--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Shalom,
Kita sebagai orang yang percaya dan sudah diselamatkan oleh Yesus Kristus mempunyai kewajiban memberitakan injil keselamatan kepada setiap orang.Tapi apa saja yang menjadi penghambat dalam pemberitaan ini kepada saudara kita yang menganut agama Islam,atau yang belum mengenal Kristus? Ada beberapa hal yang sangat fundamental yang menghambat pemberitaan kabar baik ini,sehingga mereka tidak mau percaya antara lain sbb:
1. Ajaran tentang "Allah yang trinitatis".Kita tidak menemukannya dalam Alkitab. Ungkapan "satu hakekat,tiga oknum" berasal dari Tertulianus (Thn 200 S.M). Sesudah itu,ungkapan ini terus hidup dalam sejarah gereja-gereja dan ditafsirkan secara berbeda-beda oleh para theolog. Dari pihak gereja belum pernah terdapat suatu keputusan yang resmi tentang arti ungkapan ini. Rumusan tentang Allah yang trinitatis diakui oleh umum saat ini ,tetapi tidak dimengerti oleh banyak orang,baik oleh orang yang menyebutnya kristen maupun yang menyebutnya non Kristen.
Mereka bertanya : Pada satu pihak gereja katakan,bahwa Allah adalah esa,satu.tetapi pada lain pihak gerja katakan bahwa Allah yang esa itu adalah Allah Bapa,Allah Anak dan Allah Roh. Jadi bukan satu,tetapi tiga. Bagaimana Allah adalah oknum dan sekaligus terdiri dari dari tiga oknum? bagaimana Yesusu dapat katakan,bahwa "BapaNya lebih besar daripada Dia?" (Yoh 14;28),kalau Ia dari kekal sampai kekal"sehakekat dengan ALlah?".
Untuk menghindarkan diri dari pertanyaan-pertanyaan diatas beberapa theolog mengganti sebagai"satu Allah dalam tiga cara berada". tetapi apakah artinya "cara berada" disni? Ungkapan ini sama sekali tidak dapat membantu kita untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas. karena itu dapatkah kita mempermasalahkan orang Islam yang berdasarkan sura-sura AL'Quran,seperti Sura 4;171. bahwa orangKristen menyembah tiga Allah?
Bagaimanakah salah paham ini kita jelaskan kepada umat Islam,kalau kita tetap mempertahankan rumusan trinitas yang digunakan oleh gereja-gereja kita?
Kita semua tahu,bahwa dogma tentang trinitas lahir dari konfrontasi gereja (= iman Kristen) dengan ajaran bidaah pada abad-abad pertama. Istilah-istilah yang gereja gunakan saat itu sepeti trinitas,hakekat,oknum diambil oleh gereja dari bahasa falsafah Yunani.Istilah-istilah itu ternyata menimbulkan salah paham dari orang-orang Islam. para thelog Islam mengatakan bahwa istilah-istilah itu bukanlah" kebenaran-kebenaran yang di wahyukan",tetapi hanyalah alat-alat pembantu,yang digunakan oleh gereja dalam usahanya merumuskan"kebenaran"illahi" yang disangkal orang pada waktu itu. karena itu perumusan ini bersifat "relatif" dan "sementara". Salah paham ini telah berabad-abad lamanya dan merupakan penghalang paling besar bagi orang-orang Islam untuk mendengarkan berita Alkitab dengan baik.Karena itu timbul pertanyaan."Mestikah kita di Indonesia yang hidup dengan suatu bahasa dan kebudayaan yang berbeda dengan budaya Yunani terus mempertahankan perumusan dogma trinitas dalam pertemuan kita dengan orang-orang Islam?
Menurut pandangan saya,tidak. Kita di Indonesia pada saat ini mempunyai tugas lain.Kita harus berusaha menggunakan kata-kata kita sendiri yaitu kata-kata yang mudah dipahami jemaat-jemaat kita dan orang-orang yang hukan Kristen.Atau merumuskan kembali dogma-dogma kita,sehingga mereka dengan jelas dapat mengerti isi berita yang kita sampaikan kepada mereka.Saya akui bahwa tugas ini tidak ringan,tetapi kita tidak dapat dan tidak boleh mengelakkannya.Kita harus melakukannya,karena itu adalah kewajiban kita.
Wals
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke:Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------