e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 27 Juni 2014
Bacaan : Kejadian 3:1-7
Setahun: Mazmur 10-17
Nats: Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di
darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. (Kejadian 3:1)
Judul:
WAYANG YANG JAHAT
Seumur hidup baru satu kali saya menyaksikan pertunjukan wayang
golek secara langsung, yaitu ketika rombongan kesenian Jawa Barat
diundang gereja orangtua saya untuk mementaskan kisah Yunus.
Penampilan wayang golek itu sangat mengesankan. Saya mencatat bahwa
tokoh yang baik selalu digambarkan dengan pakaian berkilau dan
penampilan wajah yang apik. Sebaliknya, karakter yang jahat selalu
tampil penuh bulu dan giginya besar bertaring, layaknya binatang.
Karakter jahat dalam Alkitab pun kerap digambarkan sebagai binatang.
Salah satunya, apalagi kalau bukan ular. Dalam Kitab Kejadian, ular
menjadi sosok penyesat yang mencobai manusia sehingga mereka jatuh
dalam dosa. Dahulu ular berbisa kerap dipakai untuk mengilustrasikan
kejahatan yang ada di dunia. Ular berulang-ulang muncul dalam
Perjanjian Lama untuk menggambarkan bangsa-bangsa yang jahat atau
alat hukuman. Di Kitab Wahyu pun, iblis digambarkan sebagai ular.
Mengapa binatang? Dalam benak masyarakat umum, ada pandangan bahwa
binatang adalah makhluk yang tarafnya berada di bawah manusia,
ciptaan utama yang serupa dengan citra Allah. Maka ketika manusia
berdosa atau menjadi jahat, ia seakan kehilangan kemanusiaannya dan
"turun kelas" menjadi layaknya binatang. Mari kita bayangkan jika
kisah hidup kita dijadikan lakon wayang. Akankah karakter kita
digambarkan dengan golek berpakaian mengkilap dan wajah yang rupawan
atau jangan-jangan akan ada sejumlah bulu dan taring di sana?
--Olivia Elena /Renungan Harian
SUDAHKAH KITA MENJALANI HIDUP SELAYAKNYA MANUSIA
YANG DICIPTAKAN MENURUT CITRA ALLAH?
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/06/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+3:1-7
Kejadian 3:1-7
1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di
darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada
perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam
taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan
dalam taman ini boleh kami makan,
3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah
berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu
mati."
4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu
tidak akan mati,
5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu
akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang
yang baik dan yang jahat."
6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan
dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan
dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat
cawat.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+10-17
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+10-17
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA