Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
KADOS -- Edisi 127 (26 November -- 2 Desember 2012)
Shalom,
Masalah yang datang kepada kita sering kali membuat kita murung, mudah marah, atau frustrasi. Hal ini sebenarnya merugikan diri sendiri karena perasaan itu akan memberikan kita tekanan batin. Firman Tuhan dalam Roma 12:12 menasihatkan, "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" Ayat tersebut mengajarkan kita untuk tetap bersukacita ketika menghadapi masalah karena selalu ada harapan untuk melewati masalah yang ada. Kita harus bersabar dalam menghadapi masalah itu dan terus bertekun dalam doa sampai Tuhan menolong kita.
Redaksi Tamu KADOS,
Yusak Charisma Nugraha
< http://doa.sabda.org >
26 November 2012 -- Gerakan Membagikan Alkitab
Kita percaya bahwa hanya kebenaran firman Allah saja yang sanggup mengubah hidup seseorang. Namun demikian, banyak orang belum memiliki kesempatan untuk membaca atau mendengarkan firman Tuhan. Berdoalah bagi lembaga-lembaga yang terbeban untuk membagikan Alkitab, terutama di daerah-daerah pedalaman, kiranya Tuhan terus mengobarkan semangat mereka untuk membagikan firman Tuhan di mana saja. Biarlah Tuhan Yesus membuka semakin banyak hati untuk terbeban mendukung pelayanan ini, baik secara pendanaan maupun keterlibatan langsung di daerah-daerah. Doakan juga supaya ada keterbukaan di masyarakat untuk menerima Kabar Baik Kristus.
27 November 2012 -- Lembaga-Lembaga Misi di Indonesia
Perlu kita ketahui bahwa setiap misi yang diadakan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, selalu memiliki organisasi tertentu yang membawahinya. Adapun fungsi organisasi tersebut adalah sebagai mesin penggerak yang akan mengontrol jalannya misi, serta memberikan dukungan-dukungan berupa tenaga dan kebutuhan finansial. Organisasi-organisasi misi sering kali mengalami kendala dalam memberikan bantuan kepada utusan misi, baik kendala dalam hal biaya maupun kendala dalam beberapa hal lainnya. Maka dari itu, kita perlu memberikan dukungan melalui doa-doa yang kita naikkan kepada Tuhan Yesus Kristus. Kiranya Tuhan senantiasa mencukupkan segala kebutuhan organisasi-organisasi yang mendukung jalannya misi di Indonesia, sehingga para utusan misi tidak mengalami kekurangan dalam menjalankan misinya di Indonesia.
28 November 2012 -- Jemaat Tuhan yang Masih Percaya pada Dukun
Perjalanan iman anak-anak Tuhan di dunia ini sangat bervariasi. Beberapa anak Tuhan telah menjadi sosok yang sangat dewasa dalam kerohaniannya, bahkan memiliki banyak talenta yang mereka pakai untuk kemuliaan nama Tuhan. Namun di sisi lain, masih banyak juga anak Tuhan yang hidupnya sama sekali tidak menunjukkan pertumbuhan iman. Sering kali, kita masih menjumpai beberapa anak Tuhan yang masih diperbudak oleh roh-roh dunia. Beberapa ada yang masih pergi ke dukun, menyimpan benda-benda gaib, dan bahkan menyembah setan. Ironis memang, mengingat begitu besarnya pengorbanan yang telah diberikan Tuhan Yesus secara cuma-cuma, namun mereka telah menyia-nyiakannya. Sebagai anak-anak Tuhan, kita tentu merasa prihatin mendengar hal ini. Kami rindu mengajak Anda untuk berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus. Kita berdoa supaya Tuhan Yesus menjamah hati mereka, sehingga mereka berbalik kepada Tuhan dan meninggalkan segala perbuatan mereka yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan.
29 November 2012 -- Doa untuk Para Lansia
Masa lanjut usia merupakan masa-masa ketika seseorang sudah tidak menghabiskan waktunya dengan melakukan banyak pekerjaan yang berat. Tentu saja, kemampuan fisik dan pikiran mereka sudah tidak seperti ketika usia mereka masih muda, sehingga banyak keterbatasan untuk beraktivitas. Para lansia mungkin tinggal bersama anak cucu mereka atau di panti jompo. Pada masa tua, kadang ada perasaan kesepian atau tidak bahagia karena merasakan tekanan batin, akibat segala keterbatasan yang mereka alami. Mari kita doakan agar Tuhan Yesus memberikan kedamaian dan kebahagiaan dalam masa tua mereka. Kiranya semangat untuk hidup bagi Tuhan sampai akhir berkobar dalam hati mereka.
30 November 2012 -- Hubungan Ayah dan Anak
Ayah merupakan pemimpin keluarga yang harusnya dapat menjadi panutan bagi anak-anaknya. Namun, ada ayah yang tidak bisa dijadikan panutan bagi anak-anaknya, bahkan anak-anaknya membenci dia karena dia adalah ayah yang arogan, suka memukul, pemarah, atau suka mencaci maki anak-anaknya. Hal ini bisa membuat hubungan ayah dan anak menjadi rusak. Lebih parah lagi, anak dapat memiliki gambaran yang salah terhadap Bapa surgawinya. Mereka akan berpikir bahwa Allah sama buruknya dengan ayah mereka. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar setiap ayah dapat menjadi ayah yang baik, sabar, penuh kasih, dan dapat dijadikan panutan bagi anaknya. Dengan demikian, ayah akan memberikan gambaran yang baik kepada anak mengenai Bapa Surgawi.
1 Desember 2012 -- Persekutuan Doa di Kantor-Kantor
Di balik berkembangnya perusahaan-perusahaan sekuler di Indonesia, ada pula tangan anak-anak Tuhan yang bekerja di dalamnya. Mereka percaya bahwa setiap kesuksesan yang mereka capai adalah hasil campur tangan Tuhan. Hal inilah yang kemudian mendorong anak-anak Tuhan senantiasa menyediakan ruang doa di kantor-kantor mereka, meskipun di beberapa tempat tidak seperti demikian. Pada kesempatan ini, mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus bagi persekutuan doa yang telah dijalankan di kantor-kantor. Kiranya kegiatan seperti ini semakin berkembang dan melaluinya, anak-anak Tuhan semakin bertumbuh dan diberikan hikmat. Dengan demikian, segala pekerjaan mereka dapat menjadi berkat bagi orang lain. Selain itu, biarlah kegiatan ini dapat memberikan kesaksian tentang Injil sehingga ada semakin banyak orang yang diselamatkan.
2 Desember 2012 -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan lembaga terdepan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. KPK sering kali mengalami ancaman dan perlawanan yang membahayakan jiwa para personelnya. Salah satu penyebabnya adalah karena tugas mereka dalam mengusut kasus-kasus korupsi yang terjadi, yang melibatkan pihak-pihak yang bisa dibilang memiliki cukup pengaruh. Mari kita berdoa kepada Tuhan untuk setiap anak Tuhan yang bekerja di KPK, agar Tuhan melindungi dan memampukan mereka dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Doakan juga agar Tuhan memberi hikmat dan kejelian, sehingga dapat menyelesaikan setiap kasus dengan baik dan bertanggung jawab.
Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti dan Yonathan Sigit
Kontributor: Doni Kukuh Mandiri, Yusak Charisma Nugraha, Is Ardiansah, dan Agustina Hariyati Rattu
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/doa >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Saturday, November 24, 2012
(e-RH) November 25 -- SYARAT ATAU BUKTI?
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 25 November 2012
Bacaan : 1 Yohanes 3:11-24
Setahun: Kisah Para Rasul 17
Nats: Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam
hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa
tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut. (1 Yohanes 3:14)
Judul:
SYARAT ATAU BUKTI?
Saya baru menyadari bahwa makin lama kepekaan sosial kami
sekeluarga makin terkikis. Kami sekeluarga tanpa terganggu masih
bisa tetap menyantap makanan lezat sambil menyaksikan tayangan
seorang pengemis yang mengais sisa makanan di tong sampah. Kami
makin jarang terusik ketika mendengar berita kelaparan di sebuah
tempat, atau mendengar banyaknya jumlah korban banjir di tempat
lain. Saya takut nurani kami menjadi mati.
Rasul Yohanes mengingatkan bahwa kasih kepada sesama itu sangat
terkait dengan keselamatan kita (ayat 14). Perhatikanlah ayat 14
dari bacaan kita. Ayat ini sering dibaca dengan penekanan yang
keliru. Prinsip yang muncul menjadi: jika kita mengasihi saudara
kita, kita akan diselamatkan. Namun, cara membaca ini tidaklah
sesuai dengan maksud rasul Yohanes dalam keseluruhan suratnya,
maupun dengan kebenaran lain di seluruh Alkitab. Pengertian yang
benar adalah: kasih kepada saudara merupakan bukti bahwa kita sudah
diselamatkan. Kasih kepada sesama membuat kita tahu kita sudah
dilepaskan dari maut.
Seseorang yang tidak mempunyai kasih, patut dipertanyakan pembaruan
hidupnya. Kasih yang dimaksud bukanlah hanya dikhotbahkan atau
dinyanyikan, tetapi diwujudnyatakan dalam tindakan praktis. Ukuran
sederhananya adalah kerelaan untuk menolong sesama yang
berkekurangan (ayat 17). Menutup pintu hati terhadap sesama bisa
saja tidak pernah kita sadari. Kapankah terakhir kali kita melihat
orang yang membutuhkan pertolongan? Adakah nurani kita terketuk?
Adakah hati kita dipenuhi belas kasihan? Mari pancarkan kasih
Kristus yang telah memperbarui hidup kita melalui kesediaan kita
menolong sesama. --PBS
RELA MEMBERI DAN BERBAGI
ADALAH BUKTI BAHWA HIDUP KITA SUDAH DIPERBARUI.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/11/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/11/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Yohanes+3:11-24
1 Yohanes 3:11-24
11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu
bahwa kita harus saling mengasihi;
12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh
adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala
perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
13 Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci
kamu.
14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam
hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa
tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh
manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang
tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah
menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan
nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya
menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap
saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam
dirinya?
18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau
dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran.
Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,
20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari
pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.
21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh
kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati
Allah,
22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya,
karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang
berkenan kepada-Nya.
23 Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus
Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai
dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.
24 Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah
dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa
Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan
kepada kita.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+17
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+17
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 25 November 2012
Bacaan : 1 Yohanes 3:11-24
Setahun: Kisah Para Rasul 17
Nats: Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam
hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa
tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut. (1 Yohanes 3:14)
Judul:
SYARAT ATAU BUKTI?
Saya baru menyadari bahwa makin lama kepekaan sosial kami
sekeluarga makin terkikis. Kami sekeluarga tanpa terganggu masih
bisa tetap menyantap makanan lezat sambil menyaksikan tayangan
seorang pengemis yang mengais sisa makanan di tong sampah. Kami
makin jarang terusik ketika mendengar berita kelaparan di sebuah
tempat, atau mendengar banyaknya jumlah korban banjir di tempat
lain. Saya takut nurani kami menjadi mati.
Rasul Yohanes mengingatkan bahwa kasih kepada sesama itu sangat
terkait dengan keselamatan kita (ayat 14). Perhatikanlah ayat 14
dari bacaan kita. Ayat ini sering dibaca dengan penekanan yang
keliru. Prinsip yang muncul menjadi: jika kita mengasihi saudara
kita, kita akan diselamatkan. Namun, cara membaca ini tidaklah
sesuai dengan maksud rasul Yohanes dalam keseluruhan suratnya,
maupun dengan kebenaran lain di seluruh Alkitab. Pengertian yang
benar adalah: kasih kepada saudara merupakan bukti bahwa kita sudah
diselamatkan. Kasih kepada sesama membuat kita tahu kita sudah
dilepaskan dari maut.
Seseorang yang tidak mempunyai kasih, patut dipertanyakan pembaruan
hidupnya. Kasih yang dimaksud bukanlah hanya dikhotbahkan atau
dinyanyikan, tetapi diwujudnyatakan dalam tindakan praktis. Ukuran
sederhananya adalah kerelaan untuk menolong sesama yang
berkekurangan (ayat 17). Menutup pintu hati terhadap sesama bisa
saja tidak pernah kita sadari. Kapankah terakhir kali kita melihat
orang yang membutuhkan pertolongan? Adakah nurani kita terketuk?
Adakah hati kita dipenuhi belas kasihan? Mari pancarkan kasih
Kristus yang telah memperbarui hidup kita melalui kesediaan kita
menolong sesama. --PBS
RELA MEMBERI DAN BERBAGI
ADALAH BUKTI BAHWA HIDUP KITA SUDAH DIPERBARUI.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/11/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/11/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Yohanes+3:11-24
1 Yohanes 3:11-24
11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu
bahwa kita harus saling mengasihi;
12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh
adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala
perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
13 Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci
kamu.
14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam
hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa
tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh
manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang
tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah
menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan
nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya
menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap
saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam
dirinya?
18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau
dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran.
Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,
20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari
pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.
21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh
kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati
Allah,
22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya,
karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang
berkenan kepada-Nya.
23 Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus
Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai
dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.
24 Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah
dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa
Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan
kepada kita.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+17
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+17
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Friday, November 23, 2012
(e-RH) November 24 -- KASIHILAH SESAMAMU
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 24 November 2012
Bacaan : Matius 22:34-40
Setahun: Galatia 4-6
Nats: Perintah yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22:39)
Judul:
KASIHILAH SESAMAMU
Seorang suami heran karena istrinya membeli jenis beras yang
kualitasnya jauh di bawah beras yang biasa mereka beli. Sang istri
menjelaskan: "Oh, ini untuk disumbangkan ke rumah yatim piatu. Kalau
beras mahal kan untuk kita konsumsi sendiri." Mengupayakan yang
terbaik untuk diri sendiri dan tidak harus memakai ukuran yang sama
ketika itu untuk kepentingan orang lain. Suatu keputusan yang sering
kita anggap wajar, bukan?
Ketika seorang ahli Taurat mencobai Tuhan Yesus dengan menanyakan
hukum yang terpenting, saya duga ia mengharapkan Yesus hanya akan
menyebut satu hukum, yaitu mengasihi Tuhan. Sebab, mereka dikenal
suka menggunakan hal-hal rohani untuk mengabaikan tanggung jawab
mereka kepada sesama (lihat pasal 23:4, 14, 16, 23). Namun, jawaban
Yesus mengejutkan. Dia menandaskan bahwa mengasihi sesama bobotnya
sama dengan mengasihi Tuhan (ayat 39). Yang Tuhan Yesus tekankan
adalah "sesama manusia", bukan sama ras, agama, atau kedudukan.
Artinya, sepanjang seseorang adalah manusia, ia harus kita kasihi.
Bahkan ukuran yang dipakai adalah "seperti mengasihi diri sendiri".
Ini ukuran yang sangat tajam karena tentunya hampir semua orang
senantiasa mengusahakan hal-hal yang terbaik bagi dirinya.
Siapa yang tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin
mengasihi Allah yang dilihatnya (1 Yohanes 4:20). Bagaimanakah kasih
kita pada sesama di sekitar kita? Hari ini, perhatikanlah
orang-orang yang sering Anda jumpai. Pikirkanlah hal-hal baik apa
yang Anda inginkan terjadi dalam hidup mereka, dan bagaimana Anda
bisa menjadi alat Tuhan untuk mewujudkannya. --PBS
MELAYANI TUHAN DENGAN MENGASIHI SESAMA
ADALAH PERINTAH YANG TAK BISA DIBANTAH.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/11/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/11/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+22:34-40
Matius 22:34-40
34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat
orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk
mencobai Dia:
36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan
kitab para nabi."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Galatia+4-6
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Galatia+4-6
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 24 November 2012
Bacaan : Matius 22:34-40
Setahun: Galatia 4-6
Nats: Perintah yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22:39)
Judul:
KASIHILAH SESAMAMU
Seorang suami heran karena istrinya membeli jenis beras yang
kualitasnya jauh di bawah beras yang biasa mereka beli. Sang istri
menjelaskan: "Oh, ini untuk disumbangkan ke rumah yatim piatu. Kalau
beras mahal kan untuk kita konsumsi sendiri." Mengupayakan yang
terbaik untuk diri sendiri dan tidak harus memakai ukuran yang sama
ketika itu untuk kepentingan orang lain. Suatu keputusan yang sering
kita anggap wajar, bukan?
Ketika seorang ahli Taurat mencobai Tuhan Yesus dengan menanyakan
hukum yang terpenting, saya duga ia mengharapkan Yesus hanya akan
menyebut satu hukum, yaitu mengasihi Tuhan. Sebab, mereka dikenal
suka menggunakan hal-hal rohani untuk mengabaikan tanggung jawab
mereka kepada sesama (lihat pasal 23:4, 14, 16, 23). Namun, jawaban
Yesus mengejutkan. Dia menandaskan bahwa mengasihi sesama bobotnya
sama dengan mengasihi Tuhan (ayat 39). Yang Tuhan Yesus tekankan
adalah "sesama manusia", bukan sama ras, agama, atau kedudukan.
Artinya, sepanjang seseorang adalah manusia, ia harus kita kasihi.
Bahkan ukuran yang dipakai adalah "seperti mengasihi diri sendiri".
Ini ukuran yang sangat tajam karena tentunya hampir semua orang
senantiasa mengusahakan hal-hal yang terbaik bagi dirinya.
Siapa yang tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin
mengasihi Allah yang dilihatnya (1 Yohanes 4:20). Bagaimanakah kasih
kita pada sesama di sekitar kita? Hari ini, perhatikanlah
orang-orang yang sering Anda jumpai. Pikirkanlah hal-hal baik apa
yang Anda inginkan terjadi dalam hidup mereka, dan bagaimana Anda
bisa menjadi alat Tuhan untuk mewujudkannya. --PBS
MELAYANI TUHAN DENGAN MENGASIHI SESAMA
ADALAH PERINTAH YANG TAK BISA DIBANTAH.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/11/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/11/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+22:34-40
Matius 22:34-40
34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat
orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk
mencobai Dia:
36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan
kitab para nabi."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Galatia+4-6
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Galatia+4-6
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Thursday, November 22, 2012
[i-kan-humor] [e-Humor] 2131 November/2012
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Humor
2131, November 2012
Shalom,
Setiap keluarga memiliki aturan masing-masing dan bertujuan baik untuk seluruh anggotanya. Akan tetapi, orang tua sering lupa atau kadang beralasan tidak punya waktu, untuk mendiskusikan aturan itu dengan anak-anak mereka. Akibatnya, banyak anak yang dianggap "melanggar aturan", tanpa tahu aturan yang ada itu sebenarnya apa saja. Kami mengajak Anda menyimak humor hari ini seputar pendidikan anak. Kiranya menjadi berkat.
Tuhan memberkati.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Tatik Wahyuningsih
< tatik(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2131. SEBUAH JAWABAN PANDAI
Ayah: Apa kamu tahu mengapa Ayah akan menghukum kamu, Bob?
Bob: Tidak, Ayah.
Ayah: Dalam keluarga, yang lebih tua harus selalu bersikap baik kepada yang lebih muda, tapi pagi ini kamu tidak melakukannya dengan baik. Kamu melempar topi adikmu ke dalam kolam ikan. Sekarang, Ayah akan menghukummu!
Bob: Tunggu, Yah. Aku tahu aku salah... tapi aku jauh lebih muda dari Ayah, 'kan?
[Sumber diambil dan disunting dari: http://jt.nuaa.edu.cn/humor/lierong.html#059]
"Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya." (Kolose 3:21)
< http://alkitab.sabda.org/?Kolose+3:21 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 150: "Siapakah Raja Moab yang Gendut?"
- Dipto < diptosn(at)xxx > = Eglon
- Prince Dave < prince.tamto(at)xxx > = Raja EGLON (HAKIM 3:17)
- Lucas Widianto < lukas_widianto(at)xxx > = EGLON (Hakim hakim 3:17). Dia dibunuh oleh EHUD.
- Wardana Nengah < wardana_nengah(at)xxx > = Raja Moab yg gendut bernama "Eglon". GBU.
- Erik Kristovel < erikkristovel(at)xxx > = Raja Eglon
- Sugeng Haryadi < sugengharyadi(at)xxx > = Eglon
- Lia Pardede < pard3li(at)xxx > = Eglon [Hakim-Hakim 3:17]
- Kennedy Sirait < Kennedy.Sirait(at)xxx > = Eglon (Hakim-hakim 3:17)
Jawaban e-Humor:
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Silakan jawab kuis berikutnya ya ....
Kuis minggu ini 151: "Siapakah orang pertama yang membuat kebun anggur?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: < humor(at)sabda.org >
Redaksi: Tatik Wahyuningsih dan Amy Grace Y.
Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/humor >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
e-Humor
2131, November 2012
Shalom,
Setiap keluarga memiliki aturan masing-masing dan bertujuan baik untuk seluruh anggotanya. Akan tetapi, orang tua sering lupa atau kadang beralasan tidak punya waktu, untuk mendiskusikan aturan itu dengan anak-anak mereka. Akibatnya, banyak anak yang dianggap "melanggar aturan", tanpa tahu aturan yang ada itu sebenarnya apa saja. Kami mengajak Anda menyimak humor hari ini seputar pendidikan anak. Kiranya menjadi berkat.
Tuhan memberkati.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Tatik Wahyuningsih
< tatik(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2131. SEBUAH JAWABAN PANDAI
Ayah: Apa kamu tahu mengapa Ayah akan menghukum kamu, Bob?
Bob: Tidak, Ayah.
Ayah: Dalam keluarga, yang lebih tua harus selalu bersikap baik kepada yang lebih muda, tapi pagi ini kamu tidak melakukannya dengan baik. Kamu melempar topi adikmu ke dalam kolam ikan. Sekarang, Ayah akan menghukummu!
Bob: Tunggu, Yah. Aku tahu aku salah... tapi aku jauh lebih muda dari Ayah, 'kan?
[Sumber diambil dan disunting dari: http://jt.nuaa.edu.cn/humor/lierong.html#059]
"Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya." (Kolose 3:21)
< http://alkitab.sabda.org/?Kolose+3:21 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 150: "Siapakah Raja Moab yang Gendut?"
- Dipto < diptosn(at)xxx > = Eglon
- Prince Dave < prince.tamto(at)xxx > = Raja EGLON (HAKIM 3:17)
- Lucas Widianto < lukas_widianto(at)xxx > = EGLON (Hakim hakim 3:17). Dia dibunuh oleh EHUD.
- Wardana Nengah < wardana_nengah(at)xxx > = Raja Moab yg gendut bernama "Eglon". GBU.
- Erik Kristovel < erikkristovel(at)xxx > = Raja Eglon
- Sugeng Haryadi < sugengharyadi(at)xxx > = Eglon
- Lia Pardede < pard3li(at)xxx > = Eglon [Hakim-Hakim 3:17]
- Kennedy Sirait < Kennedy.Sirait(at)xxx > = Eglon (Hakim-hakim 3:17)
Jawaban e-Humor:
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Silakan jawab kuis berikutnya ya ....
Kuis minggu ini 151: "Siapakah orang pertama yang membuat kebun anggur?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: < humor(at)sabda.org >
Redaksi: Tatik Wahyuningsih dan Amy Grace Y.
Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/humor >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
(e-RH) November 23 -- SEBELUM BEREAKSI
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 23 November 2012
Bacaan : Filipi 4:2-9
Setahun: Galatia 1-3
Nats: ... semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua
yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua
yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya
itu. (Filipi 4:8)
Judul:
SEBELUM BEREAKSI
Surat dari seorang rekan membuat apa yang sudah saya rencanakan
jadi berantakan. Berbagai pemikiran berbaris di kepala saya.
Kemarahan atas isi suratnya. Kekhawatiran akan persepsi orang yang
dibentuk olehnya. Penilaian jelek saya tentang karakter rekan
tersebut. Juga skenario balasan untuk mematahkan argumennya. Sukar
memikirkan hal-hal yang baik tentang orang itu maupun cara-cara yang
bersahabat untuk menyelesaikan masalah. Pemikiran negatif saya
memicu reaksi yang negatif pula.
Paulus tampaknya menyadari kecenderungan reaksi semacam ini. Mungkin
itulah sebabnya, di tengah perselisihan antara Euodia dan Sintikhe
di jemaat Filipi (ayat 2), ia memberi nasihat untuk mengarahkan
fokus pemikiran pada hal-hal yang positif (ayat 8). Bukan berarti
mengabaikan masalah, melainkan tidak terus berputar-putar dalam
masalah. Memikirkan apa yang Tuhan ingin dilakukan anak-anak-Nya
adalah langkah yang seharusnya diambil. Menjunjung kebenaran dan
berani mengakui kesalahan. Mengambil putusan yang objektif. Menegur
kesalahan dengan kasih, memberi dorongan semangat. Berinisiatif
untuk memulihkan hubungan. Fokusnya bukan membenarkan diri sendiri,
tetapi melakukan apa yang berkenan di hati Tuhan. Ini adalah
kesaksian yang indah bagi orang-orang yang melihatnya.
Apa yang kita biarkan menguasai pikiran kita akan sangat memengaruhi
tindakan-tindakan kita. Ketika kemarahan, keluhan, kesedihan, mulai
menguasai diri, tahan diri untuk langsung bereaksi. Datanglah pada
Tuhan memohon damai sejahtera-Nya melingkupi. Minta pertolongan
Tuhan untuk mengarahkan pikiran kita pada hal-hal yang berkenan di
hati-Nya. --ELS
TUHAN, KUASAI PIKIRANKU DENGAN PIKIRAN-MU,
AGAR AKU DAPAT MELAKUKAN HAL-HAL YANG MENYUKAKAN HATI-MU.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/11/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/11/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Filipi+4:2-9
Filipi 4:2-9
2 Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir
dalam Tuhan.
3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia:
tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam
pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku
sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab
kehidupan.
4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan:
Bersukacitalah!
5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah
dekat!
6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur.
7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan
memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang
mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua
yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut
dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima,
dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat
padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan
menyertai kamu.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Galatia+1-3
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Galatia+1-3
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 23 November 2012
Bacaan : Filipi 4:2-9
Setahun: Galatia 1-3
Nats: ... semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua
yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua
yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya
itu. (Filipi 4:8)
Judul:
SEBELUM BEREAKSI
Surat dari seorang rekan membuat apa yang sudah saya rencanakan
jadi berantakan. Berbagai pemikiran berbaris di kepala saya.
Kemarahan atas isi suratnya. Kekhawatiran akan persepsi orang yang
dibentuk olehnya. Penilaian jelek saya tentang karakter rekan
tersebut. Juga skenario balasan untuk mematahkan argumennya. Sukar
memikirkan hal-hal yang baik tentang orang itu maupun cara-cara yang
bersahabat untuk menyelesaikan masalah. Pemikiran negatif saya
memicu reaksi yang negatif pula.
Paulus tampaknya menyadari kecenderungan reaksi semacam ini. Mungkin
itulah sebabnya, di tengah perselisihan antara Euodia dan Sintikhe
di jemaat Filipi (ayat 2), ia memberi nasihat untuk mengarahkan
fokus pemikiran pada hal-hal yang positif (ayat 8). Bukan berarti
mengabaikan masalah, melainkan tidak terus berputar-putar dalam
masalah. Memikirkan apa yang Tuhan ingin dilakukan anak-anak-Nya
adalah langkah yang seharusnya diambil. Menjunjung kebenaran dan
berani mengakui kesalahan. Mengambil putusan yang objektif. Menegur
kesalahan dengan kasih, memberi dorongan semangat. Berinisiatif
untuk memulihkan hubungan. Fokusnya bukan membenarkan diri sendiri,
tetapi melakukan apa yang berkenan di hati Tuhan. Ini adalah
kesaksian yang indah bagi orang-orang yang melihatnya.
Apa yang kita biarkan menguasai pikiran kita akan sangat memengaruhi
tindakan-tindakan kita. Ketika kemarahan, keluhan, kesedihan, mulai
menguasai diri, tahan diri untuk langsung bereaksi. Datanglah pada
Tuhan memohon damai sejahtera-Nya melingkupi. Minta pertolongan
Tuhan untuk mengarahkan pikiran kita pada hal-hal yang berkenan di
hati-Nya. --ELS
TUHAN, KUASAI PIKIRANKU DENGAN PIKIRAN-MU,
AGAR AKU DAPAT MELAKUKAN HAL-HAL YANG MENYUKAKAN HATI-MU.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/11/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/11/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Filipi+4:2-9
Filipi 4:2-9
2 Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir
dalam Tuhan.
3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia:
tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam
pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku
sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab
kehidupan.
4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan:
Bersukacitalah!
5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah
dekat!
6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur.
7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan
memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang
mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua
yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut
dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima,
dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat
padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan
menyertai kamu.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Galatia+1-3
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Galatia+1-3
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Wednesday, November 21, 2012
[e-BinaSiswa] Edisi 04/November 2012 -- Remaja dan Alkitab (II)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-BinaSiswa -- Remaja dan Alkitab (II)
Edisi 04/November 2012
DAFTAR ISI
BAHAN MENGAJAR: ALKITAB
TOKOH: PANIN: KEAJAIBAN SUSUNAN ANGKA DALAM ALKITAB
INFO: SITUS ALKITAB SABDA: TEKNOLOGI UNTUK BELAJAR ALKITAB
Shalom,
Alkitab merupakan otoritas tertinggi dalam semua persoalan iman dan tindakan setiap anak Tuhan. Seluruh pengajaran Kristen bersumber dan berdasar pada apa yang tertulis dalam Alkitab. Hal ini harus diketahui, dimengerti, dan dipahami pula oleh remaja binaan Anda. Jika mereka tidak bertumbuh dalam pengenalan akan firman Tuhan, maka masa muda mereka akan diisi dengan hal-hal yang dapat membunuh kehidupan rohani mereka. Kami mengajak Anda menyimak bahan mengajar yang menolong Anda mengenalkan Alkitab kepada anak-anak remaja. Juga, ajaklah mereka untuk belajar dari seorang tokoh yang menemukan betapa ajaibnya firman Tuhan itu, bahkan dalam setiap angka yang terdapat di dalamnya.
Redaksi Tamu e-BinaSiswa,
Desi Rianto
< http://remaja.sabda.org >
BAHAN MENGAJAR: ALKITAB
Alkitab merupakan buku pedoman bagi orang Kristen. Dari buku ini, kita memperoleh pengetahuan tentang Allah, manusia, pribadi dan pekerjaan Kristus, Roh Kudus, gereja, dan perkara-perkara yang kekal. Karena hal ini merupakan dasar bagi semua pelajaran dalam kelas kita ini, baiklah kita mempelajarinya terlebih dulu sebagai suatu kitab.
A. Doa
"Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu." (Mazmur 119:18) Amin.
B. Pembacaan Alkitab Setiap Hari
Senin: Firman Allah menghibur kita (Mazmur 119:81-88).
Selasa: Firman Allah tetap teguh untuk selama-lamanya (Mazmur 119:89-96).
Rabu: Firman Allah memberi kebijaksanaan (Mazmur 119:97-104).
Kamis: Firman Allah memberi terang (Mazmur 119:129-136).
Jumat: Firman Allah sangat teruji dan menyucikan (Mazmur 119:137-144; 119:9).
Sabtu: Firman Allah menghidupkan (Mazmur 119:153-160).
Minggu: Firman Allah memberi ketenteraman dan keselamatan (Mazmur 119:161-168).
C. Pelajaran Mingguan
1. Apakah yang dimaksud dengan Alkitab?
Kata "Alkitab" berarti buku. Alkitab itu terdiri dari dua bagian, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama adalah suatu himpunan dari 39 kitab dan Perjanjian Baru adalah suatu himpunan dari 27 kitab. Alkitab itu adakalanya disebut "firman Allah" atau "Kitab Suci". Perjanjian Lama adalah bagian Alkitab yang ditulis sebelum Yesus lahir di dunia. Isi Perjanjian Lama kita sama dengan yang dibaca oleh Tuhan Yesus pada waktu Ia masih anak-anak, hanya saja kitab-kitab itu dulu tersusun menurut urutan yang agak berlainan.
Kata 'perjanjian' juga mengandung arti "surat wasiat". Seseorang menulis surat wasiat untuk menyatakan apa yang harus dilakukan dengan barang-barang miliknya atau harta bendanya. Di dalam Alkitab, kita dapat menemukan apa yang menjadi kehendak Allah bagi kita, anak-anak-Nya.
Perjanjian Baru ditulis sesudah kehidupan Tuhan Yesus di dunia. Perjanjian Baru menunjukkan kehendak Tuhan Yesus bagi kita setelah Ia mati di kayu salib.
2. Bagaimanakah kita memperoleh Alkitab?
Alkitab menyatakan, "Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah." (2 Petrus 1:21) "Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah." (2 Timotius 3:16 -- FAYH)
Untuk menyelesaikan penulisan Alkitab ini diperlukan 1500 sampai 1600 tahun dan kira-kira 40 orang penulis. Penulis-penulis ini berasal dari bermacam-macam tingkat sosial, yakni raja-raja, negarawan-negarawan, gembala-gembala, nelayan-nelayan, dsb.. Sungguh pun penulisannya memakan waktu lama dan dilakukan oleh sedemikian banyak macam orang, kita tetap melihat adanya satu kesatuan yang sempurna, tanpa ada yang bertentangan. Semua orang ini memperoleh ilham dari Allah dan menuliskan apa yang ada dalam pikiran Allah.
Kitab-kitab yang pertama dari Alkitab ditulis lebih dari 3000 tahun yang lalu. Sebelum buku-buku itu ditulis, Allah berbicara langsung kepada hamba-hamba-Nya seperti Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, dan Musa. Ia menyatakan kehendak-Nya kepada mereka dan mengatakan bahwa Ia akan memberkati mereka, bilamana mereka setia dan percaya kepada-Nya. Mereka mengajarkan hal ini kepada anak-anak di rumah dan membicarakannya di pintu gerbang kota, di mana laki-laki duduk memecahkan masalah-masalah hukum dan masalah-masalah hari itu. Mereka menyimpan buku-buku keluarga yang disebut silsilah. Silsilah-silsilah keluarga, pengalaman-pengalaman dengan Allah, serta hukum-hukum-Nya yang telah diucapkan dan diperintahkan kepada mereka, ditambah dengan mazmur-mazmur, syair-syair, dan nubuat-nubuat, semuanya dibuat dalam Perjanjian Lama yang diterima sebagai Kitab Suci.
Dalam Perjanjian Baru, kita dapat membaca tentang riwayat hidup Tuhan Yesus, ucapan-ucapan-Nya, sejarah gereja mula-mula, surat-surat kiriman kepada gereja-gereja, dan satu Kitab Wahyu. Bukankah sangat mengherankan bahwa 40 orang telah menulisnya dalam kira-kira 1600 tahun, dan dalam tulisan-tulisan mereka itu tidak ada yang bertentangan? Adakah kitab lain yang semacam ini? Orang-orang Kristen di mana-mana percaya bahwa Alkitab ini benar, oleh sebab Allah telah mengilhamkan kepada penulis-penulis itu apa yang harus mereka tulis.
3. Apakah yang dimaksud dengan ilham?
Kata 'ilham' berarti dinapaskan oleh Allah. Jikalau kita mengatakan bahwa Alkitab itu diwahyukan Allah, maka itu berarti bahwa kitab-kitab itu berasal dari Allah dan Ia "menapaskannya" kepada kita. Hal ini dilakukan oleh Roh Kudus yang menaruh firman Allah itu ke dalam hati para penulis Alkitab itu (2 Petrus 1:20-21).
4. Apakah yang dimaksud dengan wahyu?
Wahyu adalah tindakan Allah untuk mengungkapkan kebenaran-Nya kepada penulis-penulis Alkitab. Dengan akalnya sendiri, orang tidak mungkin mengenal kebenaran-kebenaran itu.
5. Apakah buktinya bahwa Alkitab itu dapat dipercaya?
Orang-orang yang menulis Alkitab adalah orang-orang yang tulus hati dan jujur, dikenal oleh orang-orang pada zamannya, dan mereka mengetahui apa yang ditulisnya, baik dari pengalaman pribadi maupun dari catatan-catatan yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Selanjutnya, ada beratus-ratus bukti yang ditemukan oleh para ahli ilmu purbakala, yang menunjukkan bahwa sejarah Alkitab itu benar adanya, dan tidak ada satu pun penemuan yang berlawanan dengan kebenaran Alkitab. Dulu, orang mengatakan bahwa tidak mungkin Musa dapat menulis kelima buku yang pertama dari Alkitab karena menurut mereka, pada masa hidup Musa belum ada tulisan. Tetapi kemudian orang menemukan beberapa loh batu bertulis yang berasal dari masa beberapa tahun sebelum Musa. Alkitab telah mengubah kehidupan orang-orang selama beratus-ratus tahun, dan menjadikan mereka itu anak-anak Allah yang tulus, jujur, dan sungguh-sungguh yakin bahwa Alkitab menyatakan kebenaran kepada hati mereka.
D. Tugas
1. Pelajarilah arti kata-kata berikut ini.
Wahyu:
Ilham:
Ilmu Purbakala:
Alkitab:
Wasiat:
Perjanjian:
Kudus:
Nubuat:
Pertentangan:
2. Hafalkan nama-nama kitab dalam Perjanjian Lama.
Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Asas-Asas Alkitab Bagi Kaum Muda
Penyusun: Addie B. Raines, M.A. dan Stanton W. Richardson, M.A.
Penerbit: Kalam Hidup, Bandung, tth.
Halaman: 14 -- 18
TOKOH: KEAJAIBAN SUSUNAN ANGKA DALAM ALKITAB
Pada tahun 1882, Panin, seorang imigran muda dari Rusia menamatkan studinya di Harvard. Ia mengalami perubahan yang signifikan dalam pengenalannya akan Kristus, setelah sekian lama berkelana sebagai seorang agnostik! Sebagai seorang sarjana Matematika yang brilian dan ahli berbagai bahasa dan sastra, Panin mulai mempelajari Alkitab sebagai seorang Kristen. Dengan pengetahuan bahasa Ibrani, Aram, dan Yunani, ia mulai mempelajari Alkitab dalam bahasa aslinya. Kedua bahasa ini, Ibrani dan Yunani, amat unik, sebab tidak memiliki sistem angka. Jadi, mereka tidak memakai simbol-simbol khusus untuk angka (seperti nomor 1,2,3, dst.).
Dengan menyadari nilai-nilai angka yang terkandung dalam setiap huruf Ibrani dan Yunani (Gerika), Panin mulai bereksperimen mengganti huruf-huruf tersebut dengan nilai angkanya. Tiba-tiba, otaknya yang telah terlatih itu melihat sebuah pola matematika dalam Alkitab! Ia semakin tekun mempelajarinya, kekagumannya semakin besar. Hasil penelitian beberapa jam telah membuatnya semakin takjub. Ayat-ayat yang telah ditelitinya mengandung bukti suatu pola matematika yang cermat dan tak bercacat, jauh dari kemungkinan kebetulan atau kemampuan manusia untuk menyusunnya. Penemuannya ini merupakan titik balik dari kariernya. Mulai saat itu sampai kematiannya pada tahun 1942, ia mengabdikan seluruh hidupnya untuk meneliti sistem angka dari Alkitab.
Ia menunjukkan bahwa Alkitab dalam bahasa aslinya merupakan rancangan yang sempurna dari Seorang Mahapemikir Matematika -- jauh di atas kemampuan manusia untuk menyusunnya. Ia memberikan lebih dari 43.000 lembar hasil penelitiannya kepada Nobel Research Foundation, disertai dengan pernyataan bahwa ini adalah bukti Alkitab sebagai firman Allah. Mereka menjawab, "Sejauh penyelidikan yang telah kami lakukan... kami menemukan bukti-bukti yang menguatkan pernyataan ini."
Apa yang ia temukan?
Panin menemukan bahwa pola-pola bilangan prima seperti 11, 13, 17 dan 23, terutama 7, ditemukan dalam berkas-berkas yang besar. Ia menjumlahkan nilai-nilai bilangan dari kata, kalimat, alinea, bait, dan kitab, dan ia menemukan pola-pola yang sama dalam bentuk-bentuk ini! Ia menemukan bahwa jumlah nilai bilangan dari kata-kata habis dibagi dengan 7. Jumlah nilai bilangan dari nama-nama, baik pria maupun wanita, habis dibagi dengan 7. Jumlah nilai bilangan dari kata-kata yang dimulai dengan huruf vokal maupun konsonan, habis dibagi dengan 7. Jumlah nilai bilangan dari kata ulang maupun kata tunggal, habis dibagi dengan 7! Jumlah nilai bilangan dari kata-kata benda maupun bukan kata benda, habis dibagi dengan 7. Setiap kata, jumlah nilai bilangannya habis dibagi dengan 7! Mula-mula, Panin mendalami hanya satu bait saja dalam waktu yang cukup lama, untuk mendapatkan keteguhan bukti statistik dari rancangan adikodrati ini. Ia mengatakan bahwa semakin kita mendalami suatu bait, semakin banyak bukti yang kita dapatkan dari pola-pola itu, sehingga pikiran kita menjadi terkagum-kagum!
Beberapa Contoh
Di sini ada sebuah contoh dari Perjanjian Lama, yaitu kalimat pertama dari Alkitab. "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi" (Kejadian 1:1). Demikianlah bunyi ayat ini dalam bahasa Indonesianya, sedangkan dalam bahasa Ibraninya, ayat ini tepat terdiri dari 7 kata. Ketujuh kata ini memiliki tepat 28 huruf (4x7). Ada 3 kata benda (Allah, langit, dan bumi), gantilah huruf-hurufnya dengan nilai-nilai bilangannya, lalu tambahkan semuanya; hasilnya adalah 777 (111x7)! Kata "menciptakan" dalam bahasa Ibraninya, jumlah nilai bilangannya adalah 203 (29x7). Tiga kata pertama memiliki 14 huruf (2x7), demikian pula dengan 4 kata yang terakhir, memiliki 14 huruf (2x7). Kata-kata Ibrani untuk dua objek (langit dan bumi) masing-masing memiliki 7 huruf. Jumlah nilai bilangan untuk huruf-huruf permulaan, tengah, dan terakhir dalam kalimat itu adalah 133 (19x7). Jumlah nilai bilangan untuk huruf-huruf permulaan dan terakhir dari semua kata adalah 1393 (199x7). Jumlah nilai bilangan dari huruf yang pertama dan terakhir dari kata yang pertama dan terakhir dari ayat ini adalah 497 (71x7). Jumlah nilai bilangan dari huruf yang pertama dan terakhir dari kata-kata yang terletak di antara kata pertama dan terakhir adalah 896 (128x7). Dan seterusnya, dan seterusnya... dalam ayat ini sendiri ada 30 pola angka 7 yang berlainan, saya hanya mencantumkan 11 saja di antaranya! Kemungkinan kebetulan yang bisa terjadi untuk hal ini adalah 1 berbanding 33.000.000.000.000 (33 triliun).
Sebuah contoh lagi, dari Perjanjian Baru: Matius 1:1-11. Ayat-ayat ini dalam bahasa Yunaninya terdiri dari 49 kata (7x7). 28 kata dimulai dengan huruf vokal (4x7), sisanya 21 kata dimulai dengan huruf konsonan (3x7). Tujuh buah kata diakhiri dengan huruf vokal, 42 kata diakhiri dengan huruf konsonan (6x7). Empat puluh sembilan kata tersebut memiliki 266 huruf (38x7). Dari 266 huruf tersebut, 140 adalah huruf vokal (20x7), 126 adalah huruf konsonan (18x7). Dari 49 kata ini, 14 hanya muncul sekali (2x7), 35 muncul lebih dari satu kali (5x7); 42 adalah kata benda (6x7), sedangkan 7 lainnya bukan kata benda. Kata-kata benda ini memiliki tepat 49 huruf (7x7). Nama-nama pria muncul 56 kali (8x7). Hanya ada tiga nama wanita yang muncul dalam bait ini, dan jumlah nilai bilangan mereka dalam huruf-huruf Yunani adalah tepat 14 (2x7)!
Panin mengatakan bahwa hal ini akan membuat Matius bekerja keras berbulan-bulan, 8 jam sehari untuk menyusun bait ini, bila hal ini mungkin. Tetapi ingatlah, nama-nama ini sudah ada sebelum Matius dilahirkan!
Disadur dari: "Rahasia Kesempurnaan Alkitab" karangan Winkie Pratney
Diambil dari:
Judul majalah: HARVESTER, Edisi Januari/Februari, Tahun 1994
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Indonesian Harvest Outreach, 1994
Halaman: 22
INFO: SITUS ALKITAB SABDA: TEKNOLOGI UNTUK BELAJAR ALKITAB
==> http://alkitab.sabda.org
Alkitab SABDA, sebuah situs Alkitab multiversi dan multibahasa yang berisi bahan-bahan biblika seperti Tafsiran Alkitab, Catatan Kaki, Referensi Silang, Kamus Alkitab, dan Sistem Studi Peta. Tidak hanya itu, terdapat pula bahan-bahan pendukung lain seperti Sistem Studi Kata, Biblical Arts (karya seni yang berhubungan dengan Alkitab), Hymns (lagu-lagu himne), Artikel Teologi, Ilustrasi Khotbah, Alkitab Audio, dan sebagainya. Keseluruhan bahan tersebut telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat terintegrasi dalam sebuah sistem komputasi biblika (biblical computation system), dan menjadi alat bantu yang luar biasa untuk mempelajari dan mendalami Alkitab secara bertanggung jawab. (DKM)
Kontak: < binasiswa(at)sabda.org >
Redaksi: Doni Kukuh Mandiri, Novita Yuniarti, dan Yusak C. Nugraha
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binasiswa >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org >
e-BinaSiswa -- Remaja dan Alkitab (II)
Edisi 04/November 2012
DAFTAR ISI
BAHAN MENGAJAR: ALKITAB
TOKOH: PANIN: KEAJAIBAN SUSUNAN ANGKA DALAM ALKITAB
INFO: SITUS ALKITAB SABDA: TEKNOLOGI UNTUK BELAJAR ALKITAB
Shalom,
Alkitab merupakan otoritas tertinggi dalam semua persoalan iman dan tindakan setiap anak Tuhan. Seluruh pengajaran Kristen bersumber dan berdasar pada apa yang tertulis dalam Alkitab. Hal ini harus diketahui, dimengerti, dan dipahami pula oleh remaja binaan Anda. Jika mereka tidak bertumbuh dalam pengenalan akan firman Tuhan, maka masa muda mereka akan diisi dengan hal-hal yang dapat membunuh kehidupan rohani mereka. Kami mengajak Anda menyimak bahan mengajar yang menolong Anda mengenalkan Alkitab kepada anak-anak remaja. Juga, ajaklah mereka untuk belajar dari seorang tokoh yang menemukan betapa ajaibnya firman Tuhan itu, bahkan dalam setiap angka yang terdapat di dalamnya.
Redaksi Tamu e-BinaSiswa,
Desi Rianto
< http://remaja.sabda.org >
BAHAN MENGAJAR: ALKITAB
Alkitab merupakan buku pedoman bagi orang Kristen. Dari buku ini, kita memperoleh pengetahuan tentang Allah, manusia, pribadi dan pekerjaan Kristus, Roh Kudus, gereja, dan perkara-perkara yang kekal. Karena hal ini merupakan dasar bagi semua pelajaran dalam kelas kita ini, baiklah kita mempelajarinya terlebih dulu sebagai suatu kitab.
A. Doa
"Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu." (Mazmur 119:18) Amin.
B. Pembacaan Alkitab Setiap Hari
Senin: Firman Allah menghibur kita (Mazmur 119:81-88).
Selasa: Firman Allah tetap teguh untuk selama-lamanya (Mazmur 119:89-96).
Rabu: Firman Allah memberi kebijaksanaan (Mazmur 119:97-104).
Kamis: Firman Allah memberi terang (Mazmur 119:129-136).
Jumat: Firman Allah sangat teruji dan menyucikan (Mazmur 119:137-144; 119:9).
Sabtu: Firman Allah menghidupkan (Mazmur 119:153-160).
Minggu: Firman Allah memberi ketenteraman dan keselamatan (Mazmur 119:161-168).
C. Pelajaran Mingguan
1. Apakah yang dimaksud dengan Alkitab?
Kata "Alkitab" berarti buku. Alkitab itu terdiri dari dua bagian, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama adalah suatu himpunan dari 39 kitab dan Perjanjian Baru adalah suatu himpunan dari 27 kitab. Alkitab itu adakalanya disebut "firman Allah" atau "Kitab Suci". Perjanjian Lama adalah bagian Alkitab yang ditulis sebelum Yesus lahir di dunia. Isi Perjanjian Lama kita sama dengan yang dibaca oleh Tuhan Yesus pada waktu Ia masih anak-anak, hanya saja kitab-kitab itu dulu tersusun menurut urutan yang agak berlainan.
Kata 'perjanjian' juga mengandung arti "surat wasiat". Seseorang menulis surat wasiat untuk menyatakan apa yang harus dilakukan dengan barang-barang miliknya atau harta bendanya. Di dalam Alkitab, kita dapat menemukan apa yang menjadi kehendak Allah bagi kita, anak-anak-Nya.
Perjanjian Baru ditulis sesudah kehidupan Tuhan Yesus di dunia. Perjanjian Baru menunjukkan kehendak Tuhan Yesus bagi kita setelah Ia mati di kayu salib.
2. Bagaimanakah kita memperoleh Alkitab?
Alkitab menyatakan, "Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah." (2 Petrus 1:21) "Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah." (2 Timotius 3:16 -- FAYH)
Untuk menyelesaikan penulisan Alkitab ini diperlukan 1500 sampai 1600 tahun dan kira-kira 40 orang penulis. Penulis-penulis ini berasal dari bermacam-macam tingkat sosial, yakni raja-raja, negarawan-negarawan, gembala-gembala, nelayan-nelayan, dsb.. Sungguh pun penulisannya memakan waktu lama dan dilakukan oleh sedemikian banyak macam orang, kita tetap melihat adanya satu kesatuan yang sempurna, tanpa ada yang bertentangan. Semua orang ini memperoleh ilham dari Allah dan menuliskan apa yang ada dalam pikiran Allah.
Kitab-kitab yang pertama dari Alkitab ditulis lebih dari 3000 tahun yang lalu. Sebelum buku-buku itu ditulis, Allah berbicara langsung kepada hamba-hamba-Nya seperti Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, dan Musa. Ia menyatakan kehendak-Nya kepada mereka dan mengatakan bahwa Ia akan memberkati mereka, bilamana mereka setia dan percaya kepada-Nya. Mereka mengajarkan hal ini kepada anak-anak di rumah dan membicarakannya di pintu gerbang kota, di mana laki-laki duduk memecahkan masalah-masalah hukum dan masalah-masalah hari itu. Mereka menyimpan buku-buku keluarga yang disebut silsilah. Silsilah-silsilah keluarga, pengalaman-pengalaman dengan Allah, serta hukum-hukum-Nya yang telah diucapkan dan diperintahkan kepada mereka, ditambah dengan mazmur-mazmur, syair-syair, dan nubuat-nubuat, semuanya dibuat dalam Perjanjian Lama yang diterima sebagai Kitab Suci.
Dalam Perjanjian Baru, kita dapat membaca tentang riwayat hidup Tuhan Yesus, ucapan-ucapan-Nya, sejarah gereja mula-mula, surat-surat kiriman kepada gereja-gereja, dan satu Kitab Wahyu. Bukankah sangat mengherankan bahwa 40 orang telah menulisnya dalam kira-kira 1600 tahun, dan dalam tulisan-tulisan mereka itu tidak ada yang bertentangan? Adakah kitab lain yang semacam ini? Orang-orang Kristen di mana-mana percaya bahwa Alkitab ini benar, oleh sebab Allah telah mengilhamkan kepada penulis-penulis itu apa yang harus mereka tulis.
3. Apakah yang dimaksud dengan ilham?
Kata 'ilham' berarti dinapaskan oleh Allah. Jikalau kita mengatakan bahwa Alkitab itu diwahyukan Allah, maka itu berarti bahwa kitab-kitab itu berasal dari Allah dan Ia "menapaskannya" kepada kita. Hal ini dilakukan oleh Roh Kudus yang menaruh firman Allah itu ke dalam hati para penulis Alkitab itu (2 Petrus 1:20-21).
4. Apakah yang dimaksud dengan wahyu?
Wahyu adalah tindakan Allah untuk mengungkapkan kebenaran-Nya kepada penulis-penulis Alkitab. Dengan akalnya sendiri, orang tidak mungkin mengenal kebenaran-kebenaran itu.
5. Apakah buktinya bahwa Alkitab itu dapat dipercaya?
Orang-orang yang menulis Alkitab adalah orang-orang yang tulus hati dan jujur, dikenal oleh orang-orang pada zamannya, dan mereka mengetahui apa yang ditulisnya, baik dari pengalaman pribadi maupun dari catatan-catatan yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Selanjutnya, ada beratus-ratus bukti yang ditemukan oleh para ahli ilmu purbakala, yang menunjukkan bahwa sejarah Alkitab itu benar adanya, dan tidak ada satu pun penemuan yang berlawanan dengan kebenaran Alkitab. Dulu, orang mengatakan bahwa tidak mungkin Musa dapat menulis kelima buku yang pertama dari Alkitab karena menurut mereka, pada masa hidup Musa belum ada tulisan. Tetapi kemudian orang menemukan beberapa loh batu bertulis yang berasal dari masa beberapa tahun sebelum Musa. Alkitab telah mengubah kehidupan orang-orang selama beratus-ratus tahun, dan menjadikan mereka itu anak-anak Allah yang tulus, jujur, dan sungguh-sungguh yakin bahwa Alkitab menyatakan kebenaran kepada hati mereka.
D. Tugas
1. Pelajarilah arti kata-kata berikut ini.
Wahyu:
Ilham:
Ilmu Purbakala:
Alkitab:
Wasiat:
Perjanjian:
Kudus:
Nubuat:
Pertentangan:
2. Hafalkan nama-nama kitab dalam Perjanjian Lama.
Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Asas-Asas Alkitab Bagi Kaum Muda
Penyusun: Addie B. Raines, M.A. dan Stanton W. Richardson, M.A.
Penerbit: Kalam Hidup, Bandung, tth.
Halaman: 14 -- 18
TOKOH: KEAJAIBAN SUSUNAN ANGKA DALAM ALKITAB
Pada tahun 1882, Panin, seorang imigran muda dari Rusia menamatkan studinya di Harvard. Ia mengalami perubahan yang signifikan dalam pengenalannya akan Kristus, setelah sekian lama berkelana sebagai seorang agnostik! Sebagai seorang sarjana Matematika yang brilian dan ahli berbagai bahasa dan sastra, Panin mulai mempelajari Alkitab sebagai seorang Kristen. Dengan pengetahuan bahasa Ibrani, Aram, dan Yunani, ia mulai mempelajari Alkitab dalam bahasa aslinya. Kedua bahasa ini, Ibrani dan Yunani, amat unik, sebab tidak memiliki sistem angka. Jadi, mereka tidak memakai simbol-simbol khusus untuk angka (seperti nomor 1,2,3, dst.).
Dengan menyadari nilai-nilai angka yang terkandung dalam setiap huruf Ibrani dan Yunani (Gerika), Panin mulai bereksperimen mengganti huruf-huruf tersebut dengan nilai angkanya. Tiba-tiba, otaknya yang telah terlatih itu melihat sebuah pola matematika dalam Alkitab! Ia semakin tekun mempelajarinya, kekagumannya semakin besar. Hasil penelitian beberapa jam telah membuatnya semakin takjub. Ayat-ayat yang telah ditelitinya mengandung bukti suatu pola matematika yang cermat dan tak bercacat, jauh dari kemungkinan kebetulan atau kemampuan manusia untuk menyusunnya. Penemuannya ini merupakan titik balik dari kariernya. Mulai saat itu sampai kematiannya pada tahun 1942, ia mengabdikan seluruh hidupnya untuk meneliti sistem angka dari Alkitab.
Ia menunjukkan bahwa Alkitab dalam bahasa aslinya merupakan rancangan yang sempurna dari Seorang Mahapemikir Matematika -- jauh di atas kemampuan manusia untuk menyusunnya. Ia memberikan lebih dari 43.000 lembar hasil penelitiannya kepada Nobel Research Foundation, disertai dengan pernyataan bahwa ini adalah bukti Alkitab sebagai firman Allah. Mereka menjawab, "Sejauh penyelidikan yang telah kami lakukan... kami menemukan bukti-bukti yang menguatkan pernyataan ini."
Apa yang ia temukan?
Panin menemukan bahwa pola-pola bilangan prima seperti 11, 13, 17 dan 23, terutama 7, ditemukan dalam berkas-berkas yang besar. Ia menjumlahkan nilai-nilai bilangan dari kata, kalimat, alinea, bait, dan kitab, dan ia menemukan pola-pola yang sama dalam bentuk-bentuk ini! Ia menemukan bahwa jumlah nilai bilangan dari kata-kata habis dibagi dengan 7. Jumlah nilai bilangan dari nama-nama, baik pria maupun wanita, habis dibagi dengan 7. Jumlah nilai bilangan dari kata-kata yang dimulai dengan huruf vokal maupun konsonan, habis dibagi dengan 7. Jumlah nilai bilangan dari kata ulang maupun kata tunggal, habis dibagi dengan 7! Jumlah nilai bilangan dari kata-kata benda maupun bukan kata benda, habis dibagi dengan 7. Setiap kata, jumlah nilai bilangannya habis dibagi dengan 7! Mula-mula, Panin mendalami hanya satu bait saja dalam waktu yang cukup lama, untuk mendapatkan keteguhan bukti statistik dari rancangan adikodrati ini. Ia mengatakan bahwa semakin kita mendalami suatu bait, semakin banyak bukti yang kita dapatkan dari pola-pola itu, sehingga pikiran kita menjadi terkagum-kagum!
Beberapa Contoh
Di sini ada sebuah contoh dari Perjanjian Lama, yaitu kalimat pertama dari Alkitab. "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi" (Kejadian 1:1). Demikianlah bunyi ayat ini dalam bahasa Indonesianya, sedangkan dalam bahasa Ibraninya, ayat ini tepat terdiri dari 7 kata. Ketujuh kata ini memiliki tepat 28 huruf (4x7). Ada 3 kata benda (Allah, langit, dan bumi), gantilah huruf-hurufnya dengan nilai-nilai bilangannya, lalu tambahkan semuanya; hasilnya adalah 777 (111x7)! Kata "menciptakan" dalam bahasa Ibraninya, jumlah nilai bilangannya adalah 203 (29x7). Tiga kata pertama memiliki 14 huruf (2x7), demikian pula dengan 4 kata yang terakhir, memiliki 14 huruf (2x7). Kata-kata Ibrani untuk dua objek (langit dan bumi) masing-masing memiliki 7 huruf. Jumlah nilai bilangan untuk huruf-huruf permulaan, tengah, dan terakhir dalam kalimat itu adalah 133 (19x7). Jumlah nilai bilangan untuk huruf-huruf permulaan dan terakhir dari semua kata adalah 1393 (199x7). Jumlah nilai bilangan dari huruf yang pertama dan terakhir dari kata yang pertama dan terakhir dari ayat ini adalah 497 (71x7). Jumlah nilai bilangan dari huruf yang pertama dan terakhir dari kata-kata yang terletak di antara kata pertama dan terakhir adalah 896 (128x7). Dan seterusnya, dan seterusnya... dalam ayat ini sendiri ada 30 pola angka 7 yang berlainan, saya hanya mencantumkan 11 saja di antaranya! Kemungkinan kebetulan yang bisa terjadi untuk hal ini adalah 1 berbanding 33.000.000.000.000 (33 triliun).
Sebuah contoh lagi, dari Perjanjian Baru: Matius 1:1-11. Ayat-ayat ini dalam bahasa Yunaninya terdiri dari 49 kata (7x7). 28 kata dimulai dengan huruf vokal (4x7), sisanya 21 kata dimulai dengan huruf konsonan (3x7). Tujuh buah kata diakhiri dengan huruf vokal, 42 kata diakhiri dengan huruf konsonan (6x7). Empat puluh sembilan kata tersebut memiliki 266 huruf (38x7). Dari 266 huruf tersebut, 140 adalah huruf vokal (20x7), 126 adalah huruf konsonan (18x7). Dari 49 kata ini, 14 hanya muncul sekali (2x7), 35 muncul lebih dari satu kali (5x7); 42 adalah kata benda (6x7), sedangkan 7 lainnya bukan kata benda. Kata-kata benda ini memiliki tepat 49 huruf (7x7). Nama-nama pria muncul 56 kali (8x7). Hanya ada tiga nama wanita yang muncul dalam bait ini, dan jumlah nilai bilangan mereka dalam huruf-huruf Yunani adalah tepat 14 (2x7)!
Panin mengatakan bahwa hal ini akan membuat Matius bekerja keras berbulan-bulan, 8 jam sehari untuk menyusun bait ini, bila hal ini mungkin. Tetapi ingatlah, nama-nama ini sudah ada sebelum Matius dilahirkan!
Disadur dari: "Rahasia Kesempurnaan Alkitab" karangan Winkie Pratney
Diambil dari:
Judul majalah: HARVESTER, Edisi Januari/Februari, Tahun 1994
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Indonesian Harvest Outreach, 1994
Halaman: 22
INFO: SITUS ALKITAB SABDA: TEKNOLOGI UNTUK BELAJAR ALKITAB
==> http://alkitab.sabda.org
Alkitab SABDA, sebuah situs Alkitab multiversi dan multibahasa yang berisi bahan-bahan biblika seperti Tafsiran Alkitab, Catatan Kaki, Referensi Silang, Kamus Alkitab, dan Sistem Studi Peta. Tidak hanya itu, terdapat pula bahan-bahan pendukung lain seperti Sistem Studi Kata, Biblical Arts (karya seni yang berhubungan dengan Alkitab), Hymns (lagu-lagu himne), Artikel Teologi, Ilustrasi Khotbah, Alkitab Audio, dan sebagainya. Keseluruhan bahan tersebut telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat terintegrasi dalam sebuah sistem komputasi biblika (biblical computation system), dan menjadi alat bantu yang luar biasa untuk mempelajari dan mendalami Alkitab secara bertanggung jawab. (DKM)
Kontak: < binasiswa(at)sabda.org >
Redaksi: Doni Kukuh Mandiri, Novita Yuniarti, dan Yusak C. Nugraha
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binasiswa >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org >
[e-Penulis] Edisi 122/November/2012 -- Menerbitkan Hasil Tulisan (II)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Penulis -- Menerbitkan Hasil Tulisan (II)
Edisi 122/November/2012
DAFTAR ISI
DARI REDAKSI: MENJUAL KUALITAS, BUKAN ASAL TERBIT
TIP MENULIS: KIAT MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU
TOKOH PENULIS: BIOGRAFI SINGKAT A. W. TOZER
PENA MAYA: DAILY WRITING TIPS
DARI REDAKSI: MENJUAL KUALITAS, BUKAN ASAL TERBIT
Shalom!
Di edisi yang lalu, kami sudah membahas tentang penerbitan indie yang menawarkan kemudahan untuk menerbitkan karya Sahabat. Kali ini, kami menyajikan tip yang akan menolong Sahabat menyiapkan naskah dengan baik, sebelum mengirimnya ke penerbit untuk diseleksi dan dicetak. Perlu diperhatikan, bahwa edisi ini lebih condong kepada langkah-langkah untuk mengirimkan karya Sahabat ke penerbit konvensional. Karena, penerbit semacam inilah yang menghadirkan tantangan yang lebih besar daripada penerbit-penerbit indie.
Di kolom Tokoh Penulis, Sahabat dapat menyimak biografi A.W. Tozer, seorang pengkhotbah sekaligus penulis yang menjadi berkat untuk banyak orang melalui buku-bukunya yang berkualitas. Pena Maya kali ini menghadirkan profil sebuah situs yang dapat memperkaya keterampilan kepenulisan Sahabat. Kami harap sajian kami di edisi ini dapat mendorong Sahabat untuk semakin giat berkarya. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati!
Pemimpin Redaksi e-Penulis,
Yosua Setyo Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
< http://pelitaku.sabda.org >
TIP MENULIS: KIAT MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU
Belakangan ini, dunia perbukuan mengalami perkembangan yang menggairahkan. Pengarang dan penulis buku lebih leluasa mengungkapkan gagasan dan pikirannya. Penerbit-penerbit baru bermunculan, ratusan judul buku baru terbit setiap bulannya, dan minat baca masyarakat pun ditengarai meningkat. Kondisi ini merupakan peluang yang patut dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh mereka yang berminat untuk terjun ke dalam dunia kepenulisan.
Tulisan ini secara khusus akan menyoroti persoalan menggali dan mengembangkan ide menulis buku, serta bagaimana menawarkan naskah buku tersebut kepada penerbit untuk dipublikasikan.
Menggali dan Mengembangkan Ide
"Sukses itu terdiri atas 1 persen bakat dan 99 persen keringat." -- Thomas A. Edison
"Bagi penulis cerpen langkah pertama ialah menulis, langkah kedua ialah menulis, langkah ketiga ialah menulis." -- Kuntowijoyo
Ide berserakan di sekitar kita. Kita masing-masing sebenarnya juga memiliki bahan berupa gagasan, pengalaman, kisah, imajinasi, atau keahlian yang layak dituangkan dalam bentuk buku. Yang menjadi tantangan adalah bagaimana "menjinakkan" dan mengelola ide itu, serta mewujudkannya menjadi sebuah karya tulis.
Ada orang yang begitu duduk di depan meja tulis, langsung lancar menulis sampai karyanya selesai. Sebaliknya, ada yang malah seperti "blank", tidak tahu mesti menulis apa. Yang lain lagi kaya dengan ide, namun hanya sebatas wacana, ia tidak kunjung meluangkan waktu atau ragu-ragu untuk mulai menulis.
Kalau kita berharap menjadi orang jenis pertama -- mendapatkan ilham cemerlang dari langit, lalu dengan mulus menuliskannya menjadi karya yang gemilang -- barangkali sampai Lebaran kucing pun kita tak akan menghasilkan apa-apa. Orang seperti itu amat langka. Selebihnya, sebagian besar orang menekuni dunia kepenulisan dengan melewati kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang menyerah. Dengan kata lain, keterampilan menulis adalah kemampuan yang harus terus-menerus diasah dan dikembangkan.
Adapun untuk mengembangkan ide kita menjadi buku, kita perlu memahami tahap-tahap penulisan. Berikut ini tahap penulisan yang lazim ditempuh seorang penulis untuk menyusun buku:
A. Perencanaan
Perencanaan adalah seperti peta yang kita bentangkan untuk menunjukkan arah perjalanan kita. Kita membayangkan hasil akhir buku yang kita rencanakan. Dengan demikian, kita tidak akan tersesat dalam perjalanan dan memotivasi semangat kita untuk mencapai tujuan.
Perencanaan mencakup pemilihan tema, penetapan tujuan penulisan, dan perancangan strategi yang akan digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Yang perlu diingat, perencanaan ini bukan sekadar aktivitas berpikir. Sebaliknya, kita sudah mulai menuangkan ide yang hendak kita garap itu ke atas kertas atau ke dalam program pengolah kata. Menurut John M. Lannon, banyak penulis berpengalaman melakukan perencanaan paling produktif setelah mereka mulai menulis. Perencanaan, bagi mereka tidak melulu berpikir dan kemudian menulis, melainkan berpikir dalam menulis. Kita bisa mencorat-coret secara kasar gagasan kita -- menulis bebas, entah sudah berbentuk paragraf atau baru berupa "peta ide".
B. Penyusunan
Penyusunan dapat dimulai dengan membuat kerangka karangan untuk memperjelas arah penulisan kita. Kerangka karangan menunjukkan garis besar alur pemikiran dan batasan topik yang hendak kita bahas, serta menolong kita agar tidak melantur sewaktu menulis. Dengan adanya kerangka karangan, kita juga jadi lebih mudah untuk mencari bahan acuan yang relevan. Ibaratnya seperti koki, setelah ia memilih resep tertentu, kini ia menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan untuk mengolahnya.
Berikutnya, tugas kita adalah "menempelkan daging" pada tulang kerangka yang telah kita siapkan, dengan menguraikan pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam kerangka karangan tersebut secara terperinci dan selengkap mungkin. Dalam hal ini, kita perlu menjaga konsistensi agar penulisan kita tidak melantur.
Dalam tahap ini, Anda dapat "mengalir" dan menuangkan gagasan secara spontan dan leluasa. Anda tidak perlu menulis secara urut, tapi bisa menulis dari bagian-bagian yang dianggap menarik atau bahannya lebih lengkap.
C. Perbaikan
Perbaikan atau penulisan ulang adalah tugas penulis, bukan editor. Setelah tulisan Anda selesai, cobalah mengendapkannya selama beberapa waktu. Hal ini dimaksudkan agar penulis dapat bersikap lebih objektif terhadap hasil karyanya, memeriksa kekurangan yang ada dalam tulisannya, dan melakukan perbaikan yang diperlukan. Poin-poin yang perlu diperhatikan dalam perbaikan adalah kejelasan, konsistensi, kebenaran, kerapian bahasa, koherensi, ketelitian fakta, dan data. Kita bisa memeriksa, misalnya, apakah gaya bahasa kita sudah sesuai dengan sasaran pembaca yang kita tuju.
Penulisan ulang mematangkan tulisan kita, sehingga kita mendapatkan kepuasan yang optimal -- jangan sampai sesudah tulisan terbit, kita kecewa menemukan adanya kesalahan yang belum sempat diperbaiki. Penulisan ulang juga memastikan bahwa tulisan kita layak dibaca dan dapat memperkaya publik. Dan akhirnya, penulisan ulang yang dilakukan secara profesional juga memperbesar peluang untuk membuat editor jatuh hati pada tulisan kita.
Menghubungi dan Menembus Penerbit
Setelah buku kita rampung, ada beberapa alternatif untuk menerbitkannya. Kita bisa menghubungi penerbit, yang secara kasar bisa dibedakan menjadi penerbit besar dan penerbit kecil. Atau, kita bisa melakukan "self-publishing" (penerbitan swadaya). Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Kita hanya akan membahas hubungan dengan penerbit ini, bukan self-publishing.
Di penerbit besar, proses seleksi dan penerbitan cenderung berlangsung lama karena penerbit tersebut menerima banyak naskah setiap bulannya. Keuntungannya, penerbit besar lebih dikenal publik, jaringan distribusi dan sistem administrasinya juga relatif lebih mantap. Sebaliknya, penerbit kecil menawarkan proses seleksi dan penerbitan yang relatif lebih cepat. Tak jarang mereka juga menawarkan royalti yang lebih tinggi.
Setiap penerbit memiliki kriteria yang berbeda dalam penerimaan naskah. Kita bisa mempelajari "selera" penerbit melalui buku-buku yang mereka terbitkan, dan kemudian memilih penerbit yang sesuai dengan naskah kita.
Namun, ada sejumlah kriteria umum yang berlaku bagi semua penerbit, antara lain:
a. Dari sisi pemasaran, naskah memunyai segmen pembaca yang jelas dan luas.
b. Naskah buku berpotensi laku keras di pasaran.
c. Buku berisi hal-hal baru yang menarik perhatian publik.
d. Memiliki keunikan dan kelebihan dibandingkan dengan buku sejenis yang sudah terbit.
e. Kualitas penulisan dan bahasanya bagus, sistematis, aktual, disertai data-data yang lengkap (foto, ilustrasi, tabel, diagram, dsb.).
f. Naskah memiliki segi kemanfaatan yang tinggi bagi pembaca.
g. Memiliki judul yang menarik, memancing, dan sugestif.
h. Dari sisi produksi, naskah mudah diproduksi dan tidak memberatkan dari segi biaya cetak.
Nah, selamat menulis! Selamat menerbitkan buku!
Daftar Bacaan:
Agustina Wijayani, Rewriting (Penulisan Ulang), makalah, disampaikan dalam Sekolah Penulisan "Gloria", Yogyakarta, Juli-Agustus 2008.
Anwar Holid, "Menjaga Api Semangat Menulis," Republika, Minggu, 27 Juli 2008.
Bayu Probo, Berpikir dalam Menulis, makalah, disampaikan dalam Sekolah Penulisan "Gloria", Yogyakarta, Juli-Agustus 2008.
Edy Zaqeus, Resep Cespleng Menulis Buku Best Seller, Yogyakarta: Gradiens Books, 2005.
Purnawan Kristanto, Menggali dan Menemukan Ide Penulisan, makalah, disampaikan dalam Sekolah Penulisan "Gloria", Yogyakarta, Juli-Agustus 2008.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Catatan Arie Saptaji
Alamat URL: http://ariesaptaji.blogspot.com/2012/06/saya-ingin-membuat-sebuah-buku-dan.html
Penulis: Arie Saptaji
Tanggal akses: 15 Oktober 2012
TOKOH PENULIS: BIOGRAFI SINGKAT A. W. TOZER
Aiden Wilson Tozer, lahir pada 21 April 1897 di sebuah pertanian kecil, Pennsylvania Barat. Dalam beberapa tahun kemudian, ia bangkit menjadi seorang yang disebut-sebut sebagai "suara kenabian abad ke-20", sebab ia mampu mengungkapkan perasaan Allah dalam cara yang singkat namun tegas. Dalam karya-karyanya, Tozer mengombinasikan kuasa Allah dengan kekuatan bahasa untuk memenuhi kebutuhan jiwa-jiwa yang lapar, menembus hati, dan menarik perhatian mereka kepada Allah.
Ketika ia berumur 15 tahun, keluarga Tozer pindah ke Akron, Ohio. Pada suatu sore, dalam perjalanan pulang dari tempat kerjanya di Goodyear, Tozer mendengar seorang pengkhotbah jalanan berkata, "Saat Anda tidak tahu cara agar diselamatkan, bertanyalah kepada Tuhan." Sesampainya di rumah, ia naik ke loteng dan melakukan apa yang dikatakan oleh penginjil itu. Mulai saat itu, perjalanan seumur hidupnya bersama Tuhan pun dimulai.
Pada tahun 1919, tanpa menjalani pendidikan formal, Tozer dipanggil untuk menggembalakan sebuah gereja kecil di Nutter Fort, West Virginia. Awal yang sederhana itu mendorong Tozer serta wanita yang baru dinikahinya, Ada Cecelia Pfautz, memasuki pelayanan selama 44 tahun bersama Missionary Alliance. Tiga puluh satu tahun dari rentang pelayanan itu berpusat di Alliance Church, Chicago bagian Selatan. Melalui khotbahnya, jemaat gereja itu berkembang dari 80 menjadi 800 orang.
Pada tahun 1950, Tozer terpilih menjadi editor di majalah mingguan "Alliance Weekly", sekarang bernama "Alliance Life". Pada masa jabatannya, oplah penjualan majalah tersebut meningkat dua kali lipat dalam waktu singkat. Dalam editorial pertamanya, 3 Juni 1950, Tozer menyatakan pendiriannya: "Ada sesuatu yang harus dikorbankan ketika [kita] memutuskan untuk berjalan lebih lambat dalam pergerakan zaman ini, sementara ada banyak orang yang begitu terikat oleh waktu, sehingga tidak dapat membedakan antara sebuah gerakan dengan sebuah kemajuan. Akan tetapi, pengorbanan kita akan terbayar dengan keuntungan jangka panjang, dan bagi seorang Kristen sejati, tidak ada yang lebih menarik daripada keuntungan jangka panjang itu."
Kehidupan doa Tozer sangat menonjol. Mengenai kehidupan doanya itu, ia sering mengatakan ini: "Karakter seseorang ditentukan oleh kehidupan doanya." Baginya, penyembahan kepada Allah adalah hal yang terutama dalam kehidupan pribadi dan pelayanannya. James L. Snyder, salah seorang penulis biografinya mengatakan, "Khotbah-khotbah maupun tulisannya adalah bentuk nyata dari kehidupan doanya." Penulis biografinya yang lain berkata, "Ia lebih sering berlutut daripada berada di balik meja kerjanya."
Tahun-tahun berikutnya, Tozer melayani di Avenue road Curch, Toronto, Kanada. Pada 12 Mei 1963, perjalanannya dengan Allah di bumi akhirnya usai. Tozer mengalami serangan jantung pada usianya yang ke-66. Ia dimakamkan di sebuah pemakaman kecil di Akron, Ohio. Pada batu batu nisannya tertulis gambaran sederhana mengenai dirinya: "Seorang Hamba Tuhan".
Banyak orang yang mengagumi tulisan Tozer karena karya-karyanya itu masih serelevan ketika ia masih hidup. Seorang sahabatnya mengungkapkan rahasia Tozer dalam menulis, "Ia [Tozer] tidak menuliskan apa yang tidak perlu, yang muluk-muluk, atau yang sudah diketahui orang, ... ia menulis buku yang berbicara langsung kepada hati pembacanya."
Humor-humornya, baik yang lisan maupun yang tertulis terkenal jujur dan sederhana. Gayanya itu sering kali dibandingkan dengan Will Rogers. Ketika berkhotbah, ia sanggup membuat jemaatnya tergelak mendengar leluconnya, tetapi kemudian terhanyut kembali ke dalam kekhusyukan ibadah.
Selama hampir 50 tahun, Tozer berjalan bersama dengan Tuhan. Meskipun sekarang ia telah tiada, ia terus berbicara lewat karya-karyanya kepada orang-orang yang rindu berjalan bersama dengan Tuhan, sebagaimana yang dikatakan seseorang tentang Tozer, "Pria ini membuat Anda ingin mengenal dan mengalami Tuhan." (t/Yudo)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: sermonindex.net
Alamat URL: http://www.sermonindex.net/modules/articles/index.php?view=article&aid=150
Judul asli artikel: A.W. Tozer Short Biography
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 27 September 2012
PENA MAYA: DAILY WRITING TIPS
Jika selama ini Anda kesulitan mendapatkan informasi terbaru tentang perkembangan bahasa, kini kesulitan Anda akan teratasi dengan hadirnya situs dailywritingtips.com. Situs ini menyediakan 16 kategori tentang penulisan seperti Grammar, Spelling, Punctuation, Vocabulary, Writing Basic, dll.. Selain informasi penting perkembangan bahasa dan artikel seputar penulisan, Anda pun bisa melatih kemampuan berbahasa Anda dengan mengikuti tes di tempat yang telah disediakan.
Situs yang kreatif ini didirikan oleh Daniel Scocco dan perkembangannya dibantu oleh orang-orang yang sangat kompeten di bidang tulis-menulis. Anda bisa berlangganan untuk mendapatkan tip menulis dari situs ini setiap hari melalui email, maupun mengambil bahan-bahan terbaru situs tersebut menggunakan RSS Feed dalam browser Anda. Segera kunjungi situs ini dan tingkatkan kemampuan menggunakan bahasa dalam tulisan Anda. (STL)
==> http://www.dailywritingtips.com/creative-writing-101/
Kontak: < penulis(at)sabda.org >
Redaksi: Yosua Setyo Yudo dan Novita Yuniarti
Kontributor: Santi Titik Lestari
Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/penulis >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >
e-Penulis -- Menerbitkan Hasil Tulisan (II)
Edisi 122/November/2012
DAFTAR ISI
DARI REDAKSI: MENJUAL KUALITAS, BUKAN ASAL TERBIT
TIP MENULIS: KIAT MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU
TOKOH PENULIS: BIOGRAFI SINGKAT A. W. TOZER
PENA MAYA: DAILY WRITING TIPS
DARI REDAKSI: MENJUAL KUALITAS, BUKAN ASAL TERBIT
Shalom!
Di edisi yang lalu, kami sudah membahas tentang penerbitan indie yang menawarkan kemudahan untuk menerbitkan karya Sahabat. Kali ini, kami menyajikan tip yang akan menolong Sahabat menyiapkan naskah dengan baik, sebelum mengirimnya ke penerbit untuk diseleksi dan dicetak. Perlu diperhatikan, bahwa edisi ini lebih condong kepada langkah-langkah untuk mengirimkan karya Sahabat ke penerbit konvensional. Karena, penerbit semacam inilah yang menghadirkan tantangan yang lebih besar daripada penerbit-penerbit indie.
Di kolom Tokoh Penulis, Sahabat dapat menyimak biografi A.W. Tozer, seorang pengkhotbah sekaligus penulis yang menjadi berkat untuk banyak orang melalui buku-bukunya yang berkualitas. Pena Maya kali ini menghadirkan profil sebuah situs yang dapat memperkaya keterampilan kepenulisan Sahabat. Kami harap sajian kami di edisi ini dapat mendorong Sahabat untuk semakin giat berkarya. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati!
Pemimpin Redaksi e-Penulis,
Yosua Setyo Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
< http://pelitaku.sabda.org >
TIP MENULIS: KIAT MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU
Belakangan ini, dunia perbukuan mengalami perkembangan yang menggairahkan. Pengarang dan penulis buku lebih leluasa mengungkapkan gagasan dan pikirannya. Penerbit-penerbit baru bermunculan, ratusan judul buku baru terbit setiap bulannya, dan minat baca masyarakat pun ditengarai meningkat. Kondisi ini merupakan peluang yang patut dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh mereka yang berminat untuk terjun ke dalam dunia kepenulisan.
Tulisan ini secara khusus akan menyoroti persoalan menggali dan mengembangkan ide menulis buku, serta bagaimana menawarkan naskah buku tersebut kepada penerbit untuk dipublikasikan.
Menggali dan Mengembangkan Ide
"Sukses itu terdiri atas 1 persen bakat dan 99 persen keringat." -- Thomas A. Edison
"Bagi penulis cerpen langkah pertama ialah menulis, langkah kedua ialah menulis, langkah ketiga ialah menulis." -- Kuntowijoyo
Ide berserakan di sekitar kita. Kita masing-masing sebenarnya juga memiliki bahan berupa gagasan, pengalaman, kisah, imajinasi, atau keahlian yang layak dituangkan dalam bentuk buku. Yang menjadi tantangan adalah bagaimana "menjinakkan" dan mengelola ide itu, serta mewujudkannya menjadi sebuah karya tulis.
Ada orang yang begitu duduk di depan meja tulis, langsung lancar menulis sampai karyanya selesai. Sebaliknya, ada yang malah seperti "blank", tidak tahu mesti menulis apa. Yang lain lagi kaya dengan ide, namun hanya sebatas wacana, ia tidak kunjung meluangkan waktu atau ragu-ragu untuk mulai menulis.
Kalau kita berharap menjadi orang jenis pertama -- mendapatkan ilham cemerlang dari langit, lalu dengan mulus menuliskannya menjadi karya yang gemilang -- barangkali sampai Lebaran kucing pun kita tak akan menghasilkan apa-apa. Orang seperti itu amat langka. Selebihnya, sebagian besar orang menekuni dunia kepenulisan dengan melewati kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang menyerah. Dengan kata lain, keterampilan menulis adalah kemampuan yang harus terus-menerus diasah dan dikembangkan.
Adapun untuk mengembangkan ide kita menjadi buku, kita perlu memahami tahap-tahap penulisan. Berikut ini tahap penulisan yang lazim ditempuh seorang penulis untuk menyusun buku:
A. Perencanaan
Perencanaan adalah seperti peta yang kita bentangkan untuk menunjukkan arah perjalanan kita. Kita membayangkan hasil akhir buku yang kita rencanakan. Dengan demikian, kita tidak akan tersesat dalam perjalanan dan memotivasi semangat kita untuk mencapai tujuan.
Perencanaan mencakup pemilihan tema, penetapan tujuan penulisan, dan perancangan strategi yang akan digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Yang perlu diingat, perencanaan ini bukan sekadar aktivitas berpikir. Sebaliknya, kita sudah mulai menuangkan ide yang hendak kita garap itu ke atas kertas atau ke dalam program pengolah kata. Menurut John M. Lannon, banyak penulis berpengalaman melakukan perencanaan paling produktif setelah mereka mulai menulis. Perencanaan, bagi mereka tidak melulu berpikir dan kemudian menulis, melainkan berpikir dalam menulis. Kita bisa mencorat-coret secara kasar gagasan kita -- menulis bebas, entah sudah berbentuk paragraf atau baru berupa "peta ide".
B. Penyusunan
Penyusunan dapat dimulai dengan membuat kerangka karangan untuk memperjelas arah penulisan kita. Kerangka karangan menunjukkan garis besar alur pemikiran dan batasan topik yang hendak kita bahas, serta menolong kita agar tidak melantur sewaktu menulis. Dengan adanya kerangka karangan, kita juga jadi lebih mudah untuk mencari bahan acuan yang relevan. Ibaratnya seperti koki, setelah ia memilih resep tertentu, kini ia menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan untuk mengolahnya.
Berikutnya, tugas kita adalah "menempelkan daging" pada tulang kerangka yang telah kita siapkan, dengan menguraikan pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam kerangka karangan tersebut secara terperinci dan selengkap mungkin. Dalam hal ini, kita perlu menjaga konsistensi agar penulisan kita tidak melantur.
Dalam tahap ini, Anda dapat "mengalir" dan menuangkan gagasan secara spontan dan leluasa. Anda tidak perlu menulis secara urut, tapi bisa menulis dari bagian-bagian yang dianggap menarik atau bahannya lebih lengkap.
C. Perbaikan
Perbaikan atau penulisan ulang adalah tugas penulis, bukan editor. Setelah tulisan Anda selesai, cobalah mengendapkannya selama beberapa waktu. Hal ini dimaksudkan agar penulis dapat bersikap lebih objektif terhadap hasil karyanya, memeriksa kekurangan yang ada dalam tulisannya, dan melakukan perbaikan yang diperlukan. Poin-poin yang perlu diperhatikan dalam perbaikan adalah kejelasan, konsistensi, kebenaran, kerapian bahasa, koherensi, ketelitian fakta, dan data. Kita bisa memeriksa, misalnya, apakah gaya bahasa kita sudah sesuai dengan sasaran pembaca yang kita tuju.
Penulisan ulang mematangkan tulisan kita, sehingga kita mendapatkan kepuasan yang optimal -- jangan sampai sesudah tulisan terbit, kita kecewa menemukan adanya kesalahan yang belum sempat diperbaiki. Penulisan ulang juga memastikan bahwa tulisan kita layak dibaca dan dapat memperkaya publik. Dan akhirnya, penulisan ulang yang dilakukan secara profesional juga memperbesar peluang untuk membuat editor jatuh hati pada tulisan kita.
Menghubungi dan Menembus Penerbit
Setelah buku kita rampung, ada beberapa alternatif untuk menerbitkannya. Kita bisa menghubungi penerbit, yang secara kasar bisa dibedakan menjadi penerbit besar dan penerbit kecil. Atau, kita bisa melakukan "self-publishing" (penerbitan swadaya). Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Kita hanya akan membahas hubungan dengan penerbit ini, bukan self-publishing.
Di penerbit besar, proses seleksi dan penerbitan cenderung berlangsung lama karena penerbit tersebut menerima banyak naskah setiap bulannya. Keuntungannya, penerbit besar lebih dikenal publik, jaringan distribusi dan sistem administrasinya juga relatif lebih mantap. Sebaliknya, penerbit kecil menawarkan proses seleksi dan penerbitan yang relatif lebih cepat. Tak jarang mereka juga menawarkan royalti yang lebih tinggi.
Setiap penerbit memiliki kriteria yang berbeda dalam penerimaan naskah. Kita bisa mempelajari "selera" penerbit melalui buku-buku yang mereka terbitkan, dan kemudian memilih penerbit yang sesuai dengan naskah kita.
Namun, ada sejumlah kriteria umum yang berlaku bagi semua penerbit, antara lain:
a. Dari sisi pemasaran, naskah memunyai segmen pembaca yang jelas dan luas.
b. Naskah buku berpotensi laku keras di pasaran.
c. Buku berisi hal-hal baru yang menarik perhatian publik.
d. Memiliki keunikan dan kelebihan dibandingkan dengan buku sejenis yang sudah terbit.
e. Kualitas penulisan dan bahasanya bagus, sistematis, aktual, disertai data-data yang lengkap (foto, ilustrasi, tabel, diagram, dsb.).
f. Naskah memiliki segi kemanfaatan yang tinggi bagi pembaca.
g. Memiliki judul yang menarik, memancing, dan sugestif.
h. Dari sisi produksi, naskah mudah diproduksi dan tidak memberatkan dari segi biaya cetak.
Nah, selamat menulis! Selamat menerbitkan buku!
Daftar Bacaan:
Agustina Wijayani, Rewriting (Penulisan Ulang), makalah, disampaikan dalam Sekolah Penulisan "Gloria", Yogyakarta, Juli-Agustus 2008.
Anwar Holid, "Menjaga Api Semangat Menulis," Republika, Minggu, 27 Juli 2008.
Bayu Probo, Berpikir dalam Menulis, makalah, disampaikan dalam Sekolah Penulisan "Gloria", Yogyakarta, Juli-Agustus 2008.
Edy Zaqeus, Resep Cespleng Menulis Buku Best Seller, Yogyakarta: Gradiens Books, 2005.
Purnawan Kristanto, Menggali dan Menemukan Ide Penulisan, makalah, disampaikan dalam Sekolah Penulisan "Gloria", Yogyakarta, Juli-Agustus 2008.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Catatan Arie Saptaji
Alamat URL: http://ariesaptaji.blogspot.com/2012/06/saya-ingin-membuat-sebuah-buku-dan.html
Penulis: Arie Saptaji
Tanggal akses: 15 Oktober 2012
TOKOH PENULIS: BIOGRAFI SINGKAT A. W. TOZER
Aiden Wilson Tozer, lahir pada 21 April 1897 di sebuah pertanian kecil, Pennsylvania Barat. Dalam beberapa tahun kemudian, ia bangkit menjadi seorang yang disebut-sebut sebagai "suara kenabian abad ke-20", sebab ia mampu mengungkapkan perasaan Allah dalam cara yang singkat namun tegas. Dalam karya-karyanya, Tozer mengombinasikan kuasa Allah dengan kekuatan bahasa untuk memenuhi kebutuhan jiwa-jiwa yang lapar, menembus hati, dan menarik perhatian mereka kepada Allah.
Ketika ia berumur 15 tahun, keluarga Tozer pindah ke Akron, Ohio. Pada suatu sore, dalam perjalanan pulang dari tempat kerjanya di Goodyear, Tozer mendengar seorang pengkhotbah jalanan berkata, "Saat Anda tidak tahu cara agar diselamatkan, bertanyalah kepada Tuhan." Sesampainya di rumah, ia naik ke loteng dan melakukan apa yang dikatakan oleh penginjil itu. Mulai saat itu, perjalanan seumur hidupnya bersama Tuhan pun dimulai.
Pada tahun 1919, tanpa menjalani pendidikan formal, Tozer dipanggil untuk menggembalakan sebuah gereja kecil di Nutter Fort, West Virginia. Awal yang sederhana itu mendorong Tozer serta wanita yang baru dinikahinya, Ada Cecelia Pfautz, memasuki pelayanan selama 44 tahun bersama Missionary Alliance. Tiga puluh satu tahun dari rentang pelayanan itu berpusat di Alliance Church, Chicago bagian Selatan. Melalui khotbahnya, jemaat gereja itu berkembang dari 80 menjadi 800 orang.
Pada tahun 1950, Tozer terpilih menjadi editor di majalah mingguan "Alliance Weekly", sekarang bernama "Alliance Life". Pada masa jabatannya, oplah penjualan majalah tersebut meningkat dua kali lipat dalam waktu singkat. Dalam editorial pertamanya, 3 Juni 1950, Tozer menyatakan pendiriannya: "Ada sesuatu yang harus dikorbankan ketika [kita] memutuskan untuk berjalan lebih lambat dalam pergerakan zaman ini, sementara ada banyak orang yang begitu terikat oleh waktu, sehingga tidak dapat membedakan antara sebuah gerakan dengan sebuah kemajuan. Akan tetapi, pengorbanan kita akan terbayar dengan keuntungan jangka panjang, dan bagi seorang Kristen sejati, tidak ada yang lebih menarik daripada keuntungan jangka panjang itu."
Kehidupan doa Tozer sangat menonjol. Mengenai kehidupan doanya itu, ia sering mengatakan ini: "Karakter seseorang ditentukan oleh kehidupan doanya." Baginya, penyembahan kepada Allah adalah hal yang terutama dalam kehidupan pribadi dan pelayanannya. James L. Snyder, salah seorang penulis biografinya mengatakan, "Khotbah-khotbah maupun tulisannya adalah bentuk nyata dari kehidupan doanya." Penulis biografinya yang lain berkata, "Ia lebih sering berlutut daripada berada di balik meja kerjanya."
Tahun-tahun berikutnya, Tozer melayani di Avenue road Curch, Toronto, Kanada. Pada 12 Mei 1963, perjalanannya dengan Allah di bumi akhirnya usai. Tozer mengalami serangan jantung pada usianya yang ke-66. Ia dimakamkan di sebuah pemakaman kecil di Akron, Ohio. Pada batu batu nisannya tertulis gambaran sederhana mengenai dirinya: "Seorang Hamba Tuhan".
Banyak orang yang mengagumi tulisan Tozer karena karya-karyanya itu masih serelevan ketika ia masih hidup. Seorang sahabatnya mengungkapkan rahasia Tozer dalam menulis, "Ia [Tozer] tidak menuliskan apa yang tidak perlu, yang muluk-muluk, atau yang sudah diketahui orang, ... ia menulis buku yang berbicara langsung kepada hati pembacanya."
Humor-humornya, baik yang lisan maupun yang tertulis terkenal jujur dan sederhana. Gayanya itu sering kali dibandingkan dengan Will Rogers. Ketika berkhotbah, ia sanggup membuat jemaatnya tergelak mendengar leluconnya, tetapi kemudian terhanyut kembali ke dalam kekhusyukan ibadah.
Selama hampir 50 tahun, Tozer berjalan bersama dengan Tuhan. Meskipun sekarang ia telah tiada, ia terus berbicara lewat karya-karyanya kepada orang-orang yang rindu berjalan bersama dengan Tuhan, sebagaimana yang dikatakan seseorang tentang Tozer, "Pria ini membuat Anda ingin mengenal dan mengalami Tuhan." (t/Yudo)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: sermonindex.net
Alamat URL: http://www.sermonindex.net/modules/articles/index.php?view=article&aid=150
Judul asli artikel: A.W. Tozer Short Biography
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 27 September 2012
PENA MAYA: DAILY WRITING TIPS
Jika selama ini Anda kesulitan mendapatkan informasi terbaru tentang perkembangan bahasa, kini kesulitan Anda akan teratasi dengan hadirnya situs dailywritingtips.com. Situs ini menyediakan 16 kategori tentang penulisan seperti Grammar, Spelling, Punctuation, Vocabulary, Writing Basic, dll.. Selain informasi penting perkembangan bahasa dan artikel seputar penulisan, Anda pun bisa melatih kemampuan berbahasa Anda dengan mengikuti tes di tempat yang telah disediakan.
Situs yang kreatif ini didirikan oleh Daniel Scocco dan perkembangannya dibantu oleh orang-orang yang sangat kompeten di bidang tulis-menulis. Anda bisa berlangganan untuk mendapatkan tip menulis dari situs ini setiap hari melalui email, maupun mengambil bahan-bahan terbaru situs tersebut menggunakan RSS Feed dalam browser Anda. Segera kunjungi situs ini dan tingkatkan kemampuan menggunakan bahasa dalam tulisan Anda. (STL)
==> http://www.dailywritingtips.com/creative-writing-101/
Kontak: < penulis(at)sabda.org >
Redaksi: Yosua Setyo Yudo dan Novita Yuniarti
Kontributor: Santi Titik Lestari
Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/penulis >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >
[e-Wanita] Edisi 96/November -- Memasuki Usia Senja
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Wanita -- Memasuki Usia Senja
Edisi 96/November 2012
MENU SAJI
DUNIA WANITA: USIA SENJA, SIAPA TAKUT?
WAWASAN WANITA: MENGUCAP SYUKUR DALAM SEGALA HAL
TOKOH WANITA: MOTHER TERESA
Shalom,
Mungkin tidak semua orang ingin menjadi tua. Namun, hal tersebut tidak dapat dihindari. Daripada dikuasai oleh rasa khawatir terhadap usia yang terus bertambah, ada baiknya sejak saat ini kita mempersiapkan diri menghadapi hal tersebut. Artikel yang telah kami persiapkan berikut, kiranya dapat menjadi inspirasi dan menambah wawasan Anda semua. Selamat membaca.
Pemimpin Redaksi e-Wanita,
Novita Yuniarti
< novita(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >
DUNIA WANITA: USIA SENJA, SIAPA TAKUT?
Pada umumnya, semua manusia ingin panjang umur, tetapi sedikit yang mau menjadi tua. Itulah salah satu penyebab bertumbuhnya salon-salon kecantikan atau pusat-pusat kebugaran, yang menawarkan harapan untuk melawan kodrat. Namun, betapapun manusia mampu memanipulasi penampilan jasmaniah sehingga tampak lebih muda dari usia yang sebenarnya, pergumulan batiniah tetap tidak bisa disembunyikan. Oleh karena itu, setiap orang sebaiknya mempersiapkan diri guna menyongsong usia senja, yang pasti datang menjelang... entah esok atau lusa....
Memelihara Kesehatan
Salah satu masalah serius yang dihadapi oleh seseorang di usia tengah baya adalah kesehatan. Pada usia ini, banyak orang mulai terserang bermacam-macam penyakit, seperti: jantung, kencing manis, kerapuhan tulang (osteoporosis), peradangan sendi (osteoartritis), kanker, ginjal, dll..
Dari segi anatomi, tubuh manusia ibarat sebuah "sistem" yang terdiri atas ribuan komponen yang dirangkai sedemikian rupa. Masing-masing komponen bekerja sesuai dengan karakteristiknya, sehingga membentuk dan mengaktifkan fungsi "tubuh".
Pada usia tengah baya, ada bagian-bagian tertentu dari tubuh yang mengalami kemunduran fungsi (degradation of function), sehingga ia harus menyesuaikan diri dengan kondisi tubuhnya yang tidak sehebat ketika masih berusia dua puluh tahun. Sebetulnya, setiap hari seseorang harus menyesuaikan diri dengan "situasi dan kondisi tubuh yang baru".
Seorang tengah baya sangat perlu memelihara tubuhnya supaya senantiasa tetap sehat dan segar. Memelihara kesehatan dapat dilakukan dengan cara: rajin berolahraga, mengonsumsi makanan berserat, banyak makan sayur dan buah, serta memiliki waktu tidur yang cukup. Tujuan memelihara kesehatan bukan untuk memuliakan tubuh, melainkan untuk memancarkan kemuliaan Kristus (2 Korintus 4:10).
Perubahan Karier, Emosi, dan Rohani
Masalah umum bagi setiap orang tengah baya adalah "perubahan". Mengapa? Karena pada usia inilah terjadi transisi secara fisik, emosi, relasi, bahkan rohani. Usia tengah baya adalah waktu ketika seseorang mulai mengevaluasi siapa dirinya, baik di hadapan manusia maupun di hadapan Allah. Banyak orang di usia tengah baya menghadapi masalah berkaitan dengan karier, sehingga harus mempertimbangkan memulai karier baru. Beberapa di antaranya terpaksa mengubah karier karena tidak diinginkan lagi oleh perusahaan, sehingga disingkirkan secara halus, penutupan perusahaan, promosinya dialihkan kepada orang lain, menghadapi kejenuhan, konflik, masalah kesehatan, dll..
Salah satu risiko terbesar di usia tengah baya adalah menjadi terikat untuk bekerja, masuk terlalu dalam ke dalam karier sehingga mengabaikan kesehatan, keluarga, dan Allah. Tidak semua orang siap menghadapi perubahan karier di usia tengah baya. Banyak yang stres dan kehilangan keseimbangan, sehingga tidak lagi mampu menikmati hidup. Contoh yang menarik adalah bagaimana Yesus mempertahankan keseimbangan antara yang mendesak dan yang penting. Yesus selalu tepat waktu dan selalu menemukan waktu yang tepat untuk melakukan hal-hal yang utama.
Tuhan Allah menciptakan manusia dengan emosi. Emosi manusia berubah-ubah sesuai dengan usia. Pada usia tengah baya, emosi yang paling menonjol adalah kesedihan, kemarahan, depresi, kesepian, kekhawatiran, ketakutan, dan kecemasan. Dengan bertambahnya usia seseorang, maka semakin banyak tantangan jasmani yang harus dihadapi, sehingga semakin banyak kebutuhan untuk berjalan dengan Tuhan. Kedekatan dengan Tuhan akan membuat seseorang lebih sehat, dibandingkan dengan orang yang jauh dengan Tuhan. Namun, kedekatan dengan Tuhan tidak selalu berjalan mulus. Unsur dominan yang sering kali mengganggu kedekatan hubungan seseorang dengan Tuhan adalah materialisme (Matius 6:19-21) dan sikap hidup yang berpusat pada diri sendiri (Filipi 2:3-4).
Manusia juga harus memiliki sikap realistis terhadap dunia ini, dengan tidak membiarkan semua harapannya tentang masa depan membutakan dirinya terhadap berbagai kenyataan hidup. Seseorang harus terus-menerus menjaga kesehatan rohaninya dengan Tuhan. Perlu beristirahat, artinya pergi menyendiri dengan membaca Alkitab, berdoa, dan bersaat teduh dengan Tuhan.
Kadang-kadang, seseorang terlalu sibuk memerhatikan orang lain yang menuntut perhatian, sehingga mengabaikan Tuhan yang seharusnya mendapatkan perhatian penuh. Sediakan waktu untuk bersekutu dengan menyendiri dan bersekutu bersama Tuhan setiap hari!
Hubungan yang paling utama dalam hidup manusia adalah saling mengasihi. Pada usia tengah baya, tidak ada kehilangan yang lebih besar daripada kehilangan pasangan hidup. Perubahan-perubahan hubungan tengah baya dapat terjadi oleh karena kehilangan pasangan, perubahan dalam hubungan pernikahan, konflik-konflik dalam keluarga dekat dan keluarga besar, serta berkurangnya kepekaan pancaindera. Ini sering kali membuat seseorang menarik diri dari lingkungan sosial. Seharusnya, persahabatan dibina berdasarkan kasih tak bersyarat.
Pertanyaan yang sering diajukan orang-orang Kristen adalah apakah perlu memunyai tabungan hari tua, polis asuransi, atau pensiun. Banyak yang merasa semuanya tidak perlu karena dengan memiliki tabungan hari tua, pensiun, atau memiliki polis asuransi seolah-olah tidak percaya kepada pemeliharaan Tuhan. Bukankah Allah memelihara burung-burung di langit yang tidak menanam dan menuai? (Matius 6:26) Sebetulnya, dengan memunyai tabungan atau polis asuransi bukan berarti tidak percaya kepada pemeliharaan Tuhan, melainkan tindakan penatalayanan sumber daya dengan baik.
Hidup dengan Orang Tua
Keluarga tengah baya harus merencanakan tempat tinggal di usia senja dengan baik. Misalnya, apakah tinggal di rumah sendiri, ikut dengan keluarga, atau tinggal di panti jompo. Semua pilihan disertai kelebihan dan kekurangannya. Tinggal di rumah sendiri: memiliki kebebasan, kenyamanan batin, dan keakraban. Tinggal dengan keluarga: sangat tergantung kepada dukungan keluarga dan pendirian kita. Tinggal di panti jompo: dapat menimbulkan persoalan sosial-budaya yang rumit.
Di Indonesia, pada umumnya orang lanjut usia lebih banyak tinggal dengan keluarga. Merupakan kehormatan bagi anak-anak jikalau orang tua mau tinggal bersama-sama dengan keluarga mereka. Kebanyakan keluarga di Indonesia beranggapan bahwa orang tua yang tinggal di panti-panti jompo kurang terhormat. Ada perasaan seperti membuang orang tua. Padahal, tinggal di panti jompo mungkin jauh lebih baik daripada tinggal dengan keluarga.
Tidak kalah pentingnya adalah membuat surat wasiat ketika berada pada usia tengah baya. Tujuannya adalah untuk menghindarkan pertengkaran yang mengakibatkan perpecahan keluarga, setelah seseorang tidak ada lagi di tengah-tengah keluarga. Ini juga menyangkut segi-segi perwalian, undang-undang, hak, dan waris dari semua yang ditinggalkan.
Banyak orang tua yang telah lanjut usia terserang penyakit alzheimer -- suatu jenis penyakit yang melumpuhkan fungsi otak. Penyakit ini adalah momok bagi setiap orang berusia lanjut. Berbeda dengan organ tubuh lain yang dapat diamati dalam keadaan sedang bekerja, otak manusia tidak mungkin dianalisis ketika orang tersebut masih hidup. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Oleh karena itu, baik penderita maupun orang yang merawatnya sering kali mengalami stres berat. Apalagi kalau alzheimer tersebut sudah berada pada stadium lanjut. Namun apa pun yang terjadi, seorang anak diwajibkan oleh Tuhan untuk merawat orang tua. Perintah Tuhan Allah, jelas kepada setiap orang: "Hormatilah ayahmu dan ibumu." (Ulangan 5:16)
Menjadi Tua, Siapa Takut?
"Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasa." Semua manusia akan menjadi tua. Oleh karena itu, berbahagialah orang-orang yang dikaruniai umur panjang, sebab Tuhan memberikan kesempatan kepadanya untuk menyaksikan dan menikmati banyak "peristiwa". Penuaan adalah proses alamiah yang pasti dialami oleh setiap orang. Menjadi tua tidak selalu berkonotasi dengan "panti wreda".
Ketika faktor-faktor pembatas karena usia, kesehatan, kesempatan, dan kemampuan fisik muncul ke permukaan, seseorang bisa melayani Tuhan dengan begitu banyak ragam, seperti: menjadi tim doa, bergabung dengan kelompok PA, pembimbing, atau pengajar, yang tidak banyak menggunakan tenaga fisik. Bahkan bisa melayani doa atau konseling melalui telepon.
Penutup
Hidup orang Kristen adalah sebuah perjalanan menuju "kampung halaman" yaitu surga. Tetapi, mengapa banyak orang takut mati? Tuhan tidak memandang kematian sebagai sesuatu yang menakutkan, tetapi sebagai sesuatu yang diharapkan dengan penuh sukacita. Kematian bukanlah suatu terowongan gelap gulita yang suram dan tanpa tujuan yang jelas. Kematian berarti "tiba di rumah" setelah menjalani pengembaraan panjang. Tidak ada perasaan yang lebih lega, selain akhirnya tiba di rumah dan berjumpa dengan Yesus.
Diambil dari:
Judul majalah: Kalam Hidup/Oktober/2005/No.714
Penulis: Elisa B.S.
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 2005
Halaman: 37 -- 41
WAWASAN WANITA: MENGUCAP SYUKUR DALAM SEGALA HAL
"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18)
Tanpa kita sadari, begitu banyak waktu telah kita lewati hingga saat ini. Pelayanan apa yang telah kita perbuat atau kerjakan di dunia ini? Bagaimana dengan kasih karunia yang telah Tuhan berikan kepada kita? Adakah perasaan syukur yang kita naikkan ke hadirat Tuhan kita Yesus Kristus?
Jika Anda memberikan sesuatu kepada seseorang dan orang tersebut menerima begitu saja tanpa sepatah pun kata terucap dari mulutnya, mungkin Anda akan mengatakan bahwa orang ini tidak tahu berterima kasih, tidak tahu sopan santun, tidak tahu diri. Demikian pula, kita tidak seharusnya bersikap seperti itu kepada Tuhan atas segala kasih karunia-Nya.
Sebagai seorang yang beriman, hendaknya kita hidup seperti Abraham, yang selalu mendirikan mezbah bagi Allah untuk mempersembahkan korban sebagai tanda ucapan syukur. Mengucap syukur merupakan hal yang menyenangkan hati Tuhan.
1 Tesalonika 5:18 memberikan suatu nasihat agar kita mengucap syukur senantiasa dalam segala hal. Mengapa kita perlu mengucap syukur dalam segala hal? Karena kehendak Tuhan bukan hanya agar kita memuji, bersaksi, berdoa, dan melayani-Nya, tetapi juga agar kita dapat senantiasa mengucap syukur.
Dalam kenyataannya, mengucap syukur tidaklah semudah kedengarannya. Mungkin kita dapat mengucap syukur ketika kita bersukacita dan diberkati, atau bila permohonan kita dikabulkan. Akan tetapi, saat-saat kita berada dalam keadaan berduka, memiliki masalah, dalam kesulitan, masih adakah ucapan syukur yang keluar dari hati kita?
Berikut adalah tip untuk dapat selalu bersyukur sesuai dengan kehendak Tuhan.
1. Mematikan Keserakahan (Ketamakan)
Dengan mematikan keserakahan, kita dapat mensyukuri apa yang kita miliki. Orang yang mematikan keserakahan adalah orang yang dapat menguasai dirinya dalam segala hal. Ketika Adam dan Hawa ada di taman Eden, mereka tidak kekurangan apa pun. Tuhan telah menyediakan segala fasilitas untuk hidup mereka. Namun, Hawa tidak dapat menguasai diri; terbujuk rayuan Iblis untuk mengambil buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Mengapa Hawa mengambil buah tersebut? Karena ia tidak puas dengan apa yang ada padanya. Manusia akan sulit mengucap syukur dengan sungguh-sungguh jika masih memiliki sifat tamak/serakah. Manusia sering merasa tidak puas dengan apa yang dimilikinya.
2. Menghargai Apa yang Ada pada Kita
Ketika Allah memerintahkan Musa menghadap Firaun, Allah tidak menyuruh Musa membawa pasukan dan kereta perang, melainkan cukup sebatang tongkat saja. Demikian juga ketika Daud melawan Goliat, Daud hanya dilengkapi dengan sebuah pengumban. Tuhan menginginkan kita menghargai apa yang ada pada kita. Bila kita dapat memahami apa maksud dan tujuan Tuhan memberikan semua itu kepada kita, maka kita tentu akan mensyukurinya. Kita bersyukur atas apa yang kita miliki, karena semua itu merupakan titipan Tuhan yang bermakna.
3. Melatih Diri untuk Berpikir Positif
Ketika Rasul Paulus dan Silas berada dalam penjara di Filipi, mereka tidak mengeluarkan kata-kata yang negatif seperti: mengapa mereka dimasukkan ke dalam penjara, mengapa hidup ini begitu sulit, dan mengapa ini harus terjadi. Mereka tidak mengeluh atas kondisi yang mereka alami; sebaliknya mereka menaikkan syukur kepada Tuhan dan mukjizat terjadi.
Sudahkah kita memiliki rasa syukur dalam segala hal, baik suka maupun duka dalam hidup ini?
Diambil dari:
Judul majalah: Warta Sejati, Edisi 44/I, 2005
Penulis: Alm. Aristarkus
Penerbit: Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati Indonesia
Halaman: 14 -- 15
TOKOH WANITA: MOTHER TERESA
Diringkas oleh: Novita Yuniarti
Agnes Gonxha Bejaxhia atau yang lebih dikenal sebagai Mother Teresa, lahir dari orang tua berkebangsaan Albania. Pada usia 18 tahun, dia memasuki ordo Katholik Roma Sisters of Our Lady of Loretta di Irlandia. Pada tahun 1929, dia menjadi bagian dari kelompok biarawati Loretta di Calcuta dan mengajar SMU di tempat itu selama 20 tahun. Ketika menjadi guru, ia tergerak oleh penderitaan yang dialami oleh orang-orang sakit yang ia jumpai setiap harinya di jalan-jalan kota.
Pada tanggal 10 September 1946, ia mendapat panggilan dari Tuhan untuk meninggalkan susteran Loretta dan memberikan seluruh hidupnya untuk melayani orang-orang miskin di Calcuta. Pada tahun 1948, Mother Teresa memulai pelayanan sepenuh waktu untuk melayani di antara orang-orang miskin. Dua tahun kemudian, keuskupan agung Calcuta menyetujui dibukanya ordo baru Missionaries of Charity, yang kemudian dikenal sebagai jemaat Pontifisial di bawah yuridiksi langsung Roma. Para wanita yang tergabung dalam komunitas ini berkomitmen untuk hidup dalam kesederhanaan, ketaatan, dan melayani orang miskin.
Kepercayaan yang mendasari pelayanan Mother Teresa adalah orang miskin melambangkan Kristus, dan dengan melayani orang-orang miskin berarti mereka sedang melayani Kristus. Pada tahun 1952, Mother Teresa membuka Nirmala Hriday (Pure Heart) di Calcuta, dan hal itu telah memerluas pelayanannya. Sebagai penghargaan atas prestasi yang diraihnya, pada tahun 1975 ia menerima Nobel Perdamaian dan pada tahun 1985 ia menerima Presidential Medal of Freedom dari Amerika Serikat.
Diringkas dari:
Judul buku: 100 Wanita yang Mengguncang Dunia
Penulis: Gail Meyer Rolka
Penerjemah: Ana Budi Kuswandani
Penerbit: Delapratasa Publishing, 2004
Halaman: 176 -- 177
Kontak: < wanita(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/wanita >
Berlangganan:< subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
e-Wanita -- Memasuki Usia Senja
Edisi 96/November 2012
MENU SAJI
DUNIA WANITA: USIA SENJA, SIAPA TAKUT?
WAWASAN WANITA: MENGUCAP SYUKUR DALAM SEGALA HAL
TOKOH WANITA: MOTHER TERESA
Shalom,
Mungkin tidak semua orang ingin menjadi tua. Namun, hal tersebut tidak dapat dihindari. Daripada dikuasai oleh rasa khawatir terhadap usia yang terus bertambah, ada baiknya sejak saat ini kita mempersiapkan diri menghadapi hal tersebut. Artikel yang telah kami persiapkan berikut, kiranya dapat menjadi inspirasi dan menambah wawasan Anda semua. Selamat membaca.
Pemimpin Redaksi e-Wanita,
Novita Yuniarti
< novita(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >
DUNIA WANITA: USIA SENJA, SIAPA TAKUT?
Pada umumnya, semua manusia ingin panjang umur, tetapi sedikit yang mau menjadi tua. Itulah salah satu penyebab bertumbuhnya salon-salon kecantikan atau pusat-pusat kebugaran, yang menawarkan harapan untuk melawan kodrat. Namun, betapapun manusia mampu memanipulasi penampilan jasmaniah sehingga tampak lebih muda dari usia yang sebenarnya, pergumulan batiniah tetap tidak bisa disembunyikan. Oleh karena itu, setiap orang sebaiknya mempersiapkan diri guna menyongsong usia senja, yang pasti datang menjelang... entah esok atau lusa....
Memelihara Kesehatan
Salah satu masalah serius yang dihadapi oleh seseorang di usia tengah baya adalah kesehatan. Pada usia ini, banyak orang mulai terserang bermacam-macam penyakit, seperti: jantung, kencing manis, kerapuhan tulang (osteoporosis), peradangan sendi (osteoartritis), kanker, ginjal, dll..
Dari segi anatomi, tubuh manusia ibarat sebuah "sistem" yang terdiri atas ribuan komponen yang dirangkai sedemikian rupa. Masing-masing komponen bekerja sesuai dengan karakteristiknya, sehingga membentuk dan mengaktifkan fungsi "tubuh".
Pada usia tengah baya, ada bagian-bagian tertentu dari tubuh yang mengalami kemunduran fungsi (degradation of function), sehingga ia harus menyesuaikan diri dengan kondisi tubuhnya yang tidak sehebat ketika masih berusia dua puluh tahun. Sebetulnya, setiap hari seseorang harus menyesuaikan diri dengan "situasi dan kondisi tubuh yang baru".
Seorang tengah baya sangat perlu memelihara tubuhnya supaya senantiasa tetap sehat dan segar. Memelihara kesehatan dapat dilakukan dengan cara: rajin berolahraga, mengonsumsi makanan berserat, banyak makan sayur dan buah, serta memiliki waktu tidur yang cukup. Tujuan memelihara kesehatan bukan untuk memuliakan tubuh, melainkan untuk memancarkan kemuliaan Kristus (2 Korintus 4:10).
Perubahan Karier, Emosi, dan Rohani
Masalah umum bagi setiap orang tengah baya adalah "perubahan". Mengapa? Karena pada usia inilah terjadi transisi secara fisik, emosi, relasi, bahkan rohani. Usia tengah baya adalah waktu ketika seseorang mulai mengevaluasi siapa dirinya, baik di hadapan manusia maupun di hadapan Allah. Banyak orang di usia tengah baya menghadapi masalah berkaitan dengan karier, sehingga harus mempertimbangkan memulai karier baru. Beberapa di antaranya terpaksa mengubah karier karena tidak diinginkan lagi oleh perusahaan, sehingga disingkirkan secara halus, penutupan perusahaan, promosinya dialihkan kepada orang lain, menghadapi kejenuhan, konflik, masalah kesehatan, dll..
Salah satu risiko terbesar di usia tengah baya adalah menjadi terikat untuk bekerja, masuk terlalu dalam ke dalam karier sehingga mengabaikan kesehatan, keluarga, dan Allah. Tidak semua orang siap menghadapi perubahan karier di usia tengah baya. Banyak yang stres dan kehilangan keseimbangan, sehingga tidak lagi mampu menikmati hidup. Contoh yang menarik adalah bagaimana Yesus mempertahankan keseimbangan antara yang mendesak dan yang penting. Yesus selalu tepat waktu dan selalu menemukan waktu yang tepat untuk melakukan hal-hal yang utama.
Tuhan Allah menciptakan manusia dengan emosi. Emosi manusia berubah-ubah sesuai dengan usia. Pada usia tengah baya, emosi yang paling menonjol adalah kesedihan, kemarahan, depresi, kesepian, kekhawatiran, ketakutan, dan kecemasan. Dengan bertambahnya usia seseorang, maka semakin banyak tantangan jasmani yang harus dihadapi, sehingga semakin banyak kebutuhan untuk berjalan dengan Tuhan. Kedekatan dengan Tuhan akan membuat seseorang lebih sehat, dibandingkan dengan orang yang jauh dengan Tuhan. Namun, kedekatan dengan Tuhan tidak selalu berjalan mulus. Unsur dominan yang sering kali mengganggu kedekatan hubungan seseorang dengan Tuhan adalah materialisme (Matius 6:19-21) dan sikap hidup yang berpusat pada diri sendiri (Filipi 2:3-4).
Manusia juga harus memiliki sikap realistis terhadap dunia ini, dengan tidak membiarkan semua harapannya tentang masa depan membutakan dirinya terhadap berbagai kenyataan hidup. Seseorang harus terus-menerus menjaga kesehatan rohaninya dengan Tuhan. Perlu beristirahat, artinya pergi menyendiri dengan membaca Alkitab, berdoa, dan bersaat teduh dengan Tuhan.
Kadang-kadang, seseorang terlalu sibuk memerhatikan orang lain yang menuntut perhatian, sehingga mengabaikan Tuhan yang seharusnya mendapatkan perhatian penuh. Sediakan waktu untuk bersekutu dengan menyendiri dan bersekutu bersama Tuhan setiap hari!
Hubungan yang paling utama dalam hidup manusia adalah saling mengasihi. Pada usia tengah baya, tidak ada kehilangan yang lebih besar daripada kehilangan pasangan hidup. Perubahan-perubahan hubungan tengah baya dapat terjadi oleh karena kehilangan pasangan, perubahan dalam hubungan pernikahan, konflik-konflik dalam keluarga dekat dan keluarga besar, serta berkurangnya kepekaan pancaindera. Ini sering kali membuat seseorang menarik diri dari lingkungan sosial. Seharusnya, persahabatan dibina berdasarkan kasih tak bersyarat.
Pertanyaan yang sering diajukan orang-orang Kristen adalah apakah perlu memunyai tabungan hari tua, polis asuransi, atau pensiun. Banyak yang merasa semuanya tidak perlu karena dengan memiliki tabungan hari tua, pensiun, atau memiliki polis asuransi seolah-olah tidak percaya kepada pemeliharaan Tuhan. Bukankah Allah memelihara burung-burung di langit yang tidak menanam dan menuai? (Matius 6:26) Sebetulnya, dengan memunyai tabungan atau polis asuransi bukan berarti tidak percaya kepada pemeliharaan Tuhan, melainkan tindakan penatalayanan sumber daya dengan baik.
Hidup dengan Orang Tua
Keluarga tengah baya harus merencanakan tempat tinggal di usia senja dengan baik. Misalnya, apakah tinggal di rumah sendiri, ikut dengan keluarga, atau tinggal di panti jompo. Semua pilihan disertai kelebihan dan kekurangannya. Tinggal di rumah sendiri: memiliki kebebasan, kenyamanan batin, dan keakraban. Tinggal dengan keluarga: sangat tergantung kepada dukungan keluarga dan pendirian kita. Tinggal di panti jompo: dapat menimbulkan persoalan sosial-budaya yang rumit.
Di Indonesia, pada umumnya orang lanjut usia lebih banyak tinggal dengan keluarga. Merupakan kehormatan bagi anak-anak jikalau orang tua mau tinggal bersama-sama dengan keluarga mereka. Kebanyakan keluarga di Indonesia beranggapan bahwa orang tua yang tinggal di panti-panti jompo kurang terhormat. Ada perasaan seperti membuang orang tua. Padahal, tinggal di panti jompo mungkin jauh lebih baik daripada tinggal dengan keluarga.
Tidak kalah pentingnya adalah membuat surat wasiat ketika berada pada usia tengah baya. Tujuannya adalah untuk menghindarkan pertengkaran yang mengakibatkan perpecahan keluarga, setelah seseorang tidak ada lagi di tengah-tengah keluarga. Ini juga menyangkut segi-segi perwalian, undang-undang, hak, dan waris dari semua yang ditinggalkan.
Banyak orang tua yang telah lanjut usia terserang penyakit alzheimer -- suatu jenis penyakit yang melumpuhkan fungsi otak. Penyakit ini adalah momok bagi setiap orang berusia lanjut. Berbeda dengan organ tubuh lain yang dapat diamati dalam keadaan sedang bekerja, otak manusia tidak mungkin dianalisis ketika orang tersebut masih hidup. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Oleh karena itu, baik penderita maupun orang yang merawatnya sering kali mengalami stres berat. Apalagi kalau alzheimer tersebut sudah berada pada stadium lanjut. Namun apa pun yang terjadi, seorang anak diwajibkan oleh Tuhan untuk merawat orang tua. Perintah Tuhan Allah, jelas kepada setiap orang: "Hormatilah ayahmu dan ibumu." (Ulangan 5:16)
Menjadi Tua, Siapa Takut?
"Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasa." Semua manusia akan menjadi tua. Oleh karena itu, berbahagialah orang-orang yang dikaruniai umur panjang, sebab Tuhan memberikan kesempatan kepadanya untuk menyaksikan dan menikmati banyak "peristiwa". Penuaan adalah proses alamiah yang pasti dialami oleh setiap orang. Menjadi tua tidak selalu berkonotasi dengan "panti wreda".
Ketika faktor-faktor pembatas karena usia, kesehatan, kesempatan, dan kemampuan fisik muncul ke permukaan, seseorang bisa melayani Tuhan dengan begitu banyak ragam, seperti: menjadi tim doa, bergabung dengan kelompok PA, pembimbing, atau pengajar, yang tidak banyak menggunakan tenaga fisik. Bahkan bisa melayani doa atau konseling melalui telepon.
Penutup
Hidup orang Kristen adalah sebuah perjalanan menuju "kampung halaman" yaitu surga. Tetapi, mengapa banyak orang takut mati? Tuhan tidak memandang kematian sebagai sesuatu yang menakutkan, tetapi sebagai sesuatu yang diharapkan dengan penuh sukacita. Kematian bukanlah suatu terowongan gelap gulita yang suram dan tanpa tujuan yang jelas. Kematian berarti "tiba di rumah" setelah menjalani pengembaraan panjang. Tidak ada perasaan yang lebih lega, selain akhirnya tiba di rumah dan berjumpa dengan Yesus.
Diambil dari:
Judul majalah: Kalam Hidup/Oktober/2005/No.714
Penulis: Elisa B.S.
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 2005
Halaman: 37 -- 41
WAWASAN WANITA: MENGUCAP SYUKUR DALAM SEGALA HAL
"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18)
Tanpa kita sadari, begitu banyak waktu telah kita lewati hingga saat ini. Pelayanan apa yang telah kita perbuat atau kerjakan di dunia ini? Bagaimana dengan kasih karunia yang telah Tuhan berikan kepada kita? Adakah perasaan syukur yang kita naikkan ke hadirat Tuhan kita Yesus Kristus?
Jika Anda memberikan sesuatu kepada seseorang dan orang tersebut menerima begitu saja tanpa sepatah pun kata terucap dari mulutnya, mungkin Anda akan mengatakan bahwa orang ini tidak tahu berterima kasih, tidak tahu sopan santun, tidak tahu diri. Demikian pula, kita tidak seharusnya bersikap seperti itu kepada Tuhan atas segala kasih karunia-Nya.
Sebagai seorang yang beriman, hendaknya kita hidup seperti Abraham, yang selalu mendirikan mezbah bagi Allah untuk mempersembahkan korban sebagai tanda ucapan syukur. Mengucap syukur merupakan hal yang menyenangkan hati Tuhan.
1 Tesalonika 5:18 memberikan suatu nasihat agar kita mengucap syukur senantiasa dalam segala hal. Mengapa kita perlu mengucap syukur dalam segala hal? Karena kehendak Tuhan bukan hanya agar kita memuji, bersaksi, berdoa, dan melayani-Nya, tetapi juga agar kita dapat senantiasa mengucap syukur.
Dalam kenyataannya, mengucap syukur tidaklah semudah kedengarannya. Mungkin kita dapat mengucap syukur ketika kita bersukacita dan diberkati, atau bila permohonan kita dikabulkan. Akan tetapi, saat-saat kita berada dalam keadaan berduka, memiliki masalah, dalam kesulitan, masih adakah ucapan syukur yang keluar dari hati kita?
Berikut adalah tip untuk dapat selalu bersyukur sesuai dengan kehendak Tuhan.
1. Mematikan Keserakahan (Ketamakan)
Dengan mematikan keserakahan, kita dapat mensyukuri apa yang kita miliki. Orang yang mematikan keserakahan adalah orang yang dapat menguasai dirinya dalam segala hal. Ketika Adam dan Hawa ada di taman Eden, mereka tidak kekurangan apa pun. Tuhan telah menyediakan segala fasilitas untuk hidup mereka. Namun, Hawa tidak dapat menguasai diri; terbujuk rayuan Iblis untuk mengambil buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Mengapa Hawa mengambil buah tersebut? Karena ia tidak puas dengan apa yang ada padanya. Manusia akan sulit mengucap syukur dengan sungguh-sungguh jika masih memiliki sifat tamak/serakah. Manusia sering merasa tidak puas dengan apa yang dimilikinya.
2. Menghargai Apa yang Ada pada Kita
Ketika Allah memerintahkan Musa menghadap Firaun, Allah tidak menyuruh Musa membawa pasukan dan kereta perang, melainkan cukup sebatang tongkat saja. Demikian juga ketika Daud melawan Goliat, Daud hanya dilengkapi dengan sebuah pengumban. Tuhan menginginkan kita menghargai apa yang ada pada kita. Bila kita dapat memahami apa maksud dan tujuan Tuhan memberikan semua itu kepada kita, maka kita tentu akan mensyukurinya. Kita bersyukur atas apa yang kita miliki, karena semua itu merupakan titipan Tuhan yang bermakna.
3. Melatih Diri untuk Berpikir Positif
Ketika Rasul Paulus dan Silas berada dalam penjara di Filipi, mereka tidak mengeluarkan kata-kata yang negatif seperti: mengapa mereka dimasukkan ke dalam penjara, mengapa hidup ini begitu sulit, dan mengapa ini harus terjadi. Mereka tidak mengeluh atas kondisi yang mereka alami; sebaliknya mereka menaikkan syukur kepada Tuhan dan mukjizat terjadi.
Sudahkah kita memiliki rasa syukur dalam segala hal, baik suka maupun duka dalam hidup ini?
Diambil dari:
Judul majalah: Warta Sejati, Edisi 44/I, 2005
Penulis: Alm. Aristarkus
Penerbit: Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati Indonesia
Halaman: 14 -- 15
TOKOH WANITA: MOTHER TERESA
Diringkas oleh: Novita Yuniarti
Agnes Gonxha Bejaxhia atau yang lebih dikenal sebagai Mother Teresa, lahir dari orang tua berkebangsaan Albania. Pada usia 18 tahun, dia memasuki ordo Katholik Roma Sisters of Our Lady of Loretta di Irlandia. Pada tahun 1929, dia menjadi bagian dari kelompok biarawati Loretta di Calcuta dan mengajar SMU di tempat itu selama 20 tahun. Ketika menjadi guru, ia tergerak oleh penderitaan yang dialami oleh orang-orang sakit yang ia jumpai setiap harinya di jalan-jalan kota.
Pada tanggal 10 September 1946, ia mendapat panggilan dari Tuhan untuk meninggalkan susteran Loretta dan memberikan seluruh hidupnya untuk melayani orang-orang miskin di Calcuta. Pada tahun 1948, Mother Teresa memulai pelayanan sepenuh waktu untuk melayani di antara orang-orang miskin. Dua tahun kemudian, keuskupan agung Calcuta menyetujui dibukanya ordo baru Missionaries of Charity, yang kemudian dikenal sebagai jemaat Pontifisial di bawah yuridiksi langsung Roma. Para wanita yang tergabung dalam komunitas ini berkomitmen untuk hidup dalam kesederhanaan, ketaatan, dan melayani orang miskin.
Kepercayaan yang mendasari pelayanan Mother Teresa adalah orang miskin melambangkan Kristus, dan dengan melayani orang-orang miskin berarti mereka sedang melayani Kristus. Pada tahun 1952, Mother Teresa membuka Nirmala Hriday (Pure Heart) di Calcuta, dan hal itu telah memerluas pelayanannya. Sebagai penghargaan atas prestasi yang diraihnya, pada tahun 1975 ia menerima Nobel Perdamaian dan pada tahun 1985 ia menerima Presidential Medal of Freedom dari Amerika Serikat.
Diringkas dari:
Judul buku: 100 Wanita yang Mengguncang Dunia
Penulis: Gail Meyer Rolka
Penerjemah: Ana Budi Kuswandani
Penerbit: Delapratasa Publishing, 2004
Halaman: 176 -- 177
Kontak: < wanita(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/wanita >
Berlangganan:< subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
(e-RH) November 22 -- BUDAYA MENIRU
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 22 November 2012
Bacaan : Keluaran 23:20-33
Setahun: Kisah Para Rasul 15-16
Nats: "Janganlah engkau sujud..., dan janganlah engkau meniru
perbuatan mereka..." (Keluaran 23:24)
Judul:
BUDAYA MENIRU
Para pemuda di gereja kami antusias membicarakan teknologi
handphone yang maju demikian pesat. Jika salah satunya punya
handphone terbaru dengan fitur yang lebih canggih, yang lain akan
tertarik dan berkeinginan membelinya juga. Mental menginginkan dan
meniru kepemilikan dan perilaku orang lain memang tertanam dalam
diri manusia, sejak dulu.
Tuhan melihat kecenderungan manusia dalam meniru hal-hal yang ada
dan terjadi di sekitarnya. Dalam perjalanan Bangsa Israel dari tanah
perbudakan menuju tanah perjanjian, Tuhan memberikan
peraturan-peraturan untuk mereka taati. Di antaranya, peraturan agar
mereka tidak meniru perbuatan-perbuatan bangsa-bangsa lain--tidak
boleh sujud menyembah dan beribadah kepada allah bangsa-bangsa yang
tinggal di sana (ayat 24). Perbuatan mereka--orang Amori, orang Het,
orang Feris, orang Kanaan, orang Hewi dan orang Yebus--jelas-jelas
tidak berkenan di hati Tuhan dan karena itu mereka akan dilenyapkan
(ayat 23). Sangat bodohlah orang yang coba-coba mengikuti jejak
mereka. Lalu apa yang berkenan kepada Tuhan? Bangsa Israel
diberitahu dengan jelas: mereka harus beribadah kepada Tuhan!
Meniru bisa merupakan sesuatu yang baik, tetapi apa yang ditiru, itu
yang mesti diwaspadai. Sebagai pengikut Kristus, kita diminta meniru
teladan-Nya (1 Korintus 11:1). Firman Tuhan harus selalu dijadikan
patokan (ayat 21-22), guna mengevaluasi apakah perbuatan, kebiasaan,
gaya hidup, adat istiadat, dan berbagai hal lain di sekitar kita
layak ditiru atau tidak. Pikirkanlah beberapa praktik hidup yang
kita adopsi selama ini. Adakah yang harus kita ubah karena tidak
sesuai dengan firman Tuhan? --YKP
HATI-HATI DENGAN APA YANG ANDA TIRU.
UJILAH SEGALA HAL DENGAN FIRMAN TUHAN LEBIH DULU.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/11/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/11/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+23:20-33
Keluaran 23:20-33
20 "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu,
untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke
tempat yang telah Kusediakan.
21 Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya,
janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak
akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia.
22 Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya,
dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan memusuhi
musuhmu, dan melawan lawanmu.
23 Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu dan membawa engkau
kepada orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Kanaan, orang
Hewi dan orang Yebus, dan Aku akan melenyapkan mereka.
24 Janganlah engkau sujud menyembah kepada allah mereka atau
beribadah kepadanya, dan janganlah engkau meniru perbuatan
mereka, tetapi haruslah engkau memusnahkan sama sekali
patung-patung berhala buatan mereka, dan tugu-tugu berhala
mereka haruslah kauremukkan sama sekali.
25 Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan
memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan
menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu.
26 Tidak akan ada di negerimu perempuan yang keguguran atau mandul.
Aku akan menggenapkan tahun umurmu.
27 Kengerian terhadap Aku akan Kukirimkan mendahului engkau: Aku
akan mengacaukan semua orang yang kaudatangi, dan Aku akan
membuat semua musuhmu lari membelakangi engkau.
28 Lagi Aku akan melepaskan tabuhan mendahului engkau, sehingga
binatang-binatang itu menghalau orang Hewi, orang Kanaan dan
orang Het itu dari depanmu.
29 Aku tidak akan menghalau mereka dari depanmu dalam satu tahun,
supaya negeri itu jangan menjadi sepi, dan segala binatang hutan
jangan bertambah banyak melebihi engkau.
30 Sedikit demi sedikit Aku akan menghalau mereka dari depanmu,
sampai engkau beranak cucu sedemikian, hingga engkau dapat
memiliki negeri itu.
31 Aku akan menentukan batas daerahmu dari Laut Teberau sampai Laut
Filistin dan dari padang gurun sampai sungai Efrat, sebab Aku
akan menyerahkan penduduk negeri itu ke dalam tanganmu, sehingga
engkau menghalau mereka dari depanmu.
32 Janganlah mengadakan perjanjian dengan mereka ataupun dengan
allah mereka.
33 Mereka tidak akan tetap diam di negerimu, supaya mereka jangan
membuat engkau berdosa kepada-Ku, dengan beribadah kepada allah
mereka, sebab tentulah hal itu menjadi jerat bagimu."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+15-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+15-16
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 22 November 2012
Bacaan : Keluaran 23:20-33
Setahun: Kisah Para Rasul 15-16
Nats: "Janganlah engkau sujud..., dan janganlah engkau meniru
perbuatan mereka..." (Keluaran 23:24)
Judul:
BUDAYA MENIRU
Para pemuda di gereja kami antusias membicarakan teknologi
handphone yang maju demikian pesat. Jika salah satunya punya
handphone terbaru dengan fitur yang lebih canggih, yang lain akan
tertarik dan berkeinginan membelinya juga. Mental menginginkan dan
meniru kepemilikan dan perilaku orang lain memang tertanam dalam
diri manusia, sejak dulu.
Tuhan melihat kecenderungan manusia dalam meniru hal-hal yang ada
dan terjadi di sekitarnya. Dalam perjalanan Bangsa Israel dari tanah
perbudakan menuju tanah perjanjian, Tuhan memberikan
peraturan-peraturan untuk mereka taati. Di antaranya, peraturan agar
mereka tidak meniru perbuatan-perbuatan bangsa-bangsa lain--tidak
boleh sujud menyembah dan beribadah kepada allah bangsa-bangsa yang
tinggal di sana (ayat 24). Perbuatan mereka--orang Amori, orang Het,
orang Feris, orang Kanaan, orang Hewi dan orang Yebus--jelas-jelas
tidak berkenan di hati Tuhan dan karena itu mereka akan dilenyapkan
(ayat 23). Sangat bodohlah orang yang coba-coba mengikuti jejak
mereka. Lalu apa yang berkenan kepada Tuhan? Bangsa Israel
diberitahu dengan jelas: mereka harus beribadah kepada Tuhan!
Meniru bisa merupakan sesuatu yang baik, tetapi apa yang ditiru, itu
yang mesti diwaspadai. Sebagai pengikut Kristus, kita diminta meniru
teladan-Nya (1 Korintus 11:1). Firman Tuhan harus selalu dijadikan
patokan (ayat 21-22), guna mengevaluasi apakah perbuatan, kebiasaan,
gaya hidup, adat istiadat, dan berbagai hal lain di sekitar kita
layak ditiru atau tidak. Pikirkanlah beberapa praktik hidup yang
kita adopsi selama ini. Adakah yang harus kita ubah karena tidak
sesuai dengan firman Tuhan? --YKP
HATI-HATI DENGAN APA YANG ANDA TIRU.
UJILAH SEGALA HAL DENGAN FIRMAN TUHAN LEBIH DULU.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/11/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/11/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+23:20-33
Keluaran 23:20-33
20 "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu,
untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke
tempat yang telah Kusediakan.
21 Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya,
janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak
akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia.
22 Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya,
dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan memusuhi
musuhmu, dan melawan lawanmu.
23 Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu dan membawa engkau
kepada orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Kanaan, orang
Hewi dan orang Yebus, dan Aku akan melenyapkan mereka.
24 Janganlah engkau sujud menyembah kepada allah mereka atau
beribadah kepadanya, dan janganlah engkau meniru perbuatan
mereka, tetapi haruslah engkau memusnahkan sama sekali
patung-patung berhala buatan mereka, dan tugu-tugu berhala
mereka haruslah kauremukkan sama sekali.
25 Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan
memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan
menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu.
26 Tidak akan ada di negerimu perempuan yang keguguran atau mandul.
Aku akan menggenapkan tahun umurmu.
27 Kengerian terhadap Aku akan Kukirimkan mendahului engkau: Aku
akan mengacaukan semua orang yang kaudatangi, dan Aku akan
membuat semua musuhmu lari membelakangi engkau.
28 Lagi Aku akan melepaskan tabuhan mendahului engkau, sehingga
binatang-binatang itu menghalau orang Hewi, orang Kanaan dan
orang Het itu dari depanmu.
29 Aku tidak akan menghalau mereka dari depanmu dalam satu tahun,
supaya negeri itu jangan menjadi sepi, dan segala binatang hutan
jangan bertambah banyak melebihi engkau.
30 Sedikit demi sedikit Aku akan menghalau mereka dari depanmu,
sampai engkau beranak cucu sedemikian, hingga engkau dapat
memiliki negeri itu.
31 Aku akan menentukan batas daerahmu dari Laut Teberau sampai Laut
Filistin dan dari padang gurun sampai sungai Efrat, sebab Aku
akan menyerahkan penduduk negeri itu ke dalam tanganmu, sehingga
engkau menghalau mereka dari depanmu.
32 Janganlah mengadakan perjanjian dengan mereka ataupun dengan
allah mereka.
33 Mereka tidak akan tetap diam di negerimu, supaya mereka jangan
membuat engkau berdosa kepada-Ku, dengan beribadah kepada allah
mereka, sebab tentulah hal itu menjadi jerat bagimu."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+15-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+15-16
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Tuesday, November 20, 2012
[i-kan-kisah] [KISAH] Edisi 303 -- Bapa yang Sejati Memeliharaku
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
KISAH -- Bapa yang Sejati Memeliharaku
Edisi 303, 21 November 2012
Shalom,
Emas merupakan salah satu batu mulia yang sangat berharga. Akan tetapi, sedikit dari kita yang tahu bahwa emas harus dibakar dengan suhu yang tinggi, supaya ia menjadi betul-betul murni dan siap untuk dipakai. Tidak jauh berbeda dengan iman kita, terkadang kita harus mengalami proses "pembakaran" yang begitu menyakitkan, supaya iman kita semakin murni. Akan tetapi, sedikit dari kita yang dapat memahami hal itu, bahkan tidak sedikit anak Tuhan yang tidak tahan dalam proses tersebut sehingga mereka meninggalkan Tuhan. Dalam edisi KISAH kali ini, kita akan melihat perjuangan seorang gadis kecil dalam mempertahankan imannya di dalam Kristus. Kami berharap kisah ini mampu menjadi berkat bagi pertumbuhan iman Anda. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.
Redaksi Tamu KISAH,
Doni Kukuh Mandiri
< http://kesaksian.sabda.org/ >
BAPA YANG SEJATI MEMELIHARAKU
Rina (nama samaran) adalah seorang gadis yang periang. Perjalanan hidup yang penuh tantangan dan kesulitan telah membentuknya menjadi gadis yang mandiri. Rina berasal dari keluarga yang mengalami pernikahan beda agama, baik dari keluarga kakeknya (dari ibu) maupun orang tuanya. Kakeknya adalah seorang Kristen, namun neneknya berasal dari "agama lain". Mereka memiliki 3 orang anak, yang tertua adalah ibu Rina. Ibu Rina adalah wanita Kristen dan ayahnya adalah pemeluk "agama lain" yang keras dan taat. Rina memiliki seorang kakak laki-laki, Rudy (nama samaran), seorang Kristen yang setia. Usia Rudy 2 tahun lebih tua dari Rina.
Sejak kecil, Rina dan kakaknya dididik sang ibu untuk rajin ke gereja dan disekolahkan di sekolah Kristen. Karena alasan ekonomi, ketika berusia 6 tahun, Rina dan keluarganya pindah dan serumah dengan keluarga besar ayahnya dari latar belakang "agama lain". Meskipun begitu, ibunya tetap mendorong dia dan Rudy rajin ke gereja. Pada hari Minggu, ibunya membangunkan mereka pagi-pagi supaya segera ke gereja sebelum ayah atau keluarga lain bangun dan melarang mereka pergi. Sejak tinggal di rumah keluarga ayahnya, banyak penderitaan yang dialami oleh Rina dan Rudy. Bagi anak lain seusianya, masa kecil adalah masa yang sangat menyenangkan. Tapi tidak demikian dengan Rina dan Rudy. Gereja tempat mereka beribadah jaraknya cukup jauh. Kadang-kadang, jika ibunya tidak memiliki uang untuk naik kendaraan umum, mereka harus berjalan kaki selama 1 jam ke gereja, begitu juga pulangnya. Selain itu, tidak jarang mereka dipaksa mengikuti tata cara ibadah "agama lain". Jika mereka menolak melakukannya, maka Rina dan Rudy akan mengalami penghinaan, perlakuan kasar, dan kadang tidak diberi makan. Itu semua dilakukan keluarga ayahnya, supaya Rina dan Rudy menyerah dan tidak lagi menjadi orang Kristen. Bukannya menyerah, melalui penderitaan ini, mereka malah makin kuat untuk mengasihi Tuhan dan memikul salib Kristus sejak usia dini.
Beberapa waktu kemudian, keluarga Rina pindah ke rumah kakeknya (orangtua ibunya) yang rumahnya dekat dengan gereja. Awalnya, Rina dan Rudy gembira karena tinggal dekat gereja, dan kakeknya adalah seorang Kristen. Namun kegembiraan itu tidak berlangsung lama. Tidak jauh dari rumah mereka, ada sekolah milik "agama lain". Ibu mereka mendapat pekerjaan menjahit seragam sekolah tersebut, dengan syarat harus menjadi pemeluk agama tersebut. Suatu hari, ibu mereka berkata kalau sekarang ia sudah menjadi pemeluk agama tersebut. Ketika mereka menanyakan alasannya, ibunya berkata ingin hidup bahagia bersama ayahnya. Dengan memiliki keyakinan yang sama, ibunya berharap keluarganya menjadi lebih tenang. Tidak lama setelah ibunya berpindah keyakinan, suatu siang ibunya memanggil Rina (12 tahun) dan Rudy. Ibunya berkata, supaya kondisi keluarga makin tenang, sebaiknya mereka semua menjadi "agama lain" dan tidak boleh pergi ke gereja. Tentu saja hal ini ditolak oleh Rina dan Rudy. Sang ibu memaksa mereka dengan berkata, jika mereka menolak perintahnya, maka Rina dan Rudy harus membuat pernyataan di atas surat bermeterai bahwa mereka berdua bukan lagi anaknya. Itu berarti segala keperluan hidup termasuk biaya sekolah, bukan lagi tanggung jawab ibunya sebagai orang tua. Walaupun sangat sedih, Rina memutuskan untuk tetap mengikut Yesus. Dia tahu mengikut Yesus berarti harus menyangkal diri dan memikul salib. Dengan air mata yang berlinang, Rina menandatangani surat pernyataan itu. Pada hari itu juga, ibunya mengusir Rina. Dengan menangis, Rina keluar rumah tanpa membawa apa-apa. Walaupun tidak ada penyesalan sedikit pun atas keputusannya, sesungguhnya dia bingung, bagaimana dia akan makan dan di mana dia akan tinggal. Dia sadar masih terlalu kecil untuk bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Berjam-jam Rina dengan hati galau berjalan tidak menentu arah tujuan. Akhirnya, dia memutuskan ke rumah adik ibunya. Di matanya, bibinya seorang wanita yang baik dan mengasihi Tuhan.
Walaupun terkejut dengan sikap kakaknya, bibinya menerima Rina dengan tangan terbuka dan tinggal bersamanya. Setiap hari, Rina diajak berdoa bersama dan diajari membuat kerajinan tangan -- membuat tas dan manik-manik. Setelah mampu menghasilkan karya sendiri, Rina membuat dan menjual manik-manik itu untuk mencukupi kebutuhannya. Bibinya juga mengajarkan supaya Rina tidak membenci dan mengampuni ibunya.
Setelah beberapa bulan, kakeknya mengetahui keadaan Rina. Kakeknya memarahi ibu Rina dan menyuruh Rina kembali ke rumah kakeknya, jika tidak, maka ibunya yang harus keluar dari rumah kakeknya. Akhirnya, ibu Rina memanggil Rina pulang. Kembali ke rumah, bukan berarti penderitaannya selesai. Di rumahnya, Rina hampir setiap hari dimarahi ibunya menyangkut iman Kristennya. Jika ada acara "agama lain" di rumahnya, Rina harus membantu orang tuanya, tidak peduli dia sedang ada urusan pelayanan di gereja atau lainnya. Ketika SMU (kelas I), Rina memutuskan untuk dibaptis. Dia menerima hadiah sebuah Alkitab yang menjadi teman setianya kala sedih dan bingung. Suatu kali dia mencari-cari Alkitabnya, namun tidak ditemukannya. Dia tahu, ibunya telah menemukan tempatnya menyimpan Alkitab dan membuangnya.
Selama bertahun-tahun sehubungan dengan imannya, Rina mengalami tekanan dari orang tuanya. Dia pernah ditampar ayahnya dan harus keluar rumah lagi. Selama 1 tahun, dia kembali tinggal di rumah bibinya. Keinginannya hanya satu, bagaimana dia bisa mengasihi dan menghormati Tuhan, sekaligus menghormati dan mengasihi orang tuanya.
Sekarang Rina telah menjadi wanita yang matang secara iman dan mandiri secara finansial. Walaupun tanpa dukungan penuh orang tuanya, namun Bapa di surga memimpin dan memelihara hidupnya, sehingga sekarang memiliki pekerjaan yang baik. Dia mampu membantu keuangan keluarganya. Sekarang, orang tuanya tidak lagi terlalu menekan imannya dan dia bisa lebih leluasa mengasihi dan melayani Tuhan Yesus Kristus.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Edisi Mei - Juni 2012
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya 2012
Halaman: 3
POKOK DOA
1. Bersyukur kepada Tuhan atas keteguhan iman yang dimiliki oleh Rina. Dia mampu bertahan berkat pertolongan Tuhan, sehingga ia dapat menyaksikan cinta kasih Tuhan itu kepada semua orang.
2. Berdoa agar Tuhan menolong setiap anak-anak-Nya yang sedang mengalami tekanan ataupun siksaan oleh karena iman mereka kepada Tuhan Yesus. Biarlah mereka selalu diberi kekuatan oleh Tuhan dan tetap mampu mempertahankan imannya.
3. Biarlah Tuhan menolong agar kesabaran dan keteguhan iman setiap orang percaya yang mengalami tekanan seperti Rina, menjadi kesaksian tentang kasih Tuhan. Biarlah setiap kesaksian justru membuka hati orang yang belum menerima Kristus, untuk menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati." (Matius 10:16)
< http://alkitab.sabda.org/?Mat+10:16 >
STOP PRESS: IKUTILAH! KELAS DISKUSI DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK) PERIODE JANUARI/FEBRUARI 2013
Apakah Anda rindu mempelajari pokok-pokok penting seputar iman Kristen bersama rekan-rekan seiman dari berbagai penjuru melalui dunia maya?
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) < http://ylsa.org > mengundang Anda untuk bergabung di kelas diskusi Dasar-Dasar Iman Kristen Januari/Februari 2013 yang diselenggarakan oleh Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA) < http://pesta.org >. Dalam kelas ini setiap peserta akan belajar bersama secara khusus tentang penciptaan manusia, kejatuhan manusia dalam dosa, rencana keselamatan Allah melalui Yesus Kristus, dan hidup baru dalam Kristus. Pelajaran-pelajaran ini sangat berguna, baik orang Kristen lama maupun baru, untuk memiliki dasar-dasar iman kepercayaan yang teguh sesuai dengan kebenaran Alkitab.
Diskusi akan dilakukan melalui milis diskusi (email) dan berlangsung mulai 14 Januari - 21 Februari 2013. Pendaftaran dibuka mulai hari ini dan segera hubungi Admin PESTA di <kusuma(at)in-christ.net>. Secepatnya, kami akan mengirimkan bahan DIK untuk dikerjakan setiap peserta sebagai tugas tertulis.
Peserta kelas hanya dibatasi untuk 20 orang saja. Karena itu, daftarkanlah diri Anda sekarang juga!
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Yonathan Sigit
Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
KISAH -- Bapa yang Sejati Memeliharaku
Edisi 303, 21 November 2012
Shalom,
Emas merupakan salah satu batu mulia yang sangat berharga. Akan tetapi, sedikit dari kita yang tahu bahwa emas harus dibakar dengan suhu yang tinggi, supaya ia menjadi betul-betul murni dan siap untuk dipakai. Tidak jauh berbeda dengan iman kita, terkadang kita harus mengalami proses "pembakaran" yang begitu menyakitkan, supaya iman kita semakin murni. Akan tetapi, sedikit dari kita yang dapat memahami hal itu, bahkan tidak sedikit anak Tuhan yang tidak tahan dalam proses tersebut sehingga mereka meninggalkan Tuhan. Dalam edisi KISAH kali ini, kita akan melihat perjuangan seorang gadis kecil dalam mempertahankan imannya di dalam Kristus. Kami berharap kisah ini mampu menjadi berkat bagi pertumbuhan iman Anda. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.
Redaksi Tamu KISAH,
Doni Kukuh Mandiri
< http://kesaksian.sabda.org/ >
BAPA YANG SEJATI MEMELIHARAKU
Rina (nama samaran) adalah seorang gadis yang periang. Perjalanan hidup yang penuh tantangan dan kesulitan telah membentuknya menjadi gadis yang mandiri. Rina berasal dari keluarga yang mengalami pernikahan beda agama, baik dari keluarga kakeknya (dari ibu) maupun orang tuanya. Kakeknya adalah seorang Kristen, namun neneknya berasal dari "agama lain". Mereka memiliki 3 orang anak, yang tertua adalah ibu Rina. Ibu Rina adalah wanita Kristen dan ayahnya adalah pemeluk "agama lain" yang keras dan taat. Rina memiliki seorang kakak laki-laki, Rudy (nama samaran), seorang Kristen yang setia. Usia Rudy 2 tahun lebih tua dari Rina.
Sejak kecil, Rina dan kakaknya dididik sang ibu untuk rajin ke gereja dan disekolahkan di sekolah Kristen. Karena alasan ekonomi, ketika berusia 6 tahun, Rina dan keluarganya pindah dan serumah dengan keluarga besar ayahnya dari latar belakang "agama lain". Meskipun begitu, ibunya tetap mendorong dia dan Rudy rajin ke gereja. Pada hari Minggu, ibunya membangunkan mereka pagi-pagi supaya segera ke gereja sebelum ayah atau keluarga lain bangun dan melarang mereka pergi. Sejak tinggal di rumah keluarga ayahnya, banyak penderitaan yang dialami oleh Rina dan Rudy. Bagi anak lain seusianya, masa kecil adalah masa yang sangat menyenangkan. Tapi tidak demikian dengan Rina dan Rudy. Gereja tempat mereka beribadah jaraknya cukup jauh. Kadang-kadang, jika ibunya tidak memiliki uang untuk naik kendaraan umum, mereka harus berjalan kaki selama 1 jam ke gereja, begitu juga pulangnya. Selain itu, tidak jarang mereka dipaksa mengikuti tata cara ibadah "agama lain". Jika mereka menolak melakukannya, maka Rina dan Rudy akan mengalami penghinaan, perlakuan kasar, dan kadang tidak diberi makan. Itu semua dilakukan keluarga ayahnya, supaya Rina dan Rudy menyerah dan tidak lagi menjadi orang Kristen. Bukannya menyerah, melalui penderitaan ini, mereka malah makin kuat untuk mengasihi Tuhan dan memikul salib Kristus sejak usia dini.
Beberapa waktu kemudian, keluarga Rina pindah ke rumah kakeknya (orangtua ibunya) yang rumahnya dekat dengan gereja. Awalnya, Rina dan Rudy gembira karena tinggal dekat gereja, dan kakeknya adalah seorang Kristen. Namun kegembiraan itu tidak berlangsung lama. Tidak jauh dari rumah mereka, ada sekolah milik "agama lain". Ibu mereka mendapat pekerjaan menjahit seragam sekolah tersebut, dengan syarat harus menjadi pemeluk agama tersebut. Suatu hari, ibu mereka berkata kalau sekarang ia sudah menjadi pemeluk agama tersebut. Ketika mereka menanyakan alasannya, ibunya berkata ingin hidup bahagia bersama ayahnya. Dengan memiliki keyakinan yang sama, ibunya berharap keluarganya menjadi lebih tenang. Tidak lama setelah ibunya berpindah keyakinan, suatu siang ibunya memanggil Rina (12 tahun) dan Rudy. Ibunya berkata, supaya kondisi keluarga makin tenang, sebaiknya mereka semua menjadi "agama lain" dan tidak boleh pergi ke gereja. Tentu saja hal ini ditolak oleh Rina dan Rudy. Sang ibu memaksa mereka dengan berkata, jika mereka menolak perintahnya, maka Rina dan Rudy harus membuat pernyataan di atas surat bermeterai bahwa mereka berdua bukan lagi anaknya. Itu berarti segala keperluan hidup termasuk biaya sekolah, bukan lagi tanggung jawab ibunya sebagai orang tua. Walaupun sangat sedih, Rina memutuskan untuk tetap mengikut Yesus. Dia tahu mengikut Yesus berarti harus menyangkal diri dan memikul salib. Dengan air mata yang berlinang, Rina menandatangani surat pernyataan itu. Pada hari itu juga, ibunya mengusir Rina. Dengan menangis, Rina keluar rumah tanpa membawa apa-apa. Walaupun tidak ada penyesalan sedikit pun atas keputusannya, sesungguhnya dia bingung, bagaimana dia akan makan dan di mana dia akan tinggal. Dia sadar masih terlalu kecil untuk bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Berjam-jam Rina dengan hati galau berjalan tidak menentu arah tujuan. Akhirnya, dia memutuskan ke rumah adik ibunya. Di matanya, bibinya seorang wanita yang baik dan mengasihi Tuhan.
Walaupun terkejut dengan sikap kakaknya, bibinya menerima Rina dengan tangan terbuka dan tinggal bersamanya. Setiap hari, Rina diajak berdoa bersama dan diajari membuat kerajinan tangan -- membuat tas dan manik-manik. Setelah mampu menghasilkan karya sendiri, Rina membuat dan menjual manik-manik itu untuk mencukupi kebutuhannya. Bibinya juga mengajarkan supaya Rina tidak membenci dan mengampuni ibunya.
Setelah beberapa bulan, kakeknya mengetahui keadaan Rina. Kakeknya memarahi ibu Rina dan menyuruh Rina kembali ke rumah kakeknya, jika tidak, maka ibunya yang harus keluar dari rumah kakeknya. Akhirnya, ibu Rina memanggil Rina pulang. Kembali ke rumah, bukan berarti penderitaannya selesai. Di rumahnya, Rina hampir setiap hari dimarahi ibunya menyangkut iman Kristennya. Jika ada acara "agama lain" di rumahnya, Rina harus membantu orang tuanya, tidak peduli dia sedang ada urusan pelayanan di gereja atau lainnya. Ketika SMU (kelas I), Rina memutuskan untuk dibaptis. Dia menerima hadiah sebuah Alkitab yang menjadi teman setianya kala sedih dan bingung. Suatu kali dia mencari-cari Alkitabnya, namun tidak ditemukannya. Dia tahu, ibunya telah menemukan tempatnya menyimpan Alkitab dan membuangnya.
Selama bertahun-tahun sehubungan dengan imannya, Rina mengalami tekanan dari orang tuanya. Dia pernah ditampar ayahnya dan harus keluar rumah lagi. Selama 1 tahun, dia kembali tinggal di rumah bibinya. Keinginannya hanya satu, bagaimana dia bisa mengasihi dan menghormati Tuhan, sekaligus menghormati dan mengasihi orang tuanya.
Sekarang Rina telah menjadi wanita yang matang secara iman dan mandiri secara finansial. Walaupun tanpa dukungan penuh orang tuanya, namun Bapa di surga memimpin dan memelihara hidupnya, sehingga sekarang memiliki pekerjaan yang baik. Dia mampu membantu keuangan keluarganya. Sekarang, orang tuanya tidak lagi terlalu menekan imannya dan dia bisa lebih leluasa mengasihi dan melayani Tuhan Yesus Kristus.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Edisi Mei - Juni 2012
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya 2012
Halaman: 3
POKOK DOA
1. Bersyukur kepada Tuhan atas keteguhan iman yang dimiliki oleh Rina. Dia mampu bertahan berkat pertolongan Tuhan, sehingga ia dapat menyaksikan cinta kasih Tuhan itu kepada semua orang.
2. Berdoa agar Tuhan menolong setiap anak-anak-Nya yang sedang mengalami tekanan ataupun siksaan oleh karena iman mereka kepada Tuhan Yesus. Biarlah mereka selalu diberi kekuatan oleh Tuhan dan tetap mampu mempertahankan imannya.
3. Biarlah Tuhan menolong agar kesabaran dan keteguhan iman setiap orang percaya yang mengalami tekanan seperti Rina, menjadi kesaksian tentang kasih Tuhan. Biarlah setiap kesaksian justru membuka hati orang yang belum menerima Kristus, untuk menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati." (Matius 10:16)
< http://alkitab.sabda.org/?Mat+10:16 >
STOP PRESS: IKUTILAH! KELAS DISKUSI DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK) PERIODE JANUARI/FEBRUARI 2013
Apakah Anda rindu mempelajari pokok-pokok penting seputar iman Kristen bersama rekan-rekan seiman dari berbagai penjuru melalui dunia maya?
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) < http://ylsa.org > mengundang Anda untuk bergabung di kelas diskusi Dasar-Dasar Iman Kristen Januari/Februari 2013 yang diselenggarakan oleh Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA) < http://pesta.org >. Dalam kelas ini setiap peserta akan belajar bersama secara khusus tentang penciptaan manusia, kejatuhan manusia dalam dosa, rencana keselamatan Allah melalui Yesus Kristus, dan hidup baru dalam Kristus. Pelajaran-pelajaran ini sangat berguna, baik orang Kristen lama maupun baru, untuk memiliki dasar-dasar iman kepercayaan yang teguh sesuai dengan kebenaran Alkitab.
Diskusi akan dilakukan melalui milis diskusi (email) dan berlangsung mulai 14 Januari - 21 Februari 2013. Pendaftaran dibuka mulai hari ini dan segera hubungi Admin PESTA di <kusuma(at)in-christ.net>. Secepatnya, kami akan mengirimkan bahan DIK untuk dikerjakan setiap peserta sebagai tugas tertulis.
Peserta kelas hanya dibatasi untuk 20 orang saja. Karena itu, daftarkanlah diri Anda sekarang juga!
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Yonathan Sigit
Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Edisi 612/November 2012 -- Mengenalkan Yesus Kristus kepada Anak (III)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-BinaAnak -- Mengenalkan Yesus Kristus kepada Anak (III)
612/November/III/2012
DAFTAR ISI
TIP: MENGENALKAN YESUS KRISTUS KEPADA ANAK
STOP PRESS: IKUTILAH! KELAS DISKUSI DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK) PERIODE JANUARI/FEBRUARI 2013
Shalom,
Mengenalkan tentang Yesus Kristus kepada anak bukanlah seperti mengajarkan pelajaran sekolah umum kepada mereka. Selain membeberkan fakta-fakta tentang Kristus dalam firman Tuhan, tindakan dan teladan hidup para pelayan anak maupun orang tua merupakan cara yang paling efektif untuk mengenalkan mereka kepada Kristus. Simaklah sajian dalam edisi minggu ini, yang dapat membuka wawasan rohani Anda tentang bagaimana hubungan Anda dengan Kristus dapat menjadi cara, untuk membawa anak kepada pengenalan akan Yesus Kristus yang lebih pribadi lagi. Selamat menyimak dan kiranya menjadi berkat.
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida Welni Dana
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >
TIP: MENGENALKAN YESUS KRISTUS KEPADA ANAK
Diringkas oleh: Davida
Salah satu tanggung jawab yang paling penting bagi orang tua Kristen, termasuk para pelayan anak adalah mengajar anak-anak tentang Yesus Kristus. Namun, banyak sekali anak yang bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus melalui sumber-sumber yang tidak alkitabiah. Gambaran samar tentang Kristus yang terekam dalam ingatan mereka adalah cerita-cerita yang dangkal. Misalnya ketika Paskah tiba, yang nampak jelas dalam pikiran mereka adalah "telur", bukan Kristus yang sudah bangkit.
Bagaimana kita memberikan gambaran yang jelas tentang Yesus Kristus kepada anak-anak?
1. Bicaralah dengan anak Anda tentang Yesus.
"... haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu." (Ulangan 6:7-9)
Anak-anak mengumpulkan sejumlah besar hikmat dari mendengarkan pembicaraan orang tua atau guru-guru mereka. Semua percakapan dan perkataan Anda sehari-hari harus mengarah kepada Tuhan. Mengucap syukur kepada Tuhan tidak hanya dilakukan pada waktu makan saja, tetapi juga ketika Tuhan menjawab doa-doa Anda. Ucapkan secara spesifik ucapan syukur Anda kepada Tuhan Yesus tentang pemeliharaan-Nya. Berikan pujian kepada Tuhan ketika semuanya berjalan baik, bahkan lebih dari yang Anda harapkan. Dan, minta Tuhan Yesus menuntun Anda ketika menghadapi keputusan yang besar.
Membaca Alkitab secara teratur adalah cara yang efektif untuk berdiskusi tentang Kristus dengan anak. Sekarang ini, sudah banyak Alkitab untuk anak-anak, bahkan untuk balita, yang dapat menolong orang tua atau pelayan anak memulai diskusi dengan anak. Dengan membaca Alkitab bersama, secara pribadi Anda dapat mengatasi setiap pertanyaan yang anak lontarkan. Anda juga dapat memantau pertumbuhan rohani mereka. Gunakan setiap kesempatan untuk mengajarkan tentang Yesus Kristus kepada anak, dengan memahami setiap kisah kehidupan-Nya dalam Alkitab.
2. Hidupi prinsip-prinsip iman Anda setiap hari.
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16)
Hal ini penting bagi orang tua Kristen untuk melakukan apa yang mereka katakan. Ketika Anda membuat pernyataan tentang kebenaran Alkitab dan kebenaran Allah, anak-anak Anda akan menonton untuk melihat bagaimana Anda melakukan pelajaran tersebut. Secara duniawi, gambaran yang paling dekat tentang Bapa di Surga adalah ayah kita di rumah. Orang tua yang serupa dengan Kristus merupakan kesaksian terbaik yang dapat anak lihat dalam hidup orang tua mereka.
Ketika Anda memperlakukan orang lain dan anak-anak seperti cara Kristus memperlakukan mereka, maka rasa cinta dan hormat kepada Yesus Kristus akan menjadi prioritas utama dalam hidup anak-anak Anda. Jika anak-anak Anda melihat kasih Kristus menjadi teladan dalam rumahnya, mereka akan memiliki perspektif yang relevan untuk melihat kasih Kristus di Kalvari.
Bagian dari pemahaman kasih Kristus bagi umat manusia adalah dengan memahami kekuasaan-Nya. Ketika Anda menjadikan Kristus sebagai penguasa rumah tangga Anda, maka Anda dapat menunjukkan kepada anak Anda bagaimana Tuhan mengasihi mereka, dan Tuhan pun menuntut hal yang sama dari mereka.
3. Berdoalah dengan anak Anda.
"Tetaplah berdoa." (1 Tesalonika 5:17) Salah satu cara terbaik untuk mengajarkan tentang Yesus Kristus kepada anak adalah dengan mengajak mereka berdoa. Banyak orang dewasa saat ini belajar berdoa dengan berlutut dan mengucapkan doa yang sudah ditulis. Meskipun itu bukan hal yang salah, namun anak akan lebih dapat mengembangkan hubungan pribadinya dengan Tuhan jika diajar untuk berdoa dari hati mereka, bukan dari doa yang sudah ditulis.
Hubungan yang dalam bisa diperoleh ketika 2 orang membuka hati mereka dan saling menceritakan rahasia terdalam mereka. Ajar anak Anda untuk mencurahkan isi hati mereka kepada Tuhan sejak usia dini. Jika anak Anda dapat berbagi segala sesuatu tentang dirinya sendiri kepada Allah tanpa malu atau takut, Anda sedang membangun tingkat yang lebih tinggi lagi, dalam hal melangkah lebih jauh dalam membangun komponen penting hubungan anak Anda dengan Tuhan.
Dengan menceritakan tentang Yesus kepada anak Anda, menghidupi prinsip-prinsip iman Kristen, dan berdoa dengan anak-anak, Anda dapat mempersiapkan mereka untuk mendengar dan memahami kebenaran yang paling mendalam dalam hidup mereka. (t/Davida)
Diterjemahkan dan diringkas dari:
Nama situs: Talk Jesus
Alamat URL: http://www.talkjesus.com/parents/19310-how-teach-children-about-jesus.html#.UIoYpFF-5cc
Judul asli artikel: How To Teach Children About Jesus
Penulis: Charles Stanley
Tanggal akses: 26 Oktober 2012
STOP PRESS: IKUTILAH! KELAS DISKUSI DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK) PERIODE JANUARI/FEBRUARI 2013
Apakah Anda rindu mempelajari pokok-pokok penting seputar iman Kristen bersama rekan-rekan seiman dari berbagai penjuru melalui dunia maya?
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) < http://ylsa.org > mengundang Anda untuk bergabung di kelas diskusi Dasar-Dasar Iman Kristen Januari/Februari 2013 yang diselenggarakan oleh Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA) < http://pesta.org >. Dalam kelas ini setiap peserta akan belajar bersama secara khusus tentang penciptaan manusia, kejatuhan manusia dalam dosa, rencana keselamatan Allah melalui Yesus Kristus, dan hidup baru dalam Kristus. Pelajaran-pelajaran ini sangat berguna, baik orang Kristen lama maupun baru, untuk memiliki dasar-dasar iman kepercayaan yang teguh sesuai dengan kebenaran Alkitab.
Diskusi akan dilakukan melalui milis diskusi (email) dan berlangsung mulai 14 Januari - 21 Februari 2013. Pendaftaran dibuka mulai hari ini dan segera hubungi Admin PESTA di <kusuma(at)in-christ.net>. Secepatnya, kami akan mengirimkan bahan DIK untuk dikerjakan setiap peserta sebagai tugas tertulis.
Peserta kelas hanya dibatasi untuk 20 orang saja. Karena itu, daftarkanlah diri Anda sekarang juga!
Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha
Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
e-BinaAnak -- Mengenalkan Yesus Kristus kepada Anak (III)
612/November/III/2012
DAFTAR ISI
TIP: MENGENALKAN YESUS KRISTUS KEPADA ANAK
STOP PRESS: IKUTILAH! KELAS DISKUSI DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK) PERIODE JANUARI/FEBRUARI 2013
Shalom,
Mengenalkan tentang Yesus Kristus kepada anak bukanlah seperti mengajarkan pelajaran sekolah umum kepada mereka. Selain membeberkan fakta-fakta tentang Kristus dalam firman Tuhan, tindakan dan teladan hidup para pelayan anak maupun orang tua merupakan cara yang paling efektif untuk mengenalkan mereka kepada Kristus. Simaklah sajian dalam edisi minggu ini, yang dapat membuka wawasan rohani Anda tentang bagaimana hubungan Anda dengan Kristus dapat menjadi cara, untuk membawa anak kepada pengenalan akan Yesus Kristus yang lebih pribadi lagi. Selamat menyimak dan kiranya menjadi berkat.
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida Welni Dana
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >
TIP: MENGENALKAN YESUS KRISTUS KEPADA ANAK
Diringkas oleh: Davida
Salah satu tanggung jawab yang paling penting bagi orang tua Kristen, termasuk para pelayan anak adalah mengajar anak-anak tentang Yesus Kristus. Namun, banyak sekali anak yang bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus melalui sumber-sumber yang tidak alkitabiah. Gambaran samar tentang Kristus yang terekam dalam ingatan mereka adalah cerita-cerita yang dangkal. Misalnya ketika Paskah tiba, yang nampak jelas dalam pikiran mereka adalah "telur", bukan Kristus yang sudah bangkit.
Bagaimana kita memberikan gambaran yang jelas tentang Yesus Kristus kepada anak-anak?
1. Bicaralah dengan anak Anda tentang Yesus.
"... haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu." (Ulangan 6:7-9)
Anak-anak mengumpulkan sejumlah besar hikmat dari mendengarkan pembicaraan orang tua atau guru-guru mereka. Semua percakapan dan perkataan Anda sehari-hari harus mengarah kepada Tuhan. Mengucap syukur kepada Tuhan tidak hanya dilakukan pada waktu makan saja, tetapi juga ketika Tuhan menjawab doa-doa Anda. Ucapkan secara spesifik ucapan syukur Anda kepada Tuhan Yesus tentang pemeliharaan-Nya. Berikan pujian kepada Tuhan ketika semuanya berjalan baik, bahkan lebih dari yang Anda harapkan. Dan, minta Tuhan Yesus menuntun Anda ketika menghadapi keputusan yang besar.
Membaca Alkitab secara teratur adalah cara yang efektif untuk berdiskusi tentang Kristus dengan anak. Sekarang ini, sudah banyak Alkitab untuk anak-anak, bahkan untuk balita, yang dapat menolong orang tua atau pelayan anak memulai diskusi dengan anak. Dengan membaca Alkitab bersama, secara pribadi Anda dapat mengatasi setiap pertanyaan yang anak lontarkan. Anda juga dapat memantau pertumbuhan rohani mereka. Gunakan setiap kesempatan untuk mengajarkan tentang Yesus Kristus kepada anak, dengan memahami setiap kisah kehidupan-Nya dalam Alkitab.
2. Hidupi prinsip-prinsip iman Anda setiap hari.
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16)
Hal ini penting bagi orang tua Kristen untuk melakukan apa yang mereka katakan. Ketika Anda membuat pernyataan tentang kebenaran Alkitab dan kebenaran Allah, anak-anak Anda akan menonton untuk melihat bagaimana Anda melakukan pelajaran tersebut. Secara duniawi, gambaran yang paling dekat tentang Bapa di Surga adalah ayah kita di rumah. Orang tua yang serupa dengan Kristus merupakan kesaksian terbaik yang dapat anak lihat dalam hidup orang tua mereka.
Ketika Anda memperlakukan orang lain dan anak-anak seperti cara Kristus memperlakukan mereka, maka rasa cinta dan hormat kepada Yesus Kristus akan menjadi prioritas utama dalam hidup anak-anak Anda. Jika anak-anak Anda melihat kasih Kristus menjadi teladan dalam rumahnya, mereka akan memiliki perspektif yang relevan untuk melihat kasih Kristus di Kalvari.
Bagian dari pemahaman kasih Kristus bagi umat manusia adalah dengan memahami kekuasaan-Nya. Ketika Anda menjadikan Kristus sebagai penguasa rumah tangga Anda, maka Anda dapat menunjukkan kepada anak Anda bagaimana Tuhan mengasihi mereka, dan Tuhan pun menuntut hal yang sama dari mereka.
3. Berdoalah dengan anak Anda.
"Tetaplah berdoa." (1 Tesalonika 5:17) Salah satu cara terbaik untuk mengajarkan tentang Yesus Kristus kepada anak adalah dengan mengajak mereka berdoa. Banyak orang dewasa saat ini belajar berdoa dengan berlutut dan mengucapkan doa yang sudah ditulis. Meskipun itu bukan hal yang salah, namun anak akan lebih dapat mengembangkan hubungan pribadinya dengan Tuhan jika diajar untuk berdoa dari hati mereka, bukan dari doa yang sudah ditulis.
Hubungan yang dalam bisa diperoleh ketika 2 orang membuka hati mereka dan saling menceritakan rahasia terdalam mereka. Ajar anak Anda untuk mencurahkan isi hati mereka kepada Tuhan sejak usia dini. Jika anak Anda dapat berbagi segala sesuatu tentang dirinya sendiri kepada Allah tanpa malu atau takut, Anda sedang membangun tingkat yang lebih tinggi lagi, dalam hal melangkah lebih jauh dalam membangun komponen penting hubungan anak Anda dengan Tuhan.
Dengan menceritakan tentang Yesus kepada anak Anda, menghidupi prinsip-prinsip iman Kristen, dan berdoa dengan anak-anak, Anda dapat mempersiapkan mereka untuk mendengar dan memahami kebenaran yang paling mendalam dalam hidup mereka. (t/Davida)
Diterjemahkan dan diringkas dari:
Nama situs: Talk Jesus
Alamat URL: http://www.talkjesus.com/parents/19310-how-teach-children-about-jesus.html#.UIoYpFF-5cc
Judul asli artikel: How To Teach Children About Jesus
Penulis: Charles Stanley
Tanggal akses: 26 Oktober 2012
STOP PRESS: IKUTILAH! KELAS DISKUSI DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK) PERIODE JANUARI/FEBRUARI 2013
Apakah Anda rindu mempelajari pokok-pokok penting seputar iman Kristen bersama rekan-rekan seiman dari berbagai penjuru melalui dunia maya?
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) < http://ylsa.org > mengundang Anda untuk bergabung di kelas diskusi Dasar-Dasar Iman Kristen Januari/Februari 2013 yang diselenggarakan oleh Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA) < http://pesta.org >. Dalam kelas ini setiap peserta akan belajar bersama secara khusus tentang penciptaan manusia, kejatuhan manusia dalam dosa, rencana keselamatan Allah melalui Yesus Kristus, dan hidup baru dalam Kristus. Pelajaran-pelajaran ini sangat berguna, baik orang Kristen lama maupun baru, untuk memiliki dasar-dasar iman kepercayaan yang teguh sesuai dengan kebenaran Alkitab.
Diskusi akan dilakukan melalui milis diskusi (email) dan berlangsung mulai 14 Januari - 21 Februari 2013. Pendaftaran dibuka mulai hari ini dan segera hubungi Admin PESTA di <kusuma(at)in-christ.net>. Secepatnya, kami akan mengirimkan bahan DIK untuk dikerjakan setiap peserta sebagai tugas tertulis.
Peserta kelas hanya dibatasi untuk 20 orang saja. Karena itu, daftarkanlah diri Anda sekarang juga!
Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha
Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Subscribe to:
Posts (Atom)