Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
KADOS -- Edisi 113 (2 -- 8 Juli 2012)
Shalom,
KADOS edisi 113 adalah edisi terakhir untuk bulan ini. Mulai minggu depan sampai bulan Agustus, kita bersama-sama akan terlibat dalam "40 Hari Mengasihi Bangsa-Bangsa" melalui doa. Kami mengajak Anda semua untuk dapat terlibat di dalamnya. Mari satukan dan persiapkan hati kita, untuk masuk dalam gerakan doa yang luar biasa ini. Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi KADOS,
Novita Yuniarti
< novita(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
2 Juli 2012 -- Remaja Kristen dan "Game Online"
Anak-anak remaja semakin akrab dengan "game online". Meskipun dapat membantu merangsang daya kreativitas dan kecerdasan motorik, permainan ini juga mampu menimbulkan dampak negatif. Banyak remaja yang kecanduan "game online" hingga melupakan sekolah dan bersosialisasi. Bahkan, tak jarang pula ada yang terpengaruh untuk bertindak kriminal. Doakan para remaja Kristen, supaya mereka mengandalkan hikmat Tuhan dalam menggunakan waktu sehingga tidak kecanduan bermain "game online".
3 Juli 2012 -- Utusan Injil di Indonesia
Di daerah-daerah yang masih tertutup untuk Kabar Baik, ada orang-orang yang rela memberi diri untuk memberitakan Kabar Baik Kristus. Sering kali mereka harus menantang bahaya demi memberitakan Kabar Baik keselamatan ini. Bersyukur untuk para utusan Injil yang sudah memberitakan Kabar Baik ini. Doakan untuk kesehatan dan keluarga mereka yang bersama-sama melayani di tempat asing, supaya Tuhan terus memberi kekuatan dan mencukupkan kebutuhan mereka. Doakan juga supaya pelayanan mereka menghasilkan buah pertobatan dan banyak orang ditolong untuk mengenal Kristus.
4 Juli 2012 -- Persekutuan di Rumah-Rumah
Kita patut bersyukur kalau lingkungan di mana kita tinggal tidak menolak saat kita hendak mengadakan ibadah/kebaktian atau persekutuan di rumah. Mari kita berdoa bagi lingkungan sekitar tempat berlangsungnya ibadah/kebaktian atau persekutuan, agar masyarakat sekitar tidak merasa terganggu, melainkan mereka terberkati dengan adanya ibadah/kebaktian atau persekutuan tersebut. Doakan juga agar ibadah/kebaktian atau persekutuan di rumah-rumah dapat membawa lebih banyak orang, untuk mengenal Kristus dan apa yang Ia ajarkan.
5 Juli 2012 -- Pengajar PAUD
Salah satu program pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa adalah dengan mengadakan PAUD. Diharapkan, dengan adanya program ini setiap anak didik dapat memiliki pola pikir yang lebih kreatif dan karakter yang baik pula. Untuk itu, di perlukan tenaga-tenaga pengajar dan pendidik yang dapat diteladani oleh para anak didik. Doakan anak-anak Tuhan yang mengajar di PAUD, agar Tuhan memampukan mereka dalam mengajar dan mendidik anak-anak didik mereka dengan kasih, sehingga nama Tuhan dipermuliakan melalui apa yang mereka lakukan.
6 Juli 2012 -- Gereja Bertumbuh Secara Kuantitas dan Kualitas
Hakikat gereja bukanlah gedung dan menara atau bangunan fisiknya. Gereja juga bukanlah nama denominasi tertentu. Gereja adalah kumpulan orang percaya yang harus senantiasa bertumbuh ke arah Kristus. Para pengurus gereja yang baik tidak hanya memikirkan aspek gereja secara organik dan organisasi, melainkan juga aspek gereja secara organisme. Doakan pertumbuhan gereja secara kuantitas dan kualitas. Kiranya dengan pertolongan Roh Kudus, setiap program penjangkauan dan pemuridan yang dilakukan gereja, dapat terlaksana dengan baik dan menemui sasaran yang sesuai dengan rencana Tuhan.
7 Juli 2012 -- Petugas Kebersihan Umum
Petugas Kebersihan Umum sangat berjasa bagi lingkungan, terutama di musim penghujan. Setiap pagi, mereka berkeliling kompleks perumahan, mengangkut sampah dari setiap rumah, dan membawa sampah-sampah tersebut ke tempat pembuangan akhir atau instalasi pengolahan sampah. Karena bergulat dengan sampah, mereka rentan terhadap penyakit. Mari berdoa agar Tuhan melindungi kesehatan mereka dari bakteri, virus, dan kuman penyebar penyakit yang banyak bersarang di sampah yang mereka tangani.
8 Juli 2012 -- Persiapan Doa Menjelang Ramadan
Bulan Ramadan atau bulan puasa semakin menjelang. Tidak sedikit anak Tuhan yang juga menyambut bulan ini dengan penuh semangat, untuk berdoa bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa. Biasanya, banyak gereja atau lembaga pelayanan misi memprogramkan gerakan doa khusus sepanjang bulan tersebut. Mari doakan agar setiap program gerakan doa berjalan dengan lancar. Biarlah orang-orang percaya bersatu hati mendoakan keseluruhan aspek ibadah puasa yang dijalankan oleh saudara-saudara sepupu. Melalui doa, Allah bekerja untuk menyentuh hati, secara khusus mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa, agar menemukan Kebenaran Sejati itu dalam kehidupan mereka.
Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti dan Yonathan Sigit
Kontributor: Is Ardiansah dan Mahardika Dicky Kurniawan
Tim Editing: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/doa >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Saturday, June 30, 2012
(e-RH) Juli 01 -- BAHAGIA MENCINTAI FIRMAN
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 1 Juli 2012
Bacaan : Mazmur 119:97-105
Setahun: 2 Raja-Raja 1-4
Nats: "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari."
(Mazmur 119:97)
Judul:
BAHAGIA MENCINTAI FIRMAN
Tahun 2012 Kelompok Pelayanan Gloria melakukan gerakan membaca
Alkitab bersama di seluruh jajarannya. Dengan dibantu buku Warren
Wiersbe, Hidup Bersama Firman: Pasal demi Pasal Seluruh Alkitab
(terbitan Renungan Harian, Yayasan Gloria), setiap karyawan dan
sukarelawan diajak membaca dua pasal Alkitab setiap hari, yang
dipantau melalui pertemuan akuntabilitas kelompok setiap minggu.
Jika konsisten, seluruh Alkitab dapat selesai dibaca dalam dua
tahun. Dan jika konsekuen, setiap orang akan memiliki gambaran dan
pemahaman yang lebih utuh tentang keseluruhan isi Alkitab.
Mazmur 119, pasal terpanjang di Alkitab, berbicara tentang
bahagianya orang yang hidup bersama Firman. Pemazmur sendiri mengaku
mendapat banyak manfaat dari merenungkan perkataan-perkataan Tuhan.
Di antaranya: membuat lebih bijaksana (ayat 98), berakal budi (ayat
99), mengerti (ayat 100), dan masih banyak lagi. Namun, rahasia
kebahagiaannya tersingkap di ayat 97, yaitu dalam hatinya yang penuh
cinta: cinta akan Taurat Tuhan, yang merupakan ungkapan cintanya
yang dalam kepada "Tuhan Taurat" itu sendiri. Jika John Stott
menulis, "Melalaikan Alkitab berarti mengabaikan Tuhan", pemazmur
menghidupi kebenaran itu dengan cara "Mencintai Tuhan berarti
memperhatikan Firman-Nya."
Memasuki semester kedua bergulirnya gerakan membaca Alkitab ini,
bagaimana dengan pembacaan Alkitab Anda? Apakah Anda sudah dan masih
melakukan pembacaan Alkitab secara rutin dan menyeluruh, selain
merenungkan kedalaman makna dan penerapannya melalui waktu teduh?
Dan, apakah Anda melakukannya dengan rasa cinta yang besar kepada
Sang Firman Hidup, yang terlebih dahulu dan selalu mencintai Anda?
--ODY
MARI MEMBACA DAN MEMPERHATIKAN FIRMAN TUHAN
DENGAN DIALASI RASA RINDU DAN CINTA KEPADA KRISTUS, SANG FIRMAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-07-01
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/07/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/07/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+119:97-105
Mazmur 119:97-105
97 Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.
98 Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku,
sebab selama-lamanya itu ada padaku.
99 Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab
peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.
100 Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang
titah-titah-Mu.
101 Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku
berpegang pada firman-Mu.
102 Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang
mengajar aku.
103 Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari
pada madu bagi mulutku.
104 Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku
benci segala jalan dusta.
105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Raja-Raja+1-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Raja-Raja+1-4
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 1 Juli 2012
Bacaan : Mazmur 119:97-105
Setahun: 2 Raja-Raja 1-4
Nats: "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari."
(Mazmur 119:97)
Judul:
BAHAGIA MENCINTAI FIRMAN
Tahun 2012 Kelompok Pelayanan Gloria melakukan gerakan membaca
Alkitab bersama di seluruh jajarannya. Dengan dibantu buku Warren
Wiersbe, Hidup Bersama Firman: Pasal demi Pasal Seluruh Alkitab
(terbitan Renungan Harian, Yayasan Gloria), setiap karyawan dan
sukarelawan diajak membaca dua pasal Alkitab setiap hari, yang
dipantau melalui pertemuan akuntabilitas kelompok setiap minggu.
Jika konsisten, seluruh Alkitab dapat selesai dibaca dalam dua
tahun. Dan jika konsekuen, setiap orang akan memiliki gambaran dan
pemahaman yang lebih utuh tentang keseluruhan isi Alkitab.
Mazmur 119, pasal terpanjang di Alkitab, berbicara tentang
bahagianya orang yang hidup bersama Firman. Pemazmur sendiri mengaku
mendapat banyak manfaat dari merenungkan perkataan-perkataan Tuhan.
Di antaranya: membuat lebih bijaksana (ayat 98), berakal budi (ayat
99), mengerti (ayat 100), dan masih banyak lagi. Namun, rahasia
kebahagiaannya tersingkap di ayat 97, yaitu dalam hatinya yang penuh
cinta: cinta akan Taurat Tuhan, yang merupakan ungkapan cintanya
yang dalam kepada "Tuhan Taurat" itu sendiri. Jika John Stott
menulis, "Melalaikan Alkitab berarti mengabaikan Tuhan", pemazmur
menghidupi kebenaran itu dengan cara "Mencintai Tuhan berarti
memperhatikan Firman-Nya."
Memasuki semester kedua bergulirnya gerakan membaca Alkitab ini,
bagaimana dengan pembacaan Alkitab Anda? Apakah Anda sudah dan masih
melakukan pembacaan Alkitab secara rutin dan menyeluruh, selain
merenungkan kedalaman makna dan penerapannya melalui waktu teduh?
Dan, apakah Anda melakukannya dengan rasa cinta yang besar kepada
Sang Firman Hidup, yang terlebih dahulu dan selalu mencintai Anda?
--ODY
MARI MEMBACA DAN MEMPERHATIKAN FIRMAN TUHAN
DENGAN DIALASI RASA RINDU DAN CINTA KEPADA KRISTUS, SANG FIRMAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-07-01
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/07/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/07/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+119:97-105
Mazmur 119:97-105
97 Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.
98 Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku,
sebab selama-lamanya itu ada padaku.
99 Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab
peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.
100 Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang
titah-titah-Mu.
101 Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku
berpegang pada firman-Mu.
102 Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang
mengajar aku.
103 Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari
pada madu bagi mulutku.
104 Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku
benci segala jalan dusta.
105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Raja-Raja+1-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Raja-Raja+1-4
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Friday, June 29, 2012
Re:[i-kan-binaguru] 2
---------------------------------------------------------------------
e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU
---------------------------------------------------------------------
..You can multiply your profit working from home http://yohana.perso.neuf.fr/blog.twitter.php/?awyahoo=84i8
---------------------------------------------------------------------
Bergabung kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru
---------------------------------------------------------------------
e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU
---------------------------------------------------------------------
..You can multiply your profit working from home http://yohana.perso.neuf.fr/blog.twitter.php/?awyahoo=84i8
---------------------------------------------------------------------
Bergabung kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru
---------------------------------------------------------------------
(e-RH) Juni 30 -- MANDAT MEMENUHI BUMI
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 30 Juni 2012
Bacaan : Kejadian 1:26-31
Setahun: Obaja; Mazmur 82-83
Nats: Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu ...." (Kejadian 1:28)
Judul:
MANDAT MEMENUHI BUMI
Salah satu cara pertambahan jemaat secara alamiah adalah dengan
beranak cucu. Beberapa teman sangat yakin bahwa ini adalah mandat
Kejadian 1:28. Jemaat yang tidak menikah dan beranak cucu sepertinya
tidak menaati perintah Tuhan. Benarkah demikian?
Jika diperhatikan konteksnya, perintah Tuhan ini diberikan setelah
manusia diciptakan menurut gambar Allah (ayat 26). Bandingkanlah
dengan gambaran Wahyu 5:9, yang menunjukkan ada umat Tuhan dari
segala suku dan bahasa dan kaum dan bangsa, yang memerintah sebagai
raja di bumi. Rencana Tuhan tidak berubah. Sejak semula Tuhan
menghendaki manusia yang diciptakan menurut gambar-Nya itu memenuhi
dan menguasai bumi. Namun, sejak kejatuhan manusia dalam dosa,
mandat ini tak lagi semudah "beranak cuculah dan bertambah banyak".
Mengapa? Karena itu hanya akan memenuhkan bumi dengan gambar-gambar
Allah yang rusak. Gambar Allah yang sempurna dinyatakan dalam
Pribadi Kristus. Dan, mandat agung yang diberikan-Nya adalah:
"Jadikanlah semua bangsa murid-Ku." (Matius 28:19-20). Inilah mandat
untuk memulihkan kembali gambar-gambar Allah yang rusak di seluruh
bumi.
Dalam terang pemahaman itu, bisa saja kita beranak cucu namun tidak
sedang mengerjakan mandat Tuhan. Kita dipanggil untuk memenuhi bumi
dengan "gambar-gambar Allah" yang telah dipulihkan, yaitu
"murid-murid Kristus". Hal itu dapat dilakukan baik dengan cara
berkeluarga dan mendidik anak-anak yang dikaruniakan Tuhan untuk
menjadi serupa Kristus, atau dengan memuridkan orang lain di luar
keluarga. Benarkah Anda sudah ikut ambil bagian dalam mengerjakan
mandat Tuhan ini? --ELS
BERANAK CUCU MENAMBAH JEMAAT SECARA KUANTITAS.
MENJADIKAN ORANG MURID KRISTUS MENAMBAH JEMAAT SECARA KUALITAS.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-06-30
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/06/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/06/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+1:26-31
Kejadian 1:26-31
26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh
bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut
gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.
28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di
bumi."
29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala
tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala
pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi
makananmu.
30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara
dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala
tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.
31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat
baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Obaja
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Obaja
http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+82-83
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 30 Juni 2012
Bacaan : Kejadian 1:26-31
Setahun: Obaja; Mazmur 82-83
Nats: Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu ...." (Kejadian 1:28)
Judul:
MANDAT MEMENUHI BUMI
Salah satu cara pertambahan jemaat secara alamiah adalah dengan
beranak cucu. Beberapa teman sangat yakin bahwa ini adalah mandat
Kejadian 1:28. Jemaat yang tidak menikah dan beranak cucu sepertinya
tidak menaati perintah Tuhan. Benarkah demikian?
Jika diperhatikan konteksnya, perintah Tuhan ini diberikan setelah
manusia diciptakan menurut gambar Allah (ayat 26). Bandingkanlah
dengan gambaran Wahyu 5:9, yang menunjukkan ada umat Tuhan dari
segala suku dan bahasa dan kaum dan bangsa, yang memerintah sebagai
raja di bumi. Rencana Tuhan tidak berubah. Sejak semula Tuhan
menghendaki manusia yang diciptakan menurut gambar-Nya itu memenuhi
dan menguasai bumi. Namun, sejak kejatuhan manusia dalam dosa,
mandat ini tak lagi semudah "beranak cuculah dan bertambah banyak".
Mengapa? Karena itu hanya akan memenuhkan bumi dengan gambar-gambar
Allah yang rusak. Gambar Allah yang sempurna dinyatakan dalam
Pribadi Kristus. Dan, mandat agung yang diberikan-Nya adalah:
"Jadikanlah semua bangsa murid-Ku." (Matius 28:19-20). Inilah mandat
untuk memulihkan kembali gambar-gambar Allah yang rusak di seluruh
bumi.
Dalam terang pemahaman itu, bisa saja kita beranak cucu namun tidak
sedang mengerjakan mandat Tuhan. Kita dipanggil untuk memenuhi bumi
dengan "gambar-gambar Allah" yang telah dipulihkan, yaitu
"murid-murid Kristus". Hal itu dapat dilakukan baik dengan cara
berkeluarga dan mendidik anak-anak yang dikaruniakan Tuhan untuk
menjadi serupa Kristus, atau dengan memuridkan orang lain di luar
keluarga. Benarkah Anda sudah ikut ambil bagian dalam mengerjakan
mandat Tuhan ini? --ELS
BERANAK CUCU MENAMBAH JEMAAT SECARA KUANTITAS.
MENJADIKAN ORANG MURID KRISTUS MENAMBAH JEMAAT SECARA KUALITAS.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-06-30
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/06/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/06/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+1:26-31
Kejadian 1:26-31
26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh
bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut
gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.
28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di
bumi."
29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala
tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala
pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi
makananmu.
30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara
dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala
tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.
31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat
baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Obaja
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Obaja
http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+82-83
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
[i-kan-humor] [e-Humor] 2068 Juni/2012
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Humor
2068, Juni 2012
Shalom,
Kesuksesan dan keberhasilan merupakan dua hal yang selalu diimpikan oleh setiap orang. Siapa sih, orang di dunia ini yang tidak ingin sukses dan berhasil? Tentunya, setiap kita pasti menginginkannya. Namun, apabila keinginan itu hanya sebagai keinginan tanpa ada usaha/tindakan untuk meraihnya, maka hanya merupakan impian yang semu. Ingin melihat contoh kasusnya seperti apa? Yuk, simak langsung ceritanya!
Tuhan memberkati.
Redaksi Tamu e-Humor,
Desi Rianto
< http://humor.sabda.org/ >
2068. TERLALU MENGADA-ADA
Seorang pemain dan pelatih sebuah klub divisi satu, diwawancarai oleh reporter sebuah stasiun radio. Klub ini tidak pernah promosi ke divisi utama. Pertama-tama, sang pewawancara bertanya kepada pelatih. "Apa yang Anda inginkan untuk 5 tahun ke depan?"
"Saya kira, dalam 2 tahun pertama, kami harus berkonsolidasi. Dua tahun berikutnya menembus papan atas divisi utama, dan tahun ke-5 kami menjadi juara."
Kemudian pewawancara beralih kepada si pemain dengan pertanyaan yang sama. "Saya ingin memenangkan gelar juara liga, juara kompetisi Eropa, dan tidak pernah kalah selama 5 tahun," jawab si pemain.
"Tapi, tidakkah Anda terlalu mengada-ada?" tanya si pewawancara.
"Memang. Habisnya, pelatih duluan sih yang mulai," ujar si pemain kalem.
[Sumber diambil dari: www.gloryhunters.co.uk]
"Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan." (Amsal 16:18) < http://alkitab.sabda.org/?Amsal+16:18 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 129: "Ada berapa Kitab perjanjian lama?"
- Vera < binamandiri(at)xxx > = 39 kitab
- Titih Wira < titihprawira(at)xxx > = 39 Kitab
- Agreice Hady < agreiceh(at)xxx > = 39
- TMI Hisar < hisar(at)xxx > = 37 KITAB
- Natania Yovela < natania.yovela(at)xxx > = 39 kitab
- Edy < edy(at)xxx > = 39
- Resti Ekaningtyas < erez_eka(at)xxx > = 39 Kitab
- Ebenhaezer < ebenhaezer(at)xxx > = 39 kitab Gbu
- Ika Widya < ika.widya(at)xxx > = ada 39 kitab
- Theos Macdin Purba < theosmacdinpurba(at)xxx > = 36 Kitab
- Wardana Nengah < wardana_nengah(at)xxx > = 39 Kitab
- Wardien Ningsih < wardien.ningsih(at)xxx > = 39
Jawaban e-Humor: 39
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Silakan menjawab kuis berikutnya... :)
Kuis minggu ini 130: "Apa yang bisa membuat kamu bisa melihat menembus dinding setebal apa pun?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: < humor(at)sabda.org >
Redaksi: Tatik Wahyuningsih dan Amy Grace Y.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/humor >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
e-Humor
2068, Juni 2012
Shalom,
Kesuksesan dan keberhasilan merupakan dua hal yang selalu diimpikan oleh setiap orang. Siapa sih, orang di dunia ini yang tidak ingin sukses dan berhasil? Tentunya, setiap kita pasti menginginkannya. Namun, apabila keinginan itu hanya sebagai keinginan tanpa ada usaha/tindakan untuk meraihnya, maka hanya merupakan impian yang semu. Ingin melihat contoh kasusnya seperti apa? Yuk, simak langsung ceritanya!
Tuhan memberkati.
Redaksi Tamu e-Humor,
Desi Rianto
< http://humor.sabda.org/ >
2068. TERLALU MENGADA-ADA
Seorang pemain dan pelatih sebuah klub divisi satu, diwawancarai oleh reporter sebuah stasiun radio. Klub ini tidak pernah promosi ke divisi utama. Pertama-tama, sang pewawancara bertanya kepada pelatih. "Apa yang Anda inginkan untuk 5 tahun ke depan?"
"Saya kira, dalam 2 tahun pertama, kami harus berkonsolidasi. Dua tahun berikutnya menembus papan atas divisi utama, dan tahun ke-5 kami menjadi juara."
Kemudian pewawancara beralih kepada si pemain dengan pertanyaan yang sama. "Saya ingin memenangkan gelar juara liga, juara kompetisi Eropa, dan tidak pernah kalah selama 5 tahun," jawab si pemain.
"Tapi, tidakkah Anda terlalu mengada-ada?" tanya si pewawancara.
"Memang. Habisnya, pelatih duluan sih yang mulai," ujar si pemain kalem.
[Sumber diambil dari: www.gloryhunters.co.uk]
"Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan." (Amsal 16:18) < http://alkitab.sabda.org/?Amsal+16:18 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 129: "Ada berapa Kitab perjanjian lama?"
- Vera < binamandiri(at)xxx > = 39 kitab
- Titih Wira < titihprawira(at)xxx > = 39 Kitab
- Agreice Hady < agreiceh(at)xxx > = 39
- TMI Hisar < hisar(at)xxx > = 37 KITAB
- Natania Yovela < natania.yovela(at)xxx > = 39 kitab
- Edy < edy(at)xxx > = 39
- Resti Ekaningtyas < erez_eka(at)xxx > = 39 Kitab
- Ebenhaezer < ebenhaezer(at)xxx > = 39 kitab Gbu
- Ika Widya < ika.widya(at)xxx > = ada 39 kitab
- Theos Macdin Purba < theosmacdinpurba(at)xxx > = 36 Kitab
- Wardana Nengah < wardana_nengah(at)xxx > = 39 Kitab
- Wardien Ningsih < wardien.ningsih(at)xxx > = 39
Jawaban e-Humor: 39
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Silakan menjawab kuis berikutnya... :)
Kuis minggu ini 130: "Apa yang bisa membuat kamu bisa melihat menembus dinding setebal apa pun?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: < humor(at)sabda.org >
Redaksi: Tatik Wahyuningsih dan Amy Grace Y.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/humor >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
Thursday, June 28, 2012
(e-RH) Juni 29 -- FOKUS PADA KELUARGA?
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 29 Juni 2012
Bacaan : Kejadian 3:1-7
Setahun: 2 Tawarikh 19-23
Nats: Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan
dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan
dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. (Kejadian
3:6)
Judul:
FOKUS PADA KELUARGA?
Kalau kita mengumpulkan buku-buku tentang keluarga, akan ditemukan
cukup banyak topik mengenai pentingnya mendengarkan pasangan kita.
Ada banyak pertengkaran atau bahkan kegagalan di dalam keluarga
karena masing-masing gagal menjadi pendengar bagi pasangannya. Lalu
muncullah banyak tips menjadi pendengar yang baik agar keluarga
menjadi harmonis.
Namun dari bacaan kita, kejatuhan keluarga Adam dimulai justru saat
Adam mendengarkan usulan Hawa, istrinya. Dalam sekejap mereka
menjadi "sehati-sepikir" untuk sebuah keputusan besar. Entah Adam
sungguh-sungguh sepakat dengan ide istrinya atau ia sekadar tak
punya keberanian mengatakan tidak kepada usulan Hawa, keputusan
mereka berakibat fatal. Mereka sepakat dan kompak untuk tidak taat
kepada Allah. Adam tak mampu menjadi pencegah dosa bagi pasangannya.
Ia gagal untuk mewujudkan kerinduan Allah agar dengan hadirnya
pasangan, kehidupan mereka menjadi lebih baik (Kejadian 2:18).
Betapa sering kita terpesona dengan istilah "keluarga yang
harmonis". Namun seringkali itu diartikan bahwa sebagai sebuah
keluarga kita harus selalu sehati-sepikir dalam hal apa pun. Ini
akan menjadi jerat yang berbahaya kalau justru kekompakan keluarga
menjadi lebih penting daripada ketaatan kepada Allah. Sangat baik
kalau kita bisa mendengarkan pendapat pasangan. Namun jauh lebih
penting untuk mendengarkan suara Tuhan Sang Kepala keluarga yang
sesungguhnya. Bahkan terkadang adu argumentasi justru diperlukan
agar kepentingan Allah yang menang. --PBS
KETIKA ALLAH MENJADI FOKUS DALAM KELUARGA,
KITA AKAN MENDAHULUKAN KEPENTINGAN-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-06-29
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/06/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/06/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+3:1-7
Kejadian 3:1-7
1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di
darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada
perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam
taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan
dalam taman ini boleh kami makan,
3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah
berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu
mati."
4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu
tidak akan mati,
5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu
akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang
yang baik dan yang jahat."
6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan
dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan
dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat
cawat.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+19-23
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+19-23
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 29 Juni 2012
Bacaan : Kejadian 3:1-7
Setahun: 2 Tawarikh 19-23
Nats: Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan
dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan
dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. (Kejadian
3:6)
Judul:
FOKUS PADA KELUARGA?
Kalau kita mengumpulkan buku-buku tentang keluarga, akan ditemukan
cukup banyak topik mengenai pentingnya mendengarkan pasangan kita.
Ada banyak pertengkaran atau bahkan kegagalan di dalam keluarga
karena masing-masing gagal menjadi pendengar bagi pasangannya. Lalu
muncullah banyak tips menjadi pendengar yang baik agar keluarga
menjadi harmonis.
Namun dari bacaan kita, kejatuhan keluarga Adam dimulai justru saat
Adam mendengarkan usulan Hawa, istrinya. Dalam sekejap mereka
menjadi "sehati-sepikir" untuk sebuah keputusan besar. Entah Adam
sungguh-sungguh sepakat dengan ide istrinya atau ia sekadar tak
punya keberanian mengatakan tidak kepada usulan Hawa, keputusan
mereka berakibat fatal. Mereka sepakat dan kompak untuk tidak taat
kepada Allah. Adam tak mampu menjadi pencegah dosa bagi pasangannya.
Ia gagal untuk mewujudkan kerinduan Allah agar dengan hadirnya
pasangan, kehidupan mereka menjadi lebih baik (Kejadian 2:18).
Betapa sering kita terpesona dengan istilah "keluarga yang
harmonis". Namun seringkali itu diartikan bahwa sebagai sebuah
keluarga kita harus selalu sehati-sepikir dalam hal apa pun. Ini
akan menjadi jerat yang berbahaya kalau justru kekompakan keluarga
menjadi lebih penting daripada ketaatan kepada Allah. Sangat baik
kalau kita bisa mendengarkan pendapat pasangan. Namun jauh lebih
penting untuk mendengarkan suara Tuhan Sang Kepala keluarga yang
sesungguhnya. Bahkan terkadang adu argumentasi justru diperlukan
agar kepentingan Allah yang menang. --PBS
KETIKA ALLAH MENJADI FOKUS DALAM KELUARGA,
KITA AKAN MENDAHULUKAN KEPENTINGAN-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-06-29
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/06/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/06/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+3:1-7
Kejadian 3:1-7
1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di
darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada
perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam
taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan
dalam taman ini boleh kami makan,
3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah
berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu
mati."
4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu
tidak akan mati,
5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu
akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang
yang baik dan yang jahat."
6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan
dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan
dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat
cawat.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+19-23
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+19-23
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Re:[i-kan-binaguru] 3
---------------------------------------------------------------------
e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU
---------------------------------------------------------------------
.Hello! This is a good proposal for you and your family! http://digitaulis.com/blog.twitter.php?ydyahoo_id=71qu7
---------------------------------------------------------------------
Bergabung kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru
---------------------------------------------------------------------
e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU
---------------------------------------------------------------------
.Hello! This is a good proposal for you and your family! http://digitaulis.com/blog.twitter.php?ydyahoo_id=71qu7
---------------------------------------------------------------------
Bergabung kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru
---------------------------------------------------------------------
Wednesday, June 27, 2012
BULETIN DOA - Edisi Juni 2012, Vol.04 No.57 -- Doa Syafaat Sebagai Balok Pendobrak 2
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
BULETIN DOA -- Doa Syafaat Sebagai Balok Pendobrak 2
Edisi Juni 2012, Vol.04 No.57
DAFTAR ISI
RENUNGAN DOA: BUKAN KELAS ANAK AYAM
ARTIKEL DOA: DOA SYAFAAT SEBAGAI BALOK PENDOBRAK 2
KESAKSIAN DOA: DIBANTAI LAYAKNYA DOMBA
Shalom,
Pada edisi yang lalu, kita sudah belajar bahwa doa memiliki fungsi yang sentral dalam pelayanan, sehingga kita tidak dapat mengabaikannya sambil berharap bahwa pelayanan yang tengah kita kerjakan itu akan berhasil. Tak berhenti sampai di situ, kita juga dituntut untuk berdoa bagi orang lain; doa syafaat. Apakah doa syafaat itu? Apa yang membuatnya berbeda? Di artikel ini, kita akan menemukan jawabannya dan apa saja yang diperlukan untuk menjadi pendoa syafaat yang efektif. Kiranya artikel yang kami sajikan menjadi berkat bagi Anda. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati!
Redaksi Tamu e-Doa,
Yosua Setyo Yudo
< http://doa.sabda.org >
RENUNGAN DOA: BUKAN KELAS ANAK AYAM
Suatu waktu, ada seekor rajawali dewasa yang sedang terbang, dan dari bawah sana ada rajawali kecil yang sedang berkumpul bersama sejumlah anak ayam dan induknya. Rajawali kecil itu melihat ke langit, lalu dengan sedih ia berkata dalam hatinya, "Andaikan aku bisa seperti dia. Terbang tinggi menjulang ke langit. Wah, burung yang gagah, sayapnya sangat lebar". Kemudian ada seekor anak ayam berkata, "Hai, tubuh kamu kok mirip burung yang di atas sana, ya?" Tubuh kamu lain lho dari kami". "Ah, biarin, yang penting aku tetap anak ayam," balas rajawali kecil. Menyadari hal ini, maka anak ayam tadi mulai menjauhi rajawali kecil. Rajawali kecil jadi sedih, ketika tahu dirinya tidak di sukai saudara-saudaranya. Sepanjang hari hatinya sedih, sambil meratap ia berkata, "Mengapa aku tidak semujur dia?"
Rajawali kecil belum tahu siapa dia sebenarnya. Pikirannya mengatakan dia itu anak ayam. Rajawali kecil terpengaruh oleh lingkungan yang secara alamiah sebetulnya bukan lingkungannya yang sebenarnya. Pantas kalau dia sedih sekali dikucilkan anak-anak ayam yang merasa lain dengannya. Dia belum sadar akan perbedaan yang sangat mendasar itu. Dia berada di lingkungan yang menolak dia, tapi dia tidak menyadari bahwa dia punya kesempatan berada di lingkungan yang jauh lebih istimewa, yang di saksikannya melalui rajawali dewasa yang di kaguminya tadi.
Apakah kita sering terpengaruh situasi tanpa menyadari bahwa kita adalah rajawali-rajawali yang di tetapkan Allah untuk terbang tinggi seiring bertumbuhnya kita ke arah kedewasaan rohani? Apakah sukacita kita hilang karena merasa tidak dapat diterima oleh dunia, sementara kita juga tak berada "di angkasa", sehingga hanya merasa iri dengan kehidupan yang cemerlang dari rajawali-rajawali dewasa" di sekitar kita? Biarlah kita menyadari bahwa apapun keadaan kita sekarang ini, kita dapat bertumbuh lebih mulia dari sekadar menjadi seperti anak-anak Ayam.
Apa hebatnya burung rajawali, sehingga Alkitab mengambilnya sebagai perumpamaan tentang orang-orang yang bersandar kepada Tuhan?
1. Jeli
Salah satu kehebatan burung rajawali yakni kemampuan untuk melihat mangsa dari tempat yang tinggi. Sebagai anak Tuhan, kita harus memunyai mata rohani untuk melihat dan membedakan mana yang baik dan yang jahat. Mana musuh dan mana sahabat. Mana Tuhan dan mana iblis. Mana yang pantas dan mana yang tidak pantas.
2. Kuat
Sekalipun badai yang datang menerpanya, namun tidaklah membahayakan si rajawali yang sedang terbang. Bahkan semakin kencangnya angin bertiup, semakin kuatnya bentangan sayapnya. Sayapnya tidak pernah goyah karena memang kuat. Sekalipun terbang begitu lama, tetapi tidak pernah lelah. Badai (kesulitan ekonomi, pekerjaan, keluarga, jodoh dan masalah lainnya) boleh mengguncangkan kehidupan kita, tetapi kita harus tetap kuat. Bukan karena kuat dan gagahmu tetapi oleh Roh Tuhan.
3. Tegas
Burung rajawali tidak pernah memanjakan anaknya. Jika anaknya hanya mau tinggal di sarang, maka sarang itu akan di goyang-goyang, di acak-acak, di rusak. Mengapa? Karena ia mau anaknya dapat terbang seperti dia dan menantang badai. Pernahkah Anda merasa firman yang sering di sampaikan terlalu keras bagi Anda, seakan-akan firman yang di sajikan itu seperti palu yang menghancurkan dosa (Yeremia 23: 29), seperti api yang menghanguskan (Ibrani 12:29), seperti pedang bermata dua (Ibrani 4:12)? Pernahkah Anda menolak Firman ini dalam hati Anda dan berkata itu tidak cocok untukku? Tegas! Merupakan sifat dari rajawali. Jangan kompromi dengan dosa. Dosa itu harus di rombak seperti Allah menggoyang-hancurkan dosa-dosa bangsa Israel (Ulangan 32:11).
Milikilah sifat-sifat seperti burung rajawali, baik itu ketajaman dalam melihat mangsa (dosa), kekuatan sayap yang tak tergoyahkan oleh badai (persoalan hidup), dan menggoyang-hancurkan isi sarang (kelemahan-kelemahan).
Diambil dari:
Judul majalah: Pukat, Tahun XVII, Edisi Juli - Agustus 1999
Judul artikel: Bukan Kelas Anak Ayam
Penulis: HJP
Penerbit: GBI Mawar Sharon Jakarta
Halaman: 33
ARTIKEL DOA: DOA SYAFAAT SEBAGAI BALOK PENDOBRAK 2
Makna
Seperti Musa dan Yosua bekerja sama dalam pertempuran melawan Amalek, demikianlah Tuhan bermaksud agar doa syafaat dan penginjilan bertugas secara gabungan. Keduanya seperti tangan dalam sarung tangan, atau air di sungai, atau cabang dalam pokok anggur. Doa syafaat yang tidak dikaitkan dengan penyelamatan jiwa-jiwa, bagaikan anak panah yang dilepaskan tanpa sasaran, atau seorang atlet yang berlari dalam perlombaan yang tidak memunyai garis akhir, atau pertandingan sepak bola tanpa jala gawang. Jika kita berdoa untuk kebangunan rohani, kita harus berbuat sesuatu untuk hal itu. Doa syafaat adalah pekerjaan persiapan, sebuah bajak yang menghancurkan tanah untuk ditabur dan dipanen. Itu tidak berarti bahwa kita tidak perlu bersyafaat sampai ada kebaktian penginjilan atau pekerjaan serupa itu diselenggarakan, tetapi itu berarti bahwa kita harus memunyai suatu penglihatan dan rencana untuk menjangkau jiwa-jiwa. Penginjilan tanpa doa syafaat bagaikan mesin yang dijalankan tanpa tenaga listrik, atau menangkap ikan tanpa jala dan berusaha menangkap ikan seekor demi seekor pada ekornya.
Warisan Anda yang Sah
Serangan Amalek merupakan suatu usaha orang kafir untuk mencegah Israel agar tidak mendapatkan warisan mereka. Itu menyoroti topik yang wajar tentang usaha perantara yang tertera dalam Mazmur 2:8, "Mintalah kepadaKu maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu."
PERHATIKAN... kita mula-mula MEMINTA (memohon) dan kemudian MEMILIKI. Memohon (mengantara) diikuti dengan penginjilan -- sesungguhnya memasuki negeri dan memilikinya. Asas itu juga ditunjukkan dalam 1 Timotius 2:1 yang memberitahukan kepada kita untuk bersyafaat bagi semua orang. Doa syafaat memunyai sasaran tertentu, seperti yang dinyatakan 1 Timotius 2:4 -- supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Inilah caranya dunia dapat diselamatkan -- melalui doa syafaat dan penginjilan. Kita juga harus memerhatikan bahwa Musa duduk. Ia tidak memaafkan diri dengan ucapan "saya letih", karena manusia harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (Lukas 18:1) dan jangan jemu-jemu berbuat baik (Galatia 6:9). Ia menetapkan dirinya untuk berdoa sampai kemenangan tiba. Ini adalah masalah menguasai suatu kawasan pertempuran khusus, bukannya berdoa dalam suatu cara yang umum atau berpuasa untuk alasan yang tidak khusus. Menyisihkan waktu untuk berdoa adalah suatu kewajiban yang benar, tetapi doa syafaat melibatkan suatu serangan yang diarahkan melawan musuh yang sudah dikenal.
Lebih lanjut dan sangat penting, Musa bukan hanya mengucapkan sebuah doa. Tangannya tetap teracung sampai Yosua telah menghancurlumatkan Amalek. Itulah doa syafaat dan ketekunan yang menjamin kemenangan. Suzette menamakannya "RINTIHAN". Ia memberikan definisi seperti berikut mengenai doa syafaat: "Berdoa agar kehendak Allah terjadi di dunia; campur tangan, menengahi, dan bekerja dengan Allah; menjadi bagian dari pekerjaan Allah, melayani-Nya dalam doa; mendoakan beban Allah dan bukannya pendapat kita sendiri; hal yang dikehendaki-Nya, bukan hal yang kita pikirkan yang harus kita doakan, dengan demikian 'menerima pikiran Kristus'; melihat perlunya tindakan Allah, kemudian dengan berani dan yakin memohon agar Ia bertindak.
Definisi
Kata "syafaat" mula-mula muncul dalam Yesaya 53:12, ketika membicarakan tentang Kristus yang "berdoa untuk pemberontak-pemberontak". Kata Ibraninya ialah "baga" yang berarti "bertubrukan dengan kekerasan". Kamus Vine menyatakan bahwa "baga" berarti "memukul, melawan, bertindak keras terhadap, menyerbu, datang di antara, menyebabkan untuk memohon, bertemu dengan, dan berdoa". Jadi, ada dua segi yang terpisah di sini -- peperangan dan rintihan. Pertama, "baga" berarti sesungguhnya menghadapi Setan dalam Nama Yesus atas nama orang banyak, dengan demikian memukul, melawan, dan bertubrukan dengannya. Kata itu juga mengesankan rintihan yang lembut -- "datang di antara" atau menghadap Bapa atas nama orang banyak. Dengan demikian, doa syafaat memunyai dua segi: menghadapi Setan dan menghadapi Allah.
Selain itu, kata syafaat juga digunakan dalam Perjanjian Baru. Sebuah kata Yunani memunyai dua bagian, pertama berarti "melampaui" dan bagian lain berarti "bertemu atas nama dari atau demi seseorang". Dengan kata lain, menjangkau dan berbuat sedapat-dapatnya kita untuk kepentingan orang lain. Kata lain untuk syafaat mengesankan "berusaha untuk didengar oleh Raja demi kepentingan orang lain". Ini menunjukkan persekutuan yang erat diperlukan. Menurut kamus Webster, syafaat dilukiskan sebagai "penyelesaian sengketa dengan menengahi, permohonan, doa, atau permohonan untuk kepentingan orang lain", dan kata kerja "bersyafaat" didefinisikan sebagai "suatu tindakan antara pihak-pihak dengan pandangan untuk mendamaikan perbedaan atau pokok pertikaian mereka, menyelesaikan sengketa dengan menengahi atau mengemukakan demi kepentingan orang lain". Permohonan mendesak, permohonan resmi, memohon, turut campur, mengemukakan -- itulah doa yang dinaikkan pada "suhu" yang tertinggi.
Pinehas ikut terlibat ketika Israel sangat berdosa dan suatu tulah berkecamuk di seluruh negeri. Teror yang menyebar itu dihentikan dan hal itu diperhitungkan kepada Pinehas sebagai kebenaran untuk generasi selanjutnya. Doa syafaat melibatkan tindakan menjadi seorang pendamai, yang membawa kaum pria dan wanita ke dalam sejahtera Allah. Itu menimbulkan panen kebenaran yang menjangkau masa kekal. Itulah kuasa yang terdapat dalam doa syafaat. Dalam bersyafaat, penting bagi kita untuk mendapat pengarahan dari Allah. Kita harus memunyai sasaran-Nya. Allah membutuhkan saluran-saluran untuk hal yang dikehendaki-Nya. Kita harus mengetahui urusan-Nya, karena Dia mengetahui hal yang sedang terjadi ketika kita tidak mengetahuinya, dan sangat menyadari tempat iblis mengerahkan serangannya.
Rahasia Seorang Pendoa Syafaat
Tuhan mungkin memberi kita beban untuk tugas yang harus kita lakukan sendiri, seperti berbicara kepada seseorang tentang suatu urusan pribadi. Tujuan utama dari doa syafaat bukanlah mendengarkan rahasia-rahasia tentang orang lain dari Allah. Dalam doa syafaat tidak boleh ada pergunjingan rohani -- memberitahukan orang-orang apa yang dipikirkan oleh Allah dan menyampaikan rahasia-Nya kepada semua orang, karena rahasia Allah itu suci. Allah memberitahukan kita beberapa informasi tertentu, supaya kita dapat bersyafaat bagi orang-orang lain, dengan demikian mewujudkan maksud-Nya bagi mereka. Tuhan sepertinya menyampaikan rahasia semacam itu hanya sekitar 2 persen dari waktu yang ada. 98 persen sisa waktu doa syafaat, dicurahkan untuk memalingkan dunia kembali kepada Allah sesuai dengan tuntunan Roh Kudus. Melakukan tugas seorang pendoa syafaat ialah suatu pengalaman yang mengubahkan kehidupan, tetapi hanya Allah yang dapat membina seorang pendoa syafaat. Jika Tuhan membawa Anda melalui pengalaman yang mengubahkan hasrat Anda, menuntut Anda dengan gigih di Takhta Allah untuk dunia yang tersesat, Anda tidak akan menyesalinya, betapa pun berat pekerjaan persiapan itu.
Doa syafaat mengubahkan sikap hidup Anda, membawa Anda kepada suatu kepuasan yang tidak seorang pun dapat melukiskannya kepada Anda sebelumnya, karena hal itu sangat kaya pengalamannya. Siapkanlah hati Anda untuk Allah, jangan hanya waktu Anda saja, maka Anda akan menempatkan harta Anda di tempat yang tidak dapat disentuh ngengat. Penginjilan harus dilihat sebagai pekerjaan Roh Kudus dalam setiap pengertian tunggalnya. Semua segi dari suatu kebaktian penginjilan diserahkan kepada-Nya -- pemberitaannya, nyanyiannya, tata tertib kebaktiannya, penggunaan setiap pelayanan, dan karunia-karunia Roh. Itu sebuah usaha besar yang didukung oleh orang-orang percaya lokal maupun Gereja secara luas. Penginjilan menyingkirkan setiap rintangan, setiap motif diri yang menghalangi, dan setiap muslihat yang mungkin akan menahan manusia untuk datang kepada Allah. Penginjilan ialah Roh Kudus yang bekerja melalui doa syafaat dan pelayanan. GABUNGAN SEMACAM ITU MENGHASILKAN KEBANGUNAN ROHANI YANG MENAKLUKKAN DUNIA.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul asli buku: Evangelism by Fire
Judul buku terjemahan: Penginjilan dengan Api
Judul asli artikel: Doa Perantara sebagai Balok Pendobrak
Penulis: Reinhard Bonke
Penerjemah: A.J. Syauta
Penerbit: Yayasan Pekabaran Injil "IMANUEL", Jakarta
Halaman: 311 -- 316
KESAKSIAN DOA: DIBANTAI LAYAKNYA DOMBA
Seperti Awuna, Monica Musa tahu konsekuensi menjadi pengikut Kristus di bagian utara Nigeria -- penderitaan. Ia memperoleh kekuatan dari membaca Alkitab, khususnya Matius 5:11-12. "Yesus berkata bahwa Dia dianiaya, oleh karena itu siapa pun yang mengikuti Dia pasti mengalami penganiayaan.... maka siapa pun yang memikul salib itu, suatu hari akan menghadapi penganiayaan. Saya telah membawa ini -- Alkitab sebagai senjataku untuk bergantung dan berharap, karena firman Tuhanlah aku bisa tegar sampai hari ini," kata Monica.
Monica duduk, kedua tangannya memegang sebuah saputangan, ketika ia mengingat kembali kejadian tanggal 11 Mei 2004. Monica sampai sekarang terkadang masih terngiang suara suaminya. Hari itulah terakhir kalinya ia melihatnya hidup.
"Tidakkah kamu dengar?" kata suaminya saat itu. "Ada kerusuhan di Jos, dan orang-orang Kano ingin melakukan serangan. Kumpulkan semua barangmu dan cari anak-anak, bawa mereka pulang." Monica menyeka air matanya ketika ia mengingat apa yang terjadi hari itu di kota Kano, yang mayoritas "agama lain".
Ketika aku melangkah keluar, setiap orang berlarian menyelamatkan diri mereka dan orang-orang "agama lain" di belakang mereka dengan bersenjatakan belati dan tongkat kayu, memukul dan menikam mereka. Kelompok-kelompok "agama lain" membuntuti orang-orang Kristen. Karena itu, jika kamu tidak beruntung atau jika kamu tidak bisa lari, mereka akan menangkapmu, membantaimu, membakarmu," ingat Monica. Monica dan kedua anaknya bersembunyi sampai kerusuhan mereda.
Hampir lima tahun kemudian, kemarahan masih mencengkeram Monica ketika ia mengingat kembali bagaimana para tetangga "agama lain"nya menceritakan kepadanya mengenai kematian suaminya.
Mereka memutilasi tubuhnya dan meninggalkannya begitu saja di jalan. Ketika mereka melihat mayat suamiku seperti itu, mereka pergi ke rumah kami dan mengambil semua barang kami. Itu adalah hal yang wajar, yang mereka lakukan setelah membunuhmu; mereka pergi ke rumahmu, memilih barang-barang yang bagus dari rumahmu, lalu membakar rumahmu. Mereka meletakkan barang-barang milik kami di atas mayat suamiku, meletakkan salib juga di atasnya, dan membakar semuanya.
Hari-hari setelah kematian suaminya, Monica dengan sakit hati menceritakan kejadian itu kepada anak-anaknya, bahwa meskipun dalam kondisi demikian, Allah tetap melindungi mereka. Aku berkata pada mereka, walaupun ayah tidak bersama kita, tetapi masih ada Allah yang akan menjaga kita. Mereka akan bergantung pada Tuhan dan percaya kepada Dia.
Melalui rekan sekerja di Nigeria, kami menolong Monica memulai usaha kecil-kecilan -- menjual barang untuk menghidupi keluarganya. Anak-anaknya saat ini berada di tempat yang aman dan menerima pendidikan gratis di Stephen Center. "... pemberian modal usaha dan doa-doa Anda benar-benar telah menolongku," katanya.
Dan bagaimana dengan para pembunuh suaminya? "Setiap hari aku berdoa untuk mereka, agar Tuhan membuka mata mereka dan menjamah hati mereka, sehingga mereka bertobat atas dosa-dosa mereka. Itulah yang aku lakukan dan apa yang firman Tuhan katakan padaku," katanya.
Diambil dari:
Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi September - Oktober 2009
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman: 4 -- 5
Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/doa >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
BULETIN DOA -- Doa Syafaat Sebagai Balok Pendobrak 2
Edisi Juni 2012, Vol.04 No.57
DAFTAR ISI
RENUNGAN DOA: BUKAN KELAS ANAK AYAM
ARTIKEL DOA: DOA SYAFAAT SEBAGAI BALOK PENDOBRAK 2
KESAKSIAN DOA: DIBANTAI LAYAKNYA DOMBA
Shalom,
Pada edisi yang lalu, kita sudah belajar bahwa doa memiliki fungsi yang sentral dalam pelayanan, sehingga kita tidak dapat mengabaikannya sambil berharap bahwa pelayanan yang tengah kita kerjakan itu akan berhasil. Tak berhenti sampai di situ, kita juga dituntut untuk berdoa bagi orang lain; doa syafaat. Apakah doa syafaat itu? Apa yang membuatnya berbeda? Di artikel ini, kita akan menemukan jawabannya dan apa saja yang diperlukan untuk menjadi pendoa syafaat yang efektif. Kiranya artikel yang kami sajikan menjadi berkat bagi Anda. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati!
Redaksi Tamu e-Doa,
Yosua Setyo Yudo
< http://doa.sabda.org >
RENUNGAN DOA: BUKAN KELAS ANAK AYAM
Suatu waktu, ada seekor rajawali dewasa yang sedang terbang, dan dari bawah sana ada rajawali kecil yang sedang berkumpul bersama sejumlah anak ayam dan induknya. Rajawali kecil itu melihat ke langit, lalu dengan sedih ia berkata dalam hatinya, "Andaikan aku bisa seperti dia. Terbang tinggi menjulang ke langit. Wah, burung yang gagah, sayapnya sangat lebar". Kemudian ada seekor anak ayam berkata, "Hai, tubuh kamu kok mirip burung yang di atas sana, ya?" Tubuh kamu lain lho dari kami". "Ah, biarin, yang penting aku tetap anak ayam," balas rajawali kecil. Menyadari hal ini, maka anak ayam tadi mulai menjauhi rajawali kecil. Rajawali kecil jadi sedih, ketika tahu dirinya tidak di sukai saudara-saudaranya. Sepanjang hari hatinya sedih, sambil meratap ia berkata, "Mengapa aku tidak semujur dia?"
Rajawali kecil belum tahu siapa dia sebenarnya. Pikirannya mengatakan dia itu anak ayam. Rajawali kecil terpengaruh oleh lingkungan yang secara alamiah sebetulnya bukan lingkungannya yang sebenarnya. Pantas kalau dia sedih sekali dikucilkan anak-anak ayam yang merasa lain dengannya. Dia belum sadar akan perbedaan yang sangat mendasar itu. Dia berada di lingkungan yang menolak dia, tapi dia tidak menyadari bahwa dia punya kesempatan berada di lingkungan yang jauh lebih istimewa, yang di saksikannya melalui rajawali dewasa yang di kaguminya tadi.
Apakah kita sering terpengaruh situasi tanpa menyadari bahwa kita adalah rajawali-rajawali yang di tetapkan Allah untuk terbang tinggi seiring bertumbuhnya kita ke arah kedewasaan rohani? Apakah sukacita kita hilang karena merasa tidak dapat diterima oleh dunia, sementara kita juga tak berada "di angkasa", sehingga hanya merasa iri dengan kehidupan yang cemerlang dari rajawali-rajawali dewasa" di sekitar kita? Biarlah kita menyadari bahwa apapun keadaan kita sekarang ini, kita dapat bertumbuh lebih mulia dari sekadar menjadi seperti anak-anak Ayam.
Apa hebatnya burung rajawali, sehingga Alkitab mengambilnya sebagai perumpamaan tentang orang-orang yang bersandar kepada Tuhan?
1. Jeli
Salah satu kehebatan burung rajawali yakni kemampuan untuk melihat mangsa dari tempat yang tinggi. Sebagai anak Tuhan, kita harus memunyai mata rohani untuk melihat dan membedakan mana yang baik dan yang jahat. Mana musuh dan mana sahabat. Mana Tuhan dan mana iblis. Mana yang pantas dan mana yang tidak pantas.
2. Kuat
Sekalipun badai yang datang menerpanya, namun tidaklah membahayakan si rajawali yang sedang terbang. Bahkan semakin kencangnya angin bertiup, semakin kuatnya bentangan sayapnya. Sayapnya tidak pernah goyah karena memang kuat. Sekalipun terbang begitu lama, tetapi tidak pernah lelah. Badai (kesulitan ekonomi, pekerjaan, keluarga, jodoh dan masalah lainnya) boleh mengguncangkan kehidupan kita, tetapi kita harus tetap kuat. Bukan karena kuat dan gagahmu tetapi oleh Roh Tuhan.
3. Tegas
Burung rajawali tidak pernah memanjakan anaknya. Jika anaknya hanya mau tinggal di sarang, maka sarang itu akan di goyang-goyang, di acak-acak, di rusak. Mengapa? Karena ia mau anaknya dapat terbang seperti dia dan menantang badai. Pernahkah Anda merasa firman yang sering di sampaikan terlalu keras bagi Anda, seakan-akan firman yang di sajikan itu seperti palu yang menghancurkan dosa (Yeremia 23: 29), seperti api yang menghanguskan (Ibrani 12:29), seperti pedang bermata dua (Ibrani 4:12)? Pernahkah Anda menolak Firman ini dalam hati Anda dan berkata itu tidak cocok untukku? Tegas! Merupakan sifat dari rajawali. Jangan kompromi dengan dosa. Dosa itu harus di rombak seperti Allah menggoyang-hancurkan dosa-dosa bangsa Israel (Ulangan 32:11).
Milikilah sifat-sifat seperti burung rajawali, baik itu ketajaman dalam melihat mangsa (dosa), kekuatan sayap yang tak tergoyahkan oleh badai (persoalan hidup), dan menggoyang-hancurkan isi sarang (kelemahan-kelemahan).
Diambil dari:
Judul majalah: Pukat, Tahun XVII, Edisi Juli - Agustus 1999
Judul artikel: Bukan Kelas Anak Ayam
Penulis: HJP
Penerbit: GBI Mawar Sharon Jakarta
Halaman: 33
ARTIKEL DOA: DOA SYAFAAT SEBAGAI BALOK PENDOBRAK 2
Makna
Seperti Musa dan Yosua bekerja sama dalam pertempuran melawan Amalek, demikianlah Tuhan bermaksud agar doa syafaat dan penginjilan bertugas secara gabungan. Keduanya seperti tangan dalam sarung tangan, atau air di sungai, atau cabang dalam pokok anggur. Doa syafaat yang tidak dikaitkan dengan penyelamatan jiwa-jiwa, bagaikan anak panah yang dilepaskan tanpa sasaran, atau seorang atlet yang berlari dalam perlombaan yang tidak memunyai garis akhir, atau pertandingan sepak bola tanpa jala gawang. Jika kita berdoa untuk kebangunan rohani, kita harus berbuat sesuatu untuk hal itu. Doa syafaat adalah pekerjaan persiapan, sebuah bajak yang menghancurkan tanah untuk ditabur dan dipanen. Itu tidak berarti bahwa kita tidak perlu bersyafaat sampai ada kebaktian penginjilan atau pekerjaan serupa itu diselenggarakan, tetapi itu berarti bahwa kita harus memunyai suatu penglihatan dan rencana untuk menjangkau jiwa-jiwa. Penginjilan tanpa doa syafaat bagaikan mesin yang dijalankan tanpa tenaga listrik, atau menangkap ikan tanpa jala dan berusaha menangkap ikan seekor demi seekor pada ekornya.
Warisan Anda yang Sah
Serangan Amalek merupakan suatu usaha orang kafir untuk mencegah Israel agar tidak mendapatkan warisan mereka. Itu menyoroti topik yang wajar tentang usaha perantara yang tertera dalam Mazmur 2:8, "Mintalah kepadaKu maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu."
PERHATIKAN... kita mula-mula MEMINTA (memohon) dan kemudian MEMILIKI. Memohon (mengantara) diikuti dengan penginjilan -- sesungguhnya memasuki negeri dan memilikinya. Asas itu juga ditunjukkan dalam 1 Timotius 2:1 yang memberitahukan kepada kita untuk bersyafaat bagi semua orang. Doa syafaat memunyai sasaran tertentu, seperti yang dinyatakan 1 Timotius 2:4 -- supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Inilah caranya dunia dapat diselamatkan -- melalui doa syafaat dan penginjilan. Kita juga harus memerhatikan bahwa Musa duduk. Ia tidak memaafkan diri dengan ucapan "saya letih", karena manusia harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (Lukas 18:1) dan jangan jemu-jemu berbuat baik (Galatia 6:9). Ia menetapkan dirinya untuk berdoa sampai kemenangan tiba. Ini adalah masalah menguasai suatu kawasan pertempuran khusus, bukannya berdoa dalam suatu cara yang umum atau berpuasa untuk alasan yang tidak khusus. Menyisihkan waktu untuk berdoa adalah suatu kewajiban yang benar, tetapi doa syafaat melibatkan suatu serangan yang diarahkan melawan musuh yang sudah dikenal.
Lebih lanjut dan sangat penting, Musa bukan hanya mengucapkan sebuah doa. Tangannya tetap teracung sampai Yosua telah menghancurlumatkan Amalek. Itulah doa syafaat dan ketekunan yang menjamin kemenangan. Suzette menamakannya "RINTIHAN". Ia memberikan definisi seperti berikut mengenai doa syafaat: "Berdoa agar kehendak Allah terjadi di dunia; campur tangan, menengahi, dan bekerja dengan Allah; menjadi bagian dari pekerjaan Allah, melayani-Nya dalam doa; mendoakan beban Allah dan bukannya pendapat kita sendiri; hal yang dikehendaki-Nya, bukan hal yang kita pikirkan yang harus kita doakan, dengan demikian 'menerima pikiran Kristus'; melihat perlunya tindakan Allah, kemudian dengan berani dan yakin memohon agar Ia bertindak.
Definisi
Kata "syafaat" mula-mula muncul dalam Yesaya 53:12, ketika membicarakan tentang Kristus yang "berdoa untuk pemberontak-pemberontak". Kata Ibraninya ialah "baga" yang berarti "bertubrukan dengan kekerasan". Kamus Vine menyatakan bahwa "baga" berarti "memukul, melawan, bertindak keras terhadap, menyerbu, datang di antara, menyebabkan untuk memohon, bertemu dengan, dan berdoa". Jadi, ada dua segi yang terpisah di sini -- peperangan dan rintihan. Pertama, "baga" berarti sesungguhnya menghadapi Setan dalam Nama Yesus atas nama orang banyak, dengan demikian memukul, melawan, dan bertubrukan dengannya. Kata itu juga mengesankan rintihan yang lembut -- "datang di antara" atau menghadap Bapa atas nama orang banyak. Dengan demikian, doa syafaat memunyai dua segi: menghadapi Setan dan menghadapi Allah.
Selain itu, kata syafaat juga digunakan dalam Perjanjian Baru. Sebuah kata Yunani memunyai dua bagian, pertama berarti "melampaui" dan bagian lain berarti "bertemu atas nama dari atau demi seseorang". Dengan kata lain, menjangkau dan berbuat sedapat-dapatnya kita untuk kepentingan orang lain. Kata lain untuk syafaat mengesankan "berusaha untuk didengar oleh Raja demi kepentingan orang lain". Ini menunjukkan persekutuan yang erat diperlukan. Menurut kamus Webster, syafaat dilukiskan sebagai "penyelesaian sengketa dengan menengahi, permohonan, doa, atau permohonan untuk kepentingan orang lain", dan kata kerja "bersyafaat" didefinisikan sebagai "suatu tindakan antara pihak-pihak dengan pandangan untuk mendamaikan perbedaan atau pokok pertikaian mereka, menyelesaikan sengketa dengan menengahi atau mengemukakan demi kepentingan orang lain". Permohonan mendesak, permohonan resmi, memohon, turut campur, mengemukakan -- itulah doa yang dinaikkan pada "suhu" yang tertinggi.
Pinehas ikut terlibat ketika Israel sangat berdosa dan suatu tulah berkecamuk di seluruh negeri. Teror yang menyebar itu dihentikan dan hal itu diperhitungkan kepada Pinehas sebagai kebenaran untuk generasi selanjutnya. Doa syafaat melibatkan tindakan menjadi seorang pendamai, yang membawa kaum pria dan wanita ke dalam sejahtera Allah. Itu menimbulkan panen kebenaran yang menjangkau masa kekal. Itulah kuasa yang terdapat dalam doa syafaat. Dalam bersyafaat, penting bagi kita untuk mendapat pengarahan dari Allah. Kita harus memunyai sasaran-Nya. Allah membutuhkan saluran-saluran untuk hal yang dikehendaki-Nya. Kita harus mengetahui urusan-Nya, karena Dia mengetahui hal yang sedang terjadi ketika kita tidak mengetahuinya, dan sangat menyadari tempat iblis mengerahkan serangannya.
Rahasia Seorang Pendoa Syafaat
Tuhan mungkin memberi kita beban untuk tugas yang harus kita lakukan sendiri, seperti berbicara kepada seseorang tentang suatu urusan pribadi. Tujuan utama dari doa syafaat bukanlah mendengarkan rahasia-rahasia tentang orang lain dari Allah. Dalam doa syafaat tidak boleh ada pergunjingan rohani -- memberitahukan orang-orang apa yang dipikirkan oleh Allah dan menyampaikan rahasia-Nya kepada semua orang, karena rahasia Allah itu suci. Allah memberitahukan kita beberapa informasi tertentu, supaya kita dapat bersyafaat bagi orang-orang lain, dengan demikian mewujudkan maksud-Nya bagi mereka. Tuhan sepertinya menyampaikan rahasia semacam itu hanya sekitar 2 persen dari waktu yang ada. 98 persen sisa waktu doa syafaat, dicurahkan untuk memalingkan dunia kembali kepada Allah sesuai dengan tuntunan Roh Kudus. Melakukan tugas seorang pendoa syafaat ialah suatu pengalaman yang mengubahkan kehidupan, tetapi hanya Allah yang dapat membina seorang pendoa syafaat. Jika Tuhan membawa Anda melalui pengalaman yang mengubahkan hasrat Anda, menuntut Anda dengan gigih di Takhta Allah untuk dunia yang tersesat, Anda tidak akan menyesalinya, betapa pun berat pekerjaan persiapan itu.
Doa syafaat mengubahkan sikap hidup Anda, membawa Anda kepada suatu kepuasan yang tidak seorang pun dapat melukiskannya kepada Anda sebelumnya, karena hal itu sangat kaya pengalamannya. Siapkanlah hati Anda untuk Allah, jangan hanya waktu Anda saja, maka Anda akan menempatkan harta Anda di tempat yang tidak dapat disentuh ngengat. Penginjilan harus dilihat sebagai pekerjaan Roh Kudus dalam setiap pengertian tunggalnya. Semua segi dari suatu kebaktian penginjilan diserahkan kepada-Nya -- pemberitaannya, nyanyiannya, tata tertib kebaktiannya, penggunaan setiap pelayanan, dan karunia-karunia Roh. Itu sebuah usaha besar yang didukung oleh orang-orang percaya lokal maupun Gereja secara luas. Penginjilan menyingkirkan setiap rintangan, setiap motif diri yang menghalangi, dan setiap muslihat yang mungkin akan menahan manusia untuk datang kepada Allah. Penginjilan ialah Roh Kudus yang bekerja melalui doa syafaat dan pelayanan. GABUNGAN SEMACAM ITU MENGHASILKAN KEBANGUNAN ROHANI YANG MENAKLUKKAN DUNIA.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul asli buku: Evangelism by Fire
Judul buku terjemahan: Penginjilan dengan Api
Judul asli artikel: Doa Perantara sebagai Balok Pendobrak
Penulis: Reinhard Bonke
Penerjemah: A.J. Syauta
Penerbit: Yayasan Pekabaran Injil "IMANUEL", Jakarta
Halaman: 311 -- 316
KESAKSIAN DOA: DIBANTAI LAYAKNYA DOMBA
Seperti Awuna, Monica Musa tahu konsekuensi menjadi pengikut Kristus di bagian utara Nigeria -- penderitaan. Ia memperoleh kekuatan dari membaca Alkitab, khususnya Matius 5:11-12. "Yesus berkata bahwa Dia dianiaya, oleh karena itu siapa pun yang mengikuti Dia pasti mengalami penganiayaan.... maka siapa pun yang memikul salib itu, suatu hari akan menghadapi penganiayaan. Saya telah membawa ini -- Alkitab sebagai senjataku untuk bergantung dan berharap, karena firman Tuhanlah aku bisa tegar sampai hari ini," kata Monica.
Monica duduk, kedua tangannya memegang sebuah saputangan, ketika ia mengingat kembali kejadian tanggal 11 Mei 2004. Monica sampai sekarang terkadang masih terngiang suara suaminya. Hari itulah terakhir kalinya ia melihatnya hidup.
"Tidakkah kamu dengar?" kata suaminya saat itu. "Ada kerusuhan di Jos, dan orang-orang Kano ingin melakukan serangan. Kumpulkan semua barangmu dan cari anak-anak, bawa mereka pulang." Monica menyeka air matanya ketika ia mengingat apa yang terjadi hari itu di kota Kano, yang mayoritas "agama lain".
Ketika aku melangkah keluar, setiap orang berlarian menyelamatkan diri mereka dan orang-orang "agama lain" di belakang mereka dengan bersenjatakan belati dan tongkat kayu, memukul dan menikam mereka. Kelompok-kelompok "agama lain" membuntuti orang-orang Kristen. Karena itu, jika kamu tidak beruntung atau jika kamu tidak bisa lari, mereka akan menangkapmu, membantaimu, membakarmu," ingat Monica. Monica dan kedua anaknya bersembunyi sampai kerusuhan mereda.
Hampir lima tahun kemudian, kemarahan masih mencengkeram Monica ketika ia mengingat kembali bagaimana para tetangga "agama lain"nya menceritakan kepadanya mengenai kematian suaminya.
Mereka memutilasi tubuhnya dan meninggalkannya begitu saja di jalan. Ketika mereka melihat mayat suamiku seperti itu, mereka pergi ke rumah kami dan mengambil semua barang kami. Itu adalah hal yang wajar, yang mereka lakukan setelah membunuhmu; mereka pergi ke rumahmu, memilih barang-barang yang bagus dari rumahmu, lalu membakar rumahmu. Mereka meletakkan barang-barang milik kami di atas mayat suamiku, meletakkan salib juga di atasnya, dan membakar semuanya.
Hari-hari setelah kematian suaminya, Monica dengan sakit hati menceritakan kejadian itu kepada anak-anaknya, bahwa meskipun dalam kondisi demikian, Allah tetap melindungi mereka. Aku berkata pada mereka, walaupun ayah tidak bersama kita, tetapi masih ada Allah yang akan menjaga kita. Mereka akan bergantung pada Tuhan dan percaya kepada Dia.
Melalui rekan sekerja di Nigeria, kami menolong Monica memulai usaha kecil-kecilan -- menjual barang untuk menghidupi keluarganya. Anak-anaknya saat ini berada di tempat yang aman dan menerima pendidikan gratis di Stephen Center. "... pemberian modal usaha dan doa-doa Anda benar-benar telah menolongku," katanya.
Dan bagaimana dengan para pembunuh suaminya? "Setiap hari aku berdoa untuk mereka, agar Tuhan membuka mata mereka dan menjamah hati mereka, sehingga mereka bertobat atas dosa-dosa mereka. Itulah yang aku lakukan dan apa yang firman Tuhan katakan padaku," katanya.
Diambil dari:
Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi September - Oktober 2009
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman: 4 -- 5
Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/doa >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
[e-Buku] Edisi 101/Juni 2012 -- Teologi Sistematika (II)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Buku -- Teologi Sistematika (II)
Edisi 101/Juni 2012
DAFTAR ISI
RESENSI 1: PEMBIMBING KE DALAM TEOLOGIA SISTEMATIKA
RESENSI 2: PILAR-PILAR IMAN
KOMUNITAS BUKU: BUKU UNTUK ANAK
EDISI BULAN DEPAN
Salam sejahtera,
Pelanggan tentunya sudah sering mendengar kata "teologi". Namun, apakah kita telah tahu benar definisi kata tersebut? Kami berikan sedikit penjelasan, kata ini adalah gabungan dari dua kata Yunani (theos dan logos), yang berarti "Allah" dan "perkataan, uraian, pikiran, ilmu". Jadi "teologi" bisa diartikan studi tentang Allah. Bagi peminat teologi, teologi sistematika tentunya sudah tidak asing lagi. Teologi ini berurusan dengan penataan logis doktrin-doktrin dalam Alkitab. Tujuannya untuk menolong kita belajar dan mengerti Alkitab dengan cara yang terorganisasi. Nah, bila Anda tertarik belajar teologi sistematika, simaklah dua resensi yang redaksi sediakan. Simak juga "obrolan" para Sahabat e-Buku mengenai buku untuk anak di kolom Komunitas. Selamat membaca!
Staf Redaksi e-Buku,
Ami Grace Y.
< http://gubuk.sabda.org/ >
"Kami membaca untuk mengetahui bahwa kami tidak sendiri." (C.S. Lewis)
RESENSI 1: PEMBIMBING KE DALAM TEOLOGIA SISTEMATIKA
Judul buku: Pembimbing ke Dalam Teologia Sistematika
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Dra. Yulia Oeniyati Buffet, Th.M.
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: Yayasan Lembaga SABDA, Solo
Ukuran buku:
Tebal: 21 halaman
ISBN: --
Buku Online: http://learning.sabda.org/baca.php?b=teo_sistem#00004
Download: --
Manusia adalah ciptaan. Di atas manusia, tentu ada substansi atau seorang pribadi yang lebih berkuasa, yang lebih sering disebut Tuhan. Karena ketertarikan dan keingintahuan manusia yang besar, maka beberapa sarjana membuat suatu sistem untuk mempelajari tentang Tuhan. Ilmu untuk mempelajari tentang Tuhan yang tersusun secara runtut lebih sering dikenal dengan istilah teologi sistematika.
Buku "Pembimbing ke Dalam Teologia Sistematika" yang bisa Anda baca secara online ini, merupakan salah satu buku Teologi Sistematika yang layak dibaca. Buku ini memiliki tiga bab utama -- Prolegomena (Pengantar Teologia Sistematika), Doktrin Alkitab, dan Doktrin Allah. Sebagian besar penjelasan buku ini berisi definisi-definisi yang terkait dengan teologi dan doktrin-doktrin yang ada dalam agama Kristen. Pentingnya mempelajari Alkitab sebagai dasar kebenaran utama untuk mengenal Allah sangat ditekankan oleh penulis. Dengan pengupasan yang tertata rapi dan runtut, sangat memudahkan pembaca untuk mengambil pelajaran inti dari buku ini. Buku versi online ini sangat mudah diakses. Karena buku ini ditampilkan dalam satu halaman situs, maka pembaca dapat mengetahui keseluruhan isi buku secara langsung dan tidak perlu mengeklik tombol berikutnya secara berulang-ulang. Pembagian antara satu bab dengan bab yang lain juga terlihat jelas dan memiliki banyak referensi yang mendukung, yang ditampilkan di akhir bab ataupun di akhir buku.
Apakah Anda ingin mengenal Tuhan dan mendalami kebenaran Kristen secara sistematis? Segera kunjungi alamat URL buku ini, yang tertera di bagian informasi buku. Selamat membaca dan mempelajarinya.
Peresensi: Sri Setyawati
RESENSI 2: PILAR-PILAR IMAN
Judul buku: Pilar-Pilar Iman
Judul asli: Pillars of Faith
Penulis/Penyusun: Brian J. Bailey
Penerjemah: Dra. Yuliati Purnomo
Editor: --
Penerbit: Nafiri Gabriel, Jakarta 1996
Ukuran buku: 14,5 x 21 cm
Tebal: 186 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Setiap bangunan rumah memerlukan fondasi yang kuat, agar konstruksi bangunan itu kuat dan tidak mudah roboh. Sama halnya dengan kehidupan kekristenan kita, apabila kita memiliki fondasi yang kuat terhadap apa yang kita percaya, maka kita tidak akan mudah terombang-ambing dalam menghadapi isu-isu zaman saat ini.
Buku "Pilar-Pilar Iman" yang ditulis oleh Brian J. Bailey, sangat cocok bagi Anda yang rindu menambah wawasan mengenai inti dasar iman Kristen. Buku ini dibagi menjadi 8 bab, yang membahas tentang Definisi Iman, Definisi Percaya, Buah Iman, Karunia Iman, Iman yang Senantiasa Bertumbuh, Ujian Iman, Pilar-pilar Iman, dan Berkat-berkat Iman. Selain itu, buku ini juga mengulas beberapa tokoh iman di dalam Perjanjian Lama yang berkemenangan di dalam iman. Pemaparan yang sederhana sangat menolong kaum awam untuk memahami konsep iman Kristen secara bertanggung jawab. Buku ini penting sekali bagi pemula untuk belajar kebenaran firman Tuhan.
Jika Anda rindu menambah wawasan Anda seputar iman Kristen dan teologi dalam agama Kristen, buku "Pilar-Pilar Iman" akan membekali Anda untuk semakin terpacu dalam mempelajari firman Tuhan dengan lebih sungguh-sungguh. Tidak cukup hanya di situ saja, Anda juga akan semakin diperlengkapi dengan wawasan baru tentang iman dan pengenalan Allah. Pastikan Anda membaca buku ini untuk pertanggungjawaban iman Anda kepada sesama dan kepada Allah. Tuhan memberkati.
Peresensi: Desi Rianto
KOMUNITAS BUKU: BUKU UNTUK ANAK
Menanamkan budaya membaca kepada anak-anak sangat penting. Hal ini tidak hanya baik untuk merangsang otak mereka untuk berpikir, tetapi juga membuat anak terbiasa untuk mengeksplorasi dan menggali wawasan melalui buku-buku bacaan yang bermutu. Berikut pendapat Sahabat e-Buku yang berkomentar dalam komunitas Facebook e-Buku tentang buku yang tepat untuk anak.
e-Buku: Menurut Anda, lebih baik memberi buku saku kepada anak atau buku bergambar yang besar?
Komentar:
Agus Hari: Bagi saya buku saku karena ia bisa mencatat segala kejadian dengan baik.
Jeny Stivani: Buku bergambar.
Yussac Djoko Utomo: Buku bergambar yang besar.
e-Buku:
@Bapak Agus Hari: Jadi, Anda ingin mengajar anak untuk mencatat apa yang anak-anak tangkap dengan 5 indera ya?
@Jeny Stivani: Mengapa?
e-Buku: Mengapa Pak Yussac Djoko?
Jeny Stivani: Karena dengan buku bergambar anak lebih mudah memahami dan mengingat sesuatu -- apa yang dilihat dari buku itu.
Robby Go: Tergantung usia anaknya. Kalau masih kecil lebih baik buku bergambar ukuran besar, tapi kalau untuk remaja lebih baik buku saku supaya bisa dibawa dan dibaca di mana saja.
Yussac Djoko Utomo: Anak-anak suka gambar di tempat yang longgar, yang saya maksud balita.
Yohana Puji: Tergantung... setiap anak berbeda... masing-masing memunyai cara belajar yang tidak sama, ada yang lebih mudah menangkap pesan melalui gambar, ada yang lebih mudah menangkap pesan melalui suara. Sesuaikan saja dengan kondisi yang ada.
e-Buku: Betul, Jeny Stivani. Anak-anak memang lebih suka yang visual.
@Robby Go: Setuju. Masing-masing anak memiliki kebutuhan yang berbeda ya.
@Pak Yussac Djoko: Betul, Pak.
@Mbak Yohana Puji: Oke deh. Yang jelas tetap memberi mereka bahan bacaan yang bermutu ya.
Yohana Puji: Hehe, iya deh.
Agus Hari: Lewat mencatat, ia dapat mengingat banyak hal dan ia dapat belajar dengan baik.
e-Buku: Betul, jangan pernah bosan memperkenalkan buku kepada anak ya.
Yussac Djoko Utomo: Tapi perlu dipikirkan pengembangannya, karena saya pribadi senang membaca Alkitab via IPad, alasannya lebih praktis karena tipis dan tidak perlu lampu untuk menerangi, seperti kalau membaca buku.
e-Buku: Bagaimanapun, alat elektronik ada keterbatasannya ya Pak, seperti manusia. Bagi yang suka dengan buku cetak, tidak menjadi masalah harus menyediakan lampu untuk membaca. IPad sangat mengikuti kebutuhan manusia, alat elektronik pun seharusnya digunakan untuk kebaikan kita, lebih-lebih untuk kemuliaan Tuhan.
Apakah Anda ingin menanggapi pembahasan ini? Segeralah tuangkan pendapat Anda di Facebook e-Buku < http://www.facebook.com/sabdabuku/posts/10150798020370152 >.
EDISI BULAN DEPAN
Tema resensi bulan Juli adalah Islamologi. Anda pernah membaca buku dengan tema yang sama? Mari silakan kirimkan resensi Anda atau artikel seputar buku ke Redaksi e-Buku. Pastikan berkat Tuhan tersalurkan melalui Anda.
Kontak: < buku(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Ami Grace Y., dan Yonathan Sigit P.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/buku >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
e-Buku -- Teologi Sistematika (II)
Edisi 101/Juni 2012
DAFTAR ISI
RESENSI 1: PEMBIMBING KE DALAM TEOLOGIA SISTEMATIKA
RESENSI 2: PILAR-PILAR IMAN
KOMUNITAS BUKU: BUKU UNTUK ANAK
EDISI BULAN DEPAN
Salam sejahtera,
Pelanggan tentunya sudah sering mendengar kata "teologi". Namun, apakah kita telah tahu benar definisi kata tersebut? Kami berikan sedikit penjelasan, kata ini adalah gabungan dari dua kata Yunani (theos dan logos), yang berarti "Allah" dan "perkataan, uraian, pikiran, ilmu". Jadi "teologi" bisa diartikan studi tentang Allah. Bagi peminat teologi, teologi sistematika tentunya sudah tidak asing lagi. Teologi ini berurusan dengan penataan logis doktrin-doktrin dalam Alkitab. Tujuannya untuk menolong kita belajar dan mengerti Alkitab dengan cara yang terorganisasi. Nah, bila Anda tertarik belajar teologi sistematika, simaklah dua resensi yang redaksi sediakan. Simak juga "obrolan" para Sahabat e-Buku mengenai buku untuk anak di kolom Komunitas. Selamat membaca!
Staf Redaksi e-Buku,
Ami Grace Y.
< http://gubuk.sabda.org/ >
"Kami membaca untuk mengetahui bahwa kami tidak sendiri." (C.S. Lewis)
RESENSI 1: PEMBIMBING KE DALAM TEOLOGIA SISTEMATIKA
Judul buku: Pembimbing ke Dalam Teologia Sistematika
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Dra. Yulia Oeniyati Buffet, Th.M.
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: Yayasan Lembaga SABDA, Solo
Ukuran buku:
Tebal: 21 halaman
ISBN: --
Buku Online: http://learning.sabda.org/baca.php?b=teo_sistem#00004
Download: --
Manusia adalah ciptaan. Di atas manusia, tentu ada substansi atau seorang pribadi yang lebih berkuasa, yang lebih sering disebut Tuhan. Karena ketertarikan dan keingintahuan manusia yang besar, maka beberapa sarjana membuat suatu sistem untuk mempelajari tentang Tuhan. Ilmu untuk mempelajari tentang Tuhan yang tersusun secara runtut lebih sering dikenal dengan istilah teologi sistematika.
Buku "Pembimbing ke Dalam Teologia Sistematika" yang bisa Anda baca secara online ini, merupakan salah satu buku Teologi Sistematika yang layak dibaca. Buku ini memiliki tiga bab utama -- Prolegomena (Pengantar Teologia Sistematika), Doktrin Alkitab, dan Doktrin Allah. Sebagian besar penjelasan buku ini berisi definisi-definisi yang terkait dengan teologi dan doktrin-doktrin yang ada dalam agama Kristen. Pentingnya mempelajari Alkitab sebagai dasar kebenaran utama untuk mengenal Allah sangat ditekankan oleh penulis. Dengan pengupasan yang tertata rapi dan runtut, sangat memudahkan pembaca untuk mengambil pelajaran inti dari buku ini. Buku versi online ini sangat mudah diakses. Karena buku ini ditampilkan dalam satu halaman situs, maka pembaca dapat mengetahui keseluruhan isi buku secara langsung dan tidak perlu mengeklik tombol berikutnya secara berulang-ulang. Pembagian antara satu bab dengan bab yang lain juga terlihat jelas dan memiliki banyak referensi yang mendukung, yang ditampilkan di akhir bab ataupun di akhir buku.
Apakah Anda ingin mengenal Tuhan dan mendalami kebenaran Kristen secara sistematis? Segera kunjungi alamat URL buku ini, yang tertera di bagian informasi buku. Selamat membaca dan mempelajarinya.
Peresensi: Sri Setyawati
RESENSI 2: PILAR-PILAR IMAN
Judul buku: Pilar-Pilar Iman
Judul asli: Pillars of Faith
Penulis/Penyusun: Brian J. Bailey
Penerjemah: Dra. Yuliati Purnomo
Editor: --
Penerbit: Nafiri Gabriel, Jakarta 1996
Ukuran buku: 14,5 x 21 cm
Tebal: 186 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Setiap bangunan rumah memerlukan fondasi yang kuat, agar konstruksi bangunan itu kuat dan tidak mudah roboh. Sama halnya dengan kehidupan kekristenan kita, apabila kita memiliki fondasi yang kuat terhadap apa yang kita percaya, maka kita tidak akan mudah terombang-ambing dalam menghadapi isu-isu zaman saat ini.
Buku "Pilar-Pilar Iman" yang ditulis oleh Brian J. Bailey, sangat cocok bagi Anda yang rindu menambah wawasan mengenai inti dasar iman Kristen. Buku ini dibagi menjadi 8 bab, yang membahas tentang Definisi Iman, Definisi Percaya, Buah Iman, Karunia Iman, Iman yang Senantiasa Bertumbuh, Ujian Iman, Pilar-pilar Iman, dan Berkat-berkat Iman. Selain itu, buku ini juga mengulas beberapa tokoh iman di dalam Perjanjian Lama yang berkemenangan di dalam iman. Pemaparan yang sederhana sangat menolong kaum awam untuk memahami konsep iman Kristen secara bertanggung jawab. Buku ini penting sekali bagi pemula untuk belajar kebenaran firman Tuhan.
Jika Anda rindu menambah wawasan Anda seputar iman Kristen dan teologi dalam agama Kristen, buku "Pilar-Pilar Iman" akan membekali Anda untuk semakin terpacu dalam mempelajari firman Tuhan dengan lebih sungguh-sungguh. Tidak cukup hanya di situ saja, Anda juga akan semakin diperlengkapi dengan wawasan baru tentang iman dan pengenalan Allah. Pastikan Anda membaca buku ini untuk pertanggungjawaban iman Anda kepada sesama dan kepada Allah. Tuhan memberkati.
Peresensi: Desi Rianto
KOMUNITAS BUKU: BUKU UNTUK ANAK
Menanamkan budaya membaca kepada anak-anak sangat penting. Hal ini tidak hanya baik untuk merangsang otak mereka untuk berpikir, tetapi juga membuat anak terbiasa untuk mengeksplorasi dan menggali wawasan melalui buku-buku bacaan yang bermutu. Berikut pendapat Sahabat e-Buku yang berkomentar dalam komunitas Facebook e-Buku tentang buku yang tepat untuk anak.
e-Buku: Menurut Anda, lebih baik memberi buku saku kepada anak atau buku bergambar yang besar?
Komentar:
Agus Hari: Bagi saya buku saku karena ia bisa mencatat segala kejadian dengan baik.
Jeny Stivani: Buku bergambar.
Yussac Djoko Utomo: Buku bergambar yang besar.
e-Buku:
@Bapak Agus Hari: Jadi, Anda ingin mengajar anak untuk mencatat apa yang anak-anak tangkap dengan 5 indera ya?
@Jeny Stivani: Mengapa?
e-Buku: Mengapa Pak Yussac Djoko?
Jeny Stivani: Karena dengan buku bergambar anak lebih mudah memahami dan mengingat sesuatu -- apa yang dilihat dari buku itu.
Robby Go: Tergantung usia anaknya. Kalau masih kecil lebih baik buku bergambar ukuran besar, tapi kalau untuk remaja lebih baik buku saku supaya bisa dibawa dan dibaca di mana saja.
Yussac Djoko Utomo: Anak-anak suka gambar di tempat yang longgar, yang saya maksud balita.
Yohana Puji: Tergantung... setiap anak berbeda... masing-masing memunyai cara belajar yang tidak sama, ada yang lebih mudah menangkap pesan melalui gambar, ada yang lebih mudah menangkap pesan melalui suara. Sesuaikan saja dengan kondisi yang ada.
e-Buku: Betul, Jeny Stivani. Anak-anak memang lebih suka yang visual.
@Robby Go: Setuju. Masing-masing anak memiliki kebutuhan yang berbeda ya.
@Pak Yussac Djoko: Betul, Pak.
@Mbak Yohana Puji: Oke deh. Yang jelas tetap memberi mereka bahan bacaan yang bermutu ya.
Yohana Puji: Hehe, iya deh.
Agus Hari: Lewat mencatat, ia dapat mengingat banyak hal dan ia dapat belajar dengan baik.
e-Buku: Betul, jangan pernah bosan memperkenalkan buku kepada anak ya.
Yussac Djoko Utomo: Tapi perlu dipikirkan pengembangannya, karena saya pribadi senang membaca Alkitab via IPad, alasannya lebih praktis karena tipis dan tidak perlu lampu untuk menerangi, seperti kalau membaca buku.
e-Buku: Bagaimanapun, alat elektronik ada keterbatasannya ya Pak, seperti manusia. Bagi yang suka dengan buku cetak, tidak menjadi masalah harus menyediakan lampu untuk membaca. IPad sangat mengikuti kebutuhan manusia, alat elektronik pun seharusnya digunakan untuk kebaikan kita, lebih-lebih untuk kemuliaan Tuhan.
Apakah Anda ingin menanggapi pembahasan ini? Segeralah tuangkan pendapat Anda di Facebook e-Buku < http://www.facebook.com/sabdabuku/posts/10150798020370152 >.
EDISI BULAN DEPAN
Tema resensi bulan Juli adalah Islamologi. Anda pernah membaca buku dengan tema yang sama? Mari silakan kirimkan resensi Anda atau artikel seputar buku ke Redaksi e-Buku. Pastikan berkat Tuhan tersalurkan melalui Anda.
Kontak: < buku(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Ami Grace Y., dan Yonathan Sigit P.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/buku >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
(e-RH) Juni 28 -- PEKERJA KATEGORI IV
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 28 Juni 2012
Bacaan : Nehemia 5
Setahun: 1 Raja-raja 22; 2 Tawarikh 18
Nats: "Tidaklah patut apa yang kamu lakukan itu! Bukankah kamu harus
berlaku dengan takut akan Allah kita untuk menghindarkan diri
dari cercaan bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita?" (Nehemia
5:9)
Judul:
PEKERJA KATEGORI IV
Ed Silvoso, penulis Anointed for Business, membedakan empat jenis
orang percaya dalam dunia kerja. Kategori I adalah orang yang hanya
bekerja untuk mencari uang. Kategori II merupakan orang yang bekerja
dengan prinsip-prinsip kebaikan kristiani. Kategori III terdiri dari
orang yang mencari Tuhan dan pimpinannya dalam pekerjaan. Kategori
IV yaitu mereka yang mentransformasikan dunia kerjanya bagi Kristus.
Termasuk kategori yang manakah Anda?
Nehemia adalah seorang pekerja, seorang bupati di tanah Yehuda (ayat
15). Ia bukanlah seorang nabi, imam, atau rohaniwan. Akan tetapi, ia
peduli terhadap pekerjaan Tuhan di puing-puing kota dan masyarakat
Yerusalem. Ia menangkap rencana Tuhan di dalam hatinya (Nehemia
2:12, 7:5), lalu bergerak mempersembahkan doa, waktu, tenaga, bahkan
seluruh hidupnya bagi Tuhan melalui pekerjaannya. Pasal yang kita
baca memberikan salah satu catatan tentang pengaruh kehadirannya dan
kesepenuhan hatinya untuk mentransformasi masyarakat yang sedang
dibangun kembali dari pembuangan. Kisah Nehemia menjadi contoh
pekerja kategori IV.
"Kegerakan dalam dunia kerja memiliki potensi yang sangat besar
karena menjangkau kelompok orang yang memiliki kuasa untuk melakukan
perubahan dalam masyarakat, " kata Peter Wagner. Ketika orang yang
bekerja di bidang pemerintahan, pendidikan, bisnis, dan sebagainya
mulai menangkap tujuan Tuhan dan menyerahkan diri untuk dipakai
sepenuhnya, kita akan melihat perubahan-perubahan besar yang
memuliakan Tuhan dan memberkati orang lain. Jadilah bagian di
dalamnya. --JOO
SUDAHKAH KEHADIRAN KITA DI TEMPAT KERJA MEMBAWA ORANG
MENGENAL PRIBADI TUHAN DAN MENGALAMI KARYA TUHAN?
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-06-28
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/06/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/06/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Nehemia+5
Nehemia 5
1 Maka terdengarlah keluhan yang keras dari rakyat dan juga dari
pihak para isteri terhadap sesama orang Yahudi.
2 Ada yang berteriak: "Anak laki-laki dan anak perempuan kami
banyak dan kami harus mendapat gandum, supaya kami dapat makan
dan hidup."
3 Dan ada yang berteriak: "Ladang dan kebun anggur dan rumah kami
gadaikan untuk mendapat gandum pada waktu kelaparan."
4 Juga ada yang berteriak: "Kami harus meminjam uang untuk
membayar pajak yang dikenakan raja atas ladang dan kebun anggur
kami.
5 Sekarang, walaupun kami ini sedarah sedaging dengan
saudara-saudara sebangsa kami dan anak-anak kami sama dengan
anak-anak mereka, namun kami terpaksa membiarkan anak-anak
lelaki dan anak-anak perempuan kami menjadi budak dan sudah
beberapa anak perempuan kami harus membiarkan diri dimiliki
orang. Kami tidak dapat berbuat apa-apa, karena ladang dan kebun
anggur kami sudah di tangan orang lain."
6 Maka sangat marahlah aku, ketika kudengar keluhan mereka dan
berita-berita itu.
7 Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat para pemuka dan para
penguasa. Kataku kepada mereka: "Masing-masing kamu telah makan
riba dari saudara-saudaramu!" Lalu kuadakan terhadap mereka
suatu sidang jemaah yang besar.
8 Berkatalah aku kepada mereka: "Kami selalu berusaha
sedapat-dapatnya untuk menebus sesama orang Yahudi yang dijual
kepada bangsa-bangsa lain. Tetapi kamu ini justru menjual
saudara-saudaramu, supaya mereka dibeli lagi oleh kami!" Mereka
berdiam diri karena tidak dapat membantah.
9 Kataku: "Tidaklah patut apa yang kamu lakukan itu! Bukankah kamu
harus berlaku dengan takut akan Allah kita untuk menghindarkan
diri dari cercaan bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita?
10 Juga aku dan saudara-saudaraku dan anak buahku telah membungakan
uang dan gandum pada mereka. Biarlah kita hapuskan hutang mereka
itu!
11 Biarlah kamu kembalikan kepada mereka hari ini juga ladang
mereka, kebun anggur, kebun zaitun dan rumah mereka, pula
hapuskanlah hutang mereka, yakni uang serta gandum, anggur dan
minyak yang kamu tagih dari pada mereka!"
12 Berkatalah mereka: "Itu akan kami kembalikan! Dan kami tidak
akan menuntut apa-apa dari mereka. Kami akan lakukan tepat
seperti yang engkau perintahkan!" Lalu aku memanggil para imam
dan menyuruh mereka bersumpah, bahwa mereka akan menepati janji
mereka.
13 Juga kukebas lipatan bajuku sambil berkata: "Demikianlah setiap
orang yang tidak menepati janji ini akan dikebas Allah dari
rumahnya dan hasil jerih payahnya. Demikianlah ia dikebas dan
menjadi hampa!" Dan seluruh jemaah berkata: "Amin," lalu
memuji-muji TUHAN. Maka rakyat berbuat sesuai dengan janji itu.
14 Pula sejak aku diangkat sebagai bupati di tanah Yehuda, yakni
dari tahun kedua puluh sampai tahun ketiga puluh dua
pemerintahan Artahsasta jadi dua belas tahun lamanya, aku dan
saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi
hak bupati.
15 Tetapi para bupati yang sebelumnya, yang mendahului aku, sangat
memberatkan beban rakyat. Bupati-bupati itu mengambil dari
mereka empat puluh syikal perak sehari untuk bahan makanan dan
anggur. Bahkan anak buah mereka merajalela atas rakyat. Tetapi
aku tidak berbuat demikian karena takut akan Allah.
16 Akupun memulai pekerjaan tembok itu, walaupun aku tidak
memperoleh ladang. Dan semua anak buahku dikumpulkan di sana
khusus untuk pekerjaan itu.
17 Duduk pada mejaku orang-orang Yahudi dan para penguasa, seratus
lima puluh orang, selain mereka yang datang kepada kami dari
bangsa-bangsa sekeliling kami.
18 Yang disediakan sehari atas tanggunganku ialah: seekor lembu,
enam ekor kambing domba yang terpilih dan beberapa ekor unggas,
dan bermacam-macam anggur dengan berlimpah-limpah setiap sepuluh
hari. Namun, dengan semuanya itu, aku tidak menuntut pembagian
yang menjadi hak bupati, karena pekerjaan itu sangat menekan
rakyat.
19 Ya Allahku, demi kesejahteraanku, ingatlah segala yang kubuat
untuk bangsa ini.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Raja-raja+22
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Raja-raja+22
http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+18
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 28 Juni 2012
Bacaan : Nehemia 5
Setahun: 1 Raja-raja 22; 2 Tawarikh 18
Nats: "Tidaklah patut apa yang kamu lakukan itu! Bukankah kamu harus
berlaku dengan takut akan Allah kita untuk menghindarkan diri
dari cercaan bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita?" (Nehemia
5:9)
Judul:
PEKERJA KATEGORI IV
Ed Silvoso, penulis Anointed for Business, membedakan empat jenis
orang percaya dalam dunia kerja. Kategori I adalah orang yang hanya
bekerja untuk mencari uang. Kategori II merupakan orang yang bekerja
dengan prinsip-prinsip kebaikan kristiani. Kategori III terdiri dari
orang yang mencari Tuhan dan pimpinannya dalam pekerjaan. Kategori
IV yaitu mereka yang mentransformasikan dunia kerjanya bagi Kristus.
Termasuk kategori yang manakah Anda?
Nehemia adalah seorang pekerja, seorang bupati di tanah Yehuda (ayat
15). Ia bukanlah seorang nabi, imam, atau rohaniwan. Akan tetapi, ia
peduli terhadap pekerjaan Tuhan di puing-puing kota dan masyarakat
Yerusalem. Ia menangkap rencana Tuhan di dalam hatinya (Nehemia
2:12, 7:5), lalu bergerak mempersembahkan doa, waktu, tenaga, bahkan
seluruh hidupnya bagi Tuhan melalui pekerjaannya. Pasal yang kita
baca memberikan salah satu catatan tentang pengaruh kehadirannya dan
kesepenuhan hatinya untuk mentransformasi masyarakat yang sedang
dibangun kembali dari pembuangan. Kisah Nehemia menjadi contoh
pekerja kategori IV.
"Kegerakan dalam dunia kerja memiliki potensi yang sangat besar
karena menjangkau kelompok orang yang memiliki kuasa untuk melakukan
perubahan dalam masyarakat, " kata Peter Wagner. Ketika orang yang
bekerja di bidang pemerintahan, pendidikan, bisnis, dan sebagainya
mulai menangkap tujuan Tuhan dan menyerahkan diri untuk dipakai
sepenuhnya, kita akan melihat perubahan-perubahan besar yang
memuliakan Tuhan dan memberkati orang lain. Jadilah bagian di
dalamnya. --JOO
SUDAHKAH KEHADIRAN KITA DI TEMPAT KERJA MEMBAWA ORANG
MENGENAL PRIBADI TUHAN DAN MENGALAMI KARYA TUHAN?
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-06-28
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/06/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/06/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Nehemia+5
Nehemia 5
1 Maka terdengarlah keluhan yang keras dari rakyat dan juga dari
pihak para isteri terhadap sesama orang Yahudi.
2 Ada yang berteriak: "Anak laki-laki dan anak perempuan kami
banyak dan kami harus mendapat gandum, supaya kami dapat makan
dan hidup."
3 Dan ada yang berteriak: "Ladang dan kebun anggur dan rumah kami
gadaikan untuk mendapat gandum pada waktu kelaparan."
4 Juga ada yang berteriak: "Kami harus meminjam uang untuk
membayar pajak yang dikenakan raja atas ladang dan kebun anggur
kami.
5 Sekarang, walaupun kami ini sedarah sedaging dengan
saudara-saudara sebangsa kami dan anak-anak kami sama dengan
anak-anak mereka, namun kami terpaksa membiarkan anak-anak
lelaki dan anak-anak perempuan kami menjadi budak dan sudah
beberapa anak perempuan kami harus membiarkan diri dimiliki
orang. Kami tidak dapat berbuat apa-apa, karena ladang dan kebun
anggur kami sudah di tangan orang lain."
6 Maka sangat marahlah aku, ketika kudengar keluhan mereka dan
berita-berita itu.
7 Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat para pemuka dan para
penguasa. Kataku kepada mereka: "Masing-masing kamu telah makan
riba dari saudara-saudaramu!" Lalu kuadakan terhadap mereka
suatu sidang jemaah yang besar.
8 Berkatalah aku kepada mereka: "Kami selalu berusaha
sedapat-dapatnya untuk menebus sesama orang Yahudi yang dijual
kepada bangsa-bangsa lain. Tetapi kamu ini justru menjual
saudara-saudaramu, supaya mereka dibeli lagi oleh kami!" Mereka
berdiam diri karena tidak dapat membantah.
9 Kataku: "Tidaklah patut apa yang kamu lakukan itu! Bukankah kamu
harus berlaku dengan takut akan Allah kita untuk menghindarkan
diri dari cercaan bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita?
10 Juga aku dan saudara-saudaraku dan anak buahku telah membungakan
uang dan gandum pada mereka. Biarlah kita hapuskan hutang mereka
itu!
11 Biarlah kamu kembalikan kepada mereka hari ini juga ladang
mereka, kebun anggur, kebun zaitun dan rumah mereka, pula
hapuskanlah hutang mereka, yakni uang serta gandum, anggur dan
minyak yang kamu tagih dari pada mereka!"
12 Berkatalah mereka: "Itu akan kami kembalikan! Dan kami tidak
akan menuntut apa-apa dari mereka. Kami akan lakukan tepat
seperti yang engkau perintahkan!" Lalu aku memanggil para imam
dan menyuruh mereka bersumpah, bahwa mereka akan menepati janji
mereka.
13 Juga kukebas lipatan bajuku sambil berkata: "Demikianlah setiap
orang yang tidak menepati janji ini akan dikebas Allah dari
rumahnya dan hasil jerih payahnya. Demikianlah ia dikebas dan
menjadi hampa!" Dan seluruh jemaah berkata: "Amin," lalu
memuji-muji TUHAN. Maka rakyat berbuat sesuai dengan janji itu.
14 Pula sejak aku diangkat sebagai bupati di tanah Yehuda, yakni
dari tahun kedua puluh sampai tahun ketiga puluh dua
pemerintahan Artahsasta jadi dua belas tahun lamanya, aku dan
saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi
hak bupati.
15 Tetapi para bupati yang sebelumnya, yang mendahului aku, sangat
memberatkan beban rakyat. Bupati-bupati itu mengambil dari
mereka empat puluh syikal perak sehari untuk bahan makanan dan
anggur. Bahkan anak buah mereka merajalela atas rakyat. Tetapi
aku tidak berbuat demikian karena takut akan Allah.
16 Akupun memulai pekerjaan tembok itu, walaupun aku tidak
memperoleh ladang. Dan semua anak buahku dikumpulkan di sana
khusus untuk pekerjaan itu.
17 Duduk pada mejaku orang-orang Yahudi dan para penguasa, seratus
lima puluh orang, selain mereka yang datang kepada kami dari
bangsa-bangsa sekeliling kami.
18 Yang disediakan sehari atas tanggunganku ialah: seekor lembu,
enam ekor kambing domba yang terpilih dan beberapa ekor unggas,
dan bermacam-macam anggur dengan berlimpah-limpah setiap sepuluh
hari. Namun, dengan semuanya itu, aku tidak menuntut pembagian
yang menjadi hak bupati, karena pekerjaan itu sangat menekan
rakyat.
19 Ya Allahku, demi kesejahteraanku, ingatlah segala yang kubuat
untuk bangsa ini.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Raja-raja+22
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Raja-raja+22
http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+18
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Tuesday, June 26, 2012
[i-kan-humor] [e-Humor] 2067 Juni/2012
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Humor
2067, Juni 2012
Shalom,
e-Humor edisi 2067 memuat cerita tentang seorang wasit dan seorang pengangguran, yang sama-sama mencoba peruntungannya dalam melamar sebuah pekerjaan. Tidak disangka, ternyata pengalaman dan kemampuan tidak selalu dapat diandalkan. Mau tahu ceritanya? Silakan menyimak.
Tuhan memberkati.
Redaksi Tamu e-Humor,
Yonathan Sigit
< http://humor.sabda.org/ >
2067. WASIT DAN PENGANGGURAN
Seorang wasit bernama Tio mengajukan surat lamaran kerja ke perusahaan perlengkapan olahraga terkenal di London. Secara kebetulan, seorang pengangguran juga mengajukan lamaran ke perusahaan yang sama. Akhirnya, keduanya diberi soal tertulis. Hasil dari sepuluh pertanyaan, keduanya hanya salah menjawab satu soal.
Manajer kemudian menghampiri Tio, "Terima kasih atas ketertarikan Anda bekerja di sini. Namun, kami memutuskan memberikan pekerjaan ini kepada si pengangguran."
"Tidak bisa. Kami sama-sama menjawab sembilan pertanyaan dengan benar. Ini adalah perusahaan perlengkapan olahraga dan saya adalah wasit, jadi saya seharusnya yang diterima. Bagaimana bisa satu jawaban yang salah, miliknya bisa lebih baik ketimbang punya saya?" ujar Tio bersikeras.
"Oh, itu sederhana saja. Dalam salah satu soal, si pengangguran itu menjawab, 'Saya tidak tahu', sementara kamu menjawab, 'Saya juga tidak tahu'," jawab si manajer.
[Sumber diambil dan diedit seperlunya dari: kenaston.com < www.kenaston.org > (catatan: situs sudah tidak dapat di akses)]
"Sebab setiap orang yang melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat curang, adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu." (Ulangan 25:16) < http://alkitab.sabda.org/?Ulangan+25:16 >
Kontak: < humor(at)sabda.org >
Redaksi: Tatik Wahyuningsih dan Amy Grace Y.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/humor >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
e-Humor
2067, Juni 2012
Shalom,
e-Humor edisi 2067 memuat cerita tentang seorang wasit dan seorang pengangguran, yang sama-sama mencoba peruntungannya dalam melamar sebuah pekerjaan. Tidak disangka, ternyata pengalaman dan kemampuan tidak selalu dapat diandalkan. Mau tahu ceritanya? Silakan menyimak.
Tuhan memberkati.
Redaksi Tamu e-Humor,
Yonathan Sigit
< http://humor.sabda.org/ >
2067. WASIT DAN PENGANGGURAN
Seorang wasit bernama Tio mengajukan surat lamaran kerja ke perusahaan perlengkapan olahraga terkenal di London. Secara kebetulan, seorang pengangguran juga mengajukan lamaran ke perusahaan yang sama. Akhirnya, keduanya diberi soal tertulis. Hasil dari sepuluh pertanyaan, keduanya hanya salah menjawab satu soal.
Manajer kemudian menghampiri Tio, "Terima kasih atas ketertarikan Anda bekerja di sini. Namun, kami memutuskan memberikan pekerjaan ini kepada si pengangguran."
"Tidak bisa. Kami sama-sama menjawab sembilan pertanyaan dengan benar. Ini adalah perusahaan perlengkapan olahraga dan saya adalah wasit, jadi saya seharusnya yang diterima. Bagaimana bisa satu jawaban yang salah, miliknya bisa lebih baik ketimbang punya saya?" ujar Tio bersikeras.
"Oh, itu sederhana saja. Dalam salah satu soal, si pengangguran itu menjawab, 'Saya tidak tahu', sementara kamu menjawab, 'Saya juga tidak tahu'," jawab si manajer.
[Sumber diambil dan diedit seperlunya dari: kenaston.com < www.kenaston.org > (catatan: situs sudah tidak dapat di akses)]
"Sebab setiap orang yang melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat curang, adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu." (Ulangan 25:16) < http://alkitab.sabda.org/?Ulangan+25:16 >
Kontak: < humor(at)sabda.org >
Redaksi: Tatik Wahyuningsih dan Amy Grace Y.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/humor >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Edisi 591/Juni 2012 -- Saat Teduh Anak (IV)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-BinaAnak -- Saat Teduh Anak (IV)
591/Juni/IV/2012
DAFTAR ISI
BAHAN MENGAJAR: HABAKUK BERDOA
MUTIARA GURU: ANAK-ANAK YANG BERDOA
Shalom,
Masih ingatkah Anda cerita dalam kitab Habakuk? Ia berteriak kepada Tuhan ketika ia melihat banyak ketidaksetiaan dan penindasan. Habakuk senantiasa berdoa kepada Tuhan, hingga akhirnya ia percaya bahwa Tuhan itu sumber kekuatan dan penolongnya. Mari kita ajarkan kepada anak-anak pentingnya membangun relasi dengan Tuhan melalui kisah Habakuk di edisi kali ini. Jangan lewatkan pula kisah inspiratif tentang anak-anak yang berdoa yang bisa Anda temukan di kolom "Mutiara Guru". Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati.
Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi Titik Lestari
< http://pepak.sabda.org/ >
BAHAN MENGAJAR: HABAKUK BERDOA
Kitab Habakuk:
"... TUHAN itu kekuatanku ..." (Habakuk 3:19a, BIS)
Tujuan Pelajaran:
1. Anak mengenal Habakuk sebagai nabi yang berdoa.
2. Anak mau berdoa untuk minta kekuatan dari Tuhan.
Indikator:
1. Anak dapat menceritakan cerita hari ini secara sederhana.
2. Anak dapat menyebutkan kapan dia berdoa.
3. Anak dapat mengucapkan doanya kepada Tuhan.
4. Anak dapat menunjukkan sikapnya dalam berdoa pada gambar yang telah tersedia.
Pendalaman Alkitab bagi Guru:
Nama Habakuk berarti "pelukan". Kemungkinan dia bernubuat kira-kira antara 625-600 SM menjelang pembuangan Yehuda ke Babel (Israel sudah jatuh).
Kitab Habakuk merupakan percakapan yang dramatis di antara Nabi Habakuk dengan Tuhan Allah. Habakuk mengajukan keluhannya kepada Tuhan karena dia melihat penindasan, kejahatan, aniaya di depan mata, tetapi sepertinya Tuhan diam saja.
Tuhan Allah menjawab (1:5-11) bahwa Dia mau melakukan sesuatu yang luar biasa (ayat 5). Dia mau memakai orang Kasdim untuk menghajar Yehuda karena dosanya (ayat 6). Telah dipilihnya orang Kasdim untuk melakukan kekerasan terhadap "kekerasan" sebagai alat hukuman-Nya ke atas Yehuda (ayat 9). Tetapi orang Kasdim membuat pelanggaran karena mereka menjadi sombong dan mengatakan bahwa kuasanya diperoleh dari dewanya yang kafir dan dengan demikian menentang Tuhan Allah (ayat 11).
Jawaban Tuhan menimbulkan keluhan yang kedua bagi Nabi Habakuk (1:12-17): Bagaimana Tuhan dapat memakai orang Kasdim, suatu bangsa yang jauh lebih buruk daripada Yehuda, untuk menghajar Yehuda? Tuhan tidak segera menjawab keluhan yang kedua. Tuhan membiarkan Habakuk menunggu. Lalu Habakuk berbicara kepada dirinya sendiri (2:1).
Kemudian Tuhan menyatakan bahwa Dia memerhatikan kejahatan orang Kasdim dan mereka akan dibinasakan (2:4-19).
Pasal 3 menyatakan doa Habakuk. "Bila murka-Mu ditunjukkan dengan mengirim orang Kasdim melawan kami, ingatlah akan kasih sayang, dan akhirilah kesusahan kami dengan segera, serta kurangilah kebengisan musuh kami" (3:2). Dalam ayat berikutnya, Habakuk melihat dan mengerti bahwa sepanjang abad, Tuhan dengan tetap bergerak maju pada waktu Dia kadang-kadang memakai kekuatan alam untuk mengerjakan maksud-Nya (3:3-16). Dalam ayat 17 digambarkan keadaan yang membuat putus asa, namun dengan mata rohani nampaklah Tuhan yang mengatasi segala keadaan, menang di atas segala kemalangan, serta mengerjakan maksud kelepasan dan berkat bagi umat-Nya. Sikap iman yang bersukacita di dalam Tuhan itu berkenan di hati Tuhan. Sajak ini telah diserahkan kepada pemimpin biduan di Bait Allah untuk dipakai bagi kebaktian umum dengan iringan alat musik.
Penerapan kebenaran Alkitab bagi anak Indria ialah mendorong mereka supaya rajin berdoa. Tekankan bahwa berdoa itu berbicara atau mengobrol dengan Tuhan. Anak-anak bisa berbicara apa saja kepada Tuhan.
Belajar Melalui Kegiatan (25 Menit):
Keramahan seorang guru dapat menjadi daya pikat tersendiri bagi anak-anak, perasaan aman, dan diterima. Hal itu membuat anak leluasa dalam belajar, serta mau menuruti petunjuk-petunjuk yang kita arahkan. Beri tahukan sudut-sudut yang ada sehingga anak dapat memilihnya.
Sudut 1: Menggunting gambar tangan yang berdoa.
Persiapan: Siapkan gambar tangan sedang berdoa pada kertas karton, tulislah di dalam gambar tersebut "Saya suka berdoa". Siapkan juga gunting.
Waktu bimbingan: Setiap anak mendapat satu gambar, bimbinglah mereka untuk menggunting gambar tersebut. Kalau sudah selesai, lubangi bagian atas, ikatlah dengan benang wol atau pita. Gambar tersebut boleh dibawa pulang dan ditempel di kamar anak-anak untuk mengingatkan mereka supaya suka berdoa.
Sudut 2: Belajar berdoa.
Persiapan: Sediakan gambar makanan atau anak yang sedang makan, anak yang mau bepergian, bangun tidur/mau tidur, dan anak yang senang sakit.
Waktu bimbingan: Perlihatkan gambar makanan, tanyakan doa yang kamu ucapkan? Bimbinglah mereka untuk bersyukur atas makanan dan memohon Tuhan menyucikan makanan itu. Demikian juga dengan gambar-gambar lainnya. Bimbinglah mereka untuk mengucapkan setiap doa yang berhubungan dengan gambar yang diperlihatkan.
Sudut 3: Bermain puzzle.
Persiapan: Sediakan puzzle.
Waktu bimbingan: Bagikan puzzle kepada setiap anak. Bimbinglah jika ada yang mengalami kesulitan. Sambil mengerjakan puzzle, guru bisa bercakap-cakap dengan anak. Jika belum punya puzzle, Anda dapat memesannya di LLB.
Sudut 4: Belajar berhitung.
Persiapan: Siapkan ruang yang lapang.
Waktu bimbingan: Anak akan melakukan perintah guru. Berilah perintah dengan jumlah yang jelas. Misalnya, lompat lima kali. Sambil melompat, anak menghitung satu sampai 5 dengan gerakan 5 lompatan. Maju 4 langkah. Mundur 3 langkah. Ke kanan 2 langkah, dsb..
Membersihkan Kelas dan Saat Berkumpul (5 Menit):
Berikan waktu kepada anak-anak untuk membereskan alat yang telah mereka pakai, beri teladan supaya anak-anak dapat meniru saudara. Setelah ruangan bersih dan rapi, minta anak-anak untuk duduk membuat setengah lingkaran menghadap guru yang mengajar.
Belajar Bersama (25 Menit):
1. Saat berdoa dan menyanyi. Pimpinlah doa pembukaan, ajaklah anak-anak untuk menirukannya. Hangatkan suasana dengan menyanyikan lagu-lagu yang riang dan bersemangat. Lagu yang sesuai tema: "Baca Kitab Suci Doa Tiap Hari"; "Kawan-kawan Ingat Selalu Mau Makan Berdoa Dulu"; "Kelinciku Amat Lucu"; "Tiap Waktu Tiap Jam Yesus Dengar Doaku".
2. Saat persembahan. Doronglah anak-anak untuk memberikan yang terbaik kepada Tuhan Yesus. Minta salah satu anak mengedarkan kantong persembahan. Nyanyikan lagu "Persembahan Kami". Minta salah seorang anak yang lain untuk berdoa persembahan dan persiapan pelajaran.
3. Saat bercerita. Tunjukkan gambar seseorang senang berdoa. Katakan, "Siapa yang suka berdoa? Hari ini kita akan mendengar cerita tentang seseorang yang berdoa kepada Tuhan." Lanjutkan cerita sesuai lembaran murid.
Nabi Habakuk bingung melihat orang-orang yang tidak menyembah Tuhan Allah kelihatannya senang. Mereka suka memukul temannya, merebut barang orang lain, mengejek, dan berbohong. Tetapi orang-orang yang nakal ini tidak dimarahi dan tidak dihukum.
Lalu Nabi Habakuk berdoa kepada Tuhan. Nabi Habakuk bertanya mengapa orang jahat tidak dihukum Tuhan. Lalu Tuhan menjawab bahwa Dia akan bertindak adil. Orang yang jahat atau nakal pasti dihukum, orang yang taat akan diberkati.
Nabi Habakuk kemudian percaya kepada Tuhan Allah dengan sepenuh hati. Dia menulis sebuah nyanyian sukacita. Nabi Habakuk percaya bahwa Tuhan sangat baik. Tuhan itu kekuatannya dan penolongnya.
Apakah kalian juga suka berdoa? Kalau kalian bersedih atau bingung, kalian juga bisa berdoa seperti Nabi Habakuk. Tuhan mendengar doa kalian.
4. Penerapan pelajaran.
a. Apakah berdoa itu? (Bercakap-cakap dengan Tuhan atau mengobrol dengan Tuhan).
b. Siapa yang sudah bisa berdoa sendiri? (Tekankan bahwa seharusnya setiap anak sudah bisa berdoa, karena tiap anak juga sudah bisa mengobrol dengan orang lain).
c. Siapa yang sudah sering berdoa?
d. Kapan kalian berdoa? (Tekankan bahwa mereka bisa berdoa pada waktu hati senang, sedih, takut bingung seperti Nabi Habakuk; tekankan juga bahwa mereka seharusnya berdoa tiap kali mau melakukan sesuatu; mau makan, tidur, belajar, bepergian, dsb.).
5. Saat menghafal ayat. Hafalkan ayat dengan memakai gerakan. "TUHAN itu" tunjuk tangan ke atas, "kekuatanku" kepalkan kedua tangan dan tunjukkan kekuatan seperti binaragawan. Ulangilah beberapa kali sampai anak-anak dapat menghafalkannya.
6. Saat mengulang cerita Alkitab. Lakukan tanya jawab untuk mengingatkan kembali cerita yang telah didengar, misalnya: "Siapakah nabi yang bingung karena melihat banyak orang yang tidak menyembah Tuhan tapi hidupnya senang? (Habakuk). Kepada siapa Habakuk menyampaikan kebingungannya dalam doa? (Kepada Tuhan).
Apakah Tuhan menjawab doa Nabi Habakuk? (Iya). Bagaimanakah keyakinan Nabi Habakuk kepada Tuhan? (Tuhan itu kekuatanku).
7. Saat mengerjakan kegiatan. Bagikan lembaran murid, minta anak-anak memerhatikan gambar sikap doa anak-anak. Tekankan bahwa semua sikap itu baik dan Tuhan Yesus senang. Bimbing mereka untuk menunjukkan sikap yang sering dilakukan dengan cara menarik garis.
8. Saat merapikan kelas. Ajaklah anak-anak merapikan kelas.
Penutup (5 Menit):
1. Tanyakan: Apakah yang diajarkan firman Tuhan hari ini? (Supaya kita rajin berdoa). Siapa yang mau rajin berdoa?
2. Ajaklah anak-anak menyanyikan lagu tentang doa.
3. Pimpin doa penutup.
4. Doronglah anak-anak agar rajin berdoa. Jabat tangan mereka dan ingatkan supaya Minggu depan datang lagi membawa teman.
5. Ingatkan kepada mereka juga untuk belajar ikut beribadah bersama dengan orang tuanya/guru Sekolah Minggu.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Nabi-nabi Kecil
Penulis: Obed Sri Sayekti
Penerbit: Lembaga Literatur Baptis, Bandung 2011
Halaman: 34 -- 38
MUTIARA GURU: ANAK-ANAK YANG BERDOA
Anak-anak bisa berdoa untuk diri mereka sendiri, untuk orang tua mereka dan keluarga mereka, teman-teman, sekolah, masalah dalam negeri dan luar negeri. Umur anak-anak dan pengalaman mereka tentang situasi yang mereka hadapi akan menentukan bagaimana mereka berdoa. Beberapa tahun yang lalu, saya benar-benar tergerak oleh doa seorang anak berumur empat tahun, yang mendoakan anak-anak jalanan di Guatemala -- tempat ia pernah berada di tengah-tengah mereka selama 3 tahun dan menjadi temannya.
Doa menolong kita untuk memikirkan orang lain. Doa dapat memunculkan hati yang peduli dalam diri anak-anak kita, membantu mereka menyadari orang lain dan kebutuhan mereka. Waktu mereka melihat kebutuhan orang lain dipenuhi lewat doa mereka, iman mereka pun bertumbuh.
Anak-anak juga belajar bahwa Allah bukanlah "Kakek Natal", dan Dia tidak memberi semua yang kita minta sesuai dengan apa yang kita inginkan. Allah mengetahui kebutuhan kita dan kebutuhan orang yang kita doakan. Akan tetapi, Dia adalah Allah yang menjawab doa, karena Dia menyuruh kita berdoa. Doa mengubah banyak hal. Yang mustahil menjadi mungkin. Doa adalah kerja sama kita dengan Allah.
Diambil dari:
Judul asli buku: 100 Creative Prayer Ideas For Children
Judul buku: 100 Ide Doa Kreatif untuk Anak-Anak
Penulis: Jan Dyer
Penerjemah: Denny Pranolo
Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta, 2011
Halaman: 15 -- 16
Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
e-BinaAnak -- Saat Teduh Anak (IV)
591/Juni/IV/2012
DAFTAR ISI
BAHAN MENGAJAR: HABAKUK BERDOA
MUTIARA GURU: ANAK-ANAK YANG BERDOA
Shalom,
Masih ingatkah Anda cerita dalam kitab Habakuk? Ia berteriak kepada Tuhan ketika ia melihat banyak ketidaksetiaan dan penindasan. Habakuk senantiasa berdoa kepada Tuhan, hingga akhirnya ia percaya bahwa Tuhan itu sumber kekuatan dan penolongnya. Mari kita ajarkan kepada anak-anak pentingnya membangun relasi dengan Tuhan melalui kisah Habakuk di edisi kali ini. Jangan lewatkan pula kisah inspiratif tentang anak-anak yang berdoa yang bisa Anda temukan di kolom "Mutiara Guru". Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati.
Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi Titik Lestari
< http://pepak.sabda.org/ >
BAHAN MENGAJAR: HABAKUK BERDOA
Kitab Habakuk:
"... TUHAN itu kekuatanku ..." (Habakuk 3:19a, BIS)
Tujuan Pelajaran:
1. Anak mengenal Habakuk sebagai nabi yang berdoa.
2. Anak mau berdoa untuk minta kekuatan dari Tuhan.
Indikator:
1. Anak dapat menceritakan cerita hari ini secara sederhana.
2. Anak dapat menyebutkan kapan dia berdoa.
3. Anak dapat mengucapkan doanya kepada Tuhan.
4. Anak dapat menunjukkan sikapnya dalam berdoa pada gambar yang telah tersedia.
Pendalaman Alkitab bagi Guru:
Nama Habakuk berarti "pelukan". Kemungkinan dia bernubuat kira-kira antara 625-600 SM menjelang pembuangan Yehuda ke Babel (Israel sudah jatuh).
Kitab Habakuk merupakan percakapan yang dramatis di antara Nabi Habakuk dengan Tuhan Allah. Habakuk mengajukan keluhannya kepada Tuhan karena dia melihat penindasan, kejahatan, aniaya di depan mata, tetapi sepertinya Tuhan diam saja.
Tuhan Allah menjawab (1:5-11) bahwa Dia mau melakukan sesuatu yang luar biasa (ayat 5). Dia mau memakai orang Kasdim untuk menghajar Yehuda karena dosanya (ayat 6). Telah dipilihnya orang Kasdim untuk melakukan kekerasan terhadap "kekerasan" sebagai alat hukuman-Nya ke atas Yehuda (ayat 9). Tetapi orang Kasdim membuat pelanggaran karena mereka menjadi sombong dan mengatakan bahwa kuasanya diperoleh dari dewanya yang kafir dan dengan demikian menentang Tuhan Allah (ayat 11).
Jawaban Tuhan menimbulkan keluhan yang kedua bagi Nabi Habakuk (1:12-17): Bagaimana Tuhan dapat memakai orang Kasdim, suatu bangsa yang jauh lebih buruk daripada Yehuda, untuk menghajar Yehuda? Tuhan tidak segera menjawab keluhan yang kedua. Tuhan membiarkan Habakuk menunggu. Lalu Habakuk berbicara kepada dirinya sendiri (2:1).
Kemudian Tuhan menyatakan bahwa Dia memerhatikan kejahatan orang Kasdim dan mereka akan dibinasakan (2:4-19).
Pasal 3 menyatakan doa Habakuk. "Bila murka-Mu ditunjukkan dengan mengirim orang Kasdim melawan kami, ingatlah akan kasih sayang, dan akhirilah kesusahan kami dengan segera, serta kurangilah kebengisan musuh kami" (3:2). Dalam ayat berikutnya, Habakuk melihat dan mengerti bahwa sepanjang abad, Tuhan dengan tetap bergerak maju pada waktu Dia kadang-kadang memakai kekuatan alam untuk mengerjakan maksud-Nya (3:3-16). Dalam ayat 17 digambarkan keadaan yang membuat putus asa, namun dengan mata rohani nampaklah Tuhan yang mengatasi segala keadaan, menang di atas segala kemalangan, serta mengerjakan maksud kelepasan dan berkat bagi umat-Nya. Sikap iman yang bersukacita di dalam Tuhan itu berkenan di hati Tuhan. Sajak ini telah diserahkan kepada pemimpin biduan di Bait Allah untuk dipakai bagi kebaktian umum dengan iringan alat musik.
Penerapan kebenaran Alkitab bagi anak Indria ialah mendorong mereka supaya rajin berdoa. Tekankan bahwa berdoa itu berbicara atau mengobrol dengan Tuhan. Anak-anak bisa berbicara apa saja kepada Tuhan.
Belajar Melalui Kegiatan (25 Menit):
Keramahan seorang guru dapat menjadi daya pikat tersendiri bagi anak-anak, perasaan aman, dan diterima. Hal itu membuat anak leluasa dalam belajar, serta mau menuruti petunjuk-petunjuk yang kita arahkan. Beri tahukan sudut-sudut yang ada sehingga anak dapat memilihnya.
Sudut 1: Menggunting gambar tangan yang berdoa.
Persiapan: Siapkan gambar tangan sedang berdoa pada kertas karton, tulislah di dalam gambar tersebut "Saya suka berdoa". Siapkan juga gunting.
Waktu bimbingan: Setiap anak mendapat satu gambar, bimbinglah mereka untuk menggunting gambar tersebut. Kalau sudah selesai, lubangi bagian atas, ikatlah dengan benang wol atau pita. Gambar tersebut boleh dibawa pulang dan ditempel di kamar anak-anak untuk mengingatkan mereka supaya suka berdoa.
Sudut 2: Belajar berdoa.
Persiapan: Sediakan gambar makanan atau anak yang sedang makan, anak yang mau bepergian, bangun tidur/mau tidur, dan anak yang senang sakit.
Waktu bimbingan: Perlihatkan gambar makanan, tanyakan doa yang kamu ucapkan? Bimbinglah mereka untuk bersyukur atas makanan dan memohon Tuhan menyucikan makanan itu. Demikian juga dengan gambar-gambar lainnya. Bimbinglah mereka untuk mengucapkan setiap doa yang berhubungan dengan gambar yang diperlihatkan.
Sudut 3: Bermain puzzle.
Persiapan: Sediakan puzzle.
Waktu bimbingan: Bagikan puzzle kepada setiap anak. Bimbinglah jika ada yang mengalami kesulitan. Sambil mengerjakan puzzle, guru bisa bercakap-cakap dengan anak. Jika belum punya puzzle, Anda dapat memesannya di LLB.
Sudut 4: Belajar berhitung.
Persiapan: Siapkan ruang yang lapang.
Waktu bimbingan: Anak akan melakukan perintah guru. Berilah perintah dengan jumlah yang jelas. Misalnya, lompat lima kali. Sambil melompat, anak menghitung satu sampai 5 dengan gerakan 5 lompatan. Maju 4 langkah. Mundur 3 langkah. Ke kanan 2 langkah, dsb..
Membersihkan Kelas dan Saat Berkumpul (5 Menit):
Berikan waktu kepada anak-anak untuk membereskan alat yang telah mereka pakai, beri teladan supaya anak-anak dapat meniru saudara. Setelah ruangan bersih dan rapi, minta anak-anak untuk duduk membuat setengah lingkaran menghadap guru yang mengajar.
Belajar Bersama (25 Menit):
1. Saat berdoa dan menyanyi. Pimpinlah doa pembukaan, ajaklah anak-anak untuk menirukannya. Hangatkan suasana dengan menyanyikan lagu-lagu yang riang dan bersemangat. Lagu yang sesuai tema: "Baca Kitab Suci Doa Tiap Hari"; "Kawan-kawan Ingat Selalu Mau Makan Berdoa Dulu"; "Kelinciku Amat Lucu"; "Tiap Waktu Tiap Jam Yesus Dengar Doaku".
2. Saat persembahan. Doronglah anak-anak untuk memberikan yang terbaik kepada Tuhan Yesus. Minta salah satu anak mengedarkan kantong persembahan. Nyanyikan lagu "Persembahan Kami". Minta salah seorang anak yang lain untuk berdoa persembahan dan persiapan pelajaran.
3. Saat bercerita. Tunjukkan gambar seseorang senang berdoa. Katakan, "Siapa yang suka berdoa? Hari ini kita akan mendengar cerita tentang seseorang yang berdoa kepada Tuhan." Lanjutkan cerita sesuai lembaran murid.
Nabi Habakuk bingung melihat orang-orang yang tidak menyembah Tuhan Allah kelihatannya senang. Mereka suka memukul temannya, merebut barang orang lain, mengejek, dan berbohong. Tetapi orang-orang yang nakal ini tidak dimarahi dan tidak dihukum.
Lalu Nabi Habakuk berdoa kepada Tuhan. Nabi Habakuk bertanya mengapa orang jahat tidak dihukum Tuhan. Lalu Tuhan menjawab bahwa Dia akan bertindak adil. Orang yang jahat atau nakal pasti dihukum, orang yang taat akan diberkati.
Nabi Habakuk kemudian percaya kepada Tuhan Allah dengan sepenuh hati. Dia menulis sebuah nyanyian sukacita. Nabi Habakuk percaya bahwa Tuhan sangat baik. Tuhan itu kekuatannya dan penolongnya.
Apakah kalian juga suka berdoa? Kalau kalian bersedih atau bingung, kalian juga bisa berdoa seperti Nabi Habakuk. Tuhan mendengar doa kalian.
4. Penerapan pelajaran.
a. Apakah berdoa itu? (Bercakap-cakap dengan Tuhan atau mengobrol dengan Tuhan).
b. Siapa yang sudah bisa berdoa sendiri? (Tekankan bahwa seharusnya setiap anak sudah bisa berdoa, karena tiap anak juga sudah bisa mengobrol dengan orang lain).
c. Siapa yang sudah sering berdoa?
d. Kapan kalian berdoa? (Tekankan bahwa mereka bisa berdoa pada waktu hati senang, sedih, takut bingung seperti Nabi Habakuk; tekankan juga bahwa mereka seharusnya berdoa tiap kali mau melakukan sesuatu; mau makan, tidur, belajar, bepergian, dsb.).
5. Saat menghafal ayat. Hafalkan ayat dengan memakai gerakan. "TUHAN itu" tunjuk tangan ke atas, "kekuatanku" kepalkan kedua tangan dan tunjukkan kekuatan seperti binaragawan. Ulangilah beberapa kali sampai anak-anak dapat menghafalkannya.
6. Saat mengulang cerita Alkitab. Lakukan tanya jawab untuk mengingatkan kembali cerita yang telah didengar, misalnya: "Siapakah nabi yang bingung karena melihat banyak orang yang tidak menyembah Tuhan tapi hidupnya senang? (Habakuk). Kepada siapa Habakuk menyampaikan kebingungannya dalam doa? (Kepada Tuhan).
Apakah Tuhan menjawab doa Nabi Habakuk? (Iya). Bagaimanakah keyakinan Nabi Habakuk kepada Tuhan? (Tuhan itu kekuatanku).
7. Saat mengerjakan kegiatan. Bagikan lembaran murid, minta anak-anak memerhatikan gambar sikap doa anak-anak. Tekankan bahwa semua sikap itu baik dan Tuhan Yesus senang. Bimbing mereka untuk menunjukkan sikap yang sering dilakukan dengan cara menarik garis.
8. Saat merapikan kelas. Ajaklah anak-anak merapikan kelas.
Penutup (5 Menit):
1. Tanyakan: Apakah yang diajarkan firman Tuhan hari ini? (Supaya kita rajin berdoa). Siapa yang mau rajin berdoa?
2. Ajaklah anak-anak menyanyikan lagu tentang doa.
3. Pimpin doa penutup.
4. Doronglah anak-anak agar rajin berdoa. Jabat tangan mereka dan ingatkan supaya Minggu depan datang lagi membawa teman.
5. Ingatkan kepada mereka juga untuk belajar ikut beribadah bersama dengan orang tuanya/guru Sekolah Minggu.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Nabi-nabi Kecil
Penulis: Obed Sri Sayekti
Penerbit: Lembaga Literatur Baptis, Bandung 2011
Halaman: 34 -- 38
MUTIARA GURU: ANAK-ANAK YANG BERDOA
Anak-anak bisa berdoa untuk diri mereka sendiri, untuk orang tua mereka dan keluarga mereka, teman-teman, sekolah, masalah dalam negeri dan luar negeri. Umur anak-anak dan pengalaman mereka tentang situasi yang mereka hadapi akan menentukan bagaimana mereka berdoa. Beberapa tahun yang lalu, saya benar-benar tergerak oleh doa seorang anak berumur empat tahun, yang mendoakan anak-anak jalanan di Guatemala -- tempat ia pernah berada di tengah-tengah mereka selama 3 tahun dan menjadi temannya.
Doa menolong kita untuk memikirkan orang lain. Doa dapat memunculkan hati yang peduli dalam diri anak-anak kita, membantu mereka menyadari orang lain dan kebutuhan mereka. Waktu mereka melihat kebutuhan orang lain dipenuhi lewat doa mereka, iman mereka pun bertumbuh.
Anak-anak juga belajar bahwa Allah bukanlah "Kakek Natal", dan Dia tidak memberi semua yang kita minta sesuai dengan apa yang kita inginkan. Allah mengetahui kebutuhan kita dan kebutuhan orang yang kita doakan. Akan tetapi, Dia adalah Allah yang menjawab doa, karena Dia menyuruh kita berdoa. Doa mengubah banyak hal. Yang mustahil menjadi mungkin. Doa adalah kerja sama kita dengan Allah.
Diambil dari:
Judul asli buku: 100 Creative Prayer Ideas For Children
Judul buku: 100 Ide Doa Kreatif untuk Anak-Anak
Penulis: Jan Dyer
Penerjemah: Denny Pranolo
Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta, 2011
Halaman: 15 -- 16
Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
[i-kan-kisah] [KISAH] Edisi 282 -- Kasih Tuhan Menjamah Hidup Saya
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
KISAH -- Kasih Tuhan Menjamah Hidup Saya
Edisi 282, 27 Juni 2012
Shalom,
Hidup baru adalah anugerah Tuhan, dan Tuhan paling senang memberi awal yang baru dalam hidup manusia. Dia mampu mengubah arah perjalanan hidup setiap orang yang mau mengikuti-Nya, Dia juga mampu mengubah karakter setiap orang sekeras apa pun hatinya. Sebab memperoleh hidup yang senantiasa diperbarui dan mampu menanggalkan manusia lama, itulah kehendak Tuhan bagi setiap orang.
Melalui KISAH edisi 282, kita akan melihat campur tangan Tuhan dalam mengubahkan hidup dan karakter seseorang, yang namanya tidak asing bagi penikmat film Indonesia. Orang tersebut adalah Advent Bangun. Bagaimana Tuhan menjamah hidupnya? Silakan simak kesaksian di bawah ini. Kiranya menjadi berkat bagi Anda. Terpujilah Tuhan!
Redaksi Tamu KISAH,
Is Ardiansah
< http://kesaksian.sabda.org/ >
KASIH TUHAN MENJAMAH HIDUP SAYA
Telah menjadi tekadnya bahwa hidup dan matinya akan ia berikan bagi dunia bela diri, kecintaannya. Menjadi juara karate selama 12 tahun berturut-turut adalah bukti bahwa Advent Bangun sangat serius menekuni olahraga tersebut. Bahkan, keahliannya dalam bidang bela diri ini membawanya melanglang buana dalam dunia film laga. Tercatat, telah 60 film laga yang ia bintangi.
"Dulu... Tuhan saya itu karate," demikian ungkap pria yang bernama lengkap Thomas Advent Bangun ini.
Awal ketertarikan Advent kepada karate bermula dari pengalaman traumatis yang menghantuinya. Suatu malam, Advent pulang bersama dengan kakak perempuannya melewati sebuah bioskop. Di pinggir bioskop itu, banyak anak muda yang sedang berkumpul sambil minum-minuman keras. Mereka melihat kakak perempuan. Anak-anak muda tersebut lalu mengganggu kakak perempuan Advent, karena mereka pikir kakaknya adalah seorang perempuan nakal. Karena merasa terganggu, Advent melakukan perlawanan. Ia dipukuli sekitar 30-an orang. Ia juga sempat mau ditikam dengan sebuah senjata tajam, tetapi berhasil melompat ke belakang. Advent bangun tidak berdaya dihajar oleh massa. Ia terus meronta. Ketika bisa lepas dari mereka, ia segera lari secepat mungkin. Kejadian itu menyisakan rasa sakit dan dendam di hati Advent.
Selain itu, sakit hati yang begitu dalam juga dikarenakan perlakuan buruk sang kakak ketika ia kecil. Saat itu, salah satu kakaknya menganiayanya dengan begitu kejam. Advent ditarik ke sungai yang dangkal dan diinjak-injak di situ. Ia banyak minum air dan tak berdaya. Untungnya, ada orang yang melihat peristiwa itu. Mereka datang menolong Advent dan akhirnya abangnya lari."
Suatu saat, ia melihat sebuah latihan karate. Ia melihat peserta latihan menggunakan tangan kosong untuk menghancurkan es balok dan papan. Timbul keyakinan dalam hatinya, "kalau saya latihan seperti itu, 100 orang juga bisa saya hajar." Ia pun mendaftar untuk mengikuti latihan karate itu. Dendam dan rasa sakit di hati membuat dirinya berlatih ekstra keras. "Kalau orang latihan sejam, saya 2 jam. Kalau yang lain latihan 2 jam, saya 4 jam. Saya tidak mau kalah dengan orang lain."
Dendam dalam hati Advent dilampiaskannya sewaktu bertarung. Jika belum membuat lawannya babak belur, ia belum merasa puas. Begitu pertandingan dimulai, kaki kanannya seperti memunyai mata. Begitu jaraknya sesuai, dia otomatis keluar. Advent pun sempat dijuluki sebagai "dokter gigi", karena ia sering membuat rontok gigi lawannya.
Sifat keras Advent Bangun ini terbawa dalam kehidupan rumah tangganya. Louis Sinulingga, istri Advent bercerita, "Sesudah menikah, saya kaget. Saya mengenal dia tidak cukup lama -- sekitar 6 bulan. Saya mengenal Advent adalah sosok yang cukup sabar. Ia sabar menunggu saya pulang kantor. Ternyata tidak sepenuhnya ia seperti itu. Suatu ketika saya pergi ke supermarket. Rupanya dia menunggu saya kelamaan. Ketika saya datang, dia langsung marah dan membanting pintu."
Bukan hanya tidak sabar, Advent ternyata juga pria pencemburu. Jika istrinya pulang tidak tepat waktu, maka sang istri akan menerima luapan amarahnya. Louis sempat merasa menyesal telah menikahi pria yang ditolak oleh kedua orang tuanya tersebut. "Saya merasa, kok rumah tangga saya seperti ini. Saya berdoa, 'Tuhan tolong saya, kalau semua ini terjadi karena kesalahan saya; karena dosa-dosa saya, saya minta ampun. Saya mau bertobat; saya mau kembali sama Tuhan. Tuhan Yesus tolong saya. Pulihkan rumah tangga saya. Buka jalan bagi hidup saya,'" demikian Louis berharap pada Tuhan, agar Tuhan memulihkan kehidupan rumah tangganya.
Menghadapi Advent yang temperamental dan keras, Louis seperti tidak berdaya. Apalagi ketika Advent tidak senang dengan gereja yang dikunjungi oleh Louis. "Kalau kamu ke gereja itu lagi, awas kamu! Saya hajar kamu! Apa itu lompat-lompat, nyanyi-nyanyi, memuji-muji! Gereja apa itu! Sesat itu!" Demikian Advent mencerca istrinya, karena istrinya memilih gereja yang tidak sesuai dengan keinginan hatinya. Advent juga tidak mau sekamar dengan istrinya selama 1 tahun.
Louis hanya bisa berlari ke kamarnya dan menangis kepada Tuhan. Ia memohon kepada Tuhan agar terus diberikan kekuatan untuk mengasihi Advent. Cintanya pada Tuhan mengalahkan rasa takut Louis kepada Advent. Entah mendapat kekuatan dari mana, Louis membuat keputusan yang sangat berani. Ia mengatakan dengan jujur kepada Advent bahwa dirinya ingin dibabtis. "Mau meledak rasanya," ungkap Advent. Wajahnya memerah dan dia hanya bisa menatap istrinya sambil menahan amarah. Namun sungguh ajaib, yang terlontar dari mulutnya adalah, "Ya sudah, saya antar kamu."
Benar, seperti yang dikatakannya. Advent mengantarkan istrinya untuk dibabtis. Saat mengikuti ibadah sebelum acara babtisan itu, sesuatu terjadi dalam hidup Advent. Ia sangat tertempelak dengan khotbah yang dibawakan oleh hamba Tuhan yang melayani babtisan tersebut. Khotbahnya mengajarkan tentang "kuduslah kamu sebab aku kudus". Ada dua ayat yang mendasari khotbah ini, yaitu 1 Petrus 1:16 dan Ibrani 12:14, "Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan." Firman itu cukup keras untuknya, seperti tendangan yang mengenai dadanya; ia seperti ditampar. Kedua firman itu membuatnya menangis -- ia merasa terlalu banyak marah, dendam, benci pada banyak orang.
Advent yang malu menangis di depan orang lain, berseru kepada Tuhan di balik sebuah tiang gereja itu. Dia benar-benar menyadari bahwa dirinya memerlukan Tuhan untuk mengubah hidupnya. Sepulang dari pembaptisan istrinya, ia berkata kepada Louis, bahwa ia mau dibabtis.
Setelah memutuskan untuk bertobat, Advent menjalani suatu proses yang tidak mudah baginya. Ketika diingatkan oleh istrinya tentang kebanggaannya pada semua pialanya, hal itu membuat Advent marah. Selama 3 hari ia mendiamkan istrinya. Advent merenung dan membaca Alkitab. Matanya tertuju pada sebuah ayat di kitab Filipi 3:7-8. "Saya sangat kaget membaca firman itu: Semua saya anggap rugi setelah pengenalan akan Kristus. Semua kuanggap sampah. Yesus lebih mulia dari segala-galanya."
Setelah perenungan yang dalam akan ayat tersebut, Advent sadar bahwa dirinya telah terikat dengan semua piala dan kesombongannya. Ia menyingkirkan semua pialanya dan mengucapkan selamat tinggal kepada kesombongan. Sejak itu, Thomas Advent Bangun memutuskan hubungan dengan dunia karate. Karate bukan lagi Tuhan dalam hidupnya. Advent memilih Yesus yang menjadi penguasa tunggal atas kehidupannya.
Bahan diambil dan disunting dari:
Nama situs: kisahnyatakristen.kiosgeek.com
Alamat URL: http://kisahnyatakristen.kiosgeek.com/2011/06/28/advent-bangun-tuhan-saya-itu-karate/
Judul asli artikel: Tuhan Saya Itu Karate
Penulis: Tim redaksi jawaban.com
Tanggal akses: 16 Desember 2011
POKOK DOA
1. Berdoa untuk setiap anak-anak Tuhan yang masih terikat dengan hal-hal yang tidak berkenan kepada-Nya. Kiranya mereka mendapatkan jamahan Tuhan yang mengubahkan hidup mereka, dan dimampukan untuk menanggalkan manusia lama dengan seluruh kebanggaannya yang semu maupun kenikmatan dunia yang sesaat.
2. Berdoa untuk setiap artis, bintang film, dan selebritis Kristen, supaya mampu menjaga kemurnian imannya dan menjadi saksi Tuhan bagi dunia hiburan dan lingkungannya.
3. Berdoa supaya semakin banyak orang percaya memahami arti hidup baru yang diberikan Tuhan dan mengalami pertobatan hidup, sehingga mampu meninggalkan hidup lama dan ikatan dosa.
"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17) < http://alkitab.sabda.org/?2Korintus+5:17 >
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Yonathan Sigit
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
KISAH -- Kasih Tuhan Menjamah Hidup Saya
Edisi 282, 27 Juni 2012
Shalom,
Hidup baru adalah anugerah Tuhan, dan Tuhan paling senang memberi awal yang baru dalam hidup manusia. Dia mampu mengubah arah perjalanan hidup setiap orang yang mau mengikuti-Nya, Dia juga mampu mengubah karakter setiap orang sekeras apa pun hatinya. Sebab memperoleh hidup yang senantiasa diperbarui dan mampu menanggalkan manusia lama, itulah kehendak Tuhan bagi setiap orang.
Melalui KISAH edisi 282, kita akan melihat campur tangan Tuhan dalam mengubahkan hidup dan karakter seseorang, yang namanya tidak asing bagi penikmat film Indonesia. Orang tersebut adalah Advent Bangun. Bagaimana Tuhan menjamah hidupnya? Silakan simak kesaksian di bawah ini. Kiranya menjadi berkat bagi Anda. Terpujilah Tuhan!
Redaksi Tamu KISAH,
Is Ardiansah
< http://kesaksian.sabda.org/ >
KASIH TUHAN MENJAMAH HIDUP SAYA
Telah menjadi tekadnya bahwa hidup dan matinya akan ia berikan bagi dunia bela diri, kecintaannya. Menjadi juara karate selama 12 tahun berturut-turut adalah bukti bahwa Advent Bangun sangat serius menekuni olahraga tersebut. Bahkan, keahliannya dalam bidang bela diri ini membawanya melanglang buana dalam dunia film laga. Tercatat, telah 60 film laga yang ia bintangi.
"Dulu... Tuhan saya itu karate," demikian ungkap pria yang bernama lengkap Thomas Advent Bangun ini.
Awal ketertarikan Advent kepada karate bermula dari pengalaman traumatis yang menghantuinya. Suatu malam, Advent pulang bersama dengan kakak perempuannya melewati sebuah bioskop. Di pinggir bioskop itu, banyak anak muda yang sedang berkumpul sambil minum-minuman keras. Mereka melihat kakak perempuan. Anak-anak muda tersebut lalu mengganggu kakak perempuan Advent, karena mereka pikir kakaknya adalah seorang perempuan nakal. Karena merasa terganggu, Advent melakukan perlawanan. Ia dipukuli sekitar 30-an orang. Ia juga sempat mau ditikam dengan sebuah senjata tajam, tetapi berhasil melompat ke belakang. Advent bangun tidak berdaya dihajar oleh massa. Ia terus meronta. Ketika bisa lepas dari mereka, ia segera lari secepat mungkin. Kejadian itu menyisakan rasa sakit dan dendam di hati Advent.
Selain itu, sakit hati yang begitu dalam juga dikarenakan perlakuan buruk sang kakak ketika ia kecil. Saat itu, salah satu kakaknya menganiayanya dengan begitu kejam. Advent ditarik ke sungai yang dangkal dan diinjak-injak di situ. Ia banyak minum air dan tak berdaya. Untungnya, ada orang yang melihat peristiwa itu. Mereka datang menolong Advent dan akhirnya abangnya lari."
Suatu saat, ia melihat sebuah latihan karate. Ia melihat peserta latihan menggunakan tangan kosong untuk menghancurkan es balok dan papan. Timbul keyakinan dalam hatinya, "kalau saya latihan seperti itu, 100 orang juga bisa saya hajar." Ia pun mendaftar untuk mengikuti latihan karate itu. Dendam dan rasa sakit di hati membuat dirinya berlatih ekstra keras. "Kalau orang latihan sejam, saya 2 jam. Kalau yang lain latihan 2 jam, saya 4 jam. Saya tidak mau kalah dengan orang lain."
Dendam dalam hati Advent dilampiaskannya sewaktu bertarung. Jika belum membuat lawannya babak belur, ia belum merasa puas. Begitu pertandingan dimulai, kaki kanannya seperti memunyai mata. Begitu jaraknya sesuai, dia otomatis keluar. Advent pun sempat dijuluki sebagai "dokter gigi", karena ia sering membuat rontok gigi lawannya.
Sifat keras Advent Bangun ini terbawa dalam kehidupan rumah tangganya. Louis Sinulingga, istri Advent bercerita, "Sesudah menikah, saya kaget. Saya mengenal dia tidak cukup lama -- sekitar 6 bulan. Saya mengenal Advent adalah sosok yang cukup sabar. Ia sabar menunggu saya pulang kantor. Ternyata tidak sepenuhnya ia seperti itu. Suatu ketika saya pergi ke supermarket. Rupanya dia menunggu saya kelamaan. Ketika saya datang, dia langsung marah dan membanting pintu."
Bukan hanya tidak sabar, Advent ternyata juga pria pencemburu. Jika istrinya pulang tidak tepat waktu, maka sang istri akan menerima luapan amarahnya. Louis sempat merasa menyesal telah menikahi pria yang ditolak oleh kedua orang tuanya tersebut. "Saya merasa, kok rumah tangga saya seperti ini. Saya berdoa, 'Tuhan tolong saya, kalau semua ini terjadi karena kesalahan saya; karena dosa-dosa saya, saya minta ampun. Saya mau bertobat; saya mau kembali sama Tuhan. Tuhan Yesus tolong saya. Pulihkan rumah tangga saya. Buka jalan bagi hidup saya,'" demikian Louis berharap pada Tuhan, agar Tuhan memulihkan kehidupan rumah tangganya.
Menghadapi Advent yang temperamental dan keras, Louis seperti tidak berdaya. Apalagi ketika Advent tidak senang dengan gereja yang dikunjungi oleh Louis. "Kalau kamu ke gereja itu lagi, awas kamu! Saya hajar kamu! Apa itu lompat-lompat, nyanyi-nyanyi, memuji-muji! Gereja apa itu! Sesat itu!" Demikian Advent mencerca istrinya, karena istrinya memilih gereja yang tidak sesuai dengan keinginan hatinya. Advent juga tidak mau sekamar dengan istrinya selama 1 tahun.
Louis hanya bisa berlari ke kamarnya dan menangis kepada Tuhan. Ia memohon kepada Tuhan agar terus diberikan kekuatan untuk mengasihi Advent. Cintanya pada Tuhan mengalahkan rasa takut Louis kepada Advent. Entah mendapat kekuatan dari mana, Louis membuat keputusan yang sangat berani. Ia mengatakan dengan jujur kepada Advent bahwa dirinya ingin dibabtis. "Mau meledak rasanya," ungkap Advent. Wajahnya memerah dan dia hanya bisa menatap istrinya sambil menahan amarah. Namun sungguh ajaib, yang terlontar dari mulutnya adalah, "Ya sudah, saya antar kamu."
Benar, seperti yang dikatakannya. Advent mengantarkan istrinya untuk dibabtis. Saat mengikuti ibadah sebelum acara babtisan itu, sesuatu terjadi dalam hidup Advent. Ia sangat tertempelak dengan khotbah yang dibawakan oleh hamba Tuhan yang melayani babtisan tersebut. Khotbahnya mengajarkan tentang "kuduslah kamu sebab aku kudus". Ada dua ayat yang mendasari khotbah ini, yaitu 1 Petrus 1:16 dan Ibrani 12:14, "Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan." Firman itu cukup keras untuknya, seperti tendangan yang mengenai dadanya; ia seperti ditampar. Kedua firman itu membuatnya menangis -- ia merasa terlalu banyak marah, dendam, benci pada banyak orang.
Advent yang malu menangis di depan orang lain, berseru kepada Tuhan di balik sebuah tiang gereja itu. Dia benar-benar menyadari bahwa dirinya memerlukan Tuhan untuk mengubah hidupnya. Sepulang dari pembaptisan istrinya, ia berkata kepada Louis, bahwa ia mau dibabtis.
Setelah memutuskan untuk bertobat, Advent menjalani suatu proses yang tidak mudah baginya. Ketika diingatkan oleh istrinya tentang kebanggaannya pada semua pialanya, hal itu membuat Advent marah. Selama 3 hari ia mendiamkan istrinya. Advent merenung dan membaca Alkitab. Matanya tertuju pada sebuah ayat di kitab Filipi 3:7-8. "Saya sangat kaget membaca firman itu: Semua saya anggap rugi setelah pengenalan akan Kristus. Semua kuanggap sampah. Yesus lebih mulia dari segala-galanya."
Setelah perenungan yang dalam akan ayat tersebut, Advent sadar bahwa dirinya telah terikat dengan semua piala dan kesombongannya. Ia menyingkirkan semua pialanya dan mengucapkan selamat tinggal kepada kesombongan. Sejak itu, Thomas Advent Bangun memutuskan hubungan dengan dunia karate. Karate bukan lagi Tuhan dalam hidupnya. Advent memilih Yesus yang menjadi penguasa tunggal atas kehidupannya.
Bahan diambil dan disunting dari:
Nama situs: kisahnyatakristen.kiosgeek.com
Alamat URL: http://kisahnyatakristen.kiosgeek.com/2011/06/28/advent-bangun-tuhan-saya-itu-karate/
Judul asli artikel: Tuhan Saya Itu Karate
Penulis: Tim redaksi jawaban.com
Tanggal akses: 16 Desember 2011
POKOK DOA
1. Berdoa untuk setiap anak-anak Tuhan yang masih terikat dengan hal-hal yang tidak berkenan kepada-Nya. Kiranya mereka mendapatkan jamahan Tuhan yang mengubahkan hidup mereka, dan dimampukan untuk menanggalkan manusia lama dengan seluruh kebanggaannya yang semu maupun kenikmatan dunia yang sesaat.
2. Berdoa untuk setiap artis, bintang film, dan selebritis Kristen, supaya mampu menjaga kemurnian imannya dan menjadi saksi Tuhan bagi dunia hiburan dan lingkungannya.
3. Berdoa supaya semakin banyak orang percaya memahami arti hidup baru yang diberikan Tuhan dan mengalami pertobatan hidup, sehingga mampu meninggalkan hidup lama dan ikatan dosa.
"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17) < http://alkitab.sabda.org/?2Korintus+5:17 >
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Yonathan Sigit
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
(e-RH) Juni 27 -- MAU JADI APA?
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 27 Juni 2012
Bacaan : Keluaran 31:1-11
Setahun: 1 Raja-raja 20-21
Nats: "... telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan
pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, ...
dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian."
(Keluaran 31:3,6)
Judul:
MAU JADI APA?
Waktu kita masih kecil, orang sering menanyakan: "Kalau besar
nanti mau jadi apa?" Pertanyaan yang sama juga terus mengejar kita
sepanjang menempuh studi di SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi. Kita
terus bertanya pada diri sendiri, "Apa yang akan saya lakukan di
masa depan?" Pekerjaan seperti apa yang tepat bagi saya?" Pada masa
paruh baya, pertanyaan tersebut masih ada, "Apakah ini saatnya untuk
berganti pekerjaan? Apakah saya mau melakukan pekerjaan ini
sepanjang sisa hidup saya?" Banyak bagian hidup kita yang berkenaan
dengan pertanyaan tentang panggilan hidup dan pekerjaan.
"Panggilan" menyiratkan adanya seseorang yang memanggil. Tuhan
adalah Pribadi yang memanggil, menunjuk (ayat 2), dan menetapkan
(ayat 6). Bagaimana mengetahui panggilan-Nya bagi pekerjaan kita?
Dengan mengenali rancangan-Nya di dalam diri kita: "Dalam hati
setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian" (ayat 6). Bagi Bezaleel
dan Aholiab itu berarti menjadi pengrajin emas, perak, tembaga, batu
permata, dan kayu (ayat 3-5). Tuhan bertujuan membangun Kemah
Pertemuan dan segala perkakasnya (ayat 7-11), keahlian yang Dia
berikan merupakan cara mewujudkannya. Tuhan bertujuan menghadirkan
kerajaan-Nya di tengah dunia, pekerjaan adalah cara kita mengambil
bagian di dalamnya.
Tuhan tak merancang kita secara acak, tetapi dengan maksud tertentu.
Dia membentuk keterbebanan, kemampuan, dan kepribadian kita agar
kita dapat menunaikan pekerjaan yang diperuntukkan bagi kita. Jika
Anda sedang menggumulkan panggilan pekerjaan, mari mengenali dan
mengikuti rancangan-Nya melalui evaluasi diri yang jujur dan nasihat
orang lain yang mengenal kita. --JOO
APAKAH PANGGILAN SAYA DI DALAM PEKERJAAN TUHAN DI DUNIA INI,
SEHINGGA MELALUINYA TUHAN PALING DIMULIAKAN?
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-06-27
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/06/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/06/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+31:1-11
Keluaran 31:1-11
1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
2 "Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku
Yehuda,
3 dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan
pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,
4 untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas,
perak dan tembaga;
5 untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu
dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan.
6 Juga Aku telah menetapkan di sampingnya Aholiab bin Ahisamakh,
dari suku Dan; dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan
keahlian. Haruslah mereka membuat segala apa yang telah
Kuperintahkan kepadamu:
7 Kemah Pertemuan, tabut untuk hukum, tutup pendamaian yang
terletak di atasnya, dan segala perabotan kemah itu,
8 yakni meja dengan perkakasnya, kandil dari emas murni dengan
segala perkakasnya, mezbah pembakaran ukupan,
9 mezbah korban bakaran dengan segala perkakasnya, bejana
pembasuhan dengan alasnya,
10 pakaian jabatan, baik pakaian kudus kepunyaan imam Harun, maupun
pakaian anak-anaknya, untuk memegang jabatan imam,
11 minyak urapan dan ukupan dari wangi-wangian untuk tempat kudus;
tepat seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu haruslah mereka
membuat semuanya."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Raja-raja+20-21
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Raja-raja+20-21
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 27 Juni 2012
Bacaan : Keluaran 31:1-11
Setahun: 1 Raja-raja 20-21
Nats: "... telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan
pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, ...
dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian."
(Keluaran 31:3,6)
Judul:
MAU JADI APA?
Waktu kita masih kecil, orang sering menanyakan: "Kalau besar
nanti mau jadi apa?" Pertanyaan yang sama juga terus mengejar kita
sepanjang menempuh studi di SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi. Kita
terus bertanya pada diri sendiri, "Apa yang akan saya lakukan di
masa depan?" Pekerjaan seperti apa yang tepat bagi saya?" Pada masa
paruh baya, pertanyaan tersebut masih ada, "Apakah ini saatnya untuk
berganti pekerjaan? Apakah saya mau melakukan pekerjaan ini
sepanjang sisa hidup saya?" Banyak bagian hidup kita yang berkenaan
dengan pertanyaan tentang panggilan hidup dan pekerjaan.
"Panggilan" menyiratkan adanya seseorang yang memanggil. Tuhan
adalah Pribadi yang memanggil, menunjuk (ayat 2), dan menetapkan
(ayat 6). Bagaimana mengetahui panggilan-Nya bagi pekerjaan kita?
Dengan mengenali rancangan-Nya di dalam diri kita: "Dalam hati
setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian" (ayat 6). Bagi Bezaleel
dan Aholiab itu berarti menjadi pengrajin emas, perak, tembaga, batu
permata, dan kayu (ayat 3-5). Tuhan bertujuan membangun Kemah
Pertemuan dan segala perkakasnya (ayat 7-11), keahlian yang Dia
berikan merupakan cara mewujudkannya. Tuhan bertujuan menghadirkan
kerajaan-Nya di tengah dunia, pekerjaan adalah cara kita mengambil
bagian di dalamnya.
Tuhan tak merancang kita secara acak, tetapi dengan maksud tertentu.
Dia membentuk keterbebanan, kemampuan, dan kepribadian kita agar
kita dapat menunaikan pekerjaan yang diperuntukkan bagi kita. Jika
Anda sedang menggumulkan panggilan pekerjaan, mari mengenali dan
mengikuti rancangan-Nya melalui evaluasi diri yang jujur dan nasihat
orang lain yang mengenal kita. --JOO
APAKAH PANGGILAN SAYA DI DALAM PEKERJAAN TUHAN DI DUNIA INI,
SEHINGGA MELALUINYA TUHAN PALING DIMULIAKAN?
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-06-27
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/06/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/06/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+31:1-11
Keluaran 31:1-11
1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
2 "Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku
Yehuda,
3 dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan
pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,
4 untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas,
perak dan tembaga;
5 untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu
dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan.
6 Juga Aku telah menetapkan di sampingnya Aholiab bin Ahisamakh,
dari suku Dan; dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan
keahlian. Haruslah mereka membuat segala apa yang telah
Kuperintahkan kepadamu:
7 Kemah Pertemuan, tabut untuk hukum, tutup pendamaian yang
terletak di atasnya, dan segala perabotan kemah itu,
8 yakni meja dengan perkakasnya, kandil dari emas murni dengan
segala perkakasnya, mezbah pembakaran ukupan,
9 mezbah korban bakaran dengan segala perkakasnya, bejana
pembasuhan dengan alasnya,
10 pakaian jabatan, baik pakaian kudus kepunyaan imam Harun, maupun
pakaian anak-anaknya, untuk memegang jabatan imam,
11 minyak urapan dan ukupan dari wangi-wangian untuk tempat kudus;
tepat seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu haruslah mereka
membuat semuanya."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Raja-raja+20-21
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Raja-raja+20-21
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Re: Bls: [i-kan-binaguru] Pembicara utk pemuda ttg HIV free sex n Narkoba
--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Sy jg butuh, blh sy hubungi jg?
Sent from BlackBerry® on 3
From: Susanti The <yen_na21@yahoo.co.id>
Sender: i-kan-binaguru@hub.xc.org
Date: Tue, 26 Jun 2012 18:04:53 +0800 (SGT)
To: Diskusi e-BinaGuru<i-kan-binaguru@hub.xc.org>
ReplyTo: "Diskusi e-BinaGuru" <i-kan-binaguru@hub.xc.org>
Subject: Bls: [i-kan-binaguru] Pembicara utk pemuda ttg HIV free sex n Narkoba
--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Dear Sendy,
Santi kenal Gembala Muda, dimana beliau juga Seorang Dokter..
yang memutuskan untuk menjadi Gembala dan telah Mengambil gelar
Doktor dibidang Teologi..
Beliau msih muda dan baru membentuk keluarga, dan kehidupan keluarganyapun
sangat indah untuk menjadi kesaksian.
Disamping itu dengan pengetahuan kedokteran yang dimiliki,
beliau bisa memberikan efek negatif yang lebih detail dari segi kesehatan.
Name : Pastor. DR. dr Steven Einstein
Contact Number : 021 - 6471-4156
Semoga bisa berguna
Santi
Dari: "nad2702@yahoo.com" <nad2702@yahoo.com>
Kepada: Diskusi e-BinaGuru <i-kan-binaguru@hub.xc.org>
Dikirim: Selasa, 28 Februari 2012 20:23
Judul: [i-kan-binaguru] Pembicara utk pemuda ttg HIV free sex n Narkoba
---------------------------------------------------------------------
e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU
---------------------------------------------------------------------
Dear all,
Adakah yang tau atau rekomendasi pembicara untuk acara remaja/pemuda tentang HIV free sex n Narkoba?
Thank you sebelumnya
Tuhan Yesus berkati
Sendy
Powered by Telkomsel BlackBerry®
---------------------------------------------------------------------
Bergabung kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru
---------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke:Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke:Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------
Bls: [i-kan-binaguru] Pembicara utk pemuda ttg HIV free sex n Narkoba
--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Dear Sendy,
Santi kenal Gembala Muda, dimana beliau juga Seorang Dokter..
yang memutuskan untuk menjadi Gembala dan telah Mengambil gelar
Doktor dibidang Teologi..
Beliau msih muda dan baru membentuk keluarga, dan kehidupan keluarganyapun
sangat indah untuk menjadi kesaksian.
Disamping itu dengan pengetahuan kedokteran yang dimiliki,
beliau bisa memberikan efek negatif yang lebih detail dari segi kesehatan.
Name : Pastor. DR. dr Steven Einstein
Contact Number : 021 - 6471-4156
Semoga bisa berguna
Santi
Dari: "nad2702@yahoo.com" <nad2702@yahoo.com>
Kepada: Diskusi e-BinaGuru <i-kan-binaguru@hub.xc.org>
Dikirim: Selasa, 28 Februari 2012 20:23
Judul: [i-kan-binaguru] Pembicara utk pemuda ttg HIV free sex n Narkoba
---------------------------------------------------------------------
e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU
---------------------------------------------------------------------
Dear all,
Adakah yang tau atau rekomendasi pembicara untuk acara remaja/pemuda tentang HIV free sex n Narkoba?
Thank you sebelumnya
Tuhan Yesus berkati
Sendy
Powered by Telkomsel BlackBerry®
---------------------------------------------------------------------
Bergabung kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru
---------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke:Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------
Subscribe to:
Posts (Atom)