Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Saturday, November 17, 2012

(e-RH) November 18 -- YANG LEMAH, YANG BERHASIL

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 18 November 2012
Bacaan : Zefanya 3:9-20
Setahun: Kisah Para Rasul 9-10
Nats: Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan
lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama Tuhan.
(Zefanya 3:12)

Judul:

YANG LEMAH, YANG BERHASIL

Menurut Anda, apakah resep untuk bangkit dari kegagalan? Nasihat
yang umum kita dengar adalah berpikir positif, percaya pada kekuatan
dalam diri kita untuk meraih keberhasilan. Lalu, mengarahkan diri
untuk giat melakukan hal-hal yang akan membawa kita ke sana. Kita
harus kuat jika ingin berhasil, tidak boleh lemah dan membiarkan
diri dikuasai pikiran pesimis.


Dalam janji Tuhan yang disampaikan Nabi Zefanya, terselip resep
bangkit dari kegagalan yang agak ganjil. Yang akan Tuhan pulihkan
bukanlah umat yang gagah perkasa dan mengalahkan bangsa-bangsa, atau
yang sangat berhikmat dan giat membangun kembali kejayaannya
sendiri. Bukan umat yang kuat dan percaya diri, tetapi umat yang
"rendah hati dan lemah". Mengandalkan kekuatan sendiri justru adalah
kecongkakan yang akan disingkirkan Tuhan (ayat 11), sebaliknya
mereka yang pesimis dengan kekuatan diri dan berbalik mencari Tuhan
justru dipelihara-Nya. Atas mereka Tuhan bergirang dan akan
bertindak (ayat 16-19), bahkan akan membuat mereka menjadi kenamaan
dan kepujian di antara segala bangsa (ayat 20).


Rendah hati dan lemah tidak sama dengan mengasihani diri dan duduk
berpangku tangan. Sebaliknya, orang yang demikian justru aktif
mencari pertolongan Tuhan. Sadar akan kecenderungannya untuk
berdosa, ia memilih untuk hidup sesuai tuntunan firman Tuhan (ayat
13). Ia sabar menanti waktu Tuhan sembari terus hidup dalam
ketaatan. Manusia yang terpuruk dalam dosa diselamatkan ketika
memilih jalan yang disediakan Tuhan, bukan mengandalkan kebaikan
diri sendiri. Ketika terpuruk dalam kegagalan sehari-hari, apakah
kita juga memilih mengandalkan-Nya? --ELS


KELEMAHAN YANG MEMBUAT KITA MENGANDALKAN TUHAN
MENJADI KEKUATAN KITA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/11/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/11/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Zefanya+3:9-20

Zefanya 3:9-20

9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada
bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya
mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan
bahu-membahu.
10 Dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia orang-orang yang
memuja Aku, yang terserak-serak, akan membawa persembahan
kepada-Ku.
11 Pada hari itu engkau tidak akan mendapat malu karena segala
perbuatan durhaka yang kaulakukan terhadap Aku, sebab pada waktu
itu Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang ria
congkak, dan engkau tidak akan lagi meninggikan dirimu di
gunung-Ku yang kudus.
12 Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan
lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN,
13 yakni sisa Israel itu. Mereka tidak akan melakukan kelaliman
atau berbicara bohong; dalam mulut mereka tidak akan terdapat
lidah penipu; ya, mereka akan seperti domba yang makan rumput
dan berbaring dengan tidak ada yang mengganggunya."
14 Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai
Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai
puteri Yerusalem!
15 TUHAN telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah
menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni TUHAN, ada di
antaramu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi.
16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut,
hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi
kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia
membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena
engkau dengan sorak-sorai,
18 seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat
malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak
lagi menanggung cela.
19 Sesungguhnya pada waktu itu Aku akan bertindak terhadap segala
penindasmu, tetapi Aku akan menyelamatkan yang pincang,
mengumpulkan yang terpencar dan akan membuat mereka yang
mendapat malu menjadi kepujian dan kenamaan di seluruh bumi.
20 Pada waktu itu Aku akan membawa kamu pulang, yakni pada waktu
Aku mengumpulkan kamu, sebab Aku mau membuat kamu menjadi
kenamaan dan kepujian di antara segala bangsa di bumi dengan
memulihkan keadaanmu di depan mata mereka," firman TUHAN.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+9-10
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+9-10


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

[i-kan-binaguru] Terlalu banyak bicara

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Too Much Talk.
Oleh:Walsinur.S
 
Salah satu tugas para guru adalah memberikan penjelasan kepada anak didiknya mengenai materi pelajaran.Hal ini sangat baik,tetapi yang tidak baik adalah bila guru terlalu banyak bicara tanpa adanya interaksi dari murid.
Guru jarang menanyakan pendapat pribadi para murid serta melibatkannya dalam dialog.
Pertanyaannya biasanya hanya bersifat"mengisi titik-titik.
Jawaban para muridpun sangat singkat dan umum seperti misalnya"baik".Sebenarnya bila mereka diajak berdialog  memberikan tanggapan masing-masing sangat berguna untuk mempertajam kemampuan berpikir.Guru pada umumya hanya memanggil murid-murid yang bisa memberikan jawaban yang benar dan mengesampingkan murid yang lain.Mereka hanya berusaha menyelesaikan materi pelajaran yang diberikan oleh pihak sekolah.Dengan demikian dapat dikatakan para guru hanya berbicara kepada sepertiga murid.Praktek-praktek itu terus berlanjut,meskipun mereka sadar bahwa system itu kurang baik dan tidak efektif dalam pembinaan  ketajaman berpikir anak.
 
Untuk menutupi kelemahan tersebut,para orangtua berusaha extra keras agar anak-anaknya memiliki kemampuan diatas rata-rata.Mereka berlomba-lomba mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah  unggulan.Niat baik  orangtua  sering  membuat anak-anaknya mengalami depresi.Akibatnya anak itu bisa menjadi pendiam,pemurung,gelisah dll.
Jangan heran,bila si anak setelah  menginjak umur dewasa,mereka akan protes perlakuan orangtua atau pendidik dengan tingkah laku yang berlawanan dengan kehendak orangtua.Malahan karena tdk bisa mengontrol emosinya,dia mau memukul orangtuanya.
 
Peristiwa diatas dialami oleh salah satu kerabat saya yang menghendaki anak-anaknya masuk perguruan tinggi negeri terkenal seperti Universitas Indonesia,ITB,Unair,UGM.
Anak-anaknya diharuskan mampu memasuki salah satu perguruan tinggi tersebut . Jadi sejak kecil anak-anak  tertekan dgn mengikuti bimbingan les yang membuat masa kanak-kanak mereka hilang.Dengan keadaan terpaksa,mereka mampu memenuhi hasrat orangtuanya.Mereka diterima di ITB,Universitas Indonesia.Tapi satu hal yang membuat orangtuanya kecewa adalah karena IP salah satu anaknya sangat rendah.Hasil IP yang rendah membuat orangtuanya marah-marah.Setiap hari anak ini dinasehati untuk memperbaiki IPnya.Too much teaching,too much talking,too much advice. Ayah yang ambisius ini selalu menasihatinya setiap kali ketemu.Akhirnya ,karena IP tdk membaik,dia dikeluarkan dari Universitas ,dropped out.
 
Tindakan ayah yang terus-menerus menasihatinya membuat anak ini melampiaskan kemarahannya dengan memukul ayah dan ibunya.Dia menyalahkan ayah yang terus-menerus memaksakan kehendaknya kepada si anak."Pak,dari dulu saya tdk suka jurusan ekonomi,tetapi bapak memaksa saya untuk ambil jurusan itu",bapak egois,tdk memikirkan jurusan yang saya sukai..Sastera",demikian dia membantah ayahnya.
 
Banyak metode pembelajaran yang  salah kita lakukan kepada anak didik menjadi bumerang sehingga mereka mengalami kegagalan dan menyalahkan orangtua sebagai penyebabnya.Kita sering mendengar kegagalan anak dan menyisihkan mereka menjadi anak bodoh.Kita gagal mengajari mereka dengan hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan minat mereka.Sekolah maupun orangtua gagal mengajari mereka karena hanya memakai system pengajaran dengan cara  metode, ceramah,texbook,lembar latihan dan test.Didiklah anak sesuai dengan minat dan bakatnya maka anak anda akan bahagia.
Kunci untuk mengetahui minat-bakat anak tidak cukup hanya melihat perilaku sehari-hari,tetapi para orangtua juga harus mau menggalinya dengan mempelajari pengetahuan tentang Multiple Inteligence(Kecerdasan Majemuk).Bila sejak kecil anak-anak diberikan pengajaran yang benar,maka pada saat dewasa nanti mereka menjadi manusia yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.Raja Salomo mengatakan  bahwa Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan,tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.(Amsal 1;7)
 
 
Walsinur S

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

[i-kan-binaguru] Keluarga

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Keluarga
Oleh : Walsinur Silalahi
Pada umumnya kita menginginkan suasana damai,ceria dalam kehidupan keluarga. Suasana demikian perlu diupayakan oleh orangtua sebagai motivator terhadap perilaku anggota keluarga dhi anak-anak.Kebiasaan komunikasi yang tdk sehat dapat mengakibatkan kedamaian tdk akan pernah dicapai seperti mengeluarkan nada suara yang kasar,mata melotot dan jawaban kasar yg tdk pantas. Untuk mencapai kehidupan keluarga yang damai,ceria, maka kebiasaan2 sbb perlu dilakukan.
 
  1. Setiap anggota keluarga berupaya menciptakan suasana gembira ketika memasuki rumah/ruangan.(menyanyi,bersiul dll)
  2. Setiap anggota keluarga baik tua ataupun muda harus mengucapkan salam bila memasuki rumah atau permisi bila meninggalkan rumah.
  3. Anak-anak dibiasakan mencium pipi ibunya bila mau kesekolah atau sepulangnya dari sekolah
  4. Biasakan bercerita kepada anggota keluarga tentang pengalaman2 yang diperoleh di sekolah,ditempat kerja dll.
  5. Bila anak-anak menanyakan sesuatu,orangtua harus mendengar,jangan pura2 mendengar.Anak dapat melihat dari sorot mata ,apakah orangtua serius menanggapi atau tdk.Dibutuhkan kejujuran dan kesabaran mendengar cerita anak-anak.Berikan respon sehingga dia akan terus bercerita.
 
Dibawah adalah contoh kebiasaan keluarga yang menggunakan bentuk2 komunikasi negatif.
  1. Keluarga kompetitif. Anak-anak bersaing mendapatkan perhatian dengan tingkah laku dengan cara2 negatif seperti melempar piring,berteriak,marah2 dll.
  2. Keluarga hening. Disini anggota keluarga jarang berbicara,makan bersama atau berinteraksi dengan cara lain.Anggota keluarga tdk mau membagi pengalaman untuk didiskusikan bersama.Masing2 sibuk dengan masalah2 sendiri.Terkadang mereka marah,muka cemberut,kelihatan lelah tdk semangat dll. Orangtua tdk mengetahui cara mencairkan suasana yang serba hening.
  3. Keluarga yang kasar. Anggota keluarga jenis ini menggunakan rumah sebagai tempat pelampiasan perasaan buruk.Bukan berarti keluarga ini kejam,melainkan karena keluarga ini penuh dengan perasaan marah.Anggota keluarga saling mengucapkan kata2 kasar dan jarang mengucapkan kata2 yang menggembirakan.Ayah dperlakukan dengan dingin oleh anggota keluarga laki2 atau perempuan.Adakalanya salahsatu anggota keluarga menjadi sasaran kemarahan di rumah ini.
  4. Keluarga yang tegang. Bila salah satu anggota keluarga yg lebih dewasa sering mengeluarkan geraman menegangkan atau ekspresi yg tdk menyenangkan,sehingga anggota keluarga yg lain ikut tegang dan menganggapnya penyakit syaraf(gila). Pertanyaan sederhana saja dapat membuatnya geram seperti:"Bagaimana keadaannmu?" dijawab dengan kecurigaan:"Ngapain nanya2 segala?"Setiap orang takut,gerakan keliru sekecil apapun akan memicu ledakan.Keluarga semacam ini disebut juga keluarga berperasaan halus,alias mudah tersinggung dengan hal2 sepele.
Dari berbagai keterangan diatas,maka kita mengetahui keniasaan buruk yang bisa mengganggu keharmonisan keluarga dan kita bisa memperbaikinya(Wals)
 

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

Friday, November 16, 2012

Re: [i-kan-binaguru] Keluarga yang benar dan tantangannya

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   
Terima kasih Pak Wals untuk tulisannya yang mengingatkan saya secara pribadi sebagai calon orang tua di tengah kesibukan... Kiranya Tuhan Yesus Memberkati..

Salam
Rifka

--- On Sat, 11/17/12, walsinur silalahi <walsinur.silalahi@yahoo.com> wrote:

From: walsinur silalahi <walsinur.silalahi@yahoo.com>
Subject: [i-kan-binaguru] Keluarga yang benar dan tantangannya
To: "Diskusi e-BinaGuru" <i-kan-binaguru@hub.xc.org>
Date: Saturday, November 17, 2012, 2:06 AM

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Keluarga yang benar dan tantangannya.
Oleh:Walsinur Silalahi



Membangun iman bukanlah proyek kilat yang dapat menghasilkan secara instant. Hubungan yang saling terbuka diantara anggota keluarga merupakan proses panjang dan memerlukan usaha yang terus-menerus. Keluarga yang tinggal diperkotaan dimana lokasi pekerjaan orangtua jauh dari tempat tinggalnya maka keterbatasan waktu merupakan tantangan menjalin  hubungan yang bermakna.
Setiap pasangan seharusnya menggumuli komitmen mereka untuk mengasihi dan mendidik anak. Keputusan untuk memiliki anak harus merupakan pilihan yang didasarkan kepada tanggungjawab mereka dalam pengembangan anak. Bila kedua orangtua bekerja,mereka harus menggumuli siapa yang tepat mengasuhnya,karena tahun-tahun pertama sangat menentukan perkembangan kepribadian anak.

Aktualisasi diri orangtua dalam bekerja memang penting sebagai tanggungjawab di hadapan Tuhan.Namun demikian motivasi orangtua untuk menyerahkan anak kepada pengasuh pengganti juga harus dianalisa. Motivasi pementingan dan pemuasan diri untuk bekerja,tidak adanya kerelaan untuk berkorban bagi orang lain,termasuk untuk anak sendiri,tentu saja harus dihindari.
Pada masa sekarang sangat dimungkinkan anggota –anggota keluarga saling berjauhan dan tidak memiliki waktu untuk melakukan komunikasi yang bermakna. Walaupun mereka bersama-sama ada di rumah,belum tentu menjamin kebersamaan yang mempererat hubungan satu sama lain.Duduk berjam-jam di depan computer,menonton TV atau asyik SMS,sudah menjadi ciri kehidupan keluarga masa kini.

Gejala-gejala tersebut menunjukkan bahwa saat ini orang lebih dekat dengan tele keluarga yang berada di luar rumah dari pada dengan keluarga biologisnya. Walaupun TV maupun internet merupakan media yang ampuh bagi masuknya ajaran tentang kekerasan dan hal-hal buruk lainnya,orangtua tidak bisa melarang anak-anak menonton TV atau menggunakan internet,tanpa mengembangkan alternatif kegiatan yang kreatif yang dapat menunjang kebersamaan dalam keluarga.
Meskipun banyak perempuan yang berperan ganda,namun masih banyak laki-laki yang menganggap bahwa urusan rumah tangga dan urusan anak sebagai urusan isteri. Sikap tersebut merupakan bentukan budaya yang tidak berdasarkan Firman Tuhan. Dari petunjuk Paulus dalam Efesus 6;4,tampak bahwa para ayah diperintahkan untuk mendidik anak-anak didalam ajaran dan nasehat Tuhan.
Salahsatu peran yang sering kurang disadari oleh para ayah adalah peran untuk memperkenalkan Bapa Surgawi kepada anak-anak. Ayah yang tidak akrab,tidak hangat,hanya menuntut dan menghukum akan mewariskan kepada anak-anak pengertian yang salah tentang Allah Bapa.. Konsep  Bapa Yang Maha Pengasih akan sulit dipahami anak-anak yang memiliki pengalaman buruk dengan ayahnya.

Bila orangtua terlalu cepat marah tanpa ingin tahu masalah yang dihadapi anak,akan menyebabkan anak tersebut "malas "berbicara kepada orangtuanya. Hal ini tentunya merugikan,terlebih lagi ketika mereka banyak menghadapi hal-hal baru di masa remajanya.
Anak-anak yang dibesarkan di dalam keluarga yang hangat dengan kasih dari kedua orangtuanya,tidak mudah tergoda untuk mencari "kasih sayang" di luar keluarganya.(Wals)

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   
---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

[i-kan-binaguru] Meminta sepatu sekolah dengan menyenangkan ayah terlebih daulu

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Mak,biar aku yang membuat minuman bapak,"kata putriku yang bontot" Dia masih kelas 3 SD. Saya tersenyum senang mendengarnya.Rupanya putriku ini senang membuat minumanku.Dia dengan senangnya membuat kopi dan menghidangkannya kehadapanku sambil berkata:"Pak,ini kopinya sudah rena siapkan",diminum pak sampai habis. Kemudian dia membisikkan sesuatu ke kupingku dan meminta:"Pak,tolong belikan saya sepatu sekolah ya..dan jangan lupa uang sakunya disisihkan buat Rena pak.Saya berbahagia melihat cara putriku meminta sesuatu,dan permintaannya tentu saya kabulkan.Dari peristiwa kecil ini saya berpikir,kalau kita buat senang terlebih dahulu hati Tuhan kita,lalu kita baru mengajukan permintaan.Tuhan kita pasti mengabulkannya dan sukacita kita akan berlipatganda. Bagaimana menurut teman2 Bigur?
Walz

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

[i-kan-binaguru] Keluarga yang benar dan tantangannya

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Keluarga yang benar dan tantangannya.
Oleh:Walsinur Silalahi



Membangun iman bukanlah proyek kilat yang dapat menghasilkan secara instant. Hubungan yang saling terbuka diantara anggota keluarga merupakan proses panjang dan memerlukan usaha yang terus-menerus. Keluarga yang tinggal diperkotaan dimana lokasi pekerjaan orangtua jauh dari tempat tinggalnya maka keterbatasan waktu merupakan tantangan menjalin  hubungan yang bermakna.
Setiap pasangan seharusnya menggumuli komitmen mereka untuk mengasihi dan mendidik anak. Keputusan untuk memiliki anak harus merupakan pilihan yang didasarkan kepada tanggungjawab mereka dalam pengembangan anak. Bila kedua orangtua bekerja,mereka harus menggumuli siapa yang tepat mengasuhnya,karena tahun-tahun pertama sangat menentukan perkembangan kepribadian anak.

Aktualisasi diri orangtua dalam bekerja memang penting sebagai tanggungjawab di hadapan Tuhan.Namun demikian motivasi orangtua untuk menyerahkan anak kepada pengasuh pengganti juga harus dianalisa. Motivasi pementingan dan pemuasan diri untuk bekerja,tidak adanya kerelaan untuk berkorban bagi orang lain,termasuk untuk anak sendiri,tentu saja harus dihindari.
Pada masa sekarang sangat dimungkinkan anggota –anggota keluarga saling berjauhan dan tidak memiliki waktu untuk melakukan komunikasi yang bermakna. Walaupun mereka bersama-sama ada di rumah,belum tentu menjamin kebersamaan yang mempererat hubungan satu sama lain.Duduk berjam-jam di depan computer,menonton TV atau asyik SMS,sudah menjadi ciri kehidupan keluarga masa kini.

Gejala-gejala tersebut menunjukkan bahwa saat ini orang lebih dekat dengan tele keluarga yang berada di luar rumah dari pada dengan keluarga biologisnya. Walaupun TV maupun internet merupakan media yang ampuh bagi masuknya ajaran tentang kekerasan dan hal-hal buruk lainnya,orangtua tidak bisa melarang anak-anak menonton TV atau menggunakan internet,tanpa mengembangkan alternatif kegiatan yang kreatif yang dapat menunjang kebersamaan dalam keluarga.
Meskipun banyak perempuan yang berperan ganda,namun masih banyak laki-laki yang menganggap bahwa urusan rumah tangga dan urusan anak sebagai urusan isteri. Sikap tersebut merupakan bentukan budaya yang tidak berdasarkan Firman Tuhan. Dari petunjuk Paulus dalam Efesus 6;4,tampak bahwa para ayah diperintahkan untuk mendidik anak-anak didalam ajaran dan nasehat Tuhan.
Salahsatu peran yang sering kurang disadari oleh para ayah adalah peran untuk memperkenalkan Bapa Surgawi kepada anak-anak. Ayah yang tidak akrab,tidak hangat,hanya menuntut dan menghukum akan mewariskan kepada anak-anak pengertian yang salah tentang Allah Bapa.. Konsep  Bapa Yang Maha Pengasih akan sulit dipahami anak-anak yang memiliki pengalaman buruk dengan ayahnya.

Bila orangtua terlalu cepat marah tanpa ingin tahu masalah yang dihadapi anak,akan menyebabkan anak tersebut "malas "berbicara kepada orangtuanya. Hal ini tentunya merugikan,terlebih lagi ketika mereka banyak menghadapi hal-hal baru di masa remajanya.
Anak-anak yang dibesarkan di dalam keluarga yang hangat dengan kasih dari kedua orangtuanya,tidak mudah tergoda untuk mencari "kasih sayang" di luar keluarganya.(Wals)

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   

(e-RH) November 17 -- ALLAH YANG TIDAK BERUBAH

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 17 November 2012
Bacaan : Mazmur 102:26-29
Setahun: Kisah Para Rasul 7-8
Nats: ... mereka berubah ... tetapi Engkau tetap sama, dan
tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan. (Mazmur 102:28)

Judul:

ALLAH YANG TIDAK BERUBAH

Jika boleh memilih, tentu ada banyak hal yang kita harap menetap
dalam hidup ini. Fisik yang sehat. Rekan yang dapat dipercaya.
Keberhasilan dalam pekerjaan. Kebersamaan dengan orang-orang yang
kita kasihi. Namun, siapa yang bisa luput dari perubahan?


Pemazmur menyadari bahwa satu-satunya yang tidak berubah adalah
Allah, Sang Pencipta langit dan bumi. Dan kesadaran ini membuatnya
tenang. Perhatikanlah betapa ia sebelumnya mengaduh atas berbagai
situasi hidup yang tidak bersahabat (ayat 1-12).
Namun kemudian, ia mulai mengingat janji-janji Tuhan atas bangsanya
dan atas dunia (ayat 13-23). Dalam ketidakberdayaan, ia ingat bahwa
Tuhan dapat diandalkan. Tuhan mengizinkan perubahan terjadi, dan Dia
sanggup mengubahkan hal terburuk menjadi kebaikan menurut hikmat dan
rencana-Nya. Sebab itu, sekalipun situasi tampak tidak menjanjikan,
anak-anak Tuhan bisa diam dengan tenteram (ayat 29).


Rasa tidak aman, takut, frustrasi, sangat bisa menguasai pikiran
ketika situasi di sekitar kita berubah. Apa yang harus kita lakukan?
Menarik diri karena takut disakiti? Enggan berusaha lagi karena
takut gagal? Berhenti mengasihi karena takut kecewa? Solusi yang
lebih baik adalah seperti pemazmur, kita mengarahkan pandangan
kepada satu-satunya Pribadi yang tidak berubah. Membenamkan pikiran
dalam janji-janji-Nya yang pasti digenapi. Dia akan memberi kelegaan
bagi yang datang pada-Nya (Matius 11:28). Dia turut bekerja dalam
segala sesuatu untuk kebaikan kita (Roma 8:28). Anda bisa meneruskan
daftarnya. Dalam keyakinan itu, kita bisa diam dengan tenteram di
tengah situasi yang terus berubah. --ELS


BUTUH KEBENARAN YANG TIDAK BERUBAH-UBAH UNTUK DIPERCAYAI?
DATANGLAH KEPADA TUHAN. KEBENARAN-NYA TIDAK PERNAH BERUBAH. -MAX LUCADO

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/11/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/11/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+102:26-29

Mazmur 102:26-29

26 Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan
tangan-Mu.
27 Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya
itu akan menjadi usang seperti pakaian, seperti jubah Engkau
akan mengubah mereka, dan mereka berubah;
28 tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.
29 Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram, dan anak cucu
mereka akan tetap ada di hadapan-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+7-8
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+7-8


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Thursday, November 15, 2012

[i-kan-binaguru] Mengenal anak prasekolah

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Mengenal Anak Prasekolah
Oleh: Walsinur.Silalahi

Pada usia 3 tahun anak mampu melakukan berbagai gerakan seperti berlari,melempar.Orangtua maupun guru perlu memberikan kesempatan bebagai kegiatan yang aman bagi mereka.Anak2 yang berusia 4-5 tahun meskipun sdh mampu duduk diam ump kalau mendengar cerita,mereka tetap masih membutuhkan latihan gerakan sehingga anak-anak ini tdk terlalu banyak duduk.

Dalam merancang pendidikan untuk anak,sebaiknya para orangtua tdk perlu banyak menuntut diluar kemampuan anak.Anak-anak prasekolah belum mahir melakukan gerakan yang disertai dengan aturan2.Mereka akan mengalami kesulitan untuk explorasi bila dipaksa mengikuti aturan2. Setiap hari anak2 membutuhkan kegiatan jasmani yang disertai dengan kebugaran dan aktivitas yang tinggi.Saat ini justeru ada kecenderungan anak lebih banyak pasif dan duduk diam di bangku sambil meneonton TV.

Beberapa tip yang berguna bagi para orangtua dan guru untuk perkembangan anak adalah sbb:

Pastikan bahwa anak mempunyai kesempatan bermain dengan bola dan alat2 yang merangsang anak untuk bergerak,Bola disediakan dari berbagai ukuran dan berat.melaui bermain dengan bola anak belajar bagaimana melempar,menangkap dan menendang. Untuk anak yang masih muda berikan alat yang dapat diletakkan di luar seperti jungkat-jungkit,tangga,perosotan dan terowongan.Sedangkan bagi anak yang lebih besar perlu diberikan papan keseimbangan dan berbagai alat untuk dipanjat. Pada saat anak berusia 5 tahun ,perlu diberikan kesempatan bermain lompat tali untuk melatih gerakan dan menjaga keseimbangan tubuh. banyak sekali kegiatan gerakan motorik halus untuk belajar mengontrol otot,misalnya:menggambar,menggunting,menempel,menjahit dll.

Seorang anak yang berada pada tahapan sensori motor membutuhkan berbagai pengalaman dengan menyentuh,memegang,,meraba,mencicipi,,dan melakukan explorasi.Cara anak melakukan explorasi seperti memukul-mukulkan mainan kelantai,mengoyang-goyangkan,menggelindingkan dan memasukkan mainan tsb kemulut.Tingkah laku explorasi adalah cara anak mengenal suatu benda atau mainan yang baru.

Berikan kepada anak sejumlah keping-keping dengan beraneka bentuk,ukuran dan warna.Doronglah anak untuk mengelompokkan keping2 tasb berdasarkan warna,ukuran dan bentuk.

Bahasa dan berpikir sangat berkaitan satu sama lain.Pemikir yang sedang dalam tahapan pra-operasional dapat didorong untuk melakukan diskusi berkaitan dengan pendapat masing2 anak.Dengan demikian cara berpikir egosentris sedikit demi sedikit dapat berkurang.(Wals)

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   
Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo