--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Penyesalan.
Shalom,
Orang yang pernah menginap di penjara,pasti orang tersebut pernah melakukan kejahatan,sehingga dia divonis penjara.Ada yang mendapat hukuman penjara 1,2,3,4 dst,tergantung jenis kejahatan yang dibuatnya. Para narapidana tersebut diberikan baju seragam tahanan. Setelah narapidana selesai menjalani hukuman,mereka membuat tanda atau berupa tattoo di dada,punggung,tangan maupun kaki.Tanda ini menunjukkan bahwa mereka sudah pernah dipenjara.Dengan melihat tanda ini,ada orang berpikiran sinis bahwa dia adalah bekas penjahat.Mereka sinis melihatnya dan masyarakat enggan bergaul dengan mereka dan berusaha menjauhinya.Artinya masyarakat belum mau menerima sebagai warga biasa. Mereka tetap di cap sebagai penjahat dan selalu dicurigai,sekalipun mereka sudah bertobat.
Jaman dahulu (PL),orang yang berbuat jahat dan bertobat biasanya ,menggundul rambutnya dan memakai baju compang-camping sebagai tanda penyesalan /pertobatan.Ada harga yang harus dibayar oleh para pelaku kejahatan.Kalau kita mau melukis peristiwa yang tertulis dalam Lukas 15:11-32 tentang anak yang hilang,si anak menyesali perbuatannya dan mau kembali kerumah bapanya.Kita akan melihat si anak memakai baju compang-camping dengan kepala gundul,tidak memiliki alas kaki dan badannya pasti kurus dan lemah. Dia berjalan dengan lemah lesu karena kelaparan bahkan baunya juga sudah bau ternak babi(Karena selama ini dia makan dan tinggal bersama ternak babi) Kita juga melihat sang Bapa yang berlari menyongsong anaknya sambil merentangkan kedua tangannya ingin memeluk anaknya segera.Ditempat lainnya anak sulung digambarkan sedang berdiri dan sinis melihat kedatangan sibungsu. Dia tidak menerima kehadiran sibungsu karena iri.
Dari tokoh Bapa,kita melihat contoh sikap yang pantas kita tiru. Dia mau menerima kembali anak bungsu yang telah berbuat dosa tanpa mengingat perbuatan jahat dengan mengatakan kepada hamba-hambanya:"Lekas bawa kemari jubah yang terbaik,pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya". Mungkin saat itu si anak hanya memakai baju yang tidak layak (mungkin bau ternak babi) dan tidak pula memakai sepatu.Tetapi hal tersebut tidak menghambat sang ayah menerimanya dengan sukacita.
Kita mungkin sering juga berperilaku seperti si anak bungsu ini,yaitu tidak memanfaatkan dengan baik anugerah Tuhan yang diberikan kepada kita,malah dengan anugerah itu kita berbuat dosa dengan memenuhi nafsu kedagingan kita.Betobatlah saudaraku dan datang kepada Yesus mengakui dosa,dan Tuhan pasti bersedia menerima kita sebagai anaknya kembali tanpa memperhitungkan dosa-dosa yang kita perbuat selama ini. Kita juga sering memiliki sifat seperti anak sulung yang iri melihat adiknya. Koq enak bangat ya dia itu,menghambur-hamburkan pemberian ayah.Itu adalah milik sibungsu yang telah diberikan hak oleh ayahnya. Janganlah kita berperilaku demikian,karena ayah berkata kepadanya:"Selama ini aku bersama-sama dengan engkau.Apa yang kumiliki juga adalah milikmu.
Saudara-saudara,betapa baiknya Allah kita yang memberikan kita nafas kehidupan dan anugerah setiap hari.Marilah kita memuliakan Tuhan atas kebaikannya menyelamatkan kita sampai dia mau berkorban di kayu salib agar kita memiliki warisan yang sudah disediakan di sorga. Amin(Walz)
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke:Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------