--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Shalom,
Saya memberanikan menulis kisahku kepada para pembaca,dan semoga bermanfaat bagi teman-temanku yang mengalami hal yang sama dengan diriku. Aku tidak mengenal ayahku ,malah asal kebangsaanku juga tidak jelas.Ayah biologisku adalah pemerkosa. Masyarakat disekitarku menertawakanku. Mereka berkata:"Anak selalu diinginkan dan direncanakan,sedang dirimu adalah kesalahan!" Tapi aku tetap manusia dan punya nilai. Nilai hidupku tak kurang sedikitpun dari kalian karena caraku dikandung ibuku. Aku tidak layak dihukum mati karena kejahatan ayahku. Aku protes penilaian kalian semua,Aku tak percaya apapun penilaian kalian tentang diri saya.Demikianlah saya berargumen,bila teman-teman sebayaku maupun para orangtua melecehkanku.
Aku percaya setiap anak diinginkan oleh seseorang dan Tuhan mengasihinya. Aku percaya,Tuhan mempunyai rencana untukku. Dia mampu mengambil rasa sakitku yang paling parah. Aku belum bertemu ibu kandungku.Kuharap suatu waktu nanti kami bisa bertemu. Jika tidak bisa bertemu dibumi,mungkin disorga kelak. Itu doaku sejak umur 5 tahun. Jika kami nanti bertemu, aku akan memeluknya dan menggenggam tangannya dan aku akan berkata:"Betapa aku sangat mencintai ibuku karena dia mencintaiku. Dia cukup mencintaiku dengan memberiku hidup. Itu adalah hadiah yang tak ternilai bagiku yang diberikan ibuku.
Aku tidak tahu jadi apa diriku ini,jika ibuku mengambil keputusan untuk mengugurkanku. Berkat yang terbesar diberikan ayah-ibuku adalah "hidup" Hidup itu lebih penting dari makanan,pakaian. Hidup itu lebih penting dari fasilitas hidup,kegagalan hidup,kebanggaan hidup,keberhasilan hidup. Aku berdoa dan bersyukur kepada untuk ibu yang pernah mengandung dan melahirkanku.Meskipun ayah-ibuku pernah menolak kehadiranku,aku sudah memaafkan mereka.
Aku juga berpikir,toh orangtuaku tak sengaja melakukannya.Mereka tidak pernah belajar menjadi ayah dan ibu.
Aku bersyukur dan tak pernah menyesal lahir dari kedua orangtuaku. Mereka ikut memberi warna dan melukis kepribadianku. Aku percaya Tuhan melihat semua pengalamanku ini dan meraciknya untuk kebaikanku. Ia sanggup membuat segala sesuatu indah pada waktunya,sekalipun awalnya saya banyak mendapatkan hinaan dan perlakuan yang menyakitkan.
Saya berharap bagi saudara-saudara semua yang membaca pernyataanku ini dapat mensyukuri semua hal yang terjadi dalam perjalanan hidup kita. Tuhan akan membuatnya menjadi sukacita ,apabila kita melibatkanNya dalam hidup kita.
Hidup ini harus diaduk menjadi satu kesatuan(pengalaman pahit dan pengalaman bahagia) baru kita dapat merasakan nikmatnya hidup ini. Ibarat makanan,kalau kita makan nasi tok saja,rasanya tidak enak.tetapi kalau kita campur dengan sayur,ikan,sop rasanya pasti enak.Biarkankan Tuhan membuat makanan yang enak,dan kita boleh menikmatinya.
salam hangat
Walz
NB:Ini adalah kisah seorang anak yang tidak dikehendaki orangtuanya.
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke:Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------