Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Saturday, December 14, 2013

Kalender Doa SABDA: 16 -- 22 Desember 2013

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

KADOS -- Edisi 180 (16 -- 22 Desember 2013)

Salam kasih Kristus,

Sebagai orang Kristen, kita mempunyai tugas untuk menjadi garam dan terang bagi orang-orang di sekitar kita. Sudahkah Anda melakukannya? Memang, setiap orang mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melakukan hal yang sama untuk masyarakat. Apabila kita tidak bisa terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat, kita bisa mendoakan mereka kepada Tuhan. Marilah kita membuka hati, mata, dan pikiran kita untuk mengerti apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di sekitar kita. Kita bisa membawanya dalam doa-doa kita. Marilah kita berdoa dan sisipkan pokok-pokok doa ini ke dalam doa Anda. Selamat berdoa.

Pemimpin Redaksi KADOS,
Santi T.
< santi(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >


16 Desember 2013 -- Peran Pemuda/Pemudi Kristen di Masyarakat

Sebagai orang percaya, pemuda dan pemudi Kristen harus bisa menjadi garam dan terang bagi masyarakat sekitar. Ada banyak kegiatan masyarakat yang bisa diikuti/dibantu oleh para pemuda dan pemudi Kristen. Melalui kegiatan ini, mereka bisa bersosialisasi dan menjadi berkat bagi masyarakat. Memang, kita hidup di masyarakat yang beraneka kepercayaan, tetapi keadaan ini bisa menjadi kesempatan berharga untuk menjadi terang di masyarakat. Marilah kita berdoa agar para pemuda dan pemudi Kristen bisa berperan aktif dan berkontribusi baik di masyarakat. Biarlah melalui keaktifan di masyarakat, mereka dapat menjadi teladan dan berkat bagi sesama.

17 Desember 2013 -- Bahan Bakar Subsidi

Pemerintah sudah berusaha untuk meringankan beban masyarakat, khususnya dalam hal transportasi, yaitu dengan diadakannya bahan bakar bersubsidi. Bahan bakar bersubsidi ini sangat menolong masyarakat, terutama dalam hal keuangan, sehingga secara tidak langsung masyarakat lebih berhemat. Doakanlah agar usaha pemerintah ini mendapat respons yang baik dari masyarakat sehingga ada kerja sama yang menguntungkan bagi semua pihak. Berdoalah juga agar masyarakat ekonomi atas bisa mendukung usaha pemerintah ini dengan tidak menggunakan bahan bakar bersubsidi.

18 Desember 2013 -- Penjaga Pintu Rel Kereta Api

Profesi sebagai penjaga pintu rel kereta api membutuhkan ketelitian dan kecekatan dalam bekerja. Penjaga pintu rel KA bertanggung jawab terhadap keselamatan semua pengguna jalan yang melintasi rel KA. Untuk itu, para penjaga pintu rel KA harus selalu waspada dan teliti terhadap jadwal melintasnya KA. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar semua penjaga pintu rel KA dapat melakukan tugasnya dengan hati-hati dan bertanggung jawab.

19 Desember 2013 -- Kualitas Buku Pelajaran di Indonesia

Salah satu sarana untuk memajukan pendidikan di Indonesia adalah buku pelajaran sekolah. Buku pelajaran ini berperan penting untuk memandu dan menyediakan bahan-bahan pelajaran yang diperlukan. Untuk itu, kualitas buku pelajaran sangat penting untuk diperhatikan karena menjadi modal/patokan bagi guru dan siswa dalam belajar. Marilah kita berdoa untuk semua orang yang terlibat dalam penyusunan buku pelajaran sekolah agar mereka bisa menyusun bahan-bahan yang berkualitas dan berguna bagi pendidikan di Indonesia.

20 Desember 2013 -- Pemulihan Hubungan Keluarga yang Retak

Keutuhan keluarga menjadi dambaan setiap orang. Namun kenyataannya, ada beberapa keluarga yang mengalami masalah sehingga keluarga mereka mengalami keretakan, bahkan sampai berpisah. Sebagai orang Kristen, marilah kita menjaga keluarga kita sebaik mungkin dengan menanamkan prinsip-prinsip Kristen dalam keluarga. Berdoalah kepada Tuhan Yesus untuk keluarga-keluarga yang sedang mengalami masalah, doakan agar keluarga ini bisa mengalami pemulihan dan kebersamaan.

21 Desember 2013 -- Laporan Tahunan

Bulan Desember menjadi bulan yang sibuk bagi sebagian besar karyawan. Biasanya, pada akhir tahun seperti ini, para karyawan dituntut untuk menyelesaikan laporan tahunan dari masing-masing pekerjaannya. Pembuatan laporan tahunan ini memerlukan konsentrasi dan ketelitian karena mereka harus mengumpulkan semua informasi dan hasil kerja selama satu tahun. Doakanlah kepada Tuhan Yesus agar para karyawan bisa mengerjakan laporan tahunan dengan teliti dan maksimal. Berdoalah juga agar setiap pekerjaan yang telah mereka lakukan bisa menjadi berkat bagi perusahaan/yayasan tempat mereka bekerja.

22 Desember 2013 -- Hari Ibu

Tidak diragukan lagi bahwa peran ibu sangat penting dalam kehidupan ini. Selain melahirkan, merawat, dan membimbing, ibu berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak di masa yang akan datang. Melalui kasih sayang yang diberikannya, anak bisa hidup lebih baik dengan mengasihi sesamanya. Marilah di hari yang istimewa ini, yaitu hari Ibu, kita mendoakan ibu kita dan para ibu di seluruh dunia agar mereka bisa tetap melakukan panggilannya dengan penuh sukacita. Berdoalah juga agar mereka menjadi ibu yang berkenan bagi keluarga dan Tuhan.


Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Santi T.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

(e-RH) Desember 15 -- TETAPLAH ANTUSIAS

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 15 Desember 2013
Bacaan : Roma 8:31-39
Setahun: Ibrani 11-13
Nats: Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Roma
8:31)

Judul:

TETAPLAH ANTUSIAS

Saat kita beribadah, bekerja, atau dalam seminar, kita sering
mendengar ajakan untuk bersikap antusias. Kita mengenal kata
"antusias" sebagai sebuah dorongan untuk tetap bersemangat. Akan
tetapi, kata antusias sebenarnya memiliki arti yang jauh lebih dalam
dari itu. Kata en-theos, dalam bahasa Yunani, mengacu pada orang
yang dirasuki oleh dewa. Kalangan Kristen kemudian menggunakannya
untuk menggambarkan penyertaan Tuhan, yang ada di dalam diri kita.
Antusias lalu dapat dimaknai sebagai: "Jika Tuhan beserta dengan
kita, apa yang bisa kita lakukan?"


Rasul Paulus mengingatkan jemaat untuk senantiasa bersikap antusias
karena Allah ada di pihak kita. Nah, apakah Anda dan saya termasuk
orang yang antusias? Sungguhkah kita percaya dan berpegang teguh
pada kebenaran akan penyertaan Allah? Bagaimana tanggapan kita
ketika persoalan hidup yang berat menghimpit kita? Bagaimana sikap
kita ketika kehidupan tidak berjalan seperti yang kita harapkan?


Orang yang antusias akan menanggapi kondisi hidup secara berbeda.
Ketika masalah besar datang, ia justru berkata: "Terima kasih Tuhan
untuk masalah ini. Dengan ini, aku bisa membuktikan bahwa Engkau
jauh lebih besar dari masalahku!" Sikap inilah yang menguatkan
Paulus ketika menghadapi tekanan, penderitaan, dan penganiayaan.
Bagaimana dengan kita? Ingatlah bahwa Allah, yang selalu berada di
pihak kita, jauh lebih besar dari persoalan apa pun. Berpeganglah
teguh pada kebenaran tersebut, dan bertindaklah secara antusias!
--Samuel Yudi Susanto

ANTUSIASME MEMBANGKITKAN KEKUATAN DAN KETABAHAN
DALAM MENGHADAPI PERSOALAN HIDUP YANG PALING SULIT SEKALIPUN.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/12/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Roma+8:31-39

Roma 8:31-39

31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu?
Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang
menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak
mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan
Dia?
33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah,
yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah
bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah
menjadi Pembela bagi kita?
35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?
Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau
ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya
maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba
sembelihan."
37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang
menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik
malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada
sekarang, maupun yang akan datang,
39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah,
ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita
dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+11-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+11-13


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Friday, December 13, 2013

(e-RH) Desember 14 -- MENEPATI JANJI

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 14 Desember 2013
Bacaan : Kejadian 50:1-14
Setahun: Ibrani 8-10
Nats: Ayahku telah menyuruh aku bersumpah... izinkanlah aku pergi ke
sana, supaya aku menguburkan ayahku; kemudian aku akan kembali.
(Kejadian 50:5)

Judul:

MENEPATI JANJI

Film The Terminal mengisahkan seorang pria yang terpaksa tinggal
di terminal bandar udara New York karena situasi negara asalnya.
Yang membuat saya tersentuh adalah alasan pria itu pergi ke Amerika
dan rela bersusah payah menjalani hari-hari di terminal tersebut.
Ternyata ia hendak memenuhi janjinya kepada almarhum ayahnya, yaitu
janji untuk mendapatkan tanda tangan dari musisi jazz idola ayahnya.


Yusuf juga pernah melakukan hal yang serupa, yaitu menepati janji
kepada almarhum ayahnya. Janjinya adalah janji untuk menguburkan
jenazah Yakub, ayahnya, di tanah Kanaan. Sebetulnya dengan statusnya
sebagai seorang petinggi di Mesir, tindakan ini bisa menimbulkan
berbagai tanda tanya di kalangan penduduk. Bukankah di Mesir juga
banyak tempat pekuburan? Mengapakah ayah seorang pejabat Mesir tidak
mau dikuburkan di sana? Selain itu, tidak sedikit usaha yang harus
dikeluarkan untuk memindahkan jenazah Yakub ke Kanaan. Tambahan
lagi, kalaupun Yusuf memilih untuk tidak menepati janjinya, Yakub
pun pasti tidak akan protes karena ia sudah mati. Tetapi, Yusuf
memilih untuk menepati janjinya.


Sebuah janji baik itu kepada pasangan, teman, anak, orangtua, Tuhan,
maupun seseorang yang sekarang sudah meninggal, dibuat untuk
ditepati. Memang kadang tidak mudah sebab banyak tantangan yang bisa
menghadang. Tetapi, segala tantangan tersebut sebetulnya adalah
ujian terhadap karakter kita. Adakah janji yang masih belum Anda
tepati hingga saat ini? Tepatilah segera! --Alison Subiantoro

JANJI DIBUAT UNTUK DITEPATI,
BUKAN UNTUK DIINGKARI.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/12/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+50:1-14

Kejadian 50:1-14

1 Lalu Yusuf merebahkan dirinya mendekap muka ayahnya serta
menangisi dan mencium dia.
2 Dan Yusuf memerintahkan kepada tabib-tabib, yaitu
hamba-hambanya, untuk merempah-rempahi mayat ayahnya; maka
tabib-tabib itu merempah-rempahi mayat Israel.
3 Hal itu memerlukan empat puluh hari lamanya, sebab demikianlah
lamanya waktu yang diperlukan untuk merempah-rempahi, dan orang
Mesir menangisi dia tujuh puluh hari lamanya.
4 Setelah lewat hari-hari penangisan itu, berkatalah Yusuf kepada
seisi istana Firaun: "Jika kiranya aku mendapat kasihmu,
katakanlah kepada Firaun,
5 bahwa ayahku telah menyuruh aku bersumpah, katanya: Tidak lama
lagi aku akan mati; dalam kuburku yang telah kugali di tanah
Kanaan, di situlah kaukuburkan aku. Oleh sebab itu, izinkanlah
aku pergi ke sana, supaya aku menguburkan ayahku; kemudian aku
akan kembali."
6 Lalu berkatalah Firaun: "Pergilah ke sana dan kuburkanlah ayahmu
itu, seperti yang telah disuruhnya engkau bersumpah."
7 Lalu berjalanlah Yusuf ke sana untuk menguburkan ayahnya, dan
bersama-sama dengan dia berjalanlah semua pegawai Firaun, para
tua-tua dari istananya, dan semua tua-tua dari tanah Mesir,
8 serta seisi rumah Yusuf juga, saudara-saudaranya dan seisi rumah
ayahnya; hanya anak-anaknya serta kambing domba dan lembu
sapinya ditinggalkan mereka di tanah Gosyen.
9 Baik kereta maupun orang-orang berkuda turut pergi ke sana
bersama-sama dengan dia, sehingga iring-iringan itu sangat
besar.
10 Setelah mereka sampai ke Goren-Haatad, yang di seberang sungai
Yordan, maka mereka mengadakan di situ ratapan yang sangat sedih
dan riuh; dan Yusuf mengadakan perkabungan tujuh hari lamanya
karena ayahnya itu.
11 Ketika penduduk negeri itu, orang-orang Kanaan, melihat
perkabungan di Goren-Haatad itu, berkatalah mereka: "Inilah
perkabungan orang Mesir yang amat riuh." Itulah sebabnya tempat
itu dinamai Abel-Mizraim, yang letaknya di seberang Yordan.
12 Anak-anak Yakub melakukan kepadanya, seperti yang dipesankannya
kepada mereka.
13 Anak-anaknya mengangkut dia ke tanah Kanaan, dan mereka
menguburkan dia dalam gua di ladang Makhpela yang telah dibeli
Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik,
yaitu ladang yang di sebelah timur Mamre.
14 Setelah ayahnya dikuburkan, pulanglah Yusuf ke Mesir, dia dan
saudara-saudaranya dan semua orang yang turut pergi ke sana
bersama-sama dengan dia untuk menguburkan ayahnya itu.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+8-10
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+8-10


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

[i-kan-humor] [e-Humor] LUBANG -- 2292 Desember/2013

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-Humor
2292, Desember 2013

Shalom,

Setiap orang bisa terjatuh, apalagi jika dia berjalan terburu-buru dan tidak hati-hati. Hari ini, kita akan melihat reaksi beberapa orang ketika melihat sesamanya terjatuh ke dalam lubang yang dalam. Reaksi atau respons manakah yang terbaik? Langsung baca saja ya.

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2292. LUBANG

Seorang pria terjatuh ke dalam sebuah lubang dan tidak bisa keluar sendiri.

Orang yang subjektif melewatinya dan berkata, "Saya sangat bersimpati atas kejatuhan Anda."

Orang yang objektif akan berkata, "Suatu hal yang sangat logis bila seseorang bisa jatuh ke lubang tersebut."

Seorang Farisi berkata, "Hanya orang-orang jahat yang bisa jatuh ke lubang tersebut."

Seorang fisikawan akan menghitung besarnya gravitasi yang menyebabkan orang tersebut jatuh.

Seorang reporter menginginkan wawancara eksklusif disiarkan langsung dari lubang tersebut.

Seorang penggerutu akan berkata, "Lubangmu ini belum ada apa-apanya dibandingkan lubangku."

Seorang hakim akan berkata, "Kau pantas untuk jatuh ke lubang tersebut."

Seorang psikiater berkomentar, "Lubang itu hanya ada dalam pikiranmu saja."

Seorang psikolog menjelaskan, "Kejatuhanmu adalah akibat dari kesalahan orang-orang di sekitarmu."

Seorang motivator berkata, "Percayalah bahwa Anda adalah orang yang kuat dan Anda bisa keluar dari lubang itu dengan kekuatan Anda."

Yesus, melihat seorang manusia jatuh ke dalam lubang. Ia turun dari surga yang mulia, menjadi manusia agar bisa menolongnya keluar dari lubang tersebut. Itulah sebabnya, kita merayakan Natal.

[Sumber: More Holly Humor, halaman 66]

Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. (Yohanes 3:17) < http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+3:17 >


KUIS HUMOR

Kuis minggu lalu 202: "Dalam kitab Wahyu, jemaat mana yang disebutkan suam-suam kuku?"

Jawaban dari pelanggan Publikasi e-Humor:
- Anny S <godwithanny5ms@xxx>: Bidan Sifra dan bidan Pua ( Keluaran 1:15 ).
- irnetj <irnetj@xxx>: Sifra & Pua! (Keluaran 1-15) O:-)
- iskaksugiyarto <iskaksugiyarto78@xxx>: Sifra dan Pua.
- arjuna <arjuna_dtb@xxx>: emang jaman firaun sdh ada bidan ya? #mikir2 =D
- Ronald <ronald@xxx>: SIFRA dan PUA (Keluaran 1:15).
- gibson sitinjak <ressurection.gibson@xxx>: Sifra dan Pua.

Jawaban dari Fan Page Facebook e-Humor:
- Silviana Lauw: Sifra dan Pua.

Jawaban e-Humor: Sifra dan Pua (Keluaran 1:15).

Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.

Kuis minggu ini 203: "Apa nama tempat asal Lidia si penjual kain ungu?"

Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.

Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Thursday, December 12, 2013

(e-RH) Desember 13 -- DINASTI SAMUEL

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 13 Desember 2013
Bacaan : 1 Samuel 8:1-9
Setahun: Ibrani 5-7
Nats: Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anak-anaknya
laki-laki menjadi hakim atas orang Israel. (1 Samuel 8:1)

Judul:

DINASTI SAMUEL

Ketika Mutia Hatta putri proklamator Moh. Hatta dihadirkan kepada
publik, ketika Bugiakso cucu Jend. Sudirman tampil, atau ketika
Sultan Hamengku Buwono X berkiprah serta merta kita akan mengaitkan
mereka dengan ketokohan sang ayah atau kakek pada masa lampau. Kita
membandingkan sikap dan perbuatan mereka. Publik berharap setidaknya
para tokoh itu menyamai jiwa kepahlawanan leluhur mereka.


Demikian pula Samuel. Kita tidak perlu meragukan ketokohannya. Ia
nabi dan hakim yang berintegritas selama hidupnya. Orang sangat
menghormatinya. Namun, saat rakyat melihat kedua anak Samuel, mereka
mendapati sikap yang berbeda. Ketika mereka menjadi hakim, rakyat
melihat mereka sebagai hakim yang mengejar laba, menerima suap, dan
memutarbalikkan keadilan (ay. 3). Sungguh bertolak belakang dengan
karakter Samuel, yang didapati tidak bercacat saat memimpin Israel
(bandingkan 1 Sam. 12:1-5).


Apakah Samuel tidak mendidik anaknya dengan baik? Baik Tuhan maupun
rakyat tidak menegur Samuel tentang hal ini. Samuel sepanjang
hidupnya giat mengajarkan takut akan Tuhan di seluruh tanah Israel.
Jadi, kita tidak dapat menuding Samuel begitu saja. Sebaliknya, kita
melihat bagaimana setiap orang harus bertanggung jawab dengan
pilihan hidupnya masing-masing. Kesalehan orangtua tidak dengan
sedirinya menjadikan anak mereka saleh. Tentu saja orangtua tetap
dipanggil untuk mendidik dan menjadi teladan sebaik mungkin bagi
anak mereka. Dan berdoa, kiranya sang anak memutuskan untuk memilih
kebenaran. --Martinus Prabowo

MEMILIH KEBENARAN ADALAH KEPUTUSAN PRIBADI SETIAP ORANG,
NAMUN KITA DAPAT MEMOTIVASI SATU SAMA LAIN UNTUK MELAKUKANNYA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/12/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Samuel+8:1-9

1 Samuel 8:1-9

1 Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anak-anaknya
laki-laki menjadi hakim atas orang Israel.
2 Nama anaknya yang sulung ialah Yoel, dan nama anaknya yang kedua
ialah Abia; keduanya menjadi hakim di Bersyeba.
3 Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka
mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.
4 Sebab itu berkumpullah semua tua-tua Israel; mereka datang
kepada Samuel di Rama
5 dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak
hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas
kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa
lain."
6 Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk
memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka
berdoalah Samuel kepada TUHAN.
7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa
itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan
engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak,
supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.
8 Tepat seperti yang dilakukan mereka kepada-Ku sejak hari Aku
menuntun mereka keluar dari Mesir sampai hari ini, yakni
meninggalkan Daku dan beribadah kepada allah lain, demikianlah
juga dilakukan mereka kepadamu.
9 Oleh sebab itu dengarkanlah permintaan mereka, hanya
peringatkanlah mereka dengan sungguh-sungguh dan beritahukanlah
kepada mereka apa yang menjadi hak raja yang akan memerintah
mereka."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+5-7
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+5-7


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Re:[i-kan-binaguru] Mengubur kotoran

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Mencuri
Anak  muda itu bersiul dengan riang karena barusan dia belanja di toko,dia malah mendapat uang kembalian yang tidak diduganya melebihi dari nilai uang  yang dibelanjakannya.Dengan senangnya dia bercerita:"Aku baru dapat rejeki dari penjaga toko",  lalu sahabatnya itu menjawab."Kamu ini penipu,karena kamu diam saja tdk memberitahu penjaga toko  berbuat kekeliruan". Loh,itu bukan salahku kawan,dia saja yang bego.Jadi aku  terima saja karena menguntungkan buatku,katanya menjawab tegoran sahabatnya. Pembeli itu merasa benar dengan tindakannya.Dia acuh saja kepada tegoran sahabatnya.
Jika  kita menyadari akan kejadian diatas dan tidak mengatakan apapun berarti kita berbuat curang kepada penjaga toko itu. Ini sama dengan pencurian milik orang lain. Dan apabila kita menemukan barang milik orang lain yang hilang dan tidak mau mengembalikan kepada si pemilik ,itu sama dengan  kita mencuri milik orang lain. Kita meminjam sesuatu dari orang lain dan tidak mengembalikannya,kita tidak lagi meminjam barang itu,tetapi mencurinya. Ketika kita merusak milik oran lain ,itu juga sama dengan mencuri. Kejadian seperti diatas sudah menjadi kebiasaan banyak orang di jaman sekarang.
Ini bertolak belakang dengan kehendak Tuhan yang melarang kita mencuri.(Perintah ke delapan)
Amsal 20:17 mengatakan demikian:"Roti hasil tipuan sedap rasanya,tetapi kemudian mulutnya penuh dengan kerikil. Menipu adalah mencurangi seseorang sehingga si penipu mendapatkan keuntungan berupa uang dll. Bayangkan meletakkan sesuatu yang enak dan manis didalam mulut danketika mengunyahnya makanan itu berubah menjadi kerikil. Ayat ini menerangkan,inilah  rasanya memperoleh sesuatu dengan curang. Awalnya  dia sipenipu menikmati apa yang dia dapatkan. Akan  tetapi karena tindakan itu tdk berkenan bagi Allah,maka kelak dia akan menderita.
Perintah ke delapan melarang segala perbuatan mengambil uang atau harta dari kita atau dari orang lain secara tidak benar.  Bagaimana cara mengambil harta sendiri dengan cara yang tdk benar? Harap tunggu tulisan berikutnya.
Walz


On Thursday, December 5, 2013 8:44 PM, walsinur silalahi <walsinur.silalahi@yahoo.com> wrote:
Shalom,

Setumpuk kotoran tergeletak didepan rumah tanpa mengetahui siapa yang melakukannya bisa membuat kita depresi dan kebingungan karena :1.Kita tdk memesannya.2.Kita tdk mengetahui siapa yang melakukannya dan 3.Baunya yang memuakkan tersebar ke sekitar rumah. Kotoran ini adalah lambang pengalaman traumatik yang menimpa kehidupan kita.Kita pasti bertanya,kenapa harus didepan rumah saya? lalu kita kebingungan karena tak seorangpun yang dapat kita minta pertolongan untuk menyingkirkannya. Tragedi ini sangat menyakitkan dan rasa sakit menghantui sepanjang hidup.Sungguh tak tertahankan. Ada dua cara merespon tindakan kita. Pertama,membawa kotoran itu sebagian dalam kantong celana kita,disaku baju dan didalam tas. Kita bawa kotoran itu kemana-mana dan membuat teman-teman ikut merasakan baunya dan otomatis mereka pasti menjauhi kita.Artinya kita akan kehilangan banyak teman.Membawa kotoran kemana-kemana adalah lambang depresi yang menimpa kita dan berakibat buruk terhadap teman-teman kita.Lagipula membawa kotoran kemana-mana tidak akan mengurangi baunya bahkan membuat sahabat kita menjauh tidak senang dekat kita.

Tindakan kedua adalah dengan mengambil kotoran itu kedalam gerobak dan menjadikannya pupuk kandang di kebun atau halaman rumah kita.Bau kotoran lambat laun akan hilang.Selanjutnya sebuah keajaiban akan kita lihat yaitu bunga-bunga dikebun kita tumbuh mekar warna-warni dan menimbulkan bau harum semerbak dan bisa juga dinikmati orang yang lewat.

"Mengubur kotoran", adalah perumpamaan menyambut datangnya tragedi sebagai penyubur dalam kehidupan kita. Itu pekerjaan yang harus kita lakukan sendiri .Tak ada yang dapat membantu kita. Namun kalau kita menguburnya ditaman hati kita dari hari ke hari maka gundukan rasa sakit hati itu akan hilang dengan sendirinya.Dan buah-buah keajaiban itu akan terjadi dan dapat kita bagikan kepada orang lain yaitu buah kasih,damai sejajtera kepada teman-teman bahkan yang tidak kita kenal sekalipun dapat menikmatinya.

Salam hangat
Wals




---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

Wednesday, December 11, 2013

[i-kan-untuk-reformed] Siap Atau Tidak? -- Edisi 146/November 2013

______________________Milis Publikasi e-Reformed______________________
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-Reformed -- Siap Atau Tidak?
Edisi 146/November 2013

DAFTAR ISI:
ARTIKEL: SIAP ATAU TIDAK?
STOP PRESS: APLIKASI ANDROID E-RENUNGAN PSM (PAGI, SIANG, MALAM)

Dear e-Reformed Netters,

Tidak terasa sebentar lagi kita akan segera merayakan Natal. Tentu
sebagian besar dari kita sudah mulai sibuk mempersiapkan acara Natal
di gereja atau di tempat pelayanan kita masing-masing. Sebagai
artikel untuk mengawali kita dalam menantikan dan mempersiapkan
natal, redaksi sengaja memilih artikel tentang Adven.

Redaksi mendapatkan artikel ini dari majalah momentum tahun 2003.
Memang sudah cukup lama, tetapi bukan berarti kedaluwarsa. Artikel
ini diterjemahkan dari buku "The Advent of Justice: A Book of
Meditation (1993)" karya Brian Walsh, Richard Middleton, Mark Vander
Vennen, dan Sylvia Keesmaat yang diterbitkan CJL Toronto, Canada.
Artikel ini secara singkat berbicara tentang bagaimana kita
mempersiapkan diri di dalam masa Adven untuk menantikan Natal,
terlebih lagi dengan melihat konteks pelayanan Yesaya. Orang-orang
pada zaman itu tidak menyadari bahwa mereka berada dalam kondisi yang
tidak baik-baik saja, namun TUHAN, dengan perantaraan Yesaya,
memperingatkan mereka dengan keras.

Dibandingkan dengan artikel e-Reformed yang lain, artikel ini relatif
pendek karena bersifat perenungan. Biarlah perenungan ini membantu
kita dalam mempersiapkan diri menantikan Natal. Selamat menyimak.
Soli Deo Gloria!

Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Teddy Wirawan
< teddy(at)in-christ.net >
< http://reformed.sabda.org >


ARTIKEL: SIAP ATAU TIDAK?

Nas: Yesaya 1:1-9; Matius 25:1-13

"Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal
palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."
(Yesaya 1:3)

Adven adalah tentang menunggu. Menunggu Seseorang Yang Akan Datang.
Menunggu Mesias. Menunggu dalam Adven tidaklah pasif, melainkan
aktif. Mesias datang, dan dengan kedatangan-Nya damai sejahtera dan
keadilan memerintah. Oleh karena itu, kita harus rajin bersiap-siap.

Sedikitnya, ada dua hal yang dapat menyebabkan kita gagal dalam
bersiap, dua cara yang dapat membuat kita "kehilangan" Adven. Yang
pertama digambarkan dalam perumpamaan sepuluh gadis. Ada sebuah
pernikahan dan sebagaimana lazimnya, gadis-gadis sahabat mempelai
perempuan menunggu mempelai laki-laki untuk mengiringinya ke pesta
dan perayaan pernikahan. Tetapi, mempelai laki-laki terlambat.
Pernikahan-pernikahan Timur Tengah agaknya memang tak pernah tepat
waktu. Lima gadis mengantisipasi masalah ini dan bersiap-siap dengan
minyak tambahan agar pelita mereka tetap menyala. Akan tetapi, lima
gadis lainnya tidak begitu siap. Mereka tidak mengantisipasi
kedatangan mempelai laki-laki sebagaimana mestinya dan tidak
mempersiapkan diri dalam penantian untuk kemungkinan terjadinya
penundaan. Lima menunggu dengan kesiapan, lima lainnya tidak. Mereka
yang siap memasuki pesta, mereka yang tidak siap tertinggal di luar.
Inilah hal pertama yang dapat menyebabkan kita kehilangan Adven. Kita
dapat kehilangan Adven hanya dengan tidak siap, karena tidak
menjalani hidup kita dengan cara terus-menerus mempersiapkan diri
bagi kedatangan Kerajaan sukacita, damai sejahtera, dan keadilan.

Namun, ada cara lain yang dapat membuat kita kehilangan Adven. Kita
dapat kehilangan Adven dengan tidak menunggu sama sekali. Anda lihat,
bila kita puas dengan hidup kita sendiri, bila kita berpikir bahwa:
"Apa yang kau lihat itulah yang kau peroleh," bila kita memiliki
suatu pendirian bahwa kita telah "tiba" dan tak perlu melanjutkan
perjalanan, maka tak ada lagi yang perlu kita tunggu. Inilah
kenyataan yang Nabi Yesaya hadapi delapan abad sebelum Kristus.

Kita akan mencoba melihat konteks dari zaman Nabi Yesaya. Pelayanan
Yesaya dimulai sejak pemerintahan Raja Uzia yang makmur di Yerusalem.
Fakta menunjukkan bahwa sejak Raja Uzia berkuasa, kekuatan dan
kemakmuran Yehuda hanya berada di kelas dua bila dibandingkan dengan
era Raja Daud dan Salomo. Meskipun peta politis berada dalam proses
perubahan terus-menerus (kerajaan utara, yaitu Israel, menjadi
tawanan Assyrian pada 722 sM; sementara kerajaan selatan, yaitu
Yehuda, sibuk mengikatkan diri pada berbagai aliansi dengan Mesir dan
Syria (Aram) demi menjaga keamanannya dari ancaman Assyrian), suasana
hati di Yerusalem tetap tenang. Bagaimanapun, Yerusalem adalah kota
Daud! Dengan raja keturunan Daud di atas takhta dan Allah di Bait
Suci, kejahatan apa yang dapat menimpa kita? Apa yang perlu kita
tunggu lagi? Segala yang kita inginkan sudah di sini. Karena kita
memiliki perjanjian yang aman dengan Allah Israel, kita telah tiba,
dan buktinya ialah kemakmuran kita. Siapa yang butuh Adven bila janji
telah digenapi?

Maka, masuklah Yesaya dengan pembacaan yang amat berbeda. Yehuda
telah datang? Baik, bila sakit parah adalah gagasan Anda tentang
kedatangan, maka ya, Yehuda memang telah datang. Dalam nubuat
pembukaan, Yesaya menembus rasa puas diri Yehuda terhadap harta
kekayaan dan percaya berlebihan pada perjanjian. Ia menggambarkan
Yehuda sebagai tubuh yang memar, terluka, dan berdarah-darah. Pada
saat Yehuda melihat dirinya aman dalam perbatasan-perbatasannya,
Yesaya melukiskan potret orang-orang asing yang melahap hasil tanah
dan sebuah kota yang terkepung.

Mengapa? Mengapa Yesaya melihat kehancuran dan keambrukan, sementara
yang lain melihat kota yang makmur dan aman? Sebab, Yesaya tahu benar
bahwa kehidupan kultural dan pribadi Yehuda yang tidak lagi menunggu
pemerintahan Allah karena berpikir bahwa pemerintahan itu telah
direalisasikan, sesungguh-sungguhnya berada di jalur kematian. Ketika
kehidupan perjanjian sudah begitu terstruktur untuk melayani
kepentingan si kaya dengan jalan mengorbankan si miskin, maka ini
sebenarnya perjanjian dengan kematian.

Mempelai laki-laki berkata pada gadis-gadis itu, "Sesungguhnya aku
tidak mengenal kamu." Yesaya berkata: Israel tidak mengenal
pemiliknya -- "Umat-Ku tidak memahaminya". Marilah kita memasuki masa
Adven ini dengan pengenalan dan pemahaman. Marilah kita menunggu
dengan penuh harap.

Diterjemahkan dari The Advent of Justice: A Book of Meditation
(1993). Brian Walsh, Richard Middleton, Mark Vander Vennen, Sylvia
Keesmaat. Penerbit CJL Toronto, Canada.

Diambil dan disunting dari :
Judul buletin: Momentum, Volume 53 (September 2003)
Penulis: Agus Barlianto Sadewa
Halaman: 33 -- 34


STOP PRESS: APLIKASI ANDROID E-RENUNGAN PSM (PAGI, SIANG, MALAM)

Telah hadir! Aplikasi "e-Renungan PSM (Harian)" dari Yayasan Lembaga
SABDA bagi para pengguna "handphone" Android. Aplikasi "e-Renungan
PSM (Harian)" menyediakan tiga bacaan renungan Kristen setiap hari
(untuk renungan pagi, siang, dan malam) sehingga setiap waktu Anda
dapat selalu diisi dengan kebenaran firman Tuhan. "e-Renungan PSM
(Harian)" dilengkapi juga dengan fitur notifikasi yang dapat diatur
sendiri, yang akan mengingatkan Anda untuk menikmati firman Tuhan
melalui renungan pagi, siang, dan malam!

Segera "download" aplikasi ini melalui "Play Store" secara gratis!
Selamat bertumbuh di dalam pengenalan akan Kristus melalui
"e-Renungan PSM (Harian)"!

--> https://play.google.com/store/apps/details?id=org.sabda.renunganpsm


Kontak: reformed(at)sabda.org
Redaksi: Teddy Wirawan, Yulia Oeniyati, dan Ryan
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >


______________________________e-Reformed______________________________

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
Kontak Redaksi: < reformed(a t)sabda.org >
Untuk mendaftar: < subscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Arsip e-Reformed: < http://www.sabda.org/publikasi/e-reformed >
SOTeRI: < http://soteri.sabda.org/ >
Situs YLSA: < http://www.ylsa.org/ >
Situs SABDA Katalog: < http://katalog.sabda.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

BULETIN DOA - Menyediakan Waktu Bersama Tuhan (1) -- Edisi Desember 2013, Vol. 05 No. 92

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

BULETIN DOA -- Menyediakan Waktu Bersama Tuhan (1)
Edisi Desember 2013, Vol. 05 No. 92

Salam kasih,

Desember tiba dan Natal telah di depan mata! Pada bulan ini, banyak umat kristiani yang tengah sibuk menyiapkan berbagai acara untuk memperingati kelahiran Yesus, baik di gereja, di rumah, maupun di berbagai komunitas pelayanan. Latihan paduan suara, latihan drama, bakti sosial, menjadi panitia acara natal, menyiapkan bingkisan, adalah sebagian dari kesibukan khas di bulan Desember yang lekat dengan Natal. Desember kemudian dipenuhi dengan ingar-bingar kesibukan Natal sehingga tak jarang menutupi makna Natal yang sesungguhnya.

Yesus adalah sumber sukacita Natal. Segala kesibukan dan perayaan Natal sesungguhnya tidak akan berarti tanpa kehadiran-Nya dalam hati kita. Demikian juga dengan waktu bersama Tuhan. Segala jerih payah, kesibukan dan rutinitas kehidupan kita akan berakhir dalam kesia-siaan jika kita tidak menyediakan waktu khusus untuk bersama dengan Tuhan. Dia yang memegang kendali atas seluruh alam raya dan ciptaan, sumber energi dan daya atas kehidupan. Hanya bersama Tuhan saja kita akan dimampukan untuk menghadapi setiap persoalan dan menjalani hari demi hari dengan berarti.

"Tidak ada macam kehidupan yang lebih manis dan menyenangkan di dunia ini dibandingkan percakapan yang terus-menerus dengan Tuhan." (Brother Lawrence)

Selamat menyiapkan hati menyambut Natal dan menyediakan waktu bersama Tuhan!

Pemimpin Redaksi e-Doa,
N. Risanti
< okti(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >


ARTIKEL DOA: MENGGUNAKAN WAKTU SENDIRI BERSAMA ALLAH

Dalam bukunya (saya kira) "The Grass Is Always Greener Over The Septic Tank" ("Rumput Selalu Lebih Hijau di Sekitar Tangki Kakus" - red), Erma Bombeck berbicara tentang apa yang terjadi pada ibu rumah tangga pinggiran kota. Jika tidak hati-hati, menjadi seorang istri yang membesarkan anak tanpa menemukan makna di luar pekerjaan rumah tangga, mungkin dapat menjadikan seorang wanita memudar ke latar belakang kehidupan keluarganya, kehilangan semua eksistensi yang ada.

Dia menulis, "Tak lama kemudian, Anda menjadi seperti bagian lain dari rumah -- seperti blender listrik. Anak-anak Anda pulang dari sekolah, menatap mata Anda, dan bertanya kepada Anda apakah ada orang di rumah."

Saya percaya hal yang sama berlaku dalam hubungan kita dengan Tuhan, khususnya dalam masyarakat tempat kita hidup hari ini.

Hidup ini begitu sibuk. Dan, bukan hanya sibuk, tetapi juga cepat. Kita bekerja berjam-jam lamanya dan menemukan diri kita harus terburu-buru untuk melakukannya. Sepertinya tidak pernah ada cukup waktu dalam sehari dan segala sesuatu dan semua orang sangat menuntut waktu kita.

Craig Miller menulis bahwa langkah cepat hidup kita mulai bertambah kecepatannya pada tahun 1980 dengan adanya penemuan komputer pribadi. Ditambah dengan internet, laju kehidupan di dunia kita akan menjadi lebih cepat secara eksponensial.

Apa artinya?

Ketika Joey pulang sekolah beberapa minggu lalu, dia ingin membuat kesepakatan dengan saya. Dia ingin agar saya mengganti uang sakunya. Dia ingin saya mulai memberinya 1 sen hari ini dan minta untuk menggandakan uang sakunya setiap hari selama 30 hari ke depan.

Nah, jika Anda pernah mendengar teka-teki matematika ini, Anda tahu bahwa dalam waktu 30 hari, 1 sen itu bertambah dua kali lipat hingga menjadi 10 juta dolar.

Craig Miller mengatakan bahwa apa yang terjadi di dunia teknologi kita sedang mengalami tingkat yang sama. Dia menyebutnya pertumbuhan eksponensial.

Hanya saja, hal itu tidak hanya memengaruhi aspek teknologi dari kehidupan kita. Teknologi, pada gilirannya memengaruhi segala sesuatu tentang kita, yaitu cara kita bekerja, cara kita bermain, harapan pada respons, dan produktivitas kita. Oleh karena itu, hubungan kita terpengaruh. Apa yang kita lakukan seorang terhadap yang lain dan bagaimana kita menghargai hubungan tersebut menjadi diatur oleh dua faktor dalam hidup kita: ekonomi dan waktu kita.

Apakah mengherankan jika kita memiliki kesulitan menemukan waktu berbicara dengan Tuhan? Apakah mengherankan bahwa setiap waktu yang digunakan secara kontemplatif, reflektif, mendengarkan Allah membuat kita merasa bersalah? Kita memiliki begitu banyak hal yang harus dilakukan, begitu banyak yang harus diselesaikan sehingga Allah sering terlupakan di dalam hidup kita.

Pelajaran Alkitab kita malam ini diambil dari cerita Lukas tentang kehidupan Yesus. Kita baru di pasal 5, tetapi sudah begitu banyak yang telah terjadi. Beberapa pasal pertama dimulai dengan menceritakan tentang kelahiran Yesus, dan bahkan tentang masa kecil-Nya. Pelayanan mengajar dan menyembuhkan belum dimulai sampai pertengahan pasal 4. Dan di sini, kita hampir satu pasal berikutnya -- pertengahan pasal 5.

Ayat-ayatnya menyiarkan tentang pelayanan Yesus. Sering kali, orang banyak mengejar Dia dan berkumpul di sekeliling-Nya. Mereka datang untuk mendengar perkataan-Nya yang berisikan pengharapan. Lukas mengatakan mereka datang untuk disembuhkan dan dipulihkan dari sakit penyakit.

Namun, ada sesuatu tentang Yesus, yang Lukas tidak ingin kita lewatkan. Ini adalah sesuatu yang spesifik tentang Yesus, yang sangat penting bagi Lukas, sesuatu yang menurutnya sangat penting bagi kita juga. Yesus selalu menyediakan waktu untuk menarik diri dari dunia dan berdoa, untuk berbicara dengan Allah.

Jangan lewatkan aspek kehidupan Yesus tersebut. Ketika kita bertanya apa artinya menjadi seorang Kristen, ketika kita berusaha menemukan cara untuk menjadi orang yang Tuhan inginkan, ketika kita berusaha menemukan cara untuk menjadi seperti Kristus dalam hidup dan iman kita, kita tidak bisa meremehkan kenyataan bahwa Yesus menyediakan waktu untuk berdoa.

Ini bukan doa kilat. Yesus mengkhususkan waktu untuk berdoa, kadang-kadang berdoa sepanjang malam. Dan, meskipun kita dapat menghubungkan dengan ide menghampiri Allah sepanjang malam ketika kita berada dalam krisis dan terbebani dalam hati kita, saya punya firasat bahwa bukan hanya saat krisis yang menyebabkan Yesus menggunakan sejumlah besar waktu tersebut dengan Allah.

Bill Hybels berbicara tentang aspek menggunakan waktu sendirian dengan Allah dan nilai waktu ini. Dia berkata, "Jika kita benar-benar terjun dalam perdagangan, kita dilatih untuk percaya bahwa waktu adalah uang. Itu sebabnya, kita berbicara tentang mengelola waktu, menggunakannya secara efisien dan menguntungkan."

Jejalkan lebih. Mulai lebih awal. Bekerja lebih lama. Membawa pulang pekerjaan. Menggunakan laptop di kereta komuter. Menelepon klien saat mengemudi. Memeriksa email Anda saat Anda terbang. Membuat jadwal untuk sarapan, makan siang, dan makan malam untuk menghasilkan keuntungan. Kinerja, kinerja, kinerja -- itu adalah kunci untuk promosi, untuk meningkatkan kompensasi, demi kekuasaan.

Saya akan menambahkan bahwa kita diyakinkan, dan kadang-kadang begitu, bahwa kita terjebak dalam kecepatan kinerja untuk sekadar bertahan hidup.

Bill Hybles melanjutkan, "Terjebak dalam kecepatan intens itu dapat bermanfaat! Menarik ketika adrenalin mulai mengalir dan Anda berguling, ketika Anda mulai berlomba semakin cepat. Namun, itu menyisakan sedikit waktu yang berharga untuk saat-saat teduh dengan Tuhan."

Saya melihat orang-orang berada pada kecepatan ini tanpa henti. Tidak pernah ada waktu yang membosankan; tidak pernah ada waktu reflektif juga. Merasa takut, saya bertanya pada diri sendiri, "Di manakah suara Allah yang kecil dan tenang di tengah kehidupan kita yang sibuk? Kapan kita membiarkan Tuhan memimpin dan membimbing, mengoreksi dan menegaskan? Dan, jika hal ini jarang atau tidak pernah terjadi, bagaimana kita bisa menjalani kehidupan Kristen yang benar-benar sejati?"

Luther Gibbs adalah seorang pendeta di Kingston, Jamaica. Dia berbicara tentang pentingnya waktu sendirian dengan Allah di dalam doa dan hidup dalam kehidupan orang Kristen dengan menyampaikan sebuah cerita.

Suatu waktu, ada dua aliran sungai di kaki gunung. Di atas gunung terdapat sebuah danau besar, dan di depannya terdapat sebuah padang gurun yang luas.

Kedua aliran sungai ingin mengairi padang gurun dan suatu hari, mereka mulai membicarakan tentang bagaimana untuk mewujudkan itu. "Menurutku, supaya berhasil, kita harus menemukan cara untuk mendaki gunung dan tersambung dengan danau," kata sungai pertama.

"Buang-buang waktu!" balas sungai satunya. "Kamu tidak akan pernah berhasil. Selain itu, lihatlah semua tanah kering ini yang berseru meminta air. Aku akan pergi."

Maka, sungai kedua mengalir keluar ke padang gurun. Saat matahari semakin panas, tanah semakin mengering, aliran sungai menjadi lebih kecil. Akhirnya, sungai itu surut karena tidak memiliki sumber daya.

Sementara itu, sungai pertama berjuang mendaki gunung. Itu adalah pendakian yang panjang dan sulit, tetapi akhirnya bergabunglah sungai ke danau dan bertanya, "Maukah kau membantuku untuk mengairi padang gurun?" "Ya," adalah jawabannya. Maka, bersama-sama danau, sungai pertama mengalir menuruni gunung dan ke padang gurun, membuat lahan yang kering menjadi subur.

"Doa membantu saya untuk melakukan apa yang dilakukan oleh sungai pertama," jelas Pdt. Gibbs, "Membuat diriku menyatu dengan sumber daya: danau. Dengan doa, hidup dan pelayanan saya terus disiram. Tanpa itu, saya pasti kering.

Di sekolah, saya ingat belajar sains tentang konsep sederhana menyelesaikan sebuah sirkuit listrik. Dengan kabel dan baterai, wadah dan bola lampu, kami bereksperimen untuk menyelesaikan rangkaian sirkuit. Itu menjadi jelas ketika kami telah menunjukkan pemahaman cara sirkuit listrik bekerja. Bola lampu menyala.

Menggunakan waktu sendirian dengan Tuhan adalah seperti menyelesaikan sirkuit. Cahaya kita tidak bisa bersinar, tidak ada transfer daya sampai kita menyelesaikan sirkuit. Ini adalah tentang membuat diri kita menyatu dengan sumber daya, seperti yang ditulis oleh Pdt. Gibbs.

Mari kita melihat doa dari perspektif hubungan. Pierre Wolff bercerita tentang sepasang suami istri. Kisahnya adalah respons untuk seseorang yang mengatakan bahwa mereka terlalu sibuk untuk berdoa.

Pasangan ini memiliki empat anak yang sibuk dalam kegiatan ekstrakurikuler rutin -- menari dan bisbol, pelajaran musik dan pramuka. Si istri adalah ibu rumah tangga dan sukarelawan di sekolah dan rumah sakit. Si suami adalah seorang insinyur sipil dan kepala departemen di tempat kerja. Dia juga anggota Jaycees, dan mereka berdua sering mengadakan jamuan makan di rumah.

Mereka berdua adalah orang yang sangat sibuk, yang menjalani kehidupan yang sangat sibuk.

Namun, mereka punya cara untuk menunjukkan kasih mereka satu sama lain. Percakapan mereka sepanjang minggu mungkin singkat dan cepat, tetapi seminggu sekali, satu malam, selalu pada malam yang sama (dan saya suka cara Wolff menjelaskan itu) -- satu malam dalam seminggu adalah suci bagi mereka.

Mereka tidak pernah melewatkannya dan tidak ada sesuatu yang mengganggu. Mereka kadang pergi ke sebuah restoran, mereka bisa pergi ke bioskop atau bermain. Kadang-kadang, mereka pergi berjalan-jalan, kadang-kadang mereka duduk diam di rumah bersama-sama atau masak bersama-sama.

Namun, mereka tidak pernah melewatkannya. Waktu mereka bersama-sama adalah suci.

Ini adalah kunci hubungan mereka dan merupakan sebuah cara yang mengagumkan untuk menjaga hubungan tetap hidup dan sehat.

Nah, jika masuk akal bahwa menggunakan waktu bersama-sama yang suci baik untuk pernikahan, betapa lebih penting waktu suci yang digunakan untuk doa dan persekutuan dengan Tuhan kita.

Anda memiliki kartu doa di depan Anda. Malam ini, Anda akan diminta untuk membuat komitmen dalam kehidupan doa Anda. Pertanyaan kami malam ini adalah, seberapa besar komitmen Anda untuk mengikuti teladan Yesus yang ditunjukkan-Nya kepada kita, yang selalu menggunakan waktu yang signifikan dengan Allah, tidak peduli seberapa sibuk pelayanan-Nya?

Saya melihat banyak cara untuk kita bisa mulai memenuhi komitmen kita ini. Saya mencari cara untuk bisa meraih kehidupan doa bagi masing-masing kita, di mana pun kita berada dalam perjalanan kita.

Ada contoh doa yang singkat. Satu buku yang saya baca menyebutnya dengan senyum dan lirikan. Ini adalah doa singkat yang kita doakan ketika sesuatu menyentuh hati kita.

Mungkin, seseorang yang kita temui yang tidak kita kenal. Atau mungkin, yang lebih pribadi di alam.

Namun, itu adalah doa senyum dan lirikan -- doa singkat tentang ucapan syukur dan permohonan.

Bagaimanapun, kehidupan doa kita tidak bisa menetap di langkah ini selamanya. Untuk memiliki kehidupan doa yang memuaskan dan sehat di masa mendatang, kita perlu melanjutkan ke langkah yang lain.

Beberapa sumber berbicara tentang membaca Alkitab dengan cara yang tenang. Beberapa berbicara tentang menggunakan waktu membaca Mazmur secara khusus.

Lainnya berbicara tentang menikmati himne atau mendengarkan musik.

Yang lain berbicara tentang doa berulang-ulang dan ritual yang dapat kita hafal dan memiliki makna bagi kita sehingga kita bisa mengucapkannya seperti Doa Bapa Kami atau Mazmur 23.

Bill Hybles memiliki pola doa dan beberapa sumber yang berbicara tentang memanfaatkan kalender doa.

Saya mencari sumber-sumber ini demi mencari jawaban-jawaban untuk dibagikan kepada Anda, yaitu penemuan orang-orang dalam kehidupan doa mereka. Dan, saya mencari kunci ajaib yang membuka persekutuan mereka dengan Allah.

Saya bertanya-tanya apakah saya bisa menemukan apa itu dalam kehidupan doa mereka, cara atau metode apa yang membantu mereka terhubung dan menjalin hubungan ilahi.

Apa yang saya temukan adalah bahwa tidak ada cara tertentu untuk berdoa, tidak ada satu metode atau pola tertentu, tidak ada kunci ajaib untuk kehidupan doa yang sukses.

Sebaliknya, ada ketekunan, dan pengakuan tentang pentingnya dan prioritas untuk berdoa di tengah-tengah dunia yang sibuk.

Setiap sumber daya, setiap individu memiliki komitmen terhadap kehidupan doa yang berkomitmen -- komitmen untuk memiliki waktu suci dengan Allah.

Malam ini, undangan ada di hadapan kita. Akankah kita membuat komitmen suci yang sama untuk menggunakan waktu sendirian dengan Tuhan?

Akankah kita bertumbuh satu langkah dalam kehidupan doa kita tahun ini?

Mari kita berdoa.

Oh Tuhan, besar dan indah cara-Mu berbicara kepada kami. Sering kali, kami merasa frustrasi dan acak-acakan. Hidup kami kacau, berantakan, dan sering ngebut di luar kendali kami. Kami harus mengakui bahwa prioritas pertama kami bukanlah selalu hubungan kami dengan-Mu.

Jangan biarkan kehidupan kami mengendalikan kami. Tolonglah kami untuk menjaga hubungan kami dengan-Mu menjadi prioritas.

Jangan menyerah pada kami. Jangan berhenti mengingatkan kami. Jangan berhenti berusaha untuk mendapatkan perhatian dari kami.

Tuhan, tolonglah kami dalam membuat komitmen ini dan tetap setia menjalankannya. Dalam nama Yesus kami berdoa, amin. (t/Jing Jing)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Sermon Central
Alamat URL: http://www.sermoncentral.com/sermons/spending-time-alone-with-god-tammy-garrison-sermon-on-prayer-adoration-51161.asp?Page=2
Judul asli artikel: Spending Time Alone With God
Penulis: Tammy Garrison
Tanggal akses: 23 Agustus 2013


Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti, Ryan, dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

[i-kan-binaguru] Happy birthday

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Happy birthday pak Wals

dari
Lukas

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

(e-RH) Desember 12 -- MENGGEMUKKAN DIRI

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 12 Desember 2013
Bacaan : 1 Samuel 2:12-17
Setahun: Ibrani 1-4
Nats: Sambil kamu menggemukan dirimu dengan bagian yang terbaik dari
setiap korban sajian umat-Ku Israel? (1 Samuel 2:29)

Judul:

MENGGEMUKKAN DIRI

Praktek "menggemukan diri" rupanya praktek kuno yang terus
bertahan sampai sekarang. Korupsi, kolusi, manipulasi, dan
penghalalan segala cara untuk menguntungkan diri sendiri. Dalihnya,
tuntutan jaman. "Saiki jaman edan, yen ora ngedan, ora keduman."
Sekarang zaman gila, kalau kita tidak ikut gila, kita tidak akan
mendapatkan bagian kita.


Ironisnya, praktek serupa juga berlangsung di gereja. Tentu orang
tidak melakukannya secara terang-terangan, melainkan membungkusnya
dengan berbagai dalih rohani. Namun, intinya sama saja: memanfaatkan
pelayanan demi kepentingan pribadi. Keuntungannya dapat berupa
materi, kedudukan yang semakin terangkat, atau popularitas yang kian
meningkat. Saat berhadapan dengan kondisi semacam ini, kisah
anak-anak Imam Eli dapat menjadi cermin untuk berintrospeksi.


Apa motivasi kita dalam pelayanan? Benar-benar muncul dari
ketulusan, rasa hormat, dan kasih kepada Tuhan, ataukah justru
menjadikan pelayanan sebagai kesempatan untuk menonjolkan ego
pribadi dan mengangkat popularitas diri? Kisah Hofni dan Pinehas,
dengan demikian, adalah sebentuk peringatan. Jelaslah, bahwa dengan
sibuk menggemukkan diri, mereka tidak mengenal dan mengasihi Allah
yang mereka sembah. Dan, hidup mereka berakhir secara mengenaskan.


Pelayanan sejati muncul ketika kita mengasihi Allah yang kita
layani. Dengan itu, kita tidak memandang pelayanan sebagai
kesempatan untuk mengejar kepentingan diri sendiri, melainkan suatu
kehormatan untuk memuliakan Allah dan mengasihi sesama. --Petrus
Kwik

KITA MELAYANI TUHAN BUKAN UNTUK MENDAPATKAN BERKAT,
MELAINKAN UNTUK MENJADI BERKAT.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/12/12/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Samuel+2:12-17

1 Samuel 2:12-17

12 Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka
tidak mengindahkan TUHAN,
13 ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali
seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging
itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di
tangannya
14 dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke
dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan
garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri.
Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang
ke sana, ke Silo.
15 Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu
berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu:
"Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak
mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah
saja."
16 Apabila orang itu menjawabnya: "Bukankah lemak itu harus dibakar
dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu," maka
berkatalah ia kepada orang itu: "Sekarang juga harus kauberikan,
kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan."
17 Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di
hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+1-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+1-4


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Tuesday, December 10, 2013

[i-kan-humor] [e-Humor] MENGURANGI BERAT BADAN -- 2291 Desember/2013

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-Humor
2291, Desember 2013

Shalom,

Memiliki berat badan ideal merupakan impian banyak orang, terutama para wanita. Berbagai upaya dicoba untuk bisa menurunkan berat badannya. Boleh-boleh saja sih, selama tidak mengganggu kesehatan kita, lebih baik lagi bila cara-cara tersebut berdasarkan anjuran atau nasihat dari tenaga medis profesional. Jangan seperti dua wanita berikut ini. Sepertinya, cara mereka menurunkan badan menjadi terlalu ekstrem dan berlebihan ya ....

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2291. MENGURANGI BERAT BADAN

Suatu hari, Maria dan Marta sedang berbicara tentang cara mengurangi berat badan.

Maria: Aku baru saja menemukan cara untuk mengurangi berat badan hingga hampir seperempat dari total berat badan kita saat ini.

Marta: Ah, yang benar? Luar bisa sekali, bagaimana caranya?

Maria: Potong saja salah satu dari tangan atau kaki kita.

[Sumber: Great Clean Jokes for Grown Up Kids, halaman 38]

"Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan?" (Ayub 38:2) < http://alkitab.sabda.org/?Ayub+38:2 >


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Natal (II) -- Edisi 665/Desember 2013

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-BinaAnak -- Natal (II)
665/Desember/II/2013

Salam damai Natal,

Pengetahuan seputar Natal harus dimengerti oleh anak-anak SM. Untuk itu, para pelayan SM harus bisa memberikan informasi seputar Natal, yang alkitabiah, kepada anak-anak layan mereka. Ada banyak cara untuk melakukan hal itu, yaitu dengan membaca Alkitab bersama, melakukan tanya jawab seputar Alkitab, dan melakukan permainan dengan topik-topik tertentu dalam Alkitab. Edisi kali ini menyajikan permainan bertema Natal, yang bisa Anda terapkan di sekolah minggu Anda. Kami berharap sajian kali ini bisa memperlengkapi para pelayan anak dan anak-anak SM untuk semakin memaknai Natal.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>


Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." (Yohanes 3:3) < http://alkitab.mobi/?Yohanes+3:3 >


BAHAN MENGAJAR: SI KECIL MEMBAWA PENGHARAPAN

Bahan Alkitab: Mikha 5:1-4a

Fokus

Banyak orang tidak suka tinggal di kota kecil atau desa sebab tidak akan ada banyak hal yang bisa didapat di sana. Pada umumnya, orang berpikir tidak akan menjadi sukses jika terlalu lama tinggal di kota yang kecil. Oleh karena itu, banyak orang berbondong-bondong pergi ke kota besar untuk bekerja di sana. Tetapi, Allah rupanya justru memilih Betlehem -- yang terkecil di antara kaum Yehuda -- sebagai kota kelahiran Sang Juru Selamat. Dari kota yang kecil inilah, lahir pengharapan akan keselamatan yang sudah dinanti-nantikan manusia sekian lamanya. Melalui pelajaran hari ini, anak belajar memahami bahwa Tuhan mau memilih dia yang masih kecil untuk membawa pengharapan.

Penjelasan Bahan

1. Rakyat Yehuda telah menjadi murtad dan tidak mengasihi TUHAN lagi. Para pemuka agama rakus akan suap, para nabi memberikan nubuatan palsu hanya untuk mendapatkan bayaran. Mereka akan mengutuki orang-orang yang tidak memberi uang cukup kepada mereka. Yehuda pun mengalami kemerosotan akhlak. Para penguasa melakukan ketidakadilan dan menindas rakyat kecil, mereka tidak memiliki perikemanusiaan. Cara hidup umat yang demikian kacau membuat Tuhan jijik terhadap kehidupan mereka. Oleh karena itu, Tuhan memperingatkan melalui nabi Mikha akan adanya penghukuman atas Yehuda. Yerusalem sebagai pusat kota akan mengalami kehancuran dan kesenyapan. Tangan Tuhan akan memakai Nebukadnezar, raja Babel, untuk menghukum mereka.

2. Ayat 1 berbunyi, "Tetapi engkau, hal Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, ...." Kata "tetapi" yang mengawali kalimat ini menunjukkan kekontrasan dari kalimat-kalimat sebelumnya. Pada ayat-ayat sebelumnya, dikatakan bahwa Yerusalem sebagai ibu kota, pusat pemerintahan raja, akan mengalami kekalahan dari orang-orang Kasdim dan mengalami kehancuran. Tetapi, seorang raja baru akan muncul untuk memulihkan keadaan Israel.

Pada saat Tuhan memberikan hukuman kepada umat-Nya, bukan berarti Ia meninggalkannya. Tuhan tidak membiarkan Yehuda hancur untuk selamanya. Oleh karena itu, Tuhan pun memberikan janji pemulihan. Tuhan akan melepaskan umat-Nya dari penderitaan dengan memberikan seorang Raja (yang berbeda dengan raja-raja lainnya. Ia adalah Raja yang kekal -- yang sudah ditetapkan sejak dahulu kala) yang akan memerintah dengan kekuatan Tuhan dan akan menghadirkan damai sejahtera (ayat 4).

3. Raja baru yang dijanjikan Tuhan itu akan muncul dari sebuah kota yang hampir tidak layak diperhitungkan di antara kota-kota Yehuda. Sebuah kota dengan jumlah penduduk hanya 1000 keluarga, yaitu Betlehem. Betlehem Efrata terletak 9 km di sebelah selatan Yerusalem. Efrata adalah nama kuno dari Betlehem (Kejadian 35:19), tempat Rahel dikuburkan. Betlehem Efrata dikenal juga sebagai Betlehem Yehuda. Nama Betlehem disebut Betlehem Efrata atau Betlehem Yehuda bertujuan untuk membedakannya dari nama kota yang sama. Kota ini juga merupakan tempat tinggal Naomi, mertua Rut, nenek moyang Raja Daud. Sementara itu, sang Mesias, yaitu Yesus Kristus, adalah keturunan dari Daud. Jadi, kota yang kecil dan sederhana ini telah dipilih Allah untuk menjadi tempat lahirnya Sang Pengharapan, Sang Mesias.

4. Pada umumnya, sesuatu atau seseorang dipilih karena ada nilai lebihnya, misalnya lebih dalam hal kemampuan, kekayaan, kepandaian, hubungan sosial, dan lain-lain. Oleh sebab itu, banyak orang merasa diri tidak berarti (minder) bila tidak memiliki kelebihan-kelebihan itu. Tetapi, cara pandang Tuhan berbeda dengan cara pandang manusia. Tuhan justru memilih sesuatu yang dipandang sebelah mata oleh manusia sebagai tempat munculnya Sang Pengharapan. Sementara kota yang besar, Yerusalem, justru dihancurkan karena keangkuhannya. Dengan demikian, kita yang merasa diri kecil dan tidak berharga pun (termasuk anak-anak yang sering kali juga merasakan hal ini), dapat dipakai oleh Tuhan untuk membawa pengharapan. Bukan kelebihan kita yang dipilih Tuhan, namun kesediaan kita untuk menjadi alat Tuhan.

Ayat Hafalan

"Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel." (Mikha 5:1a-b)

Lagu Pendukung

1. Yesus Menginginkan Daku (Kidung Jemaat 424).
2. T'rang Kristen Kecil 'Ku Punya (Pujilah Tuhan Hai Jiwaku 113).
3. Hai Kota Mungil Betlehem (Kidung Ceria 47).

Pelajaran untuk Anak Kelas 4 -- 6 SD

Pembukaan

1. Tanyakan dan diskusikan dengan anak-anak mengenai istilah urbanisasi:
a. Apa itu urbanisasi? (jawab: Perpindahan penduduk dari desa ke kota.)
b. Mengapa orang-orang melakukan urbanisasi? (jawab: Untuk mencari kehidupan yang lebih layak/lebih baik karena adanya pandangan bahwa orang bisa mendapatkan lebih banyak kemudahan dan kemajuan di kota besar daripada di desa.)

2. Tanyakan kepada anak-anak: Kalau kamu sendiri, lebih suka tinggal di desa/kota kecil, atau di kota besar? Mengapa?

3. Seandainya kamu tinggal di desa/kota kecil, bagaimana perasaanmu? Maukah kamu tetap berprestasi?

4. Katakan kepada anak-anak bahwa ada juga kota kecil/desa yang bisa menghasilkan sesuatu yang besar!

Pokok Pelajaran

1. Ajak anak-anak membaca Mikha 5:1-4a. Ulangi pembacaan ayat 1.

2. Jelaskan bahwa perikop ini merupakan nubuatan nabi Mikha mengenai kelahiran Yesus Kristus!
a. Yesus yang akan lahir tersebut akan menjadi pemimpin besar; pemimpin umat Israel dan seluruh umat manusia.
b. Ia akan membawa keselamatan bagi manusia. Dialah yang disebut Mesias, artinya yang diurapi, sebab Ia dipilih secara khusus untuk melakukan tugas besar ini.
c. Kelahiran Yesus ini sudah ditentukan sejak dahulu (ayat 1c: "... yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dulu kala."). Ajak anak melihat betapa luar biasanya rencana Allah untuk menyelamatkan manusia; direncanakan dengan sangat sempurna.

3. Jelaskan bahwa Yesus akan lahir di sebuah kota yang bernama Betlehem. Tekankan bahwa Betlehem adalah kota yang kecil, penduduknya hanya berjumlah 1000 keluarga. Kota ini sama sekali tidak terkenal. Bandingkan dengan Yerusalem yang merupakan kota besar, pusat pemerintahan dan pusat keagamaan (Bait Allah dan Mahkamah Agama terdapat di sana). Tidak banyak orang yang mau tinggal di Betlehem karena dianggap tidak dapat mendatangkan banyak kebaikan; dengan kata lain, kota ini adalah kota yang tidak berpengharapan.

4. Jelaskan bahwa pada umumnya, sesuatu atau seseorang dipilih karena ada nilai lebihnya (misalnya: kemampuan, kekayaan, kepandaian, orang tua, dsb.). Tetapi, ukuran manusia berbeda dengan ukuran Tuhan. Dia justru berkenan memakai Betlehem, kota yang kecil dan tidak berpengharapan itu, untuk mendatangkan pengharapan yang besar bagi umat manusia. Betlehem dipilih sebagai tempat kelahiran Mesias bukan karena ia punya keistimewaan, tetapi untuk menunjukkan betapa besar kasih Tuhan kepada umat-Nya dan bahwa Tuhan berkenan memperhatikan umat-Nya yang kecil.

5. Beri implikasi kepada anak-anak bahwa jika Tuhan mau memakai Betlehem, kota yang kecil itu, untuk mendatangkan pengharapan yang besar, Tuhan pun berkenan memakai anak-anak yang masih kecil ini untuk membawa pengharapan bagi sesamanya. Oleh karena itu, anak-anak tidak perlu merasa minder/rendah diri dan tidak berharga. Berikan beberapa contoh tentang apa yang bisa dilakukan anak-anak untuk membawa pengharapan bagi sesamanya (sesuaikan dengan kondisi anak-anak di kelas Anda).

6. Tekankan bahwa seperti halnya Tuhan mengasihi umat-Nya, maka kini anak-anak pun diajak untuk memancarkan kasih dengan bersedia membawa pengharapan bagi sesamanya.

Penerapan

1. Membuat hiasan dinding LILIN PENGHARAPAN. Cara membuat:
a. Buat pola batang lilin, nyala api, alas Win di kain flanel (alternatif warna: Lilin warna merah, nyala api warna emas, alas lilin warna hijau tua).
b. Tempelkan pola-pola tersebut di atas kertas asturo warna cerah (misal: kuning, hijau muda, dll.) berbentuk bulat, diameter kurang lebih 15 -- 20 cm (sesuaikan dengan ukuran lilin).
c. Tuliskan bunyi ayat hafalan dari Mikha 5:1 a-b di bawah gambar lilin, lalu hias sesuai selera anak-anak.
d. Bagian atas lingkaran bisa diberi tali untuk gantungan, atau anak-anak bisa memberinya pigura di rumah.

2. Ajak anak menyanyi KJ. 424, "Yesus Menginginkan Daku".

3. Beri penekanan bahwa lilin kecil itu akan mengingatkan anak-anak untuk terus menyinarkan pengharapan di mana pun ia berada meskipun dirinya masih kecil, dan mungkin punya banyak kekurangan.

Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Sahabat Anak -- Bahan Pelajaran Sekolah Minggu, Edisi Juli -- Desember 2010
Penulis: Pdt. Rinta K. Gunawan
Penerbit: Komisi Bahan Pelajaran Sekolah Minggu
Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah
Gereja Kristen Indonesia Sinode Wilayah Jawa Tengah
Halaman: 108 -- 110


SUA PELAYAN ANAK: ACARA NATAL YANG PALING DIGEMARI

e-BinaAnak, 16 Oktober 2013: Setiap gereja pasti merayakan hari kelahiran Yesus Kristus dengan berbagai acara, selain ibadah Natal itu sendiri. Menurut teman-teman, dari acara-acara di bawah ini, manakah yang paling digemari:
1. Drama Natal
2. Pembacaan Puisi Natal
3. Koor Lagu-Lagu Natal
4. Teater Natal
5. Melihat Film Kelahiran Yesus Kristus

Agustin Oen: No: 1, 3, 4 & 5.

Soraya Ranti: 12345 ... ok.

Gita Wulandari Silo: 3. Koor lagu-lagu Natal.

Isthy Inta Sumampouw: Semua ok. Tapi yang paling dominan sih kayaknya theater Natal.

Eli Nathan: Semua ok, karna semua'nya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa lepas dari Natal itu sendiri. Met sore jelang mlm. GBU.

Katharina Widyastuti: 1 3 5 keren dan misa malam Natal.

Tc Prijono: 1

Syelva Herawati: 1. Drama Natal.

Rini Rumengan: Koor lagu2 Natal.

Febriyanto Thana: Koor Lagu Natal (+ bantu2 dekorasi Natal di gereja).

Rusmani Sianturi: 3. Koor lagu2 Natal ;)

Deddi Yuantara: Semua OKAY, tapi yang paling top nomor 3. Koor Lagu-Lagu Natal.

Ike Angela Sidabutar: Drama Natal.

Stella Sondakh: Semuanya deh. 1 paket yang komplet.

Roni Jhi: No. 3

Sherly Tinny Sompie: No. 5

Gita Natalia Hutagalung: Semuanya

Fransisca Sarah Megawe: Saya senang semua acara Nuansa Natal. Amien Haleluya.

Maritona Nainggolan Lbnraja: Smuanya. Dalam Natal itu ... pasti ad ke 5 Hal tersebut.

Juni Sinambela: Yang paling saya suka Koor lagu-lagu Natal.

Srihotma Purba: Semuanya aqu suka tapi yang paling senang ya drama Natal!!

Yongky Loppies: Semuanya bagus (indahnya hari2 waktu penantian datangnya Natal).

Lisma Sirait: Yang paling menarik adalah liturgi I penciptaan anak sekolah minggu yang belum sekolah, lucu.

Shmily Tilestian: Koor lagu-lagu Natal Kadang bisa bikin merinding ....

Kasih Kristus: Semua

Damayanti Manik: Natal sekolah minggu lucu2 :D

Gabriella Sugihati: 12345 ok.

Glory Yoce Komul: Semuanya seru!

Mien Hattu Latumahina: Semuanya

Natal: Ternyata yang menyukai teater Natal sedikit ya? Apakah karena di gereja jarang sekali merayakan Natal dalam bentuk teater? (mungkin lebih seringnya drama kali ya)

Natalie Shte: No. 1 n No 3.

Agus Suryanto: klu aq sich plng suka koor lgu Natal ....

Natalie Shte: banyak pudding lah habisnya, kamu tarik suara trus sampe serak2 kacau ... di malam Natal yah.

Darwin Harahap: Kalau aku sih paling suka sama makna natalnya ... (makanan Natalnya) gitu ....

Rani Yusnani Malau: Drama dan lagu2 Natal.

Yohana Gracia Nathalia Simanjuntak: 1, 3 ... blessed

Jo Siahaan: 3, 2, 1

Sumber: https://www.facebook.com/sabdabinaanak/posts/10151691172746629

--> Silakan melihat respons dari saudara-saudari yang lain tentang topik ini di Facebook Natal --> https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=614952965222181&id=246651518718996


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo