Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
KADOS -- Edisi 171 (14 -- 20 Oktober 2013)
Salam kasih Kristus,
Berdoa menjadi hal terpenting dalam hidup kita karena melalui doa, kita membangun hubungan yang intim bersama Tuhan. Ketika seseorang berdoa, ia membuat keputusan yang terbaik untuk memberikan hati, pikiran, dan tubuhnya bagi Tuhan. Untuk itu, marilah kita berdoa dengan hati yang penuh kerinduan untuk bertemu dengan-Nya. Percayalah, tidak ada hal yang lebih baik dan lebih manis, selain datang kepada Tuhan dan menikmati waktu Anda bersama-Nya. Selamat berdoa.
Pemimpin Redaksi KADOS,
Santi T.
< santi(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
14 Oktober 2013 -- Para Dosen Kristen
Dosen mempunyai peranan yang sangat penting dalam memajukan pendidikan bangsa Indonesia. Sebagai pendidik para mahasiswa, generasi penerus bangsa, para dosen punya tanggung jawab bukan hanya dalam hal pendidikan, melainkan juga dalam hal moral. Kecerdasan mahasiswa dalam berpikir dan moral yang baik, sangat menentukan bagaimana generasi bangsa ini berpikir, bertindak, dan menyelesaikan masalah. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar semua dosen di Indonesia mampu mengemban tugas ini dengan penuh tanggung jawab sehingga mampu menghasilkan anak didik yang berkualitas dalam pendidikan dan moral. Berdoalah juga untuk para dosen Kristen agar mereka dapat memberi teladan yang baik, seperti teladan Kristus, supaya anak didik mereka menjadi garam dan terang bagi bangsa ini.
15 Oktober 2013 -- Persekutuan Lansia
Pertumbuhan rohani orang percaya tidak hanya dibangun melalui saat teduh pribadi dan beribadah di gereja, tetapi juga melalui persekutuan dengan saudara-saudari seiman. Ada banyak persekutuan sesuai dengan kebutuhan anggotanya, seperti persekutuan anak, remaja, wanita, pemuda, dan lansia. Mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus, khususnya untuk persekutuan lansia, agar setiap orang yang sudah lanjut usia ini bisa terus membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Berdoalah juga agar mereka bisa mengisi masa tua mereka dengan hal-hal yang berguna dan menyenangkan hati Tuhan.
16 Oktober 2013 -- Hari Pangan Sedunia
Hari ini, kita memperingati hari pangan Sedunia. Pangan (makanan) menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Namun, tidak semua orang dapat mencukupi kebutuhan ini dengan maksimal. Mahalnya harga kebutuhan pokok ini sering kali menjadi kesulitan bagi masyarakat untuk mendapatkannya. Pada hari Pangan Sedunia ini, marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar masyarakat dapat mengalami kesejahteraan dalam hal pangan. Berdoalah juga untuk Pemerintah Indonesia agar semakin memperhatikan kondisi perekonomian di negara ini sehingga harga-harga kebutuhan pokok tidak mengalami kenaikan harga.
17 Oktober 2013 -- Pegawai Negeri Sipil
Posisi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) memang menjadi salah satu posisi favorit untuk para pelamar pekerjaan. Secara finansial, posisi PNS memang bisa dikatakan "menjanjikan". Namun, perlu diingat bahwa setiap pekerjaan membutuhkan tanggung jawab yang besar dalam menjalankannya. Sebagai orang Kristen, terutama mereka yang menjadi PNS, usahakanlah untuk tetap bekerja dengan jujur, disiplin, dan tanggung jawab. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar setiap PNS di Indonesia dapat menjadi panutan yang baik, dalam hal pekerjaan dan pelayanan yang mereka lakukan. Berdoalah juga untuk para PNS Kristen supaya mereka bisa bekerja dengan penuh tanggung jawab dan menjadi berkat bagi banyak orang.
18 Oktober 2013 -- Dukungan Rakyat terhadap Pemerintah Indonesia
Sebagai badan tertinggi yang memerintah negara Indonesia, pemerintah membutuhkan dukungan dari rakyat untuk melaksanakan agendanya. Memang, tidak semua keputusan/agenda pemerintah ditanggapi dengan positif oleh rakyat. Namun, sebagai satu kesatuan, setidaknya rakyat dan pemerintah bisa bekerja sama dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan memajukan kesejahteraan rakyat dalam berbagai aspek kehidupan. Mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar pemerintah dan rakyat Indonesia dapat saling melengkapi, bersatu, dan bekerja sama untuk kemajuan negara Indonesia.
19 Oktober 2013 -- Anak Yatim Piatu
Kebersamaan dengan keluarga, terutama dengan orang tua, menjadi mimpi anak-anak yatim piatu. Saat ini, meskipun anak-anak yatim piatu sudah banyak yang dirawat di Panti Asuhan, memiliki banyak teman, dan dicukupi kebutuhannya, mereka pasti tetap merindukan saat-saat bersama keluarga mereka seperti dahulu. Mari kita berdoa untuk anak-anak yatim piatu agar mereka tetap bersyukur dengan keadaan mereka sekarang ini, dan terus bersemangat dalam menjalani hari-hari mereka. Berdoalah juga untuk setiap yayasan/instansi yang telah memedulikan anak-anak yatim piatu, kiranya setiap yayasan/instansi ini dapat terus berkembang sehingga kesejahteraan anak-anak yatim piatu dapat terpenuhi. Berdoa pula untuk anak yatim piatu yang percaya kepada Tuhan Yesus agar mereka tetap bersemangat dan berpengharapan di dalam Kristus dalam keadaan apa pun.
20 Oktober 2013 -- Tradisi Masyarakat Indonesia
Sebagai negara kepulauan, Indonesia kaya akan kebudayaan dan tradisi masyarakat dari berbagai daerah. Dengan banyaknya tradisi masyarakat Indonesia ini, kita harus bangga sebagai bangsa Indonesia karena tidak semua negara mempunyai kekayaan seperti ini. Untuk itu, marilah kita berdoa agar masyarakat Indonesia mampu mengembangkan dan menjaga kelestarian tradisi ini dengan baik. Berdoalah juga agar pemerintah bisa semaksimal mungkin memperhatikan dan melindungi tradisi-tradisi yang ada di berbagai daerah.
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Santi T.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Saturday, October 12, 2013
(e-RH) Oktober 13 -- BUKAN SALAH SAYA
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 13 Oktober 2013
Bacaan : Kejadian 3:1-24
Setahun: Markus 1-3
Nats: Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari
buah pohon itu. (Kejadian 3:12)
Judul:
BUKAN SALAH SAYA
Seorang psikolog mengunjungi penjara bertanya kepada banyak napi,
"Mengapa Anda berada di sini?" Ternyata, tidak sedikit napi yang
melontarkan jawaban dengan nada membenarkan diri. Beberapa dalih
disampaikan, seperti difitnah, tidak memiliki uang untuk membayar
petugas, salah tangkap akibat kekeliruan identitas. Setelah
melakukan serangkaian observasi, psikolog itu menyimpulkan bahwa
banyak penghuni penjara yang merasa dirinya tidak bersalah. Sungguh
ironis.
Gejala seperti itu bukan hanya berlaku pada para tahanan, tapi lazim
menghinggapi kebanyakan manusia. Sikap tuding-menuding antara Adam
dan Hawa ternyata terus berlanjut sampai sekarang dan, sungguh
menyedihkan, orang Kristen juga tidak luput dari kecenderungan
serupa. Sejatinya, jika kita mau jujur, kita harus mengakui bahwa
tidak ada sedikitpun manfaat dari berdalih dan memaparkan berbagai
alasan untuk membenarkan diri. Dengan pembenaran diri mungkin kita
berharap agar nama kita tetap baik, tetapi di sisi lain hal itu juga
menjadikan kita orang yang keras hati, sulit untuk menerima nasihat
dan kritik atas setiap kesalahan yang kita lakukan. Bahkan Tuhan pun
akan sangat sulit untuk menegur kita melalui Firman-Nya jika kita
selalu merasa diri kita paling benar.
Kesalahan itu wajar dan manusiawi. Selama kita masih hidup sebagai
darah dan daging, kita akan melakukan kesalahan. Mengapa harus
gengsi untuk mengakuinya? Mengapa harus repot memikirkan dalih atau
alasan untuk membenarkan diri? --Petrus Kwik
MEMBIASAKAN DIRI BERDALIH MENGERASKAN HATI, BELAJAR
MENGAKUI DAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS KESALAHAN MELEMBUTKANNYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+3:1-24
Kejadian 3:1-24
1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di
darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada
perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam
taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan
dalam taman ini boleh kami makan,
3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah
berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu
mati."
4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu
tidak akan mati,
5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu
akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang
yang baik dan yang jahat."
6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan
dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan
dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat
cawat.
8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang
berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk,
bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di
antara pohon-pohonan dalam taman.
9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman
kepadanya: "Di manakah engkau?"
10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman
ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku
bersembunyi."
11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau
telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang
engkau makan itu?"
12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku,
dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah
yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang
memperdayakan aku, maka kumakan."
14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau
berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan
di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan
menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini,
antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan
meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung
akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan
melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan
ia akan berkuasa atasmu."
17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan
perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah
Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka
terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau
akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan
tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau
kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil;
sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
20 Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah
yang menjadi ibu semua yang hidup.
21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk
manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada
mereka.
22 Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah
menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan
yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya
dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya,
sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
23 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia
mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden
ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang
bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke
pohon kehidupan.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Markus+1-3
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+1-3
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 13 Oktober 2013
Bacaan : Kejadian 3:1-24
Setahun: Markus 1-3
Nats: Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari
buah pohon itu. (Kejadian 3:12)
Judul:
BUKAN SALAH SAYA
Seorang psikolog mengunjungi penjara bertanya kepada banyak napi,
"Mengapa Anda berada di sini?" Ternyata, tidak sedikit napi yang
melontarkan jawaban dengan nada membenarkan diri. Beberapa dalih
disampaikan, seperti difitnah, tidak memiliki uang untuk membayar
petugas, salah tangkap akibat kekeliruan identitas. Setelah
melakukan serangkaian observasi, psikolog itu menyimpulkan bahwa
banyak penghuni penjara yang merasa dirinya tidak bersalah. Sungguh
ironis.
Gejala seperti itu bukan hanya berlaku pada para tahanan, tapi lazim
menghinggapi kebanyakan manusia. Sikap tuding-menuding antara Adam
dan Hawa ternyata terus berlanjut sampai sekarang dan, sungguh
menyedihkan, orang Kristen juga tidak luput dari kecenderungan
serupa. Sejatinya, jika kita mau jujur, kita harus mengakui bahwa
tidak ada sedikitpun manfaat dari berdalih dan memaparkan berbagai
alasan untuk membenarkan diri. Dengan pembenaran diri mungkin kita
berharap agar nama kita tetap baik, tetapi di sisi lain hal itu juga
menjadikan kita orang yang keras hati, sulit untuk menerima nasihat
dan kritik atas setiap kesalahan yang kita lakukan. Bahkan Tuhan pun
akan sangat sulit untuk menegur kita melalui Firman-Nya jika kita
selalu merasa diri kita paling benar.
Kesalahan itu wajar dan manusiawi. Selama kita masih hidup sebagai
darah dan daging, kita akan melakukan kesalahan. Mengapa harus
gengsi untuk mengakuinya? Mengapa harus repot memikirkan dalih atau
alasan untuk membenarkan diri? --Petrus Kwik
MEMBIASAKAN DIRI BERDALIH MENGERASKAN HATI, BELAJAR
MENGAKUI DAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS KESALAHAN MELEMBUTKANNYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+3:1-24
Kejadian 3:1-24
1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di
darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada
perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam
taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan
dalam taman ini boleh kami makan,
3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah
berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu
mati."
4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu
tidak akan mati,
5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu
akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang
yang baik dan yang jahat."
6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan
dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan
dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat
cawat.
8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang
berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk,
bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di
antara pohon-pohonan dalam taman.
9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman
kepadanya: "Di manakah engkau?"
10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman
ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku
bersembunyi."
11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau
telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang
engkau makan itu?"
12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku,
dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah
yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang
memperdayakan aku, maka kumakan."
14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau
berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan
di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan
menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini,
antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan
meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung
akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan
melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan
ia akan berkuasa atasmu."
17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan
perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah
Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka
terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau
akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan
tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau
kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil;
sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
20 Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah
yang menjadi ibu semua yang hidup.
21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk
manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada
mereka.
22 Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah
menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan
yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya
dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya,
sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
23 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia
mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden
ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang
bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke
pohon kehidupan.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Markus+1-3
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+1-3
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Friday, October 11, 2013
(e-RH) Oktober 12 -- MEMUPUS KEBENCIAN
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 12 Oktober 2013
Bacaan : Roma 12:9-21
Setahun: Matius 27-28
Nats: Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa
yang baik bagi semua orang! (Roma 12:17)
Judul:
MEMUPUS KEBENCIAN
Ketika misionaris pertama tiba di Alberta, Kanada, mereka
mendapatkan perlawanan sengit dari kepala suku Indian Cree yang
masih muda, bernama Maskepetoon. Namun pria itu kemudian menyambut
berita Injil dan menerima Kristus. Tidak lama sesudahnya, seorang
warga suku Blackfoot membunuh ayahnya. Maskepetoon menunggang kuda
ke desa si pembunuh dan menuntut orang itu dibawa ke hadapannya. Ia
berkata, "Kau sudah membunuh ayahku, maka sekarang kau harus menjadi
ayahku. Kau harus menunggang kuda terbaikku dan mengenakan pakaian
terbaikku." Ternganga keheranan dan sekaligus tertempelak penuh
penyesalan, orang itu berseru, "Anakku, kini engkau membunuhku!"
Maksudnya, kebencian yang bercokol dalam hatinya terhapuskan
sepenuhnya oleh pengampunan dan kebaikan hati sang kepala suku.
Setelah berbicara tentang "mempersembahkan tubuh sebagai persembahan
yang hidup" sebagai tanggapan atas kemurahan Allah (Rom. 12:1),
Paulus memaparkan tindakan praktis untuk mempersembahkan tubuh,
yaitu dengan hidup dalam kasih. Menariknya, ungkapan kasih ini
sebagian besar berkaitan dengan sikap dalam menghadapi kejahatan
yang menimpa kita. Selain mengampuni dan menyerahkan pembalasan
kepada Allah, kasih karunia-Nya memampukan kita bertindak lebih
jauh: membalas kejahatan itu dengan kebaikan. Itulah yang dialami
Maskepetoon.
Kita juga telah menerima kasih karunia Allah. Jika kejahatan kita
yang begitu besar sudah diampuni oleh Allah, bagaimana kita akan
memperlakukan orang-orang yang menyakiti kita? --Arie Saptaji
DENDAM MENYEMAI KEDENGKIAN;
PENGAMPUNAN MEMUPUS KEBENCIAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/12/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Roma+12:9-21
Roma 12:9-21
9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan
lakukanlah yang baik.
10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling
mendahului dalam memberi hormat.
11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu
menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan
bertekunlah dalam doa!
13 Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah
dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!
14 Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan
mengutuk!
15 Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah
dengan orang yang menangis!
16 Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah
kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah
dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah
menganggap dirimu pandai!
17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa
yang baik bagi semua orang!
18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah
dalam perdamaian dengan semua orang!
19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut
pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada
tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan
menuntut pembalasan, firman Tuhan.
20 Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus,
berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara
api di atas kepalanya.
21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah
kejahatan dengan kebaikan!
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Matius+27-28
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+27-28
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 12 Oktober 2013
Bacaan : Roma 12:9-21
Setahun: Matius 27-28
Nats: Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa
yang baik bagi semua orang! (Roma 12:17)
Judul:
MEMUPUS KEBENCIAN
Ketika misionaris pertama tiba di Alberta, Kanada, mereka
mendapatkan perlawanan sengit dari kepala suku Indian Cree yang
masih muda, bernama Maskepetoon. Namun pria itu kemudian menyambut
berita Injil dan menerima Kristus. Tidak lama sesudahnya, seorang
warga suku Blackfoot membunuh ayahnya. Maskepetoon menunggang kuda
ke desa si pembunuh dan menuntut orang itu dibawa ke hadapannya. Ia
berkata, "Kau sudah membunuh ayahku, maka sekarang kau harus menjadi
ayahku. Kau harus menunggang kuda terbaikku dan mengenakan pakaian
terbaikku." Ternganga keheranan dan sekaligus tertempelak penuh
penyesalan, orang itu berseru, "Anakku, kini engkau membunuhku!"
Maksudnya, kebencian yang bercokol dalam hatinya terhapuskan
sepenuhnya oleh pengampunan dan kebaikan hati sang kepala suku.
Setelah berbicara tentang "mempersembahkan tubuh sebagai persembahan
yang hidup" sebagai tanggapan atas kemurahan Allah (Rom. 12:1),
Paulus memaparkan tindakan praktis untuk mempersembahkan tubuh,
yaitu dengan hidup dalam kasih. Menariknya, ungkapan kasih ini
sebagian besar berkaitan dengan sikap dalam menghadapi kejahatan
yang menimpa kita. Selain mengampuni dan menyerahkan pembalasan
kepada Allah, kasih karunia-Nya memampukan kita bertindak lebih
jauh: membalas kejahatan itu dengan kebaikan. Itulah yang dialami
Maskepetoon.
Kita juga telah menerima kasih karunia Allah. Jika kejahatan kita
yang begitu besar sudah diampuni oleh Allah, bagaimana kita akan
memperlakukan orang-orang yang menyakiti kita? --Arie Saptaji
DENDAM MENYEMAI KEDENGKIAN;
PENGAMPUNAN MEMUPUS KEBENCIAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/12/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Roma+12:9-21
Roma 12:9-21
9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan
lakukanlah yang baik.
10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling
mendahului dalam memberi hormat.
11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu
menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan
bertekunlah dalam doa!
13 Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah
dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!
14 Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan
mengutuk!
15 Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah
dengan orang yang menangis!
16 Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah
kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah
dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah
menganggap dirimu pandai!
17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa
yang baik bagi semua orang!
18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah
dalam perdamaian dengan semua orang!
19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut
pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada
tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan
menuntut pembalasan, firman Tuhan.
20 Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus,
berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara
api di atas kepalanya.
21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah
kejahatan dengan kebaikan!
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Matius+27-28
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+27-28
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
[i-kan-humor] [e-Humor] KEHILANGAN UANG -- 2265 Oktober/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Humor
2265, Oktober 2013
Shalom,
Zaman sekarang, orang-orang sering kali mengukur segala sesuatu berdasarkan nilai nominalnya. Banyak orang tidak menghargai hal-hal yang dianggap remeh. Kalau sudah parah, mungkin nanti akan menjadi seperti yang ada di humor kali ini ya. Selamat menyimak.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2265. KEHILANGAN UANG
Saat sedang duduk di sebuah batu besar di pinggir sungai, Nasrudin melihat sepuluh orang buta hendak menyeberang sungai. Dia menawarkan bantuan kepada mereka dengan bayaran satu sen per orang.
Mereka setuju, dan Nasrudin memulai pekerjaannya. Sembilan orang telah selamat sampai di seberang. Tetapi, orang yang kesepuluh rupanya memiliki sifat "nyeleneh". Ketika diberi tahu agar melangkah ke kiri, dia melangkah ke kanan sehingga dia terpeleset ke sungai dan hanyut dibawa air.
Merasa ada sesuatu yang salah, kesembilan orang yang selamat mulai berteriak, "Apa yang terjadi?" Nasrudin menjawab, "Aku kehilangan uang satu sen."
[Sumber: 360 Cerita Jenaka Nasrudin Hoja, Halaman 10]
Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. (Matius 24:12) < http://alkitab.sabda.org?Matius+24:12 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 193: "Siapakah Arkelaus itu?"
Jawaban pelanggan publikasi e-Humor:
- Daniel Erwin Hendradjaja <zoyowman@xxx>: Anak Herodes, Raja di Yudea.
- Ida Magdalena <idajanti_lh@xxx>: Herodes Arkelaus adalah anak Herodes Agung yang membunuh anak-anak di Betlehem di jaman lahirnya Yesus Kristus.
- Hendrik Langelo <hendrik.langelo@xxx>: Anaknya Herodes Agung (Matius 2:22).
- Anny S <godwithanny5ms@xxx>: Adalah Raja Yudea Penganti raja Herodes (Mat 2:22).
- Agreice Hady <agreiceh@xxx>: Anak Herodes Agung yang menggantikan ayahnya menjadi Raja di Yudea pada zaman kelahiran Yesus (Matius 2:22).
- Eddy Nugroho <eddynugroho.eno@xxx>: Arkhelaus adalah anak Raja Herodes yang menggantikan Raja Herodes. Thank You.
Jawaban fanpage Facebook e-Humor:
- Hendra Paulus Sangian: Putra Herodes, pembantai 3000 orang Farisi, Raja Yudea yang kejam.
- Agus Mulyono: Putra Herodes, penguasa yang kejam (Matius 2:22).
- Prince Tambunan: Putra Herodes dari istrinya yang keempat, Raja di Yudea ketika Yesus masih kecil. Pernah memerintahkan pembantaian 3.000 orang Yahudi tanpa belas kasihan, dua kali ia memecat imam besar, dll.. Pokoknya kejam dah.
- Winando Pandiangan: Herodes Arkhelaus, putra Herodes dari istri ke-4, Malthace (orang Samaria), memerintah Idumaea, Yudea dan Samaria, dengan gelar Ethnarkh (Pemimpin Rakyat atau Ruler of the People; dalam hal ini orang Yahudi, Samaria, dan Idumea).
Jawaban e-Humor: Anak Herodes Agung (Matius 2:22).
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.
Kuis minggu ini 194: "Di manakah tempat yang terdapat 12 mata air dan 7 pohon korma?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2265, Oktober 2013
Shalom,
Zaman sekarang, orang-orang sering kali mengukur segala sesuatu berdasarkan nilai nominalnya. Banyak orang tidak menghargai hal-hal yang dianggap remeh. Kalau sudah parah, mungkin nanti akan menjadi seperti yang ada di humor kali ini ya. Selamat menyimak.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2265. KEHILANGAN UANG
Saat sedang duduk di sebuah batu besar di pinggir sungai, Nasrudin melihat sepuluh orang buta hendak menyeberang sungai. Dia menawarkan bantuan kepada mereka dengan bayaran satu sen per orang.
Mereka setuju, dan Nasrudin memulai pekerjaannya. Sembilan orang telah selamat sampai di seberang. Tetapi, orang yang kesepuluh rupanya memiliki sifat "nyeleneh". Ketika diberi tahu agar melangkah ke kiri, dia melangkah ke kanan sehingga dia terpeleset ke sungai dan hanyut dibawa air.
Merasa ada sesuatu yang salah, kesembilan orang yang selamat mulai berteriak, "Apa yang terjadi?" Nasrudin menjawab, "Aku kehilangan uang satu sen."
[Sumber: 360 Cerita Jenaka Nasrudin Hoja, Halaman 10]
Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. (Matius 24:12) < http://alkitab.sabda.org?Matius+24:12 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 193: "Siapakah Arkelaus itu?"
Jawaban pelanggan publikasi e-Humor:
- Daniel Erwin Hendradjaja <zoyowman@xxx>: Anak Herodes, Raja di Yudea.
- Ida Magdalena <idajanti_lh@xxx>: Herodes Arkelaus adalah anak Herodes Agung yang membunuh anak-anak di Betlehem di jaman lahirnya Yesus Kristus.
- Hendrik Langelo <hendrik.langelo@xxx>: Anaknya Herodes Agung (Matius 2:22).
- Anny S <godwithanny5ms@xxx>: Adalah Raja Yudea Penganti raja Herodes (Mat 2:22).
- Agreice Hady <agreiceh@xxx>: Anak Herodes Agung yang menggantikan ayahnya menjadi Raja di Yudea pada zaman kelahiran Yesus (Matius 2:22).
- Eddy Nugroho <eddynugroho.eno@xxx>: Arkhelaus adalah anak Raja Herodes yang menggantikan Raja Herodes. Thank You.
Jawaban fanpage Facebook e-Humor:
- Hendra Paulus Sangian: Putra Herodes, pembantai 3000 orang Farisi, Raja Yudea yang kejam.
- Agus Mulyono: Putra Herodes, penguasa yang kejam (Matius 2:22).
- Prince Tambunan: Putra Herodes dari istrinya yang keempat, Raja di Yudea ketika Yesus masih kecil. Pernah memerintahkan pembantaian 3.000 orang Yahudi tanpa belas kasihan, dua kali ia memecat imam besar, dll.. Pokoknya kejam dah.
- Winando Pandiangan: Herodes Arkhelaus, putra Herodes dari istri ke-4, Malthace (orang Samaria), memerintah Idumaea, Yudea dan Samaria, dengan gelar Ethnarkh (Pemimpin Rakyat atau Ruler of the People; dalam hal ini orang Yahudi, Samaria, dan Idumea).
Jawaban e-Humor: Anak Herodes Agung (Matius 2:22).
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.
Kuis minggu ini 194: "Di manakah tempat yang terdapat 12 mata air dan 7 pohon korma?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Thursday, October 10, 2013
(e-RH) Oktober 11 -- MATAKU SENDIRI
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 11 Oktober 2013
Bacaan : Ayub 42:1-6
Setahun: Matius 25-26
Nats: Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi
sekarang mataku sendiri memandang Engkau. (Ayub 42:5)
Judul:
MATAKU SENDIRI
Ketika mengikuti kuliah Penginjilan Anak dalam program
pascasarjana, seorang pendeta perempuan merasa tercelikkan oleh
penjelasan dosen tentang karya keselamatan Kristus. Karena begitu
terharu, ia sampai menangis tersedu-sedu. "Sekarang saya baru
memahami hal ini dengan jelas. Mata saya seperti terbuka. Mengapa
tidak ada dosen yang mengajarkan sejelas ini ketika dulu saya kuliah
untuk menjadi sarjana teologi? Jadi apa yang saya pelajari selama
ini? Apa yang telah saya ajarkan selama ini kepada jemaat saya?"
katanya. Toh ia tetap bersyukur, akhirnya ia dapat memahami makna
keselamatan melalui kematian Kristus.
Ayub orang yang saleh, jujur, takut akan Allah, dan menjauhi
kejahatan. Ia selalu setia mempersembahkan kurban kepada Allah.
Sekalipun bencana menghantamnya bertubi-tubi segala hartanya lenyap
dalam hitungan menit, sepuluh anaknya meninggal, tubuhnya dijangkiti
penyakit mengerikan, istrinya merongrong imannya, para sahabat
menyalahkannya ia tetap teguh beriman. Dan, justru melalui segala
kesukaran itu, ia benar-benar mengenal Allah. Sekarang ia bukan
hanya mendengarkan kata orang tentang Allah. Ia mengalami perjumpaan
dengan Allah secara pribadi.
Allah yang menyatakan diri dalam Alkitab bukanlah sekumpulan doktrin
atau konsep. Dia sesosok Pribadi. Menjadi Kristen artinya memiliki
hubungan dengan Allah yang hidup, yang dapat dialami secara nyata.
Apakah Anda menaati Allah karena tradisi saja? Ataukah Anda menjalin
hubungan pribadi dengan Dia? --Hembang Tambun
ALLAH TIDAK PERNAH JAUH DARI ORANG PERCAYA;
KITALAH YANG KERAP MENGABAIKAN KEHADIRAN-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/11/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ayub+42:1-6
Ayub 42:1-6
1 Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan
tidak ada rencana-Mu yang gagal.
3 Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa
pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah
bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang
tidak kuketahui.
4 Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan
menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi
sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku
duduk dalam debu dan abu."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Matius+25-26
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+25-26
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 11 Oktober 2013
Bacaan : Ayub 42:1-6
Setahun: Matius 25-26
Nats: Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi
sekarang mataku sendiri memandang Engkau. (Ayub 42:5)
Judul:
MATAKU SENDIRI
Ketika mengikuti kuliah Penginjilan Anak dalam program
pascasarjana, seorang pendeta perempuan merasa tercelikkan oleh
penjelasan dosen tentang karya keselamatan Kristus. Karena begitu
terharu, ia sampai menangis tersedu-sedu. "Sekarang saya baru
memahami hal ini dengan jelas. Mata saya seperti terbuka. Mengapa
tidak ada dosen yang mengajarkan sejelas ini ketika dulu saya kuliah
untuk menjadi sarjana teologi? Jadi apa yang saya pelajari selama
ini? Apa yang telah saya ajarkan selama ini kepada jemaat saya?"
katanya. Toh ia tetap bersyukur, akhirnya ia dapat memahami makna
keselamatan melalui kematian Kristus.
Ayub orang yang saleh, jujur, takut akan Allah, dan menjauhi
kejahatan. Ia selalu setia mempersembahkan kurban kepada Allah.
Sekalipun bencana menghantamnya bertubi-tubi segala hartanya lenyap
dalam hitungan menit, sepuluh anaknya meninggal, tubuhnya dijangkiti
penyakit mengerikan, istrinya merongrong imannya, para sahabat
menyalahkannya ia tetap teguh beriman. Dan, justru melalui segala
kesukaran itu, ia benar-benar mengenal Allah. Sekarang ia bukan
hanya mendengarkan kata orang tentang Allah. Ia mengalami perjumpaan
dengan Allah secara pribadi.
Allah yang menyatakan diri dalam Alkitab bukanlah sekumpulan doktrin
atau konsep. Dia sesosok Pribadi. Menjadi Kristen artinya memiliki
hubungan dengan Allah yang hidup, yang dapat dialami secara nyata.
Apakah Anda menaati Allah karena tradisi saja? Ataukah Anda menjalin
hubungan pribadi dengan Dia? --Hembang Tambun
ALLAH TIDAK PERNAH JAUH DARI ORANG PERCAYA;
KITALAH YANG KERAP MENGABAIKAN KEHADIRAN-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/11/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ayub+42:1-6
Ayub 42:1-6
1 Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan
tidak ada rencana-Mu yang gagal.
3 Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa
pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah
bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang
tidak kuketahui.
4 Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan
menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi
sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku
duduk dalam debu dan abu."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Matius+25-26
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+25-26
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
[i-kan-binaguru] [INFO Domba Kecil] Surabaya 2013 - Teachers on the Move
---------------------------------------------------------------------
e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU
---------------------------------------------------------------------
http://www.dombakecil.org/TOTM2013-Surabaya.jpg
[1] https://www.facebook.com/events/213477278826236
[2] https://www.facebook.com/events/471728256274789
______________________________________________________________________
TEACHERS ON THE MOVE - SURABAYA %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
Kami mengundang para Guru Sekolah dan Sekolah Minggu, Penginjil Anak,
dan semua yang ingin melayani anak untuk hadir dalam pertemuan khusus
TEACHERS ON THE MOVE yang akan diadakan pada:
[1] Kamis, 24 Oktober 2013, 18:00-21:00 WIB
SMA Hendrikus
Jl. Arief Rahman Hakim 40-44
Surabaya, Jawa Timur 60117
[2] Jumat, 25 Oktober 2013, 13:30-16:00 WIB
Jl. Kertajaya Indah Tengah I/15-17 Blok I/125
Surabaya, Jawa Timur
TOPIK
• [1] Mengajar dengan hati
• [1] Merebut perhatian anak dengan alat peraga
• [1] Ide-ide alat peraga dan acara Natal anak
• [2] Workshop membuat alat peraga sendiri
CATATAN
Bahan-bahan Pembinaan Anak, Kurikulum, Alat Peraga, Puppet, dll
dapat diperoleh pada saat seminar dengan harga khusus.
Jangan lewatkan kesempatan ini! Daftarkan diri anda segera!
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi:
• Ibu Lanny HP. (0818) 310-032
• Ibu Hui Ling HP. (0818) 598-542
(031) 7000-2008
• Ibu Ida HP. (0811) 306-906
• Bina Latih Pelayanan Anak Tel. (021) 560-2630, 566-8931
Yayasan Domba Kecil Fax. (021) 566-8962
Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 info@dombakecil.org
Jakarta Barat 11470 INDONESIA BCA Kepa 1983102364
«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-
---------------------------------------------------------------------
Bergabung kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru
---------------------------------------------------------------------
e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU
---------------------------------------------------------------------
http://www.dombakecil.org/TOTM2013-Surabaya.jpg
[1] https://www.facebook.com/events/213477278826236
[2] https://www.facebook.com/events/471728256274789
______________________________________________________________________
TEACHERS ON THE MOVE - SURABAYA %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
Kami mengundang para Guru Sekolah dan Sekolah Minggu, Penginjil Anak,
dan semua yang ingin melayani anak untuk hadir dalam pertemuan khusus
TEACHERS ON THE MOVE yang akan diadakan pada:
[1] Kamis, 24 Oktober 2013, 18:00-21:00 WIB
SMA Hendrikus
Jl. Arief Rahman Hakim 40-44
Surabaya, Jawa Timur 60117
[2] Jumat, 25 Oktober 2013, 13:30-16:00 WIB
Jl. Kertajaya Indah Tengah I/15-17 Blok I/125
Surabaya, Jawa Timur
TOPIK
• [1] Mengajar dengan hati
• [1] Merebut perhatian anak dengan alat peraga
• [1] Ide-ide alat peraga dan acara Natal anak
• [2] Workshop membuat alat peraga sendiri
CATATAN
Bahan-bahan Pembinaan Anak, Kurikulum, Alat Peraga, Puppet, dll
dapat diperoleh pada saat seminar dengan harga khusus.
Jangan lewatkan kesempatan ini! Daftarkan diri anda segera!
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi:
• Ibu Lanny HP. (0818) 310-032
• Ibu Hui Ling HP. (0818) 598-542
(031) 7000-2008
• Ibu Ida HP. (0811) 306-906
• Bina Latih Pelayanan Anak Tel. (021) 560-2630, 566-8931
Yayasan Domba Kecil Fax. (021) 566-8962
Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 info@dombakecil.org
Jakarta Barat 11470 INDONESIA BCA Kepa 1983102364
«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-»-«-
---------------------------------------------------------------------
Bergabung kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaGuru@hub.xc.org>
Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru
---------------------------------------------------------------------
BULETIN DOA - Doa Hana (1) -- Edisi Oktober 2013, Vol. 05 No. 88
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
BULETIN DOA -- Doa Hana (1)
Edisi Oktober 2013, Vol. 05 No. 88
Salam kasih,
Hana, istri Elkana, adalah ibu dari salah satu nabi besar bangsa Israel, Samuel. Kisahnya dicatat dalam Alkitab, bukan hanya karena ia menjadi ibu dari seorang nabi besar, tetapi juga karena kisah perjuangan imannya di balik kelahiran Samuel. Hana adalah seorang perempuan mandul, dan kondisi itu menjadi sebuah aib yang menyedihkan dalam budaya bangsa Israel. Dibanding terus merasakan kepahitan, Hana memilih untuk bergerak dalam iman dan berdoa menyampaikan segala permohonannya kepada Tuhan. Ia menyampaikan doa yang sederhana, dan Tuhan menjawabnya. Hana yang tadinya mandul, akhirnya dikaruniai seorang anak yang kelak akan menjadi seorang hakim besar bagi bangsanya. Bagaimana isi doa Hana? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak artikel kami dalam edisi kali ini.
Selamat membaca.
Pemimpin Redaksi e-Doa,
N. Risanti
< okti(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: DOA HANA: DOA SEORANG PEREMPUAN MANDUL
"Tuhan semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." (1 Samuel 1:11)
Alkitab tidak memberi tahu kita apakah kata-kata itu diulang-ulang atau tidak sehingga hal itu membangkitkan perhatian Imam Eli. Tetapi, karena doa itu terus-menerus disampaikan kepada Tuhan, akhirnya Eli gelisah dan menegur Hana dengan menanyakan mengapa ia komat-kamit di dekat tiang bait kudus itu. Imam Eli duduk tidak jauh dari tiang, dan terus memperhatikan perempuan itu. "Mabuk anggur?" tanyanya. "Tidak, Tuanku. Hatiku susah sekali. Aku tidak pernah minum anggur yang memabukkan. Aku sedang mengutarakan keluh kesah dan permohonanku kepada Tuhan. Aku juga bukan perempuan jahat."
Latar Belakang
Kita tinggalkan dahulu dialog antara Hana dengan Imam Eli. Mari kita mencoba menoleh ke belakang, menyiasati secara sepintas masalah apa yang sesungguhnya dihadapi oleh perempuan ini.
Suaminya bernama Elkana. Pria ini memiliki dua istri, yang pertama bernama Hana dan yang kedua bernama Penina. Kita katakan Hana sebagai istri pertama karena dialah yang pertama disebut dalam 1 Samuel 1:2. Menurut kebiasaan memang demikian. Sayangnya, Hana tidak memiliki keturunan, sedangkan madunya memiliki putra dan putri. Tradisi di kalangan Yahudi menganggap bahwa perempuan yang tidak memiliki anak atau mandul adalah sebuah aib yang menyedihkan. Barangkali, itulah yang membuat hati Hana sedih sekalipun suaminya tetap mengasihinya dan senantiasa mengikutkannya dalam kunjungan ke kota lain, untuk mengadakan korban persembahan kepada Tuhan. Ketiadaan anak ini pun sudah menyakitkan hati Hana dan ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Ditambah lagi sikap Penina, madunya yang pahit itu, selalu menghina dan menyakiti hatinya.
Bolehlah kita membayangkan bagaimana Hana melihat anak-anak Penina bermain-main di halaman dan di rumah, sementara Hana hanya menyaksikan tanpa daya karena tidak ada anak tempat menumpahkan kasih sayangnya. Pada saat yang sama, Penina akan mencibir dan mengejeknya sebagai perempuan sial di tengah-tengah keluarga.
Hari demi hari dilalui Hana dengan hati sedih, pilu, kesepian, dan hinaan yang tidak tertahankan. Suaminya, Elkana, sering melakukan ibadah dan jarang ada di rumah sehingga tidak dapat menyelami perasaan hati Hana. Setiap tahun, mereka berangkat dari Rama menuju rumah Allah di Silo. Persembahan dan pemberian dari Elkana kepada kedua istrinya mungkin sama, tetapi karena Penina mempunyai beberapa anak, pembagian lebih banyak diberikan kepadanya. Mata Penina mengerling dan mulutnya mengejek Hana yang menerima hanya satu bagian saja. Ini memperdalam luka dalam hati perempuan itu. Ia mengadu kepada Elkana. Elkana membujuknya dan mengatakan kepadanya supaya tidak usah gelisah mengenai anak.
Gusar dari Tahun ke Tahun
Ada pepatah yang berkata, "Dua orang perempuan di bawah satu atap tidak akan pernah rukun." Pepatah ini juga berlaku dalam keluarga Elkana. Penina selalu mencari kesempatan dan mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan perasaan Hana. Hana sendiri merasa tidak mampu lagi menanggung penghinaan itu. Apa daya seorang perempuan yang rahimnya mandul? Tidak ada seorang pun yang akan dapat menghibur dan menaruh simpati kepadanya. Pedih benar perasaannya.
Suatu hari, Hana menangis dan menangis. Hanya itu yang dapat dilakukannya. Ia menangisi nasib dan kandungannya yang kosong dari tahun ke tahun. Bahkan, ada kalanya seharian ia tidak mau makan. Suaminya menghibur dan membujuknya, tetapi tidak berhasil sama sekali.
Di Rumah Tuhan di Silo
Derita yang dirasakan Hana adalah derita yang merasuk sampai ke tulang sumsumnya. Ia merasakan kepedihan penghinaan dari ubun-ubun sampai ke ujung-ujung kakinya. Buktinya, dalam kunjungan ibadah tahunan ke Silo, Hana menangis lagi dan tidak mau makan. Suaminya menjadi kebingungan. Bagaimana ia bisa berjalan pulang ke rumah kalau tubuhnya lemah karena tidak mau makan? Bukankah hal itu justru akan menambah derita dirinya sendiri dan menggembirakan saingannya, Penina?
Akhirnya, Hana sendiri menyadari situasinya. Ia tidak dapat terus larut dalam duka yang tidak berakhir. Ia mengambil sebuah tekad yang tidak pernah dipikirkannya selama ini. Dalam duka dan sesenggukan tangis, ia mencoba tegak lagi, membasuh wajahnya, memakan makanan untuk menguatkan tubuhnya, dan berjalan ke rumah Tuhan. Ia menangis tersedu-sedu. Kadang-kadang, ia diam dan mulutnya komat-kamit karena ia berdoa dalam hati. Tidak ada jalan lain, selain berdoa kepada Tuhan. Tidak! Tekadnya sudah bulat. Biarlah! Pikirnya. Aku mengadukan segala keluhan dan derita batinku kepada Tuhan. Hanya Tuhan yang dapat merasakan suara batinku dan mendengar doaku betapa pun jauhnya Ia di surga sana. Ia senantiasa dekat kepada orang yang berseru kepadanya. Dalam doa sendirian, dengan tangis yang muncul dari lubuk hati yang paling dalam, ia menghadap hadirat Tuhan.
Tidak ada yang mendengar doa dalam hatinya. Tidak ada orang yang mengerti perasaannya yang paling dalam. Tidak juga suaminya, apalagi madunya yang pahit itu. Dalam tangis, dalam doa, dalam suasana komat-kamit itu, ia mengeluarkan segala unek-unek hatinya. Tidak jauh dari tempatnya berdoa dan menangis, duduklah Imam Eli yang sudah tua di kursinya.
Narasi dalam Doa
Doa Hana sebenarnya singkat. Tetapi, isi doanya sangat padat dengan masalah dan keluh kesah. Dalam doanya, ia bertutur sebagai berikut:
"Tuhan semesta alam."
Hal ini perlu kita perhatikan dengan saksama. Doa Hana adalah pengakuan bahwa Tuhan berkuasa atas alam semesta ini. Dialah yang menjadikan langit dan bumi serta planet-planet lain dan benda-benda alam yang terdapat di angkasa. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Lalu, Hana "menuntut" kepada Tuhan yang selalu disembah dalam kunjungan kebaktian yang dilakukannya setiap tahun. Allah memberi mandat kepadanya bahwa ia dapat mengajukan permintaan dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan.
Doanya dilanjutkan sebagai berikut:
"Jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini ...."
Hana meminta perhatian dari Tuhan, yang diakuinya benar-benar ada dan berharap kepada-Nya dengan sepenuh hati, pastilah Tuhan mengetahui keadaan rahimnya. Ia mengadu kepada Tuhan agar Tuhan menghilangkan aib ini dari catatan hidupnya. Hana memiliki keyakinan yang pasti bahwa "sengsaranya" akan diperhatikan Tuhan dan ia tidak akan dilupakan dalam lembah kesengsaraan dan penghinaan. Suara hatinya yang terdalam dicurahkan dengan sungguh-sungguh, ia meminta rahimnya diperhatikan oleh Tuhan. Tuhan mampu mengadakan sesuatu yang mustahil menurut pemikiran manusia. Oleh karena itu, dengan sangat tulus, ia melanjutkan permohonannya dengan permintaan yang lebih spesifik:
"... tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki ...."
Doa memang harus spesifik, tidak mengambang dan muluk-muluk. Sampaikan doa Anda dengan terus terang, apa keperluan Anda, maka Tuhan akan memberikan sesuai dengan keperluanmu. Hana tidak menyampaikan doa yang panjang, indah, dan enak didengar di telinga. Ia memerlukan seorang anak untuk mengukir kehidupannya yang berharga di dunia ini. Ia tidak mau dipermalukan karena Tuhannya pastilah menjawab doanya. Itulah pengharapan Hana. Ia menuntut, ia meminta seorang putra, untuk melengkapi kehadirannya di tengah-tengah keluarganya, di tengah-tengah masyarakat sekitarnya yang senantiasa memandangnya dengan sebelah mata, dengan mulut yang mencibir.
Doa ini tidak berhenti pada permintaan untuk menghilangkan aibnya secara pribadi, tidak. Hana tampaknya tidak hanya mementingkan dirinya sendiri. Ia juga kagum kepada anak-anak yang bekerja di bait kudus, mereka yang dengan sukarela mengabdikan hidupnya kepada Tuhan. Bukan hanya kepentingan dirinya saja yang didahulukan. Ia meminta dan menuntut, untuk menyerahkannya kembali kepada Tuhan dan mengabdikannya kepada-Nya seumur hidup anak yang dijanjikan itu.
"... maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan untuk seumur hidupnya ...."
Sebuah janji yang luar biasa. Pokoknya, ia diberi anak, cukuplah sudah. Dan, anak itu akan dipeliharanya dan kalau sudah disapih, anak itu akan diserahkan ke bait suci untuk menjadi penolong di bait kudus itu. Bukan untuk bilangan tahun, melainkan untuk seumur hidupnya. Tekad seorang perempuan yang merindukan anak.
"... dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya."
Ini tidak lazim. Seorang ibu yang mengharapkan anak dari rahim yang mandul, akan memperoleh anak atas kehendak Tuhan (dan itu sangat diyakininya), dengan sebuah nazar yang harus dipenuhi, juga disampaikan oleh Hana. Sebuah tanda diberikannya bahwa anak itu tidak akan dipangkas rambutnya. Bagi orang Israel, rambut adalah lambang kehormatan.
Doa yang Hampir Dijawab
Dialog antara Hana dan Imam Eli pada awal tulisan ini kita lanjutkan.
"Aku mencurahkan isi hatiku di hadapan Tuhan ... sebab karena besarnya cemas dan sakit hati aku berbicara demikian lama," jawab Hana kepada Imam Eli ketika Eli merasa heran karena Hana berkomat-kamit.
Lalu, Eli menjawab, "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya."
Sebuah jawaban yang serta merta. Hati Hana merasa lega.
"Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan dari padamu," jawabnya.
Siapa yang tidak merasa gembira bahwa doanya akan dijawab? Sang imam telah memberikan ketegasan kepadanya bahwa Allah orang Israel akan menjawab doanya. Hana tidak mendengarkan suara Tuhan dari surga sebagai jawaban doanya. Tetapi, Tuhan berbicara kepadanya melalui Imam Eli yang sudah tua itu. Imam itu juga berdoa kepada Tuhan agar permohonannya dikabulkan, dan memberikan jawaban yang pasti bahwa permohonan perempuan yang tulus itu akan digenapi dalam tahun itu juga.
Doa Menjadi Kenyataan
Hana yang pulang ke rumah tidak lagi bermuka murung. Ia makan dengan senang hati. Ia tidak peduli lagi dengan hinaan dan cemoohan Penina, sang madu yang pahit, dan tidak menunjukkan kerisauan dalam kehidupan sehari-hari. Setahun kemudian, ia melahirkan seorang putra yang diberi nama Samuel. Setelah disapih, anak itu kemudian dibawa ke Silo, ke rumah Tuhan untuk diserahkan kepada Imam Eli. Hana memberi tahu Eli bahwa anak yang dibawanya itu adalah anak yang dimintanya setahun yang lalu ketika ia berdoa di dekat tiang, dan disangka seorang perempuan yang sedang mabuk atau perempuan dursila.
Ada kebanggaan dalam diri perempuan itu. Doanya telah dijawab oleh Tuhan. Ia hendak menyerahkan anak yang dikasihinya, anak perjanjian itu kepada Tuhan yang mengaruniakannya. Hana menghendaki anak itu akan berbakti kepada Tuhan dan melakukan yang terbaik kepada-Nya, sebagaimana ia telah memberikan anak yang paling berharga kepada Tuhannya.
Segenap jiwa dan hatinya bersama anak itu di bait kudus. Setahun sekali, Hana dapat menemuinya dan menyaksikan perkembangannya di rumah Tuhan. Ia merasa gembira karena anak itu bertumbuh dalam kerohanian di bait kudus, tidak merengek-rengek untuk pulang ke rumah ayah bundanya.
Sebuah kalimat penyerahan anak masih mendengung sampai kini:
"Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya" (ayat 27). (t/Wina)
Diambil dan disunting dari:
Judul buletin: Sahabat Gembala, Edisi Mei 2005
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 2005
Halaman: 37 -- 43
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti, Ryan, Sigit, dan Novita Yuniarti
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: sabda.org/publikasi/e-doa/
BCA Pasar Legi Solo, No.0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < ylsa.org >
BULETIN DOA -- Doa Hana (1)
Edisi Oktober 2013, Vol. 05 No. 88
Salam kasih,
Hana, istri Elkana, adalah ibu dari salah satu nabi besar bangsa Israel, Samuel. Kisahnya dicatat dalam Alkitab, bukan hanya karena ia menjadi ibu dari seorang nabi besar, tetapi juga karena kisah perjuangan imannya di balik kelahiran Samuel. Hana adalah seorang perempuan mandul, dan kondisi itu menjadi sebuah aib yang menyedihkan dalam budaya bangsa Israel. Dibanding terus merasakan kepahitan, Hana memilih untuk bergerak dalam iman dan berdoa menyampaikan segala permohonannya kepada Tuhan. Ia menyampaikan doa yang sederhana, dan Tuhan menjawabnya. Hana yang tadinya mandul, akhirnya dikaruniai seorang anak yang kelak akan menjadi seorang hakim besar bagi bangsanya. Bagaimana isi doa Hana? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak artikel kami dalam edisi kali ini.
Selamat membaca.
Pemimpin Redaksi e-Doa,
N. Risanti
< okti(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: DOA HANA: DOA SEORANG PEREMPUAN MANDUL
"Tuhan semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." (1 Samuel 1:11)
Alkitab tidak memberi tahu kita apakah kata-kata itu diulang-ulang atau tidak sehingga hal itu membangkitkan perhatian Imam Eli. Tetapi, karena doa itu terus-menerus disampaikan kepada Tuhan, akhirnya Eli gelisah dan menegur Hana dengan menanyakan mengapa ia komat-kamit di dekat tiang bait kudus itu. Imam Eli duduk tidak jauh dari tiang, dan terus memperhatikan perempuan itu. "Mabuk anggur?" tanyanya. "Tidak, Tuanku. Hatiku susah sekali. Aku tidak pernah minum anggur yang memabukkan. Aku sedang mengutarakan keluh kesah dan permohonanku kepada Tuhan. Aku juga bukan perempuan jahat."
Latar Belakang
Kita tinggalkan dahulu dialog antara Hana dengan Imam Eli. Mari kita mencoba menoleh ke belakang, menyiasati secara sepintas masalah apa yang sesungguhnya dihadapi oleh perempuan ini.
Suaminya bernama Elkana. Pria ini memiliki dua istri, yang pertama bernama Hana dan yang kedua bernama Penina. Kita katakan Hana sebagai istri pertama karena dialah yang pertama disebut dalam 1 Samuel 1:2. Menurut kebiasaan memang demikian. Sayangnya, Hana tidak memiliki keturunan, sedangkan madunya memiliki putra dan putri. Tradisi di kalangan Yahudi menganggap bahwa perempuan yang tidak memiliki anak atau mandul adalah sebuah aib yang menyedihkan. Barangkali, itulah yang membuat hati Hana sedih sekalipun suaminya tetap mengasihinya dan senantiasa mengikutkannya dalam kunjungan ke kota lain, untuk mengadakan korban persembahan kepada Tuhan. Ketiadaan anak ini pun sudah menyakitkan hati Hana dan ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Ditambah lagi sikap Penina, madunya yang pahit itu, selalu menghina dan menyakiti hatinya.
Bolehlah kita membayangkan bagaimana Hana melihat anak-anak Penina bermain-main di halaman dan di rumah, sementara Hana hanya menyaksikan tanpa daya karena tidak ada anak tempat menumpahkan kasih sayangnya. Pada saat yang sama, Penina akan mencibir dan mengejeknya sebagai perempuan sial di tengah-tengah keluarga.
Hari demi hari dilalui Hana dengan hati sedih, pilu, kesepian, dan hinaan yang tidak tertahankan. Suaminya, Elkana, sering melakukan ibadah dan jarang ada di rumah sehingga tidak dapat menyelami perasaan hati Hana. Setiap tahun, mereka berangkat dari Rama menuju rumah Allah di Silo. Persembahan dan pemberian dari Elkana kepada kedua istrinya mungkin sama, tetapi karena Penina mempunyai beberapa anak, pembagian lebih banyak diberikan kepadanya. Mata Penina mengerling dan mulutnya mengejek Hana yang menerima hanya satu bagian saja. Ini memperdalam luka dalam hati perempuan itu. Ia mengadu kepada Elkana. Elkana membujuknya dan mengatakan kepadanya supaya tidak usah gelisah mengenai anak.
Gusar dari Tahun ke Tahun
Ada pepatah yang berkata, "Dua orang perempuan di bawah satu atap tidak akan pernah rukun." Pepatah ini juga berlaku dalam keluarga Elkana. Penina selalu mencari kesempatan dan mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan perasaan Hana. Hana sendiri merasa tidak mampu lagi menanggung penghinaan itu. Apa daya seorang perempuan yang rahimnya mandul? Tidak ada seorang pun yang akan dapat menghibur dan menaruh simpati kepadanya. Pedih benar perasaannya.
Suatu hari, Hana menangis dan menangis. Hanya itu yang dapat dilakukannya. Ia menangisi nasib dan kandungannya yang kosong dari tahun ke tahun. Bahkan, ada kalanya seharian ia tidak mau makan. Suaminya menghibur dan membujuknya, tetapi tidak berhasil sama sekali.
Di Rumah Tuhan di Silo
Derita yang dirasakan Hana adalah derita yang merasuk sampai ke tulang sumsumnya. Ia merasakan kepedihan penghinaan dari ubun-ubun sampai ke ujung-ujung kakinya. Buktinya, dalam kunjungan ibadah tahunan ke Silo, Hana menangis lagi dan tidak mau makan. Suaminya menjadi kebingungan. Bagaimana ia bisa berjalan pulang ke rumah kalau tubuhnya lemah karena tidak mau makan? Bukankah hal itu justru akan menambah derita dirinya sendiri dan menggembirakan saingannya, Penina?
Akhirnya, Hana sendiri menyadari situasinya. Ia tidak dapat terus larut dalam duka yang tidak berakhir. Ia mengambil sebuah tekad yang tidak pernah dipikirkannya selama ini. Dalam duka dan sesenggukan tangis, ia mencoba tegak lagi, membasuh wajahnya, memakan makanan untuk menguatkan tubuhnya, dan berjalan ke rumah Tuhan. Ia menangis tersedu-sedu. Kadang-kadang, ia diam dan mulutnya komat-kamit karena ia berdoa dalam hati. Tidak ada jalan lain, selain berdoa kepada Tuhan. Tidak! Tekadnya sudah bulat. Biarlah! Pikirnya. Aku mengadukan segala keluhan dan derita batinku kepada Tuhan. Hanya Tuhan yang dapat merasakan suara batinku dan mendengar doaku betapa pun jauhnya Ia di surga sana. Ia senantiasa dekat kepada orang yang berseru kepadanya. Dalam doa sendirian, dengan tangis yang muncul dari lubuk hati yang paling dalam, ia menghadap hadirat Tuhan.
Tidak ada yang mendengar doa dalam hatinya. Tidak ada orang yang mengerti perasaannya yang paling dalam. Tidak juga suaminya, apalagi madunya yang pahit itu. Dalam tangis, dalam doa, dalam suasana komat-kamit itu, ia mengeluarkan segala unek-unek hatinya. Tidak jauh dari tempatnya berdoa dan menangis, duduklah Imam Eli yang sudah tua di kursinya.
Narasi dalam Doa
Doa Hana sebenarnya singkat. Tetapi, isi doanya sangat padat dengan masalah dan keluh kesah. Dalam doanya, ia bertutur sebagai berikut:
"Tuhan semesta alam."
Hal ini perlu kita perhatikan dengan saksama. Doa Hana adalah pengakuan bahwa Tuhan berkuasa atas alam semesta ini. Dialah yang menjadikan langit dan bumi serta planet-planet lain dan benda-benda alam yang terdapat di angkasa. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Lalu, Hana "menuntut" kepada Tuhan yang selalu disembah dalam kunjungan kebaktian yang dilakukannya setiap tahun. Allah memberi mandat kepadanya bahwa ia dapat mengajukan permintaan dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan.
Doanya dilanjutkan sebagai berikut:
"Jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini ...."
Hana meminta perhatian dari Tuhan, yang diakuinya benar-benar ada dan berharap kepada-Nya dengan sepenuh hati, pastilah Tuhan mengetahui keadaan rahimnya. Ia mengadu kepada Tuhan agar Tuhan menghilangkan aib ini dari catatan hidupnya. Hana memiliki keyakinan yang pasti bahwa "sengsaranya" akan diperhatikan Tuhan dan ia tidak akan dilupakan dalam lembah kesengsaraan dan penghinaan. Suara hatinya yang terdalam dicurahkan dengan sungguh-sungguh, ia meminta rahimnya diperhatikan oleh Tuhan. Tuhan mampu mengadakan sesuatu yang mustahil menurut pemikiran manusia. Oleh karena itu, dengan sangat tulus, ia melanjutkan permohonannya dengan permintaan yang lebih spesifik:
"... tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki ...."
Doa memang harus spesifik, tidak mengambang dan muluk-muluk. Sampaikan doa Anda dengan terus terang, apa keperluan Anda, maka Tuhan akan memberikan sesuai dengan keperluanmu. Hana tidak menyampaikan doa yang panjang, indah, dan enak didengar di telinga. Ia memerlukan seorang anak untuk mengukir kehidupannya yang berharga di dunia ini. Ia tidak mau dipermalukan karena Tuhannya pastilah menjawab doanya. Itulah pengharapan Hana. Ia menuntut, ia meminta seorang putra, untuk melengkapi kehadirannya di tengah-tengah keluarganya, di tengah-tengah masyarakat sekitarnya yang senantiasa memandangnya dengan sebelah mata, dengan mulut yang mencibir.
Doa ini tidak berhenti pada permintaan untuk menghilangkan aibnya secara pribadi, tidak. Hana tampaknya tidak hanya mementingkan dirinya sendiri. Ia juga kagum kepada anak-anak yang bekerja di bait kudus, mereka yang dengan sukarela mengabdikan hidupnya kepada Tuhan. Bukan hanya kepentingan dirinya saja yang didahulukan. Ia meminta dan menuntut, untuk menyerahkannya kembali kepada Tuhan dan mengabdikannya kepada-Nya seumur hidup anak yang dijanjikan itu.
"... maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan untuk seumur hidupnya ...."
Sebuah janji yang luar biasa. Pokoknya, ia diberi anak, cukuplah sudah. Dan, anak itu akan dipeliharanya dan kalau sudah disapih, anak itu akan diserahkan ke bait suci untuk menjadi penolong di bait kudus itu. Bukan untuk bilangan tahun, melainkan untuk seumur hidupnya. Tekad seorang perempuan yang merindukan anak.
"... dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya."
Ini tidak lazim. Seorang ibu yang mengharapkan anak dari rahim yang mandul, akan memperoleh anak atas kehendak Tuhan (dan itu sangat diyakininya), dengan sebuah nazar yang harus dipenuhi, juga disampaikan oleh Hana. Sebuah tanda diberikannya bahwa anak itu tidak akan dipangkas rambutnya. Bagi orang Israel, rambut adalah lambang kehormatan.
Doa yang Hampir Dijawab
Dialog antara Hana dan Imam Eli pada awal tulisan ini kita lanjutkan.
"Aku mencurahkan isi hatiku di hadapan Tuhan ... sebab karena besarnya cemas dan sakit hati aku berbicara demikian lama," jawab Hana kepada Imam Eli ketika Eli merasa heran karena Hana berkomat-kamit.
Lalu, Eli menjawab, "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya."
Sebuah jawaban yang serta merta. Hati Hana merasa lega.
"Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan dari padamu," jawabnya.
Siapa yang tidak merasa gembira bahwa doanya akan dijawab? Sang imam telah memberikan ketegasan kepadanya bahwa Allah orang Israel akan menjawab doanya. Hana tidak mendengarkan suara Tuhan dari surga sebagai jawaban doanya. Tetapi, Tuhan berbicara kepadanya melalui Imam Eli yang sudah tua itu. Imam itu juga berdoa kepada Tuhan agar permohonannya dikabulkan, dan memberikan jawaban yang pasti bahwa permohonan perempuan yang tulus itu akan digenapi dalam tahun itu juga.
Doa Menjadi Kenyataan
Hana yang pulang ke rumah tidak lagi bermuka murung. Ia makan dengan senang hati. Ia tidak peduli lagi dengan hinaan dan cemoohan Penina, sang madu yang pahit, dan tidak menunjukkan kerisauan dalam kehidupan sehari-hari. Setahun kemudian, ia melahirkan seorang putra yang diberi nama Samuel. Setelah disapih, anak itu kemudian dibawa ke Silo, ke rumah Tuhan untuk diserahkan kepada Imam Eli. Hana memberi tahu Eli bahwa anak yang dibawanya itu adalah anak yang dimintanya setahun yang lalu ketika ia berdoa di dekat tiang, dan disangka seorang perempuan yang sedang mabuk atau perempuan dursila.
Ada kebanggaan dalam diri perempuan itu. Doanya telah dijawab oleh Tuhan. Ia hendak menyerahkan anak yang dikasihinya, anak perjanjian itu kepada Tuhan yang mengaruniakannya. Hana menghendaki anak itu akan berbakti kepada Tuhan dan melakukan yang terbaik kepada-Nya, sebagaimana ia telah memberikan anak yang paling berharga kepada Tuhannya.
Segenap jiwa dan hatinya bersama anak itu di bait kudus. Setahun sekali, Hana dapat menemuinya dan menyaksikan perkembangannya di rumah Tuhan. Ia merasa gembira karena anak itu bertumbuh dalam kerohanian di bait kudus, tidak merengek-rengek untuk pulang ke rumah ayah bundanya.
Sebuah kalimat penyerahan anak masih mendengung sampai kini:
"Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya" (ayat 27). (t/Wina)
Diambil dan disunting dari:
Judul buletin: Sahabat Gembala, Edisi Mei 2005
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 2005
Halaman: 37 -- 43
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti, Ryan, Sigit, dan Novita Yuniarti
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: sabda.org/publikasi/e-doa/
BCA Pasar Legi Solo, No.0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < ylsa.org >
Wednesday, October 9, 2013
(e-RH) Oktober 10 -- IA LAYAK DITOLONG
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 10 Oktober 2013
Bacaan : Lukas 7:1-10
Setahun: Matius 23-24
Nats: Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan
dialah yang membangun rumah ibadat untuk kami. (Lukas 7:4-5)
Judul:
IA LAYAK DITOLONG
Seorang teman mengeluh kepada kami dengan mengatakan bahwa ia
kecewa kepada Tuhan. Menurutnya, ia telah banyak berkorban untuk
pelayanan gereja, tetapi masalahnya justru semakin banyak dan tak
kunjung selesai. Ia merasa layak ditolong, tetapi Tuhan seolah tak
mau menolongnya.
Sebagai manusia kita tentu memiliki banyak harapan, dan kita
berharap Tuhan mengabulkannya. Kita berharap bahwa ketaatan kita
kepada-Nya selalu berbuah manis, bahwa Dia akan selalu memenuhi
keinginan kita. Ketika Tuhan tidak memenuhinya, kita kecewa dan
menuduh Tuhan tidak adil. Nah, apakah memang harus seperti itu? Bagi
tua-tua Yahudi dalam bacaan hari ini tampaknya "ya", tetapi bagi
Yesus "tidak".
Perhatikan bahwa Yesus membandingkan iman perwira itu dengan iman
orang Israel. Jadi, hamba perwira itu sembuh bukan karena perbuatan
tuannya menolong orang Yahudi membangun rumah ibadat, melainkan
karena imannya yang tidak tanggung-tanggung kepada Yesus. Iman
inilah yang membuat Yesus terheran-heran (ay. 9).
Karena itu, masihkah kita akan "menuntut" berkat Tuhan dengan
mengandalkan perbuatan baik kita? Apakah kita akan menyatakan bahwa
kita layak ditolong karena kita telah banyak melayani, memberikan
persembahan, menolong orang lain? Perspektif semacam ini perlu
diluruskan. Pertama, kita akan ditolong bukan karena telah berbuat
baik, melainkan karena kemurahan Tuhan. Kedua, pertolongan-Nya tidak
selalu berlangsung menurut waktu dan cara yang kita harapkan. Maukah
kita mengimaninya? --Piter Randan Bua
PERTOLONGAN TUHAN ITU UNTUK MENDATANGKAN KEBAIKAN BAGI KITA,
BUKAN UNTUK MEMBALAS KEBAIKAN KITA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+7:1-10
Lukas 7:1-10
1 Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah
Ia ke Kapernaum.
2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang
sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir
mati.
3 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa
orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang
dan menyembuhkan hambanya.
4 Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta
pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong,
5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung
pembangunan rumah ibadat kami."
6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak
jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh
sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah
bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam
rumahku;
7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang
kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu
akan sembuh.
8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula
prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu:
Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia
datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia
mengerjakannya."
9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan
sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia
berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah
Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
10 Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah,
didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Matius+23-24
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+23-24
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 10 Oktober 2013
Bacaan : Lukas 7:1-10
Setahun: Matius 23-24
Nats: Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan
dialah yang membangun rumah ibadat untuk kami. (Lukas 7:4-5)
Judul:
IA LAYAK DITOLONG
Seorang teman mengeluh kepada kami dengan mengatakan bahwa ia
kecewa kepada Tuhan. Menurutnya, ia telah banyak berkorban untuk
pelayanan gereja, tetapi masalahnya justru semakin banyak dan tak
kunjung selesai. Ia merasa layak ditolong, tetapi Tuhan seolah tak
mau menolongnya.
Sebagai manusia kita tentu memiliki banyak harapan, dan kita
berharap Tuhan mengabulkannya. Kita berharap bahwa ketaatan kita
kepada-Nya selalu berbuah manis, bahwa Dia akan selalu memenuhi
keinginan kita. Ketika Tuhan tidak memenuhinya, kita kecewa dan
menuduh Tuhan tidak adil. Nah, apakah memang harus seperti itu? Bagi
tua-tua Yahudi dalam bacaan hari ini tampaknya "ya", tetapi bagi
Yesus "tidak".
Perhatikan bahwa Yesus membandingkan iman perwira itu dengan iman
orang Israel. Jadi, hamba perwira itu sembuh bukan karena perbuatan
tuannya menolong orang Yahudi membangun rumah ibadat, melainkan
karena imannya yang tidak tanggung-tanggung kepada Yesus. Iman
inilah yang membuat Yesus terheran-heran (ay. 9).
Karena itu, masihkah kita akan "menuntut" berkat Tuhan dengan
mengandalkan perbuatan baik kita? Apakah kita akan menyatakan bahwa
kita layak ditolong karena kita telah banyak melayani, memberikan
persembahan, menolong orang lain? Perspektif semacam ini perlu
diluruskan. Pertama, kita akan ditolong bukan karena telah berbuat
baik, melainkan karena kemurahan Tuhan. Kedua, pertolongan-Nya tidak
selalu berlangsung menurut waktu dan cara yang kita harapkan. Maukah
kita mengimaninya? --Piter Randan Bua
PERTOLONGAN TUHAN ITU UNTUK MENDATANGKAN KEBAIKAN BAGI KITA,
BUKAN UNTUK MEMBALAS KEBAIKAN KITA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+7:1-10
Lukas 7:1-10
1 Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah
Ia ke Kapernaum.
2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang
sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir
mati.
3 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa
orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang
dan menyembuhkan hambanya.
4 Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta
pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong,
5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung
pembangunan rumah ibadat kami."
6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak
jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh
sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah
bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam
rumahku;
7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang
kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu
akan sembuh.
8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula
prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu:
Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia
datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia
mengerjakannya."
9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan
sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia
berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah
Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
10 Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah,
didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Matius+23-24
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+23-24
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Menjawab Pertanyaan Anak (II) -- Edisi 656/Oktober 2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-BinaAnak -- Menjawab Pertanyaan Anak (II)
656/Oktober/II/2013
Salam kasih Kristus,
Menjawab pertanyaan anak bukanlah hal yang mudah. Pelayan anak atau orang tua perlu menggunakan bahasa yang mudah "dicerna" anak dalam menjelaskan suatu hal supaya anak-anak bisa menangkap maksudnya. Pernahkah Anda mempunyai pengalaman dengan pertanyaan anak-anak seputar Allah dan doa? Dalam edisi kali ini, kami menyajikan beberapa pertanyaan seputar Allah dan doa, beserta jawabannya, yang bisa Anda terapkan dalam menjawab pertanyaan anak mengenai hal ini. Dapatkan juga kesaksian dari Sahabat e-BinaAnak tentang pengalaman mereka dalam menjawab pertanyaan anak. Selamat membaca dan memperoleh berkatnya. Tuhan memberkati.
Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>
Mengetahui kehendak Allah adalah hikmat terbesar, menemukan kehendak Allah adalah penemuan terbesar, dan melakukan kehendak Allah adalah prestasi terbesar. (Coolidge)
BAHAN MENGAJAR: MENJAWAB PERTANYAAN ANAK
1. Pertanyaan: Bagaimana Allah dapat mendengarkan doa kita dari Surga?
Jawaban: Allah dapat melakukan segala sesuatu. Dia sangat berkuasa dan tidak terbatas. Dia berada di mana saja setiap waktu. Dia juga mengetahui segala sesuatu. Dia mengetahui apa yang kita pikirkan, sebaik apa yang kita katakan sehingga Allah dapat mendengar doa setiap orang dari seisi dunia sepanjang waktu.
Terkadang, orang-orang berpikir bahwa Allah jauh "di atas surga". Namun, Allah tidak begitu jauh; Dia selalu berada di sini dengan kita, diam di antara umat-Nya.
Ayat kunci: "Sesungguhnya, Akulah Tuhan, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang mustahil untukKu?" (Yeremia 32:27)
Ayat terkait: Mazmur 18:7, 116:1-2, 130:2, 139:2, 17-18
Pertanyaan terkait: Bagaimana Allah mendengar? Bagaimana Allah mendengar doa-doa? Apakah Allah mendengar kita ketika kita berdoa? Bagaimana Allah dapat mendengar apa yang kita katakan?
2. Pertanyaan: Jika kita berbicara kepada Allah, apakah Dia selalu mendengarkan kita?
Jawaban: Ya, Allah selalu mendengarkan kita, tidak masalah di mana pun kita berada atau apa yang sedang kita kerjakan. Dia tidak pernah tertidur atau menjauh. Tidak ada yang dapat menghentikan Allah dari keberadaan-Nya saat mendengarkan apa yang kita katakan.
Allah mengerti pikiran kita. Kita tidak harus berbicara dengan suara keras hingga Dia dapat mendengarkan kita. Bahkan, apabila kita hampir berbisik atau hanya berdoa dalam pikiran pun, Allah tetap mendengarnya.
Namun, kita juga perlu mengetahui bahwa Allah membenci dosa. Apabila kita tetap berdosa di dalam hati kita dan berusaha menyembunyikannya, maka yang pertama-tama Allah inginkan adalah kita mengakui dosa kita. Ia akan mendengarkan doa kita, tetapi sebelumnya Dia akan menunggu dan mendengarkan kita untuk mengakui dosa-dosa kita. Kemudian, Ia akan mendengarkan permintaan-permintaan kita. Allah mengasihi kita lebih dari yang kita bayangkan. Allah ingin mendengarkan kita. Allah selalu menyediakan dan selalu mendengarkan. Kita dapat berbicara kepada-Nya setiap waktu dan sepanjang hari.
Ayat kunci: Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar. Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku. (Mazmur 66:18-20)
Ayat terkait: Amsal 15:29; Yesaya 55:6-7, 59:1-2; 1 Petrus 3:12
Pertanyaan terkait: Apakah Allah mendengarkan Anda ketika Anda berdoa? Apakah Allah selalu mendengarkan Anda? Apakah Allah tidak selalu mendengarkan doa-doa kita? Allah selalu mendengarkan doa kita, benar bukan?
Catatan untuk para orang tua: Selalu ada sisi positif dari apa yang Allah ketahui, bukan hanya sisi negatif saja. Sementara itu, memang benar bahwa kejahatan tidak dapat disembunyikan dari Allah. Namun, benar juga bahwa umat Allah tidak harus merasa takut bahwa mereka tidak akan mendapatkan perhatian dari Allah. Allah selalu siap dan mau mendengar doa-doa kita. Bantulah anak Anda dengan kenyataan ini.
3. Pertanyaan: Bagaimana Allah berkonsentrasi terhadap jutaan manusia yang berdoa pada waktu yang sama?
Allah tidak terbatas dan sangat berkuasa. Ia tidak mempunyai masalah untuk mendengarkan orang yang berdoa pada waktu yang sama. Manusia dapat melakukan dua pekerjaan pada waktu yang bersamaan. Orang-orang dapat mengendarai sepeda dan memperhatikan hal-hal yang berada di sekitar kita pada waktu yang sama. Namun, Allah melebihi hal tersebut, Ia jauh lebih besar dan jauh lebih kuat daripada kita; dengan mudah Ia dapat melakukan berjuta-juta hal pada waktu yang bersamaan. Demikian juga, Allah berada di mana saja sepanjang waktu. Selain itu, Allah juga mengetahui segala sesuatu. Allah mengetahui apa yang kita pikirkan, sebaik apa yang kita katakan.
Cobalah untuk selalu mengingat bahwa kita berbeda dengan Allah. Dia membuat kita berada di satu tempat pada suatu waktu. Dia membuat kita berpikir tentang satu hal pada suatu waktu. Allah tidak terbatas dalam segala jalan-Nya.
Ayat kunci: Bagi-Mulah puji-pujian di Sion, ya Allah; dan kepada-Mulah orang membayar nazar. Engkau yang mendengarkan doa. Kepada-Mulah datang semua yang hidup. (Mazmur 65:2-3)
Ayat terkait: Mazmur 139:4-6; Yeremia 32:37; Roma 11:33-34
Pertanyaan terkait: Bagaimana Allah dapat mendengarkan begitu banyak orang pada waktu yang sama? Tidakkah hal itu membuat sedikit kekacauan dalam kepala-Nya? Apakah Allah pusing karena setiap orang berbicara kepada-Nya? Apakah dia selalu mendengarkan? Bagaimana caranya Allah dapat memberikan jawaban atas doa-doa yang dipanjatkan setiap orang pada waktu yang sama? Bagaimana Allah dapat menjawab semua doa jika Dia berada di surga?
Catatan untuk para orang tua: Memang penting bagi anak-anak untuk memahami bahwa sejumlah orang yang berbicara kepada Allah pada waktu yang sama, tidak akan mengurangi kasih dan perhatian-Nya secara pribadi, yang Ia berikan kepada tiap-tiap orang. Allah sangat bijaksana. Ketika kita berdoa, kita merasakan kasih dan perhatian-Nya yang utuh.
Diambil dan disunting dari:
Judul asli buku: 107 Questions Children Ask about Prayer
Judul buku terjemahan: 107 Pertanyaan Anak-anak tentang Doa
Judul bab: Jawaban-Jawaban Doa
Judul asli artikel: Bagaimana Allah dapat mendengarkan doa kita dari Surga?
Penerjemah: Tidak dicantumkan
Penulis: Dave Verman, Jim Galvin, Jim Wilhoit, Daryl Lucas, Rick Osborne, Jon Farfar, Lil Crump
Penerbit: Betlehem Publishers, Jakarta 1999
Halaman: 65, 66, 67
SUA PELAYAN ANAK: CARA MENJAWAB/MENANGGAPI PERTANYAAN ANAK
e-BinaAnak, 29 Juli 2013: Bagaimana cara Anda menjawab/menanggapi pertanyaan anak yang sulit?
contoh pertanyaan:
- Mengapa Kristus menyelamatkan saya dengan cara disalib?
- Dari mana saya berasal/saya lahir dari mana?
dsb..
Gloria Latupeirissa Kalembiro: mencoba menjelaskan dengan alasan yang bisa diterima oleh akal pikiran anak-anak.
e-BinaAnak: Ya, itu bisa menjadi salah satu cara efektif untuk dilakukan. Kalau sudah dijelaskan dan anak masih bertanya lagi dengan pertanyaan lanjutan, kita harus bersyukur karena anak mempunyai pemikiran yang kreatif.
Aswin Krisna Ditya: Saya alihkan topik dia dengan permen atau internet
e-BinaAnak: @Aswin Krisna Ditya: Wah, kasihan donk anaknya tidak mendapatkan jawaban. Apakah tidak dicoba menjawabnya terlebih dahulu dengan menggunakan bahasa/ilustrasi yang kemungkinan anak bisa mengerti?
Aswin Krisna Ditya: maap bercanda ... saya baru mahasiswa. Belum berkeluarga ... hehhe ... peace.
Okti Nur Risanti: Kebetulan pertanyaan itu sudah ditanyakan anak saya dulu, dan saya menjawabnya dengan bantuan buku. Untuk masalah tentang keselamatan, saya menjawabnya dengan bantuan Alkitab untuk Anak, sementara untuk masalah asal dan kelahiran, saya menjawabnya dengan bantuan dari buku khusus yang menjawab mengenai hal/topik tersebut. Mengapa dengan bantuan buku? karena buku memberi panduan yang tepat untuk menjawab sesuai dengan umur dan perkembangan anak, yang mungkin tidak saya ketahui.
Shmily Tilestian: Saya mempunyai adik ponakan yang sangat aktif, termasuk dalam bertanya. Jika ada pertanyaan yang sulit dari dia, saya mencoba menjawabnya dengan menggunakan bahasa yang ia mengerti. Sering kali tidak terlalu detail dalam menjelaskannya, tetapi setidaknya ia bisa mempunyai gambaran dan menangkap jawaban dari pertanyaannya.
Sumber: https://www.facebook.com/sabdabinaanak/posts/10151546693081629
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-BinaAnak -- Menjawab Pertanyaan Anak (II)
656/Oktober/II/2013
Salam kasih Kristus,
Menjawab pertanyaan anak bukanlah hal yang mudah. Pelayan anak atau orang tua perlu menggunakan bahasa yang mudah "dicerna" anak dalam menjelaskan suatu hal supaya anak-anak bisa menangkap maksudnya. Pernahkah Anda mempunyai pengalaman dengan pertanyaan anak-anak seputar Allah dan doa? Dalam edisi kali ini, kami menyajikan beberapa pertanyaan seputar Allah dan doa, beserta jawabannya, yang bisa Anda terapkan dalam menjawab pertanyaan anak mengenai hal ini. Dapatkan juga kesaksian dari Sahabat e-BinaAnak tentang pengalaman mereka dalam menjawab pertanyaan anak. Selamat membaca dan memperoleh berkatnya. Tuhan memberkati.
Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>
Mengetahui kehendak Allah adalah hikmat terbesar, menemukan kehendak Allah adalah penemuan terbesar, dan melakukan kehendak Allah adalah prestasi terbesar. (Coolidge)
BAHAN MENGAJAR: MENJAWAB PERTANYAAN ANAK
1. Pertanyaan: Bagaimana Allah dapat mendengarkan doa kita dari Surga?
Jawaban: Allah dapat melakukan segala sesuatu. Dia sangat berkuasa dan tidak terbatas. Dia berada di mana saja setiap waktu. Dia juga mengetahui segala sesuatu. Dia mengetahui apa yang kita pikirkan, sebaik apa yang kita katakan sehingga Allah dapat mendengar doa setiap orang dari seisi dunia sepanjang waktu.
Terkadang, orang-orang berpikir bahwa Allah jauh "di atas surga". Namun, Allah tidak begitu jauh; Dia selalu berada di sini dengan kita, diam di antara umat-Nya.
Ayat kunci: "Sesungguhnya, Akulah Tuhan, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang mustahil untukKu?" (Yeremia 32:27)
Ayat terkait: Mazmur 18:7, 116:1-2, 130:2, 139:2, 17-18
Pertanyaan terkait: Bagaimana Allah mendengar? Bagaimana Allah mendengar doa-doa? Apakah Allah mendengar kita ketika kita berdoa? Bagaimana Allah dapat mendengar apa yang kita katakan?
2. Pertanyaan: Jika kita berbicara kepada Allah, apakah Dia selalu mendengarkan kita?
Jawaban: Ya, Allah selalu mendengarkan kita, tidak masalah di mana pun kita berada atau apa yang sedang kita kerjakan. Dia tidak pernah tertidur atau menjauh. Tidak ada yang dapat menghentikan Allah dari keberadaan-Nya saat mendengarkan apa yang kita katakan.
Allah mengerti pikiran kita. Kita tidak harus berbicara dengan suara keras hingga Dia dapat mendengarkan kita. Bahkan, apabila kita hampir berbisik atau hanya berdoa dalam pikiran pun, Allah tetap mendengarnya.
Namun, kita juga perlu mengetahui bahwa Allah membenci dosa. Apabila kita tetap berdosa di dalam hati kita dan berusaha menyembunyikannya, maka yang pertama-tama Allah inginkan adalah kita mengakui dosa kita. Ia akan mendengarkan doa kita, tetapi sebelumnya Dia akan menunggu dan mendengarkan kita untuk mengakui dosa-dosa kita. Kemudian, Ia akan mendengarkan permintaan-permintaan kita. Allah mengasihi kita lebih dari yang kita bayangkan. Allah ingin mendengarkan kita. Allah selalu menyediakan dan selalu mendengarkan. Kita dapat berbicara kepada-Nya setiap waktu dan sepanjang hari.
Ayat kunci: Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar. Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku. (Mazmur 66:18-20)
Ayat terkait: Amsal 15:29; Yesaya 55:6-7, 59:1-2; 1 Petrus 3:12
Pertanyaan terkait: Apakah Allah mendengarkan Anda ketika Anda berdoa? Apakah Allah selalu mendengarkan Anda? Apakah Allah tidak selalu mendengarkan doa-doa kita? Allah selalu mendengarkan doa kita, benar bukan?
Catatan untuk para orang tua: Selalu ada sisi positif dari apa yang Allah ketahui, bukan hanya sisi negatif saja. Sementara itu, memang benar bahwa kejahatan tidak dapat disembunyikan dari Allah. Namun, benar juga bahwa umat Allah tidak harus merasa takut bahwa mereka tidak akan mendapatkan perhatian dari Allah. Allah selalu siap dan mau mendengar doa-doa kita. Bantulah anak Anda dengan kenyataan ini.
3. Pertanyaan: Bagaimana Allah berkonsentrasi terhadap jutaan manusia yang berdoa pada waktu yang sama?
Allah tidak terbatas dan sangat berkuasa. Ia tidak mempunyai masalah untuk mendengarkan orang yang berdoa pada waktu yang sama. Manusia dapat melakukan dua pekerjaan pada waktu yang bersamaan. Orang-orang dapat mengendarai sepeda dan memperhatikan hal-hal yang berada di sekitar kita pada waktu yang sama. Namun, Allah melebihi hal tersebut, Ia jauh lebih besar dan jauh lebih kuat daripada kita; dengan mudah Ia dapat melakukan berjuta-juta hal pada waktu yang bersamaan. Demikian juga, Allah berada di mana saja sepanjang waktu. Selain itu, Allah juga mengetahui segala sesuatu. Allah mengetahui apa yang kita pikirkan, sebaik apa yang kita katakan.
Cobalah untuk selalu mengingat bahwa kita berbeda dengan Allah. Dia membuat kita berada di satu tempat pada suatu waktu. Dia membuat kita berpikir tentang satu hal pada suatu waktu. Allah tidak terbatas dalam segala jalan-Nya.
Ayat kunci: Bagi-Mulah puji-pujian di Sion, ya Allah; dan kepada-Mulah orang membayar nazar. Engkau yang mendengarkan doa. Kepada-Mulah datang semua yang hidup. (Mazmur 65:2-3)
Ayat terkait: Mazmur 139:4-6; Yeremia 32:37; Roma 11:33-34
Pertanyaan terkait: Bagaimana Allah dapat mendengarkan begitu banyak orang pada waktu yang sama? Tidakkah hal itu membuat sedikit kekacauan dalam kepala-Nya? Apakah Allah pusing karena setiap orang berbicara kepada-Nya? Apakah dia selalu mendengarkan? Bagaimana caranya Allah dapat memberikan jawaban atas doa-doa yang dipanjatkan setiap orang pada waktu yang sama? Bagaimana Allah dapat menjawab semua doa jika Dia berada di surga?
Catatan untuk para orang tua: Memang penting bagi anak-anak untuk memahami bahwa sejumlah orang yang berbicara kepada Allah pada waktu yang sama, tidak akan mengurangi kasih dan perhatian-Nya secara pribadi, yang Ia berikan kepada tiap-tiap orang. Allah sangat bijaksana. Ketika kita berdoa, kita merasakan kasih dan perhatian-Nya yang utuh.
Diambil dan disunting dari:
Judul asli buku: 107 Questions Children Ask about Prayer
Judul buku terjemahan: 107 Pertanyaan Anak-anak tentang Doa
Judul bab: Jawaban-Jawaban Doa
Judul asli artikel: Bagaimana Allah dapat mendengarkan doa kita dari Surga?
Penerjemah: Tidak dicantumkan
Penulis: Dave Verman, Jim Galvin, Jim Wilhoit, Daryl Lucas, Rick Osborne, Jon Farfar, Lil Crump
Penerbit: Betlehem Publishers, Jakarta 1999
Halaman: 65, 66, 67
SUA PELAYAN ANAK: CARA MENJAWAB/MENANGGAPI PERTANYAAN ANAK
e-BinaAnak, 29 Juli 2013: Bagaimana cara Anda menjawab/menanggapi pertanyaan anak yang sulit?
contoh pertanyaan:
- Mengapa Kristus menyelamatkan saya dengan cara disalib?
- Dari mana saya berasal/saya lahir dari mana?
dsb..
Gloria Latupeirissa Kalembiro: mencoba menjelaskan dengan alasan yang bisa diterima oleh akal pikiran anak-anak.
e-BinaAnak: Ya, itu bisa menjadi salah satu cara efektif untuk dilakukan. Kalau sudah dijelaskan dan anak masih bertanya lagi dengan pertanyaan lanjutan, kita harus bersyukur karena anak mempunyai pemikiran yang kreatif.
Aswin Krisna Ditya: Saya alihkan topik dia dengan permen atau internet
e-BinaAnak: @Aswin Krisna Ditya: Wah, kasihan donk anaknya tidak mendapatkan jawaban. Apakah tidak dicoba menjawabnya terlebih dahulu dengan menggunakan bahasa/ilustrasi yang kemungkinan anak bisa mengerti?
Aswin Krisna Ditya: maap bercanda ... saya baru mahasiswa. Belum berkeluarga ... hehhe ... peace.
Okti Nur Risanti: Kebetulan pertanyaan itu sudah ditanyakan anak saya dulu, dan saya menjawabnya dengan bantuan buku. Untuk masalah tentang keselamatan, saya menjawabnya dengan bantuan Alkitab untuk Anak, sementara untuk masalah asal dan kelahiran, saya menjawabnya dengan bantuan dari buku khusus yang menjawab mengenai hal/topik tersebut. Mengapa dengan bantuan buku? karena buku memberi panduan yang tepat untuk menjawab sesuai dengan umur dan perkembangan anak, yang mungkin tidak saya ketahui.
Shmily Tilestian: Saya mempunyai adik ponakan yang sangat aktif, termasuk dalam bertanya. Jika ada pertanyaan yang sulit dari dia, saya mencoba menjawabnya dengan menggunakan bahasa yang ia mengerti. Sering kali tidak terlalu detail dalam menjelaskannya, tetapi setidaknya ia bisa mempunyai gambaran dan menangkap jawaban dari pertanyaannya.
Sumber: https://www.facebook.com/sabdabinaanak/posts/10151546693081629
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
[i-kan-binaguru] Acara Doa Anak: oct, nov 2013
--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------