Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Saturday, March 29, 2014

Kalender Doa SABDA: 31 Maret -- 6 April 2014

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

KADOS -- Edisi 195 (31 Maret -- 6 April 2014)

Salam damai Yesus Kristus,

Firman Tuhan mengajarkan agar kita senantiasa waspada dan berjaga-jaga dari serangan Iblis yang selalu mengintai dan siap untuk menghancurkan orang-orang percaya. Banyak cara yang bisa Iblis lakukan, salah satunya melalui sisi-sisi terlemah yang dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan kita. Milikilah sikap selalu bertekun dalam doa karena melaluinya, kita dapat makin dikuatkan oleh Roh Kudus dalam menghadapi setiap pergumulan yang ada dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati.

Staf Redaksi KADOS,
Sigit
< http://doa.sabda.org >


31 Maret 2014 -- Dukungan bagi Para Pemimpin Kristen

Sebagai hamba Tuhan, para pemimpin Kristen tentu mempunyai kesulitan-kesulitan tertentu yang tidak dialami oleh jemaat. Salah satunya adalah kesulitan dalam mempertahankan kesatuan jemaat di gereja dan memajukan pertumbuhan iman jemaatnya. Para pemimpin Kristen memerlukan dukungan, baik dari keluarga maupun dari saudara-saudari seiman supaya pelayanan mereka dapat berjalan dengan lancar. Marilah kita berdoa untuk para pemimpin Kristen agar mereka dapat melayani Tuhan secara maksimal, terutama untuk kemajuan jemaat Tuhan di Indonesia. Berdoalah pula agar mereka terus mendapat dukungan dari keluarga dan saudara seiman supaya ada kesatuan hati untuk melakukan yang terbaik bagi Tuhan.

1 April 2014 -- Masalah Kriminal di Perkotaan

Memperoleh kehidupan yang lebih baik menjadi salah satu motivasi orang desa merantau ke kota. Namun, tidak semua nasib orang sama. Ada beberapa yang memang mendapatkan hidup yang lebih baik karena bekerja keras, tetapi ada beberapa orang yang malah menderita, baik secara ekonomi, fisik, dan psikis. Tidak menutup kemungkinan jika kesulitan hidup di kota memaksa seseorang melakukan perbuatan yang nekat, seperti mencuri, menipu, menodong, menjambret, dll., hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup. Untuk itu, marilah kita berdoa agar Tuhan Yesus memberi jalan keluar terbaik bagi para perantau yang "gagal" agar mereka dapat berpikir dan bertindak bijaksana saat hidup di kota. Berdoalah pula agar semua perantau tidak mudah menyerah dalam menjalani hidup ini sehingga mereka selalu tekun dan semangat dalam bekerja.

2 April 2014 -- Kesetiaan Iman Artis Kristen di Indonesia

Kehidupan dunia selebritas tentunya tidak terlepas dari kemewahan dan popularitas. Kehidupan semacam ini bisa memengaruhi seorang artis, baik dalam gaya hidup, cara berpikir, maupun dalam hal spiritual. Sebagai orang percaya, kita harus mendukung dalam doa untuk para artis Kristen Indonesia, yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Kiranya mereka tetap setia pada Tuhan Yesus meskipun mereka dikelilingi berbagai macam rutinitas, kemewahan, dan persaingan. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar para artis Kristen tidak terpengaruh oleh hal-hal duniawi yang bisa membuat mereka menjauh dari Tuhan. Doakanlah pula agar mereka tetap setia, bahkan berani mengabarkan Kabar Baik kepada orang lain melalui profesi mereka.

3 April 2014 -- Persiapan Pemilu

Tahun 2014 ini menjadi salah satu tahun yang penting bagi bangsa Indonesia karena tahun ini diselenggarakan Pemilu untuk memilih wakil rakyat. Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menyambut Pemilu, terutama persiapan hati dan pikiran supaya kita semua jeli dan bijaksana dalam memilih para wakil rakyat Indonesia. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar persiapan pemilu tahun ini bisa dilakukan dengan lancar dan baik. Berdoalah pula agar para calon wakil rakyat Indonesia takut akan Tuhan dan mempunyai motivasi yang bersih, terutama untuk melayani bangsa Indonesia dan mementingkan kepentingan rakyat.

4 April 2014 -- Pemulihan Atas Indonesia

Awal tahun ini, Indonesia sudah mengalami beberapa peristiwa yang cukup merisaukan masyarakat Indonesia. Mulai dari meletusnya gunung Sinabung di kabupaten Karo, gunung Kelud di Kediri, bencana banjir di daerah Jakarta dan Manado, dan naiknya harga gas elpiji 12 kg. Tidak dimungkiri bahwa beberapa peristiwa ini menjadi keprihatinan kita bersama. Sebagai orang percaya, marilah kita berdoa untuk Indonesia agar Tuhan memberikan belas kasihan dan pemulihan atas Indonesia. Kita percaya bahwa Tuhan senantiasa memelihara dan mencurahkan berkat-Nya bagi bangsa Indonesia.

5 April 2014 -- Sumber Daya Alam di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan hasil bumi. Banyak sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Semua hasil bumi di Indonesia bisa menjadi modal penting untuk memajukan kesejahteraan rakyat. Hanya saja, masyarakat Indonesia harus mempunyai kemampuan yang "lebih" untuk mengolah semua itu sehingga hasil bumi bisa digunakan dengan maksimal dan menguntungkan, serta sumber daya alam dapat terus terjaga. Marilah berdoa untuk masyarakat dan pemerintah agar Tuhan menolong kita untuk bisa saling bekerja sama guna memelihara dan meningkatkan sumber daya alam di Indonesia.

6 April 2014 -- Anak Korban Perceraian

Tidak semua anak di Indonesia mendapatkan hidup yang selayaknya. Beberapa dari mereka justru mengalami kehidupan yang tidak menyenangkan karena orang tua mereka bercerai. Dampak dari perceraian ini sangat merugikan bagi anak karena mereka tidak bisa lagi menikmati kebersamaan dengan kedua orang tua mereka, perhatian dari orang tua juga berkurang, dan mental mereka tertekan. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar setiap anak korban perceraian dapat terus berpengharapan di dalam Tuhan, tetap semangat, dan tidak menyimpan kekecewaan terlalu lama.


Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Santi T. dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

(e-RH) Maret 30 -- CELAH GUNUNG BATU

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 30 Maret 2014
Bacaan : Amsal 30:24-28
Setahun: Hakim-Hakim 20-21
Nats: Pelanduk, bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di
bukit batu. (Amsal 30:26)

Judul:

CELAH GUNUNG BATU

Pada 1763, Pendeta Augustus M. Toplady, pengkhotbah Inggris,
terjebak badai dalam perjalanan. Ia beruntung menemukan celah di
gunung batu untuk berlindung sampai badai berakhir. Selama berteduh,
ia merenungkan bahwa Allah juga seperti gunung batu itu dan celah
tempat ia berteduh itu serupa dengan luka di lambung Kristus yang
darah-Nya mengalir untuk membersihkan dosanya. Ia pun menuliskan
inspirasi itu pada sebuah kartu dan kemudian menggubahnya menjadi
lagu yang sangat terkenal, Rock of Ages, Cleft for Me (Batu Karang
yang Teguh).


Dalam kitab Mazmur, kita sering menemukan penggambaran Allah sebagai
gunung atau bukit batu untuk menunjukkan kekuatan-Nya. Celah atau
rongga pada gunung batu dapat dijadikan tempat persembunyian dan
perlindungan. Menariknya, bukan hanya manusia yang menyadari itu.
Beragam jenis hewan juga memanfaatkan gunung atau bukit batu untuk
keselamatan mereka. Contohnya pelanduk, sejenis kambing bertubuh
kecil. Mereka dianggap hewan lemah dan menjadi target empuk berbagai
hewan pemangsa. Namun, pelanduk menyadarinya sehingga mereka membuat
rumah di bukit batu demi keselamatan.


Jika kita peka, banyak peristiwa yang dapat memperjelas pemahaman
kita akan Allah. Berbagai kejadian sehari-hari dapat menjadi
petualangan mengasyikkan yang semakin membangun iman, asalkan kita
dapat melihat kaitannya dengan Allah. Bahkan kita pun dapat belajar
dari makhluk yang lain. Pelanduk mengingatkan kita agar menyadari
kelemahan kita sehingga kita selalu bergantung kepada Allah, Gunung
Batu keselamatan kita. --Hembang Tambun /Renungan Harian

MENYADARI KELEMAHAN SAJA TIDAKLAH CUKUP,
KITA PUN HARUS MENGENAL ALLAH, SUMBER KEKUATAN KITA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/03/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Amsal+30:24-28

Amsal 30:24-28

24 Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat
cekatan:
25 semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan
makanannya di musim panas,
26 pelanduk, bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di
bukit batu,
27 belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris
dengan teratur,
28 cicak yang dapat kautangkap dengan tangan, tetapi yang juga ada
di istana-istana raja.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hakim-Hakim+20-21
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-Hakim+20-21


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Friday, March 28, 2014

(e-RH) Maret 29 -- SMS TERBATAS

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 29 Maret 2014
Bacaan : Mazmur 90
Setahun: Hakim-Hakim 18-19
Nats: Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami
beroleh hati yang bijaksana. (Mazmur 90:12)

Judul:

SMS TERBATAS

Provider telepon seluler saya memiliki program SMS tak terbatas.
Saya dapat menggirim SMS kapan pun berkali-kali tanpa cemas
kehabisan pulsa. Namun, beberapa bulan kemudian, provider itu
menggantinya dengan program baru. Jumlah SMS gratis per hari
dibatasi. Hasilnya, saya tidak dapat lagi mengirim SMS secara
asal-asalan. Saya perlu "lebih bijaksana" dalam melakukannya. Setiap
kali mau mengirim SMS, saya menimbang-nimbang apakah pesan itu
memang penting untuk disampaikan.


Lalu, bagaimana kita memandang masa hidup, yang sama-sama terbatas,
namun jauh lebih penting dari SMS? Alkitab menulis bahwa umur
manusia itu singkat, antara 60 hingga 70 tahun saja, kalaupun kuat
80 tahun. Tidak sedikit orang yang bahkan tidak mencapai usia
sepanjang itu. Kita memiliki pilihan untuk mengisi kehidupan:
menggunakannya dengan bijaksana atau menyia-nyiakannya. Jika kita
menyadari hidup ini singkat, kita perlu menghargai waktu yang kita
lewati. Banyak orang mengisi kehidupan dengan kesia-siaan dan secara
sembrono. Tidak memiliki waktu untuk keluarga, mengembangkan diri,
dan beribadah.


Kiranya kita sungguh-sungguh menyadari keterbatasan masa hidup ini
sehingga kesadaran itu memengaruhi cara pandang kita terhadap
hari-hari yang kita lewati. Aktivitas apa saja yang akan kita
lakukan? Apakah aktivitas yang berguna? Atau kita melewati hari
begitu saja tanpa melakukan hal yang bermakna? Apa yang kita lakukan
menjadi berkat bagi orang lain? Menginspirasi? Membuat diri kita
bertumbuh? --Hendro Saputro /Renungan Harian

KESADARAN AKAN KETERBATASAN MASA HIDUP
MENGGUGAH KITA UNTUK BIJAK DALAM MENJALANI HIDUP.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/03/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+90

Mazmur 90

1 Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami
turun-temurun.
2 Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia
diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya
Engkaulah Allah.
3 Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata:
"Kembalilah, hai anak-anak manusia!"
4 Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila
berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.
5 Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti
rumput yang bertumbuh,
6 di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut
dan layu.
7 Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena
kehangatan amarah-Mu kami terkejut.
8 Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang
tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.
9 Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami
menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh.
10 Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan
puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan;
sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
11 Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada
gemas-Mu?
12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami
beroleh hati yang bijaksana.
13 Kembalilah, ya TUHAN--berapa lama lagi? --dan sayangilah
hamba-hamba-Mu!
14 Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya
kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.
15 Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau
menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami
celaka.
16 Biarlah kelihatan kepada hamba-hamba-Mu perbuatan-Mu, dan
semarak-Mu kepada anak-anak mereka.
17 Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah
perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah
itu.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hakim-Hakim+18-19
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-Hakim+18-19


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Thursday, March 27, 2014

[i-kan-humor] [e-Humor] PINDAH IBU KOTA -- 2323 Maret/2014

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-Humor
2323, Maret 2014

Shalom,

Tuhan mendengar setiap seruan doa kita dan menjawab doa sesuai dengan kehendak-Nya. Adakalanya Tuhan menjawab dengan jawaban yang bertolak belakang dengan apa yang kita doakan, tetapi kita harus tetap percaya bahwa kehendak Tuhanlah yang terbaik. Nah, humor kali ini juga tentang doa. Kalau doa yang seperti ini kira-kira akan dikabulkan tidak ya?

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2323. PINDAH IBU KOTA

Suatu malam, seorang ibu mendengar anaknya sedang berdoa di kamarnya. Dalam doanya, anak tersebut memohon, "Tuhan, tolong agar kota Solo menjadi ibu kota provinsi Jawa Tengah." Ibunya heran dengan permintaan anaknya itu. Selesai berdoa, sang ibu pun bertanya, "Mengapa kamu ingin Solo menjadi ibu kota Jawa Tengah? Apakah karena kota Solo telah mengalami perkembangan pesat belakangan ini?"

"Ya, itu salah satu alasannya, Bu. Alasan lainnya, karena tadi pagi, itu yang jadi jawabanku waktu ulangan Geografi."

[Sumber: Redaksi]

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (Filipi 4:6) < http://alkitab.sabda.org/?Filipi+4:6 >


KUIS HUMOR

Kuis minggu lalu 214: Siapakah yang pertama kali jatuh dari jendela karena tertidur pada waktu mendengarkan khotbah?

Jawaban dari pelanggan Publikasi e-Humor:
- Anny S <godwithanny5ms@xxx>: Jatuh dari Jendela Eutikhus (Kis 20:9)
- irnetj <irnetj@xxx>: Euthikus lah...(Kisah Para Rasul 20:9)

Jawaban dari Fan Page Facebook e-Humor:
- Fele Near Bikang: Eutikus ya?
- Siska Hutabarat: Eutikus


Jawaban e-Humor: Eutikhus, yang tertidur dan jatuh dari jendela pada waktu Paulus berkhotbah (Kis. 20:9)

Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.

Kuis minggu ini 215: Peristiwa pembakaran gulungan kitab apakah yang pertama kali disebutkan dalam Alkitab?

Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.

Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

(e-RH) Maret 28 -- MENGELABUI

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 28 Maret 2014
Bacaan : Kejadian 27:1-40
Setahun: Hakim-Hakim 15-17
Nats: Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya.
Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia.
(Kejadian 27:27)

Judul:

MENGELABUI

Seorang perempuan batal terbang ke Jogja sehingga tiket promo yang
sudah dibelinya terancam hangus. Kebetulan, adiknya sendiri
memerlukan tiket ke Jogja pada tanggal yang sama. Kakak beradik ini
lalu sepakat untuk bertukar identitas. Si adik akan terbang dengan
menggunakan tiket dan KTP si kakak. Namun, pada saat pemeriksaan
menuju ruang tunggu penerbangan, petugas curiga akan identitas palsu
si adik. Petugas memintanya untuk membubuhkan tanda tangan, dan
kebenaran pun terungkap.


Kejadian ini mengingatkan saya pada kisah Esau dan Yakub dalam
mendapatkan berkat dari Ishak, ayah mereka. Atas dorongan Ribka,
sang ibu, Yakub mengelabui Ishak dengan membawa olahan daging
kambing, bukan hewan buruan (ay. 14), mengenakan pakaian Esau (ay.
15), dan membungkus tangan dan lehernya dengan kulit kambing (ay.
16). Ishak yang penglihatannya sudah rabun mencurigai Yakub beberapa
kali (ay. 20, 21, 26), tetapi Yakub dapat berdalih dengan baik dan
tampil sebagai "aktor" yang cakap. Akhirnya ia berhasil mendapat
berkat dari Ishak walaupun lalu harus melarikan diri dari Esau
selama bertahun-tahun.


Mungkin kita juga pernah bersekongkol untuk mengelabui orang lain
atau untuk mendapatkan sesuatu, seperti pendapatan tambahan,
kedudukan, harga diri. Mungkin muslihat kita berhasil, dan orang
tidak berhasil membongkar kebohongan kita. Namun, dapatkah kita
terus mengabaikan suara nurani kita? Dapatkah kita menyembunyikan
diri dari mata Allah yang mahatahu? --Nirisa D Y Kristiana /Renungan
Harian

KITA MUNGKIN BISA MENGELABUI MANUSIA,
TETAPI MANA MUNGKIN KITA MENGELABUI TUHAN?

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/03/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+27:1-40

Kejadian 27:1-40

1 Ketika Ishak sudah tua, dan matanya telah kabur, sehingga ia
tidak dapat melihat lagi, dipanggilnyalah Esau, anak sulungnya,
serta berkata kepadanya: "Anakku." Sahut Esau: "Ya, bapa."
2 Berkatalah Ishak: "Lihat, aku sudah tua, aku tidak tahu bila
hari kematianku.
3 Maka sekarang, ambillah senjatamu, tabung panah dan busurmu,
pergilah ke padang dan burulah bagiku seekor binatang;
4 olahlah bagiku makanan yang enak, seperti yang kugemari, sesudah
itu bawalah kepadaku, supaya kumakan, agar aku memberkati
engkau, sebelum aku mati."
5 Tetapi Ribka mendengarkannya, ketika Ishak berkata kepada Esau,
anaknya. Setelah Esau pergi ke padang memburu seekor binatang
untuk dibawanya kepada ayahnya,
6 berkatalah Ribka kepada Yakub, anaknya: "Telah kudengar ayahmu
berkata kepada Esau, kakakmu:
7 Bawalah bagiku seekor binatang buruan dan olahlah bagiku makanan
yang enak, supaya kumakan, dan supaya aku memberkati engkau di
hadapan TUHAN, sebelum aku mati.
8 Maka sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku seperti yang
kuperintahkan kepadamu.
9 Pergilah ke tempat kambing domba kita, ambillah dari sana dua
anak kambing yang baik, maka aku akan mengolahnya menjadi
makanan yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya.
10 Bawalah itu kepada ayahmu, supaya dimakannya, agar dia
memberkati engkau, sebelum ia mati."
11 Lalu kata Yakub kepada Ribka, ibunya: "Tetapi Esau, kakakku,
adalah seorang yang berbulu badannya, sedang aku ini kulitku
licin.
12 Mungkin ayahku akan meraba aku; maka nanti ia akan menyangka
bahwa aku mau memperolok-olokkan dia; dengan demikian aku akan
mendatangkan kutuk atas diriku dan bukan berkat."
13 Tetapi ibunya berkata kepadanya: "Akulah yang menanggung kutuk
itu, anakku; dengarkan saja perkataanku, pergilah ambil
kambing-kambing itu."
14 Lalu ia pergi mengambil kambing-kambing itu dan membawanya
kepada ibunya; sesudah itu ibunya mengolah makanan yang enak,
seperti yang digemari ayahnya.
15 Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak
sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah
dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.
16 Dan kulit anak kambing itu dipalutkannya pada kedua tangan Yakub
dan pada lehernya yang licin itu.
17 Lalu ia memberikan makanan yang enak dan roti yang telah
diolahnya itu kepada Yakub, anaknya.
18 Demikianlah Yakub masuk ke tempat ayahnya serta berkata: "Bapa!"
Sahut ayahnya: "Ya, anakku; siapakah engkau?"
19 Kata Yakub kepada ayahnya: "Akulah Esau, anak sulungmu. Telah
kulakukan, seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah,
duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini, agar bapa
memberkati aku."
20 Lalu Ishak berkata kepada anaknya itu: "Lekas juga engkau
mendapatnya, anakku!" Jawabnya: "Karena TUHAN, Allahmu, membuat
aku mencapai tujuanku."
21 Lalu kata Ishak kepada Yakub: "Datanglah mendekat, anakku,
supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau
bukan."
22 Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya
serta berkata: "Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan
Esau."
23 Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti
tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia,
24 tetapi ia masih bertanya: "Benarkah engkau ini anakku Esau?"
Jawabnya: "Ya!"
25 Lalu berkatalah Ishak: "Dekatkanlah makanan itu kepadaku, supaya
kumakan daging buruan masakan anakku, agar aku memberkati
engkau." Jadi didekatkannyalah makanan itu kepada ayahnya, lalu
ia makan, dibawanya juga anggur kepadanya, lalu ia minum.
26 Berkatalah Ishak, ayahnya, kepadanya: "Datanglah dekat-dekat dan
ciumlah aku, anakku."
27 Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya.
Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia,
katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang
diberkati TUHAN.
28 Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan
tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur
berlimpah-limpah.
29 Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan
sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan
anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau,
terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah
ia."
30 Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan baru saja Yakub
keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya,
dari berburu.
31 Ia juga menyediakan makanan yang enak, lalu membawanya kepada
ayahnya. Katanya kepada ayahnya: "Bapa, bangunlah dan makan
daging buruan masakan anakmu, agar engkau memberkati aku."
32 Tetapi kata Ishak, ayahnya, kepadanya: "Siapakah engkau ini?"
Sahutnya: "Akulah anakmu, anak sulungmu, Esau."
33 Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat serta berkata: "Siapakah
gerangan dia, yang memburu binatang itu dan yang telah
membawanya kepadaku? Aku telah memakan semuanya, sebelum engkau
datang, dan telah memberkati dia; dan dia akan tetap orang yang
diberkati."
34 Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah
ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata
kepada ayahnya: "Berkatilah aku ini juga, ya bapa!"
35 Jawab ayahnya: "Adikmu telah datang dengan tipu daya dan telah
merampas berkat yang untukmu itu."
36 Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua
kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan
sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya:
"Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?"
37 Lalu Ishak menjawab Esau, katanya: "Sesungguhnya telah kuangkat
dia menjadi tuan atas engkau, dan segala saudaranya telah
kuberikan kepadanya menjadi hambanya, dan telah kubekali dia
dengan gandum dan anggur; maka kepadamu, apa lagi yang dapat
kuperbuat, ya anakku?"
38 Kata Esau kepada ayahnya: "Hanya berkat yang satu itukah ada
padamu, ya bapa? Berkatilah aku ini juga, ya bapa!" Dan dengan
suara keras menangislah Esau.
39 Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya: "Sesungguhnya tempat
kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi dan jauh
dari embun dari langit di atas.
40 Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi hamba
adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha
sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari
tengkukmu."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hakim-Hakim+15-17
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-Hakim+15-17


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

[i-kan-untuk-reformed] Dietrich Bonhoeffer dan Konteks Gereja pada Zamannya -- Edisi 150/Maret 2014

______________________Milis Publikasi e-Reformed______________________
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-Reformed -- Dietrich Bonhoeffer dan Konteks Gereja pada Zamannya
Edisi 150/Maret 2014

DAFTAR ISI:
ARTIKEL: DIETRICH BONHOEFFER DAN KONTEKS GEREJA PADA ZAMANNYA
STOP PRESS: SAMBUT PASKAH DENGAN VIDEO PASKAH
"PERJAMUAN MALAM TERAKHIR TUHAN YESUS"

Dear e-Reformed Netters,

Sudah lama kita tidak membahas tentang tokoh dan
sejarah. Oleh karena itu, pada bulan ini, saya
memilih artikel yang membahas tentang seorang
tokoh gereja yang berani memperjuangkan kebenaran
sampai mati pada zamannya, yaitu Dietrich
Bonhoeffer. Beliau dengan berani dan tegas
melawan pemerintahan diktator Hitler, yang pada
saat itu melumpuhkan peran gereja dalam
masyarakat. Karena kekejaman dan kekuasaan Hitler
saat itu, bahkan gereja pun tutup mulut dan tutup
mata. Gereja tidak berani memberikan teguran dan
kritikan pada pemerintahan Hitler. Sosok seperti
Bonhoeffer inilah yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Orang yang di dalam minoritas, namun
tetap berani bersuara memperjuangkan kebenaran.

Meskipun pada akhirnya beliau terlibat dalam
organisasi yang merencanakan pembunuhan Hitler,
tetapi kita dapat mengambil makna dari
keberaniannya dalam memperjuangkan kebenaran.
Untuk selengkapnya, silakan menyimak artikel berikut ini. Selamat menyimak.

Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Teddy Wirawan
< teddy(at)in-christ.net >
< http://reformed.sabda.org >


ARTIKEL: DIETRICH BONHOEFFER DAN KONTEKS GEREJA PADA ZAMANNYA

Gereja dan negara adalah dua lembaga dalam
masyarakat. Keduanya memiliki peran yang berbeda.
Gereja adalah lembaga agama, sedangkan negara
adalah lembaga politik. Dampak sekularisme
menyebabkan gereja hanya berperan di wilayah
privat, sedangkan negara berperan di wilayah
publik. Akan tetapi, benarkah dikotomi seperti
ini? Apakah gereja tidak memiliki peran apa pun
dalam publik karena statusnya sebagai lembaga
agama? Apakah gereja harus diam terhadap
masalah-masalah sosial dan politik di dalam
masyarakat? Dietrich Bonhoeffer akan menjawab dengan tegas, "Tidak."

Bonhoeffer adalah seorang teolog Jerman yang
melakukan perlawanan terhadap rezim Hitler.
Beliau menyadari kelumpuhan yang terjadi dalam
gereja yang menutup mata terhadap
kebijakan-kebijakan Hitler sampai akhirnya
berujung pada Holocaust. Beliau menganggap urusan
rohani bukan hanya terbatas di dalam gereja, melainkan juga di luar gereja.

KEHIDUPAN BONHOEFFER

Sebelum melihat perlawanan Bonhoeffer, kita perlu
memahami latar belakang kehidupannya. Bonhoeffer
hidup pada tahun 1906-1945. Dia dilahirkan dalam
keluarga terpelajar yang menekankan pentingnya
ilmu pengetahuan. Ayahnya bernama Karl Ludwig
Bonhoeffer, seorang profesor psikiatri dan saraf
di Universitas Berlin, sedangkan ibunya bernama
Paula von Hase, seorang guru yang menjadi ibu
rumah tangga. Pada tahun 1924, Bonhoeffer
mendaftar menjadi mahasiswa fakultas teologi di
Universitas Berlin dan pada tahun 1927, ia
mendapat gelar doktor setelah mempertahankan
disertasinya yang berjudul "Communio Sanctorum".
Pada tahun 1929, ia memperoleh jabatan profesor
setelah menyelesaikan habilitasi atau disertasi
kedua yang berjudul "Act and Being".

Bonhoeffer adalah seorang akademisi. Dia
menghabiskan waktunya dengan mengajar dan
menulis. Beberapa karyanya yang sangat terkenal
adalah "The Cost of Discipleship", "Life
Together", dan "Ethics". Selain itu, dia juga
aktif di dalam forum gereja-gereja, baik di Jerman maupun di dunia.

Ketika Bonhoeffer hidup, Jerman sedang mengalami
perubahan politik. Perubahan yang pertama adalah
kehancuran Kekaisaran Wilhelmine (Kaiserreich)
yang disebabkan oleh Perang Dunia I. Kekaisaran
Wilhelmine didirikan oleh Otto von Bismarck pada
tahun 1871 untuk menjadikan Jerman sebagai negara
paling kuat di Eropa. Pada masa itu, negara yang
paling disegani di Eropa adalah Kerajaan Inggris
Raya, dan untuk mengalahkan Inggris, Bismarck
meningkatkan kekuatan militer dan industri
Jerman. Keadaan ini membawa Jerman dalam Perang
Dunia I, yang berakhir dengan kekalahan Jerman tahun 1918.

Perubahan yang kedua adalah kegagalan Republik
Weimar. Setelah Perang Dunia I berakhir, Jerman
kembali menata kehidupannya. Kekalahan Jerman
dalam perang dianggap sebagai kegagalan sistem
monarki yang didukung oleh kelompok intelektual
dan industrialis. Sebab itu, kelompok oposisi,
yaitu buruh, mengusulkan sistem parlementer.
Gagasan ini kemudian dijalankan dalam bentuk
republik yang dikenal sebagai Republik Weimar.
Republik ini dibentuk dari koalisi
kelompok-kelompok yang antimonarki. Akan tetapi,
pemerintahan ini tidak berjalan dengan baik
karena kelompok yang konservatif tetap ingin
mempertahankan sistem monarki Wilhelmine. Dengan
demikian, dalam negara Jerman terdapat dua
kekuatan yang saling berlawanan, yaitu kelompok
antimonarki dan kelompok antidemokrasi.

Keadaan ini diperparah oleh masalah ekonomi.
Pasca-Perang Dunia I, Jerman mengalami inflasi
yang tinggi karena harus membayar utang
perangnya, akibatnya pemerintah tidak sanggup
mengatasi kekacauan ekonomi. Pemerintahan Weimar
tidak dapat mengatasi keadaan ini sehingga harus berakhir pada tahun 1933.

Perubahan yang terakhir adalah berdirinya
pemerintahan Nazi (Nasionalis Sosialis). Pada
tahun 1933, Partai Nazi yang dipimpin oleh Hitler
mengambil alih kekuasaan. Hitler diangkat menjadi
kanselir dan berjanji akan mengatasi masalah
kemiskinan dan pengangguran di Jerman. Sejarah
masa lampau yang begitu gemilang dan kenyataan di
depan mata yang begitu menyedihkan menyebabkan
rakyat Jerman mengharapkan seorang pemimpin yang
dapat mengembalikan kejayaan Jerman seperti di
era Bismarck dan Wilhelmine. Bagi rakyat Jerman,
pengembalian harga diri dan kebanggaan Jerman
adalah prioritas utama dan siapa pun yang dapat
melakukannya akan didukung sepenuhnya. Tidak
mengherankan jika saat itu tidak banyak yang
melakukan perlawanan terhadap Hitler.[1]

Hitler kemudian mengubah sistem parlementer
menjadi sistem totaliter. Dia mengangkat dirinya
menjadi Führer, yaitu pemimpin tertinggi.
Walaupun hampir sama dengan monarki absolut,
tetapi ada perbedaannya. Dalam monarki absolut
masih terdapat hukum yang dibakukan, tetapi raja
berada di atas hukum tersebut, sedangkan dalam
sistem totaliter Hitler, seluruh hukum adalah
produk dari nilai-nilai dan pengalaman pribadi Sang Führer.[2]

Kemunculan Hitler memang memberikan pengharapan
kepada bangsa Jerman, tetapi menghasilkan
ketakutan kepada bangsa Yahudi yang tinggal di
Jerman. Demi mempersatukan semangat seluruh
bangsa Jerman, Hitler meluncurkan propaganda
tentang keunggulan ras Arya. Propaganda ini
bertujuan untuk mengembalikan kepercayaan diri
bangsa Jerman. Akan tetapi, propaganda ini
kemudian diikuti dengan propaganda anti-Yahudi.
Hitler menjadikan bangsa Yahudi yang tinggal di
Jerman sebagai permasalahan bersama sehingga
harus disingkirkan jika bangsa Jerman ingin
mendapatkan kembali kejayaannya. Tentu saja
propaganda ini mendapatkan dukungan dari rakyat
Jerman yang sangat menginginkan Jerman kembali berjaya seperti dulu.

Hitler kemudian membuat kebijakan-kebijakan yang
memisahkan bangsa Jerman dari bangsa Yahudi.
Semua orang Yahudi, yang memiliki jabatan di
pemerintahan ataupun universitas, diberhentikan.
Bahkan, pada tanggal 1 April 1933, Hitler
mengumumkan pemboikotan terhadap toko-toko yang
dimiliki orang Yahudi. Toko-toko orang Yahudi
dijaga oleh tentara dan diberi tanda supaya orang
Jerman tidak berbelanja ke sana. Selain itu,
seluruh percetakan dan penerbitan yang dimiliki
orang Yahudi juga ditutup karena dituduh
menyebarkan kebohongan tentang pemerintahan Nazi.

Sejak Sang Führer menduduki tampuk kekuasaan,
Jerman memasuki kekelaman yang tidak disadari
oleh semua orang, kecuali beberapa orang yang
masih berhati nurani seperti Bonhoeffer.

ANUGERAH MURAHAN DAN HARGA SEBUAH PEMURIDAN

Kebijakan anti-Yahudi ini juga berimbas pada
gereja karena Hitler membuat sebuah aturan pada
gereja yang disebut dengan Paragraf Aryan.
Peraturan ini bertujuan agar gereja sinkron
dengan kebijakan Hitler. Dalam peraturan tersebut
dikatakan gereja Protestan Jerman hanya untuk
keturunan Arya, dengan demikian semua orang
Kristen keturunan Yahudi yang sudah dibaptis di
gereja tersebut harus dikeluarkan dari
keanggotaan gereja. Selain itu, semua pendeta
yang berdarah Yahudi juga tidak boleh melayani dalam gereja tersebut.

Kebijakan ini disambut baik oleh sebagian besar
tokoh gereja Protestan pada saat itu. Akan
tetapi, bukankah kebijakan ini salah? Mengapa
gereja malah mendukungnya? Semuanya ini hanya
bisa dipahami dengan melihat kondisi gereja Protestan di Jerman saat itu.

Gereja Protestan di Jerman telah menempati posisi
yang penting dalam negara sejak zaman Martin
Luther. Penguasa negara memberikan perlindungan
penuh kepada gereja Protestan dan sebaliknya,
gereja pun memberikan dukungan kepada penguasa.
Hubungan ini terus berlangsung pada zaman
Kekaisaran Wilhelmine. Para tokoh gereja
memberikan dukungan mereka kepada cita-cita
Bismarck untuk menjadikan Jerman sebagai negara
terkuat di seluruh Eropa dan dunia sekalipun
sampai harus berperang dengan negara lain. Para
tokoh gereja pada saat itu sangat dipengaruhi
oleh filsafat Hegel yang menyatakan bahwa sejarah
merupakan pewahyuan dari roh yang absolut
sehingga mereka berpikir bahwa Jerman merupakan
perwujudan dari roh yang absolut tersebut. Dengan
demikian, jika Jerman menjadi penguasa dunia,
berarti Kerajaan Allah sudah hadir.

Hubungan antara gereja dan negara telah
menyebabkan gereja menganggap kebanggaan Jerman
sebagai kebanggaan mereka juga. Dengan demikian,
kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I menyebabkan
tokoh-tokoh gereja kehilangan kebanggaannya.
Mereka menginginkan Jerman seperti pada era
Kaisar Wilhelmine, maka tidak heran jika mereka
menolak pemerintahan Republik Weimar.

Ketika Hitler muncul menjadi penguasa, dia
berjanji akan mengembalikan kejayaan bangsa
Jerman seperti masa lampau, tentu saja sebagian
tokoh gereja bergairah mendengarkan hal ini.
Selain itu, Hitler juga menunjukkan penghormatan
yang tinggi kepada gereja. Dia tidak melarang
gereja Protestan di Jerman bahkan menyatakan
gereja merupakan sumber kebudayaan yang penting
bagi rakyat Jerman. Selain itu, Hitler menyatakan
ketegasannya terhadap pemerintah Stalin di Soviet
yang komunis yang dianggap sebagai musuh Tuhan
oleh tokoh gereja di Jerman. Keadaan inilah yang
menyeret gereja kepada kampanye anti-Yahudi Hitler.

Bonhoeffer melihat kondisi ini lebih jauh. Dia
menyatakan sikap gereja seperti ini disebabkan
karena anugerah murahan yang telah diajarkan
dalam gereja Protestan. Gereja mengajarkan
tentang keselamatan melalui iman sehingga yang
penting adalah percaya dan setelah itu menjadi
anggota gereja dan mengikuti rutinitas gerejawi.
Anugerah murahan ini menyebabkan orang-orang
Kristen di Jerman sangat menyukai kenyamanan,
khususnya di dalam gereja. Tidak mengherankan
jika gereja tidak berani untuk menyatakan
kesalahan Hitler karena Hitler tidak mengusik kenyamanan di gereja.

Bonhoeffer mengingatkan gereja pada saat itu
bahwa Kristus bukan memberikan anugerah yang
murah, tetapi anugerah yang mahal. Anugerah yang
mahal menuntut setiap orang yang menerimanya
untuk mengikut Yesus Kristus seumur hidupnya dan
harus menyangkal diri dan memikul salib.
Bonhoeffer menyatakan ini dalam kalimatnya yang
terkenal, "Ketika Kristus memanggil seseorang,
Dia memanggilnya untuk mati." Inilah yang disebut
dengan harga sebuah pemuridan. Dengan demikian,
setiap orang Kristen tidak boleh memikirkan
kenyamanannya melainkan harus berani membayar
harga demi ketaatannya pada Yesus Kristus,
termasuk berani melawan pemerintah yang salah.

Gereja tidak boleh takut melawan kehendak Hitler
jika memang tidak sesuai dengan kebenaran firman
Allah. Bonhoeffer berkata, "The church has only
one altar, the altar of the Almighty ... before
which all creatures must kneel. Whoever seeks
something other than this must keep away, he
cannot join us in the house of God ... the church
has only one pulpit, and from that pulpit, faith
in God will be preached, and no other faith, and
no other will than the will of God, however well-intentioned."

Bonhoeffer mendorong orang percaya agar tidak
memerhatikan kenyamanan sendiri, melainkan juga
kebutuhan orang lain termasuk orang tidak
percaya. Gereja tidak boleh hanya memedulikan
urusan internalnya, tetapi juga urusan lain yang
terjadi di luar gereja. Bonhoeffer berkata, "The
church is the church only when it exist for
others. To make a start, it should give away all
its property to those in need ... The church must
share in the secular problems of ordinary human
life, not dominating, but helping and serving."

PENUTUP

Kehidupan Bonhoeffer ditutup dengan tindakannya
yang kontroversial, yaitu keterlibatannya dalam
rencana pembunuhan Hitler. Hal ini menimbulkan
sejumlah perdebatan etika di kalangan orang
percaya. Kita tidak harus menyetujui tindakannya.
Akan tetapi, Bonhoeffer menunjukkan sisi lain
dari hubungan gereja dengan negara. Pada saat
pemerintah melakukan keadilan, gereja harus
menghormati otoritasnya tetapi ketika pemerintah
melakukan ketidakadilan, bahkan kepada
orang-orang di luar gereja, gereja seharusnya
memberikan teguran kepada pemerintah.

Catatan Kaki:
[1] John A. Moses. Bonhoeffer's Germany: the
political context" dalam John W. de Gruchy (Ed.)
"The Cambridge Companion to Dietrich Bonhoeffer"
(Cambridge: Cambridge University Press, 1999), 17.
[2] Ibid, 16.

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Buletin Pillar
Alamat situs atau URL :
http://www.buletinpillar.org/artikel/dietrich-bonhoeffer
Judul artikel: Dietrich Bonhoeffer
Penulis artikel: Calvin Bangun
Tanggal akses: 4 Februari 2014


STOP PRESS: SAMBUT PASKAH DENGAN VIDEO PASKAH
"PERJAMUAN MALAM TERAKHIR TUHAN YESUS"

Sudahkah Anda menyambut Paskah dengan menghidupi
teladan Tuhan kita, Yesus Kristus?

Yayasan Lembaga SABDA mempersembahkan video
Paskah "Perjamuan Malam Terakhir Tuhan Yesus"
yang dapat Anda saksikan dan unduh secara gratis
di Youtube < http://youtu.be/jGo4aWo6p80 >. Video
ini mengisahkan pembasuhan kaki para rasul dan
perjamuan malam terakhir Tuhan Yesus bersama para
murid-murid-Nya, menurut Injil Yohanes dan Injil
Matius. Mari sambut Paskah dengan video Paskah
"Perjamuan Malam Terakhir Tuhan Yesus" dan
mengingat kembali karya-Nya sebelum kematian-Nya di kayu salib.

Video-video Paskah persembahan Yayasan Lembaga
SABDA lainnya --> <
http://www.youtube.com/playlist?list=PL5knwTVjY1-pj-i0ko2irpMbJ1P7eYE7T >


Kontak: reformed(at)sabda.org
Redaksi: Teddy Wirawan, Yulia Oeniyati, dan Ryan
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >


---
This email is free from viruses and malware because avast! Antivirus protection is active.
http://www.avast.com


______________________________e-Reformed______________________________

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
Kontak Redaksi: < reformed(a t)sabda.org >
Untuk mendaftar: < subscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Arsip e-Reformed: < http://www.sabda.org/publikasi/e-reformed >
SOTeRI: < http://soteri.sabda.org/ >
Situs YLSA: < http://www.ylsa.org/ >
Situs SABDA Katalog: < http://katalog.sabda.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Wednesday, March 26, 2014

(e-RH) Maret 27 -- MELANGKAH KE ELIM

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 27 Maret 2014
Bacaan : Keluaran 15:22-27
Setahun: Hakim-Hakim 12-14
Nats: Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata
air dan tujuh puluh pohon kurma. (Keluaran 15:27)

Judul:

MELANGKAH KE ELIM

Dalam perjalanan keluar dari tanah Mesir, bangsa Israel melewati
banyak tempat. Salah satunya Mara. Bangsa Israel bersungut-sungut
karena sewaktu menemukan air di situ ternyata rasanya pahit. Musa
berseru-seru kepada Tuhan dan Tuhan menjadikan air itu manis
sehingga dapat diminum. Tetapi, Tuhan tidak ingin bangsa Israel
berhenti di Mara dan puas dengan mukjizat air menjadi manis. Tuhan
membawa bangsa Israel terus melangkah ke Elim. Di tempat ini Tuhan
menyediakan berkat yang lebih berlimpah.


Kita sering merasa puas dengan apa yang sudah kita dapatkan, lalu
berhenti dan tidak berminat mencoba sesuatu yang baru. Kita tidak
mengharapkan hasil yang lebih baik karena kita enggan mesti berusaha
lebih keras lagi guna mencapainya. Toh apa yang kita hasilkan sudah
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, Tuhan sejatinya
menyediakan hal yang lebih besar dari yang kita bayangkan. Ada
berkat yang lebih besar yang sudah Tuhan siapkan bagi kita, tetapi
kita tidak dapat berpangku tangan untuk menerimanya. Kita perlu
berani melangkah keluar dari zona kenyamanan kita, mengikuti
pimpinan-Nya, ke tempat yang mungkin tidak kita sukai.


Bukan suatu hal yang mudah untuk mencapai Elim. Dibutuhkan tenaga
dan kemauan untuk melangkah. Demikian juga untuk meninggalkan zona
kenyamanan. Kelelahan pasti akan menyapa, tetapi kita tidak perlu
bersungut-sungut. Dalam setiap langkah, Tuhan menyertai dan
menguatkan kita untuk menemukan kelimpahan hidup yang sudah Dia
sediakan. --Istiasih /Renungan Harian

MELANGKAH KELUAR DARI ZONA KENYAMANAN ADALAH
CARA UNTUK MENIKMATI BERKAT ALLAH YANG LEBIH BESAR.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/03/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+15:22-27

Keluaran 15:22-27

22 Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu
mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka
berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air.
23 Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air
yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai
orang tempat itu Mara.
24 Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka:
"Apakah yang akan kami minum?"
25 Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya
sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air
itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN
ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di
sanalah TUHAN mencoba mereka,
26 firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN,
Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang
telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti
segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu
penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir;
sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau."
27 Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata
air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana
di tepi air itu.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hakim-Hakim+12-14
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-Hakim+12-14


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Tuesday, March 25, 2014

(e-RH) Maret 26 -- KUNCI SUKSES

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 26 Maret 2014
Bacaan : Yosua 1:1-9
Setahun: Hakim-Hakim 10-11
Nats: Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh,
bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah
diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang
ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun
engkau pergi. (Yosua 1:7)

Judul:

KUNCI SUKSES

Banyak cara yang ditawarkan dunia untuk sukses. Seribu satu
seminar ditawarkan dengan tarif jutaan rupiah. Banyak pula yang
tergiur dengan ajakan itu, dan rela membayar mahal dengan harapan
bisa sukses. Seusai seminar, jurus yang dipelajari diterapkan,
tetapi nyatanya lebih banyak yang gagal daripada yang berhasil.


Firman Tuhan berkata lain tentang jalan menuju keberhasilan ini.
Saat Yosua menggantikan Musa, Allah berkata Israel akan mendapatkan
daerah baru. Namun tanah itu berpenghuni sehingga harus direbut
melalui peperangan. Ini berat. Allah memahami keraguan Yosua, maka
sampai tiga kali Dia berkata, "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu...."
Dia tidak menjabarkan strategi perang untuk memperoleh tanah itu
kepada Yosua. Menurut Allah, kunci keberhasilan terletak pada
ketaatan akan firman-Nya. Apa pun tantangan yang mereka hadapi,
mereka memiliki kekuatan untuk mengatasi semua itu, dan kekuatan itu
tidak lain Allah sendiri.


Pelajaran yang dapat kita petik adalah: tangan Allah yang kuat itu
akan menolong kita. Cara terbaik untuk menghadapi tantangan hidup
adalah dengan hidup menurut firman-Nya. Masalahnya, kita sering
tidak mengutamakan pesan Alkitab dalam mencari penyelesaian masalah,
namun menjadikannya alternatif terakhir bila masalah tak kunjung
usai. Ubahlah sikap itu, dan raihlah kesuksesan dengan mematuhi
firman-Nya. Janji Tuhan ini berlaku dari dulu hingga kini. Peganglah
janji-Nya, Dia tidak pernah mengecewakan. --Eddy Nugroho /Renungan
Harian

FIRMAN TUHAN ADALAH PERTOLONGAN UTAMA,
BUKAN PERTOLONGAN CADANGAN DALAM MENYELESAIKAN MASALAH.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/03/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yosua+1:1-9

Yosua 1:1-9

1 Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada
Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian:
2 "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang,
seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini,
menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang
Israel itu.
3 Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan
kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa.
4 Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu
sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang
Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya
itu akan menjadi daerahmu.
5 Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur
hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan
menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak
akan meninggalkan engkau.
6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan
memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan
bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada
mereka.
7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh,
bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah
diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang
ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun
engkau pergi.
8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak
hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab
dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan
beruntung.
9 Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah
hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu,
menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hakim-Hakim+10-11
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-Hakim+10-11


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Monday, March 24, 2014

[i-kan-misi] [e-JEMMi] Kerajaan Menyerang Balik (I) -- Edisi 03/Maret/2014

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-JEMMi -- Kerajaan Menyerang Balik (I)
No. 03, Vol. 17, Maret 2014

Shalom,

"Kerajaan Menyerang Balik" adalah judul terjemahan dari artikel berjudul "Kingdom Strikes Back" yang ditulis oleh Dr. Ralph D. Winter. Dalam artikel yang menarik itu, Dr. Winter memaparkan secara panjang lebar mengenai inisiatif Allah untuk menebus umat-Nya dalam rentang sejarah. Kami sangat mendorong Pembaca mengunjungi situs Perspektif.co untuk dapat membaca artikel ini (dan artikel-artikel menarik lainnya) secara lengkap.

Jangan lupa menyimak juga profil suku bangsa Pomak yang berdiam di wilayah Rumania yang kami sajikan dalam edisi ini. Kiranya apa yang kami sajikan pada edisi ini dapat semakin mengobarkan semangat Pembaca sekalian dalam ikut serta menggenapi Amanat Agung. Selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati!

Pemimpin Redaksi e-JEMMi,
Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
< http://misi.sabda.org/ >


ARTIKEL MISI: KERAJAAN MENYERANG BALIK: SEPULUH PERIODE DARI SEJARAH PENEBUSAN

Manusia sesungguhnya telah menghapus kisahnya sendiri. Sejauh catatan paleologis (kepurbakalaan) apa pun yang kita miliki, umat manusia telah begitu sering bertarung satu sama lain dan telah menghancurkan lebih dari 90 persen hasil karya mereka sendiri. Perpustakaan mereka, literatur mereka, kota-kota mereka, karya seni mereka, hampir seluruhnya sudah tiada. Bahkan, yang kecil yang tersisa dari masa lalu menunjukkan bukti-bukti kejahatan yang aneh dan menyeluruh, yang secara menjijikkan telah merusak potensi manusia. Ini aneh karena kelihatannya tidak ada spesies lain yang memperlakukan sesamanya dengan kebencian yang mematikan seperti itu. Tengkorak-tengkorak tertua merupakan saksi bisu bahwa mereka dihantam dengan keras dan dipanggang agar organ tubuhnya menjadi makanan bagi manusia lain.

Sejumlah besar bakteri penyakit juga memangkas pertumbuhan populasi. Populasi dunia pada masa Abraham diperkirakan sekitar 27 juta orang -- kurang dari populasi California pada tahun 2000. Tetapi, pertumbuhan populasi yang lambat pada masa Abraham merupakan bukti mengerikan dari kombinasi menghancurkan antara wabah dan perang, keduanya menjadi saksi akan dampak dari Si Jahat. Rata-rata pertumbuhan populasi dunia waktu itu hanya seperenambelas dari rata-rata pertumbuhan global masa kini.

Ketika kebencian dan penyakit ditaklukkan, populasi dunia langsung meningkat. Jika rata-rata pertumbuhan global masa kini yang relatif lambat terjadi di masa Abraham, populasi dunia kita yang sekarang ini (sekitar 6 miliar orang) telah dicapai hanya dalam waktu 321 tahun! Jadi, pada masa itu, kejahatan yang menghancurkan kehidupan pasti jauh lebih merajalela daripada sekarang. Jadi, tidak heran kita menemukan bahwa penjelasan bagi kejahatan yang aneh ini muncul dalam catatan tertulis tertua yang rinci -- dokumen-dokumen yang bertahan, yang dihormati oleh tradisi Yahudi, Kristen dan M, di mana para penganutnya terdiri lebih dari setengah populasi dunia. Dokumen-dokumen ini disebut "Torah" oleh orang Yahudi, "Kitab-kitab Taurat" oleh orang-orang Kristen, dan "Taurat" oleh orang-orang M. Dokumen itu tidak hanya menjelaskan sumber kejahatan, tetapi juga menggambarkan suatu serangan balik terhadap kejahatan itu, dokumen tersebut mengikuti perkembangan serangan tersebut di sepanjang sejarah.

Lebih spesifik lagi, sebelas pasal pertama dari kitab Kejadian yang membentuk suatu "pendahuluan" dari seluruh permasalahan, merupakan plot dari seluruh Alkitab. Halaman-halaman tersebut menggambarkan tiga hal: (1) ciptaan awal yang indah dan "baik"; (2) masuknya kejahatan, yang memberontak dan merusak -- manusia yang mau menjadi sama dengan Tuhan, tergoda oleh setan -- sehingga menghasilkan, (3) kemanusiaan yang terperangkap dalam pemberontakan dan berada di bawah kuasa Si Jahat.

Seluruh Alkitab bukan hanya suatu kumpulan kisah yang tidak saling berhubungan seperti yang terkadang diajarkan di sekolah minggu. Namun, Alkitab terdiri atas drama tunggal: masuknya Kerajaan Allah, kuasa dan kemuliaan Allah yang hidup ke dalam wilayah yang dikuasai musuh. Mulai dari Kejadian 12 sampai akhir Alkitab, dan bahkan sampai pada akhir zaman, dibukakan suatu drama tunggal yang saling berhubungan tentang Kerajaan Allah yang menyerang balik. Ini akan menjadi judul bagi Alkitab itu sendiri jika dicetak secara modern (dengan Kejadian 1 -- 11 sebagai pendahuluan bagi seluruh Alkitab). Dalam drama yang sedang dibukakan ini, kita melihat secara bertahap kuasa Allah yang tidak dapat ditolak menguasai kembali dan menebus ciptaan-Nya yang telah jatuh, dengan memberikan Anak-Nya di pusat periode 4.000 tahun, dimulai pada tahun 2000 sM. Secara ringkas, hal itu dirangkum dalam sebuah ayat: "Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu" (1 Yohanes 3:8).

Serangan balik melawan Si Jahat ini jelas tidak menunggu sampai Pribadi di pusat kisah ini muncul. Memang, saya melihat ada lima periode sebelumnya yang mendahului kedatangan Kristus dan juga lima periode sesudahnya. Tujuan utama dari artikel ini adalah menggambarkan lima periode setelah Kristus. Namun, agar periode ini terlihat sebagai bagian dari satu kisah tunggal yang dibukakan dalam sepuluh periode selama 4.000 tahun, kita akan memperhatikan beberapa petunjuk mengenai lima periode awal. Tema yang menghubungkan kesepuluh periode adalah anugerah Allah yang campur tangan dalam sebuah "dunia yang berada di bawah kuasa Si Jahat" (1 Yohanes 5:19), melawan musuh yang sementara ini adalah "ilah zaman ini" (2 Korintus 4:4) agar bangsa-bangsa dapat memuji nama Allah. Rencana-Nya untuk melakukan hal ini adalah dengan menjangkau segala suku bangsa melalui memberikan "berkat" yang tidak biasa kepada Abraham dan keturunannya (anak-anak Abraham melalui iman), bahkan ketika kita berdoa "Datanglah Kerajaan-Mu".

Berlawanan dengan itu, rencana Si Jahat adalah menodai nama Allah. Si Jahat mendatangkan kebencian, memunculkan penderitaan dan kerusakan atas ciptaan Allah yang baik, bahkan mungkin juga merusak urutan DNA. Alat Setan mungkin termasuk membuat bakteri yang jahat untuk merusak kepercayaan terhadap karakter Allah yang pengasih.

Serangan balik Allah dilaksanakan melalui berkat. Kata "berkat" dalam bahasa Inggris bukan merupakan terjemahan yang ideal. Kita melihat kata ini digunakan ketika Ishak memberikan "berkat" kepada Yakub dan bukan kepada Esau. Itu bukan "berkat-berkat", tetapi "berkat"; pemberian nama keluarga, tanggung jawab, tugas, dan hak istimewa. Itu bukan sesuatu yang dapat Anda terima atau dapatkan seperti sebuah kotak cokelat uang yang bisa Anda bawa pergi dan makan sendirian dalam gua, atau suatu kekuasaan pribadi yang baru yang dapat Anda pertunjukkan seperti otot-otot Anda. Berkat itu merupakan sesuatu yang membuat Anda menjadi berada dalam suatu hubungan dan persekutuan yang permanen dengan Bapa di surga. Itu mengembalikan "keluarga-keluarga", yaitu segala bangsa kepada rumah tangga Allah, kepada Kerajaan Allah, agar bangsa-bangsa tersebut "dapat memuji kemuliaan-Nya".

Bangsa-bangsa tidak menyatakan kemuliaan Allah karena mereka kekurangan bukti akan kemampuan Allah untuk mengatasi kejahatan. Jika Anak Allah muncul untuk menghancurkan pekerjaan Iblis, apa yang harus dilakukan para pengikut Anak Allah dan para "pewaris kerajaan" untuk mendatangkan kemuliaan bagi nama-Nya? Mereka yang menerimanya karena iman dan menundukkan diri mereka kepada kehendak Allah seperti Abraham, akan mewakili penyebaran Kerajaan dan otoritas-Nya di dalam dan atas segala bangsa dan suku. Berkat Allah membawa tanggung jawab yang tidak terpisahkan, sesuai dengan makna asli dari "berkat", yang akan kita telusuri di sepanjang sejarah.

Catatan redaksi: Artikel ini adalah pendahuluan dari bab yang ditulis oleh Dr. Ralph D. Winter dalam buku "Perspectives on the World Christian Movement". Karena keterbatasan ukuran publikasi ini, kami tidak dapat mencantumkan artikel beliau secara lengkap. Untuk itu, kami mendorong Pembaca untuk mengunjungi situs Perspektif.co melalui alamat URL di bawah ini agar Anda dapat membaca tulisan beliau secara menyeluruh.

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Perspektif
Alamat URL: http://perspektif.co/Kerajaan_Menyerang_Balik:_Sepuluh_Periode_dari_Sejarah_Penebusan
Penulis: Ralph D. Winter
Tanggal akses: 26 November 2013


PROFIL BANGSA: SUKU POMAK DI RUMANIA

Pendahuluan/Sejarah

Suku bangsa Pomak adalah orang-orang Slavia yang hidup di daerah Balkan, bagian utara benua Eropa. Suku bangsa ini biasanya dikategorikan sebagai orang Bulgaria karena mereka berbicara dengan dialek yang mirip dengan yang dipakai orang Bulgaria, memiliki ciri-ciri yang mirip dengan orang Bulgaria, dan melakukan praktik-praktik budaya yang tidak jauh berbeda dari orang-orang Bulgaria. Namun demikian, mereka berbeda karena mereka tidak menggunakan nama-nama yang umumnya dipakai oleh orang Bulgaria dan karena mereka memeluk agama Islam, bukan agama Kristen Ortodoks seperti kebanyakan orang Bulgaria. Suku Pomak mungkin mulai memeluk agama Islam pada tahun 1370-an. Sebuah tradisi mengatakan bahwa sebenarnya, mereka tidak memeluk agama Islam dengan sukarela, mereka dipaksa untuk melakukannya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, suku Pomak mulai mengadopsi berbagai budaya-budaya Islam, seperti mengharuskan para perempuan mereka memakai jilbab.

"Pomak" berarti "orang-orang yang menderita". Sepanjang sejarah, suku bangsa ini dianggap sebagai orang-orang buangan oleh masyarakat Bulgaria. Pada tahun 1948, rezim komunis mulai mengusir keluar orang-orang yang dianggap tidak setia terhadap pemerintahan mereka. Pada tahun 1950, rezim itu mulai menganiaya suku ini. Akibatnya, 30.000 orang Pomak terpaksa keluar dari negara mereka dan mengungsi ke wilayah timur laut Yunani dan Makedonia, sementara yang lainnya berimigrasi ke Rumania.

Tak hanya menggunakan bahasa Rhodope (Bulgarski), sebagian suku Pomak juga mengadopsi bahasa Yunani atau Makedonia sebagai bahasa kedua mereka. Selama bertahun-tahun, mereka hidup terasing dari masyarakat di sekitar wilayah itu, tetapi modernisasi memaksa mereka untuk berinteraksi dengan dunia luar.

Seperti Apa Kehidupan Mereka?

Kehidupan ekonomi orang Pomak berpusat pada pertanian. Hasil bumi utama mereka adalah gandum hitam, jelai, jagung, flax (tanaman yang menjadi bahan baku untuk membuat kain linen -- red.), kentang, tembakau, dan rami. Bagi mereka, memelihara hewan ternak seperti sapi, kambing, dan domba juga menjadi sesuatu yang sangat penting. Kaum perempuan suku Pomak terkenal karena keterampilan mereka dalam membuat kain tenun. Selain itu, suku ini juga ada yang bekerja sebagai pekerja migran. Makanan utama orang Pomak biasanya terdiri atas roti gandum, kentang, dan kacang-kacangan. Mereka juga sangat menyukai yoghurt, berbagai jenis keju, dan daging kambing ataupun domba.

Para petani Pomak tinggal di desa-desa di luar kota, rumah mereka dikelilingi oleh ladang dan padang rumput. Rumah mereka biasanya memiliki dua tingkat, lantai teratas dipakai untuk tempat tinggal, sementara yang di bawah menjadi istal atau tempat memelihara hewan. Rumah-rumah mereka biasanya berbahan dasar batu, kayu, dan tanah liat dengan genting yang terbuat dari batu. Namun demikian, dalam beberapa tahun belakangan ini sebagian orang Pomak telah membangun rumah mereka dengan batu bata dan memakai genting keramik.

Secara tradisi, pernikahan menurut adat Pomak direncanakan sejak awal oleh keluarga dari pihak calon mempelai laki-laki dan perempuan. Pernikahan itu dilaksanakan di akhir masa remaja kedua calon mempelai tersebut. Sebelum melaksanakan pernikahan, mempelai perempuan mempersiapkan maharnya sendiri yang biasanya terdiri atas perabot rumah tangga dan pakaian. Meskipun hukum Islam memperbolehkan seorang laki-laki memiliki sampai 4 orang istri, tetapi poligami jarang terjadi di dalam pernikahan suku Pomak, lagi pula hal itu dilarang oleh hukum Yunani.

Apa Kepercayaan Mereka?

Secara kasat mata, mayoritas orang Pomak menganut agama Islam, dan agama mereka itu menjadi bagian integral dari identitas etnis mereka. Namun demikian, praktik-praktik tradisi Islam tidak begitu nyata terlihat dalam kehidupan kebanyakan orang Pomak. Bahkan, mereka tidak memiliki istilah-istilah yang sebenarnya penting dalam agama maupun tradisi Islam. Mereka juga tidak banyak mengenal orang-orang suci dalam agama Islam, sebaliknya sampai saat ini mereka masih menjalankan hari-hari raya yang berkaitan dengan orang-orang suci dalam agama Kristen.

Dalam upacara pernikahan maupun berbagai upacara-upacara lainnya, orang Pomak sering kali menggabungkan tradisi Islam dan Kristen. Mereka memang melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadan dan ritual-ritual Islam lainnya, tetapi saat ini tradisi-tradisi semacam itu sudah banyak yang hilang. Pengasingan yang dilakukan terhadap suku Pomak oleh kelompok Muslim yang lain telah menyebabkan percampuran kepercayaan itu tidak terhindarkan selama berabad-abad.

Apakah Kebutuhan Mereka?

Suku bangsa Pomak sedang menghadapi krisis identitas. Bangsa Bulgaria menolak mereka karena agama yang mereka peluk, sementara bangsa Turki menolak mereka karena bahasa yang mereka gunakan.

Saat ini, ada banyak sekte agama yang juga mulai masuk ke tengah-tengah suku Pomak untuk berusaha memenangkan hati dan pikiran mereka. Suku Pomak membutuhkan Injil dan orang-orang yang dengan setia berdoa bagi mereka untuk mendobrak benteng-benteng yang selama ini memperbudak kehidupan rohani mereka. Hanya setelah benteng-benteng itu diruntuhkan, hati orang-orang Pomak dapat siap untuk menerima Kabar Baik saat kabar itu dinyatakan kepada mereka.

Pokok Doa:

1. Mintalah kepada Tuhan Yesus supaya orang-orang Pomak dapat menemukan identitas mereka yang hilang di dalam Yesus.

2. Doakanlah supaya ada pendeta-pendeta yang dibangkitkan dan dilatih untuk melayani di tengah-tengah suku Pomak.

3. Mintalah kepada Allah supaya orang-orang Pomak yang sudah percaya dapat memberi kesaksian secara kreatif dan berani kepada suku mereka, seperti melalui upacara-upacara pernikahan dan peringatan hari-hari raya.

4. Mintalah supaya Allah mendatangkan kelaparan rohani ke tengah-tengah suku Pomak.

5. Mintalah supaya Allah membangkitkan kelompok-kelompok pendoa yang dengan setia berdoa bagi orang-orang Pomak. (t/Yudo)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: JoshuaProject
Alamat URL: http://www.joshuaproject.net/people-profile.php?peo3=14436&rog3=RO
Judul asli artikel: Pomak of Rumania
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 26 November 2013


Kontak: jemmi(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Amidya, dan Yulia
Berlangganan: subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/misi/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

(e-RH) Maret 25 -- SUARA RAKYAT

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 25 Maret 2014
Bacaan : 1 Samuel 8:1-22
Setahun: Hakim-Hakim 8-9
Nats: Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan
mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami; maka kami pun
akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan
menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang." (1 Samuel
8:19-20)

Judul:

SUARA RAKYAT

Vox populi vox Dei. Frasa bahasa Latin ini berarti "suara rakyat
adalah suara Tuhan". Sebagian orang memaknainya sebagai kehendak
Tuhan itu tercermin dalam kehendak rakyat. Tetapi, sebagian lagi
berargumen frasa ini dicetuskan justru untuk membantah pemahaman
tersebut. Suara rakyat cenderung mudah dipengaruhi oleh emosi dan
histeria massa sehingga menjadi tidak rasional dan tidak sesuai
dengan kehendak Tuhan. Hal inilah yang terjadi ketika bangsa Israel
meminta raja.


Sejak awalnya bangsa Israel adalah bangsa yang unik. Mereka tidak
memiliki raja, melainkan dipimpin langsung oleh Tuhan. Selama itu
pula, asalkan mereka taat, mereka aman dan sejahtera. Suatu hari
mereka ingin menjadi sama dengan bangsa lain. Mereka meminta seorang
raja. Samuel berusaha mengajak mereka berpikir ulang. Tetapi, karena
histeria massa yang terjadi, mereka tidak lagi bisa berpikir jernih
sehingga mengambil keputusan yang tidak bijaksana.


Tahun ini bangsa Indonesia kembali melaksanakan pemilihan umum.
Berbagai cara akan dipakai untuk membujuk masyarakat memilih seorang
calon, termasuk dengan memanipulasi emosi masyarakat. Hendaklah kita
tidak ikut terjebak dan memilih berdasarkan emosi, melainkan
meneliti calon yang ada dengan saksama dan memastikan bahwa kita
memilih orang yang tepat. Kita juga dapat mengajak orang-orang di
sekitar kita berbuat demikian. Kiranya pemimpin yang terpilih nanti
memang orang yang tepat, dan suara rakyat sungguh-sungguh cerminan
kehendak Tuhan. --Alison Subiantoro /Renungan Harian

MEMILIH SECARA BIJAKSANA BERARTI MEMILIH DENGAN
PERTIMBANGAN YANG MATANG, BUKAN HANYA MENURUTI GEJOLAK EMOSI.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/03/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Samuel+8:1-22

1 Samuel 8:1-22

1 Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anak-anaknya
laki-laki menjadi hakim atas orang Israel.
2 Nama anaknya yang sulung ialah Yoel, dan nama anaknya yang kedua
ialah Abia; keduanya menjadi hakim di Bersyeba.
3 Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka
mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.
4 Sebab itu berkumpullah semua tua-tua Israel; mereka datang
kepada Samuel di Rama
5 dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak
hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas
kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa
lain."
6 Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk
memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka
berdoalah Samuel kepada TUHAN.
7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa
itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan
engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak,
supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.
8 Tepat seperti yang dilakukan mereka kepada-Ku sejak hari Aku
menuntun mereka keluar dari Mesir sampai hari ini, yakni
meninggalkan Daku dan beribadah kepada allah lain, demikianlah
juga dilakukan mereka kepadamu.
9 Oleh sebab itu dengarkanlah permintaan mereka, hanya
peringatkanlah mereka dengan sungguh-sungguh dan beritahukanlah
kepada mereka apa yang menjadi hak raja yang akan memerintah
mereka."
10 Dan Samuel menyampaikan segala firman TUHAN kepada bangsa itu,
yang meminta seorang raja kepadanya,
11 katanya: "Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu
itu: anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya
pada keretanya dan pada kudanya, dan mereka akan berlari di
depan keretanya;
12 ia akan menjadikan mereka kepala pasukan seribu dan kepala
pasukan lima puluh; mereka akan membajak ladangnya dan
mengerjakan penuaian baginya; senjata-senjatanya dan perkakas
keretanya akan dibuat mereka.
13 Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur
rempah-rempah, juru masak dan juru makanan.
14 Selanjutnya dari ladangmu, kebun anggurmu dan kebun zaitunmu
akan diambilnya yang paling baik dan akan diberikannya kepada
pegawai-pegawainya
15 dari gandummu dan hasil kebun anggurmu akan diambilnya
sepersepuluh dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawai
istananya dan kepada pegawai-pegawainya yang lain.
16 Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, ternakmu
yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan
dipakainya untuk pekerjaannya.
17 Dari kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh, dan kamu
sendiri akan menjadi budaknya.
18 Pada waktu itu kamu akan berteriak karena rajamu yang kamu pilih
itu, tetapi TUHAN tidak akan menjawab kamu pada waktu itu."
19 Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan
mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;
20 maka kamipun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja
kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang."
21 Samuel mendengar segala perkataan bangsa itu, dan
menyampaikannya kepada TUHAN.
22 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah permintaan mereka
dan angkatlah seorang raja bagi mereka." Kemudian berkatalah
Samuel kepada orang-orang Israel itu: "Pergilah, masing-masing
ke kotanya."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hakim-Hakim+8-9
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-Hakim+8-9


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Sunday, March 23, 2014

[i-kan-humor] [e-Humor] LUPA BERNAPAS -- 2322 Maret/2014

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-Humor
2322, Maret 2014

Shalom,

Bernapas merupakan hal yang alami dan spontan dilakukan oleh setiap orang. Apa yang akan terjadi jika seseorang lupa bernapas? Tentu dia akan meninggal. Hmmm, tetapi mungkin tidak ya seseorang benar-benar bisa lupa bernapas? Penasaran, 'kan? Cerita berikut ini mungkin bisa menjawab rasa penasaran Anda.

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2322. LUPA BERNAPAS

Suatu ketika, seorang wanita pergi ke penata rambut. Sebuah headphone menyumpal telinganya dan menghalangi penata rambut untuk memotong rambutnya. Si penata rambut berkata, "Kamu harus melepaskan benda itu atau aku tidak dapat memotong rambutmu!" Wanita itu menjawab, "Tidak! Aku tidak bisa! Aku akan MATI jika aku melepas headphone ini."

Karena itu, si penata rambut hanya dapat menarik napas dan memotong rambut pada sisi kepalanya. Ketika wanita, yang berambut pirang itu tertidur, si penata rambut berkata dalam hati, "Akan kulepas headphone-nya supaya aku bisa memotong rambutnya. Dia pasti tidak akan sadar kalau aku melepaskan headphone-nya." Jadi, ia melakukannya.

Tidak lama setelah headphone tersebut dilepaskan, wanita itu melorot dari kursinya dan meninggal.

Penata rambut tersebut terkejut. Dengan penasaran, si penata rambut mengambil headphone itu dan mendengarkan apa yang sedang diputar. Headphone itu mengulang-ulang kata-kata, "Tarik napas, embuskan ...."

[Sumber: Jokes from Cyberspace, halaman 44]

Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal, tetapi siapa berlaku dengan bijak akan selamat. (Ams 28:26) < http://alkitab.sabda.org/?Ams+28:26 >


STOP PRESS: PEMBUKAAN KELAS PEMBINAAN IMAN REMAJA (PIR)

Pelayanan remaja merupakan pelayanan yang perlu mendapat perhatian khusus dari gereja. Ada beberapa gereja yang makin lama makin kehilangan remajanya. Salah satu faktornya adalah pentingnya peranan pembimbing atau pembina remaja. Mereka dituntut bukan hanya untuk dewasa secara rohani, melainkan juga harus kreatif dengan ide-ide baru dalam membina remaja. Berangkat dari pemikiran ini, PESTA menghadirkan modul pelayanan remaja yang disebut Pembinaan Iman Remaja (PIR). Selain modul tersebut, PESTA juga membuka kelas diskusi untuk para pembina remaja yang dapat menjadi tempat untuk berbagi dalam menggeluti pelayanan remaja. Kelas diskusi ini akan dimulai pada 8 Mei 2014. Bagi Bapak/Ibu yang ingin bergabung, silakan mengirimkan permohonan ke Kusuma < kusuma(at)in-christ.net >.


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

(e-RH) Maret 24 -- ADA YANG MENGALIRKAN

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 24 Maret 2014
Bacaan : Nehemia 2:1-8
Setahun: Hakim-Hakim 6-7
Nats: Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku
yang murah melindungi aku. (Nehemia 2:8)

Judul:

ADA YANG MENGALIRKAN

Orang yang berkedudukan tinggi bisa jadi menimbulkan rasa takut di
hati kita. Kita mungkin takut secara berlebihan pada pimpinan, orang
tua, bos, majikan, karena mereka memiliki otoritas untuk memerintah
kita melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan.
Kita memang patut menghormati mereka, tetapi tidak seharusnya kita
menganggap mereka memiliki otoritas mutlak atas hidup kita. Sebagai
orang percaya, kita tahu hanya ada satu pemegang otoritas mutlak,
yakni Allah kita. Atasan atau pemimpin kita hanyalah alat di tangan
Allah untuk melaksanakan rencana-Nya.


Kisah Nehemia memberi sebuah bukti nyata akan kebenaran ini. Setelah
mendengar kondisi buruk Yerusalem, Nehemia sangat ingin membangun
kembali tembok kota itu. Ia sadar, untuk melakukannya perlu sumber
daya yang tidak sedikit. Ia pun memberanikan diri mengajukan
permohonan kepada Raja Artahsasta. Sang raja tentu saja memiliki
otoritas untuk menjawab ya atau tidak. Nyatanya, ia memutuskan
mengabulkan permohonan Nehemia. Bagi Nehemia, hal itu terjadi karena
Allah menggerakkan hati sang raja.


Meskipun kelihatannya pemimpin atau atasan memiliki kuasa atas diri
kita, sejatinya mereka seperti batang air yang dikendalikan Allah
untuk mengalir sesuai dengan kehendak-Nya (Amsal 21:1). Tindakan
mereka tidak mungkin melampaui kedaulatan Allah. Mereka pun dapat
dipakai Allah menggenapi rencana-Nya atas hidup kita. Kesadaran ini
akan mendorong kita memiliki sikap yang benar terhadap mereka:
hormat, namun tidak ketakutan. --Ratnaningsih /Renungan Harian

MENGETAHUI SIAPA YANG MEMEGANG KENDALI ATAS HIDUP KITA
MEMBEBASKAN KITA DARI RASA TAKUT AKAN MANUSIA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/03/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Nehemia+2:1-8

Nehemia 2:1-8

1 Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta,
ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat
anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan
sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja,
2 bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau
tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat
takut.
3 Jawabku kepada raja: "Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana
mukaku tidak akan muram, kalau kota, tempat pekuburan nenek
moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya
habis dimakan api?"
4 Lalu kata raja kepadaku: "Jadi, apa yang kauinginkan?" Maka aku
berdoa kepada Allah semesta langit,
5 kemudian jawabku kepada raja: "Jika raja menganggap baik dan
berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota
pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali."
6 Lalu bertanyalah raja kepadaku, sedang permaisuri duduk di
sampingnya: "Berapa lama engkau dalam perjalanan, dan bilakah
engkau kembali?" Dan raja berkenan mengutus aku, sesudah aku
menyebut suatu jangka waktu kepadanya.
7 Berkatalah aku kepada raja: "Jika raja menganggap baik,
berikanlah aku surat-surat bagi bupati-bupati di daerah seberang
sungai Efrat, supaya mereka memperbolehkan aku lalu sampai aku
tiba di Yehuda.
8 Pula sepucuk surat bagi Asaf, pengawas taman raja, supaya dia
memberikan aku kayu untuk memasang balok-balok pada pintu-pintu
gerbang di benteng bait suci, untuk tembok kota dan untuk rumah
yang akan kudiami." Dan raja mengabulkan permintaanku itu,
karena tangan Allahku yang murah melindungi aku.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hakim-Hakim+6-7
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-Hakim+6-7


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo