Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
KADOS -- Edisi 143 (1 -- 7 April 2013)
Shalom,
Masalah merupakan suatu hal yang harus dipecahkan, diselesaikan, atau diatasi. Tidak perlu menggunakan undangan, masalah pasti akan datang dan dapat membuat kita putus asa. Namun, firman Tuhan di dalam Filipi 4:13 mengingatkan kita bahwa "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Dengan berdoa dan meminta kekuatan Allah, Anda dapat melewati hari-hari Anda dengan segala permasalahannya. Mari berdoa.
Pemimpin Redaksi KADOS,
Yusak
< yusak(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
1 April 2013 -- Masa Sesudah Paskah
Kemarin, kita baru saja merayakan Paskah, kebangkitan Kristus dari kematian, yang memberikan kemenangan bagi orang yang percaya kepada-Nya. Bersyukurlah atas karya penebusan Kristus karena melalui karya salib ini, kita yang seharusnya menerima hukuman maut, digantikan oleh Dia dan beroleh hidup kekal. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar kita terus memandang Kristus dan menantikan Roh Kudus berkarya dalam hidup kita hari lepas hari.
2 April 2013 -- Perintisan Gereja-Gereja di Daerah
Banyak hal yang dapat membuat gereja-gereja perintisan di daerah semakin banyak. Beberapa hal seperti banyaknya hamba Tuhan yang baru lulus dari sekolah teologi dan banyaknya gereja besar yang membangun cabang, membuat gereja-gereja yang dirintis di daerah semakin banyak. Berdoalah agar Tuhan Yesus memimpin gereja-gereja yang baru dirintis ini untuk dapat berkembang sehingga orang-orang yang belum percaya di daerah-daerah dapat diselamatkan.
3 April 2013 -- Acara-Acara KKR
Kebaktian Kebangkitan Rohani (KKR) sering diadakan di daerah-daerah di Indonesia. Di antara mereka yang datang, banyak orang Kristen dan orang-orang yang belum percaya. Doakan agar melalui KKR yang diadakan, Roh Kudus bekerja untuk menjangkau banyak jiwa untuk mengenal Tuhan Yesus dan menerimanya sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka. Mohonlah kepada Tuhan Yesus agar setiap izin pelaksanaan KKR dapat diurus dengan mudah, acara berlangsung dengan lancar, dan dapat menjadi berkat bagi semua orang yang hadir.
4 April 2013 -- Status Waspada Gunung Berapi di Indonesia
Beberapa waktu lalu, meningkatnya status Gunung Dieng di Jawa Tengah dari Normal ke Waspada mengakibatkan delapan belas gunung berapi di Indonesia memasuki status waspada. Gunung-gunung tersebut adalah Gunung Dieng, Seulawah Agam (Aceh), Papandayan (Garut), Dukuno (Halmahera), Sinabung (Kab. Karo), Marapi (Sumatera Barat), Tangkubanparahu (Lembang), Soputan (Sulawesi Utara), Semeru (Lumajang, Jatim), Krakatau (Selat Sunda), Gamkonora (Halmahera), Talang (Solok, Sumatera Barat), Bromo (Jatim), Ibu (Halmahera), Kerinci (Jambi, Sumatera), IIi Lewotolo (Pulau Lembata), Sangeangapi (Kepulauan Nusa Tenggara), dan Gamalama (Maluku Utara). Doakan agar Tuhan melindungi penduduk yang berada di sekitar gunung-gunung itu. Kiranya, persiapan penanggulangan bencana dapat berjalan dengan baik sehingga jika gunung-gunung tersebut meletus, para warga dapat dievakuasi dengan cepat dan selamat.
Sumber: http://jogja.okezone.com/read/2013/03/12/513/774744/status-dieng-naik-18-gunung-api-di-indonesia-waspada
5 April 2013 -- Perayaan Paskah YLSA
Hari ini, semua staf YLSA bersama keluarga mereka dan beberapa tamu undangan akan merayakan Paskah. Doakan agar perayaan Paskah di YLSA dapat berjalan dengan lancar. Setiap orang yang ambil bagian dalam perayaan ini dapat bekerja dengan baik. Doakan juga agar cuaca hari ini cerah sehingga para tamu undangan dapat datang. Kami rindu melalui perayaan ini kami dapat mengingat pengorbanan Tuhan Yesus dan kebangkitan-Nya sehingga kami dapat melayani Tuhan dengan lebih baik.
6 April 2013 -- Hari Nelayan Nasional
Hari ini diperingati sebagai Hari Nelayan Nasional. Jika kita perhatikan, keadaan nelayan di Indonesia masih banyak yang memprihatinkan. Tempat tinggal yang tidak layak, pemasukan yang tidak menentu (tergantung cuaca), dan pendidikan yang kurang bagi anak mereka. Mari doakan agar Tuhan Yesus memelihara mereka dan agar pihak pemerintah maupun organisasi yang menaungi nelayan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
7 April 2013 -- Agen Asuransi
Pada zaman yang semakin modern ini, pengguna Asuransi semakin banyak. Di antaranya ada asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi kendaraan, dsb.. Mereka bertugas untuk menolong nasabah mengatur keuangan mereka dan menjadi alat bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Berdoalah kepada Tuhan Yesus untuk setiap agen asuransi yang adalah anak-anak Tuhan. Kiranya, dalam mengemban tugas, mereka takut akan Tuhan dan mengasihi sesama sehingga mereka dapat bekerja dengan jujur dan profesional. Dengan itu, mereka dapat menjadi terang dan garam dalam dunia kerjanya.
Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Saturday, March 30, 2013
(e-RH) Maret 31 -- KABAR BAIK
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 31 Maret 2013
Bacaan : 1 Korintus 15:1-19
Setahun: Rut 1-4
Nats: Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. (1
Korintus 15:14)
Judul:
KABAR BAIK
"Injil" adalah kata serapan dari bahasa Arab, yang merujuk kepada
kitab yang dibawa oleh Isa Almasih (Yesus) ke dunia. Dalam bahasa
Yunani, bahasa yang digunakan dalam penulisan Perjanjian Baru, kata
untuk "injil" adalah euangelion yang berarti kabar baik (eu- "baik",
-angelion "kabar").
Apakah kabar baik itu? Kabar baik ini menyatakan bahwa Allah
menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus, berkeliling melayani, dan
kemudian mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. Namun,
tidak berhenti hanya sampai di situ. Jika Yesus mati dan tidak
bangkit kembali, apa bedanya dengan orang lain? Nyatanya, kemudian
Dia bangkit. Bukan bangkit seperti orang yang mati suri, yang
nantinya toh akan mati juga. Bukan pula bangkit sebagai semacam roh
yang bergentayangan. Tetapi, sungguh-sungguh bangkit dengan tubuh
yang baru dan kekal, tubuh yang pada akhir zaman akan dimiliki juga
oleh setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Sebagian orang berusaha mengatakan bahwa kebangkitan Kristus itu
hanya mitos. Tetapi, seperti ditegaskan Rasul Paulus, jika Yesus
tidak bangkit, Injil itu tidak berkuasa. Di dalam kebangkitanlah
kita mendapatkan bukti bahwa maut sungguh sudah dikalahkan. Bahwa
hidup kita ini tidak harus dalam kematian. Sebaliknya, kematian
hanyalah gerbang menuju kehidupan baru yang jauh lebih indah.
Dengan keyakinan ini, kita akan mampu menjalani hidup dengan lebih
bersyukur dan berserah. Kita tahu, segala kesusahan dan perjuangan
kita saat ini suatu saat akan berakhir dengan indah. --ALS
KEBANGKITAN KRISTUS ADALAH PUNCAK KABAR BAIK
MEWARTAKAN BAHWA ADA KEHIDUPAN BARU BAGI KITA
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+15:1-19
1 Korintus 15:1-19
1 Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada
Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang
di dalamnya kamu teguh berdiri.
2 Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang
padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu--kecuali kalau
kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.
3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa
yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati
karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada
hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada
kedua belas murid-Nya.
6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus
saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai
sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.
7 Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada
semua rasul.
8 Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga
kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan
tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat
Allah.
10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada
sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku
tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari
pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia
Allah yang menyertai aku.
11 Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar
dan demikianlah kamu menjadi percaya.
12 Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari
antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang
mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?
13 Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak
dibangkitkan.
14 Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
15 Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah,
karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan
Kristus--padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata
benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan.
16 Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus
juga tidak dibangkitkan.
17 Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan
kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.
18 Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.
19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada
Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari
segala manusia.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Rut+1-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Rut+1-4
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 31 Maret 2013
Bacaan : 1 Korintus 15:1-19
Setahun: Rut 1-4
Nats: Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. (1
Korintus 15:14)
Judul:
KABAR BAIK
"Injil" adalah kata serapan dari bahasa Arab, yang merujuk kepada
kitab yang dibawa oleh Isa Almasih (Yesus) ke dunia. Dalam bahasa
Yunani, bahasa yang digunakan dalam penulisan Perjanjian Baru, kata
untuk "injil" adalah euangelion yang berarti kabar baik (eu- "baik",
-angelion "kabar").
Apakah kabar baik itu? Kabar baik ini menyatakan bahwa Allah
menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus, berkeliling melayani, dan
kemudian mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. Namun,
tidak berhenti hanya sampai di situ. Jika Yesus mati dan tidak
bangkit kembali, apa bedanya dengan orang lain? Nyatanya, kemudian
Dia bangkit. Bukan bangkit seperti orang yang mati suri, yang
nantinya toh akan mati juga. Bukan pula bangkit sebagai semacam roh
yang bergentayangan. Tetapi, sungguh-sungguh bangkit dengan tubuh
yang baru dan kekal, tubuh yang pada akhir zaman akan dimiliki juga
oleh setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Sebagian orang berusaha mengatakan bahwa kebangkitan Kristus itu
hanya mitos. Tetapi, seperti ditegaskan Rasul Paulus, jika Yesus
tidak bangkit, Injil itu tidak berkuasa. Di dalam kebangkitanlah
kita mendapatkan bukti bahwa maut sungguh sudah dikalahkan. Bahwa
hidup kita ini tidak harus dalam kematian. Sebaliknya, kematian
hanyalah gerbang menuju kehidupan baru yang jauh lebih indah.
Dengan keyakinan ini, kita akan mampu menjalani hidup dengan lebih
bersyukur dan berserah. Kita tahu, segala kesusahan dan perjuangan
kita saat ini suatu saat akan berakhir dengan indah. --ALS
KEBANGKITAN KRISTUS ADALAH PUNCAK KABAR BAIK
MEWARTAKAN BAHWA ADA KEHIDUPAN BARU BAGI KITA
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+15:1-19
1 Korintus 15:1-19
1 Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada
Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang
di dalamnya kamu teguh berdiri.
2 Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang
padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu--kecuali kalau
kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.
3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa
yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati
karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada
hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada
kedua belas murid-Nya.
6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus
saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai
sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.
7 Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada
semua rasul.
8 Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga
kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan
tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat
Allah.
10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada
sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku
tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari
pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia
Allah yang menyertai aku.
11 Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar
dan demikianlah kamu menjadi percaya.
12 Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari
antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang
mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?
13 Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak
dibangkitkan.
14 Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
15 Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah,
karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan
Kristus--padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata
benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan.
16 Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus
juga tidak dibangkitkan.
17 Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan
kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.
18 Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.
19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada
Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari
segala manusia.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Rut+1-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Rut+1-4
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Friday, March 29, 2013
TRS: (e-SH) 30 Maret -- Matius 27:57-66 - Berjaga, berdoa, dan percayalah!
----Email Diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Jum, 29 Mar 2013 08:10 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: (e-SH) 30 Maret -- Matius 27:57-66 - Berjaga, berdoa, dan percayalah!
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 30 Maret 2013
Ayat SH: Matius 27:57-66
Judul: Berjaga, berdoa, dan percayalah!
Ketika orang yang kita kasihi meninggalkan kita untuk selama-lamanya,
apakah yang kita rasakan? Sedih, bingung, kehilangan, tidak
terima, tidak percaya, dan lain-lain hal yang mungkin kita
rasakan. Kira-kira mungkin seperti inilah yang dirasakan oleh
orang-orang terdekat Yesus pada hari setelah Ia mati di kayu
salib. Orang yang selama ini mereka kasihi, mengayomi mereka,
mengajar mereka, sekarang tidak bersama dengan mereka lagi. Secara
manusiawi, pasti ada goncangan psikis yang muncul ketika orang
yang kita kasihi pergi meninggalkan kita. Dalam bacaan kita hari
ini, dikatakan bahwa murid-murid perempuan Yesus, Maria Magdalena
dan Maria yang lainnya duduk di depan kubur Yesus (61). Bisa
dipastikan perasaan yang mereka rasakan pasti tidak jauh dari
terguncang dan kesepian. Tidak jauh beda perasaan para murid yang
lainnya. Mungkin mereka telah hancur hati dan kehilangan harapan.
Dalam tradisi gereja tertentu, hari Sabtu antara Jumat Agung dan
Paskah disebut sebagai Sabtu Sunyi. Apa maknanya? Apa yang harus
dilakukan pada hari Sabtu Sunyi? Mungkin tidak banyak dari kita
sekalian yang menghayati makna Sabtu Sunyi. Ketika kita diliputi
oleh perasaan yang tidak menentu karena kematian Yesus di kayu
salib, Sabtu Sunyi ada sebagai hari di mana kita seharusnya
merenungkan peristiwa kematian Yesus. Direnungkan sebagai apa?
Direnungkan sebagai sebuah momen di mana kita berjaga dan berharap
akan kebangkitan Yesus. Sabtu Sunyi adalah sebuah ruang kosong
yang di dalamnya Allah bekerja untuk membuktikan bahwa Yesus
pernah ada dalam alam kubur, hal yang sangat manusiawi karena
Yesus juga sepenuhnya manusia. Melalui Sabtu Sunyi kita disadarkan
juga bahwa pada saat inilah Yesus berjuang melawan kematian,
melawan kuasa kegelapan yang sedang membelenggu manusia berdosa.
Sabtu Sunyi merupakan momen kita seharusnya berjaga dan berdoa, bukan
merasa takut dan gentar. Biarlah kita menjadi murid-murid Kristus
yang percaya bahwa keesokan hari, batu besar yang menutup kubur
itu akan terguling, dan Yesus telah bangkit.
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2013/03/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/03/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+27:57-66
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+27:57-66
Matius 27:57-66
57 Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang
bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga.
58 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus
memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya.
59 Dan Yusufpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan
yang putih bersih,
60 lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya
di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar
ke pintu kubur itu, pergilah ia.
61 Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk
di depan kubur itu.
62 Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap
Pilatus,
63 dan mereka berkata: "Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu
sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.
64 Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang
ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang untuk
mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari
antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih
buruk akibatnya dari pada yang pertama."
65 Kata Pilatus kepada mereka: "Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan
jagalah kubur itu sebaik-baiknya."
66 Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka
memeterai kubur itu dan menjaganya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [joniwawohsh@yahoo.co.id] Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4579659-3614064.d072cab08d52f96c55247b7c5farg
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Jum, 29 Mar 2013 08:10 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: (e-SH) 30 Maret -- Matius 27:57-66 - Berjaga, berdoa, dan percayalah!
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 30 Maret 2013
Ayat SH: Matius 27:57-66
Judul: Berjaga, berdoa, dan percayalah!
Ketika orang yang kita kasihi meninggalkan kita untuk selama-lamanya,
apakah yang kita rasakan? Sedih, bingung, kehilangan, tidak
terima, tidak percaya, dan lain-lain hal yang mungkin kita
rasakan. Kira-kira mungkin seperti inilah yang dirasakan oleh
orang-orang terdekat Yesus pada hari setelah Ia mati di kayu
salib. Orang yang selama ini mereka kasihi, mengayomi mereka,
mengajar mereka, sekarang tidak bersama dengan mereka lagi. Secara
manusiawi, pasti ada goncangan psikis yang muncul ketika orang
yang kita kasihi pergi meninggalkan kita. Dalam bacaan kita hari
ini, dikatakan bahwa murid-murid perempuan Yesus, Maria Magdalena
dan Maria yang lainnya duduk di depan kubur Yesus (61). Bisa
dipastikan perasaan yang mereka rasakan pasti tidak jauh dari
terguncang dan kesepian. Tidak jauh beda perasaan para murid yang
lainnya. Mungkin mereka telah hancur hati dan kehilangan harapan.
Dalam tradisi gereja tertentu, hari Sabtu antara Jumat Agung dan
Paskah disebut sebagai Sabtu Sunyi. Apa maknanya? Apa yang harus
dilakukan pada hari Sabtu Sunyi? Mungkin tidak banyak dari kita
sekalian yang menghayati makna Sabtu Sunyi. Ketika kita diliputi
oleh perasaan yang tidak menentu karena kematian Yesus di kayu
salib, Sabtu Sunyi ada sebagai hari di mana kita seharusnya
merenungkan peristiwa kematian Yesus. Direnungkan sebagai apa?
Direnungkan sebagai sebuah momen di mana kita berjaga dan berharap
akan kebangkitan Yesus. Sabtu Sunyi adalah sebuah ruang kosong
yang di dalamnya Allah bekerja untuk membuktikan bahwa Yesus
pernah ada dalam alam kubur, hal yang sangat manusiawi karena
Yesus juga sepenuhnya manusia. Melalui Sabtu Sunyi kita disadarkan
juga bahwa pada saat inilah Yesus berjuang melawan kematian,
melawan kuasa kegelapan yang sedang membelenggu manusia berdosa.
Sabtu Sunyi merupakan momen kita seharusnya berjaga dan berdoa, bukan
merasa takut dan gentar. Biarlah kita menjadi murid-murid Kristus
yang percaya bahwa keesokan hari, batu besar yang menutup kubur
itu akan terguling, dan Yesus telah bangkit.
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2013/03/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/03/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+27:57-66
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+27:57-66
Matius 27:57-66
57 Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang
bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga.
58 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus
memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya.
59 Dan Yusufpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan
yang putih bersih,
60 lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya
di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar
ke pintu kubur itu, pergilah ia.
61 Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk
di depan kubur itu.
62 Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap
Pilatus,
63 dan mereka berkata: "Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu
sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.
64 Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang
ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang untuk
mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari
antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih
buruk akibatnya dari pada yang pertama."
65 Kata Pilatus kepada mereka: "Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan
jagalah kubur itu sebaik-baiknya."
66 Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka
memeterai kubur itu dan menjaganya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [joniwawohsh@yahoo.co.id] Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4579659-3614064.d072cab08d52f96c55247b7c5farg
(e-RH) Maret 30 -- KASIH DAN HORMAT
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 30 Maret 2013
Bacaan : Yohanes 19:38-42
Setahun: Hakim-hakim 20-21
Nats: Mereka mengambil mayat Yesus, mengafani-Nya dengan kain lenan
dan membubuhi-Nya dengan rempahrempah menurut adat orang Yahudi
bila menguburkan mayat. (Yohanes 19:40)
Judul:
KASIH DAN HORMAT
Tidak menguburkan orang meninggal merupakan peristiwa tragis bagi
orang Yahudi, bahkan bagi penjahat sekalipun. Dalam tradisi mereka,
proses penguburan juga merupakan ungkapan kasih dari mereka yang
mengasihi orang mati tersebut. Sayangnya, pada zaman Yesus, biasanya
penjahat yang disalib tidak layak dikuburkan. Orang pun tak akan
berkabung bagi mereka.
Ketika Yesus disalibkan seperti penjahat, Yusuf dari Arimatea tahu
bahwa Yesus disalibkan bukan karena kesalahan-Nya. Ia lalu meminta
izin kepada Pilatus untuk menguburkan Yesus. Yusuf adalah anggota
Majelis Besar yang tak setuju dengan tindakan Majelis, dan secara
diam-diam telah menjadi murid Yesus. Bersama Nikodemus, ia
menurunkan mayat Yesus dan menguburkan-Nya di tanah miliknya, karena
ia termasuk orang kaya. Maka, genaplah nubuat Yesaya, "Kematian-Nya
seperti seorang penjahat, namun Ia dikubur di dalam pekuburan orang
kaya" (Yesaya 53:9, FAYH).
Begitulah. Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus mengungkapkan kasih dan
penghormatan mereka kepada Yesus. Yang pertama mengurbankan tanah
kuburan baru miliknya. Yang kedua membawa sekitar 37 kilogram rempah
untuk mengafani Yesus. Konon, hanya mayat seorang raja yang
dirempahi sebanyak itu. Dari sini kita dapat menduga seberapa Yesus
berarti bagi Yusuf dan Nikodemus.
Bila kita mengakui Yesus sebagai Pribadi paling berarti bagi kita,
bagaimana kita hendak mengungkapkan kasih dan penghormatan
kepada-Nya? --AW
KIRANYA AKU DAPAT MENGASIHI DAN MENGHORMATI TUHANKU
DENGAN PERSEMBAHAN DIRI DAN KETAATANKU
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+19:38-42
Yohanes 19:38-42
38 Sesudah itu Yusuf dari Arimatea--ia murid Yesus, tetapi
sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang
Yahudi--meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan
menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya
itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.
39 Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang
waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan
minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.
40 Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan
membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila
menguburkan mayat.
41 Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam
taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah
dimakamkan seseorang.
42 Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu
tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+20-21
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-hakim+20-21
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 30 Maret 2013
Bacaan : Yohanes 19:38-42
Setahun: Hakim-hakim 20-21
Nats: Mereka mengambil mayat Yesus, mengafani-Nya dengan kain lenan
dan membubuhi-Nya dengan rempahrempah menurut adat orang Yahudi
bila menguburkan mayat. (Yohanes 19:40)
Judul:
KASIH DAN HORMAT
Tidak menguburkan orang meninggal merupakan peristiwa tragis bagi
orang Yahudi, bahkan bagi penjahat sekalipun. Dalam tradisi mereka,
proses penguburan juga merupakan ungkapan kasih dari mereka yang
mengasihi orang mati tersebut. Sayangnya, pada zaman Yesus, biasanya
penjahat yang disalib tidak layak dikuburkan. Orang pun tak akan
berkabung bagi mereka.
Ketika Yesus disalibkan seperti penjahat, Yusuf dari Arimatea tahu
bahwa Yesus disalibkan bukan karena kesalahan-Nya. Ia lalu meminta
izin kepada Pilatus untuk menguburkan Yesus. Yusuf adalah anggota
Majelis Besar yang tak setuju dengan tindakan Majelis, dan secara
diam-diam telah menjadi murid Yesus. Bersama Nikodemus, ia
menurunkan mayat Yesus dan menguburkan-Nya di tanah miliknya, karena
ia termasuk orang kaya. Maka, genaplah nubuat Yesaya, "Kematian-Nya
seperti seorang penjahat, namun Ia dikubur di dalam pekuburan orang
kaya" (Yesaya 53:9, FAYH).
Begitulah. Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus mengungkapkan kasih dan
penghormatan mereka kepada Yesus. Yang pertama mengurbankan tanah
kuburan baru miliknya. Yang kedua membawa sekitar 37 kilogram rempah
untuk mengafani Yesus. Konon, hanya mayat seorang raja yang
dirempahi sebanyak itu. Dari sini kita dapat menduga seberapa Yesus
berarti bagi Yusuf dan Nikodemus.
Bila kita mengakui Yesus sebagai Pribadi paling berarti bagi kita,
bagaimana kita hendak mengungkapkan kasih dan penghormatan
kepada-Nya? --AW
KIRANYA AKU DAPAT MENGASIHI DAN MENGHORMATI TUHANKU
DENGAN PERSEMBAHAN DIRI DAN KETAATANKU
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+19:38-42
Yohanes 19:38-42
38 Sesudah itu Yusuf dari Arimatea--ia murid Yesus, tetapi
sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang
Yahudi--meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan
menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya
itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.
39 Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang
waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan
minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.
40 Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan
membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila
menguburkan mayat.
41 Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam
taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah
dimakamkan seseorang.
42 Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu
tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+20-21
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-hakim+20-21
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Thursday, March 28, 2013
[i-kan-humor] [e-Humor] 2181 Maret/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Humor
2181, Maret 2013
Shalom,
Dia lahir untuk kami,
Dia mati untuk kami,
Dia bangkit bagi kami semua ....
Itulah sepenggal lirik lagu pujian yang biasa dinyanyikan menjelang Paskah. Mari bersyukur karena Allah telah rela mengutus Anak-Nya yang Tunggal untuk mati bagi umat berdosa. Dosa kita telah dihapuskan oleh darah Yesus. Pada edisi kali ini, mari bersama-sama merenungkan kasih Allah, sekaligus menyimak humor spesial yang telah kami siapkan. Jangan lupa jawab kuisnya juga ya!
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Amy G.
< ami(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2181. GOLONGAN DARAH YESUS
Boni: Tahukah kamu golongan darah Yesus?
Nino: Tak mungkin ada yang tahu. Kamu tahu?
Boni: Tentu saja. Golongan darah-Nya 'O'.
Nino: Bagaimana kamu tahu?
Boni: 'Kan disebutkan dalam Kidung Jemaat no. 36!
O ... darah Tuhanku.
Nino: ?&%$%$%#%@*$!
[Sumber diambil dan disunting dari: http://tamaneden.heavenforum.org/t84-humor-paskah]
Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, (Efesus 1:7) < http://alkitab.sabda.org?Efesus+1:7 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 166: "Berapa lama Henokh hidup di dunia?"
- "Ariadi (KPC)" < Ariadi(at)xxx > = Pastilah 365 tahun !! :)
- "Benedicta Eniwati" < benedictaeniwati(at)xxx > = 365 tahun
- Yuni Lam < yuni6028(at)xxx > = Henokh mencapai umur 365 thn....(Kejadian 5:23)
- "Ricky Hutapea" < Ricky.Hutapea(at)xxx > = 365 tahun
- "[C]ha[N]dr[A]_[F]" < chandraf(at)xxx > = 365 tahun (Kej 5:23)
- irnetj < irnetj(at)xxx > = 365 tahun lah! Mau berapa lagi! Sipp...!!
- dipto < diptosn(at)xxx > = henokh hidup selama 365 tahun
- "Anny S" < godwithanny5ms(at)xxx > = 365 Thn (Kej 5:23)
- "Ruddi R. Rumengan" < ruddi.rumengan(at)xxx > = Henokh (anak dari Yared, bapak dari Metusalah) hidup selama 365 tahun.
- Kasman Purba < kasmanpurba(at)xxx > = Kejadian 5:23 tiga ratus enam puluh lima tahun.
- Hari Prasetio < hari_prasetio(at)xxx > = Dia hidupnya nggak lama kok, kan di salah satu kitab, disebutkan bahwa umur manusia 120 tahun saja (di kitab mana tuh, lupa, Amsal, Pengkhotbah, atau surat dari salah satu rasul ya, wah lupa dan nggak bisa cari kembali). Jadi yang tertulis di PL itu bertentangan atawa bahasa humornya "salah". Jadi, umur Henoch itu = umur yang tertulis di PL dibagi 12, itu baru bener, karena orang di jaman itu mengira bahwa 1 tahun = waktu yang dipakai oleh bulan untuk purnama sampai purnama lagi. Demikian jawaban saya yang panjang lebar tapi membingungkan.
- Yunus Buana Patiku < numilersahtika(at)xxx > = 365 TAHUN
Jawaban e-Humor: 365 tahun.
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.
Kuis minggu ini 167: "Siapakah yang menggantikan Yudas Iskariot sebagai murid Yesus?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G. dan Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2181, Maret 2013
Shalom,
Dia lahir untuk kami,
Dia mati untuk kami,
Dia bangkit bagi kami semua ....
Itulah sepenggal lirik lagu pujian yang biasa dinyanyikan menjelang Paskah. Mari bersyukur karena Allah telah rela mengutus Anak-Nya yang Tunggal untuk mati bagi umat berdosa. Dosa kita telah dihapuskan oleh darah Yesus. Pada edisi kali ini, mari bersama-sama merenungkan kasih Allah, sekaligus menyimak humor spesial yang telah kami siapkan. Jangan lupa jawab kuisnya juga ya!
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Amy G.
< ami(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2181. GOLONGAN DARAH YESUS
Boni: Tahukah kamu golongan darah Yesus?
Nino: Tak mungkin ada yang tahu. Kamu tahu?
Boni: Tentu saja. Golongan darah-Nya 'O'.
Nino: Bagaimana kamu tahu?
Boni: 'Kan disebutkan dalam Kidung Jemaat no. 36!
O ... darah Tuhanku.
Nino: ?&%$%$%#%@*$!
[Sumber diambil dan disunting dari: http://tamaneden.heavenforum.org/t84-humor-paskah]
Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, (Efesus 1:7) < http://alkitab.sabda.org?Efesus+1:7 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 166: "Berapa lama Henokh hidup di dunia?"
- "Ariadi (KPC)" < Ariadi(at)xxx > = Pastilah 365 tahun !! :)
- "Benedicta Eniwati" < benedictaeniwati(at)xxx > = 365 tahun
- Yuni Lam < yuni6028(at)xxx > = Henokh mencapai umur 365 thn....(Kejadian 5:23)
- "Ricky Hutapea" < Ricky.Hutapea(at)xxx > = 365 tahun
- "[C]ha[N]dr[A]_[F]" < chandraf(at)xxx > = 365 tahun (Kej 5:23)
- irnetj < irnetj(at)xxx > = 365 tahun lah! Mau berapa lagi! Sipp...!!
- dipto < diptosn(at)xxx > = henokh hidup selama 365 tahun
- "Anny S" < godwithanny5ms(at)xxx > = 365 Thn (Kej 5:23)
- "Ruddi R. Rumengan" < ruddi.rumengan(at)xxx > = Henokh (anak dari Yared, bapak dari Metusalah) hidup selama 365 tahun.
- Kasman Purba < kasmanpurba(at)xxx > = Kejadian 5:23 tiga ratus enam puluh lima tahun.
- Hari Prasetio < hari_prasetio(at)xxx > = Dia hidupnya nggak lama kok, kan di salah satu kitab, disebutkan bahwa umur manusia 120 tahun saja (di kitab mana tuh, lupa, Amsal, Pengkhotbah, atau surat dari salah satu rasul ya, wah lupa dan nggak bisa cari kembali). Jadi yang tertulis di PL itu bertentangan atawa bahasa humornya "salah". Jadi, umur Henoch itu = umur yang tertulis di PL dibagi 12, itu baru bener, karena orang di jaman itu mengira bahwa 1 tahun = waktu yang dipakai oleh bulan untuk purnama sampai purnama lagi. Demikian jawaban saya yang panjang lebar tapi membingungkan.
- Yunus Buana Patiku < numilersahtika(at)xxx > = 365 TAHUN
Jawaban e-Humor: 365 tahun.
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.
Kuis minggu ini 167: "Siapakah yang menggantikan Yudas Iskariot sebagai murid Yesus?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G. dan Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Maret 29 -- INTI IMAN KRISTEN
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 29 Maret 2013
Bacaan : 2 Korintus 4:7-15
Setahun: Hakim-hakim 18-19
Nats: Kami senantiasa membawa kematian Kristus di dalam tubuh kami,
supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
(2 Korintus 4:10)
Judul:
INTI IMAN KRISTEN
Apakah inti iman Kristen? Kematian atau kebangkitan Yesus?
Jawabannya: keduanya sekaligus. Terlalu menekankan salah satu di
antaranya membuat kita timpang dalam menanggapi rahmat Allah. Inti
iman Kristen, dengan demikian, adalah kasih Allah dalam kelahiran,
hidup, karya, kematian, dan berpuncak pada kebangkitan Yesus
Kristus. Ini memikat, namun mengandung konsekuensi langsung bagi
mereka yang beriman kepada Kristus!
Bagi Paulus, penderitaan yang ia tanggung merupakan pupuk bagi
kehidupan Kristus yang dinyatakan di dalam dirinya. Paulus tidak
meminta agar kita berharap mengalami penderitaan. Namun, bila karena
Kristus kita menderita, itu suatu tanda persekutuan yang erat antara
kita dan Kristus, yang telah menderita bagi kita. Kita dan Kristus
menjadi satu dalam penderitaan! Muara dari penyatuan ini bukanlah
kesedihan, melainkan kejayaan bagi Allah. Sebab, kita menderita
bukan karena hidup secara konyol, melainkan karena kita hendak
menyatakan iman di tengah dunia yang keras dan tidak bersahabat.
Itulah sebabnya Paulus menulis, "Semuanya itu... menyebabkan semakin
melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah".
Apakah hari ini Anda menderita karena iman Anda? Bersyukurlah bila
demikian, sebab ketika Anda menderita, Kristus yang terlebih dahulu
menderita bagi Anda akan menguatkan dan meneguhkan Anda di tengah
panasnya gurun dunia. Salib Kristus akan mengantar Anda menuju
kebangkitan-Nya. Apakah lagi hal yang lebih indah dari hal ini?
--DKL
KRISTUS YANG BANGKIT, HIDUPKANLAH DIRIMU DALAM DIRIKU
KETIKA AKU MENANGGUNG SALIBKU HARI INI
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+4:7-15
2 Korintus 4:7-15
7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya
nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari
Allah, bukan dari diri kami.
8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis
akal, namun tidak putus asa;
9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami
dihempaskan, namun tidak binasa.
10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami,
supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan
kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata
di dalam tubuh kami yang fana ini.
12 Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di
dalam kamu.
13 Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada
tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami
juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.
14 Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan
Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus.
Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada
diri-Nya.
15 Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih
karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya
orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya
ucapan syukur bagi kemuliaan Allah.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+18-19
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-hakim+18-19
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 29 Maret 2013
Bacaan : 2 Korintus 4:7-15
Setahun: Hakim-hakim 18-19
Nats: Kami senantiasa membawa kematian Kristus di dalam tubuh kami,
supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
(2 Korintus 4:10)
Judul:
INTI IMAN KRISTEN
Apakah inti iman Kristen? Kematian atau kebangkitan Yesus?
Jawabannya: keduanya sekaligus. Terlalu menekankan salah satu di
antaranya membuat kita timpang dalam menanggapi rahmat Allah. Inti
iman Kristen, dengan demikian, adalah kasih Allah dalam kelahiran,
hidup, karya, kematian, dan berpuncak pada kebangkitan Yesus
Kristus. Ini memikat, namun mengandung konsekuensi langsung bagi
mereka yang beriman kepada Kristus!
Bagi Paulus, penderitaan yang ia tanggung merupakan pupuk bagi
kehidupan Kristus yang dinyatakan di dalam dirinya. Paulus tidak
meminta agar kita berharap mengalami penderitaan. Namun, bila karena
Kristus kita menderita, itu suatu tanda persekutuan yang erat antara
kita dan Kristus, yang telah menderita bagi kita. Kita dan Kristus
menjadi satu dalam penderitaan! Muara dari penyatuan ini bukanlah
kesedihan, melainkan kejayaan bagi Allah. Sebab, kita menderita
bukan karena hidup secara konyol, melainkan karena kita hendak
menyatakan iman di tengah dunia yang keras dan tidak bersahabat.
Itulah sebabnya Paulus menulis, "Semuanya itu... menyebabkan semakin
melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah".
Apakah hari ini Anda menderita karena iman Anda? Bersyukurlah bila
demikian, sebab ketika Anda menderita, Kristus yang terlebih dahulu
menderita bagi Anda akan menguatkan dan meneguhkan Anda di tengah
panasnya gurun dunia. Salib Kristus akan mengantar Anda menuju
kebangkitan-Nya. Apakah lagi hal yang lebih indah dari hal ini?
--DKL
KRISTUS YANG BANGKIT, HIDUPKANLAH DIRIMU DALAM DIRIKU
KETIKA AKU MENANGGUNG SALIBKU HARI INI
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+4:7-15
2 Korintus 4:7-15
7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya
nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari
Allah, bukan dari diri kami.
8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis
akal, namun tidak putus asa;
9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami
dihempaskan, namun tidak binasa.
10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami,
supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan
kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata
di dalam tubuh kami yang fana ini.
12 Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di
dalam kamu.
13 Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada
tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami
juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.
14 Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan
Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus.
Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada
diri-Nya.
15 Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih
karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya
orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya
ucapan syukur bagi kemuliaan Allah.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+18-19
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-hakim+18-19
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
[BERITA YLSA] Edisi 83/Maret/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
BERITA YLSA
Edisi 83/Maret/2013
Salam sejahtera kepada para Sahabat dan Pendukung Yayasan Lembaga SABDA (YLSA),
Selamat bertemu lagi di Berita YLSA edisi Maret 2013. Kesibukan kantor YLSA bulan Maret masih banyak diwarnai dengan pengerjaan proyek Alkitab Mudah Dibaca (AMD). Seperti yang telah kami beritakan sebelumnya, Tuhan memberikan kesempatan indah kepada Tim SABDA untuk ambil bagian dalam pengeditan Alkitab versi Mudah Dibaca. Melalui proyek AMD ini, diharapkan akan muncul sebuah Alkitab versi baru sehingga masyarakat Indonesia semakin diperlengkapi dengan kekayaan sumber bahan untuk belajar Alkitab dengan lebih baik. Dukungan para Sahabat dan Pendukung YLSA sangat kami harapkan agar Tuhan terus menyertai pekerjaan kami di kantor YLSA.
Selain itu, dengan hati yang penuh ucapan syukur, kami juga ingin menginformasikan bahwa Tuhan telah menganugerahi kami dengan sebuah kantor baru untuk YLSA (saat ini masih dalam renovasi). Ada beberapa donatur yang telah digerakkan Tuhan untuk memungkinkan hal ini terjadi. Karena itu, kemuliaan hanya bagi Tuhan saja. Biarlah kekuatan Tuhan terus menolong kami mempertanggungjawabkan pemberian-Nya.
Melalui kesempatan yang indah ini, kami segenap pengurus dan staf YLSA juga ingin mengucapkan: "Selamat Hari Paskah 2013." Biarlah pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib terus mengingatkan kita bahwa kita adalah manusia berdosa yang telah mendapat anugerah untuk dilepaskan dari hukuman maut. Sekarang, marilah kita menggunakan hidup baru yang telah Tuhan berikan untuk memuliakan dan membesarkan nama Tuhan. Amin!
In Christ,
Yulia Oeniyati
Pemimpin YLSA
< yulia(at)in-christ.net >
< http://blog.sabda.org >
BLOG YLSA
1. Staf SABDA Mengikuti Seminar Terang vs Gelap (Oleh: Yusak)
... Pak Aiter menjelaskan tentang terang yang bukan lagi berdasarkan benda-benda penerang ciptaan seperti matahari, bulan, dan bintang. Namun, lebih kepada Pribadi Tuhan Yesus yang adalah terang dunia. Ia datang sebagai terang untuk menerangi kegelapan dunia dan menginsafkan dunia akan dosa. Demikian juga, kita sebagai pengikut Kristus harus memancarkan terang kepada orang-orang di sekitar kita. Pak Aiter menambahkan bahwa sekarang ini banyak hamba Tuhan yang hanya ingin menyenangkan telinga orang, sehingga ia tidak pernah menunjukkan kesalahan orang agar orang itu bertobat ....
Baca selengkapnya tulisan Yusak: http://blog.sabda.org/2013/03/15/staf-sabda-mengikuti-seminar-terang-vs-gelap/
2. SABDA di Gereja Kristen Kalam Kudus Bandung (Oleh: Ade)
... Perkenalkan, nama saya Ade, yang dalam 2 bulan ini masih menjalani masa percobaan di YLSA. Saya bergabung di divisi Humas, calon divisi baru YLSA. Pelayanan YLSA memang dipimpin Tuhan sehingga semakin bertambah luas. Saya mengetahui perkembangan pelayanan YLSA ketika mengikuti Raker YLSA 2013, melalui laporan dan rencana kerja yang disampaikan oleh masing-masing divisi. Untuk menjembatani YLSA dengan mitra-mitra dan sahabat-sahabat YLSA lainnya, semakin terlihat sangat dibutuhkannya divisi Humas untuk menanganinya dengan lebih baik. Dan, saya bersyukur diberi kesempatan untuk bergabung di dalamnya ....
Baca selengkapnya tulisan Ade: http://blog.sabda.org/2013/03/18/sabda-di-gereja-kristen-kalam-kudus-bandung/
3. Mimpi yang Menjadi Nyata: SABDA di Toraja (Oleh: Evie)
... Selama ini, aku sudah diberi kesempatan oleh Tuhan melayani di SABDA dan sudah berkali-kali ikut roadshow SABDA di beberapa tempat. Aku juga sudah cukup diperlengkapi untuk mempresentasikan pelayanan SABDA di beberapa gereja dan persekutuan. Nah, sekarang saatnya untuk berbagi dengan saudara-saudara seiman di Tator dan sekitarnya ....
Baca selengkapnya tulisan Evie: http://blog.sabda.org/2013/03/20/mimpi-yang-menjadi-nyata-sabda-di-toraja/
4. Belajar Kerja Sama Tim Melalui "West Wing" (Oleh: Yegar)
... Sampai di sini, Anda mungkin penasaran, film apa sih yang bisa membuat segar sekaligus menanamkan sebuah nilai dalam pekerjaan? Film yang kami saksikan merupakan salah satu episode dari sebuah serial terkenal di Amerika, yang berjudul "West Wing". Cerita ini mengambil latar belakang suasana gedung putih, tempat Presiden Amerika Serikat tinggal dan berkantor. Fokus utamanya adalah tim yang berada di balik sosok Sang Presiden. Bagaimana tim ini bekerja sama untuk membuat Sang Presiden dapat mengambil keputusan yang tepat, memiliki citra yang baik di mata rakyat, bahkan mengurus hal-hal kecil yang dibutuhkan Presiden seperti kebutuhan hidupnya sehari-hari ....
Baca selengkapnya tulisan Yegar: http://blog.sabda.org/2013/03/25/belajar-kerja-sama-tim-melalui-west-wing/
ARTIKEL: ALASAN ALLAH MENGAPA KRISTUS MENDERITA DAN MATI: "UNTUK MENDAMAIKAN KITA DENGAN ALLAH"
"Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!" (Roma 5:10)
Perdamaian yang perlu terjadi antara manusia berdosa dan Allah memiliki dua arah. Sikap kita terhadap Allah harus berubah, dari sikap melawan menjadi beriman. Sikap Allah terhadap kita harus berubah, dari murka menjadi belas kasih. Namun, kedua perubahan tersebut tidak setara. Saya memerlukan pertolongan Allah untuk bisa berubah, tetapi Allah tidak memerlukan pertolongan saya. Perubahan kita berasal dari luar, tetapi perubahan Allah berasal dari natur Allah sendiri. Artinya, hal tersebut tidak bisa disebut sebagai suatu perubahan. Allah sendiri yang berencana untuk berhenti dari murka-Nya terhadap kita dan mulai berbelas kasih.
Frasa penting dalam ayat di atas adalah "ketika [kita] masih seteru". Inilah kondisi kita ketika kita "diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya" (Roma 5:10): 'kita masih 'seteru'. Dengan kata lain, 'perubahan' pertama terjadi pada pihak Allah, bukan kita. Kita masih berseteru dengan-Nya. Ini tidak berarti kita menyadari perseteruan ini. Sebagian besar manusia tidak menyadari perseteruannya dengan Allah. Perseteruannya ini memiliki bentuk yang halus berupa ketidaktaatan dan ketidakpedulian. Alkitab menggambarkannya seperti ini: "Sebab keinginan daging adalah perseteruan dengan Allah, karena ia [keinginan daging itu] tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya" (Roma 8:7).
Saat kita masih berada dalam kondisi demikian, Allah telah lebih dahulu mengirim Kristus untuk menanggung murka-Nya akibat dosa kita sehingga memungkinkan Dia berbelas kasih kepada kita. Tindakan pertama Allah untuk memperdamaikan kita dengan diri-Nya adalah dengan menyingkirkan halangan yang merintangi perdamaian tersebut, yaitu dosa kita yang meremehkan Allah. "Sebab, Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka." (2 Korintus 5:19)
Saat wakil-wakil Kristus membawa berita ini ke dalam dunia, mereka berkata, "Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah." (2 Korintus 5:20) Apakah artinya hanya "Ubahlah sikapmu terhadap Allah?" Tidak, lebih dari itu, artinya adalah "Terimalah karya Allah yang telah terlebih dahulu berinisiatif untuk memperdamaikan diri-Nya dengan engkau melalui Kristus."
Renungkan kisah tentang perdamaian di antara manusia ini. Yesus berkata, "Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu." (Matius 5:23-24) Saat Dia berkata, "Berdamai dahulu dengan saudaramu," perhatikan, saudaramulah yang harus menyingkirkan penghukumannya. Saudaramulah yang memiliki 'sesuatu ... dalam hati[nya] terhadap engkau," seperti Allah memiliki sesuatu terhadap kita. "Berdamai ... dengan saudaramu" berarti melakukan apa yang harus kita lakukan agar hukuman saudaramu terhadap engkau bisa disingkirkan.
Tetapi, ketika kita mendengar Injil Kristus, kita menemukan bahwa Allah telah melakukannya: Dia telah bertindak, suatu tindakan yang tidak bisa kita lakukan, yaitu menyingkirkan hukuman-Nya. Dia mengirim Kristus untuk menderita menggantikan kita. Perdamaian yang menentukan ini terjadi "ketika [kita] masih seteru". Perdamaian di pihak kita hanyalah menerima apa yang telah Allah lakukan ketika kita menerima anugerah agung.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul asli buku: The Passion of Jesus Christ
Judul buku terjemahan: Penderitaan Yesus Kristus
Penulis: John Piper
Penerjemah: Stevy Tilaar
Penerbit: Momentum, Surabaya 2005
Halaman: 50 -- 51
POKOK DOA PELAYANAN YLSA
1. Proyek Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
2. Bahan Matthew Henry dan DVD Library SABDA Anak
3. Ibadah dan Perayaan Paskah YLSA 2013
4. Ucapan Syukur untuk Roadshow SABDA di Yogyakarta dan Klaten
5. Staf Baru YLSA
1. Proyek Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Saat ini, Tim SABDA masih terus berjuang melakukan penyempurnaan teks Perjanjian Baru dan terus mengedit teks Perjanjian Lama untuk Proyek AMD. Seluruh staf YLSA ikut dilibatkan dalam pengerjaan proyek ini dan menetapkan hari Selasa dan Kamis sebagai hari khusus untuk mengerjakan AMD.
Pokok doa:
Doakan supaya Tuhan terus menambahkan kemampuan sehingga setiap Tim SABDA mampu mengerjakan proyek AMD ini dengan ketelitian yang maksimal dan ketekunan yang tinggi. Doakan juga supaya kegairahan kami dalam mengerjakan ini datang dari Tuhan sehingga kami semakin mencintai firman Tuhan.
2. Bahan Matthew Henry dan DVD Library SABDA Anak
Tim ITS sedang mengerjakan dua tugas penting bulan ini. Pertama, memproses bahan Matthew Henry Bahasa Indonesia untuk menjadi modul baru di Software SABDA. Kedua, mengembangkan DVD Library SABDA Anak, termasuk di antaranya menambah bahan dan membuat kategori isi supaya dapat menolong penggunanya. Di tengah keterbatasan staf yang ada, Tim ITS masih terus berjuang untuk melakukan yang terbaik bagi Tuhan.
Pokok doa:
Berdoa, kiranya Tuhan menolong setiap anggota Tim ITS dengan memberikan kekuatan sehingga semua pekerjaan bisa dikerjakan dengan baik. Doakan untuk penambahan programmer yang dibutuhkan, kiranya Tuhan memanggil lebih banyak pekerja untuk melayani Dia di dunia IT.
3. Ibadah dan Perayaan Paskah YLSA 2013
Peringatan Paskah telah tiba. Banyak orang disibukkan dengan berbagai persiapan untuk merayakan Paskah. YLSA juga sudah bersiap untuk mengadakan Ibadah dan Perayaan Paskah YLSA yang rencananya akan diadakan pada tanggal 5 April 2013.
Pokok doa:
Kiranya hati kita semua disiapkan Tuhan untuk terus menyadari dan menghargai arti pengurbanan Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib. Dengan pertolongan-Nya, biarlah hidup kita semakin menghasilkan buah Roh bagi kemuliaan-Nya.
4. Ucapan Syukur untuk Roadshow SABDA di Yogyakarta dan Klaten
Pada tanggal 20 dan 21 Maret, SABDA mendapat kesempatan untuk memberikan pelatihan kepada hamba-hamba Tuhan di Yogyakarta dan Klaten. Pelatihan berjalan dengan baik, dan menjadi berkat bagi para pesertanya.
Pokok doa:
Bersyukur untuk penyertaan Tuhan selama pelatihan SABDA di Yogyakarta dan Klaten. Melalui pelatihan ini, kiranya Tuhan menolong setiap peserta agar bisa menggunakan Software SABDA untuk menggali kebenaran firman Tuhan secara bertanggung jawab.
5. Staf Baru YLSA
Bersyukur kepada Tuhan karena Sdri. Adiana Yunita telah menyelesaikan masa percobaan selama dua bulan, dan resmi menjadi staf tetap di YLSA dalam divisi Humas.
Pokok doa:
Puji Tuhan untuk kebaikan-Nya mengirimkan staf baru untuk melayani bersama-sama di ladang Tuhan. Doakan untuk Adiana supaya Tuhan yang memurnikan motivasinya dan memberikan panggilan yang semakin jelas di YLSA.
SURAT UNTUK YLSA
1. Elly Amalya Situmorang < via Facebook YLSA >
Saya berterima kasih sekali buat DVD Library SABDA Anak 1.2 yang sudah dikirim ke gereja tempat kami melayani di Tanah Karo, Sumatera Utara. Kami merasa sangat diberkati, khususnya dalam pelayanan guru Sekolah Minggu dan anak-anak Sekolah Minggu. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati dan tetaplah memberkati banyak gereja di tanah air Indonesia ini.
Redaksi: Kami akan berdoa kiranya Tuhan terus memberkati pelayanan teman-teman di Sumatera Utara. Semoga semakin banyak orang yang diberkati melalui pelayanan kita bersama. Tuhan Yesus sangat baik!
2. Yadi < raknarock_di77(at)xxxxxx >
Melalui situs bio-Kristi saya bisa mengetahui banyak hal tentang tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan kekristenan. Tuhan memberkati.
Redaksi: Kiranya teladan dari para tokoh kekristenan di situs Bio-Kristi dapat menjadi teladan dalam kita melayani Tuhan. Tuhan memberkati.
3. Sien Hien < a_hien1970(at)xxxxx >
Terima kasih Bapa, banyak hal di dalam situs ini yang memberkati, dan atas kasihNya saya boleh membaca kesaksian-kesaksian anak-anak-Mu di website ini. Terima kasih. JBU.
Redaksi: Puji Tuhan. Semoga situs KEKAL boleh memberkati lebih banyak orang lagi. Tuhan Yesus memberkati.
LAPORAN KEUANGAN YLSA BULAN FEBRUARI 2013
A. Sumbangan:
Tgl Nama Nominal (Rp)
01 Bambang W. 50.000
01 Patikkos S. 75.000
04 Budiharto S. 50.001
04 Margiman 1.500.000
04 NN (Jakarta) 7.000.000
04 NN (Jakarta) 2.000.000
04 Liauw Boen Kian 1.000.000
05 Gianawati W. 1.000.000
05 Sandy H. 2.000.000
05 Rudhy H. 21.000
05 Harjanto 150.000
05 Candra W. 1.000.000
06 Purdihwan 400.000
06 9 USB STTB 495.000
06 NN (Solo) 100.000
06 Harjanto 150.000
06 Donny Eleazar 150.000
08 Telaga 500.000
11 Sentrosel P. 500.000
12 Thessalonica 20.000.000
12 Lukas H. 2.500.000
12 Lukas H. 2.500.000
15 JK Mauliate M. 1.000.000
19 Tjahjadi 10.000.000
19 Yay. Gloria 13.702.500
20 Timotius A. 50.000
21 Junus J. 2.000.000
22 Basuki T. 300.000
25 Yay. Gloria 1.000.000
26 Fatimah 350.000
27 NN 500.000
27 Lidia S. 2.000.000
27 17 USB 980.000
dan 1 Parakaleo
27 GKKK Bandung 2.000.000
27 NN (Bandung) 50.000
28 Daniel Liman 100.000
Pembelian buku 50.000
"Murid yg Radika
Bunga Bank 26.910
Sumbangan lain 195.500
------------------------------
Total Sumbangan 77.445.911
B. Pengeluaran:
Beban admin 412.800
Kas kecil 198.400
Telp, listrik, dll 2.426.800
Beli kabel VGA, 110.000
baterai pointer
Beli USB 2.650.000
Beli & pasang AC 2.680.000
Buku perpustakaan 148.000
Pelunasan 100.000
sertifikat PESTA
Seminar Progsif 165.000
Tiket ke Jakarta 2.070.500
& Bandung
Tiket Yegar 302.000
Tansportasi staf 400.000
Kirim pos, paket 201.100
JAMSOSTEK 618.300
Kepegawaian 30.735.000
AMD 2.500.000
Lemari, rak, buffe 2.750.000
& aquarium
Konsumsi staf 2.889.000
Persembahan kasih 1.000.000
Admin bank 17.043
-----------------------------
Total Pengeluaran 52.373.943
Terima kasih untuk partisipasi para Sahabat dan Pendukung YLSA dalam mendukung pelayanan YLSA. Mari kita terus bekerja selama hari masih siang. Terpujilah Tuhan selama-lamanya.
Bagi pembaca lain yang mendapat berkat dari pelayanan YLSA dan tergerak untuk mendukung dengan memberikan sumbangan dana bagi pelayanan YLSA, silakan mengirimkannya ke:
YAYASAN LEMBAGA SABDA
a.n. Yulia Oeniyati
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo
No. Rekening: 0790266579
STOP PRESS: PEMBUKAAN KELAS PESTA GURU SEKOLAH MINGGU (GSM) PERIODE JULI/AGUSTUS 2013
Apakah Anda seorang guru sekolah minggu atau terlibat dalam pelayanan anak? Anda rindu diperlengkapi untuk mengembangkan kemampuan dan menajamkan visi Anda dalam mengemban tugas sebagai pelayan anak?
Ikutilah kelas Guru Sekolah Minggu (GSM) periode Juli/Agustus 2013 melalui program Pendidikan Studi Teologi Awam (PESTA)! Kelas ini diselenggarakan oleh Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > khusus bagi Anda yang terlibat dan terbeban dalam pelayanan anak. Diskusi akan dilakukan melalui milis diskusi (e-mail) dan berlangsung mulai tanggal 15 Juli -- 23 Agustus 2013.
Daftarkanlah diri Anda sekarang juga ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-christ.net >. Pendaftaran ditutup tanggal 10 Juni 2013. Jangan lewatkan kesempatan ini karena kelas terbatas untuk dua puluh peserta saja. Tidak dipungut biaya (Gratis)!
Untuk melihat materi yang akan dipelajari dalam kelas PESTA GSM ini, silakan mengakses URL: < http://pesta.sabda.org/gsm_sil >
Kontak: beritaylsa(at)sabda.org
Redaksi: Ade, Yulia, dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-berita-ylsa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-berita-ylsa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/berita_ylsa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
BERITA YLSA
Edisi 83/Maret/2013
Salam sejahtera kepada para Sahabat dan Pendukung Yayasan Lembaga SABDA (YLSA),
Selamat bertemu lagi di Berita YLSA edisi Maret 2013. Kesibukan kantor YLSA bulan Maret masih banyak diwarnai dengan pengerjaan proyek Alkitab Mudah Dibaca (AMD). Seperti yang telah kami beritakan sebelumnya, Tuhan memberikan kesempatan indah kepada Tim SABDA untuk ambil bagian dalam pengeditan Alkitab versi Mudah Dibaca. Melalui proyek AMD ini, diharapkan akan muncul sebuah Alkitab versi baru sehingga masyarakat Indonesia semakin diperlengkapi dengan kekayaan sumber bahan untuk belajar Alkitab dengan lebih baik. Dukungan para Sahabat dan Pendukung YLSA sangat kami harapkan agar Tuhan terus menyertai pekerjaan kami di kantor YLSA.
Selain itu, dengan hati yang penuh ucapan syukur, kami juga ingin menginformasikan bahwa Tuhan telah menganugerahi kami dengan sebuah kantor baru untuk YLSA (saat ini masih dalam renovasi). Ada beberapa donatur yang telah digerakkan Tuhan untuk memungkinkan hal ini terjadi. Karena itu, kemuliaan hanya bagi Tuhan saja. Biarlah kekuatan Tuhan terus menolong kami mempertanggungjawabkan pemberian-Nya.
Melalui kesempatan yang indah ini, kami segenap pengurus dan staf YLSA juga ingin mengucapkan: "Selamat Hari Paskah 2013." Biarlah pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib terus mengingatkan kita bahwa kita adalah manusia berdosa yang telah mendapat anugerah untuk dilepaskan dari hukuman maut. Sekarang, marilah kita menggunakan hidup baru yang telah Tuhan berikan untuk memuliakan dan membesarkan nama Tuhan. Amin!
In Christ,
Yulia Oeniyati
Pemimpin YLSA
< yulia(at)in-christ.net >
< http://blog.sabda.org >
BLOG YLSA
1. Staf SABDA Mengikuti Seminar Terang vs Gelap (Oleh: Yusak)
... Pak Aiter menjelaskan tentang terang yang bukan lagi berdasarkan benda-benda penerang ciptaan seperti matahari, bulan, dan bintang. Namun, lebih kepada Pribadi Tuhan Yesus yang adalah terang dunia. Ia datang sebagai terang untuk menerangi kegelapan dunia dan menginsafkan dunia akan dosa. Demikian juga, kita sebagai pengikut Kristus harus memancarkan terang kepada orang-orang di sekitar kita. Pak Aiter menambahkan bahwa sekarang ini banyak hamba Tuhan yang hanya ingin menyenangkan telinga orang, sehingga ia tidak pernah menunjukkan kesalahan orang agar orang itu bertobat ....
Baca selengkapnya tulisan Yusak: http://blog.sabda.org/2013/03/15/staf-sabda-mengikuti-seminar-terang-vs-gelap/
2. SABDA di Gereja Kristen Kalam Kudus Bandung (Oleh: Ade)
... Perkenalkan, nama saya Ade, yang dalam 2 bulan ini masih menjalani masa percobaan di YLSA. Saya bergabung di divisi Humas, calon divisi baru YLSA. Pelayanan YLSA memang dipimpin Tuhan sehingga semakin bertambah luas. Saya mengetahui perkembangan pelayanan YLSA ketika mengikuti Raker YLSA 2013, melalui laporan dan rencana kerja yang disampaikan oleh masing-masing divisi. Untuk menjembatani YLSA dengan mitra-mitra dan sahabat-sahabat YLSA lainnya, semakin terlihat sangat dibutuhkannya divisi Humas untuk menanganinya dengan lebih baik. Dan, saya bersyukur diberi kesempatan untuk bergabung di dalamnya ....
Baca selengkapnya tulisan Ade: http://blog.sabda.org/2013/03/18/sabda-di-gereja-kristen-kalam-kudus-bandung/
3. Mimpi yang Menjadi Nyata: SABDA di Toraja (Oleh: Evie)
... Selama ini, aku sudah diberi kesempatan oleh Tuhan melayani di SABDA dan sudah berkali-kali ikut roadshow SABDA di beberapa tempat. Aku juga sudah cukup diperlengkapi untuk mempresentasikan pelayanan SABDA di beberapa gereja dan persekutuan. Nah, sekarang saatnya untuk berbagi dengan saudara-saudara seiman di Tator dan sekitarnya ....
Baca selengkapnya tulisan Evie: http://blog.sabda.org/2013/03/20/mimpi-yang-menjadi-nyata-sabda-di-toraja/
4. Belajar Kerja Sama Tim Melalui "West Wing" (Oleh: Yegar)
... Sampai di sini, Anda mungkin penasaran, film apa sih yang bisa membuat segar sekaligus menanamkan sebuah nilai dalam pekerjaan? Film yang kami saksikan merupakan salah satu episode dari sebuah serial terkenal di Amerika, yang berjudul "West Wing". Cerita ini mengambil latar belakang suasana gedung putih, tempat Presiden Amerika Serikat tinggal dan berkantor. Fokus utamanya adalah tim yang berada di balik sosok Sang Presiden. Bagaimana tim ini bekerja sama untuk membuat Sang Presiden dapat mengambil keputusan yang tepat, memiliki citra yang baik di mata rakyat, bahkan mengurus hal-hal kecil yang dibutuhkan Presiden seperti kebutuhan hidupnya sehari-hari ....
Baca selengkapnya tulisan Yegar: http://blog.sabda.org/2013/03/25/belajar-kerja-sama-tim-melalui-west-wing/
ARTIKEL: ALASAN ALLAH MENGAPA KRISTUS MENDERITA DAN MATI: "UNTUK MENDAMAIKAN KITA DENGAN ALLAH"
"Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!" (Roma 5:10)
Perdamaian yang perlu terjadi antara manusia berdosa dan Allah memiliki dua arah. Sikap kita terhadap Allah harus berubah, dari sikap melawan menjadi beriman. Sikap Allah terhadap kita harus berubah, dari murka menjadi belas kasih. Namun, kedua perubahan tersebut tidak setara. Saya memerlukan pertolongan Allah untuk bisa berubah, tetapi Allah tidak memerlukan pertolongan saya. Perubahan kita berasal dari luar, tetapi perubahan Allah berasal dari natur Allah sendiri. Artinya, hal tersebut tidak bisa disebut sebagai suatu perubahan. Allah sendiri yang berencana untuk berhenti dari murka-Nya terhadap kita dan mulai berbelas kasih.
Frasa penting dalam ayat di atas adalah "ketika [kita] masih seteru". Inilah kondisi kita ketika kita "diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya" (Roma 5:10): 'kita masih 'seteru'. Dengan kata lain, 'perubahan' pertama terjadi pada pihak Allah, bukan kita. Kita masih berseteru dengan-Nya. Ini tidak berarti kita menyadari perseteruan ini. Sebagian besar manusia tidak menyadari perseteruannya dengan Allah. Perseteruannya ini memiliki bentuk yang halus berupa ketidaktaatan dan ketidakpedulian. Alkitab menggambarkannya seperti ini: "Sebab keinginan daging adalah perseteruan dengan Allah, karena ia [keinginan daging itu] tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya" (Roma 8:7).
Saat kita masih berada dalam kondisi demikian, Allah telah lebih dahulu mengirim Kristus untuk menanggung murka-Nya akibat dosa kita sehingga memungkinkan Dia berbelas kasih kepada kita. Tindakan pertama Allah untuk memperdamaikan kita dengan diri-Nya adalah dengan menyingkirkan halangan yang merintangi perdamaian tersebut, yaitu dosa kita yang meremehkan Allah. "Sebab, Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka." (2 Korintus 5:19)
Saat wakil-wakil Kristus membawa berita ini ke dalam dunia, mereka berkata, "Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah." (2 Korintus 5:20) Apakah artinya hanya "Ubahlah sikapmu terhadap Allah?" Tidak, lebih dari itu, artinya adalah "Terimalah karya Allah yang telah terlebih dahulu berinisiatif untuk memperdamaikan diri-Nya dengan engkau melalui Kristus."
Renungkan kisah tentang perdamaian di antara manusia ini. Yesus berkata, "Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu." (Matius 5:23-24) Saat Dia berkata, "Berdamai dahulu dengan saudaramu," perhatikan, saudaramulah yang harus menyingkirkan penghukumannya. Saudaramulah yang memiliki 'sesuatu ... dalam hati[nya] terhadap engkau," seperti Allah memiliki sesuatu terhadap kita. "Berdamai ... dengan saudaramu" berarti melakukan apa yang harus kita lakukan agar hukuman saudaramu terhadap engkau bisa disingkirkan.
Tetapi, ketika kita mendengar Injil Kristus, kita menemukan bahwa Allah telah melakukannya: Dia telah bertindak, suatu tindakan yang tidak bisa kita lakukan, yaitu menyingkirkan hukuman-Nya. Dia mengirim Kristus untuk menderita menggantikan kita. Perdamaian yang menentukan ini terjadi "ketika [kita] masih seteru". Perdamaian di pihak kita hanyalah menerima apa yang telah Allah lakukan ketika kita menerima anugerah agung.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul asli buku: The Passion of Jesus Christ
Judul buku terjemahan: Penderitaan Yesus Kristus
Penulis: John Piper
Penerjemah: Stevy Tilaar
Penerbit: Momentum, Surabaya 2005
Halaman: 50 -- 51
POKOK DOA PELAYANAN YLSA
1. Proyek Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
2. Bahan Matthew Henry dan DVD Library SABDA Anak
3. Ibadah dan Perayaan Paskah YLSA 2013
4. Ucapan Syukur untuk Roadshow SABDA di Yogyakarta dan Klaten
5. Staf Baru YLSA
1. Proyek Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Saat ini, Tim SABDA masih terus berjuang melakukan penyempurnaan teks Perjanjian Baru dan terus mengedit teks Perjanjian Lama untuk Proyek AMD. Seluruh staf YLSA ikut dilibatkan dalam pengerjaan proyek ini dan menetapkan hari Selasa dan Kamis sebagai hari khusus untuk mengerjakan AMD.
Pokok doa:
Doakan supaya Tuhan terus menambahkan kemampuan sehingga setiap Tim SABDA mampu mengerjakan proyek AMD ini dengan ketelitian yang maksimal dan ketekunan yang tinggi. Doakan juga supaya kegairahan kami dalam mengerjakan ini datang dari Tuhan sehingga kami semakin mencintai firman Tuhan.
2. Bahan Matthew Henry dan DVD Library SABDA Anak
Tim ITS sedang mengerjakan dua tugas penting bulan ini. Pertama, memproses bahan Matthew Henry Bahasa Indonesia untuk menjadi modul baru di Software SABDA. Kedua, mengembangkan DVD Library SABDA Anak, termasuk di antaranya menambah bahan dan membuat kategori isi supaya dapat menolong penggunanya. Di tengah keterbatasan staf yang ada, Tim ITS masih terus berjuang untuk melakukan yang terbaik bagi Tuhan.
Pokok doa:
Berdoa, kiranya Tuhan menolong setiap anggota Tim ITS dengan memberikan kekuatan sehingga semua pekerjaan bisa dikerjakan dengan baik. Doakan untuk penambahan programmer yang dibutuhkan, kiranya Tuhan memanggil lebih banyak pekerja untuk melayani Dia di dunia IT.
3. Ibadah dan Perayaan Paskah YLSA 2013
Peringatan Paskah telah tiba. Banyak orang disibukkan dengan berbagai persiapan untuk merayakan Paskah. YLSA juga sudah bersiap untuk mengadakan Ibadah dan Perayaan Paskah YLSA yang rencananya akan diadakan pada tanggal 5 April 2013.
Pokok doa:
Kiranya hati kita semua disiapkan Tuhan untuk terus menyadari dan menghargai arti pengurbanan Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib. Dengan pertolongan-Nya, biarlah hidup kita semakin menghasilkan buah Roh bagi kemuliaan-Nya.
4. Ucapan Syukur untuk Roadshow SABDA di Yogyakarta dan Klaten
Pada tanggal 20 dan 21 Maret, SABDA mendapat kesempatan untuk memberikan pelatihan kepada hamba-hamba Tuhan di Yogyakarta dan Klaten. Pelatihan berjalan dengan baik, dan menjadi berkat bagi para pesertanya.
Pokok doa:
Bersyukur untuk penyertaan Tuhan selama pelatihan SABDA di Yogyakarta dan Klaten. Melalui pelatihan ini, kiranya Tuhan menolong setiap peserta agar bisa menggunakan Software SABDA untuk menggali kebenaran firman Tuhan secara bertanggung jawab.
5. Staf Baru YLSA
Bersyukur kepada Tuhan karena Sdri. Adiana Yunita telah menyelesaikan masa percobaan selama dua bulan, dan resmi menjadi staf tetap di YLSA dalam divisi Humas.
Pokok doa:
Puji Tuhan untuk kebaikan-Nya mengirimkan staf baru untuk melayani bersama-sama di ladang Tuhan. Doakan untuk Adiana supaya Tuhan yang memurnikan motivasinya dan memberikan panggilan yang semakin jelas di YLSA.
SURAT UNTUK YLSA
1. Elly Amalya Situmorang < via Facebook YLSA >
Saya berterima kasih sekali buat DVD Library SABDA Anak 1.2 yang sudah dikirim ke gereja tempat kami melayani di Tanah Karo, Sumatera Utara. Kami merasa sangat diberkati, khususnya dalam pelayanan guru Sekolah Minggu dan anak-anak Sekolah Minggu. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati dan tetaplah memberkati banyak gereja di tanah air Indonesia ini.
Redaksi: Kami akan berdoa kiranya Tuhan terus memberkati pelayanan teman-teman di Sumatera Utara. Semoga semakin banyak orang yang diberkati melalui pelayanan kita bersama. Tuhan Yesus sangat baik!
2. Yadi < raknarock_di77(at)xxxxxx >
Melalui situs bio-Kristi saya bisa mengetahui banyak hal tentang tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan kekristenan. Tuhan memberkati.
Redaksi: Kiranya teladan dari para tokoh kekristenan di situs Bio-Kristi dapat menjadi teladan dalam kita melayani Tuhan. Tuhan memberkati.
3. Sien Hien < a_hien1970(at)xxxxx >
Terima kasih Bapa, banyak hal di dalam situs ini yang memberkati, dan atas kasihNya saya boleh membaca kesaksian-kesaksian anak-anak-Mu di website ini. Terima kasih. JBU.
Redaksi: Puji Tuhan. Semoga situs KEKAL boleh memberkati lebih banyak orang lagi. Tuhan Yesus memberkati.
LAPORAN KEUANGAN YLSA BULAN FEBRUARI 2013
A. Sumbangan:
Tgl Nama Nominal (Rp)
01 Bambang W. 50.000
01 Patikkos S. 75.000
04 Budiharto S. 50.001
04 Margiman 1.500.000
04 NN (Jakarta) 7.000.000
04 NN (Jakarta) 2.000.000
04 Liauw Boen Kian 1.000.000
05 Gianawati W. 1.000.000
05 Sandy H. 2.000.000
05 Rudhy H. 21.000
05 Harjanto 150.000
05 Candra W. 1.000.000
06 Purdihwan 400.000
06 9 USB STTB 495.000
06 NN (Solo) 100.000
06 Harjanto 150.000
06 Donny Eleazar 150.000
08 Telaga 500.000
11 Sentrosel P. 500.000
12 Thessalonica 20.000.000
12 Lukas H. 2.500.000
12 Lukas H. 2.500.000
15 JK Mauliate M. 1.000.000
19 Tjahjadi 10.000.000
19 Yay. Gloria 13.702.500
20 Timotius A. 50.000
21 Junus J. 2.000.000
22 Basuki T. 300.000
25 Yay. Gloria 1.000.000
26 Fatimah 350.000
27 NN 500.000
27 Lidia S. 2.000.000
27 17 USB 980.000
dan 1 Parakaleo
27 GKKK Bandung 2.000.000
27 NN (Bandung) 50.000
28 Daniel Liman 100.000
Pembelian buku 50.000
"Murid yg Radika
Bunga Bank 26.910
Sumbangan lain 195.500
------------------------------
Total Sumbangan 77.445.911
B. Pengeluaran:
Beban admin 412.800
Kas kecil 198.400
Telp, listrik, dll 2.426.800
Beli kabel VGA, 110.000
baterai pointer
Beli USB 2.650.000
Beli & pasang AC 2.680.000
Buku perpustakaan 148.000
Pelunasan 100.000
sertifikat PESTA
Seminar Progsif 165.000
Tiket ke Jakarta 2.070.500
& Bandung
Tiket Yegar 302.000
Tansportasi staf 400.000
Kirim pos, paket 201.100
JAMSOSTEK 618.300
Kepegawaian 30.735.000
AMD 2.500.000
Lemari, rak, buffe 2.750.000
& aquarium
Konsumsi staf 2.889.000
Persembahan kasih 1.000.000
Admin bank 17.043
-----------------------------
Total Pengeluaran 52.373.943
Terima kasih untuk partisipasi para Sahabat dan Pendukung YLSA dalam mendukung pelayanan YLSA. Mari kita terus bekerja selama hari masih siang. Terpujilah Tuhan selama-lamanya.
Bagi pembaca lain yang mendapat berkat dari pelayanan YLSA dan tergerak untuk mendukung dengan memberikan sumbangan dana bagi pelayanan YLSA, silakan mengirimkannya ke:
YAYASAN LEMBAGA SABDA
a.n. Yulia Oeniyati
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo
No. Rekening: 0790266579
STOP PRESS: PEMBUKAAN KELAS PESTA GURU SEKOLAH MINGGU (GSM) PERIODE JULI/AGUSTUS 2013
Apakah Anda seorang guru sekolah minggu atau terlibat dalam pelayanan anak? Anda rindu diperlengkapi untuk mengembangkan kemampuan dan menajamkan visi Anda dalam mengemban tugas sebagai pelayan anak?
Ikutilah kelas Guru Sekolah Minggu (GSM) periode Juli/Agustus 2013 melalui program Pendidikan Studi Teologi Awam (PESTA)! Kelas ini diselenggarakan oleh Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > khusus bagi Anda yang terlibat dan terbeban dalam pelayanan anak. Diskusi akan dilakukan melalui milis diskusi (e-mail) dan berlangsung mulai tanggal 15 Juli -- 23 Agustus 2013.
Daftarkanlah diri Anda sekarang juga ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-christ.net >. Pendaftaran ditutup tanggal 10 Juni 2013. Jangan lewatkan kesempatan ini karena kelas terbatas untuk dua puluh peserta saja. Tidak dipungut biaya (Gratis)!
Untuk melihat materi yang akan dipelajari dalam kelas PESTA GSM ini, silakan mengakses URL: < http://pesta.sabda.org/gsm_sil >
Kontak: beritaylsa(at)sabda.org
Redaksi: Ade, Yulia, dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-berita-ylsa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-berita-ylsa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/berita_ylsa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
BULETIN DOA - Edisi Maret 2013, Vol.05 No.75 -- Teladan Doa Tuhan Yesus (2)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
BULETIN DOA -- Teladan Doa Tuhan Yesus (2)
Edisi Maret 2013, Vol.05 No.75
Shalom,
Kita semua sudah mengenal dan begitu pandai dalam melafalkan Doa Bapa Kami. Namun, sudahkah kita memahami apa sebenarnya makna dari setiap bagian kalimat yang terdapat di dalamnya, dan mengapa Yesus mencontohkannya sebagai doa yang baik untuk kita sampaikan kepada Bapa di surga? Melanjutkan edisi 74, dalam edisi 75 ini kami masih akan mengupas topik mengenai teladan doa Yesus. Kiranya edisi ini akan semakin memperdalam dan memperkaya penghayatan kita dalam kehidupan doa.
Selamat membaca, Tuhan memberkati!
Staf Redaksi e-Doa,
N. Risanti
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: DOA YANG DIKABULKAN: DUA PERSPEKTIF
Setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa tentu sangat paham bahwa doa merupakan suatu kegiatan yang lazim. Namun, mungkin kita selalu bertanya-tanya: "Apakah doa itu?" Atau, mungkin pertanyaan yang lebih spesifik lagi: "Apakah doaku terkabul?" Misteri jawaban atas kedua pertanyaan tersebut membawa pengikut agama pada petualangan yang sarat tantangan dan perjuangan, bahkan terkadang berbau mistik, sebab tidak jarang demi terkabulnya suatu keinginan, doa dipanjatkan, dan bila perlu, melanglang buana ke tempat-tempat di mana garansi jawaban doa diyakini lebih besar atau lebih pasti. Fenomena ini rupanya sudah mengglobal dan melanda semua ras, etnik, dan bahkan agama. Namun, bagi kita umat yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan, pandangan Alkitab menolong kita memiliki pemahaman lain yang lebih masuk akal, berkualitas, dan bahkan (seharusnya) memuaskan. Doa yang dikabulkan haruslah dipahami secara menyeluruh, bukan hanya sebatas pada lingkup terpenuhinya keinginan atau cita-cita manusiawi semata. Kita akan melihat pemahaman ini dari dua perspektif, yaitu perspektif Doa Bapa Kami dan perspektif doa seorang murid. Dengan begitu, kita akan tahu bagaimana kita berharap atas doa kita.
DOA BAPA KAMI
Doa merupakan cara paling aktual untuk kita berinteraksi dan berbicara dengan Sang Pencipta. Selama kita hidup di dunia ini, doalah yang menjadi cara kita berbicara dengan Allah yang tidak kita lihat secara fisik. Dari pengertian ini, kita memiliki pengertian dasar tentang doa, bahwa doa bukan hanya merupakan suatu permintaan atas kebutuhan atau keinginan manusia. Doa adalah media utama yang disediakan Sang Khalik untuk berinteraksi dengan ciptaan-Nya. Doa adalah media penghubung antara yang natural (manusia dan sekitarnya) dan yang supernatural (Ilahi). Dengan memandang konsep doa seperti ini, kita akan tertolong untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diungkapkan di awal tulisan ini. Dari sini, kita akan dapat membangun suatu kegiatan doa yang berkualitas dan yang memberikan kenikmatan tertinggi. Doa tidak akan pernah terasa hambar, sia-sia, atau kedaluwarsa. Pada bagian pertama, kita akan melihat teladan doa yang diajarkan Tuhan Yesus, yaitu Doa Bapa Kami.
STRUKTUR DOA BAPA KAMI
Beberapa gereja arus utama masih menjadikan Doa Bapa Kami sebagai bagian dari liturgi mereka. Di satu sisi, tentu hal ini baik. Doa Bapa Kami, karena merupakan doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus, menjadikannya liturgi ibadah akan memberikan pengenalan dan peringatan yang dalam sebagaimana halnya sakramen gerejawi. Namun di sisi lain, hal ini tampaknya tidak memberikan kedalaman makna, apabila liturgi tersebut hanya semata hafalan dan ritual. Padahal, Doa Bapa Kami adalah doa yang sangat lengkap dilihat dari struktur dan cakupannya. Mari perhatikan dengan baik dan saksama Doa Bapa Kami ini, seperti yang tertulis di dalam Matius 6:9-13.
Ada empat bagian utama dalam doa yang tercakup dalam doa Bapa Kami, yaitu:
1. Puja dan puji kepada Allah (ayat 9, 10, dan 13).
Puja dan puji merupakan suatu pengungkapan diri atas Allah Yang Besar dan Mahakuasa. Kita mengagumi keperkasaan Allah, kekuasaan Allah, dan bahkan kebenaran Allah. Puja dan puji diungkapkan dengan penegasan bahwa Sang Bapa ada di surga (bukan tempat lain). Surga tentu merupakan suatu representasi tempat yang Mahamulia. Di dalamnya juga dinyatakan bahwa nama Allah adalah kudus. Nama yang kudus sudah ditegaskan dalam beberapa nats Perjanjian Lama, seperti dalam Imamat 22:32, Mazmur 103:1, Yesaya 47:4, dan lainnya.
Sementara itu, juga dinyatakan agar Kerajaan Allah datang. Ini merupakan suatu puja dan puji agar kekuasaan Allah-lah yang senantiasa dikehendaki untuk hadir, bukan kekuasaan lainnya. Kerajaan Allah merupakan suatu simbol kekuasaan yang Mahaadil dan Bijaksana, sebab apa yang akan terjadi di bumi sudah sesuai dengan kekuasaan surgawi. Diungkapkan di dalamnya bahwa Allah adalah Pemilik tunggal takhta surgawi. Dipakai tiga istilah di dalam doa ini: kerajaan, kuasa, dan kemuliaan. Maka sesungguhnya, semua hal yang melekatkan pada kemahakuasaan Allah telah diungkapkan. Tidak ada keraguan sedikit pun terhadap Allah sebagai Penguasa atas hidup manusia dan alam semesta.
2. Pengampunan dosa (ayat 12).
Permohonan ampun merupakan rangkaian doa yang harus ada. Sebab, dalam praktik hidup manusia tentu punya cacat dan cela. Firman Tuhan lainnya menjelaskan bahwa sekalipun kita sudah ditebus, bukan berarti kita tidak memiliki dosa sama sekali. Penebusan Kristus bekerja pada tataran jaminan bahwa kita memiliki jalan keluar untuk memperoleh pengampunan dosa. Penebusan bukanlah berarti dosa tidak pernah ada lagi dalam hidup kita. Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 1:8, 9 menjelaskan hal ini, "Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita (ayat 8); Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (ayat 9)."
Permohonan ampun di dalam doa kita seharusnya menjadi bagian yang selalu ada dan tidak boleh ditinggalkan. Menarik sekali ajaran di dalam Doa Bapa Kami tersebut, yang bukan hanya meletakkan unsur permohonan ampun, melainkan juga respons atas tindakan orang terhadap kita. Di dalamnya, kita diajar untuk menerima kesalahan orang lain dengan sukacita, bukan penuh dendam, apalagi tanpa ampun. Memang hal ini sering kali bertentangan dengan perasaan kita sebagai manusia yang menginginkan pembalasan. Namun, mengampuni orang lain merupakan ajaran yang sangat penting bagi pertumbuhan iman kita. Sebab, Yesus sendiri menebus dosa tanpa pernah mengingat dosa dan pelanggaran kita (Ibrani 10:17).
3. Pembebasan dari kuasa jahat (ayat 13).
Di dunia ini, hanya ada dua kekuasaan besar, yaitu kuasa jahat (yang melahirkan dosa) dan kuasa kebenaran (yang membebaskan dosa). Ketika kita bebas dari kekuasaan kebenaran, sesungguhnya kita sudah dikuasai oleh kuasa jahat. Memang, ketika kita percaya kepada Yesus Kristus, kuasa jahat sudah dilepaskan dari diri kita. Namun, itu tidak berarti bahwa kita sama sekali bebas dari pengaruh atau ancaman kuasa jahat. Kuasa jahat senantiasa aktif menjebak dan memangsa kita saat kita lemah. Hal ini selaras dengan peringatan firman Tuhan: "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya" (1 Petrus 5:8).
4. Rasa syukur dan permintaan pribadi (ayat 10 dan 11).
Sesudah ketiga hal di atas, yang berikutnya dan terakhir adalah pernyataan rasa syukur sekaligus permintaan kita. Rasa syukur sendiri tampaknya tidak secara eksplisit diungkapkan dalam Doa Bapa Kami. Rasa syukur dapat kita pahami dari permintaan yang tidak berlebihan. Bahwa permintaan yang diajarkan dalam Doa Bapa Kami adalah tidak berlebihan dapat kita lihat dari dua hal, yakni pada objek permintaan itu dan pada penggunaan ungkapannya. Objek yang disinggung dalam Doa Bapa Kami hanya ada pada "makanan" yang merupakan kebutuhan paling pokok dan asasi umat manusia. Bukan berarti pada saat doa ini diajarkan, kebutuhan manusia hanya sebatas makanan semata. Tuhan Yesus bermaksud mengajarkan kita untuk meminta sesuai dengan kebutuhan hidup kita dan bukan sesuai dengan keinginan kita. Sebab, kebutuhan hidup tidak pernah lebih besar daripada keinginan hidup. Kita diajarkan, selain meminta sesuai dengan kebutuhan kita, meminta sesuai dengan ukuran kita. Ini dapat kita lihat dari ungkapan kata "secukupnya".
Inilah empat unsur terpenting yang diajarkan dalam Doa Bapa Kami. Dengan bercermin pada ajaran ini, apakah implikasi yang dapat kita pahami dan terapkan dalam doa-doa kita? Sesungguhnya, doa bukan sekadar permohonan akan materi yang kita perlukan. Doa bukanlah permohonan atas keinginan hati kita, seperti ingin sembuh dari sakit, ingin berhasil, ingin lulus, ingin ini dan itu. Ajaran Doa Bapa Kami memberikan kita kelimpahan makna, bahwa Allah kita adalah Allah yang menjadi Bapa, di mana kita diizinkan memanggilnya "Abba, Bapa" (Roma 8:15 dan Galatia 4:6). Hubungan bapak dan anak seperti ini memudahkan kita untuk membangun hubungan yang erat, akrab, dan jarak yang tidak terpaut. Dengan Allah menjadi Bapa bagi kita orang percaya, komunikasi dan ungkapan hati kita akan terasa lebih erat dan kuat. Sama halnya dengan hubungan antara bapak dan anak secara daging yang begitu akrab dan erat, hubungan antara Allah yang menjadi Bapa dan umat-Nya yang menjadi anak juga seakrab dan seerat itu. Namun, keakraban dan keeratan hanya akan terasa indah dan nikmat bila dijalankan dalam doa. Inilah makna doa yang sesungguhnya.
Doa yang bertujuan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan Allah tidak mungkin tidak direspons Allah. Sebab, Allah kita adalah Allah yang setia. Dia telah berjanji tidak akan meninggalkan kita selama kita juga tetap menerima dan mengakui Dia dalam hidup kita. Namun, tidak bisa dimungkiri bahwa saat ini banyak orang yang memahami doa sebagai permohonan; lebih sempit lagi, permohonan akan keperluan atau kebutuhan semata. Perhatikan di beberapa gereja dan persekutuan, puji-pujian dan kegiatan rohani lainnya, umumnya hanya berfokus pada pemahaman seperti ini. Situasi ini perlu diluruskan. Memang tidak salah menganggap doa sebagai ungkapan permohonan. Sebagaimana orang tua yang tidak pernah melarang anaknya kala meminta sesuatu, maka kalaupun akhirnya terbiasa dengan pemahaman seperti itu, perspektif kedua berikut ini haruslah dipahami dengan baik.
DOA SEORANG MURID
Sikap hidup seorang murid akan tercermin dari bagaimana kita berdoa dan apa respons yang terjadi setelahnya. Firman Tuhan menegaskan bahwa seorang murid adalah seseorang yang tetap di dalam firman Tuhan. "Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: 'Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku'" (Yohanes 8:31). Ayat ini berada dalam konteks di mana pada saat itu Yesus mengungkapkan kepada orang-orang Yahudi tentang siapa sesungguhnya Dia. Di dalamnya, Yesus menjelaskan bahwa Dia tidak akan lama berada di tengah-tengah mereka. Oleh sebab itu, Dia menegaskan bahwa ketika mereka mau tetap percaya kepada Dia dan memegang setiap perkataan-Nya, yaitu firman-Nya, maka mereka dikatakan sebagai murid. Seorang murid mendapatkan hak istimewa tatkala dirinya memohon kepada Allah. Hal ini didukung oleh ayat berikut ini: "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya" (Yohanes 15:7).
Dua ayat penjelasan ini menolong kita mengukur dan menilai pribadi kita. Barangkali, ada dua pertanyaan yang selalu muncul dalam benak kita: "Mengapa doaku tidak dikabulkan?" atau lebih spesifik lagi: "Permintaan seperti apakah yang dikabulkan?" Jawaban memuaskan atas pertanyaan ini ada pada pemahaman kita atas kedua ayat tersebut. Dengan jelas dikatakan bahwa hanya mereka yang tetap di dalam firman Tuhan saja yang disebut murid Kristus. Maka, mereka yang hanya sembarangan atau sekali-kali menjalankan firman Tuhan, tentu tidak bisa menyebut diri sebagai murid Kristus. Terlebih lagi mereka yang sama sekali mengabaikan firman Tuhan. Mereka tentulah bukan seorang murid.
Karena pribadinya adalah seorang murid, maka di dalam hidupnya ada kualitas rohani yang dapat diandalkan. Sebab, seorang murid yang terlatih dalam disiplin kerohanian, di dalam hidupnya akan selalu muncul perilaku hidup yang baik dan benar sesuai dengan firman Tuhan. Tutur kata, pikiran, perbuatan, dan perilakunya, sangat diyakini kesesuaiannya dengan firman Tuhan. Dalam hal berdoa pun, seorang murid tidak akan pernah meminta apa yang berasal dari nafsu kedagingannya semata. Seorang murid tidak akan pernah berdoa meminta harta benda karena terpengaruh oleh teman atau lingkungan sosialnya. Seorang murid tidak pernah mengotot menuntut Allah atas suatu keinginan dagingnya. Seorang murid tidak akan meminta Allah memenuhi keinginan matanya. Seorang murid tidak memenuhi hidupnya dengan keangkuhan. Pribadi murid seperti inilah yang dijamin Allah akan terpenuhi, apa pun yang dimintanya, sebab Allah tidak akan pernah khawatir bahwa permintaannya akan merugikan kewibawaan dan kemuliaan Allah.
KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian doa yang dikabulkan adalah:
Doa bukan hanya suatu permohonan. Empat unsur doa yang kita sampaikan, meskipun katakanlah hanya satu saja, misalnya permohonan ampun atas dosa-dosa kita, yang Tuhan jawab dengan melegakan (dapat dibuktikan dengan rasa tenang dan tenteram dalam hati kita), ini sudah merupakan sebuah doa yang terkabul. Milikilah pribadi seorang murid Kristus yang sejati, sebab Tuhan tidak akan pernah lalai menepati janji-Nya. Doa kita pasti akan dikabulkan. Semoga kita lebih yakin bahwa Tuhan menjawab doa kita. Tuhan Yesus memberkati.
Diambil dari:
Nama Situs: Hok Imtong
Alamat URL: http://www.hokimtong.org/artikel/157-doa-yang-dikabulkan-dua-perspektif
Penulis: Teduh Primandaru
Tanggal akses: 15 Maret 2013
Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Ryan, Sigit, dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org
BULETIN DOA -- Teladan Doa Tuhan Yesus (2)
Edisi Maret 2013, Vol.05 No.75
Shalom,
Kita semua sudah mengenal dan begitu pandai dalam melafalkan Doa Bapa Kami. Namun, sudahkah kita memahami apa sebenarnya makna dari setiap bagian kalimat yang terdapat di dalamnya, dan mengapa Yesus mencontohkannya sebagai doa yang baik untuk kita sampaikan kepada Bapa di surga? Melanjutkan edisi 74, dalam edisi 75 ini kami masih akan mengupas topik mengenai teladan doa Yesus. Kiranya edisi ini akan semakin memperdalam dan memperkaya penghayatan kita dalam kehidupan doa.
Selamat membaca, Tuhan memberkati!
Staf Redaksi e-Doa,
N. Risanti
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: DOA YANG DIKABULKAN: DUA PERSPEKTIF
Setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa tentu sangat paham bahwa doa merupakan suatu kegiatan yang lazim. Namun, mungkin kita selalu bertanya-tanya: "Apakah doa itu?" Atau, mungkin pertanyaan yang lebih spesifik lagi: "Apakah doaku terkabul?" Misteri jawaban atas kedua pertanyaan tersebut membawa pengikut agama pada petualangan yang sarat tantangan dan perjuangan, bahkan terkadang berbau mistik, sebab tidak jarang demi terkabulnya suatu keinginan, doa dipanjatkan, dan bila perlu, melanglang buana ke tempat-tempat di mana garansi jawaban doa diyakini lebih besar atau lebih pasti. Fenomena ini rupanya sudah mengglobal dan melanda semua ras, etnik, dan bahkan agama. Namun, bagi kita umat yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan, pandangan Alkitab menolong kita memiliki pemahaman lain yang lebih masuk akal, berkualitas, dan bahkan (seharusnya) memuaskan. Doa yang dikabulkan haruslah dipahami secara menyeluruh, bukan hanya sebatas pada lingkup terpenuhinya keinginan atau cita-cita manusiawi semata. Kita akan melihat pemahaman ini dari dua perspektif, yaitu perspektif Doa Bapa Kami dan perspektif doa seorang murid. Dengan begitu, kita akan tahu bagaimana kita berharap atas doa kita.
DOA BAPA KAMI
Doa merupakan cara paling aktual untuk kita berinteraksi dan berbicara dengan Sang Pencipta. Selama kita hidup di dunia ini, doalah yang menjadi cara kita berbicara dengan Allah yang tidak kita lihat secara fisik. Dari pengertian ini, kita memiliki pengertian dasar tentang doa, bahwa doa bukan hanya merupakan suatu permintaan atas kebutuhan atau keinginan manusia. Doa adalah media utama yang disediakan Sang Khalik untuk berinteraksi dengan ciptaan-Nya. Doa adalah media penghubung antara yang natural (manusia dan sekitarnya) dan yang supernatural (Ilahi). Dengan memandang konsep doa seperti ini, kita akan tertolong untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diungkapkan di awal tulisan ini. Dari sini, kita akan dapat membangun suatu kegiatan doa yang berkualitas dan yang memberikan kenikmatan tertinggi. Doa tidak akan pernah terasa hambar, sia-sia, atau kedaluwarsa. Pada bagian pertama, kita akan melihat teladan doa yang diajarkan Tuhan Yesus, yaitu Doa Bapa Kami.
STRUKTUR DOA BAPA KAMI
Beberapa gereja arus utama masih menjadikan Doa Bapa Kami sebagai bagian dari liturgi mereka. Di satu sisi, tentu hal ini baik. Doa Bapa Kami, karena merupakan doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus, menjadikannya liturgi ibadah akan memberikan pengenalan dan peringatan yang dalam sebagaimana halnya sakramen gerejawi. Namun di sisi lain, hal ini tampaknya tidak memberikan kedalaman makna, apabila liturgi tersebut hanya semata hafalan dan ritual. Padahal, Doa Bapa Kami adalah doa yang sangat lengkap dilihat dari struktur dan cakupannya. Mari perhatikan dengan baik dan saksama Doa Bapa Kami ini, seperti yang tertulis di dalam Matius 6:9-13.
Ada empat bagian utama dalam doa yang tercakup dalam doa Bapa Kami, yaitu:
1. Puja dan puji kepada Allah (ayat 9, 10, dan 13).
Puja dan puji merupakan suatu pengungkapan diri atas Allah Yang Besar dan Mahakuasa. Kita mengagumi keperkasaan Allah, kekuasaan Allah, dan bahkan kebenaran Allah. Puja dan puji diungkapkan dengan penegasan bahwa Sang Bapa ada di surga (bukan tempat lain). Surga tentu merupakan suatu representasi tempat yang Mahamulia. Di dalamnya juga dinyatakan bahwa nama Allah adalah kudus. Nama yang kudus sudah ditegaskan dalam beberapa nats Perjanjian Lama, seperti dalam Imamat 22:32, Mazmur 103:1, Yesaya 47:4, dan lainnya.
Sementara itu, juga dinyatakan agar Kerajaan Allah datang. Ini merupakan suatu puja dan puji agar kekuasaan Allah-lah yang senantiasa dikehendaki untuk hadir, bukan kekuasaan lainnya. Kerajaan Allah merupakan suatu simbol kekuasaan yang Mahaadil dan Bijaksana, sebab apa yang akan terjadi di bumi sudah sesuai dengan kekuasaan surgawi. Diungkapkan di dalamnya bahwa Allah adalah Pemilik tunggal takhta surgawi. Dipakai tiga istilah di dalam doa ini: kerajaan, kuasa, dan kemuliaan. Maka sesungguhnya, semua hal yang melekatkan pada kemahakuasaan Allah telah diungkapkan. Tidak ada keraguan sedikit pun terhadap Allah sebagai Penguasa atas hidup manusia dan alam semesta.
2. Pengampunan dosa (ayat 12).
Permohonan ampun merupakan rangkaian doa yang harus ada. Sebab, dalam praktik hidup manusia tentu punya cacat dan cela. Firman Tuhan lainnya menjelaskan bahwa sekalipun kita sudah ditebus, bukan berarti kita tidak memiliki dosa sama sekali. Penebusan Kristus bekerja pada tataran jaminan bahwa kita memiliki jalan keluar untuk memperoleh pengampunan dosa. Penebusan bukanlah berarti dosa tidak pernah ada lagi dalam hidup kita. Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 1:8, 9 menjelaskan hal ini, "Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita (ayat 8); Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (ayat 9)."
Permohonan ampun di dalam doa kita seharusnya menjadi bagian yang selalu ada dan tidak boleh ditinggalkan. Menarik sekali ajaran di dalam Doa Bapa Kami tersebut, yang bukan hanya meletakkan unsur permohonan ampun, melainkan juga respons atas tindakan orang terhadap kita. Di dalamnya, kita diajar untuk menerima kesalahan orang lain dengan sukacita, bukan penuh dendam, apalagi tanpa ampun. Memang hal ini sering kali bertentangan dengan perasaan kita sebagai manusia yang menginginkan pembalasan. Namun, mengampuni orang lain merupakan ajaran yang sangat penting bagi pertumbuhan iman kita. Sebab, Yesus sendiri menebus dosa tanpa pernah mengingat dosa dan pelanggaran kita (Ibrani 10:17).
3. Pembebasan dari kuasa jahat (ayat 13).
Di dunia ini, hanya ada dua kekuasaan besar, yaitu kuasa jahat (yang melahirkan dosa) dan kuasa kebenaran (yang membebaskan dosa). Ketika kita bebas dari kekuasaan kebenaran, sesungguhnya kita sudah dikuasai oleh kuasa jahat. Memang, ketika kita percaya kepada Yesus Kristus, kuasa jahat sudah dilepaskan dari diri kita. Namun, itu tidak berarti bahwa kita sama sekali bebas dari pengaruh atau ancaman kuasa jahat. Kuasa jahat senantiasa aktif menjebak dan memangsa kita saat kita lemah. Hal ini selaras dengan peringatan firman Tuhan: "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya" (1 Petrus 5:8).
4. Rasa syukur dan permintaan pribadi (ayat 10 dan 11).
Sesudah ketiga hal di atas, yang berikutnya dan terakhir adalah pernyataan rasa syukur sekaligus permintaan kita. Rasa syukur sendiri tampaknya tidak secara eksplisit diungkapkan dalam Doa Bapa Kami. Rasa syukur dapat kita pahami dari permintaan yang tidak berlebihan. Bahwa permintaan yang diajarkan dalam Doa Bapa Kami adalah tidak berlebihan dapat kita lihat dari dua hal, yakni pada objek permintaan itu dan pada penggunaan ungkapannya. Objek yang disinggung dalam Doa Bapa Kami hanya ada pada "makanan" yang merupakan kebutuhan paling pokok dan asasi umat manusia. Bukan berarti pada saat doa ini diajarkan, kebutuhan manusia hanya sebatas makanan semata. Tuhan Yesus bermaksud mengajarkan kita untuk meminta sesuai dengan kebutuhan hidup kita dan bukan sesuai dengan keinginan kita. Sebab, kebutuhan hidup tidak pernah lebih besar daripada keinginan hidup. Kita diajarkan, selain meminta sesuai dengan kebutuhan kita, meminta sesuai dengan ukuran kita. Ini dapat kita lihat dari ungkapan kata "secukupnya".
Inilah empat unsur terpenting yang diajarkan dalam Doa Bapa Kami. Dengan bercermin pada ajaran ini, apakah implikasi yang dapat kita pahami dan terapkan dalam doa-doa kita? Sesungguhnya, doa bukan sekadar permohonan akan materi yang kita perlukan. Doa bukanlah permohonan atas keinginan hati kita, seperti ingin sembuh dari sakit, ingin berhasil, ingin lulus, ingin ini dan itu. Ajaran Doa Bapa Kami memberikan kita kelimpahan makna, bahwa Allah kita adalah Allah yang menjadi Bapa, di mana kita diizinkan memanggilnya "Abba, Bapa" (Roma 8:15 dan Galatia 4:6). Hubungan bapak dan anak seperti ini memudahkan kita untuk membangun hubungan yang erat, akrab, dan jarak yang tidak terpaut. Dengan Allah menjadi Bapa bagi kita orang percaya, komunikasi dan ungkapan hati kita akan terasa lebih erat dan kuat. Sama halnya dengan hubungan antara bapak dan anak secara daging yang begitu akrab dan erat, hubungan antara Allah yang menjadi Bapa dan umat-Nya yang menjadi anak juga seakrab dan seerat itu. Namun, keakraban dan keeratan hanya akan terasa indah dan nikmat bila dijalankan dalam doa. Inilah makna doa yang sesungguhnya.
Doa yang bertujuan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan Allah tidak mungkin tidak direspons Allah. Sebab, Allah kita adalah Allah yang setia. Dia telah berjanji tidak akan meninggalkan kita selama kita juga tetap menerima dan mengakui Dia dalam hidup kita. Namun, tidak bisa dimungkiri bahwa saat ini banyak orang yang memahami doa sebagai permohonan; lebih sempit lagi, permohonan akan keperluan atau kebutuhan semata. Perhatikan di beberapa gereja dan persekutuan, puji-pujian dan kegiatan rohani lainnya, umumnya hanya berfokus pada pemahaman seperti ini. Situasi ini perlu diluruskan. Memang tidak salah menganggap doa sebagai ungkapan permohonan. Sebagaimana orang tua yang tidak pernah melarang anaknya kala meminta sesuatu, maka kalaupun akhirnya terbiasa dengan pemahaman seperti itu, perspektif kedua berikut ini haruslah dipahami dengan baik.
DOA SEORANG MURID
Sikap hidup seorang murid akan tercermin dari bagaimana kita berdoa dan apa respons yang terjadi setelahnya. Firman Tuhan menegaskan bahwa seorang murid adalah seseorang yang tetap di dalam firman Tuhan. "Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: 'Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku'" (Yohanes 8:31). Ayat ini berada dalam konteks di mana pada saat itu Yesus mengungkapkan kepada orang-orang Yahudi tentang siapa sesungguhnya Dia. Di dalamnya, Yesus menjelaskan bahwa Dia tidak akan lama berada di tengah-tengah mereka. Oleh sebab itu, Dia menegaskan bahwa ketika mereka mau tetap percaya kepada Dia dan memegang setiap perkataan-Nya, yaitu firman-Nya, maka mereka dikatakan sebagai murid. Seorang murid mendapatkan hak istimewa tatkala dirinya memohon kepada Allah. Hal ini didukung oleh ayat berikut ini: "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya" (Yohanes 15:7).
Dua ayat penjelasan ini menolong kita mengukur dan menilai pribadi kita. Barangkali, ada dua pertanyaan yang selalu muncul dalam benak kita: "Mengapa doaku tidak dikabulkan?" atau lebih spesifik lagi: "Permintaan seperti apakah yang dikabulkan?" Jawaban memuaskan atas pertanyaan ini ada pada pemahaman kita atas kedua ayat tersebut. Dengan jelas dikatakan bahwa hanya mereka yang tetap di dalam firman Tuhan saja yang disebut murid Kristus. Maka, mereka yang hanya sembarangan atau sekali-kali menjalankan firman Tuhan, tentu tidak bisa menyebut diri sebagai murid Kristus. Terlebih lagi mereka yang sama sekali mengabaikan firman Tuhan. Mereka tentulah bukan seorang murid.
Karena pribadinya adalah seorang murid, maka di dalam hidupnya ada kualitas rohani yang dapat diandalkan. Sebab, seorang murid yang terlatih dalam disiplin kerohanian, di dalam hidupnya akan selalu muncul perilaku hidup yang baik dan benar sesuai dengan firman Tuhan. Tutur kata, pikiran, perbuatan, dan perilakunya, sangat diyakini kesesuaiannya dengan firman Tuhan. Dalam hal berdoa pun, seorang murid tidak akan pernah meminta apa yang berasal dari nafsu kedagingannya semata. Seorang murid tidak akan pernah berdoa meminta harta benda karena terpengaruh oleh teman atau lingkungan sosialnya. Seorang murid tidak pernah mengotot menuntut Allah atas suatu keinginan dagingnya. Seorang murid tidak akan meminta Allah memenuhi keinginan matanya. Seorang murid tidak memenuhi hidupnya dengan keangkuhan. Pribadi murid seperti inilah yang dijamin Allah akan terpenuhi, apa pun yang dimintanya, sebab Allah tidak akan pernah khawatir bahwa permintaannya akan merugikan kewibawaan dan kemuliaan Allah.
KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian doa yang dikabulkan adalah:
Doa bukan hanya suatu permohonan. Empat unsur doa yang kita sampaikan, meskipun katakanlah hanya satu saja, misalnya permohonan ampun atas dosa-dosa kita, yang Tuhan jawab dengan melegakan (dapat dibuktikan dengan rasa tenang dan tenteram dalam hati kita), ini sudah merupakan sebuah doa yang terkabul. Milikilah pribadi seorang murid Kristus yang sejati, sebab Tuhan tidak akan pernah lalai menepati janji-Nya. Doa kita pasti akan dikabulkan. Semoga kita lebih yakin bahwa Tuhan menjawab doa kita. Tuhan Yesus memberkati.
Diambil dari:
Nama Situs: Hok Imtong
Alamat URL: http://www.hokimtong.org/artikel/157-doa-yang-dikabulkan-dua-perspektif
Penulis: Teduh Primandaru
Tanggal akses: 15 Maret 2013
Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Ryan, Sigit, dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org
Wednesday, March 27, 2013
[e-Buku] Edisi 119/Maret 2013 -- Hidup Kristen (II)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Buku -- Hidup Kristen (II)
Edisi 119/Maret 2013
Shalom,
Kehidupan Kristen tidak pernah lepas dari masalah. Tidak peduli jenis kelamin, kekayaan, dan status sosial kita, masalah tetap mendatangi tiap-tiap orang dengan jenis dan porsi yang berbeda-beda. Bahkan, masalah yang dihadapi bukan hanya berhubungan dengan kebutuhan hidup, melainkan juga kehidupan rohani. Intinya, dalam menjalani kehidupan Kristen, kita tidak hanya harus menjaga pertumbuhan iman dan rohani kita, tetapi juga menjaga sikap, pikiran, dan hati yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Kita perlu menyadari bahwa orang Kristen bukan hanya dipanggil untuk percaya, melainkan juga untuk menjadi saksi kasih Tuhan Allah melalui kehidupan kita.
Dengan tema yang sama dengan edisi sebelumnya, edisi e-Buku 119 ini masih menghadirkan resensi-resensi buku yang dapat Anda jadikan referensi dalam mewujudkan kehidupan Kristen yang semakin berbuah. Adapun buku yang kami resensi berjudul "Melangkah Dengan Iman" dan "Terobosan Hidup". Karena minggu ini kita akan merayakan Paskah, e-Buku juga menghadirkan sebuah renungan Paskah untuk Anda. Selamat membaca dan selamat menyongsong Paskah 2013. Kebangkitan-Nya menghidupkan kita yang percaya kepada-Nya. Tuhan memberkati.
Staf Redaksi e-Buku,
Sigit
< http://gubuk.sabda.org/ >
"Buku yang membantu anak untuk membentuk kebiasaan membaca, untuk membuat kegiatan membaca sebagai salah satu dari kebutuhannya yang terdalam dan berkelanjutan adalah buku yang baik untuknya." (Maya Angelou)
RENUNGAN: BELAJAR KETAATAN DAN DISEMPURNAKAN
"Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya." (Ibrani 5:8)
"Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah -- yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan --, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan." (Ibrani 2:10)
Di dalam Alkitab, kitab yang mengatakan bahwa Kristus "belajar ketaatan" melalui penderitaan, dan bahwa Ia "disempurnakan" melalui penderitaan, juga mengatakan bahwa Ia "tidak berdosa". Dalam segala hal [Kristus], "sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." (Ibrani 4:15)
Ini merupakan pengajaran Alkitab yang konsisten. Kristus tidak berdosa. Meskipun Ia adalah Anak Allah yang ilahi, Ia benar-benar manusia dengan segala godaan, hasrat, dan kelemahan fisik. Ada kelaparan (Matius 21:18), kemarahan dan kesedihan (Markus 3:5), dan penderitaan (Matius 17:12). Akan tetapi, hati-Nya sangat mengasihi Allah dan Ia mempraktikkan kasih itu dengan konsisten: "Dia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya." (1 Petrus 2:22)
Oleh karena itu, ketika Alkitab mengatakan bahwa Yesus "belajar ketaatan melalui apa yang diderita-Nya", tidak berarti bahwa Ia belajar untuk berhenti dari ketidaktaatan. Pernyataan itu berarti bahwa melalui setiap pencobaan baru, Yesus belajar dalam praktik -- dan dalam penderitaan -- apa yang dimaksud dengan menaati. Jika dikatakan bahwa Ia "disempurnakan melalui penderitaan", itu tidak berarti bahwa Ia membuang cacat cela setahap demi setahap. Itu berarti bahwa Ia sedikit demi sedikit menggenapi kebenaran sempurna yang harus Ia miliki untuk menyelamatkan kita.
Itulah yang Yesus katakan saat Ia dibaptis. Ia tidak perlu dibaptis karena Ia orang berdosa. Sebaliknya, Ia menjelaskan kepada Yohanes Pembaptis, "karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." (Matius 3:15)
Intinya adalah, jika kehidupan Anak Allah dari inkarnasi sampai ke salib tanpa ada godaan dan penderitaan untuk menguji kebenaran dan kasih-Nya, Ia tidak layak menjadi Juru Selamat bagi manusia yang jatuh ke dalam dosa. Penderitaan-Nya tidak hanya menahan murka Allah. Penderitaan-Nya juga menggenapi kemanusiaan-Nya yang sejati dan memampukan-Nya memanggil kita saudara-saudari (Ibrani 2:17). (t/Jing Jing)
Diterjemahkan dari:
Judul buku: The Passion of Jesus Christ
Judul artikel: To Learn Obedience and Be Perfected
Penulis: John Piper
Penerbit: Crossway Books, Wheaton 2004
Halaman: 24 -- 25
RESENSI 1: MELANGKAH DENGAN IMAN
Judul buku: Melangkah Dengan Iman
Judul asli: Walk on Water, Pete
Penulis/Penyusun: Luis Palau
Penerjemah: Ny. Lanny Rajoe
Editor: --
Penerbit: YAKIN, Surabaya
Ukuran buku: 12,5 x 18,5 cm
Tebal: 88 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Hidup Kristen bukan sekadar identitas, namun memiliki makna dan tanggung jawab yang lebih besar. Banyak tokoh Alkitab memberikan inspirasi dan teladan kepada orang Kristen, salah satunya adalah Petrus. Siapa yang tidak tahu Petrus? Ia adalah salah satu murid Kristus yang sangat dikasihi dan rasul yang telah mati karena Injil. Pelayanan Petrus memiliki dampak yang sangat luar biasa. Pada masa pelayanannya, ia telah melakukan banyak pelayanan bagi Tuhan dan membawa banyak orang untuk percaya kepada Yesus. Bahkan, setelah ia mati, semangat pelayanan dan imannya kepada Kristus masih menjadi inspirasi bagi orang-orang Kristen pada masa sekarang.
Tidak sedikit penulis Kristen yang menulis tentang kehidupan Petrus dan perjalanan imannya. Salah satunya adalah buku yang berjudul "Melangkah Dengan Iman", yang ditulis oleh Luis Palau. Buku ini memberikan penjelasan yang cukup panjang tentang riwayat kehidupan Kristen Rasul Petrus. Dalam buku ini, Luis Palau memberikan penjelasannya secara sistematis dan cukup mendetail. Meskipun buku ini sudah lama diterbitkan, namun kisah kehidupan Kristen yang dikupas dalam buku ini masih bisa digunakan sebagai bentuk pembelajaran hidup, dan membuka paradigma pembaca dalam menjalani hidup sebagai seorang Kristen. Sebagaimana Allah telah mengerjakan begitu banyak dalam hidup Petrus, Ia pun dapat berbuat hal yang sama kepada kita. Mari kita menjalani hidup dengan iman dalam Kristus.
Peresensi: Sigit
RESENSI 2: TEROBOSAN HIDUP
Judul buku: Terobosan Hidup
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Hosea Kurniawan Budhi
Penerjemah: --
Editor: Kristihandari; Stefanus Rahoyo
Penerbit: ANDI, Yogyakarta 2004
Ukuran buku: 12,2 x 19,1 cm
Tebal: 131 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Sumber: --
Proses kehidupan di dunia ini sebenarnya memberikan banyak kesempatan kepada kita untuk belajar, entah belajar secara kognitif/rasionalis, maupun secara rohani dan emosi. Dengan demikian, masing-masing orang memiliki pengalaman bagaimana menjadi orang yang semakin baik dari hari ke hari. Akan tetapi, fakta terkadang cukup memprihatinkan. Pasalnya, ada juga beberapa atau bahkan banyak orang yang tidak mau belajar sehingga mereka terus-menerus hidup dalam kegagalan dan keputusasaan. Jika demikian, bagaimana mungkin ia dapat menjalani hidup yang benar dan berbuah seperti yang Tuhan kehendaki bagi umat-Nya?
Tuhan menghendaki umat-Nya hidup dalam keberhasilan. Namun, keberhasilan yang dimaksud tidak sama seperti standar keberhasilan dunia. Keberhasilan secara Kristen mencakup kemampuan seseorang untuk bangkit setelah gagal, tetap berdiri setelah jatuh karena memandang kepada kuasa Kristus, dan tetap tekun menjalankan hidup yang mencerminkan kasih Kristus. Lalu, bagaimana cara mewujudkan keberhasilan dalam hidup Kristen? Buku karya Hosea Kurniawan Budhi yang berjudul "Terobosan Hidup" ini, dapat menjadi referensi bagi Anda yang ingin memiliki kehidupan Kristen yang bermakna. Dalam buku ini, secara tersirat penulis mengingatkan kita bahwa Tuhan Yesus yang kita sembah adalah Allah yang turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Penjelasan akan hal ini dapat Anda temukan dalam empat bab pertama. Selanjutnya, penulis mengingatkan kita bahwa kita memiliki bagian untuk dikerjakan demi tercapainya kehidupan Kristen yang lebih baik. Hal ini dijelaskan dalam tiga bab terakhir. Penggunaan bahasa yang sederhana dalam buku ini menolong pembaca untuk memahami uraian penulis. Selain itu, penulis juga memberikan banyak ilustrasi dari penjelasan yang disampaikannya.
Anda ingin mengalami terobosan dalam kehidupan kekristenan Anda? Teruslah menggali firman Tuhan dan bacalah buku ini sebagai referensi.
Peresensi: S. Setyawati
STOP PRESS: PUBLIKASI E-PENULIS
Apakah Anda senang meningkatkan kemampuan tulis-menulis?
Apa modal utama seorang penulis dalam meningkatkan kemampuan tulis-menulis? Apalagi kalau bukan bacaan berkualitas seputar dunia kepenulisan? Sejak tahun 2004, situs Pelitaku dan publikasi elektronik e-Penulis telah melayani ribuan pengunjung situs dan pelanggan publikasi dengan beragam artikel tentang literatur Kristen dan umum, kiat penulisan, kaidah penggunaan Bahasa Indonesia, tokoh penulis serta ulasan situs-situs kepenulisan secara GRATIS!
Jadi, tunggu apa lagi? Segeralah berlangganan publikasi e-Penulis
secara GRATIS dengan mengirimkan email kosong ke:
==> < subscribe-i-kan-Penulis@hub.xc.org >
Kunjungi juga situs Pelitaku di:
==> < http://pelitaku.sabda.org/ >
Selamat menikmati pelayanan kami dan teruslah berkarya!
Kontak: buku(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Amy G., dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Buku -- Hidup Kristen (II)
Edisi 119/Maret 2013
Shalom,
Kehidupan Kristen tidak pernah lepas dari masalah. Tidak peduli jenis kelamin, kekayaan, dan status sosial kita, masalah tetap mendatangi tiap-tiap orang dengan jenis dan porsi yang berbeda-beda. Bahkan, masalah yang dihadapi bukan hanya berhubungan dengan kebutuhan hidup, melainkan juga kehidupan rohani. Intinya, dalam menjalani kehidupan Kristen, kita tidak hanya harus menjaga pertumbuhan iman dan rohani kita, tetapi juga menjaga sikap, pikiran, dan hati yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Kita perlu menyadari bahwa orang Kristen bukan hanya dipanggil untuk percaya, melainkan juga untuk menjadi saksi kasih Tuhan Allah melalui kehidupan kita.
Dengan tema yang sama dengan edisi sebelumnya, edisi e-Buku 119 ini masih menghadirkan resensi-resensi buku yang dapat Anda jadikan referensi dalam mewujudkan kehidupan Kristen yang semakin berbuah. Adapun buku yang kami resensi berjudul "Melangkah Dengan Iman" dan "Terobosan Hidup". Karena minggu ini kita akan merayakan Paskah, e-Buku juga menghadirkan sebuah renungan Paskah untuk Anda. Selamat membaca dan selamat menyongsong Paskah 2013. Kebangkitan-Nya menghidupkan kita yang percaya kepada-Nya. Tuhan memberkati.
Staf Redaksi e-Buku,
Sigit
< http://gubuk.sabda.org/ >
"Buku yang membantu anak untuk membentuk kebiasaan membaca, untuk membuat kegiatan membaca sebagai salah satu dari kebutuhannya yang terdalam dan berkelanjutan adalah buku yang baik untuknya." (Maya Angelou)
RENUNGAN: BELAJAR KETAATAN DAN DISEMPURNAKAN
"Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya." (Ibrani 5:8)
"Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah -- yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan --, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan." (Ibrani 2:10)
Di dalam Alkitab, kitab yang mengatakan bahwa Kristus "belajar ketaatan" melalui penderitaan, dan bahwa Ia "disempurnakan" melalui penderitaan, juga mengatakan bahwa Ia "tidak berdosa". Dalam segala hal [Kristus], "sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." (Ibrani 4:15)
Ini merupakan pengajaran Alkitab yang konsisten. Kristus tidak berdosa. Meskipun Ia adalah Anak Allah yang ilahi, Ia benar-benar manusia dengan segala godaan, hasrat, dan kelemahan fisik. Ada kelaparan (Matius 21:18), kemarahan dan kesedihan (Markus 3:5), dan penderitaan (Matius 17:12). Akan tetapi, hati-Nya sangat mengasihi Allah dan Ia mempraktikkan kasih itu dengan konsisten: "Dia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya." (1 Petrus 2:22)
Oleh karena itu, ketika Alkitab mengatakan bahwa Yesus "belajar ketaatan melalui apa yang diderita-Nya", tidak berarti bahwa Ia belajar untuk berhenti dari ketidaktaatan. Pernyataan itu berarti bahwa melalui setiap pencobaan baru, Yesus belajar dalam praktik -- dan dalam penderitaan -- apa yang dimaksud dengan menaati. Jika dikatakan bahwa Ia "disempurnakan melalui penderitaan", itu tidak berarti bahwa Ia membuang cacat cela setahap demi setahap. Itu berarti bahwa Ia sedikit demi sedikit menggenapi kebenaran sempurna yang harus Ia miliki untuk menyelamatkan kita.
Itulah yang Yesus katakan saat Ia dibaptis. Ia tidak perlu dibaptis karena Ia orang berdosa. Sebaliknya, Ia menjelaskan kepada Yohanes Pembaptis, "karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." (Matius 3:15)
Intinya adalah, jika kehidupan Anak Allah dari inkarnasi sampai ke salib tanpa ada godaan dan penderitaan untuk menguji kebenaran dan kasih-Nya, Ia tidak layak menjadi Juru Selamat bagi manusia yang jatuh ke dalam dosa. Penderitaan-Nya tidak hanya menahan murka Allah. Penderitaan-Nya juga menggenapi kemanusiaan-Nya yang sejati dan memampukan-Nya memanggil kita saudara-saudari (Ibrani 2:17). (t/Jing Jing)
Diterjemahkan dari:
Judul buku: The Passion of Jesus Christ
Judul artikel: To Learn Obedience and Be Perfected
Penulis: John Piper
Penerbit: Crossway Books, Wheaton 2004
Halaman: 24 -- 25
RESENSI 1: MELANGKAH DENGAN IMAN
Judul buku: Melangkah Dengan Iman
Judul asli: Walk on Water, Pete
Penulis/Penyusun: Luis Palau
Penerjemah: Ny. Lanny Rajoe
Editor: --
Penerbit: YAKIN, Surabaya
Ukuran buku: 12,5 x 18,5 cm
Tebal: 88 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Hidup Kristen bukan sekadar identitas, namun memiliki makna dan tanggung jawab yang lebih besar. Banyak tokoh Alkitab memberikan inspirasi dan teladan kepada orang Kristen, salah satunya adalah Petrus. Siapa yang tidak tahu Petrus? Ia adalah salah satu murid Kristus yang sangat dikasihi dan rasul yang telah mati karena Injil. Pelayanan Petrus memiliki dampak yang sangat luar biasa. Pada masa pelayanannya, ia telah melakukan banyak pelayanan bagi Tuhan dan membawa banyak orang untuk percaya kepada Yesus. Bahkan, setelah ia mati, semangat pelayanan dan imannya kepada Kristus masih menjadi inspirasi bagi orang-orang Kristen pada masa sekarang.
Tidak sedikit penulis Kristen yang menulis tentang kehidupan Petrus dan perjalanan imannya. Salah satunya adalah buku yang berjudul "Melangkah Dengan Iman", yang ditulis oleh Luis Palau. Buku ini memberikan penjelasan yang cukup panjang tentang riwayat kehidupan Kristen Rasul Petrus. Dalam buku ini, Luis Palau memberikan penjelasannya secara sistematis dan cukup mendetail. Meskipun buku ini sudah lama diterbitkan, namun kisah kehidupan Kristen yang dikupas dalam buku ini masih bisa digunakan sebagai bentuk pembelajaran hidup, dan membuka paradigma pembaca dalam menjalani hidup sebagai seorang Kristen. Sebagaimana Allah telah mengerjakan begitu banyak dalam hidup Petrus, Ia pun dapat berbuat hal yang sama kepada kita. Mari kita menjalani hidup dengan iman dalam Kristus.
Peresensi: Sigit
RESENSI 2: TEROBOSAN HIDUP
Judul buku: Terobosan Hidup
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Hosea Kurniawan Budhi
Penerjemah: --
Editor: Kristihandari; Stefanus Rahoyo
Penerbit: ANDI, Yogyakarta 2004
Ukuran buku: 12,2 x 19,1 cm
Tebal: 131 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Sumber: --
Proses kehidupan di dunia ini sebenarnya memberikan banyak kesempatan kepada kita untuk belajar, entah belajar secara kognitif/rasionalis, maupun secara rohani dan emosi. Dengan demikian, masing-masing orang memiliki pengalaman bagaimana menjadi orang yang semakin baik dari hari ke hari. Akan tetapi, fakta terkadang cukup memprihatinkan. Pasalnya, ada juga beberapa atau bahkan banyak orang yang tidak mau belajar sehingga mereka terus-menerus hidup dalam kegagalan dan keputusasaan. Jika demikian, bagaimana mungkin ia dapat menjalani hidup yang benar dan berbuah seperti yang Tuhan kehendaki bagi umat-Nya?
Tuhan menghendaki umat-Nya hidup dalam keberhasilan. Namun, keberhasilan yang dimaksud tidak sama seperti standar keberhasilan dunia. Keberhasilan secara Kristen mencakup kemampuan seseorang untuk bangkit setelah gagal, tetap berdiri setelah jatuh karena memandang kepada kuasa Kristus, dan tetap tekun menjalankan hidup yang mencerminkan kasih Kristus. Lalu, bagaimana cara mewujudkan keberhasilan dalam hidup Kristen? Buku karya Hosea Kurniawan Budhi yang berjudul "Terobosan Hidup" ini, dapat menjadi referensi bagi Anda yang ingin memiliki kehidupan Kristen yang bermakna. Dalam buku ini, secara tersirat penulis mengingatkan kita bahwa Tuhan Yesus yang kita sembah adalah Allah yang turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Penjelasan akan hal ini dapat Anda temukan dalam empat bab pertama. Selanjutnya, penulis mengingatkan kita bahwa kita memiliki bagian untuk dikerjakan demi tercapainya kehidupan Kristen yang lebih baik. Hal ini dijelaskan dalam tiga bab terakhir. Penggunaan bahasa yang sederhana dalam buku ini menolong pembaca untuk memahami uraian penulis. Selain itu, penulis juga memberikan banyak ilustrasi dari penjelasan yang disampaikannya.
Anda ingin mengalami terobosan dalam kehidupan kekristenan Anda? Teruslah menggali firman Tuhan dan bacalah buku ini sebagai referensi.
Peresensi: S. Setyawati
STOP PRESS: PUBLIKASI E-PENULIS
Apakah Anda senang meningkatkan kemampuan tulis-menulis?
Apa modal utama seorang penulis dalam meningkatkan kemampuan tulis-menulis? Apalagi kalau bukan bacaan berkualitas seputar dunia kepenulisan? Sejak tahun 2004, situs Pelitaku dan publikasi elektronik e-Penulis telah melayani ribuan pengunjung situs dan pelanggan publikasi dengan beragam artikel tentang literatur Kristen dan umum, kiat penulisan, kaidah penggunaan Bahasa Indonesia, tokoh penulis serta ulasan situs-situs kepenulisan secara GRATIS!
Jadi, tunggu apa lagi? Segeralah berlangganan publikasi e-Penulis
secara GRATIS dengan mengirimkan email kosong ke:
==> < subscribe-i-kan-Penulis@hub.xc.org >
Kunjungi juga situs Pelitaku di:
==> < http://pelitaku.sabda.org/ >
Selamat menikmati pelayanan kami dan teruslah berkarya!
Kontak: buku(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Amy G., dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Edisi 629/Maret 2013 -- Makna Paskah
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-BinaAnak -- Makna Paskah
629/Maret/IV/2013
Salam sukacita,
Sebelum menyimak sajian dalam edisi ini, sejenak pikirkanlah dahulu bagaimana kita menjawab pertanyaan sederhana yang merupakan judul tip edisi ini. Apakah anak Anda tahu mengapa kita merayakan Paskah setiap tahun? Apa pun jawaban Anda, yang pasti setiap saat kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus untuk menjelaskan kepada anak-anak tentang makna Paskah yang sebenarnya kepada mereka. Hindarilah "hiasan atau bumbu" perayaan yang tidak ada hubungannya dengan Paskah itu sendiri. Semenarik apa pun acara Paskah yang kita adakan di sekolah minggu, jika anak-anak tidak mengerti bahwa Yesus sudah mati dan bangkit untuk melepaskan mereka dari dosa, sia-sialah waktu, dana, dan tenaga yang kita keluarkan untuk acara tersebut.
Akhir kata, segenap Redaksi e-BinaAnak mengucapkan, "Selamat memperingati kematian dan kebangkitan Kristus! Kiranya, hati kita dipenuhi ucapan syukur dan sukacita karena kita sudah dilepaskan dari hukuman kekal!"
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>
"Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu." (1 Korintus 15:14) < http://alkitab.mobi/tb/1Ko/15/14/ >
TIP: APAKAH ANAK ANDA TAHU MENGAPA KITA MERAYAKAN PASKAH?
Suatu hari, Kakek Bob melihat Julie, cucunya yang berusia empat tahun, bermain dengan dua orang temannya di halaman belakang. Saat itu hampir Paskah dan ia ingin tahu seberapa banyak anak-anak itu memahami Paskah.
Kakek Bob mendekati tiga gadis kecil itu dan bertanya, "Ayo, siapa yang tahu mengapa kita merayakan Paskah setiap tahun?"
Salah satu teman Julie berceloteh, "Oh, saat Paskah kita bisa duduk di pangkuan kelinci yang besar dan mengatakan kepadanya apa pun yang kita inginkan untuk hadiah Paskah kita."
Jawaban teman Julie yang kedua tidak lebih baik, "Tidak, tidak, tidak! Paskah adalah saat kamu memasang pohon dan menggantungkan telur-telur di situ. Dan, saat kamu bangun pada hari Minggu, kamu akan mendapati banyak hadiah di bawah pohon, dan ...!"
Pada titik ini, Kakek Bob menginterupsi dan dengan lembut berkata, "Tebakan yang bagus. Julie, apakah kamu tahu mengapa kita merayakan Paskah?"
Julie mengangguk dan berkata, "Paskah adalah saat Yesus disalibkan. Ia mati dan murid-murid-Nya membaringkan tubuh-Nya di sebuah kubur. Dan, pada hari ketiga, batu yang menutupi kubur itu terbuka ...."
Kakek sangat senang karena Julie tahu cukup banyak. Bagaimana kita juga bisa menolong anak-anak memahami Paskah yang sebenarnya?
1. Ajarkan Anak untuk Memahami Pesan Paskah Sejak Dini
Dari pengalaman, saya tahu bahwa jika kita menceritakan kisah Paskah dengan cara yang dapat dimengerti anak-anak, mereka mampu memahami pesan Paskah. Masa Paskah kali ini merupakan kesempatan besar untuk memberi tahu anak-anak mengenai kebutuhan mereka akan keselamatan.
Banyak anak dapat memahami dan mengalami kasih karunia Allah pada usia yang sangat dini. Bahkan, banyak pemimpin besar gereja menjadi Kristen ketika mereka masih muda. Tentang Polikarpus, seorang pemimpin gereja pada abad kedua, dikatakan bahwa ia berjalan dengan Allah selama 86 tahun sebelum meninggal pada usia 95 tahun.
Pada usia berapakah seorang anak dapat memiliki iman yang menyelamatkan di dalam Yesus Kristus? C.H. Spurgeon, pengkhotbah besar dari Inggris, berkata, "Seorang anak yang dapat menyadari bahwa ia berbuat dosa, dapat menyadari bahwa ia dapat percaya."
Saya berusia enam tahun ketika mulai mengerti bahwa saya memerlukan pengampunan. Saya ingat bagaimana saya begitu menyadari dosa-dosa saya. Ketika malam tiba, saya akan berbaring di tempat tidur dengan gemetar. Saya takut tidur pada malam hari karena ngeri membayangkan bahwa saya akan mati dan menghabiskan hidup di neraka.
Jadi, pada suatu Minggu malam, saya mengatakan pada ibu bahwa sudah saatnya saya menyerahkan hidup pada Kristus. Dan pada malam itu, dengan tangis yang hampir pecah, saya berjalan menyusuri lorong gereja untuk bersaksi mengenai keinginan menjadikan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan saya. Itu adalah keputusan terpenting yang pernah saya buat dalam hidup saya. Dan, saya bersyukur untuk orang tua yang telah setia membimbing saya hingga ke titik tersebut.
Terlepas dari usia, anak-anak (dan siapa saja) perlu mengetahui dasar-dasar berikut ini untuk menjadi seorang Kristen.
a. Anak-anak perlu diajar untuk mengerti siapakah Tuhan dan bagaimana Ia mencintai mereka.
b. Tuhan itu suci. Ia sempurna. Kita tidak sempurna.
c. Tuhan itu adil. Ia selalu adil. Kita tidak pernah adil dalam setiap keputusan yang kita buat.
d. Tuhan Mahakuasa. Ia tahu semua hal. Tidak semua hal kita tahu.
e. Tuhan berdaulat. Ia yang mengatur. Kita tidak berhak mengatur.
f. Tuhan adalah kasih. Ia menginginkan sebuah hubungan dengan kita. Itulah sebabnya, Ia mengutus Anak-Nya. Kita tidak mencintai orang lain dengan sempurna.
Apakah mereka akan paham sepenuhnya? Tidak. Namun, anak-anak tidak perlu sepenuhnya memahami karakter Allah untuk dapat percaya kepada-Nya. Mereka perlu memahami bahwa Dialah Sang Pencipta, tidak seperti manusia, dan bahwa kita bertanggung jawab kepada-Nya seumur hidup kita.
2. Ajarkanlah Perihal Dosa kepada Anak-Anak
Saya rasa pembicaraan tentang dosa dan hukuman yang menyertainya, neraka, belumlah cukup. Hal-hal ini memang tidak sesuai dengan budaya kita yang penuh toleransi. Neraka bukanlah konsep yang populer dalam budaya saat ini karena bagi banyak orang, neraka merupakan perwakilan dari beberapa hal yang menjijikkan. Neraka juga mewakili penghukuman kekal yang nyata. Banyak orang sulit memercayai adanya penghukuman kekal karena mereka lebih memilih untuk percaya bahwa Allah adalah seperti ayah yang penuh kasih.
Allah itu penuh kasih, tetapi Dia tidak toleran. Dia adalah kudus. Keadilan-Nya menuntut sebuah penebusan (pembayaran atau hukuman) terhadap dosa manusia. Anak-anak kita harus memiliki beberapa pemahaman bahwa dosa-dosa mereka dapat menjauhkan mereka dari surga. Dosa-dosa mereka harus dibayar. Dan, itulah yang Yesus Kristus lakukan bagi kita di kayu salib.
3. Beritahukanlah kepada Anak-Anak tentang Pengampunan Allah Melalui Iman dalam Yesus Kristus
Mereka harus setuju dengan Tuhan bahwa mereka adalah orang-orang berdosa dan tidak dapat mencapai Tuhan dengan usaha mereka sendiri. Mereka harus berpaling kepada-Nya dalam iman dan menjadikan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan mereka (Efesus 2:8-9).
Pada suatu malam, beberapa tahun yang lalu, saya sedang mengantarkan Ashley, anak perempuan saya yang saat itu berusia tujuh tahun, untuk tidur. Kami pun berdiskusi mengenai kedatangan Kristus untuk kedua kalinya -- bagaimana semua orang Kristen akan diangkat bersama-sama ke udara. Ashley mengerutkan keningnya dan bertanya mengenai adik-adiknya. "Bagaimana dengan Benyamin dan Samuel? Akankah mereka juga diangkat? Mereka belum menjadi Kristen!"
Benyamin melongok dari tempat tidurnya dengan pandangan khawatir. "Ayah, bagaimana supaya saya bisa menjadi Kristen?" Dalam waktu 24 jam, Benyamin meminta Kristus masuk menjadi Tuhan dan Juru Selamatnya.
Sungguh menyenangkan melihat keenam anak kami, menunjukkan keinginan untuk datang pada Kristus sebelum mereka berusia delapan tahun. Mendekati musim Paskah ini, izinkan saya mendorong Anda untuk berdoa dan berpikir mengenai anak-anak Anda, atau anggota keluarga yang Anda cintai, yang tidak memahami kasih dan pengampunan Tuhan. Adakah waktu yang lebih baik dari ini untuk memberitakan Kabar Baik? (t/Ami)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: OnePlace.com
Alamat URL: http://www.oneplace.com/ministries/familylife-today/read/articles/do-your-kids-know-why-we-celebrate-easter-14897.html
Judul asli artikel: Do Your Kids Know Why We Celebrate Easter?
Penulis: Dennis Rainey
Tanggal akses: 25 Maret 2013
MUTIARA GURU: YESUS, AKU BERSYUKUR
"Bersyukur" pada Tuhan bukanlah hal yang berat,
dibanding dengan kayu salib yang harus dipikul
hingga terjatuh berulang kali.
Jika tidak ada penyaliban Yesus,
apakah kita bisa bersukacita karena Kristus yang menjamin keselamatan kita?
Jika tanpa darah bercucuran dan sakit cambukan yang ditahan,
siapakah yang bisa kita harapkan sekarang?
Tidak ada kekuatan yang bisa mengalahkan kekuatan-Nya.
Semua ditanggung-Nya ....
Dosa, penyakit, kejahatan .... Ia yang menanggungnya.
Apa alasan kita untuk tidak bersyukur pada-Nya?
Tidak ada ....
Terima kasih, Tuhan atas salib-Mu.
Atas pengurbanan-Mu.
"Bersyukur" untuk penebusan yang telah Yesus lakukan untuk hidupku, hidupmu, hidup kita.
Diambil dari:
Nama situs: paskah.sabda.org
Alamat URL: http://paskah.sabda.org/yesus_aku_bersyukur
Penulis: Shmily
Tanggal akses: 26 Maret 2013
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-BinaAnak -- Makna Paskah
629/Maret/IV/2013
Salam sukacita,
Sebelum menyimak sajian dalam edisi ini, sejenak pikirkanlah dahulu bagaimana kita menjawab pertanyaan sederhana yang merupakan judul tip edisi ini. Apakah anak Anda tahu mengapa kita merayakan Paskah setiap tahun? Apa pun jawaban Anda, yang pasti setiap saat kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus untuk menjelaskan kepada anak-anak tentang makna Paskah yang sebenarnya kepada mereka. Hindarilah "hiasan atau bumbu" perayaan yang tidak ada hubungannya dengan Paskah itu sendiri. Semenarik apa pun acara Paskah yang kita adakan di sekolah minggu, jika anak-anak tidak mengerti bahwa Yesus sudah mati dan bangkit untuk melepaskan mereka dari dosa, sia-sialah waktu, dana, dan tenaga yang kita keluarkan untuk acara tersebut.
Akhir kata, segenap Redaksi e-BinaAnak mengucapkan, "Selamat memperingati kematian dan kebangkitan Kristus! Kiranya, hati kita dipenuhi ucapan syukur dan sukacita karena kita sudah dilepaskan dari hukuman kekal!"
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>
"Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu." (1 Korintus 15:14) < http://alkitab.mobi/tb/1Ko/15/14/ >
TIP: APAKAH ANAK ANDA TAHU MENGAPA KITA MERAYAKAN PASKAH?
Suatu hari, Kakek Bob melihat Julie, cucunya yang berusia empat tahun, bermain dengan dua orang temannya di halaman belakang. Saat itu hampir Paskah dan ia ingin tahu seberapa banyak anak-anak itu memahami Paskah.
Kakek Bob mendekati tiga gadis kecil itu dan bertanya, "Ayo, siapa yang tahu mengapa kita merayakan Paskah setiap tahun?"
Salah satu teman Julie berceloteh, "Oh, saat Paskah kita bisa duduk di pangkuan kelinci yang besar dan mengatakan kepadanya apa pun yang kita inginkan untuk hadiah Paskah kita."
Jawaban teman Julie yang kedua tidak lebih baik, "Tidak, tidak, tidak! Paskah adalah saat kamu memasang pohon dan menggantungkan telur-telur di situ. Dan, saat kamu bangun pada hari Minggu, kamu akan mendapati banyak hadiah di bawah pohon, dan ...!"
Pada titik ini, Kakek Bob menginterupsi dan dengan lembut berkata, "Tebakan yang bagus. Julie, apakah kamu tahu mengapa kita merayakan Paskah?"
Julie mengangguk dan berkata, "Paskah adalah saat Yesus disalibkan. Ia mati dan murid-murid-Nya membaringkan tubuh-Nya di sebuah kubur. Dan, pada hari ketiga, batu yang menutupi kubur itu terbuka ...."
Kakek sangat senang karena Julie tahu cukup banyak. Bagaimana kita juga bisa menolong anak-anak memahami Paskah yang sebenarnya?
1. Ajarkan Anak untuk Memahami Pesan Paskah Sejak Dini
Dari pengalaman, saya tahu bahwa jika kita menceritakan kisah Paskah dengan cara yang dapat dimengerti anak-anak, mereka mampu memahami pesan Paskah. Masa Paskah kali ini merupakan kesempatan besar untuk memberi tahu anak-anak mengenai kebutuhan mereka akan keselamatan.
Banyak anak dapat memahami dan mengalami kasih karunia Allah pada usia yang sangat dini. Bahkan, banyak pemimpin besar gereja menjadi Kristen ketika mereka masih muda. Tentang Polikarpus, seorang pemimpin gereja pada abad kedua, dikatakan bahwa ia berjalan dengan Allah selama 86 tahun sebelum meninggal pada usia 95 tahun.
Pada usia berapakah seorang anak dapat memiliki iman yang menyelamatkan di dalam Yesus Kristus? C.H. Spurgeon, pengkhotbah besar dari Inggris, berkata, "Seorang anak yang dapat menyadari bahwa ia berbuat dosa, dapat menyadari bahwa ia dapat percaya."
Saya berusia enam tahun ketika mulai mengerti bahwa saya memerlukan pengampunan. Saya ingat bagaimana saya begitu menyadari dosa-dosa saya. Ketika malam tiba, saya akan berbaring di tempat tidur dengan gemetar. Saya takut tidur pada malam hari karena ngeri membayangkan bahwa saya akan mati dan menghabiskan hidup di neraka.
Jadi, pada suatu Minggu malam, saya mengatakan pada ibu bahwa sudah saatnya saya menyerahkan hidup pada Kristus. Dan pada malam itu, dengan tangis yang hampir pecah, saya berjalan menyusuri lorong gereja untuk bersaksi mengenai keinginan menjadikan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan saya. Itu adalah keputusan terpenting yang pernah saya buat dalam hidup saya. Dan, saya bersyukur untuk orang tua yang telah setia membimbing saya hingga ke titik tersebut.
Terlepas dari usia, anak-anak (dan siapa saja) perlu mengetahui dasar-dasar berikut ini untuk menjadi seorang Kristen.
a. Anak-anak perlu diajar untuk mengerti siapakah Tuhan dan bagaimana Ia mencintai mereka.
b. Tuhan itu suci. Ia sempurna. Kita tidak sempurna.
c. Tuhan itu adil. Ia selalu adil. Kita tidak pernah adil dalam setiap keputusan yang kita buat.
d. Tuhan Mahakuasa. Ia tahu semua hal. Tidak semua hal kita tahu.
e. Tuhan berdaulat. Ia yang mengatur. Kita tidak berhak mengatur.
f. Tuhan adalah kasih. Ia menginginkan sebuah hubungan dengan kita. Itulah sebabnya, Ia mengutus Anak-Nya. Kita tidak mencintai orang lain dengan sempurna.
Apakah mereka akan paham sepenuhnya? Tidak. Namun, anak-anak tidak perlu sepenuhnya memahami karakter Allah untuk dapat percaya kepada-Nya. Mereka perlu memahami bahwa Dialah Sang Pencipta, tidak seperti manusia, dan bahwa kita bertanggung jawab kepada-Nya seumur hidup kita.
2. Ajarkanlah Perihal Dosa kepada Anak-Anak
Saya rasa pembicaraan tentang dosa dan hukuman yang menyertainya, neraka, belumlah cukup. Hal-hal ini memang tidak sesuai dengan budaya kita yang penuh toleransi. Neraka bukanlah konsep yang populer dalam budaya saat ini karena bagi banyak orang, neraka merupakan perwakilan dari beberapa hal yang menjijikkan. Neraka juga mewakili penghukuman kekal yang nyata. Banyak orang sulit memercayai adanya penghukuman kekal karena mereka lebih memilih untuk percaya bahwa Allah adalah seperti ayah yang penuh kasih.
Allah itu penuh kasih, tetapi Dia tidak toleran. Dia adalah kudus. Keadilan-Nya menuntut sebuah penebusan (pembayaran atau hukuman) terhadap dosa manusia. Anak-anak kita harus memiliki beberapa pemahaman bahwa dosa-dosa mereka dapat menjauhkan mereka dari surga. Dosa-dosa mereka harus dibayar. Dan, itulah yang Yesus Kristus lakukan bagi kita di kayu salib.
3. Beritahukanlah kepada Anak-Anak tentang Pengampunan Allah Melalui Iman dalam Yesus Kristus
Mereka harus setuju dengan Tuhan bahwa mereka adalah orang-orang berdosa dan tidak dapat mencapai Tuhan dengan usaha mereka sendiri. Mereka harus berpaling kepada-Nya dalam iman dan menjadikan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan mereka (Efesus 2:8-9).
Pada suatu malam, beberapa tahun yang lalu, saya sedang mengantarkan Ashley, anak perempuan saya yang saat itu berusia tujuh tahun, untuk tidur. Kami pun berdiskusi mengenai kedatangan Kristus untuk kedua kalinya -- bagaimana semua orang Kristen akan diangkat bersama-sama ke udara. Ashley mengerutkan keningnya dan bertanya mengenai adik-adiknya. "Bagaimana dengan Benyamin dan Samuel? Akankah mereka juga diangkat? Mereka belum menjadi Kristen!"
Benyamin melongok dari tempat tidurnya dengan pandangan khawatir. "Ayah, bagaimana supaya saya bisa menjadi Kristen?" Dalam waktu 24 jam, Benyamin meminta Kristus masuk menjadi Tuhan dan Juru Selamatnya.
Sungguh menyenangkan melihat keenam anak kami, menunjukkan keinginan untuk datang pada Kristus sebelum mereka berusia delapan tahun. Mendekati musim Paskah ini, izinkan saya mendorong Anda untuk berdoa dan berpikir mengenai anak-anak Anda, atau anggota keluarga yang Anda cintai, yang tidak memahami kasih dan pengampunan Tuhan. Adakah waktu yang lebih baik dari ini untuk memberitakan Kabar Baik? (t/Ami)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: OnePlace.com
Alamat URL: http://www.oneplace.com/ministries/familylife-today/read/articles/do-your-kids-know-why-we-celebrate-easter-14897.html
Judul asli artikel: Do Your Kids Know Why We Celebrate Easter?
Penulis: Dennis Rainey
Tanggal akses: 25 Maret 2013
MUTIARA GURU: YESUS, AKU BERSYUKUR
"Bersyukur" pada Tuhan bukanlah hal yang berat,
dibanding dengan kayu salib yang harus dipikul
hingga terjatuh berulang kali.
Jika tidak ada penyaliban Yesus,
apakah kita bisa bersukacita karena Kristus yang menjamin keselamatan kita?
Jika tanpa darah bercucuran dan sakit cambukan yang ditahan,
siapakah yang bisa kita harapkan sekarang?
Tidak ada kekuatan yang bisa mengalahkan kekuatan-Nya.
Semua ditanggung-Nya ....
Dosa, penyakit, kejahatan .... Ia yang menanggungnya.
Apa alasan kita untuk tidak bersyukur pada-Nya?
Tidak ada ....
Terima kasih, Tuhan atas salib-Mu.
Atas pengurbanan-Mu.
"Bersyukur" untuk penebusan yang telah Yesus lakukan untuk hidupku, hidupmu, hidup kita.
Diambil dari:
Nama situs: paskah.sabda.org
Alamat URL: http://paskah.sabda.org/yesus_aku_bersyukur
Penulis: Shmily
Tanggal akses: 26 Maret 2013
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Edisi 629/Maret 2013 -- Makna Paskah
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-BinaAnak -- Makna Paskah
629/Maret/IV/2013
Salam sukacita,
Sebelum menyimak sajian dalam edisi ini, sejenak pikirkanlah dahulu bagaimana kita menjawab pertanyaan sederhana yang merupakan judul tip edisi ini. Apakah anak Anda tahu mengapa kita merayakan Paskah setiap tahun? Apa pun jawaban Anda, yang pasti setiap saat kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus untuk menjelaskan kepada anak-anak tentang makna Paskah yang sebenarnya kepada mereka. Hindarilah "hiasan atau bumbu" perayaan yang tidak ada hubungannya dengan Paskah itu sendiri. Semenarik apa pun acara Paskah yang kita adakan di sekolah minggu, jika anak-anak tidak mengerti bahwa Yesus sudah mati dan bangkit untuk melepaskan mereka dari dosa, sia-sialah waktu, dana, dan tenaga yang kita keluarkan untuk acara tersebut.
Akhir kata, segenap Redaksi e-BinaAnak mengucapkan, "Selamat memperingati kematian dan kebangkitan Kristus! Kiranya, hati kita dipenuhi ucapan syukur dan sukacita karena kita sudah dilepaskan dari hukuman kekal!"
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>
"Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu." (1 Korintus 15:14) < http://alkitab.mobi/tb/1Ko/15/14/ >
TIP: APAKAH ANAK ANDA TAHU MENGAPA KITA MERAYAKAN PASKAH?
Suatu hari, Kakek Bob melihat Julie, cucunya yang berusia empat tahun, bermain dengan dua orang temannya di halaman belakang. Saat itu hampir Paskah dan ia ingin tahu seberapa banyak anak-anak itu memahami Paskah.
Kakek Bob mendekati tiga gadis kecil itu dan bertanya, "Ayo, siapa yang tahu mengapa kita merayakan Paskah setiap tahun?"
Salah satu teman Julie berceloteh, "Oh, saat Paskah kita bisa duduk di pangkuan kelinci yang besar dan mengatakan kepadanya apa pun yang kita inginkan untuk hadiah Paskah kita."
Jawaban teman Julie yang kedua tidak lebih baik, "Tidak, tidak, tidak! Paskah adalah saat kamu memasang pohon dan menggantungkan telur-telur di situ. Dan, saat kamu bangun pada hari Minggu, kamu akan mendapati banyak hadiah di bawah pohon, dan ...!"
Pada titik ini, Kakek Bob menginterupsi dan dengan lembut berkata, "Tebakan yang bagus. Julie, apakah kamu tahu mengapa kita merayakan Paskah?"
Julie mengangguk dan berkata, "Paskah adalah saat Yesus disalibkan. Ia mati dan murid-murid-Nya membaringkan tubuh-Nya di sebuah kubur. Dan, pada hari ketiga, batu yang menutupi kubur itu terbuka ...."
Kakek sangat senang karena Julie tahu cukup banyak. Bagaimana kita juga bisa menolong anak-anak memahami Paskah yang sebenarnya?
1. Ajarkan Anak untuk Memahami Pesan Paskah Sejak Dini
Dari pengalaman, saya tahu bahwa jika kita menceritakan kisah Paskah dengan cara yang dapat dimengerti anak-anak, mereka mampu memahami pesan Paskah. Masa Paskah kali ini merupakan kesempatan besar untuk memberi tahu anak-anak mengenai kebutuhan mereka akan keselamatan.
Banyak anak dapat memahami dan mengalami kasih karunia Allah pada usia yang sangat dini. Bahkan, banyak pemimpin besar gereja menjadi Kristen ketika mereka masih muda. Tentang Polikarpus, seorang pemimpin gereja pada abad kedua, dikatakan bahwa ia berjalan dengan Allah selama 86 tahun sebelum meninggal pada usia 95 tahun. ****Berapa lama ia harus menjadi seorang anak sebelum ia dapat menempatkan iman yang menyelamatkan dalam Yesus Kristus?****(usul: kalimatnya bukan di paragraf ini,tp ikut paragraf selanjutnya. terjemahan=> Di usia berapakah seorang anak dapat memiliki iman yang menyelamatkan di dalam Yesus Kristus?)
C.H. Spurgeon, pengkhotbah besar dari Inggris, berkata, "Seorang anak yang mengenal dosanya dapat diselamatkan karena percaya."***(usul: seorang anak yang dapat menyadari bahwa ia berbuat dosa, dapat menyadari bahwa ia dapat percaya)***
Saya berusia enam tahun ketika mulai mengerti bahwa saya memerlukan pengampunan. Saya ingat bagaimana saya begitu menyadari dosa-dosa saya. Ketika malam tiba, saya akan berbaring di tempat tidur dengan gemetar. Saya takut tidur pada malam hari karena ngeri membayangkan bahwa saya akan mati dan menghabiskan hidup di neraka.
Jadi, pada suatu Minggu malam, saya mengatakan pada ibu bahwa sudah saatnya saya menyerahkan hidup pada Kristus. Dan pada malam itu, dengan tangis yang hampir pecah, saya berjalan menyusuri lorong gereja untuk bersaksi mengenai keinginan menjadikan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan saya. Itu adalah keputusan terpenting yang pernah saya buat dalam hidup saya. Dan, saya bersyukur untuk orang tua yang telah setia membimbing saya hingga ke titik tersebut.
Terlepas dari usia, anak-anak (dan siapa saja) perlu mengetahui dasar-dasar berikut ini untuk menjadi seorang Kristen.
a. Anak-anak perlu diajar untuk mengerti siapakah Tuhan dan bagaimana Ia mencintai mereka.
b. Tuhan itu suci. Ia sempurna. Kita tidak sempurna.
c. Tuhan itu adil. Ia selalu adil. Kita tidak pernah adil dalam setiap keputusan yang kita buat.
d. Tuhan Mahakuasa. Ia tahu semua hal. Tidak semua hal kita tahu.
e. Tuhan berdaulat. Ia yang mengatur. Kita tidak berhak mengatur.
f. Tuhan adalah kasih. Ia menginginkan sebuah hubungan dengan kita. Itulah sebabnya, Ia mengutus Anak-Nya. Kita tidak mencintai orang lain dengan sempurna.
Apakah mereka akan paham sepenuhnya? Tidak. Namun, anak-anak tidak perlu sepenuhnya memahami karakter Allah untuk dapat percaya kepada-Nya. Mereka perlu memahami bahwa Dialah Sang Pencipta, tidak seperti manusia, dan bahwa kita bertanggung jawab kepada-Nya seumur hidup kita.
2. Ajarkanlah Perihal Dosa kepada Anak-Anak
Saya rasa pembicaraan tentang dosa dan hukuman yang menyertainya, neraka, belumlah cukup. Hal-hal ini memang tidak sesuai dengan budaya kita yang penuh toleransi. Neraka bukanlah konsep yang populer dalam budaya saat ini karena bagi banyak orang, neraka merupakan perwakilan dari beberapa hal yang menjijikkan. Neraka juga mewakili penghukuman kekal yang nyata. Banyak orang sulit memercayai adanya penghukuman kekal karena mereka lebih memilih untuk percaya bahwa Allah adalah seperti ayah yang penuh kasih.
Allah itu penuh kasih, tetapi Dia tidak toleran. Dia adalah kudus. Keadilan-Nya menuntut sebuah penebusan (pembayaran atau hukuman) terhadap dosa manusia. Anak-anak kita harus memiliki beberapa pemahaman bahwa dosa-dosa mereka dapat menjauhkan mereka dari surga. Dosa-dosa mereka harus dibayar. Dan, itulah yang Yesus Kristus lakukan bagi kita di kayu salib.
3. Beritahukanlah kepada Anak-Anak tentang Pengampunan Allah Melalui Iman dalam Yesus Kristus
Mereka harus setuju dengan Tuhan bahwa mereka adalah orang-orang berdosa dan tidak dapat mencapai Tuhan dengan usaha mereka sendiri. Mereka harus berpaling kepada-Nya dalam iman dan menjadikan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan mereka (Efesus 2:8-9).
Pada suatu malam, beberapa tahun yang lalu, saya sedang mengantarkan Ashley, anak perempuan saya yang saat itu berusia tujuh tahun, untuk tidur. Kami pun berdiskusi mengenai kedatangan Kristus untuk kedua kalinya -- bagaimana semua orang Kristen akan diangkat bersama-sama ke udara. Ashley mengerutkan keningnya dan bertanya mengenai adik-adiknya. "Bagaimana dengan Benyamin dan Samuel? Akankah mereka juga diangkat? Mereka belum menjadi Kristen!"
Benjamin melongok dari tempat tidurnya dengan pandangan khawatir. "Ayah, bagaimana supaya saya bisa menjadi Kristen?" Dalam waktu 24 jam, Benjamin meminta Kristus masuk menjadi Tuhan dan Juru Selamatnya.
Sungguh menyenangkan melihat keenam anak kami, menunjukkan keinginan untuk datang pada Kristus sebelum mereka berusia delapan tahun. Mendekati musim Paskah ini, izinkan saya mendorong Anda untuk berdoa dan berpikir mengenai anak-anak Anda, atau anggota keluarga yang Anda cintai, yang tidak memahami kasih dan pengampunan Tuhan. Adakah waktu yang lebih baik dari ini untuk memberitakan Kabar Baik? (t/Ami)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: OnePlace.com
Alamat URL: http://www.oneplace.com/ministries/familylife-today/read/articles/do-your-kids-know-why-we-celebrate-easter-14897.html
Judul asli artikel: Do Your Kids Know Why We Celebrate Easter?
Penulis: Dennis Rainey
Tanggal akses: 25 Maret 2013
MUTIARA GURU: YESUS, AKU BERSYUKUR
"Bersyukur" pada Tuhan bukanlah hal yang berat,
dibanding dengan kayu salib yang harus dipikul
hingga terjatuh berulang kali.
Jika tidak ada penyaliban Yesus,
apakah kita bisa bersukacita karena Kristus yang menjamin keselamatan kita?
Jika tanpa darah bercucuran dan sakit cambukan yang ditahan,
siapakah yang bisa kita harapkan sekarang?
Tidak ada kekuatan yang bisa mengalahkan kekuatan-Nya.
Semua ditanggung-Nya ....
Dosa, penyakit, kejahatan .... Ia yang menanggungnya.
Apa alasan kita untuk tidak bersyukur pada-Nya?
Tidak ada ....
Terima kasih, Tuhan atas salib-Mu.
Atas pengurbanan-Mu.
"Bersyukur" untuk penebusan yang telah Yesus lakukan untuk hidupku, hidupmu, hidup kita.
Diambil dari:
Nama situs: paskah.sabda.org
Alamat URL: http://paskah.sabda.org/yesus_aku_bersyukur
Penulis: Shmily
Tanggal akses: 26 Maret 2013
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-BinaAnak -- Makna Paskah
629/Maret/IV/2013
Salam sukacita,
Sebelum menyimak sajian dalam edisi ini, sejenak pikirkanlah dahulu bagaimana kita menjawab pertanyaan sederhana yang merupakan judul tip edisi ini. Apakah anak Anda tahu mengapa kita merayakan Paskah setiap tahun? Apa pun jawaban Anda, yang pasti setiap saat kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus untuk menjelaskan kepada anak-anak tentang makna Paskah yang sebenarnya kepada mereka. Hindarilah "hiasan atau bumbu" perayaan yang tidak ada hubungannya dengan Paskah itu sendiri. Semenarik apa pun acara Paskah yang kita adakan di sekolah minggu, jika anak-anak tidak mengerti bahwa Yesus sudah mati dan bangkit untuk melepaskan mereka dari dosa, sia-sialah waktu, dana, dan tenaga yang kita keluarkan untuk acara tersebut.
Akhir kata, segenap Redaksi e-BinaAnak mengucapkan, "Selamat memperingati kematian dan kebangkitan Kristus! Kiranya, hati kita dipenuhi ucapan syukur dan sukacita karena kita sudah dilepaskan dari hukuman kekal!"
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>
"Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu." (1 Korintus 15:14) < http://alkitab.mobi/tb/1Ko/15/14/ >
TIP: APAKAH ANAK ANDA TAHU MENGAPA KITA MERAYAKAN PASKAH?
Suatu hari, Kakek Bob melihat Julie, cucunya yang berusia empat tahun, bermain dengan dua orang temannya di halaman belakang. Saat itu hampir Paskah dan ia ingin tahu seberapa banyak anak-anak itu memahami Paskah.
Kakek Bob mendekati tiga gadis kecil itu dan bertanya, "Ayo, siapa yang tahu mengapa kita merayakan Paskah setiap tahun?"
Salah satu teman Julie berceloteh, "Oh, saat Paskah kita bisa duduk di pangkuan kelinci yang besar dan mengatakan kepadanya apa pun yang kita inginkan untuk hadiah Paskah kita."
Jawaban teman Julie yang kedua tidak lebih baik, "Tidak, tidak, tidak! Paskah adalah saat kamu memasang pohon dan menggantungkan telur-telur di situ. Dan, saat kamu bangun pada hari Minggu, kamu akan mendapati banyak hadiah di bawah pohon, dan ...!"
Pada titik ini, Kakek Bob menginterupsi dan dengan lembut berkata, "Tebakan yang bagus. Julie, apakah kamu tahu mengapa kita merayakan Paskah?"
Julie mengangguk dan berkata, "Paskah adalah saat Yesus disalibkan. Ia mati dan murid-murid-Nya membaringkan tubuh-Nya di sebuah kubur. Dan, pada hari ketiga, batu yang menutupi kubur itu terbuka ...."
Kakek sangat senang karena Julie tahu cukup banyak. Bagaimana kita juga bisa menolong anak-anak memahami Paskah yang sebenarnya?
1. Ajarkan Anak untuk Memahami Pesan Paskah Sejak Dini
Dari pengalaman, saya tahu bahwa jika kita menceritakan kisah Paskah dengan cara yang dapat dimengerti anak-anak, mereka mampu memahami pesan Paskah. Masa Paskah kali ini merupakan kesempatan besar untuk memberi tahu anak-anak mengenai kebutuhan mereka akan keselamatan.
Banyak anak dapat memahami dan mengalami kasih karunia Allah pada usia yang sangat dini. Bahkan, banyak pemimpin besar gereja menjadi Kristen ketika mereka masih muda. Tentang Polikarpus, seorang pemimpin gereja pada abad kedua, dikatakan bahwa ia berjalan dengan Allah selama 86 tahun sebelum meninggal pada usia 95 tahun. ****Berapa lama ia harus menjadi seorang anak sebelum ia dapat menempatkan iman yang menyelamatkan dalam Yesus Kristus?****(usul: kalimatnya bukan di paragraf ini,tp ikut paragraf selanjutnya. terjemahan=> Di usia berapakah seorang anak dapat memiliki iman yang menyelamatkan di dalam Yesus Kristus?)
C.H. Spurgeon, pengkhotbah besar dari Inggris, berkata, "Seorang anak yang mengenal dosanya dapat diselamatkan karena percaya."***(usul: seorang anak yang dapat menyadari bahwa ia berbuat dosa, dapat menyadari bahwa ia dapat percaya)***
Saya berusia enam tahun ketika mulai mengerti bahwa saya memerlukan pengampunan. Saya ingat bagaimana saya begitu menyadari dosa-dosa saya. Ketika malam tiba, saya akan berbaring di tempat tidur dengan gemetar. Saya takut tidur pada malam hari karena ngeri membayangkan bahwa saya akan mati dan menghabiskan hidup di neraka.
Jadi, pada suatu Minggu malam, saya mengatakan pada ibu bahwa sudah saatnya saya menyerahkan hidup pada Kristus. Dan pada malam itu, dengan tangis yang hampir pecah, saya berjalan menyusuri lorong gereja untuk bersaksi mengenai keinginan menjadikan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan saya. Itu adalah keputusan terpenting yang pernah saya buat dalam hidup saya. Dan, saya bersyukur untuk orang tua yang telah setia membimbing saya hingga ke titik tersebut.
Terlepas dari usia, anak-anak (dan siapa saja) perlu mengetahui dasar-dasar berikut ini untuk menjadi seorang Kristen.
a. Anak-anak perlu diajar untuk mengerti siapakah Tuhan dan bagaimana Ia mencintai mereka.
b. Tuhan itu suci. Ia sempurna. Kita tidak sempurna.
c. Tuhan itu adil. Ia selalu adil. Kita tidak pernah adil dalam setiap keputusan yang kita buat.
d. Tuhan Mahakuasa. Ia tahu semua hal. Tidak semua hal kita tahu.
e. Tuhan berdaulat. Ia yang mengatur. Kita tidak berhak mengatur.
f. Tuhan adalah kasih. Ia menginginkan sebuah hubungan dengan kita. Itulah sebabnya, Ia mengutus Anak-Nya. Kita tidak mencintai orang lain dengan sempurna.
Apakah mereka akan paham sepenuhnya? Tidak. Namun, anak-anak tidak perlu sepenuhnya memahami karakter Allah untuk dapat percaya kepada-Nya. Mereka perlu memahami bahwa Dialah Sang Pencipta, tidak seperti manusia, dan bahwa kita bertanggung jawab kepada-Nya seumur hidup kita.
2. Ajarkanlah Perihal Dosa kepada Anak-Anak
Saya rasa pembicaraan tentang dosa dan hukuman yang menyertainya, neraka, belumlah cukup. Hal-hal ini memang tidak sesuai dengan budaya kita yang penuh toleransi. Neraka bukanlah konsep yang populer dalam budaya saat ini karena bagi banyak orang, neraka merupakan perwakilan dari beberapa hal yang menjijikkan. Neraka juga mewakili penghukuman kekal yang nyata. Banyak orang sulit memercayai adanya penghukuman kekal karena mereka lebih memilih untuk percaya bahwa Allah adalah seperti ayah yang penuh kasih.
Allah itu penuh kasih, tetapi Dia tidak toleran. Dia adalah kudus. Keadilan-Nya menuntut sebuah penebusan (pembayaran atau hukuman) terhadap dosa manusia. Anak-anak kita harus memiliki beberapa pemahaman bahwa dosa-dosa mereka dapat menjauhkan mereka dari surga. Dosa-dosa mereka harus dibayar. Dan, itulah yang Yesus Kristus lakukan bagi kita di kayu salib.
3. Beritahukanlah kepada Anak-Anak tentang Pengampunan Allah Melalui Iman dalam Yesus Kristus
Mereka harus setuju dengan Tuhan bahwa mereka adalah orang-orang berdosa dan tidak dapat mencapai Tuhan dengan usaha mereka sendiri. Mereka harus berpaling kepada-Nya dalam iman dan menjadikan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan mereka (Efesus 2:8-9).
Pada suatu malam, beberapa tahun yang lalu, saya sedang mengantarkan Ashley, anak perempuan saya yang saat itu berusia tujuh tahun, untuk tidur. Kami pun berdiskusi mengenai kedatangan Kristus untuk kedua kalinya -- bagaimana semua orang Kristen akan diangkat bersama-sama ke udara. Ashley mengerutkan keningnya dan bertanya mengenai adik-adiknya. "Bagaimana dengan Benyamin dan Samuel? Akankah mereka juga diangkat? Mereka belum menjadi Kristen!"
Benjamin melongok dari tempat tidurnya dengan pandangan khawatir. "Ayah, bagaimana supaya saya bisa menjadi Kristen?" Dalam waktu 24 jam, Benjamin meminta Kristus masuk menjadi Tuhan dan Juru Selamatnya.
Sungguh menyenangkan melihat keenam anak kami, menunjukkan keinginan untuk datang pada Kristus sebelum mereka berusia delapan tahun. Mendekati musim Paskah ini, izinkan saya mendorong Anda untuk berdoa dan berpikir mengenai anak-anak Anda, atau anggota keluarga yang Anda cintai, yang tidak memahami kasih dan pengampunan Tuhan. Adakah waktu yang lebih baik dari ini untuk memberitakan Kabar Baik? (t/Ami)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: OnePlace.com
Alamat URL: http://www.oneplace.com/ministries/familylife-today/read/articles/do-your-kids-know-why-we-celebrate-easter-14897.html
Judul asli artikel: Do Your Kids Know Why We Celebrate Easter?
Penulis: Dennis Rainey
Tanggal akses: 25 Maret 2013
MUTIARA GURU: YESUS, AKU BERSYUKUR
"Bersyukur" pada Tuhan bukanlah hal yang berat,
dibanding dengan kayu salib yang harus dipikul
hingga terjatuh berulang kali.
Jika tidak ada penyaliban Yesus,
apakah kita bisa bersukacita karena Kristus yang menjamin keselamatan kita?
Jika tanpa darah bercucuran dan sakit cambukan yang ditahan,
siapakah yang bisa kita harapkan sekarang?
Tidak ada kekuatan yang bisa mengalahkan kekuatan-Nya.
Semua ditanggung-Nya ....
Dosa, penyakit, kejahatan .... Ia yang menanggungnya.
Apa alasan kita untuk tidak bersyukur pada-Nya?
Tidak ada ....
Terima kasih, Tuhan atas salib-Mu.
Atas pengurbanan-Mu.
"Bersyukur" untuk penebusan yang telah Yesus lakukan untuk hidupku, hidupmu, hidup kita.
Diambil dari:
Nama situs: paskah.sabda.org
Alamat URL: http://paskah.sabda.org/yesus_aku_bersyukur
Penulis: Shmily
Tanggal akses: 26 Maret 2013
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
TRS: (e-SH) 28 Maret -- Matius 27:11-31 - Tahu, tetapi tidak melakukan
----Email Diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Rab, 27 Mar 2013 08:10 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: (e-SH) 28 Maret -- Matius 27:11-31 - Tahu, tetapi tidak melakukan
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 28 Maret 2013
Ayat SH: Matius 27:11-31
Judul: Tahu, tetapi tidak melakukan
Pada waktu rezim apartheid di Afrika Selatan berhasil digulingkan,
Nelson Mandela naik untuk menjadi pemimpin Afrika Selatan. Ia
adalah seorang tokoh lokal yang memimpin perjuangan Afrika Selatan
untuk terbebas dari politik apartheid. Politik apartheid
memisahkan orang kulit hitam dari orang kulit putih. Orang kulit
putih berlaku sebagai kaum yang berkuasa. Hal yang menarik adalah
ketika ia menjadi presiden, Nelson Mandela justru mengajak
orang-orang kulit putih untuk bekerja bersamanya. Keputusannya itu
menuai banyak protes dari orang-orang di sekitarnya, termasuk
rakyatnya. Namun Nelson Mandela tetap pada keputusannya. Pada
akhirnya ia dapat membuat orang-orang kulit hitam dan kulit putih
berdamai dan bersama membangun Afrika Selatan.
Sepenggal kisah mengenai Nelson Mandela di atas sangat menarik
karena menunjukkan seorang pemimpin yang tegas dalam mengambil
keputusan yang menurutnya baik tanpa terpengaruh suara-suara lain
di sekitarnya. Hal ini bertolak belakang dengan sikap yang
ditunjukkan oleh Pilatus dalam bacaan kita kali ini. Pilatus
sebagai seorang pemimpin tidak memiliki sikap yang tegas dalam
mengambil keputusan. Ia mengetahui kebenaran bahwa Yesus tidak
bersalah (23). Akan tetapi ia tidak mengikuti apa yang ia tahu
benar melainkan mendengarkan kata-kata rakyatnya yang terbakar
emosi (26). Ia menuruti istrinya untuk tidak terlibat dalam kasus
ini. Solusi yang ia tawarkan hanyalah untuk keamanan diri (17).
Padahal ia bertanggung jawab untuk menyelesaikan dan memiliki
wewenang untuk memutuskan. Ia melakukan cuci tangan dan tidak mau
dianggap bersalah (24).
Sebagai seorang pengikut Kristus, di manakah posisi kita pada saat
ini? Apakah kita menjadi seorang pengikut yang memperjuangkan
kebenaran ataukah kita adalah seorang pengikut yang mencari aman,
bahkan akan cuci tangan kalau hal tersebut mengandung risiko?
Apalagi kalau kita dipercaya menjadi seorang pemimpin, beranikah
kita menegakkan kebenaran dengan tidak mencari kepentingan atau
keuntungan diri sendiri?
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2013/03/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/03/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+27:11-31
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+27:11-31
Matius 27:11-31
11 Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya
kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau
sendiri mengatakannya."
12 Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua
terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apapun.
13 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau dengar betapa
banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
14 Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu
sangat heran.
15 Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu
orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang
banyak.
16 Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal
kejahatannya yang bernama Yesus Barabas.
17 Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada
mereka: "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus
Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?"
18 Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena
dengki.
19 Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya
mengirim pesan kepadanya: "Jangan engkau mencampuri perkara orang
benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi
malam."
20 Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak
bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum
mati.
21 Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: "Siapa di antara
kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" Kata
mereka: "Barabas."
22 Kata Pilatus kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus
kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Mereka semua
berseru: "Ia harus disalibkan!"
23 Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun
mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!"
24 Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah
sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh
tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah
terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!"
25 Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan
atas kami dan atas anak-anak kami!"
26 Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya
lalu diserahkannya untuk disalibkan.
27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung
pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling
Yesus.
28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu
kepada-Nya.
29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri[1:24158] dan menaruhnya di
atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan
kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan
mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai Raja orang Yahudi!"
30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke
kepala-Nya.
31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari
pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian
mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Rab, 27 Mar 2013 08:10 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: (e-SH) 28 Maret -- Matius 27:11-31 - Tahu, tetapi tidak melakukan
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 28 Maret 2013
Ayat SH: Matius 27:11-31
Judul: Tahu, tetapi tidak melakukan
Pada waktu rezim apartheid di Afrika Selatan berhasil digulingkan,
Nelson Mandela naik untuk menjadi pemimpin Afrika Selatan. Ia
adalah seorang tokoh lokal yang memimpin perjuangan Afrika Selatan
untuk terbebas dari politik apartheid. Politik apartheid
memisahkan orang kulit hitam dari orang kulit putih. Orang kulit
putih berlaku sebagai kaum yang berkuasa. Hal yang menarik adalah
ketika ia menjadi presiden, Nelson Mandela justru mengajak
orang-orang kulit putih untuk bekerja bersamanya. Keputusannya itu
menuai banyak protes dari orang-orang di sekitarnya, termasuk
rakyatnya. Namun Nelson Mandela tetap pada keputusannya. Pada
akhirnya ia dapat membuat orang-orang kulit hitam dan kulit putih
berdamai dan bersama membangun Afrika Selatan.
Sepenggal kisah mengenai Nelson Mandela di atas sangat menarik
karena menunjukkan seorang pemimpin yang tegas dalam mengambil
keputusan yang menurutnya baik tanpa terpengaruh suara-suara lain
di sekitarnya. Hal ini bertolak belakang dengan sikap yang
ditunjukkan oleh Pilatus dalam bacaan kita kali ini. Pilatus
sebagai seorang pemimpin tidak memiliki sikap yang tegas dalam
mengambil keputusan. Ia mengetahui kebenaran bahwa Yesus tidak
bersalah (23). Akan tetapi ia tidak mengikuti apa yang ia tahu
benar melainkan mendengarkan kata-kata rakyatnya yang terbakar
emosi (26). Ia menuruti istrinya untuk tidak terlibat dalam kasus
ini. Solusi yang ia tawarkan hanyalah untuk keamanan diri (17).
Padahal ia bertanggung jawab untuk menyelesaikan dan memiliki
wewenang untuk memutuskan. Ia melakukan cuci tangan dan tidak mau
dianggap bersalah (24).
Sebagai seorang pengikut Kristus, di manakah posisi kita pada saat
ini? Apakah kita menjadi seorang pengikut yang memperjuangkan
kebenaran ataukah kita adalah seorang pengikut yang mencari aman,
bahkan akan cuci tangan kalau hal tersebut mengandung risiko?
Apalagi kalau kita dipercaya menjadi seorang pemimpin, beranikah
kita menegakkan kebenaran dengan tidak mencari kepentingan atau
keuntungan diri sendiri?
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2013/03/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/03/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+27:11-31
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+27:11-31
Matius 27:11-31
11 Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya
kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau
sendiri mengatakannya."
12 Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua
terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apapun.
13 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau dengar betapa
banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
14 Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu
sangat heran.
15 Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu
orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang
banyak.
16 Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal
kejahatannya yang bernama Yesus Barabas.
17 Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada
mereka: "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus
Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?"
18 Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena
dengki.
19 Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya
mengirim pesan kepadanya: "Jangan engkau mencampuri perkara orang
benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi
malam."
20 Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak
bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum
mati.
21 Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: "Siapa di antara
kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" Kata
mereka: "Barabas."
22 Kata Pilatus kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus
kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Mereka semua
berseru: "Ia harus disalibkan!"
23 Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun
mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!"
24 Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah
sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh
tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah
terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!"
25 Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan
atas kami dan atas anak-anak kami!"
26 Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya
lalu diserahkannya untuk disalibkan.
27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung
pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling
Yesus.
28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu
kepada-Nya.
29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri[1:24158] dan menaruhnya di
atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan
kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan
mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai Raja orang Yahudi!"
30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke
kepala-Nya.
31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari
pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian
mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Subscribe to:
Posts (Atom)