Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
KADOS -- Edisi 141 (18 -- 24 Maret 2013)
Shalom,
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengalami hal yang baik dan buruk, yang membahagiakan dan menyedihkan. Terkadang, hal-hal itu sulit kita pahami. Tuhan memang mengizinkan semua hal itu terjadi dalam kehidupan kita untuk membentuk karakter dan iman kita. Kita patut bersyukur bahwa Tuhan berfirman dalam Yeremia 29:11, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." Kita dapat mengerti rencana Tuhan di balik setiap kejadian dalam kehidupan kita melalui doa dan merenungkan firman Tuhan. Mari kita berdoa.
Pemimpin Redaksi KADOS,
Yusak
< yusak(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
18 Maret 2013 -- Para Tunawisma
Ketatnya persaingan untuk bertahan hidup dan terbatasnya wilayah pemukiman, menyebabkan sebagian besar orang kesulitan atau tidak mampu bersaing untuk mendapatkan pekerjaan dan tempat tinggal di kota-kota besar. Dampak dari fenomena ini adalah banyaknya pemukiman kumuh dan tempat-tempat yang tidak layak huni, yang dijadikan tempat untuk berlindung oleh para tunawisma. Selain itu, para tunawisma sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang berupaya mencari keuntungan dan kepentingan pribadi. Mari berdoa kepada Tuhan Yesus agar para tunawisma ini bisa mendapat perhatian dari pemerintah demi kesejahteraan hidup mereka. Kiranya Tuhan menolong para tunawisma ini untuk tidak mudah menyerah dalam memperjuangkan kelayakan hidup mereka sendiri.
19 Maret 2013 -- Pertikaian Antara Polisi dengan TNI di OKU
Konflik antara anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, yang dipicu oleh peristiwa penembakan seorang anggota Polisi lalu lintas terhadap anggota TNI hingga tewas, berujung penyerangan dan pembakaran Polres OKU. Konflik ini tentu saja menyebabkan keresahan di kalangan masyarakat karena dua lembaga yang seharusnya menjaga keamanan malah saling bertikai. Doakan agar pemimpin dari masing-masing lembaga ini dapat mencari jalan keluar untuk perdamaian sehingga ketenteraman daerah OKU bisa kembali lagi seperti semula.
20 Maret 2013 -- Keluarga yang Anggota Keluarganya Meninggal Dunia
Kita tidak tahu kapan Tuhan akan memanggil kita kembali kepada-Nya. Demikian juga, kita tidak tahu kapan salah satu anggota keluarga kita akan dipanggil Tuhan. Meninggalnya seseorang dalam sebuah keluarga tentu saja membuat anggota keluarga yang lain "shock". Apalagi jika orang tersebut meninggal secara mendadak, terkadang membuat anggota keluarga merasa bahwa Tuhan tidak adil. Doakan agar orang-orang yang ditinggalkan ini diberikan kekuatan dan penghiburan oleh Tuhan, sehingga mereka bisa melihat bahwa Tuhan memiliki rencana yang terbaik bagi mereka. Dengan demikian, mereka dapat terus melanjutkan kehidupan mereka.
21 Maret 2013 -- Hari Down Syndrome Sedunia
Tanggal 21 Maret diperingati sebagai hari Down Syndrome sedunia. Down Syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak, yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Abnormalitas ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Sampai saat ini, belum ditemukan metode pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi kelainan ini. Anak adalah anugerah dari Tuhan, yang patut orang tua jaga, pelihara, dan cintai, sekalipun ia mengalami Down Sydrome. Doakan anak-anak yang mengalami Down Syndrome agar Tuhan memelihara mereka. Doakan juga orang tua yang anaknya mengalami Down Syndrome agar Tuhan memberikan mereka kekuatan dalam mengasuh anak mereka.
22 Maret 2013 -- Guru Honorer
Guru honorer di Indonesia berjumlah lebih dari 600.000 orang. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah sehingga pemerintah pusat meminta pemerintah daerah menghentikan perekrutan guru honorer. Dengan gaji yang tidak banyak, guru honorer tetap mengabdi untuk terus mengajar, dengan harapan bahwa suatu saat mereka akan diangkat menjadi pegawai negeri. Namun, pemerintah mengambil keputusan bahwa tidak semua guru honorer akan diangkat menjadi pegawai negeri. Di antara para guru honorer itu juga terdapat anak-anak Tuhan. Doakan agar Tuhan Yesus memelihara mereka dan membukakan pemikiran mereka bahwa menjadi guru tidak harus menjadi pegawai negeri. Menjadi guru swasta pun dapat mendapatkan gaji yang layak.
23 Maret 2013 -- Harga Kebutuhan Pokok yang Melambung Tinggi
Harga kebutuhan pokok seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai sangat tinggi. Meskipun tanaman-tanaman itu hanya sebagai bumbu saja, bukan sebagai makanan pokok, bahan-bahan itu dianggap penting karena memberikan rasa nikmat pada masakan. Jika harga bumbu-bumbu naik, itu akan menyulitkan masyarakat yang membelinya. Doakan agar pemerintah dapat mengatasi permasalahan ini dan memberikan jalan keluar yang tepat sehingga harga bumbu-bumbu itu dapat kembali normal.
24 Maret 2013 -- Pekerja Baru di Organisasi Kristen
Tuhan Yesus pernah berkata, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit." Hal itu juga terjadi sekarang ini. Banyak organisasi Kristen yang masih membutuhkan pengerja. Doakan agar Tuhan Yesus mengirimkan pekerja-pekerja yang mencintai pelayanan dan cakap dalam bekerja di ladang-Nya, sehingga organisasi-organisasi ini dapat bekerja dengan lebih optimal dalam memberitakan Injil.
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/ >
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Saturday, March 16, 2013
(e-RH) Maret 17 -- MUSLIHAT KUDA TROYA
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 17 Maret 2013
Bacaan : Efesus 6:10-20
Setahun: Yosua 11-13
Nats: ... perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi...
melawan roh-roh jahat di udara. (Efesus 6:12)
Judul:
MUSLIHAT KUDA TROYA
Pasukan Yunani, setelah mengepung Troya selama sepuluh tahun tanpa
hasil, membuat kuda-kudaan raksasa dan mengisinya dengan prajurit
pilihan. Mereka lalu pura-pura berlayar pergi. Warga Troya
menganggap patung kuda itu sebagai trofi kemenangan dan menyeretnya
ke dalam benteng. Malamnya, prajurit Yunani keluar dari perut kuda,
membukakan gerbang bagi prajurit lain yang menunggu di luar, dan
menaklukkan Troya.
Kita orang percaya juga hidup dalam peperangan. Bukan peperangan
fisik, tapi peperangan rohani yang tak kelihatan. Musuh kita
digambarkan sebagai para penguasa, kuasa dunia yang gelap, dan
roh-roh di udara. Mereka sangat jahat dan licik, dengan penuh tipu
daya dapat menyusup ke dalam benteng pertahanan orang percaya untuk
merusak kesatuan dan mencemari kesucian hidup orang beriman. Mereka
menyerang dan membengkokkan lembaga yang dipandang sakral (seperti
perkawinan, gereja, pengadilan), profesi yang dianggap mulia
(seperti guru, pendeta, dokter, hakim), dan nilai-nilai kebajikan
yang luhur.
Tuhan sudah menyediakan perlengkapan senjata rohani yang lengkap dan
penuh kuasa (ay. 13-16) untuk menghadapi tipu daya musuh. Kita perlu
berdiri teguh dalam kemenangan yang telah diraih Kristus,
menggunakan pedang roh, yaitu firman Tuhan, dan bersandar pada Allah
dalam doa (ay. 10, 17, 18). Anugerah-Nya memampukan kita untuk hidup
sebagai manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di
dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya (Ef. 4:24). --SST
KEGELAPAN HANYA DAPAT DIUSIR OLEH TERANG,
TIPU MUSLIHAT HANYA DAPAT DIPATAHKAN OLEH KEBENARAN
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Efesus+6:10-20
Efesus 6:10-20
10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan
kuasa-Nya.
11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi
melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa,
melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh
jahat di udara.
13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya
kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan
tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan
berbajuzirahkan keadilan,
15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai
sejahtera;
16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan
perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si
jahat,
17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman
Allah,
18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam
Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan
yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku,
dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku
memberitakan rahasia Injil,
20 yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya
dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku
berbicara.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yosua+11-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yosua+11-13
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 17 Maret 2013
Bacaan : Efesus 6:10-20
Setahun: Yosua 11-13
Nats: ... perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi...
melawan roh-roh jahat di udara. (Efesus 6:12)
Judul:
MUSLIHAT KUDA TROYA
Pasukan Yunani, setelah mengepung Troya selama sepuluh tahun tanpa
hasil, membuat kuda-kudaan raksasa dan mengisinya dengan prajurit
pilihan. Mereka lalu pura-pura berlayar pergi. Warga Troya
menganggap patung kuda itu sebagai trofi kemenangan dan menyeretnya
ke dalam benteng. Malamnya, prajurit Yunani keluar dari perut kuda,
membukakan gerbang bagi prajurit lain yang menunggu di luar, dan
menaklukkan Troya.
Kita orang percaya juga hidup dalam peperangan. Bukan peperangan
fisik, tapi peperangan rohani yang tak kelihatan. Musuh kita
digambarkan sebagai para penguasa, kuasa dunia yang gelap, dan
roh-roh di udara. Mereka sangat jahat dan licik, dengan penuh tipu
daya dapat menyusup ke dalam benteng pertahanan orang percaya untuk
merusak kesatuan dan mencemari kesucian hidup orang beriman. Mereka
menyerang dan membengkokkan lembaga yang dipandang sakral (seperti
perkawinan, gereja, pengadilan), profesi yang dianggap mulia
(seperti guru, pendeta, dokter, hakim), dan nilai-nilai kebajikan
yang luhur.
Tuhan sudah menyediakan perlengkapan senjata rohani yang lengkap dan
penuh kuasa (ay. 13-16) untuk menghadapi tipu daya musuh. Kita perlu
berdiri teguh dalam kemenangan yang telah diraih Kristus,
menggunakan pedang roh, yaitu firman Tuhan, dan bersandar pada Allah
dalam doa (ay. 10, 17, 18). Anugerah-Nya memampukan kita untuk hidup
sebagai manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di
dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya (Ef. 4:24). --SST
KEGELAPAN HANYA DAPAT DIUSIR OLEH TERANG,
TIPU MUSLIHAT HANYA DAPAT DIPATAHKAN OLEH KEBENARAN
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Efesus+6:10-20
Efesus 6:10-20
10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan
kuasa-Nya.
11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi
melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa,
melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh
jahat di udara.
13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya
kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan
tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan
berbajuzirahkan keadilan,
15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai
sejahtera;
16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan
perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si
jahat,
17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman
Allah,
18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam
Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan
yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku,
dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku
memberitakan rahasia Injil,
20 yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya
dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku
berbicara.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yosua+11-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yosua+11-13
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Friday, March 15, 2013
(e-RH) Maret 16 -- DENGAN MATA IMAN
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 16 Maret 2013
Bacaan : Bilangan 13:1-33
Setahun: Yosua 9-10
Nats: Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan
Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu,
sebab kita pasti akan mengalahkannya!" (Bilangan 13:30)
Judul:
DENGAN MATA IMAN
Kebanyakan orang merasa penasaran, ingin tahu tentang masa depan.
Karena itulah, para peramal, paranormal, dan dukun tetap eksis
hingga saat ini. Dalam perjalanan dari Mesir ke Kanaan, bangsa
Israel juga ingin tahu tentang masa depan mereka. Mereka sudah
mendengar tentang Tanah Perjanjian yang berlimpah dengan susu dan
madu. Tuhan sendiri yang menyuruh mereka mengintai negeri itu,
supaya mereka dapat mempersiapkan diri untuk mendudukinya.
Musa mengutus dua belas orang pilihan untuk tugas itu. Selama 40
hari, mereka menyaksikan negeri yang sama, kota-kota berkubu yang
sama, manusia raksasa yang sama. Tetapi, sikap mereka berbeda.
Sepuluh pengintai menyimpulkan, lebih baik mereka tidak memasuki
negeri itu karena mereka hanya seperti belalang di hadapan bangsa
itu. Laporan tersebut memicu umat Israel untuk memberontak. Mereka
bersiap mengangkat pemimpin lain untuk membawa mereka kembali ke
Mesir.
Berbeda dengan mereka, Yosua dan Kaleb memandang dengan mata iman.
Mereka berpegang teguh pada janji Tuhan sehingga berani berkata
bahwa mereka pasti akan menang. Tuhan menghukum kesepuluh pengintai
itu dengan kematian. Sebaliknya, Yosua dan Kaleb ikut masuk ke Tanah
Perjanjian itu.
Kekhawatiran tentang masa depan dapat menghancurkan iman kita.
Karena itu, tetaplah berpegang pada janji Allah, dan percayalah
kepada-Nya. Janganlah berfokus kepada masalah; berfokuslah kepada
Dia yang jauh lebih besar dari segala sesuatu yang kita khawatirkan.
Dia pasti menolong kita! --HEM
KETIKA MATA ANDA TERARAH KEPADA TUHAN
MASALAH ANDA AKAN TERLIHAT SANGAT KECIL
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+13:1-33
Bilangan 13:1-33
1 TUHAN berfirman kepada Musa:
2 "Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan
Kuberikan kepada orang Israel; dari setiap suku nenek moyang
mereka haruslah kausuruh seorang, semuanya pemimpin-pemimpin di
antara mereka."
3 Lalu Musa menyuruh mereka dari padang gurun Paran, sesuai dengan
titah TUHAN; semua orang itu adalah kepala-kepala di antara
orang Israel.
4 Dan inilah nama-nama mereka: Dari suku Ruben: Syamua bin Zakur;
5 dari suku Simeon: Safat bin Hori;
6 dari suku Yehuda: Kaleb bin Yefune;
7 dari suku Isakhar: Yigal bin Yusuf;
8 dari suku Efraim: Hosea bin Nun;
9 dari suku Benyamin: Palti bin Rafu;
10 dari suku Zebulon: Gadiel bin Sodi;
11 dari suku Yusuf, yakni dari suku Manasye: Gadi bin Susi;
12 dari suku Dan: Amiel bin Gemali;
13 dari suku Asyer: Setur bin Mikhael;
14 dari suku Naftali: Nahbi bin Wofsi;
15 dari suku Gad: Guel bin Makhi.
16 Itulah nama orang-orang yang disuruh Musa untuk mengintai negeri
itu; dan Musa menamai Hosea bin Nun itu Yosua.
17 Maka Musa menyuruh mereka untuk mengintai tanah Kanaan, katanya
kepada mereka: "Pergilah dari sini ke Tanah Negeb dan naiklah ke
pegunungan,
18 dan amat-amatilah bagaimana keadaan negeri itu, apakah bangsa
yang mendiaminya kuat atau lemah, apakah mereka sedikit atau
banyak;
19 dan bagaimana negeri yang didiaminya, apakah baik atau buruk,
bagaimana kota-kota yang didiaminya, apakah mereka diam di
tempat-tempat yang terbuka atau di tempat-tempat yang berkubu,
20 dan bagaimana tanah itu, apakah gemuk atau kurus, apakah ada di
sana pohon-pohonan atau tidak. Tabahkanlah hatimu dan bawalah
sedikit dari hasil negeri itu." Waktu itu ialah musim hulu hasil
anggur.
21 Mereka pergi ke sana, lalu mengintai negeri itu mulai dari
padang gurun Zin sampai ke Rehob, ke jalan yang menuju ke Hamat.
22 Mereka berjalan melalui Tanah Negeb, lalu sampai ke Hebron; di
sana ada Ahiman, Sesai dan Talmai, keturunan Enak. Hebron
didirikan tujuh tahun lebih dahulu dari Soan di Mesir.
23 Ketika mereka sampai ke lembah Eskol, dipotong merekalah di sana
suatu cabang dengan setandan buah anggurnya, lalu berdualah
mereka menggandarnya; juga mereka membawa beberapa buah delima
dan buah ara.
24 Tempat itu dinamai orang lembah Eskol, karena tandan buah anggur
yang dipotong orang Israel di sana.
25 Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian
negeri itu,
26 dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel
di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka membawa pulang kabar
kepada keduanya dan kepada segenap umat itu dan memperlihatkan
kepada sekaliannya hasil negeri itu.
27 Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke
mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu
dan madunya, dan inilah hasilnya.
28 Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya
berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat
di sana.
29 Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan
orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut
dan sepanjang tepi sungai Yordan."
30 Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan
Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu,
sebab kita pasti akan mengalahkannya!"
31 Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia
berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena
mereka lebih kuat dari pada kita."
32 Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang
negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah
kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan
penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah
orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.
33 Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang
berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami
seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yosua+9-10
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yosua+9-10
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 16 Maret 2013
Bacaan : Bilangan 13:1-33
Setahun: Yosua 9-10
Nats: Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan
Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu,
sebab kita pasti akan mengalahkannya!" (Bilangan 13:30)
Judul:
DENGAN MATA IMAN
Kebanyakan orang merasa penasaran, ingin tahu tentang masa depan.
Karena itulah, para peramal, paranormal, dan dukun tetap eksis
hingga saat ini. Dalam perjalanan dari Mesir ke Kanaan, bangsa
Israel juga ingin tahu tentang masa depan mereka. Mereka sudah
mendengar tentang Tanah Perjanjian yang berlimpah dengan susu dan
madu. Tuhan sendiri yang menyuruh mereka mengintai negeri itu,
supaya mereka dapat mempersiapkan diri untuk mendudukinya.
Musa mengutus dua belas orang pilihan untuk tugas itu. Selama 40
hari, mereka menyaksikan negeri yang sama, kota-kota berkubu yang
sama, manusia raksasa yang sama. Tetapi, sikap mereka berbeda.
Sepuluh pengintai menyimpulkan, lebih baik mereka tidak memasuki
negeri itu karena mereka hanya seperti belalang di hadapan bangsa
itu. Laporan tersebut memicu umat Israel untuk memberontak. Mereka
bersiap mengangkat pemimpin lain untuk membawa mereka kembali ke
Mesir.
Berbeda dengan mereka, Yosua dan Kaleb memandang dengan mata iman.
Mereka berpegang teguh pada janji Tuhan sehingga berani berkata
bahwa mereka pasti akan menang. Tuhan menghukum kesepuluh pengintai
itu dengan kematian. Sebaliknya, Yosua dan Kaleb ikut masuk ke Tanah
Perjanjian itu.
Kekhawatiran tentang masa depan dapat menghancurkan iman kita.
Karena itu, tetaplah berpegang pada janji Allah, dan percayalah
kepada-Nya. Janganlah berfokus kepada masalah; berfokuslah kepada
Dia yang jauh lebih besar dari segala sesuatu yang kita khawatirkan.
Dia pasti menolong kita! --HEM
KETIKA MATA ANDA TERARAH KEPADA TUHAN
MASALAH ANDA AKAN TERLIHAT SANGAT KECIL
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+13:1-33
Bilangan 13:1-33
1 TUHAN berfirman kepada Musa:
2 "Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan
Kuberikan kepada orang Israel; dari setiap suku nenek moyang
mereka haruslah kausuruh seorang, semuanya pemimpin-pemimpin di
antara mereka."
3 Lalu Musa menyuruh mereka dari padang gurun Paran, sesuai dengan
titah TUHAN; semua orang itu adalah kepala-kepala di antara
orang Israel.
4 Dan inilah nama-nama mereka: Dari suku Ruben: Syamua bin Zakur;
5 dari suku Simeon: Safat bin Hori;
6 dari suku Yehuda: Kaleb bin Yefune;
7 dari suku Isakhar: Yigal bin Yusuf;
8 dari suku Efraim: Hosea bin Nun;
9 dari suku Benyamin: Palti bin Rafu;
10 dari suku Zebulon: Gadiel bin Sodi;
11 dari suku Yusuf, yakni dari suku Manasye: Gadi bin Susi;
12 dari suku Dan: Amiel bin Gemali;
13 dari suku Asyer: Setur bin Mikhael;
14 dari suku Naftali: Nahbi bin Wofsi;
15 dari suku Gad: Guel bin Makhi.
16 Itulah nama orang-orang yang disuruh Musa untuk mengintai negeri
itu; dan Musa menamai Hosea bin Nun itu Yosua.
17 Maka Musa menyuruh mereka untuk mengintai tanah Kanaan, katanya
kepada mereka: "Pergilah dari sini ke Tanah Negeb dan naiklah ke
pegunungan,
18 dan amat-amatilah bagaimana keadaan negeri itu, apakah bangsa
yang mendiaminya kuat atau lemah, apakah mereka sedikit atau
banyak;
19 dan bagaimana negeri yang didiaminya, apakah baik atau buruk,
bagaimana kota-kota yang didiaminya, apakah mereka diam di
tempat-tempat yang terbuka atau di tempat-tempat yang berkubu,
20 dan bagaimana tanah itu, apakah gemuk atau kurus, apakah ada di
sana pohon-pohonan atau tidak. Tabahkanlah hatimu dan bawalah
sedikit dari hasil negeri itu." Waktu itu ialah musim hulu hasil
anggur.
21 Mereka pergi ke sana, lalu mengintai negeri itu mulai dari
padang gurun Zin sampai ke Rehob, ke jalan yang menuju ke Hamat.
22 Mereka berjalan melalui Tanah Negeb, lalu sampai ke Hebron; di
sana ada Ahiman, Sesai dan Talmai, keturunan Enak. Hebron
didirikan tujuh tahun lebih dahulu dari Soan di Mesir.
23 Ketika mereka sampai ke lembah Eskol, dipotong merekalah di sana
suatu cabang dengan setandan buah anggurnya, lalu berdualah
mereka menggandarnya; juga mereka membawa beberapa buah delima
dan buah ara.
24 Tempat itu dinamai orang lembah Eskol, karena tandan buah anggur
yang dipotong orang Israel di sana.
25 Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian
negeri itu,
26 dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel
di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka membawa pulang kabar
kepada keduanya dan kepada segenap umat itu dan memperlihatkan
kepada sekaliannya hasil negeri itu.
27 Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke
mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu
dan madunya, dan inilah hasilnya.
28 Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya
berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat
di sana.
29 Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan
orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut
dan sepanjang tepi sungai Yordan."
30 Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan
Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu,
sebab kita pasti akan mengalahkannya!"
31 Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia
berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena
mereka lebih kuat dari pada kita."
32 Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang
negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah
kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan
penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah
orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.
33 Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang
berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami
seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yosua+9-10
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yosua+9-10
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Expects an explosive day with new momentum!
Will Be Huge!!! It Released News Today!
Date: March, 15th
Name: Pengram Gold Corp
Ticker Symbol: P_NGM
Latest Pricing: $.028
Long Term Target: .35
Big Acquisiton!!! This Company Continues to Show Solid
Gains!
Date: March, 15th
Name: Pengram Gold Corp
Ticker Symbol: P_NGM
Latest Pricing: $.028
Long Term Target: .35
Big Acquisiton!!! This Company Continues to Show Solid
Gains!
[i-kan-humor] [e-Humor] 2175 Maret/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Humor
2175, Maret 2013
Shalom,
Apakah Anda pernah tertidur di tengah-tengah ibadah? Tokoh kita kali ini adalah tiga orang pelayan gereja dan mereka dipanggil menghadap penatua karena melanggar peraturan saat melayani, yaitu tertidur di tengah ibadah. Dari ketiga pelayan gereja itu ada seorang yang tidak mau menerima hukuman. Mengapa ia tidak mau dihukum? Mari, silakan baca keseluruhan ceritanya.
Staf Redaksi e-Humor,
Yusak
< http://humor.sabda.org/ >
2175. SKORSING KARENA KETIDURAN
Tiga orang pelayan gereja, Abel, Budi, dan Cipto, dihukum oleh para penatua karena melanggar peraturan saat melayani.
Penatua : Abel, kamu dihukum 3 bulan skorsing karena ketiduran waktu bermain piano saat ibadah.
Abel : (pasrah) Baik, Pak ....
Penatua : Oke, lanjut. Budi, kamu dihukum 6 bulan skorsing karena ketiduran waktu memimpin liturgi saat ibadah.
Budi : (pasrah banget) Saya terima Pak, memang saya bersalah.
Penatua : Yang terakhir, Cipto, kamu dihukum 9 bulan skorsing. Oke sekian!
Cipto : (protes) Loh, Bapak bagaimana sih? Mengapa saya dihukum? Saya 'kan tidak ketiduran waktu berkhotbah?
Penatua : Kamu memang tidak ketiduran, tetapi orang-orang yang mendengarkan khotbahmu jadi ketiduran ... termasuk Abel, Budi, dan juga Saya!
[Sumber disunting dari: http://humorgereja.tumblr.com/post/1002512178/skorsing-karena-ketiduran]
janganlah membiarkan matamu tidur, dan kelopak matamu mengantuk; (Amsal 6:4) < http://alkitab.sabda.org?Amsal+6:4 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 164: "Siapakah rasul yang dibuang ke Pulau Patmos?"
- "Ariadi (KPC)" < Ariadi(at)xxx > = Hhmm,, gak salah lagi.. pasti Yohanes. :)
- Tuti Karolina < tutik(at)xxx > = paulus
- "fitry sitorus" < fitry.sitorus(at)xxx > = YOHANES
- titih_wira < titihprawira(at)xxx > = Yohanes
- Hendrik Langelo < hendrik.langelo(at)xxx > = Yohanes
- "TMI Hisar" < hisar(at)xxx > = Rasul Yohannes
- Hendrik Joab Tamunu < tamunujoabhendrik(at)xxx > = yohanes
- Kennedy Sirait < Kennedy.Sirait(at)xxx > = Yohanes (wahyu 1 : 9)
- irnetj < irnetj(at)xxx > = Yohanes!!! O:-)
- "Ruddi R. Rumengan" < ruddi.rumengan(at)xxx > = Rasul Yohanes (Yohanes Markus)
- "Anny S" < godwithanny5ms(at)xxx > = Yohanes. (why 1:9)
Jawaban e-Humor: Rasul Yohanes (Wahyu 1:9)
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Silakan jawab pertanyaan berikut ini.
Kuis minggu ini 165: "Siapakah yang mengkritik perempuan yang meminyaki kaki Yesus?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G. dan Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2175, Maret 2013
Shalom,
Apakah Anda pernah tertidur di tengah-tengah ibadah? Tokoh kita kali ini adalah tiga orang pelayan gereja dan mereka dipanggil menghadap penatua karena melanggar peraturan saat melayani, yaitu tertidur di tengah ibadah. Dari ketiga pelayan gereja itu ada seorang yang tidak mau menerima hukuman. Mengapa ia tidak mau dihukum? Mari, silakan baca keseluruhan ceritanya.
Staf Redaksi e-Humor,
Yusak
< http://humor.sabda.org/ >
2175. SKORSING KARENA KETIDURAN
Tiga orang pelayan gereja, Abel, Budi, dan Cipto, dihukum oleh para penatua karena melanggar peraturan saat melayani.
Penatua : Abel, kamu dihukum 3 bulan skorsing karena ketiduran waktu bermain piano saat ibadah.
Abel : (pasrah) Baik, Pak ....
Penatua : Oke, lanjut. Budi, kamu dihukum 6 bulan skorsing karena ketiduran waktu memimpin liturgi saat ibadah.
Budi : (pasrah banget) Saya terima Pak, memang saya bersalah.
Penatua : Yang terakhir, Cipto, kamu dihukum 9 bulan skorsing. Oke sekian!
Cipto : (protes) Loh, Bapak bagaimana sih? Mengapa saya dihukum? Saya 'kan tidak ketiduran waktu berkhotbah?
Penatua : Kamu memang tidak ketiduran, tetapi orang-orang yang mendengarkan khotbahmu jadi ketiduran ... termasuk Abel, Budi, dan juga Saya!
[Sumber disunting dari: http://humorgereja.tumblr.com/post/1002512178/skorsing-karena-ketiduran]
janganlah membiarkan matamu tidur, dan kelopak matamu mengantuk; (Amsal 6:4) < http://alkitab.sabda.org?Amsal+6:4 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 164: "Siapakah rasul yang dibuang ke Pulau Patmos?"
- "Ariadi (KPC)" < Ariadi(at)xxx > = Hhmm,, gak salah lagi.. pasti Yohanes. :)
- Tuti Karolina < tutik(at)xxx > = paulus
- "fitry sitorus" < fitry.sitorus(at)xxx > = YOHANES
- titih_wira < titihprawira(at)xxx > = Yohanes
- Hendrik Langelo < hendrik.langelo(at)xxx > = Yohanes
- "TMI Hisar" < hisar(at)xxx > = Rasul Yohannes
- Hendrik Joab Tamunu < tamunujoabhendrik(at)xxx > = yohanes
- Kennedy Sirait < Kennedy.Sirait(at)xxx > = Yohanes (wahyu 1 : 9)
- irnetj < irnetj(at)xxx > = Yohanes!!! O:-)
- "Ruddi R. Rumengan" < ruddi.rumengan(at)xxx > = Rasul Yohanes (Yohanes Markus)
- "Anny S" < godwithanny5ms(at)xxx > = Yohanes. (why 1:9)
Jawaban e-Humor: Rasul Yohanes (Wahyu 1:9)
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Silakan jawab pertanyaan berikut ini.
Kuis minggu ini 165: "Siapakah yang mengkritik perempuan yang meminyaki kaki Yesus?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G. dan Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Thursday, March 14, 2013
[i-kan-binaguru] Basuki Abdullah(Alm)
--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Shalom,
Basuki Abdullah dikenal oleh dunia intersional maupun nasional dari karya lukisannya khususnya lukisan yang naturalis. Dia adalah maestro seni lukis kelahiran Solo. Keberhasilan ini diraihnya melalui proses yang panjang. Perjuangannya yang tak kenal lelah,gigih,ulet dan konsisten menekuni dunia seni lukis khususnya pada aliran naturalis.Karena karya seni lukisnya yang mempesona Raja Thailand,maka dia sempat menjadi pelukis istana Raja Bhumibol Aduljadej. Dia melukis raja dan Ratu Sirikit.Sampai akhir hidupnya dia didampingi isteri asal Thailand Nataya Nareerat runner up ratu kecantikan saat itu.Waktu itu umur Nareerat 16 tahun dan Basuki Abdullah 48 tahun.Perbedaan umur yang sangat jauh. Abdullah bagi Nataya Nareerat mempunyai arti tersendiri meskipun mempunyai usia jauh berbeda.
Pada masa kecilnya Basuki Abdullah sering sakit,meskipun sudah diperiksa dokter dan diobati penyakitnya tidak kunjung sembuh. Ia sangat sedih melihat penyakitnya ini. Untuk menghibur dirinya dari penyakit yang dideritanya Basuki Abdullah melakukan kegiatan melukis. Dengan melukis ini paling tidak dia melupakan penyakitnya.. Adapaun yang dilukisnya pada saat sakit yaitu gambar-gambar Gusti Yesus yang tertempel dikamarnya. mengapa gambar itu dilukis? Anehnya setiap melukis Yesus penyakitnya sembuh. Kejadian seperti ini terjadi berulang kali,sehingga Basuki Abdullag berkesimpulan bahwa Gusti Yesus sebagai juru selamatnya yang sejati.Atas dasar ini ia memutuskan untuk memeluk agama katolik.
Pada tahun 1933 Basuki Abdullah menerima Sakramen baptis sebagai pemeluk agma katolik dengan nama baptisnya adalah Franciscus Xaverius. Sehingga nama lengkapnya adalah Raden Franciscus Xaverius Basoeki Abdullah. Mengapa ia memilih nama baptis Fraciscus xaverius ? Ini disebabkab karena Franciscus Xaverius adalah rasul pengembara.
Ini adalah kesaksian Basoeki Abdullah yang diambil dari sebuah biografinya dan pengabdiannya dalam bidang seni lukis yang berjudul"Basoeki Abdullah"
Semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Walz
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke:Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------
[i-kan-binaguru] Fisika dan Trinitas
--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Yohanes Surya mengatakan:Dengan belajar Fisika saya justru semakin dekat sama Tuhan. Dalam Fisika itu banyak paradoks sehingga kita mendalami tentang Tuhan yang penuh paradoks itu kita sudah terbiasa.Misalnya paradoks Kristus yang 100% manusia dan 100% Allah.Hal ini sukar dipikir oleh logika tetapi hal yang mirip terjadi dalam fisika. dalam Fisika kita kenal yang namanya paradoks cahaya. Cahaya adalah 100% gelombang dan 100% partikel.Padahal partikel bukan gelombang.Hal lainnya adalah tentang konsep banyak tapi satu.Dalam fisika ini bisa terjadi. Misalnya sebuah bola di8lihat oleh dunia dua(2) dimensi sebagai suatu benda yang jumlahnyq tak terhingga.Jadi buat orang Fisika tidaklah sulit menerima konsep Trinitas.Sebab bukan hal yang mustahil sesuatu dalam dimensi 4 atau lebih,kelihatan banyak dalam dimensi 3(tiga). Dengan Fisika,saya semakin meyakini bahwa Tuhan itu ada.Dalam fisika banyak hal yang unik.Misalnya dalam tata surya kita,kenapa jum;ah matahari hanya 1 tidak 2?. Mengapa jarak Matahari dan bumi tidak boleh terlalu dekat dan tidak boleh terlalu jauh? Dan banyak pertanyaan lagi yang jawabnya adalah untuk syarat agar kehidupan dibumi bisa terjadi dengan sendirinya.Pasti ada yang mengatur.Itulah Allah yang mahakuasa.
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke:Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------
(e-RH) Maret 15 -- AYAH SEJATI
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 15 Maret 2013
Bacaan : Kejadian 7
Setahun: Yosua 7-8
Nats: Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet,
anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya
bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu. (Kejadian 7:13)
Judul:
AYAH SEJATI
Paus Yohanes XXIII pernah berkata, "Seorang ayah bisa dengan mudah
memiliki anak. Jauh lebih sulit bagi seorang anak untuk bisa
memiliki ayah yang sejati." Sebuah pernyataan yang menggelitik,
tetapi diam-diam kita benarkan. Memang, sekadar menjadi ayah sangat
berbeda dengan menjadi ayah sejati. Ayah sejati mengesampingkan
kepentingan dirinya sendiri sejak ia memiliki anak. Ayah sejati
mendampingi dengan kasih saat sang anak tertatih belajar menjalani
hidup. Ayah sejati tak hanya mempersiapkan warisan duniawi, tetapi
menurunkan iman yang membawa pada hidup kekal.
Sebagai ayah, Nuh menunjukkan tanggung jawabnya sebagai pemimpin
yang mengarahkan hidup seluruh keluarganya. Walau dunia tempat
tinggal mereka sudah begitu kacau karena kejahatan dan
ketidaktaatan, Nuh tetap bertahan hidup benar dan tidak bercela
(Kej. 6:9). Tentu itu bukan hal mudah baginya. Namun ia sanggup
melakukannya, karena ia bergaul karib dengan Tuhan. Tak heran ia
mendapat kasih karunia istimewa dari Tuhan. Dan, tak berhenti di
situ saja. Ia menurunkan kepercayaannya itu kepada seluruh
keluarganya. Buktinya, di tengah masyarakat yang bersikeras tak mau
mendengar peringatan Nuh, istri, anak, dan menantunya masih mau
percaya dan mengikutinya. Dan, ketika mereka mengikuti pimpinan Nuh,
mereka pun selamat dari kebinasaan (Kej. 7:23).
Para ayah, di tangan Anda ada mandat Tuhan untuk memimpin keluarga
Anda pada kehidupan sejati dalam Kristus. Hiduplah karib dengan
Tuhan, maka seluruh keluarga Anda akan mengikuti dengan rela,
percaya, dan sukacita. --AW
KETIKA AYAH MENELADANKAN KETAATAN KEPADA TUHAN,
MAKA KELUARGA AKAN MEMBERI RESPON YANG SEPADAN
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+7
Kejadian 7
1 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera
itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat
benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.
2 Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh
pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram
satu pasang, jantan dan betinanya;
3 juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan
betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi.
4 Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi
empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan
menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan
itu."
5 Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
6 Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi
bumi.
7 Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan
anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air
bah itu.
8 Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari
burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi,
9 datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan
dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.
10 Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.
11 Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua,
pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah
terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan
terbukalah tingkap-tingkap di langit.
12 Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat
puluh malam lamanya.
13 Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet,
anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya
bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu,
14 mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis
ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan
segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap;
15 dari segala yang hidup dan bernyawa datanglah sepasang
mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu.
16 Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang
hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN
menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.
17 Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik
dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.
18 Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya
di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air.
19 Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan
ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit,
20 sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu,
sehingga gunung-gunung ditutupinya.
21 Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi,
burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang
merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia.
22 Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang
ada di darat.
23 Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di
muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan
burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari
atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang
bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.
24 Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari
lamanya.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yosua+7-8
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yosua+7-8
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 15 Maret 2013
Bacaan : Kejadian 7
Setahun: Yosua 7-8
Nats: Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet,
anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya
bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu. (Kejadian 7:13)
Judul:
AYAH SEJATI
Paus Yohanes XXIII pernah berkata, "Seorang ayah bisa dengan mudah
memiliki anak. Jauh lebih sulit bagi seorang anak untuk bisa
memiliki ayah yang sejati." Sebuah pernyataan yang menggelitik,
tetapi diam-diam kita benarkan. Memang, sekadar menjadi ayah sangat
berbeda dengan menjadi ayah sejati. Ayah sejati mengesampingkan
kepentingan dirinya sendiri sejak ia memiliki anak. Ayah sejati
mendampingi dengan kasih saat sang anak tertatih belajar menjalani
hidup. Ayah sejati tak hanya mempersiapkan warisan duniawi, tetapi
menurunkan iman yang membawa pada hidup kekal.
Sebagai ayah, Nuh menunjukkan tanggung jawabnya sebagai pemimpin
yang mengarahkan hidup seluruh keluarganya. Walau dunia tempat
tinggal mereka sudah begitu kacau karena kejahatan dan
ketidaktaatan, Nuh tetap bertahan hidup benar dan tidak bercela
(Kej. 6:9). Tentu itu bukan hal mudah baginya. Namun ia sanggup
melakukannya, karena ia bergaul karib dengan Tuhan. Tak heran ia
mendapat kasih karunia istimewa dari Tuhan. Dan, tak berhenti di
situ saja. Ia menurunkan kepercayaannya itu kepada seluruh
keluarganya. Buktinya, di tengah masyarakat yang bersikeras tak mau
mendengar peringatan Nuh, istri, anak, dan menantunya masih mau
percaya dan mengikutinya. Dan, ketika mereka mengikuti pimpinan Nuh,
mereka pun selamat dari kebinasaan (Kej. 7:23).
Para ayah, di tangan Anda ada mandat Tuhan untuk memimpin keluarga
Anda pada kehidupan sejati dalam Kristus. Hiduplah karib dengan
Tuhan, maka seluruh keluarga Anda akan mengikuti dengan rela,
percaya, dan sukacita. --AW
KETIKA AYAH MENELADANKAN KETAATAN KEPADA TUHAN,
MAKA KELUARGA AKAN MEMBERI RESPON YANG SEPADAN
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+7
Kejadian 7
1 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera
itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat
benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.
2 Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh
pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram
satu pasang, jantan dan betinanya;
3 juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan
betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi.
4 Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi
empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan
menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan
itu."
5 Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
6 Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi
bumi.
7 Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan
anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air
bah itu.
8 Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari
burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi,
9 datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan
dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.
10 Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.
11 Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua,
pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah
terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan
terbukalah tingkap-tingkap di langit.
12 Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat
puluh malam lamanya.
13 Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet,
anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya
bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu,
14 mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis
ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan
segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap;
15 dari segala yang hidup dan bernyawa datanglah sepasang
mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu.
16 Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang
hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN
menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.
17 Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik
dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.
18 Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya
di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air.
19 Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan
ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit,
20 sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu,
sehingga gunung-gunung ditutupinya.
21 Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi,
burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang
merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia.
22 Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang
ada di darat.
23 Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di
muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan
burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari
atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang
bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.
24 Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari
lamanya.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yosua+7-8
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yosua+7-8
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
BULETIN DOA - Edisi Maret 2013, Vol.05 No.74 -- Teladan Doa Tuhan Yesus (1)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
BULETIN DOA -- Teladan Doa Tuhan Yesus (1)
Edisi Maret 2013, Vol.05 No.74
Shalom,
Doa merupakan cara untuk bersekutu dengan Tuhan. Melalui doa, kita mendapatkan kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan dalam hidup ini, baik dari diri sendiri seperti rasa marah, dendam, sakit hati, dll. atau dari luar seperti dijauhi keluarga, teman-teman, dan lingkungan sekitar karena kita adalah anak-Nya. Tuhan Yesus telah mengajarkan dan memberikan keteladanan kepada kita bahwa Ia tidak pernah meninggalkan persekutuan dengan Bapa-Nya melalui doa (Lukas 9:28). Selamat membaca. Tuhan memberkati.
Redaksi Tamu e-Doa,
Yusak
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: DOA TELADAN (MATIUS 6:9-13)
Setiap guru tahu kekuatan sebuah contoh, ia tidak hanya memberi tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya kepada muridnya, tetapi juga menunjukkan bagaimana hal itu benar-benar dapat dilakukan. Dengan menyadari kelemahan kita, Sang Guru memberi kita kata-kata yang dapat kita ucapkan ketika mendekat kepada Bapa. Kita memiliki kata-kata itu dalam bentuk doa, yang di dalamnya terkandung kesegaran dan kesempurnaan kehidupan kekal. Doa ini begitu sederhana sehingga seorang anak kecil pun dapat mengucapkannya. Doa ini juga sangat kaya, sehingga di dalamnya terangkum segala yang dapat diberikan oleh Allah. Doa ini merupakan teladan dan ilham bagi doa-doa yang lain, dan menarik kita kembali kepada-Nya sebagai ungkapan terdalam jiwa kita kepada Allah.
"Bapa kami yang di sorga!" Doa ini menempatkan kita di tengah-tengah pengungkapan yang luar biasa, yang menjadi maksud kedatangan Yesus: Bapa-Nya adalah Bapa kita juga. Inilah yang menjadi pokok penebusan: Kristus membawa kita keluar dari kutuk sehingga kita menjadi anak-anak Allah. Ungkapan ini menjelaskan keajaiban pembaruan: Roh dalam kehidupan yang baru memberi kita kehidupan yang baru. Ungkapan ini juga mengungkapkan misteri iman: sebelum anugerah penebusan digenapi atau dimengerti, para murid telah mengucapkan kata-kata yang mempersiapkan mereka untuk sebuah pengalaman di masa mendatang. Kata-kata itu merupakan kunci kepada keseluruhan doa ini dan segala doa. Untuk mempelajari doa itu dibutuhkan waktu dan kehidupan; dibutuhkan kekekalan untuk memahaminya secara penuh.
Pengetahuan tentang kasih Allah Bapa adalah hal pertama dan yang paling sederhana dalam sekolah doa, tetapi juga hal terakhir dan yang paling rumit. Doa dimulai dengan sebuah relasi dengan Allah yang hidup, sekaligus sebuah penyembahan yang intim dan secara sadar dalam kasih bersama-Nya. Dalam pengetahuan tentang ke-Bapa-an Allah yang dinyatakan oleh Roh Kudus, kekuatan doa akan berakar dan bertumbuh. Kehidupan doa memunyai sukacitanya dalam kelemahlembutan, perhatian, dan kesabaran dari Bapa yang kekal, yang selalu siap mendengar dan menolong.
"Dikuduskanlah nama-Mu." Biasanya, kita menaikkan doa-doa tentang kebutuhan kita sebelum memikirkan apa yang dimiliki oleh Allah dan apa yang menjadi kesukaan-Nya; Sang Guru mengubah susunan itu. Pertama nama-Mu, kerajaan-Mu, kehendak-Mu; kemudian berikanlah, ampunilah, dan membawa, lepaskanlah. Pelajaran ini menjadi sesuatu yang lebih penting daripada yang kita pikirkan. Dalam penyembahan yang sejati, Bapa haruslah menjadi yang terutama dan harus menjadi segala-galanya. Semakin cepat kita melupakan diri kita agar Dia semakin dimuliakan, semakin kaya berkat yang kita dapatkan lewat doa.
Ada dua jenis doa, yaitu doa pribadi dan doa syafaat. Doa syafaat biasanya mendapat bagian yang lebih sedikit dari waktu dan tenaga kita. Hal ini tidak boleh terjadi. Tujuan Kristus membuka sekolah doa terutama adalah untuk melatih pendoa-pendoa syafaat untuk menurunkan berkat, karya, dan kasih-Nya bagi dunia melalui iman dan doa mereka. Yesus ingin melatih kita untuk hidup di dalam kesucian dan pelayanan, di mana segala perhatian kita dikendalikan oleh nama-Nya, kerajaan-Nya, dan kehendak Bapa. Hiduplah demi ini semua! Biarlah setiap ungkapan "Bapa kami!" diikuti dengan napas "nama-Mu, kerajaan-Mu, dan kehendak-Mu!"
"Dikuduskanlah nama-Mu." Kata "Kudus" adalah kata yang sentral dalam Perjanjian Lama, sedangkan kata "Bapa" adalah kata yang sentral dalam Perjanjian Baru. Di dalam nama kasih ini, segala kekudusan dan kemuliaan Allah dinyatakan. Doa-doa kita haruslah menjadi tempat untuk Allah menyatakan kekudusan, kuasa Ilahi, dan kemuliaan nama-Nya yang tersembunyi di dalam diri kita, di dalam semua anak-Nya, dan di dalam dunia. Roh Bapa adalah Roh Kudus. Hanya ketika kita menyerahkan diri untuk dipimpin oleh-Nya, nama Bapa akan dikuduskan di dalam doa dan kehidupan kita.
"Datanglah Kerajaan-Mu." Bapa adalah seorang Raja yang memiliki sebuah Kerajaan. Seorang pangeran dan penerus takhta tidak memiliki ambisi yang lain, kecuali kemuliaan kerajaan ayahnya. Pada masa peperangan atau dalam keadaan bahaya, hal itulah yang menjadi keinginannya; ia tidak dapat memikirkan hal yang lain. Anak-anak Bapa sedang berada di wilayah musuh, di mana kerajaan yang ada di surga belum terwujud dengan sempurna. Datangnya Kerajaan Allah adalah sebuah peristiwa besar di mana penyataan kemuliaan Bapa, sukacita anak-anak-Nya, dan penebusan dunia bergantung. Kedatangan Kerajaan Allah juga bergantung pada doa-doa kita.
"Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga." Kehendak Allah telah berlaku di surga dan Sang Guru mengajar murid-Nya untuk meminta supaya kehendak Allah itu juga berlaku di bumi: di dalam semangat pemujaan dan ketaatan. Karena kehendak Allah adalah kemuliaan surga, melakukan kehendak-Nya akan membawa berkat surgawi. Saat kehendak-Nya terjadi, Kerajaan Allah akan hadir di dalam hati. Setiap kali iman menerima kasih Allah, ketaatan menerima kehendak-Nya. Kepasrahan terhadap dan mendoakan suatu kehidupan yang memiliki ketaatan surgawi adalah semangat dari doa yang seperti anak-anak.
"Berikanlah kepada kami, makanan kami yang secukupnya." Saat seorang anak menyerahkan dirinya kepada Bapa dalam nama-Nya, kerajaan-Nya, dan kehendak-Nya, ia memiliki kebebasan untuk meminta makanan sehari-hari. Bapa di surga akan memelihara anak-Nya yang telah memberikan diri di dalam doa, yang sesuai dengan kepentingan-Nya. Kesucian di dalam Allah dan kehendak-Nya akan memberikan kebebasan di dalam mendoakan hal-hal yang duniawi.
"Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami." Sama seperti roti merupakan kebutuhan utama bagi tubuh, begitu pula pengampunan bagi jiwa. Pemeliharaan Allah terhadap seseorang tidak berbeda dari orang lain. Meskipun kita adalah anak-anak-Nya, kita juga orang-orang berdosa. Kita berutang atas hak yang kita terima untuk jalan masuk ke dalam hadirat Allah, atas darah yang sangat berharga, dan pengampunan yang telah dimenangkan bagi kita. Berhati-hatilah agar doa permohonan ampun tidak menjadi sebuah basa-basi. Hanya orang yang benar-benar tulus dalam mengakui kesalahannyalah yang diampuni dosanya. Pengampunan merupakan sebuah realitas spiritual, sebuah penuntasan antara Allah dengan kita, memberikan kepada kita jalan masuk ke dalam kasih Bapa dan segala hak istimewa yang diperuntukkan bagi anak-anak-Nya. Pengampunan seperti itu tidaklah mungkin tanpa roh pengampunan terhadap orang lain. Dalam setiap doa kepada Bapa, kita harus dapat mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang kita kenal yang tidak kita kasihi dengan sepenuh hati.
"Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat." Segala kebutuhan pribadi kita dipenuhi melalui penyediaan makanan kita sehari-hari, pengampunan dosa kita, dan perlindungan dari segala dosa dan kuasa jahat. Doa untuk memohon kebutuhan sehari-hari dan pengampunan dosa haruslah disertai dengan kerelaan untuk hidup dalam ketaatan yang kudus terhadap kehendak Bapa.
Yesus menginginkan kita untuk berdoa seperti ini kepada Bapa kita di surga. Kiranya nama-Nya, kerajaan-Nya, dan kehendak-Nya mendapat tempat pertama dalam kasih kita. Sebagai gantinya Tuhan akan memelihara, mengampuni, dan mengasihi kita. Jadi, doa yang seperti ini akan menuntun kita kepada kehidupan anak yang sejati: Bapa akan memberi segala sesuatu kepada anak dan akan menjadi segalanya bagi anak. Kita akan memahami bagaimana Bapa dan anak -- "kepunyaan-Mu" dan "milik kami" -- adalah satu. Hati yang memulai doanya dengan "kepunyaan-Mu" yang melekat kepada Allah, akan memiliki kekuatan di dalam iman untuk mengungkapkan "milik kami" pula. Doa semacam itu akan menjadi persekutuan dan pertukaran kasih, selalu membawa kita kembali kepada rasa percaya dan penyembahan kepada-Nya, yang bukan hanya Yang Awal saja, melainkan juga Yang Akhir. "Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin."
Tuhan, Ajarlah Kami Berdoa
Ya Yesus, satu-satunya Putra, kami bersyukur kepada-Mu untuk kehidupan ini dan firman yang Engkau berikan kepada kami. Kami bersyukur kepada-Mu untuk setiap orang yang melalui kata-kata itu telah belajar mengenal dan menyembah Bapa, dan bersyukur untuk betapa berartinya orang-orang ini bagi kami. Tuhan, dibutuhkan waktu bertahun-tahun di dalam sekolah-Mu untuk mempelajari tiap-tiap pelajarannya, sebab pelajaran yang dari pada-Mu sangat dalam. Tetapi, kami memandang kepada-Mu untuk menuntun kami lebih dalam lagi kepada pengertiannya. Kami mohon tuntunlah kami. Kami memohon di dalam nama-Mu; Sang Anak dari Bapa.
Tuhan, Engkau pernah berkata, "... tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya." (Matius 11:27) Engkau juga pernah berkata, "... Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka." (Yohanes 17:26) Tuhan Yesus, nyatakanlah Bapa kepada kami! Biarlah nama-Nya dan kasih ke-Bapa-an-Nya yang kekal, yaitu kasih yang dipakai-Nya untuk mengasihi-Mu, ada di dalam kami sehingga kami dapat berkata dengan benar, "Bapa Kami!" Dengan demikian, kami akan mengerti pengajaran-Mu sehingga napas jiwa kami adalah: Bapa kami, nama-Mu, Kerajaan-Mu, dan kehendak-Mu. Kami akan membawa segala kebutuhan, dosa, dan pencobaan kami kepada-Nya dalam keyakinan bahwa kasih dari Bapa yang seperti ini memedulikan segalanya. Terpujilah Allah! Kami adalah murid-murid-Mu dan kami percaya kepada-Mu. Ajarilah kami untuk berdoa, "Bapa kami!" Amin. (t/Yudo)
Diterjemahkan dari:
Judul Buku: With Christ in the School of Prayer
Judul asli artikel: The Model Prayer
Penulis: Andrew Murray
Penerbit: Whitaker House
Halaman: 30 -- 37
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Sigit, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
BULETIN DOA -- Teladan Doa Tuhan Yesus (1)
Edisi Maret 2013, Vol.05 No.74
Shalom,
Doa merupakan cara untuk bersekutu dengan Tuhan. Melalui doa, kita mendapatkan kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan dalam hidup ini, baik dari diri sendiri seperti rasa marah, dendam, sakit hati, dll. atau dari luar seperti dijauhi keluarga, teman-teman, dan lingkungan sekitar karena kita adalah anak-Nya. Tuhan Yesus telah mengajarkan dan memberikan keteladanan kepada kita bahwa Ia tidak pernah meninggalkan persekutuan dengan Bapa-Nya melalui doa (Lukas 9:28). Selamat membaca. Tuhan memberkati.
Redaksi Tamu e-Doa,
Yusak
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: DOA TELADAN (MATIUS 6:9-13)
Setiap guru tahu kekuatan sebuah contoh, ia tidak hanya memberi tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya kepada muridnya, tetapi juga menunjukkan bagaimana hal itu benar-benar dapat dilakukan. Dengan menyadari kelemahan kita, Sang Guru memberi kita kata-kata yang dapat kita ucapkan ketika mendekat kepada Bapa. Kita memiliki kata-kata itu dalam bentuk doa, yang di dalamnya terkandung kesegaran dan kesempurnaan kehidupan kekal. Doa ini begitu sederhana sehingga seorang anak kecil pun dapat mengucapkannya. Doa ini juga sangat kaya, sehingga di dalamnya terangkum segala yang dapat diberikan oleh Allah. Doa ini merupakan teladan dan ilham bagi doa-doa yang lain, dan menarik kita kembali kepada-Nya sebagai ungkapan terdalam jiwa kita kepada Allah.
"Bapa kami yang di sorga!" Doa ini menempatkan kita di tengah-tengah pengungkapan yang luar biasa, yang menjadi maksud kedatangan Yesus: Bapa-Nya adalah Bapa kita juga. Inilah yang menjadi pokok penebusan: Kristus membawa kita keluar dari kutuk sehingga kita menjadi anak-anak Allah. Ungkapan ini menjelaskan keajaiban pembaruan: Roh dalam kehidupan yang baru memberi kita kehidupan yang baru. Ungkapan ini juga mengungkapkan misteri iman: sebelum anugerah penebusan digenapi atau dimengerti, para murid telah mengucapkan kata-kata yang mempersiapkan mereka untuk sebuah pengalaman di masa mendatang. Kata-kata itu merupakan kunci kepada keseluruhan doa ini dan segala doa. Untuk mempelajari doa itu dibutuhkan waktu dan kehidupan; dibutuhkan kekekalan untuk memahaminya secara penuh.
Pengetahuan tentang kasih Allah Bapa adalah hal pertama dan yang paling sederhana dalam sekolah doa, tetapi juga hal terakhir dan yang paling rumit. Doa dimulai dengan sebuah relasi dengan Allah yang hidup, sekaligus sebuah penyembahan yang intim dan secara sadar dalam kasih bersama-Nya. Dalam pengetahuan tentang ke-Bapa-an Allah yang dinyatakan oleh Roh Kudus, kekuatan doa akan berakar dan bertumbuh. Kehidupan doa memunyai sukacitanya dalam kelemahlembutan, perhatian, dan kesabaran dari Bapa yang kekal, yang selalu siap mendengar dan menolong.
"Dikuduskanlah nama-Mu." Biasanya, kita menaikkan doa-doa tentang kebutuhan kita sebelum memikirkan apa yang dimiliki oleh Allah dan apa yang menjadi kesukaan-Nya; Sang Guru mengubah susunan itu. Pertama nama-Mu, kerajaan-Mu, kehendak-Mu; kemudian berikanlah, ampunilah, dan membawa, lepaskanlah. Pelajaran ini menjadi sesuatu yang lebih penting daripada yang kita pikirkan. Dalam penyembahan yang sejati, Bapa haruslah menjadi yang terutama dan harus menjadi segala-galanya. Semakin cepat kita melupakan diri kita agar Dia semakin dimuliakan, semakin kaya berkat yang kita dapatkan lewat doa.
Ada dua jenis doa, yaitu doa pribadi dan doa syafaat. Doa syafaat biasanya mendapat bagian yang lebih sedikit dari waktu dan tenaga kita. Hal ini tidak boleh terjadi. Tujuan Kristus membuka sekolah doa terutama adalah untuk melatih pendoa-pendoa syafaat untuk menurunkan berkat, karya, dan kasih-Nya bagi dunia melalui iman dan doa mereka. Yesus ingin melatih kita untuk hidup di dalam kesucian dan pelayanan, di mana segala perhatian kita dikendalikan oleh nama-Nya, kerajaan-Nya, dan kehendak Bapa. Hiduplah demi ini semua! Biarlah setiap ungkapan "Bapa kami!" diikuti dengan napas "nama-Mu, kerajaan-Mu, dan kehendak-Mu!"
"Dikuduskanlah nama-Mu." Kata "Kudus" adalah kata yang sentral dalam Perjanjian Lama, sedangkan kata "Bapa" adalah kata yang sentral dalam Perjanjian Baru. Di dalam nama kasih ini, segala kekudusan dan kemuliaan Allah dinyatakan. Doa-doa kita haruslah menjadi tempat untuk Allah menyatakan kekudusan, kuasa Ilahi, dan kemuliaan nama-Nya yang tersembunyi di dalam diri kita, di dalam semua anak-Nya, dan di dalam dunia. Roh Bapa adalah Roh Kudus. Hanya ketika kita menyerahkan diri untuk dipimpin oleh-Nya, nama Bapa akan dikuduskan di dalam doa dan kehidupan kita.
"Datanglah Kerajaan-Mu." Bapa adalah seorang Raja yang memiliki sebuah Kerajaan. Seorang pangeran dan penerus takhta tidak memiliki ambisi yang lain, kecuali kemuliaan kerajaan ayahnya. Pada masa peperangan atau dalam keadaan bahaya, hal itulah yang menjadi keinginannya; ia tidak dapat memikirkan hal yang lain. Anak-anak Bapa sedang berada di wilayah musuh, di mana kerajaan yang ada di surga belum terwujud dengan sempurna. Datangnya Kerajaan Allah adalah sebuah peristiwa besar di mana penyataan kemuliaan Bapa, sukacita anak-anak-Nya, dan penebusan dunia bergantung. Kedatangan Kerajaan Allah juga bergantung pada doa-doa kita.
"Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga." Kehendak Allah telah berlaku di surga dan Sang Guru mengajar murid-Nya untuk meminta supaya kehendak Allah itu juga berlaku di bumi: di dalam semangat pemujaan dan ketaatan. Karena kehendak Allah adalah kemuliaan surga, melakukan kehendak-Nya akan membawa berkat surgawi. Saat kehendak-Nya terjadi, Kerajaan Allah akan hadir di dalam hati. Setiap kali iman menerima kasih Allah, ketaatan menerima kehendak-Nya. Kepasrahan terhadap dan mendoakan suatu kehidupan yang memiliki ketaatan surgawi adalah semangat dari doa yang seperti anak-anak.
"Berikanlah kepada kami, makanan kami yang secukupnya." Saat seorang anak menyerahkan dirinya kepada Bapa dalam nama-Nya, kerajaan-Nya, dan kehendak-Nya, ia memiliki kebebasan untuk meminta makanan sehari-hari. Bapa di surga akan memelihara anak-Nya yang telah memberikan diri di dalam doa, yang sesuai dengan kepentingan-Nya. Kesucian di dalam Allah dan kehendak-Nya akan memberikan kebebasan di dalam mendoakan hal-hal yang duniawi.
"Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami." Sama seperti roti merupakan kebutuhan utama bagi tubuh, begitu pula pengampunan bagi jiwa. Pemeliharaan Allah terhadap seseorang tidak berbeda dari orang lain. Meskipun kita adalah anak-anak-Nya, kita juga orang-orang berdosa. Kita berutang atas hak yang kita terima untuk jalan masuk ke dalam hadirat Allah, atas darah yang sangat berharga, dan pengampunan yang telah dimenangkan bagi kita. Berhati-hatilah agar doa permohonan ampun tidak menjadi sebuah basa-basi. Hanya orang yang benar-benar tulus dalam mengakui kesalahannyalah yang diampuni dosanya. Pengampunan merupakan sebuah realitas spiritual, sebuah penuntasan antara Allah dengan kita, memberikan kepada kita jalan masuk ke dalam kasih Bapa dan segala hak istimewa yang diperuntukkan bagi anak-anak-Nya. Pengampunan seperti itu tidaklah mungkin tanpa roh pengampunan terhadap orang lain. Dalam setiap doa kepada Bapa, kita harus dapat mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang kita kenal yang tidak kita kasihi dengan sepenuh hati.
"Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat." Segala kebutuhan pribadi kita dipenuhi melalui penyediaan makanan kita sehari-hari, pengampunan dosa kita, dan perlindungan dari segala dosa dan kuasa jahat. Doa untuk memohon kebutuhan sehari-hari dan pengampunan dosa haruslah disertai dengan kerelaan untuk hidup dalam ketaatan yang kudus terhadap kehendak Bapa.
Yesus menginginkan kita untuk berdoa seperti ini kepada Bapa kita di surga. Kiranya nama-Nya, kerajaan-Nya, dan kehendak-Nya mendapat tempat pertama dalam kasih kita. Sebagai gantinya Tuhan akan memelihara, mengampuni, dan mengasihi kita. Jadi, doa yang seperti ini akan menuntun kita kepada kehidupan anak yang sejati: Bapa akan memberi segala sesuatu kepada anak dan akan menjadi segalanya bagi anak. Kita akan memahami bagaimana Bapa dan anak -- "kepunyaan-Mu" dan "milik kami" -- adalah satu. Hati yang memulai doanya dengan "kepunyaan-Mu" yang melekat kepada Allah, akan memiliki kekuatan di dalam iman untuk mengungkapkan "milik kami" pula. Doa semacam itu akan menjadi persekutuan dan pertukaran kasih, selalu membawa kita kembali kepada rasa percaya dan penyembahan kepada-Nya, yang bukan hanya Yang Awal saja, melainkan juga Yang Akhir. "Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin."
Tuhan, Ajarlah Kami Berdoa
Ya Yesus, satu-satunya Putra, kami bersyukur kepada-Mu untuk kehidupan ini dan firman yang Engkau berikan kepada kami. Kami bersyukur kepada-Mu untuk setiap orang yang melalui kata-kata itu telah belajar mengenal dan menyembah Bapa, dan bersyukur untuk betapa berartinya orang-orang ini bagi kami. Tuhan, dibutuhkan waktu bertahun-tahun di dalam sekolah-Mu untuk mempelajari tiap-tiap pelajarannya, sebab pelajaran yang dari pada-Mu sangat dalam. Tetapi, kami memandang kepada-Mu untuk menuntun kami lebih dalam lagi kepada pengertiannya. Kami mohon tuntunlah kami. Kami memohon di dalam nama-Mu; Sang Anak dari Bapa.
Tuhan, Engkau pernah berkata, "... tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya." (Matius 11:27) Engkau juga pernah berkata, "... Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka." (Yohanes 17:26) Tuhan Yesus, nyatakanlah Bapa kepada kami! Biarlah nama-Nya dan kasih ke-Bapa-an-Nya yang kekal, yaitu kasih yang dipakai-Nya untuk mengasihi-Mu, ada di dalam kami sehingga kami dapat berkata dengan benar, "Bapa Kami!" Dengan demikian, kami akan mengerti pengajaran-Mu sehingga napas jiwa kami adalah: Bapa kami, nama-Mu, Kerajaan-Mu, dan kehendak-Mu. Kami akan membawa segala kebutuhan, dosa, dan pencobaan kami kepada-Nya dalam keyakinan bahwa kasih dari Bapa yang seperti ini memedulikan segalanya. Terpujilah Allah! Kami adalah murid-murid-Mu dan kami percaya kepada-Mu. Ajarilah kami untuk berdoa, "Bapa kami!" Amin. (t/Yudo)
Diterjemahkan dari:
Judul Buku: With Christ in the School of Prayer
Judul asli artikel: The Model Prayer
Penulis: Andrew Murray
Penerbit: Whitaker House
Halaman: 30 -- 37
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Sigit, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Wednesday, March 13, 2013
[e-Buku] Edisi 118/Maret 2013 -- Hidup Kristen (I)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Buku -- Hidup Kristen (I)
Edisi 118/Maret 2013
Salam kasih,
Orang yang percaya kepada Yesus Kristus lazim disebut orang Kristen. Akan tetapi, sebenarnya kita tidak menjadi orang Kristen hanya karena menyatakan diri sebagai orang yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Mengapa? Setan juga percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Orang Kristen yang sejati adalah orang-orang yang mengenal Yesus Kristus dengan intim, mempraktikkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, dan menjadi saksi Kristus di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, sebagai orang Kristen, marilah kita mengevaluasi diri apakah kita sudah mencerminkan Tuhan yang kita sembah dengan benar atau belum.
Berkaitan dengan kehidupan Kristen, e-Buku menghadirkan dua resensi buku yang memaparkan tentang arti menjadi pengikut Kristus dan bagaimana menjadi orang Kristen yang berdampak dalam keberagaman. Selain itu, e-Buku juga memberikan sebuah tip untuk menciptakan ruang baca yang nyaman bagi para pencinta buku. Mari kita bertumbuh dalam kasih karunia untuk mewartakan terang-Nya. Selamat menyimak sajian kami. Tuhan Yesus memberkati.
Redaksi Tamu e-Buku,
Ryan
< http://gubuk.sabda.org/ >
"Saya sering merasa kasihan kepada orang-orang yang tidak membaca buku-buku bagus. Mereka melewatkan kesempatan untuk menjalani kehidupan yang istimewa." (Scott Corbett)
RESENSI I: NOT A FAN (BUKAN SEORANG PENGGEMAR)
Judul buku: Not a Fan (Bukan Seorang Penggemar)
Judul asli: Not a Fan
Penulis/Penyusun: Kyle Idleman
Penerjemah: Selviya H. Mannuputy
Editor: Milhan K. Santoso, Bayu Pandu Purwadianto
Penerbit: Literatur Perkantas Jawa Timur, Surabaya 2012
Ukuran buku: 14 x 21 cm
Tebal: 244 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Sumber: --
Apakah Anda pengikut Yesus? Pertanyaan ini mungkin terkesan sangat umum dan idealis. Mungkin, setiap orang Kristen akan menjawab, "Ya" atau "Tentu saja". Tanpa sadar, sering kali kita mengartikan pertanyaan di atas sama dengan pertanyaan-pertanyaan umum lainnya, seperti "Apakah Anda beragama Kristen?", "Apakah Anda beribadah di gereja?", atau "Apakah Anda punya Alkitab?" Pertanyaan-pertanyaan ini sudah sangat biasa dilontarkan di kalangan orang Kristen. Oleh sebab itu, banyak orang menanggapinya secara enteng tanpa mencoba menggali lebih dalam makna sesungguhnya dari kata "pengikut Yesus".
Buku ini membantu para pembaca untuk mengenal lebih dalam tentang apa yang dimaksud dengan kata "pengikut" dan apa perbedaannya dengan seorang "penggemar". Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata penggemar sebagai "orang yang menggemari sesuatu". Seorang penggemar biasanya selalu ingin berada di dekat sang idola dan rela memberikan apa saja demi idolanya. Demikian halnya dengan orang-orang yang bertipe penggemar Yesus. Mereka juga selalu ingin berada dekat dengan Yesus dan menerima banyak berkat dari-Nya. Bahkan, ada yang rela memberikan apa yang ia miliki untuk mendapatkan imbalan yang lebih besar. Para penggemar Tuhan Yesus mungkin adalah orang-orang yang tidak pernah absen ke gereja, fasih dalam berdoa, dan selalu memberi persembahan. Namun, apakah jenis hubungan seperti itu yang diinginkan Yesus dari Anda? Sayangnya, Yesus tidak pernah tertarik untuk memiliki banyak pengagum berat. Ia tidak mencari penggemar. Ia mencari orang yang ingin memiliki keintiman dengan-Nya dan rindu untuk dimuridkan-Nya.
Melalui buku ini, Kyle Idleman, penulis buku "Not A Fan", mengajak para pembaca untuk dapat menemukan arti yang sesungguhnya dari frasa "mengikut Yesus". Dengan berbagai pernyataan langsung dan tajam, Kyle mengundang Anda untuk melihat secara jujur bagaimana relasi Anda dengan Yesus. Panggilan-Nya atas kita terasa begitu radikal. Namun, itulah yang diinginkan Yesus bagi setiap orang percaya. Selain mengajak Anda untuk mengerti tentang arti kata "Pengikut Yesus", buku "Not A Fan" juga akan menantang Anda untuk mengetahui bagaimana sikap Anda terhadap Yesus. Apakah Anda benar-benar pengikut Tuhan Yesus yang sejati, atau jangan-jangan Anda hanyalah seorang penggemar saja? Silakan Anda merenungkannya dengan membaca buku ini untuk mengetahui kebenarannya.
Peresensi: Rostika
RESENSI II: MERAYAKAN HIDUP DALAM KEBERAGAMAN
Judul buku: Merayakan Hidup dalam Keberagaman
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Yonky Karman, Ph.D.
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: ANDI, Yogyakarta, 2007
Ukuran buku: 12 x 19 cm
Tebal: 144 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Keberagaman sering kali menjadi penyebab terjadinya suatu konflik dalam kehidupan bermasyarakat. Mengapa? Sebab perbedaan sering dilihat dari sudut pandang yang keliru. Kita pun sering kali tidak menjadikan perbedaan-perbedaan yang ada sebagai motivasi untuk saling memahami dan belajar untuk dapat mendengarkan orang lain. Faktanya, kita hidup dalam era multikulturalisme, yang semakin menghargai keragaman. Saat ini, orang tidak dinilai atas dasar agama, ras, ataupun sukunya. Oleh karena itu, kita tidak perlu merasa lebih unggul atau berupaya menang atas orang lain. Betapa indahnya keragaman ketika dimaknai secara positif. Hasilnya adalah rasa saling percaya dan meningkatnya kerukunan. Selain itu, melebihi suatu situasi tanpa konflik, kerukunan merupakan buah interaksi sosial yang tulus dan autentik. Inilah modal sosial menuju terciptanya masyarakat bermartabat dan sejahtera.
Buku yang ditulis oleh Yonky Karman, Ph.D., seorang dosen sekolah tinggi teologi ini, berisi dua puluh artikel mengenai indahnya perbedaan. Artikel-artikel yang tersaji dalam buku ini pernah dimuat di beberapa media, seperti harian Kompas, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, majalah rohani Bahana, dan Narwastu. Sebagian konteks sosial tulisan itu sudah berbeda dari konteks pembaca sekarang karena perbedaan waktu dan tempat. Namun, pesan spiritual dan sosialnya tetap relevan. Kiranya buku ini dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca dalam memandang keberagaman dengan sikap yang "berbeda". Mari merayakan hidup dalam keberagaman!
Peresensi: Lusia
TIP: RUANG BACA YANG NYAMAN
Banyak orang memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca. Setelah lelah bekerja seharian, membaca bisa menjadi alternatif hiburan. Agar aktivitas membaca semakin menyenangkan, Anda memerlukan ruang baca yang nyaman. Nyaman tidak selalu menuntut keberadaan lahan yang luas. Lahan sempit pun bisa diubah menjadi ruang baca yang nyaman.
Anda bisa memanfaatkan lahan sisa di mana pun di rumah Anda, untuk membuat ruang baca. Tak perlu menyediakan banyak furnitur, yang penting dapat mendukung aktivitas membaca. Untuk menciptakan ruang baca yang nyaman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, tempatkan kursi atau tempat duduk yang nyaman. Pada umumnya, orang mengalokasikan waktu untuk membaca antara lima belas menit dan satu jam, bahkan tak jarang yang menghabiskan waktu selama berjam-jam. Oleh karenanya, mutlak diperlukan adanya tempat duduk yang nyaman.
Jika lahan yang tersedia cukup sempit, pilih sebuah sofa untuk satu orang (single soffa). Agar lebih nyaman, tambahkan "poeff" sebagai penyangga kaki. Dengan demikian, sembari membaca Anda bisa bersantai dan meluruskan kaki.
Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah penempatan rak buku. Jangan memaksakan untuk meletakkan rak buku berukuran besar di ruang baca jika lahan yang tersedia tidak mencukupi. Sebagai ganti rak buku, letakkan beberapa ambalan. Susun beberapa buku favorit di ambalan tersebut.
Selain kedua hal di atas, yang tidak boleh dilupakan adalah pencahayaan. Aktivitas membaca sangat memerlukan pencahayaan yang cukup. Membaca di ruangan yang kurang cahaya tentu tidak nyaman. Oleh karena itu, pastikan ruang baca memiliki pencahayaan yang cukup.
Pencahayaan tersebut bisa didapat dengan menempatkan lampu baca. Atur posisi lampu baca agar cahaya jatuh tepat pada halaman buku yang sedang dibaca. Posisi yang paling baik adalah di sebelah kiri atau kanan tubuh. Atau, bisa juga memilih lampu baca yang memiliki "lengan" yang bisa diputar ke segala arah sehingga posisi jatuh cahaya bisa diatur.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Kompas.com
Alamat URL: http://properti.kompas.com/read/2009/02/05/16291360/Ruang.Baca.yang.Nyaman
Penulis artikel: Anisa
Tanggal akses: 13 Februari 2013
Kontak: buku(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Amy G., dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Buku -- Hidup Kristen (I)
Edisi 118/Maret 2013
Salam kasih,
Orang yang percaya kepada Yesus Kristus lazim disebut orang Kristen. Akan tetapi, sebenarnya kita tidak menjadi orang Kristen hanya karena menyatakan diri sebagai orang yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Mengapa? Setan juga percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Orang Kristen yang sejati adalah orang-orang yang mengenal Yesus Kristus dengan intim, mempraktikkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, dan menjadi saksi Kristus di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, sebagai orang Kristen, marilah kita mengevaluasi diri apakah kita sudah mencerminkan Tuhan yang kita sembah dengan benar atau belum.
Berkaitan dengan kehidupan Kristen, e-Buku menghadirkan dua resensi buku yang memaparkan tentang arti menjadi pengikut Kristus dan bagaimana menjadi orang Kristen yang berdampak dalam keberagaman. Selain itu, e-Buku juga memberikan sebuah tip untuk menciptakan ruang baca yang nyaman bagi para pencinta buku. Mari kita bertumbuh dalam kasih karunia untuk mewartakan terang-Nya. Selamat menyimak sajian kami. Tuhan Yesus memberkati.
Redaksi Tamu e-Buku,
Ryan
< http://gubuk.sabda.org/ >
"Saya sering merasa kasihan kepada orang-orang yang tidak membaca buku-buku bagus. Mereka melewatkan kesempatan untuk menjalani kehidupan yang istimewa." (Scott Corbett)
RESENSI I: NOT A FAN (BUKAN SEORANG PENGGEMAR)
Judul buku: Not a Fan (Bukan Seorang Penggemar)
Judul asli: Not a Fan
Penulis/Penyusun: Kyle Idleman
Penerjemah: Selviya H. Mannuputy
Editor: Milhan K. Santoso, Bayu Pandu Purwadianto
Penerbit: Literatur Perkantas Jawa Timur, Surabaya 2012
Ukuran buku: 14 x 21 cm
Tebal: 244 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Sumber: --
Apakah Anda pengikut Yesus? Pertanyaan ini mungkin terkesan sangat umum dan idealis. Mungkin, setiap orang Kristen akan menjawab, "Ya" atau "Tentu saja". Tanpa sadar, sering kali kita mengartikan pertanyaan di atas sama dengan pertanyaan-pertanyaan umum lainnya, seperti "Apakah Anda beragama Kristen?", "Apakah Anda beribadah di gereja?", atau "Apakah Anda punya Alkitab?" Pertanyaan-pertanyaan ini sudah sangat biasa dilontarkan di kalangan orang Kristen. Oleh sebab itu, banyak orang menanggapinya secara enteng tanpa mencoba menggali lebih dalam makna sesungguhnya dari kata "pengikut Yesus".
Buku ini membantu para pembaca untuk mengenal lebih dalam tentang apa yang dimaksud dengan kata "pengikut" dan apa perbedaannya dengan seorang "penggemar". Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata penggemar sebagai "orang yang menggemari sesuatu". Seorang penggemar biasanya selalu ingin berada di dekat sang idola dan rela memberikan apa saja demi idolanya. Demikian halnya dengan orang-orang yang bertipe penggemar Yesus. Mereka juga selalu ingin berada dekat dengan Yesus dan menerima banyak berkat dari-Nya. Bahkan, ada yang rela memberikan apa yang ia miliki untuk mendapatkan imbalan yang lebih besar. Para penggemar Tuhan Yesus mungkin adalah orang-orang yang tidak pernah absen ke gereja, fasih dalam berdoa, dan selalu memberi persembahan. Namun, apakah jenis hubungan seperti itu yang diinginkan Yesus dari Anda? Sayangnya, Yesus tidak pernah tertarik untuk memiliki banyak pengagum berat. Ia tidak mencari penggemar. Ia mencari orang yang ingin memiliki keintiman dengan-Nya dan rindu untuk dimuridkan-Nya.
Melalui buku ini, Kyle Idleman, penulis buku "Not A Fan", mengajak para pembaca untuk dapat menemukan arti yang sesungguhnya dari frasa "mengikut Yesus". Dengan berbagai pernyataan langsung dan tajam, Kyle mengundang Anda untuk melihat secara jujur bagaimana relasi Anda dengan Yesus. Panggilan-Nya atas kita terasa begitu radikal. Namun, itulah yang diinginkan Yesus bagi setiap orang percaya. Selain mengajak Anda untuk mengerti tentang arti kata "Pengikut Yesus", buku "Not A Fan" juga akan menantang Anda untuk mengetahui bagaimana sikap Anda terhadap Yesus. Apakah Anda benar-benar pengikut Tuhan Yesus yang sejati, atau jangan-jangan Anda hanyalah seorang penggemar saja? Silakan Anda merenungkannya dengan membaca buku ini untuk mengetahui kebenarannya.
Peresensi: Rostika
RESENSI II: MERAYAKAN HIDUP DALAM KEBERAGAMAN
Judul buku: Merayakan Hidup dalam Keberagaman
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Yonky Karman, Ph.D.
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: ANDI, Yogyakarta, 2007
Ukuran buku: 12 x 19 cm
Tebal: 144 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Keberagaman sering kali menjadi penyebab terjadinya suatu konflik dalam kehidupan bermasyarakat. Mengapa? Sebab perbedaan sering dilihat dari sudut pandang yang keliru. Kita pun sering kali tidak menjadikan perbedaan-perbedaan yang ada sebagai motivasi untuk saling memahami dan belajar untuk dapat mendengarkan orang lain. Faktanya, kita hidup dalam era multikulturalisme, yang semakin menghargai keragaman. Saat ini, orang tidak dinilai atas dasar agama, ras, ataupun sukunya. Oleh karena itu, kita tidak perlu merasa lebih unggul atau berupaya menang atas orang lain. Betapa indahnya keragaman ketika dimaknai secara positif. Hasilnya adalah rasa saling percaya dan meningkatnya kerukunan. Selain itu, melebihi suatu situasi tanpa konflik, kerukunan merupakan buah interaksi sosial yang tulus dan autentik. Inilah modal sosial menuju terciptanya masyarakat bermartabat dan sejahtera.
Buku yang ditulis oleh Yonky Karman, Ph.D., seorang dosen sekolah tinggi teologi ini, berisi dua puluh artikel mengenai indahnya perbedaan. Artikel-artikel yang tersaji dalam buku ini pernah dimuat di beberapa media, seperti harian Kompas, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, majalah rohani Bahana, dan Narwastu. Sebagian konteks sosial tulisan itu sudah berbeda dari konteks pembaca sekarang karena perbedaan waktu dan tempat. Namun, pesan spiritual dan sosialnya tetap relevan. Kiranya buku ini dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca dalam memandang keberagaman dengan sikap yang "berbeda". Mari merayakan hidup dalam keberagaman!
Peresensi: Lusia
TIP: RUANG BACA YANG NYAMAN
Banyak orang memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca. Setelah lelah bekerja seharian, membaca bisa menjadi alternatif hiburan. Agar aktivitas membaca semakin menyenangkan, Anda memerlukan ruang baca yang nyaman. Nyaman tidak selalu menuntut keberadaan lahan yang luas. Lahan sempit pun bisa diubah menjadi ruang baca yang nyaman.
Anda bisa memanfaatkan lahan sisa di mana pun di rumah Anda, untuk membuat ruang baca. Tak perlu menyediakan banyak furnitur, yang penting dapat mendukung aktivitas membaca. Untuk menciptakan ruang baca yang nyaman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, tempatkan kursi atau tempat duduk yang nyaman. Pada umumnya, orang mengalokasikan waktu untuk membaca antara lima belas menit dan satu jam, bahkan tak jarang yang menghabiskan waktu selama berjam-jam. Oleh karenanya, mutlak diperlukan adanya tempat duduk yang nyaman.
Jika lahan yang tersedia cukup sempit, pilih sebuah sofa untuk satu orang (single soffa). Agar lebih nyaman, tambahkan "poeff" sebagai penyangga kaki. Dengan demikian, sembari membaca Anda bisa bersantai dan meluruskan kaki.
Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah penempatan rak buku. Jangan memaksakan untuk meletakkan rak buku berukuran besar di ruang baca jika lahan yang tersedia tidak mencukupi. Sebagai ganti rak buku, letakkan beberapa ambalan. Susun beberapa buku favorit di ambalan tersebut.
Selain kedua hal di atas, yang tidak boleh dilupakan adalah pencahayaan. Aktivitas membaca sangat memerlukan pencahayaan yang cukup. Membaca di ruangan yang kurang cahaya tentu tidak nyaman. Oleh karena itu, pastikan ruang baca memiliki pencahayaan yang cukup.
Pencahayaan tersebut bisa didapat dengan menempatkan lampu baca. Atur posisi lampu baca agar cahaya jatuh tepat pada halaman buku yang sedang dibaca. Posisi yang paling baik adalah di sebelah kiri atau kanan tubuh. Atau, bisa juga memilih lampu baca yang memiliki "lengan" yang bisa diputar ke segala arah sehingga posisi jatuh cahaya bisa diatur.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Kompas.com
Alamat URL: http://properti.kompas.com/read/2009/02/05/16291360/Ruang.Baca.yang.Nyaman
Penulis artikel: Anisa
Tanggal akses: 13 Februari 2013
Kontak: buku(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Amy G., dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Re: [i-kan-binaguru] KESAKSIAN ATLET BELA DIRI YANG BERTOBAT
--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------