perlu kita tolong hanyalah orang-orang yang tidak berdosa. Ia malah mengajarkan bahwa apa yang mereka derita menentukan apa yang menjadi kewajiban kita. Dan, kita melakukannya atas dasar kasih ilahi, bukan penilaian atau penghakiman manusia. Kita melayani sesama yang membutuhkan karena Tuhan terlebih dahulu mengasihi kita dan memanggil kita untuk mengasihi mereka sebagai wujud kasih kita kepada Tuhan. Kita tidak mengasihi sesama berdasarkan kelayakan, kita juga tidak berhak menentukan kelayakan sesama. Intinya, kita harus menggenapi hukum kasih: mengasihi Tuhan dan sesama.
Kita harus menaati dan melayani Tuhan. Jadi, ketika kita menaati Dia, orang yang kita layani tidak perlu memenuhi syarat apa pun untuk mendapatkan pelayanan kita. Namun, hal ini sulit diterapkan dalam pernikahan yang memiliki begitu banyak tuntutan dan harapan. Oleh karena itu, mari kita saling mengingatkan untuk senantiasa taat kepada Tuhan dan bahwa kita dipanggil untuk melayani pasangan kita. Jadi, tidak peduli bagaimana pasangan kita memperlakukan kita, tanggapilah dia dengan sikap seorang hamba.
Contoh melayani seperti seorang hamba ditunjukkan oleh Yesus ketika Ia membasuh kaki para murid-Nya (Yohanes 13:1-17). Walaupun Ia tahu bahwa murid-murid-Nya akan lari meninggalkan Dia dan bahkan ada yang akan mengkhianati-Nya, Ia tetap membasuh kaki mereka. Tuhan tidak meminta kita mengasihi orang yang layak dikasihi atau yang dapat membalas pelayanan kita. Jadi, jika Anda merasa berada dalam pernikahan yang berat sebelah karena Anda selalu memberi dan tidak pernah menerima, pakailah situasi tersebut untuk belajar lebih berorientasi pada Tuhan dan menolong Anda bertumbuh pesat secara rohani. Dalam pengajaran kristiani, melayani itu sangat penting. Dan, semua situasi yang membentuk hati seorang hamba dalam diri kita sangat berharga untuk dijalani, termasuk pernikahan yang berat sebelah.
Hati yang Melayani
Salah satu tantangan dalam karakter kristiani adalah menghidupi pengajaran Alkitab yang mementingkan sikap hati di balik sebuah tindakan. Yesus mengatakan bahwa perbuatan yang benar dapat dilakukan dengan alasan/motivasi yang salah, akibatnya kita kehilangan upah kita (Matius 6:1-4). Istri/suami mungkin saja melayani pasangannya karena ingin menunjukkan bahwa ia memegang kendali atas hubungan mereka. Seperti kutipan ini, "Orang-orang dengan kepribadian kuat cenderung menganggap hanya dirinya yang dapat memikul semua tanggung jawab dalam pernikahannya. Daripada meminta pasangannya untuk ikut ambil bagian dalam hal-hal tertentu, mereka lebih suka melakukan semuanya sendirian .... Sekalipun terlihat seperti cinta yang penuh pengorbanan, ini sebenarnya adalah hasrat untuk menjadi pihak yang lebih dominan."(3)
Konsep melayani sendiri meliputi memberi ruang bagi pasangan Anda untuk ikut ambil bagian/proaktif. Jadi, melayani berarti kita harus membasuh kaki orang lain dan mengizinkan orang lain membasuh kaki kita. Tindakan melayani pun harus didorong oleh hati yang penuh kemauan, kerelaan, dan tanpa keluhan. Inilah ciri yang harus dimiliki orang kristiani. Jika kita melayani pasangan dengan letupan kejengkelan dan menggerutu, artinya kita sedang menunjukkan jiwa martir palsu yang dimuati kesombongan, bukan sikap Kristus.
Prinsip melayani secara sukarela dalam pernikahan memberikan ruang bagi para pasangan suami istri untuk saling memahami bahwa pasangannya memiliki peran dan cara melayani yang berbeda darinya. Maka dari itu, kita harus menjaga perilaku dan hati untuk melayani pasangan kita dan memberi kesempatan kepada pasangan untuk melayani kita. Dengan demikian, kita bisa belajar menjadi pribadi yang semakin bergantung pada Tuhan dan bertambah kuat secara rohani. Pastikan bahwa kita menemukan sukacita sejati saat kita sungguh-sungguh melayani dengan hati yang benar.
Daftar Pustaka:
1. Dietrich, Bonhoeffer. 1963. "The Cost of Discipleship". New York: Macmillan. Hlm. 149.
2. Oliver. "Conjugal Spirituality". Hlm. 1.
3. Piper. "The Biblical View of Sex and Marriage". Hlm. 157.
Diringkas dari:
Judul asli buku: Sacred Married
Judul buku terjemahan: Sacred Married -- Bagaimana Seandainya Tuhan Merancang Pernikahan Lebih untuk Menguduskan Kita daripada untuk Menyenangkan Kita?
Judul bab: Jadikan Aku Seorang Hamba
Judul asli artikel: Ciri Pembeda Pernikahan Kristiani
Penulis: Gary Thomas
Penerjemah: Natasha Leung
Penerbit: Yayasan Gloria, Yogyakarta 2013
Halaman: 241 -- 248
WAWASAN WANITA: MENJADI ISTRI YANG BAIK DI DALAM KRISTUS
"Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata." (Amsal 31:10)
Tidak hanya suami yang harus bersikap baik di dalam Kristus, istri juga memegang peranan penting dalam keharmonisan rumah tangga.
Firman Tuhan mengatakan bahwa istri yang cakap lebih berharga dibandingkan permata. Permata merupakan logam yang sangat berharga, jauh lebih berharga dibandingkan emas. Banyak sekali orang di dunia ini yang bangga jika mengenakan permata sebagai perhiasannya. Seorang istri yang cakap di dalam Tuhan jauh melebihi permata yang ada di dunia ini.
Tentunya, semua istri ingin menjadi istri yang seperti itu. Mari kita lihat beberapa hal dalam firman Tuhan yang dapat membantu kita, sebagai istri, menjadi lebih baik lagi di hadapan Tuhan.
1. Tunduk kepada Suami
"Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan," dan "Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu." (Efesus 5:22,24)
Alkitab tidak berkata, "Hai suami tunduklah kepada istrimu", tetapi justru sebaliknya. Merupakan suatu kewajiban bahwa istri harus tunduk kepada suami. "Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan." (Kolose 3:18)
Zaman boleh berubah dengan meningkatnya status wanita menjadi setara dengan laki-laki sehingga wanita boleh menduduki posisi-posisi strategis di bidang bisnis, pekerjaan, pemerintahan, dan lainnya. Akan tetapi, dalam posisinya di rumah tangga, harus tetap disadari bahwa suami memegang otoritas pemimpin dan kepala keluarga. Bagaimanapun posisi, status, dan keadaan suami, istri harus belajar tunduk kepada suaminya.
2. Hidup Murni di Hadapan Tuhan
"Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu." (1 Petrus 3:1-2)
Seorang istri harus belajar untuk menjaga sikap dan tindakan mereka kepada suaminya. Ada sebagian suami yang memang belum dimenangkan di dalam Kristus. Bahkan, mereka melakukan berbagai kejahatan di mata Tuhan. Seorang istri harus belajar bersabar dalam menghadapi hal ini. Dia harus tetap melakukan apa yang berkenan di hadapan Tuhan dan tetap mengasihi suaminya.
Sebagian besar suami yang bersikap tidak baik seperti ini tidak dapat diubahkan hanya dengan perkataan saja. Akan tetapi, jika suami melihat istrinya yang selalu bersikap sabar dan penuh kelembutan dalam menghadapi dirinya, suatu saat sang suami akan luluh hatinya. Suami dapat dimenangkan hatinya melalui sikap dan tindakan istri yang sabar dan taat kepada Tuhan.
3. Menjadi Penolong
"TUHAN Allah berfirman: 'Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.'" (Kejadian 2:18)
Tuhan menempatkan wanita untuk menjadi penolong bagi laki-laki, bukan sebaliknya. Adalah suatu kebahagiaan bersama bagi suami dan istri jika suami mendapatkan kesuksesan dan ketenaran dalam pekerjaannya. Istri sangat memegang peranan penting dalam perjalanan menuju kesuksesan tersebut.
Setiap doa, dorongan, penyertaan, kesetiaan, dan kesabaran yang senantiasa diberikan kepada suaminya akan menjadi suatu fondasi yang kuat bagi suami untuk dapat meraih kesuksesan.
"... dan isteri hendaklah menghormati suaminya." (Efesus 5:33b)
Untuk itu, apa pun kondisi suami saat ini, entah sedang dalam kondisi terpuruk ataupun terjatuh, biarlah istri tetap setia mendampingi suami. Istri tidak boleh mencemooh, menjelekkan, atau bahkan meninggalkan suami, apalagi jika suami sedang dalam keadaan yang buruk.
Istri harus ingat bahwa dalam keadaan susah maupun senang, ia harus senantiasa menjadi pendamping dan penolong bagi suaminya. Biarlah istri tetap dapat mendukung suaminya jika sedang menjalani masalah dan keadaan yang tidak menyenangkan.
Dengan tetap bergandengan tangan, akan ada kekuatan yang menyertai rumah tangga kita dalam menghadapi masalah sehingga pada akhirnya, suami istri dapat meraih kemenangan bersama di hadapan Tuhan. Haleluya!
"Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya." (Amsal 12:4)
"Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji." (Amsal 31:30)
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Pelita Hidup
Alamat URL: http://www.pelitahidup.com/2012/02/28/menjadi-isteri-yang-baik-di-dalam-kristus/#.UYylsEpBfig
Penulis: Riva Sinjal
Tanggal akses: 10 Mei 2013
STOP PRESS: Temukan Sumber Bahan Terbaik Seputar Pujian di Pujian.co
Tidak ada salahnya jika Anda menjelajah banyak situs untuk mendapatkan bahan-bahan seputar lagu-lagu rohani Kristen. Namun, berapa lamakah waktu yang Anda perlukan dan seberapa berkualitaskah bahan yang Anda temukan? Kini, Anda tidak perlu membuang waktu terlalu banyak untuk mencari bahan-bahan seputar pujian. Situs Pujian.co bisa menjadi solusi Anda untuk mendapatkan sumber-sumber bahan terbaik seputar lagu-lagu rohani dan bahan-bahan terkait lainnya. Melalui situs ini, Anda bisa menemukan sumber bahan tentang lagu-lagu pujian, artikel seputar musik dan pujian, album rohani, radio Kristen, wawasan seputar musik, dan komunitas Kristen.
Semua kategori ini mempunyai sumber bahan yang bisa menolong Anda untuk mendapatkan informasi yang Anda inginkan. Untuk itu, jangan lewatkan kesempatan berharga kali ini, segeralah kunjungi situs Pujian.co dan dapatkan berkanya!
==> http://pujian.co
Kontak: wanita(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, N. Risanti, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-wanita/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Wednesday, May 22, 2013
(e-RH) Mei 23 -- KETIKA DIFITNAH
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 23 Mei 2013
Bacaan : 1 Korintus 4:6-14
Setahun: 2 Tawarikh 7-9
Nats: ... kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah... (1
Korintus 4:13)
Judul:
KETIKA DIFITNAH
Fitnah menghancurkan reputasi seseorang. Kalau tidak percaya,
tanyailah Marcelino de Sautuola. Ia adalah arkeolog amatir yang
pertama kali menemukan lukisan dinding zaman purba pada tahun 1879.
Ketika ia mempublikasikan temuannya, banyak arkeolog yang cemburu.
Mereka terang-terangan menuduh Sautuola sengaja menciptakan
kebohongan untuk memperoleh popularitas. Ia akhirnya meninggal
karena depresi. Puluhan tahun kemudian, baru para ahli mengakui
keaslian temuan Sautuola.
Rasul Paulus pun kerap difitnah oleh musuh-musuhnya. Namun, apa
responsnya? Ternyata ia tidak menjadi pahit atau marah. Ia tidak
digerus oleh depresi berkepanjangan. Ia juga tidak membalas dendam.
Sebaliknya, ia menjawab para pemfitnahnya dengan penuh kasih dan
kesabaran (ay. 13). Apa rahasianya? Pertama, ia menyadari dirinya
sebagai hamba Tuhan yang bisa menjadi sasaran penganiayaan dan
penderitaan (ay. 10-13, lihat juga Fil. 1:29). Kedua, ia
sesungguhnya mengikuti teladan Kristus, yang menurut kacamata dunia
merupakan kebodohan (ay. 10). Bukankah apa yang dilakukan Paulus
persis seperti Kristus: ketika dimaki malah memberkati dan ketika
dianiaya malah bersabar (ay. 12)?
Difitnah memang tidak enak. Namun, jangan biarkan fitnah mendikte
respons Anda. Belajarlah mencontoh Kristus dan Paulus. Walau
difitnah, tetaplah sabar dan balaslah dengan kebaikan. Tentu saja
hal ini tidaklah mudah, tetapi hal ini jauh lebih baik ketimbang
membiarkan diri Anda dihancurkan oleh kebencian dan kemarahan akibat
difitnah. --JIM
FITNAH MEMANG KEJAM,
TETAPI KASIH MAMPU MEMADAMKANNYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+4:6-14
1 Korintus 4:6-14
6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri
dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu
belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada
tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan
diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
7 Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah
yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau
memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri,
seolah-olah engkau tidak menerimanya?
8 Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu
telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian,
bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kamipun turut menjadi
raja dengan kamu.
9 Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para
rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang
telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan
bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.
10 Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus.
Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina.
11 Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan
hidup mengembara,
12 kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki,
kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar;
13 kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami
telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari
segala sesuatu, sampai pada saat ini.
14 Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk
menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+7-9
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+7-9
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 23 Mei 2013
Bacaan : 1 Korintus 4:6-14
Setahun: 2 Tawarikh 7-9
Nats: ... kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah... (1
Korintus 4:13)
Judul:
KETIKA DIFITNAH
Fitnah menghancurkan reputasi seseorang. Kalau tidak percaya,
tanyailah Marcelino de Sautuola. Ia adalah arkeolog amatir yang
pertama kali menemukan lukisan dinding zaman purba pada tahun 1879.
Ketika ia mempublikasikan temuannya, banyak arkeolog yang cemburu.
Mereka terang-terangan menuduh Sautuola sengaja menciptakan
kebohongan untuk memperoleh popularitas. Ia akhirnya meninggal
karena depresi. Puluhan tahun kemudian, baru para ahli mengakui
keaslian temuan Sautuola.
Rasul Paulus pun kerap difitnah oleh musuh-musuhnya. Namun, apa
responsnya? Ternyata ia tidak menjadi pahit atau marah. Ia tidak
digerus oleh depresi berkepanjangan. Ia juga tidak membalas dendam.
Sebaliknya, ia menjawab para pemfitnahnya dengan penuh kasih dan
kesabaran (ay. 13). Apa rahasianya? Pertama, ia menyadari dirinya
sebagai hamba Tuhan yang bisa menjadi sasaran penganiayaan dan
penderitaan (ay. 10-13, lihat juga Fil. 1:29). Kedua, ia
sesungguhnya mengikuti teladan Kristus, yang menurut kacamata dunia
merupakan kebodohan (ay. 10). Bukankah apa yang dilakukan Paulus
persis seperti Kristus: ketika dimaki malah memberkati dan ketika
dianiaya malah bersabar (ay. 12)?
Difitnah memang tidak enak. Namun, jangan biarkan fitnah mendikte
respons Anda. Belajarlah mencontoh Kristus dan Paulus. Walau
difitnah, tetaplah sabar dan balaslah dengan kebaikan. Tentu saja
hal ini tidaklah mudah, tetapi hal ini jauh lebih baik ketimbang
membiarkan diri Anda dihancurkan oleh kebencian dan kemarahan akibat
difitnah. --JIM
FITNAH MEMANG KEJAM,
TETAPI KASIH MAMPU MEMADAMKANNYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+4:6-14
1 Korintus 4:6-14
6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri
dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu
belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada
tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan
diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
7 Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah
yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau
memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri,
seolah-olah engkau tidak menerimanya?
8 Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu
telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian,
bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kamipun turut menjadi
raja dengan kamu.
9 Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para
rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang
telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan
bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.
10 Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus.
Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina.
11 Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan
hidup mengembara,
12 kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki,
kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar;
13 kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami
telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari
segala sesuatu, sampai pada saat ini.
14 Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk
menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+7-9
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+7-9
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Edisi 637/Mei 2013 -- Melibatkan Orang Tua dalam Pelayanan Anak (IV)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-BinaAnak -- Melibatkan Orang Tua dalam Pelayanan Anak (IV)
637/Mei/IV/2013
Salam damai Kristus,
Rekan-rekan terkasih, apakah Anda sudah mulai mencoba melibatkan orang tua dalam pelayanan anak di gereja Anda? Bagaimana hasilnya? Kami berharap, langkah awal, sekecil apa pun, dapat menjadi sesuatu yang besar untuk pengembangan pelayanan anak, yang adalah generasi masa depan gereja.
Minggu ini, kami menyajikan sebuah ide kegiatan yang diharapkan dapat menolong anak untuk semakin menghormati orang tuanya. Seorang anak yang sudah tahu arti penting menghormati orang tua, akan lebih terbuka pikirannya dalam menerima setiap pengajaran dari orang tua mereka, baik di rumah maupun di sekolah minggu/gereja. Simak pula sebuah renungan yang dapat Anda bagikan kepada orang tua murid, tentang apa yang Alkitab katakan mengenai tanggung jawab orang tua dalam melayani anak-anak mereka. Kiranya menjadi berkat.
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >
Tanggung jawab terbesar orang tua adalah untuk menunjukkan jalan ke arah Allah. (JDB)
BAHAN MENGAJAR: IDE KEGIATAN BELAJAR MENGHORMATI ORANG TUA
Salah satu pelajaran yang paling penting bagi anak-anak, remaja, atau pemuda adalah belajar menghormati orang tua mereka. Perintah kelima dari Sepuluh Hukum Allah, pada kenyataannya, mensyaratkan orang-orang Kristen untuk menghormati orang tua mereka. Sekolah Minggu adalah tempat yang ideal untuk mengajarkan pelajaran berharga ini kepada anak-anak. Dan, cara yang efektif untuk melakukan ini adalah dengan permainan untuk membantu mereka memahami pentingnya hukum tersebut.
1. Pelajaran dari Kitab Efesus
Bacalah Efesus 6:1-3, "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi." < http://alkitab.mobi/?Efesus+6:1-3 >
Berikan definisi untuk kata-kata bentuk "aktif" dalam teks di atas bersama dengan siswa. Misalnya, "taatilah", "hormatilah", dst.. Pastikan mereka memahami implikasinya. Diskusikan dengan anak-anak, hal-hal apa saja yang sudah dilakukan orang tua untuk mereka dan mengapa mereka yakin bahwa orang tua melakukan semua itu untuk mengurus mereka. Diskusikan mengapa Alkitab mengatakan bahwa kita akan memiliki hidup lebih lama jika kita mematuhi orang tua kita. Pastikan siswa memahami gagasan bahwa orang tua tidak menerima imbalan atas tindakan mereka, kecuali anak-anak berterima kasih kepada mereka. Doronglah anak untuk mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan tawarkan bantuan kepada orang tua ketika mereka bisa.
2. Contoh dalam Menghormati Orang Tua
Mintalah siswa sekolah minggu berpartisipasi dalam kegiatan "memberikan contoh baik dan buruk dalam menghormati orang tua". Bagilah kelas ke dalam kelompok kecil atau Anda dapat melakukan aktivitas dengan semua anak dalam satu kelompok, tergantung pada jumlah siswa dan seberapa baik mereka bekerja sama.
Buatlah daftar skenario contoh-contoh yang baik dan buruk dalam menghormati orang tua. Contoh yang baik misalnya, "Melakukan apa yang ibu minta tanpa membantah", atau "Berterima kasih kepada ayah yang memasak makan malam". Contoh yang buruk misalnya, "Membantah ibu yang meminta kamu membersihkan kamar sendiri", atau "Mengeluh untuk makanan yang sudah disediakan untuk makan malam". Buatlah lebih banyak skenario lagi.
Mintalah siswa berdiskusi, mengapa masing-masing contoh bisa dikategorikan sebagai contoh yang baik ataupun contoh yang buruk dalam menghormati orang tua. Bagaimanakan contoh yang buruk dapat dibuat lebih baik? Mengapa penting bagi mereka untuk menghormati orang tua?
3. Yang Aku Suka dari Orang Tuaku
Mintalah anak membuat kartu atau surat untuk orang tua mereka. Dalam suratnya itu, anak harus menuliskan daftar hal yang mereka sukai tentang orang tuanya. Misalnya, "Aku suka saat ayah dan ibu menceritakan cerita sebelum aku tidur", atau "Aku suka kalau ayah selalu mengajakku bermain bola sebentar pada sore hari".
Anak harus menghias kartu mereka sehingga surat mereka merupakan surat yang sangat pribadi untuk orang tua mereka. Anda bahkan dapat meminta mereka untuk membawa foto orang tua mereka yang dapat disisipkan ke dalam surat atau kartu mereka. Sementara siswa menghias, ajukan pertanyaan serupa seperti di atas, mengapa penting bagi kita untuk mengingat hal-hal yang sudah dilakukan orang tua untuk kita, dan bagaimana kita dapat berterima kasih kepada mereka. (t/Davida)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: eHow
Alamat URL: http://www.ehow.com/list_5953727_sunday-school-games-honor-parents.html
Penulis: Samantha Volz
Tanggal akses: 21 Mei 2013
MUTIARA GURU: DUNIA ANAK
Bacaan: Ulangan 6:6-25
Nas: ..., "Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu memerintahkannya kepada anak-anakmu untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini." (Ulangan 32:46)
Sebuah restoran pizza terkenal yang melayani anak-anak mengiklankan dirinya sebagai "tempat seorang anak dapat menjadi seorang anak". Sebenarnya, seorang anak selalu dapat menjadi seorang anak di mana saja.
Namun, membangun dunia bagi seorang anak bukanlah sekadar membiarkan seorang anak menjadi seorang anak. Orang tua harus memahami tanggung jawab mereka dalam membimbing anak itu. Dan, untuk itu kita perlu melihat apa yang Alkitab katakan mengenai tanggung jawab orang tua.
1. Orang tua harus mengajarkan kebenaran Allah (Ulangan 4:9; 32:46).
2. Orang tua harus mendisiplin anak-anak dengan kasih karena mereka belum dewasa dan memerlukan bimbingan (Amsal 22:15; 29:15).
3. Orang tua tidak boleh membangkitkan amarah di hati anak-anak mereka (Efesus 6:4).
4. Keputusan orang tua yang bijaksana membawa berkat bagi anak-anak mereka (Ulangan 30:19,20).
5. Orang tua yang saleh mengajar anak-anak mereka untuk taat (Efesus 6:1; 1 Timotius 3:4).
6. Orang tua yang melatih anak-anak mereka dengan setia, dapat meyakini bahwa usaha mereka tidaklah sia-sia (Amsal 22:6).
Di atas semua itu, untuk membangun dunia bagi seorang anak, rumah Anda harus menjadi tempat bagi setiap anggota keluarga untuk saling melayani dengan kasih Allah (Galatia 5:13). Dan, tidak ada bedanya membeli pizza sekarang atau tidak! [JDB]
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: SABDA.org
Alamat URL: http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/10/12/
Penulis: JDB
Tanggal akses: 15 Mei 2013
STOP PRESS: PUBLIKASI E-KONSEL: BAHAN-BAHAN PELAYANAN KONSELING KRISTEN
Seiring dengan pesatnya perkembanganya dunia, kompleksitas masalah hidup pun semakin meningkat dengan berbagai variasinya. Manusia tidak hanya membutuhkan dan mencari materi. Penguatan, bimbingan, dan penghiburan pun menjadi "kebutuhan" yang penting di tengah kesasakan dan rupa-rupa masalah kehidupan. Ini adalah kesempatan besar bagi orang percaya untuk melayani sesama dalam pelayanan bimbingan yang alkitabiah! Anda ingin mendapat perlengkapan yang lebih dalam bidang pelayanan konseling?
Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > mengajak Anda untuk bergabung menjadi pelanggan Publikasi e-Konsel! Publikasi e-Konsel menyajikan artikel, bimbingan alkitabiah, tanya-jawab, komunitas konselor, tips, dan masih banyak kolom lainnya untuk memperlengkapi Anda. Cara berlangganan sangat mudah dan GRATIS! Kirimkanlah email Anda ke < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org > atau ke < konsel(at)sabda.org > dan setiap minggunya Anda akan memperoleh bahan-bahan tertulis dalam email Anda. Jika Anda rindu ambil bagian dalam pelayanan konseling, jangan ragu untuk berlangganan publikasi e-Konsel.
Dapatkan arsip e-Konsel sejak tahun 2001 di: < http://sabda.org/publikasi/e-konsel/arsip/ >
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-BinaAnak -- Melibatkan Orang Tua dalam Pelayanan Anak (IV)
637/Mei/IV/2013
Salam damai Kristus,
Rekan-rekan terkasih, apakah Anda sudah mulai mencoba melibatkan orang tua dalam pelayanan anak di gereja Anda? Bagaimana hasilnya? Kami berharap, langkah awal, sekecil apa pun, dapat menjadi sesuatu yang besar untuk pengembangan pelayanan anak, yang adalah generasi masa depan gereja.
Minggu ini, kami menyajikan sebuah ide kegiatan yang diharapkan dapat menolong anak untuk semakin menghormati orang tuanya. Seorang anak yang sudah tahu arti penting menghormati orang tua, akan lebih terbuka pikirannya dalam menerima setiap pengajaran dari orang tua mereka, baik di rumah maupun di sekolah minggu/gereja. Simak pula sebuah renungan yang dapat Anda bagikan kepada orang tua murid, tentang apa yang Alkitab katakan mengenai tanggung jawab orang tua dalam melayani anak-anak mereka. Kiranya menjadi berkat.
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >
Tanggung jawab terbesar orang tua adalah untuk menunjukkan jalan ke arah Allah. (JDB)
BAHAN MENGAJAR: IDE KEGIATAN BELAJAR MENGHORMATI ORANG TUA
Salah satu pelajaran yang paling penting bagi anak-anak, remaja, atau pemuda adalah belajar menghormati orang tua mereka. Perintah kelima dari Sepuluh Hukum Allah, pada kenyataannya, mensyaratkan orang-orang Kristen untuk menghormati orang tua mereka. Sekolah Minggu adalah tempat yang ideal untuk mengajarkan pelajaran berharga ini kepada anak-anak. Dan, cara yang efektif untuk melakukan ini adalah dengan permainan untuk membantu mereka memahami pentingnya hukum tersebut.
1. Pelajaran dari Kitab Efesus
Bacalah Efesus 6:1-3, "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi." < http://alkitab.mobi/?Efesus+6:1-3 >
Berikan definisi untuk kata-kata bentuk "aktif" dalam teks di atas bersama dengan siswa. Misalnya, "taatilah", "hormatilah", dst.. Pastikan mereka memahami implikasinya. Diskusikan dengan anak-anak, hal-hal apa saja yang sudah dilakukan orang tua untuk mereka dan mengapa mereka yakin bahwa orang tua melakukan semua itu untuk mengurus mereka. Diskusikan mengapa Alkitab mengatakan bahwa kita akan memiliki hidup lebih lama jika kita mematuhi orang tua kita. Pastikan siswa memahami gagasan bahwa orang tua tidak menerima imbalan atas tindakan mereka, kecuali anak-anak berterima kasih kepada mereka. Doronglah anak untuk mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan tawarkan bantuan kepada orang tua ketika mereka bisa.
2. Contoh dalam Menghormati Orang Tua
Mintalah siswa sekolah minggu berpartisipasi dalam kegiatan "memberikan contoh baik dan buruk dalam menghormati orang tua". Bagilah kelas ke dalam kelompok kecil atau Anda dapat melakukan aktivitas dengan semua anak dalam satu kelompok, tergantung pada jumlah siswa dan seberapa baik mereka bekerja sama.
Buatlah daftar skenario contoh-contoh yang baik dan buruk dalam menghormati orang tua. Contoh yang baik misalnya, "Melakukan apa yang ibu minta tanpa membantah", atau "Berterima kasih kepada ayah yang memasak makan malam". Contoh yang buruk misalnya, "Membantah ibu yang meminta kamu membersihkan kamar sendiri", atau "Mengeluh untuk makanan yang sudah disediakan untuk makan malam". Buatlah lebih banyak skenario lagi.
Mintalah siswa berdiskusi, mengapa masing-masing contoh bisa dikategorikan sebagai contoh yang baik ataupun contoh yang buruk dalam menghormati orang tua. Bagaimanakan contoh yang buruk dapat dibuat lebih baik? Mengapa penting bagi mereka untuk menghormati orang tua?
3. Yang Aku Suka dari Orang Tuaku
Mintalah anak membuat kartu atau surat untuk orang tua mereka. Dalam suratnya itu, anak harus menuliskan daftar hal yang mereka sukai tentang orang tuanya. Misalnya, "Aku suka saat ayah dan ibu menceritakan cerita sebelum aku tidur", atau "Aku suka kalau ayah selalu mengajakku bermain bola sebentar pada sore hari".
Anak harus menghias kartu mereka sehingga surat mereka merupakan surat yang sangat pribadi untuk orang tua mereka. Anda bahkan dapat meminta mereka untuk membawa foto orang tua mereka yang dapat disisipkan ke dalam surat atau kartu mereka. Sementara siswa menghias, ajukan pertanyaan serupa seperti di atas, mengapa penting bagi kita untuk mengingat hal-hal yang sudah dilakukan orang tua untuk kita, dan bagaimana kita dapat berterima kasih kepada mereka. (t/Davida)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: eHow
Alamat URL: http://www.ehow.com/list_5953727_sunday-school-games-honor-parents.html
Penulis: Samantha Volz
Tanggal akses: 21 Mei 2013
MUTIARA GURU: DUNIA ANAK
Bacaan: Ulangan 6:6-25
Nas: ..., "Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu memerintahkannya kepada anak-anakmu untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini." (Ulangan 32:46)
Sebuah restoran pizza terkenal yang melayani anak-anak mengiklankan dirinya sebagai "tempat seorang anak dapat menjadi seorang anak". Sebenarnya, seorang anak selalu dapat menjadi seorang anak di mana saja.
Namun, membangun dunia bagi seorang anak bukanlah sekadar membiarkan seorang anak menjadi seorang anak. Orang tua harus memahami tanggung jawab mereka dalam membimbing anak itu. Dan, untuk itu kita perlu melihat apa yang Alkitab katakan mengenai tanggung jawab orang tua.
1. Orang tua harus mengajarkan kebenaran Allah (Ulangan 4:9; 32:46).
2. Orang tua harus mendisiplin anak-anak dengan kasih karena mereka belum dewasa dan memerlukan bimbingan (Amsal 22:15; 29:15).
3. Orang tua tidak boleh membangkitkan amarah di hati anak-anak mereka (Efesus 6:4).
4. Keputusan orang tua yang bijaksana membawa berkat bagi anak-anak mereka (Ulangan 30:19,20).
5. Orang tua yang saleh mengajar anak-anak mereka untuk taat (Efesus 6:1; 1 Timotius 3:4).
6. Orang tua yang melatih anak-anak mereka dengan setia, dapat meyakini bahwa usaha mereka tidaklah sia-sia (Amsal 22:6).
Di atas semua itu, untuk membangun dunia bagi seorang anak, rumah Anda harus menjadi tempat bagi setiap anggota keluarga untuk saling melayani dengan kasih Allah (Galatia 5:13). Dan, tidak ada bedanya membeli pizza sekarang atau tidak! [JDB]
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: SABDA.org
Alamat URL: http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/10/12/
Penulis: JDB
Tanggal akses: 15 Mei 2013
STOP PRESS: PUBLIKASI E-KONSEL: BAHAN-BAHAN PELAYANAN KONSELING KRISTEN
Seiring dengan pesatnya perkembanganya dunia, kompleksitas masalah hidup pun semakin meningkat dengan berbagai variasinya. Manusia tidak hanya membutuhkan dan mencari materi. Penguatan, bimbingan, dan penghiburan pun menjadi "kebutuhan" yang penting di tengah kesasakan dan rupa-rupa masalah kehidupan. Ini adalah kesempatan besar bagi orang percaya untuk melayani sesama dalam pelayanan bimbingan yang alkitabiah! Anda ingin mendapat perlengkapan yang lebih dalam bidang pelayanan konseling?
Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > mengajak Anda untuk bergabung menjadi pelanggan Publikasi e-Konsel! Publikasi e-Konsel menyajikan artikel, bimbingan alkitabiah, tanya-jawab, komunitas konselor, tips, dan masih banyak kolom lainnya untuk memperlengkapi Anda. Cara berlangganan sangat mudah dan GRATIS! Kirimkanlah email Anda ke < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org > atau ke < konsel(at)sabda.org > dan setiap minggunya Anda akan memperoleh bahan-bahan tertulis dalam email Anda. Jika Anda rindu ambil bagian dalam pelayanan konseling, jangan ragu untuk berlangganan publikasi e-Konsel.
Dapatkan arsip e-Konsel sejak tahun 2001 di: < http://sabda.org/publikasi/e-konsel/arsip/ >
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
[i-kan-kisah] [KISAH] Edisi 328 -- Tuhan Tempat Perlindungan dan Kubu Pertahananku
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
KISAH -- Tuhan Tempat Perlindungan dan Kubu Pertahananku
Edisi 328, 22 Mei 2013
Salam kasih,
Berkat selalu diidentikkan dengan hidup yang terbebas dari masalah, penderitaan, atau sakit penyakit. Namun, bagaimana jika Tuhan mengizinkan penyakit yang berat terjadi dalam hidup kita? Apakah kita akan menganggap Tuhan menjauhkan berkat-Nya dari kita, dan kemudian bertanya, "Mengapa aku, Tuhan?"
Dalam edisi KISAH kali ini, kita akan belajar tentang bagaimana berkat Tuhan, yang berupa ketabahan dan kekuatan, akan diberikan saat kita mengalami penyakit dan penderitaan. Allah berkarya melalui berbagai cara, dan penderitaan merupakan salah satu hal yang Ia izinkan untuk membentuk ketabahan dan kekuatan di dalam diri kita. Jika kita mengizinkan Ia berkarya dengan cara-Nya, kita akan mampu melihat bahwa rencana-Nya selalu indah pada waktu-Nya. Pada akhirnya, kita pun akan sanggup untuk berkata, "Mengapa tidak?" pada penderitaan atau badai kehidupan yang menerpa.
Staf Redaksi KISAH,
N. Risanti
< http://kesaksian.sabda.org/ >
TUHAN TEMPAT PERLINDUNGAN DAN KUBU PERTAHANANKU
Saya menerima Yesus pada tahun 2007 ketika didiagnosis menderita kanker usus besar stadium 4, yang telah menyebar hingga ke paru-paru. Saya mengundang Yesus sebagai Juru Selamat saya karena saya benar-benar membutuhkan pertolongan-Nya. Sejak itu, saya menasihati teman-teman saya yang belum percaya agar tidak seperti saya, yang berpaling kepada Yesus hanya saat membutuhkan pertolongan. Jika kita memiliki Yesus di dalam hidup kita, kita akan lebih siap menghadapi semua badai kehidupan. Akan tetapi, Allah itu baik. Dia menerima kita sebagaimana adanya kita.
Saat mengenang masa lalu, keputusan untuk berpaling kepada Tuhan merupakan keputusan terbaik yang pernah saya buat. Saya tidak dapat membayangkan apa dan bagaimana hidup saya jika Tuhan tidak bersama saya selama empat tahun terakhir. Sejak tahun 2007, saya menjalani 32 kali kemoterapi, 28 kali radioterapi, dan lebih dari 20 kali pengobatan kemoterapi, baik dalam kurun waktu seminggu ataupun dua minggu sekali. Setidaknya, saya harus menjalani satu paket kemoterapi yang terdiri atas enam kali pengobatan kemoterapi selama setahun, yang artinya setidaknya selama tiga bulan dalam setahun. Sekarang, saya sedang menjalani pengobatan kemoterapi.
Pada umumnya, pasien kanker hanya menjalani satu paket untuk enam kali pengobatan kemoterapi. Apa yang telah saya alami dan tetap saya jalani saat ini adalah melebihi jumlah itu. Saya bersyukur kepada Tuhan karena Dia menopang dan menyertai saya untuk melewati fase ini.
Tidak lama setelah saya didiagnosis menderita kanker pada tahun 2007, saya menjalani operasi besar dan dirawat di ruang perawatan intensif selama enam hari. Setiap hari, saya meminta Tuhan untuk melegakan pernapasan saya dan menguatkan lengan dan kaki saya sehingga saya dapat bergerak kembali. Ketika saya dipindahkan ke bangsal perawatan umum, saya berdoa agar Tuhan memberkati saya dan semua selang diambil dari tubuh saya.
Setelah keluar dari ruang rawat, saya tetap harus kembali ke rumah sakit setiap hari untuk membalut luka bekas operasi yang besarnya kira-kira 16 inci. Ini merupakan rutinitas selama kira-kira enam puluh hari dan merupakan saat yang sangat menakutkan bagi saya. Rasa sakit selama dua minggu pertama untuk membalut luka sangat menyiksa, bahkan obat penghilang rasa sakit pun tidak menolong. Saya selalu berdoa kepada Tuhan sebelum mengganti perban. Berkat pertolongan Tuhan, rasa sakit itu dapat saya tahan.
Saya percaya Tuhan telah menyembuhkan saya. Sembilan bulan setelah operasi dan menyelesaikan paket pertama dari pengobatan kemoterapi, kondisi saya cukup membaik sehingga saya dapat kembali melakukan pekerjaan saya sebagai Asisten General Manajer. Saya mulai hidup normal, melayani di mimbar sebagai anggota paduan suara sembari menjalani pengobatan kemoterapi secara rutin.
Setiap pagi, saya bersyukur kepada Tuhan untuk hari dan anugerah kehidupan yang baru. Setiap malam, saya bersyukur kepada-Nya untuk setiap berkat yang saya terima. Ketika saya takut, saya akan merenungkan Mazmur 23, yang menyatakan, "TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku."
Ketika saya menerima laporan medis yang menunjukkan kemajuan dari penyakit kanker yang saya derita, saya merenungkan Mazmur 91:1-3 yang menyatakan, "Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: 'Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai. Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.'"
Saya bersyukur kepada Tuhan untuk suami dan anggota kelompok sel yang mendukung saya. Anggota kelompok sel adalah orang-orang yang saya hubungi setelah menerima Tuhan. Mereka senantiasa mendukung, menguatkan, dan menolong saya untuk bertumbuh secara rohani. Saya sungguh diberkati karena telah dikenalkan dengan kelompok sel ini oleh Pendeta Margaret.
Ketika merefleksi perjalanan saya selama beberapa tahun yang lalu, saya sangat berterima kasih kepada Tuhan. Selain menyembuhkan saya, saya juga diberkati dengan pekerjaan yang dapat membiayai tagihan pengobatan bulanan saya yang amat mahal. Tuhan menjawab doa saya dan Dia sangat nyata dalam hidup saya. Selama saya bergantung kepada-Nya dan tidak pernah berhenti mencari-Nya, saya tahu Ia akan menunjukkan jalan-Nya bagi saya. Dia tidak menjanjikan pelayaran yang mulus kepada saya, namun Dia telah memberikan banyak janji kepada saya, yang dapat saya minta dan pegang. Allah itu baik dan Dia memiliki waktu-Nya sendiri untuk segala sesuatu. (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama buletin: Floodgates, Edisi Mei -- Juni 2011
Penulis: Jong Ai Woon
Penerbit: Damansara Utama Methodist Church, Petaling Jaya, Selangor, Malaysia
Halaman: 5
POKOK DOA
1. Bersyukur kepada Tuhan Yesus untuk kesehatan yang Ia berikan kepada kita setiap hari.
2. Berdoa kepada Tuhan Yesus bagi para penderita penyakit kanker yang tengah mengalami pengobatan agar Tuhan senantiasa memberi kekuatan dan pemeliharaan.
3. Mari kita bersatu hati di dalam doa kepada Tuhan Yesus Kristus agar kita dimampukan untuk melihat rencana Tuhan yang selalu indah, bahkan di balik penderitaan atau sakit penyakit yang kita alami.
"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4)
< http://alkitab.sabda.org/?mazmur+23:4 >
STOP PRESS: Sumber Bahan Terbaik Kidung.co
Kabar gembira! Mulai saat ini, Anda akan mendapatkan informasi seputar bahan-bahan kidung dengan lebih mudah, cepat, dan berkualitas. Bagaimana caranya? Kunjungilah situs Kidung.co dan temukanlah bahan-bahan terbaik dari berbagai sumber, baik berupa artikel, ilustrasi khotbah, lagu terpopuler sepanjang masa, dan kumpulan himne (KJ, NKB, PKJ, KPRI, PPK, dan Nyanyian Pujian). Selain itu, Kidung.co juga mempermudah Anda untuk menemukan komunitas Kristen yang berfokus pada musik dan puji-pujian. Jangan lewatkan kesempatan berharga ini, dapatkan bahan-bahan terbaik yang Anda inginkan melalui situs kidung.co.
Tunggu apa lagi, kunjungilah kidung.co sekarang juga!!
==> http://kidung.co
Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Doni K., dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
KISAH -- Tuhan Tempat Perlindungan dan Kubu Pertahananku
Edisi 328, 22 Mei 2013
Salam kasih,
Berkat selalu diidentikkan dengan hidup yang terbebas dari masalah, penderitaan, atau sakit penyakit. Namun, bagaimana jika Tuhan mengizinkan penyakit yang berat terjadi dalam hidup kita? Apakah kita akan menganggap Tuhan menjauhkan berkat-Nya dari kita, dan kemudian bertanya, "Mengapa aku, Tuhan?"
Dalam edisi KISAH kali ini, kita akan belajar tentang bagaimana berkat Tuhan, yang berupa ketabahan dan kekuatan, akan diberikan saat kita mengalami penyakit dan penderitaan. Allah berkarya melalui berbagai cara, dan penderitaan merupakan salah satu hal yang Ia izinkan untuk membentuk ketabahan dan kekuatan di dalam diri kita. Jika kita mengizinkan Ia berkarya dengan cara-Nya, kita akan mampu melihat bahwa rencana-Nya selalu indah pada waktu-Nya. Pada akhirnya, kita pun akan sanggup untuk berkata, "Mengapa tidak?" pada penderitaan atau badai kehidupan yang menerpa.
Staf Redaksi KISAH,
N. Risanti
< http://kesaksian.sabda.org/ >
TUHAN TEMPAT PERLINDUNGAN DAN KUBU PERTAHANANKU
Saya menerima Yesus pada tahun 2007 ketika didiagnosis menderita kanker usus besar stadium 4, yang telah menyebar hingga ke paru-paru. Saya mengundang Yesus sebagai Juru Selamat saya karena saya benar-benar membutuhkan pertolongan-Nya. Sejak itu, saya menasihati teman-teman saya yang belum percaya agar tidak seperti saya, yang berpaling kepada Yesus hanya saat membutuhkan pertolongan. Jika kita memiliki Yesus di dalam hidup kita, kita akan lebih siap menghadapi semua badai kehidupan. Akan tetapi, Allah itu baik. Dia menerima kita sebagaimana adanya kita.
Saat mengenang masa lalu, keputusan untuk berpaling kepada Tuhan merupakan keputusan terbaik yang pernah saya buat. Saya tidak dapat membayangkan apa dan bagaimana hidup saya jika Tuhan tidak bersama saya selama empat tahun terakhir. Sejak tahun 2007, saya menjalani 32 kali kemoterapi, 28 kali radioterapi, dan lebih dari 20 kali pengobatan kemoterapi, baik dalam kurun waktu seminggu ataupun dua minggu sekali. Setidaknya, saya harus menjalani satu paket kemoterapi yang terdiri atas enam kali pengobatan kemoterapi selama setahun, yang artinya setidaknya selama tiga bulan dalam setahun. Sekarang, saya sedang menjalani pengobatan kemoterapi.
Pada umumnya, pasien kanker hanya menjalani satu paket untuk enam kali pengobatan kemoterapi. Apa yang telah saya alami dan tetap saya jalani saat ini adalah melebihi jumlah itu. Saya bersyukur kepada Tuhan karena Dia menopang dan menyertai saya untuk melewati fase ini.
Tidak lama setelah saya didiagnosis menderita kanker pada tahun 2007, saya menjalani operasi besar dan dirawat di ruang perawatan intensif selama enam hari. Setiap hari, saya meminta Tuhan untuk melegakan pernapasan saya dan menguatkan lengan dan kaki saya sehingga saya dapat bergerak kembali. Ketika saya dipindahkan ke bangsal perawatan umum, saya berdoa agar Tuhan memberkati saya dan semua selang diambil dari tubuh saya.
Setelah keluar dari ruang rawat, saya tetap harus kembali ke rumah sakit setiap hari untuk membalut luka bekas operasi yang besarnya kira-kira 16 inci. Ini merupakan rutinitas selama kira-kira enam puluh hari dan merupakan saat yang sangat menakutkan bagi saya. Rasa sakit selama dua minggu pertama untuk membalut luka sangat menyiksa, bahkan obat penghilang rasa sakit pun tidak menolong. Saya selalu berdoa kepada Tuhan sebelum mengganti perban. Berkat pertolongan Tuhan, rasa sakit itu dapat saya tahan.
Saya percaya Tuhan telah menyembuhkan saya. Sembilan bulan setelah operasi dan menyelesaikan paket pertama dari pengobatan kemoterapi, kondisi saya cukup membaik sehingga saya dapat kembali melakukan pekerjaan saya sebagai Asisten General Manajer. Saya mulai hidup normal, melayani di mimbar sebagai anggota paduan suara sembari menjalani pengobatan kemoterapi secara rutin.
Setiap pagi, saya bersyukur kepada Tuhan untuk hari dan anugerah kehidupan yang baru. Setiap malam, saya bersyukur kepada-Nya untuk setiap berkat yang saya terima. Ketika saya takut, saya akan merenungkan Mazmur 23, yang menyatakan, "TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku."
Ketika saya menerima laporan medis yang menunjukkan kemajuan dari penyakit kanker yang saya derita, saya merenungkan Mazmur 91:1-3 yang menyatakan, "Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: 'Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai. Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.'"
Saya bersyukur kepada Tuhan untuk suami dan anggota kelompok sel yang mendukung saya. Anggota kelompok sel adalah orang-orang yang saya hubungi setelah menerima Tuhan. Mereka senantiasa mendukung, menguatkan, dan menolong saya untuk bertumbuh secara rohani. Saya sungguh diberkati karena telah dikenalkan dengan kelompok sel ini oleh Pendeta Margaret.
Ketika merefleksi perjalanan saya selama beberapa tahun yang lalu, saya sangat berterima kasih kepada Tuhan. Selain menyembuhkan saya, saya juga diberkati dengan pekerjaan yang dapat membiayai tagihan pengobatan bulanan saya yang amat mahal. Tuhan menjawab doa saya dan Dia sangat nyata dalam hidup saya. Selama saya bergantung kepada-Nya dan tidak pernah berhenti mencari-Nya, saya tahu Ia akan menunjukkan jalan-Nya bagi saya. Dia tidak menjanjikan pelayaran yang mulus kepada saya, namun Dia telah memberikan banyak janji kepada saya, yang dapat saya minta dan pegang. Allah itu baik dan Dia memiliki waktu-Nya sendiri untuk segala sesuatu. (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama buletin: Floodgates, Edisi Mei -- Juni 2011
Penulis: Jong Ai Woon
Penerbit: Damansara Utama Methodist Church, Petaling Jaya, Selangor, Malaysia
Halaman: 5
POKOK DOA
1. Bersyukur kepada Tuhan Yesus untuk kesehatan yang Ia berikan kepada kita setiap hari.
2. Berdoa kepada Tuhan Yesus bagi para penderita penyakit kanker yang tengah mengalami pengobatan agar Tuhan senantiasa memberi kekuatan dan pemeliharaan.
3. Mari kita bersatu hati di dalam doa kepada Tuhan Yesus Kristus agar kita dimampukan untuk melihat rencana Tuhan yang selalu indah, bahkan di balik penderitaan atau sakit penyakit yang kita alami.
"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4)
< http://alkitab.sabda.org/?mazmur+23:4 >
STOP PRESS: Sumber Bahan Terbaik Kidung.co
Kabar gembira! Mulai saat ini, Anda akan mendapatkan informasi seputar bahan-bahan kidung dengan lebih mudah, cepat, dan berkualitas. Bagaimana caranya? Kunjungilah situs Kidung.co dan temukanlah bahan-bahan terbaik dari berbagai sumber, baik berupa artikel, ilustrasi khotbah, lagu terpopuler sepanjang masa, dan kumpulan himne (KJ, NKB, PKJ, KPRI, PPK, dan Nyanyian Pujian). Selain itu, Kidung.co juga mempermudah Anda untuk menemukan komunitas Kristen yang berfokus pada musik dan puji-pujian. Jangan lewatkan kesempatan berharga ini, dapatkan bahan-bahan terbaik yang Anda inginkan melalui situs kidung.co.
Tunggu apa lagi, kunjungilah kidung.co sekarang juga!!
==> http://kidung.co
Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Doni K., dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Tuesday, May 21, 2013
[i-kan-humor] [e-Humor] 2204 Mei/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Humor
2204, Mei 2013
Shalom,
Hari-hari ini, cuaca sedang tidak baik. Panas terik pada siang hari dan hujan lebat saat sore. Ada baiknya, Anda menjaga kesehatan dengan minum vitamin jika diperlukan. Jika Anda kesulitan menemukan jenis vitamin yang tepat, ada baiknya Anda menyimak cerita berikut ini. Kami percaya setelah Anda membacanya, Anda akan menjadi semakin sehat karena hati yang gembira adalah obat yang manjur. :)
Redaksi Tamu e-Humor,
Yegar
< http://humor.sabda.org/ >
2204. VITAMIN VS BUTA HURUF
Ibu Sri yang baru mendapat uang setelah menjual ikan di pasar Sigli, segera pergi ke apotek untuk membeli vitamin untuk anaknya yang berusia dua tahun.
Bu Sri: Bu, ada vitamin untuk anak saya?
Apoteker: Vitamin apa, Bu? Ada vitamin A, vitamin B, dan vitamin C.
Bu Sri: Vitamin apa saja, deh. Anak saya belum mengerti huruf kok.
Apoteker: ????
[Sumber diambil dan disunting dari: Buku Humor Internet, 37]
orang-orang yang sesat pikiran akan mendapat pengertian, dan orang-orang yang bersungut-sungut akan menerima pengajaran." (Yesaya 29:24) < http://alkitab.sabda.org?Yesaya+29:24 >
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G., Yusak, dan Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2204, Mei 2013
Shalom,
Hari-hari ini, cuaca sedang tidak baik. Panas terik pada siang hari dan hujan lebat saat sore. Ada baiknya, Anda menjaga kesehatan dengan minum vitamin jika diperlukan. Jika Anda kesulitan menemukan jenis vitamin yang tepat, ada baiknya Anda menyimak cerita berikut ini. Kami percaya setelah Anda membacanya, Anda akan menjadi semakin sehat karena hati yang gembira adalah obat yang manjur. :)
Redaksi Tamu e-Humor,
Yegar
< http://humor.sabda.org/ >
2204. VITAMIN VS BUTA HURUF
Ibu Sri yang baru mendapat uang setelah menjual ikan di pasar Sigli, segera pergi ke apotek untuk membeli vitamin untuk anaknya yang berusia dua tahun.
Bu Sri: Bu, ada vitamin untuk anak saya?
Apoteker: Vitamin apa, Bu? Ada vitamin A, vitamin B, dan vitamin C.
Bu Sri: Vitamin apa saja, deh. Anak saya belum mengerti huruf kok.
Apoteker: ????
[Sumber diambil dan disunting dari: Buku Humor Internet, 37]
orang-orang yang sesat pikiran akan mendapat pengertian, dan orang-orang yang bersungut-sungut akan menerima pengajaran." (Yesaya 29:24) < http://alkitab.sabda.org?Yesaya+29:24 >
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G., Yusak, dan Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Mei 22 -- TUA, SIAPA TAKUT?
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 22 Mei 2013
Bacaan : Mazmur 71
Setahun: 2 Tawarikh 4-6
Nats: Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan
aku apabila kekuatanku habis. (Mazmur 71:9)
Judul:
TUA, SIAPA TAKUT?
Tidak sedikit orang yang takut menjadi tua. Mereka menempuh
berbagai cara untuk menundanya, mulai dari minum jamu tradisional
sampai menjalani operasi plastik. Menjadi tua diidentikkan dengan
kelemahan dan keterbatasan, masa yang tidak produktif. Orang tua
juga dapat dilanda perasaan tidak dibutuhkan lagi. Masa tua menjadi
bayangan yang menggentarkan.
Pemazmur juga mengalami ketakutan itu. Ia pun memohon agar Tuhan
tidak membuang dan meninggalkannya. Ia khawatir hidupnya menjadi
hampa jika Tuhan tidak lagi peduli kepadanya. Ia menantikan
pertolongan dan perlindungan Tuhan dari musuh dan tantangan hidup
yang muncul pada masa tuanya. Ya, tantangan hidup pada masa tua bisa
jadi semakin kompleks, bukannya semakin mudah. Betapa menggentarkan
jika kita harus menghadapinya seorang diri. Syukurlah, pemazmur
mendapati bahwa Allah setia menyertainya sampai masa putih
rambutnya.
Tentunya ada di antara kita yang tengah bergumul seperti itu. Kita
cemas menyongsong masa tua. Obat penawar yang paling ampuh adalah
dengan memandang kepada Tuhan: bahwa Dia senantiasa menyertai kita.
Dari situ kita dapat belajar melihat sisi indah masa tua. Oleh
penyertaan-Nya, kita dapat terus berbuah dan berkarya bagi
kerajaan-Nya, dengan cara yang berbeda, dengan cara yang unik, yang
tidak dapat ditawarkan oleh mereka yang lebih muda. Bukankah telah
banyak pengalaman dan hikmat yang Tuhan singkapkan kepada kita, yang
dapat kita bagikan kepada generasi berikutnya? --IGR
ALLAH ADALAH ALLAH YANG KEKAL.
APA SULITNYA DIA MENYERTAI KITA SEPANJANG HAYAT?
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+71
Mazmur 71
1 Pada-Mu, ya TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku
mendapat malu.
2 Lepaskanlah aku dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
3 Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan
untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan
pertahananku.
4 Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik, dari
cengkeraman orang-orang lalim dan kejam.
5 Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa
muda, ya ALLAH.
6 Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah
mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu
kupuji-puji.
7 Bagi banyak orang aku seperti tanda ajaib, karena Engkaulah
tempat perlindunganku yang kuat.
8 Mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, dengan penghormatan
kepada-Mu sepanjang hari.
9 Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan
aku apabila kekuatanku habis.
10 Sebab musuh-musuhku berkata-kata tentang aku, orang-orang yang
mengincar nyawaku berunding bersama-sama
11 dan berkata: "Allah telah meninggalkan dia, kejar dan tangkaplah
dia, sebab tidak ada yang melepaskan dia!"
12 Ya Allah, janganlah jauh dari padaku! Allahku, segeralah
menolong aku!
13 Biarlah mendapat malu dan menjadi habis orang-orang yang
memusuhi jiwaku; biarlah berselubungkan cela dan noda
orang-orang yang mengikhtiarkan celakaku!
14 Tetapi aku senantiasa mau berharap dan menambah puji-pujian
kepada-Mu;
15 mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan keselamatan yang dari
pada-Mu sepanjang hari, sebab aku tidak dapat menghitungnya.
16 Aku datang dengan keperkasaan-keperkasaan Tuhan ALLAH, hendak
memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja!
17 Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai
sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib;
18 juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah
meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada
angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan
datang.
19 Keadilan-Mu, ya Allah, sampai ke langit. Engkau yang telah
melakukan hal-hal yang besar, ya Allah, siapakah seperti Engkau?
20 Engkau yang telah membuat aku mengalami banyak kesusahan dan
malapetaka, Engkau akan menghidupkan aku kembali, dan dari
samudera raya bumi Engkau akan menaikkan aku kembali.
21 Engkau akan menambah kebesaranku dan akan berpaling menghibur
aku.
22 Akupun mau menyanyikan syukur bagi-Mu dengan gambus atas
kesetiaan-Mu, ya Allahku, menyanyikan mazmur bagi-Mu dengan
kecapi, ya Yang Kudus Israel.
23 Bibirku bersorak-sorai sementara menyanyikan mazmur bagi-Mu,
juga jiwaku yang telah Kaubebaskan.
24 Lidahku juga menyebut-nyebut keadilan-Mu sepanjang hari, sebab
akan mendapat malu dan tersipu-sipu orang-orang yang
mengikhtiarkan celakaku.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+4-6
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+4-6
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 22 Mei 2013
Bacaan : Mazmur 71
Setahun: 2 Tawarikh 4-6
Nats: Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan
aku apabila kekuatanku habis. (Mazmur 71:9)
Judul:
TUA, SIAPA TAKUT?
Tidak sedikit orang yang takut menjadi tua. Mereka menempuh
berbagai cara untuk menundanya, mulai dari minum jamu tradisional
sampai menjalani operasi plastik. Menjadi tua diidentikkan dengan
kelemahan dan keterbatasan, masa yang tidak produktif. Orang tua
juga dapat dilanda perasaan tidak dibutuhkan lagi. Masa tua menjadi
bayangan yang menggentarkan.
Pemazmur juga mengalami ketakutan itu. Ia pun memohon agar Tuhan
tidak membuang dan meninggalkannya. Ia khawatir hidupnya menjadi
hampa jika Tuhan tidak lagi peduli kepadanya. Ia menantikan
pertolongan dan perlindungan Tuhan dari musuh dan tantangan hidup
yang muncul pada masa tuanya. Ya, tantangan hidup pada masa tua bisa
jadi semakin kompleks, bukannya semakin mudah. Betapa menggentarkan
jika kita harus menghadapinya seorang diri. Syukurlah, pemazmur
mendapati bahwa Allah setia menyertainya sampai masa putih
rambutnya.
Tentunya ada di antara kita yang tengah bergumul seperti itu. Kita
cemas menyongsong masa tua. Obat penawar yang paling ampuh adalah
dengan memandang kepada Tuhan: bahwa Dia senantiasa menyertai kita.
Dari situ kita dapat belajar melihat sisi indah masa tua. Oleh
penyertaan-Nya, kita dapat terus berbuah dan berkarya bagi
kerajaan-Nya, dengan cara yang berbeda, dengan cara yang unik, yang
tidak dapat ditawarkan oleh mereka yang lebih muda. Bukankah telah
banyak pengalaman dan hikmat yang Tuhan singkapkan kepada kita, yang
dapat kita bagikan kepada generasi berikutnya? --IGR
ALLAH ADALAH ALLAH YANG KEKAL.
APA SULITNYA DIA MENYERTAI KITA SEPANJANG HAYAT?
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+71
Mazmur 71
1 Pada-Mu, ya TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku
mendapat malu.
2 Lepaskanlah aku dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
3 Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan
untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan
pertahananku.
4 Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik, dari
cengkeraman orang-orang lalim dan kejam.
5 Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa
muda, ya ALLAH.
6 Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah
mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu
kupuji-puji.
7 Bagi banyak orang aku seperti tanda ajaib, karena Engkaulah
tempat perlindunganku yang kuat.
8 Mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, dengan penghormatan
kepada-Mu sepanjang hari.
9 Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan
aku apabila kekuatanku habis.
10 Sebab musuh-musuhku berkata-kata tentang aku, orang-orang yang
mengincar nyawaku berunding bersama-sama
11 dan berkata: "Allah telah meninggalkan dia, kejar dan tangkaplah
dia, sebab tidak ada yang melepaskan dia!"
12 Ya Allah, janganlah jauh dari padaku! Allahku, segeralah
menolong aku!
13 Biarlah mendapat malu dan menjadi habis orang-orang yang
memusuhi jiwaku; biarlah berselubungkan cela dan noda
orang-orang yang mengikhtiarkan celakaku!
14 Tetapi aku senantiasa mau berharap dan menambah puji-pujian
kepada-Mu;
15 mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan keselamatan yang dari
pada-Mu sepanjang hari, sebab aku tidak dapat menghitungnya.
16 Aku datang dengan keperkasaan-keperkasaan Tuhan ALLAH, hendak
memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja!
17 Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai
sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib;
18 juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah
meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada
angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan
datang.
19 Keadilan-Mu, ya Allah, sampai ke langit. Engkau yang telah
melakukan hal-hal yang besar, ya Allah, siapakah seperti Engkau?
20 Engkau yang telah membuat aku mengalami banyak kesusahan dan
malapetaka, Engkau akan menghidupkan aku kembali, dan dari
samudera raya bumi Engkau akan menaikkan aku kembali.
21 Engkau akan menambah kebesaranku dan akan berpaling menghibur
aku.
22 Akupun mau menyanyikan syukur bagi-Mu dengan gambus atas
kesetiaan-Mu, ya Allahku, menyanyikan mazmur bagi-Mu dengan
kecapi, ya Yang Kudus Israel.
23 Bibirku bersorak-sorai sementara menyanyikan mazmur bagi-Mu,
juga jiwaku yang telah Kaubebaskan.
24 Lidahku juga menyebut-nyebut keadilan-Mu sepanjang hari, sebab
akan mendapat malu dan tersipu-sipu orang-orang yang
mengikhtiarkan celakaku.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+4-6
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+4-6
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Monday, May 20, 2013
[e-Buku] Edisi 123/Mei 2013 -- Khotbah (II)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Buku -- Khotbah (II)
Edisi 123/Mei 2013
Shalom,
Masih dengan tema yang sama, kali ini e-Buku menyajikan buku yang terbit pada tahun 80-an, namun masih relevan dengan kehidupan sekarang, khususnya tentang bagaimana menyampaikan khotbah yang alkitabiah dan membangun iman jemaat. Meskipun buku ini sudah terbit bertahun-tahun yang lalu, tetapi prinsip-prinsip kebenaran dalam berkhotbah yang dijelaskan masih layak untuk dipegang. Selain resensi buku dengan tema "Khotbah", kami juga menyuguhkan satu artikel ke hadapan Anda. Kiranya sajian kami ini semakin mendorong Pelanggan untuk giat membaca, demi kemajuan peradaban bangsa kita. Amin.
Pemimpin Redaksi e-Buku,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://gubuk.sabda.org/ >
"Dengan membaca Kitab Suci, aku sangat diperbarui. Seluruh alam di sekelilingku dan aku kelihatannya sudah diperbarui. Langit tampak begitu murni dengan warna biru yang menakjubkan, dan pepohonan tampak hijau segar. Seluruh dunia diliputi kemuliaan Allah dan saya merasakan semangat yang membara dan musik di bawah kakiku." (Thomas Merton)
RESENSI 1: URAIAN SINGKAT TENTANG HOMILETIK ILMU BERKHOTBAH
Judul buku: Uraian Singkat Tentang Homiletik Ilmu Berkhotbah
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: P. H. Pouw
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1995
Ukuran buku: 12,5 x 18,3 cm
Tebal: 166 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Buku ini ditulis oleh Pdt. P. H. Pouw, salah seorang sahabat Dr. Jaffray. Mereka berdua telah menggubah ratusan lagu gereja. Selain itu, Pdt. Pouw menggembalakan Gereja Kemah Injil di Ujung Pandang, mengajar di Makassar Bible School (sekarang STTj) dan membantu redaksi dan produksi majalah Kalam Hidup.
Untuk menolong para calon pendeta maupun pendeta, Pdt. P. H. Pouw menulis sebuah buku yang topik utamanya adalah tentang khotbah. Buku ini dibagi ke dalam dua bagian. Bagian pertama menerangkan arti homiletik, asal usul homiletik, arti khotbah, menentukan judul dan tema khotbah, menentukan arah dan tujuan khotbah, memilih ayat emas, menentukan bab dan bagian-bagiannya, tiga syarat dalam berkhotbah, membuat pendahuluan atau pembukaan khotbah, membuat penutup atau kesimpulan khotbah, membuat isi khotbah, memakai ilustrasi, dan bagaimana pengkhotbah bersikap di atas mimbar. Pada bagian kedua, penulis memberikan berbagai macam contoh khotbah seperti khotbah tekstual, topikal, dan ekspositori. Selain itu, ada juga contoh khotbah dalam berbagai situasi seperti khotbah dalam kebaktian rumah tangga, pernikahan, upacara penghiburan, dan siaran radio. Pada bagian pertama, penulis mengajarkan tentang arti kata Homiletik yang berasal dari Bahasa Yunani "Homilia" yang berarti perundingan, penguraian, atau khotbah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kita memahaminya sebagai ilmu berkhotbah atau pelajaran berbicara di hadapan orang banyak. Pouw mengatakan bahwa ada orang yang memiliki kepandaian berbicara karena bawaan lahir, tetapi karena tidak dilatih untuk menyusun kata-kata dan tidak tahu bagaimana menguraikan suatu hal, kemampuan berbicaranya di depan umum tidak terlalu baik. Karena homiletik adalah sebuah ilmu, lalu bagaimana berkhotbah yang benar itu dapat dipelajari, baik oleh pendeta maupun oleh para pelayan Tuhan dan jemaat sehingga setiap anak Tuhan dapat bersaksi tentang Injil Tuhan kepada orang banyak? Selain itu, di dalam buku ini dijelaskan bahwa berkhotbah bukan hanya soal teknik, melainkan juga tentang sikap. Seorang pengkhotbah dituntut untuk tidak sombong dan tidak minder di hadapan jemaat. Pengkhotbah adalah pesuruh Allah untuk mengabarkan Kabar Baik. Karena itu, pengkhotbah haruslah menetapkan hatinya kepada Tuhan Yesus, menuju mimbar dengan rasa percaya diri, dan tetap dengan sikap menghormati jemaat.
Buku ini menarik untuk dibaca dan berguna bagi semua anak Tuhan agar mereka dapat menyampaikan kesaksian mereka tentang Kabar Baik dengan cara yang benar dan juga menarik.
Peresensi: Yusak
RESENSI 2: CARA MEMPERSIAPKAN KHOTBAH
Judul buku: Cara Mempersiapkan Khotbah
Judul asli: How to Prepare Sermons and Gospel Addresses
Penulis/Penyusun: Dr. William Evans
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 1987
Ukuran buku: 13 x 18 cm
Tebal: 156 halaman
ISBN: 979-415-031-2
Buku Online: --
Download: --
Apakah Anda adalah seorang pendeta? Atau mungkin seorang pengurus gereja yang rutin mendapatkan tugas untuk berkhotbah? Jika 'Ya', buku berikut ini tepat untuk Anda. Buku ini memang ditujukan bagi pembaca yang membutuhkan panduan untuk mempersiapkan khotbah. Dengan membaca buku ini, diharapkan Anda dapat semakin mudah dan cepat dalam mempersiapkan khotbah.
Dalam buku yang ditulis oleh Dr. William Evans ini, Anda bisa mendapatkan pengajaran-pengajaran praktis seputar mempersiapkan khotbah. Buku ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berisi pelajaran untuk mempersiapkan khotbah dan bagian kedua berisi contoh-contoh kerangka khotbah. Hal yang menarik adalah, penulis memulai pelajarannya bukan dari isi khotbah yang akan disampaikan, melainkan dari diri si pengkhotbah. Menurut penulis, hal yang paling penting untuk dipersiapkan adalah kepribadian atau karakter si pengkhotbah. Setelah seorang pengkhotbah memiliki karakter yang baik, barulah khotbahnya bisa menyentuh hati pendengar. Dr. William Evans menulis, "Berita yang akan dikabarkan, haruslah berakar terlebih dahulu dalam hati pengkhotbah." Selanjutnya, Anda dapat membaca uraian dari kedua bagian ini, yang penulis pisahkan ke dalam 14 bab dengan topik-topik yang meliputi bagaimana memilih dan menafsirkan nats, memilih tema, mengumpulkan dan menyusun bahan khotbah, khotbah berdasarkan perikop, pembacaan Alkitab, khotbah berdasarkan pasal, dan penggunaan ilustrasi dalam khotbah.
Buku ini bukan hanya ditujukan kepada para pendeta atau mahasiswa teologi saja. Bahkan, buku ini juga sangat bermanfaat bagi kaum awam yang dipercayakan untuk menyampaikan firman Tuhan di gereja atau tempat persekutuan karena materi yang disampaikan lebih bersifat praktis daripada teoritis. Dalam buku ini, pembaca dituntun langkah demi langkah untuk menyiapkan khotbah yang berbobot, alkitabiah, dan menyentuh jiwa pendengar. Jika Anda masih kesulitan, Anda bisa menemukan contoh-contoh kerangka khotbah yang sudah disiapkan oleh Dr. William Evans di bagian kedua dari buku ini. Kiranya buku ini membantu Anda dalam meningkatkan kualitas khotbah Anda.
Peresensi: Yegar
ARTIKEL: MEMBACA SEKADAR HOBIKAH?
Diringkas oleh: S. Setyawati
Seorang guru bertanya kepada murid-muridnya tentang hobi mereka. Sebagian besar murid mengatakan bahwa membaca adalah hobi mereka yang paling menonjol, setelah itu olahraga. Namun, ada seorang siswa yang mengatakan bahwa yang termasuk hobi adalah mengumpulkan prangko, mendengar musik, melukis, sepak bola, atletik. Menurutnya, membaca bukanlah hobi karena hobi adalah sesuatu yang berkaitan dengan pilihan dan keputusan, suka atau tidak suka, berminat atau tidak berminat. Apakah Anda setuju dengan anggapan tersebut?
Dalam kenyataan, budaya membaca pustaka belum mengambil tempat atau tumbuh dengan subur dalam kehidupan masyarakat masa kini. Bahkan, animo masyarakat untuk membaca pada masa silam jauh lebih besar daripada masyarakat sekarang. Sebagai contoh, karya sastra Marah Rusli "Siti Nurbaya", yang diterbitkan sebanyak 3000 eksemplar. Setelah hampir setengah abad kemudian, karya tersebut masih diterbitkan lagi dengan jumlah yang sama. Apakah benar, mereka yang hidup pada masa orde lama lebih bersemangat dan gemar membaca daripada orang-orang zaman sekarang? Jika memang begitu kenyataannya, ini semua merupakan indikasi bahwa kita masih memiliki tugas besar untuk meningkatkan sumber daya kita dan wawasan generasi mendatang dengan mengembangkan budaya membaca.
Lebih Suka Mengobrol daripada Membaca
Mengapa masyarakat kurang senang membaca? Apakah masyarakat kita lebih suka mendengar daripada membaca? Fakta menunjukkan bahwa orang-orang di Asia (termasuk Indonesia) cenderung suka mengobrol atau bersosialisasi dan menonton TV. Untuk membaca, hanya diberikan lima menit saja. Setelah itu, buku ditinggalkan begitu saja dan sisa bacaan dibiarkan berhari-hari tanpa disentuh sama sekali. Rupanya membaca menjadi kegiatan yang sangat membosankan dan memberatkan. Itulah sebabnya, ketika sedang antre, tidak banyak orang yang memanfaatkan waktu untuk membaca. Kebanyakan orang lebih memilih untuk merokok, bercakap-cakap dengan orang di sampingnya, atau bermain HP. Hal ini sangat bertolak belakang dengan orang-orang Barat yang memanfaatkan waktu untuk membaca buku yang sengaja dibawa setiap kali mereka pergi.
Dalam sebuah gerbong kereta api, kebanyakan penumpang hanya berdiam diri atau berbincang-bincang dengan penumpang di dekatnya. Dari seluruh penumpang, hanya sepuluh persen di antaranya yang membaca. Itu pun bukan buku yang dibaca, tetapi koran, majalah, dan tabloid. Hal ini menunjukkan bahwa budaya membaca tidak tampak baik di kalangan eksekutif maupun masyarakat umum. Sebenarnya, membaca apa saja memang baik, tetapi alangkah lebih baik kalau membaca karya yang lebih bermanfaat, misalnya buku, karena buku merupakan media informasi yang dapat menolong kita mempelajari pikiran orang lain, metodologi penulisan, gaya bahasa yang digunakan, cara penulis berargumentasi mengenai suatu objek, membandingkan gagasan dan pikiran orang, melihat bagaimana penulis memberi solusi atas suatu masalah, atau karya yang membangun wawasan intelektualitas. Dengan membaca bahan bacaan semacam itu, paling tidak kita dapat belajar sesuatu atau menerapkan langsung hasil bacaan itu. Jadi, membaca bacaan yang bukan sekadar hiburan dapat membentuk gaya hidup kita.
Sayangnya, kurangnya minat membaca menjadi masalah yang sangat serius di Indonesia. Belum banyak dari masyarakat Indonesia yang secara sadar menyediakan waktu untuk membaca, baik di rumah maupun saat sedang menempuh perjalanan jauh mengendarai bus atau kereta. Bahkan, kaum terdidik yang mau membaca pun jumlahnya masih sangat minim. Kebanyakan, anak-anak sekolah hanya mau membaca pada masa ujian semester, ujian nasional, dan menjelang ujian masuk perguruan tinggi. Mereka terdorong untuk membaca karena kebutuhan sesaat dan bukan merupakan kegiatan rutin. Ini benar-benar kenyataan yang memprihatinkan. Padahal, sebagai negara berkembang, membaca merupakan kebutuhan yang sangat penting dan mendasar karena membaca dapat memacu hadirnya manusia berkualitas pada masa yang akan datang. Ini merupakan tantangan bagi semua pihak, bukan hanya pemerintah.
Hak Anak untuk Mendapat Bahan Bacaan
Stephen J. Woodhouse, Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia dan Malaysia, berkata, "Negara-negara berkembanglah yang harus memenuhi hak-hak anak-anak mereka. Hanya dengan memenuhi hak-hak anak, terutama hak untuk pendidikan dan kesehatan serta perlindungan terhadap perlakuan salah, mutu sumber daya manusia dapat ditingkatkan. Dengan peningkatan mutu sumber daya manusia, suatu negara miskin dapat berkembang dan keluar dari kemiskinannya." Ia memfokuskan perhatiannya pada peningkatan kualitas manusia, kepercayaan diri, dan pemenuhan hak individu akan pengetahuan.
Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan meningkatkan keinginan membaca pada generasi penerus, khususnya anak-anak. Melalui membaca, wawasan anak dalam masalah budaya teknologi, sains, iman, maupun berbagai informasi lainnya dapat ditingkatkan. Melalui membaca, anak dapat mengembangkan diri menuju tahap yang lebih maju, memacu diri setara dengan bangsa lain.
Akan tetapi, kita tidak bisa menutup mata bahwa masalah krisis ekonomi dan terjadinya bencana alam sering kali membuat kita kesulitan dalam memenuhi kebutuhan anak akan pengetahuan. Siapa yang akan menolong mereka? Siapa lagi kalau bukan kita? Kita semua terpanggil untuk menolong meningkatkan sumber daya manusia melalui pemenuhan kebutuhan akan bacaan bagi generasi penerus bangsa, dengan bersikap tanggap terhadap kebutuhan anak-anak dalam keluarga kita, tetangga-tetangga di sekitar kita, dan bangsa kita.
Membaca Itu Hobi atau Kebutuhan?
Pertanyaannya, sebenarnya membaca itu hobi atau kebutuhan? Jika membaca dikategorikan sebagai hobi, dimensi membaca dalam realitas sosial menjadi tampak tidak jelas dan tidak memberi rangsangan apa-apa. Kalau membaca hanya sebatas hobi, kapan saja kita lakukan, entah dua kali seminggu atau bahkan dua kali sebulan, tidak menjadi soal. Jika ditempatkan pada konteksnya, membaca sebenarnya merupakan suatu upaya memberi makan pada akal budi manusia. Membaca merupakan kebutuhan mutlak manusia, sama seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Membaca bukanlah kebutuhan mewah yang ditempatkan pada skala khusus. Membaca merupakan kewajiban sekaligus tanggung jawab kita dalam memelihara akal budi dan meningkatkan pengetahuan atau wawasan intelektual.
Mungkin, salah satu penyebab lemahnya semangat membaca masyarakat adalah karena mereka menganggap membaca hanya sekadar hobi yang berkaitan dengan pilihan atau keputusan. Dengan begitu, entah saya membaca atau tidak, itu urusan saya dan saya tidak merugikan siapa pun. Berbeda halnya jika kita menganggap membaca sebagai suatu keharusan atau sebagai kebutuhan mutlak. Anggapan ini akan membuat kita merasa bahwa kehidupan ini bagai burung dalam sangkar, yang hanya menunggu orang lain untuk memberi makan pada akal budi kita, jika kita tidak membaca. Sebaliknya, dengan membaca, kita menolong seseorang untuk bebas berpetualang dalam dunia literatur guna mendapatkan makanan segar dan sehat bagi tubuh dan jiwa. Setelah menyadari hal ini, mari kita jadikan membaca sebagai kebutuhan sehingga jika kita tidak melakukannya, aktivitas, dan intelektualitas kita tidak akan terganggu.
Mari kita menjadi masyarakat yang berbudaya dengan menggiatkan diri pada kebiasaan membaca karena membaca merupakan ciri sekaligus kebutuhan sentral manusia yang berbudaya. Itulah sebabnya, membaca sama pentingnya dengan mendandani tubuh dengan busana budaya. Hal yang sama berlaku pada akal budi atau lebih tepatnya keberadaan manusia. Akal budi membutuhkan makanannya sendiri, yakni membaca dan membaca. Mari kita pacu intelektual kita dan terus tingkatkan kreativitas akal budi kita untuk membangun negeri.
Diringkas dari:
Judul buletin: Sahabat Gembala
Penulis: Sostenis Nggebu
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 2000
Halaman: 28 -- 33
STOP PRESS: Undangan Bergabung di Facebook Grup "Alkitab Setiap Hari" (Walking With God)
Facebook Grup "Walking With God" dibuat oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), untuk mengajak setiap orang percaya berjalan bersama Allah dengan membaca Firman-Nya setiap hari dan membagikan berkat-Nya kepada anggota yang lain.
Melalui grup ini, kami mengajak setiap peserta untuk:
1. Mengucap syukur atas campur tangan Tuhan dalam hidup kita setiap hari.
2. Membaca dan merenungkan teks Alkitab sesuai dengan perikop yang sudah disusun.
3. Memilih salah satu ayat dari teks Alkitab yang dibaca, yang berbicara paling banyak untuk Anda.
4. Menuliskan pelajaran dari ayat yang dipilih untuk dibagikan kepada anggota lain.
Bergabunglah di Facebook Grup "Alkitab Setiap Hari" (Walking With God).
==> http://www.facebook.com/groups/alkitab.setiap.hari/
Ajak juga teman-teman Anda yang rindu belajar firman Tuhan dengan mengundang mereka bergabung di Facebook Grup "Alkitab Setiap Hari" (Walking With God).
Kontak: buku(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Amy G., Sigit, dan Adiana
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Buku -- Khotbah (II)
Edisi 123/Mei 2013
Shalom,
Masih dengan tema yang sama, kali ini e-Buku menyajikan buku yang terbit pada tahun 80-an, namun masih relevan dengan kehidupan sekarang, khususnya tentang bagaimana menyampaikan khotbah yang alkitabiah dan membangun iman jemaat. Meskipun buku ini sudah terbit bertahun-tahun yang lalu, tetapi prinsip-prinsip kebenaran dalam berkhotbah yang dijelaskan masih layak untuk dipegang. Selain resensi buku dengan tema "Khotbah", kami juga menyuguhkan satu artikel ke hadapan Anda. Kiranya sajian kami ini semakin mendorong Pelanggan untuk giat membaca, demi kemajuan peradaban bangsa kita. Amin.
Pemimpin Redaksi e-Buku,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://gubuk.sabda.org/ >
"Dengan membaca Kitab Suci, aku sangat diperbarui. Seluruh alam di sekelilingku dan aku kelihatannya sudah diperbarui. Langit tampak begitu murni dengan warna biru yang menakjubkan, dan pepohonan tampak hijau segar. Seluruh dunia diliputi kemuliaan Allah dan saya merasakan semangat yang membara dan musik di bawah kakiku." (Thomas Merton)
RESENSI 1: URAIAN SINGKAT TENTANG HOMILETIK ILMU BERKHOTBAH
Judul buku: Uraian Singkat Tentang Homiletik Ilmu Berkhotbah
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: P. H. Pouw
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1995
Ukuran buku: 12,5 x 18,3 cm
Tebal: 166 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Buku ini ditulis oleh Pdt. P. H. Pouw, salah seorang sahabat Dr. Jaffray. Mereka berdua telah menggubah ratusan lagu gereja. Selain itu, Pdt. Pouw menggembalakan Gereja Kemah Injil di Ujung Pandang, mengajar di Makassar Bible School (sekarang STTj) dan membantu redaksi dan produksi majalah Kalam Hidup.
Untuk menolong para calon pendeta maupun pendeta, Pdt. P. H. Pouw menulis sebuah buku yang topik utamanya adalah tentang khotbah. Buku ini dibagi ke dalam dua bagian. Bagian pertama menerangkan arti homiletik, asal usul homiletik, arti khotbah, menentukan judul dan tema khotbah, menentukan arah dan tujuan khotbah, memilih ayat emas, menentukan bab dan bagian-bagiannya, tiga syarat dalam berkhotbah, membuat pendahuluan atau pembukaan khotbah, membuat penutup atau kesimpulan khotbah, membuat isi khotbah, memakai ilustrasi, dan bagaimana pengkhotbah bersikap di atas mimbar. Pada bagian kedua, penulis memberikan berbagai macam contoh khotbah seperti khotbah tekstual, topikal, dan ekspositori. Selain itu, ada juga contoh khotbah dalam berbagai situasi seperti khotbah dalam kebaktian rumah tangga, pernikahan, upacara penghiburan, dan siaran radio. Pada bagian pertama, penulis mengajarkan tentang arti kata Homiletik yang berasal dari Bahasa Yunani "Homilia" yang berarti perundingan, penguraian, atau khotbah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kita memahaminya sebagai ilmu berkhotbah atau pelajaran berbicara di hadapan orang banyak. Pouw mengatakan bahwa ada orang yang memiliki kepandaian berbicara karena bawaan lahir, tetapi karena tidak dilatih untuk menyusun kata-kata dan tidak tahu bagaimana menguraikan suatu hal, kemampuan berbicaranya di depan umum tidak terlalu baik. Karena homiletik adalah sebuah ilmu, lalu bagaimana berkhotbah yang benar itu dapat dipelajari, baik oleh pendeta maupun oleh para pelayan Tuhan dan jemaat sehingga setiap anak Tuhan dapat bersaksi tentang Injil Tuhan kepada orang banyak? Selain itu, di dalam buku ini dijelaskan bahwa berkhotbah bukan hanya soal teknik, melainkan juga tentang sikap. Seorang pengkhotbah dituntut untuk tidak sombong dan tidak minder di hadapan jemaat. Pengkhotbah adalah pesuruh Allah untuk mengabarkan Kabar Baik. Karena itu, pengkhotbah haruslah menetapkan hatinya kepada Tuhan Yesus, menuju mimbar dengan rasa percaya diri, dan tetap dengan sikap menghormati jemaat.
Buku ini menarik untuk dibaca dan berguna bagi semua anak Tuhan agar mereka dapat menyampaikan kesaksian mereka tentang Kabar Baik dengan cara yang benar dan juga menarik.
Peresensi: Yusak
RESENSI 2: CARA MEMPERSIAPKAN KHOTBAH
Judul buku: Cara Mempersiapkan Khotbah
Judul asli: How to Prepare Sermons and Gospel Addresses
Penulis/Penyusun: Dr. William Evans
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 1987
Ukuran buku: 13 x 18 cm
Tebal: 156 halaman
ISBN: 979-415-031-2
Buku Online: --
Download: --
Apakah Anda adalah seorang pendeta? Atau mungkin seorang pengurus gereja yang rutin mendapatkan tugas untuk berkhotbah? Jika 'Ya', buku berikut ini tepat untuk Anda. Buku ini memang ditujukan bagi pembaca yang membutuhkan panduan untuk mempersiapkan khotbah. Dengan membaca buku ini, diharapkan Anda dapat semakin mudah dan cepat dalam mempersiapkan khotbah.
Dalam buku yang ditulis oleh Dr. William Evans ini, Anda bisa mendapatkan pengajaran-pengajaran praktis seputar mempersiapkan khotbah. Buku ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berisi pelajaran untuk mempersiapkan khotbah dan bagian kedua berisi contoh-contoh kerangka khotbah. Hal yang menarik adalah, penulis memulai pelajarannya bukan dari isi khotbah yang akan disampaikan, melainkan dari diri si pengkhotbah. Menurut penulis, hal yang paling penting untuk dipersiapkan adalah kepribadian atau karakter si pengkhotbah. Setelah seorang pengkhotbah memiliki karakter yang baik, barulah khotbahnya bisa menyentuh hati pendengar. Dr. William Evans menulis, "Berita yang akan dikabarkan, haruslah berakar terlebih dahulu dalam hati pengkhotbah." Selanjutnya, Anda dapat membaca uraian dari kedua bagian ini, yang penulis pisahkan ke dalam 14 bab dengan topik-topik yang meliputi bagaimana memilih dan menafsirkan nats, memilih tema, mengumpulkan dan menyusun bahan khotbah, khotbah berdasarkan perikop, pembacaan Alkitab, khotbah berdasarkan pasal, dan penggunaan ilustrasi dalam khotbah.
Buku ini bukan hanya ditujukan kepada para pendeta atau mahasiswa teologi saja. Bahkan, buku ini juga sangat bermanfaat bagi kaum awam yang dipercayakan untuk menyampaikan firman Tuhan di gereja atau tempat persekutuan karena materi yang disampaikan lebih bersifat praktis daripada teoritis. Dalam buku ini, pembaca dituntun langkah demi langkah untuk menyiapkan khotbah yang berbobot, alkitabiah, dan menyentuh jiwa pendengar. Jika Anda masih kesulitan, Anda bisa menemukan contoh-contoh kerangka khotbah yang sudah disiapkan oleh Dr. William Evans di bagian kedua dari buku ini. Kiranya buku ini membantu Anda dalam meningkatkan kualitas khotbah Anda.
Peresensi: Yegar
ARTIKEL: MEMBACA SEKADAR HOBIKAH?
Diringkas oleh: S. Setyawati
Seorang guru bertanya kepada murid-muridnya tentang hobi mereka. Sebagian besar murid mengatakan bahwa membaca adalah hobi mereka yang paling menonjol, setelah itu olahraga. Namun, ada seorang siswa yang mengatakan bahwa yang termasuk hobi adalah mengumpulkan prangko, mendengar musik, melukis, sepak bola, atletik. Menurutnya, membaca bukanlah hobi karena hobi adalah sesuatu yang berkaitan dengan pilihan dan keputusan, suka atau tidak suka, berminat atau tidak berminat. Apakah Anda setuju dengan anggapan tersebut?
Dalam kenyataan, budaya membaca pustaka belum mengambil tempat atau tumbuh dengan subur dalam kehidupan masyarakat masa kini. Bahkan, animo masyarakat untuk membaca pada masa silam jauh lebih besar daripada masyarakat sekarang. Sebagai contoh, karya sastra Marah Rusli "Siti Nurbaya", yang diterbitkan sebanyak 3000 eksemplar. Setelah hampir setengah abad kemudian, karya tersebut masih diterbitkan lagi dengan jumlah yang sama. Apakah benar, mereka yang hidup pada masa orde lama lebih bersemangat dan gemar membaca daripada orang-orang zaman sekarang? Jika memang begitu kenyataannya, ini semua merupakan indikasi bahwa kita masih memiliki tugas besar untuk meningkatkan sumber daya kita dan wawasan generasi mendatang dengan mengembangkan budaya membaca.
Lebih Suka Mengobrol daripada Membaca
Mengapa masyarakat kurang senang membaca? Apakah masyarakat kita lebih suka mendengar daripada membaca? Fakta menunjukkan bahwa orang-orang di Asia (termasuk Indonesia) cenderung suka mengobrol atau bersosialisasi dan menonton TV. Untuk membaca, hanya diberikan lima menit saja. Setelah itu, buku ditinggalkan begitu saja dan sisa bacaan dibiarkan berhari-hari tanpa disentuh sama sekali. Rupanya membaca menjadi kegiatan yang sangat membosankan dan memberatkan. Itulah sebabnya, ketika sedang antre, tidak banyak orang yang memanfaatkan waktu untuk membaca. Kebanyakan orang lebih memilih untuk merokok, bercakap-cakap dengan orang di sampingnya, atau bermain HP. Hal ini sangat bertolak belakang dengan orang-orang Barat yang memanfaatkan waktu untuk membaca buku yang sengaja dibawa setiap kali mereka pergi.
Dalam sebuah gerbong kereta api, kebanyakan penumpang hanya berdiam diri atau berbincang-bincang dengan penumpang di dekatnya. Dari seluruh penumpang, hanya sepuluh persen di antaranya yang membaca. Itu pun bukan buku yang dibaca, tetapi koran, majalah, dan tabloid. Hal ini menunjukkan bahwa budaya membaca tidak tampak baik di kalangan eksekutif maupun masyarakat umum. Sebenarnya, membaca apa saja memang baik, tetapi alangkah lebih baik kalau membaca karya yang lebih bermanfaat, misalnya buku, karena buku merupakan media informasi yang dapat menolong kita mempelajari pikiran orang lain, metodologi penulisan, gaya bahasa yang digunakan, cara penulis berargumentasi mengenai suatu objek, membandingkan gagasan dan pikiran orang, melihat bagaimana penulis memberi solusi atas suatu masalah, atau karya yang membangun wawasan intelektualitas. Dengan membaca bahan bacaan semacam itu, paling tidak kita dapat belajar sesuatu atau menerapkan langsung hasil bacaan itu. Jadi, membaca bacaan yang bukan sekadar hiburan dapat membentuk gaya hidup kita.
Sayangnya, kurangnya minat membaca menjadi masalah yang sangat serius di Indonesia. Belum banyak dari masyarakat Indonesia yang secara sadar menyediakan waktu untuk membaca, baik di rumah maupun saat sedang menempuh perjalanan jauh mengendarai bus atau kereta. Bahkan, kaum terdidik yang mau membaca pun jumlahnya masih sangat minim. Kebanyakan, anak-anak sekolah hanya mau membaca pada masa ujian semester, ujian nasional, dan menjelang ujian masuk perguruan tinggi. Mereka terdorong untuk membaca karena kebutuhan sesaat dan bukan merupakan kegiatan rutin. Ini benar-benar kenyataan yang memprihatinkan. Padahal, sebagai negara berkembang, membaca merupakan kebutuhan yang sangat penting dan mendasar karena membaca dapat memacu hadirnya manusia berkualitas pada masa yang akan datang. Ini merupakan tantangan bagi semua pihak, bukan hanya pemerintah.
Hak Anak untuk Mendapat Bahan Bacaan
Stephen J. Woodhouse, Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia dan Malaysia, berkata, "Negara-negara berkembanglah yang harus memenuhi hak-hak anak-anak mereka. Hanya dengan memenuhi hak-hak anak, terutama hak untuk pendidikan dan kesehatan serta perlindungan terhadap perlakuan salah, mutu sumber daya manusia dapat ditingkatkan. Dengan peningkatan mutu sumber daya manusia, suatu negara miskin dapat berkembang dan keluar dari kemiskinannya." Ia memfokuskan perhatiannya pada peningkatan kualitas manusia, kepercayaan diri, dan pemenuhan hak individu akan pengetahuan.
Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan meningkatkan keinginan membaca pada generasi penerus, khususnya anak-anak. Melalui membaca, wawasan anak dalam masalah budaya teknologi, sains, iman, maupun berbagai informasi lainnya dapat ditingkatkan. Melalui membaca, anak dapat mengembangkan diri menuju tahap yang lebih maju, memacu diri setara dengan bangsa lain.
Akan tetapi, kita tidak bisa menutup mata bahwa masalah krisis ekonomi dan terjadinya bencana alam sering kali membuat kita kesulitan dalam memenuhi kebutuhan anak akan pengetahuan. Siapa yang akan menolong mereka? Siapa lagi kalau bukan kita? Kita semua terpanggil untuk menolong meningkatkan sumber daya manusia melalui pemenuhan kebutuhan akan bacaan bagi generasi penerus bangsa, dengan bersikap tanggap terhadap kebutuhan anak-anak dalam keluarga kita, tetangga-tetangga di sekitar kita, dan bangsa kita.
Membaca Itu Hobi atau Kebutuhan?
Pertanyaannya, sebenarnya membaca itu hobi atau kebutuhan? Jika membaca dikategorikan sebagai hobi, dimensi membaca dalam realitas sosial menjadi tampak tidak jelas dan tidak memberi rangsangan apa-apa. Kalau membaca hanya sebatas hobi, kapan saja kita lakukan, entah dua kali seminggu atau bahkan dua kali sebulan, tidak menjadi soal. Jika ditempatkan pada konteksnya, membaca sebenarnya merupakan suatu upaya memberi makan pada akal budi manusia. Membaca merupakan kebutuhan mutlak manusia, sama seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Membaca bukanlah kebutuhan mewah yang ditempatkan pada skala khusus. Membaca merupakan kewajiban sekaligus tanggung jawab kita dalam memelihara akal budi dan meningkatkan pengetahuan atau wawasan intelektual.
Mungkin, salah satu penyebab lemahnya semangat membaca masyarakat adalah karena mereka menganggap membaca hanya sekadar hobi yang berkaitan dengan pilihan atau keputusan. Dengan begitu, entah saya membaca atau tidak, itu urusan saya dan saya tidak merugikan siapa pun. Berbeda halnya jika kita menganggap membaca sebagai suatu keharusan atau sebagai kebutuhan mutlak. Anggapan ini akan membuat kita merasa bahwa kehidupan ini bagai burung dalam sangkar, yang hanya menunggu orang lain untuk memberi makan pada akal budi kita, jika kita tidak membaca. Sebaliknya, dengan membaca, kita menolong seseorang untuk bebas berpetualang dalam dunia literatur guna mendapatkan makanan segar dan sehat bagi tubuh dan jiwa. Setelah menyadari hal ini, mari kita jadikan membaca sebagai kebutuhan sehingga jika kita tidak melakukannya, aktivitas, dan intelektualitas kita tidak akan terganggu.
Mari kita menjadi masyarakat yang berbudaya dengan menggiatkan diri pada kebiasaan membaca karena membaca merupakan ciri sekaligus kebutuhan sentral manusia yang berbudaya. Itulah sebabnya, membaca sama pentingnya dengan mendandani tubuh dengan busana budaya. Hal yang sama berlaku pada akal budi atau lebih tepatnya keberadaan manusia. Akal budi membutuhkan makanannya sendiri, yakni membaca dan membaca. Mari kita pacu intelektual kita dan terus tingkatkan kreativitas akal budi kita untuk membangun negeri.
Diringkas dari:
Judul buletin: Sahabat Gembala
Penulis: Sostenis Nggebu
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 2000
Halaman: 28 -- 33
STOP PRESS: Undangan Bergabung di Facebook Grup "Alkitab Setiap Hari" (Walking With God)
Facebook Grup "Walking With God" dibuat oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), untuk mengajak setiap orang percaya berjalan bersama Allah dengan membaca Firman-Nya setiap hari dan membagikan berkat-Nya kepada anggota yang lain.
Melalui grup ini, kami mengajak setiap peserta untuk:
1. Mengucap syukur atas campur tangan Tuhan dalam hidup kita setiap hari.
2. Membaca dan merenungkan teks Alkitab sesuai dengan perikop yang sudah disusun.
3. Memilih salah satu ayat dari teks Alkitab yang dibaca, yang berbicara paling banyak untuk Anda.
4. Menuliskan pelajaran dari ayat yang dipilih untuk dibagikan kepada anggota lain.
Bergabunglah di Facebook Grup "Alkitab Setiap Hari" (Walking With God).
==> http://www.facebook.com/groups/alkitab.setiap.hari/
Ajak juga teman-teman Anda yang rindu belajar firman Tuhan dengan mengundang mereka bergabung di Facebook Grup "Alkitab Setiap Hari" (Walking With God).
Kontak: buku(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Amy G., Sigit, dan Adiana
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Subscribe to:
Posts (Atom)