--------------------------------------------------------------------- e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU ---------------------------------------------------------------------
Tanggapan ttg musik klasik Mozart dari seorang pembaca yg bernama Sahat Simarmata.
Posting tentang Mozart itu menarik, tp landasan teorinya lemah. Banyak dipengaruhi buku2 penganut teori konspirasi. Kebetulan saya kenal dgn Mas Joko penulis tulisan ini yg pertama lali di Kompasiana. Dia memang penulis pertama terkait seluruh tulisan dlm postingan tsb. Kami2 sama2 suka membaca buku ttg Frremasonry dgn latar belakang berbeda. Klo saya karena pernah direkomendasikan dlm Fremasonry Indonesia (dulu terlarang sejak th 2001 boleh lg) padahal saya blum tau apa itu Freemasonry. Saya pikir dulu itu mirip2 organisasi orang kaya kayak Lions Club yg suka bederma. Ada beberapa orang (bahkan yg terkenal) yg pernah saya lihat dlm pertemuan mereka.
Ada beberapa kelemahan dalam teorinya ini:
Musik klasik banyak dipakai gereja dan musik klasik awalnya juga lahir di gereja. Semua lagu, baik itu cuma berupa musik ataun syair, umunya adalah berupa doa atau pujian thd Tuhan. Jadi apakah doa dan pujian thd Tuhan itu tidak ampuh utk menetralisir semua anasir2 asing yg ada. Analoginya seperti berdoa sebelum makan. Toh semua makanan yg haram dalam perjanjian lama menjadi halal dalam doa kita dalam nama Tuhan Yesus. Lgpula klo Pak Waldemar pasti sudah tau, perayaan Natal yg baru lewat itu juga kebiasaan kaum kafir dan penyembah dewa. Tapi toh kita masih merayakannya dalam nama Tuhan Yesus. Ulos kita juga yg sering dipermasalahkan Gereja Tiberias toh masih tetap kita pakai.
Mozart memang lahir di negara yg pernah jadi komunis. Tapi waktu Mozart lahir sampai mati, Ceko belum menjadi negara komunis.
Selain itu, musik Mozart umumnya berupa instrumentalia. Dari mana masuknya pengaruh setan buat bayi. Memang sih kadang dibawakan dalam sisipan drama atau opera, tapi apakah kita membawa bayi kita dalam drama atau opera itu? Rasanya aku blum pernah lihat orang di Jakarta bawa bayi pas opera atau nonton drama di teater. Klo dibilang ketukan, yg ada adalah ketukan2 umum yg banyak juga terdapat dlm banyak lagi rohani, ada 3/4, dan lain2.
Mengenai bayi yg setelah dewasa sering berkata kasar karena ibunya juga sering berkata kasar, itu bukan karena dia mengingatnya, tp karena sifat potensial itu ada dalam gen anak tsb. Lingkungan dan pendidikan yg akhirnya bisa membuat sifat itu muncul atau tidak.
Hitler menjadi radikal lebih disebabkan pengalaman hidupnya sejak kecil yg dikasarin ayahnya dan tempaan hidup yg keras berupa diskriminasi dari para yahudi kaya pemilik restoran yg sering mengusirnya di kala dia jadi tukang semir sepatu. Padahal di kala anak2, Hitler adalah termasuk pemuda altar dan sering memakai jubah imamnya itu ke pasar.
Freemasonry sepanjang yg saya tahu jarang sekali pake musik dlm pertemuannya. Kalo pun ada, itu cuma dalam 'ibadah'nya saja yg mirip2 misa/kebaktian.
Penelitian thd sampel darah itu masih bersifat umum. Apakah doa menurut Islam akan membuat darah kita tenang? ;)
Maafkan saya yg kritis ini. Saya cuma memberikan sudut pandang lain.
Salam
Sahat Simarmata
--------------------------------------------------------------------- Bergabung kirim e-mail ke:Berhenti kirim e-mail ke: Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru ---------------------------------------------------------------------