----Email Diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Rab, 27 Mar 2013 08:10 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: (e-SH) 28 Maret -- Matius 27:11-31 - Tahu, tetapi tidak melakukan
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 28 Maret 2013
Ayat SH: Matius 27:11-31
Judul: Tahu, tetapi tidak melakukan
Pada waktu rezim apartheid di Afrika Selatan berhasil digulingkan,
Nelson Mandela naik untuk menjadi pemimpin Afrika Selatan. Ia
adalah seorang tokoh lokal yang memimpin perjuangan Afrika Selatan
untuk terbebas dari politik apartheid. Politik apartheid
memisahkan orang kulit hitam dari orang kulit putih. Orang kulit
putih berlaku sebagai kaum yang berkuasa. Hal yang menarik adalah
ketika ia menjadi presiden, Nelson Mandela justru mengajak
orang-orang kulit putih untuk bekerja bersamanya. Keputusannya itu
menuai banyak protes dari orang-orang di sekitarnya, termasuk
rakyatnya. Namun Nelson Mandela tetap pada keputusannya. Pada
akhirnya ia dapat membuat orang-orang kulit hitam dan kulit putih
berdamai dan bersama membangun Afrika Selatan.
Sepenggal kisah mengenai Nelson Mandela di atas sangat menarik
karena menunjukkan seorang pemimpin yang tegas dalam mengambil
keputusan yang menurutnya baik tanpa terpengaruh suara-suara lain
di sekitarnya. Hal ini bertolak belakang dengan sikap yang
ditunjukkan oleh Pilatus dalam bacaan kita kali ini. Pilatus
sebagai seorang pemimpin tidak memiliki sikap yang tegas dalam
mengambil keputusan. Ia mengetahui kebenaran bahwa Yesus tidak
bersalah (23). Akan tetapi ia tidak mengikuti apa yang ia tahu
benar melainkan mendengarkan kata-kata rakyatnya yang terbakar
emosi (26). Ia menuruti istrinya untuk tidak terlibat dalam kasus
ini. Solusi yang ia tawarkan hanyalah untuk keamanan diri (17).
Padahal ia bertanggung jawab untuk menyelesaikan dan memiliki
wewenang untuk memutuskan. Ia melakukan cuci tangan dan tidak mau
dianggap bersalah (24).
Sebagai seorang pengikut Kristus, di manakah posisi kita pada saat
ini? Apakah kita menjadi seorang pengikut yang memperjuangkan
kebenaran ataukah kita adalah seorang pengikut yang mencari aman,
bahkan akan cuci tangan kalau hal tersebut mengandung risiko?
Apalagi kalau kita dipercaya menjadi seorang pemimpin, beranikah
kita menegakkan kebenaran dengan tidak mencari kepentingan atau
keuntungan diri sendiri?
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2013/03/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/03/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+27:11-31
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+27:11-31
Matius 27:11-31
11 Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya
kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau
sendiri mengatakannya."
12 Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua
terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apapun.
13 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau dengar betapa
banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
14 Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu
sangat heran.
15 Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu
orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang
banyak.
16 Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal
kejahatannya yang bernama Yesus Barabas.
17 Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada
mereka: "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus
Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?"
18 Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena
dengki.
19 Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya
mengirim pesan kepadanya: "Jangan engkau mencampuri perkara orang
benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi
malam."
20 Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak
bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum
mati.
21 Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: "Siapa di antara
kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" Kata
mereka: "Barabas."
22 Kata Pilatus kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus
kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Mereka semua
berseru: "Ia harus disalibkan!"
23 Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun
mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!"
24 Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah
sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh
tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah
terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!"
25 Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan
atas kami dan atas anak-anak kami!"
26 Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya
lalu diserahkannya untuk disalibkan.
27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung
pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling
Yesus.
28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu
kepada-Nya.
29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri[1:24158] dan menaruhnya di
atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan
kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan
mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai Raja orang Yahudi!"
30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke
kepala-Nya.
31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari
pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian
mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---