e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 23 Agustus 2012
Bacaan : Amsal 18:1-24
Setahun: Yeremia 51-52
Nats: Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak
terhadap setiap pertimbangan. (Amsal 18:1)
Judul:
MENDENGARKAN PERTIMBANGAN
Pernahkah Anda merasa enggan sekali bertemu orang lain? Saya cukup
sering merasakannya, terutama ketika harus menghadapi orang-orang
yang menurut saya menjengkelkan dan kurang menghargai saya. Apalagi
jika orang-orang itu pernah terlibat konflik dengan saya. Pada
situasi seperti itu, saya lebih suka menyendiri dan mengerjakan
hal-hal yang saya sukai.
Meskipun adakalanya kita butuh waktu untuk sendirian, kita perlu
berhati-hati dengan kecenderungan menarik diri dari pergaulan.
Dengan terus terang, penulis kitab Amsal mengungkapkan tabiat buruk
di balik keinginan mengasingkan diri itu. Orang yang menyendiri
cenderung memikirkan dirinya semata. Orang lain menjadi gangguan
baginya. Kritik dan nasihat, yang bijak sekalipun, ditanggapi dengan
kemarahan. Mereka lebih suka berdebat dan mengungkapkan
kejengkelannya daripada mendengarkan orang lain. Perilaku demikian
bukanlah tindakan yang bijak (ayat 13). Sebaliknya, orang yang bijak
adalah yang bersedia mendengarkan kata-kata hikmat (ayat 15),
sekalipun ada kalanya hal itu dinyatakan dalam bentuk teguran yang
pedas. Mendengarkan orang lain juga melatih kita untuk bersikap
rendah hati (lihat ayat 12).
Ketika kita mendengarkan sikap dan kata-kata orang lain yang tidak
kita sukai, usahakan untuk tidak serta-merta membantahnya.
Sebaliknya, dengarkan lebih banyak apa yang ingin dikatakan oleh
lawan bicara kita. Bukalah hati Anda lebar-lebar, renungkan apa yang
Anda dengar. Anda akan kagum mengalami bagaimana melalui beragam
orang di sekitar Anda, Tuhan menolong Anda memperoleh pengetahuan
untuk hidup lebih baik. --HEM
MARAH SEBELUM MENDENGARKAN MENUTUP PINTU PENGERTIAN.
MENDENGARKAN PERTIMBANGAN MEMBUKA PINTU KEBIJAKSANAAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-08-23
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/08/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/08/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Amsal+18:1-24
Amsal 18:1-24
1 Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak
terhadap setiap pertimbangan.
2 Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan
isi hatinya.
3 Bila kefasikan datang, datanglah juga penghinaan dan cela
disertai cemooh.
4 Perkataan mulut orang adalah seperti air yang dalam, tetapi
sumber hikmat adalah seperti batang air yang mengalir.
5 Tidak baik berpihak kepada orang fasik dengan menolak orang
benar dalam pengadilan.
6 Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru
meminta pukulan.
7 Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat
bagi nyawanya.
8 Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk
hati.
9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi
saudara dari si perusak.
10 Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar
berlari dan ia menjadi selamat.
11 Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok
yang tinggi menurut anggapannya.
12 Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati
mendahului kehormatan.
13 Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah
kebodohan dan kecelaannya.
14 Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi
siapa akan memulihkan semangat yang patah?
15 Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga
orang bijak menuntut pengetahuan.
16 Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap
orang-orang besar.
17 Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar, lalu
datanglah orang lain dan menyelidiki perkaranya.
18 Undian mengakhiri pertengkaran, dan menyelesaikan persoalan
antara orang-orang berkuasa.
19 Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota
yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah
puri.
20 Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan
oleh hasil bibirnya.
21 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan
memakan buahnya.
22 Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia
dikenan TUHAN.
23 Orang miskin berbicara dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya
menjawab dengan kasar.
24 Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat
yang lebih karib dari pada seorang saudara.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+51-52
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+51-52
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria