e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 2 Maret 2013
Bacaan : Yohanes 11:33-44
Setahun: Ulangan 3-4
Nats: Lalu menangislah Yesus. (Yohanes 11:35)
Judul:
MENANGIS
Dalam banyak kebudayaan, menangis adalah tanda kelemahan. Karena
itu, orang cenderung diajar untuk menahan diri dari menangis.
Pemahaman ini biasanya berlaku terutama bagi kaum laki-laki. Di
dalam masyarakat, sejak kecil anak laki-laki sudah diajar untuk
tidak menangis dengan alasan karena "laki-laki tidak seharusnya
menangis".
Pemahaman seperti ini jelas kurang tepat. Yesus pun pernah menangis.
Dia bahkan melakukannya di depan banyak orang, seperti yang tercatat
dalam perikop hari ini. Saat itu Lazarus, salah satu sahabat Yesus,
meninggal dunia. Maria dan orang-orang lain yang ada di sana datang
menjemput-Nya dengan berlinang air mata. Situasi ini membuat Yesus
terharu dan kemudian menangis. Dia tidak menahan diri-Nya. Tangisan
Yesus ini juga tidak dinilai negatif oleh orang-orang yang
melihatnya. Justru mereka melihat betapa Yesus mengasihi Lazarus
melalu tangisan tersebut (ay. 36).
Menangis adalah suatu mekanisme alami yang Tuhan ciptakan untuk
menjadi penyaluran perasaan kita, terutama ketika perasaan itu
meluap tak terkendali. Perasaan ini bisa berupa kesedihan,
kesakitan, kemarahan, bisa juga kegembiraan. Ketika seseorang tidak
mampu menyalurkan perasaan yang meluap ini, tidak jarang hal itu
menjadi sumber masalah dalam hidupnya. Ketika kita menangis,
perasaan tersebut akan tersalurkan sehingga kita merasa lega dan
dapat mengendalikan diri lagi. Karena itu, kalau memang Anda merasa
perlu menangis untuk menyalurkan perasaan Anda, menangislah. --ALS
MENANGIS BUKANLAH TANDA KELEMAHAN
MALAH DAPAT MENJADI SUMBER KELEGAAN
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/03/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/03/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+11:33-44
Yohanes 11:33-44
33 Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi
yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia
sangat terharu dan berkata:
34 "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah
dan lihatlah!"
35 Maka menangislah Yesus.
36 Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!"
37 Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan
mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang
ini tidak mati?"
38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu.
Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.
39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang
meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau,
sebab sudah empat hari ia mati."
40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau
percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas
dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau
telah mendengarkan Aku.
42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh
karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku
mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah
mengutus Aku."
43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras:
"Lazarus, marilah ke luar!"
44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya
masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain
peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan
biarkan ia pergi."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ulangan+3-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+3-4
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA