Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Monday, October 1, 2012

Trs: [i-kan-misi] e-JEMMi - Edisi 12-14#2009 -- Kuasa di Balik Salib


----- Pesan yang Diteruskan -----
Dari: e-Jemmi <jemmi@sabda.org>
Kepada: e-MISI <i-kan-misi@hub.xc.org>
Cc:
Dikirim: Senin, 6 April 2009 23:47
Judul: [i-kan-misi] e-JEMMi - Edisi 12-14#2009 -- Kuasa di Balik Salib

DIKIRIM KEPADA: joniwawohsh@yahoo.co.id

April 2009, Vol.12 No.14
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                  (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL 1: Mengapa Harus Salib?
ARTIKEL 2: Merespons Karya Salib dan Kebangkitan Kristus
REFERENSI: Seputar Paskah dalam Situs e-MISI (1)
SUMBER MISI: paskah.sabda.org
DOA BAGI MISI DUNIA: Uni Emirat Arab, Bangladesh
DOA BAGI INDONESIA: Persiapan Paskah

______________________________________________________________________

          GOD SHUTS US IN, NOT TO HURT US BUT TO HELP US
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Secara logika, apa yang Yesus lakukan sungguh merupakan hal yang
  tidak masuk akal. Mengapa Ia rela dipermalukan dan menanggung
  dosa-dosa kita di kayu salib? Sungguh sulit dimengerti mengapa Ia
  mau melakukan ini semua. Namun, di dalam Alkitab tertulis sangat
  jelas alasan mengapa Ia melalukan hal tersebut, yaitu karena
  kasih-Nya kepada kita.

  Menyambut Paskah, e-JEMMi secara khusus mengangkat tema seputar
  kematian dan kebangkitan Kristus. Melalui sajian ini, mari kita
  merenungkan pengorbanan yang telah Ia lakukan dan belajar untuk
  memaknai semua itu dalam hidup kita. Biarlah kita tidak
  menyia-nyiakannya, melainkan melakukan apa saja yang Ia mau untuk
  hormat dan kemuliaan bagi nama-Nya.

  Selamat Paskah, Tuhan Yesus memberkati.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti
  http://www.sabda.org/publikasi/misi/
  http://misi.sabda.org/

______________________________________________________________________
ARTIKEL 1

                      MENGAPA HARUS SALIB?

  Mengapa Yesus turun dari surga, masuk dunia gelap penuh cela,
  berdoa, bergumul dalam taman, dan cawan pahit pun diterima-Nya.
  Mengapa Yesus menderita didera dan mahkota duri pun dipakai-Nya?
  Mengapa Yesus mati bagi saya? Kasih! Ya, karena kasih-Nya.

  Ada tiga kata tanya "mengapa" dalam syair lagu karya E. G.
  Heidelberg yang direkam dalam "Nyanyikanlah Kidung Baru 85:1".
  Pengarang mewakili setiap orang yang merasa heran saat memandang
  salib. Perasaan heran itu terungkap dalam kata "mengapa". Ya,
  mengapa, mengapa, dan mengapa? Mengapa Yesus menjadi manusia?
  Mengapa Yesus disalib? Dan mengapa Yesus mati bagi saya?

  Pada awal mula kekristenan, para murid mencoba menjawab pertanyaan
  dari kalangan non-Kristen tentang kematian Kristus. Salah satunya
  Paulus. Dengan terus terang, meskipun agak sedikit emosi, Paulus
  menyatakan, "Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan
  bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan
  pemberitaan itu adalah kekuatan Allah" (1 Korintus 1:18). Paulus
  menyatakan dengan tegas dan lugas bagi orang yang tidak percaya,
  salib memang kebodohan. Apakah agak mengada-ngada namanya, Allah mau
  menjadi manusia dan akhirnya sekarat dan mati di atas kayu salib?
  Seperti tidak ada kerjaan saja! Jangan-jangan Allah adalah pribadi
  yang gemar sensasi. Jika memang demikian, bukankah kebodohan namanya
  jika manusia memercayai salib itu? Tetapi Paulus menegaskan, bagi
  orang percaya, salib adalah kekuatan Allah. Tak terlalu mudah memang
  mengartikan frasa kekuatan Allah. Oleh karena itu, 1 Korintus 1:18
  (terjemahan BIS) mengatakan, "Bagi orang-orang yang menuju
  kebinasaan, berita tentang kematian Kristus pada salib merupakan
  omong kosong. Tetapi bagi kita yang diselamatkan oleh Allah, berita
  itu merupakan cara Allah menunjukkan kuasa-Nya."

  Menurut Paulus, berita tentang kematian Kristus pada salib adalah
  cara Allah menunjukkan kuasa-Nya. Tegasnya, jalan salib adalah jalan
  yang dipakai Allah untuk memperlihatkan kuasa-Nya. Inilah cara yang
  ditempuh Allah. Mengapa Paulus sampai pada kesimpulan semacam itu?
  Sepertinya Paulus sangat mengerti keberadaan para pembaca suratnya.
  Paulus cukup memahami pola pikir warga jemaat Korintus yang terdiri
  atas orang Yahudi dan orang bukan Yahudi. Dalam adat Yahudi,
  kematian disalib adalah kematian yang paling nista. Secara harfiah,
  disalib berarti digantung, secara kiasan berarti dibuang oleh bumi
  dan ditolak surga. Dalam pemahaman orang Yahudi, seorang yang
  digantung berarti terkutuk oleh Allah (Ulangan 21:23). Jika memang
  demikian, bagaimana mungkin Allah memakai cara yang terkutuk ini?
  Dalam pola pikir orang non-Yahudi, kematian Kristus sungguh tidak
  masuk akal. Kalau Yesus adalah Allah sendiri, mengapa pula Dia harus
  mengambil jalan derita? Bukankah Dia Allah? Bukankah dengan
  kuasa-Nya Dia dapat memutihkan dosa manusia? Mengapa Dia harus
  mengambil jalan sengsara? Untuk apa? Bukankah jalan salib adalah
  jalan kebodohan? Kalau memang dapat memilih jalan mudah, mengapa
  memilih jalan sukar? Bukankah kita harus bertindak efisien dan
  efektif? Lalu mengapa pula kita harus menyembah Allah yang mengambil
  jalan bodoh ini?

  Namun, berhadapan dengan dua pola pikir manusia, Paulus hanya punya
  satu pendapat, "Jangan memakai pola pikir manusia! Karena ada
  tertulis, 'Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan
  kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan.'" "Di manakah orang
  yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari
  dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi
  kebodohan? Oleh karena dunia dalam hikmat Allah tidak mengenal Allah
  oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang
  percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil" (1 Korintus 1:19-21). Agar
  lebih mudah dipahami Alkitab, terjemahan BIS mengatakan, "Sebab
  dalam Alkitab, Allah berkata, 'Kebijaksanaan orang arif akan
  Kukacaukan dan pengertian orang-orang berilmu akan Kulenyapkan.'"
  Nah, apa gunanya orang-orang arif itu? Apa gunanya orang yang
  berilmu? Apa gunanya ahli-ahli pikir dunia itu? Allah sudah
  menunjukkan bahwa kebijaksanaan dunia ini adalah omong kosong
  belaka! Karena bagaimanapun pandainya manusia, ia tidak dapat
  mengenal Allah melalui kepandaiannya sendiri. Tetapi justru karena
  Allah bijaksana, maka Ia berkenan menyelamatkan orang-orang yang
  percaya kepada-Nya melalui berita yang kami wartakan, yang dianggap
  omong kosong oleh dunia.

  Paulus menyatakan bahwa Allah tidak memakai pola pikir manusia.
  Alasannya, pertama, karena Dia Allah. Dan bicara soal Allah berarti
  berkaitan dengan soal pencipta dan ciptaan. Kalau sudah begini,
  siapakah manusia yang dapat berkata bahwa pendapatnya pasti lebih
  hebat dari sang Penciptanya? Oleh karena itu, jalan salib diambil
  Allah dalam kebijaksanaan-Nya. Paulus sadar, berita tentang kematian
  Yesus itu menyinggung perasaan orang Yahudi dan dianggap omong
  kosong oleh orang-orang bukan Yahudi. Tetapi oleh orang-orang yang
  sudah dipanggil oleh Allah -- baik orang Yanudi, maupun orang
  non-Yahudi -- berita itu merupakan cara Allah menunjukkan kuasa dan
  kebijaksanaan-Nya (1 Korintus 1:23-24, BIS). Tetapi inilah pemahaman
  iman Paulus mengenai berita tentang kematian Kristus! Kematian
  Kristus di atas kayu salib menunjukkan kuasa dan kebijaksanaan-Nya.
  Artinya salib menunjukkan kuasa Allah! Bicara soal kuasa, banyak
  orang menyempitkan arti kuasa dengan kemampuan melakukan segala
  sesuatu. Kuasa berarti kemampuan melakukan hal-hal yang luar biasa.
  Dan bicara soal salib, di sini manusia sering lupa, kalau kita
  percaya Allah itu Mahakuasa, itu berarti Dia mampu melakukan segala
  sesuatu di luar pengetahuan dan keinginan kita. Singkat kata, Allah
  mampu melakukan sesuatu yang dalam mata manusia tidak layak
  dilakukan Allah. Misalnya, mati disalib!

  Kemanusiaan kita mungkin protes. Bagaimana mungkin Allah mati?
  Pertanyaan itu dapat kita jawab dengan pertanyaan baru, kalau bukan
  Allah yang mati, lalu siapa lagi yang dapat menebus manusia berdosa?
  Dan inilah kebijaksanaan Allah itu! Pada salib tampaklah keadilan
  dan kasih Allah. Salib menyatakan keadilan Allah, yakni upah dosa
  adalah maut. Setiap manusia berdosa dan upahnya adalah maut. Tetapi
  Allah mengasihi manusia. Allah tidak ingin manusia binasa. Oleh
  karena itu, harus ada pribadi yang tidak berdosa yang menggantikan
  manusia berdosa. Yesuslah yang menggantikan manusia berdosa. Itulah
  kasih Allah sekaligus keadilan Allah. Salib menyatakan keadilan dan
  kasih Allah. Dan jalan itulah yang harus ditempuh Yesus -- Allah
  yang menjadi manusia. Jika kita memerhatikan catatan para penginjil
  tentang salib, tampak bahwa kematian Yesus memang berbeda dengan
  kematian manusia biasa. Yesus mengalami siksa salib, tetapi Dia
  tidak pernah dicabut nyawa-Nya. Dia menyerahkan nyawa-Nya. Nyawa itu
  tetap berada dalam kuasa-Nya. Dia berkuasa untuk menyerahkannya. Dan
  kemudian pada hari ketiga, berkuasa pula untuk mengambilnya kembali.
  Pada titik ini pula kita dapat mengatakan bahwa Yesus adalah kurban,
  bukan korban.

  Dari sudut pandang manusia, tampaklah bahwa Yesus adalah korban,
  bukan tumbal, pertikaian antara pemerintah dan alim ulama. Semua
  pihak itu berkepentingan. Dan Yesuslah kambing hitamnya. Alim ulama
  merasa mendapat saingan baru dan berusaha menyingkirkan-Nya melalui
  tangan pemerintah. Pontius Pilatus lebih suka mengikuti pendapat
  orang banyak yang telah dihasut, agar kekuasaannya tetap kokoh.
  Pontius Pilatus, sebagai pejabat pemerintahan yang sah, lebih suka
  cuci tangan ketimbang memimpin keputusan secara adil.

  Dari sudut pandang Allah, Yesus adalah kurban. Artinya dengan
  sengaja Yesus menyerahkan diri-Nya sebagai kurban bagi Allah. Dengan
  rela Yesus menjadikan diri-Nya sebagai kurban Penebus dosa bagi umat
  manusia. Yesus tidak pernah menghindari salib. Dia taat menjalani
  panggilan-Nya sebagai kurban sempurna. Jalan salib adalah jalan yang
  sengaja ditempuh Yesus. Ini bukan jalan yang dipaksakan kepada
  diri-Nya. Dia datang ke dunia memang untuk mati. Dan semua itu hanya
  bertumpu pada kata "kasih". Kasih adalah satu-satunya alasan bagi
  Allah menempuh jalan salib. Mengapa salib? Kasih-Nya, ya, karena
  kasih-Nya.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul majalah: DIA, Edisi 2, Tahun XIX/2006
  Penulis: Yoel M. Indrasmoro
  Penerbit: Yayasan Perkantas (Persekutuan Kristen Antar Univesitas),
            Jakarta 2006
  Halaman: 33 -- 35

______________________________________________________________________
ARTIKEL 2

            MERESPONS KARYA SALIB DAN KEBANGKITAN KRISTUS

  Kematian Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya adalah
  demonstrasi kasih Allah atas umat manusia dan kuasa-Nya atas dosa
  dan maut. Kasih Allah dinyatakan lewat pengorbanan Putra Allah yang
  memikul dosa seisi dunia sehingga menyediakan jalan pendamaian bagi
  manusia kepada Allah. Kematian Kristus adalah kematian yang
  menggantikan hukuman yang seharusnya manusia terima karena
  dosa-dosanya. Manusia yang percaya kepada Kristus kini tidak lagi
  menerima hukuman, melainkan menerima anugerah pengampunan dosa.
  Salib menjadi lambang pengampunan yang sempurna karena Kristus telah
  membayar utang dosa secara tuntas di atasnya. Oleh darah Kristus
  yang telah dicurahkan demi pengampunan dosa, manusia yang percaya
  kepada karya salib ini boleh dengan berani berkata, "Aku sudah
  diampuni. Allah tidak lagi melihat aku sebagai orang berdosa.
  Terpujilah nama Tuhan!"

  Kebangkitan Kristus menyatakan bahwa kuasa dosa dan maut yang
  membelenggu manusia telah dipatahkan, sekali untuk selama-lamanya.
  Dosa dan maut tidak lagi memiliki kuasa untuk memperbudak manusia.
  Kubur yang kosong membuktikan bahwa orang yang percaya kepada
  Kristus mengalami pembebasan dari belenggu dosa. Sama seperti karya
  Kristus di salib menyebabkan manusia bisa berkata "darah-Nya
  menyucikan aku", kebangkitan Kristus menyebabkan setiap orang
  percaya boleh dengan keyakinan penuh berkata, "Puji Tuhan hidupku
  sekarang bukan aku lagi, melainkan Kristus yang hidup dalamku."
  (Galatia 2:20a)

  Namun, kasih kayu salib dan kuasa kebangkitan Kristus tidak hanya
  berhenti pada pengampunan dosa dan pembebasan dari belenggu dosa,
  tetapi juga menjaminkan pemeliharaan-Nya atas orang percaya secara
  terus-menerus. Kristus yang bangkit hadir dalam rupa kehadiran Roh
  Kudus di dalam hati setiap orang percaya. Itu sebabnya, selepas
  kebangkitan, kita merayakan kenaikan Kristus ke surga, lalu hari
  Pentakosta, yaitu kedatangan Roh Kudus untuk memimpin umat Tuhan.
  Roh Kudus mengingatkan kita akan semua pengajaran Kristus dan karya
  yang sudah dilakukan-Nya dengan sempurna. Setiap kali dosa mengintai
  dan mau menyatakan otoritas atas hidup orang percaya, kita bisa
  menolak dengan mengatakan "utang dosa sudah lunas dibayar dan
  penjara dosa tidak berkuasa menawan aku". Setiap kali godaan datang
  agar kita menyerah kembali kepada dosa, kita bisa menggunakan
  senjata ilahi yang diberikan Allah kepada kita: iman, pengharapan,
  dan kasih.

  Dengan iman, kita menengok ke belakang kepada karya salib dan
  kebangkitan Kristus. Dengan iman, kita diingatkan kembali saat karya
  tersebut diberlakukan atas hidup kita. Apa yang Kristus telah
  lakukan pada masa lampau, dan yang telah kita alami secara pribadi,
  menjadi pegangan dan jaminan bahwa sekarang ini hidup kita adalah di
  dalam lingkup kasih dan kuasa Allah. Bersama dengan Paulus, kita
  bisa berkata, "Tak ada suatu hal pun yang dapat memisahkan aku dari
  kasih Allah." (Roma 8:31-38)

  Dengan pengharapan, kita melihat ke masa depan. Kristus yang sudah
  bangkit dan sudah menang terhadap kuasa dosa kelak akan datang
  menjemput setiap orang percaya menikmati surga yang mulia yang
  disediakan bagi mereka (Yohanes 14:1-3). Saat itu pasti akan datang,
  sepasti karya penyelamatan-Nya yang sudah terjadi. Pada saat itu,
  semua pergumulan hidup selesai. Perjuangan untuk bertahan bahkan
  menang melawan pencobaan berakhir, diganti dengan persekutuan dan
  kebahagiaan kekal bersama Allah Bapa dan Kristus. Pengharapan akan
  bertemu Kristus dan menikmati persekutuan kekal inilah yang membuat
  kita fokus pada akhir perjalanan hidup kita, bukan pada hal-hal di
  dunia ini yang mudah mengalihkan perhatian kita dan menjebak kita
  berputar-putar di tempat (Ibrani 12:1-2).

  Dengan kasih, kita menjalani hari ini sebagai respons terhadap kasih
  dan kuasa-Nya yang tidak berubah dulu, sekarang, dan sampai Kristus
  datang kembali. Kasih Kristus yang sudah kita alami dan kuasa-Nya
  yang terus menopang kita, menjadi daya pendorong yang tidak pernah
  bisa padam di dalam hidup kita. Kasih ini bagaikan mata air yang
  meluap-luap ke luar dari hati yang sudah dihidupkan oleh hidup
  Kristus (Yohanes 4:14). Kasih ini kita wujudkan dengan menyaksikan
  Kristus kepada sesama manusia agar mereka pun berjumpa dengan
  Kristus serta mengalami kasih dan kuasa-Nya dalam hidup mereka.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buletin: Partner, Tahun XXII, Edisi 2, Tahun 2008
  Penulis: Hans Wuysang
  Penerbit: Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab, Jakarta 2008
  Halaman: 1 -- 2

______________________________________________________________________
REFERENSI

                SEPUTAR PASKAH DALAM SITUS E-MISI (1)
                      http://misi.sabda.org/

  1. Tuhan Mati di Kayu Salib untuk Orang Berdosa
    ==> http://misi.sabda.org/tuhan_mati_di_kayu_salib_untuk_orang_berdosa

  2. Kematian Yesus dan Pengorbanan yang Menyelamatkan
    ==> http://misi.sabda.org/kematian_yesus_dan_pengorbanan_yang_menyelamatkan

  3. Yesus Mati Bagi Dunia (Yoh. 12:20-26)
    ==> http://misi.sabda.org/yesus_mati_bagi_dunia_yoh

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

PASKAH.SABDA.ORG
==> http://paskah.sabda.org/
  Dari namanya, "paskah.sabda.org", sudah jelas bahwa situs ini
  dibangun untuk menjadi tempat di mana Anda bisa mendapatkan
  berbagai bahan Paskah yang bermutu dengan mudah. Ragam bahan yang
  disediakan tidak tanggung-tanggung. Hampir semua jenis bahan ada di
  sini, yakni artikel Paskah, drama Paskah, renungan Paskah, bahan
  mengajar Paskah, kesaksian Paskah, khotbah audio Paskah, puisi
  Paskah, resensi buku Paskah, ulasan situs Paskah, tips Paskah,
  humor Paskah, lagu Paskah, gambar Paskah, dan kartu Paskah. Selain
  menyediakan bahan-bahan, situs "paskah.sabda.org" juga mengundang
  pengunjung untuk ikut berpartisipasi dengan mengirimkan bahan-bahan
  Paskah sehingga bisa saling berbagi berkat dengan pengunjung yang
  lain. Keistimewaan lain dari situs ini adalah disediakannya
  berbagai fasilitas untuk berinteraksi dengan sesama pengunjung,
  misalnya menulis blog pribadi seputar Paskah, komentar, berdiskusi
  di forum, serta mengirimkan ucapan selamat Paskah kepada teman
  seiman, dan pengunjung yang lain. Kunjungi situs ini untuk bersiap
  menyambut Paskah.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

U N I  E M I R A T  A R A B
  Tingkat rata-rata kematian bayi yang dulunya 50 persen di Uni Emirat
  Arab, kini berkurang menjadi di bawah 1 persen. Kematian ibu pun
  hampir tidak pernah terdengar. Itulah pencapaian CURE International.

  David adalah pengurus rumah sakit Oasis milik CURE International
  yang berada di kota Al Ain, kira-kira 160 kilometer sebelah timur
  ibu kota Abu Dhabi. Sejak tahun 1960, Rumah Sakit Oasis telah
  melayani warga negara Uni Emirat Arab, khususnya dalam bidang
  kesehatan ibu. Fasilitas tersebut didonasikan kepada CURE
  International pada tahun 2006 dan terus memberikan perawatan
  berkualitas tinggi, sesuai dengan reputasi rumah sakit tersebut
  selama ini.

  David berkata, "Ada tradisi yang kuat dan tingkat kepercayaan yang
  tinggi di sini." Hal ini membuahkan kredibilitas, sehingga semakin
  banyak orang yang datang ke sini. "Rumah sakit ini adalah rumah
  sakit khusus untuk ibu dan anak. Kami membantu proses kelahiran
  lebih dari tiga ratus bayi setiap bulan. Kami sangat aktif di klinik
  penyakit anak-anak dan menjadi rumah sakit yang mengajarkan
  kesehatan di sekolah kesehatan Uni Emirat Arab. Hal seperti inilah
  yang juga sedang kami lakukan di Kabul, Afganistan, saat ini."

  Sebagai tempat kelahiran perawatan kesehatan yang berkualitas di
  negara ini, Oasis memerlukan ruagan yang lebih banyak. "Fasilitas
  yang baru akan memasukkan konsep perawatan pasien yang mendukung
  pelestarian tradisi keluarga dan budaya Uni Emirat Arab. Rumah Sakit
  Oasis telah menentukan dewan penasihat yang terdiri dari para
  pemimpin pria dan wanita lokal yang akan menuntun dan membimbing
  konsepnya," kata David.

  Dia menambahkan, "Sekarang, kami sedang memulai pembangunan sebuah
  fasilitas dengan kapasitas dua ratus tempat tidur, sebuah rumah
  sakit yang luar biasa pada abad ke-21."

  Misi dari rumah sakit ini tidak berubah. Rumah sakit ini merupakan
  indikasi suksesnya "sebuah jembatan" yang dibangun antara dunia
  Barat dan Arab.

  David mengatakan bahwa pasien telah mengetahui bahwa mereka adalah
  orang Kristen. David dan timnya juga memastikan agar Injil didengar
  di rumah sakit ini. "Salah satu hal yang boleh kami lakukan adalah
  bahwa di setiap kamar pasien, disediakan terjemahan Injil Lukas
  dalam bahasa Arab. Dan mereka juga memunyai terjemahan bahasa Arab
  untuk film Yesus. Pemerintah memperbolehkan kami untuk menyediakan
  semuanya itu di kamar pasien, dan pasien pun diizinkan membawanya
  pulang, jika mereka mau."

  Tahun lalu, pihak rumah sakit mendistribusikan lebih dari lima ratus
  bagian Injil dan enam ratus kopi film Yesus. Doakan agar benih yang
  ditanam ini dapat mengakar dalam. (t/Novi)
  Diterjemahkan dari: Mission News, Maret 2009
  Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12414
  Pokok doa:
  * Mengucap syukur atas keberadaan Rumah Sakit Oasis yang sudah
    memberkati warga Uni Emirat Arab. Doakan agar melalui pelayanan
    mereka, banyak orang yang dapat merasakan dan mengenal kasih
    Kristus.
  * Berdoa juga untuk rencana menambah fasilitas di Rumah Sakit
    Oasis, agar Tuhan mencukupkan dana yang dibutuhkan. Berdoa juga
    untuk para staf medisnya, agar Tuhan memberi mereka kesabaran
    dalam merawat setiap pasien.

B A N G L A D E S H
  Pendeta SH (55 th) dari gereja BC melaporkan bahwa pada tanggal 6
  Januari, tujuh orang dari sebuah kelompok fundamentalis merampok
  rumah dan melecehkan istrinya. "Mereka menutup mata istrinya dan
  membawanya masuk dalam rumah." Setelah mereka melarikan diri,
  pendeta SH yang berhasil menerobos masuk dalam rumah menemukan
  istrinya pingsan di atas tempat tidur. Penduduk menyalahkan orang
  Kristen atas serangan ini.
  Diambil dari:
  Nama buletin: Open Doors, Edisi Maret - April 2009
  Judul artikel: Istri Pendeta Diperkosa
  Halaman: 10
  Pokok doa:
  * Berdoa bagi pendeta SH, agar Tuhan memberi kekuatan dan ketabahan.
    Berdoa juga untuk istrinya, agar peristiwa ini tidak membuatnya
    undur dari Tuhan dan biarlah Tuhan memulihkan trauma yang
    dialami, serta memampukan ia mengampuni mereka yang melakukan
    perbuatan yang tidak bermoral tersebut.
  * Doakan untuk keberadaan umat percaya dan gereja Tuhan di
    Bangladesh, agar Tuhan menjaga dan melindungi, serta agar melalui
    kehidupan orang percaya di Bangladesh, banyak orang yang belum
    percaya dapat terberkati dengan keberadaan mereka.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                          PERSIAPAN PASKAH

  Tanggal 10 dan 12 April 2009 mendatang, seluruh umat Kristen akan
  merayakan hari Jumat Agung dan Paskah. Pastinya, banyak hal yang
  sudah gereja Tuhan dan umat percaya persiapkan dalam rangka
  menyambut kedua hari besar ini. Doa kita semua, kiranya melalui
  perayaan Paskah tahun ini, banyak orang boleh mendengar berita Injil
  dan setiap orang percaya dapat lebih mengerti dan memahami arti
  penderitaan Kristus dan dapat semakin bertumbuh dewasa di dalam
  Kristus.

  POKOK DOA:

  1. Berdoa untuk setiap hamba Tuhan yang bertugas memberitakan firman
    Tuhan, agar mereka sendiri sungguh mengalami kasih Tuhan sehingga
    dapat menjadi saksi Tuhan yang hidup dalam pemberitaan
    firman-Nya.

  2. Doakan untuk pemberitaan firman selama perayaan Paskah, kiranya
    Roh Kudus bekerja dalam setiap hati yang mendengarnya sehingga
    firman Tuhan itu bertumbuh mengubah hati yang keras menjadi penuh
    kasih.

  3. Doakan agar setiap orang percaya dan gereja Tuhan dapat
    memanfaatkan momen Paskah tahun ini untuk berbagi kasih dan
    mengabarkan berita keselamatan kepada mereka yang membutuhkan.

  4. Doakan agar persiapan Paskah yang dilakukan berjalan dengan baik.
    Biarlah Tuhan memberi hikmat kepada setiap gereja agar dapat
    mengajak jemaat untuk sungguh-sungguh meresapi makna Paskah dan
    memberikan yang terbaik bagi Tuhan.

  5. Kiranya keamanan selama Paskah terjaga dengan baik. Mari berdoa
    agar Tuhan melindung kita dari hal-hal yang tidak berkenan
    kepada-Nya dan umat Tuhan dapat merayakan Paskah dengan penuh
    hikmat.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________


Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo