--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Menyerah
Oleh:Wals
Berserah diri adalah kata yang tidak popular, tidak disukai. Kata tersebut menandakan kata kalah,tunduk,menyerah. Tidak seorangpun ingin menjadi pecundang. Berserah diri menimbulkan gambaran yang tidak enak. Mengaku kalah dalam permainan atau menyerah kepada musuh yang lebih kuat. Kata tersebut selalu digunakan dalam konteks negatif Penjahat tak berkutik dan menyerahkan diri kepada penguasa,adalah kalimat yang sering kita baca di Koran-koran maupun media telivisi.
Dalam budaya persaingan zaman ini kita diajar untuk tidak pernah menyerah. Pikiran dalam otak manusia selalu ingin menang dan pantang menyerah:"Gelleng sihapor ,dijujung do uluna"
Artinya,sekecil apapun keberadaan manusia itu selalu memiliki harga diri. Kita lebih suka berbicara tentang kemenangan,keberhasilan mengalahkan musuh.
Menyerah yang saya maksudkan bukanlah seperti arti yang diatas sebagaimana juga pendapat orang banyak. Kata menyerah yang saya maksudkan adalah menyerahkan diri untuk mendapatkan kemenangan.Pahlawan dari Aceh :Teuku Umar pernah menyerahkan diri kepada penjajah Belanda untuk mendapatkan senjata,dan setelah mendapatkan senjata,dia kembali menyerang balik tentara Belanda sehingga memperoleh kemenangan.Bukan demikian maksudnya,tetapi memiliki kemenangan yang permanen.
Menyerah disini adalah penyerahan diri secara total kepada Allah adalah inti penyembahan. Kita menyerahkan diri kepadaNya bukan karena takut,tetapi merupakan respon kita kepada KasihNya yang menyelamatkan jiwa kita. Ibadah yang sejati adalah mendatangkan kesenangan bagi Allah. Berserah diri bukanlah cara terbaik untuk hidup tetapi satu-satunya cara untuk hidup
Kemenangan datang melalui penyerahan diri.Berserah diri bukan membuat kita lemah,tetapi membuat kita semakin kuat. Orang-orang yang berserah diri adalah manusia yang Allah pakai.
Allah memilih Maria menjadi ibu Yesus,bukan karena dia berbakat,kaya atau cantik,tetapi karena dia sepenuhnya berserah diri kepadaNya. Ketika malaikat menjelaskan rencana Allah yang mustahil,Maria menjawab dengan tenang:" Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, dan aku bersedia menerima apapun yang Ia kehendaki." Tidak ada apapun yang lebih berkuasa daripada kehidupan yang berserah diri kepada Allah" Karena itu serahkanlah dirimu sepenuhnya kepada Allah. Menyerahkan diri kepada Allah bukanlah pasif dan pasrah atau untuk bermalas-malasan.Berserah diri bukan menerima status quo.Berserah diri bukanlah tindakan pengecut atau yang direndahkan seperti keset pintu.Berserah diri bukan meninggalkan cara berpikir rasional. Berserah diri justeru peluang mengembangkan kepribadian dan talenta yang telah diberikan Allah kepada kita. Allah ingin memakai kepribadian kita yang unik. Semakin kita membiarkan Allah menguasai kita,semakin kita menjadi benar-benar menjadi diri kita karena Dia yang menjadikan kita.(Walz)
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke:Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------