Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
KADOS -- Edisi 172 (21 -- 27 Oktober 2013)
Salam di dalam Kristus,
Kita bisa mengetahui apa keinginan Tuhan hanya melalui doa dan membaca firman-Nya. Kalau memang ternyata kita belum melakukannya, berarti kita telah berjalan menurut pengertian dan keinginan diri sendiri. Marilah kita mengubah cara hidup kita agar berkenan bagi Tuhan, dengan berdoa dan merenungkan firman-Nya. Percayalah bahwa pimpinan Tuhan itu nyata dan langkah-langkah kita pasti diatur-Nya. Marilah kita berdoa.
Pemimpin Redaksi KADOS,
Santi T.
< santi(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
21 Oktober 2013 -- Kesembuhan untuk Adrian Tinkle
Adrian Tinkle, salah satu penggemar Facebook e-Doa, sedang menderita sakit dari punggung bawah kanan sampai pangkal paha belakang. Sakit ini menyebabkan Adrian berjalan pincang dan bungkuk. Penyakit ini telah ia derita selama satu tahun. Selama ini, ia telah berdoa dan berpuasa untuk kesembuhan sakitnya, tetapi sampai sekarang belum sembuh juga. Marilah kita bersatu hati mendoakan Saudara Adrian agar Tuhan Yesus memberi kesembuhan dan pemulihan pada tubuhnya yang sakit. Selain itu, berdoa pula untuk kehidupan rohani Saudara Adrian supaya semakin dekat dengan Tuhan dan terus berpengharapan kepada Kristus.
Sumber: https://www.facebook.com/sabdadoa/posts/10153126118805534
22 Oktober 2013 -- Kesejahteraan Masyarakat Ekonomi Bawah
Kondisi ekonomi di Indonesia memang sedang tidak stabil. Pada waktu tertentu, ada beberapa bahan kebutuhan pokok masyarakat yang mengalami kenaikan harga. Peristiwa ini sering kali membuat masyarakat kecil merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Jika kondisi perekonomian di negara ini tidak mengalami kemajuan, masyarakat ekonomi bawah akan semakin susah untuk mendapatkan kesejahteraan hidup. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar pemerintah dapat menjaga kondisi perekonomian di negara ini dengan baik sehingga masyarakat dapat hidup sejahtera.
23 Oktober 2013 -- Kejujuran dalam Berdagang
Dalam berbisnis ataupun berdagang, pastilah setiap orang tidak ingin rugi. Namun, perlu diingat bahwa kejujuran dalam melakukan pekerjaan tetaplah menjadi hal penting yang harus dipertahankan. Sebagai pedagang Kristen, tetaplah bekerja dengan penuh kejujuran karena dengan sikap itu, kita dapat memberkati orang lain dan mencerminkan kasih Kristus. Marilah kita berdoa untuk semua pedagang di Indonesia. Kiranya Tuhan memberikan hikmat dan kebijaksanaan agar mereka tetap jujur dalam bekerja supaya tidak ada pihak yang dirugikan melalui usahanya.
24 Oktober 2013 -- Orang-Orang Pedalaman yang Belum Mengenal Kristus
Masih banyak orang yang belum mendengar Injil Kristus, terutama mereka yang berada di pedalaman. Sebagai orang percaya, kita harus berani mengambil tindakan untuk hal ini, baik melalui penginjilan langsung, memberikan dukungan kepada para misionaris, maupun mendoakan orang-orang di pedalaman dan para misionaris dalam berbagai aspek kehidupan. Marilah kita berdoa untuk orang-orang pedalaman yang belum mengenal Kristus, kiranya mereka mau membuka hati untuk menerima Injil Kristus yang diberitakan kepada mereka. Berdoalah juga agar para misionaris diberi kekuatan dan kemampuan oleh Tuhan dalam melakukan tugas panggilan suci-Nya.
25 Oktober 2013 -- Alkitab Audio
Pelayanan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Salah satunya adalah Alkitab. Saat ini, Alkitab tidak hanya tersedia dalam versi cetak, tetapi ada versi digital dan audio. Perkembangan ini tentunya menjadikan pelayanan pemberitaan Injil berjalan lebih efektif dan praktis. Bahkan, mereka yang tidak bisa membaca pun, kini bisa mendapatkan firman Tuhan dengan mendengarkan Alkitab audio.Marilah kita berdoa agar setiap orang yang menggunakan Alkitab audio dapat semakin memahami firman Tuhan dan semakin teguh dalam iman kepada Yesus Kristus.
26 Oktober 2013 -- Gereja yang Belum Mempunyai Pendeta Tetap
Tidak semua gereja memiliki pendeta tetap, yang setiap minggunya bisa memimpin ibadah dan menyampaikan firman. Di Indonesia, masih ada beberapa gereja yang belum mempunyai pendeta tetap. Jadi, seminggu sekali, beberapa anggota dari gereja tersebut harus meminta tolong kepada pendeta lain untuk memberitakan firman pada jam ibadah mereka. Mari kita berdoa agar setiap pendeta tetap tekun dan setia dalam melakukan tugas panggilannya. Berdoalah pula agar gereja-gereja yang belum memiliki pendeta tetap dapat terus bersemangat, dan kiranya dalam waktu dekat ini, mereka mendapatkan pendeta tetap untuk kelancaran ibadah dan pelayanan di gereja.
27 Oktober 2013 -- Hari Blogger Nasional
Sebagai pengguna internet, khususnya orang-orang yang menulis blog, hari ini menjadi hari yang istimewa karena kita merayakan hari Blogger Nasional. Blogger mempunyai peran penting dalam menginspirasi banyak orang melalui tulisan-tulisannya. Sebagai blogger Kristen, marilah kita menulis hal-hal yang berguna dan memberkati mereka yang membacanya. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar para blogger dapat menggunakan bakat mereka untuk menginspirasi dan mendorong orang lain agar menyukai menulis. Berdoalah juga untuk blogger Kristen agar mereka dapat menjadi berkat melalui karya-karya mereka.
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Santi T.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Saturday, October 19, 2013
(e-RH) Oktober 20 -- DALAL
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 20 Oktober 2013
Bacaan : Hakim-hakim 16:4-22
Setahun: Lukas 1
Nats: Sesudah itu Simson jatuh cinta kepada seorang perempuan dari
lembah Sorek yang namanya Delila. (Hakim-hakim 16:4)
Judul:
DALAL
Cerita Simson dan Delila merupakan cerita getir tentang seorang
laki-laki gagah perkasa yang takluk pada hawa nafsu. Karena tergoda
oleh muslihat Delila, Simson ditangkap, diolok-olok, dan dijadikan
lawakan. Membaca kisah ini, sebagian orang menyimpulkan bahwa para
laki-laki perlu berhati-hati terhadap perempuan mana saja. Laki-laki
bisa jatuh bukan karena pencobaan yang keras, melainkan karena
kelembutan dan bujuk rayu perempuan. Sebuah penafsiran yang
memojokkan kaum perempuan!
Delilah, perempuan dari lembah Sorek yang dicintai Simson, bukan
wakil khusus kaum perempuan, melainkan simbol pencobaan pada
umumnya. Kata delila berarti menderita atau layu. Akar katanya,
dalal, berarti mengurangi usaha, melambatkan langkah, mengendurkan,
membuat lemah, membuat suram. Secara rohani, Simson menghadapi
pencobaan yang melambatkan langkahnya dan mengendurkan usahanya
dalam menggenapi tugasnya sebagai hakim Allah. Ia terlena dalam
bujukan Delila dan membeberkan rahasia kenazirannya, lalu ditangkap.
Ia gagal menjalankan tugasnya karena menjadi layu. Tragisnya, pada
waktu mati ia membunuh lebih banyak orang daripada selama ia menjadi
hakim.
Setiap orang percaya memiliki dalal-nya masing-masing, pencobaan
yang berpotensi menjerat dan melemahkannya. Jika tidak waspada, kita
dapat menjadi layu secara rohani, melalaikan panggilan, dan tidak
berfungsi secara maksimal sesuai dengan anugerah Tuhan. Nah, apakah
dalal dalam hidup kita, dan sudahkah kita mendayagunakan
anugerah-Nya untuk menghadapinya? --Martinus Prabowo
MENYADARI TITIK KELEMAHAN PRIBADI KITA
MENGARAHKAN KITA UNTUK BERPEGANG TEGUH PADA ANUGERAH-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+16:4-22
Hakim-hakim 16:4-22
4 Sesudah itu Simson jatuh cinta kepada seorang perempuan dari
lembah Sorek yang namanya Delila.
5 Lalu datanglah raja-raja kota orang Filistin kepada perempuan
itu sambil berkata: "Cobalah bujuk dia untuk mengetahui karena
apakah kekuatannya demikian besar, dan dengan apakah kami dapat
mengalahkan dia dan mengikat dia untuk menundukkannya. Maka kami
masing-masing akan memberikan seribu seratus uang perak
kepadamu."
6 Lalu berkatalah Delila kepada Simson: "Ceritakanlah kiranya
kepadaku, karena apakah kekuatanmu demikian besar, dan dengan
apakah engkau harus diikat untuk ditundukkan?"
7 Jawab Simson kepadanya: "Jika aku diikat dengan tujuh tali busur
yang baru, yang belum kering, maka aku akan menjadi lemah dan
menjadi seperti orang lain manapun juga."
8 Lalu raja-raja kota orang Filistin membawa tujuh tali busur yang
baru yang belum kering kepada perempuan itu dan ia mengikat
Simson dengan tali-tali itu,
9 sedang di kamarnya ada orang bersiap-siap. Kemudian berserulah
perempuan itu kepadanya: "Orang-orang Filistin menyergap engkau,
Simson!" Tetapi ia memutuskan tali-tali busur itu seperti tali
rami yang terbakar putus, apabila kena api. Dan tidaklah
ketahuan di mana duduk kekuatannya itu.
10 Kemudian berkatalah Delila kepada Simson: "Sesungguhnya engkau
telah mempermain-mainkan dan membohongi aku. Sekarang
ceritakanlah kiranya kepadaku dengan apa engkau dapat diikat."
11 Jawabnya kepadanya: "Jika aku diikat erat-erat dengan tali baru,
yang belum terpakai untuk pekerjaan apapun, maka aku akan
menjadi lemah dan menjadi seperti orang lain manapun juga."
12 Kemudian Delila mengambil tali baru, diikatnyalah dia dengan
tali-tali itu dan berseru kepadanya: "Orang-orang Filistin
menyergap engkau, Simson!" --di kamar ada orang
bersiap-siap--tetapi tali-tali itu diputuskannya tanggal dari
tangannya seperti benang saja.
13 Berkatalah Delila kepada Simson: "Sampai sekarang engkau telah
mempermain-mainkan dan membohongi aku. Ceritakanlah kepadaku
dengan apakah engkau dapat diikat." Jawabnya kepadanya: "Kalau
engkau menenun ketujuh rambut jalinku bersama-sama dengan
lungsin lalu mengokohkannya dengan patok, maka aku akan menjadi
lemah dan menjadi seperti orang lain manapun juga."
14 Kemudian perempuan itu mengokohkan lagi tenunan itu dengan
patok, lalu berserulah ia kepadanya: "Orang-orang Filistin
menyergap engkau, Simson." Tetapi ketika ia terjaga dari
tidurnya, disentaknya lepas patok tenunan dan lungsin itu.
15 Berkatalah perempuan itu kepadanya: "Bagaimana mungkin engkau
berkata: Aku cinta kepadamu, padahal hatimu tidak tertuju
kepadaku? Sekarang telah tiga kali engkau mempermain-mainkan aku
dan tidak mau menceritakan kepadaku, karena apakah kekuatanmu
demikian besar."
16 Lalu setelah perempuan itu berhari-hari merengek-rengek
kepadanya dan terus mendesak-desak dia, ia tidak dapat lagi
menahan hati, sehingga ia mau mati rasanya.
17 Maka diceritakannyalah kepadanya segala isi hatinya, katanya:
"Kepalaku tidak pernah kena pisau cukur, sebab sejak dari
kandungan ibuku aku ini seorang nazir Allah. Jika kepalaku
dicukur, maka kekuatanku akan lenyap dari padaku, dan aku
menjadi lemah dan sama seperti orang-orang lain."
18 Ketika dilihat Delila, bahwa segala isi hatinya telah
diceritakannya kepadanya, disuruhnyalah memanggil raja-raja kota
orang Filistin, katanya: "Sekali ini lagi datanglah ke mari,
sebab ia telah menceritakan segala isi hatinya kepadaku." Lalu
datanglah raja-raja kota orang Filistin itu kepadanya sambil
membawa uang itu.
19 Sesudah itu dibujuknya Simson tidur di pangkuannya, lalu
dipanggilnya seorang dan disuruhnya mencukur ketujuh rambut
jalinnya, sehingga mulailah Simson ditundukkan oleh perempuan
itu, sebab kekuatannya telah lenyap dari padanya.
20 Lalu berserulah perempuan itu: "Orang Filistin menyergap engkau,
Simson!" Maka terjagalah ia dari tidurnya serta katanya:
"Seperti yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan meronta
lepas." Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa TUHAN telah
meninggalkan dia.
21 Orang Filistin itu menangkap dia, mencungkil kedua matanya dan
membawanya ke Gaza. Di situ ia dibelenggu dengan dua rantai
tembaga dan pekerjaannya di penjara ialah menggiling.
22 Tetapi rambutnya mulai tumbuh pula sesudah dicukur.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Lukas+1
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+1
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 20 Oktober 2013
Bacaan : Hakim-hakim 16:4-22
Setahun: Lukas 1
Nats: Sesudah itu Simson jatuh cinta kepada seorang perempuan dari
lembah Sorek yang namanya Delila. (Hakim-hakim 16:4)
Judul:
DALAL
Cerita Simson dan Delila merupakan cerita getir tentang seorang
laki-laki gagah perkasa yang takluk pada hawa nafsu. Karena tergoda
oleh muslihat Delila, Simson ditangkap, diolok-olok, dan dijadikan
lawakan. Membaca kisah ini, sebagian orang menyimpulkan bahwa para
laki-laki perlu berhati-hati terhadap perempuan mana saja. Laki-laki
bisa jatuh bukan karena pencobaan yang keras, melainkan karena
kelembutan dan bujuk rayu perempuan. Sebuah penafsiran yang
memojokkan kaum perempuan!
Delilah, perempuan dari lembah Sorek yang dicintai Simson, bukan
wakil khusus kaum perempuan, melainkan simbol pencobaan pada
umumnya. Kata delila berarti menderita atau layu. Akar katanya,
dalal, berarti mengurangi usaha, melambatkan langkah, mengendurkan,
membuat lemah, membuat suram. Secara rohani, Simson menghadapi
pencobaan yang melambatkan langkahnya dan mengendurkan usahanya
dalam menggenapi tugasnya sebagai hakim Allah. Ia terlena dalam
bujukan Delila dan membeberkan rahasia kenazirannya, lalu ditangkap.
Ia gagal menjalankan tugasnya karena menjadi layu. Tragisnya, pada
waktu mati ia membunuh lebih banyak orang daripada selama ia menjadi
hakim.
Setiap orang percaya memiliki dalal-nya masing-masing, pencobaan
yang berpotensi menjerat dan melemahkannya. Jika tidak waspada, kita
dapat menjadi layu secara rohani, melalaikan panggilan, dan tidak
berfungsi secara maksimal sesuai dengan anugerah Tuhan. Nah, apakah
dalal dalam hidup kita, dan sudahkah kita mendayagunakan
anugerah-Nya untuk menghadapinya? --Martinus Prabowo
MENYADARI TITIK KELEMAHAN PRIBADI KITA
MENGARAHKAN KITA UNTUK BERPEGANG TEGUH PADA ANUGERAH-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+16:4-22
Hakim-hakim 16:4-22
4 Sesudah itu Simson jatuh cinta kepada seorang perempuan dari
lembah Sorek yang namanya Delila.
5 Lalu datanglah raja-raja kota orang Filistin kepada perempuan
itu sambil berkata: "Cobalah bujuk dia untuk mengetahui karena
apakah kekuatannya demikian besar, dan dengan apakah kami dapat
mengalahkan dia dan mengikat dia untuk menundukkannya. Maka kami
masing-masing akan memberikan seribu seratus uang perak
kepadamu."
6 Lalu berkatalah Delila kepada Simson: "Ceritakanlah kiranya
kepadaku, karena apakah kekuatanmu demikian besar, dan dengan
apakah engkau harus diikat untuk ditundukkan?"
7 Jawab Simson kepadanya: "Jika aku diikat dengan tujuh tali busur
yang baru, yang belum kering, maka aku akan menjadi lemah dan
menjadi seperti orang lain manapun juga."
8 Lalu raja-raja kota orang Filistin membawa tujuh tali busur yang
baru yang belum kering kepada perempuan itu dan ia mengikat
Simson dengan tali-tali itu,
9 sedang di kamarnya ada orang bersiap-siap. Kemudian berserulah
perempuan itu kepadanya: "Orang-orang Filistin menyergap engkau,
Simson!" Tetapi ia memutuskan tali-tali busur itu seperti tali
rami yang terbakar putus, apabila kena api. Dan tidaklah
ketahuan di mana duduk kekuatannya itu.
10 Kemudian berkatalah Delila kepada Simson: "Sesungguhnya engkau
telah mempermain-mainkan dan membohongi aku. Sekarang
ceritakanlah kiranya kepadaku dengan apa engkau dapat diikat."
11 Jawabnya kepadanya: "Jika aku diikat erat-erat dengan tali baru,
yang belum terpakai untuk pekerjaan apapun, maka aku akan
menjadi lemah dan menjadi seperti orang lain manapun juga."
12 Kemudian Delila mengambil tali baru, diikatnyalah dia dengan
tali-tali itu dan berseru kepadanya: "Orang-orang Filistin
menyergap engkau, Simson!" --di kamar ada orang
bersiap-siap--tetapi tali-tali itu diputuskannya tanggal dari
tangannya seperti benang saja.
13 Berkatalah Delila kepada Simson: "Sampai sekarang engkau telah
mempermain-mainkan dan membohongi aku. Ceritakanlah kepadaku
dengan apakah engkau dapat diikat." Jawabnya kepadanya: "Kalau
engkau menenun ketujuh rambut jalinku bersama-sama dengan
lungsin lalu mengokohkannya dengan patok, maka aku akan menjadi
lemah dan menjadi seperti orang lain manapun juga."
14 Kemudian perempuan itu mengokohkan lagi tenunan itu dengan
patok, lalu berserulah ia kepadanya: "Orang-orang Filistin
menyergap engkau, Simson." Tetapi ketika ia terjaga dari
tidurnya, disentaknya lepas patok tenunan dan lungsin itu.
15 Berkatalah perempuan itu kepadanya: "Bagaimana mungkin engkau
berkata: Aku cinta kepadamu, padahal hatimu tidak tertuju
kepadaku? Sekarang telah tiga kali engkau mempermain-mainkan aku
dan tidak mau menceritakan kepadaku, karena apakah kekuatanmu
demikian besar."
16 Lalu setelah perempuan itu berhari-hari merengek-rengek
kepadanya dan terus mendesak-desak dia, ia tidak dapat lagi
menahan hati, sehingga ia mau mati rasanya.
17 Maka diceritakannyalah kepadanya segala isi hatinya, katanya:
"Kepalaku tidak pernah kena pisau cukur, sebab sejak dari
kandungan ibuku aku ini seorang nazir Allah. Jika kepalaku
dicukur, maka kekuatanku akan lenyap dari padaku, dan aku
menjadi lemah dan sama seperti orang-orang lain."
18 Ketika dilihat Delila, bahwa segala isi hatinya telah
diceritakannya kepadanya, disuruhnyalah memanggil raja-raja kota
orang Filistin, katanya: "Sekali ini lagi datanglah ke mari,
sebab ia telah menceritakan segala isi hatinya kepadaku." Lalu
datanglah raja-raja kota orang Filistin itu kepadanya sambil
membawa uang itu.
19 Sesudah itu dibujuknya Simson tidur di pangkuannya, lalu
dipanggilnya seorang dan disuruhnya mencukur ketujuh rambut
jalinnya, sehingga mulailah Simson ditundukkan oleh perempuan
itu, sebab kekuatannya telah lenyap dari padanya.
20 Lalu berserulah perempuan itu: "Orang Filistin menyergap engkau,
Simson!" Maka terjagalah ia dari tidurnya serta katanya:
"Seperti yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan meronta
lepas." Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa TUHAN telah
meninggalkan dia.
21 Orang Filistin itu menangkap dia, mencungkil kedua matanya dan
membawanya ke Gaza. Di situ ia dibelenggu dengan dua rantai
tembaga dan pekerjaannya di penjara ialah menggiling.
22 Tetapi rambutnya mulai tumbuh pula sesudah dicukur.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Lukas+1
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+1
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Friday, October 18, 2013
(e-RH) Oktober 19 -- RENCANA-NYA TAK GUGUR
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 19 Oktober 2013
Bacaan : Yeremia 1:1-19
Setahun: Markus 14-16
Nats: Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah
mengenal engkau... Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi
bangsa-bangsa. (Yeremia 1:5)
Judul:
RENCANA-NYA TAK GUGUR
Saya anak bungsu dari sebelas bersaudara, dua di antaranya
meninggal pada usia muda. Orangtua saya mengira tidak akan punya
anak lagi karena usia Ibu sudah lebih dari 44 tahun saat mengandung
saya. Ketika saya sudah masuk sekolah teologi, Ibu menuturkan
pengakuan yang mengagetkan. "Sebenarnya kamu anak yang tidak
diharapkan. Ibu sudah berusaha mengkonsumsi makanan tertentu agar
janinmu gugur. Tetapi, inilah rencana Tuhan. Sekarang kamu akan
menjadi pelayan-Nya!" Saat ini, saya telah sembilan tahun melayani
di antara orang-orang non-Kristen.
Allah menegaskan kepada Yeremia bahwa sejak ia dalam kandungan, Dia
sudah memiliki rencana untuknya. Allah telah mempersiapkannya. Ia
menjadi nabi di tengah sulitnya kehidupan politik Israel. Ia bahkan
dianggap pengkhianat bangsa karena menganjurkan Israel menyerah
kepada Babel untuk dibawa sebagai tawanan, dan tidak meminta
pertolongan kepada bangsa Mesir. Ia mengalami banyak penderitaan
dalam melakukan tugas kenabian, namun ia tetap setia. Dan, seperti
ketetapan Tuhan, ia bernubuat mengenai bangsa-bangsa (Yer. 46-51).
Banyak orang mengira keberadaannya di dunia ini hanya suatu
kebetulan. Namun, orang percaya hendaknya menyadari bahwa ia ada di
dunia ini karena Tuhan memiliki rencana atas hidup mereka. Anda
mungkin tidak dipanggil menjadi nabi besar seperti Yeremia, namun
Anda dapat menjadi nabi bagi seseorang di samping Anda. Tempuhlah
jalan Tuhan, maka Anda akan melihat rencana-Nya yang besar untuk
Anda! --Hembang Tambun
RENCANA ALLAH JAUH MELAMPAUI RENCANA PALING SEMPURNA
YANG DAPAT DIRANCANGKAN OLEH MANUSIA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+1:1-19
Yeremia 1:1-19
1 Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan
imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin.
2 Dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda, dalam tahun yang ketiga
belas dari pemerintahannya datanglah firman TUHAN kepada
Yeremia.
3 Firman itu datang juga dalam zaman Yoyakim bin Yosia, raja
Yehuda, sampai akhir tahun yang kesebelas zaman Zedekia bin
Yosia, raja Yehuda, hingga penduduk Yerusalem diangkut ke dalam
pembuangan dalam bulan yang kelima.
4 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
5 "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah
mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku
telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi
nabi bagi bangsa-bangsa."
6 Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak
pandai berbicara, sebab aku ini masih muda."
7 Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini
masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah
engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah
kausampaikan.
8 Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk
melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."
9 Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN
berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh
perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.
10 Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas
bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan
merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun
dan menanam."
11 Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Apakah yang
kaulihat, hai Yeremia?" Jawabku: "Aku melihat sebatang dahan
pohon badam."
12 Lalu firman TUHAN kepadaku: "Baik penglihatanmu, sebab Aku siap
sedia untuk melaksanakan firman-Ku."
13 Firman TUHAN datang kepadaku untuk kedua kalinya, bunyinya:
"Apakah yang kaulihat?" Jawabku: "Aku melihat sebuah periuk yang
mendidih; datangnya dari sebelah utara."
14 Lalu firman TUHAN kepadaku: "Dari utara akan mengamuk malapetaka
menimpa segala penduduk negeri ini.
15 Sebab sesungguhnya, Aku memanggil segala kaum kerajaan sebelah
utara, demikianlah firman TUHAN, dan mereka akan datang dan
mendirikan takhtanya masing-masing di mulut pintu-pintu gerbang
Yerusalem, dekat segala tembok di sekelilingnya dan dekat segala
kota Yehuda.
16 Maka Aku akan menjatuhkan hukuman-Ku atas mereka, karena segala
kejahatan mereka, sebab mereka telah meninggalkan Aku, dengan
membakar korban kepada allah lain dan sujud menyembah kepada
buatan tangannya sendiri.
17 Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan
sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu.
Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku
menggentarkan engkau di depan mereka!
18 Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau
menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok
tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda
dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri
ini.
19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan
engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau,
demikianlah firman TUHAN."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Markus+14-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+14-16
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 19 Oktober 2013
Bacaan : Yeremia 1:1-19
Setahun: Markus 14-16
Nats: Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah
mengenal engkau... Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi
bangsa-bangsa. (Yeremia 1:5)
Judul:
RENCANA-NYA TAK GUGUR
Saya anak bungsu dari sebelas bersaudara, dua di antaranya
meninggal pada usia muda. Orangtua saya mengira tidak akan punya
anak lagi karena usia Ibu sudah lebih dari 44 tahun saat mengandung
saya. Ketika saya sudah masuk sekolah teologi, Ibu menuturkan
pengakuan yang mengagetkan. "Sebenarnya kamu anak yang tidak
diharapkan. Ibu sudah berusaha mengkonsumsi makanan tertentu agar
janinmu gugur. Tetapi, inilah rencana Tuhan. Sekarang kamu akan
menjadi pelayan-Nya!" Saat ini, saya telah sembilan tahun melayani
di antara orang-orang non-Kristen.
Allah menegaskan kepada Yeremia bahwa sejak ia dalam kandungan, Dia
sudah memiliki rencana untuknya. Allah telah mempersiapkannya. Ia
menjadi nabi di tengah sulitnya kehidupan politik Israel. Ia bahkan
dianggap pengkhianat bangsa karena menganjurkan Israel menyerah
kepada Babel untuk dibawa sebagai tawanan, dan tidak meminta
pertolongan kepada bangsa Mesir. Ia mengalami banyak penderitaan
dalam melakukan tugas kenabian, namun ia tetap setia. Dan, seperti
ketetapan Tuhan, ia bernubuat mengenai bangsa-bangsa (Yer. 46-51).
Banyak orang mengira keberadaannya di dunia ini hanya suatu
kebetulan. Namun, orang percaya hendaknya menyadari bahwa ia ada di
dunia ini karena Tuhan memiliki rencana atas hidup mereka. Anda
mungkin tidak dipanggil menjadi nabi besar seperti Yeremia, namun
Anda dapat menjadi nabi bagi seseorang di samping Anda. Tempuhlah
jalan Tuhan, maka Anda akan melihat rencana-Nya yang besar untuk
Anda! --Hembang Tambun
RENCANA ALLAH JAUH MELAMPAUI RENCANA PALING SEMPURNA
YANG DAPAT DIRANCANGKAN OLEH MANUSIA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+1:1-19
Yeremia 1:1-19
1 Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan
imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin.
2 Dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda, dalam tahun yang ketiga
belas dari pemerintahannya datanglah firman TUHAN kepada
Yeremia.
3 Firman itu datang juga dalam zaman Yoyakim bin Yosia, raja
Yehuda, sampai akhir tahun yang kesebelas zaman Zedekia bin
Yosia, raja Yehuda, hingga penduduk Yerusalem diangkut ke dalam
pembuangan dalam bulan yang kelima.
4 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
5 "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah
mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku
telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi
nabi bagi bangsa-bangsa."
6 Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak
pandai berbicara, sebab aku ini masih muda."
7 Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini
masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah
engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah
kausampaikan.
8 Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk
melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."
9 Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN
berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh
perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.
10 Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas
bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan
merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun
dan menanam."
11 Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Apakah yang
kaulihat, hai Yeremia?" Jawabku: "Aku melihat sebatang dahan
pohon badam."
12 Lalu firman TUHAN kepadaku: "Baik penglihatanmu, sebab Aku siap
sedia untuk melaksanakan firman-Ku."
13 Firman TUHAN datang kepadaku untuk kedua kalinya, bunyinya:
"Apakah yang kaulihat?" Jawabku: "Aku melihat sebuah periuk yang
mendidih; datangnya dari sebelah utara."
14 Lalu firman TUHAN kepadaku: "Dari utara akan mengamuk malapetaka
menimpa segala penduduk negeri ini.
15 Sebab sesungguhnya, Aku memanggil segala kaum kerajaan sebelah
utara, demikianlah firman TUHAN, dan mereka akan datang dan
mendirikan takhtanya masing-masing di mulut pintu-pintu gerbang
Yerusalem, dekat segala tembok di sekelilingnya dan dekat segala
kota Yehuda.
16 Maka Aku akan menjatuhkan hukuman-Ku atas mereka, karena segala
kejahatan mereka, sebab mereka telah meninggalkan Aku, dengan
membakar korban kepada allah lain dan sujud menyembah kepada
buatan tangannya sendiri.
17 Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan
sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu.
Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku
menggentarkan engkau di depan mereka!
18 Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau
menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok
tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda
dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri
ini.
19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan
engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau,
demikianlah firman TUHAN."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Markus+14-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+14-16
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Thursday, October 17, 2013
[i-kan-humor] [e-Humor] PROFESOR BODOH -- 2268 Oktober/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Humor
2268, Oktober 2013
Shalom,
Tidak ada seorang pun yang senang diremehkan. Banyak orang kemudian menjadi marah jika merasa dirinya dihina. Padahal, jika saja kita menghadapinya dengan kepala dingin, mungkin hal itu tidak akan menjadi masalah serius. Humor hari ini mengajak kita belajar tentang bagaimana menghadapi sebuah ejekan dengan kepala dingin dan tetap terlihat bijak.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2268. PROFESOR BODOH
Seorang profesor berjalan melewati lorong yang sangat sempit. Di tengah lorong, ia berpapasan dengan profesor saingannya. Lorong itu terlalu sempit untuk dilewati oleh dua orang.
Dengan membusungkan dada, saingannya itu berkata, "Aku tidak pernah memberi jalan pada orang bodoh."
Sambil tersenyum, profesor itu memberikan saingannya jalan dan berkata, "Kalau aku, selalu."
[Sumber : Operasi Humor Ganas, halaman 49)]
Jawablah orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan ia menganggap dirinya bijak. (Amsal 26:5) < http://alkitab.sabda.org/?Amsal+26:5 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 194: "Di manakah tempat yang terdapat dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma?"
- Hendrik Langelo <hendrik.langelo@xxx>: Di Elim, "Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu" (Keluaran 15:27).
- Ida Magdalena <idajanti_lh@xxx>: Elim
- irnetj <irnetj@xxx>: Di Elim tentunya .... (Keluaran 15:27) Betulkan? :-P Pasti betul! ;-)
- Anny S <godwithanny5ms@xxx>: Maaf untuk 7 Pohon Korma saya tidak tahu, tapi kalau 70 pohon korma Di Elim (Keluaran 15:27; Bilangan 33:9) 12 mata air dan 70 Pohon Korma. Terima kasih. GBU.
- Ronald <ronald@xxx>: Jawaban: Di Elim. Keluaran 15:27, Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu. Note: perhatikan lagi pertanyaannya, 7 pohon korma atau 70 pohon korma?
Jawaban e-Humor: Elim (Keluaran 15:27)
E-Humor berikan dua jempol untuk para pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis 194. Kuis berikutnya merupakan kiriman dari Sdr. Hendrik Langelo. Silakan dijawab ya.
Kuis minggu ini 195: "Di manakah Paulus mencukur rambutnya?" (Hendrik Langelo)
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal lima hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2268, Oktober 2013
Shalom,
Tidak ada seorang pun yang senang diremehkan. Banyak orang kemudian menjadi marah jika merasa dirinya dihina. Padahal, jika saja kita menghadapinya dengan kepala dingin, mungkin hal itu tidak akan menjadi masalah serius. Humor hari ini mengajak kita belajar tentang bagaimana menghadapi sebuah ejekan dengan kepala dingin dan tetap terlihat bijak.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2268. PROFESOR BODOH
Seorang profesor berjalan melewati lorong yang sangat sempit. Di tengah lorong, ia berpapasan dengan profesor saingannya. Lorong itu terlalu sempit untuk dilewati oleh dua orang.
Dengan membusungkan dada, saingannya itu berkata, "Aku tidak pernah memberi jalan pada orang bodoh."
Sambil tersenyum, profesor itu memberikan saingannya jalan dan berkata, "Kalau aku, selalu."
[Sumber : Operasi Humor Ganas, halaman 49)]
Jawablah orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan ia menganggap dirinya bijak. (Amsal 26:5) < http://alkitab.sabda.org/?Amsal+26:5 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 194: "Di manakah tempat yang terdapat dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma?"
- Hendrik Langelo <hendrik.langelo@xxx>: Di Elim, "Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu" (Keluaran 15:27).
- Ida Magdalena <idajanti_lh@xxx>: Elim
- irnetj <irnetj@xxx>: Di Elim tentunya .... (Keluaran 15:27) Betulkan? :-P Pasti betul! ;-)
- Anny S <godwithanny5ms@xxx>: Maaf untuk 7 Pohon Korma saya tidak tahu, tapi kalau 70 pohon korma Di Elim (Keluaran 15:27; Bilangan 33:9) 12 mata air dan 70 Pohon Korma. Terima kasih. GBU.
- Ronald <ronald@xxx>: Jawaban: Di Elim. Keluaran 15:27, Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu. Note: perhatikan lagi pertanyaannya, 7 pohon korma atau 70 pohon korma?
Jawaban e-Humor: Elim (Keluaran 15:27)
E-Humor berikan dua jempol untuk para pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis 194. Kuis berikutnya merupakan kiriman dari Sdr. Hendrik Langelo. Silakan dijawab ya.
Kuis minggu ini 195: "Di manakah Paulus mencukur rambutnya?" (Hendrik Langelo)
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal lima hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Oktober 18 -- KEBUTUHAN DAN CINTA UANG
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 18 Oktober 2013
Bacaan : 1 Timotius 6:2-10
Setahun: Markus 12-13
Nats: Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. (1 Timotius 6:10)
Judul:
KEBUTUHAN DAN CINTA UANG
Di bangku sekolah dulu, kita belajar mengenai jenis-jenis
kebutuhan manusia. Di tingkat yang paling dasar, dikenal kebutuhan
yang disebut kebutuhan primer yang berisi makanan, pakaian dan
rumah. Secara teori, asalkan ketiga hal tersebut terpenuhi, sudah
cukup untuk seseorang bisa bertahan hidup. Tapi saya rasa sebagian
besar dari kita tidak akan puas kalau hanya memiliki ketiga hal
tersebut. Bukan karena tidak setuju bahwa sebetulnya tiga hal itu
cukup untuk bertahan hidup, tapi karena kita ingin memiliki hal-hal
yang lain juga.
Sampai di tahap tertentu, kemauan dan kemampuan ini baik. Sebab
tentu memenuhi kebutuhan sekunder seperti kesehatan dan pendidikan
memang diperlukan untuk memiliki kualitas hidup yang baik. Tapi
ketika kemudian hal-hal yang tergolong kebutuhan tersier seperti
internet, alat elektronik terbaru, baju mahal, dsb. juga masuk dalam
daftar kebutuhan dasar hidup kita dan kita merasa tanpa itu hidup
kita tidak cukup, kita perlu berhatihati. Sebab jangan-jangan kita
sudah bukan lagi sekedar berusaha meningkatkan kualitas hidup, tapi
sudah jatuh dalam penyakit cinta uang.
Paulus menuliskan bahwa penyakit ini harus diwaspadai sebab cinta
uang adalah akar dari segala kejahatan. Ketika seseorang sudah cinta
uang, ia akan terjerumus untuk mengejar harta tanpa lagi
mempedulikan soal etika dan kebenaran. Selain itu, cinta uang
mendatangkan kesusahan bagi diri kita sendiri. Sebab ketika tujuan
hidup sudah berpindah dari menyenangkan Tuhan kepada mengumpulkan
harta, kita tidak akan pernah merasa puas. --Alison Subiantoro
MENGEJAR KUALITAS HIDUP MEMANG PERLU, TAPI HATI-HATILAH
DENGAN PENYAKIT CINTA UANG YANG MENGINTAI.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Timotius+6:2-10
1 Timotius 6:2-10
2 Jika tuan mereka seorang percaya, janganlah ia kurang disegani
karena bersaudara dalam Kristus, melainkan hendaklah ia dilayani
mereka dengan lebih baik lagi, karena tuan yang menerima berkat
pelayanan mereka ialah saudara yang percaya dan yang kekasih.
(6-2b) Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini.
3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan
sehat--yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus--dan tidak
menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa.
Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang
menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat
dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah
suatu sumber keuntungan.
6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan
besar.
7 Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun
tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke
dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan
yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam
keruntuhan dan kebinasaan.
10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh
memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan
menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Markus+12-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+12-13
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 18 Oktober 2013
Bacaan : 1 Timotius 6:2-10
Setahun: Markus 12-13
Nats: Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. (1 Timotius 6:10)
Judul:
KEBUTUHAN DAN CINTA UANG
Di bangku sekolah dulu, kita belajar mengenai jenis-jenis
kebutuhan manusia. Di tingkat yang paling dasar, dikenal kebutuhan
yang disebut kebutuhan primer yang berisi makanan, pakaian dan
rumah. Secara teori, asalkan ketiga hal tersebut terpenuhi, sudah
cukup untuk seseorang bisa bertahan hidup. Tapi saya rasa sebagian
besar dari kita tidak akan puas kalau hanya memiliki ketiga hal
tersebut. Bukan karena tidak setuju bahwa sebetulnya tiga hal itu
cukup untuk bertahan hidup, tapi karena kita ingin memiliki hal-hal
yang lain juga.
Sampai di tahap tertentu, kemauan dan kemampuan ini baik. Sebab
tentu memenuhi kebutuhan sekunder seperti kesehatan dan pendidikan
memang diperlukan untuk memiliki kualitas hidup yang baik. Tapi
ketika kemudian hal-hal yang tergolong kebutuhan tersier seperti
internet, alat elektronik terbaru, baju mahal, dsb. juga masuk dalam
daftar kebutuhan dasar hidup kita dan kita merasa tanpa itu hidup
kita tidak cukup, kita perlu berhatihati. Sebab jangan-jangan kita
sudah bukan lagi sekedar berusaha meningkatkan kualitas hidup, tapi
sudah jatuh dalam penyakit cinta uang.
Paulus menuliskan bahwa penyakit ini harus diwaspadai sebab cinta
uang adalah akar dari segala kejahatan. Ketika seseorang sudah cinta
uang, ia akan terjerumus untuk mengejar harta tanpa lagi
mempedulikan soal etika dan kebenaran. Selain itu, cinta uang
mendatangkan kesusahan bagi diri kita sendiri. Sebab ketika tujuan
hidup sudah berpindah dari menyenangkan Tuhan kepada mengumpulkan
harta, kita tidak akan pernah merasa puas. --Alison Subiantoro
MENGEJAR KUALITAS HIDUP MEMANG PERLU, TAPI HATI-HATILAH
DENGAN PENYAKIT CINTA UANG YANG MENGINTAI.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Timotius+6:2-10
1 Timotius 6:2-10
2 Jika tuan mereka seorang percaya, janganlah ia kurang disegani
karena bersaudara dalam Kristus, melainkan hendaklah ia dilayani
mereka dengan lebih baik lagi, karena tuan yang menerima berkat
pelayanan mereka ialah saudara yang percaya dan yang kekasih.
(6-2b) Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini.
3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan
sehat--yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus--dan tidak
menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa.
Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang
menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat
dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah
suatu sumber keuntungan.
6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan
besar.
7 Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun
tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke
dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan
yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam
keruntuhan dan kebinasaan.
10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh
memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan
menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Markus+12-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+12-13
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
[i-kan-binaguru] My news!
--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Die Leichtigkeit lebt davon da? wir dem Leben vertrauen. http://ligueballedonnee.com/ptotos.php
10/17/2013 11:41:32 AM
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke:Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------
[e-Penulis] Menulis Buku Ajar (II) -- Edisi 144/Oktober/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Penulis -- Menulis Buku Ajar(II)
Edisi 144/Oktober/2013
DAFTAR ISI
DARI REDAKSI: GURU + BAHAN AJAR = KEMAJUAN PENDIDIKAN
TIP MENULIS: KEBERADAAN BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN
TOKOH PENULIS: FRANK C. LAUBACH
PENA MAYA: PANDUANGURU.COM
DARI REDAKSI: GURU + BAHAN AJAR = KEMAJUAN PENDIDIKAN
Shalom,
Pemilihan judul di atas agaknya tidak berlebihan mengingat begitu besarnya peranan guru dan materi pelajaran bagi peningkatan hasil belajar para murid. Judul tersebut juga menyatakan bahwa guru tanpa bahan ajar yang memadai akan kesulitan dalam memperlengkapi anak didiknya, dan sebaliknya, bahan ajar yang mutakhir sekalipun juga tidak dapat banyak berguna tanpa adanya guru yang rela merendahkan diri untuk terus belajar demi murid-muridnya.
Dalam edisi e-Penulis kali ini, kami mengajak pembaca sekalian untuk menyimak tip yang kami harapkan dapat bermanfaat bagi Anda dalam merancang buku ajar. Dan, jangan lupa simak juga profil seorang guru yang berjuang demi pemberantasan buta huruf di kolom Tokoh Penulis. Kiranya apa yang kami sajikan dalam edisi kali ini dapat menjadi berkat dan bermanfaat bagi pembaca sekalian. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati!
Pemimpin Redaksi e-Penulis,
Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
< http://pelitaku.sabda.org >
TIP MENULIS: KEBERADAAN BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN
Bahan ajar memiliki posisi yang sangat penting dalam pembelajaran, yaitu sebagai representasi (wakil) dari penjelasan guru di depan kelas. Di sisi lain, bahan ajar berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Oleh karena itu, penyusunan bahan ajar hendaklah berpedoman pada standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi lulusan (SKL). Bahan ajar yang disusun tanpa berpedoman pada SK, KD, dan SKL, tentu tidak akan memberikan banyak manfaat kepada peserta didik.
Bahan ajar juga merupakan wujud pelayanan satuan pendidikan terhadap peserta didik. Pelayanan individual dapat terjadi dengan bahan ajar. Peserta didik berhadapan dengan bahan yang terdokumentasi. Ia berurusan dengan informasi yang konsisten (taat asas). Peserta yang cepat belajar, akan dapat mengoptimalkan kemampuannya dengan mempelajari bahan ajar. Peserta didik yang lambat belajar, akan dapat mempelajari bahan ajarnya berulang-ulang. Dengan demikian, optimalisasi pelayanan belajar terhadap peserta didik dapat terjadi dengan bahan ajar.
Jadi, keberadaan bahan ajar sekurang-kurangnya menempati tiga posisi penting. Ketiga posisi itu adalah sebagai representasi sajian guru, sebagai sarana pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar, standar kompetensi lulusan, dan sebagai pengoptimalan pelayanan terhadap peserta didik.
Pengertian dan Jenis Bahan Ajar
Bahan ajar adalah materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar (Depdiknas, 2003). Materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus diajarkan oleh guru dan harus dipelajari oleh siswa untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Ada beberapa jenis materi pelajaran. Jenis-jenis itu adalah fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan sikap atau nilai.
Materi pembelajaran yang termasuk fakta misalnya nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, dan sebagainya. Materi pembelajaran yang termasuk konsep misalnya pengertian, definisi, ciri khusus, komponen, dan sebagainya. Materi pembelajaran yang termasuk prinsip umpamanya dalil, rumus, adigium, postulat, teorema, atau hubungan antarkonsep yang menggambarkan "jika ..., maka ...", seperti "Jika logam dipanasi, maka akan memuai", dan sebagainya. Materi pembelajaran yang berupa prosedur adalah langkah-langkah secara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan tugas. Termasuk ke dalamnya cara-cara yang digunakan untuk melakukan atau menghasilkan sesuatu. Sikap atau nilai merupakan materi pembelajaran afektif seperti kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat, minat belajar, dan sebagainya.
Prinsip dan Prosedur Penyusunan Bahan Ajar
Ada tiga prinsip yang diperlukan dalam penyusunan bahan ajar. Ketiga prinsip itu adalah relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Relevansi artinya keterkaitan atau berhubungan erat. Konsistensi maksudnya ketaatasasan atau keajegan – tetap. Kecukupan maksudnya secara kuantitatif materi tersebut memadai untuk dipelajari.
Prinsip relevansi atau keterkaitan atau berhubungan erat, maksudnya adalah materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan oleh guru adalah menghafalkan fakta, maka materi yang harus disajikan adalah berupa fakta-fakta. Sebaliknya, jika kompetensi dasar menuntut kemampuan dalam melakukan sesuatu, maka materi pelajarannya adalah prosedur atau cara melakukan sesuatu. Begitulah seterusnya.
Prinsip konsistensi adalah ketaatasasan dalam penyusunan bahan ajar. Misalnya, kompetensi dasar meminta kemampuan siswa untuk menguasai tiga macam konsep, materi yang disajikan juga tiga macam. Umpamanya kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa adalah menyusun paragraf deduktif, materinya sekurang-kurangnya pengertian paragraf deduktif, cara menyusun paragraf deduktif, dan cara merevisi paragraf deduktif. Artinya, apa yang diminta itulah yang diberikan.
Prinsip kecukupan, artinya materi yang disajikan hendaknya cukup memadai untuk mencapai kompetensi dasar. Materi tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak. Jika materi terlalu sedikit, kemungkinan siswa tidak akan dapat mencapai kompetensi dasar dengan memanfaatkan materi itu. Kalau materi terlalu banyak akan banyak menyita waktu untuk mempelajarinya.
Ada beberapa prosedur yang harus diikuti dalam penyusunan bahan ajar. Prosedur itu meliputi: (1) memahami standar isi dan standar kompetensi lulusan, silabus, program semester, dan rencana pelaksanaan pembelajaran; (2) mengidentifikasi jenis materi pembelajaran berdasarkan pemahaman terhadap poin (1); (3) melakukan pemetaan materi; (4) menetapkan bentuk penyajian; (5) menyusun struktur (kerangka) penyajian; (6) membaca buku sumber; (7) mengedraf (memburam) bahan ajar; (8) merevisi (menyunting) bahan ajar; (9) mengujicobakan bahan ajar; dan (10) merevisi dan menulis akhir (finalisasi).
Memahami standar isi (Permen 22/2006) berarti memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini telah dilakukan guru ketika menyusun silabus, program semester, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Memahami standar kompetensi lulusan (Permen 23/2006) juga telah dilakukan ketika menyusun silabus. Walaupun demikian, ketika penyusunan bahan ajar dilakukan, dokumen-dokumen tersebut perlu dihadirkan dan dibaca kembali. Hal itu akan membantu penyusun bahan ajar dalam mengaplikasikan prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Selain itu, penyusunan bahan ajar akan terpandu ke arah yang jelas sehingga bahan ajar yang dihasilkan benar-benar berfungsi.
Mengidentifikasi jenis materi dilakukan agar penyusun bahan ajar mengenal tepat jenis-jenis materi yang akan disajikan. Hasil identifikasi itu kemudian dipetakan dan diorganisasikan sesuai dengan pendekatan yang dipilih (prosedural atau hierarkis). Pemetaan materi dilakukan berdasarkan SK, KD, dan SKL. Tentu saja, di dalamnya terdapat indikator pencapaian yang telah dirumuskan pada saat menyusun silabus. Jika saat menyusun silabus telah terpeta dengan baik, pemetaan tidak diperlukan lagi. Penyusun bahan ajar tinggal berpedoman pada silabus. Akan tetapi, jika belum terpetakan dengan baik, perlu pemetaan ulang setelah penyusunan silabus.
Langkah berikutnya yaitu menetapkan bentuk penyajian. Bentuk penyajian dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Bentuk-bentuk tersebut adalah seperti buku teks, modul, diktat, lembar informasi, atau bahan ajar sederhana. Masing-masing bentuk penyajian ini dapat dilihat dari berbagai sisi. Di antaranya, dapat dilihat dari sisik kekompleksan struktur dan pekerjaannya. Bentuk buku teks tentu lebih kompleks dibandingkan dengan yang lain. Begitu pula halnya modul jika dibandingkan dengan yang lain. Yang paling kurang kompleksitasnya adalah bahan ajar sederhana. Sesuai dengan namanya "sederhana", tentu wujudnya juga sederhana.
Jika bentuk penyajian sudah ditetapkan, penyusun bahan ajar menyusun struktur atau kerangka penyajian. Kerangka-kerangka itu diisi dengan materi yang telah ditetapkan. Kegiatan ini sudah termasuk mengedraf (membahasakan, membuat ilustrasi, gambar) bahan ajar. Draf itu kemudian direvisi. Hasil revisi diujicobakan, kemudian direvisi lagi, dan selanjutnya ditulis akhir (finalisasi). Selanjutnya, guru telah dapat menggunakan bahan ajar tersebut untuk membelajarkan siswanya.
Diringkas dari:
Nama Situs: Wordpress
Alamat URL: http://zulkarnainidiran.wordpress.com/2009/06/28/131/
Judul asli artikel: Teknik Penyusunan Bahan Ajar
Penulis: Zulkarnaini
Tanggal akses: 16 Oktober 2013
TOKOH PENULIS: FRANK C. LAUBACH
Frank Charles Laubach lahir di Benton, Pennsylvania, pada 2 September 1884. Ia bersekolah di Bloomsburg State College (1901), Perkiomen Prep School (1905), Princeton University (BA, 1909), dan Union Theological Seminary (1913). Ia menikah dengan Effa Seely pada 15 Mei 1912, dan meraih gelar MA (1912) dan Ph.D (1915) di Columbia University.
Pada tahun 1915, Dr. Laubach dan istrinya berangkat ke Filipina sebagai misionaris utusan jemaat bersama American Board of Commissioners for Foreign Missions. Ia melayani sebagai pendeta di Cagayan, sekaligus mengajar di Union Theological Seminary di Manila. Pada tahun 1930, ia memulai proyek pemberantasan buta huruf di pulau Mindanao, pada saat itulah ia juga mulai mengembangkan alfabet bagi bahasa suku Maranao (saat itu, suku tersebut belum pernah merekam bahasa mereka dalam tulisan --red.). Proyek ini adalah cikal bakal dari program Each One Teach One (EOTO) yang mendorong para orang dewasa dari suku Maranao (yang saat itu diajar oleh para sukarelawan) saling mengajar di antara mereka sendiri. Dari tahun 1930 sampai 1970, Dr. Laubach mengadakan perjalanan ke lebih dari 100 negara untuk mengentaskan buta huruf dalam 312 bahasa lokal. Beliau dan tim yang melayani bersamanya bekerja sama dengan lembaga-lembaga misi, kalangan swasta, pemerintah, USAID (U.S. Agency for International Development), lembaga Peace Corps, dan UNESCO.
Pada tahun 1935, Dr. Laubach membentuk World Literacy Comitee, dan pada tahun 1941 ia menjadi salah satu pendiri dari Comitee on World Literacy and Christian Literature, saat itu dikenal sebagai "Lit-Lit" (di kemudian hari dikenal sebagai Intermedia) yang berdiri di bawah National Council of Churches. Beliau melayani bersama organisasi ini sampai masa pensiunnya pada 1954, pada usia 80 tahun. Pada tahun 1951, untuk memfasilitasi kerja sama antara lembaga pemerintah dan lembaga sekuler, Dr. Laubach mendirikan World Literacy, Inc. (sekarang dikenal dengan nama World Education). Pada tahun 1955, setahun setelah pensiun, beliau mendirikan Laubach Literacy, Inc., sebuah organisasi nonprofit yang bermarkas di Syracuse, New york. Anak laki-lakinya, Robert, menjabat sebagai ketua organisasi ini setelah Dr. Laubach meninggal pada 11 Juni 1970. Istrinya, Effa Seely, meninggal 3 tahun kemudian pada 29 Maret 1973, pada usia 85 tahun. Keduanya dimakamkan di pemakaman keluarga di Benton, Pennsylvania.
Dr. Laubach adalah seorang penulis yang produktif. Karya-karyanya meliputi banyak bidang, tentang Filipna, doa dan kehidupan rohani, tantangan terhadap melek huruf internasional, sampai kepada bantuan teknis dalam mengajar, serta materi-materi untuk mengajar orang-orang dewasa dalam membaca. Beliau juga menjadi pendorong dibukanya fakultas keaksaraan dan jurnalistik di Hartford School of Missions, Syracuse University, Asbury College, Baylor University, University of California, dan lebih dari 20 pusat pembelajaran semacam itu di seluruh Amerika Serikat.
Laubach telah mendapat pengakuan atas upayanya ini, beberapa di antaranya adalah gelar kehormatan dari universitas-universitas seperti Princeton University, Columbia University, Syracuse University, dan Temple University dan juga dari sekolah-sekolah tinggi seperti Lafayette, Wooster, Muskingam, Marietta, Findlay dan Baldwin-Wallace. Majalah Time juga menyebut beliau sebagai pencetus dari gerakan pemberantasan buta huruf dunia. Norman Vincent Peale, dalam bukunya yang berjudul "Look" menyebut Laubach sebagai salah satu dari 5 orang terbesar, sedangkan majalah Newsweek menulis artikel yang menyebut dirinya sebagai "salah satu tokoh besar dalam dunia misi." Lowell Thomas menjulukinya sebagai "guru yang paling terkemuka pada zaman kita." Pada peringatan kelahirannya yang ke-100, United States Postal Services memberi penghormatan kepada beliau dengan menerbitkan perangko bergambar dirinya, mengikuti seri perangko "Great Americans".
Kehidupan beliau direkam dalam 4 buku yang ditulis oleh berbagai penulis seperti "Apostle to the Illiterates" oleh David E. Mason; "Each One Teach One" oleh Marjorie Medary; "Champion of Silent Billion" oleh Helen M. Roberts; dan "Frank C. Laubach, Teacher of Millions" oleh David E. Mason. Sampai hari ini, karya-karya Dr. Laubach menjadi bahan ajar bagi anak-anak Sekolah Minggu di berbagai denominasi, dan artikel mengenai dirinya juga muncul di berbagai majalah rohani maupun sekuler. (t/Yudo)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Syracuse University Library
Alamat URL: http://library.syr.edu/digital/guides/l/laubach_coll.htm
Judul asli artikel: Biographical History of Frank C. Laubach
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 16 Oktober 2013
PENA MAYA: PANDUANGURU.COM
Situs PanduanGuru.com didirikan untuk menjadi wadah informasi yang dibutuhkan oleh para guru maupun mereka yang ingin mengabdi menjadi seorang guru. Di situs ini, pengunjung disuguhi berbagai artikel mengenai dunia pendidikan, mulai dari bagaimana menjadi guru yang baik, bagaimana menyusun materi ajar, sampai kepada informasi mengenai lowongan mengajar. Yang menarik, artikel-artikel yang terdapat pada situs ini dikategorikan berdasarkan jenjang pendidikan yang diampu oleh sang guru, mulai dari tingkat SD hingga SMA. Jadi, tunggu apa lagi? Mari kunjungi situs ini dan perdalam pengetahuan Anda! (Yudo)
==> http://panduanguru.com/
Kontak: penulis(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Santi T., dan Berlin B.
Berlangganan: subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-penulis/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Penulis -- Menulis Buku Ajar(II)
Edisi 144/Oktober/2013
DAFTAR ISI
DARI REDAKSI: GURU + BAHAN AJAR = KEMAJUAN PENDIDIKAN
TIP MENULIS: KEBERADAAN BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN
TOKOH PENULIS: FRANK C. LAUBACH
PENA MAYA: PANDUANGURU.COM
DARI REDAKSI: GURU + BAHAN AJAR = KEMAJUAN PENDIDIKAN
Shalom,
Pemilihan judul di atas agaknya tidak berlebihan mengingat begitu besarnya peranan guru dan materi pelajaran bagi peningkatan hasil belajar para murid. Judul tersebut juga menyatakan bahwa guru tanpa bahan ajar yang memadai akan kesulitan dalam memperlengkapi anak didiknya, dan sebaliknya, bahan ajar yang mutakhir sekalipun juga tidak dapat banyak berguna tanpa adanya guru yang rela merendahkan diri untuk terus belajar demi murid-muridnya.
Dalam edisi e-Penulis kali ini, kami mengajak pembaca sekalian untuk menyimak tip yang kami harapkan dapat bermanfaat bagi Anda dalam merancang buku ajar. Dan, jangan lupa simak juga profil seorang guru yang berjuang demi pemberantasan buta huruf di kolom Tokoh Penulis. Kiranya apa yang kami sajikan dalam edisi kali ini dapat menjadi berkat dan bermanfaat bagi pembaca sekalian. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati!
Pemimpin Redaksi e-Penulis,
Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
< http://pelitaku.sabda.org >
TIP MENULIS: KEBERADAAN BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN
Bahan ajar memiliki posisi yang sangat penting dalam pembelajaran, yaitu sebagai representasi (wakil) dari penjelasan guru di depan kelas. Di sisi lain, bahan ajar berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Oleh karena itu, penyusunan bahan ajar hendaklah berpedoman pada standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi lulusan (SKL). Bahan ajar yang disusun tanpa berpedoman pada SK, KD, dan SKL, tentu tidak akan memberikan banyak manfaat kepada peserta didik.
Bahan ajar juga merupakan wujud pelayanan satuan pendidikan terhadap peserta didik. Pelayanan individual dapat terjadi dengan bahan ajar. Peserta didik berhadapan dengan bahan yang terdokumentasi. Ia berurusan dengan informasi yang konsisten (taat asas). Peserta yang cepat belajar, akan dapat mengoptimalkan kemampuannya dengan mempelajari bahan ajar. Peserta didik yang lambat belajar, akan dapat mempelajari bahan ajarnya berulang-ulang. Dengan demikian, optimalisasi pelayanan belajar terhadap peserta didik dapat terjadi dengan bahan ajar.
Jadi, keberadaan bahan ajar sekurang-kurangnya menempati tiga posisi penting. Ketiga posisi itu adalah sebagai representasi sajian guru, sebagai sarana pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar, standar kompetensi lulusan, dan sebagai pengoptimalan pelayanan terhadap peserta didik.
Pengertian dan Jenis Bahan Ajar
Bahan ajar adalah materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar (Depdiknas, 2003). Materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus diajarkan oleh guru dan harus dipelajari oleh siswa untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Ada beberapa jenis materi pelajaran. Jenis-jenis itu adalah fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan sikap atau nilai.
Materi pembelajaran yang termasuk fakta misalnya nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, dan sebagainya. Materi pembelajaran yang termasuk konsep misalnya pengertian, definisi, ciri khusus, komponen, dan sebagainya. Materi pembelajaran yang termasuk prinsip umpamanya dalil, rumus, adigium, postulat, teorema, atau hubungan antarkonsep yang menggambarkan "jika ..., maka ...", seperti "Jika logam dipanasi, maka akan memuai", dan sebagainya. Materi pembelajaran yang berupa prosedur adalah langkah-langkah secara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan tugas. Termasuk ke dalamnya cara-cara yang digunakan untuk melakukan atau menghasilkan sesuatu. Sikap atau nilai merupakan materi pembelajaran afektif seperti kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat, minat belajar, dan sebagainya.
Prinsip dan Prosedur Penyusunan Bahan Ajar
Ada tiga prinsip yang diperlukan dalam penyusunan bahan ajar. Ketiga prinsip itu adalah relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Relevansi artinya keterkaitan atau berhubungan erat. Konsistensi maksudnya ketaatasasan atau keajegan – tetap. Kecukupan maksudnya secara kuantitatif materi tersebut memadai untuk dipelajari.
Prinsip relevansi atau keterkaitan atau berhubungan erat, maksudnya adalah materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan oleh guru adalah menghafalkan fakta, maka materi yang harus disajikan adalah berupa fakta-fakta. Sebaliknya, jika kompetensi dasar menuntut kemampuan dalam melakukan sesuatu, maka materi pelajarannya adalah prosedur atau cara melakukan sesuatu. Begitulah seterusnya.
Prinsip konsistensi adalah ketaatasasan dalam penyusunan bahan ajar. Misalnya, kompetensi dasar meminta kemampuan siswa untuk menguasai tiga macam konsep, materi yang disajikan juga tiga macam. Umpamanya kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa adalah menyusun paragraf deduktif, materinya sekurang-kurangnya pengertian paragraf deduktif, cara menyusun paragraf deduktif, dan cara merevisi paragraf deduktif. Artinya, apa yang diminta itulah yang diberikan.
Prinsip kecukupan, artinya materi yang disajikan hendaknya cukup memadai untuk mencapai kompetensi dasar. Materi tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak. Jika materi terlalu sedikit, kemungkinan siswa tidak akan dapat mencapai kompetensi dasar dengan memanfaatkan materi itu. Kalau materi terlalu banyak akan banyak menyita waktu untuk mempelajarinya.
Ada beberapa prosedur yang harus diikuti dalam penyusunan bahan ajar. Prosedur itu meliputi: (1) memahami standar isi dan standar kompetensi lulusan, silabus, program semester, dan rencana pelaksanaan pembelajaran; (2) mengidentifikasi jenis materi pembelajaran berdasarkan pemahaman terhadap poin (1); (3) melakukan pemetaan materi; (4) menetapkan bentuk penyajian; (5) menyusun struktur (kerangka) penyajian; (6) membaca buku sumber; (7) mengedraf (memburam) bahan ajar; (8) merevisi (menyunting) bahan ajar; (9) mengujicobakan bahan ajar; dan (10) merevisi dan menulis akhir (finalisasi).
Memahami standar isi (Permen 22/2006) berarti memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini telah dilakukan guru ketika menyusun silabus, program semester, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Memahami standar kompetensi lulusan (Permen 23/2006) juga telah dilakukan ketika menyusun silabus. Walaupun demikian, ketika penyusunan bahan ajar dilakukan, dokumen-dokumen tersebut perlu dihadirkan dan dibaca kembali. Hal itu akan membantu penyusun bahan ajar dalam mengaplikasikan prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Selain itu, penyusunan bahan ajar akan terpandu ke arah yang jelas sehingga bahan ajar yang dihasilkan benar-benar berfungsi.
Mengidentifikasi jenis materi dilakukan agar penyusun bahan ajar mengenal tepat jenis-jenis materi yang akan disajikan. Hasil identifikasi itu kemudian dipetakan dan diorganisasikan sesuai dengan pendekatan yang dipilih (prosedural atau hierarkis). Pemetaan materi dilakukan berdasarkan SK, KD, dan SKL. Tentu saja, di dalamnya terdapat indikator pencapaian yang telah dirumuskan pada saat menyusun silabus. Jika saat menyusun silabus telah terpeta dengan baik, pemetaan tidak diperlukan lagi. Penyusun bahan ajar tinggal berpedoman pada silabus. Akan tetapi, jika belum terpetakan dengan baik, perlu pemetaan ulang setelah penyusunan silabus.
Langkah berikutnya yaitu menetapkan bentuk penyajian. Bentuk penyajian dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Bentuk-bentuk tersebut adalah seperti buku teks, modul, diktat, lembar informasi, atau bahan ajar sederhana. Masing-masing bentuk penyajian ini dapat dilihat dari berbagai sisi. Di antaranya, dapat dilihat dari sisik kekompleksan struktur dan pekerjaannya. Bentuk buku teks tentu lebih kompleks dibandingkan dengan yang lain. Begitu pula halnya modul jika dibandingkan dengan yang lain. Yang paling kurang kompleksitasnya adalah bahan ajar sederhana. Sesuai dengan namanya "sederhana", tentu wujudnya juga sederhana.
Jika bentuk penyajian sudah ditetapkan, penyusun bahan ajar menyusun struktur atau kerangka penyajian. Kerangka-kerangka itu diisi dengan materi yang telah ditetapkan. Kegiatan ini sudah termasuk mengedraf (membahasakan, membuat ilustrasi, gambar) bahan ajar. Draf itu kemudian direvisi. Hasil revisi diujicobakan, kemudian direvisi lagi, dan selanjutnya ditulis akhir (finalisasi). Selanjutnya, guru telah dapat menggunakan bahan ajar tersebut untuk membelajarkan siswanya.
Diringkas dari:
Nama Situs: Wordpress
Alamat URL: http://zulkarnainidiran.wordpress.com/2009/06/28/131/
Judul asli artikel: Teknik Penyusunan Bahan Ajar
Penulis: Zulkarnaini
Tanggal akses: 16 Oktober 2013
TOKOH PENULIS: FRANK C. LAUBACH
Frank Charles Laubach lahir di Benton, Pennsylvania, pada 2 September 1884. Ia bersekolah di Bloomsburg State College (1901), Perkiomen Prep School (1905), Princeton University (BA, 1909), dan Union Theological Seminary (1913). Ia menikah dengan Effa Seely pada 15 Mei 1912, dan meraih gelar MA (1912) dan Ph.D (1915) di Columbia University.
Pada tahun 1915, Dr. Laubach dan istrinya berangkat ke Filipina sebagai misionaris utusan jemaat bersama American Board of Commissioners for Foreign Missions. Ia melayani sebagai pendeta di Cagayan, sekaligus mengajar di Union Theological Seminary di Manila. Pada tahun 1930, ia memulai proyek pemberantasan buta huruf di pulau Mindanao, pada saat itulah ia juga mulai mengembangkan alfabet bagi bahasa suku Maranao (saat itu, suku tersebut belum pernah merekam bahasa mereka dalam tulisan --red.). Proyek ini adalah cikal bakal dari program Each One Teach One (EOTO) yang mendorong para orang dewasa dari suku Maranao (yang saat itu diajar oleh para sukarelawan) saling mengajar di antara mereka sendiri. Dari tahun 1930 sampai 1970, Dr. Laubach mengadakan perjalanan ke lebih dari 100 negara untuk mengentaskan buta huruf dalam 312 bahasa lokal. Beliau dan tim yang melayani bersamanya bekerja sama dengan lembaga-lembaga misi, kalangan swasta, pemerintah, USAID (U.S. Agency for International Development), lembaga Peace Corps, dan UNESCO.
Pada tahun 1935, Dr. Laubach membentuk World Literacy Comitee, dan pada tahun 1941 ia menjadi salah satu pendiri dari Comitee on World Literacy and Christian Literature, saat itu dikenal sebagai "Lit-Lit" (di kemudian hari dikenal sebagai Intermedia) yang berdiri di bawah National Council of Churches. Beliau melayani bersama organisasi ini sampai masa pensiunnya pada 1954, pada usia 80 tahun. Pada tahun 1951, untuk memfasilitasi kerja sama antara lembaga pemerintah dan lembaga sekuler, Dr. Laubach mendirikan World Literacy, Inc. (sekarang dikenal dengan nama World Education). Pada tahun 1955, setahun setelah pensiun, beliau mendirikan Laubach Literacy, Inc., sebuah organisasi nonprofit yang bermarkas di Syracuse, New york. Anak laki-lakinya, Robert, menjabat sebagai ketua organisasi ini setelah Dr. Laubach meninggal pada 11 Juni 1970. Istrinya, Effa Seely, meninggal 3 tahun kemudian pada 29 Maret 1973, pada usia 85 tahun. Keduanya dimakamkan di pemakaman keluarga di Benton, Pennsylvania.
Dr. Laubach adalah seorang penulis yang produktif. Karya-karyanya meliputi banyak bidang, tentang Filipna, doa dan kehidupan rohani, tantangan terhadap melek huruf internasional, sampai kepada bantuan teknis dalam mengajar, serta materi-materi untuk mengajar orang-orang dewasa dalam membaca. Beliau juga menjadi pendorong dibukanya fakultas keaksaraan dan jurnalistik di Hartford School of Missions, Syracuse University, Asbury College, Baylor University, University of California, dan lebih dari 20 pusat pembelajaran semacam itu di seluruh Amerika Serikat.
Laubach telah mendapat pengakuan atas upayanya ini, beberapa di antaranya adalah gelar kehormatan dari universitas-universitas seperti Princeton University, Columbia University, Syracuse University, dan Temple University dan juga dari sekolah-sekolah tinggi seperti Lafayette, Wooster, Muskingam, Marietta, Findlay dan Baldwin-Wallace. Majalah Time juga menyebut beliau sebagai pencetus dari gerakan pemberantasan buta huruf dunia. Norman Vincent Peale, dalam bukunya yang berjudul "Look" menyebut Laubach sebagai salah satu dari 5 orang terbesar, sedangkan majalah Newsweek menulis artikel yang menyebut dirinya sebagai "salah satu tokoh besar dalam dunia misi." Lowell Thomas menjulukinya sebagai "guru yang paling terkemuka pada zaman kita." Pada peringatan kelahirannya yang ke-100, United States Postal Services memberi penghormatan kepada beliau dengan menerbitkan perangko bergambar dirinya, mengikuti seri perangko "Great Americans".
Kehidupan beliau direkam dalam 4 buku yang ditulis oleh berbagai penulis seperti "Apostle to the Illiterates" oleh David E. Mason; "Each One Teach One" oleh Marjorie Medary; "Champion of Silent Billion" oleh Helen M. Roberts; dan "Frank C. Laubach, Teacher of Millions" oleh David E. Mason. Sampai hari ini, karya-karya Dr. Laubach menjadi bahan ajar bagi anak-anak Sekolah Minggu di berbagai denominasi, dan artikel mengenai dirinya juga muncul di berbagai majalah rohani maupun sekuler. (t/Yudo)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Syracuse University Library
Alamat URL: http://library.syr.edu/digital/guides/l/laubach_coll.htm
Judul asli artikel: Biographical History of Frank C. Laubach
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 16 Oktober 2013
PENA MAYA: PANDUANGURU.COM
Situs PanduanGuru.com didirikan untuk menjadi wadah informasi yang dibutuhkan oleh para guru maupun mereka yang ingin mengabdi menjadi seorang guru. Di situs ini, pengunjung disuguhi berbagai artikel mengenai dunia pendidikan, mulai dari bagaimana menjadi guru yang baik, bagaimana menyusun materi ajar, sampai kepada informasi mengenai lowongan mengajar. Yang menarik, artikel-artikel yang terdapat pada situs ini dikategorikan berdasarkan jenjang pendidikan yang diampu oleh sang guru, mulai dari tingkat SD hingga SMA. Jadi, tunggu apa lagi? Mari kunjungi situs ini dan perdalam pengetahuan Anda! (Yudo)
==> http://panduanguru.com/
Kontak: penulis(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Santi T., dan Berlin B.
Berlangganan: subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-penulis/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
[e-Wanita] Keseimbangan dalam Pelayanan -- Edisi 118/Oktober 2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Wanita -- Keseimbangan dalam Pelayanan
Edisi 118/Oktober 2013
Salam kasih,
Pelayanan merupakan panggilan yang diberikan Tuhan kepada setiap orang percaya. Bagi sebagian orang, pelayanan bahkan menjadi aktivitas utama dalam kehidupan sehari-hari. Mereka bekerja dengan giat di ladang Tuhan, mengorbankan banyak waktu dan kesenangan pribadi demi menjalani panggilan Tuhan dalam kehidupan mereka. Akan tetapi, kita perlu waspada dengan penyakit berbahaya yang mengancam orang-orang yang "giat melayani" Tuhan -- kekeringan emosi. Itulah penyakit yang akan menyerang pelayan Tuhan jika mereka tidak hidup secara seimbang. Kekeringan emosi pada awalnya dapat berupa kelelahan biasa. Namun, jika tidak disadari dan ditangani dengan cepat, hal ini dapat berujung pada kekosongan emosi yang fatal. Akhirnya, pelayanan menjadi lumpuh. Untuk mengingatkan Sahabat Wanita tentang keseimbangan dalam pelayanan, kami sudah menyiapkan sebuah artikel ke ruang baca Anda. Semoga artikel edisi ini bermanfaat bagi Anda dan pelayanan Anda selanjutnya. Selamat membaca.
Staf Redaksi e-Wanita,
N. Risanti
< http://wanita.sabda.org/ >
KESAKSIAN WANITA: SEIMBANGKAH ANDA?
Selama hampir delapan belas tahun lamanya saya terlibat dalam pelayanan, saya selalu memperhatikan dua bagian, saya selalu memeriksa dua instrumen di "dashboard" kehidupan saya. Sampai baru-baru ini, saya pikir itu sudah cukup.
Pertama, saya benar-benar memperhatikan kerohanian saya, yaitu bagaimana keadaan saya secara rohani. Tanpa Tuhan, saya tidak dapat melakukan apa-apa. Itu saya tahu. Saya tidak mau semua usaha dalam kehidupan saya habis terbakar karena semua yang saya lakukan sekarang ini atas usaha sendiri atau karena pintar bertaktik. Saya harus selalu sadar bahwa saya harus melakukan segalanya dengan bantuan Roh Kudus.
Agar tingkat kerohanian saya berada di tempat yang seharusnya, saya telah membuat komitmen untuk berdisiplin dalam hal: berpuasa, berkorban, belajar, dsb.. Seperti kebanyakan orang Kristen lainnya, saya menemukan bahwa kedisiplinan ini membangkitkan dan memompa kerohanian saya dan menyediakan kekuatan, serta intensitas bagi pelayanan saya. Walaupun dalam tahun-tahun terakhir ini kemajuan semakin cepat, saya dapat dengan jujur mengatakan bahwa saya jarang salah dalam membaca keadaan rohani saya. Bila saya melihat "dashboard" kehidupan saya, saya dapat mengetahui apakah bensin saya masih penuh, tinggal setengah, atau sudah habis. Jika secara rohani bensin saya masih penuh, saya dapat mengatakan bahwa saya mencintai Yesus, saya dapat menjaga kedisiplinan rohani, saya juga menjaga diri saya agar selalu terbuka kepada pimpinan Tuhan.
Kedua, saya juga memeriksa jasmani saya. Bagaimana keadaan saya secara jasmani? Saya sadar bila saya terlalu memaksa diri saya, akhirnya saya jatuh secara jasmani. Bila saya tidak menjaga makanan apa yang saya makan, diet, dan waktu istirahat, saya hanya mempersembahkan 2/3 bagian energi saja. Padahal, Roh Kudus menghendaki agar kita memberikan seluruhnya, baik secara rohani maupun jasmani, guna melakukan panggilan-Nya.
Peralatan yang Terabaikan
Ketika arti Natal tidak mengubah perasaan saya, dengan hati-hati saya mulai memeriksa kehidupan saya. Setelah bercakap-cakap dengan beberapa orang yang lebih berpengalaman, saya baru menyadari bahwa saya lalai memperhatikan satu alat yang penting. Keadaan saya secara rohani dan jasmani memang penting, namun saya gagal mempertimbangkan hal lain dalam pelayanan saya, yaitu kekuatan emosi saya.
Karena secara emosi, saya terlalu kehabisan, saya tidak dapat melihat perbedaan antara aktivitas dan panggilan Tuhan dalam hidup saya. Saya memerlukan instrumen ketiga di "dashboard" saya. Selama beberapa minggu ini, saya secara perlahan-lahan mulai menyadari bahwa ada pelayanan dan kegiatan lainnya yang menghabiskan persediaan emosi saya. Saya sebut pengalaman-pengalaman ini "IMA" (Intensive Ministry Activities), atau aktivitas pelayanan yang terlalu intensif.
IMA dapat berupa konfrontasi, acara penyuluhan yang menegangkan, pengajaran yang melelahkan, atau persiapan dan penyampaian pengajaran mengenai topik yang sangat sensitif, yang semuanya memerlukan penelitian dan pemikiran yang berat dan melelahkan. Misalnya, saat saya mengendarai mobil pulang pergi antara gereja dan rumah, kerohanian saya terasa tipis. Saya merasa ada sesuatu hal yang tidak beres, lalu saya memeriksa kedua buah alat yang tepercaya.
Secara rohani, saya bertanya, "Apakah saya sudah menyampaikan firman Tuhan semaksimal mungkin? Apakah saya sudah berdoa? Apakah saya sudah mempersiapkannya dengan baik? Apakah saya benar? Apakah para penatua memberikan peneguhan atas apa yang telah saya sampaikan?" Apabila sebuah alat pengukur menunjukkan "normal", saya akan memeriksa keadaan jasmani saya. "Apakah saya tetap diet? Ya. Apakah saya masih berolahraga? Ya. Jika demikian, berarti saya sehat. Namun, masih ada sesuatu yang tidak benar. Saya memerlukan alat ketiga yang dapat memonitor keadaan emosi saya untuk menentukan kesehatan saya dalam pelayanan.
Sering kali, kita menafsirkan bahwa keputusasaan kita disebabkan oleh kelemahan secara rohani. Kita menilai diri kita: "Saya seorang Kristen yang tidak baik!" atau "Saya adalah seorang murid yang jelek." Dan, sering kali, kesusahan-kesusahan kita memang menandakan bahwa kita tidak bergantung sepenuhnya pada Tuhan. Namun, tantangan-tantangan yang kita hadapi dalam pelayanan bukan karena kejatuhan dalam hal rohani, melainkan karena kekosongan emosi kita.
Membaca Alat Emosi Anda
Sekarang ini, saya sudah bertekad untuk memasang alat pengontrol emosi saya di tengah "dashboard" dan belajar cara membacanya. Saya mengambil tanggung jawab untuk mengatur persediaan emosi saya. Saat saya mengalami krisis, tanpa menyadari bahwa persediaan emosi saya sudah menipis, saya (1) secara moral mulai merasa mudah diserang, (2) menemukan diri saya mudah sekali marah dan tersinggung, dan (3) mendapat keinginan untuk keluar dari pekerjaan Tuhan. Tiba-tiba, saya tahu bahwa emosi saya mulai mengering. Sekarang, tujuan saya adalah memonitor sumber-sumber emosional saya supaya saya tidak mencapai itu. Tanda-tanda apakah yang harus saya cari? Jika saya menghindari suatu pelayanan dan berkata, "Tidak apa-apa jika saya tidak pernah melakukannya lagi," ini adalah peringatan. Ada sesuatu yang salah ketika saya memandang orang lain sebagai rintangan atau melihat pelayanan sebagai suatu tugas rutin.
Petunjuk lain adalah dalam perjalan pulang, apakah saya mengharapkan Lynne tidak mempunyai problem dan anak-anak tidak menginginkan apa-apa dari saya? Mengharapkan orang-orang yang berharga dalam hidup saya dapat bertahan tanpa saya adalah suatu tanda bahwa saya tidak mempunyai sisa yang cukup untuk diberikan, dan inilah tanda masalah yang serius.
Setiap orang harus menemukan tanda-tanda peringatan untuk hidupnya sendiri. Apakah saya secara emosi sudah kehabisan bensin? Tidak dapatkah saya bertahan untuk berhubungan dengan orang lain sekarang? Apakah saya merasa perlu untuk pulang, mendengarkan musik, dan membiarkan Tuhan mengisi kembali baterai emosi saya?
Mengisi Kembali Persediaan Emosional
Jika Anda duduk di lapangan parkir dan menjalankan semua aksesori mobil Anda seperti radio, lampu-lampu, pemanas, klakson, penghapus kabut, dan jendela-jendela, kemungkinan besar Anda akan melemahkan baterainya dalam waktu sepuluh menit. Lalu, Anda membawanya ke bengkel untuk diisikan kembali, dan mengatakan akan mengambilnya sepuluh menit kemudian. Apa yang akan mereka katakan? "Tidak, kami akan mengisinya kembali semalaman karena dibutuhkan tujuh atau delapan jam untuk membuatnya kuat kembali."
Cara terbaik untuk mengisi baterai hingga berkekuatan penuh kembali adalah secara perlahan-lahan dan konsisten. Menyembuhkan kekeringan emosional juga membutuhkan waktu. Memulihkan ukuran emosi biasanya diartikan dengan melakukan sesuatu yang sama sekali tidak berhubungan dengan pelayanan -- berlari, mandi, membaca, mendengarkan musik, main golf, bersepeda motor, atau mengukir. Yang terpenting adalah membangun jadwal pelayanan yang memungkinkan waktu yang sepadan untuk pengisian kembali emosi kita.
Kembali ke Daerah Karunia Anda
Penggunaan karunia roh Anda yang utama akan mengembuskan napas kehidupan kembali. Saat Anda sudah mengetahui karunia-karunia roh Anda dan menggunakannya sejalan dengan Tuhan Yesus, Anda membuat suatu perbedaan. Anda merasakan peneguhan dari Tuhan dan sering kali, Anda akan merasa lebih bertenaga sesudah pelayanan daripada sebelumnya.
Ketika Yesus bercakap-cakap dengan seorang wanita di tepi sumur, kedua belas murid-Nya kembali dari makan dan berkata, "Yesus, Engkau pasti sangat kelaparan. Kami sudah makan, dan Engkau terus bekerja selama waktu makan-Mu." Yesus menjawab, "Saya sudah makan makanan yang tidak kalian sadari. Bapa telah memakai saya untuk berbicara dengan seorang wanita yang dalam kesusahan."
Yesus mengerti bahwa melakukan apa yang Bapa percayakan kepada-Nya, sangatlah memuaskan. Sebaliknya, melayani di luar daerah karunia Anda cenderung membuat Anda kering karena Anda tidak memikul kuk yang seharusnya. Jika saya banyak menggunakan karunia tingkat ketiga atau keempat, tidaklah mengherankan bila saya tidak merasakan kekuatan emosional dalam pelayanan. Kita berjalan dengan kekuatan lebih apabila kita dapat melatih karunia-karunia utama kita. Tuhan tahu apa yang Ia lakukan dalam membagi-bagikan karunia. Saat pelayanan kita konsisten dengan jalan Tuhan bagi kita, kita akan menemukan gairah baru untuk pelayanan.
Menyeimbangkan Hal-Hal yang Kekal dan Duniawi
Kekeringan emosi mengingatkan saya bahwa seorang pemimpin Kristen harus mempunyai keseimbangan yang baik antara keterlibatan dalam hal kekekalan dan duniawi. Pada zaman Yesus, kehidupan mereka berbeda. Di dalam Alkitab, sesudah Yesus melayani atau mengajar, biasanya kita menemukan ungkapan: "Kemudian Yesus bersama murid-murid-Nya pergi dari Yudea ke Galilea." Perjalanan-perjalanan seperti ini biasanya cukup jauh dan sering kali, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan kaki. Apa yang terjadi dalam perjalanan jauh? Mereka bercanda, berhenti dan beristirahat sejenak, memetik buah-buahan dan minum, tidur siang, dan melanjutkan perjalanan. Melalui semua ini, simpanan emosi terpenuhi dan keseimbangan yang baik antara hal-hal kekekalan dan duniawi diperbarui.
Sekarang ini, kita hidup pada zaman yang berbeda, dan saya tidak menyadari perubahan itu. Memasang telepon mobil, mesin fax, dan membuat pesawat terbang jet ke dalam sistem zaman ini membuat keadaan alami dan "keduniawian" hilang. Baru-baru ini, saya membuat tekad untuk berbicara di Michigan Utara. Lalu, orang yang mengundang saya itu menelepon kembali dan bertanya, "Dapatkah Anda berbicara dua kali selagi Anda berada di sini?" Saya setuju. Beberapa minggu kemudian, ia menelepon kembali dan berkata, "Bill, kami perlu Anda untuk berbicara tiga kali selagi Anda di sini, dan kalau bisa bertemu dengan beberapa orang sekalian sarapan pagi."
"Bagaimana aku dapat sampai di sana dengan tepat?" tanya saya. "Kami dapat mengirimkan pesawat terbang untuk Anda." Tak lama kemudian, ada satu orang lagi dari Texas menelepon. "Bill," katanya. "Saya benar-benar bingung. Ada sekitar seribu anak perguruan tinggi yang hadir, dan pembicara yang telah kami undang tidak dapat hadir. Sebagian besar dari anak-anak ini sudah membaca buku Anda, 'Too Busy Not to Pray', dan acara ini berkisar tentang buku Anda itu. Bisakah Anda menolong kami?" "Kapan?" tanyaku. Ia menjawab dan saya jawab, "Itu tidak mungkin karena saya harus berada di Michigan Utara pagi itu." Lalu, ia bertanya, "Anda ke sana naik apa?" "Ada orang yang akan menjemput saya dengan pesawat terbang." Jawabnya, "Bisakah kamu tanyakan pada orang yang akan menjemputmu untuk membawamu kemari?"
Akhirnya, saya naik pesawat pukul 07.00 pada hari Jumat pagi ke Michigan Utara, bertemu dengan beberapa pemimpin, berbicara tiga kali, dan rapat sambil makan siang. Lalu, saya naik pesawat kembali menuju Texas Selatan, dengan seorang yang terus-menerus bertanya. Makan bersama beberapa pemimpin sambil makan malam, berbicara dua kali, lalu kembali naik pesawat. Tiba di rumah pada hari Sabtu pagi pukul 01.00, sore harinya, saya berkhotbah dan dua kali pada hari Minggu pagi.
Persoalannya, secara rohani saya sehat. Saya telah memelihara kedisiplinan dan berusaha menaati Tuhan. Secara jasmani, saya bertahan, tidak seperti habis lari maraton. Namun, secara emosional, saya terkuras habis. Selain terkuras secara emosional, saya menyadari dua nilai lain yang tersembunyi dari kehidupan yang memusatkan pelayanan. Pertama, jikalau kita terlalu memperhatikan aktivitas rohani, lama-kelamaan kita akan kehilangan perasaan terhadap orang lain selain Tuhan. Kita tidak pernah berada dalam dunia mereka. Kedua, kita akan kehilangan keajaiban gereja, arti keselamatan, dan perasaan berada dalam pekerjaan Tuhan. Kita dapat melebihi batas dalam hal kekekalan sampai kita tidak lagi menghargai kemuliaannya.
Mengetahui hal ini, saya telah memperbarui komitmen untuk masuk dalam aktivitas yang tidak berhubungan dengan gereja. Saya lebih banyak main golf, mendaftarkan diri dalam perlombaan mobil balap, dan belajar mengendarai mobil balap. Jika saya tidak mengatur jadwal, jika saya menunggu sampai jadwal saya kosong, tidak mungkin saya dapat melakukan semua kegiatan tersebut. Dalam pelayanan kekristenan, kebutuhan orang tidak pernah akan habis.
Sasaran hidup saya adalah untuk memonitor sumber kerohanian, jasmani, dan emosi saya sehingga saya dapat melayani dengan bantuan karunia Tuhan selama hidup saya. Saya sering memikirkan Billy Graham, seorang pemimpin yang mempunyai integritas tinggi, yang telah melayani Yesus Kristus selama 45 tahun. Beliau adalah seorang yang rendah hari, suci hatinya, dan efektif. Setiap hari, beliau semakin bergantung pada Kristus. Saya berpikir, "Jika Tuhan tidak mengubah panggilan-Nya dalam hidup saya, dapatkah saya bertahan seperti ini selama dua puluh tahun mendatang?"
Saya yakin Tuhan menginginkan kita hidup untuk menyelesaikan pertandingan yang telah kita mulai. Itu adalah tantangan bagi setiap pemimpin Kristen. Dan, memonitor ketiga alat -- rohani, jasmani, dan emosi -- yang mempunyai bagian penting dalam kelangsungan hidup kita.
Diambil dari:
Judul majalah: HARVESTER, Edisi November/Desember, Tahun 1994
Penulis: Bill Hybels
Penyadur: Rita Makmura dan Cecilia Tanugraha
Penerbit: Indonesian Harvest Outreach
Halaman: 5 -- 9
Kontak: wanita(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, N. Risanti, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-wanita/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Wanita -- Keseimbangan dalam Pelayanan
Edisi 118/Oktober 2013
Salam kasih,
Pelayanan merupakan panggilan yang diberikan Tuhan kepada setiap orang percaya. Bagi sebagian orang, pelayanan bahkan menjadi aktivitas utama dalam kehidupan sehari-hari. Mereka bekerja dengan giat di ladang Tuhan, mengorbankan banyak waktu dan kesenangan pribadi demi menjalani panggilan Tuhan dalam kehidupan mereka. Akan tetapi, kita perlu waspada dengan penyakit berbahaya yang mengancam orang-orang yang "giat melayani" Tuhan -- kekeringan emosi. Itulah penyakit yang akan menyerang pelayan Tuhan jika mereka tidak hidup secara seimbang. Kekeringan emosi pada awalnya dapat berupa kelelahan biasa. Namun, jika tidak disadari dan ditangani dengan cepat, hal ini dapat berujung pada kekosongan emosi yang fatal. Akhirnya, pelayanan menjadi lumpuh. Untuk mengingatkan Sahabat Wanita tentang keseimbangan dalam pelayanan, kami sudah menyiapkan sebuah artikel ke ruang baca Anda. Semoga artikel edisi ini bermanfaat bagi Anda dan pelayanan Anda selanjutnya. Selamat membaca.
Staf Redaksi e-Wanita,
N. Risanti
< http://wanita.sabda.org/ >
KESAKSIAN WANITA: SEIMBANGKAH ANDA?
Selama hampir delapan belas tahun lamanya saya terlibat dalam pelayanan, saya selalu memperhatikan dua bagian, saya selalu memeriksa dua instrumen di "dashboard" kehidupan saya. Sampai baru-baru ini, saya pikir itu sudah cukup.
Pertama, saya benar-benar memperhatikan kerohanian saya, yaitu bagaimana keadaan saya secara rohani. Tanpa Tuhan, saya tidak dapat melakukan apa-apa. Itu saya tahu. Saya tidak mau semua usaha dalam kehidupan saya habis terbakar karena semua yang saya lakukan sekarang ini atas usaha sendiri atau karena pintar bertaktik. Saya harus selalu sadar bahwa saya harus melakukan segalanya dengan bantuan Roh Kudus.
Agar tingkat kerohanian saya berada di tempat yang seharusnya, saya telah membuat komitmen untuk berdisiplin dalam hal: berpuasa, berkorban, belajar, dsb.. Seperti kebanyakan orang Kristen lainnya, saya menemukan bahwa kedisiplinan ini membangkitkan dan memompa kerohanian saya dan menyediakan kekuatan, serta intensitas bagi pelayanan saya. Walaupun dalam tahun-tahun terakhir ini kemajuan semakin cepat, saya dapat dengan jujur mengatakan bahwa saya jarang salah dalam membaca keadaan rohani saya. Bila saya melihat "dashboard" kehidupan saya, saya dapat mengetahui apakah bensin saya masih penuh, tinggal setengah, atau sudah habis. Jika secara rohani bensin saya masih penuh, saya dapat mengatakan bahwa saya mencintai Yesus, saya dapat menjaga kedisiplinan rohani, saya juga menjaga diri saya agar selalu terbuka kepada pimpinan Tuhan.
Kedua, saya juga memeriksa jasmani saya. Bagaimana keadaan saya secara jasmani? Saya sadar bila saya terlalu memaksa diri saya, akhirnya saya jatuh secara jasmani. Bila saya tidak menjaga makanan apa yang saya makan, diet, dan waktu istirahat, saya hanya mempersembahkan 2/3 bagian energi saja. Padahal, Roh Kudus menghendaki agar kita memberikan seluruhnya, baik secara rohani maupun jasmani, guna melakukan panggilan-Nya.
Peralatan yang Terabaikan
Ketika arti Natal tidak mengubah perasaan saya, dengan hati-hati saya mulai memeriksa kehidupan saya. Setelah bercakap-cakap dengan beberapa orang yang lebih berpengalaman, saya baru menyadari bahwa saya lalai memperhatikan satu alat yang penting. Keadaan saya secara rohani dan jasmani memang penting, namun saya gagal mempertimbangkan hal lain dalam pelayanan saya, yaitu kekuatan emosi saya.
Karena secara emosi, saya terlalu kehabisan, saya tidak dapat melihat perbedaan antara aktivitas dan panggilan Tuhan dalam hidup saya. Saya memerlukan instrumen ketiga di "dashboard" saya. Selama beberapa minggu ini, saya secara perlahan-lahan mulai menyadari bahwa ada pelayanan dan kegiatan lainnya yang menghabiskan persediaan emosi saya. Saya sebut pengalaman-pengalaman ini "IMA" (Intensive Ministry Activities), atau aktivitas pelayanan yang terlalu intensif.
IMA dapat berupa konfrontasi, acara penyuluhan yang menegangkan, pengajaran yang melelahkan, atau persiapan dan penyampaian pengajaran mengenai topik yang sangat sensitif, yang semuanya memerlukan penelitian dan pemikiran yang berat dan melelahkan. Misalnya, saat saya mengendarai mobil pulang pergi antara gereja dan rumah, kerohanian saya terasa tipis. Saya merasa ada sesuatu hal yang tidak beres, lalu saya memeriksa kedua buah alat yang tepercaya.
Secara rohani, saya bertanya, "Apakah saya sudah menyampaikan firman Tuhan semaksimal mungkin? Apakah saya sudah berdoa? Apakah saya sudah mempersiapkannya dengan baik? Apakah saya benar? Apakah para penatua memberikan peneguhan atas apa yang telah saya sampaikan?" Apabila sebuah alat pengukur menunjukkan "normal", saya akan memeriksa keadaan jasmani saya. "Apakah saya tetap diet? Ya. Apakah saya masih berolahraga? Ya. Jika demikian, berarti saya sehat. Namun, masih ada sesuatu yang tidak benar. Saya memerlukan alat ketiga yang dapat memonitor keadaan emosi saya untuk menentukan kesehatan saya dalam pelayanan.
Sering kali, kita menafsirkan bahwa keputusasaan kita disebabkan oleh kelemahan secara rohani. Kita menilai diri kita: "Saya seorang Kristen yang tidak baik!" atau "Saya adalah seorang murid yang jelek." Dan, sering kali, kesusahan-kesusahan kita memang menandakan bahwa kita tidak bergantung sepenuhnya pada Tuhan. Namun, tantangan-tantangan yang kita hadapi dalam pelayanan bukan karena kejatuhan dalam hal rohani, melainkan karena kekosongan emosi kita.
Membaca Alat Emosi Anda
Sekarang ini, saya sudah bertekad untuk memasang alat pengontrol emosi saya di tengah "dashboard" dan belajar cara membacanya. Saya mengambil tanggung jawab untuk mengatur persediaan emosi saya. Saat saya mengalami krisis, tanpa menyadari bahwa persediaan emosi saya sudah menipis, saya (1) secara moral mulai merasa mudah diserang, (2) menemukan diri saya mudah sekali marah dan tersinggung, dan (3) mendapat keinginan untuk keluar dari pekerjaan Tuhan. Tiba-tiba, saya tahu bahwa emosi saya mulai mengering. Sekarang, tujuan saya adalah memonitor sumber-sumber emosional saya supaya saya tidak mencapai itu. Tanda-tanda apakah yang harus saya cari? Jika saya menghindari suatu pelayanan dan berkata, "Tidak apa-apa jika saya tidak pernah melakukannya lagi," ini adalah peringatan. Ada sesuatu yang salah ketika saya memandang orang lain sebagai rintangan atau melihat pelayanan sebagai suatu tugas rutin.
Petunjuk lain adalah dalam perjalan pulang, apakah saya mengharapkan Lynne tidak mempunyai problem dan anak-anak tidak menginginkan apa-apa dari saya? Mengharapkan orang-orang yang berharga dalam hidup saya dapat bertahan tanpa saya adalah suatu tanda bahwa saya tidak mempunyai sisa yang cukup untuk diberikan, dan inilah tanda masalah yang serius.
Setiap orang harus menemukan tanda-tanda peringatan untuk hidupnya sendiri. Apakah saya secara emosi sudah kehabisan bensin? Tidak dapatkah saya bertahan untuk berhubungan dengan orang lain sekarang? Apakah saya merasa perlu untuk pulang, mendengarkan musik, dan membiarkan Tuhan mengisi kembali baterai emosi saya?
Mengisi Kembali Persediaan Emosional
Jika Anda duduk di lapangan parkir dan menjalankan semua aksesori mobil Anda seperti radio, lampu-lampu, pemanas, klakson, penghapus kabut, dan jendela-jendela, kemungkinan besar Anda akan melemahkan baterainya dalam waktu sepuluh menit. Lalu, Anda membawanya ke bengkel untuk diisikan kembali, dan mengatakan akan mengambilnya sepuluh menit kemudian. Apa yang akan mereka katakan? "Tidak, kami akan mengisinya kembali semalaman karena dibutuhkan tujuh atau delapan jam untuk membuatnya kuat kembali."
Cara terbaik untuk mengisi baterai hingga berkekuatan penuh kembali adalah secara perlahan-lahan dan konsisten. Menyembuhkan kekeringan emosional juga membutuhkan waktu. Memulihkan ukuran emosi biasanya diartikan dengan melakukan sesuatu yang sama sekali tidak berhubungan dengan pelayanan -- berlari, mandi, membaca, mendengarkan musik, main golf, bersepeda motor, atau mengukir. Yang terpenting adalah membangun jadwal pelayanan yang memungkinkan waktu yang sepadan untuk pengisian kembali emosi kita.
Kembali ke Daerah Karunia Anda
Penggunaan karunia roh Anda yang utama akan mengembuskan napas kehidupan kembali. Saat Anda sudah mengetahui karunia-karunia roh Anda dan menggunakannya sejalan dengan Tuhan Yesus, Anda membuat suatu perbedaan. Anda merasakan peneguhan dari Tuhan dan sering kali, Anda akan merasa lebih bertenaga sesudah pelayanan daripada sebelumnya.
Ketika Yesus bercakap-cakap dengan seorang wanita di tepi sumur, kedua belas murid-Nya kembali dari makan dan berkata, "Yesus, Engkau pasti sangat kelaparan. Kami sudah makan, dan Engkau terus bekerja selama waktu makan-Mu." Yesus menjawab, "Saya sudah makan makanan yang tidak kalian sadari. Bapa telah memakai saya untuk berbicara dengan seorang wanita yang dalam kesusahan."
Yesus mengerti bahwa melakukan apa yang Bapa percayakan kepada-Nya, sangatlah memuaskan. Sebaliknya, melayani di luar daerah karunia Anda cenderung membuat Anda kering karena Anda tidak memikul kuk yang seharusnya. Jika saya banyak menggunakan karunia tingkat ketiga atau keempat, tidaklah mengherankan bila saya tidak merasakan kekuatan emosional dalam pelayanan. Kita berjalan dengan kekuatan lebih apabila kita dapat melatih karunia-karunia utama kita. Tuhan tahu apa yang Ia lakukan dalam membagi-bagikan karunia. Saat pelayanan kita konsisten dengan jalan Tuhan bagi kita, kita akan menemukan gairah baru untuk pelayanan.
Menyeimbangkan Hal-Hal yang Kekal dan Duniawi
Kekeringan emosi mengingatkan saya bahwa seorang pemimpin Kristen harus mempunyai keseimbangan yang baik antara keterlibatan dalam hal kekekalan dan duniawi. Pada zaman Yesus, kehidupan mereka berbeda. Di dalam Alkitab, sesudah Yesus melayani atau mengajar, biasanya kita menemukan ungkapan: "Kemudian Yesus bersama murid-murid-Nya pergi dari Yudea ke Galilea." Perjalanan-perjalanan seperti ini biasanya cukup jauh dan sering kali, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan kaki. Apa yang terjadi dalam perjalanan jauh? Mereka bercanda, berhenti dan beristirahat sejenak, memetik buah-buahan dan minum, tidur siang, dan melanjutkan perjalanan. Melalui semua ini, simpanan emosi terpenuhi dan keseimbangan yang baik antara hal-hal kekekalan dan duniawi diperbarui.
Sekarang ini, kita hidup pada zaman yang berbeda, dan saya tidak menyadari perubahan itu. Memasang telepon mobil, mesin fax, dan membuat pesawat terbang jet ke dalam sistem zaman ini membuat keadaan alami dan "keduniawian" hilang. Baru-baru ini, saya membuat tekad untuk berbicara di Michigan Utara. Lalu, orang yang mengundang saya itu menelepon kembali dan bertanya, "Dapatkah Anda berbicara dua kali selagi Anda berada di sini?" Saya setuju. Beberapa minggu kemudian, ia menelepon kembali dan berkata, "Bill, kami perlu Anda untuk berbicara tiga kali selagi Anda di sini, dan kalau bisa bertemu dengan beberapa orang sekalian sarapan pagi."
"Bagaimana aku dapat sampai di sana dengan tepat?" tanya saya. "Kami dapat mengirimkan pesawat terbang untuk Anda." Tak lama kemudian, ada satu orang lagi dari Texas menelepon. "Bill," katanya. "Saya benar-benar bingung. Ada sekitar seribu anak perguruan tinggi yang hadir, dan pembicara yang telah kami undang tidak dapat hadir. Sebagian besar dari anak-anak ini sudah membaca buku Anda, 'Too Busy Not to Pray', dan acara ini berkisar tentang buku Anda itu. Bisakah Anda menolong kami?" "Kapan?" tanyaku. Ia menjawab dan saya jawab, "Itu tidak mungkin karena saya harus berada di Michigan Utara pagi itu." Lalu, ia bertanya, "Anda ke sana naik apa?" "Ada orang yang akan menjemput saya dengan pesawat terbang." Jawabnya, "Bisakah kamu tanyakan pada orang yang akan menjemputmu untuk membawamu kemari?"
Akhirnya, saya naik pesawat pukul 07.00 pada hari Jumat pagi ke Michigan Utara, bertemu dengan beberapa pemimpin, berbicara tiga kali, dan rapat sambil makan siang. Lalu, saya naik pesawat kembali menuju Texas Selatan, dengan seorang yang terus-menerus bertanya. Makan bersama beberapa pemimpin sambil makan malam, berbicara dua kali, lalu kembali naik pesawat. Tiba di rumah pada hari Sabtu pagi pukul 01.00, sore harinya, saya berkhotbah dan dua kali pada hari Minggu pagi.
Persoalannya, secara rohani saya sehat. Saya telah memelihara kedisiplinan dan berusaha menaati Tuhan. Secara jasmani, saya bertahan, tidak seperti habis lari maraton. Namun, secara emosional, saya terkuras habis. Selain terkuras secara emosional, saya menyadari dua nilai lain yang tersembunyi dari kehidupan yang memusatkan pelayanan. Pertama, jikalau kita terlalu memperhatikan aktivitas rohani, lama-kelamaan kita akan kehilangan perasaan terhadap orang lain selain Tuhan. Kita tidak pernah berada dalam dunia mereka. Kedua, kita akan kehilangan keajaiban gereja, arti keselamatan, dan perasaan berada dalam pekerjaan Tuhan. Kita dapat melebihi batas dalam hal kekekalan sampai kita tidak lagi menghargai kemuliaannya.
Mengetahui hal ini, saya telah memperbarui komitmen untuk masuk dalam aktivitas yang tidak berhubungan dengan gereja. Saya lebih banyak main golf, mendaftarkan diri dalam perlombaan mobil balap, dan belajar mengendarai mobil balap. Jika saya tidak mengatur jadwal, jika saya menunggu sampai jadwal saya kosong, tidak mungkin saya dapat melakukan semua kegiatan tersebut. Dalam pelayanan kekristenan, kebutuhan orang tidak pernah akan habis.
Sasaran hidup saya adalah untuk memonitor sumber kerohanian, jasmani, dan emosi saya sehingga saya dapat melayani dengan bantuan karunia Tuhan selama hidup saya. Saya sering memikirkan Billy Graham, seorang pemimpin yang mempunyai integritas tinggi, yang telah melayani Yesus Kristus selama 45 tahun. Beliau adalah seorang yang rendah hari, suci hatinya, dan efektif. Setiap hari, beliau semakin bergantung pada Kristus. Saya berpikir, "Jika Tuhan tidak mengubah panggilan-Nya dalam hidup saya, dapatkah saya bertahan seperti ini selama dua puluh tahun mendatang?"
Saya yakin Tuhan menginginkan kita hidup untuk menyelesaikan pertandingan yang telah kita mulai. Itu adalah tantangan bagi setiap pemimpin Kristen. Dan, memonitor ketiga alat -- rohani, jasmani, dan emosi -- yang mempunyai bagian penting dalam kelangsungan hidup kita.
Diambil dari:
Judul majalah: HARVESTER, Edisi November/Desember, Tahun 1994
Penulis: Bill Hybels
Penyadur: Rita Makmura dan Cecilia Tanugraha
Penerbit: Indonesian Harvest Outreach
Halaman: 5 -- 9
Kontak: wanita(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, N. Risanti, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-wanita/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Wednesday, October 16, 2013
(e-RH) Oktober 17 -- PROBLEM TERBESAR
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 17 Oktober 2013
Bacaan : Amsal 4:20-27
Setahun: Markus 10-11
Nats: Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena di situlah
terpancar kehidupan. (Amsal 4:23)
Judul:
PROBLEM TERBESAR
Seorang wartawan pernah bertanya kepada penginjil D.L. Moody,
orang mana yang memberi kesulitan paling besar dalam pelayanannya.
Moody menjawab seketika, "Saya mempunyai kesulitan paling banyak
dengan D.L. Moody dibandingkan dengan orang-orang mana pun yang
masih hidup."
Pernyataan Moody menggarisbawahi bahwa problem terbesar kita
ternyata bukanlah setan dan anak buahnya. Mereka sudah dikalahkan
oleh Tuhan Yesus di kayu salib. Problem terbesar kita tidak lain
adalah diri sendiri. Sekalipun kita sudah percaya kepada Yesus,
sifat kedagingan manusia yang berpusat pada diri sendiri dan egois
itu masih melekat. Keakuan ini bahkan sering masih sangat kuat.
Setiap orang percaya memiliki pergumulannya masing-masing untuk
menghadapi keakuan ini. Inilah antara lain yang hendak disampaikan
penulis Amsal ketika memperingatkan kita untuk menjaga hati.
Kita perlu waspada jika ada kecenderungan untuk matimatian
menjunjung gengsi. Kita berusaha keras agar setiap orang menghormati
kita dan tidak ada yang meremehkan kita. Tanpa kita sadari, sikap
semacam itu malah memperkuat keangkuhan dan kesombongan. Sederet
masalah lain akan mengikutinya, seperti tidak mau ditegur, tidak mau
mengampuni, dan merasa diri paling benar. Inilah keakuan yang perlu
kita taklukan di dalam kehidupan kita. Inilah kondisi yang perlu
kita waspadai agar tidak membelenggu hati kita. Kiranya Kristuslah
yang bertahta di dalam hati kita dan memimpin segenap hidup kita,
bukannya keakuan kita sendiri. --Petrus Kwik
KETIKA KITA BELAJAR TUNDUK PADA KEHENDAK TUHAN,
KITA MENAKLUKKAN PROBLEM TERBESAR KITA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Amsal+4:20-27
Amsal 4:20-27
20 Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu
kepada ucapanku;
21 janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di
lubuk hatimu.
22 Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang
mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.
23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah
terpancar kehidupan.
24 Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang
dolak-dalik dari padamu.
25 Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap
ke muka.
26 Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu.
27 Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu
dari kejahatan.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Markus+10-11
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+10-11
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 17 Oktober 2013
Bacaan : Amsal 4:20-27
Setahun: Markus 10-11
Nats: Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena di situlah
terpancar kehidupan. (Amsal 4:23)
Judul:
PROBLEM TERBESAR
Seorang wartawan pernah bertanya kepada penginjil D.L. Moody,
orang mana yang memberi kesulitan paling besar dalam pelayanannya.
Moody menjawab seketika, "Saya mempunyai kesulitan paling banyak
dengan D.L. Moody dibandingkan dengan orang-orang mana pun yang
masih hidup."
Pernyataan Moody menggarisbawahi bahwa problem terbesar kita
ternyata bukanlah setan dan anak buahnya. Mereka sudah dikalahkan
oleh Tuhan Yesus di kayu salib. Problem terbesar kita tidak lain
adalah diri sendiri. Sekalipun kita sudah percaya kepada Yesus,
sifat kedagingan manusia yang berpusat pada diri sendiri dan egois
itu masih melekat. Keakuan ini bahkan sering masih sangat kuat.
Setiap orang percaya memiliki pergumulannya masing-masing untuk
menghadapi keakuan ini. Inilah antara lain yang hendak disampaikan
penulis Amsal ketika memperingatkan kita untuk menjaga hati.
Kita perlu waspada jika ada kecenderungan untuk matimatian
menjunjung gengsi. Kita berusaha keras agar setiap orang menghormati
kita dan tidak ada yang meremehkan kita. Tanpa kita sadari, sikap
semacam itu malah memperkuat keangkuhan dan kesombongan. Sederet
masalah lain akan mengikutinya, seperti tidak mau ditegur, tidak mau
mengampuni, dan merasa diri paling benar. Inilah keakuan yang perlu
kita taklukan di dalam kehidupan kita. Inilah kondisi yang perlu
kita waspadai agar tidak membelenggu hati kita. Kiranya Kristuslah
yang bertahta di dalam hati kita dan memimpin segenap hidup kita,
bukannya keakuan kita sendiri. --Petrus Kwik
KETIKA KITA BELAJAR TUNDUK PADA KEHENDAK TUHAN,
KITA MENAKLUKKAN PROBLEM TERBESAR KITA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Amsal+4:20-27
Amsal 4:20-27
20 Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu
kepada ucapanku;
21 janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di
lubuk hatimu.
22 Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang
mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.
23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah
terpancar kehidupan.
24 Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang
dolak-dalik dari padamu.
25 Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap
ke muka.
26 Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu.
27 Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu
dari kejahatan.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Markus+10-11
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+10-11
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Menjawab Pertanyaan Anak (III) -- Edisi 657/Oktober 2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-BinaAnak -- Menjawab Pertanyaan Anak (III)
657/Oktober/III/2013
Salam dalam kasih Kristus,
Respons kita, baik pelayan anak maupun orang tua, terhadap pertanyaan anak menentukan perkembangan anak di tahap selanjutnya. Jika kita merespons dengan tidak baik/mengabaikan/mengalihkan pertanyaannya, anak-anak akan menjadi malas bertanya dan perkembangan kreativitasnya akan berkurang. Lalu, bagaimana cara pelayan anak/orang tua dalam merespons anak yang mempunyai banyak pertanyaan, bahkan untuk hal yang sepele sekalipun? Simaklah sajian e-BinaAnak kali ini dan dapatkan berkatnya. Tuhan Yesus memberkati.
Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>
Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan. (Amsal 23:12) < http://alkitab.mobi/?amsal+23:12 >
TIP: CARA CERDIK MENJAWAB PERTANYAAN ANAK
Respons positif orang tua atas pertanyaan si kecil sangat membantu proses berpikir dan tingkat pemahamannya.
"Bu, mengapa burung bisa terbang? Kok pohon berbuah sih? Apa nama kendaraan beroda tiga itu?"
Si prasekolah terkadang membuat pusing dengan berbagai pertanyaannya yang tak kenal waktu. Kalau sudah kehabisan akal, tak jarang orang tua berujar, "Aduh, bawel amat sih!" Atau pertanyaannya yang dianggap sepele atau tak logis ditanggapi dengan jawaban asal-asalan. "Pohon berbuah? Ya ... memang dari sana sudah begitu. Sudah, ah, Papa mau membaca koran lagi!"
Tentu respons orang tua yang asal-asalan amat tidak disarankan. Tindakan yang paling bijak adalah dengan menanggapi apa pun pertanyaan anak, yang sepele sekalipun, secara positif. Respons yang baik akan membantu proses berpikir dan pemahaman si prasekolah kelak. Juga tak masalah jika ia ternyata masih belum puas dengan jawaban yang diberikan, lantas bertanya lagi, lagi, dan lagi. Orang tualah yang mesti siap menghadapi "gempuran" pertanyaan itu. Misalnya, dengan lebih rajin membaca buku agar wawasan dan pengetahuan kita makin bertambah.
Menunjukkan Minat
Mengapa di usia prasekolah anak sangat gemar bertanya? Ada beberapa alasan yang menyertainya, antara lain:
a. Menunjukkan minat.
Ragam pertanyaan anak dapat menunjukkan minatnya pada peristiwa atau pemandangan di sekitarnya. Contoh, si prasekolah bertanya, "Mengapa ayam yang tadinya satu bisa bertambah jadi tiga?" Atau "Ada berapa banyak mobil yang sedang parkir itu?" Pertanyaan-pertanyaan seperti ini merupakan pertanda anak memiliki minat di bidang matematika/logika.
b. Belum paham.
Keingintahuan yang belum terpenuhi akan membuat anak terus bertanya sampai ia mendapatkan titik terang. Kalau orang tua merasa sudah pernah menjawab, tetapi anak tetap melontarkan pertanyaan yang sama, jangan-jangan ia belum memahami penjelasan yang diberikan.
c. Cari perhatian.
Kalau si kecil selalu mengajukan pertanyaan yang sama, padahal orang tua juga sudah berkali-kali menjelaskan, bisa jadi ia sedang cari perhatian. Segera cari penyebabnya. Mungkin lantaran si kecil merasa diabaikan karena orang tua tidak menemaninya bermain, orang tua kelewat sibuk dengan pekerjaan, atau ia merasa dibedakan dengan kakak atau adiknya. Agar terus mendapat perhatian dari ayah dan ibunya, si kecil terus menanyakan hal yang sama. Cara ini pun kerap dipakai oleh anak-anak yang sebetulnya tidak kurang perhatian. Namun, ketika perhatian untuknya teralihkan, anak berusaha mendapatkannya kembali dengan berbagai cara, termasuk banyak bertanya. Oleh karena itu, lakukan kontak mata saat berkomunikasi agar anak merasa tetap diperhatikan dan dihargai.
Kiat Menjawab
Si kecil sebenarnya tak begitu membutuhkan jawaban panjang lebar, apalagi dengan bahasa yang kurang "membumi" karena masih terlalu abstrak di telinga anak. Agar si prasekolah bisa langsung paham jawaban Anda, berikut ini kiatnya.
Hindari penjelasan yang berbelit-belit karena yang dibutuhkan si kecil adalah jawaban dan penjelasan sederhana dengan bahasa yang sesuai kemampuan berpikirnya. Jika masih ragu-ragu dengan jawaban yang akan diberikan, jangan bersikap "sok tahu". Alih-alih mendapat jawaban yang tepat, anak justru menelan informasi yang ternyata salah. Singkat kata, orang tua harus jujur atau terus terang kalau tak bisa menjawab.
Ajak anak untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya yang sulit. Misalnya, dengan mengajak anak membuka ensiklopedia atau mencari orang yang kira-kira bisa menjawab pertanyaannya. "Yuk kita tanya kakek, mungkin beliau tahu." Atau, "Bagaimana kalau kita besok tanyakan kepada ibu guru? Siapa tahu ibu guru bisa jawab." Kelak si kecil juga belajar bahwa jika mendapati masalah, dia akan mencari orang yang bisa membantunya memecahkan masalah yang dihadapi atau membacanya dari berbagai buku/literatur.
Ajak anak belajar menganalisis hubungan sebab-akibat. Misalnya, ketika anak bertanya, "Ma, mengapa orang naik kuda? Mengapa enggak jalan kaki saja 'kan punya kaki." Cobalah memancing daya analisis si kecil dengan balik bertanya, "Coba menurut kamu lebih cepat mana orang sampai ke tujuannya, apakah naik kuda atau jalan kaki?" Upaya membalikkan pertanyaan juga merangsang anak untuk menemukan sendiri jawabannya. "Ayo, menurut Kakak mengapa orang naik kuda?".
Untuk menjawab pertanyaan "mengapa" sebaiknya orang tua jangan langsung menjawab. Biarkan dia berpikir mencari jawabannya. Maklumi jika jawabannya masih sangat sederhana karena memang kemampuan berpikirnya masih terbatas. Dalam hal ini, orang tua berperan menambahkan atau menjelaskan sesuatu lebih jelas lagi agar pengetahuan dan wawasan si kecil makin bertambah. Misalnya, "Mengapa burung bisa terbang? Karena punya sayap. Nah, burung-burung yang kamu lihat itu terbang untuk mencari makanan yang ada di pohon-pohon dan juga di tanah. Burung membuat sarangnya di pohon, lho."
Si Pendiam
Tak semua anak usia prasekolah banyak melontarkan pertanyaan. Beberapa di antaranya lebih memilih banyak diam. Kalau ditelusuri, ada beberapa hal yang melatarbelakangi perilaku seperti itu:
a. Pendiam
Anak tak suka bertanya karena memang ia tipe pendiam; tak terbiasa mengemukakan isi pikirannya dan apa saja yang diinginkannya. Mungkin juga karena kedua orang tuanya pendiam dan jarang mengajaknya berkomunikasi atau berdialog. Harap diingat, anak adalah peniru ulung. Jikalau orang tua tak banyak bicara, anak pun bisa setali tiga uang.
b. Kemampuan terbatas.
Dengan kata lain, perkembangan si kecil mengalami keterlambatan sehingga kemampuan bicaranya juga terlambat.
c. Dianggap sepele dan dimarahi.
Orang tua yang tak pernah memberikan kesempatan kepada si kecil untuk banyak bertanya dapat menyebabkan anak jadi lebih memilih diam. Misalnya, setiap pertanyaan anak tak pernah dijawab. Entah karena dianggap sepele atau pertanyaannya sulit dijawab. Misalnya, "Aduh, Papa lagi sibuk nih, tanya-tanya terus sih. Sana main di luar." Atau misalnya, si anak malah disuruh tanya pada ibunya. "Tanya saja sama ibu. Ayah masih kerja enggak boleh diganggu!"
Akibatnya, anak bingung tak punya tempat bertanya. Minatnya untuk bertanya pun pupus di tengah jalan. Dia beranggapan untuk apa bertanya bila malah dimarahi. Di sekolah pun, dia jadi jarang bertanya. Anak tumbuh menjadi pribadi yang pasif dan tak percaya diri. Kalau bertanya takut disalahkan atau khawatir ditertawakan. Dampak lebih jauh, kemampuan berpikir dan daya nalar si kecil jadi tak berkembang optimal. Sayang, bukan?
Pertanda Kritis, Cerdas, dan Kreatif
Konon, anak yang banyak bertanya menandakan kalau ia kritis, cerdas, dan kreatif. Memang hal itu tidak secara langsung berkaitan. Sebagai ilustrasi, anak yang kritis, cerdas, ataupun kreatif, umumnya mempertanyakan sesuatu yang butuh jawaban panjang lebar. Misalnya, pertanyaan yang dimulai dengan "mengapa". Akan tetapi, perlu diingat pula bahwa indikator kritis, cerdas, ataupun kreatif, tak cuma dapat dinilai dari satu aspek itu saja. Ada berbagai hal lain yang patut dijadikan pertimbangan dalam mengategorikan seorang anak cerdas, kritis, atau kreatif. Yang pasti, setiap anak memiliki kecerdasan majemuk. Kecerdasan mana yang paling menonjol tentu masing-masing berbeda.
Untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Anak-anak berkebutuhan khusus, misalnya autis, ADHD, down syndrome, dan sebagainya terkadang juga menanyakan sesuatu. Namun, tidak mengarah pada pertanyaan yang bersifat sebab-akibat, tetapi lebih pada pertanyaan "apa" atau "di mana". Selain itu, anak berkebutuhan khusus sering mengulang pertanyaan yang sebenarnya sudah pernah dijawab. Ada kalanya anak-anak ini pasif atau tidak mengajukan pertanyaan apa pun. Untuk itu, orang tua dan terapis biasanya mendorong anak tersebut untuk bertanya. Misalnya, "Tumben diantar sama papa? Mama ke mana?" Kemudian, anak-anak ini juga dilatih untuk bisa menjawab tidak sekadar bertanya. Memang membutuhkan kesabaran yang lebih dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: LPT Cindo
Alamat URL: http://www.lptcindo.com/tips-psikologi/item/26-trik-cerdik-jawab-pertanyaan-anak.html
Judul asli artikel: Trik Cerdik Jawab Pertanyaan Anak
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 6 Oktober 2013
STOP PRESS: SUMBER BAHAN NATAL BERKUALITAS DARI SABDA
Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan pasti sudah mulai berpikir untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah, dengan gembira kami menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah menyediakan berbagai bahan seputar Natal, yang bisa Anda temukan di situs Natal Indonesia, Youtube, dan Facebook Natal. Melalui situs, Anda bisa mendapatkan banyak bahan seperti: Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tip Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dll.. Situs ini sangat interaktif karena semua pengunjung bisa mendaftarkan diri, berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog, memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada pengunjung yang lain.
Selain situs, Anda bisa mendapatkan bahan Natal berupa video audio melalui Youtube. Anda juga bisa bergabung di komunitas Facebook Natal sehingga Anda bisa saling mendukung, berbagi hal-hal seputar Natal, dan menambah relasi dengan saudara-saudari seiman. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi sumber-sumber bahan Natal dari YLSA. Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan Kristus ke dunia 2000 tahun yang lalu ini, dengan menjadi berkat bagi kemuliaan nama-Nya.
- Situs Natal: http://natal.sabda.org/
- Youtube:
1. Kisah Natal Matius: http://www.youtube.com/watch?v=q8tSbbQPGZg
2. Kisah Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=MWxqm9U-KeY
3. Carita Natal Mateus: http://www.youtube.com/watch?v=w3Vt18UvxsU
4. Carita Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=j0ThUUrWVV8
- Facebook Natal: http://fb.sabda.org/natal
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-BinaAnak -- Menjawab Pertanyaan Anak (III)
657/Oktober/III/2013
Salam dalam kasih Kristus,
Respons kita, baik pelayan anak maupun orang tua, terhadap pertanyaan anak menentukan perkembangan anak di tahap selanjutnya. Jika kita merespons dengan tidak baik/mengabaikan/mengalihkan pertanyaannya, anak-anak akan menjadi malas bertanya dan perkembangan kreativitasnya akan berkurang. Lalu, bagaimana cara pelayan anak/orang tua dalam merespons anak yang mempunyai banyak pertanyaan, bahkan untuk hal yang sepele sekalipun? Simaklah sajian e-BinaAnak kali ini dan dapatkan berkatnya. Tuhan Yesus memberkati.
Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>
Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan. (Amsal 23:12) < http://alkitab.mobi/?amsal+23:12 >
TIP: CARA CERDIK MENJAWAB PERTANYAAN ANAK
Respons positif orang tua atas pertanyaan si kecil sangat membantu proses berpikir dan tingkat pemahamannya.
"Bu, mengapa burung bisa terbang? Kok pohon berbuah sih? Apa nama kendaraan beroda tiga itu?"
Si prasekolah terkadang membuat pusing dengan berbagai pertanyaannya yang tak kenal waktu. Kalau sudah kehabisan akal, tak jarang orang tua berujar, "Aduh, bawel amat sih!" Atau pertanyaannya yang dianggap sepele atau tak logis ditanggapi dengan jawaban asal-asalan. "Pohon berbuah? Ya ... memang dari sana sudah begitu. Sudah, ah, Papa mau membaca koran lagi!"
Tentu respons orang tua yang asal-asalan amat tidak disarankan. Tindakan yang paling bijak adalah dengan menanggapi apa pun pertanyaan anak, yang sepele sekalipun, secara positif. Respons yang baik akan membantu proses berpikir dan pemahaman si prasekolah kelak. Juga tak masalah jika ia ternyata masih belum puas dengan jawaban yang diberikan, lantas bertanya lagi, lagi, dan lagi. Orang tualah yang mesti siap menghadapi "gempuran" pertanyaan itu. Misalnya, dengan lebih rajin membaca buku agar wawasan dan pengetahuan kita makin bertambah.
Menunjukkan Minat
Mengapa di usia prasekolah anak sangat gemar bertanya? Ada beberapa alasan yang menyertainya, antara lain:
a. Menunjukkan minat.
Ragam pertanyaan anak dapat menunjukkan minatnya pada peristiwa atau pemandangan di sekitarnya. Contoh, si prasekolah bertanya, "Mengapa ayam yang tadinya satu bisa bertambah jadi tiga?" Atau "Ada berapa banyak mobil yang sedang parkir itu?" Pertanyaan-pertanyaan seperti ini merupakan pertanda anak memiliki minat di bidang matematika/logika.
b. Belum paham.
Keingintahuan yang belum terpenuhi akan membuat anak terus bertanya sampai ia mendapatkan titik terang. Kalau orang tua merasa sudah pernah menjawab, tetapi anak tetap melontarkan pertanyaan yang sama, jangan-jangan ia belum memahami penjelasan yang diberikan.
c. Cari perhatian.
Kalau si kecil selalu mengajukan pertanyaan yang sama, padahal orang tua juga sudah berkali-kali menjelaskan, bisa jadi ia sedang cari perhatian. Segera cari penyebabnya. Mungkin lantaran si kecil merasa diabaikan karena orang tua tidak menemaninya bermain, orang tua kelewat sibuk dengan pekerjaan, atau ia merasa dibedakan dengan kakak atau adiknya. Agar terus mendapat perhatian dari ayah dan ibunya, si kecil terus menanyakan hal yang sama. Cara ini pun kerap dipakai oleh anak-anak yang sebetulnya tidak kurang perhatian. Namun, ketika perhatian untuknya teralihkan, anak berusaha mendapatkannya kembali dengan berbagai cara, termasuk banyak bertanya. Oleh karena itu, lakukan kontak mata saat berkomunikasi agar anak merasa tetap diperhatikan dan dihargai.
Kiat Menjawab
Si kecil sebenarnya tak begitu membutuhkan jawaban panjang lebar, apalagi dengan bahasa yang kurang "membumi" karena masih terlalu abstrak di telinga anak. Agar si prasekolah bisa langsung paham jawaban Anda, berikut ini kiatnya.
Hindari penjelasan yang berbelit-belit karena yang dibutuhkan si kecil adalah jawaban dan penjelasan sederhana dengan bahasa yang sesuai kemampuan berpikirnya. Jika masih ragu-ragu dengan jawaban yang akan diberikan, jangan bersikap "sok tahu". Alih-alih mendapat jawaban yang tepat, anak justru menelan informasi yang ternyata salah. Singkat kata, orang tua harus jujur atau terus terang kalau tak bisa menjawab.
Ajak anak untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya yang sulit. Misalnya, dengan mengajak anak membuka ensiklopedia atau mencari orang yang kira-kira bisa menjawab pertanyaannya. "Yuk kita tanya kakek, mungkin beliau tahu." Atau, "Bagaimana kalau kita besok tanyakan kepada ibu guru? Siapa tahu ibu guru bisa jawab." Kelak si kecil juga belajar bahwa jika mendapati masalah, dia akan mencari orang yang bisa membantunya memecahkan masalah yang dihadapi atau membacanya dari berbagai buku/literatur.
Ajak anak belajar menganalisis hubungan sebab-akibat. Misalnya, ketika anak bertanya, "Ma, mengapa orang naik kuda? Mengapa enggak jalan kaki saja 'kan punya kaki." Cobalah memancing daya analisis si kecil dengan balik bertanya, "Coba menurut kamu lebih cepat mana orang sampai ke tujuannya, apakah naik kuda atau jalan kaki?" Upaya membalikkan pertanyaan juga merangsang anak untuk menemukan sendiri jawabannya. "Ayo, menurut Kakak mengapa orang naik kuda?".
Untuk menjawab pertanyaan "mengapa" sebaiknya orang tua jangan langsung menjawab. Biarkan dia berpikir mencari jawabannya. Maklumi jika jawabannya masih sangat sederhana karena memang kemampuan berpikirnya masih terbatas. Dalam hal ini, orang tua berperan menambahkan atau menjelaskan sesuatu lebih jelas lagi agar pengetahuan dan wawasan si kecil makin bertambah. Misalnya, "Mengapa burung bisa terbang? Karena punya sayap. Nah, burung-burung yang kamu lihat itu terbang untuk mencari makanan yang ada di pohon-pohon dan juga di tanah. Burung membuat sarangnya di pohon, lho."
Si Pendiam
Tak semua anak usia prasekolah banyak melontarkan pertanyaan. Beberapa di antaranya lebih memilih banyak diam. Kalau ditelusuri, ada beberapa hal yang melatarbelakangi perilaku seperti itu:
a. Pendiam
Anak tak suka bertanya karena memang ia tipe pendiam; tak terbiasa mengemukakan isi pikirannya dan apa saja yang diinginkannya. Mungkin juga karena kedua orang tuanya pendiam dan jarang mengajaknya berkomunikasi atau berdialog. Harap diingat, anak adalah peniru ulung. Jikalau orang tua tak banyak bicara, anak pun bisa setali tiga uang.
b. Kemampuan terbatas.
Dengan kata lain, perkembangan si kecil mengalami keterlambatan sehingga kemampuan bicaranya juga terlambat.
c. Dianggap sepele dan dimarahi.
Orang tua yang tak pernah memberikan kesempatan kepada si kecil untuk banyak bertanya dapat menyebabkan anak jadi lebih memilih diam. Misalnya, setiap pertanyaan anak tak pernah dijawab. Entah karena dianggap sepele atau pertanyaannya sulit dijawab. Misalnya, "Aduh, Papa lagi sibuk nih, tanya-tanya terus sih. Sana main di luar." Atau misalnya, si anak malah disuruh tanya pada ibunya. "Tanya saja sama ibu. Ayah masih kerja enggak boleh diganggu!"
Akibatnya, anak bingung tak punya tempat bertanya. Minatnya untuk bertanya pun pupus di tengah jalan. Dia beranggapan untuk apa bertanya bila malah dimarahi. Di sekolah pun, dia jadi jarang bertanya. Anak tumbuh menjadi pribadi yang pasif dan tak percaya diri. Kalau bertanya takut disalahkan atau khawatir ditertawakan. Dampak lebih jauh, kemampuan berpikir dan daya nalar si kecil jadi tak berkembang optimal. Sayang, bukan?
Pertanda Kritis, Cerdas, dan Kreatif
Konon, anak yang banyak bertanya menandakan kalau ia kritis, cerdas, dan kreatif. Memang hal itu tidak secara langsung berkaitan. Sebagai ilustrasi, anak yang kritis, cerdas, ataupun kreatif, umumnya mempertanyakan sesuatu yang butuh jawaban panjang lebar. Misalnya, pertanyaan yang dimulai dengan "mengapa". Akan tetapi, perlu diingat pula bahwa indikator kritis, cerdas, ataupun kreatif, tak cuma dapat dinilai dari satu aspek itu saja. Ada berbagai hal lain yang patut dijadikan pertimbangan dalam mengategorikan seorang anak cerdas, kritis, atau kreatif. Yang pasti, setiap anak memiliki kecerdasan majemuk. Kecerdasan mana yang paling menonjol tentu masing-masing berbeda.
Untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Anak-anak berkebutuhan khusus, misalnya autis, ADHD, down syndrome, dan sebagainya terkadang juga menanyakan sesuatu. Namun, tidak mengarah pada pertanyaan yang bersifat sebab-akibat, tetapi lebih pada pertanyaan "apa" atau "di mana". Selain itu, anak berkebutuhan khusus sering mengulang pertanyaan yang sebenarnya sudah pernah dijawab. Ada kalanya anak-anak ini pasif atau tidak mengajukan pertanyaan apa pun. Untuk itu, orang tua dan terapis biasanya mendorong anak tersebut untuk bertanya. Misalnya, "Tumben diantar sama papa? Mama ke mana?" Kemudian, anak-anak ini juga dilatih untuk bisa menjawab tidak sekadar bertanya. Memang membutuhkan kesabaran yang lebih dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: LPT Cindo
Alamat URL: http://www.lptcindo.com/tips-psikologi/item/26-trik-cerdik-jawab-pertanyaan-anak.html
Judul asli artikel: Trik Cerdik Jawab Pertanyaan Anak
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 6 Oktober 2013
STOP PRESS: SUMBER BAHAN NATAL BERKUALITAS DARI SABDA
Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan pasti sudah mulai berpikir untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah, dengan gembira kami menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah menyediakan berbagai bahan seputar Natal, yang bisa Anda temukan di situs Natal Indonesia, Youtube, dan Facebook Natal. Melalui situs, Anda bisa mendapatkan banyak bahan seperti: Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tip Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dll.. Situs ini sangat interaktif karena semua pengunjung bisa mendaftarkan diri, berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog, memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada pengunjung yang lain.
Selain situs, Anda bisa mendapatkan bahan Natal berupa video audio melalui Youtube. Anda juga bisa bergabung di komunitas Facebook Natal sehingga Anda bisa saling mendukung, berbagi hal-hal seputar Natal, dan menambah relasi dengan saudara-saudari seiman. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi sumber-sumber bahan Natal dari YLSA. Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan Kristus ke dunia 2000 tahun yang lalu ini, dengan menjadi berkat bagi kemuliaan nama-Nya.
- Situs Natal: http://natal.sabda.org/
- Youtube:
1. Kisah Natal Matius: http://www.youtube.com/watch?v=q8tSbbQPGZg
2. Kisah Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=MWxqm9U-KeY
3. Carita Natal Mateus: http://www.youtube.com/watch?v=w3Vt18UvxsU
4. Carita Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=j0ThUUrWVV8
- Facebook Natal: http://fb.sabda.org/natal
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
[i-kan-humor] [e-Humor] TAKUT KE GEREJA -- 2267 Oktober/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Humor
2267, Oktober 2013
Shalom,
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin pernah salah paham dengan orang lain. Sering kali, kata-kata yang kita ucapkan bisa ditangkap berbeda oleh orang yang mendengarnya. Tidak jarang, kesalahpahaman itu menimbulkan dampak yang tidak baik. Oleh sebab itu, dalam berkomunikasi ada baiknya bila kita memperjelas dan memastikan bahwa pemahaman yang kita miliki sama dengan lawan bicara kita sehingga salah paham bisa dihindari.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2267. TAKUT KE GEREJA
Si Otong sedang berbicara dengan Nyak-nya (ibu) dalam bahasa dan logat Betawi.
Nyak: Otong, kenape lu kagak jadi datang ke kebaktian?
Otong: Kagak Nyak, ane bener-bener takut, soalnye ke gereja nyang bawa HP mau dibunuh, Nyak.
Nyak: Haaaahh? Masa iye? Yang bener, lu?
Otong: Iye nyak, pas mau mulai, pendetanya ngomong kayak gini, Nyak, "Tolong yang bawa HP dimatiin aje." 'Kan ngeri, Nyak.
Nyak: ....
[Sumber : Manna Sorgawi Januari 2013]
Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain. (2 Petrus 3:16) <http://alkitab.sabda.org/?2petrus+3:16 >
STOP PRESS: SUMBER BAHAN NATAL BERKUALITAS DARI SABDA
Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan pasti sudah mulai berpikir untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah, dengan gembira kami menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah menyediakan berbagai bahan seputar Natal, yang bisa Anda temukan di situs Natal Indonesia, Youtube, dan Facebook Natal. Melalui situs, Anda bisa mendapatkan banyak bahan seperti: Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dll.. Situs ini sangat interaktif karena semua pengunjung bisa mendaftarkan diri, berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog, memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada pengunjung yang lain.
Selain situs, Anda bisa mendapatkan bahan Natal berupa video audio melalui Youtube. Anda juga bisa bergabung di komunitas Facebook Natal sehingga Anda bisa saling mendukung, berbagi hal-hal seputar Natal, dan menambah relasi dengan saudara-saudari seiman. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi sumber-sumber bahan Natal dari YLSA. Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan Kristus ke dunia 2000 tahun yang lalu ini, dengan menjadi berkat bagi kemuliaan nama-Nya.
- Situs Natal: http://natal.sabda.org/
- Youtube:
1. Kisah Natal Matius: http://www.youtube.com/watch?v=q8tSbbQPGZg
2. Kisah Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=MWxqm9U-KeY
3. Carita Natal Mateus: http://www.youtube.com/watch?v=w3Vt18UvxsU
4. Carita Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=j0ThUUrWVV8
- Facebook Natal: http://fb.sabda.org/natal
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2267, Oktober 2013
Shalom,
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin pernah salah paham dengan orang lain. Sering kali, kata-kata yang kita ucapkan bisa ditangkap berbeda oleh orang yang mendengarnya. Tidak jarang, kesalahpahaman itu menimbulkan dampak yang tidak baik. Oleh sebab itu, dalam berkomunikasi ada baiknya bila kita memperjelas dan memastikan bahwa pemahaman yang kita miliki sama dengan lawan bicara kita sehingga salah paham bisa dihindari.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2267. TAKUT KE GEREJA
Si Otong sedang berbicara dengan Nyak-nya (ibu) dalam bahasa dan logat Betawi.
Nyak: Otong, kenape lu kagak jadi datang ke kebaktian?
Otong: Kagak Nyak, ane bener-bener takut, soalnye ke gereja nyang bawa HP mau dibunuh, Nyak.
Nyak: Haaaahh? Masa iye? Yang bener, lu?
Otong: Iye nyak, pas mau mulai, pendetanya ngomong kayak gini, Nyak, "Tolong yang bawa HP dimatiin aje." 'Kan ngeri, Nyak.
Nyak: ....
[Sumber : Manna Sorgawi Januari 2013]
Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain. (2 Petrus 3:16) <http://alkitab.sabda.org/?2petrus+3:16 >
STOP PRESS: SUMBER BAHAN NATAL BERKUALITAS DARI SABDA
Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan pasti sudah mulai berpikir untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah, dengan gembira kami menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah menyediakan berbagai bahan seputar Natal, yang bisa Anda temukan di situs Natal Indonesia, Youtube, dan Facebook Natal. Melalui situs, Anda bisa mendapatkan banyak bahan seperti: Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dll.. Situs ini sangat interaktif karena semua pengunjung bisa mendaftarkan diri, berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog, memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada pengunjung yang lain.
Selain situs, Anda bisa mendapatkan bahan Natal berupa video audio melalui Youtube. Anda juga bisa bergabung di komunitas Facebook Natal sehingga Anda bisa saling mendukung, berbagi hal-hal seputar Natal, dan menambah relasi dengan saudara-saudari seiman. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi sumber-sumber bahan Natal dari YLSA. Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan Kristus ke dunia 2000 tahun yang lalu ini, dengan menjadi berkat bagi kemuliaan nama-Nya.
- Situs Natal: http://natal.sabda.org/
- Youtube:
1. Kisah Natal Matius: http://www.youtube.com/watch?v=q8tSbbQPGZg
2. Kisah Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=MWxqm9U-KeY
3. Carita Natal Mateus: http://www.youtube.com/watch?v=w3Vt18UvxsU
4. Carita Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=j0ThUUrWVV8
- Facebook Natal: http://fb.sabda.org/natal
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Tuesday, October 15, 2013
(e-RH) Oktober 16 -- MENOLONG YANG KELAPARAN
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 16 Oktober 2013
Bacaan : Kisah Para Rasul 11:19-30
Setahun: Markus 8-9
Nats: Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan sumbangan sesuai
dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya kepada
saudara-saudara seiman yang tinggal di Yudea. (Kisah Para Rasul
11:29)
Judul:
MENOLONG YANG KELAPARAN
Tanggal 16 Oktober diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia.
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya penanganan masalah pangan, baik di tingkat global,
regional maupun nasional. Di tengah kemajuan dan kemakmuran yang
dinikmati banyak orang saat ini, masih banyak pula orang yang
kekurangan makanan. Di beberapa negara, kelaparan terjadi karena
perang yang tak kunjung usai, bencana alam, dan perubahan iklim.
Ketika Paulus dan Barnabas sedang melayani jemaat di Antiokhia, nabi
Agabus datang dari Yerusalem dan menubuatkan kelaparan besar yang
akan melanda dunia. Hal itu terjadi pada zaman Kaisar Klaudius,
sekitar tahun 45 M. Beberapa sejarawan mencatat bencana kelaparan
ini, yang menyebabkan banyak penduduk Yerusalem meninggal dunia.
Apa tanggapan mereka? Orang percaya menggalang pengumpulan dana dari
berbagai jemaat untuk kemudian disalurkan kepada mereka yang
memerlukannya di Yerusalem (bd. 2 Kor 9). Jemaat-jemaat yang baru
berdiri itu membantu jemaat di Yerusalem, seperti pos-pos pelayanan
membantu gereja pusat. Mereka tidak mengerdilkan potensi mereka
sendiri, tetapi melakukan aksi nyata sesuai dengan kemampuan untuk
menganggung beban sesama orang percaya. Teladan akan kasih
Kristuslah yang mendorong mereka melakukannya.
Saat ini di sekitar kita sebenarnya juga masih banyak orang yang
kelaparan: para penghuni pemukiman kumuh, gelandangan di jalanan,
dll. Tindakan nyata apa yang dapat kita lakukan untuk meringankan
beban mereka? --Hembang Tambun
KETIKA KITA MEMBERI MAKAN KEPADA MEREKA YANG KELAPARAN,
SESUNGGUHNYA KITA MEMPERSEMBAHKANNYA KEPADA TUHAN YESUS.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+11:19-30
Kisah Para Rasul 11:19-30
19 Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena
penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka
tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka
memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja.
20 Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang
Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada
orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah
Tuhan.
21 Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang
menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.
22 Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di
Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia.
23 Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah,
bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua
tetap setia kepada Tuhan,
24 karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan
iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.
25 Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan
setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.
26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun
lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah
murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
27 Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke
Antiokhia.
28 Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa
Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya
kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius.
29 Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan,
sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya
kepada saudara-saudara yang diam di Yudea.
30 Hal itu mereka lakukan juga dan mereka mengirimkannya kepada
penatua-penatua dengan perantaraan Barnabas dan Saulus.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Markus+8-9
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+8-9
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 16 Oktober 2013
Bacaan : Kisah Para Rasul 11:19-30
Setahun: Markus 8-9
Nats: Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan sumbangan sesuai
dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya kepada
saudara-saudara seiman yang tinggal di Yudea. (Kisah Para Rasul
11:29)
Judul:
MENOLONG YANG KELAPARAN
Tanggal 16 Oktober diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia.
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya penanganan masalah pangan, baik di tingkat global,
regional maupun nasional. Di tengah kemajuan dan kemakmuran yang
dinikmati banyak orang saat ini, masih banyak pula orang yang
kekurangan makanan. Di beberapa negara, kelaparan terjadi karena
perang yang tak kunjung usai, bencana alam, dan perubahan iklim.
Ketika Paulus dan Barnabas sedang melayani jemaat di Antiokhia, nabi
Agabus datang dari Yerusalem dan menubuatkan kelaparan besar yang
akan melanda dunia. Hal itu terjadi pada zaman Kaisar Klaudius,
sekitar tahun 45 M. Beberapa sejarawan mencatat bencana kelaparan
ini, yang menyebabkan banyak penduduk Yerusalem meninggal dunia.
Apa tanggapan mereka? Orang percaya menggalang pengumpulan dana dari
berbagai jemaat untuk kemudian disalurkan kepada mereka yang
memerlukannya di Yerusalem (bd. 2 Kor 9). Jemaat-jemaat yang baru
berdiri itu membantu jemaat di Yerusalem, seperti pos-pos pelayanan
membantu gereja pusat. Mereka tidak mengerdilkan potensi mereka
sendiri, tetapi melakukan aksi nyata sesuai dengan kemampuan untuk
menganggung beban sesama orang percaya. Teladan akan kasih
Kristuslah yang mendorong mereka melakukannya.
Saat ini di sekitar kita sebenarnya juga masih banyak orang yang
kelaparan: para penghuni pemukiman kumuh, gelandangan di jalanan,
dll. Tindakan nyata apa yang dapat kita lakukan untuk meringankan
beban mereka? --Hembang Tambun
KETIKA KITA MEMBERI MAKAN KEPADA MEREKA YANG KELAPARAN,
SESUNGGUHNYA KITA MEMPERSEMBAHKANNYA KEPADA TUHAN YESUS.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+11:19-30
Kisah Para Rasul 11:19-30
19 Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena
penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka
tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka
memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja.
20 Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang
Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada
orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah
Tuhan.
21 Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang
menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.
22 Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di
Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia.
23 Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah,
bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua
tetap setia kepada Tuhan,
24 karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan
iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.
25 Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan
setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.
26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun
lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah
murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
27 Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke
Antiokhia.
28 Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa
Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya
kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius.
29 Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan,
sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya
kepada saudara-saudara yang diam di Yudea.
30 Hal itu mereka lakukan juga dan mereka mengirimkannya kepada
penatua-penatua dengan perantaraan Barnabas dan Saulus.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Markus+8-9
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+8-9
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Monday, October 14, 2013
(e-RH) Oktober 15 -- TAHU BATAS
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 15 Oktober 2013
Bacaan : Kejadian 39:1-23
Setahun: Markus 6-7
Nats: Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan
berbuat dosa terhadapAllah? (Kejadian 39:9)
Judul:
TAHU BATAS
"Saat Yusuf masuk ruangan, teman-teman nyonya Potifar yang sedang
mengiris-iris bawang terluka jarinya. Itu karena mata mereka
berpindah pandangan dari bawang ke wajah Yusuf yang amat tampan dan
memesona." Demikianlah penggalan cerita religius Arab yang hendak
menggambarkan betapa elok paras Yusuf dan betapa besar dampaknya
ketampanannya. Tidak heran jika istri Potifar terbakar asmara
olehnya.
Sebetulnya bila Yusuf mau menyambut bujukan istri Potifar untuk
tidur bersama (ay 7), bisa saja skandal itu aman. Istri Potifar
mungkin akan berusaha keras menutupinya. Namun, pertimbangan Yusuf
bukan sekadar hitung-hitungan situasional. Ia melihat semua
peristiwa ini dari sudut pandang spiritual, yakni dalam konteks
hubungan seseorang di hadapan Tuhan. Oleh sebab itu ketika istri
Potifar menggodanya secara seksual, respon Yusuf jelas. Katanya,
"Bagaimana mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan
berbuat dosa terhadap Allah?" (ay. 9b). Yusuf bukan saja tahu batas
wewenang yang diberikan oleh Potifar kepadanya (ay. 9a), ia terlebih
lagi juga tahu batas mana yang ditentukan Tuhan. Bagi Yusuf, tarikan
garis batas yang jelas itu mengundang adanya sikap yang tegas.
Itulah Yusuf, orang yang tak hanya elok parasnya, namun juga elok
spiritualitasnya.
Kita tahu bahwa godaan yang mendatangi kita bukanlah hal yang
batasnya tak jelas. Namun, tahu saja tidak cukup. Kita diminta
bertindak pas dengan apa yang kita tahu sebagai batas yang tak boleh
diterabas itu. --Daniel K Listyabudi
KEELOKAN HATI MEMBENTENGI KITA
TERHADAP GODAAN YANG MENYERANG BERTUBI.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+39:1-23
Kejadian 39:1-23
1 Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir,
pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari
tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.
2 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang
selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah
tuannya, orang Mesir itu.
3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan
bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,
4 maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia;
kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala
miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.
5 Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala
miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu
karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya,
baik yang di rumah maupun yang di ladang.
6 Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan
bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari
makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok
parasnya.
7 Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan
berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku."
8 Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu:
"Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di
rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada
kekuasaanku,
9 bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku,
dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada
engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku
melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap
Allah?"
10 Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf
tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan
bersetubuh dengan dia.
11 Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan
pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorangpun tidak ada
di rumah.
12 Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah
tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan
perempuan itu dan lari ke luar.
13 Ketika dilihat perempuan itu, bahwa Yusuf meninggalkan bajunya
dalam tangannya dan telah lari ke luar,
14 dipanggilnyalah seisi rumah itu, lalu katanya kepada mereka:
"Lihat, dibawanya ke mari seorang Ibrani, supaya orang ini dapat
mempermainkan kita. Orang ini mendekati aku untuk tidur dengan
aku, tetapi aku berteriak-teriak dengan suara keras.
15 Dan ketika didengarnya bahwa aku berteriak sekeras-kerasnya,
ditinggalkannyalah bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."
16 Juga ditaruhnya baju Yusuf itu di sisinya, sampai tuan rumah
pulang.
17 Perkataan itu jugalah yang diceritakan perempuan itu kepada
Potifar, katanya: "Hamba orang Ibrani yang kaubawa ke mari itu
datang kepadaku untuk mempermainkan aku.
18 Tetapi ketika aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannya
bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."
19 Baru saja didengar oleh tuannya perkataan yang diceritakan
isterinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh
hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya.
20 Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam
penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf
dipenjarakan di sana.
21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya
kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
22 Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam
penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus
dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.
23 Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya
kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang
dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Markus+6-7
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+6-7
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 15 Oktober 2013
Bacaan : Kejadian 39:1-23
Setahun: Markus 6-7
Nats: Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan
berbuat dosa terhadapAllah? (Kejadian 39:9)
Judul:
TAHU BATAS
"Saat Yusuf masuk ruangan, teman-teman nyonya Potifar yang sedang
mengiris-iris bawang terluka jarinya. Itu karena mata mereka
berpindah pandangan dari bawang ke wajah Yusuf yang amat tampan dan
memesona." Demikianlah penggalan cerita religius Arab yang hendak
menggambarkan betapa elok paras Yusuf dan betapa besar dampaknya
ketampanannya. Tidak heran jika istri Potifar terbakar asmara
olehnya.
Sebetulnya bila Yusuf mau menyambut bujukan istri Potifar untuk
tidur bersama (ay 7), bisa saja skandal itu aman. Istri Potifar
mungkin akan berusaha keras menutupinya. Namun, pertimbangan Yusuf
bukan sekadar hitung-hitungan situasional. Ia melihat semua
peristiwa ini dari sudut pandang spiritual, yakni dalam konteks
hubungan seseorang di hadapan Tuhan. Oleh sebab itu ketika istri
Potifar menggodanya secara seksual, respon Yusuf jelas. Katanya,
"Bagaimana mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan
berbuat dosa terhadap Allah?" (ay. 9b). Yusuf bukan saja tahu batas
wewenang yang diberikan oleh Potifar kepadanya (ay. 9a), ia terlebih
lagi juga tahu batas mana yang ditentukan Tuhan. Bagi Yusuf, tarikan
garis batas yang jelas itu mengundang adanya sikap yang tegas.
Itulah Yusuf, orang yang tak hanya elok parasnya, namun juga elok
spiritualitasnya.
Kita tahu bahwa godaan yang mendatangi kita bukanlah hal yang
batasnya tak jelas. Namun, tahu saja tidak cukup. Kita diminta
bertindak pas dengan apa yang kita tahu sebagai batas yang tak boleh
diterabas itu. --Daniel K Listyabudi
KEELOKAN HATI MEMBENTENGI KITA
TERHADAP GODAAN YANG MENYERANG BERTUBI.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/10/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+39:1-23
Kejadian 39:1-23
1 Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir,
pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari
tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.
2 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang
selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah
tuannya, orang Mesir itu.
3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan
bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,
4 maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia;
kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala
miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.
5 Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala
miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu
karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya,
baik yang di rumah maupun yang di ladang.
6 Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan
bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari
makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok
parasnya.
7 Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan
berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku."
8 Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu:
"Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di
rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada
kekuasaanku,
9 bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku,
dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada
engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku
melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap
Allah?"
10 Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf
tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan
bersetubuh dengan dia.
11 Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan
pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorangpun tidak ada
di rumah.
12 Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah
tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan
perempuan itu dan lari ke luar.
13 Ketika dilihat perempuan itu, bahwa Yusuf meninggalkan bajunya
dalam tangannya dan telah lari ke luar,
14 dipanggilnyalah seisi rumah itu, lalu katanya kepada mereka:
"Lihat, dibawanya ke mari seorang Ibrani, supaya orang ini dapat
mempermainkan kita. Orang ini mendekati aku untuk tidur dengan
aku, tetapi aku berteriak-teriak dengan suara keras.
15 Dan ketika didengarnya bahwa aku berteriak sekeras-kerasnya,
ditinggalkannyalah bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."
16 Juga ditaruhnya baju Yusuf itu di sisinya, sampai tuan rumah
pulang.
17 Perkataan itu jugalah yang diceritakan perempuan itu kepada
Potifar, katanya: "Hamba orang Ibrani yang kaubawa ke mari itu
datang kepadaku untuk mempermainkan aku.
18 Tetapi ketika aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannya
bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."
19 Baru saja didengar oleh tuannya perkataan yang diceritakan
isterinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh
hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya.
20 Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam
penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf
dipenjarakan di sana.
21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya
kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
22 Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam
penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus
dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.
23 Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya
kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang
dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Markus+6-7
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+6-7
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Sunday, October 13, 2013
[i-kan-humor] [e-Humor] FOTO KRIMINAL -- 2266 Oktober/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Humor
2266, Oktober 2013
Shalom,
Kepolosan seorang anak sering kali memancing senyum, bahkan tawa orang dewasa. Hari ini, kita juga akan menyaksikan kepolosan pemikiran seorang anak. Kiranya kepolosan anak dalam humor berikut bisa menghibur Anda.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2266. FOTO KRIMINAL
Joni kecil pergi bersama ibunya ke kantor pos. Di sana, ada sebuah poster bertuliskan "DICARI!" dan foto seorang penjahat.
Joni: Foto siapa itu, Bu?
Ibu: Itu foto penjahat, Nak. Polisi berusaha menangkapnya karena dia sangat jahat.
Joni: Tetapi, mengapa setelah difoto, polisi membiarkan penjahat itu lepas, Bu?
[Sumber: Great Clean Jokes for Grown up Kids, halaman 23]
Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. (Matius 18:10) < http://alkitab.sabda.org/?Matius+18:10 >
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2266, Oktober 2013
Shalom,
Kepolosan seorang anak sering kali memancing senyum, bahkan tawa orang dewasa. Hari ini, kita juga akan menyaksikan kepolosan pemikiran seorang anak. Kiranya kepolosan anak dalam humor berikut bisa menghibur Anda.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2266. FOTO KRIMINAL
Joni kecil pergi bersama ibunya ke kantor pos. Di sana, ada sebuah poster bertuliskan "DICARI!" dan foto seorang penjahat.
Joni: Foto siapa itu, Bu?
Ibu: Itu foto penjahat, Nak. Polisi berusaha menangkapnya karena dia sangat jahat.
Joni: Tetapi, mengapa setelah difoto, polisi membiarkan penjahat itu lepas, Bu?
[Sumber: Great Clean Jokes for Grown up Kids, halaman 23]
Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. (Matius 18:10) < http://alkitab.sabda.org/?Matius+18:10 >
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Subscribe to:
Posts (Atom)