e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 10 April 2014
Bacaan : 1 Korintus 13:8-13
Setahun: 1 Samuel 28-31
Nats: Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa lidah
akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. (1 Korintus 13:8)
Judul:
BAHASA HATI
Pasangan senior ini istimewa bagi saya. Sebut saja namanya Bapak
Thomas dan Ibu Amanda. Dalam usia 90-an, Pak Thomas telah sangat
berkurang pendengarannya. Alat bantu dengar pun tak sepenuhnya
menolong. Tak jarang reaksinya hanya tersenyum karena tak sepenuhnya
paham akan perkataan orang. Atau, ia bereaksi menyimpang dari topik
pembicaraan. Hanya ada satu orang yang dengannya ia masih dapat
berkomunikasi dengan tepat, yaitu Bu Amanda, istrinya. Kasih dan
kebersamaan yang berlangsung sekian lama membuat mereka sanggup
saling mengerti melampaui keterbatasan indra fisik. Di antara mereka
berdua terjalin bahasa hati.
Waktu memang dapat mengikis habis segala kemampuan kita
berkomunikasi. Ketika seseorang menjadi tua, bahkan uzur, segalanya
menjadi berubah. Jari tak lagi lincah bermain di atas papan ketik.
Tangan gemetar. Bibir enggan berucap. Telinga tak lagi tajam
mendengar. Otak lamban menangkap informasi. Bahkan ada yang disergap
penyakit pikun. Mungkin kita bertanya, bagaimana orang-orang seperti
ini berkomunikasi dengan Tuhan?
Syukurlah, komunikasi kita dengan Tuhan tidak bergantung pada
alat-alat, baik indra kita maupun perlengkapan elektronik, melainkan
pada kasih. Kasih melampaui segala media. Kasih mengerti desah
napas, gerak jari, getar bibir, dan titik air mata. Kasih itu
menembus segala batas. Kasih itu kekal. Bahkan ketika semua media
komunikasi rusak, kasih tetap tinggal di hati. Menjadi bahasa hati.
Menjadi bahasa yang abadi. --Pipi A Dhali /Renungan Harian
MENJADI TUA BUKANLAH RINTANGAN UNTUK MENGASIHI TUHAN
SEBAB DIA MENGENAL BAHASA HATI.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/04/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+13:8-13
1 Korintus 13:8-13
8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan
berhenti; pengetahuan akan lenyap.
9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak
sempurna.
10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu
akan lenyap.
11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak,
aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti
kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku
meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang
samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka.
Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti
aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan
kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Samuel+28-31
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Samuel+28-31
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA