40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- MINGGU, 22 JUNI 2014
SITUS MISI.CO
Banyak orang Kristen merasa awam dengan dunia misi. Menurut kebanyakan orang, pelayanan misi adalah pelayanan penginjilan yang mengharuskan pelakunya untuk pergi langsung ke luar negeri, ke pedalaman, dan berhadapan dengan penganiayaan secara fisik. Dalam Filipi 1:29, Rasul Paulus memang menyatakan bahwa kita tidak hanya menerima karunia untuk percaya kepada Kristus, tetapi juga untuk menderita demi Dia. Akan tetapi, perspektif yang salah tentang misi hanya akan membuat orang percaya menjadi apatis, takut, dan merasa seakan-akan berada di pihak yang kalah sehingga tidak menjalankan perintah Amanat Agung yang diberikan oleh Tuhan Yesus sendiri.
Tuhan Allah menaruh kerinduan dalam hati Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) untuk memperlengkapi tubuh Kristus untuk melakukan Amanat Agung, salah satunya dengan menyediakan bahan-bahan literatur seputar pelayanan misi di sebuah situs portal misi < www.misi.co >. Situs ini menyediakan banyak sumber literatur mengenai pelayanan misi, mulai dari prinsip-prinsip misi berdasarkan Alkitab, biografi tokoh-tokoh misi, renungan yang berkaitan dengan dunia misi, berita, kesaksian para pahlawan iman yang menggetarkan hati, dan profil suku-suku bangsa yang belum mengenal kasih Kristus.
YLSA percaya bahwa dengan menyediakan bahan-bahan literatur tentang pelayanan misi di Internet, umat Kristen dapat dengan mudah menemukan bahan yang mereka perlukan untuk belajar tentang misi dan menolong banyak persekutuan yang berkomitmen untuk ikut ambil bagian dalam penggenapan Amanat Agung Tuhan.
POKOK DOA
1. Berdoalah agar Tuhan memakai situs misi ini untuk memperlengkapi hamba-hamba-Nya yang rindu untuk terjun ke dalam pelayanan misi.
2. Dukunglah dalam doa kepada Tuhan agar YLSA dapat mengelola situs ini sehingga dapat terus diakses dan menjadi berkat bagi lebih banyak orang.
3. Doakanlah agar orang-orang yang berkunjung ke situs ini dipakai Allah secara efektif untuk menyebarkan apa yang mereka dapatkan dari situs ini kepada rekan yang lain. Dengan demikian, semakin banyak orang percaya akan terlibat dalam pelayanan misi.
4. Berdoalah kepada Tuhan bagi orang-orang percaya di Indonesia agar Tuhan mencurahkan kepekaan akan panggilan misi dan orang-orang percaya mau belajar mengasihi orang-orang yang dikasihi Tuhan.
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
Saturday, June 21, 2014
Kalender Doa SABDA: 23 -- 29 Juni 2014
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
KADOS -- Edisi 207 (23 -- 29 Juni 2014)
Salam damai Yesus Kristus,
Tetap percaya kepada Kristus dan mau melakukan firman-Nya bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh setiap orang percaya. Kita perlu meminta kemampuan dan kekuatan dari Tuhan untuk bisa mempertahankan iman kita dalam kondisi sesulit apa pun. Untuk itu, marilah kita tekun berdoa dan merenungkan firman Tuhan agar kita bisa tahu apa yang harus kita lakukan dan tidak salah langkah. Marilah kita bersama-sama merendahkan hati di hadapan Tuhan, berlutut, dan berdoa kepada-Nya. Tuhan akan menolong kita semua. Amin.
Pemimpin Redaksi KADOS,
Santi T.
< santi(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
23 Juni 2014 -- Pekerja yang Terkena PHK
Seseorang yang diberhentikan dari pekerjaan yang sudah ditekuninya selama beberapa tahun tentu mengalami beban berat. Hal semacam ini sering dialami oleh para pekerja pabrik/perusahaan yang diberhentikan secara berencana oleh pihak perusahaan. Ada beberapa alasan khusus yang membuat para pekerja ini mendapatkan PHK (Penghentian Hubungan Kerja), bisa dari faktor intern pekerja sendiri atau dari faktor perusahaan (misal pengurangan jumlah tenaga kerja, perusahaan mengalami kemerosotan). Marilah kita berdoa untuk para pekerja yang terkena PHK, kiranya mereka tidak putus asa dan terus berusaha untuk mendapatkan pekerjaan baru. Berdoalah pula agar para pekerja Kristen terus memiliki pengharapan dan tetap setia dalam iman.
24 Juni 2014 -- Hari Bidan Nasional
Keberadaan bidan sangat penting, khususnya untuk menolong wanita yang akan melahirkan. Dengan adanya bidan, para wanita sering kali lebih mudah mendapatkan pertolongan karena tempat praktik bidan yang cenderung berada di tengah-tengah kampung, dan secara finansial, biayanya lebih terjangkau dibanding jika harus pergi ke dokter kandungan. Untuk itu, marilah kita berdoa untuk semua bidan di Indonesia agar mereka bisa melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, baik dalam menolong wanita yang melahirkan maupun merawat bayinya. Berdoalah pula agar para bidan di Indonesia dapat meningkatkan wawasan dan keahliannya sehingga kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia juga semakin meningkat.
25 Juni 2014 -- Penduduk Primitif di Indonesia
Sebagai negara yang berkembang, Indonesia masih mempunyai beberapa daerah yang penduduknya tergolong primitif. Penduduk yang masih primitif ini biasanya belum mengenal Injil dan masih menyembah dewa, yang mereka anggap sebagai Tuhan/penguasa alam ini. Kerohanian yang semacam ini seharusnya menjadi keprihatinan bagi orang percaya untuk bangkit memberitakan Injil kepada mereka. Mari kita bawa dalam doa kepada Tuhan Yesus agar setiap orang percaya memiliki kerinduan untuk memberitakan Injil kepada mereka yang belum percaya. Berdoalah pula bagi penduduk primitif agar mereka mau membuka hati untuk Injil, dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka.
26 Juni 2014 -- Hari Antinarkoba Sedunia
Narkotika, yang merupakan bagian dari narkoba, adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Hingga saat ini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah sulit untuk dicegah. Para pengedar menggunakan berbagai macam cara untuk menyelundupkan narkoba ke daerah, kota, bahkan negara tertentu, sehingga banyak orang dapat dengan mudah mendapatkan narkoba. Keadaan semacam bisa menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat karena mulai anak-anak, remaja, sampai dewasa, dapat memperoleh narkoba dari orang-orang yang tak bertanggung jawab. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar di hari Antinarkoba ini, seluruh masyarakat semakin menyadari betapa berbahayanya narkoba sehingga mereka dapat saling bekerja sama untuk membasmi keberadaan narkoba di tengah-tengah masyarakat.
27 Juni 2014 -- Gaya Hidup Hamba Tuhan
Gaya hidup para hamba Tuhan akan menjadi teladan bagi jemaat maupun orang-orang yang ada di sekitarnya. Untuk itu, sebagai hamba Tuhan, sangatlah penting menghidupi firman Tuhan dan mengaplikasikannya dalam hidup sehari-hari. Ketika seorang hamba Tuhan bisa menjadi teladan yang baik, jemaat/orang yang ada di sekitarnya pasti akan ikut diberkati dan melakukan hal yang sama. Mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar para hamba Tuhan dapat hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Kiranya gaya hidup para hamba Tuhan mampu mencerminkan kasih Kristus.
28 Juni 2014 -- Pelanggan Publikasi Elektronik YLSA
Meningkatkan wawasan dan pengenalan akan Tuhan menjadi kewajiban bagi setiap orang percaya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan berlangganan publikasi elektronik YLSA. Dengan berlangganan publikasi ini, Anda akan mendapat tulisan-tulisan yang alkitabiah dan kesegaran baru dalam hati Anda. Mari kita berdoa agar para pelanggan publikasi elektronik YLSA dapat terus bertumbuh, baik dalam hal pengetahuan maupun iman.
---> http://sabda.org/publikasi/arsip
29 Juni 2014 -- Pendeta yang Teraniaya
Kehidupan seorang pendeta tidaklah selalu mudah. Beberapa pendeta, terutama mereka yang berada di daerah terpencil, sering mengalami tekanan dan penganiayaan oleh oknum tertentu. Tidak jarang, seluruh anggota keluarga pendeta bisa menjadi sasaran penganiayaan ini. Inilah perjuangan iman hamba Tuhan demi Kristus. Kenyataan hidup semacam inilah yang sangat memerlukan dukungan doa dari semua orang percaya agar kita dapat saling menguatkan dan menopang mereka dalam kekuatan doa. Mari kita berdoa bagi para pendeta yang teraniaya, kiranya mereka tetap teguh beriman di dalam Kristus sekalipun dalam keadaan teraniaya. Berdoa pula agar Tuhan Yesus menolong mereka sehingga mereka dapat tetap kuat dalam menghadapi semua tekanan yang mereka alami.
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Santi T.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
KADOS -- Edisi 207 (23 -- 29 Juni 2014)
Salam damai Yesus Kristus,
Tetap percaya kepada Kristus dan mau melakukan firman-Nya bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh setiap orang percaya. Kita perlu meminta kemampuan dan kekuatan dari Tuhan untuk bisa mempertahankan iman kita dalam kondisi sesulit apa pun. Untuk itu, marilah kita tekun berdoa dan merenungkan firman Tuhan agar kita bisa tahu apa yang harus kita lakukan dan tidak salah langkah. Marilah kita bersama-sama merendahkan hati di hadapan Tuhan, berlutut, dan berdoa kepada-Nya. Tuhan akan menolong kita semua. Amin.
Pemimpin Redaksi KADOS,
Santi T.
< santi(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
23 Juni 2014 -- Pekerja yang Terkena PHK
Seseorang yang diberhentikan dari pekerjaan yang sudah ditekuninya selama beberapa tahun tentu mengalami beban berat. Hal semacam ini sering dialami oleh para pekerja pabrik/perusahaan yang diberhentikan secara berencana oleh pihak perusahaan. Ada beberapa alasan khusus yang membuat para pekerja ini mendapatkan PHK (Penghentian Hubungan Kerja), bisa dari faktor intern pekerja sendiri atau dari faktor perusahaan (misal pengurangan jumlah tenaga kerja, perusahaan mengalami kemerosotan). Marilah kita berdoa untuk para pekerja yang terkena PHK, kiranya mereka tidak putus asa dan terus berusaha untuk mendapatkan pekerjaan baru. Berdoalah pula agar para pekerja Kristen terus memiliki pengharapan dan tetap setia dalam iman.
24 Juni 2014 -- Hari Bidan Nasional
Keberadaan bidan sangat penting, khususnya untuk menolong wanita yang akan melahirkan. Dengan adanya bidan, para wanita sering kali lebih mudah mendapatkan pertolongan karena tempat praktik bidan yang cenderung berada di tengah-tengah kampung, dan secara finansial, biayanya lebih terjangkau dibanding jika harus pergi ke dokter kandungan. Untuk itu, marilah kita berdoa untuk semua bidan di Indonesia agar mereka bisa melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, baik dalam menolong wanita yang melahirkan maupun merawat bayinya. Berdoalah pula agar para bidan di Indonesia dapat meningkatkan wawasan dan keahliannya sehingga kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia juga semakin meningkat.
25 Juni 2014 -- Penduduk Primitif di Indonesia
Sebagai negara yang berkembang, Indonesia masih mempunyai beberapa daerah yang penduduknya tergolong primitif. Penduduk yang masih primitif ini biasanya belum mengenal Injil dan masih menyembah dewa, yang mereka anggap sebagai Tuhan/penguasa alam ini. Kerohanian yang semacam ini seharusnya menjadi keprihatinan bagi orang percaya untuk bangkit memberitakan Injil kepada mereka. Mari kita bawa dalam doa kepada Tuhan Yesus agar setiap orang percaya memiliki kerinduan untuk memberitakan Injil kepada mereka yang belum percaya. Berdoalah pula bagi penduduk primitif agar mereka mau membuka hati untuk Injil, dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka.
26 Juni 2014 -- Hari Antinarkoba Sedunia
Narkotika, yang merupakan bagian dari narkoba, adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Hingga saat ini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah sulit untuk dicegah. Para pengedar menggunakan berbagai macam cara untuk menyelundupkan narkoba ke daerah, kota, bahkan negara tertentu, sehingga banyak orang dapat dengan mudah mendapatkan narkoba. Keadaan semacam bisa menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat karena mulai anak-anak, remaja, sampai dewasa, dapat memperoleh narkoba dari orang-orang yang tak bertanggung jawab. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar di hari Antinarkoba ini, seluruh masyarakat semakin menyadari betapa berbahayanya narkoba sehingga mereka dapat saling bekerja sama untuk membasmi keberadaan narkoba di tengah-tengah masyarakat.
27 Juni 2014 -- Gaya Hidup Hamba Tuhan
Gaya hidup para hamba Tuhan akan menjadi teladan bagi jemaat maupun orang-orang yang ada di sekitarnya. Untuk itu, sebagai hamba Tuhan, sangatlah penting menghidupi firman Tuhan dan mengaplikasikannya dalam hidup sehari-hari. Ketika seorang hamba Tuhan bisa menjadi teladan yang baik, jemaat/orang yang ada di sekitarnya pasti akan ikut diberkati dan melakukan hal yang sama. Mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar para hamba Tuhan dapat hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Kiranya gaya hidup para hamba Tuhan mampu mencerminkan kasih Kristus.
28 Juni 2014 -- Pelanggan Publikasi Elektronik YLSA
Meningkatkan wawasan dan pengenalan akan Tuhan menjadi kewajiban bagi setiap orang percaya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan berlangganan publikasi elektronik YLSA. Dengan berlangganan publikasi ini, Anda akan mendapat tulisan-tulisan yang alkitabiah dan kesegaran baru dalam hati Anda. Mari kita berdoa agar para pelanggan publikasi elektronik YLSA dapat terus bertumbuh, baik dalam hal pengetahuan maupun iman.
---> http://sabda.org/publikasi/arsip
29 Juni 2014 -- Pendeta yang Teraniaya
Kehidupan seorang pendeta tidaklah selalu mudah. Beberapa pendeta, terutama mereka yang berada di daerah terpencil, sering mengalami tekanan dan penganiayaan oleh oknum tertentu. Tidak jarang, seluruh anggota keluarga pendeta bisa menjadi sasaran penganiayaan ini. Inilah perjuangan iman hamba Tuhan demi Kristus. Kenyataan hidup semacam inilah yang sangat memerlukan dukungan doa dari semua orang percaya agar kita dapat saling menguatkan dan menopang mereka dalam kekuatan doa. Mari kita berdoa bagi para pendeta yang teraniaya, kiranya mereka tetap teguh beriman di dalam Kristus sekalipun dalam keadaan teraniaya. Berdoa pula agar Tuhan Yesus menolong mereka sehingga mereka dapat tetap kuat dalam menghadapi semua tekanan yang mereka alami.
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Santi T.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Juni 22 -- SALAH
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 22 Juni 2014
Bacaan : Yohanes 8:1-11
Setahun: Ayub 30-33
Nats: Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan mulai sekarang,
jangan berbuat dosa lagi. (Yohanes 8:11b)
Judul:
SALAH
Ada pengalaman yang sangat berkesan ketika saya kuliah. Seorang
kakak angkatan mengajak saya bergabung dalam pelayanan dengan
menjadi pengurus organisasi. Saya ragu karena merasa tidak mampu. Ia
menjelaskan, inilah kesempatan untuk belajar tanpa harus takut
salah. Ada kakak-kakak pembimbing dan kalau pun kita berbuat salah,
orang akan mengampuni. Suatu kesempatan yang langka dan berharga.
Kalimatnya itu meyakinkan saya untuk bergabung.
Pengalaman itu memberikan gambaran sekilas tentang intisari Injil
Yesus Kristus. Kita memang bersalah dan berdosa, tetapi Allah
mengampuni kita melalui karya Yesus. Bukan hanya nanti dalam
kekekalan, tapi sejak saat ini. Dalam hidup sekarang ini. Berita ini
begitu kuat dan indah digambarkan dalam kisah pengampunan pada
perempuan yang berzinah.
Perempuan ini tertangkap berzinah. Suatu tindakan yang jelas salah.
Orang pun membawanya ke hadapan Yesus agar ia dihukum. Perempuan itu
tampak sadar akan kesalahannya sehingga ia tidak protes. Tetapi,
sungguh mengagetkan, Yesus justru mengampuninya dan mengajak orang
memeriksa diri. Bisa dibayangkan betapa lega perasaan sang
perempuan. Pasti ia termotivasi hidup secara berbeda sesudahnya.
Kita masing-masing pasti juga pernah (sering?) berbuat salah. Dalam
Yesus, kita diajak untuk saling mengampuni. Untuk tidak mengejar
pembalasan dan penghukuman. Juga untuk mengampuni diri sendiri dan
hidup dalam pertobatan. Itulah penghayatan akan Injil Yesus Kristus.
--Alison Subiantoro /Renungan Harian
TUHAN SUDAH MENGAMPUNI KITA, DAN KITA DIPANGGIL UNTUK
MENGAMPUNI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/06/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+8:1-11
Yohanes 8:1-11
1 tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat
datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya
seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata
kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia
sedang berbuat zinah.
5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari
perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang
hal itu?"
6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka
memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus
membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun
bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di
antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan
batu kepada perempuan itu."
8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka
seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya
tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di
tempatnya.
10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai
perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang
menghukum engkau?"
11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak
menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai
dari sekarang."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ayub+30-33
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+30-33
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 22 Juni 2014
Bacaan : Yohanes 8:1-11
Setahun: Ayub 30-33
Nats: Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan mulai sekarang,
jangan berbuat dosa lagi. (Yohanes 8:11b)
Judul:
SALAH
Ada pengalaman yang sangat berkesan ketika saya kuliah. Seorang
kakak angkatan mengajak saya bergabung dalam pelayanan dengan
menjadi pengurus organisasi. Saya ragu karena merasa tidak mampu. Ia
menjelaskan, inilah kesempatan untuk belajar tanpa harus takut
salah. Ada kakak-kakak pembimbing dan kalau pun kita berbuat salah,
orang akan mengampuni. Suatu kesempatan yang langka dan berharga.
Kalimatnya itu meyakinkan saya untuk bergabung.
Pengalaman itu memberikan gambaran sekilas tentang intisari Injil
Yesus Kristus. Kita memang bersalah dan berdosa, tetapi Allah
mengampuni kita melalui karya Yesus. Bukan hanya nanti dalam
kekekalan, tapi sejak saat ini. Dalam hidup sekarang ini. Berita ini
begitu kuat dan indah digambarkan dalam kisah pengampunan pada
perempuan yang berzinah.
Perempuan ini tertangkap berzinah. Suatu tindakan yang jelas salah.
Orang pun membawanya ke hadapan Yesus agar ia dihukum. Perempuan itu
tampak sadar akan kesalahannya sehingga ia tidak protes. Tetapi,
sungguh mengagetkan, Yesus justru mengampuninya dan mengajak orang
memeriksa diri. Bisa dibayangkan betapa lega perasaan sang
perempuan. Pasti ia termotivasi hidup secara berbeda sesudahnya.
Kita masing-masing pasti juga pernah (sering?) berbuat salah. Dalam
Yesus, kita diajak untuk saling mengampuni. Untuk tidak mengejar
pembalasan dan penghukuman. Juga untuk mengampuni diri sendiri dan
hidup dalam pertobatan. Itulah penghayatan akan Injil Yesus Kristus.
--Alison Subiantoro /Renungan Harian
TUHAN SUDAH MENGAMPUNI KITA, DAN KITA DIPANGGIL UNTUK
MENGAMPUNI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/06/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+8:1-11
Yohanes 8:1-11
1 tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat
datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya
seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata
kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia
sedang berbuat zinah.
5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari
perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang
hal itu?"
6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka
memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus
membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun
bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di
antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan
batu kepada perempuan itu."
8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka
seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya
tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di
tempatnya.
10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai
perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang
menghukum engkau?"
11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak
menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai
dari sekarang."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ayub+30-33
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+30-33
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Friday, June 20, 2014
[40-Hari-2014] Mengapa Kita Harus Mengutamakan Suku-Suku Terabaikan?/[x01]
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- SABTU, 21 JUNI 2014
MENGAPA KITA HARUS MENGUTAMAKAN SUKU-SUKU TERABAIKAN?
Dasar alkitabiah tentang kehadiran suku bangsa di dunia diambil dari firman Tuhan yang terdapat dalam Mazmur 86:9, "Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu." Dari ayat ini, kita mengerti bahwa Tuhan menciptakan beragam suku bangsa demi satu tujuan, yaitu agar mereka memuliakan nama-Nya dan menyembah hanya kepada-Nya. Itulah sebabnya, kita tidak layak mengeluhkan besarnya jumlah suku bangsa di dunia ini.
Bila memandang Indonesia, kita menemukan ratusan suku bangsa dengan beragam budaya dan bahasa masing-masing. Sayangnya, sebagian di antara mereka belum mengenal nama-Nya, apalagi menyembah Dia. Malahan, mereka tidak memedulikan Pencipta mereka. Keadaan ini tentu mendukakan Tuhan karena Ia ingin segala suku bangsa datang dan menyembah Dia dalam keberagaman mereka masing-masing. Ratusan suku bangsa di Indonesia -- sekitar 6.900 suku di seluruh dunia -- masih termasuk dalam kategori terabaikan, suatu jumlah yang sangat besar.
Untuk itu, mari kita sehati berdoa kepada Tuhan Yesus agar suku-suku di Indonesia yang belum menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mendapatkan kemurahan Tuhan dan mendapatkan kesempatan untuk diselamatkan di dalam Kristus.
Sejak semula, Tuhan kita adalah Allah yang berwawasan ujung bumi. Kejadian 1:28 merupakan perintah bagi Adam dan Hawa untuk memenuhi bumi dan menaklukkannya. Perintah ini kembali diulang kepada Nuh dalam Kejadian 9:1, tatkala ia keluar dari bahteranya. Kemudian, ketika memanggil Abraham, Tuhan berfirman, "Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." (Kejadian 12:3) Demikianlah segala bangsa di atas bumi turut mendapat berkat (Kejadian 18:18). Tentu saja, berkat ini bukan sesuatu yang didapat secara gaib. Paulus menjelaskan dalam Galatia 3:8-9 bahwa melalui iman Abraham, suku-suku bangsa non-Yahudi akan turut diselamatkan. Dan, inilah berkat yang dimaksudkan dalam kitab Kejadian. Akan tetapi, sebelum suku-suku bangsa lainnya dapat menggabungkan diri dalam koor raksasa para penyembah, sebagaimana dilihat oleh Rasul Yohanes sebagai nubuat (Wahyu 7:9,10), mereka harus berbalik dan bertobat kepada Tuhan terlebih dahulu.
Saat ini, kita telah menjadi anak-anak Abraham. Dengan demikian, janji-janji yang diberikan kepada Abraham dalam Kejadian 12:3 dan 18:18 juga diwariskan dan diamanatkan kepada kita. Oleh karena itu, kita pun harus menjadi berkat bagi segenap suku bangsa tersebut.
Ada banyak ayat dalam PL yang melukiskan bagaimana suku bangsa akan memuliakan nama Tuhan. Beberapa di antara ayat-ayat tersebut adalah seperti di bawah ini:
"Aku mau memasyurkan namamu turun-temurun; sebab itu bangsa-bangsa akan bersyukur kepadamu untuk seterusnya dan selamanya." (Mazmur 45:17)
"... Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai!" (Mazmur 47:1)
"Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!" (Mazmur 66:8)
Dengan kata lain, Tuhan kita tidak puas kalau hanya satu golongan saja yang memuliakan dan menyembah Dia. Sebaliknya, Ia ingin supaya semua suku bangsa dan ras masuk dalam koor yang menyembah Dia.
Anda dapat membaca artikel ini selengkapnya di situs e-Misi: < http://misi.sabda.org/mengapa_kita_harus_mengutamakan_suku_suku_terabaikan >.
POKOK DOA
1. Mari naikkan ucapan syukur kita kepada Tuhan Allah kita karena Ia tidak mengabaikan suku-suku yang terabaikan. Ia rindu agar mereka semua memuliakan nama-Nya dan menyembah hanya kepada-Nya.
2. Mari kita berdoa kepada Bapa di surga bagi para penginjil yang telah memberitakan Injil kepada suku-suku yang terabaikan di Indonesia. Kiranya mereka senantiasa dipelihara dan dilindungi Tuhan Allah untuk melaksanakan tugas mulia mereka: mewartakan Injil Kristus.
3. Mari kita bersatu hati memohon kepada Bapa di surga agar segala jenis Alkitab, baik teks maupun audio, dalam bahasa-bahasa suku dapat digunakan untuk menjangkau suku-suku terabaikan di Indonesia.
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://www.sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
MENGAPA KITA HARUS MENGUTAMAKAN SUKU-SUKU TERABAIKAN?
Dasar alkitabiah tentang kehadiran suku bangsa di dunia diambil dari firman Tuhan yang terdapat dalam Mazmur 86:9, "Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu." Dari ayat ini, kita mengerti bahwa Tuhan menciptakan beragam suku bangsa demi satu tujuan, yaitu agar mereka memuliakan nama-Nya dan menyembah hanya kepada-Nya. Itulah sebabnya, kita tidak layak mengeluhkan besarnya jumlah suku bangsa di dunia ini.
Bila memandang Indonesia, kita menemukan ratusan suku bangsa dengan beragam budaya dan bahasa masing-masing. Sayangnya, sebagian di antara mereka belum mengenal nama-Nya, apalagi menyembah Dia. Malahan, mereka tidak memedulikan Pencipta mereka. Keadaan ini tentu mendukakan Tuhan karena Ia ingin segala suku bangsa datang dan menyembah Dia dalam keberagaman mereka masing-masing. Ratusan suku bangsa di Indonesia -- sekitar 6.900 suku di seluruh dunia -- masih termasuk dalam kategori terabaikan, suatu jumlah yang sangat besar.
Untuk itu, mari kita sehati berdoa kepada Tuhan Yesus agar suku-suku di Indonesia yang belum menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mendapatkan kemurahan Tuhan dan mendapatkan kesempatan untuk diselamatkan di dalam Kristus.
Sejak semula, Tuhan kita adalah Allah yang berwawasan ujung bumi. Kejadian 1:28 merupakan perintah bagi Adam dan Hawa untuk memenuhi bumi dan menaklukkannya. Perintah ini kembali diulang kepada Nuh dalam Kejadian 9:1, tatkala ia keluar dari bahteranya. Kemudian, ketika memanggil Abraham, Tuhan berfirman, "Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." (Kejadian 12:3) Demikianlah segala bangsa di atas bumi turut mendapat berkat (Kejadian 18:18). Tentu saja, berkat ini bukan sesuatu yang didapat secara gaib. Paulus menjelaskan dalam Galatia 3:8-9 bahwa melalui iman Abraham, suku-suku bangsa non-Yahudi akan turut diselamatkan. Dan, inilah berkat yang dimaksudkan dalam kitab Kejadian. Akan tetapi, sebelum suku-suku bangsa lainnya dapat menggabungkan diri dalam koor raksasa para penyembah, sebagaimana dilihat oleh Rasul Yohanes sebagai nubuat (Wahyu 7:9,10), mereka harus berbalik dan bertobat kepada Tuhan terlebih dahulu.
Saat ini, kita telah menjadi anak-anak Abraham. Dengan demikian, janji-janji yang diberikan kepada Abraham dalam Kejadian 12:3 dan 18:18 juga diwariskan dan diamanatkan kepada kita. Oleh karena itu, kita pun harus menjadi berkat bagi segenap suku bangsa tersebut.
Ada banyak ayat dalam PL yang melukiskan bagaimana suku bangsa akan memuliakan nama Tuhan. Beberapa di antara ayat-ayat tersebut adalah seperti di bawah ini:
"Aku mau memasyurkan namamu turun-temurun; sebab itu bangsa-bangsa akan bersyukur kepadamu untuk seterusnya dan selamanya." (Mazmur 45:17)
"... Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai!" (Mazmur 47:1)
"Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!" (Mazmur 66:8)
Dengan kata lain, Tuhan kita tidak puas kalau hanya satu golongan saja yang memuliakan dan menyembah Dia. Sebaliknya, Ia ingin supaya semua suku bangsa dan ras masuk dalam koor yang menyembah Dia.
Anda dapat membaca artikel ini selengkapnya di situs e-Misi: < http://misi.sabda.org/mengapa_kita_harus_mengutamakan_suku_suku_terabaikan >.
POKOK DOA
1. Mari naikkan ucapan syukur kita kepada Tuhan Allah kita karena Ia tidak mengabaikan suku-suku yang terabaikan. Ia rindu agar mereka semua memuliakan nama-Nya dan menyembah hanya kepada-Nya.
2. Mari kita berdoa kepada Bapa di surga bagi para penginjil yang telah memberitakan Injil kepada suku-suku yang terabaikan di Indonesia. Kiranya mereka senantiasa dipelihara dan dilindungi Tuhan Allah untuk melaksanakan tugas mulia mereka: mewartakan Injil Kristus.
3. Mari kita bersatu hati memohon kepada Bapa di surga agar segala jenis Alkitab, baik teks maupun audio, dalam bahasa-bahasa suku dapat digunakan untuk menjangkau suku-suku terabaikan di Indonesia.
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://www.sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
[40-Hari-2014] Suku Bima/[04]
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- SABTU, 21 JUNI 2014
SUKU BIMA
Suku Bima merupakan suku yang mendiami kabupaten Bima dan kota Bima di provinsi Nusa Tenggara Barat. Suku Bima telah ada sejak masa kerajaan Majapahit. Pemukiman orang Bima biasa disebut "Kampo" atau "Kampe" yang dikepalai oleh seorang pemimpin yang disebut dengan "Ncuhi". Jumlah Ncuhi yang terdapat di suku Bima ada tujuh orang, yang memimpin di setiap daerah. Ncuhi dibantu oleh golongan kerabat yang tua dan dihormati. Kepemimpinan diwariskan turun-temurun di antara keturunan nenek moyang pendiri desa. Setiap daerah menamakan dirinya sebagai bagian dari Bima, meski pada kenyataannya tidak ada pemimpin tunggal yang menguasai kepemerintahan tanah Bima.
Kemasyarakatan
1. Orang Donggo
Orang Donggo dikenal sebagai penduduk asli yang telah menghuni tanah Bima sejak lama. Mereka sebagian besar menempati wilayah pegunungan. Karena letaknya yang secara geografis di atas ketinggian rata-rata tanah Bima, kehidupan orang Donggo sangat jauh berbeda dengan kehidupan yang dijalani masyarakat Bima saat ini.
Masyarakat Donggo mendiami sebagian besar wilayah kecamatan Donggo sekarang, yang dikenal dengan nama Dou Donggo Di, sebagian lagi mendiami kecamatan Wawo Tengah (Wawo pegunungan) seperti Teta, Tarlawi, Kuta, Sambori, dan Kalodu Dou Donggo Ele. Pada awalnya, penduduk asli ini tidak semuanya mendiami wilayah pegunungan. Salah satu alasan mengapa mereka umumnya mendiami wilayah pegunungan adalah karena terdesak oleh pendatang-pendatang baru yang menyebarkan budaya dan agama yang baru pula, seperti agama Islam, Kristen, Hindu, atau Buddha.
2. Dou Mbojo
Dou Mbojo yang sekarang dikenal sebagai para pendatang yang berasal dari daerah-daerah sekitarnya seperti Makassar dan Bugis, yang mendiami daerah-daerah pesisir Bima. Mereka umumnya berbaur dengan masyarakat asli dan bahkan menikahi wanita-wanitanya. Para pendatang ini datang pada sekitar abad ke-15, baik yang datang karena faktor ekonomi seperti berdagang maupun untuk menyiarkan agama sebagai mubaliqh. Mata pencaharian mereka cukup bervariasi seperti halnya bertani, berdagang, nelayan/pelaut, dan sebagian lagi sebagai pejabat dan pegawai pemerintah.
Agama/Kepercayaan
Kepercayaan asli suku Bima adalah Makakamba. Makakamba adalah suatu kepercayaan yang menghubungkan alam manusia dengan alam dunia lain, kepercayaan ini dipimpin oleh seseorang yang disebut "Ncuhi Ro Naka". Mereka percaya bahwa ada kekuatan yang mengatur segala kehidupan di alam ini, yang kemudian mereka sebut sebagai "Marafu". Sebagai penguasa alam, Marafu dipercaya menguasai dan menduduki semua tempat seperti gunung, pohon rindang, batu besar, mata air, tempat-tempat dan barang-barang yang dianggap gaib, dan bahkan matahari. Karena itu, mereka sering meminta manfaat terhadap benda-benda atau tempat-tempat tersebut. Selain itu, mereka juga percaya bahwa arwah para leluhur yang telah meninggal, terutama arwah orang-orang yang mereka hormati selama hidup seperti Ncuhi, masih memiliki peran dan menguasai kehidupan dan keseharian mereka. Mereka percaya, arwah-arwah tersebut tinggal bersama Marafu di tempat-tempat tertentu yang dianggap gaib.
Selain itu, dalam suku Bima juga terdapat orang-orang yang memeluk agama Islam, Kristen, dan Hindu. Hasil pelaporan Badan Statistik Nasional menyatakan bahwa 90 persen masyarakat suku Bima memeluk agama Islam, dan 10 persen sisanya adalah pemeluk agama Kristen, Hindu, Makakamba, dan berbagai kepercayaan seperti animisme dan dinamisme.
POKOK DOA
1. Berdoa untuk usaha dan pekerjaan misi di Bima, Nusa Tenggara Barat. Biarlah kasih dan kemurahan Tuhan menggerakkan para misionaris dan orang-orang yang terbeban untuk bermisi di Bima.
2. Berdoa supaya suku Bima membuka hati mereka untuk menerima pemberitaan Injil. Mereka boleh dibukakan dan mengenal Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dunia.
3. Berdoa bagi kesejahteraan masyarakat Bima yang tingkat kematiannya masih tinggi dan tingkat pendidikannya rendah. Kiranya Tuhan menggerakkan setiap pemimpin dan pemerintah untuk membangun wilayah Bima dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat Bima.
Dirangkum dari:
1. _____. "Kebudayaan Indonesia Suku Bima". Dalam http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/1118/suku-bima-dou-mbojo
2. _____. "Asal Usul Masyarakat Bima". Dalam http://web.bimacenter.com/2012/05/asal-usul-masyarakat-bima-dou-mbojo.html
3. _____. "Suku Bima". Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bima
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
SUKU BIMA
Suku Bima merupakan suku yang mendiami kabupaten Bima dan kota Bima di provinsi Nusa Tenggara Barat. Suku Bima telah ada sejak masa kerajaan Majapahit. Pemukiman orang Bima biasa disebut "Kampo" atau "Kampe" yang dikepalai oleh seorang pemimpin yang disebut dengan "Ncuhi". Jumlah Ncuhi yang terdapat di suku Bima ada tujuh orang, yang memimpin di setiap daerah. Ncuhi dibantu oleh golongan kerabat yang tua dan dihormati. Kepemimpinan diwariskan turun-temurun di antara keturunan nenek moyang pendiri desa. Setiap daerah menamakan dirinya sebagai bagian dari Bima, meski pada kenyataannya tidak ada pemimpin tunggal yang menguasai kepemerintahan tanah Bima.
Kemasyarakatan
1. Orang Donggo
Orang Donggo dikenal sebagai penduduk asli yang telah menghuni tanah Bima sejak lama. Mereka sebagian besar menempati wilayah pegunungan. Karena letaknya yang secara geografis di atas ketinggian rata-rata tanah Bima, kehidupan orang Donggo sangat jauh berbeda dengan kehidupan yang dijalani masyarakat Bima saat ini.
Masyarakat Donggo mendiami sebagian besar wilayah kecamatan Donggo sekarang, yang dikenal dengan nama Dou Donggo Di, sebagian lagi mendiami kecamatan Wawo Tengah (Wawo pegunungan) seperti Teta, Tarlawi, Kuta, Sambori, dan Kalodu Dou Donggo Ele. Pada awalnya, penduduk asli ini tidak semuanya mendiami wilayah pegunungan. Salah satu alasan mengapa mereka umumnya mendiami wilayah pegunungan adalah karena terdesak oleh pendatang-pendatang baru yang menyebarkan budaya dan agama yang baru pula, seperti agama Islam, Kristen, Hindu, atau Buddha.
2. Dou Mbojo
Dou Mbojo yang sekarang dikenal sebagai para pendatang yang berasal dari daerah-daerah sekitarnya seperti Makassar dan Bugis, yang mendiami daerah-daerah pesisir Bima. Mereka umumnya berbaur dengan masyarakat asli dan bahkan menikahi wanita-wanitanya. Para pendatang ini datang pada sekitar abad ke-15, baik yang datang karena faktor ekonomi seperti berdagang maupun untuk menyiarkan agama sebagai mubaliqh. Mata pencaharian mereka cukup bervariasi seperti halnya bertani, berdagang, nelayan/pelaut, dan sebagian lagi sebagai pejabat dan pegawai pemerintah.
Agama/Kepercayaan
Kepercayaan asli suku Bima adalah Makakamba. Makakamba adalah suatu kepercayaan yang menghubungkan alam manusia dengan alam dunia lain, kepercayaan ini dipimpin oleh seseorang yang disebut "Ncuhi Ro Naka". Mereka percaya bahwa ada kekuatan yang mengatur segala kehidupan di alam ini, yang kemudian mereka sebut sebagai "Marafu". Sebagai penguasa alam, Marafu dipercaya menguasai dan menduduki semua tempat seperti gunung, pohon rindang, batu besar, mata air, tempat-tempat dan barang-barang yang dianggap gaib, dan bahkan matahari. Karena itu, mereka sering meminta manfaat terhadap benda-benda atau tempat-tempat tersebut. Selain itu, mereka juga percaya bahwa arwah para leluhur yang telah meninggal, terutama arwah orang-orang yang mereka hormati selama hidup seperti Ncuhi, masih memiliki peran dan menguasai kehidupan dan keseharian mereka. Mereka percaya, arwah-arwah tersebut tinggal bersama Marafu di tempat-tempat tertentu yang dianggap gaib.
Selain itu, dalam suku Bima juga terdapat orang-orang yang memeluk agama Islam, Kristen, dan Hindu. Hasil pelaporan Badan Statistik Nasional menyatakan bahwa 90 persen masyarakat suku Bima memeluk agama Islam, dan 10 persen sisanya adalah pemeluk agama Kristen, Hindu, Makakamba, dan berbagai kepercayaan seperti animisme dan dinamisme.
POKOK DOA
1. Berdoa untuk usaha dan pekerjaan misi di Bima, Nusa Tenggara Barat. Biarlah kasih dan kemurahan Tuhan menggerakkan para misionaris dan orang-orang yang terbeban untuk bermisi di Bima.
2. Berdoa supaya suku Bima membuka hati mereka untuk menerima pemberitaan Injil. Mereka boleh dibukakan dan mengenal Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dunia.
3. Berdoa bagi kesejahteraan masyarakat Bima yang tingkat kematiannya masih tinggi dan tingkat pendidikannya rendah. Kiranya Tuhan menggerakkan setiap pemimpin dan pemerintah untuk membangun wilayah Bima dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat Bima.
Dirangkum dari:
1. _____. "Kebudayaan Indonesia Suku Bima". Dalam http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/1118/suku-bima-dou-mbojo
2. _____. "Asal Usul Masyarakat Bima". Dalam http://web.bimacenter.com/2012/05/asal-usul-masyarakat-bima-dou-mbojo.html
3. _____. "Suku Bima". Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bima
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
(e-RH) Juni 21 -- TERJERAT KEANGKUHAN
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 21 Juni 2014
Bacaan : Ester 7:1-10
Setahun: Ayub 25-29
Nats: Kemudian Haman disulakan pada tiang yang didirikannya untuk
Mordekhai. Maka surutlah panas hati raja. (Ester 7:10)
Judul:
TERJERAT KEANGKUHAN
Cerita "Burung Gagak yang Jahat" dalam buku Herodion Pitrakarya
Gunawan berkisah tentang gagak yang bertubuh besar, gagah, dan
angkuh. Ia marah pada burung kutilang karena tidak takut padanya.
Suatu hari datang pemburu ke hutan. Gagak menghasutnya untuk memanah
si kutilang dengan menawarkan bulunya sebagai anak panah. Namun, si
pemburu berulang-ulang gagal memanah kutilang hingga bulu si gagak
habis. Karena kesal tidak mendapatkan hasil buruan, sebagai gantinya
pemburu menangkap gagak, yang kini tidak dapat terbang karena
bulunya sudah habis.
Haman, pembesar Kerajaan Persia, juga angkuh. Ketika Mordekhai,
pegawai di gerbang istana, tidak bersedia menyembahnya, ia marah. Ia
pun menggunakan jabatan dan kedudukan politiknya untuk membunuh
Mordekhai beserta seluruh orang Yahudi di kerajaan itu. Namun, tipu
muslihatnya itu disingkapkan oleh Ester sehingga Raja Ahasyweros
murka (ay. 17). Raja semakin murka ketika Haman melanggar kesusilaan
istana dengan berlutut dan memohon pada Ester yang tengah berbaring.
Raja akhirnya memerintahkan agar Haman disulakan (ay. 79).
Ironisnya, Haman disulakan pada tiang yang ia sediakan untuk
menyulakan Mordekhai (ay. 10). Ia akhirnya jatuh karena
keangkuhannya sendiri.
Keangkuhan dapat menjerat kita dalam kebencian dan kepicikan.
Kiranya kasih Tuhan memampukan kita untuk rendah hati dalam
menjalankan peran atau jabatan yang kita miliki. Kiranya kita tidak
terjerat oleh prestasi atau kelebihan yang kita raih. --Rellin
Ayudya /Renungan Harian
BERPEGANG TEGUH PADA FIRMAN TUHAN DAPAT
MENGHINDARKAN KITA DARI JERAT KEANGKUHAN YANG MENJATUHKAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/06/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ester+7:1-10
Ester 7:1-10
1 Datanglah raja dengan Haman untuk dijamu oleh Ester, sang ratu.
2 Pada hari yang kedua itu, sementara minum anggur, bertanyalah
pula raja kepada Ester: "Apakah permintaanmu, hai ratu Ester?
Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu? Sampai setengah
kerajaan sekalipun akan dipenuhi."
3 Maka jawab Ester, sang ratu: "Ya raja, jikalau hamba mendapat
kasih raja dan jikalau baik pada pemandangan raja, karuniakanlah
kiranya kepada hamba nyawa hamba atas permintaan hamba, dan
bangsa hamba atas keinginan hamba.
4 Karena kami, hamba serta bangsa hamba, telah terjual untuk
dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan. Jikalau seandainya kami
hanya dijual sebagai budak laki-laki dan perempuan, niscaya
hamba akan berdiam diri, tetapi malapetaka ini tiada taranya di
antara bencana yang menimpa raja."
5 Maka bertanyalah raja Ahasyweros kepada Ester, sang ratu:
"Siapakah orang itu dan di manakah dia yang hatinya mengandung
niat akan berbuat demikian?"
6 Lalu jawab Ester: "Penganiaya dan musuh itu, ialah Haman, orang
jahat ini!" Maka Hamanpun sangatlah ketakutan di hadapan raja
dan ratu.
7 Lalu bangkitlah raja dengan panas hatinya dari pada minum anggur
dan keluar ke taman istana; akan tetapi Haman masih tinggal
untuk memohon nyawanya kepada Ester, sang ratu, karena ia
melihat, bahwa telah putus niat raja untuk mendatangkan celaka
kepadanya.
8 Ketika raja kembali dari taman istana ke dalam ruangan minum
anggur, maka Haman berlutut pada katil tempat Ester berbaring.
Maka titah raja: "Masih jugakah ia hendak menggagahi sang ratu
di dalam istanaku sendiri?" Tatkala titah raja itu keluar dari
mulutnya, maka diselubungi oranglah muka Haman.
9 Sembah Harbona, salah seorang sida-sida yang di hadapan raja:
"Lagipula tiang yang dibuat Haman untuk Mordekhai, orang yang
menyelamatkan raja dengan pemberitahuannya itu, telah berdiri di
dekat rumah Haman, lima puluh hasta tingginya." Lalu titah raja:
"Sulakan dia pada tiang itu."
10 Kemudian Haman disulakan pada tiang yang didirikannya untuk
Mordekhai. Maka surutlah panas hati raja.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ayub+25-29
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+25-29
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 21 Juni 2014
Bacaan : Ester 7:1-10
Setahun: Ayub 25-29
Nats: Kemudian Haman disulakan pada tiang yang didirikannya untuk
Mordekhai. Maka surutlah panas hati raja. (Ester 7:10)
Judul:
TERJERAT KEANGKUHAN
Cerita "Burung Gagak yang Jahat" dalam buku Herodion Pitrakarya
Gunawan berkisah tentang gagak yang bertubuh besar, gagah, dan
angkuh. Ia marah pada burung kutilang karena tidak takut padanya.
Suatu hari datang pemburu ke hutan. Gagak menghasutnya untuk memanah
si kutilang dengan menawarkan bulunya sebagai anak panah. Namun, si
pemburu berulang-ulang gagal memanah kutilang hingga bulu si gagak
habis. Karena kesal tidak mendapatkan hasil buruan, sebagai gantinya
pemburu menangkap gagak, yang kini tidak dapat terbang karena
bulunya sudah habis.
Haman, pembesar Kerajaan Persia, juga angkuh. Ketika Mordekhai,
pegawai di gerbang istana, tidak bersedia menyembahnya, ia marah. Ia
pun menggunakan jabatan dan kedudukan politiknya untuk membunuh
Mordekhai beserta seluruh orang Yahudi di kerajaan itu. Namun, tipu
muslihatnya itu disingkapkan oleh Ester sehingga Raja Ahasyweros
murka (ay. 17). Raja semakin murka ketika Haman melanggar kesusilaan
istana dengan berlutut dan memohon pada Ester yang tengah berbaring.
Raja akhirnya memerintahkan agar Haman disulakan (ay. 79).
Ironisnya, Haman disulakan pada tiang yang ia sediakan untuk
menyulakan Mordekhai (ay. 10). Ia akhirnya jatuh karena
keangkuhannya sendiri.
Keangkuhan dapat menjerat kita dalam kebencian dan kepicikan.
Kiranya kasih Tuhan memampukan kita untuk rendah hati dalam
menjalankan peran atau jabatan yang kita miliki. Kiranya kita tidak
terjerat oleh prestasi atau kelebihan yang kita raih. --Rellin
Ayudya /Renungan Harian
BERPEGANG TEGUH PADA FIRMAN TUHAN DAPAT
MENGHINDARKAN KITA DARI JERAT KEANGKUHAN YANG MENJATUHKAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/06/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ester+7:1-10
Ester 7:1-10
1 Datanglah raja dengan Haman untuk dijamu oleh Ester, sang ratu.
2 Pada hari yang kedua itu, sementara minum anggur, bertanyalah
pula raja kepada Ester: "Apakah permintaanmu, hai ratu Ester?
Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu? Sampai setengah
kerajaan sekalipun akan dipenuhi."
3 Maka jawab Ester, sang ratu: "Ya raja, jikalau hamba mendapat
kasih raja dan jikalau baik pada pemandangan raja, karuniakanlah
kiranya kepada hamba nyawa hamba atas permintaan hamba, dan
bangsa hamba atas keinginan hamba.
4 Karena kami, hamba serta bangsa hamba, telah terjual untuk
dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan. Jikalau seandainya kami
hanya dijual sebagai budak laki-laki dan perempuan, niscaya
hamba akan berdiam diri, tetapi malapetaka ini tiada taranya di
antara bencana yang menimpa raja."
5 Maka bertanyalah raja Ahasyweros kepada Ester, sang ratu:
"Siapakah orang itu dan di manakah dia yang hatinya mengandung
niat akan berbuat demikian?"
6 Lalu jawab Ester: "Penganiaya dan musuh itu, ialah Haman, orang
jahat ini!" Maka Hamanpun sangatlah ketakutan di hadapan raja
dan ratu.
7 Lalu bangkitlah raja dengan panas hatinya dari pada minum anggur
dan keluar ke taman istana; akan tetapi Haman masih tinggal
untuk memohon nyawanya kepada Ester, sang ratu, karena ia
melihat, bahwa telah putus niat raja untuk mendatangkan celaka
kepadanya.
8 Ketika raja kembali dari taman istana ke dalam ruangan minum
anggur, maka Haman berlutut pada katil tempat Ester berbaring.
Maka titah raja: "Masih jugakah ia hendak menggagahi sang ratu
di dalam istanaku sendiri?" Tatkala titah raja itu keluar dari
mulutnya, maka diselubungi oranglah muka Haman.
9 Sembah Harbona, salah seorang sida-sida yang di hadapan raja:
"Lagipula tiang yang dibuat Haman untuk Mordekhai, orang yang
menyelamatkan raja dengan pemberitahuannya itu, telah berdiri di
dekat rumah Haman, lima puluh hasta tingginya." Lalu titah raja:
"Sulakan dia pada tiang itu."
10 Kemudian Haman disulakan pada tiang yang didirikannya untuk
Mordekhai. Maka surutlah panas hati raja.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ayub+25-29
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+25-29
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Thursday, June 19, 2014
[40-Hari-2014] Suku Sumbawa/[03]
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- JUMAT, 20 JUNI 2014
SUKU SUMBAWA
Suku Sumbawa atau Tau Samawa adalah suku yang mendiami bagian barat pulau Sumbawa di provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia, yang luas wilayahnya adalah 8.493 km2. Sebagian besar wilayahnya terdiri atas perbukitan dan pegunungan. Suku Sumbawa tersebar di kabupaten Sumbawa dan kabupaten Sumbawa Barat, yang meliputi kecamatan Empang hingga kecamatan Taliwang dan Sekongkang, termasuk 38 pulau kecil di sekitarnya. Batas Utara kedua daerah kabupaten ini Laut Flores, batas Selatan adalah Samudra Indonesia, batas Barat adalah Selat Alas, dan batas Timur adalah kabupaten Dompu. Populasi suku Sumbawa adalah sebesar 500.000 orang.
Seiring berjalannya waktu, suku Sumbawa mengalami percampuran dengan etnis dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, China, dan Arab. Suku Sumbawa yang telah bercampur dengan etnis lain biasanya bermukim di dataran rendah dan daerah-daerah pesisir, sedangkan suku Sumbawa asli menempati dataran tinggi pegunungan seperti Tepal, Dodo, dan Labangkar.
Suku Sumbawa pada umumnya bertani, mencari ikan, berburu, meramu hasil hutan untuk dijadikan bahan makanan, dan beternak. Beberapa produk andalan yang menjadi maskot bagi Sumbawa adalah madu lebah, mutiara, dan kekayaan flora-fauna berupa kayu gaharu, kuda, dan rusa yang mulai terancam punah akibat perburuan liar.
Suku Sumbawa berbicara dalam bahasa Sumbawa yang menjadi bahasa persatuan atau bahasa pengantar percakapan sehari-hari. Namun, suku Sumbawa memiliki beberapa dialek, seperti dialek Taliwang-Jereweh-Tongo, dialek Samawa, Baturotok (Batulante), dialek Taliwang, Jereweh, dialek Tongo, dll..
Bukti-bukti arkeologis di Sumbawa yang berupa sarkofagus, nekara, dan menhir mengindikasikan bahwa Sumbawa Purba telah memiliki kepercayaan dan bentuk-bentuk ritual penyembahan kepada arwah nenek moyang mereka. Konsep-konsep tentang kosmologi dan perlunya menjaga keseimbangan antara dirinya dan makrokosmos terus diwariskan lintas generasi hingga masuknya kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam di Sumbawa.
Diperkirakan, agama Hindu-Buddha berkembang pesat di kerajaan-kerajaan kecil Sumbawa sekitar dua ratus tahun sebelum masuknya kerajaan Majapahit ke wilayah Sumbawa. Saat ini, suku Sumbawa mayoritas memeluk agama Islam. Sebagian kecil masyarakat suku Sumbawa menganut aliran Islam Wetu Telu. Aliran Islam Wetu Telu ini agak berbeda dengan agama Islam pada umumnya. Menurut Zolinger, agama Islam masuk ke pulau Sumbawa antara tahun 1450 -- 1540 yang dibawa oleh para pedagang Islam dari Jawa dan Melayu, khususnya Palembang. Setelah kerajaan Majapahit runtuh, proses pengenalan ajaran Islam oleh para mubaligh pada tahun-tahun awal abad ke-16 semakin mudah. Penaklukan Karaeng Moroangang dari Gowa-Sulawesi tahun 1618 atas kerajaan Dewa Maja Paruwa (Utan), sebagai kerajaan terakhir yang bersedia memeluk Islam, menghasilkan sumpah "adat dan rapang Samawa" (contoh-contoh kebaikan), yaitu mereka tidak akan diganggu gugat sepanjang raja dan rakyatnya menjalankan syariat Islam.
Meski sudah menjalankan agama mayoritas, dalam praktik keseharian mereka masih percaya pada makhluk-makhluk halus yang dianggap bisa mendatangkan musibah bencana dan penyakit. Mereka percaya adanya baki atau makhluk halus yang tinggal di hutan dan di pohon-pohon besar, kono atau makhluk halus yang sering berkeliaran di tempat-tempat sepi di siang hari, dan leak atau orang jahat yang bisa berubah menjadi binatang dan gemar memakan ketuban serta minum darah bayi yang baru dilahirkan.
Sistem kekerabatan dan keturunan suku Sumbawa adalah bilateral, yaitu sistem penarikan garis keturunan berdasarkan garis silsilah nenek moyang laki-laki dan perempuan. Dalam sistem kekerabatan suku Sumbawa, ada dua istilah:
- "misaleaq": saudara tua ayah atau ibu.
- "nde": saudara yang lebih muda dari ayah atau ibu.
Kelompok keluarga yang lebih luas ialah "pata", yaitu kerabat dari laki-laki atau wanita yang ditarik dari kakek atau nenek moyang sampai derajat keenam sehingga dalam masyarakat Sumbawa dikenal sepupu satu, sepupu dua, sampai sepupu enam.
Tata cara perkawinan dalam masyarakat Sumbawa diselenggarakan dengan upacara adat yang kompleks, mirip dengan prosesi perkawinan adat Bugis-Makassar yang diawali dengan bakatoan (bajajak), basaputis, nyorong, dan upacara barodak pada malam hari menjelang kedua calon pengantin dinikahkan. Upacara barodak ini mengandung unsur-unsur kombinasi ritual midodareni dan ruwatan dalam tradisi Jawa.
Untuk menjangkau suku Sumbawa, bahan-bahan berikut ini kiranya dapat kita gunakan sebagai referensi:
a. Audio kisah-kisah dalam Alkitab dan pelajarannya: http://globalrecordings.net/en/language/2817
b. Profil suku Sumbawa di situs SABDA: http://misi.sabda.org/suku-sumbawa-nusa-tenggara
c. Profil suku Sumbawa di situs wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sumbawa
POKOK DOA
1. Mari kita berdoa kepada Bapa di surga agar pintu-pintu penginjilan terbuka lebar bagi para utusan Injil untuk menyampaikan kabar keselamatan bagi suku Sumbawa.
2. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar masyarakat suku Sumbawa yang masih terikat dengan kepercayaan kuno dibebaskan dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka.
3. Doakan kiranya Tuhan Yesus terus menambahkan pekerja yang bijaksana dalam memanfaatkan berbagai traktat dan media penginjilan untuk menjangkau suku Sumbawa.
Dirangkum dari:
1. _____. "Suku Sumbawa, Nusa Tenggara Barat". Dalam http://protomalayans.blogspot.com/2012/11/suku-sumbawa-nusa-tenggara-barat.html
2. Fikhsan, Didi. "Nilai - Nilai Budaya Pada Suku Bima, Sumbawa, Dan Dompu". Dalam http://didifikhsan-fisip10.web.unair.ac.id/artikel_detail-62581-Umum-Nilai%20%20Nilai%20Budaya%20Pada%20Suku%20Bima,%20Sumbawa,%20Dan%20Dompu.html
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
SUKU SUMBAWA
Suku Sumbawa atau Tau Samawa adalah suku yang mendiami bagian barat pulau Sumbawa di provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia, yang luas wilayahnya adalah 8.493 km2. Sebagian besar wilayahnya terdiri atas perbukitan dan pegunungan. Suku Sumbawa tersebar di kabupaten Sumbawa dan kabupaten Sumbawa Barat, yang meliputi kecamatan Empang hingga kecamatan Taliwang dan Sekongkang, termasuk 38 pulau kecil di sekitarnya. Batas Utara kedua daerah kabupaten ini Laut Flores, batas Selatan adalah Samudra Indonesia, batas Barat adalah Selat Alas, dan batas Timur adalah kabupaten Dompu. Populasi suku Sumbawa adalah sebesar 500.000 orang.
Seiring berjalannya waktu, suku Sumbawa mengalami percampuran dengan etnis dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, China, dan Arab. Suku Sumbawa yang telah bercampur dengan etnis lain biasanya bermukim di dataran rendah dan daerah-daerah pesisir, sedangkan suku Sumbawa asli menempati dataran tinggi pegunungan seperti Tepal, Dodo, dan Labangkar.
Suku Sumbawa pada umumnya bertani, mencari ikan, berburu, meramu hasil hutan untuk dijadikan bahan makanan, dan beternak. Beberapa produk andalan yang menjadi maskot bagi Sumbawa adalah madu lebah, mutiara, dan kekayaan flora-fauna berupa kayu gaharu, kuda, dan rusa yang mulai terancam punah akibat perburuan liar.
Suku Sumbawa berbicara dalam bahasa Sumbawa yang menjadi bahasa persatuan atau bahasa pengantar percakapan sehari-hari. Namun, suku Sumbawa memiliki beberapa dialek, seperti dialek Taliwang-Jereweh-Tongo, dialek Samawa, Baturotok (Batulante), dialek Taliwang, Jereweh, dialek Tongo, dll..
Bukti-bukti arkeologis di Sumbawa yang berupa sarkofagus, nekara, dan menhir mengindikasikan bahwa Sumbawa Purba telah memiliki kepercayaan dan bentuk-bentuk ritual penyembahan kepada arwah nenek moyang mereka. Konsep-konsep tentang kosmologi dan perlunya menjaga keseimbangan antara dirinya dan makrokosmos terus diwariskan lintas generasi hingga masuknya kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam di Sumbawa.
Diperkirakan, agama Hindu-Buddha berkembang pesat di kerajaan-kerajaan kecil Sumbawa sekitar dua ratus tahun sebelum masuknya kerajaan Majapahit ke wilayah Sumbawa. Saat ini, suku Sumbawa mayoritas memeluk agama Islam. Sebagian kecil masyarakat suku Sumbawa menganut aliran Islam Wetu Telu. Aliran Islam Wetu Telu ini agak berbeda dengan agama Islam pada umumnya. Menurut Zolinger, agama Islam masuk ke pulau Sumbawa antara tahun 1450 -- 1540 yang dibawa oleh para pedagang Islam dari Jawa dan Melayu, khususnya Palembang. Setelah kerajaan Majapahit runtuh, proses pengenalan ajaran Islam oleh para mubaligh pada tahun-tahun awal abad ke-16 semakin mudah. Penaklukan Karaeng Moroangang dari Gowa-Sulawesi tahun 1618 atas kerajaan Dewa Maja Paruwa (Utan), sebagai kerajaan terakhir yang bersedia memeluk Islam, menghasilkan sumpah "adat dan rapang Samawa" (contoh-contoh kebaikan), yaitu mereka tidak akan diganggu gugat sepanjang raja dan rakyatnya menjalankan syariat Islam.
Meski sudah menjalankan agama mayoritas, dalam praktik keseharian mereka masih percaya pada makhluk-makhluk halus yang dianggap bisa mendatangkan musibah bencana dan penyakit. Mereka percaya adanya baki atau makhluk halus yang tinggal di hutan dan di pohon-pohon besar, kono atau makhluk halus yang sering berkeliaran di tempat-tempat sepi di siang hari, dan leak atau orang jahat yang bisa berubah menjadi binatang dan gemar memakan ketuban serta minum darah bayi yang baru dilahirkan.
Sistem kekerabatan dan keturunan suku Sumbawa adalah bilateral, yaitu sistem penarikan garis keturunan berdasarkan garis silsilah nenek moyang laki-laki dan perempuan. Dalam sistem kekerabatan suku Sumbawa, ada dua istilah:
- "misaleaq": saudara tua ayah atau ibu.
- "nde": saudara yang lebih muda dari ayah atau ibu.
Kelompok keluarga yang lebih luas ialah "pata", yaitu kerabat dari laki-laki atau wanita yang ditarik dari kakek atau nenek moyang sampai derajat keenam sehingga dalam masyarakat Sumbawa dikenal sepupu satu, sepupu dua, sampai sepupu enam.
Tata cara perkawinan dalam masyarakat Sumbawa diselenggarakan dengan upacara adat yang kompleks, mirip dengan prosesi perkawinan adat Bugis-Makassar yang diawali dengan bakatoan (bajajak), basaputis, nyorong, dan upacara barodak pada malam hari menjelang kedua calon pengantin dinikahkan. Upacara barodak ini mengandung unsur-unsur kombinasi ritual midodareni dan ruwatan dalam tradisi Jawa.
Untuk menjangkau suku Sumbawa, bahan-bahan berikut ini kiranya dapat kita gunakan sebagai referensi:
a. Audio kisah-kisah dalam Alkitab dan pelajarannya: http://globalrecordings.net/en/language/2817
b. Profil suku Sumbawa di situs SABDA: http://misi.sabda.org/suku-sumbawa-nusa-tenggara
c. Profil suku Sumbawa di situs wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sumbawa
POKOK DOA
1. Mari kita berdoa kepada Bapa di surga agar pintu-pintu penginjilan terbuka lebar bagi para utusan Injil untuk menyampaikan kabar keselamatan bagi suku Sumbawa.
2. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar masyarakat suku Sumbawa yang masih terikat dengan kepercayaan kuno dibebaskan dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka.
3. Doakan kiranya Tuhan Yesus terus menambahkan pekerja yang bijaksana dalam memanfaatkan berbagai traktat dan media penginjilan untuk menjangkau suku Sumbawa.
Dirangkum dari:
1. _____. "Suku Sumbawa, Nusa Tenggara Barat". Dalam http://protomalayans.blogspot.com/2012/11/suku-sumbawa-nusa-tenggara-barat.html
2. Fikhsan, Didi. "Nilai - Nilai Budaya Pada Suku Bima, Sumbawa, Dan Dompu". Dalam http://didifikhsan-fisip10.web.unair.ac.id/artikel_detail-62581-Umum-Nilai%20%20Nilai%20Budaya%20Pada%20Suku%20Bima,%20Sumbawa,%20Dan%20Dompu.html
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
[i-kan-humor] [e-Humor] TUHAN MEMILIKI KONTROL ATAS SEGALANYA -- 2347 Juni/2014
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Humor
2347, Juni 2014
Shalom,
Apa kabar? Selalu baik di dalam Tuhan ya? Pernahkah Anda mencobai Tuhan? Wah, jangan sampai itu terjadi. Seperti kisah tokoh humor kita hari ini, yang dipaksa untuk mengakui tentang kedaulatan Tuhan. Bagaimanakah cara Tuhan "memaksanya"? Langsung saja kita baca ya?
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< http://humor.sabda.org/ >
2347. TUHAN MEMILIKI KONTROL ATAS SEGALANYA
Beberapa tahun yang lalu di sebuah desa terpencil, tinggal seorang pemuda yang menolak untuk percaya bahwa Tuhan memiliki kontrol total atas semuanya.
Suatu hari, ia mengatakan pada ibunya bahwa Tuhan tidak akan dapat membuatnya makan jika ia tidak mau makan selama sehari. Untuk membuktikan ini, pemuda itu memutuskan untuk tidak mau makan dan melihat apakah Tuhan bisa membuatnya makan. Namun, ibunya mengusahakan yang terbaik agar anaknya mau makan. Karena terganggu dengan permohonan ibunya, pemuda itu berlari agak jauh, lalu memanjat pohon. Sang ibu menaruh makanan untuk anaknya di bawah pohon, dengan harapan anaknya akan menyerah dan mau makan.
Saat malam tiba, sekelompok perampok melewati pohon itu. Mereka melihat ada makanan lezat di bawah pohon. Mereka saling memandang dengan takjub dan berpikir bahwa seseorang ingin menjebak mereka.
"Mungkinkah bahwa aparat penegak hukum berusaha meracuni kita dengan makanan yang lezat?" kata salah satu perampok.
"Mungkin saja!" kata yang lain. "Mari kita lihat!" kata mereka sambil melihat sekeliling apakah ada orang di dekatnya.
Tiba-tiba, salah satu dari mereka melihat orang muda tadi duduk di atas pohon. Para perampok punya ide. Mereka menarik pemuda itu ke bawah dan menyuruhnya memakan makanan itu untuk mengetahui apakah makanan itu beracun atau tidak.
Anak muda itu menolak untuk makan karena ia kukuh dengan sumpahnya. Setelah mengetahui alasan pemuda itu tidak mau memakannya, para perampok merasa curiga dan mulai memukuli pemuda itu supaya ia mau makan makanan itu. Akhirnya, pemuda itu menyerah dan mulai makan. Setelah mengetahui bahwa makanan itu tidak beracun, para perampok pun pergi meninggalkannya.
Akhirnya, pemuda itu harus mengakui bahwa Tuhan memiliki kontrol total atas semuanya.
[Sumber: http://www.ketawa.com/2010/09/6803-tuhan-memiliki-kontrol-atas-semuanya.html#ixzz2hxRQMgkc]
Akuilah kekuasaan Allah; kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuasaan-Nya di dalam awan-awan(Mazmur 68:34) < http://alkitab.sabda.org/?mazmur+68:34 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 226: Siapakah yang mendapat penglihatan tentang seekor singa yang mempunyai sayap burung rajawali?
Jawaban dari pelanggan Publikasi e-Humor:
- Paulus Kurnianto <pkurnianto@xxx>: Daniel (Daniel 7:1-4).
- Panjaitan, Pahala (KPC)<Pahala.Panjaitan@xxx>: Yohanes (Wahyu 4:7).
- Julius Nabubois <jnabubois@xxx>: Daniel (Daniel 7:1-4).
Jawaban dari Fan Page Facebook e-Humor:
- Ave Romantie Diaz Adare: Daniel.
- Andreas Tanimbar: Daniel, 7:4.
- Henny Liesnawati: Daniel.
- Vincent Kangmajaya: Daniel.
- Charlie Christian Hamdani: Daniel.
Jawaban e-Humor: Daniel (Daniel 7:4).
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.
Kuis minggu ini 227: Siapakah nabi yang menyebut dirinya sebagai seorang "pemungut buah ara hutan"?
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal lima hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar, Tika, dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2347, Juni 2014
Shalom,
Apa kabar? Selalu baik di dalam Tuhan ya? Pernahkah Anda mencobai Tuhan? Wah, jangan sampai itu terjadi. Seperti kisah tokoh humor kita hari ini, yang dipaksa untuk mengakui tentang kedaulatan Tuhan. Bagaimanakah cara Tuhan "memaksanya"? Langsung saja kita baca ya?
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< http://humor.sabda.org/ >
2347. TUHAN MEMILIKI KONTROL ATAS SEGALANYA
Beberapa tahun yang lalu di sebuah desa terpencil, tinggal seorang pemuda yang menolak untuk percaya bahwa Tuhan memiliki kontrol total atas semuanya.
Suatu hari, ia mengatakan pada ibunya bahwa Tuhan tidak akan dapat membuatnya makan jika ia tidak mau makan selama sehari. Untuk membuktikan ini, pemuda itu memutuskan untuk tidak mau makan dan melihat apakah Tuhan bisa membuatnya makan. Namun, ibunya mengusahakan yang terbaik agar anaknya mau makan. Karena terganggu dengan permohonan ibunya, pemuda itu berlari agak jauh, lalu memanjat pohon. Sang ibu menaruh makanan untuk anaknya di bawah pohon, dengan harapan anaknya akan menyerah dan mau makan.
Saat malam tiba, sekelompok perampok melewati pohon itu. Mereka melihat ada makanan lezat di bawah pohon. Mereka saling memandang dengan takjub dan berpikir bahwa seseorang ingin menjebak mereka.
"Mungkinkah bahwa aparat penegak hukum berusaha meracuni kita dengan makanan yang lezat?" kata salah satu perampok.
"Mungkin saja!" kata yang lain. "Mari kita lihat!" kata mereka sambil melihat sekeliling apakah ada orang di dekatnya.
Tiba-tiba, salah satu dari mereka melihat orang muda tadi duduk di atas pohon. Para perampok punya ide. Mereka menarik pemuda itu ke bawah dan menyuruhnya memakan makanan itu untuk mengetahui apakah makanan itu beracun atau tidak.
Anak muda itu menolak untuk makan karena ia kukuh dengan sumpahnya. Setelah mengetahui alasan pemuda itu tidak mau memakannya, para perampok merasa curiga dan mulai memukuli pemuda itu supaya ia mau makan makanan itu. Akhirnya, pemuda itu menyerah dan mulai makan. Setelah mengetahui bahwa makanan itu tidak beracun, para perampok pun pergi meninggalkannya.
Akhirnya, pemuda itu harus mengakui bahwa Tuhan memiliki kontrol total atas semuanya.
[Sumber: http://www.ketawa.com/2010/09/6803-tuhan-memiliki-kontrol-atas-semuanya.html#ixzz2hxRQMgkc]
Akuilah kekuasaan Allah; kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuasaan-Nya di dalam awan-awan(Mazmur 68:34) < http://alkitab.sabda.org/?mazmur+68:34 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 226: Siapakah yang mendapat penglihatan tentang seekor singa yang mempunyai sayap burung rajawali?
Jawaban dari pelanggan Publikasi e-Humor:
- Paulus Kurnianto <pkurnianto@xxx>: Daniel (Daniel 7:1-4).
- Panjaitan, Pahala (KPC)<Pahala.Panjaitan@xxx>: Yohanes (Wahyu 4:7).
- Julius Nabubois <jnabubois@xxx>: Daniel (Daniel 7:1-4).
Jawaban dari Fan Page Facebook e-Humor:
- Ave Romantie Diaz Adare: Daniel.
- Andreas Tanimbar: Daniel, 7:4.
- Henny Liesnawati: Daniel.
- Vincent Kangmajaya: Daniel.
- Charlie Christian Hamdani: Daniel.
Jawaban e-Humor: Daniel (Daniel 7:4).
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.
Kuis minggu ini 227: Siapakah nabi yang menyebut dirinya sebagai seorang "pemungut buah ara hutan"?
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal lima hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar, Tika, dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Juni 20 -- MEMULIHKAN MEFIBOSET
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 20 Juni 2014
Bacaan : 2 Samuel 9:1-13
Setahun: Ayub 21-24
Nats: Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal
dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang
dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada
seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya." (2 Samuel
9:3)
Judul:
MEMULIHKAN MEFIBOSET
Seorang yang bermusuhan biasanya menyimpan dendam turun-temurun,
dendam yang sulit dilupakan, dendam yang diusahakan untuk dibalas.
Raja Daud dimusuhi Saul, raja pendahulunya. Daud tidak mendendam,
malah mengasihi Yonatan, putra Saul. Ia juga ingin menunjukkan kasih
Allah kepada keturunan Saul, dan ia menemukan Mefiboset, cucu Saul
(ay. 2, 3).
Tindakan Daud mengingatkan saya akan kasih Allah dan tindakan-Nya
pada umat manusia. Tuhan Yesus datang ke dunia mencari manusia untuk
diselamatkan; Daud juga berinisiatif mencari Mefiboset. Keadaan
Mefiboset yang timpang kedua kakinya (ay. 13) menunjukkan keadaan
manusia yang timpang karena dosa. Pengakuan Mefiboset tentang
kehinaan dirinya (ay. 8) melukiskan betapa hina manusia yang ternoda
dosa di hadapan Allah. Tetapi, Daud mengasihinya dan mengembalikan
segala milik Saul dan seluruh keluarganya kepada Mefiboset (ay. 9).
Itu mencerminkan bagaimana Tuhan memulihkan hidup kita yang tercemar
dosa.
Apakah kehidupan kita juga mencerminkan kepedulian dan kasih Tuhan
kepada umat manusia? Tidak mungkin kalau kita masih terpuruk hina
seperti Mefiboset. Kita harus terlebih dahulu menyambut Tuhan Yesus
yang mengajak kita makan dan minum semeja dengan-Nya di dalam
Kerajaan-Nya (Luk. 22:30). Selanjutnya, kasih-Nya akan memenuhi hati
kita dan memotivasi kita untuk menyatakan kasih-Nya kepada sesama.
Karena Tuhan telah menerima dan mengasihi kita, kita pun dimampukan
untuk menerima dan mengasihi sesama kita. --Jap Sutedja /Renungan
Harian
KARENA KITA ADALAH ANAK-ANAK ALLAH,
MARILAH KITA HIDUP MENURUT KASIH-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/06/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Samuel+9:1-13
2 Samuel 9:1-13
1 Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga
Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena
Yonatan."
2 Adapun keluarga Saul mempunyai seorang hamba, yang bernama Ziba.
Ia dipanggil menghadap Daud, lalu raja bertanya kepadanya:
"Engkaukah Ziba?" Jawabnya: "Hamba tuanku."
3 Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal
dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang
dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada
seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya."
4 Tanya raja kepadanya: "Di manakah ia?" Jawab Ziba kepada raja:
"Dia ada di rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar."
5 Sesudah itu raja Daud menyuruh mengambil dia dari rumah Makhir
bin Amiel, dari Lodebar.
6 Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud, ia
sujud dan menyembah. Kata Daud: "Mefiboset!" Jawabnya: "Inilah
hamba tuanku."
7 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku
pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan,
ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul,
nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."
8 Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: "Apakah hambamu ini,
sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?"
9 Lalu raja memanggil Ziba, hamba Saul itu, dan berkata kepadanya:
"Segala sesuatu yang adalah milik Saul dan milik seluruh
keluarganya kuberikan kepada cucu tuanmu itu.
10 Engkau harus mengerjakan tanah baginya, engkau, anak-anakmu dan
hamba-hambamu, dan harus membawa masuk tuaiannya, supaya cucu
tuanmu itu ada makanannya. Mefiboset, cucu tuanmu itu, akan
tetap makan sehidangan dengan aku." Ziba mempunyai lima belas
orang anak laki-laki dan dua puluh orang hamba.
11 Berkatalah Ziba kepada raja: "Hambamu ini akan melakukan tepat
seperti yang diperintahkan tuanku raja kepadanya." Dan Mefiboset
makan sehidangan dengan Daud sebagai salah seorang anak raja.
12 Mefiboset mempunyai seorang anak laki-laki yang kecil, yang
bernama Mikha. Semua orang yang diam di rumah Ziba adalah
hamba-hamba Mefiboset.
13 Demikianlah Mefiboset diam di Yerusalem, sebab ia tetap makan
sehidangan dengan raja. Adapun kedua kakinya timpang.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ayub+21-24
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+21-24
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 20 Juni 2014
Bacaan : 2 Samuel 9:1-13
Setahun: Ayub 21-24
Nats: Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal
dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang
dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada
seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya." (2 Samuel
9:3)
Judul:
MEMULIHKAN MEFIBOSET
Seorang yang bermusuhan biasanya menyimpan dendam turun-temurun,
dendam yang sulit dilupakan, dendam yang diusahakan untuk dibalas.
Raja Daud dimusuhi Saul, raja pendahulunya. Daud tidak mendendam,
malah mengasihi Yonatan, putra Saul. Ia juga ingin menunjukkan kasih
Allah kepada keturunan Saul, dan ia menemukan Mefiboset, cucu Saul
(ay. 2, 3).
Tindakan Daud mengingatkan saya akan kasih Allah dan tindakan-Nya
pada umat manusia. Tuhan Yesus datang ke dunia mencari manusia untuk
diselamatkan; Daud juga berinisiatif mencari Mefiboset. Keadaan
Mefiboset yang timpang kedua kakinya (ay. 13) menunjukkan keadaan
manusia yang timpang karena dosa. Pengakuan Mefiboset tentang
kehinaan dirinya (ay. 8) melukiskan betapa hina manusia yang ternoda
dosa di hadapan Allah. Tetapi, Daud mengasihinya dan mengembalikan
segala milik Saul dan seluruh keluarganya kepada Mefiboset (ay. 9).
Itu mencerminkan bagaimana Tuhan memulihkan hidup kita yang tercemar
dosa.
Apakah kehidupan kita juga mencerminkan kepedulian dan kasih Tuhan
kepada umat manusia? Tidak mungkin kalau kita masih terpuruk hina
seperti Mefiboset. Kita harus terlebih dahulu menyambut Tuhan Yesus
yang mengajak kita makan dan minum semeja dengan-Nya di dalam
Kerajaan-Nya (Luk. 22:30). Selanjutnya, kasih-Nya akan memenuhi hati
kita dan memotivasi kita untuk menyatakan kasih-Nya kepada sesama.
Karena Tuhan telah menerima dan mengasihi kita, kita pun dimampukan
untuk menerima dan mengasihi sesama kita. --Jap Sutedja /Renungan
Harian
KARENA KITA ADALAH ANAK-ANAK ALLAH,
MARILAH KITA HIDUP MENURUT KASIH-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/06/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Samuel+9:1-13
2 Samuel 9:1-13
1 Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga
Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena
Yonatan."
2 Adapun keluarga Saul mempunyai seorang hamba, yang bernama Ziba.
Ia dipanggil menghadap Daud, lalu raja bertanya kepadanya:
"Engkaukah Ziba?" Jawabnya: "Hamba tuanku."
3 Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal
dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang
dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada
seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya."
4 Tanya raja kepadanya: "Di manakah ia?" Jawab Ziba kepada raja:
"Dia ada di rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar."
5 Sesudah itu raja Daud menyuruh mengambil dia dari rumah Makhir
bin Amiel, dari Lodebar.
6 Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud, ia
sujud dan menyembah. Kata Daud: "Mefiboset!" Jawabnya: "Inilah
hamba tuanku."
7 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku
pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan,
ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul,
nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."
8 Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: "Apakah hambamu ini,
sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?"
9 Lalu raja memanggil Ziba, hamba Saul itu, dan berkata kepadanya:
"Segala sesuatu yang adalah milik Saul dan milik seluruh
keluarganya kuberikan kepada cucu tuanmu itu.
10 Engkau harus mengerjakan tanah baginya, engkau, anak-anakmu dan
hamba-hambamu, dan harus membawa masuk tuaiannya, supaya cucu
tuanmu itu ada makanannya. Mefiboset, cucu tuanmu itu, akan
tetap makan sehidangan dengan aku." Ziba mempunyai lima belas
orang anak laki-laki dan dua puluh orang hamba.
11 Berkatalah Ziba kepada raja: "Hambamu ini akan melakukan tepat
seperti yang diperintahkan tuanku raja kepadanya." Dan Mefiboset
makan sehidangan dengan Daud sebagai salah seorang anak raja.
12 Mefiboset mempunyai seorang anak laki-laki yang kecil, yang
bernama Mikha. Semua orang yang diam di rumah Ziba adalah
hamba-hamba Mefiboset.
13 Demikianlah Mefiboset diam di Yerusalem, sebab ia tetap makan
sehidangan dengan raja. Adapun kedua kakinya timpang.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ayub+21-24
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+21-24
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
[40-Hari-2014] Alkitab Suara/[02]
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- KAMIS, 19 JUNI 2014
ALKITAB SUARA
Alkitab adalah sebutan bagi kitab suci umat kristiani, terdiri atas 66 kitab yang diakui secara resmi oleh umat Kristen sebagai kitab yang diilhami oleh Allah. Alkitab ditulis dengan tangan oleh para penulisnya, dan dalam perkembangannya dicetak menjadi sebuah buku. Seiring dengan perkembangan zaman, Alkitab tidak hanya tersedia dalam bentuk cetak saja. Ada Alkitab dalam bentuk digital dan ada Alkitab dalam bentuk audio. Salah satu organisasi yang mengembangkan Alkitab dalam bentuk audio adalah Alkitab Suara.
Alkitab Suara merupakan perwujudan Alkitab dalam bentuk audio yang mengajak Anda mengalami bagian demi bagian Alkitab secara nyata, yang diekspresikan melalui efek suara, musik, dan orkestra.
Bermula dari sebuah visi untuk membantu sebanyak mungkin orang dalam memahami dan semakin mencintai firman Tuhan di mana saja dan kapan saja pada tahun 2010, akhirnya Tuhan membuka jalan untuk visi tersebut mulai dikerjakan pada bulan April 2012. Di dalam pembuatannya, Alkitab Suara melibatkan banyak anak-anak Tuhan yang punya hati untuk menyebarluaskan firman-Nya dalam bentuk audio.
Alkitab Suara dapat diunduh secara gratis dan juga akan dibagikan secara gratis melalui komunitas dan organisasi Kristen, yayasan sosial, panti jompo, panti cacat, rumah sakit, dan rumah tahanan. Sampai pertengahan tahun 2014 ini, kitab Perjanjian Baru yang sudah tersedia dalam Alkitab Suara adalah empat kitab Injil dan Kisah Para Rasul. Sementara itu, untuk Perjanjian Lama sudah ada kitab Kejadian sampai Rut. Melalui Alkitab audio ini, diharapkan semakin banyak orang akan memiliki iman dari mendengarkan firman Tuhan.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai pelayanan Alkitab Suara, silakan mengunjungi halaman-halaman berikut ini:
- Halaman Utama situs Alkitab Suara: http://alkitabsuara.com
- Unduh gratis Alkitab audio: http://alkitabsuara.com/download
POKOK DOA
1. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar setiap anggota dari tim Alkitab Suara memiliki kesatuan hati sehingga mereka bisa bekerja sama dengan baik dalam melayani Tuhan.
2. Berdoalah agar Roh Kudus menolong setiap orang yang mendengarkan firman Tuhan melalui Alkitab Suara ini untuk datang kepada Tuhan dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya.
3. Kiranya situs Alkitab Suara dipakai Tuhan di dunia internet untuk menjangkau mereka yang mencari Tuhan dan kebenaran-Nya sehingga hati orang-orang itu diubahkan.
4. Berdoalah untuk setiap proyek Alkitab Suara yang sedang dikerjakan maupun yang sedang direncanakan agar Tuhan Yesus menolong untuk dapat diselesaikan tepat waktu.
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
ALKITAB SUARA
Alkitab adalah sebutan bagi kitab suci umat kristiani, terdiri atas 66 kitab yang diakui secara resmi oleh umat Kristen sebagai kitab yang diilhami oleh Allah. Alkitab ditulis dengan tangan oleh para penulisnya, dan dalam perkembangannya dicetak menjadi sebuah buku. Seiring dengan perkembangan zaman, Alkitab tidak hanya tersedia dalam bentuk cetak saja. Ada Alkitab dalam bentuk digital dan ada Alkitab dalam bentuk audio. Salah satu organisasi yang mengembangkan Alkitab dalam bentuk audio adalah Alkitab Suara.
Alkitab Suara merupakan perwujudan Alkitab dalam bentuk audio yang mengajak Anda mengalami bagian demi bagian Alkitab secara nyata, yang diekspresikan melalui efek suara, musik, dan orkestra.
Bermula dari sebuah visi untuk membantu sebanyak mungkin orang dalam memahami dan semakin mencintai firman Tuhan di mana saja dan kapan saja pada tahun 2010, akhirnya Tuhan membuka jalan untuk visi tersebut mulai dikerjakan pada bulan April 2012. Di dalam pembuatannya, Alkitab Suara melibatkan banyak anak-anak Tuhan yang punya hati untuk menyebarluaskan firman-Nya dalam bentuk audio.
Alkitab Suara dapat diunduh secara gratis dan juga akan dibagikan secara gratis melalui komunitas dan organisasi Kristen, yayasan sosial, panti jompo, panti cacat, rumah sakit, dan rumah tahanan. Sampai pertengahan tahun 2014 ini, kitab Perjanjian Baru yang sudah tersedia dalam Alkitab Suara adalah empat kitab Injil dan Kisah Para Rasul. Sementara itu, untuk Perjanjian Lama sudah ada kitab Kejadian sampai Rut. Melalui Alkitab audio ini, diharapkan semakin banyak orang akan memiliki iman dari mendengarkan firman Tuhan.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai pelayanan Alkitab Suara, silakan mengunjungi halaman-halaman berikut ini:
- Halaman Utama situs Alkitab Suara: http://alkitabsuara.com
- Unduh gratis Alkitab audio: http://alkitabsuara.com/download
POKOK DOA
1. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar setiap anggota dari tim Alkitab Suara memiliki kesatuan hati sehingga mereka bisa bekerja sama dengan baik dalam melayani Tuhan.
2. Berdoalah agar Roh Kudus menolong setiap orang yang mendengarkan firman Tuhan melalui Alkitab Suara ini untuk datang kepada Tuhan dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya.
3. Kiranya situs Alkitab Suara dipakai Tuhan di dunia internet untuk menjangkau mereka yang mencari Tuhan dan kebenaran-Nya sehingga hati orang-orang itu diubahkan.
4. Berdoalah untuk setiap proyek Alkitab Suara yang sedang dikerjakan maupun yang sedang direncanakan agar Tuhan Yesus menolong untuk dapat diselesaikan tepat waktu.
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
[40-Hari-2014] Suku Tengger/[01]
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- RABU, 18 JUNI 2014
SUKU TENGGER
Suku Tengger adalah penduduk asli yang mendiami kawasan gunung Bromo dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, di Jawa Timur. Menurut legenda, nama Tengger merupakan gabungan dari akhiran dua nama, yaitu Roro Anteng (putri raja Majapahit) dan Joko Seger (putra seorang Brahma). Keduanya membangun pemukiman dan memerintah di kawasan Tengger ini, dan kemudian menamakannya sebagai Purbowasesa Mangkurat Ing Tengger atau Penguasa Tengger yang Budiman.
Luas daerah Tengger kurang lebih 40 km, di atas ketinggian antara 1000 -- 3675 m. Wilayah-wilayah Tengger masuk ke dalam empat kabupaten, yaitu Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang. Keempat kabupaten inilah yang juga menjadi wilayah persebaran mereka, tetapi pusat kebudayaan aslinya berada di sekitar pedalaman kaki gunung Bromo. Sementara untuk wilayah adat, suku Tengger terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Sabrang Kulon (diwakili oleh desa Tosari, kecamatan Tosari, kabupaten Pasuruan ) dan Sabrang Wetan (diwakili oleh desa Ngadisari, Wanantara, Jetak, kecamatan Sukapura, kabupaten Probolinggo).
Kepercayaan Suku Tengger
Masyarakat suku Tengger sejak awal merupakan penganut Hindu yang taat dan sedikit berbeda dengan yang ada di Bali. Sampai saat ini, mayoritas mereka masih menganut agama Hindu. Mereka dikenal sangat berpegang teguh pada adat dan istiadat Hindu lama. Hindu yang berkembang di masyarakat Tengger adalah Hindu Mahayana. Namun, seiring perkembangan zaman, agama-agama lain juga telah dianut oleh masyarakat Tengger, seperti Islam, Kristen, dan Buddha. Berdasarkan ajaran agama Hindu yang dianut, setiap tahun mereka rutin mengadakan beberapa upacara adat, dan yang terbesar adalah upacara Kasada. Sesaji dan mantra amat kental pengaruhnya dalam masyarakat suku Tengger. Namun, masyarakat Tengger percaya bahwa mantra-mantra yang mereka gunakan adalah mantra-mantra putih, bukan mantra hitam yang sifatnya merugikan. Selain upacara Kasada, upacara-upacara yang berhubungan dengan siklus kehidupan warga suku Tengger adalah upacara kelahiran (upacara sayut, cuplak puser, tugel kuncung), menikah (upacara walagara), kematian (entas-entas, dan lainnya), upacara adat berhubungan siklus pertanian, mendirikan rumah, dan juga terkait adanya gejala alam seperti leliwet dan barikan.
Kehidupan Masyarakat
Masyarakat suku Tengger terdiri atas kelompok-kelompok desa yang masing-masing kelompok dipimpin oleh tetua. Dan, seluruh perkampungan ini dipimpin oleh seorang kepala adat. Masyarakat suku Tengger amat percaya dan menghormati dukun di wilayah mereka, dibandingkan pejabat administratif karena dukun sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Tengger. Seperti orang Jawa lainnya, orang Tengger menarik garis keturunan berdasarkan prinsip bilateral, yaitu garis keturunan pihak ayah dan ibu. Sekitar 38 persen dari masyarakat Tengger adalah petani, dan sisanya tersebar ke dalam beberapa jenis pekerjaan seperti pedagang, anggota TNI, pengrajin dsb.. Mereka memiliki prinsip yang kuat tentang tidak menjual tanah mereka kepada orang luar.
Pendidikan masyarakat Tengger sudah mulai terlihat dan maju dengan dibangunnya sekolah-sekolah, baik tingkat dasar maupun menengah di sekitar kawasan Tengger. Sumber pengetahuan lain adalah mengenai penggunaan mantra-mantra tertentu oleh masyarakat Tengger. Perkembangan teknologi juga sudah menyentuh masyarakat Tengger melalui teknologi informasi yang dibawa para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, sehingga cenderung menimbulkan perubahan kebudayaan. Orang Tengger sangat dihormati oleh masyarakat sekitar karena mereka selalu hidup rukun, sederhana, jujur, dan cinta damai. Mereka suka bekerja keras, ramah, dan takut berbuat jahat seperti mencuri karena mereka dibayangi adanya hukum karma apabila mencuri barang orang lain, akan datang balasan yaitu hartanya akan hilang lebih banyak lagi.
Kebutuhan
Sebagian kecil masyarakat Tengger memang sudah menjadi orang percaya, tetapi ada kebutuhan untuk terus mengembangkan kekristenan di sana. Akses menuju lokasi ini juga terus membutuhkan perhatian pemerintah supaya semakin ditingkatkan. Harapannya, semakin banyak bersentuhan dengan masyarakat luar, terutama anak-anak Tuhan, masyarakat Tengger akan semakin terbuka dengan Firman Kebenaran. Kebanyakan masyarakat Tengger juga hanya berpendidikan SMP meskipun mereka sebenarnya mampu untuk menyekolahkan anak-anak mereka di luar daerah.
Untuk mengenal lebih jauh tentang suku Tengger dan menjangkau mereka bagi Tuhan, referensi berikut ini semoga dapat menolong Anda:
- Profil lengkap suku Tengger: http://joshuaproject.net/people_groups/15341/ID
- Audio kisah-kisah Alkitab dan pelajarannya: http://globalrecordings.net/id/language/4123
- Audio kisah-kisah Alkitab dan pelajarannya: http://globalrecordings.net/id/program/c19121
- Alkitab Audio Bahasa Jawa: http://labs.sabda.org/Bahasa_Jawa
POKOK DOA
1. Jumlah orang Kristen di masyarakat Tengger hanya sekitar dua persen dari populasi yang ada. Doakan kiranya Tuhan membuka jalan untuk menambah populasi orang Kristen di Tengger supaya semakin banyak orang Tengger dimenangkan bagi Tuhan.
2. Doakan kiranya perkembangan teknologi dapat menolong orang Tengger semakin terbuka dengan pendidikan dan pengetahuan sehingga mereka juga akan semakin terbuka dengan Injil.
3. Doakan orang-orang Kristen dan lembaga-lembaga misi di sana supaya mereka dapat berperan sebagai terang Kristus, terutama dalam melawan praktik-praktik okultisme sehingga kuasa Tuhan dinyatakan dan membawa perubahan pada masyarakat Tengger.
Dirangkum dari:
1. _____. "Tengger People/Suku Tengger". Dalam http://d16do.blogdetik.com/about-suku-tengger/
2. _____. "Suku Tengger Bromo: Bertemu dan Berinteraksi dengan Keturunan Roro Anteng dan Joko Seger". Dalam http://www.indonesia.travel/id/destination/243/gunung-bromo/article/190/suku-tengger-bromo-bertemu-dan-berinteraksi-dengan-keturunan-roro-anteng-dan-joko-seger
3. _____. "Budaya Suku Tengger". Dalam http://sandoe.wordpress.com/category/tengger/
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
SUKU TENGGER
Suku Tengger adalah penduduk asli yang mendiami kawasan gunung Bromo dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, di Jawa Timur. Menurut legenda, nama Tengger merupakan gabungan dari akhiran dua nama, yaitu Roro Anteng (putri raja Majapahit) dan Joko Seger (putra seorang Brahma). Keduanya membangun pemukiman dan memerintah di kawasan Tengger ini, dan kemudian menamakannya sebagai Purbowasesa Mangkurat Ing Tengger atau Penguasa Tengger yang Budiman.
Luas daerah Tengger kurang lebih 40 km, di atas ketinggian antara 1000 -- 3675 m. Wilayah-wilayah Tengger masuk ke dalam empat kabupaten, yaitu Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang. Keempat kabupaten inilah yang juga menjadi wilayah persebaran mereka, tetapi pusat kebudayaan aslinya berada di sekitar pedalaman kaki gunung Bromo. Sementara untuk wilayah adat, suku Tengger terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Sabrang Kulon (diwakili oleh desa Tosari, kecamatan Tosari, kabupaten Pasuruan ) dan Sabrang Wetan (diwakili oleh desa Ngadisari, Wanantara, Jetak, kecamatan Sukapura, kabupaten Probolinggo).
Kepercayaan Suku Tengger
Masyarakat suku Tengger sejak awal merupakan penganut Hindu yang taat dan sedikit berbeda dengan yang ada di Bali. Sampai saat ini, mayoritas mereka masih menganut agama Hindu. Mereka dikenal sangat berpegang teguh pada adat dan istiadat Hindu lama. Hindu yang berkembang di masyarakat Tengger adalah Hindu Mahayana. Namun, seiring perkembangan zaman, agama-agama lain juga telah dianut oleh masyarakat Tengger, seperti Islam, Kristen, dan Buddha. Berdasarkan ajaran agama Hindu yang dianut, setiap tahun mereka rutin mengadakan beberapa upacara adat, dan yang terbesar adalah upacara Kasada. Sesaji dan mantra amat kental pengaruhnya dalam masyarakat suku Tengger. Namun, masyarakat Tengger percaya bahwa mantra-mantra yang mereka gunakan adalah mantra-mantra putih, bukan mantra hitam yang sifatnya merugikan. Selain upacara Kasada, upacara-upacara yang berhubungan dengan siklus kehidupan warga suku Tengger adalah upacara kelahiran (upacara sayut, cuplak puser, tugel kuncung), menikah (upacara walagara), kematian (entas-entas, dan lainnya), upacara adat berhubungan siklus pertanian, mendirikan rumah, dan juga terkait adanya gejala alam seperti leliwet dan barikan.
Kehidupan Masyarakat
Masyarakat suku Tengger terdiri atas kelompok-kelompok desa yang masing-masing kelompok dipimpin oleh tetua. Dan, seluruh perkampungan ini dipimpin oleh seorang kepala adat. Masyarakat suku Tengger amat percaya dan menghormati dukun di wilayah mereka, dibandingkan pejabat administratif karena dukun sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Tengger. Seperti orang Jawa lainnya, orang Tengger menarik garis keturunan berdasarkan prinsip bilateral, yaitu garis keturunan pihak ayah dan ibu. Sekitar 38 persen dari masyarakat Tengger adalah petani, dan sisanya tersebar ke dalam beberapa jenis pekerjaan seperti pedagang, anggota TNI, pengrajin dsb.. Mereka memiliki prinsip yang kuat tentang tidak menjual tanah mereka kepada orang luar.
Pendidikan masyarakat Tengger sudah mulai terlihat dan maju dengan dibangunnya sekolah-sekolah, baik tingkat dasar maupun menengah di sekitar kawasan Tengger. Sumber pengetahuan lain adalah mengenai penggunaan mantra-mantra tertentu oleh masyarakat Tengger. Perkembangan teknologi juga sudah menyentuh masyarakat Tengger melalui teknologi informasi yang dibawa para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, sehingga cenderung menimbulkan perubahan kebudayaan. Orang Tengger sangat dihormati oleh masyarakat sekitar karena mereka selalu hidup rukun, sederhana, jujur, dan cinta damai. Mereka suka bekerja keras, ramah, dan takut berbuat jahat seperti mencuri karena mereka dibayangi adanya hukum karma apabila mencuri barang orang lain, akan datang balasan yaitu hartanya akan hilang lebih banyak lagi.
Kebutuhan
Sebagian kecil masyarakat Tengger memang sudah menjadi orang percaya, tetapi ada kebutuhan untuk terus mengembangkan kekristenan di sana. Akses menuju lokasi ini juga terus membutuhkan perhatian pemerintah supaya semakin ditingkatkan. Harapannya, semakin banyak bersentuhan dengan masyarakat luar, terutama anak-anak Tuhan, masyarakat Tengger akan semakin terbuka dengan Firman Kebenaran. Kebanyakan masyarakat Tengger juga hanya berpendidikan SMP meskipun mereka sebenarnya mampu untuk menyekolahkan anak-anak mereka di luar daerah.
Untuk mengenal lebih jauh tentang suku Tengger dan menjangkau mereka bagi Tuhan, referensi berikut ini semoga dapat menolong Anda:
- Profil lengkap suku Tengger: http://joshuaproject.net/people_groups/15341/ID
- Audio kisah-kisah Alkitab dan pelajarannya: http://globalrecordings.net/id/language/4123
- Audio kisah-kisah Alkitab dan pelajarannya: http://globalrecordings.net/id/program/c19121
- Alkitab Audio Bahasa Jawa: http://labs.sabda.org/Bahasa_Jawa
POKOK DOA
1. Jumlah orang Kristen di masyarakat Tengger hanya sekitar dua persen dari populasi yang ada. Doakan kiranya Tuhan membuka jalan untuk menambah populasi orang Kristen di Tengger supaya semakin banyak orang Tengger dimenangkan bagi Tuhan.
2. Doakan kiranya perkembangan teknologi dapat menolong orang Tengger semakin terbuka dengan pendidikan dan pengetahuan sehingga mereka juga akan semakin terbuka dengan Injil.
3. Doakan orang-orang Kristen dan lembaga-lembaga misi di sana supaya mereka dapat berperan sebagai terang Kristus, terutama dalam melawan praktik-praktik okultisme sehingga kuasa Tuhan dinyatakan dan membawa perubahan pada masyarakat Tengger.
Dirangkum dari:
1. _____. "Tengger People/Suku Tengger". Dalam http://d16do.blogdetik.com/about-suku-tengger/
2. _____. "Suku Tengger Bromo: Bertemu dan Berinteraksi dengan Keturunan Roro Anteng dan Joko Seger". Dalam http://www.indonesia.travel/id/destination/243/gunung-bromo/article/190/suku-tengger-bromo-bertemu-dan-berinteraksi-dengan-keturunan-roro-anteng-dan-joko-seger
3. _____. "Budaya Suku Tengger". Dalam http://sandoe.wordpress.com/category/tengger/
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
[40-Hari-2014] Selamat Datang/[00]
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- RABU, 18 JUNI 2014
SELAMAT DATANG
Salam Sejahtera,
Untuk menyambut bulan Ramadan tahun ini, mari kita bersama-sama berdoa kepada Tuhan Allah bagi saudara-saudara kita yang akan melaksanakan puasa. Kiranya Tuhan Allah membangkitkan hati yang mengasihi jiwa-jiwa yang belum mengenal Tuhan Yesus di dalam diri kita. Dan, kita semakin bersemangat berdoa bagi jiwa-jiwa yang perlu mendapatkan keselamatan dari Tuhan Yesus.
Tahun ini, 30 Hari Pokok Doa Internasional akan dikirimkan pada tanggal 28 Juni -- 27 Juli 2014. Sementara itu, pada 19 -- 27 Juni 2014, kami akan mengirimkan pokok doa khusus untuk suku-suku dan pelayanan di Indonesia.
Bagi Anda yang merasa tidak berkenan dengan pengiriman email "40 Hari Mengasihi Bangsa dalam Doa", kami memohon maaf yang sebesar-besarnya untuk e-mail tersebut. Agar Anda tidak menerima e-mail yang kami kirimkan, silakan menghubungi redaksi e-Doa di < doa(at)sabda.org >.
Namun, jika Anda merasa bersyukur dan ingin bersama-sama berdoa dengan saudara seiman lainnya, silakan beritahukan informasi ini ke teman-teman Anda yang lain sehingga kami bisa mendaftarkan mereka untuk menerima e-mail "40 Hari Mengasihi Bangsa dalam Doa" ini setiap hari selama bulan Ramadan.
Untuk mendaftar, silakan kirim e-mail ke: < doa(at)sabda.org >
atau Anda dapat mendaftar sendiri ke: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Selamat berdoa,
Redaksi e-DOA
N.B.: MOHON PERHATIAN!
Bahan Pokok Doa ini dibuat dan diterbitkan untuk KALANGAN SENDIRI, jadi tidak untuk disebarkan kepada umum. Karena itu, pakailah hikmat Tuhan jika Anda ingin meneruskan/membagikan e-mail ini kepada teman/orang lain.
Seluruh pelanggan Buletin Doa OPEN DOORS, publikasi e-DOA, dan Kalender Doa SABDA (KADOS) secara otomatis mendapatkan publikasi 40 Hari Mengasihi Bangsa dalam Doa ini. Tuhan memberkati.
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
SELAMAT DATANG
Salam Sejahtera,
Untuk menyambut bulan Ramadan tahun ini, mari kita bersama-sama berdoa kepada Tuhan Allah bagi saudara-saudara kita yang akan melaksanakan puasa. Kiranya Tuhan Allah membangkitkan hati yang mengasihi jiwa-jiwa yang belum mengenal Tuhan Yesus di dalam diri kita. Dan, kita semakin bersemangat berdoa bagi jiwa-jiwa yang perlu mendapatkan keselamatan dari Tuhan Yesus.
Tahun ini, 30 Hari Pokok Doa Internasional akan dikirimkan pada tanggal 28 Juni -- 27 Juli 2014. Sementara itu, pada 19 -- 27 Juni 2014, kami akan mengirimkan pokok doa khusus untuk suku-suku dan pelayanan di Indonesia.
Bagi Anda yang merasa tidak berkenan dengan pengiriman email "40 Hari Mengasihi Bangsa dalam Doa", kami memohon maaf yang sebesar-besarnya untuk e-mail tersebut. Agar Anda tidak menerima e-mail yang kami kirimkan, silakan menghubungi redaksi e-Doa di < doa(at)sabda.org >.
Namun, jika Anda merasa bersyukur dan ingin bersama-sama berdoa dengan saudara seiman lainnya, silakan beritahukan informasi ini ke teman-teman Anda yang lain sehingga kami bisa mendaftarkan mereka untuk menerima e-mail "40 Hari Mengasihi Bangsa dalam Doa" ini setiap hari selama bulan Ramadan.
Untuk mendaftar, silakan kirim e-mail ke: < doa(at)sabda.org >
atau Anda dapat mendaftar sendiri ke: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Selamat berdoa,
Redaksi e-DOA
N.B.: MOHON PERHATIAN!
Bahan Pokok Doa ini dibuat dan diterbitkan untuk KALANGAN SENDIRI, jadi tidak untuk disebarkan kepada umum. Karena itu, pakailah hikmat Tuhan jika Anda ingin meneruskan/membagikan e-mail ini kepada teman/orang lain.
Seluruh pelanggan Buletin Doa OPEN DOORS, publikasi e-DOA, dan Kalender Doa SABDA (KADOS) secara otomatis mendapatkan publikasi 40 Hari Mengasihi Bangsa dalam Doa ini. Tuhan memberkati.
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
[40-Hari-2014] Daftar Isi/[x00]
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- RABU, 18 JUNI 2014
DAFTAR ISI 10 HARI DOA INDONESIA
18 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][00] Selamat Datang
18 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][x00] Daftar Isi
18 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][01] Hari 1. Suku Tengger, Indonesia
19 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][02] Hari 2. Alkitab Suara
20 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][03] Hari 3. Suku Sumbawa, Indonesia
21 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][04] Hari 4. Suku Bima, Indonesia
21 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][x01] Mengapa Kita Harus Mengutamakan Suku-Suku Terabaikan?
22 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][05] Hari 5. Situs mini.co
23 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][06] Hari 6. Suku Balantak, Indonesia
24 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][07] Hari 7. Suku Kutai, Indonesia
24 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][x02] Doa Senjata Strategis dalam Mencapai Suku-Suku Belum Terjangkau (1)
25 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][08] Hari 8. Suku Osing, Indonesia
26 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][09] Hari 9. Situs perspektif.co
26 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][x03] Dapatkah Tuhan Memakai Anda untuk Melakukan Penginjilan di Internet?
27 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][10] Hari 10. Suku Kaili, Indonesia
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://www.sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
DAFTAR ISI 10 HARI DOA INDONESIA
18 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][00] Selamat Datang
18 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][x00] Daftar Isi
18 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][01] Hari 1. Suku Tengger, Indonesia
19 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][02] Hari 2. Alkitab Suara
20 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][03] Hari 3. Suku Sumbawa, Indonesia
21 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][04] Hari 4. Suku Bima, Indonesia
21 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][x01] Mengapa Kita Harus Mengutamakan Suku-Suku Terabaikan?
22 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][05] Hari 5. Situs mini.co
23 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][06] Hari 6. Suku Balantak, Indonesia
24 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][07] Hari 7. Suku Kutai, Indonesia
24 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][x02] Doa Senjata Strategis dalam Mencapai Suku-Suku Belum Terjangkau (1)
25 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][08] Hari 8. Suku Osing, Indonesia
26 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][09] Hari 9. Situs perspektif.co
26 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][x03] Dapatkah Tuhan Memakai Anda untuk Melakukan Penginjilan di Internet?
27 Juni 2014 -- [40-Hari-2014][10] Hari 10. Suku Kaili, Indonesia
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://www.sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Aku dan Keluargaku (II) -- Edisi 680/Juni 2014
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-BinaAnak -- Aku dan Keluargaku (II)
680/Juni/II/2014
Salam dalam kasih Kristus,
Ketika setiap anggota keluarga dapat menjalankan perannya dengan baik, keluarga tersebut akan mengalami keharmonisan. Ada banyak cara yang bisa diusahakan untuk mewujudkan keharmonisan tersebut, salah satunya adalah dengan menyadari dan melakukan tanggung jawab masing-masing. Sebagai pelayan anak, mari kita menanamkan kepada anak-anak layan bahwa mereka pun memiliki tanggung jawab kepada orang tua, dan itu harus dilakukan. Bagaimana firman Tuhan memberi penjelasan mengenai hal ini? Simaklah e-BinaAnak edisi kali ini secara utuh dan terapkan pelajaran maupun permainannya bersama anggota kelas atau keluarga kita. Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati.
Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>
Keluarga menjadi tempat pertama kita mengenal kasih Tuhan. (Tilestian)
TIP: TANGGUNG JAWAB ANAK KEPADA ORANG TUA
Salah satu dari Sepuluh Hukum Tuhan adalah "Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu." (Keluaran 20:12)
Sebenarnya, apa makna "hormat" di sini?
1. Hormat berarti bersikap santun dan patuh terhadap orang tua. Di dalam Hukum Taurat, tertera perintah yang mengharuskan orang Israel menjatuhkan sanksi berat (kematian) kepada anak yang mengutuki orang tuanya -- "Apabila ada seseorang yang mengutuki ayahnya atau ibunya, pastilah ia dihukum mati; ia telah mengutuki ayahnya atau ibunya, maka darahnya tertimpa kepadanya sendiri." (Imamat 20:9)
2. Hormat berarti bertanggung jawab memelihara kelangsungan hidup orang tua. Tuhan Yesus menegur orang Yahudi, yang menyelewengkan perintah Tuhan tentang persembahan atas dasar ketidakrelaan memenuhi kebutuhan orang tua (Matius 15:3-6). Juga, sebelum Tuhan Yesus mati di kayu salib, Ia meminta Yohanes untuk memelihara Maria, ibu-Nya (Yohanes 19:26-27). Semua ini memperlihatkan bahwa Tuhan menginginkan kita untuk bertanggung jawab memelihara kelangsungan hidup orang tua kita.
Namun, kita juga harus memahami batas hormat kepada orang tua karena perintah ini diberikan bukan tanpa batas.
1. Kendati kita harus patuh kepada orang tua, tetapi kepatuhan kita tidak boleh melebihi kepatuhan kepada Tuhan sendiri. Firman Tuhan mengingatkan, "Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku." (Matius 10:37)
2. Walaupun keluarga jasmaniah adalah penting, tetapi bagi Tuhan yang terpenting adalah keluarga rohaniah. Pada waktu Yesus sedang mengajar, ibu dan saudara-Nya datang mengunjungi-Nya. Yesus menegaskan, "Siapakah ibu-Ku dan siapakah saudara-saudara-Ku? Sebab siapa pun yang melakukan kehendak bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku ... dialah ibu-Ku." (Matius 12:46-50)
3. Tanggung jawab kepada orang tua lebih bersifat fisik ketimbang emosional. Anak berkewajiban memelihara kelangsungan hidup orang tua ketika orang tua tidak lagi dapat memenuhi kebutuhannya. Namun, anak tidak berkewajiban membuat orang tua senang secara membabi buta; menyenangkan orang tua mempunyai batasnya. Firman Tuhan mencatat, "Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, 'Tuhan, izinkanlah aku pergi terlebih dahulu menguburkan ayahku.' Tetapi Yesus berkata kepadanya, 'Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.'" (Matius 8:21-22)
4. Setelah kita menikah, kita harus mengutamakan keluarga sendiri tanpa harus melepaskan tanggung jawab kita sebagai anak kepada orang tua. Itu sebabnya, Tuhan berfirman, "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging." (Kejadian 2:24) Harus ada sebuah tindak pemisahan dan prioritas sehingga keluarga yang baru dapat berdiri dengan mandiri.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Kesejahteraan Keluarga Kristen
Alamat URL: http://altarfamily.blogspot.com/2011/11/tanggung-jawab-anak-kepada-orang-tua.html
Penulis: David B.
Tanggal akses: 11 Juni 2014
AKTIVITAS: PENTINGNYA TUHAN YESUS BAGI KELUARGA KRISTEN
Ditulis oleh: Santi T.
Ayat Alkitab: Mazmur 119:105
Tujuan:
1. Menolong keluarga untuk menyadari betapa pentingnya firman Tuhan.
2. Firman Tuhan menjadi penopang hidup keluarga Kristen.
3. Menolong keluarga untuk menghafal dan memahami firman Tuhan.
Cara bermain (dalam posisi berdiri):
1. Anggota keluarga dibagi menjadi 2 kelompok. Satu kelompok minimal terdiri dari 2 orang.
2. Kelompok 1: memilih satu kutipan ayat Alkitab dan membacakannya.
Kelompok 2: mendengarkan bacaan ayat Alkitab kelompok 1, lalu mengisi bunyi "tet tet" dengan kata-kata yang sesuai dengan isi ayat Alkitab tersebut. Contoh: Ayat yang dipilih: 1 Korintus 3:23
a. Kelompok 1 membaca 1 Korintus 3:23, "Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah."
b. Kelompok 1 membaca ayat tersebut sekali lagi, dengan cara: "Tetapi ... tet ... tet ... adalah ... tet ... tet ... Kristus dan ... tet ... tet ... adalah ... tet ... tet ... Allah."
c. Kelompok 2 harus mengisi bunyi "tet tet" dengan kata-kata yang benar.
3. Jika ada anggota kelompok yang salah dalam mengisi bunyi "tet tet" tersebut, ia harus mendapat sanksi.
a. Salah 1x: membungkuk.
b. Salah 2x: jongkok.
c. Salah 3x: tersungkur.
Pelajaran:
1. Jika kita bisa hidup dalam firman Tuhan, kita akan mendapatkan "hidup" yang sejati (dianalogikan dengan posisi berdiri).
2. Jika kita tidak hidup dalam firman Tuhan, kita akan mati (dianalogikan dengan posisi tersungkur).
Penutup:
1. Ajak anak-anak membaca Mazmur 119:105.
2. Minta anak-anak untuk mendoakan teman di kiri dan kanannya untuk makin mencintai firman Tuhan yang adalah pelita hidup kita.
3. Guru/orang tua bisa menutup doa bersama dengan mendoakan anak-anak agar Tuhan Yesus menolong mereka untuk mampu melakukan firman Tuhan dalam kehidupan mereka.
MUTIARA GURU: KELUARGA BAGI KEMULIAAN TUHAN
Bacaan: 1 Samuel 2:11-26
Keluarga adalah salah satu lembaga yang didirikan Tuhan di dunia ini, maka seharusnya keluarga itu memuliakan Tuhan. Lalu, bagaimana seharusnya orang tua mengarahkan anak-anaknya agar hidup takut akan Tuhan?
Dalam bacaan hari ini, kita membandingkan dua keluarga, yaitu keluarga Imam Eli dan keluarga Hana. Eli adalah imam yang berhasil memerintah sebagai hakim di Israel selama empat puluh tahun (1 Samuel 4:18). Ia menurunkan jabatannya kepada kedua anaknya, yakni Hofni dan Pinehas. Namun, ia tidak mampu mempersiapkan kerohanian mereka untuk hidup sungguh-sungguh di dalam Tuhan. Dengan status sebagai imam, kedua anak itu disebut sebagai orang-orang dursila yang tidak menghormati Tuhan, bahkan memandang rendah korban untuk Tuhan. Mereka begitu tamak dan rakus sehingga lemak yang seharusnya merupakan kurban untuk Tuhan pun dijarah (12-17). Hal memalukan lainnya adalah moral mereka yang begitu rendah (22). Imam Eli sendiri tidak memiliki ketegasan dalam mendidik anak-anaknya. Ini terlihat dari sikapnya yang hanya memberi nasihat, tanpa adanya tindakan untuk mendisiplin mereka. Padahal, anak-anaknya begitu keji di hadapan Tuhan. Maka, Tuhan mengeraskan hati anak-anaknya dan akan membinasakan mereka (23-25).
Bagaimana dengan keluarga Hana? Hana beriman kepada Tuhan. Ia menggantungkan hidup dan harapannya sepenuhnya kepada Tuhan. Setelah Samuel anaknya diserahkan ke rumah Tuhan, setiap tahun ibunya membuat baju efod baginya dari kain linen (18-19). Keluarga Elkana pun makin diberkati Tuhan (20-21). Kehidupan Samuel juga terlihat kontras bila dibandingkan dengan anak-anak Eli. Samuel kecil semakin disukai, baik oleh Tuhan maupun manusia (26).
Belajar dari kedua keluarga di atas, bangunlah keluarga kita di atas kebenaran firman Tuhan. Bila Anda adalah orang tua, didiklah anak-anak Anda untuk menghormati Tuhan. Dan, jangan lupa untuk menegur dan mendisiplin anak-anak Anda bila mereka menyimpang dari jalan kebenaran.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: SABDA.org
Alamat URL: http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/04/26/
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 5 Juni 2014
STOP PRESS: DAPATKAN PUBLIKASI 40 HARI DOA, "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"!
Sebagai orang percaya, kita tentu rindu melihat semakin banyak orang mengenal Injil dan beroleh jalan kepada Kristus dalam kehidupan mereka. Doa merupakan salah satu upaya yang dapat kita lakukan agar kuasa Tuhan bekerja demi tujuan tersebut. Untuk itu, kami mengajak Anda bersatu hati dalam doa bagi saudara-saudara kita, khususnya bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah puasa bulan Juni-Juli mendatang.
Anda rindu untuk mengambil bagian berdoa bagi bangsa-bangsa? Silakan kirimkan e-mail ke:
==> < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > dan kami akan mengirimkan pokok-pokok doa dalam versi e-mail untuk Anda.
Silakan ajak teman-teman Anda juga untuk bergabung dengan kita. Anda cukup mengirimkan alamat e-mail mereka ke Redaksi e-Doa di: < doa(at)sabda.org >
Mari kita berpuasa dan berdoa bersama-sama untuk Indonesia agar semakin banyak orang mendapat jamahan dari Tuhan, dan Indonesia penuh kemuliaan-Nya. Mari kita menjadi pendoa-pendoa yang mengasihi bangsa-bangsa, khususnya bangsa Indonesia.
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-BinaAnak -- Aku dan Keluargaku (II)
680/Juni/II/2014
Salam dalam kasih Kristus,
Ketika setiap anggota keluarga dapat menjalankan perannya dengan baik, keluarga tersebut akan mengalami keharmonisan. Ada banyak cara yang bisa diusahakan untuk mewujudkan keharmonisan tersebut, salah satunya adalah dengan menyadari dan melakukan tanggung jawab masing-masing. Sebagai pelayan anak, mari kita menanamkan kepada anak-anak layan bahwa mereka pun memiliki tanggung jawab kepada orang tua, dan itu harus dilakukan. Bagaimana firman Tuhan memberi penjelasan mengenai hal ini? Simaklah e-BinaAnak edisi kali ini secara utuh dan terapkan pelajaran maupun permainannya bersama anggota kelas atau keluarga kita. Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati.
Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>
Keluarga menjadi tempat pertama kita mengenal kasih Tuhan. (Tilestian)
TIP: TANGGUNG JAWAB ANAK KEPADA ORANG TUA
Salah satu dari Sepuluh Hukum Tuhan adalah "Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu." (Keluaran 20:12)
Sebenarnya, apa makna "hormat" di sini?
1. Hormat berarti bersikap santun dan patuh terhadap orang tua. Di dalam Hukum Taurat, tertera perintah yang mengharuskan orang Israel menjatuhkan sanksi berat (kematian) kepada anak yang mengutuki orang tuanya -- "Apabila ada seseorang yang mengutuki ayahnya atau ibunya, pastilah ia dihukum mati; ia telah mengutuki ayahnya atau ibunya, maka darahnya tertimpa kepadanya sendiri." (Imamat 20:9)
2. Hormat berarti bertanggung jawab memelihara kelangsungan hidup orang tua. Tuhan Yesus menegur orang Yahudi, yang menyelewengkan perintah Tuhan tentang persembahan atas dasar ketidakrelaan memenuhi kebutuhan orang tua (Matius 15:3-6). Juga, sebelum Tuhan Yesus mati di kayu salib, Ia meminta Yohanes untuk memelihara Maria, ibu-Nya (Yohanes 19:26-27). Semua ini memperlihatkan bahwa Tuhan menginginkan kita untuk bertanggung jawab memelihara kelangsungan hidup orang tua kita.
Namun, kita juga harus memahami batas hormat kepada orang tua karena perintah ini diberikan bukan tanpa batas.
1. Kendati kita harus patuh kepada orang tua, tetapi kepatuhan kita tidak boleh melebihi kepatuhan kepada Tuhan sendiri. Firman Tuhan mengingatkan, "Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku." (Matius 10:37)
2. Walaupun keluarga jasmaniah adalah penting, tetapi bagi Tuhan yang terpenting adalah keluarga rohaniah. Pada waktu Yesus sedang mengajar, ibu dan saudara-Nya datang mengunjungi-Nya. Yesus menegaskan, "Siapakah ibu-Ku dan siapakah saudara-saudara-Ku? Sebab siapa pun yang melakukan kehendak bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku ... dialah ibu-Ku." (Matius 12:46-50)
3. Tanggung jawab kepada orang tua lebih bersifat fisik ketimbang emosional. Anak berkewajiban memelihara kelangsungan hidup orang tua ketika orang tua tidak lagi dapat memenuhi kebutuhannya. Namun, anak tidak berkewajiban membuat orang tua senang secara membabi buta; menyenangkan orang tua mempunyai batasnya. Firman Tuhan mencatat, "Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, 'Tuhan, izinkanlah aku pergi terlebih dahulu menguburkan ayahku.' Tetapi Yesus berkata kepadanya, 'Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.'" (Matius 8:21-22)
4. Setelah kita menikah, kita harus mengutamakan keluarga sendiri tanpa harus melepaskan tanggung jawab kita sebagai anak kepada orang tua. Itu sebabnya, Tuhan berfirman, "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging." (Kejadian 2:24) Harus ada sebuah tindak pemisahan dan prioritas sehingga keluarga yang baru dapat berdiri dengan mandiri.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Kesejahteraan Keluarga Kristen
Alamat URL: http://altarfamily.blogspot.com/2011/11/tanggung-jawab-anak-kepada-orang-tua.html
Penulis: David B.
Tanggal akses: 11 Juni 2014
AKTIVITAS: PENTINGNYA TUHAN YESUS BAGI KELUARGA KRISTEN
Ditulis oleh: Santi T.
Ayat Alkitab: Mazmur 119:105
Tujuan:
1. Menolong keluarga untuk menyadari betapa pentingnya firman Tuhan.
2. Firman Tuhan menjadi penopang hidup keluarga Kristen.
3. Menolong keluarga untuk menghafal dan memahami firman Tuhan.
Cara bermain (dalam posisi berdiri):
1. Anggota keluarga dibagi menjadi 2 kelompok. Satu kelompok minimal terdiri dari 2 orang.
2. Kelompok 1: memilih satu kutipan ayat Alkitab dan membacakannya.
Kelompok 2: mendengarkan bacaan ayat Alkitab kelompok 1, lalu mengisi bunyi "tet tet" dengan kata-kata yang sesuai dengan isi ayat Alkitab tersebut. Contoh: Ayat yang dipilih: 1 Korintus 3:23
a. Kelompok 1 membaca 1 Korintus 3:23, "Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah."
b. Kelompok 1 membaca ayat tersebut sekali lagi, dengan cara: "Tetapi ... tet ... tet ... adalah ... tet ... tet ... Kristus dan ... tet ... tet ... adalah ... tet ... tet ... Allah."
c. Kelompok 2 harus mengisi bunyi "tet tet" dengan kata-kata yang benar.
3. Jika ada anggota kelompok yang salah dalam mengisi bunyi "tet tet" tersebut, ia harus mendapat sanksi.
a. Salah 1x: membungkuk.
b. Salah 2x: jongkok.
c. Salah 3x: tersungkur.
Pelajaran:
1. Jika kita bisa hidup dalam firman Tuhan, kita akan mendapatkan "hidup" yang sejati (dianalogikan dengan posisi berdiri).
2. Jika kita tidak hidup dalam firman Tuhan, kita akan mati (dianalogikan dengan posisi tersungkur).
Penutup:
1. Ajak anak-anak membaca Mazmur 119:105.
2. Minta anak-anak untuk mendoakan teman di kiri dan kanannya untuk makin mencintai firman Tuhan yang adalah pelita hidup kita.
3. Guru/orang tua bisa menutup doa bersama dengan mendoakan anak-anak agar Tuhan Yesus menolong mereka untuk mampu melakukan firman Tuhan dalam kehidupan mereka.
MUTIARA GURU: KELUARGA BAGI KEMULIAAN TUHAN
Bacaan: 1 Samuel 2:11-26
Keluarga adalah salah satu lembaga yang didirikan Tuhan di dunia ini, maka seharusnya keluarga itu memuliakan Tuhan. Lalu, bagaimana seharusnya orang tua mengarahkan anak-anaknya agar hidup takut akan Tuhan?
Dalam bacaan hari ini, kita membandingkan dua keluarga, yaitu keluarga Imam Eli dan keluarga Hana. Eli adalah imam yang berhasil memerintah sebagai hakim di Israel selama empat puluh tahun (1 Samuel 4:18). Ia menurunkan jabatannya kepada kedua anaknya, yakni Hofni dan Pinehas. Namun, ia tidak mampu mempersiapkan kerohanian mereka untuk hidup sungguh-sungguh di dalam Tuhan. Dengan status sebagai imam, kedua anak itu disebut sebagai orang-orang dursila yang tidak menghormati Tuhan, bahkan memandang rendah korban untuk Tuhan. Mereka begitu tamak dan rakus sehingga lemak yang seharusnya merupakan kurban untuk Tuhan pun dijarah (12-17). Hal memalukan lainnya adalah moral mereka yang begitu rendah (22). Imam Eli sendiri tidak memiliki ketegasan dalam mendidik anak-anaknya. Ini terlihat dari sikapnya yang hanya memberi nasihat, tanpa adanya tindakan untuk mendisiplin mereka. Padahal, anak-anaknya begitu keji di hadapan Tuhan. Maka, Tuhan mengeraskan hati anak-anaknya dan akan membinasakan mereka (23-25).
Bagaimana dengan keluarga Hana? Hana beriman kepada Tuhan. Ia menggantungkan hidup dan harapannya sepenuhnya kepada Tuhan. Setelah Samuel anaknya diserahkan ke rumah Tuhan, setiap tahun ibunya membuat baju efod baginya dari kain linen (18-19). Keluarga Elkana pun makin diberkati Tuhan (20-21). Kehidupan Samuel juga terlihat kontras bila dibandingkan dengan anak-anak Eli. Samuel kecil semakin disukai, baik oleh Tuhan maupun manusia (26).
Belajar dari kedua keluarga di atas, bangunlah keluarga kita di atas kebenaran firman Tuhan. Bila Anda adalah orang tua, didiklah anak-anak Anda untuk menghormati Tuhan. Dan, jangan lupa untuk menegur dan mendisiplin anak-anak Anda bila mereka menyimpang dari jalan kebenaran.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: SABDA.org
Alamat URL: http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/04/26/
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 5 Juni 2014
STOP PRESS: DAPATKAN PUBLIKASI 40 HARI DOA, "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"!
Sebagai orang percaya, kita tentu rindu melihat semakin banyak orang mengenal Injil dan beroleh jalan kepada Kristus dalam kehidupan mereka. Doa merupakan salah satu upaya yang dapat kita lakukan agar kuasa Tuhan bekerja demi tujuan tersebut. Untuk itu, kami mengajak Anda bersatu hati dalam doa bagi saudara-saudara kita, khususnya bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah puasa bulan Juni-Juli mendatang.
Anda rindu untuk mengambil bagian berdoa bagi bangsa-bangsa? Silakan kirimkan e-mail ke:
==> < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > dan kami akan mengirimkan pokok-pokok doa dalam versi e-mail untuk Anda.
Silakan ajak teman-teman Anda juga untuk bergabung dengan kita. Anda cukup mengirimkan alamat e-mail mereka ke Redaksi e-Doa di: < doa(at)sabda.org >
Mari kita berpuasa dan berdoa bersama-sama untuk Indonesia agar semakin banyak orang mendapat jamahan dari Tuhan, dan Indonesia penuh kemuliaan-Nya. Mari kita menjadi pendoa-pendoa yang mengasihi bangsa-bangsa, khususnya bangsa Indonesia.
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Wednesday, June 18, 2014
[e-Wanita] Pola Pendidikan Kaum Wanita -- Edisi 128/Juni 2014
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Wanita -- Pola Pendidikan Kaum Wanita
Edisi 128/Juni 2014
Salam damai,
Apakah benar bahwa wanita tidak perlu mengenyam pendidikan hingga tingkat tinggi? Benarkah beberapa pola pendidikan di Indonesia masih membatasi wanita untuk berkembang? Apa pendapat Anda tentang hal ini?
Sejak awal penciptaan, wanita diciptakan untuk menjadi penolong yang sepadan bagi pria. Oleh karena itu, wanita sudah selayaknya mendapatkan kesempatan yang sama besar dengan kaum pria untuk mengenyam pendidikan. Namun, sekalipun wanita berhak memiliki pendidikan tinggi, tetapi ia harus tetap menyadari peran dan kodratnya sebagai wanita. Dalam edisi ini, Anda dapat menyimak tentang pentingnya menjadi wanita yang terpelajar dan kisah seorang wanita yang peduli terhadap pendidikan bagi kaum wanita. Kiranya sajian kami semakin memperkaya kaum wanita untuk berkarya di dunia, khususnya dunia pendidikan. Selamat membaca.
Pemimpin Redaksi e-Wanita,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >
DUNIA WANITA: MENGAPA SEORANG WANITA KRISTEN HARUS TERPELAJAR?
Bagi banyak wanita, pendidikan tinggi adalah sesuatu yang biasa. Bagi sebagian orang, sebuah pertanyaan: Apa yang sesungguhnya dikatakan firman Tuhan tentang hal itu? Apa yang Tuhan kehendaki atas putri-putri-Nya yang berharga di dunia zaman modern ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita bersama-sama menyelam ke dalam kebenaran alkitabiah dari Amsal 31 dan dampak besar yang masih dimilikinya pada kehidupan kita saat ini.
Pendidikan Akademik
Bidang pertama pendidikan yang akan kita kupas adalah pendidikan akademik. Meskipun studi akademis mungkin bukan kesukaan kita, studi akademis sangat bermanfaat. Dalam Amsal 31:10-31, kita melihat banyak contoh dari seorang wanita saleh yang menggunakan pengetahuan aritmatika, bahasa (Ibrani), kitab suci (Taurat), dan pengetahuan lainnya yang dipelajari, seperti kesehatan atau mungkin akuntansi, untuk kebaikan suaminya, anak-anaknya, para pedagang, dan orang miskin.
Dalam ayat 16, ia "menginginkan ladang dan membelinya", dan dalam ayat 18, ia "tahu bahwa pendapatannya bagus". Perhatikan bahwa hanya seorang wanita dengan pengetahuan akademiklah yang bisa melakukan hal-hal ini. Juga dalam ayat 26, ia "membuka mulutnya dengan hikmat, dan perkataannya adalah ajaran kebaikan". Wanita ini dikenal karena "hikmatnya" dan "ajaran kebaikan" dalam kata-katanya. Suaminya "duduk di antara para tua-tua negeri" dan hasil pekerjaannya sendiri "membuatnya dipuji di pintu-pintu gerbang" (ayat 23 dan 31)! Hai Wanita muda, apakah Anda mengetahui bahwa pengetahuan akademik Anda dapat mendatangkan "pujian di pintu gerbang" bagi Anda?
Pendidikan Domestik
Bidang yang kedua adalah pendidikan domestik. Pendidikan domestik kita terdiri atas bidang-bidang minat dan keterampilan tambahan yang kita kelola. Mungkin saja memasak, menjahit, menyanyi, menari, bermusik, berbicara, menggambar, membuat kerajinan atau kegiatan memperkaya yang lain. Kita semua memiliki karunia dan talenta, begitu pula wanita dalam Amsal 31! Pada ayat 13, 19, 22, dan 24, kita melihat anugerah yang dibawanya kepada keluarganya saat ia "bekerja dengan tangannya", "membuat permadani untuk dirinya sendiri [misalnya merajut selimut]", "menjual pakaian linennya", dan "menyediakan ikat pinggang bagi pedagang [misalnya menyediakan produk-produk untuk pameran kerajinan lokal]". Dia juga "membawa makanannya dari jauh [misalnya menjual makanan dari makanan alami dan organik di koperasi]", "menyediakan makanan bagi keluarganya", "menanami kebun anggur [misalnya menanami taman atau petakan bunga]", dan "mengawasi segala hal dalam rumah tangganya".
Jika contoh seorang wanita saleh yang alkitabiah melatih dirinya secara domestik dan akademik, bukankah kita seharusnya berusaha untuk melakukan setiap kegiatan yang patut dipuji, seperti yang dia lakukan? Sebagai wanita muda yang berkenan di hati Allah, kita mempersiapkan diri kita sendiri untuk menjadi seperti semua yang Tuhan rencanakan bagi kita, termasuk menikah dengan pria yang berkenan di hati Allah. Segala sesuatu yang kita latih pada diri kita sendiri saat ini, suatu hari nanti pasti mendatangkan "hal baik" bagi calon suami kita, dan bukan membahayakan di sepanjang hidupnya! Saya bersyukur kepada Tuhan karena Ia memberi kita contoh yang baik dalam firman-Nya untuk diikuti!
Pendidikan Rohani
Bidang ketiga dari pendidikan adalah pendidikan rohani. Ini adalah bidang paling penting dari ketiganya. Mengapa? Sebab, kehidupan rohani kita merupakan dasar bagi setiap bagian kehidupan kita yang lain. Cara Anda menyelesaikan masalah matematika Anda, memanggang setumpuk kue atau bernyanyi dalam paduan suara, semua bertumpu dan bertumbuh dari kondisi perjalanan Anda dengan Tuhan. Wanita dalam Amsal 31 dengan jelas menempatkan pengabdiannya kepada Tuhan terlebih dahulu, agar suami dan anak-anak berdiri dan menyebutnya "diberkati"! Dia berusaha menunjukkan pengabdiannya kepada Tuhan, kepada orang miskin dan yang tertindas (ayat 20), kepada keluarganya (ayat 21 dan 27), dan Tuhannya. Ia dipuji karena melebihi semua orang yang lain dalam ayat 29.
Giliran Kita, Sebagai Wanita Muda yang Saleh
Wanita dalam Amsal 31 adalah sebuah contoh bagi kita semua, tetapi contoh hidupnya bukanlah satu-satunya contoh. Hidup Anda terlihat secara terbuka, entah Anda menghendakinya atau tidak. Orang-orang mengamati untuk melihat bagaimana Anda tetap dapat mengutamakan Yesus di dunia yang di dalamnya Yesus tidak lagi diakui. Pendidikan kita adalah seperti kunci -- sebuah kunci untuk membuka pintu-pintu dunia, untuk menjangkau ke dalam kehidupan masyarakat dan membuat perbedaan.
Sudah menjadi pendapat umum bahwa seseorang tidak dapat berbuat banyak tanpa pendidikan. Meskipun pada saat itu berusaha untuk mendapat gelar sarjana, diploma medis, atau sertifikat mengajar mungkin tampak seperti membuang-buang waktu, ini adalah saat yang baik demi Kerajaan Allah!
Hai Wanita muda, jangan menahan diri Anda sendiri untuk mendapatkan pendidikan yang baik! Ini adalah suatu anugerah dari Bapa kita, dan pada gilirannya akan memberkati dunia zaman modern di sekitar kita. Persiapan-persiapan kita untuk melanjutkan pendidikan akademik, pendidikan dalam mengatur rumah tangga, dan pendidikan rohani kita di tingkat perguruan tinggi tidak hanya akan memberi kita lebih banyak pengaruh demi Kristus, tetapi juga akan memberi jaminan untuk kita, yaitu jaring keselamatan sebagai calon ibu, termasuk orang-orang dari antara kita yang ingin memberikan pendidikan "home schooling" kepada anak-anak kita.
Apakah hukum negeri kita akan berubah dan menjadi lebih ketat dalam kebebasan yang kita pertahankan dengan kerendahan hati sekarang ini? Oleh kasih karunia Allah, kita berdoa agar hal ini tidak akan terjadi, tetapi seperti yang dinyatakan dalam Efesus 5:15, "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif."
Kesimpulannya, bagi seorang wanita saleh, mendapatkan pendidikan secara akademik, pendidikan rumah tangga, dan pendidikan rohani tidak hanya menjadi berkat bagi suaminya dan rumah tangganya, seperti yang dinyatakan dalam Amsal 31, tetapi juga akan memberinya kemampuan untuk memengaruhi dunia di sekitarnya.
"Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!" (Amsal 31:30-31)
Semoga Tuhan memberkati Anda ketika Anda menggunakan pendidikan yang berharga bagi kemuliaan-Nya! (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: Myfriend Debbie
Alamat URL: http://www.myfrienddebbie.com/article_master.php?id=9930509<img src="">
Judul asli artikel: Why a Christian Woman Should Be Educated
Penulis: Alyson Shedd
Tanggal akses: 27 Januari 2014
POTRET WANITA: CATHARINE E. BEECHER
Anak sulung dari pendeta Inggris ternama, Rev. Lyman Beecher, yang bernama Catharine Beecher, membaktikan hidupnya untuk memampukan para perempuan agar lebih kompeten dan senang dalam peran mereka sebagai pemelihara dan pengurus rumah. Melalui tulisannya yang sudah diterbitkan, seperti buku-buku memasak, buku teks, buku-buku nasihat, selebaran, artikel koran, dan esai, serta melalui pembelaannya yang gencar, dia berusaha mempersiapkan wanita dengan petunjuk untuk mengurus rumah tangga mereka dan membesarkan anak-anak mereka. Tulisan yang dibuatnya secara kolaboratif bersama adiknya, Harriet Beecher Stowe, karya yang tersebar paling luas adalah "The American Woman's Home" (1869), kumpulan nasihat untuk anak-anak, pemeliharaan kesehatan, pengelolaan keuangan rumah tangga, dan tugas-tugas rumah tangga yang lain.
Dalam upayanya untuk memperluas kesempatan pendidikan bagi kaum perempuan, Catharine Beecher bekerja untuk mengembangkan sebuah sistem bagi para guru yang kurang memiliki pengetahuan tentang bahan-bahan akademis, anak-anak gadis yang kebanyakan mengikuti kegiatan-kegiatan "kerajinan" seperti menyulam, bermain piano, dan mengikuti beberapa komunitas, khususnya mereka yang berada di perbatasan wilayah barat yang tengah berkembang pesat, yang tidak memiliki sekolah sama sekali. Ia mendirikan akedemi-akademi untuk perempuan-perempuan muda. Di sana, para instrukturnya menekankan pentingnya perkembangan murid secara fisik, moral, dan intelektual. Ia juga menciptakan inisiatif untuk mendirikan sekolah-sekolah dan mengirimkan guru-guru ke daerah-daerah yang terabaikan. Ia juga membela hak wanita dalam profesi mengajar, dengan menyatakan bahwa pengasuhan dari wanita serta watak moralnya membuat mereka menjadi pendidik yang alami. Dengan demikian, hal ini membuka kesempatan bagi wanita untuk mendapatkan gaji yang layak dan karier yang dihormati secara sosial.
Karena tidak bersimpati kepada para pemilih yang pikirannya berorientasi politik pada pertengahan abad ke-19 (ia pernah mengkritik penghapusan kesempatan bagi perempuan untuk melangkah keluar dari area rumah tangga terlalu jauh), misi Catharine Beecher tidak lain adalah untuk memperbaiki keadaan dan meningkatkan status para perempuan Amerika dari zaman ke zaman. Yang menarik, ia sendiri tidak pernah menjadi istri maupun ibu, yang disebabkan karena mengartikan kematian tunangannya pada tahun 1822 sebagai panggilannya untuk pekerjaan alternatif. (t/S. Setyawati)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: Portraits of American Women Writers
Alamat URL: http://www.librarycompany.org/women/portraits/beecher.htm
Judul asli artikel: Catharine E. Beecher (1800 –- 1878)
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 18 Maret 2014
STOP PRESS: DAPATKAN PUBLIKASI 40 HARI DOA, "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"!
Sebagai orang percaya, kita tentu rindu melihat semakin banyak orang mengenal Injil dan beroleh jalan kepada Kristus dalam kehidupan mereka. Doa merupakan salah satu upaya yang dapat kita lakukan agar kuasa Tuhan bekerja demi tujuan tersebut. Untuk itu, kami mengajak Anda bersatu hati dalam doa bagi saudara-saudara kita, khususnya bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah puasa bulan Juni-Juli mendatang.
Anda rindu untuk mengambil bagian berdoa bagi bangsa-bangsa? Silakan kirimkan e-mail ke:
==> < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > dan kami akan mengirimkan pokok-pokok doa dalam versi e-mail untuk Anda.
Silakan ajak teman-teman Anda juga untuk bergabung dengan kita. Anda cukup mengirimkan alamat e-mail mereka ke Redaksi e-Doa di: < doa(at)sabda.org >
Mari kita berpuasa dan berdoa bersama-sama untuk Indonesia agar semakin banyak orang mendapat jamahan dari Tuhan, dan Indonesia penuh kemuliaan-Nya. Mari kita menjadi pendoa-pendoa yang mengasihi bangsa-bangsa, khususnya bangsa Indonesia.
Kontak: wanita(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-wanita/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Wanita -- Pola Pendidikan Kaum Wanita
Edisi 128/Juni 2014
Salam damai,
Apakah benar bahwa wanita tidak perlu mengenyam pendidikan hingga tingkat tinggi? Benarkah beberapa pola pendidikan di Indonesia masih membatasi wanita untuk berkembang? Apa pendapat Anda tentang hal ini?
Sejak awal penciptaan, wanita diciptakan untuk menjadi penolong yang sepadan bagi pria. Oleh karena itu, wanita sudah selayaknya mendapatkan kesempatan yang sama besar dengan kaum pria untuk mengenyam pendidikan. Namun, sekalipun wanita berhak memiliki pendidikan tinggi, tetapi ia harus tetap menyadari peran dan kodratnya sebagai wanita. Dalam edisi ini, Anda dapat menyimak tentang pentingnya menjadi wanita yang terpelajar dan kisah seorang wanita yang peduli terhadap pendidikan bagi kaum wanita. Kiranya sajian kami semakin memperkaya kaum wanita untuk berkarya di dunia, khususnya dunia pendidikan. Selamat membaca.
Pemimpin Redaksi e-Wanita,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >
DUNIA WANITA: MENGAPA SEORANG WANITA KRISTEN HARUS TERPELAJAR?
Bagi banyak wanita, pendidikan tinggi adalah sesuatu yang biasa. Bagi sebagian orang, sebuah pertanyaan: Apa yang sesungguhnya dikatakan firman Tuhan tentang hal itu? Apa yang Tuhan kehendaki atas putri-putri-Nya yang berharga di dunia zaman modern ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita bersama-sama menyelam ke dalam kebenaran alkitabiah dari Amsal 31 dan dampak besar yang masih dimilikinya pada kehidupan kita saat ini.
Pendidikan Akademik
Bidang pertama pendidikan yang akan kita kupas adalah pendidikan akademik. Meskipun studi akademis mungkin bukan kesukaan kita, studi akademis sangat bermanfaat. Dalam Amsal 31:10-31, kita melihat banyak contoh dari seorang wanita saleh yang menggunakan pengetahuan aritmatika, bahasa (Ibrani), kitab suci (Taurat), dan pengetahuan lainnya yang dipelajari, seperti kesehatan atau mungkin akuntansi, untuk kebaikan suaminya, anak-anaknya, para pedagang, dan orang miskin.
Dalam ayat 16, ia "menginginkan ladang dan membelinya", dan dalam ayat 18, ia "tahu bahwa pendapatannya bagus". Perhatikan bahwa hanya seorang wanita dengan pengetahuan akademiklah yang bisa melakukan hal-hal ini. Juga dalam ayat 26, ia "membuka mulutnya dengan hikmat, dan perkataannya adalah ajaran kebaikan". Wanita ini dikenal karena "hikmatnya" dan "ajaran kebaikan" dalam kata-katanya. Suaminya "duduk di antara para tua-tua negeri" dan hasil pekerjaannya sendiri "membuatnya dipuji di pintu-pintu gerbang" (ayat 23 dan 31)! Hai Wanita muda, apakah Anda mengetahui bahwa pengetahuan akademik Anda dapat mendatangkan "pujian di pintu gerbang" bagi Anda?
Pendidikan Domestik
Bidang yang kedua adalah pendidikan domestik. Pendidikan domestik kita terdiri atas bidang-bidang minat dan keterampilan tambahan yang kita kelola. Mungkin saja memasak, menjahit, menyanyi, menari, bermusik, berbicara, menggambar, membuat kerajinan atau kegiatan memperkaya yang lain. Kita semua memiliki karunia dan talenta, begitu pula wanita dalam Amsal 31! Pada ayat 13, 19, 22, dan 24, kita melihat anugerah yang dibawanya kepada keluarganya saat ia "bekerja dengan tangannya", "membuat permadani untuk dirinya sendiri [misalnya merajut selimut]", "menjual pakaian linennya", dan "menyediakan ikat pinggang bagi pedagang [misalnya menyediakan produk-produk untuk pameran kerajinan lokal]". Dia juga "membawa makanannya dari jauh [misalnya menjual makanan dari makanan alami dan organik di koperasi]", "menyediakan makanan bagi keluarganya", "menanami kebun anggur [misalnya menanami taman atau petakan bunga]", dan "mengawasi segala hal dalam rumah tangganya".
Jika contoh seorang wanita saleh yang alkitabiah melatih dirinya secara domestik dan akademik, bukankah kita seharusnya berusaha untuk melakukan setiap kegiatan yang patut dipuji, seperti yang dia lakukan? Sebagai wanita muda yang berkenan di hati Allah, kita mempersiapkan diri kita sendiri untuk menjadi seperti semua yang Tuhan rencanakan bagi kita, termasuk menikah dengan pria yang berkenan di hati Allah. Segala sesuatu yang kita latih pada diri kita sendiri saat ini, suatu hari nanti pasti mendatangkan "hal baik" bagi calon suami kita, dan bukan membahayakan di sepanjang hidupnya! Saya bersyukur kepada Tuhan karena Ia memberi kita contoh yang baik dalam firman-Nya untuk diikuti!
Pendidikan Rohani
Bidang ketiga dari pendidikan adalah pendidikan rohani. Ini adalah bidang paling penting dari ketiganya. Mengapa? Sebab, kehidupan rohani kita merupakan dasar bagi setiap bagian kehidupan kita yang lain. Cara Anda menyelesaikan masalah matematika Anda, memanggang setumpuk kue atau bernyanyi dalam paduan suara, semua bertumpu dan bertumbuh dari kondisi perjalanan Anda dengan Tuhan. Wanita dalam Amsal 31 dengan jelas menempatkan pengabdiannya kepada Tuhan terlebih dahulu, agar suami dan anak-anak berdiri dan menyebutnya "diberkati"! Dia berusaha menunjukkan pengabdiannya kepada Tuhan, kepada orang miskin dan yang tertindas (ayat 20), kepada keluarganya (ayat 21 dan 27), dan Tuhannya. Ia dipuji karena melebihi semua orang yang lain dalam ayat 29.
Giliran Kita, Sebagai Wanita Muda yang Saleh
Wanita dalam Amsal 31 adalah sebuah contoh bagi kita semua, tetapi contoh hidupnya bukanlah satu-satunya contoh. Hidup Anda terlihat secara terbuka, entah Anda menghendakinya atau tidak. Orang-orang mengamati untuk melihat bagaimana Anda tetap dapat mengutamakan Yesus di dunia yang di dalamnya Yesus tidak lagi diakui. Pendidikan kita adalah seperti kunci -- sebuah kunci untuk membuka pintu-pintu dunia, untuk menjangkau ke dalam kehidupan masyarakat dan membuat perbedaan.
Sudah menjadi pendapat umum bahwa seseorang tidak dapat berbuat banyak tanpa pendidikan. Meskipun pada saat itu berusaha untuk mendapat gelar sarjana, diploma medis, atau sertifikat mengajar mungkin tampak seperti membuang-buang waktu, ini adalah saat yang baik demi Kerajaan Allah!
Hai Wanita muda, jangan menahan diri Anda sendiri untuk mendapatkan pendidikan yang baik! Ini adalah suatu anugerah dari Bapa kita, dan pada gilirannya akan memberkati dunia zaman modern di sekitar kita. Persiapan-persiapan kita untuk melanjutkan pendidikan akademik, pendidikan dalam mengatur rumah tangga, dan pendidikan rohani kita di tingkat perguruan tinggi tidak hanya akan memberi kita lebih banyak pengaruh demi Kristus, tetapi juga akan memberi jaminan untuk kita, yaitu jaring keselamatan sebagai calon ibu, termasuk orang-orang dari antara kita yang ingin memberikan pendidikan "home schooling" kepada anak-anak kita.
Apakah hukum negeri kita akan berubah dan menjadi lebih ketat dalam kebebasan yang kita pertahankan dengan kerendahan hati sekarang ini? Oleh kasih karunia Allah, kita berdoa agar hal ini tidak akan terjadi, tetapi seperti yang dinyatakan dalam Efesus 5:15, "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif."
Kesimpulannya, bagi seorang wanita saleh, mendapatkan pendidikan secara akademik, pendidikan rumah tangga, dan pendidikan rohani tidak hanya menjadi berkat bagi suaminya dan rumah tangganya, seperti yang dinyatakan dalam Amsal 31, tetapi juga akan memberinya kemampuan untuk memengaruhi dunia di sekitarnya.
"Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!" (Amsal 31:30-31)
Semoga Tuhan memberkati Anda ketika Anda menggunakan pendidikan yang berharga bagi kemuliaan-Nya! (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: Myfriend Debbie
Alamat URL: http://www.myfrienddebbie.com/article_master.php?id=9930509<img src="">
Judul asli artikel: Why a Christian Woman Should Be Educated
Penulis: Alyson Shedd
Tanggal akses: 27 Januari 2014
POTRET WANITA: CATHARINE E. BEECHER
Anak sulung dari pendeta Inggris ternama, Rev. Lyman Beecher, yang bernama Catharine Beecher, membaktikan hidupnya untuk memampukan para perempuan agar lebih kompeten dan senang dalam peran mereka sebagai pemelihara dan pengurus rumah. Melalui tulisannya yang sudah diterbitkan, seperti buku-buku memasak, buku teks, buku-buku nasihat, selebaran, artikel koran, dan esai, serta melalui pembelaannya yang gencar, dia berusaha mempersiapkan wanita dengan petunjuk untuk mengurus rumah tangga mereka dan membesarkan anak-anak mereka. Tulisan yang dibuatnya secara kolaboratif bersama adiknya, Harriet Beecher Stowe, karya yang tersebar paling luas adalah "The American Woman's Home" (1869), kumpulan nasihat untuk anak-anak, pemeliharaan kesehatan, pengelolaan keuangan rumah tangga, dan tugas-tugas rumah tangga yang lain.
Dalam upayanya untuk memperluas kesempatan pendidikan bagi kaum perempuan, Catharine Beecher bekerja untuk mengembangkan sebuah sistem bagi para guru yang kurang memiliki pengetahuan tentang bahan-bahan akademis, anak-anak gadis yang kebanyakan mengikuti kegiatan-kegiatan "kerajinan" seperti menyulam, bermain piano, dan mengikuti beberapa komunitas, khususnya mereka yang berada di perbatasan wilayah barat yang tengah berkembang pesat, yang tidak memiliki sekolah sama sekali. Ia mendirikan akedemi-akademi untuk perempuan-perempuan muda. Di sana, para instrukturnya menekankan pentingnya perkembangan murid secara fisik, moral, dan intelektual. Ia juga menciptakan inisiatif untuk mendirikan sekolah-sekolah dan mengirimkan guru-guru ke daerah-daerah yang terabaikan. Ia juga membela hak wanita dalam profesi mengajar, dengan menyatakan bahwa pengasuhan dari wanita serta watak moralnya membuat mereka menjadi pendidik yang alami. Dengan demikian, hal ini membuka kesempatan bagi wanita untuk mendapatkan gaji yang layak dan karier yang dihormati secara sosial.
Karena tidak bersimpati kepada para pemilih yang pikirannya berorientasi politik pada pertengahan abad ke-19 (ia pernah mengkritik penghapusan kesempatan bagi perempuan untuk melangkah keluar dari area rumah tangga terlalu jauh), misi Catharine Beecher tidak lain adalah untuk memperbaiki keadaan dan meningkatkan status para perempuan Amerika dari zaman ke zaman. Yang menarik, ia sendiri tidak pernah menjadi istri maupun ibu, yang disebabkan karena mengartikan kematian tunangannya pada tahun 1822 sebagai panggilannya untuk pekerjaan alternatif. (t/S. Setyawati)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: Portraits of American Women Writers
Alamat URL: http://www.librarycompany.org/women/portraits/beecher.htm
Judul asli artikel: Catharine E. Beecher (1800 –- 1878)
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 18 Maret 2014
STOP PRESS: DAPATKAN PUBLIKASI 40 HARI DOA, "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"!
Sebagai orang percaya, kita tentu rindu melihat semakin banyak orang mengenal Injil dan beroleh jalan kepada Kristus dalam kehidupan mereka. Doa merupakan salah satu upaya yang dapat kita lakukan agar kuasa Tuhan bekerja demi tujuan tersebut. Untuk itu, kami mengajak Anda bersatu hati dalam doa bagi saudara-saudara kita, khususnya bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah puasa bulan Juni-Juli mendatang.
Anda rindu untuk mengambil bagian berdoa bagi bangsa-bangsa? Silakan kirimkan e-mail ke:
==> < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > dan kami akan mengirimkan pokok-pokok doa dalam versi e-mail untuk Anda.
Silakan ajak teman-teman Anda juga untuk bergabung dengan kita. Anda cukup mengirimkan alamat e-mail mereka ke Redaksi e-Doa di: < doa(at)sabda.org >
Mari kita berpuasa dan berdoa bersama-sama untuk Indonesia agar semakin banyak orang mendapat jamahan dari Tuhan, dan Indonesia penuh kemuliaan-Nya. Mari kita menjadi pendoa-pendoa yang mengasihi bangsa-bangsa, khususnya bangsa Indonesia.
Kontak: wanita(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-wanita/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Juni 19 -- SUSAH DIAJAR
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 19 Juni 2014
Bacaan : Matius 19:1-12
Setahun: Ayub 17-20
Nats: Karena kekerasan hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan
isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. (Matius 19:8)
Judul:
SUSAH DIAJAR
Berita perceraian sering kita dengar. Lebih-lebih perceraian
seorang publik figur, berita itu pasti cepat tersebar. Sepertinya
masyarakat sudah menganggap perceraian sebagai hal biasa karena
kejadiannya berulang-ulang. Akan tetapi, bagaimana kita
menanggapinya jika yang bercerai orang Kristen?
Orang Farisi datang kepada Yesus untuk meminta penjelasan-Nya
tentang kasus perceraian. Persoalannya, menurut mereka, hukum Yahudi
melarang perceraian, tetapi Musa malah membuat peraturan tentang
perceraian sehingga menimbulkan kesan bahwa Musa memperbolehkannya
(ay. 7). Mereka menilai Musa tidak konsisten menegakkan peraturan
agama. Tetapi Yesus tahu, di balik pertanyaan itu, mereka hanya
ingin mencari pembenaran atas perceraian (ay. 3a). Yesus menegaskan
bahwa hukum Taurat tidak mengizinkan perceraian. Namun, sekalipun
tidak diperbolehkan, mereka tetap melanggarnya juga. Musa membuat
peraturan tentang perceraian karena kenyataannya hal itu terjadi di
kalangan masyarakat Yahudi. Maka, perlu dibuat aturan supaya dosa
mereka tidak semakin besar. Begitulah. Sejak semula bangsa Israel
dikenal sebagai bangsa yang susah diajar. Mereka mengeraskan hati
terhadap didikan Tuhan melalui para nabi.
Bagaimana kita memandang setiap didikan Tuhan dalam hidup ini? Jika
sudah menjadi anak Tuhan, selayaknya kita me miliki hati yang mau
diajar. Hati yang lembut membuat setiap orang menyelesaikan
persoalan dalam ketundukan pada ketentuan Tuhan. --Yakobus Budi P
/Renungan Harian
SEJARAH BUKAN SEKADAR BERISI CATATAN PERISTIWA, TETAPI PENGALAMAN
BERHARGA YANG DAPAT KITA JADIKAN SEBAGAI PELAJARAN HIDUP.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/06/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+19:1-12
Matius 19:1-12
1 Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia
dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai
Yordan.
2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Iapun
menyembuhkan mereka di sana.
3 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia.
Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan
isterinya dengan alasan apa saja?"
4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan
manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan
ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu
menjadi satu daging.
6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu,
apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia."
7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa
memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang
menceraikan isterinya?"
8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa
mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula
tidaklah demikian.
9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya,
kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia
berbuat zinah."
10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya
hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin."
11 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat
mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.
12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian
dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh
orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena
kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat
mengerti hendaklah ia mengerti."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ayub+17-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+17-20
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 19 Juni 2014
Bacaan : Matius 19:1-12
Setahun: Ayub 17-20
Nats: Karena kekerasan hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan
isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. (Matius 19:8)
Judul:
SUSAH DIAJAR
Berita perceraian sering kita dengar. Lebih-lebih perceraian
seorang publik figur, berita itu pasti cepat tersebar. Sepertinya
masyarakat sudah menganggap perceraian sebagai hal biasa karena
kejadiannya berulang-ulang. Akan tetapi, bagaimana kita
menanggapinya jika yang bercerai orang Kristen?
Orang Farisi datang kepada Yesus untuk meminta penjelasan-Nya
tentang kasus perceraian. Persoalannya, menurut mereka, hukum Yahudi
melarang perceraian, tetapi Musa malah membuat peraturan tentang
perceraian sehingga menimbulkan kesan bahwa Musa memperbolehkannya
(ay. 7). Mereka menilai Musa tidak konsisten menegakkan peraturan
agama. Tetapi Yesus tahu, di balik pertanyaan itu, mereka hanya
ingin mencari pembenaran atas perceraian (ay. 3a). Yesus menegaskan
bahwa hukum Taurat tidak mengizinkan perceraian. Namun, sekalipun
tidak diperbolehkan, mereka tetap melanggarnya juga. Musa membuat
peraturan tentang perceraian karena kenyataannya hal itu terjadi di
kalangan masyarakat Yahudi. Maka, perlu dibuat aturan supaya dosa
mereka tidak semakin besar. Begitulah. Sejak semula bangsa Israel
dikenal sebagai bangsa yang susah diajar. Mereka mengeraskan hati
terhadap didikan Tuhan melalui para nabi.
Bagaimana kita memandang setiap didikan Tuhan dalam hidup ini? Jika
sudah menjadi anak Tuhan, selayaknya kita me miliki hati yang mau
diajar. Hati yang lembut membuat setiap orang menyelesaikan
persoalan dalam ketundukan pada ketentuan Tuhan. --Yakobus Budi P
/Renungan Harian
SEJARAH BUKAN SEKADAR BERISI CATATAN PERISTIWA, TETAPI PENGALAMAN
BERHARGA YANG DAPAT KITA JADIKAN SEBAGAI PELAJARAN HIDUP.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/06/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+19:1-12
Matius 19:1-12
1 Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia
dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai
Yordan.
2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Iapun
menyembuhkan mereka di sana.
3 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia.
Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan
isterinya dengan alasan apa saja?"
4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan
manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan
ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu
menjadi satu daging.
6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu,
apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia."
7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa
memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang
menceraikan isterinya?"
8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa
mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula
tidaklah demikian.
9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya,
kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia
berbuat zinah."
10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya
hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin."
11 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat
mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.
12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian
dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh
orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena
kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat
mengerti hendaklah ia mengerti."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ayub+17-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+17-20
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Tuesday, June 17, 2014
(e-RH) Juni 18 -- BELAJAR DARI SEJARAH
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 18 Juni 2014
Bacaan : Daniel 5:1-30
Setahun: Ayub 13-16
Nats: Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati dan keras kepala, sehingga
berlaku terlalu angkuh, maka ia dijatuhkan dari takhta
kerajaannya dan kemuliaannya diambil dari padanya. (Daniel 5:20)
Judul:
BELAJAR DARI SEJARAH
Sejarah berulang-ulang menunjukkan bagaimana people power
menumbangkan pemerintahan yang dipimpin oleh diktator. Rakyat yang
tertindas sewaktu-waktu dapat meledak sebagai kekuatan dahsyat yang
sanggup menghancurkan sang penguasa. Mulai dari Marcos di Filipina,
Suharto di Indonesia, sampai Husni Mubarak di Mesir. Para penguasa
yang tumbang itu tidak belajar dari sejarah sehingga mereka sekarang
tinggal sejarah.
Raja Belsyazar rupanya juga tidak belajar dari sejarah. Ia lupa
bahwa ayahnya pernah dihukum Tuhan hingga hidup seperti hewan. Sang
ayah, Nebukadnezar, berlaku sombong di hadapan Allah yang Mahakuasa.
Belsyazar mengulanginya dengan melakukan kesalahan yang sama.
Kekuasaan membuatnya tidak takut pada siapa pun, bahkan pada Allah
Israel yang ia kenal melalui riwayat hidup ayahnya. Ia berani
melecehkan hadirat-Nya. Tuhan menghukumnya, kerajaannya terpecah
menjadi dua, dan maut menjemputnya.
Sungguh mengerikan akibat yang harus diderita karena kesombongan.
Kita pun perlu belajar dari riwayat hidup tokoh Alkitab, baik
keteladanan maupun kesalahan yang mereka lakukan. Untuk itu,
semestinya kita bukan sekadar membaca Alkitab, tetapi juga menyimak
keteladanan apa yang kita pelajari dari tiap tokoh dan peringatan
apa pula yang perlu kita camkan baik-baik. Kiranya kita tidak
terjatuh ke dalam kesalahan yang sama. Biarlah hi dup kita akan
terus diasah sehingga semakin sepadan dengan kebenaran Allah. --Eddy
Nugroho /Renungan Harian
SEJARAH BUKAN SEKADAR BERISI CATATAN PERISTIWA, TETAPI PENGALAMAN
BERHARGA YANG DAPAT KITA JADIKAN SEBAGAI PELAJARAN HIDUP.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/06/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Daniel+5:1-30
Daniel 5:1-30
1 Raja Belsyazar mengadakan perjamuan yang besar untuk para
pembesarnya, seribu orang jumlahnya; dan di hadapan seribu orang
itu ia minum-minum anggur.
2 Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa
perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh
Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya
raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka
minum dari perkakas itu.
3 Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, yang
diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu
raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka
minum dari perkakas itu;
4 mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan
perak, tembaga, besi, kayu dan batu.
5 Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis
pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan raja
melihat punggung tangan yang sedang menulis itu.
6 Lalu raja menjadi pucat, dan pikiran-pikirannya menggelisahkan
dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya
berantukan.
7 Kemudian berserulah raja dengan keras, supaya para ahli jampi,
para Kasdim dan para ahli nujum dibawa menghadap. Berkatalah
raja kepada para orang bijaksana di Babel itu: "Setiap orang
yang dapat membaca tulisan ini dan dapat memberitahukan maknanya
kepadaku, kepadanya akan dikenakan pakaian dari kain ungu, dan
lehernya akan dikalungkan rantai emas, dan di dalam kerajaanku
ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga."
8 Tetapi semua orang bijaksana dari raja, yang telah datang
menghadap, tidak sanggup membaca tulisan itu dan tidak sanggup
memberitahukan maknanya kepada raja.
9 Sesudah itu sangatlah cemas hati raja Belsyazar dan ia menjadi
pucat; juga para pembesarnya terperanjat.
10 Karena perkataan raja dan para pembesarnya itu masuklah
permaisuri ke dalam ruang perjamuan; berkatalah ia: "Ya raja,
kekallah hidup tuanku! Janganlah pikiran-pikiran tuanku
menggelisahkan tuanku dan janganlah menjadi pucat;
11 sebab dalam kerajaan tuanku ada seorang yang penuh dengan roh
para dewa yang kudus! Dalam zaman ayah tuanku ada terdapat pada
orang itu kecerahan, akal budi dan hikmat yang seperti hikmat
para dewa. Ia telah diangkat oleh raja Nebukadnezar, ayah tuanku
menjadi kepala orang-orang berilmu, para ahli jampi, para Kasdim
dan para ahli nujum,
12 karena pada orang itu terdapat roh yang luar biasa dan
pengetahuan dan akal budi, sehingga dapat menerangkan mimpi,
menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan menguraikan
kekusutan, yakni pada Daniel yang dinamai Beltsazar oleh raja.
Baiklah sekarang Daniel dipanggil dan ia akan memberitahukan
maknanya!"
13 Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada
Daniel: "Engkaukah Daniel itu, salah seorang buangan yang telah
diangkut oleh raja, ayahku, dari tanah Yehuda?
14 Telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau penuh dengan roh
para dewa, dan bahwa padamu terdapat kecerahan, akal budi dan
hikmat yang luar biasa.
15 Kepadaku telah dibawa orang-orang bijaksana, para ahli jampi,
supaya mereka membaca tulisan ini dan memberitahukan maknanya
kepadaku, tetapi mereka tidak sanggup mengatakan makna perkataan
itu.
16 Tetapi telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau dapat
memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab
itu, jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat
memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan
pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai
emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan
sebagai orang ketiga."
17 Kemudian Daniel menjawab raja: "Tahanlah hadiah tuanku,
berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain! Namun demikian,
aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan
maknanya kepada tuanku.
18 Ya tuanku raja! Allah, Yang Mahatinggi, telah memberikan
kekuasaan sebagai raja, kebesaran, kemuliaan dan keluhuran
kepada Nebukadnezar, ayah tuanku.
19 Dan oleh karena kebesaran yang telah diberikan-Nya kepadanya
itu, maka takut dan gentarlah terhadap dia orang-orang dari
segala bangsa, suku bangsa dan bahasa; dibunuhnya siapa yang
dikehendakinya dan dibiarkannya hidup siapa yang dikehendakinya,
ditinggikannya siapa yang dikehendakinya dan direndahkannya
siapa yang dikehendakinya.
20 Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati dan keras kepala, sehingga
berlaku terlalu angkuh, maka ia dijatuhkan dari takhta
kerajaannya dan kemuliaannya diambil dari padanya.
21 Ia dihalau dari antara manusia dan hatinya menjadi sama seperti
hati binatang, dan tempat tinggalnya ada di antara keledai
hutan; kepadanya diberikan makanan rumput seperti kepada lembu,
dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai ia mengakui,
bahwa Allah, Yang Mahatinggi, berkuasa atas kerajaan manusia dan
mengangkat siapa yang dikehendaki-Nya untuk kedudukan itu.
22 Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri,
walaupun tuanku mengetahui semuanya ini.
23 Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga:
perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku
serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku
telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji
dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan
batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui,
dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku
dan menentukan segala jalan tuanku.
24 Sebab itu Ia menyuruh punggung tangan itu dan dituliskanlah
tulisan ini.
25 Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel
ufarsin.
26 Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku
dihitung oleh Allah dan telah diakhiri;
27 Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu
ringan;
28 Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media
dan Persia."
29 Lalu atas titah Belsyazar dikenakanlah kepada Daniel pakaian
dari kain ungu dan pada lehernya dikalungkan rantai emas, dan
dimaklumkanlah tentang dia, bahwa di dalam kerajaan ia akan
mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.
30 Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim
itu.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ayub+13-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+13-16
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 18 Juni 2014
Bacaan : Daniel 5:1-30
Setahun: Ayub 13-16
Nats: Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati dan keras kepala, sehingga
berlaku terlalu angkuh, maka ia dijatuhkan dari takhta
kerajaannya dan kemuliaannya diambil dari padanya. (Daniel 5:20)
Judul:
BELAJAR DARI SEJARAH
Sejarah berulang-ulang menunjukkan bagaimana people power
menumbangkan pemerintahan yang dipimpin oleh diktator. Rakyat yang
tertindas sewaktu-waktu dapat meledak sebagai kekuatan dahsyat yang
sanggup menghancurkan sang penguasa. Mulai dari Marcos di Filipina,
Suharto di Indonesia, sampai Husni Mubarak di Mesir. Para penguasa
yang tumbang itu tidak belajar dari sejarah sehingga mereka sekarang
tinggal sejarah.
Raja Belsyazar rupanya juga tidak belajar dari sejarah. Ia lupa
bahwa ayahnya pernah dihukum Tuhan hingga hidup seperti hewan. Sang
ayah, Nebukadnezar, berlaku sombong di hadapan Allah yang Mahakuasa.
Belsyazar mengulanginya dengan melakukan kesalahan yang sama.
Kekuasaan membuatnya tidak takut pada siapa pun, bahkan pada Allah
Israel yang ia kenal melalui riwayat hidup ayahnya. Ia berani
melecehkan hadirat-Nya. Tuhan menghukumnya, kerajaannya terpecah
menjadi dua, dan maut menjemputnya.
Sungguh mengerikan akibat yang harus diderita karena kesombongan.
Kita pun perlu belajar dari riwayat hidup tokoh Alkitab, baik
keteladanan maupun kesalahan yang mereka lakukan. Untuk itu,
semestinya kita bukan sekadar membaca Alkitab, tetapi juga menyimak
keteladanan apa yang kita pelajari dari tiap tokoh dan peringatan
apa pula yang perlu kita camkan baik-baik. Kiranya kita tidak
terjatuh ke dalam kesalahan yang sama. Biarlah hi dup kita akan
terus diasah sehingga semakin sepadan dengan kebenaran Allah. --Eddy
Nugroho /Renungan Harian
SEJARAH BUKAN SEKADAR BERISI CATATAN PERISTIWA, TETAPI PENGALAMAN
BERHARGA YANG DAPAT KITA JADIKAN SEBAGAI PELAJARAN HIDUP.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/06/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Daniel+5:1-30
Daniel 5:1-30
1 Raja Belsyazar mengadakan perjamuan yang besar untuk para
pembesarnya, seribu orang jumlahnya; dan di hadapan seribu orang
itu ia minum-minum anggur.
2 Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa
perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh
Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya
raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka
minum dari perkakas itu.
3 Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, yang
diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu
raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka
minum dari perkakas itu;
4 mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan
perak, tembaga, besi, kayu dan batu.
5 Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis
pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan raja
melihat punggung tangan yang sedang menulis itu.
6 Lalu raja menjadi pucat, dan pikiran-pikirannya menggelisahkan
dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya
berantukan.
7 Kemudian berserulah raja dengan keras, supaya para ahli jampi,
para Kasdim dan para ahli nujum dibawa menghadap. Berkatalah
raja kepada para orang bijaksana di Babel itu: "Setiap orang
yang dapat membaca tulisan ini dan dapat memberitahukan maknanya
kepadaku, kepadanya akan dikenakan pakaian dari kain ungu, dan
lehernya akan dikalungkan rantai emas, dan di dalam kerajaanku
ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga."
8 Tetapi semua orang bijaksana dari raja, yang telah datang
menghadap, tidak sanggup membaca tulisan itu dan tidak sanggup
memberitahukan maknanya kepada raja.
9 Sesudah itu sangatlah cemas hati raja Belsyazar dan ia menjadi
pucat; juga para pembesarnya terperanjat.
10 Karena perkataan raja dan para pembesarnya itu masuklah
permaisuri ke dalam ruang perjamuan; berkatalah ia: "Ya raja,
kekallah hidup tuanku! Janganlah pikiran-pikiran tuanku
menggelisahkan tuanku dan janganlah menjadi pucat;
11 sebab dalam kerajaan tuanku ada seorang yang penuh dengan roh
para dewa yang kudus! Dalam zaman ayah tuanku ada terdapat pada
orang itu kecerahan, akal budi dan hikmat yang seperti hikmat
para dewa. Ia telah diangkat oleh raja Nebukadnezar, ayah tuanku
menjadi kepala orang-orang berilmu, para ahli jampi, para Kasdim
dan para ahli nujum,
12 karena pada orang itu terdapat roh yang luar biasa dan
pengetahuan dan akal budi, sehingga dapat menerangkan mimpi,
menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan menguraikan
kekusutan, yakni pada Daniel yang dinamai Beltsazar oleh raja.
Baiklah sekarang Daniel dipanggil dan ia akan memberitahukan
maknanya!"
13 Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada
Daniel: "Engkaukah Daniel itu, salah seorang buangan yang telah
diangkut oleh raja, ayahku, dari tanah Yehuda?
14 Telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau penuh dengan roh
para dewa, dan bahwa padamu terdapat kecerahan, akal budi dan
hikmat yang luar biasa.
15 Kepadaku telah dibawa orang-orang bijaksana, para ahli jampi,
supaya mereka membaca tulisan ini dan memberitahukan maknanya
kepadaku, tetapi mereka tidak sanggup mengatakan makna perkataan
itu.
16 Tetapi telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau dapat
memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab
itu, jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat
memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan
pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai
emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan
sebagai orang ketiga."
17 Kemudian Daniel menjawab raja: "Tahanlah hadiah tuanku,
berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain! Namun demikian,
aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan
maknanya kepada tuanku.
18 Ya tuanku raja! Allah, Yang Mahatinggi, telah memberikan
kekuasaan sebagai raja, kebesaran, kemuliaan dan keluhuran
kepada Nebukadnezar, ayah tuanku.
19 Dan oleh karena kebesaran yang telah diberikan-Nya kepadanya
itu, maka takut dan gentarlah terhadap dia orang-orang dari
segala bangsa, suku bangsa dan bahasa; dibunuhnya siapa yang
dikehendakinya dan dibiarkannya hidup siapa yang dikehendakinya,
ditinggikannya siapa yang dikehendakinya dan direndahkannya
siapa yang dikehendakinya.
20 Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati dan keras kepala, sehingga
berlaku terlalu angkuh, maka ia dijatuhkan dari takhta
kerajaannya dan kemuliaannya diambil dari padanya.
21 Ia dihalau dari antara manusia dan hatinya menjadi sama seperti
hati binatang, dan tempat tinggalnya ada di antara keledai
hutan; kepadanya diberikan makanan rumput seperti kepada lembu,
dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai ia mengakui,
bahwa Allah, Yang Mahatinggi, berkuasa atas kerajaan manusia dan
mengangkat siapa yang dikehendaki-Nya untuk kedudukan itu.
22 Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri,
walaupun tuanku mengetahui semuanya ini.
23 Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga:
perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku
serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku
telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji
dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan
batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui,
dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku
dan menentukan segala jalan tuanku.
24 Sebab itu Ia menyuruh punggung tangan itu dan dituliskanlah
tulisan ini.
25 Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel
ufarsin.
26 Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku
dihitung oleh Allah dan telah diakhiri;
27 Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu
ringan;
28 Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media
dan Persia."
29 Lalu atas titah Belsyazar dikenakanlah kepada Daniel pakaian
dari kain ungu dan pada lehernya dikalungkan rantai emas, dan
dimaklumkanlah tentang dia, bahwa di dalam kerajaan ia akan
mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.
30 Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim
itu.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ayub+13-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+13-16
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Subscribe to:
Posts (Atom)