[i-kan-binaguru] Mencari Tuhan.

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

---

Selamat Hari Minggu,

Pada kebaktian Minggu tadi pagi,Pendeta memaparkan peristiwa seorang ibu yang sedang semangat  mencari dan mengenal Tuhan Dia memiliki seorang putri yg berumur  2,5 tahun dan tidak pernah absen mengikuti kebaktian baik di gereja maupun partangiangan(Kebaktian wilayah). Karena kondisi gereja yang sempit,maka anak-anak balita  selalu kebaktian dan duduk di depan Altar gereja.Anak ini selalu ceria dan dengan sukacita diamenyediakan minuman aqua gelas untuk Guru Sekolah Minggunya dan tenan sebayanya. Orangtuanya dan GSM serta teman-teman anak ini sangat senang akan tingkah lakunya yang selalu ceria setiap kali kebaktian. Suatu ketika,saat menyediakan minuman,dia terpeleset jatuh didepan Altar. Setelah kejadian diatas,anak ini selalu muntah-muntah dan ini berlangsung selama 3 hari.tetapi sebagaimana biasanya,setelah muntah,anak ini selalu bermain-main dengan cerianya,seperti tidak ada masalah.Pada hari ke empat,anak ini meninggal dunia. Peristiwa ini menggoncang iman orangtuanya. Ibunya bertanya "Dimanakah Tuhan",Mengapa Tuhan tidak bisa menyelamatkan anak saya saat kecelakaan? Apakah Tuhan tidak mengasihi kami?.Saya sudah bersedia menerima partangiangan(Kebaktian wilayah) dirumah saya.Saya sudah membawanya ke Sekolah Minggu Apakah  Tuhan mendengar seruan saya? Demikianlah Ayah/ibunya tidak habis pikir mengapa hal ini terjadi.Mereka belum bisa terima menerima kematian anak yang dikasihinya.

Teman-teman yang dikasihi Tuhan,
Melihat peristiwa diatas,mungkin pertanyaan yang sama akan banyak dialami oleh manusia jaman ini. Mereka bertanya :"Mengapa?",Mengapa?

Kita kembalikan kepada Firman Tuhan pada kotbah minggu ini  ditulis dalam Ayub 38;1-11. Dalam atayat 4 Tuhan menyadarkan Ayub dengan pertanyaan:"Dimanakah  engkau ketika Aku meletakkan dasar bumi?,Ceritakanlah kalau engkau mempunyai pengertian. Manusia seringkali bertanya:"Dimanakah Engkau Tuhan,ketika masalah ini menimpaku?". Ada lagi seorang anak  yang sedang mendampingi ayahnya yang sakit keras bertanya:,mengapa saat saya dihadapan Ayah,dia tidak meninggal?,mengapa saat saya meninggalkannya,dia menghembuskan nafas terakhir?.Mungkin masih banyak pertanyaan yang sejenis berkecamuk dalam pikiran kita.Hanya iman kita yang bisa menjawabnya. Kita kembalikan kepada Tuhan yang menciptakan kita.Inilah yang bisa saya share kepada teman-teman .Biarlah melalui peristiwa2 yang kita alami iman percaya kita bertumbuh sebagaimana iman Ayub kepada sang Penciptanya.Hanya Tuhan yang mengetahui yang terbaik buat kita dan pada waktunya yang tepat,Dia akan memberikan pengertian kepada orang yang mempercaya Tuhan atas pertanyaan yang tidak terjawab tadi.

Perlu kita ingat bahwa awalnya kita diciptakan untuk kemuliaan Tuhan,Biarlah segala peristiwa yang kita alami menjadi pujian bagi Tuhan.KasihNya selalu menyertai orang yang percaya akan penebusanNya.

Salam .

Walz

---

From: ELIAKIM SITORUS <elisitorus@yahoo.com>
To: Walsinur Silalahi <walsinur.silalahi@yahoo.com>
Sent: Sunday, June 24, 2012 2:05 PM
Subject: Fw: [IAHII] GPS: MENJADI CERMIN BAPA

Husige tu hamu...tong ma jolo lehon hamu umpan balik ate. Horas, eliakim sitorus

----- Forwarded Message -----
From: ELIAKIM SITORUS <elisitorus@yahoo.com>
To: Hotman Siahaan <hotman.siahaan@gmail.com>
Sent: Sunday, June 24, 2012 2:04 PM
Subject: Fw: [IAHII] GPS: MENJADI CERMIN BAPA

Horas Tulang,

Terima kasih untuk renungan berjudul "Hikmat". Salah satu cerita Alkitab yang terus menerus senantiasa menarik buat saya, selalu saja ada hal baru, setiap kali kubaca adalah Riwayat AYUB (Si Job) itu. Tapi kali ini saya memberi respons kepada renungan yang sishare oleh ahli komunikasi Christova Wiloto - yng pertama kali saya kenal ketika saya ikut Haggai Institut di Singapore bbrpa tahun lalu.

Saya share ke Tulang untuk mendapat in put balik, ya. Saya nantikan.

Selamat  Hari Minggu. Mansohot do kebaktian nami di Persekutuan Doa Kasih Immanuel (PSKI) Tapaktuan ala tolu ruma tangga tokoh inti ni persekutuan i, Kel Sembiring (pertua kami), Kel Darwin (ketua) dan Kel Solin, laho sude tu luar kota mamboan ianakonna be ala naung libur sikkola...Songoni ma keadaanna tulang dison.

Debata ma na mandongani hita ganup.

----- Forwarded Message -----
From: ELIAKIM SITORUS <elisitorus@yahoo.com>
To: "IAHII-Singapore@yahoogroups.com" <IAHII-Singapore@yahoogroups.com>
Sent: Sunday, June 24, 2012 1:40 PM
Subject: Re: [IAHII] GPS: MENJADI CERMIN BAPA

Pak Christ yang baik,

Ketika ayah saya (Jairus Sitorus) dalam keadaan sekarat di RS Vita Insani Jalan Merdeka Pematang Siantar, 23 - 28 Mei 2012 yang lalu, suatu saat, saya dan adik saya yang menjagai dia, menjelang pagi tanggal 28 Mei 2012, saya tanya adik saya:"Frans, seingatmu, pernahkah kamu dimarahi, dipukul atau dikerasi bapak kita ini?". Adik saya tidak menjawab. 

Saya bilang:"Frans, seingat saya, setelah saya 53 tahun  --7.5.12, saya 53 thn-- ngak pernah bapak ini memukul atau memarahi saya. Kalau almarhumah mama dulu, ya dia memarahi saya bahkan pernah mencubit jika saya salah. Sebelumnya kami sudah buat Ibadah Perjamuan Kudus, Minggu, 27 Mei 2012 dipandu  seorang pendeta teman saya di P. Siantar, dihadiri kerabat dekat. 

Senin, 28.5 pukul 12.30 saya peluk bapak yang tidak bisa lagi berbicara, sebab hipertensi membuat dia stroke, tangan dan kaki kiri lumpuh, mulut tak bisa lagi berbicara. Ke telinganya saya bisikkan:"Pak saya harus pergi, besok ada rapat di kantor di Jktr". Reaksinya sukar saya tebak,  setuju atau tidak, atau bagaimana...Begitu tiba di SHatta airport, saya baca sms adik saya:"Bang, bapak sudah pergi pukul 8 tadi...". Saya amat sedih, kenapa bapak tidak pergi saat ketika saya di sampingnya? Ngak sudi dia saya saksikan menghembuskan nafas terakhir. Iya ayah saya pergi ketika saya masih dalam penerbangan dari Polonia Medan ke Shatta Cengkareng. Besoknya, Selasa, 29 Mei 2012, saya bersama isteri terbang lagi ke Medan untuk penguburuan Bapak tanggal 31 Mei 2012. Ayah meninggal berusia 85 tahun kurang tiga hari.

Inti dari cerita saya dikaitkan dengan Efesus 6 : 4, adalah, di zaman yang semakin canggih ini, menjadi Bapak sesuai standart Alkitab makin susah, makin sulit. Saya mau terapkan sikap dan tindakan bapak saya kepada saya, kepada anak-anak saya, agak repot, tidak gampang. Ayah saya bukan manusia sempurna, bukan ayah sempurna, tetapi menyamai perannya sebagai ayah, hendak saya terapkan kepada anak-anak saya memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang berliku, terjal dan kadang licin. Biarlah TUHAN yang menolong agar para ayah menjadi cermain bagi anak-anaknya.

Salam Hari Minggu,

Eliakim Sitorus

---

From: Christovita Wiloto <christovwiloto@gmail.com>
To:
Sent: Sunday, June 24, 2012 5:37 AM
Subject: [IAHII] GPS: MENJADI CERMIN BAPA 

>>Dapatkan GPS setiap hari, kirim email kosong ke : dailygps-subscribe@yahoogroups.com

DAILY GPS

Diambil dari eRenungan Harian terbitan Gloria

Tanggal: Minggu, 24 Juni 2012

Bacaan : Efesus 6:1-4

Nats: ... Bapak-bapak, janganlah bangkitkan kemarahan di dalam hati
      anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat
      Tuhan. (Efesus 6:4)

Judul:

                          MENJADI CERMIN BAPA

  Kita diciptakan oleh Tuhan Yang Agung dan Besar agar kita hidup
  untuk kemuliaan-Nya. Inilah salah satu pengajaran yang melekat kuat
  di benak John Piper melalui kehidupan bapaknya. Saat ibunya
  meninggal karena kecelakaan, John menemani sang bapak yang luka
  parah di ambulans. Di sela tangis menahan rasa sakit, ia berbicara
  tentang Roma 8:28 dan mengajar John bahwa Tuhan memegang kendali
  atas segala situasi. Tak malu dengan tubuhnya yang pendek, sang
  bapak juga mengajar John mensyukuri dan tidak menyia-nyiakan
  rancangan Tuhan atas dirinya.

  Sesuai Efesus 6:1, John memberi penghormatan publik kepada bapaknya
  dengan menceritakan teladan-teladan imannya di tengah jemaat yang ia
  gembalakan. Melalui hal itu ia menginspirasi banyak bapak untuk
  menjalani hidup yang layak dihormati oleh anak-anaknya, dan mengajak
  orang untuk memandang Pribadi Tuhan sebagai Bapak yang sempurna. Ya,
  menjadi bapak adalah sebuah panggilan yang indah, karena status
  tersebut mencerminkan Pribadi Tuhan sebagai Bapak di surga. Itu
  sebabnya setiap bapak diminta mendidik anak-anaknya "di dalam ajaran
  dan nasihat Tuhan" (ayat 4), bukan ajaran dan nasihatnya sendiri.

  Memperingati Hari Ayah, marilah kembali bersyukur kepada Tuhan yang
  berkenan menjadi Bapak kita. Bapak-bapak di dunia barangkali
  mengecewakan, tetapi tidak dengan Bapa di surga. Dia menerima dan
  mengasihi kita sepenuhnya, ajaran dan nasihat-Nya sempurna. Mari
  mendoakan para bapak yang kita kenal, agar dapat mendidik
  keluarganya dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Dan, mari memberikan
  penghormatan kepada mereka yang telah memberkati kita dengan hidup
  sebagai cerminan Bapa di surga. --ELS

            GENERASI YANG MENGASIHI DAN MENGHORMATI TUHAN
          DIBENTUK OLEH PARA ORANGTUA YANG MENCERMINKAN-NYA.

Ayat Alkitab:  Efesus 6:1-4

    1  Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena
      haruslah demikian.
    2  Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang
      penting, seperti yang nyata dari janji ini:
    3  supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
    4  Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati
      anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat
      Tuhan.


Best Regards,
Christovita Wiloto
@wilotochristov

www.powerpr.co.id
www.wiloto.com
www.wilotocorp.com
www.strategicindonesia.com
www.indonesiayoungentrepreneurs.com
http://iye.wiloto.com/
 

------------------------------------

Matius 28:16-20
28:16    Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.
28:17    Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
28:18    Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
28:19    Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20    dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/IAHII-Singapore/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/IAHII-Singapore/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    IAHII-Singapore-digest@yahoogroups.com
    IAHII-Singapore-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    IAHII-Singapore-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

__._,_.___

Matius 28:16-20
28:16      Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.
28:17      Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
28:18      Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
28:19      Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20      dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------