e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 4 September 2012
Bacaan : Amsal 19:11-20
Setahun: Yehezkiel 28-30
Nats: Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi
Tuhan, yang akan membalas perbuatannya itu. (Amsal 19:17)
Judul:
MEMBERI=PERCAYA
Tuhan kiranya membalas kebaikan Anda berlipat ganda, " kira-kira
begitu kalimat yang mengikuti ungkapan terima kasih orang yang
pernah saya bantu. Saya tidak ingat kapan Tuhan "membalas" kebaikan
itu secara spesifik, namun salah satu ayat yang kita baca hari ini
membuat saya terdorong merenungkan hal ini. Apakah ketika saya
berbuat baik, Tuhan jadi "berutang" pada saya, dan harus membalas
kebaikan saya?
Seorang pendeta mengingatkan saya bahwa salah satu pengajaran dasar
kitab Amsal adalah: Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu,
dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri (Amsal 3:5).
Bersukacita memberikan milik kita, entah uang, waktu, atau tenaga,
kepada orang yang membutuhkan ialah tindakan yang menunjukkan bahwa
kita memercayai Tuhan yang mencukupi kebutuhan kita, sekalipun yang
kita miliki berkurang karenanya. Kita tidak khawatir; yakin bahwa
Tuhan senang memelihara anak-anak-Nya. Di sisi lain, menaruh belas
kasihan menunjukkan sikap tak bermegah atas kelemahan orang lain;
tahu bahwa kita sama-sama harus memercayakan hidup kepada Sang
Pencipta; kita tidak lebih baik dari mereka.
Jelas tidak ada bagian Alkitab lain yang mendukung jika motivasi
kita berbuat baik hanyalah untuk menagih berkat lebih dari Tuhan.
Itu artinya kita hendak mengatur Tuhan bagi kepentingan kita
sendiri. Namun, saat berbuat baik kepada yang lemah kita lakukan
sebagai tindakan iman, Tuhan akan menunjukkan bahwa Dia memang Tuhan
yang layak dipercaya. Dia "membalas" tindakan iman itu karena Dia
senang ketika kita, anak-anak-Nya, memercayakan hidup pada
pemeliharaan-Nya yang sempurna. --LIT
TUHAN SENANG MENUNJUKKAN KEBAIKAN-NYA
KETIKA KITA SEPENUH HATI MEMERCAYAKAN HIDUP KEPADA-NYA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-09-04
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/09/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/09/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Amsal+19:11-20
Amsal 19:11-20
11 Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji
karena memaafkan pelanggaran.
12 Kemarahan raja adalah seperti raung singa muda, tetapi
kebaikannya seperti embun yang turun ke atas rumput.
13 Anak bebal adalah bencana bagi ayahnya, dan pertengkaran seorang
isteri adalah seperti tiris yang tidak henti-hentinya menitik.
14 Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi isteri yang
berakal budi adalah karunia TUHAN.
15 Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan
menderita lapar.
16 Siapa berpegang pada perintah, memelihara nyawanya, tetapi siapa
menghina firman, akan mati.
17 Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi
TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.
18 Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau
menginginkan kematiannya.
19 Orang yang sangat cepat marah akan kena denda, karena jika
engkau hendak menolongnya, engkau hanya menambah marahnya.
20 Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau
menjadi bijak di masa depan.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+28-30
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+28-30
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria