Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Saturday, November 16, 2013

Kalender Doa SABDA: 18 -- 24 November 2013

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

KADOS -- Edisi 176 (18 -- 24 November 2013)

Salam di dalam Kristus,

Ada banyak hal yang bisa kita doakan, dan kita bisa mendoakannya di mana pun kita berada. Doa yang kita ucapkan dengan kesungguhan hati akan menyentuh hati Tuhan, dan kita pun yang berdoa pasti juga akan diberkati-Nya. Untuk itu, marilah kita belajar melihat dengan saksama segala sesuatu yang kita jumpai setiap hari. Berdoalah untuk segala sesuatu yang menjadi beban di hati Anda dan sampaikanlah itu kepada Tuhan dengan kesungguhan hati Anda. Selamat berdoa.

Pemimpin Redaksi KADOS,
Santi T.
< santi(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >


18 November 2013 -- Persiapan Natal di Gereja

Bulan depan, semua umat kristiani akan merayakan hari kelahiran Sang Juru Selamat, Yesus Kristus, yang sering disebut dengan Natal. Biasanya, persiapan untuk memperingati Natal dilakukan jauh-jauh hari, bahkan 1 -- 2 bulan sebelumnya. Hampir semua gereja di Indonesia membuat program khusus dan melibatkan banyak jemaatnya untuk persiapan ini. Untuk itu, marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar persiapan Natal di gereja bisa dilakukan dengan lancar dan berhasil baik. Berdoalah juga untuk persiapan hati semua umat kristiani agar bisa memaknai Natal tahun ini dengan benar.

19 November 2013 -- Petugas Kebersihan Jalan

Setiap orang mempunyai panggilannya masing-masing. Bahkan, bekerja sebagai petugas kebersihan jalan pun merupakan suatu panggilan. Pekerjaan ini memerlukan kondisi fisik yang kuat karena pekerjaan ini sering dilakukan pada siang hari, saat panas terik, dan tidak jarang para petugas harus menghadapi banyak debu dan polusi kendaraan. Marilah kita bersama-sama berdoa untuk para petugas kebersihan jalan agar mereka bisa tetap melakukan pekerjaan ini dengan penuh tanggung jawab. Doakan juga agar mereka bisa menjaga kesehatan sehingga bisa terus menjadi berkat bagi pemakai jalan dan masyarakat sekitar.

20 November 2013 -- Para Penginjil yang Sedang Bergumul

Tantangan menjadi seorang penginjil bisa beraneka macam. Mulai dari keadaan masyarakat/individu yang diinjili, budaya/tradisi masyarakat, kesehatan, ekonomi, kerinduan dengan keluarga, sulitnya area penginjilan, dll.. Para penginjil pasti mengalami pergumulan dan terus-menerus berharap Tuhan menolong mereka. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar para penginjil tetap setia, sabar, kuat, dan teguh dalam iman walaupun ada banyak tantangan yang dihadapi. Berdoalah juga agar mereka bisa menyelesaikan setiap persoalan dengan hikmat dari Tuhan.

21 November 2013 -- Masyarakat Miskin dan Terisolir

Kehidupan setiap orang tidaklah sama. Bahkan, ada beberapa orang yang hidup miskin dan tinggal di daerah yang terisolir. Keadaan ini tentunya membuat mereka mengalami kesulitan untuk transportasi, mencukupi kebutuhan hidup, memperoleh pendidikan yang memadai, mengakses informasi, dll.. Mungkin ada beberapa dari mereka yang adalah orang Kristen dan sampai saat ini belum mendapatkan hidup yang layak. Mari kita berdoa untuk masyarakat miskin dan terisolir agar mereka bisa tetap bersyukur dan berharap kepada Tuhan. Berdoa pula kepada Tuhan Yesus agar mereka, terutama orang Kristen, tidak putus asa dan memperjuangkan kesejahteraan hidup dan tetap percaya bahwa Allah menolong mereka.

22 November 2013 -- Koster Gereja

Keberadaan koster gereja sangat menolong jemaat dan para hamba Tuhan dalam menjalankan ibadah dan acara-acara gereja lainnya. Para koster ini sering membantu mempersiapkan keperluan ibadah, membersihkan gereja, dan menolong para jemaat atau hamba Tuhan yang memerlukan sesuatu sehubungan dengan gereja. Berdoalah untuk para koster di gereja agar Tuhan Yesus menolong mereka senantiasa setia melakukan panggilannya dan terus menjadi berkat bagi orang lain.

23 November 2013 -- Proses Hukum di Indonesia

Sebagai orang percaya, kita harus peduli terhadap perkembangan negara kita. Salah satunya adalah perkembangan hukum di Indonesia. Akhir-akhir ini, media masa dan cetak sering membicarakan mengenai proses hukum di Indonesia, baik untuk kasus korupsi, pelanggaran lalu lintas, tindakan kriminal, dll.. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar setiap kasus yang terjadi di Indonesia dapat ditangani dengan proses hukum yang jujur dan adil. Berdoalah juga supaya setiap pejabat tinggi negara yang terlibat dalam penyelesaian kasus-kasus ini dapat bekerja dengan jujur, setia, dan penuh tanggung jawab.

24 November 2013 -- Keselamatan Pekerja Bangunan

Profesi sebagai pekerja bangunan sangat berguna bagi masyarakat. Keberadaan mereka bukan hanya membantu masyarakat, tetapi juga pemerintah dan instansi-instansi tertentu. Profesi ini membutuhkan tenaga dan fisik yang kuat, serta keberanian untuk berada di ketinggian ketika mereka membangun gedung yang tinggi. Doakan kepada Tuhan Yesus agar para pekerja bangunan, terutama mereka yang Kristen, tetap bersemangat dalam bekerja meskipun pekerjaan mereka berisiko tinggi. Berdoalah juga agar mereka bisa menjaga kesehatan, tidak mudah menyerah, dan bersukacita dalam melakukan pekerjaan mereka.


Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Santi T.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

(e-RH) November 17 -- "SEEKOR SAPI"

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 17 November 2013
Bacaan : Yohanes 4:1-26
Setahun: Kisah Para Rasul 23-25
Nats: Tetapi Ia harus melintasi daerah Samaria. (Yohanes 4:4)

Judul:

"SEEKOR SAPI"

Di sebuah desa bersalju, terdapat sebuah gereja. Pada suatu hari
Minggu yang sangat dingin, hanya pendeta dan seorang petani yang
datang untuk beribadah. Setelah beberapa saat, tetap tak ada lagi
jemaat yang datang. Maka, pendeta berkata, "Yah, tampaknya hari ini
tidak akan ada kebaktian." Namun, petani yang sudah siap beribadah
itu memprotes, "Pak Pendeta, menurut pengalaman saya, bila hanya ada
satu sapi saya yang datang pada jam makan, saya tidak
membiarkannya--saya tetap memberinya makan." Saking ia rindu
mendapat makanan rohani, si petani mengibaratkan dirinya sebagai
"seekor sapi yang butuh diberi makan".



Terkadang orang menganggap bahwa pelayanan massal lebih efisien
daripada pelayanan pribadi. Kadang anggaran pelayanan yang
dikeluarkan dianggap tak sepadan bila jumlah orang yang dilayani tak
seberapa. Ternyata ini berbeda dengan pandangan Yesus. Semasa Yesus
berada di dunia, Dia menunjukkan bahwa kadang ada pribadi-pribadi
yang butuh dilayani secara khusus. Seperti perempuan Samaria ini.
Ketika Yesus kembali ke Galilea, Dia memilih jalur yang umumnya tak
akan dipilih orang Yahudi, karena mereka tak mau bertemu dengan
orang Samaria. Namun, Yesus sengaja ke sana untuk menjumpai satu
perempuan berdosa yang sangat membutuhkan pengampunan dan pembaruan
hidup dari-Nya.



Kita diingatkan untuk melayani pribadi demi pribadi yang Tuhan
pertemukan dengan kita. Bila ada orang yang dahaga akan Yesus, mari
khususkan waktu dan diri untuk menolongnya agar bertemu Tuhan.
--Agustina Wijayani

BILA TUHAN MENUNJUKKAN SATU JIWA YANG DAHAGA,
BERSIAPLAH MEMBAWANYA PADA SUMBER AIR KEHIDUPAN.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+4:1-26

Yohanes 4:1-26

1 Ketika Tuhan Yesus mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah
mendengar, bahwa Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak
dari pada Yohanes
2 --meskipun Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan
murid-murid-Nya, --
3 Iapun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea.
4 Ia harus melintasi daerah Samaria.
5 Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar
dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.
6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh
perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari
kira-kira pukul dua belas.
7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air.
Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."
8 Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.
9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau,
seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab
orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia
Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum!
niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan
kepadamu air hidup."
11 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba
dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air
hidup itu?
12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang
memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri
dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"
13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus
lagi,
14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia
tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan
Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya,
yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu,
supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk
menimba air."
16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang
ke sini."
17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus
kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang
padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
19 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku,
bahwa Engkau seorang nabi.
20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu
katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."
21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan,
saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di
gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa
yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa
penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan
kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya
dalam roh dan kebenaran."
25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan
datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan
memberitakan segala sesuatu kepada kami."
26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata
dengan engkau."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+23-25
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+23-25


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Friday, November 15, 2013

(e-RH) November 16 -- KERENDAHAN HATI

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 16 November 2013
Bacaan : Filipi 2:1-11
Setahun: Kisah Para Rasul 20-22
Nats: Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya
dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Filipi
2:8)

Judul:

KERENDAHAN HATI

Ketika si ular tua membisikkan dusta ke telinga Hawa dan Hawa
mendengarnya, saat itulah kerendahan hati dihancurkan oleh
kesombongan. Kesombongan merasuki kehidupan Hawa dengan keinginan
untuk menjadi setara dengan Allah­mengetahui yang baik dan yang
buruk. Akibatnya, hidup Hawa dan keturunannya rusak akibat dosa dan
kutuk.



Sampai hari ini kesombongan itu masih merasuki kehidupan manusia.
Entah disadari entah tidak, semua kehancuran di dunia ini berawal
dari kutuk ini. Perang dan pertumpahan darah, penderitaan dan sifat
egois, ambisi dan kecemburuan, patah hati dan kepahitan--berbagai
bentuk kesengsaraan, mulai dari yang terjadi dalam hubungan antar
pribadi sampai yang berskala internasional, berakar dari
kesombongan. Dan, berbagai cara sudah dilakukan untuk mengatasinya,
tetapi tidak berhasil juga. Begitu kuatnya kekuatan di balik
kesombongan itu.



Kesombongan hanya dapat dikalahkan dengan kerendahan hati. Dan,
kerendahan hati itu terpancar dalam diri Anak Domba Allah, Dia yang
telah merendahkan diri-Nya sebagai hamba, taat sampai mati, bahkan
sampai mati di kayu salib (ay. 8). Kerendahan hati Anak Domba Allah
inilah yang menaklukkan kesombongan Iblis.
Untuk mengalahkan kesombongan, kita tidak dapat mengandalkan
kekuatan diri. Kita perlu menyambut Yesus yang rendah hati dan
mengalami pembaruan-Nya. Hari demi hari tinggal di dalam kasih-Nya,
dan biarlah kerendahan hati-Nya mengalir di dalam dan melalui
kehidupan kita. Kita belajar mengikuti kehendak-Nya, bukan
memaksakan kemauan kita. --Piter Randan Bua

KESOMBONGAN MENGANDALKAN KEKUATAN PRIBADI;
KERENDAHAN HATI BERPAUT PADA ANUGERAH ILAHI.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Filipi+2:1-11

Filipi 2:1-11

1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih,
ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu
sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang
sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang
menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya
sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan
perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan
dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil
rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya
dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama,
10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit
dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi
kemuliaan Allah, Bapa!

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+20-22
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+20-22


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

[BERITA YLSA] Edisi 88/Oktober/2013

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

BERITA YLSA
No. Edisi 88/Oktober/2013

EDITORIAL

Senang sekali kami bisa bertemu dengan para Sahabat dan Pendukung YLSA. Kami terus berharap Anda rindu mendukung kami dalam doa. Doakan agar Tuhan bertakhta atas pelayanan yang YLSA kerjakan karena pelayanan YLSA adalah milik Tuhan. Saat ini, kami sedang mempersiapkan diri untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar, yaitu memiliki kantor yang baru. Karena itu, kami merasakan kebutuhan untuk memohon pimpinan Tuhan supaya kami terus melakukan apa yang Tuhan kehendaki. Maka, kami memutuskan untuk mencanangkan bulan Oktober sebagai bulan doa bagi YLSA. Artinya, selama sebulan itu kami bersatu hati untuk berdoa mohon kekuatan dan pimpinan Tuhan. Untuk itu, kami mengucapkan banyak terima kasih atas semua dukungan yang selama ini kami dapatkan. Ini sungguh menjadi kebanggaan kami. Kiranya Tuhan ditinggikan.

In Christ,
Yulia Oeniyati
Pemimpin YLSA
< yulia(at)in-christ.net >
< http://blog.sabda.org >


BLOG YLSA

1. Selamat Ulang Tahun, SABDA! (Oleh: Yulia)

... Untuk rekan-rekan pelayananku di SABDA, terima kasih banyak untuk kesediaan hati kalian bersama-sama saya melayani Tuhan melalui SABDA. Mari kita terus berjuang meninggikan nama-Nya, membagikan kebaikan-Nya kepada semua anggota tubuh Kristus yang lain, dan sebarkan Firman-Nya agar terus berjaya!! ....

Baca selengkapnya tulisan Yulia: http://blog.sabda.org/2013/10/01/selamat-ulang-tahun-sabda/

2. Hore! SABDA Space Genap Berusia Enam Tahun (Oleh: Santi)

... Ulang tahun SS yang keenam ini dirayakan dengan acara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, SS dirayakan dengan mengadakan lomba menulis blog. Lomba ini diikuti oleh semua anggota blogger yang telah mendaftar/bergabung menjadi anggota komunitas SS dan menulis blog antara tanggal 31 Juli — 31 Agustus 2013. Selama sebulan itu, semua blogger SS diharapkan memasang tulisan-tulisan terbaiknya di situs SS ....

Baca selengkapnya tulisan Santi: http://blog.sabda.org/2013/10/21/hore-sabda-space-genap-berusia-enam-tahun/

3. Pelatihan Khotbah Langham di Cawas (Oleh: Lusia)

... Ibu Yulia bersama Tim Klub Pengkhotbah Langham Jateng mengadakan pelatihan bagaimana mempersiapkan khotbah dengan metode Langham di Cawas, Klaten, pada hari Kamis, 19 September 2013. Pelatihan itu ditujukan untuk anggota persekutuan Nazareth dan diadakan di Gereja Bethel Indonesia, Karangmojo, Weru, Sukoharjo. Saya mendapatkan kesempatan untuk ikut dalam pelatihan tersebut ....

Baca selengkapnya tulisan Lusia: http://blog.sabda.org/2013/10/22/pelatihan-khotbah-langham-di-cawas/

4. Pembekalan Guru Sekolah Minggu di GKJ Delanggu (Oleh: Setya)

... Pelayanan yang kami lakukan ini berbeda dari pelayanan yang sering kali dilakukan oleh tim SABDA. Kami tidak membekali hamba Tuhan dengan pelatihan software SABDA, tapi kami membekali mereka yang terjun langsung dalam dunia anak-anak. Ya, benar! Pelayanan sekolah minggu. Kami bertiga membagikan materi-materi untuk membekali guru-guru sekolah minggu di GKJ Delanggu...

Baca selengkapnya tulisan Setya: http://blog.sabda.org/2013/10/28/pembekalan-guru-sekolah-minggu-di-gkj-delanggu/

5. Training HRD Melalui Film "Leverage" (Oleh: Yegar)

... Di sini, kami belajar mengenai kerja sama atau 'teamwork'. Kelima tokoh utama dalam film tersebut memiliki kemampuan yang berbeda-beda, termasuk segala kelebihan dan kekurangannya. Dalam sebuah 'teamwork', sudah tidak ada lagi unsur "saya" dan "kamu", yang ada adalah "kita". Dalam tim, keberhasilan atau kegagalan yang dialami tidak hanya menjadi tanggung jawab pribadi, tetapi juga tanggung jawab kelompok ....

Baca selengkapnya tulisan Yegar: http://blog.sabda.org/2013/10/31/training-hrd-melalui-film-leverage/

6. Ulang Tahun Okti dan Joko

Segenap pengurus dan keluarga besar YLSA mengucapkan selamat ulang tahun untuk Okti Nur Risanti (Okti) dan Suparjoko T. A. (Joko). Kami berdoa agar Tuhan tidak hanya menambahkan umur, tetapi juga hikmat-Nya supaya semakin mengenal Dia dan semakin sungguh-sungguh melayani Tuhan. "Happy birthday to you!"

Baca selengkapnya:
Okti --> http://blog.sabda.org/2013/10/08/beli-daun-dapat-roti-selamat-ulang-tahun-mbak-okti/
Joko --> http://blog.sabda.org/2013/10/21/happy-birthday-pak-joko/


MENGENAL YLSA: OKTOBER MENJADI BULAN DOA YAYASAN LEMBAGA SABDA
Disusun oleh: Adiana

Memperingati sembilan belas tahun perjalanan pelayanan YLSA, yang jatuh pada tanggal 1 Oktober 2013, sama dengan memperingati kebaikan Tuhan karena tidak mungkin YLSA bisa terus ada kalau bukan karena anugerah-Nya. Oleh sebab itu, kami sepakat untuk menjadikan bulan Oktober sebagai bulan doa untuk Yayasan Lembaga SABDA. Selain bersyukur kepada Tuhan, kami juga ingin memohon kekuatan dan penyertaan Tuhan supaya anugerah-Nya terus memungkinkan kami menjalankan pelayanan YLSA sesuai dengan kehendak-Nya.

Selama bulan doa ini, segenap staf YLSA berkomitmen untuk berdoa bersama di dalam kelompok kecil, "tiga kali sehari" -- pagi, siang, dan sore. Selain itu, pada tanggal 18 Oktober 2013 lalu, staf YLSA juga telah mengadakan "Doa Semalam Ceria". Dalam kegiatan ini, staf YLSA berkumpul di Griya SABDA, dari pkl. 20.30 sampai pkl. 04.30 (Sabtu, 19 Oktober 2013) untuk fokus menyembah Allah yang memberikan hidup dan pelayanan kepada kami. Kami memuji kebesaran Allah, menaikkan doa ucapan syukur atas semua pencapaian YLSA sepanjang tahun ini, dan berdoa untuk kebutuhan setiap divisi di YLSA. Tak lupa, kami pun berdoa untuk pergumulan masing-masing staf yang melayani di YLSA.

Berikut ini, kami ingin menyampaikan butir-butir pencapaian sebagai salah satu ucapan syukur kami dalam acara "Doa Semalam Ceria". Semoga melalui informasi ini, para Sahabat dan Pendukung YLSA juga dapat bersyukur dan berdoa bagi pelayanan YLSA.

1. Divisi Multimedia
a. Semua bahan presentasi dan video penginjilan SABDA telah dipasang di situs Slideshare dan Youtube.
b. Kerja sama dengan Alkitab Suara untuk membuat Alkitab audio dalam versi HP/mobile supaya dapat diakses masyarakat luas.
c. Pembuatan video tutorial/pelatihan software Alkitab SABDA.
d. Membuat DVD Library SABDA yang berisi bahan-bahan untuk pelayanan yang lebih luas.

2. Divisi Web
a. Peluncuran situs KEKAL (Kesaksian Kasih Allah) dengan tampilan dan fitur-fitur baru ==> < http://kekal.sabda.org >.
b. Jumlah pengunjung situs-situs YLSA dapat terus meningkat.
c. Peluncuran situs baru "Alkitab Yang Terbuka" < http://ayt.co >.
d. Sejumlah situs-situs YLSA perlu diupgrade.
e. Keamanan situs-situs YLSA harus terus terjaga.

3. Divisi ITS (Information and Technology System)
a. Mitra-mitra pelayanan YLSA terus bertambah.
b. Infrastruktur YLSA harus ditingkatkan untuk memadai kebutuhan yang meningkat.
c. Aplikasi Android "Renungan PSM (Pagi, Siang, Malam)" dapat terus disempurnakan.
d. USB 16 Gb yang berisi bahan-bahan biblika dapat tersebar luas.
e. Peningkatan kemampuan dan keterampilan staf divisi ITS.

4. Divisi Publikasi (Penerbitan Bahan-Bahan Kekristenan)
a. Semua Publikasi YLSA dapat terbit secara konsisten.
b. Penambahan jumlah pelanggan publikasi semakin banyak.
c. Pengaturan tugas semua Pemimpin Redaksi yang lebih efektif.
d. Facebook Grup Klub e-Buku dan e-BinaAnak yang berjalan dengan baik.
e. Perlu Aplikasi Android untuk publikasi-publikasi YLSA.

5. Divisi Komunitas (Media Sosial)
a. Penambahan sukarelawan yang setia untuk lebih terlibat aktif menjadi moderator.
b. Keberhasilan "Lomba Menulis Blog" dalam rangka ulang tahun SABDA Space yang ke-6.
c. Rencana membuka "Komunitas Terbuka" untuk mendukung terbitnya "Alkitab Yang Terbuka (AYT)".
d. Perlu strategi yang lebih efektif untuk divisi Komunitas.

6. Divisi PESTA (Pendidikan Elektronik Studio Teologia Awam)
a. Sepuluh kelas diskusi PESTA telah berlangsung dengan baik.
b. Peserta PESTA yang telah lulus mengikuti kelas-kelas PESTA agar semakin rindu belajar.
c. Penambahan staf divisi PESTA dan sukarelawan moderator diskusi.
d. Pengembangan situs PESTA Online.
e. Penambahan modul PESTA baru.

7. Divisi Training SABDA
a. Training dan roadshow SABDA di berbagai kota agar dapat berjalan lancar.
b. Penambahan mitra-mitra pelayanan YLSA yang baru.
c. Memperlengkapi bahan-bahan training SABDA.
d. Peningkatan kemampuan staf YLSA sebagai "trainer".
e. Training Center di Griya SABDA bisa semakin banyak dimanfaatkan.

8. Divisi HRD
a. Penambahan staf tetap YLSA di setiap divisi.
b. Pengembangan keterampilan dan pertumbuhan rohani staf.
c. Penambahan staf tetap/magang/sukarelawan.
d. Rencana pindah ke kantor baru di Griya SABDA dengan semua fasilitas yang dibutuhkan.
e. Pengembangan struktur organisasi YLSA.

10. Divisi Keuangan
a. Bersyukur kepada Tuhan untuk setiap kebutuhan yang terus dicukupkan oleh Tuhan.
b. Bertambahnya donatur tetap yang setia yang mendukung pelayanan YLSA.
a. Dibutuhkan staf tetap untuk mengatur keuangan YLSA.
b. Pelunasan renovasi Griya SABDA.

11. Proyek "Alkitab Mudah Dibaca (AMD)" dan "Alkitab Yang Terbuka (AYT)"
a. Penyelesaian pengeditan AMD dan AYT.
b. Kerja sama dengan Bible League International (BLI) untuk mencetak dan mendistribusikan AMD.
c. Draft AYT yang telah dipasang di Situs ayt.co --> http://alkitab.sabda.org > dan Alkitab Mobi < http://alkitab.mobi >.
d. Penyelesaian "Pustaka Terbuka" untuk melengkapi AYT.
e. Kerja sama dengan mitra-mitra YLSA untuk mencetak AYT.
f. Strategi pendistribusian AMD dan AYT.

Besar harapan kami, para Sahabat dan Pendukung YLSA dapat memberi dukungan doa bagi pelayanan YLSA di atas. Kiranya kita dapat terus melangkah bersama melayani Tuhan melalui dunia teknologi. Segala kemuliaan hanya bagi nama Tuhan!


POKOK DOA PELAYANAN YLSA

1. Proyek "Alkitab Mudah Dibaca (AMD)" dan "Alkitab Yang Terbuka (AYT)"
2. Kantor Baru YLSA di Griya SABDA
3. SABDA dalam Konsultasi Anak Nasional III
4. Kelas-Kelas PESTA Doktrin Roh Kudus dan Dasar-dasar Iman Kristen
5. Dukungan Doa untuk Lani Mulati (Staf PESTA)


1. Proyek "Alkitab Mudah Dibaca (AMD)" dan "Alkitab Yang Terbuka (AYT)"

Proyek terjemahan "Alkitab Mudah Dibaca" (AMD) dan "Alkitab Yang Terbuka" (AYT) sudah mendekati penyelesaian akhir. Kami ingin dapat melakukan pengeditan dengan hasil yang terbaik, yaitu setia, jelas dan relevan.

Pokok doa: Doakan agar Roh Kudus terus menolong supaya hanya Tuhan yang terus memimpin pekerjaan ini. Tanpa Roh Kudus, tidak mungkin kami membuahkan hasil yang berkenan kepada Tuhan.

2. Kantor Baru YLSA di Griya SABDA.

Kami bersyukur karena kantor baru YLSA di Griya SABDA sudah akan dipakai pada akhir tahun ini. Segera kami akan menyiapkan kantor yang baru supaya kami dapat melayani dengan lebih baik.

Pokok doa: Bersyukur untuk kebaikan Tuhan karena telah memberikan Griya SABDA untuk kami melakukan pelayanan di masa yang akan datang. Doakan agar pemberian Tuhan ini menyadarkan kami akan tanggung jawab yang lebih besar yang Tuhan percayakan.

3. SABDA dalam Konsultasi Anak Nasional III

Tim SABDA, yang terdiri dari Ibu Yulia, Setya, dan Ryan berkesempatan untuk mengikuti acara Konsultasi Anak Nasional (Konas) III yang diselenggarakan oleh Jaringan Pelayanan Anak (JPA) di Hotel Yasmin, Puncak, Bogor pada 7 -- 8 Oktober 2013 yang lalu.

Pokok doa: Bersyukur kepada Tuhan karena acara berjalan dengan lancar dan YLSA dapat berbagi berkat melalui instalasi Alkitab, bahan-bahan pelayanan anak, CD Alkitab Audio, dan sebagainya.

4. Kelas Doktrin Roh Kudus (DRK) dan Dasar-dasar Iman Kristen (DIK)

Kelas diskusi DRK dan DIK yang diselenggarakan oleh PESTA untuk periode September/Oktober 2013 ini dapat berjalan dengan lancar.

Pokok doa: Bersyukur kepada Tuhan untuk setiap peserta PESTA yang telah mengikuti kelas diskusi ini. Doakan supaya Tuhan terus menjaga mereka tetap rendah hati dan memiliki semangat pelayanan yang lebih besar.

5. Dukungan Doa untuk Lani Mulati (Staf PESTA)

Kamis, 10 Oktober 2013, suami dari Ibu Lani Mulati (Anik) telah dipanggil Tuhan Yesus. Seluruh keluarga besar YLSA mohon dukungan doa untuk Ibu Anik dan anak satu-satunya, Davin.

Pokok doa: Berdoa agar Tuhan memberi penghiburan yang melimpah untuk kehidupan Mbak Anik sekeluarga. Biarlah Tuhan yang menopang keluarga ini untuk terus bergantung kepada Tuhan.


SURAT UNTUK YLSA:

1. Adri Helver Roniarta < adrinlena@xxxxxx >
Terima kasih untuk pelayanan SABDA. Saya pribadi sangat terbantu dalam bersaat teduh. Selain itu, banyak materi pelajaran yang sangat bermanfaat. Sekali lagi terima kasih. Maju terus SABDA untuk membagikan Sabda Tuhan Yesus kepada semua umat manusia.

Redaksi: Kami bersyukur akan kebaikan Tuhan untuk Anda. Mari bersama-sama bertumbuh dalam pengenalan akan Dia!

2. Anky Ben Moshe < ankydonk@xxxxxx >
Maju terus dalam kebenaran Firman. Haleluyah. Amin

Redaksi: Terima kasih. Biarlah semangat untuk maju tersebut hanya kami persembahkan bagi Dia.

Pada ulang tahun yang ke-19 ini, YLSA juga menerima banyak ucapan selamat dan doa dari Sahabat-sahabat YLSA melalui Facebook YLSA. Berikut beberapa ucapan untuk mewakili para Sahabat YLSA yang lain:

1. "Selamat ulang tahun YLSA. Semakin menjadi berkat luar biasa bagi kemuliaan-Nya ...." (Agustina Wijayani)

2. "Selamat ulang tahun YLSA. Kiranya tetap menjadi berkat bagi banyak orang, melalui pelayanannya." (Pdt. Petrus Rudi)

3. "Terima kasih untuk program SABDA yang sangat berguna. Selamat ulang tahun. Tuhan memberkati." (Thonny Ch.)

4. "Kiranya SABDA makin menjadi alat berkat yang woouuuwww untuk memberitakan Firman Tuhan." (HaiMinistry Hai)

5. "Puji TUHAN. TUHAN YESUS berkati pelayanan saudara/saudari untuk KEMULIAAN-NYA melalui FIRMAN secara ONLINE ini. Selamat atas genapnya 19 tahun pelayanan SABDA. Terus terang saya sangat terbantu dalam mencari Tuhan melalui sabda.org. Haleluyah !!! Amin." (Paul Willie Pinontoan)

Redaksi: Dear all, terima kasih. Mari maju terus dalam melaksanakan panggilan pelayanan kita. Kiranya nama Allah semakin dimuliakan melalui hidup kita. Tuhan Yesus selalu menyertai. Salam, IT 4 GOD!


LAPORAN KEUANGAN YLSA BULAN SEPTEMBER 2013

A. Sumbangan
Tgl Nama Nominal (Rp)
02 Lukas H. 5.000.000
02 Budiharto S. 100.001
02 Chandra W. 1.000.000
04 Bambang W. 50.000
04 NN (Jakarta) 2.000.000
05 Sandy H. 2.000.000
05 Harjanto 150.000
09 TELAGA 500.000
09 Donny E. 100.000
09 Dessy N. 2.000.000
10 Andreas H. 1.000.000
10 Tjahjadi 10.000.000
10 Edward B. 432.000
11 Danny T. 1.000.000
11 GKIM Bandung 1.000.000
16 Esther J. 200.000
16 Mauliate M. 300.000
16 Frans H. 600.000
17 Panca R. 100.000
19 Jonathan S. 30.000
19 NN (Solo) 600.000
23 Naomi E. 6.000.000
23 Johanes S. 100.000
23 37 USB (Gideon) 5.430.000
23 GKJ Delanggu 300.000
23 Daniel H. 100.000
23 Persembahan 930.000
Peserta Gideon
23 Nathalia 100.000
23 Suryadi T. 500.000
23 Pers. Parakaleo 650.000
23 Lauw M. 1.000.000
23 Fendy P. 200.000
24 Tommy W. 30.000
24 Yayasan Gloria 1.000.000
25 Johanes S. 200.000
30 Lain-lain 257.000
Bunga Bank 33.417
-----------------------------
Total Sumbangan 44.992.418

A. Pengeluaran
Beban admin 237.700
Kas kecil 421.300
Telp, listrik, dll. 2.748.100
iMac & MacBook 7.172.435
HD Ekst & Wless LAN 1.111.672
Monitor, 2.230.000
keyboard, mouse
Apple develop 1.095.000
Copy audio 500.000
Cetak audio 290.000
Buku perpustakaan 993.500
PBB 1.968.600
JAMSOSTEK 760.400
Kepegawaian 32.475.000
Konsumsi staf 1.969.200
Persekutuan staf 276.100
Pers. kasih (mitra) 1.000.000
Pers. kasih (staf) 450.000
Kirim pos, paket 30.000
MMT instalasi SABDA 25.000
Sablon mug SABDA 180.000
Transport ke Cawas 15.000
Keramik & teralis 924.000
Rak buku 325.000
Adminitrasi bank 18.683
-----------------------------
Total Pengeluaran 57.216.690

Baca selengkapnya laporan keuangan YLSA di < http://ylsa.org/ >

Terima kasih banyak untuk berkat Tuhan melalui tangan-tangan para Sahabat dan Pendukung YLSA. Kesetiaan Anda dalam memberi merupakan salah satu penopang bagi kelancaran pelayanan YLSA. Kiranya berkat Tuhan tersebut mengalir kepada lebih banyak orang lagi bagi kemuliaan nama Tuhan.

Bagi pembaca lain yang tergerak untuk terlibat dalam pelayanan YLSA dengan memberikan sumbangan dana, silakan mengirimkannya ke:

YAYASAN LEMBAGA SABDA
a.n. Yulia Oeniyati
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo
No. Rekening: 0790266579


Kontak: beritaylsa(at)sabda.org
Redaksi: Adiana, Yulia, dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-berita-ylsa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-berita-ylsa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/berita_ylsa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Thursday, November 14, 2013

[i-kan-humor] [e-Humor] UPAH BESAR DI SURGA -- 2280 November/2013

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-Humor
2280, November 2013

Shalom,

Sungguh bahagia jika salah satu anggota keluarga kita yang belum mengenal Yesus kemudian bertobat. Seperti seorang ibu dalam humor hari ini. Dia sedang bersukacita atas pertobatan anak perempuannya. Namun, apakah anaknya tersebut benar-benar sungguh menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya? Mari kita simak cerita di bawah ini.

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2280. UPAH BESAR DI SURGA

Ibu Meity Trilili begitu bahagia ketika anak gadisnya, Ida Tralala, mengaku percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamatnya.

"Ibu bahagia karena kau akan masuk surga, Nak."

"Tetapi, yang mendapat upah besar di surga, 'kan, Ibu! Soalnya, Ibulah yang mengenalkan saya kepada Tuhan Yesus."

Ibunya tersenyum dan mencoba berkilah demi merendahkan hatinya di depan anaknya.

"Upahnya memang besar. Ibu bahagia mendapatkannya. Namun, Ibu lebih bahagia lagi karena kamu mau menerima Tuhan Yesus, Sayang."

"Tetapi, upah Ibu di surga tetap besar, 'kan, Bu?"

"Iya," jawab ibunya dengan pasti. "Meski di dunia ini kita menderita, tetapi kelak kita akan bahagia."

"Kalau begitu Ibu ambil upahnya sekarang saja, deh!"

[Sumber: http://www.ketawa.com/2009/08/6281-upah-besar-di-surga.html#ixzz2hxdliP80]

"... Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat." (Lukas 15:10 ) < http://alkitab.sabda.org/?Lukas+15:10 >


KUIS HUMOR

Kuis minggu lalu 198: "Apa nama ular yang dihukum Tuhan dengan pedang-Nya yang keras, besar, dan kuat?"

Jawaban dari pelanggan Publikasi e-Humor:
- Ida Magdalena <idajanti_lh@xxx>: Lewiatan.

Jawaban dari Fan Page Facebook e-Humor:
- Fenny Wongkar: si jahat.
- Putrinya Lumakeki: Lewiatan.
- Ary Cahya: Ular apes.
- Yefta Septiano: Si lar tua.
- Amy Grace: Kalau jawabannya bener, mimin mau kasi aku apa?
- Denniz Coreysona: Lewiatan.

Jawaban e-Humor: Lewiatan (Yesaya 27:1)

Sepertinya, kuis yang kemarin agak sulit yah hehehe .... Sekarang, yuk kita jawab kuis berikut ini bersama-sama.

Kuis minggu ini 199: "Siapakah nama pembesar Raja Ahasyweros yang mati di tiang gantungan yang dibuatnya sendiri?"

Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.

Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

(e-RH) November 15 -- PEDULI PERINGATAN

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 15 November 2013
Bacaan : Kejadian 4:1-16
Setahun: Kisah Para Rasul 17-19
Nats: Dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau,
tetapi engkau harus berkuasa atasnya. (Kejadian 4:6-7)

Judul:

PEDULI PERINGATAN

Ketika pecandu pornografi terhubung dengan internet, biasanya ia
langsung menekan mouse atau layar sentuh untuk mencari materi
pornografi. Mungkin banyak situs lain yang bagus dan bermutu, tetapi
pikiran pecandu terfokus pada rangsangan seksual yang didorong oleh
hawa nafsu. Pecandu seolah tidak peduli lagi dengan bisikan nurani
yang berusaha menahan tangannya, peringatan firman Tuhan yang pernah
ia baca, atau nasihat yang pernah ia dengar.



Kegagalan mengendalikan diri sangat sering berawal dari pengabaian
atas peringatan agar kita tidak berdosa. Itu juga yang dialami Kain.
Tuhan mengetahui apa yang Kain rencanakan dalam hatinya. Namun,
Tuhan tidak menghalangi Kain berdosa, tetapi memperingatkannya
dengan kasih. Tampak dari peringatan tersebut bahwa dosa itu
sedemikian menggoda, begitu kuat daya tariknya. Meskipun demikian,
Kain diingatkan untuk tidak menyerah. Apa mau dikata, Kain menyerah
terhadap keinginan dosa yang mendorongnya untuk membunuh Habel, adik
kandungnya sendiri.



Begitu juga dengan perilaku para pecandu. Kejatuhan berulang pada
dosa yang sama diawali oleh ketertarikan dan keinginan untuk
melakukan kembali hal tersebut. Ketika keinginan itu dibiarkan
berkembang, godaan pun semakin membesar dan kian sulit
ditanggulangi. Kita lalu kehilangan kekuatan untuk menahan godaan
tersebut (lihat Yakobus 1:15). Andai kita langsung menaati
peringatan mula-mula yang muncul dari dalam hati, godaan itu niscaya
akan lebih mudah diatasi. --Heman Elia

KEJATUHAN BERULANG PADA DOSA YANG SAMA DAPAT DICEGAH
APABILA KITA MEMPERHATIKAN PERINGATAN PERTAMA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+4:1-16

Kejadian 4:1-16

1 Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan
mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata
perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan
pertolongan TUHAN."
2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi
gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan
sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban
persembahan;
4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung
kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan
Habel dan korban persembahannya itu,
5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu
hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu
muram?
7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?
Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di
depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus
berkuasa atasnya."
8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang."
Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel,
adiknya itu, lalu membunuh dia.
9 Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya:
"Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"
10 Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu
berteriak kepada-Ku dari tanah.
11 Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang
mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari
tanganmu.
12 Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan
memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi
seorang pelarian dan pengembara di bumi."
13 Kata Kain kepada TUHAN: "Hukumanku itu lebih besar dari pada
yang dapat kutanggung.
14 Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan
tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di
bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah
akan membunuh aku."
15 Firman TUHAN kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang
membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat."
Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh
oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia.
16 Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod,
di sebelah timur Eden.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+17-19
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+17-19


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Wednesday, November 13, 2013

BULETIN DOA - Rahasia Doa (1) -- Edisi November 2013, Vol. 05 No. 90

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

BULETIN DOA -- Rahasia Doa (1)
Edisi November 2013, Vol. 05 No. 90

Shalom,

Saat memasuki sebuah rumah, seseorang tentu akan mengetuk pintu terlebih dahulu. Begitu juga dalam doa, seseorang perlu datang dan merendahkan diri untuk bisa berkomunikasi dan bergumul dengan Tuhan. Doa tidak hanya sebatas komunikasi antara manusia dan Allah, tetapi doa juga merupakan napas hidup orang percaya. Secara khusus, Yakobus 5:16 menyatakan bahwa dalam doa ada kuasa. Ayat ini menjadi penguat bagi setiap orang percaya bahwa tidak ada yang sia-sia pada saat berdoa. Namun, dalam doa ada kekuatan, ada kuasa, ada mukjizat, dan ada jawaban. Tetaplah berdoa dan bangun kerohanian Anda dengan doa dan hubungan yang intim dengan Tuhan. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.

Redaksi Tamu e-Doa,
Amidya
< http://doa.sabda.org >


ARTIKEL DOA: MEMASUKI RUANG RAHASIA DOA (1)

Bacaan kita hari ini diambil dari firman Allah dalam Matius 6:6, "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Doa merupakan berkat terbesar yang Allah berikan kepada kita, sekaligus kegiatan rohani tersulit yang Allah perintahkan untuk kita lakukan.

Adakah berkat yang lebih besar dibandingkan dengan datang ke hadapan Bapa kita di tempat yang tersembunyi, masuk ke dalam tempat kudus Allah yang tersembunyi, menyatakan kebergantungan kita kepada-Nya atas segala sesuatu, mengharapkan bahwa dalam Yesus Kristus, Ia akan memberikan apa yang kita butuhkan, bersekutu bersama para penyembah dalam takhta-Nya, dan mendapatkan kecukupan anugerah yang melimpah, serta diberi kedamaian yang melampaui pengertian? Apa yang dapat dibandingkan dengan berdiri di hadapan Allah dalam doa?

Namun, bersamaan dengan itu, doa merupakan kegiatan rohani yang paling sulit, yang Allah perintahkan kepada kita. Ketika kita berdoa, dosa tampaknya menentang dan menghambat kita setiap saat. Kitab Suci menyebut doa sebagai "pergumulan" -- Yakub bergulat dengan Allah. Dalam Roma 15, Rasul Paulus menggunakan sebuah kata untuk merujuk pada doa yang berarti "perjuangan keras" -- berdoalah untuk aku, berjuanglah dengan keras di hadapan Allah untuk aku. Ini memang benar menurut pengalaman kita! Ketulusan, kebiasaan, dan doa dengan sepenuh hati kepada Allah merupakan sebuah perjuangan yang sangat hebat. Kita jatuh ke dalam pengulangan yang sia-sia. Pikiran kita melayang-layang dan sering kali, hati kita menjadi dingin dan kata-kata sepertinya mencekik leher kita.

Karena itu, kita memerlukan petunjuk dan dorongan dalam doa.

Kita tidak boleh berputus asa dan berhenti berdoa karena masalah kita sulit atau karena kita lemah. Kita tidak perlu merasa tidak layak berada di tempat tersembunyi. Melalui Yesus Kristus, kita harus terus datang ke takhta anugerah dengan jaminan penuh. Kita harus terus berjuang, dengan menerima hadiah dari Bapa kita yang berupa kekuatan dan kedamaian melalui doa.

Dalam bacaan kita, Tuhan tidak memberikan contoh doa mudah yang tetap. Ia tidak melengkapi kita dengan penyelesaian ajaib, yang olehnya, semua pergumulan dan kesulitan berlalu dengan mudah. Dalam bacaan kita, Ia memerintahkan kita untuk berdoa dengan tekun. Ia memangggil kita untuk menyatukan hati, pikiran, dan keberadaaan kita. Ia juga berjanji bahwa dengan cara ini, kita akan menerima berkat dari Allah.

Matius 6 merupakan bagian dari Khotbah di Bukit. Dalam bagian dari khotbah ini, Yesus memperlihatkan agama palsu orang-orang Farisi yang tampak secara lahiriah. Ia menelanjangi hal-hal yang diperlihatkan oleh bau busuk kemunafikan. Hal itu merupakan sebuah agama yang digerakkan oleh satu prinsip: agar dilihat manusia dan mendapatkan kemuliaan dari manusia. Mereka didorong perasaan senang dilihat mata manusia, bukan mata Allah. Dalam semua perbuatan baik mereka (yaitu, dalam hal memberi sedekah kepada orang miskin), dalam doa dan puasa mereka, mereka hanya ingin dilihat mata manusia. Itulah yang menjadi dasar keagamaan mereka. Sebaliknya, dengan jelas Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa dasar dari agama yang benar adalah bahwa kita harus mengutamakan apa yang dilihat oleh Allah secara tersembunyi. Allah memanggil kita untuk masuk dalam kehidupan doa yang bersifat pribadi, tulus, dan dinaikkan dengan segenap hati ke hadapan Allah. Allah kita mengatakan bahwa doa bukan sekadar kata-kata yang diucapkan di mulut, melipat tangan, atau sesuatu yang tampak dari luar. Akan tetapi, doa adalah ketika kita tidak membiarkan pemikiran tentang dunia, tentang diri kita sendiri, dan dosa-dosa kita, lalu berfokus kepada Allah. Kita mencari hadirat-Nya secara tersembunyi.

Ia berjanji bahwa dengan cara ini, kita akan menerima upah kita.

"Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi." Marilah kita tidak mengabaikan kenyataan bahwa di sini Yesus berasumsi bahwa murid-murid-Nya akan berdoa. "Tetapi jika engkau berdoa, ...." Doa adalah suatu pemberian cuma-cuma dalam hidup anak-anak kerajaan Yesus Kristus.

Yesus mengatakan kata-kata ini kepada para murid-Nya. Dalam Matius 5:1, kita membaca bahwa murid-murid-Nya datang kepada-Nya, lalu Ia duduk dan mengajar mereka. Tidak berdoa itu jahat. Hidup Kristus yang diberikan kepada kita adalah mencari Allah. Seperti tanaman di rumah Anda yang selalu mengarahkan daun-daunnya ke arah matahari di mana pun Anda menempatkannya, begitulah doa bagi orang Kristen. Kita harus melihat kepada Allah, yang dari-Nya datang pertolongan kita.

Kata yang Yesus gunakan untuk doa di sini merupakan sebuah kata umum yang berarti "penyembahan". Doa itu sama pentingnya dengan penyembahan. Ketika hati kita mengenal Allah -- Allah yang benar dalam Alkitab, dan ketika hati mengetahui kebergantungan seseorang di hadapan Allah dan tersedianya jawaban dari Allah, maka hasilnya adalah doa, berbicara kepada Allah, pergi kepada-Nya, dan bercakap-cakap dengan-Nya. Apakah Anda sudah berdoa?

Sekarang, saya tidak bertanya kepada Anda apakah kehidupan doa Anda berjalan seperti seharusnya. Saya tidak bertanya kepada Anda apakah Anda mampu atau tidak untuk mengucapkan doa yang fasih. Bahkan, saat ini, saya tidak bertanya kepada Anda apakah kehidupan doa Anda berjalan rutin. Saya bertanya: Apakah Anda berdoa? Apakah Anda datang ke hadirat Allah dengan tersembunyi, di dalam kamar doa? Jika tidak, Anda harus bertobat sekarang! Ketika kita tidak berdoa, kita tidak hanya lemah dan menjadi subjek pencobaan, lalu jatuh dalam dosa. Ketika kita tidak berdoa, kita sudah berdosa. Yesus berkata, "Berdoalah!"

Akan tetapi, Tuhan kita mengetahui bahwa di dalam doa, kita diperhadapkan dengan perjuangan berat karena dosa yang berdiam di dalam kita, harga diri, dan kemuliaan diri kita. Saya percaya, Anda tahu bahwa Allah tidak menekankan pada perilaku lahiriah atau bentuk doa kita. Ia tidak menekankan di mana kita berdoa. Namun, Ia menekankan motif. Jika Anda membuka Kitab Suci, Anda akan melihat bahwa dalam ayat ini, Tuhan bertolak belakang dengan orang-orang munafik. Mereka berdiri di tempat-tempat ibadah (sinagoge), di persimpangan jalan, dan berdoa untuk diri mereka sendiri. Tuhan mengatakan sebaliknya, Anda perlu mencari tempat terpencil. Mungkin, ada sesuatu yang harus dikatakan tentang menemukan tempat terpencil. Di sana, Anda dapat berdoa dan jauh dari gangguan. Hal itu mungkin benar. Akan tetapi, Tuhan menitikberatkan pada motif. Tuhan mengatakan, orang munafik berdoa agar dilihat manusia. Ketika ia berdoa, manusialah yang berada dalam pikirannya. Saat ia melipat tangannya dalam doa, orang munafik berfokus pada pemikiran ini, "Apa yang sedang orang pikirkan tentang saya sekarang?" Di hadapannya, ada banyak mata dan telinga manusia. Tuhan menekankan bahwa itu adalah sikap dari pikiran Anda, ke sanalah hati Anda terarah, dan itulah pusat kehidupan doa. Anda harus datang kepada Allah secara tersembunyi. Jangan berlaku seperti seorang munafik.

Ini berarti bahwa di dalam natur kita, ada dosa dalam bentuk kesombongan yang terlihat jelas di hadapan Allah. Saya percaya, ini merupakan salah satu akibat yang paling menghancurkan dari dosa dalam kehidupan kita. Bahkan, kesombongan mencemarkan tempat doa yang suci. Tuhan berkata, "Para murid, kamu lebih baik waspada. Kamu harus berjaga-jaga. Dosamu akan selalu mengikutimu sampai ke hadirat Allah." Dosa bukanlah sesuatu yang berada jauh di negeri antah-berantah (ketika Anda di tempat kerja, di tempat bermain, atau di mana pun Anda berada). Lalu, ketika Anda berdoa dengan melipat tangan, Anda meninggalkan negeri yang jauh dan dosa tidak dapat mendekat. Tidak. Dosa membuntuti Anda menuju ke tempat kudus. Dosa akan mengikuti Anda sampai ke pintu gerbang surga dan dosa akan berusaha masuk, tepat sampai kepada doa Anda karena dosa adalah kebalikan dari hati Anda. Ketika kita berdoa kepada Allah, sering kali kita menyembah diri sendiri. Kita memikirkan diri sendiri, kata-kata kita sendiri di depan telinga orang lain.

Gambaran tertinggi yang akan Anda dapatkan dari seorang Kristen adalah ketika ia berlutut di hadapan Allah dalam doa. Oh, betapa besar berkatnya. Namun, tepat di sana, dosa mencari kesempatan untuk memaksa masuk. Anda mulai dicobai untuk memikirkan tentang diri Anda sendiri. Dapatkah Anda berdoa selama dua atau tiga menit tanpa membiarkan pikiran Anda mengembara? Anda jadi memikirkan bahwa orang-orang lain melihat Anda berdoa. Kata-kata Anda dimaksudkan untuk memperoleh pujian dan penerimaan manusia. Anda lebih menyembah manusia dan diri Anda sendiri daripada menyembah Allah.

Anak Allah mengetahuinya. Itulah sebabnya, ia selalu melihat dosanya sendiri seolah-olah itu dosa yang paling besar. Anak Allah tidak perlu melihat pemabuk di selokan dan berkata, "Itulah gambaran dosa." Namun, anak Allah menemukan gambaran yang lebih mengerikan akan dosa dalam dirinya sendiri. Ia harus melawan kejahatan di dalam hatinya saat ia datang kepada Allah dalam doa.

Karena itu, Yesus berkata, "Jika kamu sungguh-sungguh berdoa, masuklah ke dalam tempat kudus." Tuhan berkata mengenai kamar. "Masuklah ke dalam kamarmu," yaitu sebuah bilik, tempat pribadi, ruang yang tersembunyi. "Tutup pintunya," kata Yesus, "Dan datanglah kepada Bapamu secara tersembunyi (yaitu, di tempat tersembunyi)." Pahamilah lagi bahwa Tuhan tidak melarang doa di tempat umum. Ia tidak melarang doa keluarga atau doa kelompok. Kita mengetahui bahwa doa-doa semacam itu dipraktikkan dalam Kisah Para Rasul -- orang-orang percaya berdoa bersama. Allah juga tidak mengartikan bahwa ketika kita pergi ke dalam kamar artinya bahwa kita telah terkunci dari dunia dan dosa. Anda tidak mengunci dosa dengan sebuah pintu. Anda tidak dapat menutup hati Anda terhadap dosa dengan menutup pintu. Maksud Yesus adalah Anda harus sungguh-sungguh mengunci semua hal yang dapat menjauhkan pikiran Anda dari Allah. Entah Anda berdoa di tempat umum atau di tempat tersembunyi, entah Anda berada di meja makan atau di gereja, entah Anda berada di sekolah atau di restoran, entah Anda berada di sebuah ruangan di rumah sakit bersama orang kudus yang menderita atau dalam pertemuan gereja, entah Anda melakukan semuanya sendiri sebelum Anda mengucapkan satu kata, pergilah ke kamar Anda. Tutuplah pintunya dan pergilah kepada Bapa Anda secara tersembunyi. (t/N. Risanti)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Reformed Witness Hour
Alamat URL: http://www.reformedwitnesshour.org/1998/1998may03.html
Judul asli artikel: Entering the Secret Chamber of Prayer
Penulis: Rev. Carl Haak
Tanggal akses: 13 Agustus 2013


STOP PRESS: VIDEO UNTUK PELAYANAN PENGINJILAN ANAK DARI YAYASAN LEMBAGA SABDA

Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku..." Matius 19:14a (TB)

Anda seorang guru sekolah minggu atau terlibat dalam pelayanan anak? Anda ingin menjadi alat Tuhan untuk mengenalkan anak kepada Tuhan Yesus? Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > mengajak Anda untuk turut serta dalam pelayanan penginjilan anak melalui video yang berjudul "Tuhan Yesus Menyelamatkanmu". Dalam video ini, anak-anak dibawa untuk menyadari bahwa sejak lahir, mereka berdosa dan mereka memerlukan Tuhan Yesus untuk melepaskan mereka dari dosa.

Mari bawa anak-anak datang kepada Kristus melalui video anak persembahan Yayasan Lembaga SABDA berjudul "Tuhan Yesus Menyelamatkanmu" yang dapat Anda saksikan selengkapnya di Youtube melalui URL: https://www.youtube.com/watch?v=JlE8vfVU9mo

Tuhan Yesus mengasihi kita semua!


Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti, Ryan, dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: sabda.org/publikasi/e-doa/
BCA Pasar Legi Solo, No.0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < ylsa.org >

(e-RH) November 14 -- MERATAP DALAM IMAN

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 14 November 2013
Bacaan : Ratapan 3:1-66
Setahun: Kisah Para Rasul 14-16
Nats: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habishabisnya
rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Ratapan
3:22-23)

Judul:

MERATAP DALAM IMAN

Suatu hari seorang teman berkeluh kesah bahwa ia sedang meratap.
Situasi yang ia hadapi saat itu memang berat; kita akan maklum jika
orang yang mengalaminya bersedih. Masalahnya, ia merasa bersalah
atas ratapannya itu. Ia beranggapan, kesedihan adalah tanda bahwa
seseorang tidak sungguh-sungguh beriman. Baginya, iman akan kebaikan
Allah membuat orang Kristen sama sekali tidak punya alasan lagi
untuk bersedih, apalagi sampai meratap.



Pemahaman ini kurang sesuai dengan pengalaman para tokoh Alkitab,
termasuk nabi Yeremia yang menulis kitab Ratapan ini. Kitab ini
berisi ratapan sang nabi ketika melihat nasib bangsanya yang
porak-poranda. Reaksi seperti itu tentu wajar dan sudah selayaknya
ditunjukkan oleh orang Israel yang mencintai bangsanya. Dan, ratapan
tersebut bukan menandakan bahwa Yeremia kehilangan iman. Sebaliknya,
justru di dalam ratapan itulah terkandung iman yang amat besar akan
kebaikan Allah. Meskipun meratapi keadaan sekelilingnya yang tampak
begitu suram, ia menyadari bahwa kasih setia Tuhan tidak pernah
berkurang sedikit pun. Keyakinan ini memampukannya untuk meratap
tanpa kehilangan pengharapan.



Kita dapat meneladani sikap ini. Beriman bukan berarti senantiasa
tampak tegar. Jika suatu situasi memang layak ditangisi, janganlah
ragu untuk meratap dan berseru kepada Tuhan. Ya, kita bukan meratap
dalam keputusasaan, melainkan meratap dengan penuh iman, dengan
menantikan pertolongan Tuhan untuk menghadapi situasi yang berat
tersebut. --Alison Subiantoro

ORANG BERIMAN BUKANLAH ORANG YANG TIDAK PERNAH MERATAP,
MELAINKAN ORANG YANG MERATAP DALAM IMAN.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ratapan+3:1-66

Ratapan 3:1-66

1 Akulah orang yang melihat sengsara disebabkan cambuk murka-Nya.
2 Ia menghalau dan membawa aku ke dalam kegelapan yang tidak ada
terangnya.
3 Sesungguhnya, aku dipukul-Nya berulang-ulang dengan tangan-Nya
sepanjang hari.
4 Ia menyusutkan dagingku dan kulitku, tulang-tulangku
dipatahkan-Nya.
5 Ia mendirikan tembok sekelilingku, mengelilingi aku dengan
kesedihan dan kesusahan.
6 Ia menempatkan aku di dalam gelap seperti orang yang sudah lama
mati.
7 Ia menutup segala jalan ke luar bagiku, Ia mengikat aku dengan
rantai yang berat.
8 Walaupun aku memanggil-manggil dan berteriak minta tolong, tak
didengarkan-Nya doaku.
9 Ia merintangi jalan-jalanku dengan batu pahat, dan menjadikannya
tidak terlalui.
10 Laksana beruang Ia menghadang aku, laksana singa dalam tempat
persembunyian.
11 Ia membelokkan jalan-jalanku, merobek-robek aku dan membuat aku
tertegun.
12 Ia membidikkan panah-Nya, menjadikan aku sasaran anak panah.
13 Ia menyusupkan ke dalam hatiku segala anak panah dari
tabung-Nya.
14 Aku menjadi tertawaan bagi segenap bangsaku, menjadi lagu ejekan
mereka sepanjang hari.
15 Ia mengenyangkan aku dengan kepahitan, memberi aku minum ipuh.
16 Ia meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku makan kerikil; Ia
menekan aku ke dalam debu.
17 Engkau menceraikan nyawaku dari kesejahteraan, aku lupa akan
kebahagiaan.
18 Sangkaku: hilang lenyaplah kemasyhuranku dan harapanku kepada
TUHAN.
19 "Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan
racun itu."
20 Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku.
21 Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan
berharap:
22 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya
rahmat-Nya,
23 selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
24 "TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku
berharap kepada-Nya.
25 TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa
yang mencari Dia.
26 Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.
27 Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya.
28 Biarlah ia duduk sendirian dan berdiam diri kalau TUHAN
membebankannya.
29 Biarlah ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu, mungkin
ada harapan.
30 Biarlah ia memberikan pipi kepada yang menamparnya, biarlah ia
kenyang dengan cercaan.
31 Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan.
32 Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut
kebesaran kasih setia-Nya.
33 Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan
anak-anak manusia.
34 Kalau dipijak-pijak dengan kaki tawanan-tawanan di dunia,
35 kalau hak orang dibelokkan di hadapan Yang Mahatinggi,
36 atau orang diperlakukan tidak adil dalam perkaranya, masakan
Tuhan tidak melihatnya?
37 Siapa berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang
memerintahkannya?
38 Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan
apa yang baik?
39 Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh
tentang dosanya!
40 Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling
kepada TUHAN.
41 Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di
sorga:
42 Kami telah mendurhaka dan memberontak, Engkau tidak mengampuni.
43 Engkau menyelubungi diri-Mu dengan murka, mengejar kami dan
membunuh kami tanpa belas kasihan.
44 Engkau menyelubungi diri-Mu dengan awan, sehingga doa tak dapat
menembus.
45 Kami Kaujadikan kotor dan keji di antara bangsa-bangsa.
46 Terhadap kami semua seteru kami mengangakan mulutnya.
47 Kejut dan jerat menimpa kami, kemusnahan dan kehancuran.
48 Air mataku mengalir bagaikan batang air, karena keruntuhan
puteri bangsaku.
49 Air mataku terus-menerus bercucuran, dengan tak henti-hentinya,
50 sampai TUHAN memandang dari atas dan melihat dari sorga.
51 Mataku terasa pedih oleh sebab keadaan puteri-puteri kotaku.
52 Seperti burung aku diburu-buru oleh mereka yang menjadi seteruku
tanpa sebab.
53 Mereka melemparkan aku hidup-hidup dalam lobang, melontari aku
dengan batu.
54 Air membanjir di atas kepalaku, kusangka: "Binasa aku!"
55 "Ya TUHAN, aku memanggil nama-Mu dari dasar lobang yang dalam.
56 Engkau mendengar suaraku! Janganlah Kaututupi telinga-Mu
terhadap kesahku dan teriak tolongku!
57 Engkau dekat tatkala aku memanggil-Mu, Engkau berfirman: Jangan
takut!"
58 "Ya Tuhan, Engkau telah memperjuangkan perkaraku, Engkau telah
menyelamatkan hidupku.
59 Engkau telah melihat ketidakadilan terhadap aku, ya TUHAN;
berikanlah keadilan!
60 Engkau telah melihat segala dendam mereka, segala rancangan
mereka terhadap aku."
61 "Engkau telah mendengar cercaan mereka, ya TUHAN, segala
rancangan mereka terhadap aku,
62 percakapan orang-orang yang melawan aku, dan rencana mereka
terhadap aku sepanjang hari.
63 Amatilah duduk bangun mereka! Aku menjadi lagu ejekan mereka."
64 "Engkau akan mengadakan pembalasan terhadap mereka, ya TUHAN,
menurut perbuatan tangan mereka.
65 Engkau akan mengeraskan hati mereka; kiranya kutuk-Mu menimpa
mereka!
66 Engkau akan mengejar mereka dengan murka dan memunahkan mereka
dari bawah langit, ya TUHAN!"

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+14-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+14-16


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Mengenal Tokoh Alkitab: Paulus (II) -- Edisi 661/November 2013

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-BinaAnak -- Mengenal Tokoh Alkitab: Paulus (II)
661/November/II/2013

Shalom,

Setelah kita mempelajari latar belakang kehidupan Paulus dalam edisi yang lalu, kali ini kita akan mengajarkan tentang Paulus dan pelayanannya kepada anak-anak. Kali ini, kita akan membahas tentang pelayanan awal Paulus bersama dengan Barnabas di pulau Siprus. Kiranya menjadi berkat bagi Rekan-Rekan semua, secara khusus menjadi berkat bagi anak-anak layan kita untuk bersaksi tentang kebenaran Injil kepada orang lain. Selamat mengajar!

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>


BAHAN MENGAJAR: PAULUS DAN BARNABAS DI PULAU SIPRUS

Pokok Bahasan: Bersedia Bersaksi

Tujuan Umum: Anak memahami dan menghayati bahwa tugas bersaksi dapat dilakukan melalui kehidupan sehari-hari.

Bahan Alkitab: Kisah 12:24 -- 13:12

Tujuan Khusus:
Anak dapat:
1. Menceritakan tentang perjalanan Paulus bersama Barnabas yang pertama.
2. Menyebutkan nama tukang sihir yang ada di kota Pafos.
3. Menjelaskan bahwa kita tidak boleh segan-segan mengabarkan Injil, sampai kepada orang berpangkat sekalipun.

Ayat Hafalan: Kisah Para Rasul 9:15

Materi Pelajaran:

A. Untuk Guru:

Perjalanan pengabaran Injil yang dilakukan Rasul Paulus ini merupakan pemenuhan dari apa yang dikatakan Tuhan kepada Ananias ketika Ananias menemui Paulus di Damsyik. "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagiKu untuk memberitakan namaKu kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena namaKu." (Kisah Para Rasul 9:15-16)

Dalam ketiga pelajaran berikut ini, kita akan melihat bahwa Paulus menghadapi penguasa orang Yahudi, orang kafir (non-Yahudi), dan ia juga sudah menderita. Perjalanan Paulus dan Barnabas ini tidak selancar yang diperkirakan, dan juga tidak bisa dilaksanakan dengan rencana tertentu. Karena kondisi, setiap kali membuat rencana, ada perubahan. Atau, tiba-tiba ada perintah Roh Kudus yang menyatakan apa yang harus mereka lakukan. Hasil yang kita lihat adalah bahwa Injil, yang adalah Kabar Baik itu, disebarluaskan. Perluasan ini tidak dapat dihalang-halangi oleh kebencian, aniaya, atau apa pun juga karena Roh Allah sendiri yang bekerja.

B. Untuk Anak:

1. Pendahuluan

Sebagai pendahuluan, adakanlah tanya-jawab dengan anak-anak mengenai tukang sulap. Siapa yang pernah melihat tukang sulap? Pandai atau bodohkah tukang sulap itu? Biasanya, tukang sulap itu baik atau jahat? Apa yang biasa dilakukan tukang sulap? (Mengubah saputangan menjadi merpati, dan sebagainya. Berikan kesempatan kepada anak-anak untuk menyebutkan hal-hal lain yang dilakukan tukang sulap, yang pernah mereka lihat.)

Nah, sekarang kita akan mendengar cerita tentang seorang tukang sihir. Siapa yang pernah melihat tukang sihir? Biasanya, tukang sihir itu baik atau jahat? Apa beda tukang sihir dengan tukang sulap? (Tukang sulap melakukan pekerjaannya berdasarkan kecepatan tangan dan bantuan peralatan lainnya, sedangkan tukang sihir melakukan pekerjaan dengan menggunakan mantra dan ilmu-ilmu gaib.)

2. Cerita

Pernahkan kamu mendengar nama Saulus (atau Paulus)? Paulus itu mula-mula dikenal sebagai orang yang tidak senang pada Tuhan Yesus. Ia sangat benci pada semua orang Kristen. Itulah sebabnya, pada suatu hari ia berencana mau menangkapi semua orang Kristen yang ada di Damsyik dan memasukkan mereka ke penjara.

Rencana jahat Paulus itu kemudian dihalangi oleh Tuhan Yesus dengan cara membuat mata Paulus menjadi buta. Namun kemudian, Tuhan Yesus sendirilah yang menyembuhkan mata Paulus sehingga Paulus dapat melihat kembali. Peristiwa itu membuat Paulus menjadi sadar atas perbuatannya. Sejak itu, ia menjadi pengikut Yesus yang setia. Dan, dia pulalah yang di kemudian hari dikenal sebagai Rasul Paulus.

Suatu hari, Paulus bersama temannya, Barnabas dan beberapa orang lain berkumpul di kota Antiokhia. Ketika itu, mereka sedang mengadakan kebaktian. Pada saat itulah, orang-orang Anthiokhia dengan dipimpin oleh Roh Allah, Roh Kudus, memutuskan untuk mengirim Paulus dan Barnabas pergi mengabarkan Injil ke tempat-tempat lain. Lalu, mereka berdoa dan memberkati Paulus serta Barnabas.

Paulus dan Barnabas pun kemudian pergi. Seorang anak muda bernama Yohanes Markus ikut bersama Paulus dan Barnabas untuk membantu mereka, sekaligus untuk belajar bekerja bagi Tuhan. Jadi, mereka pergi bertiga. Roh Tuhan memimpin mereka untuk naik kapal, lalu menyeberang ke pulau Siprus. Selama berada di kapal, ketiga orang itu tetap berdoa dan selalu bercerita kepada orang-orang di kapal mengenai Tuhan Yesus.

Setibanya di pulau Siprus, mereka memulai mengabarkan Injil, yaitu bercerita kepada orang-orang mengenai Tuhan Yesus. Akibatnya, banyak juga orang yang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus.

Selama di pulau Siprus, Paulus, Barnabas, dan Yohanes Markus pergi juga ke kota Pafos. Di kota itu, tinggallah sang Gubernur, orang yang mempunyai pangkat paling tinggi di pulau itu. Gubernur sempat mendengar dari anak buahnya mengenai Berita Baik yang dibawa oleh Paulus, Barnabas serta Yohanes Markus. Dan sekarang, ia ingin mendengarnya langsung dari ketiga orang itu. Maka, dipanggilnya Paulus dan Barnabas.

Begitu Paulus dan Barnabas berhadapan muka dengan Gubernur, mereka segera menceritakan mengenai Tuhan Yesus dan kasih-Nya kepada manusia. Juga bahwa Tuhan Yesus menginginkan supaya kita, manusia, melakukan hal yang baik. Demikian Paulus dan Barnabas terus menjelaskan dan memberitakan tentang Tuhan Yesus kepada Gubernur. Sementara itu, bila Gubernur merasa belum mengerti, ia segera bertanya kepada Paulus dan Barnabas. Gubernur itu ingin tahu banyak mengenai Tuhan Yesus. Maka, Paulus dan Barnabas menjelaskannya sampai sang Gubernur mengerti.

Ketika mereka sedang asyik berbicara, tiba-tiba datanglah seorang teman Gubernur yang bernama Elimas. Ia seorang tukang sihir. Elimas memperhatikan hal-hal yang dibicarakan oleh Gubernur bersama Paulus dan Barnabas. Namun, setiap kali ia melihat bahwa Gubernur itu sudah menerima apa yang dikatakan Paulus dan Barnabas, eh ... dia langsung menyela dan berkata, "Bukan begitu Bapak Gubernur! Tidak benar apa yang dikatakan oleh Paulus dan Barnabas itu."

Paulus dan Barnabas tidak memedulikan perkataan Elimas. Mereka terus menyampaikan pengajaran mereka. Namun, Elimas, tukang sihir itu kembali menghalang-halanginya. Dia takut kalau-kalau Gubernur jadi mengikuti pengajaran Paulus dan Barnabas, lalu tidak mau lagi berteman dengan dia. Akhirnya, Paulus dan Barnabas menjadi marah.

Paulus, yang dipenuhi oleh Roh Kudus itu, dengan mata tajam memandang si tukang sihir dan berkata, "Hei, anak Iblis! Engkau penuh dengan rupa-rupa kejahatan; dan pekerjaanmu itu hanya menipu orang saja. Tahukah engkau bahwa engkau adalah musuh dari segala yang benar? Mengapa engkau terus-menerus mau membelokkan jalan Tuhan yang lurus itu? Hai Elimas, lihat! Tuhan akan menghukum engkau. Tangan-Nya yang berkuasa itu akan membuat engkau menjadi buta selama beberapa hari, dan engkau tidak dapat melihat matahari selama beberapa hari!"

Selesai Paulus mengatakan hal itu, tiba-tiba si tukang sihir merasa matanya menjadi kabur ... dan akhirnya tidak dapat melihat lagi. Ia menjadi buta. Ia harus meraba-raba, sampai ada orang yang menuntun dia keluar dari ruangan itu. Lalu, bagaimana halnya dengan Gubernur yang melihat peristiwa itu? Ia merasa kagum melihat kuasa Tuhan dan segala ajaran-Nya yang terlihat melalui Paulus. Dan, ia menjadi percaya kepada Tuhan Yesus!

Anak-anak, Paulus dan Barnabas sudah begitu berani mengabarkan Injil karena Roh Kudus terus memimpin dan menyertai mereka. Sebagai anak-anak Tuhan, kita juga harus mengabarkan Injil kepada semua orang, dan kita pun harus percaya bahwa Roh Kudus akan selalu memimpin kita. Nah, kita dapat memulainya dari sekarang, bercerita mengenai Yesus kepada saudara atau teman kita. Sekaligus berbuat baik, seperti yang dikehendaki Tuhan Yesus.

3. Aktivitas

Bermain peran. Sebelum bermain peran, adakanlah terlebih dahulu tanya-jawab sekitar pelajaran tadi. Yakinlah bahwa anak-anak sudah menguasai cerita sehingga anak-anak tahu apa yang dikatakan Paulus dan Barnabas saat mereka menginjili. Mereka juga harus tahu, kira-kira apa yang ditanyakan Gubernur kepada Paulus dan Barnabas. Lalu, apa yang dikatakan Elimas.

Bila guru sudah yakin bahwa anak-anak menguasai pelajaran itu, kemudian mintalah beberapa anak untuk memainkan peran cerita tersebut. Ada yang berperan sebagai Paulus, Barnabas, Yohanes Markus, Gubernur, dan Elimas serta beberapa orang lain sebagai teman Gubernur. Sebagai teman-teman Gubernur, anak-anak wanita dapat dilibatkan di sini. Dan bila cukup waktu, janganlah hanya satu kelompok saja yang bermain, tetapi bisa diulangi oleh kelompok lain.

Susunan Acara:
1. Anak memasuki ruangan, dapat sambil menyanyikan satu nyanyian.
2. Menyanyi bersama. Setelah semua anak mengambil tempat masing-masing, maka guru mengajak mereka untuk menyanyi satu lagu pujian.
3. Doa bersama. Sebelum berdoa, guru menanyakan kepada anak-anak apa ada hal khusus yang ingin didoakan. Tentu saja ucapan terima kasih untuk pimpinan Tuhan dalam minggu yang lalu, dan atas pengantaran Tuhan ke sekolah minggu. Barangkali ada yang mau mengucapkan syukur untuk adik yang baru lahir, atau untuk saudara yang baru sembuh dari sakit, dan mendoakan hal-hal yang lain. Biarkan anak-anak menyebutkannya. Guru tentu mau membimbing bila mereka masih ragu-ragu.
4. Menyanyi bersama.
5. Percakapan. Percakapan bisa sekitar pelajaran minggu lalu, sekaligus menyebutkan ayat hafalannya. Mintalah beberapa anak menyebutkan ayat hafalannya, kemudian semua menyebutkannya kembali secara bersama-sama.
6. Memberi persembahan, sambil menyanyikan lagu persembahan.
7. Bercerita. Lihat materi B-2.
8. Aktivitas (materi B-3). Persiapan aktivitas sudah merupakan evaluasi.
9. Penutup. Kebaktian diakhiri dengan doa dan nyanyian.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Pedoman Mengolah Sekolah Minggu: Anak Kecil (Umur 7 -- 9 Tahun) Tahun III, Jilid III
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 1992
Halaman: 11 -- 16


STOP PRESS: TOPIK NATAL DALAM FACEBOOK GRUP E-BINAANAK

Kabar gembira bagi para pelayan anak!

Yayasan Lembaga SABDA membuka periode II diskusi dalam Facebook Grup e-BinaAnak. Facebook group ini ditujukan bagi para pelayan anak untuk membaca, berdiskusi, dan berbagi, demi pengembangan keterampilan dalam melayani dan bertumbuh bersama dalam Kristus. Kali ini, akan dibuka diskusi dengan pembahasan mengenai Natal. Bagi Rekan-Rekan yang tertarik dan aktif menggunakan Facebook, serta rindu memahami tentang makna Natal yang sesungguhnya sehubungan dengan pelayanan anak, kami undang untuk bergabung dalam grup ini. Mari kita saling membangun kerohanian, pengalaman, dan pengertian seputar pelayanan anak dengan membaca tulisan-tulisan bermutu dan berdiskusi bersama.

Segeralah mendaftar di Facebook Grup e-BinaAnak < https://www.facebook.com/groups/binaanak/ > dan kami meminta Anda untuk mengisi data di bawah ini serta menyetujui komitmen anggota Grup e-BinaAnak.

----------------> potong di sini <-------------------
FORMULIR DATA DIRI DAN KOMITMEN

Nama:
Tanggal lahir:
Kota tempat tinggal:
Email:
Alasan saya ingin bergabung di Grup e-BinaAnak:

Komitmen saya:
Dengan bergabung di Grup e-BinaAnak ini, saya berkomitmen untuk ikut berkontribusi aktif dalam grup ini hingga selesai mendiskusikan satu bahan diskusi.
----------------> potong di sini <-------------------

Kirimkan formulir ini ke < binaanak(at)sabda.org >

Penanggung jawab: Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Alamat kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Penyelenggara: Situs PEPAK (Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen) dan Publikasi elektronik e-BinaAnak.
< http://pepak.sabda.org/ >, < http://minggu.co >


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Tuesday, November 12, 2013

[i-kan-humor] [e-Humor] MASAK UNTUK ORANG ASING -- 2279 November/2013

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-Humor
2279, November 2013

Shalom,

Seorang suami pasti akan merasa senang jika istrinya memasakkan makanan untuknya. Di pihak lain, sang istri juga pasti merasa senang jika masakannya disukai bahkan dipuji oleh suaminya. Hmmmm, tetapi, jika ada seorang istri yang lebih senang memasak untuk orang lain daripada untuk suaminya, kira-kira apa ya penyebabnya? Mau tahu? Lihat saja kisah berikut ini.

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2279. MASAK UNTUK ORANG ASING

Ibu Anto adalah seorang wanita paruh baya yang aktif di gereja. Beberapa hari dalam seminggu, dia menjadi sukarelawan di dapur gereja untuk menyiapkan makanan bagi pengemis atau gelandangan yang ada di sekitar gereja.

Sering kali karena sibuk, Ibu Anto tidak sempat menyiapkan makanan untuk suaminya. Hal ini membuat Pak Anto protes.

Pak Anto: Kenapa Ibu lebih memilih sibuk menyiapkan makanan untuk orang asing daripada untuk suami Ibu sendiri?

Ibu Anto: Karena mereka tidak pernah komplain soal rasa masakanku.

[Sumber: Great Clean Jokes for Grown Up Kids, halaman 40]

Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. (Kolose 3:19) < http://alkitab.sabda.org/?Kolose+3:19 >


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

(e-RH) November 13 -- BUKAN MEMEGAHKAN DIRI

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 13 November 2013
Bacaan : 2 Korintus 12:1-15
Setahun: Kisah Para Rasul 11-13
Nats: Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri
aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahankelemahanku. (2
Korintus 12:5)

Judul:

BUKAN MEMEGAHKAN DIRI

Sebagai orang beriman, kita memiliki beberapa tugas khusus, salah
satunya adalah bersaksi. Bersaksi dimaksudkan untuk menyampaikan
pengalaman hidup kita bersama dengan Tuhan, baik yang senang maupun
yang susah, dengan mengedepankan kebaikan Tuhan, bukan membanggakan
kehebatan kita. Tujuannya bukan agar orang memuji kita, melainkan
agar mereka memuliakan Tuhan. Masalahnya, tidak jarang yang terjadi
justru sebaliknya.



Sewaktu Rasul Paulus bersaksi tentang kehidupan imannya, ia cukup
berhati-hati agar tidak terjebak ke dalam kecenderungan manusia
untuk menyombongkan diri tersebut (ay. 11-13). Walaupun telah
mengalami pengalaman rohani yang dahsyat (ay. 1), Paulus tidak ingin
membanggakannya. Dalam menceritakan penglihatannya, ia justru
memperhalus pernyataannya dengan kalimat "ada seorang Kristen" dan
bukan terang-terangan berkata "sewaktu saya diangkat ke surga".
Disebutkan juga "entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar
tubuh, aku tidak tahu", dan selanjutnya ditegaskan hanya "Allah yang
mengetahuinya" (ay. 2, 3). Paulus menyadari, pengalaman itu bukan
karena kehebatan dirinya, melainkan karena kemurahan Tuhan atasnya
sekalipun dirinya penuh kelemahan.



Sebuah kerendahan hati yang patut diteladani, bukan? Ia seorang
rasul yang istimewa, namun hal itu tidak menjadikannya membusungkan
dada. Ia tidak segan untuk mengakui kelemahannya, dan menonjolkan
kebaikan Tuhan. Begitu juga dengan kesaksian kita. Kiranya kebaikan
Tuhanlah yang menjadi pusatnya. --Eddy Nugroho

KITA MANUSIA BIASA YANG MENDAPATKAN KEHORMATAN
UNTUK BERSAKSI TENTANG TUHAN YANG LUAR BIASA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+12:1-15

2 Korintus 12:1-15

1 Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada
faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan
penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima
dari Tuhan.
2 Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang
lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar
tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu
tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
3 Aku juga tahu tentang orang itu, --entah di dalam tubuh entah di
luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--
4 ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang
tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
5 Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri
aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku.
6 Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh
lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan
diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku
lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar
dari padaku.
7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena
penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu
duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk
menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya
utusan Iblis itu mundur dari padaku.
9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu,
sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."
Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya
kuasa Kristus turun menaungi aku.
10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam
siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan
oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
11 Sungguh aku telah menjadi bodoh; tetapi kamu yang memaksa aku.
Sebenarnya aku harus kamu puji. Karena meskipun aku tidak
berarti sedikitpun, namun di dalam segala hal aku tidak kalah
terhadap rasul-rasul yang luar biasa itu.
12 Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah seorang rasul,
telah dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran
oleh tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa.
13 Sebab dalam hal manakah kamu dikebelakangkan dibandingkan dengan
jemaat-jemaat lain, selain dari pada dalam hal ini, yaitu bahwa
aku sendiri tidak menjadi suatu beban kepada kamu? Maafkanlah
ketidakadilanku ini!
14 Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk
mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi
kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri.
Karena bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang
tuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya.
15 Karena itu aku suka mengorbankan milikku, bahkan mengorbankan
diriku untuk kamu. Jadi jika aku sangat mengasihi kamu, masakan
aku semakin kurang dikasihi?

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+11-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+11-13


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Monday, November 11, 2013

[i-kan-misi] [e-JEMMi] Gereja dan Misi (I) -- Edisi 28/November/2013

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-JEMMi -- Gereja dan Misi (I)
No. 28, Vol. 16, November 2013

Shalom,

Gereja Tuhan sejatinya adalah sekumpulan orang berdosa yang telah ditebus dan disucikan oleh darah Kristus. Tak hanya menikmati penebusan dan keselamatan itu, gereja seharusnya juga menjadi wakil Kerajaan Allah yang berdampak besar bagi dunia di sekitarnya. Pada edisi bulan ini, e-JEMMi akan membahas mengenai hubungan gereja Tuhan dengan tugas yang diembannya. Kiranya apa yang kami sajikan ini dapat mendorong pembaca sekalian untuk semakin serius dalam mendoakan gereja Tuhan agar dapat berjalan sesuai dengan kehendak Allah. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati kita sekalian.

Pemimpin Redaksi e-JEMMi,
Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
< http://misi.sabda.org/ >


ARTIKEL MISI: APA MISI GEREJA?

Mungkin, ada banyak pendapat mengenai berbagai tugas dan fungsi gereja, tetapi beberapa hal berikut ini dapat mewakili empat hal yang menjadi prioritas gereja.

1. Memberitakan Injil ke seluruh dunia dan menjadikan setiap bangsa murid Tuhan.

"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20)

"Lalu Ia berkata kepada mereka: 'Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.'" (Markus 16:15)

Kedua cuplikan Alkitab di atas, yang sering kali dikenal sebagai Amanat Agung, adalah perintah terakhir Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya sebelum Ia terangkat ke surga. Catatan Injil menurut Markus menyatakan bahwa perintah Yesus untuk para murid adalah untuk pergi memberitakan Injil ke seluruh dunia, sedangkan Matius menekankan perintah itu kepada gereja, yaitu untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya. Kombinasi dari kedua elemen ini, penginjilan dan pemuridan, secara umum dikenal sebagai misi Kristus yang harus dikerjakan oleh gereja-Nya. "Penginjilan" adalah pelayanan dalam bentuk pemberitaan Injil Yesus Kristus yang membawa jiwa manusia ke dalam persekutuan dengan Allah, sedangkan "pemuridan" adalah pelayanan yang tujuannya untuk memperlengkapi orang-orang percaya agar menjadi murid yang disiplin dalam mengikut Kristus dan ajaran-ajaran-Nya.

Pada kenyataannya, misi yang diemban gereja adalah perpanjangan dari pelayanan Kristus selama di dunia (Yohanes 14:12). Yesus memandang bahwa seluruh tujuan pelayanan-Nya bertumpu pada satu tujuan, yaitu untuk menebus jiwa manusia bagi dunia yang akan datang. "Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang." (Matius 18:11) Dan pada gilirannya, Ia meneruskan tujuan pelayanan yang sama kepada para murid-Nya. Katanya kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (Matius 4:19) Di kemudian hari, rasul Paulus memberi konfirmasi bahwa pelayanan yang bertujuan untuk membawa seluruh bangsa kepada Allah juga telah diteruskan kepada setiap orang yang telah dibawa kepada-Nya (telah menjadi jemaat Allah). Dalam suratnya, Paulus menulis, "Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami." (2 Korintus 5:18) Membawa jiwa kepada Yesus Kristus adalah tujuan hidup setiap orang percaya, bukan hanya para pendeta dan para penginjil.

Mungkin, pernyataan terbaik yang merangkum misi Kristus dan gereja-Nya ini terdapat dalam bagian kitab Yesaya yang dibacakan oleh Yesus ketika Ia mengajar di sebuah sinagoge di Nazaret. Saat itu, Ia membaca bagian ini, "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Lukas 4:18-19)

2. Untuk melayani sebagai komunitas yang memuji dan bersekutu bersama, dengan demikian mewujudkan kehadiran dan kasih Kristus.

"Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Matius 18:20)

Sejak semula, Allah menciptakan manusia demi diri-Nya, supaya mereka dapat menikmati persekutuan dengan-Nya dalam penyembahan kepada-Nya (Wahyu 4:11; Yohanes 4:23). Karena itu, salah satu dimensi tujuan Allah bagi gereja-Nya adalah untuk mengumpulkan umat-Nya dan menyediakan sebuah lingkungan khusus sehingga mereka dapat menyembah Tuhan bersama-sama. Di dalam lingkungan penyembahan itulah, kita dapat mengekspresikan kasih kita kepada-Nya dan kepada satu sama lain. Yesus menggambarkan hal ini sebagai cita-cita tertinggi dalam kekristenan, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." (Markus 12:30-31)

Tuhan sangat disenangkan ketika menerima kasih dan penyembahan yang dilakukan secara bersama-sama oleh anak-anak-Nya, dalam kesatuan dan kasih terhadap satu sama lain (Efesus 4:1-4; 1 Yohanes 1:7). Kehadiran-Nya diwujudkan dalam lingkungan semacam itu. Sebaliknya, kehadiran-Nya juga membuat kesaksian kita menjadi nyata di mata dunia. "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:35)

Pada awalnya, kebaktian pada hari Minggu diciptakan untuk meniru persekutuan Hari Tuhan yang dilakukan oleh gereja mula-mula. Persekutuan yang dilakukan pada zaman itu juga termasuk sebuah jamuan kasih (Kisah Para Rasul 20:7). Pada waktu itu, mereka akan berbagi makanan bersama-sama (Kisah Para Rasul 2:46) dan mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan (perjamuan kudus) untuk mengakui tubuh Kristus yang telah dikurbankan dan untuk mengakui tubuh-Nya yang terkasih, yaitu gereja. Persekutuan itu adalah sebuah perwujudan kasih kepada Allah dan kepada sesama orang percaya.

3. Untuk mendewasakan orang-orang percaya dan mempersiapkan mereka untuk melakukan tugas pelayanan.

"Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus ...." (Efesus 4:11-12)

Ini adalah misi penting lainnya yang harus dikerjakan oleh gereja, khususnya oleh para pelayannya, yaitu untuk menguatkan orang-orang percaya dan memperlengkapi mereka demi tugas pelayanan. Gereja seharusnya menjadi sebuah tempat yang memiliki atmosfer yang mendukung pertumbuhan rohani. Di sanalah seharusnya firman Tuhan diajarkan, menjadi tempat orang-orang percaya diteguhkan, dididik, dan dipimpin menuju kedewasaan. Tujuannya bukanlah hanya untuk mendasarkan iman mereka dalam Kristus saja, melainkan juga untuk mempersiapkan mereka dalam melayani. Sesuai dengan rencana Allah, setiap anggota tubuh Kristus dipanggil untuk melayani di setiap aspek pelayanan (Roma 12:6; 1 Korintus 12:14-31), terutama dalam bidang-bidang yang membawa jiwa-jiwa kepada Kristus (2 Korintus 5:17).

Bahkan, seorang awam pun juga dituntut untuk mendorong dan memacu sesama orang percaya untuk mengerjakan tugas pelayanan. Dan, menurut Kitab suci, ini adalah salah satu dari tujuan utama mengapa kita datang ke gereja. "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:24-25)

4. Untuk mewakili Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia dan untuk memengaruhi masyarakat di sekitar kita dengan prinsip-prinsip ilahi.

"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi." (Matius 5:13-14)

Yesus menggunakan garam dan terang sebagai metafora atas karakter gereja-Nya yang berdampak di tengah-tengah dunia. Secara historis, garam selalu menjadi komoditas berharga yang salah satu kegunaannya adalah untuk membasmi kuman sehingga menangkal infeksi. Sedangkan terang adalah kekuatan yang menghalau kegelapan dan menjadi elemen penting dalam kehidupan manusia.

Sama halnya dengan kehadiran gereja di tengah-tengah dunia. Gereja menjadi semacam pembasmi kuman yang diberikan Kristus untuk menangkal dosa, gereja menjadi kuasa kebenaran Allah yang sifatnya selalu membasmi infeksi yang disebabkan oleh kejahatan. Gereja dimaksudkan untuk mewakili Allah dalam masyarakat. Gereja tidak pernah diciptakan untuk menjadi pasif, tidak juga untuk terkurung di dalam gedungnya. Sebaliknya, gereja diciptakan untuk terlibat secara aktif menjadi katalis antara kehendak Allah yang luhur dengan dunia di sekitar kita.

Kehendak Kristus atas gereja-Nya adalah agar gereja menyatakan cahayanya dan bersinar bagi dunia. Ia juga mau agar gereja-Nya mengasihi, memberi perhatian, dan memenuhi kebutuhan kemanusiaan sambil tetap menjunjung tinggi kebenaran penebusan dan pengajaran Yesus Kristus. "Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah." (Titus 3:14) Yesus berkata kepada gereja-Nya, "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16) (t/Yudo)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Victorious
Alamat URL: http://www.victorious.org/churchbook/chur04.htm
Judul asli artikel: What is the Mission of the Church?
Penulis: Dale A. Robbins
Tanggal akses: 23 Oktober 2013


PROFIL BANGSA: SUKU PEAR DARI KAMBOJA BAGIAN TIMUR

Sejarah

Ada enam suku bangsa minoritas di Kamboja yang secara linguistik saling berhubungan: suku Chong, suku Por (Peur, Pear), suku Samre, suku Saoch, suku Somrya, dan suku Suoy (Suy). Keenam suku bangsa ini berbeda, baik secara etnis maupun linguistik, dari suku bangsa mayoritas bangsa Khmer lainnya. Jumlah total mereka tidak lebih dari 10.000 jiwa, bahkan di antara suku-suku ini ada yang jumlahnya hanya beberapa ratus orang saja. Suku bangsa Chong juga dapat ditemukan di Provinsi Trat dan Chantaburi di Thailand. Secara historis, suku tersebut adalah suku pertama yang mendiami Kamboja dan wilayah Khmer kuno.

Selama periode Angkor (masa keemasan Kekaisaran Khmer yang dimulai pada tahun 208 sM -- 1431 M --red.), ada bukti-bukti yang meyakinkan bahwa keenam suku bangsa ini dieksploitasi sebagai budak. Suku-suku bangsa ini juga dikenal sebagai penanam dan penghasil kepulaga. Juga, ada laporan yang mengatakan bahwa Tentara Khmer Merah menindas suku-suku ini sehingga mengakibatkan hilangnya tanah adat mereka seiring konflik yang berlangsung selama beberapa dekade di Kamboja.

Saat ini, keenam suku bangsa ini tersebar di sebelah barat sungai Mekong. Kebanyakan dari mereka sekarang dapat berbicara dalam bahasa Khmer dan sudah lebih terasimilasi dengan bangsa Khmer sendiri. Generasi muda mereka bahkan tidak lagi menggunakan bahasa suku, tetapi hanya berkomunikasi menggunakan bahasa Khmer saja. Meskipun beberapa generasi yang lebih tua masih menggunakan bahasa suku mereka, tetapi diperkirakan bahasa itu akan punah hanya dalam beberapa generasi saja. Informasi mengenai suku-suku bangsa ini sangat terbatas, bahkan sebuah survey yang dilakukan untuk menemukan suku Chong baru-baru ini dinilai gagal karena tidak menemukan keberadaan mereka. Meskipun ditemukan referensi-referensi sejarah yang menyebutkan keberadaan mereka di wilayah Kamboja, tetapi kemungkinan besar suku Chong kini tidak lagi berdiam di negara tersebut.

Seperti apa kehidupan mereka?

Suku Pear tinggal di desa-desa terpencil yang sering kali berada jauh di tengah-tengah wilayah hutan. Sebagian besar mata pencarian mereka adalah bertani. Sawah mereka biasanya terletak jauh di dalam hutan dan setiap beberapa tahun sekali, mereka melakukan perpindahan lahan. Suku ini sangat bergantung pada musim sehingga jika terjadi banjir atau kekeringan, mereka akan mengalami kekurangan pangan. Selain bertani, mereka juga menanam sayur-sayuran dan pisang; mereka juga mengumpulkan hasil hutan seperti getah resin, kayu bakar, dan arang. Beberapa dari mereka masih berdiam di gunung Krâvanh (secara harfiah berarti gunung Kepulaga) dan mengumpulkan kepulaga dari hutan. Biasanya, mereka tinggal di rumah yang sederhana yang terbuat dari bambu. Rumah itu rendah dan hanya memiliki satu kamar, biasanya atap dan dindingnya terbuat dari dedaunan, bambu atau kayu. Kebanyakan dari mereka masih buta huruf karena kesempatan pendidikan masih sangat terbatas dan dilaksanakan dalam bahasa nasional Khmer.

Apa kepercayaan mereka?

Orang-orang Pear masih menganut animisme. Mereka menyembah Neak Ta atau Arak, yang mereka percayai sebagai roh-roh yang sangat kuat dan dapat mencelakakan mereka. Orang-orang Pear percaya bahwa kedua roh ini hanya dapat ditenangkan melalui persembahan-persembahan sesaji. Orang-orang Pear sering kali mempraktikkan pengobatan tradisional yang sebenarnya merupakan gabungan dari praktik spiritisme dan penggunaan tanaman obat-obatan yang mereka kumpulkan dari hutan. Namun, praktik pengobatan semacam ini jarang berhasil, sebaliknya sangat berbahaya. Mereka hidup dalam budaya yang sangat terikat oleh takhayul dan dicekam ketakutan terhadap roh-roh. Contohnya, orang-orang Pear yang hidup di tepi hutan Kepulaga memiliki "aturan-aturan" spesifik mengenai bagaimana mereka harus mengumpulkan kepulaga di hutan.

Apa kebutuhan mereka?

Orang-orang dari suku bangsa ini sangat miskin dan dianggap remeh oleh mayoritas bangsa Khmer. Mereka tidak memiliki akses yang cukup kepada pendidikan dan pelayanan kesehatan. Dan, yang lebih penting, mereka membutuhkan orang-orang yang rindu untuk menuntun mereka kepada Kabar Baik. (t/Yudo)

Pokok Doa:

1. Berdoalah kepada Allah supaya Ia mengirim pekerja-pekerja-Nya untuk memberitakan Kabar Baik di tengah-tengah suku bangsa ini.

2. Mintalah kepada Allah supaya dengan kuasa-Nya, Ia melepaskan suku bangsa ini dari keterikatan terhadap roh-roh jahat.

3. Doakan juga agar Allah menggerakkan pemerintah Kamboja untuk memerhatikan kebutuhan suku bangsa ini, terutama untuk akses kepada pendidikan dan pelayanan kesehatan yang memadai.

Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Joshua Project
Alamat URL: http://www.joshuaproject.net/people-profile.php?rog3=CB&peo3=14351
Judul asli artikel: Pear, Eastern of Cambodia
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 24 Oktober 2013


Kontak: jemmi(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Amidya, dan Yulia
Berlangganan: subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/misi/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo