Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
KADOS -- Edisi 136 (11 -- 17 Februari 2013)
Shalom,
Tuhan menjawab doa kita dengan tiga cara yang berbeda: "ya", "tunggu", atau "tidak". Jawaban "ya" diberikan ketika kehendak kita sesuai dengan kehendak-Nya, dan kita memang sungguh-sungguh membutuhkan apa yang menjadi permintaan kita. Tuhan membuat kita harus "menunggu" ketika Ia melihat waktunya belum tepat bagi kita untuk menerimanya. Jawaban "tidak" diberikan ketika kehendak kita tidak sesuai dengan rencana-Nya, atau karena Ia melihat bahwa jawaban yang kita minta tidak akan membawa kebaikan, baik bagi pertumbuhan karakter maupun kehidupan kita. Ia memberi jawaban yang berbeda dari yang kita minta karena sesungguhnya, Ia lebih mengetahui apa yang terbaik dan yang menjadi kebutuhan kita.
Karena itu, teruslah berdoa. Bukan sekadar untuk berbicara dan menjejalkan segala keinginan kita. Berdoalah untuk mendengar dan melihat jawaban dari-Nya, sehingga kita mengetahui apa yang menjadi kehendak-Nya dalam hidup kita.
Selamat berdoa.
Redaksi Tamu KADOS,
N. Risanti
< http://doa.sabda.org >
11 Februari 2013 -- Pekerja Misi Indonesia yang Melayani di Negara Lain
Pelayanan misi merupakan pelayanan yang dilakukan untuk menjangkau jiwa-jiwa bagi Kristus. Oleh sebab itu, para pelayan misi harus selalu siap untuk diutus ke berbagai negara di seluruh dunia. Dalam pelayanan semacam ini, tentu tantangan yang harus dihadapi bervariasi, mulai dari yang ringan maupun yang paling berat, yaitu ketika mereka ditempatkan pada suatu negara yang sedang mengalami konflik, ataupun negara miskin yang sedang mengalami krisis pangan. Keadaan semacam ini menuntut para pelayan misi untuk bisa bertahan karena jaminan keamanan terhadap mereka tidak dapat di pastikan, dan bahan makanan pun sangat sulit didapatkan di negara-negara seperti ini. Oleh sebab itu, mari kita bersatu hati untuk menaikkan doa kita kepada Tuhan Yesus Kristus, supaya dengan kasih karunia-Nya, Ia akan mencukupi kebutuhan para pelayan misi yang diutus ke negara-negara konflik dan krisis pangan, sehingga mereka dapat bertahan hidup dan melakukan pelayanan dengan lancar.
12 Februari 2013 -- Aktivis Lingkungan
Aktivis lingkungan, dengan karya kepeduliannya yang berguna dalam memelihara kelestarian lingkungan, menjadi salah satu tonggak penting dalam pengelolaan isu-isu lingkungan, terutama yang terjadi di Indonesia. Mari kita doakan kepada Tuhan Yesus, agar kegiatan-kegiatan mereka selalu dapat menginspirasi masyarakat di sekitarnya untuk menyadari dan ikut berpartisipasi dalam melakukan aksi-aksi nyata, yang berpengaruh dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup.
13 Februari 2013 -- Anak-Anak Penderita Kanker
Kanker merupakan vonis yang menyakitkan dalam dunia kesehatan, terutama bila ini dialami oleh anak-anak. Mari berdoa bagi anak-anak yang menderita penyakit kanker, agar Tuhan Yesus senantiasa memberi mereka kekuatan, penghiburan, bahkan kesembuhan dalam penyakitnya. Doakan juga agar mereka tetap dapat bersukacita dalam melalui hari-harinya, dan agar Tuhan senantiasa menguatkan serta memberi pengharapan bagi orang tua dan keluarganya. Berdoalah bagi mereka yang mengalami kendala dalam segi pembiayaan untuk perawatan dan pengobatannya, agar Tuhan Yesus senantiasa memberi apa yang mereka butuhkan melalui donatur dan yayasan yang peduli.
14 Februari 2013 -- Bidan di Desa
Bidan merupakan salah satu profesi yang amat vital dan penting bagi kehidupan masyarakat desa, berkenaan dengan pertolongan dalam proses persalinan. Kita doakan para bidan ini, agar Tuhan Yesus selalu menuntun dan mendampingi mereka dalam melaksanakan tugas pelayanannya di desa, sehingga angka kematian ibu dan bayi di daerah terpencil semakin menurun di Indonesia.
15 Februari 2013 -- Pelaku Usaha Kecil dan Menengah
Para pelaku sektor usaha kecil dan menengah merupakan salah satu urat nadi perekonomian di negara kita. Keberadaan mereka sangat membantu pemerintah dalam menggerakkan roda-roda perekonomian pada masyarakat menengah ke bawah, sehingga "kue" kesejahteraan dapat ikut dinikmati oleh golongan ini. Mari kita doakan agar Tuhan senantiasa memberikan kreativitas, semangat, inovasi dalam pengembangan produk, serta daya juang kepada para pelaku usaha kecil dan menengah ini. Doakan juga agar Tuhan Yesus menggerakkan pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk selalu memberdayakan dan memberi insentif bagi pengembangan usaha mereka, sehingga pada akhirnya kesejahteraan dan perekonomian yang berkeadilan sosial dapat tercapai di negara ini.
16 Februari 2013 -- Guru di Sekolah Yayasan
Guru-guru di sekolah swasta adalah salah satu tonggak pendidikan di negeri ini. Namun, sering kali kesejahteraan mereka terabaikan karena masalah-masalah dana. Mari kita doakan kesejahteraan para guru-guru ini, agar Tuhan senantiasa mencukupkan apa yang menjadi kebutuhan mereka. Doakan juga agar Tuhan selalu memberi mereka hikmat dan kesetiaan, untuk menjadi teladan dalam menjalankan tugas mencerdaskan dan membentuk karakter para peserta didik di sekolah masing-masing.
17 Februari 2013 -- Para Hakim
Melalui berbagai media, kita sering kali mendengar berita hakim yang tersangkut kasus korupsi atau suap dalam kasus yang mereka tangani. Di tengah keprihatinan akan maraknya kasus korupsi di Indonesia, hakim yang melakukan korupsi dan mau menerima suap, tentu akan semakin mengecilkan harapan kita akan datangnya keadilan dan budaya bebas korupsi di Indonesia. Jika mereka tidak lagi bersih, kepada siapakah harapan itu akan disandarkan? Karena itu, marilah kita berdoa untuk para hakim di Indonesia, agar Tuhan Yesus memberi mereka hati yang jujur, etika yang baik, dan moral yang bersih, untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan benar. Dengan demikian, hukum dapat ditegakkan pada tempatnya dan keadilan dapat terjadi di Indonesia.
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Yusak dan Novita Yuniarti
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kados/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Saturday, February 9, 2013
(e-RH) Februari 10 -- RASA CUKUP
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 10 Februari 2013
Bacaan : 1 Timotius 6:6-16
Setahun: Imamat 24-25
Nats: Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan...
yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
(1 Timotius 6:9)
Judul:
RASA CUKUP
Ada bermacam cara untuk menjerat burung. Anda dapat menempatkan
jontrot atau burung pemikat di dalam kandang bertingkat dua dengan
pintu terbuka. Jontrot biasanya burung yang sudah jadi alias rajin
berkicau. Anda juga dapat memakai pulut (getah nangka) dan jontrot.
Cara lainnya dengan merentangkan jaring ikan di antara pepohonan.
Namanya burung, mereka tidak pernah sadar jika itu perangkap.
Dalam suratnya, Paulus menasihati kita agar memiliki dua rasa cukup.
Rasa cukup akan ibadah kita (ay. 6) dan rasa cukup atas kepenuhan
kebutuhan kita (ay. 8). Mereka yang tidak memiliki rasa cukup akan
mengejar dan menginginkan perkara lain untuk memuaskannya. Saat
itulah orang dapat jatuh dalam jerat pencobaan (ay. 9) dan berbuat
jahat (ay. 10). Jerat dalam bahasa aslinya berarti suatu perangkap
yang tidak diduga-duga. Pencobaan datang dengan sangat halus.
Menyamarkan keinginan sebagai kebutuhan -kebutuhan akan makan,
rumah, pakaian, kasih sayang -sehingga kita merasa sudah semestinya
mendapatkannya. Dan, seperti burung yang lengah, kita pun
terperangkap.
Untuk menangkalnya, ya kita perlu mengembangkan rasa cukup tadi.
Ibadah yang cukup adalah ibadah yang melegakan batin, menerangi
hidup, menolong kita untuk mengenali pencobaan, dan menjadikan kita
manusia Allah (ay. 11-12). Sehubungan dengan kebutuhan sehari-hari,
rasa cukup terwujud dalam rasa puas atas apa yang kita miliki, dan
berusaha mendayagunakannya dengan cara-cara yang selaras dengan
panggilan kita sebagai anak Tuhan. --MRT
DALAM RASA CUKUP KITA MENSYUKURI ANUGERAH
DAN JAMINAN PEMELIHARAAN-NYA SETIAP HARI
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/02/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/02/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Timotius+6:6-16
1 Timotius 6:6-16
6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan
besar.
7 Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun
tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke
dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan
yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam
keruntuhan dan kebinasaan.
10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh
memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan
menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
11 Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah
keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
12 Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah
hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah
engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
13 Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan
di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang
benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu:
14 Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela,
hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,
15 yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya
dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di
atas segala tuan.
16 Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam
dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat
Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah
hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Imamat+24-25
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+24-25
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 10 Februari 2013
Bacaan : 1 Timotius 6:6-16
Setahun: Imamat 24-25
Nats: Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan...
yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
(1 Timotius 6:9)
Judul:
RASA CUKUP
Ada bermacam cara untuk menjerat burung. Anda dapat menempatkan
jontrot atau burung pemikat di dalam kandang bertingkat dua dengan
pintu terbuka. Jontrot biasanya burung yang sudah jadi alias rajin
berkicau. Anda juga dapat memakai pulut (getah nangka) dan jontrot.
Cara lainnya dengan merentangkan jaring ikan di antara pepohonan.
Namanya burung, mereka tidak pernah sadar jika itu perangkap.
Dalam suratnya, Paulus menasihati kita agar memiliki dua rasa cukup.
Rasa cukup akan ibadah kita (ay. 6) dan rasa cukup atas kepenuhan
kebutuhan kita (ay. 8). Mereka yang tidak memiliki rasa cukup akan
mengejar dan menginginkan perkara lain untuk memuaskannya. Saat
itulah orang dapat jatuh dalam jerat pencobaan (ay. 9) dan berbuat
jahat (ay. 10). Jerat dalam bahasa aslinya berarti suatu perangkap
yang tidak diduga-duga. Pencobaan datang dengan sangat halus.
Menyamarkan keinginan sebagai kebutuhan -kebutuhan akan makan,
rumah, pakaian, kasih sayang -sehingga kita merasa sudah semestinya
mendapatkannya. Dan, seperti burung yang lengah, kita pun
terperangkap.
Untuk menangkalnya, ya kita perlu mengembangkan rasa cukup tadi.
Ibadah yang cukup adalah ibadah yang melegakan batin, menerangi
hidup, menolong kita untuk mengenali pencobaan, dan menjadikan kita
manusia Allah (ay. 11-12). Sehubungan dengan kebutuhan sehari-hari,
rasa cukup terwujud dalam rasa puas atas apa yang kita miliki, dan
berusaha mendayagunakannya dengan cara-cara yang selaras dengan
panggilan kita sebagai anak Tuhan. --MRT
DALAM RASA CUKUP KITA MENSYUKURI ANUGERAH
DAN JAMINAN PEMELIHARAAN-NYA SETIAP HARI
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/02/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/02/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Timotius+6:6-16
1 Timotius 6:6-16
6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan
besar.
7 Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun
tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke
dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan
yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam
keruntuhan dan kebinasaan.
10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh
memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan
menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
11 Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah
keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
12 Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah
hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah
engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
13 Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan
di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang
benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu:
14 Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela,
hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,
15 yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya
dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di
atas segala tuan.
16 Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam
dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat
Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah
hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Imamat+24-25
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+24-25
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
[i-kan-binaguru] Menabung Emosi Bahagia
--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Menabung Emosi Bahagia
Oleh: Julianto Simanjuntak |
09 February 2013 | 11:49 WIB
Umumnya manusia ingin bahagia dan mengejarnya dengan banyak cara. Tapi tak semua orang tahu bagaimana berbahagia dengan benar. Misal, masih ada orang yang beranggapan bahwa bahagia itu identik dengan kekayaan dan popularitas. Lalu dia kerja keras dsb, lalu kaya. Namun akhirnya tetap tidak menemukan kebahagiaan. Itu keliru. Lihat saja tak sedikit konglomerat dan artis papan atas mati bunuh diri. Mereka hanya kaya nama dan harta tapi tetap miskin bahagia.
Bahagia adalah emosi positif, yang kita perlukan sepanjang kehidupan, terutama di saat sulit dan situasi yang buruk. Perasaan bahagia dibentuk sejak kecil. Ditumbuhkan oleh kasih sayang orang tua, relasi yang baik dengan sesama dan iman yang sehat.
Emosi bahagia tumbuh karena melewati pelbagai pengalaman baik dan buruk, situasi positif- negatif secara SEIMBANG. Ya, bahagia adalah menikmati kesenangan dan penderitaan secara seimbang.
Itu sebabnya mereka yang TERLALU dimanja saat kecil bisa bermasalah secara emosi di masa dewasa. Demikian juga anak-anak yang lebih banyak menderita karena perlakuan kasar Ayah atau ibunya.
Hidup bagaikan roda. Kadang di atas kadang di bawah. Begitulah ada waktunya kita senang, ada waktunya sedih. Ada waktu untuk untung, kadang malang. Ada waktu untuk mendapat, kadang kehilangan. Ya untuk segala sesuatu ada waktunya, kata Salomo.
Tak selamanya orang menyukai kita, terkadang kita dibenci. Hari ini dipuji ehh besok orang yang sama bisa mencaci kita. Lebih menyakitkan lagi saat orang terdekat menghianati kita. Tubuh kita tak selalu sehat, sewaktu-waktu bisa sakit. Adapula teman yang menderita hingga bertahun-tahun lamanya seperti Ayah penulis yang pernah menderita sakit nyaris 2 tahun.
Begitulah. Hidup bagaikan cuaca, yang tak selalu panas terkadang ada musim hujan. Ringkasnya, bahagia adalah belajar menikmati kesenangan dan penderitaan secara seimbang. Orang bahagia itu di masa senang tidak lupa diri, dan di kondisi yang buruk tidak bersungut atau mengutuk.
Menabung emosi Bahagia
Jadi bagaimana caranya menabung emosi bahagia? Tetap tegar di masa sukar? Sebelum masa sulit, pengalaman pahit, atau sakit ini datang persiapkanlah diri. Seperti Nabi Jusuf yang bijak menyiapkan tujuh tahun masa kelaparan dengan menabung gandum di masa kelimpahan, kitapun perlu menabung emosi bahagia.
Seperti pepatah berkata, "sedia payung sebelum hujan". Atau anak-anak sejak kecil butuh imunisasi agar kebal saat penyakit menyerang. Maka kitapun perlu menabung emosi bahagia.mCaranya? Ingat dan catatlah semua pengalaman positif: pengorbanan Ortu, kasih sayang Guru, dan kebaikan sahabat.
Indahnya diterima dan dihargai orang yang mencintai Kita. Serta pengalaman lainnya yang membuat hati kita senang dan emosi kita positif. Menghitung setiap berkat Tuhan. Selain mencatat emosi bahagia kita di sebuah buku harian atau komputer, "catat" juga di loh hati Anda dengan senantiasa bersyukur pada sang Ilahi.
Setelah ditulis, bagikanlah kebahagiaan itu. Dengan cara menceritakannya sesering mungkin, selagi ada kesempatan. Inilah cara terbaik menabung emosi bahagia. Moto Pelikan Indonesia dimana saya bekerja adalah:
"bagikanlah penderitaanmu maka penderitaanmu akan berkurang, bagikanlah kebahagiaanmu maka kebahagiaanmu akan bertambah".
Bila suatu ketika datang masa yang sulit, atau sakit menyerang, kita bisa menggunakan memori tadi untuk menguatkan diri. Kita tetap kuat, tidak mengeluh atau bersungut. Saat kita sedih, Kita mengambil "tabungan" emosi senang. Mengingat bahwa kita pernah senang dst. Mengingat banyak orang yang (sudah) menyenangkan kita.
Di saat kita malang, ditipu atau dirugikan orang, kita ambil "tabungan" keuntungan. Ya, kita pernah beruntung mendapat pemberian dan kebaikan orang yang sayang dengan kita. Bisnis kita pernah untung. Sesekali gagal atau rugi, wajarlah.
Bandul Hidup
Saya menganalogikan irama hidup kita di atas bagaikan "main ayunan" atau bandul. Siapa yang cakap mengayun ayunannya, akan bisa bergembira meski di saat susah.
Masalah sebagian klien kami di ruang konseling ternyata bukan pada besar atau beratnya masalah. Tapi karena mereka tidak siap menghadapi masalah dalam hidup. Tidak ready menghadapi kemungkinan terburuk.
Misalnya, pasangan yang akan menikah lebih banyak membayangkan indahnya pernikahan, tapi tak pernah belajar ketrampilan menghadapi pelbagai masalah dalam perkawinan. Apakah itu penyakit, kekurangan ekonomi atau masalah anak dengan kebutuhan khusus.
Umumnya orangtua bahagia punya anak, tapi mereka tidak mempersiapkan skill dan mental jika anak mereka menghadapi masalah. Terkena adiksi narkoba misalnya. Sebagian orang malah sudah takut menghadapi masalah. Mereka menganggap kesulitan itu momok yang harus dihindari atau dijauhi. Padahal sikap terbaik, masalah itu dijalani atau dihadapi. Bukan dihindari atau lari dari masalah.
Dalam konseling kami membantu klien memahami fakta kehidupan adalah berjuang. Hidup adalah perjuangan. Kita harus berhenti dari sikap dan perilaku yang menyalahkan atau mengkambinghitamkan orang lain. Stop dari penyesalan diri atau menyalahkan diri sendiri. Lebih baik energi emosi dan pikiran dikerahkan untuk menghadapi masalah. Dengan pikiran jernih, kita mencari solusi bersama pasangan dan orang yang dipercaya.
Semua orang punya masalah. Kesulitan tidak menunjukkan kita lemah. Tidak. Kesulitan yang DIA izinkan tidak bermaksud melemahkan, sebaliknya, mendewasakan. Membuat hidup seimbang dan lebih indah berwarna.
Semua tantangan hidup adalah pencobaan yang biasa atau lazim, tidak melebihi kekuatan kita. Tuhan tahu apa yang terbaik dan apa yang sanggup kita pikul.
Kadang kita saja yang cenderung membesar-besarkan masalah; atau suka menyimpan atau lari daripada menghadapinya. Respon keliru inilah yang menjadikan beban hidup kita terasa berat.
Kita juga perlu mengembangkan sikap optimis (beriman) dan berpengharapan, bahwa badai masalah pasti berlalu. Setiap masalah ada "wisuda"-nya. Bahkan bila Anda merasa "nasi sudah menjadi bubur", percayalah buburpun bisa dijadikan bubur ayam yang lezat. Bagi orang percaya, tragedi bisa menjadi "komedi" dan frustasi menjadi prestasi.
Sikap terbaik seorang pemenang adalah selalu mengandalkan Tuhan.
Kehidupan seperti main ayunan. Ada sedih ada senang, kadang untun terkadang malang. Hidup seperti bandul yang sebentar ke kiri lalu bergerak ke kanan.
Ayun saja, ikuti iramanya. Jangan fokus pada kesedihan. Ingat, kita pernah senang. Jangan fokus pada kelemahan pasangan, dia pun punya kelebihan. Ayun terus bandulmu, ya ayun saja agar berjalan seimbang. Anggap saja hidup ini seperti sebuah game yang asyik dan menarik, serta "bersenanglah". Belajar bersukacita dalam segala hal, dan ingat kita tidak sendiri.
Membawa Damai
Tabungan emosi bahagia bisa kita tingkatkan dengan mengembangkan jiwa pemaaf, alias cinta damai.
Perhatikan Nasihat kuno ini, "Berbahagialah kamu yang membawa damai" masih relevan bagi kita. Prinsip hidup ini memberitahu kita cara berbahagia. Kita diminta mendistribusikan damai pada sesama. Terutama yang sedang tidak memiliki damai.
Seorang Pendamai memiliki jiwa pemaaf. Mereka cakap menjadi mediator bagi sesamanya yang sedang konflik. Tentu orang yang sedang tidak berdamai dengan dirinya sendiri tidak mungkin mampu mendistribusikan damai ini.
Sebaliknya ia berpotensi membuat orang lain merasa tidak damai alias kecewa. Mereka yang defisit rasa damai dan kasih, berpotensi menjadi pribadi yang rentan konflik. Meski TAU berdamai itu baik dan MAU berdamai dengan sesama tapi dia tak akan MAMPU melakukannya.
Hanya orang yang berdamai dengan Tuhan dan dirinya sendiri dapat membawa damai pada sesama. Buah membawa damai adalah kebahagiaan. Bahagia artinya menikmati kesenangan dan penderitaan secara seimbang.
Kebahagiaan membuat seseorang stabil, punya daya tahan dan daya juang. Modal yang baik membangun karir dan keluarga.
Orang yang bahagia rela membayar harga demi kebahagiaan musuhnya. Sebaliknya, mereka yang tidak bahagia senang melihat orang lain (musuhnya) gagal dan menderita. Miskin empati.
Orang yang tidak bahagia enggan melihat orang yang pernah melukainya bahagia. Ia (masih) menyimpan rasa iri dan marah. Sementara itu ada juga orang yang berpura-pura damai, bebas konflik. Mereka rela hidup MUNAFIK agar diterima sesamanya. Supaya dilihat sebagai pemaaf. Rasa damai semu dan para pendamai palsu ini banyak disekitar kita. Orang bijak dapat membedakannya.
Berbahagialah kamu yang membawa damai. Ya, kebahagiaan dimulai dengan cinta damai. Bahagia dimulai dengan memberi maaf. Karena mengampuni itu PINTU perdamaian dan kebahagiaan. Tapi sayangnya, pintu itu kecil dan sempit tidak bisa dimasuki tanpa membungkuk alias rendah hati.
Salam konseling
Twitter @JuliantoPelikan
www.juliantosimanjuntak.com
*****************************
"Studi itu investasi mendahului promosi Ilahi" (Prof. T. Ndraha) - Info Studi Konseling berbasis keluarga ---> http://bit.ly/info-lengkap
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke:Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------
Friday, February 8, 2013
(e-RH) Februari 09 -- KASIH YANG BENING
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 9 Februari 2013
Bacaan : Yohanes 8:2-11
Setahun: Imamat 22-23
Nats: Siapa saja di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang
pertama melemparkan batu kepada perempuan itu. (Yohanes 8:7b)
Judul:
KASIH YANG BENING
Kadang muncul berita, masyarakat menangkap pasangan yang "kumpul
kebo". Sebagai hukuman, kedua orang ini ditelanjangi dan diarak
keliling kampung, lalu dikawinkan secara paksa. Wah! Begitu juga
dengan perempuan dalam perikop hari ini. Ia tertangkap basah sedang
berzinah. Anehnya, hanya dirinya -si perempuan -yang ditangkap. Mana
si lakilaki? Ah, tidak adil.
Ini kisah perjuangan melawan ketidakadilan dan penerapan hukum
Taurat secara beku. Orang Farisi dan ahli Taurat menggunakan kasus
itu untuk menjebak Yesus. Mereka mencobai-Nya dengan mengutip hukum
Taurat, yang isinya mempertaruhkan nyawa perempuan berdosa itu.
Yesus, sebaliknya, dengan tenang mengajak orang untuk menghayati
kebeningan hati dalam menilai keberdosaan orang lain. Dia mengundang
kita berintrospeksi sehingga tidak berlaku gegabah, tetapi bersikap
adil.
Dalam pernyataan-Nya kepada orang banyak (ay. 7), Yesus bukan
menyetujui perzinahan. Buktinya, Dia juga berpesan kepada perempuan
itu, "Jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang" (ay. 11). Dengan
pernyataan tadi, Yesus menggugah orang yang suka menghakimi sesama
agar berkaca baik-baik sehingga dapat menimbang perkara dengan
bening. Dan, dengan sikap-Nya, Dia menunjukkan betapa rahmat dan
belas kasihan itu lebih luhur daripada hukum yang kaku.
Apakah kita belajar berlaku adil dengan bersedia melakukan koreksi
batin sebelum sibuk menuding orang lain? Ataukah kita bersikeras
mengukuhi hukum yang kaku, bukannya belajar mengulurkan rahmat dan
belas kasihan? --DKL
PEMIKIRAN HATI YANG BENING MEMBUKA PINTU
UNTUK MEMPERJUANGKAN KEADILAN DAN MENGULURKAN BELAS KASIHAN
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/02/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/02/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+8:211
Yohanes 8:2-11
2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat
datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya
seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata
kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia
sedang berbuat zinah.
5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari
perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang
hal itu?"
6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka
memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus
membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun
bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di
antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan
batu kepada perempuan itu."
8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka
seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya
tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di
tempatnya.
10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai
perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang
menghukum engkau?"
11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak
menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai
dari sekarang."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Imamat+22-23
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+22-23
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 9 Februari 2013
Bacaan : Yohanes 8:2-11
Setahun: Imamat 22-23
Nats: Siapa saja di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang
pertama melemparkan batu kepada perempuan itu. (Yohanes 8:7b)
Judul:
KASIH YANG BENING
Kadang muncul berita, masyarakat menangkap pasangan yang "kumpul
kebo". Sebagai hukuman, kedua orang ini ditelanjangi dan diarak
keliling kampung, lalu dikawinkan secara paksa. Wah! Begitu juga
dengan perempuan dalam perikop hari ini. Ia tertangkap basah sedang
berzinah. Anehnya, hanya dirinya -si perempuan -yang ditangkap. Mana
si lakilaki? Ah, tidak adil.
Ini kisah perjuangan melawan ketidakadilan dan penerapan hukum
Taurat secara beku. Orang Farisi dan ahli Taurat menggunakan kasus
itu untuk menjebak Yesus. Mereka mencobai-Nya dengan mengutip hukum
Taurat, yang isinya mempertaruhkan nyawa perempuan berdosa itu.
Yesus, sebaliknya, dengan tenang mengajak orang untuk menghayati
kebeningan hati dalam menilai keberdosaan orang lain. Dia mengundang
kita berintrospeksi sehingga tidak berlaku gegabah, tetapi bersikap
adil.
Dalam pernyataan-Nya kepada orang banyak (ay. 7), Yesus bukan
menyetujui perzinahan. Buktinya, Dia juga berpesan kepada perempuan
itu, "Jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang" (ay. 11). Dengan
pernyataan tadi, Yesus menggugah orang yang suka menghakimi sesama
agar berkaca baik-baik sehingga dapat menimbang perkara dengan
bening. Dan, dengan sikap-Nya, Dia menunjukkan betapa rahmat dan
belas kasihan itu lebih luhur daripada hukum yang kaku.
Apakah kita belajar berlaku adil dengan bersedia melakukan koreksi
batin sebelum sibuk menuding orang lain? Ataukah kita bersikeras
mengukuhi hukum yang kaku, bukannya belajar mengulurkan rahmat dan
belas kasihan? --DKL
PEMIKIRAN HATI YANG BENING MEMBUKA PINTU
UNTUK MEMPERJUANGKAN KEADILAN DAN MENGULURKAN BELAS KASIHAN
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/02/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/02/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+8:211
Yohanes 8:2-11
2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat
datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya
seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata
kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia
sedang berbuat zinah.
5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari
perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang
hal itu?"
6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka
memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus
membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun
bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di
antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan
batu kepada perempuan itu."
8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka
seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya
tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di
tempatnya.
10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai
perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang
menghukum engkau?"
11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak
menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai
dari sekarang."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Imamat+22-23
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+22-23
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Thursday, February 7, 2013
[i-kan-humor] [e-Humor] 2160 Februari/2013
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Humor
2160, Februari 2013
Shalom,
Mendapatkan pekerjaan yang layak membutuhkan perjuangan. Kita wajib mempertahankan dengan baik pekerjaan kita itu. Apabila terpaksa tidak bisa melanjutkan, kita 'kan bisa mengundurkan diri. :) Saat kita masih bisa bekerja dengan baik, pakailah waktu untuk bekerja dan menghasilkan yang baik juga. Kalau kita tidak memakai waktu kerja kita dengan baik dan benar, akibatnya bisa jadi seperti yang dialami tokoh humor kita kali ini. Selamat menyimak, ya!
Tuhan memberkati.
Redaksi Tamu e-Humor,
Tatik Wahyuningsih
< http://humor.sabda.org/ >
2160. MENGAPA SAYA DIA DIPECAT?
Joni adalah staf baru di kantor Pak Ramlan. Awal masuk kerja ia rajin, tetapi lama-kelamaan ia mulai malas-malasan. Ketika teman-temannya sibuk bekerja, ia malah membaca majalah. "Mumpung Pak Bos tidak setiap hari di kantor, santai-santai dulu sajalah," pikirnya.
Setelah pulang dari luar negeri, Pak Ramlan melakukan pengecekan mendadak ke kantornya. Ia mendapat laporan mengenai cara kerja Joni dan melihat kebenarannya. Bos menuju tempat kerja Joni,
"Silakan ke ruangan saya. Saya akan menggaji Anda minggu ini. Anda dipecat."
Dengan kaget dan ketakutan, Joni bertanya, "Mengapa, Pak? Saya merasa tidak melakukan apa-apa?"
"Karena itulah, Anda dipecat ..." jawab Bos santai.
[Sumber kiriman dari: Redaksi]
Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. (Kolose 4:5) < http://alkitab.sabda.org/?Kolose+4:5 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 159: "Ketika bangsa Israel mengembara di padang gurun, apakah yang menerangi perjalanan mereka pada waktu malam?"
- "Ariadi (KPC)" < Ariadi(at)xxx > = Tiang Api
- "Febe Fenyta" < febe.fenyta(at)xxx > = Tiang Api
- Kennedy Sirait < Kennedy.Sirait(at)xxx > = Tiang api (Keluaran 13.21)
- "TMI Hisar" < hisar(at)xxx > = Tiang api
- "frenky_guns@yahoo.com" < frenky_guns(at)xxx > = tiang api
- "Follow-Up Colombo" < erna.yuniati(at)xxx > = Tiang Api
- Hendrik Langelo < hendrik.langelo(at)xxx > = Tiang Api
- Herman Wibisono < herman.wbs(at)xxx > = tiang api . menerangi mlm hari
- Astri Kristiani < astrikristiani(at)xxx > = Tiang api
- Feri Anta < feri.hill(at)xxx > = tiang api
- Gibson Sitinjak < ressurection.gibson(at)xxx > = Tiang api
- Wardana Nengah < wardana_nengah(at)xxx > = hehehe Tiang Api..
- "Anny S" < godwithanny5ms(at)xxx > = Tiang API Kel 13:21, Bil 14:14
- Diana Nilawati < dnilawati01(at)xxx > = Tuhan Allah dalam bentuk tiang api
Jawaban e-Humor: Tiang Api (Keluaran 13:21)
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.
Kuis minggu ini 160: "Siapakah nama sahabat Yesus yang dikuburkan dalam sebuah gua?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G. dan Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
e-Humor
2160, Februari 2013
Shalom,
Mendapatkan pekerjaan yang layak membutuhkan perjuangan. Kita wajib mempertahankan dengan baik pekerjaan kita itu. Apabila terpaksa tidak bisa melanjutkan, kita 'kan bisa mengundurkan diri. :) Saat kita masih bisa bekerja dengan baik, pakailah waktu untuk bekerja dan menghasilkan yang baik juga. Kalau kita tidak memakai waktu kerja kita dengan baik dan benar, akibatnya bisa jadi seperti yang dialami tokoh humor kita kali ini. Selamat menyimak, ya!
Tuhan memberkati.
Redaksi Tamu e-Humor,
Tatik Wahyuningsih
< http://humor.sabda.org/ >
2160. MENGAPA SAYA DIA DIPECAT?
Joni adalah staf baru di kantor Pak Ramlan. Awal masuk kerja ia rajin, tetapi lama-kelamaan ia mulai malas-malasan. Ketika teman-temannya sibuk bekerja, ia malah membaca majalah. "Mumpung Pak Bos tidak setiap hari di kantor, santai-santai dulu sajalah," pikirnya.
Setelah pulang dari luar negeri, Pak Ramlan melakukan pengecekan mendadak ke kantornya. Ia mendapat laporan mengenai cara kerja Joni dan melihat kebenarannya. Bos menuju tempat kerja Joni,
"Silakan ke ruangan saya. Saya akan menggaji Anda minggu ini. Anda dipecat."
Dengan kaget dan ketakutan, Joni bertanya, "Mengapa, Pak? Saya merasa tidak melakukan apa-apa?"
"Karena itulah, Anda dipecat ..." jawab Bos santai.
[Sumber kiriman dari: Redaksi]
Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. (Kolose 4:5) < http://alkitab.sabda.org/?Kolose+4:5 >
KUIS HUMOR
Kuis minggu lalu 159: "Ketika bangsa Israel mengembara di padang gurun, apakah yang menerangi perjalanan mereka pada waktu malam?"
- "Ariadi (KPC)" < Ariadi(at)xxx > = Tiang Api
- "Febe Fenyta" < febe.fenyta(at)xxx > = Tiang Api
- Kennedy Sirait < Kennedy.Sirait(at)xxx > = Tiang api (Keluaran 13.21)
- "TMI Hisar" < hisar(at)xxx > = Tiang api
- "frenky_guns@yahoo.com" < frenky_guns(at)xxx > = tiang api
- "Follow-Up Colombo" < erna.yuniati(at)xxx > = Tiang Api
- Hendrik Langelo < hendrik.langelo(at)xxx > = Tiang Api
- Herman Wibisono < herman.wbs(at)xxx > = tiang api . menerangi mlm hari
- Astri Kristiani < astrikristiani(at)xxx > = Tiang api
- Feri Anta < feri.hill(at)xxx > = tiang api
- Gibson Sitinjak < ressurection.gibson(at)xxx > = Tiang api
- Wardana Nengah < wardana_nengah(at)xxx > = hehehe Tiang Api..
- "Anny S" < godwithanny5ms(at)xxx > = Tiang API Kel 13:21, Bil 14:14
- Diana Nilawati < dnilawati01(at)xxx > = Tuhan Allah dalam bentuk tiang api
Jawaban e-Humor: Tiang Api (Keluaran 13:21)
Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.
Kuis minggu ini 160: "Siapakah nama sahabat Yesus yang dikuburkan dalam sebuah gua?"
Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.
Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!
Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Amy G. dan Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
(e-RH) Februari 08 -- KISAH TEBOW
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 8 Februari 2013
Bacaan : 1 Timotius 4:11-16
Setahun: Imamat 19-21
Nats: Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
Jadilah teladan bagi orangorang percaya... (1 Timotius 4:12)
Judul:
KISAH TEBOW
Pada 2011, Tim Tebow menjadi ikon fenomenal di dunia American
football, dengan banyak kemenangan gemilang bersama timnya, Denver
Broncos. Yang menarik, ia menjadi buah bibir bukan hanya karena
prestasinya, tetapi juga keberaniannya menyatakan iman kepada
Kristus. Ia selalu berdoa dengan berlutut di lapangan sebelum
bertanding. Ia juga sengaja mengecat wajah dengan sebuah alamat ayat
di bawah kedua mata, misalnya Yoh. 3:16 dan Ef. 2:8-10. Ini terekam
oleh liputan TV dan membuat banyak penonton penasaran akan isinya.
Pendidikan rohani yang kuat dari orangtuanya sejak kecil adalah
dasar kuat yang menolong Tim bertumbuh mencintai Yesus dan
pelayanan. Di luar lapangan, ia aktif dalam pelayanan mahasiswa dan
mendirikan Yayasan Tim Tebow sejak 2010. Yayasan ini menolong banyak
anak yang mengalami sakit berat dan sedang membangun sebuah rumah
sakit anak di Filipina. Tebow, yang baru berusia 25 tahun, berusaha
menjadi teladan bagi para penggemarnya. Termasuk dalam menjaga
kekudusan.
Sebagai pemimpin yang masih muda, Timotius dinasihati Paulus untuk
menjaga hidupnya agar tidak menjadi sandungan, sebaliknya menjadi
teladan. Caranya, dengan terus tekun mempelajari Kitab Suci (ay. 13)
dan mempergunakan karunia rohaninya (ay. 14). Tujuannya agar
Timotius semakin dewasa rohani (ay. 15) dan dapat menjadi teladan.
Tebow dan Timotius berhasil melaksanakan pesan ini selagi mereka
muda. Mari ikuti nasihat Paulus ini. Berapa pun usia kita sekarang,
Tuhan akan menolong kita melakukannya. --AW
DALAM SEGALA MUSIM HIDUP KITA
BIARLAH HIDUP KRISTUS NYATA DALAM HIDUP KITA
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/02/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/02/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Timotius+4:11-16
1 Timotius 4:11-16
11 Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu.
12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu,
dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam
kesucianmu.
13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca
Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang
telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan
tangan sidang penatua.
15 Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya
kemajuanmu nyata kepada semua orang.
16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam
semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan
menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Imamat+19-21
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+19-21
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 8 Februari 2013
Bacaan : 1 Timotius 4:11-16
Setahun: Imamat 19-21
Nats: Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
Jadilah teladan bagi orangorang percaya... (1 Timotius 4:12)
Judul:
KISAH TEBOW
Pada 2011, Tim Tebow menjadi ikon fenomenal di dunia American
football, dengan banyak kemenangan gemilang bersama timnya, Denver
Broncos. Yang menarik, ia menjadi buah bibir bukan hanya karena
prestasinya, tetapi juga keberaniannya menyatakan iman kepada
Kristus. Ia selalu berdoa dengan berlutut di lapangan sebelum
bertanding. Ia juga sengaja mengecat wajah dengan sebuah alamat ayat
di bawah kedua mata, misalnya Yoh. 3:16 dan Ef. 2:8-10. Ini terekam
oleh liputan TV dan membuat banyak penonton penasaran akan isinya.
Pendidikan rohani yang kuat dari orangtuanya sejak kecil adalah
dasar kuat yang menolong Tim bertumbuh mencintai Yesus dan
pelayanan. Di luar lapangan, ia aktif dalam pelayanan mahasiswa dan
mendirikan Yayasan Tim Tebow sejak 2010. Yayasan ini menolong banyak
anak yang mengalami sakit berat dan sedang membangun sebuah rumah
sakit anak di Filipina. Tebow, yang baru berusia 25 tahun, berusaha
menjadi teladan bagi para penggemarnya. Termasuk dalam menjaga
kekudusan.
Sebagai pemimpin yang masih muda, Timotius dinasihati Paulus untuk
menjaga hidupnya agar tidak menjadi sandungan, sebaliknya menjadi
teladan. Caranya, dengan terus tekun mempelajari Kitab Suci (ay. 13)
dan mempergunakan karunia rohaninya (ay. 14). Tujuannya agar
Timotius semakin dewasa rohani (ay. 15) dan dapat menjadi teladan.
Tebow dan Timotius berhasil melaksanakan pesan ini selagi mereka
muda. Mari ikuti nasihat Paulus ini. Berapa pun usia kita sekarang,
Tuhan akan menolong kita melakukannya. --AW
DALAM SEGALA MUSIM HIDUP KITA
BIARLAH HIDUP KRISTUS NYATA DALAM HIDUP KITA
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/02/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/02/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Timotius+4:11-16
1 Timotius 4:11-16
11 Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu.
12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu,
dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam
kesucianmu.
13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca
Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang
telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan
tangan sidang penatua.
15 Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya
kemajuanmu nyata kepada semua orang.
16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam
semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan
menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Imamat+19-21
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+19-21
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Re: [i-kan-binaguru] TOT 1 for 50
--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------