Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
KADOS -- Edisi 134 (28 Januari -- 3 Februari 2013)
Shalom,
Kita patut bersyukur bahwa kita memiliki Bapa surgawi yang baik. Jika bapa kita di dunia tahu memberikan yang terbaik bagi kita, apalagi Bapa kita yang ada di surga. Pesan ini disampaikan Tuhan Yesus dalam Matius 7:11, "Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." Jadi, marilah kita meminta kepada Bapa dengan keyakinan bahwa Ia akan memberikan kita yang baik.
Selamat berdoa.
Pemimpin Redaksi KADOS,
Yusak
< yusak(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
28 Januari 2013 -- Keuangan Hamba-Hamba Tuhan
Hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah pedesaan bukan berarti terbebas dari kebutuhan hidup yang besar. Mereka tetap membutuhkan biaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, pakaian, transportasi, menyumbang kondangan, menyekolahkan atau menguliahkan anak. Doakan agar Tuhan Yesus memenuhi kebutuhan hidup dan mencukupi keuangan hamba-hamba Tuhan yang melayani di pedesaan.
29 Januari 2013 -- Anak-Anak Muda di Indonesia
Masa muda merupakan masa yang penuh semangat. Masa di mana para pemuda mengejar cita-citanya untuk menjadi orang yang berhasil. Namun, tidak semua pemuda memiliki semangat seperti itu. Ada beberapa pemuda yang hanya 'mengalir' menjalani kehidupan karena tidak tahu apa panggilan hidup mereka. Doakan kepada Tuhan Yesus agar mereka mendapatkan petunjuk dari Tuhan untuk masa depan mereka, sehingga mereka bisa memiliki tujuan hidup dan tidak hanya hidup untuk diri mereka sendiri saja, tetapi juga hidup untuk Tuhan.
30 Januari 2013 -- Anak-Anak Tuhan yang Melayani di Luar Gereja
Beberapa anak Tuhan tidak melayani di gereja, tetapi di bidang-bidang pelayanan nongereja, seperti di yayasan-yayasan Kristen yang bergerak di bidang pendidikan, panti asuhan, tempat rehabilitasi narkoba, maupun situs-situs penyedia bahan pelayanan. Walaupun mereka tidak melayani di gereja, mereka semua tetap bekerja di ladang Tuhan dan melayani Tuhan. Doakan agar Tuhan Yesus menuntun, memberkati, dan menambahkan hikmat serta kemampuan kepada mereka dalam melayani Tuhan.
31 Januari 2013 -- Kemampuan Beradaptasi Para Utusan Injil
Kesulitan yang paling umum dihadapi oleh para penginjil dalam melakukan pelayanan adalah beradaptasi di suatu tempat yang sama sekali belum pernah mereka datangi. Mungkin mereka sudah mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari bahasa, budaya, kebiasaan, makanan, dan lain-lain, tetapi semua itu belum cukup. Adaptasi mencakup segala aspek kehidupan. Banyak utusan Injil telah berhasil menguasai bidang bahasa, budaya, dan adat istiadat, namun tidak dalam hal cuaca, air, dan makanan. Utusan Injil dari negara-negara beriklim dingin tentu akan membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi, apabila mereka diutus ke negara-negara gersang berpadang pasir, demikian juga sebaliknya. Sebagai dampaknya, tidak sedikit dari mereka yang sakit atau bahkan meninggal karena terserang penyakit tertentu, dan sebagian lagi karena kondisi iklim yang tidak dapat diterima oleh fisik. Berita ini tentu membuat kita merasa miris dan rindu untuk segera memberikan pertolongan kepada mereka. Akan tetapi, kita adalah manusia terbatas yang mungkin tidak dapat memberikan pertolongan secara langsung dan tepat waktu, setidaknya untuk saat ini. Oleh sebab itu, marilah kita berseru kepada Tuhan Yesus supaya para utusan Injil ini diberi kekuatan untuk bertahan hidup di mana pun mereka berada. Lebih-lebih mereka diberi kemampuan untuk dapat beradaptasi dengan baik.
1 Februari 2013 -- Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang berkomitmen untuk menjaga perdamaian dunia, yang tertuang dalam UUD 1945. Dalam kerangka inilah, Indonesia selalu bersedia untuk mengirimkan Pasukan Perdamaian yang bekerja di bawah PBB ke negara-negara yang tengah dilanda konflik dan perang. Mari kita doakan kepada Tuhan Yesus untuk tentara kita yang tengah bertugas di area konflik, agar mereka senantiasa mendapat perlindungan serta tuntunan dari Tuhan dalam melaksanakan misi perdamaian.
2 Februari 2013 -- Kehidupan Orang Percaya di Indonesia
Dalam Matius 28:19, Yesus memerintahkan setiap murid untuk menjadi saksi-Nya. Kita adalah murid-Nya. Jadi, secara otomatis, kita juga mendapat bagian atas perintah tersebut. Bagi kebanyakan orang, perintah ini sangat mudah untuk dipelajari, namun sangat sulit untuk dilakukan. Hal ini tentu menjadi beban pergumulan setiap orang percaya: Bagaimana setiap jemaat dimampukan untuk menjadi saksi Kristus. Kesaksian dalam kekristenan tentu tidak terbatas pada penginjilan saja, tetapi mencakup pola dan tingkah laku kehidupan yang sesuai dengan iman Kristen. Oleh karena itu, mari kita berdoa bagi setiap jemaat Tuhan, supaya mereka dimampukan untuk menjadi saksi Kristus di mana pun berada. Baik bersaksi dalam hal menyampaikan Injil, maupun menjadi saksi dengan cara menerapkan hidup yang sesuai dengan firman Tuhan.
3 Februari 2013 -- Keluarga Kristen
Tuhan adalah Pribadi yang sangat menjunjung tinggi derajat keluarga. Sebab itu, tidaklah mengherankan apabila Tuhan begitu memerhatikan setiap keluarga Kristen. Namun, apa yang akan terjadi apabila para keluarga Kristen tidak memiliki mezbah doa? Untuk itu, mari kita menaikkan doa kepada Tuhan Yesus Kristus, supaya setiap keluarga Kristen mendirikan mezbah doa di rumah mereka masing-masing, sehingga kebutuhan rohani setiap anggota keluarga terpenuhi.
STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!
Apakah Anda ingin mengerti lebih dalam tentang makna Paskah?
Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) kembali membuka Kelas Diskusi PASKAH 2013. Dalam kelas diskusi ini, akan dibahas topik-topik diskusi seputar kematian dan kebangkitan Kristus. Pastinya setiap peserta akan lebih diperkaya lagi tentang makna Paskah yang sejati melalui kelas ini.
Diskusi akan dilangsungkan melalui milis diskusi (email) dan berjalan selama 1 bulan (21 Februari -- 25 Maret 2013). Anda dapat mengikuti kelas diskusi ini tanpa dipungut biaya apa pun (GRATIS)! Pendaftaran dibuka mulai 15 Januari -- 15 Februari 2013.
Segeralah mendaftarkan diri ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-christ.net >. Kami tunggu!
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Yusak dan Novita Yuniarti
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Saturday, January 26, 2013
(e-RH) Januari 27 -- JALAN TERJAL
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 27 Januari 2013
Bacaan : Yesaya 55:1-13
Setahun: Keluaran 29-31
Nats: Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah
jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. (Yesaya 55:8)
Judul:
JALAN TERJAL
Saya membaca kisah menggelitik ini di blog seorang teman. Ia
menuturkan bahwa dulu ketika jalan trans Kalimantan sedang dibangun
dan kondisinya masih berantarakan, nyaris tidak pernah terdengar
adanya kasus kecelakaan di situ. Namun kini, ketika jalan tersebut
mulus tanpa lubang, ia kerap mendengar kabar tentang orang yang
meninggal sia-sia karena kecelakaan di jalan raya tersebut.
Kenyamanan yang tersedia bisa jadi justru membuat pengemudi lengah,
mengantuk, atau kurang berkonsentrasi dalam mengemudikan kendaraan.
Saya kadang-kadang secara diam-diam menganggap Tuhan kejam karena
Dia menuntun saya melewati jalan yang sama sekali tidak
menyenangkan. Jalan yang terjal, penuh lubang, kelokan, dan kerikil
tajam. Tidak jarang saya berharap agar Tuhan menuntun kita melalui
hamparan rumput dengan bebungaan yang elok dan pepohonan yang teduh,
namun Tuhan justru membawa saya melalui jalur yang tandus dan
gersang. Dan, saya mengeluh karena tidak mengerti maksud-Nya di
balik perjalanan tersebut. Pernahkah Anda merasakan apa yang pernah
saya rasakan?
Tuhan memiliki jutaan misteri yang tak terselami dalam karya dan
pemikiran-Nya. Namun, kita dapat meyakini, yaitu bahwa segala
perbuatan-Nya tentu berdasar pada kasih-Nya dan demi kebaikan kita.
Melindungi kita dari kelengahan, mencegah kita melakukan kebodohan,
juga menyiapkan berkat yang dapat kita nikmati dengan penuh
kepuasan. Dan, Tuhan menyertai kita sepanjang perjalanan, menghibur
dan menguatkan kita dalam menghadapi tantangan. --RE
MESKIPUN HARUS MENGHADAPI PERJALANAN YANG SUKAR
PENYERTAAN TUHAN MEMBUAT HATI KITA TIDAK TAWAR
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/01/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/01/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yesaya+55:1-13
Yesaya 55:1-13
1 Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan
hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum
tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa
bayaran!
2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti,
dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan?
Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan
menikmati sajian yang paling lezat.
3 Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah,
maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi
dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan
kepada Daud.
4 Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi
bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi
suku-suku bangsa;
5 sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal,
dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu,
oleh karena TUHAN, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah
Israel, yang mengagungkan engkau.
6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya
selama Ia dekat!
7 Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat
meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka
Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi
pengampunan dengan limpahnya.
8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah
jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya
jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak
kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan
roti kepada orang yang mau makan,
11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan
kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan
apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang
Kusuruhkan kepadanya.
12 Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan
dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan
bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala
pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.
13 Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai
ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi
sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak
akan lenyap.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+29-31
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+29-31
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 27 Januari 2013
Bacaan : Yesaya 55:1-13
Setahun: Keluaran 29-31
Nats: Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah
jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. (Yesaya 55:8)
Judul:
JALAN TERJAL
Saya membaca kisah menggelitik ini di blog seorang teman. Ia
menuturkan bahwa dulu ketika jalan trans Kalimantan sedang dibangun
dan kondisinya masih berantarakan, nyaris tidak pernah terdengar
adanya kasus kecelakaan di situ. Namun kini, ketika jalan tersebut
mulus tanpa lubang, ia kerap mendengar kabar tentang orang yang
meninggal sia-sia karena kecelakaan di jalan raya tersebut.
Kenyamanan yang tersedia bisa jadi justru membuat pengemudi lengah,
mengantuk, atau kurang berkonsentrasi dalam mengemudikan kendaraan.
Saya kadang-kadang secara diam-diam menganggap Tuhan kejam karena
Dia menuntun saya melewati jalan yang sama sekali tidak
menyenangkan. Jalan yang terjal, penuh lubang, kelokan, dan kerikil
tajam. Tidak jarang saya berharap agar Tuhan menuntun kita melalui
hamparan rumput dengan bebungaan yang elok dan pepohonan yang teduh,
namun Tuhan justru membawa saya melalui jalur yang tandus dan
gersang. Dan, saya mengeluh karena tidak mengerti maksud-Nya di
balik perjalanan tersebut. Pernahkah Anda merasakan apa yang pernah
saya rasakan?
Tuhan memiliki jutaan misteri yang tak terselami dalam karya dan
pemikiran-Nya. Namun, kita dapat meyakini, yaitu bahwa segala
perbuatan-Nya tentu berdasar pada kasih-Nya dan demi kebaikan kita.
Melindungi kita dari kelengahan, mencegah kita melakukan kebodohan,
juga menyiapkan berkat yang dapat kita nikmati dengan penuh
kepuasan. Dan, Tuhan menyertai kita sepanjang perjalanan, menghibur
dan menguatkan kita dalam menghadapi tantangan. --RE
MESKIPUN HARUS MENGHADAPI PERJALANAN YANG SUKAR
PENYERTAAN TUHAN MEMBUAT HATI KITA TIDAK TAWAR
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/01/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/01/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yesaya+55:1-13
Yesaya 55:1-13
1 Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan
hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum
tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa
bayaran!
2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti,
dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan?
Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan
menikmati sajian yang paling lezat.
3 Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah,
maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi
dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan
kepada Daud.
4 Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi
bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi
suku-suku bangsa;
5 sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal,
dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu,
oleh karena TUHAN, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah
Israel, yang mengagungkan engkau.
6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya
selama Ia dekat!
7 Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat
meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka
Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi
pengampunan dengan limpahnya.
8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah
jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya
jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak
kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan
roti kepada orang yang mau makan,
11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan
kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan
apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang
Kusuruhkan kepadanya.
12 Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan
dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan
bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala
pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.
13 Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai
ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi
sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak
akan lenyap.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+29-31
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+29-31
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Friday, January 25, 2013
(e-RH) Januari 26 -- LATIHAN BERTUMBUH
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 26 Januari 2013
Bacaan : Ibrani 5:11-14
Setahun: Keluaran 26-28
Nats: Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang
memiliki indra yang terlatih untuk membedakan yang baik dari
yang jahat. (Ibrani 5:14)
Judul:
LATIHAN BERTUMBUH
Bagi seorang bayi, makanan yang paling baik adalah air susu ibu.
Pada saat itu ia belum mampu mencerna makanan yang keras. Ada
beberapa bagian tubuhnya yang belum mampu mencerna makanan dengan
sempurna. Bila tetap dipaksakan mengkonsumsi makanan yang keras,
bayi itu dapat terkena penyakit sehingga proses pertumbuhannya
terganggu. Ketika usianya semakin bertambah, secara bertahap diberi
asupan makanan selain susu sampai akhirnya ia disapih. Seiring
dengan pertumbuhannya, tubuhnya semakin siap dan mampu mencerna
makanan keras denganbaik.
Dalam kehidupan rohani, kadang-kadang kita menemukan orang yang
tidak mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Ia masih
terus melakukan tindakan kurang terpuji dalam hidupnya, bahkan
melenceng jauh dari jalan Tuhan. Kondisi seperti ini menunjukkan
keadaan seseorang yang terhambat pertumbuhan rohaninya. Pertumbuhan
rohani memang tidak terjadi secara otomatis. Perlu latihan.
Latihannya dengan belajar menerapkan dan menaati firman kebenaran
sehingga secara bertahap kita semakin tajam mengenali perkara yang
baik dan yang jahat. Sikap yang terbuka untuk belajar dan senantiasa
siap diperbarui oleh Firman-Nya merupakan lahan yang subur bagi
pertumbuhan rohani. Semakin kita bertumbuh, kita akan semakin
menyerupai Kristus dan buah Roh-Nya semakin nyata dalam kehidupan
kita.
Marilah kita menilik kondisi kita masing-masing dengan saksama.
Adakah indra kita semakin peka dalam mengenali jalan Tuhan dan kita
semakin sigap dalam menaatinya? --WB
SEMAKIN DEWASA KITA BERTUMBUH SECARA ROHANI
SEMAKIN PEKA KITA DALAM MENGIKUTI JALAN KEBENARAN
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/01/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/01/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+5:11-14
Ibrani 5:11-14
11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang
sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal
mendengarkan.
12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah
seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan
asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan
susu, bukan makanan keras.
13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran
tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang
karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang
baik dari pada yang jahat.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+26-28
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+26-28
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 26 Januari 2013
Bacaan : Ibrani 5:11-14
Setahun: Keluaran 26-28
Nats: Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang
memiliki indra yang terlatih untuk membedakan yang baik dari
yang jahat. (Ibrani 5:14)
Judul:
LATIHAN BERTUMBUH
Bagi seorang bayi, makanan yang paling baik adalah air susu ibu.
Pada saat itu ia belum mampu mencerna makanan yang keras. Ada
beberapa bagian tubuhnya yang belum mampu mencerna makanan dengan
sempurna. Bila tetap dipaksakan mengkonsumsi makanan yang keras,
bayi itu dapat terkena penyakit sehingga proses pertumbuhannya
terganggu. Ketika usianya semakin bertambah, secara bertahap diberi
asupan makanan selain susu sampai akhirnya ia disapih. Seiring
dengan pertumbuhannya, tubuhnya semakin siap dan mampu mencerna
makanan keras denganbaik.
Dalam kehidupan rohani, kadang-kadang kita menemukan orang yang
tidak mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Ia masih
terus melakukan tindakan kurang terpuji dalam hidupnya, bahkan
melenceng jauh dari jalan Tuhan. Kondisi seperti ini menunjukkan
keadaan seseorang yang terhambat pertumbuhan rohaninya. Pertumbuhan
rohani memang tidak terjadi secara otomatis. Perlu latihan.
Latihannya dengan belajar menerapkan dan menaati firman kebenaran
sehingga secara bertahap kita semakin tajam mengenali perkara yang
baik dan yang jahat. Sikap yang terbuka untuk belajar dan senantiasa
siap diperbarui oleh Firman-Nya merupakan lahan yang subur bagi
pertumbuhan rohani. Semakin kita bertumbuh, kita akan semakin
menyerupai Kristus dan buah Roh-Nya semakin nyata dalam kehidupan
kita.
Marilah kita menilik kondisi kita masing-masing dengan saksama.
Adakah indra kita semakin peka dalam mengenali jalan Tuhan dan kita
semakin sigap dalam menaatinya? --WB
SEMAKIN DEWASA KITA BERTUMBUH SECARA ROHANI
SEMAKIN PEKA KITA DALAM MENGIKUTI JALAN KEBENARAN
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/01/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/01/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+5:11-14
Ibrani 5:11-14
11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang
sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal
mendengarkan.
12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah
seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan
asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan
susu, bukan makanan keras.
13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran
tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang
karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang
baik dari pada yang jahat.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+26-28
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+26-28
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Thursday, January 24, 2013
[i-kan-humor] [e-Humor] 2154 Januari/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Humor
2154, Januari 2013
Shalom,
Apa kabar? Kiranya kasih setia Tuhan menyertai kita semua. :) Mengakhiri minggu ini, e-Humor mengajak kita untuk belajar menyampaikan informasi dengan baik dan benar kepada orang yang tepat. Kalau informasi kita sampaikan kepada orang yang kurang tepat, jadinya seperti kisah humor kali ini. Mari kita simak dan jangan lupa menjawab kuis humornya, ya! Selamat berakhir pekan!
Tuhan memberkati.
Redaksi Tamu e-Humor,
Tatik Wahyuningsih
< http://humor.sabda.org/ >
2154. J JADI H
Udin: Jo, kamu tahu nggak, Julio Iglesias mau konser di Indonesia!
Bejo: Kamu tuh kalau menyebut nama 'Julio' itu 'Hulio' ... Ah, dasar kampungan. Gaul dikit gitu, lho!
Udin: Ooo... begitu, ya. (sambil berpikir sejenak)
Bejo: Iya. Memang di mana dan kapan, sih, konsernya?
Udin: Konsernya akan diadakan di Hakarta. Tadinya bulan Hanuari, tapi diundur ... kalau nggak Huni, ya Huli.
Bejo: ?&%$%$%#%@*$!
[Sumber kiriman dari: Septi Sawandi <s_s_putra(at)xxx>]
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. (Efesus 5:17) < http://alkitab.sabda.org/?Efesus+5:17 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 157: "Siapakah perempuan jahat yang, istri seorang raja, menyebabkan kematian Yohanes Pembabtis?"
- Kennedy Sirait < Kennedy.Sirait(at)xxx > = Herodias
- Pramono Ludiro < pludiro(at)xxx > = Herodias
- Martrisia Harikedua < atalya_115(at)xxx > = Herodias (anak perempuannya yang bernama Salome meminta hadiah kepala Yohanes Pembaptis) - Markus 6:21-28
- "Follow-Up Colombo" < erna.yuniati(at)xxx > = Herodias
- Erik Kristovel < erikkristovel(at)xxx > = Herodias
- Hendrik Langelo < hendrik.langelo(at)xxx > = Herodias!,,,,,(Matius 14:1-11)
- Anny S < godwithanny5ms(at)xxx > = Herodias
Jawaban e-Humor: Herodias, istri Herodes
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.
Kuis minggu ini 158: "Jemaat yang manakah yang suam-suam kuku, tidak dingin dan tidak panas?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G. dan Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2154, Januari 2013
Shalom,
Apa kabar? Kiranya kasih setia Tuhan menyertai kita semua. :) Mengakhiri minggu ini, e-Humor mengajak kita untuk belajar menyampaikan informasi dengan baik dan benar kepada orang yang tepat. Kalau informasi kita sampaikan kepada orang yang kurang tepat, jadinya seperti kisah humor kali ini. Mari kita simak dan jangan lupa menjawab kuis humornya, ya! Selamat berakhir pekan!
Tuhan memberkati.
Redaksi Tamu e-Humor,
Tatik Wahyuningsih
< http://humor.sabda.org/ >
2154. J JADI H
Udin: Jo, kamu tahu nggak, Julio Iglesias mau konser di Indonesia!
Bejo: Kamu tuh kalau menyebut nama 'Julio' itu 'Hulio' ... Ah, dasar kampungan. Gaul dikit gitu, lho!
Udin: Ooo... begitu, ya. (sambil berpikir sejenak)
Bejo: Iya. Memang di mana dan kapan, sih, konsernya?
Udin: Konsernya akan diadakan di Hakarta. Tadinya bulan Hanuari, tapi diundur ... kalau nggak Huni, ya Huli.
Bejo: ?&%$%$%#%@*$!
[Sumber kiriman dari: Septi Sawandi <s_s_putra(at)xxx>]
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. (Efesus 5:17) < http://alkitab.sabda.org/?Efesus+5:17 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 157: "Siapakah perempuan jahat yang, istri seorang raja, menyebabkan kematian Yohanes Pembabtis?"
- Kennedy Sirait < Kennedy.Sirait(at)xxx > = Herodias
- Pramono Ludiro < pludiro(at)xxx > = Herodias
- Martrisia Harikedua < atalya_115(at)xxx > = Herodias (anak perempuannya yang bernama Salome meminta hadiah kepala Yohanes Pembaptis) - Markus 6:21-28
- "Follow-Up Colombo" < erna.yuniati(at)xxx > = Herodias
- Erik Kristovel < erikkristovel(at)xxx > = Herodias
- Hendrik Langelo < hendrik.langelo(at)xxx > = Herodias!,,,,,(Matius 14:1-11)
- Anny S < godwithanny5ms(at)xxx > = Herodias
Jawaban e-Humor: Herodias, istri Herodes
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.
Kuis minggu ini 158: "Jemaat yang manakah yang suam-suam kuku, tidak dingin dan tidak panas?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G. dan Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Januari 25 -- MEMBUANG MAKANAN
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 25 Januari 2013
Bacaan : Kejadian 1
Setahun: Keluaran 23-25
Nats: ... "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan
yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang
buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. (Kejadian 1:29)
Judul:
MEMBUANG MAKANAN
National Resources Defense Counsel, badan pertahanan pangan
nasional AS, pada Agustus 2012 mengeluarkan laporan mengejutkan.
Menurut surveinya, warga AS membuang 40% makanan mereka. Nilainya
setara dengan 165 miliar dolar per tahun, atau lebih dari 10
kilogram per orang per bulan. Dampaknya luas. Warga AS menderita
obesitas paling parah di dunia. Mereka juga memboroskan penggunaan
lahan, air segar, dan sekian banyak bahan kimia. Belum lagi, limbah
makanan itu menyumbangkan 25% emisi gas metana di negeri itu.
Misalkan mereka membuang makanan hanya sebanyak 15%, 25 juta orang
akan dapat menikmati kecukupan pangan selama setahun penuh. Sebuah
potret yang membuat kita mengelus dada.
Makanan terlalu berharga untuk dihamburkan. Sadarkah Anda bahwa
makanan adalah pemberian pertama dari Allah yang tercatat dalam
Alkitab? Kejadian 1 memaparkan, Allah menciptakan alam dengan
firman-Nya. Puncaknya, Allah menciptakan manusia dan memberkati
mereka. Barulah pada ayat 29, untuk pertama kali muncul kata
"memberikan". Pemberian ini tidak lain mengacu pada makanan untuk
dikonsumsi manusia. Dan firman-Nya menegaskan, pemberian-Nya itu
sesuatu yang baik bagi kesejahteraan ciptaan-Nya.
Ketika menjumpai hidangan di meja makan, kita sedang menyambut
pemberian yang baik dari Allah. Adakah kita sungguh-sungguh mengucap
syukur atas makanan itu? Apakah kita memilih makanan secara arif?
Apakah kita makan dengan pola yang sehat, tidak berlebihan, dan
tidak menghamburkannya secara sembrono? --ARS
KETIKA KITA MENIKMATI MAKANAN
KITA MENIKMATI KEBAIKAN PEMELIHARAAN ALLAH
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/01/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/01/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+1
Kejadian 1
1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera
raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah
terang itu dari gelap.
5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah
petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
6 Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air
untuk memisahkan air dari air."
7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada
di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah
demikian.
8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan
jadilah pagi, itulah hari kedua.
9 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit
berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan
jadilah demikian.
10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu
dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas
muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon
buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada
tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis
tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang
menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu
baik.
13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.
14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala
untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang
itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan
hari-hari dan tahun-tahun,
15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu
menerangi bumi." Dan jadilah demikian.
16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni
yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil
untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang
dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.
20 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk
yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi
melintasi cakrawala."
21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan
segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam
air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa
semuanya itu baik.
22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya:
"Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air
dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah
banyak."
23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.
24 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis
makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis
binatang liar." Dan jadilah demikian.
25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis
ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah
melihat bahwa semuanya itu baik.
26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh
bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut
gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.
28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di
bumi."
29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala
tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala
pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi
makananmu.
30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara
dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala
tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.
31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat
baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+23-25
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+23-25
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 25 Januari 2013
Bacaan : Kejadian 1
Setahun: Keluaran 23-25
Nats: ... "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan
yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang
buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. (Kejadian 1:29)
Judul:
MEMBUANG MAKANAN
National Resources Defense Counsel, badan pertahanan pangan
nasional AS, pada Agustus 2012 mengeluarkan laporan mengejutkan.
Menurut surveinya, warga AS membuang 40% makanan mereka. Nilainya
setara dengan 165 miliar dolar per tahun, atau lebih dari 10
kilogram per orang per bulan. Dampaknya luas. Warga AS menderita
obesitas paling parah di dunia. Mereka juga memboroskan penggunaan
lahan, air segar, dan sekian banyak bahan kimia. Belum lagi, limbah
makanan itu menyumbangkan 25% emisi gas metana di negeri itu.
Misalkan mereka membuang makanan hanya sebanyak 15%, 25 juta orang
akan dapat menikmati kecukupan pangan selama setahun penuh. Sebuah
potret yang membuat kita mengelus dada.
Makanan terlalu berharga untuk dihamburkan. Sadarkah Anda bahwa
makanan adalah pemberian pertama dari Allah yang tercatat dalam
Alkitab? Kejadian 1 memaparkan, Allah menciptakan alam dengan
firman-Nya. Puncaknya, Allah menciptakan manusia dan memberkati
mereka. Barulah pada ayat 29, untuk pertama kali muncul kata
"memberikan". Pemberian ini tidak lain mengacu pada makanan untuk
dikonsumsi manusia. Dan firman-Nya menegaskan, pemberian-Nya itu
sesuatu yang baik bagi kesejahteraan ciptaan-Nya.
Ketika menjumpai hidangan di meja makan, kita sedang menyambut
pemberian yang baik dari Allah. Adakah kita sungguh-sungguh mengucap
syukur atas makanan itu? Apakah kita memilih makanan secara arif?
Apakah kita makan dengan pola yang sehat, tidak berlebihan, dan
tidak menghamburkannya secara sembrono? --ARS
KETIKA KITA MENIKMATI MAKANAN
KITA MENIKMATI KEBAIKAN PEMELIHARAAN ALLAH
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/01/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/01/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+1
Kejadian 1
1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera
raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah
terang itu dari gelap.
5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah
petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
6 Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air
untuk memisahkan air dari air."
7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada
di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah
demikian.
8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan
jadilah pagi, itulah hari kedua.
9 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit
berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan
jadilah demikian.
10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu
dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas
muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon
buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada
tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis
tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang
menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu
baik.
13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.
14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala
untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang
itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan
hari-hari dan tahun-tahun,
15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu
menerangi bumi." Dan jadilah demikian.
16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni
yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil
untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang
dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.
20 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk
yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi
melintasi cakrawala."
21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan
segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam
air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa
semuanya itu baik.
22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya:
"Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air
dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah
banyak."
23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.
24 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis
makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis
binatang liar." Dan jadilah demikian.
25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis
ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah
melihat bahwa semuanya itu baik.
26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh
bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut
gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.
28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di
bumi."
29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala
tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala
pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi
makananmu.
30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara
dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala
tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.
31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat
baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+23-25
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+23-25
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Wednesday, January 23, 2013
[e-Buku] Edisi 115/Januari 2013 -- Doktrin Manusia (II)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Buku -- Doktrin Manusia (II)
Edisi 115/Januari 2013
Salam kasih,
Perspektif iman Kristen sebenarnya tidak melulu soal hubungan kita dengan Sang Pencipta, tetapi juga dengan masyarakat dan lingkungan sekitar. Keberadaan dan latar belakang diciptakannya manusia dan hal-hal lainnya tentang manusia semakin penting untuk dipelajari dan dipahami. Manusia sendiri diciptakan unik sesuai gambar Allah, dan memiliki kemampuan intelektual dan moral melebihi ciptaan yang lain. Iman tentu memengaruhi bagaimana cara manusia bertingkah laku, berpikir, dan berbudaya dengan baik dan bertanggung jawab. Untuk memberikan referensi mengenai topik Doktrin Manusia, e-Buku menghadirkan dua resensi buku yang membahas tentang manusia secara alkitabiah. Selain itu, e-Buku juga menghadirkan sebuah artikel yang mengungkap beberapa faktor penghambat berkembangnya minat baca. Jadi, mari kita simak edisi ini dan tetap semangat membaca buku-buku yang bermanfaat bagi perkembangan kita. Tuhan memberkati.
Staf Redaksi e-Buku,
Amy G.
< http://gubuk.sabda.org/ >
"Ada banyak tindakan kejahatan yang lebih parah daripada membakar buku. Salah satunya adalah tidak membacanya." (Joseph Brodsky)
RESENSI 1: MANUSIA DARI PENCIPTAAN SAMPAI KEKEKALAN
Judul buku: Manusia dari Penciptaan Sampai Kekekalan
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Hendra Rey
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: Gandum Mas, Malang 2002
Ukuran buku: 14 x 21 cm
Tebal: 138 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Iman seseorang merefleksikan perilaku dan karakternya. Berangkat dari perspektif itulah, diperlukan sebuah buku pegangan pengajaran iman Kristen yang alkitabiah sebagai fondasi dalam bertingkah laku, berpikir, dan berbudaya sesuai panggilan mandat budaya.
Buku "Manusia dari Penciptaan Sampai Kekekalan" yang ditulis oleh Hendra Rey, merupakan sebuah pengantar Ilmu Budaya Dasar dalam perspektif kristiani. Penulisan buku ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dasar tentang manusia yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, buku ini juga bermanfaat untuk mendidik dan membina iman Kristen berkaitan dengan tanggung jawab manusia dalam merespons dan menjalankan panggilan mandat budaya. Pembahasan buku ini dibagi menjadi 11 bab, antara lain Manusia dan Penciptaan, Manusia dan Potensinya, Manusia dan Dosa, Manusia dan Kerja, Manusia dan Keindahan, Manusia dan Keadilan, Manusia dan Cinta Kasih, Manusia dan Kebutuhannya, Manusia dan Penderitaan, serta Manusia dan Kekekalan. Penulis menyampaikan ide dan gagasannya dengan bahasa yang jelas, lugas, dan mudah dipahami. Buku "Manusia dari Penciptaan Sampai Kekekalan" sangat direkomendasikan sebagai referensi untuk bahan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, agar ada napas dan kebenaran Kristen di dalam pengajarannya, khususnya di Universitas-universitas Kristen dan Sekolah-sekolah Tinggi Teologi.
Bagi Anda yang ingin lebih dalam mengetahui panggilan dan arti hidup kristiani, silakan baca buku ini. Dapatkan manfaat buku ini untuk memperlengkapi Anda dalam menjalankan panggilan hidup di hadapan Tuhan dan sesamanya. Soli Deo Gloria.
Peresensi: Ryan
RESENSI 2: TEOLOGI SISTEMATIKA: DOKTRIN MANUSIA
Judul buku: Teologi Sistematika Volume 2: Doktrin Manusia
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Louis Berkhof
Penerjemah: Yudha Thianto
Editor: Robby Moningka & Eliyanto
Penerbit: Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta 1994
Ukuran buku: 14 x 21 cm
Tebal: 257 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Louis Berkhof adalah seorang teolog yang sangat perhatian dengan doktrin-doktrin Kristen. Di antaranya adalah Doktrin Allah, Doktrin Kristus, Doktrin Keselamatan, Doktrin Gereja, Doktrin Akhir Zaman, dan Doktrin Manusia. Dalam bahasa aslinya, semua doktrin tersebut dibahas dalam satu buku besar. Sementara dalam Bahasa Indonesia, masing-masing doktrin dikupas secara khusus dalam satu buku.
Buku-buku tulisan Louis Berkhof yang membahas tentang doktrin dikategorikan dalam Teologi Sistematika. Di dalamnya, Louis Berkhof memaparkan tentang kebenaran alkitabiah yang menjadi dasar doktrin yang diajarkannya. Buku "Doktrin Manusia" ini banyak membahas tentang manusia. Louis mengajarkan tentang: Manusia dalam Keadaannya yang Mula-Mula, Manusia dalam Keadaan Berdosa, dan Manusia dalam Perjanjian Anugerah, yang dijelaskan lebih rinci ke dalam beberapa bab. Penjelasan penulis tentang poin-poin tersebut disusun dengan teratur sehingga mudah dipahami. Akan tetapi, ada beberapa kata yang sulit dipahami karena merupakan istilah-istilah teologis yang sulit dicari kesepadanannya dalam bahasa Indonesia. Karena keterbatasan bahasa, beberapa istilah asing dalam buku ini memang dibiarkan apa adanya. Meskipun begitu, pesan utama penulis sudah disampaikan dengan baik. Oleh karena buku ini mengupas tentang doktrin, pembaca perlu membaca dengan serius supaya dapat menangkap pesannya dengan tepat.
Bagi para hamba Tuhan dan mahasiswa teologi yang ingin menambah referensi, buku ini bisa menjadi pilihan Anda. Silakan baca buku ini dan dapatkan pengetahuan yang cukup menyeluruh tentang manusia di mata Tuhan.
Peresensi: S. Setyawati
ARTIKEL: APA YANG MENGHAMBAT PERKEMBANGAN MINAT BACA?
- Masyarakat yang Suka Mengobrol ("Chatting Society")
Menurut penelitian dari ASEAN Libraries, masyarakat negara-negara berkembang masih kental dengan budaya mengobrol dibandingkan dengan budaya membaca. Hal ini bisa kita lihat misalnya di antrean dokter atau di ruang tunggu mana saja. Kebanyakan pasien atau orang yang menunggu menghabiskan waktunya untuk mengobrol, melamun, atau tidak melakukan apa-apa. Kalau pun ada yang membaca, biasanya membaca koran atau majalah seadanya yang disediakan di ruang tunggu tersebut. Jadi, kesadaran untuk menggunakan waktu yang berharga untuk membaca masih sangat rendah.
- Pengaruh Televisi
Televisi sangat besar pengaruhnya bagi orang dewasa maupun anak-anak. Kebanyakan keluarga, baik orang tua maupun anak-anak, menghabiskan waktu luangnya di depan televisi, baik untuk menonton serial anak-anak, sinetron, maupun liputan kriminal. Meskipun program televisi itu tidak salah, tetapi jika mengonsumsinya terlalu banyak, dapat menyita waktu yang berharga yang seharusnya bisa dialokasikan untuk hal yang lebih bermanfaat, yaitu membaca bacaan-bacaan yang bermutu karena sebetulnya membaca dan menonton itu adalah makanan bagi mental. Apakah kita akan mengenyangkan mental kita dengan makanan siap saji ("junk food") yang tidak bergizi atau makanan mental yang bergizi? Semua pilihan ada di tangan kita sendiri. Tetapi yang sangat penting kalau kita ingin anak kita bertumbuh dengan baik secara mental, kita harus membatasi konsumsinya terhadap televisi, apalagi jika program-programnya sangat tidak mendidik, berisi kekerasan, atau pornografi. Kita bisa alihkan dengan membaca sambil diselingi film-film dari VCD yang bisa kita kontrol mutunya, seperti film-film tentang ilmu pengetahuan, budi pekerti, dan sebagainya. Di samping itu, kita sebagai orang tua juga harus bisa menjadi teladan supaya kita sendiri tidak menjadi seorang pecandu televisi.
- Buku Bukan Prioritas
Umumnya, di negara yang sedang berkembang, masyarakatnya masih berjuang dalam masalah ekonomi, sehingga fokus kehidupan lebih pada pemenuhan kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, dan papan; baru kemudian merambat ke barang-barang kebutuhan lain yang lebih sekunder. Tetapi, masyarakat pada umumnya belum memunyai kesadaran yang tinggi terhadap pendidikan dan buku. Makin rendah kesadaran pendidikan seseorang, maka prioritasnya lebih ke barang yang bernilai jual dibandingkan dengan ilmu yang bersifat abstrak. Ini bisa terlihat dari prioritas kita sendiri. Jika kita memunyai uang lebih, apa yang kita rencanakan? Mengganti handphone lama dengan handphone baru? Membeli baju baru, membeli perhiasan baru? Ataukah kita membeli buku bagi diri kita dan anak-anak kita? Kadang-kadang harga buku begitu mahal terutama buku-buku impor. Apakah kita masih punya minat untuk membelinya, meskipun kita tahu buku itu sangat bagus sebagai investasi pengetahuan bagi anak-anak kita? Keluarga-keluarga yang sudah tinggi kesadarannya akan pendidikan, bahkan menganggarkan sebagian dari penghasilannya untuk membeli buku. Ini adalah suatu tindakan yang sangat positif untuk meningkatkan minat baca keluarga.
- Kurangnya Fasilitas ("Resources")
Kondisi lingkungan dan masyarakat memang sangat memengaruhi budaya baca ini. Di negara-negara berkembang yang masih berkutat di seputar masalah ekonomi atau politik, pendidikan ditempatkan di urutan kesekian sehingga perpustakaan merupakan suatu hal yang langka di masyarakat. Kalau pun ada, kebanyakan adanya di sekolah atau universitas dan itu pun dengan jumlah buku yang kurang memadai. Masalah ini bukan hanya menjadi masalah pemerintah saja, melainkan juga menjadi masalah keluarga-keluarga yang merupakan inti dari masyarakat itu sendiri. Keluarga-keluarga yang masih bergumul dengan masalah ekonomi, boro-boro memikirkan buku, memikirkan urusan perut saja masih terengah-engah. Keluarga-keluarga yang lebih mampu, orientasinya juga lebih ke materi seperti yang telah dijelaskan di atas. Jadi, fasilitas yang kurang, yaitu buku maupun perpustakaan itu sendiri, turut memperlambat bertumbuhnya budaya membaca.
Tetapi, apakah kita akan tinggal diam dengan segala hambatan ini? Apakah kita akan menuntut pemerintah, masyarakat, atau sekolah untuk menyediakan perpustakaan bagi kita dan bagi anak-anak kita? Sebelum kita menuntut orang lain, baiklah kita menuntut diri kita sendiri. Mulailah dari diri kita sendiri, dari keluarga kita sendiri, dan dari anak-anak kita sendiri, supaya budaya membaca ini bisa bertumbuh, sehingga akhirnya dapat tercipta masyarakat yang memunyai budaya membaca.
Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Cara Menumbuhkan Minat Baca Anak
Judul bab: Pendahuluan -- Apa Rahasia Negara-Negara Maju?
Penulis: Anna Yulia
Penerbit: Elex Media Komputindo, Jakarta 2005
Halaman: xii -- xvi
Kontak: buku(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Ami G., dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Buku -- Doktrin Manusia (II)
Edisi 115/Januari 2013
Salam kasih,
Perspektif iman Kristen sebenarnya tidak melulu soal hubungan kita dengan Sang Pencipta, tetapi juga dengan masyarakat dan lingkungan sekitar. Keberadaan dan latar belakang diciptakannya manusia dan hal-hal lainnya tentang manusia semakin penting untuk dipelajari dan dipahami. Manusia sendiri diciptakan unik sesuai gambar Allah, dan memiliki kemampuan intelektual dan moral melebihi ciptaan yang lain. Iman tentu memengaruhi bagaimana cara manusia bertingkah laku, berpikir, dan berbudaya dengan baik dan bertanggung jawab. Untuk memberikan referensi mengenai topik Doktrin Manusia, e-Buku menghadirkan dua resensi buku yang membahas tentang manusia secara alkitabiah. Selain itu, e-Buku juga menghadirkan sebuah artikel yang mengungkap beberapa faktor penghambat berkembangnya minat baca. Jadi, mari kita simak edisi ini dan tetap semangat membaca buku-buku yang bermanfaat bagi perkembangan kita. Tuhan memberkati.
Staf Redaksi e-Buku,
Amy G.
< http://gubuk.sabda.org/ >
"Ada banyak tindakan kejahatan yang lebih parah daripada membakar buku. Salah satunya adalah tidak membacanya." (Joseph Brodsky)
RESENSI 1: MANUSIA DARI PENCIPTAAN SAMPAI KEKEKALAN
Judul buku: Manusia dari Penciptaan Sampai Kekekalan
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Hendra Rey
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: Gandum Mas, Malang 2002
Ukuran buku: 14 x 21 cm
Tebal: 138 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Iman seseorang merefleksikan perilaku dan karakternya. Berangkat dari perspektif itulah, diperlukan sebuah buku pegangan pengajaran iman Kristen yang alkitabiah sebagai fondasi dalam bertingkah laku, berpikir, dan berbudaya sesuai panggilan mandat budaya.
Buku "Manusia dari Penciptaan Sampai Kekekalan" yang ditulis oleh Hendra Rey, merupakan sebuah pengantar Ilmu Budaya Dasar dalam perspektif kristiani. Penulisan buku ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dasar tentang manusia yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, buku ini juga bermanfaat untuk mendidik dan membina iman Kristen berkaitan dengan tanggung jawab manusia dalam merespons dan menjalankan panggilan mandat budaya. Pembahasan buku ini dibagi menjadi 11 bab, antara lain Manusia dan Penciptaan, Manusia dan Potensinya, Manusia dan Dosa, Manusia dan Kerja, Manusia dan Keindahan, Manusia dan Keadilan, Manusia dan Cinta Kasih, Manusia dan Kebutuhannya, Manusia dan Penderitaan, serta Manusia dan Kekekalan. Penulis menyampaikan ide dan gagasannya dengan bahasa yang jelas, lugas, dan mudah dipahami. Buku "Manusia dari Penciptaan Sampai Kekekalan" sangat direkomendasikan sebagai referensi untuk bahan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, agar ada napas dan kebenaran Kristen di dalam pengajarannya, khususnya di Universitas-universitas Kristen dan Sekolah-sekolah Tinggi Teologi.
Bagi Anda yang ingin lebih dalam mengetahui panggilan dan arti hidup kristiani, silakan baca buku ini. Dapatkan manfaat buku ini untuk memperlengkapi Anda dalam menjalankan panggilan hidup di hadapan Tuhan dan sesamanya. Soli Deo Gloria.
Peresensi: Ryan
RESENSI 2: TEOLOGI SISTEMATIKA: DOKTRIN MANUSIA
Judul buku: Teologi Sistematika Volume 2: Doktrin Manusia
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Louis Berkhof
Penerjemah: Yudha Thianto
Editor: Robby Moningka & Eliyanto
Penerbit: Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta 1994
Ukuran buku: 14 x 21 cm
Tebal: 257 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --
Louis Berkhof adalah seorang teolog yang sangat perhatian dengan doktrin-doktrin Kristen. Di antaranya adalah Doktrin Allah, Doktrin Kristus, Doktrin Keselamatan, Doktrin Gereja, Doktrin Akhir Zaman, dan Doktrin Manusia. Dalam bahasa aslinya, semua doktrin tersebut dibahas dalam satu buku besar. Sementara dalam Bahasa Indonesia, masing-masing doktrin dikupas secara khusus dalam satu buku.
Buku-buku tulisan Louis Berkhof yang membahas tentang doktrin dikategorikan dalam Teologi Sistematika. Di dalamnya, Louis Berkhof memaparkan tentang kebenaran alkitabiah yang menjadi dasar doktrin yang diajarkannya. Buku "Doktrin Manusia" ini banyak membahas tentang manusia. Louis mengajarkan tentang: Manusia dalam Keadaannya yang Mula-Mula, Manusia dalam Keadaan Berdosa, dan Manusia dalam Perjanjian Anugerah, yang dijelaskan lebih rinci ke dalam beberapa bab. Penjelasan penulis tentang poin-poin tersebut disusun dengan teratur sehingga mudah dipahami. Akan tetapi, ada beberapa kata yang sulit dipahami karena merupakan istilah-istilah teologis yang sulit dicari kesepadanannya dalam bahasa Indonesia. Karena keterbatasan bahasa, beberapa istilah asing dalam buku ini memang dibiarkan apa adanya. Meskipun begitu, pesan utama penulis sudah disampaikan dengan baik. Oleh karena buku ini mengupas tentang doktrin, pembaca perlu membaca dengan serius supaya dapat menangkap pesannya dengan tepat.
Bagi para hamba Tuhan dan mahasiswa teologi yang ingin menambah referensi, buku ini bisa menjadi pilihan Anda. Silakan baca buku ini dan dapatkan pengetahuan yang cukup menyeluruh tentang manusia di mata Tuhan.
Peresensi: S. Setyawati
ARTIKEL: APA YANG MENGHAMBAT PERKEMBANGAN MINAT BACA?
- Masyarakat yang Suka Mengobrol ("Chatting Society")
Menurut penelitian dari ASEAN Libraries, masyarakat negara-negara berkembang masih kental dengan budaya mengobrol dibandingkan dengan budaya membaca. Hal ini bisa kita lihat misalnya di antrean dokter atau di ruang tunggu mana saja. Kebanyakan pasien atau orang yang menunggu menghabiskan waktunya untuk mengobrol, melamun, atau tidak melakukan apa-apa. Kalau pun ada yang membaca, biasanya membaca koran atau majalah seadanya yang disediakan di ruang tunggu tersebut. Jadi, kesadaran untuk menggunakan waktu yang berharga untuk membaca masih sangat rendah.
- Pengaruh Televisi
Televisi sangat besar pengaruhnya bagi orang dewasa maupun anak-anak. Kebanyakan keluarga, baik orang tua maupun anak-anak, menghabiskan waktu luangnya di depan televisi, baik untuk menonton serial anak-anak, sinetron, maupun liputan kriminal. Meskipun program televisi itu tidak salah, tetapi jika mengonsumsinya terlalu banyak, dapat menyita waktu yang berharga yang seharusnya bisa dialokasikan untuk hal yang lebih bermanfaat, yaitu membaca bacaan-bacaan yang bermutu karena sebetulnya membaca dan menonton itu adalah makanan bagi mental. Apakah kita akan mengenyangkan mental kita dengan makanan siap saji ("junk food") yang tidak bergizi atau makanan mental yang bergizi? Semua pilihan ada di tangan kita sendiri. Tetapi yang sangat penting kalau kita ingin anak kita bertumbuh dengan baik secara mental, kita harus membatasi konsumsinya terhadap televisi, apalagi jika program-programnya sangat tidak mendidik, berisi kekerasan, atau pornografi. Kita bisa alihkan dengan membaca sambil diselingi film-film dari VCD yang bisa kita kontrol mutunya, seperti film-film tentang ilmu pengetahuan, budi pekerti, dan sebagainya. Di samping itu, kita sebagai orang tua juga harus bisa menjadi teladan supaya kita sendiri tidak menjadi seorang pecandu televisi.
- Buku Bukan Prioritas
Umumnya, di negara yang sedang berkembang, masyarakatnya masih berjuang dalam masalah ekonomi, sehingga fokus kehidupan lebih pada pemenuhan kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, dan papan; baru kemudian merambat ke barang-barang kebutuhan lain yang lebih sekunder. Tetapi, masyarakat pada umumnya belum memunyai kesadaran yang tinggi terhadap pendidikan dan buku. Makin rendah kesadaran pendidikan seseorang, maka prioritasnya lebih ke barang yang bernilai jual dibandingkan dengan ilmu yang bersifat abstrak. Ini bisa terlihat dari prioritas kita sendiri. Jika kita memunyai uang lebih, apa yang kita rencanakan? Mengganti handphone lama dengan handphone baru? Membeli baju baru, membeli perhiasan baru? Ataukah kita membeli buku bagi diri kita dan anak-anak kita? Kadang-kadang harga buku begitu mahal terutama buku-buku impor. Apakah kita masih punya minat untuk membelinya, meskipun kita tahu buku itu sangat bagus sebagai investasi pengetahuan bagi anak-anak kita? Keluarga-keluarga yang sudah tinggi kesadarannya akan pendidikan, bahkan menganggarkan sebagian dari penghasilannya untuk membeli buku. Ini adalah suatu tindakan yang sangat positif untuk meningkatkan minat baca keluarga.
- Kurangnya Fasilitas ("Resources")
Kondisi lingkungan dan masyarakat memang sangat memengaruhi budaya baca ini. Di negara-negara berkembang yang masih berkutat di seputar masalah ekonomi atau politik, pendidikan ditempatkan di urutan kesekian sehingga perpustakaan merupakan suatu hal yang langka di masyarakat. Kalau pun ada, kebanyakan adanya di sekolah atau universitas dan itu pun dengan jumlah buku yang kurang memadai. Masalah ini bukan hanya menjadi masalah pemerintah saja, melainkan juga menjadi masalah keluarga-keluarga yang merupakan inti dari masyarakat itu sendiri. Keluarga-keluarga yang masih bergumul dengan masalah ekonomi, boro-boro memikirkan buku, memikirkan urusan perut saja masih terengah-engah. Keluarga-keluarga yang lebih mampu, orientasinya juga lebih ke materi seperti yang telah dijelaskan di atas. Jadi, fasilitas yang kurang, yaitu buku maupun perpustakaan itu sendiri, turut memperlambat bertumbuhnya budaya membaca.
Tetapi, apakah kita akan tinggal diam dengan segala hambatan ini? Apakah kita akan menuntut pemerintah, masyarakat, atau sekolah untuk menyediakan perpustakaan bagi kita dan bagi anak-anak kita? Sebelum kita menuntut orang lain, baiklah kita menuntut diri kita sendiri. Mulailah dari diri kita sendiri, dari keluarga kita sendiri, dan dari anak-anak kita sendiri, supaya budaya membaca ini bisa bertumbuh, sehingga akhirnya dapat tercipta masyarakat yang memunyai budaya membaca.
Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Cara Menumbuhkan Minat Baca Anak
Judul bab: Pendahuluan -- Apa Rahasia Negara-Negara Maju?
Penulis: Anna Yulia
Penerbit: Elex Media Komputindo, Jakarta 2005
Halaman: xii -- xvi
Kontak: buku(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Ami G., dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
BULETIN DOA - Edisi Januari 2013, Vol.05 No.71 -- Doa dan Misi (2)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
BULETIN DOA -- Doa dan Misi (2)
Edisi Januari 2013, Vol.05 No.71
Shalom,
Kita mungkin pernah mendengar beberapa orang mengatakan bahwa mereka kekurangan orang untuk mengerjakan ladang pelayanan yang sudah Tuhan percayakan kepada mereka. Namun, pertanyaannya adalah apakah mereka sudah memohon kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh untuk menyediakan pekerja. Berdoa bagi jiwa-jiwa yang akan dituai merupakan hal yang penting, tetapi berdoa supaya Tuhan mempersiapkan pekerja juga tidak kalah pentingnya. Selamat membaca. Tuhan memberkati.
Redaksi Tamu e-Doa,
Novita Yuniarti
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: DOA MENYEDIAKAN PEKERJA
Tuhan mengajarkan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka harus berdoa dan juga mengajar bagaimana mereka harus berdoa. Dalam Matius 9:37-38, Tuhan mengungkapkan secara langsung tentang satu hal yang harus mereka ingat. Dalam sudut pandang tuaian yang begitu melimpah dan kebutuhan akan penuai, mereka harus berseru kepada Tuan yang empunya tuaian untuk mengirim pekerja-pekerja. Ia ingin mereka mengerti bahwa doa bukanlah sesuatu yang egois; doa adalah kuasa yang membawa berkat bagi orang lain. Bapa adalah Tuan dari tuaian itu. Saat kita berdoa memohon Roh Kudus, kita harus berdoa kepada-Nya untuk mempersiapkan dan mengirim pekerja-pekerja-Nya untuk pekerjaan itu.
Mengapa Ia menyuruh para murid berdoa untuk hal itu? Tidakkah Ia dapat mendoakannya? Bukankah satu doa saja dari-Nya akan lebih manjur daripada seribu doa yang dinaikkan oleh murid-murid-Nya? Apakah Tuhan, Tuan dari tuaian itu, tidak menyadari kebutuhan tersebut? Dan, bukankah dalam waktu yang ditentukan-Nya, Ia akan mengirim para pekerja itu tanpa doa-doa yang dinaikkan oleh para murid? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan menuntun kita kepada rahasia terdalam dari doa dan kuasanya di dalam Kerajaan Allah. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu akan meyakinkan kita, bahwa doa benar-benar merupakan sebuah kuasa yang sangat memengaruhi pengumpulan tuaian dan kedatangan Kerajaan Allah. Doa bukanlah suatu kegiatan atau sebuah pertunjukan. Tuhan Yesus adalah Kebenaran itu sendiri; apa pun yang Ia katakan adalah kebenaran (Matius 9:36). Yesus melakukan hal itu karena Dia tahu bahwa doa-doa para murid dibutuhkan dan akan menolong.
Selubung yang melingkupi dunia yang tak terlihat oleh manusia, terlihat transparan oleh jiwa manusia Yesus yang kudus. Ia telah memerhatikan dengan saksama hubungan sebab akibat dalam dunia roh yang tersembunyi. Ia memerhatikan dalam firman Tuhan, bagaimana Allah memanggil orang-orang seperti Abraham, Musa, Yosua, Samuel, dan Daniel, serta memberi mereka kuasa untuk memimpin umat Allah di dalam nama-Nya. Allah juga memberi mereka otoritas untuk meminta pertolongan kuasa surgawi kapan pun mereka membutuhkannya. Yesus mengetahui bahwa pekerjaan Allah telah dipercayakan kepada orang-orang itu di masa lampau dan kepada diri-Nya untuk beberapa saat di bumi. Sekarang, kuasa itu akan diteruskan ke tangan murid-murid-Nya. Ia tahu bahwa pada saat mereka diberi tanggung jawab pekerjaan ini, hal itu tidak akan menjadi sebuah pertunjukan semata. Keberhasilan pekerjaan ini bergantung pada para murid dan kesetiaan mereka.
Sebagai seorang pribadi yang terbatas di dalam tubuh dan kehidupan manusia, Yesus merasakan betapa kecilnya pencapaian yang dapat dilakukan dalam kunjungan singkat-Nya di antara domba-domba yang berkeliaran di sekitar-Nya itu. Ia menghendaki agar domba-domba itu dapat dipelihara dengan layak. Oleh sebab itu, Ia menyuruh para murid untuk mulai berdoa. Saat mereka mengambil alih pekerjaan ini dari-Nya, hanya ada satu permohonan utama yang mereka naikkan, yaitu: supaya Tuan yang memunyai tuaian itu mengirimkan pekerja-pekerja untuk menuai hasil panen-Nya, namun karena Ia membuat pekerjaan itu bergantung pada para murid, Ia juga memberikan otoritas kepada mereka untuk meminta penambahan pekerja kepada-Nya dan membuat persediaan pekerja itu bergantung pada doa-doa mereka.
Betapa sedikitnya orang Kristen yang merasakan dan meratapi kebutuhan akan pekerja bagi dunia yang begitu siap untuk dituai. Sangat sedikit yang percaya bahwa persediaan pekerja itu bergantung pada doa, dan bahwa doa akan benar-benar menyediakan pekerja (Lukas 11:8c). Kurangnya jumlah pekerja sudah diketahui dan didiskusikan, usaha untuk menyediakannya kadang-kadang juga sudah dilakukan. Tetapi, sedikitnya beban yang diterima oleh domba-domba yang berkeliaran tanpa gembala ini muncul dari kecilnya iman, bahwa Tuhan yang empunya tuaian itu akan, sebagai jawaban doa, mengirimkan pekerja-pekerja-Nya, dan kecilnya keyakinan yang teguh bahwa tanpa doa-doa ini, ladang yang sudah siap dituai itu akan binasa. Tanpa doa, ladang yang sudah siap dituai akan membusuk. Allah telah menyerahkan pekerjaan ini kepada gereja-Nya. Ia telah membuat diri-Nya terikat dengan mereka sebagai tubuh-Nya, yang melaluinya, pekerjaan itu akan terlaksana. Kuasa yang diberikan Allah kepada umat-Nya untuk melakukan pekerjaan itu di surga dan di bumi benar-benar nyata; jumlah pekerja dan banyaknya tuaian itu benar-benar bergantung pada doa-doa mereka.
Mengapa kita tidak menaati perintah sang Guru dengan sepenuh hati dan lebih sungguh-sungguh berseru demi pekerja-pekerja? Ada dua alasan. Pertama, kita kehilangan rasa belas kasihan Yesus yang memunculkan permohonan doa itu. Orang-orang percaya harus belajar untuk mengasihi sesama seperti diri mereka sendiri, dan hidup sepenuhnya untuk kemuliaan Allah dalam hubungan mereka dengan sesama orang percaya. Hukum pertama yang diberikan Bapa kepada orang-orang yang sudah ditebus adalah agar mereka menerima jiwa yang terhilang, sebagai beban yang dipercayakan oleh Tuhan. Menerima mereka yang terhilang bukan hanya sebagai tuaian, melainkan juga sebagai objek kasih dan perhatian. Kemudian, belas kasihan terhadap orang-orang yang terhilang dan tanpa harapan itu akan menyentuh hati Anda, sehingga seruan yang dinaikkan disertai dengan ketulusan yang diperbarui.
Kedua, kita memiliki kepercayaan yang begitu kecil bahwa doa dapat memberikan suatu hasil yang menentukan. Kita tidak cukup dekat dengan Tuhan untuk mampu meyakini bahwa Ia akan menjawab doa kita. Kita tidak sepenuhnya berserah pada pemeliharaan dan Kerajaan-Nya. Namun demikian, iman kita yang kecil itu dapat teratasi jika kita memohon pertolongan. Marilah kita berdoa bagi kesatuan hidup dengan Kristus, sehingga belas kasihan-Nya juga mengalir kepada kita dan Roh-Nya meyakinkan kita bahwa doa-doa kita didengar.
Doa yang semacam itu akan mendapat berkat ganda. Pertama, akan muncul suatu keinginan agar jumlah orang yang menyerahkan diri dalam pelayan kepada-Nya mengalami peningkatan. Suatu masa di mana tidak ditemukan seorang pun untuk melayani Tuhan sebagai pendeta, misionaris, atau pengajar firman Tuhan, akan menjadi aib bagi gereja Kristus. Apabila anak-anak Tuhan membawa hal ini dalam doa, hal itu akan diberikan kepada mereka. Sekarang, Tuhan Yesus adalah Tuan dari tuaian itu. Ia telah dimuliakan untuk menganugerahkan karunia Roh. Ia menghendaki agar karunia-karunia manusia dipenuhi oleh Roh kudus, tetapi pemenuhan dan pendistribusian karunia-karunia ini bergantung pada kerja sama anggota-anggota yang bersama-sama dengan Dia. Doa akan menuntun kepada kerja sama yang seperti itu, dan akan menggerakkan mereka yang berdoa untuk percaya bahwa mereka akan menemukan orang-orang dan tujuan pelayanan mereka.
Kedua, setiap orang percaya adalah seorang pekerja. Sebagai anak-anak Allah, kita telah ditebus demi pelayanan dan pekerjaan yang sedang menanti kita. Yang harus menjadi doa kita adalah agar setiap orang dipenuhi oleh roh ketaatan, sehingga tidak seorang pun yang ditemukan berpangku tangan di dalam kebun anggur. Di mana pun terdapat keluhan mengenai pekerja yang cocok bagi pekerjaan Tuhan, doa memberikan janji untuk memenuhinya. Tuhan selalu siap dan mampu menyediakan. Kadang kala hal itu membutuhkan waktu dan doa yang tekun, tetapi perintah yang Yesus berikan untuk meminta kepada Tuan yang empunya tuaian merupakan jaminan, bahwa doa yang dinaikkan itu akan didengar.
Kuasa untuk menyediakan kebutuhan dunia dan menyiapkan para pelayan bagi pekerjaan Tuhan, telah diberikan kepada kita di dalam doa. Tuan yang empunya tuaian itu akan mendengar. Marilah kita menyisihkan waktu dan memberikan seluruh diri kita pada pekerjaan syafaat, maka Ia akan menuntun kita ke persekutuan ke dalam hati Kristus yang penuh belas kasihan, yang mendorong-Nya untuk menyuruh kita berdoa. Hal itu juga akan memberi kita pemahaman akan posisi agung kita sebagai anak-anak Raja, yang akan menghargai kebersamaan dengan Allah yang Mahabesar di dalam kemajuan kerajaan-Nya. Kita akan merasa bahwa kita adalah benar-benar rekan sekerja Allah di bumi ini, sebab kepada kita telah dipercayakan sebagian dari pekerjaan-Nya. Kita akan menjadi orang-orang yang ikut ambil bagian dalam mengerjakan jiwa.
Tuhan, Ajarlah Kami Berdoa
Terpujilah Allah! Engkau telah memberi kami pelajaran yang mengagumkan untuk kami pelajari. Dengan rendah hati, kami memohon agar Engkau mengizinkan kami melihat kenyataan rohani ini. Di hadapan kami terdapat tuaian besar yang sedang menghilang, sembari menunggu murid-murid-Mu yang terkantuk-kantuk memberi tanda bagi pekerja untuk datang. Tuhan, ajarlah kami untuk melihat tuaian ini dengan hati yang penuh belas kasihan. Terlalu sedikit pekerja, ya Tuhan. Tunjukkanlah kepada kami betapa berdosanya apabila kami kurang berdoa dan memiliki iman yang kecil, padahal Tuan yang empunya tuaian itu sangat mampu dan siap mengirim pekerja-pekerja-Nya. Tunjukkanlah kepada kami bahwa Tuan itu memang benar-benar menunggu doa, yang jawabannya telah dijanjikan-Nya. Kami adalah para murid yang menerima tugas berdoa yang Dia berikan itu. Tuhan, tunjukkanlah kepada kami bagaimana Engkau dapat mengembuskan Roh-Mu ke dalam kami, sehingga belas kasihan yang dari pada-Mu dan iman terhadap janji-Mu akan membangunkan kami, untuk tak henti-hentinya menaikkan doa yang berkemenangan. Kami berterima kasih untuk hari-hari di mana Engkau mengajar kami berseru siang dan malam, memohon pekerja-pekerja agar dikirimkan. Tuhan, embuskanlah Roh-Mu kepada setiap anak-anak-Mu. Biarkanlah mereka belajar untuk hidup hanya demi kerajaan dan kemuliaan Tuhan, dan tersadar secara iman mengenai apa yang dapat dicapai oleh doa. Amin. (t/Yudo)
Diterjemahkan dari:
Judul buku: With Christ in the School of Prayer
Judul asli artikel: Prayer Provides Laborers
Penulis: Andrew Murray
Penerbit: Whitaker House
Halaman: 51 -- 55
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Sigit, dan Novita Yuniarti
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No.0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
BULETIN DOA -- Doa dan Misi (2)
Edisi Januari 2013, Vol.05 No.71
Shalom,
Kita mungkin pernah mendengar beberapa orang mengatakan bahwa mereka kekurangan orang untuk mengerjakan ladang pelayanan yang sudah Tuhan percayakan kepada mereka. Namun, pertanyaannya adalah apakah mereka sudah memohon kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh untuk menyediakan pekerja. Berdoa bagi jiwa-jiwa yang akan dituai merupakan hal yang penting, tetapi berdoa supaya Tuhan mempersiapkan pekerja juga tidak kalah pentingnya. Selamat membaca. Tuhan memberkati.
Redaksi Tamu e-Doa,
Novita Yuniarti
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: DOA MENYEDIAKAN PEKERJA
Tuhan mengajarkan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka harus berdoa dan juga mengajar bagaimana mereka harus berdoa. Dalam Matius 9:37-38, Tuhan mengungkapkan secara langsung tentang satu hal yang harus mereka ingat. Dalam sudut pandang tuaian yang begitu melimpah dan kebutuhan akan penuai, mereka harus berseru kepada Tuan yang empunya tuaian untuk mengirim pekerja-pekerja. Ia ingin mereka mengerti bahwa doa bukanlah sesuatu yang egois; doa adalah kuasa yang membawa berkat bagi orang lain. Bapa adalah Tuan dari tuaian itu. Saat kita berdoa memohon Roh Kudus, kita harus berdoa kepada-Nya untuk mempersiapkan dan mengirim pekerja-pekerja-Nya untuk pekerjaan itu.
Mengapa Ia menyuruh para murid berdoa untuk hal itu? Tidakkah Ia dapat mendoakannya? Bukankah satu doa saja dari-Nya akan lebih manjur daripada seribu doa yang dinaikkan oleh murid-murid-Nya? Apakah Tuhan, Tuan dari tuaian itu, tidak menyadari kebutuhan tersebut? Dan, bukankah dalam waktu yang ditentukan-Nya, Ia akan mengirim para pekerja itu tanpa doa-doa yang dinaikkan oleh para murid? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan menuntun kita kepada rahasia terdalam dari doa dan kuasanya di dalam Kerajaan Allah. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu akan meyakinkan kita, bahwa doa benar-benar merupakan sebuah kuasa yang sangat memengaruhi pengumpulan tuaian dan kedatangan Kerajaan Allah. Doa bukanlah suatu kegiatan atau sebuah pertunjukan. Tuhan Yesus adalah Kebenaran itu sendiri; apa pun yang Ia katakan adalah kebenaran (Matius 9:36). Yesus melakukan hal itu karena Dia tahu bahwa doa-doa para murid dibutuhkan dan akan menolong.
Selubung yang melingkupi dunia yang tak terlihat oleh manusia, terlihat transparan oleh jiwa manusia Yesus yang kudus. Ia telah memerhatikan dengan saksama hubungan sebab akibat dalam dunia roh yang tersembunyi. Ia memerhatikan dalam firman Tuhan, bagaimana Allah memanggil orang-orang seperti Abraham, Musa, Yosua, Samuel, dan Daniel, serta memberi mereka kuasa untuk memimpin umat Allah di dalam nama-Nya. Allah juga memberi mereka otoritas untuk meminta pertolongan kuasa surgawi kapan pun mereka membutuhkannya. Yesus mengetahui bahwa pekerjaan Allah telah dipercayakan kepada orang-orang itu di masa lampau dan kepada diri-Nya untuk beberapa saat di bumi. Sekarang, kuasa itu akan diteruskan ke tangan murid-murid-Nya. Ia tahu bahwa pada saat mereka diberi tanggung jawab pekerjaan ini, hal itu tidak akan menjadi sebuah pertunjukan semata. Keberhasilan pekerjaan ini bergantung pada para murid dan kesetiaan mereka.
Sebagai seorang pribadi yang terbatas di dalam tubuh dan kehidupan manusia, Yesus merasakan betapa kecilnya pencapaian yang dapat dilakukan dalam kunjungan singkat-Nya di antara domba-domba yang berkeliaran di sekitar-Nya itu. Ia menghendaki agar domba-domba itu dapat dipelihara dengan layak. Oleh sebab itu, Ia menyuruh para murid untuk mulai berdoa. Saat mereka mengambil alih pekerjaan ini dari-Nya, hanya ada satu permohonan utama yang mereka naikkan, yaitu: supaya Tuan yang memunyai tuaian itu mengirimkan pekerja-pekerja untuk menuai hasil panen-Nya, namun karena Ia membuat pekerjaan itu bergantung pada para murid, Ia juga memberikan otoritas kepada mereka untuk meminta penambahan pekerja kepada-Nya dan membuat persediaan pekerja itu bergantung pada doa-doa mereka.
Betapa sedikitnya orang Kristen yang merasakan dan meratapi kebutuhan akan pekerja bagi dunia yang begitu siap untuk dituai. Sangat sedikit yang percaya bahwa persediaan pekerja itu bergantung pada doa, dan bahwa doa akan benar-benar menyediakan pekerja (Lukas 11:8c). Kurangnya jumlah pekerja sudah diketahui dan didiskusikan, usaha untuk menyediakannya kadang-kadang juga sudah dilakukan. Tetapi, sedikitnya beban yang diterima oleh domba-domba yang berkeliaran tanpa gembala ini muncul dari kecilnya iman, bahwa Tuhan yang empunya tuaian itu akan, sebagai jawaban doa, mengirimkan pekerja-pekerja-Nya, dan kecilnya keyakinan yang teguh bahwa tanpa doa-doa ini, ladang yang sudah siap dituai itu akan binasa. Tanpa doa, ladang yang sudah siap dituai akan membusuk. Allah telah menyerahkan pekerjaan ini kepada gereja-Nya. Ia telah membuat diri-Nya terikat dengan mereka sebagai tubuh-Nya, yang melaluinya, pekerjaan itu akan terlaksana. Kuasa yang diberikan Allah kepada umat-Nya untuk melakukan pekerjaan itu di surga dan di bumi benar-benar nyata; jumlah pekerja dan banyaknya tuaian itu benar-benar bergantung pada doa-doa mereka.
Mengapa kita tidak menaati perintah sang Guru dengan sepenuh hati dan lebih sungguh-sungguh berseru demi pekerja-pekerja? Ada dua alasan. Pertama, kita kehilangan rasa belas kasihan Yesus yang memunculkan permohonan doa itu. Orang-orang percaya harus belajar untuk mengasihi sesama seperti diri mereka sendiri, dan hidup sepenuhnya untuk kemuliaan Allah dalam hubungan mereka dengan sesama orang percaya. Hukum pertama yang diberikan Bapa kepada orang-orang yang sudah ditebus adalah agar mereka menerima jiwa yang terhilang, sebagai beban yang dipercayakan oleh Tuhan. Menerima mereka yang terhilang bukan hanya sebagai tuaian, melainkan juga sebagai objek kasih dan perhatian. Kemudian, belas kasihan terhadap orang-orang yang terhilang dan tanpa harapan itu akan menyentuh hati Anda, sehingga seruan yang dinaikkan disertai dengan ketulusan yang diperbarui.
Kedua, kita memiliki kepercayaan yang begitu kecil bahwa doa dapat memberikan suatu hasil yang menentukan. Kita tidak cukup dekat dengan Tuhan untuk mampu meyakini bahwa Ia akan menjawab doa kita. Kita tidak sepenuhnya berserah pada pemeliharaan dan Kerajaan-Nya. Namun demikian, iman kita yang kecil itu dapat teratasi jika kita memohon pertolongan. Marilah kita berdoa bagi kesatuan hidup dengan Kristus, sehingga belas kasihan-Nya juga mengalir kepada kita dan Roh-Nya meyakinkan kita bahwa doa-doa kita didengar.
Doa yang semacam itu akan mendapat berkat ganda. Pertama, akan muncul suatu keinginan agar jumlah orang yang menyerahkan diri dalam pelayan kepada-Nya mengalami peningkatan. Suatu masa di mana tidak ditemukan seorang pun untuk melayani Tuhan sebagai pendeta, misionaris, atau pengajar firman Tuhan, akan menjadi aib bagi gereja Kristus. Apabila anak-anak Tuhan membawa hal ini dalam doa, hal itu akan diberikan kepada mereka. Sekarang, Tuhan Yesus adalah Tuan dari tuaian itu. Ia telah dimuliakan untuk menganugerahkan karunia Roh. Ia menghendaki agar karunia-karunia manusia dipenuhi oleh Roh kudus, tetapi pemenuhan dan pendistribusian karunia-karunia ini bergantung pada kerja sama anggota-anggota yang bersama-sama dengan Dia. Doa akan menuntun kepada kerja sama yang seperti itu, dan akan menggerakkan mereka yang berdoa untuk percaya bahwa mereka akan menemukan orang-orang dan tujuan pelayanan mereka.
Kedua, setiap orang percaya adalah seorang pekerja. Sebagai anak-anak Allah, kita telah ditebus demi pelayanan dan pekerjaan yang sedang menanti kita. Yang harus menjadi doa kita adalah agar setiap orang dipenuhi oleh roh ketaatan, sehingga tidak seorang pun yang ditemukan berpangku tangan di dalam kebun anggur. Di mana pun terdapat keluhan mengenai pekerja yang cocok bagi pekerjaan Tuhan, doa memberikan janji untuk memenuhinya. Tuhan selalu siap dan mampu menyediakan. Kadang kala hal itu membutuhkan waktu dan doa yang tekun, tetapi perintah yang Yesus berikan untuk meminta kepada Tuan yang empunya tuaian merupakan jaminan, bahwa doa yang dinaikkan itu akan didengar.
Kuasa untuk menyediakan kebutuhan dunia dan menyiapkan para pelayan bagi pekerjaan Tuhan, telah diberikan kepada kita di dalam doa. Tuan yang empunya tuaian itu akan mendengar. Marilah kita menyisihkan waktu dan memberikan seluruh diri kita pada pekerjaan syafaat, maka Ia akan menuntun kita ke persekutuan ke dalam hati Kristus yang penuh belas kasihan, yang mendorong-Nya untuk menyuruh kita berdoa. Hal itu juga akan memberi kita pemahaman akan posisi agung kita sebagai anak-anak Raja, yang akan menghargai kebersamaan dengan Allah yang Mahabesar di dalam kemajuan kerajaan-Nya. Kita akan merasa bahwa kita adalah benar-benar rekan sekerja Allah di bumi ini, sebab kepada kita telah dipercayakan sebagian dari pekerjaan-Nya. Kita akan menjadi orang-orang yang ikut ambil bagian dalam mengerjakan jiwa.
Tuhan, Ajarlah Kami Berdoa
Terpujilah Allah! Engkau telah memberi kami pelajaran yang mengagumkan untuk kami pelajari. Dengan rendah hati, kami memohon agar Engkau mengizinkan kami melihat kenyataan rohani ini. Di hadapan kami terdapat tuaian besar yang sedang menghilang, sembari menunggu murid-murid-Mu yang terkantuk-kantuk memberi tanda bagi pekerja untuk datang. Tuhan, ajarlah kami untuk melihat tuaian ini dengan hati yang penuh belas kasihan. Terlalu sedikit pekerja, ya Tuhan. Tunjukkanlah kepada kami betapa berdosanya apabila kami kurang berdoa dan memiliki iman yang kecil, padahal Tuan yang empunya tuaian itu sangat mampu dan siap mengirim pekerja-pekerja-Nya. Tunjukkanlah kepada kami bahwa Tuan itu memang benar-benar menunggu doa, yang jawabannya telah dijanjikan-Nya. Kami adalah para murid yang menerima tugas berdoa yang Dia berikan itu. Tuhan, tunjukkanlah kepada kami bagaimana Engkau dapat mengembuskan Roh-Mu ke dalam kami, sehingga belas kasihan yang dari pada-Mu dan iman terhadap janji-Mu akan membangunkan kami, untuk tak henti-hentinya menaikkan doa yang berkemenangan. Kami berterima kasih untuk hari-hari di mana Engkau mengajar kami berseru siang dan malam, memohon pekerja-pekerja agar dikirimkan. Tuhan, embuskanlah Roh-Mu kepada setiap anak-anak-Mu. Biarkanlah mereka belajar untuk hidup hanya demi kerajaan dan kemuliaan Tuhan, dan tersadar secara iman mengenai apa yang dapat dicapai oleh doa. Amin. (t/Yudo)
Diterjemahkan dari:
Judul buku: With Christ in the School of Prayer
Judul asli artikel: Prayer Provides Laborers
Penulis: Andrew Murray
Penerbit: Whitaker House
Halaman: 51 -- 55
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Sigit, dan Novita Yuniarti
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No.0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Januari 24 -- LANGSUNG MARAH
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 24 Januari 2013
Bacaan : Yakobus 1:19-27
Setahun: Keluaran 20-22
Nats: Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat
untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab kemarahan
manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. (Yakobus
1:19-20)
Judul:
LANGSUNG MARAH
Seorang ibu begitu murka ketika anak gadisnya pulang terlambat.
Tanpa banyak bertanya dan tidak memberi putrinya kesempatan untuk
menjelaskan, si ibu langsung memuntahkan kalimat-kalimat yang tidak
senonoh dan bernada menghakimi. Padahal, keterlambatan putrinya
terjadi secara tak sengaja: ban motornya kempis di tengah jalan dan
ia harus menuntun motor cukup jauh sebelum menemukan tukang tambal
ban. Selain itu, batere telepon genggamnya habis sehingga ia tidak
dapat memberi tahu ibunya.
Kita kadang-kadang membiarkan prasangka atau kemarahan menguasai
diri kita sehingga kita tidak dapat menanggapi situasi dengan
semestinya. Kita tidak meluangkan waktu untuk mendengarkan
penjelasan orang lain dan secara gegabah melontarkan tuduhan.
Ledakan amarah yang membabi buta menyebabkan kita menyeburkan
perkataan yang tidak pantas dan meninggalkan luka yang mendalam di
hati orang yang kita hakimi. Singkatnya, amarah yang tak terkendali
menghancurkan hubungan yang baik.
Apa yang tampak oleh mata kita belum tentu mengungkapkan seluruh
keadaan secara lengkap. Oleh sebab itu, sudah semestinya kita
memberikan kesempatan kepada orang lain menjelaskan duduk
perkaranya. Kesediaan untuk mendengarkan ini menolong kita untuk
mengendalikan amarah. Sebaliknya, kita memiliki waktu untuk
mempertimbangkan perkara secara lebih jernih sehingga dapat
mengambil keputusan yang lebih adil. Dengan itu, kita juga
menghormati orang tersebut dan menghargai hubungan dengannya. --RE
LEBIH BAIK MEMBERIKAN SEPASANG TELINGA YANG MAU MENDENGARKAN
DARIPADA MENCECARKAN SERIBU NASIHAT YANG MENGHAKIMI
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/01/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/01/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yakobus+1:19-27
Yakobus 1:19-27
19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap
orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk
berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan
Allah.
21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang
begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang
tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya
pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri
sendiri.
23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak
melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang
mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera
lupa bagaimana rupanya.
25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum
yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan
hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh
melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
26 Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak
mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah
ibadahnya.
27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa
kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam
kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak
dicemarkan oleh dunia.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+20-22
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+20-22
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 24 Januari 2013
Bacaan : Yakobus 1:19-27
Setahun: Keluaran 20-22
Nats: Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat
untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab kemarahan
manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. (Yakobus
1:19-20)
Judul:
LANGSUNG MARAH
Seorang ibu begitu murka ketika anak gadisnya pulang terlambat.
Tanpa banyak bertanya dan tidak memberi putrinya kesempatan untuk
menjelaskan, si ibu langsung memuntahkan kalimat-kalimat yang tidak
senonoh dan bernada menghakimi. Padahal, keterlambatan putrinya
terjadi secara tak sengaja: ban motornya kempis di tengah jalan dan
ia harus menuntun motor cukup jauh sebelum menemukan tukang tambal
ban. Selain itu, batere telepon genggamnya habis sehingga ia tidak
dapat memberi tahu ibunya.
Kita kadang-kadang membiarkan prasangka atau kemarahan menguasai
diri kita sehingga kita tidak dapat menanggapi situasi dengan
semestinya. Kita tidak meluangkan waktu untuk mendengarkan
penjelasan orang lain dan secara gegabah melontarkan tuduhan.
Ledakan amarah yang membabi buta menyebabkan kita menyeburkan
perkataan yang tidak pantas dan meninggalkan luka yang mendalam di
hati orang yang kita hakimi. Singkatnya, amarah yang tak terkendali
menghancurkan hubungan yang baik.
Apa yang tampak oleh mata kita belum tentu mengungkapkan seluruh
keadaan secara lengkap. Oleh sebab itu, sudah semestinya kita
memberikan kesempatan kepada orang lain menjelaskan duduk
perkaranya. Kesediaan untuk mendengarkan ini menolong kita untuk
mengendalikan amarah. Sebaliknya, kita memiliki waktu untuk
mempertimbangkan perkara secara lebih jernih sehingga dapat
mengambil keputusan yang lebih adil. Dengan itu, kita juga
menghormati orang tersebut dan menghargai hubungan dengannya. --RE
LEBIH BAIK MEMBERIKAN SEPASANG TELINGA YANG MAU MENDENGARKAN
DARIPADA MENCECARKAN SERIBU NASIHAT YANG MENGHAKIMI
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/01/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/01/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yakobus+1:19-27
Yakobus 1:19-27
19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap
orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk
berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan
Allah.
21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang
begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang
tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya
pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri
sendiri.
23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak
melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang
mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera
lupa bagaimana rupanya.
25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum
yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan
hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh
melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
26 Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak
mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah
ibadahnya.
27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa
kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam
kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak
dicemarkan oleh dunia.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+20-22
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+20-22
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Tuesday, January 22, 2013
[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Edisi 620/Januari 2013 -- Gembalakanlah Anak-Anak Domba-Ku (IV)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-BinaAnak -- Gembalakanlah Anak-Anak Domba-Ku (IV)
620/Januari/IV/2013
Shalom,
Perintah Tuhan Yesus agar Petrus menggembalakan domba-domba-Nya, juga berlaku bagi setiap orang percaya saat ini. Secara khusus, bagi setiap pelayan anak, domba-domba yang harus kita gembalakan adalah anak-anak yang sudah Tuhan Yesus tempatkan di sekeliling kita. Ajarkanlah juga tentang penggembalaan ini kepada setiap anak, agar mereka pun dapat "menggembalakan" domba-domba yang kelak akan Allah percayakan kepada mereka. Melalui bahan mengajar minggu ini, kita dapat mengembangkan ide yang lebih kreatif lagi untuk mengajarkan hal ini kepada setiap anak di gereja. Simak pula kolom Mutiara Guru yang dapat menolong kita untuk merenungkan makna menjadi "Gembala bagi Anak-Anak".
Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>
"Hanya dengan mengasihi Kristus kita mampu melayani dan mengasihi domba-domba-Nya." (NN)
BAHAN MENGAJAR: GEMBALAKANLAH DOMBA-DOMBA-KU
Ide pelajaran: Jelaskan kepada anak-anak bahwa saat Anda pergi, Anda memercayakan hewan peliharaan Anda kepada orang lain untuk dirawat dan dijaga. Jelaskan betapa Anda mencintai hewan peliharaan Anda, dan apa yang harus anak-anak lakukan seandainya Anda memercayakan hewan peliharaan itu kepada mereka. Katakan kepada anak bagaimana Tuhan Yesus meminta Petrus untuk "menggembalakan" domba-domba-Nya sebelum Dia naik ke surga. Sebagai domba-domba Yesus, doronglah anak-anak untuk memikirkan cara-cara agar mereka dapat "menjaga" satu sama lain.
Alat peraga: Peralatan untuk mengurus binatang peliharaan (contoh: mangkuk makanan, mangkuk minuman, sabun, handuk, obat-obatan, tali, sisir, dan sebagainya yang ada di rumah Anda/pinjam dari rekan yang lain).
Pelajaran: Gembalakanlah Domba-Domba-Ku -- Jagalah Domba-Domba-Ku
Selamat pagi anak-anak! Berapa banyak dari kalian yang memiliki hewan peliharaan? Teman saya memunyai anjing yang sangat istimewa. Dia sangat mencintai anjingnya (Jika Anda punya hewan peliharaan, Anda juga bisa menceritakan tentang hewan peliharaan Anda. Red,). Berikut ini adalah hal-hal yang teman saya lakukan untuk merawat anjingnya tersebut (Tunjukkan barang-barang yang sudah Anda siapkan sebelumnya). Dengan sisir ini, dia menyisir rambut anjingnya agar selalu halus. Makanan dan minumannya ditaruh dalam mangkuk-mangkuk yang sudah disediakan. Berikutnya adalah sabun, yang digunakan untuk memandikan anjing tersebut. Anjing tersebut sangat istimewa sehingga teman saya menunjukkan cintanya dengan memerhatikan semua kebutuhannya.
Suatu hari, teman saya harus pergi ke luar kota. Dia pun menitipkan anjingnya ke tetangga yang suka dengan binatang. Teman saya memberitahukan tentang cara merawat anjingnya dan semua kebiasaan anjingnya ke tetangga yang akan menjaga anjingnya tersebut. Tidak lupa, teman saya juga memberikan tali kepada tetangganya, agar setiap hari anjingnya dibawa berjalan-jalan keliling kompleks. Teman saya ingin memastikan ke tetangganya bahwa dia merawat anjingnya dengan sangat istimewa!
Dalam bacaan Alkitab hari ini, yaitu dari Injil Yohanes, Yesus berkata kepada Petrus, "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Yesus tidak berbicara tentang jenis domba yang berbulu tebal dan memiliki suara "mbeeekkk ... mbekkkk ... mbekkkk ...." Menurutmu, siapakah domba-domba itu, sampai Tuhan Yesus meminta agar Petrus memelihara/menjaga mereka? Benar! Dia berbicara tentang para pengikut-Nya. Ketika Yesus berbicara tentang "domba-domba-Ku", Ia berpikir tentang orang-orang yang mengikuti-Nya dan mencintai-Nya. Mereka adalah orang-orang seperti kalian dan saya.
Jika kita adalah pengikut Tuhan Yesus, kita adalah bagian dari kawanan domba tersebut. Tuhan Yesus akan kembali ke rumah-Nya di surga. Ia ingin memastikan bahwa Petrus akan menggembalakan domba-domba-Nya, yaitu orang-orang yang mencintai dan mengikuti Tuhan Yesus. Tuhan Yesus ingin tahu bahwa domba-domba-Nya diberi "makan" dan "dipelihara" oleh Petrus dan oleh pemimpin-pemimpin gereja setelah Petrus.
Pendeta kita adalah pemimpin seperti Petrus. Pekerjaannya adalah untuk menggembalakan kita, memberikan makanan rohani, dan membawa kita ke arah yang benar sesuai kehendak Tuhan Yesus. Bahkan, kita semua perlu melakukan hal yang sama untuk menjaga satu sama lain. Jika kita adalah domba Tuhan Yesus, bagaimana kita bisa merawat satu sama lain? (Biarkan anak-anak merespons) Ya! Banyak ide yang bagus dalam setiap jawaban kalian. Oleh karena itu, mari kita selalu melakukan apa yang kita bisa untuk mengurus satu sama lain. Hal tersebut juga merupakan sesuatu yang Tuhan Yesus ingin kita lakukan.
Doa: Tuhan Yesus, tolonglah kami untuk dapat merawat setiap binatang peliharaan kami dengan baik. Tolonglah kami, sebagai domba-domba-Mu, untuk dapat "menjaga" dan "memerhatikan" satu sama lain, seperti yang sudah Tuhan Yesus perintahkan kepada Petrus. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin! (t/Davida)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Free Children's Sermons and Object Lesson
Alamat URL: http://www.sundaychildrensfocus.com/index.php/childrens-sermon-feed-my-sheep.html
Judul asli artikel: Feed my Sheep – Take care of my sheep
Penulis: Andrew Hewlett
Tanggal akses: 14 Januari 2013
MUTIARA GURU: GEMBALA BAGI ANAK-ANAK
Yesus berkata: "Akulah Gembala yang baik."
Seorang pembimbing guru-guru sekolah minggu mengajukan pertanyaan yang masih melekat dalam ingatan saya, kepada guru-guru sekolah minggu yang lain. Pertanyaannya: "Apakah tugas utama kita sebagai guru sekolah minggu?" Berbagai jawaban diberikan, tetapi tidak ada yang memuaskan. Akhirnya, dikatakan bahwa panggilan tertinggi bagi guru-guru sekolah minggu adalah sebagai gembala bagi anak-anak yang Tuhan percayakan di sekolah minggu.
Setelah sekian tahun berlalu, di awal tahun yang baru ini, saatnya kita renungkan panggilan apa yang Tuhan berikan secara khusus kepada kita sebagai orang tua Kristen/pelayan anak? Di tengah segala krisis dan ketidakpastian dunia ini, pertanyaan ini mau tidak mau harus kita gumuli dengan serius, bukan lagi sebagai guru sekolah minggu terhadap muridnya, namun sebagai orang tua terhadap anak-anaknya.
Mungkinkah kita dapat menjadi gembala bagi anak-anak kita? Siapakah kita? Kuasa apakah yang kita miliki? Bahkan, sering kali karena hal-hal sederhana telah mengganggu, kita dapat melukai hati anak-anak kita. Sebaliknya, bagaimana anak-anak mengerti dan mengenal Gembala Agung kita jika orang tua tidak menghadirkan dan mewakili Gembala Agung itu sendiri?
Tetapi, puji Tuhan! Ada iman yang memberi pengharapan di dalam Kristus. Kepada seorang Petrus yang pernah menyangkal Yesus tiga kali, Dia memberikan tugas dan panggilan yang mulia, "Gembalakan domba-dombaKu." (Yohanes 21:15-19) Sebagaimana kita mengenal Dia sebagai Gembala yang baik, ada tugas dan panggilan yang mulia untuk menjadi Gembala bagi anak-anak kita. Melalui iman, kita sambut panggilan itu. Dengan meneladani Gembala Agung kita, kita akan mengerjakannya. Anak-anak kita, membutuhkan kita sebagai wakil Gembala Agung untuk melewati tahun-tahun kehidupan mereka. Anak-anak kita, membutuhkan kita sebagai gembala yang baik seperti Kristus, bukan orang upahan. Anak-anak kita, membutuhkan kita sebagai gembala yang belajar dan berjalan bersama Allah yang menggembalakan umat-Nya .... "Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya." (Yehezkiel 34:15-16). Orang tua yang dikasihi Kristus, belum terlambat bukan?
Doa: Ya Bapa di surga, ajarlah kami menjadi gembala yang baik bagi anak-anak yang Engkau berikan, tambahkanlah iman, pengharapan, dan kasih kami kepada-Mu. Amin.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Eunike
Alamat URL: http://www.oocities.org/~eunike-net/15/index.html
Penulis: Ev. ALS S.Th
Tanggal Akses: 8 Januari 2012
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-BinaAnak -- Gembalakanlah Anak-Anak Domba-Ku (IV)
620/Januari/IV/2013
Shalom,
Perintah Tuhan Yesus agar Petrus menggembalakan domba-domba-Nya, juga berlaku bagi setiap orang percaya saat ini. Secara khusus, bagi setiap pelayan anak, domba-domba yang harus kita gembalakan adalah anak-anak yang sudah Tuhan Yesus tempatkan di sekeliling kita. Ajarkanlah juga tentang penggembalaan ini kepada setiap anak, agar mereka pun dapat "menggembalakan" domba-domba yang kelak akan Allah percayakan kepada mereka. Melalui bahan mengajar minggu ini, kita dapat mengembangkan ide yang lebih kreatif lagi untuk mengajarkan hal ini kepada setiap anak di gereja. Simak pula kolom Mutiara Guru yang dapat menolong kita untuk merenungkan makna menjadi "Gembala bagi Anak-Anak".
Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>
"Hanya dengan mengasihi Kristus kita mampu melayani dan mengasihi domba-domba-Nya." (NN)
BAHAN MENGAJAR: GEMBALAKANLAH DOMBA-DOMBA-KU
Ide pelajaran: Jelaskan kepada anak-anak bahwa saat Anda pergi, Anda memercayakan hewan peliharaan Anda kepada orang lain untuk dirawat dan dijaga. Jelaskan betapa Anda mencintai hewan peliharaan Anda, dan apa yang harus anak-anak lakukan seandainya Anda memercayakan hewan peliharaan itu kepada mereka. Katakan kepada anak bagaimana Tuhan Yesus meminta Petrus untuk "menggembalakan" domba-domba-Nya sebelum Dia naik ke surga. Sebagai domba-domba Yesus, doronglah anak-anak untuk memikirkan cara-cara agar mereka dapat "menjaga" satu sama lain.
Alat peraga: Peralatan untuk mengurus binatang peliharaan (contoh: mangkuk makanan, mangkuk minuman, sabun, handuk, obat-obatan, tali, sisir, dan sebagainya yang ada di rumah Anda/pinjam dari rekan yang lain).
Pelajaran: Gembalakanlah Domba-Domba-Ku -- Jagalah Domba-Domba-Ku
Selamat pagi anak-anak! Berapa banyak dari kalian yang memiliki hewan peliharaan? Teman saya memunyai anjing yang sangat istimewa. Dia sangat mencintai anjingnya (Jika Anda punya hewan peliharaan, Anda juga bisa menceritakan tentang hewan peliharaan Anda. Red,). Berikut ini adalah hal-hal yang teman saya lakukan untuk merawat anjingnya tersebut (Tunjukkan barang-barang yang sudah Anda siapkan sebelumnya). Dengan sisir ini, dia menyisir rambut anjingnya agar selalu halus. Makanan dan minumannya ditaruh dalam mangkuk-mangkuk yang sudah disediakan. Berikutnya adalah sabun, yang digunakan untuk memandikan anjing tersebut. Anjing tersebut sangat istimewa sehingga teman saya menunjukkan cintanya dengan memerhatikan semua kebutuhannya.
Suatu hari, teman saya harus pergi ke luar kota. Dia pun menitipkan anjingnya ke tetangga yang suka dengan binatang. Teman saya memberitahukan tentang cara merawat anjingnya dan semua kebiasaan anjingnya ke tetangga yang akan menjaga anjingnya tersebut. Tidak lupa, teman saya juga memberikan tali kepada tetangganya, agar setiap hari anjingnya dibawa berjalan-jalan keliling kompleks. Teman saya ingin memastikan ke tetangganya bahwa dia merawat anjingnya dengan sangat istimewa!
Dalam bacaan Alkitab hari ini, yaitu dari Injil Yohanes, Yesus berkata kepada Petrus, "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Yesus tidak berbicara tentang jenis domba yang berbulu tebal dan memiliki suara "mbeeekkk ... mbekkkk ... mbekkkk ...." Menurutmu, siapakah domba-domba itu, sampai Tuhan Yesus meminta agar Petrus memelihara/menjaga mereka? Benar! Dia berbicara tentang para pengikut-Nya. Ketika Yesus berbicara tentang "domba-domba-Ku", Ia berpikir tentang orang-orang yang mengikuti-Nya dan mencintai-Nya. Mereka adalah orang-orang seperti kalian dan saya.
Jika kita adalah pengikut Tuhan Yesus, kita adalah bagian dari kawanan domba tersebut. Tuhan Yesus akan kembali ke rumah-Nya di surga. Ia ingin memastikan bahwa Petrus akan menggembalakan domba-domba-Nya, yaitu orang-orang yang mencintai dan mengikuti Tuhan Yesus. Tuhan Yesus ingin tahu bahwa domba-domba-Nya diberi "makan" dan "dipelihara" oleh Petrus dan oleh pemimpin-pemimpin gereja setelah Petrus.
Pendeta kita adalah pemimpin seperti Petrus. Pekerjaannya adalah untuk menggembalakan kita, memberikan makanan rohani, dan membawa kita ke arah yang benar sesuai kehendak Tuhan Yesus. Bahkan, kita semua perlu melakukan hal yang sama untuk menjaga satu sama lain. Jika kita adalah domba Tuhan Yesus, bagaimana kita bisa merawat satu sama lain? (Biarkan anak-anak merespons) Ya! Banyak ide yang bagus dalam setiap jawaban kalian. Oleh karena itu, mari kita selalu melakukan apa yang kita bisa untuk mengurus satu sama lain. Hal tersebut juga merupakan sesuatu yang Tuhan Yesus ingin kita lakukan.
Doa: Tuhan Yesus, tolonglah kami untuk dapat merawat setiap binatang peliharaan kami dengan baik. Tolonglah kami, sebagai domba-domba-Mu, untuk dapat "menjaga" dan "memerhatikan" satu sama lain, seperti yang sudah Tuhan Yesus perintahkan kepada Petrus. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin! (t/Davida)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Free Children's Sermons and Object Lesson
Alamat URL: http://www.sundaychildrensfocus.com/index.php/childrens-sermon-feed-my-sheep.html
Judul asli artikel: Feed my Sheep – Take care of my sheep
Penulis: Andrew Hewlett
Tanggal akses: 14 Januari 2013
MUTIARA GURU: GEMBALA BAGI ANAK-ANAK
Yesus berkata: "Akulah Gembala yang baik."
Seorang pembimbing guru-guru sekolah minggu mengajukan pertanyaan yang masih melekat dalam ingatan saya, kepada guru-guru sekolah minggu yang lain. Pertanyaannya: "Apakah tugas utama kita sebagai guru sekolah minggu?" Berbagai jawaban diberikan, tetapi tidak ada yang memuaskan. Akhirnya, dikatakan bahwa panggilan tertinggi bagi guru-guru sekolah minggu adalah sebagai gembala bagi anak-anak yang Tuhan percayakan di sekolah minggu.
Setelah sekian tahun berlalu, di awal tahun yang baru ini, saatnya kita renungkan panggilan apa yang Tuhan berikan secara khusus kepada kita sebagai orang tua Kristen/pelayan anak? Di tengah segala krisis dan ketidakpastian dunia ini, pertanyaan ini mau tidak mau harus kita gumuli dengan serius, bukan lagi sebagai guru sekolah minggu terhadap muridnya, namun sebagai orang tua terhadap anak-anaknya.
Mungkinkah kita dapat menjadi gembala bagi anak-anak kita? Siapakah kita? Kuasa apakah yang kita miliki? Bahkan, sering kali karena hal-hal sederhana telah mengganggu, kita dapat melukai hati anak-anak kita. Sebaliknya, bagaimana anak-anak mengerti dan mengenal Gembala Agung kita jika orang tua tidak menghadirkan dan mewakili Gembala Agung itu sendiri?
Tetapi, puji Tuhan! Ada iman yang memberi pengharapan di dalam Kristus. Kepada seorang Petrus yang pernah menyangkal Yesus tiga kali, Dia memberikan tugas dan panggilan yang mulia, "Gembalakan domba-dombaKu." (Yohanes 21:15-19) Sebagaimana kita mengenal Dia sebagai Gembala yang baik, ada tugas dan panggilan yang mulia untuk menjadi Gembala bagi anak-anak kita. Melalui iman, kita sambut panggilan itu. Dengan meneladani Gembala Agung kita, kita akan mengerjakannya. Anak-anak kita, membutuhkan kita sebagai wakil Gembala Agung untuk melewati tahun-tahun kehidupan mereka. Anak-anak kita, membutuhkan kita sebagai gembala yang baik seperti Kristus, bukan orang upahan. Anak-anak kita, membutuhkan kita sebagai gembala yang belajar dan berjalan bersama Allah yang menggembalakan umat-Nya .... "Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya." (Yehezkiel 34:15-16). Orang tua yang dikasihi Kristus, belum terlambat bukan?
Doa: Ya Bapa di surga, ajarlah kami menjadi gembala yang baik bagi anak-anak yang Engkau berikan, tambahkanlah iman, pengharapan, dan kasih kami kepada-Mu. Amin.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Eunike
Alamat URL: http://www.oocities.org/~eunike-net/15/index.html
Penulis: Ev. ALS S.Th
Tanggal Akses: 8 Januari 2012
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
[i-kan-kisah] [KISAH] Edisi 311 -- Dipenjara Karena Firman Tuhan
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
KISAH -- Dipenjara Karena Firman Tuhan
Edisi 311, 23 Januari 2013
Shalom,
Perjalanan dalam mengikut Tuhan tidak selalu diwarnai dengan hal-hal yang menyenangkan saja. Terkadang, Tuhan mengizinkan peristiwa-peristiwa sulit hadir dalam hidup kita. Namun, segala peristiwa itu diizinkan terjadi bukan dengan tujuan untuk menghancurkan kita, melainkan untuk menguji kemurnian iman kita. Edisi Kisah kali ini menceritakan tentang perjuangan Abdi, seorang Kristen yang menderita aniaya dan dipenjara karena mempertahankan imannya kepada Kristus. Tetapi, di balik semua yang ia alami, penyertaan Tuhan tetap nyata dalam hidup Abdi sehingga ia bisa bebas dan menjadi saksi Kristus bagi orang lain. Semoga kesaksian ini dapat menjadi berkat.
Pemimpin Redaksi KISAH,
Yonathan Sigit
< sigit(at)in-christ.net >
< http://kesaksian.sabda.org/ >
DIPENJARA OLEH KARENA FIRMAN TUHAN
Abdi terbangun dari tidurnya yang nyenyak oleh suara hentakan sepatu bot kulit di atas lantai rumahnya yang terbuat dari batu dan semen. Empat orang militan dari "agama lain" menerobos masuk ke rumah Abdi dengan menenteng senapan serbu AK-47. Terpana dan ketakutan oleh kemunculan tiba-tiba para tentara ini di rumahnya yang hanya memunyai satu bilik kamar, ketiga anak Abdi mulai menangis.
Hari itu, militan "agama lain" sedang melakukan penggeledahan acak atas rumah-rumah penduduk di lingkungan rumah Abdi yang merupakan bagian dari Somalia, yang dikuasai oleh kelompok teroris. Orang-orang militan bersenjata ini menodongkan senjatanya di kepala Abdi dan menanyakan apa pekerjaannya dan di mana ia bekerja. Lalu, mereka mencengkeram lehernya dan melemparnya ke luar rumah.
"Mereka menghancurkan rumah saya," kata Abdi. "Mereka menggeledah tas saya dan menemukan beberapa bagian dari Alkitab karena ada tanda salib di beberapa bagian halaman buku itu."
Para militan ini tahu bahwa halaman-halaman buku yang mereka temukan berasal dari sebuah buku agama Kristen. Mereka dengan segera mendorong Abdi ke tanah, mengikat kedua tangannya ke belakang, dan menutup matanya. Lalu, mereka memasukkannya ke dalam bak belakang truk mereka dan membawa truk ini ke suatu tempat sekitar satu jam perjalanan dari rumahnya. Akhirnya, truk ini berhenti. Abdi dibawa dan dilemparkan ke dalam sel bawah tanah yang gelap.
Orang-orang yang menangkap Abdi menanyakan kepadanya mengenai halaman-halaman Alkitab yang mereka temukan. "Di mana kamu mendapatkannya? Apakah kamu tahu orang-orang lain yang memunyai materi seperti ini? Siapa mereka?"
Abdi menolak untuk buka mulut. Ia mengenal beberapa orang Kristen, tetapi dia ingin melindungi mereka dengan menanggung penderitaan itu sendiri. "Mereka mulai menganiaya saya, memukuli saya dengan tongkat kayu," kata Abdi kepada kontak kami. "Ketika mereka membuka penutup mata saya, saya melihat tiga mayat di ruangan itu. Mereka meletakkan mayat-mayat itu di ruangan yang sama untuk menakuti saya."
Orang-orang yang menyiksanya menyebutnya murtad dan mengatakan kepadanya bahwa mereka akan membunuhnya. Oleh karena penderitaan yang sangat menyakitkan dan ketakutan akan kematian yang di ambang pintu, Abdi berseru kepada Tuhan. "Saya berdoa supaya Tuhan menyelamatkan nyawa saya," katanya. Setelah berdoa, roh saya disegarkan dan saya tidak takut lagi.
Tetapi ketika hari-hari berlalu, kondisi ruangan sel beton yang gelap berukuran 12 x 12 meter makin menakutkan. Tidak ada WC, jadi dia buang air besar di ujung ruangan. Tidak adanya jendela atau perputaran udara membuat bau busuk kotoran manusia dan mayat yang membusuk tidak tertahankan.
Setelah 10 hari, mayat-mayat yang ada di sel itu diangkat dan Abdi dikumpulkan dengan dua tahanan lainnya. Ketika mereka akhirnya diizinkan keluar dari sel selama beberapa jam, ketiga tahanan ini memerhatikan situasi dan tembok yang mengelilingi kompleks penjara ini. Bersama, mereka merencanakan untuk melarikan diri.
"Suatu malam sekitar tengah malam, para penjaga berpikir mereka telah mengunci pintu sel kami, tetapi rupanya belum dikunci," kata Abdi. "Kami membukanya, berlari menuju tembok, dan mulai memanjat. Para penjaga menembaki kami. Salah seorang tahanan tertembak, tetapi saya dan tahanan yang satu lagi berhasil melompat melewati tembok."
Abdi dan seorang tahanan berlari sekuat tenaga ketika orang-orang militan bersenjata naik ke dalam truk dan mengejar mereka. Akhirnya, kedua orang ini berhasil sampai ke kota, berlari melalui gang-gang tanpa diketahui oleh para militan.
Abdi menelepon istrinya, yang berpikir bahwa ia telah mati dibunuh. Istrinya berkata, "Ini tidak mungkin, di mana kamu sekarang? Apakah kamu benar-benar masih hidup? Ia menangis dan menjerit dengan sukacita. Dengan segera, ia menjemput saya."
Istri Abdi membawanya ke rumah sakit, di mana ia mendapatkan perawatan atas luka bengkak pada tangan dan lengan kanannya. Beberapa tulangnya patah, jadi lengannya harus dibalut dengan gips.
Sembilan bulan kemudian, Abdi masih merasakan sakit, khususnya ketika mengangkat beban yang berat. "Saya senang melalui semua kesulitan ini karena saya sekarang semakin kuat dalam iman," kata Abdi. "Orang-orang sudah berdoa untuk kebebasan saya. Doa merekalah yang menyelamatkan saya."
Abdi telah membawa beberapa orang "agama lain" pada Kristus sejak pembebasannya, dan sekarang ia tinggal bersama keluarganya di wilayah yang dikuasai oleh Pemerintah Federal Transisi.
Diambil dan disunting dari:
Nama buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Edisi Juli - Agustus 2012
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Surabaya 2012
Halaman: 5 -- 6
POKOK DOA
1. Mengucap syukur kepada Tuhan Yesus karena Abdi sudah dilepaskan dari penjara dan dari penganiayaan yang dilakukan oleh para militan yang anti kekristenan.
2. Mari berdoa agar kesaksian dan pelayanan yang dikerjakan oleh Abdi dapat membawa jiwa-jiwa baru lebih banyak kepada Kristus.
3. Mari berdoa untuk orang-orang yang saat ini mengalami penganiayaan dalam perjalanan imannya, agar Tuhan tetap menguatkan dan memberikan jalan keluar dalam hidupnya.
"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Yohanes 16:33)
< http://alkitab.sabda.org/?Yoh+16:33 >
STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!
Apakah Anda ingin mengerti lebih dalam tentang makna Paskah?
Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) kembali membuka Kelas Diskusi PASKAH 2013. Dalam kelas diskusi ini, akan dibahas topik-topik diskusi seputar kematian dan kebangkitan Kristus. Pastinya setiap peserta akan lebih diperkaya lagi tentang makna Paskah yang sejati melalui kelas ini.
Diskusi akan dilangsungkan melalui milis diskusi (email) dan berjalan selama 1 bulan (21 Februari -- 25 Maret 2013). Anda dapat mengikuti kelas diskusi ini tanpa dipungut biaya apa pun (GRATIS)! Pendaftaran dibuka mulai 15 Januari -- 15 Februari 2013.
Segeralah mendaftarkan diri ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-christ.net > Kami tunggu!
Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Doni K., dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
KISAH -- Dipenjara Karena Firman Tuhan
Edisi 311, 23 Januari 2013
Shalom,
Perjalanan dalam mengikut Tuhan tidak selalu diwarnai dengan hal-hal yang menyenangkan saja. Terkadang, Tuhan mengizinkan peristiwa-peristiwa sulit hadir dalam hidup kita. Namun, segala peristiwa itu diizinkan terjadi bukan dengan tujuan untuk menghancurkan kita, melainkan untuk menguji kemurnian iman kita. Edisi Kisah kali ini menceritakan tentang perjuangan Abdi, seorang Kristen yang menderita aniaya dan dipenjara karena mempertahankan imannya kepada Kristus. Tetapi, di balik semua yang ia alami, penyertaan Tuhan tetap nyata dalam hidup Abdi sehingga ia bisa bebas dan menjadi saksi Kristus bagi orang lain. Semoga kesaksian ini dapat menjadi berkat.
Pemimpin Redaksi KISAH,
Yonathan Sigit
< sigit(at)in-christ.net >
< http://kesaksian.sabda.org/ >
DIPENJARA OLEH KARENA FIRMAN TUHAN
Abdi terbangun dari tidurnya yang nyenyak oleh suara hentakan sepatu bot kulit di atas lantai rumahnya yang terbuat dari batu dan semen. Empat orang militan dari "agama lain" menerobos masuk ke rumah Abdi dengan menenteng senapan serbu AK-47. Terpana dan ketakutan oleh kemunculan tiba-tiba para tentara ini di rumahnya yang hanya memunyai satu bilik kamar, ketiga anak Abdi mulai menangis.
Hari itu, militan "agama lain" sedang melakukan penggeledahan acak atas rumah-rumah penduduk di lingkungan rumah Abdi yang merupakan bagian dari Somalia, yang dikuasai oleh kelompok teroris. Orang-orang militan bersenjata ini menodongkan senjatanya di kepala Abdi dan menanyakan apa pekerjaannya dan di mana ia bekerja. Lalu, mereka mencengkeram lehernya dan melemparnya ke luar rumah.
"Mereka menghancurkan rumah saya," kata Abdi. "Mereka menggeledah tas saya dan menemukan beberapa bagian dari Alkitab karena ada tanda salib di beberapa bagian halaman buku itu."
Para militan ini tahu bahwa halaman-halaman buku yang mereka temukan berasal dari sebuah buku agama Kristen. Mereka dengan segera mendorong Abdi ke tanah, mengikat kedua tangannya ke belakang, dan menutup matanya. Lalu, mereka memasukkannya ke dalam bak belakang truk mereka dan membawa truk ini ke suatu tempat sekitar satu jam perjalanan dari rumahnya. Akhirnya, truk ini berhenti. Abdi dibawa dan dilemparkan ke dalam sel bawah tanah yang gelap.
Orang-orang yang menangkap Abdi menanyakan kepadanya mengenai halaman-halaman Alkitab yang mereka temukan. "Di mana kamu mendapatkannya? Apakah kamu tahu orang-orang lain yang memunyai materi seperti ini? Siapa mereka?"
Abdi menolak untuk buka mulut. Ia mengenal beberapa orang Kristen, tetapi dia ingin melindungi mereka dengan menanggung penderitaan itu sendiri. "Mereka mulai menganiaya saya, memukuli saya dengan tongkat kayu," kata Abdi kepada kontak kami. "Ketika mereka membuka penutup mata saya, saya melihat tiga mayat di ruangan itu. Mereka meletakkan mayat-mayat itu di ruangan yang sama untuk menakuti saya."
Orang-orang yang menyiksanya menyebutnya murtad dan mengatakan kepadanya bahwa mereka akan membunuhnya. Oleh karena penderitaan yang sangat menyakitkan dan ketakutan akan kematian yang di ambang pintu, Abdi berseru kepada Tuhan. "Saya berdoa supaya Tuhan menyelamatkan nyawa saya," katanya. Setelah berdoa, roh saya disegarkan dan saya tidak takut lagi.
Tetapi ketika hari-hari berlalu, kondisi ruangan sel beton yang gelap berukuran 12 x 12 meter makin menakutkan. Tidak ada WC, jadi dia buang air besar di ujung ruangan. Tidak adanya jendela atau perputaran udara membuat bau busuk kotoran manusia dan mayat yang membusuk tidak tertahankan.
Setelah 10 hari, mayat-mayat yang ada di sel itu diangkat dan Abdi dikumpulkan dengan dua tahanan lainnya. Ketika mereka akhirnya diizinkan keluar dari sel selama beberapa jam, ketiga tahanan ini memerhatikan situasi dan tembok yang mengelilingi kompleks penjara ini. Bersama, mereka merencanakan untuk melarikan diri.
"Suatu malam sekitar tengah malam, para penjaga berpikir mereka telah mengunci pintu sel kami, tetapi rupanya belum dikunci," kata Abdi. "Kami membukanya, berlari menuju tembok, dan mulai memanjat. Para penjaga menembaki kami. Salah seorang tahanan tertembak, tetapi saya dan tahanan yang satu lagi berhasil melompat melewati tembok."
Abdi dan seorang tahanan berlari sekuat tenaga ketika orang-orang militan bersenjata naik ke dalam truk dan mengejar mereka. Akhirnya, kedua orang ini berhasil sampai ke kota, berlari melalui gang-gang tanpa diketahui oleh para militan.
Abdi menelepon istrinya, yang berpikir bahwa ia telah mati dibunuh. Istrinya berkata, "Ini tidak mungkin, di mana kamu sekarang? Apakah kamu benar-benar masih hidup? Ia menangis dan menjerit dengan sukacita. Dengan segera, ia menjemput saya."
Istri Abdi membawanya ke rumah sakit, di mana ia mendapatkan perawatan atas luka bengkak pada tangan dan lengan kanannya. Beberapa tulangnya patah, jadi lengannya harus dibalut dengan gips.
Sembilan bulan kemudian, Abdi masih merasakan sakit, khususnya ketika mengangkat beban yang berat. "Saya senang melalui semua kesulitan ini karena saya sekarang semakin kuat dalam iman," kata Abdi. "Orang-orang sudah berdoa untuk kebebasan saya. Doa merekalah yang menyelamatkan saya."
Abdi telah membawa beberapa orang "agama lain" pada Kristus sejak pembebasannya, dan sekarang ia tinggal bersama keluarganya di wilayah yang dikuasai oleh Pemerintah Federal Transisi.
Diambil dan disunting dari:
Nama buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Edisi Juli - Agustus 2012
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Surabaya 2012
Halaman: 5 -- 6
POKOK DOA
1. Mengucap syukur kepada Tuhan Yesus karena Abdi sudah dilepaskan dari penjara dan dari penganiayaan yang dilakukan oleh para militan yang anti kekristenan.
2. Mari berdoa agar kesaksian dan pelayanan yang dikerjakan oleh Abdi dapat membawa jiwa-jiwa baru lebih banyak kepada Kristus.
3. Mari berdoa untuk orang-orang yang saat ini mengalami penganiayaan dalam perjalanan imannya, agar Tuhan tetap menguatkan dan memberikan jalan keluar dalam hidupnya.
"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Yohanes 16:33)
< http://alkitab.sabda.org/?Yoh+16:33 >
STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!
Apakah Anda ingin mengerti lebih dalam tentang makna Paskah?
Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) kembali membuka Kelas Diskusi PASKAH 2013. Dalam kelas diskusi ini, akan dibahas topik-topik diskusi seputar kematian dan kebangkitan Kristus. Pastinya setiap peserta akan lebih diperkaya lagi tentang makna Paskah yang sejati melalui kelas ini.
Diskusi akan dilangsungkan melalui milis diskusi (email) dan berjalan selama 1 bulan (21 Februari -- 25 Maret 2013). Anda dapat mengikuti kelas diskusi ini tanpa dipungut biaya apa pun (GRATIS)! Pendaftaran dibuka mulai 15 Januari -- 15 Februari 2013.
Segeralah mendaftarkan diri ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-christ.net > Kami tunggu!
Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Doni K., dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
[i-kan-humor] [e-Humor] 2153 Januari/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Humor
2153, Januari 2013
Shalom,
Selamat menikmati berkat Tuhan pada Rabu ini. :) Hari ini kita akan belajar berhati-hati dalam berkata-kata atau memberi nasihat seputar kebohongan. Apalagi jika kita termasuk orang yang sangat berpengaruh dan memiliki tanggung jawab besar pada orang lain misalnya, pendeta atau guru. Kebohongan adalah hal yang tak pernah diajarkan, namun sering dilakukan. Jika salah bicara, bisa jadi kita akan mengalami kejadian seperti yang dialami seorang pendeta, yang adalah tokoh humor kita kali ini. Simak kisahnya, yuk!
Tuhan memberkati.
Redaksi Tamu e-Humor,
Tatik Wahyuningsih
< http://humor.sabda.org/ >
2153. BOHONG BERHADIAH
Pendeta dan guru sekolah minggu di sebuah gereja mengajak anak-anak berjalan-jalan untuk menikmati lingkungan alam di sekitar gereja. Ada kira-kira 10 sampai 12 anak. Setelah sepuluh menit berjalan-jalan, ada seekor anjing kecil yang sedang menggonggong di dalam sebuah kardus bertuliskan "ambillah aku".
Oleh karena takut anak-anak memperebutkan anjing mungil itu dengan kekerasan, Pendeta menghampiri anak-anak dan bertanya kepada mereka, "Apa yang akan kalian lakukan untuk mendapatkan anjing itu?"
Seorang anak laki-laki menjawab, "Kami membuat kesepakatan. Siapa pun di antara kami yang bisa menyatakan kebohongan terbesar, boleh membawa pulang anjing itu."
Tentu saja, sang Pendeta terkejut. "Kalian tidak boleh membuat kesepakatan dan permainan seperti itu!" serunya. Kemudian, Pendeta menyampaikan khotbah sepuluh menit mengenai kebohongan, "Jangan berbohong! Kalian pasti sudah tahu bahwa berbohong itu dosa...."
Sang pendeta mengakhiri khotbahnya, "Ketika saya masih seusia kalian, saya tidak pernah berbohong."
Keheningan terjadi sekitar satu menit. Pendeta berpikir bahwa ia berhasil menasihati mereka. Namun, anak sekolah minggu yang paling kecil menghela napas panjang dan berkata, "Baiklah teman-teman, berikan anjingnya kepada Pak Pendeta."
[Sumber disunting dari: http://louisvilleemmaus.com/jokes2.html]
Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. (Efesus 4:25) < http://alkitab.sabda.org/?Efesus+4:25 >
STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!
Apakah Anda ingin mengerti lebih dalam tentang makna Paskah?
Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) kembali membuka Kelas Diskusi PASKAH 2013. Dalam kelas diskusi ini, akan dibahas topik-topik diskusi seputar kematian dan kebangkitan Kristus. Pastinya setiap peserta akan lebih diperkaya lagi tentang makna Paskah yang sejati melalui kelas ini.
Diskusi akan dilangsungkan melalui milis diskusi (email) dan berjalan selama 1 bulan (21 Februari -- 25 Maret 2013). Anda dapat mengikuti kelas diskusi ini tanpa dipungut biaya apa pun (GRATIS)! Pendaftaran dibuka mulai 15 Januari -- 15 Februari 2013.
Segeralah mendaftarkan diri ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-christ.net > Kami tunggu!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G. dan Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2153, Januari 2013
Shalom,
Selamat menikmati berkat Tuhan pada Rabu ini. :) Hari ini kita akan belajar berhati-hati dalam berkata-kata atau memberi nasihat seputar kebohongan. Apalagi jika kita termasuk orang yang sangat berpengaruh dan memiliki tanggung jawab besar pada orang lain misalnya, pendeta atau guru. Kebohongan adalah hal yang tak pernah diajarkan, namun sering dilakukan. Jika salah bicara, bisa jadi kita akan mengalami kejadian seperti yang dialami seorang pendeta, yang adalah tokoh humor kita kali ini. Simak kisahnya, yuk!
Tuhan memberkati.
Redaksi Tamu e-Humor,
Tatik Wahyuningsih
< http://humor.sabda.org/ >
2153. BOHONG BERHADIAH
Pendeta dan guru sekolah minggu di sebuah gereja mengajak anak-anak berjalan-jalan untuk menikmati lingkungan alam di sekitar gereja. Ada kira-kira 10 sampai 12 anak. Setelah sepuluh menit berjalan-jalan, ada seekor anjing kecil yang sedang menggonggong di dalam sebuah kardus bertuliskan "ambillah aku".
Oleh karena takut anak-anak memperebutkan anjing mungil itu dengan kekerasan, Pendeta menghampiri anak-anak dan bertanya kepada mereka, "Apa yang akan kalian lakukan untuk mendapatkan anjing itu?"
Seorang anak laki-laki menjawab, "Kami membuat kesepakatan. Siapa pun di antara kami yang bisa menyatakan kebohongan terbesar, boleh membawa pulang anjing itu."
Tentu saja, sang Pendeta terkejut. "Kalian tidak boleh membuat kesepakatan dan permainan seperti itu!" serunya. Kemudian, Pendeta menyampaikan khotbah sepuluh menit mengenai kebohongan, "Jangan berbohong! Kalian pasti sudah tahu bahwa berbohong itu dosa...."
Sang pendeta mengakhiri khotbahnya, "Ketika saya masih seusia kalian, saya tidak pernah berbohong."
Keheningan terjadi sekitar satu menit. Pendeta berpikir bahwa ia berhasil menasihati mereka. Namun, anak sekolah minggu yang paling kecil menghela napas panjang dan berkata, "Baiklah teman-teman, berikan anjingnya kepada Pak Pendeta."
[Sumber disunting dari: http://louisvilleemmaus.com/jokes2.html]
Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. (Efesus 4:25) < http://alkitab.sabda.org/?Efesus+4:25 >
STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!
Apakah Anda ingin mengerti lebih dalam tentang makna Paskah?
Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) kembali membuka Kelas Diskusi PASKAH 2013. Dalam kelas diskusi ini, akan dibahas topik-topik diskusi seputar kematian dan kebangkitan Kristus. Pastinya setiap peserta akan lebih diperkaya lagi tentang makna Paskah yang sejati melalui kelas ini.
Diskusi akan dilangsungkan melalui milis diskusi (email) dan berjalan selama 1 bulan (21 Februari -- 25 Maret 2013). Anda dapat mengikuti kelas diskusi ini tanpa dipungut biaya apa pun (GRATIS)! Pendaftaran dibuka mulai 15 Januari -- 15 Februari 2013.
Segeralah mendaftarkan diri ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-christ.net > Kami tunggu!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G. dan Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Januari 23 -- PENANTIAN PANJANG
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 23 Januari 2013
Bacaan : Yesaya 30:18-26
Setahun: Keluaran 17-19
Nats: Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan
kasih-Nya kepada kamu... berbahagialah semua orang yang
menanti-nantikan Dia! (Yesaya 30:18)
Judul:
PENANTIAN PANJANG
Kim dan Krickitt Carpenter berkendaraan menuju Arizona untuk
merayakan Thanksgiving. Malang tak dapat ditolak, mereka mengalami
kecelakaan. Krickitt mengalami koma selama empat bulan. Ketika sadar
kembali, ia kehilangan memorinya. Bahkan kenangan pernikahannya
selama dua tahun dengan Kim pun terhapus sama sekali. Butuh waktu
tiga tahun baginya untuk dapat memiliki hubungan emosional lagi
dengan istrinya. Sebuah penantian yang panjang bagi Kim. Penantian
untuk dirindukan, dicintai, dan diterima kembali oleh sang suami.
Kisah nyata ini akhirnya diangkat menjadi film dengan judul The Vow.
Firman-Nya hari ini juga berbicara tentang penantian. Tuhan
merindukan kita untuk menantikan Dia (ay. 18). Dia menantikan Anda
berseru dan menunggu pertolongan-Nya (ay. 19). Dia menginginkan agar
Anda mengenali-Nya setiap waktu (ay. 20), menunjukkan jalan yang
lurus bagi Anda (ayat 21), dan menguduskan hidup Anda dari kecemaran
(ayat 22). Dia siap sedia untuk mencukupi segala kebutuhan Anda (ay.
23-25) dan memulihkan Anda sepenuhnya (ay. 26).
Namun, kita perlu menantikan dengan setia hingga waktu-Nya tiba.
Tuhan menghendaki, agar kita menantikan Dia bertindak menurut
waktu-Nya. Kita mungkin tergoda untuk mendesak Tuhan, agar
mempercepat agenda-Nya. Namun, Tuhan memiliki perhitungan yang
melampaui pengertian kita. Ketidaksabaran kita hanya akan membuahkan
kesia-siaan. Jadi, jika Anda sedang menantikan sesuatu dari Tuhan,
bertekunlah. Dia tidak akan pernah mengecewakan dan mempermalukan
kita. --MRT
KESEDIAAN KITA UNTUK MENANTI
MENUNJUKKAN PENGHARGAAN PADA SANG PEMBERI JANJI
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/01/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/01/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yesaya+30:18-26
Yesaya 30:18-26
18 Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan
kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi
kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua
orang yang menanti-nantikan Dia!
19 Sungguh, hai bangsa di Sion yang diam di Yerusalem, engkau tidak
akan terus menangis. Tentulah Tuhan akan mengasihani engkau,
apabila engkau berseru-seru; pada saat Ia mendengar teriakmu, Ia
akan menjawab.
20 Dan walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba sedikit,
namun Pengajarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi
matamu akan terus melihat Dia,
21 dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu:
"Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya," entah kamu menganan
atau mengiri.
22 Engkau akan menganggap najis patung-patungmu yang disalut dengan
perak atau yang dilapis dengan emas; engkau akan membuangnya
seperti kain cemar sambil berkata kepadanya: "Keluar!"
23 Lalu TUHAN akan memberi hujan bagi benih yang baru kamu taburkan
di ladangmu, dan dari hasil tanah itu kamu akan makan roti yang
lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu akan makan
rumput di padang rumput yang luas;
24 sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan
memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan
diayak.
25 Dari setiap gunung yang tinggi dan dari setiap bukit yang
menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari pembunuhan yang
besar, apabila menara-menara runtuh.
26 Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik dan
terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti
terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya
dan menyembuhkan bekas pukulan.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+17-19
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+17-19
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 23 Januari 2013
Bacaan : Yesaya 30:18-26
Setahun: Keluaran 17-19
Nats: Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan
kasih-Nya kepada kamu... berbahagialah semua orang yang
menanti-nantikan Dia! (Yesaya 30:18)
Judul:
PENANTIAN PANJANG
Kim dan Krickitt Carpenter berkendaraan menuju Arizona untuk
merayakan Thanksgiving. Malang tak dapat ditolak, mereka mengalami
kecelakaan. Krickitt mengalami koma selama empat bulan. Ketika sadar
kembali, ia kehilangan memorinya. Bahkan kenangan pernikahannya
selama dua tahun dengan Kim pun terhapus sama sekali. Butuh waktu
tiga tahun baginya untuk dapat memiliki hubungan emosional lagi
dengan istrinya. Sebuah penantian yang panjang bagi Kim. Penantian
untuk dirindukan, dicintai, dan diterima kembali oleh sang suami.
Kisah nyata ini akhirnya diangkat menjadi film dengan judul The Vow.
Firman-Nya hari ini juga berbicara tentang penantian. Tuhan
merindukan kita untuk menantikan Dia (ay. 18). Dia menantikan Anda
berseru dan menunggu pertolongan-Nya (ay. 19). Dia menginginkan agar
Anda mengenali-Nya setiap waktu (ay. 20), menunjukkan jalan yang
lurus bagi Anda (ayat 21), dan menguduskan hidup Anda dari kecemaran
(ayat 22). Dia siap sedia untuk mencukupi segala kebutuhan Anda (ay.
23-25) dan memulihkan Anda sepenuhnya (ay. 26).
Namun, kita perlu menantikan dengan setia hingga waktu-Nya tiba.
Tuhan menghendaki, agar kita menantikan Dia bertindak menurut
waktu-Nya. Kita mungkin tergoda untuk mendesak Tuhan, agar
mempercepat agenda-Nya. Namun, Tuhan memiliki perhitungan yang
melampaui pengertian kita. Ketidaksabaran kita hanya akan membuahkan
kesia-siaan. Jadi, jika Anda sedang menantikan sesuatu dari Tuhan,
bertekunlah. Dia tidak akan pernah mengecewakan dan mempermalukan
kita. --MRT
KESEDIAAN KITA UNTUK MENANTI
MENUNJUKKAN PENGHARGAAN PADA SANG PEMBERI JANJI
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/01/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/01/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yesaya+30:18-26
Yesaya 30:18-26
18 Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan
kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi
kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua
orang yang menanti-nantikan Dia!
19 Sungguh, hai bangsa di Sion yang diam di Yerusalem, engkau tidak
akan terus menangis. Tentulah Tuhan akan mengasihani engkau,
apabila engkau berseru-seru; pada saat Ia mendengar teriakmu, Ia
akan menjawab.
20 Dan walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba sedikit,
namun Pengajarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi
matamu akan terus melihat Dia,
21 dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu:
"Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya," entah kamu menganan
atau mengiri.
22 Engkau akan menganggap najis patung-patungmu yang disalut dengan
perak atau yang dilapis dengan emas; engkau akan membuangnya
seperti kain cemar sambil berkata kepadanya: "Keluar!"
23 Lalu TUHAN akan memberi hujan bagi benih yang baru kamu taburkan
di ladangmu, dan dari hasil tanah itu kamu akan makan roti yang
lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu akan makan
rumput di padang rumput yang luas;
24 sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan
memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan
diayak.
25 Dari setiap gunung yang tinggi dan dari setiap bukit yang
menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari pembunuhan yang
besar, apabila menara-menara runtuh.
26 Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik dan
terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti
terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya
dan menyembuhkan bekas pukulan.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+17-19
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+17-19
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Monday, January 21, 2013
[i-kan-misi] [e-JEMMi] Edisi 04/Januari/2013 -- Campalagian di Indonesia
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-JEMMi -- Campalagian di Indonesia
No.04, Vol.16, Januari 2013
Shalom,
Banyak orang yang belum percaya mengatakan bahwa pengurbanan Tuhan Yesus di kayu salib merupakan sebuah 'kebodohan'. Bagaimana mungkin Tuhan mau mati bagi manusia? Karena cinta-Nya yang begitu besar bagi manusia, Ia rela mengurbankan diri-Nya agar kita bisa selamat. Melalui renungan kali ini, kita akan belajar untuk melakukan perintah Tuhan, walaupun untuk melakukannya kadang kita harus mengurbankan sebagian dari kepentingan kita sendiri. Simak juga profil Suku Campalagian yang tinggal di Sulawesi Selatan. Selamat membaca.
Redaksi Tamu e-JEMMi,
Yusak
< http://misi.sabda.org/ >
RENUNGAN MISI: YANG BODOH DARI ALLAH (1 KORINTUS 1:25)
Seseorang berdiri di atas sebuah kayu dan berusaha menjaga keseimbangannya melewati beberapa meja rapuh yang ada di bawahnya, sambil bermain biola. Seorang di antara penonton menyenggol temannya, "Aku heran, mengapa ia bermain biola di depan umum. Padahal ia tidak mahir dalam memainkannya." Ini merupakan contoh bagaimana orang-orang memberi penilaian terhadap pikiran-pikiran para tahanan Kristen yang disiksa fisik dan mental, di penjara bawah tanah komunis. Yang menarik perhatian adalah apakah surga masuk akal untuk diharapkan, seperti: perbaikan kehidupan dalam waktu cepat, makanan untuk mengatasi kelaparan, penghentian penyiksaan yang mengerikan. Kita tidak memperoleh apa yang kita harapkan karena surga tidak bekerja dengan cara manusia -- masuk akal. Alkitab tidak berbicara mengenai hal-hal masuk akal tentang Allah, tetapi lebih mengenai kebodohan-Nya (1 Korintus 1:21; Lukas 15:7).
Giacopone (Jacopone da Todi -ed.) adalah seorang Fransiskan yang dianggap gila karena hal-hal yang ia lakukan bagi Yesus. Konon, dalam sebuah penglihatan yang pernah diterimanya, Yesus muncul di hadapannya dan bertanya, "Mengapa kamu melakukan perbuatan gila seperti itu?" Ia menjawab, "Karena Engkaulah yang mengajarkannya. Jika saya gila, Engkau bahkan lebih gila lagi dari saya. Di mana kemasukakalan atas kesengsaraan-Mu bagi saya? Saya seorang yang gila, sebab Engkau telah menjadi yang lebih bodoh."
Apakah masuk akal pengorbanan Anak Allah bagi domba yang bodoh, kotor, dan dungu? Saya bertanya seperti ini kepada banyak penggembala domba, "Apa yang akan Anda lakukan jika Anda melihat seekor serigala?" Mereka semua menjawab, "Kami akan lari menyelamatkan diri kami." Tidak ada manusia yang mau mati demi domba. Yesus melakukan yang sebaliknya. Dia mati demi makhluk hidup yang lebih buruk daripada domba -- demi mereka yang menyangkal, mengkhianati-Nya, menuntut penyaliban-Nya, dan tidak setia kepada-Nya. Dia mati demi para pembunuh-Nya, demi semua yang menghujat dan membenci Allah.
Jangan terkejut jika Anda tidak berhasil mendapatkan dari Allah, sesuatu yang masuk akal yang Anda harapkan. Jika Dia benar-benar masuk akal, Dia tidak akan pernah mau mendengarkan doa dari orang-orang seperti kita, juga tidak akan memberikan keselamatan kepada kita. Jika Anda dalam keadaan sedih atas kasih gila-Nya yang belum Anda alami, Anda dianggap termasuk ke dalam perumpamaan domba yang hilang. Hanya domba yang hilang yang benar-benar bisa membuktikan kasih dan kepedulian-Nya. Domba-domba hilang lainnya yang berpikiran masuk akal mengatakan bahwa mereka diabaikan dan ditinggalkan. Ketika anak yang hilang kembali pulang ke rumah, ia dipeluk dengan kasih, diberikan sebuah cincin, dan dijamu dengan anak lembu tambun, musik, dan tarian. Anak yang setia, yang baru pulang dari ladang dengan sangat keletihan dan keringat yang bercucuran, bahkan tidak disambut dengan kata-kata yang hangat.
Seorang Samaria yang baik di dalam perumpamaan, bukanlah seorang turis. Ia sangat yakin untuk melakukan perjalanan penting -- bisnis dan pertemuan-pertemuan yang harus dihadiri. Perbuatannya yang luar biasa baik pasti telah sangat merugikannya. Mungkin saja, ia bahkan meninggalkan tugas-tugas lainnya karena ia berhenti di tengah jalan untuk melayani orang yang terluka. Ketika di dalam penjara yang sunyi, saya menunggu selama bertahun-tahun agar Allah datang memberikan bantuan. Saya menyadari bahwa Dia tinggal di sekitar saya, dan saya berusaha untuk memikirkan Dia sebagai Seorang Samaria yang baik. Saya yakin, Dia bermaksud untuk menolong, tetapi mungkin Dia melihat seorang terluka lainnya yang membuat-Nya berbelas kasih untuk menolong dan membawanya ke penginapan. Saya berpikir bahwa Dia melihat seekor burung gereja yang jatuh dan mungkin juga Dia berhenti untuk menyeka embun yang membebani kelopak bunga, agar burung tersebut dapat jatuh di atas bunga dengan empuknya. Di dalam penjara sunyi, kami bahagia mengenai kasih gila-Nya, bahkan di saat-saat ketika kami bukan penerima kasih gila-Nya.
Jangan memercayai yang masuk akal di dalam surga, maka Anda tidak akan pernah dikecewakan. Percayalah hanya pada kenyataan bahwa ada satu Pribadi yang mengasihi Anda begitu bodohnya, Dia mati demi Anda.
Diambil dari:
Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Mei -- Juni 2004
Penulis: Richard Wumbrand
Penerbit: Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman: 2
PROFIL BANGSA: CAMPALAGIAN DI INDONESIA
Sejarah
Orang-orang Campalagian terutama tinggal di kota-kota Polmas, Campalagian, serta sekitar daerah Majene. Wilayah ini terletak di Provinsi Sulawesi Selatan. Sulawesi merupakan pulau berpegunungan yang luas, sering kali digambarkan sebagai bentuk yang menyerupai bunga anggrek atau kepiting. Pulau tersebut memiliki garis pantai kira-kira 5.000 kilometer, dan terdiri dari 4 semenanjung utama yang dipisahkan dengan teluk-teluk yang dalam, dengan dua semenanjung mengarah ke Selatan dan dua lainnya ke arah Timur Laut. Mayoritas orang Campalagian hidup di daerah dataran rendah, yang secara khusus subur untuk berbagai jenis pertanian. Nama lain untuk orang-orang ini adalah Tulumpanuae atau Tasing. Mereka berbicara dengan bahasa Campalagian. Budaya dari orang-orang Campalagian telah dipengaruhi oleh orang-orang sekitar yang lebih banyak penduduknya dan lebih berkuasa, seperti orang-orang Toraja dan Bugis. Bahasa orang-orang Toraja dan Bugis telah memengaruhi bahasa Campalagian sehingga ada banyak kemiripan.
Seperti Apa Kehidupan Mereka?
Orang-orang Campalagian hidup sebagai petani, nelayan, dan pedagang. Perdagangan biasanya dilakukan di kota Campalagian yang terletak di daerah pesisir. Mereka juga membiakkan kerbau, kambing, ternak, dan ayam. Masyarakat pertanian dikenal sebagai "pallaung-ruma", terdiri dari dua kelompok: "pa'galung" (para petani sawah yang beririgasi) dan "pa'dare" (para petani sawah yang tidak beririgasi). Para nelayan dikenal sebagai "pakkaja". Alat-alat yang digunakan membedakan mereka: "pameng" menggunakan pengait dan tali; "pa'bagang" menggunakan panggung nelayan; "pajala" menggunakan jaring; dan "pa'belle" menggunakan perangkap khusus terbuat dari jaring-jaring yang panjang. Para pedagang biasanya dikenal sebagai "padagang" atau "saudagar". Perdagangan biasanya dilakukan di kota Campalagian, yang terletak di pantai. Pernikahan di antara orang-orang Campalagian masih di bawah peraturan orang tua, termasuk pemilihan pasangan. Pelayanan kesehatan tampaknya memadai, khususnya ketika dibandingkan dengan daerah-daerah yang dilayani, yang kurang baik.
Apa Keyakinan Mereka?
Hampir setiap orang Campalagian mengenalkan diri mereka sebagai penganut Agama Islam. Rasa yang meluap karena menjadi orang-orang Islam memengaruhi pola perilaku sosial dalam setiap sektor kehidupan. Kenyataannya, berbagai elemen budaya Islam telah disatukan dengan baik menjadi budaya lokal tradisional, sehingga sulit memisahkan mereka satu dengan lainnya. Seorang Campalagian yang bukan Muslim hampir tidak mungkin membayangkan sebagai seorang Campalagian yang khas. Mereka juga menggabungkan kepercayaan animistis kuno dengan Islam. Ini dapat dilihat dari perasaan kagum dalam mengalami kekuatan-kekuatan rohani yang tidak kelihatan. Mereka juga menggunakan seorang dukun (cenayang/tabib/okultis) untuk menyembuhkan penyakit dan mengusir roh-roh jahat.
Apa Kebutuhan Mereka?
Orang-orang Campalagian membutuhkan bantuan untuk meningkatkan penjualan hasil pertanian dan perikanan mereka. Pembangunan infrastruktur seperti transportasi darat dan laut yang baik, dapat mendukung hal ini. Sebagai tambahan, perkembangan sumber daya manusia melalui pendidikan masih diperlukan. Wilayah Campalagian membutuhkan lebih banyak guru dan konstruksi sekolah-sekolah yang baik, serta memperbaiki sekolah-sekolah yang ada. (t/Anna)
Pokok Doa:
1. Doakan agar Tuhan Yesus memberikan hikmat dan kebijaksanaan kepada pemerintah untuk memperbaiki gedung-gedung sekolah yang sudah rusak, dan menempatkan guru-guru di daerah Campalagian. Kiranya anak-anak Campalagian mendapatkan pendidikan yang baik. Doakan juga agar guru-guru yang dikirimkan adalah anak-anak Tuhan, sehingga melalui mereka, Injil dapat diberitakan.
2. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar orang-orang Campalagian mendapatkan pelatihan dalam meningkatkan penjualan hasil pertanian dan perikanan mereka.
3. Kiranya Tuhan Yesus menolong pemerintah membangun infrastruktur darat dan laut yang baik, sehingga memudahkan orang-orang Campalagian dalam menjual hasil pertanian dan perikanan mereka ke daerah lain. Infrastruktur yang baik juga dapat membantu penyebaran Injil kepada mereka.
4. Doakan agar Tuhan Yesus menyertai para penginjil di Campalagian dalam pelayanan dan melindungi mereka dari kuasa-kuasa kegelapan.
Diterjemahkan dari:
Nama Situs: Joshua Project
Alamat URL: http://joshuaproject.net/people-profile.php?rog3=ID&peo3=11084
Judul asli artikel: Campalagian of Indonesia
Tanggal akses: November 2012
SUMBER MISI: ORPHAN GRAIN TRAIN (OGT)
==> www.ogt.org/
Kaum Lutheran Amerika rupanya tidak mau ketinggalan untuk terlibat dalam pekerjaan misi. Orphan Grain Train (OGT) adalah lembaga misi yang dipelopori oleh Grace Lutheran Church dan beberapa Gereja Lutheran lainnya. Meski demikian, OGT tentu saja tidak terbatas pada kaum Lutheran. Hal ini tercermin dalam misi utamanya: "Mendorong dan memampukan umat Tuhan untuk berbagi kasih (personal maupun material) demi membawa nama dan karakter Kristus kepada yang membutuhkan, baik yang jauh maupun yang dekat".
Lembaga ini telah mendapat apresiasi yang tinggi atas dampak dan kredibilitas pelayanannya, terutama dalam pemulihan krisis dan penanggulangan bencana. Sumbangan berupa pakaian, makanan, peralatan medis, dan literatur yang dimobilisasi OGT memang terbilang besar dan tepat waktu. Saat ini, OGT bahkan telah memperluas wilayah pelayanannya di Asia dan Afrika. Untuk mengetahui informasi lengkap seputar pelayanan lembaga ini, silakan mengunjungi situs resmi mereka. (NY)
STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!
Apakah Anda ingin mengerti lebih dalam tentang makna Paskah?
Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) kembali membuka Kelas Diskusi PASKAH 2013. Dalam kelas diskusi ini, akan dibahas topik-topik diskusi seputar kematian dan kebangkitan Kristus. Pastinya setiap peserta akan lebih diperkaya lagi tentang makna Paskah yang sejati melalui kelas ini.
Diskusi akan dilangsungkan melalui milis diskusi (email) dan berjalan selama 1 bulan (21 Februari -- 25 Maret 2013). Anda dapat mengikuti kelas diskusi ini tanpa dipungut biaya apa pun (GRATIS)! Pendaftaran dibuka mulai 15 Januari -- 15 Februari 2013.
Segeralah mendaftarkan diri ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-christ.net > Kami tunggu!
Kontak: jemmi(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Amy G., dan Yulia
Berlangganan: subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/misi/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-JEMMi -- Campalagian di Indonesia
No.04, Vol.16, Januari 2013
Shalom,
Banyak orang yang belum percaya mengatakan bahwa pengurbanan Tuhan Yesus di kayu salib merupakan sebuah 'kebodohan'. Bagaimana mungkin Tuhan mau mati bagi manusia? Karena cinta-Nya yang begitu besar bagi manusia, Ia rela mengurbankan diri-Nya agar kita bisa selamat. Melalui renungan kali ini, kita akan belajar untuk melakukan perintah Tuhan, walaupun untuk melakukannya kadang kita harus mengurbankan sebagian dari kepentingan kita sendiri. Simak juga profil Suku Campalagian yang tinggal di Sulawesi Selatan. Selamat membaca.
Redaksi Tamu e-JEMMi,
Yusak
< http://misi.sabda.org/ >
RENUNGAN MISI: YANG BODOH DARI ALLAH (1 KORINTUS 1:25)
Seseorang berdiri di atas sebuah kayu dan berusaha menjaga keseimbangannya melewati beberapa meja rapuh yang ada di bawahnya, sambil bermain biola. Seorang di antara penonton menyenggol temannya, "Aku heran, mengapa ia bermain biola di depan umum. Padahal ia tidak mahir dalam memainkannya." Ini merupakan contoh bagaimana orang-orang memberi penilaian terhadap pikiran-pikiran para tahanan Kristen yang disiksa fisik dan mental, di penjara bawah tanah komunis. Yang menarik perhatian adalah apakah surga masuk akal untuk diharapkan, seperti: perbaikan kehidupan dalam waktu cepat, makanan untuk mengatasi kelaparan, penghentian penyiksaan yang mengerikan. Kita tidak memperoleh apa yang kita harapkan karena surga tidak bekerja dengan cara manusia -- masuk akal. Alkitab tidak berbicara mengenai hal-hal masuk akal tentang Allah, tetapi lebih mengenai kebodohan-Nya (1 Korintus 1:21; Lukas 15:7).
Giacopone (Jacopone da Todi -ed.) adalah seorang Fransiskan yang dianggap gila karena hal-hal yang ia lakukan bagi Yesus. Konon, dalam sebuah penglihatan yang pernah diterimanya, Yesus muncul di hadapannya dan bertanya, "Mengapa kamu melakukan perbuatan gila seperti itu?" Ia menjawab, "Karena Engkaulah yang mengajarkannya. Jika saya gila, Engkau bahkan lebih gila lagi dari saya. Di mana kemasukakalan atas kesengsaraan-Mu bagi saya? Saya seorang yang gila, sebab Engkau telah menjadi yang lebih bodoh."
Apakah masuk akal pengorbanan Anak Allah bagi domba yang bodoh, kotor, dan dungu? Saya bertanya seperti ini kepada banyak penggembala domba, "Apa yang akan Anda lakukan jika Anda melihat seekor serigala?" Mereka semua menjawab, "Kami akan lari menyelamatkan diri kami." Tidak ada manusia yang mau mati demi domba. Yesus melakukan yang sebaliknya. Dia mati demi makhluk hidup yang lebih buruk daripada domba -- demi mereka yang menyangkal, mengkhianati-Nya, menuntut penyaliban-Nya, dan tidak setia kepada-Nya. Dia mati demi para pembunuh-Nya, demi semua yang menghujat dan membenci Allah.
Jangan terkejut jika Anda tidak berhasil mendapatkan dari Allah, sesuatu yang masuk akal yang Anda harapkan. Jika Dia benar-benar masuk akal, Dia tidak akan pernah mau mendengarkan doa dari orang-orang seperti kita, juga tidak akan memberikan keselamatan kepada kita. Jika Anda dalam keadaan sedih atas kasih gila-Nya yang belum Anda alami, Anda dianggap termasuk ke dalam perumpamaan domba yang hilang. Hanya domba yang hilang yang benar-benar bisa membuktikan kasih dan kepedulian-Nya. Domba-domba hilang lainnya yang berpikiran masuk akal mengatakan bahwa mereka diabaikan dan ditinggalkan. Ketika anak yang hilang kembali pulang ke rumah, ia dipeluk dengan kasih, diberikan sebuah cincin, dan dijamu dengan anak lembu tambun, musik, dan tarian. Anak yang setia, yang baru pulang dari ladang dengan sangat keletihan dan keringat yang bercucuran, bahkan tidak disambut dengan kata-kata yang hangat.
Seorang Samaria yang baik di dalam perumpamaan, bukanlah seorang turis. Ia sangat yakin untuk melakukan perjalanan penting -- bisnis dan pertemuan-pertemuan yang harus dihadiri. Perbuatannya yang luar biasa baik pasti telah sangat merugikannya. Mungkin saja, ia bahkan meninggalkan tugas-tugas lainnya karena ia berhenti di tengah jalan untuk melayani orang yang terluka. Ketika di dalam penjara yang sunyi, saya menunggu selama bertahun-tahun agar Allah datang memberikan bantuan. Saya menyadari bahwa Dia tinggal di sekitar saya, dan saya berusaha untuk memikirkan Dia sebagai Seorang Samaria yang baik. Saya yakin, Dia bermaksud untuk menolong, tetapi mungkin Dia melihat seorang terluka lainnya yang membuat-Nya berbelas kasih untuk menolong dan membawanya ke penginapan. Saya berpikir bahwa Dia melihat seekor burung gereja yang jatuh dan mungkin juga Dia berhenti untuk menyeka embun yang membebani kelopak bunga, agar burung tersebut dapat jatuh di atas bunga dengan empuknya. Di dalam penjara sunyi, kami bahagia mengenai kasih gila-Nya, bahkan di saat-saat ketika kami bukan penerima kasih gila-Nya.
Jangan memercayai yang masuk akal di dalam surga, maka Anda tidak akan pernah dikecewakan. Percayalah hanya pada kenyataan bahwa ada satu Pribadi yang mengasihi Anda begitu bodohnya, Dia mati demi Anda.
Diambil dari:
Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Mei -- Juni 2004
Penulis: Richard Wumbrand
Penerbit: Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman: 2
PROFIL BANGSA: CAMPALAGIAN DI INDONESIA
Sejarah
Orang-orang Campalagian terutama tinggal di kota-kota Polmas, Campalagian, serta sekitar daerah Majene. Wilayah ini terletak di Provinsi Sulawesi Selatan. Sulawesi merupakan pulau berpegunungan yang luas, sering kali digambarkan sebagai bentuk yang menyerupai bunga anggrek atau kepiting. Pulau tersebut memiliki garis pantai kira-kira 5.000 kilometer, dan terdiri dari 4 semenanjung utama yang dipisahkan dengan teluk-teluk yang dalam, dengan dua semenanjung mengarah ke Selatan dan dua lainnya ke arah Timur Laut. Mayoritas orang Campalagian hidup di daerah dataran rendah, yang secara khusus subur untuk berbagai jenis pertanian. Nama lain untuk orang-orang ini adalah Tulumpanuae atau Tasing. Mereka berbicara dengan bahasa Campalagian. Budaya dari orang-orang Campalagian telah dipengaruhi oleh orang-orang sekitar yang lebih banyak penduduknya dan lebih berkuasa, seperti orang-orang Toraja dan Bugis. Bahasa orang-orang Toraja dan Bugis telah memengaruhi bahasa Campalagian sehingga ada banyak kemiripan.
Seperti Apa Kehidupan Mereka?
Orang-orang Campalagian hidup sebagai petani, nelayan, dan pedagang. Perdagangan biasanya dilakukan di kota Campalagian yang terletak di daerah pesisir. Mereka juga membiakkan kerbau, kambing, ternak, dan ayam. Masyarakat pertanian dikenal sebagai "pallaung-ruma", terdiri dari dua kelompok: "pa'galung" (para petani sawah yang beririgasi) dan "pa'dare" (para petani sawah yang tidak beririgasi). Para nelayan dikenal sebagai "pakkaja". Alat-alat yang digunakan membedakan mereka: "pameng" menggunakan pengait dan tali; "pa'bagang" menggunakan panggung nelayan; "pajala" menggunakan jaring; dan "pa'belle" menggunakan perangkap khusus terbuat dari jaring-jaring yang panjang. Para pedagang biasanya dikenal sebagai "padagang" atau "saudagar". Perdagangan biasanya dilakukan di kota Campalagian, yang terletak di pantai. Pernikahan di antara orang-orang Campalagian masih di bawah peraturan orang tua, termasuk pemilihan pasangan. Pelayanan kesehatan tampaknya memadai, khususnya ketika dibandingkan dengan daerah-daerah yang dilayani, yang kurang baik.
Apa Keyakinan Mereka?
Hampir setiap orang Campalagian mengenalkan diri mereka sebagai penganut Agama Islam. Rasa yang meluap karena menjadi orang-orang Islam memengaruhi pola perilaku sosial dalam setiap sektor kehidupan. Kenyataannya, berbagai elemen budaya Islam telah disatukan dengan baik menjadi budaya lokal tradisional, sehingga sulit memisahkan mereka satu dengan lainnya. Seorang Campalagian yang bukan Muslim hampir tidak mungkin membayangkan sebagai seorang Campalagian yang khas. Mereka juga menggabungkan kepercayaan animistis kuno dengan Islam. Ini dapat dilihat dari perasaan kagum dalam mengalami kekuatan-kekuatan rohani yang tidak kelihatan. Mereka juga menggunakan seorang dukun (cenayang/tabib/okultis) untuk menyembuhkan penyakit dan mengusir roh-roh jahat.
Apa Kebutuhan Mereka?
Orang-orang Campalagian membutuhkan bantuan untuk meningkatkan penjualan hasil pertanian dan perikanan mereka. Pembangunan infrastruktur seperti transportasi darat dan laut yang baik, dapat mendukung hal ini. Sebagai tambahan, perkembangan sumber daya manusia melalui pendidikan masih diperlukan. Wilayah Campalagian membutuhkan lebih banyak guru dan konstruksi sekolah-sekolah yang baik, serta memperbaiki sekolah-sekolah yang ada. (t/Anna)
Pokok Doa:
1. Doakan agar Tuhan Yesus memberikan hikmat dan kebijaksanaan kepada pemerintah untuk memperbaiki gedung-gedung sekolah yang sudah rusak, dan menempatkan guru-guru di daerah Campalagian. Kiranya anak-anak Campalagian mendapatkan pendidikan yang baik. Doakan juga agar guru-guru yang dikirimkan adalah anak-anak Tuhan, sehingga melalui mereka, Injil dapat diberitakan.
2. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar orang-orang Campalagian mendapatkan pelatihan dalam meningkatkan penjualan hasil pertanian dan perikanan mereka.
3. Kiranya Tuhan Yesus menolong pemerintah membangun infrastruktur darat dan laut yang baik, sehingga memudahkan orang-orang Campalagian dalam menjual hasil pertanian dan perikanan mereka ke daerah lain. Infrastruktur yang baik juga dapat membantu penyebaran Injil kepada mereka.
4. Doakan agar Tuhan Yesus menyertai para penginjil di Campalagian dalam pelayanan dan melindungi mereka dari kuasa-kuasa kegelapan.
Diterjemahkan dari:
Nama Situs: Joshua Project
Alamat URL: http://joshuaproject.net/people-profile.php?rog3=ID&peo3=11084
Judul asli artikel: Campalagian of Indonesia
Tanggal akses: November 2012
SUMBER MISI: ORPHAN GRAIN TRAIN (OGT)
==> www.ogt.org/
Kaum Lutheran Amerika rupanya tidak mau ketinggalan untuk terlibat dalam pekerjaan misi. Orphan Grain Train (OGT) adalah lembaga misi yang dipelopori oleh Grace Lutheran Church dan beberapa Gereja Lutheran lainnya. Meski demikian, OGT tentu saja tidak terbatas pada kaum Lutheran. Hal ini tercermin dalam misi utamanya: "Mendorong dan memampukan umat Tuhan untuk berbagi kasih (personal maupun material) demi membawa nama dan karakter Kristus kepada yang membutuhkan, baik yang jauh maupun yang dekat".
Lembaga ini telah mendapat apresiasi yang tinggi atas dampak dan kredibilitas pelayanannya, terutama dalam pemulihan krisis dan penanggulangan bencana. Sumbangan berupa pakaian, makanan, peralatan medis, dan literatur yang dimobilisasi OGT memang terbilang besar dan tepat waktu. Saat ini, OGT bahkan telah memperluas wilayah pelayanannya di Asia dan Afrika. Untuk mengetahui informasi lengkap seputar pelayanan lembaga ini, silakan mengunjungi situs resmi mereka. (NY)
STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!
Apakah Anda ingin mengerti lebih dalam tentang makna Paskah?
Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) kembali membuka Kelas Diskusi PASKAH 2013. Dalam kelas diskusi ini, akan dibahas topik-topik diskusi seputar kematian dan kebangkitan Kristus. Pastinya setiap peserta akan lebih diperkaya lagi tentang makna Paskah yang sejati melalui kelas ini.
Diskusi akan dilangsungkan melalui milis diskusi (email) dan berjalan selama 1 bulan (21 Februari -- 25 Maret 2013). Anda dapat mengikuti kelas diskusi ini tanpa dipungut biaya apa pun (GRATIS)! Pendaftaran dibuka mulai 15 Januari -- 15 Februari 2013.
Segeralah mendaftarkan diri ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-christ.net > Kami tunggu!
Kontak: jemmi(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Amy G., dan Yulia
Berlangganan: subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/misi/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
[e-Konsel] Edisi 328/Januari 2013 -- Motivasi Konselor
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Konsel -- Motivasi Konselor
Edisi 328/Januari 2013
Salam,
Disadari atau tidak, seseorang mengambil setiap tindakan atau keputusan karena didorong oleh motivasi tertentu yang ada dalam hati atau pikirannya, entah itu baik atau jahat. Mungkin, kita juga pernah menjumpai tindakan baik seseorang, yang terkadang dilandasi motivasi buruk, dan juga sebaliknya. Demikian juga bagi seseorang yang ingin menjadi konselor. Ia tentu memiliki motivasi dasar yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri dan Tuhan.
Sebagai konselor Kristen, alangkah bijaksananya apabila kita memiliki motivasi yang benar. Tanpa memiliki motivasi yang benar sesuai dengan ajaran Alkitab, mustahil bagi konselor Kristen untuk berhasil mengantarkan konseli pada pertumbuhan iman dan pengenalan akan Allah. Oleh sebab itu, sebelum menjadi konselor, seseorang hendaknya menyadari siapa dirinya di hadapan Tuhan. Tuhan, sebagai Penasihat yang Ajaib, telah memberikan banyak landasan alkitabiah untuk menjadi konselor yang berkenan bagi Allah. Dalam edisi ini, e-Konsel menekankan adanya motivasi yang baik dalam melayani Tuhan dan menolong sesama. Selamat membaca!
Pemimpin Redaksi e-Konsel,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >
CAKRAWALA: MOTIVASI KONSELOR
Mengapa Anda ingin memberi konseling? Beberapa konselor Kristen, terutama para pendeta, didorong masuk ke dalam pelayanan ini oleh orang-orang yang datang secara spontan, untuk mencari pertolongan atas masalah-masalah mereka. Beberapa konselor lainnya telah mengikuti pelatihan khusus dan mendorong orang lain untuk datang kepada mereka, guna mendapatkan bantuan berdasarkan anggapan yang benar bahwa konseling dapat menjadi salah satu cara paling efektif untuk melayani orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Seperti yang telah kita lihat, Alkitab memerintahkan kita untuk saling memerhatikan dan hal ini tentunya mencakup bidang konseling.
Sesungguhnya, sulit bagi kita untuk mengevaluasi motivasi diri sendiri. Mungkin, hal ini memang benar, terutama ketika kita memeriksa alasan kita untuk melakukan konseling. Keinginan yang tulus untuk menolong orang lain merupakan alasan yang tepat untuk menjadi seorang konselor. Apakah ada bukti dari beberapa orang bahwa konseling Anda benar-benar memberi dampak positif? Apakah Anda memandang konseling sebagai pemenuhan secara pribadi? Hal ini dapat menjadi indikasi lanjutan dari kemungkinan keefektifan Anda sebagai konselor.
Namun demikian, ada isu-isu lain, yang kadang-kadang tidak disadari, yang dapat mengganggu keefektifan Anda. Ketika pada awalnya Anda memberi konseling untuk memenuhi kebutuhan sendiri, Anda sepertinya tidak akan banyak membantu para konseli Anda.
1. Kebutuhan akan relasi. Setiap orang memerlukan kedekatan dan keakraban, setidaknya dengan dua atau tiga orang. Bagi beberapa konseli, seorang konselor akan menjadi teman dekat mereka, setidaknya untuk sementara waktu. Dengan anggapan, si konselor tidak memiliki teman-teman dekat, kecuali para konseli. Dalam kasus-kasus semacam ini, kebutuhan konselor akan suatu relasi bisa menghalangi pemberian bantuan. Seorang konselor mungkin tidak benar-benar menginginkan konselinya bertumbuh dan mengakhiri konseling karena hal itu akan memutuskan hubungan pertemanan yang sudah dekat. Apabila Anda mendapati bahwa Anda mencari-cari kesempatan untuk memperpanjang konseling, untuk menelepon konseli, atau bersosialisasi bersama, maka mungkin hubungan tersebut telah memenuhi kebutuhan Anda akan pertemanan, sebagaimana hal itu juga memenuhi kebutuhan konseli Anda. Pada titik ini, keterkaitan antara konselor dan konseli sudah tidak lagi sebagai relasi profesional. Hal ini tidak selalu buruk, tetapi beberapa teman tidak selalu bisa menjadi konselor yang terbaik.
2. Kebutuhan akan kontrol/kendali. Seorang konselor yang otoriter senang "mengatur" orang lain, memberikan nasihat (bahkan saat tidak diminta), dan berperan sebagai pemecah masalah. Beberapa konseli yang senang bergantung mungkin menginginkan konselor semacam ini, tetapi pada akhirnya sebagian besar orang menolak konselor yang bertipe mengontrol karena para konselor semacam itu tidak begitu menolong.
3. Kebutuhan untuk menyelamatkan. Seorang penyelamat sering kali memiliki keinginan tulus untuk menolong. Tetapi, konselor tipe "penyelamat" melepaskan tanggung jawab dari konseli dengan menunjukkan suatu sikap yang menyatakan, "Anda tidak dapat mengatasi hal ini; izinkan saya melakukannya untuk Anda." Cara ini mungkin memuaskan si konseli untuk beberapa saat, namun jarang dapat membantu secara permanen. Apabila teknik penyelamatan gagal (seperti yang sering kali terjadi), si konselor merasa bersalah, tidak mumpuni, dan sangat frustrasi.
4. Kebutuhan akan informasi. Dalam mendeskripsikan masalah-masalah mereka, para konseli sering memberikan berita gembira yang menarik, yang mungkin tidak diceritakan kepada orang lain. Jika seorang konselor penasaran, kadang-kadang ia melupakan konseli, ingin mendapat informasi lebih banyak, dan sering kali tidak mampu mempertahankan kepercayaan diri. Para konselor yang penasaran jarang bisa membantu sehingga akhirnya orang-orang tidak akan meminta bantuan lagi kepada mereka.
5. Kebutuhan akan penyembuhan pribadi. Kebanyakan dari kita memiliki berbagai kebutuhan dan ketidakamanan tersembunyi, yang dapat mengganggu tugas kita membantu orang lain. Inilah satu alasan mengapa sekolah-sekolah psikologi terkadang mensyaratkan para mahasiswanya, untuk melakukan konseling bagi diri mereka sendiri sebelum mulai menolong orang lain. Sesi-sesi konseling tampaknya tidak akan efektif apabila konselor memiliki maksud memanipulasi orang lain, menebus kesalahan, menyenangkan beberapa tokoh yang berkuasa, menunjukkan kebencian, memecahkan konflik seksual, atau membuktikan bahwa ia mampu secara intelektual, dewasa secara rohani, dan stabil secara kejiwaan.
Setiap calon konselor kemungkinan akan mengalami kecenderungan ini kapan saja, tetapi kebutuhan-kebutuhan semacam ini harus diatasi secara terpisah dari tugas kita terhadap para konseli. Ketika orang-orang datang untuk berkonseling, mereka mengambil risiko menceritakan informasi pribadi dan memercayakan diri mereka pada pemeliharaan konselor. Seorang konselor menyalahi kepercayaan ini dan merusak keefektifan konseling jika relasi untuk membantu ini digunakan terutama untuk memuaskan kebutuhan si penolong itu sendiri. (t/S. Setyawati)
Diterjemahkan dari:
Judul buku: Christian Counseling: S Comprehensive Guide
Judul bab: The Counselor and Counseling
Judul asli artikel: The Counselor's Motivation
Penulis: Gary R. Collins, Ph.D.
Penerbit: Word Publishing, Amerika Serikat 1988
Halaman: 24 -- 25
KOMUNITAS KONSEL: SIAPA DAN BAGAIMANA SEHARUSNYA SEORANG KONSELOR
Pada dasarnya, siapa saja bisa menjadi konselor. Namun, untuk menjadi konselor alkitabiah yang berdedikasi tinggi dan menjadi berkat bagi konseli, Anda tidak bisa melakukannya secara sembarangan. Lalu, hal-hal apa yang harus dimiliki seseorang sebelum menjadi konselor yang benar? Berikut pendapat dari Sahabat e-Konsel beberapa waktu yang lalu.
e-Konsel: Menurut Anda, siapakah yang bisa menjadi konselor dan apa saja kriteria yang harus dimiliki seorang konselor?
Komentar:
Regar Arnold: Mereka yang memakai hati dan telinga untuk mendengar. Terima kasih.
e-Konsel: Seberapa besar faktor pendidikan mendukung kemampuan seseorang untuk menjadi konselor, Regar Arnold?
Twinny Singal: Buat saya pribadi, kriteria yang baik bagi seorang konselor, salah satunya ialah dia pernah memiliki pengalaman "mengalami" dan tentunya pernah berhasil dalam "mengalami" pengalaman tersebut. Dia dapat memberikan langkah-langkah kemajuan/peningkatan (improvement) secara signifikan dan bijaksana terhadap konseli. Plus, didukung dengan latar belakang pendidikan yang sesuai dan memadai, ditambah dengan kematangan dari sisi kerohanian, maka hasil konseling diharapkan mencapai sasaran (ke arah perbaikan positif) yang diinginkan oleh pihak konseli maupun dari pihak konselor juga.
e-Konsel: Betul, yang diharapkan dari seorang konselor profesional ya seperti itu ya, Twinny Kim. Namun, bisakah kita mendidik konselor awam untuk menjadi konselor seperti itu?
Twinny Singal: Menurut saya, sebelum dididik, calon konselor awam harus dites dulu kesiapan mentalnya untuk bisa menjadi konselor yang baik. Apakah dia siap untuk menggunakan hati dan telinga untuk "mendengar" seperti yang disampaikan oleh saudara Regar Arnold. Dibutuhkan mental kesabaran dan mau dididik untuk menjadi konselor yang profesional.
e-Konsel: Tepat. Untuk itu, ini menjadi PR untuk gereja-gereja dan kita semua untuk mendidik jemaat, agar dapat menolong orang lain dengan menjadi konselor kristiani yang benar ya, Twinny Kim. Terima kasih untuk komentar Anda.
Bagaimana menurut Anda? Mari sampaikan pendapat Anda di link berikut ini < http://www.facebook.com/sabdakonsel/posts/10151284302883755 >.
STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!
Apakah Anda ingin mengerti lebih dalam tentang makna Paskah?
Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) kembali membuka Kelas Diskusi PASKAH 2013. Dalam kelas diskusi ini, akan dibahas topik-topik diskusi seputar kematian dan kebangkitan Kristus. Pastinya setiap peserta akan lebih diperkaya lagi tentang makna Paskah yang sejati melalui kelas ini.
Diskusi akan dilangsungkan melalui milis diskusi (email) dan berjalan selama 1 bulan (21 Februari -- 25 Maret 2013). Anda dapat mengikuti kelas diskusi ini tanpa dipungut biaya apa pun (GRATIS)! Pendaftaran dibuka mulai 15 Januari -- 15 Februari 2013.
Segeralah mendaftarkan diri ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-christ.net > Kami tunggu!
Kontak: konsel(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Santi T., dan Doni K.
Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-konsel/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Konsel -- Motivasi Konselor
Edisi 328/Januari 2013
Salam,
Disadari atau tidak, seseorang mengambil setiap tindakan atau keputusan karena didorong oleh motivasi tertentu yang ada dalam hati atau pikirannya, entah itu baik atau jahat. Mungkin, kita juga pernah menjumpai tindakan baik seseorang, yang terkadang dilandasi motivasi buruk, dan juga sebaliknya. Demikian juga bagi seseorang yang ingin menjadi konselor. Ia tentu memiliki motivasi dasar yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri dan Tuhan.
Sebagai konselor Kristen, alangkah bijaksananya apabila kita memiliki motivasi yang benar. Tanpa memiliki motivasi yang benar sesuai dengan ajaran Alkitab, mustahil bagi konselor Kristen untuk berhasil mengantarkan konseli pada pertumbuhan iman dan pengenalan akan Allah. Oleh sebab itu, sebelum menjadi konselor, seseorang hendaknya menyadari siapa dirinya di hadapan Tuhan. Tuhan, sebagai Penasihat yang Ajaib, telah memberikan banyak landasan alkitabiah untuk menjadi konselor yang berkenan bagi Allah. Dalam edisi ini, e-Konsel menekankan adanya motivasi yang baik dalam melayani Tuhan dan menolong sesama. Selamat membaca!
Pemimpin Redaksi e-Konsel,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >
CAKRAWALA: MOTIVASI KONSELOR
Mengapa Anda ingin memberi konseling? Beberapa konselor Kristen, terutama para pendeta, didorong masuk ke dalam pelayanan ini oleh orang-orang yang datang secara spontan, untuk mencari pertolongan atas masalah-masalah mereka. Beberapa konselor lainnya telah mengikuti pelatihan khusus dan mendorong orang lain untuk datang kepada mereka, guna mendapatkan bantuan berdasarkan anggapan yang benar bahwa konseling dapat menjadi salah satu cara paling efektif untuk melayani orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Seperti yang telah kita lihat, Alkitab memerintahkan kita untuk saling memerhatikan dan hal ini tentunya mencakup bidang konseling.
Sesungguhnya, sulit bagi kita untuk mengevaluasi motivasi diri sendiri. Mungkin, hal ini memang benar, terutama ketika kita memeriksa alasan kita untuk melakukan konseling. Keinginan yang tulus untuk menolong orang lain merupakan alasan yang tepat untuk menjadi seorang konselor. Apakah ada bukti dari beberapa orang bahwa konseling Anda benar-benar memberi dampak positif? Apakah Anda memandang konseling sebagai pemenuhan secara pribadi? Hal ini dapat menjadi indikasi lanjutan dari kemungkinan keefektifan Anda sebagai konselor.
Namun demikian, ada isu-isu lain, yang kadang-kadang tidak disadari, yang dapat mengganggu keefektifan Anda. Ketika pada awalnya Anda memberi konseling untuk memenuhi kebutuhan sendiri, Anda sepertinya tidak akan banyak membantu para konseli Anda.
1. Kebutuhan akan relasi. Setiap orang memerlukan kedekatan dan keakraban, setidaknya dengan dua atau tiga orang. Bagi beberapa konseli, seorang konselor akan menjadi teman dekat mereka, setidaknya untuk sementara waktu. Dengan anggapan, si konselor tidak memiliki teman-teman dekat, kecuali para konseli. Dalam kasus-kasus semacam ini, kebutuhan konselor akan suatu relasi bisa menghalangi pemberian bantuan. Seorang konselor mungkin tidak benar-benar menginginkan konselinya bertumbuh dan mengakhiri konseling karena hal itu akan memutuskan hubungan pertemanan yang sudah dekat. Apabila Anda mendapati bahwa Anda mencari-cari kesempatan untuk memperpanjang konseling, untuk menelepon konseli, atau bersosialisasi bersama, maka mungkin hubungan tersebut telah memenuhi kebutuhan Anda akan pertemanan, sebagaimana hal itu juga memenuhi kebutuhan konseli Anda. Pada titik ini, keterkaitan antara konselor dan konseli sudah tidak lagi sebagai relasi profesional. Hal ini tidak selalu buruk, tetapi beberapa teman tidak selalu bisa menjadi konselor yang terbaik.
2. Kebutuhan akan kontrol/kendali. Seorang konselor yang otoriter senang "mengatur" orang lain, memberikan nasihat (bahkan saat tidak diminta), dan berperan sebagai pemecah masalah. Beberapa konseli yang senang bergantung mungkin menginginkan konselor semacam ini, tetapi pada akhirnya sebagian besar orang menolak konselor yang bertipe mengontrol karena para konselor semacam itu tidak begitu menolong.
3. Kebutuhan untuk menyelamatkan. Seorang penyelamat sering kali memiliki keinginan tulus untuk menolong. Tetapi, konselor tipe "penyelamat" melepaskan tanggung jawab dari konseli dengan menunjukkan suatu sikap yang menyatakan, "Anda tidak dapat mengatasi hal ini; izinkan saya melakukannya untuk Anda." Cara ini mungkin memuaskan si konseli untuk beberapa saat, namun jarang dapat membantu secara permanen. Apabila teknik penyelamatan gagal (seperti yang sering kali terjadi), si konselor merasa bersalah, tidak mumpuni, dan sangat frustrasi.
4. Kebutuhan akan informasi. Dalam mendeskripsikan masalah-masalah mereka, para konseli sering memberikan berita gembira yang menarik, yang mungkin tidak diceritakan kepada orang lain. Jika seorang konselor penasaran, kadang-kadang ia melupakan konseli, ingin mendapat informasi lebih banyak, dan sering kali tidak mampu mempertahankan kepercayaan diri. Para konselor yang penasaran jarang bisa membantu sehingga akhirnya orang-orang tidak akan meminta bantuan lagi kepada mereka.
5. Kebutuhan akan penyembuhan pribadi. Kebanyakan dari kita memiliki berbagai kebutuhan dan ketidakamanan tersembunyi, yang dapat mengganggu tugas kita membantu orang lain. Inilah satu alasan mengapa sekolah-sekolah psikologi terkadang mensyaratkan para mahasiswanya, untuk melakukan konseling bagi diri mereka sendiri sebelum mulai menolong orang lain. Sesi-sesi konseling tampaknya tidak akan efektif apabila konselor memiliki maksud memanipulasi orang lain, menebus kesalahan, menyenangkan beberapa tokoh yang berkuasa, menunjukkan kebencian, memecahkan konflik seksual, atau membuktikan bahwa ia mampu secara intelektual, dewasa secara rohani, dan stabil secara kejiwaan.
Setiap calon konselor kemungkinan akan mengalami kecenderungan ini kapan saja, tetapi kebutuhan-kebutuhan semacam ini harus diatasi secara terpisah dari tugas kita terhadap para konseli. Ketika orang-orang datang untuk berkonseling, mereka mengambil risiko menceritakan informasi pribadi dan memercayakan diri mereka pada pemeliharaan konselor. Seorang konselor menyalahi kepercayaan ini dan merusak keefektifan konseling jika relasi untuk membantu ini digunakan terutama untuk memuaskan kebutuhan si penolong itu sendiri. (t/S. Setyawati)
Diterjemahkan dari:
Judul buku: Christian Counseling: S Comprehensive Guide
Judul bab: The Counselor and Counseling
Judul asli artikel: The Counselor's Motivation
Penulis: Gary R. Collins, Ph.D.
Penerbit: Word Publishing, Amerika Serikat 1988
Halaman: 24 -- 25
KOMUNITAS KONSEL: SIAPA DAN BAGAIMANA SEHARUSNYA SEORANG KONSELOR
Pada dasarnya, siapa saja bisa menjadi konselor. Namun, untuk menjadi konselor alkitabiah yang berdedikasi tinggi dan menjadi berkat bagi konseli, Anda tidak bisa melakukannya secara sembarangan. Lalu, hal-hal apa yang harus dimiliki seseorang sebelum menjadi konselor yang benar? Berikut pendapat dari Sahabat e-Konsel beberapa waktu yang lalu.
e-Konsel: Menurut Anda, siapakah yang bisa menjadi konselor dan apa saja kriteria yang harus dimiliki seorang konselor?
Komentar:
Regar Arnold: Mereka yang memakai hati dan telinga untuk mendengar. Terima kasih.
e-Konsel: Seberapa besar faktor pendidikan mendukung kemampuan seseorang untuk menjadi konselor, Regar Arnold?
Twinny Singal: Buat saya pribadi, kriteria yang baik bagi seorang konselor, salah satunya ialah dia pernah memiliki pengalaman "mengalami" dan tentunya pernah berhasil dalam "mengalami" pengalaman tersebut. Dia dapat memberikan langkah-langkah kemajuan/peningkatan (improvement) secara signifikan dan bijaksana terhadap konseli. Plus, didukung dengan latar belakang pendidikan yang sesuai dan memadai, ditambah dengan kematangan dari sisi kerohanian, maka hasil konseling diharapkan mencapai sasaran (ke arah perbaikan positif) yang diinginkan oleh pihak konseli maupun dari pihak konselor juga.
e-Konsel: Betul, yang diharapkan dari seorang konselor profesional ya seperti itu ya, Twinny Kim. Namun, bisakah kita mendidik konselor awam untuk menjadi konselor seperti itu?
Twinny Singal: Menurut saya, sebelum dididik, calon konselor awam harus dites dulu kesiapan mentalnya untuk bisa menjadi konselor yang baik. Apakah dia siap untuk menggunakan hati dan telinga untuk "mendengar" seperti yang disampaikan oleh saudara Regar Arnold. Dibutuhkan mental kesabaran dan mau dididik untuk menjadi konselor yang profesional.
e-Konsel: Tepat. Untuk itu, ini menjadi PR untuk gereja-gereja dan kita semua untuk mendidik jemaat, agar dapat menolong orang lain dengan menjadi konselor kristiani yang benar ya, Twinny Kim. Terima kasih untuk komentar Anda.
Bagaimana menurut Anda? Mari sampaikan pendapat Anda di link berikut ini < http://www.facebook.com/sabdakonsel/posts/10151284302883755 >.
STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!
Apakah Anda ingin mengerti lebih dalam tentang makna Paskah?
Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) kembali membuka Kelas Diskusi PASKAH 2013. Dalam kelas diskusi ini, akan dibahas topik-topik diskusi seputar kematian dan kebangkitan Kristus. Pastinya setiap peserta akan lebih diperkaya lagi tentang makna Paskah yang sejati melalui kelas ini.
Diskusi akan dilangsungkan melalui milis diskusi (email) dan berjalan selama 1 bulan (21 Februari -- 25 Maret 2013). Anda dapat mengikuti kelas diskusi ini tanpa dipungut biaya apa pun (GRATIS)! Pendaftaran dibuka mulai 15 Januari -- 15 Februari 2013.
Segeralah mendaftarkan diri ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-christ.net > Kami tunggu!
Kontak: konsel(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Santi T., dan Doni K.
Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-konsel/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Subscribe to:
Posts (Atom)