40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- JUMAT, 17 AGUSTUS 2012
Orang-Orang Rohingya
Lebih dari 2 Juta Orang Mencari Tempat yang Baru, Kedamaian, dan Kebebasan
Sangatlah sulit untuk menentukan jumlah populasi orang Rohingya secara tepat karena mereka tidak tercatat sebagai penduduk di negara mana pun. Kebanyakan orang Rohingya dapat ditemukan di wilayah Rakhine, Myanmar (Birma). Mereka adalah pengungsi di Bangladesh, Malaysia, China, Arab Saudi, Pakistan, dan Thailand. Ada beberapa ratus orang Kristen di antara orang Rohingya, semuanya berasal dari kelompok Muslim Sufi yang kecil.
Orang Muslim Rohingya berasal dari Myanmar (Birma). Mereka sedang dan telah mengalami penganiayaan yang berat di tanah asal mereka dan menjadi pengungsi sejak Perang Dunia ke-2. Semasa militer berkuasa, Myanmar telah memberikan tekanan yang berat bagi warga negara Birma dan orang Budha. Berbagai aturan yang ditetapkan dan diterapkan, sesungguhnya memberikan diskriminasi berat terhadap kelompok minoritas seperti orang Rohingya.
Orang-orang Rohingya sekarang tersebar di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Ada sekitar 111.000 pengungsi yang ditampung di sembilan tempat di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar. Kebanyakan orang Rohingya telah ditampung lama di tempat pengungsian dan menanti dengan penuh harap, kesempatan untuk menjadi imigran di mana saja. Sayangnya, reputasi yang buruk membuat mereka sering kali sangat sulit diterima. Di Malaysia, anak-anak pengungsi Rohingya tidak diizinkan untuk mengikuti sekolah, sehingga mereka bertumbuh dengan tidak ada harapan untuk masa depan yang lebih baik. Dalam beberapa tahun belakangan, ada beberapa sekolah yang telah disiapkan untuk mereka, tetapi kurang ada perhatian dalam pembiayaan dan pengajar yang baik. Beberapa kelompok orang Rohingya telah mengikuti pendidikan yang berbeda, yang diadakan oleh non-Islam. Kehidupan mereka dalam pengungsian sering kali diliputi ketakutan, penganiayaan, ketidakadilan, trauma, dan berbagai hal lainnya.
Terjemahan Alkitab menggunakan huruf-huruf yang berdasarkan abjad Arab (ditambah beberapa dialek dan karakter) digunakan di Myanmar untuk menerbitkan beberapa bahan literatur berbahasa Rohingya, sementara tulisan yang berdasarkan abjad Latin sudah digunakan di internet. Sejumlah orang Rohingya yang telah tinggal di Bangladesh sebagai pengungsi, memiliki kesempatan untuk menggunakan Alkitab dalam bahasa Bengali. Sebagai konsekuensinya, mau tidak mau keberadaan Alkitab bagi orang Rohingya harus disediakan sedikitnya dalam tiga bahasa yang berbeda.
Pokok-Pokok Doa:
1. Sampai saat ini, ada 21 cerita Alkitab yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Rohingya dan diharapkan sudah dapat disebarkan dalam beberapa bulan ke depan. Menentukan teks Alkitab yang akan diterjemahkan dan membuatnya tersedia adalah suatu tantangan yang berat. Komunikasi yang baik dan koordinasi yang hati-hati dalam proyek penerjemahan Alkitab bagi suku ini, adalah hal yang sangat penting.
2. Berdoalah untuk orang-orang ini dan berbagai usaha untuk memperkenalkan Juru Selamat kepada mereka. Telah ada beberapa orang percaya yang berusaha untuk menolong mereka. Kiranya Tuhan membangkitkan orang percaya lainnya untuk melayani suku ini.
Kontak: < doa(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Arsip: < http://www.sabda.org/publikasi/40hari >
(c) 2012 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
Saturday, August 18, 2012
(e-RH) Agustus 19 -- ANAK ISTIMEWA
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 19 Agustus 2012
Bacaan : Kejadian 16:1-16
Setahun: Habakuk
Nats: Selanjutnya kata Malaikat Tuhan itu kepadanya: "Engkau
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan
menamainya Ismael, sebab Tuhan telah mendengar tentang
penindasan atasmu itu. (Kejadian 16:11)
Judul:
ANAK ISTIMEWA
Tahukah Anda bahwa di dalam Alkitab ada tujuh orang yang sebelum
kelahirannya secara khusus diberi nama oleh Allah sendiri atau
melalui perantaraan seorang malaikat atau melalui seorang nabi?
Mereka adalah Ishak (Kejadian 17:19), Yosia (1 Raja-raja 13:2),
Salomo (1 Tawarikh 22:9- 10), Imanuel (Yesaya 7:14-16), Yohanes
Pembaptis (Lukas 1:13-17), Yesus (Matius 1:20-21; Lukas 1:30-33),
dan satu lagi yang kita baca hari ini: Ismael (Kejadian 16:11).
Kisah tentang Ismael kalah pamor dengan kisah Ishak di kalangan
orang kristiani. Padahal, selain diberi nama oleh Allah sendiri,
berita kelahirannya juga disampaikan oleh seorang malaikat, seperti
halnya berita kelahiran Yesus. Allah juga berjanji bahwa Ismael akan
menjadi bangsa yang besar seperti yang Dia janjikan pada Abraham
(ayat 10), dan tidak lagi hidup dalam perhambaan (ayat 12). Lega
dengan janji Allah yang indah bagi anaknya, Hagar pun bersedia
kembali kepada nyonyanya sekalipun ia harus mengalami penindasan
(ayat 9, 15). Tadinya ia sempat menjadi sombong (ayat 4), kemudian
menjadi pelarian yang penuh ketakutan. Kini ia penuh kekaguman dan
ketundukan akan Allah. Ia menyebut Allah sebagai El-Roi, artinya
Allah yang telah melihat atau memedulikannya.
Jika Allah mengasihi Ismael dan keturunannya, menganggap mereka
istimewa, tidakkah kita juga sepatutnya demikian? Pada Idul Fitri
ini, mari kita mendoakan saudara-saudara kita, baik yang merupakan
keturunan Ismael secara jasmani, maupun yang memandang Ismael
sebagai bapa rohani, agar berkat-berkat Allah juga terus dialami
oleh mereka. --JOE
ISMAEL = ALLAH MENDENGAR
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-08-19
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/08/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/08/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+16:1-16
Kejadian 16:1-16
1 Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai
seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
2 Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi
aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu;
mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan
Abram mendengarkan perkataan Sarai.
3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang
Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di
tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk
menjadi isterinya.
4 Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu.
Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah
akan nyonyanya itu.
5 Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita
ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke
pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia
memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim
antara aku dan engkau."
6 Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu;
perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai
menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.
7 Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang
gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur.
8 Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke
manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai,
nyonyaku."
9 Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada
nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya."
10 Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat
banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena
banyaknya."
11 Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan
menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang
penindasan atasmu itu.
12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah
nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan
tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat
kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
13 Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya
itu dengan sebutan: "Engkaulah El-Roi." Sebab katanya: "Bukankah
di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?"
14 Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lahai-Roi; letaknya
antara Kadesh dan Bered.
15 Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan
Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael.
16 Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan
Ismael baginya.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Habakuk
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Habakuk
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 19 Agustus 2012
Bacaan : Kejadian 16:1-16
Setahun: Habakuk
Nats: Selanjutnya kata Malaikat Tuhan itu kepadanya: "Engkau
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan
menamainya Ismael, sebab Tuhan telah mendengar tentang
penindasan atasmu itu. (Kejadian 16:11)
Judul:
ANAK ISTIMEWA
Tahukah Anda bahwa di dalam Alkitab ada tujuh orang yang sebelum
kelahirannya secara khusus diberi nama oleh Allah sendiri atau
melalui perantaraan seorang malaikat atau melalui seorang nabi?
Mereka adalah Ishak (Kejadian 17:19), Yosia (1 Raja-raja 13:2),
Salomo (1 Tawarikh 22:9- 10), Imanuel (Yesaya 7:14-16), Yohanes
Pembaptis (Lukas 1:13-17), Yesus (Matius 1:20-21; Lukas 1:30-33),
dan satu lagi yang kita baca hari ini: Ismael (Kejadian 16:11).
Kisah tentang Ismael kalah pamor dengan kisah Ishak di kalangan
orang kristiani. Padahal, selain diberi nama oleh Allah sendiri,
berita kelahirannya juga disampaikan oleh seorang malaikat, seperti
halnya berita kelahiran Yesus. Allah juga berjanji bahwa Ismael akan
menjadi bangsa yang besar seperti yang Dia janjikan pada Abraham
(ayat 10), dan tidak lagi hidup dalam perhambaan (ayat 12). Lega
dengan janji Allah yang indah bagi anaknya, Hagar pun bersedia
kembali kepada nyonyanya sekalipun ia harus mengalami penindasan
(ayat 9, 15). Tadinya ia sempat menjadi sombong (ayat 4), kemudian
menjadi pelarian yang penuh ketakutan. Kini ia penuh kekaguman dan
ketundukan akan Allah. Ia menyebut Allah sebagai El-Roi, artinya
Allah yang telah melihat atau memedulikannya.
Jika Allah mengasihi Ismael dan keturunannya, menganggap mereka
istimewa, tidakkah kita juga sepatutnya demikian? Pada Idul Fitri
ini, mari kita mendoakan saudara-saudara kita, baik yang merupakan
keturunan Ismael secara jasmani, maupun yang memandang Ismael
sebagai bapa rohani, agar berkat-berkat Allah juga terus dialami
oleh mereka. --JOE
ISMAEL = ALLAH MENDENGAR
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-08-19
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/08/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/08/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+16:1-16
Kejadian 16:1-16
1 Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai
seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
2 Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi
aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu;
mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan
Abram mendengarkan perkataan Sarai.
3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang
Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di
tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk
menjadi isterinya.
4 Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu.
Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah
akan nyonyanya itu.
5 Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita
ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke
pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia
memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim
antara aku dan engkau."
6 Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu;
perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai
menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.
7 Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang
gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur.
8 Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke
manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai,
nyonyaku."
9 Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada
nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya."
10 Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat
banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena
banyaknya."
11 Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan
menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang
penindasan atasmu itu.
12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah
nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan
tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat
kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
13 Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya
itu dengan sebutan: "Engkaulah El-Roi." Sebab katanya: "Bukankah
di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?"
14 Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lahai-Roi; letaknya
antara Kadesh dan Bered.
15 Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan
Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael.
16 Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan
Ismael baginya.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Habakuk
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Habakuk
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Friday, August 17, 2012
(e-RH) Agustus 18 -- KERAMAHAN DARI HATI
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 18 Agustus 2012
Bacaan : Titus 3: 1-7
Setahun: 2 Raja-raja 24-25; 2 Tawarikh 36
Nats: Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar,
hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap
semua orang. (Titus 3:2)
Judul:
KERAMAHAN DARI HATI
Banyak bangsa mengedepankan keramahan sebagai nilai lebihnya di
mata bangsa lain. Bangsa kita pun demikian. Namun, kadangkala upaya
ini membuat keramahan tak lagi muncul dari hati. Misalnya saja, saat
kita mengunjungi bank, kita menerima sapaan pegawai atau pun petugas
keamanannya. Kata-kata sapaannya tertata dan seragam, tetapi tanpa
rasa dan tak kontak dengan yang disapa. Mimik wajah dan bahasa tubuh
terlihat tak alamiah. Hasil latihan. Sebaliknya, sekalipun mungkin
bukan dengan bahasa "sekolahan", di toko-toko kelontong kecil
ataupun di pasar, kita sering lebih merasa hangat disambut.
Keramahan yang muncul karena tugas atau dari hati, dapat dirasakan
bedanya.
Paulus berpesan melalui Titus agar jemaat, pengikut Yesus, selalu
ramah terhadap semua orang. Berlaku ramah bukan hanya kepada sesama
pengikut Yesus, melainkan juga kepada semua orang, kepada mereka
yang berlaku baik terhadap jemaat maupun yang tak menyukai jemaat.
Mengapa? Paulus mengingatkan, bahwa kita diselamatkan juga bukan
karena perbuatan baik kita (ayat 4-5). Semuanya adalah anugerah
Tuhan. Anugerah itulah yang kita teruskan kepada sesama melalui
sikap yang ramah.
Keramahan bagi sebagian orang butuh pembiasaan. Dalam suasana Idul
Fitri ini, bagaimanakah kita menunjukkan keramahan kepada kerabat,
handai taulan, tetangga, mitra usaha, atau pun rekan sejawat yang
merayakannya? Mintalah Roh Kudus menolong Anda merangkai kata yang
tepat, sehingga mereka bisa melihat kasih Tuhan yang meluap dari
hati Anda. --MUN
NYATAKANLAH KERAMAHAN DALAM KATA-KATA
YANG MELUAP DARI HATI YANG PENUH KASIH KRISTUS.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-08-18
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/08/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/08/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Titus+3:+1-7
Titus 3: 1-7
1 Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan
orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap
pekerjaan yang baik.
2 Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar,
hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap
semua orang.
3 Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat,
sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup
dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.
4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan
kasih-Nya kepada manusia,
5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena
perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya
oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang
dikerjakan oleh Roh Kudus,
6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus,
Juruselamat kita,
7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih
karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan
pengharapan kita.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Raja-raja+24-25
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Raja-raja+24-25
http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+36
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 18 Agustus 2012
Bacaan : Titus 3: 1-7
Setahun: 2 Raja-raja 24-25; 2 Tawarikh 36
Nats: Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar,
hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap
semua orang. (Titus 3:2)
Judul:
KERAMAHAN DARI HATI
Banyak bangsa mengedepankan keramahan sebagai nilai lebihnya di
mata bangsa lain. Bangsa kita pun demikian. Namun, kadangkala upaya
ini membuat keramahan tak lagi muncul dari hati. Misalnya saja, saat
kita mengunjungi bank, kita menerima sapaan pegawai atau pun petugas
keamanannya. Kata-kata sapaannya tertata dan seragam, tetapi tanpa
rasa dan tak kontak dengan yang disapa. Mimik wajah dan bahasa tubuh
terlihat tak alamiah. Hasil latihan. Sebaliknya, sekalipun mungkin
bukan dengan bahasa "sekolahan", di toko-toko kelontong kecil
ataupun di pasar, kita sering lebih merasa hangat disambut.
Keramahan yang muncul karena tugas atau dari hati, dapat dirasakan
bedanya.
Paulus berpesan melalui Titus agar jemaat, pengikut Yesus, selalu
ramah terhadap semua orang. Berlaku ramah bukan hanya kepada sesama
pengikut Yesus, melainkan juga kepada semua orang, kepada mereka
yang berlaku baik terhadap jemaat maupun yang tak menyukai jemaat.
Mengapa? Paulus mengingatkan, bahwa kita diselamatkan juga bukan
karena perbuatan baik kita (ayat 4-5). Semuanya adalah anugerah
Tuhan. Anugerah itulah yang kita teruskan kepada sesama melalui
sikap yang ramah.
Keramahan bagi sebagian orang butuh pembiasaan. Dalam suasana Idul
Fitri ini, bagaimanakah kita menunjukkan keramahan kepada kerabat,
handai taulan, tetangga, mitra usaha, atau pun rekan sejawat yang
merayakannya? Mintalah Roh Kudus menolong Anda merangkai kata yang
tepat, sehingga mereka bisa melihat kasih Tuhan yang meluap dari
hati Anda. --MUN
NYATAKANLAH KERAMAHAN DALAM KATA-KATA
YANG MELUAP DARI HATI YANG PENUH KASIH KRISTUS.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-08-18
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/08/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/08/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Titus+3:+1-7
Titus 3: 1-7
1 Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan
orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap
pekerjaan yang baik.
2 Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar,
hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap
semua orang.
3 Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat,
sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup
dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.
4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan
kasih-Nya kepada manusia,
5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena
perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya
oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang
dikerjakan oleh Roh Kudus,
6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus,
Juruselamat kita,
7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih
karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan
pengharapan kita.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?2+Raja-raja+24-25
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Raja-raja+24-25
http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+36
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Thursday, August 16, 2012
(e-RH) Agustus 17 -- MENDOAKAN PENGUASA
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 17 Agustus 2012
Bacaan : 1 Timotius 2:1-7
Setahun: Yeremia 38-40; Mazmur 74, 79
Nats: Karena itu, pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah
permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,
untuk raja-raja dan semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang
dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. (1 Timotius
2:1-2)
Judul:
MENDOAKAN PENGUASA
Dua berita berlawanan di halaman koran yang sama: 1. Sejumlah
warga mengelu-elukan presiden. 2. Para mahasiswa dan demonstran
membakar foto presiden dan berikrar menggulingkannya. Itulah dua
sikap rakyat terhadap pemimpin yang mereka dapati tak sempurna; yang
buruk dalam mengelola negara. Sebagai warga negara sekaligus warga
gereja, bagaimana sikap kita?
Paulus menasihatkan Timotius dan jemaat untuk mendoakan para
penguasa agar mereka dimampukan untuk menciptakan situasi yang lebih
baik bagi rakyat, kondusif bagi ibadah dan penyebarluasan berita
keselamatan (ayat 2-4, 7). Dengan frase "pertama-tama" (ayat 1),
Paulus memberi penekanan bahwa ini adalah sesuatu yang penting;
perlu diberi prioritas. Mendoakan penguasa juga merupakan wujud
pernyataan iman jemaat, bahwa mereka hanya menyembah satu Allah,
yang menyatakan diri dalam Yesus Kristus (ayat 5-6), bukan kaisar
Roma. Nasihat Paulus mengingatkan jemaat bahwa penguasa kejam yang
tampak sangat berkuasa itu tetaplah makhluk ciptaan yang lemah dan
perlu didoakan.
Kemajuan teknologi informasi kini memudahkan kita melaksanakan
panggilan bersyafaat bagi para pejabat daerah, pemimpin nasional,
bahkan pemimpin dunia. Mari gunakan mata iman dan mata hati ketika
menonton atau membaca berita tentang para pemimpin positif pun
negatif. Merayakan kemerdekaan RI ke-67 hari ini, mari memulainya
dengan pemerintah bangsa kita. --ICW
MENDUKUNG PEMIMPIN ADALAH PILIHAN WARGA NEGARA,
BERSYAFAAT UNTUK MEREKA ADALAH KEHARUSAN WARGA GEREJA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-08-17
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/08/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/08/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Timotius+2:1-7
1 Timotius 2:1-7
1 Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa
syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,
2 untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup
tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.
3 Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat
kita,
4 yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh
pengetahuan akan kebenaran.
5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara
antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
6 yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua
manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.
7 Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pemberita
dan rasul--yang kukatakan ini benar, aku tidak berdusta--dan
sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi, dalam iman dan
kebenaran.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+38-40
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+38-40
http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+74,+79
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 17 Agustus 2012
Bacaan : 1 Timotius 2:1-7
Setahun: Yeremia 38-40; Mazmur 74, 79
Nats: Karena itu, pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah
permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,
untuk raja-raja dan semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang
dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. (1 Timotius
2:1-2)
Judul:
MENDOAKAN PENGUASA
Dua berita berlawanan di halaman koran yang sama: 1. Sejumlah
warga mengelu-elukan presiden. 2. Para mahasiswa dan demonstran
membakar foto presiden dan berikrar menggulingkannya. Itulah dua
sikap rakyat terhadap pemimpin yang mereka dapati tak sempurna; yang
buruk dalam mengelola negara. Sebagai warga negara sekaligus warga
gereja, bagaimana sikap kita?
Paulus menasihatkan Timotius dan jemaat untuk mendoakan para
penguasa agar mereka dimampukan untuk menciptakan situasi yang lebih
baik bagi rakyat, kondusif bagi ibadah dan penyebarluasan berita
keselamatan (ayat 2-4, 7). Dengan frase "pertama-tama" (ayat 1),
Paulus memberi penekanan bahwa ini adalah sesuatu yang penting;
perlu diberi prioritas. Mendoakan penguasa juga merupakan wujud
pernyataan iman jemaat, bahwa mereka hanya menyembah satu Allah,
yang menyatakan diri dalam Yesus Kristus (ayat 5-6), bukan kaisar
Roma. Nasihat Paulus mengingatkan jemaat bahwa penguasa kejam yang
tampak sangat berkuasa itu tetaplah makhluk ciptaan yang lemah dan
perlu didoakan.
Kemajuan teknologi informasi kini memudahkan kita melaksanakan
panggilan bersyafaat bagi para pejabat daerah, pemimpin nasional,
bahkan pemimpin dunia. Mari gunakan mata iman dan mata hati ketika
menonton atau membaca berita tentang para pemimpin positif pun
negatif. Merayakan kemerdekaan RI ke-67 hari ini, mari memulainya
dengan pemerintah bangsa kita. --ICW
MENDUKUNG PEMIMPIN ADALAH PILIHAN WARGA NEGARA,
BERSYAFAAT UNTUK MEREKA ADALAH KEHARUSAN WARGA GEREJA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-08-17
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/08/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/08/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Timotius+2:1-7
1 Timotius 2:1-7
1 Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa
syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,
2 untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup
tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.
3 Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat
kita,
4 yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh
pengetahuan akan kebenaran.
5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara
antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
6 yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua
manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.
7 Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pemberita
dan rasul--yang kukatakan ini benar, aku tidak berdusta--dan
sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi, dalam iman dan
kebenaran.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+38-40
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+38-40
http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+74,+79
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Wednesday, August 15, 2012
[40-Hari-2012][38] Izhar ul-Haqq
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- KAMIS, 16 AGUSTUS 2012
Izhar ul-Haqq
Menjawab Tuduhan Muslim terhadap Alkitab
"Izhar ul-Haqq" adalah sebuah buku Islami yang bertujuan mematahkan semangat dan melemahkan iman dari banyak umat Kristen yang hidup di negara-negara Islam, khususnya mereka yang berasal dari latar belakang Islam. Buku tersebut mengolok-olok keyakinan umat Kristen yang didasarkan pada Alkitab, dan mengarahkan saudara Muslim menjauh dari Alkitab dengan menyatakan bahwa kebenaran dalam Alkitab benar-benar sudah rusak. Sementara itu, "Izhar ul-Haqq" menyajikan Alquran sebagai buku yang sepenuhnya tanpa cela.
Isi buku "Izhar ul-Haqq", yang aslinya ditulis dalam bahasa Arab, berasal dari debatan langsung dengan seorang misionaris Jerman, yang terjadi lebih dari 150 tahun yang lalu. Para pendebat dan guru agama Islam menggunakan cara berpikir "Higher Criticism" dari abad ke-19 yang ditulis di Eropa, untuk mendukung tuduhan mereka bahwa kebenaran Alkitab telah rusak dan isinya palsu. "Izhar ul-Haqq" masih dianggap sangat efektif oleh umat Islam, sehingga buku tersebut terus dicetak dalam bahasa aslinya dan didistribusikan secara luas oleh jaringan pemimpin Muslim ortodoks. Lagi pula, argumen dalam buku tersebut digunakan oleh hampir semua mayoritas pendebat dan guru Islam di dunia, termasuk Shabir Ali, Jamal Badawi, dan Zakir Naik. Argumen-argumen ini disiarkan secara bergilir oleh saluran TV satelit 24 jam untuk pemirsa di seluruh Asia. Yang mengherankan, ternyata tidak ada jawaban "setebal buku" itu yang menanggapi berbagai tuduhan dari "Izhar ul-Haqq", untuk menguatkan umat Kristen dan menantang umat Muslim.
Ada kebutuhan besar akan sebuah jawaban yang menghormati Muslim, sebagai respons terhadap pertanyaan yang diajukan orang Muslim mengenai Alkitab, dan menyertakan penelitian ilmiah terbaru mengenai Alquran. Naskah Perjanjian Baru contohnya, merupakan pijakan yang lebih kuat dari naskah-naskah Alquran. Pada beberapa dekade terakhir, banyak literatur ilmiah bermanfaat yang mempertanyakan Alquran dengan pertanyaan yang sama sulitnya, bahkan dalam banyak kasus lebih sulit, dari pertanyaan yang diajukan para ilmuwan tentang Alkitab.
Saat ini, beberapa orang percaya sedang bekerja untuk menghasilkan sebuah buku sebagai jawaban terhadap "Izhar ul-Haqq". Tujuan dari proyek ini tidak hanya untuk membela firman Tuhan dari tuduhan palsu, tetapi juga untuk mendorong saudara Muslim agar mereka benar-benar mau membaca Alkitab itu sendiri, daripada hanya menyalahkan dan menolaknya.
Pokok-Pokok Doa:
1. Berdoalah untuk proyek penulisan buku untuk menjawab tuduhan saudara Muslim terhadap Alkitab. Kiranya Tuhan terus membangkitkan orang-orang yang tepat dengan pemahaman, kemampuan, karunia, dan karakter yang benar untuk menjadi efektif dalam pelayanan ini. Berdoalah karena kesulitan dalam proyek "Izhar ul-Haqq" tidak hanya dapat diselesaikan dengan kecerdasan intelektual atau kemampuan untuk mendebat saja, namun lebih tepatnya, ada sebuah kebutuhan akan intervensi ilahi yang dapat memungkinkan penulis Kristen "menghancurkan setiap argumen dan tuntutan yang melawan pengetahuan tentang Tuhan". Tujuannya adalah, sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Tuhan, untuk "menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus" (2 Korintus 10:5).
2. Setelah buku sanggahan terhadap Izhar ul-Haqq selesai dibuat, diperlukan jalur distribusi yang sesuai untuk menyebarkannya dalam format cetak dan audio-visual. Berdoalah untuk memohon kasih karunia dan bimbingan Tuhan serta penyediaan dana untuk proyek ini.
Kontak: < doa(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Arsip: < http://www.sabda.org/publikasi/40hari >
(c) 2012 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
Izhar ul-Haqq
Menjawab Tuduhan Muslim terhadap Alkitab
"Izhar ul-Haqq" adalah sebuah buku Islami yang bertujuan mematahkan semangat dan melemahkan iman dari banyak umat Kristen yang hidup di negara-negara Islam, khususnya mereka yang berasal dari latar belakang Islam. Buku tersebut mengolok-olok keyakinan umat Kristen yang didasarkan pada Alkitab, dan mengarahkan saudara Muslim menjauh dari Alkitab dengan menyatakan bahwa kebenaran dalam Alkitab benar-benar sudah rusak. Sementara itu, "Izhar ul-Haqq" menyajikan Alquran sebagai buku yang sepenuhnya tanpa cela.
Isi buku "Izhar ul-Haqq", yang aslinya ditulis dalam bahasa Arab, berasal dari debatan langsung dengan seorang misionaris Jerman, yang terjadi lebih dari 150 tahun yang lalu. Para pendebat dan guru agama Islam menggunakan cara berpikir "Higher Criticism" dari abad ke-19 yang ditulis di Eropa, untuk mendukung tuduhan mereka bahwa kebenaran Alkitab telah rusak dan isinya palsu. "Izhar ul-Haqq" masih dianggap sangat efektif oleh umat Islam, sehingga buku tersebut terus dicetak dalam bahasa aslinya dan didistribusikan secara luas oleh jaringan pemimpin Muslim ortodoks. Lagi pula, argumen dalam buku tersebut digunakan oleh hampir semua mayoritas pendebat dan guru Islam di dunia, termasuk Shabir Ali, Jamal Badawi, dan Zakir Naik. Argumen-argumen ini disiarkan secara bergilir oleh saluran TV satelit 24 jam untuk pemirsa di seluruh Asia. Yang mengherankan, ternyata tidak ada jawaban "setebal buku" itu yang menanggapi berbagai tuduhan dari "Izhar ul-Haqq", untuk menguatkan umat Kristen dan menantang umat Muslim.
Ada kebutuhan besar akan sebuah jawaban yang menghormati Muslim, sebagai respons terhadap pertanyaan yang diajukan orang Muslim mengenai Alkitab, dan menyertakan penelitian ilmiah terbaru mengenai Alquran. Naskah Perjanjian Baru contohnya, merupakan pijakan yang lebih kuat dari naskah-naskah Alquran. Pada beberapa dekade terakhir, banyak literatur ilmiah bermanfaat yang mempertanyakan Alquran dengan pertanyaan yang sama sulitnya, bahkan dalam banyak kasus lebih sulit, dari pertanyaan yang diajukan para ilmuwan tentang Alkitab.
Saat ini, beberapa orang percaya sedang bekerja untuk menghasilkan sebuah buku sebagai jawaban terhadap "Izhar ul-Haqq". Tujuan dari proyek ini tidak hanya untuk membela firman Tuhan dari tuduhan palsu, tetapi juga untuk mendorong saudara Muslim agar mereka benar-benar mau membaca Alkitab itu sendiri, daripada hanya menyalahkan dan menolaknya.
Pokok-Pokok Doa:
1. Berdoalah untuk proyek penulisan buku untuk menjawab tuduhan saudara Muslim terhadap Alkitab. Kiranya Tuhan terus membangkitkan orang-orang yang tepat dengan pemahaman, kemampuan, karunia, dan karakter yang benar untuk menjadi efektif dalam pelayanan ini. Berdoalah karena kesulitan dalam proyek "Izhar ul-Haqq" tidak hanya dapat diselesaikan dengan kecerdasan intelektual atau kemampuan untuk mendebat saja, namun lebih tepatnya, ada sebuah kebutuhan akan intervensi ilahi yang dapat memungkinkan penulis Kristen "menghancurkan setiap argumen dan tuntutan yang melawan pengetahuan tentang Tuhan". Tujuannya adalah, sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Tuhan, untuk "menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus" (2 Korintus 10:5).
2. Setelah buku sanggahan terhadap Izhar ul-Haqq selesai dibuat, diperlukan jalur distribusi yang sesuai untuk menyebarkannya dalam format cetak dan audio-visual. Berdoalah untuk memohon kasih karunia dan bimbingan Tuhan serta penyediaan dana untuk proyek ini.
Kontak: < doa(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Arsip: < http://www.sabda.org/publikasi/40hari >
(c) 2012 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
BULETIN DOA - Edisi Agustus 2012, Vol.04 No.60 -- Doa Profetik 1
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
BULETIN DOA -- Doa Profetik 1
Edisi Agustus 2012, Vol.04 No.60
DAFTAR ISI
ARTIKEL DOA: DOA PROFETIK: PENGUBAH PETA MASA DEPAN 1
Shalom,
Doa profetik atau nubuatan sering kali dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk akal dan sangat tidak mungkin terjadi. Tetapi, Alkitab membuktikan bahwa doa semacam itulah yang sering kali menjadi pengubah peta kehidupan umat Allah. Publikasi e-Doa edisi Agustus akan membahas mengenai doa profetik ini beserta fungsi-fungsinya bagi kehidupan dunia. Kiranya artikel yang kami sajikan dapat meneguhkan Anda untuk semakin memercayai kuasa doa, yang dinaikkan kepada Allah kita dan mengamini jawaban dari-Nya, walaupun kita belum melihat dan memahaminya.
Redaksi Tamu e-Doa,
Yosua Setyo Yudo
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: DOA PROFETIK: PENGUBAH PETA MASA DEPAN 1
Tersesat tidak hanya terjadi di dalam rimba gelap yang penuh semak dan tumbuhan raksasa. Di tengah kota yang terang benderang pun orang bisa tersesat. Untunglah ada peta sebagai petunjuk jalan. Walaupun ada dua hal yang berbeda, peta dan para nabi dapat masuk dalam satu golongan, yaitu golongan pemberi petunjuk. Peta menunjukkan jalan dan para nabi menunjukkan "masa depan". Peta mencegah orang tersesat di kota, para nabi mencegah orang tersesat di kemudian hari akibat keputusan yang salah. Nama Yahaziel tidak pernah terdengar sebelumnya, namun tiba-tiba saja ia menjadi pemeran utama dalam skenario ini. Entah apa yang akan terjadi bila Yahaziel tidak tampil. Mungkin halaman terakhir sejarah bangsa Yehuda ialah zaman pemerintahan Yosafat karena setelah itu mereka punah. Yahaziel adalah seorang penyelamat bangsa. Tetapi, Anda tidak akan menemukan namanya dalam daftar para pahlawan di Yehuda, apalagi dalam daftar raja-raja. Suara profetik yang ditaruh Allah dalam hatinya mengalir melalui ucapan-ucapannya.
"Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku Raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah. Besok pagi haruslah kamu turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel. Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu." (2 Tawarikh 20:14-17).
"Rencana yang sedikit aneh...," bisik seorang jenderal pada rekannya. Terselip nada keraguan walaupun tidak berani terus terang menentang. "Belum pernah saya pelajari yang demikian di akademi militer," sambung rekannya. Bisik-bisik ini tidak menembus tembok kantor Yosafat. Tetapi, Yosafat dapat membaca dalam raut wajah mereka. Berbeda dengan mereka, Yosafat memutuskan untuk percaya. Ia tahu, jika Sang Mahakuasa berbicara, tidak ada gunanya bertanya-tanya. Ia menggelar peta di meja dan mengundang semua jenderal merundingkan rencana esok hari. Peta dataran Yehuda dibuka bersebelahan dengan peta yang diberikan Allah lewat Yahaziel. Lewat tengah malam, pertemuan baru selesai. Namun, mata Yosafat belum juga terpejam. Selain karena terlalu bersemangat, ia juga masih berpikir keras tentang jenderal-jenderalnya, bagaimana meyakinkan mereka. "Kadang ilmu dan pengalaman menjadi penghalang," pikir Yosafat. Pagi-pagi benar, Yosafat bersiap. Sekali lagi, kentungan dibunyikan dan rakyat berkumpul di halaman. Di hadapan semua jenderal dan pasukan, Yosafat berkata, "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!" (2 Tawarikh 20:20) Yosafat tahu, peta Allah tidak mungkin salah. Walaupun tidak ada bukti dan belum terjadi, namun petunjuk-Nya merupakan jaminan.
Kata-kata Profetik Merupakan Ucapan yang Menghidupkan
"Allah pasti sedang bergurau," pikir Yehezkiel ketika diminta bernubuat pada tulang-tulang di hadapannya agar hidup kembali (Yehezkiel 37:1-14). "Jangankan tulang mati, orang-orang Yehuda yang hidup dan punya dua telinga pun tidak mendengarkan perkataanku," ucapnya dalam hati (Yehezkiel 3:7). Tetapi demi sopan santun, ia menjawab, "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui." (Yehezkiel 37:3) Bukannya Yehezkiel tidak tahu, mungkin lebih tepatnya ia tidak mau tahu. Apatis dan pesimis. Perkataannya tidak didengarkan dan pengajarannya pun tidak digubris. Selama ini, tidak ada sesuatu pun yang ia kerjakan yang memberikan hasil. Berjam-jam ia berdoa bagi kotanya, namun Yerusalem tetap berupa reruntuhan. Berhari-hari ia menyiapkan Firman. Jangankan didengar, ia malah diancam supaya diam.
Pernahkah Anda merasa seperti Yehezkiel; berteriak dalam doa, namun kota Anda tetap hangus dalam kerusuhan? Anda mempersiapkan firman Tuhan dan kata-kata penguatan, namun jika berkumpul dengan relasi, mereka membicarakan ekonomi yang semakin hancur, gosip-gosip kerusuhan yang semakin santer, dan berita-berita yang membawa depresi lainnya. Bersusah payah Anda mengusahakan bantuan sembako, namun satu per satu dari mereka pergi tanpa mengucapkan terima kasih. Telah panjang lebar Anda memberi tahu anak Anda, namun sedikit pun tidak digubris. Bertahun-tahun Anda berdoa agar suami atau istri bertobat dan berubah, namun tampaknya tambah parah.
Ketika kita melihat Yehezkiel, sebenarnya kita sedang becermin. Pantulan diri Yehezkiel adalah gambaran kehidupan kita. Tidak ada sedikit pun semangat tergambar di wajahnya, dan Yehezkiel tidak berusaha merangkai kata-kata hingga Allah sendiri harus mendikte Yehezkiel tentang apa yang harus diucapkannya kata demi kata. "Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." (Yehezkiel 37:5-6).
Yehezkiel harus menahan matanya yang melotot, supaya tidak keluar dari rongga matanya ketika ia melihat tulang-belulang itu saling berpasangan. Urat-urat mulai mengikat tulang satu dengan yang lain dan daging memberikan bentuk manusia yang sempurna. Untuk kedua kalinya, Allah meminta Yehezkiel bernubuat, memerintahkan napas dikeluarkan melalui hidung-hidung mereka. Tepat seperti perkataan Yehezkiel, tulang-tulang itu berubah menjadi sekumpulan besar tentara yang gagah perkasa. Tulang-tulang itu tidak berubah sebelum Yehezkiel mengucapkan perkataannya.
Orang lumpuh tidak berjalan sebelum Petrus berkata, "Berjalanlah!" (Kisah Para Rasul 3:6). Yosafat dan Bangsa Yehuda tidak akan memenangkan peperangan sebelum Yahaziel mengucapkan perkataan profetiknya. Betapa pentingnya perkataan mereka karena di dalam rangkaian kata-kata sederhana itu, Allah menyelipkan kuasa-Nya. Perkataan profetik bukanlah sekadar untaian kata-kata yang bermakna, namun lebih dari itu merupakan kata-kata yang dahsyat yang Allah genapi. Ada kehidupan dalam tulang kering. Ada kesembuhan dan kekuatan di kaki yang lemah dan timpang. Tiba-tiba ada persediaan makanan di tengah bencana kelaparan yang hebat (2 Raja-raja 7:1). Ada kemenangan bagi sebuah bangsa (2 Tawarikh 20).
Ucapan profetik yang dikatakan Yehezkiel tidak hanya menghidupkan timbunan tulang kering itu, tetapi juga menghidupkan semangat Yehezkiel yang saat itu kering kerontang. Kondisi semangatnya lebih parah daripada tulang-tulang yang ia lihat. Ucapan profetik Anda bagi kota tempat Anda tinggal, akan menghidupkan kembali ekonomi yang kering kerontang dan memberi daging pada tubuh yang mirip tulang dibalut kulit akibat kelaparan. Ucapan profetik Anda juga akan menghidupkan tulang-tulang yang mulai kering dalam diri Anda. Ketika Anda berada di lembah yang tidak lagi memiliki pemandangan selain tulang-tulang kering kerontang, ucapkanlah perkataan profetik Allah yang akan menghidupkan.
Banyak tanda dan petunjuk dibuat oleh orang. Tanda lalu lintas perlu dipatuhi agar orang tidak saling menabrak. Petunjuk pemakaian obat dibuat agar orang tidak overdosis. Buku panduan dibuat agar orang dapat mengoperasikan komputer dengan maksimal. Demikian pula dengan petunjuk-petunjuk yang Allah berikan melalui perkataan profetik, yang intinya adalah penerimaan dan deklarasi perkataan Allah yang digerakkan oleh Roh Kudus melalui manusia sebagai alatnya. Macam-macam fungsi perkataan profetik, antara lain seperti berikut ini:
1. Menyatakan Keputusan Allah
"Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi." (Amos 3:7) Sebelum krisis terjadi, bisnis properti sedang marak-maraknya. Para loper berlomba membagi-bagikan 'flayer' di pertokoan, mal, hingga gedung pertemuan. Apakah Anda sadar dengan apa yang mereka jual? Rumah belum ada, semen belum tersedia, batu bata juga belum dibeli. Mereka menjual seonggok tanah kering yang disertai dengan selembar peta berwarna -- peta masa depan. Beberapa orang berusaha membeli peta masa depan mereka karena masa depan lebih pekat dari rimba belantara.
Beberapa waktu yang lalu di sebuah mal, banyak dijumpai orang yang membeli kupon jasa paranormal. Festival paranormal bukan lagi hal aneh di kota megapolitan. Hal ini sempat menjadi pembahasan di televisi, mengapa orang-orang yang mengaku dirinya modern masih berpegang pada paranormal. Di pintu masuk utama mal, terpampang foto-foto beserta riwayat kesaktian tiap paranormal. Ada yang menggunakan jampi-jampi dan ada yang lebih modern memakai magnet. Macam-macam caranya, tetapi tujuan mereka adalah mencoba memberikan peta masa depan kepada klien.
Para ahli ilmu pengetahuan juga tidak mau ketinggalan. Brad Leithauser memperkirakan adanya gejolak psikologi sebagai akibat perubahan iklim dunia dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Ahli ekonomi Ravi Batra, penulis "The Great Depression of 1990" mengatakan bahwa menjelang milenium kedua, ada transformasi ekonomi yang luar biasa. Masyarakat dibagi menjadi "yang punya" dan "yang tidak punya", yang akan mengakibatkan kekacauan walaupun akhirnya menuju pembentukan masyarakat yang lebih baik. John Naisbitt, salah satu "penjual peta" terlaris di dunia, dalam bukunya "Megatrend" menggambarkan dunia yang akan datang: global namun terbagi-bagi menurut suku/nasionalisme, modern namun peduli terhadap agama.
Bisnis peta masa depan memang sangat menguntungkan karena orang selalu ingin tahu apa yang akan dihadapi esok -- tidak peduli berapa pun usia mereka. Tuhan pun tahu hal ini. Jauh-jauh hari Allah telah memberi tahu apa yang akan terjadi. Adam dan Hawa belum lagi punya anak, tetapi Allah telah berbicara soal Penebus yang akan lahir dari keturunan mereka (Kejadian 3:15, Lukas 2:11). Yesus belum lahir, tetapi Zakaria telah mencatat bahwa suatu hari Ia akan mengendarai keledai muda (Zakaria 9:9, Matius 21:2-7). Dunia belum berakhir ketika Allah memberikan Kitab Wahyu untuk menjelaskan apa yang akan terjadi. Pernahkah Anda meminta peta Allah atas kota Anda? Menanyakan petunjuknya atas kota Anda? Perkataan profetik apa yang perlu diucapkan, untuk membawa kehidupan di jalan-jalan kota dan doa-doa apa yang perlu dinaikkan untuk membangun benteng perlindungan di sekitarnya?
2. Membangun Jemaat
"Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat." (1 Korintus 14:4) Sebetulnya, di bawah peta jalan-jalan raya, ada sebuah peta lain yang tidak terlihat. Perusahaan Air Minum memiliki peta mengenai jalur-jalur pipa air minum. PT Telkom menyimpan peta tentang kabel-kabel telepon yang ditanam di bawah aspal. Tidak semua orang dapat melihat apa yang ada di bawah aspal tebal. Tetapi, jika seseorang memiliki petunjuknya, ia mengerti dengan tepat di mana pipa-pipa itu berada. Di balik perkataan yang halus dan wajah kalem Timotius, tidak ada seorang pun yang dapat menyangka bahwa ia dapat memimpin sebuah jemaat. Pemuda ini sangat pemalu. Mungkin, itu karena sejak kecil ia tidak pernah masuk ke golongan mana pun. Walaupun ibunya seorang Yahudi, namun ayahnya yang berasal dari Yunani tidak pernah membawa Timotius kecil untuk disunat. Akibatnya, anak-anak Yahudi tidak menganggapnya sebagai teman, sedangkan rekan-rekannya orang Yunani enggan mengajaknya bermain karena ibunya seorang Yahudi.
Timotius tumbuh menjadi seorang pemuda yang sensitif, pemalu, bahkan sedikit penakut. Berulang kali Paulus mengingatkan pemuda ini melalui suratnya, agar ia menjadi sedikit lebih berani dan tidak minder (2 Timotius 1:7, 1 Timotius 4:12). Tetapi, sebuah nubuatan mengubah jalan hidup Timotius. Para penatua dapat melihat bahwa di balik "aspal yang tebal" terletak ribuan kabel telepon, alat komunikasi yang canggih, dan terdapat pipa-pipa air minum yang jernih. Mereka mendoakan Timotius, memberikan nubuatan yang membangun, dan kemudian menempatkan Timotius untuk menangani kasus-kasus pelik dan sensitif di Korintus, serta mengawasi sebuah gereja di Efesus selama Paulus di penjara. Berbagai karunia dan harta karun dalam kehidupan jemaat digali oleh nubuatan para nabi. "Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua." (1 Timotius 4:14) Ada teknologi canggih di bawah aspal tebal dan tambang berharga di bawah lapisan tanah. Ada pemimpin-pemimpin, penanam gereja, penginjil, gembala di balik wajah-wajah pemalu di gereja Anda yang hanya bisa dilihat dalam peta petunjuk Allah.
3. Membangun, Menasihati, dan Menghibur
"Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati, dan menghibur." (1 Korintus 14:3) Menasihati berasal dari kata "parakiesin", yang artinya memberikan nasihat, semangat, kekuatan, serta mengajak orang untuk berdiri di pihak Allah. Siapakah yang tidak membutuhkan nasihat? Siapakah yang tidak mau diberi semangat? Hampir semua orang mengangkat tangan jika ditanya apakah mereka membutuhkan nasihat dan semangat. Walaupun Daud seorang raja, namun ia tetap membutuhkan nasihat. Nabi Natan tidak tahu-menahu soal hubungan gelap Daud dengan Betsyeba, walaupun beberapa hidung di istana sudah mengendus-endus akan bau busuk ini. Berita mengejutkan itu ia terima langsung dari Allah. Natan berpikir keras bagaimana caranya menegur Daud dengan tetap mempertahankan kepalanya, paling tidak sampai itu selesai disampaikan. Perumpamaan yang halus menyamarkan teguran yang keras. Akhirnya, kisah berakhir dengan "happy ending". Daud bertobat dan Natan pulang dengan kepala utuh di tempatnya. Jika saja Natan tidak mendengar dari Tuhan dan tidak berani mengatakan nasihatnya, Daud mungkin akan mati (2 Samuel 7).
Jika masuk ke ruangan, Barak harus menunduk karena jika tidak kepalanya akan terantuk kosen pintu. Badannya tinggi, besar, kekar, dan otot-ototnya mencuat karena banyak latihan beban. Namun, kekuatan ternyata tidak terletak pada otot dan keperkasaan, tidak hanya dibuktikan dengan besarnya badan. Jika Debora tidak memberikan vitamin dan obat kuat melalui kata-kata profetiknya, badan besar dan otot kekar Barak tidak ada fungsinya dalam peperangan. Setelah mendengar bahwa ia akan pulang dengan selamat membawa kemenangan, barulah Barak bersedia pergi berperang. Rupanya belum cukup di situ. Seperti seorang anak yang sedang merayu ibunya agar ditemani di hari pertama sekolah, Barak meminta Debora pergi bersamanya. Apabila tidak, ia memilih untuk pulang, "Jika engkau turut maju, aku pun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju, aku pun tidak maju." (Hakim-hakim 4:8)
Dengarkan perkataan profetik ini.
"Majulah .... Aku akan menyerahkan dia ke dalam tanganmu", demikian nubuatan Debora untuk Barak. (Hakim-hakim 4:7)
"Janganlah kamu takut dan terkejut -- bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah," kata Yahaziel kepada para perwira dan rakyat Yehuda. (2 Tawarikh 20:15)
"TUHAN telah menjauhkan dosamu itu, engkau tidak akan mati," kata Nabi Natan pada Daud. (2 Samuel 12:13)
"Seorang raja damai akan lahir," kata Yesaya pada Israel. (Yesaya 9:5)
Selain menasihati dan memberi semangat, perkataan-perkataan profetik juga sangat menghibur. "Menghibur" berasal dari kata "paramuthian", yang artinya memberikan kekuatan, pengharapan, meringankan kesedihan atau kesulitan seseorang. (Yesaya 51:3; 40:1,9)
Diambil dari:
Judul buku: Kota Doa
Judul asli artikel: Doa Profetik: Pengubah Peta Masa Depan
Penulis: Jimmy B. Oentoro
Penerbit: Harvest Publication House, Jakarta 1998
Halaman: 187 -- 195
Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Mamardi, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/doa >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
BULETIN DOA -- Doa Profetik 1
Edisi Agustus 2012, Vol.04 No.60
DAFTAR ISI
ARTIKEL DOA: DOA PROFETIK: PENGUBAH PETA MASA DEPAN 1
Shalom,
Doa profetik atau nubuatan sering kali dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk akal dan sangat tidak mungkin terjadi. Tetapi, Alkitab membuktikan bahwa doa semacam itulah yang sering kali menjadi pengubah peta kehidupan umat Allah. Publikasi e-Doa edisi Agustus akan membahas mengenai doa profetik ini beserta fungsi-fungsinya bagi kehidupan dunia. Kiranya artikel yang kami sajikan dapat meneguhkan Anda untuk semakin memercayai kuasa doa, yang dinaikkan kepada Allah kita dan mengamini jawaban dari-Nya, walaupun kita belum melihat dan memahaminya.
Redaksi Tamu e-Doa,
Yosua Setyo Yudo
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: DOA PROFETIK: PENGUBAH PETA MASA DEPAN 1
Tersesat tidak hanya terjadi di dalam rimba gelap yang penuh semak dan tumbuhan raksasa. Di tengah kota yang terang benderang pun orang bisa tersesat. Untunglah ada peta sebagai petunjuk jalan. Walaupun ada dua hal yang berbeda, peta dan para nabi dapat masuk dalam satu golongan, yaitu golongan pemberi petunjuk. Peta menunjukkan jalan dan para nabi menunjukkan "masa depan". Peta mencegah orang tersesat di kota, para nabi mencegah orang tersesat di kemudian hari akibat keputusan yang salah. Nama Yahaziel tidak pernah terdengar sebelumnya, namun tiba-tiba saja ia menjadi pemeran utama dalam skenario ini. Entah apa yang akan terjadi bila Yahaziel tidak tampil. Mungkin halaman terakhir sejarah bangsa Yehuda ialah zaman pemerintahan Yosafat karena setelah itu mereka punah. Yahaziel adalah seorang penyelamat bangsa. Tetapi, Anda tidak akan menemukan namanya dalam daftar para pahlawan di Yehuda, apalagi dalam daftar raja-raja. Suara profetik yang ditaruh Allah dalam hatinya mengalir melalui ucapan-ucapannya.
"Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku Raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah. Besok pagi haruslah kamu turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel. Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu." (2 Tawarikh 20:14-17).
"Rencana yang sedikit aneh...," bisik seorang jenderal pada rekannya. Terselip nada keraguan walaupun tidak berani terus terang menentang. "Belum pernah saya pelajari yang demikian di akademi militer," sambung rekannya. Bisik-bisik ini tidak menembus tembok kantor Yosafat. Tetapi, Yosafat dapat membaca dalam raut wajah mereka. Berbeda dengan mereka, Yosafat memutuskan untuk percaya. Ia tahu, jika Sang Mahakuasa berbicara, tidak ada gunanya bertanya-tanya. Ia menggelar peta di meja dan mengundang semua jenderal merundingkan rencana esok hari. Peta dataran Yehuda dibuka bersebelahan dengan peta yang diberikan Allah lewat Yahaziel. Lewat tengah malam, pertemuan baru selesai. Namun, mata Yosafat belum juga terpejam. Selain karena terlalu bersemangat, ia juga masih berpikir keras tentang jenderal-jenderalnya, bagaimana meyakinkan mereka. "Kadang ilmu dan pengalaman menjadi penghalang," pikir Yosafat. Pagi-pagi benar, Yosafat bersiap. Sekali lagi, kentungan dibunyikan dan rakyat berkumpul di halaman. Di hadapan semua jenderal dan pasukan, Yosafat berkata, "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!" (2 Tawarikh 20:20) Yosafat tahu, peta Allah tidak mungkin salah. Walaupun tidak ada bukti dan belum terjadi, namun petunjuk-Nya merupakan jaminan.
Kata-kata Profetik Merupakan Ucapan yang Menghidupkan
"Allah pasti sedang bergurau," pikir Yehezkiel ketika diminta bernubuat pada tulang-tulang di hadapannya agar hidup kembali (Yehezkiel 37:1-14). "Jangankan tulang mati, orang-orang Yehuda yang hidup dan punya dua telinga pun tidak mendengarkan perkataanku," ucapnya dalam hati (Yehezkiel 3:7). Tetapi demi sopan santun, ia menjawab, "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui." (Yehezkiel 37:3) Bukannya Yehezkiel tidak tahu, mungkin lebih tepatnya ia tidak mau tahu. Apatis dan pesimis. Perkataannya tidak didengarkan dan pengajarannya pun tidak digubris. Selama ini, tidak ada sesuatu pun yang ia kerjakan yang memberikan hasil. Berjam-jam ia berdoa bagi kotanya, namun Yerusalem tetap berupa reruntuhan. Berhari-hari ia menyiapkan Firman. Jangankan didengar, ia malah diancam supaya diam.
Pernahkah Anda merasa seperti Yehezkiel; berteriak dalam doa, namun kota Anda tetap hangus dalam kerusuhan? Anda mempersiapkan firman Tuhan dan kata-kata penguatan, namun jika berkumpul dengan relasi, mereka membicarakan ekonomi yang semakin hancur, gosip-gosip kerusuhan yang semakin santer, dan berita-berita yang membawa depresi lainnya. Bersusah payah Anda mengusahakan bantuan sembako, namun satu per satu dari mereka pergi tanpa mengucapkan terima kasih. Telah panjang lebar Anda memberi tahu anak Anda, namun sedikit pun tidak digubris. Bertahun-tahun Anda berdoa agar suami atau istri bertobat dan berubah, namun tampaknya tambah parah.
Ketika kita melihat Yehezkiel, sebenarnya kita sedang becermin. Pantulan diri Yehezkiel adalah gambaran kehidupan kita. Tidak ada sedikit pun semangat tergambar di wajahnya, dan Yehezkiel tidak berusaha merangkai kata-kata hingga Allah sendiri harus mendikte Yehezkiel tentang apa yang harus diucapkannya kata demi kata. "Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." (Yehezkiel 37:5-6).
Yehezkiel harus menahan matanya yang melotot, supaya tidak keluar dari rongga matanya ketika ia melihat tulang-belulang itu saling berpasangan. Urat-urat mulai mengikat tulang satu dengan yang lain dan daging memberikan bentuk manusia yang sempurna. Untuk kedua kalinya, Allah meminta Yehezkiel bernubuat, memerintahkan napas dikeluarkan melalui hidung-hidung mereka. Tepat seperti perkataan Yehezkiel, tulang-tulang itu berubah menjadi sekumpulan besar tentara yang gagah perkasa. Tulang-tulang itu tidak berubah sebelum Yehezkiel mengucapkan perkataannya.
Orang lumpuh tidak berjalan sebelum Petrus berkata, "Berjalanlah!" (Kisah Para Rasul 3:6). Yosafat dan Bangsa Yehuda tidak akan memenangkan peperangan sebelum Yahaziel mengucapkan perkataan profetiknya. Betapa pentingnya perkataan mereka karena di dalam rangkaian kata-kata sederhana itu, Allah menyelipkan kuasa-Nya. Perkataan profetik bukanlah sekadar untaian kata-kata yang bermakna, namun lebih dari itu merupakan kata-kata yang dahsyat yang Allah genapi. Ada kehidupan dalam tulang kering. Ada kesembuhan dan kekuatan di kaki yang lemah dan timpang. Tiba-tiba ada persediaan makanan di tengah bencana kelaparan yang hebat (2 Raja-raja 7:1). Ada kemenangan bagi sebuah bangsa (2 Tawarikh 20).
Ucapan profetik yang dikatakan Yehezkiel tidak hanya menghidupkan timbunan tulang kering itu, tetapi juga menghidupkan semangat Yehezkiel yang saat itu kering kerontang. Kondisi semangatnya lebih parah daripada tulang-tulang yang ia lihat. Ucapan profetik Anda bagi kota tempat Anda tinggal, akan menghidupkan kembali ekonomi yang kering kerontang dan memberi daging pada tubuh yang mirip tulang dibalut kulit akibat kelaparan. Ucapan profetik Anda juga akan menghidupkan tulang-tulang yang mulai kering dalam diri Anda. Ketika Anda berada di lembah yang tidak lagi memiliki pemandangan selain tulang-tulang kering kerontang, ucapkanlah perkataan profetik Allah yang akan menghidupkan.
Banyak tanda dan petunjuk dibuat oleh orang. Tanda lalu lintas perlu dipatuhi agar orang tidak saling menabrak. Petunjuk pemakaian obat dibuat agar orang tidak overdosis. Buku panduan dibuat agar orang dapat mengoperasikan komputer dengan maksimal. Demikian pula dengan petunjuk-petunjuk yang Allah berikan melalui perkataan profetik, yang intinya adalah penerimaan dan deklarasi perkataan Allah yang digerakkan oleh Roh Kudus melalui manusia sebagai alatnya. Macam-macam fungsi perkataan profetik, antara lain seperti berikut ini:
1. Menyatakan Keputusan Allah
"Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi." (Amos 3:7) Sebelum krisis terjadi, bisnis properti sedang marak-maraknya. Para loper berlomba membagi-bagikan 'flayer' di pertokoan, mal, hingga gedung pertemuan. Apakah Anda sadar dengan apa yang mereka jual? Rumah belum ada, semen belum tersedia, batu bata juga belum dibeli. Mereka menjual seonggok tanah kering yang disertai dengan selembar peta berwarna -- peta masa depan. Beberapa orang berusaha membeli peta masa depan mereka karena masa depan lebih pekat dari rimba belantara.
Beberapa waktu yang lalu di sebuah mal, banyak dijumpai orang yang membeli kupon jasa paranormal. Festival paranormal bukan lagi hal aneh di kota megapolitan. Hal ini sempat menjadi pembahasan di televisi, mengapa orang-orang yang mengaku dirinya modern masih berpegang pada paranormal. Di pintu masuk utama mal, terpampang foto-foto beserta riwayat kesaktian tiap paranormal. Ada yang menggunakan jampi-jampi dan ada yang lebih modern memakai magnet. Macam-macam caranya, tetapi tujuan mereka adalah mencoba memberikan peta masa depan kepada klien.
Para ahli ilmu pengetahuan juga tidak mau ketinggalan. Brad Leithauser memperkirakan adanya gejolak psikologi sebagai akibat perubahan iklim dunia dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Ahli ekonomi Ravi Batra, penulis "The Great Depression of 1990" mengatakan bahwa menjelang milenium kedua, ada transformasi ekonomi yang luar biasa. Masyarakat dibagi menjadi "yang punya" dan "yang tidak punya", yang akan mengakibatkan kekacauan walaupun akhirnya menuju pembentukan masyarakat yang lebih baik. John Naisbitt, salah satu "penjual peta" terlaris di dunia, dalam bukunya "Megatrend" menggambarkan dunia yang akan datang: global namun terbagi-bagi menurut suku/nasionalisme, modern namun peduli terhadap agama.
Bisnis peta masa depan memang sangat menguntungkan karena orang selalu ingin tahu apa yang akan dihadapi esok -- tidak peduli berapa pun usia mereka. Tuhan pun tahu hal ini. Jauh-jauh hari Allah telah memberi tahu apa yang akan terjadi. Adam dan Hawa belum lagi punya anak, tetapi Allah telah berbicara soal Penebus yang akan lahir dari keturunan mereka (Kejadian 3:15, Lukas 2:11). Yesus belum lahir, tetapi Zakaria telah mencatat bahwa suatu hari Ia akan mengendarai keledai muda (Zakaria 9:9, Matius 21:2-7). Dunia belum berakhir ketika Allah memberikan Kitab Wahyu untuk menjelaskan apa yang akan terjadi. Pernahkah Anda meminta peta Allah atas kota Anda? Menanyakan petunjuknya atas kota Anda? Perkataan profetik apa yang perlu diucapkan, untuk membawa kehidupan di jalan-jalan kota dan doa-doa apa yang perlu dinaikkan untuk membangun benteng perlindungan di sekitarnya?
2. Membangun Jemaat
"Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat." (1 Korintus 14:4) Sebetulnya, di bawah peta jalan-jalan raya, ada sebuah peta lain yang tidak terlihat. Perusahaan Air Minum memiliki peta mengenai jalur-jalur pipa air minum. PT Telkom menyimpan peta tentang kabel-kabel telepon yang ditanam di bawah aspal. Tidak semua orang dapat melihat apa yang ada di bawah aspal tebal. Tetapi, jika seseorang memiliki petunjuknya, ia mengerti dengan tepat di mana pipa-pipa itu berada. Di balik perkataan yang halus dan wajah kalem Timotius, tidak ada seorang pun yang dapat menyangka bahwa ia dapat memimpin sebuah jemaat. Pemuda ini sangat pemalu. Mungkin, itu karena sejak kecil ia tidak pernah masuk ke golongan mana pun. Walaupun ibunya seorang Yahudi, namun ayahnya yang berasal dari Yunani tidak pernah membawa Timotius kecil untuk disunat. Akibatnya, anak-anak Yahudi tidak menganggapnya sebagai teman, sedangkan rekan-rekannya orang Yunani enggan mengajaknya bermain karena ibunya seorang Yahudi.
Timotius tumbuh menjadi seorang pemuda yang sensitif, pemalu, bahkan sedikit penakut. Berulang kali Paulus mengingatkan pemuda ini melalui suratnya, agar ia menjadi sedikit lebih berani dan tidak minder (2 Timotius 1:7, 1 Timotius 4:12). Tetapi, sebuah nubuatan mengubah jalan hidup Timotius. Para penatua dapat melihat bahwa di balik "aspal yang tebal" terletak ribuan kabel telepon, alat komunikasi yang canggih, dan terdapat pipa-pipa air minum yang jernih. Mereka mendoakan Timotius, memberikan nubuatan yang membangun, dan kemudian menempatkan Timotius untuk menangani kasus-kasus pelik dan sensitif di Korintus, serta mengawasi sebuah gereja di Efesus selama Paulus di penjara. Berbagai karunia dan harta karun dalam kehidupan jemaat digali oleh nubuatan para nabi. "Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua." (1 Timotius 4:14) Ada teknologi canggih di bawah aspal tebal dan tambang berharga di bawah lapisan tanah. Ada pemimpin-pemimpin, penanam gereja, penginjil, gembala di balik wajah-wajah pemalu di gereja Anda yang hanya bisa dilihat dalam peta petunjuk Allah.
3. Membangun, Menasihati, dan Menghibur
"Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati, dan menghibur." (1 Korintus 14:3) Menasihati berasal dari kata "parakiesin", yang artinya memberikan nasihat, semangat, kekuatan, serta mengajak orang untuk berdiri di pihak Allah. Siapakah yang tidak membutuhkan nasihat? Siapakah yang tidak mau diberi semangat? Hampir semua orang mengangkat tangan jika ditanya apakah mereka membutuhkan nasihat dan semangat. Walaupun Daud seorang raja, namun ia tetap membutuhkan nasihat. Nabi Natan tidak tahu-menahu soal hubungan gelap Daud dengan Betsyeba, walaupun beberapa hidung di istana sudah mengendus-endus akan bau busuk ini. Berita mengejutkan itu ia terima langsung dari Allah. Natan berpikir keras bagaimana caranya menegur Daud dengan tetap mempertahankan kepalanya, paling tidak sampai itu selesai disampaikan. Perumpamaan yang halus menyamarkan teguran yang keras. Akhirnya, kisah berakhir dengan "happy ending". Daud bertobat dan Natan pulang dengan kepala utuh di tempatnya. Jika saja Natan tidak mendengar dari Tuhan dan tidak berani mengatakan nasihatnya, Daud mungkin akan mati (2 Samuel 7).
Jika masuk ke ruangan, Barak harus menunduk karena jika tidak kepalanya akan terantuk kosen pintu. Badannya tinggi, besar, kekar, dan otot-ototnya mencuat karena banyak latihan beban. Namun, kekuatan ternyata tidak terletak pada otot dan keperkasaan, tidak hanya dibuktikan dengan besarnya badan. Jika Debora tidak memberikan vitamin dan obat kuat melalui kata-kata profetiknya, badan besar dan otot kekar Barak tidak ada fungsinya dalam peperangan. Setelah mendengar bahwa ia akan pulang dengan selamat membawa kemenangan, barulah Barak bersedia pergi berperang. Rupanya belum cukup di situ. Seperti seorang anak yang sedang merayu ibunya agar ditemani di hari pertama sekolah, Barak meminta Debora pergi bersamanya. Apabila tidak, ia memilih untuk pulang, "Jika engkau turut maju, aku pun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju, aku pun tidak maju." (Hakim-hakim 4:8)
Dengarkan perkataan profetik ini.
"Majulah .... Aku akan menyerahkan dia ke dalam tanganmu", demikian nubuatan Debora untuk Barak. (Hakim-hakim 4:7)
"Janganlah kamu takut dan terkejut -- bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah," kata Yahaziel kepada para perwira dan rakyat Yehuda. (2 Tawarikh 20:15)
"TUHAN telah menjauhkan dosamu itu, engkau tidak akan mati," kata Nabi Natan pada Daud. (2 Samuel 12:13)
"Seorang raja damai akan lahir," kata Yesaya pada Israel. (Yesaya 9:5)
Selain menasihati dan memberi semangat, perkataan-perkataan profetik juga sangat menghibur. "Menghibur" berasal dari kata "paramuthian", yang artinya memberikan kekuatan, pengharapan, meringankan kesedihan atau kesulitan seseorang. (Yesaya 51:3; 40:1,9)
Diambil dari:
Judul buku: Kota Doa
Judul asli artikel: Doa Profetik: Pengubah Peta Masa Depan
Penulis: Jimmy B. Oentoro
Penerbit: Harvest Publication House, Jakarta 1998
Halaman: 187 -- 195
Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Mamardi, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/doa >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
[e-Buku] Edisi 104/Agustus 2012 -- Penginjilan (I)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Buku -- Penginjilan (I)
Edisi 104/Agustus 2012
DAFTAR ISI
RESENSI 1: PENGINJILAN DAN PELAYANAN PRIBADI
RESENSI 2: BAGAIMANA BERSAKSI TANPA BERDEBAT
TIP: MENINGKATKAN KONSENTRASI MEMBACA
STOP PRESS: LOWONGAN SABDA 2012 -- IT FOR GOD
Salam kasih,
Bagi masyarakat Indonesia, bulan Agustus merupakan bulan yang istimewa. Tepatnya pada tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia akan memperingati hari kemerdekaannya yang ke-67 tahun. Sebagai warga negara Indonesia, kita patut bersyukur atas penyertaan Tuhan bagi Indonesia, di tengah segala permasalahan yang melanda bangsa ini. Mari kita berdoa agar Indonesia mendapat lawatan Tuhan dan penginjilan terus bisa dilakukan.
Pada edisi e-Buku 104 ini, redaksi menyajikan dua resensi buku online yang bertemakan penginjilan. Kiranya informasi yang kami bagikan dapat memperlengkapi Pembaca dalam mengabarkan Injil. Selain itu, jika Pembaca termasuk sulit berkonsentrasi saat membaca, ada baiknya Anda menyimak tip yang kami sajikan dalam edisi ini. Akhir kata, redaksi mengucapkan "Dirgahayu Republik Indonesia". Indonesia penuh dengan kemuliaan Tuhan!
Staf Redaksi e-Buku,
Ami Grace
< http://gubuk.sabda.org/ >
"Membaca buku untuk pertama kalinya seperti berkenalan dengan seorang teman baru; membacanya untuk kedua kali seperti bertemu dengan teman lama." (Peribahasa China)
RESENSI 1: PENGINJILAN DAN PELAYANAN PRIBADI
Judul buku: Penginjilan dan Pelayanan Pribadi
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: W. Stanley Heath, Ph.D., M.Div.
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: Yakin, Surabaya
Ukuran buku: 12 x 18,5 cm
Tebal: 106 halaman
ISBN: --
Buku Online: http://misi.sabda.org/buku_misi_penginjilan_dan_pelayanan_pribadi
Download: --
Beberapa orang terkadang ragu dan takut untuk memulai kegiatan penginjilan. Keraguan dan ketakutan itu biasanya didasari atas rasa ketidakyakinan terhadap diri sendiri; perasaan takut ditolak, takut tidak bisa memengaruhi orang lain, dan sebagainya. Padahal, Amanat Agung yang diperintahkan Kristus harus kita kerjakan. Lalu apa yang harus dilakukan?
Bila Anda termasuk salah satu orang yang mengalami keraguan, ada baiknya Anda membaca buku karangan W. Stanley Heath, Ph.D., M.Div. (salah satu pendiri Institut Alkitab Tiranus), yang membahas segala hal yang berhubungan dengan penginjilan. Buku ini memaparkan penjelasan dasar mengenai Injil, mempersiapkan diri menjadi penginjil, apa yang harus dilakukan saat Anda "terjun langsung" dalam penginjilan, hingga cara membimbing seseorang yang telah menerima Yesus. Cara-cara dan kiat-kiat yang disuguhkan pun cukup relevan untuk kondisi masyarakat Indonesia. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi bacaan. Temukan juga referensi buku-buku penginjilan di akhir halaman.
Buku ini cocok dibaca oleh setiap orang percaya, yang telah menerima anugerah keselamatan dan rindu untuk membagikannya kepada mereka yang belum percaya. Jadi tunggu apa lagi? Baca segera buku online ini dan mempraktikkannya.
Peresensi: Ami Grace Y.
RESENSI 2: BAGAIMANA BERSAKSI TANPA BERDEBAT
Judul buku: Bagaimana Bersaksi Tanpa Berdebat?
Judul asli: How Can I Share My Faith Without an Argument?
Penulis/Penyusun: Bill Fay
Penerjemah: Lianawati
Editor: Andina Margaretha & Agustina Wijayani
Penerbit: Yayasan Gloria, Yogyakarta 1991
Ukuran buku: 9,5 x 14 cm
Tebal: 64 halaman
ISBN: --
Buku Online: http://misi.sabda.org/smi-002_bagaimana_bersaksi_tanpa_berdebat%3F
Download: --
Indonesia adalah negara yang didiami oleh masyarakat yang majemuk. Masyarakatnya terdiri atas berbagai suku, etnis, budaya, adat, pendidikan, sosial, dan agama. Untuk itu, kita harus menanamkan sikap saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lain. Pertanyaannya, bagaimana kita bisa menjadi saksi Kristus di tengah-tengah masyarakat yang beragam ini? Tentunya, kita perlu berhikmat dalam menyampaikan kesaksian kita kepada orang lain, sehingga kita tidak terkesan mengkristenkan mereka atau menantang untuk berdebat.
Buku Seri Mutiara Iman "Bersaksi tanpa Berdebat", yang diterbitkan oleh Yayasan Gloria, dikhususkan untuk membantu umat Kristen untuk bersaksi tanpa menyinggung perasaan lawan bicara kita. Poin-poin mendasar dalam bersaksi dijelaskan secara singkat dan jelas, serta didasari dengan ayat-ayat Alkitab yang dikategorikan sesuai topik. Buku ini memberikan gambaran dan penjelasan tentang berbagai kendala dan tantangan dalam bersaksi, serta langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk bersaksi. Penyusunan buku ini terlihat sistematis, sehingga pembaca dapat membaca dan memahami isinya dengan sangat mudah.
Anda ingin bersaksi tanpa berdebat dengan lawan bicara Anda? Bacalah buku ini dan mulailah bersaksi dengan kasih. Selamat bersaksi!
Peresensi: Sri Setyawati
TIP: MENINGKATKAN KONSENTRASI MEMBACA
Membaca merupakan aktivitas aktif, memberi tanggapan terhadap apa yang dibaca. Informasi yang diserap dalam membaca sama dengan apa yang diserap waktu mendengarkan. Bila membaca, informasinya adalah kata yang dicetak. Dalam mendengarkan, sumber informasinya adalah ucapan. Kesan yang diperoleh oleh mata atau telinga diantar ke otak, lalu pembaca atau pendengar itu mengerti informasi yang diemban oleh kata atau ucapan itu. Apabila kita akrab dengan arti kata bacaan atau ucapan itu, kita akan cepat mengerti.
Apabila perhatian dan konsentrasi kita fokuskan pada bahan yang kita baca, maka gagasan dan gambaran tentang isi bacaan akan nampak jelas dan mudah kita pahami. Koordinasi atau kerja sama antara otak dan mata menentukan dalam membaca. Sekalipun bahan yang dibaca mudah, kerja sama dua organ tubuh itu mutlak perlu. Apabila dalam melakukan suatu pekerjaan lain yang ringan kita dapat memikirkan sesuatu yang lain, maka tidak demikian halnya dalam membaca. Bagaimanapun ringannya bahan bacaan itu, konsentrasi amat dibutuhkan. Pikiran kita harus tertuju ke bacaan itu. Dengan konsentrasi, kita cepat mengerti dan cepat memahami bacaan. Sebaliknya, apabila selama membaca pikiran kita berada di tempat lain, melamun, atau memikirkan hal lain misalnya, sulit bagi kita untuk memahami arti bacaan itu.
Kurangnya daya konsentrasi pada tiap orang disebabkan oleh hal-hal yang berbeda. Ada orang yang memerlukan tempat yang tenang untuk dapat membaca, sementara orang lain perlu ditemani suara radio. Kurangnya konsentrasi dapat juga disebabkan oleh kurangnya minat perhatian terhadap apa yang dibaca karena tidak menarik; terlalu sulit atau terlalu mudah; atau memang membosankan. Dapat juga disebabkan karena memang orang itu belum siap membaca, misalnya karena badan terlalu lelah, atau secara emosional tidak memungkinkan untuk membaca karena kesulitan keuangan atau mendapat kesusahan. Singkatnya, ada sesuatu yang membuat pikiran menjadi kusut sehingga perhatiannya pecah.
Untuk meningkatkan daya konsentrasi, ada dua kegiatan penting, yaitu (1) menghilangkan atau menjauhi hal-hal yang menyebabkan pikiran menjadi kusut dan (2) memusatkan perhatian secara sungguh-sungguh. Hal ini termasuk memilih tempat dan waktu yang sesuai dengan dirinya, serta memilih bahan bacaan yang menarik. Teknik-teknik membaca seperti survei bahan bacaan sebelum memulai membaca dan menentukan tujuan membaca, adalah cara-cara untuk berkonsentrasi.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif
Judul asli artikel: Meningkatkan Konsentrasi
Penulis: Soedarso
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1988
Halaman: 49 -- 50
STOP PRESS: LOWONGAN SABDA 2012 -- IT FOR GOD
Apakah Anda orang Kristen yang terpanggil untuk memakai talenta Anda bagi kemuliaan Tuhan? Bergabunglah dengan SABDA sekarang juga! Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > adalah yayasan Kristen non-profit, non-komersial, dan interdenominasi, yang melayani dengan media komputer dan internet. Saat ini kami membutuhkan beberapa staf yang punya kemampuan dan punya beban pelayanan.
STAF IT
1. Programmer Komputer
a. Menguasai bahasa pemrograman komputer.
b. Memiliki kemampuan logika, matematika, dan testing/debugging
2. Web Designer (Situs/CMS) & Web Designer (Grafis)
a. Menguasai (X)HTML/CSS/PHP/MySQL,dll. (WD Situs)
b. Menguasai tools grafis (WD Grafis)
c. Memiliki pengalaman dengan situs dinamis/interaktif dan CMS desaign.
3. Database Administrator/Designer
a. Menguasai MySQL/MS SQL/Oracle
b. Berpengalaman dengan database: admin, design, atau programming maintenance dan bisa tools untuk data conversions/data entry.
4. IT/MIS (Sysop, Hacker, PM, SA, NetAdmin, HDWR)
a. Menguasai sistem jaringan teknologi informasi.
b. Memiliki pengalaman luas dengan sistem TI.
EDITOR & PENERJEMAH
a. S1 bahasa Indonesia (editor).
b. DIII/S1 Sastra Inggris (penerjemah).
c. Memiliki kemampuan menulis dengan baik.
d. Memiliki pengalaman menerjemahkan atau menyunting naskah.
HUMAS/PUBLIC RELATIONS
a. DIII/S1 Komunikasi Massa (atau sejenis).
b. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
c. Memiliki pengalaman pelayanan dan berorganisasi.
Kualifikasi Umum:
1. Seorang Kristen yang mengasihi Tuhan dan punya hati untuk melayani Tuhan.
2. Memiliki semangat untuk terus-menerus belajar hal-hal baru.
Kirimkan lamaran dan CV Anda ke email:
YAYASAN LEMBAGA SABDA - HRD < cv@sabda.org >
Info lengkap: http://www.ylsa.org/lowongan
Kontak: < buku(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Ami Grace Y., dan Yonathan Sigit P.
Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/buku >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
e-Buku -- Penginjilan (I)
Edisi 104/Agustus 2012
DAFTAR ISI
RESENSI 1: PENGINJILAN DAN PELAYANAN PRIBADI
RESENSI 2: BAGAIMANA BERSAKSI TANPA BERDEBAT
TIP: MENINGKATKAN KONSENTRASI MEMBACA
STOP PRESS: LOWONGAN SABDA 2012 -- IT FOR GOD
Salam kasih,
Bagi masyarakat Indonesia, bulan Agustus merupakan bulan yang istimewa. Tepatnya pada tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia akan memperingati hari kemerdekaannya yang ke-67 tahun. Sebagai warga negara Indonesia, kita patut bersyukur atas penyertaan Tuhan bagi Indonesia, di tengah segala permasalahan yang melanda bangsa ini. Mari kita berdoa agar Indonesia mendapat lawatan Tuhan dan penginjilan terus bisa dilakukan.
Pada edisi e-Buku 104 ini, redaksi menyajikan dua resensi buku online yang bertemakan penginjilan. Kiranya informasi yang kami bagikan dapat memperlengkapi Pembaca dalam mengabarkan Injil. Selain itu, jika Pembaca termasuk sulit berkonsentrasi saat membaca, ada baiknya Anda menyimak tip yang kami sajikan dalam edisi ini. Akhir kata, redaksi mengucapkan "Dirgahayu Republik Indonesia". Indonesia penuh dengan kemuliaan Tuhan!
Staf Redaksi e-Buku,
Ami Grace
< http://gubuk.sabda.org/ >
"Membaca buku untuk pertama kalinya seperti berkenalan dengan seorang teman baru; membacanya untuk kedua kali seperti bertemu dengan teman lama." (Peribahasa China)
RESENSI 1: PENGINJILAN DAN PELAYANAN PRIBADI
Judul buku: Penginjilan dan Pelayanan Pribadi
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: W. Stanley Heath, Ph.D., M.Div.
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: Yakin, Surabaya
Ukuran buku: 12 x 18,5 cm
Tebal: 106 halaman
ISBN: --
Buku Online: http://misi.sabda.org/buku_misi_penginjilan_dan_pelayanan_pribadi
Download: --
Beberapa orang terkadang ragu dan takut untuk memulai kegiatan penginjilan. Keraguan dan ketakutan itu biasanya didasari atas rasa ketidakyakinan terhadap diri sendiri; perasaan takut ditolak, takut tidak bisa memengaruhi orang lain, dan sebagainya. Padahal, Amanat Agung yang diperintahkan Kristus harus kita kerjakan. Lalu apa yang harus dilakukan?
Bila Anda termasuk salah satu orang yang mengalami keraguan, ada baiknya Anda membaca buku karangan W. Stanley Heath, Ph.D., M.Div. (salah satu pendiri Institut Alkitab Tiranus), yang membahas segala hal yang berhubungan dengan penginjilan. Buku ini memaparkan penjelasan dasar mengenai Injil, mempersiapkan diri menjadi penginjil, apa yang harus dilakukan saat Anda "terjun langsung" dalam penginjilan, hingga cara membimbing seseorang yang telah menerima Yesus. Cara-cara dan kiat-kiat yang disuguhkan pun cukup relevan untuk kondisi masyarakat Indonesia. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi bacaan. Temukan juga referensi buku-buku penginjilan di akhir halaman.
Buku ini cocok dibaca oleh setiap orang percaya, yang telah menerima anugerah keselamatan dan rindu untuk membagikannya kepada mereka yang belum percaya. Jadi tunggu apa lagi? Baca segera buku online ini dan mempraktikkannya.
Peresensi: Ami Grace Y.
RESENSI 2: BAGAIMANA BERSAKSI TANPA BERDEBAT
Judul buku: Bagaimana Bersaksi Tanpa Berdebat?
Judul asli: How Can I Share My Faith Without an Argument?
Penulis/Penyusun: Bill Fay
Penerjemah: Lianawati
Editor: Andina Margaretha & Agustina Wijayani
Penerbit: Yayasan Gloria, Yogyakarta 1991
Ukuran buku: 9,5 x 14 cm
Tebal: 64 halaman
ISBN: --
Buku Online: http://misi.sabda.org/smi-002_bagaimana_bersaksi_tanpa_berdebat%3F
Download: --
Indonesia adalah negara yang didiami oleh masyarakat yang majemuk. Masyarakatnya terdiri atas berbagai suku, etnis, budaya, adat, pendidikan, sosial, dan agama. Untuk itu, kita harus menanamkan sikap saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lain. Pertanyaannya, bagaimana kita bisa menjadi saksi Kristus di tengah-tengah masyarakat yang beragam ini? Tentunya, kita perlu berhikmat dalam menyampaikan kesaksian kita kepada orang lain, sehingga kita tidak terkesan mengkristenkan mereka atau menantang untuk berdebat.
Buku Seri Mutiara Iman "Bersaksi tanpa Berdebat", yang diterbitkan oleh Yayasan Gloria, dikhususkan untuk membantu umat Kristen untuk bersaksi tanpa menyinggung perasaan lawan bicara kita. Poin-poin mendasar dalam bersaksi dijelaskan secara singkat dan jelas, serta didasari dengan ayat-ayat Alkitab yang dikategorikan sesuai topik. Buku ini memberikan gambaran dan penjelasan tentang berbagai kendala dan tantangan dalam bersaksi, serta langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk bersaksi. Penyusunan buku ini terlihat sistematis, sehingga pembaca dapat membaca dan memahami isinya dengan sangat mudah.
Anda ingin bersaksi tanpa berdebat dengan lawan bicara Anda? Bacalah buku ini dan mulailah bersaksi dengan kasih. Selamat bersaksi!
Peresensi: Sri Setyawati
TIP: MENINGKATKAN KONSENTRASI MEMBACA
Membaca merupakan aktivitas aktif, memberi tanggapan terhadap apa yang dibaca. Informasi yang diserap dalam membaca sama dengan apa yang diserap waktu mendengarkan. Bila membaca, informasinya adalah kata yang dicetak. Dalam mendengarkan, sumber informasinya adalah ucapan. Kesan yang diperoleh oleh mata atau telinga diantar ke otak, lalu pembaca atau pendengar itu mengerti informasi yang diemban oleh kata atau ucapan itu. Apabila kita akrab dengan arti kata bacaan atau ucapan itu, kita akan cepat mengerti.
Apabila perhatian dan konsentrasi kita fokuskan pada bahan yang kita baca, maka gagasan dan gambaran tentang isi bacaan akan nampak jelas dan mudah kita pahami. Koordinasi atau kerja sama antara otak dan mata menentukan dalam membaca. Sekalipun bahan yang dibaca mudah, kerja sama dua organ tubuh itu mutlak perlu. Apabila dalam melakukan suatu pekerjaan lain yang ringan kita dapat memikirkan sesuatu yang lain, maka tidak demikian halnya dalam membaca. Bagaimanapun ringannya bahan bacaan itu, konsentrasi amat dibutuhkan. Pikiran kita harus tertuju ke bacaan itu. Dengan konsentrasi, kita cepat mengerti dan cepat memahami bacaan. Sebaliknya, apabila selama membaca pikiran kita berada di tempat lain, melamun, atau memikirkan hal lain misalnya, sulit bagi kita untuk memahami arti bacaan itu.
Kurangnya daya konsentrasi pada tiap orang disebabkan oleh hal-hal yang berbeda. Ada orang yang memerlukan tempat yang tenang untuk dapat membaca, sementara orang lain perlu ditemani suara radio. Kurangnya konsentrasi dapat juga disebabkan oleh kurangnya minat perhatian terhadap apa yang dibaca karena tidak menarik; terlalu sulit atau terlalu mudah; atau memang membosankan. Dapat juga disebabkan karena memang orang itu belum siap membaca, misalnya karena badan terlalu lelah, atau secara emosional tidak memungkinkan untuk membaca karena kesulitan keuangan atau mendapat kesusahan. Singkatnya, ada sesuatu yang membuat pikiran menjadi kusut sehingga perhatiannya pecah.
Untuk meningkatkan daya konsentrasi, ada dua kegiatan penting, yaitu (1) menghilangkan atau menjauhi hal-hal yang menyebabkan pikiran menjadi kusut dan (2) memusatkan perhatian secara sungguh-sungguh. Hal ini termasuk memilih tempat dan waktu yang sesuai dengan dirinya, serta memilih bahan bacaan yang menarik. Teknik-teknik membaca seperti survei bahan bacaan sebelum memulai membaca dan menentukan tujuan membaca, adalah cara-cara untuk berkonsentrasi.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif
Judul asli artikel: Meningkatkan Konsentrasi
Penulis: Soedarso
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1988
Halaman: 49 -- 50
STOP PRESS: LOWONGAN SABDA 2012 -- IT FOR GOD
Apakah Anda orang Kristen yang terpanggil untuk memakai talenta Anda bagi kemuliaan Tuhan? Bergabunglah dengan SABDA sekarang juga! Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > adalah yayasan Kristen non-profit, non-komersial, dan interdenominasi, yang melayani dengan media komputer dan internet. Saat ini kami membutuhkan beberapa staf yang punya kemampuan dan punya beban pelayanan.
STAF IT
1. Programmer Komputer
a. Menguasai bahasa pemrograman komputer.
b. Memiliki kemampuan logika, matematika, dan testing/debugging
2. Web Designer (Situs/CMS) & Web Designer (Grafis)
a. Menguasai (X)HTML/CSS/PHP/MySQL,dll. (WD Situs)
b. Menguasai tools grafis (WD Grafis)
c. Memiliki pengalaman dengan situs dinamis/interaktif dan CMS desaign.
3. Database Administrator/Designer
a. Menguasai MySQL/MS SQL/Oracle
b. Berpengalaman dengan database: admin, design, atau programming maintenance dan bisa tools untuk data conversions/data entry.
4. IT/MIS (Sysop, Hacker, PM, SA, NetAdmin, HDWR)
a. Menguasai sistem jaringan teknologi informasi.
b. Memiliki pengalaman luas dengan sistem TI.
EDITOR & PENERJEMAH
a. S1 bahasa Indonesia (editor).
b. DIII/S1 Sastra Inggris (penerjemah).
c. Memiliki kemampuan menulis dengan baik.
d. Memiliki pengalaman menerjemahkan atau menyunting naskah.
HUMAS/PUBLIC RELATIONS
a. DIII/S1 Komunikasi Massa (atau sejenis).
b. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
c. Memiliki pengalaman pelayanan dan berorganisasi.
Kualifikasi Umum:
1. Seorang Kristen yang mengasihi Tuhan dan punya hati untuk melayani Tuhan.
2. Memiliki semangat untuk terus-menerus belajar hal-hal baru.
Kirimkan lamaran dan CV Anda ke email:
YAYASAN LEMBAGA SABDA - HRD < cv@sabda.org >
Info lengkap: http://www.ylsa.org/lowongan
Kontak: < buku(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Ami Grace Y., dan Yonathan Sigit P.
Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/buku >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
(e-RH) Agustus 16 -- MERATAP BERSAMA TUHAN
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 16 Agustus 2012
Bacaan : Yeremia 8:18-22
Setahun: Yeremia 35-37
Nats: Karena luka puteri bangsaku hatiku luka .... (Yeremia 8:21)
Judul:
MERATAP BERSAMA TUHAN
Orang yang dekat dengan Tuhan sering dianggap pasti memiliki
sukacita dan kebahagiaan yang tak dipengaruhi kesulitan hidup. Wajah
mereka senantiasa memancarkan kedamaian, penuh senyuman dan tawa.
Banyak orang mengidamkan dan mengejar hidup yang demikian.
Namun perhatikanlah hidup Yeremia, seorang yang dipilih, dikasihi,
dan dekat dengan Tuhan sejak dalam kandungan (1:5). Bukan senyum dan
tawa yang menghias hidupnya. Yeremia sadar, bahwa Allah yang
memanggilnya adalah Bapa yang sedang murka dan berduka karena
kejahatan anak-anak-Nya. Hidup karib dengan Allah justru membuat
Yeremia tak mampu menekan rasa frustrasi dan air mata; ia turut
merasakan kehancuran hati Allah di dalam jiwanya (6:11). Seperti
Yesus, hatinya teriris oleh kasih yang turut merasakan luka-luka
jiwa orang-orang di sekitarnya, mereka yang penuh borok kejahatan
dan menantikan kebinasaan (ayat 3). Ia memohon pengampunan bagi
bangsanya sambil berkabung (ayat 20-22), sementara mereka yang
mengaku sebagai umat Allah tidur pulas dalam "damai sejahtera Tuhan"
yang palsu (ayat 11).
Tuhan memanggil kita bukan hanya untuk menikmati sukacita hidup
dalam hadirat-Nya, melainkan juga untuk memulihkan luka bersama-Nya.
Adakah kita sebagai pribadi dan sebagai Gereja, ikut merasakan hati
Tuhan ketika melihat berbagai masalah di sekitar kita? Betapa kita
terlalu nyaman dalam sukacita palsu yang tak peduli. Mengabaikan
hati Tuhan yang masih berduka dan merindu. Berdoalah demi jeritan
hati bangsa ini, hampirilah saudara-saudara kita yang membutuhkan
dalam kerinduan hati Tuhan. --ZDK
DEKAT DENGAN TUHAN BERARTI BERSUKACITA DENGAN APA YANG MENYUKAKAN HATI-NYA,
BERDUKACITA DENGAN APA YANG MENGHANCURKAN HATI-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-08-16
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/08/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/08/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+8:18-22
Yeremia 8:18-22
18 Tidak tersembuhkan kedukaan yang menimpa diriku, hatiku sakit
pedih.
19 Dengar! seruan puteri bangsaku minta tolong dari negeri yang
jauh: "Tidak adakah TUHAN di Sion? Tidak adakah Rajanya di
dalamnya?" --Mengapakah mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan
patung-patung mereka, dengan dewa-dewa asing yang sia-sia? --
20 Sudah lewat musim menuai, sudah berakhir musim kemarau, tetapi
kita belum diselamatkan juga!
21 Karena luka puteri bangsaku hatiku luka; aku berkabung,
kedahsyatan telah menyergap aku.
22 Tidak adakah balsam di Gilead? Tidak adakah tabib di sana?
Mengapakah belum datang juga kesembuhan luka puteri bangsaku?
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+35-37
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+35-37
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 16 Agustus 2012
Bacaan : Yeremia 8:18-22
Setahun: Yeremia 35-37
Nats: Karena luka puteri bangsaku hatiku luka .... (Yeremia 8:21)
Judul:
MERATAP BERSAMA TUHAN
Orang yang dekat dengan Tuhan sering dianggap pasti memiliki
sukacita dan kebahagiaan yang tak dipengaruhi kesulitan hidup. Wajah
mereka senantiasa memancarkan kedamaian, penuh senyuman dan tawa.
Banyak orang mengidamkan dan mengejar hidup yang demikian.
Namun perhatikanlah hidup Yeremia, seorang yang dipilih, dikasihi,
dan dekat dengan Tuhan sejak dalam kandungan (1:5). Bukan senyum dan
tawa yang menghias hidupnya. Yeremia sadar, bahwa Allah yang
memanggilnya adalah Bapa yang sedang murka dan berduka karena
kejahatan anak-anak-Nya. Hidup karib dengan Allah justru membuat
Yeremia tak mampu menekan rasa frustrasi dan air mata; ia turut
merasakan kehancuran hati Allah di dalam jiwanya (6:11). Seperti
Yesus, hatinya teriris oleh kasih yang turut merasakan luka-luka
jiwa orang-orang di sekitarnya, mereka yang penuh borok kejahatan
dan menantikan kebinasaan (ayat 3). Ia memohon pengampunan bagi
bangsanya sambil berkabung (ayat 20-22), sementara mereka yang
mengaku sebagai umat Allah tidur pulas dalam "damai sejahtera Tuhan"
yang palsu (ayat 11).
Tuhan memanggil kita bukan hanya untuk menikmati sukacita hidup
dalam hadirat-Nya, melainkan juga untuk memulihkan luka bersama-Nya.
Adakah kita sebagai pribadi dan sebagai Gereja, ikut merasakan hati
Tuhan ketika melihat berbagai masalah di sekitar kita? Betapa kita
terlalu nyaman dalam sukacita palsu yang tak peduli. Mengabaikan
hati Tuhan yang masih berduka dan merindu. Berdoalah demi jeritan
hati bangsa ini, hampirilah saudara-saudara kita yang membutuhkan
dalam kerinduan hati Tuhan. --ZDK
DEKAT DENGAN TUHAN BERARTI BERSUKACITA DENGAN APA YANG MENYUKAKAN HATI-NYA,
BERDUKACITA DENGAN APA YANG MENGHANCURKAN HATI-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-08-16
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/08/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/08/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+8:18-22
Yeremia 8:18-22
18 Tidak tersembuhkan kedukaan yang menimpa diriku, hatiku sakit
pedih.
19 Dengar! seruan puteri bangsaku minta tolong dari negeri yang
jauh: "Tidak adakah TUHAN di Sion? Tidak adakah Rajanya di
dalamnya?" --Mengapakah mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan
patung-patung mereka, dengan dewa-dewa asing yang sia-sia? --
20 Sudah lewat musim menuai, sudah berakhir musim kemarau, tetapi
kita belum diselamatkan juga!
21 Karena luka puteri bangsaku hatiku luka; aku berkabung,
kedahsyatan telah menyergap aku.
22 Tidak adakah balsam di Gilead? Tidak adakah tabib di sana?
Mengapakah belum datang juga kesembuhan luka puteri bangsaku?
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+35-37
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+35-37
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
[40-Hari-2012][37] "Berilah dan Kamu akan Diberi"
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- RABU, 15 AGUSTUS 2012
"Berilah dan Kamu akan Diberi"
Perkataan Penting dalam Lukas 6:38
Rasul Paulus menyelesaikan pelayanannya dalam berbagai cara. Kita membaca bahwa terkadang Paulus membuat tenda untuk mendapatkan uang. Di lain waktu, orang-orang percaya menyediakan kebutuhannya agar dia "dengan sepenuhnya dapat memberitakan Firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias" (Kisah Para Rasul 18:5).
Dalam Filipi 4:10-19, kita membaca mengenai sikap Rasul Paulus. Kita tahu bahwa ia telah belajar untuk merasa cukup dalam segala keadaan yang ia hadapi. Ia tahu bagaimana hidup dengan cara yang sederhana dan bagaimana hidup dalam kelimpahan. Ketika Paulus menerima pemberian yang dapat memudahkannya memfokuskan diri pada pemberitaan Injil dan pengajaran, ia tidak berusaha untuk mendapatkan pemberian itu, tetapi berusaha mendapatkan penghargaan yang akan diterima orang lain dari Tuhan karena pemberian mereka. Bahkan, Paulus menggambarkan beberapa pemberian sebagai "wewangian yang harum, kurban syukur yang diterima, dan menyenangkan hati Tuhan". Paulus menguatkan para pemberi dengan berkata, "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."
Pelayanan untuk saudara Muslim di seluruh dunia membutuhkan biaya. Media pelayanan internasional melalui radio, internet, video, sastra, dan TV satelit membutuhkan pembiayaan yang serius. Beberapa dari pelayanan ini sedang memberitakan Injil kepada banyak saudara Muslim. Sering kali pelayanan ini menerima e-mail, pesan singkat, dan telepon dari puluhan ribu pemohon yang baru pertama kali, dan juga orang-orang yang ingin dimuridkan setiap bulannya.
Berbagai usaha misi tradisional "terjun langsung ke lokasi" pada tingkat lokal, juga masih menghasilkan buah di seluruh dunia. Dalam banyak konteks pelayanan untuk saudara Muslim, orang-orang percaya sering kali melakukan pekerjaan sekuler, agar mendapatkan akses ke negara-negara yang tertutup terhadap Injil. Sering kali, orang-orang percaya ini mengisi peran penting dalam masyarakat melalui pekerjaan mereka. Kadang pekerjaan mereka dibayar dengan baik, kadang tidak. Jadi, mereka tetap membutuhkan pendapatan ekstra.
Terlepas dari prasangka yang kadang dibuat oleh saudara Muslim, pelayanan Kristen tidak pernah mengambil kebijakan "membayar orang supaya bertobat". Upaya untuk menanam komunitas baru orang percaya di dunia Muslim, kebanyakan didasarkan pada "Teladan Tiga Pribadi". Teladan ini mendorong setiap komunitas orang percaya yang baru berdiri untuk:
1. Mandiri dalam Kepengurusan: memiliki kepemimpinan sendiri dari orang-orang setempat.
2. Mandiri dalam Dukungan: secara finansial, mampu menopang dirinya sendiri dan pelayanannya melalui sumber daya yang dimiliki.
3. Mandiri dalam Perkembangan: mampu mengembangkan diri dengan melahirkan berbagai komunitas iman yang baru.
Terkadang kondisi penganiayaan, kesulitan ekonomi, dan bencana alam menyebabkan "Teladan Tiga Pribadi" gagal dijalankan. Sangatlah wajar bagi orang Kristen untuk mengungkapkan rasa solidaritas dengan saudara-saudara seiman (2 Korintus 8:1-21).
Pokok-Pokok Doa:
1. "Doa 40 hari" mengajak setiap pesertanya untuk memberi dukungan kepada pelayanan saudara Muslim. Marilah kita semua "mencari dahulu kehendak Allah" dengan keuangan yang Tuhan percayakan pada kita. Anda dapat meluangkan waktu untuk mencari kehendak Allah tentang bagaimana sebaiknya Anda memberi.
2. Berdoalah agar terjadi peningkatan pemberian bagi pelayanan kepada saudara Muslim di seluruh dunia.
3. Berdoalah untuk aspek-aspek lain dari pelayanan kepada saudara Muslim yang disebutkan dalam artikel ini dengan menggunakan ayat di atas.
Kontak: < doa(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Arsip: < http://www.sabda.org/publikasi/40hari >
(c) 2012 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
"Berilah dan Kamu akan Diberi"
Perkataan Penting dalam Lukas 6:38
Rasul Paulus menyelesaikan pelayanannya dalam berbagai cara. Kita membaca bahwa terkadang Paulus membuat tenda untuk mendapatkan uang. Di lain waktu, orang-orang percaya menyediakan kebutuhannya agar dia "dengan sepenuhnya dapat memberitakan Firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias" (Kisah Para Rasul 18:5).
Dalam Filipi 4:10-19, kita membaca mengenai sikap Rasul Paulus. Kita tahu bahwa ia telah belajar untuk merasa cukup dalam segala keadaan yang ia hadapi. Ia tahu bagaimana hidup dengan cara yang sederhana dan bagaimana hidup dalam kelimpahan. Ketika Paulus menerima pemberian yang dapat memudahkannya memfokuskan diri pada pemberitaan Injil dan pengajaran, ia tidak berusaha untuk mendapatkan pemberian itu, tetapi berusaha mendapatkan penghargaan yang akan diterima orang lain dari Tuhan karena pemberian mereka. Bahkan, Paulus menggambarkan beberapa pemberian sebagai "wewangian yang harum, kurban syukur yang diterima, dan menyenangkan hati Tuhan". Paulus menguatkan para pemberi dengan berkata, "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."
Pelayanan untuk saudara Muslim di seluruh dunia membutuhkan biaya. Media pelayanan internasional melalui radio, internet, video, sastra, dan TV satelit membutuhkan pembiayaan yang serius. Beberapa dari pelayanan ini sedang memberitakan Injil kepada banyak saudara Muslim. Sering kali pelayanan ini menerima e-mail, pesan singkat, dan telepon dari puluhan ribu pemohon yang baru pertama kali, dan juga orang-orang yang ingin dimuridkan setiap bulannya.
Berbagai usaha misi tradisional "terjun langsung ke lokasi" pada tingkat lokal, juga masih menghasilkan buah di seluruh dunia. Dalam banyak konteks pelayanan untuk saudara Muslim, orang-orang percaya sering kali melakukan pekerjaan sekuler, agar mendapatkan akses ke negara-negara yang tertutup terhadap Injil. Sering kali, orang-orang percaya ini mengisi peran penting dalam masyarakat melalui pekerjaan mereka. Kadang pekerjaan mereka dibayar dengan baik, kadang tidak. Jadi, mereka tetap membutuhkan pendapatan ekstra.
Terlepas dari prasangka yang kadang dibuat oleh saudara Muslim, pelayanan Kristen tidak pernah mengambil kebijakan "membayar orang supaya bertobat". Upaya untuk menanam komunitas baru orang percaya di dunia Muslim, kebanyakan didasarkan pada "Teladan Tiga Pribadi". Teladan ini mendorong setiap komunitas orang percaya yang baru berdiri untuk:
1. Mandiri dalam Kepengurusan: memiliki kepemimpinan sendiri dari orang-orang setempat.
2. Mandiri dalam Dukungan: secara finansial, mampu menopang dirinya sendiri dan pelayanannya melalui sumber daya yang dimiliki.
3. Mandiri dalam Perkembangan: mampu mengembangkan diri dengan melahirkan berbagai komunitas iman yang baru.
Terkadang kondisi penganiayaan, kesulitan ekonomi, dan bencana alam menyebabkan "Teladan Tiga Pribadi" gagal dijalankan. Sangatlah wajar bagi orang Kristen untuk mengungkapkan rasa solidaritas dengan saudara-saudara seiman (2 Korintus 8:1-21).
Pokok-Pokok Doa:
1. "Doa 40 hari" mengajak setiap pesertanya untuk memberi dukungan kepada pelayanan saudara Muslim. Marilah kita semua "mencari dahulu kehendak Allah" dengan keuangan yang Tuhan percayakan pada kita. Anda dapat meluangkan waktu untuk mencari kehendak Allah tentang bagaimana sebaiknya Anda memberi.
2. Berdoalah agar terjadi peningkatan pemberian bagi pelayanan kepada saudara Muslim di seluruh dunia.
3. Berdoalah untuk aspek-aspek lain dari pelayanan kepada saudara Muslim yang disebutkan dalam artikel ini dengan menggunakan ayat di atas.
Kontak: < doa(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Arsip: < http://www.sabda.org/publikasi/40hari >
(c) 2012 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
Tuesday, August 14, 2012
[i-kan-kisah] [KISAH] Edisi 289 -- Lengan yang Patah
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
KISAH -- Lengan yang Patah
Edisi 289, 15 Agustus 2012
Shalom,
Bagi seseorang yang hatinya melekat pada Kristus, selalu ada pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan, meskipun secara fisik orang tersebut sedang merasakan lemah dan sakit. Kondisi seperti inilah yang dialami oleh seorang gadis kecil. Meskipun ia mengalami patah pada lengannya dan harus berhadapan dengan meja operasi, namun ia tetap bersukacita terhadap musibah yang ia alami. Kiranya kesaksian ini dapat menguatkan Anda sekalian. Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi KISAH,
Yonathan Sigit
< sigit(at)in-christ.net >
< http://kesaksian.sabda.org/ >
LENGAN YANG PATAH
Anak perempuan kami yang berumur 7 tahun mengalami kecelakaan di sekolah, yang mengakibatkan sebuah tulang lengannya patah. Kami membawanya ke rumah sakit dan ia merasa amat sakit. Ketika tiba di ruang darurat, dokter segera menyiapkan segala sesuatu untuk menyambung tulang yang patah itu. Pada saat yang bersamaan, sebelum dokter melakukan operasi, seorang siswa sekolah lanjutan dibawa masuk ke ruang darurat karena tulang lengan yang patah ketika sedang bermain sepak bola. Dokter memeriksa lengan anak itu dan berkata kepada kami bahwa keadaannya lebih parah, maka ia harus ditolong lebih dahulu. Pertolongan bagi anak kami akan dilakukan setelah itu.
Kami kembali ke ruang tunggu untuk menanti giliran anak kami. Dari luar, kami mendengar anak yang sedang ditolong itu menjerit kesakitan, sementara dokter mengerjakan tulang yang patah. Mendengar suara jeritan itu, kami menjadi takut bahwa anak kami akan terpengaruh. Namun di luar dugaan, anak kami memandang kepada kami dan berkata: "Anak itu belum belajar untuk memuji Tuhan. Saya berterima kasih untuk lengan saya yang patah ini dan saya percaya bahwa Allah akan menjaga sehingga saya tidak merasa sakit." Anak kami telah mendengar rekaman audio tentang pengucapan syukur yang diberikan seseorang kepada kami, dan kami belajar mengucap syukur kepada Allah untuk segala hal, yang kecil sekalipun, yang terjadi dalam keluarga kami. Namun, tidak pernah terpikir bahwa anak kami sangat mengerti arti mengucap syukur dan memuji Allah untuk segala perkara. Meskipun saya khawatir pengalaman yang luar biasa ini dapat menggoyahkan imannya, akan tetapi sekalipun pemuda yang sedang ditolong itu menjerit kesakitan, saya dapat menyaksikan ada ketenangan dan kepercayaan akan Allah dalam wajah anak kami.
Ketika tiba giliran kami memasuki ruang dokter, dokter menerangkan kepada anak kami bahwa apa yang akan dikerjakan olehnya itu akan mengakibatkan rasa sakit, namun hal itu penting untuk menyembuhkan lengannya. "Tidak, hal itu tidak akan menyakiti," demikian kata anak kami kepada dokter. "Saya mengucapkan syukur kepada Allah dan percaya bahwa Ia akan menjaga dan menolong saya, sehingga saya tidak akan merasa sakit." Dokter kemudian tersenyum simpatik kepadanya, dan kemudian ia memandang kepada kami serta berkata: "Saya menyesal sekali bahwa justru sayalah orang yang telah menyakiti imannya."
Lalu dokter segera mengerjakan tugasnya untuk menyambung tulang lengan anak kami yang patah. Anak itu tenang sekali dan dapat tersenyum. Dokter itu berkali-kali memandang anak kami, kemudian kepada kami; seperti ia tidak dapat mengerti hal itu. Berulang-ulang ia berhenti dan bertanya: "Apakah Anda merasa sakit?" "Tidak, dokter, sama sekali tidak sakit," anak kami menjawab dengan tenang. Ketika dokter selesai mengoperasi lengan anak kami, ia berkata, "Selama saya praktik, belum pernah saya menyaksikan hal seperti ini."
Sebelumnya, anak kami selalu tidak tenang apabila mengalami sakit. Inilah pertama kalinya, ia memberi respons secara luar biasa. Kami dapat menyaksikan bahwa Allah telah mengerjakan salah satu dari mukjizat-Nya yang indah untuk anak perempuan kami. Ia tidak akan bebas dari perasaan sakit, tetapi ia akan selalu ingat bahwa Allah menghargai imannya apabila ia memuji Dia.
Allah tidak berjanji untuk selalu menjauhkan kita dari rasa sakit, tetapi Ia berjanji untuk menghargai iman kita. Kalau anak-anak kecil dipimpin ke dalam pengajaran tentang memuji Allah, iman mereka yang sederhana itu akan bekerja dan menggenggam kuasa Allah yang besar. Kalau Anda sendiri menemukan bahwa iman Anda lemah, saya sarankan kepada Anda untuk belajar hal iman itu dari anak-anak kecil. Ajar mereka tentang apa yang Alkitab katakan tentang memuji Allah dalam segala hal. Lihatlah bagaimana mereka dapat melepaskan dan memakai iman mereka. Iman mereka itu akan menguatkan iman Anda, dan bersama-sama, Anda dapat melihat apa saja yang Allah dapat perbuat.
Diambil dan disunting dari:
Judul asli buku: Answer To Praise
Judul buku terjemahan: Jawaban Atas Pengucapan Syukur
Penulis: Merlin R. Carothers
Penerjemah: Pdt. Nehemiah Mimery
Penerbit: Mimery Press, 1979
Halaman: 26 -- 28
POKOK DOA
1. Mengucap syukur untuk sukacita dan iman yang besar dari anak ini, sehingga dia dapat menguasai rasa takut dan rasa sakit pada waktu menjalani operasi.
2. Berdoa agar lebih banyak lagi orang Kristen yang memiliki iman sebesar anak ini, sehingga segala ketakutan dan kekhawatiran bukan lagi menjadi penghalang dalam mengikut Tuhan.
3. Berdoa supaya implementasi iman dari anak ini dapat memberkati banyak orang, dan Kerajaan Tuhan dapat tersiar hingga ke ujung bumi.
"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh." (Yohanes 15:11) < http://alkitab.sabda.org/?Yoh+15:11 >
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Yonathan Sigit
Tim editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
KISAH -- Lengan yang Patah
Edisi 289, 15 Agustus 2012
Shalom,
Bagi seseorang yang hatinya melekat pada Kristus, selalu ada pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan, meskipun secara fisik orang tersebut sedang merasakan lemah dan sakit. Kondisi seperti inilah yang dialami oleh seorang gadis kecil. Meskipun ia mengalami patah pada lengannya dan harus berhadapan dengan meja operasi, namun ia tetap bersukacita terhadap musibah yang ia alami. Kiranya kesaksian ini dapat menguatkan Anda sekalian. Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi KISAH,
Yonathan Sigit
< sigit(at)in-christ.net >
< http://kesaksian.sabda.org/ >
LENGAN YANG PATAH
Anak perempuan kami yang berumur 7 tahun mengalami kecelakaan di sekolah, yang mengakibatkan sebuah tulang lengannya patah. Kami membawanya ke rumah sakit dan ia merasa amat sakit. Ketika tiba di ruang darurat, dokter segera menyiapkan segala sesuatu untuk menyambung tulang yang patah itu. Pada saat yang bersamaan, sebelum dokter melakukan operasi, seorang siswa sekolah lanjutan dibawa masuk ke ruang darurat karena tulang lengan yang patah ketika sedang bermain sepak bola. Dokter memeriksa lengan anak itu dan berkata kepada kami bahwa keadaannya lebih parah, maka ia harus ditolong lebih dahulu. Pertolongan bagi anak kami akan dilakukan setelah itu.
Kami kembali ke ruang tunggu untuk menanti giliran anak kami. Dari luar, kami mendengar anak yang sedang ditolong itu menjerit kesakitan, sementara dokter mengerjakan tulang yang patah. Mendengar suara jeritan itu, kami menjadi takut bahwa anak kami akan terpengaruh. Namun di luar dugaan, anak kami memandang kepada kami dan berkata: "Anak itu belum belajar untuk memuji Tuhan. Saya berterima kasih untuk lengan saya yang patah ini dan saya percaya bahwa Allah akan menjaga sehingga saya tidak merasa sakit." Anak kami telah mendengar rekaman audio tentang pengucapan syukur yang diberikan seseorang kepada kami, dan kami belajar mengucap syukur kepada Allah untuk segala hal, yang kecil sekalipun, yang terjadi dalam keluarga kami. Namun, tidak pernah terpikir bahwa anak kami sangat mengerti arti mengucap syukur dan memuji Allah untuk segala perkara. Meskipun saya khawatir pengalaman yang luar biasa ini dapat menggoyahkan imannya, akan tetapi sekalipun pemuda yang sedang ditolong itu menjerit kesakitan, saya dapat menyaksikan ada ketenangan dan kepercayaan akan Allah dalam wajah anak kami.
Ketika tiba giliran kami memasuki ruang dokter, dokter menerangkan kepada anak kami bahwa apa yang akan dikerjakan olehnya itu akan mengakibatkan rasa sakit, namun hal itu penting untuk menyembuhkan lengannya. "Tidak, hal itu tidak akan menyakiti," demikian kata anak kami kepada dokter. "Saya mengucapkan syukur kepada Allah dan percaya bahwa Ia akan menjaga dan menolong saya, sehingga saya tidak akan merasa sakit." Dokter kemudian tersenyum simpatik kepadanya, dan kemudian ia memandang kepada kami serta berkata: "Saya menyesal sekali bahwa justru sayalah orang yang telah menyakiti imannya."
Lalu dokter segera mengerjakan tugasnya untuk menyambung tulang lengan anak kami yang patah. Anak itu tenang sekali dan dapat tersenyum. Dokter itu berkali-kali memandang anak kami, kemudian kepada kami; seperti ia tidak dapat mengerti hal itu. Berulang-ulang ia berhenti dan bertanya: "Apakah Anda merasa sakit?" "Tidak, dokter, sama sekali tidak sakit," anak kami menjawab dengan tenang. Ketika dokter selesai mengoperasi lengan anak kami, ia berkata, "Selama saya praktik, belum pernah saya menyaksikan hal seperti ini."
Sebelumnya, anak kami selalu tidak tenang apabila mengalami sakit. Inilah pertama kalinya, ia memberi respons secara luar biasa. Kami dapat menyaksikan bahwa Allah telah mengerjakan salah satu dari mukjizat-Nya yang indah untuk anak perempuan kami. Ia tidak akan bebas dari perasaan sakit, tetapi ia akan selalu ingat bahwa Allah menghargai imannya apabila ia memuji Dia.
Allah tidak berjanji untuk selalu menjauhkan kita dari rasa sakit, tetapi Ia berjanji untuk menghargai iman kita. Kalau anak-anak kecil dipimpin ke dalam pengajaran tentang memuji Allah, iman mereka yang sederhana itu akan bekerja dan menggenggam kuasa Allah yang besar. Kalau Anda sendiri menemukan bahwa iman Anda lemah, saya sarankan kepada Anda untuk belajar hal iman itu dari anak-anak kecil. Ajar mereka tentang apa yang Alkitab katakan tentang memuji Allah dalam segala hal. Lihatlah bagaimana mereka dapat melepaskan dan memakai iman mereka. Iman mereka itu akan menguatkan iman Anda, dan bersama-sama, Anda dapat melihat apa saja yang Allah dapat perbuat.
Diambil dan disunting dari:
Judul asli buku: Answer To Praise
Judul buku terjemahan: Jawaban Atas Pengucapan Syukur
Penulis: Merlin R. Carothers
Penerjemah: Pdt. Nehemiah Mimery
Penerbit: Mimery Press, 1979
Halaman: 26 -- 28
POKOK DOA
1. Mengucap syukur untuk sukacita dan iman yang besar dari anak ini, sehingga dia dapat menguasai rasa takut dan rasa sakit pada waktu menjalani operasi.
2. Berdoa agar lebih banyak lagi orang Kristen yang memiliki iman sebesar anak ini, sehingga segala ketakutan dan kekhawatiran bukan lagi menjadi penghalang dalam mengikut Tuhan.
3. Berdoa supaya implementasi iman dari anak ini dapat memberkati banyak orang, dan Kerajaan Tuhan dapat tersiar hingga ke ujung bumi.
"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh." (Yohanes 15:11) < http://alkitab.sabda.org/?Yoh+15:11 >
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Yonathan Sigit
Tim editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
[i-kan-humor] [e-Humor] 2088 Agustus/2012
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Humor
2088, Agustus 2012
Shalom,
Pada bulan September 2012, warga DKI Jakarta akan melakukan pemilihan calon gubernur Jakarta. Kita pasti berharap warga ibukota mendapatkan gubernur yang menyejahterakan rakyatnya. Berbicara tentang pemilihan umum, redaksi mendapat kiriman humor dari pelanggan mengenai tip-tip saat mencoblos calon pemimpin. Tip-tip yang diberikan memang sederhana, tapi pasti akan membuat kita tertawa terpingkal-pingkal. Selamat tertawa!
Tuhan memberkati.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Tatik Wahyuningsih
< tatik(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2088. TIP-TIP PENTING SAAT MENCOBLOS
1. Tunjukkan kartu pemilih Anda pada petugas TPS, jangan kartu kredit, Anda bukan sedang di mal. Jangan juga kartu SIM, KTP, Kartu Keluarga, apalagi kartu remi.
2. Coblos foto pemimpin pilihan Anda, jangan cari foto diri sendiri, pasti tidak akan ketemu.
3. Jangan membawa telepon kabel ke dalam bilik suara. Nanti dikira wartel.
4. Masukan kartu suara ke kotak suara, jangan dibawa pulang, baik kartu suara maupun kotak suara.
5. Untuk memilih, Anda wajib datang ke TPS. Mengirim sms ke 9800 tidaklah berlaku di sini. Ingat ini pemilu, bukan ajang pencarian bakat.
6. Setelah selesai, celupkan jari kelingking Anda, bukan jari orang tua, pacar, apalagi jari petugas TPS.
7. Sebaiknya menetapkan pilihan sebelum ke TPS. Jika sudah di bilik suara, jangan bimbang apalagi galau. Biasanya hanya ada 2 -- 3 bilik suara yang dipakai untuk ratusan orang, orang Jakarta sudah macet setiap hari, pasti tidak berharap terjadi kemacetan juga saat hendak memilih.
8. Jangan mencoret-coret kertas suara dengan kata-kata seperti 'Yes', 'Oye' atau kata-kata apa pun. Ingat itu kertas suara bukan surat cinta. Yang Anda pilih tidak akan membaca apa pun yang Anda tulis di sana. Jangan juga tambahkan coretan kumis, kacamata, berewok pada foto calon pemimpin walau mereka akan kelihatan lebih keren dengan itu.
9. Gunakan paku yang tersedia untuk melubangi pilihan Anda. Jangan gunakan jarum jahit atau jarum pentol untuk melobanginya karena terlalu kecil akan sulit terlihat.
10. Lipat kertas suara sesuai urutannya. Jangan melipatnya menjadi pesawat atau perahu, itu kertas suara bukan origami. Jangan membawa pulang kertas suara untuk membungkus cabai.
[Sumber disunting dari kiriman: Septi Sawandi P.]
"Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang." (Keluaran 18:21) < http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+18:21 >
Kontak: < humor(at)sabda.org >
Redaksi: Tatik Wahyuningsih dan Amy Grace Y.
Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/humor >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
e-Humor
2088, Agustus 2012
Shalom,
Pada bulan September 2012, warga DKI Jakarta akan melakukan pemilihan calon gubernur Jakarta. Kita pasti berharap warga ibukota mendapatkan gubernur yang menyejahterakan rakyatnya. Berbicara tentang pemilihan umum, redaksi mendapat kiriman humor dari pelanggan mengenai tip-tip saat mencoblos calon pemimpin. Tip-tip yang diberikan memang sederhana, tapi pasti akan membuat kita tertawa terpingkal-pingkal. Selamat tertawa!
Tuhan memberkati.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Tatik Wahyuningsih
< tatik(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2088. TIP-TIP PENTING SAAT MENCOBLOS
1. Tunjukkan kartu pemilih Anda pada petugas TPS, jangan kartu kredit, Anda bukan sedang di mal. Jangan juga kartu SIM, KTP, Kartu Keluarga, apalagi kartu remi.
2. Coblos foto pemimpin pilihan Anda, jangan cari foto diri sendiri, pasti tidak akan ketemu.
3. Jangan membawa telepon kabel ke dalam bilik suara. Nanti dikira wartel.
4. Masukan kartu suara ke kotak suara, jangan dibawa pulang, baik kartu suara maupun kotak suara.
5. Untuk memilih, Anda wajib datang ke TPS. Mengirim sms ke 9800 tidaklah berlaku di sini. Ingat ini pemilu, bukan ajang pencarian bakat.
6. Setelah selesai, celupkan jari kelingking Anda, bukan jari orang tua, pacar, apalagi jari petugas TPS.
7. Sebaiknya menetapkan pilihan sebelum ke TPS. Jika sudah di bilik suara, jangan bimbang apalagi galau. Biasanya hanya ada 2 -- 3 bilik suara yang dipakai untuk ratusan orang, orang Jakarta sudah macet setiap hari, pasti tidak berharap terjadi kemacetan juga saat hendak memilih.
8. Jangan mencoret-coret kertas suara dengan kata-kata seperti 'Yes', 'Oye' atau kata-kata apa pun. Ingat itu kertas suara bukan surat cinta. Yang Anda pilih tidak akan membaca apa pun yang Anda tulis di sana. Jangan juga tambahkan coretan kumis, kacamata, berewok pada foto calon pemimpin walau mereka akan kelihatan lebih keren dengan itu.
9. Gunakan paku yang tersedia untuk melubangi pilihan Anda. Jangan gunakan jarum jahit atau jarum pentol untuk melobanginya karena terlalu kecil akan sulit terlihat.
10. Lipat kertas suara sesuai urutannya. Jangan melipatnya menjadi pesawat atau perahu, itu kertas suara bukan origami. Jangan membawa pulang kertas suara untuk membungkus cabai.
[Sumber disunting dari kiriman: Septi Sawandi P.]
"Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang." (Keluaran 18:21) < http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+18:21 >
Kontak: < humor(at)sabda.org >
Redaksi: Tatik Wahyuningsih dan Amy Grace Y.
Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/humor >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org >
[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Edisi 598/Agustus 2012 -- Mengajarkan Kemerdekaan Rohani kepada Anak (III)
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-BinaAnak -- Mengajarkan Kemerdekaan Rohani kepada Anak (III)
598/Agustus/III/2012
DAFTAR ISI
TIP: KEBENARAN YANG MEMERDEKAKAN
STOP PRESS: LOWONGAN SABDA 2012 -- IT FOR GOD
Shalom,
Anak-anak sekolah minggu sering kali memunyai pertanyaan-pertanyaan kritis yang diajukan ke guru sekolah minggu. Masih ingatkah Anda, pertanyaan-pertanyaan sulit yang mereka tanyakan? Mungkin salah satunya pertanyaan yang mereka ajukan adalah apakah hidup merdeka di dalam Tuhan itu? Anda bisa menggunakan ilustrasi kisah "Anak yang Hilang" dan pengalaman hidup sehari-hari, untuk mempermudah dalam menjelaskan "hidup merdeka di dalam Tuhan" kepada anak-anak SM. Dapatkan konsepnya melalui sajian e-BinaAnak kali ini dan simak informasi terbaru dari pelayanan kami. Tuhan Yesus memberkati.
Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi Titik Lestari
< http://pepak.sabda.org/ >
TIP: KEBENARAN YANG MEMERDEKAKAN
Bulan Agustus merupakan bulan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, bulan di mana bangsa Indonesia merayakan kemerdekaannya dari kolonialisme, dari penjajahan, kemerdekaan untuk berdiri sendiri sebagai bangsa yang besar, dan yang terutama BEBAS. Karena itu, kata "merdeka" sering ditambahkan dengan kata "bebas", itu yang sering kita dengar "bebas merdeka".
Tidak hanya suatu bangsa yang menginginkan untuk merdeka, kita semuanya juga menginginkan kemerdekaan dan kebebasan. Teringat waktu kita masih kecil, serasa ingin cepat-cepat besar, hidup sendiri dan mandiri. Itu yang sering kita impikan. Tetapi, apakah sebenarnya kemerdekaan itu?
Kita tentu pernah mendengar tentang cerita "Anak yang Hilang". Cerita yang disampaikan oleh Yesus Kristus sendiri, yaitu ada seorang anak yang ingin "merdeka", seorang yang ingin hidup bebas, ingin hidup tidak lagi di rumah ayahnya. Ia pun meminta hak warisnya, dan kemudian memulai hidupnya yang bebas merdeka. Ia pergi jalan-jalan, pergi main-main, makan pesta pora, dan hidup bebas merdeka, berbuat menurut apa yang dikehendakinya. Hidup bebas merdeka, tidak ada yang memarahi serta melarang, dan hidup senang.
Sering kali, gambaran inilah yang kita sangka arti hidup "bebas merdeka" itu, hidup seperti anak yang hilang ini. Tetapi dari cerita ini, kita tahu bahwa bukan itu arti sebuah kemerdekaan; dari cerita ini, kita dapat melihat bahwa ternyata "bebas merdeka" yang sering kita pikirkan, hanyalah bentuk lain dari penjajahan -- bahwa anak ini sebenarnya hidup di bawah penjajahan dunia dan dosa.
Seseorang menggambarkan arti kemerdekaan itu sebagai "kemampuan untuk menjadi seperti yang sudah dimaksudkan di dalam hidup Anda". Dengan kata lain menjadi diri ANDA sendiri. Kalau boleh saya ubah definisi itu sedikit, arti kemerdekaan yang sebenarnya adalah "kemampuan untuk menjadi seperti yang sudah TUHAN maksudkan di dalam hidup Anda". Itulah arti kemerdekaan yang sesungguhnya -- hidup yang tidak lagi di bawah penjajahan dunia dan penjajahan dosa. Hidup yang tidak lagi bergantung kepada keduniawian, atau hidup yang tidak lagi bergantung kepada nafsu yang sia-sia. Hidup yang dimerdekakan oleh kasih Kristus.
Dalam 1 Yohanes 5:20, Rasul Yohanes berkata bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita. Jadi, Yesus datang juga untuk memberikan kepada kita pengertian. Apa yang dikatakan Yesus tentang pengertian untuk memperoleh kemerdekaan ini? Dalam Yohanes 8:30-32 dikatakan: "Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. Maka kataNya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya: 'Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.'"
Bahwa kita akan hidup merdeka jika kita mengetahui kebenaran Kristus. Hidup bebas "seperti yang sudah TUHAN maksudkan di dalam hidup kita" jika ditaruh dalam konteks yang lebih praktikal, maka dengan memiliki kemerdekaan Kristus, kita akan mengetahui kehendak Tuhan dalam hidup kita. Hidup kita tidak akan terasa sia-sia atau bosan. Hidup kita akan merdeka atas kekhawatiran, merdeka atas kesalahan dan malu karena kegagalan kita, dan merdeka atas banyak hal lainnya.
Merdeka atas kekhawatiran adalah hal yang sangat penting. Berapa banyak dari kita yang khawatir akan hidup ini (mungkin sekarang belum, tapi nanti kalau umur terus bertambah), khawatir akan sekolah, khawatir akan pekerjaan, khawatir akan uang, khawatir akan keluarga, dan kalau sudah lebih tua, khawatir tentang sakit, khawatir tentang kematian, dan kekhawatiran lainnya. Di dalam Kristus kita akan dimerdekakan atas itu semua.
Bagaimana kita dapat meraih kemerdekaan itu? Yesus berkata pada kita, untuk memperoleh kemerdekaan itu, maka:
1. Kita perlu percaya.
Dalam Yohanes 8:30 dikatakan, "Orang percaya kepada-Nya". "Percaya kepada-Nya" dalam terjemahan lain ditulis "Banyak orang menaruh iman mereka di dalam-Nya" (NIV). [Dalam Inggris kata yang digunakan adalah "on Him" dan "in Him"].
Hal pertama yang kita perhatikan adalah bahwa kita perlu percaya kepada Kristus. Tidak hanya percaya, tapi kepercayaan kepada Kristus "di atas", "di dalam", dan "di sekeliling"-Nya. Percayalah kepada Kristus sepenuhnya.
2. Hidup di dalam Firman dan menjadi murid.
Penting bagi kita untuk hidup dalam Firman dan menjadi murid. Bukan hidup kekristenan yang seperti asal ikut saja, tapi hidup yang benar-benar mau dilatih menjadi murid Kristus dengan ketaatan dan penuh komitmen.
3. Terimalah kebenaran.
Kita harus menerima kebenaran Kristus di dalam hidup kita dengan sepenuh hati. Tidak hanya menerima kebenaran yang "enak", tapi juga menerima kebenaran yang kadang kala menurut kita "tidak enak".
Dan seperti yang Yesus katakan, kita akan menerima kemerdekaan itu "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu".
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Replique Ministry Brisbande
Alamat URL: http://repliqueministry.org/brisbane/articles/merdeka
Judul asli artikel: Merdeka!
Penulis: Sucipto Prakoso
Tanggal akses: 26 Juni 2012
STOP PRESS: LOWONGAN SABDA 2012 -- IT FOR GOD
Apakah Anda orang Kristen yang terpanggil untuk memakai talenta Anda bagi kemuliaan Tuhan? Bergabunglah dengan SABDA sekarang juga! Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > adalah yayasan Kristen nonprofit, nonkomersial, dan interdenominasi, yang melayani dengan media komputer dan internet. Saat ini kami membutuhkan beberapa staf yang punya kemampuan dan punya beban pelayanan.
STAF IT
1. Programmer Komputer
a. Menguasai bahasa pemrograman komputer.
b. Memiliki kemampuan logika, matematika, dan testing/debugging.
2. Web Designer (Situs/CMS) & Web Designer (Grafis)
a. Menguasai (X)HTML/CSS/PHP/MySQL,dll. (WD Situs).
b. Menguasai tools grafis (WD Grafis).
c. Memiliki pengalaman dengan situs dinamis/interaktif dan CMS design.
3. Database Administrator/Designer
a. Menguasai MySQL/MS SQL/Oracle.
b. Berpengalaman dengan database: admin, design, atau programming maintenance dan bisa tools untuk data conversions/data entry.
4. IT/MIS (Sysop, Hacker, PM, SA, NetAdmin, HDWR)
a. Menguasai sistem jaringan teknologi informasi.
b. Memiliki pengalaman luas dengan sistem TI.
EDITOR & PENERJEMAH
a. S1 Bahasa Indonesia (editor).
b. DIII/S1 Sastra Inggris (penerjemah).
c. Memiliki kemampuan menulis dengan baik.
d. Memiliki pengalaman menerjemahkan atau menyunting naskah.
HUMAS/PUBLIC RELATIONS
a. DIII/S1 Komunikasi Massa (atau sejenis).
b. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
c. Memiliki pengalaman pelayanan dan berorganisasi.
Kualifikasi Umum:
1. Seorang Kristen yang mengasihi Tuhan dan punya hati untuk melayani Tuhan.
2. Memiliki semangat untuk terus-menerus belajar hal-hal baru.
Kirimkan lamaran dan CV Anda ke email:
YAYASAN LEMBAGA SABDA - HRD < cv@sabda.org >
Info lengkap: http://www.ylsa.org/lowongan
Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha
Tim editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
e-BinaAnak -- Mengajarkan Kemerdekaan Rohani kepada Anak (III)
598/Agustus/III/2012
DAFTAR ISI
TIP: KEBENARAN YANG MEMERDEKAKAN
STOP PRESS: LOWONGAN SABDA 2012 -- IT FOR GOD
Shalom,
Anak-anak sekolah minggu sering kali memunyai pertanyaan-pertanyaan kritis yang diajukan ke guru sekolah minggu. Masih ingatkah Anda, pertanyaan-pertanyaan sulit yang mereka tanyakan? Mungkin salah satunya pertanyaan yang mereka ajukan adalah apakah hidup merdeka di dalam Tuhan itu? Anda bisa menggunakan ilustrasi kisah "Anak yang Hilang" dan pengalaman hidup sehari-hari, untuk mempermudah dalam menjelaskan "hidup merdeka di dalam Tuhan" kepada anak-anak SM. Dapatkan konsepnya melalui sajian e-BinaAnak kali ini dan simak informasi terbaru dari pelayanan kami. Tuhan Yesus memberkati.
Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi Titik Lestari
< http://pepak.sabda.org/ >
TIP: KEBENARAN YANG MEMERDEKAKAN
Bulan Agustus merupakan bulan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, bulan di mana bangsa Indonesia merayakan kemerdekaannya dari kolonialisme, dari penjajahan, kemerdekaan untuk berdiri sendiri sebagai bangsa yang besar, dan yang terutama BEBAS. Karena itu, kata "merdeka" sering ditambahkan dengan kata "bebas", itu yang sering kita dengar "bebas merdeka".
Tidak hanya suatu bangsa yang menginginkan untuk merdeka, kita semuanya juga menginginkan kemerdekaan dan kebebasan. Teringat waktu kita masih kecil, serasa ingin cepat-cepat besar, hidup sendiri dan mandiri. Itu yang sering kita impikan. Tetapi, apakah sebenarnya kemerdekaan itu?
Kita tentu pernah mendengar tentang cerita "Anak yang Hilang". Cerita yang disampaikan oleh Yesus Kristus sendiri, yaitu ada seorang anak yang ingin "merdeka", seorang yang ingin hidup bebas, ingin hidup tidak lagi di rumah ayahnya. Ia pun meminta hak warisnya, dan kemudian memulai hidupnya yang bebas merdeka. Ia pergi jalan-jalan, pergi main-main, makan pesta pora, dan hidup bebas merdeka, berbuat menurut apa yang dikehendakinya. Hidup bebas merdeka, tidak ada yang memarahi serta melarang, dan hidup senang.
Sering kali, gambaran inilah yang kita sangka arti hidup "bebas merdeka" itu, hidup seperti anak yang hilang ini. Tetapi dari cerita ini, kita tahu bahwa bukan itu arti sebuah kemerdekaan; dari cerita ini, kita dapat melihat bahwa ternyata "bebas merdeka" yang sering kita pikirkan, hanyalah bentuk lain dari penjajahan -- bahwa anak ini sebenarnya hidup di bawah penjajahan dunia dan dosa.
Seseorang menggambarkan arti kemerdekaan itu sebagai "kemampuan untuk menjadi seperti yang sudah dimaksudkan di dalam hidup Anda". Dengan kata lain menjadi diri ANDA sendiri. Kalau boleh saya ubah definisi itu sedikit, arti kemerdekaan yang sebenarnya adalah "kemampuan untuk menjadi seperti yang sudah TUHAN maksudkan di dalam hidup Anda". Itulah arti kemerdekaan yang sesungguhnya -- hidup yang tidak lagi di bawah penjajahan dunia dan penjajahan dosa. Hidup yang tidak lagi bergantung kepada keduniawian, atau hidup yang tidak lagi bergantung kepada nafsu yang sia-sia. Hidup yang dimerdekakan oleh kasih Kristus.
Dalam 1 Yohanes 5:20, Rasul Yohanes berkata bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita. Jadi, Yesus datang juga untuk memberikan kepada kita pengertian. Apa yang dikatakan Yesus tentang pengertian untuk memperoleh kemerdekaan ini? Dalam Yohanes 8:30-32 dikatakan: "Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. Maka kataNya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya: 'Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.'"
Bahwa kita akan hidup merdeka jika kita mengetahui kebenaran Kristus. Hidup bebas "seperti yang sudah TUHAN maksudkan di dalam hidup kita" jika ditaruh dalam konteks yang lebih praktikal, maka dengan memiliki kemerdekaan Kristus, kita akan mengetahui kehendak Tuhan dalam hidup kita. Hidup kita tidak akan terasa sia-sia atau bosan. Hidup kita akan merdeka atas kekhawatiran, merdeka atas kesalahan dan malu karena kegagalan kita, dan merdeka atas banyak hal lainnya.
Merdeka atas kekhawatiran adalah hal yang sangat penting. Berapa banyak dari kita yang khawatir akan hidup ini (mungkin sekarang belum, tapi nanti kalau umur terus bertambah), khawatir akan sekolah, khawatir akan pekerjaan, khawatir akan uang, khawatir akan keluarga, dan kalau sudah lebih tua, khawatir tentang sakit, khawatir tentang kematian, dan kekhawatiran lainnya. Di dalam Kristus kita akan dimerdekakan atas itu semua.
Bagaimana kita dapat meraih kemerdekaan itu? Yesus berkata pada kita, untuk memperoleh kemerdekaan itu, maka:
1. Kita perlu percaya.
Dalam Yohanes 8:30 dikatakan, "Orang percaya kepada-Nya". "Percaya kepada-Nya" dalam terjemahan lain ditulis "Banyak orang menaruh iman mereka di dalam-Nya" (NIV). [Dalam Inggris kata yang digunakan adalah "on Him" dan "in Him"].
Hal pertama yang kita perhatikan adalah bahwa kita perlu percaya kepada Kristus. Tidak hanya percaya, tapi kepercayaan kepada Kristus "di atas", "di dalam", dan "di sekeliling"-Nya. Percayalah kepada Kristus sepenuhnya.
2. Hidup di dalam Firman dan menjadi murid.
Penting bagi kita untuk hidup dalam Firman dan menjadi murid. Bukan hidup kekristenan yang seperti asal ikut saja, tapi hidup yang benar-benar mau dilatih menjadi murid Kristus dengan ketaatan dan penuh komitmen.
3. Terimalah kebenaran.
Kita harus menerima kebenaran Kristus di dalam hidup kita dengan sepenuh hati. Tidak hanya menerima kebenaran yang "enak", tapi juga menerima kebenaran yang kadang kala menurut kita "tidak enak".
Dan seperti yang Yesus katakan, kita akan menerima kemerdekaan itu "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu".
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Replique Ministry Brisbande
Alamat URL: http://repliqueministry.org/brisbane/articles/merdeka
Judul asli artikel: Merdeka!
Penulis: Sucipto Prakoso
Tanggal akses: 26 Juni 2012
STOP PRESS: LOWONGAN SABDA 2012 -- IT FOR GOD
Apakah Anda orang Kristen yang terpanggil untuk memakai talenta Anda bagi kemuliaan Tuhan? Bergabunglah dengan SABDA sekarang juga! Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > adalah yayasan Kristen nonprofit, nonkomersial, dan interdenominasi, yang melayani dengan media komputer dan internet. Saat ini kami membutuhkan beberapa staf yang punya kemampuan dan punya beban pelayanan.
STAF IT
1. Programmer Komputer
a. Menguasai bahasa pemrograman komputer.
b. Memiliki kemampuan logika, matematika, dan testing/debugging.
2. Web Designer (Situs/CMS) & Web Designer (Grafis)
a. Menguasai (X)HTML/CSS/PHP/MySQL,dll. (WD Situs).
b. Menguasai tools grafis (WD Grafis).
c. Memiliki pengalaman dengan situs dinamis/interaktif dan CMS design.
3. Database Administrator/Designer
a. Menguasai MySQL/MS SQL/Oracle.
b. Berpengalaman dengan database: admin, design, atau programming maintenance dan bisa tools untuk data conversions/data entry.
4. IT/MIS (Sysop, Hacker, PM, SA, NetAdmin, HDWR)
a. Menguasai sistem jaringan teknologi informasi.
b. Memiliki pengalaman luas dengan sistem TI.
EDITOR & PENERJEMAH
a. S1 Bahasa Indonesia (editor).
b. DIII/S1 Sastra Inggris (penerjemah).
c. Memiliki kemampuan menulis dengan baik.
d. Memiliki pengalaman menerjemahkan atau menyunting naskah.
HUMAS/PUBLIC RELATIONS
a. DIII/S1 Komunikasi Massa (atau sejenis).
b. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
c. Memiliki pengalaman pelayanan dan berorganisasi.
Kualifikasi Umum:
1. Seorang Kristen yang mengasihi Tuhan dan punya hati untuk melayani Tuhan.
2. Memiliki semangat untuk terus-menerus belajar hal-hal baru.
Kirimkan lamaran dan CV Anda ke email:
YAYASAN LEMBAGA SABDA - HRD < cv@sabda.org >
Info lengkap: http://www.ylsa.org/lowongan
Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha
Tim editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
(e-RH) Agustus 15 -- MENAATI PEMERINTAHKU
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 15 Agustus 2012
Bacaan : Roma 13:1-7
Setahun: Yeremia 32-34
Nats: Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya,
sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan
pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. (Roma
13:1)
Judul:
MENAATI PEMERINTAHKU
Siap aturan yang dikeluarkan pemerintah selalu mengundang pro dan
kontra. Bukan hanya di negara kita, melainkan juga di negara-negara
lain, dan hal itu bahkan sudah terjadi sejak zaman Rasul Paulus.
Bagaimana seorang pengikut Kristus harus bersikap?
Bacaan kita hari ini mengingatkan dua hal penting. Pertama,
pemerintah ada karena perkenan Allah (ayat 1). Entah mereka baik
atau buruk, Tuhanlah yang mengizinkan mereka berkuasa. Kepada
Pilatus yang menyalibkan-Nya, Yesus berkata: "Engkau tidak mempunyai
kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan
kepadamu dari atas" (Yohanes 19:11). Kita tunduk pada pemerintah,
bukan berdasarkan baik tidaknya mereka, tetapi karena kita
menghormati Allah yang menetapkan mereka. Yang kedua, karena
pemerintah ditetapkan oleh Allah, maka otoritas tertinggi ada di
tangan Allah. Pemerintah yang memimpin menurut cara Allah akan
memimpin dengan adil (ayat 3). Jika perintah mereka berlawanan
dengan firman Tuhan, yang mutlak harus ditaati adalah Tuhan.
Beberapa contoh sikap dalam Alkitab: dua bidan di Mesir yang tidak
menaati Firaun; Daniel yang melanggar titah Raja Darius, Petrus dan
Yohanes yang menolak perintah mahkamah agama. Mereka tidak kasar
berontak, tetapi dengan jelas dan tegas menyampaikan kebenaran apa
pun risikonya.
Apakah selama ini perkataan dan perbuatan kita mencerminkan bahwa
kita menghormati dan menaati pemerintah kita? Ingatlah, kita menaati
mereka karena kita menghormati Tuhan. Apakah kita juga peka melihat
adanya kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai firman Tuhan?
Orang-orang kristiani perlu dengan kasih dan keberanian menunjukkan
bahwa kita lebih taat pada Tuhan daripada manusia. --LAN
HORMATI TUHAN DENGAN MENAATI PEMERINTAH
DAN MENGINGATKAN MEREKA KETIKA MENYIMPANG DARI ATURAN-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-08-15
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/08/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/08/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Roma+13:1-7
Roma 13:1-7
1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya,
sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan
pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan
Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman
atas dirinya.
3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada
pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa
takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu
akan beroleh pujian dari padanya.
4 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi
jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak
percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba
Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat
jahat.
5 Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena
kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.
6 Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka
yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.
7 Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak
kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang
berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak
menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima
hormat.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+32-34
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+32-34
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 15 Agustus 2012
Bacaan : Roma 13:1-7
Setahun: Yeremia 32-34
Nats: Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya,
sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan
pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. (Roma
13:1)
Judul:
MENAATI PEMERINTAHKU
Siap aturan yang dikeluarkan pemerintah selalu mengundang pro dan
kontra. Bukan hanya di negara kita, melainkan juga di negara-negara
lain, dan hal itu bahkan sudah terjadi sejak zaman Rasul Paulus.
Bagaimana seorang pengikut Kristus harus bersikap?
Bacaan kita hari ini mengingatkan dua hal penting. Pertama,
pemerintah ada karena perkenan Allah (ayat 1). Entah mereka baik
atau buruk, Tuhanlah yang mengizinkan mereka berkuasa. Kepada
Pilatus yang menyalibkan-Nya, Yesus berkata: "Engkau tidak mempunyai
kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan
kepadamu dari atas" (Yohanes 19:11). Kita tunduk pada pemerintah,
bukan berdasarkan baik tidaknya mereka, tetapi karena kita
menghormati Allah yang menetapkan mereka. Yang kedua, karena
pemerintah ditetapkan oleh Allah, maka otoritas tertinggi ada di
tangan Allah. Pemerintah yang memimpin menurut cara Allah akan
memimpin dengan adil (ayat 3). Jika perintah mereka berlawanan
dengan firman Tuhan, yang mutlak harus ditaati adalah Tuhan.
Beberapa contoh sikap dalam Alkitab: dua bidan di Mesir yang tidak
menaati Firaun; Daniel yang melanggar titah Raja Darius, Petrus dan
Yohanes yang menolak perintah mahkamah agama. Mereka tidak kasar
berontak, tetapi dengan jelas dan tegas menyampaikan kebenaran apa
pun risikonya.
Apakah selama ini perkataan dan perbuatan kita mencerminkan bahwa
kita menghormati dan menaati pemerintah kita? Ingatlah, kita menaati
mereka karena kita menghormati Tuhan. Apakah kita juga peka melihat
adanya kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai firman Tuhan?
Orang-orang kristiani perlu dengan kasih dan keberanian menunjukkan
bahwa kita lebih taat pada Tuhan daripada manusia. --LAN
HORMATI TUHAN DENGAN MENAATI PEMERINTAH
DAN MENGINGATKAN MEREKA KETIKA MENYIMPANG DARI ATURAN-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-08-15
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/08/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/08/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Roma+13:1-7
Roma 13:1-7
1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya,
sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan
pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan
Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman
atas dirinya.
3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada
pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa
takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu
akan beroleh pujian dari padanya.
4 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi
jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak
percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba
Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat
jahat.
5 Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena
kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.
6 Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka
yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.
7 Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak
kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang
berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak
menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima
hormat.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+32-34
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+32-34
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
[i-kan-misi] [e-JEMMi] Edisi 33/Agustus/2012 -- Kuasa Injil
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-JEMMi -- Kuasa Injil
No.33, Vol.15, Agustus 2012
SEKILAS ISI
ARTIKEL MISI: KUASA INJIL
DOA BAGI MISI DUNIA: INDIA
DOA BAGI INDONESIA: MASA LIBURAN IDUL FITRI
Shalom,
Respons yang paling sering muncul dari seseorang terhadap sesuatu yang ditawarkan kepadanya adalah "apa itu" dan "apa manfaatnya bagi saya". Berkaitan dengan Injil yang ditawarkan kepada manusia, kita telah membahas respons yang pertama pada edisi sebelumnya. Pada edisi kali ini, kita akan membahas respons yang kedua: apa yang bisa dikerjakan Injil bagi manusia, dan bagi saya khususnya. Kuasa apa yang dimiliki Injil yang dapat membuat manusia mengenal Allah dengan lebih baik, mengerti rencana-rencana-Nya, dan mengenal prinsip-prinsip surgawi yang memimpin pada keselamatan jiwa. Pengenalan akan kuasa Injil tentu akan sangat menolong seseorang, untuk semakin teguh di dalam memegang kebenarannya. Kiranya artikel berikut akan memperkaya kita dengan kuasa Injil yang kita butuhkan, sehingga memperkukuh keyakinan kita pada kebenaran Injil. Selamat membaca.
Redaksi Tamu e-JEMMi,
Berlian Sri Marmadi
< http://misi.sabda.org/ >
ARTIKEL MISI: KUASA INJIL
Perkataan Allah merupakan ekspresi kehendak Allah, kuasa Allah merupakan penggenapan kehendak-Nya. Antara perkataan dan kuasa Allah tidak ada jarak. Namun dalam banyak gereja dewasa ini, nyata sekali bahwa kuasa tidak terkandung di dalam perkataan (khotbah) yang disampaikan. Ini disebabkan karena teori kita banyak, tetapi tidak menuntut kuasa yang seimbang dengan teori. Saya selalu mengagumi sebagian penginjil yang memiliki kuasa dalam menghibur, menegur, dan mendidik. Yesus berjanji, "Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu." (Kisah Para Rasul 1:8) Janji ini harus kita terima dengan iman, supaya kita dapat mengalami kuasa itu.
Apa yang kita kabarkan mencakup kebenaran terpenting untuk menyelesaikan segala masalah hidup manusia. Itulah sebabnya, kita perlu mengerti firman Tuhan terlebih dulu sebelum kita dapat menyatakannya dengan jelas, bahkan dapat menyatakan kesetiaan kepada kebenaran melalui hidup kita. Dengan demikian, kuasa Allah dapat dinyatakan melalui kita karena Allah hanya dapat setia kepada diri-Nya sendiri. Barang siapa tidak setia kepada-Nya, tidak dapat dipakai Allah sebagai saksi-Nya.
Paulus berkata, "Harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat." (2 Korintus 4:7) Sebenarnya, berapa pentingnya dan berapa nilainya firman ini? Sesungguhnya, firman inilah yang menguasai semua makhluk. Filsafat-filsafat di Timur dan Barat meraba-raba secara kabur, ada Firman di dalam alam semesta yang disebut Logos dalam pikiran Yunani, juga disebut Brahma dalam filsafat India, atau disebut Tao (jalan) dalam filsafat Tiongkok. Tetapi, tidak satu pun dari mereka dapat menjelaskan secara sempurna apakah Firman itu. Alkitab memberi jawaban, Kristuslah firman Allah. Jika kita sungguh merasakan bahwa jalan ke surga telah Kristus bukakan bagi kita, maka tak seorang pun dapat merasakan kemiskinan hidup karena mengenal Kristus, dan tidak ada satu orang pun dapat menjadi mundur karena menerima Kristus. Allah tidak akan membunuh rasio manusia! Berdasarkan pengenalan ini, kita dapat berdiri dengan tegak dan memberitakan Injil dengan berani di hadapan kaum intelektual dan segala macam kebudayaan manusia.
Kita akan menanyakan satu pertanyaan: ketika firman Allah diberitakan, kuasa apakah yang dinyatakan dalam pemberitaan Injil? Jika kita tinjau dari gejala umum, Injil memunyai kuasa untuk mengubah dan menyelamatkan manusia. Tetapi bila dipikirkan lebih mendalam, kuasa apakah yang sebenarnya terkandung di dalam firman Allah. Ketika Injil diberitakan, apakah yang terjadi dalam proses pemberitaan itu, sehingga manusia yang tidak bisa diubah melalui usaha pendidikan selama puluhan tahun, diperbarui secara total dalam satu hari karena firman Allah? Kuasa apakah yang tampak dalam pemberitaan Injil?
Kuasa Menembus
Injil dapat menerangi segala kenajisan yang terdapat dalam hati manusia. Alkitab bagaikan cermin; ketika kebenaran Allah diberitakan, akan timbul dengan sendirinya kuasa menembus, yang menyatakan keadaan hati manusia. Ini mutlak tidak mungkin dilakukan oleh semua kebudayaan. Perempuan Samaria merasa heran bagaimana Yesus mengetahui segala sesuatu tentang dirinya; itulah kuasa menembus yang tersedia dalam Injil.
Ada satu hal yang aneh: ketika orang yang belum percaya kepada Kristus mendengarkan firman Tuhan dan menyadari bahwa dirinya adalah orang berdosa, maka selain ia mencucurkan air mata dan bertobat, ia dapat merasa berterima kasih kepada penginjil yang memberitakan firman Tuhan kepadanya. Tetapi sebaliknya, orang Kristen yang sudah lama percaya Tuhan, ketika mendengar pendeta menegur dosanya dalam khotbah, akan marah sekali dan membenci pendeta itu. Kebenaran apakah ini? Masakan orang yang tidak percaya Tuhan lebih rohani daripada orang Kristen? Tidak. Kenyataan ini membuktikan bahwa keselamatan kita bukan berdasarkan kuasa Allah. Allah-lah yang telah menelanjangi manusia di bawah terang-Nya, sehingga manusia tidak dapat melarikan diri. Apakah saat kita memberitakan Injil, kita dapat melihat kuasa itu? Orang Kristen mula-mula yang bertobat pada zaman rasul-rasul berteriak dengan suara nyaring: apakah yang dapat kami perbuat supaya beroleh selamat? Karena semua kebobrokan sifat mereka telah dinyatakan oleh terang, mereka membutuhkan kesembuhan dari Tuhan.
Kuasa Merobohkan
Sebelum Allah membangun, Allah pasti merobohkan dan membongkar hal-hal yang tidak berkenan kepada-Nya. Inilah prinsip pekerjaan Allah yang penting. Tanpa merobohkan yang lama, tidak dapat dibangun yang baru. Sebab itu, ketika Injil diberitakan, manusia merasa terancam karena menerima Injil berarti merobohkan hal-hal yang dimiliki sebelumnya. Inilah perbedaan Injil dengan agama pada umumnya dan merupakan salah satu penyebab mengapa Injil sulit diterima oleh manusia. Setelah Adam dan Hawa berdosa, Allah harus menutupi keaiban mereka dengan pakaian yang terbuat dari kulit binatang. Ini berarti bahwa yang terlebih dulu mati bukanlah manusia. Upah dosa adalah maut, namun bukan adam yang terlebih dulu mati, melainkan binatang. Sebelum mengenakan pakaian kulit, bukankah Adam harus terlebih dulu menanggalkan daun-daun penutup tubuhnya yang sudah mengering dan menguning, yang melambangkan kebudayaan manusia yang tidak mungkin menutupi keaiban ini? Ini tidak berarti saya menghina kebudayaan. Kebudayaan sama sekali tidak dapat menyelamatkan manusia, kebudayaan hanya bisa menutupi untuk sementara, tetapi sama sekali tidak menolong. Sebab itu, Allah menuntut ditanggalkannya semua ini terlebih dulu. Jika tidak, jubah kebenaran juga tidak dapat dikenakan.
Salah satu sebab kebanyakan orang membenci Injil adalah karena Injil merupakan ancaman bagi kebudayaan mereka. Richard Niebuhr dalam bukunya "Kristus dan Kebudayaan" berkata, "Mengapa orang Yahudi harus menyalibkan Yesus? Karena jika Kristus ada, maka kebudayaan Yahudi akan dimusnahkan; sebaliknya jika kebudayaan Yahudi harus ada, maka Kristus pasti harus dienyahkan." Pernyataan tersebut telah menyebutkan titik beratnya. Saya tidak mengatakan bahwa di mana ada kekristenan, maka kebudayaan setempat harus dimusnahkan, tetapi hal-hal dalam kebudayaan yang berlawanan dengan Injil harus ditinggalkan.
Saya percaya bahwa di dalam kebudayaan, ada bagian-bagian yang tidak berlawanan dengan Injil karena kristalisasi kebijaksanaan kebudayaan, merupakan salah satu akibat dari wahyu umum. Meskipun demikian, kita tidak boleh lupa bahwa setelah manusia jatuh ke dalam dosa, sudah tidak ada cara bagi kita untuk menghasilkan kebudayaan yang sempurna tanpa cacat cela. Sebab itu, ketika kebenaran Kristus bercahaya, kebenaran itu akan menerangi dan membersihkan kebudayaan, serta membawa kebudayaan lebih dekat kepada firman Tuhan.
Di bawah kuasa Injil akan roboh segala hal yang didirikan oleh manusia, yang tidak sanggup menyelamatkan manusia keluar dari kuasa dosa. Di bawah kuasa Injil robohlah agama yang palsu, robohlah jasa yang didirikan oleh manusia yang berdosa, robohlah impian kosong di dalam kebudayaan. Injil mengandung kuasa merobohkan karena Injil mengandung unsur yang melampaui segala hal yang didirikan oleh manusia yang berdosa.
Kuasa Menghakimi
Tuhan Yesus mengatakan bahwa pada waktu Roh Kudus datang, Ia akan menerangi manusia tentang dosa, kebenaran, dan penghakiman. Dalam terjemahan Alkitab yang lain dikatakan bahwa Roh Kudus datang untuk mengakibatkan manusia menegur diri di dalam dosa, keadilan, dan penghakiman. Di sini, kita melihat bahwa penginjilan yang disertai Roh Kudus memiliki kuasa penghakiman, sehingga yang mendengar Injil merasa dirinya dipaparkan di hadapan penghakiman yang besar. Konsepnya tentang dosa, kebenaran, dan hak pelaksanaan penghakiman yang tidak normal dihakimi dan ditegur oleh Roh Kudus, sehingga orang berdosa itu menjadi malu dan menegur dirinya sendiri. Inilah akibat pekerjaan Roh Kudus yang besar pada saat Injil diberitakan. Dalam penginjilan, jika hanya kita yang menegur orang berdosa, pasti tidak menghasilkan apa-apa, bahkan mengakibatkan kebencian mereka terhadap kita. Sebaliknya, jika pemberitaan kita disertai dengan kuasa penghakiman dari Roh Kudus, maka akan mengakibatkan pertobatan dari orang berdosa itu. Pada saat kuasa penghakiman itu tiba, manusia bukan saja berubah konsep, melainkan juga mulai berpaling kepada Tuhan. Puji syukur kepada Allah karena Dia yang menunjukkan pikiran dan jalan-Nya kepada manusia, telah menolong manusia untuk mengadili diri dan meninggalkan jalan yang salah, serta kembali kepada-Nya.
Kuasa Menantang
Setelah Roh Kudus menyatakan kuasa penghakiman yang mengakibatkan manusia berubah konsep dan sadar akan kebutuhannya akan Allah, maka Injil yang sudah digenapi oleh Kristus menjadi tantangan bagi pendengar melalui kuasa Roh Kudus. Roh Kudus akan mendesak manusia dengan tantangan yang dahsyat untuk mengambil keputusan. Setelah memberitakan Injil, kita berhak mendesak atau menantang pendengar apakah mereka mau menerima Yesus, apakah mereka mau bertobat. Sifat ini juga mengubah seluruh pelayanan kristiani dari sifat negatif menjadi positif, sifat defensif menjadi ofensif. Dengan demikian, orang Kristen tidak seharusnya hanya menerima tantangan zaman, tantangan dunia, atau tantangan kebutuhan manusia saja, melainkan menantang mereka untuk kembali kepada rencana dan kehendak Allah. Mari kita memberanikan diri menantang kebudayaan, politik sistem pikiran manusia, dan zaman kita.
Kuasa Mengutubkan
Kuasa menantang dari Injil mengharuskan mereka yang pernah mendengar Injil mengalami krisis yang bersifat eksistensial, sehingga respons mereka mengakibatkan suatu pengutuban. Mereka yang sudah mendengar Injil harus bertanggung jawab kepada Injil yang sudah diberitakan kepadanya. Mereka tidak mungkin melarikan diri dari tanggung jawab yang besar ini (Ibrani 2:3). Lebih celakalah mereka yang sudah mendengar dan menolak, daripada mereka yang belum pernah mendengarnya. Tetapi, merupakan kebahagiaan yang besar bagi mereka yang menanti Roh Kudus dan menerima Injil, karena merekalah yang akan memiliki dan mengalami segala berkat surgawi, yang dijanjikan dan digenapkan Allah di dalam Kristus. Kedua jenis respons ini bersifat mengutub. Dan, ini merupakan hasil dari kuasa Injil itu sendiri, sehingga hanya ada dua alternatif: binasa atau hidup kekal. Ketika kita mengabarkan Injil, tidak mungkin semua orang mau menerimanya. Sebagaimana Anak Allah yang dipaku di atas kayu salib memisahkan manusia menjadi dua kelompok, demikian juga ketika pemberitaan Injil dilaksanakan, banyak orang yang akan dibangkitkan, namun juga banyak orang yang akan dijatuhkan. Keharuman Kristus ini menjadi keharuman yang menghidupkan, juga menjadi keharuman yang mematikan. Inilah kuasa Injil yang mengutubkan.
Kuasa Membangun Kembali
Prinsip keselamatan Allah bagi orang berdosa adalah merobohkan lebih dulu, baru kemudian membangunnya kembali. Allah tidak pernah melaksanakan sesuatu yang tidak sempurna. Di dalam keselamatan, Injil bukan hanya merobohkan segala benteng yang salah, melainkan juga membangun kembali iman yang sejati di dalam hidup setiap orang yang menerima Injil. Kuasa membangun kembali ini adalah kuasa Roh Kudus yang memperanakkan manusia dan membawa manusia kepada pengharapan yang baru, pembentukan karakter yang baru, pengenalan konsep yang baru, dan pembangunan moral yang baru. Sebagaimana ciptaan lama sudah dirusakkan oleh dosa, maka ciptaan baru sudah dibangkitkan oleh kuasa Roh Kudus. (2 Korintus 5:17-18; Efesus 2:10)
Melalui pribadi-pribadi sebagai ciptaan baru, gereja menjadi saksi kuasa Allah untuk menciptakan lingkungan yang baru pula, untuk membangun kembali masyarakat, kebudayaan, dan sistem pemikiran manusia yang pernah dicemarkan oleh dosa.
Kuasa Memberitakan Injil
Orang yang pernah mengalami kuasa Injil akan memperoleh juga keberanian yang besar, untuk menginjili jiwa-jiwa yang memerlukan Injil. Segala perbedaan konsep, hambatan kebudayaan, batasan agama, tidak akan menghentikannya dari keberanian menginjili ini. Kuasa Roh Kudus yang ada padanya akan memenuhi dia, sehingga dia berani menghadapi segala kesulitan dalam penginjilan. Ini disebabkan oleh cinta Allah yang telah mencengkeramnya sedemikian rupa, sehingga ia mengalami kebenaran (1 Yohanes 4:18). Orang semacam inilah yang selalu mendekati manusia dan memberikan kehangatan kepada manusia lain, serta efisien dalam pemberitaan Injil.
Diambil dari:
Makalah seminar: Konsultasi Pelayanan, 28 - 31 Maret 1995, Bandung
Penulis: Pdt. Dr. Stephen Tong
Penyelenggara: Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia dan Gereja-gereja Mitra
Halaman: 32 -- 36
DOA BAGI MISI DUNIA: INDIA
Kerusuhan antara suku Bodo dan agama lain di negara bagian Assam menimbulkan 75 korban tewas dan hancurnya 500 desa. Serangan itu dimulai pada tanggal 6 Juli, setelah seorang warga agama lain di Assam tewas ditembak. Sejak itu, pemimpin dari kedua pihak dibunuh. Empat warga suku Bodo ditemukan dalam keadaan mengenaskan karena dibunuh dengan parang. Perselisihan antara imigran agama lain dan warga suku Bodo berakar pada perebutan lahan di India bagian Timur-Laut. Akan tetapi, kekerasan yang terjadi akibat perselisihan itu, kini memasuki babak baru.
Gospel for Asia (GFA) menyebut kekerasan ini sebagai "Krisis Nasional". Sebanyak 400.000 penduduk desa di Assam telah mengungsi untuk menyelamatkan diri mereka. Sekitar 235 kamp pengungsian telah didirikan untuk menampung orang-orang ini. Beberapa gereja yang didirikan GFA untuk orang-orang Kristen suku Bodo juga dirusak. Lebih dari itu, para perusuh juga membumihanguskan 15 tempat tinggal orang percaya.
GFA memiliki 60 jemaat dan 70 orang utusan Injil yang berada di zona berbahaya ketika kerusuhan itu terjadi. Pelayanan badan misi Compassions melalui GFA bekerja untuk memberi bantuan kepada para pengungsi, dan mereka juga berusaha untuk memberi pengharapan Kristus kepada para pengungsi di masa-masa pencobaan ini.
Kerusuhan antaretnis ini menyusul setelah bencana banjir yang menghantam wilayah Bodo beberapa waktu sebelumnya. Para utusan Injil dari GFA menolong banyak orang yang berusaha memulihkan diri mereka dari kedua bencana ini. (t/Yudo)
Sumber: http://mnnonline.org/article/17530
Pokok Doa:
1. Berdoa untuk keamanan orang-orang Kristen dan para penduduk desa di Assam. Berdoalah agar damai sejahtera turun ke atas daerah ini.
2. Berdoa untuk para utusan Injil yang melayani di India, agar mereka mampu melaksanakan pelayanan dengan baik.
3. Berdoa bagi seluruh penduduk Assam yang kehilangan tempat tinggal dan kehilangan anggota keluarga akibat kerusuhan, agar mereka diberi kekuatan dan ketenangan oleh Tuhan.
DOA BAGI INDONESIA: MASA LIBURAN IDUL FITRI
Masa-masa liburan peringatan hari raya Idul Fitri biasanya digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk berkumpul dengan keluarga besarnya. Saling mengunjungi antarkeluarga, meski berbeda keyakinan, merupakan satu hal yang tidak boleh dilewatkan dalam masa-masa ini, terutama bagi anak-anak Tuhan. Ketika berkumpul bersama keluarga besar, saat itulah anak-anak Tuhan dapat menyaksikan pemeliharaan dan penyertaan Tuhan dalam hidupnya.
POKOK DOA:
1. Berdoalah agar ketika berkumpul dan berjumpa dengan keluarga besar, setiap anak Tuhan dapat menjadi saksi Kristus yang hidup melalui perkataan, perbuatan, dan pemikirannya. Kiranya, sanak saudara yang belum mengenal Tuhan, bisa merasakan kasih Kristus melalui diri kita.
2. Mohonlah kepada Tuhan agar semua anggota keluarga diberikan kesehatan dan perlindungan, sehingga pertemuan demi pertemuan berjalan dengan lancar.
3. Tidak semua masyarakat Indonesia dapat menghabiskan masa liburan Lebaran dengan berkumpul bersama keluarga. Salah satunya adalah para aparat yang berwajib mengamankan dan melancarkan lalu lintas, sehingga para pemudik terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Berdoalah untuk mereka agar bersemangat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
"BE A FRIEND OF A SINNER AND YOU MAY HELP HIM BECOME AN ENEMY OF SIN"
Kontak: < jemmi(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti dan Yosua Setyo Yudo
Kontributor: Doni Kukuh Mandiri
Tim editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/misi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
e-JEMMi -- Kuasa Injil
No.33, Vol.15, Agustus 2012
SEKILAS ISI
ARTIKEL MISI: KUASA INJIL
DOA BAGI MISI DUNIA: INDIA
DOA BAGI INDONESIA: MASA LIBURAN IDUL FITRI
Shalom,
Respons yang paling sering muncul dari seseorang terhadap sesuatu yang ditawarkan kepadanya adalah "apa itu" dan "apa manfaatnya bagi saya". Berkaitan dengan Injil yang ditawarkan kepada manusia, kita telah membahas respons yang pertama pada edisi sebelumnya. Pada edisi kali ini, kita akan membahas respons yang kedua: apa yang bisa dikerjakan Injil bagi manusia, dan bagi saya khususnya. Kuasa apa yang dimiliki Injil yang dapat membuat manusia mengenal Allah dengan lebih baik, mengerti rencana-rencana-Nya, dan mengenal prinsip-prinsip surgawi yang memimpin pada keselamatan jiwa. Pengenalan akan kuasa Injil tentu akan sangat menolong seseorang, untuk semakin teguh di dalam memegang kebenarannya. Kiranya artikel berikut akan memperkaya kita dengan kuasa Injil yang kita butuhkan, sehingga memperkukuh keyakinan kita pada kebenaran Injil. Selamat membaca.
Redaksi Tamu e-JEMMi,
Berlian Sri Marmadi
< http://misi.sabda.org/ >
ARTIKEL MISI: KUASA INJIL
Perkataan Allah merupakan ekspresi kehendak Allah, kuasa Allah merupakan penggenapan kehendak-Nya. Antara perkataan dan kuasa Allah tidak ada jarak. Namun dalam banyak gereja dewasa ini, nyata sekali bahwa kuasa tidak terkandung di dalam perkataan (khotbah) yang disampaikan. Ini disebabkan karena teori kita banyak, tetapi tidak menuntut kuasa yang seimbang dengan teori. Saya selalu mengagumi sebagian penginjil yang memiliki kuasa dalam menghibur, menegur, dan mendidik. Yesus berjanji, "Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu." (Kisah Para Rasul 1:8) Janji ini harus kita terima dengan iman, supaya kita dapat mengalami kuasa itu.
Apa yang kita kabarkan mencakup kebenaran terpenting untuk menyelesaikan segala masalah hidup manusia. Itulah sebabnya, kita perlu mengerti firman Tuhan terlebih dulu sebelum kita dapat menyatakannya dengan jelas, bahkan dapat menyatakan kesetiaan kepada kebenaran melalui hidup kita. Dengan demikian, kuasa Allah dapat dinyatakan melalui kita karena Allah hanya dapat setia kepada diri-Nya sendiri. Barang siapa tidak setia kepada-Nya, tidak dapat dipakai Allah sebagai saksi-Nya.
Paulus berkata, "Harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat." (2 Korintus 4:7) Sebenarnya, berapa pentingnya dan berapa nilainya firman ini? Sesungguhnya, firman inilah yang menguasai semua makhluk. Filsafat-filsafat di Timur dan Barat meraba-raba secara kabur, ada Firman di dalam alam semesta yang disebut Logos dalam pikiran Yunani, juga disebut Brahma dalam filsafat India, atau disebut Tao (jalan) dalam filsafat Tiongkok. Tetapi, tidak satu pun dari mereka dapat menjelaskan secara sempurna apakah Firman itu. Alkitab memberi jawaban, Kristuslah firman Allah. Jika kita sungguh merasakan bahwa jalan ke surga telah Kristus bukakan bagi kita, maka tak seorang pun dapat merasakan kemiskinan hidup karena mengenal Kristus, dan tidak ada satu orang pun dapat menjadi mundur karena menerima Kristus. Allah tidak akan membunuh rasio manusia! Berdasarkan pengenalan ini, kita dapat berdiri dengan tegak dan memberitakan Injil dengan berani di hadapan kaum intelektual dan segala macam kebudayaan manusia.
Kita akan menanyakan satu pertanyaan: ketika firman Allah diberitakan, kuasa apakah yang dinyatakan dalam pemberitaan Injil? Jika kita tinjau dari gejala umum, Injil memunyai kuasa untuk mengubah dan menyelamatkan manusia. Tetapi bila dipikirkan lebih mendalam, kuasa apakah yang sebenarnya terkandung di dalam firman Allah. Ketika Injil diberitakan, apakah yang terjadi dalam proses pemberitaan itu, sehingga manusia yang tidak bisa diubah melalui usaha pendidikan selama puluhan tahun, diperbarui secara total dalam satu hari karena firman Allah? Kuasa apakah yang tampak dalam pemberitaan Injil?
Kuasa Menembus
Injil dapat menerangi segala kenajisan yang terdapat dalam hati manusia. Alkitab bagaikan cermin; ketika kebenaran Allah diberitakan, akan timbul dengan sendirinya kuasa menembus, yang menyatakan keadaan hati manusia. Ini mutlak tidak mungkin dilakukan oleh semua kebudayaan. Perempuan Samaria merasa heran bagaimana Yesus mengetahui segala sesuatu tentang dirinya; itulah kuasa menembus yang tersedia dalam Injil.
Ada satu hal yang aneh: ketika orang yang belum percaya kepada Kristus mendengarkan firman Tuhan dan menyadari bahwa dirinya adalah orang berdosa, maka selain ia mencucurkan air mata dan bertobat, ia dapat merasa berterima kasih kepada penginjil yang memberitakan firman Tuhan kepadanya. Tetapi sebaliknya, orang Kristen yang sudah lama percaya Tuhan, ketika mendengar pendeta menegur dosanya dalam khotbah, akan marah sekali dan membenci pendeta itu. Kebenaran apakah ini? Masakan orang yang tidak percaya Tuhan lebih rohani daripada orang Kristen? Tidak. Kenyataan ini membuktikan bahwa keselamatan kita bukan berdasarkan kuasa Allah. Allah-lah yang telah menelanjangi manusia di bawah terang-Nya, sehingga manusia tidak dapat melarikan diri. Apakah saat kita memberitakan Injil, kita dapat melihat kuasa itu? Orang Kristen mula-mula yang bertobat pada zaman rasul-rasul berteriak dengan suara nyaring: apakah yang dapat kami perbuat supaya beroleh selamat? Karena semua kebobrokan sifat mereka telah dinyatakan oleh terang, mereka membutuhkan kesembuhan dari Tuhan.
Kuasa Merobohkan
Sebelum Allah membangun, Allah pasti merobohkan dan membongkar hal-hal yang tidak berkenan kepada-Nya. Inilah prinsip pekerjaan Allah yang penting. Tanpa merobohkan yang lama, tidak dapat dibangun yang baru. Sebab itu, ketika Injil diberitakan, manusia merasa terancam karena menerima Injil berarti merobohkan hal-hal yang dimiliki sebelumnya. Inilah perbedaan Injil dengan agama pada umumnya dan merupakan salah satu penyebab mengapa Injil sulit diterima oleh manusia. Setelah Adam dan Hawa berdosa, Allah harus menutupi keaiban mereka dengan pakaian yang terbuat dari kulit binatang. Ini berarti bahwa yang terlebih dulu mati bukanlah manusia. Upah dosa adalah maut, namun bukan adam yang terlebih dulu mati, melainkan binatang. Sebelum mengenakan pakaian kulit, bukankah Adam harus terlebih dulu menanggalkan daun-daun penutup tubuhnya yang sudah mengering dan menguning, yang melambangkan kebudayaan manusia yang tidak mungkin menutupi keaiban ini? Ini tidak berarti saya menghina kebudayaan. Kebudayaan sama sekali tidak dapat menyelamatkan manusia, kebudayaan hanya bisa menutupi untuk sementara, tetapi sama sekali tidak menolong. Sebab itu, Allah menuntut ditanggalkannya semua ini terlebih dulu. Jika tidak, jubah kebenaran juga tidak dapat dikenakan.
Salah satu sebab kebanyakan orang membenci Injil adalah karena Injil merupakan ancaman bagi kebudayaan mereka. Richard Niebuhr dalam bukunya "Kristus dan Kebudayaan" berkata, "Mengapa orang Yahudi harus menyalibkan Yesus? Karena jika Kristus ada, maka kebudayaan Yahudi akan dimusnahkan; sebaliknya jika kebudayaan Yahudi harus ada, maka Kristus pasti harus dienyahkan." Pernyataan tersebut telah menyebutkan titik beratnya. Saya tidak mengatakan bahwa di mana ada kekristenan, maka kebudayaan setempat harus dimusnahkan, tetapi hal-hal dalam kebudayaan yang berlawanan dengan Injil harus ditinggalkan.
Saya percaya bahwa di dalam kebudayaan, ada bagian-bagian yang tidak berlawanan dengan Injil karena kristalisasi kebijaksanaan kebudayaan, merupakan salah satu akibat dari wahyu umum. Meskipun demikian, kita tidak boleh lupa bahwa setelah manusia jatuh ke dalam dosa, sudah tidak ada cara bagi kita untuk menghasilkan kebudayaan yang sempurna tanpa cacat cela. Sebab itu, ketika kebenaran Kristus bercahaya, kebenaran itu akan menerangi dan membersihkan kebudayaan, serta membawa kebudayaan lebih dekat kepada firman Tuhan.
Di bawah kuasa Injil akan roboh segala hal yang didirikan oleh manusia, yang tidak sanggup menyelamatkan manusia keluar dari kuasa dosa. Di bawah kuasa Injil robohlah agama yang palsu, robohlah jasa yang didirikan oleh manusia yang berdosa, robohlah impian kosong di dalam kebudayaan. Injil mengandung kuasa merobohkan karena Injil mengandung unsur yang melampaui segala hal yang didirikan oleh manusia yang berdosa.
Kuasa Menghakimi
Tuhan Yesus mengatakan bahwa pada waktu Roh Kudus datang, Ia akan menerangi manusia tentang dosa, kebenaran, dan penghakiman. Dalam terjemahan Alkitab yang lain dikatakan bahwa Roh Kudus datang untuk mengakibatkan manusia menegur diri di dalam dosa, keadilan, dan penghakiman. Di sini, kita melihat bahwa penginjilan yang disertai Roh Kudus memiliki kuasa penghakiman, sehingga yang mendengar Injil merasa dirinya dipaparkan di hadapan penghakiman yang besar. Konsepnya tentang dosa, kebenaran, dan hak pelaksanaan penghakiman yang tidak normal dihakimi dan ditegur oleh Roh Kudus, sehingga orang berdosa itu menjadi malu dan menegur dirinya sendiri. Inilah akibat pekerjaan Roh Kudus yang besar pada saat Injil diberitakan. Dalam penginjilan, jika hanya kita yang menegur orang berdosa, pasti tidak menghasilkan apa-apa, bahkan mengakibatkan kebencian mereka terhadap kita. Sebaliknya, jika pemberitaan kita disertai dengan kuasa penghakiman dari Roh Kudus, maka akan mengakibatkan pertobatan dari orang berdosa itu. Pada saat kuasa penghakiman itu tiba, manusia bukan saja berubah konsep, melainkan juga mulai berpaling kepada Tuhan. Puji syukur kepada Allah karena Dia yang menunjukkan pikiran dan jalan-Nya kepada manusia, telah menolong manusia untuk mengadili diri dan meninggalkan jalan yang salah, serta kembali kepada-Nya.
Kuasa Menantang
Setelah Roh Kudus menyatakan kuasa penghakiman yang mengakibatkan manusia berubah konsep dan sadar akan kebutuhannya akan Allah, maka Injil yang sudah digenapi oleh Kristus menjadi tantangan bagi pendengar melalui kuasa Roh Kudus. Roh Kudus akan mendesak manusia dengan tantangan yang dahsyat untuk mengambil keputusan. Setelah memberitakan Injil, kita berhak mendesak atau menantang pendengar apakah mereka mau menerima Yesus, apakah mereka mau bertobat. Sifat ini juga mengubah seluruh pelayanan kristiani dari sifat negatif menjadi positif, sifat defensif menjadi ofensif. Dengan demikian, orang Kristen tidak seharusnya hanya menerima tantangan zaman, tantangan dunia, atau tantangan kebutuhan manusia saja, melainkan menantang mereka untuk kembali kepada rencana dan kehendak Allah. Mari kita memberanikan diri menantang kebudayaan, politik sistem pikiran manusia, dan zaman kita.
Kuasa Mengutubkan
Kuasa menantang dari Injil mengharuskan mereka yang pernah mendengar Injil mengalami krisis yang bersifat eksistensial, sehingga respons mereka mengakibatkan suatu pengutuban. Mereka yang sudah mendengar Injil harus bertanggung jawab kepada Injil yang sudah diberitakan kepadanya. Mereka tidak mungkin melarikan diri dari tanggung jawab yang besar ini (Ibrani 2:3). Lebih celakalah mereka yang sudah mendengar dan menolak, daripada mereka yang belum pernah mendengarnya. Tetapi, merupakan kebahagiaan yang besar bagi mereka yang menanti Roh Kudus dan menerima Injil, karena merekalah yang akan memiliki dan mengalami segala berkat surgawi, yang dijanjikan dan digenapkan Allah di dalam Kristus. Kedua jenis respons ini bersifat mengutub. Dan, ini merupakan hasil dari kuasa Injil itu sendiri, sehingga hanya ada dua alternatif: binasa atau hidup kekal. Ketika kita mengabarkan Injil, tidak mungkin semua orang mau menerimanya. Sebagaimana Anak Allah yang dipaku di atas kayu salib memisahkan manusia menjadi dua kelompok, demikian juga ketika pemberitaan Injil dilaksanakan, banyak orang yang akan dibangkitkan, namun juga banyak orang yang akan dijatuhkan. Keharuman Kristus ini menjadi keharuman yang menghidupkan, juga menjadi keharuman yang mematikan. Inilah kuasa Injil yang mengutubkan.
Kuasa Membangun Kembali
Prinsip keselamatan Allah bagi orang berdosa adalah merobohkan lebih dulu, baru kemudian membangunnya kembali. Allah tidak pernah melaksanakan sesuatu yang tidak sempurna. Di dalam keselamatan, Injil bukan hanya merobohkan segala benteng yang salah, melainkan juga membangun kembali iman yang sejati di dalam hidup setiap orang yang menerima Injil. Kuasa membangun kembali ini adalah kuasa Roh Kudus yang memperanakkan manusia dan membawa manusia kepada pengharapan yang baru, pembentukan karakter yang baru, pengenalan konsep yang baru, dan pembangunan moral yang baru. Sebagaimana ciptaan lama sudah dirusakkan oleh dosa, maka ciptaan baru sudah dibangkitkan oleh kuasa Roh Kudus. (2 Korintus 5:17-18; Efesus 2:10)
Melalui pribadi-pribadi sebagai ciptaan baru, gereja menjadi saksi kuasa Allah untuk menciptakan lingkungan yang baru pula, untuk membangun kembali masyarakat, kebudayaan, dan sistem pemikiran manusia yang pernah dicemarkan oleh dosa.
Kuasa Memberitakan Injil
Orang yang pernah mengalami kuasa Injil akan memperoleh juga keberanian yang besar, untuk menginjili jiwa-jiwa yang memerlukan Injil. Segala perbedaan konsep, hambatan kebudayaan, batasan agama, tidak akan menghentikannya dari keberanian menginjili ini. Kuasa Roh Kudus yang ada padanya akan memenuhi dia, sehingga dia berani menghadapi segala kesulitan dalam penginjilan. Ini disebabkan oleh cinta Allah yang telah mencengkeramnya sedemikian rupa, sehingga ia mengalami kebenaran (1 Yohanes 4:18). Orang semacam inilah yang selalu mendekati manusia dan memberikan kehangatan kepada manusia lain, serta efisien dalam pemberitaan Injil.
Diambil dari:
Makalah seminar: Konsultasi Pelayanan, 28 - 31 Maret 1995, Bandung
Penulis: Pdt. Dr. Stephen Tong
Penyelenggara: Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia dan Gereja-gereja Mitra
Halaman: 32 -- 36
DOA BAGI MISI DUNIA: INDIA
Kerusuhan antara suku Bodo dan agama lain di negara bagian Assam menimbulkan 75 korban tewas dan hancurnya 500 desa. Serangan itu dimulai pada tanggal 6 Juli, setelah seorang warga agama lain di Assam tewas ditembak. Sejak itu, pemimpin dari kedua pihak dibunuh. Empat warga suku Bodo ditemukan dalam keadaan mengenaskan karena dibunuh dengan parang. Perselisihan antara imigran agama lain dan warga suku Bodo berakar pada perebutan lahan di India bagian Timur-Laut. Akan tetapi, kekerasan yang terjadi akibat perselisihan itu, kini memasuki babak baru.
Gospel for Asia (GFA) menyebut kekerasan ini sebagai "Krisis Nasional". Sebanyak 400.000 penduduk desa di Assam telah mengungsi untuk menyelamatkan diri mereka. Sekitar 235 kamp pengungsian telah didirikan untuk menampung orang-orang ini. Beberapa gereja yang didirikan GFA untuk orang-orang Kristen suku Bodo juga dirusak. Lebih dari itu, para perusuh juga membumihanguskan 15 tempat tinggal orang percaya.
GFA memiliki 60 jemaat dan 70 orang utusan Injil yang berada di zona berbahaya ketika kerusuhan itu terjadi. Pelayanan badan misi Compassions melalui GFA bekerja untuk memberi bantuan kepada para pengungsi, dan mereka juga berusaha untuk memberi pengharapan Kristus kepada para pengungsi di masa-masa pencobaan ini.
Kerusuhan antaretnis ini menyusul setelah bencana banjir yang menghantam wilayah Bodo beberapa waktu sebelumnya. Para utusan Injil dari GFA menolong banyak orang yang berusaha memulihkan diri mereka dari kedua bencana ini. (t/Yudo)
Sumber: http://mnnonline.org/article/17530
Pokok Doa:
1. Berdoa untuk keamanan orang-orang Kristen dan para penduduk desa di Assam. Berdoalah agar damai sejahtera turun ke atas daerah ini.
2. Berdoa untuk para utusan Injil yang melayani di India, agar mereka mampu melaksanakan pelayanan dengan baik.
3. Berdoa bagi seluruh penduduk Assam yang kehilangan tempat tinggal dan kehilangan anggota keluarga akibat kerusuhan, agar mereka diberi kekuatan dan ketenangan oleh Tuhan.
DOA BAGI INDONESIA: MASA LIBURAN IDUL FITRI
Masa-masa liburan peringatan hari raya Idul Fitri biasanya digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk berkumpul dengan keluarga besarnya. Saling mengunjungi antarkeluarga, meski berbeda keyakinan, merupakan satu hal yang tidak boleh dilewatkan dalam masa-masa ini, terutama bagi anak-anak Tuhan. Ketika berkumpul bersama keluarga besar, saat itulah anak-anak Tuhan dapat menyaksikan pemeliharaan dan penyertaan Tuhan dalam hidupnya.
POKOK DOA:
1. Berdoalah agar ketika berkumpul dan berjumpa dengan keluarga besar, setiap anak Tuhan dapat menjadi saksi Kristus yang hidup melalui perkataan, perbuatan, dan pemikirannya. Kiranya, sanak saudara yang belum mengenal Tuhan, bisa merasakan kasih Kristus melalui diri kita.
2. Mohonlah kepada Tuhan agar semua anggota keluarga diberikan kesehatan dan perlindungan, sehingga pertemuan demi pertemuan berjalan dengan lancar.
3. Tidak semua masyarakat Indonesia dapat menghabiskan masa liburan Lebaran dengan berkumpul bersama keluarga. Salah satunya adalah para aparat yang berwajib mengamankan dan melancarkan lalu lintas, sehingga para pemudik terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Berdoalah untuk mereka agar bersemangat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
"BE A FRIEND OF A SINNER AND YOU MAY HELP HIM BECOME AN ENEMY OF SIN"
Kontak: < jemmi(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti dan Yosua Setyo Yudo
Kontributor: Doni Kukuh Mandiri
Tim editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/misi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Subscribe to:
Posts (Atom)