Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
KADOS -- Edisi 177 (25 November -- 1 Desember 2013)
Salam damai Kristus,
Setiap orang pernah mengalami masalah. Namun, tidak semua orang bisa menghadapi masalahnya dengan cara yang sama. Beberapa orang menghadapi masalah dengan sikap yang tegang, bahkan emosi. Ada yang menghadapinya dengan santai dan seolah-olah itu bukan masalah, bahkan malah mengabaikannya. Ada pula yang menghadapinya dengan ucapan syukur dan menyelesaikannya bersama Tuhan. Manakah yang menjadi kebiasaan Anda saat menghadapi setiap permasalahan yang muncul? Sebagai orang Kristen, kita harus hidup untuk Tuhan dan berjalan bersama-Nya. Caranya? Berdoalah dan renungkanlah firman Tuhan setiap hari! Setiap masalah yang muncul, pasti bisa Anda selesaikan bersama dengan Tuhan. Selamat berdoa.
Pemimpin Redaksi KADOS,
Santi T.
< santi(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >
25 November 2013 -- Hari Guru
Kemajuan pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari peran para guru yang selama ini bekerja keras mendidik para murid. Sebagai orang percaya, sudah seharusnya kita memedulikan keberadaan para guru dengan mendoakan dan mendukung mereka, terutama ketika mereka melakukan tugasnya. Bertepatan dengan hari Guru yang jatuh pada hari ini, marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus untuk guru-guru di Indonesia. Kiranya mereka bisa melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, profesional, dan mementingkan kualitas intelektual maupun kepribadian para muridnya. Berdoalah juga agar para guru Kristen di Indonesia semakin berkualitas, baik dalam mengajar maupun memberi teladan kepada para muridnya.
26 November 2013 -- Pasangan Kristen yang Mendambakan Anak
Tidak semua pasangan yang baru menikah segera memperoleh keturunan. Ada beberapa pasangan, termasuk pasangan Kristen, yang masih terus bergumul mendambakan kelahiran seorang anak, buah cinta kasih mereka. Tidak jarang pula, ada beberapa pasangan yang mengupayakan segala cara untuk mewujudkan kerinduan mereka. Untuk itu, marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar para pasangan Kristen tetap berpengharapan dan percaya bahwa Tuhan punya rencana terbaik bagi mereka. Berdoalah pula agar usaha mereka untuk memperoleh keturunan dapat berhasil sesuai kehendak Tuhan.
27 November 2013 -- Para Pengamen Cilik
Tidak hanya orang dewasa yang bekerja keras untuk memperoleh pendapatan. Anak-anak pun mulai ikut mencari nafkah, baik untuk membantu keluarga maupun mencukupi kebutuhan mereka sendiri. Di jalanan, kita bisa melihat beberapa pengamen cilik yang bernyanyi di tengah terik matahari hanya untuk mendapatkan uang. Tidak jarang, mereka hanya menerima sedikit uang dari para pengendara motor yang sedang berhenti karena lampu merah. Berdoalah agar Tuhan Yesus menolong para pengamen cilik ini supaya mereka bisa memperoleh hidup yang layak sehingga masa kecil mereka bisa diisi dengan hal-hal lain yang lebih tepat seperti belajar, bermain, dan mengembangkan diri mereka. Berdoalah pula agar Tuhan mempertemukan mereka dengan orang-orang yang akan Dia pakai untuk membawa mereka mengenal Allah yang sejati.
28 November 2013 -- Kemajuan Kesenian di Indonesia
Kita harus bangga pada negara Indonesia karena kekayaannya dalam hal kesenian. Kekayaan seni ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari seni tari, musik, lukis, teater, dll.. Semua seni ini akan mengalami kemajuan apabila ada kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah. Masyarakat bisa terus melestarikan dan meningkatkan kesenian ini, sedangkan pemerintah membantu dalam melindunginya. Marilah kita berdoa agar masyarakat dan pemerintah bisa terus bekerja sama untuk mempertahankan kesenian di Indonesia sehingga bisa menjadi nilai tambah bagi negara ini di mata negara-negara lain.
29 November 2013 -- Kesaksian Orang Kristen
Seseorang yang menceritakan cinta kasih Tuhan kepada orang lain, baik saudara seiman maupun tidak seiman, akan menjadi berkat bagi mereka. Tidak jarang, kesaksian orang Kristen bisa membuat kehidupan orang yang mendengarnya berubah. Mereka menjadi lebih bersemangat dalam mengenal Tuhan, bersukacita, dikuatkan, dan optimis dalam menjalani hari-hari mereka. Bersyukurlah dan berdoalah kepada Tuhan Yesus untuk orang-orang Kristen yang senantiasa memberi kesaksian tentang Kristus kepada orang lain, kiranya mereka dapat menjadi saksi Kristus di mana pun mereka berada.
30 November 2013 -- Wanita Kristen yang Bekerja
Saat ini, banyak wanita, termasuk wanita Kristen, yang tidak hanya melayani keluarga di rumah, tetapi juga bekerja di luar. Alasan mereka bekerja bisa bermacam-macam seperti membantu ekonomi keluarga, mencari aktivitas di luar, mengembangkan diri, dan mengejar cita-cita sebagai wanita karier. Sebagai wanita Kristen, bekerja boleh dilakukan asalkan tidak melupakan/melalaikan kewajiban seorang wanita dalam keluarga. Marilah kita berdoa untuk semua wanita Kristen agar mereka bisa membagi waktu dan perhatian dengan bijaksana, baik untuk keluarga, gereja, dan pekerjaan. Doakanlah agar wanita Kristen yang bekerja bisa menjadi berkat bagi keluarga, saudara seiman, dan rekan-rekan sekerja mereka.
1 Desember 2013 -- Hari AIDS Sedunia
Penyakit AIDS memang menjadi penyakit yang sangat merugikan bagi para penderitanya. Tidak hanya mengancam kesehatan, tetapi mengancam nyawa mereka. Dari sekian banyak kasus penderita AIDS, tidak sedikit yang berakhir dengan kematian. Untuk itu, di hari AIDS Sedunia ini, marilah kita berdoa untuk para penderita AIDS agar mereka tetap berpengharapan di dalam Tuhan sehingga mereka dapat terus bersemangat menjalani hari-hari mereka. Doakanlah juga agar generasi penerus bangsa, khususnya di Indonesia, bisa menjaga pola hidup mereka dengan baik sehingga bahaya penyakit ini bisa diminimalkan.
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Santi T.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Saturday, November 23, 2013
(e-RH) November 24 -- MEMPERKENALKAN TUHAN
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 24 November 2013
Bacaan : Ulangan 6:1-25
Setahun: 1 Korintus 1-4
Nats: Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. (Ulangan 6:5)
Judul:
MEMPERKENALKAN TUHAN
Di kota kami ada beberapa perpustakaan umum yang baik. Sam, anak
kami, senang menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan. Biasanya
kami ke perpustakaan pada Minggu sore. Sam akan segera berlari
menuju bagian buku anak, memilih beberapa buku sekaligus, dan
meminta saya membacakannya. Dalam sekali kunjungan, ia bisa menyimak
20 buku. Menyaksikan mata kecilnya yang berbinar-binar dan
kecintaannya pada buku membuat kelelahan saya tidak lagi berarti.
Para orangtua bangsa Israel diperintahkan untuk mengajarkan dan
berbicara tentang Tuhan, karya, dan segala perintah-Nya kepada
anak-anak dalam berbagai kesempatan: saat duduk di rumah, dalam
perjalanan, saat berbaring dan bangun (ay. 7). Berbagai metode pun
digunakan (ay. 8-9). Para orangtua akan memaksimalkan segala
kesempatan dan cara agar anak mereka menjadi orang yang mengasihi
Tuhan dengan segenap hati dan segenap jiwa dan segenap kekuatan (ay.
5). Keturunan mereka akan menjadi generasi yang takut akan Tuhan dan
berpegang pada segala ketetapan-Nya.
Semangat dan kecintaan anak saya terhadap buku mengingatkan saya
pada perintah Tuhan kepada bangsa Israel tersebut: memperkenalkan
pribadi dan karya-Nya, serta segala perintah-Nya sebagaimana
tertulis di dalam Alkitab. Bukankah ini juga menjadi tanggung jawab
kita sebagai orangtua Kristen? Tidak ada yang lebih membahagiakan
selain melihat keturunan kita menjadi generasi yang mencintai Tuhan
dengan totalitas hidupnya. --Silvia Wiguno
SALAH SATU KEHORMATAN BAGI ORANGTUA
ADALAH MEMPERKENALKAN TUHAN KEPADA ANAK-ANAKNYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ulangan+6:1-25
Ulangan 6:1-25
1 "Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku
ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan
di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya,
2 supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN,
Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya
yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu.
3 Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia,
supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak,
seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di
suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu
esa!
5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau
perhatikan,
7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu
dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila
engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan
apabila engkau bangun.
8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu
dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan
pada pintu gerbangmu.
10 Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke
negeri yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu,
yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya
kepadamu--kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan;
11 rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak
kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan
kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami--dan apabila engkau
sudah makan dan menjadi kenyang,
12 maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang
telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah
perbudakan.
13 Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah
engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.
14 Janganlah kamu mengikuti allah lain, dari antara allah
bangsa-bangsa sekelilingmu,
15 sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu di
tengah-tengahmu, supaya jangan bangkit murka TUHAN, Allahmu,
terhadap engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka bumi.
16 Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu, seperti kamu mencobai
Dia di Masa.
17 Haruslah kamu berpegang pada perintah, peringatan dan ketetapan
TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu;
18 haruslah engkau melakukan apa yang benar dan baik di mata TUHAN,
supaya baik keadaanmu dan engkau memasuki dan menduduki negeri
yang baik, yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek
moyangmu,
19 dengan mengusir semua musuhmu dari hadapanmu, seperti yang
difirmankan TUHAN.
20 Apabila di kemudian hari anakmu bertanya kepadamu: Apakah
peringatan, ketetapan dan peraturan itu, yang diperintahkan
kepadamu oleh TUHAN Allah kita?
21 maka haruslah engkau menjawab anakmu itu: Kita dahulu adalah
budak Firaun di Mesir, tetapi TUHAN membawa kita keluar dari
Mesir dengan tangan yang kuat.
22 TUHAN membuat tanda-tanda dan mujizat-mujizat, yang besar dan
yang mencelakakan, terhadap Mesir, terhadap Firaun dan seisi
rumahnya, di depan mata kita;
23 tetapi kita dibawa-Nya keluar dari sana, supaya kita dapat
dibawa-Nya masuk untuk memberikan kepada kita negeri yang telah
dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyang kita.
24 TUHAN, Allah kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan
segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita,
supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia membiarkan
kita hidup, seperti sekarang ini.
25 Dan kita akan menjadi benar, apabila kita melakukan segenap
perintah itu dengan setia di hadapan TUHAN, Allah kita, seperti
yang diperintahkan-Nya kepada kita."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+1-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Korintus+1-4
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 24 November 2013
Bacaan : Ulangan 6:1-25
Setahun: 1 Korintus 1-4
Nats: Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. (Ulangan 6:5)
Judul:
MEMPERKENALKAN TUHAN
Di kota kami ada beberapa perpustakaan umum yang baik. Sam, anak
kami, senang menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan. Biasanya
kami ke perpustakaan pada Minggu sore. Sam akan segera berlari
menuju bagian buku anak, memilih beberapa buku sekaligus, dan
meminta saya membacakannya. Dalam sekali kunjungan, ia bisa menyimak
20 buku. Menyaksikan mata kecilnya yang berbinar-binar dan
kecintaannya pada buku membuat kelelahan saya tidak lagi berarti.
Para orangtua bangsa Israel diperintahkan untuk mengajarkan dan
berbicara tentang Tuhan, karya, dan segala perintah-Nya kepada
anak-anak dalam berbagai kesempatan: saat duduk di rumah, dalam
perjalanan, saat berbaring dan bangun (ay. 7). Berbagai metode pun
digunakan (ay. 8-9). Para orangtua akan memaksimalkan segala
kesempatan dan cara agar anak mereka menjadi orang yang mengasihi
Tuhan dengan segenap hati dan segenap jiwa dan segenap kekuatan (ay.
5). Keturunan mereka akan menjadi generasi yang takut akan Tuhan dan
berpegang pada segala ketetapan-Nya.
Semangat dan kecintaan anak saya terhadap buku mengingatkan saya
pada perintah Tuhan kepada bangsa Israel tersebut: memperkenalkan
pribadi dan karya-Nya, serta segala perintah-Nya sebagaimana
tertulis di dalam Alkitab. Bukankah ini juga menjadi tanggung jawab
kita sebagai orangtua Kristen? Tidak ada yang lebih membahagiakan
selain melihat keturunan kita menjadi generasi yang mencintai Tuhan
dengan totalitas hidupnya. --Silvia Wiguno
SALAH SATU KEHORMATAN BAGI ORANGTUA
ADALAH MEMPERKENALKAN TUHAN KEPADA ANAK-ANAKNYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ulangan+6:1-25
Ulangan 6:1-25
1 "Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku
ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan
di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya,
2 supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN,
Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya
yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu.
3 Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia,
supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak,
seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di
suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu
esa!
5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau
perhatikan,
7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu
dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila
engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan
apabila engkau bangun.
8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu
dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan
pada pintu gerbangmu.
10 Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke
negeri yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu,
yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya
kepadamu--kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan;
11 rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak
kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan
kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami--dan apabila engkau
sudah makan dan menjadi kenyang,
12 maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang
telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah
perbudakan.
13 Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah
engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.
14 Janganlah kamu mengikuti allah lain, dari antara allah
bangsa-bangsa sekelilingmu,
15 sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu di
tengah-tengahmu, supaya jangan bangkit murka TUHAN, Allahmu,
terhadap engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka bumi.
16 Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu, seperti kamu mencobai
Dia di Masa.
17 Haruslah kamu berpegang pada perintah, peringatan dan ketetapan
TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu;
18 haruslah engkau melakukan apa yang benar dan baik di mata TUHAN,
supaya baik keadaanmu dan engkau memasuki dan menduduki negeri
yang baik, yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek
moyangmu,
19 dengan mengusir semua musuhmu dari hadapanmu, seperti yang
difirmankan TUHAN.
20 Apabila di kemudian hari anakmu bertanya kepadamu: Apakah
peringatan, ketetapan dan peraturan itu, yang diperintahkan
kepadamu oleh TUHAN Allah kita?
21 maka haruslah engkau menjawab anakmu itu: Kita dahulu adalah
budak Firaun di Mesir, tetapi TUHAN membawa kita keluar dari
Mesir dengan tangan yang kuat.
22 TUHAN membuat tanda-tanda dan mujizat-mujizat, yang besar dan
yang mencelakakan, terhadap Mesir, terhadap Firaun dan seisi
rumahnya, di depan mata kita;
23 tetapi kita dibawa-Nya keluar dari sana, supaya kita dapat
dibawa-Nya masuk untuk memberikan kepada kita negeri yang telah
dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyang kita.
24 TUHAN, Allah kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan
segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita,
supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia membiarkan
kita hidup, seperti sekarang ini.
25 Dan kita akan menjadi benar, apabila kita melakukan segenap
perintah itu dengan setia di hadapan TUHAN, Allah kita, seperti
yang diperintahkan-Nya kepada kita."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+1-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Korintus+1-4
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Friday, November 22, 2013
Re: [i-kan-binaguru] Berbisik
--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Horas tulang, terima kasih sudah membuat saya tersenyum di pagi hari ini.
Tuhan memberkati tulang n keluarga.
salam dan doa saya
Lorenta
On Saturday, November 23, 2013 9:56 AM, walsinur silalahi <walsinur.silalahi@yahoo.com> wrote:
--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Shalom,
Ketertiban dalam mengikuti ibadah merupakan hal yang penting. Bagi para orang tua, mengajarkan kepada anak tentang sikap yang baik dalam mengikuti ibadah merupakan kewajiban yang harus dilakukan sejak dini. Namun, cara penyampaiannya harus jelas yah, jangan sampai seperti cerita berikut ini.
BERBISIK
Seorang ibu membawa anaknya yang masih kecil ke gereja. Saat kebaktian sedang berlangsung, si anak berkata kepada ibunya, "Mama, aku mau pipis."
Si ibu kemudian berkata kepada anaknya, "Nggak sopan ngomong pipis di gereja. Mulai sekarang, kalau mau 'pipis', bilang saja sama Mama kalau kamu mau 'bisik-bisik'."
Minggu berikutnya, si anak pergi ke gereja bersama ayahnya. Ketika ibadah sedang berlangsung, si anak berkata kepada ayahnya, "Papa, aku mau 'bisik-bisik' ...."
Si ayah melihat kepada anaknya dan berkata, "Oke, bisik-bisik aja di telinga Papa ...."
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke: Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke:Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------
[i-kan-binaguru] Berbisik
--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Shalom,
Ketertiban dalam mengikuti ibadah merupakan hal yang penting. Bagi para orang tua, mengajarkan kepada anak tentang sikap yang baik dalam mengikuti ibadah merupakan kewajiban yang harus dilakukan sejak dini. Namun, cara penyampaiannya harus jelas yah, jangan sampai seperti cerita berikut ini.
BERBISIK
Seorang ibu membawa anaknya yang masih kecil ke gereja. Saat kebaktian sedang berlangsung, si anak berkata kepada ibunya, "Mama, aku mau pipis."
Si ibu kemudian berkata kepada anaknya, "Nggak sopan ngomong pipis di gereja. Mulai sekarang, kalau mau 'pipis', bilang saja sama Mama kalau kamu mau 'bisik-bisik'."
Minggu berikutnya, si anak pergi ke gereja bersama ayahnya. Ketika ibadah sedang berlangsung, si anak berkata kepada ayahnya, "Papa, aku mau 'bisik-bisik' ...."
Si ayah melihat kepada anaknya dan berkata, "Oke, bisik-bisik aja di telinga Papa ...."
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke:Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------
(e-RH) November 23 -- DI BAWAH PENINDASAN
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 23 November 2013
Bacaan : Kejadian 16:1-16
Setahun: Roma 14-16
Nats: Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada
nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya."
(Kejadian 16:9)
Judul:
DI BAWAH PENINDASAN
Dalam sistem masyarakat yang melegalkan perbudakan, nasib seorang
budak tidak lebih dari sebuah barang. Ia tidak berhak menentukan
hidupnya. Sepenuhnya milik tuan dan nyonyanya. Ia dapat diperlakukan
dengan sekehendak hati oleh tuan dan nyonyanya. Tidaklah pantas
seorang budak menentang tuan dan nyonyanya.
Namun Hagar merendahkan nyonyanya saat dirinya mengandung dari
tuannya, Abraham (ay. 4-5). Sarai geram. Sebagai majikan, ia tidak
bisa menerima perlakuan lancang itu. Sarai mengadu, dan Abraham
mempersilakan Sarai menindas Hagar. Tidak kuat menanggungnya, Hagar
lari. Ajaib, di tengah pelarian ia berjumpa malaikat Tuhan (ay. 7).
Hagar diperintahkan agar kembali ke dalam penindasan nyonyanya (ay.
9). Dijanjikan kepadanya, darinya akan lahir banyak keturunan (ay.
10). Seorang budak yang telah melarikan diri, lalu menyerahkan diri
kembali--bagaimana mungkin ia bisa melihat adanya masa depan dalam
hidupnya?
Tetapi, begitulah rencana Tuhan. Keadaan tidak membatasi karya-Nya.
Penindasan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya, bencana, perang--tidak
ada yang sanggup menggagalkan rencana-Nya. Dia akan menunjukkan
jalan supaya janji-Nya itu tergenapi. Namun, Dia menuntut kita untuk
berjalan dalam ketaatan. Dalam kasus Hagar, ia harus kembali kepada
Sarai. Dengan cara itu hidupnya terpelihara dan tetap ada dalam
naungan janji Tuhan. Bagaimana dengan kita? Tetapkah kita meyakini
janji dan pemeliharaan-Nya saat jalan hidup kita terjal? --Martinus
Prabowo
JANJI-NYA ADALAH SAUH PENGHARAPAN YANG AMAN
BAGI MASA DEPAN KITA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+16:1-16
Kejadian 16:1-16
1 Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai
seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
2 Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi
aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu;
mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan
Abram mendengarkan perkataan Sarai.
3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang
Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di
tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk
menjadi isterinya.
4 Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu.
Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah
akan nyonyanya itu.
5 Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita
ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke
pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia
memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim
antara aku dan engkau."
6 Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu;
perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai
menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.
7 Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang
gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur.
8 Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke
manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai,
nyonyaku."
9 Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada
nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya."
10 Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat
banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena
banyaknya."
11 Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan
menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang
penindasan atasmu itu.
12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah
nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan
tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat
kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
13 Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya
itu dengan sebutan: "Engkaulah El-Roi." Sebab katanya: "Bukankah
di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?"
14 Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lahai-Roi; letaknya
antara Kadesh dan Bered.
15 Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan
Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael.
16 Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan
Ismael baginya.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Roma+14-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+14-16
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 23 November 2013
Bacaan : Kejadian 16:1-16
Setahun: Roma 14-16
Nats: Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada
nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya."
(Kejadian 16:9)
Judul:
DI BAWAH PENINDASAN
Dalam sistem masyarakat yang melegalkan perbudakan, nasib seorang
budak tidak lebih dari sebuah barang. Ia tidak berhak menentukan
hidupnya. Sepenuhnya milik tuan dan nyonyanya. Ia dapat diperlakukan
dengan sekehendak hati oleh tuan dan nyonyanya. Tidaklah pantas
seorang budak menentang tuan dan nyonyanya.
Namun Hagar merendahkan nyonyanya saat dirinya mengandung dari
tuannya, Abraham (ay. 4-5). Sarai geram. Sebagai majikan, ia tidak
bisa menerima perlakuan lancang itu. Sarai mengadu, dan Abraham
mempersilakan Sarai menindas Hagar. Tidak kuat menanggungnya, Hagar
lari. Ajaib, di tengah pelarian ia berjumpa malaikat Tuhan (ay. 7).
Hagar diperintahkan agar kembali ke dalam penindasan nyonyanya (ay.
9). Dijanjikan kepadanya, darinya akan lahir banyak keturunan (ay.
10). Seorang budak yang telah melarikan diri, lalu menyerahkan diri
kembali--bagaimana mungkin ia bisa melihat adanya masa depan dalam
hidupnya?
Tetapi, begitulah rencana Tuhan. Keadaan tidak membatasi karya-Nya.
Penindasan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya, bencana, perang--tidak
ada yang sanggup menggagalkan rencana-Nya. Dia akan menunjukkan
jalan supaya janji-Nya itu tergenapi. Namun, Dia menuntut kita untuk
berjalan dalam ketaatan. Dalam kasus Hagar, ia harus kembali kepada
Sarai. Dengan cara itu hidupnya terpelihara dan tetap ada dalam
naungan janji Tuhan. Bagaimana dengan kita? Tetapkah kita meyakini
janji dan pemeliharaan-Nya saat jalan hidup kita terjal? --Martinus
Prabowo
JANJI-NYA ADALAH SAUH PENGHARAPAN YANG AMAN
BAGI MASA DEPAN KITA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+16:1-16
Kejadian 16:1-16
1 Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai
seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
2 Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi
aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu;
mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan
Abram mendengarkan perkataan Sarai.
3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang
Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di
tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk
menjadi isterinya.
4 Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu.
Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah
akan nyonyanya itu.
5 Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita
ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke
pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia
memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim
antara aku dan engkau."
6 Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu;
perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai
menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.
7 Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang
gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur.
8 Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke
manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai,
nyonyaku."
9 Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada
nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya."
10 Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat
banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena
banyaknya."
11 Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan
menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang
penindasan atasmu itu.
12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah
nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan
tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat
kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
13 Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya
itu dengan sebutan: "Engkaulah El-Roi." Sebab katanya: "Bukankah
di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?"
14 Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lahai-Roi; letaknya
antara Kadesh dan Bered.
15 Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan
Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael.
16 Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan
Ismael baginya.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Roma+14-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+14-16
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Thursday, November 21, 2013
[i-kan-humor] [e-Humor] BERBISIK -- 2283 November/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Humor
2283, November 2013
Shalom,
Ketertiban dalam mengikuti ibadah merupakan hal yang penting. Bagi para orang tua, mengajarkan kepada anak tentang sikap yang baik dalam mengikuti ibadah merupakan kewajiban yang harus dilakukan sejak dini. Namun, cara penyampaiannya harus jelas yah, jangan sampai seperti cerita berikut ini.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2283. BERBISIK
Seorang ibu membawa anaknya yang masih kecil ke gereja. Saat kebaktian sedang berlangsung, si anak berkata kepada ibunya, "Mama, aku mau pipis."
Si ibu kemudian berkata kepada anaknya, "Nggak sopan ngomong pipis di gereja. Mulai sekarang, kalau mau 'pipis', bilang saja sama Mama kalau kamu mau 'bisik-bisik'."
Minggu berikutnya, si anak pergi ke gereja bersama ayahnya. Ketika ibadah sedang berlangsung, si anak berkata kepada ayahnya, "Papa, aku mau 'bisik-bisik' ...."
Si ayah melihat kepada anaknya dan berkata, "Oke, bisik-bisik aja di telinga Papa ...."
[Sumber: http://www.cleanjoke.com/humor/Church-Whisper.html]
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. (2 Timotius 1:7) < http://alkitab.sabda.org/?2timotius+1:17 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 199: "Siapakah nama pembesar Raja Ahasyweros yang mati di tiang gantungan yang dibuatnya sendiri?"
Jawaban dari pelanggan Publikasi e-Humor:
- titih_wira <titihprawira@xxx>: Haman.
- irnetj <irnetj@xxx>: Haman ... ada di kitab Ester.
- Mes Akses <mes.akses@xxx>: Haman (Ester 7:9 ).
- fitry sitorus <fitry.sitorus@xxx>: Haman.
- Ronald <ronald@xxx>: Jawaban Kuis : Haman (Ester 7:10).
Jawaban dari Fan Page Facebook e-Humor:
- Denniz Coreysona: Raja Haman.
- Yohana Gevita: Haman.
- Ria Santi: Haman.
- Rinawati Susana Sinaga: Haman.
- Pujadi Saja: Haman.
- Esther Toegiri: Haman.
Jawaban e-Humor: Haman (Ester 7:10).
Nah, ternyata si Haman yang mati di tiang sula buatannya sendiri. Serem yah, makanya kita tidak boleh merencanakan sesuatu yang jahat ya. Kuis berikutnya adalah kiriman dari Sdr. Ronald. Silakan dijawab ya.
Kuis minggu ini 200: "Berapa ukuran Kota Kudus Yerusalem yang turun dari surga?" (Kiriman: Ronald)
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2283, November 2013
Shalom,
Ketertiban dalam mengikuti ibadah merupakan hal yang penting. Bagi para orang tua, mengajarkan kepada anak tentang sikap yang baik dalam mengikuti ibadah merupakan kewajiban yang harus dilakukan sejak dini. Namun, cara penyampaiannya harus jelas yah, jangan sampai seperti cerita berikut ini.
Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >
2283. BERBISIK
Seorang ibu membawa anaknya yang masih kecil ke gereja. Saat kebaktian sedang berlangsung, si anak berkata kepada ibunya, "Mama, aku mau pipis."
Si ibu kemudian berkata kepada anaknya, "Nggak sopan ngomong pipis di gereja. Mulai sekarang, kalau mau 'pipis', bilang saja sama Mama kalau kamu mau 'bisik-bisik'."
Minggu berikutnya, si anak pergi ke gereja bersama ayahnya. Ketika ibadah sedang berlangsung, si anak berkata kepada ayahnya, "Papa, aku mau 'bisik-bisik' ...."
Si ayah melihat kepada anaknya dan berkata, "Oke, bisik-bisik aja di telinga Papa ...."
[Sumber: http://www.cleanjoke.com/humor/Church-Whisper.html]
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. (2 Timotius 1:7) < http://alkitab.sabda.org/?2timotius+1:17 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 199: "Siapakah nama pembesar Raja Ahasyweros yang mati di tiang gantungan yang dibuatnya sendiri?"
Jawaban dari pelanggan Publikasi e-Humor:
- titih_wira <titihprawira@xxx>: Haman.
- irnetj <irnetj@xxx>: Haman ... ada di kitab Ester.
- Mes Akses <mes.akses@xxx>: Haman (Ester 7:9 ).
- fitry sitorus <fitry.sitorus@xxx>: Haman.
- Ronald <ronald@xxx>: Jawaban Kuis : Haman (Ester 7:10).
Jawaban dari Fan Page Facebook e-Humor:
- Denniz Coreysona: Raja Haman.
- Yohana Gevita: Haman.
- Ria Santi: Haman.
- Rinawati Susana Sinaga: Haman.
- Pujadi Saja: Haman.
- Esther Toegiri: Haman.
Jawaban e-Humor: Haman (Ester 7:10).
Nah, ternyata si Haman yang mati di tiang sula buatannya sendiri. Serem yah, makanya kita tidak boleh merencanakan sesuatu yang jahat ya. Kuis berikutnya adalah kiriman dari Sdr. Ronald. Silakan dijawab ya.
Kuis minggu ini 200: "Berapa ukuran Kota Kudus Yerusalem yang turun dari surga?" (Kiriman: Ronald)
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) November 22 -- WAKTU LUANG
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 22 November 2013
Bacaan : Efesus 5:1-21
Setahun: Roma 11-13
Nats: ... dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini
adalah jahat. (Efesus 5:16)
Judul:
WAKTU LUANG
Tingkat kriminalitas di suatu daerah kerap berkaitan dengan
tingkat pengangguran di sana. Dengan semakin banyaknya orang yang
menganggur, semakin banyak orang yang terpaksa melakukan tindak
kejahatan untuk mencukupi kebutuhannya. Selain itu, orang yang
menganggur biasanya memiliki banyak waktu luang sehingga mudah
tergoda untuk melakukan kegiatan yang merugikan.
Tetapi, persoalan waktu luang ini bukan hanya berlaku bagi mereka
yang tidak punya pekerjaan tetap. Jujur saja, kita yang memiliki
pekerjaan tetap pun sering mengisi waktu luang dengan kegiatan yang
tidak berguna atau bahkan merusak. Bagaimana kita berlibur? Apakah
kita bermalas-malasan saja sepanjang hari? Atau, malah mengisinya
dengan menonton film porno, berjudi, mabuk-mabukan, dan aneka
aktivitas buruk yang lain?
Paulus mengingatkan kita untuk bijaksana dalam menggunakan waktu
yang ada. Ada potensi kejahatan yang mengintai jika kita tidak
mempergunakan waktu dengan baik. Selain itu, memang sudah menjadi
tanggung jawab kita untuk memakai waktu yang Tuhan karuniakan untuk
mengerjakan hal-hal yang sesuai dengan kehendak-Nya.
Secara praktis, kita bisa menuruti nasihat ini dengan mengisi waktu
kita dengan kegiatan yang berguna dan produktif. Sebagai contoh,
daripada bermalas-malasan seharian penuh, lebih baik kita berkumpul
bersama keluarga dan orang-orang yang kita kasihi untuk mempererat
tali kasih yang ada. Kita juga dapat membaca buku yang bermutu. Dan
masih banyak lagi pilihan aktivitas yang berguna. --Alison
Subiantoro
WAKTU DIMAKSUDKAN UNTUK DIISI DENGAN KEBAIKAN,
BUKAN DISIA-SIAKAN DALAM KEJAHATAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Efesus+5:1-21
Efesus 5:1-21
1 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang
kekasih
2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga
telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita
sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
3 Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan
disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya
bagi orang-orang kudus.
4 Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang
sembrono--karena hal-hal ini tidak pantas--tetapi sebaliknya
ucapkanlah syukur.
5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang
cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang
mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
6 Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa,
karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas
orang-orang durhaka.
7 Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka.
8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah
terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak
terang,
9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan
kebenaran,
10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan
kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya
telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
12 Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh mereka di
tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.
13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu
menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.
14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan
bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya
atas kamu."
15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup,
janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah
jahat.
17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu
mengerti kehendak Tuhan.
18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan
hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur,
kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan
bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.
20 Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan
kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita
21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut
akan Kristus.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Roma+11-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+11-13
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 22 November 2013
Bacaan : Efesus 5:1-21
Setahun: Roma 11-13
Nats: ... dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini
adalah jahat. (Efesus 5:16)
Judul:
WAKTU LUANG
Tingkat kriminalitas di suatu daerah kerap berkaitan dengan
tingkat pengangguran di sana. Dengan semakin banyaknya orang yang
menganggur, semakin banyak orang yang terpaksa melakukan tindak
kejahatan untuk mencukupi kebutuhannya. Selain itu, orang yang
menganggur biasanya memiliki banyak waktu luang sehingga mudah
tergoda untuk melakukan kegiatan yang merugikan.
Tetapi, persoalan waktu luang ini bukan hanya berlaku bagi mereka
yang tidak punya pekerjaan tetap. Jujur saja, kita yang memiliki
pekerjaan tetap pun sering mengisi waktu luang dengan kegiatan yang
tidak berguna atau bahkan merusak. Bagaimana kita berlibur? Apakah
kita bermalas-malasan saja sepanjang hari? Atau, malah mengisinya
dengan menonton film porno, berjudi, mabuk-mabukan, dan aneka
aktivitas buruk yang lain?
Paulus mengingatkan kita untuk bijaksana dalam menggunakan waktu
yang ada. Ada potensi kejahatan yang mengintai jika kita tidak
mempergunakan waktu dengan baik. Selain itu, memang sudah menjadi
tanggung jawab kita untuk memakai waktu yang Tuhan karuniakan untuk
mengerjakan hal-hal yang sesuai dengan kehendak-Nya.
Secara praktis, kita bisa menuruti nasihat ini dengan mengisi waktu
kita dengan kegiatan yang berguna dan produktif. Sebagai contoh,
daripada bermalas-malasan seharian penuh, lebih baik kita berkumpul
bersama keluarga dan orang-orang yang kita kasihi untuk mempererat
tali kasih yang ada. Kita juga dapat membaca buku yang bermutu. Dan
masih banyak lagi pilihan aktivitas yang berguna. --Alison
Subiantoro
WAKTU DIMAKSUDKAN UNTUK DIISI DENGAN KEBAIKAN,
BUKAN DISIA-SIAKAN DALAM KEJAHATAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Efesus+5:1-21
Efesus 5:1-21
1 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang
kekasih
2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga
telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita
sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
3 Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan
disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya
bagi orang-orang kudus.
4 Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang
sembrono--karena hal-hal ini tidak pantas--tetapi sebaliknya
ucapkanlah syukur.
5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang
cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang
mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
6 Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa,
karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas
orang-orang durhaka.
7 Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka.
8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah
terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak
terang,
9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan
kebenaran,
10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan
kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya
telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
12 Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh mereka di
tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.
13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu
menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.
14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan
bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya
atas kamu."
15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup,
janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah
jahat.
17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu
mengerti kehendak Tuhan.
18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan
hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur,
kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan
bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.
20 Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan
kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita
21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut
akan Kristus.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Roma+11-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+11-13
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Wednesday, November 20, 2013
[e-Penulis] Menulis Memoar (II) -- Edisi 146/November/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Penulis -- Menulis Memoar (II)
Edisi 146/November/2013
DAFTAR ISI
DARI REDAKSI: BERANILAH MENULIS MEMOAR!
TIP MENULIS: DUA BELAS TIP MENULIS MEMOAR
TOKOH PENULIS: ROSIHAN ANWAR
PENA MAYA: ENSIKLOPEDIA TOKOH (PROFIL SINGKAT ORANG TERKENAL)
DARI REDAKSI: BERANILAH MENULIS MEMOAR!
Shalom,
Dalam kehidupan ini, ternyata ada banyak kesempatan untuk membuat hidup kita menjadi lebih "berwarna". Memang, hampir setiap orang menjalani hari-harinya dengan berbagai aktivitas dan kegiatan rutin lainnya. Akan tetapi, pernahkah terlintas dalam pikiran Anda untuk membuat kehidupan Anda menjadi lebih "berwarna" dengan menuliskannya menjadi sebuah memoar? Beberapa orang mungkin menemukan kesulitan dalam menulis memoar tentang dirinya sendiri atau bahkan menulis memoar tentang orang lain sehingga proses penulisan memoar terhenti di "tengah jalan". Dengan membaca edisi e-Penulis kali ini, kami berharap Anda tidak akan lagi berhenti di "tengah jalan", tetapi dapat terus berkreativitas menuliskan fakta-fakta yang ada menjadi sebuah memoar yang menarik. Penasaran bagaimana caranya? Simaklah sajian kami dengan saksama dan praktikkanlah! Selamat menulis memoar.
Staf Redaksi e-Penulis,
Santi T.
< http://pelitaku.sabda.org >
TIP MENULIS: DUA BELAS TIP MENULIS MEMOAR
Menulis sebuah memoar dapat menjadi suatu kegiatan yang menantang karena setiap hari Anda akan dituntut untuk menggali tambang memori Anda, dan menggunakan memori-memori tersebut untuk menciptakan sebuah latar kisah yang artistik.
Mungkin, Anda sudah mempelajari dasar-dasar penulisan memoar dan mempraktikkannya. Anda sudah mulai menulis, tetapi dalam beberapa hari, usaha itu tampaknya mustahil diselesaikan.
Agar tetap berada dalam jalur, di bawah ini ada dua belas tip yang dapat menolong Anda dalam menulis memoar.
1. Berbaik hatilah kepada diri Anda sendiri.
Anda tidak dapat mengingat beberapa hal yang sebenarnya ingin Anda ingat. Sebaliknya, Anda dapat terus mengingat hal-hal yang tidak ingin Anda ingat. Itu adalah hal yang wajar. Hidup Anda memang selalu mengalami naik turun, selalu diisi oleh keberhasilan dan kegagalan. Pengalaman hidup akan membuat Anda merasakan kegembiraan dan kepedihan, dan kedua hal itulah yang dapat membuat Anda menulis memoar yang baik.
Sebenarnya, menulis memoar sama saja dengan mengatakan kebenaran mengenai hidup Anda, khususnya dalam hal merekam peristiwa-peristiwa penting di dalamnya. Karena itulah, saat Anda menulis memoar, berbaik hatilah kepada diri Anda sendiri.
2. Sadarilah bahwa memori adalah sesuatu yang tidak terduga.
Anda tidak akan pernah tahu kapan memori Anda akan muncul. Anda mungkin dapat mengingat detail-detail yang aneh -- seperti bau di dapur nenek Anda -- tetapi tidak dapat mengingat fakta-fakta penting lainnya -- seperti nama gadis nenek Anda. Sekali lagi, itu adalah hal yang wajar. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu mungkin saja datang melalui mimpi, percakapan, foto, atau surat-surat. Tetaplah percaya bahwa pada akhirnya, memori yang tepat akan muncul juga.
3. Orang yang jahat dapat menjadi orang yang baik.
Jika Anda menulis tentang seseorang yang pernah menyakiti Anda, cobalah untuk menemukan kebaikan di dalam dirinya. Kualitas apa yang dapat Anda temukan dalam pribadinya? Mengapa ia bertindak seperti yang pernah ia lakukan terhadap Anda? Semakin Anda dapat memunculkan pemahaman, bahkan belas kasihan Anda terhadap "orang jahat" itu, memoar Anda akan semakin menarik.
4. Tetaplah menulis.
Mungkin Anda tidak tahu apa yang harus Anda katakan dalam memoar Anda, tulislah perasaan itu. Anda mungkin juga tidak dapat mengingat setiap detail dalam ingatan Anda, tuliskan hal itu. Mungkin Anda berpikir bahwa apa yang Anda tulis itu terlihat bodoh, tulislah isi pikiran Anda itu. Jangan berhenti, usahakanlah agar pena Anda terus bergerak; berusahalah agar Anda terus mengetik kata-kata itu di komputer Anda. Teruslah menulis karena pada suatu saat, kata-kata yang Anda inginkan akan mengalir dengan sendirinya.
5. Anda tidak harus menulis sendiri.
Dalam menulis memoar, Anda dapat menggunakan perekam digital, perangkat lunak di komputer, ataupun video untuk merekam kisah Anda.
Anda juga dapat menyewa seorang "ghostwriter" untuk mewawancara serta menuliskan memoar Anda. Banyak orang -- termasuk politikus, pebisnis, selebriti, bahkan orang-orang kebanyakan -- menggunakan jasa "ghostwriter". Menulis sebuah memoar tidak harus menjadi sesuatu yang begitu sulit.
6. Lakukanlah sedikit demi sedikit.
Anda membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memiliki pengalaman hidup yang Anda miliki saat ini. Karena itu, Anda tidak mungkin menuliskan semua itu dalam beberapa hari atau minggu, bukan?
Akan tetapi, jika Anda menuliskannya sedikit demi sedikit setiap hari, Anda akan memiliki sebuah tulisan yang sudah siap Anda bagikan setelah beberapa minggu atau bulan. Sama seperti tokoh kura-kura dalam cerita fabel yang akhirnya mencapai garis finis, begitu pula Anda nantinya.
Dengan melakukannya sedikit demi sedikit, Anda akan menyelesaikan penulisan memoar Anda. Dengan melakukannya sedikit demi sedikit, Anda akan menggapai impian Anda.
7. Tutuplah mulut sang kritikus dalam diri Anda.
Kadang-kadang, Anda harus menutup mulut Anda, lebih tepatnya mulut kritikus dalam diri Anda. Kritikus itu akan selalu berkata, "Tulisan ini salah," "Mungkin aku mengawalinya dengan tidak benar," "Aku tidak cukup baik untuk melakukan ini," "Aku tidak tahu bagaimana melakukannya," "Aku lapar," "Aku harus menyapu lantai ...."
Mulai sekarang, biarkan setiap kata-kata itu meluncur deras. Tulislah apa yang ada dalam benak, hati, dan memori Anda. Bebaskan kreativitas Anda!
Nanti, Anda akan mempunyai waktu yang banyak untuk mengkritik -- ketika Anda menyunting tulisan Anda. Namun, untuk saat ini, Anda harus membuat kritikus dalam diri Anda itu tetap diam.
8. Anda dapat mengubah segala sesuatunya nanti.
Jangan khawatir Anda akan menyinggung orang lain dan mendapat tuntutan di kemudian hari. Jangan khawatir jika segala sesuatunya berjalan tidak sesuai keinginan Anda, Anda masih bisa memperbaiki penamaan, tanggal, waktu, tempat, detail-detail, bahkan cerita itu sendiri dengan menghubungi pengacara, agen literatur, atau penerbit.
Ketika Anda sedang menulis, satu-satunya tujuan Anda adalah menuliskan semua yang ada dalam pikiran Anda.
9. Kebenaran emosional lebih penting daripada kebenaran faktual.
"Kapan ia lahir, pukul 02.00 atau pukul 04.00 dini hari?" "Siapa nama penjual bunga itu?" "Dari negara mana tetangga saya berasal?" Semua ini adalah detail-detail yang ingin Anda ketahui ketika Anda sedang menulis memoar, tetapi jika Anda tidak dapat mengingatnya, itu tidak apa-apa.
Yang lebih penting dari fakta-fakta tersebut adalah bagaimana perasaan Anda ketika putra Anda lahir? Seberapa senang hati Anda ketika menerima bunga dari si dia? Apa yang Anda rasakan ketika tetangga Anda mengantar makanan pada suatu hari Natal, ketika Anda baru saja dipecat dari pekerjaan Anda dan tidak punya uang untuk membeli makanan?
Ya, detail-detail fakta memang memberi warna pada sebuah kisah, tetapi jiwa dari kisah itu sendiri terkandung dalam emosi-emosi yang tersirat di dalamnya.
10. Aktivitas menulis yang baik selalu melibatkan penulisan ulang.
Aktivitas penulisan mana pun selalu dimulai dengan hasil yang tidak sempurna. Karena itu, selalu ada penulisan ulang. Berilah diri Anda waktu dan tempat untuk menulis ulang materi Anda, sampai Anda mendapatkan hasil yang betul-betul mengekspresikan kehidupan, suara hati, dan kebijaksanaan yang Anda miliki.
11. Carilah dukungan.
Carilah guru menulis, pembimbing, rekan sesama penulis, atau seorang "ghostwriter" untuk menolong Anda. Seorang pembimbing dapat mendorong dan memberi Anda saran, terutama ketika Anda tidak yakin bagaimana menyelesaikan tulisan Anda. Yang lebih penting lagi, seorang pembimbing dapat menolong Anda untuk tetap dapat fokus pada impian Anda.
12. Pertahankan visi Anda.
Ketika Anda sedang berkecil hati, ingatlah mengapa Anda melakukan hal ini. Apakah untuk meninggalkan warisan? Untuk membagikan kebijaksanaan yang Anda miliki?
Bayangkanlah betapa senangnya atau tersentuhnya orang yang membaca memoar Anda. Bayangkan bahwa kisah hidup Anda akan membuat perubahan dalam diri mereka. Pikirkanlah betapa puasnya Anda ketika menyelesaikan memoar itu.
Pertahankan visi Anda untuk menyelesaikan memoar yang Anda tulis. (t/Yudo)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Author Bridge Media
Alamat URL: http://www.ghostwriter-needed.com/tips-on-writing-memoirs.html
Judul asli artikel: 12 Tips on Writing Memoirs
Penulis: Tim Penulis
Tanggal akses: 31 Oktober 2013
TOKOH PENULIS: ROSIHAN ANWAR
Rosihan Anwar (1922 -- 2011) adalah wartawan senior, juga sejarawan dan sastrawan yang produktif. Ia telah menulis puluhan buku dan ratusan tulisan di berbagai media utama di Indonesia dan di beberapa penerbitan asing. Bahkan, menjelang akhir hayatnya, ia masih menyiapkan memoar kehidupan cintanya dengan sang istri yang lebih dahulu meninggal dunia, dengan judul yang sudah disiapkan "Belahan Jiwa, Memoar Rosihan Anwar dengan Siti Zuraida".
Rosihan Anwar lahir di Kubang Nan Duo, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada 10 Mei 1922 dan meninggal di Jakarta pada 14 April 2011. Anak keempat dari sepuluh bersaudara putra Anwar Maharaja Sutan, seorang demang di Padang, Sumatera Barat, ini menyelesaikan sekolah rakyat (HIS) dan SMP (MULO) di Padang. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke AMS di Yogyakarta sampai tahun 1942. Dari sana, Rosihan mengikuti berbagai workshop di dalam dan luar negeri, termasuk di Yale University dan School of Journalism di Columbia University, New York, Amerika Serikat.
Rosihan memulai karier jurnalistiknya sebagai reporter Asia Raya di masa pendudukan Jepang tahun 1943 hingga menjadi pemimpin redaksi Siasat (1947 -- 1957) dan Pedoman (1948 -- 1961). Selama 6 tahun, sejak 1968, ia menjabat Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Bersama Usmar Ismail, pada 1950, ia mendirikan Perusahaan Film Nasional (Perfini). Dalam film pertamanya, "Darah dan Doa", ia sekaligus menjadi figuran. Dilanjutkan sebagai produser film "Terimalah Laguku". Sejak akhir 1981, aktivitasnya di film adalah mempromosikan film Indonesia di luar negeri, dan tetap menjadi kritikus film sampai akhir hayatnya.
Pada tahun 2007, Rosihan Anwar dan Herawati Diah, yang ikut mendirikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Surakarta pada 1946, mendapat penghargaan "Life Time Achievement" atau 'Prestasi Sepanjang Hayat' dari PWI Pusat.
Pada 9 Februari 2010, komunitas Hari Pers Nasional (HPN) yang terdiri atas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Dewan Pers, Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Serikat Grafika Pers (SGP), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional (PRSSNI), Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), dan Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI) sepakat menganugerahkan Spirit Jurnalisme kepada Rosihan Anwar.
Di masa perjuangan, Rosihan pernah disekap oleh penjajah Belanda di Bukitduri, Jakarta Selatan. Kemudian, di masa Presiden Soekarno, koran miliknya "Pedoman" pada 1961 ditutup oleh rezim saat itu. Namun, di masa peralihan pemerintah Orde Baru, Rosihan mendapat anugerah sebagai wartawan sejak sebelum Revolusi Indonesia dengan mendapatkan anugerah Bintang Mahaputra III, bersama tokoh pers Jakob Oetama. Sayangnya, kurang dari setahun setelah itu, pemerintah kembali menutup "Pedoman", yaitu pada tahun 1974.
Tulisan-tulisan Rosihan Anwar bertemakan jurnalistik, agama, sejarah, novel, dan politik, hingga tulisan yang menyangkut kisah perjalanan serta kisah hidup orang-orang yang pernah dikenal atau dikaguminya. Di antaranya, berjudul "India dari Dekat" (1954), "Dapat Panggilan Nabi Ibrahim" (1959), "Islam dan Anda" (1962), "Novel Raja Kecil" (1967), "Ihwal Jurnalistik" (1974), "Kisah-Kisah Zaman Revolusi" (1975), "Profil Wartawan Indonesia" (1977), "Kisah-Kisah Jakarta Setelah Proklamasi" (1977), "Jakarta Menjelang Clash ke-1" (1978), "Sukarno, Tentara, PKI: Segitiga Kekuasaan Sebelum Prahara Politik 1961 -- 1965" (1981), "Menulis Dalam Air", "Sebuah Autobiografi" (1983), "Musim Berganti" (1985), "Perkisahan Nusa" (1986), "Singa dan Banteng: Sejarah Hubungan Belanda-Indonesia 1945 -- 1950" (1997), "Sejarah Kecil 'Petite Histoire' Indonesia" (2004), dan masih banyak lagi.
S. Tasrif, S.H. menjuluki Rosihan Anwar sebagai "A footnote of history" (sebuah catatan kaki dalam sejarah). Pada masa tuanya, setiap pagi Rosihan berjalan 40 menit. Ia juga tidak bisa melepaskan kebiasaannya menghisap cerutu bermerek Schimmel Penning, "Saya isap lima batang satu hari," katanya. "Pagi, siang, waktu minum teh di sore hari, malam dan ketika menjelang tidur." Ia menikah dengan Siti Zuraidah Binti Moh. Sanawi dan dikaruniai tiga orang anak.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Biografi (Ensiklopedia Tokoh)
Alamat URL: http://biografinya.blogspot.com/2011/05/rosihan-anwar.html
Judul asli artikel: Rosihan Anwar
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 31 Oktober 2013
PENA MAYA: ENSIKLOPEDIA TOKOH (PROFIL SINGKAT ORANG TERKENAL)
Jika selama ini Anda mengalami kesulitan untuk mengetahui biografi tokoh-tokoh terkenal di Indonesia, termasuk penulis terkenal, kami sudah menemukan solusinya untuk Anda. Situs Biografi (Ensiklopedia Tokoh) akan menjawab semua kesulitan Anda selama ini. Situs ini menyajikan profil tokoh-tokoh terkenal di Indonesia dalam berbagai bidang, antara lain Penulis, Pahlawan, Akademisi, Budayawan, Filosof, Ilmuwan, Komponis, Leksikograf, Pencipta Lagu, Penemu, dll.. Selain profil tokoh, Anda juga akan mendapatkan wawasan tambahan seputar karya-karya yang mereka hasilkan. Penasaran? Kunjungilah situs Biografi (Ensiklopedia Tokoh) dan temukan wawasan baru di dalamnya. (Santi T.)
==> biografinya.blogspot.com
Kontak: penulis(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Santi T., dan Berlin B.
Berlangganan: subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-penulis/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Penulis -- Menulis Memoar (II)
Edisi 146/November/2013
DAFTAR ISI
DARI REDAKSI: BERANILAH MENULIS MEMOAR!
TIP MENULIS: DUA BELAS TIP MENULIS MEMOAR
TOKOH PENULIS: ROSIHAN ANWAR
PENA MAYA: ENSIKLOPEDIA TOKOH (PROFIL SINGKAT ORANG TERKENAL)
DARI REDAKSI: BERANILAH MENULIS MEMOAR!
Shalom,
Dalam kehidupan ini, ternyata ada banyak kesempatan untuk membuat hidup kita menjadi lebih "berwarna". Memang, hampir setiap orang menjalani hari-harinya dengan berbagai aktivitas dan kegiatan rutin lainnya. Akan tetapi, pernahkah terlintas dalam pikiran Anda untuk membuat kehidupan Anda menjadi lebih "berwarna" dengan menuliskannya menjadi sebuah memoar? Beberapa orang mungkin menemukan kesulitan dalam menulis memoar tentang dirinya sendiri atau bahkan menulis memoar tentang orang lain sehingga proses penulisan memoar terhenti di "tengah jalan". Dengan membaca edisi e-Penulis kali ini, kami berharap Anda tidak akan lagi berhenti di "tengah jalan", tetapi dapat terus berkreativitas menuliskan fakta-fakta yang ada menjadi sebuah memoar yang menarik. Penasaran bagaimana caranya? Simaklah sajian kami dengan saksama dan praktikkanlah! Selamat menulis memoar.
Staf Redaksi e-Penulis,
Santi T.
< http://pelitaku.sabda.org >
TIP MENULIS: DUA BELAS TIP MENULIS MEMOAR
Menulis sebuah memoar dapat menjadi suatu kegiatan yang menantang karena setiap hari Anda akan dituntut untuk menggali tambang memori Anda, dan menggunakan memori-memori tersebut untuk menciptakan sebuah latar kisah yang artistik.
Mungkin, Anda sudah mempelajari dasar-dasar penulisan memoar dan mempraktikkannya. Anda sudah mulai menulis, tetapi dalam beberapa hari, usaha itu tampaknya mustahil diselesaikan.
Agar tetap berada dalam jalur, di bawah ini ada dua belas tip yang dapat menolong Anda dalam menulis memoar.
1. Berbaik hatilah kepada diri Anda sendiri.
Anda tidak dapat mengingat beberapa hal yang sebenarnya ingin Anda ingat. Sebaliknya, Anda dapat terus mengingat hal-hal yang tidak ingin Anda ingat. Itu adalah hal yang wajar. Hidup Anda memang selalu mengalami naik turun, selalu diisi oleh keberhasilan dan kegagalan. Pengalaman hidup akan membuat Anda merasakan kegembiraan dan kepedihan, dan kedua hal itulah yang dapat membuat Anda menulis memoar yang baik.
Sebenarnya, menulis memoar sama saja dengan mengatakan kebenaran mengenai hidup Anda, khususnya dalam hal merekam peristiwa-peristiwa penting di dalamnya. Karena itulah, saat Anda menulis memoar, berbaik hatilah kepada diri Anda sendiri.
2. Sadarilah bahwa memori adalah sesuatu yang tidak terduga.
Anda tidak akan pernah tahu kapan memori Anda akan muncul. Anda mungkin dapat mengingat detail-detail yang aneh -- seperti bau di dapur nenek Anda -- tetapi tidak dapat mengingat fakta-fakta penting lainnya -- seperti nama gadis nenek Anda. Sekali lagi, itu adalah hal yang wajar. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu mungkin saja datang melalui mimpi, percakapan, foto, atau surat-surat. Tetaplah percaya bahwa pada akhirnya, memori yang tepat akan muncul juga.
3. Orang yang jahat dapat menjadi orang yang baik.
Jika Anda menulis tentang seseorang yang pernah menyakiti Anda, cobalah untuk menemukan kebaikan di dalam dirinya. Kualitas apa yang dapat Anda temukan dalam pribadinya? Mengapa ia bertindak seperti yang pernah ia lakukan terhadap Anda? Semakin Anda dapat memunculkan pemahaman, bahkan belas kasihan Anda terhadap "orang jahat" itu, memoar Anda akan semakin menarik.
4. Tetaplah menulis.
Mungkin Anda tidak tahu apa yang harus Anda katakan dalam memoar Anda, tulislah perasaan itu. Anda mungkin juga tidak dapat mengingat setiap detail dalam ingatan Anda, tuliskan hal itu. Mungkin Anda berpikir bahwa apa yang Anda tulis itu terlihat bodoh, tulislah isi pikiran Anda itu. Jangan berhenti, usahakanlah agar pena Anda terus bergerak; berusahalah agar Anda terus mengetik kata-kata itu di komputer Anda. Teruslah menulis karena pada suatu saat, kata-kata yang Anda inginkan akan mengalir dengan sendirinya.
5. Anda tidak harus menulis sendiri.
Dalam menulis memoar, Anda dapat menggunakan perekam digital, perangkat lunak di komputer, ataupun video untuk merekam kisah Anda.
Anda juga dapat menyewa seorang "ghostwriter" untuk mewawancara serta menuliskan memoar Anda. Banyak orang -- termasuk politikus, pebisnis, selebriti, bahkan orang-orang kebanyakan -- menggunakan jasa "ghostwriter". Menulis sebuah memoar tidak harus menjadi sesuatu yang begitu sulit.
6. Lakukanlah sedikit demi sedikit.
Anda membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memiliki pengalaman hidup yang Anda miliki saat ini. Karena itu, Anda tidak mungkin menuliskan semua itu dalam beberapa hari atau minggu, bukan?
Akan tetapi, jika Anda menuliskannya sedikit demi sedikit setiap hari, Anda akan memiliki sebuah tulisan yang sudah siap Anda bagikan setelah beberapa minggu atau bulan. Sama seperti tokoh kura-kura dalam cerita fabel yang akhirnya mencapai garis finis, begitu pula Anda nantinya.
Dengan melakukannya sedikit demi sedikit, Anda akan menyelesaikan penulisan memoar Anda. Dengan melakukannya sedikit demi sedikit, Anda akan menggapai impian Anda.
7. Tutuplah mulut sang kritikus dalam diri Anda.
Kadang-kadang, Anda harus menutup mulut Anda, lebih tepatnya mulut kritikus dalam diri Anda. Kritikus itu akan selalu berkata, "Tulisan ini salah," "Mungkin aku mengawalinya dengan tidak benar," "Aku tidak cukup baik untuk melakukan ini," "Aku tidak tahu bagaimana melakukannya," "Aku lapar," "Aku harus menyapu lantai ...."
Mulai sekarang, biarkan setiap kata-kata itu meluncur deras. Tulislah apa yang ada dalam benak, hati, dan memori Anda. Bebaskan kreativitas Anda!
Nanti, Anda akan mempunyai waktu yang banyak untuk mengkritik -- ketika Anda menyunting tulisan Anda. Namun, untuk saat ini, Anda harus membuat kritikus dalam diri Anda itu tetap diam.
8. Anda dapat mengubah segala sesuatunya nanti.
Jangan khawatir Anda akan menyinggung orang lain dan mendapat tuntutan di kemudian hari. Jangan khawatir jika segala sesuatunya berjalan tidak sesuai keinginan Anda, Anda masih bisa memperbaiki penamaan, tanggal, waktu, tempat, detail-detail, bahkan cerita itu sendiri dengan menghubungi pengacara, agen literatur, atau penerbit.
Ketika Anda sedang menulis, satu-satunya tujuan Anda adalah menuliskan semua yang ada dalam pikiran Anda.
9. Kebenaran emosional lebih penting daripada kebenaran faktual.
"Kapan ia lahir, pukul 02.00 atau pukul 04.00 dini hari?" "Siapa nama penjual bunga itu?" "Dari negara mana tetangga saya berasal?" Semua ini adalah detail-detail yang ingin Anda ketahui ketika Anda sedang menulis memoar, tetapi jika Anda tidak dapat mengingatnya, itu tidak apa-apa.
Yang lebih penting dari fakta-fakta tersebut adalah bagaimana perasaan Anda ketika putra Anda lahir? Seberapa senang hati Anda ketika menerima bunga dari si dia? Apa yang Anda rasakan ketika tetangga Anda mengantar makanan pada suatu hari Natal, ketika Anda baru saja dipecat dari pekerjaan Anda dan tidak punya uang untuk membeli makanan?
Ya, detail-detail fakta memang memberi warna pada sebuah kisah, tetapi jiwa dari kisah itu sendiri terkandung dalam emosi-emosi yang tersirat di dalamnya.
10. Aktivitas menulis yang baik selalu melibatkan penulisan ulang.
Aktivitas penulisan mana pun selalu dimulai dengan hasil yang tidak sempurna. Karena itu, selalu ada penulisan ulang. Berilah diri Anda waktu dan tempat untuk menulis ulang materi Anda, sampai Anda mendapatkan hasil yang betul-betul mengekspresikan kehidupan, suara hati, dan kebijaksanaan yang Anda miliki.
11. Carilah dukungan.
Carilah guru menulis, pembimbing, rekan sesama penulis, atau seorang "ghostwriter" untuk menolong Anda. Seorang pembimbing dapat mendorong dan memberi Anda saran, terutama ketika Anda tidak yakin bagaimana menyelesaikan tulisan Anda. Yang lebih penting lagi, seorang pembimbing dapat menolong Anda untuk tetap dapat fokus pada impian Anda.
12. Pertahankan visi Anda.
Ketika Anda sedang berkecil hati, ingatlah mengapa Anda melakukan hal ini. Apakah untuk meninggalkan warisan? Untuk membagikan kebijaksanaan yang Anda miliki?
Bayangkanlah betapa senangnya atau tersentuhnya orang yang membaca memoar Anda. Bayangkan bahwa kisah hidup Anda akan membuat perubahan dalam diri mereka. Pikirkanlah betapa puasnya Anda ketika menyelesaikan memoar itu.
Pertahankan visi Anda untuk menyelesaikan memoar yang Anda tulis. (t/Yudo)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Author Bridge Media
Alamat URL: http://www.ghostwriter-needed.com/tips-on-writing-memoirs.html
Judul asli artikel: 12 Tips on Writing Memoirs
Penulis: Tim Penulis
Tanggal akses: 31 Oktober 2013
TOKOH PENULIS: ROSIHAN ANWAR
Rosihan Anwar (1922 -- 2011) adalah wartawan senior, juga sejarawan dan sastrawan yang produktif. Ia telah menulis puluhan buku dan ratusan tulisan di berbagai media utama di Indonesia dan di beberapa penerbitan asing. Bahkan, menjelang akhir hayatnya, ia masih menyiapkan memoar kehidupan cintanya dengan sang istri yang lebih dahulu meninggal dunia, dengan judul yang sudah disiapkan "Belahan Jiwa, Memoar Rosihan Anwar dengan Siti Zuraida".
Rosihan Anwar lahir di Kubang Nan Duo, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada 10 Mei 1922 dan meninggal di Jakarta pada 14 April 2011. Anak keempat dari sepuluh bersaudara putra Anwar Maharaja Sutan, seorang demang di Padang, Sumatera Barat, ini menyelesaikan sekolah rakyat (HIS) dan SMP (MULO) di Padang. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke AMS di Yogyakarta sampai tahun 1942. Dari sana, Rosihan mengikuti berbagai workshop di dalam dan luar negeri, termasuk di Yale University dan School of Journalism di Columbia University, New York, Amerika Serikat.
Rosihan memulai karier jurnalistiknya sebagai reporter Asia Raya di masa pendudukan Jepang tahun 1943 hingga menjadi pemimpin redaksi Siasat (1947 -- 1957) dan Pedoman (1948 -- 1961). Selama 6 tahun, sejak 1968, ia menjabat Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Bersama Usmar Ismail, pada 1950, ia mendirikan Perusahaan Film Nasional (Perfini). Dalam film pertamanya, "Darah dan Doa", ia sekaligus menjadi figuran. Dilanjutkan sebagai produser film "Terimalah Laguku". Sejak akhir 1981, aktivitasnya di film adalah mempromosikan film Indonesia di luar negeri, dan tetap menjadi kritikus film sampai akhir hayatnya.
Pada tahun 2007, Rosihan Anwar dan Herawati Diah, yang ikut mendirikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Surakarta pada 1946, mendapat penghargaan "Life Time Achievement" atau 'Prestasi Sepanjang Hayat' dari PWI Pusat.
Pada 9 Februari 2010, komunitas Hari Pers Nasional (HPN) yang terdiri atas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Dewan Pers, Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Serikat Grafika Pers (SGP), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional (PRSSNI), Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), dan Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI) sepakat menganugerahkan Spirit Jurnalisme kepada Rosihan Anwar.
Di masa perjuangan, Rosihan pernah disekap oleh penjajah Belanda di Bukitduri, Jakarta Selatan. Kemudian, di masa Presiden Soekarno, koran miliknya "Pedoman" pada 1961 ditutup oleh rezim saat itu. Namun, di masa peralihan pemerintah Orde Baru, Rosihan mendapat anugerah sebagai wartawan sejak sebelum Revolusi Indonesia dengan mendapatkan anugerah Bintang Mahaputra III, bersama tokoh pers Jakob Oetama. Sayangnya, kurang dari setahun setelah itu, pemerintah kembali menutup "Pedoman", yaitu pada tahun 1974.
Tulisan-tulisan Rosihan Anwar bertemakan jurnalistik, agama, sejarah, novel, dan politik, hingga tulisan yang menyangkut kisah perjalanan serta kisah hidup orang-orang yang pernah dikenal atau dikaguminya. Di antaranya, berjudul "India dari Dekat" (1954), "Dapat Panggilan Nabi Ibrahim" (1959), "Islam dan Anda" (1962), "Novel Raja Kecil" (1967), "Ihwal Jurnalistik" (1974), "Kisah-Kisah Zaman Revolusi" (1975), "Profil Wartawan Indonesia" (1977), "Kisah-Kisah Jakarta Setelah Proklamasi" (1977), "Jakarta Menjelang Clash ke-1" (1978), "Sukarno, Tentara, PKI: Segitiga Kekuasaan Sebelum Prahara Politik 1961 -- 1965" (1981), "Menulis Dalam Air", "Sebuah Autobiografi" (1983), "Musim Berganti" (1985), "Perkisahan Nusa" (1986), "Singa dan Banteng: Sejarah Hubungan Belanda-Indonesia 1945 -- 1950" (1997), "Sejarah Kecil 'Petite Histoire' Indonesia" (2004), dan masih banyak lagi.
S. Tasrif, S.H. menjuluki Rosihan Anwar sebagai "A footnote of history" (sebuah catatan kaki dalam sejarah). Pada masa tuanya, setiap pagi Rosihan berjalan 40 menit. Ia juga tidak bisa melepaskan kebiasaannya menghisap cerutu bermerek Schimmel Penning, "Saya isap lima batang satu hari," katanya. "Pagi, siang, waktu minum teh di sore hari, malam dan ketika menjelang tidur." Ia menikah dengan Siti Zuraidah Binti Moh. Sanawi dan dikaruniai tiga orang anak.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Biografi (Ensiklopedia Tokoh)
Alamat URL: http://biografinya.blogspot.com/2011/05/rosihan-anwar.html
Judul asli artikel: Rosihan Anwar
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 31 Oktober 2013
PENA MAYA: ENSIKLOPEDIA TOKOH (PROFIL SINGKAT ORANG TERKENAL)
Jika selama ini Anda mengalami kesulitan untuk mengetahui biografi tokoh-tokoh terkenal di Indonesia, termasuk penulis terkenal, kami sudah menemukan solusinya untuk Anda. Situs Biografi (Ensiklopedia Tokoh) akan menjawab semua kesulitan Anda selama ini. Situs ini menyajikan profil tokoh-tokoh terkenal di Indonesia dalam berbagai bidang, antara lain Penulis, Pahlawan, Akademisi, Budayawan, Filosof, Ilmuwan, Komponis, Leksikograf, Pencipta Lagu, Penemu, dll.. Selain profil tokoh, Anda juga akan mendapatkan wawasan tambahan seputar karya-karya yang mereka hasilkan. Penasaran? Kunjungilah situs Biografi (Ensiklopedia Tokoh) dan temukan wawasan baru di dalamnya. (Santi T.)
==> biografinya.blogspot.com
Kontak: penulis(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Santi T., dan Berlin B.
Berlangganan: subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-penulis/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
[e-Wanita] Menopause 2 -- Edisi 120/November 2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Wanita -- Menopause 2
Edisi 120/November 2013
Salam kasih,
Fase menopause sesungguhnya merupakan hal yang normal, tetapi bagi beberapa wanita prosesnya terkadang menimbulkan beberapa gejala yang mendatangkan penderitaan. Itulah sebabnya, ada beberapa wanita yang menjalankan berbagai cara/terapi agar dirinya tidak perlu mengalami penderitaan baik pada masa perimenopause maupun menopause. Bagaimana pandangan Alkitab tentang terapi pengobatan semacam ini? Pastikan Sahabat Wanita mendapatkan secuil wacana mengenai terapi ini dalam artikel yang kami sajikan dalam edisi ini. Simak pula artikel yang mengupas kapan seorang wanita memasuki fase menopause dan apa saja yang akan dialaminya. Dengan membaca sajian kami dalam edisi ini, kiranya Sahabat Wanita semakin siap menghadapi fase menopause dengan bijaksana. Selamat menyimak sajian kami, Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi e-Wanita,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >
DUNIA WANITA 1: MENOPAUSE
Mungkin pembaca berpikir bahwa ada sebuah kesalahan, mengapa tidak ada tulisan mengenai menopause dalam daftar publikasi kristiani? Apabila ada daftar yang memuat judul semacam itu, mengapa topik tersebut diangkat? Apa hubungan masalah ini dengan iman, dan sebagainya? Semoga pembaca dapat segera mengetahui relevansinya dengan cepat.
Setiap wanita, sejak zaman Hawa, pasti mengalami menopause. Hal itu juga terjadi sampai saat ini. Sekarang, para wanita dapat memilih untuk tidak mengalami menopause dengan pengobatan yang dikenal sebagai "Terapi Penggantian Hormon" (Hormone Replacement Therapy, selanjutnya disebut HRT). Tulisan ini bukan hanya menyangkut soal HRT. Akan tetapi, sejauh ini beberapa orang Kristen menyebut HRT sebagai dosa. Jika itu bukan dosa, akan timbul pertanyaan: "Ini adalah peristiwa hidup yang normal, jadi mengapa terlibat dalam hal ini? Saya tidak pernah menjalani HRT, jadi mengapa harus membahasnya sekarang?"
Keberatan terakhir terhadap HRT dapat dijawab demikian: Sampai beberapa waktu terakhir, ada begitu banyak wanita yang meninggal saat melahirkan. Sekarang, pengetahuan dan teknologi medis menyediakan berbagai peralatan untuk menyelamatkan kehidupan mereka. Karena peralatan tersebut belum tersedia pada waktu-waktu yang lalu, apakah ini berarti kita tidak perlu menggunakannya sekarang? Jawabannya sudah jelas. Ya, perkembangan medis tentu memunculkan pertanyaan, tetapi sebuah alasan yang berlandaskan persediaan peralatan medis pada tahun-tahun sebelumnya, kini sudah tidak valid lagi.
HRT telah membuat banyak wanita bertahan walaupun mereka tidak dapat menghentikan siklus menstruasi bulanan mereka, bahkan sampai memasuki usia tua. Akan tetapi, ada wanita-wanita yang melakukan HRT hanya karena mereka tidak menyukai sedikit ketidaknyamanan. Hal ini seumpama memotong kaki Anda karena Anda tidak suka kaki Anda menjadi lelah setelah berjalan! Hal ini tidak penting dan mengacaukan siklus alami wanita dalam hidupnya. Para wanita yang benar-benar "lega" dengan HRT, pada umumnya telah mencapai akhir dari batasan mereka, baik secara emosional maupun fisik. Dan, mereka melakukan HRT sebagai usaha terakhir. Mereka mengetahui bahwa dengan melakukan HRT akan ada risiko-risiko terhadap kesehatan, tetapi mereka bersedia untuk mengambil risiko tersebut karena hidup mereka akan menjadi sangat menyedihkan jika tidak menggunakan HRT.
Dalam sejumlah besar kasus medis, orang-orang memiliki pilihan untuk melakukan pengobatan yang kemungkinan risiko kesehatannya dapat diketahui. Mereka memilih untuk melakukan pengobatan karena gejala-gejala yang mereka alami saat ini sangat buruk, sehingga memperpendek umur mereka dengan rasa sakit luar biasa yang terus-menerus terjadi atau beberapa bentuk ketidakberdayaan yang lain.
Di sini, HRT bukanlah masalah utamanya. Yang penting adalah mengapa wanita melakukan HRT. Seperti hal-hal lain, HRT merupakan bentuk pengobatan modern, bahkan di antara para dokter. Karena itu, beberapa dokter akan menyarankan HRT, seakan-akan ini merupakan pengobatan ajaib untuk segala hal. Beberapa dokter yang lain tidak akan menyarankan HRT, bahkan ketika diminta untuk melakukannya. Wanita-wanita yang mendengar tentang kehebatan HRT dan yang berharap untuk tetap awet muda (sebuah kemustahilan!), atau yang tidak ingin mengalami gejala-gejala normal pada masa menopause, akan memilih untuk keluar dari kenyataan hidup dan menjalani HRT. Meski demikian, seperti banyaknya peristiwa kehidupan, pengalaman bisa sangat beragam. Mungkin benar untuk mengatakan (dari laporan medis) bahwa kebanyakan wanita menjalani menopause dengan gejala-gejala yang cukup ringan. Itu sebabnya, mereka menghadapinya seolah-olah mereka sedang terserang, katakanlah, flu yang berkepanjangan.
Menopause merupakan kondisi alami, dan itu menandai akhir dari fase melahirkan anak dalam kehidupan. Tubuh menyesuaikan dirinya sendiri dengan mengatur kembali hormon-hormonnya. Inilah proses yang memunculkan gejala-gejala menopause pada wanita. Sekelompok kecil wanita yang beruntung menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui bahwa mereka mengalaminya! Salah satu contoh adalah seorang wanita yang berhenti mengalami periode menstruasi begitu saja. Karena umurnya belum begitu tua, ia mengira bahwa ia mungkin sedang hamil, tetapi hasil tes menyatakan bahwa ia tidak hamil dan baru saja mengalami fase menopause yang tidak menampakkan gejalanya. Itu terjadi kepadanya dalam sekejap, dan membuat iri kebanyakan temannya.
Walaupun demikian, kebanyakan wanita mengalami (atau menderita, tergantung pada kehebatan gejalanya) berbagai macam gejala yang dapat dikenal, mulai dari umur 35-an tahun, walaupun yang lebih sering adalah pada usia 40 tahun ke atas. Sebagai contoh, gejala yang paling biasa terjadi adalah yang dikenal dengan "hot flush", yaitu adanya rasa panas, kulit memerah, dan jantung berdebar-debar. Sangat tidak nyaman jika hal tersebut berlangsung beberapa menit, atau jika terjadi insiden yang beruntun sepanjang hari. Menstruasi bulanan menjadi tidak teratur dan akan menjadi lebih sering. Inilah yang membuat para wanita takut dan mengira mereka mungkin mengandung. Karena perubahan hormonal, suasana hati dapat berubah-ubah. Beberapa orang merasakan pusing atau sakit kepala, tetapi tidak ada bukti bahwa hal ini terkait dengan menopause itu sendiri.
Ketika periode menopause telah berakhir, ada fase yang disebut "pascamenopause". Pada masa ini, perubahan hormon terus berlanjut dan memunculkan berbagai macam gejala hingga tingkat yang lebih besar atau lebih kecil, kemungkinan untuk seumur hidup. Gejala-gejala tersebut mencakup "rasa panas", berkeringat dan berdebar-debar, tekanan darah tinggi, penambahan berat badan dan pemekaran badan, kekeringan pada vagina, dan osteoporosis. Wanita yang mengalami gejala-gejala ini terkadang dapat menjadi depresi. Beberapa wanita bahkan mengalami depresi yang berat sehingga mereka berpikir hidup ini tidak layak untuk dijalani. Dengan demikian, suasana hati dapat berubah secara dramatis, terutama bagi wanita-wanita yang sebelumnya langsing dan bebas dari penyakit. Mereka merasa bahwa mereka tidak lagi menarik bagi suami mereka.
Saya berharap para pembaca (terutama para pria) memahami mengapa kami menerbitkan tulisan mengenai menopause. Para suami dapat menjadi makhluk yang paling tidak sensitif. Banyak yang menjadikan permasalahan menopause ini sebagai penghinaan pribadi terhadap diri mereka sendiri! Mereka menjadi tidak toleran terhadap istri mereka yang malang, yang kemudian merasa semakin buruk dan semakin depresi. Dan, demikianlah siklus terus berlanjut. Di sisi lain, para wanita kadang-kadang membiarkan gejala-gejala tersebut mengendalikan hidup mereka, sehingga gejala-gejala tersebut dibesar-besarkan dan semakin buruk ketika wanita memasuki masa yang tidak menyenangkan secara umum, untuk mendapatkan lebih banyak perhatian dari suami.
Masalah ini cukup sederhana dalam kekristenan. Menopause adalah peristiwa kehidupan yang alami dan tidak perlu diagung-agungkan dengan tampil modis dalam berpakaian, digunakan sebagai cemoohan, diolok-olok, atau diabaikan. Pria harus mengerti apa yang sedang terjadi dan bersikap toleran. Sementara bagi para wanita, mereka harus menerimanya dengan tenang dan tidak membiarkan suasana hati mereka berubah-ubah tidak keruan. Artinya, baik istri maupun suami harus bekerja sama dalam segala hal, untuk menjaga hubungan yang harmonis dan penuh kasih seperti yang diperintahkan Allah.
Jika gejala-gejalanya benar-benar memburuk selama jangka waktu yang lama, wanita tidak boleh merahasiakan penderitaannya. Seperti kondisi lainnya, menopause kadang-kadang tidak dapat ditoleransi dan memunculkan masalah-masalah ekstrem. Dalam kasus ini, Anda harus menghubungi dokter. Dan, jika HRT adalah satu-satunya jawaban, lakukanlah tindakan ini selama kita mengetahui apa efek samping yang mungkin terjadi. Lebih dari semuanya itu, dibutuhkan pemahaman kristiani dan kasih sayang bagi istri.
Catatan:
BTM telah menerbitkan sebuah ringkasan yang berjudul menopause karena banyak perempuan masih bingung mengenai hal ini, karena adanya mitos tentang "istri tua", kurangnya simpati dari teman-teman dan dokter-dokter, dan adanya tren baru terhadap penggunaan HRT. Menopause tidak dibahas di kalangan Kristen dan hal ini menyedihkan karena pernikahan dapat terkoyak akibat pengabaian terhadap keseluruhan topik ini. Gejala-gejala yang menyertai fase hidup sering kali disalahartikan sebagai kehilangan cinta, dan kurangnya minat pada salah satu pasangan! Bahkan, terjadi perceraian yang disebabkan permasalahan ini. Oleh karena itu, ringkasan ini, meskipun singkat, merupakan kontribusi yang relevan dengan topik yang sangat penting. (Penulis adalah seorang perawat yang berkualitas dan psikolog.) (t/ N. Risanti)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Christian Doctrine.net
Alamat URL: http://www.christiandoctrine.net/doctrine/outlines/outline_00054_the_menopaue_web.htm
Judul asli artikel: The Menopause
Penulis: K. B. Napier
Tanggal akses: 27 September 2013
DUNIA WANITA 2: SAYA MENOPAUSE?
Hampir setiap perempuan sadar akan datangnya menopause. Namun, tidak banyak perempuan menyadari ketika saatnya telah tiba. Itu sebabnya, banyak perempuan datang berkeluh kesah ke dokter atau bahkan psikolog untuk berkonsultasi tentang berbagai ketidaknyamanan yang ia rasakan. Sesi konseling pun kerap diakhiri dengan pertanyaan terhadap diri sendiri, "Apakah saya sedang memasuki tahap premenopause?"
Ning, ibu dari dua putri, yang berusia 49 tahun, hanya terangguk setelah dokter langganannya memberikan penjelasan kepadanya. "Saya mengeluhkan pegal-pegal di pundak, sering berkeringat, dan seperti ada yang salah. Saya pikir karena kolesterol. Saya sebenarnya hanya iseng konsultasi dengan dokter langganan dan kemudian diberi tahu bahwa saya sedang memasuki masa premenopause," ujarnya.
Menopause adalah masa ketika perempuan berhenti mengalami menstruasi. Menopasue merupakan proses alami yang biasa terjadi sekitar usia 50 tahun. Namun, dapat juga terjadi pada usia 45 -- 55 tahun. Bahkan, ada juga beberapa orang yang mengalami menopause dini -- di bawah usia prevalensi tersebut -- karena kasus tertentu.
Berkurangnya hormon estrogen saat menopause menyebabkan berbagai masalah, seperti rasa panas, sulit tidur, jantung berdebar, pusing, libido menurun, vagina kering, hingga ketidakstabilan emosi dan depresi.
"Semua perubahan di tubuh karena perubahan hormonal ini menimbulkan ketidaknyamanan sehingga akhirnya menimbulkan tekanan atau stres. Efek stresnya pun berbeda-beda," ujar Anna Surti Ariani S.Psi., M.Si., P.Si., psikolog anak dan keluarga.
Psikolog yang akrab disebut Nina itu melanjutkan bahwa ada pula ibu-ibu yang kemudian menjadi sedih, murung, menyalahkan diri sendiri, atau mengomel kepada orang-orang di sekitarnya. Pada beberapa kasus, banyak juga yang akhirnya menyebabkan sulit berkonsentrasi. Sulit tidur jelas akan memengaruhi kualitas tidur, yang akhirnya juga memengaruhi tingkat konsentrasi. "Jadi, semuanya saling berpengaruh," tambahnya.
Pengalaman menopause pada setiap perempuan berbeda karena keragaman usia, status, hormon, penyakit kronis, gaya hidup, dan kondisi psikologis. Yang diperlukan kemudian adalah informasi yang memadai bagi setiap perempuan dan penting untuk memahami tubuh sendiri, mengenali setiap perubahan yang terjadi, dan peka terhadap "alarm" tubuh yang memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang berubah.
Diambil dan disunting dari:
Judul surat kabar: Kompas, 9 September 2013
Penulis artikel: ADT
Halaman: 39
Kontak: wanita(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, N. Risanti, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-wanita/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Wanita -- Menopause 2
Edisi 120/November 2013
Salam kasih,
Fase menopause sesungguhnya merupakan hal yang normal, tetapi bagi beberapa wanita prosesnya terkadang menimbulkan beberapa gejala yang mendatangkan penderitaan. Itulah sebabnya, ada beberapa wanita yang menjalankan berbagai cara/terapi agar dirinya tidak perlu mengalami penderitaan baik pada masa perimenopause maupun menopause. Bagaimana pandangan Alkitab tentang terapi pengobatan semacam ini? Pastikan Sahabat Wanita mendapatkan secuil wacana mengenai terapi ini dalam artikel yang kami sajikan dalam edisi ini. Simak pula artikel yang mengupas kapan seorang wanita memasuki fase menopause dan apa saja yang akan dialaminya. Dengan membaca sajian kami dalam edisi ini, kiranya Sahabat Wanita semakin siap menghadapi fase menopause dengan bijaksana. Selamat menyimak sajian kami, Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi e-Wanita,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >
DUNIA WANITA 1: MENOPAUSE
Mungkin pembaca berpikir bahwa ada sebuah kesalahan, mengapa tidak ada tulisan mengenai menopause dalam daftar publikasi kristiani? Apabila ada daftar yang memuat judul semacam itu, mengapa topik tersebut diangkat? Apa hubungan masalah ini dengan iman, dan sebagainya? Semoga pembaca dapat segera mengetahui relevansinya dengan cepat.
Setiap wanita, sejak zaman Hawa, pasti mengalami menopause. Hal itu juga terjadi sampai saat ini. Sekarang, para wanita dapat memilih untuk tidak mengalami menopause dengan pengobatan yang dikenal sebagai "Terapi Penggantian Hormon" (Hormone Replacement Therapy, selanjutnya disebut HRT). Tulisan ini bukan hanya menyangkut soal HRT. Akan tetapi, sejauh ini beberapa orang Kristen menyebut HRT sebagai dosa. Jika itu bukan dosa, akan timbul pertanyaan: "Ini adalah peristiwa hidup yang normal, jadi mengapa terlibat dalam hal ini? Saya tidak pernah menjalani HRT, jadi mengapa harus membahasnya sekarang?"
Keberatan terakhir terhadap HRT dapat dijawab demikian: Sampai beberapa waktu terakhir, ada begitu banyak wanita yang meninggal saat melahirkan. Sekarang, pengetahuan dan teknologi medis menyediakan berbagai peralatan untuk menyelamatkan kehidupan mereka. Karena peralatan tersebut belum tersedia pada waktu-waktu yang lalu, apakah ini berarti kita tidak perlu menggunakannya sekarang? Jawabannya sudah jelas. Ya, perkembangan medis tentu memunculkan pertanyaan, tetapi sebuah alasan yang berlandaskan persediaan peralatan medis pada tahun-tahun sebelumnya, kini sudah tidak valid lagi.
HRT telah membuat banyak wanita bertahan walaupun mereka tidak dapat menghentikan siklus menstruasi bulanan mereka, bahkan sampai memasuki usia tua. Akan tetapi, ada wanita-wanita yang melakukan HRT hanya karena mereka tidak menyukai sedikit ketidaknyamanan. Hal ini seumpama memotong kaki Anda karena Anda tidak suka kaki Anda menjadi lelah setelah berjalan! Hal ini tidak penting dan mengacaukan siklus alami wanita dalam hidupnya. Para wanita yang benar-benar "lega" dengan HRT, pada umumnya telah mencapai akhir dari batasan mereka, baik secara emosional maupun fisik. Dan, mereka melakukan HRT sebagai usaha terakhir. Mereka mengetahui bahwa dengan melakukan HRT akan ada risiko-risiko terhadap kesehatan, tetapi mereka bersedia untuk mengambil risiko tersebut karena hidup mereka akan menjadi sangat menyedihkan jika tidak menggunakan HRT.
Dalam sejumlah besar kasus medis, orang-orang memiliki pilihan untuk melakukan pengobatan yang kemungkinan risiko kesehatannya dapat diketahui. Mereka memilih untuk melakukan pengobatan karena gejala-gejala yang mereka alami saat ini sangat buruk, sehingga memperpendek umur mereka dengan rasa sakit luar biasa yang terus-menerus terjadi atau beberapa bentuk ketidakberdayaan yang lain.
Di sini, HRT bukanlah masalah utamanya. Yang penting adalah mengapa wanita melakukan HRT. Seperti hal-hal lain, HRT merupakan bentuk pengobatan modern, bahkan di antara para dokter. Karena itu, beberapa dokter akan menyarankan HRT, seakan-akan ini merupakan pengobatan ajaib untuk segala hal. Beberapa dokter yang lain tidak akan menyarankan HRT, bahkan ketika diminta untuk melakukannya. Wanita-wanita yang mendengar tentang kehebatan HRT dan yang berharap untuk tetap awet muda (sebuah kemustahilan!), atau yang tidak ingin mengalami gejala-gejala normal pada masa menopause, akan memilih untuk keluar dari kenyataan hidup dan menjalani HRT. Meski demikian, seperti banyaknya peristiwa kehidupan, pengalaman bisa sangat beragam. Mungkin benar untuk mengatakan (dari laporan medis) bahwa kebanyakan wanita menjalani menopause dengan gejala-gejala yang cukup ringan. Itu sebabnya, mereka menghadapinya seolah-olah mereka sedang terserang, katakanlah, flu yang berkepanjangan.
Menopause merupakan kondisi alami, dan itu menandai akhir dari fase melahirkan anak dalam kehidupan. Tubuh menyesuaikan dirinya sendiri dengan mengatur kembali hormon-hormonnya. Inilah proses yang memunculkan gejala-gejala menopause pada wanita. Sekelompok kecil wanita yang beruntung menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui bahwa mereka mengalaminya! Salah satu contoh adalah seorang wanita yang berhenti mengalami periode menstruasi begitu saja. Karena umurnya belum begitu tua, ia mengira bahwa ia mungkin sedang hamil, tetapi hasil tes menyatakan bahwa ia tidak hamil dan baru saja mengalami fase menopause yang tidak menampakkan gejalanya. Itu terjadi kepadanya dalam sekejap, dan membuat iri kebanyakan temannya.
Walaupun demikian, kebanyakan wanita mengalami (atau menderita, tergantung pada kehebatan gejalanya) berbagai macam gejala yang dapat dikenal, mulai dari umur 35-an tahun, walaupun yang lebih sering adalah pada usia 40 tahun ke atas. Sebagai contoh, gejala yang paling biasa terjadi adalah yang dikenal dengan "hot flush", yaitu adanya rasa panas, kulit memerah, dan jantung berdebar-debar. Sangat tidak nyaman jika hal tersebut berlangsung beberapa menit, atau jika terjadi insiden yang beruntun sepanjang hari. Menstruasi bulanan menjadi tidak teratur dan akan menjadi lebih sering. Inilah yang membuat para wanita takut dan mengira mereka mungkin mengandung. Karena perubahan hormonal, suasana hati dapat berubah-ubah. Beberapa orang merasakan pusing atau sakit kepala, tetapi tidak ada bukti bahwa hal ini terkait dengan menopause itu sendiri.
Ketika periode menopause telah berakhir, ada fase yang disebut "pascamenopause". Pada masa ini, perubahan hormon terus berlanjut dan memunculkan berbagai macam gejala hingga tingkat yang lebih besar atau lebih kecil, kemungkinan untuk seumur hidup. Gejala-gejala tersebut mencakup "rasa panas", berkeringat dan berdebar-debar, tekanan darah tinggi, penambahan berat badan dan pemekaran badan, kekeringan pada vagina, dan osteoporosis. Wanita yang mengalami gejala-gejala ini terkadang dapat menjadi depresi. Beberapa wanita bahkan mengalami depresi yang berat sehingga mereka berpikir hidup ini tidak layak untuk dijalani. Dengan demikian, suasana hati dapat berubah secara dramatis, terutama bagi wanita-wanita yang sebelumnya langsing dan bebas dari penyakit. Mereka merasa bahwa mereka tidak lagi menarik bagi suami mereka.
Saya berharap para pembaca (terutama para pria) memahami mengapa kami menerbitkan tulisan mengenai menopause. Para suami dapat menjadi makhluk yang paling tidak sensitif. Banyak yang menjadikan permasalahan menopause ini sebagai penghinaan pribadi terhadap diri mereka sendiri! Mereka menjadi tidak toleran terhadap istri mereka yang malang, yang kemudian merasa semakin buruk dan semakin depresi. Dan, demikianlah siklus terus berlanjut. Di sisi lain, para wanita kadang-kadang membiarkan gejala-gejala tersebut mengendalikan hidup mereka, sehingga gejala-gejala tersebut dibesar-besarkan dan semakin buruk ketika wanita memasuki masa yang tidak menyenangkan secara umum, untuk mendapatkan lebih banyak perhatian dari suami.
Masalah ini cukup sederhana dalam kekristenan. Menopause adalah peristiwa kehidupan yang alami dan tidak perlu diagung-agungkan dengan tampil modis dalam berpakaian, digunakan sebagai cemoohan, diolok-olok, atau diabaikan. Pria harus mengerti apa yang sedang terjadi dan bersikap toleran. Sementara bagi para wanita, mereka harus menerimanya dengan tenang dan tidak membiarkan suasana hati mereka berubah-ubah tidak keruan. Artinya, baik istri maupun suami harus bekerja sama dalam segala hal, untuk menjaga hubungan yang harmonis dan penuh kasih seperti yang diperintahkan Allah.
Jika gejala-gejalanya benar-benar memburuk selama jangka waktu yang lama, wanita tidak boleh merahasiakan penderitaannya. Seperti kondisi lainnya, menopause kadang-kadang tidak dapat ditoleransi dan memunculkan masalah-masalah ekstrem. Dalam kasus ini, Anda harus menghubungi dokter. Dan, jika HRT adalah satu-satunya jawaban, lakukanlah tindakan ini selama kita mengetahui apa efek samping yang mungkin terjadi. Lebih dari semuanya itu, dibutuhkan pemahaman kristiani dan kasih sayang bagi istri.
Catatan:
BTM telah menerbitkan sebuah ringkasan yang berjudul menopause karena banyak perempuan masih bingung mengenai hal ini, karena adanya mitos tentang "istri tua", kurangnya simpati dari teman-teman dan dokter-dokter, dan adanya tren baru terhadap penggunaan HRT. Menopause tidak dibahas di kalangan Kristen dan hal ini menyedihkan karena pernikahan dapat terkoyak akibat pengabaian terhadap keseluruhan topik ini. Gejala-gejala yang menyertai fase hidup sering kali disalahartikan sebagai kehilangan cinta, dan kurangnya minat pada salah satu pasangan! Bahkan, terjadi perceraian yang disebabkan permasalahan ini. Oleh karena itu, ringkasan ini, meskipun singkat, merupakan kontribusi yang relevan dengan topik yang sangat penting. (Penulis adalah seorang perawat yang berkualitas dan psikolog.) (t/ N. Risanti)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Christian Doctrine.net
Alamat URL: http://www.christiandoctrine.net/doctrine/outlines/outline_00054_the_menopaue_web.htm
Judul asli artikel: The Menopause
Penulis: K. B. Napier
Tanggal akses: 27 September 2013
DUNIA WANITA 2: SAYA MENOPAUSE?
Hampir setiap perempuan sadar akan datangnya menopause. Namun, tidak banyak perempuan menyadari ketika saatnya telah tiba. Itu sebabnya, banyak perempuan datang berkeluh kesah ke dokter atau bahkan psikolog untuk berkonsultasi tentang berbagai ketidaknyamanan yang ia rasakan. Sesi konseling pun kerap diakhiri dengan pertanyaan terhadap diri sendiri, "Apakah saya sedang memasuki tahap premenopause?"
Ning, ibu dari dua putri, yang berusia 49 tahun, hanya terangguk setelah dokter langganannya memberikan penjelasan kepadanya. "Saya mengeluhkan pegal-pegal di pundak, sering berkeringat, dan seperti ada yang salah. Saya pikir karena kolesterol. Saya sebenarnya hanya iseng konsultasi dengan dokter langganan dan kemudian diberi tahu bahwa saya sedang memasuki masa premenopause," ujarnya.
Menopause adalah masa ketika perempuan berhenti mengalami menstruasi. Menopasue merupakan proses alami yang biasa terjadi sekitar usia 50 tahun. Namun, dapat juga terjadi pada usia 45 -- 55 tahun. Bahkan, ada juga beberapa orang yang mengalami menopause dini -- di bawah usia prevalensi tersebut -- karena kasus tertentu.
Berkurangnya hormon estrogen saat menopause menyebabkan berbagai masalah, seperti rasa panas, sulit tidur, jantung berdebar, pusing, libido menurun, vagina kering, hingga ketidakstabilan emosi dan depresi.
"Semua perubahan di tubuh karena perubahan hormonal ini menimbulkan ketidaknyamanan sehingga akhirnya menimbulkan tekanan atau stres. Efek stresnya pun berbeda-beda," ujar Anna Surti Ariani S.Psi., M.Si., P.Si., psikolog anak dan keluarga.
Psikolog yang akrab disebut Nina itu melanjutkan bahwa ada pula ibu-ibu yang kemudian menjadi sedih, murung, menyalahkan diri sendiri, atau mengomel kepada orang-orang di sekitarnya. Pada beberapa kasus, banyak juga yang akhirnya menyebabkan sulit berkonsentrasi. Sulit tidur jelas akan memengaruhi kualitas tidur, yang akhirnya juga memengaruhi tingkat konsentrasi. "Jadi, semuanya saling berpengaruh," tambahnya.
Pengalaman menopause pada setiap perempuan berbeda karena keragaman usia, status, hormon, penyakit kronis, gaya hidup, dan kondisi psikologis. Yang diperlukan kemudian adalah informasi yang memadai bagi setiap perempuan dan penting untuk memahami tubuh sendiri, mengenali setiap perubahan yang terjadi, dan peka terhadap "alarm" tubuh yang memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang berubah.
Diambil dan disunting dari:
Judul surat kabar: Kompas, 9 September 2013
Penulis artikel: ADT
Halaman: 39
Kontak: wanita(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, N. Risanti, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-wanita/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
[i-kan-untuk-reformed] Budaya dan Alkitab (2) -- Edisi 143/Agustus 2013
______________________Milis Publikasi e-Reformed______________________
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Reformed -- Budaya dan Alkitab (2)
Edisi 143/Agustus 2013
DAFTAR ISI:
ARTIKEL: BUDAYA DAN ALKITAB (2)
Dear e-Reformed Netters,
Edisi kali ini masih merupakan kelanjutan dari artikel edisi yang
lalu, yaitu tentang prinsip menafsirkan Alkitab berkaitan dengan
konteks budaya. Pada edisi ini akan dijelaskan pedoman-pedoman
praktis yang akan membantu kita untuk mengatasi masalah-masalah di
dalam penafsiran. Tidak perlu berlama-lama, mari kita simak
kelanjutan artikel berikut ini.
Selamat membaca. Soli Deo Gloria!
Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Teddy Wirawan
< teddy(at)in-christ.net >
< http://reformed.sabda.org >
ARTIKEL: BUDAYA DAN ALKITAB (2)
Satu hal sudah jelas. Kita memerlukan semacam garis pedoman praktis
untuk membantu kita menguraikan problem-problem seperti itu. Garis
pedoman praktis berikut ini mestinya berfaedah.
Garis Pedoman Praktis
1. Periksalah Alkitab itu sendiri untuk mencari bagian-bagiannya yang
jelas berhubungan dengan adat.
Dengan meneliti cermat Alkitab sendiri, kita dapat mengetahui bahwa
Alkitab menunjukkan suatu ruang gerak adat tertentu. Misalnya,
prinsip-prinsip ilahi dari budaya Perjanjian Lama telah dinyatakan
ulang dalam budaya Perjanjian Baru. Dengan melihat hukum-hukum dan
prinsip-prinsip yang dinyatakan ulang dalam Perjanjian Lama, kita
dapat melihat bahwa sejumlah prinsip inti yang umum dapat melampaui
adat, budaya dan kebiasaan sosial. Pada saat yang sama, kita melihat
sejumlah prinsip Perjanjian Lama (seperti hukum-hukum mengenai apa
saja yang halal dan apa yang haram dalam Pentateukh atau kelima kitab
Musa) dibatalkan dalam Perjanjian Baru. Ini tidak berarti bahwa
hukum-hukum mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dimakan
semata-mata hanya adat Yahudi, tetapi kita dapat melihat sebuah
perbedaan dalam situasi sejarah penebusan waktu Kristus membatalkan
hukum yang lama. Apa yang harus kita perhatikan dengan cermat ialah,
bahwa baik pemikiran untuk memindahkan prinsip-prinsip Perjanjian
Lama seluruhnya ke dalam Perjanjian Baru maupun sama sekali tidak
mengindahkannya sedikit pun, tidak dapat dibenarkan oleh Alkitab sendiri.
Adat-adat budaya macam apa yang mampu pindah? Bahasa adalah salah
satu faktor budaya yang mudah pindah. Hukum-hukum Perjanjian Lama
dapat dialihbahasakan dari bahasa Ibrani kepada bahasa Yunani. Paling
tidak, hal ini memberikan kepada kita sebuah kunci kepada berbagai
macam komunikasi verbal (bahasa). Ini berarti bahwa bahasa adalah
sebuah aspek budaya yang terbuka untuk perubahan. Ini tidak berarti
bahwa isi Alkitab dapat dibengkokkan secara linguistik, tetapi
berarti bahwa Injil dapat dikhotbahkan, baik dalam bahasa Yunani
maupun dalam bahasa Inggris.
Kedua, kita lihat bahwa metode-metode pakaian Perjanjian Lama tidak
selalu cocok di segala zaman untuk umat Allah. Prinsip-prinsip
kesederhanaan tetap unggul, tetapi mode-mode pakaian lokal boleh
berubah. Perjanjian Lama tidak memerintahkan supaya orang beriman
harus memakai pakaian seragam ilahi yang bermode sama untuk segala
abad. Perubahan-perubahan budaya lain yang normal, seperti
sistem-sistem uang, jelas terbuka untuk perubahan. Orang-orang
Kristen tidak diharuskan memakai dinar sebagai ganti dolar.
Analisis cara-cara pengungkapan budaya seperti itu mungkin sederhana
karena berhubungan dengan pakaian atau uang, tetapi
persoalan-persoalan institusi-institusi budaya lebih sulit
analisisnya. Misalnya, topik mengenai perbudakan sering diperkenalkan
ke dalam perdebatan modern mengenai tidak adanya oposisi terhadap
hukum atas dasar hati nurani, juga topik mengenai struktur-struktur
otoritas pernikahan. Dalam konteks yang sama, waktu Paulus mengimbau
wanita-wanita supaya tunduk pada suami-suami mereka, ia juga
mengimbau para budak untuk tunduk kepada tuan-tuan mereka. Sejumlah
orang telah berpendapat bahwa karena benih-benih penghapusan
perbudakan, demikian juga benih-benih penghapusan sikap tunduk para
wanita. Kedua hal tersebut mewakili struktur-struktur institusional
yang dipengaruhi budaya jika ditinjau dari segi garis penalaran ini.
Di sini, kita harus berhati-hati untuk membedakan antara
institusi-institusi yang diakui oleh Alkitab hanya keberadaannya
saja, seperti "pemerintah-pemerintah yang ada" (Roma 13:1), dan
institusi-institusi yang jelas didirikan, diabsahkan dan ditahbiskan
oleh Alkitab. Prinsip tunduk kepada struktur-struktur otoritas yang
ada (misalnya pemerintah Roma), tidak mempunyai pengertian yang
diperlukan untuk pengabsahan dari pihak Allah mengenai
struktur-struktur, tetapi hanya merupakan panggilan untuk kerendahan
hati dan kepatuhan hukum dan pemerintah. Allah, di dalam
pemeliharaannya yang utama dan rahasia, dapat menetapkan bahwa ada
Kaisar Agustus, tanpa mengabsahkan Kaisar sebagai teladan kebajikan
Kristen. Namun, institusi struktur-struktur dan pola-pola otoritas
pernikahan diberikan dalam konteks institusi dan pengabsahan yang
positif dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tindakan menurut
struktur-struktur alkitabiah mengenai rumah tangga setingkat dengan
persoalan perbudakan, sama dengan usaha mengaburkan banyak perbedaan
antara keduanya. Jadi, Alkitab menyediakan dasar bagi perilaku
kristiani di tengah situasi-situasi yang menekan atau yang jahat,
Alkitab juga menahbiskan struktur-struktur yang harus menjadi cermin
bagi rancangan-rancangan penciptaan yang baik.
2. Biarlah ada kekhususan-kekhususan Kristen abad pertama.
Usaha memahami isi Alkitab dengan lebih gamblang, dengan cara
menyelidiki situasi budaya abad pertama, tidak sama dengan usaha
menafsir Perjanjian Baru seolah-olah itu hanya gema budaya abad
pertama. Menyamakan kedua usaha tersebut sama dengan mengalami
kegagalan dalam usaha menerangkan pertentangan yang serius, yang
dialami oleh gereja waktu itu dalam menghadapi dunia abad pertama.
Orang-orang Kristen waktu itu tidak dilemparkan ke dalam kandang
singa kalau mereka cenderung menjadi konformis.
Cara-cara halus untuk merelatifkan teks ialah dengan memasukkan
pertimbangan-pertimbangan kultural kita sendiri ke dalam teks, yang
sesungguhnya tidak ada dalam teks itu sendiri. Misalnya, sehubungan
dengan persoalan kerudung di Korintus, banyak penafsir Epistola itu
menunjukkan bahwa tanda lokal wanita tunasusila di Korintus adalah
tidak berkerudung. Karena itu, mereka berpendapat inilah alasannya
mengapa Paulus ingin para wanita mengerudungi kepala mereka ialah
untuk menghindari penampilan wanita-wanita Kristen yang mirip wanita skandal.
Apa yang salah pada spekulasi seperti ini? Problem dasar di sini
ialah bahwa pengetahuan kita mengenai orang-orang Korintus dari abad
pertama yang dikonstruksikan ulang, telah mengakibatkan kita
melengkapi Paulus dengan rasional (dasar penalaran) yang asing bagi
Paulus sendiri. Jikalau Paulus hanya menyuruh kaum wanita Korintus
berkerudung, tanpa memberikan rasional untuk instruksi seperti itu,
kita akan sangat cenderung untuk melengkapinya dengan pengetahuan
kita sendiri mengenai budaya. Namun hal ini, Paulus menyediakan
sebuah rasional yang didasarkan atas imbauan kepada yang alami, bukan
kepada adat tunasusila Korintus. Kita harus berhati-hati agar
semangat kita terhadap pengetahuan budaya tidak mengaburkan apa yang
sebenarnya dikatakan oleh Alkitab. Meletakkan alasan Paulus yang
telah dinyatakannya di bawah kekuasaan penalaran kita yang
berperspektif spekulatif, sama dengan memfitnah rasul itu dan
mengubah eksegesis menjadi metode eisegesis.
3. Peraturan alam ciptaan Allah menunjukkan adanya prinsip-prinsip
transtruktural.
Jikalau prinsip-prinsip Alkitab melampaui adat-adat lokal, maka
berarti prinsip-prinsip tersebut diambil dari yang alami. Dukungan
dari peraturan-peraturan alam menunjukkan peraturan-peraturan Allah
yang mengikat janji secara hukum dengan manusia dalam fungsi atau
sifatnya sebagai manusia. Hukum-hukum alam tidak dibenarkan hanya
kepada manusia Ibrani atau manusia Kristen atau manusia Korintus
saja, tetapi berakar dalam tanggung jawab dasar semua manusia
terhadap Allah. Menyingkirkan prinsip-prinsip alam dengan
memandangnya sebagai adat lokal, sama dengan merelatifkan isi Alkitab
dan menghilangkan isi Alkitab yang historis. Inilah cara penafsiran
yang termasuk paling buruk. Namun, tepatnya dengan cara inilah banyak
ahli telah merelatifkan prinsip-prinsip Alkitab. Di sinilah, kita
melihat metode eksistensial beroperasi dengan cara yang paling nyata.
Untuk menggambarkan pentingnya peraturan-peraturan alam ciptaan
Allah, kita dapat meneliti bagaimana Tuhan Yesus menangani persoalan
perceraian. Pada waktu orang-orang Farisi menguji Tuhan Yesus dengan
bertanya apakah perceraian dibenarkan oleh hukum untuk alasan apa
saja, Tuhan Yesus menjawab dengan cara menunjuk kepada aturan
penciptaan mengenai pernikahan, "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang
menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan
perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah
dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi
satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.
Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia" (Matius 19:4-6).
Dengan jalan menyusun kembali situasi kehidupan narasi ini, mudah
untuk melihat bahwa ujian dari pihak orang-orang Farisi berkaitan
dengan keinginan mendapatkan pendapat Tuhan Yesus mengenai pokok
persoalan yang secara tajam memisahkan mazhab-mazhab rabi yang
bernama Shammai dan Hillel. Tuhan Yesus tidak berpihak kepada salah
satu mazhab sepenuhnya, tetapi mengembalikan persoalannya kepada
aturan-aturan alam penciptaan untuk mendapatkan norma-norma
pernikahan secara tepat. Sudah barang tentu, Ia mengakui modifikasi
Musa terhadap hukum penciptaan, tetapi Ia tidak bersedia untuk
melemahkan norma itu lebih lanjut, dengan cara menyerah kepada
tekanan orang banyak atau pendapat-pendapat budaya orang-orang yang
hidup di zaman-Nya. Kesimpulan yang harus kita tarik ialah bahwa
aturan-aturan penciptaan adalah normatif, kecuali jikalau secara
eksplisit telah dimodifikasi oleh wahyu Alkitab yang lebih belakangan.
4. Dalam hal-hal yang tidak pasti pakailah prinsip kerendahan hati.
Bagaimana kalau setelah kita mempertimbangkan dengan cermat sebuah
mandat Alkitab, kita masih saja belum yakin mengenai hakikinya,
apakah itu prinsip ataukah itu adat? Jikalau kita dihadapkan kepada
pilihan untuk memutuskan yang mana di antara keduanya yang betul,
tetapi kita tidak mendapatkan sarana-sarana yang cukup dapat dipakai
untuk pertimbangan bagi keputusan yang betul, apa yang harus kita
lakukan? Di sini, prinsip Alkitab mengenai kerendahan hati dapat
berfaedah. Persoalannya mudah. Mana yang lebih baik, menganggap apa
yang kemungkinan adalah adat, sebagai prinsip, sehingga bersalah
karena dalam usaha kita untuk mematuhi Allah ternyata tidak sesuai
dengan kehendak-Nya; Ataukah lebih baik menganggap apa yang
kemungkinan adalah prinsip, hanya sebagai adat saja, sehingga kita
bersalah karena menurunkan kadar tuntutan Allah yang transenden (di
luar pengertian dan pengalaman manusia biasa) kepada tingkat
kebiasaan manusiawi saja? Saya harap jawabannya jelas.
Jikalau prinsip kerendahan hati dipisahkan dari garis-garis pedoman
lain yang telah disebutkan, sangat mudah disalahartikan sebagai dasar
untuk legalisme. Kita tidak berhak mengatur hati nurani orang-orang
Kristen padahal Allah sendiri tidak mengaturnya. Prinsip ini tidak
dapat juga diterapkan, kalau Alkitab sendiri diam mengenai suatu hal
yang sedang ditafsir. Prinsip ini dapat diterapkan di tempat yang
jelas ada mandat-mandat Alkitab, tetapi hakikinya saja yang tidak
pasti (apakah yang ditafsir itu memang adat, ataukah prinsip?),
setelah kita bekerja keras untuk mengatasi kesulitan menafsir, dengan
metode eksegesis secara tuntas.
Kerja keras seperti ini tidak dapat digantikan hanya dengan
berhati-hati secara biasa saja (seperti umumnya dilakukan orang yang
tidak memakai metode eksegesis). Sikap pokoknya hati-hati menafsir
meskipun tanpa eksegesis, berbahaya. Bahayanya ialah mengaburkan
antara yang adat dan yang prinsip. Eksegesis harus dilakukan sejak
dari awal penyelidikan Alkitab, bukan kalau sudah jalan lain tidak
berhasil. Sikap ini dapat merusak kebenaran penafsiran.
Problem persyaratan budaya benar-benar problem. Rintangan-rintangan
waktu, tempat, dan bahasa sering menyulitkan komunikasi. Namun,
rintangan-rintangan budaya tidak begitu keras sehingga menyebabkan
kita bersikap skeptis atau putus asa memahami firman Allah.
Untungnya, Alkitab benar-benar menunjukkan kemampuan khusus untuk
berbicara kepada kebutuhan-kebutuhan manusia yang terdalam dan untuk
mengomunikasikan Injil dengan efektif kepada segala bangsa dari
segala waktu, tempat dan adat. Halangan budaya tidak dapat
mengosongkan kuasa firman Allah.
Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Mengenal Alkitab
Judul bab: Budaya dan Alkitab
Penulis: R. C. Sproul
Penerbit: Departemen Literatur SAAT, Malang
Halaman: 121 -- 127
Kontak: reformed(at)sabda.org
Redaksi: Teddy Wirawan, Yulia Oeniyati, dan Ryan
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
______________________________e-Reformed______________________________
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
Kontak Redaksi: < reformed(a t)sabda.org >
Untuk mendaftar: < subscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Arsip e-Reformed: < http://www.sabda.org/publikasi/e-reformed >
SOTeRI: < http://soteri.sabda.org/ >
Situs YLSA: < http://www.ylsa.org/ >
Situs SABDA Katalog: < http://katalog.sabda.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Reformed -- Budaya dan Alkitab (2)
Edisi 143/Agustus 2013
DAFTAR ISI:
ARTIKEL: BUDAYA DAN ALKITAB (2)
Dear e-Reformed Netters,
Edisi kali ini masih merupakan kelanjutan dari artikel edisi yang
lalu, yaitu tentang prinsip menafsirkan Alkitab berkaitan dengan
konteks budaya. Pada edisi ini akan dijelaskan pedoman-pedoman
praktis yang akan membantu kita untuk mengatasi masalah-masalah di
dalam penafsiran. Tidak perlu berlama-lama, mari kita simak
kelanjutan artikel berikut ini.
Selamat membaca. Soli Deo Gloria!
Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Teddy Wirawan
< teddy(at)in-christ.net >
< http://reformed.sabda.org >
ARTIKEL: BUDAYA DAN ALKITAB (2)
Satu hal sudah jelas. Kita memerlukan semacam garis pedoman praktis
untuk membantu kita menguraikan problem-problem seperti itu. Garis
pedoman praktis berikut ini mestinya berfaedah.
Garis Pedoman Praktis
1. Periksalah Alkitab itu sendiri untuk mencari bagian-bagiannya yang
jelas berhubungan dengan adat.
Dengan meneliti cermat Alkitab sendiri, kita dapat mengetahui bahwa
Alkitab menunjukkan suatu ruang gerak adat tertentu. Misalnya,
prinsip-prinsip ilahi dari budaya Perjanjian Lama telah dinyatakan
ulang dalam budaya Perjanjian Baru. Dengan melihat hukum-hukum dan
prinsip-prinsip yang dinyatakan ulang dalam Perjanjian Lama, kita
dapat melihat bahwa sejumlah prinsip inti yang umum dapat melampaui
adat, budaya dan kebiasaan sosial. Pada saat yang sama, kita melihat
sejumlah prinsip Perjanjian Lama (seperti hukum-hukum mengenai apa
saja yang halal dan apa yang haram dalam Pentateukh atau kelima kitab
Musa) dibatalkan dalam Perjanjian Baru. Ini tidak berarti bahwa
hukum-hukum mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dimakan
semata-mata hanya adat Yahudi, tetapi kita dapat melihat sebuah
perbedaan dalam situasi sejarah penebusan waktu Kristus membatalkan
hukum yang lama. Apa yang harus kita perhatikan dengan cermat ialah,
bahwa baik pemikiran untuk memindahkan prinsip-prinsip Perjanjian
Lama seluruhnya ke dalam Perjanjian Baru maupun sama sekali tidak
mengindahkannya sedikit pun, tidak dapat dibenarkan oleh Alkitab sendiri.
Adat-adat budaya macam apa yang mampu pindah? Bahasa adalah salah
satu faktor budaya yang mudah pindah. Hukum-hukum Perjanjian Lama
dapat dialihbahasakan dari bahasa Ibrani kepada bahasa Yunani. Paling
tidak, hal ini memberikan kepada kita sebuah kunci kepada berbagai
macam komunikasi verbal (bahasa). Ini berarti bahwa bahasa adalah
sebuah aspek budaya yang terbuka untuk perubahan. Ini tidak berarti
bahwa isi Alkitab dapat dibengkokkan secara linguistik, tetapi
berarti bahwa Injil dapat dikhotbahkan, baik dalam bahasa Yunani
maupun dalam bahasa Inggris.
Kedua, kita lihat bahwa metode-metode pakaian Perjanjian Lama tidak
selalu cocok di segala zaman untuk umat Allah. Prinsip-prinsip
kesederhanaan tetap unggul, tetapi mode-mode pakaian lokal boleh
berubah. Perjanjian Lama tidak memerintahkan supaya orang beriman
harus memakai pakaian seragam ilahi yang bermode sama untuk segala
abad. Perubahan-perubahan budaya lain yang normal, seperti
sistem-sistem uang, jelas terbuka untuk perubahan. Orang-orang
Kristen tidak diharuskan memakai dinar sebagai ganti dolar.
Analisis cara-cara pengungkapan budaya seperti itu mungkin sederhana
karena berhubungan dengan pakaian atau uang, tetapi
persoalan-persoalan institusi-institusi budaya lebih sulit
analisisnya. Misalnya, topik mengenai perbudakan sering diperkenalkan
ke dalam perdebatan modern mengenai tidak adanya oposisi terhadap
hukum atas dasar hati nurani, juga topik mengenai struktur-struktur
otoritas pernikahan. Dalam konteks yang sama, waktu Paulus mengimbau
wanita-wanita supaya tunduk pada suami-suami mereka, ia juga
mengimbau para budak untuk tunduk kepada tuan-tuan mereka. Sejumlah
orang telah berpendapat bahwa karena benih-benih penghapusan
perbudakan, demikian juga benih-benih penghapusan sikap tunduk para
wanita. Kedua hal tersebut mewakili struktur-struktur institusional
yang dipengaruhi budaya jika ditinjau dari segi garis penalaran ini.
Di sini, kita harus berhati-hati untuk membedakan antara
institusi-institusi yang diakui oleh Alkitab hanya keberadaannya
saja, seperti "pemerintah-pemerintah yang ada" (Roma 13:1), dan
institusi-institusi yang jelas didirikan, diabsahkan dan ditahbiskan
oleh Alkitab. Prinsip tunduk kepada struktur-struktur otoritas yang
ada (misalnya pemerintah Roma), tidak mempunyai pengertian yang
diperlukan untuk pengabsahan dari pihak Allah mengenai
struktur-struktur, tetapi hanya merupakan panggilan untuk kerendahan
hati dan kepatuhan hukum dan pemerintah. Allah, di dalam
pemeliharaannya yang utama dan rahasia, dapat menetapkan bahwa ada
Kaisar Agustus, tanpa mengabsahkan Kaisar sebagai teladan kebajikan
Kristen. Namun, institusi struktur-struktur dan pola-pola otoritas
pernikahan diberikan dalam konteks institusi dan pengabsahan yang
positif dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tindakan menurut
struktur-struktur alkitabiah mengenai rumah tangga setingkat dengan
persoalan perbudakan, sama dengan usaha mengaburkan banyak perbedaan
antara keduanya. Jadi, Alkitab menyediakan dasar bagi perilaku
kristiani di tengah situasi-situasi yang menekan atau yang jahat,
Alkitab juga menahbiskan struktur-struktur yang harus menjadi cermin
bagi rancangan-rancangan penciptaan yang baik.
2. Biarlah ada kekhususan-kekhususan Kristen abad pertama.
Usaha memahami isi Alkitab dengan lebih gamblang, dengan cara
menyelidiki situasi budaya abad pertama, tidak sama dengan usaha
menafsir Perjanjian Baru seolah-olah itu hanya gema budaya abad
pertama. Menyamakan kedua usaha tersebut sama dengan mengalami
kegagalan dalam usaha menerangkan pertentangan yang serius, yang
dialami oleh gereja waktu itu dalam menghadapi dunia abad pertama.
Orang-orang Kristen waktu itu tidak dilemparkan ke dalam kandang
singa kalau mereka cenderung menjadi konformis.
Cara-cara halus untuk merelatifkan teks ialah dengan memasukkan
pertimbangan-pertimbangan kultural kita sendiri ke dalam teks, yang
sesungguhnya tidak ada dalam teks itu sendiri. Misalnya, sehubungan
dengan persoalan kerudung di Korintus, banyak penafsir Epistola itu
menunjukkan bahwa tanda lokal wanita tunasusila di Korintus adalah
tidak berkerudung. Karena itu, mereka berpendapat inilah alasannya
mengapa Paulus ingin para wanita mengerudungi kepala mereka ialah
untuk menghindari penampilan wanita-wanita Kristen yang mirip wanita skandal.
Apa yang salah pada spekulasi seperti ini? Problem dasar di sini
ialah bahwa pengetahuan kita mengenai orang-orang Korintus dari abad
pertama yang dikonstruksikan ulang, telah mengakibatkan kita
melengkapi Paulus dengan rasional (dasar penalaran) yang asing bagi
Paulus sendiri. Jikalau Paulus hanya menyuruh kaum wanita Korintus
berkerudung, tanpa memberikan rasional untuk instruksi seperti itu,
kita akan sangat cenderung untuk melengkapinya dengan pengetahuan
kita sendiri mengenai budaya. Namun hal ini, Paulus menyediakan
sebuah rasional yang didasarkan atas imbauan kepada yang alami, bukan
kepada adat tunasusila Korintus. Kita harus berhati-hati agar
semangat kita terhadap pengetahuan budaya tidak mengaburkan apa yang
sebenarnya dikatakan oleh Alkitab. Meletakkan alasan Paulus yang
telah dinyatakannya di bawah kekuasaan penalaran kita yang
berperspektif spekulatif, sama dengan memfitnah rasul itu dan
mengubah eksegesis menjadi metode eisegesis.
3. Peraturan alam ciptaan Allah menunjukkan adanya prinsip-prinsip
transtruktural.
Jikalau prinsip-prinsip Alkitab melampaui adat-adat lokal, maka
berarti prinsip-prinsip tersebut diambil dari yang alami. Dukungan
dari peraturan-peraturan alam menunjukkan peraturan-peraturan Allah
yang mengikat janji secara hukum dengan manusia dalam fungsi atau
sifatnya sebagai manusia. Hukum-hukum alam tidak dibenarkan hanya
kepada manusia Ibrani atau manusia Kristen atau manusia Korintus
saja, tetapi berakar dalam tanggung jawab dasar semua manusia
terhadap Allah. Menyingkirkan prinsip-prinsip alam dengan
memandangnya sebagai adat lokal, sama dengan merelatifkan isi Alkitab
dan menghilangkan isi Alkitab yang historis. Inilah cara penafsiran
yang termasuk paling buruk. Namun, tepatnya dengan cara inilah banyak
ahli telah merelatifkan prinsip-prinsip Alkitab. Di sinilah, kita
melihat metode eksistensial beroperasi dengan cara yang paling nyata.
Untuk menggambarkan pentingnya peraturan-peraturan alam ciptaan
Allah, kita dapat meneliti bagaimana Tuhan Yesus menangani persoalan
perceraian. Pada waktu orang-orang Farisi menguji Tuhan Yesus dengan
bertanya apakah perceraian dibenarkan oleh hukum untuk alasan apa
saja, Tuhan Yesus menjawab dengan cara menunjuk kepada aturan
penciptaan mengenai pernikahan, "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang
menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan
perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah
dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi
satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.
Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia" (Matius 19:4-6).
Dengan jalan menyusun kembali situasi kehidupan narasi ini, mudah
untuk melihat bahwa ujian dari pihak orang-orang Farisi berkaitan
dengan keinginan mendapatkan pendapat Tuhan Yesus mengenai pokok
persoalan yang secara tajam memisahkan mazhab-mazhab rabi yang
bernama Shammai dan Hillel. Tuhan Yesus tidak berpihak kepada salah
satu mazhab sepenuhnya, tetapi mengembalikan persoalannya kepada
aturan-aturan alam penciptaan untuk mendapatkan norma-norma
pernikahan secara tepat. Sudah barang tentu, Ia mengakui modifikasi
Musa terhadap hukum penciptaan, tetapi Ia tidak bersedia untuk
melemahkan norma itu lebih lanjut, dengan cara menyerah kepada
tekanan orang banyak atau pendapat-pendapat budaya orang-orang yang
hidup di zaman-Nya. Kesimpulan yang harus kita tarik ialah bahwa
aturan-aturan penciptaan adalah normatif, kecuali jikalau secara
eksplisit telah dimodifikasi oleh wahyu Alkitab yang lebih belakangan.
4. Dalam hal-hal yang tidak pasti pakailah prinsip kerendahan hati.
Bagaimana kalau setelah kita mempertimbangkan dengan cermat sebuah
mandat Alkitab, kita masih saja belum yakin mengenai hakikinya,
apakah itu prinsip ataukah itu adat? Jikalau kita dihadapkan kepada
pilihan untuk memutuskan yang mana di antara keduanya yang betul,
tetapi kita tidak mendapatkan sarana-sarana yang cukup dapat dipakai
untuk pertimbangan bagi keputusan yang betul, apa yang harus kita
lakukan? Di sini, prinsip Alkitab mengenai kerendahan hati dapat
berfaedah. Persoalannya mudah. Mana yang lebih baik, menganggap apa
yang kemungkinan adalah adat, sebagai prinsip, sehingga bersalah
karena dalam usaha kita untuk mematuhi Allah ternyata tidak sesuai
dengan kehendak-Nya; Ataukah lebih baik menganggap apa yang
kemungkinan adalah prinsip, hanya sebagai adat saja, sehingga kita
bersalah karena menurunkan kadar tuntutan Allah yang transenden (di
luar pengertian dan pengalaman manusia biasa) kepada tingkat
kebiasaan manusiawi saja? Saya harap jawabannya jelas.
Jikalau prinsip kerendahan hati dipisahkan dari garis-garis pedoman
lain yang telah disebutkan, sangat mudah disalahartikan sebagai dasar
untuk legalisme. Kita tidak berhak mengatur hati nurani orang-orang
Kristen padahal Allah sendiri tidak mengaturnya. Prinsip ini tidak
dapat juga diterapkan, kalau Alkitab sendiri diam mengenai suatu hal
yang sedang ditafsir. Prinsip ini dapat diterapkan di tempat yang
jelas ada mandat-mandat Alkitab, tetapi hakikinya saja yang tidak
pasti (apakah yang ditafsir itu memang adat, ataukah prinsip?),
setelah kita bekerja keras untuk mengatasi kesulitan menafsir, dengan
metode eksegesis secara tuntas.
Kerja keras seperti ini tidak dapat digantikan hanya dengan
berhati-hati secara biasa saja (seperti umumnya dilakukan orang yang
tidak memakai metode eksegesis). Sikap pokoknya hati-hati menafsir
meskipun tanpa eksegesis, berbahaya. Bahayanya ialah mengaburkan
antara yang adat dan yang prinsip. Eksegesis harus dilakukan sejak
dari awal penyelidikan Alkitab, bukan kalau sudah jalan lain tidak
berhasil. Sikap ini dapat merusak kebenaran penafsiran.
Problem persyaratan budaya benar-benar problem. Rintangan-rintangan
waktu, tempat, dan bahasa sering menyulitkan komunikasi. Namun,
rintangan-rintangan budaya tidak begitu keras sehingga menyebabkan
kita bersikap skeptis atau putus asa memahami firman Allah.
Untungnya, Alkitab benar-benar menunjukkan kemampuan khusus untuk
berbicara kepada kebutuhan-kebutuhan manusia yang terdalam dan untuk
mengomunikasikan Injil dengan efektif kepada segala bangsa dari
segala waktu, tempat dan adat. Halangan budaya tidak dapat
mengosongkan kuasa firman Allah.
Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Mengenal Alkitab
Judul bab: Budaya dan Alkitab
Penulis: R. C. Sproul
Penerbit: Departemen Literatur SAAT, Malang
Halaman: 121 -- 127
Kontak: reformed(at)sabda.org
Redaksi: Teddy Wirawan, Yulia Oeniyati, dan Ryan
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
______________________________e-Reformed______________________________
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
Kontak Redaksi: < reformed(a t)sabda.org >
Untuk mendaftar: < subscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Arsip e-Reformed: < http://www.sabda.org/publikasi/e-reformed >
SOTeRI: < http://soteri.sabda.org/ >
Situs YLSA: < http://www.ylsa.org/ >
Situs SABDA Katalog: < http://katalog.sabda.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
(e-RH) November 21 -- DAMAI DI TENGAH BADAI
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 21 November 2013
Bacaan : Matius 8:23-27
Setahun: Roma 8-10
Nats: Ia berkata kepada mereka, "Mengapa kamu takut, hai kamu yang
kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus membentak angin dan danau
itu, sehingga danau itu menjadi teduh sekali. (Matius 8:26)
Judul:
DAMAI DI TENGAH BADAI
Banyak penduduk negeri ini yang bertekun sebagai nelayan. Namun,
tidak sedikit pula yang tidak hidup di laut dan belum pernah
mengalami gelombang laut yang ganas. Sebaliknya, ada sebagian orang
yang kehilangan anggota keluarga karena keganasan taufan di laut.
Nah, petikan kisah Yesus ini tentu menyiratkan makna yang berbeda
bagi kita masing-masing. Namun, di balik kejadian itu, ada suatu
kebenaran abadi yang dapat menjadi penghiburan bagi kita semua.
Menurut teolog William Barclay, peristiwa itu menunjukkan bahwa "di
mana ada Yesus, maka gelora dan angin ribut kehidupan pasti tenang
dan teduh."
Kala bertiup angin kesedihan yang gelap menggetarkan, kehadiran
Yesus pasti membawa penghiburan dan ketenangan. Kala angin ribut
kemarahan yang meluap-luap datang menggelora di hati kita, kehadiran
Yesus pasti membawa kedamaian dan ketenteraman. Kala angin ribut
keragu-raguan bertiup seolah ingin mencabut iman kita dari akarnya,
kehadiran Yesus membawa keteguhan hati.
Murid-murid yang mengalami mukjizat ini terpesona karenanya. Mereka
berkata, "Siapa sebenarnya orang ini, sehingga Ia memberi perintah
kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?" (ay. 25). Dia
adalah Tuhan Sang Pencipta alam semesta. Dia berkuasa mengatur dan
mengendalikan alam. Dia juga berkuasa menjaga kehidupan kita,
anak-anak-Nya yang bersandar kepada-Nya. Terlebih ketika takut dan
berseru kepada-Nya, "Tuhan, tolonglah, kita binasa" (ay. 24).
Seperti para murid, kita pun akan terpesona oleh-Nya. --Susanto
KALA BADAI HIDUP MENERJANG,
AMANLAH JIWAKU BERLINDUNG PADA-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+8:23-27
Matius 8:23-27
23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun
mengikuti-Nya.
24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga
perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya:
"Tuhan, tolonglah, kita binasa."
26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang
percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu,
maka danau itu menjadi teduh sekali.
27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini,
sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Roma+8-10
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+8-10
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 21 November 2013
Bacaan : Matius 8:23-27
Setahun: Roma 8-10
Nats: Ia berkata kepada mereka, "Mengapa kamu takut, hai kamu yang
kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus membentak angin dan danau
itu, sehingga danau itu menjadi teduh sekali. (Matius 8:26)
Judul:
DAMAI DI TENGAH BADAI
Banyak penduduk negeri ini yang bertekun sebagai nelayan. Namun,
tidak sedikit pula yang tidak hidup di laut dan belum pernah
mengalami gelombang laut yang ganas. Sebaliknya, ada sebagian orang
yang kehilangan anggota keluarga karena keganasan taufan di laut.
Nah, petikan kisah Yesus ini tentu menyiratkan makna yang berbeda
bagi kita masing-masing. Namun, di balik kejadian itu, ada suatu
kebenaran abadi yang dapat menjadi penghiburan bagi kita semua.
Menurut teolog William Barclay, peristiwa itu menunjukkan bahwa "di
mana ada Yesus, maka gelora dan angin ribut kehidupan pasti tenang
dan teduh."
Kala bertiup angin kesedihan yang gelap menggetarkan, kehadiran
Yesus pasti membawa penghiburan dan ketenangan. Kala angin ribut
kemarahan yang meluap-luap datang menggelora di hati kita, kehadiran
Yesus pasti membawa kedamaian dan ketenteraman. Kala angin ribut
keragu-raguan bertiup seolah ingin mencabut iman kita dari akarnya,
kehadiran Yesus membawa keteguhan hati.
Murid-murid yang mengalami mukjizat ini terpesona karenanya. Mereka
berkata, "Siapa sebenarnya orang ini, sehingga Ia memberi perintah
kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?" (ay. 25). Dia
adalah Tuhan Sang Pencipta alam semesta. Dia berkuasa mengatur dan
mengendalikan alam. Dia juga berkuasa menjaga kehidupan kita,
anak-anak-Nya yang bersandar kepada-Nya. Terlebih ketika takut dan
berseru kepada-Nya, "Tuhan, tolonglah, kita binasa" (ay. 24).
Seperti para murid, kita pun akan terpesona oleh-Nya. --Susanto
KALA BADAI HIDUP MENERJANG,
AMANLAH JIWAKU BERLINDUNG PADA-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/11/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+8:23-27
Matius 8:23-27
23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun
mengikuti-Nya.
24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga
perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya:
"Tuhan, tolonglah, kita binasa."
26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang
percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu,
maka danau itu menjadi teduh sekali.
27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini,
sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Roma+8-10
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+8-10
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Mengenal Tokoh Alkitab: Paulus (III) -- Edisi 662/November 2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-BinaAnak -- Mengenal Tokoh Alkitab: Paulus (III)
662/November/III/2013
Shalom,
Dalam edisi ini, redaksi memilihkan bahan yang cukup menarik untuk kreasi memperkenalkan tokoh Paulus dan pengajarannya tentang Kristus dalam surat-suratnya maupun pengalamannya. Guru bebas berkreasi untuk mengembangkan ide yang sudah dipaparkan dalam tip di bawah ini. Namun, jangan lupa untuk memuarakan kreasi dan pengenalan terhadap Rasul Paulus kepada Kristus, yang sudah memanggil sang rasul untuk menjadi hamba-Nya yang setia. Selamat berkreasi dan mengajarkan Kristus kepada anak-anak. Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>
Karena bagiku, hidup adalah untuk Kristus dan mati adalah keuntunganku. (Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi -- Filipi 1:21) < http://alkitab.mobi/?filipi+1:21 >
TIP: KREASI UNTUK MENGAJAR ANAK TENTANG RASUL PAULUS
Disusun oleh: Larry Crane
SAHABAT PENA (Beth Mathews)
Kami ingin anak-anak kami mengerti tentang pentingnya surat-surat yang ditulis Paulus untuk memberi semangat, menunjukkan kasih, dan memberi perintah kepada gereja mula-mula. Untuk melakukan ini, kami menempatkan anak-anak kami dalam beberapa kelompok yang diberi nama sesuai dengan masing-masing kota tempat lahirnya gereja mula-mula: Roma, Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, dan Tesalonika. Kami memberi masing-masing kelompok itu sebuah kotak surat sungguhan yang kami beli dari sebuah toko perkakas, dan setiap kelompok itu akan menghias kotak-kotak surat mereka masing-masing. Kemudian, kami menetapkan sahabat pena yang berasal dari kelompok-kelompok lain untuk setiap anak. Dan, setiap minggu dalam waktu tiga bulan itu, mereka akan mengirim surat yang berisi dorongan kepada sahabat pena mereka masing-masing. Kami juga memiliki para relawan dewasa yang akan memasukkan surat-surat itu ke dalam kotak-kotak surat anak-anak ini.
Anak-anak merasa senang ketika datang setiap minggu untuk memeriksa kotak surat mereka. Pada akhir pembelajaran ini, setiap anak memperkenalkan diri mereka masing-masing kepada sahabat pena dan teman baru mereka.
PENGAJARAN PAULUS (Sheila Halasz)
Paulus adalah seorang rasul yang tidak hanya piawai dalam menulis setiap suratnya, tetapi setiap kata yang ditulisnya dalam surat itu adalah kata-kata yang diilhamkan oleh Allah sendiri. Kita dapat menolong anak-anak untuk memahami pengajaran Paulus dengan aktivitas-aktivitas berikut ini:
1. Paulus Sang Penulis
Untuk aktivitas ini, Anda membutuhkan selembar kertas, alat tulis (pensil atau bolpoin), dan selotip atau paku payung.
Jelaskan kepada anak-anak, "Rasul Paulus adalah seorang penulis. Ia menulis tiga belas buku dalam Alkitab dengan pertolongan Allah, dan ia menulis lebih banyak kitab daripada penulis-penulis lainnya dalam Alkitab."
Kemudian, edarkan kertas yang Anda bawa beserta alat tulisnya. Katakan kepada anak-anak untuk menuliskan tiga belas hal yang mereka ketahui tentang Allah. Jika Anda mengajar anak-anak yang lebih muda, mereka boleh mengerjakan daftar itu bersama-sama dalam kelompok.
Setelah selesai, tanyakan ini kepada mereka, "Apakah sulit menuliskan tiga belas hal yang kalian ketahui tentang Allah? Berapa banyak dari kalian yang meminta tolong kepada Allah ketika mengerjakannya? Menurut kalian, apakah Paulus ingin menuliskan firman Allah? Apa alasannya? Menurut kalian, apakah Paulus kesulitan menulis ketiga belas kitab itu? Jelaskan! Paulus mendapat pertolongan khusus dari Allah, dan ia menulis kitab itu persis seperti yang Allah inginkan."
Bacalah dengan keras Surat 2 Timotius 3:16-17. Setelah itu, tanyalah kepada murid-murid Anda, "Apa yang dapat kita lakukan untuk memastikan agar orang lain membaca tulisan kita?" (Jika tidak seorang pun dari murid-murid Anda yang memberi usulan, beri tahu murid Anda untuk memasang daftar yang sudah mereka tulis itu di tempat-tempat di sekitar gedung gereja supaya orang lain dapat membacanya). "Allah akan merasa senang ketika ada orang lain yang membaca tulisan tentang Dia. Sekarang, silakan pilih di mana kalian akan memasang tulisan kalian itu" (pastikan mereka menempelkan tulisan itu di tempat yang diizinkan oleh pihak gereja). "Mengapa orang-orang harus membaca tulisan Paulus? Apa yang dapat kita lakukan untuk mendorong orang lain agar mau membaca firman Allah?"
2. Rahasia tentang Kristus
Untuk aktivitas ini, Anda membutuhkan krayon berwarna putih, cat air, kertas putih, dan Alkitab anak.
Bacalah dengan keras Surat Efesus 3:3-5 dari Alkitab anak. Kemudian, katakan, "Allah memberi tahu rencana rahasia-Nya kepada Paulus. Rahasia ini adalah sesuatu yang tidak diketahui oleh orang-orang yang hidup di zaman yang lain. Kita juga memiliki rahasia. Karena itu, kita akan menuliskan sebuah pesan rahasia."
"Pikirkan sesuatu yang baik tentang diri kalian. Kemudian, bagikan dengan seorang temanmu yang mungkin tidak tahu bahwa kalian memiliki sifat itu. Mungkin kalian ada yang suka makan sayur, atau pandai bermain basket, atau mungkin kalian cukup pintar dalam mata pelajaran tertentu. Tulis atau gambarlah sifat rahasia itu di atas kertas berwarna putih menggunakan krayon berwarna putih juga. Jika sudah selesai, tukarlah kertas itu dengan milik temanmu dan ajaklah dia untuk menebak rahasia yang kalian tulis di kertas itu."
Setelah setiap orang selesai menebak, tanyakan kepada murid-murid Anda, "Apakah menurut kalian, Allah mengetahui rahasia kalian? Sekarang, bayangkanlah bahwa kalian adalah Rasul Paulus. Bagaimana perasaan kalian ketika Allah berkenan membagi rahasia-Nya kepada kalian?"
Bacalah Efesus 3:6-7 dengan keras. Katakan kepada murid-murid Anda, "Paulus mengetahui bahwa rahasia Allah adalah bahwa orang-orang Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi dapat menjadi satu. Mereka dapat menjadi bagian dalam rencana Allah bagi umat-Nya. Rahasia yang lebih besar lagi adalah bahwa semua orang dapat menjadi bagian dari Keluarga Allah jika mereka percaya dan menerima Yesus sebagai Juru Selamat mereka."
Setelah itu, ajak murid-murid Anda mewarnai kertas yang diberikan oleh teman-teman mereka dengan cat air untuk mengetahui rahasia yang terdapat dalam kertas itu. Berilah waktu agar semua anak dapat menceritakan rahasia yang mereka temukan.
Setelah semuanya selesai, tanyakan kepada mereka, "Bagaimana perasaanmu ketika kamu mengetahui rahasia yang diberitahukan temanmu? Menurutmu, apa yang Paulus pikirkan ketika menemukan Allah memberi tahu dia rahasia terbesar itu? Bagaimana Paulus membagikan rahasia Allah kepada orang lain? Kepada siapa kalian dapat membagikan rahasia Allah minggu ini?"
3. Susu untuk Bayi
Untuk aktivitas ini, Anda perlu menyiapkan setengah buah pisang untuk masing-masing anak, sendok, mangkuk, dan serbet.
Bentuklah kelompok yang terdiri atas dua orang anak. Beri masing-masing kelompok itu dua buah mangkuk, dua sendok, dan dua serbet. Setelah itu, suruhlah murid-murid Anda melembekkan pisang yang mereka miliki di dalam mangkuk masing-masing untuk membuat "makanan bayi". Sambil melakukan ini, tanyakan kepada mereka, "Mengapa bayi harus makan makanan bayi?"
Beri mereka petunjuk untuk aktivitas ini, "Kalian akan bergantian dengan pasangan kalian untuk saling menyuapi makanan bayi yang sudah kalian buat. Kita akan berlomba untuk melihat siapa yang makan paling cepat sekaligus paling rapi. Siap? Mulai!"
Setelah aktivitas ini, tanyakan kepada murid-murid Anda, "Bagaimana rasanya menyuapi temanmu dengan makanan bayi? Bagaimana rasanya menjadi bayi? Bagaimana perasaan kalian jika kalian terus-menerus diperlakukan sebagai bayi di gereja ini? Jelaskan!"
Bacalah firman Tuhan dari 1 Korintus 3:1-2 keras-keras. Setelah itu, tanyalah murid-murid Anda, "Makanan jenis apa yang Rasul Paulus berikan kepada jemaat di tempat itu? Kira-kira, apa artinya?"
Lanjutkan pembacaan Anda ke ayat 3-4 dari pasal yang sama dengan keras. Tanya murid-murid Anda kembali, "Apa yang dilakukan oleh jemaat di Korintus sehingga mereka dianggap seperti bayi? Apa yang orang-orang itu lakukan ketika mereka merasa iri satu sama lain?"
Lanjutkan kembali pembacaan Anda ke ayat 5-9, kemudian tanyakan kepada murid-murid Anda, "Menurut ayat-ayat ini, apakah jalan keluar bagi orang-orang yang bertingkah laku seperti bayi? Pernahkah kamu melihat orang dewasa yang bertingkah laku seperti ini? Menurut ayat-ayat ini, apa yang dapat membuat kita bersatu?
4. Ucapkanlah!
Anda membutuhkan beberapa buah permen, beberapa potong jeruk, air minum, dan biskuit untuk masing-masing anak.
Bacalah dengan keras surat Filipi 2:9-11. Suruhlah masing-masing anak untuk memakan permen mereka sambil berkata, "Yesus Kristus adalah Tuhan." Lakukan juga hal yang sama sambil menyuruh mereka mengisap potongan jeruk, memakan biskuit, dan sambil meminum air.
Jelaskan kepada mereka bahwa "Ada saat-saat kita akan mengalami kesulitan untuk menyatakan kepada orang lain bahwa Yesus adalah Tuhan. Apa yang dapat kita lakukan ketika kita tidak ingin mengatakan kepada orang lain tentang Tuhan Yesus? Bagaimana Allah dapat menolong kita?"
5. Makanan untuk Pikiran
Gunakan makanan-makanan ringan yang ada dalam aktivitas-aktivitas berikut ini untuk menjelaskan lebih jauh lagi tentang Rasul Paulus.
a. Paulus Sang Pembuat Tenda
Selain melayani Tuhan dengan memberitakan Firman, pekerjaan Paulus adalah membuat tenda. Untuk menolong anak-anak mengingat hal itu, ajaklah mereka membuat tenda mereka sendiri. Ide aktivitas ini datang dari Tina Smith di Candler, North Carolina.
Setiap anak akan mendapat piring kertas, dua buah biskuit, dan dua biskuit berbentuk batang/stick untuk membuat tenda mereka. Untuk aktivitas ini, setiap anak akan bekerja di piring kertas mereka masing-masing. Ajak mereka untuk mengoleskan selai kacang pada salah satu tepi dari biskuit yang tadi sudah diberikan, lalu sandarkan biskuit yang lainnya sehingga membentuk tenda. Gunakan biskuit batang sebagai tiang untuk menopang tenda tersebut.
b. Sel Penjara
Untuk menolong anak-anak mengingat kisah tentang penyelamatan Allah terhadap Paulus dan Silas dari penjara, ajaklah anak-anak Anda membuat sel penjara. Berikan setiap anak satu biskuit dan beberapa mi spaghetti yang masing-masing panjangnya 7 cm.
Pertama, oleskan krim/selai di atas biskuit, kemudian letakkan potongan mie spaghetti di atas biskuit tersebut sebagai terali penjara.
c. Ayo Berlayar!
Pelayanan misi yang dikerjakan Paulus menuntut dia untuk sering bepergian dengan menumpang kapal. Untuk membantu anak-anak mengingat hal itu, ajaklah mereka untuk membuat kapal mini. Anda akan membutuhkan kulit pie, puding atau fla untuk diisikan ke dalam kulit kue pie, permen berbentuk lembaran yang bisa dibentuk-bentuk/dipotong sendiri (jika tidak ada bisa diganti dengan kertas karton berwarna), dan tusukan kue. Pertama-tama, suruhlah anak-anak mengisi kulit pie yang mereka miliki dengan puding atau fla. Setelah itu, ajak mereka untuk membuka lembaran permen/karton dan memotongnya secara diagonal menjadi empat bagian (masing-masing berbentuk segitiga). Kemudian, ajar mereka menusukkan tusuk kue itu menembus permennya, atau tusuk kue ditempelkan di karton sehingga membentuk sebuah layar kapal. Tancapkan bagian bawah penusuk kue di puding dalam pie tersebut.
d. Ular Berbisa!
Dalam catatan Kisah Para Rasul, dikisahkan bahwa Paulus pernah digigit oleh seekor ular berbisa ketika sedang menyiapkan kayu api. Pada saat itu, Paulus mengibaskan tangannya dan tidak mengalami bahaya apa pun. Sementara Anda mengajarkan tentang perlindungan Tuhan terhadap Paulus, ajaklah murid-murid Anda membuat makanan ringan yang diajarkan oleh Roseanne Sather, seorang art director di majalah Children's Ministry.
Untuk membuatnya, ajak murid Anda untuk memotong sebuah kue donat dan menyusunnya menyerupai bentuk ular (berbentuk "S"). Gunakan selai atau krim kue untuk merekatkan keduanya. Bantulah murid Anda memotong salah satu ujung kue itu untuk menjadi bagian dari kepala ular dan tempelkan permen jelly berwarna merah untuk mata ular tersebut. Untuk membuat lidah ular, potonglah permen sedemikian rupa dan letakkan di depan bagian kepala "ular" itu. (t/Yudo)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Children's Ministry
Alamat URL: http://childrensministry.com/articles/the-apostle-paul?p=2
Judul asli artikel: Teacher Tips/6 - 9 Years: The Apostle Paul
Tanggal akses: 8 November 2013
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-BinaAnak -- Mengenal Tokoh Alkitab: Paulus (III)
662/November/III/2013
Shalom,
Dalam edisi ini, redaksi memilihkan bahan yang cukup menarik untuk kreasi memperkenalkan tokoh Paulus dan pengajarannya tentang Kristus dalam surat-suratnya maupun pengalamannya. Guru bebas berkreasi untuk mengembangkan ide yang sudah dipaparkan dalam tip di bawah ini. Namun, jangan lupa untuk memuarakan kreasi dan pengenalan terhadap Rasul Paulus kepada Kristus, yang sudah memanggil sang rasul untuk menjadi hamba-Nya yang setia. Selamat berkreasi dan mengajarkan Kristus kepada anak-anak. Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>
Karena bagiku, hidup adalah untuk Kristus dan mati adalah keuntunganku. (Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi -- Filipi 1:21) < http://alkitab.mobi/?filipi+1:21 >
TIP: KREASI UNTUK MENGAJAR ANAK TENTANG RASUL PAULUS
Disusun oleh: Larry Crane
SAHABAT PENA (Beth Mathews)
Kami ingin anak-anak kami mengerti tentang pentingnya surat-surat yang ditulis Paulus untuk memberi semangat, menunjukkan kasih, dan memberi perintah kepada gereja mula-mula. Untuk melakukan ini, kami menempatkan anak-anak kami dalam beberapa kelompok yang diberi nama sesuai dengan masing-masing kota tempat lahirnya gereja mula-mula: Roma, Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, dan Tesalonika. Kami memberi masing-masing kelompok itu sebuah kotak surat sungguhan yang kami beli dari sebuah toko perkakas, dan setiap kelompok itu akan menghias kotak-kotak surat mereka masing-masing. Kemudian, kami menetapkan sahabat pena yang berasal dari kelompok-kelompok lain untuk setiap anak. Dan, setiap minggu dalam waktu tiga bulan itu, mereka akan mengirim surat yang berisi dorongan kepada sahabat pena mereka masing-masing. Kami juga memiliki para relawan dewasa yang akan memasukkan surat-surat itu ke dalam kotak-kotak surat anak-anak ini.
Anak-anak merasa senang ketika datang setiap minggu untuk memeriksa kotak surat mereka. Pada akhir pembelajaran ini, setiap anak memperkenalkan diri mereka masing-masing kepada sahabat pena dan teman baru mereka.
PENGAJARAN PAULUS (Sheila Halasz)
Paulus adalah seorang rasul yang tidak hanya piawai dalam menulis setiap suratnya, tetapi setiap kata yang ditulisnya dalam surat itu adalah kata-kata yang diilhamkan oleh Allah sendiri. Kita dapat menolong anak-anak untuk memahami pengajaran Paulus dengan aktivitas-aktivitas berikut ini:
1. Paulus Sang Penulis
Untuk aktivitas ini, Anda membutuhkan selembar kertas, alat tulis (pensil atau bolpoin), dan selotip atau paku payung.
Jelaskan kepada anak-anak, "Rasul Paulus adalah seorang penulis. Ia menulis tiga belas buku dalam Alkitab dengan pertolongan Allah, dan ia menulis lebih banyak kitab daripada penulis-penulis lainnya dalam Alkitab."
Kemudian, edarkan kertas yang Anda bawa beserta alat tulisnya. Katakan kepada anak-anak untuk menuliskan tiga belas hal yang mereka ketahui tentang Allah. Jika Anda mengajar anak-anak yang lebih muda, mereka boleh mengerjakan daftar itu bersama-sama dalam kelompok.
Setelah selesai, tanyakan ini kepada mereka, "Apakah sulit menuliskan tiga belas hal yang kalian ketahui tentang Allah? Berapa banyak dari kalian yang meminta tolong kepada Allah ketika mengerjakannya? Menurut kalian, apakah Paulus ingin menuliskan firman Allah? Apa alasannya? Menurut kalian, apakah Paulus kesulitan menulis ketiga belas kitab itu? Jelaskan! Paulus mendapat pertolongan khusus dari Allah, dan ia menulis kitab itu persis seperti yang Allah inginkan."
Bacalah dengan keras Surat 2 Timotius 3:16-17. Setelah itu, tanyalah kepada murid-murid Anda, "Apa yang dapat kita lakukan untuk memastikan agar orang lain membaca tulisan kita?" (Jika tidak seorang pun dari murid-murid Anda yang memberi usulan, beri tahu murid Anda untuk memasang daftar yang sudah mereka tulis itu di tempat-tempat di sekitar gedung gereja supaya orang lain dapat membacanya). "Allah akan merasa senang ketika ada orang lain yang membaca tulisan tentang Dia. Sekarang, silakan pilih di mana kalian akan memasang tulisan kalian itu" (pastikan mereka menempelkan tulisan itu di tempat yang diizinkan oleh pihak gereja). "Mengapa orang-orang harus membaca tulisan Paulus? Apa yang dapat kita lakukan untuk mendorong orang lain agar mau membaca firman Allah?"
2. Rahasia tentang Kristus
Untuk aktivitas ini, Anda membutuhkan krayon berwarna putih, cat air, kertas putih, dan Alkitab anak.
Bacalah dengan keras Surat Efesus 3:3-5 dari Alkitab anak. Kemudian, katakan, "Allah memberi tahu rencana rahasia-Nya kepada Paulus. Rahasia ini adalah sesuatu yang tidak diketahui oleh orang-orang yang hidup di zaman yang lain. Kita juga memiliki rahasia. Karena itu, kita akan menuliskan sebuah pesan rahasia."
"Pikirkan sesuatu yang baik tentang diri kalian. Kemudian, bagikan dengan seorang temanmu yang mungkin tidak tahu bahwa kalian memiliki sifat itu. Mungkin kalian ada yang suka makan sayur, atau pandai bermain basket, atau mungkin kalian cukup pintar dalam mata pelajaran tertentu. Tulis atau gambarlah sifat rahasia itu di atas kertas berwarna putih menggunakan krayon berwarna putih juga. Jika sudah selesai, tukarlah kertas itu dengan milik temanmu dan ajaklah dia untuk menebak rahasia yang kalian tulis di kertas itu."
Setelah setiap orang selesai menebak, tanyakan kepada murid-murid Anda, "Apakah menurut kalian, Allah mengetahui rahasia kalian? Sekarang, bayangkanlah bahwa kalian adalah Rasul Paulus. Bagaimana perasaan kalian ketika Allah berkenan membagi rahasia-Nya kepada kalian?"
Bacalah Efesus 3:6-7 dengan keras. Katakan kepada murid-murid Anda, "Paulus mengetahui bahwa rahasia Allah adalah bahwa orang-orang Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi dapat menjadi satu. Mereka dapat menjadi bagian dalam rencana Allah bagi umat-Nya. Rahasia yang lebih besar lagi adalah bahwa semua orang dapat menjadi bagian dari Keluarga Allah jika mereka percaya dan menerima Yesus sebagai Juru Selamat mereka."
Setelah itu, ajak murid-murid Anda mewarnai kertas yang diberikan oleh teman-teman mereka dengan cat air untuk mengetahui rahasia yang terdapat dalam kertas itu. Berilah waktu agar semua anak dapat menceritakan rahasia yang mereka temukan.
Setelah semuanya selesai, tanyakan kepada mereka, "Bagaimana perasaanmu ketika kamu mengetahui rahasia yang diberitahukan temanmu? Menurutmu, apa yang Paulus pikirkan ketika menemukan Allah memberi tahu dia rahasia terbesar itu? Bagaimana Paulus membagikan rahasia Allah kepada orang lain? Kepada siapa kalian dapat membagikan rahasia Allah minggu ini?"
3. Susu untuk Bayi
Untuk aktivitas ini, Anda perlu menyiapkan setengah buah pisang untuk masing-masing anak, sendok, mangkuk, dan serbet.
Bentuklah kelompok yang terdiri atas dua orang anak. Beri masing-masing kelompok itu dua buah mangkuk, dua sendok, dan dua serbet. Setelah itu, suruhlah murid-murid Anda melembekkan pisang yang mereka miliki di dalam mangkuk masing-masing untuk membuat "makanan bayi". Sambil melakukan ini, tanyakan kepada mereka, "Mengapa bayi harus makan makanan bayi?"
Beri mereka petunjuk untuk aktivitas ini, "Kalian akan bergantian dengan pasangan kalian untuk saling menyuapi makanan bayi yang sudah kalian buat. Kita akan berlomba untuk melihat siapa yang makan paling cepat sekaligus paling rapi. Siap? Mulai!"
Setelah aktivitas ini, tanyakan kepada murid-murid Anda, "Bagaimana rasanya menyuapi temanmu dengan makanan bayi? Bagaimana rasanya menjadi bayi? Bagaimana perasaan kalian jika kalian terus-menerus diperlakukan sebagai bayi di gereja ini? Jelaskan!"
Bacalah firman Tuhan dari 1 Korintus 3:1-2 keras-keras. Setelah itu, tanyalah murid-murid Anda, "Makanan jenis apa yang Rasul Paulus berikan kepada jemaat di tempat itu? Kira-kira, apa artinya?"
Lanjutkan pembacaan Anda ke ayat 3-4 dari pasal yang sama dengan keras. Tanya murid-murid Anda kembali, "Apa yang dilakukan oleh jemaat di Korintus sehingga mereka dianggap seperti bayi? Apa yang orang-orang itu lakukan ketika mereka merasa iri satu sama lain?"
Lanjutkan kembali pembacaan Anda ke ayat 5-9, kemudian tanyakan kepada murid-murid Anda, "Menurut ayat-ayat ini, apakah jalan keluar bagi orang-orang yang bertingkah laku seperti bayi? Pernahkah kamu melihat orang dewasa yang bertingkah laku seperti ini? Menurut ayat-ayat ini, apa yang dapat membuat kita bersatu?
4. Ucapkanlah!
Anda membutuhkan beberapa buah permen, beberapa potong jeruk, air minum, dan biskuit untuk masing-masing anak.
Bacalah dengan keras surat Filipi 2:9-11. Suruhlah masing-masing anak untuk memakan permen mereka sambil berkata, "Yesus Kristus adalah Tuhan." Lakukan juga hal yang sama sambil menyuruh mereka mengisap potongan jeruk, memakan biskuit, dan sambil meminum air.
Jelaskan kepada mereka bahwa "Ada saat-saat kita akan mengalami kesulitan untuk menyatakan kepada orang lain bahwa Yesus adalah Tuhan. Apa yang dapat kita lakukan ketika kita tidak ingin mengatakan kepada orang lain tentang Tuhan Yesus? Bagaimana Allah dapat menolong kita?"
5. Makanan untuk Pikiran
Gunakan makanan-makanan ringan yang ada dalam aktivitas-aktivitas berikut ini untuk menjelaskan lebih jauh lagi tentang Rasul Paulus.
a. Paulus Sang Pembuat Tenda
Selain melayani Tuhan dengan memberitakan Firman, pekerjaan Paulus adalah membuat tenda. Untuk menolong anak-anak mengingat hal itu, ajaklah mereka membuat tenda mereka sendiri. Ide aktivitas ini datang dari Tina Smith di Candler, North Carolina.
Setiap anak akan mendapat piring kertas, dua buah biskuit, dan dua biskuit berbentuk batang/stick untuk membuat tenda mereka. Untuk aktivitas ini, setiap anak akan bekerja di piring kertas mereka masing-masing. Ajak mereka untuk mengoleskan selai kacang pada salah satu tepi dari biskuit yang tadi sudah diberikan, lalu sandarkan biskuit yang lainnya sehingga membentuk tenda. Gunakan biskuit batang sebagai tiang untuk menopang tenda tersebut.
b. Sel Penjara
Untuk menolong anak-anak mengingat kisah tentang penyelamatan Allah terhadap Paulus dan Silas dari penjara, ajaklah anak-anak Anda membuat sel penjara. Berikan setiap anak satu biskuit dan beberapa mi spaghetti yang masing-masing panjangnya 7 cm.
Pertama, oleskan krim/selai di atas biskuit, kemudian letakkan potongan mie spaghetti di atas biskuit tersebut sebagai terali penjara.
c. Ayo Berlayar!
Pelayanan misi yang dikerjakan Paulus menuntut dia untuk sering bepergian dengan menumpang kapal. Untuk membantu anak-anak mengingat hal itu, ajaklah mereka untuk membuat kapal mini. Anda akan membutuhkan kulit pie, puding atau fla untuk diisikan ke dalam kulit kue pie, permen berbentuk lembaran yang bisa dibentuk-bentuk/dipotong sendiri (jika tidak ada bisa diganti dengan kertas karton berwarna), dan tusukan kue. Pertama-tama, suruhlah anak-anak mengisi kulit pie yang mereka miliki dengan puding atau fla. Setelah itu, ajak mereka untuk membuka lembaran permen/karton dan memotongnya secara diagonal menjadi empat bagian (masing-masing berbentuk segitiga). Kemudian, ajar mereka menusukkan tusuk kue itu menembus permennya, atau tusuk kue ditempelkan di karton sehingga membentuk sebuah layar kapal. Tancapkan bagian bawah penusuk kue di puding dalam pie tersebut.
d. Ular Berbisa!
Dalam catatan Kisah Para Rasul, dikisahkan bahwa Paulus pernah digigit oleh seekor ular berbisa ketika sedang menyiapkan kayu api. Pada saat itu, Paulus mengibaskan tangannya dan tidak mengalami bahaya apa pun. Sementara Anda mengajarkan tentang perlindungan Tuhan terhadap Paulus, ajaklah murid-murid Anda membuat makanan ringan yang diajarkan oleh Roseanne Sather, seorang art director di majalah Children's Ministry.
Untuk membuatnya, ajak murid Anda untuk memotong sebuah kue donat dan menyusunnya menyerupai bentuk ular (berbentuk "S"). Gunakan selai atau krim kue untuk merekatkan keduanya. Bantulah murid Anda memotong salah satu ujung kue itu untuk menjadi bagian dari kepala ular dan tempelkan permen jelly berwarna merah untuk mata ular tersebut. Untuk membuat lidah ular, potonglah permen sedemikian rupa dan letakkan di depan bagian kepala "ular" itu. (t/Yudo)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Children's Ministry
Alamat URL: http://childrensministry.com/articles/the-apostle-paul?p=2
Judul asli artikel: Teacher Tips/6 - 9 Years: The Apostle Paul
Tanggal akses: 8 November 2013
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Subscribe to:
Posts (Atom)