Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Friday, June 21, 2013

TRS: (e-RH) Juni 22 -- MELUPAKAN MUKJIZAT

----Email Diteruskan----
Dari: owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Kepada: i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Email Keluar: Jum, 21 Jun 2013 08:10 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: (e-RH) Juni 22 -- MELUPAKAN MUKJIZAT

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 22 Juni 2013
Bacaan : Keluaran 14:15-31
Setahun: Ayub 30-33
Nats: Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari
tangan orang Mesir. (Keluaran 14:30)

Judul:

MELUPAKAN MUKJIZAT

Bagi penduduk tepi pantai, peristiwa pasang surut adalah hal
biasa. Tetapi, bagi saya yang tinggal jauh dari pantai, pasang surut
amat menarik. Ketika laut pasang, saya hanya dapat bermain-main di
tepi pantai. Namun, ketika laut surut, saya dapat berjalan ke arah
laut lepas sampai beratus-ratus meter jauhnya dari tepi pantai.
Siklus alam ini, menurut saya, sangat indah.



Terpikir oleh saya, jika hal sederhana seperti itu dapat menjadi
suatu pengalaman menarik, bagaimana dengan pengalaman bangsa Israel
ketika mereka berjalan melewati laut yang terbelah. Pengalaman yang
luar biasa, bukan? Bayangkan, berjalan di tengah laut di tempat yang
kering, dengan air laut sebagai tembok di sisi kiri dan kanan mereka
(ay. 22, 29). Sungguh dahsyat! Kemudian, bersama dengan Musa, mereka
menyanyikan nyanyian syukur akan perbuatan-Nya (Kel. 15:1-18).
Sayang, hanya berselang tiga hari setelah mengalami mukjizat
tersebut, bangsa Israel bersungut-sungut karena menemukan air yang
pahit di Mara (Kel. 15:22-24). Mereka melupakan kebesaran Tuhan.



Masalah dan pergumulan akan senantiasa mewarnai kehidupan setiap
orang. Tak terkecuali dalam kehidupan orang percaya. Apa pun masalah
dan pergumulan yang sedang kita hadapi, jangan pernah melupakan
kebesaran Tuhan. Ingatlah perbuatan-perbuatan luar biasa yang pernah
Dia lakukan untuk kita pada masa lalu. Dan percayalah, Dia masih
sanggup dan mau melakukannya lagi. Hari ini dan juga esok. Sebab Dia
Allah yang tetap sama (Ibr. 13:8). --Okky Sutanto

JANGAN PERNAH MELUPAKAN KEBESARAN TUHAN;
DULU, SEKARANG DAN SELAMANYA DIA TAK PERNAH BERUBAH.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/06/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/06/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+14:15-31

Keluaran 14:15-31

15 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru
demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya
mereka berangkat.
16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas
laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan
dari tengah-tengah laut di tempat kering.
17 Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga
mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh
pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan
menyatakan kemuliaan-Ku.
18 Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila
Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan
orangnya yang berkuda."
19 Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di
depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan
tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di
belakang mereka.
20 Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan
tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan
kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat
mendekati yang lain, semalam-malaman itu.
21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan
semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan
angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering;
maka terbelahlah air itu.
22 Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di
tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu
sebagai tembok bagi mereka.
23 Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka--segala kuda Firaun,
keretanya dan orangnya yang berkuda--sampai ke tengah-tengah
laut.
24 Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan
itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya
tentara orang Mesir itu.
25 Ia membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat,
sehingga orang Mesir berkata: "Marilah kita lari meninggalkan
orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan
Mesir."
26 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas
laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta
mereka dan orang mereka yang berkuda."
27 Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi
berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari
menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke
tengah-tengah laut.
28 Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang
berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang
Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari
mereka.
29 Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah
laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok
bagi mereka.
30 Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari
tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati
terhantar di pantai laut.
31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang
dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu
kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa,
hamba-Nya itu.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ayub+30-33
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+30-33


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

TRS: (e-SH) 22 Juni -- Keluaran 17:1-16 - Siapa Tuhan bagi kita?

----Email Diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Jum, 21 Jun 2013 08:10 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: (e-SH) 22 Juni -- Keluaran 17:1-16 - Siapa Tuhan bagi kita?

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 22 Juni 2013
Ayat SH: Keluaran 17:1-16

Judul: Siapa Tuhan bagi kita?

Kadang orang salah sangka terhadap Allah, mengira bahwa Allah mesti
berkarya sesuai dengan cara yang mereka maui. Jika tidak, artinya
Allah tidak ada. Mereka berasumsi, karena Allah Maha Kuasa,
mestinya semua kehendak mereka bisa dilaksanakan. Teologi seperti
ini memposisikan Allah sebagai Jongos Maha Kuasa, yang mesti siap
meladeni segala kehendak mereka. Padahal Allah berdaulat dan
berkehendak di dalam hikmat dan kekudusan-Nya.

Ketika bangsa Israel tiba di Rafidim dan tak menemukan air (1),
sebenarnya mereka cukup meminta kepada Allah melalui Musa. Namun
kekecewaan atas tidak terpenuhinya ekspektasi mereka ini membuat
mereka menuduh Musa, dan dengan demikian, menuduh Allah membawa
mereka keluar hanya untuk membiarkan mereka mati kehausan (3).
Tampak bahwa ekspektasi mereka atas Allah didasari teologi yang
dangkal. Karena itu, Allah lebih lanjut menyatakan diri melalui
dua peristiwa ajaib: air yang keluar dari gunung batu di Horeb (6)
dan kemenangan Israel atas Amalek (8-16). Di keduanya, Allah tidak
begitu saja mengaruniakan air dan kemenangan, sementara bangsa
Israel tinggal bersantai menunggu hasilnya. Allah menunjukkan
bahwa diri-Nya memang benar-benar maha kuasa dan lebih dari
sanggup untuk memelihara mereka. Namun, Ia menggunakan
hamba-hamba-Nya untuk melaksanakan kehendak dan mukjizat-Nya.
Allah memakai ketaatan Musa, Harun, dan Yosua, juga bangsa Israel
sendiri, untuk melaksanakan mukjizat penyertaan-Nya.

Siapa Allah di dalam pandangan kita? Jika kita masih menganggap Allah
sebagai Jongos Maha Kuasa, di mana sebagai orang Kristen kita
cukup santai menikmati segala berkat dan hak yang dijanjikan-Nya,
maka kita mesti bertobat. Allah menghendaki yang terbaik untuk
kita, anak-anak-Nya, tetapi sesuai dengan hakikat diri-Nya dan
berdasarkan kehendak-Nya. Kita adalah alat yang Dia pakai untuk
menyatakan kehendak dan karya-Nya, tidak hanya bagi diri kita
pribadi, tetapi juga bagi orang lain, bahkan seluruh kosmos ini.
Marilah kita terus belajar mengenal-Nya, dan terus taat pada
perintah-perintah-Nya.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2013/06/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/06/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+17:1-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+17:1-16

Keluaran 17:1-16

1 Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin,
berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai
dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di
sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu.
2 Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka:
"Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa
berkata kepada mereka: "Mengapakah kamu bertengkar dengan aku?
Mengapakah kamu mencobai TUHAN?"
3 Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa
itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami
keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak
kami dengan kehausan?"
4 Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: "Apakah yang akan
kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari
aku dengan batu!"
5 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Berjalanlah di depan bangsa itu
dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para tua-tua
Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kaupakai memukul
sungai Nil dan pergilah.
6 Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di
Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan
keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum." Demikianlah
diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.
7 Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel
telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN
dengan mengatakan: "Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau
tidak?"
8 Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di
Rafidim.
9 Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu
keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri
di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku."
10 Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan
berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah
naik ke puncak bukit.
11 Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah
Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah
Amalek.
12 Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu,
diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan
Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu,
seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak
sampai matahari terbenam.
13 Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata
pedang.
14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tuliskanlah semuanya ini
dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan, dan ingatkanlah ke
telinga Yosua, bahwa Aku akan menghapuskan sama sekali ingatan
kepada Amalek dari kolong langit."
15 Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya: "Tuhanlah
panji-panjiku!"
16 Ia berkata: "Tangan di atas panji-panji TUHAN! TUHAN berperang
melawan Amalek turun-temurun."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

TRS: [i-kan-humor] [e-Humor] 2217 Juni/2013

----Email Diteruskan----
Dari: humor@sabda.org
Kepada: i-kan-humor@hub.xc.org
Email Keluar: Jum, 21 Jun 2013 02:11 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: [i-kan-humor] [e-Humor] 2217 Juni/2013


e-Humor
2217, Juni 2013

Shalom,

Selamat hari Jumat, Pelanggan e-Humor yang terkasih! Seperti biasa, hari ini e-Humor hadir dengan sebuah humor seru untuk Anda! Edisi ini semakin spesial karena akan ada pengumuman penjawab kuis edisi Jumat lalu. Pastikan nama Anda tercantum ya :). Dan, jangan lupa juga untuk menjawab kuis edisi hari ini, yang dapat menambah wawasan Anda tentang Alkitab. Nah, tidak usah berlama-lama, segera simak humor berikut!

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Amy G.
< ami(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2217. JUMAT PAGI YANG MISTERIUS

Ada kejadian aneh yang selalu terjadi di ruang Unit Perawatan Intensif (ICU) Rumah Sakit Selalu Sehat. Di ruangan itu, para pasien selalu meninggal di tempat tidur yang sama, pada kamar yang sama, dan selalu pada hari Jumat pagi, tanpa peduli umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, ataupun latar belakang kesehatan.

Hal ini sangat membingungkan para dokter. Beberapa bahkan berpikir bahwa hal tersebut ada hubungannya dengan hal-hal mistis. Mengapa selalu pada hari Jumat dan pada ruangan yang sama?

Para dokter pun memutuskan untuk menuntaskan kasus ini dan menyelidiki penyebabnya. Begitu hari Jumat tiba, semua orang di rumah sakit tersebut menunggu dengan tegang. Akankah kejadian buruk itu terulang kembali? Beberapa dokter sudah berjaga-jaga. Sementara sang pasien masih terbaring di sana. Dan, waktu pun terus berputar .... Pukul 07:00 ... 07:30 ... tepat sebelum waktu keramat itu tiba, pintu kamar itu terbuka ....

Kemudian, masuklah Suparman, seorang "cleaning service" yang bertugas pada hari Jumat. Ia langsung mencabut kabel alat bantu pernapasan dari stop kontak, menggantinya dengan penyedot debu, dan mulai membersihkan ruangan.

[Sumber diambil dan disunting dari: http://dinkeskotamobagu.blogspot.com/p/humor-sehat.html/]

Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! (Matius 24:4) < http://alkitab.sabda.org/?Matius+24:4 >


KUIS HUMOR

Kuis minggu lalu 178: "Berapa kali Allah menulis firman-Nya dengan tangan-Nya sendiri?"

- deni chandra < deni.chandra(at)xxx > = 2 kali, Pertama di gunung SINAI dan yang kedua di istana raja Berlsyazar.
- irnetj < irnetj(at)xxx > = 1 deh kayanya...??`(?,?)??´
- Hendrik Langelo < hendrik.langelo(at)xxx > = dua kali, pertama di gunung sinai, kedua di istana raja Berlsyazar
- Tuti Karolina < tutik(at)xxx > = 10 x
- Ronald < ronald(at)xxx > = 2 Kali (Lihat Keluaran 31:18 dan Keluaran 34:1)

Jawaban e-Humor: Dua kali. Di Gunung Sinai dan di istana raja Berlsyazar.

Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.

Kuis minggu ini 179: "Berapa Kali Daud pernah diurapi?"

Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini. Kuis kali ini adalah kiriman dari Sdr. Ronald < ronald(at)xxx >. Terima kasih atas partisipasinya!

Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G., Yusak, dan Yegar
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Thursday, June 20, 2013

TRS: (e-SH) 21 Juni -- Keluaran 16:1-36 - Pilih Allah atau perbudakan?

----Email Diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Kam, 20 Jun 2013 08:10 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: (e-SH) 21 Juni -- Keluaran 16:1-36 - Pilih Allah atau perbudakan?

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 21 Juni 2013
Ayat SH: Keluaran 16:1-36

Judul: Pilih Allah atau perbudakan?

Logisnya, tak ada orang yang sudi diperbudak. Meskipun begitu, banyak
orang yang dengan sukarela membiarkan dirinya diperbudak sesuatu
yang negatif. Sebagai contoh, ada orang yang membiarkan dirinya
menjadi budak narkoba, padahal ia sadar bahwa narkoba berdampak
buruk bagi dirinya. Sayangnya, walaupun orang-orang terdekatnya
melakukan intervensi untuk menyadarkan dirinya, yang bersangkutan
akhirnya kembali jatuh ke dalam kubangan yang sama.

Israel mirip orang tadi. Di dalam nas ini, kita membaca permulaan
kecintaan mereka pada masa perbudakan yang kelam itu. Mereka tidak
hanya dipaksa kerja rodi (Kel. 1:8-14). Saking hitamnya kondisi
mereka di Mesir, bayi-bayi lelaki Israel yang baru lahir pun
dibantai orang Mesir tanpa kenal ampun (Kel. 1:15-22). Namun
rupanya mereka sudah melupakan semua itu. Yang mereka ingat, di
Mesir mereka bisa "duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan
roti sampai kenyang!" (3). Karena itulah Allah berfirman bahwa
Dialah Tuhan, Allah, satu-satunya yang layak diandalkan sebagai
sumber pangan, dan bukan Mesir; dan juga bertindak dengan
mengaruniakan kawanan burung puyuh sebagai sumber protein hewani
mereka dan manna, sebagai "roti" mereka (12). Sebagai gantinya,
Allah hanya meminta umat Israel untuk taat pada perintah-Nya. Di
dalam konteks ketaatan inilah, Allah melaksanakan janji-janji-Nya,
dan bukan menghukum Israel. Menikmati penggenapan janji-janji ini
jelas lebih nikmat daripada perbudakan, bukan?

Yesus berkata, "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan" (Mat.
6:24; bdk. Luk. 16:13). Kita tak boleh menjadi seperti Israel,
yang justru merindukan kembali masa lalu yang kita anggap lebih
enak, walaupun sebenarnya nista dan kejam. Nikmat berbuat dosa,
apa pun itu, takkan bisa menandingi penggenapan berbagai
janji-janji Allah di dalam kehidupan kita. Kita takkan bisa
melakukan keduanya, kembali mencicipi dosa sambil berusaha terus
memelihara persekutuan dengan Dia. Salah satu harus ditinggalkan.
Alangkah ruginya, jika kita memilih untuk meninggalkan Allah.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2013/06/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/06/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+16:1-36
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+16:1-36

Keluaran 16:1-36

1 Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah Israel
di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung
Sinai, pada hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka
keluar dari tanah Mesir.
2 Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel
kepada Musa dan Harun;
3 dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah
Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi
daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami
keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini
dengan kelaparan."
4 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan
menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan
keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk
sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku
atau tidak.
5 Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa
mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat
banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari."
6 Sesudah itu berkatalah Musa dan Harun kepada seluruh orang Israel:
"Petang ini kamu akan mengetahui bahwa Tuhanlah yang telah membawa
kamu keluar dari tanah Mesir.
7 Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN, karena Ia telah
mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka
kamu bersungut-sungut kepada kami?"
8 Lagi kata Musa: "Jika memang TUHAN yang memberi kamu makan daging
pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi,
karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu
sungut-sungutkan kepada-Nya--apalah kami ini? Bukan kepada kami
sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN."
9 Kata Musa kepada Harun: "Katakanlah kepada segenap jemaah Israel:
Marilah dekat ke hadapan TUHAN, sebab Ia telah mendengar
sungut-sungutmu."
10 Dan sedang Harun berbicara kepada segenap jemaah Israel, mereka
memalingkan mukanya ke arah padang gurun--maka tampaklah kemuliaan
TUHAN dalam awan.
11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
12 "Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada
mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu
pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui,
bahwa Akulah TUHAN, Allahmu."
13 Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang
menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun
sekeliling perkemahan itu.
14 Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang
gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus
seperti embun beku di bumi.
15 Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada
yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi
Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN
kepadamu menjadi makananmu.
16 Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut
keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi
kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
17 Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang
banyak, ada yang sedikit.
18 Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang
mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan
sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut
keperluannya.
19 Musa berkata kepada mereka: "Seorangpun tidak boleh meninggalkan
dari padanya sampai pagi."
20 Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan dari
padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk. Maka Musa
menjadi marah kepada mereka.
21 Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap orang menurut
keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu.
22 Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat
banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua
pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
23 Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan
TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi
TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang
perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di
tempatnya untuk disimpan sampai pagi."
24 Mereka membiarkannya di tempatnya sampai keesokan harinya, seperti
yang diperintahkan Musa; lalu tidaklah berbau busuk dan tidak ada
ulat di dalamnya.
25 Selanjutnya kata Musa: "Makanlah itu pada hari ini, sebab hari ini
adalah sabat untuk TUHAN, pada hari ini tidaklah kamu mendapatnya
di padang.
26 Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh
ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu."
27 Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar
memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya.
28 Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi kamu
menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?
29 Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan sabat itu kepadamu; itulah
sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu roti untuk dua
hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorangpun tidak
boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu."
30 Lalu beristirahatlah bangsa itu pada hari ketujuh.
31 Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti
ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu.
32 Musa berkata: "Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh
untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti
yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu
keluar dari tanah Mesir."
33 Sebab itu Musa berkata kepada Harun: "Ambillah sebuah buli-buli,
taruhlah manna di dalamnya segomer penuh, dan tempatkanlah itu di
hadapan TUHAN untuk disimpan turun-temurun."
34 Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah
buli-buli itu ditempatkan Harun di hadapan tabut hukum Allah untuk
disimpan.
35 Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka
tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba
di perbatasan tanah Kanaan.
36 Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

TRS: (e-RH) Juni 21 -- TIDAK!

----Email Diteruskan----
Dari: owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Kepada: i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Email Keluar: Kam, 20 Jun 2013 08:10 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: (e-RH) Juni 21 -- TIDAK!

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 21 Juni 2013
Bacaan : 2 Korintus 12:1-10
Setahun: Ayub 25-29
Nats: Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya
utusan Iblis itu mundur dari hadapanku. (2 Korintus 12:8)

Judul:

TIDAK!

Tiga remaja dengan dandanan nyentrik mengamen di lampu merah.
Tanpa iringan alat musik, dan suara mereka terdengar cempreng.
Mereka lalu menadahkan tangan, berharap akan mendapatkan sejumlah
uang. Tak ada yang memberikan uang. Mereka pun berhenti bernyanyi
dan meneriakkan kata-kata kotor serta caci maki.



Setelah pertobatannya, Paulus mengalami banyak pengalaman hebat
bersama Tuhan dan melakukan banyak mujizat. Tetapi, ada sesuatu yang
Tuhan izinkan tetap ada dalam dirinya, yang disebutnya 'duri dalam
daging', yang membuatnya menderita. Banyak ahli menduga ia sedang
berbicara tentang suatu penyakit yang dideritanya. Ia sudah tiga
kali berseru kepada Tuhan, namun Tuhan menjawab, "Tidak!" Paulus
diingatkan tentang betapa banyaknya anugerah yang sudah diterimanya.
Dia mengizinkan Paulus berada dalam kelemahannya itu, supaya kuasa
Tuhan dinyatakan melaluinya. Paulus mengaminkannya sehingga ia
bermegah bukan atas semua pencapaiannya, melainkan atas kekuatan
yang Tuhan berikan melalui kelemahannya.



Banyak orang bersikap buruk kepada Tuhan saat tidak memperoleh
keinginan mereka. Mereka berpaling dan menyalahkan Tuhan. Mereka
memperlakukan Tuhan sebagai jin yang bertugas mengabulkan semua
keinginan. Mereka berlaku bagai tuan dan Tuhan menjadi budak. Apakah
Anda bergumul dengan doa yang tidak terjawab? Apakah Allah berkata,
"Tidak!" kepada Anda? Ingatlah, Allah itu mahatahu dan mahabijak.
Dia ingin agar dalam kelemahan Anda, kuasa-Nya menjadi sempurna.
--Hembang Tambun

JAWABAN "TIDAK" DARI TUHAN DIMAKSUDKAN UNTUK KEBAIKAN KITA
DAN UNTUK MENYATAKAN KEMULIAAN-NYA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/06/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/06/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+12:1-10

2 Korintus 12:1-10

1 Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada
faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan
penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima
dari Tuhan.
2 Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang
lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar
tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu
tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
3 Aku juga tahu tentang orang itu, --entah di dalam tubuh entah di
luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--
4 ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang
tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
5 Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri
aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku.
6 Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh
lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan
diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku
lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar
dari padaku.
7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena
penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu
duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk
menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya
utusan Iblis itu mundur dari padaku.
9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu,
sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."
Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya
kuasa Kristus turun menaungi aku.
10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam
siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan
oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ayub+25-29
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+25-29


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

TRS: [PENULIS] Edisi 136/Juni/2013 -- Historiografi (II)

----Email Diteruskan----
Dari: penulis@sabda.org
Kepada: i-kan-penulis@hub.xc.org
Email Keluar: Kam, 20 Jun 2013 02:33 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: [PENULIS] Edisi 136/Juni/2013 -- Historiografi (II)

Anda terdaftar dengan alamat: joniwawohsh@yahoo.co.id

e-Penulis -- Historiografi (II)
Edisi 136/Juni/2013

DAFTAR ISI
DARI REDAKSI: MEREKAM MASA LALU, MENGUBAH MASA DEPAN
TIP MENULIS: PROSEDUR SINGKAT PENYUSUNAN HISTORIOGRAFI
TOKOH PENULIS: BARTOLOMÉ DE LAS CASAS
PENA MAYA: DUNIAESAI.COM

DARI REDAKSI: MEREKAM MASA LALU, MENGUBAH MASA DEPAN

Shalom!

Mencatat sejarah bukanlah sesuatu yang mudah, perlu kemampuan analisis yang jernih dan hati yang bersih agar tak menyeleweng dan memelintir fakta demi kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu. Untuk itulah, pada edisi ini e-Penulis menghadirkan tip tentang bagaimana seharusnya kita mencatat sebuah sejarah. Dengan demikian, kita bisa merekam masa lalu dengan baik untuk dapat mengubah masa depan. Dalam kolom Tokoh Penulis, redaksi menghadirkan sosok seorang biarawan, pejuang hak asasi manusia, sekaligus penulis yang dengan gigih mempertahankan kebenaran melalui karyanya. Kiranya apa yang kami sajikan pada edisi ini dapat menjadi berkat bagi Pembaca sekalian. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.

Pemimpin Redaksi e-Penulis,
Yudo
< Yudo(at)in-christ.net >
< http://pelitaku.sabda.org >


TIP MENULIS: PROSEDUR SINGKAT PENYUSUNAN HISTORIOGRAFI

Charles Tilly (1929 -- 2008) adalah sejarawan sosial dan sosiolog ternama asal Amerika. Beliau berkhidmat pada beragam institusi, di antaranya adalah Harvard University, University of Columbia, dan Institute for Social and Economic Research and Policy. Karya-karyanya lebih banyak mengkaji perkembangan sosial politik bangsa Eropa pada periode abad 17 dan 18. Ulasannya tentang State Formation, Gerakan Sosial, Collective Action, dan Sosiologi Kota, banyak menjadi acuan para sosiolog dan sejarawan hingga hari ini.

Tulisan berikut ini merupakan kerangka prosedur singkat dalam penulisan proses sejarah atau historiografi. Prosedur ini dapat menjadi acuan bagi pihak yang awam atau tidak pernah mendapatkan pengajaran dan bimbingan penulisan sejarah. Pihak lain, seperti sejarawan dan sosiolog juga memerlukan kerangka berpikir semacam ini sebelum menuliskan sebuah karya.

1. Berhati-hatilah dalam mendefinisikan fenomena yang akan dideskripsikan dan dijelaskan. Pertimbangkan, sejauh apa definisi Anda menyiratkan batasan-batasan historis? Bagaimana nantinya Anda mengenali satu kejadian ketika Anda melihatnya?

2. Jika memungkinkan, ujilah paling tidak tiga kejadian dari fenomena itu untuk membuat beberapa perbandingan. Kemudian, apakah kesimpulan dari perbandingan itu dapat bertahan untuk menyimpulkan kejadian-kejadian yang baru.

3. Renungkanlah, kapan dan di mana fenomena itu terjadi. Dalam konteks waktu dan tempat apakah fenomena itu terjadi? Pertanyaan-pertanyaan itu akan memulai proses identifikasi waktu dan tempat lain yang saat fenomena yang sama terjadi secara berbeda, dengan intensitas yang bervariasi, atau berbeda sama sekali.

4. Pelajari uraian-uraian dan keterangan yang relevan mengenai waktu dan tempat yang ditawarkan oleh sejarawan lain tentang fenomena tersebut, terutama pada aspek mana mereka saling berbantah atau dengan otoritas karya sejarah yang terbit sebelumnya. Melihat lekat pada bukti macam apa yang mereka gunakan, bagaimana mereka menggunakan bukti, dan bagaimana mereka membangun karya mereka.

5. Selesaikan teori Anda sendiri, terutama teori yang teruji mengenai bagaimana sumber didapat dari kejadian nyata, bagaimana ahli sejarah mengidentifikasi, memilih, dan menyajikan sumber itu, dan bagaimana ahli sejarah sampai kepada klaim tersebut. Pertanyaan tentang gaya, ontologi, strategi dalam menjelaskan, dan mekanisme yang menolong untuk memperjelas pilihan pada sosiologi historis juga akan menolong menetapkan bagaimana ahli sejarah melakukan pekerjaan mereka.

6. Nyatakan dengan tegas bagaimana analisis Anda sendiri dibangun dari telaah mendalam atas fenomena di atas, tingkatkan analisis Anda pada saat itu, atau bedakanlah karya Anda dari penulisan historis terbaik yang pernah Anda temukan pada materi pokok yang sama. Sekali lagi, pertanyaan sekitar gaya, ontologi, strategi eksplanasi, dan mekanisme harus disajikan sebagai penolong.

7. Khususnya, putuskan apakah pekerjaan Anda telah setara dengan seorang kritikus sejarah sosial dalam mengidentifikasi pola, bidang lanjutan, analisis proses, atau beberapa kombinasi terbaik yang tergambar dari gaya itu.

8. Ketika Anda telah mempunyai keputusan itu dengan jelas di kepala, lakukan telaah ulang beberapa pekerjaan kelas satu pada cara Anda memilih gaya, menajamkan ontologi, strategi eksplanasi, mekanisme, sumber, metode, pengukuran, observasi dari tiap unit, dan konstruksi dari argumen. Nyatakan dengan jelas, apa yang memengaruhi koreksi Anda sendiri untuk sama atau beda dari pekerjaan kelas satu lainnya itu.

9. Pada satu atau dua kalimat, nyatakan argumen utama yang akan Anda buat di sekitar fenomena. Kemudian, menyatakan dari mana Anda memperoleh argumen, dan mengapa.

10. Pada satu atau dua kalimat lain, ringkaskan bagaimana Anda akan menentukan bahwa argumen tersebut adalah benar.

11. Pilih versi Anda sendiri dari duabelas nada gubahan -- seperangkat konsistensi, ketentuan efektif untuk pengumpulan data dan untuk meneliti bukti -- dan berdisiplinlah dengan itu!

12. Kumpulkan satu contoh kecil dari materi historis yang relevan, uji versi miniatur dari analisis Anda, tuliskan, kemudian kritiklah sebagaimana Anda mengkritik karya orang lain. Setelah itu, perbaiki rencana Anda agar sesuai. Ulangi pernyataan hingga susunan kalimat yang berulang-ulang berikutnya tidak menghasilkan perubahan besar dari rencana.

13. Selesaikan investigasi Anda dan tuliskan laporan hasilnya.

14. Kenali bahwa Anda akan segera menghadapi empat macam kritik, yakni:

a. Dari ahli sejarah yang mengaku paling paham soal waktu, tempat, sumber, dan atau gejala sosial dibandingkan Anda.
b. Dari advokat pada argumen Anda yang secara implisit telah atau dengan tegas ditolaknya.
c. Dari ahli analisis yang lebih suka gaya lain, ontologi, strategi eksplanasi, mekanisme, sumber, dan cara lainnya, dibandingkan dengan gaya dan cara yang telah Anda pilih.
d. Dari diri Anda sendiri pada kemungkinan adanya celah, ketidakselarasan, ketidakpastian, dan pernyataan yang dilebih-lebihkan pada uraian analisis.

15. Sebisa mungkin, tulislah dengan jelas bahwa apa yang sebenarnya ingin Anda katakan, akan dilahirkan oleh keempat kritikus tersebut dengan lebih baik daripada oleh seorang kritikus saja, termasuk Anda.

16. Kalau Anda sedang mencoba untuk memengaruhi bagaimana orang lain menyelesaikan penelitian mereka sendiri dan memberi suara dengan menulis nama sosiologi historis, luangkan lebih banyak waktu pada aktivitas diskusi dan debat.

17. Di samping itu, pisahkan, laksanakan, dan laporkan hasil kajian Anda.
a. Dengan jelas menghubungkan pertanyaan penting di ilmu sosial dan sejarah.
b. Wujudkan prosedur yang dapat ditiru dan diperluas.
c. Analisislah suatu bukti yang tersedia dan dapat terjadi berulang kali di banyak waktu dan tempat lainnya.
d. Siapkan satu atau dua tahun (sebagai bagian upaya serius dari satu peneliti terlatih), hingga kemudian pantas disajikan sebagai artikel, tesis master, dan disertasi doktoral.
e. Bersegeralah dalam menuntut substansi, pengembangan, sangkalan, atau pengembangan lanjutan.

Saat saya mulai memutar kunci kontak untuk menjalankan motor, awalnya saya mendengar suara gradak-gruduk yang sumbang semacam hasil campuran dari lagu nina bobo dan paduan suara gereja. Tetapi itu wajar, teruslah ulangi dan perbaiki lagi karya Anda. Ini soal jam terbang!

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Kalampencerahan.blogspot.com
Alamat URL: http://kalampencerahan.blogspot.com/2008/01/bagaimana-saya-bekerja-oleh-charles.html
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 17 Juni 2013


TOKOH PENULIS: BARTOLOMÉ DE LAS CASAS

Bartolomé de las Casas adalah seorang biarawan Dominika, penulis, dan seorang pendukung kebijakan untuk memperlakukan penduduk asli Amerika dengan manusiawi. Ia adalah salah satu figur religius terpenting pada abad ke-16 di Kerajaan Spanyol. Sementara Spanyol berusaha untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan masyarakat penduduk Dunia Baru, Las Casa menghabiskan tahun-tahun hidupnya untuk membongkar penyiksaan yang dialami oleh penduduk pribumi di bawah sistem encomienda (hak yang diberikan kepada koloni Spanyol di Amerika untuk menuntut upeti dan kerja paksa dari penduduk pribumi/Indian -Red.). Las Casas juga mendedikasikan waktunya untuk meyakinkan penguasa Spanyol bahwa misinya dalam menyebarkan iman Kristen di antara penduduk pribumi tidak harus merampas kebebasan, kedaulatan, dan hak milik mereka.

Pada tahun-tahun pertamanya, Las Casas tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan menjadi seorang pejuang yang gigih bagi hak asasi masyarakat pribumi. Ia lahir di Seville, di masa keemasan zaman eksplorasi Spanyol. Ayahnya, Pedro de Las Casas, pernah berlayar bersama Christopher Colombus dalam ekspedisinya yang kedua ke Dunia Baru. Meskipun ayahnya kembali ke Spanyol hanya dengan sedikit emas, ia membawa harta karun berupa kisah-kisah tentang tempat-tempat dan masyarakat yang ditemuinya di sana. Ketika berumur 18 tahun, Las Casas berlayar ke Kepulauan Karibia bersama 2.500 orang pria dan wanita yang berencana menetap di sana. Di Hispaniola (sekarang Haiti dan Republik Dominika), Las Casas disukai oleh gubernur daerah itu sehingga tak lama kemudian, sang gubernur memberi pemuda ini sebidang tanah dan 100 pekerja pribumi.

Beberapa tahun kemudian, Las Casas kembali ke Spanyol dan melakukan perjalanan ke Italia. Di sanalah, pada tahun 1507, ia ditahbiskan mejadi pendeta. Lima tahun kemudian, saat ia menjabat sebagai pendeta bagi sebuah kelompok ekspedisi Spanyol, ia tiba di Kuba. Setelah menyaksikan sendiri pembantaian terhadap penduduk pribumi oleh pasukan Spanyol pada tahun 1514, ia meninggalkan segala harta kekayaannya dan mulai berkhotbah melawan penindasan yang kejam, yang dialami oleh masyarakat pribumi di koloni-koloni Spanyol. Ia pun mengabdikan seluruh hidupnya untuk mengangkat penderitaan mereka dan membawa mereka masuk ke dalam kekristenan dengan cara yang penuh kasih, tulisnya tentang hal itu, "Segala sesuatu yang dilakukan terhadap orang-orang Indian di Hindia bagian ini adalah tidak adil dan sewenang-wenang."

Selama beberapa tahun, Las Casas berusaha menciptakan sebuah koloni komunitas petani yang terdiri dari orang-orang Spanyol dan penduduk pribumi Amerika (sekarang, koloni itu adalah negara Venezuela). Akan tetapi, usahanya itu tidak berhasil karena selalu dirusak oleh para pengacau yang menimbulkan kekerasan terhadap orang-orang pribumi. Setelah itu, Las Casas kembali lagi ke Spanyol dan memusatkan semua tulisannya pada usahanya dalam memperjuangkan hak-hak penduduk pribumi. Argumen-argumennya turut memengaruhi Hukum Baru yang dibuat pada tahun 1542. Hukum itu melarang perbudakan terhadap penduduk asli dan melindungi mereka dari kekerasan di tempat kerja. Selain itu, hukum ini juga menjanjikan penghapusan sistem encomienda. Namun demikian, pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana mengikutsertakan penduduk pribumi dalam hukum kolonial dan sistem hukum Spanyol terus-menerus menjadi topik yang kontroversial. Hal itu timbul karena adanya kekuasan yang besar,
yang berkonspirasi melawan ide-ide yang dimunculkan oleh Las Casas.

Pada tahun 1550, atas permintaan Raja Charles V, Las Casas turut berpartisipasi dalam debat yang mengangkat topik tentang perlakuan terhadap masyarakat pribumi. Lawan debat Las Casas saat itu adalah Juan Ginés de Sepúlveda, seorang ahli pikir terkemuka Spanyol yang menjadi anggota Dewan Kota Valladolid. Tujuan debat itu adalah untuk membahas kapasitas intelektual dan religius penduduk pribumi, topik yang berkaitan erat dengan persoalan yang lebih besar tentang hak orang-orang Spanyol untuk memerangi mereka, menguasai mereka, dan mengambil segala sesuatu yang menjadi hak milik mereka. Sepúlveda berpendapat bahwa orang-orang Indian adalah "budak alami" (paham Aristoteles yang menyatakan bahwa ada bangsa-bangsa tertentu yang secara alami atau oleh karena memiliki kapasitas rasional yang lebih rendah, yang dilahirkan untuk dikuasai oleh bangsa lain) sehingga wajar jika mereka dijadikan budak atau pelayan. Argumen Sepúlveda itu disukai oleh para penduduk
koloni dan para tuan tanah yang diuntungkan oleh sistem tersebut. Sebaliknya, para anggota kerajaan dan Gereja Katolik cenderung memihak Las Casas, salah satu penyebabnya adalah karena mereka ingin mengurangi kekuasaan yang dimiliki oleh para tuan tanah itu.

Debat yang berlangsung selama lima hari itu, akhirnya dinyatakan seri oleh para juri dan tidak menghasilkan jalan keluar yang nyata terhadap perlakuan penduduk pribumi. Namun, ide-ide Las Casas tetap memengaruhi Hukum Baru yang dibuat pada tahun 1542 itu dan betul-betul membantu dalam penghapusan sistem encomienda.

Setelah debat itu, Las Casas kembali menulis dan menghabiskan sisa hidupnya untuk memperjuangkan hak-hak penduduk pribumi Amerika. Dan, secara sengaja, ia juga ikut membantu mengobarkan propaganda melawan Spanyol yang dikenal sebagai "Legenda Hitam" dengan catatan sejarah yang ditulisnya yang berjudul "Short Account of the Destruction of the Indies" (1552). Catatan yang mengungkap keserakahan dan brutalisme Spanyol di Dunia Baru itu sering dipakai oleh musuh-musuh Kerajaan Spanyol untuk membuktikan kekejaman pemerintahan Spanyol. Para sejarawan dari Inggris, Perancis, Belanda, dan negara-negara lain tidak hanya memakai catatan itu untuk menjatuhkan Spanyol, tetapi juga untuk memajukan kepentingan negara-negara mereka di Dunia Baru.

Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: PBS.org
Alamat URL: http://www.pbs.org/kcet/when-worlds-collide/people/bartolome-de-las-casas.html
Judul asli artikel: Bartolomé de las Casas
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 18 Juni 2013


PENA MAYA: DUNIAESAI.COM

Anda suka menulis esai? Atau ingin tahu lebih jauh tentang dunia penulisan esai? Yuk, kunjungi situs duniaesai.com! Sebelum Anda memutuskan untuk menjelajahi situs ini, Anda harus meluangkan banyak waktu untuk bisa benar-benar menikmati isinya. Situs ini mempunyai banyak tulisan esai yang berfokus pada bidang yang berbeda-beda, seperti sejarah, ekonomi, politik, gender, komunikasi, lingkungan, filsafat, antropologi, psikologi, hukum, arkeologi, dll.. Selain menyajikan tulisan esai, situs ini juga menyediakan Panduan Dasar Menulis Esai yang bisa Anda pelajari dan terapkan. Jika Anda penasaran dengan dunia penulisan esai, silakan berkunjung ke situs duniaesai.com dan siapkan diri Anda untuk menerima banyak hal baru dalam dunia esai ini. Jadi, bagaimana keputusan Anda? (Santi T.)

==> http://www.duniaesai.com/


Kontak: penulis(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Santi T., dan Berlin B.
Arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Wednesday, June 19, 2013

TRS: [e-Wanita] Edisi 110/Juni 2013 -- Wanita dalam Alkitab (2)

----Email Diteruskan----
Dari: wanita@sabda.org
Kepada: i-kan-wanita@hub.xc.org
Email Keluar: Rab, 19 Jun 2013 17:00 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: [e-Wanita] Edisi 110/Juni 2013 -- Wanita dalam Alkitab (2)


e-Wanita -- Wanita dalam Alkitab (2)
Edisi 110/Juni 2013

Shalom,

Nama seseorang belum tentu mencerminkan karakternya. Hulda yang berarti "musang", misalnya, memiliki hati yang lembut dan bijaksana. Ia adalah nabiah, sekaligus ibu rumah tangga, yang pantas diteladani. Ketaatannya kepada Tuhan menolong suami dan seluruh bangsanya dari murka TUHAN. Seperti apa kisahnya? Simaklah dalam sajian kami ini.

Pemimpin Redaksi e-Wanita,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >


DUNIA WANITA: HULDA

Meskipun namanya berarti musang, untungnya Hulda tidak membiarkan arti nama itu mempengaruhi sifatnya. Hidupnya tidak mirip sedikit pun dengan binatang kecil yang pemalu itu. Pada zaman Hulda, diperlukan orang-orang yang berani mengemukakan pendirian dan yang berani bertindak. Hulda adalah seorang nabiah, seorang perempuan yang menyampaikan pesan Allah. Panggilannya yang khusus itu tidaklah membuatnya tersisih dari masyarakat sebab ia juga seorang ibu rumah tangga.

Hulda adalah istri Salum, orang yang bertanggung jawab atas pakaian Raja Yosia. Sebagaimana lazimnya setiap perempuan berkeluarga, ia melayani suaminya setiap hari. Namun, pernikahannya tidak menghambat panggilannya. Ia menganggap bahwa menggabungkan satu tanggung jawab dengan yang lainnya adalah baik. Pada saat itu, Israel juga mempunyai dua nabi laki-laki, Yeremia(1) dan Zefanya(2). Mereka terus mendesak agar Bangsa Israel kembali kepada Allah karena Bangsa Israel telah meninggalkan Allah. Mereka tidak lagi menaati firman-Nya. Bangsa itu telah murtad. Meskipun Israel telah menyimpang dari hukum-hukum Musa yang telah diberikan enam abad sebelumnya, mereka masih tetap berpegang pada kitab-kitab hukum itu. Menurut Hukum Taurat, Bangsa Israel dapat mengharapkan berkat-berkat dan kemakmuran Allah yang luar biasa karena mereka adalah umat pilihan-Nya. Allah telah memilih mereka dari antara bangsa-bangsa lain.(3) Namun, hak istimewa itu diperoleh dengan satu
syarat, yaitu mereka harus tetap setia kepada-Nya. Jika mereka tidak setia, akibatnya amat mengerikan. Jika mereka menolak Allah, Ia akan menolak mereka.(4) Bencana tiba-tiba akan menimpa mereka dan pada akhirnya mereka tidak akan tetap tinggal di negeri yang telah dijanjikan Allah kepada mereka melalui Musa.(5)

Dengan panggilan itu, Tuhan memberikan tolok ukur bagi kehidupan bangsa-Nya, yaitu perintah-perintah-Nya. Agar bangsa-Nya dapat taat kepada-Nya, Allah telah menguraikan perintah-perintah-Nya itu dengan teliti. Dengan demikian, umat-Nya tidak perlu meraba-raba dalam kegelapan mengenai apa yang diharapkan Allah dari mereka, dan mereka dapat mengetahui dengan tepat apa yang diinginkan Allah. Supaya Bangsa Israel tidak melupakan perintah-perintah-Nya, Allah menyuruh mereka menyimpan perintah-perintah itu di dalam hati mereka. Mereka harus mengajarkan firman Allah itu berulang-ulang kepada anak-anak mereka dan menerapkannya dalam kehidupan pribadi dan keluarga. Semua kegiatan mereka harus disertai pimpinan Tuhan.(6)

Oleh karena itu, menaati firman Tuhan tidaklah terlalu sulit bagi orang Israel. Ketaatan kepada Tuhan bukanlah di luar jangkauan atau melampaui kekuatan mereka. Sebaliknya, mereka telah mendengar firman-Nya sejak kecil dan menyimpannya di dalam hati mereka, dan siap mengucapkannya kembali setiap waktu.(7) Allah hanya mengharapkan kesediaan mereka untuk hidup sesuai dengan petunjuk-Nya. Mereka akan melakukan hal itu dengan pertolongan dan kekuatan-Nya. Dengan demikian, seluruh dunia akan dapat melihat kebahagiaan suatu bangsa yang berjalan atau hidup bersama Allah.

Pada mulanya, terutama saat Bangsa Israel diperintah oleh raja-raja yang benar, segala sesuatunya berjalan lancar. Semasa pemerintahan Daud, yang tetap setia kepada Yehovah, Allah memberkati Israel. Semasa pemerintahan anak Daud, Salomo, yang dikasihi rakyatnya karena kesalehan dan kebijaksanaannya, Israel termasyhur di mana-mana. Namun, sejak saat itu, kerohanian Bangsa Israel lambat laun mulai merosot. Mereka semakin meninggalkan perjanjian mereka dengan Allah. Beberapa raja Israel sebelumnya telah berpaling sangat jauh dari Tuhan, seperti Manasye dan Amon (kakek dan ayah Raja Yosia). Beberapa raja lainnya amat kejam dan murtad. Tidak ada raja lain yang menyembah berhala dengan begitu menjijikkan seperti mereka.(8)

Hulda tinggal tidak jauh dari Bait Allah. Di perkampungan baru Kota Yerusalem, ia memberikan nasihat mengenai Tuhan kepada orang-orang setiap hari. Meskipun keadaan Bangsa Israel begitu jauh dari Allah, tetapi masih ada juga orang-orang yang mencari Allah dan ingin mengetahui sesuatu tentang Allah. Hulda melaksanakan tugasnya dengan terang-terangan, tanpa ada yang menghalang-halangi. Ia tidak perlu sembunyi-sembunyi seperti nabi-nabi lain yang terpaksa melakukan hal itu. Untuk pertama kalinya selama beberapa tahun, Yehuda mempunyai seorang raja yang berbakti kepada Tuhan Allah. Raja Yosia mengikuti jejak nenek moyangnya yang terkenal, Daud, yang menaati perintah-perintah Tuhan dengan sepenuh hati dan tidak melalaikannya. Tidak perlu diragukan lagi bahwa pengabdiannya kepada Allah merupakan hasil dari pengaruh ibunya, Yedida. Ia mulai menahirkan bukit-bukit pengorbanan, merobohkan mezbah-mezbah ilah-ilah palsu, dan meremukkan serta menghancurluluhkan
tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan, dan patung-patung tuangan. Ia juga menyewa pekerja-pekerja untuk memperbaiki rumah Tuhan.(9)

Di ruang kerjanya, Hulda mulai terbiasa mendengar kebisingan para pekerja. Di suatu petang, ia melihat lima orang laki-laki mendekatinya. Ia mengenali Imam Hilkia dengan mudah, dan Safan, sekretaris negara, serta beberapa orang utusan raja lainnya. Wajah mereka tampak serius, kata-katanya diatur. "Kami mendapat perintah khusus dari Tuanku Raja," kata Hilkia. "Hal itu mengenai Hukum Taurat Musa. Aku menemukan Kitab Taurat Musa di Rumah TUHAN ketika mengeluarkan uang yang akan dipakai untuk perbaikan."(10) "Kami telah membacakannya di hadapan Raja," kata Safan melanjutkan. "Raja terkejut sebab kita sebagai suatu bangsa tidak memelihara Hukum TUHAN yang telah diberikan secara tertulis. Lalu raja mengoyakkan pakaiannya. Ia malu akan dosa bangsanya. Ia sadar bahwa keadaan sudah amat gawat, dan ia takut akan murka TUHAN."(11)

Hulda pun mengerti bahwa orang-orang itu datang kepadanya untuk meminta petunjuk Tuhan mengenai kitab yang baru ditemukan itu. Seandainya ia bertanya-tanya di dalam hati, mengapa raja meminta petunjuknya, bukannya Nabi Yeremia, hal itu sama sekali tidak diperlihatkannya. Sama seperti nabiah-nabiah lain pada masa lalu, Miryam(12) dan Debora(13), Hulda sudah terbiasa bekerja sama dengan kaum laki-laki, dengan tenang dan secara terhormat.

Allah memerlukan manusia yang dapat menyampaikan firman-Nya di dunia ini. Biasanya, Allah memakai laki-laki, tetapi pada saat itu Ia memakai seorang perempuan. Hulda tentu mengerti bahwa ia, sebagai seorang perempuan, tidak boleh bersaing dengan laki-laki. Ia juga tidak mencoba melarikan diri dari tanggung jawab itu hanya karena ia seorang perempuan. Allah sedang mencari seseorang yang dapat berfungsi sebagai alat di dalam tangan-Nya, jenis kelamin merupakan hal sekunder dalam rencana-Nya.

"Tuhan Allah dimuliakan," pikir Hulda. "Yosia tidak memperlakukan Kitab Taurat itu sebagai barang antik dan menyimpannya sebagai koleksi. Yosia mengerti bahwa Kitab Tuhan tidak dapat diperlakukan sebagai suatu perhiasan di perpustakaan istana. Taurat itu ada untuk dilaksanakan." Mau tidak mau, Hulda harus mengakui wewenang Kitab Taurat yang baru ditemukan itu. Jawabannya jelas, tanpa ada yang disembunyikan. Ia tidak takut kepada manusia karena Allah sendirilah yang berbicara melalui mulut-Nya, menentang orang-orang itu. "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel! Katakanlah kepada orang yang menyuruh kamu kepada-Ku! Beginilah firman TUHAN ...." Ketiga kata ini, "Beginilah firman TUHAN", ialah kata-kata yang membuktikan bahwa kata-katanya sebagai seorang nabi dapat dipercaya.(14)

Hulda menubuatkan bahwa bangsa itu akan jatuh. Mereka telah mengabaikan firman Allah dan murtad serta menyembah allah-allah lain, bukan Allah yang hidup. Hulda menyampaikan berita tentang hukuman dan malapetaka yang mengerikan itu tanpa menguranginya.(15) Ia tidak takut akan akibat yang mungkin ditimbulkan oleh kata-katanya itu terhadap dirinya secara pribadi. Namun, firman Allah tidak hanya berisi hukuman, tetapi juga memberitakan kasih karunia-Nya. Allah telah melihat kasih dan kesetiaan Yosia kepada-Nya, dan responsnya yang peka terhadap Kitab Suci. Oleh sebab itu, Ia menunda keputusan-Nya untuk menghukum mereka sampai Yosia mati.(16) Kelak, di bawah pemerintahan Raja Zedekia, hukuman atas orang-orang Israel itu akan dilaksanakan. Pada saat itu, cawan murka Allah akan menjadi penuh dan meluap. Mereka sudah tidak mungkin lagi dapat diperbaiki karena Israel tidak mau menanggapi seruan Allah yang dinyatakan secara berulang-ulang supaya mereka
bertobat.(17) Bangsa itu telah mengabaikan panggilan-Nya, "Hai negeri, negeri, negeri! Dengarlah firman TUHAN."(18) Yerusalem dan rumah TUHAN akan dimusnahkan dan orang-orangnya dipaksa diangkut ke pembuangan.(19)

Setelah para utusan menyampaikan pesan Hulda yang pedas itu kepada raja, raja merasa yakin bahwa Allah telah berbicara melalui Hulda. Raja juga melihat dengan jelas bahwa ia harus segera bertindak. Cepat-cepat, ia pergi ke rumah Tuhan bersama pemimpin-pemimpin bangsa dan membacakan Taurat Tuhan itu kepada semua penduduk Yerusalem dan Yehuda, baik yang besar maupun yang masih kecil.(20) Rakyat mendengarkan dengan penuh perhatian. Sama seperti raja, mereka juga yakin bahwa Allah telah berbicara melalui Hulda. Akibatnya, terjadi semacam kebangunan rohani yang tidak pernah terjadi sebelumnya di antara Bangsa Israel. Raja, para pemuka, dan seluruh bangsa membuat suatu perjanjian yang baru dengan Allah. Dengan khidmat, mereka bersama-sama berjanji bahwa sejak saat itu dan seterusnya, mereka hanya akan beribadah kepada Tuhan. Mereka mau menaati firman-Nya dengan segenap hati dan jiwa mereka. Akibatnya, terjadilah suatu reformasi yang menyeluruh. Pembersihan
berhala-berhala terus dilanjutkan dengan cermat dan batas-batas moral ditentukan. Pembersihan itu tidak terbatas hanya di ibu kota, tetapi juga di seluruh negeri, dari Utara Geba sampai Selatan Bersyeba.(21) Hal yang paling penting dari semuanya, Hari Paskah dirayakan kembali. Sebelumnya, Bangsa Israel telah melupakan bagaimana cara Allah melepaskan mereka pada masa lalu. Mereka mengabaikan korban-korban persembahan yang melambangkan kedatangan Kristus kelak. Mereka tidak lagi memperingati pembebasan dari Mesir. Padahal, melalui Musa, Allah menetapkan agar peristiwa itu diperingati setiap tahun.(22) Selama bertahun-tahun, mereka tidak pernah merayakan pesta itu.

Yosia terus hidup menurut norma yang telah ditetapkan Allah bagi seorang raja. Melalui Musa, Allah memerintahkannya agar menuliskan bagi dirinya bagaimana sikap yang patut bagi seorang raja terhadap Hukum Allah, "Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya."(23) Setelah Yosia merenungkan dan menerapkan firman Allah, ia mengalami berkat Allah, suatu kebenaran yang banyak dikatakan oleh Kitab Suci.(24) Sebagaimana ketidaktaatan diikuti oleh hukuman Allah, demikian pula ketaatan selalu diikuti oleh berkat-Nya.

Dengan mendengarkan dan memperhatikan Kitab Suci, kehidupan Raja Yosia dan seluruh bangsa berubah. Yehuda telah menjalani reformasi ibadah yang paling besar, yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suatu bangsa yang dahulu murtad, pada saat itu telah kembali kepada Allahnya yang hidup. Meski demikian, penghakiman Allah yang terakhir tidak dapat dihindarkan. Orang Israel sudah berdosa kepada Allah secara turun-temurun. Namun, orang-orang yang hidup pada masa Hulda mengalami tahun-tahun yang menyenangkan. Walaupun nama Hulda muncul hanya sebentar dalam sejarah, kehidupannya mempunyai pengaruh yang sangat luas. Apa yang dilakukannya mempengaruhi nasib seluruh bangsa karena ia merangkaikan namanya dengan firman Allah. Hulda mengenal firman Allah. Oleh sebab itu, ia dapat dengan leluasa menegur dan memberi anjuran.

Hulda tidak menyampaikan nubuat tentang masa depan yang masih jauh, berbeda dengan para nabi atau nabiah lainnya. Ia mengungkapkan kehendak Allah melalui seorang pengantara, sebagaimana yang telah dilakukan Allah selama berabad-abad. Ia menyatakan kehendak Allah kepada Bangsa Israel dalam keadaan yang khusus dan juga pada pribadi-pribadi secara perseorangan. Hulda menolong Bangsa Israel untuk dapat menemukan kembali kebenaran yang telah hilang. Ketika bangsanya kembali memberi perhatian kepada firman Allah, mendengarkannya, membacanya, mempelajarinya, merenungkannya, banyak hal menakjubkan mulai terjadi. Apabila manusia bersedia melakukan apa yang diharapkan Allah, dari dirinya akan terjadi banyak perkara yang tidak disangka-sangka.

Hulda, sama seperti banyak perempuan lainnya, adalah seorang ibu rumah tangga. Namun, pengabdiannya pada firman Allah dan keberaniannya untuk menyatukan dirinya dengan firman itu menyebabkan ia menjadi lain daripada yang lain. Apabila terbuka kesempatan yang luar biasa dalam kehidupannya, ia telah siap.

Catatan:
1. Yeremia 25:3-7 13. Hakim-hakim 4:4
2. Zefanya 1:1-6 14. 2 Tawarikh 34:23-24
3. Ulangan 7:6 15. 2 Tawarikh 34:25
4. Hosea 4:6 16. 2 Tawarikh 34:26-28
5. Ulangan 28:1-64 17. Yeremia 29:19
6. Ulangan 6:6-9 18. Yeremia 22:29
7. Ulangan 30:14 19. 2 Tawarikh 35:15-21
8. 2 Tawarikh 33:1-25 20. 2 Tawarikh 34:30
9. 2 Tawarikh 34:1-13 21. 2 Raja-raja 23:4-8
10. 2 Tawarikh 34:14-15 22. Keluaran 12:1-17; 23:14-15
11. 2 Tawarikh 34:18-19 23. Ulangan 17:18-19
12. Keluaran 15:20 24. Yosua 1:8, Mazmur 1:1-3

Diambil dan disunting dari:
Judul asli buku: Her Name is Women (Book 2)
Judul buku terjemahan: Ia Dinamai Perempuan
Judul bab: Hulda, Seorang Perempuan yang Membawa Satu Bangsa Kembali kepada Tuhan
Penulis: Buijten & Schipperheijn
Penerjemah: Ny. Grace S. Chandra Setiawan, Bestiana Simanjuntak, Dra. Ny. Lina M. Ngendang, M.Th., dan Dra. Margaret I. Gunawan
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 2010
Halaman: 231 -- 241


Kontak: wanita(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, N. Risanti, dan Novita Y.
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-wanita/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

TRS: (e-RH) Juni 20 -- DOSA BERULANG

----Email Diteruskan----
Dari: owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Kepada: i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Email Keluar: Rab, 19 Jun 2013 08:10 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: (e-RH) Juni 20 -- DOSA BERULANG

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 20 Juni 2013
Bacaan : 1 Raja-raja 13
Setahun: Ayub 21-24
Nats: Sesudah peristiwa ini pun Yerobeam tidak berbalik dari
kelakuannya yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam
dari kalangan rakyat untuk bukit-bukit pengurbanan. (1 Raja-raja
13:33)

Judul:

DOSA BERULANG

Suatu kali teman saya mengalami kecelakaan setelah mengendarai motor
dengan kecepatan tinggi. Ia jatuh terguling-guling di jalan raya dan
sempat pingsan selama beberapa hari. Gegar otak yang ia alami
menyebabkannya sering mengalami sakit kepala hebat. Namun, beberapa
waktu kemudian ia pulih secara ajaib. Sejak itu, ia lebih berhati-hati
bila berkendaraan.



Pengalaman tertentu dapat menjadi peringatan yang mendorong
seseorang menghentikan kebiasaan buruknya. Hal ini tidak berlaku
bagi Yerobeam. Raja ini mendirikan mezbah pengurbanan untuk patung
anak-anak lembu (12:32). Seorang nabi menyampaikan peringatan dari
TUHAN dalam bentuk tanda ajaib, yaitu mezbah itu akan pecah sehingga
abu yang di atasnya tercurah (ay. 3, 5). Tanda peringatan yang tak
kurang kerasnya adalah Yerobeam tidak dapat menarik kembali
tangannya ketika memerintahkan penangkapan terhadap nabi itu (ay.
4). Namun, sesaat setelah Tuhan berbelas kasihan dan memulihkannya,
Yerobeam pun kembali pada dosa lamanya. Akibatnya, seluruh
keluarganya dimusnahkan dari muka bumi (ay. 34).



Yesus Kristus sudah mengampuni kita secara sempurna, namun dosa
tetap merupakan masalah yang sangat serius. Kecanduan terhadap dosa
dapat menghancurkan hidup kita. Apakah saat ini Anda terikat oleh
dosa tertentu? Rasanya sulit untuk tidak mengulanginya? Mintalah
kepada Tuhan untuk memberi hati yang peka terhadap peringatan-Nya
dan kekuatan untuk bertobat dari dosa tersebut. --Heman Elia

ANUGERAH-NYA MENGAMPUNI KITA DAN MEMAMPUKAN KITA
MEMUTUSKAN LINGKARAN SETAN KEBIASAAN BERDOSA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/06/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/06/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Raja-raja+13

1 Raja-raja 13

1 Sedang Yerobeam berdiri di atas mezbah itu sambil membakar
korban, maka atas perintah TUHAN datanglah seorang abdi Allah
dari Yehuda ke Betel.
2 Lalu atas perintah TUHAN berserulah orang itu terhadap mezbah
itu, katanya: "Hai mezbah, hai mezbah! Beginilah firman TUHAN:
Bahwasanya seorang anak akan lahir pada keluarga Daud, Yosia
namanya; ia akan menyembelih di atasmu imam-imam bukit
pengorbanan yang membakar korban di atasmu, juga tulang-tulang
manusia akan dibakar di atasmu."
3 Pada waktu itu juga ia memberitahukan suatu tanda ajaib,
katanya: "Inilah tanda ajaib, bahwa TUHAN telah berfirman:
Bahwasanya mezbah itu akan pecah, sehingga tercurah abu yang di
atasnya."
4 Demi raja Yerobeam mendengar perkataan abdi Allah yang
diserukannya terhadap mezbah di Betel itu, ia mengulurkan
tangannya dari atas mezbah dan berkata: "Tangkaplah dia!" Tetapi
tangan yang diulurkannya terhadap orang itu menjadi kejang,
sehingga tidak dapat ditariknya kembali.
5 Mezbah itupun pecahlah, sehingga abu yang di atasnya tercurah,
sesuai dengan tanda ajaib yang diberitahukan abdi Allah itu atas
perintah TUHAN.
6 Lalu berbicaralah raja dan berkata kepada abdi Allah itu:
"Mohonkanlah belas kasihan TUHAN, Allahmu, dan berdoalah
untukku, supaya tanganku dapat kembali." Dan abdi Allah itu
memohonkan belas kasihan TUHAN, maka tangan raja itu dapat
kembali dan menjadi seperti semula.
7 Kemudian berbicaralah raja kepada abdi Allah itu: "Marilah
bersama-sama dengan aku ke rumah, segarkan badanmu, sesudah itu
aku hendak memberikan suatu hadiah kepadamu."
8 Tetapi abdi Allah itu berkata kepada raja: "Sekalipun setengah
dari istanamu kauberikan kepadaku, aku tidak mau singgah
kepadamu; juga aku tidak mau makan roti atau minum air di tempat
ini.
9 Sebab beginilah diperintahkan kepadaku atas firman TUHAN: Jangan
makan roti atau minum air dan jangan kembali melalui jalan yang
telah kautempuh itu."
10 Lalu pergilah ia melalui jalan lain dan tidak kembali melalui
jalan yang telah diambilnya untuk datang ke Betel.
11 Di Betel diam seorang nabi tua. Anak-anaknya datang menceritakan
kepadanya segala perbuatan yang dilakukan abdi Allah pada hari
itu di Betel. Mereka menceriterakan juga kepada ayah mereka
perkataan yang dikatakannya kepada raja.
12 Kemudian ayah mereka bertanya: "Dari jalan manakah ia pergi?"
Lalu anak-anaknya menunjukkan kepadanya jalan yang diambil abdi
Allah yang datang dari Yehuda itu.
13 Ia berkata kepada anak-anaknya: "Pelanai keledai bagiku!" Mereka
memelanai keledai baginya, lalu ia menunggangnya
14 dan pergi mengikuti abdi Allah itu dan mendapatinya duduk di
bawah sebuah pohon besar. Ia bertanya kepadanya: "Engkaukah abdi
Allah yang telah datang dari Yehuda?" Jawabnya: "Ya, akulah
itu."
15 Katanya kepadanya: "Marilah bersama-sama aku ke rumah untuk
makan roti."
16 Tetapi jawabnya: "Aku tidak dapat kembali bersama-sama engkau
dan singgah kepadamu; aku tidak dapat makan roti atau minum air
bersama-sama engkau di tempat ini,
17 sebab telah diperintahkan kepadaku atas firman TUHAN: Jangan
makan roti atau minum air di sana. Jangan berjalan pulang
melalui jalan yang telah kauambil itu."
18 Lalu jawabnya kepadanya: "Akupun seorang nabi juga seperti
engkau, dan atas perintah TUHAN seorang malaikat telah berkata
kepadaku: Bawa dia pulang bersama-sama engkau ke rumahmu, supaya
ia makan roti dan minum air." Tetapi ia berbohong kepadanya.
19 Kemudian orang itu kembali bersama-sama dia, lalu makan roti dan
minum air di rumahnya.
20 Sedang mereka duduk menghadapi meja, datanglah firman TUHAN
kepada nabi yang telah membawa dia pulang.
21 Ia berseru kepada abdi Allah yang telah datang dari Yehuda:
"Beginilah firman TUHAN: Karena engkau telah memberontak
terhadap titah TUHAN dan tidak berpegang pada segala perintah
yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu,
22 tetapi kembali dan makan roti dan minum air di tempat ini
walaupun Ia telah berfirman kepadamu: Jangan makan roti atau
minum air, --maka mayatmu tidak akan masuk ke dalam kubur nenek
moyangmu."
23 Setelah orang itu makan roti dan minum air, dipelanailah keledai
baginya.
24 Orang itu pergi, tetapi di tengah jalan ia diserang seekor singa
dan mati diterkam. Mayatnya tercampak di jalan dan keledai itu
berdiri di sampingnya; singa itupun berdiri di samping mayat
itu.
25 Orang-orang yang lewat melihat mayat itu tercampak di jalan dan
singa berdiri di sampingnya. Dan mereka menceriterakannya di
kota tempat kediaman nabi tua itu.
26 Ketika hal itu kedengaran kepada nabi yang telah membujuk dia
berbalik kembali, ia berkata: "Dialah abdi Allah yang telah
memberontak terhadap titah TUHAN. TUHAN menyerahkan dia kepada
singa, yang mencabik dan membunuhnya sesuai dengan firman TUHAN
yang diucapkan-Nya kepadanya."
27 Lalu berbicaralah ia kepada anak-anaknya: "Pelanailah keledai
bagiku." Dan mereka memelanainya.
28 Kemudian ia pergi dan menemukan mayat orang itu tercampak di
jalan, sedang keledai dan singa berdiri di sampingnya. Singa itu
tidak memakan mayat itu dan tidak mencabik keledai itu.
29 Nabi tua itu mengangkat mayat abdi Allah itu, menaruhnya ke atas
keledai dan membawanya kembali ke kotanya sendiri untuk diratapi
dan dikuburkan.
30 Mayat orang itu dikuburkannya di dalam kuburnya sendiri, maka
diratapilah dia: "Wahai, saudaraku!"
31 Setelah ia menguburkannya, ia berkata kepada anak-anaknya:
"Kalau aku mati, kuburkanlah aku dalam kubur ini bersama dengan
abdi Allah itu, dan taruhlah tulang-tulangku di sisi
tulang-tulangnya.
32 Sebab perkataan yang atas perintah TUHAN telah diserukannya
terhadap mezbah yang di Betel itu dan terhadap segala kuil di
bukit-bukit pengorbanan yang di kota-kota Samaria akan
betul-betul terjadi."
33 Sesudah peristiwa inipun Yerobeam tidak berbalik dari
kelakuannya yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam
dari kalangan rakyat untuk bukit-bukit pengorbanan. Siapa yang
mau saja, ditahbiskannya menjadi imam untuk bukit-bukit
pengorbanan.
34 Dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam, sehingga
mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ayub+21-24
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+21-24


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

TRS: (e-SH) 20 Juni -- Keluaran 15:22-27 - Bersungut-sungut vs. belajar taat

----Email Diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Rab, 19 Jun 2013 08:10 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: (e-SH) 20 Juni -- Keluaran 15:22-27 - Bersungut-sungut vs. belajar taat

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 20 Juni 2013
Ayat SH: Keluaran 15:22-27

Judul: Bersungut-sungut vs. belajar taat

Mengeluh itu sebenarnya manusiawi. Keluhan biasanya ditujukan kepada
pihak yang dianggap lebih berkuasa. Keluhan bisa saja wajar dan
punya dasar, tetapi bisa juga sebaliknya. Misalnya, ketika kita
butuh sesuatu, tetapi pihak yang menurut kita mestinya menyediakan
kebutuhan itu, gagal melakukannya.

Bangsa Israel merasa Allah gagal menyediakan air minum yang layak di
dalam perjalanan mereka (22-23). Karenanya, mereka
"bersungut-sungut". Keluhan mereka kepada Musa dijawab dengan
sebuah tindakan luar biasa dari Allah (25) yang menggarisbawahi
satu hal penting: Allah terus menyertai mereka, termasuk
mencukupkan kebutuhan air minum mereka. Ketika kekurangan air,
mereka menemui mata air berlimpah (27). Ketika air yang mereka
temui pahit, Allah membuatnya menjadi manis. Atas dasar karya
anugerah Allah ini, Allah "mencoba" mereka (25b): Allah tidak
dengan sewenang-wenang meneropong ke masa depan melalui
kemahatahuan-Nya untuk mencari tahu apakah mereka akan taat atau
tidak; Ia justru memberi kesempatan kepada bangsa Israel untuk
menunjukkan secara konkret siapa sebenarnya diri mereka, apakah
mereka "sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan" ketika
berhadapan dengan kesulitan, atau malah sebaliknya. Jika mereka
memilih taat, mereka akan menerima jaminan penyertaan dari Dia
"yang menyembuhkan" (26).

Sebagai orang yang telah mengecap karya keselamatan Kristus, nas ini
tak mengajar kita untuk bersikap seperti bangsa Israel yang
menagih-nagih manifestasi penyertaan Allah. Sebaliknya, kita
dipanggil untuk taat, yang didefinisikan melalui kepekaan
pendengaran, memahami perintah, serta kesiapan untuk melakukannya
(27). Inilah yang dikehendaki Allah dalam hidup kita, sebagai
respons atas karya keselamatan-Nya. Apa yang Anda lakukan, yaitu
membaca dan merenungkan firman-Nya, merupakan bagian ketaatan.
Namun tidak berhenti pada saat teduh. Ketaatan mesti mewujud pada
kehidupan; firman yang kita renungkan mesti menjelma ke dalam
perbuatan dan perkataan kita. Inilah arti ketaatan yang
sesungguhnya.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2013/06/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/06/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+15:22-27
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+15:22-27

Keluaran 15:22-27

22 Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu
mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka
berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air.
23 Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air
yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai
orang tempat itu Mara.
24 Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka:
"Apakah yang akan kami minum?"
25 Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya
sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air
itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan
dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba
mereka,
26 firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN,
Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang
telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala
ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit
manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku
Tuhanlah yang menyembuhkan engkau."
27 Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata
air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana
di tepi air itu.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

TRS: [i-kan-humor] [e-Humor] 2216 Juni/2013

----Email Diteruskan----
Dari: humor@sabda.org
Kepada: i-kan-humor@hub.xc.org
Email Keluar: Rab, 19 Jun 2013 02:19 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: [i-kan-humor] [e-Humor] 2216 Juni/2013


e-Humor
2216, Juni 2013

Shalom,

Mempersiapkan pernikahan memang diperlukan sebuah kemantapan hati. Apakah kita sudah yakin untuk menerima pasangan kita dan hidup bersamanya hingga maut memisahkan? Apakah pernikahan Anda memang hal yang dikehendaki Tuhan? Itulah yang perlu dipikirkan matang-matang. Humor kali ini pun mengambil topik mengenai pernikahan. Bagaimana ya kisahnya? Langsung simak yuk!

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Amy G.
< ami(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2216. UNDANGAN PERNIKAHAN

Seorang perempuan menelepon satu percetakan dan mengabarkan akan adanya perubahan pada kartu undangan pernikahan yang dipesannya.

"Apakah Anda ingat kartu pernikahan yang saya pesan minggu lalu? Saya tidak tahu, apakah sekarang sudah terlambat untuk membuat beberapa perubahan?" kata si perempuan.

"Ah, kayaknya masih cukup waktu, Nona. Katakan perubahannya, dan saya akan melihatnya," kata pemilik percetakan.

"Baiklah," kata si perempuan, "Ini daftar yang berubah: waktunya, gerejanya, dan calon suaminya."

[Sumber diambil dan disunting dari: http://etikakristen.blogspot.com/2008/01/humor-kristen-lucu.html]

Tetapi Ia tidak pernah berubah--siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga. (Ayub 23:13) < http://alkitab.sabda.org?Ayub+23:13 >


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G., Yusak, dan Yegar
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org

TRS: [i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Edisi 641/Juni 2013 -- Pelatihan Guru Sekolah Minggu (III)

----Email Diteruskan----
Dari: binaanak@sabda.org
Kepada: i-kan-binaanak@hub.xc.org
Email Keluar: Rab, 19 Jun 2013 01:52 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: [i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Edisi 641/Juni 2013 -- Pelatihan Guru Sekolah Minggu (III)


e-BinaAnak -- Pelatihan Guru Sekolah Minggu (III)
641/Juni/III/2013

Salam kasih Kristus,

Pelatihan bagi guru-guru sekolah minggu bisa dilakukan dengan berbagai metode. Tidak melulu dengan kegiatan seminar, tetapi bisa juga dengan berbagai aktivitas yang bertujuan mengembangkan kemampuan pelayan anak untuk mengajar dengan lebih baik lagi. Berikut ini adalah ide-ide kegiatan untuk melakukan pelatihan guru sekolah minggu dalam bentuk yang lebih menarik. Kiranya, ini menjadi berkat bagi kita semua.

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >


Orang yang menjadi berkat bagi kehidupan orang lain tidak akan menyimpan berkat itu hanya untuk dirinya. (Barrie)


TIP: IDE-IDE KEGIATAN UNTUK PELATIHAN GURU-GURU

Cara mempersiapkan sebuah pertemuan untuk melatih tim pelayan anak agar mengajarkan pengajaran yang tidak mudah dilupakan oleh anak.

PELATIHAN MENGENAI TUJUAN MENGAJAR

Milikilah kesatuan hati dengan tim pelayan anak dengan mewujudkan misi pelayanan bersama. Untuk itu, kita dapat melakukan aktivitas-aktivitas berikut ini.

1. Aktivitas "Frustrasi, Saudara-Saudara?"

Sediakan: Tusuk gigi dan beberapa gabus stereoform yang bisa dibentuk seperti dadu-dadu atau bulatan-bulatan kecil.

Berikan instruksi kepada peserta, "Lakukan apa pun yang Anda sukai terhadap tusuk gigi dan gabus-gabus ini. Waktu Anda 3 menit."

Jika para guru bertanya tentang cara yang lebih spesifik dalam merangkai kedua bahan tersebut, angkatlah bahu Anda. Carilah alasan untuk keluar dari ruangan itu dan menjauhlah selama sekitar 3 menit. Saat Anda kembali, tanyakan, "Apa yang telah Anda capai saat saya pergi tadi? Menurut Anda bagaimana dengan instruksi yang saya berikan?"

Katakan, "Buatlah kelompok yang terdiri atas empat orang. Bekerjasamalah dengan teman-teman dalam kelompok Anda untuk membuat menara setinggi mungkin dengan menyusun gabus-gabus dan tusuk gigi itu dalam waktu 3 menit.

Setelah 3 menit, tanyakan, "Pengalaman mana yang lebih menyenangkan? Mengapa? Bagaimana rasanya melakukan pengalaman yang pertama? Bagaimana kurang jelasnya sebuah tujuan dapat merugikan upaya kita mendekati anak-anak?

2. Aktivitas "Memberikan Nama pada Sebuah Tujuan"

Sediakan: Pensil dan catatan kecil yang ada perekatnya.

Katakanlah, "Masing-masing kita melakukan pendekatan pada sebuah kelas dengan harapan atau ekspektasi yang berbeda. Pada lima lembar kertas catatan yang berbeda, tulislah lima tujuan (satu lembar kertas untuk satu tujuan) yang menurut Anda penting untuk dimiliki seorang guru ketika mengajar."

Setelah tiga menit, katakan, "Pilihlah satu tujuan yang menurut Anda paling penting dari kelima tujuan yang Anda buat tadi. Tempelkan kertas catatan kecil bertuliskan tujuan yang terpenting itu pada kening Anda. Tempelkan kertas catatan berisi tujuan kedua dan ketiga pada kedua pipi Anda, lalu tujuan keempat dan kelima pada bahu Anda. Luangkan sedikit waktu untuk melihat tujuan-tujuan orang lain."

Izinkan para guru untuk saling berbaur. Lalu, tanyakan pertanyaan ini, "Apa yang Anda pelajari dari tujuan-tujuan yang dibuat guru lain? Adakah penemuan lain yang telah Anda buat?"

3. Aktivitas "Para Pencari Tujuan"

Sediakan: Alkitab.

Katakan, "Supaya pelayanan anak kita menjadi efektif, kita harus bekerja dalam tujuan yang sama. Dan, tujuan itu harus didasarkan pada Alkitab."

Buatlah empat kelompok dan berikan ayat-ayat Alkitab kepada masing-masing kelompok. Ayat-ayat itu adalah: Mazmur 78:1-8; Matius 18:1-6; Matius 18:10-14; dan 1 Tesalonika 2:3-8.

Masing-masing kelompok menuliskan sebuah tujuan sederhana dalam bidang pelayanan anak berdasarkan ayat Alkitab yang mereka dapat. Bekerjasamalah untuk menyintesiskan keempat tujuan itu menjadi satu tujuan.

4. Aktivitas "Fokus pada Tujuan"

Sediakan: Kertas koran, spidol, dan catatan kecil.

Tulis besar-besar sebuah tujuan mengajar dalam sebuah kertas. Di atas tulisan itu, tuliskan tujuan yang dibuat oleh kelompok Anda, hasil dari aktivitas sebelumnya. Buatlah daftar dalam catatan yang berbeda berisi semua program dan aktivitas pengajaran yang telah direncanakan selama setahun. Bandingkan setiap program dan aktivitas dengan tujuan yang sudah ada. Jika program dan aktivitas itu sejalan dengan tujuan yang sudah ditulis, tempatkan program-program itu dalam tujuan yang sesuai. Jika tidak ada, tim pelayanan Anda dapat memutuskan untuk mengubah atau menghapus program, atau aktivitas yang tidak sejalan dengan tujuan yang dibuat. Berdoalah memohon bantuan Tuhan dalam mencapai tujuan mengajar tim pelayanan anak.

PELATIHAN PEMBELAJARAN AKTIF

Berikan ide-ide aktivitas untuk melatih para pelayan anak dalam hal pembelajaran aktif.

1. Aktivitas "Ajari Aku, Jangkau Aku"

Sediakan: Spidol dan kertas.

Saat guru-guru masuk, tandai mereka dengan angka 1 atau 2, dan pisahkan kedua kelompok itu ke sisi yang berbeda dalam ruangan.

Katakan, "Untuk kelompok satu, tulis kata 'pembelajaran aktif' di bagian kiri bawah kertas. Kemudian, buatlah 'akrostik' yang menggambarkan definisi pembelajaran aktif, dengan menggunakan huruf-huruf dari dua kata tersebut. Misalnya: huruf 'p' untuk 'petualangan'. Saya akan memeriksa pekerjaan Anda 10 menit lagi."

Kelompok dua memiliki tugas yang berbeda dengan kelompok 1 dalam butir nomor 2 di bawah ini.

2. Aktivitas "Panas Berarti Dingin"

Pastikan kelompok 1 bisa mendengar apa yang akan kelompok 2 lakukan. Bagilah kelompok 2 menjadi dua kelompok lagi, misalnya kelompok A dan B. Suruhlah kelompok A meninggalkan ruangan, sementara tugas kelompok B adalah menyembunyikan barang, misalnya menyembunyikan kunci mobil seseorang. Katakan pada kelompok ini bahwa Anda mengganti peraturan sehingga "dingin" berarti "dekat" dan "panas" berarti "jauh". Setelah itu, suruhlah kelompok A masuk ruangan dan mintalah mereka mencari barang yang telah disembunyikan. Namun, jangan katakan bahwa Anda mengganti aturan permainan. Kelompok B akan membimbing kelompok A menemukan barang itu dengan cara menyerukan "panas" atau "dingin". Setelah tiga menit, atau jika kelompok itu berhasil menemukan barangnya, permainan dihentikan.

Tanyakan, "Apa perasaan Anda selama dalam permainan ini? Mudah atau sulit mencari barangnya?"

Baca dengan nyaring Yesaya 55:8-9. Tanyakanlah, "Apakah kita bisa mengandalkan rancangan kita dibanding mengandalkan cara Tuhan? Apa efeknya jika situasi ini terjadi terhadap anak-anak yang kita ajar?"

3. Aktivitas "Mana yang Lebih Baik?"

Kumpulkan kelompok 1 dan 2 bersama-sama. Tanyakan, "Kelompok mana yang mengalami pembelajaran aktif yang nyata? Jelaskan pendapat Anda. Jika Anda adalah anak-anak, kelompok mana yang akan Anda pilih untuk belajar? Jelaskan!"

Katakan, "Ada tiga elemen kunci untuk pengalaman pembelajaran aktif: (1) Pembelajaran aktif membangkitkan rasa emosi; (2) pembelajaran aktif adalah sebuah petualangan; dan (3) pembelajaran aktif difokuskan melalui pertanyaan pembekalan.

Tanyakan, "Hal apa saja yang Anda lakukan di kelas yang Anda pikir adalah pembelajaran aktif? Mari membahas dan mengevaluasi hal-hal itu berdasarkan tiga elemen kunci tadi."

Setelah aktivitas itu selesai, katakan, "Pembelajaran aktif memegang unsur kegembiraan dan sukacita. Anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk merosot di kursi mereka, dan kemudian menjadi tak acuh. Seseorang belajar lebih banyak hal saat ia sedang bersenang-senang karena melalui emosi yang positif, pelajaran lebih melekat ke ingatan. Kesenangan adalah sahabat kita!"

Tutup dengan sebuah doa bagi para pelayan anak supaya mereka dapat mengajar anak-anak dengan cara belajar yang terbaik.

PELATIHAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF

Bantu guru-guru menemukan manfaat dan kesenangan dari pembelajaran interaktif.

1. Aktivitas "Membuat Adonan Sendiri"

Sediakan: Selai kacang, gula pasir, dan kertas roti. Sebelum pertemuan ini dimulai, terlebih dahulu campurkan selai kacang dan gula pasir hingga adonan itu halus. Taruh segumpal adonan itu di atas sebuah kertas roti, dan berikan satu kepada masing-masing peserta.

Katakan, "Gunakan adonan itu untuk membuat suatu bentuk yang mewakili sebuah peristiwa penting dalam hidup Anda. Setelah beberapa menit, katakan, "Anda boleh memakan adonan yang telah Anda bentuk itu."

2. Aktivitas "Membuat Adonan Bersama-Sama"

Sediakan: Selai kacang, gula pasir, kertas parafin, pengocok, dan mangkuk kecil.

Katakan, "Mari coba cara yang lain untuk aktivitas ini. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3 orang dan berdirilah mengelilingi mangkuk. Bekerjasamalah untuk mencampur selai kacang dan gula pasir untuk membuat adonan yang halus. Anda harus bekerja sama, saling menolong, dan berbagi bahan dengan anggota kelompok Anda."

Setelah masing-masing kelompok selesai membuat adonan, katakan, "Duduklah dengan kelompok Anda. Masing-masing anggota kelompok harus mengambil adonan dan membuat sesuatu yang mewakili suatu peristiwa penting dalam hidup masing-masing. Setelah selesai, silakan ceritakan kepada anggota kelompok mengenai makna adonan Anda. Kemudian, makanlah adonan tersebut."

Setelah semuanya bercerita, tanyalah: "Mana pengalaman yang lebih menyenangkan -- yang pertama atau kedua? Bagaimana murid-murid Anda mendapat keuntungan dari pengalaman kedua?"

3. Aktivitas "Tiga Perhitungan"

Sediakan: Kartu ukuran 3 x 5 cm dan Alkitab.

Sebelum pertemuan dimulai, tulislah daftar ayat berikut pada tiga kartu berukuran 3 X 5 secara terpisah. Taruh Alkitab dan ketiga kartu tersebut di sudut yang berbeda.
Kartu 1: Yohanes 13:34, Roma 12:10, Roma 15:14, Kolose 3:12-13, Ibrani 10:24-25, dan 1 Petrus 5:5.
Kartu 2: Roma 12:16, 1 Korintus 1:10, Efesus 4:1-3, dan Kolose 3:16.
Kartu 3: Yohanes 13:14, Roma 15:7, Galatia 5:13, Efesus 4:32, 1 Tesalonika 5:11, dan 1 Petrus 3:8.

Katakanlah, "Utuslah setiap orang dalam satu kelompok yang sudah dibentuk di atas (permainan membuat adonan bersama) itu ke sudut yang berbeda-beda. Lihat dan diskusikan ayat-ayat yang tertulis dalam kartu itu. Kemudian, kembalilah pada kelompok asal Anda dan laporkan apa yang Anda pelajari tentang tanggung jawab kepada satu sama lain."

Setelah ketiganya kembali dan berdiskusi mengenai ayat-ayat itu, tanyakan, "Bagaimana pembelajaran interaktif membantu kita dalam menyelesaikan perintah-perintah ini? Apakah keuntungan lain yang bisa didapat dari pembelajaran interaktif?"

Katakan, "Pembelajaran interaktif membuat anak-anak bekerja dan belajar bersama. Ini adalah gambaran sempurna dari Tubuh Kristus, yaitu gereja."

Tutuplah pertemuan itu dengan berdoa kepada Tuhan agar Ia berkenan membantu anak-anak bertumbuh, saat mereka bekerja dan belajar bersama.

PELATIHAN PENILAIAN

Berikan alat-alat kepada guru-guru untuk melihat perbedaan yang mereka buat bagi hidup anak-anak.

1. Pertanyaan yang Benar

Mari mulai dengan pertanyaan sederhana. Siapa nama raksasa yang Daud hadapi? Senjata apa yang ditawarkan oleh raja untuk dipakai Daud? Senjata apa yang dipilih Daud? Apakah Daud membunuh si raksasa?

Katakan, "Berikut ini adalah contoh-contoh pertanyaan tertutup. Buatlah satu kelompok yang terdiri dari tiga orang dan pikirkan tiga pertanyaan terbuka mengenai cerita ini -- pertanyaan yang memerlukan pemikiran yang lebih mendalam. Pertanyaan terbuka tidak bisa dijawab dengan jawaban singkat."

Setelah tiga menit, persilakan masing-masing kelompok membagikan pertanyaan-pertanyaan mereka. Katakan, "Ini adalah dua pertanyaan yang akan selalu membuat anak-anak berpikir dan memungkinkan Anda untuk melihat apa yang mereka pelajari. Apa yang telah Anda pelajari hari ini? Dan, bagaimana hal itu dapat memengaruhi hidup Anda minggu ini?"

2. Aktivitas "Iman Sesuai Petunjuk Arah"

Pembelajaran yang sejati terjadi ketika kita melihat pengetahuan otak berubah menjadi pengetahuan hati -- ketika ada penerangan dan sikap berubah.

Baca dengan nyaring Roma 15:7. Tanyakan, "Bagaimana Anda tahu bahwa anak-anak telah mendapatkan pengetahuan dari hafalan pada ayat ini? Bagaimana Anda tahu bahwa mereka telah memperoleh pengetahuan bagi hati mereka?"

Katakan, "Tunjukkan dengan tindakan Anda bahwa Anda memahami perintah Yesus untuk mengasihi sesama, satu dengan yang lain."

Mintalah seseorang membaca Yakobus 1:22. Katakan, "Saat kita membiarkan anak-anak menjadi pelaku firman di kelas, kita dapat melihat pertumbuhan mereka berlangsung di depan mata kita!"

3. Diukur

Sediakan: Tongkat ukur dan catatan kecil.

Katakan, "Selain mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan mengamati anak-anak menjadi pelaku firman, cara apa yang dapat kita lakukan untuk mengukur pertumbuhan anak-anak?"

Saat guru-guru menyebutkan cara-caranya, tuliskan setiap cara yang mereka sebutkan dalam sebuah catatan dan tempelkan di tongkat ukur. Guru-guru itu mungkin akan mengatakan caranya adalah dengan bertanya kepada anak, bertanya kepada orang tua, atau menggunakan jurnal iman.

4. Kenali Anak-Anak Anda

Sediakan: Alat untuk membuat pola/cetakan kue kering yang berbentuk manusia (biasanya cetakan untuk kue kering jahe) dan pensil.

Sebelum pertemuan ini, buatlah beberapa pola di kertas dari cetakan kue manusia jahe. Atau, Anda juga bisa membuat pola manusia sendiri di kertas.

Katakan, "Untuk melihat pertumbuhan dalam diri anak-anak, kita harus mengenal pribadi mereka dengan baik. Ambillah sebuah pola untuk setiap anak di kelas Anda. Tuliskan setiap nama anak-anak itu dalam pola itu, lalu tuliskan hal-hal yang Anda ketahui mengenai kehidupan iman si anak."

Setelah tiga menit, katakan, "Anda bisa menyelesaikannya nanti. Berikan beberapa komentar dan gunakanlah sebagai doa Anda bagi anak-anak."

Tutuplah kegiatan dengan memohon kepada Tuhan untuk membantu guru-guru melihat buah dari pekerjaan mereka dalam kehidupan anak-anak. (t/Ami)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Children's Ministry
Alamat URL: childrensministry.com/articles/4-teacher-training-meetings
Judul asli artikel: Teacher-Training Meetings
Penulis: Lois Keffer
Tanggal akses: 23 Mei 2013


STOP PRESS: DAPATKAN POKOK DOA SELAMA BULAN PUASA: "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"!

Apakah Anda terbeban untuk menanam lutut Anda bagi bangsa-bangsa yang belum mengenal Kristus? Kami mengajak Anda bersatu hati untuk berdoa bagi saudara-saudara kita, khususnya bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah puasa.

Jika Anda rindu untuk turut ambil bagian berdoa bagi bangsa, kami akan mengirimkan pokok-pokok doa dalam versi e-mail untuk menjadi pokok doa kita bersama. Untuk berlangganan, silakan kirimkan e-mail ke:
==> < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >

Bagi Anda yang ingin agar teman-teman Anda pun bisa ikut berdoa dengan memakai bahan pokok doa ini, silakan kirimkan alamat e-mail mereka ke Redaksi e-Doa di: < doa(at)sabda.org >

Marilah kita bersama berpuasa dan berdoa untuk Indonesia agar tangan Tuhan yang penuh kuasa memulihkan bangsa kita untuk hormat dan kemuliaan bagi nama-Nya. Selamat menjadi "penggerak doa" di mana pun Anda berada dan biarlah karya Tuhan terjadi di antara umat-Nya, khususnya bangsa Indonesia. Selamat berdoa.


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org
Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo