Tanggal: Kamis, 22 Desember 2011
Ayat SH: Yesaya 7:1-9
Judul: Harus percaya
Menjadi seorang pemimpin harus memiliki hikmat dan keyakinan supaya
orang yang dipimpin merasa aman dan percaya penuh kepadanya.
Hikmat diperlukan untuk menilai kemampuan diri sendiri secara
tepat dalam memimpin. Keyakinan adalah iman kepada Tuhan yang
memercayakan kepemimpinan tersebut.
Ayat SH: Yesaya 7:1-9
Judul: Harus percaya
Menjadi seorang pemimpin harus memiliki hikmat dan keyakinan supaya
orang yang dipimpin merasa aman dan percaya penuh kepadanya.
Hikmat diperlukan untuk menilai kemampuan diri sendiri secara
tepat dalam memimpin. Keyakinan adalah iman kepada Tuhan yang
memercayakan kepemimpinan tersebut.
Kepemimpinan Ahas diuji. Koalisi Israel dan Aram mengancam Yehuda.
Karena Ahas adalah keturunan Daud, dan Tuhan telah mengikat janji
kepada Daud bahwa takhta Israel selamanya ada pada keturunan Daud,
seharusnya Ahas tidak perlu takut. Yesaya diutus kepada Ahas untuk
meneguhkan janji tersebut. Yesaya menubuatkan umur pendek dari
koalisi tersebut. Sayang, Ahas yang ketakutan menghadapi mereka
(2) justru mencari pertolongan dari Asyur, (2Raj. 16:7-9).
Untuk apa Yesaya membawa putranya Syear Yasyub bertemu Ahas. Secara
harfiah nama itu berarti "suatu sisa akan kembali". Tema 'sisa
Israel' memang dominan di kitab Yesaya. Tema ini berbicara bahwa
Yehuda tidak akan bisa menghindar dari hukuman Allah. Mereka kelak
akan dihancurkan, namun tidak sama sekali. Selesai penghukuman
akan ada sisa Israel yang kembali untuk membangun Yerusalem.
Apakah Yesaya membawa anaknya untuk mengingatkan Ahas, bahwa
'penolakan Ahas untuk percaya' menegaskan keadilan penghukuman
Allah?; bahwa Tuhan sudah tahu bangsa yang bebal ini akan menolak
percaya kepada pemberitaan nabi (lihat 6:9-10)?
Apa pun alasan Yesaya, kita belajar satu hal yang penting.
Ketidakpercayaan Ahas tidak membuat janji penyelamatan, maupun
ancaman penghukuman Tuhan terganggu. Tuhan tetap berdaulat
menyatakan rencana-Nya. Kalau demikian, tidak ada kata lain selain
harus percaya kepada Allah! Apalagi kita yang dipercaya untuk
memimpin umat-Nya. Jangan sekali-kali kita menaruh percaya pada
pihak lain, selain Allah. Dialah yang berdaulat penuh baik untuk
mengampuni maupun untuk menghukum! Di dalam Kristus kita yang
percaya kepada-Nya hanya akan mengalami anugerah-Nya!
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2011/12/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/12/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yesaya+7:1-9
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yesaya+7:1-9