----Email Diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Kam, 18 Apr 2013 08:10 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: (e-SH) 19 April -- 1 Korintus 1:18-2:5 - Hikmat Allah vs hikmat dunia
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 19 April 2013
Ayat SH: 1 Korintus 1:18-2:5
Judul: Hikmat Allah vs hikmat dunia
Motivator tampaknya menjadi figur yang cukup digemari masyarakat dalam
beberapa tahun belakangan ini. Kata-kata para motivator seolah
menjadi sabda yang wajib didengar, sehingga tak heran bila
beberapa stasiun radio dan televisi kemudian memiliki program
khusus bagi mereka. Mungkin perlu diselidiki, apakah orang Kristen
lebih menggemari kata-kata motivator dibanding mendengar firman
Tuhan.
Lalu bagaimana sikap orang dalam mendengarkan berita Injil? Paulus
mengatakan bahwa pemberitaan Injil yang dia lakukan menghasilkan
dua efek yang berlawanan. Pertama, Injil merupakan kekuatan Allah
bagi orang yang diselamatkan; kedua, Injil dianggap sebagai
kebodohan oleh orang-orang yang akan binasa (18). Sekarang coba
pikirkan, kalau orang menganggap Injil sebagai kebodohan, bukankah
itu berarti bahwa mereka menganggap diri mereka sendiri sebagai
orang berhikmat? Namun menurut Paulus, yang mengutip Yesaya 29:14,
hikmat manusia tidak ada artinya di hadapan Allah (19). Hikmat dan
kebijaksanaan manusia tak akan memampukan orang untuk mengenal
Kristus, juga tidak akan mampu membebaskan mereka dari dosa-dosa
mereka. Hanya "kebodohan" untuk percaya pada Injil Kristuslah yang
akan memampukan orang untuk memiliki pengenalan akan Kristus
hingga dosa-dosanya diampuni. Dan jika ada orang-orang yang
meminta tanda sebagai pembuktian kemahakuasaan Kristus, maka
saliblah yang menjadi tandanya. Meskipun salib bisa saja dianggap
sebagai tanda kutuk atau hukuman, yang memperlihatkan
ketidakmampuan Kristus membebaskan diri dari salib.
Demikianlah pemaparan Paulus kepada jemaat Korintus mengenai
superioritas Injil di atas segala hikmat. Lalu apa pendapat Anda
sendiri mengenai Injil dan bagaimana sikap Anda? Kiranya kita
menghargai Injil melebihi segala hikmat dan kata-kata bijak yang
disampaikan oleh para motivator yang menjadi tenar sekarang ini.
Janganlah kiranya kesukaan akan buku-buku motivasi dan inspirasi
mengalahkan ketersediaan waktu kita untuk merenungkan firman
Tuhan.
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2013/04/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/04/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+1:18-2:5
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Korintus+1:18-2:5
1 Korintus 1:18-2:5
18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi
mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan
pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
19 Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang
berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan."
20 Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di
manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat
hikmat dunia ini menjadi kebodohan?
21 Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh
hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya
oleh kebodohan pemberitaan Injil.
22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani
mencari hikmat,
23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk
orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang
bukan Yahudi suatu kebodohan,
24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun
orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat
Allah.
25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada
manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu
dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak,
tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang
terpandang.
27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan
orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih
Allah untuk memalukan apa yang kuat,
28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih
Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk
meniadakan apa yang berarti,
29 supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di
hadapan Allah.
30 Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah
telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan
menebus kita.
31 Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah,
hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
1 Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku
tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk
menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu.
2 Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di
antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.
3 Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat
takut dan gentar.
4 Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan
kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan
kekuatan Roh,
5 supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi
pada kekuatan Allah.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [joniwawohsh@yahoo.co.id] Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4593609-3614064.d072cab08d52f96c55247b7c5faa06