RE: [i-kan-binaguru] Tantangan Pelayan di Kota2 Besar

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Thx Chris,

Sharing yang baik sekali…

 

Dan boleh share juga gak, bagaimana kita sebagai Pelayan Anak bisa menjadi pengaruh yang baik bagi ASM kita,

Manakala kita juga tahu bahwa mustahil dapat membendung pengaruh2 dunia ini…

 

 

Thx

 

From: i-kan-binaguru@hub.xc.org [mailto:i-kan-binaguru@hub.xc.org] On Behalf Of Chrissania Wijaya
Sent: Tuesday, May 22, 2012 4:30 PM
To: Diskusi e-BinaGuru
Subject: Re: [i-kan-binaguru] Tantangan Pelayan di Kota2 Besar

 

--------------------------------------------------------------------- 

e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU   

--------------------------------------------------------------------- 

Pak Fiertra , point2 tantangan yg tertulis menurut saya sudah cukup mewakili tantangan "utama" yg terjadi saat ini. Ada contoh kasus , teman anak saya ketika usia SD adalah siswa berprestasi selalu menjadi bintang kelas. Saat menginjak usia SMP , mulai marak game online di warnet2. Mulailah dia ketagihan bermain game online , dari beberapa jam saja hingga menginap di warnet. Kemudian prestasinya mulai merosot bahkan kabar terakhir yang saya dengar , dia sempat tinggal kelas. Jika ditelusuri dari cerita ortu dan orang-orang di sekitarnya , semua ini berawal dari keterbatasan waktu ortu untuk berkomunikasi , melewati waktu bersama , dll. Sehingga ortu menggantikan waktu yg terhilang tsb dengan fasilitas yang bisa dibayar. contoh : uang saku yg cukup besar , gadget terbaru , dll. Padahal anak ini anak tunggal.   Semoga contoh kasus ini bisa jadi masukan ya pak.Menurut saya komunikasi yang baik dalam keluarga , salah satu kunci untuk anak2 tetap tangguh menghadapi berbagai tantangan. Peran ortu ( yg walaupun sibuk ) , tetap menempatkan posisinya sebagai ortu yg baik akan sangat berarti buat anak2. Komunikasi itu kan 2 arah , jadi tidak cukup hanya telp sekedar tanya sudah makan belum , lalu memerintahkan anak2 harus buat PR , belajar , berangkat les , dsb. Tapi lebih pada arti komunikasi yg sesungguhnya. Kalau saya sih melihat bahwa dengan begitu banyak pilihan alat komunikasi yang canggih saat ini , seharusnya dimanfaatkan secara maksimal untuk komunikasi yg baik dengan anak2. Dan saat2 bersama dengan keluarga adalah saat2 yg tidak tergantikan artinya bagi anak2.   itu aja dari saya pak. Thx a lot . Selamat mempersiapkan materi trainingnya. GBU  --- On Sun, 5/20/12, Cahya, Fiertra <fiertra.cahya@hp.com> wrote: From: Cahya, Fiertra <fiertra.cahya@hp.com> Subject: [i-kan-binaguru] Tantangan Pelayan di Kota2 Besar To: "Diskusi e-BinaGuru" <i-kan-binaguru@hub.xc.org> Date: Sunday, May 20, 2012, 9:01 PM --------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU   ---------------------------------------------------------------------   All, saya mau membuka diskusi, kira2 buat Bro-Sis yang post pelayanan anak-nya di kota2 Kabupaten/ Kodya/ Ibu Kota provinsi/ Jakarta, Ada masukkan gak, kira2 issue di lapangan yang menjadi kendala/ pusat perhatian/ yang perlu diperhatikan lebih, topik-nya apa yah ?   Sepintas, anak2 di kota itu punya banyak "tantangan hidup" seperti : -       Waktu Sekolah yang lebih lama, beban pelajaran yang lebih tinggi/ banyak -       Tuntutan ortu yang lebih tinggi (standar prestasi & skill) dengan less-less-less, dst -       Arus informasi yang lebih terbuka dgn akses internet yang bisa di-akses kapan saja dimana saja -       Fenomena "Social network" (FB, Tweeter, BBM) -       Pergaulan ala Barat (sopan santun, pergaulan sehat laki2-perempuan) -       Deras-nya acara TV/ Film yang "menggoda" dan "menggoyahkan iman" -       Perhatian ortu yang kurang (sibuk bekerja mencari nafkah karena tuntutan ekonomi tinggi) -       Gadget mania (pad/ tablet PC, smart-phone, Game-console, iPOD mania) -       Generasi "Self-center", "Less Movement" (kurang gerak, ogah OR/ kegiatan yang keringetan) -       Generasi "Party Oriented" (mencari sensasi, heboh, serba wah) -       Less role-model yang benar (tidak ada tokoh panutan), kurang wadah pengajaran -       Wadah aktualisasi diri & kegiatan yang less-relevant dengan wadah pelayanan anak saat ini   Adakah masukkan/ konfirmasi/ contoh kasus, atau saran apa yah ?   Saya lagi siap2 topik tersebut u/ training di salah satu pos pelayanan GSM di Bogor nanti, jadi sekalian jika ada masukan/ saran/ usulan/ Tambahan slides2 presentasi-nya (ppt).   Jadi, kalau sudah selesai, nanti bisa sekaligus mencangkup usul/ ide/ saran dari Bro-Sist semua, sehingga bisa di-share ke forum yang lebih luas di kemudian hari…       Salam…   ---------------------------------------------------------------------  Bergabung kirim e-mail ke:       Berhenti kirim e-mail ke:      Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------- 

 Bergabung kirim e-mail ke:      

 Berhenti kirim e-mail ke:     

 Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru 

--------------------------------------------------------------------- 

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------