e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 10 Juli 2012
Bacaan : Kisah Para Rasul 17:10-15
Setahun: Amos 1-5
Nats: ... mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan
setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui,
apakah semuanya itu benar demikian. (Kisah Para Rasul 17:11)
Judul:
IMAN IMPLISIT
John Calvin pernah mengkritik iman orang kristiani pada zamannya
dengan sebutan "iman implisit". Dengan kata lain, kita langsung saja
percaya apa yang disampaikan orang tentang firman Tuhan, tanpa
mengecek kebenarannya langsung dari Alkitab. Tampaknya baik, namun,
bagaimana jika yang disampaikan itu ternyata keliru? Bukankah yang
diimani itu jadi ikut keliru? Tampaknya, "iman implisit" juga
menjangkiti orang kristiani masa kini. Bukankah kita kerap mendengar
orang kristiani yang mengaku mengenal Tuhan, tetapi dengan alasan
bahwa pendetanya yang mengajarkan demikian. Alih-alih mempelajari
firman Tuhan dengan saksama, orang ini hanya mengekor orang lain.
Tidak demikian dengan jemaat di Berea. Di satu sisi, mereka menerima
pengajaran Paulus dan Silas dengan penuh semangat (frasa "kerelaan
hati" dalam ayat 11 berasal dari kata Yunani prothymias, yang lebih
tepat jika diterjemahkan dengan frasa "kesungguhan hati"). Namun, di
sisi lain, mereka menyelidiki pengajaran tersebut di bawah terang
firman Tuhan. Mereka tidak mempraktikkan ketaatan buta yang menelan
mentah-mentah apapun yang dikatakan oleh otoritas manusia. Mereka
menguji sebuah pengajaran sebelum memercayainya.
Apakah kita memiliki "iman implisit"? Apakah kita malas meneliti
firman Tuhan secara serius demi iman kita dan hanya manut dengan
pendapat orang lain? Milikilah sikap jemaat Berea yang selalu
antusias belajar dari orang lain, tetapi juga berupaya untuk
mendalami firman Tuhan secara mandiri. --JIM
IMAN IMPLISIT HANYA DIDASARKAN PADA APA YANG DIKATAKAN ORANG.
IMAN SEJATI DIDASARKAN PADA APA YANG DIKATAKAN FIRMAN TUHAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-07-10
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/07/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/07/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+17:10-15
Kisah Para Rasul 17:10-15
10 Tetapi pada malam itu juga segera saudara-saudara di situ
menyuruh Paulus dan Silas berangkat ke Berea. Setibanya di situ
pergilah mereka ke rumah ibadat orang Yahudi.
11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada
orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman
itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka
menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu
benar demikian.
12 Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit
di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani.
13 Tetapi ketika orang-orang Yahudi dari Tesalonika tahu, bahwa
juga di Berea telah diberitakan firman Allah oleh Paulus, datang
jugalah mereka ke sana menghasut dan menggelisahkan hati orang
banyak.
14 Tetapi saudara-saudara menyuruh Paulus segera berangkat menuju
ke pantai laut, tetapi Silas dan Timotius masih tinggal di
Berea.
15 Orang-orang yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di Atena,
lalu kembali dengan pesan kepada Silas dan Timotius, supaya
mereka selekas mungkin datang kepadanya.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Amos+1-5
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Amos+1-5
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria