Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Thursday, June 7, 2012

[e-Penulis] Edisi 111/Juni/2012 -- Menulis Literatur Kristen untuk Anak (I)

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

e-Penulis -- Menulis Literatur Kristen untuk Anak (I)
Edisi 111/Juni/2012

DAFTAR ISI
DARI REDAKSI: MELAYANI ANAK MELALUI TULISAN
ARTIKEL: KISAH ALLAH YANG TERCERMIN DALAM LITERATUR ANAK
POJOK BAHASA: IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI

DARI REDAKSI: MELAYANI ANAK MELALUI TULISAN

Shalom!

Pernahkah Sahabat Penulis dengan sengaja mencari tahu, berapa banyak buku atau bahan literatur Kristen lainnya yang benar-benar membawa anak-anak ke dalam pengenalan akan Kristus Yesus dan pengajaran-Nya? Saat ini, dunia tengah membentuk generasi muda kita. Sejak masih anak-anak, berbagai macam media mengajarkan hal-hal yang sering kali bertentangan dengan pengajaran kekristenan. Yang menjadi pertanyaan, sebagai penulis-penulis Kristen, apakah tanggapan kita? Apa yang bisa kita lakukan? Sadarkah betapa besar tanggung jawab yang kita emban untuk generasi muda kita?

Pada edisi e-Penulis kali ini, kami menyajikan ulasan yang membahas salah satu aspek penyajian dalam literatur Kristen untuk anak. Kami berharap ada banyak penulis Kristen yang terpanggil untuk melayani anak-anak melalui karya tulis. Kiranya, Tuhan memberi inspirasi dan mendorong kita untuk berkarya bagi kemuliaan-Nya. Selamat membaca dan berkarya!

Pemimpin Redaksi e-Penulis,
Yosua Setyo Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
< http://pelitaku.sabda.org >


ARTIKEL: KISAH ALLAH YANG TERCERMIN DALAM LITERATUR ANAK

Saya telah berada di dunia akademis selama 30 tahun dan telah menjadi orang Kristen selama 26 tahun. Ketika pertama kali menjadi Kristen, saya berjuang untuk melihat hubungan antara kehidupan yang saya jalani setiap hari dengan hidup baru dalam iman sebagai seorang percaya dalam Kristus. Namun, semakin saya bertumbuh di dalam pemahaman terhadap Alkitab, saya semakin dapat melihat kehadiran Allah dalam pekerjaan dan pendidikan saya. Sebagai seorang akademisi yang tertarik dengan cara belajar anak, saya memiliki minat yang dalam terhadap literatur serta kekuatannya untuk tidak hanya mengajar tentang bahasa dan kehidupan, tetapi juga memperkaya hidup kita, bahkan mengubah cara berpikir kita terhadap dunia. Seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa cerita-cerita, bahkan yang ditulis oleh orang-orang non-Kristen, mengandung gema dari kisah utama di belakang kisah-kisah Alkitab.

Fokus utama Alkitab adalah "sejarah keselamatan", dengan kisah utamanya yang menelusuri sejarah Yudaisme dan Kekristenan serta rencana penyelamatan oleh Allah untuk umat-Nya. Pada mulanya, Tuhan menciptakan langit dan bumi, dan semuanya itu baik adanya. Tetapi dosa masuk ke dalam dunia dan manusia memberontak terhadap Dia, sehingga Allah menjatuhkan kutuk atas ciptaan-Nya yang akan berakhir dalam penghakiman. Namun demikian, Allah selalu memunyai rencana untuk pemberontakan itu, sebuah rencana penebusan yang didasari oleh kasih-Nya. Anugerah yang terindah; Anak-Nya sendiri diserahkan-Nya untuk mati dan 3 hari kemudian dibangkitkan dari antara orang mati untuk menaklukkan dosa dan maut. Sebuah rencana yang menyediakan jalan bagi ciptaan-Nya untuk mengalami pemulihan dalam hubungan dengan-Nya. Keselamatan bagi orang-orang yang berbalik dari dosa mereka dan mencari pengampunan dari Allah, dan dalam iman berkomitmen untuk mengikut Yesus. Inilah kisah utama di balik kisah-kisah Alkitab.

Anda tidak perlu mencari terlalu jauh, untuk mulai melihat bagaimana bahan-bahan literatur (bahkan dalam ketidaksempurnaan mereka) sering kali menggemakan kisah Allah yang paling dasar mengenai keselamatan, yang terjadi di dalam kehidupan Kristus. J.R.R. Tolkien pernah berkata (kepada C.S. Lewis) bahwa: "Kisah Kristiani adalah kisah yang terbesar di antara kisah-kisah lain karena kisah ini adalah kisah nyata. Kisah ini berisi peristiwa sejarah dan menunjukkan kepada kita arti yang dikandungnya."

Baik Lewis maupun Tolkien sama-sama memandang kisah Injil sebagai kisah utama atau kisah yang menjadi dasar kisah-kisah manusia. Penyelamatan seekor babi oleh seekor laba-laba kecil di sebuah cerita anak, yang dalam suatu tingkatan tertentu dapat dilihat sebagai hal yang sepele, sebenarnya dengan lirih menggemakan pengurbanan yang dilakukan Allah demi menebus umat-Nya melalui pengurbanan Anak-Nya. Peristiwa yang sebenarnya memenuhi kisah yang ada dalam literatur anak-anak itu dan membuatnya menjadi masuk akal. Setelah mempelajari literatur anak-anak selama 30 tahun, saya akhirnya dapat melihat kebijaksanaan dalam komentar Tolkien itu.

Sedikitnya, ada lima cara utama bagaimana para penulis Kristen yang menulis cerita anak-anak, dapat menuntun pembacanya kepada kisah penyelamatan dari Allah.

Tipe 1 - Kisah yang secara langsung menyajikan Injil secara eksplisit, sering kali dalam bentuk penceritaan ulang bagian-bagian Alkitab yang sesuai untuk umur anak. Cerita-cerita Alkitab dan kumpulan kisah Alkitab termasuk ke dalam kategori ini.

Tipe 2 - Kisah-kisah yang secara alegoris menyajikan Injil, misalnya "Pilgrim's Progress"/Perjalanan Seorang Musafir karya John Bunyan.

Tipe 3 - Kisah-kisah yang menyajikan atau menyebut pemahaman serta pengajaran dasar dari Alkitab; dalam kisah-kisah semacam ini elemen kunci dari Alkitab, yaitu rencana keselamatan, terjalin dengan rapi ke dalam cerita itu atau mencerminkan elemen-elemen kunci dari kisah Ilahi. Yang termasuk dalam kategori ini misalnya, "Lord's of The Ring" karya J.R.R. Tolkien dan seri "Chronicles of the Narnia" karya C.S. Lewis. Sementara beberapa orang melihat bahwa karya C.S. Lewis sebagai sebuah alegori dari Injil, namun Lewis menepis perkiraan itu dan menyatakan bahwa kisahnya itu sudah selesai ditulis, sebelum ia sadar bahwa karyanya itu berkaitan dengan Alkitab.

Tipe 4 - Kisah yang bermuatan nilai moral yang berparalel atau mencerminkan prinsip-prinsip moral yang selaras dengan pengajaran Alkitab (misalnya, kejahatan akan mendapat hukuman, akibat dari dosa, dan kejujuran adalah sesuatu yang lebih baik daripada kebohongan). Puisi-puisi pendek dan banyak dongeng yang termasuk dalam kategori ini, begitu pula dengan dongeng-dongeng yang berfungsi sebagai peringatan (tentu saja tidak semua dongeng semacam itu yang mencerminkan nilai-nilai Alkitab, tetapi banyak juga yang memilikinya).

Tipe 5 - Tipe kelima ini adalah variasi atau perkembangan dari keempat tipe di atas. Di kisah semacam ini, hubungan atau paralel yang terjadi dengan Alkitab berada di tingkatan tema daripada dalam pengajaran moral. Kisah semacam ini mendemonstrasikan atau menggemakan pengajaran Alkitab (misalnya kisah keselamatan, kisah penebusan, atau prinsip-prinsip yang berparalel dengan suatu kisah di Alkitab atau perumpamaan-perumpamaan). Kisah semacam paralel dengan Alkitab tanpa komentar yang eksplisit. Kisah semacam ini tidak hanya dapat dilihat sebagai kisah yang baik tetapi juga tema-temanya dapat didiskusikan dalam tingkatan tertentu.

Dari semua tipe di atas, tipe 2 -- 5 memiliki potensi dibaca di luar kalangan anak-anak Kristen.

Manfaat Khusus dari Literatur Anak-Anak

Ada banyak manfaat yang dapat disalurkan oleh para penulis Kristen yang rindu untuk menulis berbagai bentuk literatur anak-anak. Tulisan semacam itu dapat memenuhi tuntutan tulisan yang baik -- kisah menarik dan disajikan dengan indah; bahasa yang digunakan dengan baik; kisah yang dapat berada di beberapa tingkatan sekaligus; karakter-karakter yang otentik dan hidup; serta plot yang membuat pembacanya ingin terus membacanya. Tetapi lebih dari semuanya itu, literatur anak-anak:
- menawarkan pengetahuan yang merupakan perayaan dari dunia ciptaan Allah dan tujuan-Nya,
- berfungsi sebagai cermin yang memungkinkan pembacanya merefleksikan hidup serta masa depan mereka,
- memimpin pembacanya untuk memahami aspek kehidupan manusia (kehidupan dan kematian, kesepian, rasa pedih, rasa kehilangan, kerapuhan hidup, dll.), dan
- menuntun pembaca kepada kisah keselamatan yang terdapat dalam Alkitab.

Yang penting untuk ditekankan adalah literatur merupakan alat komunikasi yang andal dalam membagikan kisah mengenai Kristus. Buku yang baik, yang dibentuk dengan pemahaman Kristen, dapat menawarkan kesempatan untuk mengomunikasikan dasar utama dari kisah Alkitab, melalui cerita-cerita yang berhubungan dengan dunia kontemporer. Hal ini juga menawarkan jembatan kepada kisah Alkitab dan kesempatan yang ditawarkannya untuk seseorang dapat bertobat dan percaya kepada Kristus. (t/Yudo)

Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Just in CASE
Alamat URL: http://andjustincase.blogspot.com/2010/11/gods-story-reflected-in-childrens.html
Judul asli artikel: God's Story Reflected in Children's Literature
Penulis: Trevor Cairney
Tanggal akses: 31 Mei 2012


POJOK BAHASA: IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI
Diringkas oleh: Berlian Sri Marmadi

Bahasa merupakan alat komunikasi bagi setiap orang, termasuk anak-anak. Anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya melalui berbahasa. Keterampilan bergaul dalam lingkungan sosial dimulai dengan penguasaan kemampuan berbahasa. Melalui bahasa, anak dapat mengekspresikan pikiran, sehingga orang lain memahaminya dan menciptakan suatu hubungan sosial. Jadi, tidaklah mengherankan bahwa bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang anak. Anak yang dianggap banyak berbicara, kadang merupakan cerminan anak yang cerdas. Sebelum mempelajari pengetahuan lain, anak perlu menggunakan bahasa agar dapat memahami dengan baik. Anak akan dapat mengembangkan kemampuannya dalam bidang pengucapan bunyi, menulis, membaca yang sangat mendukung keberaksaraan di tingkat yang lebih tinggi.

Berbagai pendapat tentang teori pengembangan bahasa dikemukakan oleh para ahli. Pemahaman akan berbagai teori pengembangan bahasa dapat memengaruhi penerapan metode implementasi terhadap pengembangan bahasa anak, sehingga diharapkan pendidik mampu mencari dan membuat bahan pengajaran yang sesuai dengan tingkat usia anak. Beberapa teori mengenai hal ini antara lain:

1. Teori "Behaviorist" oleh Skinner, mendefinisikan bahwa pembelajaran dipengaruhi oleh perilaku yang dibentuk oleh lingkungan eksternalnya, artinya pengetahuan merupakan hasil dari interaksi dengan lingkungannya melalui pengondisian stimulus yang menimbulkan respons. Perubahan lingkungan pembelajaran dapat memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku anak secara bertahap. Perilaku positif pada anak cenderung akan diulang ketika mendapat dorongan yang sesuai dengan kemampuan anak dari lingkungannya. Latihan untuk anak harus menggunakan bentuk-bentuk pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respons) yang dikenalkan secara bertahap, mulai dari yang sederhana sampai pada yang lebih rumit.

2. Teori "Nativist" oleh Chomsky", mengutarakan bahwa bahasa sudah ada di dalam diri anak. Saat seorang anak dilahirkan, ia telah memiliki serangkaian kemampuan berbahasa yang disebut "Tata Bahasa Umum" atau "Universal Grammar". Anak tidak sekadar meniru bahasa yang ia dengarkan, tapi ia juga mampu menarik kesimpulan dari pola yang ada. Ini karena anak memiliki sistem bahasa yang disebut Perangkat Penguasaan Bahasa (Language Acquisition Devise/LAD). Menurut teori ini, anak perlu mendapatkan model pembelajaran bahasa sejak dini. Anak akan belajar bahasa dengan cepat, terutama untuk bahasa kedua, sebelum usia 10 tahun.

3. Teori "Constructive" oleh Piaget, Vigotsky, dan Gardner, menyatakan bahwa perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain. Anak memiliki perkembangan kognisi yang terbatas pada usia-usia tertentu, tetapi melalui interaksi sosial anak akan mengalami peningkatan kemampuan berpikir. Pengaruhnya dalam pembelajaran bahasa adalah anak akan dapat belajar dengan optimal jika diberikan kegiatan. Dalam kegiatan itu, anak perlu didorong untuk sering berkomunikasi. Adanya anak yang lebih tua usianya atau orang dewasa yang mendampingi pembelajaran dan mengajak bercakap-cakap, akan menolong anak menggunakan kemampuan berbahasa yang lebih tinggi atau melejitkan potensi kecerdasan bahasa yang sudah dimiliki anak. Oleh karena itu, pendidik perlu menggunakan metode yang interaktif; menantang anak untuk meningkatkan pembelajaran dan menggunakan bahasa yang berkualitas.

Permainan yang dapat mendukung terciptanya rangsangan pada anak dalam berbahasa, antara lain alat peraga berupa buku gambar/poster, mendengarkan lagu, menonton film, mendengarkan suara kaset, membaca cerita, atau mendongeng. Semua aktivitas yang dapat merangsang kemampuan anak dalam berbahasa dapat diciptakan sendiri oleh pendidik. Pendidik dapat berimprovisasi dengan cara menerapkannya pada anak sesuai dengan kondisi dan lingkungannya. Beberapa permainan atau kegiatan yang dapat dimodifikasi untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak, misalnya: permainan memilih benda, menebak suara binatang, peran anggota keluarga (berperan sebagai ayah, ibu, dsb.), dan permainan anak-anak yang lain.

Pertanyaan yang sering muncul dari orang tua adalah: "Saya ingin anak saya dapat membaca dan menulis secepat mungkin, bagaimana caranya?"

Dasar-dasar permulaan membaca dan menulis dimulai sejak lahir dan berkembang terus-menerus sepanjang hidup. Di usia yang sangat dini, anak-anak mulai belajar bahasa lisan saat mendengar anggota keluarganya berbicara, tertawa, bernyanyi, dan ketika orang di sekitarnya menanggapi semua celotehannya. Demikian pula ia mulai memahami bahasa tulisan ketika mendengar orang dewasa membacakan cerita untuknya serta melihat anggota keluarganya membaca majalah, surat kabar, dan buku-buku. Kegiatan-kegiatan ini dihadirkan dalam suasana yang hangat, penuh cinta kasih, dan bebas tekanan sehingga kegiatan membaca dan menulis menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Penting untuk dipahami bahwa tujuan utama mengembangkan kemampuan membaca dan menulis anak-anak adalah mengenalkan mereka pada kekuatan dan kesenangan membaca dan menulis. Kecintaan membaca dimulai saat orang tua memeluk anak dan membacakan cerita dengan ekspresif. Keakraban dalam menikmati buku dan cerita memperkuat ikatan emosional, membantu anak dalam mempelajari kata dan konsep baru, dan merangsang pertumbuhan otak anak. Semangat untuk menulis ditumbuhkan dengan memberikan kesempatan pada anak untuk menggambar dan mencoret-coret. Gambar dan coretan anak adalah tulisan pertamanya, lambat laun seiring dengan perkembangannya anak akan menulis huruf-huruf. Melalui bantuan dan dorongan orang-orang di sekitarnya, anak menapaki langkah besar menjadi seorang penulis.

Perkembangan bahasa pada anak usia dini sangat penting karena dengan bahasa sebagai dasar kemampuan, seorang anak akan dapat meningkatkan kemampuan yang lain. Pendidik perlu menerapkan ide-ide mereka untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak, memberikan contoh penggunaan bahasa dengan benar, dan menstimulasi perkembangan bahasa anak dengan berkomunikasi secara aktif. Anak perlu terus dilatih untuk berpikir dan menyelesaikan masalah melalui bahasa yang dimilikinya. Kegiatan nyata yang diperkuat dengan komunikasi akan terus meningkatkan kemampuan bahasa anak. Lebih daripada itu, anak harus ditempatkan di posisi yang terutama, sebagai pusat pembelajaran yang perlu dikembangkan potensinya. Ketika belajar bahasa, anak perlu menggunakan berbagai strategi, misalnya permainan yang bertujuan mengembangkan bahasa anak dan penggunaan berbagai media yang mendukung pembelajaran bahasa. Anak akan mendapatkan pengalaman bermakna dalam meningkatkan kemampuan berbahasa.

Diringkas dari:
Nama situs: Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda
URL: http://www.bpplsp-reg-1.go.id/buletin/read.php?id=73&dir=1&idStatus=0
Judul asli artikel: Implementasi Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini
Penulis: Eli Tohonan Tua Pane, S.Pd
Tangal akses: 28 Mei 2012


Kontak: < penulis(at)sabda.org >
Redaksi: Yosua Setyo Yudo dan Novita Yuniarti
Kontributor: Berlian Sri Marmadi
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/penulis >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >
Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo