----- Pesan yang Diteruskan -----
Dari: e-Jemmi <jemmi@sabda.org>
Kepada: e-MISI <i-kan-misi@hub.xc.org>
Cc:
Dikirim: Senin, 6 April 2009 23:47
Judul: [i-kan-misi] e-JEMMi - Edisi 12-14#2009 -- Kuasa di Balik Salib
DIKIRIM KEPADA: joniwawohsh@yahoo.co.id
April 2009, Vol.12 No.14
______________________________ e-JEMMi _____________________________
(Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI
EDITORIAL
ARTIKEL 1: Mengapa Harus Salib?
ARTIKEL 2: Merespons Karya Salib dan Kebangkitan Kristus
REFERENSI: Seputar Paskah dalam Situs e-MISI (1)
SUMBER MISI: paskah.sabda.org
DOA BAGI MISI DUNIA: Uni Emirat Arab, Bangladesh
DOA BAGI INDONESIA: Persiapan Paskah
______________________________________________________________________
GOD SHUTS US IN, NOT TO HURT US BUT TO HELP US
______________________________________________________________________
EDITORIAL
Shalom,
Secara logika, apa yang Yesus lakukan sungguh merupakan hal yang
tidak masuk akal. Mengapa Ia rela dipermalukan dan menanggung
dosa-dosa kita di kayu salib? Sungguh sulit dimengerti mengapa Ia
mau melakukan ini semua. Namun, di dalam Alkitab tertulis sangat
jelas alasan mengapa Ia melalukan hal tersebut, yaitu karena
kasih-Nya kepada kita.
Menyambut Paskah, e-JEMMi secara khusus mengangkat tema seputar
kematian dan kebangkitan Kristus. Melalui sajian ini, mari kita
merenungkan pengorbanan yang telah Ia lakukan dan belajar untuk
memaknai semua itu dalam hidup kita. Biarlah kita tidak
menyia-nyiakannya, melainkan melakukan apa saja yang Ia mau untuk
hormat dan kemuliaan bagi nama-Nya.
Selamat Paskah, Tuhan Yesus memberkati.
Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
Novita Yuniarti
http://www.sabda.org/publikasi/misi/
http://misi.sabda.org/
______________________________________________________________________
ARTIKEL 1
MENGAPA HARUS SALIB?
Mengapa Yesus turun dari surga, masuk dunia gelap penuh cela,
berdoa, bergumul dalam taman, dan cawan pahit pun diterima-Nya.
Mengapa Yesus menderita didera dan mahkota duri pun dipakai-Nya?
Mengapa Yesus mati bagi saya? Kasih! Ya, karena kasih-Nya.
Ada tiga kata tanya "mengapa" dalam syair lagu karya E. G.
Heidelberg yang direkam dalam "Nyanyikanlah Kidung Baru 85:1".
Pengarang mewakili setiap orang yang merasa heran saat memandang
salib. Perasaan heran itu terungkap dalam kata "mengapa". Ya,
mengapa, mengapa, dan mengapa? Mengapa Yesus menjadi manusia?
Mengapa Yesus disalib? Dan mengapa Yesus mati bagi saya?
Pada awal mula kekristenan, para murid mencoba menjawab pertanyaan
dari kalangan non-Kristen tentang kematian Kristus. Salah satunya
Paulus. Dengan terus terang, meskipun agak sedikit emosi, Paulus
menyatakan, "Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan
bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan
pemberitaan itu adalah kekuatan Allah" (1 Korintus 1:18). Paulus
menyatakan dengan tegas dan lugas bagi orang yang tidak percaya,
salib memang kebodohan. Apakah agak mengada-ngada namanya, Allah mau
menjadi manusia dan akhirnya sekarat dan mati di atas kayu salib?
Seperti tidak ada kerjaan saja! Jangan-jangan Allah adalah pribadi
yang gemar sensasi. Jika memang demikian, bukankah kebodohan namanya
jika manusia memercayai salib itu? Tetapi Paulus menegaskan, bagi
orang percaya, salib adalah kekuatan Allah. Tak terlalu mudah memang
mengartikan frasa kekuatan Allah. Oleh karena itu, 1 Korintus 1:18
(terjemahan BIS) mengatakan, "Bagi orang-orang yang menuju
kebinasaan, berita tentang kematian Kristus pada salib merupakan
omong kosong. Tetapi bagi kita yang diselamatkan oleh Allah, berita
itu merupakan cara Allah menunjukkan kuasa-Nya."
Menurut Paulus, berita tentang kematian Kristus pada salib adalah
cara Allah menunjukkan kuasa-Nya. Tegasnya, jalan salib adalah jalan
yang dipakai Allah untuk memperlihatkan kuasa-Nya. Inilah cara yang
ditempuh Allah. Mengapa Paulus sampai pada kesimpulan semacam itu?
Sepertinya Paulus sangat mengerti keberadaan para pembaca suratnya.
Paulus cukup memahami pola pikir warga jemaat Korintus yang terdiri
atas orang Yahudi dan orang bukan Yahudi. Dalam adat Yahudi,
kematian disalib adalah kematian yang paling nista. Secara harfiah,
disalib berarti digantung, secara kiasan berarti dibuang oleh bumi
dan ditolak surga. Dalam pemahaman orang Yahudi, seorang yang
digantung berarti terkutuk oleh Allah (Ulangan 21:23). Jika memang
demikian, bagaimana mungkin Allah memakai cara yang terkutuk ini?
Dalam pola pikir orang non-Yahudi, kematian Kristus sungguh tidak
masuk akal. Kalau Yesus adalah Allah sendiri, mengapa pula Dia harus
mengambil jalan derita? Bukankah Dia Allah? Bukankah dengan
kuasa-Nya Dia dapat memutihkan dosa manusia? Mengapa Dia harus
mengambil jalan sengsara? Untuk apa? Bukankah jalan salib adalah
jalan kebodohan? Kalau memang dapat memilih jalan mudah, mengapa
memilih jalan sukar? Bukankah kita harus bertindak efisien dan
efektif? Lalu mengapa pula kita harus menyembah Allah yang mengambil
jalan bodoh ini?
Namun, berhadapan dengan dua pola pikir manusia, Paulus hanya punya
satu pendapat, "Jangan memakai pola pikir manusia! Karena ada
tertulis, 'Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan
kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan.'" "Di manakah orang
yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari
dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi
kebodohan? Oleh karena dunia dalam hikmat Allah tidak mengenal Allah
oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang
percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil" (1 Korintus 1:19-21). Agar
lebih mudah dipahami Alkitab, terjemahan BIS mengatakan, "Sebab
dalam Alkitab, Allah berkata, 'Kebijaksanaan orang arif akan
Kukacaukan dan pengertian orang-orang berilmu akan Kulenyapkan.'"
Nah, apa gunanya orang-orang arif itu? Apa gunanya orang yang
berilmu? Apa gunanya ahli-ahli pikir dunia itu? Allah sudah
menunjukkan bahwa kebijaksanaan dunia ini adalah omong kosong
belaka! Karena bagaimanapun pandainya manusia, ia tidak dapat
mengenal Allah melalui kepandaiannya sendiri. Tetapi justru karena
Allah bijaksana, maka Ia berkenan menyelamatkan orang-orang yang
percaya kepada-Nya melalui berita yang kami wartakan, yang dianggap
omong kosong oleh dunia.
Paulus menyatakan bahwa Allah tidak memakai pola pikir manusia.
Alasannya, pertama, karena Dia Allah. Dan bicara soal Allah berarti
berkaitan dengan soal pencipta dan ciptaan. Kalau sudah begini,
siapakah manusia yang dapat berkata bahwa pendapatnya pasti lebih
hebat dari sang Penciptanya? Oleh karena itu, jalan salib diambil
Allah dalam kebijaksanaan-Nya. Paulus sadar, berita tentang kematian
Yesus itu menyinggung perasaan orang Yahudi dan dianggap omong
kosong oleh orang-orang bukan Yahudi. Tetapi oleh orang-orang yang
sudah dipanggil oleh Allah -- baik orang Yanudi, maupun orang
non-Yahudi -- berita itu merupakan cara Allah menunjukkan kuasa dan
kebijaksanaan-Nya (1 Korintus 1:23-24, BIS). Tetapi inilah pemahaman
iman Paulus mengenai berita tentang kematian Kristus! Kematian
Kristus di atas kayu salib menunjukkan kuasa dan kebijaksanaan-Nya.
Artinya salib menunjukkan kuasa Allah! Bicara soal kuasa, banyak
orang menyempitkan arti kuasa dengan kemampuan melakukan segala
sesuatu. Kuasa berarti kemampuan melakukan hal-hal yang luar biasa.
Dan bicara soal salib, di sini manusia sering lupa, kalau kita
percaya Allah itu Mahakuasa, itu berarti Dia mampu melakukan segala
sesuatu di luar pengetahuan dan keinginan kita. Singkat kata, Allah
mampu melakukan sesuatu yang dalam mata manusia tidak layak
dilakukan Allah. Misalnya, mati disalib!
Kemanusiaan kita mungkin protes. Bagaimana mungkin Allah mati?
Pertanyaan itu dapat kita jawab dengan pertanyaan baru, kalau bukan
Allah yang mati, lalu siapa lagi yang dapat menebus manusia berdosa?
Dan inilah kebijaksanaan Allah itu! Pada salib tampaklah keadilan
dan kasih Allah. Salib menyatakan keadilan Allah, yakni upah dosa
adalah maut. Setiap manusia berdosa dan upahnya adalah maut. Tetapi
Allah mengasihi manusia. Allah tidak ingin manusia binasa. Oleh
karena itu, harus ada pribadi yang tidak berdosa yang menggantikan
manusia berdosa. Yesuslah yang menggantikan manusia berdosa. Itulah
kasih Allah sekaligus keadilan Allah. Salib menyatakan keadilan dan
kasih Allah. Dan jalan itulah yang harus ditempuh Yesus -- Allah
yang menjadi manusia. Jika kita memerhatikan catatan para penginjil
tentang salib, tampak bahwa kematian Yesus memang berbeda dengan
kematian manusia biasa. Yesus mengalami siksa salib, tetapi Dia
tidak pernah dicabut nyawa-Nya. Dia menyerahkan nyawa-Nya. Nyawa itu
tetap berada dalam kuasa-Nya. Dia berkuasa untuk menyerahkannya. Dan
kemudian pada hari ketiga, berkuasa pula untuk mengambilnya kembali.
Pada titik ini pula kita dapat mengatakan bahwa Yesus adalah kurban,
bukan korban.
Dari sudut pandang manusia, tampaklah bahwa Yesus adalah korban,
bukan tumbal, pertikaian antara pemerintah dan alim ulama. Semua
pihak itu berkepentingan. Dan Yesuslah kambing hitamnya. Alim ulama
merasa mendapat saingan baru dan berusaha menyingkirkan-Nya melalui
tangan pemerintah. Pontius Pilatus lebih suka mengikuti pendapat
orang banyak yang telah dihasut, agar kekuasaannya tetap kokoh.
Pontius Pilatus, sebagai pejabat pemerintahan yang sah, lebih suka
cuci tangan ketimbang memimpin keputusan secara adil.
Dari sudut pandang Allah, Yesus adalah kurban. Artinya dengan
sengaja Yesus menyerahkan diri-Nya sebagai kurban bagi Allah. Dengan
rela Yesus menjadikan diri-Nya sebagai kurban Penebus dosa bagi umat
manusia. Yesus tidak pernah menghindari salib. Dia taat menjalani
panggilan-Nya sebagai kurban sempurna. Jalan salib adalah jalan yang
sengaja ditempuh Yesus. Ini bukan jalan yang dipaksakan kepada
diri-Nya. Dia datang ke dunia memang untuk mati. Dan semua itu hanya
bertumpu pada kata "kasih". Kasih adalah satu-satunya alasan bagi
Allah menempuh jalan salib. Mengapa salib? Kasih-Nya, ya, karena
kasih-Nya.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul majalah: DIA, Edisi 2, Tahun XIX/2006
Penulis: Yoel M. Indrasmoro
Penerbit: Yayasan Perkantas (Persekutuan Kristen Antar Univesitas),
Jakarta 2006
Halaman: 33 -- 35
______________________________________________________________________
ARTIKEL 2
MERESPONS KARYA SALIB DAN KEBANGKITAN KRISTUS
Kematian Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya adalah
demonstrasi kasih Allah atas umat manusia dan kuasa-Nya atas dosa
dan maut. Kasih Allah dinyatakan lewat pengorbanan Putra Allah yang
memikul dosa seisi dunia sehingga menyediakan jalan pendamaian bagi
manusia kepada Allah. Kematian Kristus adalah kematian yang
menggantikan hukuman yang seharusnya manusia terima karena
dosa-dosanya. Manusia yang percaya kepada Kristus kini tidak lagi
menerima hukuman, melainkan menerima anugerah pengampunan dosa.
Salib menjadi lambang pengampunan yang sempurna karena Kristus telah
membayar utang dosa secara tuntas di atasnya. Oleh darah Kristus
yang telah dicurahkan demi pengampunan dosa, manusia yang percaya
kepada karya salib ini boleh dengan berani berkata, "Aku sudah
diampuni. Allah tidak lagi melihat aku sebagai orang berdosa.
Terpujilah nama Tuhan!"
Kebangkitan Kristus menyatakan bahwa kuasa dosa dan maut yang
membelenggu manusia telah dipatahkan, sekali untuk selama-lamanya.
Dosa dan maut tidak lagi memiliki kuasa untuk memperbudak manusia.
Kubur yang kosong membuktikan bahwa orang yang percaya kepada
Kristus mengalami pembebasan dari belenggu dosa. Sama seperti karya
Kristus di salib menyebabkan manusia bisa berkata "darah-Nya
menyucikan aku", kebangkitan Kristus menyebabkan setiap orang
percaya boleh dengan keyakinan penuh berkata, "Puji Tuhan hidupku
sekarang bukan aku lagi, melainkan Kristus yang hidup dalamku."
(Galatia 2:20a)
Namun, kasih kayu salib dan kuasa kebangkitan Kristus tidak hanya
berhenti pada pengampunan dosa dan pembebasan dari belenggu dosa,
tetapi juga menjaminkan pemeliharaan-Nya atas orang percaya secara
terus-menerus. Kristus yang bangkit hadir dalam rupa kehadiran Roh
Kudus di dalam hati setiap orang percaya. Itu sebabnya, selepas
kebangkitan, kita merayakan kenaikan Kristus ke surga, lalu hari
Pentakosta, yaitu kedatangan Roh Kudus untuk memimpin umat Tuhan.
Roh Kudus mengingatkan kita akan semua pengajaran Kristus dan karya
yang sudah dilakukan-Nya dengan sempurna. Setiap kali dosa mengintai
dan mau menyatakan otoritas atas hidup orang percaya, kita bisa
menolak dengan mengatakan "utang dosa sudah lunas dibayar dan
penjara dosa tidak berkuasa menawan aku". Setiap kali godaan datang
agar kita menyerah kembali kepada dosa, kita bisa menggunakan
senjata ilahi yang diberikan Allah kepada kita: iman, pengharapan,
dan kasih.
Dengan iman, kita menengok ke belakang kepada karya salib dan
kebangkitan Kristus. Dengan iman, kita diingatkan kembali saat karya
tersebut diberlakukan atas hidup kita. Apa yang Kristus telah
lakukan pada masa lampau, dan yang telah kita alami secara pribadi,
menjadi pegangan dan jaminan bahwa sekarang ini hidup kita adalah di
dalam lingkup kasih dan kuasa Allah. Bersama dengan Paulus, kita
bisa berkata, "Tak ada suatu hal pun yang dapat memisahkan aku dari
kasih Allah." (Roma 8:31-38)
Dengan pengharapan, kita melihat ke masa depan. Kristus yang sudah
bangkit dan sudah menang terhadap kuasa dosa kelak akan datang
menjemput setiap orang percaya menikmati surga yang mulia yang
disediakan bagi mereka (Yohanes 14:1-3). Saat itu pasti akan datang,
sepasti karya penyelamatan-Nya yang sudah terjadi. Pada saat itu,
semua pergumulan hidup selesai. Perjuangan untuk bertahan bahkan
menang melawan pencobaan berakhir, diganti dengan persekutuan dan
kebahagiaan kekal bersama Allah Bapa dan Kristus. Pengharapan akan
bertemu Kristus dan menikmati persekutuan kekal inilah yang membuat
kita fokus pada akhir perjalanan hidup kita, bukan pada hal-hal di
dunia ini yang mudah mengalihkan perhatian kita dan menjebak kita
berputar-putar di tempat (Ibrani 12:1-2).
Dengan kasih, kita menjalani hari ini sebagai respons terhadap kasih
dan kuasa-Nya yang tidak berubah dulu, sekarang, dan sampai Kristus
datang kembali. Kasih Kristus yang sudah kita alami dan kuasa-Nya
yang terus menopang kita, menjadi daya pendorong yang tidak pernah
bisa padam di dalam hidup kita. Kasih ini bagaikan mata air yang
meluap-luap ke luar dari hati yang sudah dihidupkan oleh hidup
Kristus (Yohanes 4:14). Kasih ini kita wujudkan dengan menyaksikan
Kristus kepada sesama manusia agar mereka pun berjumpa dengan
Kristus serta mengalami kasih dan kuasa-Nya dalam hidup mereka.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin: Partner, Tahun XXII, Edisi 2, Tahun 2008
Penulis: Hans Wuysang
Penerbit: Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab, Jakarta 2008
Halaman: 1 -- 2
______________________________________________________________________
REFERENSI
SEPUTAR PASKAH DALAM SITUS E-MISI (1)
http://misi.sabda.org/
1. Tuhan Mati di Kayu Salib untuk Orang Berdosa
==> http://misi.sabda.org/tuhan_mati_di_kayu_salib_untuk_orang_berdosa
2. Kematian Yesus dan Pengorbanan yang Menyelamatkan
==> http://misi.sabda.org/kematian_yesus_dan_pengorbanan_yang_menyelamatkan
3. Yesus Mati Bagi Dunia (Yoh. 12:20-26)
==> http://misi.sabda.org/yesus_mati_bagi_dunia_yoh
______________________________________________________________________
SUMBER MISI
PASKAH.SABDA.ORG
==> http://paskah.sabda.org/
Dari namanya, "paskah.sabda.org", sudah jelas bahwa situs ini
dibangun untuk menjadi tempat di mana Anda bisa mendapatkan
berbagai bahan Paskah yang bermutu dengan mudah. Ragam bahan yang
disediakan tidak tanggung-tanggung. Hampir semua jenis bahan ada di
sini, yakni artikel Paskah, drama Paskah, renungan Paskah, bahan
mengajar Paskah, kesaksian Paskah, khotbah audio Paskah, puisi
Paskah, resensi buku Paskah, ulasan situs Paskah, tips Paskah,
humor Paskah, lagu Paskah, gambar Paskah, dan kartu Paskah. Selain
menyediakan bahan-bahan, situs "paskah.sabda.org" juga mengundang
pengunjung untuk ikut berpartisipasi dengan mengirimkan bahan-bahan
Paskah sehingga bisa saling berbagi berkat dengan pengunjung yang
lain. Keistimewaan lain dari situs ini adalah disediakannya
berbagai fasilitas untuk berinteraksi dengan sesama pengunjung,
misalnya menulis blog pribadi seputar Paskah, komentar, berdiskusi
di forum, serta mengirimkan ucapan selamat Paskah kepada teman
seiman, dan pengunjung yang lain. Kunjungi situs ini untuk bersiap
menyambut Paskah.
______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA
U N I E M I R A T A R A B
Tingkat rata-rata kematian bayi yang dulunya 50 persen di Uni Emirat
Arab, kini berkurang menjadi di bawah 1 persen. Kematian ibu pun
hampir tidak pernah terdengar. Itulah pencapaian CURE International.
David adalah pengurus rumah sakit Oasis milik CURE International
yang berada di kota Al Ain, kira-kira 160 kilometer sebelah timur
ibu kota Abu Dhabi. Sejak tahun 1960, Rumah Sakit Oasis telah
melayani warga negara Uni Emirat Arab, khususnya dalam bidang
kesehatan ibu. Fasilitas tersebut didonasikan kepada CURE
International pada tahun 2006 dan terus memberikan perawatan
berkualitas tinggi, sesuai dengan reputasi rumah sakit tersebut
selama ini.
David berkata, "Ada tradisi yang kuat dan tingkat kepercayaan yang
tinggi di sini." Hal ini membuahkan kredibilitas, sehingga semakin
banyak orang yang datang ke sini. "Rumah sakit ini adalah rumah
sakit khusus untuk ibu dan anak. Kami membantu proses kelahiran
lebih dari tiga ratus bayi setiap bulan. Kami sangat aktif di klinik
penyakit anak-anak dan menjadi rumah sakit yang mengajarkan
kesehatan di sekolah kesehatan Uni Emirat Arab. Hal seperti inilah
yang juga sedang kami lakukan di Kabul, Afganistan, saat ini."
Sebagai tempat kelahiran perawatan kesehatan yang berkualitas di
negara ini, Oasis memerlukan ruagan yang lebih banyak. "Fasilitas
yang baru akan memasukkan konsep perawatan pasien yang mendukung
pelestarian tradisi keluarga dan budaya Uni Emirat Arab. Rumah Sakit
Oasis telah menentukan dewan penasihat yang terdiri dari para
pemimpin pria dan wanita lokal yang akan menuntun dan membimbing
konsepnya," kata David.
Dia menambahkan, "Sekarang, kami sedang memulai pembangunan sebuah
fasilitas dengan kapasitas dua ratus tempat tidur, sebuah rumah
sakit yang luar biasa pada abad ke-21."
Misi dari rumah sakit ini tidak berubah. Rumah sakit ini merupakan
indikasi suksesnya "sebuah jembatan" yang dibangun antara dunia
Barat dan Arab.
David mengatakan bahwa pasien telah mengetahui bahwa mereka adalah
orang Kristen. David dan timnya juga memastikan agar Injil didengar
di rumah sakit ini. "Salah satu hal yang boleh kami lakukan adalah
bahwa di setiap kamar pasien, disediakan terjemahan Injil Lukas
dalam bahasa Arab. Dan mereka juga memunyai terjemahan bahasa Arab
untuk film Yesus. Pemerintah memperbolehkan kami untuk menyediakan
semuanya itu di kamar pasien, dan pasien pun diizinkan membawanya
pulang, jika mereka mau."
Tahun lalu, pihak rumah sakit mendistribusikan lebih dari lima ratus
bagian Injil dan enam ratus kopi film Yesus. Doakan agar benih yang
ditanam ini dapat mengakar dalam. (t/Novi)
Diterjemahkan dari: Mission News, Maret 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12414
Pokok doa:
* Mengucap syukur atas keberadaan Rumah Sakit Oasis yang sudah
memberkati warga Uni Emirat Arab. Doakan agar melalui pelayanan
mereka, banyak orang yang dapat merasakan dan mengenal kasih
Kristus.
* Berdoa juga untuk rencana menambah fasilitas di Rumah Sakit
Oasis, agar Tuhan mencukupkan dana yang dibutuhkan. Berdoa juga
untuk para staf medisnya, agar Tuhan memberi mereka kesabaran
dalam merawat setiap pasien.
B A N G L A D E S H
Pendeta SH (55 th) dari gereja BC melaporkan bahwa pada tanggal 6
Januari, tujuh orang dari sebuah kelompok fundamentalis merampok
rumah dan melecehkan istrinya. "Mereka menutup mata istrinya dan
membawanya masuk dalam rumah." Setelah mereka melarikan diri,
pendeta SH yang berhasil menerobos masuk dalam rumah menemukan
istrinya pingsan di atas tempat tidur. Penduduk menyalahkan orang
Kristen atas serangan ini.
Diambil dari:
Nama buletin: Open Doors, Edisi Maret - April 2009
Judul artikel: Istri Pendeta Diperkosa
Halaman: 10
Pokok doa:
* Berdoa bagi pendeta SH, agar Tuhan memberi kekuatan dan ketabahan.
Berdoa juga untuk istrinya, agar peristiwa ini tidak membuatnya
undur dari Tuhan dan biarlah Tuhan memulihkan trauma yang
dialami, serta memampukan ia mengampuni mereka yang melakukan
perbuatan yang tidak bermoral tersebut.
* Doakan untuk keberadaan umat percaya dan gereja Tuhan di
Bangladesh, agar Tuhan menjaga dan melindungi, serta agar melalui
kehidupan orang percaya di Bangladesh, banyak orang yang belum
percaya dapat terberkati dengan keberadaan mereka.
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA
PERSIAPAN PASKAH
Tanggal 10 dan 12 April 2009 mendatang, seluruh umat Kristen akan
merayakan hari Jumat Agung dan Paskah. Pastinya, banyak hal yang
sudah gereja Tuhan dan umat percaya persiapkan dalam rangka
menyambut kedua hari besar ini. Doa kita semua, kiranya melalui
perayaan Paskah tahun ini, banyak orang boleh mendengar berita Injil
dan setiap orang percaya dapat lebih mengerti dan memahami arti
penderitaan Kristus dan dapat semakin bertumbuh dewasa di dalam
Kristus.
POKOK DOA:
1. Berdoa untuk setiap hamba Tuhan yang bertugas memberitakan firman
Tuhan, agar mereka sendiri sungguh mengalami kasih Tuhan sehingga
dapat menjadi saksi Tuhan yang hidup dalam pemberitaan
firman-Nya.
2. Doakan untuk pemberitaan firman selama perayaan Paskah, kiranya
Roh Kudus bekerja dalam setiap hati yang mendengarnya sehingga
firman Tuhan itu bertumbuh mengubah hati yang keras menjadi penuh
kasih.
3. Doakan agar setiap orang percaya dan gereja Tuhan dapat
memanfaatkan momen Paskah tahun ini untuk berbagi kasih dan
mengabarkan berita keselamatan kepada mereka yang membutuhkan.
4. Doakan agar persiapan Paskah yang dilakukan berjalan dengan baik.
Biarlah Tuhan memberi hikmat kepada setiap gereja agar dapat
mengajak jemaat untuk sungguh-sungguh meresapi makna Paskah dan
memberikan yang terbaik bagi Tuhan.
5. Kiranya keamanan selama Paskah terjaga dengan baik. Mari berdoa
agar Tuhan melindung kita dari hal-hal yang tidak berkenan
kepada-Nya dan umat Tuhan dapat merayakan Paskah dengan penuh
hikmat.
______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________
Dari: e-Jemmi <jemmi@sabda.org>
Kepada: e-MISI <i-kan-misi@hub.xc.org>
Cc:
Dikirim: Senin, 6 April 2009 23:47
Judul: [i-kan-misi] e-JEMMi - Edisi 12-14#2009 -- Kuasa di Balik Salib
DIKIRIM KEPADA: joniwawohsh@yahoo.co.id
April 2009, Vol.12 No.14
______________________________ e-JEMMi _____________________________
(Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI
EDITORIAL
ARTIKEL 1: Mengapa Harus Salib?
ARTIKEL 2: Merespons Karya Salib dan Kebangkitan Kristus
REFERENSI: Seputar Paskah dalam Situs e-MISI (1)
SUMBER MISI: paskah.sabda.org
DOA BAGI MISI DUNIA: Uni Emirat Arab, Bangladesh
DOA BAGI INDONESIA: Persiapan Paskah
______________________________________________________________________
GOD SHUTS US IN, NOT TO HURT US BUT TO HELP US
______________________________________________________________________
EDITORIAL
Shalom,
Secara logika, apa yang Yesus lakukan sungguh merupakan hal yang
tidak masuk akal. Mengapa Ia rela dipermalukan dan menanggung
dosa-dosa kita di kayu salib? Sungguh sulit dimengerti mengapa Ia
mau melakukan ini semua. Namun, di dalam Alkitab tertulis sangat
jelas alasan mengapa Ia melalukan hal tersebut, yaitu karena
kasih-Nya kepada kita.
Menyambut Paskah, e-JEMMi secara khusus mengangkat tema seputar
kematian dan kebangkitan Kristus. Melalui sajian ini, mari kita
merenungkan pengorbanan yang telah Ia lakukan dan belajar untuk
memaknai semua itu dalam hidup kita. Biarlah kita tidak
menyia-nyiakannya, melainkan melakukan apa saja yang Ia mau untuk
hormat dan kemuliaan bagi nama-Nya.
Selamat Paskah, Tuhan Yesus memberkati.
Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
Novita Yuniarti
http://www.sabda.org/publikasi/misi/
http://misi.sabda.org/
______________________________________________________________________
ARTIKEL 1
MENGAPA HARUS SALIB?
Mengapa Yesus turun dari surga, masuk dunia gelap penuh cela,
berdoa, bergumul dalam taman, dan cawan pahit pun diterima-Nya.
Mengapa Yesus menderita didera dan mahkota duri pun dipakai-Nya?
Mengapa Yesus mati bagi saya? Kasih! Ya, karena kasih-Nya.
Ada tiga kata tanya "mengapa" dalam syair lagu karya E. G.
Heidelberg yang direkam dalam "Nyanyikanlah Kidung Baru 85:1".
Pengarang mewakili setiap orang yang merasa heran saat memandang
salib. Perasaan heran itu terungkap dalam kata "mengapa". Ya,
mengapa, mengapa, dan mengapa? Mengapa Yesus menjadi manusia?
Mengapa Yesus disalib? Dan mengapa Yesus mati bagi saya?
Pada awal mula kekristenan, para murid mencoba menjawab pertanyaan
dari kalangan non-Kristen tentang kematian Kristus. Salah satunya
Paulus. Dengan terus terang, meskipun agak sedikit emosi, Paulus
menyatakan, "Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan
bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan
pemberitaan itu adalah kekuatan Allah" (1 Korintus 1:18). Paulus
menyatakan dengan tegas dan lugas bagi orang yang tidak percaya,
salib memang kebodohan. Apakah agak mengada-ngada namanya, Allah mau
menjadi manusia dan akhirnya sekarat dan mati di atas kayu salib?
Seperti tidak ada kerjaan saja! Jangan-jangan Allah adalah pribadi
yang gemar sensasi. Jika memang demikian, bukankah kebodohan namanya
jika manusia memercayai salib itu? Tetapi Paulus menegaskan, bagi
orang percaya, salib adalah kekuatan Allah. Tak terlalu mudah memang
mengartikan frasa kekuatan Allah. Oleh karena itu, 1 Korintus 1:18
(terjemahan BIS) mengatakan, "Bagi orang-orang yang menuju
kebinasaan, berita tentang kematian Kristus pada salib merupakan
omong kosong. Tetapi bagi kita yang diselamatkan oleh Allah, berita
itu merupakan cara Allah menunjukkan kuasa-Nya."
Menurut Paulus, berita tentang kematian Kristus pada salib adalah
cara Allah menunjukkan kuasa-Nya. Tegasnya, jalan salib adalah jalan
yang dipakai Allah untuk memperlihatkan kuasa-Nya. Inilah cara yang
ditempuh Allah. Mengapa Paulus sampai pada kesimpulan semacam itu?
Sepertinya Paulus sangat mengerti keberadaan para pembaca suratnya.
Paulus cukup memahami pola pikir warga jemaat Korintus yang terdiri
atas orang Yahudi dan orang bukan Yahudi. Dalam adat Yahudi,
kematian disalib adalah kematian yang paling nista. Secara harfiah,
disalib berarti digantung, secara kiasan berarti dibuang oleh bumi
dan ditolak surga. Dalam pemahaman orang Yahudi, seorang yang
digantung berarti terkutuk oleh Allah (Ulangan 21:23). Jika memang
demikian, bagaimana mungkin Allah memakai cara yang terkutuk ini?
Dalam pola pikir orang non-Yahudi, kematian Kristus sungguh tidak
masuk akal. Kalau Yesus adalah Allah sendiri, mengapa pula Dia harus
mengambil jalan derita? Bukankah Dia Allah? Bukankah dengan
kuasa-Nya Dia dapat memutihkan dosa manusia? Mengapa Dia harus
mengambil jalan sengsara? Untuk apa? Bukankah jalan salib adalah
jalan kebodohan? Kalau memang dapat memilih jalan mudah, mengapa
memilih jalan sukar? Bukankah kita harus bertindak efisien dan
efektif? Lalu mengapa pula kita harus menyembah Allah yang mengambil
jalan bodoh ini?
Namun, berhadapan dengan dua pola pikir manusia, Paulus hanya punya
satu pendapat, "Jangan memakai pola pikir manusia! Karena ada
tertulis, 'Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan
kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan.'" "Di manakah orang
yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari
dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi
kebodohan? Oleh karena dunia dalam hikmat Allah tidak mengenal Allah
oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang
percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil" (1 Korintus 1:19-21). Agar
lebih mudah dipahami Alkitab, terjemahan BIS mengatakan, "Sebab
dalam Alkitab, Allah berkata, 'Kebijaksanaan orang arif akan
Kukacaukan dan pengertian orang-orang berilmu akan Kulenyapkan.'"
Nah, apa gunanya orang-orang arif itu? Apa gunanya orang yang
berilmu? Apa gunanya ahli-ahli pikir dunia itu? Allah sudah
menunjukkan bahwa kebijaksanaan dunia ini adalah omong kosong
belaka! Karena bagaimanapun pandainya manusia, ia tidak dapat
mengenal Allah melalui kepandaiannya sendiri. Tetapi justru karena
Allah bijaksana, maka Ia berkenan menyelamatkan orang-orang yang
percaya kepada-Nya melalui berita yang kami wartakan, yang dianggap
omong kosong oleh dunia.
Paulus menyatakan bahwa Allah tidak memakai pola pikir manusia.
Alasannya, pertama, karena Dia Allah. Dan bicara soal Allah berarti
berkaitan dengan soal pencipta dan ciptaan. Kalau sudah begini,
siapakah manusia yang dapat berkata bahwa pendapatnya pasti lebih
hebat dari sang Penciptanya? Oleh karena itu, jalan salib diambil
Allah dalam kebijaksanaan-Nya. Paulus sadar, berita tentang kematian
Yesus itu menyinggung perasaan orang Yahudi dan dianggap omong
kosong oleh orang-orang bukan Yahudi. Tetapi oleh orang-orang yang
sudah dipanggil oleh Allah -- baik orang Yanudi, maupun orang
non-Yahudi -- berita itu merupakan cara Allah menunjukkan kuasa dan
kebijaksanaan-Nya (1 Korintus 1:23-24, BIS). Tetapi inilah pemahaman
iman Paulus mengenai berita tentang kematian Kristus! Kematian
Kristus di atas kayu salib menunjukkan kuasa dan kebijaksanaan-Nya.
Artinya salib menunjukkan kuasa Allah! Bicara soal kuasa, banyak
orang menyempitkan arti kuasa dengan kemampuan melakukan segala
sesuatu. Kuasa berarti kemampuan melakukan hal-hal yang luar biasa.
Dan bicara soal salib, di sini manusia sering lupa, kalau kita
percaya Allah itu Mahakuasa, itu berarti Dia mampu melakukan segala
sesuatu di luar pengetahuan dan keinginan kita. Singkat kata, Allah
mampu melakukan sesuatu yang dalam mata manusia tidak layak
dilakukan Allah. Misalnya, mati disalib!
Kemanusiaan kita mungkin protes. Bagaimana mungkin Allah mati?
Pertanyaan itu dapat kita jawab dengan pertanyaan baru, kalau bukan
Allah yang mati, lalu siapa lagi yang dapat menebus manusia berdosa?
Dan inilah kebijaksanaan Allah itu! Pada salib tampaklah keadilan
dan kasih Allah. Salib menyatakan keadilan Allah, yakni upah dosa
adalah maut. Setiap manusia berdosa dan upahnya adalah maut. Tetapi
Allah mengasihi manusia. Allah tidak ingin manusia binasa. Oleh
karena itu, harus ada pribadi yang tidak berdosa yang menggantikan
manusia berdosa. Yesuslah yang menggantikan manusia berdosa. Itulah
kasih Allah sekaligus keadilan Allah. Salib menyatakan keadilan dan
kasih Allah. Dan jalan itulah yang harus ditempuh Yesus -- Allah
yang menjadi manusia. Jika kita memerhatikan catatan para penginjil
tentang salib, tampak bahwa kematian Yesus memang berbeda dengan
kematian manusia biasa. Yesus mengalami siksa salib, tetapi Dia
tidak pernah dicabut nyawa-Nya. Dia menyerahkan nyawa-Nya. Nyawa itu
tetap berada dalam kuasa-Nya. Dia berkuasa untuk menyerahkannya. Dan
kemudian pada hari ketiga, berkuasa pula untuk mengambilnya kembali.
Pada titik ini pula kita dapat mengatakan bahwa Yesus adalah kurban,
bukan korban.
Dari sudut pandang manusia, tampaklah bahwa Yesus adalah korban,
bukan tumbal, pertikaian antara pemerintah dan alim ulama. Semua
pihak itu berkepentingan. Dan Yesuslah kambing hitamnya. Alim ulama
merasa mendapat saingan baru dan berusaha menyingkirkan-Nya melalui
tangan pemerintah. Pontius Pilatus lebih suka mengikuti pendapat
orang banyak yang telah dihasut, agar kekuasaannya tetap kokoh.
Pontius Pilatus, sebagai pejabat pemerintahan yang sah, lebih suka
cuci tangan ketimbang memimpin keputusan secara adil.
Dari sudut pandang Allah, Yesus adalah kurban. Artinya dengan
sengaja Yesus menyerahkan diri-Nya sebagai kurban bagi Allah. Dengan
rela Yesus menjadikan diri-Nya sebagai kurban Penebus dosa bagi umat
manusia. Yesus tidak pernah menghindari salib. Dia taat menjalani
panggilan-Nya sebagai kurban sempurna. Jalan salib adalah jalan yang
sengaja ditempuh Yesus. Ini bukan jalan yang dipaksakan kepada
diri-Nya. Dia datang ke dunia memang untuk mati. Dan semua itu hanya
bertumpu pada kata "kasih". Kasih adalah satu-satunya alasan bagi
Allah menempuh jalan salib. Mengapa salib? Kasih-Nya, ya, karena
kasih-Nya.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul majalah: DIA, Edisi 2, Tahun XIX/2006
Penulis: Yoel M. Indrasmoro
Penerbit: Yayasan Perkantas (Persekutuan Kristen Antar Univesitas),
Jakarta 2006
Halaman: 33 -- 35
______________________________________________________________________
ARTIKEL 2
MERESPONS KARYA SALIB DAN KEBANGKITAN KRISTUS
Kematian Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya adalah
demonstrasi kasih Allah atas umat manusia dan kuasa-Nya atas dosa
dan maut. Kasih Allah dinyatakan lewat pengorbanan Putra Allah yang
memikul dosa seisi dunia sehingga menyediakan jalan pendamaian bagi
manusia kepada Allah. Kematian Kristus adalah kematian yang
menggantikan hukuman yang seharusnya manusia terima karena
dosa-dosanya. Manusia yang percaya kepada Kristus kini tidak lagi
menerima hukuman, melainkan menerima anugerah pengampunan dosa.
Salib menjadi lambang pengampunan yang sempurna karena Kristus telah
membayar utang dosa secara tuntas di atasnya. Oleh darah Kristus
yang telah dicurahkan demi pengampunan dosa, manusia yang percaya
kepada karya salib ini boleh dengan berani berkata, "Aku sudah
diampuni. Allah tidak lagi melihat aku sebagai orang berdosa.
Terpujilah nama Tuhan!"
Kebangkitan Kristus menyatakan bahwa kuasa dosa dan maut yang
membelenggu manusia telah dipatahkan, sekali untuk selama-lamanya.
Dosa dan maut tidak lagi memiliki kuasa untuk memperbudak manusia.
Kubur yang kosong membuktikan bahwa orang yang percaya kepada
Kristus mengalami pembebasan dari belenggu dosa. Sama seperti karya
Kristus di salib menyebabkan manusia bisa berkata "darah-Nya
menyucikan aku", kebangkitan Kristus menyebabkan setiap orang
percaya boleh dengan keyakinan penuh berkata, "Puji Tuhan hidupku
sekarang bukan aku lagi, melainkan Kristus yang hidup dalamku."
(Galatia 2:20a)
Namun, kasih kayu salib dan kuasa kebangkitan Kristus tidak hanya
berhenti pada pengampunan dosa dan pembebasan dari belenggu dosa,
tetapi juga menjaminkan pemeliharaan-Nya atas orang percaya secara
terus-menerus. Kristus yang bangkit hadir dalam rupa kehadiran Roh
Kudus di dalam hati setiap orang percaya. Itu sebabnya, selepas
kebangkitan, kita merayakan kenaikan Kristus ke surga, lalu hari
Pentakosta, yaitu kedatangan Roh Kudus untuk memimpin umat Tuhan.
Roh Kudus mengingatkan kita akan semua pengajaran Kristus dan karya
yang sudah dilakukan-Nya dengan sempurna. Setiap kali dosa mengintai
dan mau menyatakan otoritas atas hidup orang percaya, kita bisa
menolak dengan mengatakan "utang dosa sudah lunas dibayar dan
penjara dosa tidak berkuasa menawan aku". Setiap kali godaan datang
agar kita menyerah kembali kepada dosa, kita bisa menggunakan
senjata ilahi yang diberikan Allah kepada kita: iman, pengharapan,
dan kasih.
Dengan iman, kita menengok ke belakang kepada karya salib dan
kebangkitan Kristus. Dengan iman, kita diingatkan kembali saat karya
tersebut diberlakukan atas hidup kita. Apa yang Kristus telah
lakukan pada masa lampau, dan yang telah kita alami secara pribadi,
menjadi pegangan dan jaminan bahwa sekarang ini hidup kita adalah di
dalam lingkup kasih dan kuasa Allah. Bersama dengan Paulus, kita
bisa berkata, "Tak ada suatu hal pun yang dapat memisahkan aku dari
kasih Allah." (Roma 8:31-38)
Dengan pengharapan, kita melihat ke masa depan. Kristus yang sudah
bangkit dan sudah menang terhadap kuasa dosa kelak akan datang
menjemput setiap orang percaya menikmati surga yang mulia yang
disediakan bagi mereka (Yohanes 14:1-3). Saat itu pasti akan datang,
sepasti karya penyelamatan-Nya yang sudah terjadi. Pada saat itu,
semua pergumulan hidup selesai. Perjuangan untuk bertahan bahkan
menang melawan pencobaan berakhir, diganti dengan persekutuan dan
kebahagiaan kekal bersama Allah Bapa dan Kristus. Pengharapan akan
bertemu Kristus dan menikmati persekutuan kekal inilah yang membuat
kita fokus pada akhir perjalanan hidup kita, bukan pada hal-hal di
dunia ini yang mudah mengalihkan perhatian kita dan menjebak kita
berputar-putar di tempat (Ibrani 12:1-2).
Dengan kasih, kita menjalani hari ini sebagai respons terhadap kasih
dan kuasa-Nya yang tidak berubah dulu, sekarang, dan sampai Kristus
datang kembali. Kasih Kristus yang sudah kita alami dan kuasa-Nya
yang terus menopang kita, menjadi daya pendorong yang tidak pernah
bisa padam di dalam hidup kita. Kasih ini bagaikan mata air yang
meluap-luap ke luar dari hati yang sudah dihidupkan oleh hidup
Kristus (Yohanes 4:14). Kasih ini kita wujudkan dengan menyaksikan
Kristus kepada sesama manusia agar mereka pun berjumpa dengan
Kristus serta mengalami kasih dan kuasa-Nya dalam hidup mereka.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin: Partner, Tahun XXII, Edisi 2, Tahun 2008
Penulis: Hans Wuysang
Penerbit: Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab, Jakarta 2008
Halaman: 1 -- 2
______________________________________________________________________
REFERENSI
SEPUTAR PASKAH DALAM SITUS E-MISI (1)
http://misi.sabda.org/
1. Tuhan Mati di Kayu Salib untuk Orang Berdosa
==> http://misi.sabda.org/tuhan_mati_di_kayu_salib_untuk_orang_berdosa
2. Kematian Yesus dan Pengorbanan yang Menyelamatkan
==> http://misi.sabda.org/kematian_yesus_dan_pengorbanan_yang_menyelamatkan
3. Yesus Mati Bagi Dunia (Yoh. 12:20-26)
==> http://misi.sabda.org/yesus_mati_bagi_dunia_yoh
______________________________________________________________________
SUMBER MISI
PASKAH.SABDA.ORG
==> http://paskah.sabda.org/
Dari namanya, "paskah.sabda.org", sudah jelas bahwa situs ini
dibangun untuk menjadi tempat di mana Anda bisa mendapatkan
berbagai bahan Paskah yang bermutu dengan mudah. Ragam bahan yang
disediakan tidak tanggung-tanggung. Hampir semua jenis bahan ada di
sini, yakni artikel Paskah, drama Paskah, renungan Paskah, bahan
mengajar Paskah, kesaksian Paskah, khotbah audio Paskah, puisi
Paskah, resensi buku Paskah, ulasan situs Paskah, tips Paskah,
humor Paskah, lagu Paskah, gambar Paskah, dan kartu Paskah. Selain
menyediakan bahan-bahan, situs "paskah.sabda.org" juga mengundang
pengunjung untuk ikut berpartisipasi dengan mengirimkan bahan-bahan
Paskah sehingga bisa saling berbagi berkat dengan pengunjung yang
lain. Keistimewaan lain dari situs ini adalah disediakannya
berbagai fasilitas untuk berinteraksi dengan sesama pengunjung,
misalnya menulis blog pribadi seputar Paskah, komentar, berdiskusi
di forum, serta mengirimkan ucapan selamat Paskah kepada teman
seiman, dan pengunjung yang lain. Kunjungi situs ini untuk bersiap
menyambut Paskah.
______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA
U N I E M I R A T A R A B
Tingkat rata-rata kematian bayi yang dulunya 50 persen di Uni Emirat
Arab, kini berkurang menjadi di bawah 1 persen. Kematian ibu pun
hampir tidak pernah terdengar. Itulah pencapaian CURE International.
David adalah pengurus rumah sakit Oasis milik CURE International
yang berada di kota Al Ain, kira-kira 160 kilometer sebelah timur
ibu kota Abu Dhabi. Sejak tahun 1960, Rumah Sakit Oasis telah
melayani warga negara Uni Emirat Arab, khususnya dalam bidang
kesehatan ibu. Fasilitas tersebut didonasikan kepada CURE
International pada tahun 2006 dan terus memberikan perawatan
berkualitas tinggi, sesuai dengan reputasi rumah sakit tersebut
selama ini.
David berkata, "Ada tradisi yang kuat dan tingkat kepercayaan yang
tinggi di sini." Hal ini membuahkan kredibilitas, sehingga semakin
banyak orang yang datang ke sini. "Rumah sakit ini adalah rumah
sakit khusus untuk ibu dan anak. Kami membantu proses kelahiran
lebih dari tiga ratus bayi setiap bulan. Kami sangat aktif di klinik
penyakit anak-anak dan menjadi rumah sakit yang mengajarkan
kesehatan di sekolah kesehatan Uni Emirat Arab. Hal seperti inilah
yang juga sedang kami lakukan di Kabul, Afganistan, saat ini."
Sebagai tempat kelahiran perawatan kesehatan yang berkualitas di
negara ini, Oasis memerlukan ruagan yang lebih banyak. "Fasilitas
yang baru akan memasukkan konsep perawatan pasien yang mendukung
pelestarian tradisi keluarga dan budaya Uni Emirat Arab. Rumah Sakit
Oasis telah menentukan dewan penasihat yang terdiri dari para
pemimpin pria dan wanita lokal yang akan menuntun dan membimbing
konsepnya," kata David.
Dia menambahkan, "Sekarang, kami sedang memulai pembangunan sebuah
fasilitas dengan kapasitas dua ratus tempat tidur, sebuah rumah
sakit yang luar biasa pada abad ke-21."
Misi dari rumah sakit ini tidak berubah. Rumah sakit ini merupakan
indikasi suksesnya "sebuah jembatan" yang dibangun antara dunia
Barat dan Arab.
David mengatakan bahwa pasien telah mengetahui bahwa mereka adalah
orang Kristen. David dan timnya juga memastikan agar Injil didengar
di rumah sakit ini. "Salah satu hal yang boleh kami lakukan adalah
bahwa di setiap kamar pasien, disediakan terjemahan Injil Lukas
dalam bahasa Arab. Dan mereka juga memunyai terjemahan bahasa Arab
untuk film Yesus. Pemerintah memperbolehkan kami untuk menyediakan
semuanya itu di kamar pasien, dan pasien pun diizinkan membawanya
pulang, jika mereka mau."
Tahun lalu, pihak rumah sakit mendistribusikan lebih dari lima ratus
bagian Injil dan enam ratus kopi film Yesus. Doakan agar benih yang
ditanam ini dapat mengakar dalam. (t/Novi)
Diterjemahkan dari: Mission News, Maret 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12414
Pokok doa:
* Mengucap syukur atas keberadaan Rumah Sakit Oasis yang sudah
memberkati warga Uni Emirat Arab. Doakan agar melalui pelayanan
mereka, banyak orang yang dapat merasakan dan mengenal kasih
Kristus.
* Berdoa juga untuk rencana menambah fasilitas di Rumah Sakit
Oasis, agar Tuhan mencukupkan dana yang dibutuhkan. Berdoa juga
untuk para staf medisnya, agar Tuhan memberi mereka kesabaran
dalam merawat setiap pasien.
B A N G L A D E S H
Pendeta SH (55 th) dari gereja BC melaporkan bahwa pada tanggal 6
Januari, tujuh orang dari sebuah kelompok fundamentalis merampok
rumah dan melecehkan istrinya. "Mereka menutup mata istrinya dan
membawanya masuk dalam rumah." Setelah mereka melarikan diri,
pendeta SH yang berhasil menerobos masuk dalam rumah menemukan
istrinya pingsan di atas tempat tidur. Penduduk menyalahkan orang
Kristen atas serangan ini.
Diambil dari:
Nama buletin: Open Doors, Edisi Maret - April 2009
Judul artikel: Istri Pendeta Diperkosa
Halaman: 10
Pokok doa:
* Berdoa bagi pendeta SH, agar Tuhan memberi kekuatan dan ketabahan.
Berdoa juga untuk istrinya, agar peristiwa ini tidak membuatnya
undur dari Tuhan dan biarlah Tuhan memulihkan trauma yang
dialami, serta memampukan ia mengampuni mereka yang melakukan
perbuatan yang tidak bermoral tersebut.
* Doakan untuk keberadaan umat percaya dan gereja Tuhan di
Bangladesh, agar Tuhan menjaga dan melindungi, serta agar melalui
kehidupan orang percaya di Bangladesh, banyak orang yang belum
percaya dapat terberkati dengan keberadaan mereka.
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA
PERSIAPAN PASKAH
Tanggal 10 dan 12 April 2009 mendatang, seluruh umat Kristen akan
merayakan hari Jumat Agung dan Paskah. Pastinya, banyak hal yang
sudah gereja Tuhan dan umat percaya persiapkan dalam rangka
menyambut kedua hari besar ini. Doa kita semua, kiranya melalui
perayaan Paskah tahun ini, banyak orang boleh mendengar berita Injil
dan setiap orang percaya dapat lebih mengerti dan memahami arti
penderitaan Kristus dan dapat semakin bertumbuh dewasa di dalam
Kristus.
POKOK DOA:
1. Berdoa untuk setiap hamba Tuhan yang bertugas memberitakan firman
Tuhan, agar mereka sendiri sungguh mengalami kasih Tuhan sehingga
dapat menjadi saksi Tuhan yang hidup dalam pemberitaan
firman-Nya.
2. Doakan untuk pemberitaan firman selama perayaan Paskah, kiranya
Roh Kudus bekerja dalam setiap hati yang mendengarnya sehingga
firman Tuhan itu bertumbuh mengubah hati yang keras menjadi penuh
kasih.
3. Doakan agar setiap orang percaya dan gereja Tuhan dapat
memanfaatkan momen Paskah tahun ini untuk berbagi kasih dan
mengabarkan berita keselamatan kepada mereka yang membutuhkan.
4. Doakan agar persiapan Paskah yang dilakukan berjalan dengan baik.
Biarlah Tuhan memberi hikmat kepada setiap gereja agar dapat
mengajak jemaat untuk sungguh-sungguh meresapi makna Paskah dan
memberikan yang terbaik bagi Tuhan.
5. Kiranya keamanan selama Paskah terjaga dengan baik. Mari berdoa
agar Tuhan melindung kita dari hal-hal yang tidak berkenan
kepada-Nya dan umat Tuhan dapat merayakan Paskah dengan penuh
hikmat.
______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________