e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 20 Juli 2012
Bacaan : 1 Tesalonika 3:1-13
Setahun: Hosea 8-14
Nats: Itulah sebabnya, ketika tidak dapat tahan lagi, aku mengirim
dia, supaya aku tahu tentang imanmu, karena aku khawatir
kalau-kalau kamu telah dicobai oleh si penggoda dan kalau-kalau
usaha kami menjadi sia-sia. (1 Tesalonika 3:5)
Judul:
GALAU
Galau. Ini istilah yang ingin menunjukkan sebuah perasaan yang
tidak keruan, tidak tenang, atau risau, apapun penyebabnya. Ketika
seseorang menjumpai sebuah kondisi yang membuat ia merasa tak keruan
dan tak tenang, sepertinya ia berhak merasa galau. Namun, mungkin
saja setelah ditelusuri, sebenarnya rasa galau bisa berasal dari hal
yang sangat sepele dan kurang tepat dijadikan penyebab kegalauan.
Paulus pernah galau dan itu sangat memengaruhi perasannya. Namun,
kegalauan itu tak membuatnya duduk merenung dalam nestapa. Ia
menindaklanjuti rasa galaunya dengan mengirim Timotius mengunjungi
jemaat Tesalonika. Ia berharap Timotius bisa menasihati dan
menghibur mereka (ayat 2). Rasa galaunya pun berubah menjadi
sukacita setelah ia mendengar kabar dari mereka (ayat 6-7). Rasa
galau itu sesungguhnya bersumber pada cintanya kepada orang-orang
yang ia layani. Perasaannya tak keruan karena ia tidak dapat
mengikuti perkembangan pelayanannya. Ia juga risau kalau-kalau
orang-orang yang ia layani mengalami kesulitan bertumbuh. Saya
menyebut ini sebagai rasa galau yang ilahi.
Betapa berharganya rasa galau yang tidak bersumber pada diri kita
sendiri. Galau yang ilahi terjadi ketika kita mencoba satu perasaan
dengan Tuhan. Selama ini, seberapa dalam kita peduli dengan
pelayanan kita? Pernahkah kita merasa hati tidak keruan ketika
melihat orang yang kita layani tidak bertumbuh sebagaimana mestinya?
Juga, karena pelayanan yang kita jalani tidak berjalan sebagaimana
kita harapkan? Lalu, bagaimana selama ini kita menindaklanjuti
kecemasan seperti itu? --PBS
KITA BOLEH MERASA RESAH APABILA KITA YAKIN BAHWA ITU PUN
YANG SEDANG DIRASAKAN ALLAH.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-07-20
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/07/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/07/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Tesalonika+3:1-13
1 Tesalonika 3:1-13
1 Kami tidak dapat tahan lagi, karena itu kami mengambil keputusan
untuk tinggal seorang diri di Atena.
2 Lalu kami mengirim Timotius, saudara yang bekerja dengan kami
untuk Allah dalam pemberitaan Injil Kristus, untuk menguatkan
hatimu dan menasihatkan kamu tentang imanmu,
3 supaya jangan ada orang yang goyang imannya karena
kesusahan-kesusahan ini. Kamu sendiri tahu, bahwa kita
ditentukan untuk itu.
4 Sebab, juga waktu kami bersama-sama dengan kamu, telah kami
katakan kepada kamu, bahwa kita akan mengalami kesusahan. Dan
hal itu, seperti kamu tahu, telah terjadi.
5 Itulah sebabnya, maka aku, karena tidak dapat tahan lagi, telah
mengirim dia, supaya aku tahu tentang imanmu, karena aku kuatir
kalau-kalau kamu telah dicobai oleh si penggoda dan kalau-kalau
usaha kami menjadi sia-sia.
6 Tetapi sekarang, setelah Timotius datang kembali dari kamu dan
membawa kabar yang menggembirakan tentang imanmu dan kasihmu,
dan bahwa kamu selalu menaruh kenang-kenangan yang baik akan
kami dan ingin untuk berjumpa dengan kami, seperti kami juga
ingin untuk berjumpa dengan kamu,
7 maka kami juga, saudara-saudara, dalam segala kesesakan dan
kesukaran kami menjadi terhibur oleh kamu dan oleh imanmu.
8 Sekarang kami hidup kembali, asal saja kamu teguh berdiri di
dalam Tuhan.
9 Sebab ucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada
Allah atas segala sukacita, yang kami peroleh karena kamu, di
hadapan Allah kita?
10 Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu
muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada
imanmu.
11 Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita,
membukakan kami jalan kepadamu.
12 Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan
berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan
terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu.
13 Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di
hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan
kita, dengan semua orang kudus-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hosea+8-14
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hosea+8-14
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria