Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Saturday, February 15, 2014

Kalender Doa SABDA: 17 -- 23 Februari 2014

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

KADOS -- Edisi 189 (17 -- 23 Februari 2014)

Salam damai Yesus Kristus,

Kedisiplinan dalam berdoa menjadi langkah awal yang paling tepat untuk menjalani hari-hari kita. Berdoa menjadikan relasi kita dengan Tuhan semakin dekat. Jika hidup kita dekat dengan Tuhan, siapa yang sanggup melawan kita. Tuhanlah yang memberi hidup, dan sudah seharusnya kita hidup untuk Dia. Inilah yang harus kita sadari bahwa berdoa itu adalah napas hidup kita. Jika kita tidak berdoa, kita tidak "hidup" karena kita jauh dari Tuhan. Mari kita berdoa.

Pemimpin Redaksi KADOS,
Santi T.
< santi(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >


17 Februari 2014 -- Layanan Doa Online

Perkembangan pelayanan di Indonesia kini bisa dilihat dalam berbagai sisi. Beberapa pelayanan memang dilakukan secara nyata, tetapi ada pula pelayanan yang dilakukan melalui media internet, online. Salah satunya adalah pelayanan doa. Sekarang, ada beberapa situs yang membuka pelayanan semacam ini, tentu saja tanpa memungut bayaran. Para pengunjung situs akan memberikan pokok doa yang ingin didoakan. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar melalui pelayanan doa online ini, banyak orang boleh mengalami pemulihan, menjadi lebih baik, dan mengenal Kristus.

18 Februari 2014 -- Keluarga Kristen yang Mengalami Tekanan Sosial

Banyak keluarga Kristen saat ini masih hidup dalam kesulitan. Kesulitan dalam hal ekonomi, pekerjaan, maupun tekanan sosial. Tidak mudah menjalani kehidupan dengan adanya tekanan sosial. Namun, sebagai orang percaya, sebesar apa pun tekanan yang menimpa kita, Tuhan Yesus pasti mau memedulikan dan menyelamatkan kita. Untuk itu, marilah kita berdoa untuk semua keluarga Kristen yang masih mengalami tekanan sosial, kiranya hati mereka tetap setia di dalam Tuhan dan tetap mengikuti Dia.

19 Februari 2014 -- Para Pekerja Pertambangan

Banyak tantangan yang harus dihadapi para pekerja pertambangan. Selain medan kerja yang rawan, cuaca yang dirasakan saat berada di lapangan juga terbilang ekstrem. Para pekerja pertambangan ini harus mempunyai kondisi tubuh yang prima agar bisa bekerja secara maksimal. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar para pekerja pertambangan bisa melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Kiranya mereka dapat bekerja dengan hati yang bersukacita sehingga hasil pekerjaan mereka dapat menjadi berkat bagi orang banyak.

20 Februari 2014 -- Video Khotbah Kristen

Kemajuan teknologi saat ini sangat memungkinkan banyak orang bisa mendapatkan firman Tuhan. Salah satunya melalui video khotbah yang diunggah di internet. Ada banyak sekali khotbah dari seorang hamba Tuhan yang bisa didengarkan melalui internet, baik dalam format audio maupun audio video. Kemajuan teknologi ini seharusnya diimbangi dengan kemajuan pemberitaan Kabar Baik kepada masyarakat, terutama mereka yang belum mengenal Kristus. Marilah berdoa kepada Tuhan Yesus agar media internet bisa digunakan semaksimal mungkin untuk menunjang pemberitaan Kabar Baik di Indonesia. Berdoalah pula agar setiap orang yang mendengarkan video khotbah dapat terus mengalami pertumbuhan iman di dalam Kristus.

21 Februari 2014 -- Orang Tua yang Ditinggalkan Anak-Anaknya

Usia orang tua yang semakin lanjut sering kali diiringi dengan kepergian anak-anaknya, terutama mereka yang telah menikah. Tak jarang pula, ada orang tua yang merasa kesepian, bahkan takut menghadapi masa tuanya karena secara fisik mereka sudah semakin lemah. Keadaan semacam ini tentunya menjadi keprihatinan tersendiri dalam kehidupan keluarga. Orang tua yang seharusnya mendapatkan perhatian penuh dari anak-anaknya, justru harus hidup sendirian. Marilah kita berdoa untuk setiap orang tua yang ditinggalkan anak-anaknya agar mereka tetap kuat, bersukacita, dan terus berpengharapan di dalam Tuhan, yang terus menemani mereka.

22 Februari 2014 -- Petugas PLN

Keberadaan petugas PLN sangat membantu masyarakat Indonesia. Saat mengalami masalah listrik, PLN selalu menolong dengan memperbaiki setiap kerusakan. Saat ini, PLN sudah menyediakan stan-stan khusus di beberapa lokasi tertentu untuk mempermudah masyarakat dalam membayar tagihan listrik. Fasilitas ini sangat menolong masyarakat dan memperlancar birokrasi pembayaran listrik di beberapa lokasi tertentu. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar para petugas PLN dapat melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Berdoalah pula agar PLN dapat terus meningkatkan pelayanannya sehingga infrastruktur listrik dapat berkembang dan dapat menjangkau daerah-daerah terpencil.

23 Februari 2014 -- Anak-Anak yang Putus Sekolah

Kesulitan ekonomi dan rendahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan menyebabkan beberapa anak putus sekolah. Mereka tidak bisa lagi melanjutkan sekolah karena keadaan ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membiayai mereka. Selain itu, rendahnya kesadaran orang tua terhadap pentingnya pendidikan sering kali menjadi alasan kuat untuk tidak menyekolahkan anak mereka. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar orang tua bisa menyadari pentingnya pendidikan sehingga mereka mau berusaha mengupayakan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Berdoalah pula agar anak-anak, khususnya anak Kristen, yang putus sekolah tidak menjadi kecewa, tetapi mereka dapat terus berpengharapan dan bersemangat belajar meskipun bukan di lingkungan sekolah.


Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Santi T. dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

(e-RH) Februari 16 -- MENGAMPUNI SI BERANDAL

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 16 Februari 2014
Bacaan : 1 Petrus 4:7-11
Setahun: Bilangan 8-9
Nats: Tetapi yang terutama: Kasihilah sungguh-sungguh seorang akan
yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. (1 Petrus
4:8)

Judul:

MENGAMPUNI SI BERANDAL

Dua pemuda berandal merampok kantor Young Man Christian
Association di New York. Ketika akan kabur, mereka melihat seorang
pria sedang menelepon. Mengira pria itu menelepon polisi, mereka
menghajarnya sampai salah satu matanya buta. Si korban bernama
Donald Tippet. Beberapa wak tu kemudian, kedua berandal itu
tertangkap. Namun, dalam persidangan Donald meminta agar keduanya
tidak dihukum. Ia justru menawarkan diri untuk menjadi orangtua asuh
mereka. Salah satu pemuda menerimanya, dan nantinya ia menjadi
dokter bedah mata yang sukses.
Donald Tippet memiliki kesempatan untuk menuntut balas, tetapi
alih-alih menjebloskan si pelaku ke penjara, ia justru menebarkan
kasih. Kasih mengubahkan hidup seorang berandal menjadi dokter
kenamaan.


Petrus juga mengalami kasih yang mengubahkan hidupnya. Setelah
menyangkal dan meninggalkan Yesus, ia merasa dirinya gagal. Ia
kembali menjala ikan di danau Galilea. Namun, Yesus tidak pernah
menolaknya. Dia menanti di pinggir danau itu, menerima Petrus, dan
memberinya kesempatan baru. Pengalaman inilah salah satu latar
belakang bagian suratnya yang kita baca hari ini.


Kasih mengalahkan kesalahan; kasih menutupi dosa. Kita pun memiliki
banyak kesempatan untuk mengalirkan kasih Allah. Kasih menembus
berbagai situasi dan kondisi; kasih tak berkesudahan. Ketika kita
mengalami ketidakadilan, memiliki kesempatan untuk membalas dendam,
apa yang kita pilih? Sewaktu amarah menguasai pikiran, apa yang kita
lakukan? Pilihlah mengasihi! --Hendro Saputro /Renungan Harian

PENGAMPUNAN MENGHENTIKAN ALIRAN KESALAHAN
DAN MEMBUKAKAN KESEMPATAN BARU MENUJU KEBAIKAN.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/02/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Petrus+4:7-11

1 Petrus 4:7-11

7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah
dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
8 Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan
yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
9 Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak
bersungut-sungut.
10 Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang
telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari
kasih karunia Allah.
11 Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai
orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang
melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang
dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala
sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan
kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+8-9
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+8-9


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Friday, February 14, 2014

(e-RH) Februari 15 -- SAYA KECEWA

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 15 Februari 2014
Bacaan : Yosua 1:1-9
Setahun: Bilangan 7
Nats: Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah
hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu,
menyertai engkau, ke manapun engkau pergi. (Yosua 1:9)

Judul:

SAYA KECEWA

Tiga tahun yang lalu, saya mengalami tawar hati. Penyebabnya, saya
menganggap doa saya tak kunjung dijawab oleh Tuhan. Merasa letih dan
jenuh berdoa, karena tidak juga melihat keadaan hidup saya membaik,
saya pun berhenti pergi ke gereja. Ternyata, hati yang tawar itu
mendatangkan dampak buruk. Saya jatuh sakit selama berbulan-bulan.
Sungguh menyiksa sehingga tubuh saya jadi sangat kurus. Saya harus
bolak-balik periksa ke dokter. Di tengah kelemahan itu, saya
tersadar akan kekecewaan saya pada Tuhan yang menjadikan saya tawar
hati. Saya pun mendekat pada Tuhan, mulai aktif lagi dalam komunitas
gereja. Puji Tuhan, kesehatan saya dipulihkan.


Setelah Musa mati, Tuhan menunjuk Yosua untuk memimpin bangsa Israel
(ay. 2). Sebelum Yosua berjalan memimpin bangsa itu, Tuhan
mengatakan Dia akan menyertai Yosua seperti Dia menyertai Musa
(ay.5). Tuhan juga memberi peringatan agar Yosua tidak menjadi kecut
dan tawar hati (ay. 9) karena dalam perjalanan itu ia harus
berperang untuk merebut beberapa kota.


Seperti hidup Yosua, dalam perjalanan hidup kita, Tuhan juga tidak
ingin kita menjadi tawar hati. Tawar hati bisa disebabkan oleh
kekecewaan yang berkepanjangan. Tawar hati berbahaya karena dapat
membuat kita merasa jauh dari Tuhan dan patah semangat (Ams. 24:10).
Saat kondisi hati kita rentan, Iblis akan lebih mudah memengaruhi
kita untuk menyimpang dari kehendak Tuhan. Jadi, berpeganglah teguh
pada pengharapan kita akan penyertaan dan pemeliharaan Tuhan. --Nova
Ria Tobing /Renungan Harian

TAWAR HATI HANYA AKAN MEMPERBURUK KEADAAN.
BERPALING PADA TUHAN MEMBANGKITKAN KEKUATAN.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/02/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yosua+1:1-9

Yosua 1:1-9

1 Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada
Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian:
2 "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang,
seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini,
menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang
Israel itu.
3 Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan
kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa.
4 Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu
sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang
Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya
itu akan menjadi daerahmu.
5 Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur
hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan
menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak
akan meninggalkan engkau.
6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan
memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan
bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada
mereka.
7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh,
bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah
diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang
ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun
engkau pergi.
8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak
hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab
dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan
beruntung.
9 Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah
hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu,
menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+7
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+7


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

[i-kan-humor] [e-Humor] MASALAH BAHASA -- 2311 Februari/2014

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-Humor
2311, Februari 2014

Shalom,

Bahasa menentukan bangsa. Pepatah tersebut berarti bahwa masing-masing bangsa memiliki bahasanya sendiri. Perbedaan bahasa itu tidak jarang menjadi masalah dalam berkomunikasi. Itulah salah satu alasan digunakannya bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Meski demikian, kesalahpahaman masih bisa terjadi, seperti cerita berikut ini. Karena perbedaan bahasa, hampir saja terjadi kesalahpahaman. Selamat menyimak.

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2311. MASALAH BAHASA

Dalam sebuah wawancara di perusahaan asing, terjadilah percakapan berikut:

Personalia: What is your last name? (Sebutkan nama belakang Anda.)

Karyawan: I'm sorry. (Maafkan saya.)

Personalia: Oh, you don't have to apologize. OK then, what is your first name? (Oh, Anda tidak perlu meminta maaf. Baiklah, sebutkan saja nama depan Anda.)

Karyawan: You don't know? (Anda tidak tahu?)

Personalia: Come on, man! Of course, I don't know your first name! Do you have a middle name? (Ya iyalah, bagaimana mungkin saya bisa tahu nama depan Anda. Ya sudah, apakah Anda punya nama tengah?)

Karyawan: Funny. (Lucu)

Personalia: Who is funny? Do you insult me? Do not fool around! Let me see your ID! (Siapa yang lucu? Anda menghina saya? Sudah, jangan main-main, tunjukkan KTP Anda!)

Setelah membaca KTP sang pelamar, personalia bule baru mengerti:

YUDONO FANI AMSORI

Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." (Kejadian 11:7) < http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+11:7 >


KUIS HUMOR

Kuis minggu lalu 208: "Berapa lama air bah menguasai bumi pada masa Nuh?"

Jawaban dari pelanggan Publikasi e-Humor:
- Hendrik Langelo <hendrik.langelo@xxx>: 40 hari (Kejadian 7:17).

Jawaban Fan Page Facebook e-Humor:
- Irsan Limin: 40 hari, 40 malam.
- Winando Pandiangan PSwj: 150 hari (Kejadian 7:24).
- Loyanka Loy: 150 hari.
- Agus Mulyono: 150 hari.

Jawaban e-Humor: 150 hari (Kejadian 7:24).

Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.

Kuis minggu ini 209: "Siapakah yang disuruh Nabi Yeremia untuk menuliskan kitab Yeremia?"

Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.

Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Thursday, February 13, 2014

(e-RH) Februari 14 -- EKSPRESI CINTA

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 14 Februari 2014
Bacaan : Yohanes 12:1-8
Setahun: Bilangan 5-6
Nats: Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
(Yohanes 12:7)

Judul:

EKSPRESI CINTA

Joe DiMaggio, pemain baseball legendaris AS yang juga suami kedua
Marilyn Monroe, sangat berduka ketika mantan isterinya itu
meninggal. Rupanya, Joe masih mencintai Marilyn sekalipun pernah
dikhianati oleh mantan istrinya itu. Joe pun memutuskan untuk
menangani semua urusan pemakaman Marilyn dan selama 20 tahun
berikutnya, seminggu tiga kali Joe meletakkan selusin mawar merah di
kuburan Marilyn.


Cinta atau kasih sayang memungkinkan seseorang melakukan hal yang
sepertinya tidak logis. Begitu pula yang dilakukan Maria ketika
mengurapi kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal harganya.
Agak berbeda dengan Joe yang mengirim selusin mawar ke pusara mantan
istrinya, Maria mengurapi kaki Yesus untuk mengingat hari penguburan
Yesus. Ya, tidak lama setelah peristiwa di rumah Lazarus itu, Yesus
menggenapi misi agung-Nya dengan memberikan nyawa-Nya di kayu salib.
Mengenai peristiwa ini, Markus mencatat perkataan Yesus:
"Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa
yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia" (Mrk.
14:9).


Jika seseorang sungguh mencintai, ia akan mengekspresikannya tanpa
memikirkan untung atau rugi. Joe mengungkapkan cintanya kepada
Marilyn dengan memberikan selusin bunga mawar. Maria merelakan
minyak yang mahal sebagai ungkapan cinta kepada Tuhannya. Kita juga
bisa mengungkapkan cinta kepada Tuhan, pasangan, orangtua, anak,
maupun kepada sesama kita. Mari ungkapkan cinta kita selagi
orang-orang yang kita kasihi masih hidup, supaya kelak tidak ada
penyesalan. --Widodo Surya Putra /Renungan Harian

CINTA YANG SEJATI MEMBERI TANPA PAMRIH,
TANPA MEMPERHITUNGKAN UNTUNG ATAU RUGI.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/02/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+12:1-8

Yohanes 12:1-8

1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal
Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang
salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang
mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan
rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan
segera menyerahkan Dia, berkata:
5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan
uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib
orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri;
ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang
dipegangnya.
7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat
hari penguburan-Ku.
8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak
akan selalu ada pada kamu."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+5-6
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+5-6


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Wednesday, February 12, 2014

BULETIN DOA - Doa dan Kesembuhan -- Edisi Februari 2014, Vol. 06 No. 95

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

BULETIN DOA -- Doa dan Kesembuhan
Edisi Februari 2014, Vol. 06 No. 95

Salam kasih,

"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." Ayat dalam Lukas 11:9 ini sering kali menjadi dasar bagi banyak orang Kristen dalam berdoa, termasuk dalam meminta kesembuhan. Banyak KKR besar didatangi, persekutuan-persekutuan doa dijalani, dan pendeta-pendeta ditemui demi memperoleh kesembuhan. Segala upaya dilakukan dan daya diusahakan karena kesembuhan merupakan kerinduan bagi mereka yang tengah menderita sakit, terutama mereka yang menderita penyakit kronis, yang mengalami penderitaan panjang. Yesaya 53:5 yang berkata, "... oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh," seolah-olah menjadi ayat pamungkas bagi banyak orang Kristen untuk mendapatkan kesembuhan.

Sesungguhnya, kesembuhan masih menjadi misteri iman bagi sebagian besar orang Kristen yang bergumul di dalam sakit penyakitnya. Banyak versi dan anggapan digunakan untuk menjawab permasalahan ini, dan iman sering kali menjadi alasan dari semua jawaban. Benarkah? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka publikasi e-Doa akan membahas mengenai Doa dan Kesembuhan sebagai topik utama dalam edisi kali ini. Kiranya apa yang kami sajikan dapat bermanfaat bagi Anda dan pelayanan Anda.

Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati!

Pemimpin Redaksi e-Doa,
N. Risanti
< okti(at)in-christ.net >
< http://doa.sabda.org >


RENUNGAN: YA TUHAN, AKU PERCAYA!
Ditulis oleh: N. Risanti

Pernahkah Anda, keluarga, atau teman Anda memiliki sakit penyakit yang sulit untuk disembuhkan? Apakah Anda atau keluarga dan teman Anda telah berdoa meminta kesembuhan dan belum mendapatkan jawaban-Nya? Apakah Anda menganggap Allah tidak menjawab doa Anda?

Ayub menerima malapetaka beruntun dan penyakit yang membuatnya sangat menderita. Istrinya bahkan memintanya mengutuki Allah dan mati supaya terlepas dari penderitaan tersebut. Tetapi, Ayub malah menjawab, "Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam penderitaannya, Ayub tetap tidak menghujat dan menyalahkan Allah atas apa yang terjadi pada dirinya. Ia tetap percaya dan berserah pada kehendak Allah. Ayub 1:21 yang berkata, "TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" merupakan bukti pernyataan iman Ayub dari pengenalannya yang mendalam akan Allah yang disembahnya. Ayub percaya bahwa ia berada dalam kehendak baik Allah, Sang Pencipta.

Dalam sakit penyakit kita, tidaklah salah untuk berdoa dan mengharapkan kesembuhan dari Allah. Akan tetapi, di dalam doa itu, hendaknya kita tetap berserah penuh pada kedaulatan Allah serta percaya, bahwa apa pun jawaban yang kita terima dari-Nya merupakan kehendak baik Allah dalam hidup kita. Mungkin kita tidak mampu menyerupai Ayub yang begitu tegar dalam penderitaan dan penyakitnya. Namun, kita toh tetap dapat mencoba untuk berkata, "Ya Tuhan, aku percaya." Letakkan iman Anda dalam kehendak Allah, dan biarkan Ia berkarya dalam keadaan dan kondisi Anda. Amin.


ARTIKEL: DOA YANG LAHIR DARI IMAN MENYELAMATKAN ORANG SAKIT

Di dalam Alkitab ada janji penyembuhan yang indah, "Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit dan Tuhan akan membangunkan dia ...." (Yohanes 5:15) Cepat atau lambat, setiap orang akan memprihatinkan penyakitnya sendiri maupun penyakit orang yang dikasihinya, maka ayat tersebut di atas menarik perhatian kita. Untuk mengerti ayat itu, mari kita mengulas beberapa hal.

Perhatikanlah bahwa kata-kata yang digunakan ialah "menyelamatkan" bukan "menyembuhkan". Penyelamatan ilahi dapat mencakup penyembuhan, tetapi tidak selalu demikian. Tuhan tidak selalu menjanjikan penyembuhan, tetapi jika kita menggunakan iman kita, maka Tuhan selalu menjanjikan penyelamatan, yang sebenarnya lebih penting daripada penyembuhan. Dan, sering kali, Tuhan menggunakan penyakit untuk menciptakan iman kepercayaan.

Salah seorang pelawak terbesar di dunia ialah Sir Harry Lauder. Suatu hari, datang kabar bahwa anaknya telah terbunuh. Dengan sendirinya, ia terkejut sekali. Setelah pikirannya tenang, dia memikirkan kejadian itu dan mengatakan bahwa dalam keadaan seperti itu, ada tiga jalan yang dapat ditempuh oleh manusia:

1. Ia dapat menyerah kepada keputusasaan, hidupnya kemudian diliputi oleh kepahitan dan ia menjadi seorang yang selalu menggerutu.

2. Ia dapat mencoba melupakan kesedihannya dengan minum minuman keras hingga mabuk atau dengan cara hidup yang jahat dan suka menentang orang lain.

3. Ia dapat memalingkan dirinya kepada Allah.

Sir Harry mengambil jalan yang ketiga, dan meskipun Tuhan tak menyembuhkan dukacitanya dengan mengembalikan anaknya kepadanya, namun kesedihannya menjadi sebuah alat yang membantu dia mendapatkan Tuhan, mengembangkan imannya, lalu mendapatkan hidup yang amat berarti. Kepedihannya tetap ada, tetapi ia memperoleh kekuatan untuk dapat menahan sakitnya, dan hal ini sesungguhnya merupakan bentuk yang lebih luhur dari penyembuhan.

Ingatlah Luther Burbank. Waktu kecil, ia setengah cacat sehingga hari-harinya dipenuhi dengan ketakutan bahwa hidupnya akan merupakan kegagalan total. Ia bekerja di sebuah pabrik yang penuh debu dan panas di New England, tetapi akhirnya ia harus berhenti bekerja karena kesehatannya memburuk. Ia terpaksa harus bekerja di luar. Ia mendapatkan pekerjaan di ladang tumbuh-tumbuhan. Di kemudian hari, ia menjadi penyelidik alam yang terbesar pada zamannya. Burbank berkata, "Setiap benih dapat dijadikan bunga", dan ia membuktikan bagaimana ia dapat mencapainya. Ia memang seorang yang beriman, namun jika bukan karena penyakitnya, ia akan menghabiskan hidupnya di pabrik. Karena penyakitnya, ia benar-benar belajar tentang iman dan hal ini membawa ia kepada keselamatan.

A.J. Cronin adalah seorang dokter yang berhasil di London. Karena menderita sakit, ia terpaksa meletakkan pekerjaannya lalu pindah ke dusun. Awalnya, ia amat kecewa, tetapi sedikit demi sedikit imannya mulai tumbuh di dalam dirinya. Di kemudian hari, ia mulai menulis dan sebagai hasilnya, dunia sekarang memiliki buku-buku seperti "The Citadel", "The Keys of the Kingdom", dan lain-lain.

Memang penyakit telah membawa mereka kepada keselamatan. Ada satu hal yang penting untuk diperhatikan. Penyakit dapat menyebabkan kepanikan, kekecewaan, dan keputusasaan. Sebaliknya, penyakit dapat juga mendorong kita melihat hidup kita, membawa kita kepada iman dan dedikasi kepada suatu tujuan yang lebih mulia. Dan, jika melalui penyakit seseorang dibawa kepada iman, iman itu pun dapat membawa keselamatan bagi orang itu.

Keselamatan dapat berbentuk kesembuhan. Salah seorang pendeta yang sangat dihormati di dunia saat ini adalah Dr. Leslie D. Weatherhead dari London. Bukunya, "Psychology, Religion and Healing" (Ilmu jiwa, Agama dan Penyembuhan) merupakan suatu studi yang indah tentang kesembuhan Ilahi. Beliau menceritakan banyak kasus penyembuhan karena iman. Sebagai contoh, ada seorang perawat yang sakit keras di suatu rumah sakit, suhu badannya amat tinggi dan ia sudah tak makan selama beberapa hari. Ia juga tidak sadar. Pada suatu kebaktian malam, Dr. Weatherhead meminta jemaat untuk mendoakan perawat Itu. Ia berkata, "Percayalah bahwa saat ini, Kristus sedang menjamah hidup wanita itu, dan kuasa penyembuhan-Nya akan diwujudkan dalam tubuhnya sekarang." Setelah berdiam beberapa saat, ia melanjutkan, "Janganlah membiarkan pikiran Anda menyimpang, melainkan pusatkan dan angkatlah wanita itu kepada Allah." Kemudian, ternyata tepat pada jam itu suhu badan perawat yang sakit itu turun menjadi normal kembali dan ia dapat tidur nyenyak tanpa obat-obatan. Esok harinya, ia bisa makan sedikit dan dalam beberapa hari kemudian, ia sembuh secara total.

Penyembuhan dapat berbentuk lain. Beberapa waktu yang lalu, saya mengadakan suatu ceramah di sebuah pabrik. Setelah selesai, pemimpin pabrik itu mengantar saya meninjau pabriknya dan menjelaskan cara kerja mereka. Ada banyak wanita yang sedang menjalankan mesin-mesin. Mereka menjalankan mesin-mesin itu demikian cepatnya sehingga mata kita tak dapat mengikuti gerak tangan mereka. Selagi kami berjalan melewati mereka, saya heran melihat salah seorang wanita yang tak memiliki jari di tangan kirinya. Saya melihat sekali lagi dan ternyata tangan kanannya juga tak berjari. "Apakah mungkin wanita itu melakukan pekerjaannya?" tanya saya kepada pemimpin pabrik. Ia menjawab, "Ia merupakan pekerja wanita yang paling cermat dan cepat." Pada wajahnya terlihat senyuman dan saya yakin di dalam hatinya terdapat nyanyian.

Anak perempuan itu merupakan contoh kesembuhan ilahi. Di dalam lingkungannya, satu-satunya pekerjaan yang dapat dilakukan wanita adalah menjalankan mesin. Tetapi, ia tidak mempunyai jari. Saya kira ia memiliki cukup iman untuk berdoa kepada Allah agar ia bisa memperoleh jari-jari tangannya. Dan, jika Allah menghendaki, secara mengherankan Dia dapat saja memberikan jari yang dibutuhkan itu. Hal ini pasti. Namun, Allah memberikan kesembuhan dengan cara lain. Ia telah memberi kekuatan kepada wanita itu agar ia dapat mewujudkan cita-citanya kendati tak memiliki jari. Ia telah disembuhkan dalam arti bahwa apa yang tadinya menjadi penghalang, kini menjadi pendorong baginya.

Demikian pula yang terjadi pada Rasul Paulus. Tiga kali ia telah berdoa kepada Allah agar Tuhan mengambil duri dalam dagingnya. Tuhan tidak membuang duri itu, tetapi memberikan kekuatan kepadanya agar dia dapat menanggungnya (2 Korintus 12:7-9). Inilah kesembuhan. Dan, bila kita sakit jasmani atau rohani, Tuhan kadang-kadang tidak mengangkat dan melenyapkan penyakit itu. Sebagai gantinya, Tuhan dapat memberikan kepada kita semacam watak yang dapat memenangkan segala rasa kasihan akan diri sendiri, keputusasaan, dan keluhan, Dia juga memberikan kepada kita suatu sikap dan keyakinan bahwa hidup ini masih dapat merupakan suatu pengalaman yang penuh kemenangan.

Iman akhirnya selalu menang, iman tak pernah terkalahkan. Kita mungkin mengenal Dr. Harvey Cushing, seorang dokter spesialis penyakit otak yang cemerlang. Salah seorang pasiennya pernah menulis sebagai berikut: "Aku benar sadar bahwa aku ini akan menjadi gila. Setelah menjalani wajib militer dalam perang selama hampir lima tahun, aku tenggelam dalam kesulitan keuangan sehingga pada akhirnya aku kehilangan kekuatanku sama sekali. Waktu istriku menceritakan bahwa Dr. Cushing ingin bertemu denganku, aku berkata, 'Apa gunanya? Ia tak dapat menolongku!'" Namun, akhirnya ia pergi juga untuk bertemu dengan dokter itu. Dr. Cushing memandang dia langsung ke dalam matanya. Ia belum pernah mengalami seseorang memandangnya dengan cara demikian tajam. Setelah diadakan pemeriksaan, dokter itu berkata, "Anda mengira bahwa Anda akan saya kirim ke rumah sakit jiwa? Lupakanlah hal itu. Anda tak apa-apa. Anda sebenarnya hanya mengalami syok karena perang, dan keadaan ini menjadi lebih parah lagi karena Anda terlampau banyak memikirkan pekerjaan Anda. Tetapi, jiwa Anda sebenarnya sehat seperti saya sendiri. Jika Anda pulang dari tempat ini dan percaya bahwa apa yang saya katakan itu merupakan suatu kebenaran, maka dalam satu tahun Anda akan pulih kembali seperti biasa. Tetapi, jika Anda kira bahwa saya sedang membujuk dan hanya ingin sekadar menghibur Anda, maka Anda tidak akan hidup lebih lama lagi. Saya harap Anda percaya kepada saya." Kemudian, orang itu menceritakan, "Aku percaya kepadanya. Ia sungguh-sungguh yakin dan ia telah meneruskan keyakinannya kepadaku sehingga aku pun merasa yakin. Yang menonjol dalam hal ini ialah bahwa aku merasakan adanya maksud baik yang tulus dan kebesaran jiwa di dalam diri dokter itu. Aku datang kepadanya sebagai seorang yang setengah gila, aku meninggalkannya dengan suatu keyakinan dan sukacita."

Orang itu telah disembuhkan, tetapi apa yang membuat dia sembuh? Kepercayaannya kepada Dr. Cushing itulah yang menyembuhkannya. Dan, jika kepercayaan kepada manusia bisa memiliki kekuatan untuk penyembuhan, terlebih lagi betapa besar kekuatan iman di dalam Tuhan yang abadi!

Kita tentu masih ingat kisah ayah yang membawa anak laki-lakinya yang sakit kepada Tuhan Yesus. (Markus 9:14-27). Yang pertama dilakukan oleh Kristus ialah meyakinkan orang itu bahwa Ia prihatin; Tuhan bertanya, "Sudah berapa lama ia mengalami penyakit ini?" Maksudnya ialah bahwa Tuhan Yesus mengetahui tentang anak itu dan Dia senang mendengar cerita bapak itu. Inilah tindakan pertama dari Tuhan. Jika kita tidak percaya bahwa Tuhan bersedia memperhatikan dan mendengarkan kita, kita tak mungkin bisa memperoleh iman.

Selanjutnya, Tuhan menarik keluar semua iman yang dimiliki oleh orang itu. "Jika engkau percaya, segala sesuatu dapat terjadi." Lalu, ayah anak itu berteriak dan berkata sambil air matanya bercucuran .... Air mata itu mempunyai sifat kejantanan dan kesungguhan. Kita tidak dapat mendekati Allah dengan kurang sopan dan tanpa iman. Iman tak dapat kita peroleh kecuali jika kita sungguh-sungguh.

Ayah itu berkata, "... aku percaya, tolonglah aku yang tidak percaya ini." Maksudnya, kepercayaan ayah itu tidak sempurna. Dia masih sangsi. Ayah itu sudah berdoa lama sekali dan ia merasa kecewa. Ia mengaku tak punya iman banyak, tetapi ia ingin menggunakan segala iman yang masih ia miliki. Ia sekaligus jujur dan rendah hati. Yesus akhirnya menyembuhkan anak itu. Kemudian, murid-murid ingin mengetahui mengapa mereka tak dapat menyembuhkan anak itu. Tuhan menjawab, "Jenis ini tak dapat diusir kecuali dengan doa dan puasa." Berpuasa bukan berarti tidak makan dan tidak minum. Berpuasa ialah semacam proses pengosongan, melepaskan segala sesuatu yang bertentangan dengan roh Allah, doa dan pengabdian diri kepada Allah, kepada kehendak dan rencana-Nya. Dan, inilah proses datangnya iman. Seperti dikatakan oleh Yakobus, "Doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan." Bukan hanya penyakit jasmaniah, melainkan semua penyakit dalam segala situasi hidup ini. Yakinlah akan Allah!

Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Segala Sesuatu Mungkin Melalui Doa Jilid 2
Judul bab: Doa yang Lahir dari Iman Menyelamatkan Orang Sakit
Penulis: Charles L.Allen
Penerbit: Yayasan Gloria, Yogyakarta 1988
Halaman: 50 -- 54


Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

(e-RH) Februari 13 -- MEMBACA TANDA

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 13 Februari 2014
Bacaan : Kejadian 24:22-33
Setahun: Bilangan 3-4
Nats: Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik
kembali kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu; dan TUHAN telah
menuntun aku di jalan ke rumah saudara-saudara tuanku ini!
(Kejadian 24:27)

Judul:

MEMBACA TANDA

Dalam mencari kehendak Tuhan, sering kita meminta tanda dari-Nya.
Masalahnya, tidaklah mudah bagi kita membaca tanda-tanda-Nya. Kita
cenderung membaca tanda sesuai dengan keinginan kita sehingga
mengakibatkan penafsiran yang keliru. Untuk menghindarinya, kita
memerlukan hikmat Tuhan, seperti yang dilakukan oleh hamba Abraham
dalam nas hari ini.


Hamba Abraham memulai perjalanan dengan meminta petunjuk dan tanda
dari Tuhan. Tanda yang diminta sangat detail sehingga tak akan mudah
terjadi secara kebetulan dan melahirkan salah persepsi. Tanda yang
ia minta juga menunjukkan hikmat dan iman bahwa Tuhan akan
memberikan istri yang berbudi kepada anak tuannya. Ia menjumpai anak
gadis yang melakukan persis seperti tanda yang ia minta dari Allah.
Namun, ia tidak gegabah. Ia mengamat-amati, apakah yang terjadi
sesuai doanya kepada Tuhan. Setelah melihat bahwa Ribka melakukan
seperti tanda yang ia minta, hamba Abraham itu berkenalan dengannya
sehingga kemudian tahu gadis itu ternyata memiliki hubungan keluarga
dengan Abraham. Hamba ini pun yakinlah bahwa Tuhan menuntunnya.


Dalam pergumulan iman, kadang kita membutuhkan tanda dari Tuhan
sebagai jawaban atau tuntunan. Namun, kita perlu memeriksa hati
kita, jangan sampai kita meminta tanda untuk keuntungan diri dan
bukan bagi terlaksananya maksud Tuhan. Meminta tanda juga
membutuhkan hikmat untuk memastikan apakah tanda itu benar-benar
dari Tuhan. Carilah konfirmasi melalui firman-Nya dan Roh Kudus.
--Eddy Nugroho /Renungan Harian

TUHAN MENYATAKAN TANDA-TANDA BERDASARKAN KEHENDAK-NYA,
BUKAN DEMI MEMUASKAN KEINGINAN MANUSIA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/02/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+24:22-33

Kejadian 24:22-33

22 Setelah unta-unta itu puas minum, maka orang itu mengambil
anting-anting emas yang setengah syikal beratnya, dan sepasang
gelang tangan yang sepuluh syikal emas beratnya,
23 serta berkata: "Anak siapakah engkau? Baiklah katakan kepadaku!
Adakah di rumah ayahmu tempat bermalam bagi kami?"
24 Lalu jawabnya kepadanya: "Ayahku Betuel, anak Milka, yang
melahirkannya bagi Nahor."
25 Lagi kata gadis itu: "Baik jerami, baik makanan unta banyak pada
kami, tempat bermalampun ada."
26 Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah TUHAN,
27 serta berkata: "Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang
tidak menarik kembali kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu;
dan TUHAN telah menuntun aku di jalan ke rumah saudara-saudara
tuanku ini!"
28 Berlarilah gadis itu pergi menceritakan kejadian itu ke rumah
ibunya.
29 Ribka mempunyai saudara laki-laki, namanya Laban. Laban berlari
ke luar mendapatkan orang itu, ke mata air tadi,
30 sesudah dilihatnya anting-anting itu dan gelang pada tangan
saudaranya, dan sesudah didengarnya perkataan Ribka, saudaranya,
yang bunyinya: "Begitulah dikatakan orang itu kepadaku." Ia
mendapatkan orang itu, yang masih berdiri di samping
unta-untanya di dekat mata air itu,
31 dan berkata: "Marilah engkau yang diberkati TUHAN, mengapa
engkau berdiri di luar, padahal telah kusediakan rumah bagimu,
dan juga tempat untuk unta-untamu."
32 Masuklah orang itu ke dalam rumah. Ditanggalkanlah pelana
unta-unta, diberikan jerami dan makanan kepada unta-unta itu,
lalu dibawa air pembasuh kaki untuk orang itu dan orang-orang
yang bersama-sama dengan dia.
33 Tetapi ketika dihidangkan makanan di depannya, berkatalah orang
itu: "Aku tidak akan makan sebelum kusampaikan pesan yang kubawa
ini." Jawab Laban: "Silakan!"

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+3-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+3-4


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Tuesday, February 11, 2014

[i-kan-binaanak] [e-BinaAnak] Mengajar Anak untuk Mengampuni (I) -- Edisi 670/Februari 2014

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-BinaAnak -- Mengajar Anak untuk Mengampuni (I)
670/Februari/I/2014

Salam kasih Kristus,

Pernahkah Anda melihat anak-anak bermain bersama, dan tak berapa lama kemudian mereka bertengkar karena berebut mainan? Bisa jadi, salah satu dari mereka menangis, memukul, bahkan berteriak-teriak sembari memegang erat mainan yang sedang diperebutkan. Perlu kita sadari bahwa perselisihan/pertengkaran tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak. Bukan hanya solusi yang diperlukan dalam mengatasi sebuah perselisihan/pertengkaran, tetapi lebih penting daripada itu adalah hati yang mau mengampuni siapa saja yang pernah berselisih dengan kita. Beberapa orang bisa dengan mudah mengampuni orang lain, tetapi ada beberapa orang yang sangat sulit mengampuni. Selama bulan Februari ini, e-BinaAnak menyajikan bahan-bahan seputar pengampunan, yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama untuk mengajar anak-anak hidup sesuai kebenaran firman Tuhan. Selamat membaca, Tuhan memberkati.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>


"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga." (Matius 6:14) < http://alkitab.mobi/?matius+6:14 >


ARTIKEL: PENGAMPUNAN

Allah siap dan menunggu untuk mengampuni siapa saja yang meminta. Ada dalam Alkitab, "Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu." (Mazmur 86:5)

Pada apakah Nabi Daud menaruh harapan pengampunannya? Ada dalam Alkitab, "Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar." (Mazmur 51:3)

Bagaimanakah belas kasihan Allah diukur? Ada dalam Alkitab, "Tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita." (Mazmur 103:11-12)

Janji apakah yang dibuat bagi orang-orang yang mengaku dosa-dosa mereka? Ada dalam Alkitab, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9) Dapatkah saya diampuni sementara saya menahan kejengkelan atau kemarahan terhadap seseorang yang lain? Ada dalam Alkitab, "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6:14-15)

Orang yang diampuni akan mengampuni. Ada dalam Alkitab, "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:32)

Pengampunan yang sejati tidak menyimpan kesalahan. Ada dalam Alkitab, "Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: 'Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?' Yesus berkata kepadanya: 'Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.'" (Matius 18:21-22)

Bila kita diampuni, kita tidak boleh terus merasa bersalah. Ada dalam Alkitab, "Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: 'Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku, dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku.'" (Mazmur 32:5)

Melalui pengampunan, Kristus memberikan kelepasan penuh dari hukuman dosa. Ada dalam Alkitab, "Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib." (Kolose 2:13-14)

Jika Anda membutuhkan pengampunan, apakah yang seharusnya Anda perbuat?

Pertama, akui dosa Anda. Ada dalam Alkitab, "Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku." (Mazmur 51:2-4)

Kedua, mintalah pengampunan atas dosa-dosamu. Ada dalam Alkitab, "Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali! Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali! Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku. Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela." (Mazmur 51:7-12)

Ketiga, percayalah bahwa Allah sesungguhnya telah mengampuni dan berhentilah merasa bersalah. Ada dalam Alkitab, "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu! Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari; sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya. Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak." (Mazmur 32:1-6)

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Bible Info
Alamat URL: http://www.bibleinfo.com/id/topics/pengampunan
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 5 Desember 2013


BAHAN MENGAJAR: MENGAMPUNI TEMAN

Nas: "Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!" (Mazmur 133:1)

Alkitab mengatakan kepada kita bahwa persahabatan bisa menjadi suatu hal yang indah. Itulah mengapa ada baiknya mengetahui bagaimana cara berteman dan memelihara pertemanan yang baik. Dan, salah satu cara kita mempertahankan sebuah pertemanan adalah dengan mengampuni teman kita ketika mereka berbuat salah.

Jika kamu ingin memiliki banyak teman, jalankanlah Prinsip Utama yang terdapat di Matius 7:12 kepada semua orang yang kamu kenal. Jadilah orang yang baik. Berbagilah. Ucapkanlah hal-hal yang baik. Cepatlah memaafkan, dan jadilah seseorang yang suka membantu. Bila kamu melakukan semua hal itu, kamu akan menyadari bahwa Prinsip Utama bukan hanya baik diterapkan dalam berperilaku, melainkan juga dapat menjadi cara yang baik dalam berteman dan mempertahankan teman-teman yang kamu miliki!

Ide Besar untuk Anak-Anak:

Semua orang adalah VIP. VIP berarti "Orang yang Sangat Penting". Bagi Allah, semua orang adalah VIP, dan kita harus memperlakukan setiap orang dengan bermartabat, kesabaran, dan rasa hormat.

"Lupakan kesalahan orang lain dengan mengingat kesalahanmu sendiri." (John Bunyan)

Ide Besar untuk Orang Tua:

Memaafkan membutuhkan waktu dan pengertian, tetapi terkadang anak-anak kita merasa tidak sabar dalam membangun persahabatan. Pastikan anak Anda mengerti bahwa waktu, tenaga, dan pengertian, dibutuhkan untuk membangun persahabatan yang langgeng.

Doa Hari Ini:

Ya Tuhan, ketika seseorang menyakiti perasaanku, jadikan aku sabar dan baik hati. Dan, ketika seorang teman melakukan suatu kesalahan, tolong aku untuk melakukan hal yang benar dengan memberikan pengampunan lebih cepat, bukannya berlambat-lambat! Amin. (t/Jing Jing)

Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: My Book of Devotions about Forgiveness: A Guide for Parents & Kids
Judul asli artikel: Forgiving Friends
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Simon & Schuster, Inc. New York 2005
Halaman: 35 -- 38


SUA PELAYAN ANAK: APAKAH ANAK-ANAK CENDERUNG MENGAMPUNI?

e-BinaAnak, 7 November 2013: Menurut Sahabat e-BinaAnak, apakah anak-anak itu cenderung mudah mengampuni atau tidak? Mengapa?

Irone Imanuel: Kalau menurut saya (pengalaman), anak2 sulit mengampuni, ada seorang anak kurang mendapat kasih sayang/perhatian dari orang tua, keluarga. Sebenarnya hati anak ini terluka, namun anak ini tetap diam dan hanya menangis, karna dia tidak tau apa yang harus dia lakukan. Tapi di balik sikap diamnya dia menyimpan luka hati dan menjadi kepahitan, dan itu yang merusak karakternya. Mari jaga hati anak2, beri perhatian (kehangatan) itu yang dikehendaki Allah, luka hati anak-anak nggak 'kan hilang sampai ia dewasa.

e-BinaAnak: Setuju sekali. Kita harus memperhatikan anak-anak dan memberi kasih sayang kepada mereka. Hati yang mau mengampuni bisa tumbuh jika mereka sudah belajar dan merasakan kasih.

Tere Boru Sirait: Ya. Karena pikiran anak-anak tidak seribet pikiran orang dewasa. Mereka menggunakan pikiran dan perasaan pada saat tindakan dilakukan saat itu.

e-BinaAnak: @Tere Boru Sirait: Setuju Cara berpikir beberapa anak sering menjadi model berelasi yang baik karena mereka lebih mementingkan kebersamaan daripada mengungkit-ungkit/menyimpan masalah yang pernah mereka alami.

Hermina Sitohang: Ya. Karena hati anak-anak itu masih polos. Kira-kira sampai umur 12 th, mereka masih lebih mudah mngampuni. Karena stiap hari saya liat anak-anak, walaupun sudah berkelahi, sampai nangis, tetapi z 2 mnit kemudian mereka temanan lagi. Lucu sih liatnya.

e-BinaAnak: @Hermina Sitohang: Ya bu, benar. Kepolosan anak-anak dalam mengungkapkan ekspresinya bisa menjadi cara berelasi yang menarik bagi orang dewasa.

Oktav Oberlin Alaan Harahap: Menurut pengamatan saya terhadap ponakan-ponakan saya yang masih kecil, anak-anak memang paling mudah untuk saling mengampuni. Sebentar saja berkelahi nggak sampai 5 menit mereka akan berteman kembali.

Sumber: https://www.facebook.com/sabdabinaanak/posts/10151741955996629


STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DARI YLSA

Apakah Anda sedang bingung mempersiapkan acara Paskah di gereja, persekutuan, atau komunitas Anda? Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) menyediakan berbagai bahan Paskah pilihan dan alkitabiah untuk membantu Anda menemukan pengetahuan tentang Alkitab dan inspirasi untuk menyambut Paskah.

Kunjungilah situs Paskah Indonesia! Situs Paskah Indonesia berisi bahan-bahan seputar Paskah seperti: Artikel, Drama, Puisi, Kesaksian, Buku, Humor, Tips Paskah, Lagu Paskah, dll.. Anda juga bisa memberikan bahan-bahan Paskah karya Anda di situs ini dan membagikannya kepada orang lain. Jika waktu Anda terbatas dan Anda membutuhkan referensi tepercaya seputar bahan Paskah, jangan khawatir, situs Paskah.co akan menolong Anda. Situs ini berisi berbagai sumber bahan Paskah yang sudah diseleksi dan berkualitas.

YLSA juga menghadirkan kisah-kisah Paskah dalam bentuk video menarik yang memadukan unsur teks, audio, dan grafis, yang dapat diunduh secara gratis di YouTube. Kami juga mengundang Anda untuk berinteraksi dengan anak-anak Tuhan yang lain, berbagi berkat/pengalaman/bahan seputar Paskah di Facebook Paskah.

Paskah segera datang, jangan menunda lagi. Segeralah kunjungi sumber-sumber bahan Paskah YLSA dan dapatkan berkatnya!

Situs Paskah Indonesia: http://paskah.sabda.org
Youtube: http://youtube.com/user/sabdaalkitab
Facebook: http://fb.sabda.org/paskah
Situs mini: http://paskah.co


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

(e-RH) Februari 12 -- ORANG NOMOR DUA

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 12 Februari 2014
Bacaan : Kisah Para Rasul 11:19-30
Setahun: Bilangan 1-2
Nats: Setelah itu, pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus;
dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.
(Kisah Para Rasul 11:25)

Judul:

ORANG NOMOR DUA

Tidak banyak orang siap menjadi nomor dua, apa lagi jika ia telah
lama menjadi orang nomor satu. Realitas ini juga berlaku dalam dunia
pelayanan. Barnabas termasuk salah satu orang yang memiliki kesiapan
itu. Orang-orang percaya, termasuk para rasul, meragukan pertobatan
Saulus dan menolaknya karena takut. Barnabaslah yang bersedia
menerimanya dan meyakinkan para rasul. Karena terancam, Saulus
akhirnya kembali ke Tarsus, desa asalnya (Kis. 9:26-30). Beberapa
tahun kemudian, orang-orang percaya tersebar karena penganiayaan.
Namun, terjadi pula pertumbuhan di banyak tempat, salah satunya di
Antiokhia. Jemaat Yerusalem mengutus Barnabas untuk mengunjungi
mereka.


Menyaksikan jemaat Antiokhia, Barnabas bersukacita. Ia sadar mereka
memerlukan pembimbing. Dan ia tahu, Saulus orang yang tepat untuk
menjalankan tugas itu. Ia mencari Saulus dan mengajaknya melayani
bersama di Antiokhia. Kemudian, Saulus (nantinya menjadi Paulus)
semakin menonjol dan berpengaruh dalam pelayanan. Bahkan, mereka
sering disebut "Paulus dan kawan-kawannya" saja. Peran Barnabas
seolah tidak terlihat lagi, namun ia tetap melayani dengan setia.


Ketika orang yang kita bimbing menjadi lebih menonjol dalam
pelayanan atau di bidang lain, bersediakah kita berbesar hati
mendukungnya? Atau, kita tergoda untuk menyingkir karena sakit hati
dan bahkan merongrongnya? Kita perlu meneladani Barnabas yang rela
menjadi tak terlihat, asalkan pelayanan terus maju demi kemuliaan
Allah. --Hembang Tambun /Renungan Harian

DI ATAS PANGGUNG ATAU DI BALIK LAYAR, HENDAKNYA KITA TETAP
BERPERAN DENGAN EFEKTIF UNTUK MEMAJUKAN PELAYANAN BERSAMA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/02/12/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+11:19-30

Kisah Para Rasul 11:19-30

19 Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena
penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka
tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka
memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja.
20 Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang
Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada
orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah
Tuhan.
21 Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang
menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.
22 Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di
Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia.
23 Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah,
bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua
tetap setia kepada Tuhan,
24 karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan
iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.
25 Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan
setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.
26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun
lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah
murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
27 Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke
Antiokhia.
28 Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa
Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya
kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius.
29 Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan,
sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya
kepada saudara-saudara yang diam di Yudea.
30 Hal itu mereka lakukan juga dan mereka mengirimkannya kepada
penatua-penatua dengan perantaraan Barnabas dan Saulus.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+1-2
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+1-2


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Monday, February 10, 2014

[e-Konsel] Berkomitmen untuk Hidup dalam Kasih Tuhan -- Edisi 357/Februari 2014

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-Konsel -- Berkomitmen untuk Hidup dalam Kasih Tuhan
Edisi 357/Februari 2014

Salam kasih,

Sebagai konselor Kristen, kasih Kristus tentu menjadi dasar pendampingan kita terhadap konseli. Oleh karena itu, sikap menghakimi hendaknya tidak kita lakukan terhadap konseli. Artikel berjudul "Kasih Agape" dan kolom Tanya Jawab dalam edisi ini kiranya dapat menjadi pedoman bagi pelayanan kita. Akhirnya, marilah kita senantiasa melayani Tuhan dan sesama dengan kasih-Nya.

Pemimpin Redaksi e-Konsel,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >


CAKRAWALA: KASIH AGAPE
Diringkas oleh: S. Setyawati

Manusia sering kali merasa diri lebih benar atau lebih baik daripada orang lain. Itulah sebabnya, manusia lebih mudah menghakimi orang lain dan berusaha mengambil selumbar di mata orang lain. Padahal, di dalam matanya sendiri, ada balok yang besar. Lukas 6:42 mengingatkan agar kita tidak menjadi orang munafik dan suka menghakimi.

Apakah yang dimaksud "balok" dalam Lukas 6:42? Balok tidak berbicara mengenai dosa yang ada pada seseorang sebelum dia menghakimi orang lain. Orang yang mencoba menolong orang lain yang dosanya kecil (selumbar) tidak selalu memiliki dosa yang lebih besar (balok). Balok dalam perikop ini berbicara tentang sikap menghakimi.

Dosa karena menghakimi (balok) selalu "lebih besar" daripada dosa orang yang dihakimi (selumbar). Sebab, penghakiman dan penghukuman adalah hak mutlak Allah. Hanya Allah yang mampu menghakimi dan menghukum manusia dengan adil. Manusia tidak akan pernah sanggup bertindak seperti Allah. Ketika kita menghakimi orang lain, kita justru berbuat dosa karena kita mencoba mengambil alih hak Allah. Dosa menghakimi itu seumpama balok yang menutupi mata kita sehingga kita tidak dapat melihat dan mengambil selumbar di mata orang yang kita hakimi. Sikap menghakimi membuat kita menjadi buta (Lukas 6:39). Selain itu, sikap menghakimi tidak menyembuhkan, tetapi menghancurkan.

Bagaimana dengan kita? Untuk dapat menolong orang lain (konseli), kita harus berada dalam komunitas yang tidak saling menghakimi atau menghukum.

Komunitas Agape

Untuk menolong seorang pria yang sering melakukan kekerasan terhadap keluarganya, kita tidak boleh mengutuki kelakuan pria itu. Sebaliknya, kita harus melayani dengan hati yang penuh empati dan menolongnya untuk mengalami pemulihan dengan tidak menghakiminya. Kita perlu mengingat bahwa kita juga orang yang penuh dosa dan kelemahan. Cara pendampingan yang harus kita lakukan adalah dengan membangun hubungan dengannya dan mendengarkan dia. Dengan demikian, pria itu akan menemukan "selumbar" di matanya dan mengalami pemulihan secara total.

Seseorang tidak akan mengalami perubahan hidup dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruknya jika ia masih menyimpan perasaan tertuduh, muak, malu, dan terhukum. Perasaan-perasaan itu justru akan memperkuat ikatan kebiasaan-kebiasaan buruk yang selama ini telah mengikatnya. Karena itu, sikap menghakimi dan menghukum tidak akan pernah membuat seseorang yang terikat dosa dapat menemukan "selumbar" di matanya. Sikap seperti itu hanya akan membuat ikatan dosa semakin kuat mengikatnya. Jadi, agar terjadi pemulihan dan perubahan hidup, orang tersebut memerlukan komunitas yang saling mengasihi. Sebuah komunitas yang, meskipun belum sempurna, terus-menerus mempraktikkan sikap yang penuh empati terhadap orang-orang yang terikat dosa.

Ketika seseorang menceritakan kisah hidupnya dengan terbuka, benar-benar didengar dan dimengerti dengan penuh empati, otak kedua orang itu (yang bercerita dan yang mendengarkan) akan mengalami perubahan yang sejati. Otak kanan mereka mulai terhubung dengan otak kiri sehingga kedua bagian otak itu mulai terintegrasi. Alhasil, ada kesembuhan.

Dosa menyebabkan otak manusia mengalami disintegrasi atau perpecahan sehingga otak kiri dan otak kanan tidak dapat bekerja sama untuk menghasilkan keputusan moral yang baik, dan cenderung melakukan apa yang ia benci dan yang tidak ingin ia lakukan (Roma 7:15). Agar kita dapat melakukan tindakan-tindakan kasih, kita perlu sentuhan kasih Allah. Kita dapat menemukannya dalam komunitas tubuh Kristus, yang adalah satu-satunya sarana penyalur kasih Bapa kepada manusia. Inilah yang disebut komunitas Agape -- komunitas yang di dalamnya kita dapat melihat "hubungan kasih dari tiga Pribadi Allah Tritunggal" (Yohanes 17:24). Dalam komunitas Agape, "semak-semak duri" dapat disingkap dan dibersihkan. Komunitas Agape tidak datang dengan sikap penghakiman dan penghukuman, tetapi dengan belas kasihan. Inilah yang dapat membuat "selumbar-selumbar" di mata seseorang dapat dikeluarkan. Komunitas Agape tidak hanya mendengarkan hal-hal yang ingin mereka dengar, tetapi mendengar dalam posisi orang yang mereka dengar, bahkan mendengar dengan hati Bapa. Dengan demikian, rasa empati mereka dapat dirasakan oleh orang-orang yang mereka dengar.

Jika kita, tubuh Kristus, mempraktikkan kasih yang penuh empati, kita dapat menasihati konseli dengan berkata, "Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi." Hal ini dapat dilakukan konseli setelah ia mendengar Tuhan berkata kepadanya, "Akupun tidak menghukum engkau" (Yohanes 8:10-11).

Ketika setiap orang mau berbagi cerita dengan penuh kasih, Kristus mulai bergerak di antara anggota-anggota tubuh-Nya untuk mengadakan pemulihan (2 Korintus 6:16). Bahkan, hal ini dapat terjadi atas banyak orang seperti yang dialami gereja mula-mula. Mari kita meneladani Paulus untuk menanggalkan pikiran-pikiran manusia lama dan mengenakan pikiran-pikiran manusia baru kita (Kolose 3:7-11), mengenakan kasih Agape karena kita satu tubuh (Kolose 3:12-15), serta saling mengajar dan menasihati dengan firman Tuhan (Kolose 3:16-17).

Sebagai konselor Kristen, hendaklah kasih Kristus selalu melekat dalam hidup dan pelayanan kita. Imanuel.

Diringkas dari:
Judul buku: Transformasi Hati
Penulis: Ir. Eddy Leo, M.Th
Penerbit: Metanoia Publishing, Jakarta 2013
Halaman: 21 -- 27


TANYA JAWAB: BAGAIMANA CARANYA MENGEMBALIKAN "KASIH YANG MULA-MULA"

Tanya:
Saya sudah lama lahir baru, tetapi dalam masa itu, saya banyak mengalami jatuh bangun dalam iman. Saya pernah jatuh cukup lama dan sama sekali tidak memedulikan Tuhan. Saat ini, saya ingin lagi dekat dengan Tuhan, tetapi yang saya rasakan terkadang hampa dan kadang rasanya Tuhan jauh dari saya walaupun saya sudah berdoa. Hati saya seperti tidak ada lagi "kasih mula-mula" seperti saat pertama saya menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Bagaimana caranya untuk mengembalikan "kasih yang mula-mula"?

Jawab:
"Kasih mula-mula" memang luar biasa. Ada perasaan yang ikut meledak-ledak dalam diri kita saat kita mengerti bahwa diri kita telah diterima, ditebus, dan diselamatkan oleh Kristus. Hidup kita diubahkan sehingga memiliki kerinduan untuk mencari Tuhan dan menceritakan perbuatan-Nya yang ajaib pada semua orang yang kita temui. Kita menjadi seperti bayi-bayi yang terus-menerus haus dan menginginkan air susu ibu yang murni. Ada banyak berkat rohani yang kita rasakan mengalir dalam hidup kita.

Yang sering kali menjadi masalah bagi orang Kristen dalam hubungan mereka dengan Tuhan ialah saat perasaan itu seakan-akan mulai menghilang. Ada kesadaran bahwa mendekatkan diri kepada Tuhan menjadi tidak lagi mudah, harus diusahakan, dan perlu kerja keras. Sebagaimana layaknya bayi yang bertumbuh menjadi anak, ia sekarang harus belajar makan sendiri, tidak lagi minta disuapi. Ia juga menjadi semakin rewel soal makanan apa yang dipilih. Tuhan terkadang memakai ini sebagai proses pertumbuhan kita. Dalam kehidupan rohani pun ada kecenderungan seperti itu. Tuhan sepertinya tidak lagi hadir dengan sendirinya, harus dicari, tetapi rasanya seakan tak berdaya untuk membawa diri mendekat kepada Tuhan. Jika pada saat-saat seperti ini kita undur dari Tuhan, keadaan menjadi semakin sulit untuk kembali kepada Tuhan.

Namun, bukan berarti Tuhan benar-benar jauh dari kita. Ia sebenarnya selalu dekat dengan kita, bahkan Ia menginginkan kita kembali kepada-Nya. Perasaan sulit untuk kembali kepada Tuhan sebenarnya karena ada yang menghalangi antara kita dengan Tuhan, yaitu dosa-dosa kita. Namun, jika kita datang kepada Tuhan dan memohon ampun akan dosa-dosa yang kita lakukan, serta berjanji untuk tidak lagi undur dari Tuhan, maka Ia setia, dan Ia akan mengampuni serta mengembalikan hubungan kita dengan Tuhan. Nah, jika Tuhan telah mengampuni kita, kita pun harus bersedia untuk mengampuni diri sendiri. Apakah sudah Anda lakukan?

Jadi, tidak ada cara yang lebih ampuh untuk membuat kita bisa kembali mengalami hadirat dan kasih-Nya, selain kita terus datang dengan setia kepada-Nya. Melihat ketulusan dan kesetiaan kita mencari Pribadi-Nya dalam doa, maka Ia tidak akan tega membiarkan kita karena Ia sangat mengasihi kita. Tahukah Anda bahwa saat kita merasa berat untuk berdoa, justru sebenarnya adalah saat kita perlu dan harus berdoa? Tuhan jauh terlebih rindu kepada kita dibandingkan kerinduan kita kepada-Nya. Karena itu, janganlah putus asa. Awalilah dengan jam doa yang teratur, perenungan Alkitab yang rutin, dan bergabung dengan kelompok anak-anak Tuhan yang bisa mendorong Anda dalam iman. Janganlah tergoda dengan bujukan Iblis, lawanlah dia dengan kekuatan yang dari Tuhan. Selamat berjuang. (Sil)

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: C3I
Alamat URL: http://c3i.sabda.org/13/sep/2005/konseling_bagaimana_caranya_mengembalikan_kasih_yang_mula_mula
Penulis: Tim Konselor YLSA
Tanggal akses: 5 Desember 2014


STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DARI YLSA

Apakah Anda sedang bingung mempersiapkan acara Paskah di gereja, persekutuan, atau komunitas Anda? Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) menyediakan berbagai bahan Paskah pilihan dan alkitabiah untuk membantu Anda menemukan pengetahuan tentang Alkitab dan inspirasi untuk menyambut Paskah.

Kunjungilah situs Paskah Indonesia! Situs Paskah Indonesia berisi bahan-bahan seputar Paskah seperti: Artikel, Drama, Puisi, Kesaksian, Buku, Humor, Tips Paskah, Lagu Paskah, dll.. Anda juga bisa memberikan bahan-bahan Paskah karya Anda di situs ini dan membagikannya kepada orang lain. Jika waktu Anda terbatas dan Anda membutuhkan referensi tepercaya seputar bahan Paskah, jangan khawatir, situs Paskah.co akan menolong Anda. Situs ini berisi berbagai sumber bahan Paskah yang sudah diseleksi dan berkualitas.

YLSA juga menghadirkan kisah-kisah Paskah dalam bentuk video menarik yang memadukan unsur teks, audio, dan grafis, yang dapat diunduh secara gratis di YouTube. Kami juga mengundang Anda untuk berinteraksi dengan anak-anak Tuhan yang lain, berbagi berkat/pengalaman/bahan seputar Paskah di Facebook Paskah.

Paskah segera datang, jangan menunda lagi. Segeralah kunjungi sumber-sumber bahan Paskah YLSA dan dapatkan berkatnya!

Situs Paskah Indonesia: http://paskah.sabda.org
Youtube: http://youtube.com/user/sabdaalkitab
Facebook: http://fb.sabda.org/paskah
Situs mini: http://paskah.co


Kontak: konsel(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Santi T., dan Adiana
Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-konsel/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

(e-RH) Februari 11 -- KEKUATAN CINTA

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 11 Februari 2014
Bacaan : 1 Korintus 13
Setahun: Imamat 26-27
Nats: Kasih itu... tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang
lain. (1 Korintus 13:5b)

Judul:

KEKUATAN CINTA

Tom Riddle, salah satu tokoh jahat dalam serial Harry Potter,
sebenarnya adalah pribadi yang rapuh. Ia sangat jahat karena
memendam kepahitan sejak masa kanak-kanak. Ia dendam pada sang ayah
yang meninggalkannya sewaktu masih dalam kandungan ibunya. Didorong
oleh dendam kesumat itu, ia mencari tahu keberadaan ayahnya dan,
sewaktu menemukannya, tak segan membunuhnya. Ia tidak memiliki cinta
untuk mengalahkan dendam dan kebencian yang terus membara di dalam
hatinya. Kejahatan dan kekejian menyelubunginya sampai ia tewas
dalam ambisinya untuk menguasai dunia.


Kita lebih mudah menyimpan dendam membara akibat perlakuan orang
yang kita anggap tidak adil. Sebaliknya, kita sulit mengingat
kebaikan yang pernah orang berikan bagi kita. Beribu kebaikan serasa
tak berarti lagi gara-gara suatu pelanggaran yang terjadi. Satu
kesalahan bisa menghancurkan segalanya, menjerat kita dalam
kekejian.


Tetapi, jika kita memiliki kasih yang Tuhan karuniakan kepada orang
percaya, kita bisa mengalahkan sakit hati dan kepahitan yang
menghampiri kita. Nas hari ini mengatakan bahwa kasih itu tidak
pemarah. Artinya, orang yang memiliki kasih tidak akan mudah naik
darah. Kasih juga tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kita
berusaha menyelesaikan masalah secepat mungkin dan melupakan
kesalahan orang lain. Bukan dengan kekerasan, melainkan dengan
kelemahlembutan dan pengampunan. Kalaupun orang itu belum menyadari
kesalahannya dan meminta maaf, kita sudah lebih dulu mengampuninya.
--Istiasih /Renungan Harian

TIDAK ADA ORANG YANG TERLALU MISKIN
SEHINGGA TIDAK MAMPU MEMBERIKAN CINTA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/02/11/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+13

1 Korintus 13

1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan
bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku
mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan
sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan
gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali
tidak berguna.
3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada
padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika
aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya
bagiku.
4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia
tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan
diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan
orang lain.
6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena
kebenaran.
7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan
segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan
berhenti; pengetahuan akan lenyap.
9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak
sempurna.
10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu
akan lenyap.
11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak,
aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti
kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku
meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang
samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka.
Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti
aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan
kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Imamat+26-27
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+26-27


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Sunday, February 9, 2014

[i-kan-humor] [e-Humor] PAKAIAN BASAH DI BADAN -- 2310 Februari/2014

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-Humor
2310, Februari 2014

Shalom,

Mandi merupakan kebutuhan setiap manusia. Berbicara soal mandi, apakah ada di antara kita yang pernah mandi sambil mengenakan pakaian lengkap? Tokoh humor kita hari ini mandi sambil berpakaian lengkap. Pasti ada alasannya, kira-kira kenapa yah? Penasaran? Langsung saja baca cerita di bawah ini.

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Yegar
< yegar(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2310. PAKAIAN BASAH DI BADAN

Nasrudin sedang asyik mandi di sungai. Tanpa ia sadari, ada orang yang mencuri pakaiannya yang ia simpan di tepi sungai. Terpaksa dia pulang ke rumah dengan telanjang.

Keesokan harinya, dia pergi lagi ke sungai dengan teman-temannya, tetapi kali ini dia berencana untuk tidak membuka bajunya. Ketika hendak turun ke dalam sungai, teman-temannya yang menemani Nasrudin merasa heran melihat tingkah laku Nasrudin dan berkata, "Nasrudin, kalau mandi tanpa membuka pakaian, tentu bajumu akan basah semua."

Nasrudin kemudian menjawab, "Bagiku, pakaian basah di badan adalah lebih baik daripada pakaian kering di tangan pencuri."

[Sumber: 360 Cerita Jenaka Nasrudin Hoja, halaman 154]

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. (Matius 6:19) < http://alkitab.sabda.org/?Matius+6:19 >


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Yegar dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

(e-RH) Februari 10 -- KAYA HATI

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 10 Februari 2014
Bacaan : 2 Korintus 8:1-7
Setahun: Imamat 24-25
Nats: Selagi dicobai dengan berat dalam berbagai penderitaan, sukacita
mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka
kaya dalam kemurahan. (2 Korintus 8:2)

Judul:

KAYA HATI

Wahyudin, seorang pemulung dari Bekasi, tidak dapat melanjutkan
kuliah karena kekurangan biaya. Namun, ia tidak meratapi diri. Ia
malah tergugah untuk membantu warga tidak mampu di lingkungannya. Ia
pun menggalang dana dari menjual gorengan buatan ibunya dengan harga
khusus. Ternyata banyak orang tergerak mendukungnya sehingga
terkumpul beasiswa melebihi perkiraannya. Ia sendiri akhirnya bisa
melanjutkan kuliah dan meluangkan waktu memberi les bahasa Inggris
gratis untuk anak-anak kampungnya.


Paulus menasihati jemaat Korintus untuk menandingi kemurahan hati
jemaat Makedonia dalam menolong jemaat di Yerusalem yang menderita
dan miskin (ay. 2). Jemaat Makedonia sendiri juga menderita, namun
kasih Allah yang ada dalam hati mereka, membuat mereka tetap
bersukacita dan peduli pada orang lain. Mereka tidak terjebak dalam
sikap mengasihani diri sendiri. Mereka tidak hanya memikirkan
kepentingan diri sendiri, tetapi memilih berbelas kasih dan menolong
orang lain yang membutuhkan. Bahkan mereka memberi melampaui
kemampuan, bukan karena mereka kaya, melainkan karena berlimpah
dalam kasih (ay. 3).


Kita sering sibuk dengan persoalan dan kesulitan pribadi sampai lupa
dan tidak peduli bahwa di luar sana masih banyak yang lebih
menderita dan membutuhkan pertolongan. Kiranya kita belajar untuk
tidak hanya berfokus pada kesukaran dan penderitaan pribadi, tidak
putus asa dan meratapi diri, tetapi tetap bersuka cita dan peduli
pada orang lain. --Rellin Ayudya /Renungan Harian

SIKAP MENGASIHANI DIRI SENDIRI
MELUMPUHKAN RASA BELAS KASIH TERHADAP SESAMA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/02/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+8:1-7

2 Korintus 8:1-7

1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang
kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di
Makedonia.
2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita
mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka
kaya dalam kemurahan.
3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan
mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami,
supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian
dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan.
Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah,
kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.
6 Sebab itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu
dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah
memulainya.
7 Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu,
--dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam
kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap
kami--demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih
ini.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Imamat+24-25
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+24-25


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo