Bio-Kristi -- Jane Addams
Edisi 82/Januari 2012
DAFTAR ISI
RENUNGAN: KEHIDUPAN BARU
RIWAYAT: JANE ADDAMS
TAHUKAH ANDA: KASIH KRISTUS MENJADI MOTIVASI UNTUK MELAYANI SESAMA
SISIPAN: YOUTH KAIROS COURSE 2012
Salam kasih,
Wanita adalah pribadi yang memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik generasi penerus. Kehadirannya di sisi pria tidak diragukan sangat berpengaruh dan berarti. Bahkan, seorang wanita pun memiliki kekuatan yang besar untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan penuh kedamaian. Dengan karakternya yang lembut namun tegas, wanita mampu mengubah dunia. Demikianlah hal yang dapat kita pelajari dari kehidupan Jane Addams. Dia adalah salah satu tokoh wanita pemenang Nobel perdamaian dunia. Perjuangannya untuk memperbaiki taraf hidup orang-orang miskin, khususnya wanita dan anak-anak tidak dapat diragukan lagi. Pastikan Anda menyimak kehidupan dan kerohaniannya lebih jauh dalam edisi ini. Sebagai informasi tambahan, kami juga membagikan informasi tentang *** ke hadapan Anda. Selamat menyimak sajian kami, selamat menapaki hidup baru dengan semangat dan harapan baru. Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi Bio-Kristi,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
"Saya bukanlah salah satu dari orang-orang yang percaya, yang menggembar-gemborkan bahwa perempuan lebih baik daripada pria. Kami bukanlah rel kereta api yang berkarat, atau badan penegak hukum yang jahat, atau pelaku hal-hal yang tidak kudus seperti yang dilakukan kaum pria; namun kita harus ingat bahwa kami tidak mendapatkan kesempatan." Jane Addams -- Peraih Nobel Perdamaian Dunia, Pembaru Sosial
RENUNGAN: KEHIDUPAN BARU
Nats: "Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu." (Efesus 2:1)
Bacaan: Efesus 2:1-7
Sudah lama sekali gereja tua di Detroit itu dibiarkan kosong dan tak terurus. Bangunan yang sudah mulai rusak tersebut berpadu sangat alami dengan keadaan di sekitarnya. Toko-toko di pinggir jalan telah ditutup. Sebuah gedung sekolah tua telah terkunci rapat. Hanya ada beberapa toko grosir yang masih terawat. Suram, kotor, dan terlupakan, begitulah pemandangan yang terlihat.
Namun, suatu malam segalanya berubah total. Gereja tua yang terbengkalai itu kini bermandikan cahaya berkilauan. Mobil-mobil diparkir berjajar di pinggir jalan. Suara musik bergema di udara. Sesuatu yang telah mati dan diabaikan kini hidup kembali.
Saya juga melihat orang-orang yang cenderung seperti itu. Secara rohani, selama bertahun-tahun mereka hidup dalam kegelapan dan kekosongan, tak berbeda dengan gereja tua itu. Di dalam dirinya hanya ada amarah, keegoisan, dan kesombongan. Namun, suatu hari segalanya berubah. Tiba-tiba kegelapan itu lenyap karena seseorang telah "menyalakan lampu-lampu".
Dan, Seseorang itu adalah Allah. Dia mengampuni mereka yang datang kepada-Nya melalui iman dalam Yesus Kristus, Putra-Nya. Dia akan memberikan kehidupan baru bagi mereka yang tampaknya tidak memiliki pengharapan -- mereka yang mati dalam pelanggaran dan dosa (Efesus 2:1).
Jika semuanya ini terdengar asing, mungkin karena kita telah melupakan kuasa Yesus Kristus yang mengubahkan. Marilah kita mengingat apa yang telah dilakukan-Nya bagi kita, dan apa yang dapat dilakukan-Nya bagi orang lain.
"Keselamatan Menghasilkan Perubahan dalam Diri Manusia yang Mematahkan Belenggu Dosa"
Diambil dari:
Nama situs: Alkitab SABDA
Alamat URL: http://alkitab.sabda.org/illustration.php?id=129
Penulis: MRD II
Tanggal akses: 3 November 2011
RIWAYAT: JANE ADDAMS
(1860 -- 1935) Tokoh Peraih Nobel Perdamaian Dunia, Reformator Sosial
Dirangkum oleh: Sri Setyawati
Jane Addams adalah seorang reformator sosial, pendiri Gerakan Rumah Pemukiman, penulis, dan tokoh wanita terkemuka. Selain Theodore Roosevelt dan Woodrow Wilson [para mantan presiden AS], Jane Addams merupakan reformator tersohor di Era Progresif dan membantu mengingatkan negara terhadap isu-isu yang menjadi kepedulian kaum ibu, seperti kebutuhan anak, kesehatan umum, dan perdamaian dunia. Ia juga wanita pertama dari Amerika yang memenangkan Nobel Perdamaian Dunia.
Selain dikenal sebagai pendiri Hull House Chicago, salah satu pemukiman sosial pertama di Amerika Utara, ia juga dikenal lewat sejumlah buku dan artikelnya, keterlibatannya sebagai aktivis sosial, dan usaha-usahanya dalam menciptakan perdamaian dunia. Jane digambarkan sebagai pelayan kaum miskin yang tidak egois, penggerak dan pencetus reformasi tenaga kerja (hukum yang mengatur kondisi kerja bagi anak-anak dan wanita), dan seorang anggota istimewa National Association for the Advancement of Colored People (NAACP).
Jane dilahirkan pada tanggal 6 September 1860 di Cedarville, Illinois. Dia adalah anak ke-8 dari 9 bersaudara, putri dari pasangan Sarah dan John Huy Addams. Ayahnya, seorang pengusaha kaya dan senat di negara bagian Illinois, adalah teman dari Presiden Abraham Lincoln dan merupakan pemimpin yang sangat dihormati di masyarakat. Saat Jane berusia 2 tahun, ibunya meninggal dunia ketika melahirkan adiknya. Setelah beberapa waktu, ayahnya menikah lagi dengan seorang janda beranak dua. Saat kecil, Jane sangat gemar membaca dan rajin pergi ke sekolah minggu.
Jane sangat menghormati ayahnya. Ayahnyalah yang mengajarkan toleransi, kedermawanan, dan etos kerja kepadanya. Ayahnya selalu mendorongnya untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi, tanpa meninggalkan kodratnya sebagai wanita untuk menikah dan menjadi ibu -- harapan semua wanita muda kelas atas pada masa itu.
Sejak remaja, Jane sudah memunyai sebuah mimpi untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi dunia. Dia tertarik dengan kehidupan orang-orang miskin yang diangkat dalam buku tulisan Dickens yang dibacanya. Dia juga terinspirasi oleh kebaikan ibunya kepada orang-orang miskin di Cedarville. Setelah lulus SMU, Jane masuk ke Kolese Rockford (yang kemudian bernama Seminari Wanita Rockford). Selama menuntut ilmu di tempat ini, Jane diwajibkan untuk menghafal ayat Alkitab setiap hari dan mendengarkan khotbah singkat yang disampaikan oleh kepala sekolahnya. Ia juga menjadi mahasiswa yang berprestasi dan jiwa kepemimpinannya pun berkembang semakin kuat. Tidak heran jika teman-temannya mengagumi dan meneladaninya.
Pada tahun 1881, Jane lulus dari Kolese Rockford dan ditunjuk untuk menyampaikan pidato mewakili angkatan ke-17. Setelah dia lulus dari Seminari Rockford, dia mempelajari Alkitab dengan sungguh-sungguh, khususnya Perjanjian Baru. Selama 6 tahun berikutnya, ketika jeda kuliah kedokteran, dia terbang ke Eropa.
Pada tahun 1888, selama perjalanannya yang kedua ke Eropa, dia dan teman kuliahnya, Ellen Gates Starr, mengunjungi rumah pemukiman yang bernama Toynbee Hall, di wilayah yang sangat miskin di London. Kunjungan tersebut mencetuskan ide bagi mereka untuk membuka fasilitas serupa di salah satu lingkungan kelas pekerja kurang mampu di Chicago.
Setelah itu, mereka kembali ke kota yang digambarkan Lincoln Steffens, penulis terkenal masa itu, sebagai "kota baru yang berisik, tanpa aturan, berbau busuk; suatu pertumbuhan pesat dari sebuah desa, yang paling padat dan keras di antara kota-kota lainnya." Pada tahun 1889, Jane memperoleh loji yang luas dan longgar yang dibangun oleh Charles Hull pada tahun 1856. Letaknya berada di sudut Jalan Halsted dan Polk. Dia dan Ellen Starr tinggal di situ dan membuka Hull House pada tanggal 18 September 1889.
Mereka begitu bersemangat untuk menyelesaikan pembangunan itu, lebih-lebih Jane. Dia benar-benar seorang penggagas, pembaru, dan pemimpin. Berbagai usaha dilakukannya agar pembangunan pemukiman itu segera selesai. Dia berhasil mendapatkan banyak dukungan dari para donatur. Dalam beberapa tahun saja, Hull House dapat menyediakan perawatan kesehatan, perawatan anak, dan bantuan hukum. Hull House juga menyediakan kelas-kelas bagi para imigran untuk belajar bahasa Inggris, keterampilan kerja, musik, seni, dan drama.
Pembangunan tempat pemukiman tersebut pun berhasil. Tahun 1893, Hull House dihuni oleh 2.000 orang setiap minggu. Tempat itu menjadi terkenal di seluruh negeri. Para jurnalis, pendidik, dan peneliti berdatangan untuk mengamati pengelolaan rumah ini, bahkan para pekerja sosial dan reformator yang terkenal tinggal di pemukiman tersebut dan membantu dalam kegiatan-kegiatan di situ.
Hull House pada akhirnya memiliki 13 gedung dan sebuah taman bermain, serta sebuah perkemahan di dekat Danau Geneva, Wisconsin. Fasilitas-fasilitas yang ditawarkan meliputi tempat penitipan anak, gedung olahraga, dapur umum, dan asrama untuk para pekerja perempuan. Selain itu, di daerah itu juga ada TK dan puskesmas. Hull House juga menawarkan kursus setingkat perguruan tinggi dengan berbagai mata kuliah; pelatihan di bidang seni, musik, dan kerajinan tangan; dan kelompok teater kecil nasional yang pertama. Biro tenaga kerja, galeri seni, perpustakaan, dan perkumpulan sosial untuk pria, wanita, dan anak-anak merupakan bentuk pelayanan dan kesempatan budaya lainnya yang ditawarkan bagi sebagian besar penduduk imigran di lingkungan tersebut.
Usaha-usaha sosial dan politik juga dikembangkannya. Selain itu, Jane juga ingin menyuarakan agar hukum yang berlaku dibenahi untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Ada banyak buruh yang bergabung dengan Jane untuk melobi pemerintah negara bagian Illinois, agar meninjau hukum yang mengatur buruh anak, sistem inspeksi pabrik, dan sistem peradilan remaja. Mereka memperjuangkan peraturan untuk melindungi para imigran dari eksploitasi, membatasi jam kerja bagi perempuan, menjalankan wajib belajar bagi anak-anak, mengakui serikat pekerja, dan menjamin keselamatan industri.
Jane menjadi tokoh yang sangat kontroversial saat berjuang atas nama reformasi ekonomi. Jane menghadapi pertentangan dari banyak pihak karena dukungannya kepada para buruh. Dukungan dana bagi Hull House pun berhenti. Oleh karena itu, dialah yang berjuang sendiri untuk menyuplai pendanaan Hull House dengan pendapatannya dari memberi kuliah keliling dan menulis artikel. Buku pertamanya diterbitkan tahun 1910 dan buku-buku yang lain menyusul setiap 2 tahun sekali. Keberhasilan terbesarnya dalam menulis tercapai dengan keluarnya buku "Twenty Years at Hull House" -- buku autobiografi yang banyak memberikan keuntungan baginya.
Ketika reputasinya meningkat, Jane mengembangkan visinya untuk berfokus pada masalah-masalah sosial yang penting pada saat itu. Kegiatan-kegiatan lokal di Hull House membuka jalan bagi aktivitas nasional yang mengatasnamakan golongan tidak mampu. Tahun 1906, dia menjadi pemimpin wanita pertama di National Conference of Charities and Corrections. Dia memimpin penelitian dalam bidang kebidanan, penggunaan narkotik, penyediaan susu, dan kondisi sanitasi. Tahun 1910, dia menerima gelar kehormatan pertama yang diberikan kepada wanita oleh Universitas Yale.
Semua usaha yang dilakukan tersebut mendatangkan dampak positif. Sejak saat itu, kaum perempuan memiliki hak suara dalam pemilu. Jane berjuang dalam pemilu kota Chicago dan menjadi wakil presiden National American Women Suffrage Association yang pertama tahun 1911. Dia berkampanye secara nasional bagi Theodore Roosevelt dan Partai Progresif tahun 1912.
Tahun 1914, ketika Perang Dunia I berlangsung, Jane berjuang untuk menciptakan perdamaian dunia dengan menolak menyetujui partisipasi orang-orang Amerika dalam perang. Karena sikapnya tersebut, dia dikeluarkan dari Daughters of the American Revolution dan menjadi sorotan media. Dia mengabdikan diri untuk menyediakan makanan bagi anak-anak dan perempuan dari negara-negara musuh. Tahun 1915, dia menjabat sebagai ketua dalam Women's Peace Party, dan 4 bulan berikutnya diangkat menjadi pemimpin International Congress of Women. Organisasi tersebut kemudian berubah menjadi Women's International Peace League for Peace and Freedom. Addams menjadi pemimpin organisasi tersebut sampai dia meninggal dunia.
Tahun 1931, bersama Nicholas Murray Butler, Addams menjadi pemenang Nobel Perdamaian. Sayangnya, karena pada saat upacara penyerahan penghargaan tersebut dia sedang dirawat inap lantaran mengalami gangguan jantung, maka dia tidak dapat menyampaikan pidato penerimaan Nobel di Oslo. Dia meninggal tahun 1935 karena kanker; upacara pemakamannya dilakukan di halaman Hull House.
Dirangkum dari:
1. ___________. "Laura Jane Addams Biography". Dalam http://www.bookrags.com/biography/laura-jane-addams-soc/.
2. ___________. "Jane Addams". Dalam http://www.lkwdpl.org/wihohio/adda-jan.htm.
3. ___________. "Jane Addams". Dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Jane_Addams.
TAHUKAH ANDA: KASIH KRISTUS MENJADI MOTIVASI UNTUK MELAYANI SESAMA
Keberadaan sebuah buku ternyata benar-benar berdampak bagi kehidupan umat manusia. Banyak buku yang memberi inspirasi bagi Jane Addams, termasuk buku Tolstoy yang berjudul "My Religion". Dari berbagai buku yang dibaca dan kunjungannya ke katakombe di Roma, Jane pun menyerahkan diri kepada Tuhan dan dibaptis sebagai orang Kristen di Gereja Presbiterian Cedarville pada tahun 1886.
Selain Alkitab dan buku, Jane juga belajar tentang kekristenan sosial dari beberapa orang ternama seperti, Samuel dan Henrietta Barnett (pendiri Toynbee Hall) serta W. H. Fremantle (pemimpin gerakan di Inggris). Dia setuju dengan ungkapan W. H. Fremantle yang mengajak umat Kristen untuk "mengilhami semua hubungan manusia dengan semangat kasih Kristus." Dia juga sering bergaul dengan beberapa pemimpin gerakan "Kaum Kristen Sosial" di Amerika Serikat. Dengan pengalamannya itu, dia berjuang untuk memberikan pelayanan jasa berlandaskan kasih kepada masyarakat di negaranya. Kasihnya akan Kristus menjadi motivasi utama dalam pembangunan Hull House -- bukan untuk mengkristenkan orang lain.
Sumber: < http://en.wikipedia.org/wiki/Jane_Addams >
SISIPAN: YOUTH KAIROS COURSE 2012
Youth Kairos Course adalah sebuah kursus mini (pelayanan lintas budaya) yang secara khusus dirancang untuk orang-orang percaya, usia dewasa muda (17--23 tahun), untuk menolong mereka bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan mengenai tujuan global-Nya bagi dunia serta diintegrasikan secara utuh dalam hidup mereka. Acara ini akan diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal: Senin-Kamis, 23-26 Januari 2012
Tempat: Hotel Kana, Kaliurang, Yogyakarta
Kontribusi: Rp 200.000,00
Seluruh Peserta Menginap (Biaya sudah termasuk akomodasi, konsumsi, buku panduan, dan sertifikat)
Youth Kairos Course akan menjadi pengalaman belajar yang mengasyikkan selama 9 sesi pelajaran interaktif di kelas dan dalam kelompok melalui tayangan multimedia, presentasi, diskusi, aktivitas permainan dan renungan inspirasional. Youth Kairos Course merupakan kursus misi untuk yang untuk pertama kalinya diadakan khusus bagi orang-orang muda di Indonesia.
Pendaftaran akan ditutup pada hari Selasa tanggal 9 Januari 2012, atau setelah jumlah pendaftar kursus telah mencapai 30 orang. Untuk informasi dan pendaftaran, bisa menghubungi sdri. Ida (0811 25 33 07), atau via email ke: pembinaan@glorianet.org
Bermitra dengan: Yayasan Gloria dan Alumni Kairos Course
Kontak: < biokristi(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Kusuma Negara, dan Yonathan Sigit P.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati