[i-kan-binaguru] Peran Ayah

---------------------------------------------------------------------  e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU    ---------------------------------------------------------------------  

PERAN AYAH DALAM MENDIDIK ANAK.

Oleh:Walsinur Silalahi

 

Suamiku selalu menyalahkan aku sebagai isterinya.Dia memarahi saya tidak bisa mendidik anak.Perilaku anakku  memang sering membuat kami jengkel

Terus terang,saya sudah berusaha mendisplinkan,tetapi hasilnya diluar dugaan.

 

Saya dan suami sering bertengkar karena menurut suamiku adalah tanggungjawab saya mendidik anak karena saya tinggal dirumah.

Tanggung jawabmu adalah mendisiplin anak,tanggung jawab saya adalah mencari nafkah.Demikianlah suamiku menyerahkan pendidikan anak kepada saya.

 

Kamu itu bagaimana? Mendidik anak saja nggak becus.Anak kita sering pulang dinihari.

Apa saja pekerjaanmu dirumah? Ngerumpi,jalan-jalan ke mall.? Beginilah kehidupan keluarga kami tiada hari tanpa pertengkaran.Banyak kata-kata suamiku yang memojokkan aku. Aku bergumul untuk segera bisa keluar dari masalah ini.Kalau tidak karena anak,sudah lari aku dari rumah.Nggak tahan saya mendengar makian suami.Kalau aku tahu begini jadinya,mendingan gak usah menikah .Menyesal saya mempunyai suami yang suka marah-marah.Pantas suamiku cepat menjadi tua..Dahinya mengkerut setiap kami berjumpa.Senyum kek dikit.

 

Kasus diatas mungkin juga dialami para pembaca di milis ini.Pertanyaan kita sekarang,apakah urusan pendisiplinan anak tanggungjawab isteri?

 

Budaya kita memang  lebih memberikan tanggungjawab itu kepada para ibu.Tapi yang disetujui oleh budaya belum tentu dikehendaki oleh Tuhan.

Firman Tuhan dalam Efesus 6:4 demikian:"Dan kamu bapa-bapa,janganlah bangkitkan amarah didalam hati anak-anakmu,tetapi didiklah mereka didalam ajaran dan nasehat Tuhan."

 

Ayat ini menarik,karena yang diperintahkan Tuhan untuk mendidik anak  bukanlah ibu,tetapi kaum bapa atau ayah.Kata didik berarti mendisiplin.Jadi kalau diterjemahkan lebih luas,saya berpendapat bahwa tanggungjawab mendisiplin dan membesarkan anak- anak secara fisik terletak ditangan para ayah.Namun membesarkan anak secara emosional saya simpulkan lebih berada di pundak ibu.Jadi keduanya harus bekerja sama.

 

Tuhan memang mendisain peranan ini dengan lengkap dan sempurna.Tidak realistis bila kita menuntut ayah memberi anak makan,minum,memasak,karena ayah sibuk bekerja.

Namun Tuhan meminta ayah untuk berperan dalam rumah tangga sebagai seorang pendidik atau pendisiplin.

 

Mendisiplin anak juga dipengaruhi kedekatan ayah dan anaknya.Soalnya dalam praktek,ayah sudah capek pulang dari kantor dan sulit sekali dia duduk bersama dengan dengan anak berkomunikasi.Ayah akan mengalami kesulitan mendisiplinkan anak kalau hubungan anak-ayah tidak dekat.Jadi anak itu cenderung menerima didikan bila dia dekat dengan pemberi didikan.

 

Saya melihat bahwa peran pendidikan yang harus dilakukan oleh isteri maupun suami,sebenarnya sangat mendasar.Jadi kalaupun ayah diminta untuk terlibat dalam pendidikan anak,itu bukanlah hal yang baru.Kita kembali kepada prinsip-prinsip dasar  yang sudah diberikan Allah kepada kita untuk membina suatu rumah tangga yang baik.

 

Anak itu adalah anak kita berdua.Jadi nggak benar kalau ada prinsip :saya sebagai pria mencari uang.Engkau sebagai ibu mengasuh anak,membesarkan anak,mendisiplinkan anak.Budaya kita memang menganut prinsip tersebut.Tapi itu bukanlah pengajaran Tuhan.

 

Walsinur Silalahi

---------------------------------------------------------------------   Bergabung kirim e-mail ke:        Berhenti kirim e-mail ke:       Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru  ---------------------------------------------------------------------